Background and Some Basic Gray Level
Transcript of Background and Some Basic Gray Level
Image Enhancement
Memproses citra agar hasil lebih baik dari citra
sebelumnya
Metode perbaikan citra ada dua yaitu :
Metode pada domain spasial
Metode pada domain frekuensi
Domain Spasial Teknik pemrosesan didasarkan
pada manipulasi piksel dalam citra secara langsung.
Domain Frekuensi Teknik pemrosesan
didasarkan pada manipulasi terhadap transformasi
Fourier dari suatu citra.
Background
Pada proses domain spasial,dapat dinyatakan dengan
ekspresi sebagai berikut:
Ket: f(x,y) adalah citra input
g(x,y) adalah citra output
T adalah operator pada f
g(x,y) = T[ f(x,y)]
Bentuk paling sederhana dari T (Transformasi)
adalah piksel 1x1
• Nilai g hanya tergantung pada nilai f pada (x,y),
dan T menjadi nilai transformasi gray level yang
berbentuk : S = T(r)
r dan s gray level dari f(x,y) dan g
(x,y) pada sembarang (x,y)
Proses point processing
Gambar (a): Menggelapkan
intensitas di bawah m dan
menerangkan intensitas di
atas m (contrast stretching)
Gambar (b) :
Menghasilkan citra biner
(thresholding)
Jika ukuran neighborhood lebih besar dari 1x1 ,
biasanya digunakan filter (disebut juga kernel atau
window)
Teknik dengan model seperti itu disebut mask processing atau filtering
Transformasi Gray Level
3 Fungsi dasar pada transformasi Gray
Level :
Linear ( negative & Indentity)
Logaritma (log & inverse-log )
Power-law (nth power & nth root)
Image Negative Gray level [0,L-1]
– L = 8 bit
Menggunakan negative
transformation :
Ket :
S = gray level citra output
R = gray level citra input
L = level
Log Transformation
Bentuk umum :
S = c log(1 + r)
c = konstanta
r ≥ 0
Transformasi log
memetakan rentang
yang sempit pada gray level gelap pada citra
input ke dalam rentang
yang lebih luas
Variasi nilai gamma () akan menghasilkan kurva
transformasi , sbb :
• > 1
• Mempersempit dark values
• Memperluas bright values
• < 1
• Mempersempit dark values
• Memperluas bright values
Beberapa jenis device yang
digunakan untuk
mengambil gambar
menggunakan
power law
Mengatasi
fenomena power law response menggunakan
gamma correction
Piecewise-Linear Transformation Function
Lebih kompleks dibandingkan fungsi transformasi dasar
Ada 3 fungsi yaitu :
– Contrast Stretching
– Gray-level slicing
– Bit-plane slicing
Contrast Stretching
Citra dengan kekontrasan rendah bisa disebabkan:
Kurangnya pencahayaan
Kurangnya rentang dinamis dari peralatan sensor citra
Setting lensa yang salah saat pengambilan citra
Memperbaiki kontras citra terutama citra yang
memiliki kontras yang rendah
Lokasi titik (r1,s1) dan (r2,s2) mengontrol bentuk dan fungsi transformasi
Jika r1 = s1 dan r2 = s2 maka linear
Jika r1 = r2 , s1=0 dan s2 = L-1 maka thresholding
Gray-Level Slicing
Tujuan mengunakan metode Gray-level Slicing:
menonjolkan rentang tertentu dari gray level yang ada
pada citra
Menampilkan secara lebih terang semua gray level dalam range yang ingin ditonjolkan
menampilkan secara lebih gelap gray level lainnya
Atau Menampilkan secara lebih terang semua gray level dalam range yang ingin ditonjolkan dengan tetap
mempertahankan proporsi gray level lainnya
Bit-Plane Slicing
Menonjolkan rentang gray level tertentu dan
terkadang juga menonjolkan kontribusi dari
tiap bit tertentu.
Intensitas 8 bit citra tersusun atas 8 bidang,
dari bit 0 (least significant bit) sampai bit 7
(the most significant bit)