LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN
(PKM-P)
RAYAP KAYU (ISOPTERA) PADA RUMAH-RUMAH ADAT
MINANGKABAU DI SUMATERA BARAT
OLEH :
DEFFI SURYA NINGSIH NIM. 1010422016
ZA’AZIZA RIDHA JULIA NIM. 1010422030
LARISSA HILMI NIM. 1010423002
LEO DARMI NIM. 1010423010
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2013
HALAMAN IDENTITAS
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN
1. BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK
1. Biodata ketua pelaksana kegiatan
1. Nama Lengkap : Deffi Surya Ningsih
2. NIM : 1010422016
3. Perguruan Tinggi : Universitas Andalas
4. Fakultas/Program studi : MIPA/Biologi
5. Alamat rumah : Jln. Kolam Indah Raya No G.1 Cendana Mata
Air, Padang Selatan
6. Alamat e-mail : [email protected]
7. IPK : 3,24
8. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu
2. Biodata anggota pelaksana kegiatan
2.1 Anggota pertama
1. Nama Lengkap : Za’aziza Ridha Julia
2. NIM : 1010422030
3. Perguruan Tinggi : Universitas Andalas
4. Fakultas/Program studi : MIPA/Biologi
5. Alamat rumah : Jln. Cupak Tangah Pauh
6. Alamat e-mail : [email protected]
7. IPK : 3,01
8. Waktu untuk kegiatan : 9 jam/minggu
2.2 Anggota kedua
1. Nama Lengkap : Larissa Hilmi
2. NIM : 1010423002
3. Perguruan Tinggi : Universitas Andalas
4. Fakultas/Program studi : MIPA/Biologi
5. Alamat rumah : Jln. Simpang Apa Cengkeh No. 18
6. Alamat e-mail : [email protected]
7. IPK : 2,67
8. Waktu untuk kegiatan : 9 jam/minggu
2.3 Anggota ketiga
1. Nama Lengkap : Leo Darmi
2. NIM : 1010423010
3. Perguruan Tinggi : Universitas Andalas
4. Fakultas/Program studi : MIPA/Biologi
5. Alamat rumah : Sekretariat Himabio FMIPA UNAND
6. E-mail : [email protected]
7. IPK : 2,66
8. Waktu untuk kegiatan : 9 jam/minggu
2. BIODATA DOSEN PENDAMPING
I. IDENTITAS PRIBADI
1 Nama Lengkap Prof. Dr. Dahelmi, MS
2 N I P 19590922 198603 1001
3 Fakultas MIPA
4 Jurusan Biologi
5 Tempat/Tanggal Lahir Batipuh, Padang Panjang/ 22 September 1959
6 Jenis Kelamin Laki-laki
7 Bidang Ilmu/Spesifikasi Biologi/Entomologi (Ekologi Serangga)
8 Pangkat/ Golongan Lektor Kepala / IV d
9 Alamat Rumah
Komplek Palm Raya A-2, Kel. Pasar
Ambacang, Padang
10 Telp/Fax 0751-777542
11 HP 081266490876
12 e-mail [email protected]
13 Alamat Kantor Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas
14 Telp/Fax 0751-777427 / 71343
II. PENDIDIKAN
Pendidikan di Dalam dan di Luar Negeri
NO TINGKAT NAMA LEMBAGA
PENDIDIKAN JURUSAN
IJAZAH
TH. TEMPAT
1. Sarjana FMIPA Univ.
Andalas Biologi 1984 Padang
2. Pasca Sarjana
(S2) ITB Bandung Biologi 1989 Bandung
3 Doktor (S3) Kanazawa
University Biologi 2008
Kanazawa
, Japan
Judul thesis:
Life history and seasonal occurrence of Papilionid butterflies in Sumatra,
Indonesia
III. PENELITIAN
NO. JABATAN JUDUL NO.
KONTRAK TAHUN
1 Ketua
Peningkatan Populasi Kupu-
kupu Ekor Walet (Lepidoptera:
Papilio- nidae) Melalui
Pengaya-an Habitat :
Implikasinya Terhadap
Ekowisata (Lanjutan)
Hibah Strategis
DP2M DIKTI 2011
2 Ketua
Peningkatan Populasi Kupu-
kupu Ekor Walet (Lepidoptera:
Papilionidae) Melalui Pengaya-
an Habitat : Implikasinya
Terhadap Ekowisata
Hibah Strategis
DP2M DIKTI 2010
3
Ketua
Diversitas kupu-kupu
(butterflies) di beberapa Taman
Nasional di Sumatera
Hibah Strategis
DP2M DIKTI
2009
4 Ketua
Inventory of swallowtail
butterflies (Lepidoptera:
Papilio-nidae) at Several
National Parks in Sumatra,
Indonesia
Nagao Natural
Environment
Foundation,
Japan
2009
5
Ketua
Inventory of swallowtail
butterflies (Lepidoptera:
Papilio-nidae) at Several
National Parks in Sumatra,
Indonesia
Nagao Natural
Environment
Foundation,
Japan
2008
Demikian keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya.
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Rayap Kayu (Isoptera) Pada Rumah-Rumah
Adat Minangkabau di Sumatera Barat.
2. Bidang Kegiatan : (√) PKMP ( ) PKMK
( ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
(√) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Deffi Surya Ningsih
b. NIM : 1010422016
c. Jurusan : Biologi
d. Universitas : Universitas Andalas
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Cendana Mata Air Padang/083181482668
f. Alamat email : [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
6. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap : Prof. Dr. Dahelmi, M.S
b. NIDN : 0022095909
c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Komplek Palm Raya A-2, Kelurahan Pasar
Ambacang Padang/081266490876
d. Alamat email : [email protected]
7. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp. 6.400.000
b. Sumber lain : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Padang, 20 Agustus 2013
Menyetujui
ABSTRAK
Rumah adat Minangkabau di Sumatera Barat memiliki nilai sejarah yang tinggi,
tetapi mengalami kerusakan serius yang diakibatkan serangan hama rayap. Penelitian
rayap kayu (Isoptera) pada rumah-rumah adat Minangkabau di Sumatera Barat telah
dilakukan pada bulan Maret sampai Juli 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui jenis-jenis rayap yang menyerang rumah-rumah adat Minangkabau di
Sumatera Barat serta upaya pelestarian terhadap rumah adat Minangkabau. Metode
direct sampling digunakan untuk pengoleksian rayap pada mikrosite. Tiga spesies
rayap ditemukan dari dua subfamili. Macrotermes gilvus Hagen, Macrotermes sp.
(Macrotermitinae) dan Nasutitermes matangensis Haviland (Nasutitermitinae)
Kata kunci : Isoptera, Rumah Adat Minangkabau, Macrotermitinae, Nasutitermitinae
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Program
Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P). Terwujudnya pembuatan laporan ini
tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada orang tua dan keluarga.
Selanjutnya terima kasih dan penghargaan kepada Prof. Dr. Dahelmi, MS yang telah
membimbing, memberikan banyak pendapat, arahan dan masukan serta kritikan
kepada penulis selama penulisan laporan akhir ini. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada DP2M DIKTI yang memberikan bantuan dana sehingga penelitian ini
dapat terlaksana dengan baik, pihak Universitas Andalas, Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ketua Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Dr Henny Herwina MSc serta teman-
teman yang telah membantu selama penelitian berlangsung.
Padang, Agustus 2013
Penulis
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia adalah bangsa multikultural. Beragam corak budaya bisa ditemui
di Indonesia, salah satunya adalah keberagaman rumah adat yang sejalan dengan
keberagaman etnis suku bangsa yang ada di nusantara. Rumah adat Minangkabau
merupakan salah satu rumah tradisional Indonesia yang terbuat dari kayu. Namun,
seiring berjalannya waktu, jumlah rumah adat Minangkabau semakin berkurang. Hal
ini dikarenakan usia bangunan yang semakin tua dan minimnya renovasi sehingga
bangunan ini sering diserang oleh rayap.
Rayap merupakan serangga sosial dengan sistem kasta polimorfik, pemakan
selulosa dan tinggal di dalam sarang atau termitarium yang dibangunnya. Serangga
ini memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil (Triplehorn & Johnson, 2005), sepintas
mirip dengan semut, dijumpai di banyak tempat, di hutan, pekarangan, kebun, dan
bahkan di dalam rumah. Sarang rayap terdapat di tempat lembab di dalam tanah dan
batang kayu basah, tetapi ada juga yang hidup di dalam kayu kering. Makanan
utamanya adalah kayu dan bahan-bahan dari selulosa lain serta jamur (Amir, 2003).
Rayap berperan penting dalam dekomposisi, perputaran unsur hara dan
proses di dalam tanah. Rayap memiliki kepekaan terhadap perubahan penggunaan
lahan dan tingkat kerusakan habitat sehingga dapat digunakan sebagai bioindikator
(Tarumingkeng, 1971). Rayap menjadi masalah ketika mereka mengonsumsi kayu
struktural. Rayap juga dapat merusak tiang listrik dan struktur kayu lainnya. Hama
ini menyebabkan kerusakan serius pada struktur kayu dan posting, juga menyerang
makanan yang disimpan, buku, dan perabotan rumah tangga.
Penelitian mengenai rayap di Sumatera masih sedikit. Suin (1992) melakukan
penelitian mengenai Rayap Kayu di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi
Universitas Andalas menemukan lima jenis rayap. Penelitian Suharyon (1987)
ditemukan dua jenis rayap pada Tanaman Cengkeh di Kebun Percobaan Sub Balitro
Laing, Solok. Ada sekitar 30 jenis rayap yang ditemukan Syaukani (2006) yang
terkoleksi dari Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera. Kemudian Handru (2012)
melakukan penelitian mengenai Jenis-jenis Rayap (Isoptera) di Kawasan Hutan Bukit
Tengah Pulau dan Areal Perkebunan Kelapa Sawit, Solok Selatan dan ditemukan
lima jenis. Sedangkan penelitian mengenai jenis-jenis rayap kayu yang menyerang
rumah-rumah adat Minangkabau di Sumatera Barat belum pernah dilakukan.
Mengingat tingginya nilai sejarah yang dimiliki rumah adat sehingga perlu
dilestarikan keberadaannya. Untuk itu, perlu adanya informasi dan publikasi ilmiah
yang menjelaskan keragaman jenis rayap yang menyerang rumah-rumah adat
Minangkabau, Sumatera Barat.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah utama dalam
penelitian ini adalah: apa sajakah jenis-jenis rayap kayu yang ada pada rumah-rumah
adat Minagkabau di Sumatera Barat?
Tujuan Program
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis rayap yang ada pada
rumah-rumah adat Minangkabau di Sumatera Barat dan dapat menjadi informasi bagi
perkembangan ilmu taksonomi hewan terutama pada rayap serta dapat menjadi acuan
bagi penelitian selanjutnya.
Luaran yang Diharapkan
Dapat memberikan informasi mengenai jenis-jenis rayap (Isoptera) yang ada pada
rumah-rumah adat Minangkabau di Sumatera Barat sehingga dapat menambah data
tentang jenis-jenis rayap yang ada di Sumatera Barat khususnya. Selain itu data yang
diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
Kegunaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jenis rayap yang
ada pada rumah-rumah adat Minangkabau di Sumatera Barat, serta dapat
meningkatkan upaya perlindungan terhadap rumah-rumah adat Minangkabau di
Sumatera Barat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Rayap secara taksonomi dikelompokkan ke dalam ordo Isoptera (iso = sama dan
ptera = sayap). Rayap memiliki tubuh yang lunak dan berwarna terang (Triplehorn &
Johnson 2005). Jumlah spesies rayap di dunia ada sekitar 2.648 spesies yang
digolongkan ke dalam tujuh famili dan 281 genus. Famili Termitidae merupakan
famili dengan jumlah anggota spesies yang tertinggi. Delapan puluh lima persen total
spesies rayap yang telah diidentifikasi merupakan anggota Famili Termitidae.
Sedangkan, Famili Mastotermitidae dan Famili Serritermitidae hanya memiliki satu
anggota spesies rayap. Famili rayap yang lain adalah Famili Kalotermitidae,
Termopsidae, Hodotermitidae dan Rhinotermitidae yang masing-masing famili
berturut-turut terdiri dari 411, 20, 15, dan 305 spesies rayap (Kambhampati &
Eggleton, 2000).
Rayap banyak terdapat di kawasan tropis dan subtropis (Lee & Wood, 1971)
dan menyebar sampai ke daerah temperata pada demarkasi 500 LU/LS. Kekayaan
spesies rayap turun secara drastis dari Ekuator ke Selatan dan Utara terutama sejak
garis 100
LU/LS (Tarumingkeng, 1971). Kecepatan penurunan kekayaan spesies di
daerah utara lebih cepat dibandingkan dengan daerah selatan begitu juga dengan
tingkat endemisisme (Eggleton & Bignell, 1995). Famili rayap yang banyak
ditemukan di kawasan Asia Tenggara (kawasan oriental) khususnya Indonesia adalah
Rhinotermitidae, Kalotermitidae dan Termitidae. Di Indonesia diperkirakan terdapat
sekitar 200 spesies rayap (Tarumingkeng, 1971).
Metcalf & Flint (1962) mengatakan bahwa habitat rayap dapat dibedakan atas
beberapa golongan: rayap yang hidup di bawah permukaan tanah (moist wood atau
subteranean termites), dimana koloninya ditemukan di bawah permukaan tanah.
Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah rayap dari famili Rhinotermitidae dan
Kalotermitidae, keduanya merupakan jenis rayap kecil. Ada pula rayap pada kayu,
dimana koloninya ditemukan dan berkembang pada kayu. Rayap kayu ini dibedakan
atas dua kelompok, yaitu rayap kayu basah dan rayap kayu kering (dry wood).
Melihat cara hidup rayap, Hickin (1971) membagi rayap atas tiga golongan
besar, yaitu: (1) Rayap pohon, yaitu jenis rayap yang merusak kayu hidup dan
bersarang pada bagian pohon dan tidak berhubungan dengan tanah. (2) Rayap kayu
lembab, yaitu jenis rayap yang merusak kayu lembab yang telah mati, dan sarangnya
berada pada kayu yang berhubungan dengan tanah. (3) Rayap kayu kering, yaitu
jenis rayap yang hidup dan bersarang pada kayu kering terutama di bawah atap
rumah.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode direct sampling yaitu survei dan koleksi
langsung dilapangan. Penangkapan dilakukan pada tiang-tiang kayu, kusen pintu,
dinding, lantai, basement rumah yang berbatasan dengan tanah-tiang penyangga
rumah. Kemudian dilanjutkan dengan pengidentifikasian di Laboratorium riset
Taksonomi Hewan Jurusan Biologi Universitas Andalas Padang.
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2013, di beberapa rumah-
rumah adat Minangkabau di Kabupaten/Kota di Sumatera Barat. Kemudian
dilanjutkan di Laboratorium Taksonomi Hewan Universitas Andalas, Padang.
Tahapan Pelaksanaan
Adapun tahapan pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Instrumen Pelaksanaan
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4 5
1 Persiapan
2 Pengambilan data rayap dan
analisa data
3 Pengolahan data hasil
penelitian
4 Pembuatan laporan penelitian
5 Pengiriman laporan
penelitian
Survey
Lapangan
Metode Direct Sampling
Laboratorium
Identifikasi
Analisa Data
Realisasi Biaya
Biaya yang disetujui sebesar Rp. 6.400.000,- dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2. Rincian Biaya
Tanggal Rincian Pembelian Kredit
23 Februari 2013 Survey lapangan 3 kali Rp 120.000,-
23 Februari 2013 Konsumsi Rp 72.000,-
24 Februari 2013 Snack Rp 26.000,-
24 Februari 2013 Survey lapangan 3 kali Rp 120.000,-
24 Februari 2013 Konsumsi Rp 30.000,-
7 Maret 2013 Kertas label Rp 3.000,-
7 Maret 2013 Buku nota 2 buah Rp 5.000,-
19 Maret 2013 Alkohol 70% Rp 30.000,-
19 Maret 2013 Pinset mata tajam 4 buah Rp 40.000,-
20 Maret 2013 Botol film 10 buah Rp 15.000,-
20 Maret 2013 Spidol permanen Rp 6.000,-
20 Maret 2013 Alat tulis Rp 11.500,-
20 Maret 2013 Kuas besar 2 buah Rp 8.000,-
20 Maret 2013 Styrofoam Rp 7.000,-
20 Maret 2013 Tissue gulung Rp 5.000,-
20 Maret 2013 Kuas kecil 2 buah Rp 2.000,-
20 Maret 2013 Barang plastik besar Rp 8.500,-
20 Maret 2013 Barang plastic kecil 2 buah Rp 7.000,-
20 Maret 2013 Tisu gulung Rp 3.000,-
21 Maret 2013 Buku okey 2 buah Rp 20.000,-
22 Maret 2013 Pembuatan SIM Rp 300.000,-
22 Maret 2013 Konsumsi Rp 33.500,-
22 Maret 2013 Rental mobil Rp 500.000,-
22 Maret 2013 Bahan bakar Rp 100.000,-
22 Maret 2013 Alat inventaris Rp 28.500,-
23 Maret 2013 Snack Rp 33.000,-
23 Maret 2013 Bahan bakar Rp 100.000,-
23 Maret 2013 Honor pemandu Rp 50.000,-
23 Maret 2013 Konsumsi Rp 48.000,-
24 Maret 2013 Bahan bakar Rp 75.000,-
24 Maret 2013 Snack Rp 51.000,-
24 Maret 2013 Konsumsi Rp 150.000,-
24 Maret 2013 Snack Rp 29.000,-
27 Maret 2013 Mikrotube Rp 240.000,-
27 Maret 2013 Petri dish 2 buah Rp 38.000,-
27 Maret 2013 e-print super glossy photo paper Rp 18.000,-
31 Maret 2013 Rental mobil Rp 250.000,-
31 Maret 2013 Bahan bakar Rp 100.000,-
31 Maret 2013 Konsumsi Rp 100.000,-
2 April 2013 Plastisin 2 buah Rp 12.000,-
2 April 2013 Kertas HVS A4 1 rim Rp 30.000,-
24 Mei 2013 Rental mobil Rp 375.000,-
24 Mei 2013 Bahan bakar Rp 300.000,-
24 Mei 2013 Konsumsi Rp 100.000,-
24 Mei 2013 Snack Rp 60.000,-
24 Mei 2013 Honor pemandu Rp 50.000,-
10 Juli 2013 Pembuatan Baner Rp 160.000,-
13 Juli 2013 Rental mobil Rp 375.000,-
13 Juli 2013 Bahan bakar Rp 300.000,-
13 Juli 2013 Konsumsi Rp 150.000,-
13 Juli 2013 Honor pemandu Rp 50.000,-
15 Agustus 2013 Honorarium Pelaksana Rp 1.600.000,-
16 Agustus 2013 Pembuatan Laporan Akhir Rp 50.000,-
Total Pengeluaran Rp 6.395.000,-
Total Pemasukan Rp 6.400.000,-
Sisa Rp 5.000,-
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian yang telah dilakukan pada beberapa rumah-rumah adat Minangkabau
Sumatera Barat didapatkan tiga genera rayap dari dua subfamili yang termasuk ke
dalam famili Termitidae (Tabel 3, Lampiran 3). Berdasarkan Kambhampati &
Eggleton (2000), famili Termitidae merupakan famili terbesar dalam Ordo Isoptera
dan mencakup tiga perempat spesies yang diketahui dan merupakan kelompok rayap
yang paling maju.
Tabel 3. (Jenis-jenis Isoptera) Rayap dan kehadirannya pada rumah-rumah adat di 7
wilayah Sumatera Barat dapat
Subfamili Lokasi
Spesies I II III IV V VI VII
Macrotermitinae
1. Macrotermes gilvus - - - √ √ √ √
2. Macrotermes sp. √ - - - √ √ -
Nasutitermitinae
3. Nasutitermes
matangensis
√ √ √ - - - -
Ket : I. Solok Selatan, II. Solok, III. Tanah Datar, IV. Sijunjung, V. Padang, VI.
Pesisir Selatan, VII. Dhamasraya
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa subfamili Macrotermitinae memiliki dua
genera yaitu Macrotermes gilvus dan Macrotermes sp., sedangkan subfamili
Nasutitermitinae hanya terdapat satu jenis yaitu Nasutitermes matangensis. Menurut
Roonwal (1961), Macrotermes merupakan rayap tanah (ground-dweller), yang
menghuni sarang berbentuk bukit (mound-nest). Mound-nest memiliki konstruksi
gundukan seperti bukit, yang menjulang diatas permukaan tanah. Struktur
penyusunnya adalah saliva, partikel tanah yang mengandung tanah liat tinggi
sehingga konstruksinya sangat kuat.
Jenis yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini adalah Macrotermes
gilvus. Rayap jenis ini ditemukan di empat lokasi yaitu di wilayah Padang, Sijunjung,
Pesisir Selatan dan Dhamaraya. Sedangkan Macrotermes sp. dan Nasutitermes
matangensis hanya ditemukan ditiga lokasi. Hal ini sesuai dengan pendapat
Roonwall (1970) dan Tarumingkeng (1971) yang menyatakan bahwa M. gilvus
adalah spesies yang banyak ditemukan di habitat yang terbuka serta berasosiasi
dengan permukiman (sebagai ciri habitat yang sudah terganggu). Habitat umumnya
adalah dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl.
Rayap prajurit M. gilvus terdiri dari dua bentuk yaitu rayap prajurit mayor
dan rayap prajurit minor. Identifikasi rayap prajurit M. gilvus menggunakan prajurit
mayor. Ahmad (1965) M. gilvus mayor berfontanel pada bagian atas kepala, ujung
labrum berhyalin, gigi marginal tereduksi, antenna 17 segmen, memiliki sebaran
rambut dan pronortum berbentuk pelana kuda (saddle shape). Salah satu ciri khas
saat mengidentifikasi rayap prajurit M. gilvus yaitu terlihat adanya sepasang
mandibula yang berukuran besar berwarna lebih gelap dari kepala, simetris, dapat
menutup dan tajam.
Nasutitermes merupakan rayap tanah (ground-dweller), yang bersifat
arboreal. Jenis sarang yang dihuninya adalah sarang karton (carton-nest). Sarang ini
terbentuk dari campuran tanah, serasah kayu, saliva dan cairan feses. Sifat konstruksi
sarang seperti kertas, rapuh dan mudah patah (Thorne & Haverty, 2000). N.
matangensis ditemukan di wilayah Solok, Solok Selatan dan Tanah Datar. Rayap ini
umum dijumpai di dataran tinggi. N. matangensis tersebar luas dari Semenanjung
Malaya, Vietnam, Sumatera, Jawa, Kalimantan sampai Nikobar dan Pulau Chrismas
(Samudera Hindia) (Roonwall, 1970). Habitat hutan, terutama pada kayu lembab
atau permukiman yang dekat dengan hutan (Tho 1992).
Prajurit N. matangensis memiliki bentuk tubuh yang kecil, kepala dan
rostrum berwarna cokelat gelap, terdapat bulu (bristle) di sekitar tubuh, ujung nasus
dengan empat bulu, kapsul kepala bulat, antena dengan 13 artikel, dimana artikel
kedua sedikit lebih panjang dari keempat, ketiga terpanjang, keempat lebih pendek
dari kelima (Syaukani & Thompson, 2011). Ciri khas karakter tubuh yaitu
bermandibula seperti alat penusuk (nasut) yang meruncing pada ujungnya. Pada
pengamatan karakter tubuh ketiga spesies, terdapat perbedaan jelas pada bentuk
mandibula dan letak fontanelnya. Fontanel pada M. gilvus dan Macrotermes sp.,
berada dibagian tengah kepala sedangkan N. matangensis terletak di ujung nasutnya.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan tentang rayap kayu (Isoptera) pada rumah-
rumah adat Minangkabau Sumatera Barat dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis rayap
yang menyerang rumah-rumah adat Minangkabau sebanyak tiga jenis yang tergolong
ke dalam dua genera dan dua subfamili. Subfamili Macrotermitinae ditemukan dua
jenis yaitu Macrotermes gilvus dan Macrotermes sp., sedangkan subfamili
Nasutitermitinae hanya didapatkan 1 jenis yaitu Nasutitermes matangensis.
Saran Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan dalam hal pengendalian rayap dengan
menggunakan bioinsektisida yang ramah lingkungan sehingga dapat meningkatkan
upaya konservasi rumah-rumah adat Minangkabau Sumatera Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, M. 1965. Termites (Isoptera) of Thailand. Bull Amer Nat His 131: 33-195
Amir, M. 2003. Rayap dan Peranannya. Dalam: M. Amir, Kahono. S. Serangga
Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Bagian Barat. Biodiversity
Conservation Project. LIPI : 51-62.
Eggleton, P., Bignell D.E. 1995. Monitoring the response of tropical insects to
changes in the environment: troubles with termites. In Harrington R, Stroks
NE. Insects in a Changing Environment. London: Academic Press. hal: 473-
497.
Handru, A. 2012. Jenis-Jenis Rayap (Isoptera) Di Kawasan Hutan Bukit Tengah
Pulau Dalam Areal Perkebunan Kelapa Sawit, Solok Selatan. Skripsi
Sarjana Biologi FMIPA Universitas Andalas, Padang.
Hickin, N.E. 1971. Termite a World Problems. Hutchinson of London.
Kambhampati, S., Eggleton P. 2000. Taxonomy and phylogeny of termites. In Abe T,
Bignell DE, Higashi M. Termites Evolution, Sociality, Symbioses, Ecology.
Dordecht: Kluwer Academic. Pages: 1- 23.
Lee, K.E., Wood, T.G. 1971. Termite and Soil. London: Academic Press.
Metcalf, C.C. dan W.P. Flint. 1962. Destructive and Useful Insects Their Habits and
Control. Japan: Mc Graw Hill Books Company. Ltd.
Roonwal, ML. 1961. Termites Macrotermes gilvus malayanus (Haviland)
(Termitidae) in Burma. Proc. Nat. Inst. 2: 308-316
Roonwal, ML. 1970. Termites of the Oriental Region. Di dalam: Krishna K, Weesner
FM, editor. Biology of Termites. Vol 2 : 315-391
Suharyon. 1987. Jenis-Jenis Rayap yang terdapat pada Tanaman Cengkeh di Kebun
Percobaan Sub Balitro Laing, Solok. Tesis Sarjana Biologi UNAND.
Suin, N. 1992. Rayap Kayu di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi Universitas
Andalas. Jurnal MIPA, Vol. 1, No.2.
Syaukani. 2006. A Guide to the Nasus Termites (Nasutitermitinae, Termitidae) of
Kerinci Seblat National Park Sumatra). Yogyakarta: Mitra Barokah Abadi.
Syaukani., Thompson, G.J. 2011. Taxonomic Notes on Nasutitermes and Bulbitermes
(Termitidae, Nasutitermitinae) from the Sunda region of Southeast Asia
based on morphological and molecular characters. Zookeys 148: 135-160
Tarumingkeng, R.C. 1971. Biologi dan Pengendalian Rayap Perusak Kayu. LPPK.
Tho, Y.P. 1992. Termites of Peninsular Malaysia. Malayan Forest Records. Forest
Research Institute Malaysia, Kepong. No. 36, 224p.
Thorne, BL., Haverty, MI. 2000. Nest Growth and Survivorship in Three Species of
Neotropical Nasutitermes (Isoptera: Termitidae). Environ Entomol 29 (2):
256-264
Triplehorn, C.A., Johnson N.F. 2005. Borror and Delong’s Introduction to the Study
of Insects. Ed. Ke-7. Australia: Thomson
LAMPIRAN
I. Pengoleksian Rayap di Rumah-Rumah Adat Minangkabau Sumatera Barat di
Lapangan
Keterangan: A. Survei lokasi B. Pengambilan sampel di tiang penyangga rumah adat
C. Pengambilan sampel di lantai dasar rumah D. Pengambilan sampel
di basement rumah E. Pengambilan sampel di dinding rumah
II. Pengidentifikasian Rayap di Rumah-Rumah Adat Minangkabau Sumatera Barat di
Laboratorium Taksonomi Hewan Universitas Andalas
Keterangan : A. Pemountingan sampel B. Pengidentifikasi sampel
A B
A B
D
C
E
Top Related