Intermediate I Training Car Air Conditioner

77
Intermediate I Training Car Air Conditioner ISUZU TRAINING CENTER 1 DAFTAR ISI AIR CONDITIONER I. 1. 2. 3. 4. Apakah Air Conditioner itu ? Perubahan wujud ...................................................................... Apakah itu Heater (Pemanas) ..................................................... Prinsip Pendinginan ................................................................. Hal. 2 3 8 9 II. HEATER DAN PENGKONDISIAN UDARA 1. Heater ...................................................................................... 16 2. Sistim Air Conditioning ............................................................ 18 3. Compressor .............................................................................. 19 4. Magnetic Clutch ........................................................................ 27 5. Condenser ................................................................................ 28 6. Receiver ................................................................................... 30 7. Unit Pendingin (Cooling Unit) .................................................... 31 8. Peralatan Anti Pembekuan ....................................................... 35 9. Pressure Switch ........................................................................ 36 10. Peralatan Penyetabil Putaran Mesin ( Idling 37 Stabilizer Amplifier .................................................................... 11. Pengaturan Kecepatan Fan Condeser Tiga Tingkat ... 37 12. Peralatan untuk menaikan putaran mesin (Idle Up) ... 39 13. Pengaturan Suhu Ruangan Dua Tingkat ................................. 39 14. Magnetic Valve ........................................................................ 40 15. Alat Pengatur Lain .................................................................... 41 SISTEM DAN CARA KERJA AC III. 1. Tipe AC lain .............................................................................. 42 2. Sistem Kerja AC ...................................................................... 43 3. Dasar Kelistrikan Sistem AC .................................................... 47 PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC IV. 1. Service Tools dan Peralatan Cek Bocor ................................... 49 2. Pemeriksaan Pada Kendaraan ................................................ 55 3. Vacuum dan Pengisian Refrigerant ......................................... 58 4. Test Unjuk Kerja AC (R 134a) .................................................. 63 5. Pemecahan Masalah .................................................................... 64

Transcript of Intermediate I Training Car Air Conditioner

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 1

DAFTAR ISI AIR CONDITIONER I.

1. 2. 3. 4.

Apakah Air Conditioner itu ? Perubahan wujud ...................................................................... Apakah itu Heater (Pemanas) ..................................................... Prinsip Pendinginan .................................................................

Hal.

2 3 8 9

II. HEATER DAN PENGKONDISIAN UDARA

1. Heater ...................................................................................... 16 2. Sistim Air Conditioning ............................................................ 18 3. Compressor .............................................................................. 19 4. Magnetic Clutch ........................................................................ 27 5. Condenser ................................................................................ 28 6. Receiver ................................................................................... 30 7. Unit Pendingin (Cooling Unit) .................................................... 31 8. Peralatan Anti Pembekuan ....................................................... 35 9. Pressure Switch ........................................................................ 36 10. Peralatan Penyetabil Putaran Mesin ( Idling 37 Stabilizer Amplifier .................................................................... 11. Pengaturan Kecepatan Fan Condeser Tiga Tingkat ... 37 12. Peralatan untuk menaikan putaran mesin (Idle Up) ... 39 13. Pengaturan Suhu Ruangan Dua Tingkat ................................. 39 14. Magnetic Valve ........................................................................ 40 15. Alat Pengatur Lain .................................................................... 41

SISTEM DAN CARA KERJA AC III.

1. Tipe AC lain .............................................................................. 42

2. Sistem Kerja AC ...................................................................... 43 3. Dasar Kelistrikan Sistem AC .................................................... 47

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC IV.

1. Service Tools dan Peralatan Cek Bocor ...................................

49 2. Pemeriksaan Pada Kendaraan ................................................ 55 3. Vacuum dan Pengisian Refrigerant ......................................... 58 4. Test Unjuk Kerja AC (R 134a) .................................................. 63 5. Pemecahan Masalah .................................................................... 64

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 2

I. AIR CONDITIONER

1. APAKAH AIR CONDITIONER ITU ? Sebuah peralatan Air Conditioner dipergunakan untuk

1. Mengatur suhu udara 2. Mengatur sirkulasi udara 3. Mengatur kelembaban udara (humidity) 4. Mengatur kebersihan udara.

Air conditioner mempertahankan kondisi udara baik suhu dan kelembabannya agar nyaman dengan cara sebagai berikut. 1. Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner akan mengambil panas dari udara sehingga

suhu udara diruangan turun. Sebaliknya saat suhu ruangan rendah air conditioner akan memberikan panas ke udara sehingga suhu udara akan naik..

2. Bersamaan dengan itu kelembaban udara juga dikurangi sehingga kelembaban udara

dipertahankan pada tingkat yang nyaman.

Untuk menunjang kerja air conditioner tersebut, maka pada air conditioner umumnya dilengkapi dengan Heater, Cooler (Evaporator), dan sistim ventilasi seperti Blower, Air purifier (pembersih udara) dan saluran udaranya.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 3

2. PERUBAHAN WUJUD

1. Panas Panas adalah satu bentuk energi (tenaga).

Jumlah 1 kcal panas dapat merubah suhu 1 kg air sebesar 1 °C. a). Panas Jenis Panas jenis adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk merubah suhu benda tertentu sebesar 1 °C. 2. S u h u. a). Skala Suhu

Suhu adalah ukuran panas atau dinginnya sebuah benda. Untuk menyatakan suhu, umumnya digunakan derajat Celsius (°C) atau derajat Fahrenheit (°F ). Pada skala derajat celcius jarak titik beku air dan titik didih air dibagi menjadi 100 bagian dan tiap bagian disebut 1 °C. Pada sekala derajat.Fahrenheit titik beku air diberi angka 32° F dan jarak antara titik beku dan titik didih dibagi menjadi 180 bagian dan tiap bagian disebut 1 °F. Untuk mengubah pengukuran derajat celsius menjadi derajat fahrenheit ataupun sebaliknya kita dapat menggunakan persamaan sebagai berikut

* C = 5/9 (F-32) * F = 9/5 C+32

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 4

b). Thermometer Bola Basah (Wet Bulb) dan Bola Kering (Dry Bulb)

THERMOMETER BOLA BASAH. Indera panas pada thermometer dibungkus dengan kain atau kapas basah. Kain atau kapas basah tersebut dicelupkan sebagian di wadah air. Akibat gaya kapilaritas maka kain atau kapas akan selalu basah membasahi indera panas pada thermometer. Air pada permukaan kapas didekat indera panas akan menguap ke udara, sehingga menarik sebagian panas dari udara disekitar indera panas tersebut. Suhu di sekitar indera panas akan turun. Suhu pada saat itu disebut suhu Bola Basah. Dengan menggunakan kombinasi antara thermometer Bola Kering dan Bola basah kita dapat mengukur kelembaban udara.

c). Suhu Jenuh Air Dalam Udara (Dew Point).

Kalau udara didinginkan, suhu udara akan turun, pada saat yang bersamaan kelembaban relatif udara akan naik. Pada saat kelembaban mencapai 100% atau dengan kata lain suhu Bola Basah dan suhu Bola Kering sama, maka uap air di dalam udara akan menjadi jenuh. Pada pendinginan yang selanjutnya uap air di udara tidak dapat bertahan pada kondisi uap, maka sebagian akan mengembun. Suhu dimana kelembaban menjadi 100% dan terbentuk embun disebut suhu jenuh air dalam udara (Dew Point temperatur).

3. Kelembaban (Humidity)

a) Kelembaban. Waktu anda memasukkan es kedalam gelas yang berisi air, anda akan melihat secara jelas bahwa akan ada titik-titik air di luar gelas. Anda mungkin heran, dari mana titik-titik air itu datang. Titik air itu datang dari udara di sekitar gelas, ini artinya bahwa kelembaban adalah kandungan uap air yang berada di udara.

b) Kelembaban Relatif.

Kelembaban relatif digunakan sebagai ukuran kelembaban udara. Kelembaban Relatif adalah jumlah uap air yang terkandung di dalam udara dibandingkan dengan udara yang sudah tidak dapat menyerap uap air lagi pada suhu udara tersebut. Jadi kelembaban relatif 50% artinya, kandungan uap air dalam udara tersebut 50% dari udara yang sudah tidak dapat menyerap uap air lagi pada suhu udara tersebut.

c) Kelembaban Absolut.

Kelembaban absolut adalah jumlah kandungan uap air di dalam udara dibandingkan dengan udara kering.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 5

4. Tekanan Tekanan didefinisikan dengan gaya tegak lurus yang dikenakan pada satuan tertentu pada benda padat, cair atau gas. Umumnya satuan tekanan yang digunakan adalah "Kg/Cm2". Selain itu untuk satuan pengukuran international (SI) digunakan satuan Pascal.

1 kPa (Pascal) = 1.01972 x 10-2 Kg/Cm2 1 Kg/Cm2 = 98.06 kPa

Unjuk kerja Blower biasanya menggunakan ukuran mm. Kolom air. Untuk tekanan di bawah tekanan atmospher biasanya digunakan ukuran mm. Kolom air raksa (mm.Hg).

1. Tekanan Atmospher Tekanan ini adalah tekanan yang bekerja pada semua benda di atas bumi. Tekanan ini adalah berat udara di sekitar dan sama dengan 1.03 Kg/Cm2 (1 atmospher). Pada tekanan ini, pengukuran menggunakan kolom air raksa menjadi 760 mm.Hg. 1 atm = 1.03 Kg/Cm2 = 760 mm.Hg. Pada prakteknya tekanan Gauge menunjukkan harga tekanan 0 untuk tekanan 1 atmospher

2. Tekanan Absolut. Tekanan absolut adalah kalau tekanan vacuum sempurna diberi angka 0 Kg/Cm2. Tekanan atmospher kalau diukur sebagai tekanan absolut berharga 1.03 Kg/Cm2. Untuk membedakan dengan tekanan absolut, tekanan yang diukur dengan gauge disebut tekanan gauge (gauge pressure).

Sebagai petunjuk tekanan absolut diberi tanda Kg/Cm2 abs. dan tekanan gauge dengan Kg/Cm2.G. Hubungan antara tekanan absolut dan tekanan gauge adalah

Tekanan absolut (Kg/Cm2abs.) = tekanan gauge (Kg/Cm2.G. + 1.03Kg/Cm2).

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 6

5. Perubahan Wujud

1). Perubahan Wujud air Sekarang , mari kita kaji bagaimana es dapat berubah wujudnya kalau kita berikan panas. Kita memakai air sebagai contoh untuk memudahkan kita memahami hubungan antara panas dan perubahan wujud. Kalau kita memanasi es sampai suhu es tersebut mencapai 0° C (32 °F) es akan mencair menjadi air. Dan pada saat es mencair, suhu es dan air tetap 0 °C. Setelah seluruh es mencair, suhu air mulai naik. Saat suhu naik mencapai 100 °C (212 °F), air mulai berubah menjadi uap, dan sampai seluruh air menjadi uap suhu air tetap 100 °C (212 °F) 2.) Panas Sensibel dan Panas Laten.

Gambar 1-11. memperlihatkan hubungan antara panas dan suhu. Ada dua macam panas yaitu; Panas Laten dan Panas Sensibel. Panas Laten; adalah panas yang dapat merubah wujud tetapi tidak merubah suhu. Saat es mencair menjadi air dan saat air menguap menjadi uap akan menyerap panas laten. Pada air, 1 kg es pada suhu 0 °C berubah menjadi air dengan suhu 0 °C akan menyerap panas laten 80 Kcal. Dan 1 Kg air dengan suhu 100 °C berubah menjadi uap dengan suhu 100 °C akan menyerap panas laten 539 Kcal. Panas Sensibel; adalah panas yang dapat merubah suhu suatu benda. Pada gambar, panas sensibel adalah panas untuk menaikkan atau menurunkan suhu air. Pada air, 1 Kg air pada suhu 0 °C dinaikan menjadi 100 °C akan menyerap panas sensibel 100 Kcal.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 7

3). Tiga Macam Wujud Benda

Ada 3 macam wujud benda yaitu; padat (solid), cair (liquid) dan gas. Pada air, wujud padat adalah es, wujud cair adalah air dan wujud gas adalah uap.

a. Fusi Yaitu benda padat yang mencair, dengan menyerap panas dari sekelilingnya.

b. Solidifikasi Yaitu cairan yang berubah menjadi padat dengan melepas panas pada sekelilingnya. c. Penguapan (Evaporasi)

Yaitu cairan yang menguap menjadi gas dengan menyerap panas dari sekelilingnya. d. Pengembunan (Kondensasi)

Yaitu gas/uap yang berubah menjadi cairan dengan melepas panas ke sekelilingnya. e. Sublimasi

Yaitu benda padat yang berubah menjadi gas. Sebagai contoh; es kering (C02 padat) dan napthaline, saat dipanaskan akan langsung berubah menjadi gas.

f. Adhesi

Yaitu gas yang berubah menjadi padat

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 8

3. APAKAH ITU " HEATER " (PEMANAS)

Ada beberapa macam Heater yaitu heater yang menggunakan air panas, heater yang menggunakan gas panas atau gas sisa pembakaran. Umumya heater yang digunakan pada kendaraan adalah heater yang menggunakan air panas. 1. Prinsip kerja Pada heater dengan air panas; air pendingin mesin dialirkan ke dalam heater core sehingga heater menjadi panas. Udara dingin dengan bantuan Blower fan dilewatkan melalui Heater Core. Akibat adanya perpindahan panas dari Heater core ke udara, maka udara menjadi panas. 2. Pengaturan Suhu Untuk mengatur suhu udara digunakan cara pencampuran udara panas dan dingin, yaitu dengan mengatur posisi dari Air mix control door, dimana akan didapatkan proporsi yang tepat antara udara dingin yang tidak dilewatkan heater core, dan udara dingin yang dilewatkan di Heater core.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 9

4. PRINSIP PENDINGINAN

Pendingin (cooler) akan mendinginkan dan mengurangi kelembaban udara dari dalam atau luar kendaraan, sehingga dihasilkan kondisi udara yang nyaman.

1. Teori Dasar Pendinginan

Sehabis berenang pada siang lalu kita merasakan sedikit dingin. Hal ini akibat dari sisa air yang menempel pada badan kita menguap. Saat air menguap akan menarik panas dari badan kita. Hal yang sama adalah kalau kita membasahi kapas dengan alkohol dan menempelkannya pada kulit kita.

Sesaat kemudian cairan alkohol tersebut akan menguap berubah menjadi gas. Pada saat hal ini terjadi alkohol akan menarik panas dari kulit kita (kulit kita merasa dingin). Berdasarkan prinsip ini kita bisa menerapkannya pada sistim A/C, yaitu cairan pada saat menguap membutuhkan panas.

2. Refrigerant Refrigerant adalah media pemindah panas yaitu senyawa yang bersirkulasi pada sistim A/C. untuk menghasilkan efek pendinginan. Refrigerant yang dipakai pada kendaraan sekarang ini adalah HFC134a yang tidak mem-punyai sifat sebagai perusak Ozone (karena tidak mengandung chloro).

Sifat HFC134a. Pada tekanan atmospher air medidih pada suhu 100 °C ((212 °F), tetapi HFC134a mendidih pada suhu - 26,9 °C (- 16,4 °F). Pada tekanan 1 kg/Cm2.G (98kPa) air mendidih pada suhu 121°C(250°F) tetapi HFC134a mendidih pada suhu - 10,6 °C (- 12,8 °F).

Kalau HFC134a dilepaskan ke udara maka secara cepat akan menguap dengan mengambil panas dari udara disekitarnya. HFC134a juga akan secara mudah meng-embun kembali menjadi cair, pada kondisi tekanan tertentu dengan melepaskan panas ke sekelilingnya.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 10

Pada grafik disebelah diperlihatkan hubungan tekanan dan suhu pada HFC134a. Kurva pada grafik tersebut menunjukkan titik didih HFC134a pada tekanan dan suhu yang berbeda. Di atas kurva menyatakan HFC134a dalam wujud gas dan di bawah kurva menunjukkan HFC134a dalam wujud cairan (liquid) Contoh 1.

Refrigerant berwujud gas dapat dirubah kewujud cairan tanpa merubah suhunya dengan cara menaikkan tekanan Refrigerant tersebut.

Contoh 2.

Refrigerant berwujud gas dapat dirubah ke wujud cairan tanpa merubah tekanannya dengan cara menurunkan suhu Refrigerant tersebut.

Sebaliknya: Contoh 3. Refrigerant berwujud cairan dapat dirubah ke wujud gas pada suhu tetap dengan cara menurunkan tekanan Refrigerant tersebut.

Contoh 4.

Refrigerant berwujud cair dapat dirubah kewujud gas pada tekanan tetap dengan cara menaikkan suhu Refrigerant.

HFC134a mempunyai sifat kimia dan fisika yang baik jika digunakan sebagai Refrigerant pada A/C mobil yaitu tidak mudah terbakar, tidak mudah meledak, tidak beracun, tidak menyebabkan karat pada komponen A/C, tidak berbau dan tidak merusak pakaian dan makanan.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 11

PENGATURAN PEMAKAIAN REFRIGERANT Melihat bertambahnya bahaya akibat rusaknya lingkungan, akhirnya dibuat sebuah peraturan yang berakibat terhadap pemakaian CFC (Chloro fluoro carbons = R12) yang merusak lapisan ozone. Di Montreal Protocol waktu pengurangan Refigerant dikaji dan selanjutnya dimasa datang (tahun 2000) CFC di hapus dari pemakaian. Walaupun begitu, dengan bertambah tipisnya ozone dan gerakan untuk melindungi Iingkungan hidup, maka penghapusan pemakaian CFC dimajukan pada akhir tahun 1994.

ALASAN DARI PENGATURAN PEMAKAIAN CFC. 1. Sinar Ultraviolet dengan panjang gelombang tertentu sangat berbahaya untuk kehidupan

organisme, menyebabkan kanker kulit, dan berpengaruh terhadap gen-gen. Lapisan ozone menyerap sinar ultraviolet sehingga pancarannya berkurang, hal ini sangat penting bagi kelangsungan hidup di bumi.

2. CFC12 yang digunakan untuk A/C. model lama, adalah senyawa yang sangat stabil, dari

bumi senyawa tersebut melewati Troposphere dan mencapai Stratosphere tanpa terpecah (rusak). Di Stratosphere refrigerant tersebut memecah akibat pancaran sinar ultraviolet dan melepaskan atom Chlor. Dengan Chlor sebagai katalisator reaksi terjadi dan ozone terkikis. Sebuah atom Chlor yang berada di Stratosphere bertahan hingga waktu yang lama dan penipisan lapisan ozone berlanjut.

3. Di bawah ini tabel yang memperlihatkan potensi perusahaan terhadap ozone (ozone depletion

potensial) yang ada pada beberapa senyawa

Catatan : Potensi perusakan terhadap lapisan ozone untuk CFC 1 1 ditetapkan sebagai 1.

HFC134a mempunyai sifat yang hampir sama dengan CFC12, selanjutnya HFC134a digunakan sebagai pengganti CFC12 untuk Refrigerant pada A/C. mobil.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 12

3. Prinsip A/C Mobil 1). Pengkabutan dan Penguapan Pada A/C. mobil udara didinginkan dengan cara sebagai berikut • Refrigerant dengan suhu dan tekanan tinggi

disimpan di dalam receiver. • Selanjutnya cairan refrigerant dialirkan

melewati sebuah lubang kecil yang disebut "Expansion valve". Saat ini, suhu dan tekanan refrigerant berkurang dan sejumlah cairan refrigerant berubah menjadi gas.

• Refrigerant dengan suhu dan tekanan rendah mengalir ke dalam evaporator. Di dalam evaporator refrigerant menguap dan mengambil panas dari udara disekitarnya.

2). Bagaimana mengembunkan gas

HFC134a menjadi cairan. Sistim A/C. tidak dapat mendinginkan udara jika cairan refrigerant tidak menguap (lihat perubahan cairan menjadi uap) Untuk merubah uap refrigerant ke cairan refrigerant, sebuah compressor digunakan di dalam A/C. mobil. Seperti diketahui, ketika gas dikompresi di dalam compressor, suhu dan tekanan bertambah. Sebagai contoh; saat gas refrigerant dikompresi dari 2,1 Kg/Cm2 (0,21 PMa) ke 15 Kg/Cm2 (1,47 MPa), suhunya juga bertambah dari 0 °C ke 80 °C (32 °F ke 170 °F) Titik didih refrigerant pada tekanan 15 kg/CmG (1,47 MPa) adalah 57 °C (135 °F). Suhu dari refrigerant bertekanan tinggi (80 °C, 176 °F) lebih tinggi dari titik didihnya (57 °C), dan lebih tinggi dari udara di sekitarnya. Wujud refrigerant tetap dalam bentuk gas.

3). Pengembunan gas HFC134a Pada A/C mobil, refrigerant dengan tekanan dan suhu tinggi berubah menjadi cairan akibat pendinginan di condensor. Dengan mengalirnya gas refrigerant berte-kanan tersebut ke condensor, gas tersebut akan mengembun dan berubah menjadi cairan. Saat itu suhu refrigerant menjadi lebih rendah dari titik didihnya (sekitar 57 °C). Cairan refrigerant yang

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 13

terbentuk mengalir kembali ke receiver. 4). Sirkulasi Refrigerant Pada A/C. Mobil

a. Pada keluaran compressor (discharge compressor), refrigerant bersuhu dan bertekanan tinggi mengandung panas yang diserap dari evaporator dan panas yang dihasilkan oleh compressor pada langkah tekan.

b. Gas refrigerant ini mengalir ke condensor, di dalam condensor diembunkan menjadi cairan

refrigerant.

c. Cairan refrigerant ini mengalir ke receiver. Di receiver cairan disaring dan disimpan sampai evaporator membutuhkan refrigerant untuk diuapkan.

d. Expansion valve merubah cairan refrigerant menjadi bersuhu dan bertekanan rendah dengan

bentuk spray (kabut).

e. Refrigerant bersuhu rendah dan berbentuk kabut tersebut mengalir ke dalam evaporator. Di evaporator refrigerant menguap dan mengambil panas, dari udara hangat yang dilewatkan di evaporator. Seluruh cairan berubah menjadi gas refrigerant di dalam evaporator dan gas yang mempunyai panas latent tersebut mengalir ke dalam compressor, selanjutnya proses tersebut berulang kembali.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 14

4. Pengontrolan Suhu Ada dua tipe peralatan pada A/C. mobil yang digunakan untuk mengatur suhu. 1. Kontrol Tipe Air Mix. Tipe ini menggunakan Air Mix Door (Damper) untuk mengatur proporsi jumlah udara dingin yang melewati heater dan udara dingin yang tidak melewati heater. 2. Pengontrolan dengan Thermostat. Ada 2 tipe yaitu a. Tipe Thermistor Thermistor adalah komponen yang terbuat dari semi conduktor yang berubah resistansinya (tahanannya) mengikuti suhu. Seperti terlihat pada gambar 1-25. Pada suhu rendah harga resistensinya tinggi. Jika suhu bertambah tinggi maka harga resistansinya berubah menjadi rendah. Thermistor diletakkan dibelakang fin-fin evaporator dan mendeteksi suhu udara yang keluar dari evaporator.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 15

Suhu dikontrol dengan menbandingkan sinyal dari thermistor dan sinyal dari temperatur control resistor dan hasilnya dikuatkan oleh ampifier untuk mengontrol kerja dari Magnetic Clutch Compressor (On/Off). Dengan On/Off-nya Magnetic clutch menyebabkan refrigerant mengalir atau tidak di dalam sistim sirkulasi A/C. Berubahnya suhu evaporator ini, akhirnya juga mengatur suhu keluaran udara yang mengalir keluar evaporator. b. Tipe Thermostat Thermostat terdiri dari Capillary tube, Diaprahma dan Micro switch. Capillary tube berisi spesial gas. Capillary tube disisipkan pada keluaran evaporator. Tekanan gas di dalam capillary tube berubah tergantung dari suhu disekelilingnya. Ketika suhu evaporator bertambah, tekanan di dalam capillary tube bertambah, sehingga akan menutup contact point pada Micro switch (on). Sebaliknya ketika suhu evaporator berkurang, maka tekanan di dalam capillary tube berkurang sehingga akan membuka contact point pada micro switch (off). Hasilnya adalah on dan off-nya magnetic clutch tergantung dari suhu keluraran evaporator, dan hal ini akan mengatur suhu ruang penumpang.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 16

II. HEATER DAN PENGKONDISIAN UDARA

1. HEATER Heater (pemanas) yang menggunakan air panas, umumnya digunakan pada kendaraan, dan terdiri dari komponen-komponen seperti Water valve, Heater core dan Blower. 1. Water valve. Watervalve dipasang di sirkulasi air pendingin mesin dan mengatur jumlah air panas yang masuk ke Heater core.

Water valve dioperasikan dengan menggerakkan control lever (tuas) pada control panel. 2. Heater Core Konstruksi heater core umumnya terdiri dari fin-fin dan tube. Sebuah model baru heater core diperkenalkan yang terdiri dari lubang-lubang pada plate (seperti dalam gambar), hal ini untuk meningkatkan unjuk kerjanya.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 17

3. Blower

Blower berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar atau dalam ruang penumpang ke heater dan evaporator yang selanjutnya keruang penumpang. Blower terdiri dari motor dan fan. Umumnya yang digunakan adalah motor tipe Ferrite dan Fan tipe Sirroco.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 18

2. SISTEM AIR CONDITIONING Sistem A/C. terdiri dari komponen sebagai berikut 1. Sistem sirkulasi refrigerant 2. Peralatan yang membantu sistem beroperasi dengan unjuk kerja penuh. 3. Peralatan yang dapat bereaksi ketika masalah terjadi pada sistem.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 19

3. COMPRESSOR Compressor adalah pompa yang dirancang untuk menaikkan tekanan refrigerant. Kenaikkan tekanan juga akan menaikkan suhu refrigerant. Uap refrigerant bersuhu tinggi akan mengembun secara cepat di dalam condenser dengan melepaskan panas ke udara sekitar. Compressor dikelompokkan sebagai berikut:

1. Tipe Torak :

• Tipe Crankshaft (1-6 silinder) • Tipe Swash Plate ( 6,10 silinder) Tipe Wobble Plate (6 silinder)

2. Tipe Rotary

• Tipe Through Vane. 1. Tipe Compressor Crank (hanya untuk CFC 12)

Pada compressor torak, putaran dari crack shaft dirubah menjadi gerakan naik turun piston.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 20

1. Mekanisme Kompresi Ada dua macam valve yang dipasang pada valve plate. Pertama adalah Suction valve dipasang pada permukaan bagian bawah valve plate. Yang lainnya adalah Discharge valve yang dipasang pada permukaan bagian atas valve plate. Selanjutnnya gas refrigerant dialirkan ke condensor untuk diembunkan di condesor dengan membuang panas kesekitarnya. a. Langkah Hisap

Saat piston bergerak turun, discharge reed valve pada posisi tertutup karena tekanan refrigerant pada sisi tekan (discharge) lebih besar dibanding di dalam silinder. Pada saat yang sama suction reed valve terbuka akibat kevacuuman di silinder sehingga refrigerant dapat masuk. b. Langkah Kompresi

Saat piston bergerak naik gas refrigerant di dalam silinder ditekan keluar melalui discharge reed valve dan dialirkan ke condensor dengan tekanan dan suhu tinggi. Pada saat yang sama suction reed valve tertutup akibat dari tekanan yang tinggi tersebut.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 21

2. Compressor Tipe Swash Plate Sejumlah piston diatur pada swash plate dengan jarak 72 derajat untuk compressor 10 silinder dan 120 derajat untuk compressor 6 silinder. Ketika salah satu sisi pada piston melakukan langkah tekan, sisi yang lain melakukan langkah hisap.

Compressor tipe 10 PA telah dikembangkan berdasarkan tipe 10P, untuk mendapatkan bentuk yang lebih kecil dengan pemakaian yang lebih lama.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 22

1. Mekanisme Kompresi

Pada compressor tipe swash plate, gerakan putar dari shaft dirubah menjadi gerakan bolak-balik dari piston melalui swash plate dan shoe. Sebuah piston kerja ganda beroperasi untuk dua buah silinder yang terletak di sisi kiri dan kanan.

Cara Kerja Langkah Hisap : Ketika piston bergerak ke kiri, piston bagian kanan menarik refrigerant melalui suction valve pada silinder sebelah kanan dan discharge valve sebelah kanan menekan valve plate, sehingga valve ini tertutup. Langkah tekan : Bersamaan dengan itu, bagian kiri piston menekan keluar refrigerant melalui discharge valve pada silinder sebelah kiri dan suction valve sebelah kiri ditekan ke valve plate, sehingga valve tertutup.

2. Pelumasan

Compressor tipe swash plate dilumasi oleh oli yang memercik akibat gerakan swash plate juga oleh oli yang bercampur dengan refrigerant.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 23

3. Pressure Relief Valve

Pada A/C sistim lama yang menggunakan CFC12, jika sisi tekanan tinggi pada sirkulasi tidak normal sehingga suhu refrigerant tinggi, timah pada fusible plug meleleh dan refrigerant terbuang ke udara bebas. Hal ini akan menghindarkan kerusakan komponen pada sistim.

Pada sistim A/C baru HFC134a, Pressure relief valve menggantikan kerja fusible plug ini, dimana pada kondisi tersebut aliran refrigerant yang terbuang ke udara bebas dibatasi pada batas minimum.

Catatan : Beberapa sistim A/C. R12 juga mempunyai pressure relief valve. Tekanan buka katup adalah 32 Kg/Cm2

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 24

3. Tipe Compressor Through Vane (Tipe TV).

Dua buah sudut Through Vane di letakkan saling membentuk sudut di antara Rotor. Ketika rotor berputar, vane akan berputar arah radial di dalam rotor dan bergesekan dengan dinding silinder. Gerakan tersebut akan menghisap dan menekan refrigerant.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 25

4. OIi Compressor Oli compresor dipakai untuk pelumasan komponen yang bergerak/berputar di dalam compressor. Oli bersirkulasi bersama refrigerant, sehingga dirancang khusus untuk compressor pada AC mobil. 1). Jumlah Oli Compressor

Saat AC beroperasi, oli bersirkulasi bersama refrigerant. Karena oli ikut bersirkulasi bersama refrigerant, jika oli compressor terlalu banyak atau terlalu sedikit dari yang ditentukan, akan menimbulkan masalah sebagai berikut • Jika oli terlalu banyak dari yang ditentukan,

akibatnya oli akan banyak menempel pada permukaan bagian dalam pipa, condenser maupun evaporator, akibatnya akan menurunkan kapasitas pendinginan seperti pada gambar 2-28.

• Jika jumlah oli kurang dari yang

ditentukan, akan mengakibatkan compressor cepat aus, panas yang berlebihan dan akan merusak komponen didalam compressor.

2). Penambahan Oli Compressor

Saat penggantian komponen (untuk sistim AC R 134a) Karena sejumlah oli compressor ikut bersirkulasi bersama refrigerant, maka saat mengganti komponen yang rusak dengan yang baru, sejumlah oli harus ditambahkan sesuai dengan komponen yang diganti sebagai berikut

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 26

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 27

4. MAGNETIC CLUTCH Magnetic clutch digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan compressor ke mesin. Komponen utamanya adalah stator, rotor dan pressure plate.

1. Prinsip Kerja. Ketika arus listrik mengalir ke coil, gaya magnet dihasilkan pada besi II dan menarik besi I.

2. Konstruksi. Sebuah magnetic clutch terdiri dari stator, rotor dengan pulley dan pressure plate untuk menghubungkan pulley dan compressor secara magnetic. Stator dipasang tetap pada compressor dan pressure plate dipasangkan pada shaft compressor. Sebuah bearing (bantalan) digunakan diantara permukaan bagian dalam dari rotor dan front housing dari compressor. 3. Cara Kerja. Pada saat engine beroperasi, pulley berputar karena dihu-bungkan ke crank shaft menggunakan belt, tetapi compressortidak bekerja sebelum magnetic clutch diberi arus listrik. Ketika sistim A/C. On, amplifier memberi arus ke coil stator. Selanjutnya medan elektromagnet yang terbentuk menarik pressure plate dan pressure plate menekan permukaan gesek pada pulley. Hal ini menyebabkan pressure plate berputar mengikuti putaran pulley, memutar compressor:

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 28

5. CONDENSER 1. Uraian.

Condensor digunakan untuk mendinginkan gas refrigerant bertekanan dan bersuhu tinggi dan merubahnya menjadi cairan refrigerant. Sejumlah besar panas dilepaskan ke udara bebas melalui condensor. Hal ini akan mempengaruhi efek pendinginan di evaporator. Untuk itu condensor dipasang di depan kendaraan untuk mendapatkan pendinginan oleh radiator fan dan udara yang lewat saat kendaraan bergerak. Ada beberapa model yang dilengkapi secara khusus dengan fan untuk condensor.

2. Tipe Condensor

Untuk memperbaiki unjuk kerja pendinginan dan mengurangi berat dan ukuran condensor, beberapa tipe baru condensor telah dikembangkan antara lain sebagai berikut:

a. Tipe Single Pass (Lintasan Tunggal).

Seperti di gambarkan pada gambar 2-35. Uap refrigerant mengalir melewati satu lintasan.

b. Tipe Two Passage (Laluan Ganda).

Condensor ini mempunyai dua arah laluan refrigerant untuk menaikkan unjuk kerja pendinginan.

c. Tipe Three Passage

Condensor ini mempunyai tiga arah laluan refrigerant untuk menaikkan unjuk kerja pendinginan.

d. Tipe Multi Passage

Condensor ini dikembangkan untuk mengurangi berat dan ukurannya khusus untuk sistim A/C. R134a.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 29

3. System Condenser Sub-Cool

a . Cara Kerja Sub-Cool Condenser.

Pada sistem yang lama (condenser + receiver), refrigerant gas tidak dapat 100% dirubah menjadi cair, sebagian refrigerant yang mengalir ke evaporator masih berwujud gas. Pada System Sub-Cool Condenser, refrigerant yang masih berwujud gas didinginkan oleh sub-cooler, sehingga memungkinkan refrigerant 100% dapat berubah menjadi cair.

b Komponen System Sub-Cool Condenser Condenser sub-cool terdiri dari Condenser Assembly dan Dryer Set.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 30

6. RECEIVER/DRYER Receiver adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan cairan refrigerant. Juga dryer dan filter di dalam receiver akan menyerap air dan kotoran yang ada di dalam refrigerant. 1. Receiver memisahkan refrigerant dalam

bentuk gas dari cairan refrigerant oleh perbedaan berat dan memastikan bahwa aliran yang mengalir ke expansion sudah berbentuk cairan.

2. Dryer juga berisi desiccant yaitu zeolite yang

berfungsi menyerap uap air.

3. Sigh glass dipasang di atas receiver. Jumlah refrigerant yang uusikan ke dalam sistim sirkulasi penting artinya pada effisiensi pendinginan A/C. Sigh glass digunakan untuk mengetahui jumlah refrigerant di dalam sirkulasi. Sigh glass juga bisa di pasang pada liquid tube diantara receiver dan expansion.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 31

7. UNIT PENDINGIN (COOLING UNIT)

Unit pendingin terdiri dari tiga komponen utama yaitu

1. Expansion valve 2. Evaporator 3. Drain pan.

Fungsi drain fan adalah untuk mengumpulkan air yang diembunkan oleh evaporator dan membuangnya keluar.

a. Expansion Valve Setelah melewati receiver cairan refrigerant di alirkan ke Orifice (lubang kecil yang tiba-tiba membesar yang disebut expansion valve) akibat cairan yang tiba-tiba salurannya diperbesar, maka cairan refrigerant akan berubah menjadi bertekanan dan bersuhu rendah dengan wujud kabut. Ada dua macam expansion valve yaitu : tipe Constant pressure (tekanan tetap) dan tipe Thermal (tipe sensor panas). Expansion valve tipe thermal-lah yang banyak dipergunakan pada A/C. mobil. Expansion valve ini akan mengaturjumlah aliran refrigerant yang diuapkan di evaporator, akibat dari pengaturan aliran refrigerant ini maka suhu ruangan dapat diturunkan berdasarkan beban panas yang ada pada evaporator. Jumlah aliran refrigerant yang melewati expansion valve ditentukan oieh gerakan turun naik valve. Gerakan valve ini diatur akibat dari perbedaan tekanan antara Pf (tekanan di dalam sensing bulb) dan jumlah Ps (tekanan spring) dan Pe (tekanan di dalam evaporator). Pada beban pendinginan tinggi (pada suhu ruangan tinggi), tekanan gas pada keluaran evaporator tinggi, akibatnya suhu dan tekanan pada sensing bulb juga tinggi. Selanjutnya akan menekan ke bawah valve sehingga valve terbuka lebar, jumlah aliran refrigerant besar. Sebaliknya ketika beban pendinginan rendah, valve akan membuka sedikit sehingga aliran refrigerant akan kecil.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 32

Berikut ini adalah Thermal expansion valve tipe Internal Equalizing dan external Equalizing, kedua tipe expansion valve ini secara prinsip adalah sama, yang berbeda adalah letak sensor tekanan pada evaporator.

a. Thermal Expansion Valve tipe Internal Equalizing.

Ketika tekanan gas di dalam evaporator stabil, tekanan Pf diimbangi oleh tekanan Pe dan Ps. Pembukaan valve menjadi stationer dan refrigerant mengalir tetap. Refrigerant pada keluaran evaporator (pada daerah L) selalu dalam kondisi panas lanjut (uap sempurna). Kalau aliran refrigerant terlalu sedikit, penguapan akan lebih cepat sehingga bagian panas lanjut L semakin panjang, suhu keluaran evaporator akan naik. Akibatnya tekanan pada sensing bulb bertambah dan membuka valve lebih lebar sehingga aliran refrigerant besar. Sebaliknyajika aliran refrigerant di dalam evaporator terlalu besar, bagian panas lanjut L lebih pendek. Suhu dan tekanan pada sensing bulb turun dan pembukaan valve akan mengecil.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 33

b. Thermal Expansion Valve tipe External Equalizing Pada tipe internal equalizing, jika ada penurunan tekanan antara inlet evaporator clan outlet evaporator akibat dari halangan/sumbatan, maka valve akan tertutup (aliran diblokir) sehingga A/C. tidak dingin. Pada tipe external equalizing problem ini diatasi dengan mengambil tekanan Pe didekat outlet evaporator. Tekanan ini yang akan mengatur diaphragma turun (valve masih dapat terbuka) pada saat terjadi sumbatan pada evaporator.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 34

b. Evaporator Kegunaan evaporator berlawanan dengan condensor. Wujud refrigerant sebelum di ekspansi 100% berbentuk cairan. Akibatnya secara cepat tekanan turun, refrigerant mulai menguap dan selanjutnya menyerap panas dari udara yang dilewatkan melalui fin-fin pendingin pada evaporator, sehingga udara menjadi udara dingin. Evaporator dibuat dari aluminium, dan ada 3 tipe evaporator 1. Tipe Plate Fin 2. Tipe Serpentine Fin 3. Tipe Drawn Cup.

Seperti condensor, konstruksi evaporator sangat sederhana tetapi evaporator adalah komponen yang penting pada sistim A/C. Konstruksi dan kondisi kerja dari evaporator berperan besar pada efisiensi A/C.

Pembekuan dan Terbentuknya Bunga Es. Ketika udara hangat melewati fin evaporator dlan didinginkan di bawah suhu pengembunannya, uap air di udara akan mengembun dan menempel pada fin-fin evaporator membentuk titik-titik air. Jika pada saat ini suhu fin evaporator di bawah 0° C (32° F), titik air tersebut berubah menjadi bunga es atau membeku. Jika hal ini terjadi, maka effisiensi perpindahan panas pada evaporator menurun. Aliran udara yang lewat evaporator akan berkurang, sehingga unjuk kerja A/C. akan rendah, sehingga ruangan tidak dingin.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 35

8. PERALATAN ANTI PEMBEKUAN Pada saat udara hangat lewat fin-fin evaporator dan didinginkan, titik-titik air dari udara menempel padafin-fin evaporator. Jika suhu dari fin-fin tersebut turun di bawah 0°C (32 °F), titik-titik tersebut akan membeku. Sebagai hasilnya fin-fin evaporator akan tertutup es dan menghambat sistim perpindahan panas, sehingga untuk menghindari hal tersebut terjadi, maka digunakan dua cara yaitu

1. TipeThermistor Sebuah thermistor dipasang di belakang evaporator, sinyal dari thermistor digunakan untuk mengontrol suhu. Saat suhu rendah amplifier akan bekerja, mematikan magnetic clutch sehingga compressor berhenti berputar. Juga pada sistim thermostat akan mengatur kerja On dan Off magnetic clutch (lihat halaman sebelumnya).

2. Evaporator Pressure Regulator (EPR) Jumlah refrigerant yang mengalir dari evaporator ke compressor diatur. Tekanan di evaporator dijaga tetap pada 1,9 Kg/Cm2 (0,19 MPa) atau lebih sehingga suhu fin-fin evaporator tidak turun di bawah 0°C (32°F)

Cara Kerja

a) Pada saat kecepatan compressor tinggi dan beban pendinginan kecil, valve pada EPR akan tertutup dan membatasi aliran refrigerant keluar dari evaporator sehingga tekanan di evaporator bertahan di atas 1,9 Kg/ Cm2G. (0,19 MPa).

b) Pada saat kecepatan compressor rendah

dan beban pendinginan tinggi. Tekanan di dalam evaporator di atas 1,9 Kg/ Cm2, sehingga valve terbuka.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 36

3. EPR Tipe Metal Bellow Diaphragma (untuk R134a) Untuk sistim R134a digunakan EPR tipe metal bellow diapragma agar cocok dengan karakteristik refrigerant tersebut. Tipe terbaru tersebut menggunakan diapragma metal bellow dan tidak memakai o-ring. Cara Kerja Cara kerjanya sama dengan tipe lama, diapragma metal bellow dipakai sebagai spring dan kerjanya berlawanan dengan gaya tekan dari refrigerant.

9. PRESSURE SWITCH 1. Dual Pressure switch

Pressure switch dipasangkan pada pipa liquid tube diantara receiver dan expansion valve. Pressure switch mendeteksi ketidak normalan tekanan di dalam sirkulasi dan kalau hal tersebut terjadi, maka magnetic clutch akan dimatikan. sehingga compressor akan berhenti bekerja.

a Pada saat tekanan di dalam sirkulasi terlalu tinggi, hal ini akan merusakkan beberapa komponen, oleh sebab itu pada tekanan ± 32 Kg/Cm2 (3,14 MPa) pressure switch akan bekerja dan mematikan magnetik clutch. (Untuk sistim R12 pada tekanan 27 Kg/Cm2).

b Pada saat tekanan di dalam sirkulasi

terlalu rendah. Pada saat sirkulasi A/C. kekurangan refrigerant akibat adanya kebocoran maka jika tekanan turun dibawah 2,0 Kg./Cm2 (0,20 MPa), maka pressure switch akan bekerja mematikan magnetic clutch (untuk sistim R12, di bawah tekanan 2,1 Kg/Cm2).

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 37

10. PERALATAN PENYETABIL PUTARAN MESIN (IDLING STABILIZER AMPLIFIER). Pada saat putaran mesin idle, maka pada saat itu putaran mesin rendah. Jika compressor bekerja akibatnya beban mesin bertambah dan mesin dapat mati. Peralatan ini akan mematikan magnetic clutch saat putaran mesin rendah di bawah putaran yang ditentukan. Putaran mesin yang ditentukan tiap model kendaraan berbeda, tetapi umumnya A/C. akan dimatikan pada putaran mesin di bawah 600 Rpm.

11. PENGATURAN KECEPATAN FAN CONDENSOR TIGA TINGKAT (STOP- LOW - HIGH). Putaran dari condensor fan diatur tiga tingkat, tergantung dari tekanan refrigerant di dalam sirkulasi dan suhu air pendingin mesin, kerja condenser fan tersebut dikombinasikan dengan kerja dari radiator fan.

1. Tata Letak Fan Motor

Ada dua macam tata letak fan seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah, yaitu Sebagai fan penghembus yang diletakkan di depan radiator dan sebagai fan penghisap yang diletakkan dibelakang radiator.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 38

2. Cara Kerja Cara kerja sistim tersebut seperti tabel di bawah, menurut perubahan tekanan refrigerant, suhu air pendingin dan kerja magnetic clutch. Catatan :

1. Pressure switch bekerja saat tekanan refrigerant di atas 15,5 Kg/Cm2, dan tertutup pada tekanan di bawah 12,5 Kg Kg/Cm2.

2. Water temperature switch terbuka pada suhu di atas 90 °C dan tertutup pada

suhu di bawah 83° C.

3. Relay fan radiator adalah jenis normally closed (NC).

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 39

12. PERALATAN UNTUK MENAIKKAN PUTARAN MESIN (IDLE UP).

Saat mengendarai mobil dimana pada kondisi jalan macet, maka putaran mesin pada kondisi idle. Pada kondisi ini jika compressor bekerja, maka akan mengambil tenaga dari mesin akibatnya mesin dapat mati.

Untuk itu agar putaran mesin tidak turun maka dipergunakan peralatan idle up. Idle up akan bekerja pada saat compressor bekerja. Peralatan idle up berbeda tergantung dari jenis mesin dan sistim suply bahan bakar.

1. Mesin yang Memakai Kaburator Pada tipe ini digunakan sebuah VSV (Vacuum Switch Valve) dan actuator agar throttle valve dapat terbuka lebih besar dan menaikkan putaran mesin saat A/C. bekerja.

2. Mesin dengan pemasukan bahan bakar secara

Injeksi. Sebuah VSV dan diapragma digunakan untuk menambah udara ke surge tank (intake manifold). Selanjutnya akibat dari bertambahnya udara, maka EFI akan menginformasikan pada injektor untuk menambah bahan bakar, sehingga pada saat itu putaran akan naik.

3. PENGATURAN SUHU RUANGAN DUA TINGKAT ( ECONOMY SWITCH)

Pada A/C. tipe air mix compressor akan bekerja terus hingga suhu evaporator mendekati suhu beku (frost) kira kira (3°C,37 °F), hal ini mengakibatkan compressor bekerja terialu lama menyebabkan bahan bakar boros. Untuk menghemat tenaga pada saat temperatur luar rendah dipakailah switch "econ" sehingga waktu kerja compressor lebih pendek. Cara Kerja Pada saat switch "econ" di tekan compressor akan dimatikan pada saat suhu evaporator mencapai 10 °C (50 °F), sedangkan pada kondisi pemakaian biasa (switch A/C. ditekan) compressor dimatikan jika suhu evaporator mencapai 3 °C (37 °F).

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 40

14. MAGNETIC VALVE Magnetic valve digunakan pada sistim A/C. yang menggunakan dua buah evaporator. Magnetic valve di tempatkan diantara receiver dan expansion valve. Suhu cooling unit diatur dengan cara menghubungkan dan memutuskan aliran refrigerant menggunakan magnetic valve tersebut.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 41

15. ALAT PENGATUR YANG LAIN

Pada beberapa sistim A/C. ada beberapa fungsi kontrol yang lain yaitu

1. Untuk menambah kecepatan Akselerasi.

Pada saat A/C. On, maka compressor mengambil tenaga dari mesin. Hal ini akan mengurangi tenaga mobil saat akselerasi. Untuk menghindari hal ini, maka dipasangkanlah Micro switch (Accel switch) pada pedal gas. Ketika pedal gas ditekan penuh, maka Accel switch akan tertutup, sehingga amplifier akan mematikan magnetic clutch. Pada beberapa model mobil Accel switch ditempatkan pada intake manifold untuk mendeteksi kevacuuman pada saat kita menginjak pedal gas, pada saat itu arus ke magnetic clutch akan diputus sehingga compressor tidak bekerja. Amplifier di atas mempunyai waktu tunda, dimana pada saat pedal gas ditekan, maka amplifier akan mematikan compressor selama 10 detik.

2. Perlindungan terhadap panas mesin yang

berlebihan.

Untuk menghindari panas mesin yang berlebihan, digunakanlah Water Temperature Switch. Pada saat panas mesin melebihi yang ditentukan, maka water temperatur switch akan memutuskan arus, sehingga compressor berhenti bekerja.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 42

III. SISTIM DAN CARA KERJA AIR CONDITIONER 1. TIPE AIR CONDITIONER Akibat adanya perbedaan lingkungan alam yang ada pada tiap-tiap negara maka air conditioner dibagi menurut fungsinya. 1. Tipe Biasa

Pada tipe ini terdiri dari penyalur udara (ventilator) yang dipasangkan heater atau evaporator dan digunakan untuk memanaskan atau mendinginkan udara.

2. Tipe Untuk Segala Cuaca Pada tipe ini terdiri dari ventilator (penyalur udara) dengan heater dan evaporator. Tipe ini dapat digunakan untuk segala musim, seperti musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Pada saat air conditioner bekerja, kondisi udara panas dan berkelembaban tinggi, maka air conditioner akan menghasilkan kondisi udara yang nyaman dengan cara sbb:

1. Udara panas dan berkelembaban tinggi,

dihisap oleh blower motor, selanjutnya diteruskan ke evaporator.

2. Udara didinginkan dan dikurangi kadar

airnya oleh evaporator. 3. Udara dipanaskan di heater sehingga

dihasilkan udara yang nyaman. 4. Udara tersebut selanjutnya dialirkan

keruangan melalui outlet grille.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 43

2. SISTEM KERJA AIR CONDITIONER Cara kerja sistim A/C pada tipe air mix (A/C untuk segala cuaca), dijelaskan sebagai berikut 1. Kerja Pengontrolan A/C. Suhu diatur dengan merubah aliran udara yang masuk dan keluar cooling unit dengan cara menggerakkan tuas-tuas pengatur pada lever kontrol panel.

a Air inlet door dioperasikan dengan cara

menggerakkan "Air inlet control lever" untuk mengalirkan udara yang masuk ke cooling unit, yaitu memilih udara segar (udara dari luar kendaraan) dan udara resirkulasi (udara dari dalam kendaraan).

b Putaran Blower diatur dengan

menggerakkan "Blower speed control lever" untuk mengatur jumlah udara yang dimasukkan ke cooling unit

c Air mix control coor dioperasikan

dengan cara menggerakkan "temperatur control lever" dan membagi udara dari evaporator yang dilewatkan di heater dan yang tidak dilewatkan di heater. Pencampuran udara panas dan dingin tersebut akan menghasilkan udara yang nyaman bagi penumpang.

d Air flow mode control door dioperasikan dengan mengerakkan air flow mode control lever yang

akan mengatur arah aliran udara keluar, apakah face(kearah muka), bi level (ke kaki dan muka), foot/def (ke kaki dan ke kaca) atau def (ke kaca saja).

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 44

Kerja air flow control door diperlihatkan seperti dibawah ini Kerja air flow control door diperlihatkan seperti di pada tabel diatas. Besarnya bulatan 0 menyatakan besarnya proporsi aliran udara.

• Max cool door digerakkan oleh temperature control lever dan akan terbuka penuh pada posisi 8 hanya jikacontrol lever digerakkan ke posisi Max Cool.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 45

2. Cara Kerja Coor (Damper)

Menggunakan dua jenis yaitu tipe lever (tuas) dan tipe push button (tombol tekan). 1. Tipe Tuas (Lever Type)

Lever (Tuas) pada control panel dihubungkan dengan menggunakan kabel yang akan menggerakkan door (damper) saat lever (tuas) digerakkan.

2. Tipe Tombol Tekan (Push Button Type).

Dengan menekan tombol pada panel kontrol akan menyebabkan servo motor bekerja menggerakkan damper.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 46

3. Cara Kerja Motor Blower Udara disirkulasikan menggunakan blower. Di bawah ini diberikan contoh bagaimana kecepatan motor blower diatur. Pada contoh ini kita mengatur kecepatan motor blower empat tingkat dari Lo (rendah) sampai Hi (tinggi) dengan cara menggerakkan blower switch pada kontrol panel. Kecepatan blower diatur dengan cara mengatur arus yang mengalir ke blower motor melewati tahanan (resistor) yang berbeda-beda, sehingga kecepatan blower dapat berubah-ubah.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 47

3. DASAR KELISTRIKAN SISTIM A/C. Di bawah ini diperlihatkan salah satu kerja sistim kelistrikan A/C yang terdiri dari amplifier dan komponen-komponen A/C yang lain. 1. Sistim Kelistrikan

Adapun cara kerja sistim kelistrikan tersebut adalah 1. Ignition switch "On" 2. Blower switch di "On" kan yang mengakibatkan heater relay bekerja mengalirkan arus listrik ke blower

motor, sehingga blower motor bekerja. 3. Bila A/C switch di "On" kan arus listrik akan mengalir masuk ke amplifier sehingga amplifier

akan dapat bekerja. 4.. Amplifier dapat bekerja yaitu mengeluarkan arus ke magnetic clutch rellay dan engine ECU jika dual pressure switch bekerja (On) dimana tekanan refrigerant pada saat itu berkisar antara 2,0 Kg/Cm2 sampai 32 Kg/Cm2 (untuk CFC1 2 antara 2,1 Kg/Cm2 sampai 27 Kg/Cm2). 5. Thermistor akan menginformasikan suhu evaporator ke amplifier, kalau suhu evaporator di bawah 3 °C (pada A/C) atau di bawah 100 C (pada Econ), maka magnetic cluth rellay akan off sehingga compressor berhenti bekerja.

6. Water temperature sensor (tidak ada digambar) akan bekerja mematikan magnetic clutch rellay jika suhu mesin di atas 180 °C. 7. Lock Sensor pada compressor (tidak ada pada gambar) akan menginformasikan putaran compressor ke amplifier, jika putaran compressor tidak sama dengan putaran mesin, maka magnetic clutch akan Off. 8. Saat magnetic clutch bekerja, amplifier akan mengirim sinyal ke engine ECU agar VSV bekerja sehingga putaran mesin naik. 9. Ketika kendaraan berakselerasi, engine ECU akan menginformasikan sinyal ke amplifier, sehingga

magnetic clutch rellay akan off yang menyebabkan compressor berhenti bekerja.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 48

2. Amplifier pada Air Conditioner

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 49

IV. PERAWATAN DAN PERBAIKAN

1. SERVICE TOOLS DAN PERALATAN CEK BOCOR 1. Service Tools ( Peralatan Perbaikan ) Peralatan untuk perawatan A/C diperlihatkan sebagai berikut Pada sistim A/C HFC 134a sambungan untuk pengisian telah dirubah menggunakan quick disconnect adapter, sesuai dengan SAE standard hal ini untuk menghindari kesalahan pengisian gas.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 50

2. Cara Menyimpan Peralatan 1. Menghubungkan Manifold Gauge.

Tiap-tiap sambungan pada manifold gauge untuk R1 34a telah dirubah untuk menghindari kesalahan pengisian gas.

2. Menghubungkan Quick Disconnect Adapter.

Tekan quick disconnect adapter ke pentil dan tekan baqian A sehingga terdengar bunyi "Klik"

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 51

3. Melepaskan Quick Disconnect Adapter.

Tahan bagian (A) pada quick disconnect adapter, geser bagian B ke atas.

Pembukaan selesai 4. Konstruksi manifold Gauge.

Dengan membuka dan menutup valve pada Lo dan Hi maka hubungan di dalam manifold gauge adalah :

a. Ketika valve tekanan rendah (Lo) dibuka dan

valve tekanan tinggi (Hi) ditutup (Gambar 4-5a)

b. Ketika valve tekanan rendah (Lo) ditutup dan

valve tekanan tinggi (Hi) dibuka (Gambar 4-5b).

c. Ketika kedua valve (Hi dan Lo) ditutup

(gambar 4-5c).

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 52

5. Vacuum Pump Adapter.

Vacuum pump adapter dipasangkan pada pompa vacuum. Vacuum pump adapter memiliki port untuk kedua macam sistim A/C, sistim HFC1'34a dan CFC12, sehingga dapat dipakai untuk kedua macam A/C tersebut.

a. Bagaimana cara menggunakannya. 1. Hubungan hose tengah (hijau) ke port yang

sesuai pada vacuum pump adapter. 2. Tutup port yang lain pada vacuum pump

adapter. 3. Keluarkan udara pada sirkulasi dan tutup manifold gauge 4. Matikan pompa vacuum.

b. Cara kerja magnetic valve.

Vacuum pump adapter dipasangkan untuk menghindari agar oli pada pompa vacuum jangan sampai masuk ke sirkulasi sistim A/C HFC134a.

Tanpa memakai adapter, oli dari pompa vacuum akan tertarik masuk ke hose tengah akibat dari kevacuuman yang ada disirkulasi, hal ini terjadi kalau pompa vacuuum berhenti (tiba-tiba listrik mati) sedang kita belum sempat, menutup valve pada manifold gauge.

1. Saat switch pada pompa vacuum dihidupkan, maka magnetic valve pada adapter akan tertutup, sehingga pemvacuuman dapat berlangsung.

2. Saat pem-vacuuman selesai, valve pada manifold gauge kita tutup, magnetic valve akan terbuka sehingga udara dari luar dapat masuk ke hose tengah (kevacuuman pada hose tengah hilang).

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 53

Yang Harus Diperhatikan Saat perawatan.

1. Saat memakai refrigerant (HFC134a) ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

a. Jangan membuang refrigerant pada

ruang tertutup atau dekat dengan api. b. Pergunakanlah pelindung mata. c. Pergilah ke dokter atau rumah sakit

untuk perawatan.

Jika Refrigerant terkena mata atau kulit.

• Jangan digosok-gosok • Cucilah dengan menggunakan air bersih. • Gunakan petroleum jelly ke kulit. • Pergilah ke dokter atau rumah sakit untuk

perawatan.

2. Saat mengganti komponen sistim sirkulasi a. Keluarkan refrigerant menggunakan

Refrigerant Recovery & Recycling Machine.

b. Tutuplah komponen-komponen

agartidak meyerap air atau terkena debu.

c. Jangan tinggalkan condensor baru atau

receiver da• i lain-lain tergeletak tanpa tertutup.

d. Jangan gunakan api untuk

membengkokkan pipa. Jika pipa-pipa dipanaskan dengan api, maka pada bagian dalam pipa akan terbentuk oksidasi yang akibatnya sama seperti endapan debu.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 54

3. Mengencangkan Komponen-Komponen.

a. Teteskan sejumlah oli ke-o-ring untuk memudahkan pengencangan dan menghindari dari kebocoran.

b. Gunakan dua buah kunci agar pipa terhindar dari puntiran.

Perhatian Gunakan oli compressor ND Oil-8 untuk sistim A/C HFC134a.

c. Kencangkan berdasarkan torsi yang telah ditentukan.

4. Saat Memakai Tabung Refrigerant

a. Jangan panaskan secara langsung .

b. Usahakan suhu selalu di bawah 40 °C (104 °F)

c. Kalau menghangatkan tabung refrigerant menggunakan air hangat, jaga jangan sampai air meresap pada bagian atas tabung, karena dikhawatirkan air akan masuk ke sistim sirkulasi

d. Tabung kosong jangan dipakai lagi.

5. Saat Mengisi Refrigerant

a. Kalau pengisian refrigerant di dalam sirkulasi kurang, pelumasan compressor akan berkurang, maka hindarilah hal ini.

b. Kalau valve tekanan tinggi (Hi) pada manifold gauge terbuka, aliran refrigerant akan kembali, tabung dapat pecah.

Maka selalu tutup valve Hi pada saat pengisian dengan mesin hidup.

c. Kalau tabung refrigerant dibalik, maka yang masuk adalah refrigerant dalam bentuk cairan, compressor akan mengkompresi cairan, compressor dapat rusak. Usahakan selalu refrigerant yang di isikan selalu dalam bentuk gas.

d. Hati-hati jangan sampai mengisi terlalu banyak karena akan mengakibatkan masalah seperti A/C kurang dingin, panas mesin berlebihan, boros bahan bakar dan lain-lain.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 55

PEMERIKSAAAN PADA KENDARAAN

1. Perhatikan condensor fan apakah bekerja balk. Jika fin-fin condensor tersumbat kotoran, bersihkan dengan air.

Perhatian Hati-hati jangan sampai finnya rusak

2. Pastikan bahwa belt compressor dipasang

benar. Lihatlah apakah belt tepat terpasang pada alumya.

3. Lihatlah pengencangan belt.

Gunakan belt tension gauge untuk mengetahui pengencangan belt.

Belt tension gauge : Nippondenso BTE-20 Silahkan lihat repair manual dari pembuat mobil sebagai acuan untuk kekencangan belt.

Penting “New belt” adalah belt yang digunakan kurang dari 5 menit “ Used belt” adalah belt yang telah digunakan lebih dari 5 menit “ Setelah pemasangan, cek apakah belt tepat pada alurnya.

4. Hidupkan mesin. 5. Hidupkan A/C switch.

Cek kerja A/C pada tipa-tiap kecepatan blower, kalau blower tidak bekerja, cek circuit breaker (fuse).

6. Cek kerja magnetic clutch compressor. Jika magnetic clutch tidak bekerja cek fuse A/C.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 56

7. Cek naiknya putaran mesin (Idle Up).

Saat magnetic clutch bekerja, putaran mesin harus bertambah. Standar putaran ilde up : Silahkan baca pada repair manual pembuat mobil.

8. Cek putaran condensor fan motor 9. Jika kurangan atau tidak dingin,lihat apakah

ada kotoran.

Jika pada sambungan pipa terdapat oli, ini menandakan adanya kebocoran. Cek menggunakan gas leak detector dan kencangkan sambungan-sambungan yang kendor.

Penting

Pengencangan sambungan pipa harus menggunakan dua buah kunci pas agar terhindar dari terpuntirnya pipa.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 57

Jumlahnya tepat tidak terlihat adanya gelembung-gelembung tetapi sekali-kali gelembung akan terlihat. Jumlahnya kelebihan... tidak terlihat adanya gelembung-gelembung tekanan sirkulasi pada sisi tekanan tinggi dan rendah terlihat tinggi, pendinginan A/C kurang. Jumlahnya kurang. terlihat gelembung secara terus menerus.

10. Cek jumlah refrigerant a. Jalankan A/C dengan kondisi seperti diperlihatkan pada tabel (gambar 4.23). Catatan Jika pada kondisi seperti pada gambar 4.23. Suhu ruang lebih besar dari 40 °C (113°) dan tekanan pada sisi tekanan tinggi lebih besar dari 19 kg/Cm2 (1,89 MPa). Jalankan mesin pada putaran idling untuk mendinginkan condensor. Jika tekanan masih juga tinggi, lakukan test pada tempat yang sejuk, buka semua pintu dan atur kecepatan blower pada posisi Low. b. Cek jumlah refrigerant di dalam sirkulasi. Penting c. Cek jumlah refrigerant menggunakan tabel dibawah ini.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 58

3. VACUUM DAN PENGISIAN REFRIGRANT

Perhatian untuk pemakaian Refrigerant

1. Saat menggunakan refrigerant beberapa tindakan yang perlu diperhatikan adalah

a. Selalu gunakan pelindung mata. b. Jangan memanasi tabung di atas suhu 40 °C (104 °F

c. Jangan menangani refrigerant pada tempat yang tertutup atau dekat dengan api.

d. Hati-hati, jangan sampai refrigerant terkena kulit atau mata.

2. Kalau refrigerant secara langsung mengenai kulit atau mata:

a. Bagian yang terkena jangan digosok. b. Bilas dengan menggunakan air. c. Jangan menangani sendiri penderita, kirim segera ke dokter atau rumah sakit.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 59

1. Memasang Manifold Gauge

a. Tutup kedua valve (Lo & Hi) pada manifold gauge.

b. Hubungkan hose tekanan tinggi ke pentil

tekanan tinggi dan hose tekanan rendah ke pentil tekanan rendah.

Penting Jangan tetesi dudukan pada sambungan pipa dengan oli compressor.

2. Keluarkan udara dari sistem sirkulasi. a. Sambungkan hose tengah pada manifold

gauge ke inlet pompa vacuum. b. Buka kedua valve (Lo dan Hi) pada manifold

gauge. c. Setelah sepuluh menit, lihatlah apakah

manifold gauge sudah menunjukkan ke vacuuman 60 cmHg Kalau ke vacuuman kurang dari 60 CmHg. tutup kedua valve, matikan pompa vacuum dan cek dari kebocoran Jika tidak ada kebocoran lanjutkan pemvacuman.

d. Lanjutkan pemvacuuman hingga mencapai

76 mHg. e. Tutup keduavalve, matikan pompavacuum,

tunggu selama lima menit, lihatlah apakah posisi jarum pada manifold gauge berubah, kalau berubah ada kebocoran.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 60

3. Memasang Service Can Tap Valve. Sebelum memasang service can tap valve ke tabung, putar handle berlawanan arah jarum jam sehingga jarum tertarik penuh ke atas. a. Putar disc. berlawanan arah jarum jam

sampai mencapai posisi tertinggi. b. Sekrupkan valve ke tabung. c. Putar penuh disc. searah jarum jam. d. Sambungan hose tengah manifold gauge

ke service can tap valve. e. Putar handle searah jarum jam

sampai tabung berlubang, lalu putar handle berlawanan arah jarum jam, sehingga gas dapat masuk ke hose tengah manifold gauge.

Penting Jangan buka kedua valve (Lo & Hi) pada manifold gauge.

f. Tekan pentil di samping manifold gauge sesaat untuk mengeluarkan udara yang ada di hose tengah manifold gauge.

4.Cek sistem sirkulasi dari kebocoran. a. Buka valve Hi pada manifold gauge, untuk

memasukkan refrigerant dalam bentuk gas. Catatan: Kalau tabung refrigerant ditempatkan pada posisi berdiri yang masuk ke sirkulasi adalah refrigerant dalam bentuk gas. b. Ketika tekanan sirkulasi mencapai 1 Kg/Cm2.

tutup valve Hi. c. Cek bocor, gunakan gas leak detector Jika ditemukan kebocoran, perbaiki

sambungan.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 61

5. Isi sirkulasi menggunakan refrigerant cair.

Catatan : Kalau tabung refrigerant dibalik, maka yang masuk kesistem sirkulasi adalah refrigerant dalam bentuk cair. Penting Jangan hidupkan mesin saat mengisi sirkulasi melalui sisi tekanan tinggi. Jangan buka valve Lo kalau mengisi menggunakan refrigerant berbentuk cairan. a. Buka valve Hi clan jungkirkan kaleng. b. Isikan satu tabung refrigerant, selanjutnya tutup valve Hi. Catatan Jumlah refrigerant dalam sirkulasi penuh ditandai dengan sight glass tidak bergelembung. Kalau tekanan pada sisi tekanan rendah tidak terbaca, mungkin ada sumbatan, perbaiki.

6. Ganti mehggunakan tabung refrigerant baru. a. Tutup valve Lo & Hi b. Buka tap valve dari tabung

c. Pasangkan tap valve ke tabung refrigerant baru. (Lihat P. CA-69) Catatan : Kalau ingin menghubungkan dua tabung, gunakan sambungan T..

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 62

7. Penambahan Refrigerant Catatan Langkah ini digunakan untuk penambahan refrigerant melalui valve Lo. Masukkan kaleng refrigerant pada air hangat (suhu tidak lebih 400 c), agar tekanan dalam kaleng sedikit lebih besar di banding tekanan di sirkulasi.

a. Pasang tap valve pada tabung b. Buka valve Lo, atur bukaan valve,

sehingga pembacaan tekanan rendah tidak lebih dari 4,2 Kg/Cm2 (60psi)

c. Jalankan mesin Iehih besar dari putaran

idle dan hidupkan A/C.

Penting Jangan membalik tabung, karena refrigerant akan masuk dalam bentuk cairan akibatnya compressor dapat rusak. d. Lakukan pengisian hingga sistem sirkulasi berisi cukup refrigerant. Catatan Isi sirkulasi cukup dapat dilihat pada sight glass, dimana pada sight glass sudah tidak terlihat gelembung. Penting Hati-hati jangan mengisi sirkulasi terlalu penuh yang dapat mengakibatkan kerusakan pada compressor dan belt.

8. Membuka manifold gauge.

a. Tutup valve Lo & Hi. b. Tutup valve pada tabung. c. Matikan mesin. d. Secara cepat, buka hose dari pentil dan tabung e. Tutup pentil.

9. Membuka Tap Valve dari tabung.

a. Keluarkan perlahan-lahan handle, pastikan bahwa tabung telah kosong. b. Buka tap valve dari tabung.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 63

4. TEST UNJUK KERJA A/C HFC134a Sebelum melakukan test, siapkan peralatan sebagai berikut:

1. Service tools set A/C. 2. Dry bulb thermometer (Thermometer biasa) 3. Psychrometer (kombinasi thermometer bola kering dan bola basah. 4. Tachometer

a. Pasang manifold gauge b. Hidupkan mesin dan A/C.

- Jalankan mesin pada putaran 1500 Rpm (untuk sistim A/C. CFC12 = 2000 Rpm. - Atur blower switch pada posisi Hi, temperature control pada max Hi, masukkan udara

pada posisi recycle dan keluarkan udara pada mode vent. - Buka seluruh pintu dan jendela.

c. Letakan Thermometer d. Pasang thermometer

e. Pasang psychrometer pada inlet

evaporator (inlet blower).

f. Tunggu hingga sistim A/C stabil.

g. Periksa tekanan Hi sekitar 14,0

- 15,5 Kg/Cm2 (1,370 - 1,570 KPa)

Catatan : Untuk sistim A/C. CFC 12 sekitar 14,0 - 15,5 Kg/Cm2 (1,370 - 1,520 KPa).

Jika tekanan Hi terlalu tinggi, siram condensor dengan air, kalau terlalu rendah tutuplah condensor hingga tekanan naik.

h. Lihat suhu thermometer pada inlet blower sekitar 30 - 35 °C (86° - 95 °F)

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 64

5. PEMECAHAN MASALAH Untuk mempercepat pencarian masalah, sangat baik untuk menggunakan cara dan porsedur yang rasional. Kami menerangkannya sebagai berikut Sebelum memulai memecahkan masalah, perhatikanlah gejala-gejala yang timbul, sebagai berikut. • Hidupkan mesin pada putaran stationer, • Hidupkan switch blower dan switch A/C. • Periksa kerja dari sistim A/C. Anda dapat memeriksa kerja blower, kerja magnetic cluth dan

suhu udara keluaran.

Setelah memperhatikan gejala-gejala yang timbul, maka pemecahan masalah dapat dilakukan dengan cara

PEMERIKSAAN TEKANAN SIRKULASI Periksa tekanan Lo dan Hi, Standar : Lo = 1,5 - 2,5 Kg/Cm2 Hi =14 -16 Kg/Cm2 Setelah diperiksa bahwa tekanan sirkulasi normal, maka kemungkinan penyebabnya adalah pada sistim kelistrikan atau pada komponen. PEMECAHAN MASALAH PADA SISTIM KELISTRIKAN Untuk mempermudah, pertama-tama lakukan pemecahan masalah pada kelistrikan blower, selanjutnya pada kelistrikan A/C. (pendingin).

1. Pemeriksaan melalui penglihatan dan pendengaran. Cara yang mudah di dalam mencari masalah adalah dengan penglihatan dan pendengaran. 1. Apakah belt kendor ? 2. Apakah condensor kotor ?

Pada kasus ini pendinginan condensor akan kurang, sehingga akan menyebabkan kapasitas pendinginan berkurang.

3. Apakah saringan udara tersumbat ?

Kalau saringan udara tersumbat, maka aliran udara akan berkurang, sehingga kapasitas pendinginan rendah.

4. Apakah oli compressor menempel pada sambungan-sambungan di

sistem sirkulasi ? Pada bagian yang terlihat oli, maka kemungkinan disitu ada kebocoran gas.

5. Periksa jumlah refrigerant pada sight glass. 6. Suara yang tidak normal (noise).

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 65

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 66

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 67

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 68

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 69

3. Mengatasi Masalah Kelistrikan.

Untuk mengatasi masalah kelistrikan dapat dilakukan sebagai berikut 1. Persiapan.

Lakukanlah persiapan dan temukan lokasi komponen elektrik menurut petunjuk pada car repair manual atau pada manual lain yang berkaitan. • Multimeter • Wiring diagaram A/C. mobil:

2. Prosedur.

Untuk memudahkan di dalam mempelajarinya di bawah ini diperlihatkan sebuah contoh wiring diagram. Wiring diagram pada A/C. dapat dibagi dua bagian yaitu : Sirkuit blower dan Sirkuit pendingin.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 70

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 71

b) Pemeriksaan komponen pada sirkulasi blower.

1. Pemeriksaan Heater Rellay. Langkah 4 dan 5. Hidupkan kunci kontak dan periksa tegangan masuk pada terminal 3 dan 5. Jika tidak ada tegangan (OV), mungkin kabel antara heater relay dan gauge fuse putus, atau kabel antara battery dan heater putus. Periksa dengan menggunakan Ohm meter dan perbaiki. Saat tegangan diperiksa, buka relay dan periksa hubungan sebagai berikut Standar : Terminal no. 1-3 : terhubung Terminal no. 2-4 : terhubung Terminal no. 4-5 : tidak terhubung. Berikan tegangan 12 volt pada terminal no 1-3, periksa hubungan antara terminal 4 dan 5 (terhubung). 2. Pemeriksaan Switch Blower. Langkah 6. Kalau blower tidak bekerja baik, bukalah switch blower, periksalah hubungan masing-masing terminal pada posisi Lo, Me1, dan Me2 dan Hi. Standar Posisi Lo - terminal 9 dan 12 Posisi Me1 – terminal 9, 12 dan 1 Posisi Me2 – terminal 9, 12 dan 8 Posisi Hi – terminal 9, 12 dan 11. Jika kondisi-kondisi di atas baik, hubungkan kembali connector blower switch ke wiring kendaraan. Periksa hubungan antara heater relay dan terminal switch blower sebagai berikut : Periksa hubungan antara terminal 1 heater rellay dengan terminal 12 blower switch dan antara terminal 9 switch blower dengan ground pada mobil. Periksa tahanan antara terminal 4 heater rellay dengan terminal 9 switch blower pada masing-masing posisi. Saat kita merubah posisi switch blower pada posisi OFF sampai Hi, harga tahanan berubah bertingkat sesuai posisi switch blower.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 72

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 73

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 74

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 75

Radiator Fan Relay. Periksa hubungan antara terminal sbb : - Terminal 1 dan 2 : terhubung - Terminal 3 dan 4 : terhubung Pada terminal 1 dan 2, berikan tegangan 12 volt, periksa bahwa terminal 3 dan 4 tidak terhubung. 4 Pemeriksaan Output Amplifier. Langkah 5. Periksa hubungan antara terminal 9 dan 7 (ground). Periksa hubungan antara terminal 7 dan ground mobil. 5 Pemeriksaan Input Amplifier. Langkah 6. Periksategangan input dan tahanan sebagai berikut: • Periksa tahanan di antara terminal 6 dan 10

(gambar 4-56 sebagai ref.). • Tegangan dari dual pressure switch. Periksa tegangan pada terminal 1. Standar : 12 volt (tegangan battery).

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 76

Jika tegangan dual pressure switch dan sinyal dari thermistor tidak sesuai standar, periksalah masing - masing komponen sebagai berikut

• Pemeriksaan Thermistor. Periksa tahanan dari thermistor sifat resistansinya, digambarkan pada gam bar 4-56.

• Pemeriksaan Dual Pressure Switch. Periksa hubungan switch berdasarkan tekanan seperti gambar.

Catatan : Contoh di sebelah adalah untuk sistim CFC12.

6 Pemeriksaan Sistim Idle Up. Pada saat switch A/C. ON, periksalah kenaikan RPM mesin.

Standar :

Lihat standar idle up RPM pada car repair manual. Catatan : Putaran idle up pada masing-masing ] mobil berbeda, tergantung dari tipe mesin dan model kendaraan.

Intermediate I Training Car Air Conditioner

ISUZU TRAINING CENTER 77