k a m a h k a m a h A g u n g R e p u b l i k I n d o n e s i i k I n d o n e s DEMI KEADILAN...

22
hkama ahkamah Agung Republ Mahkamah Agung Republik Indonesia mah Agung Republik Indonesia ublik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N No. 915 K/Pdt/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara: MUHTAR MAULANA, bertempat tinggal di Jalan Sanger No. 47, Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, dalam hal ini memberi kuasa kepada Ismail Pelu, S.H., Advokat, berkantor di Perumahan Graha Agus Salim Blok E No. 8, Kota Gorontalo, Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding; m e l a w a n: 1. PEMERINTAH RI c.q. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PUSAT c.q. BADAN PERTANAHAN NASIONAL KANTOR WILAYAH PROVINSI GORONTALO, berkedudukan di Jalan Brigjen Piola Isa No. 212, Kota Gorontalo, 2. PEMERINTAH RI c.q. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PUSAT c.q. BADAN PERTANAHAN NASIONAL KANTOR WILAYAH PROVINSI GORONTALO c.q. BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA GORONTALO, berkedudukan di Jalan P. Kalengkongan No. 18, Kota Gorontalo, 3. MUCHLIS BUMULO, bertempat tinggal di Jalan Pemuda, Kelurahan Moodu, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, 4. ISMAIL ALI, bertempat tinggal di Jalan Mayor Dullah, Kelurahan Talumolo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Para Termohon Kasasi dahulu para Tergugat/para Pembanding; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang para Termohon Kasasi dahulu sebagai para Tergugat di muka persidangan Pengadilan Negeri Gorontalo pada pokoknya atas dalil-dalil: DALAM POKOK PERKARA: Hal. 1 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009 Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Transcript of k a m a h k a m a h A g u n g R e p u b l i k I n d o n e s i i k I n d o n e s DEMI KEADILAN...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S A N

No. 915 K/Pdt/2009

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

berikut dalam perkara:

MUHTAR MAULANA, bertempat tinggal di Jalan Sanger No. 47,

Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Kota Timur, Kota

Gorontalo, dalam hal ini memberi kuasa kepada Ismail Pelu,

S.H., Advokat, berkantor di Perumahan Graha Agus Salim Blok

E No. 8, Kota Gorontalo,

Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding;

m e l a w a n:

1. PEMERINTAH RI c.q. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PUSAT c.q. BADAN PERTANAHAN

NASIONAL KANTOR WILAYAH PROVINSI GORONTALO, berkedudukan di Jalan Brigjen Piola Isa No. 212,

Kota Gorontalo,

2. PEMERINTAH RI c.q. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PUSAT c.q. BADAN PERTANAHAN

NASIONAL KANTOR WILAYAH PROVINSI GORONTALO c.q. BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA

GORONTALO, berkedudukan di Jalan P. Kalengkongan No. 18, Kota Gorontalo,

3. MUCHLIS BUMULO, bertempat tinggal di Jalan Pemuda, Kelurahan Moodu, Kecamatan Kota Timur, Kota

Gorontalo,

4. ISMAIL ALI, bertempat tinggal di Jalan Mayor Dullah, Kelurahan Talumolo, Kecamatan Kota Timur, Kota

Gorontalo,

Para Termohon Kasasi dahulu para Tergugat/para Pembanding;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang

Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang para

Termohon Kasasi dahulu sebagai para Tergugat di muka persidangan

Pengadilan Negeri Gorontalo pada pokoknya atas dalil-dalil:

DALAM POKOK PERKARA:

Hal. 1 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa Penggugat pada tahun 1995 membeli sebidang tanah hak milik

(Sertifikat Hak Milik No. 10/Talumolo/1979) dengan luas tanah 2.749 m2 yang

terletak di Jalan Mayor Dullah (jalan ke Pelabuhan Gorontalo) dari Eddy Yantu

Dunggio sebagaimana Akta Jual Beli No. 594.4/12/XI/194/1995, tertanggal 22

November 1995, kemudian oleh Penggugat dimohonkan untuk diterbitkan

sertifikat atas nama Penggugat (balik nama) maka oleh Tergugat II telah

diterbitkan Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995, yang selanjutnya

sertifikat hak milik atas nama Penggugat tersebut diubah lagi menjadi Sertifikat

Hak Guna Bangunan No. 9/Talumolo/1997 yang luas tanahnya telah berubah

menjadi 2.383 m2 (dua ribu tiga ratus delapan puluh tiga meter persegi) karena

sebagian telah digunakan untuk jalan setapak bagi masyarakat setempat;

Bahwa tanah tersebut mempunyai batas-batas sebagai berikut:

• Sebelah Utara dengan lorong/jalan kecil;

• Sebelah Timur dengan Jalan Raya Mayor Dullah (jalan ke

Pelabuhan Gorontalo);

• Sebelah Selatan dengan jalan kecil/lorong;

• Sebelah Barat dengan tanah Keluarga Hulopi;

Bahwa kemudian oleh Penggugat tanah tersebut direncanakan untuk

dibangun tempat usaha pompa minyak (SPBU) dan ketika permohonan

perusahaan Penggugat untuk pembuatan tempat usaha minyak (SPBU)

diajukan ke pihak Pertamina maka oleh pihak Pertamina menginginkan agar

tanah tersebut harus dibuat atas nama badan hukum perusahaan dimaksud

maka Penggugat menyampaikan keinginan ini kepada pihak Badan Pertanahan

Kota Gorontalo (Tergugat II) sehingga keluarlah Sertifikat Hak Guna Bangunan

No. 9/Talumolo/1997. Namun selanjutnya pihak Tergugat I membatalkan

Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 yang merupakan milik Penggugat

tersebut tanpa alasan atau dasar hukum yang jelas dan kemudian oleh Tergugat

II telah menerbitkan sertifikat baru atas nama Tergugat III (Sertifikat Hak Milik

No. 509/Talumolo/2006) di atas tanah sengketa tersebut atas dasar jual beli dari

Tergugat IV, dan hal ini dilakukan tanpa melalui proses legal atau sesuai

mekanisme hukum yang berlaku;

Bahwa memang Tergugat IV pernah menyampaikan keberatan soal

tanah objek sengketa ini kepada Badan Pertanahan Kota Gorontalo (Tergugat

Hal. 2 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

II) dan pihak Tergugat II saat itu telah menjawab keberatan tersebut melalui

suratnya tertanggal 6 November 1997 yang menyatakan bahwa, “Proses

penerbitan sertifikat dan peralihan hak atas nama Penggugat terhadap tanah

tersebut adalah telah memenuhi ketentuan yang berlaku dan tidak cacat, oleh

karenanya disarankan kepada Tergugat IV untuk menggugat ke Pengadilan

Negeri Gorontalo dalam tenggang waktu 2 (dua) minggu sejak surat tersebut

dikeluarkan”. Akan tetapi hal ini tidak pernah dilakukan oleh Tergugat IV, namun

anehnya pada tahun 2005 telah terbit surat pembatalan terhadap Sertifikat Hak

Milik No. 223/Talumolo/1995 oleh Tergugat I atas permintaan dari Tergugat IV;

Bahwa kemudian surat pengumuman pembatalan terhadap Sertifikat Hak

Milik No. 223/Talumolo/1995 tersebut oleh Tergugat I dikirim tembusannya

kepada Penggugat, dan dalam surat pengumuman tersebut disertakan lampiran

perbedaan sidik jari dari salah seorang saksi dalam penjualan tanah antara Ali/

Teme Ruga (orang tua Tergugat IV) dengan Eddy Yantu Dunggio. Jadi jelas di

sini pihak Tergugat II tidak konsisten dengan sarannya untuk menunggu hasil

gugatan Tergugat IV lewat Pengadilan Negeri Gorontalo sebagaimana yang

disarankan oleh Tergugat I, akan tetapi hanya menggunakan siasat sendiri

dengan cara menyatakan sidik jari saksi palsu tanpa didukung oleh suatu alasan

yuridis atau adanya putusan pengadilan terhadap keberatan tersebut;

Bahwa pengumuman pembatalan Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/

1995 yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II tersebut hanya dilakukan

lewat Radio Republik Indonesia (RRI) saja, tidak dilakukan lewat media cetak/

surat kabar, sehingga di sini nampak bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah

melakukan kesalahan-kesalahan yang fatal, maka perbuatan tersebut

merupakan perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat;

Bahwa walaupun Tergugat I telah menerbitkan Sertifikat Hak Milik No.

223/Talumolo/1995 atas nama Penggugat I namun sampai saat ini Sertifikat Hak

Guna Bangunan No. 9/Talumolo/1997 atas nama Penggugat di atas tanah

sengketa tersebut tidak ditarik atau dinyatakan batal, akan tetapi ketika

Penggugat menanyakan hal ini kepada pihak Tergugat I maupun Tergugat II

maka pihak Tergugat I dan Tergugat II menyatakan bahwa Sertifikat Hak Guna

Bangunan tersebut telah dianggap batal karena sertifikat hak milik yang telah

dibeli oleh Penggugat telah dibatalkan;

Hal. 3 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa berkaitan dengan itu maka Penggugat saat ini tidak

diperkenankan lagi oleh Tergugat I dan Tergugat II untuk menggunakan

Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 atas nama Penggugat serta Sertifikat

Hak Guna Bangunan No. 9/Talumolo/1997 tersebut dan saat ini tanah objek

sengketa tersebut telah dikuasai oleh Tergugat III atas dasar jual beli dari

Tergugat IV, sehingga Penggugat sebagai pembeli awal yang beritikad baik

telah dirugikan oleh tindakan daripada para Tergugat;

Bahwa begitu pula dengan tindakan Tergugat IV yang menjual objek

tanah sengketa kepada Tergugat III adalah merupakan suatu perbuatan

melawan hukum karena Penggugat telah membeli tanah objek sengketa

tersebut dari penjual yang telah membelinya dari ahli waris sah yakni orang tua

dari Tergugat IV, kemudian jual beli yang dilakukan oleh Penggugat tersebut

belum pernah dibatalkan oleh pengadilan, tetapi ternyata Tergugat I secara

sewenang-wenang atau tanpa dasar hukum telah membatalkan jual beli dan

Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 atas nama Penggugat tersebut;

Bahwa tindakan Tergugat I membatalkan jual beli yang dilakukan oleh

Penggugat dengan Eddy Yantu Dunggio tersebut adalah merupakan tindakan

melawan hukum karena Tergugat I sama sekali tidak berhak atau berkompeten

untuk membatalkan jual beli tersebut, karena satu-satunya lembaga yang

berhak untuk melakukan pembatalan terhadap jual beli tersebut adalah

pengadilan;

Bahwa begitu juga dengan pembatalan Sertifikat Hak Milik No. 10/

Talumolo/1979 serta Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 oleh Tergugat I

adalah merupakan perbuatan melawan hukum, karena tindakan tersebut

dilakukan tanpa dasar yuridisnya atau alasan-alasan hukum yang kuat tetapi

hanya berdasarkan kepada asumsi-asumsi subjektif dari para Tergugat saja;

Bahwa oleh karena tindakan pembatalan Sertifikat Hak Milik No. 10/

Talumolo/1979 serta Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 oleh Tergugat I

dan tindakan Tergugat II menerbitkan Sertifikat Hak Milik No. 509/

Talumolo/2006 atas nama Tergugat III adalah merupakan perbuatan melawan

hukum, karena semuanya dilakukan tanpa didasarkan kepada suatu keputusan

hukum lembaga peradilan atau tidak memiliki alasan hukum yang kuat untuk itu;

Bahwa begitu pula dengan tindakan Tergugat II menerbitkan Sertifikat

Hak Milik No. 506/Talumolo/2006 atas nama Tergugat III adalah merupakan

Hal. 4 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

perbuatan melawan hukum karena di atas tanah tersebut masih merupakan hak

Penggugat sesuai dengan jual beli antara Penggugat dengan Almarhum Eddy

Yantu Dunggio atau berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 10/Talumolo/1979

yang kemudian diganti dengan Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 dan

diganti lagi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9/Talumolo/1997 atas

nama perusahaan penggugat (PT Talumolo Bersama Makmur);

Bahwa tindakan Tergugat III dan Tergugat IV melakukan jual beli atas

tanah objek sengketa adalah merupakan perbuatan melawan hukum karena

tanah objek sengketa tersebut awalnya adalah merupakan milik dari Almarhum

Eddy Yantu Dunggio sebagaimana sesuai dengan Akta Jual Beli tanggal 11

September 1972 antara Almarhum Eddy Yantu Dunggio dengan Ali Temey

Ruga (orang tua Tergugat IV) dan Perempuan Ona, kemudian oleh Almarhum

Eddy Yantu Dunggio tanah tersebut dijual kepada Penggugat sebagaimana Akta

Jual Beli No. 594.4/12/XI/194/1995;

Bahwa mengingat jangan sampai objek sengketa akan dialihkan lagi oleh

Tergugat III dan Tergugat IV kepada pihak lain dengan cara apapun, maka

dimohonkan agar objek sengketa dapat diletakkan sita jaminan (conservatoir

beslag) oleh Pengadilan Negeri Gorontalo;

Bahwa oleh karena gugatan Penggugat didasarkan atas bukti-bukti

otentik yang diyakini keabsahannya, maka Penggugat dengan ini memohon

kepada Pengadilan Negeri Gorontalo untuk memutuskan dengan keputusan

yang dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum bantahan,

banding, ataupun kasasi;

Bahwa gugatan Penggugat ini berdasarkan kepada bukti-bukti otentik

dan sah, maka terhadap Tergugat I yang telah membatalkan sertifikat hak milik

atas nama Penggugat dan Tergugat II yang telah menerbitkan sertifikat hak milik

atas nama Tergugat III secara melawan hukum serta terhadap Tergugat III dan

Tergugat IV yang telah melakukan jual beli secara melawan hukum atas tanah

objek sengketa tersebut, maka adalah wajar dihukum untuk membayar biaya

yang timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng;

Bahwa tanah objek sengketa adalah milik dari Penggugat dan saat ini

Tergugat III telah membangun di atas tanah tersebut olehnya itu Penggugat

mohon agar segala bentuk bangunan yang berada di atas tanah tersebut harus

Hal. 5 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

dibongkar atau ditiadakan bila perlu dengan menggunakan aparat kepolisian

beserta aparat Negara lainnya;

DALAM PROVISI:

Bahwa Penggugat masih merupakan pemilik atas tanah objek sengketa

berdasarkan pada Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9/Talumolo/1997 atas

nama PT Talumolo Bersama Makmur (perusahaan Penggugat) yang sampai

saat ini belum pernah dibatalkan oleh Tergugat I maupun Tergugat II;

Bahwa saat ini di tanah objek sengketa sedang terjadi pembangunan

pembuatan tempat penjualan minyak (SPBU) oleh Tergugat III, untuk itu

Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gorontalo

memerintahkan agar Tergugat III segera menghentikan pembangunan di atas

tanah objek sengketa sebelum ada putusan akhir tentang sengketa lahan

tersebut;

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada

Pengadilan Negeri Gorontalo agar memberikan putusan sebagai berikut:

PRIMAIR:

1. Menyatakan menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk

seluruhnya;

2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan Penggugat

dalam perkara ini;

3. Menyatakan jual beli yang dilakukan antara Penggugat dengan Eddy

Yantu Dunggio adalah sah menurut hukum;

4. Menyatakan sah menurut hukum Sertifikat Hak Milik No. 223/

Talumolo/1995 serta Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9/

Talumolo/1992;

5. Menyatakan pembatalan Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995

adalah cacat hukum;

6. Menyatakan jual beli antara Tergugat III dan Tergugat IV adalah cacat

hukum;

7. Menyatakan penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 509/Talumolo/2006 atas

nama Tergugat III adalah cacat hukum;

8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas perkara ini;

Hal. 6 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

9. Menghukum Tergugat I, Tergugat II serta Tergugat III dan Tergugat IV

secara tanggung renteng membayar uang paksa kepada Penggugat

sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) sehari, setiap lalai memenuhi

isi putusan terhitung sejak putusan diucapkan sampai dilaksanakan;

10.Menghukum Tergugat III untuk membongkar semua bangunan yang

berada di atas tanah tersebut;

11.Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walau ada

verzet, banding, atau kasasi dari Tergugat;

12.Menyatakan menerima dan mengabulkan tuntutan provisi Penggugat;

13.Menghukum para Tergugat I, Tergugat II serta Tergugat III dan Tergugat

IV secara tanggung renteng membayar biaya perkara;

SUBSIDAIR:

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gorontalo berpendapat lain,

maka mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut para Tergugat

mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:

EKSPESI TERGUGAT I:

Eksepsi Tentang Gugatan Cacat Formal:

Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang

dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatannya, karena peralihan Hak Milik

No. 223/Talumolo atas nama Muhtar Maulana yang asal tanahnya dari Hak Milik

No. 10/Talumolo atas nama Eddy Yantu Dunggio yang diperoleh berdasarkan

Jual Beli No. 90/1972, tanggal 16 Desember 1972 telah dibatalkan berdasarkan

Surat Pernyataan tanggal 30 Juli 1974 dan mengetahui Hakim Pengadilan

Negeri Gorontalo, sehingga peralihan balik nama maupun penurunan hak

menjadi Hak Guna Bangunan No. 9/Talumolo atas nama PT Talumolo Bersama

Makmur dinyatakan batal demi hukum;

Dengan memperhatikan gugatan Penggugat baik yang terurai dan

tercantum dalam posita dalil gugatannya maupun dalam petitum gugatannya,

kiranya jelas secara yuridis formil dan prinsip penggarisan Yurisprudensi Tetap

Mahkamah Agung RI sesuai tertib hukum pelaksanaan “Hukum Acara Perdata

yang dianut dalam khasanah praktek peradilan” gugatan Penggugat tersebut

tidak memenuhi persyaratan hukum dan undang-undang;

Hal. 7 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 402 K/Sip/1970,

tanggal 16 Desember 1970 dan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik

Indonesia No. 1149 K/Sip/1975, tanggal 17 April 1975 serta Yurisprudensi

Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 2655/Pdt/1980, tanggal 3 Mei 1989

gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima;

Eksepsi Tentang Kompetensi Pengadilan Negeri Gorontalo:

Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No.

9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan berdasarkan doktrin-

doktrin dalam ilmu hukum, untuk sengketa Tata Usaha Negara yang pangkal

sengketanya adalah sebuah surat keputusan dari pejabat pemerintah yang

bersifat final, individual dan mengikat, maka sengketa tersebut merupakan

kompetensi absolut dari Pengadilan Tata Usaha Negara;

Dalam gugatan yang diajukan oleh Penggugat, Penggugat menggunakan

dalil bahwa Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum

(onrechtmatig daad) dengan diterbitkannya Surat-surat Keputusan Kepala

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional No. 02-Pembatalan-HM-2005,

tanggal 12 September 2005 tentang Pembatalan Hak Milik No. 223/Talumolo

atas nama Muhtar Maulana dan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo tanggal 27 September 2006 No.

05-520/55.1-2006 tentang Pemberian Hak Milik atas nama Muchlis Bumulo, S.E.

dan dalam gugatannya, pihak Penggugat meminta kepada Majelis Hakim untuk

menyatakan tidak sahnya kedua surat keputusan tersebut. Melihat isi gugatan

dari Penggugat maka sangat jelas bahwa yang menjadi pangkal sengketa

adalah surat keputusan yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo, karena Kanwil BPN Provinsi Gorontalo

adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang melaksanakan urusan

pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

surat keputusan yang diterbitkan oleh Tergugat I yang bersifat konkrit, individual

dan final sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Ayat (3) No. 5 Tahun 1986 tentang

Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang

Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986, sehingga gugatan

Penggugat sangat keliru dan patut untuk ditolak;

Bahwa surat keputusan Tergugat I tersebut adalah keputusan Tata

Usaha Negara karena telah memenuhi unsur-unsur ketentuan Pasal 1 Butir 3

Hal. 8 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 dan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku yang bersifat konkret, individual dan final, maka

sengketa tersebut merupakan kompetensi absolut dari Pengadilan Tata Usaha

Negara;

EKSPESI TERGUGAT II:

Bahwa memperhatikan gugatan Penggugat dalam gugatannya jelas

secara yuridis formil dan prinsip penggarisan Yurisprudensi Tetap Mahkamah

Agung RI sesuai tertib hukum pelaksanaan Hukum Acara Perdata yang dianut

dalam khasanah praktek peradilan, gugatan Penggugat tidak memenuhi

persyaratan hukum dan undang-undang dan beralasan hukum untuk dinyatakan

sebagai gugatan yang tidak dapat diterima dengan alasan sebagai berikut:

• Bahwa berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1985 jo Undang-Undang

No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan berdasarkan

doktrin-doktrin dalam ilmu hukum “Sengketa Tata Usaha Negara yang

pangkal sengketanya adalah sebuah surat keputusan dari pejabat

pemerintah yang bersifat final, individual dan mengikat, maka sengketa

tersebut merupakan kompetensi absolut dari Pengadilan Tata Usaha

Negara;

• Bahwa Penggugat menggunakan dalil bahwa Tergugat II menerbitkan Hak

Milik No. 509/Talumolo atas nama H. Muhlis Bumulo, S.E. adalah perbuatan

melawan hukum sementara pemberian hak tersebut didasarkan Surat

Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi

Gorontalo, sehingga berdasarkan kompetensi absolut pengadilan maka

gugatan dari Penggugat terhadap Sertifikat Hak Milik No. 509/Talumolo atas

nama H. Muhlis Bumulo, S.E. yang pemberian haknya berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi

Gorontalo adalah tidak dapat diterima karena bukan merupakan kompetensi

Pengadilan Negeri untuk mengadili perkara yang mana surat keputusan

menjadi objek yang diperkarakan;

EKSPESI TERGUGAT IIi DAN IV:

Eksepsi Tentang Kewenangan Mengadili:

Bahwa selaku kuasa dari Tergugat III, IV berpendapat bahwa gugatan

Penggugat baik posita maupun petitum gugatan terutama petitum 5, 6 dan 7

yang memintakan baik pembatalan sertifikat, jual beli antara Tergugat III dan

Hal. 9 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Tergugat IV adalah cacat hukum, bila ditinjau dari kedudukan Tergugat I, II yang

telah membatalkan sertifikat dan Tergugat III selaku pembeli dengan akta jual

beli yang diterbitkan oleh suatu badan yang diakui oleh Negara, telah jelas

Penggugat telah keliru mengajukan gugatan, sebab sesuai dengan Pasal 1

Angka 3 dan 4 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata

Usaha Negara, yaitu pembatalan surat berupa akta jual beli, surat keputusan

dari Badan Pertanahan tersebut adalah merupakan wewenang dari Peradilan

Tata Usaha Negara, maka secara hukum Pengadilan Negeri Gorontalo tidak

berwenang untuk membatalkan surat tersebut dan yang lebih berhak untuk

mengadili serta membatalkan surat tersebut adalah Peradilan Tata Usaha

Negara;

Eksepsi Tentang Gugatan Penggugat Cacat Formal/Sangat Kabur:

Bahwa setelah dikaji gugatan Penggugat mengandung cacat formal tidak

sempurna dan sangat kabur, sebab Penggugat telah menggugat kepada

Tergugat IV di mana status Tergugat IV hanya merupakan kuasa dari ahli waris

untuk menjual objek sengketa, sehingga tidak digugatnya ahli waris atau

saudara dari Tergugat IV dalam perkara ini, maka secara fakta hukum gugatan

Penggugat kekurangan pihak dan patut dinyatakan tidak dapat diterima;

Bahwa selanjutnya jual beli antara Tergugat III dan Tergugat IV

dilaksanakan sesuai prosedur hukum, yaitu melalui PPAT, tentunya tidak

digugatnya PPAT selaku pembuat akta tanah membuktikan bahwa gugatan

Penggugat mengandung cacat formal dan sangat kabur, tentunya secara yuridis

dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verlaard);

Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas Penggugat mendalilkan

pula di mana objek sengketa dibeli dari Almarhum Eddy Yantu Dunggio, jelas

ahli waris yang bersangkutan seharusnya dijadikan pihak dalam perkara ini oleh

karena ahli waris tersebut ada hubungan hukum langsung dan patut dijadikan

pihak, makanya gugatan Penggugat tidak sempurna dan dinyatakan tidak dapat

diterima;

Bahwa dapat disimpulkan gugatan Penggugat ternyata tidak memenuhi

syarat formal dan sangat kabur, makanya dimohon kepada Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara ini dapat mengabulkan/menerima eksepsi

dari kuasa Tergugat III dan Tergugat IV;

Hal. 10 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa terhadap eksepsi para Tergugat tersebut Pengadilan Negeri

Gorontalo sebelum menjatuhkan putusan akhir telah mengambil putusan sela,

yaitu putusan No. 07/Pdt.G/2007/PN.Gtlo, tanggal 13 Agustus 2007 yang

amarnya sebagai berikut:

1. Sebelum memutus pokok perkara;

2. Menolak seluruh eksepsi para Tergugat tersebut;

3. Menyatakan Pengadilan Negeri Gorontalo berwenang memeriksa dan

mengadili perkara No. 07/Pdt.G/2007/PN.Gtlo, antara Muhtar Maulana

sebagai Penggugat melawan Pemerintah Republik Indonesia c.q. Badan

Pertanahan Nasional Pusat c.q. Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah

Provinsi Gorontalo sebagai Tergugat I, dan kawan-kawan;

4. Memerintahkan kepada kedua belah pihak yang beperkara untuk

melanjutkan pemeriksaan dalam perkara ini;

5. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Gorontalo telah

mengambil putusan, yaitu putusan No. 07/Pdt.G/2007/PN.Gtlo, tanggal 29

November 2007 yang amarnya sebagai berikut:

Dalam Provisi:

• Tuntutan provisi Penggugat dikesampingkan;

Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan Penggugat

dalam perkara ini;

3. Menyatakan transaksi jual beli yang dilakukan antara Penggugat dengan

Eddy Yantu Dunggio atas tanah objek sengketa sah menurut hukum;

4. Menyatakan sah menurut hukum, Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995

dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9/Talumolo/1997;

5. Menyatakan pembatalan atas Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995

adalah cacat hukum;

6. Menyatakan jual beli antara Tergugat III dengan Tergugat IV atas tanah

objek sengketa adalah cacat hukum;

7. Menyatakan penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 509/Talumolo/2006 atas

nama Tergugat III adalah cacat hukum;

Hal. 11 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas tanah objek sengketa yang

telah dilaksanakan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Gorontalo tertanggal 30

Agustus 2007;

9. Menyatakan Tergugat III atau orang lain yang memperoleh hak daripadanya

untuk membongkar semua bangunan yang berada di atas tanah objek

sengketa yang terletak di Jalan Mayor Dulah Kota Gorontalo Sertifikat No. 9/

Talumolo/1997 jo Sertifikat No. 223/Talumolo 1995 dan mengosongkan

tanah objek sengketa guna diserahkan atau dikuasai oleh Penggugat;

10.Menyatakan para Tergugat secara tanggung renteng membayar biaya

perkara yang hingga kini ditaksir sebesar Rp440.000,00 (empat ratus empat

puluh ribu rupiah);

11.Menolak untuk selebihnya;

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan para

Tergugat putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dibatalkan oleh Pengadilan

Tinggi Gorontalo dengan putusan No. 07/Pdt/2008/PT.Gtlo, tanggal 5 Mei 2008

yang amarnya sebagai berikut:

• Menerima permohonan banding dari Tergugat III dan Tergugat IV sebagai

Pembanding;

• Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Gorontalo No. 07/Pdt.G/2007/

PN.Gtlo, tanggal 29 November 2007 yang dimohonkan banding dan;

Mengadili Sendiri:

Dalam Eksepsi:

• Menyatakan menolak seluruh eksepsi para Tergugat/Pembanding;

Dalam Provisi:

• Menyatakan tuntutan provisi Penggugat untuk dikesampingkan;

Dalam Pokok Perkara:

• Menolak gugatan Penggugat/Terbanding untuk seluruhnya;

• Menghukum Penggugat/Terbanding untuk membayar biaya perkara pada

kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp200.000,00

(dua ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada

Penggugat/Terbanding pada tanggal 23 Juni 2008 kemudian terhadapnya oleh

Penggugat/Terbanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa

Hal. 12 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

khusus tanggal 14 Juli 2008 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada

tanggal 4 Juli 2008 sebagaimana ternyata dari akta permohonan kasasi No. 07/

Pdt.G/2007/PN.Gtlo, yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Gorontalo,

permohonan mana diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang

diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 16 Juli 2008;

bahwa setelah itu oleh Tergugat I dan Tergugat III, IV/para Pembanding

yang masing-masing pada tanggal 18 Juli 2008 dan 17 Juli 2008 telah

diberitahu tentang memori kasasi dari Penggugat/Terbanding diajukan jawaban

memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gorontalo

masing-masing pada tanggal 11 Agustus 2008 dan 29 Juli 2008;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya

telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam

tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka

oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/

Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:

Bahwa Pengadilan Tinggi Gorontalo telah tidak melaksanakan hukum atau

salah melaksanakannya, atau tidak melaksanakan cara untuk melaksanakan

peradilan yang harus dituruti menurut undang-undang, yaitu:

1. Bahwa adalah sangat keliru pendapat Pengadilan Tinggi Gorontalo yang

telah memberikan pertimbangan bahwa mengakui hasil pemeriksaan

perbandingan sidik jari dalam bukti T.III.IV.23, T.III.IV.25 yang dilakukan

tanpa melalui pemeriksaan laboratorium forensik kepolisian, dan juga

tanpa adanya proses perkara dalam peradilan pidana. Sebab untuk

mengetahui sejauh mana kebenaran suatu bukti perbandingan tersebut

secara hukum tentu hal ini masih sangat subjektif karena belum terbukti

secara sah dan meyakinkan lewat proses peradilan pidana sehingga

kebenaran materiil dari bukti T.III.IV.23 dan T.III.IV.25 tersebut belum

ditemukan, maka pertimbangan tersebut sangatlah keliru.

2. Bahwa sangat keliru juga jika Pengadilan Tinggi Gorontalo lebih

mengakui bukti T.III.IV.23, T.III.IV.24 dan T.III.IV.25 yang belum teruji

kebenaran materiilnya, kemudian mengesampingkan bukti P.20 (akta

jual beli tanah antara Dungo dan Ali Teme Ruga dengan Eddy Yantu

Hal. 13 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Dunggio) yang dibuat oleh pejabat PPAT yang merupakan bukti otentik

dan sampai saat ini belum pernah dibatalkan oleh pengadilan manapun;

3. Bahwa menurut hukum bukti P.20 adalah merupakan bukti otentik karena

akta jual beli tersebut dikeluarkan oleh pejabat yang berhak, sehingga

menurut Pasal 1870 KUH Perdata dinyatakan bahwa suatu akta otentik

merupakan bukti sempurna bagi kedua belah pihak dan para ahli

warisnya serta sekalian orang yang mendapat hak dari padanya, tentang

apa yang dimuat dalam akta tersebut. Dengan bertitik tolak dari ajaran

hukum pembuktian tersebut maka keputusan yang dilakukan oleh Majelis

Hakim Pengadilan Tinggi Gorontalo dalam perkara a quo adalah

merupakan suatu kekeliruan dalam menerapkan hukum;

4. Bahwa sesuai dengan ajaran hukum pembuktian maka Hakim Perdata

tidak lagi bebas dalam pembuktian karena Hakim Perdata dibatasi oleh

alat bukti (akta otentik) yang mengikat atau memaksa. Selain itu akta

otentik merupakan bukti yang sempurna, maksudnya akta tersebut tidak

perlu memerlukan suatu penambahan pembuktian, jadi akta otentik

merupakan suatu alat bukti yang sempurna dan mengikat (Lihat Martiman

Prodjodihamidjoyo, S.H.,M.H., dalam bukunya “Hukum Pembuktian”,

cetakan pertama, tahun 1977, halaman 60, Pradnya Paramitha Jakarta);

5. Bahwa pertimbangan Hakim Pengadilan Tinggi Gorontalo yang

menyatakan bukti P.20 cacat hukum dan harus dikesampingkan adalah

merupakan pertimbangan yang menyalahi hukum pembuktian dalam

perkara perdata, karena bukti P.20, sebagai akta otentik tidak hanya

mempunyai kekuatan formil bahwa para pihak telah menerangkan apa

yang ditulis dalam akta, tetapi juga mempunyai kekuatan pembuktian

materiil bahwa apa yang diterangkan dalam akta itu (materinya) benar.

Inilah yang disebutkan sebagai kekuatan pembuktian yang mengikat,

kedua belah pihak yang menandatangani akta otentik terikat pada materi

yang ditulis dalam akta tersebut;

6. Bahwa pertimbangan hukum yang dilakukan Hakim Pengadilan Tinggi

Gorontalo dalam memutus perkara a quo adalah merupakan tindakan

penyimpangan di luar kewenangannya, karena Hakim Pengadilan Tinggi

Gorontalo telah melampaui kewenangannya karena memeriksa

Hal. 14 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

persoalan yang tidak ada dalam pokok sengketa sebagaimana diuraikan

di dalam posita dan petitum gugatan perkara a quo;

7. Bahwa secara hukum pertimbangan Hakim Pengadilan Tinggi Gorontalo

dalam perkara a quo bertentangan dengan Pasal 178 Ayat (1) HIR, Pasal

189 RBg dan Pasal 18 Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 tentang

Kekuasaan Kehakiman, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang

No. 35 Tahun 1999 (sekarang Pasal 19 Undang-Undang No. 4 Tahun

2004), di mana pertimbangan hukum putusan a quo tidak merinci secara

saksama tentang dalil gugatan penggugat dan disertai alat-alat bukti

serta fakta-fakta yang ditemukan dalam persidangan sehingga putusan

tersebut tidak cukup pertimbangan (niet voldoende gemotiveerd), yakni

mengenai alat bukti dan nilai kekuatan pembuktian (Yurisprudensi MA

No. 672/Sip/1972);

8. Bahwa jual beli tanah antara Dungo, Ali Teme Ruga dengan Eddy Yantu

Dunggio pada tanggal 11 September 1972 belum pernah dibatalkan oleh

Pengadilan, begitu juga dengan jual beli antara Eddy Yantu Dunggio

dengan Muhtar Maulana (Pemohon Kasasi) beserta Sertifikat Hak Milik

No. 10/Talumolo/1979 atas nama Eddy Yantu Dunggio yang telah diubah

dengan Sertifikat Hak Milik No. 223/Talumolo/1995 juga belum pernah

dibatalkan oleh Pengadilan, sehingga menurut hukum Penggugat untuk

kasasi (Pemohon Kasasi) selaku pembeli yang beritikad baik harus

dilindungi;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/

Penggugat dalam memori kasasi tambahannya pada pokoknya ialah:

1. Bahwa pertimbangan hakim Pengadilan Tinggi Gorontalo tentang

tidak diperlihatkan bukti asli P.20 oleh Penggugat dalam

persidangan adalah merupakan suatu sikap yang sangat kaku dan

dibuat-buat saja sebagai alasan, karena dalam keterangan daftar

bukti telah disampaikan bahwa bukti asli P.20 tersebut telah

diserahkan kepada Tergugat II pada saat mengajukan

permohonan penerbitan sertifikat dan hal ini dibenarkan oleh

Tergugat II dalam persidangan dan atau tidak ada pihak Tergugat

yang membantahnya atau keberatan terhadap bukti P.20 tersebut

dalam persidangan. Sehingga pertimbangan tersebut adalah

Hal. 15 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

sangat keliru karena secara hukum bukti fotokopi yang diakui dan

atau tidak ada keberatan terhadapnya maka bukti tersebut

dianggap sah adanya;

2. Bahwa sangat keliru jika Majelis Hakim Pengadilan Tinggi

Gorontalo mempertimbangkan bahwa pembatalan Sertifikat Hak

Milik No. 223/ Talumolo/1995 tidak cacat hukum karena

pertimbangan bahwa bukti P. 20 tidak disertai aslinya, ini adalah

suatu kesalahan fatal dalam penerapan hukum. Karena secara

jelas dan tegas dinyatakan dalam Pasal 27 Undang-Undang No. 5

Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria jo

Pasal 1 Angka 12 Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan

Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1999 tentang Pelimpahan

Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Keputusan Pemberian

Hak Atas Tanah Negara yang berbunyi, “Pembatalan keputusan

pemberian hak adalah pembatalan keputusan mengenai

pemberian suatu hak atas tanah karena keputusan tersebut

mengandung cacat hukum dalam penerbitannya atau untuk

melaksanakan putusan Pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum yang tetap” jo Pasal 12 Poin (b) Peraturan

Menteri Agraria/Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1999

tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian dan Pembatalan

Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara, yang berbunyi,

“Pembatalan keputusan hak atas tanah yang kewenangan

pemberiannya dilimpahkan kepada Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/ Kotamadya dan kepada Kepala Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Provinsi, untuk melaksanakan putusan pengadilan

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap”;

3. Bahwa dengan merujuk kepada aturan-aturan pertanahan yang

berlaku sebagaimana disebutkan di atas tersebut, maka

pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Gorontalo yang

menolak petitum Nomor 5, 6, dan 7 dalam gugatan tersebut

tentang tidak sahnya pembatalan Sertifikat Hak Milik No.223/

Talumolo/1995 atas nama Penggugat/Terbanding/Pemohon

Kasasi adalah merupakan penyimpangan atau kekeliruan dalam

Hal. 16 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

menerapkan hukum. Hal ini karena untuk menyatakan suatu

keputusan atau akta tersebut cacat hukum maka keputusan atau

akta tersebut terlebih dahulu harus dinyatakan cacat hukum oleh

lembaga peradilan, sehingga dapat dinyatakan sah surat

keputusan tersebut dinyatakan cacat hukum. Akan tetapi jika

belum adanya keputusan Pengadilan tentang cacatnya suatu surat

keputusan kemudian dilakukan pembatalan terhadap produk

keputusan tersebut, maka ini adalah tindakan semena-mena yang

merupakan perbuatan melawan hukum;

4. Bahwa dalam memutus perkara a quo Majelis Hakim Pengadilan

Tinggi Gorontalo tidak menerapkan sistem pemeriksaan

pembuktian secara komprehensif terhadap semua alat bukti yang

ada tetapi hanya menilai sepenggal-penggal saja, hal ini dapat

terlihat bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Gorontalo tidak

pernah menyinggung alat bukti P.2 yang merupakan Akta Otentik

Jual Beli No. 594.4/12/XI/194, antara Penggugat dengan Eddy

Yantu Dunggio. Begitu pula tentang adanya pergantian Sertifikat

Hak Milik No. 223 (bukti P.3) menjadi Sertifikat Hak Guna

Bangunan (bukti.P.4), di mana alat bukti tersebut merupakan bukti

otentik dan juga belum pernah dibatalkan oleh lembaga peradilan

manapun serta tidak dapat disangkal oleh para Tergugat, sehingga

ini menunjukkan kekeliruan dan ketidakcermatan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Gorontalo dalam menerapkan sistem

pembuktian secara komprehensif dalam memeriksa perkara ini;

5. Bahwa dalam putusan Pengadilan Tinggi Gorontalo halaman 18 di

mana pertimbangannya menyatakan bahwa jual beli antara Eddy

Yantu Dunggio dengan Ali Teme Ruga dan Ona pada tanggal 11

September 1972 dinyatakan cacat hukum adalah suatu sikap yang

berlebihan karena pertimbangan tersebut telah menyimpang atau

melampaui kewenangan hakim (ultra petita) dari objek atau pokok

sengketa dalam perkara ini sebagaimana diuraikan dalam posita

dan petitumnya. Di mana dalam perkara ini yang menjadi pokok

sengketa adalah adanya penjualan kembali atas tanah Sertifikat

Hak Milik No. 223 atas nama Penggugat oleh Tergugat III dan

Hal. 17 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Tergugat IV serta adanya pembatalan terhadap Sertifikat Hak Milik

No. 223 tersebut oleh Tergugat I dan Tergugat II tanpa terlebih

dahulu adanya suatu pembatalan terhadap penjualan antara

Penggugat dengan Eddy Yantu Dunggio melalui Pengadilan dan

juga tanpa adanya putusan Pengadilan tentang pembatalan atas

Sertifikat Hak Milik No. 223/ Talumolo/1995 atas nama Penggugat

tersebut. Hal inilah yang oleh Pemohon Kasasi mendalilkan

sebagai perbuatan melawan hukum yang menjadi pokok dalam

perkara ini;

Menimbang, bahwa selain alasan-alasan yang diajukan oleh kuasa

Pemohon Kasasi tersebut di atas, Pemohon Kasasi selaku prinsipal telah pula

mengajukan alasan-alasan tersendiri dalam memori kasasinya pada pokoknya

ialah:

Pertama:

• Bahwa benar terjadi jual beli antara Penggugat dengan Edy Dunggio atas

sebidang tanah a quo berdasarkan akta jual beli sesuai prosedur menurut

ketentuan Hukum Agraria;

• Bahwa berdasar Akta Jual Beli No. 594.4/12/XII/194/1995, tanggal 22

November 1995 yang sah itu, lalu terbitlah Sertifikat Hak Milik No. 223/

Talumolo/1995 yang kemudian diubah menjadi wujud sertifikat HGB No. 9/

Talumolo/1997;

• Bahwa proses jual beli tersebut seterusnya adalah hasil karya dan petunjuk

serta pengawasan para pejabat agraria yang berwenang;

• Bahwa dalam hal terjadi kesalahan proses/prosedur tentulah mutlak adalah

kesalahan para pejabat agraria yang harus bertanggung jawab dalam hal

masih terdapat nurani yang profesional serta proporsional;

• Bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat adalah pihak ketiga yang beritikad baik

mengikuti prosedur hukum agraria dengan taat sehingga seharusnya

memperoleh dan diperlakukan sebagai pihak ketiga yang dilindungi

notabene oleh pejabat agraria sendiri;

• Bahwa di sini Hakim Banding selaku Judex Facti telah salah melangkah dan

tersesat karena terjebak oleh pikirannya yang keliru dan justru menyimpang

serta mempermasalahkan proses jual beli atas dasar SHM No. 10/

Hal. 18 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Talumolo/1979 yang berada di luar sengketa karena tidak digugat dan di luar

kehendak Penggugat seperti ternyata dalam posita gugatan yaitu tentang

pembatalan atas SHM No. 223/Talumolo/1995;

• Sikap Hakim Banding yang menyimpang ini jelas merupakan kekeliruan yang

nyata bahkan telah menjadi tindakan salah menerapkan hukum dengan

segala akibat yang merugikan Penggugat karena melalui peradilan yang

sesat, salah menerapkan hukum dan tidak profesional (i.c. exces ultra

petita);

Kedua:

• Bahwa tentunya dalam proses perkara perdata tujuan pemeriksaan di

persidangan pengadilan adalah untuk mencapai kebenaran yang disajikan

lewat alat-alat bukti dan bersifat formil di mana Hakim seharusnya bersikap

sesuai dengan asas passive obedience of the judge;

Dalam hubungan ini Hakim Banding di samping melakukan kekeliruan yang

nyata juga telah melanggar asas res judicata proveritate habitur dan

lijdelijkheid van de rechter dalam pertimbangan hukumnya karena telah

menelaah SHM No. 10/Talumolo/1972 (P.20) yang menyangkut jual beli

dengan akta jual beli antara para pihak yang berada di luar sengketa ini,

sedangkan kasus ini sendiri menyangkut pembatalan yang tidak sah atas

SHM No. 223/Talumolo/1995 jo SHGB No. 9/Talumolo/1997 yang dilakukan

oleh Tergugat I dan Tergugat II instansi agraria (vide pertimbangan hukum

putusan banding halaman 8 alinea terakhir bawah) di sini Hakim Banding

telah menciptakan pokok masalah baru di luar posita dan petitum antara

para pihak yang sebenarnya dalam kasus ini;

Ketiga:

• Bahwa Hakim Banding telah mengambil alih dan menyetujui karena

memandang telah tepat dan benar pokok persengketaan antara Penggugat

dan para Tergugat seperti dinyatakan dalam pertimbangan hukum halaman

8 alinea kedua dari bawah dari putusan banding a quo namun kemudian lalu

tersesat dan beralih mempertimbangkan hal yang tidak digugat alias di luar

sengketa (vide posita dan petitumnya) dan juga para pihaknya berlainan

orangnya;

• Alur pikiran yang keliru ini melahirkan putusan yang menyimpang;

Hal. 19 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Di sinilah letak kekeliruan yang nyata dari Hakim Banding tersebut yang

bersifat undue proses dan karena itu tergolong dalam kategori sikap yang

verzuim van vormen dengan akibat batal putusannya karena memang

perilaku yang suka lalai mematuhi tata cara resmi hukum acara merupakan

fenomena hakim masa kini yang konon katanya cenderung pada apa kata

sponsor (semoga tidak benar);

• Hal ini jelas sekali tampak pada pertimbangan hukum putusan a quo

halaman 8 alinea kedua dari bawah dihubungkan dengan alinea terakhir

pada halaman yang sama;

Kesimpulan:

• Bahwa pada kenyataannya Majelis Hakim Banding telah salah menerapkan

hukum setidaknya menerapkan hukum tidak sebagaimana mestinya, hal

mana jelas dari konstruksi pertimbangan yaitu setelah menyatakan

pertimbangan Hakim Pertama sudah tepat dan benar dan mengambil alih

menjadi pendapat sendiri seharusnya diikuti dengan ketetapan menguatkan

putusan Hakim Pertama, hal mana tidak dilakukan alias disimpangi;

• Bahwa kemudian mengangkat pokok masalah yang tidak termasuk sengketa

dalam kasus ini terlebih lagi para pihaknya adalah berlainan dalam pokok

sengketa, sehingga merupakan verzuim van vormen dan melampaui

wewenangnya;

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah

Agung berpendapat:

bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Judex

Facti (Pengadilan Tinggi) tidak salah menerapkan hukum, dengan pertimbangan

sebagai berikut:

bahwa Penggugat tidak dapat membuktikan secara benar dalil-dalil

gugatannya karena bukti yang diajukan dengan bukti yang paling utama yaitu

P.20 berupa Akta Jual Beli No. 136/1972, tanggal 11 September 1972 antara

Perempuan Ona dan Lelaki Ali Temey (sebagai penjual) dengan Edy Yantu

Dunggio (sebagai pembeli) yang dibuat di hadapan M. Arifin, Kepala Kampung

Talumolo (tempat objek tanah sengketa) adalah cacat hukum, sebab:

• Tanda tangan yang tertera dalam akta tersebut tidak diakui dan berbeda

dengan yang sebenarnya (tanda tangan Kepala Kampung);

Hal. 20 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Tanah objek sengketa sejak tahun 1970 oleh Perempuan Ona telah

dihibahkan kepada masing-masing anaknya yang bernama: Mow Darise dan

Djaina Darise;

• Bukti P.20 tidak ada aslinya hanya fotokopi;

• Karenanya penjual (Perempuan Ona) tidak berhak menjual tanah objek

sengketa in casu, sehingga akibat-akibat hukum yang telah ditimbulkan dari

jual beli tersebut adalah cacat hukum;

bahwa selain bukti surat juga bukti keterangan 2 (dua) orang saksi yang

diajukan Penggugat yaitu Idrus dan Ahmad Nur yang mengatakan bahwa saksi

hanya mendengar jika Ali Temey menjual tanah kepada Edy Yantu Dunggio;

bahwa dari uraian fakta tersebut di atas, Penggugat terbukti tidak

mempunyai dasar hukum yang kuat tentang kepemilikan tanah objek sengketa,

karenanya patut untuk dibatalkan kepemilikannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas,

lagi pula ternyata bahwa putusan Judex Facti (Pengadilan Tinggi) dalam perkara

ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka

permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: Muhtar Maulana

tersebut harus ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon

Kasasi ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara

dalam tingkat kasasi ini;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 dan

Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan

ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua

dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-

undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: MUHTAR MAULANA

tersebut;

Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara

dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah

Agung pada hari Rabu tanggal 20 April 2011 oleh H. M. Imron Anwari, S.H.,

Sp.N., M.H., Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Militer yang ditetapkan

Hal. 21 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. H. M. Hakim

Nyak Pha, S.H., D.E.A. dan Timur P. Manurung, S.H., M.M., Hakim-Hakim

Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum

pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut

dan dibantu oleh Oloan Harianja, S.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri

oleh para pihak.

Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis:

t.t.d./ t.t.d./

Prof. Dr. H. M. Hakim Nyak Pha, S.H., D.E.A. H. M. Imron Anwari, S.H., Sp.N., M.H.

t.t.d./

Timur P. Manurung, S.H., M.M.

Biaya-biaya:

1. M e t e r a i …………. Rp 6.000,00

Panitera Pengganti:

2. R e d a k s i ………… Rp 5.000,00

t.t.d./

3. Administrasi kasasi ... Rp 489.000,00

Oloan Harianja, S.H.

Jumlah.... Rp 500.000,00

Untuk SalinanMahkamah Agung RI

a.n. PaniteraPanitera Muda Perdata,

PRI PAMBUDI TEGUH, S.H., M.H.NIP. 19610313 188803 1 003

Hal. 22 dari 20 hal. Put. No. 915 K/Pdt/2009

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22