;'JL,v - JDIHN
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of ;'JL,v - JDIHN
PEilIERINTAH KABUPATEN BEilGl(ULU UTARA
PERATURAN BUPATI BENGI(ULU UTARA
NOMOR: 37 TAHUII 20{4
TENTA]IIG
SISTETUI SISTETI AIU}ITANSI PEilIERII{TAH
DAN BAGA}I AI(UI{ STAilDAR
](ABUPATEil BEI{GIULU UTARA
.' )k 'r',;'JL,v",r: *irY
KABUPATETBEIIGI(UIU UTARA
-.* ^ PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARATENTANG
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHKABUPATEN BENGKULU UTARA
'...)
BUPATI BENGKULU UTARA
PERAruRAN BUPATI BENGKULU UTARA
NOMOR 37 TAHUN 2OI4
TENTANG
SISTET AKUNTAT{SI PEHERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
DENGAN RAHiIAT TUHAN YANG TIiAHA ESA
BUPATIBENGKULU UTARA
a-
b.
c.
Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pasal 6 ayat (3)yang menyatakan bahura Sistem Akuntansi Pemerintahan padapemerintah daerah diatur dengan peraturan bupati yangmengacu pada pedoman umum Sistem AkuntansiPemerintahan;Bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasisakrual sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No 71Tahun 2010 harus segera diterapkan namun memerlukan masatransisi;Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan b untuk tertib administrasi pengelolaankeuangan daerah, perlu ditetapkan Peraturan Bupati BengkuluUtara tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Bupati BengkuluUtara;
: Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik lndonesla Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 20ol tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 20(XNomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor '15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
Menimbang
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 20O4Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2fi)4tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nonror 108,Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia nomor 4548);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2dX tentang PerimbanganKeuargan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2fi)4 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (LembaranNegara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 48, TambahanLembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4502);
L Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 20'13 tentangPenerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrualpada Pemerintah Daerah;
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUMPasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:'1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara.2. Kepala Daerah adalah Bupati Bengkulu Utara3. Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan,
pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksidan kejadian keuangan, penyajian laporan, sertapeqginterpretasian atas hasilnya.
4. Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selaniutnyadisingkat SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yangditerapkan dalam menyusun dan menyajikan laporankeuangan pemerintah.
5. Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan, yangselanjutnya disingkat PUSAP, adalah Peraturan MenteriKeuangan yang bertujuan untuk memberikan pedomanbagi Pemerintah dalam rangka penyusunan Sistem
2
I
Ii
J
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM AKUNTANSIPEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
I
Akuntansi Pemerintahan yang mengacu pada SAPberbasis Akrual dan penerapan statistik keuanganpemerintah daerah untuk penyusunan konsolidasi fiskaldan statistik keuangan secara nasional.
6. Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah, yang selanjutnyadisingkat SAPD, adalah rangkaian sistematik dari prosedur,penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untukmewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksisampai dengan pehporan keuangan di lingkunganorganisasi pemerintah Kabupaten Bengkulu t ltara.
7. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah terdiri atasprinsipprinsip, dasardasar, konvensi{<onvensi, aturan-aturan, dan praKik-praktik spesifik yang dipilih olehPemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dalam penyusunandan penyajian laporan keuangan.
8. Bagan Akun Standar,yang selanjutnya disingkat BAS,adalah kode perkiraan buku besar akuntansi yang terdiridari kumpulan akun nominal dan akun riil secara lengkapyang digunakan di dalam pembuatan jumal, buku besar,neraca lajur, neraca percobaan, dan laporan keuangan.
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yangselanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangantahunan pemerinbhan daerah yang dibahas dan disetujuibersama oleh pemerintah daerah dan DPRD danditetapkan dengan peraturan daerah.
10. Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakuipengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saattransaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikansaat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
11. Basis Kas adalah basis akuntansi yang mengakuipengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kasatau setara kas diterima atau dibayar.
12. Basis Kas Menuju Akrual adalah basis akuntansi yangmengakui pendapatan, belania dan pembiayaan berbasiskas serta mengakui aset, utang dan ekuitas dana berbasisakrual.
'13. Pengakuan adalah proses penetapan terpenuhinya kriteriapencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatanakuntansi sehingga akan menjadi bagian yang melengkapiunsur aset, kentajiban, ekuitas, pendapatan-LRA, belanja,pembiayaan, pendapatan-LO dan beban, sebagaimanaakan termuat pada laporan keuangan entitas pelaporanyang bersangkutan.
14. Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untukmengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporankeuangan.
15. Pengungkapan adalah berupa iaporan keuangan yangmenyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan olehpengguna.
J
16. Laporan Realisasi Anggaran yang selanjutnya disingkatLRA adalah laporan yang menyajikan informasi realisasipendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA danpembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran yangmasing-masing diperbandingkan dengan anggarannyadalam satu periode.
17. Laponn Perubahan Saldo Anggaran Lebih yangselanjutnya disingkat LPSAL adalah laporan yangmenyajikan informasi kenaikan dan penurunan SAL tahunpelaporan yang terdiri dari SAL awal, SiLPA/S|I(PA, koreksidan SAL akhir.
'18. Neraca adalah laporan yarg menyajikan informasi peisikeuangan suafu entitas pelaporan mengenai aset,kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.
19. Laporan Operasional yang selanjuUrya disingkat LO adalahlaporan yang menyajikan informasi mengenai seluruhkegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yangtercerminkan dalam pendapatan-LO, beban dansurplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporanyang penyajiannya disandingkan dengan periodesebelumnya.
20. Laporan Arus Kas yang selanjuhya disingkat l-AK adalahlaporan yang menyajikan informaEi mengenai sumber,penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama safuperiode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas padatanggal pelaporan.
2l.Laporan Perubahan Ekuitas yang selanjutnya disingkatLPE adalah laporan yang menyajikan informasi mengenaiperubahan ekuitas yang terdiri dari ekuitas awal,surplus/defisit-LO, koreksi dan ekuitas akhir.
22. Catatan atas Laporan Keuangan yang selanjutnyadisingkat CaLK adalah laporan yang menyajikan informasitentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atasnilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, LPSAL, LO,LPE, Neraca dan LAK dalam rangka pengungkapan yangmemadai.
23. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkatSKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerahselaku pengguna anggaran/pengguna barang
24. Pejabal Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnyadisingkat PPKD adalah Kepala Satuan Kerja PengelolaKeuangan Daerah yang mempunyai tugas melaksanakanpengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendaharaumum daerah.
25. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan penggunaanggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajibmenyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporankeuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
26. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiridari satu atau lebih entitas akuntansi atau entitias
4
pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporanpertanggungiawaban berupa laporan keuangan.
27. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempatpenyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh kepaladaerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dandigunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerahpada bank yang ditetapkan.
28. Pendagatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening KasUmum Daerah !"ang menambah Saldo Anggaran Lebihdalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yangmenjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembalioleh pemerintah.
29. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening KasUmum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebihdalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidakakan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
30. Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perludibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterimakembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutanmaupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
31. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusaUdaerah yangdiakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahunanggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayarkembali.
32. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensijasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas,yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atautimbulnya kevrajiban.
33. Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau bebanluar biasa yang terjadi karena kejadian atau transaksi yangbukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan seringatau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruhentitas bersangkutan.
34. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/ataudimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masalalu dan dari mana manfaat ekonomi danlabu sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik olehpemerintah maupun masyarakat serta dapat diukur dalamsatuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yangdiperlukan unfuk penyediaan jasa bagi masyarakat umumdan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasansejarah dan budaya.
35. lnvestasi adalah penggunaan aset untuk memperolehmanfaat ekonomis seperti bunga, deviden, royalti, manfaatsosial dan/atau !'nanfaat lainnya sehingga dapatmeningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangkaplayanan kepada masyarakat. Ekuitas adalah kekayaanbersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dankewajiban pemerintah.
)
36. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masalalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluarsumber daya ekonomi pemerintah.
37- Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yangmerupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.
38. Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agarakun/pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitasmenjadi sesuai dengan yang seharusnya.
39. Penyesuaian adalah transaksi penyesuaian pada akhirperiode untuk mengakui pos-pos seperti persediaan,piutang, utjang dan yang lain yang berkaitan denganadanya perbedaan waktu pencatatan dan yang bdumdicatat pada bansaksi berjalan atau pada periode yangberjalan.
8AB IISISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
Pasal2Sistem akuntansi pemerintah daerah terdiri dari:a. Sistem Akuntansi SKPD;b. Sistem Akuntansi PPKD; danc. BaganAkun Standar.
Pasal 3(1) Sistem akuntansi SKPD sebagaimana dimaksud pada
pasal 2 huruf a mencakup teknik pencatatan, pengakuandan pengungkapan atas pendapatan-LO, beban,pendapatan-LF{A, belanja, aset, kewajiban, ekuitas,penyesuaian dan koreksi serta penyusunan laporankeuangan SKPD.
(2) Sistem akuntansi PPKD sebagaimana dimaksud padapasal 2 huruf b mencakup teknik pencatatan, pengakuandan pengungkapan atas pendapatan-LO, beban,pendapatan-l-RA, belanja, transfer, pembiayaan, aset,kewaliban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi, penyusunanlaporan keuangan PPKD serta penyus;{rnan laporankeuangan konsolidasian pemerintah daerah
(3) Sistem akuntansi SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tercantum dalam Lampiran I sebagai bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(4) Sistem akuntansi PPKD sebagaimana dimaksud oada ayat(2) tercantum dalam Lampiran ll sebagai bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 4(1) BAS sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf c
sebagai menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalammelakukan kodefikasi mencakup akun-akun yang
6
menggambarkan struktur laporan keuangan secaralengkap.
(2) BAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas levelI sampai dengan level 5, meliputi:a. level I (satu) menunjukkan kode akun;b. level 2 (dua) menunjukkan kode kelompok;c. level 3 (tiga) menunjukkan kode jenis;d. level 4 (empat) menunjukkan kode obyek; dane. level 5 (lima) menunjukkan kode rincian obyek.
(3) BAS sebagaimana dimaksud padadalam ayat (1)digunakan di dabm pencatatan transaksi pada buku jumal,pengklasifikasian pada buku besar dan pengikhtisaranpada neraca saldo, dan penyajian pada laporan keuangan.
(4) BAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantumdalam Lampiran lll Peraturan Bupati ini.
BAB lIIKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 5(1) Ketentuan Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
dilaksanakan mulai tahun 2015.(2) Penyusunan Laporan lGuangan trahun 2014 rnengacu
kepada sistem akuntansi sebelumnya yang berlaku padapemerintah daerah.
BAB IVKETENTUAN PENUTUP
Pasal 6(1) Peraturan Bupati Bengkulu Utara ini mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2015.
(2) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Bupati Bengkulu Utara inidengan menempatkannya dalam Lembaran DaerahKabupaten Bengkulu Utara
Diteta diPada
BUP G U UTARA
7
BE
.M.tI ROSYADI
2014
SISTEM AKUNTANSI PIUTANG
:. PihakTeiait.......................
2. Dokumen yang Ter*ait.........................
3. Sistem dan Prosedur Pencatatan Akuntansi......
SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN
1. PihakTed(ait.....................-.
2. Dokumen yang Tert€it....................
3. Sistem dan Prosedur Pencatatan 4kuntansi..............-..
PROSEDUR AKUNTANSI ASET TETAP...
1. Pihak-Pihak yang Terftait..
2. Dokumen Sumbor
SISTEM AKUNTANSI ASET LAINNYA
1. Pihak Terkait
9
10
10
10
t2
t2
13
13
15
15
16
16
19
19
20
20
25
25
26
2. Dokumen yang Terkait.....
3. Sistem dan Prosedur Pencatan Akuntansi
SISTEM AKUNTANSI PENDAPATAN.......,...........
1. Pihak Terkait
2. Dokumen yang Terkait.....
3. Sistem dan Prosedur Akuntansi b€serta pencatatannya.
SISTEM AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA
1. Pihak yang terkait
2. Dokumen yang terkait......
3. Sistem dan prosedurakuntansi......................
SISTEM AKUNTANSI KOREKSI KESALAHAN
1 . Koreksi Kesalahan yang Berulang dan Sistemik....
2. Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang
27
30
31
32
32
37
37
38
44PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA .....
DAFTAR ISI
3. Sistem dan prosedur akuntansi......................
I
LAIIPIRAII I : PERATURAII BT,PATI BEXGT(ULU UTARAMrroR 37 TAllUIr 2014TAIIGGAL 16 DES|E}IBER 2O1'
SISTEITI AKU ifTAilSI SKPD
1. Pendahuluan
Sistem akuntransi SKPD mencakup teknik pencatahn, pengakuan dan
pengungkapan atas pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja,
aset, karajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi serta penyusunan
laporan keuangan SKPD.
Sistem akuntansi SKPD meliputi dehpan sistem akuntansi pokok, yaitu:
a. Sistem Akuntansi Piutang;
b. Sistem Akuntansi Persediaan;
c. SistemAkuntansiAsetTetap;
d. Sistem Akuntansi Aset Lainnya;
e. Sistem Akuntansi Pendapatan;
f. Sistem Akuntansi Beban dan Belanja;
g. Sistem Akuntansi Koreksi Kesalahan;
h. Penyajian Kembali (Restatement) Neraca
9
2. Sisbm Akuntansi Piutang
Piutang daerah adalah .iumlah uang yang wajib dibayar kepada
pemerintah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai
dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya yang sah. Aset
berupa piutang di Neraca harus terjaga agar nilainya sama dengan nilai
bersih yang dapat direalisasi (net rcalizable value).
Alat untuk menyesuaikan adalah dengan melakukan penyisihan piutang
tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih adalah taksiran nilai piutang
yang kemungkinan tllak dapat diterima pembayarannya dimasa akan
datang dari seseorang dan/atau korporasi dan/atau entitas hin.
Prosedur akuntansi piutang pada SKPD meliputi pencatatan dan
pelaporan akuntansi atas hansaksi-transaksi yang mengakibatkan
penambahan maupun pengurangan nilai piutang.
lamdran l: Peraturan Bopat Sengkulu tltanilomor Tahun 2Ol4Tanggnl 2014
L Pendahuluan
Sistem akuntansi SKPD rnencakup teknik pencatatan, perBakuan dan
pengungkapan atas pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja,
aset, kannjiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi serta penyusunan
laporan keuangan SKPD.
Sistem akuntansi SKPD meliputi delapan sistem akuntansi pokok, yaitu:
a. Sistem Akuntansi Piutang;
b. Sistem Akuntansi Persediaan;
c. Sistem Akuntansi Aset Tetap;
d. Sistem Akuntansi Aset Lainnya;
e. SistemAkuntansi Pendapatan;
f. Sistem Akuntansi Beban dan Belania;
S. Sistem Akuntansi Koreksi Kesalahan;
h. Penyajian Kembali (Restatement) Neraca
2. Sistem Akuntansi Piutang
Piutang daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada
pemerintah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai
dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya yang sah. Aset
berupa piutang di Neraca harus tedaga agar nilainya sama dengan nilai
bersih yang dapat direalisasi (net rcalizable value).
Alat untuk menyesuaikan adalah dengan melakukan penyisihan piutang
tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih adalah traksiran nilai piutang
yang kemungkinan tidak dapat diterima pembayarannya dimasa akan
datang dari seseorang dan/atau korporasi dan/atau entitas lain.
Prosedur akuntansi piutang pada SKPD meliputi pencatatan dan
pelaporan akuntansi atas transaksi-transaksi yang mengakbatkan
penambahan maupun pengurangan nilai piutang.
9
SISTEITI AKUNTANSI SKPD
l) Pihak yang Terkait
Pihak yang terkail dalam sistem akuntasi piutang adalah Pejabat
Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD), yang memiliki tugas
sebagai berikut:
(1)Mencatat transaksi/kejadian piutang berdasarkan bukti-bukti
transaksi yang yang belum diterima pembayarannya ke Buku
Jumal;
(2) Melakukan postirp jumaljumal transaksi/kejadian pendapatan-
LO ke dalam Buku Besar masing+nasing rekening.
2) Ilokumen dan Formulir yang Digunakan
Dokumen yang terkait dahm prosedur akuntansi Piutang SKPD:
r Surat Ketetapan Pajak Daerah;
o Surat Ketetapan Retribusi Daerah;
o Bukti Memorial;
o Dokumen hin yang serupa.
3) Sisbm dan Prosedur Pencatatan Akuntansi
Perlakuan akuntansi untuk transaksi piutang pada SKPD adalah:
a. Melakukan rekonsiliasi terhadap dokumen penetapan yang belum
diterima pembayarannya
Pada saat penyusunan laporan keuangan,PPK-SKPD melakukan
inventarisasi atas dokumen penetapan Pendapatan-LO yang belum
diterima pembayarannya. Terhadap SKP/R-Daerah yang belum
dibayar tersebut, PPK-SKPD mencatat pengakuan Pendapatan-LO
dan Piutang sebagai jumal penyesuaian.
Di awal tahun berikutnya, PPK-SKPD melakukan jumal balik atas
jumal penyesuaian pendapatan yang dilakukan pada saat penyusunan
laporan keuangan, untuk menghindari duplikasi pencatatan
Pendapatan-LO.
Melakukan rekonsiliasi terhadap dokumen penetapan yang belum
diterima pembayarannya.
l0
t(dilon Unbn ofeflttu) ,oldil&/)1.1.3.u8.1.1.ru,
mnang.. ...
Pendawtan .....,+Oxxx[
xxxxx
Mencatat penerimaan kas atas pendapatan-LO yang sudah diakui
tahun sebelumnya.
b. Pengakuan Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang yang jatuh tempo
pada periode akuntansi berikutnya
Pada saat penyusunan laporan keuangan, PPK€KPD berdasarkan
bukti memorial melakukan reklasifikasi Piutang Jangka Panjang ke
Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang, yaitu piutang yang akan jatuh
tempo dalam satu tahun ke depan.
c. Menetapkan umur piutang sebagai dasar tingkat kolektabilitas piutang
(aging schedulel
Berdasarkan buku piutang, PPK-SKPD membuat buki memorial atas
jumlah piutang yang tak teftagih. Berdasar bukti memorial tersebut,
PPK-SKPD mencatat pengakuan Beban Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih dan pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih.
Penyisihan piutang tak tertagih tidak bersifat akumulatif tetapi
diterapkan pada saat penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan
perkembangan kualitas piutang.
d. Mencatat Penghapusbukuan dan Penghapustagihan Piutang
Berdasarkan keputusan Kepala Daerah terkait penghapusbukuan dan
penghapustagihan piutang, maka PPK SKPD akan mencatat
.KtLAhin IhD€((8pl ,(rfittu)1.1
1.1
t.c23.s
l(asdi8prldah*aPewimanPtunaN.......
logfi,
1.1.4.s1.5.1.xx
Bagiill.arrrrfaqriltarl-Tagihan Pinjanan
Wxxxxx
ffiffiffi ffi,fE{ffi6il8trSE
i(dAloeit Iteb, w@) ,odil@)9.1.8.n1.1.5.n
Br,bar Penyisilm PinagPenyUhan Piutang
mfixxxxx
ll
xnxx
penghapusbukuan piutang dengan mengurangkan Penyisihan Piutang
Trdak Tertagih dan Piutang.
Sedangkan untuk penghapustagihan piutang PPK tidak melakukan
pencatatan ke dalam jumal.
Untuk Piutang yang penlsihan piutangnya belum seluruhnya
disisihkan.
3. Slgbm Akuntansi Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah
dan barang-bamng yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Akuntansi Persediaan pada
SKPD meliputi pencatatan dan pelaporan atas transaksi-transaksi yang
terkait dengan persediaan.Terdapat dua metode yang mempengaruhi
sistem akuntansi persediaan, yaitu metode periodik dan metode perpetual.
l) Pihak yang Terkait
Pihak-pihak yang terkait dahm sistem akuntansi persediaan antara
lain adalah:
a. Penyimpan Barang
Dalam sistem akuntansi persediaan, penyimpan barang bertugas
untuk menyiapkan dan menyampaikan dokumeniokumen atas
pengelolaan persedhan.
b. Bendahara Pengeluaran
XW
1.1.5.n9.1.8.u1.1.3.s
tunydtfltrarHdaqBefrrrtunyMhnPhnary
PittW.......
ffiW,
xxxd.1.1.5.s1.1.3.n
Penyisihm PiltargPiddg.......
ffi,fr,{tr#lFfl EffiJcDIEIffiilffifl
t2
Untuk Piutang yang penyisihan piutangnya telah seluruhnya
disisihkan.
Dalam sistem akuntansi persediaan, bendahara pengeluaran
bertugas unfuk menyiapkan dan menyampaikan dokumen-
dokumen atas transaksi tunai yang berkaitan dengan persediaan.
c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Dalam sistem akuntansi persediaan, pejabat pelaksana
teknis kegiatan bertugas untuk menyiapkan dokumen atas beban
pengeluaran pelaksanaan pengadaan persediaan.
d. PPK€KPD
Dalam sislem akuntansi persediaan, pejabat penatausahaan
keuangan SKPD bertugas unfuk melakukan proses akuntansi
persediaan yang dimulai dari jumal hingga penyajian laporan
keuangan SKPD.
2) D,okumen dan Formulir yang Digunakan
Dokurnen yarq b*ait dalam prosedur akuntansi Persediaan antara lain:
r Bukti Belanja Persediaan;
o Berita Acara Serah Terima Barang;
o Berita Acara Stock Opname Akhir Tahun;
o SP2D LS.
3) Sisbm dan Prosedur Pencatatan Akuntansi
Perlakuan akuntansi untuk transaksi persediaan pada SKPD adalah:
(1) Pencatatan Persediaan dengan Metode Periodik
a. Pada awal tahun
Berdasar Bukti Memorial, PPK-SKPD mencatat pengakuan Beban
Persediaan dan pengurangan Persediaan atas persediaan awal
pada neraca.
b. Pada saat pembelian
Berdasarkan tembusan SP2D dari BUDllnvoice, PPK-SKPD akan
mencatat Beban Persediaan dan Kas di Bendahara Pengeluaran.
9.1.2.t21.1.7.n
8r,barfur*diaanPersrdliaan
)exxxlxxx
l3
*triffiiri M,s+ "ern++,qlrlbrF..fr*ri+.+sf',?liigis€ ts TRDF i:lfiefrlfub
kl.Akn Unbn w@) ,(,edn/F!,)9.1.2.021.1.1.N
Mbatfur*diaanlGsdi *nddnn furuetuann
xxyJd
xxm
c. Pemakaian persediaan pada periode berjalan tidak dibukukan
d. Pada saat penyusunan laporan keuangan, berdasarkan tembusan
berita acara hasil opname tisik persediaan dari bagian gudang.
PPK€KPD akan melakukan pencatatan Persediaan (akhir) dan
pengurangan Beban Persediaan.
(2) Pencatatan Persediaan dengan Metode Perpetual
a. Di awal tahun tidak dilakukan perjumalan;
b. Pada saat pembelian:
Berdasarkan tembusan SP2D dari BUDllnvoie, PPK€KPD
akan mencatat Persediaan dan Kas di Bendahara Pengeluaran
c. Penggunaan/Pemakaian persediaan pada periode berjalan
Pada saat penggunaan/pemakaian persediaan, PPK-SKPD
akan mencatat pengakuan Beban Persediaan dan pengurangan
Persediaan
d. Tidak terdapat jumal pada saat penyusunan laporan keuangan,.
Persediaan akhir merupakan saUo Persediaan Awal +
Pembelian - Pemakaian Persediaan selama tahun berjalan.
1.1.7.n9.1.2.t2
fursrdkm,nfufurfurscdianr
frfrx
Itr/lAltini Unlan w(tu) ,(tdit(fut1.1.7.u1.1.1.03
Per*diqanKas di kdahan Pengeluann
xxxxxxxxxx
,dAfuA Unian De0et{Rp, ,(rdit(tu)9.1.2.C2
1.1.7.n8pvbanfursedian
Pervdiaannm
xxxxx
l4
WX
4. Sisbm Akuntansi AsetTetap
Aset tetap adalah aset berwujud yary, rnempunyai masa rnanfad lebih
dad 12 buhn untuk d(;unakan, atau dimaksudkan untuk dQunakan dahm
kegiatan pmerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
ltiteria yang harus dipenuhi agar suatr as€t dapat diakui sebagal aset
tetap, yaitu (1) benmrttd, (2) mempunyai masa manfaat lebih dari 12
bulan, (3) biaya perolehan as€t dapaft diukur secara andal, (4) tidak
dirnaksudkan untuk dijual dabm operasi norrnal entitas, dan (5) diperoleft
du dibangun dengan maksud untuk dQunakan.
l5
1l Pihak yang Terkait
Pihak4ihak yang terkait dahm sistem akuntarsi aset tetap antana lain
adalah:
a. Penyimpan Barang dan Pengurus Bararg
Dalam sistem akuntansi aset tetap, penyimpan
barang/pengurus banang bertLrgas unfuk menyiapkan dan
menyampaikan dokumen dokumen atas pengelolaan aset tetap.
b. Bendahara Pengeluaran
Dalam sistem akuntansi aset tetap, bendahana pengeluaran
berfugas untuk menyiapkan dan menyampaikan dokumen-
dokumen atas transaksi tunai yang berkaitan dengan aset tetap.
c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Dalam sistem akuntansi aset tetap, peiabat pehksana teknis
kegiatan bertugas untuk menyiapkan dokumen atas beban
pen geluara n pelaksanaan pengadaan aset tetap.
d. Pejabat Penatausahaan Keuangan
Dalam sbtem akuntansi aset Etap, pejabat penatausahaan
keuangan SKPD bertugas untuk melakukan proses akuntansi
aset teilap yang dimulai dari jumal hingga penyajian laporan
keuargan SKPD.
2| Ilokumen dan Formulir yang Digunakan
tlokrunren4okumen yang dilunakan dalam sistem akuntansi aset
tetap adalah:
oBerita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan;
.SP2D LS;
rSPJ;
oSurat Permdronan Kepah SKPD tentang PerBhapusan Aset
Tetap;
oSurat Keputusan Kepala Daerah tentang Penghapusan Aset;
oDokumen lain yang serupa.
3) Sisbm dan Proeedur Pencatatan Akuntangi
Sistem dan prosedur penambahan nilai aset tetap serta sistem dan
prosedur akuntansi pengurangan nilai aset tetap.
a. Penambahan
1) Berdasarkan SPJ yang dibuat Bendahara Pengeluaran untuk
pengadaan aset tetap kepada pihak ketiga, PPK-SKPD akan
mencatat dalam buku jumal.
Setelah SP2D GU/Nihil diterbitkan oleh tungsi perbendaharaan
2) Berdasarkan SP2D LS yang diterbitkan BUD untuk membayar
penyelesaian pekerjaan pengadaan aset tetap kepada pihak
ketfua, PPK-.SKPD akan mencatat dalam buku jumal, dua jumal
berikut:
lU.Atun Uaian D€,plt(tu) ,Odit(Rp)1.3.x.xx1.1.1.03
Aset Ietap .......Kas di bdahan Pergeluann
xxxxxxxt\x
'641frnt llnhn M(M) ,e9dtitfu)5.2.x.n7.3.4.01
%lanjahlcdalPerubahan SltL
roua
Kd.Atun lhlkut w@t l(Nr't@)1.3.x.u2.1.7.01
AsrltTdap.......RK.PPKD
xxxx
l6
xxfrx
xxxxx
,<dAtun5.2.x.n7.3.4.01
Unlan w@)8rulartrjahfodral
PerubhanSr'/-xxxxx
,odit@)
fixxx
3) Berdasarkan naskah hibah dari pihak ketiga dan berita acara
serah terima, PPK-SKPD akan mencatat dalam buku jumal.
b. Pengurangan
1) Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya berdasarkan Surat
Permohonan Kepala SKPD untuk penghapusan aset tetap,
PPK€KPD akan mencatatdalam buku Jumal.
2) Penghapusan aset tetap yang telah di reklafikasi ke aset
lainnya berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah tentang
penghapusan aset tetap, PPK-SKPD akan mencatat dalam
buku Jurnal.
3) Penjualan dan pertukaran aset tetap berdasarkan surat
perjanjian, PPK-SKPD akan melakukan pefiitungan
penyusutan terhadap aset yang dijual atau pertukaran masa
awal tahun s.d bulan penjualan dan membukukan dalam buku
jumal.
4) Surplus penjualan aset tetap (nilai jual lebih besar dari nilai
buku), PPK-SKPD akan mencatat dalam buku jumal.
:,ltd,M DoDe((Rp, t(rdt(b|.1.3.x.s8.3.1.s.
Aset l€tap .......tuNaqtatHi}rit{.O
Wwxxx
Kd-Non Unhn &0pt(Rp) ,odtttu)Asr/.lainnyaAfurubsiPenpstan
AsrdTetap.,.....
W,W,
W,
Unlan &ept(Rp) l<tgdlit(Rp)9.3.3.01
1.5.1.01Defsil PaBhapa n A*t Ldnnya
A*t Lainnya xxxxx
I&LAhtn lffin DdEt(tu) ,<redit(Rp)Bebn Penpsdan .....
Akunulasi Penp$tan Asr;t Telapxxx
t7
. -: tffin
1.5.1.01
1.3.7. n1.3.xu
Kd.Atunxxxxx
9.1.7.n1.3.7.xx xxxxx
, t<d,Ahrn Unhn W(Re) tofitfu)2.1.7.01
1.3.7.n1.3.x.n8.4.1.01
RKPPKDAfunulasi Penyuslan Asr;t Tetap .......
AsetTetap .......Surplus Penjualan A*t TebpLO
ilfixfrxxx
xxxxxW
Pencatatat hasil penjualan aset tetap dibukukan sebagai
pendapatan LRA sebesar nilai uang yang ditedma
5) Defisit penjualan aset tetap (nilai jual lebih kecil dari nilai buku),
PPK-SKPD akan mencatat dalam buku jurnal.
Pencatatat hasil penjualan aset tetap dibukukan sebagai
pendapatan LRA sebesar nilai uang yang diterima
6) Pertukaran aset tetap yang menghasilkan keuntungan karena
nilai aset yang masuk lebih tinggi dari aset yang keluar
7.3.4.01
1.1.4.01
Ferubahar $41Hasll Penjuabn Asel yary TktakApisahka*LRA
WXxxxxx
ffi,ffi fficrc5rffiffiY8
t./f,r[;Ahiifii:;, Unian , Deld/Rp) tk&(tuL.2.1.7.011.3.7.n9.3.1.011.3.x.n
RKPPKDAfu nwlasi Penyuattan A*t TetapDefis;it Peniualat Ad TetayLO
AsrltTdap.......
WXXW,W,
xwx
Kd.Atun Unhn Dof,et(Rp) l<Nit(Rp)7.3.4.014.1.4.01
Perubahan SALHasil Penjuabn Asel yang TidakDipishkan-LRA
xxxxxxxxxx
KLAhn.,, Unian wttu) t<ditw)1.3.x.n1.3.7.n
1-3.x.xx
8.4.1.01
Aset letap (yang masuk)
Akunwlasi funywtai'l. Asel Tetap (yang
keluar)Asel Ietap (yang keluar)
Surplus Penjualan lsel Non LanarLOxxxxxxxxxx
18
W,fixfr,
7) Pemberian hibah atas aset yang belum disusutkan berdasarkan
surat keputusan kepala daerah tentang hibah dan naskah
pemberian hibah, PPK-SKPD membukukan pada buku jurnal:
5. Sistem Akuntansi Aset Lalnnya
Aset lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap
dan dana cadangan. Termasuk di dalamnya aset tak benrtuiud, tagihan
penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan,
yang aset kerjasama dengan pihak ketiga dan kas yang dibatasi
penggunaannya.
l) Pihak yang Terkait
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi aset lainnya antiara
lain adalah:
a. Bendahara Penerimaan
Dalam sistem akuntansi aset lainnya, Bendahara Penerimaan
SKPD memiliki tugas menyiapkan dan menyampaikan dokumen-
dokumen atas transaksi yang terkait dengan proses pelaksanaan
sistem akuntansi aset lainnya ke PPK-SKPD.
b. BendaharaPengeluaran
Dalam sistem akuntansi aset lainnya, Bendahara Pengeluaran
SKPD memiliki tugas menyiapkan dan menyampaikan dokumen-
dokumen atas lransaksa yang terkait dengan proses pelaksanaan
sistem akuntansi aset lainnya ke PPK-SKPD.
l(d,.Ahn lrn:En w@) ,[email protected]
8p,balHibahAsrltTetap
Wxxxlx
1.3.6.ru1.S.x.u
Kon*uksi Daln PerqelaanA*tTetap.......
W,xfl.
l9
8) Pengakuan Konstruksi Dalam Pengerjaan dilakukan pada saat
penyusunan laporan keuangan dengan jumal.
C. PPK-SKPD
Dalam sistem akuntansi aset lainnya, PPK-SKPD melaksanakan
fungsi akuntansi SKPD, memiliki tugas sebagai berikut:
o Mencatat transaksi/kejadian aset lainnya berdasarkan bukti-
bukti transaksi yang sah ke Buku Jumal Umum.
r Memposting jumal-jumal transaksi/kejadian aset lainnya ke
dalam Buku Besar masing-masing rekening (rincian objek).
2) Ilokumen dan Fomulir yang Digunakan
Dokumen yang terkait dalam prosedur akuntansi aset lainnya antara
lain:
r KontnaUPefanjian Penjualan secara Angsuran/tserita Acara
Penjualanrlang Dipersamakan
. Keputusan Pembebanan Tunhrtan Ganti Kerugian Daerah dar/
atau Dokurnen yang Dipersamakan
. KontraUPe{anjian- Sewaryang Dipercamakan
o Kontralr/Perjanjian Kerjasama- Pemanfaatan/dokurnen yang
Dipercamakan
o Kontrak/Perjanjian Kerjasama- BOT/Dokumen yang Dipersamakan
. KontraUPerjanjian Kerjasama- BOT& BAST/Dokumen yang
Dipersamakan
o Bukti Pembelian atau Dokumen yangDipersamakan
o Surat Lisensi dan Frenchise/ljin dari pemegang Haki Hak Cipta,
Pden/Dokumen yang Dipersamakan
o Surat Usulan Penghapusan/Dokumen yang dipersamakan.
3) Sistem dan Prosedur Pencatatan Akuntansi
Perlakuan akuntansi untuk transaksi aset lainnya pada SKPD adalah:
('l ) Pada saat pengakuan/pembelian
a. Tagihan Penjualan Angsuran
Ketika dilaksanakan penjualan aset ini secara angsuran, maka
PPK-SKPD akan membuat jurnal pengakuan tagihan penjualan
20
angsuran berdasarkan dokumen transaksi terkait penjualan
dengan angsuran.
Selisih nilai penjualan dan nilai buku posilil:
Selisih nilai penjualan dan nilai buku negatif:
b. Tuntutan Ganti Rugi
Tuntutan Ganti Kerugian fl'GR) ini diakui ketika putusan
Pembebanan dan/atau dokumen yang dipersamakan
diterbitkan. Berdasarkan dokumen tersebut, PPK-SKPD akan
membuat jumal pengakuan tagihan tuntutan kerugian daerah.
c. Kemitraan dengan Pihak Ketiga - Sewa
Diakui pada saat terjadi perjanjian kerjasarna/kemitraan, yaitu
dengan perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset
kerjasama/kemilraan-sewa.
.&lAlatn Untut Da{r,fu| todia@)1.5.1.01
1.3.7.t28.4.1.01
Tqiharr'rg.vl,.art.Panltutl*umulasi Pa11zua/arn Gdung dat &lngunar
Surphrc tunjualan Aset - Gdug danfungamn+OA*tTdapMutgdnfuwunm
xxfix
1.3,3.xx
1.5.1.s,1.3.7.n9.3.1.01
Taglhan r'ogsutdt funjtafuAfurnulasi Penyuattm Gdung da 8erqunanDefisit Peniualan At - Gedung danhttgunanlO
Aset Tetap-Ged ww d an BW u nm
W,W,xxxxx
xxxxx
Kd.Atun Unian Drsot(Rp) l<rdit(Rp)1.5.1.02
8.1.4.05Tuntutan Ganti Rugi
PedaptanTGR-I-On$xx
xx.xxx
: l(d.Ahn lhehn H(&' ,o#t(fi)1.5.2ru,1.3.x.s
Kenib-aan Dengan Prltsk IGW+.......A*tTetap.......
Wxxfrx
21
1.3.3.n
WXruw.
xwx
d. Kemitraan dengan Pihak Ketiga - Kerjasama Pemanfaatan
Diakui pada saat terjadi perjanjian kerjasamaftemitraan, yaitu
dengan perubahan klasffikasi aset dari aset letap menjadi aset
kerjasama/kemitraan pemanfaatan (KSP).
llnlan w(tu) t(rfitfu)Kemibaan Dengan Hhak lal$*.......
A tTetap/A tLain-lainnxfi
xfixx
e. Kemitraan dengan Pihak Ketiga - Bangun Guna Serah (BOT)
BGS dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh
pemerintah daerah kepada pihak keligarnvestor untuk
membangun aset BGS tersebut. Aset yang berada dalam
BGS ini disajikan terpisah dari Aset Tetap.
f. Kemitraan dengan Pihak Ketiga - Bangun Serah Guna (BTO)
BSG diakui pada saat pengadaan/pembangunan gedung
dan/atau sarana berikut fasilitasnya selesai dan siap digunakan
untuk dQunakan/dioperasikan. Penyerahan setelah pihak
ketiga/investor kepada pemerintah daerah disertai dengan
kewajiban pemerintah daerah untuk melakukan pembayaran
kepada pihak ketiga/investor. Pembayaran oleh pemerintah
daerah ini dapat juga dilakukan secara bagi hasil.
Pada saat kontrak ditandatangani dan dibuat BAST, tanah milik
Pemda dikerjasamakan
Pada saat bangunan dengan BTO telah selesai dan diserahkan
ke Pemda dengan BAST
:KiEAkun Unlan w(tu) ,QtdittuFEangun Guna Setuh pOn-.......
Tanafu.......)(iXXX
xxx
lG.Atun Unhn w(tu) ,ofitfu)8rrngtn Serfi Guna (BTO)-.......
Tanafu.......xxxfr
xxxxx
i(rlA/an Unian Irebe{(8p, ,(,fit@,Eangun Serah Gna (BTO)-.......
WaN Jangka Paniaq Lainnyafr)M
22
t$.Ahin
xxx
g. AsetTidak Benrujud
Diakui Pada saat Aset Tidak Benrujud diperoleh, maka PPK-
SKPD membuat jumal pengakuan aset tidak berwujud.
h. Aset Lain-lain
Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif
pemerintah daerah dan direklasifikasikan kedalam aset lain-
lain. Pada saat suatu aset direklasifikasi menjadi aset lainnya,
PPK-SKPD akan membuat jumal pengakuan aset lainJain dan
penghapusan akumulasi penyusutan aset tetap yang
direklasifikasi.
(2) Penyesuaian Tagihan Penjualan Angsuran Jangka Panjang
Karena tagihan tersebut bersifat jangka panjang maka pada saat
penyusunan laporan keuangan, PPK-SKPD akan melakukan
reklasifikasi untuk mengakui piutang yang akan jatuh tempo dalam
satu tahun (12 bulan) ke depan.
a- Tagihan Penjualan Angsuran
b. Tuntutan Ganti Rugi
',RLAhtn ttu D0sf,fu) ,fifittu)A*tTtulakhmujud
RlKPPKDxxxxx
l,srillain-hinAkunulasi Penyuaian Axt Tetap
Aset Tdap
W,W,
xxxxx
;",fffi Wffiit'--T.Effifffi
KlAhtr Uraian Dftf,tu) ,ofrt(tu)fugim Lancar Tagihan Penjualan Angv,nn-
T agihan Ang su nn Penjualan
[)ffi
xxxxx
,<d.Altron Unhn DeDe{(&) l<,8dittro)bgian Lzncar Tuntutan Ganti Rugi-.......
Tunfilan Gaili Rugi
xxxxxxxnu
xxffi
23
(3) Reklasifikasi Aset Tetap yang Rusak Berat keAset Lainnya
Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif
pemerintah daerah dan direklasifikasikan kedalam Aset Lainnya.
Pada saat suatu aset direklasifikasi menjadi Aset Lainnya, PPK-
SKPD akan membuat jumal pengakuan Aset Lainnya dan
penghapusan akumulasi penyusutan aset tetap yang direklasifikasi.
(4) Penyusutan KSO/BTO
Penyusutan terhadap KSO/BTO dilakukan dengan jumal
penyesuaian:
(5) Amortisasi
Amortisasi terhadap aset tidak beruujud dilakukan dengan jurnal
penyesuaian:
AsotLainnyaAhtnulasi Penyuatn A*t Tetap
AsfltTetap
xmW
xxxxx
,8ffi6reli
,:.ii..r,.. lltfitt,::\,,!ir!1'rri:-i.9-,::,i.,., ,.fr03C'lRDl.: ,,|(trudit(Bsi:.
8rlbar Penytwtar.......Akunuhsi tunpst)bn A*t KSO /8TO.......
W,
Kd.Atun Unian orsplt(Rp) Kndit(Rp)Beban Anoiissi-. -.....
Akunulasi Amoilissi.... -.
xfrxxxxxxx
"reAmn -r(itrf(Rit-Tanah-.. . ....
Eanguna*... ....
Bangun Gum Senh @On.......Pendaqtan Lainny*LO
.ffiWX
xxxxxxxxxx
24
xxx
(6) Pada saat selesai dikerjasamakan
Penyerahan aset oleh pihak ketiga/investor kepada pemerintah
daerah disertai dengan kewajiban pemerintah daerah untuk
melakukan pembayaran kepada pihak ketigafnvestor.
a Kemitraan denganPihak Ketiga - Bangun Guna Serah (BOT)
mosf{E
', t<d.Ahti ,lnkn OeDo(fip, t$&t(tu)Tana .......
Bangunan-. .. . ...
hwun Senh Guna (BTO)
W,XW
xfixx
6. Sisbm Akuntansi Pendapatan
Akuntansi Pendapatan pada lingkup SKPD dilakukan hanya untuk
mengakui, mencatat, dan melaporkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yang berada dalam wewenang SKPD. Pendapatan tersebut terdiri dari
Pendapatan Pajak, Pendapatan Retribusi, dan Lain-lain PAD yang Sah .
Adapun Lain-lain PAD yang Sah meliputi pendapatan hasil penjualan
kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; jasa giro; pendapatan bunga;
penerimaan atas funtutan ganti kerughn daerah; penerimaan komisi,
potongan atau pun bentuk lain sebagai akibat dari penlualan dan/atau
pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah; penerimaan keunfungan
dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; pendapatan
denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan; pendapatian denda
pajak; pendapatan denda retribusi; pendapatan hasil eksekusi atas
jaminan;pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
pendapatan hasil pemanfaatan kekayaan daerah;dan pendapatan dari
angsuran/cicilan penjualan.
l) Pihak yang Terkait
Pihak yang terkait dalam sistem akuntansi pendapatan pada SKPD
adalah Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA),
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK- SKPD), Bendahara
Penerimaan SKPD, BUD, dan Pihak Ketiga.
(1) PA/KPA
r menandatangani/mensahkan dokumen surat ketetapan
pajaUretribusi daerah/dokumen lain yang dipersamakan;
(2) Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD)
o mencatat transaksi/kejadian pendapatan LO dan Pendapatan
25
b. Kemitraan denganPihak Ketiga - Bangun Serah Guna (BTO)
2) Dokumen dan Formulir yang Digunakan
Dokumen yang terkait dalam prosedur akuntansi Pendapatan-LO dan
Pendapatan-LRA secara umum dikelompokkan sebagai berikut:
o Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah)
o Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)
. Tanda Bukti Penerimaan (l'BP)
r Surat Tanda Setoran (STS)
o Bukti transfer/setor
o Nota kredit bank
o Bukti memorial
. Bukti transaksi penerimaan kas lainnya
26
LRA berdasarkan bukti bukti transaksi yang sah dan valid ke
Buku Jumal LRA dan Buku Jumal LO dan Neraca;
o Melakukan penyesuaian di akhir tahun terhadap dokumen
pendapatan yang belum diterima pembayarannya
. Melakukan penyesuaian di akhir tahun terhadap dokumen
pendapatan yang penerimaan yang melewati periode
diterbitkannya dokumen pendapatan
(3) Bendahara Penerimaan SKPD
. mencatat dan membukukan semua penerimaan pendapatan
kedalam buku kas perprimaan;
. melakukan penyetoftrn uang yang diterima ke kas daerah
setiap hari.
(4) BUD
Menerima realisasi pendapatan yang dibayarkan baik oleh fihak
ketiga ataupun melalui bendahara p€nerimaan.
(5) Pihak Ketiga
Pihak ketiga disini adalah Wajib Pajak, Wajib Retribusi, atau
pihak lainnya yang terkail dengan penerimaan pendapatan.
3) Sisbm dan Prosedur Pencatatan Akuntansi
Pencatatan akuntansi untuk pendapatan pada SKPD adalah :
a. Selama tahun berjalan, Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan
penerimaan kas (Pendapaian-LRA); dan
b. Pada saat penyusunan laporan keuangan, terdapat dua kondisi
pengakuan Pendapatan-LO yaitu :
b.1) Pendapatan-LO dhkui sebelum penerimaan kas; dan
b.2) Pendapatan-LO diakui setelah penerimaan kas.
(1) Selama tahun berjalan, Pendapatan-LO diakui bersamaan
dengan Penerimaan Kas (Pendapatan-l-RA)
a. \&PAA/R/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran melalui
Bendahara Penerimaan, dan atas pembayaran tersebut,
Bendahara Penerimaan menerbid<an TBP. Selanjutnya TBP
tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD untuk membukukan
penambahan kas di Bendahara Penerimaan, pengakuan
Pendapatan-LO, dan pengakuan Pendapatan-LFlA. Berdasar
TBP tersebul, Bendahara Penerimaan membuat STS untuk
menyetorkan penerimaan tersebut ke Kas Daerah. Selanjutnya
STS tersebut ditembuskan kepada PPK-SKPO untuk
membukukan R/K PPKD dan pengurangan kas di Bendahara
Penerimaan.
b. Apabila WPMF/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran
langsung ke Kas Daerah, Kas Daerah akan menerbitkan bukti
transfer/setor untuk \A/PM/R/pihak ketba dan nota kredit untuk
PPK-SKPD untuk membukukan FyK PPKD, pengakuan
Pendapatian-LO, dan pengakuan Pendapatan-LRA.
Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA diakui pada saat kas
diterima dengan atau tanpa terbitnya dokumen penetapan.
Pendapatan baik dengan metode offical assemenf ataupun se/f
assemenf diperlakukan sama yaitu saat kas diterima.
27
a) Pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan, maka
dicatat dengan jumal sebagai berikut:
Pada saat kas disetor oleh Bendahara Penerimaan ke Kas Daerah,
dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
b) Bila pihak ketiga langsung menyetor ke Kas Daerah, maka dicatat
dengan iumal sebagai berikut:
,l{rlAhtn. Itntu D0,p,iF,/) tt?dtfu)lGsdibndalnn Percdmaan
Pedapatat40xxgx
xxfrx
PenlDphal SAL.......PeNaMar/-RA
g,w.ru
ffi a a
fixxxxw.
RlKPPKDks diBenddpn futefinaan
xxx\xxxxxx
RlKPPKDPendapatanlO
,<d. Ahtn Unlan W(RD) ,odtt(tu)PeruMhanSAL
Pendapatan-LRAxxxxx
xxxxx
28
(2) Pada saat penyusunan laporan keuangan
(2.1) Pendapatan-LO diakui s€belum Penerimaan Kas
. PPK-SKPD melakukan rekonsiliasi atas dokumen
penetapan Pendapatan yang belum diterima
pembayarannya dengan membuat buku memorial.
Terhadap dokumen penetapan pendapatan yang belum
dibayar tersebut, PPK-SKPD mencatat pengakuan
Pendapatan-LO dan Piutang sebagai jumal
penyesuaian;
. PPK-SKPD melakukan rekonsiliasi atas dokumen
penetapan pendapatan yang pendapatan-LO telah
(2.21
diakui di tahun sebelumnya, untuk menghindari duplikasi
pencatatan Pendapatan-LO.
Pada saat penyusunan laporan keuangan, apabila dalam
hal proses transaksi pendapatan daerah terdapat
penetapan hak pendapatan daerah yang belum diikuti
penerimaan kas daerah, maka Pendapatan-LO harus
diakui wahupun kas belum diterima. PPK€KPD
melakukan rekonsiliasi dokumen penetapan pendapatan
yang belum dibayar untuk selanjuhya dibuat buku
memorial.
a) Jumal Penyesuaian pada saat penyusunan laporan
keuangan, atas dokumen pendapatan yang belum
diterima pembayarannya
b) Jumal penyesuaian pada akhir tahun untuk dokumen
penetapan pendapatan yang sudah diakui Pendapatan-
LO nya tahun sebelumnya.
Pendapatan-LO diakui setelah Penerimaan Kas
PPK-SKPD melakukan penyesuaian terhadap Pendapatan-
LO yang telah diakui saat kas diterima dengan membuat
buku memorial.Penyesuaian dilakukan atas kas yang telah
diterima namun bararg{asa belum seluruhnya diserahkan
oleh pemerintah daerah kepada pihak lain (belum
seluruhnya menjadi hak pemda). Atas kejadian ini maka
Pendapatan-LO yang telah diakui dilakukan penyesuaian
sesuai yang benar-benar menjadi hak pemerintah daerah
dengan akun pasangannya Pendapatan Diterima Dimuka.
Phnwo
\frxxxxfrx
t(dA,lan Untan Op&,et6pz) ,terlit(MPedapatanlO
PhtaNfrxxx
xxxxx
29
PPK€KPD melakukan jumal penyesuaian terhadap
Pendapatan-LO yang telah diakui saat kas diterima dengan
membuat buku memorial sebagai berikut:
Sehin itu, PPK SKPD juga melakukan jumal penyesuaian
pada saat penyusunan laporan keuangan, atas pendapatan
diterima dimuka (hasil penyesuaian tahun sebelumnya) yang
benar-benar telah menjadi hak pemerintah daerah di tahun
berjalan.
7. Sistem Akuntansi Beban dan Belanja
Pendaqtu+OAtefimDinuka
frxg.xxx
Pendaqtn Dileirna Dinukao
mogW,
w{ffi
30
Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 64 Tahun
2013 dikenal istilah beban dan belanja. Perlakuan akuntansi yang berbeda
atas beban dan belanja merupakan implikasi berlakunya basis akrual
sebagaimana di atur dalam PP No. 71 Tahun 20't0 dan Permendagri
NomorO4 Tahun 2013.
Akuntansi Beban pada lingkup SKPD melingkupi pengakuan, pencatatan,
dan pelaporan beban gaji dan tunjangan, beban honorarium/lembur/
vakasi/tunjangan khusus dan beban pegawai transito, beban kontribusi
sosial, beban barang, beban jasa, beban perneliharaan, beban perialanan
dinas, dan beban mumi akrual.
Pembahasan akuntansi beban dan belanja meliputi pihak yang terkait,
dokumen yang terkait serta sistem dan prosedur akuntansi, yang akan
dijelaskan di bawah ini.
't) Pihak yang Terkait
(1) Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran
Dalam kegiatan ini mempunyai tugas memberikan pengesahan
atas pegeluaran anggaran dan kewajiban yang sudah timbul dari
setiap transaksi yang ada di lingkungan SKPD yang dipimpinnya
melalui dokumen SPM dan Pengesahan SPJ.
(2) PPKD selaku BUD
Dalam Kegiatan ini mempunyai tugas menerbitkan SF2D untuk
melakukan pembayaran.
(3) Bendahara Pengeluaran
Dalam kegiatan ini mempunyai tugas:
o Menerima buKi tagihan dari pihak ketiga/dokumen bukti
pembayaran/dokumen sumber lainnya.
o Membuatkan dokumen pertanggungjawaban beserta tembusan
bukti tagihan/dokumen bukti pembayaran/dokumen sumber
lainnya dan menyerahkannya kepada PPK SKPD untuk
dilakukan verifikasi.
o Melakukan pembayaran terhadap tagihan yang diterima dengan
uang persediaan atau membuat SPP;
o Melakukan proses penatausahaan sesuai dengan sistem dan
prosedur yang bedaku untuk melakukan pembayaran atas
tagihan yang diterimanya;
o Menyerahkan tembusan dokumen tagihan dan dokumen
pembayaran seperti SP2D yang diterimanya/dokumen sumber
lainnya kepada PPK SKPD.
(4) PPK SKPD
Dalam kegiatan ini mempunyai fugas:
. Menerima dokunen pertanggungjawaban dari bendahara
pengeluar:rn dan melakukan verifikasi bukti.
o Menerima tembusan bukti tagihan dari bendahara pengeluaran
dan membuatkan Memo Jumal.
3I
. Melakukan pencatatan ke dalam buku jumal atas setiap
transaksi sesuai dengan dokumen akuntansif\,iemo Jurnal yang
telah dibuat;
o Melakukan posting atas transaksi sesuai dengan akun yang
bersangkutan ke Buku Besar;
. Membuat jumal koreksi, penyesuaian, dan penutup dan
menyusun Laporan Keuangan.
(5) Pihak Ketiga/Pihak Terkait Lainnya
Dalam keghtan ini Pihak Keliga akan menyerahkan barang{asa
berdasarkan BAST, melakukan penagihan, menerima pembayaran
dari Bendahara Pengeluaran atau BUD menggunakan dokumen
bukti pembayaran SP2D .
2) Dokumen yang Terkait
Dokumen Sumberadalah dokumen yang berhubungan dengan transaksi
keuangan pemerintah daerah yang digunakan sebagai sumber atau bukti
untuk menghasilkan data akuntansi. Dokumen sumber yang digunakan
sebagai dasar pencatatan pada Akuntansi Beban dan Belanja SKPD
meliputi:
o Berita Acara Serah Terima (BAST) atau Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan
. Surat Tagihan dari pihak ketiga dan dokumen pendukung tagihan
r Surat Bukti Pengeluaran/Belanja
o Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Bendahara Pegeluaran
r Surat Pengesahan Pertanggungjawaban (SPPJ)
o SP2D LS/GUNihil
. DokumenKontraUPerjanjian
. Dokumen lainnya
3) Sistem dan prosedur akuntansi
Akuntansi untuk Beban dan Belanja pada SKPD adahh :
a- Selama tahun berjalan, pengakuan beban dan belanja dibagi
sebagai berikut:
32
- Melalui Uang Persediaan
Beban dicatat ketika bendahara pengeluaran membuat
pertanggungungjawaban (SPJ) dan belanja dicatat pada saat
pengeluaran tersebut di sahkan oleh fungsi perbendaharaan.
- Melalui Kas daerah (LS)
Beban dan belanja dicatat bersamaan pada saat terbihya
SP2D"LS.
b. Pada saat penyusunan laporan keuangan, terdapat dua kondisi
pengakuan Beban yaitu
1) Beban diakui sebelum pengeluaran kas; dan
2) Beban diakui setelah pengeluaran kas
Beban diakui bereamaan dengan pengeluaran kas sepanjang
tahun
Dalam hal ttuiak terjadi perbedaan waktu yang signifikan antara
penetapan kauajiban (pengakuan beban) dan pengeluaran kas
serta masih dalam periode pelaporan, maka beban dapat diakui
pada saat pengeluaran kas, pada saat penerbitan SPJ
Bendahara Pengeluaran. Misalnya terbitnya tagihan listrik
dengan pembayaran tagihan listrik tersebut yang biasanya dengan
jangka waktu tidak terlalu lama. Oleh sebab itu ditinjau dari
manfaat dan biaya, transaksi ini akan lebih efisien apabila diakui
secara pada saat terjadi pengeluaran kas.
Kebijakan akuntansi terkait pengakuan beban bersamaan dengan
pengeluaran kas ini dapat juga dilakukan atas transaksi dengan
pertimbangan:
a) Perbedaan waktu tidak signifikan
Apabila perbedaan waKu antiara pengakuan beban (timbulnya
dokumen penetapan) dan pengeluaran kas tidak signifikan dan
masih dalam periode akuntansi jika ditinjau dari manfaat dan
biaya maka lransaksi ini akan memberikan manfaat yang sama
dan lebih efisien dibanding dengan pedakuan akuntansi
33
(acaunting treatmenfl dimana beban diakui pada saat
timbulnya dokumen penetapan.
b) Nilai tagihan dan nilai pembayaran sama
Pelaksanaan anggaran belanja operasional umumnya dimulai
dari tagihan pihak ketiga yang merupakan ka,vajiban
pemerintah daerah dan diakhiri dengan pengeluaran kas atas
tagihan tersebut seblah diverifikasi. Nilai tagihan setelah
dverifikasi dan pengeluaran kas atas tagihan tersebut umumnya
sama sehingga tidak menimbulkan utang atau nilai beban yang
merupakan korajiban pemerintah daerah dibayar lunas melalui
mekanisme pengeluaran kas.
c) Karateristik belanja operasional
Sifat dari anggaran belanja operasional hanya untuk keperluan
satu tahun anggarEln yang juga merupakan periode akuntansi
dan kelentuan bahwa pemerintah daerah dilarang melakukan
komitnen yang tidak ada anggarannya atau tidak boleh punya
utang.
(1) Pencatatan atas pembayaran melalui PPTK
Pada saat Bendahara Pengeluaran memberikan panjar
kegiatan kepada PPTK maka perlu dilakukan pencatatan
sebagai berikut:
.nEA Urr IMT'97 ^rwr(9,Panjar lGgid.anKas di bdahan PerBeluann
wxxxrtxx
Terkait dengan pengakuan beban pada saat pengeluaran kas
dapat dilakukan pencatatan sesuai dengan dokumen sumbemya.
Tembusan dokumen sumber yang dijadikan dasar pencatatan
dapat berasal dari Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Umum
Daerah (BUD).
34
Pendebetan akun Kas di Bendahara Pengeluaran pada jumal di
atas dilakukan apabila ada selisih lebih antara panjar yang
diberikan oleh Bendahara Pengeluaran dengan penggunaan
panjar tersebut oleh PPTK.
Pada saat SPJ dari PPTK di atas disahkan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, akan didijumal sebagai
berikut:
Pengakuan belanja atas penggunaan panjar oleh PPTK baru
bisa dilakukan setelah diterbitkan SP2D GU oleh BUD, yang
dicatat dengan jumal sebagai berikut:
(2) Pencatatan pembayaran dilakukan melalui Bendahara Pengeluaran
Pada saat kas dikeluarkan dan dibuat SPJ oleh Bendahara
Pengeluaran, maka dicatat dengan jumal sebagai berikut:
KdA,hN Unhn Dotd{Rp, l<rditfu)Panjar KegidanKas di kdahan PerBeluann
PanjarKqidan xffix
Beban .......Muka.......
Wxxxxx
i3ffi lit
Kd.Atun Unlan Dt6ct(Rp) t(Ntt(Rp)klanja.......
Perubahan SALxxxxx
xxxxx
i.&*&in Untan oet(tu) todit(Rp)W1ia.......
Kas di kdahan Pengeluannxfrfi
xxxxx
35
Pada saat PPTK mempertanggungjawabkan penggunaan
panjar kegiatan kepada Bendahara Pengeluaran, maka dicatat
dengan jumal sebagai berikut:
Wfr,wx
(3) Pencatatan pembayaran dilakukan melalui kas daerah (BUD)
Apabila pengeluaran dilakukan langsung dari Kas Daerah melalui
mekanisme LS maka dicatat dengan jumal sebagai berikut:
Sedangkan Belanja diakui dan dicatat dengan jumal sebagai berikut:
Pada saat penyusunan laporan keuangan, terdapat dua kondisi
pengakuan Beban yaitu:
'l) Beban diakui sebelum pengeluaran kas
Pada saat penyusunan laporan keuangan apabila terdapat dokumen
penagihan yang sudah menjadi beban dan belum dilakukan
pembayaran maka dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai
berikut:
;KL:Afr,l} D€,f,(tu) ,ofdt&/)8p,barr.......
Uangbhnnx)o(
xxxxx
2) Beban diakui setelah pengeluaran kas.
Pada saat penyusunan laporan keuangan apabila terdapat dari
pengeluaran kas yang dilakukan oleh pemerintah daerah belum
menjadi beban maka dilakukan jumal penyesuaian sebagai berikut:
Kd.Ahrn Uralan ,Jfeflt(tu) t(tfitfip:)8r,lanh.......
Peruip/tatSALxfixx
xxxxx
Bobdt.......R]KPPKD
WXxwx
:th?dttful8r,ban.......
Peru}rllwrSlLxxxfr
W
36
Apabila telah diterbitkan SP2D GU dari BUD, maka dicatat dengan
jumal sebagai berikut:
t(d,All.tn Unian 08sf,fu) l(rditfu)8c,bat Dibayr Etinuka
bban.......)CUM(
xxxxx
8. Sistem Akuntansi Koreksi Kesalahan
Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi karena adanya
kesalahan agar akun-akun yang tersaji dalam laporan keuangan entitas
menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Kesalahan dalam penyusunan
laporan keuangan dapat terjadi pada satu atau beberapa periode
sebelumnya yang baru ditemukan pada periode berialan.
Kesalahan dapat terjadi karena adanya:
- Keterlambatan penyampaian bukti transaksi oleh pengguna anggaran,
- Kesalahanperhitunganmatematis,
- Kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi,
- Kesalahan interpretasi fakta,
- Kecurangan, atau
- Kelalaian.
Ditinjau dari sifat kejadiannya, kesalahan dikelompokkan ke dalam dua
jenis, yaitu kesalahan yang berulang dan sistemik serta kesalahan yang
tidak berulang.
1) Korcksi Kealahan yang Berulang dan Sistemik
Kesalahan ini disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis
transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang.
Koreksi ini biasanya terjadi pada penerimaan pajak dari Wajib Pajak
(WP) berupa kelebihan atau kekurangan bayar pajak. Berdasarkan
SAP, jurnal koreksi tidak perlu dibuat untuk kesalahan seperti ini,
tetapi dicatat pada saat tedadi pengeluaran/penerimaan kas untuk
mengembalikan kelebihan/kekurangan pendapatan dengan
mengurangilmenambah Pendapatan-LRA maupun Pendapatan-LO
yang bersangkutan.
37
Jumal siandar untuk koreksi ini sebagai berikut:
a. Transaksi Wajib Pajak Lebih Bayar:
.: .:-. Ul,?lhn. : r: . oo0scGpl t0.6{[email protected].......{RA
fututpltartS//-W
wfr
I
kLAhtn lrnkn DddGP, ,(rfit(fi)xDqx
xxxxx
WXxgxx
Kasdil/ras DarrnhPedapah PaW .......+O
. Kd.Atun Unhn Da[r[(Rp) tO?dftfip/r.Perubahan SAI
Pedantm Paiak .......+RAxta)fi
38
b. Transaksi Wajib Pajak Kurang Bayar
2) Korekai Kesalahan yang Tldak Berulang
Koreksi ini merupakan koreksi atas kesalahan yang diharapkan tidak
akan tedadi kembali pada masa-masa yang akan datang. Koreksi ini
dapat terjadi pada periode berjalan maupun pada periode.periode
sebelumnya.
(1) Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang pada Periode Berjalan
Baik mempengaruhi posisi Kas maupun tidak, koreksi atas
kesalahan ini dilakukan dengan pembetulan pada akun yang
bersangkutan dalam periode berjalan, baik pada akun
Pendapatan-LRA atau akun Belanja, maupun akun Pendapatan-
LO atau akun Beban. Apabila tidak mempengaruhi posisi Kas,
pembetulan hanya dilakukan pada akun-akun neraca terkait pada
periode kesalahan ditemukan.
Pedapatm Pajak .......{OKasdi Kas D*nh
xfrxx
(2) Koreksi Kesalahan yang fidak Berulang pada Periode.Periode
Sebelumnya
a Apabila laporan keuangan belum dilerbitkan:
- Jika mempengaruhi posisi Kas, koreksi dilakukan dengan
pembetulan pada akun yang bersangkutan, baik pada akun
Pendapatan-LRA atau akun Belanja, maupun akun
Pendapatan-LO atau akun Beban.
-Jika tidak mempengaruhi posisi kas, pembetulan dilakukan
pada akun-akun neraca terkait, pada periode kesalahan
ditemukan.
b. Apabila laporan keuangan telah diterbitkan
- Koreksi kesalahan yang tidak mempengaruhi posisi Kas,
pembetulan dilakukan pada akun-akun neraca terkait, pada
periode kesalahan ditemukan.
- Kesalahan atas kelebihan pengeluaran belanjarbeban
sehingga mengakibatkan penerimaan kembali belanja/beban
dan menambah posisi Kas, maka pembetulan dilakukan
pada akun Kas, Pendapatan LainJain-LRA, dan Pendapatan
Lain-lain-LO.
Kesalahan atas kekurangan pengeluaran belanjarbeban
sehingga mengakibatkan penambahan belanja/beban dan
mengurangi posisi Kas, maka pembetulan dilakukan pada akun
Kas, Ekuitas, dan SiLPA/S|KPA
Kd-Atun Unian De&,ot(fu) Xrdit(fu)Kas di Kas DaerahtBendahan Pengeluaran
PeNaNtm Lainnn .......+O
yJcx.xx
xxxxx
|{rtA/on Unhn DE6[,w) ,odtit/ffr|)Perubahan SAL
Pedapatan Lainn@ .......+RAvxx
xxxxx
39
Kesalahan atas kekurangan pengeluaran beban akan dijumal:
Koreksi kesalahan atas kekurangan Pendapatian sehingga
mengakibatkan penambahan Pendapatan-LO/Pendapatan-
LRA dan menambah posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan
pada akun Kas, Ekuitas, dan S|LPA/S|KPA.
|t$fic(Fp.ilw di F,* D€enhtBeildwa fupehnrar
EkuitasW,
xwx
,<d"ahro Unian Df,€lttu) t<rgdit(fu)Peruhhan SAL
SiLPA / SiKPA
xxxxxxxxxx
[email protected] w@) l<rrdlt(fu)Ekuilas
IGs di Kas D*nhlbndahanPengeluann
)om(xxxxx
,,KrEltl.ulr,, ltut DoDe((&l- l(rrdlt(fu}SiLPA/ SiKPA
turuta,har.Slt-W
frW
:WAtiu* lliaian Do!o(Gp) ,<t*t(fu,Ekuilas
Kas di Kas Daenh/BendahanPengeluann
xxxxxxx
KiLAlnll, Unian Ihb€a{Rp, ,<rfrtfu)SiLPA / SiKPA
Perubhan SALxxfrx
xxxxx
40
- Koreksi kesalahan atas kelebihan Pendapatan sehingga
mengakibatkan pengembalian Pendapatan-LO/Pendapatan-
LRA dan mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan
pembetulan pada akun Kas, Ekuitas, dan S|LPA/S|KPA.
lrnhn
Koreksi kesalahan atas penerimaan atau pengeluaran
pembiayaan sehingga mengakibatkan penambahan maupun
pengurangan posisi Kas, pembetulan dilakukan pada akun
Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun neraca yang terkait.
(1) Penerimaan Pembiayaan - mengakibatkan penambahan
posisi Kas.
Kesalahan atas kekurangan Penerimaan Pembiayaan
sehingga mengakibatkan penambahan posisi Kas
Contoh: Pemda menerima setoran atas kekurangan
pembayaran angsuEn pokok pinjaman tahun lalu dari
BUMD, akan dijumal sebagai berikut:
(2) Penerimaan Pembiayaan - mengakibatkan pengumngan
posisi Kas.
Kesalahan atas kelebihan Penerimaan Pembiayaan
sehingga mengakibatkan pengurzrngan posisi Kas
Contoh: Pemda mengembalikan kelebihan setoran
angsuran pokok pinjaman tahun lalu kepada BUMD, akan
dijumal sebagai berikut:
xxxxxxxxx
Kas diKas DaerahPinjaman Jangka Panjang kepda BUMD
ffiffi ffiffiffirffi!
xxxxxxxxxx
Perubahan SALSiLPA / SIKPA
H:ffiffi Itl:allFrnrlrrH *tzEt-?n€rut{,--.i -I bjr_if gr:ld.il tlrg
l(d,If,un Unian DfeEt/&,) l(rfrt@)Pinjanan Jaryka Panjmg kepda BUMD
Kas di Kas Daerahxxw.
xfrxx
KdAtun Unian Ddl,fu) t(rdt@-l)snPA/s,,@A
Perubahan SAL)firu
4t
xxxxx
(4) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan pengurangan
posisi Kas.
Kesalahan atas kekurangan Pengeluaran Pembiayaan
sehingga mengakibatkan pengurangan posisi Kas.
Contoh : Terdapat pembayaran angsuran utang jangka
panjang tahun lalu kepada pemerintah pusat yang belum
dicatat, akan dikoreksi sebagai berikut:
Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain Kas dan
menambah atau mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan
pembetulan pada akun Kas, S|LPA/S|KPA, dan akun Aset
bersangkutan.
Ferubahan $4LSilLPA/ SiKPA
noc(xxxfr.
xxxrx.W
Kasdi lGs DaerahPeneintah fusat
ffifftaffirdm
kLAhtn Unlan w(tu) ,(rfit(tu)Wang Pemerintah Pusri.
Kas diKas D*nh)axfr
xxxxx
,<d,Ak.n Unian Debc{fRp, ,(rdrt(fu)s[PAlSi'(PA
Perubahan SltL)wfr
wxx
(3) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan penambahan
posisi Kas.
Kesalahan atas kelebihan Pengeluaran Pembiayaan
sehingga mengakibatkan penambahan posisi Kas
Contoh : Pemda menerima kelebihan pembayaran
angsuran utang jangka panjang tahun lalu kepada
pernerintah pusat, akan dijumal sebagai berikut:
42
(1) Jika menambah Kas dan mengurangi nilai Aset Tetap.
Misalnya, pernda kelebihan membayar harga tanah yang
dibeli, akan dikoreksi sebagai berikut:
KLAfun odErfu) t(t*tfutKx di Kas MnhlBoildnn Pengeluarat
Tanah kntorrW
xfrxx
(2) Jika mengurangi Kas dan menambah nilai Aset Tetap.
Misalnya, pemda kurang membayar harga penalatan
kantor yang dibeli.
Koreksi kesalahan atas pencatatan kewajiban yang menambah
maupun mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan
pada akun Kas, S|LPA/S|KPA, dan akun Kewajiban
bersangkutan.
(1) Jika menambah Kas. Misalnya, pemda kelebihan
membayar angsuran utang jangka panjang.
;,//fE:Ahn D&mpl- )@t(tuLKas di Kas Daerah
Uanq.......frm
l(ilAtun Unian ,]6e[,m) ,(re@)Perubahan SAL
SiLPNSiKPAxxxxx
xxxxx
FerubalmS{tSWA/SiKPA
ffixxxu.
KL&n Uniaa w(tu l<rdttltu).Perabtanlhntor
,Gs diPeWluann
IGs Denltlbndahanx,txx
xfrfr
Kd.Atun Unhn I]€[E/&,) t$dtt(fu)SiLPNSiKPA
Perubahan SALflxxx
xxxxx
43
xxxxl.
(2) Jika mengurangi Kas. Misalnya, Pemda kurang membayar
angsuran utang jangka panjang.
9. Penyaiian Kemball R*fa/,enenfl Neraca
Penyajian Kembali (rcstatemen$ adalah perlakuan akuntansi yang
dilakukan atas posfos dalam Neraca yang perlu dilakukan penyaiian
kembali pada ar,t al periode ketika Pemerintah Daerah unfuk pertama kali
akan mengimplementasikan kebijakan akuntansi yang baru dari semuh
basis Kas Menuju Akrual menjadi basis Akrual penuh.
Penyajian kembali diperlukan untuk pos+os Neraca yang kebijakannya
belum mengikuti basis akrual penuh.Karena untuk penyusunan neraca
ketika pertama kali disusun dengan basis akrual, neraca akhir tahun
periode sebelumnya masih menggunakan basis Kas Menuju Akrual (cash
toward accruai). Berdasarkan identifikasi ini maka perlu disajikan kembali
antara lain untuk akun sebagai berikut:
- Piutang, yang menampilkan nilai wajar setelah dikurangi penyisihan
piutang;
- Beban Dibayar Dimuka, sebelumnya diakui seluruhnya sebagai
behnja, apabila masih belum dimanfaatkan seluruhnya, maka
disajikan sebagai akun beban dibayar di muka. Hal tersebut tidak
dilakukan penyesuaian di tahun sebelumnya, oleh karena itu akun ini
pedu disajikan kembali;
- Aset Tetap, yang menampilkan nilai buku setelah dikurangi akumulasi
penyusutan;
- Aset Tidak Berwujud, perlu disajikan kembali dengan nilai buku
setelah dikurangi akumulasi amortisasi;
,<d.Ahtn lhahn w(tu) ,(rfitfu)Wang.......
Kasdi//csDaralr)ocpu
xxxxx
Sfl.PAlSi,@APeruHlerl.SAL
Wfr
44
W
1) Tahapan Penyajian Kembali
Tahapan yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk
melakukan penyajian kembali Neraca adalah :
(1) Menyiapkan data yang rebvan untuk dasar pengakuan akun-akun
terkait seperti misalnya untuk dasar menghitung dan mencatat
beban penyisihan piutang dan cadangan penyisihan piutang; beban
penyusutan dan akumulasi penyusutan; beban amortisasi dan
akumulasi amortisasi; dst
(2) Menyajikan kembali akun-akun neEca yang belum sama perlakuan
kebijakannya, dengan cara menerapkan kebijakan yang berlaku
yaitu basis akrual, sesuai dengan Peraturan Kepala Daerah tentang
kebijakan akuntansi berbasis akrual.
2) Jumal Standar
Jumal standar untuk melakukan penyajian kembali Neraca adalah sebagai
berikut:
('l) Penyajian kembali nilai rrtrajar piutang
t@ lhahn , w@) to*ftt(tutEkuf,as
PenyUhat PittwW,
uxxx(untuk mencatat koreksi penyajian kembali menambah akun
akumulasi penyisihan piutang trak tertagih sebesar jumlah cadangan
piutang yang seharusnya dicadangkan s/d tahun terakhir sebelum
pelaksanaan basis akrual).
45
- utang Bunga, perlu disajikan kembali terkait dengan akrual utang
bunga akibat adanya utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo;
- Pendapatan Diterima Dimuka, perlu disajikan kembali karena pada
periode sebelumnya belum disajikan;
- Ekuitas, perlu disajikan kembali karena kebijakan yang digunakan
dalam pengklasifi kasian ekuitas berbeda.
(2) Penyajian kembali nilai beban dibayar dimuka
(untuk mencatat koreksi penyajian kembali menambah nilai beban
dibayar dimuka).
(3) Penyajian kembali nilai buku aset tetap
(untuk mencatat koreksi penyajhn kembali menambah nilai Akumulasi
penyusutan).
(4) Penyajian kembali nilai buku akiva tidak benrujud
(unfuk rnencatat koreksi penyajian kembali menambah nilai akumulasi
penyusutan).
(5) Penyajian kembali nilai utang bunga
(untuk mencatat koreksi penyajian kembali menambah nilai utang
bunga).
(6) Penyajian kembali nilai pendapatan diterima dimuka
l(d.Ahtn nM(tut ,(rfrfu|,Ekurfas
Pedaptan Abina Dimukaxxxfi
xxxxx(untuk mencatat koreksi penyajian kembali menambah nilai
pendapatan diterima dimuka).
,,$.Atwr Unian Despdfu' l(Ni't4,r&i)Beban Dibayar Amuka
EkuitasXDJX
Ekuilaslt/rl.truldsifunyus.,ta/,
Wxxxxx
EkuiasItknulasi Atrpttispsi
frfrxxfrxx
Kd. lttun Unhn Hp/t(tu) t(rdit(tu)Ekuitas
UtaN BuNaxx_frx
xxxxx
46
xxxxx
I lhatut '. -:
(7) Penyajian kembali nilai Ekuitas
(untuk mencatat koreksi penyajian kembali reklasifikasi ekuitas).
UTARA
Efuitas DataEtuitas
)ooffixwx
r:?rrffirr @iE'rrwfrrHl
47
I
DAFTAR ISI
A. Akuntansi Piutang PPKD..............
B.
c.D.
E.
F.
Akuntansi lnvestasi PPKD..............
48
5l
1
LAIIPIRATI II: PERATURAT BT,PATI BEIIGXULU UTARANOtrlOR 37 TAHUII 2014TATIG1GAL 16 DESE}IBER 2014
SISTEM AKUNTANSI PPKD
Pendahuluan
Sistem akuntiansi PPKD nrencakup teknik pencatatan, pengakuan dan
pengungkapan atas Pendapatan-LO (Laporan Operasional), Beban,
Pendapatan-LRA (Laporan Realisasi Anggaran), Belanja, Transfer,
Pembiayaan, Aset, Piutang, Kewajiban, Ekuitas, dan Koreksi Pemerintah
Daerah. Sistem akuntansi PPKD meliputi enam sistem akuntansi
pokok,yaitu:
a. Sistem Akuntansi Piutang PPKD;
b. Sistem Akuntansi lnvestasi PPKD;
c. Sistem Akuntansi Ken'ajiban PPKD;
d. Sistem Akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA PPKD;
e. Sistem Akuntansi Belanja dan Beban PPKD;
f. Sistem Akuntansi Koreksi PPKD.
2. Sigbm Akuntansi Piutang
Piutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah
daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang
sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya yang sah. Aset berupa piutang di
Neraca harus terjaga agar nilainya sama dengan nilai bersih yang dapat
direalisasi (net realizable value). Alal untuk menyesuaikan adalah dengan
melakukan penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih
adalah taksiran nilai piutang yang kemungkinan tidak dapat diterima
pembayarannya dimasa akan datang dari seseorang dan/atau korporasi
dan/atau entitas lain.
Prosedur akuntansi piutang pada PPKD meliputi pencatatan dan pelaporan
akuntansi atas transaksi-transaksi yang mengakibatkan penambahan maupun
pengurangan nilai piutang.
48
,) Pihak yang Terl<ait
Pihak yang terkait dalam sistem akuntasi piutang adalah Pejabat
Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD), yang memiliki tugas
sebagai berikut:
- Mencalat fansaksi/kejadian piutang berdasarkan bukti- bukti
transaksi yang sah dan valid dan Buku Jumal-LO dan Neraca.
- Melakukan posting jumal transaksiftejadian pendapatan LO kedalam
Buku Besar masing-masing rekening.
2) Dokumen dan Formullr yang Digunakan
Dokumen yang blkait dalam prosedur akuntansi Piutang PPKD:
- Hasil RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham BUMD)/dokumen lain
yang serupa;
- PMK (Peraturan Menteri Keuangan) untuk Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil
Bukan Pajak, DAK (Dana Alokasi Khusus), Bukan Hasil Pajak, Dana
Otsus, Dana Penyesuaian, dan Piutang Dana BOS Kurang Salur;
- Perpres untuk DAU (Dana Alokasi Umum):
Keputusan Kepala Daerah Bagi Hasil Pajak, Bantuan Keuangan dan
Bagian Lancar Tagihan Jangka Panjang;
Keputusan Kepala Daerah/PMl(dokumen lain yang serupa.
3) Slctem dan Prosedur Pencatatan Akuntansi
Perlakuan akuntansi untuk transaksi Piutang pada PPKD adalah:
('l) Melakukan rekonsiliasi terhadap dokumen penetapan yang belum
diterima pembayarannya.
Pada akhir tahun, PPK-PPKD melakukan inventarisasi atas dokumen
penetapan Pendapatan-LO yang belum diterima pembayarannya.
Terhadap dokumen penetapan tersebut, PPK€KPD mencatat
pengakuan Pendapatan-LO dan Piutang sebagai jumal penyesuaian.
49
?4
Di awal tahun berikutnya, PPK-SKPD melakukan jumal balik atas
jumal penyesuaian pendapatan yang dilakukan diakhir tahun untuk
menghindari duplikasi pencatatian Pendapatan-LO.
Jumal rekonsiliasi terhadap dokurnen penetapan yang belum dilerima
pembayarannya sebagai berikut:
Mencatat penerimaan kas atas pendapatan-LO yang sudah diakuitahun sebelumnya:
(2) Pengakuan Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang yang jatuh
tempo pada periode akuntansi berikutnya
Setiap akhir periode akuntansi PPK-PPKD berdasarkan bukti
memorial melakukan reklasifikasi Piutang Jangka Panjang ke
Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang, yaitu piutang yang akan
jatuh tempo dalam satu tahun (12 bulan) ke depan dengan jurnal
sebagai berikut:
(3) Menetapkan umur piutang sebagai dasar tingkat kolektabilitas piutang
(aging schedule)
Berdasarkan buku piutang, PPK-PPKD membuat bukti memorial ahsjumlah piutang yang tak tertagih. Berdasar bukti memorial tersebut,
PPK-PPKD mencatat pengakuan Beban Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih dan pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tedagih dengan
jumal sebagai berikut:
1.1.3.n8.1.xn
PilfrarytudMar+O xxxfr
1.41
3.s1.1
1.1
lGs dilGs DaerahPtutaru
frxxxxxxxx
.KnAkw, llnhn IraDet(Rp, ,(rdit(fu)1.1.1.u1.5.1.s,
@imLarwrTagihnT4ihat Pinjanan
xxxfixxx
50
i,'r., ltl , Effi-'iFFW
,(dAhD Unian Irebdf8p) ,osdttu)9.1.8.u1.1.5.n
8etnn tunyislhn Phnang .......tunyisihar Phnaq .......
xxx.uxfrxx
(4) Mencatat Penghapusbukuan dan Penghapustagihan Piutang
Berdasarkan keputusan Kepala Daerah terkait penghapusbukuan dan
penghapustagihan piutang, maka PPK-PPKD akan mencatat
penghapusbukuan piutang dengan mengumngkan Penyisihan Piutang
Trdak Tertagih dan Piutarg, sedangkan untuk penghapustagihan
piutang PPK tidak melakukan pencatatan ke dalam jumal.
Untuk Piutang yang penyisihan piutangnya belum seluruhnya
disisihkan dilakukan jumal sebagai berikut:
Untuk Piutang yang penyisihan piutangnya telah seluruhnya disisihkan
dilakukan jumal sebagai berikut:
3. Sistem Akuntansi lnvestasi
lnvestasi merupakan penggunaan aset yang maksudkan untuk memperoleh
manfaat ekorrcrnik seperti bunga, dividen dan ro)/ialti, atau manfaat sosial,
sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat. lnvestasi merupakan instrumen
yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah unfuk mernanfaatkan surplus
anggaran untuk mernperoleh pendapatan dalam jangka panjang dan
memanfaatkan dana yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek
dalam rangka manajemen kas.
1.1.5.n9.1.8.ru,
1.1.3.ru
tunyisihm finary .......tutut Penyisihn Ptutag
ptuta@ .......
xjc(frfrW
xxxfr.
K*Ahim' Ittaiglt odf,fut I(tr?dit(tu)1.1.S.ru1.1.3.xx
Penyisihan PhnangHutaw.......
xxxxxxxxxx
5l
l) Pihak yang Terkait
Pihakphak yang terkait dabm sistem akuntansi inveshi adahh:
(1) Peiabat Penatausahaan KeuarBan PPKD (PPK-PPKD)
Dahm sisbrn akuntansi investasi, PPK-PPKD rnelaksanakan fungsi
akuntansi PPKD yang rnernilki trgas sebagai benkut
- Mencatat transaksi/ kei,adbn invesfiasi berdasarkan bukti{ukti
fansaksi )rang sah ke Buku Jurnal Umurn;
- lilern@ing jumaljumal fansakt{ikeiadian investasi ke dahm Buku
Besar ma$rBrnasing rekenirg (dnc$n obiek);
- Membuat laporan keuangan, yang Erdiri dari Laponan Realisasi
Anggaran (tRA), Laporan Operatinal (LO), Laporan Perubahan SAL
(LPSAL), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas
(LAIQ, Neraca dan Cdtan fis taporan Keuangan (CaLK).
(2) PPKD
Dahm sisEm akuntansi investasi, PPKD memiliki ttpas:
- menandatangani laporan keuangan PPKD sebelum diserahkan
dalam proses penggabunganlkonsolidasi yang dilakukan oleh fungsi
akuntansi PPKD;
- Menandatangani surat pemyatiaan tanggung jawab PPKD.
2) Dokumen dan Formulir yang Digunakan
(1) SP2DLS;
(2) Nota Kredit;
(3) Surat Perjanjian Penjualan/Pembelian lnvestasi.
3) Sisbm dan Prcqedur Pencatatan Akuntanei
(1) Perolehan lnvestasi
a Berdasarkan SP2D-LSftanpa SP2D (managemen kas), Fungsi
akuntansi-PPKD membukukan dalam buku jumal sebagai
berikut:
52
t(dAhn Unhn D€ef,W) tofit@)1.1
1.1
2.n1.01
lnnslasi Jargka PendekKas diKasDapunh
)ffixxxxx
Jika melalui penerbitan LS, Fungsi akuntansi-PPKD
membukukan pada buku jumal sebagai berikut:
b. Berdasarkan SP2D-LS unfuk penyertaan modal dalam peraturan
daerah dieksekusi. Fungsi akuntansi-PPKD membukukan dalam
buku jumal.
(2) Pelepasan lnvestasi
a. Berdasarkan nota kredit dari bank, Fungsi akuntansi-PPKD
membukukan dalam buku jurnal sebagai berikut:
Jika dianggarkan dalam pembiayaan, Fungsi akuntansi-PPKD
membukukan pada buku jumal sebesar nilai yang diterima
dengan jurnal sebagai berikut:
b. Berdasarkan nota kredit dari bank, Fungsi akuntansi-PPKD
membukukan dalam buku jumal sebagai berikut:
l .,: :-; .- 1-,1 '., r.,1;],:;':
7.2.xn7.3.1.01
ruryUararWAyarl,ltuntDg,h8,,.SAL
frxxxxw,
1.2.2.01
1.1.1.01
Penyeiaan llodal Pemedntah DaenhKas diKas Danh
XYJXX
xt$l.
7.2.x.n7.3.1.01
Petryhruan Perntiayan - PMPDPeruDellwtStL
W
Kd.Ahn Uraian Dt6et(tu) t</!d/it(Rp)1.1.1.01
8.1.4.U1.1.2.n
Kas diKas DaeraiPendaptan &nga .......{OlnwiasiJwkatuNek
wtIxxxxxxwxx
t(rdlt7.3.1.017.1.x.xx
turuDe,harl.SALPeneimaan Penbia@n nxxx
lr' L,
53
xfifr
,=:i....r.; Unhn' .:ffi
Pelepasan investasi jangka panjang dibawah nilai perolehan
investasi jangka panjang:
(3) Hasil lnvestasi
a. Hasil lnvestasi Jangka Pendek
Pembukuan hasil investasi pada saat nota kredit diterima BUD,
Fungsi akuntansi-PPKD membukukan dalam buku jurnal.
K&Alsln Uralan w(tu) l<r*it(tu)1.1.1.018i.4.4
Kas diKas Daenah
Pendapatan &tnga-LOWfr
naxx
b. Hasil lnvestasi Jangka Panjang
Hasil investasi Jangka Panjang dibagi dalam 3 metode, yaitu:
a) Metode Biaya
Pembukuan hasil pada saat nota kredit diterima oleh BUD,
Fungsi akuntansi-PPKD membukukan dalam buku jumal
lU.Afiw, Unbn t(dit(fu)1.1.1.01
8.4.x.ru
2.2i.43
lGs diKas DaerahSurp/us Pehpasan /nye$asi Jk Paiang-LOlJhrghlam ll/4genObfuasi
m(xxxxx
xxxxl
7.3.4.01
7.1.x.nFerubahar SAt
funefirtaatfunbbfanffi
x)c{fr
1.1.1.01
8.4.x.n2.2.1.03
IGs diKas DaerahDoftfr Pelepmn lnrcdasi Jk Putang LO
Dalan
)dfrXxxxxx
xfixx
Farubehan 94[funeimam fumbiayaan
Wxxxxx
7.3.1.U7.1.x.n
DeO.*(&, ,$d*tfu)7.3.1.01
41.4.4PeruMharS/tL
Pendantan B:nga-LRAxrux
xxlxx
ryffi
54
- Pelepasan investasi jangka panjang di atas nilai perolehan
investasi jangka panjang:
w@)
KdAtun Unian &ef,/F!/) ,(rfitfut1.1.1.01
8.1.3.nKas di l(as Daeratr
Bagian Laba yang Dibagikm kepadaPendalo
xxxxxxxx
:Kdl:,Altia lrlahn7.3.1.01
4.1.3.nPerulplhurSAL
bgiil Laba yary A0egikat kepdaPerdalRA
frrg,xxxx
(i a
b) Metode Ekuitas
Pembukuaan hasil setelah RUPS (untuk penetapan bagian laba),
Fungsi akuntansi-PPKD membukukan dalam buku jumal.
Pembukuan pada saat penerimaan hasil, Fungsi akuntansi-
PPKD membukukan dalam buku jumal.
c) Metode Nilai Bersih yang direalisasikan
Pembukuaan hasil pada saat nota kredit diterima BUD, Fungsi
akuntansi-PPKD membukukan hasil dari dana bergulir dalam
buku jumal.
7.2.2.n8.1.3.u
Penywfun hlodd Penpr*rldr
Wkn laba yarry Abagkar leordlaPeNa-LO
WXBfr
l<dAht Unian w(tu) t<tdit(tu)1.1.1.01
7.2.2.nKas di Kas Oaeralt
Pe rryeilaan lilod al Pe np rirtahxxxxx
xxxx
Kt.Atun Unian I)tDot(Ro) ,<Nfrt@)t.3.4.014.1.3.n
Perubahan SALkgim Laba yary Abagikan kepdaPeN*LRA
xxfrxxxnu
PEryt?ry" ' - vrataft ' "[email protected]'1.1.1.01
8.1.1.4Kas di Kas Daerah
fundapatar &nsa Dam keulitlOxxxxx
.-rc.,Abst Urfut Dc,f[(tu) l(rdtfu)7.3.1.01
4.1.4.4PeruDerhart,SAL
Pendaptar &nga hrc Bergulit+RA x)cxxx
III
i
xxffi
55
wxxx
Pemakaian metode ini pada akhir tahun untuk hasil yang belum
direalisasikan (masih berupa piutang) akan dilakukan
penyesuaian (sistem prosedur akuntansi piutang).
4. Sistem Akunbnsi KewaJiban
Kewajiban merupakan utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesahnqa rnergakibalkan aliran keluar surnber daya ekornmi pemerintah
daerah. Kewajiban pemedntah daerah dapat muncul akibat rnelakukan
pinjaman kepada pihak keti;a, perikatan dengan pegarrai yang bekeria pada
pemerintahan, kewajiban kepada masyarakat, alokasi/realokasi pendapatan ke
entitas lainnya, atau kewajiban kepada pemberi jasa. Kewajiban bersifat
mengikat dan dapat dipaksakan secara hukum sebagai konsekuensi atas
konbak atau perafuran perundang-undargan.
1) Pihak yang Terkalt
Pihak-pihak yang Erkait dalam sbtem akuntansi kewajiban terdiri atas:
(1) BUD
- menyiapkan dokumen transaksi penerimaan, pembayaran dan
reklasifkasi utang;
- menyiapkan buKi memorial untuk pencatatan akuntansi oleh Fungsi
Akuntansi PPKD yang sebelumnya disahkan oleh Kepala SKPKD.
(2) Fungsi Akuntansi PPKD
- mencatat transaksi/kejadian investasi lainnya berdasarkan bukti-
bukti fansaksi yarg sah ke Buku Jumal Umum;
- mempcting jumaljumal Farsaksi/kejadian investasi ke dalam Buku
Besar rnasirg-nasing rekening (dncian ottiek);
(3) Peiabat Pengelohan Keuangan Daerah (PPKD)
Dalam sistem akuntansi kewajiban, PPKD memiliki tugas
menandatangani laporan keuangan Pemerintah Daerah sebelum
dbelahkan kepada BPK.
56
2) Ilokumen dan Formulir yang Dagunakan
Dokurnendokrnen )rarE digunalen dala'rn sbErn akuntansi ko,najban antara
lain adahh:
(1) Surat Pe{anjian t,brB(2) l.loh krcdit
(3) SP2D LS
3) Sbbrn dan Prcedur Pencatatan Akuntaml
Sistem dan prosedur penambahan kewajiban (penerimaan pembiayaan)
serta sistem dan prosedur akuntansi pengurangan karrajiban
(pengeluaran pembiayaan).
(1) Penanbdnn Kanrajlran
Berdasarkan nota kredit bank beserta surat perianji{rn utarg, furgsi
akuntansi,PPKD mernbukukan dahm buku jumal.
(2) Pergurargan Karajiban
Berdasarkan SP2D LS untuk membayar hutang jarpka panjarp yarp
Ebh Frtrrh Erpo, fungsi ahmtansi-PPKD rnembukukan dalam buku
jumal.
Berdasarkan SP2D LS dan kesepakatan pelunasan pinjaman yang
dipercepat (Sisa Pinfaman lebih besar dari nibi pelunasan), furpsi
akuntansi-PPXD mernbukukan dahm buku jumal.
1.1.1.01
2.2.1.u,,(asdrGsDaeratr
UwJawkatunEwW
XW
Kd. Alarn Unien DdE/t(M told,,t(fut7.3.1.01
7.1.4.uPerubhanSAL
Peneimaan Penbia@nxxxxx
xxxxx
Oabof2.1.3.n1.1.1.01
Begiat Larwr Uang Jangka funjaryKasdilrasDanh
xxxxxxxx
ffiffi ,.'i tr'
i#i;:**;.i.it*ia;:-".:tlheijrn", iL:g- --..j;-. ;...- j4 - Dabe(lRDt ,,/rJ/,df'tfioL7.2.x.xx7.3.4.01
Pengeluaran fumbiryanrPeruhhan SltL
xxxxxxxfrx
57
*frea*u*
KLAlaD, ahaian w(tu) ,<rditfu,2.2.1.s8.4.2.n1.1.1.01
Uang JangkaPatjarySu rplu s fu nyelesai m WangLOKasdi KasD*nh
DOm(
xxfrxxxfrx
Pernbukuan sebesar nihi yang dbayar
t(&A&.tn7.2.xn7.3.4.U
fuqefuanrrfunhhfantturuMtalSN-
,WXruw.
(3) Pada Saat Penyusunan Lapomn Keuangan,
Berdasarkan surat pe{anjian hutarg tungoi akuntansi-PPKD merphihlng
hutarB iarBka paniar1, )rarp jtuh Hnpo 1 tahun kedepan derBan
membukukan dahm buku jumal.
i:-::Ttii;r'.ajr1i', - -., .. Uririajn:,.i!..:..r:t:.:1,,'i i ":!i i:,;:i:.ii EMtrffiF
2.2.1.n2.1.3.n
Uary Jargka Panlangtugkn Lan@r Utarg Jarcka Patiaru
xx,.xWX
5. Sbbm Akuntami Pendapatan{O dan Pendapatan{RA
Pendapatan yang dikelola PPKD kabupaten adalah pendapatan yang
berasal dari dana transfer, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah
provinsi, yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
tentang alokasi dana tersebut serta Lain-Lain Pendapatan yang Sah.
l) Pihak yang Terkait
Pihak yang terkait dalam sistem akuntansi pendapatan pada PPKD
antara lain Bendahara Penerimaan PPKD, Fungsi Akuntansi PPKD,
PPKD selaku BUD dan Pihak Ketiga Lainnya.
('l) Bendahara Penerimaan PPKD
- mencatat dan membukukan semua penerimaan pendapatan ke
dalam buku penerimaan PPKD.
- membuat SPJ Penerimaan.
(2) Fungsi Akuntansi PPKD
Dalam sistem akuntansi Pendapatan, fungsi akuntansi PPKD,
memiliki tugas mencatat transaksi/kejadian Pendapatan-LO dan
58
2) Dokumen dan Fomulir yang Digunakan
(1) Peraturan Presiden Rl Tentang Dana Alokasi Umum (DAU) Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota (diterbi&an tiap tahun);
(2) Peraturan Menteri Keuangan tentang Pedoman Umum dan Alokasi
Dana Alokasi Khusus (DAK) (diterbitkan tiap tahun);
(3) Peraturan Menteri Keuangan tentang Bagi Hasil Pajak Penghasilan
(diterbitkan tiap tahun);
(4) Peraturan Menteri Keuangan tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil
Sumber Daya Alam (Pertambangan Umum, Migas, Kehutanan, dan
Cukai yang diterbitkan tiap tahun);
(5) Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Kurang Bayar Dana Bagi
Hasil (diterbitkan tiap tahun).
(6) Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana Otonomi Khusus ke
Provinsi (yang diterbitkan tiap tahun). (Khusus Daerah Otsus);
(7) Dokumen Terkait Dana Penyesuaian:
- Peraturan Menteri Keuangan tentang Tunjangan Profesi Guru
Pegawai Negeri Sipil Daerah (yang diterbitkan tiap tahun); Peraturan
Menteri Keuangan tentang Dana Tambahan Penghasilan Guru
Pegawai Negeri Sipil Daerah.
59
Pendapatan LRA berdasarkan bukti-bukti transaksi yang sah dan
valij ke Buku Jumal LRA dan Buku Jumal LO dan Neraca;
(3) PPKD Selaku BUD
- rnensiTn dan nsgdnil*a*an ddo,men penelapan ffi dai penEfttatt
grsd, pensiilaft kah bir atau plnk birrF -
- menardatangani laporan keuangan yang telah disusun oleh Fungsi
Akuntansi SKPD.
(4) Pihak Ketiga Lainnya
Selain pihak4ihak tersebut di atas, pihak lain yang befiubungan
dengan sistem akuntansi pendapatan pada PPKD adalah
Kementerian Keuangan, misalnya untuk dana transfer atau
pemerintah daerah lain/pihak lain pemberi hibah.
- Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) (untuk provinsi) yang diterbitkan tiap
tahun; Peraturan Kepala Daerah tentang Satuan Pendidikan Dasar
Penerima Dana BOS (untuk kabupaten/kota), Rekening Koran Bank
Satuan Pendidikan Dasar Penerima Hibah BOS dari provinsi;
- Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana lnsentif Daerah
(diterbitkan tiap tahun).
(8) Dokumen{okumen yang terkait dengan Lain-lain Pendapatan yang
Sah, antara lain:
a Dana Hibah:
- Naskah Perjanjian Hibah Daerah (antara pemerintah daerah
dengan pemerintah pusaUpemerintah daerah lainnya/pihak selain
pemerintah);
- Naskah Perjanjian Penerusan Hibah (antara pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah atas hibah yang sumber dananya dari
hibah luar negeri);
- Dokumendokumen lain yang dipersyaratkan untuk permintaan
pencairan dana hibah dari pemerintah, antara lain Surat
Permintaan Penyaluran Hibah, Surat Pemyataan Tanggung
Jawab Mutlak, Rencana Penggunaan Hibah, salinan DPA-SKPD,
salinan SPM yang disampaikan oleh SKPD kepada BUD, salinan
rekening koran, Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan,
salinan SP2D yang disahkan oleh BUD untuk pembayaran hibah
tahap sebelumnya, Laporan Penggunaan Hibah, Laporan
Penggunaan Dana Pendamping untuk tahap sebelumnya;
- Berita Acara Serah Terima Barang yang dihibahkan.
b. Dana Darurat: Keputusan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana
Darurat;
c. Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendaoatan vano Sah: Nota
Kredit dari Bank Kas Daerah atas Rekening Koran dari Bank Kas
Daerah.
60
(9) Dokumendokumen yang terkait dengan transfer dari Pemerintah
Provinsi:
a- Dana Bagi Hasil Provinsi: Peraturan Gubemur tentang Penetapan
Alokasi Bagi Hasil Pajak Provinsi ke }Gbupaten/Kota (diterbitkan
tiap tahun);
b. Dana Otonomi Khusus ke lGbupaten/Kota: Peraturan Gubemur
tentang Alokasi Dana Otonomi Khusus kepada Kabupaten/Kota
(diterbit<an tiap tahun);
c. Nota Kredit dari Bank Kas Daerah Pemerintah lGbupaten Bengkulu
Utara.
-- n '/'3) Sirrbm dan Prooedur Pgncatatan Akuntansl
Pencatatan akuntansi untuk Pendapatan pada PPKD dilakukan dalam dua
keadaan, yaifu:
- Selama tahun berjalan, Perdapatan-LO diakui besamaan dengan
penerimaan kas (Pendapatan-LRA);
- Pada saat penyusunan laporan keuangan, dimana Pendapatan-LO
diakui sebelum penerimaan kas.
(1) Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan Penerimaan Kas
(Pendapatan-LRA)
Saat surat penetapan/dokumen peraturan perundang-undangan /
dokumen lain yang serupa diterima maka belum dilakukan jumal
pengakuan Pendapatan-LO.
Pihak ketiga (Pemerintah PusaUProvinsi/Pihak Ketiga lainnya)
melakukan pembayaran langsung ke Kas Daerah, setelah diterima
maka Bank Kas Daerah akan membuat nota kredit atas penerimaan
tersebut dan disampaikan kepada fungsi akuntansi PPKD untuk
pengakuan Pendapatan-LO dan pengakuan Pendapatan-LF[A.
Pengakuan pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA dilakukan pada saat
diterimanya dana/kas masuk di kas daerah, Fungsi Akuntansi PPKD
melakukan jumal sebagai berikut:
6l
,@.Ah,n llralan w(tu) l$edit(Rp)1.1.1.01
8,2.3.sKas diKas Oaerah
PerdMn Tnnster+CILain+ainPedaptanyarlgSahlO
)oom(
xxxtx
l(d Akan lhaiqs, w@) ,tsdt(tut7.3.1.01
4.2.3.uFeruDahan SAL
tunapatil Tranderl8Allain-lahfuNffiarrydaSatrtM
XWxxm
(2)Pada saat penyusunan laporan keuangan, dimana Pendapatan-LO
diakui sobelum Penerimaan Kas
a Fungsi akuntansi PPKD melakukan rekonsiliasi atas dokumen
penetapan Pendapatan-LO yang belum diterima pembayarannya.
Terhadap dokumen pendapatan yang belum dibayar tersebut,
Fungsi Akuntansi PPKD mencatat pengakuan Pendapatan-LO dan
Piutang sebagai jumal penyesuaian.
b. Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah terdapat
penetapan hak pendapatan daerah yang belum diikuti penerimaan
kas daerah, maka Pendapatan-LO harus diakui walaupun kas
belum diterima. Fungsi Akuntansi PPKD melakukan rekonsiliasi
dokumen penetapan pendapatan yang belum dibayar untuk
selanjutnya dibuat buku memorial.
c. Jumal penyesuaian pada akhir tahun untuk dokumen penetapan
p€ndapatan yang sudah diakui Pendapatan-LO nya tahun
sebelumnya untuk mencegah duplikasi pencatatan pendapatan-LO,
dihkukan jumal sebagai bodkut
Kd-Ahn Unian D*d&.) l<r*.tfu)1.1.3.n8.1.xn
Pdang. . .
PeNMan.......4O xxgx
KlAtun Urahn w@) ,(rudtiFpz)8.1.x.s1.1.3.s.
Pedapatan.......-LOHutaw.......
XWxxxxx
62
W
6. Sisbm Akuntansi Belanja dan Beban
Akuntansi Beban pada lingkup PPKD dilakukan untuk mengakui, mencatat,
dan melaporkan Beban Bunga, Beban Subsidi, Beban Hibah, Beban Bantuan
Sosial, Beban Transfer (termasuk Transfer Bantuan Keuangan), dan Beban
Luar Biasa.
Akuntansi Belanja pada lingkup PPKD dilakukan untuk mengakui, mencatat,
dan melaporkan Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja
Bantuan Sosial, dan Belanja Tak Terduga.
Akuntansi Transfer pada lingkup PPKD dilakukan unluk mengakui, mencatat,
dan melaporkan Transfer.
l) Pihak yang Tertait(l) Fungsl Akuntansl PPKD
Fungsi Akuntansi PPKD bertugas untuk melakukan administrasi
temasuk menerbitkan bukti memorial dan pencatatan akuntransi atas
setiap transaksi yang terjadi.
(2) PPKD
PPKD mempunyai tugas memberikan otorisasi atas transaki beban yang
terjadi serta menyetujui penerbitan dokumen pencairan dana untuk
membayar beban yang terjadi.
(3) BUD/Kuasa BUD
BUD/Kuasa BUD akan mempunyai tugas melakukan pembayaran atas
beban dari Kas di Kas Daerah yang dikelolanya yang meliputi:
a. mencatal dan membukukan semua pengeluaran beban dan belanja
kedalam buku kas umum PPKD.
b. membuat SPJ atas beban dan belanja.
2) Dokumen dan Formulir yang Digunakan
BuKi transaksi yang digunakan dalam prosedur dan akuntansi Beban,
Belanja, dan Transfer pada PPKD antara lain:
(1) Surat Perjanjian Pinjaman Jangka Panjang;
(2) Naskah Perjanjian Hibah Daerah dengan pihak penerima hibah;
(3) Naskah Perjanjian Bantuan Sosial dengan pihak penerima bantuan;
63
(4) Peraturan Kepala Daerah tentang Bantuan Keuangan kepada Partai
Politik;
(5) Peraturan Kepala Daerah tentang Alokasi Bantuan Keuangan;
(6) Peraturan Daerah Provinsi tentang Bagi Hasil PajaUBagi Hasil
Pendapatan Lainnya ke kabupaten/kota;
(7) Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara tentang Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil Retribusi/tsagi Hasil Pendapatan Lainnya ke desa;
(8) Surat Tagihan dari pihak ketiga;
(9) SP2D.
3) Slstem dan Proeedur Pencatatan Akuntansl
Akuntansi untuk Beban dan Behnja pada PPKD adahh :
(1) Selama tahun berialan, pengakuan Beban dan Belania dibagi sebagai
berikut:
- Melalui Bendahara Pengeluaran:
Beban dicatal ketika bendahara pengeluaran membuat
pertanggungungjawaban (SPJ) dan belanja dicatat pada saat
pengeluaran tersebut disahkan oleh fungsi perbendaharaan. Sebagai
contoh pemberian bantuan hibah dan bansos yang nilainya dibawah
5 juta.
- Melalui Kas Daerah (LS):
Beban dan belanja yang melalui kas daerah dicatat bersamaan pada
saat terbitnya SP2D-LS.
(2) Pada saat penyusunan laporan keuangan, terdapat kondisi pengakuan
Beban diakui sebelum pengeluaran kas.
Selama tahun bedalan, pengakuan Beban dan Belanja dibagi sebagai
berikut:
a. Pengeluaran Kas melalui Bendahara Pengeluaran
Pada saat kas dikeluarkan dan dibuat SPJ oleh Bendahara
Pengeluaran, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
,&LAh!o. , tcdt(fu|9.1.5.n1.1.1.03
Eeban HibahrBanmsKasdiBedahan Pel'lopuluann
W,fixg.
&
,.Dc!41E)
Apabila telah diterbitkan SP2D Nihil dari BUD, maka dicatat dengan
jumal sebagai berikut:
b. Pengeluaran melalui kas daeah (LS)
Apabila pengeluaran dilakukan langsung dari Kas Daerah melalui
mekanisme LS maka dicatat dengan jumal sebagai berikut:
Sedangkan Belanja diakui dan dicatat dengan jumal sebagai berikut:
Pada saat penyusunan laporan keuangan, tordapat kondiai
pengakuan Beban diakui sebelum pengeluaran kas.
Pada saat penyusunan laporan keuangan, apabila terdapat dokumen
penetapan yang sudah menjadi beban dan belum dilakukan
pembayaran, maka dilakukan pencatatan dengan jumal sebagai
berikut:
Pada saat penyusunan laporan keuangan, akan dilakukan penyesuain
atas utang beban yang dibayar pada tahun berjalan.
KAAISm Dfsf,w) r/?dr&/)2.1.5.u,9.1.x.s
UangBe0r,n.......8etul .......
)ffi(W
7. Sistem Akuntansi Koreksi Kesalahan
Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi karena adanya
kesalahan agar akun-akun yang tersaji dalam laporan keuangan entitas
menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Kesalahan dalam penyusunan
,KL Alail, Unbn t)dtr/tu) ,(tdil@l)5.1.5.u7.3.4.01
blanjaHitr,trttutsosPeruMhat SAL
x\fixxfrt
9.1.x.n1.1.1.01
8p,tut.......l@dilGsD*nh
xxxxxBfrX
5.1.x.xx7.3.4.01
bhnja.......PeruMhqt SltL
xxxxxfrx
''gEll1fr[) 8ffiryr--T'g{L?ffit?ffiE
Kd. Alotn Unian w@t t<rgdfttu)9.1-x.xx2.1.5.n
8p,ban.......
Warlg8p,tp,n
xxxxxxxxxx
65
I lhafut r :,::,i::::,=:.;. i:.
laporan keuangan dapat terjadi pada satu atau beberapa periode sebelumnya
yang baru ditemukan pada periode berjalan.
Beberapa koreksi yang terjadi di PPKD adalah sebagai berikut :
1) Koreksi kesalahan atas penerimaan atau pengeluaran pembiayaan
sehingga mengakibatkan penambahan maupun pengurangan posisi Kas,
pembetulan dilakukan pada akun Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun neraca
yang terkait.
(l) Penerimaan Pembiayaan - mengakibatkan penambahan posisi Kas.
Kesalahan atas kekurangan Penerimaan Pembiayaan sehingga
mengakibatkan penambahan posisi Kas
Contoh: Pemda menerima setoran atas kekurangan pembayarErn
angsuran pokok pinjaman tahun lalu dari BUMD, akan dijumal sebagai
berikut:
(2) Penerimaan Pembiayaan - mengakibatkan pengurangan posisi Kas.
Kesalahan atas kelebihan Penerimaan Pembiayaan sehingga
mengakibatkan pengurangan posisi Kas
Contoh: Pemda mengembalikan kelebihan setoran angsuran pokok
pinjaman tahun lalu kepada BUMD, akan dijumal sebagai berikut:
1.1.1.U1.2.1.01
Kas diKas DaelahBUMD
Wxxxxx
t(dNrun Unbn DrD,et&.) ,(tdt@)7.3.4.017.3.3.01
Perubahan SALSiLPA/SiKPA
x\xx\xtlxx
,rnkn Ds0f,oof t@&ttu)1.2.1.01
1.1.1.01
wxxxxxxx
i. ,G,lll.ot llrairn D€s,,&J) l(rdt(fu)7.3.3.01
7.3.4.01
SiLPAISiI(PAPerubahan SAL
frxx.xxxx
66
Pinjanan Jangka Panjang kepda BUMDl$sdiKasDaB,nh
(3) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan penambahan posisi Kas.
Kesalahan atas kelebihan Pengeluaran pembiayaan sehingga
mengakiba&an penambahan posisi Kas
Contoh : Pemda menerima kelebihan pembayaran angsuran utangjangka panjang tahun lalu kepada pemerintah pusat, akan dfiumal
sebagai berikut:
(4) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan pengurangan posisi Kas.
Kesalahan atas kekurangan Pengeluaran Pembiayaan sehingga
mengakibatkan pengurangan posisi Kas.
Contoh : Terdapat pembayaran angsuran utang jangka panjang tahun
lalu kepada pemerintah pusat yang belum dicatat, akan dikoreksi
sebagai berikut:
K&,Alqst Unian7.3.3.017.3.4.01
SiIPAISiKPAPeruMhan SAL
xxx,f,.xxxxt
2) Koreksi kesalahan atas pencatatan kewaiiban yang menambah maupun
mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun Kas,
S|LPAIS|KPA, dan akun Kewajiban bersangkutan.
(l) Jika menambah Kas. Misalnya, pemda kelebihan membayar angsuran
utang jangka panjang.
114Alant |/r,a,kn H(&l l(rdt@)1.1.1.01
2.2.1.nlGs dilGs Daerah
UaruJawlaPanjagxxfrx
xxxxx
7.3.1.01
7.3.3.01
toruDafiar&{LSWAISiKPA
W,fixtx
1.1.1.012.2.1.U
lGsdilGsDmrahWaryfumintahPuat
xwxxxw
ffiiiTEffi
Kd.Nrun Ura,ian I]Esd,t(tu) kdit(Rp)2.2.1.41.1.1.01
Utang Pemintah PusatKas di Kas Danh
x/Jxxxxxxx
6',t
w@) tofit(tu)
,<d.Atw, Unian Ih!€{(&, tol6tw)7.3.4.01
7.3.3.01Wfr,
xxxfr
(2) Jika mengurangi Kas. Mbalnya, Pemda kurang membayar angsuran
utarp jarpka panjang.
2.2.1.n1.1.1.U
UaryJildkaPaniilglhsdil<*Dapntt
xwx)w.
fim7.3.3.01
7.3.1.01
sfl.PArsi,@Atuufu/tsrSAL
I
l.t. rH
Ferubahan SALSiLPA/SiKPA
W,
68
Lmpiran III : perirtsran Bupad Bcnglodu Utanromor 37 Tahun 2(114
Tangpal 16 Desembcr 2(,14
t-PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
BAGAN AKUN STANDAR
KODEAKUil
NATA' URAIAil AKUN SALOOT{ORTAL
1 ASET
t.l ASET LAXCAR
1.1.1 Xaa D
t.1.r.ot Ka3 di Xas Deerah
1-1.1-@ Xaa di Bendaha.E Panerimaan'I .1.t.(xt Kas da Eondshara Pengeluaran
1. i - t.oa K83 di BLUO
t.'t.l.05 Kas Lainnya
1.1.1.06 Setara xas
1.1.2 lnvt tasl Jangla Pendok D
1.1.2.O1 lnEtasi dalam Saham
1.1.2.02 ln r3tasi daldn Ooperito
i.1.2.03 lnYrstBl Dalam SUN
r,1,2,04 lnute Dalrm SBI
ln\r*tasl Dalsm SPt'l1.1.2.05't.'t.2.06 ln\€st6j Jangka Pendek BLUD
1.1.2.O7 lnvBtssi Jangka Pendet Lrinnya
1.r.3 Plutam Pondapatan o'I .'t.3.Ol Piutrng Pajak Daersh
't.1.3.02 Piulang Retribusi
1.1.3.03 Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daorah yano Oipisahkan
1.1.3.(x Piutang LaiGlain PAD yang Sah
1.r.3.0{, Piutar€ Traosb, Pernorintah Pusat-Dana Perinbangso
r.1.3.06 Piutang Tr-ansfur Pen ennbh Lsionya
1.1.3.07 Piutang TransEr Pqnorintah Daerah Lainnya
1.1.3.08 Pidang Pend8patan Liinnya
1 . t _4 Plut ltg L.lnnF o1.1.4.01 Baghn Lancar Tagihan Jangka Panjang
1_1.1.t2 Bagian Lancar T8gihan Piniaman Jangka Paniang kepada Eriitrs Lainnya
1 .l .1.O3 B€gian LsDcar Trgihaa Peoilals, Anggu,-sn
1.1.1.U Bagian lancar Tuntdan Ganti Kerugian Daerah't.1.4.05 Uang Muka
t.1-/t.Oo Paniar K.giafan
1.1.5 Panyblhan Piulang K
1.1.5.01 Penyisihan Piutang Pendapatan
1.1.5.O2 Penybihan Piutang Lalnnya
r.1.6 oBoban Dibalar Oimula
1.1.5.01 Beb3n Peg€wai Dibayar Oinuka
1.1.6.02 Beban Bsrang Dbaya, Dinuka
1.1.6.03 Bebar Jasa Dibayar Oinuka't.1.6-(x Beban Pe.neliharean Dbayar Dimuka
1.1.6.05 8eb8n Lainrya Dbayar Dinuka
IIIItIrI
I IIrtlrrITIIITIIIIIrIItrt E
rIIIIII
rrl IEltrrtttlIITIlllrIIIIITIT-
I
IIIIIIIIIII
IITITIII
-
III
rrttIIIITIIttl IIIIT IIItIII
IIttrtrIIIrrr-
-
ITIIrrlr69
tl
ti
-l
-l
1 .'t .? Persediaan D
1.1.7.O1 Persediaan Bahan Pakai Habis
1.1.7.O2 I Persediaan Bahan/Malerial
r.1.7.03 Persediaan BaranO Lainnya
1.1.8 Aset Untuk Dikonsolidasikan D
't-'t.8.0'l R/K SKPD
INVESTASI JANGKA PANJANG
1.2.1 lnyeslasi Jangka Paniang llon Pemlanen oI _2.1 .O1 lnvedasi Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya
1.2.1.O2 lnvestasi dalam Obligasi
'r.2.1.03 lnvestasi dalam Proyek Pemba,Eunan
1.2.1 .O4 Dana Bergulir
1.2.1.05 Depcito Jangka Pan ang
1.2.1.06 lnvestasi Non Permanen Lainnya
1.2.2 Inve! asi Jangka PaniaDg PermaDen D
1 .2.2.O1 Penyertaan Modal Pemerinlah Daerah
1.2.2.02 lnveslasi Permanen Lainnya
1.3 ASET TETAP
1.3.r Tanah oTanah Perkampungan1.3.1.01Tanah Pedanian1.3.1 .O2
r 3 1.03 Tanah Perkebunan
,.3.1.04 Kebun Campuran
Hutan1.3.1.05r.3.1.06 Kolam lkan
1.3.1 .O7 Oanau/Rawa
1.3.r.08 Tanah Tandus/Rusak
1.3.1.09 Alang-alang dan Padang Rumput
J .3. 't . to Tanah Pengguna Lain
Tanah Untuk Bangunan Gedung1.3.1.1'l1 _3.1 .12 Tanah Pertambangan
1.3.1.13 Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung
1 .3.2 Peralatan dan Mesin o1.3.2.01 Alat-Alat Besar Daral
1.3.2.O2 Alat-Alat Besar Apung
1.3.2.03 Alat-alat Banlu
1 .3.2.M Alat Angkutan Darat Bermotor
1.3.2.05 Alat Angkutan Darat Tak Eermotor
1.3.2.06 Alat Angkrt Apung Bermotol
1 .3.2.O7 Alat Angh, Apung Tak Be.motor
1.3.2.08 Alat Angkut Bermotor Udara
't.3.2.09 Alat Bengkel Bermesin
1.3.2.10 Alat Bengkel Tak Bermesin
1 .3 .2 .11 Alat Ukur
1 .3 .2 .12 AIat Pengolahan
1 .3.2.13 Alat Pemelaharaan Tanaman/Alal Penyimpan
1 .3.2.',t4 Alat Kantor
1 .3 2.15 Alat Rumah Tangga
1 .3 .2 .16 Kompder
I .3 .2 .17 Meja Oan Kursi Ke.ja.i Rapat Peiabat
1 .3.2. 18 Alat Studio
't .3 .2 .',tg Alat Komunikasi
1 .3.2.20 Peralatan Pemanca.
II
IIT
IIITIII
TIIlrl
IIIITTrrrIIT
ITIttr
70
lllIIf I rrf]
Illl
t ttll
rfT_T_
I lltl
f Tll ll ffl
m||frf-T_
I LullllffiH+Ellt
L
1 .3 .2 .21 Alat Kedokteran
1 .3 .2 .72 Alal Kesehatan
1 .3 .2 .23 Unrt-Unit Laboratorium
t.3_2.?4 Alat PeragrPraklek Sekolah
1 .3 .2 .25 Unit Alat Laboralonum Kimia Nuklir
1 .3 _2.6 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/ Elektronika
1 .3 .2 .27 Alat Proteksi Radiasi / Proleksi Linglungan
1_3.2.24 Radiation Aptica ion a.d Non D6fudive Tes{ing Laborato.y (BATAM)
1 .3.2.X Alat Laborato.ium Ungkungan Hidup
1-3.2.30 Peralalan Laboratorium Hidrodinamika
1 .3.2.31 Seojata Ad
1 .3 .2 .32 Perseniataan Non Seniata Api
1.3.2.3 Amunisi1 .3.2.U Senjata Sinar
1.3.2.35 Alal Keamanan dan Perlinduqgan
1.3.3 fuung dan Bangunan o'r.3.3.01 Bangunan Gedung Tempat Kerja
Eangunan Gedung Tempat'l'i(€gal1.3.3_O2r.3.3_03 Bangunan Menara
Bangunan Berseiarah1.3.3.04T€u Peringatan1.3.3_05
1.3.3.06 Candi
1.3-3.07 MonumerrBangunan Bersejarah
1.3.3.08 Tugu Plringatan
1.3.3.09 Tugu 'fitik KontrouPdi
1.3.3.'tO Rambu-Rambu
Rambu-Rambu Lalu Lintas Udarar.3.3-r,Jalan, lrigasi, dan Jaringan1.3.4
1.3.4.01 Jalan
Jembatan'l .3.4 .t2't,3.4.03 Bangunan Air lrigasi
r.3.4.04 Bangunan Air Pasang Surut
't,3.4.05 Eangunan Air R8w6
1.3.4.06 Bangunan Pengaman Sungaidan Penanggulangan Eencana Aiam
1.3.4.O7 Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air lanah
1.3.4.08 Bangunan Air Bersih/Baku
1.3.4.09 Bangunan Air Kotor
1.3.4.'t0lnstalasi Air MinunvAir Bersih1.3.4.11
13112 lnstaiasiAir Kotor
1.3.4.',13 lnstalasi Pengolahan Sampah Organik dan Non Organik,l.3.4.t4 lnslalasi Pengolahan Bahan Bangunan
1 .3.4. 't5 l.rstalasi Pembaryght Lidrik
lnstalGi Gardu Lisirik, .3.4.16lnslalasi Pertahanan13117
I .3.4. t8 lnstalas Gas
I
II 3 4 t9 lnstalasi Pengaman
Jaringan Air Minum1.3.4.20'I .3.4.?1 Jaringan Liddk
1.3.4.22 Jaringan Telepon
1.3.4.8 Jaringan Gas
1.3.5 As.t Tetap Lainnya
Buku'r.3.5.01
II
II
rrI
III
IIII
IIIIIIIIIIIT
rrrtITIIIIIIIlTIIIIIrrrrrl
0
7t
Eangunan Air
lf
-l
tl -lll
-T_
I
I
I
l
ffrn
fftr!
IIT]
Il
fTfT-
llt
I-TTllt
E
++t
1.3.5.02 Terbitan't.3.5.03 Barang-Earang Perpudakaa-1.3.5.04 Barang Berco.ak Kebudayaan
1.3.5.05 Alat Olah Raga Lainnya
1.3.5.06 Hewan
1.3_5.07 Tanaman
1.3.5.08 Asel Tetap Renovasi
1.3.6 Konsiruksi Dalam Pengerjaan'l 3601 Kmdruksi Dalam PerEerjaan
1 .3.7 Alumulasi Penyrlsutan
137 01 Akumulasi Penyusutan Peaalatan dan M€sin
1 .3.7 .C2 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan'r.3_7.03 Akumul6a Penyusutan Jalan, lrigGi, dan iaringan1.3.7.O1 Alumul6i Penyusutan Aset Tdap Lainnfa
1.4 DANA CADANGAN
1.4.1 Dana Cadangan
1.4.1.01 Dana Cadangan
1.5 ASET LAINNYA
1.5.'l Tegihao Jangla Paniang
1.5.1.01 Tagihan Penjualan Angsu,an
1.5.'.t.02 Tuntutan Garri Kerugiao Oaerah
1 .5.2 Kcrnitraan dengan Pihal K€tig.1 .5.2.O1 Sewa
I .3.2.O2 Kefaama Pemantaatan
1.5.2.03 Bangun guna serah
1 .5.2.M Bangun serah guna
t.5.3 Asct Tidak 8€rwuiud't 5.3.01 Goodwill
1.5.3.02 Lisensi dan trenchise
1.5.3.03 Hak Cipla
'r.5 3.04 Paten
1.5.3.05 Aset Tidat Berwuiud Lainnya
1.5.3.06 Akumulasi Amortisas, Aset lldak gerwujud
1.5.4 Aset Lain-lain
1.5.4.0',1 Aset Lain-lain
'r.5.4.02 Akumulasi Penyusutan Ase{ Lain-lain
2 KEWAJIBAN
2.'l KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
2.1.1 ulang Perhitungan Pihal Ketiga (PFK)
2.1.1.01 Utang Taspen
2.1.1.02 Utang luran Jamanan Kesehatan
2.1.1.03 l,rlang PPh Pusat
2.1.1.O4 Utang PPN Pusat
2.1.1.O5 Wang Taperum
Utang luran Wajib Pegawai
2.1.1.O7 Utang Perhitungan Pihak Ketiga Laionya
UtanO JaminanL ,l .08
2.1.22.1.2.01 Lnang Bunga kepada Pemerir{ah
| 2.1 .2.o2 Lnang Bunga kepada Pemerinlah Daerah Lainnya
2.1.2.O3 Utang Bunga Kepada BUMiI/BUMD
2.1.2.04 Utang Bunga kepada Banldlembaga Keuangan Bukan Bank
2.1.2.C5 Lnang Bunga Obligai
IIIIII
rIIIIIIIIIII
I
rrrIITrIIIIII
llrrIII
III
IIIIrITI
IIIIIIIIITIITTII
o
o
D
D
o
o
D
K
K
72
2.'r.1.06
lrl.ng Bunga
K
K
K
K
K
K
K
2.1.2.6 Utang Bunga Oalam Negeri Lainnya
2.1.2.O7 Lnang Bunga Luar Negeri
2.1.3 Bagian Lancar t tang Jangka P.niaqg
2.1.3,01 Bagian Lanca. Utang Dalam N€eri SeKor Perbankan
2.1.3.O2 Bagian Larcar UIang da.i Lembaga Keuangan Eukan Bank
2.r.3.03 Bagian Lancar Utang Pemedntah Pusat
21301 Bagian Lancar UtarE Pemeriotah ProvirEi Lainnya
2.'r.3.05 Bagaan Lancar UlarE Pemerintah lcbupaten/Kota
2.1.4 PeDdapatan Ditcrima Dir rta2_1.4.01 Seioran Kelebihan Pembayaran DaIi Pihak lll
2.1.4.O2 Uaog Muka Penjualan Produk Pemda Dari Pihak lll
2.1.4.O3 Uang l/!ka Lelang Penjualan Asel Oaerah
2.1_4.4 Pendapatan Diterima Oimuka lainnfa
2.'t.5 l,,ltang Beban
2. t.5.01 l.nang Beban Pegawai
2.'t.5.02 Ulang Beban Barang dan Jasa
2.1.5.03 l,nang geban Bunga
2.'l-5.04 Utang geban Subsidi
2.r.5.05 Lnang Beban Hibah
2.r.5.06 Lnang Beban Bartuan Sosial
2.1.5.07 Utang Beban Transtet
2.1.5.08 Utang Beban Lain-lain
2.1.6 t lang Jangka Pendet Lainnya K
2.1.6.01 Ut.ng Kllebihan PcmbayaraD PAO
2.1.6.O2 Utang Kelebihan Pembayaran Transfer
2.1.6.03 Utang Kelebihan Pembayaran Lain-Lain Perdapatan yang Sah
2.1.6.O4 Utang Jangka Pendek LainnF
2.1.7 Kewajiban Untuk Oikonsolidasikan
2.1.7.O1 R/K PPKD
2.2 KEWA'IBAN JANGKA PANJANG
2.2.1 t tang Oalam Negeri
2.2.1.O1 Utang Dalam Negeri Sello. Perbankan
2.2.1.O2 Utang Oari Lembaga Keuangan Bukan Bank
2.2.',t.O3 Utang Oalam Negeri-Obligasi
2.2.1.O4 Utang Pemerintah Pusat
2.2.1.C5 Utang Pemerintah Oaerah LainnF
2.2.1.06 Utang Dalam Negeri Lainnya
2.2.2 Lltarlg JarEka Panjang Lainnya
2.2.2.01 Utang Jangka Paniang Lalnnya
3 EXUITAS
3.I EKUITAS
3.1.'l Ekuilas
3.'t.1 .Ol Ekuitas
3.1 .'t _92 Xqeh{ Ekuitas
3.'t.2 Surplus/Def sit LO K
3.1.2.01 Su,plus/Defisit LO
4 PENDAPATAN . LRA
4.14.1.1 Perdapatao Pajak t).erah - LRA K
4.1.'t.Ol Paiak Kendaraan Bermoror (PKB) - LRA
4.1.1 .O2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (gBNKB) - LRA
4.1.1.03 Parak Bahan Eakar Kendaraan Be.molor - LRA
4.1.1 .M Pajak Air Permukaan - LRA
IIIII
tttt
IIITIT
ITIIII
73
PENDAPATAN ASLI OAERAH (PAD) . LRA
llH+T
I
Lll
T-r
I
I
I-t +
I II++
4.1.1.054.1.1.06 Pajak Hoael - LRA
Pajak R6toran - LRA4_1.1.O7
I 4. r.1 .08 Pajak Hiburan - LRA
4.r.r.0s I
Pajak Reldame - LRA
Pajak Penerangan Jalan - LRA4.1 .1 .'t04- t .1 - tt Paiak Parki - LRA
Pajak Air Tanah - LRA4.1.1.12Paiak Sarang Burung Walet - LRA4.1.1.',13Paiak Mineral Bukan Logam dan Baluan - LRA4 .1 .',1 .14
4.1.t.'r5 Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan - LRA
4.1 .1 .'t64.1.1.17 Pajak Lingfiungan - LRA
4.1.2 Pcrdapatan Relribusi Oaer.h . LRA K
R€tribrsi Pelayanan Kesehatan - LRA4.1.2.014.1.2.02 Retibusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan - LRA
Retribusi Penggantian Biaya Cetak lcrtu Tanda Penduduk dan AKa Caiatan Sipil - LRA4.1.2.O34.1.2.O4 Reaibosi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat . LRA
4.1 .2 _O5 Retribi6i Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum - LRA
4.1 2.06 Retribusi Pelayanan P6ar - LRA
4.1.2_O7 RelIib(rsi Penguiian Kondaraan Eermotor - LRA
4.1.2.O4 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - LRA
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta - LRA4.1.2.094 .1 .2 .10 Ratibuii Penyediaan darratau Penyadotan Kakus - LRA
4.1 .2.11 Retribusi Pengolahan Limbah Cair - LRA
R€tribusi Pelayanan TeralTera Ulang - LRA4.1.2.124.1 2.13 Ret ibusi Pelayanan Pendidikan - LRA
4 .1 .2 .144.1.2.15 Retribusi Pemakaian Kekayaan 0aerah - LRA
4_1.2.16 Relribusi Pasar Grocir danl alau Pe.tokoan - LRA
4.1.2.174 1 2 18 Retribusi Terminal - LRA
4.1.2.19 Retnbusa Tempat Khusus Parkir - LRA
Retribusi Tempat Penginapary Pesanggrahan/ Mlla - LRA4.'t.2.20Retribusi Rumah Potong Hewan - LRA4.1 .2 .21
4.1.2.22 R€tibusi Petayanan Kepelabuhan - LRA
4.1.2.23 Retribusi Tempat Rekeasidan Olah raga- LRA
4.1 .2.24 RetribGi Penyebrangan Air - LRA
4.1.2.25 RetrihJsi Penjualan Produksi Usaha Oaerah - LRA
Retribusi lzin Mendirikan Bangunan - LRA4.1.2.264.1.2.27 Retribusi lzin Tempat Peniualan Minuman Beralkohol - LRA
4.1.2.24 Retibusi lzin Gangguan - LRA
4.1.2.X Reltibusi lzin Trayek - LRA
4.1.2.30 I Retribusi lzrn Perikanan - LRA
4 1.2.31 Relribusi Pengendalian Lalu Lintas - LRA
4.'l .2.32
14.1.3 IiI
Pendapalan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Oipisahkah - LRA
Bagian Laba atas Penyeriaan Modal pada Pen6ahaan Milik Oaerah/BUMD - LRA4.1.3 0t
4.1.3.024.r.3,03 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Swasta - LRA
LainJain PAD Yang Sah - LRA
4.1.4.0'l Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Oiplsahkan - LRA
4.1.4.92 Hasil Peniualan Aset Lainnya - LRA
I
rIIIII
rr
rIIItrrlllIII
IIIIT
II
III
II
IIII II
r
III
Retribusi Perpaniangan lzin Mempeke.iakan Tenaga Keria Asing (IMTA) - LRA
K
K
74
Bagian Laba alas Penyerlaan Modal pada Perusahaan Milik Negara/BUMN ' LRA
Paiak Rokok - LRA
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) - LRA
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi - LRA
Retribusi Tempat Pelelangan - LRA
4.1.4
4.1.4.O3 Penerimaan Jasa Giro - [tlA4.1.4.O4 Pmdapatan Bunga - LRA
4.t.4-05 Tuntutao Ganti Kerugian Daerah - l-FlA
4.1.4.06 Komisi . Potor€an dan Selisih Nilai Tukar Rupiah - LRA
4.1.4.O7 Pendapalan Oenda atas Ketertambatan Pelaksanaan Pekerjaan - LRA
4.'t .4.08 Pendapatan Denda Pajak - LRA
4.1.4.O9 Pendapatan Denda Relribusi - LRA
4.1.4.10 Pendapatan Denda Pemanfaatan Aset Daerah - LRA
4.1.4_11 Pendapatan Oenda Atas PelarEgaran Perda - LRA
4.1.4.12 Pendapatan H6il Eksekusi atas Jamioan - LRA
4.1.4.13 Pendapatan dari Pengembalian
4.1 .4.14 Pendapatan Penyelenggaraan Sekolah dan Diklat - LRA
4.1.4.15 Pendapatan dari ArE€uran/Ciilan Peniualan - LRA
4.1.1.16 H6il dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah - LRA
4.1.4.17 Pendapatan Zakat - LRA
4.1.4.14 Pendapatan BLUD - LRA
4.1.4.19 Lain-lain PAD Fng Sah Lainnya - LRA
4.1.4.4 Fasilitas Sosiat dan Fasiltas Umum - LRA
Pendapatan dari Penyelenggaraan Sekolah dan Diklat - LRA
4.1.4.22 Hasil dari pengelolaan dana bergulir
4.1 .4 .23 Pendapatan D.na Kapitasi JKN -LRA
4.2 PENDAPATAN TRANSFER . LRA
4.2.1 Pendapal.n Transt€r Perncrintah Pusat - LRA K
4.2.1_Ot Bagi Ha Paiak - LRA
4.2.1.O2 Bagi H6il Eukan PajaUsumber Oaya Alam - LRA
4.2.1.O3 Dana Alokasi Umum (DAU) - LRA
4.2.1.04 Oana Alokasi Khrrsus (OAK) - LRA
4.2.2 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LRA K
4.2.2.01 Oana Otonomi Khusus - LRA
4_2.2.02 Dana Keislemewaan - LRA
L 4 2 2.O3 Dana Penyesuaian - LRA
4.2.3 Pendapatan Transfer Pe.nerintah Oaerah Lainnya - LRA K
4.2.3.01 Pendapatan Bagi Hasil Paiak - LRA
4.2.3.02 Pendapatan Bagi hasil Lainnya - LRA
4 .2 .3 .03 Pendapatan Oana Otonomi Khusus - LRA
4.2.4 KBaDluan Xruangan - LtlA4.2.4.01 Eantuan Keuangan dari Pemeriotah Daerah Provinsi Lainnya - LRA
4.2.4.02 Bantuan Keuangan dai Pemerinlah Daerah Kabupaten - LRA
4.2.4.03 Bantuan Keuangan dari Pemerir ah Daerah Kota - LRA
4.3 LAIN.I-AIN PENOAPATAN DAERAH YANG SAH . LRA
4.3.'l Pendapatan Hibah - LRA K
14.3.r.01 Pendapatan Hibah dad Pemerinlah - LRA
43102 Pendapatao Hibah dari Pemerintah Daerah LainnF - LRA
4.3.1 .@ Pe.dapalan Hibah dari Badan/Lembagrorganis6i S!/r€saa dalam Negeri - LRA
4.3.1.O4 Pendapatan Hibah dari kelompok masyarakauperorangan - LRA
4.3.'r.05 Pendapatan Hibah Dari Luar Negeri-LRA
4.3.2 KDanr Daiural - LRA
4.3.2.01 Oana Darurat - LRA
4.3.3 Perdapatan tinnya - LRA K4.3.3.01 Peodapatan Lainnya - LRA
5 BELANJA
5.'r BELANJA OPERASI
5.1.1 Belanja Pegawai o
IIII
rITIlltrITTIIIIIII
II III III IIr
IIr
II75
| 4.1.1.21
n
-l lllfI
tlt-
I I
iI
ltlE III
l
fTf
I_
+#l il-T_n
IIlll|lffiL] ll
I T
Ir
H
5.1.2.02
5.1.1.01 Belanja Gaji dan Tunjangan
5.1.1.02 Belanja Tambahan Penghasilan PNS
I5.1.1.03 Belania Penerimaan lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH^^/KDH
is.1.1.04 Biaya Pemlngutan Pajak Bumi dan Bangunan
5.1.'t .05 lnsentif Pemungutan Pajak Daerah
5.1.1.06 lnsentil Pemungutan Retibusi Oaerah
5.1.1.07 Uang Lembut
5.1.2 Bclanja B.rang dan Jasa o5.1.2.0't Belania Bahan Pakai Habis
Belanja Bahary'Material
Belanja Jasa Kanto,
51 2.O4 Belania Premi Aslransi
5.r.2,05 Bdania Peaawatan Kendaraan Bemotoa
5.r.2.06 Belanja C€tak dan Penggandaan
15.1.2.O7 Belanja Sewa Rumah/Gedunoy'Gudangy'Parkir
5.'t .2.08 Belanja Sewa Sarana Mob ilas
Belanja SetiE Alat Berdt5.1.2.095.1-2.'t0 Belania Sewa Pedengkapan dan Peralatan t(anbr
5.1.2.11 Belanja Makanan dan Minuman
5.1.2.12 Belania Pakaian Dinas dan Atributnya
5.r.2.13 Belania Pakaian Ke4a
5.1 .2.14 Belanja Pakaian Khust6 dan Hari-hari Tertentu
Belanja Perjalanan Oinas5.1.2.15gclania Perialanan Pindah Tug€5.1.2.'16
5.1.2.17 Belanja Pemulangan PegalrBi
Belanja Pemeliharaan5.1.2.',tB5.1.2.19 Eelanja Jasa Konsullansi
5.1.2.20 Belania Barang Untuk Diserahkan kepada MasyarakauPihak Ketiga
Belanja Barang Untuk Dijual kepada MasyarakaUPihak Ketiga5.1.2.21Belania Beasiswa Pendidixan PNS5.1.2.22
5.1.2.23 Belanja Kursus, Pelalihan, Sosialisasidan Eimbjngan Teknis PNS
5.1.2.24 Belanja Honoranum Non Pegawai
5.1.2.25 Eelanja Honoranum PNS
5.1.2.26 Belanja Honorarium Non PNS
5.1.2.27 Belanja Uang untuk Diberikan kepada Pihak Ketrga/Masyarakat
Eelanja Hono.arium Pengelola Dana BOS5.1.2.245.1.2.29 Belanja Barang Oana 8OS
5.1.2.30 Belanja yang Bersumber dari Dana Kapitasi Jaminan K6ehalan Masyarakat
5.1.3 Belanja Bunga o5.1.3.01 Bunga Lnang Piniaman
5.r.3.02 Bunga Utang Obligasi
5.1.4 Bclanja Subsidi D
Belanja Subsiji5.1.4.015.1.5 Bclanja Hibah D
5.r.5.01 Belanja Hibah kepada Pemerinlah
Belania Hibah kepada Pemerintah Daerah lainnya5,'r.5.02Belanja Hibah kepada Pe.usahaan Daerah/BUMO5.1.5.03
5.'r 5.04 Belanja Hibah kepada Kelompok Masfarakal
5.r.5.05 Belanja Hibah kepada Organisasa Kemasyarakalan
Belania Hibah Dana 8OS rxltuk Satuan Pendidikan DasarI1s.1.5.065. t.6 Belania Bantuan Sosial D
Belaoja Bantuan S6ial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan5.'t.6.015.1.6.02 Belanja Bantuan Sosial kepada Masyarakat
IIII
rrtITIIIIIITIIII IIIIrIIIIIIIIIIrIII
TIrttrttl
76
5.1.2.03
ffi_-]
ffiLI
ll
Il|-l-lI
EIITTT-llt l
I llffl||l
I
+tII+fT_r
ffi
t
BELANJA MODAL
5.2.1 Behnja Modal Tanah D
5.2.1.01 Belanja Modal PerEadaan Tanah Perkampungan
5.2.1.02 Belania Modal Pengadaan Tanah Pertanian
5.2.1.03 Belanja Modal Pengadaan Tanah Perkebunan
5.2.1.O4 Belanja Modal Pengadaan Kebun Campuran
5.2.1.05 Belania Modal Pengadaan Hutan
5.2.1.06 Belanja Modal Pengadaan Kolam lkan
5.2.1.07 Eelanja Modal Pengadaan Tanah DanaURawa
5.2_r.08 Bdanja Modal Pengadaan Tanah TandrdR6ak5.2.r.09 Belanja Modal Pengadaan Tanah Alang-alang dan Padang Rumput
5.2.'r.t0 Belanja Modal Pengadaan Tanah Pengguna Lain
5.2.1 - 11 Belanja Modal PerEadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung
5.2.1.12 Edanja Modal Pengadaan Perlambangan
5.2. 1 . 13 Belanja Modal Pengadaan Tanah Untuk BanOunan Bukan Gedung
Belania Modal Peralatan dan Mesin o5.2.2.01 Belania Modal Pengadaan Alal-Alal B6ar Daral
5.2.2.02 Belania Modal Pengadaan Alat-Alat Besar Apu.E
5.2.2.03 Eelanja Modal Pengadaan Alat-alat Bantu
5 .2 .2 .04 Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor
5.2.2.05 Bolanja Modal Pengadaan A,at Angkutan Darat Tak Bermotor
5 .2 .2 .06 Belanja Modal Pengadaan Alat Angkut Apung Bermotor
5 .2 .2 .07 Belania Modal Pengadaan Alat Angkut Apung Tak Sermotor
5.2.2.04 BclaDia Mo'dal PerEadaan Atat ArEkut BerrDoao. Udara
5.2.2.@ Eelanja Modal Pengadaan Alal Bengkel Berm6in
5.2.2.10 Belanja Modal Pengadaan Alat Bengkel Tak Bermesin
5.2.2.11 E elanja Modal Pengadaan A,at Ukrr
5.2.2.12 Belanja Modal Pengadaan Alat Pengolahan
5.2.2.13 Belanja Modal Pengadaan Alal Pemeliharaan Tanaman/Alal Penyimpan
3.2.2.14 Belania Modal Pengadaan Alal Kar or
5.2.2.15 Belanja Modal Pengadaan AIat Rumah Tangga
5.2.2.16 Belanja Modal Peogadaan KompLjter
5.2.2.17 Belania Modal Pengadaan Meja Oan KuBi Kerja/Rapat Pejabat
5.2.2.14 Belania Modal Pengadaan Alal Studio
5.2.2.19 Belanja Modal Pengadaan Alat Komunikasi
5.2.2.m Belania Modal Pengadaan Paralatan Pemancar
5 .2 .2 .21 Belanja Modal Pengadaan Alat KedoKerangelanja Modal Pengadaan Alat Kesehatan
5 .2 .2 .73 Belanja Modal Pengadaan LJnit-Unit Laboratodum
5 .2 .2 .24 Belanja Modal Pengadaan Alat Peraga/PraKek Sekolah
5.2.2.25 Belanja Modal Pengadaan unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir
5.2.2. Belanja Modal Pengadaan Alat Laboratorium Fisika Nuklir / Elektronika
5.2.2_27 Beiania Modal PerEadaan Alat P.oteksr Radiasi/ Proteksi U.EhJngan
| 5.2.2.n Belania Modal Pengadaan Radiation Aplication and Non De$rrctive Test ig Laboralqy (BATAM)
5.2.2.N Belanja Modal Pengadaan Alal Laboratorium Lingkungan Hidup
5.2.2.N Belanja Modal Pengadaan Peralatan Laboratorium Hidrodinamika
5 .2 .2 .31 I
IBelanja Modal Pengadaan Seniata Apr
5.2.2.32 Belania Modal Pengadaan Persenjalaan Non Senjata Api
Belanja ModaY Pengadaan Amunisi
| 5.2.2.34I
Belanja Modal Pengadaan Seniata Sinar
5 .2 .2 .35 Belanja Modal Pengadaan Alal Keamanan oan Perlindungan
5.2.3 Behnia Modal Gedung dan Bangunan D
5.2.3.01 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Gedung Tempal Keria
IrIIIT IIIIIIIIIIrIITIII III TIIIIr
TIIIIIIIrtrtITIIIITI
I
IITIIIII
III rIIIT
IIII ITI IrTI
l fIll
llI
I-lt++Fi
I I
t+T
IItl
=
I
I ll
5.2.3.02 Belanra Modal Pengadaan Bangunan Gedung Tempat'l'inggal
5.2.3,03Belania Modal PerEadaan Eangunan Bersejarah| 5 .2.3 .O4
5.2.3.05 Belania Modal Pengaclaan Bangunan Tugu Peringatan
Belanja Modal Pengadaan Bangunan Candis.2.3.065 .2.3 . O7 Belanja Modal Pengadaan Bangunan MonumervBangunan Bersejarah lainnya
Belanja Modal Pengadaan Bangunan Tugu Trtik KontrouPasti5.2.3.085 2 3.O9 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Rambu-Rambo
5.2.3.10 Bdanja Modal PerEadaan Bangunan RambFRambu Lalu Unt6 Udara
5.2.4 B€lanja Modal Jalan, lrigasi dan Jaringan D
Belanja Modal Pengadaan Jalan
Belania Modal Pengadaan Jembalan5.2.4.025.2.4.03 Belania Modal Pergadaan Bangunan Air ligasi
Belanja Modal PerEadaan Bangunan Af PiFang Surut5 .2 .4 .O4
5.2.4.05 Belania Modal Pengadaan Eangunan Air Rawa
5.2.4.06 Belania Modal Pengadaan Bangunan Pengaman Sungai dan Penanggulangan Bencana Alam
5.2.4.07 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Pengembangan SumberAir dan Air Tanah
5.2.4.O4 Eelania Modal Pengadaan Bangunan Air EersilvBaku
Belanja Modal Pengadaan Bangunan Ai Kolor5.2.4.095.2.4.10 Belanla Modal Pengadaan Bangunan Air
5.2.4.11 Belania Modal Pengadaan lnsdalasi Air Minul7yAi. Eelsih
5.2.4.12 Belanja Modal Pengadaan lnstalasi Air Kotor
Belanja Modal Pengadaan lnstalasi Pengolahan Sampah5.2.4.13gdanja Modal PerEadaan lnstalBi Pengolahan Bahan Bangunan5 .2 .4 .14
5.2.4.15 Belanja Modal Per€adaan lnsialasi PembarEkit Ligrik
5.2.4.16 Belania Modal Pengadaan lftstalasi Gardu Listrik
J Belanja Modal Pengadaan lnstalasi Pedahanan5 2 4.17
1s.2.4.i8 Belanja Modal Pengadaan lnslalasi Gas
5.2.4.19 Belanja Modal Pengadaan lnsialasi Pengaman
Belanla Modal Pengadaan Jaringan Air Minum5 .2 .4 .20Belanja Modal Pengadaan Jaringan Listrik1s.2.4.21Belanja Modal Pengadaan Jaringan Telepon
5.2.4.23 Belanja Modal Pengadaa^ Jaringan Gas
Belanja Modal Asel Tetap Lainnya D5.2.5Belanja Modal Pengadaan Buku5.2.5.O'l
5.2.5.02 Belanja Modal Pengadaan Terbitan
Belanja Modal Pengadaan Barang-Barang Perpuslakaan5.2.5.03Belania Modal Pengadaan Barang Eercorak Kebudayaan5.2.5.04
5.2.5.05 Belanja Modal Pengadaan Alat Olah Raga Lainnya
s2506 Belania Modal Pengadaan Hewan
1s.2.s.07 Belanja Modal Pengadaan Tanaman
Belanja Modal PerEadaan Asel Telap Renovasi5.2.5.085.3 BELANJA TAK TERDI,XiA
5.3.1 Bclania Tak Terduga D
5.3.1.01 Belanja Tak Terduga
TRANSFER
61 TRANSFER BAGI HASIL PENOAPATAN
6.1.1 Transler Bagi Hasil Pajak Oaerah D
6.r-1.0'l Transter Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintahan KabupatervKota
o16.1.2 Transfe. Bagi Hasil Pendapatan Lainnya
Transfer Bagi Hasjl Peodapalan Lainnya Kepada Pemerintahan KabupatervKota/Oesa6 r .2.01TRANSFER BANTUAN KEUANGAN6.2
6.2.1 Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerinlah Oaerah Lainny.' D
II
II II
rrlrrrrIIIIII
IIITrI
IIIIII
5.2.4.Or
78
Bdanja Modal PerEadaan Bangunan Menara
6
fT]-Tl
llffill
I tlllllf
L
-r
---i+ ll
-l [rn]lllI|!ll I
l_-] tl
l ] lll
TTl
62101 Bantuan Keuangan ke Propinsi
6.2.1 02 Bantuan Keuangan ke KabupaterrKota
6.2.2 Transter E.riuan Keuangan le Desa
6.2.2.01 Transfer Bantuan Keuangan ke Oesa
6.2.3 Transrer Bantuan Xeuangan Lainnya
6.2.3.01 Banluan Keuangan kepada Partar politik
6.2.4 Transter Dana Olonomi Xhusus
Tiansrer Danah Otonomi Khusus lGbuapten Kota6.2.4.01PEI,lBIAYAAN7
7.1 PENERIMAAN PEMAIAYAAN
7.1.1 Penggunaan SiLPA
7.1 .1.01 Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya
7.1 .1 .O2 Koreksi Si LPA
7.1.2 Pencairan Dana Cadangan
7.1.2.O1 Peicairan Dana Cadangao
7.1.3 Hasil Perrualar Kekay.an llacrah y.ng tlipisahlanHasil Penjualan Kekayaan Daerah fang Oipisahkan7.1.3.01
7.1 .4 Piniaman Dalam Negeri
7.1.4.O1 Piniaman Dalam Negeri dari Bank
7.1.4.02 Pinjaman Dalam Negeri dari Lembaga Keuangan Bukao Bank
7.1.4.@ Penedmaan Hasil Penerbitan Obllgasl Dagrah
7.1.4.O4 Pinjaman Oalam Negeri daf Pemerintah Pusat
Pinjaman Dalam Negeri da,i Pemorir{ah Provinsi Lainnya7.1.4.05Pinjaman Oalam Negeri dari Pemcridah KablpatcrvKo{a71406
7.1.5 Pencrimaan K€nbali Pidang
7.1.5.01 Penerimaan Kembali Piutang kepada Perusahaan Negara
7 .1 .5.02 Penerimaan Kembali Pautang kepada Perusahaan Daerah
7.1.5.03 Penenmaan Kembali Piutang kepada Pemerintah Pusal
7.1.5.04 Penerimaan Kembali Piutang kepada Pemerintah Daerah Lainnya
7.1.5.05 Penerimaan Kembali Piutang Lainnya
7.1_6 PenerirEan Kembali lnvestasi Non Permanen Lainnya
7'r 5 0t Penerirnaan Kembali lnvestasi dalam Proyek Pembangunan
7.1.6.O2 Penarikan Oana Bergulir
7.1.6.03 Pencairan Deposito Jangka Panjang
Penenmaan Kembali lnvestasi Non Permanen Lainnya7 .1 .6.O47 . t .7 Pinjaman Luar Negeri
7.1_7.O1 Piniaman Luar Negeri
7.1.4 PeneriryEan lJtang Jangka Panjang Lainnya
7.'t.8.01 Penerimaan Utang Jangka Panjang Lainnya
7) PENGELUARAN PEMBIAYAAN
7.2.1 Pembentukan Oana Cadangan
7 .2.1 .O1 Pembentukan Dana Cadangan
7.2.2 Peiyertaan Modaulnvestasi Pe[Erintah Daerah
7.2.2.01 Penyertaan Modal pada BUMN
Penyertaan Modal pada EUMO7 .2.2.027 2.2.03 Penyeataan Modal pada Peausahaan Swasta
7.2.3 Pctnbayaran Polok Pin,aman Oalam llegeri
7.2.3_O1 Pembayaran Pokok Pinlaman kepada Bank
7.2.3.O2 Pembayaran Pokok Pinlaman kepada Lembaga Keuangan Bukan Eank
7 .2.3.O3 Pelunasan Obligasi Caerah
7 .2 .3 .04 Pembayaran Pokok prnjaman kepada Pemerintah Pusat
7.2.3.05 Pembayaran Pokok ?iniaman kepada Pemerir{ah Provinsi Lainnya
7 .2.3.6 Pembayaran Pokok Piniaman kepada Pemerintah lGbupatervKota
D
D
D
K
K
K
K
x
K
K
K
D
o
o
79
7.2.47.2.4.O1 Pemberian Pinjaman Daerah kepada Perusahaan Negara
7_2.1.O2 Pembenan Pinjaman Daerah kepada Perusahaan Oaerah
7.2.4.03 Pemberian Piniaman Daerah kepada Pemeririah Pusat
7.2.4.O4 Pemberian Pinjaman Daerah kepada Pemerintah Daerah Lainnya
7.2.5 Pengeluaran lnvestasi Non Pernanen Lainnya
7 .2.5.O1 Pembedukan lnveslasi dalam Proyek Pembanguoan
7.2.5.02 Pemberiukan Dana Bergulir
7.2.5.03 Pembentukan Dep6ito Jangka Paniang
7.2.5.O4 Pembentukan lnvedasi Non Permanen Lainnya
7.2.8 Pembayaran Pokol Pinjaman Lua. llegeri D
7-2.6.01 Pembayaran Pokok Piniaman Luar Negef
7 .2.7 Prnbayaran Ut og Jangla PanFng LairDy. D
7.2.7.O'l Pembayaran utarE Jangka Panjang Lainnya
7.3 SALDO AI'IGGARAN LEBIH
7.3.1 SurpluvDefisit LRA K
7.3.1.01 SurpluJOefisit LRA
7 .3.2 Pe.nbiayarn Netto K
7.3.2.017.3.3 SiLPA/SiKPA K
7 .3 .3 .01 SiLPA'iSi}<PA
7 .3.4 Perubahan SAL K
7.3.4.O1 Perubahan SAL
I PE}TDAPATAI' . LO
8.1 PENDAPATAN ASLI OAERAH (PAD) - LO
8.1.t Perdapalan Pajal Daerah - LO K
E. t. t.ol Pajak Kendaraan Eermotor (PXB) - LO
8.'l .l.o2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (SSNKB) - LO
8.1.1.03 Paiak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor - Lo
6.'l .1.04 Pajak Air Permukaan - LO
8.1.r.05 Pajak Rokok - LO
8.1.1.06 Pajak Hotel 'LO
6.',1 .1.07 Pajak Restoran - LO
8.1.t.08 Pajak Hiburan - LO
8.1.'t .09 Pajak Reldame - LO
E.'t. r . ro8.'t.1.,l18.'t.t.12 Pajak Air Tanah - LO
8-'t.'t.13 Palak Sarang Burung Walet - LO
8. 't . t .14 Pajak Mineral Eukan Logam dan Batuan - Lo
81 l. t5 Pajak Bumidan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan - LO
8. r . 1 .16 Bea Perolehan Hak At6 Tanah dan Bangunan (BPHTB) - LO
a.1.1.17 Pajak Lingkungan - LO
a.1.2 Pcrd.patan Retribusi t!..reh - LO K
a.1.2.O18.1.2.O2 Relribusr Pelayanan Pe.sampahar, Kebersihan - LO
8.1.2.03 Retnbusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Pendudlk dan Akta Catatan Sipil- LO
8.1 .2.O4 Ret ibusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayai - LO
E.r,2.05 Retrib(Ei Pelayanan Parlir di TepiJalan Umrm - LO
lg.'r.2.06 Relribusi Pelayanan Pasar - LO
a.1.2.07 Retibusi Penguiian Kendaraan Bermotor - LO
8.1.2.08 Retribus, Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - LO
a.1.2.@ Retribue Penggantian Biaya Cetak Peta - LO
D
D
80
Pcmberian Pinjarnan Daerah
Pembiayaan Netto
Pajak Penerangan Jalao - LO
Pajak Pa.kr - Lo
Retibusi Pelayanan Kesehatan - LO
llt _l
|ll
t-
F I
lt
I
-ITll
I
I HII
I
ffTil I
llltlI frf
=I I
-rTLlll
- lll
=
4.1.2.10 Relribusi Penyediaan dan/atau Penyedolan Kakus - LO
a.1.2.11 Retribusi Pengolahan Limbah Cai - LO
a.1.2.12 Retribusi Pelayanan Tery'Tera UlarE - LO
a.1.2.'13 Retribusi Pelayanan Pendidikan - LO
a.1.2.14 Retriblsi Pengendalian Menara Telekomunikasi - LO
8.1 ,2.15 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - LO
8. 'r . 2.16 Relribusi Pasar Grosir dary' atau Pedokoan - LO
Relribusi Tempat Pelelangan - LO4.1.2.17Retribusi Terminal - LOE.1.2.'t8
8.1 .2 - 19 Relribusi Tempat Khusus Parhr - LO
Retribusi Tempat PenginaparV PesarEgfahar/ Mlla - LO4.1 .2.X8.1.2.218.1.2.22 Relribusi Pelayanan Kepelabohan - LO
4.1.2.23 R€fib.tsi Tempat Rek easi dan Olah raga- LO
Retrib.Bi Penyebrangan Air - LO8.1.2.244.1.2.2s Retibusi Penjualan Produksi Usaha Daerah - LO
Reuibusi lzin Mendirikan Bangunan - LO8.1.2.26Retribusi lzin Tempat Peniualan Minuman Beralkohol - LO4.1.2.27
8.1.2.24 Retribusi lzin Gangguan - LO
Retribusi lzin Trayek - LOa.1.2.29Retribusi ,zin Porikanan - LO4.1.2.30
E.'l .2.31 Retribusi Pengendalian Lalu Untas - LO
8.'t.2.32 Retribusi Perpanjangan lzin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing oMTA) - LO
Pclrdap.t.n H.sil Pengclol.an KcLy..n D..r.h y..tg ttipar.hin - LO K8.'l .38.1.3.Or Bagian Laba at6 Penyerlaan Modal pada Petusahaan lvt{i( Oaera BUMD - LO
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Pemerintah/BUMN - LO8.1.3.02Eagian Laba atas Penyedaan Modal pada Perusahaan Milik Swasta - LO8.r.3.03 I
I
K8.1.4 Lain{ain PAO Yang Sah - LO
8.1.4.01 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkao - LO
Hasil Peniualan Aset Lainnya - LOE.1.4.028.1.4.038.1 4.04 Pendapatan Bunga - LO
E.1.4.05 Tuntutan Ganti Kerugian Oaerah - LO
8.1.4.06 Komisi, Potongan dan Selisih NilaiTukar Rupiah - LO
8.1 .4.07 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekeriaan - LO
Pendapatan Denda Paiak - LOE.1.4.068.1.4.09 Pendapalan Oenda Retribusi - LO
8.r.4.10 Pendapatan Oenda Pemanfaatan Aset Daelah - LO
Pendapatan Denda Atas Pelanggaran Perda - LO8.'t.4.'t19.1.4.12 Pendapatan Hasil Eksekusi atas Jaminan - LO
8.1.4.138. I . 4. 't4 Pendapatan Penyelenggaraan Sekolah dan Diklat - LO
Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Pen ualan - LO6. 1 .4.15I. I . 4. t6 H6il dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah - LO
8.1.4.17 i I Pendapalan Zakat - LO
ii r Pendapatan BLUD - LO8.1.4.'t8i i i Lain-laan PAO Yang Sah Laannya - LO8.1.4.'9
8.1 .4 .m II
I Fasililas Sosial dan Fasilitas Umum - LO
i Pendapatan dari Penyelenggaraan PendiliGn dan Peldihan - LO8.1 .4.21Hasil dari pengelolaan dana bergulirl E.1 .4 .22
a.'t .4 .23 I i Pendapatan Dana Kapitasi JKN - Lo8.?
Pendapatan Transfer Pemerint.h Pusd {O Ka.2.1
I
81
Retribusi Rumah Polong Hewan - LO
Penerimaan Jasa Giro - LO
Pendapatan dari Pengembalian -LO
PENOAPATAN TRANSFER . LO
F_T_
i=l ffi-T-t-Tt
lltltTIll
-T-
Ht+I
l TfII I I
FI I
F
_____T.___-
II I
---iIIIfrr
l
=l+tl
I
I_TT
I.2.1 .01 Bagi Hasil Pajak - LO
4.2.1.O2 Bagi Hasil Bukan Pajal/Sumber Oaya Alam - LO
8.2.r.03 Dana Alok6i Umum (DAU) - LO
i8.2.1 04 Oaoa Alokasi Khusus (OAK) - LO
Pendapatan Transler Pemerir ah Pusat - Liinnya - LO
E.2.2.01 Dana otonoma Khusus - LO
42202 Dana Keistimewaan - LO
4 .2 .2 .03 Oana Penyesuaian - LO
4.2 3 Pe[dapatan Transler Pcme.ir .h Oa€rah Lainnya - LO
8.2.3.01 Pendapatan Bagi Hasil Pajak - LO
a .2 .3 .02 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - LO
Pendapatan Oana Oonomi Khusu3 - LO
4.2.4 Bantuan Kcuangon - LO
a.2.4 .01 Bantuan Keuangan dad Pemerinlah Oaerah Provinsl Lainnya - LO
4.2.4.02 Bantuan Keuangan dari Pemerirlah Daerah Kabupsten - LO
a.2.4.03 Banluan Keuangan dari Pemedntah Daerah Kota - LO
8.3 LAIN{AIN PENDAPATAN DAERAH YAMi SAH . LO
E,3.1 Pe.rd.patan tlib.h - LO
8,3.1.01 Pendapatan Hibah dari Pemerantah - LO
8.3.1.m Pendapatan Hibah dari Pemerintah Oaetah Lainoya - LO
8.3. t .00 Pendapatan Hibah dad Aade Lomb€galotganisasi Sw'asla dalam Negeri - LO
8.3.'t.04 Pendapatan Hibah dari kelompok masyarakaupe,orangan - LO
8.3.r.05 Pendapatan Hibah Dai Luar Negeri - LO
8-3-2 I).na Darurat - LO K
8.3.2.01 Dana Oarurat - LO
8.3.3 Pendapatan Lainnya - LO K
6.3.3.01 Pendapatan Larnnya - LO
84 SURPLUS NON OPERASIONAL . LO
4.4.1 Surplus Penjualan Aset Non Lancar . LO K
E.4.1 .01 Surplus Peniualan Asel Non Lancar - LO
a.4.2 Su.plus Penyelesaian xewajiban Jangla Panjang - Lo K
8.4 2.01 Suelus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
8.4.3 K
8.4,3.0r Surplus dari Kegiatan Non operasional Lainnya - LO
PENDAPATAN LUAR AIASA . LO
8.5.1 Perdapatan Luar Biasa . Lo K
8.5.1.0'l Pendapatan Pos Luar Biasa - LO
I BEBAN
9.19.1.'l D
9,1,'t.0t Beban Gaji dan TunjarEan - LO
9,1.t.02 Beban Tambahan Penghasilan PNS - LO
9.t.1_03 Bebao Penerimaan Lainnya Pimdnan dan Anggcaa OPRD seria KDHM/KDH - LO
!e.1.r.04 I Beban Pemungutan Paiak Bumi dan Bangunan - LO
9.1.1.05 | Beban lnsentif Pemungutan Paiak Oaerah
9.r.1.06 Beban lnsentif Pemungutan Retribusi Oaerah
9 1 1.07 i Beban Uang Lembur - LO
9.1.2 i Beban Barang dan Jasa D
9.1.2.01 II
Beban Bahan Pakai Habis
9.1.2.02 | Beban Persediaan Bahan/ Material
9.'t.2-03 | Beban Jasa Kantot
9.1.2.04 Beban PremiAsuransi
9.r.2,0s I Eeban Perawatan Kendaraan B€amolor
K
K
K
K
8.2.3-03
Surplus dari Kegiatan Non Operasaonal Lainnya . LO
BEBAN OPERASI
Beban PegatYai - LO
82
a
Beban Cetak dan Penggandaan9.r.2.069.1.2.O7
Beban Sewa Sarana Mobilitas9.1.2.08Beban Sewa Alat Beratie.1.2.oeBeban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor9.1.2.r0Beban Makanan dan Minuman9.',t.2_11Beban Pakaian Dinas dan Atribtinya9_1.2.12
9,r.2.13 Beban Pakaian Keria
9_1.2.14 Beban Pakaian khusus dan hari-lrari tertentu
9.1-2.159.1.2.'r5 Beban Perjalanan Pindah Tugas
Beban Pemulangan Pegawai9.1.2.17I 1 2 18 Beban Pemeliharaan
91219 Beban Jasa Konsultasi
9.1.2.m Beban Barang Urtuk DEerahksn kepada MasyarakauPihak Ketigs
9.1.2.21 Beban Barang Untuk Diiual kepada M6yarakayPihak Ketiga
9.1.2.2 Beban Beasiswa Pendidikan PNS
9.1 .2.X Beban l(urslrs, Pelatihan, Sosialisasi d.n Bimtrir€an Teknis PNS
9.1.2.24 Beban Honorarium Non Pegawai
9.1.2.25 Beban Honorarium PNS - LO
9.1.2.26 Bebatr Honorarium Non PNS - LO
9.1.2.27 Beban Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat
9.1.2.24 Beben Honorarium Pengelolaan Oana BOS9.1.2.4 Beban Barang Dana BOS9.1.2.30 Beban yang Bersumber Dari Dana Kapitasi Jaminan Kesehalan Nasional9.1.3 Bcban Bunga D
9.1.3.Oi Beban Eunga Utang Pinjaman
le 1.3.02I 1.4 Beban Subsidi D
9.1.4.01 Beban Subsidi
9.1.5 Beban Hibah D
19.1.5.01 Beban Hibah kepada Pemerintah
9.'t.5.02 Beban Habah kepada Pemerintah Oaerah LainnyE
9.r.5.03 Beban Hibah kepada Pe.usahaan Daerah/BLJMO
9.1.5.04 Beban Hibah kepada Kelompok Masyarakat
9.1.5.O5 Beban Hibah kepada Organb6i Kemasyarakalan
9.1.5.06 Beban Hibah Oana BOS untux Satuan Peodidikan Oasar
9.1.6 Eeban gantuan Sosial D
9.1.6.01 Beban Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan
9.1.6.02 Beban Bantuan Sosial kepada Masyarakat
9.r.7 Beban Penyusulan dan Amodisasi o9.1.7.01 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin
9.1.7.O2 Beban Penyu$Jlan Gedung dan Bangunan
19. r.7.03 | Beban Penyusutan Jalan. lrilasi, dan Jaringran
9.1.7 04 Beban Penyusutan Aset Telap Lainnya
t9 1.7 05 Beban Penyusutan Aset Lainnya
I Beban Amortisas, Asel Tidak Berwuird
i9 't.8 Bcban Penyisihan Piutang DI 9.1 8.0t Beban Penyisihan Pidang Pendapatan
l9.r.a 02 Beban Penyisihan Pidang Lainnya
9.1.9 oBeban Lain-lain
9.1.9.0r Beban Penurunan Nilaa lnvestasi
9.1.9.02 Beban Penyisihan Oana Bergulir
IIIIIrIIIEIIIIIII
IIIIII
rIrI
IIIrIIrIITIITIIIIIIIIIlrIIIIIIIIII
83
Beban Sewa Rumah/Gedungy'Gudang/Parkir
Beban Perjalanan Oinas
Beban Bunga Utang Obligasa
19.1.7 06
II
t-
fn
-l1
ll
frl rlLLIFTH+
uI
_I
Beban Lain-lainLr.9.03BEBAN TRANSFER9.2
9.2.1 Beban Tr.nsrer Bagi Hasil Paial Daerah
Beban Transfe{ Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintahan KabupatervKota9.2.1.019.2.2 Beban Transrer Bagi Hasil Pendapatan L.innya
9.2.2.O19_2.3 Beban Tnnster Bar u.n XeuaDgan t. Pernerintah llacrah Lainnya
9.2.3.01 Beban TrarEfer Bantuan KeuarEan ke Propinsi
9.2.3.02 Beban Trancter Bantuan Keuangan ke lGbupaten/Kota
9.2.4 Beban Tnnster Eartuan Keuangan ke l)Gsa D
9 .2 .4 .01 Beban TrarEfer Banluan Keuarrgan ke D6aB€ban Transler Bantuan K€uangan Lainnya D
9.2.5.01 Beban Trafisfe. Bantuan Kepada Partai Politik
9.2.6 Beban Trandcr Dana Olonoari Khusus D
9.2.6.0r Beban TrarBter DanE otgus Kabupaten,/Kota..
9.3 DEFBTT NON OPERASIONAL
9.3.,| Defsit Panjualan As€t Non Lancar - LO D
I 3 1.01 Defisit Peniualan As€t Non Laarcar - LO
9.3.2 Defsil PGnyebsaian Kcwajib.n Jar{la Pan .ng - LO D
9-3.2.01 Defisit Penyelesaian Kewaiiban Jangka Paniang - LO
9.3.3 DanaI datl KagLtrn ,,lorr Op.t clollC l2lrl,tyr - LO D
9.3.3.01 OefiEit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
9.4 BEBAN LUAR AhSA9.4_t Bcbcn Lu.r Birla o9..1.1.0i Beban Lusr Bi6a
,
/M.IM
EN
IIIII
IIrtr
III II IrTIIIII IIII
TIIII
o
D
Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Kepada Pemerirdahan Kabupaten/Kota/Desa
BUPA ULU TARA
ADI
D
)
H
84
9.2.5