ANALISIS HASIL TANGKAPAN GILNET DENGAN UKURAN MATA JARING YANG BERBEDA DI PEARAIRAN PULAU TIDORE...

12
Iilnnnl Jhish Sailfri F.t lif r |.,,'f.Ls Plt It I IitN aN l),t\ | l-,,1I t I l(lt 1.,,'l I r'l','tN t, NIYltltsll'.tS hHAI ltllYl'Dll\'t'l'lt

Transcript of ANALISIS HASIL TANGKAPAN GILNET DENGAN UKURAN MATA JARING YANG BERBEDA DI PEARAIRAN PULAU TIDORE...

Iilnnnl Jhish Sailfri

F.t lif r |.,,'f.Ls Plt It I IitN aN l),t\ | l-,,1I t I l(lt 1.,,'l I r'l','tN

t, NIYltltsll'.tS hHAI ltllYl'Dll\'t'l'lt

Iuffinl Jhiah Sa'dfti

Diterbitkan Oleh :Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Khairun Temate

2 (dua) Nomor Penerbitan Per Tahun

Pelindung

Penanggung j awab

Ketua Dewan RedaksiRedaksi PelaksanaDewan Redaksi

KeuanganRedaksi/Penlunting Pelaksana

Administrasi

PercelaKan

Rektor Universitas KhairunDr. Guftan Ali Ibrahim, MS .,Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanM. Irfan, S.Pi, M.SiSalim Abubakar, S.P, M.SiAmirul Karman, S.Pi, M.SiProf. Dr. Ir. Muhajir K. Marsaoli, M.SiProf. Dr. Ir. Daniel R. MonintjaProf, Dr. k. Bambang Soeroto, M.ScProf. Sukoso, M.Sc, Phd.Dr. Ir. Rene Charles Kepel, DEADr. Ir. Inneke F. Rumengan, M.SiDr. Ir. Dody T. Dharmawan, M.App,ScAditiyawan Ahmad, S.Pi, M.SiMufti Abd. Murhum, S.Pi, M.PIkbal Marus, S.P, M.SiNajamuddin, ST, M.SiFaizal Rumagia, S.Pi, M.SiGamal M. Samadan, S.Pi, M.SiM. Abjan Fabanyo, S.P, M.SiMasykhur Abd. Kadir, S.PBahrun SangajiCreative.com

Alamat RedaksiFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Khairun Temate.Telp. (0921) 21293 - 21550.Fax - 23368.

Email : [email protected]

PERIKANAN TANGKAP BERWAWASAN LINGKUNGAN

STUDI KASUS PERIKANAN GIOPDI PIIOVINST MALUKU UTARA

Gnrir,,rrrnrtntty Ft iendly Fishing ('ttsa Slutly ol Giolt Fi'rhing in North A'lduku)

Oleh :

l rln][31] | aeral l

t)nc rr".. l Mci 200' l l) isclLriLri 5 Juri2009

ABSTRACT

Giop is a kind of fishing gear belongs,to .rottnded net espc'cially used to cltch

garfrslt (Hcntirhun,1rr,, u,r,rgi,r,il ur). This fishing gear'. is widely 'used by fis-her'

lo,n,rluni,y in No|tir Maluku Plovince Garfislr is catch in coastal waters wherc tl']ey

;;;"it;" ashorc irr big schools lbr spawning which is a critical slage in garlish life

.y.il. 'fntt. if glrryr opera:tions in North Maluku are not well controlled could lead to

.eriou, prot lenis in availability of gar'fish in this- archipelagic regiotr' Based on gelleral

inlbrnraiion on opcrational pro"..i". of giop fishing in tlre provirrce' tl.lere are two

i'tip"",t p*UUfy'resulted by this glr' '7r fijring'. 'cctuitntt'nt overfishing and economic

oui*i.r,li 'ng. which are then lead io iotial ptoble't'ts such. as fishing ground conflict'

orfl., f"..Inf" itnpact of gioTr fishing is enviiotrmcnt degradation which includes wastcd

ol'latural l..rorr"a, and capital ,=rour"aa. one best optiol for minimizing glol) negatlve

ir"p""it-i" a"".f"pment oi participatoly mallagenent or. co-managemeltt' 'Io achicl'e

this good management' an utgent':reei is a colnprehensive study to gencrate.r eliablc

Juto ina infonuition ofgio2 fishing and gar'fish resources can'ying capacity' aud then to

Jevelop spatial plan lfishing glound zoning) and resources allocation'

Keyvortls ; Giop, gurJish, ot'crlishirtg

ABSTRAK

GirTr adalah suatu jetris alat tangkap tipe.ialing lirrgkar' yang dituiukan kltustts

unt,,k n,Jnal,glap ikan iulung-julun g'1Hiuti,:t uirphus .ntdt.ginotus) di peraimn pa'tai

Maluku Utara. Kehadilan it<an juluirg-julung di perairan pantai secara bergetonlbol

uaolut unt,,t menrenuhi aauL nidpnya yaitu nlenrijah. .Iika pengoperasian girryr tidak

terkontrol. traka akan membelikai iampak yang sangat serius terhadap ketelsediaan

sumberdaya ikan tersebut di alam. Berdasarkan galnbalan ulrlr"llll tentang proSes operasl

dari perikanan giqr. maka kemungkinau dampak yang akan muncul antara lai:r adalalr

rccrltilnrcnt o|iili.shing dan econrlmic oyerfishing, kentudian diikuti oleh kontlik sosial

seperti petebutan daerah penangkapan ikan Dampak ikutan,lainnya adalah kerusakatr.

ii,igturtgun termasuk p"ntbo,oril sunibeldaya alam dan sumberdaya modal Alternatif

f"tig.'tuitgutt dampak negatif adalah nrelalui model pengelolaan partisipatori alau-ko-

n'to,iui"n'ti'.,. Hal niendesak yang pellu dikerjakan adalali mengkaji keadaan sumberdaya

f"rlt ottu" 1tit4t dan daya d;ku;g Iingktrngan' serta lllenyusun tata ruang pemalllaatall

dan alokasi sunrberdaYanYa.

Kato kunci '. Git4t, ikut.iulrrttg-iulung' ovetJishing

r) Stafpengaiar pada Plogranl Slt ldi Penlanfaalan

Kelautatl LJl] iversitas Khailun. TemateSumber Daya Perikanan. l:akultas Perikanall dall l lnlu

Jurnal Sorihi :' . tss^r. 1693-t483

I, PENDAHULUAN

Propinsi Maluku lJtala n]enlpakan kawasan baru hasil pctuekaran wilayah ytng

ncntil iki keunggulan posisi strategis hagi bangsa Indoncsia di tepian Pasifik. lcflr lanradalanr nrcnyongsotrg era globalisasi dan peldagangan bebas Kawasan ini scbagian

besar terditi dari pulau-pulau kecil yang ikut rnencntukan keragaal) Indonesia scbagainegara kepulauan. Scbagai kawasan kepulattan nlaka sebagaitr besar kcgiatannasyarakat di daerah ini akan tefkonserhasi pula di daerah pcsisit. Menurrrl Dahuti(2000). pernbangunan kawasan pcsisil dan pulau-pulau kecil selama iri be unrpu pada

kegiatan perikanaD. pertan'lbangan. pariwisala. pcrlrubungan dan.iasa kelautan lainnyaNamun kegiata[ pelikanan Iebih donrinan. dan sayangnya p[oduktif itas petikanannya

rendah karena adanya peDangkapan ikan yang bellebihan. baik sccam biologi maupun

sccara ekononri dan sosial. selta kcrusakan lingkrttrgan.Masalah kcrusakan lingkungan bukan hanya diakibatkan oleh peningkatan j 11l.th

pcnducluk. tetapi juga dari keryataan bahwa pengcksploitasian sunrberdaya alatn yatrg

ketcrsediaannya semakin terbatas. ditakukan oleh scbagian besat penduduk yang tidak

memiliki alter nati l ' sumber bahan nrakanan atau sunrber pendapatan lain (Blown 1977)

Biasanya nelayan yang tidak memiliki pekerjaan alternatif. akarl menggunakatt scgnlaupaya !r!1tuk rrengeksploitasi sturrbctdaya ikan sebanyak-banyaknya clalanr *akttt

scsingkat oungkitr (Nikijuluw 1998). sehingga pada akhilnya akan teriadi kelebihnntangkap dan kcrusakan lingkungarr

Petmasalahan pokok yang dihadapai dalanr petrrbangunan kawasan pesisit clanpulau-pulau kccil di Indouesia selama ini (Dahr.rri 2000). adalah bclkisat pada:(l) Kerusakai l isik habital ekosistent pcsisir. lelutama hutall bakau. tcru bu kamng

dan padang lan]un(2) Kelebiha cksploitasi terhadap suntbcrdaya hayali laut(3) Percenaran" dan penggunaan alat serta cara pctrangkapan ikan yang bersil irt

lllCnrsak(4) Konflik penggLmaan tual1g karcna aturan lata ruang dan alokasi stlnlberclaya ticiak

ielas(5) Rcndahnya kualitas sunbcrdaya nanusia(6) Keterbatasan dana attau lenrah dalanl pen'nodalan(7) Kumngnya koordinasi dan kcria sanra aolaf pelaktr(8) Pcnegakan hukutn yang lemah(9) Keniskirran nrasyalakat pesisir. karcna tidak ada

tcntarlg peDgenlballgan masya)akat pcsisir

pcmbangulan

konscp datr program yang ielassebagai subyek dfln obyck

pembanglrnaD.

Wilayah pesisir dengan ciri-ciri keunikan dan keragaman sutlrberclaya yang khils.scrtfl adanya keterkaitau ekologis antara ekosistem darat dan laut. mutlak lllerllerlukanpengelolaan sccara terpadu dan bukannya secara sektoral. Kcteryadua!'l nlcrupakanaspck yang sangat pentiug. untuk rlenja:rriu kcselarasan intemal antara kcbijakan.plogranr dan proyek. seda nrenia|l1in ketetkaitalt anlala perencanaan dan pel^ksanatn(Wiryawan c/ a/. 1999).

Banyak orarrg menduga bahwa perairan laut Indonesia terutall la di sckital pttlau-pulau kccil ulenli l iki kekayaan alam yaug berlinrpah. deugan asumsi bahwa sunlbcrdayalant yang dikandungnya nrcrupakan surnberdaya ya g dapat diperbaharLri (rcnrruhlcretourccs). Pada kenyalaanrya sut'nberdaya laut te|sebut btrkanlah tidak tcrbatirs. tetapisangat tcrbatas karena sifhtnya yang sangal rapuh oleh befbagai lekanan eksploitasi.

6 l

Jurnal Sorihi ,ss/v. 1693-1483

pencenamn dan kerusakan lingkungan. SLulbeldaya ikan di daetah tropis diakuinenang memiliki kcragaman yarg sangat tinggi. tetapi . iunrlah irldividu atau bionlasasetiap spesiesnya tidaklah besat sepefti yang dibayangkan orang (Reppie 2004).Disamping itu. l idak serrrua spesies ikan rnenril iki nilai ekonornis penting .i ikadieksploitasi. Oleh kalena itu perlu pengelolaan sebagainrana nlestinya sesuriketersediaan stok sumberdaya yang spesifik lokasi dan sesuai kondisi sosial ckonomimasyarakat setempat.

Sunberdaya ikan di laut dianggap nrerupakan ntilik bcrsama (conulton Properl)')'natrun tidak ada inisiatif dari setiap orang untuk nreniaga kelcstariannya. dan prinsipyang berlaku adalah ktrmslah sebelunt omng lain nrclakukannya (llkc il llclbt c sotlleoncekc tktes). Sumberdaya ikar juga bersilat akses terbuka (open ucccsr). ditnana sirpasaja walaupun bukan nelayan atau nelayan dari ltrar kawasanPun dcpatnremanf'aatkannya. Aktivitas penangkapan ikan dcngan cepat akan tctkonsenhasi p0da

dacralr-daemir potensil yallg terbatas. Hal iui sebenanrya akan menurunkan produktifitasatau pendapatan setiap individu pelakunya. dan akibatnya akan teriadi kclllsak4nlingkungarr kafena terpaksa harus nrenggunakan segala cara.

Surrberdaya ikan di dalan ail t idak terl ihat secara kasat mata (i,?r'r lr ic) schinggasulit diduga keberadaannya. Dalaur upaya pemanfaatarlnya mengandung rcsiko tinggi(high ri.\k\, baik dari segi keanranan ptoses produksi. nlaupull da segi ketidak-pastianhasil tangkapan. Selain itu pula. ikan hasil tangkapan sargat cepat menrbusLlk (llglr/1'pcrishahle). sehingga petlu penanganan di atas kapal dan selama transportasi. sepertiperrggunaan es atau pengolailan sedethana. yang beralti akan nrernpclbesal biayaoperasioDal.

I'engertian pctikanan yang berkelanlttan (suslttinuhla l/r?) sering lcbih dilekankanpada ketersediaan stok ikan scpaniang tahun dan tahun-tahun bcrikutnya denganrnenghindari kelebihan tangkap (otctlishing). sedangkan perikallall yarg ranlalllilrgkungan (cizvir o,inant.l l)i sdb) lebih ditckankan pada habitat lingkungannya sebagaisuatu kesatuan ekos'ste|n laut. Tetapi konsep perikanan yang bertanggung jawab(rcsponsihle.l ishcrier) menumt FAO (1995) dalam SEAFDEC (1999) menrpunyai artiyang lebih luas dari dua isti lah dialas. yaitlr menyangklrt:(l) Pemanfaatan sunberdaya perikanan yang berkelaniutan dan selalas dcngan

lingkungan(2) Penggunaan cara-cara (kebiasaan) penangkapan ikan dan budidaya lartt yang tidak

membahayakan lingkungan- sunrberdaya ikan dan kualitasuya(3) Mempertahankan mutu produk selarna proses transportasi (atau nleningkalkan

nilai tambah produk) sehingga dapat nreurenuhi standar sanitasi (kebcrsihan dankesehatan)

(4) Pcnggrnlaan cara-cara komersil (atau berpikit dan beltindak ekononis) sehingganrenrudahkan konsumen mcnrperoleh ploduk yang berkualitas baik

(5) Tidak nenangkap.jenis ikan atau biota laLrt yaug dii indungi(6) Produk tidak mcmbahayakan kesehatan konsumeni(7) Tidak mempekerjakan anak di bawah unrur (anak umur sekolah)(8) Meniamin kenyarnanan dan kesclanratan tenaga keria selarrra ploses prodLrksi di

laut(9) Teraga kerja (komcrsil) nremperoleh upah yang waiar (standar upah nritrinral)(10) Tidak nreninrbulkan konflik sosial( I I ) Henrat biaya dan energi.

62

Jurnal So/|/hi ,ss/v. 1693-1483

Salah satu alat tangkap ikan yang unrum digunakan secata spesifik oleh nclayan diperailan Maluku Utara adalah yang dikenal dcngan nanra lokal scbagai pukat Gi(r)Oiryr adalah suatu ienis alat tangkap ikan berbentuk .ia|ing l irtgkar. yang ditqiukankhusus urrtuk rnenangkap ikan .julLrng-.julung (.Henirltunphus mlrylittctlus). Giol,mernil iki arti sebagai . jaring l ingkal yang ditarik. lkan.iulung-.iulung hasil tangkapandiolah dengan cara pengasapan dan sangat digcmari oleh nrasyarakat karctra rasanyayang khas clan dikenal dengan nana lokal sebagai ikan galrd?,.. Nanlun bcberapa tahuntemkhif ini rrelayan sudah ncngelulrkan bahwa hasil tangkapan nlereka tclt ls nlellururdari waktu ke waktu. tanpa Drengetahui secara pasti apa penycbabnya. Apa scbcnanlyayang tcljadi dengan daut hidup ikan julung-.iulung? Apakah benal alut ruayanyabcrpindah. lrabitat alanrinya sudah tidak sesuai lagi. ataukah sLrdah letjadi hiologicdloterlirhing. rcct'uitnent oreiishing dan grollh oterfisfiing?, llagaimana kebijakan datlslrategti LU'rtuk menanggulattgiuya kalau trtemang benat lral itlt tcliadi?

2. DESKRIPSI PUKAT GIOP DAN MODUS OPERASI PENANGKAPAN

2.1 Deskripsi alat

Pukat gir? sangal nririp dcngan pukat cincin nrini (woll llut sc scina).perbeclaannya lranya terletak pada tasio pctbandingan ukuran pauiang dan dalan.iaringyang iauh lebih besar pada gio1t. Badan jating alat ini terdiri dari bagian-bagiankantong. bahu dan sayap. Ukurannya sangat bervariasi karena belgantullg padakeinginan uelayan dan ketersediaan dana uotl lk nrenlbuatnya, Sebagai gambann umum.rnaka disaiikan suatu desain grr7. paniang 325 rD dan dalam 17.32 m (Ganlbar I):clengan rincian bahan yang digunakatr.

PE7mm325mFE 4 nr,3:5 m

6! m ::llrl J'10,?3 h

5 3 3 s d : $ , 5 d

Ssyipi 1 5"

60 h 8400 g

800 #

Kartong; 1"

HanlJir'rg: 5ll %

82,5 m 4000 #t7,8? n

640 *Eahu; 1,25"

6im 32m J0 83n 535,5 #

33i,5 d

SayaFi 1,5"

6?,5 nr 4D[i0 s11,4? n

64tl #Behu; 1,25"

FE 6 nn 325.7 m

Balrau

Jar ing :

(J ) Jar ing(2) JaLing(3) Jaring

(4) Jaring PE 380D/12 (salwtge) 1 bal

Tali-temali:

( I) Tali PE 4 nrm 2 bal

Cambar I Desain Giop dengau paniang 325 nl dan dalan 17.32 n1

yang dibutuhkan aclalah sebagai bcrikul :

k i r ) lon8 r l y lon Pn 2 l0D/9 . MS I " . MD l00a - 4 p icccbahu ny lon PA 2 l0D/9 , MSI%" .MD400# =5p iece

sayap ny lon PA 2 l0D/9 . MS l%" .MD400# =3p iece

nylon PA 210D/9, MS I %-. MD 100# = | piece

6l

Jurnal Sorihi ,ss . 1693-1483

(2) Tali PE 5 mn 2 bal (ikatan gantungan cincin..brr'dle)(3) Tali PE 6 mrn 2 bal(4) fali PE 7 nm 2 bal(5) Tali PE 8 nrm 2 bal(6) Tali PE l4 nrm 2 bal (tali cincin)

Pefampr.rng vhylon 320 buah dan pelampung karet (sandal) 49 pak: tinlah bcn tkpinang 216 kg: cincin kuningan 60 buah: benang PA 210D/15 1 bal. dan bcnang llA210D/12 2 bal-

Peruhu penangkap bcrukuran parjang (l,OA) 9 rn. lebar (B) 1.6 nr dan dalam (D)

I m. dengan kapasitas sekitat 5 GT. Tenaga penggcrak adalah dr'ta buah motol terrlpelninyak tanah (Kero,venc otrlbotu d engine) yang nrasing-masing berkekuatan 15 HP.

atau satu buah nlotol'tentpel dengan kekuatan 40 tlP.

2,2 Modus Operasi Pcnangkapan

.lunrlah tenaga kcrja yang ntengopcrasikan gir4r adalah sekitar'8 orang anak bttahkapal (AllK). yaitu salu orang kepala operasi (Juragan). satu orang.iuttt nlotol. 4 orangpenarik tali cincin dan 2 orang pcnarik tali pelampung.

Daeralr pcnangkapan adalah di sekitar perairan pantai pada kedalatnan yang

mcmadai sehingga alat tidak tersangkut di dasar pelainn. Musim penangkapaD dapatdilakukan sepaniang tahun dan bergantung pada kondisi perairan dan keberadaan ikantarget. Penebararl jaring biasanya dilakukan pada pagi hari atau sore hali. dan hal iniberkaitan erat dengan aralr dan kecepatan arus kalena dinanlika gelornbang pasang.

terutanra pada saat pasang tinggi.Setelah mempersiapkall senlua kebutuhan dalanl operasi penangkapatl ikan. maka

kapal berangkat ke.fishirrg gkttnd sambil mengamati kemunculan kawanarr ikar targctKetika menemukan kawanan ikan,.iuragan harus segera nrcngelahlli arah renang ikanterutaDra bagian kepala kawanan. keadaan arus dan nlenentukan kapan saat yaog tepatnrenrulai penebaraD .iaring dan olah gerak kapal. Setelah ikan dil ingkad ntakadinrulailah penarikan tali cincin kenrudiarr tali pelanrpurg dan badan iarittg scnrpaiakhirnya ikan terkumpul pada bagiarr kantong. Hasil tangkapan dinrasukan ke dalanlpalka ikan di atas kapal dan.laring disusutt kembali untuk penebaran be kutnya.

Hasil tangkapan biasanya dihitung per satuaD ekor dan dalam satu kali penebaranberkisar antara 100-2000 ekoL. Junllalt total tangkapan dalanr satu llip dapal nlencapui10.000 ekor. I'roses operasi penagkapan ikan dengan 8i(? secara sederhana disaiikandalarn Gambar 2. Hasil tangkapan diiepit dengan beberapa bilah bambu (l . iepitan = 20ekor). kemudian diasap selama satu ianr sanrpai ikannya kering dan matang. Ikan yangsudah diasap (galnllu) dipak ntasiug-nrasing dalarrr satu ikatan (l ikat = l0.iepitall). danselarrjutnya dsinrpan atau langsung dijual kepada pedagang pengumpul

3. DAMPAK KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN DENGAN GIOP

3.1 Pendekatan Evaluasi Dampak Kegiatan Perikanan

Secara umum. dampak kegiatan pcfikanan dapat dievaluasi rnelalui duapendekatan (Arimoto c/ r/1. 2000). Pertama adalah menganalisis data tangkapan setiap

.jenis alat dalam jangka panjang. untuk melilrat kecenderungan penurunan totaltangkaparr serla perubahan komposisi. icnis dan ukutan ikan. Kedua adalah penganratanlangsung di atas kapal dan (livitlg inspcclidl,'telhadap proses penangkapan ikan. Lllltukmengetal'ni kertrsakan flsik bentik akibat alat tertcrltu. tangkapan sampingan (i.1'catry'r).

64

Jurnal Sorihi ,ss/v. 1693-1483

tangkapan terbuong (r/iscra'r| dan kcraganan komposisi tangkapan Danpak

lingkungan adalah urencakqr gangguan datr kcrusakan fisik habitat dasar yall9

di;ibal:kalr oleh kapal penangkap. .iangkar dan alat largkap itu sendiri Khusus uDluk

tangkapan sanrpingatt (lr!-calch\ datr bukan ikan target (lisctu cls) tidak dikenal pada

per'-ikanan rakyar daerah tropis yang sifalnya nulli-tpecias. karena scmua hasil

iangkapan dapat dinranl'aatkan walaupun iranya untuk korrsunrsi sendiri. kccuali ikan

atau biota laut yang nrengandung racun.iika dikonsunsi Evalrtasi teriradap danpak

kegiatan operasi penangkapan ikan yang dilakukan di perairan sekital terurl lb karang

a<litotr dii ihat dari aspek sutrrberdaya yang rrenjadi target penanSkapan ikan'

keanekaraganran biola laut dan habitat Iingkungannya (Arioroto ct 'tl'2000)'

Kcdua pcndckatan diatas lebih nenekankan pada stttllberdaya |lanr clan lingkutrgan

sekitamya. Dalanr konsep perikanan yang betlanggung .iawab (rcspttnsihlc .lishctic';)bahkan mencakup danpak yang lcbih luas. diantaBnya adalah tclhadap tenaga ke|ia'

korrsumen. konflik sosial. scda eflsiensi biaya dan cnergi (FAO 1995).

3.2 Dampak Sumberdaya dan Lingkungan

lkan jtrlung-.iulung (Hcmirluunphtt ldrgindl t). nrc|upakan ikan pelagis yang

hidup cli peiaiLan pantai dan hanya terl ihat bcrgcronbol di sekitar perairan karang ketika

akari nrenrijah. Habitat rrlcmi-iah ikan ini mirip derrgan ikan malalugis biru (DccLqltcrul

nxrc'nt'alhri\. bermigrasi kc perairan karatrg yang dangkal unttrk nremenulri sikltts

hiclupnya dalan hal memiiah seperti yang dilaporkan oleh Reppic and Luasunaung(200.l). . l ika kehadiran ikan julung-julung di pelairan karang untuk (tt iuan nrenriiah'

nraka glr4r akatt menrberikan dampak yang sangat scrius terhadap kctcrsediaall

sunrbeldaya ikatl tersebut di alan. tertltama karella teriadinya dilcrta racruilntcnl

b|ctli sllitlg d^n ccotlom i c ov ti i s h i ng.Pengoperasian 8i.r,/2 tidak metrlbelikan dampak negatilyang nyata terhadap habitat

clasar periiran. kecuali penggunaan jangkar di atas pemiran karang kelika nlcnutlggtr

kcnlunculan kawanatr ikan.iulung-.iulung. Limbah bahan bakar ntinyak lnotof tenlpcl

daoat nenurunkan kualitas air di habitat pemilahan ikan. dar dalam kotrscnttnsi yong

tinggi dapat mempcngaruhi keschataD tcltlt'nbu karang alanli-- Ikair julung-iulung diolah dcngan cata pengasapan tradisional schingga

nenrbutuhkan kayu bakar yang relati l 'banyak. Sumber asap yang baik aclalah hasil

pcmbakaran dari jenis-jenis kaytt keras yang biasanya tumbuh di dacrah Pesisil scpcfl i

rnnngrove dan kayu pcnahan elosi pantai Iainnya. . l ika kebutuhatr kaytl Lll l tuk

pengasapan ikan tetus l l leningkat. maka dikhawatirkarl akall te!iadi kcrusakall

l ingkrrngarr Ji wil.rych pcsisir.

3.3 Dampak Sosial

Penurunan hasil tangkapan total dari waktu kc waktu sccata latrgsung beqrengatuhpada junlah pendapatarr bagi hasil dari nclayan anak ltrah kapal

'felapi karcna tidak

;da ;lternatil sulnber pelrdapatan Iain. nraka kcgiatan ini sering terus dilakukau

walaupun lrasil yang diperoJeh jauh dibawah slandar trpah rrininral Dalam kondisi yang

clenrikian maka nclayan cendentng akan belsil 'at nerusak sumbcldaya dan lingkungan

Kawanan ikan biasallya tidak terkollsentrasj dalanl iulnlah yang bcsal pada sualu

dacmh tel.ten1lr tetapi terpisah-pisah dalanl kawanan kccil. schingga scritrg

nrerrimbulkan konflik /i\hing loc4l ion datl peluarrg trenebat kan j aring.

(r5

Jurnal Sorihi /ssN. 1693-1483

3.4 Dampak Biaya

Pencarian alau pengintaian gerombolan ikan (1cot// i?8) menlcrlukan tcnagapenggemk yang besar sehingga kapal dapat bergelak dcngan cepal dan mendahuluikapal-kapal lain. Oleh karena itu kapal penangkap menggunakan dua buah nrotQrtenrpel, tetapi ketika melingkari ikan maka cukr,tp hatrya dengan satu notor te pcl padakecepatan nomral. Hal ini nrenyebabkan biaya irtvestasi awal titlggi. dan biayaoperasionai . juga terus nrcningkat- sedangkan di lain pihak hasil tangkapan ccndetunglerus trrenurun dan akibatnya.\rsl e/fbcliv?re,!J sangat rendah.

4. UPAYA PENGURANGAN DAMPAK

4.1 Sumberdaya dan Lingkungan

Untuk mclangkah pada kebilakan operasional n'raka sallgatlall pcrltr tcrlcbihdahulu nrembetikan pellgetahuan dan pemahamatt kepada nelayan lentang daur hidupikan .julung-.julung. Ketnudian meugajak ntasyarakat nelayan secata bersanla. baikdalarn bcntuk paftisipatoli alau ko-trlanaiemen. meoyusun ptografi dan lalrgkall-larlgkah nyata untuk nrengatasi permasalahan yang dihadapi. Sangat sulil urtuknrcnerapkan kebijakan pelalangan alat tangkap atau penutupan dacrah dau nusitnpenaugkapan ikan. Mungkin akan lebih nludal] meminta kesediaan nclayau tttllttknlcrluniuk dan nlenetapkan sebagian kecil wilayah perailan scbagai daerah perlirrdungatllaut bersanra (tunctudt') 'nrc,rr). dengan penielasan rasional dan ditcrinra oleh senllakalangan. Dengan demikian. nranusia secaE sadar dan rcla nrertgi. i inkan eksistcnsi ikan

.julung-.julung di alam.

. Perawatan motor tempcl seharusnya dilakukan secara rutin dan dipeliksa seliapkonrponennya di darat setelah kembali ke prngkalan. schingga nlengurangi kcbocoralrbahan bakar dan sckaligus menghenat biaya operasional.

Penggunaan .iangkar tetap yang ditandai dengan pclanrput'tg di dckat daemhpenangkapan. mungkin akan nrengurangi kerusakan tcrufibu karang akibat peuggLlnaanjangkar kapal yarrg berulang-ulang. Keunlungan lain adalah ketika sedang mcnunggukenrunculan kawana| ikan. anak buab kapal dapat nrenrancing ikan dasaf di sekitarjangkar tctap tersebut untuk tlenambah penglrasilau itrdividu nelayarr. Kayu bakarsetragai sunrber asap yang khas bagi gulafea nrenrang sulit digantikan dengau bahanaltelnatif lain. Penggunaan tungku pengasapan khttsus urungkin akall sangat rlrctlghenlatkebutulun kayu bakar yang ketcrsediaannya di alan.iuga nrakin meuipis.

4.2 Kondisi Sosial

Divelsifikasi usaba dengan kenrapuan yang dimiliki merupakan salah satu upayadalam fferlciptakan sumber pcndapataD alternatif'. sepe(i metnancing ikan dasar di alas.Konflik /islirg locution di laut memang kadan-kadang sulit lerhindalkan karena sanra-sama mengalami deprcsi dalam situasi ketidak-pastian"ltidak nrcnenukan kawanan ikanatau bcltrnl memperoleh hasil tangkapan. sedangkan di lain pihak biaya operasional secalapasti terus meningkat. Jika kearifan tradisional nrasih dipatuhi nasyarakat. rraka kottlliksosial ini dapat diledan.

4.3 Efisiensi

Iif isiensi nrerupakaD kata kunci dalam mengatasi peDtbotosan biaya. tcnaga(encrgi) dan sumberdaya alanr. Dfisiensi adalah hasil iyata dari manaicnlcn

66

Jurnal Sorihi ,ssiv. 1693-t483

(peugelolaan) usaha perikanan yang baik. l lal ini diakui sangat lernah di t ingkat nelayansehingga perlu diajarkan dengan aplikasi. nininal nelayan tnantpu Dlcnrahanripcrhitungar unlung rugi dalanr usaha petikanau. nrulai dali perencanaalr dan proscsproduksi. sanrpai hasilnya dipelolch dalan bentuk Lrang yang nlengtultungkaD danberkelaniutan,

5. PENUTUP

Nampaknya kcgiatan pcrikanan merupakan salah satu faktor Lltanla yangnengakibatkan perubahan ekosistcm petairan" dan hatrpit semua alat tangkap dapatnrenyebabkan kerusakan lrabitat. Bertanrbahnya tingkat kcrusakan habitat akanberdaupak pada penurunan produktivilas. dan dali sisi penranlaatan ekstmtil 'akantcrbentuk sualu kcadaan dinana nelayan telpaksa menggunakan cara pcntanihatarl yanglcbih intensif unluk nlemperoleh keurtungan nraksinral daiam waktu )'ang singkat.Kecenderungan hal diatasjuga teiadi pada perikanan gi(?.

Salah satu konsep pernecahan masalalr adalah pengembangan pcrikanau lakyatterpadLr antara lotul rcsourccs hqvd, cotnrnlnil! huscd dan nto'kel /rnrctl yatlg hatusdipandang dari sisi penbangunan wilayah pcsisir dan pulau-pulau kccil. Modelpengenrbarrgan yang petlu dintnruskan adalah bagaimana memilih tcknologipenangkapan ikan yang bisa spesifik lokasi. scsuai.ienis ikan target dan habitatnya. sc akombinasi dari alat tangkap yang ada dengan nrempertirrlbangkan fakbr-faktol biologi.teknik. ekonomi. sosial budaya nrasyalakat dan kelembagaan.

Krnci keberhasilan pcrgelolaan kawasan pcsisit dan pulau-pulau kecil adalahpartisipasi aktifdan dukungan peDuh dari lnasyarakat lokal yang sumbet kehidupannyasccara langsung bergantuilg pada hasil laut. bckelia santa dcngan lembaga-leDbagapenlerintalr dalanr suatu pcngatu'an yang disebut ko-ntanaiemen. Ko-ntunait 'rrtendiartikan scbagai suatu pengaturan pembagian tanggurlg.iawab pcngelolaan perikananantara pelnerintah dan nelayan atau kclompok pengguna" yang dipandang sebagai salahsatu solusi nrengatasi masalah kelebihan eksploitasi sutnberdaya perikanan.

Disanrping itu pcllu dikembangkan pula divemifikasi usaha sebagai sumberpenghasilan alternatif dari nrasyarakat. untuk mengurangi kctcrgantuDgannya lefltadapsatu sunrberdaya alanr atau lllata pcncairalian tcrtentLl. r'Dqlalui penrbinaan pcDtanlitatansunberdaya alan yang berkelaniutan. Secala khusus" alat tangkap g/q, walauputlsudah digunakan sccara turulr-terlurun sebagai sunber petrghidupan. tctapi pctlt ldinlonitor sccara lcrus mcnerus untuk rnemitrinralkan dampak ncgatilirya terhadaP targctspesies. sanrpai kemurgkinan dapat digantikan olch alat tangkap lain. atau mclaluipenlbatasan nrusinr pcnangkapan ikan. Langkah penting yang pcllu lebih dahuludilakukan adalah nrengkaji keadaan sumberdaya perikanan dan clal 'a dukunglingkulgan. set.ta menyusLu'r tata ruang pemanl'aatan dan alokasi sunrbeldayauya.

DAFTAR PUSTAKA .

Alimoto TS. Akiyanra and Miyagi M. 2000. I.otv ltlJ'c|;lntent ,';usluinuhfu Technologl,ll( ' tu , l fu t /F ish t r i t t .Cascs tudy inRyukyu ls lands . lapan(155- |60) . In : Ar in lo to .T. arrd .1. Haluan (Eds). Thc 3'" JSPS Intcrnatiorral Senrinar on F'ishcrics Scicncefor Sustainable Fishing'Icchnology in Asia towald the 2l" Century. Bali Island -Indonesia 19-21 August 1999. TtJF Intemational .ISPS I'roiect.

67

Jurnal Soihi ,ss^/. 1693-1483

Blowlr BE. 1977. hlegratctl (oct.tlul Mandgcncnl: Soulh lri.t Dclld nenl d trlurina,\ciente orul Coo,slcrl Munagencnl. t.ltliversity of New Castle. Ncw Castle lJponTyne. tJnited Kingdon. 199 p.

Dahuri R. 2000. Mcnufu M.ts)4tt'ctk.tl Pesisir yang Tangguh. 71-82. Dulan:Pendayaguraan sumberdaya kelautan untlrk keseiahtetaan mkyat. LISPI. .lakana.

FAO. 1995. (ixlc ol Cmcluct for Rcsponsiblc Fislreries. l;ood ard AgricultuteOrganization of United Nations. Rome.4l p.

Reppie E. 2004. Parifunun Tongkap I'urtg Bc atltlgung .ltt\|'tth. Stu.li K.!slt^- diKcpulauan Ntnusa Kuhupalen Tuloucl Pu4tinsi Sul1lttesi Ult'd. Materi KuliahLapangan Musim Panas di Karatung Kabupaten Kepulauan I'alaud I .lul - 6

Agust 2004. Keriasanra Yayasan Laut Lcstari Indoncsia dengan DiIien P3K DKP

FPIK Unsrat Manado. I5 hal.

Reppie li. and A Luasunaung. 2001. The Sl.tlttlt ol Roundscud Net (lllln| in Pdhap.lIsltutd. Songihe Tulcwtl, North Suluu'esi (1,\l-18(t) h: Carman. O.. Sulistiono. A.Pulbayanto. T. Suzuki. S. Watanabe alrd T. Arinoto (Eds). Proceedings ofthe 411'.ISPS International Senrinar on l ' ishelies in Tropical Arca Sustainablc Fishcries inAsia in the New Milleniunr. 2l-25 August 2000. at thc Faculty ol ' | isheries alldMarine Sciences. Bogor Agricultural University. Java lsland' Indoncsia. TUlllntefl lational.lSPS Proiect Vol. 10.

SEAFDEC. 1999. Rcgionol Gtridelenes .fbr Responsible Fislling Operdtiotls inSouthcdsl Ali.!. Southeast Asian Fisheries Dcvelopment Center. l 'hailand. 7l p.

Wiryawan BB, Marsden. HA Susanto. AK Mahi. M Ahmad. H Poespilasari (Editof).

1999. Alldt Sumberdalu Wilayult Pesish Lunpung. Kcriasana Pcnrda PropinsiLarnpung dengan Proyek Pesisir (Coastal Resources Center. Unive$ity ol'Rhodelsland dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dall Lautan. Institut Pertanian Bogor).Bandar Lanrpung. Indonesia. 109 hal.

68