Kewarganegaraan- Rule of Law

15
1 Kewarganegaraan-Rule of Law MAKALAH KWARGANEGARAAN “RULE OF LAW” M. Aulia R.230110130176 Kalysta Felatami 230110130091 Fadhillah Ardi 230110130203 Shafwan Hariz 230110130224 Rury Ratnafuri 230110130228 Vega Kharisma 230210130072 Sapta Legawa 230210130081 Kelas D FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Transcript of Kewarganegaraan- Rule of Law

1

Kewarganegaraan-Rule of Law

MAKALAH KWARGANEGARAAN

“RULE OF LAW”

M. Aulia R.230110130176

Kalysta Felatami 230110130091

Fadhillah Ardi 230110130203

Shafwan Hariz 230110130224

Rury Ratnafuri 230110130228

Vega Kharisma 230210130072

Sapta Legawa 230210130081

Kelas D

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2

Kewarganegaraan-Rule of Law

TAHUN 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial tidaklahluput dari aturan atau tata tertib yang harusdipatuhi. Segala aspek kehidupan manusia telahdiatur dalam berbagai aturan, tujuannya agar manusiadapat hidup tertib, nyaman, aman, dan tenteram.Selain itu, adanya aturan atau hukum juga dapatdijadikan batasan dari berbagai perilaku manusia.Tentunya apabila dalam suatu kehidupan tidak adahukum yang berlaku, kehidupan tersebut akan menjadikacau karena manusia akan berbuat semuanya sesuaidengan apa yang diinginkan. Namun di Indonesiasendiri yang menjadi hukum sebagai kaidah dalamkehidupan berbangsa dan bernergara, masih banyakterdapat praktik-praktik pelanggaran hukum yang takjarang justru dilakukan oleh para aparat yangdianggap penegak hukum.Adanya ironi seperti itu, membuat kita sebagaimahasiswa yang sudah mampu berpikir secara kritisharuslah ikut prihatin dan juga mulai berpikir kedepan akan dibawa kemana penegakan hukum yang ada dinegara kita ini. Jangan sampai hukum-hukum yangtelah dibuat hanya menjadi sebuah tulisan di dalambuku peraturan tanpa dipahami apa tujuan dari hukumtersebut.

3

Kewarganegaraan-Rule of Law

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Rule of Law?2. Apa saja unsur-unsur Rule of Law?3. Bagaimana terbentuknya Rule of Law?4. Apa saja prinsip Rule of Law?5. Bagaimana pelaksanaan Rule of Law?

1.3 Tujuan

Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mampumemahami apa itu:1. Pengertian Rule of Law 2. Unsur-unsur Rule of Law3. Terbentuknya Rule of Law4. Prinsip-prinsip Rule of Law5. Pelaksanaan Rule of Law

BAB II

ISI

2.1 Latar Belakang Rule of Law

Latar belakang kelahiran Rule of Law:

1.Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukanpembatasan kekuasaan pemerintahan Negara

2. Sarana yang dipilih untuk maksud tersebutyaitu Demokrasi Konstitusional

3. Perumusan yuridis dari Demokrasi Konstitusionaladalah konsepsi negara hukum.

4

Kewarganegaraan-Rule of Law

Rule of law adalah doktrin hukum yang muncul pada abadke-19, seiring dengan negara konstitusi dandemikrasi. Rule of Law adalah konsep tentang commonlaw, yaitu seluruh aspek negara menjunjung tinggisupremasi hukum yang dibangun di atas prinsipkeadilan dan egalitarian. Rule of law adalah rule by thelaw, bukan rule by the man. RULE OF LAW adalah RULE BY THELAW. Maksudnya adalah bahwa hukum menjadi petunjukbagi praktek kenegaraan suatu negara. Dengan katalain, hukumlah yang tertinggi dan bukanPemerintah. Rule of law tidaklah hanya memiliki sistempengadilan yang sempurna di atas kertas (Rule of Lawyang bersifat formal), akan tetapi ditentukan olehkenyataan bahwa rakyat benar-benar dapat menikmatiperlakuan yang adil, baik dari sesama warga negaramaupun dari pemerintahannya. Rule of Law identikdengan keadilan.

2.2 Pengertian Rule of Law

Menurut Prof. Sunarjati Hartono, mengutip pendapatyang digunakan Friedman bahwa kata “Rule of Law” dapatdipakai dalam arti formil (in the formal sense) dan dalamarti materiil (ideological sense). Dalam arti formilini, maka the rule of law adalah “organized public power”atau kekuasaan umum yang terorganisir. Sedangkandalam arti materil, the rule of law adalah berbicaratentang just law (hukum yang mengandung keadilan).

Menurut T.D.Weldon, pengertian mengenai Negara yangmenganut paham the rule of law yang berarti Negaratersebut tidak hanya memiliki suatu peradilan yangsempurna diatas kertas saja, akan tetapi ada atautidaknya the rule of law dalam suatu Negara tergantungdaripada kenyataan apakah rakyatnya benar-benardapat menikmati keadilan, dalam arti perlakuan yangadil, baik dari sesama warga negaranya, maupun daripemerintahnya. Secara umum, hukum adalah kumpulanaturan-aturan yang ditetapkan negara yang dikenakansanksi atau konsekuensi. Yang dominan adalah konsep

5

Kewarganegaraan-Rule of Law

“Rule of Law” mengatakan apa-apa tentang “justness” darihukum itu sendiri, tetapi hanya bagaimana sistemhukum beroperasi. Negara demokrasi pada dasarnyaadalah Negara hukum.

Secara formal, Rule of Law diartikan sebagai kekuasaanumum yang terorganisasi (organized public power),misalnya negara. Sedangkan secara hakiki, Rule ofLaw terkait dengan penegakan Rule of Law, karenamenyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (just andunjust law). 

Rule of Law merupakan  suatu legalisme sehinggamengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayanimelalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yangbersifat objektif, tidak memihak, tidak personal,dan otonom.

2.3 Isu-isu Rule of Law

Hal-hal yang sering mengemuka dalam kaitannyadengan Rule of Law antara lain:

1. Masih relevankah Rule of Law di Indonesia?2. Bagaimana seharusnya Rule of Law itu dilaksanakan?3. Sejauh mana  komitmen pemerintah untuk

melaksanakan prinsip-prinsip Rule of Law?4.  Apa yang harus dilakukan agar Rule of Law dapat

berjalan efektif?

2.4 Unsur-unsur Rule of Law

Unsur-unsur Rule of Law menurut A.V. Dicey terdiridari:

1. Supremasi aturan-aturan hukum;2. Kedudukan yang sama di dalam menghadapi hukum;

6

Kewarganegaraan-Rule of Law

3. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh undang-undang serta keputusan-keputusan pengadilan.

2.5 Prinsip-prinsip Rule of Law di Indonesia

Prinsip-prinsip Rule of Law secara formal terteradalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan:1. "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah haksegala bangsa dan oleh sebab itu, makapenjajahan diatas dunia harus dihapuskan karenatidak sesuai dengan perikemanusiaan danperikeadilan.";

2. "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaanIndonesia telah sampailah kepada saat yangberbahagia dengan selamat sentosa mengantarkanrakyat Indonesia ke depan pintu gerbangkemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka,bersatu, berdaulat, adil dan makmur.";

3. "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatupemerintah negara Indonesia yang melindungisegenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpahdarah Indonesia dan untuk memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupanbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban duniayang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadidan keadilan sosial…”;

4. “…disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesiaitu dalam suatu Undang-Undang Dasar negaraIndonesia…”;

5. “…kemanusiaan yang adil dan beradab,”;6. “…serta dengan mewujudkan suatu “keadilansosial” bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Prinsip-prinsip tersebut pada hakikatnya merupakanjaminan secara formal terhadap “rasa keadilan” bagi

7

Kewarganegaraan-Rule of Law

rakyat Indonesia dan juga “keadilan sosial”,sehingga Pembukaan UUD 1945 bersifat tetap daninstruktif bagi penyelenggaraan negara.  Dengandemikian, inti dari Rule of Law adalah jaminan adanyakeadilan bagi masyarakat, terutama keadilan sosial.Prinsip-prinsip di atas merupakan dasar hukumpengambilan kebijakan bagi penyelengagaranegara/pemerintahan, baik di tingkat pusat maupundaerah, yang berkaitan dengan jaminan atas rasakeadilan terutama keadilan sosial.

Prinsip secara hakiki dalam penyelenggarapemerintah

Prinsip-prinsip Rule of Law secara hakiki (materiil)sangat erat kaitannya dengan “the enforcement of the rulesof law” dalam penyelenggaraan pemerintahan terutamadalam hal penegakan hukum dan implementasi prinsip-prinsip Rule of Law. Berdasarkan pengalaman berbagainegara dan hasil kajian menunjukkan bahwakeberhasilan “the enforcement of the rules of law”tergantung kepada kepribadian nasional masing-masingbangsa (Sunarjati Hartono, 1982).  Hal ini didukungoleh kenyataan bahwa Rule of Law merupakan institusisosial yang memiliki struktur sosiologis yang khasdan mempunyai akar budayanya yang khas pula.  Rule ofLaw ini juga merupakan legalisme, suatu aliranpemikiran hukum yang didalamnya terkandung wawasansosial, gagasan tentang hubungan antar manusia,masyarakat dan negara, yang dengan demikian memuatnilai-nilai tertentu yang memiliki struktursosiologisnya sendiri.  Legalisme tersebutmengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayanimelalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yangsengaja bersifat objektif, tidak memihak, tidak

8

Kewarganegaraan-Rule of Law

personal, dan otonom.  Secara kuantitatif, peraturanperundang-undangan yang terkait dengan Rule ofLaw telah banyak dihasilkan di negara kita, namunimplementasi/penegakannya belum mencapai hasil yangoptimal, sehingga rasa keadilan sebagai perwujudanpelaksanaan Rule of Law belum dirasakan sebagian besarmasyarakat.

2.6 Strategi Pelaksanaan Rule of Law

Agar pelaksanaan (pengembangan) Rule of Law berjalanefektif sesuai dengan yang diharapkan, maka:1. Keberhasilan “the enforcement of the rules of law”harus didasarkan pada corak masyarakat hukum yangbersangkutan dan kepribadian nasional masing-masing bangsa;

2. Rule of Law yang merupakan institusi sosialharus didasarkan pada akar budaya yang tumbuh danberkembang pada bangsa;

3. Rule of Law sebagai suatu legalisme yang memuatwawasan sosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia, masyarakat dan negara, harus dapatditegakkan secara adil, dan hanya memihak kepadakeadilan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dikembangkanhukum progresif (Satjipto Rahardjo, 2004), yangmemihak hanya kepada keadilan itu sendiri, bukansebagai alat politik yang memihak kepada kekuasaanseperti seperti yang selama ini diperlihatkan. Hukum progresif  merupakan gagasan yang inginmencari cara untuk mengatasi keterpurukan hukum diIndonesia secara lebih bermakna.  Asumsi dasar hukumprogresif bahwa “hukum adalah untuk manusia”, bukansebaliknya, hukum bukan merupakan institusi yangabsolut dan final, hukum selalu berada dalam proses

9

Kewarganegaraan-Rule of Law

untuk terus menerus menjadi (law as process, law in themaking).  Hukum progresif memuat kandungan moralyang sangat kuat, karene tidak ingin menjadikanhukum sebagai teknologi yang tidak bernurani,melainkan sustu institusi yang bermoral yaitukemanusiaan.  Hukum progresif peka terhadapperubahan-perubahan dan terpanggil untuk tampilmelindungi rakyat untuk menuju ideal hukum.  Hukumprogresif menolak keadaan status quo, ia merasabebas untuk mencari format, pikiran, asas sertaaksi-aksi, karena “hukum untuk manusia”.

Arah dan watak hukum yang dibangun harus beradadalam hubungan yang sinergis dengan kekayaan yangdimiliki bangsa Indonesia, atau “back to law and order”,kembali kepada orde hukum dan ketaatan dalam konteksIndonesia.  Artinya, bangsa Indonesia harus beranimengangkat “Pancasila” sebagai alternatif dalammembangun “negara berdasarkan hukum” versi Indonesiasehingga dapat menjadi “Rule of Moral” atau “Rule ofJustice” yang bersifat “ke-Indonesia-an” yang lebihmengedepankan “olah hati nurani” daripada “olahotak”, atau lebih mengedepankan komitmen moral.

2.7 Dinamika Pelaksanaan Rule of Law

Dalam Proses Penegakan hukum di Indonesia di lakukanoleh lembaga penegak hukum yang terdiri dari:

Kepolisian

Fungsinya memelihara keamanan dalam negeri. Yangmemiliki tugas pokok yaitu:

- Memelihara keamanan dan ketertibanmasyarakat;

- Menegakan Hukum;

10

Kewarganegaraan-Rule of Law

- Memberi perlindungan, pengayoman danpelayanan kepada masyarakat.

Wewenang kepolisian adalah sebagai berikut:- Mengawasi aliran yang menimbulkan perpecahan

dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa;- Melakukan penangkapan, penahanan,

penggeledahan, dan penyitaan;- Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai

bagian dari tindakan kepolisian dalam rangkapencegahan;

- Memberikan bantuan pengamanan dalam sidangdan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiataninstansi lain, serta kegiatan masyarakat;

- Memberikan izin dan mengawasi kegiatankeramaian umum dan kegiatan masyarakatlainnya;

- Memberikan izin melakukan pengawasan senjataapi, bahan peledak, dan senjata tajam.

Kejaksaan 

Wewenang dan tugas kejaksaan:- Melakukan penuntutan;- Melaksanakan penetapan hakim dan putusa

pengadilan yang telah memperoleh kekuatanhukum tetap;

- Melakukan pengawasan tehadap pelaksanaanputusan pidana masyarakat, putusan pidanapengawasan, dan keputusa lepas bersyarat;

- Melakukan penyidikan terhadap tindak pidanatertentu berdasarkan undang-undang;

11

Kewarganegaraan-Rule of Law

- Melengkapi berkas perkara tertentu dan untukitu dapat melakukan pemeriksaan tambahansebelum dilimpahkan ke pengadilan dan dalampelaksanaannya dikoordinasikan denganpenyidik.

KPK( Komisi Pemberantasn Korupsi)

KPK di tetapkan dengan UU no 20 tahun 2002 dengantujuan meningkatkan daya guna dan hasil gunaterhadap pemberantasan tindak pidana korupsi.Tugas KPK:

- Berkoordinasi dengan instansi lain yangberwenang melakukan pemberantasan tindakpidana korupsi;

- Supervisi terhadap instansi yang berwenangmelakukan pemberantasan tindak pidanakorupsi;

- Melakukan penyelidikan, penyidikan, danpenuntutan terhadap tindak pidana korupsi;

- Melakukan tindakan-tindakan pencegahantindak pidana korupsi;

- Melakukan monitor terhadap penyelenggaraanpemerintahan Negara.wewenang KPK;

- Melakukan pengawasan, penelitian,penelaahan, terhadap instansi yangmenjalankan tugas dan wewenang denganpemberantasan tindak korupsi;

- Mengambil alih penyidikan dan penuntutanterhadap pelaku tindak korupsi yang sedangdilakukan oleh kepolisian dan kejaksaan;

- Menetapkan system pelaporan dalam kegiatanpemberantasan korupsi;

12

Kewarganegaraan-Rule of Law

- Meminta laporan instansi terkait mengenaipencegahan tindak pidana korupsi;

- Hanya menangani perkara korupsi yang terjadisetelah 27 Desember 2002;

- Peradilan tindak pidana korupsi tidak bisaberjalan dengan landasan hukum UU KPK.

Badan peradilan

1) Mahkamah Agung (MA) merupakan puncak kekuasaankehakiman di Indonesia. MA mempunyai kewenangan:

- Mengadili pada tingkat kasai terhadapputusan yang diberikan pada tingkat terakhiroleh peradilan;

- Menguji peraturan perundang- undangan dibawah undang-undang terhadap Undang-undang;

- Kewnangan lain yang ditentukan undang-undang. 

2) Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan lembagaperadilan pada tingkat pertama dan terakhir:

- Menguji undang-undang terhadap UUD 1945;- Memutuskan sengketa kewenangan lembaga

Negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD1945;

- Memutuskan pembubaran parpol;- Memutuskan perselisihan tentang hasil

pemilihan umum.

3) Peradilan Tinggi dan Negeri merupakan peradilanumum di tingkat provinsi dan kabupaten. Fungsikedua peradilan tersebut adalah menyelenggarakanperadilan baik pidana dan perdata di tingkatkabupaten, dan tingkat banding di peradilantinggi. Pasal 57 UU No. 8 tahun 2004 menetapkan

13

Kewarganegaraan-Rule of Law

agar peradilan memberikan prioritas peradilanterhadap tindak korupsi, terorisme, narkotika ataupsikotropika pencucian uang, dan selanjutnyatindak pidana.

14

Kewarganegaraan-Rule of Law

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Latar belakang kelahiran Rule of Law:

1. Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukanpembatasan kekuasaan pemerintahan Negara

2. Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaituDemokrasi Konstitusional

3. Perumusan yuridis dari Demokrasi Konstitusionaladalah konsepsi negara hukum.Secara formal, Rule of Law diartikan sebagaikekuasaan umum yang terorganisasi (organizedpublic power), misalnya negara. Sedangkan secarahakiki, Rule of Law terkait dengan penegakan Rule ofLaw, karena menyangkut ukuran hukum yang baik danburuk (just and unjust law). 

Agar pelaksanaan Rule of Law bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka:

a. Keberhasilan “the enforcement of the rules of law” harusdidasarkan pada corak masyarakan hukum yangbersangkutan dan kepribadian masing-masing setiapbangsa.

b. Rule of law yang merupakan institusi sosial harusdidasarkan pada budaya yang tumbuh dan berkembangpada bangsa.

c. Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuatwawasan sosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia, masyarakan dan negara, harus ditegakkan

15

Kewarganegaraan-Rule of Law

secara adil juga memihak pada keadilan.Prinsip-prinsip Rule of Law secara formal terteradalam pembukaan UUD 1945.Penjabaran prinsip-prinsip Rule of Law secara formaltermuat di dalam pasal-pasal UUD 1945. Agar kitadapat menikmati keadilan maka seluruh aspek Negaraharus bersih, jujur, mentaati undang-undang, jugabertanggung jawab, dan menjalankan UU 1945 denganbaik.

3.2 SaranAdanya makalah ini dapat memberikan pelajaran danwawasan yang baru bahwa Rule of Law (penegakkan hukum)di Indonesia sesungguhnya masih sangat jauh dari apayang semestinya dilaksanakan. Untuk itulah, sebagaiwarga negara yang baik, masyarakat semestinyamentaati setiap aturan atau hukum yang telah dibuat.Aturan yang dibuat semata-mata bertujuan agar dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegaradapat berjalan selaras tanpa adanya kericuhan ataukekacauan. Sebagai warga negara Indonesia yangdikenal menganut negara hukum, kita juga semestinyamenunjukkan hal tersebut kepada dunia internasionalbahwa bangsa yang baik adalah bangsa yang taatkepada hukum.