EFFECT OF EDUCATION ON QUALITY OF LIFE OF FAMILY CAREGIVERS OF CHILDREN WITH LEUKEMIA REFERRED TO...

21
ANALISIS JURNAL EFFECT OF EDUCATION ON QUALITY OF LIFE OF FAMILY CAREGIVERS OF CHILDREN WITH LEUKEMIA REFERRED TO THE ONCOLOGY CLINIC AT KERMAN’S AFZALI-POOR HOSPITAL (IRAN), 2012 Disusun untuk memenuhi salah satu tugas profesi ners stase Anak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Dosen Pembimbing : Listyana Natalia Retnaningsih, S.kep., Ns., MSN Disusun Oleh : Kelompok 3 HERU IMRON KHOIRI (14160088) DITA FARADINA HALIM (14160012) YOHANA RAMBU TAGU SOBA (14160101)

Transcript of EFFECT OF EDUCATION ON QUALITY OF LIFE OF FAMILY CAREGIVERS OF CHILDREN WITH LEUKEMIA REFERRED TO...

ANALISIS JURNAL

EFFECT OF EDUCATION ON QUALITY OF LIFE OF FAMILYCAREGIVERS OF CHILDREN WITH LEUKEMIA REFERRED TO THE

ONCOLOGY CLINIC AT KERMAN’S AFZALI-POOR HOSPITAL(IRAN), 2012

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas profesi ners stase Anakdi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Dosen Pembimbing : Listyana Natalia Retnaningsih, S.kep., Ns.,

MSN

Disusun Oleh : Kelompok 3

HERU IMRON KHOIRI (14160088)

DITA FARADINA HALIM (14160012)

YOHANA RAMBU TAGU SOBA(14160101)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari

sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam

perkembangannya, sel- sel kanker ini dapat menyebar kebagian

tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian (Yayasan

Kanker Indonesia, 2008).

Menurut Yayasan Kanker Indonesia (2008), di Indonesia

diperkirakan terdapat 100 penderita kanker baru dari setiap

100.000 penduduk. Data tersebut merupakan hasil Survey

Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Kementrian Kesehatan RI. Dari

kasus kanker semua usia 4,9 persen adalah kanker pada anak

(Umiati dkk, 2010). Kanker yang sering ditemukan pada anak

adalah leukemia.

Leukemia adalah kanker yang disebabkan pertumbuhan tidak

normal pada sel darah putih (leukosit), dimana sel darah putih

muda tidak menjadi matang seperti seharusnya melainkan menjadi

sel yang dikenal sebagai sel leukemia (Yayasan Kanker

Indonesia, 2008). Berdasarkan hasil penelitian Simanjorang dkk

(2010) mengenai gambaran epidemiologi kasus leukemia anak di

Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2004-2008 diperoleh data

yaitu terdapat 52 kasus leukemia anak. Adapun jumlah kasus

leukemia anak di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sejak bulan

November 2012-Januari 2013 diperoleh data yaitu 58 kasus

leukemia yang terdiri dari 21 orang anak usia 2-5 tahun, 21

orang anak usia 6-9 tahun, dan 16 anak usia 10-13 tahun.

Berdasarkan hasil penelitian Simanjorang dkk (2010), jenis

leukemia paling banyak ditemukan pada anak adalah Leukemia

Limfoblastik Akut, yaitu 26 kasus (65,4%). Jenis leukemia

yang lain terdiri dari Leukemia Mieloid Akut (19,2%), Leukemia

Mieloid Kronik (15,4%), dan tidak ada jenis Leukemia

Limfositik Kronik (0%). Status meninggal paling banyak

terdapat pada anak penderita leukemia dengan jenis Leukemia

Mieloid Akut (80%). Sementara, yang statusnya masih hidup

paling banyak pada jenis Leukemia Limfoblastik Akut.

Adapun pengobatan pada Leukemia Akut dilakukan dalam jangka

waktu yang lama. Menurut Jones (Faozi, 2010), apabila anak

positif menderita Leukemia Limfoblastik Akut harus dilakukan

terapi perawatan yang cukup panjang (2-3 tahun). Sedangkan,

pada Leukemia Mieloid Akut dilakukan kemoterapi selama 25

siklus yaitu sekitar 10 bulan. Perawatan anak dengan Leukemia

Akut memerlukan satu jangka waktu yang singkat atau suatu

periode kemoterapi yang intensif sehingga anak harus mengalami

hospitalisasi berulang.

Hospitalisasi adalah suatu proses yang karena suatu alasan

yang berencana atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal

di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan sampai

pemulangan kembali ke rumah (Supartini, 2004). Keadaan ini

terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan

lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi

tersebut menjadi faktor stressor bagi anak maupun orang tua

dan keluarga.

Sebagaimana yang dikemukakan Lewer (1996) bahwa

hospitalisasi merupakan stressor baik bagi anak maupun

keluarga yang diikuti ketidaktahuan tentang penyakit yang

diderita, lingkungan yang asing serta kebiasaan yang berbeda,

dan hal tersebut membuat anak dan keluarga tertekan.

Keluarga yang memiliki tekanan berupa stressor tersebut

akan berpengaruh terhadap kualitas hidupnya. Dalam menangani

kualitas hidup tersebut keluarga perlu diberikan tindakan

berupa edukasi terkait masalah penyakit anaknya tersebut.

Setelah dibeerikan edukasi diharapkan kualitas hidup yang

disebabkan beberapa stressor tersebut dapat teratasi.

Berdasarkan uraian tersebut kelompok tertarik menganalisa

jurnal ini untuk dapat diterapkan bagi keluarga dengan anak

yang menderita leukimia di RSUD Dr. moewardi Surakarta.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah membaca jurnal penelitian yang berjudul “Effect Of

Education On Quality Of Life Of Family Caregivers Of Children With Leukemia

Referred To The Oncology Clinic At Kerman’s Afzali-Poor Hospital (Iran), 2012”

mahasiswa keperawatan mampu memahami dan mengaplikasikan

hasil dan isi dari jurnal tersebut.

2. Tujuan Khusus

Setelah membaca isi jurnal mahasiswa keperawatan dapat:

a. Menganalisa judul jurnal

b. Menganalisa tujuan penelitian

c. Menganalisa metode penelitian

d. Menganalisa hasil penelitian

e. Menganalisa korelasi isi jurnal dengan realita klinis

f. Menganalisa SWOT penerapan jurnal di klinik

g. Menganalisa PICO jurnal

h. Menganalisa kekurangan dan kelebihan jurnal

BAB II

JURNAL ASLI

BAB III

PEMBAHASAN

A. Analisa Judul Jurnal

Judul jurnal yang akan dianalisa kelompok yaitu “Effect Of

Education On Quality Of Life Of Family Caregivers Of Children With Leukemia

Referred To The Oncology Clinic At Kerman’s Afzali-Poor Hospital (Iran), 2012”.

Pada judul ini mengulas tentang efek pemberian edukasi terhadap

kualitas hidup keluarga pada anak penderita leukimia di klinik

onkologi Afzali-Poor Hospital Kerman (Iran), 2012.

B. Nama Peneliti

1. Nama Peneliti :

a. Fariba Ghodsbin1

b. Navid Asadi2

c. Sorur Javanmardi Fard3

a. Maryam Kamali4

2. Latar Belakang :

a. RN, Ph.D. Profesor di Shiraz University of Medical Science

SUMS, Shiraz, Iran.

b. RN, MSc. Departemen Perawat pediatrik, Kerman, Iran.

c. RN, MSc. SUMS profesor, Shiraz, Iran.

d. BS dalam biologi. SUMS profesor, Shiraz, Iran.

C. Latar Belakang

Kanker anak adalah jenis kian meningkat dan lazim penyakit

kronis di seluruh dunia. Leukemia merupakan salah satu kanker

yang paling umum pada anak-anak di bawah 15 tahun dan merupakan

25% dari semua kanker pada anak-anak. Seperti penyakit kronis

lainnya, hal itu menyebabkan banyak masalah fisik dan mental

untuk pengasuh, yang terutama orang tua, dan membuat orang tua

menunjukkan berbagai tingkat kecemasan, shock, depresi,

kekecewaan, dan penolakan selama tahap-tahap awal diagnosis

penyakit masa kanak-kanak.

Masalah-masalah ini melekat pada mereka selama bertahun-

tahun setelah penyakit ini diderita oleh anak-anak mereka yang

awalnya sehat. Pada saat anak didiagnosis leukemia, keluarga

dihadapkan dengan tantangan, seperti konflik dan ambiguitas

peran dan rasa tak berdaya, kehilangan pekerjaan, kekacauan,

gangguan dalam hubungan interpersonal, ketidakmampuan

keterlibatan keluarga maupun masyarakat. Kualitas hidup

(kualitas hidup) menurun pada anak dan anggota keluarga anak-

anak didiagnosis dengan leukemia.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Afzali-Poor di Kerman.

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2012.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menyelidiki dampak

pendidikan terhadap kulaitas hidup orang tua dari anak-anak

yang menderita leukimia di klinik onkologi Afzalli-Poor

Hospital Kerman.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitan eksperimental dengan

mengguanakan 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan

kelompok kontrol dan kemudian mencari perbedaan kedua dari

kelompok tersebut.

2. Populasi, Sampel Teknik Sampling dan Instrumen Penelitian

Sampel penelitian terdiri dari 80 orang tua dengan

anak-anak dengan leukemia, yang secara acak dikategorikan

menjadi dua kelompok uji dan kontrol (40 orang dalam setiap

kelompok). Kriteria inklusi penelitian adalah orang tua yang

memiliki anak-anak leukemia dan usia anak berada di kisaran

7-10 tahun, memiliki literasi minimum, tidak ada catatan

dalam menggunakan sistem konsultasi sebelumnya, mengisi

formulir khusus untuk informed consent dengan sampel, dan

eksklusi kriteria adalah kurangnya kerjasama orang tua

dengan peneliti. Pengumpulan data alat termasuk dua bagian:

pertama berisi informasi demografis dan yang kedua adalah

skala kualitas hidup yang handal dan divalidasi (bentuk

khusus untuk rumah, tingkat pertama pengasuh yang relevan

dari pasien leukemia) oleh Ferrell dan Hibah yang mencakup

37 item. Dalam alat ini, pertanyaan tentang kualitas hidup

dimensi ditetapkan menjadi empat dimensi: fisik, mental,

sosial, dan spiritual. Skala ini dinilai dari nol sampai 10.

Pada 16 pertanyaan, nol skor menggambarkan situasi terburuk

dan 10 untuk kondisi terbaik untuk orang tersebut. Dalam

sisa 21 pertanyaan, nol nilai adalah modus terbaik. Oleh

karena itu, ada hubungan langsung antara skala pengukuran

dalam pertama 16 pertanyaan dan skor keseluruhan kualitas

hidup, dan hubungan terbalik yang lain 21 pertanyaan. Nilai

keseluruhan dihitung dengan menambahkan sejumlah pertanyaan:

kualitas yang kurang baik = 0-123 poin, 124-246 = sebagian

menguntungkan, dan 247-370 = kualitas yang menguntungkan.

Kuesioner kualitas hidup diterjemahkan ke dalam bahasa

Persia, kembali diterjemahkan ke bahasa aslinya, dan lagi

diterjemahkan ke Persia, dan persetujuan itu diperoleh dari

spesialis ilmiah. Kuesioner diuji validitas oleh 10 profesor

medis dan keperawatan, yang saran dan review komentar yang

diterapkan dalam perangkat. Validitas kuesioner itu juga

dipelajari dengan menggunakan metode tes-tes ulang di antara

10 peserta. Cronbach Alpha dihitung pada 0,87. Sampel

dipilih dengan menggunakan kemudahan dan tersedia sampling

berdasarkan kondisi entri. Kemudian, seorang asisten

peneliti, yang belajar bagaimana untuk mengisi kuesioner,

dicapai kualitas hidup kuesioner melalui wawancara dengan

orang tua dari kedua kelompok intervensi dan kontrol.

Selanjutnya, uji dan kelompok kontrol yang ditentukan dengan

acak, sebagai anggota pertama adalah acak Pengaruh

pendidikan terhadap kualitas hidup dari pengasuh keluarga

anak-anak dengan leukemia disebut Onkologi Klinik di Kerman

yang Afzali Miskin Rumah Sakit (Iran), ditugaskan untuk tes

atau kelompok kontrol dan peserta lainnya dibagi antara

kedua kelompok, alternatif, sehingga masing-masing kelompok

memiliki 40 anggota.

G. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini, rata-rata usia adalah 34,1

dan 34,8 tahun untuk ibu, 46,8 dan 44,6 tahun untuk ayah, dan

9,5 dan 9,3 tahun untuk anak-anak dalam penelitian dan kelompok

kontrol, masing-masing. Enam puluh lima persen anak-anak sampel

dalam kelompok intervensi dan 72% dari anak-anak sampel pada

kelompok kontrol adalah laki-laki. Di antara ayah, 60% pada

kelompok intervensi dan 50,6% pada kelompok kontrol adalah

wiraswasta, dan sebagian besar ibu-ibu yang ibu rumah tangga

(95,6%) pada kedua kelompok. Tingkat pendidikan akademis untuk

sebagian besar ayah (74,2% pada kedua kelompok), dan sebagian

besar ibu (73,5% pada kelompok studi dan 77,6% pada kelompok

kontrol) adalah dasar. Pada umumnya, t independen dan uji Chi-

square menunjukkan tidak ada perbedaan dalam atribut demografis

kedua kelompok.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor kualitas hidup

secara keseluruhan adalah 224,9 untuk kelompok studi dan 225

untuk kelompok kontrol. Namun, setelah dua bulan intervensi,

skor ini mencapai 338,2 pada kelompok studi dan 226,7 pada

kelompok kontrol. Pada awalnya hasil dari Independent t-test

dikonfirmasi tidak ada perbedaan yang signifikan secara

statistik antara kedua kelompok sehubungan dengan nilai dari

empat dimensi kualitas hidup, serta total skor kualitas hidup

(p <0,05), sedangkan setelah kelompok intervensi diberikan

edukasi perbedaan ini menjadi signifikan (Tabel 1). Skor

kualitas hidup dan perbedaan skor pada kedua kelompok, sebelum

dan sesudah intervensi, dibandingkan pada Tabel 2.

H. Korelasi antara Isi Jurnal dengan Realita Klinis

Realita klinis menunjukkan bahwa di RSUD dr. Moewardi

Surakarta banyak sekali ditemukan pasien yang menderita

leukimia. Penderita leukimia terutama anak-anak tersebut akan

mempengaruhi kualitas hidupnya maupun keluarga. Kualitas hidup

keluarga maupun penderita leukimia dapat ditingkatkan dengan

cara mmberikan pendiikan terkait penyakit yang diderita.

Hasil penelitian jurnal tersebut yang dianalisa menggunakan

rumus independent t-test didapatkan hasil yaitu terjadi

peningkatan kualitas hidup yang signifikan pada keluarga yang

mendapakan edukasi terkait penyakit tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut kelompok mencoba mencari solusi

untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara mengaplikasikan

jurnal tersebut pada realita klinis di RSUD Dr. moewardi

Surakarta.

I. Analisis SWOT Penerapan Isi Jurnal di Klinik

1. Strength

Edukasi yang diberikan kepada keluarga penderita leukimia

sangat efektif untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga

maupun pasien secara fisik, mental, sosial dan spiritual

2. Weakness

Edukasi yeng diberikan harus secara bertahap selama 2 bulan

untuk mendapatkan hasil yang signifikan

3. Opportunity

Peluang keberhasilan edukasi pada keluarga ini bergantung

pada kepatuhan keluarga dalam menerima edukasi.

4. Threat

Edukasi tidak akan berhasil dilaksanakan apabila keluarga

masih dalam keadaan denial atau masih belum menerima kondisi

anaknya.

J. Analisis PICO

1. Patient

Penelitian ini dilakukan pada keluarga penderita leukimia

2. Intervention

Diberikan edukasi terkait penyakit pada keluarga pasien

3. Comparisson

Tidak diberikan edukasi terkait penyakit pada keluarga

pasien

4. Outcome

Meningkatkakn kualuitas hidup pasien maupun keluarga pasien

penderita leukimia.

K. Manfaat Jurnal

1. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dapat memahami efektivitas edukasi pada keluarga

penderita leukimia sehingga dapat dijadikan pembelajaran

baik di kampus maupun dapat diterapkan di lahan praktik.

2. Bagi Rumah Sakit

Pihak rumah sakit diharapkan dapat menerapkan pemberian

edukasi kepada setiap keluarga penderita leukimia.

L. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Kelebihan

Kelebihan dari jurnal ini yaitu dari judul dan isinya tidak

terlalu panjang, sehingga tidak menimbulkan kesan bosan saat

membacanya. Isi dari jurnal ini juga ditulis secara rinci

dan juga sudah memiliki perbandingan dengan penelitian

sebelumnya.

2. Kekurangan

Kekurangan dari jurnal ini yaitu waktu penelitian yang tidak

dijelaskan secara rinci dan susunan dari isi jurnal tidak

ditulis secara sistematis.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan mempengaruhi

kualitas hidup orang tua, terutama dalam dimensi mental. Sesuai

dengan peran orang tua dalam merawat anak-anak, dianjurkan

untuk menyajikan program-program untuk meningkatkan tingkat

kesehatan mental keluarga dengan anak-anak dengan leukemia

selain perawatan perbaikan. Selain itu, perawat dapat

memberikan keluarga dengan informasi tentang sistem dukungan

dan layanan konsultasi tersedia dalam masyarakat, dan

mempertimbangkan sumber-sumber yang dapat diakses mereka,

memfasilitasi memanfaatkan layanan ini untuk mereka dan

membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa diharapkan dapat menganalisa jurnal lebih

tajam lagi dan dapat mengaplikasikan jurnal ini sebagai

referensi

2. Bagi Rumah Sakit

Bagi rumah sakit diharapkan jurnal ini dapat sebagai

referensi dan di aplikasikan untuk meningkatkan kualitas

hidup keluarga pasien penderita leukimia