ANALISIS SISTEM DINAMIK KETERSEDIAAN BAJA ...

12
Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017 56 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ANALISIS SISTEM DINAMIK KETERSEDIAAN BAJA TULANGAN SEBAGAI INFRASTRUKTUR (Studi Kasus: Kota Cilegon) Andi Maddepungeng 1 , Rahman Abdullah 2 , Yantri Septiani T 3 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 3 [email protected] INTISARI Infrastruktur merupakan sistem fisik yang di buat untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi. Upaya untuk mempercepat ketersediaan infrastruktur yang layak dan memadai adalah harus ditunjang oleh sumber daya material dan peralatan yang memiliki waktu pendek sehingga tingkat ketercapaian infrastruktur dapat lebih tinggi. Ketersediaan material yang memungkinan untuk mencapai kondisi tersebut adalah baja, salah satu jenis baja yang sering di konsumsi di Indonesia adalah baja tulangan, penggunaan baja tulangan ini relatif lebih besar pemakaiannya apabila dibandingkan dengan komunitas baja yang lain, hampir 90% bangunan konstruksi akan menggunakan baja tulangan sebagai main struktur. Di provinsi banten sediri terdapat beberapa pabrik penyuplai kebutuhan Baja Tulangan terbesar salah satunya adalah PT Krakatau Wajatama yang berada di kota Cilegon. Agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut, dapat dilakukan dengan cara melakukan study dan mengambil kebijakan dengan teknik simulasi guna memenuhi kebutuhan baja tulangan di kota cilegon pada masa yang akan datang yaitu dengan pendekatan System dynamic. Faktor pembentuk system yaitu produksi dan konsumsi, kemudian hubungan sebab akibat antara faktor satu dengan lainya diamati menggunakan causal loop diagram dan selanjutnya model diformulasikan untuk melihat prilaku model kemudian di lakukan uji validasi. Berdasarkan hasil Permodelan dan simulasi, disusun skenario kebijakan yang ditempuh untuk meramalkan persediaan. Hasil analisis mengidentifikasikan bahwa produksi dan Konsumsi Baja Tulangan di Kota Cilegon pada tahun 2006-2025 mengalami kenaikan dan penurunan atau fluktuatif, namun demikian PT krakatau Wajatama masih dapat memenuhi kebutuhan Baja Tulangan di kota cilegon, karena pembangunan Infastruktur di kota Cilegon Sangat sedikit sehingga Permintaan atau konsumsi Baja Tulangan relatif kecil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak perlu ada penambahan pabrik Baja Tulangan di Kota Cilegon. Kata kunci : Baja Tulangan, Sistem Dinamik, dan Validasi, ABSTRACT Infrastructure is physical system that made to meet the needs of basic human needs in social and economic. The efforts to accelerate the availability of decent and adequate infrastructure is to be supported by material resources and short time equipment so that the level of infrastructure achievement will exceed. The availability of material that enables to achieve these conditions are steel. One of a kind of steel often consumed in Indonesia is reinforcing steel. The utilization of reinforcing steel are fairly larger compared with other steel community. Almost 90% of buildings construction will use reinforcing steel as a structure. In Banten there are some largest reinforcing steel supplier manufactory, one of them is PT. Krakatau Wajatama located in Cilegon. In order to meet the need, one way could be done by conducting study and taking a policy with simulation technique to fulfill needs of reinforcing steel in Cilegon in the future by dynamical system approach. The forming system factor are production and consumption, then causality between one factor with another is observed using causal loop diagram and later model is formulated to see model behaviour, then validation test is conducted. Based on the results and simulation, the policy scenario is arranged to foresee supplies. Analysis results identify that the production and consumption of reinforcing steel in Cilegon in 2006-2025 increase and decrease or fluctuant. Nevertheless, PT. Krakatau Wajatama can still meet the needs of reinforcing steel in Cilegon because infrastructure construction in Cilegon is very little so that the demand or consumption of reinforcing steel are relatively small. They are, it can be concluded that there is no need to add manufactory of reinforcing steel in Cilegon. Keyword: Reinforcing steel, Dynamical System, and validation.

Transcript of ANALISIS SISTEM DINAMIK KETERSEDIAAN BAJA ...

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017

56 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

ANALISIS SISTEM DINAMIK KETERSEDIAAN BAJA TULANGANSEBAGAI INFRASTRUKTUR

(Studi Kasus: Kota Cilegon)

Andi Maddepungeng1 , Rahman Abdullah2 , Yantri Septiani T3

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng [email protected]

INTISARIInfrastruktur merupakan sistem fisik yang di buat untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam

lingkup sosial dan ekonomi. Upaya untuk mempercepat ketersediaan infrastruktur yang layak dan memadaiadalah harus ditunjang oleh sumber daya material dan peralatan yang memiliki waktu pendek sehinggatingkat ketercapaian infrastruktur dapat lebih tinggi. Ketersediaan material yang memungkinan untukmencapai kondisi tersebut adalah baja, salah satu jenis baja yang sering di konsumsi di Indonesia adalah bajatulangan, penggunaan baja tulangan ini relatif lebih besar pemakaiannya apabila dibandingkan dengankomunitas baja yang lain, hampir 90% bangunan konstruksi akan menggunakan baja tulangan sebagai mainstruktur. Di provinsi banten sediri terdapat beberapa pabrik penyuplai kebutuhan Baja Tulangan terbesarsalah satunya adalah PT Krakatau Wajatama yang berada di kota Cilegon. Agar dapat memenuhi kebutuhantersebut, dapat dilakukan dengan cara melakukan study dan mengambil kebijakan dengan teknik simulasiguna memenuhi kebutuhan baja tulangan di kota cilegon pada masa yang akan datang yaitu denganpendekatan System dynamic. Faktor pembentuk system yaitu produksi dan konsumsi, kemudian hubungansebab akibat antara faktor satu dengan lainya diamati menggunakan causal loop diagram dan selanjutnyamodel diformulasikan untuk melihat prilaku model kemudian di lakukan uji validasi.

Berdasarkan hasil Permodelan dan simulasi, disusun skenario kebijakan yang ditempuh untukmeramalkan persediaan. Hasil analisis mengidentifikasikan bahwa produksi dan Konsumsi Baja Tulangan diKota Cilegon pada tahun 2006-2025 mengalami kenaikan dan penurunan atau fluktuatif, namun demikianPT krakatau Wajatama masih dapat memenuhi kebutuhan Baja Tulangan di kota cilegon, karenapembangunan Infastruktur di kota Cilegon Sangat sedikit sehingga Permintaan atau konsumsi Baja Tulanganrelatif kecil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak perlu ada penambahan pabrik Baja Tulangandi Kota Cilegon.

Kata kunci : Baja Tulangan, Sistem Dinamik, dan Validasi,

ABSTRACTInfrastructure is physical system that made to meet the needs of basic human needs in social and

economic. The efforts to accelerate the availability of decent and adequate infrastructure is to be supportedby material resources and short time equipment so that the level of infrastructure achievement will exceed.The availability of material that enables to achieve these conditions are steel. One of a kind of steel oftenconsumed in Indonesia is reinforcing steel. The utilization of reinforcing steel are fairly larger comparedwith other steel community. Almost 90% of buildings construction will use reinforcing steel as a structure. InBanten there are some largest reinforcing steel supplier manufactory, one of them is PT. Krakatau Wajatamalocated in Cilegon. In order to meet the need, one way could be done by conducting study and taking a policywith simulation technique to fulfill needs of reinforcing steel in Cilegon in the future by dynamical systemapproach. The forming system factor are production and consumption, then causality between one factorwith another is observed using causal loop diagram and later model is formulated to see model behaviour,then validation test is conducted.

Based on the results and simulation, the policy scenario is arranged to foresee supplies. Analysisresults identify that the production and consumption of reinforcing steel in Cilegon in 2006-2025 increaseand decrease or fluctuant. Nevertheless, PT. Krakatau Wajatama can still meet the needs of reinforcing steelin Cilegon because infrastructure construction in Cilegon is very little so that the demand or consumption ofreinforcing steel are relatively small. They are, it can be concluded that there is no need to add manufactoryof reinforcing steel in Cilegon.

Keyword: Reinforcing steel, Dynamical System, and validation.

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 57

1. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Bertambahnya jumlah penduduk tiaptahunnya membuat jumlah kebutuhanbangunan rumah, gedung, sekolah,kantor,dan prasarana lainnya akanmeningkat. Peningkatan kebutuhantersebut seiring dengan pertambahanjumlah penduduk dengan indexpertumbuhan sebesar 2,83% dengan totalpenduduk sejumlah 9.127.923 jiwa padatahun 2006 dengan luas wilayah sebesar9.018,64KM2 (BPS, Provinsi Banten2014). Pada tahun 2010-2011, daya saingIndonesia berada pada peringkat 44 dari142 Negara, sedangkan pada tahun 2011-1012 daya saing Indonesia berada padaperingkat ke 46 . Hal ini memberikanindikasi bahwa tingkat produktivitasIndonesia menurun 2 peringkat. Faktoryang menjadi penyebab turunnyaperingkat ini adalah tingkat ketersediaaninfrastruktur yang masih rendah. Sehinggamemperlambat laju tingkat perekonomian

Upaya untuk mempercepatketersediaan infrastruktur yang layak danmemadai adalah harus ditunjang olehsumber daya material dan peralatan yangmemiliki waktu pendek sehingga tingkatketercapaian infrastruktur dapat lebihtinggi.Ketersediaan material yangmemungkinan untuk mencapai kondisitersebut adalah baja.Material bajamemberikan peluang positif dari sisiwaktu karena selain kemudahan untukdikerjakan juga dapat dikerjakan off-site.Indonesia merupakan salah satu konsumensekaligus produsen baja yang besar,kapasitas produksi baja nasional padatahun 2011 tercatat sebesar 18,9 juta ton,sedangkan konsumsi baja nasional padatahun 2011 diperkirakan mencapai 12 jutaton (sumber : Kajian Rantai Pasok BajaKonstruksi untuk Mendukung InvestasiInfrastruktur), Di provinsi banten sendiriterdapat beberapa pabrik penyuplaikebutuhan baja terbesar salah satunyaadalah PT Krakatau Wajatama yangberada di kota Cilegon yang merupakankota industri. salah satu jenis baja yangsering di konsumsi di di kota cilegonadalah baja tulangan, baja yang seringdigunakan untuk tulangan beton, kolom,balok, dan jalan rigid. Penggunaan baja

tulangan ini relatif lebih besarpemakaiannya apabila dibandingkandengan komunitas baja yang lain, hampir90% bangunan konstruksi akanmenggunakan baja tulangan sebagai mainstruktur, agar dapat memenuhi kebutuhantersebut, dapat dilakukan dengan caramelakukan study dan mengambilkebijakan dengan teknik simulasi gunamemenuhi kebutuhan baja yaitu denganpendekatan System dynamic.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas,

maka dapat disimpulkan permasalahanyang akan menjadi fokus studi penulisanPenelitian ini adalah:

1) Bagaimana Simulasi KetersediaanBaja Tulangan dengan model SystemDinamik dengan aplikasi Powersimfor window 2005 ?

2) Bagaimana Ketersediaan BajaTulangan untuk industri konstruksi dikota cilegon pada masa mendatangdengan menggunakan metodependekatan dinamik ?

3) Bagaimana penggunaan BajaTulangan sebagai infrastruktur di KotaCilegon ?

C. Tujuan PenelitianBerdasarkan dengan rumusan

masalah diatas, yang menjadi tujuanpenelitian ini adalah :1) Membuat simulasi model dinamik

terhadap kemungkinan skenariopenyediaan Baja Tulangan.

2) Menganalisis Ketersediaan BajaTulangan sebagai infrastruktur di kotacilegon pada masa mendatang denganmenggunakan metode pendekatandinamik

3) Menganalisis penggunaan BajaTulangan Sebagai Infrastruktur di kotacilegon

D. Manfaat PenelitianPenulisan ini diharapkan dapatmemberikan manfaat sebagai berikut:1) Memberikan pegetahuan tentang

perbandingan permintaan danproduksi industri Baja Tulangan dikota Cilegon dari waktu ke waktu.

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017

58 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2) Memberikan pengetahuan tentangpengaruh dinamika sistem yang terjaditerhadap produksi Baja Tulangansehingga pelaku industri dapat denganmudah menganalisis masalah yangsering timbul dalam pendistribusianyang berkelanjutan.

E. Ruang Lingkup PenelitianRuang Lingkup penelitian ini

dimaksudkan agar masalah yang ditelitilebih terarah sehingga penelitian berjalansesuai dengan yang direncanakan. Ruanglingkup dari penelitian ini antara lain:1. Analisis ketersediaan dan kebutuhan

Baja Tulangan sebagai Infrastruktur diKota Cilegon dengan PendekatanSystem Dynamic yang akan dilakukandengan mengacup ada Literatur yangtelah teridentifikasi dari penelitiansebelumnya

2. Analisis ketersediaan Baja Tulanganinfrastuktur di kota cilegon denganPendekatan System Dynamic yangakan dilakukan hanya sebatas di KotaCilegon

3. Program data dilakukan denganpengembangan program komputerkhusus dengan menggunakanperangkat lunak SPSS Version 20,Powersim Studio for Windows 2005dan Promodel 7.5.

4. Analisis ketersediaan Baja Tulanganhanya Industri Baja Tulangan di kotaCilegon yang tergabung dalam IISIA(Indonesian Iron Steel IndustryAssociation)

2. TINJUAN PUSTAKAPeneltian : (Rahayu Utami, 2006)Judul Penelitian : Simulasi dinamikasistem ketersediaan ubi kayu (Studi KasusDi Kabupaten Bogor)Peneltian : Achmad Bahauddin, PutroFerro Ferdinant, Mega Metta RitajengJudul Penelitian : Identifikasi IndikatorKinerjaGreen Supply Chain Managementdi Industri Baja HilirPeneltian : Syaikhuna Ibnu Jarir, DwiKartika Wulandari, Desma Ulfitriani,Hendra Gunawan, Jeni Rolika (2011)Judul Penelitian : Analisis Sistem RantaiPasok Produk Baja

Peneltian : Bambang herry, P, Macfud,Marimin, Aji Hermawan, dan Eko SWiyono (2011)Judul Penelitian : Model PrediksiIndikator Keberlanjutan Sumber DayaArioindustri Teri Nasi KeringMenggunakan Sistem Dinamik

3. METODE PENELITIANA. Kerangka Pemikiran

Metode penelitian tersusun dalam suatukerangka yang sistematis agar proses danhasil yang di peroleh nantinya akan sesuaidengan tujuan Permasalahan ketersediaanBaja Tulangan di kota Cilegon secararegional merupakan suatu permasalahansistem yang cukup kompleks denganmelibatkan berbagai komponen, variabeldi dalamnya yang saling berinteraksi danterintegrasi.Penelitian ini bertujuan untukmencoba mengembangkan suatu modeldinamik yang dapat menerangkanmekanisme penyediaan beton siap pakaidi masa mendatang. Struktur modeldinamik yang akan dikembangkanmerupakan gambaran dari interaksi antaraelemen-elemen sebuah sistem. Untukmemudahkan proses perancangan model,maka perlu dilakukan pembagian sistemsecara keseluruhan menjadi beberapa subsistem yaitu sub system penyediaan dansub sistem kebutuhan untuk keperluansuatu proyek konstruksi. Setiap strukturdari masing-masing sub sistemmenunjukkan kebergantungan sebabakibat dari perilaku masing-masing subsystem penyediaan dan permintaan. Subsistem penyediaan antara lain meliputiJumlah proyek konstruksi, jumlah pabrikpenghasil Baja Tulangan, produktivitas,dan produksi. Sedangkan sub sistempermintaan dipengaruhi oleh perilakukonsumen (masyarakat dan pihak industrykonstruksi) dalam upaya memenuhikebutuhan beton siap pakai pada proyekkonstruksinya. Penelitian ini bertujuanuntuk mencoba mengembangkan suatumodel dinamik yang dapat menerangkanmekanisme penyediaan Baja tulangan dimasa mendatang. Struktur modeldinamik yang akan dikembangkanmerupakan gambaran dari interaksiantara elemen-elemen sebuah sistem.Untuk memudahkan proses perancangan

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 59

model, maka perlu dilakukanpembagian sistem secara keseluruhanmenjadi beberapa sub sistem yaitu subsistem penyediaan dan sub sistemkebutuhan untuk keperluan industryKonstruksi. Setiap struktur dari masing-masing sub sistem menunjukkankebergantungan sebab akibat dariperilaku masing-masing sub sistempenyediaan dan permintaan

Gambar 1. Diagram Alir Kerangka PenelitianSumber: Analisis penulis hasil adaptasi penelitian

kajian rantai pasok Baja Tulangan untukmendukung investasi infrastruktur

B. Pendekatan SistemSistem adalah sekumpulan entitas yangbertindak dan berinteraksi bersama-samauntuk memenuhi tujuan akhir yang logis(Law et al., 1982). Pendekatan systemmerupakan metode pemecahan masalahyang dimulai dengan dilakukannyaidentifikasi dan analisa kebutuhan sertadiakhiri dengan sistem operasi yang efektif.Pendekatan sistem ini memiliki beberapaunsur antara lain adanya metodologi untukperencanaan dan pengelolaan, bersifatmultidisiplin dan terorganisir, mampuberfikir secara non-kuantitatif,menggunakan model matematika, tekniksimulasi dan optimasi, serta dapatdiaplikasikan dengan komputer (Eriyatno,1998).1) Analisa Kebutuhan

Dinas Pekerjaan Umum, Badan

Perencanaan Pembangunan danDaerah, Pelaku Insudstri BajaTulangan dan Konsumen

2) Formulasi PermasalahanFormulasi permasalahan dilakukannyasetelah analisa kebutuhan. Padatahapan ini dilakukan formulasipermasalahan untuk pengembangansistem Supply Chain industri BajaTulangan. Masalah utama yang timbuldalam system Supply Chain industriBaja Tulangan adalah tidak tersedianyakuantitas bahan baku secara kontinyudan terjadinya fluktuasi harga BajaTulangan pada tingkat Produsen betonsiap pakai tersebut juga tidak di semuadaerah proyek pembangunanmerata,sehingga mempengaruhiPemilik industri Baja Tulangan untukmenjalankan usaha tersebut. Kedua haltersebut akhirnya dapat menimbulkansusahnya arus distribusi sampai kepadaproyek konstruksi.Faktor penting yang berpengaruhdalam pemodelan sistem dinamikSupply Chain industri Baja Tulanganadalah delay (waktu tunda). Ini terjadikarena Kegiatan pembangunan proyekyang dilakukan hanya beberapa kalidalam kurun waktu beberapabulan/tahun dan kendaraan transportasiakan rusak jika tanpa adanyapenanganan khusus (Service). Faktorpenyebab lainnya adalah adanyakelancaran informasi, terutama dalamhal ini informasi pasar yang dapatmempengaruhi sistem. Semua faktortersebut perlu dimasukkan dalammodel dinamik sistem yang dibuat agarmodel dapat mewakili keadaan yangsebenarnya.

3) Identifikasi SistemIdentifikasi sistem merupakan suaturantai hubungan antara pernyataandari kebutuhan-kebutuhan denganpernyataan khusus dari masalahyang harus dipecahkan untukmencukupi kebutuhan tersebut.

C. Pemodelan Dinamika System Dynamic1) Konseptualisasi Model

Pada tahap ini pemahaman tentangsistem yang akan dimodelkan

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017

60 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

dituangkan dalam sebuah konsep. Halini bertujuan untuk mendapatkangambaran secara menyeluruh tentangmodel yang akan kita buat. Tahap inidimulai dengan mengidentifikasi semuakomponen penting yang terlibat atauyang akan dimasukkan ke dalampemodelan dan menetapkan batas model(model boundaries). Komponen-komponen tersebut kemudian dicariinterrelasinya satu sama lain denganmenggunakan metode diagram sebabakibat. Tanda panah pada diagramdiberi tanda (+) atau (-) tergantung padahubungan yang terjadi apakah positifatau negatif. Tanda (+) digunakan untukmenyatakan hubungan yang terjadiantara dua factor yang berubah dalamarah yang sama. Sedangkan tanda (-)digunakan jika hubungan yang terjadiantara dua faktor tersebut berubahdalam arah yang berlawanan.

2) Formulasi ModelPada tahap ini dilakukan perumusanmakna sebenarnya dari setiap relasiyang ada dalam model konseptual.Sistem dinamik menggunakanpersamaan matematika (differentialequations) untuk menggambarkansebuah sistem ke dalam model. Padatahap ini dilakukan kuantifikasi modeldengan memasukkan data kuantitatif kedalam diagram system dinamiksehingga diperoleh hubungan yangsesuai antara variabel-variabel dalamdiagram. Identifikasi parameter danpengembangan model juga dilakukanuntuk mendapatkan model yangkonsisten..

3) Evaluasi ModelEvaluasi model meliputi verifikasi danvalidasi model. Verifikasi dilakukanuntuk mengetahui konsistensi modelyang dibuat, dengan mengecek dimensivariabel yang digunakan dalam modeldan mengetahui ketepatan penggunaanmetode integrasi (time step) yangdipilih. Sedang validasi dilakukandengan cara membandingkan modelsimulasi dengan keadaan yangsebenarnya. Validasi meliputi ujistruktur secara langsung (directstructure tests) tanpa merunning model,uji struktur tingkah laku model

(structure-oriented behaviour test)dengan merunning model, danpembandingan tingkah laku modeldengan sistem nyata (quantitativebehaviour pattern comparison).

D. Tata Laksana1) Identifikasi Masalah

Masalah yang mungkin timbul dalamsuatu sistem dinamik adalah adanyapermasalahan yang cukup kompleks,banyaknya variabel yang terkait, danbanyaknya pengaruh waktu yang sangatsignifikan. Untuk memperjelas lingkuppermasalahan diperlukan pembatasanmasalah dan asumsi yang relevan dalammembangun model. Beberapa variabelyang diperlukan nilai awalnya antaralain Jumlah Perencanaan ProyekKonstruksi, Jumlah Kontraktor,produktivitas Baja Tulangan,banyaknya industri yang menggunakanBaja Tulangan, dan rata-rata kebutuhanBaja Tulangan untuk Proyek konstruksi.

2) Teknik Pegumpulan DataPengambilan data dilakukan melaluidata primer dan data sekunder. Metodeyang digunakan dalam pengumpulandata primer adalah dengan cara surveimelalui wawancara secara langsung,data historis produksi baja tulangan diIndonesia, data historis penjualan BajaTulangan, data historis konsumsi BajaTulangan di kota cilegon dan datarencana, sedangkan data Sekundermeliputi studi pustaka dan instansi-instansi yang terkait, data sekunderyang terkait data kebutuhan bajatulangan di kota cilegon, data proyekkonstruksi dan pendukung lainya sepertidata BPPS provinsi banten untuk untukmengetahui jumlah industry BajaTulangan yang telah berizin danteridintifikasi di cilegon, Dinas tatakota,dan lain-lain. Wawancara inibertujuan untuk memperoleh informasidan mengetahui kondisi lapang

3) Perancangan ModelModel yang digunakan untuk analisisketersediaan Baja Tulangan mengacupada pendekatan sistem dinamikberdasarkan diagram lingkar sebabakibat. Penyusunan model ketersediaan

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 61

Baja Tulangan menggunakan softwarepowersim studio 8 akademik, berbentuksimbol-simbol dan simulasinyamengikuti suatu metode yangdinamakan dinamika sistem (systemdynamic). menjalankan simulasi, makaperlu dimasukkan nilai-nilai parameteryang diperlukan. Nilai awal variabelyang dikaji, fraksi atau parameter danpengaruh keterkaitan antara suatuvariabel dengan variabel lain yangsignifikan ditentukan berdasarkan dataempiris maupun informasi yang dapatdikumpulkan dari narasumber danpustaka relavan.

4) Verifikasi dan Validasi ModelVerifikasi model dilakukan denganpengecekan secara dimensional (satuanukuran) terhadap variabel-variabelmodel meliputi level, rate, dan konstantaterhadap data sekunder, mengetahuiketepatan penggunaan metode integrasidan time step yang dipilih, sertameminta stakeholder untukmengevaluasi model yang dibuat.Sedangkan validasi model dilakukansesuai dengan tujuan pemodelan yaitudengan membandingkan perilakudinamis model dengan kondisi sistemnyata. SPSS merupakan sebuah programkomputer statistik yang berfungsi untukmembantu dalam proses data-datastatistik secara tepat dan cepat, programolah data SPSS ini telah digunakan diberbagai bidang persoalan seperti risetpasar, pengendalian dan perbaikan mutuserta riset-riset sains.

4. HASIL DAN PEMBAHASANA. Kondisi Industri Baja Tulangan

Baja merupakan material yang palingbanyak dipakai sebagai bahan industri,dimana sebagian ditentukan oleh nilaiekonominya, Indonesia merupakansalah satu konsumen sekaligus produsenbaja yang besar, kapasitas produksi bajanasional pada tahun 2011 tercatatsebesar 18,9 juta ton, sedangkankonsumsi baja nasional pada tahun 2011diperkirakan mencapai 12 juta ton(sumber : Kajian Rantai Pasok BajaKonstruksi untuk Mendukung InvestasiInfrastruktur), salah satu jenis baja yangsering di konsumsi di Indonesia adalah

baja tulangan, penggunaan baja tulanganini relatif lebih besar pemakaiannyaapabila dibandingkan dengan komunitasbaja yang lain, hampir 90% bangunankonstruksi akan menggunakan bajatulangan sebagai main struktur.Produksi dan Konsumsi Baja Tulangandi kota cilegon disajikan pada Tabel 1dan Tabel 2

Tabel 1. Produksi Baja Tulangan diKota Cilegon

Sumber: PT. Krakatau Wajatama

Tabel 2. Konsumsi Baja Tulangan di KotaCilegon

Sumber: PT. Krakatau Wajatama

1. Penggunaan Baja Tulangan SebagaiInfrastrukturPada tipologi konstruksi khususnyainfrastruktur, memiliki banyak ragamjenis konstruksinya seperti jalan,jembatan, dermaga, dan bandara.Berdasarkan jenis tersebut masing-masingmemiliki komposisi pemakaian yangsangat beragam pula. Berikut ini adalahnilai rupiah ragam jenis konstruksi di kotaCilegon Tabel 3Pada tabel 3. Di jelaskan bahwa di KotaCilegon banyak pembangunan dariberbagai program kegiatan seperti jalan,jembatan, drainase, irigasi, gedung negarahingga pembangunan perumahan danpemukiman yang didanai oleh pemerintahdaerah, namun tidak sedikit pulapembangunan di kota cilegon yangdimiliki oleh swasta seperti pembangunanhotel, bank dan perusahaan industri milikswasta. Menurut salah satu narasumber

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017

62 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

badan pembangunan daerah di kotacilegon dalam hal ini pembangunan milikswasta membutuhkan investasi yang jauhlebih besar dari pembangunan milikpemerintah.

Tabel 3. Anggaran Pendapatan danBelanja di Kota Cilegon 2015 (Juta

Rupiah)

Sumber: Badan Pembangunan Daerah

Tabel 4. Nilai Rupiah Konstruksi di KotaCilegon 2015

Sumber: Badan Pembangunan Daerah

Pada Tabel 4, Nilai Juta Rupiah didapatdari total pembangunan pada tiap-tiapprogram kegiatan, sedangkan nilaipresentase didapat melalui rumus= (Nilai juta rupah / Total Nilai jutarupah) x 100= ( Rp 16,483,000,000.00 / Rp256,078,212,031.00) x 100

B. Rancangan Model1) Deskripsi Baja Tulangan

Permasalahan ketersediaan bajatulangan merupakan suatupermasalahan sistem yang cukupkompleks dengan melibatkanbeberapa komponen, variabel didalamnya yang saling berinteraksi danterintegrasi. Ketersediaan bajatulangan secara daerah dapatdipandang sebagai suatu masalahdinamika sistem yang berubah

sepanjang waktu dan dipengaruhi olehfaktor-faktor yang juga bersifatdinamis. baja tulangan merupakanBahan bangunan dalam industrikonstruksi salah satunya di KotaCilegon, sehingga pemantauanterhadap ketersediaannya perludilakukan setiap tahunnya. Tujuanpemodelan ketersediaan baja tulanganini adalah untuk melihat polaketersediaan baja tulangan di masamendatang.

2) Konseptualisasi ModelUntuk menganalisa sistemketersediaan baja tulangan dibuatmodel simulasi sesuai denganformulasi permasalahan gunamempermudah dan mempercepatkeluaran yaitu sebagai arah kebijakandalam pengambilan keputusan. ModelSimulasi yang dibuat merupakanreplikasi dari system nyata menjadisuatu sub sistem (sub model).

Gambar 2. Casual Loops Dinamika SistemKetersediaan Baja Tulangan

Sumber: Hasil Analisis Penulis

3) Formulasi ModelDalam pembuatan model dinamikketersediaan Baja Tulangan di kotaCilegon dengan berlandas padasupplychain yang terjadi digunakanbeberapa asumsi antara lain sebagaiberikut:1) Pemodelan ketersediaan yang

dibangun berlaku untuk konstruksidan non konstruksi

2) Industri Baja Tulangan yang dianalisis yaitu industri BajaTulangan yang hanya berada diKota Cilegon

3) Permintaan Baja Tulangan adalahkebutuhuhan yang diperlukanuntuk konstruksi yang terdata pada

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 63

BPS konstruksi nasional dandaerah untuk Kota Cilegon

4) Laju pertumbuhan proyekdianggap tetap selama periodetahun 2006-2025

5) Periode analisis simulasi dibatasiuntuk periode tahun 2006 sampaidengan tahun 2025.

6) Jumlah industri Baja Tulangandianggap tetap selama 2006-2015

C. Analisis Model Ketersediaan BajaTulangan dengan MenggunakanSoftware PowerSim for Windows 2005Langkah-langkah Promodel untukmenentukan ketersediaan Baja Tulangandi Kota Cilegon :1) Penentuan Distribusi Stastistik

Menggunakan Software Promodel 7.5.Jenis pola distribusi data dibutuhkanuntuk mengetahui distribusi apa yangterjadi. Menentukan pola distribusiidentik dengan pengolahan secarastatistik. Menggunakan AplikasiPromodel dapat mempermudahpenentuan distribusi data. Hasil yangdapat diketahui dari tools ini adalahparameter distribusi seperti banyaknyajumlah data yang kita miliki, nilaiminimum, nilai maximum, nilai mean,standard deviation dan lain-lain, datayang digunakan adalah produksi dankonsumsi baja dari tahun 2006-2015

Gambar 3 . Descriptive StatisticsKonsumsi Baja Tulangan

Sumber: Hasil Analisis Penulis

Dengan Software Promodel 7.5. ini, kitadapat mengetahui hasil distribusi datayang kita miliki dengan lebih mudahdan cepat. Semakin tinggi nilairangking dan acceptance data tersebutnilainya do not reject maka distribusidata tersebut semakin tepat untukmewakili data yang di miliki.

Gambar 4. Automatic Fitting ProduksiBaja Tulangan

Sumber: Hasil Analisis Penulis

Sehingga, didapatkan hasil poladistribusi sebagai berikut: Bagian produksi berdistribusi

Normal dengan nilai mean 116923dan standar deviasi 20915,6

Bagian konsumsi berdistribusiNormal dengan nilai mean 1355,67dan standar deviasi 759,178

2) Analisa produksi dan konsumsimenggunakan program SoftwarePowerSim for Windows 2005

Gambar 5. Diagram Alir Sub ModelKetersediaan Baja Tulangan

Sumber: Hasil Analisis Penulis

Berdasarkan gambar diatas jumlahProduksi Baja Tulangan dipengaruhioleh data histories masing-masingindustri Baja Tulangan, data tersebutberupa data produksi Baja Tulangandari tahun 2006 hingga 2015 industriBaja Tulangan yang memproduksiBaja Tulangan untuk Kota CilegonIndustri Baja Tulangan tersebutadalah Industri yang ada di KotaCilegon. Konsumsi Baja Tulangan diKota Cilegon dipengaruhi oleh aspekkonstruksi dan non konstruksi. Padapemodelan PowerSim for Windows2005 variable tersebut di jumlahkan,data konsumsi Baja Tulangan yangdigunakan dari tahun 2006 hingga2015

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017

64 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Dalam hal ini persediaan BajaTulangan hanya berasal dari anggotaIISIA (Indonesian Iron and SteelIndustry Association) saja. Nilaiproduksi Baja Tulangan yangdimasukkan pada permodelan yaitunilai distribusi normal hasil olahanProgram Software Promodel 7.5.Data Produksi Baja TulanganNORMAL(116923<<ton>>;20915,6<<ton>>)Dimana, Data Histories BajaTulangan = distribusi normalproduksi Baja Tulangan

D. Hasil Simulasi menggunaka SoftwarePowersim for Windows 2005Model yang dirancang akanmenggambarkan kondisi produksi dankonsumsi Baja Tulangan selama periodetahun 2006-2015 dimana terjadikecendrungan data dinamis atau random.Berdasarkan kondisi tersebut kemudiandiprediksi untuk melihat situasi dimasamendatang. Dalam model ini diasumsikantidak terdapat kegiatan penambahankapasitas produksi untuk meningkatkanproduktivitas, situsi ini menggambarkankeadaan tanpa penambahan pabrik baru.Dengan model dapat dianalisis situsi danperilaku sistem ketersediaan BajaTulangan di Kota Cilegon tanpa adanyaperubahan kebijakan atau penambahanindustri Baja baru.

Tabel 5. Data Produksi dan Konsumsihasil Simulasi

Sumber: Hasil Analisis Penulis

Berdasarkan hasil simulasi Powersim forWindows 2005 pada Table 5 , disusunskenario kebijakan yang ditempuh untukmeramalkan persediaan. Hasil analisismengidentifikasikan bahwa produksi danKonsumsi Baja Tulangan di Kota Cilegon

pada tahun 2006-2025 mengalamikenaikan dan penurunan atau fluktuatif,kenaikan terjadi pada tahun 2013 karenapembangunan dan perbaikan jalan lingkarselatan dan program penataan perumahanpemukiman di kota cilegon sedangdilakukan, pada tahun 2014-2015mengalami penurunan kembalidikarenakan sedikitanya pembangunandan perbaikan infrastruktur di kotacilegon, namun demikian PT kraktauWajatama yang tergabung dalam IISIAmasih dapat memenuhi kebutuhan BajaTulangan di kota cilegon, karenapembangunan Infastruktur di kota CilegonSangat sedikit sehingga Permintaan ataukonsumsi Baja Tulangan relatif kecil.Dengan demikian dapat disimpulkanbahwa tidak perlu ada penambahan pabrikBaja Tulangan di Kota Cilegon.

E. Validasi Model Menggunakan SPSSVersion 20Validasi model dilakukan dengan uji t. UjiPired simple t test termasuk dalamgolongan statistika parametrik yangdigunakan dalam pengujian hipotesis danuntuk mengetahui ada atau tidaknyaperbedaan yang signifikan dari dua buahvariable yaitu variable data actual dan danhasil simulasi.Validasi model dilakukan denganmembandingkan keluaran model (hasilsimulasi) dengan data aktual yangdiperoleh dari sistem nyata (quantitativebehavior pattern comparison).Validasimodel dilakukan terhadap data aktualyang tersedia meliputi data produksi BajaTulangan dan konsumsi Baja Tulangan.

Gambar 6. Hasil Analisa data MenggunakanSoftware SPSS Version 20

Sumber: Hasil Analisis Penulis

(ton/yr)Time Konsumsi Baja Tulangan Produksi Baja Tulangan

01 Jan 200601 Jan 200701 Jan 200801 Jan 200901 Jan 2010

01 Jan 201101 Jan 201201 Jan 201301 Jan 201401 Jan 201501 Jan 201601 Jan 201701 Jan 201801 Jan 201901 Jan 2020

01 Jan 202101 Jan 202201 Jan 202301 Jan 202401 Jan 2025

1.176,501.531,84

917,991.241,291.084,94

954,65624,93

2.309,981.229,991.479,72

896,45703,82705,12

1.862,87129,29

794,471.992,75

378,891.283,852.387,19

106.386,57100.306,57109.689,15124.087,06116.983,59

106.955,10146.860,56107.508,17130.674,29109.752,55134.824,78111.615,65137.192,70117.905,76145.329,77

86.092,46112.405,82120.211,71141.191,27115.184,37

Non-commercial use only!

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 65

Langkah-langkah pengujian sebagaiberikut:1. Menentukan Hipotesis

Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ulangan matematika sebelumles dengan rata-rata nilai ulangansesudah lesHa : Ada perbedaan antara rata-ratanilai ulangan matematika sebelum lesdengan rata-rata nilai ulangan sesudahles

2. Menentukan tingkat signifikansiPengujian menggunakan uji dua sisidengan tingkat signifikansi a = 5%.Tingkat signifikansi dalam hal iniberarti kita mengambil risiko salahdalam mengambil keputusan untukmenolak hipotesis yang benarsebanyak-banyaknya 5% (signifikansi5% atau 0,05 adalah ukuran standaryang sering digunakan dalampenelitian)

3. Menentukan t hitungDari tabel di atas didapat nilai t hitungadalah 0,145

4. Menentukan t tabelTabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2= 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajatkebebasan (df) n-1 atau 10-1 = 9.Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi =0,025) hasil diperoleh untuk t tabelsebesar 2,26 (Lihat pada lampiran) ataudapat dicari di Ms Excel dengan carapada cell kosong ketik = tinv(0.05,9)lalu enter.

5. Kriteria PengujianHo diterima jika -t hitung > -t tabelHo diterima jika t hitung ≤ t tableHo ditolak jika -t hitung < -t tabelHo ditolak jika t hitung ≥ t tabelBerdasar probabilitas:Ho diterima jika P value > 0,05Ho ditolak jika P value < 0,05

6. Membandingkan t hitung dengan t tabeldan probabilitasNilai t hitung ≤ t tabel ( 0,145 ≤ 2,26)dan P value (0,888 > 0,05) maka Hoditerima.

7. KesimpulanOleh karena nilai t hitung ≤ t tabel(0,145≤2,26) dan P value (0,888> 0,05)maka Ho diterima, artinya bahwa tidakada perbedaan antara rata-rata nilaiproduksi Baja Tulangan aktual dengan

rata-rata produksi Baja Tulangansimulasi.(VALID)

F. Analisa Konsumsi Baja Tulangan PadaPembangunan di Kota CilegonAnalisa konsumsi Baja Tulangan padapembangunan di Kota Cilegon merupakanpersentase Anggaran Pendapatan danBelanja Negara di Kota Cilegon 2015(Juta Rupiah) dikalikan hasil analisakonsumsi Baja Tulangan dari tahun 2016 -2025.Konsumsi baja bagian jalan 2016 =% %

= 72.15% 896,45 = 646.7868042

Tabel 6.Analisa Konsumsi BajaTulangan Pada Pembangunan di Kota

Cilegon (ton)

Sumber: Hasil Analisis Penulis

Pada Tabel 6 didapat Kesimpulan darihasil analisis konsumsi Baja Tulangandi kota cilegon dari berbagai ragamjenis konstruksi, bahwa Baja Tulanganpaling sering digunakan atau di pakaipada proyek pembangunaninfrastruktur jalan dan jembatan. KotaCilegon adalah sebuah kota di ProvinsiBanten, Indonesia yang dikenal sebagaikota industri. Maka dari itu pemerintahdaerah mengupayakan agar infratrukturdi kota cilegon harus memadai salahsatunya infrastruktur jalan danjembatan yang paling sering dilakukanpembangunan atau perbaikan setiaptahunya. Jalan dan jembatanmerupakan sarana trasportasi yangsangat penting dalam mendukungterjadinya pertumbuhan ekonomikarena membuka peluang kegiatanperdagangan antar wilayah sehingga

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017

66 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

mendorong terjadinya pembangunanantar wilayah, jalan rigid/betonmerupakan jalan yang sering dibangundi kota cilegon dikarenakan cilegonmerupakan kota insudtri sehinggabanyak kendaraan yang melintasdengan muatan dan beban overloading.Salah satu jalan yang pernah dibangunadalah JLS (Jalan Lingkar Selatan)karena selain lebih kuat, jalan jenis inijuga minim dalam hal perwatan.

5. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

1. Hasil Simulasi skenario terhadapmodel yang dikembangkanmenunjukan bahwa produksi BajaTulangan dipengaruhi oleh datahistoris industri Baja Tulangan dandata konsumsi Baja Tulangan ditentukan oleh aspek konstruksi dannon konstruksi di Kota Cilegon daritahun 2006-2015

2. Hasil analisis mengidentifikasikanbahwa produksi dan Konsumsi BajaTulangan di Kota Cilegon padatahun 2006-2025 mengalamikenaikan dan penurunan ataufluktuatif, kenaikan dan penurunandipengaruhi karena bertambahnyajumlah penduduk dan peningkatanpembangunan infrastruktur.

3. Analisis konsumsi Baja Tulangan dikota cilegon dari berbagai ragamjenis konstruksi, bahwa BajaTulangan paling sering digunakanatau di pakai pada proyekpembangunan infrastruktur jalandan jembatan.

B. SaranPengembangan model dapat dilakukandengan memasukkan aspek-aspek atauvariable yang mempengaruhi hasilanalisa seperti laju pertumbuhanpenduduk, laju produksi, lajupertumbuhan konstruksi, kapasitasproduksi, ekspor, inflasi, nilai tukarrupiah, ekonomi global danpertumbuhan perekonomian, sehinggadiperoleh model yang mendekati sistemdinamik. Pengolahan data yangdigunakan minimal 10 tahunkebelakang agar dapat mengetahui pola

distribusi dan akan lebih baik jikamenggunakan data dalam periode kurunwaktu terdekat agar diperoleh modelyang mendekati sistem nyata. Penelitianini masih belum sempurna karenakesulitan penulis dalam pengambilandata.Pengkajian lebih lanjut dapat dilakukanuntuk studi kasus wilayah provinsi,kota lain atau seindonesia danmemperkecil ruang lingkupinfrastruktur yang di tinjau sebagairencana pengembangan pembangunaninfrastruktur. Pengkajian systemdinamik pada ruang lingkip wilayahyang lebih spesifik akan memudahakandalam identifikasi variable-variabelyang lengkap.

6. DAFTAR PUSTAKAAsroni, A, 2007 , Balok dan Plat Beton

Bertulang, Jurusan Teknik Sipil,Fakultas Teknik, UniversitasMuhammadiyah Surakarta, Surakarta

Badan Standarisasi Nasional, 2002, BajaTulangan Beton, SNI 07-2052-2002

Suryawan, A, 2009, Perkerasan Beton SemenPortland (Rigid Pavement)-Perencanaan Metode AASHTO 1993Spesifikasi Parameter Desain, BetaOffset, Yogyakarta.

Teten W.Avianto, TutorialPowerSim,Publikasi system dynamics,2007, Lablink, Jakarta.

Achmad Bahauddin, Putro Ferro Ferdinant,Mega Metta Ritajeng, IdentifikasiIndikator KinerjaGreen Supply ChainManagement di Industri Baja Hilir,jurusan teknik industry, UniversitasSultan Ageng Tirtayasa

Badan Pembinaan Konstruksi PusatPembinaan Sumber Daya investasi.2012. Kajian Rantai Pasok Baja untukMendukung Investasi Infrastruktur

Jurusan Teknik Sipil,Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa.2012, Pedoman Penulisan DanPenyusunan Penelitian ini Mahasiswa,Banten.

Ilhami Adha Muhammad, TutorialPowerSim,2011 LMSipro FakultasTeknik Universitas Sultan AgengTirtayasa, Banten

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 1 2017

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 67

Muhammadi, Erman Aminullah, BudhiSoesilo, Analisis Sistem Dinamis,Lingkungan Hidup, Sosial, Ekonomi,Managjemen,2001, UMJ Press, Jakarta.

Prof.Dr.Nyoman Pujawan, Kuncoro,Harto,Widodo,Kharies Pramudya,AangAbdullah, Supply Chain ManagementAgroindustri yang Berkelanjutan 2011,CV.Lubuk Agung, Bandung.

Punjawan, 2005 dalam Novita Anggraeni,2006 Supply chain Management,Yogyakarta

Utami Rahayu. Penelitian ini SimulasiDinamika Sistem ketersedian ubi kayu(Studi kasus di KabupatenBogor),2006,Jurusan Teknologi IndustriPertanian,Institut Teknologi Bogor

R.Tomy Perdana dan Teten W. A AnalisisKebijakan Pengembangan SistemRantai pasok Industri perberasandengan pendekatan system Dynamic,2014, Laboratorium Fakultas AgribisnisFakultas Pertanian UniversiasPadjajaran dan Magister Study InstitutTeknologi Bandung danLablink,Bandung

Syaikhuna Ibnu Jarir, Dwi Kartika Wulandari,Desma Ulfitriani, Hendra Gunawan,Jeni Rolika , Analisis Sistem RantaiPasok Produk Baja, Jurusan teknikindustry, Universitas Andalas, Padang

Ananda, 2013, Fungsi Penulangan Padastruktur Beton (online),(http://bestananda.blogspot.com/2013/08/fungsi-penulangan-pada-struktur-beton.html, diakses 05 November 2014)

www.krakatauwajatama.co.id