P A N D U A N S K R I P S I (Strata 1) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
k a m a h k a m a h A g u n g R e p u b l i k I n d o n e s i i k I n d o n e s DEMI KEADILAN...
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of k a m a h k a m a h A g u n g R e p u b l i k I n d o n e s i i k I n d o n e s DEMI KEADILAN...
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
No. 915 K/Pdt/2009
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai
berikut dalam perkara:
MUHTAR MAULANA, bertempat tinggal di Jalan Sanger No. 47,
Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Kota Timur, Kota
Gorontalo, dalam hal ini memberi kuasa kepada Ismail Pelu,
S.H., Advokat, berkantor di Perumahan Graha Agus Salim Blok
E No. 8, Kota Gorontalo,
Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding;
m e l a w a n:
1. PEMERINTAH RI c.q. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PUSAT c.q. BADAN PERTANAHAN
NASIONAL KANTOR WILAYAH PROVINSI GORONTALO, berkedudukan di Jalan Brigjen Piola Isa No. 212,
Kota Gorontalo,
2. PEMERINTAH RI c.q. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PUSAT c.q. BADAN PERTANAHAN
NASIONAL KANTOR WILAYAH PROVINSI GORONTALO c.q. BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA
GORONTALO, berkedudukan di Jalan P. Kalengkongan No. 18, Kota Gorontalo,
3. MUCHLIS BUMULO, bertempat tinggal di Jalan Pemuda, Kelurahan Moodu, Kecamatan Kota Timur, Kota
Gorontalo,
4. ISMAIL ALI, bertempat tinggal di Jalan Mayor Dullah, Kelurahan Talumolo, Kecamatan Kota Timur, Kota
Gorontalo,
Para Termohon Kasasi dahulu para Tergugat/para Pembanding;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang para
Termohon Kasasi dahulu sebagai para Tergugat di muka persidangan
Pengadilan Negeri Gorontalo pada pokoknya atas dalil-dalil:
DALAM POKOK PERKARA:
Hal. 1 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa Penggugat pada tahun 1995 membeli sebidang tanah hak milik
(Sertifikat Hak Milik No. 10/Talumolo/1979) dengan luas tanah 2.749 m2 yang
terletak di Jalan Mayor Dullah (jalan ke Pelabuhan Gorontalo) dari Eddy Yantu
Dunggio sebagaimana Akta Jual Beli No. 594.4/12/XI/194/1995, tertanggal 22
November 1995, kemudian oleh Penggugat dimohonkan untuk diterbitkan
sertifikat atas nama Penggugat (balik nama) maka oleh Tergugat II telah
diterbitkan Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995, yang selanjutnya
sertifikat hak milik atas nama Penggugat tersebut diubah lagi menjadi Sertifikat
Hak Guna Bangunan No. 9/Talumolo/1997 yang luas tanahnya telah berubah
menjadi 2.383 m2 (dua ribu tiga ratus delapan puluh tiga meter persegi) karena
sebagian telah digunakan untuk jalan setapak bagi masyarakat setempat;
Bahwa tanah tersebut mempunyai batas-batas sebagai berikut:
• Sebelah Utara dengan lorong/jalan kecil;
• Sebelah Timur dengan Jalan Raya Mayor Dullah (jalan ke
Pelabuhan Gorontalo);
• Sebelah Selatan dengan jalan kecil/lorong;
• Sebelah Barat dengan tanah Keluarga Hulopi;
Bahwa kemudian oleh Penggugat tanah tersebut direncanakan untuk
dibangun tempat usaha pompa minyak (SPBU) dan ketika permohonan
perusahaan Penggugat untuk pembuatan tempat usaha minyak (SPBU)
diajukan ke pihak Pertamina maka oleh pihak Pertamina menginginkan agar
tanah tersebut harus dibuat atas nama badan hukum perusahaan dimaksud
maka Penggugat menyampaikan keinginan ini kepada pihak Badan Pertanahan
Kota Gorontalo (Tergugat II) sehingga keluarlah Sertifikat Hak Guna Bangunan
No. 9/Talumolo/1997. Namun selanjutnya pihak Tergugat I membatalkan
Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 yang merupakan milik Penggugat
tersebut tanpa alasan atau dasar hukum yang jelas dan kemudian oleh Tergugat
II telah menerbitkan sertifikat baru atas nama Tergugat III (Sertifikat Hak Milik
No. 509/Talumolo/2006) di atas tanah sengketa tersebut atas dasar jual beli dari
Tergugat IV, dan hal ini dilakukan tanpa melalui proses legal atau sesuai
mekanisme hukum yang berlaku;
Bahwa memang Tergugat IV pernah menyampaikan keberatan soal
tanah objek sengketa ini kepada Badan Pertanahan Kota Gorontalo (Tergugat
Hal. 2 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
II) dan pihak Tergugat II saat itu telah menjawab keberatan tersebut melalui
suratnya tertanggal 6 November 1997 yang menyatakan bahwa, “Proses
penerbitan sertifikat dan peralihan hak atas nama Penggugat terhadap tanah
tersebut adalah telah memenuhi ketentuan yang berlaku dan tidak cacat, oleh
karenanya disarankan kepada Tergugat IV untuk menggugat ke Pengadilan
Negeri Gorontalo dalam tenggang waktu 2 (dua) minggu sejak surat tersebut
dikeluarkan”. Akan tetapi hal ini tidak pernah dilakukan oleh Tergugat IV, namun
anehnya pada tahun 2005 telah terbit surat pembatalan terhadap Sertifikat Hak
Milik No. 223/Talumolo/1995 oleh Tergugat I atas permintaan dari Tergugat IV;
Bahwa kemudian surat pengumuman pembatalan terhadap Sertifikat Hak
Milik No. 223/Talumolo/1995 tersebut oleh Tergugat I dikirim tembusannya
kepada Penggugat, dan dalam surat pengumuman tersebut disertakan lampiran
perbedaan sidik jari dari salah seorang saksi dalam penjualan tanah antara Ali/
Teme Ruga (orang tua Tergugat IV) dengan Eddy Yantu Dunggio. Jadi jelas di
sini pihak Tergugat II tidak konsisten dengan sarannya untuk menunggu hasil
gugatan Tergugat IV lewat Pengadilan Negeri Gorontalo sebagaimana yang
disarankan oleh Tergugat I, akan tetapi hanya menggunakan siasat sendiri
dengan cara menyatakan sidik jari saksi palsu tanpa didukung oleh suatu alasan
yuridis atau adanya putusan pengadilan terhadap keberatan tersebut;
Bahwa pengumuman pembatalan Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/
1995 yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II tersebut hanya dilakukan
lewat Radio Republik Indonesia (RRI) saja, tidak dilakukan lewat media cetak/
surat kabar, sehingga di sini nampak bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah
melakukan kesalahan-kesalahan yang fatal, maka perbuatan tersebut
merupakan perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat;
Bahwa walaupun Tergugat I telah menerbitkan Sertifikat Hak Milik No.
223/Talumolo/1995 atas nama Penggugat I namun sampai saat ini Sertifikat Hak
Guna Bangunan No. 9/Talumolo/1997 atas nama Penggugat di atas tanah
sengketa tersebut tidak ditarik atau dinyatakan batal, akan tetapi ketika
Penggugat menanyakan hal ini kepada pihak Tergugat I maupun Tergugat II
maka pihak Tergugat I dan Tergugat II menyatakan bahwa Sertifikat Hak Guna
Bangunan tersebut telah dianggap batal karena sertifikat hak milik yang telah
dibeli oleh Penggugat telah dibatalkan;
Hal. 3 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa berkaitan dengan itu maka Penggugat saat ini tidak
diperkenankan lagi oleh Tergugat I dan Tergugat II untuk menggunakan
Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 atas nama Penggugat serta Sertifikat
Hak Guna Bangunan No. 9/Talumolo/1997 tersebut dan saat ini tanah objek
sengketa tersebut telah dikuasai oleh Tergugat III atas dasar jual beli dari
Tergugat IV, sehingga Penggugat sebagai pembeli awal yang beritikad baik
telah dirugikan oleh tindakan daripada para Tergugat;
Bahwa begitu pula dengan tindakan Tergugat IV yang menjual objek
tanah sengketa kepada Tergugat III adalah merupakan suatu perbuatan
melawan hukum karena Penggugat telah membeli tanah objek sengketa
tersebut dari penjual yang telah membelinya dari ahli waris sah yakni orang tua
dari Tergugat IV, kemudian jual beli yang dilakukan oleh Penggugat tersebut
belum pernah dibatalkan oleh pengadilan, tetapi ternyata Tergugat I secara
sewenang-wenang atau tanpa dasar hukum telah membatalkan jual beli dan
Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 atas nama Penggugat tersebut;
Bahwa tindakan Tergugat I membatalkan jual beli yang dilakukan oleh
Penggugat dengan Eddy Yantu Dunggio tersebut adalah merupakan tindakan
melawan hukum karena Tergugat I sama sekali tidak berhak atau berkompeten
untuk membatalkan jual beli tersebut, karena satu-satunya lembaga yang
berhak untuk melakukan pembatalan terhadap jual beli tersebut adalah
pengadilan;
Bahwa begitu juga dengan pembatalan Sertifikat Hak Milik No. 10/
Talumolo/1979 serta Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 oleh Tergugat I
adalah merupakan perbuatan melawan hukum, karena tindakan tersebut
dilakukan tanpa dasar yuridisnya atau alasan-alasan hukum yang kuat tetapi
hanya berdasarkan kepada asumsi-asumsi subjektif dari para Tergugat saja;
Bahwa oleh karena tindakan pembatalan Sertifikat Hak Milik No. 10/
Talumolo/1979 serta Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 oleh Tergugat I
dan tindakan Tergugat II menerbitkan Sertifikat Hak Milik No. 509/
Talumolo/2006 atas nama Tergugat III adalah merupakan perbuatan melawan
hukum, karena semuanya dilakukan tanpa didasarkan kepada suatu keputusan
hukum lembaga peradilan atau tidak memiliki alasan hukum yang kuat untuk itu;
Bahwa begitu pula dengan tindakan Tergugat II menerbitkan Sertifikat
Hak Milik No. 506/Talumolo/2006 atas nama Tergugat III adalah merupakan
Hal. 4 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
perbuatan melawan hukum karena di atas tanah tersebut masih merupakan hak
Penggugat sesuai dengan jual beli antara Penggugat dengan Almarhum Eddy
Yantu Dunggio atau berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 10/Talumolo/1979
yang kemudian diganti dengan Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 dan
diganti lagi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9/Talumolo/1997 atas
nama perusahaan penggugat (PT Talumolo Bersama Makmur);
Bahwa tindakan Tergugat III dan Tergugat IV melakukan jual beli atas
tanah objek sengketa adalah merupakan perbuatan melawan hukum karena
tanah objek sengketa tersebut awalnya adalah merupakan milik dari Almarhum
Eddy Yantu Dunggio sebagaimana sesuai dengan Akta Jual Beli tanggal 11
September 1972 antara Almarhum Eddy Yantu Dunggio dengan Ali Temey
Ruga (orang tua Tergugat IV) dan Perempuan Ona, kemudian oleh Almarhum
Eddy Yantu Dunggio tanah tersebut dijual kepada Penggugat sebagaimana Akta
Jual Beli No. 594.4/12/XI/194/1995;
Bahwa mengingat jangan sampai objek sengketa akan dialihkan lagi oleh
Tergugat III dan Tergugat IV kepada pihak lain dengan cara apapun, maka
dimohonkan agar objek sengketa dapat diletakkan sita jaminan (conservatoir
beslag) oleh Pengadilan Negeri Gorontalo;
Bahwa oleh karena gugatan Penggugat didasarkan atas bukti-bukti
otentik yang diyakini keabsahannya, maka Penggugat dengan ini memohon
kepada Pengadilan Negeri Gorontalo untuk memutuskan dengan keputusan
yang dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum bantahan,
banding, ataupun kasasi;
Bahwa gugatan Penggugat ini berdasarkan kepada bukti-bukti otentik
dan sah, maka terhadap Tergugat I yang telah membatalkan sertifikat hak milik
atas nama Penggugat dan Tergugat II yang telah menerbitkan sertifikat hak milik
atas nama Tergugat III secara melawan hukum serta terhadap Tergugat III dan
Tergugat IV yang telah melakukan jual beli secara melawan hukum atas tanah
objek sengketa tersebut, maka adalah wajar dihukum untuk membayar biaya
yang timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng;
Bahwa tanah objek sengketa adalah milik dari Penggugat dan saat ini
Tergugat III telah membangun di atas tanah tersebut olehnya itu Penggugat
mohon agar segala bentuk bangunan yang berada di atas tanah tersebut harus
Hal. 5 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dibongkar atau ditiadakan bila perlu dengan menggunakan aparat kepolisian
beserta aparat Negara lainnya;
DALAM PROVISI:
Bahwa Penggugat masih merupakan pemilik atas tanah objek sengketa
berdasarkan pada Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9/Talumolo/1997 atas
nama PT Talumolo Bersama Makmur (perusahaan Penggugat) yang sampai
saat ini belum pernah dibatalkan oleh Tergugat I maupun Tergugat II;
Bahwa saat ini di tanah objek sengketa sedang terjadi pembangunan
pembuatan tempat penjualan minyak (SPBU) oleh Tergugat III, untuk itu
Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gorontalo
memerintahkan agar Tergugat III segera menghentikan pembangunan di atas
tanah objek sengketa sebelum ada putusan akhir tentang sengketa lahan
tersebut;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada
Pengadilan Negeri Gorontalo agar memberikan putusan sebagai berikut:
PRIMAIR:
1. Menyatakan menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk
seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan Penggugat
dalam perkara ini;
3. Menyatakan jual beli yang dilakukan antara Penggugat dengan Eddy
Yantu Dunggio adalah sah menurut hukum;
4. Menyatakan sah menurut hukum Sertifikat Hak Milik No. 223/
Talumolo/1995 serta Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9/
Talumolo/1992;
5. Menyatakan pembatalan Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995
adalah cacat hukum;
6. Menyatakan jual beli antara Tergugat III dan Tergugat IV adalah cacat
hukum;
7. Menyatakan penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 509/Talumolo/2006 atas
nama Tergugat III adalah cacat hukum;
8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas perkara ini;
Hal. 6 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
9. Menghukum Tergugat I, Tergugat II serta Tergugat III dan Tergugat IV
secara tanggung renteng membayar uang paksa kepada Penggugat
sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) sehari, setiap lalai memenuhi
isi putusan terhitung sejak putusan diucapkan sampai dilaksanakan;
10.Menghukum Tergugat III untuk membongkar semua bangunan yang
berada di atas tanah tersebut;
11.Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walau ada
verzet, banding, atau kasasi dari Tergugat;
12.Menyatakan menerima dan mengabulkan tuntutan provisi Penggugat;
13.Menghukum para Tergugat I, Tergugat II serta Tergugat III dan Tergugat
IV secara tanggung renteng membayar biaya perkara;
SUBSIDAIR:
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gorontalo berpendapat lain,
maka mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut para Tergugat
mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
EKSPESI TERGUGAT I:
Eksepsi Tentang Gugatan Cacat Formal:
Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang
dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatannya, karena peralihan Hak Milik
No. 223/Talumolo atas nama Muhtar Maulana yang asal tanahnya dari Hak Milik
No. 10/Talumolo atas nama Eddy Yantu Dunggio yang diperoleh berdasarkan
Jual Beli No. 90/1972, tanggal 16 Desember 1972 telah dibatalkan berdasarkan
Surat Pernyataan tanggal 30 Juli 1974 dan mengetahui Hakim Pengadilan
Negeri Gorontalo, sehingga peralihan balik nama maupun penurunan hak
menjadi Hak Guna Bangunan No. 9/Talumolo atas nama PT Talumolo Bersama
Makmur dinyatakan batal demi hukum;
Dengan memperhatikan gugatan Penggugat baik yang terurai dan
tercantum dalam posita dalil gugatannya maupun dalam petitum gugatannya,
kiranya jelas secara yuridis formil dan prinsip penggarisan Yurisprudensi Tetap
Mahkamah Agung RI sesuai tertib hukum pelaksanaan “Hukum Acara Perdata
yang dianut dalam khasanah praktek peradilan” gugatan Penggugat tersebut
tidak memenuhi persyaratan hukum dan undang-undang;
Hal. 7 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 402 K/Sip/1970,
tanggal 16 Desember 1970 dan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik
Indonesia No. 1149 K/Sip/1975, tanggal 17 April 1975 serta Yurisprudensi
Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 2655/Pdt/1980, tanggal 3 Mei 1989
gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima;
Eksepsi Tentang Kompetensi Pengadilan Negeri Gorontalo:
Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No.
9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan berdasarkan doktrin-
doktrin dalam ilmu hukum, untuk sengketa Tata Usaha Negara yang pangkal
sengketanya adalah sebuah surat keputusan dari pejabat pemerintah yang
bersifat final, individual dan mengikat, maka sengketa tersebut merupakan
kompetensi absolut dari Pengadilan Tata Usaha Negara;
Dalam gugatan yang diajukan oleh Penggugat, Penggugat menggunakan
dalil bahwa Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum
(onrechtmatig daad) dengan diterbitkannya Surat-surat Keputusan Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional No. 02-Pembatalan-HM-2005,
tanggal 12 September 2005 tentang Pembatalan Hak Milik No. 223/Talumolo
atas nama Muhtar Maulana dan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo tanggal 27 September 2006 No.
05-520/55.1-2006 tentang Pemberian Hak Milik atas nama Muchlis Bumulo, S.E.
dan dalam gugatannya, pihak Penggugat meminta kepada Majelis Hakim untuk
menyatakan tidak sahnya kedua surat keputusan tersebut. Melihat isi gugatan
dari Penggugat maka sangat jelas bahwa yang menjadi pangkal sengketa
adalah surat keputusan yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo, karena Kanwil BPN Provinsi Gorontalo
adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang melaksanakan urusan
pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
surat keputusan yang diterbitkan oleh Tergugat I yang bersifat konkrit, individual
dan final sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Ayat (3) No. 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986, sehingga gugatan
Penggugat sangat keliru dan patut untuk ditolak;
Bahwa surat keputusan Tergugat I tersebut adalah keputusan Tata
Usaha Negara karena telah memenuhi unsur-unsur ketentuan Pasal 1 Butir 3
Hal. 8 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 dan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yang bersifat konkret, individual dan final, maka
sengketa tersebut merupakan kompetensi absolut dari Pengadilan Tata Usaha
Negara;
EKSPESI TERGUGAT II:
Bahwa memperhatikan gugatan Penggugat dalam gugatannya jelas
secara yuridis formil dan prinsip penggarisan Yurisprudensi Tetap Mahkamah
Agung RI sesuai tertib hukum pelaksanaan Hukum Acara Perdata yang dianut
dalam khasanah praktek peradilan, gugatan Penggugat tidak memenuhi
persyaratan hukum dan undang-undang dan beralasan hukum untuk dinyatakan
sebagai gugatan yang tidak dapat diterima dengan alasan sebagai berikut:
• Bahwa berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1985 jo Undang-Undang
No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan berdasarkan
doktrin-doktrin dalam ilmu hukum “Sengketa Tata Usaha Negara yang
pangkal sengketanya adalah sebuah surat keputusan dari pejabat
pemerintah yang bersifat final, individual dan mengikat, maka sengketa
tersebut merupakan kompetensi absolut dari Pengadilan Tata Usaha
Negara;
• Bahwa Penggugat menggunakan dalil bahwa Tergugat II menerbitkan Hak
Milik No. 509/Talumolo atas nama H. Muhlis Bumulo, S.E. adalah perbuatan
melawan hukum sementara pemberian hak tersebut didasarkan Surat
Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Gorontalo, sehingga berdasarkan kompetensi absolut pengadilan maka
gugatan dari Penggugat terhadap Sertifikat Hak Milik No. 509/Talumolo atas
nama H. Muhlis Bumulo, S.E. yang pemberian haknya berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Gorontalo adalah tidak dapat diterima karena bukan merupakan kompetensi
Pengadilan Negeri untuk mengadili perkara yang mana surat keputusan
menjadi objek yang diperkarakan;
EKSPESI TERGUGAT IIi DAN IV:
Eksepsi Tentang Kewenangan Mengadili:
Bahwa selaku kuasa dari Tergugat III, IV berpendapat bahwa gugatan
Penggugat baik posita maupun petitum gugatan terutama petitum 5, 6 dan 7
yang memintakan baik pembatalan sertifikat, jual beli antara Tergugat III dan
Hal. 9 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Tergugat IV adalah cacat hukum, bila ditinjau dari kedudukan Tergugat I, II yang
telah membatalkan sertifikat dan Tergugat III selaku pembeli dengan akta jual
beli yang diterbitkan oleh suatu badan yang diakui oleh Negara, telah jelas
Penggugat telah keliru mengajukan gugatan, sebab sesuai dengan Pasal 1
Angka 3 dan 4 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara, yaitu pembatalan surat berupa akta jual beli, surat keputusan
dari Badan Pertanahan tersebut adalah merupakan wewenang dari Peradilan
Tata Usaha Negara, maka secara hukum Pengadilan Negeri Gorontalo tidak
berwenang untuk membatalkan surat tersebut dan yang lebih berhak untuk
mengadili serta membatalkan surat tersebut adalah Peradilan Tata Usaha
Negara;
Eksepsi Tentang Gugatan Penggugat Cacat Formal/Sangat Kabur:
Bahwa setelah dikaji gugatan Penggugat mengandung cacat formal tidak
sempurna dan sangat kabur, sebab Penggugat telah menggugat kepada
Tergugat IV di mana status Tergugat IV hanya merupakan kuasa dari ahli waris
untuk menjual objek sengketa, sehingga tidak digugatnya ahli waris atau
saudara dari Tergugat IV dalam perkara ini, maka secara fakta hukum gugatan
Penggugat kekurangan pihak dan patut dinyatakan tidak dapat diterima;
Bahwa selanjutnya jual beli antara Tergugat III dan Tergugat IV
dilaksanakan sesuai prosedur hukum, yaitu melalui PPAT, tentunya tidak
digugatnya PPAT selaku pembuat akta tanah membuktikan bahwa gugatan
Penggugat mengandung cacat formal dan sangat kabur, tentunya secara yuridis
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verlaard);
Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas Penggugat mendalilkan
pula di mana objek sengketa dibeli dari Almarhum Eddy Yantu Dunggio, jelas
ahli waris yang bersangkutan seharusnya dijadikan pihak dalam perkara ini oleh
karena ahli waris tersebut ada hubungan hukum langsung dan patut dijadikan
pihak, makanya gugatan Penggugat tidak sempurna dan dinyatakan tidak dapat
diterima;
Bahwa dapat disimpulkan gugatan Penggugat ternyata tidak memenuhi
syarat formal dan sangat kabur, makanya dimohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini dapat mengabulkan/menerima eksepsi
dari kuasa Tergugat III dan Tergugat IV;
Hal. 10 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa terhadap eksepsi para Tergugat tersebut Pengadilan Negeri
Gorontalo sebelum menjatuhkan putusan akhir telah mengambil putusan sela,
yaitu putusan No. 07/Pdt.G/2007/PN.Gtlo, tanggal 13 Agustus 2007 yang
amarnya sebagai berikut:
1. Sebelum memutus pokok perkara;
2. Menolak seluruh eksepsi para Tergugat tersebut;
3. Menyatakan Pengadilan Negeri Gorontalo berwenang memeriksa dan
mengadili perkara No. 07/Pdt.G/2007/PN.Gtlo, antara Muhtar Maulana
sebagai Penggugat melawan Pemerintah Republik Indonesia c.q. Badan
Pertanahan Nasional Pusat c.q. Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah
Provinsi Gorontalo sebagai Tergugat I, dan kawan-kawan;
4. Memerintahkan kepada kedua belah pihak yang beperkara untuk
melanjutkan pemeriksaan dalam perkara ini;
5. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Gorontalo telah
mengambil putusan, yaitu putusan No. 07/Pdt.G/2007/PN.Gtlo, tanggal 29
November 2007 yang amarnya sebagai berikut:
Dalam Provisi:
• Tuntutan provisi Penggugat dikesampingkan;
Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan Penggugat
dalam perkara ini;
3. Menyatakan transaksi jual beli yang dilakukan antara Penggugat dengan
Eddy Yantu Dunggio atas tanah objek sengketa sah menurut hukum;
4. Menyatakan sah menurut hukum, Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995
dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9/Talumolo/1997;
5. Menyatakan pembatalan atas Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995
adalah cacat hukum;
6. Menyatakan jual beli antara Tergugat III dengan Tergugat IV atas tanah
objek sengketa adalah cacat hukum;
7. Menyatakan penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 509/Talumolo/2006 atas
nama Tergugat III adalah cacat hukum;
Hal. 11 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas tanah objek sengketa yang
telah dilaksanakan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Gorontalo tertanggal 30
Agustus 2007;
9. Menyatakan Tergugat III atau orang lain yang memperoleh hak daripadanya
untuk membongkar semua bangunan yang berada di atas tanah objek
sengketa yang terletak di Jalan Mayor Dulah Kota Gorontalo Sertifikat No. 9/
Talumolo/1997 jo Sertifikat No. 223/Talumolo 1995 dan mengosongkan
tanah objek sengketa guna diserahkan atau dikuasai oleh Penggugat;
10.Menyatakan para Tergugat secara tanggung renteng membayar biaya
perkara yang hingga kini ditaksir sebesar Rp440.000,00 (empat ratus empat
puluh ribu rupiah);
11.Menolak untuk selebihnya;
Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan para
Tergugat putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dibatalkan oleh Pengadilan
Tinggi Gorontalo dengan putusan No. 07/Pdt/2008/PT.Gtlo, tanggal 5 Mei 2008
yang amarnya sebagai berikut:
• Menerima permohonan banding dari Tergugat III dan Tergugat IV sebagai
Pembanding;
• Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Gorontalo No. 07/Pdt.G/2007/
PN.Gtlo, tanggal 29 November 2007 yang dimohonkan banding dan;
Mengadili Sendiri:
Dalam Eksepsi:
• Menyatakan menolak seluruh eksepsi para Tergugat/Pembanding;
Dalam Provisi:
• Menyatakan tuntutan provisi Penggugat untuk dikesampingkan;
Dalam Pokok Perkara:
• Menolak gugatan Penggugat/Terbanding untuk seluruhnya;
• Menghukum Penggugat/Terbanding untuk membayar biaya perkara pada
kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp200.000,00
(dua ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada
Penggugat/Terbanding pada tanggal 23 Juni 2008 kemudian terhadapnya oleh
Penggugat/Terbanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa
Hal. 12 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
khusus tanggal 14 Juli 2008 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada
tanggal 4 Juli 2008 sebagaimana ternyata dari akta permohonan kasasi No. 07/
Pdt.G/2007/PN.Gtlo, yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Gorontalo,
permohonan mana diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 16 Juli 2008;
bahwa setelah itu oleh Tergugat I dan Tergugat III, IV/para Pembanding
yang masing-masing pada tanggal 18 Juli 2008 dan 17 Juli 2008 telah
diberitahu tentang memori kasasi dari Penggugat/Terbanding diajukan jawaban
memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gorontalo
masing-masing pada tanggal 11 Agustus 2008 dan 29 Juli 2008;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka
oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:
Bahwa Pengadilan Tinggi Gorontalo telah tidak melaksanakan hukum atau
salah melaksanakannya, atau tidak melaksanakan cara untuk melaksanakan
peradilan yang harus dituruti menurut undang-undang, yaitu:
1. Bahwa adalah sangat keliru pendapat Pengadilan Tinggi Gorontalo yang
telah memberikan pertimbangan bahwa mengakui hasil pemeriksaan
perbandingan sidik jari dalam bukti T.III.IV.23, T.III.IV.25 yang dilakukan
tanpa melalui pemeriksaan laboratorium forensik kepolisian, dan juga
tanpa adanya proses perkara dalam peradilan pidana. Sebab untuk
mengetahui sejauh mana kebenaran suatu bukti perbandingan tersebut
secara hukum tentu hal ini masih sangat subjektif karena belum terbukti
secara sah dan meyakinkan lewat proses peradilan pidana sehingga
kebenaran materiil dari bukti T.III.IV.23 dan T.III.IV.25 tersebut belum
ditemukan, maka pertimbangan tersebut sangatlah keliru.
2. Bahwa sangat keliru juga jika Pengadilan Tinggi Gorontalo lebih
mengakui bukti T.III.IV.23, T.III.IV.24 dan T.III.IV.25 yang belum teruji
kebenaran materiilnya, kemudian mengesampingkan bukti P.20 (akta
jual beli tanah antara Dungo dan Ali Teme Ruga dengan Eddy Yantu
Hal. 13 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Dunggio) yang dibuat oleh pejabat PPAT yang merupakan bukti otentik
dan sampai saat ini belum pernah dibatalkan oleh pengadilan manapun;
3. Bahwa menurut hukum bukti P.20 adalah merupakan bukti otentik karena
akta jual beli tersebut dikeluarkan oleh pejabat yang berhak, sehingga
menurut Pasal 1870 KUH Perdata dinyatakan bahwa suatu akta otentik
merupakan bukti sempurna bagi kedua belah pihak dan para ahli
warisnya serta sekalian orang yang mendapat hak dari padanya, tentang
apa yang dimuat dalam akta tersebut. Dengan bertitik tolak dari ajaran
hukum pembuktian tersebut maka keputusan yang dilakukan oleh Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Gorontalo dalam perkara a quo adalah
merupakan suatu kekeliruan dalam menerapkan hukum;
4. Bahwa sesuai dengan ajaran hukum pembuktian maka Hakim Perdata
tidak lagi bebas dalam pembuktian karena Hakim Perdata dibatasi oleh
alat bukti (akta otentik) yang mengikat atau memaksa. Selain itu akta
otentik merupakan bukti yang sempurna, maksudnya akta tersebut tidak
perlu memerlukan suatu penambahan pembuktian, jadi akta otentik
merupakan suatu alat bukti yang sempurna dan mengikat (Lihat Martiman
Prodjodihamidjoyo, S.H.,M.H., dalam bukunya “Hukum Pembuktian”,
cetakan pertama, tahun 1977, halaman 60, Pradnya Paramitha Jakarta);
5. Bahwa pertimbangan Hakim Pengadilan Tinggi Gorontalo yang
menyatakan bukti P.20 cacat hukum dan harus dikesampingkan adalah
merupakan pertimbangan yang menyalahi hukum pembuktian dalam
perkara perdata, karena bukti P.20, sebagai akta otentik tidak hanya
mempunyai kekuatan formil bahwa para pihak telah menerangkan apa
yang ditulis dalam akta, tetapi juga mempunyai kekuatan pembuktian
materiil bahwa apa yang diterangkan dalam akta itu (materinya) benar.
Inilah yang disebutkan sebagai kekuatan pembuktian yang mengikat,
kedua belah pihak yang menandatangani akta otentik terikat pada materi
yang ditulis dalam akta tersebut;
6. Bahwa pertimbangan hukum yang dilakukan Hakim Pengadilan Tinggi
Gorontalo dalam memutus perkara a quo adalah merupakan tindakan
penyimpangan di luar kewenangannya, karena Hakim Pengadilan Tinggi
Gorontalo telah melampaui kewenangannya karena memeriksa
Hal. 14 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
persoalan yang tidak ada dalam pokok sengketa sebagaimana diuraikan
di dalam posita dan petitum gugatan perkara a quo;
7. Bahwa secara hukum pertimbangan Hakim Pengadilan Tinggi Gorontalo
dalam perkara a quo bertentangan dengan Pasal 178 Ayat (1) HIR, Pasal
189 RBg dan Pasal 18 Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 tentang
Kekuasaan Kehakiman, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
No. 35 Tahun 1999 (sekarang Pasal 19 Undang-Undang No. 4 Tahun
2004), di mana pertimbangan hukum putusan a quo tidak merinci secara
saksama tentang dalil gugatan penggugat dan disertai alat-alat bukti
serta fakta-fakta yang ditemukan dalam persidangan sehingga putusan
tersebut tidak cukup pertimbangan (niet voldoende gemotiveerd), yakni
mengenai alat bukti dan nilai kekuatan pembuktian (Yurisprudensi MA
No. 672/Sip/1972);
8. Bahwa jual beli tanah antara Dungo, Ali Teme Ruga dengan Eddy Yantu
Dunggio pada tanggal 11 September 1972 belum pernah dibatalkan oleh
Pengadilan, begitu juga dengan jual beli antara Eddy Yantu Dunggio
dengan Muhtar Maulana (Pemohon Kasasi) beserta Sertifikat Hak Milik
No. 10/Talumolo/1979 atas nama Eddy Yantu Dunggio yang telah diubah
dengan Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 juga belum pernah
dibatalkan oleh Pengadilan, sehingga menurut hukum Penggugat untuk
kasasi (Pemohon Kasasi) selaku pembeli yang beritikad baik harus
dilindungi;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
Penggugat dalam memori kasasi tambahannya pada pokoknya ialah:
1. Bahwa pertimbangan hakim Pengadilan Tinggi Gorontalo tentang
tidak diperlihatkan bukti asli P.20 oleh Penggugat dalam
persidangan adalah merupakan suatu sikap yang sangat kaku dan
dibuat-buat saja sebagai alasan, karena dalam keterangan daftar
bukti telah disampaikan bahwa bukti asli P.20 tersebut telah
diserahkan kepada Tergugat II pada saat mengajukan
permohonan penerbitan sertifikat dan hal ini dibenarkan oleh
Tergugat II dalam persidangan dan atau tidak ada pihak Tergugat
yang membantahnya atau keberatan terhadap bukti P.20 tersebut
dalam persidangan. Sehingga pertimbangan tersebut adalah
Hal. 15 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
sangat keliru karena secara hukum bukti fotokopi yang diakui dan
atau tidak ada keberatan terhadapnya maka bukti tersebut
dianggap sah adanya;
2. Bahwa sangat keliru jika Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Gorontalo mempertimbangkan bahwa pembatalan Sertifikat Hak
Milik No. 223/ Talumolo/1995 tidak cacat hukum karena
pertimbangan bahwa bukti P. 20 tidak disertai aslinya, ini adalah
suatu kesalahan fatal dalam penerapan hukum. Karena secara
jelas dan tegas dinyatakan dalam Pasal 27 Undang-Undang No. 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria jo
Pasal 1 Angka 12 Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1999 tentang Pelimpahan
Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Keputusan Pemberian
Hak Atas Tanah Negara yang berbunyi, “Pembatalan keputusan
pemberian hak adalah pembatalan keputusan mengenai
pemberian suatu hak atas tanah karena keputusan tersebut
mengandung cacat hukum dalam penerbitannya atau untuk
melaksanakan putusan Pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum yang tetap” jo Pasal 12 Poin (b) Peraturan
Menteri Agraria/Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1999
tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian dan Pembatalan
Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara, yang berbunyi,
“Pembatalan keputusan hak atas tanah yang kewenangan
pemberiannya dilimpahkan kepada Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/ Kotamadya dan kepada Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Provinsi, untuk melaksanakan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap”;
3. Bahwa dengan merujuk kepada aturan-aturan pertanahan yang
berlaku sebagaimana disebutkan di atas tersebut, maka
pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Gorontalo yang
menolak petitum Nomor 5, 6, dan 7 dalam gugatan tersebut
tentang tidak sahnya pembatalan Sertifikat Hak Milik No.223/
Talumolo/1995 atas nama Penggugat/Terbanding/Pemohon
Kasasi adalah merupakan penyimpangan atau kekeliruan dalam
Hal. 16 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
menerapkan hukum. Hal ini karena untuk menyatakan suatu
keputusan atau akta tersebut cacat hukum maka keputusan atau
akta tersebut terlebih dahulu harus dinyatakan cacat hukum oleh
lembaga peradilan, sehingga dapat dinyatakan sah surat
keputusan tersebut dinyatakan cacat hukum. Akan tetapi jika
belum adanya keputusan Pengadilan tentang cacatnya suatu surat
keputusan kemudian dilakukan pembatalan terhadap produk
keputusan tersebut, maka ini adalah tindakan semena-mena yang
merupakan perbuatan melawan hukum;
4. Bahwa dalam memutus perkara a quo Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Gorontalo tidak menerapkan sistem pemeriksaan
pembuktian secara komprehensif terhadap semua alat bukti yang
ada tetapi hanya menilai sepenggal-penggal saja, hal ini dapat
terlihat bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Gorontalo tidak
pernah menyinggung alat bukti P.2 yang merupakan Akta Otentik
Jual Beli No. 594.4/12/XI/194, antara Penggugat dengan Eddy
Yantu Dunggio. Begitu pula tentang adanya pergantian Sertifikat
Hak Milik No. 223 (bukti P.3) menjadi Sertifikat Hak Guna
Bangunan (bukti.P.4), di mana alat bukti tersebut merupakan bukti
otentik dan juga belum pernah dibatalkan oleh lembaga peradilan
manapun serta tidak dapat disangkal oleh para Tergugat, sehingga
ini menunjukkan kekeliruan dan ketidakcermatan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Gorontalo dalam menerapkan sistem
pembuktian secara komprehensif dalam memeriksa perkara ini;
5. Bahwa dalam putusan Pengadilan Tinggi Gorontalo halaman 18 di
mana pertimbangannya menyatakan bahwa jual beli antara Eddy
Yantu Dunggio dengan Ali Teme Ruga dan Ona pada tanggal 11
September 1972 dinyatakan cacat hukum adalah suatu sikap yang
berlebihan karena pertimbangan tersebut telah menyimpang atau
melampaui kewenangan hakim (ultra petita) dari objek atau pokok
sengketa dalam perkara ini sebagaimana diuraikan dalam posita
dan petitumnya. Di mana dalam perkara ini yang menjadi pokok
sengketa adalah adanya penjualan kembali atas tanah Sertifikat
Hak Milik No. 223 atas nama Penggugat oleh Tergugat III dan
Hal. 17 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Tergugat IV serta adanya pembatalan terhadap Sertifikat Hak Milik
No. 223 tersebut oleh Tergugat I dan Tergugat II tanpa terlebih
dahulu adanya suatu pembatalan terhadap penjualan antara
Penggugat dengan Eddy Yantu Dunggio melalui Pengadilan dan
juga tanpa adanya putusan Pengadilan tentang pembatalan atas
Sertifikat Hak Milik No. 223/ Talumolo/1995 atas nama Penggugat
tersebut. Hal inilah yang oleh Pemohon Kasasi mendalilkan
sebagai perbuatan melawan hukum yang menjadi pokok dalam
perkara ini;
Menimbang, bahwa selain alasan-alasan yang diajukan oleh kuasa
Pemohon Kasasi tersebut di atas, Pemohon Kasasi selaku prinsipal telah pula
mengajukan alasan-alasan tersendiri dalam memori kasasinya pada pokoknya
ialah:
Pertama:
• Bahwa benar terjadi jual beli antara Penggugat dengan Edy Dunggio atas
sebidang tanah a quo berdasarkan akta jual beli sesuai prosedur menurut
ketentuan Hukum Agraria;
• Bahwa berdasar Akta Jual Beli No. 594.4/12/XII/194/1995, tanggal 22
November 1995 yang sah itu, lalu terbitlah Sertifikat Hak Milik No. 223/
Talumolo/1995 yang kemudian diubah menjadi wujud sertifikat HGB No. 9/
Talumolo/1997;
• Bahwa proses jual beli tersebut seterusnya adalah hasil karya dan petunjuk
serta pengawasan para pejabat agraria yang berwenang;
• Bahwa dalam hal terjadi kesalahan proses/prosedur tentulah mutlak adalah
kesalahan para pejabat agraria yang harus bertanggung jawab dalam hal
masih terdapat nurani yang profesional serta proporsional;
• Bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat adalah pihak ketiga yang beritikad baik
mengikuti prosedur hukum agraria dengan taat sehingga seharusnya
memperoleh dan diperlakukan sebagai pihak ketiga yang dilindungi
notabene oleh pejabat agraria sendiri;
• Bahwa di sini Hakim Banding selaku Judex Facti telah salah melangkah dan
tersesat karena terjebak oleh pikirannya yang keliru dan justru menyimpang
serta mempermasalahkan proses jual beli atas dasar SHM No. 10/
Hal. 18 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Talumolo/1979 yang berada di luar sengketa karena tidak digugat dan di luar
kehendak Penggugat seperti ternyata dalam posita gugatan yaitu tentang
pembatalan atas SHM No. 223/Talumolo/1995;
• Sikap Hakim Banding yang menyimpang ini jelas merupakan kekeliruan yang
nyata bahkan telah menjadi tindakan salah menerapkan hukum dengan
segala akibat yang merugikan Penggugat karena melalui peradilan yang
sesat, salah menerapkan hukum dan tidak profesional (i.c. exces ultra
petita);
Kedua:
• Bahwa tentunya dalam proses perkara perdata tujuan pemeriksaan di
persidangan pengadilan adalah untuk mencapai kebenaran yang disajikan
lewat alat-alat bukti dan bersifat formil di mana Hakim seharusnya bersikap
sesuai dengan asas passive obedience of the judge;
Dalam hubungan ini Hakim Banding di samping melakukan kekeliruan yang
nyata juga telah melanggar asas res judicata proveritate habitur dan
lijdelijkheid van de rechter dalam pertimbangan hukumnya karena telah
menelaah SHM No. 10/Talumolo/1972 (P.20) yang menyangkut jual beli
dengan akta jual beli antara para pihak yang berada di luar sengketa ini,
sedangkan kasus ini sendiri menyangkut pembatalan yang tidak sah atas
SHM No. 223/Talumolo/1995 jo SHGB No. 9/Talumolo/1997 yang dilakukan
oleh Tergugat I dan Tergugat II instansi agraria (vide pertimbangan hukum
putusan banding halaman 8 alinea terakhir bawah) di sini Hakim Banding
telah menciptakan pokok masalah baru di luar posita dan petitum antara
para pihak yang sebenarnya dalam kasus ini;
Ketiga:
• Bahwa Hakim Banding telah mengambil alih dan menyetujui karena
memandang telah tepat dan benar pokok persengketaan antara Penggugat
dan para Tergugat seperti dinyatakan dalam pertimbangan hukum halaman
8 alinea kedua dari bawah dari putusan banding a quo namun kemudian lalu
tersesat dan beralih mempertimbangkan hal yang tidak digugat alias di luar
sengketa (vide posita dan petitumnya) dan juga para pihaknya berlainan
orangnya;
• Alur pikiran yang keliru ini melahirkan putusan yang menyimpang;
Hal. 19 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Di sinilah letak kekeliruan yang nyata dari Hakim Banding tersebut yang
bersifat undue proses dan karena itu tergolong dalam kategori sikap yang
verzuim van vormen dengan akibat batal putusannya karena memang
perilaku yang suka lalai mematuhi tata cara resmi hukum acara merupakan
fenomena hakim masa kini yang konon katanya cenderung pada apa kata
sponsor (semoga tidak benar);
• Hal ini jelas sekali tampak pada pertimbangan hukum putusan a quo
halaman 8 alinea kedua dari bawah dihubungkan dengan alinea terakhir
pada halaman yang sama;
Kesimpulan:
• Bahwa pada kenyataannya Majelis Hakim Banding telah salah menerapkan
hukum setidaknya menerapkan hukum tidak sebagaimana mestinya, hal
mana jelas dari konstruksi pertimbangan yaitu setelah menyatakan
pertimbangan Hakim Pertama sudah tepat dan benar dan mengambil alih
menjadi pendapat sendiri seharusnya diikuti dengan ketetapan menguatkan
putusan Hakim Pertama, hal mana tidak dilakukan alias disimpangi;
• Bahwa kemudian mengangkat pokok masalah yang tidak termasuk sengketa
dalam kasus ini terlebih lagi para pihaknya adalah berlainan dalam pokok
sengketa, sehingga merupakan verzuim van vormen dan melampaui
wewenangnya;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah
Agung berpendapat:
bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Judex
Facti (Pengadilan Tinggi) tidak salah menerapkan hukum, dengan pertimbangan
sebagai berikut:
bahwa Penggugat tidak dapat membuktikan secara benar dalil-dalil
gugatannya karena bukti yang diajukan dengan bukti yang paling utama yaitu
P.20 berupa Akta Jual Beli No. 136/1972, tanggal 11 September 1972 antara
Perempuan Ona dan Lelaki Ali Temey (sebagai penjual) dengan Edy Yantu
Dunggio (sebagai pembeli) yang dibuat di hadapan M. Arifin, Kepala Kampung
Talumolo (tempat objek tanah sengketa) adalah cacat hukum, sebab:
• Tanda tangan yang tertera dalam akta tersebut tidak diakui dan berbeda
dengan yang sebenarnya (tanda tangan Kepala Kampung);
Hal. 20 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Tanah objek sengketa sejak tahun 1970 oleh Perempuan Ona telah
dihibahkan kepada masing-masing anaknya yang bernama: Mow Darise dan
Djaina Darise;
• Bukti P.20 tidak ada aslinya hanya fotokopi;
• Karenanya penjual (Perempuan Ona) tidak berhak menjual tanah objek
sengketa in casu, sehingga akibat-akibat hukum yang telah ditimbulkan dari
jual beli tersebut adalah cacat hukum;
bahwa selain bukti surat juga bukti keterangan 2 (dua) orang saksi yang
diajukan Penggugat yaitu Idrus dan Ahmad Nur yang mengatakan bahwa saksi
hanya mendengar jika Ali Temey menjual tanah kepada Edy Yantu Dunggio;
bahwa dari uraian fakta tersebut di atas, Penggugat terbukti tidak
mempunyai dasar hukum yang kuat tentang kepemilikan tanah objek sengketa,
karenanya patut untuk dibatalkan kepemilikannya;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas,
lagi pula ternyata bahwa putusan Judex Facti (Pengadilan Tinggi) dalam perkara
ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka
permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: Muhtar Maulana
tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon
Kasasi ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara
dalam tingkat kasasi ini;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 dan
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan
ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-
undangan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I:
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: MUHTAR MAULANA
tersebut;
Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara
dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Rabu tanggal 20 April 2011 oleh H. M. Imron Anwari, S.H.,
Sp.N., M.H., Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Militer yang ditetapkan
Hal. 21 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. H. M. Hakim
Nyak Pha, S.H., D.E.A. dan Timur P. Manurung, S.H., M.M., Hakim-Hakim
Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut
dan dibantu oleh Oloan Harianja, S.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri
oleh para pihak.
Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis:
t.t.d./ t.t.d./
Prof. Dr. H. M. Hakim Nyak Pha, S.H., D.E.A. H. M. Imron Anwari, S.H., Sp.N., M.H.
t.t.d./
Timur P. Manurung, S.H., M.M.
Biaya-biaya:
1. M e t e r a i …………. Rp 6.000,00
Panitera Pengganti:
2. R e d a k s i ………… Rp 5.000,00
t.t.d./
3. Administrasi kasasi ... Rp 489.000,00
Oloan Harianja, S.H.
Jumlah.... Rp 500.000,00
Untuk SalinanMahkamah Agung RI
a.n. PaniteraPanitera Muda Perdata,
PRI PAMBUDI TEGUH, S.H., M.H.NIP. 19610313 188803 1 003
Hal. 22 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22