Hidden Paradise in Midden Java

14
Hidden Paradise in Midden Java Wilayah Jawa Tengah yang membentang dari ujung Cilacap hingga ke pedalaman Blora, ternyata menyimpan banyak sekali surge-surga tersembunyi yang sangat indah. Keindahan- keindahan ciptaan Tuhan ini mampu memukau kaum pribumi maupun wisatawan asing. Surga- surga yang tersembunyi di seantero Jawa Tengah ini sempat tercatat dan terekam dalam memori bangsa kolonial yang sempat singgah kesana. Orang-orang Belanda selama ini selalu dinilai sebagai pihak yang jahat, namun ada sebagian dari mereka yang datang ke wilayah Indonesia, terutama Jawa Tengah dengan maksud dan tujuan yang lain seperti untuk bekerja atau berdagang. Iklim Indonesia yang tropis, membuat kebanyakan dari pendatang baru ini mengalami demam tropis dan rindu kampung halaman di Belanda sana. Guna mengurangi kerinduan dan penatnya pekerjaan yang bisa memicu stress, orang-orang Belanda membutuhkan hiburan dan leisure (waktu luang). Salah satu bentuk mewujudkan hal tersebut, berwisatalah mereka! Tempat favorit yang dikunjungi kebanyakan adalah wisata alam dan budaya. Wisata alam yang mereka cari adalah tempat-tempat yang sejuk dan tenang, ya! Pegunungan atau pantai. Berikut ini penulis akan merekap tempat-tempat mana yang sering dikunjungi oleh meneer-meneer dan noni-noni Belanda saat itu yang berada di Jawa Tengah. 1. Dataran Tinggi Dieng Gak dulu, gak sekarang Dataran Tinggi Dieng memang selalu menjadi primadona wisata alam. Letaknya masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Paduan keindahan alam : bukit, sunrise, telaga, kawah, dan bangunan bersejarah. Kompleks candi-candi Hindu yang ada di Dieng dibangun pada abad ke-7, antara lain: Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Sembadra, Candi Srikandi, Candi Setyaki, Gangsiran Aswatama, dan Candi Dwarawati.

Transcript of Hidden Paradise in Midden Java

Hidden Paradise in Midden Java

Wilayah Jawa Tengah yang membentang dari ujung Cilacap hingga ke pedalaman Blora,

ternyata menyimpan banyak sekali surge-surga tersembunyi yang sangat indah. Keindahan-

keindahan ciptaan Tuhan ini mampu memukau kaum pribumi maupun wisatawan asing. Surga-

surga yang tersembunyi di seantero Jawa Tengah ini sempat tercatat dan terekam dalam memori

bangsa kolonial yang sempat singgah kesana.

Orang-orang Belanda selama ini selalu dinilai sebagai pihak yang jahat, namun ada

sebagian dari mereka yang datang ke wilayah Indonesia, terutama Jawa Tengah dengan maksud

dan tujuan yang lain seperti untuk bekerja atau berdagang.

Iklim Indonesia yang tropis, membuat kebanyakan dari pendatang baru ini mengalami

demam tropis dan rindu kampung halaman di Belanda sana. Guna mengurangi kerinduan dan

penatnya pekerjaan yang bisa memicu stress, orang-orang Belanda membutuhkan hiburan dan

leisure (waktu luang). Salah satu bentuk mewujudkan hal tersebut, berwisatalah mereka!

Tempat favorit yang dikunjungi kebanyakan adalah wisata alam dan budaya.

Wisata alam yang mereka cari adalah tempat-tempat yang sejuk dan tenang, ya!

Pegunungan atau pantai. Berikut ini penulis akan merekap tempat-tempat mana yang sering

dikunjungi oleh meneer-meneer dan noni-noni Belanda saat itu yang berada di Jawa Tengah.

1. Dataran Tinggi Dieng

Gak dulu, gak sekarang Dataran Tinggi Dieng memang selalu menjadi primadona

wisata alam. Letaknya masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten

Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung

Sumbing. Paduan keindahan alam : bukit, sunrise, telaga, kawah, dan bangunan

bersejarah.

Kompleks candi-candi Hindu yang ada di Dieng dibangun pada abad ke-7, antara

lain: Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Sembadra,

Candi Srikandi, Candi Setyaki, Gangsiran Aswatama, dan Candi Dwarawati.

Gambar 1. Kawah SiKidang di Dieng Plateu

Sumber : KITLV

Gambar 2. Kelima candi yang terlihat di Dieng

Sumber: KITLV

Gambar 3. Telaga Tjebong in dessa Semboengan

Sumber: KITLV

Gambar 4. Telaga Warna Diëng Plateau 1915

Sumber: KITLV

2. Air Terjun Sekarlangit

Tempat wisata ini berlokasi di Desa Telogorejo, Kecamatan Grabag, kabupaten

Magelang, Jawa Tengah. Sekar Langit ini berada di lereng Gunung Telomoyo dan

Gunung Andong yakni perbatasan antara pegunungan Salatiga dan Magelang. Pantas

saja jika wong londho sering kemari. Sekar Langit berasal dari bahasa Jawa yaitu

sekar yang berarti bunga dan langit, sehingga berarti bunga langit karena saking

indahnya. Konon, di air terjun ini masih banyak monyet-monyet yang berkeliaran.

Gambar 5. Air Terjun Sekar Langit 1892 dan sekarang.

Sumber: KITLV dan sekar-langit httpyogyakarta.panduanwisata.id

3. Gua Ijo

Daerah Gombong memang terletak di pantai selatan jawa dan terdapat banyak

karst-karst yang membentuk gua-gua. Gua Ijo menjadi salah satu tempat wisata selain

Pantai Karangbolong dan gua Jatijajar yang terletak di sekitar Gombong, dan sudah

sejak tahun 1920an ramai dikunjungi orang untuk berwisata.

Gambar 6. Seorang Noni berpose di Gua Ijo

Sumber: Tropenmuseum

4. Curug Belot

Kawasan Baturaden di Banyumas memang sudah terkenal sejak tempo dulu, salah

satu yang menjadi daya tarik dari wilayah ini adalah keberadaan Curug Belot yang

berada di desa Rempoah. Air terjun ini merupakan aliran Sungai Belot. Air yang

berasal dari Gunung Slamet ini sehingga begitu dingin dan sejuk. Apalagi, di kanan

kiri masih pemandangan alam nan asri, tak jauh dari lokasi ada area persawahan dan

juga rumah-rumah penduduk. Jarang sekali orang yang tahu soal keberadaan curug

ini, hal inilah yang mejadi nilai lebih karena masih asri dan sepi.

Gambar 7. Curug Belot kisaran tahun 1900-1905

Sumber: Tropenmuseum

5. Air Terjun Kedung Kayang

Terletak 5 km setelah Selo Boyolali arah ke Magelang, air terjun ini belum

banyak orang yang mengetahui. Nilai plus dari air terjun ini adalah burung walet

yang bersarang di sekitar tebing berterbangan di sekitar air terjun menambah

keindahan kawasan ini.

Gambar: Air terjun Kedung kayang di Selo 1935

Sumber: KITLV

Selain hidden paradise di atas, di Jawa Tengah juga terdapat beberapa tempat peristirahatan

orang-orang Belanda. Disana dibangun vila-vila sebagai tempat istirahat serta refreshing. Tempat

yang digunakan bukanlah sembarangan tempat, melainkan tempat yang memiliki iklim dan suhu

sesuai dengan keadaan negara asal mereka di Belanda. Oleh karena itu dipilihlah tempat-tempat

berikut ini :

1. Kopeng.

Berada di lereng Gunung Merbabu, Kopeng merupakan salah satu tempat yang

sejuk dan sangat diidolakan sebagai tempat peristirahatan atau rekreasi bagi orang

Belanda. Oleh karena itu dibangunlah villa-villa, hotel, kolam renang, dan lapangan

tenis.

Gambar 8. Vakantiehuis di Kopeng 1936

Sumber: KITLV

Gambar 9. Hotel di Kopeng 1935

Sumber: KITLV

Gambar 10. Kolam Renang di Kopeng 1910

Sumber: KITLV

Gambar 11. Klub Tenis di Kopeng 1910

Sumber: KITLV

2. Tawangmangu

Berada di lereng Gunung Lawu, Tawangmangu mempunyai hawa yang sejuk

serta dikelilingi tempat-tempat yang eksotis seperti air terjun Grojogan Sewu dan

Telaga Sarangan. Selain itu, di Tawangmangu juga menjadi tempat plesiran favorit

raja-raja di Surakarta utamanya Mangkunegaran. Bahkan, Mangkunegaran mempunyai

villa-villa dan taman yang dilengkapi dengan tempat berkuda dan lapangan tenis.

Gambar 12. Anak-anak sedang berkuda di Tawangmangu

Sumber: KITLV

Gambar 13. Pesanggrahan Mangkunegaran di Tawangmangu 1925

Sumber: KITLV

Gambar 14. Kolam renang di Sportpark di Tawangmangu 1936

Sumber: KITLV

3. Selo

Terletak di kabupaten Boyolali dan berada di lereng Gunung Merapi. Merupakan

penghubung antara Surakarta-Magelang. Wilayah Selo yang dingin juga menjadi salah

satu tempat peristirahatan, terutama bagi raja Kasunanan Surakarta. Karena di sana

terdapat pesanggrahan Pakubuwono X.

Gambar 15. Jalan berkelok dan menanjak yang berada di Selo 1910.

Sumber: Tropenmuseum

Gambar 16. Pesanggrahan PB X yang bera diujung jalan 1922.

Sumber: Tropenmuseum.

Gambar 17. Hotel di Selo tahun 1924

Sumber: KITLV

Tersebutlah di atas tadi bagaimana eksotisme surga-surga yang tersembunyi di Jawa

Tengah dan masih belum banyak mendapatkan atensi. Jika menee-meneer dan noni-noni Belanda

saja pernah kesana tempo dulu, kenapa kalian gak ?