4001416073.pdf - Unnes
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of 4001416073.pdf - Unnes
PENGARUH MODEL REMAP TEAMS GAMES
TOURNAMENT BERBANTUAN PICTURE CARD DAN
SNAKE LADDER TERHADAP KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SISTEM
EKSKRESI
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan IPA
Oleh
Angga Sofyana Widyatama
4001416073
JURUSAN IPA TERPADU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia
dengan hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada
mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu.”
{H.R. al-Hakim(1/212)}
PERSEMBAHAN:
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, Skripsi ini saya
persembahkan untuk:
1. Universitas Negeri Semarang sebagai tempat terbaik untuk saya
menimba ilmu pengetahuan dan memberikan pengalaman hidup
serta membentuk karakter guna menjadi pribadi yang bermanfaat
bagi lingkungan sekitar.
2. Bapak Taman, S.Pd. dan Ibu Yayuk Widyastuti sebagai orang tua
yang hebat dan istimewa yang sebelumnya selalu memberikan
do’a, cinta, pengorbanan, motivasi, dukungan secara materiil dan
dukungan dalam segala hal yang selalu memberikan semangat
untuk menjalani proses dalam kehidupan.
3. Ramadhan Dyasluwita sebagai adik saya yang sampai detik ini
menjadi penyemangat saya dalam menjalani hidup dan memotivasi
saya selalu untuk dan terus berjuang.
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat
serta hidayah-Nya dan tak lupa sholawat serta salam senantiasa saya curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga saya selaku penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Remap Teams Games
Tournament Berbantuan Picture Card dan Snake Ladder terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa pada Materi Sistem Ekskresi”. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan serta dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis akan menyampaikan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin
untuk melakukan penelitian.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan
kemudahan dalam memberikan pelayanan administrasi dalam
penyusunan skripsi.
3. Ketua jurusan IPA Terpadu yang telah memberikan kemudahan
dalam memberikan pelayanan administrasi dalam penyusunan skripsi.
4. Andin Vita Amalia, S.Si., M.Sc., selaku dosen pembimbing saya
yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran,
memberikan dorongan, dan saran-saran yang bermakna.
5. Dr. Woro Sumarni, M.Si., sebagai dosen penguji utama dengan
penuh rasa kesabaran telah memberikan saran dan pengarahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Muhamad Taufiq, S.Pd., M.Pd., sebagai dosen penguji pendamping
yang penuh rasa kesabaran telah memberikan saran dan pengarahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
vi
7. Dra. Nurwakhidah Pramudiyati, selaku Kepala SMP Negeri 18
Semarang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
8. Dra. Munfaridjah, selaku guru IPA SMP Negeri 18 Semarang yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian, senantiasa memberikan dukungan dan saran yang
bermakna.
9. Siswa –siswi SMP Negeri 18 Semarang, khususnya kelas VIII D dan
VIII E Tahun ajaran 2019/2020 atas kesediannya menjadi responden
dalam pengambilan data dalam penelitian ini.
10. Bapak / Ibu dosen Jurusan IPA Terpadu atas seluruh ilmu yang telah
diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyusun skripsi ini.
11. Bapak / Ibu guru dan karyawan SMP Negeri 18 Semarang atas segala
bantuan yang telah diberikan.
12. Teman – teman angkatan 2016 yang telah memberikan dorongan
semangat dan motivasi serta menemani dalam penyusunan skripsi.
13. Semua pihak yang telah senantiasa membantu saya dalam menyusun
skripsi ini yang tidak dapat disebut satu-persatu.
Semoga skripsi dengan judul “Pengaruh Model Remap Teams Games
Tournament Berbantuan Picture Card dan Snake Ladder terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Sistem Ekskresi” dapat
memberikan manfaat kepada penulis dan para pembaca, khususnya
tenaga pendidik sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran pada
perkembangan dunia pendidikan.
Semarang, 07 Juli 2020
Penulis
vii
ABSTRAK
Widyatama, Angga Sofyana. 2020. Pengaruh Model Remap Teams Games
Tournament Berbantuan Picture Card dan Snake Ladder Terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi. Skripsi, Jurusan IPA Terpadu
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang,
Pembimbing Andin Vita Amalia, S.Si., M.Sc.
Kata Kunci : Remap Teams Games Tournament, Picture Card dan Snake Ladder,
Keterampilan Berpikir Kritis
Pembelajaran IPA kurikulum 2013 mewajibkan untuk membangun
keterampilan siswa. Salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan adalah
keterampilan berpikir kritis, sehingga diperlukan sebuah model pembelajaran
yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Model pembelajaran yang
dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa yaitu model Remap teams
games tournament berbantuan picture card dan snake ladder. Penelitian ini
bertujuan mengetahui pengaruh dari model Remap teams games tournament
berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis
serta mengetahui tanggapan siswa dari penerapan model tersebut. Metode
penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperimental design dengan bentuk
nonequivalent control group design. Sampel pada penelitian ini diambil dengan
teknik purposive sampling dimana kelas VIII D sebagai eksperimen dan VIII E
sebagai kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan soal pilihan ganda
beralasan serta uraian. Pengaruh model Remap teams games tournament
berbantuan picture card dan snake ladder dianalisis menggunakan uji t-test
related. Peningkatan secara signifikan diukur menggunakan N-Gain, serta
mengukur hasil analisis angket tanggapan siswa. Adanya pengaruh dari model
Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder
terhadap keterampilan berpikir kritis siswa yang diukur dengan uji t-test related
pada data awal sebesar -0,13 dan pada data akhir sebesar 10,47 yang
menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari penerapan model tersebut terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa. Pengaruh dari penerapan model Remap teams
games tournament berbantuan picture card dan snake ladder pada pembelajaran
memberikan peningkatan signifikan pada keterampilan berpikir kritis siswa kelas
eksperimen yang diukur menggunakan N-gain. Hasil peningkatan menunjukkan
bahwa pada kelas eksperimen sebesar 0,80 dengan kriteria tinggi sedangkan kelas
kontrol sebesar 0,38 dengan kriteria sedang. Hasil ini menunjukkan terdapat
perbedaan peningkatan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
akibat perlakuan yang diberikan. Hasil penelitian juga didukung oleh respon
sangat baik siswa sebesar 89,30%. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa
pembelajaran menggunakan model Remap teams games tournament berbantuan
picture card dan snake ladder berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan
berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi manusia.
viii
ABSTRACT
Widyatama, Angga Sofyana. 2020. The Effects of Remap Teams Games
Tournament Model Assisted by Picture Card and Snake Ladder on Students'
Critical Thinking Skills on the Material of Excretion System. Final Project,
Department of Integrated Science, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,
Semarang State University, Advisor Andin Vita Amalia, S.Sc., M.Sc.
Keywords: Teams Games Tournament Remap, Picture Card and Snake Ladder,
Critical Thinking Skills
Learning science curriculum 2013 requires students to build their skills. One
of the skills that needs to be developed is critical thinking skills, so we need a
learning model that can improve critical thinking skills. Learning models that can
improve students' critical thinking skills are the Remap teams games tournament
model assisted by picture cards and snake ladders. This study aims to determine
the effect of the Remap teams games tournament model assisted by picture cards
and snake ladder on critical thinking skills and to determine student responses
from the application of the model. The research method used is a quasi-
experimental design with a form of nonequivalent control group design. The
sample in this study was taken by purposive sampling technique in which class
VIII D as an experiment and VIII E as a control. Data collection techniques using
reasonable multiple-choice questions and descriptions. The effect of the Remap
team games tournament model assisted by picture cards and snake ladder was
analyzed using related t-test. Significant improvement was measured using N-
Gain, as well as measuring the results of questionnaire analysis of student
responses. The influence of the Remap team games tournament model assisted by
picture cards and snake ladder on students' critical thinking skills as measured by
t-test related tests on the initial data of -0.13 and on the final data of 10.47 which
shows that there is an influence of the application the model is towards students'
critical thinking skills. The effect of applying the Remap team games tournament
model assisted by picture cards and snake ladder on learning provides a
significant increase in the critical thinking skills of experimental class students as
measured using N-gain. The results of the increase showed that the experimental
class was 0.80 with high criteria while the control class was 0.38 with moderate
criteria. These results indicate there are significant differences between the
experimental class and the control class due to the treatment given. The results of
the study were also supported by students' excellent response of 89.30%. Based on
this, it was concluded that learning using the Remap teams games tournament
model assisted by picture cards and snake ladder had an effect on increasing
students' critical thinking skills in the material of the human excretion system.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
PERNYATAAN .................................................................................................. ii
PENGESAHAN ..................................................................................................iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
PRAKATA .......................................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
1.4 Manfaat ................................................................................................... 6
1.5 Penegasan Istilah ..................................................................................... 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 10
2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 10
2.2 Media Pembelajaran .............................................................................. 14
2.3 Keterampilan Berpikir Kritis ................................................................. 17
2.4 Sistem Ekskresi Manusia ....................................................................... 19
2.5 Kerangka Berpikir ................................................................................. 25
2.6 Hipotesis ............................................................................................... 26
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 27
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 27
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 27
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................ 27
3.4 Jenis dan Desain Penelitian ................................................................... 28
x
3.5 Prosedur Penelitian ................................................................................ 29
3.6 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 31
3.7 Instrumen Penelitian .............................................................................. 32
3.8 Keabsahan Instrumen Penelitian ............................................................ 35
3.9 Teknik Keabsahan Data ......................................................................... 42
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 48
4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 48
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 55
BAB 5 PENUTUP ............................................................................................. 70
5.1 Simpulan ............................................................................................... 70
5.2 Saran ..................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 71
LAMPIRAN ...................................................................................................... 76
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Aspek Keterampilan Berpikir Kritis.................................................... 18
Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 28
Tabel 3.2 Alur Penelitian ................................................................................... 31
Tabel 3.3 Panduan Wawancara .......................................................................... 32
Tabel 3.4 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ............................................... 33
Tabel 3.5 Indikator Angket Tanggapan Siswa .................................................... 34
Tabel 3.6 Indikator Validitas Isi Soal ................................................................. 35
Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen ................................. 36
Tabel 3.8 Nomor Soal yang Bersifat Valid ......................................................... 37
Tabel 3.9 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen .................................................. 38
Tabel 3.10 Hasil Klasifikasi Tingkat Kesukaran ................................................. 38
Tabel 3.11 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen ......................................... 39
Tabel 3.12 Hasil Daya Pembeda Soal Uji Coba .................................................. 39
Tabel 3.13 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen ............................ 40
Tabel 3.14 Keabsahan Penentuan Soal ............................................................... 41
Tabel 3.15 Hasil Uji Homogenitas Data Awal .................................................... 42
Tabel 3.16 Hasil Uji Normalitas Data Akhir ....................................................... 43
Tabel 3.17 Kriteria Penilaian N-gain .................................................................. 44
Tabel 3.18 Kategori Aspek Positif ...................................................................... 46
Tabel 3.19 Kategori Aspek Negatif .................................................................... 46
Tabel 3.20 Kriteria Tanggapan Siswa ................................................................. 47
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Pretest ....................................................... 49
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Posttest ..................................................... 49
Tabel 4.3 Hasil Uji T-Test Related Data Pretest ................................................. 50
Tabel 4.4 Hasil Uji T-Test Related Data Posttest ................................................ 50
Tabel 4.5 N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis .................................................. 51
Tabel 4.6 Analisis Peningkatan Indikator Keterampilan Berpikir Kritis .............. 52
Tabel 4.7 Hasil Angket Tanggapan Siswa .......................................................... 54
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Pelaksanaan Model Pembelajaran TGT (Slavin, 2005) ............ 14
Gambar 2.2 Picture Card dan Snake Ladder ...................................................... 17
Gambar 2.3 Organ Ekskresi pada Ginjal............................................................. 19
Gambar 2.4 Organ Ekskresi pada Hati ............................................................... 20
Gambar 2.5 Organ Ekskresi pada Paru-Paru ....................................................... 21
Gambar 2.6 Organ Ekskresi pada Kulit .............................................................. 21
Gambar 2.7 Nefritis ........................................................................................... 22
Gambar 2.8 Batu Ginjal ..................................................................................... 23
Gambar 2.9 Kerangka Berpikir .......................................................................... 25
Gambar 4.1 Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis ....................................... 51
Gambar 4.2 N-Gain Rata-Rata PerIndikator ....................................................... 53
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ........................................................................................... 77
Lampiran 2. Validasi Silabus ........................................................................... 110
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 114
Lampiran 4. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................ 133
Lampiran 5. Kisi – Kisi dan Distribusi Soal Keterampilan Berpikir Kritis ........ 138
Lampiran 6. Instrumen Validasi Uji Coba Soal ................................................ 167
Lampiran 7. Lembar Diskusi Siswa .................................................................. 171
Lampiran 8. Instrumen Validasi Lembar Diskusi Siswa ................................... 188
Lampiran 9. Picture Card dan Snake Ladder ................................................... 192
Lampiran 10. Instrumen Validasi Media Picture Card dan Snake Ladder......... 193
Lampiran 11. Permainan .................................................................................. 197
Lampiran 12. Instrumen Validasi Permainan .................................................... 226
Lampiran 13. Angket Tanggapan Siswa ........................................................... 230
Lampiran 14. Angket Pedoman Wawancara Guru ............................................ 231
Lampiran 15. Angket Pedoman Wawancara Siswa ........................................... 232
Lampiran 16. Analisis Uji Coba Soal ............................................................... 233
Lampiran 17. Uji Homogenitas Data Awal ....................................................... 237
Lampiran 18. Hasil Lembar Diskusi Siswa Kelas Eksperimen .......................... 238
Lampiran 19.Hasil Lembar Diskusi Siswa Kelas Kontrol ................................. 240
Lampiran 20. Hasil Pretest Kelas Eksperimen.................................................. 242
Lampiran 21. Hasil Posttest Kelas Eksperimen ................................................ 243
Lampiran 22. Hasil Pretest Kelas Kontrol ........................................................ 244
Lampiran 23. Hasil Posttest Kelas Kontrol ....................................................... 245
Lampiran 24. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ............ 246
Lampiran 25. Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ........... 247
Lampiran 26. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen .......................... 248
Lampiran 27. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ................................. 249
Lampiran 28. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ......................... 250
xiv
Lampiran 29. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol................................ 251
Lampiran 30. N-Gain Kelas Eksperimen .......................................................... 252
Lampiran 31. N-Gain Kelas Kontrol ................................................................ 253
Lampiran 32. N-Gain Indikator Soal pada Kelas Eksperimen ........................... 254
Lampiran 33. N-Gain Indikator Soal pada Kelas Kontrol ................................. 255
Lampiran 34. Uji Beda T-test Related Pretest .................................................. 256
Lampiran 35. Uji Beda T-test Related Posttest ................................................. 257
Lampiran 36. Angket Tanggapan Siswa ........................................................... 258
Lampiran 37. Bukti Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen .................. 259
Lampiran 38. Bukti Pretest dan Posttest Siswa Kelas Kontrol ......................... 260
Lampiran 39. Bukti Lembar Diskusi Siswa Kelas Eksperimen ......................... 261
Lampiran 40. Bukti Lembar Diskusi Siswa Kelas Kontrol................................ 262
Lampiran 41. Surat Izin Observasi Skripsi ....................................................... 263
Lampiran 42. Surat Izin Penelitian Skripsi dari Unnes...................................... 264
Lampiran 43. Surat Izin Penelitian Skripsi dari Dinas Pendidikan .................... 265
Lampiran 44. Surat Bukti Telah Melaksanakan Penelitian ................................ 266
Lampiran 45. Dokumentasi .............................................................................. 267
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peran pendidikan pada abad-21 menjadi semakin penting dalam
mempersiapkan generasi penerus bangsa yang memiliki keterampilan berpikir,
menggunakan teknologi dan media informasi (Mayasari et al., 2016). Selain itu
abad-21 adalah abad pengetahuan, dimana setiap orang sangat mudah
mendapatkan suatu informasi atau pengetahuan terbaru dengan cepat. Perubahan
tersebut memicu Indonesia sebagai negara berkembang untuk terus meningkatkan
sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan di setiap jenjang untuk
bersaing dengan negara-negara lain (Wijaya et al., 2016).
Menurut OECD (2018) menyampaikan hasil studi PISA (Programme for
International Student Assessment) tahun 2018 Indonesia perlu meningkatkan
kualitas pendidikan, sejalan dengan hal itu tercatat bahwa hasil studi PISA
Indonesia berada pada peringkat 74 dari 79 negara dengan rata-rata skor
kemampuan membaca 371, kemampuan matematika 379, dan kemampuan sains
396. Hasil tersebut masih tertinggal sangat jauh dibandingkan dengan rata-rata
negara OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) yang
memiliki rata-rata skor tinggi, tercatat pada kemampuan membaca mencapai 487,
matematika mencapai 489, dan sains mencapai 489. Hasil studi tersebut
menunjukkan rendahnya kemampuan membaca, matematika, dan sains dapat
mempengaruhi keterampilan seseorang.
Menurut Pangestuti (2014) rendahnya minat membaca berdampak pada
keterampilan berpikir kritis seseorang, karena membaca merupakan sarana atau
alat yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan berpikir. Aktivitas
membaca memicu pengaktifan pikiran melalui rangkaian aktivitas mental yang
sangat kompleks, selain itu dalam proses membaca seseorang mengalami proses
berpikir untuk memahami ide dan gagasannya secara luas (divergen thinking).
Rendahnya keterampilan tersebut menjadi masalah bagi bangsa Indonesia
dikarenakan persaingan pada abad-21 yang berjalan ketat dan tidak cukup jika
2
hanya menguasai ketiga kemampuan tersebut, sehingga seseorang harus mampu
menguasai kemampuan-kemampuan yang lain.
Menurut Zubaidah (2016) pada abad ke-21 ditekankan menguasai tujuh
kemampuan berikut: (1) kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, (2)
kolaborasi dan kepemimpinan, (3) ketangkasan dan kemampuan beradaptasi, (4)
inisiatif dan berjiwa entrepeneur, (5) mampu berkomunikasi efektif baik secara
oral maupun tertulis, (6) mampu mengakses dan menganalisis informasi, dan (7)
memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi, dengan hal ini perlu dikembangkan
keterampilan belajar siswa baik di dalam atau luar kelas. Menurut Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 3 (2020) tentang
Standar Nasional Pendidikan Indonesia untuk meningkatkan keterampilan pada
abad-21 harus diterapkan “The 6Cs” yaitu computational thinking, creativity,
critical thinking, collaboration, communication,dan compassion.
Salah satu diantaranya adalah keterampilan berpikir kritis, keterampilan ini
adalah proses disiplin yang secara intelektual aktif dan terampil
mengkonseptulisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis dan atau
mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari atau dihasilkan oleh pengamatan,
pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, sebagai panduan untuk
kepercayaan dan tindakan (Tawil & Liliasari, 2013). Selain itu, keterampilan
berpikir kritis menurut Ennis (2011) adalah sesuatu yang dilakukan dengan penuh
kesadaran dan mengarah pada sebuah tujuan, dimana salah satu tujuan utama yang
sangat penting adalah untuk membantu seseorang membuat suatu keputusan yang
tepat dan terbaik dalam hidupnya.
Keterampilan berpikir kritis sangat tepat jika diterapkan dalam sebuah
pembelajaran dikarenakan membuat siswa memiliki kemampuan dan strategi
dalam memecahkan suatu masalah dengan tepat (Saheri et al., 2017). Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 22 (2016) juga
menegaskan tentang proses pembelajaran dalam satuan pendidikan lebih baik
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi siswa untuk aktif dan berpikir kritis. Pembelajaran tersebut harus
dilakukan dengan cara guru dan siswa saling berinteraksi secara aktif, kreatif,
3
kritis, keterampilan serta menyenangkan. Proses pembelajaran pada kurikulum
2013 revisi sangat menganjurkan untuk menerapkan aspek-aspek keterampilan
berpikir kritis dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya berpusat pada
penguasaan materi pembelajaran saja (transfer of knowledge) yang telah diberikan
oleh guru tetapi pemahaman lain seperti kemampuan pemecahan suatu masalah
(Saheri et al., 2017).
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP Negeri 18 Semarang,
diperoleh hasil belajar siswa kelas VIII pada penilaian akhir semester ganjil rata-
rata mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Siswa yang
belum mencapai KKM adalah siswa yang kurang aktif dan kritis dalam
pembelajaran dikarenakan siswa tersebut hanya menghafalkan teori yang ada. Hal
ini sesuai dengan materi pada sistem ekskresi yang membutuhkan pemikiran dan
pemahaman yang dalam dikarenakan organ-organ yang dipelajari berada di dalam
tubuh manusia sendiri serta banyak istilah dalam proses ilmiah yang muncul pada
materi ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA di SMP Negeri 18
Semarang mempunyai kendala berupa pemilihan model dan media pembelajaran
yang digunakan saat penyampaian materi, salah satu materi tersebut adalah sistem
ekskresi manusia. Guru dalam menyampaikan materi hanya menggunakan metode
ceramah didukung dengan gambar yang ada dalam buku panduan. Proses
pembelajaran tersebut mendapat tanggapan dari siswa melalui hasil wawancara,
dimana siswa mengharapkan adanya proses pembelajaran yang menyenangkan,
membuat siswa aktif, dan menimbulkan minat belajar dari siswa sehingga
membuat suasana kelas menjadi kondusif dan nyaman dalam proses
pembelajaran. Kurniawan & Maryani (2015) menyatakan bahwa lingkungan
kondusif dapat meningkatkan keaktifan dan keterampilan berpikir kritis,
sedangkan jika lingkungan tidak kondusif dapat menurunkan keaktifan dan
keterampilan berpikir kritis siswa sehingga sulit untuk menanamkan konsep
kepada siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Muliana (2019)
menunjukkan bahwa beberapa penyebab rendahnya keterampilan berpikir kritis
4
siswa dalam pembelajaran IPA yaitu proses pembelajaran masih berpusat pada
guru (teacher centered), guru masih mengajar dengan cara ceramah, dan soal-soal
evaluasi yang diberikan hanya pada tingkatan ranah C1 dan C2 belum cukup
untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa. Faktor lain yang menyebabkan
keterampilan berpikir kritis siswa rendah pada pembelajaran IPA karena
pembelajaran tidak menggunakan strategi mengajar yang dilengkapi dengan
model dan metode pembelajaran yang sesuai.
Model pembelajaran Remap TGT (Reading & concept map - Teams Games
Tournament) adalah solusi dalam suatu pembelajaran karena didukung oleh
penelitian Pangestuti (2014) dengan Remap teams games tournament, dapat
meningkatkan minat baca, kemampuan berpikir kritis, kesadaran dan keterampilan
metakognitif, serta hasil belajar IPA siswa. Model pembelajaran ini didahului
dengan adanya Remap berupa reading dan concept map sebelum pembelajaran
dan ini membantu dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan di
dukung TGT dengan tahapan yaitu presentasi kelas, teams, games, tournament,
dan penghargaan kelompok yang disertai pertanyaan dalam games yang menarik
dan membuat siswa berpikir secara luas dengan demikian memacu bertambah dan
meluasnya pengetahuan siswa (Pangestuti, 2014).
Model pembelajaran Remap teams games tournament memiliki banyak
keunggulan yaitu: 1) kelompok mempunyai buah pikiran yang lebih kaya
dibandingkan dengan yang dimiliki perorangan, 2) membuat anggota kelompok
termotivasi dengan kehadiran anggota kelompok lain, 3) anggota yang pemalu
menjadi bebas mengemukakan pikirannya dalam kelompok kecil, 4)
menghasilkan keputusan yang lebih baik, 5) partisipasi dalam diskusi
meningkatkan pemahaman diri sendiri maupun orang lain (Erlinda, 2017).
Pembelajaran Remap teams games tournament selain memiliki kelebihan
juga terdapat kekurangan yaitu belum adanya media yang unik untuk mendukung
dalam proses pembelajaran. Media yang unik sangat dibutuhkan untuk menarik
minat siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, media yang tepat dalam hal
ini yaitu picture card dan snake ladder sebagai pelengkap dari Remap teams
games tournament. Secara umum manfaat yang diperoleh melalui pengunaan
5
media yang unik adalah proses pembelajaran berjalan lebih menarik, lebih
interaktif, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar
dapat dilakukan dimana dan kapan saja, sehingga meningkatkan keaktifan serta
keterampilan berpikir siswa (Husein et al., 2015).
Berdasarkan permasalahan tersebut mengenai kurangnya keterampilan
berpikir kritis siswa, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh
Model Remap Teams Games Tournament Berbantuan Picture Card dan Snake
Ladder terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Sistem
Ekskresi.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Remap teams games tournament
berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis
siswa pada materi sistem ekskresi manusia?
2. Bagaimana perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang
menerapkan model Remap teams games tournament berbantuan picture card
dan snake ladder dengan yang menerapkan model teams games tournament
tanpa berbantuan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh model pembelajaran Remap teams games tournament
berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis
siswa pada materi sistem ekskresi manusia.
2. Menganalisis perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang
menerapkan model Remap teams games tournament berbantuan picture card
dan snake ladder dengan yang menerapkan model teams games tournament
tanpa berbantuan.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1.4.1 Manfaat Teoretis
Penelitian eksperimen ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi tentang
model Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder
dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi sistem
ekskresi manusia.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan
ilmu yang diperoleh tentang penerapan model pembelajaran Remap teams games
tournament yang diterapkan pada materi sistem ekskresi pada manusia serta
memberikan sumbangan pemikiran dalam pemecahan masalah terkait
keterampilan berpikir kritis siswa.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif dalam memilih model
pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA agar pembelajaran menyenangkan
dan mencapai hasil yang optimal serta tidak membosankan.
3. Bagi Siswa
Membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa
terhadap materi yang diajarkan pada materi sistem ekskresi pada manusia
menggunakan model pembelajaran Remap teams games tournament berbantuan
picture card dan snake ladder sehingga belajar menjadi menyenangkan.
4. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dan masukan untuk melakukan
pembinaan terhadap guru dan upaya meningkatkan profesionalisme guru di dalam
melakukan suatu proses kegiatan belajar mengajar. Hasil penelitian ini
dimaksudkan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang meningkatkan mutu
sekolah.
7
1.5 Penegasan Istilah
Penulis perlu menjelaskan istilah-istilah dalam penelitian untuk menghindari
penafsiran yang salah, yaitu sebagai berikut:
1.5.1 Pengaruh
Pengaruh adalah suatu keadaan ada hubungan timbal balik, atau hubungan
sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang di pengaruhi
sehingga membentuk atau mengubah sesuatu (Cahyono, 2016). Pengaruh dalam
penelitian ini adalah adanya perbedaan yang signifikan atau perbedaan rata-rata
pada kelas eksperimen yang menerapkan model Remap teams games tournament
berbantuan picture card dan snake ladder dengan kelas kontrol yang menerapkan
model teams games tournament tanpa berbantuan.
1.5.2 Remap Teams Games Tournament
Model teams games tournament merupakan model pembelajaran yang
mudah diterapkan karena melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa adanya
perbedaan status dan mengutamakan kerja kelompok sehingga meningkatkan hasil
belajar siswa (Purnawan, 2015). Reading - concept map - teams games
tournaments merupakan jenis model pembelajaran teams games tournament dari
Slavin (2010) yang dikembangkan oleh Pangestuti (2014) dengan model
pembelajaran berupa penggabungan antara aktivitas membaca (reading),
penyusunan peta konsep (concept mapping) serta penerapan model pembelajaran
kooperatif teams games tournament dengan tahapan sebagai berikut :
1. Reading
Guru meminta siswa untuk membaca materi yang dipelajari pada
pertemuan selanjutnya, karena dengan membaca dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif siswa.
2. Concept Map
Menyusun peta konsep merupakan cara yang membuat siswa memahami
serta mengingat sejumlah besar informasi-informasi pada saat membaca.
8
3. Presentasi Kelas
Materi pertama kali diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas oleh
guru berupa stimulus yang membuat siswa benar-benar terfokus pada
materi dan unit teams games tournament.
4. Kerja Tim (Teams)
Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari
kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi
utama tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar
belajar dengan baik.
5. Games
Tahap ini berkaitan dengan tahap tournament berup permainan besar yang
dimainkan oleh semua kelompok dalam satu waktu, permainan tersebut
adalah picture card dan snake ladder.
6. Tournament
Tournament adalah sebuah struktur di mana game berlangsung biasanya
pada setiap pertemuan dan tournament dalam hal ini yaitu bermain
menggunakan picture card dan snake ladder yang dimainkan pada tanah
lapang dan sebagai bentuk evaluasi bersama.
7. Penghargaan Kelompok
Tim mendapatkan nilai tambahan atau penghargaan yang lain apabila skor
rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.
1.5.3 Picture Card dan Snake Ladder
Ular tangga merupakan jenis permainan atraktif yang melibatkan siswa
berperan aktif di dalam permainan tersebut. Media ular tangga dapat menjadi
pelengkap model pembelajaran yang menggunakan papan dengan petak
bernomor, bidak, dan dadu serta melibatkan lebih dari satu pemain (Said &
Budimanjaya, 2015). Adaptasi permainan ini ke dalam bentuk game edukatif
dilakukan dengan modifikasi tampilan dan aturan permainan dengan mengaitkan
tema IPA yang dipelajari (Kartikaningtyas et al., 2014). Permainan ular tangga
sangat mendukung pembelajaran karena memiliki ukuran yang cukup besar dan
9
warna dari media ini cukup menarik perhatian sehingga meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar siswa (Marta et al., 2017).
Penerapan ular tangga dalam pembelajaran lebih efektif dengan
ditambahkan kartu bergambar dalam permainan tersebut karena menurut Bintari et
al. (2012) penambahan media gambar adalah pilihan yang efektif untuk
meningkatkan perkembangan anak, karena kartu bergambar disini berisikan
gambar-gambar unik yang membantu siswa menghafal nama-nama ilmiah dengan
benar, memuat konsep yang luas dan mengatasi batasan ruang dan waktu, serta
menumbuhkan memori ingatan jangka panjang. Bentuk media picture card dan
snake ladder yaitu berupa permainan ular tangga dengan ukuran (3m x 3m) dan
terdapat 30 kotak yang dilengkapi oleh kartu bergambar berupa soal unik
bergambar dengan ukuran (10cm x 10cm) yang berada pada setiap kotak dari ular
tangga (snake ladder) yang terkait materi sistem ekskresi.
1.5.4 Keterampilan Berpikir Kritis
Pembelajaran sains atau IPA sangat memerlukan adanya keterampilan
berpikir kritis karena pada prosesnya dibutuhkan usaha dalam memahami alam
semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran. Keterampilan berpikir kritis
terbagi menjadi beberapa aspek yang dipakai dalam penelitian ini diantaranya
adalah memberi penjelasan sederhana (elementary clarification), membangun
keterampilan dasar (basic support), menyimpulkan (inference), membuat
penjelasan lebih lanjut (advance clarification), strategi dan taktik (Ennis, 2011).
1.5.5 Materi Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi merupakan satu materi IPA SMP/MTs pada Kurikulum
2013 kelas VIII semester genap. Standar kompetensi dasar yang harus dicapai
oleh siswa yaitu 3.10 menganalisis sistem ekskresi manusia dan memahami
gangguan pada sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
tersebut dan 4.10 membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan
penerapannya dalam menjaga kesehatan diri. Materi tersebut membahas tentang
sistem ekskresi dan upaya menjaga kesehatannya. Sistem ekskresi tersebut
meliputi: kulit, paru-paru, hati, dan ginjal serta upaya menjaga empat hal tersebut
dalam kehidupan sehari-hari (Kemendikbud, 2017).
10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran atau strategi yang
ditandai oleh adanya tugas kelompok, tujuan, dan struktur penghargaan yang
mengharuskan siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi, debat, latihan, dan kerja
sama tim. Tim dibuat heterogen dan siswa bekerja dalam tim untuk memperoleh
informasi baru serta mempelajari keterampilan sosial, sehingga siswa belajar
untuk menerima keragaman dan toleran terhadap perbedaan (Slavin, 2005).
Rusman (2013) menambahkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model
pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda dari siswa yang memiliki prestasi tinggi, sedang, dan
rendah untuk saling membantu satu sama lain.
Penelitian yang dilakukan oleh Slavin (2009) bahwa: (1) penggunaan
pembelajaran kooperatif meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus
meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai
pendapat orang lain, (2) pembelajaran kooperatif memenuhi kebutuhan siswa
dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan
dan pengalaman. Widayanti & Slameto (2015) juga menegaskan bahwa model
kooperatif sangat diperlukan dalam pembelajaran karena meningkatkan
perkembangan kognitif dan moral pada anak.
Ada berbagai macam model pembelajaran kooperatif saat ini, diantaranya
adalah teams games tournament, STAD, jigsaw, dan group investigation. Model
pembelajaran teams games tournament yang di inovasi menjadi Remap teams
games tournament adalah model yang efektif meningkatkan keterampilan berpikir
kritis dalam sebuah pembelajaran (Pangestuti, 2015).
2.1.2 Remap TGT (Reading dan Maps Concept Teams Games Tournament)
Model pembelajaran Remap TGT (Reading - concept map - teams games
tournaments) merupakan penggabungan antara aktivitas membaca (reading),
11
penyusunan peta konsep (concept mapping) serta penerapan model pembelajaran
kooperatif teams games tournament dengan tahapan presentasi kelas, teams,
games, dan tournament serta penghargaan kelompok yang memberdayakan
keterampilan berpikir kritis siswa (Pangestuti, 2014).
Model pembelajaran Remap teams games tournament merupakan model
pembelajaran yang dikembangkan Pangestuti dari peneliti sebelumnya yaitu
Robert Slavin. Perbedaan terletak pada tahap awal dari model pembelajaran ini
adalah meminta siswa untuk membaca materi lalu menyusun peta konsep terlebih
dahulu. Penyusunan peta konsep ini diharapkan membuat siswa memahami serta
mengingat sejumlah besar informasi-informasi terkait konsep yang dipelajarinya
pada saat membaca (Pangestuti, 2015).
Model pembelajaran Remap teams games tournament memiliki banyak
keunggulan yaitu: 1) kelompok mempunyai buah pikiran yang lebih kaya
dibandingkan dengan yang dimiliki perorangan, 2) anggota kelompok termotivasi
dengan kehadiran anggota kelompok lain, 3) anggota yang pemalu bebas
mengemukakan pikirannya dalam kelompok kecil, 4) menghasilkan keputusan
yang lebih baik, 5) partisipasi dalam diskusi meningkatkan pemahaman diri
sendiri maupun orang lain (Erlinda, 2017).
Keunggulan lain Remap teams games tournament dalam pembelajaran yaitu
dapat menambahkan permainan yang bisa disesuaikan dengan topik apapun.
Permainan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk peduli satu sama lain
dan menghindari sebuah permainan individu (Slavin, 2008). Adanya permainan
dan turnamen membuat siswa belajar lebih rileks dan menumbuh kembangkan
tanggung jawab, kejujuran, kepedulian, persaingan sehat, serta keterlibatan siswa
dalam belajar. Hal ini sesuai dengan kompetensi inti yang terdapat pada
Kurikulum 2013 (Fitrianawati & Hartono, 2016).
Tujuan dari penerapan model Remap teams games tournament pada
pembelajaran untuk membuat proses pembelajaran berpusat pada siswa. Suatu
proses pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada intinya
harus berpusat pada siswa. Ciri-ciri ketercapaian keterampilan berpikir kritis
yaitu: 1) menanggapi atau memberikan komentar terhadap sesuatu, 2) bersedia
12
memperbaiki kesalahan, 3) dapat menganalisis sesuatu secara sistematis, 4) berani
menyampaikan kebenaran, 5) bersikap cermat dan jujur (Rusnadi et al., 2013).
Penggunaan model pembelajaran Remap teams games tournament juga
membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir serta memberikan
penjelasan yang sederhana (Nugroho & Listyarini, 2018). Hal tersebut didukung
oleh Ainun (2015) dimana model pembelajaran kooperatif tipe Remap teams
games tournament memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
dengan menggunakan game, siswa dapat berlatih soal yang lebih banyak dan
variatif dengan cara yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan dan
tetap bersemangat dalam mengikuti pelajaran karena kegiatan pembelajaran
disesuaikan dengan komponen yang ada pada Remap teams games tournament.
Komponen-komponen Remap TGT menurut Pangestuti (2014) sebagai
berikut :
1. Reading
Guru meminta siswa untuk membaca materi yang dipelajari pada
pertemuan selanjutnya, karena dengan membaca dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif siswa.
2. Concept Map
Menyusun peta konsep merupakan cara yang membuat siswa memahami
serta mengingat sejumlah besar informasi-informasi pada saat membaca.
3. Presentasi Kelas
Materi dalam teams games tournament pertama kali diperkenalkan dalam
presentasi di dalam kelas oleh guru berupa stimulus yang membuat siswa
benar-benar terfokus pada materi dan unit teams games tournament.
4. Kerja Tim (Teams)
Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari
kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi
utama tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar
belajar dengan baik.
13
5. Games
Tahap ini berkaitan dengan tahap tournament berup permainan besar yang
dimainkan oleh semua kelompok dalam satu waktu. Permainan tersebut
adalah picture card dan snake ladder yang dimainkan pada tanah lapang
dan sebagai bentuk evaluasi bersama setelah tahap teams.
6. Tournament
Tournament adalah sebuah struktur di mana game berlangsung biasanya
pada setiap pertemuan dan tournament dalam hal ini yaitu bermain
menggunakan picture card dan snake ladder yang memiliki gambaran
permainan sebagai berikut:
a. Setiap kelompok ada 1 siswa untuk mengambil undian nomer urut dan
menjadi perwakilan sebagai bidak permainan.
b. Kelompok yang mendapat giliran bermain dan berada pada kotak
yang terdapat kartu soal bergambar wajib menjawab pertanyaan
tersebut melalui diskusi kelompok, Jika berada pada kotak tidak ada
soal kartu bergambarnya maka tidak mendapat pertanyaan.
c. Jawaban benar mendapat 3 poin dan jika salah atau tidak menjawab
mendapat 0 poin.
d. Waktu menjawab maksimal 15 detik
e. Jika kelompok yang mendapat soal tidak dapat menjawab maka
dilempar hanya ke 1 kelompok lain secara berebut. Jika pertanyaan
masih tidak dapat di jawab maka pertanyaan dan poin hangus.
f. Kelompok yang memiliki 15 poin memiliki hak veto untuk
menukarnya dengan mengembalikan kelompok lain dimanapun
posisinya ke kotak bernomer 1, dengan 15 poin tim tersebut hilang
karena sudah ditukarkan.
g. Kelompok yang dapat finish akan mendapat 20 poin. Pemenang
ditentukan oleh banyak poin yang dikumpulkan.
h. Jika ada kesamaan poin maka di lanjutkan dengan 1 pertanyaan
tambahan dengan ketentuan:
menjawab benar : 3 poin
14
tidak menjawab : 0 poin
menjawab salah : -1 poin
7. Penghargaan Kelompok
Tim mendapatkan nilai tambahan atau penghargaan yang lain apabila skor
rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.
Model pembelajaran teams games tournament dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2. 1 Alur Pelaksanaan Model Pembelajaran TGT (Slavin, 2005).
Keterangan:
A = Kelompok 1, dengan siswa heterogen (A1, A2, A3, dan A4)
B = Kelompok 2, dengan siswa heterogen (B1, B2, B3, dan B4)
C = Kelompok 3, dengan siswa heterogen (C1, C2, C3, dan C4)
2.2 Media Pembelajaran
2.2.1 Pengertian Media
Media berasal dari bahasa Latin medius yan secara harfiah berarti “tengah”,
“perantara”, atau “pengantar” (Arsyad, 2013). Menururt Sadiman et al. (2010)
menyatakan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga memberikan
rangsangan terhadap pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa.
A1
A2
A3
A4
B1
B2
B3
B4
C1
C2
C3
C4
A1 B1 C1
A2 B2 C2
A3 B3 C3
A4 B4 C4
15
2.2.2 Karakteristik Media
Media pembelajaran adalah media yang mengandung dan membawa serta
menyampaikan perasaan atau informasi dari pengirim kepada penerima yaitu
siswa, hal ini berupa pesan sederhana maupun pesan kompleks ( Arsyad, 2013).
Menurut Sadiman et al. (2010) menyatakan media dalam dunia pendidikan
memiliki fungsi untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan saja), mengatasi keterbatasan antara
ruang, waktu, dan daya indera sehingga memperlancar komunikasi antara guru
dengan siswa. Menurut Husein et al. (2015) berdasarkan hal tersebut dibutuhkan
media yang unik dalam pembelajaran karena media unik menarik perhatian siswa
sehingga membuat siswa menjadi fokus dan aktif dalam pembelajaran. Penerapan
media yang menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menurut Amalia &
Bintari (2016) membuat materi yang disampaikan lebih lama diingat dan mudah
untuk diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat, sehingga meningkatkan hasil
belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, penggunaan media picture card dan snake
ladder merupakan media yang tepat diterapkan dalam pembelajaran dikarenakan
mampu menarik perhatian siswa dengan menggabungkan materi dan permainan
yang unik dalam pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajar siswa (Faris
et al., 2018).
2.2.3 Picture Card dan Snake Ladder
Teknik menggabungkan proses belajar dengan permainan adalah strategi
yang dilakukan guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran di kelas. Siswa
merasa senang belajar, menambah pengetahuan dan keterampilan saat
menggunakan metode permainan dalam proses pembelajaran (Faris et al., 2018).
Menurut Cai et al. (2006) menambahkan bahwa belajar melalui sebuah permainan
merupakan cara alami dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
seseorang.
Menurut Said & Budimanjaya (2015), permainan yang meningkatakan
keterampilan anak dalam pembelajaran adalah ular tangga. Permainan ini
merupakan jenis permainan atraktif yang melibatkan siswa berperan aktif di
dalam permainan tersebut. Permainan ular tangga ini dapat dimainkan pada semua
16
mata pelajaran. Permainan ini membuat semua anak menjadi lebih bersemangat
dan membuat komunikasi di dalamnya menjadi lebih kuat.
Permainan ular tangga memiliki ukuran yang cukup besar dengan game
edukatif, modifikasi tampilan, dan aturan permainan dengan mengaitkan tema
IPA yang dipelajari (Kartikaningtyas et al., 2014). Menurut hasil angket yang diisi
oleh beberapa guru pada TK Labschool UPI mengenai media pembelajaran
edukasi ular tangga membuat anak-anak lebih aktif dan menjadi solusi
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa (Marta et al., 2017).
Model pembelajaran Remap teams games tournament berbantuan ular
tangga (snake ladder) digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
dalam sebuah pembelajaran atau berpikir kritis (Seftina, 2016). Menurut Indriasih
(2015) salah satu kelebihan pokok media ular tangga adalah pada visualisasi yang
menyenangkan dan mengaktifkan semua indera siswa sehingga stimulasi yang
masuk mudah dicerna, anak memperoleh pemahaman dan kebermaknaan bagi
hidupnya karena media pembelajaran ini memiliki pola learning by doing dan
dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Penambahan media kartu bergambar (picture card) disamping pemberian
ular tangga manusia adalah suatu hal yang efektif karena memperlancar
komunikasi antara siswa dan guru pada penerapan model Remap teams games
tournament (Sudjana, 2005). Penggunaan media gambar (picture card) sangat
efektif apabila disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, baik dari segi
ukuran gambar, warna dan latar belakang yang dapat mempengaruhi penafsiran.
Gambar dijadikan alat sebagai pengalaman kreatif untuk memperkaya fakta dan
memperbaiki kekurangjelasan (Hamalik, 2004).
Media gambar merupakan media yang membuat siswa fokus dan
memperhatikan. Penggunaan gambar membuat siswa terdorong untuk berbicara
lebih banyak, berinteraksi dan membangun gagasan-gagasan baru. Pengajaran
lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran
divisualisasikan dengan hal-hal yang unik. Pesan-pesan visual yang realistik
mampu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa (Rofi’ati et al., 2014).
17
Manfaat lain pada pembelajaran menggunakan media kartu bergambar yaitu
membantu siswa menghafal nama-nama ilmiah dengan benar, memuat konsep
yang luas dan sulit, mengatasi batasan ruang dan waktu, serta mengatasi
keterbatasan pengamatan sehingga siswa mudah mengingat dan menulis nama
ilmiah dengan benar. Gambar juga mengatasi keterbatasan panca indera, misalnya
benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat diperbesar dengan gambar (Bintari et
al., 2012).
Berdasarkan penjelasan di atas permainan yang digunakan adalah picture
card dan snake ladder yang memiliki desain sebagai berikut:
Gambar 2. 2 Picture Card dan Snake Ladder
2.3 Keterampilan Berpikir Kritis
Pembelajaran sains atau IPA sangat memerlukan adanya keterampilan
berpikir kritis pada materi sistem ekskresi, karena materi ini bersifat abstrak dan
prosesnya dibutuhkan usaha dalam memahami, menganalisis sampai
mengevaluasi dengan pandangan yang luas terkait materi atau informasi yang ada
18
(Nugraha, 2013). Keterampilan berpikir kritis sendiri merupakan suatu sikap
siswa untuk berpikir refleksi terhadap permasalahan yang melibatkan proses
kognitif, analisis, rasional, dan logis (Ningsih et al., 2012). Keterampilan ini
sangat fundamental pada pembelajaran abad ke-21 karena mencakup kemampuan
mengakses, menganalisis, sampai mensintesis suatu informasi (Redecker et al.,
2011).
Aspek keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini, yaitu memberi
penjelasan sederhana (elementary clarification), membangun keterampilan dasar
(basic support), menyimpulkan (inference), membuat penjelasan lebih lanjut
(advance clarification), strategi dan taktik (Ennis, 2011). Aspek keterampilan
berpikir kritis dijelaskan dalam tabel seperti berikut:
Tabel 2. 1 Aspek Keterampilan Berpikir Kritis
No Aspek Indikator
1.
Keterampilan dalam
memberikan penjelasan
sederhana
1. Memfokuskan pada pertanyaan
2. Menganalisis pertanyaan
3. Bertanya dan menjawab suatu
tantangan atau penjelasan
2. Membangun dalam keterampilan
dasar
1. Mempertimbangkan suatu
sumber yang digunakan
2. Mengamati dan
mempertimbangkan laporan dari
hasil observasi
3. Menyimpulkan
1. Mendeduksi dan
mempertimbangkan dari hasil
deduksi
2. Menginduksi dan
mempertimbangkan dari hasil
induksi
3. Membuat dan menentukan dari
nilai yang dipertimbangkan
4. Memberikan penjelasan lebih
lanjut
1. Mendefinisikan berbagai istilah
yang digunakan
2. Mengidentifikasi berbagai
asumsi
5. Mengatur strategi dan taktik
1. Memutuskan suatu tindakan
2. Saling berinteraksi dengan
berbagai orang lain
19
2.4 Sistem Ekskresi Manusia
A. Ginjal
Gambar 2. 3 Organ Ekskresi pada Ginjal
https://blog.kitabisa.com
Terletak di dalam rongga perut bagian belakang. Ginjal berfungsi
menyaring zat –zat sis yang terkandung dalam darah. Zat- zat yang tidak berguna
akan dikeluarkan bersam urine. Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks), sum-
sum ginjal (medulla) dan rongga ginjal (pelvis). Pada kulit ginjal terdapat nefron
yang terdiri atas glomerulus dan kapsula bowman. Bagian medulla tersusun dari
tubulus kontortus lengkung henle dan pembuluh kapiler dan pelvis merupakan
rongga yang digunakan untuk menampung urine sementara. Selanjutnya urine
diteruskan ke ureter kemudian disimpan dalam kandung kemih dan keluar dari
tubuh lewat uretra. Pembuatan urine ada 3 tahapan yaitu:
1. Filtrasi
Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh
simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion
anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap
tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori–pori
glomerulus. Cairan yang tertampung di kapsula bowman disebut urine primer
atau filtrate glomerulus.
20
2. Reabsorpsi
Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah
penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang
diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik.
Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari
proses reabsorpsi disebut urine sekunder atau filtrat tubulus.
3. Augmentasi
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul.
Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian
ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang
dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke
rongga ginjal. Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal
dibuang keluar tubuh melalui ureter kandung kemih dan uretra.
B. Hati
Hati berfungsi untuk menghasilkan empedu yang mengandung zat sisa dari
perombakan eritrosit dalam limpa dan menghasilkan ureum yang mengandung zat
sisa dari metabolisme protein. Selain sebagai organ ekskresi hati juga berfungsi
sebagai tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen, menetralkan racun,
mengubah provitamin A menjadi vitamin A, membentuk protrombin dan
mengatur kadar gula dalam darah.
Gambar 2. 4 Organ Ekskresi pada Hati
www.sekolahan.co.id
21
C. Paru –paru
Paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan uap air dan karbon dioksida.
Untuk membuktikan bahwa paru-paru mengeluarkan karbon dioksida
menggunakan air kapur. Air kapur yang semula jernih setelah ditiup akan menjadi
keruh karena bereaksi dengan karbon dioksida dan menghasilkan endapan
kalsium karbonat. Sedangkan untuk membuktikan paru- paru mengeluarkan uap
air, hembuskan napas di depan cermin, maka cermin akan menjadi kusam.
Gambar 2. 5 Organ Ekskresi pada Paru-paru
www.markijar.com
D. Kulit
Gambar 2. 6 Organ Ekskresi pada Kulit
www.utakatikotak.com
22
Kulit terdiri atas lapisan kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis) dan
jaringan bawah kulit (subkutan). Pada lapisan epidermis terdiri atas lapisan tanduk
yang selalu mengelupas karena sel-selnya mati dan lapisan malphigi yang
berfungsi menggantikan sel- sel yang rusak dan menentukan warna kulit
seseorang karena adanya pigmen melanin. Pada lapisan dermis terdapat kelenjar
keringat, kelenjar minyak, ujung- ujug saraf, pembuluh darah dan otot. Lapisan
subkutan terdapat banyak jaringan adiposa/ lemak yang berfungsi sebagai
pengatur suhu tubuh dan cadangan makanan. Sebagai organ ekskresi, kulit
berfungsi mengeluarkan keringat yang terdiri dari air dan garam-garam mineral.
indra peraba dan perasa, pelindung tubuh terhadap luka dan kuman, tempat
pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet
cahaya matahari, penyimpan kelebihan lemak, pengatur suhu tubuh
(Kemendikbud, 2017).
E. Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia dan Upaya untuk Mencegah atau
Menanggulanginya
1. Nefritis
Gambar 2.7 Nefritis
http://www.klinikginjalinsani.com
Nefritis adalah penyakit rusaknya nefron, terutama pada bagian-bagian
glomerulus ginjal. Nefritis disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus.
Nefritis mengakibatkan masuknya kembali asam urat dan urea ke pembuluh
darah serta adanya penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air terganggu.
23
Upaya penanggulangan nefritis adalah dengan proses cuci darah untuk yang
keadaan sementara dan pencangkokan ginjal untuk keadaan nefritis tetap.
2. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi akibat terbentuknya endapan
garam kalsium di dalam rongga ginjal (pelvis renalis), saluran ginjal, atau
kandung kemih. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak dapat larut. Upaya
mencegah terbentuknya batu ginjal adalah dengan meminum cukup air putih
setiap hari, membatasi konsumsi garam karena kandungan natrium yang tinggi
dapat memicu terbentuknya batu ginjal serta tidak sering menahan kencing.
Gambar 2.8 Batu Ginjal
https://dokter.my
3. Albuminuria
Albuminuria merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya kerusakan
pada glomerulus yang berperan dalam proses filtrasi, sehingga pada urine
ditemukan adanya protein. Albuminuria dapat terjadi akibat kurangnya asupan
air ke dalam tubuh sehingga memperberat kerja ginjal dan mengosumsi terlalu
banyak kadar protein. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
albuminuria adalah dengan mengatur jumlah garam dan protein yang
dikonsumsi. Uji biuret digunakan untuk mengindikasi seseorang mengidap
penyakit albuminuria atau tidak dengan warna awal biru, jika ditetesi urine
berubah menjadi ungu maka seorang tersebut positif mengandung protein atau
albumin.
24
4. Diabetes Melitus
Penyakit ini disebabkan karena terdapat kandungan glukosa atau gula dalam
urine. Hal ini karena kerusakan pada bagian tubulus proksimal yang berperan
dalam proses reabsorpsi. Penyakit ini dapat dihindari dengan mengurangi
konsumsi glukosa yang berlebih. Diabetes melitus dapat di tes dengan
menggunakan uji benedict, ketika larutan awal berwarna biru ditetesi urine
menjadi kuning atau hijau maka urine sedikit mengandung glukosa dan jika
hasil berwarna merah bata maka urine banyak mengandung glukosa atau gula.
5. Diabetes Insipidus
Penyakit ini disebabkan karena seseorang kekurangan hormon ADH atau
hormon antidiuretik. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap air
yang masuk ke dalam tubuh, sehingga penderita akan sering buang air kecil
secara terus menerus. Upaya penanganan dengan memberikan suntikan hormon
antidiuretik sehingga dapat mempertahankan pengeluaran urine secara normal.
6. Kanker Ginjal
Penyakit yang timbul akibat pertumbuhan sel pada ginjal yang tidak
terkontrol sepanjang tubulus dalam ginjal yang menyebabkan adanya darah
pada urine dan mempengaruhi organ lainnya. Upaya pencegahan yang dapat
dilakukan adalah dengan menghindari penggunaan bahan-bahan kimia yang
memicu kanker.
7. Jerawat
Jerawat merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan terjadinya
penyumbatan dan peradangan pada kelenjar sebasea (kelenjar minyak). Jerawat
sering timbul karena kurangnya menjaga kebersihan kulit sehingga berpotensi
terjadi penumpukan kotoran dan kulit mati. Upaya pencegahan yang dilakukan
adalah dengan membersihkan wajah secara rutin dan menghindari makanan
berlemak.
25
2.5 Kerangka Berpikir
Gambar 2. 9 Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA di SMP
Fakta :
1. Pembelajaran IPA di dominasi oleh guru
(Teacher Center), sehingga pembelajaran
membosankan.
2. Hasil belajar siswa pada materi sistem
ekskresi menunjukkan banyak siswa yang
memperoleh nilai dibawah KKM.
3. Berpikir kritis siswa masih rendah dan
kurang.
4. Materi sistem ekskresi manusia memiliki
banyak istilah dan proses menghafal yang
sulit.
5. Sumber belajar yang kurang.
Eksperimen Kontrol
Hasil
Pengaruh Model Remap Teams Games Tournament Berbantuan Picture Card
dan Snake Ladder Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi
Sistem Ekskresi Manusia Kelas VIII di SMP Negeri 18 Semarang
Teori/ Harapan :
Keterampilan abad 21
mewajibkan untuk
meningkatkan
keterampilan berpikir
kritis.
Kurikulum 2013 dapat mengembangkan
keterampilan berpikir kritis serta penguasaan
materi (transfer of knowledge) yang
disampaikan oleh guru melaui model
pembelajaran ini.
Keterampilan dalam
menyelesaikan masalah,
keterampilan dalam berpikir
kritis, keterampilan dalam
berkomunikasi secara efektif
dan menarik ( Suarsana,
2013).
Penggunaan Model Pembelajaran Remap Teams Games
Tournament pada Sistem Ekskresi
26
2.6 Hipotesis
Berdasarkan uraian kerangka berpikir, peneliti mengemukakan hipotesis
penelitian yaitu “Pembelajaran Remap Teams Games Tournament menggunakan
Berbantuan Picture Card dan Snake Ladder pada Materi Sistem Ekskresi
Berpengaruh Signifikan terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.”
27
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 18 Semarang yang
beralamat di Jl. Purwoyoso 1, Purwoyoso, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50184. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIII semester
genap tahun ajaran 2019-2020.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VIII SMP Negeri 18
Semarang tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelas VIII A, VIII B, VIII C,
VIII D, VIII E, VIII F, VIII G, dan VIII H. Populasi tersebut dipilih 2 kelas dalam
penelitian penerapan model pembelajaran pengaruh model Remap teams games
tournament berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan
berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi kelas VIII.
3.2.2 Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
purposive sampling. Pengambilan sampel ini berdasarkan pertimbangan dan saran
dari guru IPA yang mengampu dua kelas saja di kelas VIII yaitu pada kelas VIII
D dan VIII E SMP Negeri 18 Semarang tahun ajaran 2019-2020, dimana 32 siswa
pada kelas VIII D dan 30 siswa pada kelas VIII E.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu:
3.3.1 Variabel Bebas (independen)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model Remap teams
games tournament berbantuan picture card dan snake ladder pada kelas
eksperimen dan pembelajaran menggunakan teams games tournament tanpa
berbantuan pada kelas kontrol.
28
3.3.2 Variabel Terikat (dependen)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan berpikir kritis.
3.3.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini meliputi guru, materi, dan jumlah jam
pembelajaran.
3.4 Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen
adalah suatu metode dalam penelitian untuk mencari pengaruh dari perlakuan
yang diterapkan pada suatu pembelajaran dengan memperhatikan kondisi tertentu
(Sugiyono, 2018).
3.4.2 Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah quasi experimental dengan rancangan
nonequivalent control group design. Desain penelitian ini mempunyai kelompok
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2018). Rancangan
penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 18 Semarang disajikan sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Desain Penelitian
Kelompok pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 Y O4
Keterangan :
O1 : pretest kelas eksperimen
O2 : posttest kelas eksperimen
O3 : pretest kelas kontrol
O4 : posttest kelas kontrol
X : Pembelajaran menggunakan model Remap teams games tournament
berbantuan picture card dan snake ladder
Y : Pembelajaran menggunakan model teams games tournament tanpa
berbantuan
29
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan
penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap analisis serta pengambilan
kesimpulan.
3.5.1 Tahap Persiapan
Langkah - langkah kegiatan pada tahap persiapan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan observasi awal melalui wawancara langsung dengan siswa dan
guru bidang studi untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan
mengidentifikasi suatu masalah pada proses belajar mengajar.
2. Menentukan kelas yang digunakan dalam penelitian dengan teknik purposive
sampling sehingga diperoleh dua kelas untuk melakukan penelitian.
3. Menyusun desain pembelajaran dengan menggunakan model Remap teams
games tournament berbantuan picture card dan snake ladder untuk kelas
eksperimen dan menggunakan pembelajaran model teams games tournament
tanpa berbantuan untuk kelas kontrol.
4. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran.
5. Menyusun instrumen atau perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LDS (Lembar Diskusi Siswa), kisi-kisi
evaluasi, soal dan jawaban serta penskoran evaluasi, model Remap teams
games tournament berbantuan picture card dan snake ladder, angket
tanggapan siswa, lembar penilaian (rubrik), dan pedoman wawancara. Adapun
rincian penyusunan instrumen tes yaitu:
1. Menentukan batas waktu untuk mengerjakan soal
2. Menentukan jumlah butir soal yang diujikan
3. Menentukan kisi-kisi soal tes
4. Menentukan tipe soal pilihan ganda beralasan dan uraian
6. Melakukan uji coba tes instrumen evaluasi berupa pilihan ganda beralasan dan
uraian pada kelas yang telah menempuh materi sistem ekskresi yaitu kelas
IXF untuk mengetahui validitas, daya pembeda, taraf kesukaran, dan
30
reliabilitas. Setelah dianalisis, diambil 22 soal yang memenuhi kriteria untuk
digunakan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
3.5.2 Tahap Pelaksanaan (Pengambilan Data)
Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 18 Semarang ini
untuk mengambil sebuah data berupa keterampilan berpikir kritis pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan data tersebut melalui cara sebagai
berikut:
1. Melaksanakan Tes Awal (Pretest)
Pretest di awal pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan soal yang telah diuji validitas, daya beda, tingkat
kesukaran, dan reliabilitas sebanyak 22 soal. Tes ini bertujuan untuk mengetahui
keterampilan berpikir kritis siswa sebelum diberi perlakuan.
2. Perlakuan
Perlakuan terhadap kelas eksperimen pembelajaran IPA Terpadu
menggunakan model Remap teams games tournament dengan media picture card
dan snake ladder, sedangkan kelas kontrol pembelajaran IPA Terpadu dilakukan
dengan menggunakan model teams games tournament tanpa berbantuan. Proses
belajar mengajar berlangsung sesuai RPP yang telah disusun sebanyak 6 kali
pertemuan (1 pertemuan pretest, 4 pertemuan proses pembelajaran, dan 1
pertemuan posttest).
3. Pelaksanaan Posttest
Tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan
soal yang sama dengan soal pretest. Tes ini bertujuan untuk mengukur
keterampilan berpikir kritis siswa setelah diberi perlakuan.
3.5.3 Tahap Akhir dan Pengambilan Kesimpulan
Data hasil penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis dengan
cara sebagai berikut :
1. Menganalisis peningkatan pada keterampilan berpikir kritis siswa
melalui hasil pretest dan posttest dengan menggunakan N-gain dan Uji t
komparatif untuk menganalisis pengaruh.
31
2. Menganalisis sebuah peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa
dengan menyesuaikan indikator pembelajaran dari model Remap teams
games tournament berbantuan picture card dan snake ladder.
3. Menganalisis lembar angket berupa tanggapan siswa untuk mengetahui
dampak atau pengaruh menggunakan model Remap teams games
tournament berbantuan picture card dan snake ladder selama proses
pembelajaran berlangsung di kelas.
Secara ringkas alur penelitian yang dilakukan terdapat pada tabel berikut:
Tabel 3. 2 Alur Penelitian
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut :
3.6.1 Metode Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mempertemukan dua orang untuk saling bertukar informasi melalui tanya jawab
yang merujuk ke topik tertentu. Wawancara ini dilakukan sesuai prosedur atau
pedoman yang ada dan dijawab oleh narasumber serta bertujuan untuk
mendapatkan atau menemukan permasalahan dan yang telah dijadikan sebuah
objek penelitian (Sugiyono, 2018). Wawancara ini diarahkan kepada guru dan
siswa.
3.6.2 Metode Tes
Metode tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis
siswa. Metode tes pada penelitian ini ada dua macam yaitu pretest dan posttest.
Soal yang digunakan telah disesuaikan dengan indikator yang ada dan mengarah
pada keterampilan berpikir kritis siswa. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian
Persiapan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tahap Akhir
Observasi Awal Melaksanakan tes awal
Menganalisis data
penelitian
Menyusun instrumen
penelitian Perlakuan -
Uji coba soal tes Melaksanakan tes akhir -
32
ini adalah tes pilihan ganda beralasan dan uraian yang telah memenuhi syarat
validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas.
3.6.3 Metode Angket
Menurut Sugiyono (2018) Sebagian besar penelitian umumnya
menggunakan kuesioner sebagai suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan memberi beberapa pertanyaan yang bersifat tertulis kepada responden
kemudian dijawab. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan informasi serta
tanggapan siswa dalam proses pembelajaran Remap teams games tournament
berbantuan picture card dan snake ladder.
3.7 Instrumen Penelitian
3.7.1 Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada guru IPA terkait dan
perwakilan siswa sebanyak 3 anak untuk mengatahui kondisi kelas, metode,
media sampai model pembelajaran yang sering diterapkan dan mengetahui respon
terkait penerapannya dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, maka disusun
teks wawancara yang dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan Lampiran 14 serta
Lampiran 15.
Tabel 3. 3 Panduan Wawancara
No Guru Siswa
1
Model pembelajaran yang sering
digunakan
Proses pembelajaran yang sering
diterapkan
2
Penggunaan model kooperatif dalam
pembelajaran
Tanggapan dari pembelajaran yang
digunakan
3
Penggunaan media dalam
pembelajaran
Inovasi yang menarik dalam
pembelajaran
4
Aplikasi keterampilan berpikir kritis
dalam pembelajaran
Penggunaan media unik dalam
pembelajaran
5
Keterampilan penguasaan kelas atau
keterampilan pedagogik Model pembelajaran yang di inginkan
33
3.7.2 Soal Tes
Soal tes ini adalah tes dengan soal pilihan ganda beralasan dan uraian yang
disusun berdasarkan kesesuaian antara indikator keterampilan berpikir kritis
dengan materi sistem ekskresi serta soal tes ini digunakan pada saat pretest dan
posttest. Indikator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (2011) dapat dilihat
pada Tabel 3.4 dan Lampiran 5.
Tabel 3. 4 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
No Indikator Soal Distribusi Soal
1 Memfokuskan pertanyaan 14 dan 1 (uraian)
2 Menganalisis pertanyaan 2, 3, dan 17
3
Bertanya dan menjawab tentang sesuatu
tantangan atau penjelasan 1 dan 20
4 Mempertimbangkan keakuratan sumber 4, 5, dan 2 (uraian)
5
Mengamati dan mempertimbangkan
laporan hasil observasi 8, 12, dan 15
6
Menginduksi dan mempertimbangkan
hasil induksi 6, 7, dan 9
7
Mendeduksi dan mempertimbangkan
hasil deduksi 13
9 Mendefinisikan istilah 10 dan 16
10 Mengidentifikasi asumsi 11
11 Memutuskan suatu tindakan 18 dan 19
34
3.7.3 Lembar Angket
Lembar angket digunakan sebagai penilaian indikator yang belum masuk
kedalam soal. Lembar angket ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
tanggapan siswa mengenai model Remap teams games tournament berbantuan
picture card dan snake ladder yang diterapkan pada proses pembelajaran di kelas
dan dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan Lampiran 36.
Tabel 3. 5 Indikator Angket Tanggapan Siswa
No Pernyataan Distribusi Soal
Aspek Positif
1
Model Remap TGT berbantuan Picture Card dan Snake
Ladder mempengaruhi pembelajaran IPA pada materi
sistem ekskresi manusia menjadi lebih menarik dan
menyenangkan
1
2
Materi yang telah disampaikan dengan menggunakan
model Remap TGT berbantuan Picture Card dan Snake
Ladder dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
3
3 Media Picture Card dan Snake Ladder dapat memudahkan
siswa dalam memahami materi sistem ekskresi manusia. 4
4
Model Remap TGT berbantuan Picture Card dan Snake
Ladder dapat membantu siswa mengemukakan pendapat
secara kritis.
5
5 LDS sistem ekskresi manusia bahasanya jelas dan mudah
dimengerti. 8
6 Bermain Picture Card dan Snake Ladder dapat melatih
rasa kepercayaan diri dan kerja tim. 9
Aspek Negatif
7 Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas tidak
menumbuhkan minat belajar dan keaktifan pada siswa. 2
8
Model Remap TGT berbantuan Picture Card dan Snake
Ladder mempengaruhi pelajaran IPA pada materi sistem
ekskresi manusia membuat siswa merasa bosan dan
tertekan.
6
9 Media Picture Card dan Snake Ladder yang digunakan
dalam proses pembelajaran sangat menakutkan. 7
10 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan pembelajaran
kurang jelas dan sulit untuk dimengerti. 10
35
3.8 Keabsahan Instrumen Penelitian
3.8.1 Keabsahan Instrumen Tes
Analisis instrumen tes meliputi validitas isi, validitas butir, tingkat
kesukaran, daya beda dan reliabilitas soal tes yang dijabarkan sebagai berikut :
3.8.1.1 Validitas Isi Soal
Validitas isi soal digunakan untuk mengetahui kelayakan isi dari sebuah
soal yang digunakan dalam penelitian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
oleh validator. Berdasarkan hal tersebut terdapat beberapa indikator ketercapaian
dalam validitas isi yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 6 Indikator Validitas Isi Soal
No Butir Penilaian
A. KONSTRUKSI
1 Soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tepat
2 Ada petunjuk pengerjaan soal pada lembar soal
B. MATERI YANG DISAJIKAN DALAM SOAL UJI COBA 1 Kesesuaian materi dengan KD
2 Soal berisikan tentang permasalahan yang dapat dipecahkan oleh
siswa
3 Kesesuaian tingkat kesulitan materi dengan tingkat berpikir kritis
siswa
C. BAHASA YANG DISAJIKAN DALAM SOAL UJI COBA
1 Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat berpikir kritis
terhadap siswa
2 Kalimat yang digunakan dapat dimengerti dan jelas
3 Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif
Berdasarkan Tabel 3. 6 yang telah diajukan kepada validator isi soal
dengan hasil 87,5 % sehingga dinyatakan instrumen layak dipakai dan dapat
dilihat pada Lampiran 6.
36
3.8.1.2 Validitas Butir Soal
Validitas butir diukur menggunakan rumus korelasi product moment.
Menurut Arikunto (2018), rumus korelasi product moment dirumuskan sebagai
berikut:
𝑟𝑋𝑌 =𝑁(Σ𝑋𝑌) − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
√[𝑁(Σ𝑋2) − (Σ𝑋)2][𝑁(Σ𝑌2) − (Σ𝑌)2]
Keterangan :
𝑟𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara variabel 𝑋 dan 𝑌
𝑁 : Banyak siswa
𝑋 : Skor uji coba
𝑌 : Jumlah skor total
Mengetahui valid atau tidaknya butir soal, nilai 𝑟𝑋𝑌 dibandingkan dengan
harga r pada table product moment dengan 𝛼 = 5%. Jika 𝑟𝑋𝑌 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir
soal termasuk valid. Derajat validitas dapat menggunakan tolak ukur berdasarkan
kriteria menurut Guilford dalam Lestari (2018) sebagai berikut:
Tabel 3. 7 Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen
KoefisienKorelasi Korelasi
0,90 ≤ 𝑟𝑋𝑌 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,70 ≤ 𝑟𝑋𝑌 < 0,90 Tinggi
0,40 ≤ 𝑟𝑋𝑌 < 0,70 Sedang
0,20 ≤ 𝑟𝑋𝑌 < 0,40 Rendah
𝑟𝑋𝑌 < 0,20 Sangat Rendah
37
Soal sejumlah 39 dengan 35 soal pilihan ganda beralasan serta 4 uraian di
uji coba pada kelas IX F terdapat 24 soal bersifat valid dan diambil 22 soal.
Nomor soal yang bersifat valid dapat dilihat pada Tabel 3. 8 berikut:
Tabel 3. 8 Nomor Soal Yang Bersifat Valid
Nomor Soal Validitas Kriteria
2
Valid
Sedang 3 Sedang 4 Sedang 6 Sedang 7 Sedang 9 Sedang
10 Sedang 11 Sedang 12 Sedang 14 Sedang 19 Sedang 21 Sedang 23 Sedang 24 Sedang 25 Sedang 27 Sedang 28 Sedang 30 Sedang 31 Sedang 32 Sedang 33 Tinggi 34 Sedang
1(uraian) Sedang 4(uraian) Sedang
3.8.1.3 Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran menunjukkan seberapa sulit soal tersebut dikerjakan oleh
siswa. Menurut Lestari (2018) dalam mengukur taraf kesukaran, digunakan rumus
sebagai berikut:
𝐼𝐾 =��
𝑆𝑀𝐼
Keterangan :
𝐼𝐾 : indeks taraf kesukaran
�� : rata-rata skor item
SMI : Skor maksimum ideal
38
Nilai taraf kesukaran digolongkan menjadi 5 (Lestari, 2018) seperti pada
tabel berikut:
Tabel 3. 9 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen
Indeks Taraf Kesukaran Kriteria
𝐼𝐾 = 0,00 Terlalu Sukar
0,00 < 𝐼𝐾 ≤ 0,30 Sukar
0,30 < 𝐼𝐾 ≤ 0,70 Sedang
0,70 < 𝐼𝐾 ≤ 1,00 Mudah
𝐼𝐾 = 1,00 Terlalu Mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3. 10
dan Lampiran 16.
Tabel 3. 10 Hasil Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Mudah
1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 17, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 31, 32, 33,
34, 4(uraian)
27
Sedang 16, 18, 19, 20, 23, 29, 25, 30, 35,
1(uraian), 2(uraian), 3(uraian) 12
3.8.1.4 Daya Pembeda
Daya beda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan tingkat
kemampuan siswa antara yang tinggi dengan yang rendah. Daya beda dinilai
dengan indeks diskriminasi. Menurut Lestari (2018), rumus yang digunakan untuk
menentukan indeks diskriminasi sebagai berikut:
𝐷𝑃 =��𝐴 − 𝑋𝐵
𝑆𝑀𝐼
Keterangan :
𝐷𝑃 : Indeks diskriminasi atau daya beda
�� : Rata-rata skor
SMI : Skor maksimul ideal
Langkah-langkah dalam menghitung daya beda antara lain:
(1) Mengitung total skor tiap siswa.
(2) Mengurutkan skor dari yang tertinggi hingga terendah.
39
(3) Menentukan banyaknya kelompok atas dan kelompok bawah. Jika banyak
siswa ≥ 30, maka banyak anggota tiap kelompok adalah 27% dari banyak
siswa.
(4) Menghitung rata-rata skor masing-masing kelompok.
(5) Menghitung daya beda.
Nilai indeks diskriminasi digolongkan menjadi 5 (Lestari, 2018) sebagai
berikut:
Tabel 3. 11 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen
Indeks Diksriminasi Kriteria
0,70 < 𝐷𝑃 ≤ 1,00 Sangat Baik
0,40 < 𝐷𝑃 ≤ 0,70 Baik
0,20 < 𝐷𝑃 ≤ 0,40 Cukup
0,00 < 𝐷𝑃 ≤ 0,20 Buruk
𝐷𝑃 ≤ 0,00 Sangat Buruk
Hasil analisis daya pembeda soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3. 12
dan Lampiran 16.
Tabel 3. 12 Hasil Daya Pembeda Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Baik 23, 30, 33 3
Cukup 2, 6, 7, 11, 14, 19, 21, 25, 28, 32 10
Buruk
1, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17,
18, 24, 26, 27, 29, 31, 34, 1(uraian),
4(uraian)
21
Sangat Buruk 20, 22, 35, 2(uraian), 3(uraian) 5
3.8.1.5 Reliabilitas Soal
Reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi suatu instrumen, sehingga
apabila digunakan beberapa kali untuk objek yang sama, maka akan menghasilkan
data yang sama. Mengukur reliabilitas pada soal berbentuk pilihan ganda
beralasan dan uraian, menurut Arikunto (2018) digunakan rumus Alfa sebagai
berikut:
40
𝑟11 = (𝑛
𝑛 − 1) (1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎𝑡2
)
Keterangan :
𝑟11 : Reliabilitas ∑ 𝜎𝑖
2 : Jumlah varians skor tiap item
𝜎𝑡2 : Varians total
Derajat reliabilitas dapat menggunakan tolak ukur berdasarkan kriteria
menurut Guilford dalam Lestari (2018) sebagai berikut:
Tabel 3. 13 Kriteria Korelasi Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Korelasi
0,90 ≤ 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,70 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 0,90 Tinggi
0,40 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 0,70 Sedang
0,20 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 0,40 Rendah
𝑟𝑥𝑦 < 0,20 Sangat Rendah
Hasil dari analisis reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Lampiran 16
dengan taraf signifikan 5% dan N=35 diperoleh r11 sebesar 0,765 dengan rtabel
0,344 yang berarti bahwa r11> rtabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen ini
mempunyai taraf kepercayaan dengan kriteria tinggi dan dapat digunakan sebagai
alat pengumpul data yang terpecaya.
3.8.1.6 Penentuan Soal Tes
Berdasarkan hasil analisis uji coba tes keterampilan berpikir kritis yang
terdiri dari 39 butir soal (35 pilihan ganda beralasan dan 4 uraian), diperoleh hasil
dari validitas, taraf kesukaran, daya beda, dan reliabilitas untuk terpilihnya 22 soal
yang terdiri dari 20 pilihan ganda beralasan dan 2 uraian yang digunakan dalam
pretest dan posttest. Hasil penentuan soal dapat dilihat pada tabel berikut:
41
Tabel 3. 14 Keabsahan Penentuan Soal
Nomor
Soal
Jenis Analisis
Ket. Validitas
Taraf
Kesukaran
Daya
Pembeda Reliabilitas
2 Sedang Mudah Cukup
Tinggi
Dipakai
3 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan
perbaikan
4 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan
perbaikan
6 Sedang Mudah Cukup Dipakai
7 Sedang Mudah Cukup Dipakai
9 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan
perbaikan
10 Sedang Mudah Buruk Dibuang
11 Sedang Mudah Cukup Dipakai
12 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan
perbaikan
14 Sedang Mudah Cukup Diambil
19 Sedang Sedang Cukup Dibuang
21 Sedang Mudah Cukup Diambil
23 Sedang Sedang Baik Diambil
24 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan
perbaikan
25 Sedang Sedang Cukup Diambil
27 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan
perbaikan
28 Sedang Mudah Cukup Diambil
30 Sedang Sedang Baik Diambil
31 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan
perbaikan
32 Sedang Mudah Cukup Diambil
33 Tinggi Mudah Baik Diambil
34 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan
perbaikan
1(uraian) Sedang Sedang Buruk Dipakai dengan
perbaikan
4(uraian) Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan
perbaikan
Keterangan :
Nomer 10 dan 19 dibuang dikarenakan dengan pertimbangan pada indikator
soal keterampilan berpikir kritis sudah terpenuhi dengan soal lain yang lebih baik.
42
3.8.2 Keabsahan Instrumen Non-Tes
Instrumen non-tes dalam penelitian ini adalah angket keterampilan berpikir
kritis siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terkait proses pembelajaran.
Pengujian validitas instrumen lembar angket menggunakan pengujian validitas
konstruk. Validasi instrumen lembar non-tes dilakukan dengan validasi konstruk
menggunakan pendapat ahli yaitu Erna Noor Savitri, S.Si., M.Pd dengan hasil
layak dipakai dan dapat dilihat pada Lampiran 13.
3.9 Teknik Keabsahan Data
3.9.1 Keabsahan Data Awal
3.9.1.1. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sama atau tidaknya
karakteristik dari suatu sampel. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui
seragam atau tidaknya varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang
sama. Data pretest dan posttest adalah suatu data yang digunakan sebagai uji
homogenitas. Pengujian ini dapat menggunakan uji F dengan rumus berikut :
F = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Kriteria pengujiannya adalah :
Jika FHitung < F0,5α(n1 – 1)(n2 -1), berarti varians kedua kelas sampel sama.
Jika FHitung > F0,5α(n1 – 1)(n2 -1), berarti varians kedua kelas sampel berbeda.
(Sugiyono, 2018)
Hasil dari analisis uji homogenitas data awal (data ulangan harian pada
materi sebelumnya) pada setiap kelas yang digunakan untuk menentukan sampel
penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. 15 dan Lampiran 17.
Tabel 3. 15 Hasil Uji Homogenitas Data Awal
Kelas Varians Fhitung Ftabel Kriteria
VIII D 28,45 1,14 1,83 Homogen
VIII E 25,03
43
3.9.2 Keabsahan Data Akhir
3.9.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai tes siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol bersifat normal atau tidak. Rumus yang digunakan
untuk menguji kenormalan data adalah dengan Chi-Kuadrat:
𝑥2 = ∑(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2
𝐸𝑖
𝑘
𝑡=1
Keterangan :
X2 = Chi kuadrat
Oi = Frekuensi hasil Pengamatan
Ei = Frekuensi Harapan
k = Banyaknya kelas interval
(Sugiyono, 2018)
Hipotesis yang diberikan :
Ho = Data bersifat distribusi normal
Ha = Data bersifat tidak berdistribusi normal
Hasil dari analisis uji normalitas data akhir (data posttest) pada setiap kelas
digunakan untuk menentukan data yang diperoleh tersebut bersifat normal atau
tidak serta digunakan untuk menentukan uji lanjut. Hasil dapat dilihat pada Tabel
3. 16 dan Lampiran 28 serta Lampiran 29.
Tabel 3. 16 Hasil Uji Normalitas Data Akhir
Kelas 2hitung 2tabel Kriteria
VIII D 3,69 11.07 Normal
VIII E 6,21 11.07 Normal
Berdasarkan Tabel 3. 16 data bersifat normal dengan taraf signifikansinya
adalah 5% dan derajat kebebasan dk = k-1, serta menghasilkan χ2hitung <χ2
tabel,
maka Ho diterima sehingga dilakukan pengujian lanjut menggunakan statistika
parametrik.
3.9.2.2 Normalized Gain (g)
Keterampilan berpikir kritis diukur dengan menggunakan tes pilihan ganda
beralasan dan uraian. Analisis pada keterampilan berpikir kritis siswa dapat
44
dihitung pada per indikatornya menggunakan persentase keberhasilan, sedangkan
untuk pretest dan posttest diukur dengan N-gain (g). Analisis ini untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar kognitif berupa keterampilan
berpikir kritis dengan memperhatikan nilai pretest dan posttest. Rumus N-gain
sebagai berikut :
𝑁 𝐺𝑎𝑖𝑛 =Skor Posttest − Skor Pretest
Skor Ideal − Skor Pretest
Keterangan rumus :
N Gain = besarnya faktor g
S Ideal = jumlah skor maksimal
S Pretest = jumlah skor pretest
S Posttest = jumlah skor posttest
Besarnya faktor dapat dikategorikan pada Tabel 3. 17
Tabel 3. 17 Kriteria Penilaian N-gain
Besarnya Faktor (g) Kriteria Penilaian
g> 0,7 Tinggi
0,3 <g < 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
(Meltzer, 2002)
Kriteria penilaian dari N-gain untuk mengukur keterampilan berpikir kritis
siswa dibagi menjadi 3 yaitu, Jika g > 0,7 maka masuk ke kriteria tinggi, 0,3 < g <
0,7 masuk ke kriteria sedang dan untuk g < 0,3 maka kriteria rendah. Hasil N-gain
dapat dikatakan baik apabila g > 0,3 maka model Remap TGT berbantuan picture
card dan snake ladder sudah dikatakan efektif. Penerapan Remap TGT dalam
pembelajaran juga menimbulkan perbedaan atau pengaruh signifikan yang dapat
diukur menggunakan rumus statistik uji t berdasarkan hasil pretest dan posttest
untuk menjawab hipotesis.
45
3.9.2.3 Uji Komparatif t-Test Related
Uji perbedaan hipotesis antara kelas kontrol dan kelas eksperimen :
H0 : Tidak terdapat perbedaan signifikan pada penerapan model Remap TGT
berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir
kritis siswa.
Ha : Terdapat perbedaan signifikan pada penerapan model Remap TGT
berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir
kritis siswa.
Pengujian hipotesis tersebut dapat menggunakan rumus statistik berupa Uji
komparatif t-test related karena data bersifat normal. Uji ini berfungsi untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh keterampilan berpikir kritis sebagai
berikut :
𝑡 = ��1−��2
√1
𝑛1
𝑠+
1
𝑛2
dengan, 𝑆2 =(𝑛1−1)𝑠1
2+(𝑛2−1)𝑠22
𝑛1+𝑛2−2
Keterangan rumus :
t = Uji komparatif t-test related
��1 = rata-rata nilai dari kelas eksperimen
��2 = rata-rata nilai dari kelas kontrol
S1 = varian data selisih pretest dan postest kelas eksperimen
S2 = varian data selisih pretest dan postest kelas kontrol
n1 = jumlah sampel dari kelas eksperimen
n2 = jumlah sampel dari kelas kontrol
Perbedaan signifikan atau tidaknya dari nilai kelas ekperimen dan kontrol
dapat dibandingkan antara harga thitung dan ttabel. Kriteria penolakan dapat
disimpulkan apabila H0 harga thitung > ttabel dengan taraf signifikansinya adalah 5%.
3.9.2.4 Keabsahan Deskriptif Data Angket Tanggapan Siswa
Angket tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui seberapa besar
tanggapan siswa terkait penerapan model pembelajaran Remap teams games
tournament berbantuan picture card dan snake ladder. Angket ini dibuat
46
seimbang yaitu positif dan negatif dikarenakan untuk mendapatkan hasil yang
sebenarnya dan membuat siswa membaca isi angket dengan seksama.
Tabel 3. 18 Kategori Aspek Positif
Kategori Skor
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Tabel 3. 19 Kategori Aspek Negatif
Kategori Skor
SS 1
S 2
TS 3
STS 4
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Hasil analisisnya direkapitulasi pada angket positif dan negatif yang diisi
siswa dihitung menggunakan rumus persentase (x) seperti berikut :
𝑥 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100%
Penilaian tertinggi (%) = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100% =
40
40 𝑥 100% = 100%
Penilaian terendah (%) = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100% =
10
40 𝑥 100% = 25%
Interval kelas (%) = % 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−% 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
4 =
100 %−25 %
4= 18,75%
47
Berdasarkan hasil angket tanggapan siswa setelah penerapan Remap TGT
berbantuan picture card dan snake ladder sebesar 89,30 % dengan kategori sangat
baik sesuai tabel berikut:
Tabel 3. 20 Kriteria Tanggapan Siswa
Skor Kategori
81,25% < skor < 100% kategori sangat baik
62,25% < skor < 81,25% kategori baik
43,75% < skor < 62,25% kategori kurang baik
25,00% < skor < 43,75% kategori sangat kurang baik
48
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII D dan VIII
E SMP Negeri 18 Semarang terhadap pengaruh model Remap teams games
tournament berbantuan picture card dan snake ladder pada materi sistem ekskresi
manusia dilakukan dengan cara menganalisis data pretest dan posttest
keterampilan berpikir kritis. Analisis data keterampilan berpikir kritis dapat
dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas, uji normalitas, uji t-test atau
beda dua rata-rata, dan N-gain.
4.1.1 Keabsahan Data Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis
Hasil dari pengaruh keterampilan berpikir kritis siswa diukur menggunakan
metode tes yaitu pretest dan posttest. Data pretest digunakan untuk mengetahui
kondisi awal siswa, sedangkan data posttest digunakan untuk mengetahui kondisi
akhir siswa dalam keterampilan berpikir kritis setelah pemberian perlakuan model
pembelajaran Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake
ladder.
Hasil analisis data pretest dan posttest dari keterampilan berpikir kritis siswa
diperoleh rata-rata nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol hampir sama
yaitu 73,41 untuk kelas eksperimen dan 73,57 untuk kelas kontrol yang dapat
dilihat pada Lampiran 20 dan Lampiran 22. Berdasarkan hasil ini, maka dilakukan
pemberian perlakuan berupa Remap teams games tournament berbantuan picture
card dan snake ladder pada kelas eksperimen dan teams games tournament tanpa
berbantuan pada kelas kontrol. Hasil posttest menunjukkan perbedaan diantara
kedua kelas, dimana kelas eksperimen memiliki rata-rata sebesar 94,59 dan 83,57
untuk kelas kontrol yang dapat dilihat pada Lampiran 21 dan Lampiran 23.
Berdasarkan data pretest dan posttest, untuk mengetahui kesamaan nilai
kelas eksperimen dan kontrol maka dilakukan uji homogenitas. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sugiyono (2018) bahwa Fhitung < Ftabel maka data tersebut bersifat
49
sama atau homogen. Hasil uji homogenitas data awal menggunakan nilai ulangan
harian sebelum materi sistem ekskresi yang menghasilkan kedua kelas bersifat
homogen dimana Fhitung = 1,14 < 1,83 = Ftabel dan dapat dilihat pada Lampiran 17.
Hasil uji homogenitas juga dilakukan pada data pretest dan posttest, dimana pada
data pretest bersifat homogen karena Fhitung = 1,46 < 1,83 = Ftabel serta dapat
dilihat pada Lampiran 24. Hal tersebut sama dengan data posttest dimana data
bersifat homogen karena Fhitung = 0,57 < 1,83 = Ftabel serta dapat dilihat pada
Lampiran 25.
Hasil pretest dan posttest juga telah ditentukan apakah data tersebut bersifat
normal atau tidak serta untuk menentukan jenis analisis data selanjutnya
menggunakan uji normalitas. Uji normalitas data pretest dapat dilihat pada Tabel
4. 1 dan Lampiran 26 serta Lampiran 27.
Tabel 4. 1 Hasil Uji Normalitas Data Pretest
Data Kelas 2hitung 2tabel Kriteria
Pretest Eksperimen 5,52
11,07 Berdistribusi Normal
Kontrol 8,87 Berdistribusi Normal
Tabel 4. 1 menunjukkan hasil uji normalitas data pretest kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dihasilkan 2hitung 5,52 < 11,07 sebagai
2tabel, sedangkan kelas kontrol dihasilkan 2hitung 8,87 < 11,07 sebagai 2tabel.
Berdasarkan analisis tersebut, disimpulkan data pretest kedua kelas berdistribusi
normal karena 2hitung < 2tabel.
Hasil normalitas data posttest dapat dilihat pada Tabel 4. 2 dan Lampiran 28
serta Lampiran 29 sebagai berikut:
Tabel 4. 2 Hasil Uji Normalitas Data Posttest
Data Kelas 2hitung 2tabel Kriteria
Posttest Eksperimen 3,69
11,07 Berdistribusi Normal
Kontrol 6,21 Berdistribusi Normal
Tabel 4. 2 menunjukkan hasil uji normalitas data posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dihasilkan 2hitung 3,69 < 11,07 sebagai
2tabel, sedangkan kelas kontrol dihasilkan 2hitung 6,21 < 11,07 sebagai 2tabel.
50
Berdasarkan analisis tersebut, disimpulkan data posttest kedua kelas berdistribusi
normal karena 2hitung < 2tabel.
Hasil pretest dan posttest yang berdistribusi normal digunakan uji lanjut
dengan statistika parametrik yaitu uji komparatif t-test related. Uji t-test atau uji
beda dua rata-rata digunakan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari
penerapan model Remap teams games tournament berbantuan picture card dan
snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi sistem
ekskresi. Perbedaan signifikan dapat dilihat dengan menentukan thitung dan ttabel
dan penolakan H0 apabila thitung > ttabel. Hasil uji t-test pretetst dapat dilihat pada
Tabel 4. 3 dan Lampiran 34.
Tabel 4. 3 Hasil Uji T-Test Related Data Pretest
Kelas Rata-rata df thitung ttabel Keterangan
Eksperimen 73,41 60 - 0,13 2,0003
Tidak ada perbedaan
yang signifikan Kontrol 73,57 60
Berdasarkan Tabel 4. 3 menunjukkan bahwa hasil uji t-test related data
pretest tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dikarenakan hasil thitung < ttabel dan
H0 diterima. Tabel 4. 3 adalah hasil sebelum pemberian perlakuan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji t-test posttest dapat dilihat pada Tabel 4. 4
dan Lampiran 35.
Tabel 4. 4 Hasil Uji T-Test Related Data Posttest
Kelas Rata-rata df thitung ttabel Keterangan
Eksperimen 94,59 60 10,47 2,0003
Terdapat perbedaan
yang signifikan Kontrol 83,57 60
Berdasarkan Tabel 4. 4 menunjukkan bahwa hasil uji t-test related data
posttest terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan pada keterampilan berpikir
kritis siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pemberian
perlakuan model Remap teams games tournament berbantuan picture card dan
snake ladder dikarenakan hasil thitung =10,47 > 2,0003 sebagai ttabel dan H0 ditolak.
Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dapat dianalisis
menggunakan N-gain. Analisis N-gain bertujuan untuk mengetahui peningkatan
51
dari keterampilan berpikir kritis siswa pada pertemuan ke-0 atau pretest sampai
pertemuan ke-6 yaitu posttest. Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa
dapat dilihat pada Tabel 4. 5 dan Lampiran 30 serta Lampiran 31.
Tabel 4. 5 N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis
Data Eksperimen
N-Gain Kontrol
N-Gain Pretest Posttest Pretest Posttest
Rata-rata 73,41 94,59 0,80
(Tinggi) 73,59 83,57
0,38
(Sedang)
Nilai N-gain pada Tabel 4. 5 menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan nilai
N-gain 0,80 dengan kategori tinggi sedangkan pada kelas kontrol 0,38 dengan
kategori sedang. Kategori ini sesuai dengan menurut Meltzer (2002) menunjukkan
bahwa N-gain 0,3< g < 0,7 kategori sedang dan g > 0,7 memiliki kategori tinggi.
Berdasarkan hasil peningkatan dari Tabel 4. 5 dapat dilihat secara jelas pada
Gambar 4. 1 berikut:
Gambar 4. 1 Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis
Data pretest dan posttest yang diperoleh mengandung lima aspek
keterampilan berpikir kritis yaitu memberikan penjelasan sederhana, membangun
keterampilan dasar, menyimpulkan, membuat penjelasan lebih lanjut, serta
73.41
94.59
21.19
8073.57
83.57
10
38
0102030405060708090
100
Rata-rataPretest
Rata-rataPosttest
Peningkatan Persen N-Gain(%)
Pe
nca
pa
ian
Keabsahan Data
Eksperimen
Kontrol
52
mengatur strategi dan taktik (Ennis, 2011). Lima aspek ini terbagi menjadi 10
indikator dan diterapkan pada pembuatan soal yang digunakan dalam uji coba
sejumlah 35 soal pilihan ganda beralasan dan 4 uraian. Soal yang memenuhi
indikator tersebut sejumlah 22 soal yang terbagi menjadi 20 soal pilihan ganda
beralasan dan 2 uraian. Soal ini digunakan dalam pretest dan posttest untuk
dianalisis peningkatan pada setiap indikatornya dan dapat dilihat pada tabel 4. 6
dan Lampiran 32 serta Lampiran 33.
Tabel 4. 6 Analisis Peningkatan Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
Indikator No. Soal N-Gain
Eksperimen Kriteria Kontrol Kriteria
1) Memfokuskan
Pertanyaan
14
0,82 Tinggi 0,41 Sedang 1
(Uraian)
2) Menganalisis
Pertanyaan
2
0,77 Tinggi 0,30 Rendah 3
17
3) Bertanya dan menjawab
tentang suatu tantangan
atau penjelasan
1 0,64 Sedang 0,20 Rendah
20
4) Mempertimbangkan
keakuratan sumber
4
0,92 Tinggi 0,42 Sedang 5
2
(Uraian)
5) Mengamati dan
mempertimbangkan
laporan hasil observasi
8
0,82 Tinggi 0,36 Sedang 12
15
6) Menginduksi dan
mempertimbangkan
hasil induksi
6
0,48 Sedang 0,47 Sedang 7
9
7) Mendeduksi dan
mempertimbangkan
hasil deduksi
13 0,97 Tinggi 0,28 Rendah
9) Mendefinisikan istilah 10
0,79 Tinggi 0,38 Sedang 16
10) Mengidentifikasi
asumsi 11 0,96 Tinggi 0,50 Sedang
11) Memutuskan suatu
tindakan
18 0,67 Sedang 0,23 Rendah
19
Rata-rata 0,76 0,36
53
Berdasarkan Tabel 4. 6 menunjukkan bahwa adanya peningkatan
keterampilan berpikir kritis siswa yang dilihat dari rata-rata N-gain pada kelas
eksperimen lebih tinggi yaitu 0,76 dengan kriteria tinggi, sedangkan pada kelas
kontrol sebesar 0,36 dengan kriteria sedang. Hasil analisis ini juga menunjukkan
adanya peningkatan yang signifikan pada setiap indikator keterampilan berpikir
kritits siswa antara kelas eksperimen dan kontrol yang dapat dilihat pada Gambar
4. 2 berikut:
Gambar 4. 2 N-Gain Rata-Rata PerIndikator
Keterangan:
1 = Memfokuskan Pertanyaan
2 = Menganalisis Pertanyaan
3 = Bertanya dan menjawab tentang suatu tantangan atau penjelasan
4 = Mempertimbangkan keakuratan sumber
5 = Mengamati dan mempertimbangkan laporan hasil observasi
6 = Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi
7 = Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi
9 = Mendefinisikan istilah
10 = Mengidentifikasi asumsi
11 = Memutuskan suatu tindakan
4.1.2 Keabsahan Angket Tanggapan Siswa
Berdasarkan hasil angket tanggapan siswa terkait penelitian yang
dilaksanakan di SMP Negeri 18 Semarang dengan 32 siswa yang menerapkan
0.820.77
0.64
0.92
0.82
0.48
0.97
0.79
0.96
0.67
0.41
0.3
0.2
0.42 0.36
0.47
0.28
0.38
0.5
0.23
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11
Pe
nca
pa
ian
Indikator
Eksperimen
Kontrol
54
model pembelajaran Remap teams games tournament berbantuan picture card dan
snake ladder diperoleh rata-rata 89,30% dengan kriteria sangat baik yang dapat
dilihat pada Tabel 4. 7 dan Lampiran 36.
Tabel 4. 7 Hasil Angket Tanggapan Siswa
No. Pernyataan Persentase(%) Kriteria
Pernyataan Positif
1
Model Remap TGT berbantuan Picture
Card dan Snake Ladder mempengaruhi
pembelajaran IPA pada materi sistem
ekskresi manusia menjadi lebih menarik dan
menyenangkan.
94,53 Sangat Baik
3
Materi yang telah disampaikan dengan
menggunakan model Remap TGT
berbantuan Picture Card dan Snake Ladder
dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
89,84 Sangat Baik
4
Media Picture Card dan Snake Ladder
dapat memudahkan siswa dalam memahami
materi sistem ekskresi manusia.
89,06 Sangat Baik
5
Model Remap TGT berbantuan Picture
Card dan Snake Ladder dapat membantu
siswa mengemukakan pendapat secara
kritis.
85,16 Sangat Baik
8 LDS sistem ekskresi manusia bahasanya
jelas dan mudah dimengerti. 90,63 Sangat Baik
9
Bermain Picture Card dan Snake Ladder
dapat melatih rasa kepercayaan diri dan
kerja tim.
88,28 Sangat Baik
Pernyataan Negatif
2
Proses pembelajaran yang dilakukan di
kelas tidak menumbuhkan minat belajar dan
keaktifan pada siswa.
88,28 Sangat Baik
6
Model Remap TGT berbantuan Picture
Card dan Snake Ladder mempengaruhi
pelajaran IPA pada materi sistem ekskresi
manusia membuat siswa merasa bosan dan
tertekan.
89,06 Sangat Baik
7
Media Picture Card dan Snake Ladder yang
digunakan dalam proses pembelajaran
sangat menakutkan.
89,06 Sangat Baik
10
Gambar yang ditampilkan pada kegiatan
pembelajaran kurang jelas dan sulit untuk
dimengerti.
89,06 Sangat Baik
Rata-rata 89,30 Sangat Baik
55
Berdasarkan Tabel 4. 7 menunjukkan bahwa hasil angket tanggapan siswa
terkait penerapan model Remap teams games tournament berbantuan picture card
dan snake ladder mendapatkan respon yang sangat baik. Hasil analisis ini
menunjukkan bahwa model pembelajaran yang diterapkan memberikan dampak
yang positif dan diterima oleh siswa.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Model Remap TGT Berbantuan Picture Card dan Snake
Ladder untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Model pembelajaran Remap TGT (Reading - concept map - teams games
tournament) merupakan penggabungan antara aktivitas membaca (reading),
penyusunan peta konsep (concept mapping) serta penerapan model pembelajaran
kooperatif teams games tournament dengan tahapan presentasi kelas, teams,
games, dan tournament serta penghargaan kelompok (Pangestuti, 2014). Model
pembelajaran Remap teams games tournament memiliki banyak keunggulan
yaitu: 1) kelompok mempunyai buah pikiran yang lebih kaya dibandingkan
dengan yang dimiliki perorangan, 2) anggota kelompok termotivasi dengan
kehadiran anggota kelompok lain, 3) anggota yang pemalu bebas mengemukakan
pikirannya dalam kelompok kecil, 4) menghasilkan keputusan yang lebih baik, 5)
partisipasi dalam diskusi meningkatkan pemahaman diri sendiri maupun orang
lain (Erlinda, 2017).
Model pembelajaran ini digabungkan dengan media pembelajaran berupa
permainan picture card dan snake ladder untuk meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa (Faris et al., 2018). Menurut Cai et al. (2006) menambahkan
bahwa belajar melalui sebuah permainan merupakan cara alami dalam
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berpikir seseorang. keterampilan
berpikir kritis menurut Ennis (2011), adalah sesuatu yang dilakukan dengan penuh
kesadaran dan mengarah pada sebuah tujuan, dimana salah satu tujuan utama yang
sangat penting adalah untuk membantu seseorang membuat suatu keputusan yang
tepat dan terbaik dalam hidupnya.
56
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa
keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang diterapkan pada kedua kelas
berbeda. Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model Remap teams
games tournament berbantuan picture card dan snake ladder, sedangkan kelas
kontrol dengan model teams games tournament tanpa berbantuan. Pembelajaran
pada penelitian ini diawali dengan pretest pada pertemuan awal dilanjut empat
pertemuan pembelajaran yang menerapkan model Remap teams games
tournament berbantuan picture card dan snake ladder serta satu pertemuan akhir
berupa posttest. Pembelajaran pada kelas eksperimen lebih baik karena model
pembelajaran yang diberikan dipadukan dengan permainan yang menarik minat
belajar siswa sehingga meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Hasil keterampilan berpikir kritis siswa diukur menggunakan uji t-test
related dan N-gain yang dapat dilihat pada Tabel 4. 3, Tabel 4. 4, dan Tabel 4. 5.
Hasil uji t-test related menunjukkan bahwa thitung = 10,47 > ttabel =2,0003,
sehingga diketahui bahwa adanya perbedaan signifikan antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol dikarenakan thitung>ttabel dan H0 ditolak. Berdasarkan analisis
data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model Remap
teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder berpengaruh
terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Hasil tersebut didukung dengan
adanya peningkatan dari pemberian perlakuan antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol, dimana sebesar 0,80 untuk kelas eksperimen dan sebesar 0,38 untuk
kelas kontrol yang dapat dilihat pada Tabel 4. 5. Hasil ini sesuai dengan penelitian
Armita (2016) pengaruh model kooperatif tipe teams games tournament dapat
meningkatkan prestasi dan berpikir kritis siswa. Selain itu, Rahmadani et al.
(2015) mengungkapkan model kooperatif tipe Remap teams games tournament
merupakan sebuah model pembelajaran yang dapat meningkatkan berpikir
seseorang, kerjasama, dan menambahkan dimensi kegembiraan bagi siswa dalam
pembelajaran karena dapat digabungkan dengan sebuah permainan. Menurut Cai
et al. (2006) menambahkan bahwa belajar melalui sebuah permainan merupakan
cara alami dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berpikir seseorang.
57
Penggabungan antara model pembelajaran dengan media yang menarik
seperti Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 0,80 dengan kriteria
tinggi, sedangkan yang tidak memadukan dengan media hanya meningkatkan
sebesar 0,38 dengan kriteria sedang berdasarkan hasil N-gain. Hasil penelitian ini
sesuai dengan Faris et al. (2018) dimana teknik penggabungan proses belajar
dengan permainan adalah strategi yang dapat dilakukan guru dalam memfasilitasi
proses pembelajaran di kelas. Siswa merasa senang belajar, menambah
pengetahuan dan meningkatkan keterampilan siswa saat menggunakan metode
permainan dalam proses pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini dibuat semenarik mungkin
dengan memadukan model pembelajaran dengan sebuah permainan serta
mengutamakan student center yang membuat suasana kelas menjadi hidup atau
kondusif. Hal ini sesuai dengan penelitian Kurniawan & Maryani (2015)
menyatakan bahwa lingkungan kondusif dapat meningkatkan keaktifan dan
keterampilan berpikir kritis, sedangkan jika lingkungan tidak kondusif maka
menurunkan keaktifan dan keterampilan berpikir kritis siswa sehingga sulit untuk
menanamkan konsep kepada siswa. Hasil ini dapat dilihat pada Lampiran 18 dan
Lampiran 19 dimana terjadi perbedaan keaktifan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol dalam pembelajaran yang dilihat dari LDS pada setiap
pertemuannya.
Peningkatan keaktifan dalam pembelajaran sehingga mempengaruhi
keterampilan berpikir siswa tidak terlepas dari peran media yang unik dan
menarik. Menurut Indriasih (2015) salah satu kelebihan pokok media ular tangga
adalah pada visualisasi yang menyenangkan dapat mengaktifkan semua indera
siswa sehingga stimulasi yang masuk dapat mudah dicerna, anak memperoleh
pemahaman dan kebermaknaan bagi hidupnya karena media pembelajaran ini
memiliki pola learning by doing dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Hasil tersebut juga diperkuat oleh Seftina (2016) model pembelajaran Remap
teams games tournament berbantuan ular tangga (snake ladder) dapat digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam sebuah pembelajaran atau
58
berpikir kritis. Peran media kartu disamping ular tangga dalam pembelajaran
terbukti meningkatkan rasa penasaran siswa pada sebuah pembelajaran sehingga
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hasil tersebut sesuai dengan
penelitian Rofi’ati (2014) dimana media kartu juga membuat siswa terdorong
untuk berbicara lebih banyak, berinteraksi dan membangun gagasan-gagasan baru
dan media kartu memberikan pesan visual yang realistik sehingga memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Peran media dalam sebuah pembelajaran memang sangat penting dalam
mempengaruhi hasil pembelajaran. Hal ini dibuktikan pada hasil pretest dan
posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen hasil
rata-rata pretest sebesar 74 dan posttest sebesar 95 yang dapat dilihat pada
Lampiran 20 dan Lampiran 21. Hasil berbeda terjadi pada kelas kontrol dimana
hasil rata-rata pretest sebesar 73 dan posttest sebesar 84 yang dapat dilihat pada
Lampiran 22 dan Lampiran 23. Hasil ini didukung oleh Amalia & Bintari (2016)
dimana penggunaan media pembelajaran yang menarik membuat lebih lama
diingat dan mudah untuk diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat. Materi
pembelajaran yang disampaikan menggunakan media pembelajaran merangsang
berbagai indera untuk memahaminya sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
Peningkatan yang signifikan pada hasil belajar yang telah dilakukan dalam
penelitian ini juga dipengaruhi oleh modifikasi model pembelajaran. Penambahan
tahap Remap (Reading dan concept map) sebelum pembelajaran sangat
berpengaruh dalam kesiapan fisik dan pikiran siswa pada sebuah pembelajaran
yang dilakukan. Kegiatan membaca dan membuat peta konsep memicu terjadi
proses pemahaman, analisis bahkan sampai menyimpulkan sehingga kegiatan ini
meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Manfaat lain dari penambahan tahap
Remap adalah membuat siswa mengetahui garis besar materi yang diajarkan
sebelum pembelajaran sehingga secara maksimal meningkatkan keterampilan
berpikir kritis. Hal ini didukung oleh Pangestuti (2014) yang mengatakan model
pembelajaran Remap TGT (Reading - concept map - teams games tournaments)
merupakan penggabungan antara aktivitas membaca (reading), penyusunan peta
konsep (concept mapping) serta penerapan model pembelajaran kooperatif teams
59
games tournament dengan tahapan presentasi kelas, teams, games, dan
tournament serta penghargaan kelompok yang dapat memberdayakan
keterampilan berpikir kritis siswa.
Keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (2011) adalah sesuatu yang
dilakukan dengan penuh kesadaran dan mengarah pada sebuah tujuan, dimana
salah satu tujuan utama yang sangat penting adalah untuk membantu seseorang
membuat suatu keputusan yang tepat dan terbaik dalam hidupnya. Aspek
keterampilan berpikir kritis siswa dalam penelitian yaitu memberi penjelasan
sederhana (elementary clarification), membangun keterampilan dasar (basic
support), menyimpulkan (inference), membuat penjelasan lebih lanjut (advance
clarification), strategi dan taktik. Aspek keterampilan berpikir kritis tersebut
terbagi menjadi 10 indikator yang telah dianalisis dari hasil tertinggi sampai
terendah sebagai berikut:
(7) Mendeduksi dan Mempertimbangkan Hasil Deduksi
Indikator ini merupakan indikator dari aspek menyimpulkan (inference).
Indikator mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi menjadi indikator
dengan hasil peningkatan rata-rata yang tertinggi yaitu 0,97 dengan kriteria tinggi
dibandingkan indikator lainnya. Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 32
dimana indikator ini terdapat pada nomer soal 13 yang menerapkan tahap deduksi
berupa membuat siswa menganalisis sesuatu dari hal umum ke khusus.
Peningkatan pada indikator ini dapat terjadi karena ada pengaruh dari pemberian
perlakuan berupa model Remap teams games tournament berbantuan picture card
dan snake ladder dalam pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir
kritis siswa. Hal tersebut terbukti tanpa penerapan model Remap teams games
tournament berbantuan picture card dan snake ladder, hasil peningkatan rata-rata
kelas kontrol pada indikator mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi
hanya sebesar 0,28 dengan kriteria rendah.
Berdasarkan hasil analisis peningkatan rata-rata yang didapat sesuai dengan
Pangestuti (2014) dimana model pembelajaran Remap TGT (Reading - concept
map - teams games tournaments) merupakan penggabungan antara aktivitas
membaca (reading), penyusunan peta konsep (concept mapping) serta penerapan
60
model pembelajaran kooperatif teams games tournament dengan tahapan
presentasi kelas, teams, games, dan tournament serta penghargaan kelompok yang
memberdayakan keterampilan berpikir kritis. Peningkatan pada indikator
keterampilan berpikir kritis tersebut dikarenakan penerapan model pembelajaran
Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder
memicu beberapa ketercapaian keterampilan berpikir kritis. Hal ini sesuai dengan
penelitian Rusnadi et al. (2013) dimana ciri-ciri ketercapaian keterampilan
berpikir kritis yaitu: 1) menanggapi atau memberikan komentar terhadap sesuatu,
2) bersedia memperbaiki kesalahan, 3) menganalisis sesuatu secara sistematis, 4)
berani menyampaikan kebenaran, 5) bersikap cermat dan jujur yang telah terdapat
pada siswa dan dapat dilihat pada Lampiran 18 dan Lampiran 19.
(10) Mengidentifikasi Asumsi
Indikator ini merupakan indikator dari aspek memberikan penjelasan lebih
lanjut (advance clarification). Indikator mengidentifikasi asumsi menjadi
indikator dengan hasil peningkatan rata-rata yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,96
dengan kriteria tinggi. Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 32 dimana
indikator ini terdapat pada nomer soal 11 yang menerapkan proses identifikasi
asumsi berupa membuat siswa menganalisis sesuatu kejadian dan
mengidentifikasi asumsi yang paling tepat kejadian tersebut. Peningkatan pada
indikator ini terjadi karena ada pengaruh dari pemberian perlakuan berupa model
Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder dalam
pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Hal tersebut
terbukti tanpa penerapan model Remap teams games tournament berbantuan
picture card dan snake ladder, hasil peningkatan rata-rata kelas kontrol pada
mengidentifikasi asumsi hanya sebesar 0,50 dengan kriteria sedang. Hasil yang
berbeda ini dikarenkan kelas eksperimen yang menerapkan model Remap teams
games tournament berbantuan picture card dan snake ladder terdapat tahapan
diskusi sampai memberikan penjelasan lebih lanjut terkait hasil diskusi berupa
presentasi atau menjawab pertanyaan pada tournament picture card dan snake
ladder, sehingga meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada aspek
61
memberikan penjelasan lebih lanjut dalam kegiatan identifikasi asumsi lebih baik
daripada kelas kontrol.
(4) Mempertimbangkan Keakuratan Sumber
Indikator ini merupakan indikator dari aspek membangun keterampilan
dasar (basic support). Indikator mempertimbangkan keakuratan sumber menjadi
indikator dengan hasil peningkatan rata-rata yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,92
dengan kriteria tinggi. Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 32 dimana
indikator ini terdapat pada nomer soal 4, 5, dan 2(uraian) yang membuat siswa
menganalisis sesuatu dan mengidentifikasi hasil tersebut akurat atau tidak dalam
penerapannya. Peningkatan pada indikator ini terjadi karena ada pengaruh tahapan
Remap (Reading dan concept map) pada model Remap teams games tournament
berbantuan picture card dan snake ladder yang diterapkan pada kelas eksperimen
sebelum pembelajaran. Hasil tersebut terbukti dengan tanpa penerapan model
Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder, kelas
kontrol hanya mengalami peningkatan sebesar 0,42 dengan kriteria sedang.
Perbedaan hasil peningkatan ini tidak disebabkan oleh tahapan Remap saja, tetapi
media belajar berupa permainan picture card dan snake ladder juga berperan
besar dalam hal ini untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Hal
tersebut didukung menurut Cai et al. (2006) menambahkan bahwa belajar melalui
sebuah permainan merupakan cara alami dalam meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan seseorang.
(1) Memfokuskan Pertanyaan
Indikator ini merupakan indikator dari aspek keterampilan dalam
memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification). Indikator
memfokuskan pertanyaan menjadi indikator dengan hasil peningkatan rata-rata
yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,82 dengan kriteria tinggi. Hasil tersebut dapat
dilihat pada Lampiran 32 dimana indikator ini terdapat pada nomer soal 14 dan
1(uraian) yang membuat siswa fokus dalam menganalisis sesuatu pertanyaan
dengan benar. Peningkatan pada indikator ini terjadi karena penerapan model
Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder pada
kelas eksperimen lebih baik dan berpengaruh daripada model teams games
62
tournament tanpa berbantuan pada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari hasil yang
diperoleh kelas kontrol sebesar 0,41 dengan kriteria sedang. Pemberian media
picture card juga sangat berpengaruh dikarenakan membuat siswa fokus dan
memperhatikan. Hal tersebut diperkuat oleh Rofi’ati et al. (2014) dimana media
gambar merupakan media yang membuat siswa fokus dan memperhatikan,
sehingga mampu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
(5) Mengamati dan Mempertimbangkan Laporan Hasil Observasi
Indikator ini merupakan indikator dari aspek membangun keterampilan
dasar (basic support). Indikator mengamati dan mempertimbangkan laporan hasil
observasi menjadi indikator dengan hasil peningkatan rata-rata yang tertinggi
selanjutnya yaitu 0,82 dengan kriteria tinggi. Hasil tersebut dapat dilihat pada
Lampiran 32 dimana indikator ini terdapat pada nomer soal 8, 12, dan 15 yang
membuat siswa fokus dalam mengamati bahkan sampai menganalisis hasil
observasi dan mempertimbangkan hasil tersebut. Peningkatan pada indikator ini
terjadi karena perbedaan perlakuan model pembelajaran pada kedua kelas dan
pada tahap Remap (Reading dan concept map) yang diterapkan pada kelas
eksperimen sebelum pembelajaran, sehingga meningkatkan keterampilan berpikir
kritis siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yang tidak
diterapkan hal tersebut. Hal ini terbukti dari hasil yang diperoleh kelas kontrol
sebesar 0,36 dengan kriteria sedang.
(9) Mendefinisikan Istilah
Indikator ini merupakan indikator dari aspek memberikan penjelasan lebih
lanjut (advance clarification). Indikator mendefinisikan istilah menjadi indikator
dengan hasil peningkatan rata-rata yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,79 dengan
kriteria tinggi. Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 32 dimana indikator ini
terdapat pada nomer soal 10 dan 16 yang membuat siswa mengamati dan mampu
mendefinisikan suatu istilah dengan benar. Peningkatan pada indikator ini terjadi
karena penerapan model Remap teams games tournament berbantuan picture card
dan snake ladder pada kelas eksperimen terdapat tahapan diskusi sampai
memberikan penjelasan lebih lanjut terkait hasil diskusi berupa presentasi atau
menjawab pertanyaan pada tournament picture card dan snake ladder, sehingga
63
meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada aspek memberikan penjelasan
lebih lanjut dalam kegiatan identifikasi istilah lebih baik daripada kelas kontrol.
Hal ini terbukti dari hasil yang diperoleh kelas kontrol sebesar 0,38 dengan
kriteria sedang. Peran media picture card juga sangat berpengaruh dikarenakan
mempermudah siswa dalam mendefinisikan suatu istilah. Hal tersebut diperkuat
oleh Rofi’ati et al. (2014) dimana penggunaan gambar membuat siswa fokus dan
memperhatikan sehingga terdorong untuk berbicara lebih banyak, berinteraksi dan
membangun gagasan-gagasan baru serta lebih lama untuk diingat sehingga
mampu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
(2) Menganalisis Pertanyaan
Indikator ini merupakan indikator dari aspek keterampilan dalam
memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification). Indikator
menganalisis pertanyaan menjadi indikator dengan hasil peningkatan rata-rata
yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,77 dengan kriteria tinggi. Hasil tersebut dapat
dilihat pada Lampiran 32 dimana indikator ini terdapat pada nomer soal 2, 3, dan
17 yang membuat siswa fokus dalam mengamati bahkan sampai menganalisis
pertanyaan sampai mendapatkan hasil yang tepat. Peningkatan pada indikator ini
terjadi karena penerapan model pembelajaran Remap teams games tournament
berbantuan picture card dan snake ladder lebih baik dan berpengaruh daripada
model teams games tournament tanpa berbantuan. Hal ini terbukti dari hasil yang
diperoleh kelas kontrol sebesar 0,30 dengan kriteria rendah.
(11) Memutuskan Suatu Tindakan
Indikator ini merupakan indikator dari aspek mengatur strategi dan taktik.
Indikator memutuskan suatu tindakan menjadi indikator dengan hasil peningkatan
rata-rata yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,67 dengan kriteria sedang. Hasil
tersebut dapat dilihat pada Lampiran 32 dimana indikator ini terdapat pada nomer
soal 18 dan 19 yang membuat siswa fokus dan menganalisis sesuatu untuk
menentukan tindakan yang dapat dilakukan. Peningkatan pada indikator ini terjadi
karena penerapan model pembelajaran Remap teams games tournament
berbantuan picture card dan snake ladder pada kelas eksperimen lebih
menginovasi pembelajaran dengan games besar untuk semua kelompok dengan
64
permainan picture card dan snake ladder sehingga meningkatkan keterampilan
berpikir kritis lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil ini sesuai penelitian Said &
Budimanjaya (2015) belajar melalui sebuah permainan dapat membuat siswa
berperan aktif dalam proses pembelajaran atau student center sehingga
meningkatkan keterampilan siswa dan dapat dilihat pada Lampiran 18 serta
Lampiran 19.
(3) Bertanya dan Menjawab Tentang Suatu Tantangan atau Penjelasan
Indikator ini merupakan indikator dari aspek keterampilan dalam
memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification). Indikator
menganalisis pertanyaan menjadi indikator dengan hasil peningkatan rata-rata
yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,64 dengan kriteria sedang. Hasil tersebut dapat
dilihat pada Lampiran 32 dimana indikator ini terdapat pada nomer soal 1 dan 20
yang membuat siswa fokus dalam mengamati bahkan sampai menganalisis
pertanyaan sehingga dapat menjawab suatu penjelasan atau tantangan.
Peningkatan pada indikator ini terjadi karena penerapan model pembelajaran
Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder lebih
baik dan berpengaruh daripada model teams games tournament tanpa berbantuan.
Hal ini terbukti dari hasil yang diperoleh kelas kontrol sebesar 0,20 dengan
kriteria rendah.
(6) Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi
Indikator ini merupakan indikator dari aspek menyimpulkan (inference).
Indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi menjadi indikator
dengan hasil peningkatan rata-rata yang terendah yaitu 0,48 dengan kriteria
sedang diantara indikator lainnya. Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 32
dimana indikator ini terdapat pada nomer soal 6, 7, dan 9 yang menerapkan tahap
induksi berupa membuat siswa menganalisis sampai penarikan kesimpulan dari
hal khusus untuk diperlakukan secara umum. Hasil analisis menunjukkan bahwa
indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi merupakan indikator
yang memiliki peningkatan hasil rata-rata terendah dan dapat dilihat pada
Lampiran 32 melalui perhitungan N-gain. Hasil peningkatan rata-rata pada kelas
eksperimen sebesar 0,48 hampir sama dengan kelas kontrol sebesar 0,47 dengan
65
kriteria sedang. Hal ini menunjukkan tidak terjadi perbedaan yang signifikan
antara kelas eksperimen dan kontrol pada indikator menginduksi dan
mempertimbangkan hasil induksi. Permasalahan dari tidak adanya perbedaan
yang signifikan dari penerapan model pembelajaran Remap teams games
tournament berbantuan picture card dan snake ladder pada kelas eksperimen
adalah siswa masih kesulitan dalam pengambilan kesimpulan pada soal yang
mengandung indikator induksi dan mempertimbangkan hasil induksi. Soal pada
indikator ini membutuhkan kecermatan lebih dimana kesimpulan yang diperoleh
dari permasalahan harus dipertimbangkan lagi terkait hasil kebenarannya.
Kurangnya keterampilan pada siswa sehingga membuat siswa masih sangat
kesulitan dan tidak tepat dalam memberikan hasil analisis terhadap permasalahan
yang ada. Berbeda dengan indikator deduksi dan mempertimbangkan hasil
deduksi, indikator induksi membutuhkan dua kali pertimbangan untuk
menghasilkan kebenaran terhadap permasalahan yang ada, dikarenakan siswa
harus berpikir dari suatu hal yang bersifat khusus dan menjelaskannya ke hal yang
umum. Penjelasan dari hal yang bersifat khusus ke hal bersifat umum
memungkinkan suatu permasalahan yang ada semakin luas serta banyak hal yang
dapat menjadi alasan dari permasalahan tersebut. Hal ini yang menjadi kendala
siswa dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis pada indikator induksi dan
mempertimbangkan hasil induksi, karena siswa sudah terbiasa melakukan
pemikiran deduksi atau menjelaskan suatu hal yang umum ke khusus sehingga
ketika siswa berpikir secara induksi dan dipengaruhi banyak faktor yang semakin
luas menjadikan siswa seringkali salah dalam memberikan hasil analisisnya.
Kurang maksimalnya peran media picture card dan snake ladder menjadi
salah satu faktor rendahnya pencapaian pada indikator induksi dan
mempertimbangkan hasil induksi. Media yang berfungsi sebagai sarana untuk
mempermudah penyampaian komunikasi antara guru dan siswa mengalami
gangguan, sehingga pesan yang diterima dalam pembelajaran tidak seperti yang
dimaksudkan oleh guru. Hal ini sesuai Rahman (2012) menurunnya pencapaian
hasil belajar dapat terjadi akibat kurang maksimalnya media pembelajaran yang
diterapkan karena ada gangguan dalam penerapannya. Gangguan ini berupa:
66
verbalisme, salah tafsir, perhatian ganda, dan pembentukan persepsi tidak
bermakna. Verbalisme bisa terjadi jika dalam proses pembelajaran hanya
melibatkan verbal semata, sehingga siswa cenderung meniru sebagaimana yang
disampaikan oleh guru tanpa memahami maknanya. Keadaan seperti ini
berpotensi untuk mengganggu proses pembelajaran karena pesan (informasi) yang
dimaksud oleh guru bisa ditafsirkan lain oleh siswa.
Gangguan lain berupa perhatian yang tak terpusat atau ganda sering menjadi
penyebab terganggunya proses komunikasi. Gangguan perhatian muncul
dikarenakan prosedur penyampaian pesan yang membosankan atau disebabkan
perhatian siswa yang lebih tertarik pada hal-hal di luar pesan. Gangguan
komunikasi juga terjadi dikarenakan terbentuknya persepsi yang keliru tentang
suatu objek, peristiwa, atau gejala (Rahman, 2012). Hal tersebut terjadi karena
perhatian siswa lebih fokus pada permainan berupa picture card dan snake ladder
serta mengabaikan hal yang penting yaitu penyampaian materi dalam permainan
tersebut. Ukuran picture card yang kurang besar dan bersifat dua dimensi juga
menjadi kendala dalam penyampaian informasi. Hal ini sesuai Bintari et al.
(2012) dimana salah satu kelemahan apabila media gambar itu terlalu kecil yaitu
tidak bisa menjangkau siswa secara keseluruhan. Gambar atau foto hanya
menekankan pada indera mata saja. Di samping itu, media gambar yang
digunakan pada umumnya hanya dua dimensi. Jadi yang tampak pada suatu
gambar hanya dimensi pertama saja, sedangkan dimensi lainnya tidak jelas. Media
gambar dua dimensi tidak memperlihatkan pola gerakan secara utuh untuk suatu
gambar, kecuali jika menampilkan sejumlah gambar dalam suatu ukuran peristiwa
pada pola gerakan tertentu.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh masih terdapat beberapa
kelemahan dalam penerapan perlakuan model Remap teams games tournament
berbantuan picture card dan snake ladder dalam pembelajaran. Kelemahan
tersebut berupa: verbalisme, perhatian ganda, dan salah tafsir seperti yang telah
disampaikan, tetapi secara keseluruhan penerapan model Remap teams games
tournament berbantuan picture card dan snake ladder terbukti berhasil karena
telah meningkatkan keterampilan berpikir kritis sebesar 80% lebih tinggi
67
dibandingkan dengan kelas kontrol hanya sebesar 38% yang dapat dilihat pada
Gambar 4. 1. Pengaruh lain yang dapat dilihat dari penerapan model tersebut yaitu
kelas eksperimen lebih aktif dalam pembelajaran dengan games besar berupa
permainan picture card dan snake ladder sehingga meningkatkan keterampilan
berpikir kritis lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil ini sesuai penelitian Said &
Budimanjaya (2015) belajar melalui sebuah permainan dapat membuat siswa
berperan aktif dalam proses pembelajaran atau student center sehingga
meningkatkan keterampilan siswa dan dapat dilihat pada Lampiran 18 serta
Lampiran 19.
Peran guru disamping model dan media pembelajaran sangatlah penting
untuk membuat suasana kondusif, menarik dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Kegiatan pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru
sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan
pemegang peran yang sangat penting. Guru harus dapat membuat suatu
pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang
disampaikan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari
materi tersebut yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa (Umayah et
al., 2013).
Pengaruh model Remap teams games tournament berbantuan picture card
dan snake ladder didukung dengan analisis berupa tanggapan siswa terhadap
proses pembelajaran tersebut. Analisis angket tersebut terdiri dari 10 pernyataan
yang terbagi menjadi 2 kategori yaitu aspek positif dan aspek negatif. Aspek
positif diantaranya sebagai berikut: pernyataan pertama adalah model Remap TGT
berbantuan picture card dan snake ladder mempengaruhi pembelajaran IPA pada
materi sistem ekskresi manusia menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 94,53% dengan kriteria sangat baik.
Pernyataan ketiga adalah materi yang telah disampaikan dengan menggunakan
model Remap TGT berbantuan picture card dan snake ladder dapat dengan
mudah dipahami oleh siswa. Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 89,84%
dengan kriteria sangat baik. Pernyataan keempat adalah media picture card dan
68
snake ladder dapat memudahkan siswa dalam memahami materi sistem ekskresi
manusia. Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 89,06% dengan kriteria
sangat baik. Pernyataan kelima adalah model Remap TGT berbantuan picture
card dan snake ladder dapat membantu siswa mengemukakan pendapat secara
kritis. Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 85,16% dengan kriteria sangat
baik. Pernyataan kedelapan adalah LDS sistem ekskresi manusia bahasanya jelas
dan mudah dimengerti. Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 90,63%
dengan kriteria sangat baik. Pernyataan kesembilan adalah bermain picture card
dan snake ladder dapat melatih rasa kepercayaan diri dan kerja tim. Pernyataan ini
mendapat persentase sebesar 88,28% dengan kriteria sangat baik.
Aspek negatif diantaranya sebagai berikut: pernyataan kedua adalah proses
pembelajaran yang dilakukan di kelas tidak menumbuhkan minat belajar dan
keaktifan pada siswa. Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 88,28% dengan
kriteria sangat baik. Pernyataan keenam adalah model Remap TGT berbantuan
picture card dan snake ladder mempengaruhi pelajaran IPA pada materi sistem
ekskresi manusia membuat siswa merasa bosan dan tertekan. Pernyataan ini
mendapat persentase sebesar 89,06% dengan kriteria sangat baik. Pernyataan
ketujuh adalah media picture card dan snake ladder yang digunakan dalam proses
pembelajaran sangat menakutkan. Pernyataan ini mendapat persentase sebesar
89,06% dengan kriteria sangat baik. Pernyataan kesepuluh adalah gambar yang
ditampilkan pada kegiatan pembelajaran kurang jelas dan sulit untuk dimengerti.
Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 89,06% dengan kriteria sangat baik.
Hasil angket tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 4. 7 dimana siswa
sebagian besar memberikan tanggapan sangat baik dengan rata-rata persentase
sebesar 89,30%. Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan siswa terhadap
model pembelajaran Remap teams games tournament berbantuan picture card dan
snake ladder dapat disimpulkan sangat baik dalam meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi manusia.
4.2.2 Kendala, Kekurangan, dan Kelebihan
Kendala dalam penelitian ini adalah kesulitan mencari tempat yang nyaman
untuk melaksanakan games berupa picture card dan snake ladder dikarenakan
69
saat penelitian sering terjadi hujan dan terpaksa dilakukan di dalam kelas.
Kekurangan dalam penelitian ini adalah sulit untuk mengondisikan siswa karena
terlalu asik dengan permainan tersebut. Sedangkan kelebihan dalam penelitian ini
adalah meningkatknya keterampilan berpikir kritis siswa yang dapat dilihat dari
hasil tes pilihan ganda beralasan dan uraian.
70
BAB 5 PENUTUP
5. 1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 18
Semarang, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Remap teams games
tournament berbantuan picture card dan snake ladder yang diterapkan pada materi
sistem ekskresi berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa
yang dibuktikan dengan hasil uji t-test related dimana sebelum pemberian
perlakuan sebesar -0,13 < 2,0003 = ttabel sedangkan setelah pemberian perlakuan
sebesar 10,47 > 2,0003= ttabel.
Hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan peningkatan yang signifikan
pada keterampilan berpikir kritis siswa dengan penerapan model Remap teams
games tournament berbantuan picture card dan snake ladder pada materi sistem
ekskresi sebesar 0,80 (tinggi) pada kelas eksperimen berbanding 0,38 (sedang)
pada kelas kontrol yang menerapkan model teams games tournament tanpa
berbantuan.
5. 2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti akan memberikan
saran sebagai berikut:
1. Penerapan model Remap teams games tournament berbantuan picture card
dan snake ladder, membutuhkan management waktu yang tepat pada fase
teams, games, dan tournament pada setiap pertemuannya, sehingga
menciptakan pembelajaran yang kondusif, menyenangkan, dan tidak
membosankan.
2. Mengarahkan siswa dalam fase reading dan concept map yang telah dibuat
siswa setiap pertemuannya, sehingga membuat siswa belajar secara optimal
dalam pembelajaran.
3. Menentukan tempat yang tepat untuk melaksanakan permainan picture
card dan snake ladder sehingga membuat pembelajaran menjadi lebih
nyaman dan menyenangkan.
71
DAFTAR PUSTAKA
Ainun, N. 2015. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Madrasah
Aliyah melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament. Jurnal Peluang, 4(1): 55-63.
Amalia, A. V., & S. H Bintari. 2016. Penerapan model picture and picture pada
pembelajaran bioteknologi untuk meningkatkan soft skill konservasi pada
mahasiswa IPA Unnes. Unnes Science Education Journal, 5(1): 1116-1122.
Arikunto, S. 2018. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 3. Jakarta: Bumi
Aksara.
Armita, U.Y., & M. Marsigit. 2016. Keefektifan PBL setting STAD dan TGT
ditinjau dari prestasi, berpikir kritis, dan self-efficacy. Jurnal Pendidikan
Matematika dan Sains, 4(1): 1-11.
Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Depok : Raja Grafindo Persada.
Bintari, S. H., & N. K. T. Martuti. 2012. Pembelajaran Materi Virus
Menggunakan Media Kartu Bergambar di SMA Negeri 2 Wonosobo.
Journal of Biology Education, 1(2): 122-128.
Cahyono, A. S. 2016. Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial
masyarakat di Indonesia. Jurnal Publiciana, 9(1), 140-157.
Cai, Y., B. Lu, Z. Fan, C. Indhumathi, K. T. Lim, C. W. Chan, Y. Jiang, & L. Lin.
2006. Bio-edutainment: Learning life science through X gaming. College of
Engineering, 1(30): 3-9. Singapore: Nanyang Technological University.
Ennis, R. H. 2011. The Nature of Critical Thinking: An Outline of Critical
Thinking Dispositions and Abilities. Cambridge, MA.
Erlinda, N. 2017. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Model
Kooperatif Tipe Team Game Tournament pada Mata Pelajaran Fisika Kelas
X di SMK Dharma Bakti Lubuk Alung. Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu
Tarbiyah, 2(1): 49-55.
Faris, A., T. A. Pribadi, & F. P. Martin. HB. 2018. The Effectiveness of Teams
Games Tournament with Biodomino on Ecosystem Material to Enhance
Student’s Activity and Learning Outcomes in SMAN 2 Salatiga. Journal of
Biology Education, 7(2): 174-180.
72
Fitrianawati, M., & H. Hartono. 2016. Perbandingan keefektifan PBL berseting
TGT dan GI ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kreatif dan
toleransi. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 3(1): 55-65.
Hamalik, O. 2004. Media Pendidikan. Bandung: PT . Citra Aditra Bakti.
Husein, S., L. Herayanti, & Gunawan. 2015. Pengaruh Penggunaan Multimedia
Interaktif Terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa pada Materi Suhu dan Kalor. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Teknologi, 1(3): 221-225.
Indriasih, A. 2015. Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif Ular Tangga dalam
Penerapan Pembelajaran Tematik di Kelas III SD. Jurnal Pendidikan, 16(2):
127-137.
Kartikaningtyas, D., D. Yulianti, & S. D. Pamelasari. 2014. Pengembangan Media
game ular tangga bervisi SETS tema energi pada pembelajaran IPA terpadu
untuk mengembangkan karakter dan aktivitas siswa SMP/MTS. Unnes
Science Education Journal, 3(3): 662-668.
Kemendikbud. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
___________. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurniawan, T., & E. Maryani. 2015. Pengaruh Lingkungan Keluarga dan
Lingkungan Sekolah terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta
Didik dalam Pembelajaran IPS. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 24(2): 209-
216.
Lestari, K. E., & M. R. Yudhanegara. 2018. Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung: Refika Aditama.
Marta, F. N., D. Supriadie, & R. Susilana. 2017. Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments Berbantuan
Media Permainan Ular Tangga Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar
Siswa: Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran IPA Kelas 4 di SD
LABSCHOOL UPI (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan
Indonesia), 3(2): 84-92.
Mayasari, T., A. Kadarohman, D. Rusdiana, & I. Kaniawati. 2016. Apakah model
pembelajaran problem based learning dan project based learning mampu
melatihkan keterampilan abad 21?. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Keilmuan
(JPFK), 2(1): 48-55.
73
Meltzer, D. E. 2002. The Relationship between Mathematis Preparation and
Conceptual Learning Gains in Physics: A Possibble Hidden Variabel in
Diagnostic Pretest Score. American Association of Physics Teacher, 70(12).
Muliana, S. 2019. Pengaruh Model Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi)
Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Pokok
Sistem Ekskresi Kelas VIII SMP Negeri 15 Makassar. Jurnal IPA Terpadu,
2(2): 67-74.
Ningsih, S. M., S. Bambang, & A. Sopyan. 2012. Implementasi Model
Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Unnes Physics
Education Journal, 1(2): 45-52.
Nugraha, D. A., & A. Binadja. 2013. Pengembangan bahan ajar reaksi redoks
bervisi SETS, berorientasi konstruktivistik. Journal of Innovative Science
Education, 2(1): 28-34.
Nugroho, I. R., & I. Listyarini. 2018. Keefektifan Model Pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) Berbantu Media Ular Tangga Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas IV SD. JS (JURNAL
SEKOLAH), 2(3): 236-245.
OECD. 2018. PISA 2018 Result in Focus. Paris : ORCD Publishing.
Pangestuti, A. A., H. Susilo, & S. Zubaidah. 2014, October. Penerapan Model
Pembelajaran Biologi Berbasis Reading–Concept Map–Teams Games
Tournaments untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil
Belajar Kognitif Siswa Kelas X IPA 4 SMA Laboratorium UM. In
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental,
and Learning, 11(1): 963-938.
Pangestuti, A. A., M. Mistianah, A. D. Corebima, & S. Zubaidah. 2015. Using
Reading-Concept Map-Teams Games Tournament (Remap-TGT) to
improve reading interest of tenth grade student of Laboratory Senior High
School State University of Malang. American Journal of Educational
Research, 3(2): 250-254.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Mendikbud.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Jakarta : Mendikbud.
74
Purnawan, S. 2015. Pengaruh Metode Kooperatif TGT dan NHT Terhadap
Prestasi dan Kepuasan Pembelajaran Kelistrikan Otomotif di SMK. Jurnal
Pendidikan Vokasi , 5 (1): 27-41.
Rahmadani, S., J. Jamaluddin., & L. Zulkifli. 2015. Pengembangan Petunjuk
Praktikum Biologi dan Instrumen Penilaian Kinerja Praktikum Berbasis
Model Pembelajaran Kooperatif dan Efektivitasnya terhadapKemampuan
Berpikir Kritis Siswa SMA/MA Kelas XI. Jurnal Penelitian Pendidikan
IPA, 1(2): 1-12.
Rahman, Aisyah A. 2012. Penggunaan Media Gambar dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri I Peusangan Bireuen Aceh. Madrasah:
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 3(2): 190-201.
Redecker, C., K. Ala-Mutka, & Leis. 2011. The Future of Learning: Preparing
for Change. Luxembourg, Publications Office of the European Union.
Rofi’ati, N., L. Herlina, & S. Sumandi. 2014. Penerapan Model Pencapaian
Konsep Berbantuan Kartu Bergambar terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Materi Sel di SMA. Journal of Biology Education, 3(2): 193-200.
Rusman. 2013. Model-model pembelajaran: mengembangkan profesionalisme
guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rusnadi, N. M., & D. P. Parmiti, & N. W. Arini. 2013. Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA. MIMBAR
PGSD Undiksha, 1(1): 11-20.
Sadiman, A. S., R. Rahardjo, A. Haryono, & Rahardjito. 2010. Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Saheri, S., K. I. Supardi, & S. Haryani. 2017. Pengembangan Instrumen Penilaian
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Materi Larutan Penyangga. Journal of Innovative Science
Education, 6(1): 40-48.
Said, Alamsyah & A. Budimanjaya. 2015. 95 Strategi Mengajar Multiple
Intelligences Mengajar Sesuai Kerja Otak dan gaya Belajar Siswa. Jakarta:
Prenadamedia Group.
75
Seftina, D. 2016. Meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep reaksi reduksi
oksidasi melalui pembelajaran kooperatif model Team Games Tournament
(TGT) berbantuan media pembelajaran ular tangga redoks di kelas X 2
SMA Negeri 1 Tanjung. Quantum: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, 3(2):
111-122.
Slavin, R. E. 2010. Cooperative Learning (Teori, Riset, dan Praktek). Bandung:
Nusa Media.
Suarsana, I. M. 2013. Pengembangan E-Modul Berorientasi Pemecahan Masalah
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal
Pendidikan Indonesia, 2(2): 264-275.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Tawil, M. & Liliasari. 2013. Berpikir Kompleks dan Implementasinya dalam
Pelajaran IPA. Makasar: Badan Penerbit UNM.
Umayah, S., S. Haryani, & W. Sumarni. 2013. Pengembangan Kartu Bergambar
Tiga Dimensi sebagai Media Diskusi Kelompok Pada Pembelajaran IPA
Terpadu Tema Kehidupan. Unnes Science Education Journal, 2(2): 19-25.
Widayanti, E. R., & S. Slameto. 2016. Pengaruh Penerapan Metode Teams Games
Tournament Berbantuan Permainan Dadu terhadap Hasil Belajar IPA.
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 6(3): 182-195.
Wijaya, E. Y., D. A. Sudjimat, & A. Nyoto. 2016. Transformasi pendidikan abad
21 sebagai tuntutan pengembangan sumber daya manusia di era global. In
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 1(26): 263-278.
Zubaidah, S. 2016. Keterampilan abad ke-21: Keterampilan yang diajarkan
melalui pembelajaran. In Seminar Nasional Pendidikan dengan tema “Isu-
isu Strategis Pembelajaran MIPA Abad, 21(10): 1-17.
77
Lampiran 1. Silabus
SILABUS PEMBELAJARAN IPA
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : VIII / 2
KOMPETENSI INTI :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran
Aspek
Keterampilan
Berpikir Kritis
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Penilaian
3.10 Menganalisis
sistem ekskresi
pada manusia
dan memahami
gangguan pada
sistem ekskresi
1. Fungsi
sistem
ekskresi
manusia
2. Struktur dan
fungsi organ
3.10.1 Menyebutkan
organ-organ
penyusun
sistem
ekskresi pada
manusia.
Apersepsi
Guru meminta ketua kelas
untuk mengawali kelas
dengan berdoa.
Guru mempresensi siswa.
Guru mengecek kebersihan
120
menit
Buku siswa,
LDS, Buku
guru,
sumber lain
yang
relevan
Pengetahuan:
Tes tertulis
bentuk
pilihan ganda
beralasan dan
uraian.
78
serta upaya
menjaga sistem
ekskresi.
4.10 Menyajikan
hasil
pengamatan
tentang sistem
ekskresi pada
manusia dan
penerapannya
dalam menjaga
kesehatan diri.
pada ginjal
3.10.2 Mendeskripsi
kan fungsi
sistem
ekskresi.
3.10.3 Menganalisis
keterkaitan
antara
struktur dan
fungsi pada
organ ginjal.
4.10.1 Melakukan
games dan
tournament
dengan
permainan
picture card
dan snake
ladder pada
materi sistem
ekskresi
manusia.
4.10.2 Melakukan
pengamatan
terhadap
penerapan
menggunakan
model Remap
TGT
kelas dan kesiapan siswa
untuk belajar berupa tugas
yang telah diberikan.
Guru memberi stimulus
dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa “
kenapa kita dapat
mengeluarkan urine?”
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Mengamati
Guru melakukan
demonstrasi dengan
gambar bergerak orang
minum dan membuang air
kecil.
Siswa mengamati gambar
tersebut.
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya ”kenapa
orang tersebut dapat
mengeluarkan urine dan
apa penyebabnya?”
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
berpendapat tentang
pertanyaan dari temannya.
Keterampilan
memberikan
penjelasan
sederhana
serta
internet.
79
berbantuan
picture card
dan snake
ladder.
4.10.3 Melakukan
penyajian
terhadap hasil
diskusi pada
materi sistem
ekskresi.
Guru menampung semua
jawaban terlebih dahulu.
Guru membagi kelas
menjadi 5 kelompok dan
membagi LDS.
Mencoba
Siswa bersama
kelompoknya mencoba
menyelesaikan LDS yang
telah di bagi oleh Guru
serta diminta untuk
mengisi tabel identifikasi
yang terdapat dalam LDS
dan menyusun puzzle.
Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok
berdiskusi dan mengolah
informasi yang mereka
peroleh untuk
mengerjakan soal yang
terdapat di LDS.
Peserta didik
memverifikasi hasil
diskusi dengan konsep dan
teori dari berbagai pustaka
baik itu dari buku atau
Remap (Reading dan
concept map) yang mereka
buat.
Mengatur
strategi dan
taktik
Membangun
keterampilan
dasar
80
Masing-masing kelompok
membuat kesimpulan hasil
diskusi dalam lembar
kegiatan.
Mengkomunikasikan
siswa mempresentasikan
hasil diskusi dengan
perwakilan dari masing-
masing kelompok.
Guru meminta semua
siswa untuk menilai
bersama hasil diskusi
semua kelompok.
Setelah itu Guru mulai
melakukan games yaitu
menjawab 5 pertanyaan
yang diajaukan oleh Guru.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Setelah itu Guru akan
mengajak siswa untuk
keluar kelas untuk
melaksanakan tournament
menggunakan ular tangga
pada materi sistem
ekskresi.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
Memberi
penjelasan
lebih lanjut
Mengatur
strategi dan
taktik
81
tambahan dari guru.
Penutup
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran sebagai
bentuk penguatan materi.
Guru memberi tugas untuk
pertemuan selanjutnya
yaitu mempelajari organ
sistem ekskresi kulit
dengan membaca dan
membuat peta konsepnya.
Guru menutup
pembelajaran kelas dengan
doa dan mengucapkan
salam.
Menyimpulkan
3. Struktur dan
fungsi organ
pada kulit
3.10.6 Menganalisis
keterkaitan
antara
struktur dan
fungsi pada
organ kulit.
4.10.1 Melakukan
games dan
tournament
dengan
permainan
Apersepsi
Guru meminta ketua kelas
untuk mengawali kelas
dengan berdoa.
Guru mempresensi siswa.
Guru mengecek kebersihan
kelas dan kesiapan siswa
untuk belajar berupa tugas
yang telah diberikan.
Guru memberi stimulus
dengan mengajukan
80
menit
Buku siswa,
LDS, Buku
guru,
sumber lain
yang
relevan
serta
internet.
Pengetahuan:
Tes tertulis
bentuk
pilihan ganda
beralasan dan
uraian.
82
picture card
dan snake
ladder pada
materi sistem
ekskresi
manusia.
4.10.2 Melakukan
pengamatan
terhadap
penerapan
menggunakan
model Remap
TGT
berbantuan
picture card
dan snake
ladder.
4.10.3 Melakukan
penyajian
terhadap hasil
diskusi pada
materi sistem
ekskresi.
pertanyaan kepada siswa “
kenapa tubuh kita dapat
mengeluarkan keringat?”
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Mengamati
Guru melakukan
demonstrasi dengan
gambar bergerak orang
sedang olahraga dan
berkeringat.
Siswa mengamati gambar
tersebut.
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya ”kenapa
orang tersebut dapat
mengeluarkan keringat dan
apa penyebabnya?”
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
berpendapat tentang
pertanyaan dari temannya.
Guru menampung semua
jawaban terlebih dahulu.
Guru membagi kelas
menjadi 5 kelompok dan
membagi LDS.
Keterampilan
memberikan
penjelasan
sederhana
83
Mencoba
Siswa bersama
kelompoknya mencoba
menyelesaikan LDS yang
telah di bagi oleh Guru
serta diminta untuk
mengisi tabel identifikasi
yang terdapat dalam LDS
dan menyusun puzzle.
Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok
berdiskusi dan mengolah
informasi yang mereka
peroleh untuk
mengerjakan soal yang
terdapat di LDS.
Peserta didik
memverifikasi hasil
diskusi dengan konsep dan
teori dari berbagai pustaka
baik itu dari buku atau
Remap (Reading dan
concept map) yang mereka
buat.
Masing-masing kelompok
membuat kesimpulan hasil
diskusi dalam lembar
kegiatan.
Mengatur
strategi dan
taktik
Membangun
keterampilan
dasar
84
Mengkomunikasikan
siswa mempresentasikan
hasil diskusi dengan
perwakilan dari masing-
masing kelompok.
Guru meminta semua
siswa untuk menilai
bersama hasil diskusi
semua kelompok.
Setelah itu Guru mulai
melakukan games yaitu
menjawab 5 pertanyaan
yang diajaukan oleh Guru.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Setelah itu Guru akan
mengajak siswa untuk
keluar kelas untuk
melaksanakan tournament
menggunakan ular tangga
pada materi sistem
ekskresi.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Penutup
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
Memberi
penjelasan
lebih lanjut
Mengatur
strategi dan
taktik
85
pembelajaran sebagai
penguatan materi.
Guru memberi tugas untuk
pertemuan selanjutnya
yaitu mempelajari organ
sistem ekskresi paru-paru
dan hati dengan membaca
dan membuat peta
konsepnya.
Guru menutup
pembelajaran kelas dengan
doa dan mengucapkan
salam.
Menyimpulkan
4. Struktur dan
fungsi organ
pada paru-
paru
5. Struktur dan
fungsi organ
pada hati
3.10.4 Menganalisis
keterkaitan
antara
struktur dan
fungsi pada
organ paru-
paru.
3.10.5 Menganalisis
keterkaitan
antara
struktur dan
fungsi pada
organ hati.
4.10.1 Melakukan
Apersepsi
Guru meminta ketua kelas
untuk mengawali kelas
dengan berdoa.
Guru mempresensi siswa.
Guru mengecek kebersihan
kelas dan kesiapan siswa
untuk belajar berupa tugas
yang telah diberikan.
Guru memberi stimulus
dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa “
kenapa kita dapat bernapas
dan mengatasi racun dalam
120
menit
Buku siswa,
LDS, Buku
guru,
sumber lain
yang
relevan
serta
internet.
Pengetahuan:
Tes tertulis
bentuk
pilihan ganda
beralasan dan
uraian.
86
games dan
tournament
dengan
permainan
picture card
dan snake
ladder pada
materi sistem
ekskresi
manusia.
4.10.2 Melakukan
pengamatan
terhadap
penerapan
menggunakan
model Remap
TGT
berbantuan
picture card
dan snake
ladder.
4.10.3 Melakukan
penyajian
terhadap hasil
diskusi pada
materi sistem
ekskresi.
tubuh?”
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Mengamati
Guru melakukan
demonstrasi dengan
gambar bergerak orang
sedang berpas
Siswa mengamati gambar
tersebut.
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya ”kenapa
orang dapat bernapas dan
tubuh dapat mengatasi
racun?”
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
berpendapat tentang
pertanyaan dari temannya.
Guru menampung semua
jawaban terlebih dahulu.
Guru membagi kelas
menjadi 5 kelompok dan
membagi LDS.
Mencoba
Siswa bersama
kelompoknya mencoba
Keterampilan
memberikan
penjelasan
sederhana
87
LDS yang telah di bagi
oleh Guru serta diminta
untuk mengisi tabel
identifikasi yang terdapat
dalam LDS dan
menyusun puzzle.
Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok
berdiskusi dan mengolah
informasi yang mereka
peroleh untuk
mengerjakan soal yang
terdapat di LDS.
Peserta didik
memverifikasi hasil
diskusi dengan konsep dan
teori dari berbagai pustaka
baik itu dari buku atau
Remap (Reading dan
concept map) yang mereka
buat.
Masing-masing kelompok
membuat kesimpulan hasil
diskusi dalam lembar
kegiatan.
Mengkomunikasikan
siswa mempresentasikan
hasil diskusi dengan
perwakilan dari masing-
Mengatur
strategi dan
taktik
Membangun
keterampilan
dasar
Memberi
penjelasan
lebih lanjut
88
masing kelompok.
Guru meminta semua
siswa untuk menilai
bersama hasil diskusi
semua kelompok.
Setelah itu Guru mulai
melakukan games yaitu
menjawab 5 pertanyaan
yang diajaukan oleh Guru.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Setelah itu Guru akan
mengajak siswa untuk
keluar kelas untuk
melaksanakan tournament
menggunakan ular tangga
pada materi sistem
ekskresi.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Penutup
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran sebagai
bentuk penguatan materi.
Guru memberi tugas untuk
pertemuan selanjutnya
Mengatur
strategi dan
taktik
Menyimpulkan
89
yaitu mempelajari kelainan
pada organ sistem ekskresi
manusia dengan membaca
dan membuat peta
konsepnya.
Guru menutup
pembelajaran kelas dengan
doa dan mengucapkan
salam.
6. Kelainan
dan peyakit
pada sistem
ekskresi
7. Pola hidup
untuk
menjaga
sistem
ekskresi
3.10.7 Mengidentifik
asi kelainan
dan penyakit
yang terjadi
pada sistem
ekskresi.
3.10.8 Mengidentifik
asi berbagai
pola hidup
untuk
menjaga
kesehatan
sistem
ekskresi.
4.10.1 Melakukan
games dan
tournament
Apersepsi
Guru meminta ketua kelas
untuk mengawali kelas
dengan berdoa.
Guru mempresensi siswa.
Guru mengecek kebersihan
kelas dan kesiapan siswa
untuk belajar berupa tugas
yang telah diberikan.
Guru memberi stimulus
dengan mengajukan
pertanyaan “kenapa tubuh
kita bisa terkena berbagai
penyakit seperti gagal
ginjal?”
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
80
menit
Buku siswa,
LDS, Buku
guru,
sumber lain
yang
relevan
serta
internet.
Pengetahuan:
Tes tertulis
bentuk
pilihan ganda
beralasan dan
uraian.
90
dengan
permainan
picture card
dan snake
ladder pada
materi sistem
ekskresi
manusia.
4.10.2 Melakukan
pengamatan
terhadap
penerapan
menggunakan
model Remap
TGT
berbantuan
picture card
dan snake
ladder.
4.10.3 Melakukan
penyajian
terhadap hasil
diskusi pada
materi sistem
ekskresi.
Mengamati
Guru melakukan
demonstrasi dengan
gambar terkait macam-
macam penyakit sistem
ekskresi.
Siswa mengamati gambar
tersebut.
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya ”kenapa
orang tersebut dapat
mengalami penyakit ini
dan apa penyebabnya?”
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
berpendapat tentang
pertanyaan dari temannya.
Guru menampung semua
jawaban terlebih dahulu.
Guru membagi kelas
menjadi 5 kelompok dan
membagi LDS.
Mencoba
Siswa bersama
kelompoknya mencoba
menyelesaikan LDS yang
telah di bagi oleh Guru
Keterampilan
memberikan
penjelasan
sederhana
Mengatur
strategi dan
taktik
91
serta diminta untuk
mengisi tabel identifikasi
yang terdapat dalam LDS
dan menyusun puzzle.
Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok
berdiskusi dan mengolah
informasi yang mereka
peroleh untuk
mengerjakan soal yang
terdapat di LDS.
Peserta didik
memverifikasi hasil
diskusi dengan konsep dan
teori dari berbagai pustaka
baik itu dari buku atau
Remap (Reading dan
concept map) yang mereka
buat.
Masing-masing kelompok
membuat kesimpulan hasil
diskusi dalam lembar
kegiatan.
Mengkomunikasikan
siswa mempresentasikan
hasil diskusi dengan
perwakilan dari masing-
masing kelompok.
Guru meminta semua
Membangun
keterampilan
dasar
Memberi
penjelasan
lebih lanjut
92
siswa untuk menilai
bersama hasil diskusi
semua kelompok.
Setelah itu Guru mulai
melakukan games yaitu
menjawab 5 pertanyaan
yang diajaukan oleh Guru.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Setelah itu Guru akan
mengajak siswa untuk
keluar kelas untuk
melaksanakan tournament
menggunakan ular tangga
pada materi sistem
ekskresi.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Penutup
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran sebagai
bentuk penguatan materi.
Guru memberi tugas untuk
pertemuan selanjutnya
yaitu mempelajari semua
Mengatur
strategi dan
taktik
Menyimpulkan
93
organ sistem ekskresi
dengan membaca dan
mempelajari peta konsep
yang dibuat.
Guru menutup
pembelajaran kelas dengan
doa dan mengucapkan
salam.
Mengetahui,
Guru IPA SMP Negeri 18 Semarang
Dra. Munfaridjah
NIP. 19620818 199512 2 001
Semarang, 21 Februari 2020
Mahasiswa
Angga Sofyana Widyatama
NIM. 4001416073
94
SILABUS PEMBELAJARAN IPA
KELAS KONTROL
Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : VIII / 2
KOMPETENSI INTI :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran
Aspek
Keterampilan
Berpikir Kritis
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Penilaian
3.10 Menganalisis
sistem ekskresi
pada manusia
dan memahami
gangguan pada
sistem ekskresi
1. Fungsi
sistem
ekskresi
manusia
2. Struktur dan
fungsi organ
3.10.1 Menyebutkan
organ-organ
penyusun sistem
ekskresi pada
manusia.
3.10.2 Mendeskripsika
Apersepsi
Guru meminta ketua kelas
untuk mengawali kelas
dengan berdoa.
Guru mempresensi siswa.
120
menit
Buku
siswa,
LDS, Buku
guru,
sumber
lain yang
Pengetahuan:
Tes tertulis
bentuk
pilihan ganda
beralasan dan
uraian.
95
serta upaya
menjaga sistem
ekskresi.
4.10 Menyajikan
hasil
pengamatan
tentang sistem
ekskresi pada
manusia dan
penerapannya
dalam menjaga
kesehatan diri.
pada ginjal
n fungsi sistem
ekskresi.
3.10.3 Menganalisis
keterkaitan
antara struktur
dan fungsi pada
organ ginjal.
4.10.1 Melakukan
games dan
tournament
dengan
memberikan
soal terkait
sistem ekskresi
manusia.
4.10.2 Melakukan
pengamatan
terhadap
penerapan
menggunakan
model TGT.
4.10.3 Melakukan
penyajian
terhadap hasil
diskusi pada
materi sistem
ekskresi.
Guru mengecek kebersihan
kelas dan kesiapan siswa
untuk belajar berupa tugas
yang telah diberikan.
Guru memberi stimulus
dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa “
kenapa kita dapat
mengeluarkan urine?”
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Mengamati
Guru melakukan
demonstrasi dengan
gambar bergerak orang
minum dan membuang air
kecil.
Siswa mengamati gambar
tersebut.
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya ”kenapa
orang tersebut dapat
mengeluarkan urine dan
relevan
serta
internet.
96
apa penyebabnya?”
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
berpendapat tentang
pertanyaan dari temannya.
Guru menampung semua
jawaban terlebih dahulu.
Guru membagi kelas
menjadi 5 kelompok dan
membagi LDS.
Mencoba
Siswa bersama
kelompoknya mencoba
menyelesaikan LDS yang
telah di bagi oleh Guru
serta diminta untuk
mengisi tabel identifikasi
yang terdapat dalam LDS
dan menyusun puzzle.
Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok
berdiskusi dan mengolah
informasi yang mereka
peroleh untuk
mengerjakan soal yang
Keterampilan
memberikan
penjelasan
sederhana
Mengatur strategi
dan taktik
Membangun
keterampilan
dasar
97
terdapat di LDS.
Peserta didik
memverifikasi hasil
diskusi dengan konsep dan
teori dari berbagai pustaka.
Masing-masing kelompok
membuat kesimpulan hasil
diskusi dalam lembar
kegiatan.
Mengkomunikasikan
siswa mempresentasikan
hasil diskusi dengan
perwakilan dari masing-
masing kelompok.
Guru meminta semua
siswa untuk menilai
bersama hasil diskusi
semua kelompok.
Setelah itu Guru mulai
melakukan games yaitu
menjawab 5 pertanyaan
yang diajaukan oleh Guru.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Memberi
penjelasan lebih
lanjut
98
Setelah itu Guru akan
mengajak siswa untuk
keluar kelas untuk
melaksanakan tournament
berupa menjawab
pertanyaan berebut dari
guru.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Penutup
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran sebagai
bentuk penguatan materi.
Guru menutup
pembelajaran kelas dengan
doa dan mengucapkan
salam.
Mengatur strategi
dan taktik
Menyimpulkan
3. Struktur dan
fungsi organ
pada kulit
3.10.6 Menganalisis
keterkaitan
antara struktur
dan fungsi pada
organ kulit.
4.10.1 Melakukan
games dan
Apersepsi
Guru meminta ketua kelas
untuk mengawali kelas
dengan berdoa.
Guru mempresensi siswa.
Guru mengecek kebersihan
kelas dan kesiapan siswa
80
menit
Buku
siswa,
LDS, Buku
guru,
sumber
lain yang
relevan
Pengetahuan:
Tes tertulis
bentuk
pilihan ganda
beralasan dan
uraian.
99
tournament
dengan
memberikan
soal terkait
sistem ekskresi
manusia.
4.10.2 Melakukan
pengamatan
terhadap
penerapan
menggunakan
model TGT.
4.10.3 Melakukan
penyajian
terhadap hasil
diskusi pada
materi sistem
ekskresi.
untuk belajar berupa tugas
yang telah diberikan.
Guru memberi stimulus
dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa “
kenapa tubuh kita dapat
mengeluarkan keringat?”
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Mengamati
Guru melakukan
demonstrasi dengan
gambar bergerak orang
sedang olahraga dan
berkeringat
Siswa mengamati gambar
tersebut.
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya ”kenapa
orang tersebut dapat
mengeluarkan keringat dan
apa penyebabnya?”
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
berpendapat tentang
pertanyaan dari temannya.
Guru menampung semua
Keterampilan
memberikan
penjelasan
sederhana
serta
internet.
100
jawaban terlebih dahulu.
Guru membagi kelas
menjadi 5 kelompok dan
membagi LDS.
Mencoba
Siswa bersama
kelompoknya mencoba
menyelesaikan LDS yang
telah di bagi oleh Guru
serta diminta untuk
mengisi tabel identifikasi
yang terdapat dalam LDS
dan menyusun puzzle.
Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok
berdiskusi dan mengolah
informasi yang mereka
peroleh untuk
mengerjakan soal yang
terdapat di LDS.
Peserta didik
memverifikasi hasil
diskusi dengan konsep dan
teori dari berbagai pustaka
Masing-masing kelompok
membuat kesimpulan hasil
diskusi dalam lembar
kegiatan.
Mengatur strategi
dan taktik
Membangun
keterampilan
dasar
101
Mengkomunikasikan
siswa mempresentasikan
hasil diskusi dengan
perwakilan dari masing-
masing kelompok.
Guru meminta semua
siswa untuk menilai
bersama hasil diskusi
semua kelompok.
Setelah itu Guru mulai
melakukan games yaitu
menjawab 5 pertanyaan
yang diajaukan oleh Guru.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Setelah itu Guru akan
mengajak siswa untuk
keluar kelas untuk
melaksanakan tournament
berupa menjawab
pertanyaan berebut dari
guru.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Memberi
penjelasan lebih
lanjut
Mengatur strategi
dan taktik
102
Penutup
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran sebagai
penguatan materi.
Guru menutup
pembelajaran kelas dengan
doa dan mengucapkan
salam.
Menyimpulkan
4. Struktur dan
fungsi organ
pada paru-
paru
5. Struktur dan
fungsi organ
pada hati
3.10.4 Menganalisis
keterkaitan
antara struktur
dan fungsi pada
organ paru-
paru.
3.10.5 Menganalisis
keterkaitan
antara struktur
dan fungsi pada
organ hati.
4.10.1 Melakukan
games dan
tournament
dengan
memberikan
soal terkait
sistem ekskresi
manusia.
Apersepsi
Guru meminta ketua kelas
untuk mengawali kelas
dengan berdoa.
Guru mempresensi siswa.
Guru mengecek kebersihan
kelas dan kesiapan siswa
untuk belajar berupa tugas
yang telah diberikan.
Guru memberi stimulus
dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa “
kenapa kita dapat bernapas
dan mengatasi racun dalam
tubuh?”
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
120
menit
Buku
siswa,
LDS, Buku
guru,
sumber
lain yang
relevan
serta
internet.
Pengetahuan:
Tes tertulis
bentuk
pilihan ganda
beralasan dan
uraian.
103
4.10.2 Melakukan
pengamatan
terhadap
penerapan
menggunakan
model TGT.
4.10.3 Melakukan
penyajian
terhadap hasil
diskusi pada
materi sistem
ekskresi.
Mengamati
Guru melakukan
demonstrasi dengan
gambar bergerak orang
sedang berpas
Siswa mengamati gambar
tersebut.
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya ”kenapa
orang dapat bernapas dan
tubuh dapat mengatasi
racun?”
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
berpendapat tentang
pertanyaan dari temannya.
Guru menampung semua
jawaban terlebih dahulu.
Guru membagi kelas
menjadi 5 kelompok dan
membagi LDS.
Mencoba
Siswa bersama
kelompoknya mencoba
LDS yang telah di bagi
oleh Guru serta diminta
untuk mengisi tabel
Keterampilan
memberikan
penjelasan
sederhana
Mengatur strategi
dan taktik
104
identifikasi yang terdapat
dalam LDS dan
menyusun puzzle.
Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok
berdiskusi dan mengolah
informasi yang mereka
peroleh untuk
mengerjakan soal yang
terdapat di LDS.
Peserta didik
memverifikasi hasil
diskusi dengan konsep dan
teori dari berbagai pustaka.
Masing-masing kelompok
membuat kesimpulan hasil
diskusi dalam lembar
kegiatan.
Mengkomunikasikan
siswa mempresentasikan
hasil diskusi dengan
perwakilan dari masing-
masing kelompok.
Guru meminta semua
siswa untuk menilai
bersama hasil diskusi
semua kelompok.
Setelah itu Guru mulai
melakukan games yaitu
Membangun
keterampilan
dasar
Memberi
penjelasan lebih
lanjut
105
menjawab 5 pertanyaan
yang diajaukan oleh Guru.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Setelah itu Guru akan
mengajak siswa untuk
keluar kelas untuk
melaksanakan tournament
berupa menjawab soal
berebut dari guru.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Penutup
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran sebagai
bentuk penguatan materi.
Guru menutup
pembelajaran kelas dengan
doa dan mengucapkan
salam.
Mengatur strategi
dan taktik
Menyimpulkan
6. Kelainan
dan peyakit
pada sistem
ekskresi
7. Pola hidup
3.10.7 Mengidentifikas
i kelainan dan
penyakit yang
terjadi pada
sistem ekskresi.
Apersepsi
Guru meminta ketua kelas
untuk mengawali kelas
dengan berdoa.
Guru mempresensi siswa.
80
menit
Buku
siswa,
LDS, Buku
guru,
sumber
Pengetahuan:
Tes tertulis
bentuk
pilihan ganda
beralasan dan
106
untuk
menjaga
sistem
ekskresi
3.10.8 Mengidentifikas
i berbagai pola
hidup untuk
menjaga
kesehatan
sistem ekskresi.
4.10.1 Melakukan
games dan
tournament
dengan
memberikan
soal terkait
sistem ekskresi
manusia.
4.10.2 Melakukan
pengamatan
terhadap
penerapan
menggunakan
model TGT.
4.10.3 Melakukan
penyajian
terhadap hasil
diskusi pada
materi sistem
ekskresi.
Guru mengecek kebersihan
kelas dan kesiapan siswa
untuk belajar berupa tugas
yang telah diberikan.
Guru memberi stimulus
dengan mengajukan
pertanyaan “kenapa tubuh
kita bisa terkena berbagai
penyakit seperti gagal
ginjal?”
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Mengamati
Guru melakukan
demonstrasi dengan
gambar terkait macam-
macam penyakit sistem
ekskresi.
Siswa mengamati gambar
tersebut.
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya ”kenapa
orang tersebut dapat
mengalami penyakit ini
dan apa penyebabnya?”
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
Keterampilan
memberikan
penjelasan
sederhana
lain yang
relevan
serta
internet.
uraian.
107
berpendapat tentang
pertanyaan dari temannya.
Guru menampung semua
jawaban terlebih dahulu.
Guru membagi kelas
menjadi 5 kelompok dan
membagi LDS.
Mencoba
Siswa bersama
kelompoknya mencoba
menyelesaikan LDS yang
telah di bagi oleh Guru
serta diminta untuk
mengisi tabel identifikasi
yang terdapat dalam LDS
dan menyusun puzzle.
Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok
berdiskusi dan mengolah
informasi yang mereka
peroleh untuk
mengerjakan soal yang
terdapat di LDS.
Peserta didik
memverifikasi hasil
diskusi dengan konsep dan
teori dari berbagai pustaka.
Masing-masing kelompok
Mengatur strategi
dan taktik
Membangun
keterampilan
dasar
108
membuat kesimpulan hasil
diskusi dalam lembar
kegiatan.
Mengkomunikasikan
siswa mempresentasikan
hasil diskusi dengan
perwakilan dari masing-
masing kelompok.
Guru meminta semua
siswa untuk menilai
bersama hasil diskusi
semua kelompok.
Setelah itu Guru mulai
melakukan games yaitu
menjawab 5 pertanyaan
yang diajaukan oleh Guru.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Setelah itu Guru akan
mengajak siswa untuk
keluar kelas untuk
melaksanakan tournament
berupa menjawab soal
berebut dari guru.
Pemenang akan
mendapatkan nilai
tambahan dari guru.
Memberi
penjelasan lebih
lanjut
Mengatur strategi
dan taktik
109
Penutup
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran sebagai
bentuk penguatan materi.
Guru menutup
pembelajaran kelas dengan
doa dan mengucapkan
salam
Menyimpulkan
Mengetahui,
Guru IPA SMP Negeri 18 Semarang
Dra. Munfaridjah
NIP. 19620818 199512 2 001
Semarang, 21 Februari 2020
Mahasiswa
Angga Sofyana Widyatama
NIM. 4001416073
112
RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN VALIDASI SILABUS
Butir Penilaian Kriteria Skor
Kelengkapan
komponen silabus
Keseluruhan sangat lengkap dalam memuat
komponen pada silabus 4
Keseluruhan sudah lengkap dalam memuat
komponen pada silabus 3
Keseluruhan kurang lengkap dalam memuat
komponen pada silabus 2
Keseluruhan tidak lengkap dalam memuat
komponen pada silabus 1
Kesesuaian KI, KD,
dan Indikator
Keseluruhan sangat sesuai antara KI, KD, dan
Indikator 4
Keseluruhan sudah sesuai antara KI, KD, dan
Indikator 3
Keseluruhan kurang sesuai antara KI, KD,
dan Indikator 2
Keseluruhan tidak sesuai antara KI, KD, dan
Indikator 1
Kesesuaian
pemilihan metode
pembelajaran
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Penggunaan bahasa
dan tata tulis
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Kesesuaian antara
penilaian dan
indikator yang
digunakan
Keseluruhan sangat sesuai antara penilaian
dan indikator yang digunakan pada silabus 4
Keseluruhan sudah sesuai antara penilaian
dan indikator yang digunakan pada silabus 3
Keseluruhan kurang sesuai antara penilaian
dan indikator yang digunakan pada silabus 2
Keseluruhan tidak sesuai antara penilaian dan
indikator yang digunakan pada silabus 1
Silabus sudah
mengandung
Keseluruhan silabus sudah mengandung
pembelajaran saintifik dengan model Remap 4
113
pembelajaran yang
saintifik dengan
menggunakan model
Remap Teams
Games Tournament
berbantuan Picture
Card dan Snake
Ladder
TGT berbantuan Picture Card dan Snake
Ladder
Keseluruhan silabus cukup mengandung
pembelajaran saintifik dengan model Remap
TGT berbantuan Picture Card dan Snake
Ladder
3
Keseluruhan silabus kurang mengandung
pembelajaran saintifik dengan model Remap
TGT berbantuan Picture Card dan Snake
Ladder
2
Keseluruhan silabus tidak mengandung
pembelajaran saintifik dengan model Remap
TGT berbantuan Picture Card dan Snake
Ladder
1
114
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Sistem Ekskresi Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan 1)
A. Tujuan
Untuk mendapatkan data awal dari siswa terkait keterampilan berpikir kritis
pada materi sistem ekskresi manusia sebelum mengikuti pembelajaran Remap Teams
Games Tournament berbantuan Picture Card dan Snake Ladder.
B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan
Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik
1. Pendahuluan
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk
memahami tujuan pembelajaran.
2. Inti Guru melakukan pretest untuk mengetahui keterampilan
berpikir kritis siswa terkait materi sistem ekskresi.
3. Penutup Guru memberi tugas untuk membaca dan membuat peta
konsep tentang organ sistem ekskresi ginjal.
C. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
Semarang, 21 Februari 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W
NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073
115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Sistem Ekskresi Manusia
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (Pertemuan 2)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa secara kritis dan logis mampu menganalisis keterkaitan antara struktur
dan fungsi pada organ ginjal dengan tepat dan benar setelah mengikuti pembelajaran
Remap Teams Games Tournament berbantuan Picture Card dan Snake Ladder.
B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan
Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik
1. Reading Siswa membaca topik yang akan datang di buku
masing-masing yaitu “ sistem ekskresi organ ginjal.”
2. Concept Map Siswa membuat peta konsep topik yang akan datang
yaitu “ sistem ekskresi organ ginjal.”
3. Pendahuluan
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk
memahami tujuan pembelajaran
4. Persentasi
Kelas
Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan
kepada siswa “ kenapa kita dapat mengeluarkan urine?”
5. Kerja Tim
(Teams)
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi
LDS lalu persentasi
6. Games &
Tournament
Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk keluar
kelas untuk melaksanakan Games & Tournament
menggunakan Picture Card dan Snake Ladder pada
materi sistem ekskresi.
7. Penghargaan
Kelompok
Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan
nilai tambahan dari guru.
8. Penutup Guru memberi tugas untuk membaca dan membuat peta
konsep tentang kulit.
116
C. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
Semarang, 21 Februari 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W
NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Sistem Ekskresi Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan 3)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa secara kritis dan logis mampu menganalisis keterkaitan antara struktur
dan fungsi pada organ kulit dengan tepat setelah mengikuti pembelajaran Remap
Teams Games Tournament berbantuan Picture Card dan Snake Ladder.
B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan
Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik
1. Reading Siswa membaca topik yang akan datang di buku
masing-masing yaitu “ sistem ekskresi organ kulit.”
2. Concept Map Siswa membuat peta konsep topik yang akan datang
yaitu “ sistem ekskresi organ kulit.”
3. Pendahuluan
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk
memahami tujuan pembelajaran
4. Persentasi
Kelas
Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan
kepada siswa “ kenapa kita dapat mengeluarkan
keringat?”
5. Kerja Tim
(Teams)
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi
LDS lalu persentasi
6. Games &
Tournament
Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk keluar
kelas untuk melaksanakan Games & Tournament
menggunakan Picture Card dan Snake Ladder pada
materi sistem ekskresi.
7. Penghargaan
Kelompok
Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan
nilai tambahan dari guru.
8. Penutup Guru memberi tugas untuk membaca dan membuat peta
konsep tentang paru-paru dan hati.
118
C. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
Semarang, 21 Februari 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W
NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073
119
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Sistem Ekskresi Manusia
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (Pertemuan 4)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa secara kritis mampu menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi
pada organ paru-paru dan hati dengan tepat dan benar setelah mengikuti pembelajaran
Remap Teams Games Tournament berbantuan Picture Card dan Snake Ladder.
B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan
Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik
1. Reading
Siswa membaca topik yang akan datang di buku
masing-masing yaitu “ sistem ekskresi organ paru-paru
dan hati.”
2. Concept Map Siswa membuat peta konsep topik yang akan datang
yaitu “ sistem ekskresi organ paru-paru dan hati.”
3. Pendahuluan
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk
memahami tujuan pembelajaran
4. Persentasi
Kelas
Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan
kepada siswa “kenapa kita dapat bernapas dan
mengatasi racun dalam tubuh?”
5. Kerja Tim
(Teams)
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi
LDS lalu persentasi
6. Games &
Tournament
Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk keluar
kelas untuk melaksanakan Games & Tournament
menggunakan Picture Card dan Snake Ladder pada
materi sistem ekskresi.
7. Penghargaan
Kelompok
Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan
nilai tambahan dari guru.
8. Penutup
Guru memberi tugas untuk membaca dan membuat peta
konsep tentang gangguan dan upaya menjaga kesehatan
pada sistem ekskresi.
120
C. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
Semarang, 21 Februari 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W
NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073
121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Sistem Ekskresi Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan 5)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa secara cermat mampu mengidentifikasi kelainan dan upaya menjaga
kesehatan pada sistem ekskresi dengan tepat setelah mengikuti pembelajaran Remap
Teams Games Tournament berbantuan Picture Card dan Snake Ladder.
B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan
Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik
1. Reading
Siswa membaca topik yang akan datang di buku
masing-masing yaitu “ gangguan dan upaya menjaga
sistem ekskresi.”
2. Concept Map Siswa membuat peta konsep topik yang akan datang
yaitu “ gangguan dan upaya menjaga sistem ekskresi.”
3. Pendahuluan
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk
memahami tujuan pembelajaran
4. Persentasi
Kelas
Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan
kepada siswa “kenapa tubuh kita bisa terkena berbagai
penyakit seperti gagal ginjal? Serta upaya apa yang
harus kita lakukan untuk menjaga kesehatan sistem
ekskresi kita?”
5. Kerja Tim
(Teams)
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi
LDS lalu persentasi
6. Games &
Tournament
Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk keluar
kelas untuk melaksanakan Games & Tournament
menggunakan Picture Card dan Snake Ladder pada
materi sistem ekskresi.
7. Penghargaan
Kelompok
Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan
nilai tambahan dari guru.
8. Penutup
Guru memberi tugas untuk membaca dan
menginformasikan pertemuan selanjutnya akan ada
posttest.
122
C. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
Semarang, 21 Februari 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W
NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073
123
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Sistem Ekskresi Manusia
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (Pertemuan 6)
A. Tujuan
Untuk mendapatkan data akhir dari siswa terkait keterampilan berpikir kritis
pada materi sistem ekskresi manusia setelah mengikuti pembelajaran Remap Teams
Games Tournament berbantuan Picture Card dan Snake Ladder.
B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan
Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik
1. Pendahuluan
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk
memahami tujuan pembelajaran.
2. Inti
Guru melakukan posttest untuk mengetahui
keterampilan berpikir kritis siswa terkait materi sistem
ekskresi.
3. Penutup Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
C. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
Semarang, 21 Februari 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W
NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073
124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Sistem Ekskresi Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan 1)
A. Tujuan
Untuk mendapatkan data awal dari siswa terkait keterampilan berpikir kritis
pada materi sistem ekskresi manusia sebelum mengikuti pembelajaran dengan model
Teams Games Tournament tanpa berbantuan.
B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan
Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik
1. Pendahuluan
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk
memahami tujuan pembelajaran
2. Inti Guru melakukan pretest untuk mengetahui keterampilan
berpikir kritis siswa terkait materi sistem ekskresi
3. Penutup Guru memberikan tugas untuk membaca konsep tentang
ginjal
C. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
Semarang, 21 Februari 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W
NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Sistem Ekskresi Manusia
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (Pertemuan 2)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa secara kritis dan logis mampu menganalisis keterkaitan antara struktur
dan fungsi pada organ ginjal dengan tepat dan benar setelah melakukan diskusi
kelompok.
B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan
Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik
1. Pendahuluan
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk
memahami tujuan pembelajaran
2. Persentasi
Kelas
Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan
kepada siswa “ kenapa kita dapat mengeluarkan urine?”
3. Teams Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi
LDS lalu persentasi
4. Games &
Tournament
Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk bermain
Games dan Tournament dengan soal berebut pada
materi sistem ekskresi.
5. Penghargaan
Kelompok
Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan
nilai tambahan dari guru.
6. Penutup Guru menutup dengan mengucap salam
C. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
Semarang, 21 Februari 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W
NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073
126
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Sistem Ekskresi Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan 3)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa secara kritis dan logis mampu menganalisis keterkaitan antara struktur
dan fungsi pada organ kulit dengan tepat setelah mengikuti pembelajaran dan
melakukan diskusi kelompok.
B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan
Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik
1. Pendahuluan
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk
memahami tujuan pembelajaran
2. Persentasi
Kelas
Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan
kepada siswa “ kenapa kita dapat mengeluarkan
keringat?”
3. Teams Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi
LDS lalu persentasi
4. Games &
Tournament
Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk bermain
Games dan Tournament dengan soal berebut pada
materi sistem ekskresi.
5. Penghargaan
Kelompok
Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan
nilai tambahan dari guru.
6. Penutup Guru menutup dengan mengucap salam
127
C. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
Semarang, 21 Februari 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W
NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073
128
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Sistem Ekskresi Manusia
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (Pertemuan 4)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa secara kritis mampu menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi
pada organ paru-paru dan hati dengan tepat dan benar setelah melakukan diskusi
kelompok.
B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan
Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik
1. Pendahuluan
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk
memahami tujuan pembelajaran
2. Persentasi
Kelas
Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan
kepada siswa “kenapa kita dapat bernapas dan
mengatasi racun dalam tubuh?”
3. Teams Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi
LDS lalu persentasi
4. Games &
Tournament
Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk bermain
Games dan Tournament dengan soal berebut pada
materi sistem ekskresi.
5. Penghargaan
Kelompok
Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan
nilai tambahan dari guru.
6. Penutup Guru menutup dengan mengucap salam
129
C. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
Semarang, 21 Februari 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W
NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Sistem Ekskresi Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan 5)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa secara cermat mampu mengidentifikasi kelainan dan upaya menjaga
kesehatan pada sistem ekskresi dengan tepat setelah mengikuti pembelajaran dan
melakukan diskusi kelompok.
B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan
Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik
1. Pendahuluan
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk
memahami tujuan pembelajaran
2. Persentasi
Kelas
Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan
kepada siswa “kenapa tubuh kita bisa terkena berbagai
penyakit seperti gagal ginjal? Serta upaya apa yang
harus kita lakukan untuk menjaga kesehatan sistem
ekskresi kita?”
3. Teams Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi
LDS lalu persentasi
4. Games &
Tournament
Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk bermain
Games dan Tournament dengan soal berebut pada
materi sistem ekskresi.
5. Penghargaan
Kelompok
Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan
nilai tambahan dari guru.
6. Penutup Guru menutup dengan mengucap salam
131
C. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
Semarang, 21 Februari 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W
NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073
132
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Sistem Ekskresi Manusia
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (Pertemuan 6)
A. Tujuan
Untuk mendapatkan data akhir dari siswa terkait keterampilan berpikir kritis
pada materi sistem ekskresi manusia setelah mengikuti pembelajaran dengan model
Teams Games Tournament tanpa berbantuan.
B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan
Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik
1. Pendahuluan
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk
memahami tujuan pembelajaran.
2. Inti
Guru melakukan posttest untuk mengetahui
keterampilan berpikir kritis siswa terkait materi sistem
ekskresi.
3. Penutup Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan berdoa
dan mengucapkan salam
C. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian
Semarang, 21 Februari 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W
NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073
135
RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Butir Penilaian Kriteria Skor
Kejelasan materi
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas pada materi yang
akan disampaikan
4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas pada materi yang akan disampaikan 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas pada materi yang akan
disampaikan
2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas pada materi yang akan
disampaikan
1
Sistematika
penulisan
Keseluruhan penulisan sangat baik, mudah
untuk dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan penulisan sudah baik, mudah
untuk dimengerti dan jelas 3
Keseluruhan penulisan kurang baik, kurang
sesuai, dan kurang jelas 2
Keseluruhan penulisan tidak baik, tidak
sesuai, dan tidak jelas 1
Jenis dan ukuran
huruf yang sesuai
Keseluruhan sangat baik dalam pemilihan
jenis dan ukuran huruf yang dipakai 4
Keseluruhan sudah baik dalam pemilihan
jenis dan ukuran huruf yang dipakai 3
Keseluruhan kurang baik dalam pemilihan
jenis dan ukuran huruf yang dipakai 2
Keseluruhan tidak baik dalam pemilihan jenis
dan ukuran huruf yang dipakai 1
Kebenaran tata
bahasa
Keseluruhan tata bahasa sangat baik, mudah
untuk dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan tata bahasa sudah baik, mudah
untuk dimengerti dan jelas 3
Keseluruhan tata bahasa kurang baik, kurang
sesuai, dan kurang jelas 2
Keseluruhan tata bahasa tidak baik, tidak
sesuai, dan tidak jelas 1
Kesederhanaan
struktur kalimat
Keseluruhan struktur kalimat sangat baik,
mudah untuk dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan struktur kalimat sudah baik,
mudah untuk dimengerti dan jelas 3
Keseluruhan struktur kalimat kurang baik,
kurang sesuai, dan kurang jelas 2
136
Keseluruhan struktur kalimat tidak baik, tidak
sesuai, dan tidak jelas 1
Kejelasan struktur
kalimat
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Bahasa yang
digunakan bersifat
komunikatif
Keseluruhan bahasa yang digunakan sudah
bersifat komunikatif dan mudah untuk
dimengerti
4
Keseluruhan bahasa yang digunakan cukup
bersifat komunikatif dan mudah untuk
dimengerti
3
Keseluruhan bahasa yang digunakan kurang
bersifat komunikatif dan mudah untuk
dimengerti
2
Keseluruhan bahasa yang digunakan tidak
bersifat komunikatif dan mudah untuk
dimengerti
1
Kebenaran materi
atau isi
Keseluruhan materi atau isi sangat baik,
mudah untuk dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan materi atau isi baik, mudah
untuk dimengerti dan jelas 3
Keseluruhan materi atau isi kurang baik,
kurang sesuai, dan kurang jelas 2
Keseluruhan materi atau isi tidak baik, tidak
sesuai, dan tidak jelas 1
Pengelompokkan
dalam materi-materi
yang logis
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Kesesuaian
pembelajaran IPA
dengan model
Remap Teams
Games Tournament
Berbantuan Picture
Card dan Snake
Keseluruhan sangat sesuai antara
pembelajaran IPA dengan model Remap
Teams Games Tournament Berbantuan
Picture Card dan Snake Ladder
4
Keseluruhan sudah sesuai antara
pembelajaran IPA dengan model Remap
Teams Games Tournament Berbantuan
3
137
Ladder Picture Card dan Snake Ladder
Keseluruhan kurang sesuai antara
pembelajaran IPA dengan model Remap
Teams Games Tournament Berbantuan
Picture Card dan Snake Ladder
2
Keseluruhan tidak sesuai antara pembelajaran
IPA dengan model Remap Teams Games
Tournament Berbantuan Picture Card dan
Snake Ladder
1
Kesesuaian penilaian
dengan indikator
yang ingin dicapai
Keseluruhan sangat sesuai antara penilaian
dengan indikator yang ingin dicapai 4
Keseluruhan cukup sesuai antara penilaian
dengan indikator yang ingin dicapai 3
Keseluruhan kurang sesuai antara penilaian
dengan indikator yang ingin dicapai 2
Keseluruhan tidak sesuai antara penilaian
dengan indikator yang ingin dicapai 1
Kelengkapan
instrumen
Keseluruhan instrumen RPP sangat lengkap 4
Keseluruhan instrumen RPP cukup lengkap 3
Keseluruhan instrumen RPP kurang lengkap 2
Keseluruhan instrumen RPP tidak lengkap 1
138
Lampiran 5. Kisi – Kisi dan Distribusi Soal Keterampilan Berpikir Kritis
KISI – KISI SOAL
MATERI SISTEM EKSKRESI
KD Indikator Kompetensi
Materi
Aspek
Keterampilan
Berpikir
Kritis
Indikator
Keterampilan
Berpikir Kritis
Jenjang Nomor
Soal
Kunci
Soal
Kunci
Alasan
3.11 Menganalisis
sistem
ekskresi pada
manusia dan
memahami
gangguan pada
sistem
ekskresi serta
upaya menjaga
sistem
ekskresi.
3.11.1 Menyebutkan
organ-organ
penyusun sistem
ekskresi pada
manusia.
Keterampilan
dalam
memberikan
penjelasan
sederhana
Bertanya dan
menjawab tentang
sesuatu tantangan
atau penjelasan
C3 1 C B
3.11.2 Mendeskripsikan
fungsi sistem
ekskresi.
Menganalisis
pertanyaan
C3 2 C B
C3 3 C C
3.11.3 Menganalisis
keterkaitan antara
struktur dan
fungsi pada organ
Membangun
dalam
keterampilan
dasar
Mempertimbangkan
keakuratan sumber
C4 4 D A
C6 5 C B
139
ginjal.
Menyimpulkan
Menginduksi dan
mempertimbangkan
hasil induksi
C3 6 A C
Menyimpulkan
Menginduksi dan
mempertimbangkan
hasil induksi
C4 7 A A
3.11.4 Menganalisis
keterkaitan antara
struktur dan
fungsi pada organ
paru-paru.
Membangun
dalam
keterampilan
dasar
Mengamati dan
mempertimbangkan
laporan hasil
observasi
C5 8 A B
3.11.5 Menganalisis
keterkaitan antara
struktur dan
fungsi pada organ
hati.
Menyimpulkan
Menginduksi dan
mempertimbangkan
hasil induksi
C3 9 D A
140
3.11.6 Menganalisis
keterkaitan antara
struktur dan
fungsi pada organ
kulit.
Memberikan
penjelasan
yang lanjut
Mendefinisikan
istilah C6 10 C C
3.11.7 Mengidentifikasi
kelainan dan
penyakit yang
terjadi pada
sistem ekskresi.
Memberikan
penjelasan
yang lanjut
Mengidentifikasi
asumsi C3 11 B A
Membangun
dalam
keterampilan
dasar
Mengamati dan
mempertimbangkan
laporan hasil
observasi
C4 12 B D
Menyimpulkan
Mendedukasi dan
mempertimbangkan
hasil deduksi
C5 13 D A
Keterampilan
dalam
memberikan
penjelasan
sederhana
Memfokuskan pada
pertanyaan C5 14 B B
141
Membangun
dalam
keterampilan
dasar
Mengamati dan
mempertimbangkan
laporan hasil
observasi
C4 15 B C
Memberikan
penjelasan
yang lanjut
Mendefinisikan
istilah C6 16 B B
Keterampilan
dalam
memberikan
penjelasan
sederhana
Menganalisis
pertanyaan C3 17 A B
3.11.8 Mengidentifikasi
berbagai pola
hidup untuk
menjaga
kesehatan sistem
ekskresi.
Mengatur
strategi dan
taktik
Memutuskan suatu
tindakan
C3 18 D A
C3 19 C A
Keterampilan
dalam
memberikan
penjelasan
sederhana
Bertanya dan
menjawab tentang
sesuatu tantangan
atau penjelasan
C3 20 B D
142
KD Indikator
Kompetensi Materi
Aspek
Keterampilan
Berpikir
Kritis
Indikator
Keterampilan
Berpikir Kritis
Jenjang
Nomor
Soal
Kunci Soal
3.10 Menganalisis
sistem
ekskresi pada
manusia dan
memahami
gangguan
pada sistem
ekskresi serta
upaya
menjaga
sistem
ekskresi.
3.10.3 Menganalisis
keterkaitan
antara
struktur dan
fungsi pada
organ ginjal.
Keterampilan
dalam
memberikan
penjelasan
sederhana
Memfokuskan pada
pertanyaan C5 1
a. Filtrasi Proses ini terjadi di
glomerulus. Cairan
yang tersaring
ditampung oleh simpai
Bowman yang disebut
urine primer atau
filtrate glomerulus.
b. Reabsorpsi
Proses ini terjadi di
tubulus proksimal
yang menyaring
kembali urine primer
menjadi urine
sekunder.
c. Augmentasi
Proses ini terjadi di
tubulus distal yang
menyaring kembali
urine sekunder menjadi
urine sesungguhnya
lalu nanti ke tubulus
143
kolektivus dan ke
ureter lalu ke kandung
kemih baru
dikeluarkan lewat
saluran uretra.
3.10.5 Mengidentifi
kasi kelainan
dan penyakit
yang terjadi
pada sistem
ekskresi.
Membangun
keterampilan
dasar
Mempertimbangkan
keakuratan sumber
C5 2
1. Cirrhosis
Pembesaran hati,
mengonsumsi obat-
obatan tertentu dalam
jangka waktu lama,
perlemakan hati non-
alkohol, infeksi hati
schistosomiasis,
penyakit turunan
seperti
hemochromatosis dan
cystic fibrosis, infeksi
virus kronis hepatitis A
dan C.
2. Nefritis Rusaknya nefron
karena infeksi bakteri
Streptococcus, di
tangani dengan Pencucian darah atau
pencangkokan ginjal.
144
3. Kanker kulit Kanker kulit
disebabkan oleh
perubahan atau mutasi
genetik pada sel kulit.
Penyebab perubahan
itu sendiri belum
diketahui secara pasti,
namun diduga akibat
paparan sinar matahari
yang berlebihan.
145
DISTRIBUSI SOAL
No Aspek Indikator Soal Nomer
1
Keterampilan
memberikan penjelasan
sederhana
1. Memfokuskan pertanyaan 14, 1(uraian)
2. Menganalisis pertanyaan 2,3,17
3. Bertanya dan menjawab tentang suatu
tantangan atau penjelasan 1,20
2 Membangun keterampilan
dasar
4. Mempertimbangkan keakuratan sumber 4,5, 2(uraian)
5. Mengamati dan mempertimbangkan laporan
hasil observasi 8,12,15
3 Menyimpulkan
6. Menginduksi dan mempertimbangkan hasil
induksi 6,7,9
7. Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil
deduksi 13
4 Memberikan penjelasan
lanjut
9. Mendefinisikan istilah 10,16
10. Mengidentifikasi asumsi 11
5 Mengatur strategi dan
taktik 11. Memutuskan suatu tindakan 18,19
146
NASKAH SOAL
Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Sistem Ekskresi
Alokasi Waktu : 80 menit
Petunjuk:
1. Kerjakan soal pada lembar jawab yang tersedia!
2. Tulislah identitas Anda berupa nama, nomor absen, dan kelas pada kolom yang
tersedia!
3. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang
dianggap paling benar!
4. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada alasan yang dianggap
paling benar!
5. Bila jawaban salah atau ingin memperbaiki, lakukan sebagai berikut:
Pilihan semula : A B C D
Jawaban A salah diganti D
Dibetulkan menjadi : A B C D
6. Berdoalah sebelum mengerjakan soal!
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Berdasarkan gambar tersebut, olahraga adalah aktivitas tubuh yang akan
menghasilkan keringat, hal ini disebabkan karena:
1) Keringat dikeluarkan untuk membantu mengatur suhu tubuh
2) Olahraga mengaktifkan sistem pemanasan internal di dalam tubuh, untuk
mengurangi panas tubuh yang berlebih maka tubuh mengeluarkan keringat.
3) Keringat adalah cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat
Berdasarkan pernyataan di atas yang benar terkait mekanisme kulit
mengeluarkan keringat adalah....
A. Pernyataan 1
B. Pernyataan 1 dan 2
C. Pernyataan 1, 2, dan 3
D. Semua pernyataan salah
Alasan:
A. Keringat akan dikeluarkan saat tubuh kita kedinginan
B. Keringat merupakan zat sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh kulit
C. Kelenjar keringat mengeluarkan air dan minyak
D. Keringat akan dikeluarkan ketika kita terlalu banyak minum air
147
2. Perhatikan pernyataan berikut ini!
i. Sebagai jalur untuk keluar masuknya udara dari luar ke paru-paru.
ii. Membantu mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal
(termoregulasi).
iii. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi).
iv. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh.
v. Mengeluarkan zat oleh kelenjar yang masih digunakan di dalam tubuh.
Berdasarkan pernyataan di atas, pilihlah fungsi sistem ekskresi manusia yang
benar....
A. i dan ii
B. ii dan iii
C. iii dan iv
D. iv dan v
Alasan:
A. Sistem ekskresi berperan dalam mengedarkan sari-sari makanan keseluruh
tubuh
B. Sistem ekskresi berperan dalam pengeluaran zat yang jumlahnya
berlebihan dalam tubuh manusia
C. Sistem ekskresi berperan dalam pembuatan hormon dan enzim pada tubuh
D. Sistem ekskresi berperan dalam proses pencernaan makanan
3. Perhatikan tabel di bawah ini!
A Ekskresi 1 Pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa
feses (tinja) melalui anus
B Defekasi 2 Pengeluaran hasil metabolisme tubuh yang masih
digunakan seperti enzim dan hormon
C Filtrasi 3 Proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh berupa
cair dan gas seperti urine, keringat, empedu, dan CO2
D Sekresi 4
Proses penyaringan darah yang mengalir melalui arteri
aferen ginjal ke dalam glomerulus sehingga
menghasilkan filtrat
Dari beberapa pernyataan di atas, pilihlah pasangan yang benar antara proses
dalam tubuh dan fungsinya!
A. A1, B2, C3, dan D4
B. A2, B1, C4, dan D3
C. A3, B1, C4, dan D2
D. A4, B3, C1, dan D2
Alasan:
A. Ekskresi berfungsi dalam pengeluaran zat yang masih bisa digunakan oleh
tubuh manusia
B. Defekasi berfungsi sebagai proses pengeluaran pencernaan berupa urine
C. Filtrasi proses penyaringan darah di glomerulus dan menghasilkan urine
primer
D. Sekresi berfungsi dalam pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak
digunakan lagi oleh tubuh manusia berupa keringat dan CO2
148
4. Perhatikan gambar tersebut!
Tempat/ Organ Hasil
1. Glomerulus Urine Sekunder
2. Tubulus Proksimal Urine Primer
3. Lengkung Henle Urine Primer
4. Tubulus Distal Urine Sesungguhnya
Berdasarkan gambar dan pernyataan di atas, pasangan yang benar tentang
proses pembentukan urine adalah....
A. 1 saja
B. 1 dan 2
C. 1, 2, dan 3
D. 4 saja
Alasan:
A. Proses pembentukan urine di tubulus distal merupakan proses augmentasi
yang akan menghasilkan urine sesungguhnya
B. Proses pembentukan urine di tubulus proksimal merupakan proses
reabsorpsi yang akan menghasilkan urine sesungguhnya
C. Proses pembentukan urine di glomerulus merupakan proses filtrasi akan
menghasilkan urine sekunder
D. Proses pembentukan urine di lengkung henle merupakan proses filtrasi
yang akan menghasilkan urine primer
149
5. Pada sebuah alat peraga proses penyaringan darah dalam ginjal membutuhkan
alat dan bahan tertentu. Perhatikan model penyaringan dalam ginjal di bawah
ini!
Sumber alat di atas memiliki keterkaitan dengan perumpamaan pada proses
penyaringan darah dalam ginjal sebenarnya. Pernyataan yang benar tentang
perumpamaan dengan organ ginjal yaitu....
1. Corong Sebagai glomerulus
2. Kertas Saring Sebagai kapsula bowman
3. Erlenmeyer Sebagai glomerulus
4. Filtrat Sebagai urine primer
Berdasarkan pernyataan di atas yang benar adalah....
A. 1 dan 3
B. 1, 2, dan 3 benar
C. 1 dan 4
D. 4 saja
Alasan:
A. Corong sebagai alat filtrasi, di ginjal filtrasi terjadi di kapsula bowman
B. Corong sebagai alat filtasi, di ginjal filtrasi terjadi di glomerulus
C. Erlenmeyer sebagai alat reabsorpsi, di ginjal reabsorpsi terjadi di
glomerulus
D. Kertas saring sebagai alat augmentasi, di ginjal augmentasi terjadi di
kapsula bowman
Corong Kertas Saring
Erlenmeyer
Filtrat
150
6. Ginjal merupakan organ yang berperan dalam sistem ekskresi manusia dimana
organ ini menghasilkan sisa metabolisme tubuh berupa urine, berikut ini adalah
proses pembentukan urine!
Berdasarkan gambar tersebut, bagian dari ginjal yang menempati X dan Y
adalah....
A. Tubulus proksimal dan tubulus distal
B. Kapsula bowman dan arteri eferen
C. Tubulus proksimal dan badan malpighi
D. Tubulus distal dan tubulus proksimal
Alasan:
A. Karena pada fase reabsorpsi akan menghasilkan urine sekunder dan pada
filtrasi menghasilkan urine sebenarnya
B. Karena pada fase filtrasi menghasilkan urine sekunder dan pada augmentasi
menghasilkan urine sebenarnya
C. Karena pada fase reabsorpsi menghasilkan urine sekunder dan pada
augmentasi menghasilkan urine sebenarnya
D. Karena pada augmentasi menghasilkan urine sekunder dan pada fase
reabsorpsi menghasilkan urine primer
Y
X
151
7. Perhatikan gambar dibawah ini!
Pada gambar tersebut yang ditunjukkan oleh huruf X memilih fungsi
untuk....
A. Menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih
B. Menyalurkan darah menuju bagian-bagian ginjal
C. Mengeluarkan urine dari kandung kemih
D. Menampung urine sebelum diteruskan ke kandung kemih
Alasan:
A. Bagian X adalah ureter yang berfungsi sebagai saluran urine dari ginjal
ke kandung kemih
B. Bagian X adalah ureter yang berfungsi sebagai saluran darah menuju
bagian-bagian ginjal
C. Bagian X adalah uretra yang berfungsi sebagai saluran yang
mengeluarkan urine dari kandung kemih
D. Bagian X adalah uretra yang berfungsi sebagai tempat menampung urine
sebelum diteruskan ke kandung kemih
8. Perhatikan percobaan di bawah ini!
Dina melakukan percobaan tersebut. Apa yang dapat disimpulkan oleh Dina?
X
152
A. Air kapur menjadi keruh karena terdapat percampuran air kapur dan gas
hasil pernafasan berupa CO2
B. Gelembung udara pada air kapur adalah gas yang dikeluarkan saat
bersendawa dan buang angin
C. Air kapur bercampur dengan uap air hasil pernafasan
D. Air kapur menjadi keruh karena air liur yang bercampur dengan air kapur
Alasan:
A. Percobaan tersebut membuktikan bahwa pernafasan menghasilkan zat
berupa air dan CO2
B. Percobaan tersebut membuktikan bahwa pernafasan menghasilkan zat
berupa karbondioksida
C. Air kapur akan berubah keruh jika terkena air liur
D. Air kapur akan berubah menjadi keruh jika didiamkan
9. Hati merupakan organ sistem ekskresi pada manusia yang berperan
menghasilkan empedu melalui proses pemecahan sel darah merah.
Perhatikan skema berikut!
Berdasarkan skema di atas, bagian yang tepat untuk melengkapi huruf X
dan Y adalah....
A. Pigmen warna dan Hemoglobin
B. Kelenjar empedu dan Urobilin
C. Urobilin dan Hemoglobin
D. Hemoglobin dan Urobilin
Alasan:
A. Sel darah merah yang mengandung hemoglobin akan dipecah dan
menjadi 3 bagian, urobilinogen dipecah menjadi urobilin pewarna urine
Sel Darah Merah X
Hemin
Zat Besi
Globin
Biliverdin
Protein lain
Bilirubin
Y Sterkobilin,
pewarna feses
153
B. Sel darah merah yang mengandung pigmen warna akan dipecah dan
menjadi 3 bagian, urobilinogen dipecah menjadi hemoglobin pewarna
urine
C. Sel darah merah yang mengandung kelenjar empedu akan dipecah dan
menjadi 3 bagian, urobilinogen dipecah menjadi urobilin pewarna feses
D. Sel darah merah yang mengandung urobilin akan dipecah dan menjadi 3
bagian, urobilinogen dipecah menjadi hemoglobin pewarna urine
10. Perhatikan tabel di bawah ini!
Jaringan Lapisan Dermis Fungsi
1. Pembuluh kapiler a. Tempat akar, batang, dan
kelenjar minyak rambut
2. Kelenjar keringat b. Untuk perasa, peraba, rasa nyeri,
rasa panas, dan sentuhan
3. Ujung-ujung saraf c. Menyampaikan nutrisi pada akar
rambut dan sel kulit
4. Kantong rambut d. Menghasilkan keringat
Berdasarkan tabel di atas, pasangan yang tepat tentang jaringan pada lapisan
dermis berserta fungsinya adalah....
A. 1a dan 2b
B. 2a dan 3c
C. 3b dan 4a
D. 3c dan 4d
Alasan:
A. Pembuluh kapiler berfungsi sebagi tempat akar, batang, dan kelenjar
minyak rambut sedangkan kelenjar keringat untuk perasa, peraba, rasa
nyeri, rasa panas, dan sentuhan
B. Kelenjar keringat berfungsi tempat akar, batang, dan kelenjar minyak
rambut, sedangkan ujung-ujung saraf menyampaikan nutrisi pada akar
rambut dan sel kulit
C. ujung-ujung saraf untuk perasa, peraba, rasa nyeri, rasa panas, dan
sentuhan. Sedangkan kantong rambut tempat akar, batang, dan kelenjar
minyak rambut
D. ujung-ujung saraf menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit,
sedangkan kantong rambut menghasilkan keringat
11. Perhatikan Tabel tes hasil urine berikut:
Nama Warna Awal Tes Benedict Tes Biuret
Ato Kekuningan Biru muda Ungu
Zulfan Kekuningan Merah bata Kekuningan
Amir Kekuningan Hijau Kekuningan
Dari tabel di atas Ato dan Zulfan mengalami....
A. Albuminaria dan diabetes insipidus
B. Albuminaria dan diabetes melitus
154
C. Diabetes melitus dan albuminaria
D. Diabetes insipidus dan diabetes melitus
Alasan:
A. Karena terdapat kandungan protein pada urine Ato, sehingga Ato
mengalami penyakit albuminuria dibuktikan dengan hasil tes urine pada
uji biuret berwarna ungu
B. Karena terdapat kandungan lemak banyak pada urine Ato, sehingga Ato
mengalami penyakit diabetes melitus dibuktikan dengan tes urine pada
uji biuret berwarna ungu
C. Karena terdapat endapan kalsium di dalam rongga ginjal Zulfan,
sehingga Zulfan mengalami penyakit diabetes insipidus dibuktikan
dengan tes urine pada uji benedict berwarna merah bata
D. Karena terdapat kandungan protein pada urine Zulfan, sehingga Zulfan
mengalami penyakit albuminuria dibuktikan dengan hasil tes urine pada
uji benedict berwarna merah bata
12. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar tersebut adalah air kencing yang dikerubungi oleh semut, pada
umumnya penyakit diabetes melitus memang air kencingnya akan sering
dikerubungi semut.
Alasan apa yang membuat air kencing itu dikerubungi oleh semut ?
A. Karena oleh urine memiliki kandungan glukosa dan protein
B. Karena oleh urine memiliki kandungan glukosa
C. Karena oleh urine memiliki kandungan vitamin A
D. Karena oleh urine memiliki kandungan protein
Alasan:
A. Penyakit ini disebut diabetes insipidus karena meningkatnya kadar gula
dalam darah
B. Penyakit ini disebut dengan albuminaria karena meningkatnya kadar
gula dalam darah
C. Penyakit ini disebut diabetes melitus karena meningkatnya kadar
protein dalam darah
D. Penyakit ini disebut diabetes melitus karena meningkatnya kadar gula
dalam darah
155
13. Setelah dilakukan uji laboratorium, urine penderita penyakit ginjal
dinyatakan positif terhadap reagen biuret dan reagen benedict. Berdasarkan
hasil tersebut kemungkinan gangguan yang terjadi adalah....
A. Tersumbatnya tubulus kontortus proksimal
B. Peradangan pada pelvis renalis
C. Penyumbatan pada tubulus kolektivus
D. Kerusakan pada glomelurus
Alasan:
A. Karena urine mengandung protein atau molekul besar
B. Karena urine mengandung karbohidrat
C. Karena urine mengandung lemak
D. Karena urine mengandung banyak air
14. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika terjadi kerusakan pada gambar berlabel X, akan mengakibatkan
gangguan yang disebut....
A. Poliuria
B. Albuminaria
C. Batu ginjal
D. Diabetes insipidus
Alasan:
A. Terjadi gangguan pada proses augmentasi di tubulus proksimal sehingga
darah masih mengandung protein
B. Terjadi gangguan pada proses filtrasi di glomerulus sehingga darah
masih mengandung protein
C. Terdapat gangguan pada proses reabsorpsi di tubulus distal sehingga
darah masih mengandung gula
D. Tedapat gangguan pada proses filtrasi di tubulus proksimal sehingga
darah masih mengandung gula
156
15. Perhatikan tabel di bawah ini!
Nama pasien Kandungan dalam urine
Sel Darah Asam Urat Protein Kalsium
Dita + - - -
Sarifa - - - +
Pandu - - + -
Tata - - - -
Tabel di atas merupakan hasil pemeriksaan laboratorium. Keterangan tanda
(+) berarti zat tersebut dijumpai dalam urine. Berdasarkan nama pasien di
atas yang berpotensi mengalami penyakit kencing batu adalah....
A. Dita
B. Sarifa
C. Pandu
D. Tata
Alasan:
A. Karena kandungan glukosa banyak dalam darah
B. Karena kandungan lemak banyak dalam darah
C. Karena terdapat endapan kalsium di dalam rongga ginjal
D. Karena air yang terkandung dalam urine mempengaruhi kesehatan tubuh
16. Perhatikan tabel berikut!
Nama Penyakit Penyebab Upaya Penanganan
1. Nefritis a. Kekurangan hormon
ADH
(i) Proses cuci darah atau
pencangkokan ginjal
2. Albuminuria b. Infeksi bakteri pada
saluran kemih
(ii) Memberikan suntikan
hormon antidiuretik
3. Hematuria c. Bakteri Streptococcus
(iii) Mengatur jumlah garam
dan protein yang
dikonsumsi
4. Diabetes
insipidus
d. Kerusakan glomelurus,
sehingga urine
mengandung protein
(iv) Memberi antibiotik untuk
membersihkan infeksi
pada saluran kemih
Berdasarkan tabel tersebut pasangan yang tepat antara nama, penyebab, dan
penanganan penyakit sistem ekskresi adalah....
A. 1, b, dan ii
B. 2, d, dan iii
C. 3, c, dan iv
D. 4, a dan i
Alasan:
A. Nefritis disebabkan oleh Infeksi bakteri pada saluran kemih dapat
ditangani dengan memberikan suntikan hormon antidiuretik
B. Albuminuria disebabkan oleh kerusakan glomelurus, sehingga urine
mengandung protein dapat ditangani dengan mengatur jumlah garam
dan protein yang dikonsumsi
157
C. Hematuria disebabkan oleh Bakteri Streptococcus dapat ditangani
dengan memberi antibiotik untuk membersihkan infeksi pada saluran
kemih
D. Diabetes insipidus disebabkan oleh kekurahan hormon ADH dapat
ditangani dengan proses cuci darah atau pencangkokan ginjal
17. Aku adalah sebuah gangguan. Aku mengganggu salah satu organ sistem
ekskresi yang bertugas menyaring darah. Aku menimbulkan endapan berupa
kristal yang tidak dapat larut pada rongga organ tersebut. Tetapi aku dapat
dicegah dengan sering minum air putih, membatasi konsumsi garam, dan
tidak menahan kencing. Berdasarkan penjelasan tersebut siapakah aku ?
A. Batu ginjal
B. Nefritis
C. Diabetes insipidus
D. Kanker ginjal
Alasan:
A. Kurangnya minum air putih, kurang mengkonsumsi garam, dan
menahan kencing akan merusak nefron pada ginjal sehingga terbentuk
endapan kalsium
B. Kurangnya minum air putih, banyak mengkonsumsi garam, dan
menahan kencing akan menimbulkan endapan garam kalsium pada
rongga ginjal
C. Sering minum air putih, kurang mengkonsumsi garam, dan menahan
kencing akan membuat tumbuhnya sel yang tidak terkontrol sepanjang
tubulus pada ginjal
D. Kurangnya minum air putih, sering mengkonsumsi garam, dan menahan
kencing akan menimbulkan kurangnya hormon antidiuretik
18. Orang dewasa yang sehat harus minum setidaknya 10 sampai 12 gelas setiap
hari. Minum air ternyata ada waktu yang benar. Kita tanpa memperhatikan
kebutuhan tubuh seringkali minum setelah makan. Padahal dianjurkan unuk
minum sesering mungkin, mengapa demikian?
A. Supaya ginjal dapat bekerja dengan keras dan mempercepat filtrasi
B. Agar mempercepat proses ekstraksi tubuh
C. Karena tubuh kita sudah 90% adalah air
D. Supaya tubuh tidak mengalami dehidrasi
Alasan:
A. Karena air berpengaruh besar pada keseimbangan tubuh
B. Karena terdapat endapan kalsium karena lemak yang banyak
C. Tubuh tidak membutuhkan asupan air yang banyak
D. Karena tubuh membutuhkan banyak vitamin
158
19. Perhatikan berbagai macam warna urine manusia di bawah ini!
Urine ini kita bisa mengetahui apakah tubuh kita mengalami gangguan atau
tidak dari warnanya karena keterkaitan hubungan warna urine dengan
kondisi kesehatan manusia. Bagaimana pola hidup yang baik supaya warna
urine normal?
A. Minum air putih dan yang berwarna
B. Sering meminum susu dicampur teh
C. Seringkali minum air putih
D. Sering minum air putih dan obat
Alasan:
A. Meminum air putih saja dapat meringankan kerja ginjal
B. Meminum air putih dan minuman berwarna dapat meringankan beban
kerja ginjal
C. Meminum air putih ,susu ,dan teh dapat meningkatkan kerja ginjal
D. Sering minum air putih dan obat akan meringankan kerja ginjal sehingga
membuat ginjal sehat
20. Beberapa kebiasaan untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi sebagai
berikut:
1. Mengurangi konsumsi garam
2. Minum cukup air putih setiap hari
3. Memilih makanan yang rendah protein hewani
Gaya hidup sehat tersebut dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan sistem
ekskresi supaya terhindar dari penyakit....
A. Scabies
B. Batu ginjal
C. Sirosis hati
D. Diabetes melitus
Alasan:
A. Asupan tubuh harus diperbanyak protein hewani
B. Konsumsi garam harus diperbanyak
C. Konsumsi air bercampur dengan gula dikonsumsi dalam jumlah banyak
dapat membuat proses filtrasi berjalan lancar
D. Cairan dalam tubuh harus seimbang karena untuk memudahkan kerja
dari ginjal dengan cara keseimbangan asupan
159
Soal Uraian
1. Jelaskan mekanisme terbentuknya urine pada ginjal sampai dikelurkan dari
tubuh kita!
Jawaban:…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
1 2 3
Dari gambar tersebut, jelaskan secara lengkap tentang 3 penyakit tersebut!
Jawaban:…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
160
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN SOAL UJI COBA
SISTEM EKSKRESI MANUSIA
No Kunci Alasan Penjelasan Alasan Pedoman
1 C B Pada aktivitas sehari hari akan menghasilkan keringat dan
keringat merupakan zat sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh
kulit
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
2 C B Sistem ekskresi berperan dalam pengeluaran zat yang jumlahnya
berlebihan dalam tubuh dari organ ginjal, paru-paru, kulit, dan
hati dan juga mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh
(osmoregulasi).
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
3 C C Filtrasi adalah proses penyaringan darah di glomelurus dan
menghasilkan urine primer
3 dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
161
4 D A Proses pembentukan urine di tubulus distal akan menghasilkan
urine sesungguhnya
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
5 C B Pada proses filtasi terjadi pada bagian glomelurus dimana dalam
praktiknya corong sebagai glomelurus atau tempat yang
menyaring dan filtrat sebagai hasil saringan tersebut berupa urine
primer
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
6 A C Tubulus proksimal pada fase reabsorpsi dengan menghasilkan
urine sekunder dan tubulus distal pada augmentasi dengan
menghasilkan urine sesungguhnya
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
7 A A Ureter berfungsi untuk menyalurkan urine dari ginjal ke kandung
kemih setelah itu kandung kemih akan memberikan sinyal
apabila penampungan sudah penuh dan akan dibuang melalui
uretra
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
162
8 A B Percobaan menggunakan air kapur tersebut membuktikan bahwa
pernafasan menghasilkan zat berupa karbondioksida atau CO2
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
9 D A Sel darah merah yang mengandung hemoglobin akan dipecah
dan menjadi 3 bagian yaitu hemin, zat besi, dan globin. Setelah
itu hemin diubah sampai menjadi urobilinogen. Urobilinogen
sendiri dipecah menjadi urobilin pewarna urine dan sterkobilin
sebagai pewarna feses
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
10 C C Ujung-ujung saraf untuk perasa, peraba, rasa nyeri, rasa panas,
dan sentuhan. Sedangkan kantong rambut tempat akar, batang,
dan kelenjar minyak rambut
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
11 B A Seorang yang mengalami penyakit albuminuria ditunjukkan
dengan terdapat kandungan protein pada urine Ato serta melalui
tes uji biuret dengan hasil warna ungu
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
163
12 B D Penyakit dengan ciri-ciri urine dikerubung oleh semut disebut
diabetes melitus karena meningkatnya kadar gula dalam darah
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
13 D A Karena urine mengandung protein atau molekul besar dibuktikan
dengan uji biuret dan reagen benedict
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
14 B B Terjadi gangguan pada proses filtrasi yaitu di glomelurus
sehingga urine mengandung protein karena proses penyaringan
yang kurang sempurna
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
15 B C Pada uji urine yang dilakukan pada sarifa terdapat kandungan
kalsium dan ini memungkinkan untuk terjadinya endapan
kalsium di dalam rongga ginjal yang menyebabkan batu ginjal
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
164
16 B B Albuminuria disebabkan oleh kerusakan glomelurus, sehingga
urine mengandung protein dapat ditangani dengan mengatur
jumlah garam dan protein yang dikonsumsi
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
17 A B Kurangnya minum air putih, banyak mengkonsumsi garam, dan
menahan kencing akan menimbulkan endapan garam kalsium
pada rongga ginjal
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
18 D A Air berpengaruh besar pada keseimbangan tubuh serta dengan
mengkonsumsi air secara cukup ginjal dapat bekerja dengan
keras dan mempercepat filtrasi
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
19 C A Meminum air putih dapat meringankan kerja ginjal 3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
165
20 B D Cairan dalam tubuh harus seimbang karena untuk memudahkan
kerja dari ginjal dengan cara keseimbangan asupan
3: dapat memilih pertanyaan dan
alasan yang tepat
2: dapat memilih pertanyaan dan
memilih alasan tidak tepat atau
sebaliknya
1: memilih pertanyaan dan alasan
tidak tepat
1 - - d. Filtrasi
Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring
ditampung oleh simpai Bowman yang disebut urine primer atau
filtrate glomerulus.
e. Reabsorpsi
Proses ini terjadi di tubulus proksimal yang menyaring kembali
urine primer menjadi urine sekunder
f. Augmentasi
Proses ini terjadi di tubulus distal yang menyaring kembali urine
sekunder menjadi urine sesungguhnya lalu nanti ke tubulus
kolektivus dan ke ureter lalu ke kandung kemih baru dikeluarkan
lewat saluran uretra.
3: menjawab pertanyaan dengan
tepat
2: menjawab pertanyaan kurang
tepat
1: menjawab pertanyaan tidak tepat
2 - - 4. Cirrhosis
Pembesaran hati, mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam
jangka waktu lama, perlemakan hati non-alkohol, infeksi hati
schistosomiasis, penyakit turunan seperti hemochromatosis dan
cystic fibrosis, infeksi virus kronis hepatitis A dan C.
5. Nefritis
Rusaknya nefron karena infeksi bakteri Streptococcus, di tangani
dengan
Pencucian darah atau pencangkokan ginjal
3: menjawab pertanyaan dengan
tepat
2: menjawab pertanyaan kurang
tepat
1: menjawab pertanyaan tidak tepat
166
6. Kanker kulit
Kanker kulit disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik
pada sel kulit. Penyebab perubahan itu sendiri belum diketahui
secara pasti, namun diduga akibat paparan sinar matahari yang
berlebihan.
169
RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN VALIDASI UJI COBA SOAL
Butir Penilaian Kriteria Skor
Soal dirumuskan
dengan singkat, jelas,
dan tepat
Keseluruhan soal sudah sesuai dengan
indakator kisi-kisi penyusunan soal 4
Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 3
Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 2
Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 1
Ada petunjuk
pengerjaan soal pada
lembar soal
Keseluruhan soal sudah sesuai dengan
indakator kisi-kisi penyusunan soal 4
Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 3
Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 2
Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 1
Kesesuaian materi
dengan KD
Keseluruhan soal sudah sesuai dengan
indakator kisi-kisi penyusunan soal 4
Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 3
Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 2
Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 1
Soal berisikan tentang
permasalahan yang
dapat dipecahkan oleh
siswa
Keseluruhan soal sudah sesuai dengan
indakator kisi-kisi penyusunan soal 4
Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 3
Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 2
Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 1
Kesesuaian tingkat
kesulitan materi
dengan tingkat
berpikir kritis siswa
Keseluruhan soal sudah sesuai dengan
indakator kisi-kisi penyusunan soal 4
Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 3
Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 2
Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 1
Bahasa yang
digunakan sesuai
Keseluruhan soal sudah sesuai dengan
indakator kisi-kisi penyusunan soal 4
170
dengan tingkat
berpikir kritis
terhadap siswa
Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 3
Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 2
Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 1
Kalimat yang
digunakan dapat
dimengerti dan jelas
Keseluruhan soal sudah sesuai dengan
indakator kisi-kisi penyusunan soal 4
Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 3
Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 2
Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 1
Bahasa yang
digunakan bersifat
komunikatif
Keseluruhan soal sudah sesuai dengan
indakator kisi-kisi penyusunan soal 4
Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 3
Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 2
Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator
kisi-kisi penyusunan soal 1
171
Lampiran 7. Lembar Diskusi Siswa
KELAS EKSPERIMEN
A. Kompetensi Dasar:
Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan
memahami gangguan pada sistem ekskresi serta
upaya menjaga sistem ekskresi.
B. Tujuan Pembelajaran:
Siswa secara kritis dan logis mampu menganalisis
keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ ginjal
dengan tepat dan benar setelah mengikuti pembelajaran
Remap TGT (Teams Games Tournament) berbantuan
Picture Card dan Snake Ladder.
Apa tujuan pembelajaran pada hari ini ?
.....................................................................................................
.....................................................................................................
....................................................................................................
KELOMPOK :
ANGGOTA:
Lembar Diskusi
Siswa
“Sistem Ekskresi”
MARI BERPIKIR SEJENAK....!!!!
FASE
STIMULUS
172
ALAT DAN BAHAN Alat:
1. Alat Tulis 2. Picture Card dan Snake Ladder
Bahan: 1. Puzzle 2. LDS 3. Lem
FASE TEAMS
Langkah Kerja:
1. Bukalah 2 bungkus yang berisi potongan
kertas
2. Susunlah potongan kertas tersebut dalam
masing kotak yang disediakan
3. Lengkapilah tabel-tabel sesuaikan dengan
bagian yang ditunjuk pada puzzle
4. Waktu 25 menit
5. Persentasikanlah hasil yang telah
kelompokmu diskusikan!
Kelompok yang mempersentasikan hasilnya
akan diberi tambahan nilai
173
Berilah keterangan nama dan fungsi pada kolom dibawah ini!
No Nama Bagian Fungsi
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
174
Berilah keterangan nama dan fungsi pada kolom dibawah ini!
No Nama Bagian Fungsi
1
2
3
4
5
6
1
1
2
3
4
5
6
MARI KITA BERPIKIR KRITIS!!!
1. Mengapa ginjal sebagai organ pada sistem ekskresi?
Jawab:
2. Bagaimana proses terbentuknya urin?
Jawab:
175
Ayo kita lakukan permainan Picture Card dan Snake Ladder!!
Kelompok yang berhasil memperoleh poin tertinggi maka akan
keluar sebagai pemenang sesuai dengan aturan yang berlaku
serta akan memperoleh hadiah dari guru.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............................................................................................................................ .......
FASE GAMES &
TOURNAMENT
FASE PEMBERIAN HADIAH
MENARIK KESIMPULAN
176
KELAS KONTROL
A. Kompetensi Dasar:
Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan
memahami gangguan pada sistem ekskresi serta
upaya menjaga sistem ekskresi.
B. Tujuan Pembelajaran:
Siswa secara kritis dan logis mampu menganalisis
keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ
ginjal dengan tepat dan benar setelah melakukan
diskusi kelompok
Apa tujuan pembelajaran pada hari ini ?
.....................................................................................................
.....................................................................................................
....................................................................................................
KELOMPOK :
ANGGOTA:
Lembar Diskusi
Siswa
“Sistem Ekskresi”
MARI BERPIKIR SEJENAK....!!!!
FASE
STIMULUS
177
ALAT DAN BAHAN Alat:
1. Alat Tulis 2. Picture Card dan Snake Ladder
Bahan: 1. Puzzle 2. LDS 3. Lem
Langkah Kerja:
1. Bukalah 2 bungkus yang berisi potongan
kertas
2. Susunlah potongan kertas tersebut dalam
masing kotak yang disediakan
3. Lengkapilah tabel-tabel sesuaikan dengan
bagian yang ditunjuk pada puzzle
4. Waktu 25 menit
5. Persentasikanlah hasil yang telah
kelompokmu diskusikan!
Kelompok yang mempersentasikan hasilnya
akan diberi tambahan nilai
FASE TEAMS
178
Berilah keterangan nama dan fungsi pada kolom dibawah ini!
No Nama Bagian Fungsi
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
179
Berilah keterangan nama dan fungsi pada kolom dibawah ini!
No Nama Bagian Fungsi
1
2
3
4
5
6
1
1
2
3
4
5
6
MARI KITA BERPIKIR KRITIS!!!
1. Mengapa ginjal sebagai organ pada sistem ekskresi?
Jawab:
2. Bagaimana proses terbentuknya urin?
Jawab:
180
Ayo dengarkan instruksi dari guru untuk Games dan
Tournament nya !!!
1. ada 5 soal dari guru dan dilakukan dengan cara berebut
2. setiap soal bernilai 3 poin
3. bagi kelompok yang memiliki nilai sama akan ada 1
pertanyaan tambahan sebagai penentu pemenang
Kelompok yang berhasil memperoleh poin tertinggi maka akan
keluar sebagai pemenang sesuai dengan aturan yang berlaku
serta akan memperoleh hadiah dari guru.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.......................................................................................................................... ..........
FASE GAMES &
TOURNAMENT
FASE PEMBERIAN HADIAH
MENARIK
KESIMPULAN
181
RUBRIK PENILAIAN
KUNCI JAWABAN
Pertemuan 2 (Ginjal)
No. Nama Bagian Fungsi
1 Korteks
Korteks ginjal adalah bagian ginjal paling luar.
Tepi luar korteks ginjal dikelilingi oleh kapsul
ginjal dan jaringan lemak, untuk melindungi
bagian dalam ginjal.
2 Medula/ Sum-sum
ginjal
Medula ginjal adalah jaringan ginjal yang halus
dan dalam. Medula berisi lengkung Henle serta
piramida ginjal, yaitu struktur kecil yang terdapat
nefron dan tubulus.
Tubulus ini mengangkut cairan ke ginjal yang
kemudian bergerak menjauh dari nefron menuju
bagian yang mengumpulkan dan mengangkut
urine keluar dari ginjal.
3 Glomelurus
Glomerulus berfungsi untk menyaring darah.
(menyaring darah kotor dan bersih yg mana darah
bersih akan di kembalikan ke ginjal dan darah
kotor yg berisi zat sisa yang tidak digunakan dan
melanjutkan ke kapsula bowman) menghasilkan
urine primer
4 Pembuluh Kapiler
Kapiler berfungsi sebagai tempat pertukaran air
dan bahan kimia yang terdapat didalam darah dan
membawa darah kembali ke jantung.
5 Arteri Ginjal Merupakan pembuluh nadi yang berguna untuk
membawa darah ke dalam ginjal.
6 Vena Ginjal
Vena ginjal merupakan bagian utama dari ginjal.
Vena ginjal adalah pembuluh balik yang berguna
untuk membawa darah keluar dari dalam ginjal
menuju vena cava inferior.
7 Ureter
Ureter merupakan erupakan yang sangat berguna
untuk mengalirkan urin yang sesungguhnya dari
ginjal ke kandung kemih.
8 Saluran Hasil Pembawa
Penyaringan
Saluran pembawa hasil penyaringan darah adalah
kapsul bowman / saluran bowman. Pengertiannya
adalah, bagian berbentuk mangkuk yabg
mengelilingi glomerulus.
Skor 80
Rubrik penilaian: skor 10 untuk setiap jawaban benar dari nama bagian ginjal
hingga deskripsi, skor 5 jika nama bagian benar namun deskripsi kurang tepat,
skor 0 jika nama bagian dan deskripsi salah.
182
No Nama Bagian Fungsi
1 Glomelurus
Menyaring darah yang masuk dan yang akan
menghasilkan zat-zat masih berguna.
Menghasilkan urine primer
2 Kapsula Bowman
Membungkus glomelurus, Saluran pembawa
hasil penyaringan darah dari glomelurus
3
Tubulus Kontortus
Proksimal
Darah yang berasal dari glomelurus akan
diserap kembali dan menghasilkan urine
sekunder
4 Lengkung Henle
Menyaring dan penghubung antara tubulus
kontortus proksimal dan tubulus kontortus
distal
5 Tubulus Kontortus Distal
Urine yang masih tahap urine sekunder
melepas zat-zat yang masih berguna dan
menghasilkan urine sesungguhnya
6
Tubulus Kolektivus
Penampung urine sesungguhnya hasil
pengolahan dan penyerapan di dalam nefron
Skor 60
Rubrik penilaian: skor 10 untuk setiap jawaban benar dari nama bagian ginjal
hingga deskripsi, skor 5 jika nama bagian benar namun deskripsi kurang tepat,
skor 0 jika nama bagian dan deskripsi salah.
1. Ginjal sebagai organ sistem ekskresi karena ginjal dalam metabolisme tubuh
menghasilkan zat-zat sisa berupa urine yang merupakan zat tidak berguna dari
dalam tubuh manusia.
Skor 5
2. Dalam pembuatan urine ada 3 tahapan yaitu:
a. filtrasi
Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh
simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion
anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap
tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori–pori
glomerulus.Cairan yang tertampung di simpai Bowman disebut urine primer
atau filtrate glomerulus.
b. Reabsorbsi
Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah
penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat
yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion
anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang
dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder atau filtrate tubulus.
c. Augmentasi
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul.
Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di
bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan
yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian
disalurkan ke rongga ginjal. Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di
183
rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter kandung kemih dan
uretra.
Skor 15
Nilai LDS Sistem Ekskresi Manusia
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
Skor maksimal × 100%
Pertemuan 3 (Kulit)
No Nama Bagian Fungsi
1 Rambut
Fungsi rambut di bagian teratas tubuh kita ini
adalah untuk melindungi kulit kepala dari
sengatan matahari dan hawa dingin.
2 Jaringan lemak Menjaga suhu tubuh
3 Kelenjar Keringat Menghasilkan atau memproduksi keringat
4 Saraf Meningkatkan kerja kelenjar keringat,
sehingga merangsang produksi keringat
5 Saluran Keringat Berfungsi sebagai jalan keluarnya keringat dari
kelenjar keringat ke pori-pori
6 Jaringan Ikat Bawah Melekatkan kulit pada otot dan menjaga suhu
tubuh
7 Dermis Lapisan kulit kedua setelah epidermis. Dermis
berfungsi sebagai pelindung dalam tubuh.
8 Epidermis
Kulit yang terletak paling luar. Fungsinya
beragam, mulai dari menjaga tubuh dari kuman
dan zat berbahaya, menentukan warna kulit,
hingga memproduksi sel-sel tertentu yang
berperan penting untuk kesehatan tubuh.
9 Pori-pori
Sebagai tempat tumbuhnya rambut, selain itu
mereka juga memiliki tugas sebagai jalan
minyak untuk sampai ke permukaan kulit
Skor 90
Rubrik penilaian: skor 10 untuk setiap jawaban benar dari nama bagian ginjal
hingga deskripsi, skor 5 jika nama bagian benar namun deskripsi kurang tepat,
skor 0 jika nama bagian dan deskripsi salah.
184
No Nama Bagian Fungsi
1 Korpuskula Paccini
Merupakan ujung saraf pada kulit yang peka
terhadap rangsangan berupa tekanan atau saraf
perasa tekanan kuat.
2 Korpuskula Ruffini Merupakan ujung saraf pada kulit yang peka
terhadap rangsangan panas.
3 Korpuskula Krause Merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang
peka terhadap rangsangan dingin.
4
Korpuskula Meisner
Merupakan ujuang saraf perasa pada kulit yang
peka terhadap sentuhan
Skor 40
Rubrik penilaian: skor 10 untuk setiap jawaban benar dari nama bagian ginjal
hingga deskripsi, skor 5 jika nama bagian benar namun deskripsi kurang tepat,
skor 0 jika nama bagian dan deskripsi salah.
1. Kulit sebagai organ sistem ekskresi karena kulit dalam metabolisme tubuh
menghasilkan zat-zat sisa berupa keringat yang merupakan zat tidak berguna
dari dalam tubuh manusia.
Skor 5
2. Aktivitas fisik menyebabkan badan kita menghasilkan panas. Otak akan
bereaksi dengan mengeluarkan keringat dari kelenjar ekrin yang ada dalam
tubuh. Keringat akan muncul di pori-pori tubuh yang suhunya lebih rendah.
Dengan keluarnya keringat ini tidak serta merta mendinginkan suhu tubuh.
Keringat harus sampai menguap dari kulit agar suhu tubuh menurun, menurut
ahli keringat dari Universitas Colorado, William Byrnes. Tubuh manusia juga
memiliki kelenjar apokrin terutama di bagian ketiak dan pangkal paha. Apokrin
dapat mengeluarkan keringat bau. Keringat ini bisa beraroma tak sedap karena
cairannya mengandung lebih banyak nutrien sehingga membuat bakteri
Staphylococcus hominis tertarik menempati dua titik tersebut. Ketika bakteri
dengan keringat berinteraksi, aroma tubuh tercipta.
Skor 15
Nilai LDS Sistem Ekskresi Manusia
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
Skor maksimal × 100%
185
Pertemuan 4 (Hati dan Paru-paru)
Hail Percobaan 1:
membuktikan hasil sistem ekskresi pada paru-paru berupa uap air (H2O)
Skor 5
Hail Percobaan 2:
membuktikan hasil sistem ekskresi pada paru-paru berupa Karbon Dioksida (CO2)
Skor 5
Hati selain berperan dalam sistem pencernaan, hati juga berperan dalam sistem
ekskresi. Peran ini berupa mengekskresikan zat warna empedu yang disebut
bilirubin. Bilirubin dihasilkan dari pemecahan hemoglobin yang terdapat pada sel
darah merah.
Skor 10
Ditunjuk Nama Bagian
A Sel darah merah
B Hemoglobin
C Protein lain
D Globin
E Zat besi
F Hemin
G Biliverdin
H Bilirubin
I Urobilin pewarna urine
J Sterkobilin pewarna feses
Skor 20
Penjelasan Skema:
Sel darah merah yang rusak akan dihancurkan oleh makrofag di dalam hati dan
limfa. Hemoglobin yang terkandung di dalam sel darah merah dipecah menjadi
zat besi, globin, dan hemin. Zat besi selanjutnya dibawa menuju sumsum merah
tulang yang digunakan membentuk hemoglobin baru. Globin dipecah menjadi
asam amino untuk digunakan dalam pembentukan protein lain. Sedangkan hemin
diubah menjadi bilirubin dan biliverdin. Bilirubin menjadi urobilin sebagai
pewarna urine dan sterkobilin sebagai pewarna feses. Selain bilirubin ada juga
biliverdin sebagai zat warna empedu yang berperan dalam sistem pencernaan.
Skor 50
Paru-paru disebut sebagai organ sistem ekskresi karena menghasilkan sisa
metabolisme tubuh yang tidak digunakan lagi berupa CO2.
Skor 10
186
Hati disebut sebagai organ sistem ekskresi karena menghasilkan sisa metabolisme
tubuh yang tidak digunakan lagi berupa zat warna empedu.
Skor 10
Nilai LDS Sistem Ekskresi Manusia
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
Skor maksimal × 100%
Pertemuan 5 (Kelainan dan Upaya)
No Nama Penyakit Penyebab Penanganan
1
Cirrhosis
Pembesaran hati,
mengonsumsi obat-obatan
tertentu dalam jangka waktu
lama, perlemakan hati non-
alkohol, infeksi hati
schistosomiasis, penyakit
turunan seperti
hemochromatosis dan cystic
fibrosis, infeksi virus kronis
hepatitis A dan C.
1. Mengonsumsi makanan
rendah garam dan tablet
spironolactone, untuk
mengurangi kelebihan cairan
di dalam tubuh.
2. Mengonsumsi propranolol,
untuk mengurangi tekanan
yang tinggi di dalam hati.
3. Mengonsumsi suplemen
untuk mengatasi kekurangan
nutrisi dan mencegah
pengeroposan tulang.
2
Nefritis
Rusaknya nefron karena
infeksi bakteri
Streptococcus
Pencucian darah atau
pencangkokan ginjal
3
Kanker kulit
Kanker kulit disebabkan
oleh perubahan atau mutasi
genetik pada sel kulit.
Penyebab perubahan itu
sendiri belum diketahui
secara pasti, namun diduga
akibat paparan sinar
matahari yang berlebihan.
Krioterapi, operasi, kuretase,
radioterapi, kemoterapi, dan
terapi biologis
4
Batu ginjal
Endapan garam kalsium di
dalam rongga ginjal
Banyak minum air putih
Jus lemon
Kurangi asupan garam dan
protein
Banyak konsumsi makanan
berserat
Berhenti minum soft drink
Olahraga Cukup
Uteroscope
Skor 40
187
Rubrik penilaian: skor 10 untuk setiap jawaban benar dari nama, penyebab, dan
penanganan, skor 5 jika nama, penyebab dan penanganan kurang tepat, skor 0 jika
nama, penyebab dan penanganan salah.
Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi:
1. Konsumsi Air Putih yang Cukup. Air putih memiliki banyak manfaat bagi
tubuh, terutama untuk organ sistem ekskresi seperti kulit dan ginjal.
2. Mengatur Pola Makan.
3. Istirahat yang Cukup.
4. Rajin Berolahraga.
5. Tidak Merokok dan Minum Alkohol.
Skor 10
Organ sistem ekskresi dapat mengalami gangguan karena kurang sehatnya pola
hidup seseorang dan terlalu berat kerja dari sistem ekskresi sehingga membuat
sistem tersebut merasa terganggu dan mengakibatkan kurang maksimalnya kerja
sistem ekskresi sehingga menimbulkan gejala-gejala yang disebut kelainan pada
sistem ekskresi.
Skor 10
Upaya yang kita lakukan untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi baik itu ginjal,
kulit, paru-paru, dan hati yaitu
1. Konsumsi Air Putih yang Cukup. Air putih memiliki banyak manfaat bagi
tubuh, terutama untuk organ sistem ekskresi seperti kulit dan ginjal.
2. Mengatur Pola Makan.
3. Istirahat yang Cukup.
4. Rajin Berolahraga.
5. Tidak Merokok dan Minum Alkohol
Skor 10
Nilai LDS Sistem Ekskresi Manusia
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
Skor maksimal × 100%
190
RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN VALIDASI LDS
Butir Penilaian Kriteria Skor
Konsep format lembar
diskusi siswa
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Ada kesesuaian antara
bahan diskusi pada
lembar diskusi siswa
dengan permainan
pada Remap Teams
Games Tournament
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Isi materi berupa
permasalahan yang
dapat dipecahkan oleh
siswa
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Kesesuaian lembar
diskusi siswa dengan
tingkat berpikir kritis
siswa
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Bahasa yang
digunakan sesuai
dengan tingkat
berpikir kritis
terhadap siswa
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas
1
191
Kalimat yang
digunakan dapat
dimengerti dan jelas
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Bahasa yang
digunakan berifat
komunikatif
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
192
Lampiran 9. Picture Card dan Snake Ladder
PICTURE CARD DAN SNAKE LADDER
Picture Card dan Snake Ladder adalah media pembelajaran berupa games
yang diterapkan untuk membantu dan mendukung penerapan model pembelajaran
Remap Teams Games Tournament pada materi sistem ekskresi manusia untuk
membuat pembelajaran yang menarik minat siswa dan menyenangkan serta
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Permainan ini memiliki desain
seperti berikut
195
RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN VALIDASI MEDIA PICTURE CARD
DAN SNAKE LADDER
Butir Penilaian Kriteria Skor
Tampilan media
(Bentuk, Warna, dan
Ukuran)
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Kesesuaian antara
bentuk dan fungsi
media
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Kualitas bentuk,
warna, dan ukuran
media
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Media mudah untuk
digunakan
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Kesesuaian media
terhadap materi yang
digunakan
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas
1
196
Media bersifat
praktis, luwes, dan
bertahan
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Media kreatif dan
inovatif
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Media yang
digunakan dapat
memberikan wawasan
yang luas kepada
siswa
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Media yang
digunakan dapat
meningkatkan minat
dari siswa
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Media yang
digunakan dapat
melatih siswa untuk
berpikir kritis
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
197
Lampiran 11. Permainan
ATURAN MAIN PICTURE CARD DAN SNAKE LADDER
Picture Card dan Snake Ladder adalah media pembelajaran berupa games
yang diterapkan untuk membantu dan mendukung penerapan model pembelajaran
Remap Teams Games Tournament pada materi sistem ekskresi manusia untuk
membuat pembelajaran yang menarik minat siswa dan menyenangkan serta
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Pada permainan ini memiliki
beberapa ketentuan sebagai berikut:
A. Pemeran:
1. Guru sebagai juri
2. Siswa sebagai pemain
B. Gambaran Permainan:
1. Permainan ini adalah bentuk permainan besar.
2. Permainan ini dimainkan maksimal 5 kelompok dengan 6 siswa di
setiap kelompoknya.
3. Permainan ini berupa ular tangga manusia yang berukuran 3 m x 3 m
yang terdiri dari 30 kotak dan kartu soal bergambar yang tersebar di
beberapa kotak dengan ukuran 8 cm x 10 cm.
4. Setiap kelompok ada 1 siswa untuk mengambil undian nomer urut
dan menjadi perwakilan sebagai bidak permainan.
5. Permainan dimulai dari nomer undi 1 sampai seterusnya dan
dilakukan secara berulang.
6. Setiap kelompok yang mendapat giliran bermain dan berada pada
kotak yang terdapat kartu soal bergambar wajib menjawab
pertanyaan tersebut melalui diskusi kelompok.
7. Namun setiap kelompok yang mendapat giliran bermain dan berada
pada kotak yang tidak ada soal bergambarnya maka kelompok
tersebut tidak mendapatkan pertanyaan.
198
8. Setiap kelompok yang berhasil menjawab soal bergambar yang
terdapat di dalam kotak dia berdiri, maka kelompok tersebut
mendapatkan 3 poin sedangkan jika jawaban salah, maka tidak
mendapatkan poin.
9. Maksimal menjawab pertanyaan adalah 15 detik jika salah atau tidak
menjawab maka pertanyaan dilempar ke 1 kelompok lain secara
berebut, dan jika kelompok tersebut dapat menjawab maka
memperoleh 3 poin, jika gagal menjawab maka tidak mendapat poin
dan pertanyaan hangus.
10. Kelompok yang memiliki 15 poin memiliki hak veto untuk
mengembalikan bidak kelompok lain ke kotak bernomer 1 dengan
ketentuan 15 poin kelompok tersebut hilang.
11. Kelompok yang berhasil finish di kotak bernomer 30 maka
mendapatkan tambahan 20 poin.
12. Pemenang ditentukan oleh banyaknya poin yang mampu
dikumpulkan oleh setiap kelompok (team).
13. Apabila terdapat 2 kelompok atau lebih yang memiliki poin sama
maka pemenang ditentukan oleh 1 pertanyaan rebutan untuk
kelompok yang memiliki poin sama, dengan ketentuan:
a. menjawab benar : 3 poin
b. tidak menjawab : 0 poin
c. menjawab salah : -1 poin
C. Aturan Singkat Permainan:
1. Setiap kelompok ada 1 siswa untuk mengambil undian nomer urut
dan menjadi perwakilan sebagai bidak permainan.
2. Kelompok yang mendapat giliran bermain dan berada pada kotak
yang terdapat kartu soal bergambar wajib menjawab pertanyaan
tersebut melalui diskusi kelompok, Jika berada pada kotak tidak ada
soal kartu bergambarnya maka tidak mendapat pertanyaan.
3. Jawaban benar mendapat 3 poin dan jika salah atau tidak menjawab
mendapat 0 poin.
199
4. Waktu menjawab maksimal 15 detik
5. Jika kelompok yang mendapat soal tidak dapat menjawab maka
dilempar hanya ke 1 kelompok lain secara berebut. Jika pertanyaan
masih tidak dapat di jawab maka pertanyaan dan poin hangus.
6. Kelompok yang memiliki 15 poin memiliki hak veto untuk
menukarnya dengan mengembalikan kelompok lain dimanapun
posisinya ke kotak bernomer 1, dengan ketentuan 15 poin kelompok
tersebut hilang.
7. Kelompok yang dapat finish mendapat 20 poin. Pemenang ditentukan
oleh banyak poin yang dikumpulkan.
8. Jika ada kesamaan poin maka di lanjutkan dengan 1 pertanyaan
tambahan dengan ketentuan:
menjawab benar : 3 poin
tidak menjawab : 0 poin
menjawab salah : -1 poin
D. Sketsa Permainan
25 26 27 28 29 30
24 23 22 21 20 19
13 14 15 16 17 18
12 11 10 9 8 7
1 2 3 4 5 6
KELOMPOK
1
BIDAK
KELOMPOK
3
KELOMPOK
2
1 2 3
4 5
KELOMPOK
5
KELOMPOK
4
Picture Card dan
Snake Ladder
SISWA
200
DAFTAR PERTANYAAN TOURNAMENT
Pertemuan 1 (Ginjal)
No Picture Card Pertanyaan Jawaban
6
Mengapa organ
tersebut disebut
sebagai salah satu
organ pada sistem
ekskresi manusia?
Organ tersebut adalah
ginjal yang merupakan
salah satu organ yang
berperan dalam sistem
ekskresi manusia
karena perannya dalam
membuang sisa
metabolisme tubuh
yang tidak digunakan
berupa urine.
Berdasarkan gambar
tersebut manakah
organ yang termasuk
sistem ekskresi
manusia? Berikan
alasannya!
Yang termasuk organ
sistem ekskresi
manusia adalah ginjal
dan hati karena kedua
organ tersebut
membantu tubuh dalam
membuang sisa
metabolisme yang tidak
berguna seperti urine
dan zat warna pada
urine dan feses
sedangkan pankreas
dan jantung tidak.
Berdasarkan gambar
tersebut itu adalah
perumpamaan
penyaringan darah
pada ginjal, berperan
sebagai apakah
kertas saring dan
filtrat tersebut ?
Kertas saring berperan
sebagai glomerulus
karena tugasnya
menyaring darah yang
nantinya hasilnya akan
ditampung oleh kapsula
bowman dan filtrat
tersebut sebagai hasil
penyaringan dapat
disebut juga urine
primer.
Berdasarkan gambar
tersebut, bagian dari
ginjal yang
menempati X dan Y
adalah.... dan apakah
fungsinya?
X adalah Tubulus
Proksimal yang
berfungsi sebagai
penghasil urine
sekunder
Y adalah Tubulus
Distal yang berfungsi
penghasil urine
Kertas
Saring
Filtrat
201
sesungguhnya.
9
Berdasarkan gambar
tersebut, saat suhu
dingin kita relatif
lebih sering buang
air kecil. Mengapa
hal tersebut bisa
terjadi?
Saat suhu dingin
keringat jarang keluar,
terjadi pengecilan pori-
pori kulit, pengeluaran
air seni merupakan
daya adaptasi pada
proses penghambatan
keluarnya cairan.
Berdasarkan gambar
tersebut itu adalah
perumpamaan salah
satu fungsi pada
ginjal, fungsi apakah
yang dimaksud?
Pada gambar tersebut
fungsi ginjal selain
sebagai organ ekskresi
dan penghasil urine
primer berfungsi juga
sebagai penyaring
darah.
Pada gambar
tersebut yang
ditunjukkan oleh
huruf X memilih
fungsi untuk....
Gambar tersebut adalah
ureter yang berfungsi
menyalurkan urine dari
ginjal ke kandung
kemih
Jelaskan mekanisme
terbentuknya urine
berdasarkan gambar
tersebut!
g. Filtrasi
Proses ini terjadi di
glomerulus. Cairan
yang tersaring
ditampung oleh
simpai Bowman
yang disebut urine
primer atau filtrate
glomerulus.
h. Reabsorpsi
Proses ini terjadi di
tubulus proksimal
yang menyaring
kembali urine
primer menjadi
urine sekunder
i. Augmentasi
Proses ini terjadi di
tubulus distal yang
X
202
menyaring kembali
urine sekunder
menjadi urine
sesungguhnya lalu
nanti ke tubulus
kolektivus dan ke
ureter lalu ke
kandung kemih baru
dikeluarkan lewat
saluran uretra.
15
Perhatikan gambar
tersebut, terdapat
dimanakah proses
filtrasi ? organ apa
yang berperan serta
berupa apa hasilnya?
Proses filtrasi terjadi
pada bagian yang
bertuliskan glomerulus,
bermula dari
penyaringan darah oleh
glomerulus lalu
ditampung oleh kapsula
bowman berupa urine
primer
Perhatikan gambar
tersebut, terdapat
dimanakah proses
augmentasi ? organ
apa yang berperan
serta berupa apa
hasilnya?
Proses augmentasi
adalah proses lanjutan
dari reabsorpsi yang
terjadi pada bagian
bertuliskan tubulus
distal sehingga
menghasilkan urine
sesungguhnya
Perhatikan gambar
tersebut, terdapat
dimanakah proses
Reabsorpsi ? organ
apa yang berperan
serta berupa apa
hasilnya?
Proses reabsorpsi
adalah proses lanjutan
dari filtrasi yang terjadi
pada bagian bertuliskan
tubulus proksimal
sehingga menghasilkan
urine sekunder
Perhatikan gambar
tersebut, terdapat
organ bernama
glomerulus dan
kapsula bowman,
jelaskan fungsi
keduanya?
Glomerulus adalah
penyaring darah
sehingga menghasilkan
filtrat yang bernama
urine primer sedangkan
kapsula bowman
adalah tempat filtrat
tersebut ditampung
203
18
Pada gambar
tersebut yang
ditunjukkan oleh
huruf X memilih
fungsi untuk....
Medula ginjal adalah
jaringan ginjal yang
halus dan dalam.
Medula berisi lengkung
Henle serta piramida
ginjal, yaitu struktur
kecil yang terdapat
nefron dan tubulus.
Tubulus ini
mengangkut cairan ke
ginjal yang kemudian
bergerak menjauh dari
nefron menuju bagian
yang mengumpulkan
dan mengangkut urine
keluar dari ginjal.
Pada gambar
tersebut yang
ditunjukkan oleh
huruf X memilih
fungsi untuk....
Korteks ginjal adalah
bagian ginjal paling
luar. Tepi luar korteks
ginjal dikelilingi oleh
kapsul ginjal dan
jaringan lemak, untuk
melindungi bagian
dalam ginjal.
Pada gambar
tersebut yang
ditunjukkan oleh
huruf X memilih
fungsi untuk....
Menyaring darah yang
masuk dan yang akan
menghasilkan zat-zat
masih berguna.
Menghasilkan urine
primer
X
X
X
204
Pada gambar
tersebut yang
ditunjukkan oleh
huruf X memilih
fungsi untuk....
Vena ginjal merupakan
bagian utama dari
ginjal. Vena ginjal
adalah pembuluh balik
yang berguna untuk
membawa darah keluar
dari dalam ginjal
menuju vena cava
inferior.
22
Pada gambar
tersebut yang Organ
apa yang
ditunjukkan oleh
huruf Y serta apakah
fungsi ?
Lengkung Henle untuk
menyaring hasil urine
sekunder dan
penghubung antara
tubulus kontortus
proksimal dan tubulus
kontortus distal
Pada gambar
tersebut yang Organ
apa yang
ditunjukkan oleh
huruf Y serta apakah
fungsi ?
Tubulus Kolektivus
Yang berfungsi
Penampung urine
sesungguhnya hasil
pengolahan dan
penyerapan di dalam
nefron
Berdasarkan gambar
tersebut sebutkan
urut-urutan jalannya
urine
Ginjal (glomerulus-
tubulus proksimal-
lengkung henle-tubulus
distal-tubulus
kolektivus)-ureter-
kandung kemih-uretra
X
Y
Y
205
Berdasarkan gambar
tersebut, apa sajakah
yang kamu dapat
simpulkan?
Organ sistem ekskresi
manusia adalah kulit,
paru-paru, dan hati
serta ginjal yang
mengeluarkan zat sisa
metabolisme tubuh
yang tidak berguna
seperti keringat, CO2,
zat warna, serta urine
25
- Vitamin
- Urine
- Mineral
- Hormon
- Enzim
Aku terdapat di
antara beberapa zat
di atas dan aku
selalu dibuang.
Keberadaanku yang
berlebih akan
menyebabkan
gangguang fungsi
organ-organ di
dalam tubuh. Hal ini
dikarenakan aku
banyak mengandung
racun (toksik). Siapa
sajakah aku ?
Urine, karena urine
adalah sisa
metabolisme tubuh
yang dikeluarkan oleh
hasil penyaringan
ginjal
Organ ginjal pada
manusia memproses
sekitar 200 liter
darah setiap harinya
untuk menyaring 2
liter produk limbah
dan air ekstra.
Limbah dan air
ekstra menjadi urine
yang mengalir ke
kandung kemih
melalui tabung yang
disebut ureter.
Kandung kemih
menyimpan urine
sampai melepasnya
Fungsi ginjal sebagai
penyaring darah, hasil
penyaringan ini berupa
urine
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
206
melalui uretra.
Berdasarkan bacaan
di atas bagaimana
fungsi ginjal?
Aku adalah salah
satu bagian dari
organ sistem
ekskresi. Aku
berfungsi sebagai
penyaring darah
sehingga
menghasilkan filtrat
yang bernama urine
primer. Aku juga
punya teman yang
selalu membantuku
dalam menampung
hasil yang telah ku
kerjakan. Siapakah
aku dan temanku?
Aku adalah glomerulus
dan temanku adalah
kapsula bowman
27
Aku adalah bagian
ginjal paling luar.
Tepi luarku
dikelilingi oleh
kapsul ginjal dan
jaringan lemak,
untuk melindungi
bagian dalam ginjal.
Siapakah aku?
Aku adalah korteks
ginjal
Aku adalah salah
satu bagian dari
organ sistem
ekskresi. Aku
berfungsi sebagai
penampung urine
sesungguhnya hasil
pengolahan dan
penyerapan di dalam
nefron. Siapakah
aku?
Aku adalah Tubulus
Kolektivus
Aku adalah salah
satu organ pada
sistem ekskesi. Aku
memiliki fungsi
utama menghasilkan
urine, siapakah aku?
Aku adalah ginjal
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
207
Pertemuan 2 (Kulit)
No Picture Card Pertanyaan Jawaban
6
Kenapa saat kita
berolahraga selalu
mengeluarkan
keringat?
Olahraga akan
mengaktifkan sistem
pemanasan internal di
dalam tubuh, untuk
mengurangi panas
tubuh yang berlebih
maka tubuh
mengeluarkan keringat.
Lapisan kulit kedua
setelah epidermis
dan yang berfungsi
sebagai pelindung
dalam tubuh.
Lapisan Dermis atau
lapisan dalam yang
terdapat setelah lapisan
epidermis
Saluran apakah yang
berfungsi sebagai
jalan keluarnya
keringat dari
kelenjar keringat ke
pori-pori?
Saluran keringat
9
Bagaimana
mekanisme terjadi
keringat keluar dari
pori-pori kulit
manusia?
Aktivitas fisik
menyebabkan badan
kita menghasilkan
panas. Otak akan
bereaksi dengan
mengeluarkan keringat
dari kelenjar ekrin yang
ada dalam tubuh.
Keringat akan muncul
di pori-pori tubuh yang
suhunya lebih rendah.
Dengan keluarnya
Y
Y
208
keringat ini tidak serta
merta mendinginkan
suhu tubuh. Keringat
harus sampai menguap
dari kulit agar suhu
tubuh menurun,
menurut ahli keringat
dari Universitas
Colorado, William
Byrnes.
Pada sistem ekskresi
kulit menghasilkan
sisa metabolisme
tubuh berupa
keringat, keringat
pada umumnya ada
yang berbau dan
tidak apakah yang
menyebabkan hal
tersebut terjadi?
Tubuh manusia juga
memiliki kelenjar
apokrin terutama di
bagian ketiak dan
pangkal paha. Apokrin
dapat mengeluarkan
keringat bau. Keringat
ini bisa beraroma tak
sedap karena cairannya
mengandung lebih
banyak nutrien
sehingga membuat
bakteri Staphylococcus
hominis tertarik
menempati dua titik
tersebut. Ketika bakteri
dengan keringat
berinteraksi, aroma
tubuh tercipta.
Perhatikan gambar
tersebut, aku berada
pada gambar
tersebut, aku berada
pada bagian teratas
tubuh manusia yang
berfungsi untuk
melindungi kulit
kepala dari sengatan
matahari dan hawa
dingin. Siapakah
aku?
Aku adalah rambut
209
15
Lapisan apakah yang
ditunjukkan oleh
huruf X tersebut dan
jelaskan fungsinya!
Epidermis. Kulit yang
terletak paling luar.
Fungsinya beragam,
mulai dari menjaga
tubuh dari kuman dan
zat berbahaya,
menentukan warna
kulit, hingga
memproduksi sel-sel
tertentu yang berperan
penting untuk
kesehatan tubuh.
Meningkatkan kerja
kelenjar keringat,
sehingga
merangsang
produksi keringat,
fungsi dari siapakah
itu?
Fungsi tersebut adalah
fungsi dari saraf yang
berfungsi untuk
merangsang produksi
keringat.
Apakah fungsi kulit
memiliki jaringan
lemak pada jaringan
ikat bawah tubuh
manusia?
Fungsi utamanya yaitu
untuk menjaga suhu
tubuh
18
Kelenjar keringat
dibedakan menjadi 2
yaitu kelenjar ekrin
dan apokrin, Apakah
perbedaan 2
kelenjar tersebut?
Kelenjar apokrin
terletak terfokus ke
ketiak, pangkal paha,
area genital dan puting
yang menyebabkan bau
menyengat karena
keringatnya lebih teba
dan lengket sedangkan
ekrin itu tersebar
hampir seluruh tubuh
tetapi memiliki
keringat yang tipis dan
bening tidak lengket.
X
210
Perhatikan gambar
berikut, sebut dan
jelaskan yang
bernomer 1,2, dan 3!
1. Rambut
Fungsi rambut di
bagian teratas tubuh
kita ini adalah untuk
melindungi kulit kepala
dari sengatan matahari
dan hawa dingin.
2. Jaringan lemak
Menjaga suhu tubuh
3. Kelenjar Keringat
Menghasilkan atau
memproduksi keringat
Perhatikan gambar
berikut, sebut dan
jelaskan yang
bernomer 1,2, dan 3!
1. Pori-pori
Sebagai tempat
tumbuhnya rambut,
selain itu mereka juga
memiliki tugas sebagai
jalan minyak untuk
sampai ke permukaan
kulit
2. Saraf
Meningkatkan kerja
kelenjar keringat,
sehingga merangsang
produksi keringat
3. Saluran Keringat
Berfungsi sebagai jalan
keluarnya keringat dari
kelenjar keringat ke
pori-pori
22
Pada kehidupan
manusia memiliki
beberapa perbedaan
salah satunya adalah
warna kulit. Warna
kulit ini berbeda
berdasarkan ras dan
geografi, seperti
sebagian besar orang
Eropa memiliki kulit
putih, orang Afrika
memiliki kulit hitam,
dan orang Asia
memiliki kulit
kuning langsat.
Pigmen adalah zat
Lapisan malpighi,
lapisan ini mengandung
sel-sel hidup yang
mengandung melanin
211
pengatur warna kulit
manusia yang
terdapat pada....
Jelaskan lapisan
pada kulit dari
terluar sampai
terdalam!
Epidermis
Kulit yang terletak
paling luar. Fungsinya
beragam, mulai dari
menjaga tubuh dari
kuman dan zat
berbahaya,
menentukan warna
kulit, hingga
memproduksi sel-sel
tertentu yang berperan
penting untuk
kesehatan tubuh.
Dermis
Lapisan kulit kedua
setelah epidermis.
Dermis berfungsi
sebagai pelindung
dalam tubuh.
Hipodermis
Melekatkan kulit pada
otot dan menjaga suhu
tubuh
Kenapa kulit disebut
sebagai salah satu
organ pada sistem
ekskresi? Jelaskan!
Karena kulit adalah
salah satu organ yang
membantu dalam
proses pembuangan
sisa metabolisme tubuh
yang dihasilkan secara
berlebih dan tidak
digunakan lagi berupa
keringat.
25
Aku adalah salah
satu bagian pada
saraf kulit, ujung
saraf perasaku pada
kulit peka sekali
terhadap rangsangan
dingin. Siapakah
aku?
Aku adalah saraf
Korpuskula Krause
Aku adalah salah
satu bagian pada
saraf kulit, ujung
Aku adalah saraf
Korpuskula Ruffini
212
saraf perasaku pada
kulit peka sekali
terhadap rangsangan
panas. Siapakah
aku?
Aku adalah salah
satu bagian pada
saraf kulit, ujung
saraf perasaku pada
kulit peka sekali
terhadap rangsangan
tekanan. Siapakah
aku?
Aku adalah saraf
Korpuskula Paccini
Aku adalah salah
satu bagian pada
saraf kulit, ujung
saraf perasaku pada
kulit peka sekali
terhadap rangsangan
sentuhan. Siapakah
aku?
Aku adalah saraf
Korpuskula Meisner
27
Aku adalah salah
satu lapisan yang
terletak pada salah
satu organ sistem
ekskresi yaitu kulit.
Aku selalu
mengelupas secara
periodik, tidak
memiliki inti, dan
jika aku mengelupas
tidak terasa sakit
atau mengeluarkan
darah karena aku
tidak memiliki
pembuluh darah
maupun saraf.
Siapakah aku ?
Lapisan tanduk,
Lapisan tanduk
mengalami
pembentukan sel-sel
baru ke arah luar
1) Sebagai
penyimpan lemak
2) Sebagai penawar
racun
3) Sebagai alat
ekskresi
4) Sebagai
penyimpanan otot
Sebagai penawar racun
dan sebagai
penyimpanan otot,
karena sebagai penawar
racun adalah fungsi hati
213
Manakah sajakah
fungsi kulit yang
tidak tepat ?
berikan alasannya!
Aku salah satu
bagian dari kulit aku
berfungsi sebagai
tempat tumbuhnya
rambut, selain itu
juga memiliki tugas
sebagai jalan minyak
untuk sampai ke
permukaan kulit.
Tebak siapakah aku?
Aku adalah pori-pori
kulit yang berfungsi
sebagai tempat
tumbuhnya rambut dan
jalan minyak untuk
sampai ke permukaan
kulit.
Pertemuan 4 (Hati dan Paru-Paru)
No Picture Card Pertanyaan Jawaban
6
Berdasarkan gambar
tersebut, apakah
organ itu merupakan
salah satu organ
pada sistem
ekskresi? Jelaskan
alasannya!
Organ tersebut adalah
hati, termasuk kedalam
salah satu organ sistem
ekskresi karena
menghasilkan warna
urine maupun feses
yaitu urobilin dan
sterkobilin
Berdasarkan gambar
tersebut, apakah
organ itu merupakan
salah satu organ
pada sistem
ekskresi? Jelaskan
alasannya!
Organ tersebut adalah
termasuk kedalam
salah satu organ sistem
ekskresi karena
menghasilkan atau
mengeluarkan sisa
metabolisme tubuh
manusia berupa CO2
Y
214
Berdasarkan gambar
tersebut, pada proses
hemoglobin yang
terdapat pada sel
darah merah dipecah
menjadi berapa?
Sebutkan dan
jelaskan!
Hemoglobin yang
terdapat pada sel darah
merah dipecah menjadi
3, hemin yang akan
dipecah oleh bilirubin
dan biliverdin, zat besi
yang akan diubah
menjadi hemoglobin
laigi serta globin
menjadi protein lain
9
Pada gambar tersebut,
Dina melakukan
percobaan tersebut.
Apa yang dapat
disimpulkan oleh
Dina?
Air kapur menjadi
keruh karena terdapat
percampuran air kapur
dan gas hasil
pernafasan berupa CO2
Hati dapat
terpengaruh oleh zat
berbahaya tersebut,
seperti: konsumsi
makanan tidak sehat,
alkohol, merokok,
mengosumsi banyak
obat-obatan, dan
stress. Faktor
tersebut dapat
menyebabkan hati
tidak mampu
melaksanakan
tugasnya seperti
semestinya dan akan
menunjukkan gejala-
gejala akibat
terganggunya fungsi
dari hati.
Berdasarkan
peristiwa tersebut
kita dapat
menyimpulkan
bahwa hati memiliki
fungsi untuk....
Fungsi hati untuk
menawarkan racun
karena hati
menguraikan asam
amino dan
menghasilkan sisa urea
yang bersifat racun
215
i. Hati merupakan
organ yang
berperan dalam
sistem ekskresi
dengan
menghasilkan
getah empedu
ii. Sel darah merah
yang rusak akan
dihancurkan oleh
hemin di dalam
hati dan limfa
iii. Hemoglobin yang
terkandung akan
dipecah menjadi
zat besi, globin,
dan hemin
iv. Hemin akan
mengalami
beberapa tahapan
dan menghasilkan
sterkobilin
pewarna urine dan
urobilin pewarna
feses
Pernyataan yang tepat
adalah pada nomer?
Yang tepat pada i dan
iii, karena hati
menghasilkan zat
warna urine yang
berasal dari pemecahan
sel darah merah oleh
makrofag menjadi
hemoglobin dan terbagi
menjadi hemin, globin,
dan zat besi
15
berdasarkan gambar
tersebut apakah yang
tepat dalam
melengkapi X dan
Y? Jelaskan
alasanmu!
X=Hemoglobin
Y= Urobilin
Sel darah merah yang
mengandung
hemoglobin akan
dipecah dan menjadi 3
bagian, urobilinogen
dipecah menjadi
urobilin pewarna urine
Sebutkan mekanisme
pernafasan pada
manusia!
C6H12O6 + O2
CO2 + H20
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
216
Apakah pernafasan
manusia
menghasilkan gas
karbon dioksida?
Peristiwa apa yang
dapat
menggambarkan
bahwa pernafasan
mengeluarkan CO2?
Pernafasan manusia
menghasilkan atau
mengeluarkan gas
karbon dioksida dan
yang dapat
membuktikan hal
tersebut adalah
percobaan dengan
menggunakan air kapur
18
C6H12O6 + O2
CO2 + H20
Jelaskan mekanisme
tersebut!
Oksigen yang
memasuki alveolus
akan berdifusi dengan
cepat memasuki kapiler
darah yang
mengelilingi alveolus,
sedangkan CO2 akan
berdifusi sebaliknya.
Darah pada alveolus
akan mengikat O2 dan
mengangkutnya. Lalu
di dalam pembuluh
kapiler, darah mengikat
CO2 untuk dikeluarkan
bersama uap air.
Ani pada saat pagi
hari ingin bercermin,
lalu dia mencari
cermin kecilnya.
Karena cerminnya
sedikit buram ia
menghembuskan
nafas ke cermin
tersebut dan terdapat
seperti embun,
peristiwa ini
membuktikan
bahwa?
Pada saat bernafas
manusia selain
mengeluarkan karbon
dioksida manusia juga
mengeluarkan uap air
sesuai reaksi
C6H12O6 + O2
CO2 + H20
22
Perhatikan alat dan
bahan berikut:
i. Kertas kobalt,
sedotan, dan air
kapur
ii. Cermin, sedotan,
dan air kapur
Cermin, sedotan, dan
air kapur dalam
percobaanya
membuktikan hasil
pernafasan berupa CO2,
karena Air kapur akan
membuktikan hasil
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
217
iii. Tabung reaksi,
sedotan, dan
kertas kobalt
iv. Kertas kobalt dan
cermin
Alat dan bahan yang
sesuai dapat
digunakan untuk
membuktikan hasil
dari pernafasan pada
manusia adalah....
pernafasan
menghasilkan CO2
dengan berubahnya air
kapur menjadi keruh
Jelaskan mekanisme
tersebut!
Sel darah merah yang
mengandung
hemoglobin akan
dipecah dan menjadi 3
bagian, zat besi
menjadi hemoglobin,
globin menjadi protein
lain, hemin menjadi
bilirubin dan biliverdin
dimana bilirubin
dipecah menjadi
menjadi urobilin
pewarna urine dan
sterkobilin pewarna
feses.
Apakah yang
ditunjuk oleh huruf
X dan Y? Jelaskan!
X= urobilin pewarna
pada urine
Y= sterkobilin pewarna
feses dan mereka ini
adalah hasil dari
bilirubin dan
menjadikan hati sistem
ekskresi
218
25
Pada gambar
tersebut apakah
fungsi dari hemin?
Fungsi hemin yaitu
sebagai salah satu
pemecahan dari
hemoglobin dan yang
menghasilkan bilirubin
dan biliverdin. Dimana
bilirubin akan diubah
menjadi sterkobilin dan
urobilin sedangkan
biliverdin diubah
menjadi zat warna
empedu yang berperan
dalam sistem
pencernaan
Pada gambar
tersebut, apakah
fungsi globin dan zat
besi?
Fungsi zat besi (Fe)
adalah akan dirombak
kembali menjadi Hb
atau hemoglobin
sedangkan globin akan
diubah menjadi
protein-protein lain
27
Aku adalah organ
pada sistem ekskresi
manusia yang
memiliki fungsi
menghasilkan zat
warna empedu dan
akulah yang
mewarnai urine dan
feses pada manusia
dan aku dekat sekali
dengan si pankreas.
Siapakah aku?
Aku adalah hati karena
hati menghasilkan zat
warna empedu atau
bilirubin
Aku adalah organ
pada sistem ekskresi
manusia yang
memiliki fungsi
mengubah oksigen
menjadi karbon
dioksida di dalam
alveolus dan aku
memiliki fungsi
Aku adalah paru-paru
karena selain berperan
dalam sistem
pernapasan juga
berperan dalam sistem
ekskresi manusia dan
mengubah oksigen
menjadi karbon
dioksida
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
219
ganda, selain sistem
ekskresi aku juga
berperan dalam
sistem pernapasan
manusia, siapakah
aku?
Apa saja yang kita
pelajari hari ini?
Kita mempelajari
tentang sistem ekskresi
pada organ hati dan
paru-paru dimana hati
menghasilkan zat
warna empedu sebagai
sistem ekskresi
sedangkan paru-paru
mengeluarkan karbon
dioksida
Pertemuan 5 (Kelainan dan Upaya Menjaga Sistem Ekskresi)
No Picture Card Pertanyaan Jawaban
6
Pada gambar
tersebut, organ akan
mengalami ketidak
sempurnaan dalam
bekerja karena
adanya gangguan
yang masuk. Hal ini
dapat menyebabkan?
Gangguan atau
kelainan pada siste
ekskresi manusia pada
ginjal, hati, kulit, dan
paru-paru
Pada sistem di tubuh
manusia terdapat
beberapa macam
gejala yang muncul
karena sebuah
gangguan sehingga
organ tidak bekerja
pada semestinya.
Gejal itu berupa
kanker kulit,
bronkitis, hepatitis,
dan batu ginjal. Hal
tersebut dapat
digambarkan dalam
bentuk....
Kelainan sistem
ekskresi manusia, baik
itu pada hati, ginjal,
dan kulit serta paru-
paru dengan macam-
macam penyakit dari
kelainan sistem
ekskresi manusia
berupa kanker kulit,
bronkitis, hepatitis, dan
batu ginjal
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
220
9
Zulfan dan Ato
melakukan tes urine,
pada Ato urine
berwarna kuning
pada awalnya lalu
berwarna biru muda
setelah di uji dengan
benedict dan
berwarna ungu
setelah di uji biuret.
Sedangkan pada
Zulfan urine
berwarna kuning
pada awalnya, tetapi
setelah di uji dengan
benedict merah bata
dan ke kuningan
setelah uji biuret dari
hal tersebut zulfan
dan ato mengalami ?
Albuminaria dan
diabetes melitus,
Karena terdapat
kandungan protein
pada urine Ato,
sehingga Ato
mengalami penyakit
albuminuria dibuktikan
dengan hasil tes urine
pada uji biuret
berwarna ungu,
sedangkang zulfan
terdapat glukosa atau
gula pada urinenya
ditunjukkan dengan
warna merah bata pada
uji benedict
Gambar tersebut
adalah air kencing
yang dikerubungi
oleh semut, pada
umumnya penyakit
diabetes melitus
memang air
kencingnya akan
sering dikerubungi
semut.
Alasan apa yang
membuat air kencing
itu dikerubungi oleh
semut ?
Karena oleh urine
memiliki kandungan
glukosa.
Penyakit ini disebut
diabetes melitus karena
meningkatnya kadar
gula dalam darah
15
Setelah dilakukan uji
laboratorium, urine
penderita penyakit
ginjal dinyatakan
positif terhadap
reagen biuret dan
reagen benedict.
Berdasarkan hasil
tersebut
kemungkinan
gangguan yang
terjadi adalah....
Kerusakan pada
glomelurus, Karena
urine mengandung
protein atau molekul
besar
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
221
Ada berbagai macam
gangguan pada
sistem ekskresi
manusia terutama
pada organ ginjal.
Salah satu penyakit
yang sering ditemui
bahkan dialami oleh
masyarakat
Indonesia yaitu batu
ginjal. Penyakit batu
ginjal disebabkan
rutinitas pekerjaan
yang membuat pola
makan tidak teratur,
kurang
mengkonsumsi air
putih, jarang buang
air kecil atau sering
kali ditahan. Dari
peristiwa tersebut
batu ginjal terbentuk
dari proses....
Pengendapan kristal,
karena terdapat
endapan kalsium di
dalam rongga ginjal
18
Jika terjadi
kerusakan pada
gambar berlabel X,
akan mengakibatkan
gangguan yang
disebut....
Albuminaria, terjadi
gangguan pada proses
filtrasi di glomerulus
Berdasarkan hasil
pemeriksaan
laboratorium. Urine
dari Sarifa (+)
mengandung
kalsium.
Berdasarkan hal
tersebut Sarifa
berpotensi mengidap
penyakit?
Kencing batu, karena
terdapat endapan
kalsium di dalam
rongga ginjal
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
222
Apakah yang
menyebabkan
penyakit diabetes
insipidus?
Bagaimana
penanggulangannya?
Kekurangan hormon
ADH.
Memberikan suntikan
hormon antidiuretik
22
Sebuah rumah sakit
memiliki seorang
pasien dengan ciri-
ciri sebagai berikut:
1. Kuku jari
berwarna
kuning
2. Kulit pucat
kekuningan
3. Bagian putih
bola mata
berwarna
kuning
Berdasarkan ciri-
ciri di atas dapat
diindikasikan
bahwa pasien
tersebut mengalami
gangguan berupa
penyakit kuning,
apakah penyebab
terjadinya penyakit
kuning tersebut ?
Penyakit kuning
disebabkan oleh
tersumbatnya saluran
empedu, darah
berwarna kekuningan
karena bercampur
dengan cairan empedu
Aku adalah sebuah
gangguan. Aku
mengganggu salah
satu organ sistem
ekskresi yang
bertugas menyaring
darah. Aku
menimbulkan
endapan berupa
kristal yang tidak
dapat larut pada
rongga organ
tersebut. Tetapi aku
dapat dicegah
dengan sering
minum air putih,
Batu ginjal, kurangnya
minum air putih,
banyak mengkonsumsi
garam, dan menahan
kencing akan
menimbulkan endapan
garam kalsium pada
rongga ginjal
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
223
membatasi konsumsi
garam, dan tidak
menahan kencing.
Berdasarkan
penjelasan tersebut
siapakah aku ?
Orang dewasa yang
sehat harus minum
setidaknya 10
sampai 12 gelas
setiap hari. Minum
air ternyata ada
waktu yang benar.
Kita tanpa
memperhatikan
kebutuhan tubuh
seringkali minum
setelah makan.
Padahal dianjurkan
unuk minum
sesering mungkin,
mengapa demikian?
Supaya tubuh tidak
mengalami dehidrasi
, karena air
berpengaruh besar pada
keseimbangan tubuh
25
Urine ini kita bisa
mengetahui apakah
tubuh kita
mengalami
gangguan atau tidak
dari warnanya
karena keterkaitan
hubungan warna
urine dengan kondisi
kesehatan manusia.
Bagaimana pola
hidup yang baik
supaya warna urine
normal?
Seringkali meminum
air putih, meminum air
putih dapat
meringankan kerja
ginjal
Beberapa kebiasaan
untuk menjaga
kesehatan sistem
ekskresi sebagai
berikut:
1. Mengurangi
konsumsi garam
2. Minum cukup air
putih setiap hari
3. Memilih
Batu ginjal, cairan
dalam tubuh harus
seimbang karena untuk
memudahkan kerja dari
ginjal dengan cara
keseimbangan asupan
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
224
makanan yang
rendah protein
hewani
Gaya hidup sehat
tersebut dapat
diterapkan untuk
menjaga kesehatan
sistem ekskresi
supaya terhindar dari
penyakit....
Apakah yang
menyebabkan
penyakit hematuria?
Bagaimana
penanggulangannya?
Infeksi bakteri pada
saluran kemih.
Memberi antibiotik
untuk membersihkan
infeksi pada saluran
kemih
27
Perhatikan
pernyataan berikut!
1. Mengurangi
konsumsi
makanan asin.
2. Membersihkan
tempat keluarnya
urine dari arah
depan ke
belakang
3. Minum air putih
dengan cukup.
4. Tidak menahan
kencing.
Pernyataan di atas
adalah gaya hidup
yang sehat untuk
menjaga sistem
ekskresi supaya
terhindar dari
penyakit....
Hematuria, tidak
menahan kencing dan
menjaga kebersihan
tempat keluarnya urine
dapat mencegah
masuknya bakteri yang
akan menyebabkan sel
darah merah terdapat
pada urine.
Apakah yang
menyebabkan
penyakit nefritis?
Bagaimana
penanggulangannya?
Bakteri Streptococcus,
proses cuci darah atau
pencangkokan ginjal
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
225
Apakah yang
menyebabkan
penyakit
albuminuria?
Bagaimana
penanggulangannya?
Kerusakan glomelurus,
sehingga urine
mengandung protein.
Mengatur jumlah
garam dan protein yang
dikonsumsi
DENGARKAN
PERISTIWA
DARI GURU
228
RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN VALIDASI PERMAINAN
Butir Penilaian Kriteria Skor
Kesulitan materi
dalam KD
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Permainan berisikan
tentang permasalahan
yang ada dalam
kehidupan sehari-hari
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Kesesuaian tingkat
kesulitan materi
dengan tingkat
berpikir kritis siswa
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Kesesuaian
permainan dengan
usia siswa
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Bahasa yang
digunakan sesuai
dengan tingkat
berpikir kritis
terhadap siswa
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Kalimat yang
digunakan dapat
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
229
dimengerti dan jelas Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
Bahasa yang
digunakan bersifat
komunikatif
Keseluruhan sangat baik, mudah untuk
dimengerti dan sangat jelas 4
Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti
dan jelas 3
Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan
kurang jelas 2
Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan
tidak jelas 1
233
Lampiran 16. Analisis Uji Coba Soal
Nama X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 Y NILAI
S-1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 1 2 97 82,91
S-2 3 1 2 1 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 1 1 1 2 3 3 3 1 3 2 3 2 1 3 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 74 63,25
S-3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 1 3 2 1 2 2 3 2 1 3 1 3 1 3 1 2 1 3 2 1 2 1 3 3 2 3 2 1 2 84 71,79
S-4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 1 3 1 3 2 3 3 1 2 1 3 2 95 81,20
S-5 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 3 1 3 3 1 1 1 2 2 2 3 1 3 2 3 2 1 3 1 3 2 1 2 1 1 2 3 2 82 70,09
S-6 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 1 3 1 3 2 3 3 3 1 1 3 1 3 2 1 2 1 2 2 91 77,78
S-7 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 1 1 1 3 3 1 1 3 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 90 76,92
S-8 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 1 1 3 3 1 2 2 2 2 1 3 1 3 2 1 2 1 1 1 1 2 82 70,09
S-9 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 1 3 1 2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 97 82,91
S-10 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 97 82,91
S-11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 104 88,89
S-12 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 104 88,89
S-13 3 3 3 3 1 1 2 3 2 3 1 1 2 1 3 2 1 1 1 3 3 1 1 3 1 3 2 1 1 1 3 3 1 3 2 2 3 3 2 79 67,52
S-14 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 1 3 2 1 1 3 3 1 3 2 3 1 3 1 1 3 1 3 2 2 2 1 1 3 86 73,50
S-15 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 1 3 1 1 3 2 2 2 1 3 1 3 2 3 3 1 1 2 3 3 90 76,92
S-16 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 1 2 99 84,62
S-17 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 2 2 96 82,05
S-18 3 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 1 3 1 1 1 3 3 1 2 2 2 1 1 3 1 3 2 1 2 1 1 1 2 2 78 66,67
S-19 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 1 3 1 1 3 3 3 1 3 1 1 2 3 2 1 3 2 3 3 1 1 2 1 3 88 75,21
S-20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 1 3 3 104 88,89
S-21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 3 101 86,32
S-22 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 1 3 1 1 3 3 3 1 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 94 80,34
S-23 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 1 3 3 2 3 1 1 1 3 3 3 3 1 3 2 2 3 97 82,91
S-24 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 1 2 2 99 84,62
S-25 3 1 3 3 3 1 1 3 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 2 3 1 3 2 3 1 3 3 3 1 3 3 2 1 2 1 2 2 2 2 78 66,67
S-26 2 1 2 3 3 1 2 3 1 3 3 3 3 1 2 2 2 1 1 1 3 3 2 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 2 3 83 70,94
S-27 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 3 1 3 3 2 3 1 3 2 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 1 1 2 92 78,63
S-28 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 2 2 1 2 100 85,47
S-29 1 1 3 3 1 1 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 1 1 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 83 70,94
S-30 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 1 2 2 3 1 1 1 1 3 1 1 2 3 2 3 1 1 3 1 1 3 2 1 2 2 2 78 66,67
S-31 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 3 1 1 3 1 2 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 94 80,34
S-32 3 3 2 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 2 3 1 3 1 3 1 3 3 1 2 1 2 1 1 3 2 2 1 1 1 81 69,23
S-33 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 1 96 82,05
S-34 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 2 2 2 2 98 83,76
S-35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 3 101 86,32
JUMLAH 98 89 92 96 95 95 80 104 93 98 93 101 82 75 88 64 81 39 71 68 91 86 67 101 69 90 82 85 72 64 100 81 87 95 51 68 56 67 78 3192
KUADRAT 9604 7921 8464 9216 9025 9025 6400 10816 8649 9604 8649 10201 6724 5625 7744 4096 6561 1521 5041 4624 8281 7396 4489 10201 4761 8100 6724 7225 5184 4096 10000 6561 7569 9025 2601 4624 3136 4489 6084 10188864
234
N= 35 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 313250 287875 295750 309260 305060 306250 258650 332430 299845 315000
2 312816 284088 293664 306432 303240 303240 255360 331968 296856 312816
3 336 724 286 374 600 600 600 34 486 336
4 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266
DALAM AKAR 30665376 66076584 26102076 34133484 54759600 54759600 54759600 3103044 44355276 30665376
PEMBILANG 434 3787 2086 2828 1820 3010 3290 462 2989 2184
PENYEBUT 5537,632707 8128,750457 5109,019084 5842,386841 7399,972973 7399,972973 7399,972973 1761,545912 6659,975676 5537,632707
VALIDITAS 0,07837284 0,465877261 0,408297555 0,484048742 0,245946844 0,406758242 0,444596218 0,262269633 0,448800438 0,394392354
KRITERIA Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
r tabel =0,344
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
301910 324170 264145 245280 281085 205590 260330 124740 231245 215460
296856 322392 261744 239400 280896 204288 258552 124488 226632 217056
696 194 696 990 376 384 1034 124 874 1186
91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266
63521136 17705604 63521136 90353340 34316016 35046144 94369044 11316984 79766484 108241476
5054 1778 2401 5880 189 1302 1778 252 4613 -1596
7970,014806 4207,802752 7970,014806 9505,437391 5857,987368 5919,978378 9714,373063 3364,072532 8931,208429 10403,91638
0,634126802 0,422548324 0,301254146 0,618593312 0,032263641 0,219933236 0,183027766 0,074909205 0,516503454 -0,15340377
Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
293650 273175 220430 324100 223475 287245 264810 275240 230055 209965
290472 274512 213864 322392 220248 287280 261744 271320 229824 204288
714 934 1076 194 664 510 626 930 1116 1154
91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266
65163924 85242444 98202216 17705604 60600624 46545660 57132516 84877380 101852856 105320964
3178 -1337 6566 1708 3227 -35 3066 3920 231 5677
8072,417482 9232,683467 9909,703124 4207,802752 7784,640261 6822,437981 7558,605427 9212,892054 10092,2176 10262,60026
0,393686279 -0,144811636 0,662582917 0,405912563 0,414534248 -0,005130131 0,405630381 0,425490712 0,022888924 0,553173646
Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
31 32 33 34 35 1 (Uraian) 2 (Uraian) 3 (Uraian) 4 (Uraian)
321300 264215 285110 305235 162050 219590 177205 214620 251335
319200 258552 277704 303240 162792 217056 178752 213864 248976
220 754 936 250 584 416 364 656 426
91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266
20078520 68814564 85424976 22816500 53299344 37966656 33220824 59870496 38879316
2100 5663 7406 1995 -742 2534 -1547 756 2359
4480,906158 8295,454418 9242,563281 4776,662014 7300,639972 6161,708854 5763,750862 7737,60273 6235,328059
0,468655206 0,682663024 0,801292864 0,417655675 -0,101634926 0,411249551 -0,268401608 0,09770468 0,378328129
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid
235
VARIANS TOTAL DARI Y 76,694
TOTAL VARIANS 19,709
PEMBAGIAN 0,257
1-PEMBAGIAN 0,743
RELIABELITAS 0,7649
KRITERIA TINGGI
TARAF KESUKARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
MAKSIMAL 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
RATA-RATA 2,8 2,542857 2,628571 2,742857 2,714286 2,714286 2,285714 2,971429 2,657143 2,8 2,657143 2,885714 2,342857 2,142857 2,514286
TARAF KESUKARAN 0,933333 0,847619 0,87619 0,914286 0,904762 0,904762 0,761905 0,990476 0,885714 0,933333 0,885714 0,961905 0,780952 0,714286 0,838095
KRITERIA MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1,828571 2,314286 1,114286 2,028571 1,942857 2,6 2,457143 1,914286 2,885714 1,971429 2,571429 2,342857 2,428571 2,057143 1,828571
0,609524 0,771429 0,371429 0,67619 0,647619 0,866667 0,819048 0,638095 0,961905 0,657143 0,857143 0,780952 0,809524 0,685714 0,609524
SEDANG MUDAH SEDANG SEDANG SEDANG MUDAH MUDAH SEDANG MUDAH SEDANG MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG
31 32 33 34 35 1 (Uraian) 2 (Uraian) 3 (Uraian) 4 (Uraian)
3 3 3 3 3 3 3 3 3
2,857143 2,314286 2,485714 2,714286 1,457143 1,942857 1,6 1,914286 2,228571
0,952381 0,771429 0,828571 0,904762 0,485714 0,647619 0,533333 0,638095 0,742857
MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG MUDAH
DAYA BEDA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
XA 3 2,9 2,9 3 2,8 3 2,7 3 2,9 3
XB 2,7 1,9 2,3 2,4 2,4 2,2 1,9 2,9 2,3 2,5
XA-XB 0,3 1 0,6 0,6 0,4 0,8 0,8 0,1 0,6 0,5
MAKSIMAL 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
DAYA BEDA 0,10 0,33 0,20 0,20 0,13 0,27 0,27 0,03 0,20 0,17
KRITERIA BURUK CUKUP BURUK BURUK BURUK CUKUP CUKUP BURUK BURUK BURUK
VALIDITAS Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
TARAF KESUKARAN MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH
KETERANGAN : DIBUANG DIAMBIL DIPERBAIKI DIPERBAIKI DIBUANG DIAMBIL DIAMBIL DIBUANG DIPERBAIKI DIBUANG
236
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3 3 2,7 2,9 2,7 2 2,2 1,2 2,4 1,6
2 2,6 2,1 1,7 2,5 1,7 1,9 1 1,5 1,9
1 0,4 0,6 1,2 0,2 0,3 0,3 0,2 0,9 -0,3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
0,33 0,13 0,20 0,40 0,07 0,10 0,10 0,07 0,30 -0,10
CUKUP BURUK BURUK CUKUP BURUK BURUK BURUK BURUK CUKUP SANGAT BURUK
Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid
MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG MUDAH SEDANG SEDANG SEDANG
DIAMBIL DIPERBAIKI DIBUANG DIAMBIL DIBUANG DIBUANG DIBUANG DIBUANG DIBUANG DIBUANG
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
3 2,3 2,9 3 2,5 2,9 2,7 2,8 2,2 2,7
2,3 2,6 1,4 2,6 1,7 2,8 2,1 1,8 2,1 1,4
0,7 -0,3 1,5 0,4 0,8 0,1 0,6 1 0,1 1,3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
0,23 -0,10 0,50 0,13 0,27 0,03 0,20 0,33 0,03 0,43
CUKUP SANGAT BURUK BAIK BURUK CUKUP BURUK BURUK CUKUP BURUK BAIK
Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
MUDAH MUDAH SEDANG MUDAH SEDANG MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG
DIAMBIL DIBUANG DIAMBIL DIPERBAIKI DIAMBIL DIBUANG DIPERBAIKI DIAMBIL DIBUANG DIAMBIL
31 32 33 34 35 1 (URAIAN) 2 (URAIAN) 3 (URAIAN) 4 (URAIAN)
3 2,8 3 2,8 1,2 2,2 1,5 1,8 2,5
2,6 1,7 1,2 2,4 1,5 1,6 1,8 1,9 1,9
0,4 1,1 1,8 0,4 -0,3 0,6 -0,3 -0,1 0,6
3 3 3 3 3 3 3 3 3
0,13 0,37 0,60 0,13 -0,10 0,20 -0,10 -0,03 0,20
BURUK CUKUP BAIK BURUK SANGAT BURUK BURUK SANGAT BURUK SANGAT BURUK BURUK
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid
MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG MUDAH
DIPERBAIKI DIAMBIL DIAMBIL DIPERBAIKI DIBUANG DIPERBAIKI DIBUANG DIBUANG DIPERBAIKI
237
Lampiran 17. Uji Homogenitas Data Awal
Hipotesis
H0
Ha
No. Siswa Kelas Eksperimen (8D) Kelas Kontrol (8E) X Y X^2 Y^2
1 74 72 74 72 5476 5184
2 78 80 78 80 6084 6400
3 68 78 68 78 4624 6084
4 80 68 80 68 6400 4624
5 76 68 76 68 5776 4624
6 70 72 70 72 4900 5184
7 80 82 80 82 6400 6724
8 78 74 78 74 6084 5476
9 70 68 70 68 4900 4624
10 82 70 82 70 6724 4900
11 68 68 68 68 4624 4624
12 68 68 68 68 4624 4624
13 76 76 76 76 5776 5776
14 74 78 74 78 5476 6084
15 88 72 88 72 7744 5184
16 68 68 68 68 4624 4624
17 70 70 70 70 4900 4900
18 80 80 80 80 6400 6400
19 68 76 68 76 4624 5776
20 74 68 74 68 5476 4624
21 68 68 68 68 4624 4624
22 70 68 70 68 4900 4624
23 76 74 76 74 5776 5476
24 74 76 74 76 5476 5776
25 78 70 78 70 6084 4900
26 68 80 68 80 4624 6400
27 84 68 84 68 7056 4624
28 76 80 76 80 5776 6400
29 72 82 72 82 5184 6724
30 80 70 80 70 6400 4900
31 74 74 5476
32 76 76 5776
JUMLAH 2386 2192 178788 160888
Tidak ada perbedaan varians antara kedua kelas
Ada perbedaan varians antara kedua kelas
ULANGAN BAB 7
VARIANS X 28,44758
VARIANS Y 25,02989 Alfa dk pembilang dk penyebut
UJI F 1,136545 0,05 29 31
F tabel 1,834937066
Karena F hitung = 1,136545 < 1,834937065 = F tabel maka Ho diterima
Jadi kedua kelas homogen
F tabel
238
Lampiran 18. Hasil Lembar Diskusi Siswa Kelas Eksperimen
GINJAL KULIT PARU-PARU & HATI GANGGUAN SISTEM EKSKRESI
1 Aisya Aulia Basay 81 82 92 94 98 97 TIDAK LULUS
2 Akhira Azzahra Baskarina 81 90 85 91 95 98 TIDAK LULUS
3 Alya Rahmah 88 82 84 85 76 92 TIDAK LULUS
4 Amelia Zahra Meysanti 81 90 85 91 90 89 TIDAK LULUS
5 Andi Ula Hamidah 81 82 92 94 85 86 TIDAK LULUS
6 Arneisya Maulida Falvia 81 82 89 85 76 95 TIDAK LULUS
7 Aulia Sutri Handayani 81 82 92 94 76 95 TIDAK LULUS
8 Azfarafi Gustiar Jati 84 86 84 91 95 97 TIDAK LULUS
9 Bima Bagaskara Herdiansyah 81 86 89 85 88 91 TIDAK LULUS
10 Devina Lestari Shantoso 84 82 84 91 95 97 TIDAK LULUS
11 Dwi Leny Rahmawati 81 90 85 91 95 94 TIDAK LULUS
12 Farlihan Nur Wiyoga Ligar 84 86 84 91 95 100 TIDAK LULUS
13 Febry Noer Samsudin 81 82 89 85 95 89 TIDAK LULUS
14 Galih Adhitama Eshvara 81 90 85 91 95 97 TIDAK LULUS
15 Giga Hiskia 84 86 84 91 88 100 TIDAK LULUS
16 Izzah Lailatus Isti Sari 81 82 92 94 98 95 TIDAK LULUS
17 Keisha Nabila Wynne Shakira 88 82 84 85 90 94 TIDAK LULUS
18 M. Zidane Tafta Zaky 84 86 84 91 85 97 TIDAK LULUS
19 Muhammad Ananda Al Fitra Za’im 81 90 85 91 76 94 TIDAK LULUS
20 Muhammad Zakki Hafizh 81 82 92 94 95 94 TIDAK LULUS
21 Nasywa Mayla Puteri 81 82 92 94 98 89 TIDAK LULUS
22 Naura Putri Nuraini 88 82 84 85 95 98 TIDAK LULUS
23 Nayla Tatiana Salsabila 81 90 85 91 76 94 TIDAK LULUS
24 Putra Ramadhany Kurniawan 84 86 84 91 76 95 TIDAK LULUS
25 Rachmat Edhi Witoyo 81 82 89 85 95 89 TIDAK LULUS
26 Radean Prakoso 88 82 84 85 76 94 TIDAK LULUS
27 Rochimatul Habibah 81 82 92 94 76 94 TIDAK LULUS
28 Sagita Pratama Putri 81 82 89 85 90 94 TIDAK LULUS
29 Satria Rahmat Pratama 81 82 89 85 95 100 TIDAK LULUS
30 Shanaz Indira Syafitri 88 82 84 85 95 100 TIDAK LULUS
31 Siti Nur Afifah 88 82 84 85 95 94 TIDAK LULUS
32 Zahra Chanifatul Khoiriyyah 88 82 84 85 95 95 TIDAK LULUS
KETERANGANNILAI TIAP PERTEMUAN
UH (POSTTEST ) REMIDIALNO NAMA REMAP
KELAS 8D
239
Nama Siswa Tahapan TGT Kelompok Kategori Tim & Poin
Aisya Aulia Basay
Andi Ula Hamidah Keterangan Super Team Juara 1
Aulia Sutri Handayani Great Team Juara 2 dan 3
Izzah Lailatus Isti Sari Good Team Juara 4 dan 5
Muhammad Zakki Hafizh
Nasywa Mayla Puteri
Rochimatul Habibah
Alya Rahmah
Keisha Nabila Wynne Shakira
Naura Putri Nuraini
Radean Prakoso
Shanaz Indira Syafitri
Siti Nur Afifah
Zahra Chanifatul Khoiriyyah
Azfarafi Gustiar Jati
Devina Lestari Shantoso
Farlihan Nur Wiyoga Ligar
Giga Hiskia
M. Zidane Tafta Zaky
Putra Ramadhany Kurniawan
Arneisya Maulida Falvia
Bima Bagaskara Herdiansyah
Febry Noer Samsudin
Rachmat Edhi Witoyo
Sagita Pratama Putri
Satria Rahmat Pratama
Akhira Azzahra Baskarina
Amelia Zahra Meysanti
Dwi Leny Rahmawati
Galih Adhitama Eshvara
Muhammad Ananda Al Fitra Za’im
Nayla Tatiana Salsabila
5 Great Team, 30 Poin
Pemberian Hadiah
Model Pembelajaran Remap TGT
1
2
3
4
Good Team, 27 Poin
Good Team, 15 Poin
Great Team, 42 Poin
Super Team, 48 Poin
240
Lampiran 19.Hasil Lembar Diskusi Siswa Kelas Kontrol
GINJAL KULIT PARU-PARU & HATI GANGGUAN SISTEM EKSKRESI
1 Almira Veda Prabawani 72 73 90 88 80 TIDAK LULUS
2 Andhika Satrio Wibowo 78 73 81 90 89 TIDAK LULUS
3 Athifah Shafa Veidianto 84 81 89 88 88 TIDAK LULUS
4 Bulan Citra Purbarini 84 82 76 85 74 TIDAK LULUS
5 Chantika Azalia Chandranova 84 82 76 85 82 TIDAK LULUS
6 Danisha Marsya Ghaisani 78 73 81 90 86 TIDAK LULUS
7 Davina Laudya Piscarista 84 81 89 88 86 TIDAK LULUS
8 Dea Faiza Putri 78 73 81 90 88 TIDAK LULUS
9 Diva Puspitasari Sembodo 78 73 81 90 82 TIDAK LULUS
10 Eiffel Athallah Hardyadi 81 86 88 88 77 TIDAK LULUS
11 Endhita Lathifah 72 73 90 88 79 TIDAK LULUS
12 Gigih Ditata Yofia 84 82 76 85 80 TIDAK LULUS
13 Hafiyyan Fatih Rahmada 78 73 81 90 88 TIDAK LULUS
14 Haikal Imam Ridha 84 81 89 88 85 TIDAK LULUS
15 Halimah Twin Desta 81 86 88 88 88 TIDAK LULUS
16 Humam Abdurrahman Faris 84 82 76 85 77 TIDAK LULUS
17 Kelvin Junianto 81 86 88 88 83 TIDAK LULUS
18 Laaila Zahra Nasywa 81 86 88 88 88 TIDAK LULUS
19 Malwa Isnaini Alfitri 81 86 88 88 82 TIDAK LULUS
20 Muhammad Affan Ardiansyah 72 73 90 88 80 TIDAK LULUS
21 Muhammad Basitu Rahman 81 86 88 88 82 TIDAK LULUS
22 Najwa Handaria Suparna 72 73 90 88 79 TIDAK LULUS
23 Raditya Septa Pramana 72 73 90 88 91 TIDAK LULUS
24 Raffi Rizkiansyah 72 73 90 88 83 TIDAK LULUS
25 Rahma Amelia Hanifah 84 81 89 88 79 TIDAK LULUS
26 Raissa Nasywa Athaya 84 82 76 85 91 TIDAK LULUS
27 Ricko Arief Wibowo 78 73 81 90 86 TIDAK LULUS
28 Sevina Nayla Putri Nugroho 84 82 76 85 88 TIDAK LULUS
29 Zahra Hanifah Salzabila 84 81 89 88 89 TIDAK LULUS
30 Zulfina Aisyah Rahmadhanis 84 81 89 88 77 TIDAK LULUS
KETERANGANNO NAMANILAI TIAP PERTEMUAN
UH (POSTTEST) REMIDIAL
KELAS 8E
241
Nama Siswa Tahapan TGT Kelompok Kategori Tim & Poin
Athifah Shafa Veidianto
Davina Laudya Piscarista Keterangan Super Team Juara 1
Haikal Imam Ridha Great Team Juara 2 dan 3
Rahma Amelia Hanifah Good Team Juara 4 dan 5
Zahra Hanifah Salzabila
Zulfina Aisyah Rahmadhanis
Almira Veda Prabawani
Endhita Lathifah
Muhammad Affan Ardiansyah
Najwa Handaria Suparna
Raditya Septa Pramana
Raffi Rizkiansyah
Andhika Satrio Wibowo
Danisha Marsya Ghaisani
Dea Faiza Putri
Diva Puspitasari Sembodo
Hafiyyan Fatih Rahmada
Ricko Arief Wibowo
Eiffel Athallah Hardyadi
Halimah Twin Desta
Kelvin Junianto
Laaila Zahra Nasywa
Malwa Isnaini Alfitri
Muhammad Basitu Rahman
Bulan Citra Purbarini
Chantika Azalia Chandranova
Gigih Ditata Yofia
Humam Abdurrahman Faris
Raissa Nasywa Athaya
Sevina Nayla Putri Nugroho
Model Pembelajaran TGT
4 Great Team, 15 Poin
5 Super Team, 21 Poin
Pemberian Hadiah
1 Good Team, 9 Poin
2 Great Team, 18 Poin
3 Good Team, 12 Poin
242
Lampiran 20. Hasil Pretest Kelas Eksperimen
No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Skor Nilai
1 3 3 2 1 1 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 3 1 3 3 1 1 49 74,24 74
2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 53 80,30 80
3 3 3 1 1 1 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 51 77,27 77
4 2 2 1 3 1 2 1 3 3 3 1 2 2 1 3 3 2 2 2 3 1 3 46 69,70 70
5 2 2 1 3 1 2 1 3 3 3 1 3 2 1 3 3 2 2 3 3 1 3 48 72,73 73
6 3 3 1 1 1 2 3 2 3 3 1 2 1 3 1 3 3 3 3 3 2 2 49 74,24 74
7 3 2 2 1 1 2 1 3 3 1 1 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 3 48 72,73 73
8 3 3 1 1 1 2 3 2 3 1 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 49 74,24 74
9 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 1 1 3 2 2 2 2 3 47 71,21 71
10 3 3 3 3 1 2 3 2 1 1 2 3 2 1 1 3 3 3 3 2 1 3 49 74,24 74
11 2 2 3 1 2 2 1 3 2 1 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 48 72,73 73
12 2 3 3 1 3 2 1 3 2 3 3 3 1 1 2 3 2 2 3 2 2 1 48 72,73 73
13 3 2 2 1 3 3 3 2 2 3 1 2 1 1 3 3 2 2 3 2 3 1 48 72,73 73
14 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 1 1 3 1 2 1 1 2 44 66,67 67
15 3 2 2 1 3 3 3 3 1 3 2 3 1 1 3 3 2 2 3 2 3 1 50 75,76 76
16 2 3 2 1 1 2 3 2 3 3 1 3 2 2 1 1 3 3 2 2 1 2 45 68,18 68
17 3 3 3 3 1 2 3 2 2 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 55 83,33 83
18 2 2 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 2 2 1 1 3 2 3 2 1 3 49 74,24 74
19 2 2 1 3 1 2 3 2 3 3 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 51 77,27 77
20 2 3 3 1 1 2 1 3 3 3 1 3 2 2 1 1 3 1 3 2 1 1 43 65,15 65
21 3 3 2 1 1 2 3 2 3 3 1 1 2 2 3 3 3 2 3 3 1 1 48 72,73 73
22 2 2 2 1 1 2 3 2 3 3 1 3 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 43 65,15 65
23 2 3 1 3 1 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 1 3 2 3 51 77,27 77
24 2 2 3 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 1 2 1 3 2 1 3 48 72,73 73
25 2 2 2 3 1 2 3 2 3 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 52 78,79 79
26 2 2 3 1 2 2 2 3 1 3 2 3 3 1 3 1 1 3 3 3 2 3 49 74,24 74
27 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 44 66,67 67
28 3 2 2 3 1 1 3 2 3 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 1 2 46 69,70 70
29 2 3 3 1 3 2 1 3 1 3 1 2 1 1 3 3 2 2 3 2 3 1 46 69,70 70
30 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 53 80,30 80
31 2 2 2 1 1 2 1 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 48 72,73 73
32 2 3 1 3 1 2 3 2 3 3 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 52 78,79 79
Rata-Rata 73,39 74
Jumlah 77 79 66 55 47 65 71 78 80 80 43 85 62 56 75 78 84 72 88 83 53 73
Nilai Pretest Kelas Eksperimen (8D)Nilai Akhir
243
Lampiran 21. Hasil Posttest Kelas Eksperimen
No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Skor Nilai
1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 64 96,97 97
2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 98,48 98
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 61 92,42 92
4 3 3 3 3 1 2 2 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 58 87,88 89
5 3 3 3 3 1 1 2 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 86,36 86
6 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 63 95,45 95
7 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 63 95,45 95
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 64 96,97 97
9 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 60 90,91 91
10 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64 96,97 97
11 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 62 93,94 94
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66 100,00 100
13 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 59 89,39 89
14 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 64 96,97 97
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66 100,00 100
16 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 63 95,45 95
17 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 62 93,94 94
18 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 64 96,97 97
19 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 62 93,94 94
20 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 62 93,94 94
21 3 2 3 1 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 59 89,39 89
22 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 98,48 98
23 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 62 93,94 94
24 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 63 95,45 95
25 3 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 59 89,39 89
26 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 62 93,94 94
27 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 62 93,94 94
28 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 62 93,94 94
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66 100,00 100
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66 100,00 100
31 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 62 93,94 94
32 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 63 95,45 95
Rata-Rata 94,70 95
Jumlah 88 90 96 94 87 89 83 93 83 91 94 92 95 89 96 94 92 83 95 92 88 96
Nilai Posttest Kelas Eksperimen (8D)Nilai Akhir
244
Lampiran 22. Hasil Pretest Kelas Kontrol
No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Skor Nilai
1 3 2 3 3 1 2 2 3 2 3 1 2 2 2 1 1 3 3 3 2 1 1 46 69,70 70
2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 3 1 2 2 1 54 81,82 82
3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 2 1 3 3 3 1 3 2 3 1 52 78,79 79
4 2 3 2 1 2 2 1 3 1 3 1 3 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 46 69,70 70
5 1 2 3 3 2 3 1 2 3 1 2 2 2 1 3 1 3 2 3 2 2 2 46 69,70 70
6 2 2 3 2 2 1 1 3 2 3 1 3 2 1 1 1 3 3 3 2 1 3 45 68,18 68
7 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 2 3 3 1 1 54 81,82 82
8 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 2 3 3 1 1 49 74,24 74
9 3 2 2 1 2 1 3 3 1 1 1 3 3 1 3 2 2 2 3 3 1 1 44 66,67 67
10 1 3 3 2 2 2 2 3 2 3 1 2 1 1 1 3 3 2 3 1 1 2 44 66,67 67
11 2 2 2 1 2 3 1 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 2 3 3 2 1 44 66,67 67
12 3 1 3 1 3 2 1 3 3 3 1 3 1 1 3 1 2 2 3 3 1 1 45 68,18 68
13 3 2 1 2 3 1 1 3 1 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 1 50 75,76 76
14 3 3 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 1 3 1 1 52 78,79 79
15 2 2 3 3 2 1 1 3 2 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 2 1 2 48 72,73 73
16 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 1 3 1 1 2 2 3 3 3 3 1 1 48 72,73 73
17 3 2 3 3 2 2 1 3 3 3 1 3 1 1 2 1 3 3 3 3 1 1 48 72,73 73
18 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 2 2 3 1 1 54 81,82 82
19 2 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 2 1 1 50 75,76 76
20 1 3 2 2 2 2 1 3 2 3 1 2 1 1 1 3 3 2 3 3 1 2 44 66,67 67
21 3 1 3 1 3 2 2 3 3 3 1 3 1 1 3 1 2 2 3 3 1 1 46 69,70 70
22 3 1 3 1 3 2 2 3 3 3 1 3 1 1 3 1 2 2 3 3 1 1 46 69,70 70
23 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 1 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 52 78,79 79
24 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 3 2 3 3 1 2 50 75,76 76
25 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 1 3 1 1 1 2 3 3 3 2 2 1 47 71,21 71
26 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 2 3 3 2 1 53 80,30 80
27 1 3 3 2 2 2 1 3 2 3 1 2 1 1 1 3 3 2 3 3 1 1 44 66,67 67
28 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 1 53 80,30 80
29 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 1 1 53 80,30 80
30 2 3 3 1 2 2 1 3 1 3 1 3 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 47 71,21 71
Rata-Rata 73,43 73
Jumlah 72 71 82 67 69 62 55 86 68 84 40 82 51 41 69 59 82 70 85 77 41 41
Nilai Pretest Kelas Kontrol (8E)Nilai Akhir
245
Lampiran 23. Hasil Posttest Kelas Kontrol
No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Skor Nilai
1 2 2 2 3 2 1 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 53 80,30 80
2 3 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 59 89,39 89
3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 58 87,88 88
4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 1 1 1 3 2 3 2 1 1 49 74,24 74
5 3 1 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 1 3 3 54 81,82 82
6 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 57 86,36 86
7 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 1 57 86,36 86
8 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 1 58 87,88 88
9 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 1 3 54 81,82 82
10 1 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 3 1 1 51 77,27 77
11 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2 1 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 52 78,79 79
12 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 53 80,30 80
13 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 1 58 87,88 88
14 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 1 56 84,85 85
15 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 58 87,88 88
16 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 1 2 1 3 2 2 3 2 1 51 77,27 77
17 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 2 1 55 83,33 83
18 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 58 87,88 88
19 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 54 81,82 82
20 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 3 3 2 3 3 1 1 53 80,30 80
21 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 1 3 3 3 3 1 1 54 81,82 82
22 3 3 3 1 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 1 2 52 78,79 79
23 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 60 90,91 91
24 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3 1 1 55 83,33 83
25 2 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 3 1 52 78,79 79
26 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 60 90,91 91
27 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 57 86,36 86
28 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 2 58 87,88 88
29 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 59 89,39 89
30 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 3 2 1 3 1 3 2 3 3 1 1 51 77,27 77
Rata-Rata 83,64 84
Jumlah 75 76 84 80 79 71 73 88 81 85 67 85 62 69 73 77 85 75 86 80 53 52
Nilai Posttest Kelas Kontrol (8E)Nilai Akhir
246
Lampiran 24. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hipotesis
H0
Ha
No. Siswa Kelas Eksperimen (8D) Kelas Kontrol (8E) X Y X^2 Y^2
1 74 70 74 70 5476 4900
2 80 82 80 82 6400 6724
3 77 79 77 79 5929 6241
4 70 70 70 70 4900 4900
5 73 70 73 70 5329 4900
6 74 68 74 68 5476 4624
7 73 82 73 82 5329 6724
8 74 74 74 74 5476 5476
9 71 67 71 67 5041 4489
10 74 67 74 67 5476 4489
11 73 67 73 67 5329 4489
12 73 68 73 68 5329 4624
13 73 76 73 76 5329 5776
14 67 79 67 79 4489 6241
15 76 73 76 73 5776 5329
16 68 73 68 73 4624 5329
17 83 73 83 73 6889 5329
18 74 82 74 82 5476 6724
19 77 76 77 76 5929 5776
20 65 67 65 67 4225 4489
21 73 70 73 70 5329 4900
22 65 70 65 70 4225 4900
23 77 79 77 79 5929 6241
24 73 76 73 76 5329 5776
25 79 71 79 71 6241 5041
26 74 80 74 80 5476 6400
27 67 67 67 67 4489 4489
28 70 80 70 80 4900 6400
29 70 80 70 80 4900 6400
30 80 71 80 71 6400 5041
31 73 73 5329
32 79 79 6241
JUMLAH 2349 2207 173015 163161
Tidak ada perbedaan varians antara kedua kelas
Ada perbedaan varians antara kedua kelas
Sebelum Penelitian (Pretest)
VARIANS X 18,82964
VARIANS Y 27,56437 Alfa dk pembilang dk penyebut
UJI F 1,463882 0,05 29 31
F tabel 1,834937066
Jadi kedua kelas homogen
F tabel
Karena F hitung = 1,463882053 < 1,834937065 = F tabel maka Ho diterima
247
Lampiran 25. Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hipotesis
H0
Ha
No. Siswa Kelas Eksperimen (8D) Kelas Kontrol (8E) X Y X^2 Y^2
1 97 80 97 80 9409 6400
2 98 89 98 89 9604 7921
3 92 88 92 88 8464 7744
4 89 74 89 74 7921 5476
5 86 82 86 82 7396 6724
6 95 86 95 86 9025 7396
7 95 86 95 86 9025 7396
8 97 88 97 88 9409 7744
9 91 82 91 82 8281 6724
10 97 77 97 77 9409 5929
11 94 79 94 79 8836 6241
12 100 80 100 80 10000 6400
13 89 88 89 88 7921 7744
14 97 85 97 85 9409 7225
15 100 88 100 88 10000 7744
16 95 77 95 77 9025 5929
17 94 83 94 83 8836 6889
18 97 88 97 88 9409 7744
19 94 82 94 82 8836 6724
20 94 80 94 80 8836 6400
21 89 82 89 82 7921 6724
22 98 79 98 79 9604 6241
23 94 91 94 91 8836 8281
24 95 83 95 83 9025 6889
25 89 79 89 79 7921 6241
26 94 91 94 91 8836 8281
27 94 86 94 86 8836 7396
28 94 88 94 88 8836 7744
29 100 89 100 89 10000 7921
30 100 77 100 77 10000 5929
31 94 94 8836
32 95 95 9025
JUMLAH 3027 2507 286727 210141
Tidak ada perbedaan varians antara kedua kelas
Ada perbedaan varians antara kedua kelas
Setelah Penelitian (Posttest)
VARIANS X 12,63608871
VARIANS Y 22,04712644 Alfa dk pembilang dk penyebut
UJI F 0,573139939 0,05 29 31
F tabel 1,834937066
Jadi kedua kelas homogen
F tabel
Karena F hitung = 0,57313994 < 1,834937065 = F tabel maka Ho diterima
248
Lampiran 26. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen
No. Nilai
1 74
H0 2 80
Ha 3 77
4 70
Pengujian Hipotesis: 5 73
Rumus yang digunakan 6 74
7 73
8 74
9 71
10 74
11 73
12 73
13 73
Pengujian Hipotesis : 14 67
Nilai Maksimal 83 Panjang Kelas 4 15 76
Nilai Minimal 65 Rata-rata 73,41 16 68
Rentang 18 Simpangan Baku 4,34 17 83
Banyak Kelas 6 Jumlah Siswa 32 18 74
19 77
20 65
Kelas Interval f 21 73
65-68 5 22 65
69-72 4 23 77
73-76 15 24 73
77-80 7 25 79
81-84 1 26 74
85-88 0 27 67
Jumlah 32 28 70
29 70
30 80
Tabel Perhitungan : 31 73
Batas Kelas Zi Luas Li Ei Oi Oi - Ei (Oi - Ei)2 χ 2
32 79
64,5 -2,05 0,4798
68,5 -1,13 0,3708 0,109 3,488 5 1,51 2,29 0,66
72,5 -0,21 0,0832 0,2876 9,2032 4 -5,20 27,07 2,94
76,5 0,71 0,2611 0,3443 11,0176 15 3,98 15,86 1,44
80,5 1,63 0,4484 0,1873 5,9936 7 1,01 1,01 0,17
84,5 2,56 0,4948 0,0464 1,4848 1 -0,48 0,24 0,16
88,5 3,48 0,4997 0,0049 0,1568 0 -0,16 0,02 0,16
χ2 hitung 5,52
χ2 tabel 11,07
Berdasarkan data tersebut, karena χ2 hitung = 5,52<11,07= χ2 tabel, sehingga H0 diterima dan data berdistribusi normal.
Kelas Interval
Data berdistribusi normal
Data tidak berdistribusi normal
Hipotesis:
H0 diterima jika χ2 hitung < χ2 tabel,
Kriteria yang digunakan:
249
Lampiran 27. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol
No Nilai
1 70
H0 2 82
Ha 3 79
4 70
Pengujian Hipotesis: 5 70
Rumus yang digunakan 6 68
7 82
8 74
9 67
10 67
11 67
12 68
13 76
Pengujian Hipotesis : 14 79
Nilai Maksimal 82 Panjang Kelas 3 15 73
Nilai Minimal 67 Rata-rata 73,57 16 73
Rentang 15 Simpangan Baku 5,25 17 73
Banyak Kelas 6 Jumlah Siswa 30 18 82
19 76
20 67
Kelas Interval f 21 70
67-69 7 22 70
70-72 7 23 79
73-75 4 24 76
76-78 3 25 71
79-81 6 26 80
82-84 3 27 67
Jumlah 30 28 80
29 80
30 71
Tabel Perhitungan :
Batas Kelas Zi Luas Li Ei Oi Oi - Ei (Oi - Ei)2 χ 2
66,5 -1,35 0,4115
69,5 -0,77 0,2794 0,1321 3,963 7 3,04 9,22 2,33
72,5 -0,20 0,0793 0,2001 6,003 7 1,00 0,99 0,17
75,5 0,37 0,1443 0,2236 6,708 4 -2,71 7,33 1,09
78,5 0,94 0,3264 0,1821 5,463 3 -2,46 6,07 1,11
81,5 1,51 0,4345 0,1081 3,243 6 2,76 7,60 2,34
84,5 2,08 0,4812 0,0467 1,401 3 1,60 2,56 1,82
χ2 hitung 8,87
χ2 tabel 11,07
Berdasarkan data tersebut, karena χ2 hitung = 8,87<11,07= χ2 tabel, sehingga H0 diterima dan data berdistribusi normal.
Hipotesis:
Data berdistribusi normal
Data tidak berdistribusi normal
Kriteria yang digunakan:
H0 diterima jika χ2 hitung < χ2 tabel,
Kelas Interval
250
Lampiran 28. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen
No Nilai
1 97
H0 2 98
Ha 3 92
4 89
Pengujian Hipotesis: 5 86
Rumus yang digunakan 6 95
7 95
8 97
9 91
10 97
11 94
12 100
13 89
Pengujian Hipotesis : 14 97
Nilai Maksimal 100 Panjang Kelas 3 15 100
Nilai Minimal 86 Rata-rata 94,59 16 95
Rentang 14 Simpangan Baku 3,55 17 94
Banyak Kelas 6 Jumlah Siswa 32 18 97
19 94
20 94
Kelas Interval f 21 89
86-88 1 22 98
89-91 5 23 94
92-94 10 24 95
95-97 10 25 89
98-100 6 26 94
101-103 0 27 94
Jumlah 32 28 94
29 100
30 100
Tabel Perhitungan: 31 94
Batas Kelas Zi Luas Li Ei Oi Oi - Ei (Oi - Ei)2 χ 2
32 95
85,5 -2,56 0,4948
88,5 -1,71 0,4564 0,0384 1,2288 1 -0,23 0,052 0,043
91,5 -0,87 0,3078 0,1486 4,7552 5 0,24 0,060 0,01
94,5 -0,03 0,012 0,2958 9,4656 10 0,53 0,286 0,03
97,5 0,82 0,2939 0,3059 9,7888 10 0,21 0,045 0,00
99,5 1,38 0,4162 0,1223 3,9136 6 2,09 4,353 1,11
103,5 2,51 0,494 0,0778 2,4896 0 -2,49 6,198 2,49
χ2 hitung 3,69
χ2 tabel 11,07
Hipotesis:
Data berdistribusi normal
Data tidak berdistribusi normal
Kriteria yang digunakan:
H0 diterima jika χ2 hitung < χ2 tabel,
Kelas Interval
Berdasarkan data tersebut, karena χ2 hitung = 3,69<11,07= χ2 tabel, sehingga H0 diterima dan data berdistribusi normal.
251
Lampiran 29. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol
No. Nilai
1 80
H0 2 89
Ha 3 88
4 74
Pengujian Hipotesis: 5 82
Rumus yang digunakan 6 86
7 86
8 88
9 82
10 77
11 79
12 80
13 88
Pengujian Hipotesis : 14 85
Nilai Maksimal 91 Panjang Kelas 3 15 88
Nilai Minimal 74 Rata-rata 83,57 16 77
Rentang 17 Simpangan Baku 4,70 17 83
Banyak Kelas 6 Jumlah Siswa 30 18 88
19 82
20 80
Kelas Interval f 21 82
74-76 1 22 79
77-79 6 23 91
80-82 7 24 83
83-85 3 25 79
86-88 9 26 91
89-91 4 27 86
Jumlah 30 28 88
29 89
30 77
Tabel Perhitungan:
Batas Kelas Zi Luas Li Ei Oi Oi - Ei (Oi - Ei)2 χ 2
73,5 -2,14 0,4838
76,5 -1,51 0,4345 0,0493 1,479 1 -0,48 0,23 0,16
79,5 -0,87 0,3078 0,1267 3,801 6 2,20 4,84 1,27
82,5 -0,23 0,091 0,2168 6,504 7 0,50 0,25 0,04
85,5 0,41 0,1591 0,2501 7,503 3 -4,50 20,28 2,70
88,5 1,05 0,3531 0,194 5,82 9 3,18 10,11 1,74
91,5 1,69 0,4545 0,1014 3,042 4 0,96 0,92 0,30
χ2 hitung 6,21
χ2 tabel 11,07
Berdasarkan data tersebut, karena χ2 hitung = 6,21<11,07= χ2 tabel, sehingga H0 diterima dan data berdistribusi normal.
Data berdistribusi normal
Data tidak berdistribusi normal
Kriteria yang digunakan:
H0 diterima jika χ2 hitung < χ2 tabel,
Kelas Interval
Hipotesis:
252
Lampiran 30. N-Gain Kelas Eksperimen
No. Siswa Pretest Posttest N-Gain Kriteria
1 74 97 0,88 Tinggi
2 80 98 0,90 Tinggi
3 77 92 0,65 Sedang
4 70 89 0,63 Sedang
5 73 86 0,48 Sedang
6 74 95 0,81 Tinggi
7 73 95 0,81 Tinggi
8 74 97 0,88 Tinggi
9 71 91 0,69 Sedang
10 74 97 0,88 Tinggi
11 73 94 0,78 Tinggi
12 73 100 1,00 Tinggi
13 73 89 0,59 Sedang
14 67 97 0,91 Tinggi
15 76 100 1,00 Tinggi
16 68 95 0,84 Tinggi
17 83 94 0,65 Sedang
18 74 97 0,88 Tinggi
19 77 94 0,74 Tinggi
20 65 94 0,83 Tinggi
21 73 89 0,59 Sedang
22 65 98 0,94 Tinggi
23 77 94 0,74 Tinggi
24 73 95 0,81 Tinggi
25 79 89 0,48 Sedang
26 74 94 0,77 Tinggi
27 67 94 0,82 Tinggi
28 70 94 0,80 Tinggi
29 70 100 1,00 Tinggi
30 80 100 1,00 Tinggi
31 73 94 0,78 Tinggi
32 79 95 0,76 Tinggi
Nilai Terendah 65 86
Nilai Tertinggi 83 100
Jumlah 2349 3027
Rata-rata 73,41 94,59
N-Gain
Kriteria
0,80
Tinggi
253
Lampiran 31. N-Gain Kelas Kontrol
No. Siswa Pretest Posttest N-Gain Kriteria
1 70 80 0,33 Sedang
2 82 89 0,39 Sedang
3 79 88 0,43 Sedang
4 70 74 0,13 Rendah
5 70 82 0,40 Sedang
6 68 86 0,56 Sedang
7 82 86 0,22 Rendah
8 74 88 0,54 Sedang
9 67 82 0,45 Sedang
10 67 77 0,30 Rendah
11 67 79 0,36 Sedang
12 68 80 0,38 Sedang
13 76 88 0,50 Sedang
14 79 85 0,29 Rendah
15 73 88 0,56 Sedang
16 73 77 0,15 Rendah
17 73 83 0,37 Sedang
18 82 88 0,33 Sedang
19 76 82 0,25 Rendah
20 67 80 0,39 Sedang
21 70 82 0,40 Sedang
22 70 79 0,30 Rendah
23 79 91 0,57 Sedang
24 76 83 0,29 Rendah
25 71 79 0,28 Rendah
26 80 91 0,55 Sedang
27 67 86 0,58 Sedang
28 80 88 0,40 Sedang
29 80 89 0,45 Sedang
30 71 77 0,21 Rendah
Nilai Terendah 67 74
Nilai Tertinggi 82 91
Jumlah 2207 2507
Rata-rata 73,57 83,57
N-Gain
Kriteria
0,38
Sedang
254
Lampiran 32. N-Gain Indikator Soal pada Kelas Eksperimen
Pretest Posttest
14 56 89 96 0,825 0,83 Tinggi
1(Uraian) 53 88 96 0,813953488 0,81 Tinggi
2 79 90 96 0,647058824 0,65 Sedang
3 66 96 96 1 1 Tinggi
17 84 92 96 0,666666667 0,67 Sedang
1 77 88 96 0,578947368 0,58 Sedang
20 83 92 96 0,692307692 0,69 Sedang
4 55 94 96 0,951219512 0,95 Tinggi
5 47 87 96 0,816326531 0,82 Tinggi
2(Uraian) 73 96 96 1 1 Tinggi
8 78 93 96 0,833333333 0,83 Tinggi
12 85 92 96 0,636363636 0,64 Sedang
15 75 96 96 1 1 Tinggi
6 65 89 96 0,774193548 0,77 Tinggi
7 71 83 96 0,48 0,48 Sedang
9 80 83 96 0,1875 0,19 Rendah
7 13 62 95 96 0,970588235 0,97 Tinggi 0,97
10 80 91 96 0,6875 0,69 Sedang
16 78 94 96 0,888888889 0,89 Tinggi
10 11 43 94 96 0,962264151 0,96 Tinggi 0,96
18 72 83 96 0,458333333 0,46 Sedang
19 88 95 96 0,875 0,88 Tinggi
Rata-rata 0,76
3
4
5
6
9
11
0,82
0,77
0,64
0,92
0,82
0,48
0,79
0,67
1
1
2
3
2
4
5
Pembulatan N-Gain Kategori Rata-Rata IndikatorNo. Skor
Aspek Indikator No. Soal Skor Maksimal N-Gain
255
Lampiran 33. N-Gain Indikator Soal pada Kelas Kontrol
Pretest Posttest
14 41 69 90 0,571428571 0,58 Sedang
1(Uraian) 41 53 90 0,244897959 0,24 Rendah
2 71 76 90 0,263157895 0,26 Rendah
3 82 84 90 0,25 0,25 Rendah
17 82 85 90 0,375 0,38 Sedang
1 72 75 90 0,166666667 0,17 Rendah
20 77 80 90 0,230769231 0,23 Rendah
4 67 80 90 0,565217391 0,57 Sedang
5 69 79 90 0,476190476 0,48 Sedang
2(Uraian) 41 52 90 0,224489796 0,22 Rendah
8 86 88 90 0,5 0,5 Sedang
12 82 85 90 0,375 0,38 Sedang
15 69 73 90 0,19047619 0,19 Rendah
6 62 71 90 0,321428571 0,32 Sedang
7 55 73 90 0,514285714 0,51 Sedang
9 68 81 90 0,590909091 0,59 Sedang
7 13 51 62 90 0,282051282 0,28 Rendah 0,28
10 84 85 90 0,166666667 0,17 Rendah
16 59 77 90 0,580645161 0,58 Sedang
10 11 40 67 90 0,54 0,54 Sedang 0,5
18 70 75 90 0,25 0,25 Rendah
19 85 86 90 0,2 0,2 Rendah
Rata-rata 0,36
5 11 0,23
36 0,47
49 0,38
2
4 0,42
5 0,36
0,41
2 0,30
3 0,2
1
1
Aspek Indikator No. SoalNo. Skor
Skor Maksimal N-Gain Pembulatan N-Gain Kategori Rata-Rata Indikator
256
Lampiran 34. Uji Beda T-test Related Pretest
Hipotesis:
H0 μ1 =μ2
Ha μ1 ≠μ2
Uji Hipotesis:
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: 8D 8E
1 74 70
2 80 82
3 77 79
4 70 70
5 73 70
6 74 68
Dimana: 7 73 82
8 74 74
9 71 67
10 74 67
11 73 67
12 73 68
13 73 76
14 67 79
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 15 76 73
Jumlah 2349 2207 16 68 73
n 32 30 17 83 73
73,41 73,57 18 74 82
Varians (s2) 18,83 27,56 19 77 76
Standart Deviasi(s) 4,34 5,25 20 65 67
21 73 70
22 65 70
23 77 79
(n1-1)s12 583,72 a 24 73 76
(n2-1)s22 799,37 dk (n1+n2)-2 60 25 79 71
n1+n2-2 60 26 74 80
t tabel t (0,05;60) 2,0003 27 67 67
S2 23,05 28 70 80
S 4,80 29 70 80
30 80 71
31 73
-0,16 32 79
Dalam akar 0,254
S 4,80
t hitung -0,13
Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Hasil Pretest antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol
Karena t hitung= -0,13<2,0003= t tabel, maka H0 diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nilai pretest yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Nilai PretestNo. Siswa
Mencari ttabel
Maka,
Mencari S2
Mencari t hitung
Dari data diperoleh:
Maka,
0,05
Tidak terdapat perbedaan signifikan pada pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
Terdapat perbedaan signifikan pada pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
Kriteria Uji:
Terima H0 jika t hitung<t tabel = 2,0003
257
Lampiran 35. Uji Beda T-test Related Posttest
Hipotesis:
H0 μ1 =μ2
Ha μ1 ≠μ2
Uji Hipotesis:
8D 8E
1 97 80
2 98 89
3 92 88
4 89 74
5 86 82
6 95 86
Dimana: 7 95 86
8 97 88
9 91 82
10 97 77
11 94 79
12 100 80
13 89 88
14 97 85
Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 15 100 88
Jumlah 3027 2507 16 95 77
n 32 30 17 94 83
94,59 83,57 18 97 88
Varians (s2) 12,64 22,05 19 94 82
Standart Deviasi(s) 3,55 4,70 20 94 80
21 89 82
22 98 79
23 94 91
(n1-1)s12 391,72 a 24 95 83
(n2-1)s22 639,37 dk (n1+n2)-2 60 25 89 79
n1+n2-2 60 26 94 91
t tabel t (0,05;60) 2,0003 27 94 86
S2 17,18 28 94 88
S 4,15 29 100 89
30 100 77
31 94
11,03 32 95
Dalam akar 0,254
S 4,15
t hitung 10,47
No. SiswaNilai Pretest
Tidak terdapat perbedaan signifikan pada penerapan model Remap TGT berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
Terdapat perbedaan signifikan pada penerapan model Remap TGT berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Kriteria Uji:
Terima H0 jika t hitung<t tabel = 2,0003
Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Hasil Posttest antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada penerapan model Remap TGT berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
Maka,
Maka,
Karena t hitung= 10,47>2,0003 = t tabel, maka H0 ditolak.
Dari data diperoleh:
Mencari t hitung
Mencari S2 Mencari ttabel
0,05
258
Lampiran 36. Angket Tanggapan Siswa
Rumus:
Kriteria:
81,25% <skor< 100%
62,25% <skor< 81,255
43,75% <skor< 62,25%
25,00% <skor< 43,25%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 97,5 Sangat Baik
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik
3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 36 90 Sangat Baik
4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31 77,5 Baik
5 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 33 82,5 Sangat Baik
6 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 33 82,5 Sangat Baik
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik
8 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 33 82,5 Sangat Baik
9 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 34 85 Sangat Baik
10 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 33 82,5 Sangat Baik
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik
12 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 36 90 Sangat Baik
13 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 33 82,5 Sangat Baik
14 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 38 95 Sangat Baik
15 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 33 82,5 Sangat Baik
16 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 33 82,5 Sangat Baik
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik
19 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 34 85 Sangat Baik
20 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36 90 Sangat Baik
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik
23 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 87,5 Sangat Baik
24 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 34 85 Sangat Baik
25 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 33 82,5 Sangat Baik
26 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 33 82,5 Sangat Baik
27 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 35 87,5 Sangat Baik
28 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 33 82,5 Sangat Baik
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik
30 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 34 85 Sangat Baik
31 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 38 95 Sangat Baik
32 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 33 82,5 Sangat Baik
Rata-Rata 3,78 3,53 3,59 3,56 3,41 3,56 3,56 3,63 3,53 3,56 89,30
Skor Total 121 113 115 114 109 114 114 116 113 114 1143 2857,5
% 94,53 88,28 89,84 89,06 85,16 89,06 89,06 90,63 88,28 89,06 89,30
Kategori Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
ANALISIS ANGKET RESPON SISWA TERHADAP MODEL REMAP TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN PICTURE CARD DAN SNAKE LADDER
Skor PernyataanNo. Siswa Jumlah Skor KriteriaPersentase
Skor
Sangat Baik
Kategori
Baik
Kurang Baik
Sangat Kurang Baik