Hidden Paradise in Midden Java
Transcript of Hidden Paradise in Midden Java
Hidden Paradise in Midden Java
Wilayah Jawa Tengah yang membentang dari ujung Cilacap hingga ke pedalaman Blora,
ternyata menyimpan banyak sekali surge-surga tersembunyi yang sangat indah. Keindahan-
keindahan ciptaan Tuhan ini mampu memukau kaum pribumi maupun wisatawan asing. Surga-
surga yang tersembunyi di seantero Jawa Tengah ini sempat tercatat dan terekam dalam memori
bangsa kolonial yang sempat singgah kesana.
Orang-orang Belanda selama ini selalu dinilai sebagai pihak yang jahat, namun ada
sebagian dari mereka yang datang ke wilayah Indonesia, terutama Jawa Tengah dengan maksud
dan tujuan yang lain seperti untuk bekerja atau berdagang.
Iklim Indonesia yang tropis, membuat kebanyakan dari pendatang baru ini mengalami
demam tropis dan rindu kampung halaman di Belanda sana. Guna mengurangi kerinduan dan
penatnya pekerjaan yang bisa memicu stress, orang-orang Belanda membutuhkan hiburan dan
leisure (waktu luang). Salah satu bentuk mewujudkan hal tersebut, berwisatalah mereka!
Tempat favorit yang dikunjungi kebanyakan adalah wisata alam dan budaya.
Wisata alam yang mereka cari adalah tempat-tempat yang sejuk dan tenang, ya!
Pegunungan atau pantai. Berikut ini penulis akan merekap tempat-tempat mana yang sering
dikunjungi oleh meneer-meneer dan noni-noni Belanda saat itu yang berada di Jawa Tengah.
1. Dataran Tinggi Dieng
Gak dulu, gak sekarang Dataran Tinggi Dieng memang selalu menjadi primadona
wisata alam. Letaknya masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten
Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung
Sumbing. Paduan keindahan alam : bukit, sunrise, telaga, kawah, dan bangunan
bersejarah.
Kompleks candi-candi Hindu yang ada di Dieng dibangun pada abad ke-7, antara
lain: Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Sembadra,
Candi Srikandi, Candi Setyaki, Gangsiran Aswatama, dan Candi Dwarawati.
Gambar 1. Kawah SiKidang di Dieng Plateu
Sumber : KITLV
Gambar 2. Kelima candi yang terlihat di Dieng
Sumber: KITLV
Gambar 3. Telaga Tjebong in dessa Semboengan
Sumber: KITLV
Gambar 4. Telaga Warna Diëng Plateau 1915
Sumber: KITLV
2. Air Terjun Sekarlangit
Tempat wisata ini berlokasi di Desa Telogorejo, Kecamatan Grabag, kabupaten
Magelang, Jawa Tengah. Sekar Langit ini berada di lereng Gunung Telomoyo dan
Gunung Andong yakni perbatasan antara pegunungan Salatiga dan Magelang. Pantas
saja jika wong londho sering kemari. Sekar Langit berasal dari bahasa Jawa yaitu
sekar yang berarti bunga dan langit, sehingga berarti bunga langit karena saking
indahnya. Konon, di air terjun ini masih banyak monyet-monyet yang berkeliaran.
Gambar 5. Air Terjun Sekar Langit 1892 dan sekarang.
Sumber: KITLV dan sekar-langit httpyogyakarta.panduanwisata.id
3. Gua Ijo
Daerah Gombong memang terletak di pantai selatan jawa dan terdapat banyak
karst-karst yang membentuk gua-gua. Gua Ijo menjadi salah satu tempat wisata selain
Pantai Karangbolong dan gua Jatijajar yang terletak di sekitar Gombong, dan sudah
sejak tahun 1920an ramai dikunjungi orang untuk berwisata.
Gambar 6. Seorang Noni berpose di Gua Ijo
Sumber: Tropenmuseum
4. Curug Belot
Kawasan Baturaden di Banyumas memang sudah terkenal sejak tempo dulu, salah
satu yang menjadi daya tarik dari wilayah ini adalah keberadaan Curug Belot yang
berada di desa Rempoah. Air terjun ini merupakan aliran Sungai Belot. Air yang
berasal dari Gunung Slamet ini sehingga begitu dingin dan sejuk. Apalagi, di kanan
kiri masih pemandangan alam nan asri, tak jauh dari lokasi ada area persawahan dan
juga rumah-rumah penduduk. Jarang sekali orang yang tahu soal keberadaan curug
ini, hal inilah yang mejadi nilai lebih karena masih asri dan sepi.
Gambar 7. Curug Belot kisaran tahun 1900-1905
Sumber: Tropenmuseum
5. Air Terjun Kedung Kayang
Terletak 5 km setelah Selo Boyolali arah ke Magelang, air terjun ini belum
banyak orang yang mengetahui. Nilai plus dari air terjun ini adalah burung walet
yang bersarang di sekitar tebing berterbangan di sekitar air terjun menambah
keindahan kawasan ini.
Gambar: Air terjun Kedung kayang di Selo 1935
Sumber: KITLV
Selain hidden paradise di atas, di Jawa Tengah juga terdapat beberapa tempat peristirahatan
orang-orang Belanda. Disana dibangun vila-vila sebagai tempat istirahat serta refreshing. Tempat
yang digunakan bukanlah sembarangan tempat, melainkan tempat yang memiliki iklim dan suhu
sesuai dengan keadaan negara asal mereka di Belanda. Oleh karena itu dipilihlah tempat-tempat
berikut ini :
1. Kopeng.
Berada di lereng Gunung Merbabu, Kopeng merupakan salah satu tempat yang
sejuk dan sangat diidolakan sebagai tempat peristirahatan atau rekreasi bagi orang
Belanda. Oleh karena itu dibangunlah villa-villa, hotel, kolam renang, dan lapangan
tenis.
Gambar 8. Vakantiehuis di Kopeng 1936
Sumber: KITLV
Gambar 9. Hotel di Kopeng 1935
Sumber: KITLV
Gambar 10. Kolam Renang di Kopeng 1910
Sumber: KITLV
Gambar 11. Klub Tenis di Kopeng 1910
Sumber: KITLV
2. Tawangmangu
Berada di lereng Gunung Lawu, Tawangmangu mempunyai hawa yang sejuk
serta dikelilingi tempat-tempat yang eksotis seperti air terjun Grojogan Sewu dan
Telaga Sarangan. Selain itu, di Tawangmangu juga menjadi tempat plesiran favorit
raja-raja di Surakarta utamanya Mangkunegaran. Bahkan, Mangkunegaran mempunyai
villa-villa dan taman yang dilengkapi dengan tempat berkuda dan lapangan tenis.
Gambar 12. Anak-anak sedang berkuda di Tawangmangu
Sumber: KITLV
Gambar 13. Pesanggrahan Mangkunegaran di Tawangmangu 1925
Sumber: KITLV
3. Selo
Terletak di kabupaten Boyolali dan berada di lereng Gunung Merapi. Merupakan
penghubung antara Surakarta-Magelang. Wilayah Selo yang dingin juga menjadi salah
satu tempat peristirahatan, terutama bagi raja Kasunanan Surakarta. Karena di sana
terdapat pesanggrahan Pakubuwono X.
Gambar 15. Jalan berkelok dan menanjak yang berada di Selo 1910.
Sumber: Tropenmuseum
Gambar 16. Pesanggrahan PB X yang bera diujung jalan 1922.
Sumber: Tropenmuseum.
Gambar 17. Hotel di Selo tahun 1924
Sumber: KITLV