99 Nama ALLAH

21
99 Nama ALLAH Memahami sifat-sifat Allah Apabila kembali mengingat sejarah terbentuknya Al Quran, Al Quran terbentuk kurang atau lebih 610 tahun setelah masa-masa ke rasul-an Nabi Isa AS, rentang waktu yang cukup panjang, pengaruh kondisi sosial politik masa-masa setelahnya dapat mempengaruhi makna dari kisah Nabi Isa AS, namun saya yakin bahwa kebenaran akan memberitahukan dirinya sendiri, dan kita hanya memohon padaNya hidayah untuk dapat melihat dan mendengarnya. Saya baca sebuah ayat dari Al Quran yaitu Surah Al Isra yang memuat bagaimana nama Allah di sebut oleh umat ciptaanNya. Surah Al Isra Ayat 110 : ْ َ َ َ ﻰ وَ ْ ُ ْ اﻟُ ﺎءَ ْ َ اﻷُ َ َ ْ ﻮاُ ْ َ ﺎ ﻣﱠﺎ ﺗًّ َ أَ َ ْ اﻟﺮﱠﺣْ ﻮاُ ْ ادِ وَ أَّ ْ ﻮاُ ْ ادِ ُ ً ﯿﻼِ َ َ ِ َ ذَ ْ ﯿَ ِ َ ْ اﺑَ ﺎ وَ ِ ْ ِ ﺎﻓَ ُ َ َ وَ ِ َ َ ِ ْ َ Qulid’ullaha awid’ur rahman ayyamma tad’u falahul asma’ul husna wala thajar bi salatika wa la tukhafit biha wabtagi baina zalika sabila. Say: “Call upon Allah, or call upon Rahman: by whatever name ye call upon Him, (it is well): for to Him belong the Most Beautiful Names. Neither speak thy Prayer aloud, nor speak it in a low tone, but seek a middle course between.” Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu” Dalam Surah Al Isra ayat 110 tertulis bahwa manusia dapat menyebutkan nama Allah dengan salah satu nama-nama yang terbaik (asma’ul husna). Manusia diberi kebebasan dalam memanggil nama Allah, suatu karunia besar yang termaktub didalam Al Quran yang disampaikan oleh sang Penulis. Terlepas dari siapakah Sang Penulis, namun Surah Al Isra ayat 110 ini menurut hemat saya memberikan jawaban yang sangat jelas mengenai siapakah diri Nabi ISA AS. Mari kita lihat apa yang dimaksudkan asma’ul husna itu. Ada 99 nama sebutan sifat Allah, yaitu : 1. Allah = Tuhan = The God 2. Ar Rahmanu ُ اﻟﺮﺣﻤﻦ= Yang Memiliki Mutlak sifat Pengasih = The All Beneficent 3. Ar Rahiimu ُ اﻟﺮﺣﯿﻢ= Yang Memiliki Mutlak sifat Penyayang = The Most Merciful 4. Al Maliku ُ اﻟﻤﻠﻚ= Yang Memiliki Mutlak sifat Merajai / Memerintah = The King, The Sovereign 5. Al Quddusu ُ اﻟﻘﺪوس= Yang Memiliki Mutlak sifat Suci = The Most Holy 6. As Salaamu ُ اﻟﺴﻼم= Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Kesejahteraan = The Peace and Blessing Giver 7. Al Mu`minu ُ اﻟﻤﺆﻣﻦ= Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Keamanan = The Guarantor

Transcript of 99 Nama ALLAH

99 Nama ALLAH Memahami sifat-sifat Allah

Apabila kembali mengingat sejarah terbentuknya Al Quran, Al Quran terbentuk kurang atau lebih 610 tahun setelah masa-masa ke rasul-an Nabi Isa AS, rentang waktu yang cukup panjang, pengaruh kondisi sosial politik masa-masa setelahnya dapat mempengaruhi makna dari kisah Nabi Isa AS, namun saya yakin bahwa kebenaran akan memberitahukan dirinya sendiri, dan kita hanya memohon padaNya hidayah untuk dapat melihat dan mendengarnya.

Saya baca sebuah ayat dari Al Quran yaitu Surah Al Isra yang memuat bagaimana nama Allah di sebut oleh umat ciptaanNya.

Surah Al Isra Ayat 110 :

سماء الحسنى وال تج ھ األ ل ف ا تدعوا ا م ی حمن أ الر و ادعوا أ هللا ل ادعوا ق یال ك سب ین ذل ب ا وابتغ ھ ت ب خاف ك وال ت صالت ھر ب

Qulid’ullaha awid’ur rahman ayyamma tad’u falahul asma’ul husna wala thajar bi salatika wa la tukhafit biha wabtagi baina zalika sabila. Say: “Call upon Allah, or call upon Rahman: by whatever name ye call upon Him, (it is well): for to Him belong the Most Beautiful Names. Neither speak thy Prayer aloud, nor speak it in a low tone, but seek a middle course between.” Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”

Dalam Surah Al Isra ayat 110 tertulis bahwa manusia dapat menyebutkan nama Allah dengan salah satu nama-nama yang terbaik (asma’ul husna).

Manusia diberi kebebasan dalam memanggil nama Allah, suatu karunia besar yang termaktub didalam Al Quran yang disampaikan oleh sang Penulis. Terlepas dari siapakah Sang Penulis, namun Surah Al Isra ayat 110 ini menurut hemat saya memberikan jawaban yang sangat jelas mengenai siapakah diri Nabi ISA AS.

Mari kita lihat apa yang dimaksudkan asma’ul husna itu. Ada 99 nama sebutan sifat Allah, yaitu :

1. Allah هللا = Tuhan = The God 2. Ar Rahmanu الرحمن = Yang Memiliki Mutlak sifat Pengasih = The All Beneficent 3. Ar Rahiimu الرحیم = Yang Memiliki Mutlak sifat Penyayang = The Most Merciful 4. Al Maliku الملك = Yang Memiliki Mutlak sifat Merajai / Memerintah = The King, The

Sovereign 5. Al Quddusu القدوس = Yang Memiliki Mutlak sifat Suci = The Most Holy 6. As Salaamu السالم = Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Kesejahteraan = The Peace

and Blessing Giver 7. Al Mu`minu المؤمن = Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Keamanan = The Guarantor

8. Al Muhaiminu المھیمن = Yang Memiliki Mutlak sifat Pemelihara = The Guardian, the Preserver

9. Al `Aziizu العزیز = Yang Memiliki Mutlak Kegagahan = The Almighty, the Self Sufficient

10. Al Jabbaru الجبار = Yang Memiliki Mutlak sifat Perkasa = The Powerful, the Irresistible 11. Al Mutakabbiru المتكبر = Yang Memiliki Mutlak sifat Megah, Yang Memiliki Kebesaran

= The Tremendous 12. Al Khaliqu الخالق = Yang Memiliki Mutlak sifat Pencipta = The Creator 13. Al Baari`u البارئ = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melepaskan (Membuat,

Membentuk, Menyeimbangkan) = The Maker 14. Al Mushawwiru المصور = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Membentuk Rupa

(makhluknya) = The Fashioner of Forms 15. Al Ghaffaaru الغفار = Yang Memiliki Mutlak sifat Pengampun = The Ever Forgiving 16. Al Qahhaaru القھار = Yang Memiliki Mutlak sifat Memaksa = The All Compelling

Subduer 17. Al Wahhaabu الوھاب = Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Karunia = The Bestower 18. Ar Razzaaqu الرزاق = Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Rejeki = The Ever Providing 19. Al Fattaahu الفتاح = Yang Memiliki Mutlak sifat Pembuka Rahmat = The Opener, the

Victory Giver 20. Al `Aliimu العلیم Yang Memiliki Mutlak sifat Mengetahui (Memiliki Ilmu) = The All

Knowing, the Omniscient 21. Al Qaabidhu القابض = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menyempitkan (makhluknya) =

The Restrainer, the Straightener 22. Al Baasithu = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melapangkan (makhluknya) = الباسط

The Expander, the Munificent 23. Al Khaafidhu الخافض = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Merendahkan (makhluknya) =

The Abaser 24. Ar Raafi`u ــر Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Meninggikan (makhluknya) = The = افع ال

Exalter 25. Al Mu`izzu المعز = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Memuliakan (makhluknya) = The

Giver of Honor 26. Al Mudzilu المذل = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menghinakan (makhluknya) = The

Giver of Dishonor 27. Al Samii`u السمیع = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendengar = The All Hearing 28. Al Bashiiru البصیر = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melihat = The All Seeing 29. Al Hakamu الحكم = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menetapkan = The Judge, the

Arbitrator 30. Al `Adlu العدل = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil = The Utterly Just 31. Al Lathiifu اللطیف = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Lembut = The Subtly Kind 32. Al Khabiiru الخبیر Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengetahui Rahasia = The All

Aware 33. Al Haliimu الحلیم Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyantun = The Forbearing, the

Indulgent 34. Al `Azhiimu العظیم = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Agung = The Magnificent, the

Infinite 35. Al Ghafuuru الغفور = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengampun = The All Forgiving 36. As Syakuuru الشكور = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pembalas Budi (Menghargai) =

The Grateful 37. Al `Aliyu العلى = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi = The Sublimely Exalted 38. Al Kabiiru الكبیر = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Besar = The Great 39. Al Hafizhu Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menjaga = The Preserver = الحفیظ

40. Al Muqiitu المقیت = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Kecukupan = The Nourisher

41. Al Hasiibu الحسیب = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membuat Perhitungan = The Reckoner

42. Al Jaliilu الجلیل = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia = The Majestic 43. Al Kariimu الكریم = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemurah = The Bountiful, the

Generous 44. Ar Raqiibu الرقیب = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengawasi = The Watchful 45. Al Mujiibu مجیب ال = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengabulkan = The Responsive,

the Answerer 46. Al Waasi`u الواسع = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Luas = The Vast, the All

Encompassing 47. Al Hakiimu الحكیم = Yang Memiliki Mutlak sifat Maka Bijaksana = The Wise 48. Al Waduudu الودود = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencinta = The Loving, the Kind

One 49. Al Majiidu المجید = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia = The All Glorious 50. Al Baa`itsu الباعث = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membangkitkan = The Raiser of

the Dead 51. As Syahiidu الشھید = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menyaksikan = The Witness 52. Al Haqqu الحق = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Benar = The Truth, the Real 53. Al Wakiilu الوكیل = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memelihara = The Trustee, the

Dependable 54. Al Qawiyyu القوى = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kuat = The Strong 55. Al Matiinu المتین = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kokoh = The Firm, the Steadfast 56. Al Waliyyu الولى = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melindungi = The Protecting

Friend, Patron, and Helper 57. Al Hamiidu الحمید = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Terpuji = The All Praiseworthy 58. Al Mushii المحصـــى = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengkalkulasi = The

Accounter, the Numberer of All 59. Al Mubdi`u المبدئ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memulai = The Producer,

Originator, and Initiator of all 60. Al Mu`iidu المعید = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengembalikan Kehidupan = The

Reinstater Who Brings Back All 61. Al Muhyii ــــیى Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menghidupkan = The Giver of = المح

Life 62. Al Mumiitu الممیت = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mematikan = The Bringer of

Death, the Destroyer 63. Al Hayyu الحــي = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Hidup = The Ever Living 64. Al Qayyuumu القیوم = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mandiri = The Self Subsisting

Sustainer of All 65. Al Waajidu الواجد = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penemu = The Perceiver, the

Finder, the Unfailing 66. Al Maajidu الماجد = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia = The Illustrious, the

Magnificent 67. Al Wahiidu الواحد / Al Aahadu = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Esa = The One, the

All Inclusive, the Indivisible 68. As Shamadu الصمد = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta =

The Self Sufficient, the Impregnable, the Eternally Besought of All, the Everlasting 69. Al Qaadiru القادر = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menentukan, Maha

Menyeimbangkan = The All Able 70. Al Muqtadiru المقتدر = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkuasa = The All

Determiner, the Dominant

71. Al Muqaddimu المقدم = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendahulukan = The Expediter, He who brings forward

72. Al Mu`akkhiru المؤخر = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengakhirkan = The Delayer, He who puts far away

73. Al Awwalu األول = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Awal = The First 74. Al Aakhiru األخر = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Akhir = The Last 75. Az Zhaahiru الظاھر = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Nyata = The Manifest; the All

Victorious 76. Al Baathinu الباطن = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Ghaib = The Hidden; the All

Encompassing 77. Al Waali الوالــــي = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memerintah = The Patron 78. Al Muta`aalii المتعــــــالي = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi = The Self Exalted 79. Al Barru البر = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penderma = The Most Kind and

Righteous 80. At Tawwaabu التواب = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penerima Tobat = The Ever

Returning, Ever Relenting 81. Al Muntaqimu المنتقم = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyiksa = The Avenger 82. Al Afuwwu العفو = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemaaf = The Pardoner, the

Effacer of Sins 83. Ar Ra`uufu الرؤوف = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengasih = The Compassionate,

the All Pitying 84. Malikul Mulki مالــك الملـــك = Yang Memiliki Mutlak sifat Penguasa Kerajaan (Semesta) =

The Owner of All Sovereignty 85. Dzul Jalaali Wal Ikraami ذو الجــــالل و اإلكــــرام = Yang Memiliki Mutlak sifat Pemilik

Kebesaran dan Kemuliaan = The Lord of Majesty and Generosity 86. Al Muqsithu Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil = The Equitable, the = المقسط

Requiter 87. Al Jamii`u الجامع = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengumpulkan = The Gatherer,

the Unifier 88. Al Ghaniyyu الغنى Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkecukupan = The All Rich, the

Independent 89. Al Mughnii ــــنى Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Kekayaan = The المغ

Enricher, the Emancipator 90. Al Maani’u المانع = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mencegah = The Withholder, the

Shielder, the Defender 91. Ad Dhaaru الضار =Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Derita = The Distressor,

the Harmer 92. An Nafii`u النافع = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Manfaat = The Propitious,

the Benefactor 93. An Nuuru النور = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi

Cahaya) = The Light 94. Al Haadii ھادئ Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Petunjuk = The Guide = ال95. Al Baadii’u البدیع = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencipta = Incomparable, the

Originator 96. Al Baaqii ــــــاقي Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kekal = The Ever Enduring and = الب

Immutable 97. Al Waaritsu الوارث = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pewaris = The Heir, the Inheritor

of All 98. Ar Rasyiidu الرشید = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pandai = The Guide, Infallible

Teacher, and Knower 99. As Shabuuru الصبور = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Sabar = The Patient, the

Timeless

Ke 99 nama sebutan Allah ini menggambarkan sifat-sifat mutlak Allah, sifat yang

tidak dapat di miliki oleh siapapun juga kecuali Allah, namun: Pernahkah terfikir olehmu sifat Allah Maha Menyelamatkan “Al Masihu”?

Pernahkah terfikir olehmu bahwa Isa memiliki sifat-sifat diatas? Dapatkah kamu rasakan bahwa sifat-sifat Allah itu terlihat dalam diri seorang Isa? (baca kembali ke 99 sifat Allah dengan baik dan renungkan)

Pernahkah terfikir oleh anda kenapa Isa (dengan rendah hati) tidak mengakui bahwa Ia adalah Allah? Apa anda tidak curiga? (Logika: apakah yang menjadi alasan bila seorang pejabat negara turun ke bawah “kerakyatnya” dengan menyamar menjadi rakyat jelata? Pastilah ia tidak mengakui bahwa dirinya adalah seorang pejabat, bahkan bila dihina rakyatnya, pejabat tersebut tetaplah tidak mengakui bahwa dirinya seorang pejabat, kenapa?)

Analisa :

Jika kita perhatikan penulis Al Quran dan Asma’ul Husna ini menggunakan tanda baca dommah ◌ dan kasroh ◌ untuk melafazkan kata-kata sifat yang hanya milik Allah seutuhnya. Kemudian mari kita perhatikan nama-nama yang diberikan pada Nabi ISA AS yang tertulis di dalam Al Quran.

1. Isa Ibnu Maryam م Isa Putra Maryam = Isa The son of Maria = عیسى ابن مری2. Al Masihu ◌المسیح = Yang Menyelamatkan = The Messiah / The Savior. 3. Kalimatuhu ◌ھ مت Sang Firman = The Words ◌كل4. Rohun-Minhu منھ روح = Roh Allah = Allah’s Spirit 5. Rosulu allaihi رسول هللا = Rasul Allah = Allah’s Messengers

Ayat An-Nisa 171 ini terdiri dari 53 kata. kata yang jadi sorotan adalah kata ke-20:

Wakalimatuhu ( ھ مت kata ,(حــــــرف اســــــتئنافیة) yang terdiri dari 3 bagian: Partikel resumpsi (وكلbenda, dan pronoun posesif (kata bantu orang yang menunjukkan kepemilikan). Partikel resumsi umumnya menandakan bahwa kata tersebut merupakan kelanjutan dari kata2 (atau event) sebelumnya. Umumnya diterjemahkan sebagai ‘kemudian’ ‘lalu’, intinya menunjukkan kalau kata tersebut merupakan lanjutan dari kata2 sebelumnya. Kata benda kalimat (مة terdapat sebagai bentuk feminim dan dengan kasus nominatif (كل .(مـــرفوع)Kata bantu kepemilikan (possessive pronoun) dalam bentuk orang ketiga-maskulin-tunggal.

Jadi dapat dikatakan artinya kurang lebih: (lanjutan dari sebelumnya -resumsi) Kalimat-Nya. Nah siapa ‘Nya’ yang dimaksud dalam kata ini? Dalam ayat 171 cuma ada 3 kata ganti orang / nama (Proper Noun): Allah, Maryam dan Isa. Maryam jelas bukan, karena pada kata wakalimatuhu kata pronoun posesifnya adalah dalam bentuk maskulin bukan feminim. Jadi tinggal Allah dan Isa. Yang mana jadinya?

Petunjuknya adalah kata wakalimatuhu itu secara sintaksis (i’rāb) berhubungan dengan kata alqāhā (Dia berikan) dan min’hu (dari Dia), di mana kata Dia di sini jelas-jelas berbicara tentang dengan Allah dengan subyek Isa dan Maryam. Jadi wakalimatuhu dalam ayat ini berarti: KALIMAT ALLAH. atau KATA-KATA ALLAH. atau FIRMAN ALLAH.

Sang Penulis memberikan kesamaan penggunaan tanda baca dommah ◌ dan kasroh ◌ untuk melafazkan sifat-sifat yang hanya milik Allah seutuhnya di dalam Asma’ul Husna, terhadap nama-nama yang diberikan untuk Nabi ISA AS. Sehingga nama yang diberikan pada Isa Ibnu Maryam م yaitu Al , عیسى ابن مریMasihu ◌المسیح adalah salah satu sifat mutlak milik Allah yang belum termaktub didalam 99 Amaul Husna yaitu Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menyelamatkan. Kemudian ketiga nama yang lain dari Isa Ibnu Maryam م مری ھ◌ Kalimatuhu , عیسى ابن مت Sang ◌كلFirman, bermakna bahwa Nabi Isa AS adalah wujud dari firman Allah, kemudian Rohun-Minhu منھ روح Roh Allah, memberikan satu makna yang jelas bahwa Dia adalah wujud Roh Allah sendiri , kemudian last but not least, Rosulu allaihi رسول هللا Rasul Allah, memberikan kejelasan bahwa Nabi Isa AS di jadikan di bumi melalui satu-satunya kelahiran dara perawan sebagai pembawa kabar dari Allah.

Saya yang faqir mencoba memberikan kesimpulan dari semua ini adalah Isa Ibnu Maryam م merupakan salah satu wujud asma’ul husna, wujud nyata dari sifatعیسى ابن مریmutlak Menyelamatkan dari Allah, wujud nyata dari firman Allah, wujud nyata dari Roh Allah dan wujud nyata pembawa kabar keselamatan dari Allah. Dapatkah saya katakan bahwa umat Nasrani tidak salah apabila memiliki pemahaman tersendiri terhadap Allah berdasarkan sifat Illahi yang ada pada Nabi Isa AS dan asal wujud Nabi Isa AS yang dapat diartikan berasal dari Allah sendiri? Tiada kesempurnaan di dunia ini selain milik Allah, mohon maaf apabila ada kata yang salah dan insyaallah tulisan ini bermanfaat untuk mencoba mengetahui lebih dalam apa yang di inginkan Allah dalam hidup ini melalui firman-firmanNya. Wassalam.

Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang

Oleh kerana Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang maka Allah di dalam Al

Quran telah menunjukkan jalan dan petunjuk-petunjuk yang diberi jelas patut diikuti agar manusia dapat mencapai Syurga. Marilah kita renungkan Al Quran dan Hadis seperti yang tersebut dibawah ini.

“Indinash shiraathal mustaqiim” Tunjukilah kami jalan yang lurus … (Al Fatihah, 1:6)

“Yaa ayyuhai ladziina aamanut taqullaaha wabtaghuu ilaihi wasiilata …” Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepadaNya… (Al Maidah, 5:35)

Petunjuk-petunjuk Al Quran dan Hadis agar manusia dapat mencapai Syurga

1. Isa AS ialah jalan yang lurus yang patut diikuti

“Wa innahu la’ilmu lis saa’ati fa laa tamtarunna bihaa wa tabi’unni haadzaa shiraathum mustaqiim…” Dan sesungguhnya Isa itu benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat kerana itu janganlah kamu ragu tentang hari kiamat itu dan ikutlah Aku. Inilah jalan yang lurus …

(Az Zukhruf, 43:61)

2. Isa AS pembawa keterangan dan patut ditaati

“Wa lammaa jaa-a ‘Isa bil bayyinaati qaala qad ji’tukum bil hikmati wa li ubayina lakum ba’dhal ladzii tathtalifuuna fiihi fat taqullaaha wa athii’u…” Dan tatkala Isa datang membawa keterangan. Dia berkata sesungguhnya Aku datang membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian yang apa kamu perselisihkan tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaKu…

(Az Zukhruf, 43:63)

3. Isa AS mengatakan perkataan yang benar

“Dzaalika ‘isabnu Maryama qaulal haqqil ladzil fiihi yamtaruum…” Itulah Isa putra Maryam yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenaranNya…

(Maryam, 19:34)

4. Isa AS itu utusan Allah dan FirmanNya

“Inamal Masihu ‘isabnu Maryama rasullahi wa kalimatuhu …” Sesungguhnya Isa Al Masih putra Maryam itu utusan Allah dan FirmanNya…

(An Nisa, 4:171)

5. Isa AS adalah Roh Allah dan KalimatNya “Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu…” Isa itu sesungguhNya Roh Allah dan FirmanNya

(Hadis Anas bin Malik hal.72)

6. Isa AS adalah Roh Allah yang menjelma menjadi Manusia yang sempurna

“… arsalnaa ilaihaa ruuhanaa fa tamatstsala lahaa basyaran sawiyya.” …Kami mengutus Roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya menjadi Manusia yang sempurna…

(Maryam, 19:17)

7. Isa AS adalah satu-satunya Imam MAHDI “Laa mahdia illa isabnu Maryama…” Tidak ada Imam MAHDI selain Isa putra Maryam…

(Hadis Ibnu Majah)

8. Isa AS dilahirkan bukan dari bapa Insani, tetapi dari Roh Allah

“Wallatii ahshanat farjahaa fa nafakhnaa fiihaa mir ruuhinaa Wa ja’alnaahaa wabnahaa ayatal lil ‘aalamiin” Ingatlah kisah seorang perempuan yang memelihara kehormatannya (Maryam) lalu Kami tiupkan kepadanya Roh Kami (Roh Allah) dan Kami jadikan dia dan Anaknya tanda (kuasa Allah) bagi semesta alam.

(Al Anbiyaa, 21:91)

9. Isa AS lahir, mati dan dihidupkan kembali

“Wa salaamu ‘alayya yauma wulittu, wa yauma amuutu, wa yauma ub’atsu hayaa.” Dan sejahtera atasNya pada hari Dia dilahirkan, pada hari Dia wafat, dan pada hari Dia dibangkitkan hidup kembali.”

(Maryam, 19:33)

10. Isa AS mati, diangkat dan pengikutNya dipilih atas orang kafir

“Idz qaalallahu yaa Isa, innii mutawafiika, wa raafi’uka ilayya, wa muthahhiruka minal ladzinaa kafaruu, wa jaa’ilul ladzina tabauka fauqal ladzina kafaruu ilaa yaumil qiyamati.” Ingatlah tatkala Allah berfirman; Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanMu, dan mengangkatMu depadaKu, dan akan menyucikan Engkau dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutiMu diatas mereka yang kafir hingga hari kiamat.”

(Al Imran, 3:55)

11. Isa AS menyembuhkan orang buta sejak lahir

“Wa ubriul akmaha, wal abrasha, wa uhyil mautaa bi idznillah.” Dan Aku menyembuhkan orang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak, dan Aku sanggup menghidupkan orang mati dengan seizin Allah.

(Al Imran, 3:49)

12. Isa As menghidupkan orang mati

“… wa idz tuhuriijul mautaa biidzni…” … dan diwaktu Kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan izin Ku…

(Al-Maidah, 5:110)

13. Isa AS diberi mujizat dan Roh Kudus

“Wa aatainaa ‘isabna Maryam bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi.” Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam, beberapa mujizat serta Kami perkuat Dia dengan Roh Kudus.

(Al Baqarah, 2:253)

14. Kafirlah orang yang menolak Isa AS

“Wa bi kufrihim wa qaulihim ‘alaa Maryama buhtaanan ‘azhiimaa.” Dan kerana kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zinah).

(An Nisa, 4:156)

15. Isa AS akan diimani oleh semua ahli kitab

“Wa im min ahlil kitaabi illa la yu’minanna bihi qabla mauthihiiwa yaumal qiyaamati yakunnu ‘alaihim syahiidaa.” Dan tidak seorangpun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepada Isa sebelum matiNya, dan pada hari kiamat. Dia menjadi Saksi terhadap mereka.

(An Nisa, 4:159)

16. Tidak menurut Taurat dan Injil, maka tidak dipandang beragama

“Qui yaa ahlal kitaabi lastum ‘alaa syai-in hattaa tukimut tauraata wal injiila wa maa unzila ilaikum mir rabbkum” Katakanlah: “Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan apa apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.

(Al Maidah, 5:68)

17. Al Quran menginduk dari Taurat dan Injil

“Wa innahu fii ummil kitaabi ladainaa ia ‘aliyyuna hakiim.” Dan sesungguhnya Al Quran itu dalam induk Alkitab, di sisi Kami adalah tinggi dan penuh hikmat.

(Az Zukhruf, 43:4)

18. Isa AS berkuasa/terkemuka di dunia dan di akhirat

“Idz qalatil malaikatu yaa Maryama innallaaha yubasyiruki bi kalimatim minhus muhul masihu ‘isabnu Maryama wajihan fiddun-yaa wal akhirati wa minal muqarrabiin.” Ketika malaikat berkata, hai Maryam sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan Kalimah daripadaNya namannya Al Masih putra Maryam, terkemuka di dunia dan di akhirat dan orang yang paling dekat pada Allah.

(Al Imran, 3:45)

Hazrat Isa AS yang paling berkuasa dan terkemuka di dunia dan di akhirat. Hasrat Isa AS adalah petunjuk kepada jalan yang lurus. Pengikut-pengikut Hazrat Isa AS dipilih atas orang-orang kafir. Jadi ikutlah Hazrat Isa AS pasti anda akan masuk ke Syurga. Begitu penting Hazrat Isa AS sehingga di dalam Al Quran nama Hazrat Isa AS disebut sebanyak 97 kali.

Jika Yang Berhormat Perdana Menteri menjemput anda ke Istana Negara, sudah pasti anda percaya bahawa anda akan diberi masuk ke istana. Ini karena Yang Berhormat Perdana Menteri adalah yang paling berkuasa di negara dan berhak bertindak begitu. Jika jemputan ke Istana ditanda tangan seorang yang berpangkat rendah saja, tentu anda akan meragui kebenaran jemputan itu. Jangan-jangan menuju ke Istana hanya dilarang masuk apabila tiba disana. Sedemikian, Hazrat Isa AS diberi hak memerintah atas Syurga.

Oleh kerana itu, sudah pasti bahwa kepercayaan akan jemputan Hazrat Isa AS tidak akan diragui lagi. Percayalah akan jemputan Hazrat Isa AS dan anda pasti memasuki Syurga.

SIAPA SEBENARNYA ISA ALMASIH..?? Kesaksian dari seorang muslim yang menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya

Assalaamua’laikum wa rahmatulaahi wa barakaatuh Bismillahi Rahmanir Rahim

Di dalam perenungan saya menemukan sebuah kesimpulan, bahwa semua orang Kristen sudah menerima anugerah keselamatan. Sedangkan saya masih terus berdoa siang dan malam meminta-minta untuk diberi keselamatan. Dari situ saya bertambah semangat untuk mengkaji lebih dalam pernyataan ayat-ayat Al Qur’an. Mulai dari surat Al Faatikhah sampai surat An nas. Dimana penekanan surat Al Faatikhah terletak pada ayat 5 dan 6, yang mana manusia diperintahkan untuk menyembah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah saja, supaya manusia diberi hidayah (petunjuk) Allah kejalan yang lurus. “Iyyaa kana ‘budu wa iyya kanasta ‘iin Ihdinassh shroo thol mustaqiim” “Hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan tunjukilah kami jalan yang lurus.” Qs. 1:5-6 Saya teruskan membaca Al Qur’an ayat demi ayat, surat demi surat saya temukan jawabannya yang berbunyi: “wa innahu la ilmul lisaati fala tamtarunna biha wattabi un, hadzaa shiraatum mustaqiim.” “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberi pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. Az Zukhruf 43:61 Di situ Al Qur’an menyatakan bahwa Isa memberi pengetahuan tentang hari kiamat. Timbul pertanyaan dalam hatiku: “Bukankah hanya Allah SWT yang mengetahui tentang hari kiamat itu?” Sebab kalau menurut pernyataan Al Qur’an Surat Luqman, bahwa pengetahuan tentang hari kiamat itu hanya di sisi Allah. “Innallaha ‘indahu ‘ilmussa ‘ati wa yunazzilul ghoitsa…” “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan Hari Kiamat itu…” Qs.Luqman 31: 34 Tapi mengapa Isa juga mengetahui, lalu siapakah sebenarnya sosok manusia yang bernama Isa itu? Untuk mengetahui lebih lanjut siapakah sebenarnya Isa Almasih itu, saya bolak-balik membaca Al Qur’an. Lalu di saat saya membaca surat Ali Imron 3:45, disitu ketemukan jawaban yang bunyinya demikian: “idz qolatil malaikatu ya maryama innalloha yubasysyiruki bi kalimatim minhus muhul masihu ‘isabnu maryama wajihan fiddunya wal akhiroti wa winal muqarrobin” “Ketika Malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat dari pada-Nya namanya Al masih Isa Putra Maryam. Seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang yang terdekat dengan Tuhan”. Qs. 3:45

Saya merasa tersentak melihat pernyataan ayat di atas itu, mata rohani saya semakin menyadari dan memahaminya. Karena dengan jelas dan tegas ayat itu mengatakan bahwa Isa dalam pra keberadaan-Nya atau sebelum ada di dalam kandungan Maryam adalah Kalam atau Firman dari Allah. Kata Almasih artinya yang diurapi, yang ditahbiskan atau yang dinobatkan, serta diikuti dengan kata Wajihaan fiiddunyaa wal akhirah, yang artinya terkemuka di dunia dan di akhirat. Jadi secara tersirat dan tersurat ayat ini menyatakan bahwa Isa itu pada hakikatnya adalah Firman Allah yang menjadi manusia diurapi dengan status kedudukan terkemuka di dunia dan di akhirat.

Pertanyaannya, siapakah oknum yang punya kedudukan dan kehormatan terkemuka di dunia dan di akhirat kecuali Allah SWT. Lalu, siapakah sebenarnya Isa itu? Sebab tidak manusia, nabi, rasul sampai malaikat pun yang punya kedudukan atau kehormatan terkemuka di dunia dan di akhirat. Saya dibuat semakin bertanya-tanya dan akhirnya saya temukan juga jawabannya dalam Surat An Nisaa 4:171 yang saya ambil pointnya saja demikian bunyinya: “Innamaal masiikhu Isabnu maryama Rasulullah wa kalimatuhu al qohaa ilaa maryama wa rukhu minhu”. Artinya: “Sesungguhnya Almasih Isa Putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, dan Roh dari-Nya”. Qs. 4:171

Dari sini bisa saya simpulkan bahwa ayat di atas menyatakan Isa Almasih itu utusan Allah, Isa Almasih itu Firman Allah, Isa Almasih itu Roh Allah, ayat itu juga didukung Hadits Shahih Bukhari (HSB) 1496 dan Hadits Anas Bin Malik hal. 72: Isa faa innahu Rohulullah wa kalimatuhu. Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalam Allah. Disamping itu saya juga membaca pernyataan Hadits Shokhih Musfim dan Hadits Shokhih Bukhori yang mengatakan: “Wal ladzi nafsi bi yadihi layusyikanna ayyanzila fi kumubnu maryama hakamam muqsithon” “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa Anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang adil.” HSM 127, HSB 1090

Kembali timbul sebuah pertanyaan lagi dalam hatiku, “Siapakah sebenarnya Isa Al Masih itu?” Karena kalau menurut pernyataan di dalam Al Qur’an, bahwa Allah itulah Hakim yang seadil-adilnya.

“Alaysallahu bi akh khamil khakhimin” “Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya” Qs. At Tiin 95:8

Walaupun semuanya itu sudah jelas, tetapi saya tetap belum mau mempercayai dan mengimani Yesus itu adalah Tuhan dan Juruselamat saya. Karena masalah keyakinan, kepercayaan dan keimanan, tidak segampang orang membalikkan telapak tangan langsung terima dan diaminkan atau tidak semudah orang yang beli jajan di pinggir jalan langsung ditelan jadi kenyang. Tetapi ini masalah hati nurani yang suci, maka membutuhkan pencerahan, penerangan Sang Ilahi Yang Maha Suci supaya hati nurani ini dapat mengambil suatu keputusan untuk menyatakan keberanian tentang kebenaran yang datang dari Tuhan Pencipta dan Penguasa Semesta Alam.

Maka untuk mendukung dan memperkuat semuanya itu saya langsung terus untuk

mengumpulkan data-data yang bersumber dari Al Qur’an maupun Hadits yang berkaitan dengan kesaksian dan pengakuan mengenai pernyataan tentang isa Almasih itu: Dalam Al Qur’an : 1. Qs. 19:19 Isa Al Masih seorang anak laki-laki yang suci. 2. Qs. 19:21 Isa Al Masih sebagai tanda bagi manusia dan rahmat dari Tuhan. 3. Qs. 3:46, 5:19, 20, 110: Isa Al Masih semasa dalam buaian dan ayunan sudah bisa berbicara dengan manusia. 4. Qs. 19:31 Isa Al Masih seorang yang diberkati Allah dimana saja berada. 5. 3:49, 5:110 Isa membuat burung, menyembuhkan orang buta sejak lahir, menyembuhkan penyakit sopak (lepra) dan menghidupkan orang mati. 6. Qs. 3:45 Isa adalah Kalam Allah, terkemuka di dunia dan di akhirat. 7. Qs. 4:171 Isa Al Masih utusan Allah, Kalam Allah dan Roh Allah. 8. Qs. 21:91 Isa dan ibunya dijadikan tanda yang besar bagi semesta alam. Dalam Hadits : 1. HSB. 1496 Isa itu utusan Allah, Kalam Allah, Roh Allah (Trinitas/Tritunggal). 2. HSB. 1090 Isa akan turun menjadi Hakim yang adil. 3. H. Anas bin Malik hal. 72 Isa Roh Allah dan Kalam Allah 4. HSM Jilid I hal. 74 Isa adalah Iman Mahdi dan Hakim yang adil 5. H. Ibnu Majah: Tidak ada Imam Mahdi selain Isa putra Maryam.

Dengan dukungan dan pernyataan beberapa ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits perasaan saya seperti disinari dengan pancaran terang kebenaran untuk terus melangkah menuju “Jalan Keselamatan”. Tetapi ada satu hal yang membuat saya berat melangkah untuk berjalan terus menuju ke puncak keputusan, yaitu masalah amal yang selama ini sudah saya kumpulkan sejak dari awal dengan jerih payah ibadah yang melelahkan dan memakan kurun waktu yang

cukup panjang. Sebab menurut ajaran agama Islam, apabila orang itu sudah murtad (keluar) dari agama Islam segala amal ibadahnya akan musnah terhapus. Padahal bekal untuk menuju kehidupan kekal harus disertai dengan banyak amal.

Dari sini saya kembali dihantui perasaan takut, kuatir, keraguan, kebimbangan dan kebingungan. Saya lantas terus kembali buka-buka Kitab Hadits dan Al Qur’an. Pada saat membuka Hadits Shohih Muslim, saya temukan jawaban persoalan amal yang sangat melegakan dan memuaskan di HSM no. 2412-2414 yang menjelaskan dengan gamblang yaitu: ” ‘Anjaabir qaala sami’tun nabiyya sholallahu ‘alaihi wa sallam yaquulu: laa yud khilu akhadan minkum ‘amluhul jannah, wa laa yujiiruhu minannaar. Wa laa anaa. illa birakh matin minallah” ” Dari Jabir r.a katanya dia mendengar Nabi Saw. bersabda: “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku, tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. belaka” HSM 2412-2414 Dan Al Qur’an pun juga menyatakan dengan jelas yaitu Qs. 44:40-42, “Inna yaumal fashli miiqaatuhum ajma ‘iin” “Sesungguhnya hari keputusan (hari kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya” Qs. 44:40 “Yauma laa yuqhnii maulan ‘anmaulan syaian walaahum yunsharuun” “Yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan” Qs. 44:41 “Illa man rrakhimallahu innahu huwal ‘aziizurrokhiim.” “Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” Qs. 44:42 Kesimpulannya Qs. Ad Dukhaan ayat 40-42 menyatakan: Pada hari keputusan (penghakiman, pengadilan) tak seorangpun kerabat yang bisa memberi manfaat (pertolongan) kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah. Ternyata menurut pernyataan Qs. 19:21 Bahwa Isa itulah yang dijadikan tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Tuhan. “Qaala kadzaliki qaala rabbuka huwa ‘alayya hayyinum wa linaj ‘alahu, ayatanllinnaasi…” “Jibril berkata: Demikianlah Tuhanmu berfirman, “Hal itu adalah mudah bagiku: dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami: dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” Qs. Maryam 19:21

Bangsa Yahudi musuh Islam yang dilaknat Allah sampai hari Kiamat, namun mereka dikasihi Allah.

Dari sudut pandang Kristen, karena sampai saat ini agama Yahudi belum mengakui Yesus sebagai Mesias, akan tetapi sebelum kiamat orang-orang kristen akan "diangkat" terlebih dahulu ke Surga (2 Tesalonika 4) dan setelah itu ada masa kesusahan besar selama 7 x 2 tahun (sudah dinats/diramalkan oleh nabi Daniel ratusan Tahun sebelum Kristus lahir) dan pada masa Tribulasi dan perang Amargedon inilah Israel diserang banyak bangsa Anti-Kristus, akan tetapi Yesus sendiri yang akan mengalahkan Dajjal/Anti-Kristus. Disinilah banyak orang Israel bertobat dan percaya Yesus Kristus, sehingga terbentuklah Yerusalem baru/Kerajaan baru. Kalau kita baca di Al-Kitab, disitu menceritakan kebengalan, keangkuhan dan kesombongan bangsa Israel, tapi sejarah mencatat bahwa Allah Israel selalu melindunginya. Kenapa ya..?? Inilah rahasia Allah, tetapi janji Allah pada bani Israel tidak berubah sebagai bangsa yang diberkati, yaitu “aku akan menyertai engkau senantiasa”. Allah tidak akan pernah mencabut dan menarik kembali janji-Nya. Buktinya: peradaban manusia dikuasai akan penemuan-penemuan orang-orang keturunan Yahudi, mulai dari lampu, listrik, komputer, alat-alat kesehatan, alat transportasi, telekomunikasi, teknologi, ilmu pengetahuan, filsafat dsb. Inilah bukti bahwa mereka benar-benar diberkati Allah.

Kenapa bangsa yahudi tidak menghapus/menghilangkan saja ayat-ayat Tuhan yang menceritakan keburukan bangsa Israel..?? Walaupun mereka bangsa yang bengal dan bebal, mereka takut juga akan kutukan dari Allah Israel, yaitu: “aku akan timpakan malapetaka apabila engkau menghapus satu kata saja dari firmanKU”

Bani Israil adalah satu-satunya bangsa yang selalu mendapat perlindungan Allah dengan mujizat-NYA, sebagai contoh :

- Zaman Nabi Musa Allah menolong Israel dengan membelah laut "tiberau" sehingga Israel bisa lolos dari kejaran orang-orang Firaun yang akan melenyapkannya.

- Zaman Nabi Daud, anak muda daud bisa mengalahkan Jalud/Goliath hanya dengan kerikil (Jalud adalah Panglima bangsa Palestina yang tingginya 3 meter, memakai baju baja)

- Pada zaman modern ini bani Israel dikeroyok banyak negara arab yang dibantu negara superpower komunis (RUSIA) tetapi ternyata tetap menang, dan dalam tempo 6 hari saja perang selesai.

- Dan bukti-bukti lain sebagainya (silahkan search sendiri). Itulah mengapa (walau mereka kaum minoritas), negara-negara Eropa maupun Amerika cenderung tidak bisa mengambil tindakan yang tegas kepada Israel. Bagi umat Kristen masa-masa sekarang memang harus "selalu waspada, berjaga jaga, karena Kerajaan Allah sudah dekat", yaitu akan kedatangan Tuhan (rapture) yang akan mengangkat Umat-NYA ke sorga. TERPUJILAH NAMAMU KEKAL SELAMANYA. Amien.

YESUS ADALAH TUHAN MENURUT ISLAM DAN AL’QURAN/HADIST Konsep Trinitas, benarkah Tuhan Kristen itu Tiga?

” Sesungguhnya Isa Al Masih Putra Maryam itu utusan Allah dan FirmanNya” [An Nisa 171] ” Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan FirmanNya” (Hadits Anas bin Malik hal.72) “…Kami mengutus Roh Kami kepadanya, maka Ia menjelma dihadapannya menjadi manusia yang sempurna.” [Maryam 17] Pengertian kata “Kalimah/Kalam Allah” yang terdapat pada kitab suci AlQuran atau Hadits mempunyai beberapa arti, antara lain : Ujian = mengutip QS. 2:124 Ketetapan = mengutip QS. 39:71 Ucapan, Omongan atau Kalam Jadi Sebentar kita akan lihat apa arti sesungguhnya dari Kalimatullah yang disandang oleh Isa. Apakah Isa itu hanya sekedar “ujian” bagi Maria, atau hanya sekedar “ketetapan” dari Allah, atau Ia adalah satu Pribadi–Ilahi yang BERASAL DARI/ADA DI DALAM/MELEKAT PADA [QODIM] : Allah !! Kata “KALIMAH” dengan arti “Ucapan, Omongan atau Kalam” ada 2 macam pengertian, yaitu :

1. Ucapan yang dimiliki oleh manusia disebut Kalimat Hawadis, artinya Ucapan Makhluk yang bersifat fana atau rusak.

2. Ucapan yang berasal dari Allah disebut Firman atau Kalam yang bersifat QODIM, kekal selamanya dan tidak akan rusak.

Berdasarkan isi kitab diatas Kalimatullah inilah yang menjadi Manusia Isa. Kekal! Sudah ada dari kekal sampai kekal. Tidak Diciptakan! Bersama-sama Allah, ada didalam Allah, berasal dari Allah! karena: Kalimatullah dan Roh Allah tidak diciptakan tetapi ada bersama-sama dengan Allah itu. Kalau diciptakan maka Allah itu menjadi tidak punya kalimatullah dan tidak punya Roh sebelum penciptaan, lagipula tidak perlu bagi Allah untuk menciptakan kalimah dan Rohullah bagi dirinya sendiri. Begitupun Rohullah [Roh Kudus], bahasa Ibraninya jelas: Ruach HaKodesh [harafiah: Roh Sang Kudus], Siapa Yang Kudus?? Dialah ALLAH “SANG PENCIPTA seluruh jagad raya” Allah yang ESA itu bersama-sama dengan FirmanNya [Kalimatullah] dan RohNya [Rohullah]. Isa adalah Kalimatullah [Firman Allah]. Ke-Ilahian Yesus tidaklah menjadikan Allah DUA – karena Ke-IlahianNya ADA DIDALAM Allah [God], TIDAK TERPISAHKAN !! Rohullah [Roh Kudus] memang bukan Allah [dalam pengertian God!]. Ke-Ilahian Roh Kudus tidaklah menjadikan Allah TIGA – karena Ke-IlahianNya ADA DIDALAM Allah [God], TIDAK TERPISAHKAN !!

Inilah inti dari Tauhid atau ke-Esa-an Allah yang sejati dan benar, yaitu: TRITUNGGAL ALLAH yang ESA !! Perhatikan : 4:171 – Utusan Allah – Firman Allah – Roh Allah. Untuk lebih jelas, mari kita lihat langsung pada konteks ayat yang mengatakan bagaimana Isa dijadikan Allah, kita ambil Surah An-Nisa 171 yang berbunyi : “Hai Ahli Kitab ! Janganlah kamu melampaui batas dlm agamamu, dan janganlah kamu berkata atas Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, tidak lain melainkan utusan Allah dan KalimahNya yang Ia BERIKAN KEPADA MARYAM DENGAN TIUPAN RUH DARIPADANYA. (ROHULLAH) Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-rasulNya dan jangan kamu berkata: “(Tuhan itu) tiga”, Hentikanlah ! Baik bagimu. Allah itu adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Dia dari mempunyai anak, kepunyaanNya-lah semua yang dilangit dan semua yang dibumi; Cukuplah Allah sebagai Pelindung.” (QS. 4:171) Perhatikan penggalan kalimat Quran di atas: ” …. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, tidak lain melainkan utusan Allah dan KALIMAHNYA yang Ia [Allah] BERIKAN KEPADA MARYAM DENGAN TIUPAN RUH DARIPADA-NYA [Allah].” Apakah tersirat bahwa Isa diciptakan dalam kandungan Maria ? Tidak!! Tapi Kalimatullah itu dikandung oleh Maria dengan Kuasa Rohullah. Kata “Al Qoha Ila Maryam” yang diartikan dengan Meniupkannya ke dalam rahim Maryam susunan kalimatnya berbentuk kata kerja transitif (fi’il muta’addi), yaitu kata kerja yang membutuhkan obyek penderita. Pada ayat ini, subyeknya adalah “Allah”. Kata kerjanya ialah “alqo” (melemparkan). Obyek penderitanya ialah “ha” (Kalimah). Tepatnya: Allah [God] adalah Subject – Alqo adalah Verb – Kalimatullah adalah Object. Kalimatullah itu dijelmakan dalam Kemanusiaan Yesus, tapi Kalimatullah itu tetap melekat [Qodim] dalam diri Allah. Inilah KeMaha-Hadiran dan KeMaha-Kuasaan Allah. Umat Kristen menamakan Bayi Mesias itu Immanuel [Allah beserta kita]. Bandingkan dengan konteks penciptaan Adam, siapapun dengan mudah akan mengerti bahwa ini adalah penciptaan, BUKAN inkarnasi. yg dibuat dari bahan tanah (debu) dan dihembuskan (diberikan) nafas. Sedangkan An-Nisa 171: ” …. KalimahNya yang Ia BERIKAN KEPADA MARYAM DENGAN TIUPAN RUH DARIPADANYA …. “ Kalau Anda mau jujur, nats An-Nisa 171 adalah INKARNASI Kalimatullah.

Kemanusiaan Isa Al Masih, sama sekali BUKAN penciptaan! 1) Kalimatullah [An Nisaa 171, Ali Imran 39, 45], 2) Rohullah [Hadits Anas bin Malik hal.72] Menurut Al-Qur’an, Isa itu Roh Allah dan FirmanNya. Sebagaimana yang disabdakan sendiri oleh Nabi Muhammad yang berbunyi : “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan FirmanNya.” (H.R. Anas Bin Malik) Siapakah Kalimatullah dan Rohullah itu? Ini ada beberapa pandangan jujur dari Theolog-Theolog Islam: ” Kalimatullah adalah Allah dlm HakekatNya [EsensiNya, NaturNya [ZatNya], dan Ia adalah tidak lain dari satu Pribadi Ilahi.” [Al Syaikh Muhyi Al Din Al Arabi - dalam bukunya: Fusus Al Huqm jilid II halaman 35] ” Roh ‘ulQudus adalah Roh Allah sendiri.” [Al Syaikh Muhammad Al Hariri Al Bayunni -dalam buku Al Ruh Wa Mahiyyatuha, halaman 53] ” Roh Suci artinya Roh yang dimuliakan, Roh Allah sendiri, bukan Malaikat ataupun mahluk ciptaan lainnya.” [Al Imam Al Nasafi - dalam buku Al Nasafi, Tafsir, jilid I, halaman 56] ” Roh Suci itu tidak diciptakan, dan apa yang tidak diciptakan adalah kekal, dan yang kekal tidak lain adalah Allah sendiri.” [Al Sayyid Abdul Karim Al Jabali - dalam buku Majalat Kuliyyat Al Adab]. Itu sudah sesuai dengan Surah 4:158 Bahkan Allah mengangkat Isa itu kepada-Nya, Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Ayat tersebut dengan jelas menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak diangkat ke langit kedua, ketujuh atau surga ketiga, seperti yang biasa dianggap, tetapi bahwa Allah telah mengambil Isa Al-Masih kepada diri-Nya (dikembalikan). Ini bermaksud, Dia mengambil Isa Al-Masih ke dalam RohNya yang mulia di dalam surga yang tertinggi. 3) Suci [Maryam 19] 4) Besar di dunia dan besar di akhirat [Ali Imran 45] 5) Hakim yang Adil [Hadits Muslim Jilid I hal.76] 6) Mengetahui tentang Hari Penghakiman [Ali Imran 49, Zukruf 57, 61] 7) Al Masih [Az Zumar 44] Mengenai kata ”Kalimat” atau Firman Allah yang menjadi jasad Isa ini, Drs. Hasbullah Bakry dalam bukunya yang berjudul-“Nabi Isa dalam Al-Quran enz” halaman 109 mengatakan: “Nabi Isa disebut sebagai Kalimah Allah (Firman Yang Hidup–pen), disebabkan dia adalah penjelmaan dari pada Firman Allah yang ditujukan kepada Maryam untuk mengandung Nabi Isa”. Oleh Muhammad sendiri yang mengatakan: “Isa faa innahu Rohullah wa Kalimatuhu’- (Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya). (Hadits Anas bin Malik–Mutiara Hadits halaman 353).

Quran s.An Nisaa 171 mengatakan: “Innamal Masihu ‘Isa bnu Maryam~ Rasululahi wa Kalimatuhu alqahaa ila Maryama wa Rohu, minhu..-‘ (Sesungguhnya Almasih Isa ibnu Maryam itu, adalah utusan Allah dan Firman-Nya yang ditumpahkanNya kepada Maryam dan Roh daripada Nya)- Sarjana theologia Al Shaikh Muhammad al Hariri al Bayyuni berkata, “Roh Kudus, adalah Roh Allah” (“Kitab al Ruh wa Mahiyyatuha,” hal.53). Al-Quran s.Al Ikhlas yang mengatakan: ” …Dialah Allah Yang Esa …tidak beranak dan tidak diperanakkan ..” yang sering dikemukakan oleh para mubaligh Islam dikala itu, sebagai dalil untuk menolak bahwa Allah itu mempunyai anak sebagaimana halnya iman Kristen dengan penyebutan ”Yesus Anak Allah”. Sebenarnya ajaran Kristen sendiri dapat menerima sepenuhnya mengaminkan sepenuhnya ayat Quran ini, karena ajaran Kristen sendiri sama sekali tidak pernah mengatakan bahwa “Allah itu punya anak” dalam pengertian secara biologis, yang oleh Quran itu disebut- dengan Istilah “walad Seperti yang baru saja dibahas, Roh Kudus adalah Roh Allah dan disebut dalam Al Qur’an dalam banyak tempat. Surat Yusuf 87 – “Sesungguhnya tiadalah yang berputus-asa daripada rahmat Allah, melainkan kaum kafir.” Terjemahan dalam bahasa Inggris nampaknya lebih tepat. “Do not despair of Allah”s spirit; none but unbelievers despair of Allah”s spirit”, yang dapat diterjemahkan sebagai “Janganlah mendukakan roh Allah, melainkan kaum kafir yang mendukakan roh Allah”. Surat Al Bakara,87 dan 253 – “Kami berikan kepada Isa anak Maryam beberapa keterangan, ..dan kami kuatkan dia dengan ruh suci..” Al Imam al Nasafi berkata “dengan Roh Kudus artinya, roh yang dikuduskan …..atau nama Allah yang akbar” (Al Nasafi, Tafsir bagian I, hal.56). Surat Al Maidah 110 – “Hai “Isa anak Maryam, ingatlah akan nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu, ketika Aku menguatkan engkau dengan ruh suci.” Al Sayyid “Abdul Karim al Djabali ber- kata tentang Roh Kudus bahwa Roh Kudus itu tidak diciptakan, dan apa yang tidak diciptakan adalah kekal dan yang kekal hanyalah Allah sendiri (Madjallat Kulliyyat al Adab (Magazine of the Colledge of Arts) 1934. Al Shaikh Muhammad al Harira al Bayyumi berkata, “Roh Kudus adalah Roh Allah dan Roh Allah tidak diciptakan (“Al Ruhwa Mahiyyatuha” – The Spirit and Its Nature – hal.53) Al-Masih adalah ungkapan Arab, yang sepadan dengan ungkapan Ibrani: HaMasiakh. Artinya: Perantara, Pembela, Hakim yang Membe- narkan umatNya [setelah Ia menghakimi dengan Adil], Juruselamat, Yang diurapi Allah.

Maka jangan heran jika dalam Doa Nabi Muhammad sebelum beliau wafat:

TEMAN YANG MAHA TINGGI Doa Nabi Muhammad SAW sebelum beliau wafat: Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi … (Hadis Shahih Bukhari 1573) Lalu beliau mengangkat tangannya sambil mengucapkan: “Teman Yang Maha Tinggi” Lalu beliau wafat dan rebahlah tangan beliau. (Hadits Shahih Bukhari 1574) Siapakah “Teman Yang Maha Tinggi” itu? Menurut catatan para Hadis Sahih Bukhari, ialah “Malaikat dan Nabi-nabi”. Malaikat tidak disebut yang Maha Tinggi, jadi “teman” beliau bukan malaikat tetapi seorang nabi. Lalu siapakah diantara nabi yang layak disebut: “Yang Maha Tinggi”? Nabi-nabi yang terkenal yaitu: “Adam Shafiyulah” = Adam AS disucikan Allah “Nuh Najiyullah” = Nuh AS diselamatkan Allah “Ibrahim Khalillulah” = Ibrahim AS dikasihi Allah “Isma’il Dzabiihullah”= Ismail AS dikurbankan Allah “Musa Kaliimullah” = Musa AS difirmankan Allah “Dawud Kalifatullah” = Dawud AS dipimpin Allah

(Majmu’ Syarif) Namun beliau telah bersabda: “Anaa aulan naasi bi ‘iisabni Maryam fid dun-yaa wal aakhiraati wal anbiyaau ikhwaatul li’allaatin ummahaatuhum syattaa wa diinuhum waahid.” Saya yang lebih dekat Isa anak Maryam di dunia dan di akhirat. Semua nabi itu bersaudara karena seketurunan. Ibunya berlainan sedang agamanya satu.

(Hadis Shahih Bukhari 1501) “…’lisabnu Maryam wajihan fid dun-yaa wal aakhirat…” … Isa putra Maryam yang terkemuka di dunia dan di akhirat …

(Al Imran, 3:45) “Wal Iadzii nafsii bi layusyikanna ayyanzila fil kumubnu Maryama hakaman muqsithan” Demi Allah yang jiwaku di tanganNya, sesungguhnya telah dekat masanya ‘Isa Anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang Adil …

(Hadis Shahih Muslim 127) “Laa mahdiya illa isabnu Maryama” Tidak ada Imam MAHDI selain Isa putra maryam

(Hadis Ibnu Majah) … Isa itu Rohullah, Rasullah dan Kalimatullah.

(Anas bin Malik hal. 72, An Nisa, 4:171)

Maka “Teman Yang Maha Tinggi” itu adalah Isa Al Masih Anak Maryam. “… wattabi’unni haadzaa shiraathum mustaqiim.” …ikutilah Aku, inilah jalan yang lurus.

(Az Zukruf, 43:61) Sudahkah anda menerima-Nya sebagai Pembuka/Petunjuk jalan yang lurus kepada Allah? Bye.. bye.. Sampai ketemu di Akhirat. ”Sesungguhnya pikiran Allah tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia, karena jika manusia memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah”. Sebab Allah jauh melebihi manusia dalam segala hal, dan meskipun Ia telah mewahyukan Diri, Ia tetap tinggal sebagai rahasia/misteri yang tak terpecahkan. Di sinilah peran iman!!