;'JL,v - JDIHN

92
PEilIERINTAH KABUPATEN BEilGl(ULU UTARA PERATURAN BUPATI BENGI(ULU UTARA NOMOR: 37 TAHUII 20{4 TENTA]IIG SISTETUI SISTETI AIU}ITANSI PEilIERII{TAH DAN BAGA}I AI(UI{ STAilDAR ](ABUPATEil BEI{GIULU UTARA .' )k 'r', ;'JL,v ",r: *irY KABUPATET BEIIGI(UIU UTARA

Transcript of ;'JL,v - JDIHN

PEilIERINTAH KABUPATEN BEilGl(ULU UTARA

PERATURAN BUPATI BENGI(ULU UTARA

NOMOR: 37 TAHUII 20{4

TENTA]IIG

SISTETUI SISTETI AIU}ITANSI PEilIERII{TAH

DAN BAGA}I AI(UI{ STAilDAR

](ABUPATEil BEI{GIULU UTARA

.' )k 'r',;'JL,v",r: *irY

KABUPATETBEIIGI(UIU UTARA

t

i

-.* ^ PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARATENTANG

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHKABUPATEN BENGKULU UTARA

'...)

I

BUPATI BENGKULU UTARA

PERAruRAN BUPATI BENGKULU UTARA

NOMOR 37 TAHUN 2OI4

TENTANG

SISTET AKUNTAT{SI PEHERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

DENGAN RAHiIAT TUHAN YANG TIiAHA ESA

BUPATIBENGKULU UTARA

a-

b.

c.

Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pasal 6 ayat (3)yang menyatakan bahura Sistem Akuntansi Pemerintahan padapemerintah daerah diatur dengan peraturan bupati yangmengacu pada pedoman umum Sistem AkuntansiPemerintahan;Bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasisakrual sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No 71Tahun 2010 harus segera diterapkan namun memerlukan masatransisi;Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan b untuk tertib administrasi pengelolaankeuangan daerah, perlu ditetapkan Peraturan Bupati BengkuluUtara tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Bupati BengkuluUtara;

: Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik lndonesla Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 20ol tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 20(XNomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor '15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;

Menimbang

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 20O4Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2fi)4tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nonror 108,Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia nomor 4548);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2dX tentang PerimbanganKeuargan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2fi)4 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4438);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (LembaranNegara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 48, TambahanLembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4502);

L Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 20'13 tentangPenerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrualpada Pemerintah Daerah;

MEMUTUSKAN

BAB I

KETENTUAN UMUMPasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:'1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten

Bengkulu Utara.2. Kepala Daerah adalah Bupati Bengkulu Utara3. Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan,

pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksidan kejadian keuangan, penyajian laporan, sertapeqginterpretasian atas hasilnya.

4. Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selaniutnyadisingkat SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yangditerapkan dalam menyusun dan menyajikan laporankeuangan pemerintah.

5. Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan, yangselanjutnya disingkat PUSAP, adalah Peraturan MenteriKeuangan yang bertujuan untuk memberikan pedomanbagi Pemerintah dalam rangka penyusunan Sistem

2

I

Ii

J

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM AKUNTANSIPEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

I

I

Akuntansi Pemerintahan yang mengacu pada SAPberbasis Akrual dan penerapan statistik keuanganpemerintah daerah untuk penyusunan konsolidasi fiskaldan statistik keuangan secara nasional.

6. Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah, yang selanjutnyadisingkat SAPD, adalah rangkaian sistematik dari prosedur,penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untukmewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksisampai dengan pehporan keuangan di lingkunganorganisasi pemerintah Kabupaten Bengkulu t ltara.

7. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah terdiri atasprinsipprinsip, dasardasar, konvensi{<onvensi, aturan-aturan, dan praKik-praktik spesifik yang dipilih olehPemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dalam penyusunandan penyajian laporan keuangan.

8. Bagan Akun Standar,yang selanjutnya disingkat BAS,adalah kode perkiraan buku besar akuntansi yang terdiridari kumpulan akun nominal dan akun riil secara lengkapyang digunakan di dalam pembuatan jumal, buku besar,neraca lajur, neraca percobaan, dan laporan keuangan.

9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yangselanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangantahunan pemerinbhan daerah yang dibahas dan disetujuibersama oleh pemerintah daerah dan DPRD danditetapkan dengan peraturan daerah.

10. Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakuipengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saattransaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikansaat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

11. Basis Kas adalah basis akuntansi yang mengakuipengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kasatau setara kas diterima atau dibayar.

12. Basis Kas Menuju Akrual adalah basis akuntansi yangmengakui pendapatan, belania dan pembiayaan berbasiskas serta mengakui aset, utang dan ekuitas dana berbasisakrual.

'13. Pengakuan adalah proses penetapan terpenuhinya kriteriapencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatanakuntansi sehingga akan menjadi bagian yang melengkapiunsur aset, kentajiban, ekuitas, pendapatan-LRA, belanja,pembiayaan, pendapatan-LO dan beban, sebagaimanaakan termuat pada laporan keuangan entitas pelaporanyang bersangkutan.

14. Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untukmengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporankeuangan.

15. Pengungkapan adalah berupa iaporan keuangan yangmenyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan olehpengguna.

J

16. Laporan Realisasi Anggaran yang selanjutnya disingkatLRA adalah laporan yang menyajikan informasi realisasipendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA danpembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran yangmasing-masing diperbandingkan dengan anggarannyadalam satu periode.

17. Laponn Perubahan Saldo Anggaran Lebih yangselanjutnya disingkat LPSAL adalah laporan yangmenyajikan informasi kenaikan dan penurunan SAL tahunpelaporan yang terdiri dari SAL awal, SiLPA/S|I(PA, koreksidan SAL akhir.

'18. Neraca adalah laporan yarg menyajikan informasi peisikeuangan suafu entitas pelaporan mengenai aset,kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.

19. Laporan Operasional yang selanjuUrya disingkat LO adalahlaporan yang menyajikan informasi mengenai seluruhkegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yangtercerminkan dalam pendapatan-LO, beban dansurplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporanyang penyajiannya disandingkan dengan periodesebelumnya.

20. Laporan Arus Kas yang selanjuhya disingkat l-AK adalahlaporan yang menyajikan informaEi mengenai sumber,penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama safuperiode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas padatanggal pelaporan.

2l.Laporan Perubahan Ekuitas yang selanjutnya disingkatLPE adalah laporan yang menyajikan informasi mengenaiperubahan ekuitas yang terdiri dari ekuitas awal,surplus/defisit-LO, koreksi dan ekuitas akhir.

22. Catatan atas Laporan Keuangan yang selanjutnyadisingkat CaLK adalah laporan yang menyajikan informasitentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atasnilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, LPSAL, LO,LPE, Neraca dan LAK dalam rangka pengungkapan yangmemadai.

23. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkatSKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerahselaku pengguna anggaran/pengguna barang

24. Pejabal Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnyadisingkat PPKD adalah Kepala Satuan Kerja PengelolaKeuangan Daerah yang mempunyai tugas melaksanakanpengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendaharaumum daerah.

25. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan penggunaanggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajibmenyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporankeuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.

26. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiridari satu atau lebih entitas akuntansi atau entitias

4

pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporanpertanggungiawaban berupa laporan keuangan.

27. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempatpenyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh kepaladaerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dandigunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerahpada bank yang ditetapkan.

28. Pendagatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening KasUmum Daerah !"ang menambah Saldo Anggaran Lebihdalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yangmenjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembalioleh pemerintah.

29. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening KasUmum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebihdalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidakakan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

30. Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perludibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterimakembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutanmaupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

31. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusaUdaerah yangdiakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahunanggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayarkembali.

32. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensijasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas,yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atautimbulnya kevrajiban.

33. Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau bebanluar biasa yang terjadi karena kejadian atau transaksi yangbukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan seringatau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruhentitas bersangkutan.

34. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/ataudimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masalalu dan dari mana manfaat ekonomi danlabu sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik olehpemerintah maupun masyarakat serta dapat diukur dalamsatuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yangdiperlukan unfuk penyediaan jasa bagi masyarakat umumdan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasansejarah dan budaya.

35. lnvestasi adalah penggunaan aset untuk memperolehmanfaat ekonomis seperti bunga, deviden, royalti, manfaatsosial dan/atau !'nanfaat lainnya sehingga dapatmeningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangkaplayanan kepada masyarakat. Ekuitas adalah kekayaanbersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dankewajiban pemerintah.

)

36. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masalalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluarsumber daya ekonomi pemerintah.

37- Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yangmerupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.

38. Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agarakun/pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitasmenjadi sesuai dengan yang seharusnya.

39. Penyesuaian adalah transaksi penyesuaian pada akhirperiode untuk mengakui pos-pos seperti persediaan,piutang, utjang dan yang lain yang berkaitan denganadanya perbedaan waktu pencatatan dan yang bdumdicatat pada bansaksi berjalan atau pada periode yangberjalan.

8AB IISISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Pasal2Sistem akuntansi pemerintah daerah terdiri dari:a. Sistem Akuntansi SKPD;b. Sistem Akuntansi PPKD; danc. BaganAkun Standar.

Pasal 3(1) Sistem akuntansi SKPD sebagaimana dimaksud pada

pasal 2 huruf a mencakup teknik pencatatan, pengakuandan pengungkapan atas pendapatan-LO, beban,pendapatan-LF{A, belanja, aset, kewajiban, ekuitas,penyesuaian dan koreksi serta penyusunan laporankeuangan SKPD.

(2) Sistem akuntansi PPKD sebagaimana dimaksud padapasal 2 huruf b mencakup teknik pencatatan, pengakuandan pengungkapan atas pendapatan-LO, beban,pendapatan-l-RA, belanja, transfer, pembiayaan, aset,kewaliban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi, penyusunanlaporan keuangan PPKD serta penyus;{rnan laporankeuangan konsolidasian pemerintah daerah

(3) Sistem akuntansi SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tercantum dalam Lampiran I sebagai bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(4) Sistem akuntansi PPKD sebagaimana dimaksud oada ayat(2) tercantum dalam Lampiran ll sebagai bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 4(1) BAS sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf c

sebagai menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalammelakukan kodefikasi mencakup akun-akun yang

6

menggambarkan struktur laporan keuangan secaralengkap.

(2) BAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas levelI sampai dengan level 5, meliputi:a. level I (satu) menunjukkan kode akun;b. level 2 (dua) menunjukkan kode kelompok;c. level 3 (tiga) menunjukkan kode jenis;d. level 4 (empat) menunjukkan kode obyek; dane. level 5 (lima) menunjukkan kode rincian obyek.

(3) BAS sebagaimana dimaksud padadalam ayat (1)digunakan di dabm pencatatan transaksi pada buku jumal,pengklasifikasian pada buku besar dan pengikhtisaranpada neraca saldo, dan penyajian pada laporan keuangan.

(4) BAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantumdalam Lampiran lll Peraturan Bupati ini.

BAB lIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 5(1) Ketentuan Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

dilaksanakan mulai tahun 2015.(2) Penyusunan Laporan lGuangan trahun 2014 rnengacu

kepada sistem akuntansi sebelumnya yang berlaku padapemerintah daerah.

BAB IVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 6(1) Peraturan Bupati Bengkulu Utara ini mulai berlaku pada

tanggal 1 Januari 2015.

(2) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Bupati Bengkulu Utara inidengan menempatkannya dalam Lembaran DaerahKabupaten Bengkulu Utara

Diteta diPada

BUP G U UTARA

7

BE

.M.tI ROSYADI

2014

SISTEM AKUNTANSI PIUTANG

:. PihakTeiait.......................

2. Dokumen yang Ter*ait.........................

3. Sistem dan Prosedur Pencatatan Akuntansi......

SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN

1. PihakTed(ait.....................-.

2. Dokumen yang Tert€it....................

3. Sistem dan Prosedur Pencatatan 4kuntansi..............-..

PROSEDUR AKUNTANSI ASET TETAP...

1. Pihak-Pihak yang Terftait..

2. Dokumen Sumbor

SISTEM AKUNTANSI ASET LAINNYA

1. Pihak Terkait

9

10

10

10

t2

t2

13

13

15

15

16

16

19

19

20

20

25

25

26

2. Dokumen yang Terkait.....

3. Sistem dan Prosedur Pencatan Akuntansi

SISTEM AKUNTANSI PENDAPATAN.......,...........

1. Pihak Terkait

2. Dokumen yang Terkait.....

3. Sistem dan Prosedur Akuntansi b€serta pencatatannya.

SISTEM AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

1. Pihak yang terkait

2. Dokumen yang terkait......

3. Sistem dan prosedurakuntansi......................

SISTEM AKUNTANSI KOREKSI KESALAHAN

1 . Koreksi Kesalahan yang Berulang dan Sistemik....

2. Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang

27

30

31

32

32

37

37

38

44PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA .....

DAFTAR ISI

3. Sistem dan prosedur akuntansi......................

I

LAIIPIRAII I : PERATURAII BT,PATI BEXGT(ULU UTARAMrroR 37 TAllUIr 2014TAIIGGAL 16 DES|E}IBER 2O1'

SISTEITI AKU ifTAilSI SKPD

1. Pendahuluan

Sistem akuntransi SKPD mencakup teknik pencatahn, pengakuan dan

pengungkapan atas pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja,

aset, karajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi serta penyusunan

laporan keuangan SKPD.

Sistem akuntansi SKPD meliputi dehpan sistem akuntansi pokok, yaitu:

a. Sistem Akuntansi Piutang;

b. Sistem Akuntansi Persediaan;

c. SistemAkuntansiAsetTetap;

d. Sistem Akuntansi Aset Lainnya;

e. Sistem Akuntansi Pendapatan;

f. Sistem Akuntansi Beban dan Belanja;

g. Sistem Akuntansi Koreksi Kesalahan;

h. Penyajian Kembali (Restatement) Neraca

9

2. Sisbm Akuntansi Piutang

Piutang daerah adalah .iumlah uang yang wajib dibayar kepada

pemerintah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai

dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya yang sah. Aset

berupa piutang di Neraca harus terjaga agar nilainya sama dengan nilai

bersih yang dapat direalisasi (net rcalizable value).

Alat untuk menyesuaikan adalah dengan melakukan penyisihan piutang

tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih adalah taksiran nilai piutang

yang kemungkinan tllak dapat diterima pembayarannya dimasa akan

datang dari seseorang dan/atau korporasi dan/atau entitas hin.

Prosedur akuntansi piutang pada SKPD meliputi pencatatan dan

pelaporan akuntansi atas hansaksi-transaksi yang mengakibatkan

penambahan maupun pengurangan nilai piutang.

lamdran l: Peraturan Bopat Sengkulu tltanilomor Tahun 2Ol4Tanggnl 2014

L Pendahuluan

Sistem akuntansi SKPD rnencakup teknik pencatatan, perBakuan dan

pengungkapan atas pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja,

aset, kannjiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi serta penyusunan

laporan keuangan SKPD.

Sistem akuntansi SKPD meliputi delapan sistem akuntansi pokok, yaitu:

a. Sistem Akuntansi Piutang;

b. Sistem Akuntansi Persediaan;

c. Sistem Akuntansi Aset Tetap;

d. Sistem Akuntansi Aset Lainnya;

e. SistemAkuntansi Pendapatan;

f. Sistem Akuntansi Beban dan Belania;

S. Sistem Akuntansi Koreksi Kesalahan;

h. Penyajian Kembali (Restatement) Neraca

2. Sistem Akuntansi Piutang

Piutang daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada

pemerintah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai

dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya yang sah. Aset

berupa piutang di Neraca harus tedaga agar nilainya sama dengan nilai

bersih yang dapat direalisasi (net rcalizable value).

Alat untuk menyesuaikan adalah dengan melakukan penyisihan piutang

tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih adalah traksiran nilai piutang

yang kemungkinan tidak dapat diterima pembayarannya dimasa akan

datang dari seseorang dan/atau korporasi dan/atau entitas lain.

Prosedur akuntansi piutang pada SKPD meliputi pencatatan dan

pelaporan akuntansi atas transaksi-transaksi yang mengakbatkan

penambahan maupun pengurangan nilai piutang.

9

SISTEITI AKUNTANSI SKPD

l) Pihak yang Terkait

Pihak yang terkail dalam sistem akuntasi piutang adalah Pejabat

Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD), yang memiliki tugas

sebagai berikut:

(1)Mencatat transaksi/kejadian piutang berdasarkan bukti-bukti

transaksi yang yang belum diterima pembayarannya ke Buku

Jumal;

(2) Melakukan postirp jumaljumal transaksi/kejadian pendapatan-

LO ke dalam Buku Besar masing+nasing rekening.

2) Ilokumen dan Formulir yang Digunakan

Dokumen yang terkait dahm prosedur akuntansi Piutang SKPD:

r Surat Ketetapan Pajak Daerah;

o Surat Ketetapan Retribusi Daerah;

o Bukti Memorial;

o Dokumen hin yang serupa.

3) Sisbm dan Prosedur Pencatatan Akuntansi

Perlakuan akuntansi untuk transaksi piutang pada SKPD adalah:

a. Melakukan rekonsiliasi terhadap dokumen penetapan yang belum

diterima pembayarannya

Pada saat penyusunan laporan keuangan,PPK-SKPD melakukan

inventarisasi atas dokumen penetapan Pendapatan-LO yang belum

diterima pembayarannya. Terhadap SKP/R-Daerah yang belum

dibayar tersebut, PPK-SKPD mencatat pengakuan Pendapatan-LO

dan Piutang sebagai jumal penyesuaian.

Di awal tahun berikutnya, PPK-SKPD melakukan jumal balik atas

jumal penyesuaian pendapatan yang dilakukan pada saat penyusunan

laporan keuangan, untuk menghindari duplikasi pencatatan

Pendapatan-LO.

Melakukan rekonsiliasi terhadap dokumen penetapan yang belum

diterima pembayarannya.

l0

t(dilon Unbn ofeflttu) ,oldil&/)1.1.3.u8.1.1.ru,

mnang.. ...

Pendawtan .....,+Oxxx[

xxxxx

Mencatat penerimaan kas atas pendapatan-LO yang sudah diakui

tahun sebelumnya.

b. Pengakuan Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang yang jatuh tempo

pada periode akuntansi berikutnya

Pada saat penyusunan laporan keuangan, PPK€KPD berdasarkan

bukti memorial melakukan reklasifikasi Piutang Jangka Panjang ke

Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang, yaitu piutang yang akan jatuh

tempo dalam satu tahun ke depan.

c. Menetapkan umur piutang sebagai dasar tingkat kolektabilitas piutang

(aging schedulel

Berdasarkan buku piutang, PPK-SKPD membuat buki memorial atas

jumlah piutang yang tak teftagih. Berdasar bukti memorial tersebut,

PPK-SKPD mencatat pengakuan Beban Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih dan pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih.

Penyisihan piutang tak tertagih tidak bersifat akumulatif tetapi

diterapkan pada saat penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan

perkembangan kualitas piutang.

d. Mencatat Penghapusbukuan dan Penghapustagihan Piutang

Berdasarkan keputusan Kepala Daerah terkait penghapusbukuan dan

penghapustagihan piutang, maka PPK SKPD akan mencatat

.KtLAhin IhD€((8pl ,(rfittu)1.1

1.1

t.c23.s

l(asdi8prldah*aPewimanPtunaN.......

logfi,

1.1.4.s1.5.1.xx

Bagiill.arrrrfaqriltarl-Tagihan Pinjanan

Wxxxxx

ffiffiffi ffi,fE{ffi6il8trSE

i(dAloeit Iteb, w@) ,odil@)9.1.8.n1.1.5.n

Br,bar Penyisilm PinagPenyUhan Piutang

mfixxxxx

ll

xnxx

penghapusbukuan piutang dengan mengurangkan Penyisihan Piutang

Trdak Tertagih dan Piutang.

Sedangkan untuk penghapustagihan piutang PPK tidak melakukan

pencatatan ke dalam jumal.

Untuk Piutang yang penlsihan piutangnya belum seluruhnya

disisihkan.

3. Slgbm Akuntansi Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan

yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah

dan barang-bamng yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan

dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Akuntansi Persediaan pada

SKPD meliputi pencatatan dan pelaporan atas transaksi-transaksi yang

terkait dengan persediaan.Terdapat dua metode yang mempengaruhi

sistem akuntansi persediaan, yaitu metode periodik dan metode perpetual.

l) Pihak yang Terkait

Pihak-pihak yang terkait dahm sistem akuntansi persediaan antara

lain adalah:

a. Penyimpan Barang

Dalam sistem akuntansi persediaan, penyimpan barang bertugas

untuk menyiapkan dan menyampaikan dokumeniokumen atas

pengelolaan persedhan.

b. Bendahara Pengeluaran

XW

1.1.5.n9.1.8.u1.1.3.s

tunydtfltrarHdaqBefrrrtunyMhnPhnary

PittW.......

ffiW,

xxxd.1.1.5.s1.1.3.n

Penyisihm PiltargPiddg.......

ffi,fr,{tr#lFfl EffiJcDIEIffiilffifl

t2

Untuk Piutang yang penyisihan piutangnya telah seluruhnya

disisihkan.

Dalam sistem akuntansi persediaan, bendahara pengeluaran

bertugas unfuk menyiapkan dan menyampaikan dokumen-

dokumen atas transaksi tunai yang berkaitan dengan persediaan.

c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

Dalam sistem akuntansi persediaan, pejabat pelaksana

teknis kegiatan bertugas untuk menyiapkan dokumen atas beban

pengeluaran pelaksanaan pengadaan persediaan.

d. PPK€KPD

Dalam sislem akuntansi persediaan, pejabat penatausahaan

keuangan SKPD bertugas unfuk melakukan proses akuntansi

persediaan yang dimulai dari jumal hingga penyajian laporan

keuangan SKPD.

2) D,okumen dan Formulir yang Digunakan

Dokurnen yarq b*ait dalam prosedur akuntansi Persediaan antara lain:

r Bukti Belanja Persediaan;

o Berita Acara Serah Terima Barang;

o Berita Acara Stock Opname Akhir Tahun;

o SP2D LS.

3) Sisbm dan Prosedur Pencatatan Akuntansi

Perlakuan akuntansi untuk transaksi persediaan pada SKPD adalah:

(1) Pencatatan Persediaan dengan Metode Periodik

a. Pada awal tahun

Berdasar Bukti Memorial, PPK-SKPD mencatat pengakuan Beban

Persediaan dan pengurangan Persediaan atas persediaan awal

pada neraca.

b. Pada saat pembelian

Berdasarkan tembusan SP2D dari BUDllnvoice, PPK-SKPD akan

mencatat Beban Persediaan dan Kas di Bendahara Pengeluaran.

9.1.2.t21.1.7.n

8r,barfur*diaanPersrdliaan

)exxxlxxx

l3

*triffiiri M,s+ "ern++,qlrlbrF..fr*ri+.+sf',?liigis€ ts TRDF i:lfiefrlfub

kl.Akn Unbn w@) ,(,edn/F!,)9.1.2.021.1.1.N

Mbatfur*diaanlGsdi *nddnn furuetuann

xxyJd

xxm

c. Pemakaian persediaan pada periode berjalan tidak dibukukan

d. Pada saat penyusunan laporan keuangan, berdasarkan tembusan

berita acara hasil opname tisik persediaan dari bagian gudang.

PPK€KPD akan melakukan pencatatan Persediaan (akhir) dan

pengurangan Beban Persediaan.

(2) Pencatatan Persediaan dengan Metode Perpetual

a. Di awal tahun tidak dilakukan perjumalan;

b. Pada saat pembelian:

Berdasarkan tembusan SP2D dari BUDllnvoie, PPK€KPD

akan mencatat Persediaan dan Kas di Bendahara Pengeluaran

c. Penggunaan/Pemakaian persediaan pada periode berjalan

Pada saat penggunaan/pemakaian persediaan, PPK-SKPD

akan mencatat pengakuan Beban Persediaan dan pengurangan

Persediaan

d. Tidak terdapat jumal pada saat penyusunan laporan keuangan,.

Persediaan akhir merupakan saUo Persediaan Awal +

Pembelian - Pemakaian Persediaan selama tahun berjalan.

1.1.7.n9.1.2.t2

fursrdkm,nfufurfurscdianr

frfrx

Itr/lAltini Unlan w(tu) ,(tdit(fut1.1.7.u1.1.1.03

Per*diqanKas di kdahan Pengeluann

xxxxxxxxxx

,dAfuA Unian De0et{Rp, ,(rdit(tu)9.1.2.C2

1.1.7.n8pvbanfursedian

Pervdiaannm

xxxxx

l4

WX

4. Sisbm Akuntansi AsetTetap

Aset tetap adalah aset berwujud yary, rnempunyai masa rnanfad lebih

dad 12 buhn untuk d(;unakan, atau dimaksudkan untuk dQunakan dahm

kegiatan pmerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

ltiteria yang harus dipenuhi agar suatr as€t dapat diakui sebagal aset

tetap, yaitu (1) benmrttd, (2) mempunyai masa manfaat lebih dari 12

bulan, (3) biaya perolehan as€t dapaft diukur secara andal, (4) tidak

dirnaksudkan untuk dijual dabm operasi norrnal entitas, dan (5) diperoleft

du dibangun dengan maksud untuk dQunakan.

l5

1l Pihak yang Terkait

Pihak4ihak yang terkait dahm sistem akuntarsi aset tetap antana lain

adalah:

a. Penyimpan Barang dan Pengurus Bararg

Dalam sistem akuntansi aset tetap, penyimpan

barang/pengurus banang bertLrgas unfuk menyiapkan dan

menyampaikan dokumen dokumen atas pengelolaan aset tetap.

b. Bendahara Pengeluaran

Dalam sistem akuntansi aset tetap, bendahana pengeluaran

berfugas untuk menyiapkan dan menyampaikan dokumen-

dokumen atas transaksi tunai yang berkaitan dengan aset tetap.

c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

Dalam sistem akuntansi aset tetap, peiabat pehksana teknis

kegiatan bertugas untuk menyiapkan dokumen atas beban

pen geluara n pelaksanaan pengadaan aset tetap.

d. Pejabat Penatausahaan Keuangan

Dalam sbtem akuntansi aset Etap, pejabat penatausahaan

keuangan SKPD bertugas untuk melakukan proses akuntansi

aset teilap yang dimulai dari jumal hingga penyajian laporan

keuargan SKPD.

2| Ilokumen dan Formulir yang Digunakan

tlokrunren4okumen yang dilunakan dalam sistem akuntansi aset

tetap adalah:

oBerita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan;

.SP2D LS;

rSPJ;

oSurat Permdronan Kepah SKPD tentang PerBhapusan Aset

Tetap;

oSurat Keputusan Kepala Daerah tentang Penghapusan Aset;

oDokumen lain yang serupa.

3) Sisbm dan Proeedur Pencatatan Akuntangi

Sistem dan prosedur penambahan nilai aset tetap serta sistem dan

prosedur akuntansi pengurangan nilai aset tetap.

a. Penambahan

1) Berdasarkan SPJ yang dibuat Bendahara Pengeluaran untuk

pengadaan aset tetap kepada pihak ketiga, PPK-SKPD akan

mencatat dalam buku jumal.

Setelah SP2D GU/Nihil diterbitkan oleh tungsi perbendaharaan

2) Berdasarkan SP2D LS yang diterbitkan BUD untuk membayar

penyelesaian pekerjaan pengadaan aset tetap kepada pihak

ketfua, PPK-.SKPD akan mencatat dalam buku jumal, dua jumal

berikut:

lU.Atun Uaian D€,plt(tu) ,Odit(Rp)1.3.x.xx1.1.1.03

Aset Ietap .......Kas di bdahan Pergeluann

xxxxxxxt\x

'641frnt llnhn M(M) ,e9dtitfu)5.2.x.n7.3.4.01

%lanjahlcdalPerubahan SltL

roua

Kd.Atun lhlkut w@t l(Nr't@)1.3.x.u2.1.7.01

AsrltTdap.......RK.PPKD

xxxx

l6

xxfrx

xxxxx

,<dAtun5.2.x.n7.3.4.01

Unlan w@)8rulartrjahfodral

PerubhanSr'/-xxxxx

,odit@)

fixxx

3) Berdasarkan naskah hibah dari pihak ketiga dan berita acara

serah terima, PPK-SKPD akan mencatat dalam buku jumal.

b. Pengurangan

1) Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya berdasarkan Surat

Permohonan Kepala SKPD untuk penghapusan aset tetap,

PPK€KPD akan mencatatdalam buku Jumal.

2) Penghapusan aset tetap yang telah di reklafikasi ke aset

lainnya berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah tentang

penghapusan aset tetap, PPK-SKPD akan mencatat dalam

buku Jurnal.

3) Penjualan dan pertukaran aset tetap berdasarkan surat

perjanjian, PPK-SKPD akan melakukan pefiitungan

penyusutan terhadap aset yang dijual atau pertukaran masa

awal tahun s.d bulan penjualan dan membukukan dalam buku

jumal.

4) Surplus penjualan aset tetap (nilai jual lebih besar dari nilai

buku), PPK-SKPD akan mencatat dalam buku jumal.

:,ltd,M DoDe((Rp, t(rdt(b|.1.3.x.s8.3.1.s.

Aset l€tap .......tuNaqtatHi}rit{.O

Wwxxx

Kd-Non Unhn &0pt(Rp) ,odtttu)Asr/.lainnyaAfurubsiPenpstan

AsrdTetap.,.....

W,W,

W,

Unlan &ept(Rp) l<tgdlit(Rp)9.3.3.01

1.5.1.01Defsil PaBhapa n A*t Ldnnya

A*t Lainnya xxxxx

I&LAhtn lffin DdEt(tu) ,<redit(Rp)Bebn Penpsdan .....

Akunulasi Penp$tan Asr;t Telapxxx

t7

. -: tffin

1.5.1.01

1.3.7. n1.3.xu

Kd.Atunxxxxx

9.1.7.n1.3.7.xx xxxxx

, t<d,Ahrn Unhn W(Re) tofitfu)2.1.7.01

1.3.7.n1.3.x.n8.4.1.01

RKPPKDAfunulasi Penyuslan Asr;t Tetap .......

AsetTetap .......Surplus Penjualan A*t TebpLO

ilfixfrxxx

xxxxxW

Pencatatat hasil penjualan aset tetap dibukukan sebagai

pendapatan LRA sebesar nilai uang yang ditedma

5) Defisit penjualan aset tetap (nilai jual lebih kecil dari nilai buku),

PPK-SKPD akan mencatat dalam buku jurnal.

Pencatatat hasil penjualan aset tetap dibukukan sebagai

pendapatan LRA sebesar nilai uang yang diterima

6) Pertukaran aset tetap yang menghasilkan keuntungan karena

nilai aset yang masuk lebih tinggi dari aset yang keluar

7.3.4.01

1.1.4.01

Ferubahar $41Hasll Penjuabn Asel yary TktakApisahka*LRA

WXxxxxx

ffi,ffi fficrc5rffiffiY8

t./f,r[;Ahiifii:;, Unian , Deld/Rp) tk&(tuL.2.1.7.011.3.7.n9.3.1.011.3.x.n

RKPPKDAfu nwlasi Penyuattan A*t TetapDefis;it Peniualat Ad TetayLO

AsrltTdap.......

WXXW,W,

xwx

Kd.Atun Unhn Dof,et(Rp) l<Nit(Rp)7.3.4.014.1.4.01

Perubahan SALHasil Penjuabn Asel yang TidakDipishkan-LRA

xxxxxxxxxx

KLAhn.,, Unian wttu) t<ditw)1.3.x.n1.3.7.n

1-3.x.xx

8.4.1.01

Aset letap (yang masuk)

Akunwlasi funywtai'l. Asel Tetap (yang

keluar)Asel Ietap (yang keluar)

Surplus Penjualan lsel Non LanarLOxxxxxxxxxx

18

W,fixfr,

7) Pemberian hibah atas aset yang belum disusutkan berdasarkan

surat keputusan kepala daerah tentang hibah dan naskah

pemberian hibah, PPK-SKPD membukukan pada buku jurnal:

5. Sistem Akuntansi Aset Lalnnya

Aset lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat

diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap

dan dana cadangan. Termasuk di dalamnya aset tak benrtuiud, tagihan

penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan,

yang aset kerjasama dengan pihak ketiga dan kas yang dibatasi

penggunaannya.

l) Pihak yang Terkait

Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi aset lainnya antiara

lain adalah:

a. Bendahara Penerimaan

Dalam sistem akuntansi aset lainnya, Bendahara Penerimaan

SKPD memiliki tugas menyiapkan dan menyampaikan dokumen-

dokumen atas transaksi yang terkait dengan proses pelaksanaan

sistem akuntansi aset lainnya ke PPK-SKPD.

b. BendaharaPengeluaran

Dalam sistem akuntansi aset lainnya, Bendahara Pengeluaran

SKPD memiliki tugas menyiapkan dan menyampaikan dokumen-

dokumen atas lransaksa yang terkait dengan proses pelaksanaan

sistem akuntansi aset lainnya ke PPK-SKPD.

l(d,.Ahn lrn:En w@) ,[email protected]

8p,balHibahAsrltTetap

Wxxxlx

1.3.6.ru1.S.x.u

Kon*uksi Daln PerqelaanA*tTetap.......

W,xfl.

l9

8) Pengakuan Konstruksi Dalam Pengerjaan dilakukan pada saat

penyusunan laporan keuangan dengan jumal.

C. PPK-SKPD

Dalam sistem akuntansi aset lainnya, PPK-SKPD melaksanakan

fungsi akuntansi SKPD, memiliki tugas sebagai berikut:

o Mencatat transaksi/kejadian aset lainnya berdasarkan bukti-

bukti transaksi yang sah ke Buku Jumal Umum.

r Memposting jumal-jumal transaksi/kejadian aset lainnya ke

dalam Buku Besar masing-masing rekening (rincian objek).

2) Ilokumen dan Fomulir yang Digunakan

Dokumen yang terkait dalam prosedur akuntansi aset lainnya antara

lain:

r KontnaUPefanjian Penjualan secara Angsuran/tserita Acara

Penjualanrlang Dipersamakan

. Keputusan Pembebanan Tunhrtan Ganti Kerugian Daerah dar/

atau Dokurnen yang Dipersamakan

. KontraUPe{anjian- Sewaryang Dipercamakan

o Kontralr/Perjanjian Kerjasama- Pemanfaatan/dokurnen yang

Dipercamakan

o Kontrak/Perjanjian Kerjasama- BOT/Dokumen yang Dipersamakan

. KontraUPerjanjian Kerjasama- BOT& BAST/Dokumen yang

Dipersamakan

o Bukti Pembelian atau Dokumen yangDipersamakan

o Surat Lisensi dan Frenchise/ljin dari pemegang Haki Hak Cipta,

Pden/Dokumen yang Dipersamakan

o Surat Usulan Penghapusan/Dokumen yang dipersamakan.

3) Sistem dan Prosedur Pencatatan Akuntansi

Perlakuan akuntansi untuk transaksi aset lainnya pada SKPD adalah:

('l ) Pada saat pengakuan/pembelian

a. Tagihan Penjualan Angsuran

Ketika dilaksanakan penjualan aset ini secara angsuran, maka

PPK-SKPD akan membuat jurnal pengakuan tagihan penjualan

20

angsuran berdasarkan dokumen transaksi terkait penjualan

dengan angsuran.

Selisih nilai penjualan dan nilai buku posilil:

Selisih nilai penjualan dan nilai buku negatif:

b. Tuntutan Ganti Rugi

Tuntutan Ganti Kerugian fl'GR) ini diakui ketika putusan

Pembebanan dan/atau dokumen yang dipersamakan

diterbitkan. Berdasarkan dokumen tersebut, PPK-SKPD akan

membuat jumal pengakuan tagihan tuntutan kerugian daerah.

c. Kemitraan dengan Pihak Ketiga - Sewa

Diakui pada saat terjadi perjanjian kerjasarna/kemitraan, yaitu

dengan perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset

kerjasama/kemilraan-sewa.

.&lAlatn Untut Da{r,fu| todia@)1.5.1.01

1.3.7.t28.4.1.01

Tqiharr'rg.vl,.art.Panltutl*umulasi Pa11zua/arn Gdung dat &lngunar

Surphrc tunjualan Aset - Gdug danfungamn+OA*tTdapMutgdnfuwunm

xxfix

1.3,3.xx

1.5.1.s,1.3.7.n9.3.1.01

Taglhan r'ogsutdt funjtafuAfurnulasi Penyuattm Gdung da 8erqunanDefisit Peniualan At - Gedung danhttgunanlO

Aset Tetap-Ged ww d an BW u nm

W,W,xxxxx

xxxxx

Kd.Atun Unian Drsot(Rp) l<rdit(Rp)1.5.1.02

8.1.4.05Tuntutan Ganti Rugi

PedaptanTGR-I-On$xx

xx.xxx

: l(d.Ahn lhehn H(&' ,o#t(fi)1.5.2ru,1.3.x.s

Kenib-aan Dengan Prltsk IGW+.......A*tTetap.......

Wxxfrx

21

1.3.3.n

WXruw.

xwx

d. Kemitraan dengan Pihak Ketiga - Kerjasama Pemanfaatan

Diakui pada saat terjadi perjanjian kerjasamaftemitraan, yaitu

dengan perubahan klasffikasi aset dari aset letap menjadi aset

kerjasama/kemitraan pemanfaatan (KSP).

llnlan w(tu) t(rfitfu)Kemibaan Dengan Hhak lal$*.......

A tTetap/A tLain-lainnxfi

xfixx

e. Kemitraan dengan Pihak Ketiga - Bangun Guna Serah (BOT)

BGS dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh

pemerintah daerah kepada pihak keligarnvestor untuk

membangun aset BGS tersebut. Aset yang berada dalam

BGS ini disajikan terpisah dari Aset Tetap.

f. Kemitraan dengan Pihak Ketiga - Bangun Serah Guna (BTO)

BSG diakui pada saat pengadaan/pembangunan gedung

dan/atau sarana berikut fasilitasnya selesai dan siap digunakan

untuk dQunakan/dioperasikan. Penyerahan setelah pihak

ketiga/investor kepada pemerintah daerah disertai dengan

kewajiban pemerintah daerah untuk melakukan pembayaran

kepada pihak ketiga/investor. Pembayaran oleh pemerintah

daerah ini dapat juga dilakukan secara bagi hasil.

Pada saat kontrak ditandatangani dan dibuat BAST, tanah milik

Pemda dikerjasamakan

Pada saat bangunan dengan BTO telah selesai dan diserahkan

ke Pemda dengan BAST

:KiEAkun Unlan w(tu) ,QtdittuFEangun Guna Setuh pOn-.......

Tanafu.......)(iXXX

xxx

lG.Atun Unhn w(tu) ,ofitfu)8rrngtn Serfi Guna (BTO)-.......

Tanafu.......xxxfr

xxxxx

i(rlA/an Unian Irebe{(8p, ,(,fit@,Eangun Serah Gna (BTO)-.......

WaN Jangka Paniaq Lainnyafr)M

22

t$.Ahin

xxx

g. AsetTidak Benrujud

Diakui Pada saat Aset Tidak Benrujud diperoleh, maka PPK-

SKPD membuat jumal pengakuan aset tidak berwujud.

h. Aset Lain-lain

Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif

pemerintah daerah dan direklasifikasikan kedalam aset lain-

lain. Pada saat suatu aset direklasifikasi menjadi aset lainnya,

PPK-SKPD akan membuat jumal pengakuan aset lainJain dan

penghapusan akumulasi penyusutan aset tetap yang

direklasifikasi.

(2) Penyesuaian Tagihan Penjualan Angsuran Jangka Panjang

Karena tagihan tersebut bersifat jangka panjang maka pada saat

penyusunan laporan keuangan, PPK-SKPD akan melakukan

reklasifikasi untuk mengakui piutang yang akan jatuh tempo dalam

satu tahun (12 bulan) ke depan.

a- Tagihan Penjualan Angsuran

b. Tuntutan Ganti Rugi

',RLAhtn ttu D0sf,fu) ,fifittu)A*tTtulakhmujud

RlKPPKDxxxxx

l,srillain-hinAkunulasi Penyuaian Axt Tetap

Aset Tdap

W,W,

xxxxx

;",fffi Wffiit'--T.Effifffi

KlAhtr Uraian Dftf,tu) ,ofrt(tu)fugim Lancar Tagihan Penjualan Angv,nn-

T agihan Ang su nn Penjualan

[)ffi

xxxxx

,<d.Altron Unhn DeDe{(&) l<,8dittro)bgian Lzncar Tuntutan Ganti Rugi-.......

Tunfilan Gaili Rugi

xxxxxxxnu

xxffi

23

(3) Reklasifikasi Aset Tetap yang Rusak Berat keAset Lainnya

Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif

pemerintah daerah dan direklasifikasikan kedalam Aset Lainnya.

Pada saat suatu aset direklasifikasi menjadi Aset Lainnya, PPK-

SKPD akan membuat jumal pengakuan Aset Lainnya dan

penghapusan akumulasi penyusutan aset tetap yang direklasifikasi.

(4) Penyusutan KSO/BTO

Penyusutan terhadap KSO/BTO dilakukan dengan jumal

penyesuaian:

(5) Amortisasi

Amortisasi terhadap aset tidak beruujud dilakukan dengan jurnal

penyesuaian:

AsotLainnyaAhtnulasi Penyuatn A*t Tetap

AsfltTetap

xmW

xxxxx

,8ffi6reli

,:.ii..r,.. lltfitt,::\,,!ir!1'rri:-i.9-,::,i.,., ,.fr03C'lRDl.: ,,|(trudit(Bsi:.

8rlbar Penytwtar.......Akunuhsi tunpst)bn A*t KSO /8TO.......

W,

Kd.Atun Unian orsplt(Rp) Kndit(Rp)Beban Anoiissi-. -.....

Akunulasi Amoilissi.... -.

xfrxxxxxxx

"reAmn -r(itrf(Rit-Tanah-.. . ....

Eanguna*... ....

Bangun Gum Senh @On.......Pendaqtan Lainny*LO

.ffiWX

xxxxxxxxxx

24

xxx

(6) Pada saat selesai dikerjasamakan

Penyerahan aset oleh pihak ketiga/investor kepada pemerintah

daerah disertai dengan kewajiban pemerintah daerah untuk

melakukan pembayaran kepada pihak ketigafnvestor.

a Kemitraan denganPihak Ketiga - Bangun Guna Serah (BOT)

mosf{E

', t<d.Ahti ,lnkn OeDo(fip, t$&t(tu)Tana .......

Bangunan-. .. . ...

hwun Senh Guna (BTO)

W,XW

xfixx

6. Sisbm Akuntansi Pendapatan

Akuntansi Pendapatan pada lingkup SKPD dilakukan hanya untuk

mengakui, mencatat, dan melaporkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

yang berada dalam wewenang SKPD. Pendapatan tersebut terdiri dari

Pendapatan Pajak, Pendapatan Retribusi, dan Lain-lain PAD yang Sah .

Adapun Lain-lain PAD yang Sah meliputi pendapatan hasil penjualan

kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; jasa giro; pendapatan bunga;

penerimaan atas funtutan ganti kerughn daerah; penerimaan komisi,

potongan atau pun bentuk lain sebagai akibat dari penlualan dan/atau

pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah; penerimaan keunfungan

dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; pendapatan

denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan; pendapatian denda

pajak; pendapatan denda retribusi; pendapatan hasil eksekusi atas

jaminan;pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;

pendapatan hasil pemanfaatan kekayaan daerah;dan pendapatan dari

angsuran/cicilan penjualan.

l) Pihak yang Terkait

Pihak yang terkait dalam sistem akuntansi pendapatan pada SKPD

adalah Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA),

Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK- SKPD), Bendahara

Penerimaan SKPD, BUD, dan Pihak Ketiga.

(1) PA/KPA

r menandatangani/mensahkan dokumen surat ketetapan

pajaUretribusi daerah/dokumen lain yang dipersamakan;

(2) Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD)

o mencatat transaksi/kejadian pendapatan LO dan Pendapatan

25

b. Kemitraan denganPihak Ketiga - Bangun Serah Guna (BTO)

2) Dokumen dan Formulir yang Digunakan

Dokumen yang terkait dalam prosedur akuntansi Pendapatan-LO dan

Pendapatan-LRA secara umum dikelompokkan sebagai berikut:

o Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah)

o Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)

. Tanda Bukti Penerimaan (l'BP)

r Surat Tanda Setoran (STS)

o Bukti transfer/setor

o Nota kredit bank

o Bukti memorial

. Bukti transaksi penerimaan kas lainnya

26

LRA berdasarkan bukti bukti transaksi yang sah dan valid ke

Buku Jumal LRA dan Buku Jumal LO dan Neraca;

o Melakukan penyesuaian di akhir tahun terhadap dokumen

pendapatan yang belum diterima pembayarannya

. Melakukan penyesuaian di akhir tahun terhadap dokumen

pendapatan yang penerimaan yang melewati periode

diterbitkannya dokumen pendapatan

(3) Bendahara Penerimaan SKPD

. mencatat dan membukukan semua penerimaan pendapatan

kedalam buku kas perprimaan;

. melakukan penyetoftrn uang yang diterima ke kas daerah

setiap hari.

(4) BUD

Menerima realisasi pendapatan yang dibayarkan baik oleh fihak

ketiga ataupun melalui bendahara p€nerimaan.

(5) Pihak Ketiga

Pihak ketiga disini adalah Wajib Pajak, Wajib Retribusi, atau

pihak lainnya yang terkail dengan penerimaan pendapatan.

3) Sisbm dan Prosedur Pencatatan Akuntansi

Pencatatan akuntansi untuk pendapatan pada SKPD adalah :

a. Selama tahun berjalan, Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan

penerimaan kas (Pendapaian-LRA); dan

b. Pada saat penyusunan laporan keuangan, terdapat dua kondisi

pengakuan Pendapatan-LO yaitu :

b.1) Pendapatan-LO dhkui sebelum penerimaan kas; dan

b.2) Pendapatan-LO diakui setelah penerimaan kas.

(1) Selama tahun berjalan, Pendapatan-LO diakui bersamaan

dengan Penerimaan Kas (Pendapatan-l-RA)

a. \&PAA/R/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran melalui

Bendahara Penerimaan, dan atas pembayaran tersebut,

Bendahara Penerimaan menerbid<an TBP. Selanjutnya TBP

tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD untuk membukukan

penambahan kas di Bendahara Penerimaan, pengakuan

Pendapatan-LO, dan pengakuan Pendapatan-LFlA. Berdasar

TBP tersebul, Bendahara Penerimaan membuat STS untuk

menyetorkan penerimaan tersebut ke Kas Daerah. Selanjutnya

STS tersebut ditembuskan kepada PPK-SKPO untuk

membukukan R/K PPKD dan pengurangan kas di Bendahara

Penerimaan.

b. Apabila WPMF/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran

langsung ke Kas Daerah, Kas Daerah akan menerbitkan bukti

transfer/setor untuk \A/PM/R/pihak ketba dan nota kredit untuk

PPK-SKPD untuk membukukan FyK PPKD, pengakuan

Pendapatian-LO, dan pengakuan Pendapatan-LRA.

Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA diakui pada saat kas

diterima dengan atau tanpa terbitnya dokumen penetapan.

Pendapatan baik dengan metode offical assemenf ataupun se/f

assemenf diperlakukan sama yaitu saat kas diterima.

27

a) Pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan, maka

dicatat dengan jumal sebagai berikut:

Pada saat kas disetor oleh Bendahara Penerimaan ke Kas Daerah,

dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

b) Bila pihak ketiga langsung menyetor ke Kas Daerah, maka dicatat

dengan iumal sebagai berikut:

,l{rlAhtn. Itntu D0,p,iF,/) tt?dtfu)lGsdibndalnn Percdmaan

Pedapatat40xxgx

xxfrx

PenlDphal SAL.......PeNaMar/-RA

g,w.ru

ffi a a

fixxxxw.

RlKPPKDks diBenddpn futefinaan

xxx\xxxxxx

RlKPPKDPendapatanlO

,<d. Ahtn Unlan W(RD) ,odtt(tu)PeruMhanSAL

Pendapatan-LRAxxxxx

xxxxx

28

(2) Pada saat penyusunan laporan keuangan

(2.1) Pendapatan-LO diakui s€belum Penerimaan Kas

. PPK-SKPD melakukan rekonsiliasi atas dokumen

penetapan Pendapatan yang belum diterima

pembayarannya dengan membuat buku memorial.

Terhadap dokumen penetapan pendapatan yang belum

dibayar tersebut, PPK-SKPD mencatat pengakuan

Pendapatan-LO dan Piutang sebagai jumal

penyesuaian;

. PPK-SKPD melakukan rekonsiliasi atas dokumen

penetapan pendapatan yang pendapatan-LO telah

(2.21

diakui di tahun sebelumnya, untuk menghindari duplikasi

pencatatan Pendapatan-LO.

Pada saat penyusunan laporan keuangan, apabila dalam

hal proses transaksi pendapatan daerah terdapat

penetapan hak pendapatan daerah yang belum diikuti

penerimaan kas daerah, maka Pendapatan-LO harus

diakui wahupun kas belum diterima. PPK€KPD

melakukan rekonsiliasi dokumen penetapan pendapatan

yang belum dibayar untuk selanjuhya dibuat buku

memorial.

a) Jumal Penyesuaian pada saat penyusunan laporan

keuangan, atas dokumen pendapatan yang belum

diterima pembayarannya

b) Jumal penyesuaian pada akhir tahun untuk dokumen

penetapan pendapatan yang sudah diakui Pendapatan-

LO nya tahun sebelumnya.

Pendapatan-LO diakui setelah Penerimaan Kas

PPK-SKPD melakukan penyesuaian terhadap Pendapatan-

LO yang telah diakui saat kas diterima dengan membuat

buku memorial.Penyesuaian dilakukan atas kas yang telah

diterima namun bararg{asa belum seluruhnya diserahkan

oleh pemerintah daerah kepada pihak lain (belum

seluruhnya menjadi hak pemda). Atas kejadian ini maka

Pendapatan-LO yang telah diakui dilakukan penyesuaian

sesuai yang benar-benar menjadi hak pemerintah daerah

dengan akun pasangannya Pendapatan Diterima Dimuka.

Phnwo

\frxxxxfrx

t(dA,lan Untan Op&,et6pz) ,terlit(MPedapatanlO

PhtaNfrxxx

xxxxx

29

PPK€KPD melakukan jumal penyesuaian terhadap

Pendapatan-LO yang telah diakui saat kas diterima dengan

membuat buku memorial sebagai berikut:

Sehin itu, PPK SKPD juga melakukan jumal penyesuaian

pada saat penyusunan laporan keuangan, atas pendapatan

diterima dimuka (hasil penyesuaian tahun sebelumnya) yang

benar-benar telah menjadi hak pemerintah daerah di tahun

berjalan.

7. Sistem Akuntansi Beban dan Belanja

Pendaqtu+OAtefimDinuka

frxg.xxx

Pendaqtn Dileirna Dinukao

mogW,

w{ffi

30

Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 64 Tahun

2013 dikenal istilah beban dan belanja. Perlakuan akuntansi yang berbeda

atas beban dan belanja merupakan implikasi berlakunya basis akrual

sebagaimana di atur dalam PP No. 71 Tahun 20't0 dan Permendagri

NomorO4 Tahun 2013.

Akuntansi Beban pada lingkup SKPD melingkupi pengakuan, pencatatan,

dan pelaporan beban gaji dan tunjangan, beban honorarium/lembur/

vakasi/tunjangan khusus dan beban pegawai transito, beban kontribusi

sosial, beban barang, beban jasa, beban perneliharaan, beban perialanan

dinas, dan beban mumi akrual.

Pembahasan akuntansi beban dan belanja meliputi pihak yang terkait,

dokumen yang terkait serta sistem dan prosedur akuntansi, yang akan

dijelaskan di bawah ini.

't) Pihak yang Terkait

(1) Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran

Dalam kegiatan ini mempunyai tugas memberikan pengesahan

atas pegeluaran anggaran dan kewajiban yang sudah timbul dari

setiap transaksi yang ada di lingkungan SKPD yang dipimpinnya

melalui dokumen SPM dan Pengesahan SPJ.

(2) PPKD selaku BUD

Dalam Kegiatan ini mempunyai tugas menerbitkan SF2D untuk

melakukan pembayaran.

(3) Bendahara Pengeluaran

Dalam kegiatan ini mempunyai tugas:

o Menerima buKi tagihan dari pihak ketiga/dokumen bukti

pembayaran/dokumen sumber lainnya.

o Membuatkan dokumen pertanggungjawaban beserta tembusan

bukti tagihan/dokumen bukti pembayaran/dokumen sumber

lainnya dan menyerahkannya kepada PPK SKPD untuk

dilakukan verifikasi.

o Melakukan pembayaran terhadap tagihan yang diterima dengan

uang persediaan atau membuat SPP;

o Melakukan proses penatausahaan sesuai dengan sistem dan

prosedur yang bedaku untuk melakukan pembayaran atas

tagihan yang diterimanya;

o Menyerahkan tembusan dokumen tagihan dan dokumen

pembayaran seperti SP2D yang diterimanya/dokumen sumber

lainnya kepada PPK SKPD.

(4) PPK SKPD

Dalam kegiatan ini mempunyai fugas:

. Menerima dokunen pertanggungjawaban dari bendahara

pengeluar:rn dan melakukan verifikasi bukti.

o Menerima tembusan bukti tagihan dari bendahara pengeluaran

dan membuatkan Memo Jumal.

3I

. Melakukan pencatatan ke dalam buku jumal atas setiap

transaksi sesuai dengan dokumen akuntansif\,iemo Jurnal yang

telah dibuat;

o Melakukan posting atas transaksi sesuai dengan akun yang

bersangkutan ke Buku Besar;

. Membuat jumal koreksi, penyesuaian, dan penutup dan

menyusun Laporan Keuangan.

(5) Pihak Ketiga/Pihak Terkait Lainnya

Dalam keghtan ini Pihak Keliga akan menyerahkan barang{asa

berdasarkan BAST, melakukan penagihan, menerima pembayaran

dari Bendahara Pengeluaran atau BUD menggunakan dokumen

bukti pembayaran SP2D .

2) Dokumen yang Terkait

Dokumen Sumberadalah dokumen yang berhubungan dengan transaksi

keuangan pemerintah daerah yang digunakan sebagai sumber atau bukti

untuk menghasilkan data akuntansi. Dokumen sumber yang digunakan

sebagai dasar pencatatan pada Akuntansi Beban dan Belanja SKPD

meliputi:

o Berita Acara Serah Terima (BAST) atau Berita Acara Kemajuan

Pekerjaan

. Surat Tagihan dari pihak ketiga dan dokumen pendukung tagihan

r Surat Bukti Pengeluaran/Belanja

o Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Bendahara Pegeluaran

r Surat Pengesahan Pertanggungjawaban (SPPJ)

o SP2D LS/GUNihil

. DokumenKontraUPerjanjian

. Dokumen lainnya

3) Sistem dan prosedur akuntansi

Akuntansi untuk Beban dan Belanja pada SKPD adahh :

a- Selama tahun berjalan, pengakuan beban dan belanja dibagi

sebagai berikut:

32

- Melalui Uang Persediaan

Beban dicatat ketika bendahara pengeluaran membuat

pertanggungungjawaban (SPJ) dan belanja dicatat pada saat

pengeluaran tersebut di sahkan oleh fungsi perbendaharaan.

- Melalui Kas daerah (LS)

Beban dan belanja dicatat bersamaan pada saat terbihya

SP2D"LS.

b. Pada saat penyusunan laporan keuangan, terdapat dua kondisi

pengakuan Beban yaitu

1) Beban diakui sebelum pengeluaran kas; dan

2) Beban diakui setelah pengeluaran kas

Beban diakui bereamaan dengan pengeluaran kas sepanjang

tahun

Dalam hal ttuiak terjadi perbedaan waktu yang signifikan antara

penetapan kauajiban (pengakuan beban) dan pengeluaran kas

serta masih dalam periode pelaporan, maka beban dapat diakui

pada saat pengeluaran kas, pada saat penerbitan SPJ

Bendahara Pengeluaran. Misalnya terbitnya tagihan listrik

dengan pembayaran tagihan listrik tersebut yang biasanya dengan

jangka waktu tidak terlalu lama. Oleh sebab itu ditinjau dari

manfaat dan biaya, transaksi ini akan lebih efisien apabila diakui

secara pada saat terjadi pengeluaran kas.

Kebijakan akuntansi terkait pengakuan beban bersamaan dengan

pengeluaran kas ini dapat juga dilakukan atas transaksi dengan

pertimbangan:

a) Perbedaan waktu tidak signifikan

Apabila perbedaan waKu antiara pengakuan beban (timbulnya

dokumen penetapan) dan pengeluaran kas tidak signifikan dan

masih dalam periode akuntansi jika ditinjau dari manfaat dan

biaya maka lransaksi ini akan memberikan manfaat yang sama

dan lebih efisien dibanding dengan pedakuan akuntansi

33

(acaunting treatmenfl dimana beban diakui pada saat

timbulnya dokumen penetapan.

b) Nilai tagihan dan nilai pembayaran sama

Pelaksanaan anggaran belanja operasional umumnya dimulai

dari tagihan pihak ketiga yang merupakan ka,vajiban

pemerintah daerah dan diakhiri dengan pengeluaran kas atas

tagihan tersebut seblah diverifikasi. Nilai tagihan setelah

dverifikasi dan pengeluaran kas atas tagihan tersebut umumnya

sama sehingga tidak menimbulkan utang atau nilai beban yang

merupakan korajiban pemerintah daerah dibayar lunas melalui

mekanisme pengeluaran kas.

c) Karateristik belanja operasional

Sifat dari anggaran belanja operasional hanya untuk keperluan

satu tahun anggarEln yang juga merupakan periode akuntansi

dan kelentuan bahwa pemerintah daerah dilarang melakukan

komitnen yang tidak ada anggarannya atau tidak boleh punya

utang.

(1) Pencatatan atas pembayaran melalui PPTK

Pada saat Bendahara Pengeluaran memberikan panjar

kegiatan kepada PPTK maka perlu dilakukan pencatatan

sebagai berikut:

.nEA Urr IMT'97 ^rwr(9,Panjar lGgid.anKas di bdahan PerBeluann

wxxxrtxx

Terkait dengan pengakuan beban pada saat pengeluaran kas

dapat dilakukan pencatatan sesuai dengan dokumen sumbemya.

Tembusan dokumen sumber yang dijadikan dasar pencatatan

dapat berasal dari Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Umum

Daerah (BUD).

34

Pendebetan akun Kas di Bendahara Pengeluaran pada jumal di

atas dilakukan apabila ada selisih lebih antara panjar yang

diberikan oleh Bendahara Pengeluaran dengan penggunaan

panjar tersebut oleh PPTK.

Pada saat SPJ dari PPTK di atas disahkan oleh Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, akan didijumal sebagai

berikut:

Pengakuan belanja atas penggunaan panjar oleh PPTK baru

bisa dilakukan setelah diterbitkan SP2D GU oleh BUD, yang

dicatat dengan jumal sebagai berikut:

(2) Pencatatan pembayaran dilakukan melalui Bendahara Pengeluaran

Pada saat kas dikeluarkan dan dibuat SPJ oleh Bendahara

Pengeluaran, maka dicatat dengan jumal sebagai berikut:

KdA,hN Unhn Dotd{Rp, l<rditfu)Panjar KegidanKas di kdahan PerBeluann

PanjarKqidan xffix

Beban .......Muka.......

Wxxxxx

i3ffi lit

Kd.Atun Unlan Dt6ct(Rp) t(Ntt(Rp)klanja.......

Perubahan SALxxxxx

xxxxx

i.&*&in Untan oet(tu) todit(Rp)W1ia.......

Kas di kdahan Pengeluannxfrfi

xxxxx

35

Pada saat PPTK mempertanggungjawabkan penggunaan

panjar kegiatan kepada Bendahara Pengeluaran, maka dicatat

dengan jumal sebagai berikut:

Wfr,wx

(3) Pencatatan pembayaran dilakukan melalui kas daerah (BUD)

Apabila pengeluaran dilakukan langsung dari Kas Daerah melalui

mekanisme LS maka dicatat dengan jumal sebagai berikut:

Sedangkan Belanja diakui dan dicatat dengan jumal sebagai berikut:

Pada saat penyusunan laporan keuangan, terdapat dua kondisi

pengakuan Beban yaitu:

'l) Beban diakui sebelum pengeluaran kas

Pada saat penyusunan laporan keuangan apabila terdapat dokumen

penagihan yang sudah menjadi beban dan belum dilakukan

pembayaran maka dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai

berikut:

;KL:Afr,l} D€,f,(tu) ,ofdt&/)8p,barr.......

Uangbhnnx)o(

xxxxx

2) Beban diakui setelah pengeluaran kas.

Pada saat penyusunan laporan keuangan apabila terdapat dari

pengeluaran kas yang dilakukan oleh pemerintah daerah belum

menjadi beban maka dilakukan jumal penyesuaian sebagai berikut:

Kd.Ahrn Uralan ,Jfeflt(tu) t(tfitfip:)8r,lanh.......

Peruip/tatSALxfixx

xxxxx

Bobdt.......R]KPPKD

WXxwx

:th?dttful8r,ban.......

Peru}rllwrSlLxxxfr

W

36

Apabila telah diterbitkan SP2D GU dari BUD, maka dicatat dengan

jumal sebagai berikut:

t(d,All.tn Unian 08sf,fu) l(rditfu)8c,bat Dibayr Etinuka

bban.......)CUM(

xxxxx

8. Sistem Akuntansi Koreksi Kesalahan

Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi karena adanya

kesalahan agar akun-akun yang tersaji dalam laporan keuangan entitas

menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Kesalahan dalam penyusunan

laporan keuangan dapat terjadi pada satu atau beberapa periode

sebelumnya yang baru ditemukan pada periode berialan.

Kesalahan dapat terjadi karena adanya:

- Keterlambatan penyampaian bukti transaksi oleh pengguna anggaran,

- Kesalahanperhitunganmatematis,

- Kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi,

- Kesalahan interpretasi fakta,

- Kecurangan, atau

- Kelalaian.

Ditinjau dari sifat kejadiannya, kesalahan dikelompokkan ke dalam dua

jenis, yaitu kesalahan yang berulang dan sistemik serta kesalahan yang

tidak berulang.

1) Korcksi Kealahan yang Berulang dan Sistemik

Kesalahan ini disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis

transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang.

Koreksi ini biasanya terjadi pada penerimaan pajak dari Wajib Pajak

(WP) berupa kelebihan atau kekurangan bayar pajak. Berdasarkan

SAP, jurnal koreksi tidak perlu dibuat untuk kesalahan seperti ini,

tetapi dicatat pada saat tedadi pengeluaran/penerimaan kas untuk

mengembalikan kelebihan/kekurangan pendapatan dengan

mengurangilmenambah Pendapatan-LRA maupun Pendapatan-LO

yang bersangkutan.

37

Jumal siandar untuk koreksi ini sebagai berikut:

a. Transaksi Wajib Pajak Lebih Bayar:

.: .:-. Ul,?lhn. : r: . oo0scGpl t0.6{[email protected].......{RA

fututpltartS//-W

wfr

I

kLAhtn lrnkn DddGP, ,(rfit(fi)xDqx

xxxxx

WXxgxx

Kasdil/ras DarrnhPedapah PaW .......+O

. Kd.Atun Unhn Da[r[(Rp) tO?dftfip/r.Perubahan SAI

Pedantm Paiak .......+RAxta)fi

38

b. Transaksi Wajib Pajak Kurang Bayar

2) Korekai Kesalahan yang Tldak Berulang

Koreksi ini merupakan koreksi atas kesalahan yang diharapkan tidak

akan tedadi kembali pada masa-masa yang akan datang. Koreksi ini

dapat terjadi pada periode berjalan maupun pada periode.periode

sebelumnya.

(1) Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang pada Periode Berjalan

Baik mempengaruhi posisi Kas maupun tidak, koreksi atas

kesalahan ini dilakukan dengan pembetulan pada akun yang

bersangkutan dalam periode berjalan, baik pada akun

Pendapatan-LRA atau akun Belanja, maupun akun Pendapatan-

LO atau akun Beban. Apabila tidak mempengaruhi posisi Kas,

pembetulan hanya dilakukan pada akun-akun neraca terkait pada

periode kesalahan ditemukan.

Pedapatm Pajak .......{OKasdi Kas D*nh

xfrxx

(2) Koreksi Kesalahan yang fidak Berulang pada Periode.Periode

Sebelumnya

a Apabila laporan keuangan belum dilerbitkan:

- Jika mempengaruhi posisi Kas, koreksi dilakukan dengan

pembetulan pada akun yang bersangkutan, baik pada akun

Pendapatan-LRA atau akun Belanja, maupun akun

Pendapatan-LO atau akun Beban.

-Jika tidak mempengaruhi posisi kas, pembetulan dilakukan

pada akun-akun neraca terkait, pada periode kesalahan

ditemukan.

b. Apabila laporan keuangan telah diterbitkan

- Koreksi kesalahan yang tidak mempengaruhi posisi Kas,

pembetulan dilakukan pada akun-akun neraca terkait, pada

periode kesalahan ditemukan.

- Kesalahan atas kelebihan pengeluaran belanjarbeban

sehingga mengakibatkan penerimaan kembali belanja/beban

dan menambah posisi Kas, maka pembetulan dilakukan

pada akun Kas, Pendapatan LainJain-LRA, dan Pendapatan

Lain-lain-LO.

Kesalahan atas kekurangan pengeluaran belanjarbeban

sehingga mengakibatkan penambahan belanja/beban dan

mengurangi posisi Kas, maka pembetulan dilakukan pada akun

Kas, Ekuitas, dan SiLPA/S|KPA

Kd-Atun Unian De&,ot(fu) Xrdit(fu)Kas di Kas DaerahtBendahan Pengeluaran

PeNaNtm Lainnn .......+O

yJcx.xx

xxxxx

|{rtA/on Unhn DE6[,w) ,odtit/ffr|)Perubahan SAL

Pedapatan Lainn@ .......+RAvxx

xxxxx

39

Kesalahan atas kekurangan pengeluaran beban akan dijumal:

Koreksi kesalahan atas kekurangan Pendapatian sehingga

mengakibatkan penambahan Pendapatan-LO/Pendapatan-

LRA dan menambah posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan

pada akun Kas, Ekuitas, dan S|LPA/S|KPA.

|t$fic(Fp.ilw di F,* D€enhtBeildwa fupehnrar

EkuitasW,

xwx

,<d"ahro Unian Df,€lttu) t<rgdit(fu)Peruhhan SAL

SiLPA / SiKPA

xxxxxxxxxx

[email protected] w@) l<rrdlt(fu)Ekuilas

IGs di Kas D*nhlbndahanPengeluann

)om(xxxxx

,,KrEltl.ulr,, ltut DoDe((&l- l(rrdlt(fu}SiLPA/ SiKPA

turuta,har.Slt-W

frW

:WAtiu* lliaian Do!o(Gp) ,<t*t(fu,Ekuilas

Kas di Kas Daenh/BendahanPengeluann

xxxxxxx

KiLAlnll, Unian Ihb€a{Rp, ,<rfrtfu)SiLPA / SiKPA

Perubhan SALxxfrx

xxxxx

40

- Koreksi kesalahan atas kelebihan Pendapatan sehingga

mengakibatkan pengembalian Pendapatan-LO/Pendapatan-

LRA dan mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan

pembetulan pada akun Kas, Ekuitas, dan S|LPA/S|KPA.

lrnhn

Koreksi kesalahan atas penerimaan atau pengeluaran

pembiayaan sehingga mengakibatkan penambahan maupun

pengurangan posisi Kas, pembetulan dilakukan pada akun

Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun neraca yang terkait.

(1) Penerimaan Pembiayaan - mengakibatkan penambahan

posisi Kas.

Kesalahan atas kekurangan Penerimaan Pembiayaan

sehingga mengakibatkan penambahan posisi Kas

Contoh: Pemda menerima setoran atas kekurangan

pembayaran angsuEn pokok pinjaman tahun lalu dari

BUMD, akan dijumal sebagai berikut:

(2) Penerimaan Pembiayaan - mengakibatkan pengumngan

posisi Kas.

Kesalahan atas kelebihan Penerimaan Pembiayaan

sehingga mengakibatkan pengurzrngan posisi Kas

Contoh: Pemda mengembalikan kelebihan setoran

angsuran pokok pinjaman tahun lalu kepada BUMD, akan

dijumal sebagai berikut:

xxxxxxxxx

Kas diKas DaerahPinjaman Jangka Panjang kepda BUMD

ffiffi ffiffiffirffi!

xxxxxxxxxx

Perubahan SALSiLPA / SIKPA

H:ffiffi Itl:allFrnrlrrH *tzEt-?n€rut{,--.i -I bjr_if gr:ld.il tlrg

l(d,If,un Unian DfeEt/&,) l(rfrt@)Pinjanan Jaryka Panjmg kepda BUMD

Kas di Kas Daerahxxw.

xfrxx

KdAtun Unian Ddl,fu) t(rdt@-l)snPA/s,,@A

Perubahan SAL)firu

4t

xxxxx

(4) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan pengurangan

posisi Kas.

Kesalahan atas kekurangan Pengeluaran Pembiayaan

sehingga mengakibatkan pengurangan posisi Kas.

Contoh : Terdapat pembayaran angsuran utang jangka

panjang tahun lalu kepada pemerintah pusat yang belum

dicatat, akan dikoreksi sebagai berikut:

Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain Kas dan

menambah atau mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan

pembetulan pada akun Kas, S|LPA/S|KPA, dan akun Aset

bersangkutan.

Ferubahan $4LSilLPA/ SiKPA

noc(xxxfr.

xxxrx.W

Kasdi lGs DaerahPeneintah fusat

ffifftaffirdm

kLAhtn Unlan w(tu) ,(rfit(tu)Wang Pemerintah Pusri.

Kas diKas D*nh)axfr

xxxxx

,<d,Ak.n Unian Debc{fRp, ,(rdrt(fu)s[PAlSi'(PA

Perubahan SltL)wfr

wxx

(3) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan penambahan

posisi Kas.

Kesalahan atas kelebihan Pengeluaran Pembiayaan

sehingga mengakibatkan penambahan posisi Kas

Contoh : Pemda menerima kelebihan pembayaran

angsuran utang jangka panjang tahun lalu kepada

pernerintah pusat, akan dijumal sebagai berikut:

42

(1) Jika menambah Kas dan mengurangi nilai Aset Tetap.

Misalnya, pernda kelebihan membayar harga tanah yang

dibeli, akan dikoreksi sebagai berikut:

KLAfun odErfu) t(t*tfutKx di Kas MnhlBoildnn Pengeluarat

Tanah kntorrW

xfrxx

(2) Jika mengurangi Kas dan menambah nilai Aset Tetap.

Misalnya, pemda kurang membayar harga penalatan

kantor yang dibeli.

Koreksi kesalahan atas pencatatan kewajiban yang menambah

maupun mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan

pada akun Kas, S|LPA/S|KPA, dan akun Kewajiban

bersangkutan.

(1) Jika menambah Kas. Misalnya, pemda kelebihan

membayar angsuran utang jangka panjang.

;,//fE:Ahn D&mpl- )@t(tuLKas di Kas Daerah

Uanq.......frm

l(ilAtun Unian ,]6e[,m) ,(re@)Perubahan SAL

SiLPNSiKPAxxxxx

xxxxx

FerubalmS{tSWA/SiKPA

ffixxxu.

KL&n Uniaa w(tu l<rdttltu).Perabtanlhntor

,Gs diPeWluann

IGs Denltlbndahanx,txx

xfrfr

Kd.Atun Unhn I]€[E/&,) t$dtt(fu)SiLPNSiKPA

Perubahan SALflxxx

xxxxx

43

xxxxl.

(2) Jika mengurangi Kas. Misalnya, Pemda kurang membayar

angsuran utang jangka panjang.

9. Penyaiian Kemball R*fa/,enenfl Neraca

Penyajian Kembali (rcstatemen$ adalah perlakuan akuntansi yang

dilakukan atas posfos dalam Neraca yang perlu dilakukan penyaiian

kembali pada ar,t al periode ketika Pemerintah Daerah unfuk pertama kali

akan mengimplementasikan kebijakan akuntansi yang baru dari semuh

basis Kas Menuju Akrual menjadi basis Akrual penuh.

Penyajian kembali diperlukan untuk pos+os Neraca yang kebijakannya

belum mengikuti basis akrual penuh.Karena untuk penyusunan neraca

ketika pertama kali disusun dengan basis akrual, neraca akhir tahun

periode sebelumnya masih menggunakan basis Kas Menuju Akrual (cash

toward accruai). Berdasarkan identifikasi ini maka perlu disajikan kembali

antara lain untuk akun sebagai berikut:

- Piutang, yang menampilkan nilai wajar setelah dikurangi penyisihan

piutang;

- Beban Dibayar Dimuka, sebelumnya diakui seluruhnya sebagai

behnja, apabila masih belum dimanfaatkan seluruhnya, maka

disajikan sebagai akun beban dibayar di muka. Hal tersebut tidak

dilakukan penyesuaian di tahun sebelumnya, oleh karena itu akun ini

pedu disajikan kembali;

- Aset Tetap, yang menampilkan nilai buku setelah dikurangi akumulasi

penyusutan;

- Aset Tidak Berwujud, perlu disajikan kembali dengan nilai buku

setelah dikurangi akumulasi amortisasi;

,<d.Ahtn lhahn w(tu) ,(rfitfu)Wang.......

Kasdi//csDaralr)ocpu

xxxxx

Sfl.PAlSi,@APeruHlerl.SAL

Wfr

44

W

1) Tahapan Penyajian Kembali

Tahapan yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk

melakukan penyajian kembali Neraca adalah :

(1) Menyiapkan data yang rebvan untuk dasar pengakuan akun-akun

terkait seperti misalnya untuk dasar menghitung dan mencatat

beban penyisihan piutang dan cadangan penyisihan piutang; beban

penyusutan dan akumulasi penyusutan; beban amortisasi dan

akumulasi amortisasi; dst

(2) Menyajikan kembali akun-akun neEca yang belum sama perlakuan

kebijakannya, dengan cara menerapkan kebijakan yang berlaku

yaitu basis akrual, sesuai dengan Peraturan Kepala Daerah tentang

kebijakan akuntansi berbasis akrual.

2) Jumal Standar

Jumal standar untuk melakukan penyajian kembali Neraca adalah sebagai

berikut:

('l) Penyajian kembali nilai rrtrajar piutang

t@ lhahn , w@) to*ftt(tutEkuf,as

PenyUhat PittwW,

uxxx(untuk mencatat koreksi penyajian kembali menambah akun

akumulasi penyisihan piutang trak tertagih sebesar jumlah cadangan

piutang yang seharusnya dicadangkan s/d tahun terakhir sebelum

pelaksanaan basis akrual).

45

- utang Bunga, perlu disajikan kembali terkait dengan akrual utang

bunga akibat adanya utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo;

- Pendapatan Diterima Dimuka, perlu disajikan kembali karena pada

periode sebelumnya belum disajikan;

- Ekuitas, perlu disajikan kembali karena kebijakan yang digunakan

dalam pengklasifi kasian ekuitas berbeda.

(2) Penyajian kembali nilai beban dibayar dimuka

(untuk mencatat koreksi penyajian kembali menambah nilai beban

dibayar dimuka).

(3) Penyajian kembali nilai buku aset tetap

(untuk mencatat koreksi penyajhn kembali menambah nilai Akumulasi

penyusutan).

(4) Penyajian kembali nilai buku akiva tidak benrujud

(unfuk rnencatat koreksi penyajian kembali menambah nilai akumulasi

penyusutan).

(5) Penyajian kembali nilai utang bunga

(untuk mencatat koreksi penyajian kembali menambah nilai utang

bunga).

(6) Penyajian kembali nilai pendapatan diterima dimuka

l(d.Ahtn nM(tut ,(rfrfu|,Ekurfas

Pedaptan Abina Dimukaxxxfi

xxxxx(untuk mencatat koreksi penyajian kembali menambah nilai

pendapatan diterima dimuka).

,,$.Atwr Unian Despdfu' l(Ni't4,r&i)Beban Dibayar Amuka

EkuitasXDJX

Ekuilaslt/rl.truldsifunyus.,ta/,

Wxxxxx

EkuiasItknulasi Atrpttispsi

frfrxxfrxx

Kd. lttun Unhn Hp/t(tu) t(rdit(tu)Ekuitas

UtaN BuNaxx_frx

xxxxx

46

xxxxx

I lhatut '. -:

(7) Penyajian kembali nilai Ekuitas

(untuk mencatat koreksi penyajian kembali reklasifikasi ekuitas).

UTARA

Efuitas DataEtuitas

)ooffixwx

r:?rrffirr @iE'rrwfrrHl

47

I

DAFTAR ISI

A. Akuntansi Piutang PPKD..............

B.

c.D.

E.

F.

Akuntansi lnvestasi PPKD..............

48

5l

1

LAIIPIRATI II: PERATURAT BT,PATI BEIIGXULU UTARANOtrlOR 37 TAHUII 2014TATIG1GAL 16 DESE}IBER 2014

SISTEM AKUNTANSI PPKD

Pendahuluan

Sistem akuntiansi PPKD nrencakup teknik pencatatan, pengakuan dan

pengungkapan atas Pendapatan-LO (Laporan Operasional), Beban,

Pendapatan-LRA (Laporan Realisasi Anggaran), Belanja, Transfer,

Pembiayaan, Aset, Piutang, Kewajiban, Ekuitas, dan Koreksi Pemerintah

Daerah. Sistem akuntansi PPKD meliputi enam sistem akuntansi

pokok,yaitu:

a. Sistem Akuntansi Piutang PPKD;

b. Sistem Akuntansi lnvestasi PPKD;

c. Sistem Akuntansi Ken'ajiban PPKD;

d. Sistem Akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA PPKD;

e. Sistem Akuntansi Belanja dan Beban PPKD;

f. Sistem Akuntansi Koreksi PPKD.

2. Sigbm Akuntansi Piutang

Piutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah

daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang

sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya yang sah. Aset berupa piutang di

Neraca harus terjaga agar nilainya sama dengan nilai bersih yang dapat

direalisasi (net realizable value). Alal untuk menyesuaikan adalah dengan

melakukan penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih

adalah taksiran nilai piutang yang kemungkinan tidak dapat diterima

pembayarannya dimasa akan datang dari seseorang dan/atau korporasi

dan/atau entitas lain.

Prosedur akuntansi piutang pada PPKD meliputi pencatatan dan pelaporan

akuntansi atas transaksi-transaksi yang mengakibatkan penambahan maupun

pengurangan nilai piutang.

48

,) Pihak yang Terl<ait

Pihak yang terkait dalam sistem akuntasi piutang adalah Pejabat

Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD), yang memiliki tugas

sebagai berikut:

- Mencalat fansaksi/kejadian piutang berdasarkan bukti- bukti

transaksi yang sah dan valid dan Buku Jumal-LO dan Neraca.

- Melakukan posting jumal transaksiftejadian pendapatan LO kedalam

Buku Besar masing-masing rekening.

2) Dokumen dan Formullr yang Digunakan

Dokumen yang blkait dalam prosedur akuntansi Piutang PPKD:

- Hasil RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham BUMD)/dokumen lain

yang serupa;

- PMK (Peraturan Menteri Keuangan) untuk Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil

Bukan Pajak, DAK (Dana Alokasi Khusus), Bukan Hasil Pajak, Dana

Otsus, Dana Penyesuaian, dan Piutang Dana BOS Kurang Salur;

- Perpres untuk DAU (Dana Alokasi Umum):

Keputusan Kepala Daerah Bagi Hasil Pajak, Bantuan Keuangan dan

Bagian Lancar Tagihan Jangka Panjang;

Keputusan Kepala Daerah/PMl(dokumen lain yang serupa.

3) Slctem dan Prosedur Pencatatan Akuntansi

Perlakuan akuntansi untuk transaksi Piutang pada PPKD adalah:

('l) Melakukan rekonsiliasi terhadap dokumen penetapan yang belum

diterima pembayarannya.

Pada akhir tahun, PPK-PPKD melakukan inventarisasi atas dokumen

penetapan Pendapatan-LO yang belum diterima pembayarannya.

Terhadap dokumen penetapan tersebut, PPK€KPD mencatat

pengakuan Pendapatan-LO dan Piutang sebagai jumal penyesuaian.

49

?4

Di awal tahun berikutnya, PPK-SKPD melakukan jumal balik atas

jumal penyesuaian pendapatan yang dilakukan diakhir tahun untuk

menghindari duplikasi pencatatian Pendapatan-LO.

Jumal rekonsiliasi terhadap dokurnen penetapan yang belum dilerima

pembayarannya sebagai berikut:

Mencatat penerimaan kas atas pendapatan-LO yang sudah diakuitahun sebelumnya:

(2) Pengakuan Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang yang jatuh

tempo pada periode akuntansi berikutnya

Setiap akhir periode akuntansi PPK-PPKD berdasarkan bukti

memorial melakukan reklasifikasi Piutang Jangka Panjang ke

Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang, yaitu piutang yang akan

jatuh tempo dalam satu tahun (12 bulan) ke depan dengan jurnal

sebagai berikut:

(3) Menetapkan umur piutang sebagai dasar tingkat kolektabilitas piutang

(aging schedule)

Berdasarkan buku piutang, PPK-PPKD membuat bukti memorial ahsjumlah piutang yang tak tertagih. Berdasar bukti memorial tersebut,

PPK-PPKD mencatat pengakuan Beban Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih dan pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tedagih dengan

jumal sebagai berikut:

1.1.3.n8.1.xn

PilfrarytudMar+O xxxfr

1.41

3.s1.1

1.1

lGs dilGs DaerahPtutaru

frxxxxxxxx

.KnAkw, llnhn IraDet(Rp, ,(rdit(fu)1.1.1.u1.5.1.s,

@imLarwrTagihnT4ihat Pinjanan

xxxfixxx

50

i,'r., ltl , Effi-'iFFW

,(dAhD Unian Irebdf8p) ,osdttu)9.1.8.u1.1.5.n

8etnn tunyislhn Phnang .......tunyisihar Phnaq .......

xxx.uxfrxx

(4) Mencatat Penghapusbukuan dan Penghapustagihan Piutang

Berdasarkan keputusan Kepala Daerah terkait penghapusbukuan dan

penghapustagihan piutang, maka PPK-PPKD akan mencatat

penghapusbukuan piutang dengan mengumngkan Penyisihan Piutang

Trdak Tertagih dan Piutarg, sedangkan untuk penghapustagihan

piutang PPK tidak melakukan pencatatan ke dalam jumal.

Untuk Piutang yang penyisihan piutangnya belum seluruhnya

disisihkan dilakukan jumal sebagai berikut:

Untuk Piutang yang penyisihan piutangnya telah seluruhnya disisihkan

dilakukan jumal sebagai berikut:

3. Sistem Akuntansi lnvestasi

lnvestasi merupakan penggunaan aset yang maksudkan untuk memperoleh

manfaat ekorrcrnik seperti bunga, dividen dan ro)/ialti, atau manfaat sosial,

sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam

rangka pelayanan kepada masyarakat. lnvestasi merupakan instrumen

yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah unfuk mernanfaatkan surplus

anggaran untuk mernperoleh pendapatan dalam jangka panjang dan

memanfaatkan dana yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek

dalam rangka manajemen kas.

1.1.5.n9.1.8.ru,

1.1.3.ru

tunyisihm finary .......tutut Penyisihn Ptutag

ptuta@ .......

xjc(frfrW

xxxfr.

K*Ahim' Ittaiglt odf,fut I(tr?dit(tu)1.1.S.ru1.1.3.xx

Penyisihan PhnangHutaw.......

xxxxxxxxxx

5l

l) Pihak yang Terkait

Pihakphak yang terkait dabm sistem akuntansi inveshi adahh:

(1) Peiabat Penatausahaan KeuarBan PPKD (PPK-PPKD)

Dahm sisbrn akuntansi investasi, PPK-PPKD rnelaksanakan fungsi

akuntansi PPKD yang rnernilki trgas sebagai benkut

- Mencatat transaksi/ kei,adbn invesfiasi berdasarkan bukti{ukti

fansaksi )rang sah ke Buku Jurnal Umurn;

- lilern@ing jumaljumal fansakt{ikeiadian investasi ke dahm Buku

Besar ma$rBrnasing rekenirg (dnc$n obiek);

- Membuat laporan keuangan, yang Erdiri dari Laponan Realisasi

Anggaran (tRA), Laporan Operatinal (LO), Laporan Perubahan SAL

(LPSAL), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas

(LAIQ, Neraca dan Cdtan fis taporan Keuangan (CaLK).

(2) PPKD

Dahm sisEm akuntansi investasi, PPKD memiliki ttpas:

- menandatangani laporan keuangan PPKD sebelum diserahkan

dalam proses penggabunganlkonsolidasi yang dilakukan oleh fungsi

akuntansi PPKD;

- Menandatangani surat pemyatiaan tanggung jawab PPKD.

2) Dokumen dan Formulir yang Digunakan

(1) SP2DLS;

(2) Nota Kredit;

(3) Surat Perjanjian Penjualan/Pembelian lnvestasi.

3) Sisbm dan Prcqedur Pencatatan Akuntanei

(1) Perolehan lnvestasi

a Berdasarkan SP2D-LSftanpa SP2D (managemen kas), Fungsi

akuntansi-PPKD membukukan dalam buku jumal sebagai

berikut:

52

t(dAhn Unhn D€ef,W) tofit@)1.1

1.1

2.n1.01

lnnslasi Jargka PendekKas diKasDapunh

)ffixxxxx

Jika melalui penerbitan LS, Fungsi akuntansi-PPKD

membukukan pada buku jumal sebagai berikut:

b. Berdasarkan SP2D-LS unfuk penyertaan modal dalam peraturan

daerah dieksekusi. Fungsi akuntansi-PPKD membukukan dalam

buku jumal.

(2) Pelepasan lnvestasi

a. Berdasarkan nota kredit dari bank, Fungsi akuntansi-PPKD

membukukan dalam buku jurnal sebagai berikut:

Jika dianggarkan dalam pembiayaan, Fungsi akuntansi-PPKD

membukukan pada buku jumal sebesar nilai yang diterima

dengan jurnal sebagai berikut:

b. Berdasarkan nota kredit dari bank, Fungsi akuntansi-PPKD

membukukan dalam buku jumal sebagai berikut:

l .,: :-; .- 1-,1 '., r.,1;],:;':

7.2.xn7.3.1.01

ruryUararWAyarl,ltuntDg,h8,,.SAL

frxxxxw,

1.2.2.01

1.1.1.01

Penyeiaan llodal Pemedntah DaenhKas diKas Danh

XYJXX

xt$l.

7.2.x.n7.3.1.01

Petryhruan Perntiayan - PMPDPeruDellwtStL

W

Kd.Ahn Uraian Dt6et(tu) t</!d/it(Rp)1.1.1.01

8.1.4.U1.1.2.n

Kas diKas DaeraiPendaptan &nga .......{OlnwiasiJwkatuNek

wtIxxxxxxwxx

t(rdlt7.3.1.017.1.x.xx

turuDe,harl.SALPeneimaan Penbia@n nxxx

lr' L,

53

xfifr

,=:i....r.; Unhn' .:ffi

Pelepasan investasi jangka panjang dibawah nilai perolehan

investasi jangka panjang:

(3) Hasil lnvestasi

a. Hasil lnvestasi Jangka Pendek

Pembukuan hasil investasi pada saat nota kredit diterima BUD,

Fungsi akuntansi-PPKD membukukan dalam buku jurnal.

K&Alsln Uralan w(tu) l<r*it(tu)1.1.1.018i.4.4

Kas diKas Daenah

Pendapatan &tnga-LOWfr

naxx

b. Hasil lnvestasi Jangka Panjang

Hasil investasi Jangka Panjang dibagi dalam 3 metode, yaitu:

a) Metode Biaya

Pembukuan hasil pada saat nota kredit diterima oleh BUD,

Fungsi akuntansi-PPKD membukukan dalam buku jumal

lU.Afiw, Unbn t(dit(fu)1.1.1.01

8.4.x.ru

2.2i.43

lGs diKas DaerahSurp/us Pehpasan /nye$asi Jk Paiang-LOlJhrghlam ll/4genObfuasi

m(xxxxx

xxxxl

7.3.4.01

7.1.x.nFerubahar SAt

funefirtaatfunbbfanffi

x)c{fr

1.1.1.01

8.4.x.n2.2.1.03

IGs diKas DaerahDoftfr Pelepmn lnrcdasi Jk Putang LO

Dalan

)dfrXxxxxx

xfixx

Farubehan 94[funeimam fumbiayaan

Wxxxxx

7.3.1.U7.1.x.n

DeO.*(&, ,$d*tfu)7.3.1.01

41.4.4PeruMharS/tL

Pendantan B:nga-LRAxrux

xxlxx

ryffi

54

- Pelepasan investasi jangka panjang di atas nilai perolehan

investasi jangka panjang:

w@)

KdAtun Unian &ef,/F!/) ,(rfitfut1.1.1.01

8.1.3.nKas di l(as Daeratr

Bagian Laba yang Dibagikm kepadaPendalo

xxxxxxxx

:Kdl:,Altia lrlahn7.3.1.01

4.1.3.nPerulplhurSAL

bgiil Laba yary A0egikat kepdaPerdalRA

frrg,xxxx

(i a

b) Metode Ekuitas

Pembukuaan hasil setelah RUPS (untuk penetapan bagian laba),

Fungsi akuntansi-PPKD membukukan dalam buku jumal.

Pembukuan pada saat penerimaan hasil, Fungsi akuntansi-

PPKD membukukan dalam buku jumal.

c) Metode Nilai Bersih yang direalisasikan

Pembukuaan hasil pada saat nota kredit diterima BUD, Fungsi

akuntansi-PPKD membukukan hasil dari dana bergulir dalam

buku jumal.

7.2.2.n8.1.3.u

Penywfun hlodd Penpr*rldr

Wkn laba yarry Abagkar leordlaPeNa-LO

WXBfr

l<dAht Unian w(tu) t<tdit(tu)1.1.1.01

7.2.2.nKas di Kas Oaeralt

Pe rryeilaan lilod al Pe np rirtahxxxxx

xxxx

Kt.Atun Unian I)tDot(Ro) ,<Nfrt@)t.3.4.014.1.3.n

Perubahan SALkgim Laba yary Abagikan kepdaPeN*LRA

xxfrxxxnu

PEryt?ry" ' - vrataft ' "[email protected]'1.1.1.01

8.1.1.4Kas di Kas Daerah

fundapatar &nsa Dam keulitlOxxxxx

.-rc.,Abst Urfut Dc,f[(tu) l(rdtfu)7.3.1.01

4.1.4.4PeruDerhart,SAL

Pendaptar &nga hrc Bergulit+RA x)cxxx

III

i

xxffi

55

wxxx

Pemakaian metode ini pada akhir tahun untuk hasil yang belum

direalisasikan (masih berupa piutang) akan dilakukan

penyesuaian (sistem prosedur akuntansi piutang).

4. Sistem Akunbnsi KewaJiban

Kewajiban merupakan utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesahnqa rnergakibalkan aliran keluar surnber daya ekornmi pemerintah

daerah. Kewajiban pemedntah daerah dapat muncul akibat rnelakukan

pinjaman kepada pihak keti;a, perikatan dengan pegarrai yang bekeria pada

pemerintahan, kewajiban kepada masyarakat, alokasi/realokasi pendapatan ke

entitas lainnya, atau kewajiban kepada pemberi jasa. Kewajiban bersifat

mengikat dan dapat dipaksakan secara hukum sebagai konsekuensi atas

konbak atau perafuran perundang-undargan.

1) Pihak yang Terkalt

Pihak-pihak yang Erkait dalam sbtem akuntansi kewajiban terdiri atas:

(1) BUD

- menyiapkan dokumen transaksi penerimaan, pembayaran dan

reklasifkasi utang;

- menyiapkan buKi memorial untuk pencatatan akuntansi oleh Fungsi

Akuntansi PPKD yang sebelumnya disahkan oleh Kepala SKPKD.

(2) Fungsi Akuntansi PPKD

- mencatat transaksi/kejadian investasi lainnya berdasarkan bukti-

bukti fansaksi yarg sah ke Buku Jumal Umum;

- mempcting jumaljumal Farsaksi/kejadian investasi ke dalam Buku

Besar rnasirg-nasing rekening (dncian ottiek);

(3) Peiabat Pengelohan Keuangan Daerah (PPKD)

Dalam sistem akuntansi kewajiban, PPKD memiliki tugas

menandatangani laporan keuangan Pemerintah Daerah sebelum

dbelahkan kepada BPK.

56

2) Ilokumen dan Formulir yang Dagunakan

Dokurnendokrnen )rarE digunalen dala'rn sbErn akuntansi ko,najban antara

lain adahh:

(1) Surat Pe{anjian t,brB(2) l.loh krcdit

(3) SP2D LS

3) Sbbrn dan Prcedur Pencatatan Akuntaml

Sistem dan prosedur penambahan kewajiban (penerimaan pembiayaan)

serta sistem dan prosedur akuntansi pengurangan karrajiban

(pengeluaran pembiayaan).

(1) Penanbdnn Kanrajlran

Berdasarkan nota kredit bank beserta surat perianji{rn utarg, furgsi

akuntansi,PPKD mernbukukan dahm buku jumal.

(2) Pergurargan Karajiban

Berdasarkan SP2D LS untuk membayar hutang jarpka panjarp yarp

Ebh Frtrrh Erpo, fungsi ahmtansi-PPKD rnembukukan dalam buku

jumal.

Berdasarkan SP2D LS dan kesepakatan pelunasan pinjaman yang

dipercepat (Sisa Pinfaman lebih besar dari nibi pelunasan), furpsi

akuntansi-PPXD mernbukukan dahm buku jumal.

1.1.1.01

2.2.1.u,,(asdrGsDaeratr

UwJawkatunEwW

XW

Kd. Alarn Unien DdE/t(M told,,t(fut7.3.1.01

7.1.4.uPerubhanSAL

Peneimaan Penbia@nxxxxx

xxxxx

Oabof2.1.3.n1.1.1.01

Begiat Larwr Uang Jangka funjaryKasdilrasDanh

xxxxxxxx

ffiffi ,.'i tr'

i#i;:**;.i.it*ia;:-".:tlheijrn", iL:g- --..j;-. ;...- j4 - Dabe(lRDt ,,/rJ/,df'tfioL7.2.x.xx7.3.4.01

Pengeluaran fumbiryanrPeruhhan SltL

xxxxxxxfrx

57

*frea*u*

KLAlaD, ahaian w(tu) ,<rditfu,2.2.1.s8.4.2.n1.1.1.01

Uang JangkaPatjarySu rplu s fu nyelesai m WangLOKasdi KasD*nh

DOm(

xxfrxxxfrx

Pernbukuan sebesar nihi yang dbayar

t(&A&.tn7.2.xn7.3.4.U

fuqefuanrrfunhhfantturuMtalSN-

,WXruw.

(3) Pada Saat Penyusunan Lapomn Keuangan,

Berdasarkan surat pe{anjian hutarg tungoi akuntansi-PPKD merphihlng

hutarB iarBka paniar1, )rarp jtuh Hnpo 1 tahun kedepan derBan

membukukan dahm buku jumal.

i:-::Ttii;r'.ajr1i', - -., .. Uririajn:,.i!..:..r:t:.:1,,'i i ":!i i:,;:i:.ii EMtrffiF

2.2.1.n2.1.3.n

Uary Jargka Panlangtugkn Lan@r Utarg Jarcka Patiaru

xx,.xWX

5. Sbbm Akuntami Pendapatan{O dan Pendapatan{RA

Pendapatan yang dikelola PPKD kabupaten adalah pendapatan yang

berasal dari dana transfer, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah

provinsi, yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan

tentang alokasi dana tersebut serta Lain-Lain Pendapatan yang Sah.

l) Pihak yang Terkait

Pihak yang terkait dalam sistem akuntansi pendapatan pada PPKD

antara lain Bendahara Penerimaan PPKD, Fungsi Akuntansi PPKD,

PPKD selaku BUD dan Pihak Ketiga Lainnya.

('l) Bendahara Penerimaan PPKD

- mencatat dan membukukan semua penerimaan pendapatan ke

dalam buku penerimaan PPKD.

- membuat SPJ Penerimaan.

(2) Fungsi Akuntansi PPKD

Dalam sistem akuntansi Pendapatan, fungsi akuntansi PPKD,

memiliki tugas mencatat transaksi/kejadian Pendapatan-LO dan

58

2) Dokumen dan Fomulir yang Digunakan

(1) Peraturan Presiden Rl Tentang Dana Alokasi Umum (DAU) Daerah

Provinsi dan Kabupaten/Kota (diterbi&an tiap tahun);

(2) Peraturan Menteri Keuangan tentang Pedoman Umum dan Alokasi

Dana Alokasi Khusus (DAK) (diterbitkan tiap tahun);

(3) Peraturan Menteri Keuangan tentang Bagi Hasil Pajak Penghasilan

(diterbitkan tiap tahun);

(4) Peraturan Menteri Keuangan tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil

Sumber Daya Alam (Pertambangan Umum, Migas, Kehutanan, dan

Cukai yang diterbitkan tiap tahun);

(5) Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Kurang Bayar Dana Bagi

Hasil (diterbitkan tiap tahun).

(6) Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana Otonomi Khusus ke

Provinsi (yang diterbitkan tiap tahun). (Khusus Daerah Otsus);

(7) Dokumen Terkait Dana Penyesuaian:

- Peraturan Menteri Keuangan tentang Tunjangan Profesi Guru

Pegawai Negeri Sipil Daerah (yang diterbitkan tiap tahun); Peraturan

Menteri Keuangan tentang Dana Tambahan Penghasilan Guru

Pegawai Negeri Sipil Daerah.

59

Pendapatan LRA berdasarkan bukti-bukti transaksi yang sah dan

valij ke Buku Jumal LRA dan Buku Jumal LO dan Neraca;

(3) PPKD Selaku BUD

- rnensiTn dan nsgdnil*a*an ddo,men penelapan ffi dai penEfttatt

grsd, pensiilaft kah bir atau plnk birrF -

- menardatangani laporan keuangan yang telah disusun oleh Fungsi

Akuntansi SKPD.

(4) Pihak Ketiga Lainnya

Selain pihak4ihak tersebut di atas, pihak lain yang befiubungan

dengan sistem akuntansi pendapatan pada PPKD adalah

Kementerian Keuangan, misalnya untuk dana transfer atau

pemerintah daerah lain/pihak lain pemberi hibah.

- Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) (untuk provinsi) yang diterbitkan tiap

tahun; Peraturan Kepala Daerah tentang Satuan Pendidikan Dasar

Penerima Dana BOS (untuk kabupaten/kota), Rekening Koran Bank

Satuan Pendidikan Dasar Penerima Hibah BOS dari provinsi;

- Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana lnsentif Daerah

(diterbitkan tiap tahun).

(8) Dokumen{okumen yang terkait dengan Lain-lain Pendapatan yang

Sah, antara lain:

a Dana Hibah:

- Naskah Perjanjian Hibah Daerah (antara pemerintah daerah

dengan pemerintah pusaUpemerintah daerah lainnya/pihak selain

pemerintah);

- Naskah Perjanjian Penerusan Hibah (antara pemerintah pusat

dengan pemerintah daerah atas hibah yang sumber dananya dari

hibah luar negeri);

- Dokumendokumen lain yang dipersyaratkan untuk permintaan

pencairan dana hibah dari pemerintah, antara lain Surat

Permintaan Penyaluran Hibah, Surat Pemyataan Tanggung

Jawab Mutlak, Rencana Penggunaan Hibah, salinan DPA-SKPD,

salinan SPM yang disampaikan oleh SKPD kepada BUD, salinan

rekening koran, Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan,

salinan SP2D yang disahkan oleh BUD untuk pembayaran hibah

tahap sebelumnya, Laporan Penggunaan Hibah, Laporan

Penggunaan Dana Pendamping untuk tahap sebelumnya;

- Berita Acara Serah Terima Barang yang dihibahkan.

b. Dana Darurat: Keputusan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana

Darurat;

c. Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendaoatan vano Sah: Nota

Kredit dari Bank Kas Daerah atas Rekening Koran dari Bank Kas

Daerah.

60

(9) Dokumendokumen yang terkait dengan transfer dari Pemerintah

Provinsi:

a- Dana Bagi Hasil Provinsi: Peraturan Gubemur tentang Penetapan

Alokasi Bagi Hasil Pajak Provinsi ke }Gbupaten/Kota (diterbitkan

tiap tahun);

b. Dana Otonomi Khusus ke lGbupaten/Kota: Peraturan Gubemur

tentang Alokasi Dana Otonomi Khusus kepada Kabupaten/Kota

(diterbit<an tiap tahun);

c. Nota Kredit dari Bank Kas Daerah Pemerintah lGbupaten Bengkulu

Utara.

-- n '/'3) Sirrbm dan Prooedur Pgncatatan Akuntansl

Pencatatan akuntansi untuk Pendapatan pada PPKD dilakukan dalam dua

keadaan, yaifu:

- Selama tahun berjalan, Perdapatan-LO diakui besamaan dengan

penerimaan kas (Pendapatan-LRA);

- Pada saat penyusunan laporan keuangan, dimana Pendapatan-LO

diakui sebelum penerimaan kas.

(1) Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan Penerimaan Kas

(Pendapatan-LRA)

Saat surat penetapan/dokumen peraturan perundang-undangan /

dokumen lain yang serupa diterima maka belum dilakukan jumal

pengakuan Pendapatan-LO.

Pihak ketiga (Pemerintah PusaUProvinsi/Pihak Ketiga lainnya)

melakukan pembayaran langsung ke Kas Daerah, setelah diterima

maka Bank Kas Daerah akan membuat nota kredit atas penerimaan

tersebut dan disampaikan kepada fungsi akuntansi PPKD untuk

pengakuan Pendapatan-LO dan pengakuan Pendapatan-LF[A.

Pengakuan pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA dilakukan pada saat

diterimanya dana/kas masuk di kas daerah, Fungsi Akuntansi PPKD

melakukan jumal sebagai berikut:

6l

,@.Ah,n llralan w(tu) l$edit(Rp)1.1.1.01

8,2.3.sKas diKas Oaerah

PerdMn Tnnster+CILain+ainPedaptanyarlgSahlO

)oom(

xxxtx

l(d Akan lhaiqs, w@) ,tsdt(tut7.3.1.01

4.2.3.uFeruDahan SAL

tunapatil Tranderl8Allain-lahfuNffiarrydaSatrtM

XWxxm

(2)Pada saat penyusunan laporan keuangan, dimana Pendapatan-LO

diakui sobelum Penerimaan Kas

a Fungsi akuntansi PPKD melakukan rekonsiliasi atas dokumen

penetapan Pendapatan-LO yang belum diterima pembayarannya.

Terhadap dokumen pendapatan yang belum dibayar tersebut,

Fungsi Akuntansi PPKD mencatat pengakuan Pendapatan-LO dan

Piutang sebagai jumal penyesuaian.

b. Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah terdapat

penetapan hak pendapatan daerah yang belum diikuti penerimaan

kas daerah, maka Pendapatan-LO harus diakui walaupun kas

belum diterima. Fungsi Akuntansi PPKD melakukan rekonsiliasi

dokumen penetapan pendapatan yang belum dibayar untuk

selanjutnya dibuat buku memorial.

c. Jumal penyesuaian pada akhir tahun untuk dokumen penetapan

p€ndapatan yang sudah diakui Pendapatan-LO nya tahun

sebelumnya untuk mencegah duplikasi pencatatan pendapatan-LO,

dihkukan jumal sebagai bodkut

Kd-Ahn Unian D*d&.) l<r*.tfu)1.1.3.n8.1.xn

Pdang. . .

PeNMan.......4O xxgx

KlAtun Urahn w@) ,(rudtiFpz)8.1.x.s1.1.3.s.

Pedapatan.......-LOHutaw.......

XWxxxxx

62

W

6. Sisbm Akuntansi Belanja dan Beban

Akuntansi Beban pada lingkup PPKD dilakukan untuk mengakui, mencatat,

dan melaporkan Beban Bunga, Beban Subsidi, Beban Hibah, Beban Bantuan

Sosial, Beban Transfer (termasuk Transfer Bantuan Keuangan), dan Beban

Luar Biasa.

Akuntansi Belanja pada lingkup PPKD dilakukan untuk mengakui, mencatat,

dan melaporkan Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja

Bantuan Sosial, dan Belanja Tak Terduga.

Akuntansi Transfer pada lingkup PPKD dilakukan unluk mengakui, mencatat,

dan melaporkan Transfer.

l) Pihak yang Tertait(l) Fungsl Akuntansl PPKD

Fungsi Akuntansi PPKD bertugas untuk melakukan administrasi

temasuk menerbitkan bukti memorial dan pencatatan akuntransi atas

setiap transaksi yang terjadi.

(2) PPKD

PPKD mempunyai tugas memberikan otorisasi atas transaki beban yang

terjadi serta menyetujui penerbitan dokumen pencairan dana untuk

membayar beban yang terjadi.

(3) BUD/Kuasa BUD

BUD/Kuasa BUD akan mempunyai tugas melakukan pembayaran atas

beban dari Kas di Kas Daerah yang dikelolanya yang meliputi:

a. mencatal dan membukukan semua pengeluaran beban dan belanja

kedalam buku kas umum PPKD.

b. membuat SPJ atas beban dan belanja.

2) Dokumen dan Formulir yang Digunakan

BuKi transaksi yang digunakan dalam prosedur dan akuntansi Beban,

Belanja, dan Transfer pada PPKD antara lain:

(1) Surat Perjanjian Pinjaman Jangka Panjang;

(2) Naskah Perjanjian Hibah Daerah dengan pihak penerima hibah;

(3) Naskah Perjanjian Bantuan Sosial dengan pihak penerima bantuan;

63

(4) Peraturan Kepala Daerah tentang Bantuan Keuangan kepada Partai

Politik;

(5) Peraturan Kepala Daerah tentang Alokasi Bantuan Keuangan;

(6) Peraturan Daerah Provinsi tentang Bagi Hasil PajaUBagi Hasil

Pendapatan Lainnya ke kabupaten/kota;

(7) Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara tentang Bagi Hasil

Pajak/Bagi Hasil Retribusi/tsagi Hasil Pendapatan Lainnya ke desa;

(8) Surat Tagihan dari pihak ketiga;

(9) SP2D.

3) Slstem dan Proeedur Pencatatan Akuntansl

Akuntansi untuk Beban dan Behnja pada PPKD adahh :

(1) Selama tahun berialan, pengakuan Beban dan Belania dibagi sebagai

berikut:

- Melalui Bendahara Pengeluaran:

Beban dicatal ketika bendahara pengeluaran membuat

pertanggungungjawaban (SPJ) dan belanja dicatat pada saat

pengeluaran tersebut disahkan oleh fungsi perbendaharaan. Sebagai

contoh pemberian bantuan hibah dan bansos yang nilainya dibawah

5 juta.

- Melalui Kas Daerah (LS):

Beban dan belanja yang melalui kas daerah dicatat bersamaan pada

saat terbitnya SP2D-LS.

(2) Pada saat penyusunan laporan keuangan, terdapat kondisi pengakuan

Beban diakui sebelum pengeluaran kas.

Selama tahun bedalan, pengakuan Beban dan Belanja dibagi sebagai

berikut:

a. Pengeluaran Kas melalui Bendahara Pengeluaran

Pada saat kas dikeluarkan dan dibuat SPJ oleh Bendahara

Pengeluaran, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

,&LAh!o. , tcdt(fu|9.1.5.n1.1.1.03

Eeban HibahrBanmsKasdiBedahan Pel'lopuluann

W,fixg.

&

,.Dc!41E)

Apabila telah diterbitkan SP2D Nihil dari BUD, maka dicatat dengan

jumal sebagai berikut:

b. Pengeluaran melalui kas daeah (LS)

Apabila pengeluaran dilakukan langsung dari Kas Daerah melalui

mekanisme LS maka dicatat dengan jumal sebagai berikut:

Sedangkan Belanja diakui dan dicatat dengan jumal sebagai berikut:

Pada saat penyusunan laporan keuangan, tordapat kondiai

pengakuan Beban diakui sebelum pengeluaran kas.

Pada saat penyusunan laporan keuangan, apabila terdapat dokumen

penetapan yang sudah menjadi beban dan belum dilakukan

pembayaran, maka dilakukan pencatatan dengan jumal sebagai

berikut:

Pada saat penyusunan laporan keuangan, akan dilakukan penyesuain

atas utang beban yang dibayar pada tahun berjalan.

KAAISm Dfsf,w) r/?dr&/)2.1.5.u,9.1.x.s

UangBe0r,n.......8etul .......

)ffi(W

7. Sistem Akuntansi Koreksi Kesalahan

Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi karena adanya

kesalahan agar akun-akun yang tersaji dalam laporan keuangan entitas

menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Kesalahan dalam penyusunan

,KL Alail, Unbn t)dtr/tu) ,(tdil@l)5.1.5.u7.3.4.01

blanjaHitr,trttutsosPeruMhat SAL

x\fixxfrt

9.1.x.n1.1.1.01

8p,tut.......l@dilGsD*nh

xxxxxBfrX

5.1.x.xx7.3.4.01

bhnja.......PeruMhqt SltL

xxxxxfrx

''gEll1fr[) 8ffiryr--T'g{L?ffit?ffiE

Kd. Alotn Unian w@t t<rgdfttu)9.1-x.xx2.1.5.n

8p,ban.......

Warlg8p,tp,n

xxxxxxxxxx

65

I lhafut r :,::,i::::,=:.;. i:.

laporan keuangan dapat terjadi pada satu atau beberapa periode sebelumnya

yang baru ditemukan pada periode berjalan.

Beberapa koreksi yang terjadi di PPKD adalah sebagai berikut :

1) Koreksi kesalahan atas penerimaan atau pengeluaran pembiayaan

sehingga mengakibatkan penambahan maupun pengurangan posisi Kas,

pembetulan dilakukan pada akun Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun neraca

yang terkait.

(l) Penerimaan Pembiayaan - mengakibatkan penambahan posisi Kas.

Kesalahan atas kekurangan Penerimaan Pembiayaan sehingga

mengakibatkan penambahan posisi Kas

Contoh: Pemda menerima setoran atas kekurangan pembayarErn

angsuran pokok pinjaman tahun lalu dari BUMD, akan dijumal sebagai

berikut:

(2) Penerimaan Pembiayaan - mengakibatkan pengurangan posisi Kas.

Kesalahan atas kelebihan Penerimaan Pembiayaan sehingga

mengakibatkan pengurangan posisi Kas

Contoh: Pemda mengembalikan kelebihan setoran angsuran pokok

pinjaman tahun lalu kepada BUMD, akan dijumal sebagai berikut:

1.1.1.U1.2.1.01

Kas diKas DaelahBUMD

Wxxxxx

t(dNrun Unbn DrD,et&.) ,(tdt@)7.3.4.017.3.3.01

Perubahan SALSiLPA/SiKPA

x\xx\xtlxx

,rnkn Ds0f,oof t@&ttu)1.2.1.01

1.1.1.01

wxxxxxxx

i. ,G,lll.ot llrairn D€s,,&J) l(rdt(fu)7.3.3.01

7.3.4.01

SiLPAISiI(PAPerubahan SAL

frxx.xxxx

66

Pinjanan Jangka Panjang kepda BUMDl$sdiKasDaB,nh

(3) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan penambahan posisi Kas.

Kesalahan atas kelebihan Pengeluaran pembiayaan sehingga

mengakiba&an penambahan posisi Kas

Contoh : Pemda menerima kelebihan pembayaran angsuran utangjangka panjang tahun lalu kepada pemerintah pusat, akan dfiumal

sebagai berikut:

(4) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan pengurangan posisi Kas.

Kesalahan atas kekurangan Pengeluaran Pembiayaan sehingga

mengakibatkan pengurangan posisi Kas.

Contoh : Terdapat pembayaran angsuran utang jangka panjang tahun

lalu kepada pemerintah pusat yang belum dicatat, akan dikoreksi

sebagai berikut:

K&,Alqst Unian7.3.3.017.3.4.01

SiIPAISiKPAPeruMhan SAL

xxx,f,.xxxxt

2) Koreksi kesalahan atas pencatatan kewaiiban yang menambah maupun

mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun Kas,

S|LPAIS|KPA, dan akun Kewajiban bersangkutan.

(l) Jika menambah Kas. Misalnya, pemda kelebihan membayar angsuran

utang jangka panjang.

114Alant |/r,a,kn H(&l l(rdt@)1.1.1.01

2.2.1.nlGs dilGs Daerah

UaruJawlaPanjagxxfrx

xxxxx

7.3.1.01

7.3.3.01

toruDafiar&{LSWAISiKPA

W,fixtx

1.1.1.012.2.1.U

lGsdilGsDmrahWaryfumintahPuat

xwxxxw

ffiiiTEffi

Kd.Nrun Ura,ian I]Esd,t(tu) kdit(Rp)2.2.1.41.1.1.01

Utang Pemintah PusatKas di Kas Danh

x/Jxxxxxxx

6',t

w@) tofit(tu)

,<d.Atw, Unian Ih!€{(&, tol6tw)7.3.4.01

7.3.3.01Wfr,

xxxfr

(2) Jika mengurangi Kas. Mbalnya, Pemda kurang membayar angsuran

utarp jarpka panjang.

2.2.1.n1.1.1.U

UaryJildkaPaniilglhsdil<*Dapntt

xwx)w.

fim7.3.3.01

7.3.1.01

sfl.PArsi,@Atuufu/tsrSAL

I

l.t. rH

Ferubahan SALSiLPA/SiKPA

W,

68

Lmpiran III : perirtsran Bupad Bcnglodu Utanromor 37 Tahun 2(114

Tangpal 16 Desembcr 2(,14

t-PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

BAGAN AKUN STANDAR

KODEAKUil

NATA' URAIAil AKUN SALOOT{ORTAL

1 ASET

t.l ASET LAXCAR

1.1.1 Xaa D

t.1.r.ot Ka3 di Xas Deerah

1-1.1-@ Xaa di Bendaha.E Panerimaan'I .1.t.(xt Kas da Eondshara Pengeluaran

1. i - t.oa K83 di BLUO

t.'t.l.05 Kas Lainnya

1.1.1.06 Setara xas

1.1.2 lnvt tasl Jangla Pendok D

1.1.2.O1 lnEtasi dalam Saham

1.1.2.02 ln r3tasi daldn Ooperito

i.1.2.03 lnYrstBl Dalam SUN

r,1,2,04 lnute Dalrm SBI

ln\r*tasl Dalsm SPt'l1.1.2.05't.'t.2.06 ln\€st6j Jangka Pendek BLUD

1.1.2.O7 lnvBtssi Jangka Pendet Lrinnya

1.r.3 Plutam Pondapatan o'I .'t.3.Ol Piutrng Pajak Daersh

't.1.3.02 Piulang Retribusi

1.1.3.03 Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daorah yano Oipisahkan

1.1.3.(x Piutang LaiGlain PAD yang Sah

1.r.3.0{, Piutar€ Traosb, Pernorintah Pusat-Dana Perinbangso

r.1.3.06 Piutang Tr-ansfur Pen ennbh Lsionya

1.1.3.07 Piutang TransEr Pqnorintah Daerah Lainnya

1.1.3.08 Pidang Pend8patan Liinnya

1 . t _4 Plut ltg L.lnnF o1.1.4.01 Baghn Lancar Tagihan Jangka Panjang

1_1.1.t2 Bagian Lancar T8gihan Piniaman Jangka Paniang kepada Eriitrs Lainnya

1 .l .1.O3 B€gian LsDcar Trgihaa Peoilals, Anggu,-sn

1.1.1.U Bagian lancar Tuntdan Ganti Kerugian Daerah't.1.4.05 Uang Muka

t.1-/t.Oo Paniar K.giafan

1.1.5 Panyblhan Piulang K

1.1.5.01 Penyisihan Piutang Pendapatan

1.1.5.O2 Penybihan Piutang Lalnnya

r.1.6 oBoban Dibalar Oimula

1.1.5.01 Beb3n Peg€wai Dibayar Oinuka

1.1.6.02 Beban Bsrang Dbaya, Dinuka

1.1.6.03 Bebar Jasa Dibayar Oinuka't.1.6-(x Beban Pe.neliharean Dbayar Dimuka

1.1.6.05 8eb8n Lainrya Dbayar Dinuka

IIIItIrI

I IIrtlrrITIIITIIIIIrIItrt E

rIIIIII

rrl IEltrrtttlIITIlllrIIIIITIT-

I

IIIIIIIIIII

IITITIII

-

III

rrttIIIITIIttl IIIIT IIItIII

IIttrtrIIIrrr-

-

ITIIrrlr69

tl

ti

-l

-l

1 .'t .? Persediaan D

1.1.7.O1 Persediaan Bahan Pakai Habis

1.1.7.O2 I Persediaan Bahan/Malerial

r.1.7.03 Persediaan BaranO Lainnya

1.1.8 Aset Untuk Dikonsolidasikan D

't-'t.8.0'l R/K SKPD

INVESTASI JANGKA PANJANG

1.2.1 lnyeslasi Jangka Paniang llon Pemlanen oI _2.1 .O1 lnvedasi Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya

1.2.1.O2 lnvestasi dalam Obligasi

'r.2.1.03 lnvestasi dalam Proyek Pemba,Eunan

1.2.1 .O4 Dana Bergulir

1.2.1.05 Depcito Jangka Pan ang

1.2.1.06 lnvestasi Non Permanen Lainnya

1.2.2 Inve! asi Jangka PaniaDg PermaDen D

1 .2.2.O1 Penyertaan Modal Pemerinlah Daerah

1.2.2.02 lnveslasi Permanen Lainnya

1.3 ASET TETAP

1.3.r Tanah oTanah Perkampungan1.3.1.01Tanah Pedanian1.3.1 .O2

r 3 1.03 Tanah Perkebunan

,.3.1.04 Kebun Campuran

Hutan1.3.1.05r.3.1.06 Kolam lkan

1.3.1 .O7 Oanau/Rawa

1.3.r.08 Tanah Tandus/Rusak

1.3.1.09 Alang-alang dan Padang Rumput

J .3. 't . to Tanah Pengguna Lain

Tanah Untuk Bangunan Gedung1.3.1.1'l1 _3.1 .12 Tanah Pertambangan

1.3.1.13 Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung

1 .3.2 Peralatan dan Mesin o1.3.2.01 Alat-Alat Besar Daral

1.3.2.O2 Alat-Alat Besar Apung

1.3.2.03 Alat-alat Banlu

1 .3.2.M Alat Angkutan Darat Bermotor

1.3.2.05 Alat Angkutan Darat Tak Eermotor

1.3.2.06 Alat Angkrt Apung Bermotol

1 .3.2.O7 Alat Angh, Apung Tak Be.motor

1.3.2.08 Alat Angkut Bermotor Udara

't.3.2.09 Alat Bengkel Bermesin

1.3.2.10 Alat Bengkel Tak Bermesin

1 .3 .2 .11 Alat Ukur

1 .3 .2 .12 AIat Pengolahan

1 .3.2.13 Alat Pemelaharaan Tanaman/Alal Penyimpan

1 .3.2.',t4 Alat Kantor

1 .3 2.15 Alat Rumah Tangga

1 .3 .2 .16 Kompder

I .3 .2 .17 Meja Oan Kursi Ke.ja.i Rapat Peiabat

1 .3.2. 18 Alat Studio

't .3 .2 .',tg Alat Komunikasi

1 .3.2.20 Peralatan Pemanca.

II

IIT

IIITIII

TIIlrl

IIIITTrrrIIT

ITIttr

70

lllIIf I rrf]

Illl

t ttll

rfT_T_

I lltl

f Tll ll ffl

m||frf-T_

I LullllffiH+Ellt

L

1 .3 .2 .21 Alat Kedokteran

1 .3 .2 .72 Alal Kesehatan

1 .3 .2 .23 Unrt-Unit Laboratorium

t.3_2.?4 Alat PeragrPraklek Sekolah

1 .3 .2 .25 Unit Alat Laboralonum Kimia Nuklir

1 .3 _2.6 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/ Elektronika

1 .3 .2 .27 Alat Proteksi Radiasi / Proleksi Linglungan

1_3.2.24 Radiation Aptica ion a.d Non D6fudive Tes{ing Laborato.y (BATAM)

1 .3.2.X Alat Laborato.ium Ungkungan Hidup

1-3.2.30 Peralalan Laboratorium Hidrodinamika

1 .3.2.31 Seojata Ad

1 .3 .2 .32 Perseniataan Non Seniata Api

1.3.2.3 Amunisi1 .3.2.U Senjata Sinar

1.3.2.35 Alal Keamanan dan Perlinduqgan

1.3.3 fuung dan Bangunan o'r.3.3.01 Bangunan Gedung Tempat Kerja

Eangunan Gedung Tempat'l'i(€gal1.3.3_O2r.3.3_03 Bangunan Menara

Bangunan Berseiarah1.3.3.04T€u Peringatan1.3.3_05

1.3.3.06 Candi

1.3-3.07 MonumerrBangunan Bersejarah

1.3.3.08 Tugu Plringatan

1.3.3.09 Tugu 'fitik KontrouPdi

1.3.3.'tO Rambu-Rambu

Rambu-Rambu Lalu Lintas Udarar.3.3-r,Jalan, lrigasi, dan Jaringan1.3.4

1.3.4.01 Jalan

Jembatan'l .3.4 .t2't,3.4.03 Bangunan Air lrigasi

r.3.4.04 Bangunan Air Pasang Surut

't,3.4.05 Eangunan Air R8w6

1.3.4.06 Bangunan Pengaman Sungaidan Penanggulangan Eencana Aiam

1.3.4.O7 Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air lanah

1.3.4.08 Bangunan Air Bersih/Baku

1.3.4.09 Bangunan Air Kotor

1.3.4.'t0lnstalasi Air MinunvAir Bersih1.3.4.11

13112 lnstaiasiAir Kotor

1.3.4.',13 lnstalasi Pengolahan Sampah Organik dan Non Organik,l.3.4.t4 lnslalasi Pengolahan Bahan Bangunan

1 .3.4. 't5 l.rstalasi Pembaryght Lidrik

lnstalGi Gardu Lisirik, .3.4.16lnslalasi Pertahanan13117

I .3.4. t8 lnstalas Gas

I

II 3 4 t9 lnstalasi Pengaman

Jaringan Air Minum1.3.4.20'I .3.4.?1 Jaringan Liddk

1.3.4.22 Jaringan Telepon

1.3.4.8 Jaringan Gas

1.3.5 As.t Tetap Lainnya

Buku'r.3.5.01

II

II

rrI

III

IIII

IIIIIIIIIIIT

rrrtITIIIIIIIlTIIIIIrrrrrl

0

7t

Eangunan Air

lf

-l

tl -lll

-T_

I

I

I

l

ffrn

fftr!

IIT]

Il

fTfT-

llt

I-TTllt

E

++t

1.3.5.02 Terbitan't.3.5.03 Barang-Earang Perpudakaa-1.3.5.04 Barang Berco.ak Kebudayaan

1.3.5.05 Alat Olah Raga Lainnya

1.3.5.06 Hewan

1.3_5.07 Tanaman

1.3.5.08 Asel Tetap Renovasi

1.3.6 Konsiruksi Dalam Pengerjaan'l 3601 Kmdruksi Dalam PerEerjaan

1 .3.7 Alumulasi Penyrlsutan

137 01 Akumulasi Penyusutan Peaalatan dan M€sin

1 .3.7 .C2 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan'r.3_7.03 Akumul6a Penyusutan Jalan, lrigGi, dan iaringan1.3.7.O1 Alumul6i Penyusutan Aset Tdap Lainnfa

1.4 DANA CADANGAN

1.4.1 Dana Cadangan

1.4.1.01 Dana Cadangan

1.5 ASET LAINNYA

1.5.'l Tegihao Jangla Paniang

1.5.1.01 Tagihan Penjualan Angsu,an

1.5.'.t.02 Tuntutan Garri Kerugiao Oaerah

1 .5.2 Kcrnitraan dengan Pihal K€tig.1 .5.2.O1 Sewa

I .3.2.O2 Kefaama Pemantaatan

1.5.2.03 Bangun guna serah

1 .5.2.M Bangun serah guna

t.5.3 Asct Tidak 8€rwuiud't 5.3.01 Goodwill

1.5.3.02 Lisensi dan trenchise

1.5.3.03 Hak Cipla

'r.5 3.04 Paten

1.5.3.05 Aset Tidat Berwuiud Lainnya

1.5.3.06 Akumulasi Amortisas, Aset lldak gerwujud

1.5.4 Aset Lain-lain

1.5.4.0',1 Aset Lain-lain

'r.5.4.02 Akumulasi Penyusutan Ase{ Lain-lain

2 KEWAJIBAN

2.'l KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

2.1.1 ulang Perhitungan Pihal Ketiga (PFK)

2.1.1.01 Utang Taspen

2.1.1.02 Utang luran Jamanan Kesehatan

2.1.1.03 l,rlang PPh Pusat

2.1.1.O4 Utang PPN Pusat

2.1.1.O5 Wang Taperum

Utang luran Wajib Pegawai

2.1.1.O7 Utang Perhitungan Pihak Ketiga Laionya

UtanO JaminanL ,l .08

2.1.22.1.2.01 Lnang Bunga kepada Pemerir{ah

| 2.1 .2.o2 Lnang Bunga kepada Pemerinlah Daerah Lainnya

2.1.2.O3 Utang Bunga Kepada BUMiI/BUMD

2.1.2.04 Utang Bunga kepada Banldlembaga Keuangan Bukan Bank

2.1.2.C5 Lnang Bunga Obligai

IIIIII

rIIIIIIIIIII

I

rrrIITrIIIIII

llrrIII

III

IIIIrITI

IIIIIIIIITIITTII

o

o

D

D

o

o

D

K

K

72

2.'r.1.06

lrl.ng Bunga

K

K

K

K

K

K

K

2.1.2.6 Utang Bunga Oalam Negeri Lainnya

2.1.2.O7 Lnang Bunga Luar Negeri

2.1.3 Bagian Lancar t tang Jangka P.niaqg

2.1.3,01 Bagian Lanca. Utang Dalam N€eri SeKor Perbankan

2.1.3.O2 Bagian Larcar UIang da.i Lembaga Keuangan Eukan Bank

2.r.3.03 Bagian Lancar Utang Pemedntah Pusat

21301 Bagian Lancar UtarE Pemeriotah ProvirEi Lainnya

2.'r.3.05 Bagaan Lancar UlarE Pemerintah lcbupaten/Kota

2.1.4 PeDdapatan Ditcrima Dir rta2_1.4.01 Seioran Kelebihan Pembayaran DaIi Pihak lll

2.1.4.O2 Uaog Muka Penjualan Produk Pemda Dari Pihak lll

2.1.4.O3 Uang l/!ka Lelang Penjualan Asel Oaerah

2.1_4.4 Pendapatan Diterima Oimuka lainnfa

2.'t.5 l,,ltang Beban

2. t.5.01 l.nang Beban Pegawai

2.'t.5.02 Ulang Beban Barang dan Jasa

2.1.5.03 l,nang geban Bunga

2.'l-5.04 Utang geban Subsidi

2.r.5.05 Lnang Beban Hibah

2.r.5.06 Lnang Beban Bartuan Sosial

2.1.5.07 Utang Beban Transtet

2.1.5.08 Utang Beban Lain-lain

2.1.6 t lang Jangka Pendet Lainnya K

2.1.6.01 Ut.ng Kllebihan PcmbayaraD PAO

2.1.6.O2 Utang Kelebihan Pembayaran Transfer

2.1.6.03 Utang Kelebihan Pembayaran Lain-Lain Perdapatan yang Sah

2.1.6.O4 Utang Jangka Pendek LainnF

2.1.7 Kewajiban Untuk Oikonsolidasikan

2.1.7.O1 R/K PPKD

2.2 KEWA'IBAN JANGKA PANJANG

2.2.1 t tang Oalam Negeri

2.2.1.O1 Utang Dalam Negeri Sello. Perbankan

2.2.1.O2 Utang Oari Lembaga Keuangan Bukan Bank

2.2.',t.O3 Utang Oalam Negeri-Obligasi

2.2.1.O4 Utang Pemerintah Pusat

2.2.1.C5 Utang Pemerintah Oaerah LainnF

2.2.1.06 Utang Dalam Negeri Lainnya

2.2.2 Lltarlg JarEka Panjang Lainnya

2.2.2.01 Utang Jangka Paniang Lalnnya

3 EXUITAS

3.I EKUITAS

3.1.'l Ekuilas

3.'t.1 .Ol Ekuitas

3.1 .'t _92 Xqeh{ Ekuitas

3.'t.2 Surplus/Def sit LO K

3.1.2.01 Su,plus/Defisit LO

4 PENDAPATAN . LRA

4.14.1.1 Perdapatao Pajak t).erah - LRA K

4.1.'t.Ol Paiak Kendaraan Bermoror (PKB) - LRA

4.1.1 .O2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (gBNKB) - LRA

4.1.1.03 Parak Bahan Eakar Kendaraan Be.molor - LRA

4.1.1 .M Pajak Air Permukaan - LRA

IIIII

tttt

IIITIT

ITIIII

73

PENDAPATAN ASLI OAERAH (PAD) . LRA

llH+T

I

Lll

T-r

I

I

I-t +

I II++

4.1.1.054.1.1.06 Pajak Hoael - LRA

Pajak R6toran - LRA4_1.1.O7

I 4. r.1 .08 Pajak Hiburan - LRA

4.r.r.0s I

Pajak Reldame - LRA

Pajak Penerangan Jalan - LRA4.1 .1 .'t04- t .1 - tt Paiak Parki - LRA

Pajak Air Tanah - LRA4.1.1.12Paiak Sarang Burung Walet - LRA4.1.1.',13Paiak Mineral Bukan Logam dan Baluan - LRA4 .1 .',1 .14

4.1.t.'r5 Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan - LRA

4.1 .1 .'t64.1.1.17 Pajak Lingfiungan - LRA

4.1.2 Pcrdapatan Relribusi Oaer.h . LRA K

R€tribrsi Pelayanan Kesehatan - LRA4.1.2.014.1.2.02 Retibusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan - LRA

Retribusi Penggantian Biaya Cetak lcrtu Tanda Penduduk dan AKa Caiatan Sipil - LRA4.1.2.O34.1.2.O4 Reaibosi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat . LRA

4.1 .2 _O5 Retribi6i Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum - LRA

4.1 2.06 Retribusi Pelayanan P6ar - LRA

4.1.2_O7 RelIib(rsi Penguiian Kondaraan Eermotor - LRA

4.1.2.O4 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - LRA

Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta - LRA4.1.2.094 .1 .2 .10 Ratibuii Penyediaan darratau Penyadotan Kakus - LRA

4.1 .2.11 Retribusi Pengolahan Limbah Cair - LRA

R€tribusi Pelayanan TeralTera Ulang - LRA4.1.2.124.1 2.13 Ret ibusi Pelayanan Pendidikan - LRA

4 .1 .2 .144.1.2.15 Retribusi Pemakaian Kekayaan 0aerah - LRA

4_1.2.16 Relribusi Pasar Grocir danl alau Pe.tokoan - LRA

4.1.2.174 1 2 18 Retribusi Terminal - LRA

4.1.2.19 Retnbusa Tempat Khusus Parkir - LRA

Retribusi Tempat Penginapary Pesanggrahan/ Mlla - LRA4.'t.2.20Retribusi Rumah Potong Hewan - LRA4.1 .2 .21

4.1.2.22 R€tibusi Petayanan Kepelabuhan - LRA

4.1.2.23 Retribusi Tempat Rekeasidan Olah raga- LRA

4.1 .2.24 RetribGi Penyebrangan Air - LRA

4.1.2.25 RetrihJsi Penjualan Produksi Usaha Oaerah - LRA

Retribusi lzin Mendirikan Bangunan - LRA4.1.2.264.1.2.27 Retribusi lzin Tempat Peniualan Minuman Beralkohol - LRA

4.1.2.24 Retibusi lzin Gangguan - LRA

4.1.2.X Reltibusi lzin Trayek - LRA

4.1.2.30 I Retribusi lzrn Perikanan - LRA

4 1.2.31 Relribusi Pengendalian Lalu Lintas - LRA

4.'l .2.32

14.1.3 IiI

Pendapalan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Oipisahkah - LRA

Bagian Laba atas Penyeriaan Modal pada Pen6ahaan Milik Oaerah/BUMD - LRA4.1.3 0t

4.1.3.024.r.3,03 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Swasta - LRA

LainJain PAD Yang Sah - LRA

4.1.4.0'l Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Oiplsahkan - LRA

4.1.4.92 Hasil Peniualan Aset Lainnya - LRA

I

rIIIII

rr

rIIItrrlllIII

IIIIT

II

III

II

IIII II

r

III

Retribusi Perpaniangan lzin Mempeke.iakan Tenaga Keria Asing (IMTA) - LRA

K

K

74

Bagian Laba alas Penyerlaan Modal pada Perusahaan Milik Negara/BUMN ' LRA

Paiak Rokok - LRA

Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) - LRA

Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi - LRA

Retribusi Tempat Pelelangan - LRA

4.1.4

4.1.4.O3 Penerimaan Jasa Giro - [tlA4.1.4.O4 Pmdapatan Bunga - LRA

4.t.4-05 Tuntutao Ganti Kerugian Daerah - l-FlA

4.1.4.06 Komisi . Potor€an dan Selisih Nilai Tukar Rupiah - LRA

4.1.4.O7 Pendapalan Oenda atas Ketertambatan Pelaksanaan Pekerjaan - LRA

4.'t .4.08 Pendapatan Denda Pajak - LRA

4.1.4.O9 Pendapatan Denda Relribusi - LRA

4.1.4.10 Pendapatan Denda Pemanfaatan Aset Daerah - LRA

4.1.4_11 Pendapatan Oenda Atas PelarEgaran Perda - LRA

4.1.4.12 Pendapatan H6il Eksekusi atas Jamioan - LRA

4.1.4.13 Pendapatan dari Pengembalian

4.1 .4.14 Pendapatan Penyelenggaraan Sekolah dan Diklat - LRA

4.1.4.15 Pendapatan dari ArE€uran/Ciilan Peniualan - LRA

4.1.1.16 H6il dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah - LRA

4.1.4.17 Pendapatan Zakat - LRA

4.1.4.14 Pendapatan BLUD - LRA

4.1.4.19 Lain-lain PAD Fng Sah Lainnya - LRA

4.1.4.4 Fasilitas Sosiat dan Fasiltas Umum - LRA

Pendapatan dari Penyelenggaraan Sekolah dan Diklat - LRA

4.1.4.22 Hasil dari pengelolaan dana bergulir

4.1 .4 .23 Pendapatan D.na Kapitasi JKN -LRA

4.2 PENDAPATAN TRANSFER . LRA

4.2.1 Pendapal.n Transt€r Perncrintah Pusat - LRA K

4.2.1_Ot Bagi Ha Paiak - LRA

4.2.1.O2 Bagi H6il Eukan PajaUsumber Oaya Alam - LRA

4.2.1.O3 Dana Alokasi Umum (DAU) - LRA

4.2.1.04 Oana Alokasi Khrrsus (OAK) - LRA

4.2.2 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LRA K

4.2.2.01 Oana Otonomi Khusus - LRA

4_2.2.02 Dana Keislemewaan - LRA

L 4 2 2.O3 Dana Penyesuaian - LRA

4.2.3 Pendapatan Transfer Pe.nerintah Oaerah Lainnya - LRA K

4.2.3.01 Pendapatan Bagi Hasil Paiak - LRA

4.2.3.02 Pendapatan Bagi hasil Lainnya - LRA

4 .2 .3 .03 Pendapatan Oana Otonomi Khusus - LRA

4.2.4 KBaDluan Xruangan - LtlA4.2.4.01 Eantuan Keuangan dari Pemeriotah Daerah Provinsi Lainnya - LRA

4.2.4.02 Bantuan Keuangan dai Pemerinlah Daerah Kabupaten - LRA

4.2.4.03 Bantuan Keuangan dari Pemerir ah Daerah Kota - LRA

4.3 LAIN.I-AIN PENOAPATAN DAERAH YANG SAH . LRA

4.3.'l Pendapatan Hibah - LRA K

14.3.r.01 Pendapatan Hibah dad Pemerinlah - LRA

43102 Pendapatao Hibah dari Pemerintah Daerah LainnF - LRA

4.3.1 .@ Pe.dapalan Hibah dari Badan/Lembagrorganis6i S!/r€saa dalam Negeri - LRA

4.3.1.O4 Pendapatan Hibah dari kelompok masyarakauperorangan - LRA

4.3.'r.05 Pendapatan Hibah Dari Luar Negeri-LRA

4.3.2 KDanr Daiural - LRA

4.3.2.01 Oana Darurat - LRA

4.3.3 Perdapatan tinnya - LRA K4.3.3.01 Peodapatan Lainnya - LRA

5 BELANJA

5.'r BELANJA OPERASI

5.1.1 Belanja Pegawai o

IIII

rITIlltrITTIIIIIII

II III III IIr

IIr

II75

| 4.1.1.21

n

-l lllfI

tlt-

I I

iI

ltlE III

l

fTf

I_

+#l il-T_n

IIlll|lffiL] ll

I T

Ir

H

5.1.2.02

5.1.1.01 Belanja Gaji dan Tunjangan

5.1.1.02 Belanja Tambahan Penghasilan PNS

I5.1.1.03 Belania Penerimaan lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH^^/KDH

is.1.1.04 Biaya Pemlngutan Pajak Bumi dan Bangunan

5.1.'t .05 lnsentif Pemungutan Pajak Daerah

5.1.1.06 lnsentil Pemungutan Retibusi Oaerah

5.1.1.07 Uang Lembut

5.1.2 Bclanja B.rang dan Jasa o5.1.2.0't Belania Bahan Pakai Habis

Belanja Bahary'Material

Belanja Jasa Kanto,

51 2.O4 Belania Premi Aslransi

5.r.2,05 Bdania Peaawatan Kendaraan Bemotoa

5.r.2.06 Belanja C€tak dan Penggandaan

15.1.2.O7 Belanja Sewa Rumah/Gedunoy'Gudangy'Parkir

5.'t .2.08 Belanja Sewa Sarana Mob ilas

Belanja SetiE Alat Berdt5.1.2.095.1-2.'t0 Belania Sewa Pedengkapan dan Peralatan t(anbr

5.1.2.11 Belanja Makanan dan Minuman

5.1.2.12 Belania Pakaian Dinas dan Atributnya

5.r.2.13 Belania Pakaian Ke4a

5.1 .2.14 Belanja Pakaian Khust6 dan Hari-hari Tertentu

Belanja Perjalanan Oinas5.1.2.15gclania Perialanan Pindah Tug€5.1.2.'16

5.1.2.17 Belanja Pemulangan PegalrBi

Belanja Pemeliharaan5.1.2.',tB5.1.2.19 Eelanja Jasa Konsullansi

5.1.2.20 Belania Barang Untuk Diserahkan kepada MasyarakauPihak Ketiga

Belanja Barang Untuk Dijual kepada MasyarakaUPihak Ketiga5.1.2.21Belania Beasiswa Pendidixan PNS5.1.2.22

5.1.2.23 Belanja Kursus, Pelalihan, Sosialisasidan Eimbjngan Teknis PNS

5.1.2.24 Belanja Honoranum Non Pegawai

5.1.2.25 Eelanja Honoranum PNS

5.1.2.26 Belanja Honorarium Non PNS

5.1.2.27 Belanja Uang untuk Diberikan kepada Pihak Ketrga/Masyarakat

Eelanja Hono.arium Pengelola Dana BOS5.1.2.245.1.2.29 Belanja Barang Oana 8OS

5.1.2.30 Belanja yang Bersumber dari Dana Kapitasi Jaminan K6ehalan Masyarakat

5.1.3 Belanja Bunga o5.1.3.01 Bunga Lnang Piniaman

5.r.3.02 Bunga Utang Obligasi

5.1.4 Bclanja Subsidi D

Belanja Subsiji5.1.4.015.1.5 Bclanja Hibah D

5.r.5.01 Belanja Hibah kepada Pemerinlah

Belania Hibah kepada Pemerintah Daerah lainnya5,'r.5.02Belanja Hibah kepada Pe.usahaan Daerah/BUMO5.1.5.03

5.'r 5.04 Belanja Hibah kepada Kelompok Masfarakal

5.r.5.05 Belanja Hibah kepada Organisasa Kemasyarakalan

Belania Hibah Dana 8OS rxltuk Satuan Pendidikan DasarI1s.1.5.065. t.6 Belania Bantuan Sosial D

Belaoja Bantuan S6ial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan5.'t.6.015.1.6.02 Belanja Bantuan Sosial kepada Masyarakat

IIII

rrtITIIIIIITIIII IIIIrIIIIIIIIIIrIII

TIrttrttl

76

5.1.2.03

ffi_-]

ffiLI

ll

Il|-l-lI

EIITTT-llt l

I llffl||l

I

+tII+fT_r

ffi

t

BELANJA MODAL

5.2.1 Behnja Modal Tanah D

5.2.1.01 Belanja Modal PerEadaan Tanah Perkampungan

5.2.1.02 Belania Modal Pengadaan Tanah Pertanian

5.2.1.03 Belanja Modal Pengadaan Tanah Perkebunan

5.2.1.O4 Belanja Modal Pengadaan Kebun Campuran

5.2.1.05 Belania Modal Pengadaan Hutan

5.2.1.06 Belanja Modal Pengadaan Kolam lkan

5.2.1.07 Eelanja Modal Pengadaan Tanah DanaURawa

5.2_r.08 Bdanja Modal Pengadaan Tanah TandrdR6ak5.2.r.09 Belanja Modal Pengadaan Tanah Alang-alang dan Padang Rumput

5.2.'r.t0 Belanja Modal Pengadaan Tanah Pengguna Lain

5.2.1 - 11 Belanja Modal PerEadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung

5.2.1.12 Edanja Modal Pengadaan Perlambangan

5.2. 1 . 13 Belanja Modal Pengadaan Tanah Untuk BanOunan Bukan Gedung

Belania Modal Peralatan dan Mesin o5.2.2.01 Belania Modal Pengadaan Alal-Alal B6ar Daral

5.2.2.02 Belania Modal Pengadaan Alat-Alat Besar Apu.E

5.2.2.03 Eelanja Modal Pengadaan Alat-alat Bantu

5 .2 .2 .04 Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor

5.2.2.05 Bolanja Modal Pengadaan A,at Angkutan Darat Tak Bermotor

5 .2 .2 .06 Belanja Modal Pengadaan Alat Angkut Apung Bermotor

5 .2 .2 .07 Belania Modal Pengadaan Alat Angkut Apung Tak Sermotor

5.2.2.04 BclaDia Mo'dal PerEadaan Atat ArEkut BerrDoao. Udara

5.2.2.@ Eelanja Modal Pengadaan Alal Bengkel Berm6in

5.2.2.10 Belanja Modal Pengadaan Alat Bengkel Tak Bermesin

5.2.2.11 E elanja Modal Pengadaan A,at Ukrr

5.2.2.12 Belanja Modal Pengadaan Alat Pengolahan

5.2.2.13 Belanja Modal Pengadaan Alal Pemeliharaan Tanaman/Alal Penyimpan

3.2.2.14 Belania Modal Pengadaan Alal Kar or

5.2.2.15 Belanja Modal Pengadaan AIat Rumah Tangga

5.2.2.16 Belanja Modal Peogadaan KompLjter

5.2.2.17 Belania Modal Pengadaan Meja Oan KuBi Kerja/Rapat Pejabat

5.2.2.14 Belania Modal Pengadaan Alal Studio

5.2.2.19 Belanja Modal Pengadaan Alat Komunikasi

5.2.2.m Belania Modal Pengadaan Paralatan Pemancar

5 .2 .2 .21 Belanja Modal Pengadaan Alat KedoKerangelanja Modal Pengadaan Alat Kesehatan

5 .2 .2 .73 Belanja Modal Pengadaan LJnit-Unit Laboratodum

5 .2 .2 .24 Belanja Modal Pengadaan Alat Peraga/PraKek Sekolah

5.2.2.25 Belanja Modal Pengadaan unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir

5.2.2. Belanja Modal Pengadaan Alat Laboratorium Fisika Nuklir / Elektronika

5.2.2_27 Beiania Modal PerEadaan Alat P.oteksr Radiasi/ Proteksi U.EhJngan

| 5.2.2.n Belania Modal Pengadaan Radiation Aplication and Non De$rrctive Test ig Laboralqy (BATAM)

5.2.2.N Belanja Modal Pengadaan Alal Laboratorium Lingkungan Hidup

5.2.2.N Belanja Modal Pengadaan Peralatan Laboratorium Hidrodinamika

5 .2 .2 .31 I

IBelanja Modal Pengadaan Seniata Apr

5.2.2.32 Belania Modal Pengadaan Persenjalaan Non Senjata Api

Belanja ModaY Pengadaan Amunisi

| 5.2.2.34I

Belanja Modal Pengadaan Seniata Sinar

5 .2 .2 .35 Belanja Modal Pengadaan Alal Keamanan oan Perlindungan

5.2.3 Behnia Modal Gedung dan Bangunan D

5.2.3.01 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Gedung Tempal Keria

IrIIIT IIIIIIIIIIrIITIII III TIIIIr

TIIIIIIIrtrtITIIIITI

I

IITIIIII

III rIIIT

IIII ITI IrTI

l fIll

llI

I-lt++Fi

I I

t+T

IItl

=

I

I ll

5.2.3.02 Belanra Modal Pengadaan Bangunan Gedung Tempat'l'inggal

5.2.3,03Belania Modal PerEadaan Eangunan Bersejarah| 5 .2.3 .O4

5.2.3.05 Belania Modal Pengaclaan Bangunan Tugu Peringatan

Belanja Modal Pengadaan Bangunan Candis.2.3.065 .2.3 . O7 Belanja Modal Pengadaan Bangunan MonumervBangunan Bersejarah lainnya

Belanja Modal Pengadaan Bangunan Tugu Trtik KontrouPasti5.2.3.085 2 3.O9 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Rambu-Rambo

5.2.3.10 Bdanja Modal PerEadaan Bangunan RambFRambu Lalu Unt6 Udara

5.2.4 B€lanja Modal Jalan, lrigasi dan Jaringan D

Belanja Modal Pengadaan Jalan

Belania Modal Pengadaan Jembalan5.2.4.025.2.4.03 Belania Modal Pergadaan Bangunan Air ligasi

Belanja Modal PerEadaan Bangunan Af PiFang Surut5 .2 .4 .O4

5.2.4.05 Belania Modal Pengadaan Eangunan Air Rawa

5.2.4.06 Belania Modal Pengadaan Bangunan Pengaman Sungai dan Penanggulangan Bencana Alam

5.2.4.07 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Pengembangan SumberAir dan Air Tanah

5.2.4.O4 Eelania Modal Pengadaan Bangunan Air EersilvBaku

Belanja Modal Pengadaan Bangunan Ai Kolor5.2.4.095.2.4.10 Belanla Modal Pengadaan Bangunan Air

5.2.4.11 Belania Modal Pengadaan lnsdalasi Air Minul7yAi. Eelsih

5.2.4.12 Belanja Modal Pengadaan lnstalasi Air Kotor

Belanja Modal Pengadaan lnstalasi Pengolahan Sampah5.2.4.13gdanja Modal PerEadaan lnstalBi Pengolahan Bahan Bangunan5 .2 .4 .14

5.2.4.15 Belanja Modal Per€adaan lnsialasi PembarEkit Ligrik

5.2.4.16 Belania Modal Pengadaan lftstalasi Gardu Listrik

J Belanja Modal Pengadaan lnstalasi Pedahanan5 2 4.17

1s.2.4.i8 Belanja Modal Pengadaan lnslalasi Gas

5.2.4.19 Belanja Modal Pengadaan lnsialasi Pengaman

Belanla Modal Pengadaan Jaringan Air Minum5 .2 .4 .20Belanja Modal Pengadaan Jaringan Listrik1s.2.4.21Belanja Modal Pengadaan Jaringan Telepon

5.2.4.23 Belanja Modal Pengadaa^ Jaringan Gas

Belanja Modal Asel Tetap Lainnya D5.2.5Belanja Modal Pengadaan Buku5.2.5.O'l

5.2.5.02 Belanja Modal Pengadaan Terbitan

Belanja Modal Pengadaan Barang-Barang Perpuslakaan5.2.5.03Belania Modal Pengadaan Barang Eercorak Kebudayaan5.2.5.04

5.2.5.05 Belanja Modal Pengadaan Alat Olah Raga Lainnya

s2506 Belania Modal Pengadaan Hewan

1s.2.s.07 Belanja Modal Pengadaan Tanaman

Belanja Modal PerEadaan Asel Telap Renovasi5.2.5.085.3 BELANJA TAK TERDI,XiA

5.3.1 Bclania Tak Terduga D

5.3.1.01 Belanja Tak Terduga

TRANSFER

61 TRANSFER BAGI HASIL PENOAPATAN

6.1.1 Transler Bagi Hasil Pajak Oaerah D

6.r-1.0'l Transter Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintahan KabupatervKota

o16.1.2 Transfe. Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

Transfer Bagi Hasjl Peodapalan Lainnya Kepada Pemerintahan KabupatervKota/Oesa6 r .2.01TRANSFER BANTUAN KEUANGAN6.2

6.2.1 Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerinlah Oaerah Lainny.' D

II

II II

rrlrrrrIIIIII

IIITrI

IIIIII

5.2.4.Or

78

Bdanja Modal PerEadaan Bangunan Menara

6

fT]-Tl

llffill

I tlllllf

L

-r

---i+ ll

-l [rn]lllI|!ll I

l_-] tl

l ] lll

TTl

62101 Bantuan Keuangan ke Propinsi

6.2.1 02 Bantuan Keuangan ke KabupaterrKota

6.2.2 Transter E.riuan Keuangan le Desa

6.2.2.01 Transfer Bantuan Keuangan ke Oesa

6.2.3 Transrer Bantuan Xeuangan Lainnya

6.2.3.01 Banluan Keuangan kepada Partar politik

6.2.4 Transter Dana Olonomi Xhusus

Tiansrer Danah Otonomi Khusus lGbuapten Kota6.2.4.01PEI,lBIAYAAN7

7.1 PENERIMAAN PEMAIAYAAN

7.1.1 Penggunaan SiLPA

7.1 .1.01 Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya

7.1 .1 .O2 Koreksi Si LPA

7.1.2 Pencairan Dana Cadangan

7.1.2.O1 Peicairan Dana Cadangao

7.1.3 Hasil Perrualar Kekay.an llacrah y.ng tlipisahlanHasil Penjualan Kekayaan Daerah fang Oipisahkan7.1.3.01

7.1 .4 Piniaman Dalam Negeri

7.1.4.O1 Piniaman Dalam Negeri dari Bank

7.1.4.02 Pinjaman Dalam Negeri dari Lembaga Keuangan Bukao Bank

7.1.4.@ Penedmaan Hasil Penerbitan Obllgasl Dagrah

7.1.4.O4 Pinjaman Oalam Negeri daf Pemerintah Pusat

Pinjaman Dalam Negeri da,i Pemorir{ah Provinsi Lainnya7.1.4.05Pinjaman Oalam Negeri dari Pemcridah KablpatcrvKo{a71406

7.1.5 Pencrimaan K€nbali Pidang

7.1.5.01 Penerimaan Kembali Piutang kepada Perusahaan Negara

7 .1 .5.02 Penerimaan Kembali Pautang kepada Perusahaan Daerah

7.1.5.03 Penenmaan Kembali Piutang kepada Pemerintah Pusal

7.1.5.04 Penerimaan Kembali Piutang kepada Pemerintah Daerah Lainnya

7.1.5.05 Penerimaan Kembali Piutang Lainnya

7.1_6 PenerirEan Kembali lnvestasi Non Permanen Lainnya

7'r 5 0t Penerirnaan Kembali lnvestasi dalam Proyek Pembangunan

7.1.6.O2 Penarikan Oana Bergulir

7.1.6.03 Pencairan Deposito Jangka Panjang

Penenmaan Kembali lnvestasi Non Permanen Lainnya7 .1 .6.O47 . t .7 Pinjaman Luar Negeri

7.1_7.O1 Piniaman Luar Negeri

7.1.4 PeneriryEan lJtang Jangka Panjang Lainnya

7.'t.8.01 Penerimaan Utang Jangka Panjang Lainnya

7) PENGELUARAN PEMBIAYAAN

7.2.1 Pembentukan Oana Cadangan

7 .2.1 .O1 Pembentukan Dana Cadangan

7.2.2 Peiyertaan Modaulnvestasi Pe[Erintah Daerah

7.2.2.01 Penyertaan Modal pada BUMN

Penyertaan Modal pada EUMO7 .2.2.027 2.2.03 Penyeataan Modal pada Peausahaan Swasta

7.2.3 Pctnbayaran Polok Pin,aman Oalam llegeri

7.2.3_O1 Pembayaran Pokok Pinlaman kepada Bank

7.2.3.O2 Pembayaran Pokok Pinlaman kepada Lembaga Keuangan Bukan Eank

7 .2.3.O3 Pelunasan Obligasi Caerah

7 .2 .3 .04 Pembayaran Pokok prnjaman kepada Pemerintah Pusat

7.2.3.05 Pembayaran Pokok ?iniaman kepada Pemerir{ah Provinsi Lainnya

7 .2.3.6 Pembayaran Pokok Piniaman kepada Pemerintah lGbupatervKota

D

D

D

K

K

K

K

x

K

K

K

D

o

o

79

7.2.47.2.4.O1 Pemberian Pinjaman Daerah kepada Perusahaan Negara

7_2.1.O2 Pembenan Pinjaman Daerah kepada Perusahaan Oaerah

7.2.4.03 Pemberian Piniaman Daerah kepada Pemeririah Pusat

7.2.4.O4 Pemberian Pinjaman Daerah kepada Pemerintah Daerah Lainnya

7.2.5 Pengeluaran lnvestasi Non Pernanen Lainnya

7 .2.5.O1 Pembedukan lnveslasi dalam Proyek Pembanguoan

7.2.5.02 Pemberiukan Dana Bergulir

7.2.5.03 Pembentukan Dep6ito Jangka Paniang

7.2.5.O4 Pembentukan lnvedasi Non Permanen Lainnya

7.2.8 Pembayaran Pokol Pinjaman Lua. llegeri D

7-2.6.01 Pembayaran Pokok Piniaman Luar Negef

7 .2.7 Prnbayaran Ut og Jangla PanFng LairDy. D

7.2.7.O'l Pembayaran utarE Jangka Panjang Lainnya

7.3 SALDO AI'IGGARAN LEBIH

7.3.1 SurpluvDefisit LRA K

7.3.1.01 SurpluJOefisit LRA

7 .3.2 Pe.nbiayarn Netto K

7.3.2.017.3.3 SiLPA/SiKPA K

7 .3 .3 .01 SiLPA'iSi}<PA

7 .3.4 Perubahan SAL K

7.3.4.O1 Perubahan SAL

I PE}TDAPATAI' . LO

8.1 PENDAPATAN ASLI OAERAH (PAD) - LO

8.1.t Perdapalan Pajal Daerah - LO K

E. t. t.ol Pajak Kendaraan Eermotor (PXB) - LO

8.'l .l.o2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (SSNKB) - LO

8.1.1.03 Paiak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor - Lo

6.'l .1.04 Pajak Air Permukaan - LO

8.1.r.05 Pajak Rokok - LO

8.1.1.06 Pajak Hotel 'LO

6.',1 .1.07 Pajak Restoran - LO

8.1.t.08 Pajak Hiburan - LO

8.1.'t .09 Pajak Reldame - LO

E.'t. r . ro8.'t.1.,l18.'t.t.12 Pajak Air Tanah - LO

8-'t.'t.13 Palak Sarang Burung Walet - LO

8. 't . t .14 Pajak Mineral Eukan Logam dan Batuan - Lo

81 l. t5 Pajak Bumidan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan - LO

8. r . 1 .16 Bea Perolehan Hak At6 Tanah dan Bangunan (BPHTB) - LO

a.1.1.17 Pajak Lingkungan - LO

a.1.2 Pcrd.patan Retribusi t!..reh - LO K

a.1.2.O18.1.2.O2 Relribusr Pelayanan Pe.sampahar, Kebersihan - LO

8.1.2.03 Retnbusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Pendudlk dan Akta Catatan Sipil- LO

8.1 .2.O4 Ret ibusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayai - LO

E.r,2.05 Retrib(Ei Pelayanan Parlir di TepiJalan Umrm - LO

lg.'r.2.06 Relribusi Pelayanan Pasar - LO

a.1.2.07 Retibusi Penguiian Kendaraan Bermotor - LO

8.1.2.08 Retribus, Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - LO

a.1.2.@ Retribue Penggantian Biaya Cetak Peta - LO

D

D

80

Pcmberian Pinjarnan Daerah

Pembiayaan Netto

Pajak Penerangan Jalao - LO

Pajak Pa.kr - Lo

Retibusi Pelayanan Kesehatan - LO

llt _l

|ll

t-

F I

lt

I

-ITll

I

I HII

I

ffTil I

llltlI frf

=I I

-rTLlll

- lll

=

4.1.2.10 Relribusi Penyediaan dan/atau Penyedolan Kakus - LO

a.1.2.11 Retribusi Pengolahan Limbah Cai - LO

a.1.2.12 Retribusi Pelayanan Tery'Tera UlarE - LO

a.1.2.'13 Retribusi Pelayanan Pendidikan - LO

a.1.2.14 Retriblsi Pengendalian Menara Telekomunikasi - LO

8.1 ,2.15 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - LO

8. 'r . 2.16 Relribusi Pasar Grosir dary' atau Pedokoan - LO

Relribusi Tempat Pelelangan - LO4.1.2.17Retribusi Terminal - LOE.1.2.'t8

8.1 .2 - 19 Relribusi Tempat Khusus Parhr - LO

Retribusi Tempat PenginaparV PesarEgfahar/ Mlla - LO4.1 .2.X8.1.2.218.1.2.22 Relribusi Pelayanan Kepelabohan - LO

4.1.2.23 R€fib.tsi Tempat Rek easi dan Olah raga- LO

Retrib.Bi Penyebrangan Air - LO8.1.2.244.1.2.2s Retibusi Penjualan Produksi Usaha Daerah - LO

Reuibusi lzin Mendirikan Bangunan - LO8.1.2.26Retribusi lzin Tempat Peniualan Minuman Beralkohol - LO4.1.2.27

8.1.2.24 Retribusi lzin Gangguan - LO

Retribusi lzin Trayek - LOa.1.2.29Retribusi ,zin Porikanan - LO4.1.2.30

E.'l .2.31 Retribusi Pengendalian Lalu Untas - LO

8.'t.2.32 Retribusi Perpanjangan lzin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing oMTA) - LO

Pclrdap.t.n H.sil Pengclol.an KcLy..n D..r.h y..tg ttipar.hin - LO K8.'l .38.1.3.Or Bagian Laba at6 Penyerlaan Modal pada Petusahaan lvt{i( Oaera BUMD - LO

Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Pemerintah/BUMN - LO8.1.3.02Eagian Laba atas Penyedaan Modal pada Perusahaan Milik Swasta - LO8.r.3.03 I

I

K8.1.4 Lain{ain PAO Yang Sah - LO

8.1.4.01 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkao - LO

Hasil Peniualan Aset Lainnya - LOE.1.4.028.1.4.038.1 4.04 Pendapatan Bunga - LO

E.1.4.05 Tuntutan Ganti Kerugian Oaerah - LO

8.1.4.06 Komisi, Potongan dan Selisih NilaiTukar Rupiah - LO

8.1 .4.07 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekeriaan - LO

Pendapatan Denda Paiak - LOE.1.4.068.1.4.09 Pendapalan Oenda Retribusi - LO

8.r.4.10 Pendapatan Oenda Pemanfaatan Aset Daelah - LO

Pendapatan Denda Atas Pelanggaran Perda - LO8.'t.4.'t19.1.4.12 Pendapatan Hasil Eksekusi atas Jaminan - LO

8.1.4.138. I . 4. 't4 Pendapatan Penyelenggaraan Sekolah dan Diklat - LO

Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Pen ualan - LO6. 1 .4.15I. I . 4. t6 H6il dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah - LO

8.1.4.17 i I Pendapalan Zakat - LO

ii r Pendapatan BLUD - LO8.1.4.'t8i i i Lain-laan PAO Yang Sah Laannya - LO8.1.4.'9

8.1 .4 .m II

I Fasililas Sosial dan Fasilitas Umum - LO

i Pendapatan dari Penyelenggaraan PendiliGn dan Peldihan - LO8.1 .4.21Hasil dari pengelolaan dana bergulirl E.1 .4 .22

a.'t .4 .23 I i Pendapatan Dana Kapitasi JKN - Lo8.?

Pendapatan Transfer Pemerint.h Pusd {O Ka.2.1

I

81

Retribusi Rumah Polong Hewan - LO

Penerimaan Jasa Giro - LO

Pendapatan dari Pengembalian -LO

PENOAPATAN TRANSFER . LO

F_T_

i=l ffi-T-t-Tt

lltltTIll

-T-

Ht+I

l TfII I I

FI I

F

_____T.___-

II I

---iIIIfrr

l

=l+tl

I

I_TT

I.2.1 .01 Bagi Hasil Pajak - LO

4.2.1.O2 Bagi Hasil Bukan Pajal/Sumber Oaya Alam - LO

8.2.r.03 Dana Alok6i Umum (DAU) - LO

i8.2.1 04 Oaoa Alokasi Khusus (OAK) - LO

Pendapatan Transler Pemerir ah Pusat - Liinnya - LO

E.2.2.01 Dana otonoma Khusus - LO

42202 Dana Keistimewaan - LO

4 .2 .2 .03 Oana Penyesuaian - LO

4.2 3 Pe[dapatan Transler Pcme.ir .h Oa€rah Lainnya - LO

8.2.3.01 Pendapatan Bagi Hasil Pajak - LO

a .2 .3 .02 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - LO

Pendapatan Oana Oonomi Khusu3 - LO

4.2.4 Bantuan Kcuangon - LO

a.2.4 .01 Bantuan Keuangan dad Pemerinlah Oaerah Provinsl Lainnya - LO

4.2.4.02 Bantuan Keuangan dari Pemerirlah Daerah Kabupsten - LO

a.2.4.03 Banluan Keuangan dari Pemedntah Daerah Kota - LO

8.3 LAIN{AIN PENDAPATAN DAERAH YAMi SAH . LO

E,3.1 Pe.rd.patan tlib.h - LO

8,3.1.01 Pendapatan Hibah dari Pemerantah - LO

8.3.1.m Pendapatan Hibah dari Pemerintah Oaetah Lainoya - LO

8.3. t .00 Pendapatan Hibah dad Aade Lomb€galotganisasi Sw'asla dalam Negeri - LO

8.3.'t.04 Pendapatan Hibah dari kelompok masyarakaupe,orangan - LO

8.3.r.05 Pendapatan Hibah Dai Luar Negeri - LO

8-3-2 I).na Darurat - LO K

8.3.2.01 Dana Oarurat - LO

8.3.3 Pendapatan Lainnya - LO K

6.3.3.01 Pendapatan Larnnya - LO

84 SURPLUS NON OPERASIONAL . LO

4.4.1 Surplus Penjualan Aset Non Lancar . LO K

E.4.1 .01 Surplus Peniualan Asel Non Lancar - LO

a.4.2 Su.plus Penyelesaian xewajiban Jangla Panjang - Lo K

8.4 2.01 Suelus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO

8.4.3 K

8.4,3.0r Surplus dari Kegiatan Non operasional Lainnya - LO

PENDAPATAN LUAR AIASA . LO

8.5.1 Perdapatan Luar Biasa . Lo K

8.5.1.0'l Pendapatan Pos Luar Biasa - LO

I BEBAN

9.19.1.'l D

9,1,'t.0t Beban Gaji dan TunjarEan - LO

9,1.t.02 Beban Tambahan Penghasilan PNS - LO

9.t.1_03 Bebao Penerimaan Lainnya Pimdnan dan Anggcaa OPRD seria KDHM/KDH - LO

!e.1.r.04 I Beban Pemungutan Paiak Bumi dan Bangunan - LO

9.1.1.05 | Beban lnsentif Pemungutan Paiak Oaerah

9.r.1.06 Beban lnsentif Pemungutan Retribusi Oaerah

9 1 1.07 i Beban Uang Lembur - LO

9.1.2 i Beban Barang dan Jasa D

9.1.2.01 II

Beban Bahan Pakai Habis

9.1.2.02 | Beban Persediaan Bahan/ Material

9.'t.2-03 | Beban Jasa Kantot

9.1.2.04 Beban PremiAsuransi

9.r.2,0s I Eeban Perawatan Kendaraan B€amolor

K

K

K

K

8.2.3-03

Surplus dari Kegiatan Non Operasaonal Lainnya . LO

BEBAN OPERASI

Beban PegatYai - LO

82

a

Beban Cetak dan Penggandaan9.r.2.069.1.2.O7

Beban Sewa Sarana Mobilitas9.1.2.08Beban Sewa Alat Beratie.1.2.oeBeban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor9.1.2.r0Beban Makanan dan Minuman9.',t.2_11Beban Pakaian Dinas dan Atribtinya9_1.2.12

9,r.2.13 Beban Pakaian Keria

9_1.2.14 Beban Pakaian khusus dan hari-lrari tertentu

9.1-2.159.1.2.'r5 Beban Perjalanan Pindah Tugas

Beban Pemulangan Pegawai9.1.2.17I 1 2 18 Beban Pemeliharaan

91219 Beban Jasa Konsultasi

9.1.2.m Beban Barang Urtuk DEerahksn kepada MasyarakauPihak Ketigs

9.1.2.21 Beban Barang Untuk Diiual kepada M6yarakayPihak Ketiga

9.1.2.2 Beban Beasiswa Pendidikan PNS

9.1 .2.X Beban l(urslrs, Pelatihan, Sosialisasi d.n Bimtrir€an Teknis PNS

9.1.2.24 Beban Honorarium Non Pegawai

9.1.2.25 Beban Honorarium PNS - LO

9.1.2.26 Bebatr Honorarium Non PNS - LO

9.1.2.27 Beban Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat

9.1.2.24 Beben Honorarium Pengelolaan Oana BOS9.1.2.4 Beban Barang Dana BOS9.1.2.30 Beban yang Bersumber Dari Dana Kapitasi Jaminan Kesehalan Nasional9.1.3 Bcban Bunga D

9.1.3.Oi Beban Eunga Utang Pinjaman

le 1.3.02I 1.4 Beban Subsidi D

9.1.4.01 Beban Subsidi

9.1.5 Beban Hibah D

19.1.5.01 Beban Hibah kepada Pemerintah

9.'t.5.02 Beban Habah kepada Pemerintah Oaerah LainnyE

9.r.5.03 Beban Hibah kepada Pe.usahaan Daerah/BLJMO

9.1.5.04 Beban Hibah kepada Kelompok Masyarakat

9.1.5.O5 Beban Hibah kepada Organb6i Kemasyarakalan

9.1.5.06 Beban Hibah Oana BOS untux Satuan Peodidikan Oasar

9.1.6 Eeban gantuan Sosial D

9.1.6.01 Beban Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan

9.1.6.02 Beban Bantuan Sosial kepada Masyarakat

9.r.7 Beban Penyusulan dan Amodisasi o9.1.7.01 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin

9.1.7.O2 Beban Penyu$Jlan Gedung dan Bangunan

19. r.7.03 | Beban Penyusutan Jalan. lrilasi, dan Jaringran

9.1.7 04 Beban Penyusutan Aset Telap Lainnya

t9 1.7 05 Beban Penyusutan Aset Lainnya

I Beban Amortisas, Asel Tidak Berwuird

i9 't.8 Bcban Penyisihan Piutang DI 9.1 8.0t Beban Penyisihan Pidang Pendapatan

l9.r.a 02 Beban Penyisihan Pidang Lainnya

9.1.9 oBeban Lain-lain

9.1.9.0r Beban Penurunan Nilaa lnvestasi

9.1.9.02 Beban Penyisihan Oana Bergulir

IIIIIrIIIEIIIIIII

IIIIII

rIrI

IIIrIIrIITIITIIIIIIIIIlrIIIIIIIIII

83

Beban Sewa Rumah/Gedungy'Gudang/Parkir

Beban Perjalanan Oinas

Beban Bunga Utang Obligasa

19.1.7 06

II

t-

fn

-l1

ll

frl rlLLIFTH+

uI

_I

Beban Lain-lainLr.9.03BEBAN TRANSFER9.2

9.2.1 Beban Tr.nsrer Bagi Hasil Paial Daerah

Beban Transfe{ Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintahan KabupatervKota9.2.1.019.2.2 Beban Transrer Bagi Hasil Pendapatan L.innya

9.2.2.O19_2.3 Beban Tnnster Bar u.n XeuaDgan t. Pernerintah llacrah Lainnya

9.2.3.01 Beban TrarEfer Bantuan KeuarEan ke Propinsi

9.2.3.02 Beban Trancter Bantuan Keuangan ke lGbupaten/Kota

9.2.4 Beban Tnnster Eartuan Keuangan ke l)Gsa D

9 .2 .4 .01 Beban TrarEfer Banluan Keuarrgan ke D6aB€ban Transler Bantuan K€uangan Lainnya D

9.2.5.01 Beban Trafisfe. Bantuan Kepada Partai Politik

9.2.6 Beban Trandcr Dana Olonoari Khusus D

9.2.6.0r Beban TrarBter DanE otgus Kabupaten,/Kota..

9.3 DEFBTT NON OPERASIONAL

9.3.,| Defsit Panjualan As€t Non Lancar - LO D

I 3 1.01 Defisit Peniualan As€t Non Laarcar - LO

9.3.2 Defsil PGnyebsaian Kcwajib.n Jar{la Pan .ng - LO D

9-3.2.01 Defisit Penyelesaian Kewaiiban Jangka Paniang - LO

9.3.3 DanaI datl KagLtrn ,,lorr Op.t clollC l2lrl,tyr - LO D

9.3.3.01 OefiEit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO

9.4 BEBAN LUAR AhSA9.4_t Bcbcn Lu.r Birla o9..1.1.0i Beban Lusr Bi6a

,

/M.IM

EN

IIIII

IIrtr

III II IrTIIIII IIII

TIIII

o

D

Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Kepada Pemerirdahan Kabupaten/Kota/Desa

BUPA ULU TARA

ADI

D

)

H

84

9.2.5