IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PABRIK SPAREPARTS CV VICTORY...

13
IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PABRIK SPAREPARTS CV VICTORY METALLURGY SIDOARJO Santoni Darmawan Tanjong Manajemen / Fakultas Bisnis dan Ekonomika [email protected] Abstrak. Industri Spareparts merupakan industri dengan prospek yang baik dewasa ini, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Faktanya adalah semakin meningkatnya penjualan sepeda motor di tahun 2012. Kualitas merupakan faktor yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsumen akan menilai kualitas suatu perusahaan berdasarkan kualitas barang atau jasa yang ditawarkan. Jadi dapat dikatakan bahwa produk atau jasa yang diberikan pada konsumen merupakan cermin dari perusahaan itu sendiri. Karena itu penelitian ini dilakukan untuk untuk menerapkan metode pengendalian kualitas pada ”CV Victory Metallurgy” untuk meningkatkan kualitas hasil produksinya. Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Check Sheet, Diagram Pareto, Diagram Sebab-Akibat, Peta Kendali, dan Tabel FMEA (Failure Mode Effect Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih saja terdapat kecacatan pada pedal rem, footstep belakang, dan stang steer yang melebihi batas toleransi perusahaan. Diagram Pareto digunakan untuk mengetahui jumlah cacat yang paling mempengaruhi proses produksi perusahaan. Proses produksi masih berada dalam batas kendali. Kemudian dibuat diagram sebab akibat untuk mengetahui akar permasalahan yang sebenarnya dan diketahui akar permasalahan yang paling menonjol pada sumber daya manusianya. Setelah itu ”CV Victory Metallurgy” menggunakan Failure Mode Effect Analysis untuk mengatasi kecacatan yang terjadi dengan menentukan prioritas perbaikannya. Kata kunci: Kualitas, Pengendalian Kualitas, Metode Statistik Abstract. Spareparts industry is an industry with good prospects today, so it can generate a very large profit. The fact is the growing sales of motorcycles in 2012. Quality is a very important factor for the survival of the company. Consumers will evaluate the quality of a company based on the quality of the goods or services offered. So we can say that the products or services provided to the consumer is a reflection of the company itself. Because this study was done to implement the method for quality control in "Victory CV Metallurgy" to improve the quality of their products. Statistical tools used in this study are: Check Sheet, Pareto Diagram, Cause 1 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Transcript of IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PABRIK SPAREPARTS CV VICTORY...

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE

STATISTIK PADA PABRIK SPAREPARTS

CV VICTORY METALLURGY SIDOARJO

Santoni Darmawan Tanjong

Manajemen / Fakultas Bisnis dan Ekonomika

[email protected]

Abstrak. Industri Spareparts merupakan industri dengan prospek yang baik dewasa ini, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Faktanya adalah semakin meningkatnya penjualan sepeda motor di tahun 2012. Kualitas merupakan faktor yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsumen akan menilai kualitas suatu perusahaan berdasarkan kualitas barang atau jasa yang ditawarkan. Jadi dapat dikatakan bahwa produk atau jasa yang diberikan pada konsumen merupakan cermin dari perusahaan itu sendiri. Karena itu penelitian ini dilakukan untuk untuk menerapkan metode pengendalian kualitas pada ”CV Victory Metallurgy” untuk meningkatkan kualitas hasil produksinya. Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Check Sheet, Diagram Pareto, Diagram Sebab-Akibat, Peta Kendali, dan Tabel FMEA (Failure Mode Effect Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih saja terdapat kecacatan pada pedal rem, footstep belakang, dan stang steer yang melebihi batas toleransi perusahaan. Diagram Pareto digunakan untuk mengetahui jumlah cacat yang paling mempengaruhi proses produksi perusahaan. Proses produksi masih berada dalam batas kendali. Kemudian dibuat diagram sebab akibat untuk mengetahui akar permasalahan yang sebenarnya dan diketahui akar permasalahan yang paling menonjol pada sumber daya manusianya. Setelah itu ”CV Victory Metallurgy” menggunakan Failure Mode Effect

Analysis untuk mengatasi kecacatan yang terjadi dengan menentukan prioritas perbaikannya. Kata kunci: Kualitas, Pengendalian Kualitas, Metode Statistik

Abstract. Spareparts industry is an industry with good prospects today, so it can generate a very large profit. The fact is the growing sales of motorcycles in 2012. Quality is a very important factor for the survival of the company. Consumers will evaluate the quality of a company based on the quality of the goods or services offered. So we can say that the products or services provided to the consumer is a reflection of the company itself. Because this study was done to implement the method for quality control in "Victory CV Metallurgy" to improve the quality of their products. Statistical tools used in this study are: Check Sheet, Pareto Diagram, Cause

1

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

and Effect Diagram, Full Map and Table FMEA (Failure Mode Effect Analysis). The results showed that there are still defects in the brake pedal, the rear footstep, and handlebar steer the company exceeds tolerance limits. Pareto diagrams are used to determine the number of defects that affect the company's production process. The production process is well within control. Then made a causal diagram to determine the actual root of the problem and the root note of the most prominent issues in human resources. After that "CV Victory Metallurgy" using Failure Mode Effect Analysis to address the disability that occurs with prioritizing repairs Keyword: Quality, Quality Control, Statistic Method

PENDAHULUAN

Dewasa ini, persaingan bisnis akan semakin sengit dan ketat karena akan

dimulainya era globalisasi. Dengan dihilangkannya batasan antar wilayah akibat dari

globalisasi, maka produk asing akan dengan mudah memasuki pasar lokal. Konsumen

sendiri bebas untuk memilih menggunakan produk lokal, maupun produk asing

karena setiap konsumen pasti menginginkan produk dengan kualitas terbaik.

Pengendalian kualitas sangat diperlukan baik pada perusahaan manufaktur

maupun perusahaan jasa. Dengan adanya pengendalian kualitas, perusahaan berharap

akan ada lebih banyak konsumen yang menyukai produk atau jasa tersebut.

Sudah banyak perusahaan di Indonesia yang telah melakukan pengendalian

kualitas. Pengendalian kualitas dilakukan agar produk-produk Indonesia dapat tetap

survive di pasaran. Pengendalian kualitas telah diterapkan di berbagai perusahaan,

dan salah satunya adalah perusahaan otomotif.

Perkembangan pengguna sepeda motor sangat menunjang munculnya banyak

perusahaan yang bergerak di bidang yang berkaitan dengan produksi sepeda motor

karena bidang ini masih dirasa sangat menjanjikan baik bagi perusahaan yang sudah

lama bergerak di industri sepeda motor maupun bagi para new comer yang ingin

mencoba memasuki pasar ini. Perkembangan penjualan sepeda motor yang sangat

pesat juga sangat mendukung berbagai perusahaan untuk mencoba bergerak di bidang

2

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

produksi spare parts karena dengan banyaknya sepeda motor yang terjual, otomatis

semakin banyak juga spare parts yang dibutuhkan.

Saat ini, di Indonesia telah banyak terdapat perusahaan yang bergerak di

industri otomotif, salah satunya adalah CV Victory Metallurgy yang terletak di

Sidoarjo dan sudah berdiri sejak 1986. Jangkauan dari CV Victory Metallurgy sendiri

sudah cukup luas, yaitu sudah mencapai luar pulau Jawa.

Belum ada standar kerja yang jelas pada CV Victory Metallurgy

mengakibatkan masih sering terjadinya kecacatan produksi. Adanya kecacatan

tersebut akan berdampak pada proses produksi CV Victory Metallurgy secara

keseluruhan. Hal ini tergolong dalam pemborosan karena dianggap tidak

menggunakan sumber daya semaksimal mungkin.

Masalah pada CV Victory Metallurgy ini adalah pengendalian kualitas yang

tergolong masih tradisional dan hasilnya juga tidak maksimal sehingga masih terjadi

kecacatan produksi. Tidak adanya inspeksi yang memadai mengakibatkan perusahaan

tidak mengetahui secara pasti penyebab kecacatan yang terjadi.

Metode penyelesaian masalah yang dapat digunakan untuk menangani

kecacatan produksi footstep belakang, pedal rem, dan stang steer pada CV Victory

Metallurgy adalah : check sheet, diagram pareto, control chart, diagram sebab-akibat,

dan FMEA.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan pengendalian

kualitas dengan metode statistik pada CV Victory Metallurgy untuk produk footstep

belakang, pedal rem, dan stang steer.

3

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

TAHAPAN IMPLEMENTASI

Tahapan implementasi memberikan gambaran tentang bagaimana metode-

metode pengolahan data yang akan digunakan.

1. Check Sheet

a. Mengumpulkan data-data tentang jenis serta jumlah kecacatan yang

dialami perusahaan.

b. Menggambarkan cara pencatatan tentang kecacatan yang terjadi pada

perusahaan

c. Membuat usulan rancangan Check Sheet yang lebih baik untuk perusahaan

2. Diagram Pareto

a. Menentukan masalah yang akan diteliti, mengidentifikasi penyebab-

penyebab dari masalah yang akan dibandingkan. Setelah itu melaksanakan

pengumpulan data.

b. Membuat ringkasan daftar atau tabel yang mencatat frekuensi terjadinya

masalah yang akan diteliti dan dikumpulkan datanya.

c. Membuat daftar masalah secara berurutan berdasarkan frekuensi

terjadinya suatu masalah mulai dari yang tertinggi sampai terendah serta

menghitung frekuensi kumulatif, persentase dari total kejadian, dan

persentase dari total kejadian secara kumulatif.

d. Menggambar dua buah garis vertikal dan sebuah garis horizontal.

e. Membuat histogram pada diagram Pareto.

f. Gambarkan kurva kumulatif serta cantumkan nilai-nilai kumulatif di

sebelah kanan atas interval setiap item masalah.

g. Memutuskan untuk melakukan tindakan perbaikan terhadap penyebab

utama dari masalah yang diteliti

3. Control Chart

4

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Menurut Gasperz (1998), peta kontrol adalah grafik yang

mengggambarkan perubahan karakteristik mutu pada periode tertentu yang di

dalamnya terdapat batas pengendali yang menyatakan proses terkendali atau

tidak. Bentuk dasar dari peta kontrol merupakan peragaan grafik suatu

karakteristik kualitas yang telah diukur atau dihitung dari sampel terhadap nomor

sampel atau waktu. Peta kontrol p digunakan untuk mengukur proporsi

ketidaksesuaian (penyimpangan atau sering disebut cacat) dari item-item dalam

kelompok yang sedang diinspeksi. Dengan demikian peta kontrol p digunakan

untuk mengendalikan proporsi dari produk yang cacat yang dihasilkan dalam

suatu proses.

4. Diagram Sebab-Akibat

Diagram sebab-akibat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor

permasalahan yang berpengaruh secara signifikan terhadap output perusahaan.

Diagram ini membantu perusahaan untuk mengetahui akar penyebab dari

suatu permasalahan.

a. Brainstorming dengan pihak CV Victory Metallurgy sehingga dapat

diketahui bahwa faktor-faktor mendasar penyebab kecacatan adalah

faktor manusia, mesin, metode, dan lingkungan.

b. Melakukan indentifikasi faktor-faktor utama penyebab terjadinya

kecacatan, lalu dihubungkan ke cabang panah utama.

c. Melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor utama penyebab kecacatan,

dan setiap penyebab yang lebih rinci dihubungkan dengan cabang panah.

5. FMEA

Tabel FMEA merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi

sebab dan akibat permasalahan dan melakukan pengukuran berupa nilai-nilai

yang berdasarkan pada Severity, Occurance, dan Detection. Tabel FMEA

disusun berdasarkan diagram sebab-akibat dan kemudian akan ditentukan

5

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

masalah aman yang akan dijadikan sebagai prioritas untuk ditangani terlebih

dahulu.

Langkah-langkah penerapan FMEA : (a) mengidentifikasi proses

produksi, (b) mencatat permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada

proses produksi, (c) memberikan penilaian pada permasalahan-permasalahan

tersebut berdasarkan severity, occurance, dan detection dengan skala 1-10, (d)

menghitung RPN untuk mencari permasalahan mana yang akan menjadi

prioritas untuk dilakukan tindakan perbaikan terlebih dahulu, (e) melakukan

problem solving berdasarkan prioritas dari nilai RPN.

HASIL IMPLEMENTASI

1. Check Sheet

Selama ini CV Victory Metallurgy hanya menerapkan sistem

pencatatan yang sangat sederhana. Pencatatan produk cacat dilakukan setiap

akhir jam operasional dengan mengumpulkan semua produk cacat dan lalu

dilakukan pencatatan. Dengan usulan Check Sheet baru ini, perusahaan dapat

lebih mengetahui penyebab khusus apa yang terjadi yang menyebabkan

terjadinya kecacatan. Tabel 1

Usulan Check Sheet Baru Nama : Catatan Khusus :

Item :

Tanggal Cacat A Cacat B Cacat C Total

1/3/2012

2/3/2012

3/3/2012

4/3/2012

5/3/2012

6/3/2012

6

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

2. Diagram Pareto

Diagram Pareto digunakan untuk mengetahui jenis kecacatan dengan

frekuensi tertinggi dan nantinya kecacatan tersebut dapat ditangani terlebih

dahulu sehingga akan berdampak besar bagi operasional perusahaan.

C2 57 39 10

Percent 53.8 36.8 9.4

Cum % 53.8 90.6 100.0

C1 Las tidak RapiBantuk atau UkuranChrome Tidak Penuh

120

100

80

60

40

20

0

100

80

60

40

20

0

C2

Pe

rce

nt

Diagram Pareto Footstep Belakang Bulan Juni

Gambar 1. Diagram Pareto Footstep Belakang

Pada gambar 1 dapat dilihat banyaknya kecacatan yang terjadi pada

proses produksi Footstep Belakang. Kecacatan terbagi kedalam 3 kategori:

a. Cacat chrome tidak penuh dengan persentase cacat sebesar 53,8%.

Karakteristik kecacatan ini adalah lapisan chrome yang tidak menutupi

seluruh bagian dari pipa.

b. Cacat bentuk atau ukuran dengan persentase cacat sebesar 36,8% pada

bulan Juni. Karakteristik kecacatan ini adalah hasil pemotongan pipa

yang tidak sesuai standar ukuran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

c. Cacat las tidak rapi, dengan persentase cacat sebesar 9,4% pada bulan

Juni. Karakteristik kecacatan ini adalah hasil las yang tidak rapi.

7

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

3. Control Chart

Variasi penyebab khusus pada kecacatan merupakan jenis variasi yang

dapat diduga. Variasi penyebab khusus mungkin dapat membuat proses

produksi berada diluar batas kendali. Control chart digunakan untuk melihat

apakah proses produksi CV Victory Metallurgy masih berada dalam batas

kendali atau tidak.

736557494133251791

0.07

0.06

0.05

0.04

0.03

0.02

0.01

0.00

Sample

Pro

po

rtio

n

_P=0.02310

UCL=0.05513

LCL=0

P Chart Footstep Belakang

Tests performed with unequal sample sizes

Gambar 2. Control Chart Footstep Belakang

Pada gambar 2, terlihat bahwa proses produksi CV Victory Metallurgy

masih berada dalam batas kendali. Dan Kebanyakan kecacatan terjadi pada

hari sabtu dengan setengah hari kerja karena karyawan terburu-buru ingin

berlibur.

4. Diagram Sebab-Akibat

Setelah diketahui kecacatan dominan yang ditunjukkan pada diagram

pareto dan diketahui bahwa proses produksi masih berada dalam batas

kendali, selanjutnya dicari penyebab mendasar dari terjadinya kecacatan pada

perusahaan dengan menggunakan diagram sebab-akibat.

8

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Kecacatan ProduksiCV Victory Metallurgy

Manusia

Mesin Metode

Menurunkankonsentrasi

Sakit

Badan tidak fitKecerobohan dan kelalaian

Meninggalkanpekerjaan

Bercanda dan ngobrolsaat bekerja

Mesin Rusak

Kurang perawatan

Mesin kotor

Terdapatsisa adonan

Pemeriksaan rutin

Ruangan pengapdan panas

Kurangsaluran udara

(ventilasi)

Tidak adanyastandar kerja

Terburu-buru

Pekerjaan hampir selesai

Mendekati jam pulang kerjaTata letak

kurang ergonomis

Lingkungan

Gambar 3. Diagram Sebab-Akibat CV Victory Metallurgy

5. FMEA

FMEA disusun berdasarkan pembuatan diagram sebab-akibat dan

selanjutnya member nilai untuk severity, occurance, dan detection. Hasil

penilaian 3 faktor tersebut didapat dari brainstorming dengan pihak

perusahaan. Dari penilaian severity, occurance, dan detection didapat nilai

RPN. Permasalahan dengan nilain RPN tertinggi merupakan prioritas untuk

dilakukan tindakan perbaikan terlebih dahulu. Untuk RPN dengan urutan

kedua dan selanjutnya akan dilakukan langkah perbaikan setelah penyebab

pertama selesai dilakukan perbaikan.

9

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Tabel 2

Analisis FMEA

Akibat Severity Sebab

Proses Buruk Occurance

Rencana

Perbaikan Detection RPN

Kecacatan produksi 7

Karyawan yang sering bercanda dengan karyawan lain sehingga tidak fokus dalam bekerja

7

Memberikan pengawasan lebih ketat saat proses produksi berlangsung serta memberikan pengertian pada karyawan akan pentingnya kualitas sehingga kecacatan dapat dikurangi

5 245

Kecacatan produksi 5

Kurangnya maintenance pada mesin-mesin produksi

5 Melakukan maintenance rutin pada mesin.

4 100

Kecacatan produksi 3

Tidak ada standar kerja yang jelas pada perusahaan

5 Membuat standar kerja yang jelas 2 60

Kecacatan produksi 4

Layout yang kurang ergonomis serta ruangan kurang ventilasi sehingga panas dan pengap mengakibatkan karyawan tidak konsentrasi

5

Melakukan penataan kembali layout ruangan, menyimpan barang yang tidak diperlukan, menambah ventilasi ruangan sehingga ruangan

2 40

Tabel 3

Prioritas Perbaikan Proses Produksi

Prioritas Perbaikan RPN

1 Memberikan pengawasan lebih ketat saat proses produksi berlangsung serta memberikan pengertian pada karyawan akan pentingnya kualitas sehingga kecacatan dapat dikurangi

210

2 Melakukan maintenance rutin pada mesin. 100

3 Membuat standar kerja yang jelas di perusahaan 60

4 Melakukan penataan kembali layout ruangan, menyimpan barang yang tidak diperlukan, menambah ventilasi ruangan sehingga ruangan

40

10

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

RINGKASAN DAN REKOMENDASI

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa masih terjadi banyak

kecacatan yang melebihi batas toleransi pada CV Victory Metallurgy. Kecacatan

yang terjadi pada sudah melebihi batas toleransi yang ditentukan perusahaan. Oleh

karena itu, CV Victory Metallurgy membutuhkan pengendalian kualitas yang lebih

baik dan dapat menganalisis faktor-faktor penyebab kecacatan yang terjadi di dalam

perusahaan.

Langkah awal penelitian adalah mengumpulkan data-data dan informasi yang

berkaitan dengan objek yang telah ditentukan, yaitu pedal rem, footstep belakang, dan

stang steer. Setelah semua data dan informasi telah di dapat, selanjutnya dibuat

usulan check sheet baru untuk mempermudah proses pencacatan terjadinya cacat

produksi nantinya. Selanjutnya dibuat Diagram Pareto untuk mengetahui kecacatan

mana yang paling banyak terjadi, dan ternyata pada ketiga objek yang ditentukan,

kecacatan yang paling banyak terjadi adalah chrome tidak penuh.

Selanjutnya dibuat p chart untuk mengetahui apakah proses produksi masih

berada dalam batas kendali atau tidak. Setelah pembuatan p chart, diketahui bahwa

ketiga objek tersebut masih berada dalam batas kendali. Langkah selanjutnya adalah

pembuatan diagram sebab-akibat untuk mengetahui faktor-faktor mendasar penyebab

terjadinya kecacatan produksi. Ada 4 faktor yang didapat, yaitu manusia, mesin,

lingkungan, dan metode.

Langkah terakhir adalah pembuatan FMEA. Pembuatan FMEA bertujuan

untuk memberikan alternatif langkah-langkah perbaikan atas faktor-faktor mendasar

penyebab kecacatan pada diagram sebab-akibat sehingga proses produksi CV Victory

Metallurgy dapat berjalan dengan lebih baik.

Dengan demikian, rekomendasi yang diberikan bagi perusahaan antara lain

adalah : (a) Memberikan pengawasan yang lebih ketat, (b) melakukan maintenance

rutin pada mesin produksi, (c) membuat standar kerja yang jelas di perusahaan, dan

11

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

(d) melakukan penataan ulang layout ruangan. Dengan adanya usulan check sheet

baru yang telah dibuat, akan mempermudah perusahaan dalam melakukan pencatatan

terjadinya penyebab khusus pada kecacatan produksi .

DAFTAR PUSTAKA

Alisjahbana, Juita. 2005. “Evaluasi Pengendalian Kualitas Total Produk Pakaian Wanita Pada Perusahaan Konveksi.” Jurnal Ventura, Vol. 8, No. 1, April 2005.

Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta. Penerbit: PT.

Gramedia Pustaka Utama. Hatani, La. 2008. “Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti Melalui Pendekatan Statistical Quality Control (SQC).” Diunduh 12 Maret 2012, dari www.google.com/Jurusan Manajemen FE Unhalu. Heizer, Jay and Barry Render. 2006. Operations Management (Manajemen Operasi). Jakarta : Salemba Empat. Juran, Joseph. 2005. Total Quality Management Jakarta. Penerbit: Rineka

Cipta Kholil, Muhammad dan A. Cahyono. 2006. ”Usulan Perbaikan Kualitas Dengan

Metode SPC Untuk Mengurangi Cacat Bending Part Scale PF Pada Proses Injection Pada Produk Plastic Departement PT. Indonesia Epson Industry.” Buletin Penelitian No. 10 Tahun 2006.

Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21 “Kiat Membangun Bisnis Kompetitif”. Jakarta: Bumi Aksara. Mitra, Amitava. 1993. Fundamentals of Quality and Improvement. Penerbit

Mac Millan

12

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Mongomery, Douglas C. 2001. Introduction to Statistical Quality Control. 4th Edition. New York : John Wiley & Sons, Inc.

Nasution, M. N. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor : Gahlia Indonesia. Rath & Strong. 2005. Six sigma advance Tools Pocket Guide. Yogyakarta.

Penerbit: Andi Sarin, Rakesh K. dan Buffa, Elwood S. 1999. Manajemen Operasi&Produksi

Modern. Penerbit: Binarupa Aksara Ramsey, Patricia P. and Levine, David M. 1994 Business for Quality and

Productivity Pretices Hall International. Penerbit International Encyclopedia

Richard B. Chase, Nicholas J. Aquilano and F. Robert Jacobs. 2001. Operations

Management For Competitive Advantage. 9th Edition. New York : Mc Graw-Hill Companies.

http://etd.eprints.ums.ac.id/10847/4/Bab_1_Dafpus.pdf http://www.tribunnews.com/2010/12/22/rei-pertumbuhan-rumah-2011-naik-15-persen http://forum.detik.com/hebat-pertumbuhan-properti-di-jawa-timur-tinggi-berkat-dukungan-pemda-t506719.html http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi http://journal.uii.ac.id/index.php/JSB/article/view/975/884 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31807/5Chapter%20I.pdf)

http://pena.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2012/07/Data-5-tahun-terakhir.jpg http://www.indospring.co.id/index.php/in/profilperusahaan/sertifikasi

13

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)