4001416073.pdf - Unnes

281
PENGARUH MODEL REMAP TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN PICTURE CARD DAN SNAKE LADDER TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA Oleh Angga Sofyana Widyatama 4001416073 JURUSAN IPA TERPADU FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020

Transcript of 4001416073.pdf - Unnes

PENGARUH MODEL REMAP TEAMS GAMES

TOURNAMENT BERBANTUAN PICTURE CARD DAN

SNAKE LADDER TERHADAP KETERAMPILAN

BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SISTEM

EKSKRESI

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan IPA

Oleh

Angga Sofyana Widyatama

4001416073

JURUSAN IPA TERPADU

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

ii

iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia

dengan hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada

mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu.”

{H.R. al-Hakim(1/212)}

PERSEMBAHAN:

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, Skripsi ini saya

persembahkan untuk:

1. Universitas Negeri Semarang sebagai tempat terbaik untuk saya

menimba ilmu pengetahuan dan memberikan pengalaman hidup

serta membentuk karakter guna menjadi pribadi yang bermanfaat

bagi lingkungan sekitar.

2. Bapak Taman, S.Pd. dan Ibu Yayuk Widyastuti sebagai orang tua

yang hebat dan istimewa yang sebelumnya selalu memberikan

do’a, cinta, pengorbanan, motivasi, dukungan secara materiil dan

dukungan dalam segala hal yang selalu memberikan semangat

untuk menjalani proses dalam kehidupan.

3. Ramadhan Dyasluwita sebagai adik saya yang sampai detik ini

menjadi penyemangat saya dalam menjalani hidup dan memotivasi

saya selalu untuk dan terus berjuang.

v

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat

serta hidayah-Nya dan tak lupa sholawat serta salam senantiasa saya curahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga saya selaku penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Remap Teams Games

Tournament Berbantuan Picture Card dan Snake Ladder terhadap Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa pada Materi Sistem Ekskresi”. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan serta dukungan dari

berbagai pihak, oleh karena itu penulis akan menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin

untuk melakukan penelitian.

2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

kemudahan dalam memberikan pelayanan administrasi dalam

penyusunan skripsi.

3. Ketua jurusan IPA Terpadu yang telah memberikan kemudahan

dalam memberikan pelayanan administrasi dalam penyusunan skripsi.

4. Andin Vita Amalia, S.Si., M.Sc., selaku dosen pembimbing saya

yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran,

memberikan dorongan, dan saran-saran yang bermakna.

5. Dr. Woro Sumarni, M.Si., sebagai dosen penguji utama dengan

penuh rasa kesabaran telah memberikan saran dan pengarahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Muhamad Taufiq, S.Pd., M.Pd., sebagai dosen penguji pendamping

yang penuh rasa kesabaran telah memberikan saran dan pengarahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

vi

7. Dra. Nurwakhidah Pramudiyati, selaku Kepala SMP Negeri 18

Semarang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

8. Dra. Munfaridjah, selaku guru IPA SMP Negeri 18 Semarang yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian, senantiasa memberikan dukungan dan saran yang

bermakna.

9. Siswa –siswi SMP Negeri 18 Semarang, khususnya kelas VIII D dan

VIII E Tahun ajaran 2019/2020 atas kesediannya menjadi responden

dalam pengambilan data dalam penelitian ini.

10. Bapak / Ibu dosen Jurusan IPA Terpadu atas seluruh ilmu yang telah

diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyusun skripsi ini.

11. Bapak / Ibu guru dan karyawan SMP Negeri 18 Semarang atas segala

bantuan yang telah diberikan.

12. Teman – teman angkatan 2016 yang telah memberikan dorongan

semangat dan motivasi serta menemani dalam penyusunan skripsi.

13. Semua pihak yang telah senantiasa membantu saya dalam menyusun

skripsi ini yang tidak dapat disebut satu-persatu.

Semoga skripsi dengan judul “Pengaruh Model Remap Teams Games

Tournament Berbantuan Picture Card dan Snake Ladder terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Sistem Ekskresi” dapat

memberikan manfaat kepada penulis dan para pembaca, khususnya

tenaga pendidik sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran pada

perkembangan dunia pendidikan.

Semarang, 07 Juli 2020

Penulis

vii

ABSTRAK

Widyatama, Angga Sofyana. 2020. Pengaruh Model Remap Teams Games

Tournament Berbantuan Picture Card dan Snake Ladder Terhadap Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi. Skripsi, Jurusan IPA Terpadu

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang,

Pembimbing Andin Vita Amalia, S.Si., M.Sc.

Kata Kunci : Remap Teams Games Tournament, Picture Card dan Snake Ladder,

Keterampilan Berpikir Kritis

Pembelajaran IPA kurikulum 2013 mewajibkan untuk membangun

keterampilan siswa. Salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan adalah

keterampilan berpikir kritis, sehingga diperlukan sebuah model pembelajaran

yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Model pembelajaran yang

dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa yaitu model Remap teams

games tournament berbantuan picture card dan snake ladder. Penelitian ini

bertujuan mengetahui pengaruh dari model Remap teams games tournament

berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis

serta mengetahui tanggapan siswa dari penerapan model tersebut. Metode

penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperimental design dengan bentuk

nonequivalent control group design. Sampel pada penelitian ini diambil dengan

teknik purposive sampling dimana kelas VIII D sebagai eksperimen dan VIII E

sebagai kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan soal pilihan ganda

beralasan serta uraian. Pengaruh model Remap teams games tournament

berbantuan picture card dan snake ladder dianalisis menggunakan uji t-test

related. Peningkatan secara signifikan diukur menggunakan N-Gain, serta

mengukur hasil analisis angket tanggapan siswa. Adanya pengaruh dari model

Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder

terhadap keterampilan berpikir kritis siswa yang diukur dengan uji t-test related

pada data awal sebesar -0,13 dan pada data akhir sebesar 10,47 yang

menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari penerapan model tersebut terhadap

keterampilan berpikir kritis siswa. Pengaruh dari penerapan model Remap teams

games tournament berbantuan picture card dan snake ladder pada pembelajaran

memberikan peningkatan signifikan pada keterampilan berpikir kritis siswa kelas

eksperimen yang diukur menggunakan N-gain. Hasil peningkatan menunjukkan

bahwa pada kelas eksperimen sebesar 0,80 dengan kriteria tinggi sedangkan kelas

kontrol sebesar 0,38 dengan kriteria sedang. Hasil ini menunjukkan terdapat

perbedaan peningkatan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

akibat perlakuan yang diberikan. Hasil penelitian juga didukung oleh respon

sangat baik siswa sebesar 89,30%. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa

pembelajaran menggunakan model Remap teams games tournament berbantuan

picture card dan snake ladder berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan

berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi manusia.

viii

ABSTRACT

Widyatama, Angga Sofyana. 2020. The Effects of Remap Teams Games

Tournament Model Assisted by Picture Card and Snake Ladder on Students'

Critical Thinking Skills on the Material of Excretion System. Final Project,

Department of Integrated Science, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,

Semarang State University, Advisor Andin Vita Amalia, S.Sc., M.Sc.

Keywords: Teams Games Tournament Remap, Picture Card and Snake Ladder,

Critical Thinking Skills

Learning science curriculum 2013 requires students to build their skills. One

of the skills that needs to be developed is critical thinking skills, so we need a

learning model that can improve critical thinking skills. Learning models that can

improve students' critical thinking skills are the Remap teams games tournament

model assisted by picture cards and snake ladders. This study aims to determine

the effect of the Remap teams games tournament model assisted by picture cards

and snake ladder on critical thinking skills and to determine student responses

from the application of the model. The research method used is a quasi-

experimental design with a form of nonequivalent control group design. The

sample in this study was taken by purposive sampling technique in which class

VIII D as an experiment and VIII E as a control. Data collection techniques using

reasonable multiple-choice questions and descriptions. The effect of the Remap

team games tournament model assisted by picture cards and snake ladder was

analyzed using related t-test. Significant improvement was measured using N-

Gain, as well as measuring the results of questionnaire analysis of student

responses. The influence of the Remap team games tournament model assisted by

picture cards and snake ladder on students' critical thinking skills as measured by

t-test related tests on the initial data of -0.13 and on the final data of 10.47 which

shows that there is an influence of the application the model is towards students'

critical thinking skills. The effect of applying the Remap team games tournament

model assisted by picture cards and snake ladder on learning provides a

significant increase in the critical thinking skills of experimental class students as

measured using N-gain. The results of the increase showed that the experimental

class was 0.80 with high criteria while the control class was 0.38 with moderate

criteria. These results indicate there are significant differences between the

experimental class and the control class due to the treatment given. The results of

the study were also supported by students' excellent response of 89.30%. Based on

this, it was concluded that learning using the Remap teams games tournament

model assisted by picture cards and snake ladder had an effect on increasing

students' critical thinking skills in the material of the human excretion system.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

PERNYATAAN .................................................................................................. ii

PENGESAHAN ..................................................................................................iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

PRAKATA .......................................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

1.4 Manfaat ................................................................................................... 6

1.5 Penegasan Istilah ..................................................................................... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 10

2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 10

2.2 Media Pembelajaran .............................................................................. 14

2.3 Keterampilan Berpikir Kritis ................................................................. 17

2.4 Sistem Ekskresi Manusia ....................................................................... 19

2.5 Kerangka Berpikir ................................................................................. 25

2.6 Hipotesis ............................................................................................... 26

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 27

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 27

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 27

3.3 Variabel Penelitian ................................................................................ 27

3.4 Jenis dan Desain Penelitian ................................................................... 28

x

3.5 Prosedur Penelitian ................................................................................ 29

3.6 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 31

3.7 Instrumen Penelitian .............................................................................. 32

3.8 Keabsahan Instrumen Penelitian ............................................................ 35

3.9 Teknik Keabsahan Data ......................................................................... 42

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 48

4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 48

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 55

BAB 5 PENUTUP ............................................................................................. 70

5.1 Simpulan ............................................................................................... 70

5.2 Saran ..................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 71

LAMPIRAN ...................................................................................................... 76

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Aspek Keterampilan Berpikir Kritis.................................................... 18

Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 28

Tabel 3.2 Alur Penelitian ................................................................................... 31

Tabel 3.3 Panduan Wawancara .......................................................................... 32

Tabel 3.4 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ............................................... 33

Tabel 3.5 Indikator Angket Tanggapan Siswa .................................................... 34

Tabel 3.6 Indikator Validitas Isi Soal ................................................................. 35

Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen ................................. 36

Tabel 3.8 Nomor Soal yang Bersifat Valid ......................................................... 37

Tabel 3.9 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen .................................................. 38

Tabel 3.10 Hasil Klasifikasi Tingkat Kesukaran ................................................. 38

Tabel 3.11 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen ......................................... 39

Tabel 3.12 Hasil Daya Pembeda Soal Uji Coba .................................................. 39

Tabel 3.13 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen ............................ 40

Tabel 3.14 Keabsahan Penentuan Soal ............................................................... 41

Tabel 3.15 Hasil Uji Homogenitas Data Awal .................................................... 42

Tabel 3.16 Hasil Uji Normalitas Data Akhir ....................................................... 43

Tabel 3.17 Kriteria Penilaian N-gain .................................................................. 44

Tabel 3.18 Kategori Aspek Positif ...................................................................... 46

Tabel 3.19 Kategori Aspek Negatif .................................................................... 46

Tabel 3.20 Kriteria Tanggapan Siswa ................................................................. 47

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Pretest ....................................................... 49

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Posttest ..................................................... 49

Tabel 4.3 Hasil Uji T-Test Related Data Pretest ................................................. 50

Tabel 4.4 Hasil Uji T-Test Related Data Posttest ................................................ 50

Tabel 4.5 N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis .................................................. 51

Tabel 4.6 Analisis Peningkatan Indikator Keterampilan Berpikir Kritis .............. 52

Tabel 4.7 Hasil Angket Tanggapan Siswa .......................................................... 54

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Pelaksanaan Model Pembelajaran TGT (Slavin, 2005) ............ 14

Gambar 2.2 Picture Card dan Snake Ladder ...................................................... 17

Gambar 2.3 Organ Ekskresi pada Ginjal............................................................. 19

Gambar 2.4 Organ Ekskresi pada Hati ............................................................... 20

Gambar 2.5 Organ Ekskresi pada Paru-Paru ....................................................... 21

Gambar 2.6 Organ Ekskresi pada Kulit .............................................................. 21

Gambar 2.7 Nefritis ........................................................................................... 22

Gambar 2.8 Batu Ginjal ..................................................................................... 23

Gambar 2.9 Kerangka Berpikir .......................................................................... 25

Gambar 4.1 Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis ....................................... 51

Gambar 4.2 N-Gain Rata-Rata PerIndikator ....................................................... 53

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ........................................................................................... 77

Lampiran 2. Validasi Silabus ........................................................................... 110

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 114

Lampiran 4. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................ 133

Lampiran 5. Kisi – Kisi dan Distribusi Soal Keterampilan Berpikir Kritis ........ 138

Lampiran 6. Instrumen Validasi Uji Coba Soal ................................................ 167

Lampiran 7. Lembar Diskusi Siswa .................................................................. 171

Lampiran 8. Instrumen Validasi Lembar Diskusi Siswa ................................... 188

Lampiran 9. Picture Card dan Snake Ladder ................................................... 192

Lampiran 10. Instrumen Validasi Media Picture Card dan Snake Ladder......... 193

Lampiran 11. Permainan .................................................................................. 197

Lampiran 12. Instrumen Validasi Permainan .................................................... 226

Lampiran 13. Angket Tanggapan Siswa ........................................................... 230

Lampiran 14. Angket Pedoman Wawancara Guru ............................................ 231

Lampiran 15. Angket Pedoman Wawancara Siswa ........................................... 232

Lampiran 16. Analisis Uji Coba Soal ............................................................... 233

Lampiran 17. Uji Homogenitas Data Awal ....................................................... 237

Lampiran 18. Hasil Lembar Diskusi Siswa Kelas Eksperimen .......................... 238

Lampiran 19.Hasil Lembar Diskusi Siswa Kelas Kontrol ................................. 240

Lampiran 20. Hasil Pretest Kelas Eksperimen.................................................. 242

Lampiran 21. Hasil Posttest Kelas Eksperimen ................................................ 243

Lampiran 22. Hasil Pretest Kelas Kontrol ........................................................ 244

Lampiran 23. Hasil Posttest Kelas Kontrol ....................................................... 245

Lampiran 24. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ............ 246

Lampiran 25. Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ........... 247

Lampiran 26. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen .......................... 248

Lampiran 27. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ................................. 249

Lampiran 28. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ......................... 250

xiv

Lampiran 29. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol................................ 251

Lampiran 30. N-Gain Kelas Eksperimen .......................................................... 252

Lampiran 31. N-Gain Kelas Kontrol ................................................................ 253

Lampiran 32. N-Gain Indikator Soal pada Kelas Eksperimen ........................... 254

Lampiran 33. N-Gain Indikator Soal pada Kelas Kontrol ................................. 255

Lampiran 34. Uji Beda T-test Related Pretest .................................................. 256

Lampiran 35. Uji Beda T-test Related Posttest ................................................. 257

Lampiran 36. Angket Tanggapan Siswa ........................................................... 258

Lampiran 37. Bukti Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen .................. 259

Lampiran 38. Bukti Pretest dan Posttest Siswa Kelas Kontrol ......................... 260

Lampiran 39. Bukti Lembar Diskusi Siswa Kelas Eksperimen ......................... 261

Lampiran 40. Bukti Lembar Diskusi Siswa Kelas Kontrol................................ 262

Lampiran 41. Surat Izin Observasi Skripsi ....................................................... 263

Lampiran 42. Surat Izin Penelitian Skripsi dari Unnes...................................... 264

Lampiran 43. Surat Izin Penelitian Skripsi dari Dinas Pendidikan .................... 265

Lampiran 44. Surat Bukti Telah Melaksanakan Penelitian ................................ 266

Lampiran 45. Dokumentasi .............................................................................. 267

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peran pendidikan pada abad-21 menjadi semakin penting dalam

mempersiapkan generasi penerus bangsa yang memiliki keterampilan berpikir,

menggunakan teknologi dan media informasi (Mayasari et al., 2016). Selain itu

abad-21 adalah abad pengetahuan, dimana setiap orang sangat mudah

mendapatkan suatu informasi atau pengetahuan terbaru dengan cepat. Perubahan

tersebut memicu Indonesia sebagai negara berkembang untuk terus meningkatkan

sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan di setiap jenjang untuk

bersaing dengan negara-negara lain (Wijaya et al., 2016).

Menurut OECD (2018) menyampaikan hasil studi PISA (Programme for

International Student Assessment) tahun 2018 Indonesia perlu meningkatkan

kualitas pendidikan, sejalan dengan hal itu tercatat bahwa hasil studi PISA

Indonesia berada pada peringkat 74 dari 79 negara dengan rata-rata skor

kemampuan membaca 371, kemampuan matematika 379, dan kemampuan sains

396. Hasil tersebut masih tertinggal sangat jauh dibandingkan dengan rata-rata

negara OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) yang

memiliki rata-rata skor tinggi, tercatat pada kemampuan membaca mencapai 487,

matematika mencapai 489, dan sains mencapai 489. Hasil studi tersebut

menunjukkan rendahnya kemampuan membaca, matematika, dan sains dapat

mempengaruhi keterampilan seseorang.

Menurut Pangestuti (2014) rendahnya minat membaca berdampak pada

keterampilan berpikir kritis seseorang, karena membaca merupakan sarana atau

alat yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan berpikir. Aktivitas

membaca memicu pengaktifan pikiran melalui rangkaian aktivitas mental yang

sangat kompleks, selain itu dalam proses membaca seseorang mengalami proses

berpikir untuk memahami ide dan gagasannya secara luas (divergen thinking).

Rendahnya keterampilan tersebut menjadi masalah bagi bangsa Indonesia

dikarenakan persaingan pada abad-21 yang berjalan ketat dan tidak cukup jika

2

hanya menguasai ketiga kemampuan tersebut, sehingga seseorang harus mampu

menguasai kemampuan-kemampuan yang lain.

Menurut Zubaidah (2016) pada abad ke-21 ditekankan menguasai tujuh

kemampuan berikut: (1) kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, (2)

kolaborasi dan kepemimpinan, (3) ketangkasan dan kemampuan beradaptasi, (4)

inisiatif dan berjiwa entrepeneur, (5) mampu berkomunikasi efektif baik secara

oral maupun tertulis, (6) mampu mengakses dan menganalisis informasi, dan (7)

memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi, dengan hal ini perlu dikembangkan

keterampilan belajar siswa baik di dalam atau luar kelas. Menurut Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 3 (2020) tentang

Standar Nasional Pendidikan Indonesia untuk meningkatkan keterampilan pada

abad-21 harus diterapkan “The 6Cs” yaitu computational thinking, creativity,

critical thinking, collaboration, communication,dan compassion.

Salah satu diantaranya adalah keterampilan berpikir kritis, keterampilan ini

adalah proses disiplin yang secara intelektual aktif dan terampil

mengkonseptulisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis dan atau

mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari atau dihasilkan oleh pengamatan,

pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, sebagai panduan untuk

kepercayaan dan tindakan (Tawil & Liliasari, 2013). Selain itu, keterampilan

berpikir kritis menurut Ennis (2011) adalah sesuatu yang dilakukan dengan penuh

kesadaran dan mengarah pada sebuah tujuan, dimana salah satu tujuan utama yang

sangat penting adalah untuk membantu seseorang membuat suatu keputusan yang

tepat dan terbaik dalam hidupnya.

Keterampilan berpikir kritis sangat tepat jika diterapkan dalam sebuah

pembelajaran dikarenakan membuat siswa memiliki kemampuan dan strategi

dalam memecahkan suatu masalah dengan tepat (Saheri et al., 2017). Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 22 (2016) juga

menegaskan tentang proses pembelajaran dalam satuan pendidikan lebih baik

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi siswa untuk aktif dan berpikir kritis. Pembelajaran tersebut harus

dilakukan dengan cara guru dan siswa saling berinteraksi secara aktif, kreatif,

3

kritis, keterampilan serta menyenangkan. Proses pembelajaran pada kurikulum

2013 revisi sangat menganjurkan untuk menerapkan aspek-aspek keterampilan

berpikir kritis dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya berpusat pada

penguasaan materi pembelajaran saja (transfer of knowledge) yang telah diberikan

oleh guru tetapi pemahaman lain seperti kemampuan pemecahan suatu masalah

(Saheri et al., 2017).

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP Negeri 18 Semarang,

diperoleh hasil belajar siswa kelas VIII pada penilaian akhir semester ganjil rata-

rata mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Siswa yang

belum mencapai KKM adalah siswa yang kurang aktif dan kritis dalam

pembelajaran dikarenakan siswa tersebut hanya menghafalkan teori yang ada. Hal

ini sesuai dengan materi pada sistem ekskresi yang membutuhkan pemikiran dan

pemahaman yang dalam dikarenakan organ-organ yang dipelajari berada di dalam

tubuh manusia sendiri serta banyak istilah dalam proses ilmiah yang muncul pada

materi ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA di SMP Negeri 18

Semarang mempunyai kendala berupa pemilihan model dan media pembelajaran

yang digunakan saat penyampaian materi, salah satu materi tersebut adalah sistem

ekskresi manusia. Guru dalam menyampaikan materi hanya menggunakan metode

ceramah didukung dengan gambar yang ada dalam buku panduan. Proses

pembelajaran tersebut mendapat tanggapan dari siswa melalui hasil wawancara,

dimana siswa mengharapkan adanya proses pembelajaran yang menyenangkan,

membuat siswa aktif, dan menimbulkan minat belajar dari siswa sehingga

membuat suasana kelas menjadi kondusif dan nyaman dalam proses

pembelajaran. Kurniawan & Maryani (2015) menyatakan bahwa lingkungan

kondusif dapat meningkatkan keaktifan dan keterampilan berpikir kritis,

sedangkan jika lingkungan tidak kondusif dapat menurunkan keaktifan dan

keterampilan berpikir kritis siswa sehingga sulit untuk menanamkan konsep

kepada siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Muliana (2019)

menunjukkan bahwa beberapa penyebab rendahnya keterampilan berpikir kritis

4

siswa dalam pembelajaran IPA yaitu proses pembelajaran masih berpusat pada

guru (teacher centered), guru masih mengajar dengan cara ceramah, dan soal-soal

evaluasi yang diberikan hanya pada tingkatan ranah C1 dan C2 belum cukup

untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa. Faktor lain yang menyebabkan

keterampilan berpikir kritis siswa rendah pada pembelajaran IPA karena

pembelajaran tidak menggunakan strategi mengajar yang dilengkapi dengan

model dan metode pembelajaran yang sesuai.

Model pembelajaran Remap TGT (Reading & concept map - Teams Games

Tournament) adalah solusi dalam suatu pembelajaran karena didukung oleh

penelitian Pangestuti (2014) dengan Remap teams games tournament, dapat

meningkatkan minat baca, kemampuan berpikir kritis, kesadaran dan keterampilan

metakognitif, serta hasil belajar IPA siswa. Model pembelajaran ini didahului

dengan adanya Remap berupa reading dan concept map sebelum pembelajaran

dan ini membantu dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan di

dukung TGT dengan tahapan yaitu presentasi kelas, teams, games, tournament,

dan penghargaan kelompok yang disertai pertanyaan dalam games yang menarik

dan membuat siswa berpikir secara luas dengan demikian memacu bertambah dan

meluasnya pengetahuan siswa (Pangestuti, 2014).

Model pembelajaran Remap teams games tournament memiliki banyak

keunggulan yaitu: 1) kelompok mempunyai buah pikiran yang lebih kaya

dibandingkan dengan yang dimiliki perorangan, 2) membuat anggota kelompok

termotivasi dengan kehadiran anggota kelompok lain, 3) anggota yang pemalu

menjadi bebas mengemukakan pikirannya dalam kelompok kecil, 4)

menghasilkan keputusan yang lebih baik, 5) partisipasi dalam diskusi

meningkatkan pemahaman diri sendiri maupun orang lain (Erlinda, 2017).

Pembelajaran Remap teams games tournament selain memiliki kelebihan

juga terdapat kekurangan yaitu belum adanya media yang unik untuk mendukung

dalam proses pembelajaran. Media yang unik sangat dibutuhkan untuk menarik

minat siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, media yang tepat dalam hal

ini yaitu picture card dan snake ladder sebagai pelengkap dari Remap teams

games tournament. Secara umum manfaat yang diperoleh melalui pengunaan

5

media yang unik adalah proses pembelajaran berjalan lebih menarik, lebih

interaktif, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar

dapat dilakukan dimana dan kapan saja, sehingga meningkatkan keaktifan serta

keterampilan berpikir siswa (Husein et al., 2015).

Berdasarkan permasalahan tersebut mengenai kurangnya keterampilan

berpikir kritis siswa, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh

Model Remap Teams Games Tournament Berbantuan Picture Card dan Snake

Ladder terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Sistem

Ekskresi.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Remap teams games tournament

berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis

siswa pada materi sistem ekskresi manusia?

2. Bagaimana perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang

menerapkan model Remap teams games tournament berbantuan picture card

dan snake ladder dengan yang menerapkan model teams games tournament

tanpa berbantuan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh model pembelajaran Remap teams games tournament

berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis

siswa pada materi sistem ekskresi manusia.

2. Menganalisis perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang

menerapkan model Remap teams games tournament berbantuan picture card

dan snake ladder dengan yang menerapkan model teams games tournament

tanpa berbantuan.

6

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1.4.1 Manfaat Teoretis

Penelitian eksperimen ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi tentang

model Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder

dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi sistem

ekskresi manusia.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan

ilmu yang diperoleh tentang penerapan model pembelajaran Remap teams games

tournament yang diterapkan pada materi sistem ekskresi pada manusia serta

memberikan sumbangan pemikiran dalam pemecahan masalah terkait

keterampilan berpikir kritis siswa.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif dalam memilih model

pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA agar pembelajaran menyenangkan

dan mencapai hasil yang optimal serta tidak membosankan.

3. Bagi Siswa

Membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa

terhadap materi yang diajarkan pada materi sistem ekskresi pada manusia

menggunakan model pembelajaran Remap teams games tournament berbantuan

picture card dan snake ladder sehingga belajar menjadi menyenangkan.

4. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dan masukan untuk melakukan

pembinaan terhadap guru dan upaya meningkatkan profesionalisme guru di dalam

melakukan suatu proses kegiatan belajar mengajar. Hasil penelitian ini

dimaksudkan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang meningkatkan mutu

sekolah.

7

1.5 Penegasan Istilah

Penulis perlu menjelaskan istilah-istilah dalam penelitian untuk menghindari

penafsiran yang salah, yaitu sebagai berikut:

1.5.1 Pengaruh

Pengaruh adalah suatu keadaan ada hubungan timbal balik, atau hubungan

sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang di pengaruhi

sehingga membentuk atau mengubah sesuatu (Cahyono, 2016). Pengaruh dalam

penelitian ini adalah adanya perbedaan yang signifikan atau perbedaan rata-rata

pada kelas eksperimen yang menerapkan model Remap teams games tournament

berbantuan picture card dan snake ladder dengan kelas kontrol yang menerapkan

model teams games tournament tanpa berbantuan.

1.5.2 Remap Teams Games Tournament

Model teams games tournament merupakan model pembelajaran yang

mudah diterapkan karena melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa adanya

perbedaan status dan mengutamakan kerja kelompok sehingga meningkatkan hasil

belajar siswa (Purnawan, 2015). Reading - concept map - teams games

tournaments merupakan jenis model pembelajaran teams games tournament dari

Slavin (2010) yang dikembangkan oleh Pangestuti (2014) dengan model

pembelajaran berupa penggabungan antara aktivitas membaca (reading),

penyusunan peta konsep (concept mapping) serta penerapan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament dengan tahapan sebagai berikut :

1. Reading

Guru meminta siswa untuk membaca materi yang dipelajari pada

pertemuan selanjutnya, karena dengan membaca dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif siswa.

2. Concept Map

Menyusun peta konsep merupakan cara yang membuat siswa memahami

serta mengingat sejumlah besar informasi-informasi pada saat membaca.

8

3. Presentasi Kelas

Materi pertama kali diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas oleh

guru berupa stimulus yang membuat siswa benar-benar terfokus pada

materi dan unit teams games tournament.

4. Kerja Tim (Teams)

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari

kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi

utama tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar

belajar dengan baik.

5. Games

Tahap ini berkaitan dengan tahap tournament berup permainan besar yang

dimainkan oleh semua kelompok dalam satu waktu, permainan tersebut

adalah picture card dan snake ladder.

6. Tournament

Tournament adalah sebuah struktur di mana game berlangsung biasanya

pada setiap pertemuan dan tournament dalam hal ini yaitu bermain

menggunakan picture card dan snake ladder yang dimainkan pada tanah

lapang dan sebagai bentuk evaluasi bersama.

7. Penghargaan Kelompok

Tim mendapatkan nilai tambahan atau penghargaan yang lain apabila skor

rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.

1.5.3 Picture Card dan Snake Ladder

Ular tangga merupakan jenis permainan atraktif yang melibatkan siswa

berperan aktif di dalam permainan tersebut. Media ular tangga dapat menjadi

pelengkap model pembelajaran yang menggunakan papan dengan petak

bernomor, bidak, dan dadu serta melibatkan lebih dari satu pemain (Said &

Budimanjaya, 2015). Adaptasi permainan ini ke dalam bentuk game edukatif

dilakukan dengan modifikasi tampilan dan aturan permainan dengan mengaitkan

tema IPA yang dipelajari (Kartikaningtyas et al., 2014). Permainan ular tangga

sangat mendukung pembelajaran karena memiliki ukuran yang cukup besar dan

9

warna dari media ini cukup menarik perhatian sehingga meningkatkan keaktifan

dan hasil belajar siswa (Marta et al., 2017).

Penerapan ular tangga dalam pembelajaran lebih efektif dengan

ditambahkan kartu bergambar dalam permainan tersebut karena menurut Bintari et

al. (2012) penambahan media gambar adalah pilihan yang efektif untuk

meningkatkan perkembangan anak, karena kartu bergambar disini berisikan

gambar-gambar unik yang membantu siswa menghafal nama-nama ilmiah dengan

benar, memuat konsep yang luas dan mengatasi batasan ruang dan waktu, serta

menumbuhkan memori ingatan jangka panjang. Bentuk media picture card dan

snake ladder yaitu berupa permainan ular tangga dengan ukuran (3m x 3m) dan

terdapat 30 kotak yang dilengkapi oleh kartu bergambar berupa soal unik

bergambar dengan ukuran (10cm x 10cm) yang berada pada setiap kotak dari ular

tangga (snake ladder) yang terkait materi sistem ekskresi.

1.5.4 Keterampilan Berpikir Kritis

Pembelajaran sains atau IPA sangat memerlukan adanya keterampilan

berpikir kritis karena pada prosesnya dibutuhkan usaha dalam memahami alam

semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran. Keterampilan berpikir kritis

terbagi menjadi beberapa aspek yang dipakai dalam penelitian ini diantaranya

adalah memberi penjelasan sederhana (elementary clarification), membangun

keterampilan dasar (basic support), menyimpulkan (inference), membuat

penjelasan lebih lanjut (advance clarification), strategi dan taktik (Ennis, 2011).

1.5.5 Materi Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi merupakan satu materi IPA SMP/MTs pada Kurikulum

2013 kelas VIII semester genap. Standar kompetensi dasar yang harus dicapai

oleh siswa yaitu 3.10 menganalisis sistem ekskresi manusia dan memahami

gangguan pada sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi

tersebut dan 4.10 membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan

penerapannya dalam menjaga kesehatan diri. Materi tersebut membahas tentang

sistem ekskresi dan upaya menjaga kesehatannya. Sistem ekskresi tersebut

meliputi: kulit, paru-paru, hati, dan ginjal serta upaya menjaga empat hal tersebut

dalam kehidupan sehari-hari (Kemendikbud, 2017).

10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran atau strategi yang

ditandai oleh adanya tugas kelompok, tujuan, dan struktur penghargaan yang

mengharuskan siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi, debat, latihan, dan kerja

sama tim. Tim dibuat heterogen dan siswa bekerja dalam tim untuk memperoleh

informasi baru serta mempelajari keterampilan sosial, sehingga siswa belajar

untuk menerima keragaman dan toleran terhadap perbedaan (Slavin, 2005).

Rusman (2013) menambahkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model

pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan yang berbeda dari siswa yang memiliki prestasi tinggi, sedang, dan

rendah untuk saling membantu satu sama lain.

Penelitian yang dilakukan oleh Slavin (2009) bahwa: (1) penggunaan

pembelajaran kooperatif meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus

meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai

pendapat orang lain, (2) pembelajaran kooperatif memenuhi kebutuhan siswa

dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan

dan pengalaman. Widayanti & Slameto (2015) juga menegaskan bahwa model

kooperatif sangat diperlukan dalam pembelajaran karena meningkatkan

perkembangan kognitif dan moral pada anak.

Ada berbagai macam model pembelajaran kooperatif saat ini, diantaranya

adalah teams games tournament, STAD, jigsaw, dan group investigation. Model

pembelajaran teams games tournament yang di inovasi menjadi Remap teams

games tournament adalah model yang efektif meningkatkan keterampilan berpikir

kritis dalam sebuah pembelajaran (Pangestuti, 2015).

2.1.2 Remap TGT (Reading dan Maps Concept Teams Games Tournament)

Model pembelajaran Remap TGT (Reading - concept map - teams games

tournaments) merupakan penggabungan antara aktivitas membaca (reading),

11

penyusunan peta konsep (concept mapping) serta penerapan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament dengan tahapan presentasi kelas, teams,

games, dan tournament serta penghargaan kelompok yang memberdayakan

keterampilan berpikir kritis siswa (Pangestuti, 2014).

Model pembelajaran Remap teams games tournament merupakan model

pembelajaran yang dikembangkan Pangestuti dari peneliti sebelumnya yaitu

Robert Slavin. Perbedaan terletak pada tahap awal dari model pembelajaran ini

adalah meminta siswa untuk membaca materi lalu menyusun peta konsep terlebih

dahulu. Penyusunan peta konsep ini diharapkan membuat siswa memahami serta

mengingat sejumlah besar informasi-informasi terkait konsep yang dipelajarinya

pada saat membaca (Pangestuti, 2015).

Model pembelajaran Remap teams games tournament memiliki banyak

keunggulan yaitu: 1) kelompok mempunyai buah pikiran yang lebih kaya

dibandingkan dengan yang dimiliki perorangan, 2) anggota kelompok termotivasi

dengan kehadiran anggota kelompok lain, 3) anggota yang pemalu bebas

mengemukakan pikirannya dalam kelompok kecil, 4) menghasilkan keputusan

yang lebih baik, 5) partisipasi dalam diskusi meningkatkan pemahaman diri

sendiri maupun orang lain (Erlinda, 2017).

Keunggulan lain Remap teams games tournament dalam pembelajaran yaitu

dapat menambahkan permainan yang bisa disesuaikan dengan topik apapun.

Permainan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk peduli satu sama lain

dan menghindari sebuah permainan individu (Slavin, 2008). Adanya permainan

dan turnamen membuat siswa belajar lebih rileks dan menumbuh kembangkan

tanggung jawab, kejujuran, kepedulian, persaingan sehat, serta keterlibatan siswa

dalam belajar. Hal ini sesuai dengan kompetensi inti yang terdapat pada

Kurikulum 2013 (Fitrianawati & Hartono, 2016).

Tujuan dari penerapan model Remap teams games tournament pada

pembelajaran untuk membuat proses pembelajaran berpusat pada siswa. Suatu

proses pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada intinya

harus berpusat pada siswa. Ciri-ciri ketercapaian keterampilan berpikir kritis

yaitu: 1) menanggapi atau memberikan komentar terhadap sesuatu, 2) bersedia

12

memperbaiki kesalahan, 3) dapat menganalisis sesuatu secara sistematis, 4) berani

menyampaikan kebenaran, 5) bersikap cermat dan jujur (Rusnadi et al., 2013).

Penggunaan model pembelajaran Remap teams games tournament juga

membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir serta memberikan

penjelasan yang sederhana (Nugroho & Listyarini, 2018). Hal tersebut didukung

oleh Ainun (2015) dimana model pembelajaran kooperatif tipe Remap teams

games tournament memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir

dengan menggunakan game, siswa dapat berlatih soal yang lebih banyak dan

variatif dengan cara yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan dan

tetap bersemangat dalam mengikuti pelajaran karena kegiatan pembelajaran

disesuaikan dengan komponen yang ada pada Remap teams games tournament.

Komponen-komponen Remap TGT menurut Pangestuti (2014) sebagai

berikut :

1. Reading

Guru meminta siswa untuk membaca materi yang dipelajari pada

pertemuan selanjutnya, karena dengan membaca dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif siswa.

2. Concept Map

Menyusun peta konsep merupakan cara yang membuat siswa memahami

serta mengingat sejumlah besar informasi-informasi pada saat membaca.

3. Presentasi Kelas

Materi dalam teams games tournament pertama kali diperkenalkan dalam

presentasi di dalam kelas oleh guru berupa stimulus yang membuat siswa

benar-benar terfokus pada materi dan unit teams games tournament.

4. Kerja Tim (Teams)

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari

kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi

utama tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar

belajar dengan baik.

13

5. Games

Tahap ini berkaitan dengan tahap tournament berup permainan besar yang

dimainkan oleh semua kelompok dalam satu waktu. Permainan tersebut

adalah picture card dan snake ladder yang dimainkan pada tanah lapang

dan sebagai bentuk evaluasi bersama setelah tahap teams.

6. Tournament

Tournament adalah sebuah struktur di mana game berlangsung biasanya

pada setiap pertemuan dan tournament dalam hal ini yaitu bermain

menggunakan picture card dan snake ladder yang memiliki gambaran

permainan sebagai berikut:

a. Setiap kelompok ada 1 siswa untuk mengambil undian nomer urut dan

menjadi perwakilan sebagai bidak permainan.

b. Kelompok yang mendapat giliran bermain dan berada pada kotak

yang terdapat kartu soal bergambar wajib menjawab pertanyaan

tersebut melalui diskusi kelompok, Jika berada pada kotak tidak ada

soal kartu bergambarnya maka tidak mendapat pertanyaan.

c. Jawaban benar mendapat 3 poin dan jika salah atau tidak menjawab

mendapat 0 poin.

d. Waktu menjawab maksimal 15 detik

e. Jika kelompok yang mendapat soal tidak dapat menjawab maka

dilempar hanya ke 1 kelompok lain secara berebut. Jika pertanyaan

masih tidak dapat di jawab maka pertanyaan dan poin hangus.

f. Kelompok yang memiliki 15 poin memiliki hak veto untuk

menukarnya dengan mengembalikan kelompok lain dimanapun

posisinya ke kotak bernomer 1, dengan 15 poin tim tersebut hilang

karena sudah ditukarkan.

g. Kelompok yang dapat finish akan mendapat 20 poin. Pemenang

ditentukan oleh banyak poin yang dikumpulkan.

h. Jika ada kesamaan poin maka di lanjutkan dengan 1 pertanyaan

tambahan dengan ketentuan:

menjawab benar : 3 poin

14

tidak menjawab : 0 poin

menjawab salah : -1 poin

7. Penghargaan Kelompok

Tim mendapatkan nilai tambahan atau penghargaan yang lain apabila skor

rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.

Model pembelajaran teams games tournament dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2. 1 Alur Pelaksanaan Model Pembelajaran TGT (Slavin, 2005).

Keterangan:

A = Kelompok 1, dengan siswa heterogen (A1, A2, A3, dan A4)

B = Kelompok 2, dengan siswa heterogen (B1, B2, B3, dan B4)

C = Kelompok 3, dengan siswa heterogen (C1, C2, C3, dan C4)

2.2 Media Pembelajaran

2.2.1 Pengertian Media

Media berasal dari bahasa Latin medius yan secara harfiah berarti “tengah”,

“perantara”, atau “pengantar” (Arsyad, 2013). Menururt Sadiman et al. (2010)

menyatakan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga memberikan

rangsangan terhadap pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa.

A1

A2

A3

A4

B1

B2

B3

B4

C1

C2

C3

C4

A1 B1 C1

A2 B2 C2

A3 B3 C3

A4 B4 C4

15

2.2.2 Karakteristik Media

Media pembelajaran adalah media yang mengandung dan membawa serta

menyampaikan perasaan atau informasi dari pengirim kepada penerima yaitu

siswa, hal ini berupa pesan sederhana maupun pesan kompleks ( Arsyad, 2013).

Menurut Sadiman et al. (2010) menyatakan media dalam dunia pendidikan

memiliki fungsi untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan saja), mengatasi keterbatasan antara

ruang, waktu, dan daya indera sehingga memperlancar komunikasi antara guru

dengan siswa. Menurut Husein et al. (2015) berdasarkan hal tersebut dibutuhkan

media yang unik dalam pembelajaran karena media unik menarik perhatian siswa

sehingga membuat siswa menjadi fokus dan aktif dalam pembelajaran. Penerapan

media yang menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menurut Amalia &

Bintari (2016) membuat materi yang disampaikan lebih lama diingat dan mudah

untuk diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat, sehingga meningkatkan hasil

belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, penggunaan media picture card dan snake

ladder merupakan media yang tepat diterapkan dalam pembelajaran dikarenakan

mampu menarik perhatian siswa dengan menggabungkan materi dan permainan

yang unik dalam pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajar siswa (Faris

et al., 2018).

2.2.3 Picture Card dan Snake Ladder

Teknik menggabungkan proses belajar dengan permainan adalah strategi

yang dilakukan guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran di kelas. Siswa

merasa senang belajar, menambah pengetahuan dan keterampilan saat

menggunakan metode permainan dalam proses pembelajaran (Faris et al., 2018).

Menurut Cai et al. (2006) menambahkan bahwa belajar melalui sebuah permainan

merupakan cara alami dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

seseorang.

Menurut Said & Budimanjaya (2015), permainan yang meningkatakan

keterampilan anak dalam pembelajaran adalah ular tangga. Permainan ini

merupakan jenis permainan atraktif yang melibatkan siswa berperan aktif di

dalam permainan tersebut. Permainan ular tangga ini dapat dimainkan pada semua

16

mata pelajaran. Permainan ini membuat semua anak menjadi lebih bersemangat

dan membuat komunikasi di dalamnya menjadi lebih kuat.

Permainan ular tangga memiliki ukuran yang cukup besar dengan game

edukatif, modifikasi tampilan, dan aturan permainan dengan mengaitkan tema

IPA yang dipelajari (Kartikaningtyas et al., 2014). Menurut hasil angket yang diisi

oleh beberapa guru pada TK Labschool UPI mengenai media pembelajaran

edukasi ular tangga membuat anak-anak lebih aktif dan menjadi solusi

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa (Marta et al., 2017).

Model pembelajaran Remap teams games tournament berbantuan ular

tangga (snake ladder) digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada

dalam sebuah pembelajaran atau berpikir kritis (Seftina, 2016). Menurut Indriasih

(2015) salah satu kelebihan pokok media ular tangga adalah pada visualisasi yang

menyenangkan dan mengaktifkan semua indera siswa sehingga stimulasi yang

masuk mudah dicerna, anak memperoleh pemahaman dan kebermaknaan bagi

hidupnya karena media pembelajaran ini memiliki pola learning by doing dan

dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Penambahan media kartu bergambar (picture card) disamping pemberian

ular tangga manusia adalah suatu hal yang efektif karena memperlancar

komunikasi antara siswa dan guru pada penerapan model Remap teams games

tournament (Sudjana, 2005). Penggunaan media gambar (picture card) sangat

efektif apabila disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, baik dari segi

ukuran gambar, warna dan latar belakang yang dapat mempengaruhi penafsiran.

Gambar dijadikan alat sebagai pengalaman kreatif untuk memperkaya fakta dan

memperbaiki kekurangjelasan (Hamalik, 2004).

Media gambar merupakan media yang membuat siswa fokus dan

memperhatikan. Penggunaan gambar membuat siswa terdorong untuk berbicara

lebih banyak, berinteraksi dan membangun gagasan-gagasan baru. Pengajaran

lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran

divisualisasikan dengan hal-hal yang unik. Pesan-pesan visual yang realistik

mampu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa (Rofi’ati et al., 2014).

17

Manfaat lain pada pembelajaran menggunakan media kartu bergambar yaitu

membantu siswa menghafal nama-nama ilmiah dengan benar, memuat konsep

yang luas dan sulit, mengatasi batasan ruang dan waktu, serta mengatasi

keterbatasan pengamatan sehingga siswa mudah mengingat dan menulis nama

ilmiah dengan benar. Gambar juga mengatasi keterbatasan panca indera, misalnya

benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat diperbesar dengan gambar (Bintari et

al., 2012).

Berdasarkan penjelasan di atas permainan yang digunakan adalah picture

card dan snake ladder yang memiliki desain sebagai berikut:

Gambar 2. 2 Picture Card dan Snake Ladder

2.3 Keterampilan Berpikir Kritis

Pembelajaran sains atau IPA sangat memerlukan adanya keterampilan

berpikir kritis pada materi sistem ekskresi, karena materi ini bersifat abstrak dan

prosesnya dibutuhkan usaha dalam memahami, menganalisis sampai

mengevaluasi dengan pandangan yang luas terkait materi atau informasi yang ada

18

(Nugraha, 2013). Keterampilan berpikir kritis sendiri merupakan suatu sikap

siswa untuk berpikir refleksi terhadap permasalahan yang melibatkan proses

kognitif, analisis, rasional, dan logis (Ningsih et al., 2012). Keterampilan ini

sangat fundamental pada pembelajaran abad ke-21 karena mencakup kemampuan

mengakses, menganalisis, sampai mensintesis suatu informasi (Redecker et al.,

2011).

Aspek keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini, yaitu memberi

penjelasan sederhana (elementary clarification), membangun keterampilan dasar

(basic support), menyimpulkan (inference), membuat penjelasan lebih lanjut

(advance clarification), strategi dan taktik (Ennis, 2011). Aspek keterampilan

berpikir kritis dijelaskan dalam tabel seperti berikut:

Tabel 2. 1 Aspek Keterampilan Berpikir Kritis

No Aspek Indikator

1.

Keterampilan dalam

memberikan penjelasan

sederhana

1. Memfokuskan pada pertanyaan

2. Menganalisis pertanyaan

3. Bertanya dan menjawab suatu

tantangan atau penjelasan

2. Membangun dalam keterampilan

dasar

1. Mempertimbangkan suatu

sumber yang digunakan

2. Mengamati dan

mempertimbangkan laporan dari

hasil observasi

3. Menyimpulkan

1. Mendeduksi dan

mempertimbangkan dari hasil

deduksi

2. Menginduksi dan

mempertimbangkan dari hasil

induksi

3. Membuat dan menentukan dari

nilai yang dipertimbangkan

4. Memberikan penjelasan lebih

lanjut

1. Mendefinisikan berbagai istilah

yang digunakan

2. Mengidentifikasi berbagai

asumsi

5. Mengatur strategi dan taktik

1. Memutuskan suatu tindakan

2. Saling berinteraksi dengan

berbagai orang lain

19

2.4 Sistem Ekskresi Manusia

A. Ginjal

Gambar 2. 3 Organ Ekskresi pada Ginjal

https://blog.kitabisa.com

Terletak di dalam rongga perut bagian belakang. Ginjal berfungsi

menyaring zat –zat sis yang terkandung dalam darah. Zat- zat yang tidak berguna

akan dikeluarkan bersam urine. Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks), sum-

sum ginjal (medulla) dan rongga ginjal (pelvis). Pada kulit ginjal terdapat nefron

yang terdiri atas glomerulus dan kapsula bowman. Bagian medulla tersusun dari

tubulus kontortus lengkung henle dan pembuluh kapiler dan pelvis merupakan

rongga yang digunakan untuk menampung urine sementara. Selanjutnya urine

diteruskan ke ureter kemudian disimpan dalam kandung kemih dan keluar dari

tubuh lewat uretra. Pembuatan urine ada 3 tahapan yaitu:

1. Filtrasi

Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh

simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion

anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap

tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori–pori

glomerulus. Cairan yang tertampung di kapsula bowman disebut urine primer

atau filtrate glomerulus.

20

2. Reabsorpsi

Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah

penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang

diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik.

Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari

proses reabsorpsi disebut urine sekunder atau filtrat tubulus.

3. Augmentasi

Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul.

Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian

ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang

dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke

rongga ginjal. Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal

dibuang keluar tubuh melalui ureter kandung kemih dan uretra.

B. Hati

Hati berfungsi untuk menghasilkan empedu yang mengandung zat sisa dari

perombakan eritrosit dalam limpa dan menghasilkan ureum yang mengandung zat

sisa dari metabolisme protein. Selain sebagai organ ekskresi hati juga berfungsi

sebagai tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen, menetralkan racun,

mengubah provitamin A menjadi vitamin A, membentuk protrombin dan

mengatur kadar gula dalam darah.

Gambar 2. 4 Organ Ekskresi pada Hati

www.sekolahan.co.id

21

C. Paru –paru

Paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan uap air dan karbon dioksida.

Untuk membuktikan bahwa paru-paru mengeluarkan karbon dioksida

menggunakan air kapur. Air kapur yang semula jernih setelah ditiup akan menjadi

keruh karena bereaksi dengan karbon dioksida dan menghasilkan endapan

kalsium karbonat. Sedangkan untuk membuktikan paru- paru mengeluarkan uap

air, hembuskan napas di depan cermin, maka cermin akan menjadi kusam.

Gambar 2. 5 Organ Ekskresi pada Paru-paru

www.markijar.com

D. Kulit

Gambar 2. 6 Organ Ekskresi pada Kulit

www.utakatikotak.com

22

Kulit terdiri atas lapisan kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis) dan

jaringan bawah kulit (subkutan). Pada lapisan epidermis terdiri atas lapisan tanduk

yang selalu mengelupas karena sel-selnya mati dan lapisan malphigi yang

berfungsi menggantikan sel- sel yang rusak dan menentukan warna kulit

seseorang karena adanya pigmen melanin. Pada lapisan dermis terdapat kelenjar

keringat, kelenjar minyak, ujung- ujug saraf, pembuluh darah dan otot. Lapisan

subkutan terdapat banyak jaringan adiposa/ lemak yang berfungsi sebagai

pengatur suhu tubuh dan cadangan makanan. Sebagai organ ekskresi, kulit

berfungsi mengeluarkan keringat yang terdiri dari air dan garam-garam mineral.

indra peraba dan perasa, pelindung tubuh terhadap luka dan kuman, tempat

pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet

cahaya matahari, penyimpan kelebihan lemak, pengatur suhu tubuh

(Kemendikbud, 2017).

E. Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia dan Upaya untuk Mencegah atau

Menanggulanginya

1. Nefritis

Gambar 2.7 Nefritis

http://www.klinikginjalinsani.com

Nefritis adalah penyakit rusaknya nefron, terutama pada bagian-bagian

glomerulus ginjal. Nefritis disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus.

Nefritis mengakibatkan masuknya kembali asam urat dan urea ke pembuluh

darah serta adanya penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air terganggu.

23

Upaya penanggulangan nefritis adalah dengan proses cuci darah untuk yang

keadaan sementara dan pencangkokan ginjal untuk keadaan nefritis tetap.

2. Batu Ginjal

Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi akibat terbentuknya endapan

garam kalsium di dalam rongga ginjal (pelvis renalis), saluran ginjal, atau

kandung kemih. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak dapat larut. Upaya

mencegah terbentuknya batu ginjal adalah dengan meminum cukup air putih

setiap hari, membatasi konsumsi garam karena kandungan natrium yang tinggi

dapat memicu terbentuknya batu ginjal serta tidak sering menahan kencing.

Gambar 2.8 Batu Ginjal

https://dokter.my

3. Albuminuria

Albuminuria merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya kerusakan

pada glomerulus yang berperan dalam proses filtrasi, sehingga pada urine

ditemukan adanya protein. Albuminuria dapat terjadi akibat kurangnya asupan

air ke dalam tubuh sehingga memperberat kerja ginjal dan mengosumsi terlalu

banyak kadar protein. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah

albuminuria adalah dengan mengatur jumlah garam dan protein yang

dikonsumsi. Uji biuret digunakan untuk mengindikasi seseorang mengidap

penyakit albuminuria atau tidak dengan warna awal biru, jika ditetesi urine

berubah menjadi ungu maka seorang tersebut positif mengandung protein atau

albumin.

24

4. Diabetes Melitus

Penyakit ini disebabkan karena terdapat kandungan glukosa atau gula dalam

urine. Hal ini karena kerusakan pada bagian tubulus proksimal yang berperan

dalam proses reabsorpsi. Penyakit ini dapat dihindari dengan mengurangi

konsumsi glukosa yang berlebih. Diabetes melitus dapat di tes dengan

menggunakan uji benedict, ketika larutan awal berwarna biru ditetesi urine

menjadi kuning atau hijau maka urine sedikit mengandung glukosa dan jika

hasil berwarna merah bata maka urine banyak mengandung glukosa atau gula.

5. Diabetes Insipidus

Penyakit ini disebabkan karena seseorang kekurangan hormon ADH atau

hormon antidiuretik. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap air

yang masuk ke dalam tubuh, sehingga penderita akan sering buang air kecil

secara terus menerus. Upaya penanganan dengan memberikan suntikan hormon

antidiuretik sehingga dapat mempertahankan pengeluaran urine secara normal.

6. Kanker Ginjal

Penyakit yang timbul akibat pertumbuhan sel pada ginjal yang tidak

terkontrol sepanjang tubulus dalam ginjal yang menyebabkan adanya darah

pada urine dan mempengaruhi organ lainnya. Upaya pencegahan yang dapat

dilakukan adalah dengan menghindari penggunaan bahan-bahan kimia yang

memicu kanker.

7. Jerawat

Jerawat merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan terjadinya

penyumbatan dan peradangan pada kelenjar sebasea (kelenjar minyak). Jerawat

sering timbul karena kurangnya menjaga kebersihan kulit sehingga berpotensi

terjadi penumpukan kotoran dan kulit mati. Upaya pencegahan yang dilakukan

adalah dengan membersihkan wajah secara rutin dan menghindari makanan

berlemak.

25

2.5 Kerangka Berpikir

Gambar 2. 9 Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA di SMP

Fakta :

1. Pembelajaran IPA di dominasi oleh guru

(Teacher Center), sehingga pembelajaran

membosankan.

2. Hasil belajar siswa pada materi sistem

ekskresi menunjukkan banyak siswa yang

memperoleh nilai dibawah KKM.

3. Berpikir kritis siswa masih rendah dan

kurang.

4. Materi sistem ekskresi manusia memiliki

banyak istilah dan proses menghafal yang

sulit.

5. Sumber belajar yang kurang.

Eksperimen Kontrol

Hasil

Pengaruh Model Remap Teams Games Tournament Berbantuan Picture Card

dan Snake Ladder Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi

Sistem Ekskresi Manusia Kelas VIII di SMP Negeri 18 Semarang

Teori/ Harapan :

Keterampilan abad 21

mewajibkan untuk

meningkatkan

keterampilan berpikir

kritis.

Kurikulum 2013 dapat mengembangkan

keterampilan berpikir kritis serta penguasaan

materi (transfer of knowledge) yang

disampaikan oleh guru melaui model

pembelajaran ini.

Keterampilan dalam

menyelesaikan masalah,

keterampilan dalam berpikir

kritis, keterampilan dalam

berkomunikasi secara efektif

dan menarik ( Suarsana,

2013).

Penggunaan Model Pembelajaran Remap Teams Games

Tournament pada Sistem Ekskresi

26

2.6 Hipotesis

Berdasarkan uraian kerangka berpikir, peneliti mengemukakan hipotesis

penelitian yaitu “Pembelajaran Remap Teams Games Tournament menggunakan

Berbantuan Picture Card dan Snake Ladder pada Materi Sistem Ekskresi

Berpengaruh Signifikan terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.”

27

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 18 Semarang yang

beralamat di Jl. Purwoyoso 1, Purwoyoso, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa

Tengah 50184. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIII semester

genap tahun ajaran 2019-2020.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VIII SMP Negeri 18

Semarang tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelas VIII A, VIII B, VIII C,

VIII D, VIII E, VIII F, VIII G, dan VIII H. Populasi tersebut dipilih 2 kelas dalam

penelitian penerapan model pembelajaran pengaruh model Remap teams games

tournament berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan

berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi kelas VIII.

3.2.2 Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

purposive sampling. Pengambilan sampel ini berdasarkan pertimbangan dan saran

dari guru IPA yang mengampu dua kelas saja di kelas VIII yaitu pada kelas VIII

D dan VIII E SMP Negeri 18 Semarang tahun ajaran 2019-2020, dimana 32 siswa

pada kelas VIII D dan 30 siswa pada kelas VIII E.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu:

3.3.1 Variabel Bebas (independen)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model Remap teams

games tournament berbantuan picture card dan snake ladder pada kelas

eksperimen dan pembelajaran menggunakan teams games tournament tanpa

berbantuan pada kelas kontrol.

28

3.3.2 Variabel Terikat (dependen)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan berpikir kritis.

3.3.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini meliputi guru, materi, dan jumlah jam

pembelajaran.

3.4 Jenis dan Desain Penelitian

3.4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

adalah suatu metode dalam penelitian untuk mencari pengaruh dari perlakuan

yang diterapkan pada suatu pembelajaran dengan memperhatikan kondisi tertentu

(Sugiyono, 2018).

3.4.2 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah quasi experimental dengan rancangan

nonequivalent control group design. Desain penelitian ini mempunyai kelompok

kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar

yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2018). Rancangan

penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 18 Semarang disajikan sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Desain Penelitian

Kelompok pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 Y O4

Keterangan :

O1 : pretest kelas eksperimen

O2 : posttest kelas eksperimen

O3 : pretest kelas kontrol

O4 : posttest kelas kontrol

X : Pembelajaran menggunakan model Remap teams games tournament

berbantuan picture card dan snake ladder

Y : Pembelajaran menggunakan model teams games tournament tanpa

berbantuan

29

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan

penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap analisis serta pengambilan

kesimpulan.

3.5.1 Tahap Persiapan

Langkah - langkah kegiatan pada tahap persiapan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Melakukan observasi awal melalui wawancara langsung dengan siswa dan

guru bidang studi untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan

mengidentifikasi suatu masalah pada proses belajar mengajar.

2. Menentukan kelas yang digunakan dalam penelitian dengan teknik purposive

sampling sehingga diperoleh dua kelas untuk melakukan penelitian.

3. Menyusun desain pembelajaran dengan menggunakan model Remap teams

games tournament berbantuan picture card dan snake ladder untuk kelas

eksperimen dan menggunakan pembelajaran model teams games tournament

tanpa berbantuan untuk kelas kontrol.

4. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran.

5. Menyusun instrumen atau perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LDS (Lembar Diskusi Siswa), kisi-kisi

evaluasi, soal dan jawaban serta penskoran evaluasi, model Remap teams

games tournament berbantuan picture card dan snake ladder, angket

tanggapan siswa, lembar penilaian (rubrik), dan pedoman wawancara. Adapun

rincian penyusunan instrumen tes yaitu:

1. Menentukan batas waktu untuk mengerjakan soal

2. Menentukan jumlah butir soal yang diujikan

3. Menentukan kisi-kisi soal tes

4. Menentukan tipe soal pilihan ganda beralasan dan uraian

6. Melakukan uji coba tes instrumen evaluasi berupa pilihan ganda beralasan dan

uraian pada kelas yang telah menempuh materi sistem ekskresi yaitu kelas

IXF untuk mengetahui validitas, daya pembeda, taraf kesukaran, dan

30

reliabilitas. Setelah dianalisis, diambil 22 soal yang memenuhi kriteria untuk

digunakan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

3.5.2 Tahap Pelaksanaan (Pengambilan Data)

Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 18 Semarang ini

untuk mengambil sebuah data berupa keterampilan berpikir kritis pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan data tersebut melalui cara sebagai

berikut:

1. Melaksanakan Tes Awal (Pretest)

Pretest di awal pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

dengan menggunakan soal yang telah diuji validitas, daya beda, tingkat

kesukaran, dan reliabilitas sebanyak 22 soal. Tes ini bertujuan untuk mengetahui

keterampilan berpikir kritis siswa sebelum diberi perlakuan.

2. Perlakuan

Perlakuan terhadap kelas eksperimen pembelajaran IPA Terpadu

menggunakan model Remap teams games tournament dengan media picture card

dan snake ladder, sedangkan kelas kontrol pembelajaran IPA Terpadu dilakukan

dengan menggunakan model teams games tournament tanpa berbantuan. Proses

belajar mengajar berlangsung sesuai RPP yang telah disusun sebanyak 6 kali

pertemuan (1 pertemuan pretest, 4 pertemuan proses pembelajaran, dan 1

pertemuan posttest).

3. Pelaksanaan Posttest

Tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan

soal yang sama dengan soal pretest. Tes ini bertujuan untuk mengukur

keterampilan berpikir kritis siswa setelah diberi perlakuan.

3.5.3 Tahap Akhir dan Pengambilan Kesimpulan

Data hasil penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis dengan

cara sebagai berikut :

1. Menganalisis peningkatan pada keterampilan berpikir kritis siswa

melalui hasil pretest dan posttest dengan menggunakan N-gain dan Uji t

komparatif untuk menganalisis pengaruh.

31

2. Menganalisis sebuah peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa

dengan menyesuaikan indikator pembelajaran dari model Remap teams

games tournament berbantuan picture card dan snake ladder.

3. Menganalisis lembar angket berupa tanggapan siswa untuk mengetahui

dampak atau pengaruh menggunakan model Remap teams games

tournament berbantuan picture card dan snake ladder selama proses

pembelajaran berlangsung di kelas.

Secara ringkas alur penelitian yang dilakukan terdapat pada tabel berikut:

Tabel 3. 2 Alur Penelitian

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut :

3.6.1 Metode Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mempertemukan dua orang untuk saling bertukar informasi melalui tanya jawab

yang merujuk ke topik tertentu. Wawancara ini dilakukan sesuai prosedur atau

pedoman yang ada dan dijawab oleh narasumber serta bertujuan untuk

mendapatkan atau menemukan permasalahan dan yang telah dijadikan sebuah

objek penelitian (Sugiyono, 2018). Wawancara ini diarahkan kepada guru dan

siswa.

3.6.2 Metode Tes

Metode tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis

siswa. Metode tes pada penelitian ini ada dua macam yaitu pretest dan posttest.

Soal yang digunakan telah disesuaikan dengan indikator yang ada dan mengarah

pada keterampilan berpikir kritis siswa. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian

Persiapan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tahap Akhir

Observasi Awal Melaksanakan tes awal

Menganalisis data

penelitian

Menyusun instrumen

penelitian Perlakuan -

Uji coba soal tes Melaksanakan tes akhir -

32

ini adalah tes pilihan ganda beralasan dan uraian yang telah memenuhi syarat

validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas.

3.6.3 Metode Angket

Menurut Sugiyono (2018) Sebagian besar penelitian umumnya

menggunakan kuesioner sebagai suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan memberi beberapa pertanyaan yang bersifat tertulis kepada responden

kemudian dijawab. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan informasi serta

tanggapan siswa dalam proses pembelajaran Remap teams games tournament

berbantuan picture card dan snake ladder.

3.7 Instrumen Penelitian

3.7.1 Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada guru IPA terkait dan

perwakilan siswa sebanyak 3 anak untuk mengatahui kondisi kelas, metode,

media sampai model pembelajaran yang sering diterapkan dan mengetahui respon

terkait penerapannya dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, maka disusun

teks wawancara yang dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan Lampiran 14 serta

Lampiran 15.

Tabel 3. 3 Panduan Wawancara

No Guru Siswa

1

Model pembelajaran yang sering

digunakan

Proses pembelajaran yang sering

diterapkan

2

Penggunaan model kooperatif dalam

pembelajaran

Tanggapan dari pembelajaran yang

digunakan

3

Penggunaan media dalam

pembelajaran

Inovasi yang menarik dalam

pembelajaran

4

Aplikasi keterampilan berpikir kritis

dalam pembelajaran

Penggunaan media unik dalam

pembelajaran

5

Keterampilan penguasaan kelas atau

keterampilan pedagogik Model pembelajaran yang di inginkan

33

3.7.2 Soal Tes

Soal tes ini adalah tes dengan soal pilihan ganda beralasan dan uraian yang

disusun berdasarkan kesesuaian antara indikator keterampilan berpikir kritis

dengan materi sistem ekskresi serta soal tes ini digunakan pada saat pretest dan

posttest. Indikator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (2011) dapat dilihat

pada Tabel 3.4 dan Lampiran 5.

Tabel 3. 4 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

No Indikator Soal Distribusi Soal

1 Memfokuskan pertanyaan 14 dan 1 (uraian)

2 Menganalisis pertanyaan 2, 3, dan 17

3

Bertanya dan menjawab tentang sesuatu

tantangan atau penjelasan 1 dan 20

4 Mempertimbangkan keakuratan sumber 4, 5, dan 2 (uraian)

5

Mengamati dan mempertimbangkan

laporan hasil observasi 8, 12, dan 15

6

Menginduksi dan mempertimbangkan

hasil induksi 6, 7, dan 9

7

Mendeduksi dan mempertimbangkan

hasil deduksi 13

9 Mendefinisikan istilah 10 dan 16

10 Mengidentifikasi asumsi 11

11 Memutuskan suatu tindakan 18 dan 19

34

3.7.3 Lembar Angket

Lembar angket digunakan sebagai penilaian indikator yang belum masuk

kedalam soal. Lembar angket ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

tanggapan siswa mengenai model Remap teams games tournament berbantuan

picture card dan snake ladder yang diterapkan pada proses pembelajaran di kelas

dan dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan Lampiran 36.

Tabel 3. 5 Indikator Angket Tanggapan Siswa

No Pernyataan Distribusi Soal

Aspek Positif

1

Model Remap TGT berbantuan Picture Card dan Snake

Ladder mempengaruhi pembelajaran IPA pada materi

sistem ekskresi manusia menjadi lebih menarik dan

menyenangkan

1

2

Materi yang telah disampaikan dengan menggunakan

model Remap TGT berbantuan Picture Card dan Snake

Ladder dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

3

3 Media Picture Card dan Snake Ladder dapat memudahkan

siswa dalam memahami materi sistem ekskresi manusia. 4

4

Model Remap TGT berbantuan Picture Card dan Snake

Ladder dapat membantu siswa mengemukakan pendapat

secara kritis.

5

5 LDS sistem ekskresi manusia bahasanya jelas dan mudah

dimengerti. 8

6 Bermain Picture Card dan Snake Ladder dapat melatih

rasa kepercayaan diri dan kerja tim. 9

Aspek Negatif

7 Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas tidak

menumbuhkan minat belajar dan keaktifan pada siswa. 2

8

Model Remap TGT berbantuan Picture Card dan Snake

Ladder mempengaruhi pelajaran IPA pada materi sistem

ekskresi manusia membuat siswa merasa bosan dan

tertekan.

6

9 Media Picture Card dan Snake Ladder yang digunakan

dalam proses pembelajaran sangat menakutkan. 7

10 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan pembelajaran

kurang jelas dan sulit untuk dimengerti. 10

35

3.8 Keabsahan Instrumen Penelitian

3.8.1 Keabsahan Instrumen Tes

Analisis instrumen tes meliputi validitas isi, validitas butir, tingkat

kesukaran, daya beda dan reliabilitas soal tes yang dijabarkan sebagai berikut :

3.8.1.1 Validitas Isi Soal

Validitas isi soal digunakan untuk mengetahui kelayakan isi dari sebuah

soal yang digunakan dalam penelitian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan

oleh validator. Berdasarkan hal tersebut terdapat beberapa indikator ketercapaian

dalam validitas isi yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 6 Indikator Validitas Isi Soal

No Butir Penilaian

A. KONSTRUKSI

1 Soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tepat

2 Ada petunjuk pengerjaan soal pada lembar soal

B. MATERI YANG DISAJIKAN DALAM SOAL UJI COBA 1 Kesesuaian materi dengan KD

2 Soal berisikan tentang permasalahan yang dapat dipecahkan oleh

siswa

3 Kesesuaian tingkat kesulitan materi dengan tingkat berpikir kritis

siswa

C. BAHASA YANG DISAJIKAN DALAM SOAL UJI COBA

1 Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat berpikir kritis

terhadap siswa

2 Kalimat yang digunakan dapat dimengerti dan jelas

3 Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif

Berdasarkan Tabel 3. 6 yang telah diajukan kepada validator isi soal

dengan hasil 87,5 % sehingga dinyatakan instrumen layak dipakai dan dapat

dilihat pada Lampiran 6.

36

3.8.1.2 Validitas Butir Soal

Validitas butir diukur menggunakan rumus korelasi product moment.

Menurut Arikunto (2018), rumus korelasi product moment dirumuskan sebagai

berikut:

𝑟𝑋𝑌 =𝑁(Σ𝑋𝑌) − (Σ𝑋)(Σ𝑌)

√[𝑁(Σ𝑋2) − (Σ𝑋)2][𝑁(Σ𝑌2) − (Σ𝑌)2]

Keterangan :

𝑟𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara variabel 𝑋 dan 𝑌

𝑁 : Banyak siswa

𝑋 : Skor uji coba

𝑌 : Jumlah skor total

Mengetahui valid atau tidaknya butir soal, nilai 𝑟𝑋𝑌 dibandingkan dengan

harga r pada table product moment dengan 𝛼 = 5%. Jika 𝑟𝑋𝑌 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir

soal termasuk valid. Derajat validitas dapat menggunakan tolak ukur berdasarkan

kriteria menurut Guilford dalam Lestari (2018) sebagai berikut:

Tabel 3. 7 Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen

KoefisienKorelasi Korelasi

0,90 ≤ 𝑟𝑋𝑌 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,70 ≤ 𝑟𝑋𝑌 < 0,90 Tinggi

0,40 ≤ 𝑟𝑋𝑌 < 0,70 Sedang

0,20 ≤ 𝑟𝑋𝑌 < 0,40 Rendah

𝑟𝑋𝑌 < 0,20 Sangat Rendah

37

Soal sejumlah 39 dengan 35 soal pilihan ganda beralasan serta 4 uraian di

uji coba pada kelas IX F terdapat 24 soal bersifat valid dan diambil 22 soal.

Nomor soal yang bersifat valid dapat dilihat pada Tabel 3. 8 berikut:

Tabel 3. 8 Nomor Soal Yang Bersifat Valid

Nomor Soal Validitas Kriteria

2

Valid

Sedang 3 Sedang 4 Sedang 6 Sedang 7 Sedang 9 Sedang

10 Sedang 11 Sedang 12 Sedang 14 Sedang 19 Sedang 21 Sedang 23 Sedang 24 Sedang 25 Sedang 27 Sedang 28 Sedang 30 Sedang 31 Sedang 32 Sedang 33 Tinggi 34 Sedang

1(uraian) Sedang 4(uraian) Sedang

3.8.1.3 Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran menunjukkan seberapa sulit soal tersebut dikerjakan oleh

siswa. Menurut Lestari (2018) dalam mengukur taraf kesukaran, digunakan rumus

sebagai berikut:

𝐼𝐾 =��

𝑆𝑀𝐼

Keterangan :

𝐼𝐾 : indeks taraf kesukaran

�� : rata-rata skor item

SMI : Skor maksimum ideal

38

Nilai taraf kesukaran digolongkan menjadi 5 (Lestari, 2018) seperti pada

tabel berikut:

Tabel 3. 9 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen

Indeks Taraf Kesukaran Kriteria

𝐼𝐾 = 0,00 Terlalu Sukar

0,00 < 𝐼𝐾 ≤ 0,30 Sukar

0,30 < 𝐼𝐾 ≤ 0,70 Sedang

0,70 < 𝐼𝐾 ≤ 1,00 Mudah

𝐼𝐾 = 1,00 Terlalu Mudah

Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3. 10

dan Lampiran 16.

Tabel 3. 10 Hasil Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Mudah

1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 17, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 31, 32, 33,

34, 4(uraian)

27

Sedang 16, 18, 19, 20, 23, 29, 25, 30, 35,

1(uraian), 2(uraian), 3(uraian) 12

3.8.1.4 Daya Pembeda

Daya beda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan tingkat

kemampuan siswa antara yang tinggi dengan yang rendah. Daya beda dinilai

dengan indeks diskriminasi. Menurut Lestari (2018), rumus yang digunakan untuk

menentukan indeks diskriminasi sebagai berikut:

𝐷𝑃 =��𝐴 − 𝑋𝐵

𝑆𝑀𝐼

Keterangan :

𝐷𝑃 : Indeks diskriminasi atau daya beda

�� : Rata-rata skor

SMI : Skor maksimul ideal

Langkah-langkah dalam menghitung daya beda antara lain:

(1) Mengitung total skor tiap siswa.

(2) Mengurutkan skor dari yang tertinggi hingga terendah.

39

(3) Menentukan banyaknya kelompok atas dan kelompok bawah. Jika banyak

siswa ≥ 30, maka banyak anggota tiap kelompok adalah 27% dari banyak

siswa.

(4) Menghitung rata-rata skor masing-masing kelompok.

(5) Menghitung daya beda.

Nilai indeks diskriminasi digolongkan menjadi 5 (Lestari, 2018) sebagai

berikut:

Tabel 3. 11 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen

Indeks Diksriminasi Kriteria

0,70 < 𝐷𝑃 ≤ 1,00 Sangat Baik

0,40 < 𝐷𝑃 ≤ 0,70 Baik

0,20 < 𝐷𝑃 ≤ 0,40 Cukup

0,00 < 𝐷𝑃 ≤ 0,20 Buruk

𝐷𝑃 ≤ 0,00 Sangat Buruk

Hasil analisis daya pembeda soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3. 12

dan Lampiran 16.

Tabel 3. 12 Hasil Daya Pembeda Soal Uji Coba

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Baik 23, 30, 33 3

Cukup 2, 6, 7, 11, 14, 19, 21, 25, 28, 32 10

Buruk

1, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17,

18, 24, 26, 27, 29, 31, 34, 1(uraian),

4(uraian)

21

Sangat Buruk 20, 22, 35, 2(uraian), 3(uraian) 5

3.8.1.5 Reliabilitas Soal

Reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi suatu instrumen, sehingga

apabila digunakan beberapa kali untuk objek yang sama, maka akan menghasilkan

data yang sama. Mengukur reliabilitas pada soal berbentuk pilihan ganda

beralasan dan uraian, menurut Arikunto (2018) digunakan rumus Alfa sebagai

berikut:

40

𝑟11 = (𝑛

𝑛 − 1) (1 −

∑ 𝜎𝑖2

𝜎𝑡2

)

Keterangan :

𝑟11 : Reliabilitas ∑ 𝜎𝑖

2 : Jumlah varians skor tiap item

𝜎𝑡2 : Varians total

Derajat reliabilitas dapat menggunakan tolak ukur berdasarkan kriteria

menurut Guilford dalam Lestari (2018) sebagai berikut:

Tabel 3. 13 Kriteria Korelasi Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Korelasi

0,90 ≤ 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,70 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 0,90 Tinggi

0,40 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 0,70 Sedang

0,20 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 0,40 Rendah

𝑟𝑥𝑦 < 0,20 Sangat Rendah

Hasil dari analisis reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Lampiran 16

dengan taraf signifikan 5% dan N=35 diperoleh r11 sebesar 0,765 dengan rtabel

0,344 yang berarti bahwa r11> rtabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen ini

mempunyai taraf kepercayaan dengan kriteria tinggi dan dapat digunakan sebagai

alat pengumpul data yang terpecaya.

3.8.1.6 Penentuan Soal Tes

Berdasarkan hasil analisis uji coba tes keterampilan berpikir kritis yang

terdiri dari 39 butir soal (35 pilihan ganda beralasan dan 4 uraian), diperoleh hasil

dari validitas, taraf kesukaran, daya beda, dan reliabilitas untuk terpilihnya 22 soal

yang terdiri dari 20 pilihan ganda beralasan dan 2 uraian yang digunakan dalam

pretest dan posttest. Hasil penentuan soal dapat dilihat pada tabel berikut:

41

Tabel 3. 14 Keabsahan Penentuan Soal

Nomor

Soal

Jenis Analisis

Ket. Validitas

Taraf

Kesukaran

Daya

Pembeda Reliabilitas

2 Sedang Mudah Cukup

Tinggi

Dipakai

3 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan

perbaikan

4 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan

perbaikan

6 Sedang Mudah Cukup Dipakai

7 Sedang Mudah Cukup Dipakai

9 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan

perbaikan

10 Sedang Mudah Buruk Dibuang

11 Sedang Mudah Cukup Dipakai

12 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan

perbaikan

14 Sedang Mudah Cukup Diambil

19 Sedang Sedang Cukup Dibuang

21 Sedang Mudah Cukup Diambil

23 Sedang Sedang Baik Diambil

24 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan

perbaikan

25 Sedang Sedang Cukup Diambil

27 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan

perbaikan

28 Sedang Mudah Cukup Diambil

30 Sedang Sedang Baik Diambil

31 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan

perbaikan

32 Sedang Mudah Cukup Diambil

33 Tinggi Mudah Baik Diambil

34 Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan

perbaikan

1(uraian) Sedang Sedang Buruk Dipakai dengan

perbaikan

4(uraian) Sedang Mudah Buruk Dipakai dengan

perbaikan

Keterangan :

Nomer 10 dan 19 dibuang dikarenakan dengan pertimbangan pada indikator

soal keterampilan berpikir kritis sudah terpenuhi dengan soal lain yang lebih baik.

42

3.8.2 Keabsahan Instrumen Non-Tes

Instrumen non-tes dalam penelitian ini adalah angket keterampilan berpikir

kritis siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terkait proses pembelajaran.

Pengujian validitas instrumen lembar angket menggunakan pengujian validitas

konstruk. Validasi instrumen lembar non-tes dilakukan dengan validasi konstruk

menggunakan pendapat ahli yaitu Erna Noor Savitri, S.Si., M.Pd dengan hasil

layak dipakai dan dapat dilihat pada Lampiran 13.

3.9 Teknik Keabsahan Data

3.9.1 Keabsahan Data Awal

3.9.1.1. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sama atau tidaknya

karakteristik dari suatu sampel. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui

seragam atau tidaknya varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang

sama. Data pretest dan posttest adalah suatu data yang digunakan sebagai uji

homogenitas. Pengujian ini dapat menggunakan uji F dengan rumus berikut :

F = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Kriteria pengujiannya adalah :

Jika FHitung < F0,5α(n1 – 1)(n2 -1), berarti varians kedua kelas sampel sama.

Jika FHitung > F0,5α(n1 – 1)(n2 -1), berarti varians kedua kelas sampel berbeda.

(Sugiyono, 2018)

Hasil dari analisis uji homogenitas data awal (data ulangan harian pada

materi sebelumnya) pada setiap kelas yang digunakan untuk menentukan sampel

penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. 15 dan Lampiran 17.

Tabel 3. 15 Hasil Uji Homogenitas Data Awal

Kelas Varians Fhitung Ftabel Kriteria

VIII D 28,45 1,14 1,83 Homogen

VIII E 25,03

43

3.9.2 Keabsahan Data Akhir

3.9.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai tes siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol bersifat normal atau tidak. Rumus yang digunakan

untuk menguji kenormalan data adalah dengan Chi-Kuadrat:

𝑥2 = ∑(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2

𝐸𝑖

𝑘

𝑡=1

Keterangan :

X2 = Chi kuadrat

Oi = Frekuensi hasil Pengamatan

Ei = Frekuensi Harapan

k = Banyaknya kelas interval

(Sugiyono, 2018)

Hipotesis yang diberikan :

Ho = Data bersifat distribusi normal

Ha = Data bersifat tidak berdistribusi normal

Hasil dari analisis uji normalitas data akhir (data posttest) pada setiap kelas

digunakan untuk menentukan data yang diperoleh tersebut bersifat normal atau

tidak serta digunakan untuk menentukan uji lanjut. Hasil dapat dilihat pada Tabel

3. 16 dan Lampiran 28 serta Lampiran 29.

Tabel 3. 16 Hasil Uji Normalitas Data Akhir

Kelas 2hitung 2tabel Kriteria

VIII D 3,69 11.07 Normal

VIII E 6,21 11.07 Normal

Berdasarkan Tabel 3. 16 data bersifat normal dengan taraf signifikansinya

adalah 5% dan derajat kebebasan dk = k-1, serta menghasilkan χ2hitung <χ2

tabel,

maka Ho diterima sehingga dilakukan pengujian lanjut menggunakan statistika

parametrik.

3.9.2.2 Normalized Gain (g)

Keterampilan berpikir kritis diukur dengan menggunakan tes pilihan ganda

beralasan dan uraian. Analisis pada keterampilan berpikir kritis siswa dapat

44

dihitung pada per indikatornya menggunakan persentase keberhasilan, sedangkan

untuk pretest dan posttest diukur dengan N-gain (g). Analisis ini untuk

mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar kognitif berupa keterampilan

berpikir kritis dengan memperhatikan nilai pretest dan posttest. Rumus N-gain

sebagai berikut :

𝑁 𝐺𝑎𝑖𝑛 =Skor Posttest − Skor Pretest

Skor Ideal − Skor Pretest

Keterangan rumus :

N Gain = besarnya faktor g

S Ideal = jumlah skor maksimal

S Pretest = jumlah skor pretest

S Posttest = jumlah skor posttest

Besarnya faktor dapat dikategorikan pada Tabel 3. 17

Tabel 3. 17 Kriteria Penilaian N-gain

Besarnya Faktor (g) Kriteria Penilaian

g> 0,7 Tinggi

0,3 <g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

(Meltzer, 2002)

Kriteria penilaian dari N-gain untuk mengukur keterampilan berpikir kritis

siswa dibagi menjadi 3 yaitu, Jika g > 0,7 maka masuk ke kriteria tinggi, 0,3 < g <

0,7 masuk ke kriteria sedang dan untuk g < 0,3 maka kriteria rendah. Hasil N-gain

dapat dikatakan baik apabila g > 0,3 maka model Remap TGT berbantuan picture

card dan snake ladder sudah dikatakan efektif. Penerapan Remap TGT dalam

pembelajaran juga menimbulkan perbedaan atau pengaruh signifikan yang dapat

diukur menggunakan rumus statistik uji t berdasarkan hasil pretest dan posttest

untuk menjawab hipotesis.

45

3.9.2.3 Uji Komparatif t-Test Related

Uji perbedaan hipotesis antara kelas kontrol dan kelas eksperimen :

H0 : Tidak terdapat perbedaan signifikan pada penerapan model Remap TGT

berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir

kritis siswa.

Ha : Terdapat perbedaan signifikan pada penerapan model Remap TGT

berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir

kritis siswa.

Pengujian hipotesis tersebut dapat menggunakan rumus statistik berupa Uji

komparatif t-test related karena data bersifat normal. Uji ini berfungsi untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh keterampilan berpikir kritis sebagai

berikut :

𝑡 = ��1−��2

√1

𝑛1

𝑠+

1

𝑛2

dengan, 𝑆2 =(𝑛1−1)𝑠1

2+(𝑛2−1)𝑠22

𝑛1+𝑛2−2

Keterangan rumus :

t = Uji komparatif t-test related

��1 = rata-rata nilai dari kelas eksperimen

��2 = rata-rata nilai dari kelas kontrol

S1 = varian data selisih pretest dan postest kelas eksperimen

S2 = varian data selisih pretest dan postest kelas kontrol

n1 = jumlah sampel dari kelas eksperimen

n2 = jumlah sampel dari kelas kontrol

Perbedaan signifikan atau tidaknya dari nilai kelas ekperimen dan kontrol

dapat dibandingkan antara harga thitung dan ttabel. Kriteria penolakan dapat

disimpulkan apabila H0 harga thitung > ttabel dengan taraf signifikansinya adalah 5%.

3.9.2.4 Keabsahan Deskriptif Data Angket Tanggapan Siswa

Angket tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui seberapa besar

tanggapan siswa terkait penerapan model pembelajaran Remap teams games

tournament berbantuan picture card dan snake ladder. Angket ini dibuat

46

seimbang yaitu positif dan negatif dikarenakan untuk mendapatkan hasil yang

sebenarnya dan membuat siswa membaca isi angket dengan seksama.

Tabel 3. 18 Kategori Aspek Positif

Kategori Skor

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Tabel 3. 19 Kategori Aspek Negatif

Kategori Skor

SS 1

S 2

TS 3

STS 4

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Hasil analisisnya direkapitulasi pada angket positif dan negatif yang diisi

siswa dihitung menggunakan rumus persentase (x) seperti berikut :

𝑥 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100%

Penilaian tertinggi (%) = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100% =

40

40 𝑥 100% = 100%

Penilaian terendah (%) = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100% =

10

40 𝑥 100% = 25%

Interval kelas (%) = % 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−% 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

4 =

100 %−25 %

4= 18,75%

47

Berdasarkan hasil angket tanggapan siswa setelah penerapan Remap TGT

berbantuan picture card dan snake ladder sebesar 89,30 % dengan kategori sangat

baik sesuai tabel berikut:

Tabel 3. 20 Kriteria Tanggapan Siswa

Skor Kategori

81,25% < skor < 100% kategori sangat baik

62,25% < skor < 81,25% kategori baik

43,75% < skor < 62,25% kategori kurang baik

25,00% < skor < 43,75% kategori sangat kurang baik

48

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII D dan VIII

E SMP Negeri 18 Semarang terhadap pengaruh model Remap teams games

tournament berbantuan picture card dan snake ladder pada materi sistem ekskresi

manusia dilakukan dengan cara menganalisis data pretest dan posttest

keterampilan berpikir kritis. Analisis data keterampilan berpikir kritis dapat

dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas, uji normalitas, uji t-test atau

beda dua rata-rata, dan N-gain.

4.1.1 Keabsahan Data Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis

Hasil dari pengaruh keterampilan berpikir kritis siswa diukur menggunakan

metode tes yaitu pretest dan posttest. Data pretest digunakan untuk mengetahui

kondisi awal siswa, sedangkan data posttest digunakan untuk mengetahui kondisi

akhir siswa dalam keterampilan berpikir kritis setelah pemberian perlakuan model

pembelajaran Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake

ladder.

Hasil analisis data pretest dan posttest dari keterampilan berpikir kritis siswa

diperoleh rata-rata nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol hampir sama

yaitu 73,41 untuk kelas eksperimen dan 73,57 untuk kelas kontrol yang dapat

dilihat pada Lampiran 20 dan Lampiran 22. Berdasarkan hasil ini, maka dilakukan

pemberian perlakuan berupa Remap teams games tournament berbantuan picture

card dan snake ladder pada kelas eksperimen dan teams games tournament tanpa

berbantuan pada kelas kontrol. Hasil posttest menunjukkan perbedaan diantara

kedua kelas, dimana kelas eksperimen memiliki rata-rata sebesar 94,59 dan 83,57

untuk kelas kontrol yang dapat dilihat pada Lampiran 21 dan Lampiran 23.

Berdasarkan data pretest dan posttest, untuk mengetahui kesamaan nilai

kelas eksperimen dan kontrol maka dilakukan uji homogenitas. Hal ini sesuai

dengan pendapat Sugiyono (2018) bahwa Fhitung < Ftabel maka data tersebut bersifat

49

sama atau homogen. Hasil uji homogenitas data awal menggunakan nilai ulangan

harian sebelum materi sistem ekskresi yang menghasilkan kedua kelas bersifat

homogen dimana Fhitung = 1,14 < 1,83 = Ftabel dan dapat dilihat pada Lampiran 17.

Hasil uji homogenitas juga dilakukan pada data pretest dan posttest, dimana pada

data pretest bersifat homogen karena Fhitung = 1,46 < 1,83 = Ftabel serta dapat

dilihat pada Lampiran 24. Hal tersebut sama dengan data posttest dimana data

bersifat homogen karena Fhitung = 0,57 < 1,83 = Ftabel serta dapat dilihat pada

Lampiran 25.

Hasil pretest dan posttest juga telah ditentukan apakah data tersebut bersifat

normal atau tidak serta untuk menentukan jenis analisis data selanjutnya

menggunakan uji normalitas. Uji normalitas data pretest dapat dilihat pada Tabel

4. 1 dan Lampiran 26 serta Lampiran 27.

Tabel 4. 1 Hasil Uji Normalitas Data Pretest

Data Kelas 2hitung 2tabel Kriteria

Pretest Eksperimen 5,52

11,07 Berdistribusi Normal

Kontrol 8,87 Berdistribusi Normal

Tabel 4. 1 menunjukkan hasil uji normalitas data pretest kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dihasilkan 2hitung 5,52 < 11,07 sebagai

2tabel, sedangkan kelas kontrol dihasilkan 2hitung 8,87 < 11,07 sebagai 2tabel.

Berdasarkan analisis tersebut, disimpulkan data pretest kedua kelas berdistribusi

normal karena 2hitung < 2tabel.

Hasil normalitas data posttest dapat dilihat pada Tabel 4. 2 dan Lampiran 28

serta Lampiran 29 sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Hasil Uji Normalitas Data Posttest

Data Kelas 2hitung 2tabel Kriteria

Posttest Eksperimen 3,69

11,07 Berdistribusi Normal

Kontrol 6,21 Berdistribusi Normal

Tabel 4. 2 menunjukkan hasil uji normalitas data posttest kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dihasilkan 2hitung 3,69 < 11,07 sebagai

2tabel, sedangkan kelas kontrol dihasilkan 2hitung 6,21 < 11,07 sebagai 2tabel.

50

Berdasarkan analisis tersebut, disimpulkan data posttest kedua kelas berdistribusi

normal karena 2hitung < 2tabel.

Hasil pretest dan posttest yang berdistribusi normal digunakan uji lanjut

dengan statistika parametrik yaitu uji komparatif t-test related. Uji t-test atau uji

beda dua rata-rata digunakan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari

penerapan model Remap teams games tournament berbantuan picture card dan

snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi sistem

ekskresi. Perbedaan signifikan dapat dilihat dengan menentukan thitung dan ttabel

dan penolakan H0 apabila thitung > ttabel. Hasil uji t-test pretetst dapat dilihat pada

Tabel 4. 3 dan Lampiran 34.

Tabel 4. 3 Hasil Uji T-Test Related Data Pretest

Kelas Rata-rata df thitung ttabel Keterangan

Eksperimen 73,41 60 - 0,13 2,0003

Tidak ada perbedaan

yang signifikan Kontrol 73,57 60

Berdasarkan Tabel 4. 3 menunjukkan bahwa hasil uji t-test related data

pretest tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis

siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dikarenakan hasil thitung < ttabel dan

H0 diterima. Tabel 4. 3 adalah hasil sebelum pemberian perlakuan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji t-test posttest dapat dilihat pada Tabel 4. 4

dan Lampiran 35.

Tabel 4. 4 Hasil Uji T-Test Related Data Posttest

Kelas Rata-rata df thitung ttabel Keterangan

Eksperimen 94,59 60 10,47 2,0003

Terdapat perbedaan

yang signifikan Kontrol 83,57 60

Berdasarkan Tabel 4. 4 menunjukkan bahwa hasil uji t-test related data

posttest terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan pada keterampilan berpikir

kritis siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pemberian

perlakuan model Remap teams games tournament berbantuan picture card dan

snake ladder dikarenakan hasil thitung =10,47 > 2,0003 sebagai ttabel dan H0 ditolak.

Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dapat dianalisis

menggunakan N-gain. Analisis N-gain bertujuan untuk mengetahui peningkatan

51

dari keterampilan berpikir kritis siswa pada pertemuan ke-0 atau pretest sampai

pertemuan ke-6 yaitu posttest. Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa

dapat dilihat pada Tabel 4. 5 dan Lampiran 30 serta Lampiran 31.

Tabel 4. 5 N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis

Data Eksperimen

N-Gain Kontrol

N-Gain Pretest Posttest Pretest Posttest

Rata-rata 73,41 94,59 0,80

(Tinggi) 73,59 83,57

0,38

(Sedang)

Nilai N-gain pada Tabel 4. 5 menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih

tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan nilai

N-gain 0,80 dengan kategori tinggi sedangkan pada kelas kontrol 0,38 dengan

kategori sedang. Kategori ini sesuai dengan menurut Meltzer (2002) menunjukkan

bahwa N-gain 0,3< g < 0,7 kategori sedang dan g > 0,7 memiliki kategori tinggi.

Berdasarkan hasil peningkatan dari Tabel 4. 5 dapat dilihat secara jelas pada

Gambar 4. 1 berikut:

Gambar 4. 1 Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis

Data pretest dan posttest yang diperoleh mengandung lima aspek

keterampilan berpikir kritis yaitu memberikan penjelasan sederhana, membangun

keterampilan dasar, menyimpulkan, membuat penjelasan lebih lanjut, serta

73.41

94.59

21.19

8073.57

83.57

10

38

0102030405060708090

100

Rata-rataPretest

Rata-rataPosttest

Peningkatan Persen N-Gain(%)

Pe

nca

pa

ian

Keabsahan Data

Eksperimen

Kontrol

52

mengatur strategi dan taktik (Ennis, 2011). Lima aspek ini terbagi menjadi 10

indikator dan diterapkan pada pembuatan soal yang digunakan dalam uji coba

sejumlah 35 soal pilihan ganda beralasan dan 4 uraian. Soal yang memenuhi

indikator tersebut sejumlah 22 soal yang terbagi menjadi 20 soal pilihan ganda

beralasan dan 2 uraian. Soal ini digunakan dalam pretest dan posttest untuk

dianalisis peningkatan pada setiap indikatornya dan dapat dilihat pada tabel 4. 6

dan Lampiran 32 serta Lampiran 33.

Tabel 4. 6 Analisis Peningkatan Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

Indikator No. Soal N-Gain

Eksperimen Kriteria Kontrol Kriteria

1) Memfokuskan

Pertanyaan

14

0,82 Tinggi 0,41 Sedang 1

(Uraian)

2) Menganalisis

Pertanyaan

2

0,77 Tinggi 0,30 Rendah 3

17

3) Bertanya dan menjawab

tentang suatu tantangan

atau penjelasan

1 0,64 Sedang 0,20 Rendah

20

4) Mempertimbangkan

keakuratan sumber

4

0,92 Tinggi 0,42 Sedang 5

2

(Uraian)

5) Mengamati dan

mempertimbangkan

laporan hasil observasi

8

0,82 Tinggi 0,36 Sedang 12

15

6) Menginduksi dan

mempertimbangkan

hasil induksi

6

0,48 Sedang 0,47 Sedang 7

9

7) Mendeduksi dan

mempertimbangkan

hasil deduksi

13 0,97 Tinggi 0,28 Rendah

9) Mendefinisikan istilah 10

0,79 Tinggi 0,38 Sedang 16

10) Mengidentifikasi

asumsi 11 0,96 Tinggi 0,50 Sedang

11) Memutuskan suatu

tindakan

18 0,67 Sedang 0,23 Rendah

19

Rata-rata 0,76 0,36

53

Berdasarkan Tabel 4. 6 menunjukkan bahwa adanya peningkatan

keterampilan berpikir kritis siswa yang dilihat dari rata-rata N-gain pada kelas

eksperimen lebih tinggi yaitu 0,76 dengan kriteria tinggi, sedangkan pada kelas

kontrol sebesar 0,36 dengan kriteria sedang. Hasil analisis ini juga menunjukkan

adanya peningkatan yang signifikan pada setiap indikator keterampilan berpikir

kritits siswa antara kelas eksperimen dan kontrol yang dapat dilihat pada Gambar

4. 2 berikut:

Gambar 4. 2 N-Gain Rata-Rata PerIndikator

Keterangan:

1 = Memfokuskan Pertanyaan

2 = Menganalisis Pertanyaan

3 = Bertanya dan menjawab tentang suatu tantangan atau penjelasan

4 = Mempertimbangkan keakuratan sumber

5 = Mengamati dan mempertimbangkan laporan hasil observasi

6 = Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi

7 = Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi

9 = Mendefinisikan istilah

10 = Mengidentifikasi asumsi

11 = Memutuskan suatu tindakan

4.1.2 Keabsahan Angket Tanggapan Siswa

Berdasarkan hasil angket tanggapan siswa terkait penelitian yang

dilaksanakan di SMP Negeri 18 Semarang dengan 32 siswa yang menerapkan

0.820.77

0.64

0.92

0.82

0.48

0.97

0.79

0.96

0.67

0.41

0.3

0.2

0.42 0.36

0.47

0.28

0.38

0.5

0.23

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1

1 2 3 4 5 6 7 9 10 11

Pe

nca

pa

ian

Indikator

Eksperimen

Kontrol

54

model pembelajaran Remap teams games tournament berbantuan picture card dan

snake ladder diperoleh rata-rata 89,30% dengan kriteria sangat baik yang dapat

dilihat pada Tabel 4. 7 dan Lampiran 36.

Tabel 4. 7 Hasil Angket Tanggapan Siswa

No. Pernyataan Persentase(%) Kriteria

Pernyataan Positif

1

Model Remap TGT berbantuan Picture

Card dan Snake Ladder mempengaruhi

pembelajaran IPA pada materi sistem

ekskresi manusia menjadi lebih menarik dan

menyenangkan.

94,53 Sangat Baik

3

Materi yang telah disampaikan dengan

menggunakan model Remap TGT

berbantuan Picture Card dan Snake Ladder

dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

89,84 Sangat Baik

4

Media Picture Card dan Snake Ladder

dapat memudahkan siswa dalam memahami

materi sistem ekskresi manusia.

89,06 Sangat Baik

5

Model Remap TGT berbantuan Picture

Card dan Snake Ladder dapat membantu

siswa mengemukakan pendapat secara

kritis.

85,16 Sangat Baik

8 LDS sistem ekskresi manusia bahasanya

jelas dan mudah dimengerti. 90,63 Sangat Baik

9

Bermain Picture Card dan Snake Ladder

dapat melatih rasa kepercayaan diri dan

kerja tim.

88,28 Sangat Baik

Pernyataan Negatif

2

Proses pembelajaran yang dilakukan di

kelas tidak menumbuhkan minat belajar dan

keaktifan pada siswa.

88,28 Sangat Baik

6

Model Remap TGT berbantuan Picture

Card dan Snake Ladder mempengaruhi

pelajaran IPA pada materi sistem ekskresi

manusia membuat siswa merasa bosan dan

tertekan.

89,06 Sangat Baik

7

Media Picture Card dan Snake Ladder yang

digunakan dalam proses pembelajaran

sangat menakutkan.

89,06 Sangat Baik

10

Gambar yang ditampilkan pada kegiatan

pembelajaran kurang jelas dan sulit untuk

dimengerti.

89,06 Sangat Baik

Rata-rata 89,30 Sangat Baik

55

Berdasarkan Tabel 4. 7 menunjukkan bahwa hasil angket tanggapan siswa

terkait penerapan model Remap teams games tournament berbantuan picture card

dan snake ladder mendapatkan respon yang sangat baik. Hasil analisis ini

menunjukkan bahwa model pembelajaran yang diterapkan memberikan dampak

yang positif dan diterima oleh siswa.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Model Remap TGT Berbantuan Picture Card dan Snake

Ladder untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Model pembelajaran Remap TGT (Reading - concept map - teams games

tournament) merupakan penggabungan antara aktivitas membaca (reading),

penyusunan peta konsep (concept mapping) serta penerapan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament dengan tahapan presentasi kelas, teams,

games, dan tournament serta penghargaan kelompok (Pangestuti, 2014). Model

pembelajaran Remap teams games tournament memiliki banyak keunggulan

yaitu: 1) kelompok mempunyai buah pikiran yang lebih kaya dibandingkan

dengan yang dimiliki perorangan, 2) anggota kelompok termotivasi dengan

kehadiran anggota kelompok lain, 3) anggota yang pemalu bebas mengemukakan

pikirannya dalam kelompok kecil, 4) menghasilkan keputusan yang lebih baik, 5)

partisipasi dalam diskusi meningkatkan pemahaman diri sendiri maupun orang

lain (Erlinda, 2017).

Model pembelajaran ini digabungkan dengan media pembelajaran berupa

permainan picture card dan snake ladder untuk meningkatkan keterampilan

berpikir kritis siswa (Faris et al., 2018). Menurut Cai et al. (2006) menambahkan

bahwa belajar melalui sebuah permainan merupakan cara alami dalam

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berpikir seseorang. keterampilan

berpikir kritis menurut Ennis (2011), adalah sesuatu yang dilakukan dengan penuh

kesadaran dan mengarah pada sebuah tujuan, dimana salah satu tujuan utama yang

sangat penting adalah untuk membantu seseorang membuat suatu keputusan yang

tepat dan terbaik dalam hidupnya.

56

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa

keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang diterapkan pada kedua kelas

berbeda. Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model Remap teams

games tournament berbantuan picture card dan snake ladder, sedangkan kelas

kontrol dengan model teams games tournament tanpa berbantuan. Pembelajaran

pada penelitian ini diawali dengan pretest pada pertemuan awal dilanjut empat

pertemuan pembelajaran yang menerapkan model Remap teams games

tournament berbantuan picture card dan snake ladder serta satu pertemuan akhir

berupa posttest. Pembelajaran pada kelas eksperimen lebih baik karena model

pembelajaran yang diberikan dipadukan dengan permainan yang menarik minat

belajar siswa sehingga meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.

Hasil keterampilan berpikir kritis siswa diukur menggunakan uji t-test

related dan N-gain yang dapat dilihat pada Tabel 4. 3, Tabel 4. 4, dan Tabel 4. 5.

Hasil uji t-test related menunjukkan bahwa thitung = 10,47 > ttabel =2,0003,

sehingga diketahui bahwa adanya perbedaan signifikan antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol dikarenakan thitung>ttabel dan H0 ditolak. Berdasarkan analisis

data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model Remap

teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder berpengaruh

terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Hasil tersebut didukung dengan

adanya peningkatan dari pemberian perlakuan antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol, dimana sebesar 0,80 untuk kelas eksperimen dan sebesar 0,38 untuk

kelas kontrol yang dapat dilihat pada Tabel 4. 5. Hasil ini sesuai dengan penelitian

Armita (2016) pengaruh model kooperatif tipe teams games tournament dapat

meningkatkan prestasi dan berpikir kritis siswa. Selain itu, Rahmadani et al.

(2015) mengungkapkan model kooperatif tipe Remap teams games tournament

merupakan sebuah model pembelajaran yang dapat meningkatkan berpikir

seseorang, kerjasama, dan menambahkan dimensi kegembiraan bagi siswa dalam

pembelajaran karena dapat digabungkan dengan sebuah permainan. Menurut Cai

et al. (2006) menambahkan bahwa belajar melalui sebuah permainan merupakan

cara alami dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berpikir seseorang.

57

Penggabungan antara model pembelajaran dengan media yang menarik

seperti Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 0,80 dengan kriteria

tinggi, sedangkan yang tidak memadukan dengan media hanya meningkatkan

sebesar 0,38 dengan kriteria sedang berdasarkan hasil N-gain. Hasil penelitian ini

sesuai dengan Faris et al. (2018) dimana teknik penggabungan proses belajar

dengan permainan adalah strategi yang dapat dilakukan guru dalam memfasilitasi

proses pembelajaran di kelas. Siswa merasa senang belajar, menambah

pengetahuan dan meningkatkan keterampilan siswa saat menggunakan metode

permainan dalam proses pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini dibuat semenarik mungkin

dengan memadukan model pembelajaran dengan sebuah permainan serta

mengutamakan student center yang membuat suasana kelas menjadi hidup atau

kondusif. Hal ini sesuai dengan penelitian Kurniawan & Maryani (2015)

menyatakan bahwa lingkungan kondusif dapat meningkatkan keaktifan dan

keterampilan berpikir kritis, sedangkan jika lingkungan tidak kondusif maka

menurunkan keaktifan dan keterampilan berpikir kritis siswa sehingga sulit untuk

menanamkan konsep kepada siswa. Hasil ini dapat dilihat pada Lampiran 18 dan

Lampiran 19 dimana terjadi perbedaan keaktifan antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol dalam pembelajaran yang dilihat dari LDS pada setiap

pertemuannya.

Peningkatan keaktifan dalam pembelajaran sehingga mempengaruhi

keterampilan berpikir siswa tidak terlepas dari peran media yang unik dan

menarik. Menurut Indriasih (2015) salah satu kelebihan pokok media ular tangga

adalah pada visualisasi yang menyenangkan dapat mengaktifkan semua indera

siswa sehingga stimulasi yang masuk dapat mudah dicerna, anak memperoleh

pemahaman dan kebermaknaan bagi hidupnya karena media pembelajaran ini

memiliki pola learning by doing dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Hasil tersebut juga diperkuat oleh Seftina (2016) model pembelajaran Remap

teams games tournament berbantuan ular tangga (snake ladder) dapat digunakan

untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam sebuah pembelajaran atau

58

berpikir kritis. Peran media kartu disamping ular tangga dalam pembelajaran

terbukti meningkatkan rasa penasaran siswa pada sebuah pembelajaran sehingga

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hasil tersebut sesuai dengan

penelitian Rofi’ati (2014) dimana media kartu juga membuat siswa terdorong

untuk berbicara lebih banyak, berinteraksi dan membangun gagasan-gagasan baru

dan media kartu memberikan pesan visual yang realistik sehingga memberikan

pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Peran media dalam sebuah pembelajaran memang sangat penting dalam

mempengaruhi hasil pembelajaran. Hal ini dibuktikan pada hasil pretest dan

posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen hasil

rata-rata pretest sebesar 74 dan posttest sebesar 95 yang dapat dilihat pada

Lampiran 20 dan Lampiran 21. Hasil berbeda terjadi pada kelas kontrol dimana

hasil rata-rata pretest sebesar 73 dan posttest sebesar 84 yang dapat dilihat pada

Lampiran 22 dan Lampiran 23. Hasil ini didukung oleh Amalia & Bintari (2016)

dimana penggunaan media pembelajaran yang menarik membuat lebih lama

diingat dan mudah untuk diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat. Materi

pembelajaran yang disampaikan menggunakan media pembelajaran merangsang

berbagai indera untuk memahaminya sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.

Peningkatan yang signifikan pada hasil belajar yang telah dilakukan dalam

penelitian ini juga dipengaruhi oleh modifikasi model pembelajaran. Penambahan

tahap Remap (Reading dan concept map) sebelum pembelajaran sangat

berpengaruh dalam kesiapan fisik dan pikiran siswa pada sebuah pembelajaran

yang dilakukan. Kegiatan membaca dan membuat peta konsep memicu terjadi

proses pemahaman, analisis bahkan sampai menyimpulkan sehingga kegiatan ini

meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Manfaat lain dari penambahan tahap

Remap adalah membuat siswa mengetahui garis besar materi yang diajarkan

sebelum pembelajaran sehingga secara maksimal meningkatkan keterampilan

berpikir kritis. Hal ini didukung oleh Pangestuti (2014) yang mengatakan model

pembelajaran Remap TGT (Reading - concept map - teams games tournaments)

merupakan penggabungan antara aktivitas membaca (reading), penyusunan peta

konsep (concept mapping) serta penerapan model pembelajaran kooperatif teams

59

games tournament dengan tahapan presentasi kelas, teams, games, dan

tournament serta penghargaan kelompok yang dapat memberdayakan

keterampilan berpikir kritis siswa.

Keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (2011) adalah sesuatu yang

dilakukan dengan penuh kesadaran dan mengarah pada sebuah tujuan, dimana

salah satu tujuan utama yang sangat penting adalah untuk membantu seseorang

membuat suatu keputusan yang tepat dan terbaik dalam hidupnya. Aspek

keterampilan berpikir kritis siswa dalam penelitian yaitu memberi penjelasan

sederhana (elementary clarification), membangun keterampilan dasar (basic

support), menyimpulkan (inference), membuat penjelasan lebih lanjut (advance

clarification), strategi dan taktik. Aspek keterampilan berpikir kritis tersebut

terbagi menjadi 10 indikator yang telah dianalisis dari hasil tertinggi sampai

terendah sebagai berikut:

(7) Mendeduksi dan Mempertimbangkan Hasil Deduksi

Indikator ini merupakan indikator dari aspek menyimpulkan (inference).

Indikator mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi menjadi indikator

dengan hasil peningkatan rata-rata yang tertinggi yaitu 0,97 dengan kriteria tinggi

dibandingkan indikator lainnya. Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 32

dimana indikator ini terdapat pada nomer soal 13 yang menerapkan tahap deduksi

berupa membuat siswa menganalisis sesuatu dari hal umum ke khusus.

Peningkatan pada indikator ini dapat terjadi karena ada pengaruh dari pemberian

perlakuan berupa model Remap teams games tournament berbantuan picture card

dan snake ladder dalam pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir

kritis siswa. Hal tersebut terbukti tanpa penerapan model Remap teams games

tournament berbantuan picture card dan snake ladder, hasil peningkatan rata-rata

kelas kontrol pada indikator mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi

hanya sebesar 0,28 dengan kriteria rendah.

Berdasarkan hasil analisis peningkatan rata-rata yang didapat sesuai dengan

Pangestuti (2014) dimana model pembelajaran Remap TGT (Reading - concept

map - teams games tournaments) merupakan penggabungan antara aktivitas

membaca (reading), penyusunan peta konsep (concept mapping) serta penerapan

60

model pembelajaran kooperatif teams games tournament dengan tahapan

presentasi kelas, teams, games, dan tournament serta penghargaan kelompok yang

memberdayakan keterampilan berpikir kritis. Peningkatan pada indikator

keterampilan berpikir kritis tersebut dikarenakan penerapan model pembelajaran

Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder

memicu beberapa ketercapaian keterampilan berpikir kritis. Hal ini sesuai dengan

penelitian Rusnadi et al. (2013) dimana ciri-ciri ketercapaian keterampilan

berpikir kritis yaitu: 1) menanggapi atau memberikan komentar terhadap sesuatu,

2) bersedia memperbaiki kesalahan, 3) menganalisis sesuatu secara sistematis, 4)

berani menyampaikan kebenaran, 5) bersikap cermat dan jujur yang telah terdapat

pada siswa dan dapat dilihat pada Lampiran 18 dan Lampiran 19.

(10) Mengidentifikasi Asumsi

Indikator ini merupakan indikator dari aspek memberikan penjelasan lebih

lanjut (advance clarification). Indikator mengidentifikasi asumsi menjadi

indikator dengan hasil peningkatan rata-rata yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,96

dengan kriteria tinggi. Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 32 dimana

indikator ini terdapat pada nomer soal 11 yang menerapkan proses identifikasi

asumsi berupa membuat siswa menganalisis sesuatu kejadian dan

mengidentifikasi asumsi yang paling tepat kejadian tersebut. Peningkatan pada

indikator ini terjadi karena ada pengaruh dari pemberian perlakuan berupa model

Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder dalam

pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Hal tersebut

terbukti tanpa penerapan model Remap teams games tournament berbantuan

picture card dan snake ladder, hasil peningkatan rata-rata kelas kontrol pada

mengidentifikasi asumsi hanya sebesar 0,50 dengan kriteria sedang. Hasil yang

berbeda ini dikarenkan kelas eksperimen yang menerapkan model Remap teams

games tournament berbantuan picture card dan snake ladder terdapat tahapan

diskusi sampai memberikan penjelasan lebih lanjut terkait hasil diskusi berupa

presentasi atau menjawab pertanyaan pada tournament picture card dan snake

ladder, sehingga meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada aspek

61

memberikan penjelasan lebih lanjut dalam kegiatan identifikasi asumsi lebih baik

daripada kelas kontrol.

(4) Mempertimbangkan Keakuratan Sumber

Indikator ini merupakan indikator dari aspek membangun keterampilan

dasar (basic support). Indikator mempertimbangkan keakuratan sumber menjadi

indikator dengan hasil peningkatan rata-rata yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,92

dengan kriteria tinggi. Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 32 dimana

indikator ini terdapat pada nomer soal 4, 5, dan 2(uraian) yang membuat siswa

menganalisis sesuatu dan mengidentifikasi hasil tersebut akurat atau tidak dalam

penerapannya. Peningkatan pada indikator ini terjadi karena ada pengaruh tahapan

Remap (Reading dan concept map) pada model Remap teams games tournament

berbantuan picture card dan snake ladder yang diterapkan pada kelas eksperimen

sebelum pembelajaran. Hasil tersebut terbukti dengan tanpa penerapan model

Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder, kelas

kontrol hanya mengalami peningkatan sebesar 0,42 dengan kriteria sedang.

Perbedaan hasil peningkatan ini tidak disebabkan oleh tahapan Remap saja, tetapi

media belajar berupa permainan picture card dan snake ladder juga berperan

besar dalam hal ini untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Hal

tersebut didukung menurut Cai et al. (2006) menambahkan bahwa belajar melalui

sebuah permainan merupakan cara alami dalam meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan seseorang.

(1) Memfokuskan Pertanyaan

Indikator ini merupakan indikator dari aspek keterampilan dalam

memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification). Indikator

memfokuskan pertanyaan menjadi indikator dengan hasil peningkatan rata-rata

yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,82 dengan kriteria tinggi. Hasil tersebut dapat

dilihat pada Lampiran 32 dimana indikator ini terdapat pada nomer soal 14 dan

1(uraian) yang membuat siswa fokus dalam menganalisis sesuatu pertanyaan

dengan benar. Peningkatan pada indikator ini terjadi karena penerapan model

Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder pada

kelas eksperimen lebih baik dan berpengaruh daripada model teams games

62

tournament tanpa berbantuan pada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari hasil yang

diperoleh kelas kontrol sebesar 0,41 dengan kriteria sedang. Pemberian media

picture card juga sangat berpengaruh dikarenakan membuat siswa fokus dan

memperhatikan. Hal tersebut diperkuat oleh Rofi’ati et al. (2014) dimana media

gambar merupakan media yang membuat siswa fokus dan memperhatikan,

sehingga mampu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

(5) Mengamati dan Mempertimbangkan Laporan Hasil Observasi

Indikator ini merupakan indikator dari aspek membangun keterampilan

dasar (basic support). Indikator mengamati dan mempertimbangkan laporan hasil

observasi menjadi indikator dengan hasil peningkatan rata-rata yang tertinggi

selanjutnya yaitu 0,82 dengan kriteria tinggi. Hasil tersebut dapat dilihat pada

Lampiran 32 dimana indikator ini terdapat pada nomer soal 8, 12, dan 15 yang

membuat siswa fokus dalam mengamati bahkan sampai menganalisis hasil

observasi dan mempertimbangkan hasil tersebut. Peningkatan pada indikator ini

terjadi karena perbedaan perlakuan model pembelajaran pada kedua kelas dan

pada tahap Remap (Reading dan concept map) yang diterapkan pada kelas

eksperimen sebelum pembelajaran, sehingga meningkatkan keterampilan berpikir

kritis siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yang tidak

diterapkan hal tersebut. Hal ini terbukti dari hasil yang diperoleh kelas kontrol

sebesar 0,36 dengan kriteria sedang.

(9) Mendefinisikan Istilah

Indikator ini merupakan indikator dari aspek memberikan penjelasan lebih

lanjut (advance clarification). Indikator mendefinisikan istilah menjadi indikator

dengan hasil peningkatan rata-rata yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,79 dengan

kriteria tinggi. Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 32 dimana indikator ini

terdapat pada nomer soal 10 dan 16 yang membuat siswa mengamati dan mampu

mendefinisikan suatu istilah dengan benar. Peningkatan pada indikator ini terjadi

karena penerapan model Remap teams games tournament berbantuan picture card

dan snake ladder pada kelas eksperimen terdapat tahapan diskusi sampai

memberikan penjelasan lebih lanjut terkait hasil diskusi berupa presentasi atau

menjawab pertanyaan pada tournament picture card dan snake ladder, sehingga

63

meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada aspek memberikan penjelasan

lebih lanjut dalam kegiatan identifikasi istilah lebih baik daripada kelas kontrol.

Hal ini terbukti dari hasil yang diperoleh kelas kontrol sebesar 0,38 dengan

kriteria sedang. Peran media picture card juga sangat berpengaruh dikarenakan

mempermudah siswa dalam mendefinisikan suatu istilah. Hal tersebut diperkuat

oleh Rofi’ati et al. (2014) dimana penggunaan gambar membuat siswa fokus dan

memperhatikan sehingga terdorong untuk berbicara lebih banyak, berinteraksi dan

membangun gagasan-gagasan baru serta lebih lama untuk diingat sehingga

mampu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

(2) Menganalisis Pertanyaan

Indikator ini merupakan indikator dari aspek keterampilan dalam

memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification). Indikator

menganalisis pertanyaan menjadi indikator dengan hasil peningkatan rata-rata

yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,77 dengan kriteria tinggi. Hasil tersebut dapat

dilihat pada Lampiran 32 dimana indikator ini terdapat pada nomer soal 2, 3, dan

17 yang membuat siswa fokus dalam mengamati bahkan sampai menganalisis

pertanyaan sampai mendapatkan hasil yang tepat. Peningkatan pada indikator ini

terjadi karena penerapan model pembelajaran Remap teams games tournament

berbantuan picture card dan snake ladder lebih baik dan berpengaruh daripada

model teams games tournament tanpa berbantuan. Hal ini terbukti dari hasil yang

diperoleh kelas kontrol sebesar 0,30 dengan kriteria rendah.

(11) Memutuskan Suatu Tindakan

Indikator ini merupakan indikator dari aspek mengatur strategi dan taktik.

Indikator memutuskan suatu tindakan menjadi indikator dengan hasil peningkatan

rata-rata yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,67 dengan kriteria sedang. Hasil

tersebut dapat dilihat pada Lampiran 32 dimana indikator ini terdapat pada nomer

soal 18 dan 19 yang membuat siswa fokus dan menganalisis sesuatu untuk

menentukan tindakan yang dapat dilakukan. Peningkatan pada indikator ini terjadi

karena penerapan model pembelajaran Remap teams games tournament

berbantuan picture card dan snake ladder pada kelas eksperimen lebih

menginovasi pembelajaran dengan games besar untuk semua kelompok dengan

64

permainan picture card dan snake ladder sehingga meningkatkan keterampilan

berpikir kritis lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil ini sesuai penelitian Said &

Budimanjaya (2015) belajar melalui sebuah permainan dapat membuat siswa

berperan aktif dalam proses pembelajaran atau student center sehingga

meningkatkan keterampilan siswa dan dapat dilihat pada Lampiran 18 serta

Lampiran 19.

(3) Bertanya dan Menjawab Tentang Suatu Tantangan atau Penjelasan

Indikator ini merupakan indikator dari aspek keterampilan dalam

memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification). Indikator

menganalisis pertanyaan menjadi indikator dengan hasil peningkatan rata-rata

yang tertinggi selanjutnya yaitu 0,64 dengan kriteria sedang. Hasil tersebut dapat

dilihat pada Lampiran 32 dimana indikator ini terdapat pada nomer soal 1 dan 20

yang membuat siswa fokus dalam mengamati bahkan sampai menganalisis

pertanyaan sehingga dapat menjawab suatu penjelasan atau tantangan.

Peningkatan pada indikator ini terjadi karena penerapan model pembelajaran

Remap teams games tournament berbantuan picture card dan snake ladder lebih

baik dan berpengaruh daripada model teams games tournament tanpa berbantuan.

Hal ini terbukti dari hasil yang diperoleh kelas kontrol sebesar 0,20 dengan

kriteria rendah.

(6) Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi

Indikator ini merupakan indikator dari aspek menyimpulkan (inference).

Indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi menjadi indikator

dengan hasil peningkatan rata-rata yang terendah yaitu 0,48 dengan kriteria

sedang diantara indikator lainnya. Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 32

dimana indikator ini terdapat pada nomer soal 6, 7, dan 9 yang menerapkan tahap

induksi berupa membuat siswa menganalisis sampai penarikan kesimpulan dari

hal khusus untuk diperlakukan secara umum. Hasil analisis menunjukkan bahwa

indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi merupakan indikator

yang memiliki peningkatan hasil rata-rata terendah dan dapat dilihat pada

Lampiran 32 melalui perhitungan N-gain. Hasil peningkatan rata-rata pada kelas

eksperimen sebesar 0,48 hampir sama dengan kelas kontrol sebesar 0,47 dengan

65

kriteria sedang. Hal ini menunjukkan tidak terjadi perbedaan yang signifikan

antara kelas eksperimen dan kontrol pada indikator menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi. Permasalahan dari tidak adanya perbedaan

yang signifikan dari penerapan model pembelajaran Remap teams games

tournament berbantuan picture card dan snake ladder pada kelas eksperimen

adalah siswa masih kesulitan dalam pengambilan kesimpulan pada soal yang

mengandung indikator induksi dan mempertimbangkan hasil induksi. Soal pada

indikator ini membutuhkan kecermatan lebih dimana kesimpulan yang diperoleh

dari permasalahan harus dipertimbangkan lagi terkait hasil kebenarannya.

Kurangnya keterampilan pada siswa sehingga membuat siswa masih sangat

kesulitan dan tidak tepat dalam memberikan hasil analisis terhadap permasalahan

yang ada. Berbeda dengan indikator deduksi dan mempertimbangkan hasil

deduksi, indikator induksi membutuhkan dua kali pertimbangan untuk

menghasilkan kebenaran terhadap permasalahan yang ada, dikarenakan siswa

harus berpikir dari suatu hal yang bersifat khusus dan menjelaskannya ke hal yang

umum. Penjelasan dari hal yang bersifat khusus ke hal bersifat umum

memungkinkan suatu permasalahan yang ada semakin luas serta banyak hal yang

dapat menjadi alasan dari permasalahan tersebut. Hal ini yang menjadi kendala

siswa dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis pada indikator induksi dan

mempertimbangkan hasil induksi, karena siswa sudah terbiasa melakukan

pemikiran deduksi atau menjelaskan suatu hal yang umum ke khusus sehingga

ketika siswa berpikir secara induksi dan dipengaruhi banyak faktor yang semakin

luas menjadikan siswa seringkali salah dalam memberikan hasil analisisnya.

Kurang maksimalnya peran media picture card dan snake ladder menjadi

salah satu faktor rendahnya pencapaian pada indikator induksi dan

mempertimbangkan hasil induksi. Media yang berfungsi sebagai sarana untuk

mempermudah penyampaian komunikasi antara guru dan siswa mengalami

gangguan, sehingga pesan yang diterima dalam pembelajaran tidak seperti yang

dimaksudkan oleh guru. Hal ini sesuai Rahman (2012) menurunnya pencapaian

hasil belajar dapat terjadi akibat kurang maksimalnya media pembelajaran yang

diterapkan karena ada gangguan dalam penerapannya. Gangguan ini berupa:

66

verbalisme, salah tafsir, perhatian ganda, dan pembentukan persepsi tidak

bermakna. Verbalisme bisa terjadi jika dalam proses pembelajaran hanya

melibatkan verbal semata, sehingga siswa cenderung meniru sebagaimana yang

disampaikan oleh guru tanpa memahami maknanya. Keadaan seperti ini

berpotensi untuk mengganggu proses pembelajaran karena pesan (informasi) yang

dimaksud oleh guru bisa ditafsirkan lain oleh siswa.

Gangguan lain berupa perhatian yang tak terpusat atau ganda sering menjadi

penyebab terganggunya proses komunikasi. Gangguan perhatian muncul

dikarenakan prosedur penyampaian pesan yang membosankan atau disebabkan

perhatian siswa yang lebih tertarik pada hal-hal di luar pesan. Gangguan

komunikasi juga terjadi dikarenakan terbentuknya persepsi yang keliru tentang

suatu objek, peristiwa, atau gejala (Rahman, 2012). Hal tersebut terjadi karena

perhatian siswa lebih fokus pada permainan berupa picture card dan snake ladder

serta mengabaikan hal yang penting yaitu penyampaian materi dalam permainan

tersebut. Ukuran picture card yang kurang besar dan bersifat dua dimensi juga

menjadi kendala dalam penyampaian informasi. Hal ini sesuai Bintari et al.

(2012) dimana salah satu kelemahan apabila media gambar itu terlalu kecil yaitu

tidak bisa menjangkau siswa secara keseluruhan. Gambar atau foto hanya

menekankan pada indera mata saja. Di samping itu, media gambar yang

digunakan pada umumnya hanya dua dimensi. Jadi yang tampak pada suatu

gambar hanya dimensi pertama saja, sedangkan dimensi lainnya tidak jelas. Media

gambar dua dimensi tidak memperlihatkan pola gerakan secara utuh untuk suatu

gambar, kecuali jika menampilkan sejumlah gambar dalam suatu ukuran peristiwa

pada pola gerakan tertentu.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh masih terdapat beberapa

kelemahan dalam penerapan perlakuan model Remap teams games tournament

berbantuan picture card dan snake ladder dalam pembelajaran. Kelemahan

tersebut berupa: verbalisme, perhatian ganda, dan salah tafsir seperti yang telah

disampaikan, tetapi secara keseluruhan penerapan model Remap teams games

tournament berbantuan picture card dan snake ladder terbukti berhasil karena

telah meningkatkan keterampilan berpikir kritis sebesar 80% lebih tinggi

67

dibandingkan dengan kelas kontrol hanya sebesar 38% yang dapat dilihat pada

Gambar 4. 1. Pengaruh lain yang dapat dilihat dari penerapan model tersebut yaitu

kelas eksperimen lebih aktif dalam pembelajaran dengan games besar berupa

permainan picture card dan snake ladder sehingga meningkatkan keterampilan

berpikir kritis lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil ini sesuai penelitian Said &

Budimanjaya (2015) belajar melalui sebuah permainan dapat membuat siswa

berperan aktif dalam proses pembelajaran atau student center sehingga

meningkatkan keterampilan siswa dan dapat dilihat pada Lampiran 18 serta

Lampiran 19.

Peran guru disamping model dan media pembelajaran sangatlah penting

untuk membuat suasana kondusif, menarik dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Kegiatan pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi atau

hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru

sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan

pemegang peran yang sangat penting. Guru harus dapat membuat suatu

pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang

disampaikan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari

materi tersebut yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa (Umayah et

al., 2013).

Pengaruh model Remap teams games tournament berbantuan picture card

dan snake ladder didukung dengan analisis berupa tanggapan siswa terhadap

proses pembelajaran tersebut. Analisis angket tersebut terdiri dari 10 pernyataan

yang terbagi menjadi 2 kategori yaitu aspek positif dan aspek negatif. Aspek

positif diantaranya sebagai berikut: pernyataan pertama adalah model Remap TGT

berbantuan picture card dan snake ladder mempengaruhi pembelajaran IPA pada

materi sistem ekskresi manusia menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 94,53% dengan kriteria sangat baik.

Pernyataan ketiga adalah materi yang telah disampaikan dengan menggunakan

model Remap TGT berbantuan picture card dan snake ladder dapat dengan

mudah dipahami oleh siswa. Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 89,84%

dengan kriteria sangat baik. Pernyataan keempat adalah media picture card dan

68

snake ladder dapat memudahkan siswa dalam memahami materi sistem ekskresi

manusia. Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 89,06% dengan kriteria

sangat baik. Pernyataan kelima adalah model Remap TGT berbantuan picture

card dan snake ladder dapat membantu siswa mengemukakan pendapat secara

kritis. Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 85,16% dengan kriteria sangat

baik. Pernyataan kedelapan adalah LDS sistem ekskresi manusia bahasanya jelas

dan mudah dimengerti. Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 90,63%

dengan kriteria sangat baik. Pernyataan kesembilan adalah bermain picture card

dan snake ladder dapat melatih rasa kepercayaan diri dan kerja tim. Pernyataan ini

mendapat persentase sebesar 88,28% dengan kriteria sangat baik.

Aspek negatif diantaranya sebagai berikut: pernyataan kedua adalah proses

pembelajaran yang dilakukan di kelas tidak menumbuhkan minat belajar dan

keaktifan pada siswa. Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 88,28% dengan

kriteria sangat baik. Pernyataan keenam adalah model Remap TGT berbantuan

picture card dan snake ladder mempengaruhi pelajaran IPA pada materi sistem

ekskresi manusia membuat siswa merasa bosan dan tertekan. Pernyataan ini

mendapat persentase sebesar 89,06% dengan kriteria sangat baik. Pernyataan

ketujuh adalah media picture card dan snake ladder yang digunakan dalam proses

pembelajaran sangat menakutkan. Pernyataan ini mendapat persentase sebesar

89,06% dengan kriteria sangat baik. Pernyataan kesepuluh adalah gambar yang

ditampilkan pada kegiatan pembelajaran kurang jelas dan sulit untuk dimengerti.

Pernyataan ini mendapat persentase sebesar 89,06% dengan kriteria sangat baik.

Hasil angket tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 4. 7 dimana siswa

sebagian besar memberikan tanggapan sangat baik dengan rata-rata persentase

sebesar 89,30%. Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan siswa terhadap

model pembelajaran Remap teams games tournament berbantuan picture card dan

snake ladder dapat disimpulkan sangat baik dalam meningkatkan keterampilan

berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi manusia.

4.2.2 Kendala, Kekurangan, dan Kelebihan

Kendala dalam penelitian ini adalah kesulitan mencari tempat yang nyaman

untuk melaksanakan games berupa picture card dan snake ladder dikarenakan

69

saat penelitian sering terjadi hujan dan terpaksa dilakukan di dalam kelas.

Kekurangan dalam penelitian ini adalah sulit untuk mengondisikan siswa karena

terlalu asik dengan permainan tersebut. Sedangkan kelebihan dalam penelitian ini

adalah meningkatknya keterampilan berpikir kritis siswa yang dapat dilihat dari

hasil tes pilihan ganda beralasan dan uraian.

70

BAB 5 PENUTUP

5. 1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 18

Semarang, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Remap teams games

tournament berbantuan picture card dan snake ladder yang diterapkan pada materi

sistem ekskresi berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

yang dibuktikan dengan hasil uji t-test related dimana sebelum pemberian

perlakuan sebesar -0,13 < 2,0003 = ttabel sedangkan setelah pemberian perlakuan

sebesar 10,47 > 2,0003= ttabel.

Hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan peningkatan yang signifikan

pada keterampilan berpikir kritis siswa dengan penerapan model Remap teams

games tournament berbantuan picture card dan snake ladder pada materi sistem

ekskresi sebesar 0,80 (tinggi) pada kelas eksperimen berbanding 0,38 (sedang)

pada kelas kontrol yang menerapkan model teams games tournament tanpa

berbantuan.

5. 2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti akan memberikan

saran sebagai berikut:

1. Penerapan model Remap teams games tournament berbantuan picture card

dan snake ladder, membutuhkan management waktu yang tepat pada fase

teams, games, dan tournament pada setiap pertemuannya, sehingga

menciptakan pembelajaran yang kondusif, menyenangkan, dan tidak

membosankan.

2. Mengarahkan siswa dalam fase reading dan concept map yang telah dibuat

siswa setiap pertemuannya, sehingga membuat siswa belajar secara optimal

dalam pembelajaran.

3. Menentukan tempat yang tepat untuk melaksanakan permainan picture

card dan snake ladder sehingga membuat pembelajaran menjadi lebih

nyaman dan menyenangkan.

71

DAFTAR PUSTAKA

Ainun, N. 2015. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Madrasah

Aliyah melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournament. Jurnal Peluang, 4(1): 55-63.

Amalia, A. V., & S. H Bintari. 2016. Penerapan model picture and picture pada

pembelajaran bioteknologi untuk meningkatkan soft skill konservasi pada

mahasiswa IPA Unnes. Unnes Science Education Journal, 5(1): 1116-1122.

Arikunto, S. 2018. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 3. Jakarta: Bumi

Aksara.

Armita, U.Y., & M. Marsigit. 2016. Keefektifan PBL setting STAD dan TGT

ditinjau dari prestasi, berpikir kritis, dan self-efficacy. Jurnal Pendidikan

Matematika dan Sains, 4(1): 1-11.

Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Depok : Raja Grafindo Persada.

Bintari, S. H., & N. K. T. Martuti. 2012. Pembelajaran Materi Virus

Menggunakan Media Kartu Bergambar di SMA Negeri 2 Wonosobo.

Journal of Biology Education, 1(2): 122-128.

Cahyono, A. S. 2016. Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial

masyarakat di Indonesia. Jurnal Publiciana, 9(1), 140-157.

Cai, Y., B. Lu, Z. Fan, C. Indhumathi, K. T. Lim, C. W. Chan, Y. Jiang, & L. Lin.

2006. Bio-edutainment: Learning life science through X gaming. College of

Engineering, 1(30): 3-9. Singapore: Nanyang Technological University.

Ennis, R. H. 2011. The Nature of Critical Thinking: An Outline of Critical

Thinking Dispositions and Abilities. Cambridge, MA.

Erlinda, N. 2017. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Model

Kooperatif Tipe Team Game Tournament pada Mata Pelajaran Fisika Kelas

X di SMK Dharma Bakti Lubuk Alung. Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu

Tarbiyah, 2(1): 49-55.

Faris, A., T. A. Pribadi, & F. P. Martin. HB. 2018. The Effectiveness of Teams

Games Tournament with Biodomino on Ecosystem Material to Enhance

Student’s Activity and Learning Outcomes in SMAN 2 Salatiga. Journal of

Biology Education, 7(2): 174-180.

72

Fitrianawati, M., & H. Hartono. 2016. Perbandingan keefektifan PBL berseting

TGT dan GI ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kreatif dan

toleransi. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 3(1): 55-65.

Hamalik, O. 2004. Media Pendidikan. Bandung: PT . Citra Aditra Bakti.

Husein, S., L. Herayanti, & Gunawan. 2015. Pengaruh Penggunaan Multimedia

Interaktif Terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis

Siswa pada Materi Suhu dan Kalor. Jurnal Pendidikan Fisika dan

Teknologi, 1(3): 221-225.

Indriasih, A. 2015. Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif Ular Tangga dalam

Penerapan Pembelajaran Tematik di Kelas III SD. Jurnal Pendidikan, 16(2):

127-137.

Kartikaningtyas, D., D. Yulianti, & S. D. Pamelasari. 2014. Pengembangan Media

game ular tangga bervisi SETS tema energi pada pembelajaran IPA terpadu

untuk mengembangkan karakter dan aktivitas siswa SMP/MTS. Unnes

Science Education Journal, 3(3): 662-668.

Kemendikbud. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII.

Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

___________. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII.

Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kurniawan, T., & E. Maryani. 2015. Pengaruh Lingkungan Keluarga dan

Lingkungan Sekolah terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta

Didik dalam Pembelajaran IPS. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 24(2): 209-

216.

Lestari, K. E., & M. R. Yudhanegara. 2018. Penelitian Pendidikan Matematika.

Bandung: Refika Aditama.

Marta, F. N., D. Supriadie, & R. Susilana. 2017. Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments Berbantuan

Media Permainan Ular Tangga Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar

Siswa: Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran IPA Kelas 4 di SD

LABSCHOOL UPI (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan

Indonesia), 3(2): 84-92.

Mayasari, T., A. Kadarohman, D. Rusdiana, & I. Kaniawati. 2016. Apakah model

pembelajaran problem based learning dan project based learning mampu

melatihkan keterampilan abad 21?. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Keilmuan

(JPFK), 2(1): 48-55.

73

Meltzer, D. E. 2002. The Relationship between Mathematis Preparation and

Conceptual Learning Gains in Physics: A Possibble Hidden Variabel in

Diagnostic Pretest Score. American Association of Physics Teacher, 70(12).

Muliana, S. 2019. Pengaruh Model Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi)

Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Pokok

Sistem Ekskresi Kelas VIII SMP Negeri 15 Makassar. Jurnal IPA Terpadu,

2(2): 67-74.

Ningsih, S. M., S. Bambang, & A. Sopyan. 2012. Implementasi Model

Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) untuk

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Unnes Physics

Education Journal, 1(2): 45-52.

Nugraha, D. A., & A. Binadja. 2013. Pengembangan bahan ajar reaksi redoks

bervisi SETS, berorientasi konstruktivistik. Journal of Innovative Science

Education, 2(1): 28-34.

Nugroho, I. R., & I. Listyarini. 2018. Keefektifan Model Pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) Berbantu Media Ular Tangga Terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas IV SD. JS (JURNAL

SEKOLAH), 2(3): 236-245.

OECD. 2018. PISA 2018 Result in Focus. Paris : ORCD Publishing.

Pangestuti, A. A., H. Susilo, & S. Zubaidah. 2014, October. Penerapan Model

Pembelajaran Biologi Berbasis Reading–Concept Map–Teams Games

Tournaments untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil

Belajar Kognitif Siswa Kelas X IPA 4 SMA Laboratorium UM. In

Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental,

and Learning, 11(1): 963-938.

Pangestuti, A. A., M. Mistianah, A. D. Corebima, & S. Zubaidah. 2015. Using

Reading-Concept Map-Teams Games Tournament (Remap-TGT) to

improve reading interest of tenth grade student of Laboratory Senior High

School State University of Malang. American Journal of Educational

Research, 3(2): 250-254.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2016 Tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Mendikbud.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 Tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Jakarta : Mendikbud.

74

Purnawan, S. 2015. Pengaruh Metode Kooperatif TGT dan NHT Terhadap

Prestasi dan Kepuasan Pembelajaran Kelistrikan Otomotif di SMK. Jurnal

Pendidikan Vokasi , 5 (1): 27-41.

Rahmadani, S., J. Jamaluddin., & L. Zulkifli. 2015. Pengembangan Petunjuk

Praktikum Biologi dan Instrumen Penilaian Kinerja Praktikum Berbasis

Model Pembelajaran Kooperatif dan Efektivitasnya terhadapKemampuan

Berpikir Kritis Siswa SMA/MA Kelas XI. Jurnal Penelitian Pendidikan

IPA, 1(2): 1-12.

Rahman, Aisyah A. 2012. Penggunaan Media Gambar dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri I Peusangan Bireuen Aceh. Madrasah:

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 3(2): 190-201.

Redecker, C., K. Ala-Mutka, & Leis. 2011. The Future of Learning: Preparing

for Change. Luxembourg, Publications Office of the European Union.

Rofi’ati, N., L. Herlina, & S. Sumandi. 2014. Penerapan Model Pencapaian

Konsep Berbantuan Kartu Bergambar terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Materi Sel di SMA. Journal of Biology Education, 3(2): 193-200.

Rusman. 2013. Model-model pembelajaran: mengembangkan profesionalisme

guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rusnadi, N. M., & D. P. Parmiti, & N. W. Arini. 2013. Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA. MIMBAR

PGSD Undiksha, 1(1): 11-20.

Sadiman, A. S., R. Rahardjo, A. Haryono, & Rahardjito. 2010. Media Pendidikan:

Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.

Saheri, S., K. I. Supardi, & S. Haryani. 2017. Pengembangan Instrumen Penilaian

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Model Pembelajaran

Berbasis Masalah Materi Larutan Penyangga. Journal of Innovative Science

Education, 6(1): 40-48.

Said, Alamsyah & A. Budimanjaya. 2015. 95 Strategi Mengajar Multiple

Intelligences Mengajar Sesuai Kerja Otak dan gaya Belajar Siswa. Jakarta:

Prenadamedia Group.

75

Seftina, D. 2016. Meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep reaksi reduksi

oksidasi melalui pembelajaran kooperatif model Team Games Tournament

(TGT) berbantuan media pembelajaran ular tangga redoks di kelas X 2

SMA Negeri 1 Tanjung. Quantum: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, 3(2):

111-122.

Slavin, R. E. 2010. Cooperative Learning (Teori, Riset, dan Praktek). Bandung:

Nusa Media.

Suarsana, I. M. 2013. Pengembangan E-Modul Berorientasi Pemecahan Masalah

untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal

Pendidikan Indonesia, 2(2): 264-275.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Tawil, M. & Liliasari. 2013. Berpikir Kompleks dan Implementasinya dalam

Pelajaran IPA. Makasar: Badan Penerbit UNM.

Umayah, S., S. Haryani, & W. Sumarni. 2013. Pengembangan Kartu Bergambar

Tiga Dimensi sebagai Media Diskusi Kelompok Pada Pembelajaran IPA

Terpadu Tema Kehidupan. Unnes Science Education Journal, 2(2): 19-25.

Widayanti, E. R., & S. Slameto. 2016. Pengaruh Penerapan Metode Teams Games

Tournament Berbantuan Permainan Dadu terhadap Hasil Belajar IPA.

Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 6(3): 182-195.

Wijaya, E. Y., D. A. Sudjimat, & A. Nyoto. 2016. Transformasi pendidikan abad

21 sebagai tuntutan pengembangan sumber daya manusia di era global. In

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 1(26): 263-278.

Zubaidah, S. 2016. Keterampilan abad ke-21: Keterampilan yang diajarkan

melalui pembelajaran. In Seminar Nasional Pendidikan dengan tema “Isu-

isu Strategis Pembelajaran MIPA Abad, 21(10): 1-17.

76

LAMPIRAN

77

Lampiran 1. Silabus

SILABUS PEMBELAJARAN IPA

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : VIII / 2

KOMPETENSI INTI :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran

Aspek

Keterampilan

Berpikir Kritis

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Penilaian

3.10 Menganalisis

sistem ekskresi

pada manusia

dan memahami

gangguan pada

sistem ekskresi

1. Fungsi

sistem

ekskresi

manusia

2. Struktur dan

fungsi organ

3.10.1 Menyebutkan

organ-organ

penyusun

sistem

ekskresi pada

manusia.

Apersepsi

Guru meminta ketua kelas

untuk mengawali kelas

dengan berdoa.

Guru mempresensi siswa.

Guru mengecek kebersihan

120

menit

Buku siswa,

LDS, Buku

guru,

sumber lain

yang

relevan

Pengetahuan:

Tes tertulis

bentuk

pilihan ganda

beralasan dan

uraian.

78

serta upaya

menjaga sistem

ekskresi.

4.10 Menyajikan

hasil

pengamatan

tentang sistem

ekskresi pada

manusia dan

penerapannya

dalam menjaga

kesehatan diri.

pada ginjal

3.10.2 Mendeskripsi

kan fungsi

sistem

ekskresi.

3.10.3 Menganalisis

keterkaitan

antara

struktur dan

fungsi pada

organ ginjal.

4.10.1 Melakukan

games dan

tournament

dengan

permainan

picture card

dan snake

ladder pada

materi sistem

ekskresi

manusia.

4.10.2 Melakukan

pengamatan

terhadap

penerapan

menggunakan

model Remap

TGT

kelas dan kesiapan siswa

untuk belajar berupa tugas

yang telah diberikan.

Guru memberi stimulus

dengan mengajukan

pertanyaan kepada siswa “

kenapa kita dapat

mengeluarkan urine?”

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran.

Mengamati

Guru melakukan

demonstrasi dengan

gambar bergerak orang

minum dan membuang air

kecil.

Siswa mengamati gambar

tersebut.

Menanya

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya ”kenapa

orang tersebut dapat

mengeluarkan urine dan

apa penyebabnya?”

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

berpendapat tentang

pertanyaan dari temannya.

Keterampilan

memberikan

penjelasan

sederhana

serta

internet.

79

berbantuan

picture card

dan snake

ladder.

4.10.3 Melakukan

penyajian

terhadap hasil

diskusi pada

materi sistem

ekskresi.

Guru menampung semua

jawaban terlebih dahulu.

Guru membagi kelas

menjadi 5 kelompok dan

membagi LDS.

Mencoba

Siswa bersama

kelompoknya mencoba

menyelesaikan LDS yang

telah di bagi oleh Guru

serta diminta untuk

mengisi tabel identifikasi

yang terdapat dalam LDS

dan menyusun puzzle.

Mengasosiasi

Siswa secara berkelompok

berdiskusi dan mengolah

informasi yang mereka

peroleh untuk

mengerjakan soal yang

terdapat di LDS.

Peserta didik

memverifikasi hasil

diskusi dengan konsep dan

teori dari berbagai pustaka

baik itu dari buku atau

Remap (Reading dan

concept map) yang mereka

buat.

Mengatur

strategi dan

taktik

Membangun

keterampilan

dasar

80

Masing-masing kelompok

membuat kesimpulan hasil

diskusi dalam lembar

kegiatan.

Mengkomunikasikan

siswa mempresentasikan

hasil diskusi dengan

perwakilan dari masing-

masing kelompok.

Guru meminta semua

siswa untuk menilai

bersama hasil diskusi

semua kelompok.

Setelah itu Guru mulai

melakukan games yaitu

menjawab 5 pertanyaan

yang diajaukan oleh Guru.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Setelah itu Guru akan

mengajak siswa untuk

keluar kelas untuk

melaksanakan tournament

menggunakan ular tangga

pada materi sistem

ekskresi.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

Memberi

penjelasan

lebih lanjut

Mengatur

strategi dan

taktik

81

tambahan dari guru.

Penutup

Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil

pembelajaran sebagai

bentuk penguatan materi.

Guru memberi tugas untuk

pertemuan selanjutnya

yaitu mempelajari organ

sistem ekskresi kulit

dengan membaca dan

membuat peta konsepnya.

Guru menutup

pembelajaran kelas dengan

doa dan mengucapkan

salam.

Menyimpulkan

3. Struktur dan

fungsi organ

pada kulit

3.10.6 Menganalisis

keterkaitan

antara

struktur dan

fungsi pada

organ kulit.

4.10.1 Melakukan

games dan

tournament

dengan

permainan

Apersepsi

Guru meminta ketua kelas

untuk mengawali kelas

dengan berdoa.

Guru mempresensi siswa.

Guru mengecek kebersihan

kelas dan kesiapan siswa

untuk belajar berupa tugas

yang telah diberikan.

Guru memberi stimulus

dengan mengajukan

80

menit

Buku siswa,

LDS, Buku

guru,

sumber lain

yang

relevan

serta

internet.

Pengetahuan:

Tes tertulis

bentuk

pilihan ganda

beralasan dan

uraian.

82

picture card

dan snake

ladder pada

materi sistem

ekskresi

manusia.

4.10.2 Melakukan

pengamatan

terhadap

penerapan

menggunakan

model Remap

TGT

berbantuan

picture card

dan snake

ladder.

4.10.3 Melakukan

penyajian

terhadap hasil

diskusi pada

materi sistem

ekskresi.

pertanyaan kepada siswa “

kenapa tubuh kita dapat

mengeluarkan keringat?”

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran.

Mengamati

Guru melakukan

demonstrasi dengan

gambar bergerak orang

sedang olahraga dan

berkeringat.

Siswa mengamati gambar

tersebut.

Menanya

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya ”kenapa

orang tersebut dapat

mengeluarkan keringat dan

apa penyebabnya?”

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

berpendapat tentang

pertanyaan dari temannya.

Guru menampung semua

jawaban terlebih dahulu.

Guru membagi kelas

menjadi 5 kelompok dan

membagi LDS.

Keterampilan

memberikan

penjelasan

sederhana

83

Mencoba

Siswa bersama

kelompoknya mencoba

menyelesaikan LDS yang

telah di bagi oleh Guru

serta diminta untuk

mengisi tabel identifikasi

yang terdapat dalam LDS

dan menyusun puzzle.

Mengasosiasi

Siswa secara berkelompok

berdiskusi dan mengolah

informasi yang mereka

peroleh untuk

mengerjakan soal yang

terdapat di LDS.

Peserta didik

memverifikasi hasil

diskusi dengan konsep dan

teori dari berbagai pustaka

baik itu dari buku atau

Remap (Reading dan

concept map) yang mereka

buat.

Masing-masing kelompok

membuat kesimpulan hasil

diskusi dalam lembar

kegiatan.

Mengatur

strategi dan

taktik

Membangun

keterampilan

dasar

84

Mengkomunikasikan

siswa mempresentasikan

hasil diskusi dengan

perwakilan dari masing-

masing kelompok.

Guru meminta semua

siswa untuk menilai

bersama hasil diskusi

semua kelompok.

Setelah itu Guru mulai

melakukan games yaitu

menjawab 5 pertanyaan

yang diajaukan oleh Guru.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Setelah itu Guru akan

mengajak siswa untuk

keluar kelas untuk

melaksanakan tournament

menggunakan ular tangga

pada materi sistem

ekskresi.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Penutup

Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil

Memberi

penjelasan

lebih lanjut

Mengatur

strategi dan

taktik

85

pembelajaran sebagai

penguatan materi.

Guru memberi tugas untuk

pertemuan selanjutnya

yaitu mempelajari organ

sistem ekskresi paru-paru

dan hati dengan membaca

dan membuat peta

konsepnya.

Guru menutup

pembelajaran kelas dengan

doa dan mengucapkan

salam.

Menyimpulkan

4. Struktur dan

fungsi organ

pada paru-

paru

5. Struktur dan

fungsi organ

pada hati

3.10.4 Menganalisis

keterkaitan

antara

struktur dan

fungsi pada

organ paru-

paru.

3.10.5 Menganalisis

keterkaitan

antara

struktur dan

fungsi pada

organ hati.

4.10.1 Melakukan

Apersepsi

Guru meminta ketua kelas

untuk mengawali kelas

dengan berdoa.

Guru mempresensi siswa.

Guru mengecek kebersihan

kelas dan kesiapan siswa

untuk belajar berupa tugas

yang telah diberikan.

Guru memberi stimulus

dengan mengajukan

pertanyaan kepada siswa “

kenapa kita dapat bernapas

dan mengatasi racun dalam

120

menit

Buku siswa,

LDS, Buku

guru,

sumber lain

yang

relevan

serta

internet.

Pengetahuan:

Tes tertulis

bentuk

pilihan ganda

beralasan dan

uraian.

86

games dan

tournament

dengan

permainan

picture card

dan snake

ladder pada

materi sistem

ekskresi

manusia.

4.10.2 Melakukan

pengamatan

terhadap

penerapan

menggunakan

model Remap

TGT

berbantuan

picture card

dan snake

ladder.

4.10.3 Melakukan

penyajian

terhadap hasil

diskusi pada

materi sistem

ekskresi.

tubuh?”

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran.

Mengamati

Guru melakukan

demonstrasi dengan

gambar bergerak orang

sedang berpas

Siswa mengamati gambar

tersebut.

Menanya

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya ”kenapa

orang dapat bernapas dan

tubuh dapat mengatasi

racun?”

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

berpendapat tentang

pertanyaan dari temannya.

Guru menampung semua

jawaban terlebih dahulu.

Guru membagi kelas

menjadi 5 kelompok dan

membagi LDS.

Mencoba

Siswa bersama

kelompoknya mencoba

Keterampilan

memberikan

penjelasan

sederhana

87

LDS yang telah di bagi

oleh Guru serta diminta

untuk mengisi tabel

identifikasi yang terdapat

dalam LDS dan

menyusun puzzle.

Mengasosiasi

Siswa secara berkelompok

berdiskusi dan mengolah

informasi yang mereka

peroleh untuk

mengerjakan soal yang

terdapat di LDS.

Peserta didik

memverifikasi hasil

diskusi dengan konsep dan

teori dari berbagai pustaka

baik itu dari buku atau

Remap (Reading dan

concept map) yang mereka

buat.

Masing-masing kelompok

membuat kesimpulan hasil

diskusi dalam lembar

kegiatan.

Mengkomunikasikan

siswa mempresentasikan

hasil diskusi dengan

perwakilan dari masing-

Mengatur

strategi dan

taktik

Membangun

keterampilan

dasar

Memberi

penjelasan

lebih lanjut

88

masing kelompok.

Guru meminta semua

siswa untuk menilai

bersama hasil diskusi

semua kelompok.

Setelah itu Guru mulai

melakukan games yaitu

menjawab 5 pertanyaan

yang diajaukan oleh Guru.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Setelah itu Guru akan

mengajak siswa untuk

keluar kelas untuk

melaksanakan tournament

menggunakan ular tangga

pada materi sistem

ekskresi.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Penutup

Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil

pembelajaran sebagai

bentuk penguatan materi.

Guru memberi tugas untuk

pertemuan selanjutnya

Mengatur

strategi dan

taktik

Menyimpulkan

89

yaitu mempelajari kelainan

pada organ sistem ekskresi

manusia dengan membaca

dan membuat peta

konsepnya.

Guru menutup

pembelajaran kelas dengan

doa dan mengucapkan

salam.

6. Kelainan

dan peyakit

pada sistem

ekskresi

7. Pola hidup

untuk

menjaga

sistem

ekskresi

3.10.7 Mengidentifik

asi kelainan

dan penyakit

yang terjadi

pada sistem

ekskresi.

3.10.8 Mengidentifik

asi berbagai

pola hidup

untuk

menjaga

kesehatan

sistem

ekskresi.

4.10.1 Melakukan

games dan

tournament

Apersepsi

Guru meminta ketua kelas

untuk mengawali kelas

dengan berdoa.

Guru mempresensi siswa.

Guru mengecek kebersihan

kelas dan kesiapan siswa

untuk belajar berupa tugas

yang telah diberikan.

Guru memberi stimulus

dengan mengajukan

pertanyaan “kenapa tubuh

kita bisa terkena berbagai

penyakit seperti gagal

ginjal?”

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran.

80

menit

Buku siswa,

LDS, Buku

guru,

sumber lain

yang

relevan

serta

internet.

Pengetahuan:

Tes tertulis

bentuk

pilihan ganda

beralasan dan

uraian.

90

dengan

permainan

picture card

dan snake

ladder pada

materi sistem

ekskresi

manusia.

4.10.2 Melakukan

pengamatan

terhadap

penerapan

menggunakan

model Remap

TGT

berbantuan

picture card

dan snake

ladder.

4.10.3 Melakukan

penyajian

terhadap hasil

diskusi pada

materi sistem

ekskresi.

Mengamati

Guru melakukan

demonstrasi dengan

gambar terkait macam-

macam penyakit sistem

ekskresi.

Siswa mengamati gambar

tersebut.

Menanya

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya ”kenapa

orang tersebut dapat

mengalami penyakit ini

dan apa penyebabnya?”

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

berpendapat tentang

pertanyaan dari temannya.

Guru menampung semua

jawaban terlebih dahulu.

Guru membagi kelas

menjadi 5 kelompok dan

membagi LDS.

Mencoba

Siswa bersama

kelompoknya mencoba

menyelesaikan LDS yang

telah di bagi oleh Guru

Keterampilan

memberikan

penjelasan

sederhana

Mengatur

strategi dan

taktik

91

serta diminta untuk

mengisi tabel identifikasi

yang terdapat dalam LDS

dan menyusun puzzle.

Mengasosiasi

Siswa secara berkelompok

berdiskusi dan mengolah

informasi yang mereka

peroleh untuk

mengerjakan soal yang

terdapat di LDS.

Peserta didik

memverifikasi hasil

diskusi dengan konsep dan

teori dari berbagai pustaka

baik itu dari buku atau

Remap (Reading dan

concept map) yang mereka

buat.

Masing-masing kelompok

membuat kesimpulan hasil

diskusi dalam lembar

kegiatan.

Mengkomunikasikan

siswa mempresentasikan

hasil diskusi dengan

perwakilan dari masing-

masing kelompok.

Guru meminta semua

Membangun

keterampilan

dasar

Memberi

penjelasan

lebih lanjut

92

siswa untuk menilai

bersama hasil diskusi

semua kelompok.

Setelah itu Guru mulai

melakukan games yaitu

menjawab 5 pertanyaan

yang diajaukan oleh Guru.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Setelah itu Guru akan

mengajak siswa untuk

keluar kelas untuk

melaksanakan tournament

menggunakan ular tangga

pada materi sistem

ekskresi.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Penutup

Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil

pembelajaran sebagai

bentuk penguatan materi.

Guru memberi tugas untuk

pertemuan selanjutnya

yaitu mempelajari semua

Mengatur

strategi dan

taktik

Menyimpulkan

93

organ sistem ekskresi

dengan membaca dan

mempelajari peta konsep

yang dibuat.

Guru menutup

pembelajaran kelas dengan

doa dan mengucapkan

salam.

Mengetahui,

Guru IPA SMP Negeri 18 Semarang

Dra. Munfaridjah

NIP. 19620818 199512 2 001

Semarang, 21 Februari 2020

Mahasiswa

Angga Sofyana Widyatama

NIM. 4001416073

94

SILABUS PEMBELAJARAN IPA

KELAS KONTROL

Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : VIII / 2

KOMPETENSI INTI :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran

Aspek

Keterampilan

Berpikir Kritis

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Penilaian

3.10 Menganalisis

sistem ekskresi

pada manusia

dan memahami

gangguan pada

sistem ekskresi

1. Fungsi

sistem

ekskresi

manusia

2. Struktur dan

fungsi organ

3.10.1 Menyebutkan

organ-organ

penyusun sistem

ekskresi pada

manusia.

3.10.2 Mendeskripsika

Apersepsi

Guru meminta ketua kelas

untuk mengawali kelas

dengan berdoa.

Guru mempresensi siswa.

120

menit

Buku

siswa,

LDS, Buku

guru,

sumber

lain yang

Pengetahuan:

Tes tertulis

bentuk

pilihan ganda

beralasan dan

uraian.

95

serta upaya

menjaga sistem

ekskresi.

4.10 Menyajikan

hasil

pengamatan

tentang sistem

ekskresi pada

manusia dan

penerapannya

dalam menjaga

kesehatan diri.

pada ginjal

n fungsi sistem

ekskresi.

3.10.3 Menganalisis

keterkaitan

antara struktur

dan fungsi pada

organ ginjal.

4.10.1 Melakukan

games dan

tournament

dengan

memberikan

soal terkait

sistem ekskresi

manusia.

4.10.2 Melakukan

pengamatan

terhadap

penerapan

menggunakan

model TGT.

4.10.3 Melakukan

penyajian

terhadap hasil

diskusi pada

materi sistem

ekskresi.

Guru mengecek kebersihan

kelas dan kesiapan siswa

untuk belajar berupa tugas

yang telah diberikan.

Guru memberi stimulus

dengan mengajukan

pertanyaan kepada siswa “

kenapa kita dapat

mengeluarkan urine?”

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran.

Mengamati

Guru melakukan

demonstrasi dengan

gambar bergerak orang

minum dan membuang air

kecil.

Siswa mengamati gambar

tersebut.

Menanya

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya ”kenapa

orang tersebut dapat

mengeluarkan urine dan

relevan

serta

internet.

96

apa penyebabnya?”

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

berpendapat tentang

pertanyaan dari temannya.

Guru menampung semua

jawaban terlebih dahulu.

Guru membagi kelas

menjadi 5 kelompok dan

membagi LDS.

Mencoba

Siswa bersama

kelompoknya mencoba

menyelesaikan LDS yang

telah di bagi oleh Guru

serta diminta untuk

mengisi tabel identifikasi

yang terdapat dalam LDS

dan menyusun puzzle.

Mengasosiasi

Siswa secara berkelompok

berdiskusi dan mengolah

informasi yang mereka

peroleh untuk

mengerjakan soal yang

Keterampilan

memberikan

penjelasan

sederhana

Mengatur strategi

dan taktik

Membangun

keterampilan

dasar

97

terdapat di LDS.

Peserta didik

memverifikasi hasil

diskusi dengan konsep dan

teori dari berbagai pustaka.

Masing-masing kelompok

membuat kesimpulan hasil

diskusi dalam lembar

kegiatan.

Mengkomunikasikan

siswa mempresentasikan

hasil diskusi dengan

perwakilan dari masing-

masing kelompok.

Guru meminta semua

siswa untuk menilai

bersama hasil diskusi

semua kelompok.

Setelah itu Guru mulai

melakukan games yaitu

menjawab 5 pertanyaan

yang diajaukan oleh Guru.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Memberi

penjelasan lebih

lanjut

98

Setelah itu Guru akan

mengajak siswa untuk

keluar kelas untuk

melaksanakan tournament

berupa menjawab

pertanyaan berebut dari

guru.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Penutup

Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil

pembelajaran sebagai

bentuk penguatan materi.

Guru menutup

pembelajaran kelas dengan

doa dan mengucapkan

salam.

Mengatur strategi

dan taktik

Menyimpulkan

3. Struktur dan

fungsi organ

pada kulit

3.10.6 Menganalisis

keterkaitan

antara struktur

dan fungsi pada

organ kulit.

4.10.1 Melakukan

games dan

Apersepsi

Guru meminta ketua kelas

untuk mengawali kelas

dengan berdoa.

Guru mempresensi siswa.

Guru mengecek kebersihan

kelas dan kesiapan siswa

80

menit

Buku

siswa,

LDS, Buku

guru,

sumber

lain yang

relevan

Pengetahuan:

Tes tertulis

bentuk

pilihan ganda

beralasan dan

uraian.

99

tournament

dengan

memberikan

soal terkait

sistem ekskresi

manusia.

4.10.2 Melakukan

pengamatan

terhadap

penerapan

menggunakan

model TGT.

4.10.3 Melakukan

penyajian

terhadap hasil

diskusi pada

materi sistem

ekskresi.

untuk belajar berupa tugas

yang telah diberikan.

Guru memberi stimulus

dengan mengajukan

pertanyaan kepada siswa “

kenapa tubuh kita dapat

mengeluarkan keringat?”

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran.

Mengamati

Guru melakukan

demonstrasi dengan

gambar bergerak orang

sedang olahraga dan

berkeringat

Siswa mengamati gambar

tersebut.

Menanya

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya ”kenapa

orang tersebut dapat

mengeluarkan keringat dan

apa penyebabnya?”

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

berpendapat tentang

pertanyaan dari temannya.

Guru menampung semua

Keterampilan

memberikan

penjelasan

sederhana

serta

internet.

100

jawaban terlebih dahulu.

Guru membagi kelas

menjadi 5 kelompok dan

membagi LDS.

Mencoba

Siswa bersama

kelompoknya mencoba

menyelesaikan LDS yang

telah di bagi oleh Guru

serta diminta untuk

mengisi tabel identifikasi

yang terdapat dalam LDS

dan menyusun puzzle.

Mengasosiasi

Siswa secara berkelompok

berdiskusi dan mengolah

informasi yang mereka

peroleh untuk

mengerjakan soal yang

terdapat di LDS.

Peserta didik

memverifikasi hasil

diskusi dengan konsep dan

teori dari berbagai pustaka

Masing-masing kelompok

membuat kesimpulan hasil

diskusi dalam lembar

kegiatan.

Mengatur strategi

dan taktik

Membangun

keterampilan

dasar

101

Mengkomunikasikan

siswa mempresentasikan

hasil diskusi dengan

perwakilan dari masing-

masing kelompok.

Guru meminta semua

siswa untuk menilai

bersama hasil diskusi

semua kelompok.

Setelah itu Guru mulai

melakukan games yaitu

menjawab 5 pertanyaan

yang diajaukan oleh Guru.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Setelah itu Guru akan

mengajak siswa untuk

keluar kelas untuk

melaksanakan tournament

berupa menjawab

pertanyaan berebut dari

guru.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Memberi

penjelasan lebih

lanjut

Mengatur strategi

dan taktik

102

Penutup

Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil

pembelajaran sebagai

penguatan materi.

Guru menutup

pembelajaran kelas dengan

doa dan mengucapkan

salam.

Menyimpulkan

4. Struktur dan

fungsi organ

pada paru-

paru

5. Struktur dan

fungsi organ

pada hati

3.10.4 Menganalisis

keterkaitan

antara struktur

dan fungsi pada

organ paru-

paru.

3.10.5 Menganalisis

keterkaitan

antara struktur

dan fungsi pada

organ hati.

4.10.1 Melakukan

games dan

tournament

dengan

memberikan

soal terkait

sistem ekskresi

manusia.

Apersepsi

Guru meminta ketua kelas

untuk mengawali kelas

dengan berdoa.

Guru mempresensi siswa.

Guru mengecek kebersihan

kelas dan kesiapan siswa

untuk belajar berupa tugas

yang telah diberikan.

Guru memberi stimulus

dengan mengajukan

pertanyaan kepada siswa “

kenapa kita dapat bernapas

dan mengatasi racun dalam

tubuh?”

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran.

120

menit

Buku

siswa,

LDS, Buku

guru,

sumber

lain yang

relevan

serta

internet.

Pengetahuan:

Tes tertulis

bentuk

pilihan ganda

beralasan dan

uraian.

103

4.10.2 Melakukan

pengamatan

terhadap

penerapan

menggunakan

model TGT.

4.10.3 Melakukan

penyajian

terhadap hasil

diskusi pada

materi sistem

ekskresi.

Mengamati

Guru melakukan

demonstrasi dengan

gambar bergerak orang

sedang berpas

Siswa mengamati gambar

tersebut.

Menanya

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya ”kenapa

orang dapat bernapas dan

tubuh dapat mengatasi

racun?”

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

berpendapat tentang

pertanyaan dari temannya.

Guru menampung semua

jawaban terlebih dahulu.

Guru membagi kelas

menjadi 5 kelompok dan

membagi LDS.

Mencoba

Siswa bersama

kelompoknya mencoba

LDS yang telah di bagi

oleh Guru serta diminta

untuk mengisi tabel

Keterampilan

memberikan

penjelasan

sederhana

Mengatur strategi

dan taktik

104

identifikasi yang terdapat

dalam LDS dan

menyusun puzzle.

Mengasosiasi

Siswa secara berkelompok

berdiskusi dan mengolah

informasi yang mereka

peroleh untuk

mengerjakan soal yang

terdapat di LDS.

Peserta didik

memverifikasi hasil

diskusi dengan konsep dan

teori dari berbagai pustaka.

Masing-masing kelompok

membuat kesimpulan hasil

diskusi dalam lembar

kegiatan.

Mengkomunikasikan

siswa mempresentasikan

hasil diskusi dengan

perwakilan dari masing-

masing kelompok.

Guru meminta semua

siswa untuk menilai

bersama hasil diskusi

semua kelompok.

Setelah itu Guru mulai

melakukan games yaitu

Membangun

keterampilan

dasar

Memberi

penjelasan lebih

lanjut

105

menjawab 5 pertanyaan

yang diajaukan oleh Guru.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Setelah itu Guru akan

mengajak siswa untuk

keluar kelas untuk

melaksanakan tournament

berupa menjawab soal

berebut dari guru.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Penutup

Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil

pembelajaran sebagai

bentuk penguatan materi.

Guru menutup

pembelajaran kelas dengan

doa dan mengucapkan

salam.

Mengatur strategi

dan taktik

Menyimpulkan

6. Kelainan

dan peyakit

pada sistem

ekskresi

7. Pola hidup

3.10.7 Mengidentifikas

i kelainan dan

penyakit yang

terjadi pada

sistem ekskresi.

Apersepsi

Guru meminta ketua kelas

untuk mengawali kelas

dengan berdoa.

Guru mempresensi siswa.

80

menit

Buku

siswa,

LDS, Buku

guru,

sumber

Pengetahuan:

Tes tertulis

bentuk

pilihan ganda

beralasan dan

106

untuk

menjaga

sistem

ekskresi

3.10.8 Mengidentifikas

i berbagai pola

hidup untuk

menjaga

kesehatan

sistem ekskresi.

4.10.1 Melakukan

games dan

tournament

dengan

memberikan

soal terkait

sistem ekskresi

manusia.

4.10.2 Melakukan

pengamatan

terhadap

penerapan

menggunakan

model TGT.

4.10.3 Melakukan

penyajian

terhadap hasil

diskusi pada

materi sistem

ekskresi.

Guru mengecek kebersihan

kelas dan kesiapan siswa

untuk belajar berupa tugas

yang telah diberikan.

Guru memberi stimulus

dengan mengajukan

pertanyaan “kenapa tubuh

kita bisa terkena berbagai

penyakit seperti gagal

ginjal?”

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran.

Mengamati

Guru melakukan

demonstrasi dengan

gambar terkait macam-

macam penyakit sistem

ekskresi.

Siswa mengamati gambar

tersebut.

Menanya

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya ”kenapa

orang tersebut dapat

mengalami penyakit ini

dan apa penyebabnya?”

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

Keterampilan

memberikan

penjelasan

sederhana

lain yang

relevan

serta

internet.

uraian.

107

berpendapat tentang

pertanyaan dari temannya.

Guru menampung semua

jawaban terlebih dahulu.

Guru membagi kelas

menjadi 5 kelompok dan

membagi LDS.

Mencoba

Siswa bersama

kelompoknya mencoba

menyelesaikan LDS yang

telah di bagi oleh Guru

serta diminta untuk

mengisi tabel identifikasi

yang terdapat dalam LDS

dan menyusun puzzle.

Mengasosiasi

Siswa secara berkelompok

berdiskusi dan mengolah

informasi yang mereka

peroleh untuk

mengerjakan soal yang

terdapat di LDS.

Peserta didik

memverifikasi hasil

diskusi dengan konsep dan

teori dari berbagai pustaka.

Masing-masing kelompok

Mengatur strategi

dan taktik

Membangun

keterampilan

dasar

108

membuat kesimpulan hasil

diskusi dalam lembar

kegiatan.

Mengkomunikasikan

siswa mempresentasikan

hasil diskusi dengan

perwakilan dari masing-

masing kelompok.

Guru meminta semua

siswa untuk menilai

bersama hasil diskusi

semua kelompok.

Setelah itu Guru mulai

melakukan games yaitu

menjawab 5 pertanyaan

yang diajaukan oleh Guru.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Setelah itu Guru akan

mengajak siswa untuk

keluar kelas untuk

melaksanakan tournament

berupa menjawab soal

berebut dari guru.

Pemenang akan

mendapatkan nilai

tambahan dari guru.

Memberi

penjelasan lebih

lanjut

Mengatur strategi

dan taktik

109

Penutup

Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil

pembelajaran sebagai

bentuk penguatan materi.

Guru menutup

pembelajaran kelas dengan

doa dan mengucapkan

salam

Menyimpulkan

Mengetahui,

Guru IPA SMP Negeri 18 Semarang

Dra. Munfaridjah

NIP. 19620818 199512 2 001

Semarang, 21 Februari 2020

Mahasiswa

Angga Sofyana Widyatama

NIM. 4001416073

110

Lampiran 2. Instrumen Validasi Silabus

111

112

RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN VALIDASI SILABUS

Butir Penilaian Kriteria Skor

Kelengkapan

komponen silabus

Keseluruhan sangat lengkap dalam memuat

komponen pada silabus 4

Keseluruhan sudah lengkap dalam memuat

komponen pada silabus 3

Keseluruhan kurang lengkap dalam memuat

komponen pada silabus 2

Keseluruhan tidak lengkap dalam memuat

komponen pada silabus 1

Kesesuaian KI, KD,

dan Indikator

Keseluruhan sangat sesuai antara KI, KD, dan

Indikator 4

Keseluruhan sudah sesuai antara KI, KD, dan

Indikator 3

Keseluruhan kurang sesuai antara KI, KD,

dan Indikator 2

Keseluruhan tidak sesuai antara KI, KD, dan

Indikator 1

Kesesuaian

pemilihan metode

pembelajaran

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Penggunaan bahasa

dan tata tulis

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Kesesuaian antara

penilaian dan

indikator yang

digunakan

Keseluruhan sangat sesuai antara penilaian

dan indikator yang digunakan pada silabus 4

Keseluruhan sudah sesuai antara penilaian

dan indikator yang digunakan pada silabus 3

Keseluruhan kurang sesuai antara penilaian

dan indikator yang digunakan pada silabus 2

Keseluruhan tidak sesuai antara penilaian dan

indikator yang digunakan pada silabus 1

Silabus sudah

mengandung

Keseluruhan silabus sudah mengandung

pembelajaran saintifik dengan model Remap 4

113

pembelajaran yang

saintifik dengan

menggunakan model

Remap Teams

Games Tournament

berbantuan Picture

Card dan Snake

Ladder

TGT berbantuan Picture Card dan Snake

Ladder

Keseluruhan silabus cukup mengandung

pembelajaran saintifik dengan model Remap

TGT berbantuan Picture Card dan Snake

Ladder

3

Keseluruhan silabus kurang mengandung

pembelajaran saintifik dengan model Remap

TGT berbantuan Picture Card dan Snake

Ladder

2

Keseluruhan silabus tidak mengandung

pembelajaran saintifik dengan model Remap

TGT berbantuan Picture Card dan Snake

Ladder

1

114

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang

Kelas/Semester : VIII/2

Materi : Sistem Ekskresi Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan 1)

A. Tujuan

Untuk mendapatkan data awal dari siswa terkait keterampilan berpikir kritis

pada materi sistem ekskresi manusia sebelum mengikuti pembelajaran Remap Teams

Games Tournament berbantuan Picture Card dan Snake Ladder.

B. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan

Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik

1. Pendahuluan

Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk

memahami tujuan pembelajaran.

2. Inti Guru melakukan pretest untuk mengetahui keterampilan

berpikir kritis siswa terkait materi sistem ekskresi.

3. Penutup Guru memberi tugas untuk membaca dan membuat peta

konsep tentang organ sistem ekskresi ginjal.

C. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

Semarang, 21 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W

NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073

115

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang

Kelas/Semester : VIII/2

Materi : Sistem Ekskresi Manusia

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (Pertemuan 2)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa secara kritis dan logis mampu menganalisis keterkaitan antara struktur

dan fungsi pada organ ginjal dengan tepat dan benar setelah mengikuti pembelajaran

Remap Teams Games Tournament berbantuan Picture Card dan Snake Ladder.

B. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan

Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik

1. Reading Siswa membaca topik yang akan datang di buku

masing-masing yaitu “ sistem ekskresi organ ginjal.”

2. Concept Map Siswa membuat peta konsep topik yang akan datang

yaitu “ sistem ekskresi organ ginjal.”

3. Pendahuluan

Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk

memahami tujuan pembelajaran

4. Persentasi

Kelas

Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan

kepada siswa “ kenapa kita dapat mengeluarkan urine?”

5. Kerja Tim

(Teams)

Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi

LDS lalu persentasi

6. Games &

Tournament

Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk keluar

kelas untuk melaksanakan Games & Tournament

menggunakan Picture Card dan Snake Ladder pada

materi sistem ekskresi.

7. Penghargaan

Kelompok

Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan

nilai tambahan dari guru.

8. Penutup Guru memberi tugas untuk membaca dan membuat peta

konsep tentang kulit.

116

C. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

Semarang, 21 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W

NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073

117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang

Kelas/Semester : VIII/2

Materi : Sistem Ekskresi Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan 3)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa secara kritis dan logis mampu menganalisis keterkaitan antara struktur

dan fungsi pada organ kulit dengan tepat setelah mengikuti pembelajaran Remap

Teams Games Tournament berbantuan Picture Card dan Snake Ladder.

B. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan

Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik

1. Reading Siswa membaca topik yang akan datang di buku

masing-masing yaitu “ sistem ekskresi organ kulit.”

2. Concept Map Siswa membuat peta konsep topik yang akan datang

yaitu “ sistem ekskresi organ kulit.”

3. Pendahuluan

Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk

memahami tujuan pembelajaran

4. Persentasi

Kelas

Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan

kepada siswa “ kenapa kita dapat mengeluarkan

keringat?”

5. Kerja Tim

(Teams)

Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi

LDS lalu persentasi

6. Games &

Tournament

Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk keluar

kelas untuk melaksanakan Games & Tournament

menggunakan Picture Card dan Snake Ladder pada

materi sistem ekskresi.

7. Penghargaan

Kelompok

Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan

nilai tambahan dari guru.

8. Penutup Guru memberi tugas untuk membaca dan membuat peta

konsep tentang paru-paru dan hati.

118

C. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

Semarang, 21 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W

NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073

119

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang

Kelas/Semester : VIII/2

Materi : Sistem Ekskresi Manusia

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (Pertemuan 4)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa secara kritis mampu menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi

pada organ paru-paru dan hati dengan tepat dan benar setelah mengikuti pembelajaran

Remap Teams Games Tournament berbantuan Picture Card dan Snake Ladder.

B. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan

Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik

1. Reading

Siswa membaca topik yang akan datang di buku

masing-masing yaitu “ sistem ekskresi organ paru-paru

dan hati.”

2. Concept Map Siswa membuat peta konsep topik yang akan datang

yaitu “ sistem ekskresi organ paru-paru dan hati.”

3. Pendahuluan

Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk

memahami tujuan pembelajaran

4. Persentasi

Kelas

Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan

kepada siswa “kenapa kita dapat bernapas dan

mengatasi racun dalam tubuh?”

5. Kerja Tim

(Teams)

Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi

LDS lalu persentasi

6. Games &

Tournament

Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk keluar

kelas untuk melaksanakan Games & Tournament

menggunakan Picture Card dan Snake Ladder pada

materi sistem ekskresi.

7. Penghargaan

Kelompok

Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan

nilai tambahan dari guru.

8. Penutup

Guru memberi tugas untuk membaca dan membuat peta

konsep tentang gangguan dan upaya menjaga kesehatan

pada sistem ekskresi.

120

C. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

Semarang, 21 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W

NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073

121

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang

Kelas/Semester : VIII/2

Materi : Sistem Ekskresi Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan 5)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa secara cermat mampu mengidentifikasi kelainan dan upaya menjaga

kesehatan pada sistem ekskresi dengan tepat setelah mengikuti pembelajaran Remap

Teams Games Tournament berbantuan Picture Card dan Snake Ladder.

B. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan

Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik

1. Reading

Siswa membaca topik yang akan datang di buku

masing-masing yaitu “ gangguan dan upaya menjaga

sistem ekskresi.”

2. Concept Map Siswa membuat peta konsep topik yang akan datang

yaitu “ gangguan dan upaya menjaga sistem ekskresi.”

3. Pendahuluan

Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk

memahami tujuan pembelajaran

4. Persentasi

Kelas

Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan

kepada siswa “kenapa tubuh kita bisa terkena berbagai

penyakit seperti gagal ginjal? Serta upaya apa yang

harus kita lakukan untuk menjaga kesehatan sistem

ekskresi kita?”

5. Kerja Tim

(Teams)

Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi

LDS lalu persentasi

6. Games &

Tournament

Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk keluar

kelas untuk melaksanakan Games & Tournament

menggunakan Picture Card dan Snake Ladder pada

materi sistem ekskresi.

7. Penghargaan

Kelompok

Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan

nilai tambahan dari guru.

8. Penutup

Guru memberi tugas untuk membaca dan

menginformasikan pertemuan selanjutnya akan ada

posttest.

122

C. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

Semarang, 21 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W

NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073

123

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang

Kelas/Semester : VIII/2

Materi : Sistem Ekskresi Manusia

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (Pertemuan 6)

A. Tujuan

Untuk mendapatkan data akhir dari siswa terkait keterampilan berpikir kritis

pada materi sistem ekskresi manusia setelah mengikuti pembelajaran Remap Teams

Games Tournament berbantuan Picture Card dan Snake Ladder.

B. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan

Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik

1. Pendahuluan

Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk

memahami tujuan pembelajaran.

2. Inti

Guru melakukan posttest untuk mengetahui

keterampilan berpikir kritis siswa terkait materi sistem

ekskresi.

3. Penutup Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam

C. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

Semarang, 21 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W

NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073

124

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang

Kelas/Semester : VIII/2

Materi : Sistem Ekskresi Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan 1)

A. Tujuan

Untuk mendapatkan data awal dari siswa terkait keterampilan berpikir kritis

pada materi sistem ekskresi manusia sebelum mengikuti pembelajaran dengan model

Teams Games Tournament tanpa berbantuan.

B. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan

Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik

1. Pendahuluan

Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk

memahami tujuan pembelajaran

2. Inti Guru melakukan pretest untuk mengetahui keterampilan

berpikir kritis siswa terkait materi sistem ekskresi

3. Penutup Guru memberikan tugas untuk membaca konsep tentang

ginjal

C. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

Semarang, 21 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W

NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073

125

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang

Kelas/Semester : VIII/2

Materi : Sistem Ekskresi Manusia

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (Pertemuan 2)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa secara kritis dan logis mampu menganalisis keterkaitan antara struktur

dan fungsi pada organ ginjal dengan tepat dan benar setelah melakukan diskusi

kelompok.

B. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan

Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik

1. Pendahuluan

Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk

memahami tujuan pembelajaran

2. Persentasi

Kelas

Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan

kepada siswa “ kenapa kita dapat mengeluarkan urine?”

3. Teams Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi

LDS lalu persentasi

4. Games &

Tournament

Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk bermain

Games dan Tournament dengan soal berebut pada

materi sistem ekskresi.

5. Penghargaan

Kelompok

Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan

nilai tambahan dari guru.

6. Penutup Guru menutup dengan mengucap salam

C. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

Semarang, 21 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W

NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073

126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang

Kelas/Semester : VIII/2

Materi : Sistem Ekskresi Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan 3)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa secara kritis dan logis mampu menganalisis keterkaitan antara struktur

dan fungsi pada organ kulit dengan tepat setelah mengikuti pembelajaran dan

melakukan diskusi kelompok.

B. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan

Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik

1. Pendahuluan

Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk

memahami tujuan pembelajaran

2. Persentasi

Kelas

Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan

kepada siswa “ kenapa kita dapat mengeluarkan

keringat?”

3. Teams Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi

LDS lalu persentasi

4. Games &

Tournament

Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk bermain

Games dan Tournament dengan soal berebut pada

materi sistem ekskresi.

5. Penghargaan

Kelompok

Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan

nilai tambahan dari guru.

6. Penutup Guru menutup dengan mengucap salam

127

C. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

Semarang, 21 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W

NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073

128

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang

Kelas/Semester : VIII/2

Materi : Sistem Ekskresi Manusia

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (Pertemuan 4)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa secara kritis mampu menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi

pada organ paru-paru dan hati dengan tepat dan benar setelah melakukan diskusi

kelompok.

B. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan

Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik

1. Pendahuluan

Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk

memahami tujuan pembelajaran

2. Persentasi

Kelas

Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan

kepada siswa “kenapa kita dapat bernapas dan

mengatasi racun dalam tubuh?”

3. Teams Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi

LDS lalu persentasi

4. Games &

Tournament

Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk bermain

Games dan Tournament dengan soal berebut pada

materi sistem ekskresi.

5. Penghargaan

Kelompok

Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan

nilai tambahan dari guru.

6. Penutup Guru menutup dengan mengucap salam

129

C. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

Semarang, 21 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W

NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073

130

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang

Kelas/Semester : VIII/2

Materi : Sistem Ekskresi Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan 5)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa secara cermat mampu mengidentifikasi kelainan dan upaya menjaga

kesehatan pada sistem ekskresi dengan tepat setelah mengikuti pembelajaran dan

melakukan diskusi kelompok.

B. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan

Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik

1. Pendahuluan

Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk

memahami tujuan pembelajaran

2. Persentasi

Kelas

Guru memberi stimulus dengan mengajukan pertanyaan

kepada siswa “kenapa tubuh kita bisa terkena berbagai

penyakit seperti gagal ginjal? Serta upaya apa yang

harus kita lakukan untuk menjaga kesehatan sistem

ekskresi kita?”

3. Teams Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberi

LDS lalu persentasi

4. Games &

Tournament

Setelah itu Guru akan mengajak siswa untuk bermain

Games dan Tournament dengan soal berebut pada

materi sistem ekskresi.

5. Penghargaan

Kelompok

Pemenang Games & Tournament akan mendapatkan

nilai tambahan dari guru.

6. Penutup Guru menutup dengan mengucap salam

131

C. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

Semarang, 21 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W

NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073

132

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Semarang

Kelas/Semester : VIII/2

Materi : Sistem Ekskresi Manusia

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (Pertemuan 6)

A. Tujuan

Untuk mendapatkan data akhir dari siswa terkait keterampilan berpikir kritis

pada materi sistem ekskresi manusia setelah mengikuti pembelajaran dengan model

Teams Games Tournament tanpa berbantuan.

B. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan

Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Saintifik

1. Pendahuluan

Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Siswa diajak untuk

memahami tujuan pembelajaran.

2. Inti

Guru melakukan posttest untuk mengetahui

keterampilan berpikir kritis siswa terkait materi sistem

ekskresi.

3. Penutup Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan berdoa

dan mengucapkan salam

C. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

b. Keterampilan Berpikir Kritis : Tes Tertulis

2. Instrument Penilaian

a. Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

b. Ketrampilan Berpikir Kritis : Soal Pilihan Ganda Beralasan & uraian

Semarang, 21 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Dra. Munfaridjah Angga Sofyana W

NIP. 19620818 199512 2 001 NIM. 4001416073

133

Lampiran 4. Instrumen Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

134

135

RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

Butir Penilaian Kriteria Skor

Kejelasan materi

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas pada materi yang

akan disampaikan

4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas pada materi yang akan disampaikan 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas pada materi yang akan

disampaikan

2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas pada materi yang akan

disampaikan

1

Sistematika

penulisan

Keseluruhan penulisan sangat baik, mudah

untuk dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan penulisan sudah baik, mudah

untuk dimengerti dan jelas 3

Keseluruhan penulisan kurang baik, kurang

sesuai, dan kurang jelas 2

Keseluruhan penulisan tidak baik, tidak

sesuai, dan tidak jelas 1

Jenis dan ukuran

huruf yang sesuai

Keseluruhan sangat baik dalam pemilihan

jenis dan ukuran huruf yang dipakai 4

Keseluruhan sudah baik dalam pemilihan

jenis dan ukuran huruf yang dipakai 3

Keseluruhan kurang baik dalam pemilihan

jenis dan ukuran huruf yang dipakai 2

Keseluruhan tidak baik dalam pemilihan jenis

dan ukuran huruf yang dipakai 1

Kebenaran tata

bahasa

Keseluruhan tata bahasa sangat baik, mudah

untuk dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan tata bahasa sudah baik, mudah

untuk dimengerti dan jelas 3

Keseluruhan tata bahasa kurang baik, kurang

sesuai, dan kurang jelas 2

Keseluruhan tata bahasa tidak baik, tidak

sesuai, dan tidak jelas 1

Kesederhanaan

struktur kalimat

Keseluruhan struktur kalimat sangat baik,

mudah untuk dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan struktur kalimat sudah baik,

mudah untuk dimengerti dan jelas 3

Keseluruhan struktur kalimat kurang baik,

kurang sesuai, dan kurang jelas 2

136

Keseluruhan struktur kalimat tidak baik, tidak

sesuai, dan tidak jelas 1

Kejelasan struktur

kalimat

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Bahasa yang

digunakan bersifat

komunikatif

Keseluruhan bahasa yang digunakan sudah

bersifat komunikatif dan mudah untuk

dimengerti

4

Keseluruhan bahasa yang digunakan cukup

bersifat komunikatif dan mudah untuk

dimengerti

3

Keseluruhan bahasa yang digunakan kurang

bersifat komunikatif dan mudah untuk

dimengerti

2

Keseluruhan bahasa yang digunakan tidak

bersifat komunikatif dan mudah untuk

dimengerti

1

Kebenaran materi

atau isi

Keseluruhan materi atau isi sangat baik,

mudah untuk dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan materi atau isi baik, mudah

untuk dimengerti dan jelas 3

Keseluruhan materi atau isi kurang baik,

kurang sesuai, dan kurang jelas 2

Keseluruhan materi atau isi tidak baik, tidak

sesuai, dan tidak jelas 1

Pengelompokkan

dalam materi-materi

yang logis

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Kesesuaian

pembelajaran IPA

dengan model

Remap Teams

Games Tournament

Berbantuan Picture

Card dan Snake

Keseluruhan sangat sesuai antara

pembelajaran IPA dengan model Remap

Teams Games Tournament Berbantuan

Picture Card dan Snake Ladder

4

Keseluruhan sudah sesuai antara

pembelajaran IPA dengan model Remap

Teams Games Tournament Berbantuan

3

137

Ladder Picture Card dan Snake Ladder

Keseluruhan kurang sesuai antara

pembelajaran IPA dengan model Remap

Teams Games Tournament Berbantuan

Picture Card dan Snake Ladder

2

Keseluruhan tidak sesuai antara pembelajaran

IPA dengan model Remap Teams Games

Tournament Berbantuan Picture Card dan

Snake Ladder

1

Kesesuaian penilaian

dengan indikator

yang ingin dicapai

Keseluruhan sangat sesuai antara penilaian

dengan indikator yang ingin dicapai 4

Keseluruhan cukup sesuai antara penilaian

dengan indikator yang ingin dicapai 3

Keseluruhan kurang sesuai antara penilaian

dengan indikator yang ingin dicapai 2

Keseluruhan tidak sesuai antara penilaian

dengan indikator yang ingin dicapai 1

Kelengkapan

instrumen

Keseluruhan instrumen RPP sangat lengkap 4

Keseluruhan instrumen RPP cukup lengkap 3

Keseluruhan instrumen RPP kurang lengkap 2

Keseluruhan instrumen RPP tidak lengkap 1

138

Lampiran 5. Kisi – Kisi dan Distribusi Soal Keterampilan Berpikir Kritis

KISI – KISI SOAL

MATERI SISTEM EKSKRESI

KD Indikator Kompetensi

Materi

Aspek

Keterampilan

Berpikir

Kritis

Indikator

Keterampilan

Berpikir Kritis

Jenjang Nomor

Soal

Kunci

Soal

Kunci

Alasan

3.11 Menganalisis

sistem

ekskresi pada

manusia dan

memahami

gangguan pada

sistem

ekskresi serta

upaya menjaga

sistem

ekskresi.

3.11.1 Menyebutkan

organ-organ

penyusun sistem

ekskresi pada

manusia.

Keterampilan

dalam

memberikan

penjelasan

sederhana

Bertanya dan

menjawab tentang

sesuatu tantangan

atau penjelasan

C3 1 C B

3.11.2 Mendeskripsikan

fungsi sistem

ekskresi.

Menganalisis

pertanyaan

C3 2 C B

C3 3 C C

3.11.3 Menganalisis

keterkaitan antara

struktur dan

fungsi pada organ

Membangun

dalam

keterampilan

dasar

Mempertimbangkan

keakuratan sumber

C4 4 D A

C6 5 C B

139

ginjal.

Menyimpulkan

Menginduksi dan

mempertimbangkan

hasil induksi

C3 6 A C

Menyimpulkan

Menginduksi dan

mempertimbangkan

hasil induksi

C4 7 A A

3.11.4 Menganalisis

keterkaitan antara

struktur dan

fungsi pada organ

paru-paru.

Membangun

dalam

keterampilan

dasar

Mengamati dan

mempertimbangkan

laporan hasil

observasi

C5 8 A B

3.11.5 Menganalisis

keterkaitan antara

struktur dan

fungsi pada organ

hati.

Menyimpulkan

Menginduksi dan

mempertimbangkan

hasil induksi

C3 9 D A

140

3.11.6 Menganalisis

keterkaitan antara

struktur dan

fungsi pada organ

kulit.

Memberikan

penjelasan

yang lanjut

Mendefinisikan

istilah C6 10 C C

3.11.7 Mengidentifikasi

kelainan dan

penyakit yang

terjadi pada

sistem ekskresi.

Memberikan

penjelasan

yang lanjut

Mengidentifikasi

asumsi C3 11 B A

Membangun

dalam

keterampilan

dasar

Mengamati dan

mempertimbangkan

laporan hasil

observasi

C4 12 B D

Menyimpulkan

Mendedukasi dan

mempertimbangkan

hasil deduksi

C5 13 D A

Keterampilan

dalam

memberikan

penjelasan

sederhana

Memfokuskan pada

pertanyaan C5 14 B B

141

Membangun

dalam

keterampilan

dasar

Mengamati dan

mempertimbangkan

laporan hasil

observasi

C4 15 B C

Memberikan

penjelasan

yang lanjut

Mendefinisikan

istilah C6 16 B B

Keterampilan

dalam

memberikan

penjelasan

sederhana

Menganalisis

pertanyaan C3 17 A B

3.11.8 Mengidentifikasi

berbagai pola

hidup untuk

menjaga

kesehatan sistem

ekskresi.

Mengatur

strategi dan

taktik

Memutuskan suatu

tindakan

C3 18 D A

C3 19 C A

Keterampilan

dalam

memberikan

penjelasan

sederhana

Bertanya dan

menjawab tentang

sesuatu tantangan

atau penjelasan

C3 20 B D

142

KD Indikator

Kompetensi Materi

Aspek

Keterampilan

Berpikir

Kritis

Indikator

Keterampilan

Berpikir Kritis

Jenjang

Nomor

Soal

Kunci Soal

3.10 Menganalisis

sistem

ekskresi pada

manusia dan

memahami

gangguan

pada sistem

ekskresi serta

upaya

menjaga

sistem

ekskresi.

3.10.3 Menganalisis

keterkaitan

antara

struktur dan

fungsi pada

organ ginjal.

Keterampilan

dalam

memberikan

penjelasan

sederhana

Memfokuskan pada

pertanyaan C5 1

a. Filtrasi Proses ini terjadi di

glomerulus. Cairan

yang tersaring

ditampung oleh simpai

Bowman yang disebut

urine primer atau

filtrate glomerulus.

b. Reabsorpsi

Proses ini terjadi di

tubulus proksimal

yang menyaring

kembali urine primer

menjadi urine

sekunder.

c. Augmentasi

Proses ini terjadi di

tubulus distal yang

menyaring kembali

urine sekunder menjadi

urine sesungguhnya

lalu nanti ke tubulus

143

kolektivus dan ke

ureter lalu ke kandung

kemih baru

dikeluarkan lewat

saluran uretra.

3.10.5 Mengidentifi

kasi kelainan

dan penyakit

yang terjadi

pada sistem

ekskresi.

Membangun

keterampilan

dasar

Mempertimbangkan

keakuratan sumber

C5 2

1. Cirrhosis

Pembesaran hati,

mengonsumsi obat-

obatan tertentu dalam

jangka waktu lama,

perlemakan hati non-

alkohol, infeksi hati

schistosomiasis,

penyakit turunan

seperti

hemochromatosis dan

cystic fibrosis, infeksi

virus kronis hepatitis A

dan C.

2. Nefritis Rusaknya nefron

karena infeksi bakteri

Streptococcus, di

tangani dengan Pencucian darah atau

pencangkokan ginjal.

144

3. Kanker kulit Kanker kulit

disebabkan oleh

perubahan atau mutasi

genetik pada sel kulit.

Penyebab perubahan

itu sendiri belum

diketahui secara pasti,

namun diduga akibat

paparan sinar matahari

yang berlebihan.

145

DISTRIBUSI SOAL

No Aspek Indikator Soal Nomer

1

Keterampilan

memberikan penjelasan

sederhana

1. Memfokuskan pertanyaan 14, 1(uraian)

2. Menganalisis pertanyaan 2,3,17

3. Bertanya dan menjawab tentang suatu

tantangan atau penjelasan 1,20

2 Membangun keterampilan

dasar

4. Mempertimbangkan keakuratan sumber 4,5, 2(uraian)

5. Mengamati dan mempertimbangkan laporan

hasil observasi 8,12,15

3 Menyimpulkan

6. Menginduksi dan mempertimbangkan hasil

induksi 6,7,9

7. Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil

deduksi 13

4 Memberikan penjelasan

lanjut

9. Mendefinisikan istilah 10,16

10. Mengidentifikasi asumsi 11

5 Mengatur strategi dan

taktik 11. Memutuskan suatu tindakan 18,19

146

NASKAH SOAL

Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : Sistem Ekskresi

Alokasi Waktu : 80 menit

Petunjuk:

1. Kerjakan soal pada lembar jawab yang tersedia!

2. Tulislah identitas Anda berupa nama, nomor absen, dan kelas pada kolom yang

tersedia!

3. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang

dianggap paling benar!

4. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada alasan yang dianggap

paling benar!

5. Bila jawaban salah atau ingin memperbaiki, lakukan sebagai berikut:

Pilihan semula : A B C D

Jawaban A salah diganti D

Dibetulkan menjadi : A B C D

6. Berdoalah sebelum mengerjakan soal!

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Berdasarkan gambar tersebut, olahraga adalah aktivitas tubuh yang akan

menghasilkan keringat, hal ini disebabkan karena:

1) Keringat dikeluarkan untuk membantu mengatur suhu tubuh

2) Olahraga mengaktifkan sistem pemanasan internal di dalam tubuh, untuk

mengurangi panas tubuh yang berlebih maka tubuh mengeluarkan keringat.

3) Keringat adalah cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat

Berdasarkan pernyataan di atas yang benar terkait mekanisme kulit

mengeluarkan keringat adalah....

A. Pernyataan 1

B. Pernyataan 1 dan 2

C. Pernyataan 1, 2, dan 3

D. Semua pernyataan salah

Alasan:

A. Keringat akan dikeluarkan saat tubuh kita kedinginan

B. Keringat merupakan zat sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh kulit

C. Kelenjar keringat mengeluarkan air dan minyak

D. Keringat akan dikeluarkan ketika kita terlalu banyak minum air

147

2. Perhatikan pernyataan berikut ini!

i. Sebagai jalur untuk keluar masuknya udara dari luar ke paru-paru.

ii. Membantu mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal

(termoregulasi).

iii. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi).

iv. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh.

v. Mengeluarkan zat oleh kelenjar yang masih digunakan di dalam tubuh.

Berdasarkan pernyataan di atas, pilihlah fungsi sistem ekskresi manusia yang

benar....

A. i dan ii

B. ii dan iii

C. iii dan iv

D. iv dan v

Alasan:

A. Sistem ekskresi berperan dalam mengedarkan sari-sari makanan keseluruh

tubuh

B. Sistem ekskresi berperan dalam pengeluaran zat yang jumlahnya

berlebihan dalam tubuh manusia

C. Sistem ekskresi berperan dalam pembuatan hormon dan enzim pada tubuh

D. Sistem ekskresi berperan dalam proses pencernaan makanan

3. Perhatikan tabel di bawah ini!

A Ekskresi 1 Pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa

feses (tinja) melalui anus

B Defekasi 2 Pengeluaran hasil metabolisme tubuh yang masih

digunakan seperti enzim dan hormon

C Filtrasi 3 Proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh berupa

cair dan gas seperti urine, keringat, empedu, dan CO2

D Sekresi 4

Proses penyaringan darah yang mengalir melalui arteri

aferen ginjal ke dalam glomerulus sehingga

menghasilkan filtrat

Dari beberapa pernyataan di atas, pilihlah pasangan yang benar antara proses

dalam tubuh dan fungsinya!

A. A1, B2, C3, dan D4

B. A2, B1, C4, dan D3

C. A3, B1, C4, dan D2

D. A4, B3, C1, dan D2

Alasan:

A. Ekskresi berfungsi dalam pengeluaran zat yang masih bisa digunakan oleh

tubuh manusia

B. Defekasi berfungsi sebagai proses pengeluaran pencernaan berupa urine

C. Filtrasi proses penyaringan darah di glomerulus dan menghasilkan urine

primer

D. Sekresi berfungsi dalam pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak

digunakan lagi oleh tubuh manusia berupa keringat dan CO2

148

4. Perhatikan gambar tersebut!

Tempat/ Organ Hasil

1. Glomerulus Urine Sekunder

2. Tubulus Proksimal Urine Primer

3. Lengkung Henle Urine Primer

4. Tubulus Distal Urine Sesungguhnya

Berdasarkan gambar dan pernyataan di atas, pasangan yang benar tentang

proses pembentukan urine adalah....

A. 1 saja

B. 1 dan 2

C. 1, 2, dan 3

D. 4 saja

Alasan:

A. Proses pembentukan urine di tubulus distal merupakan proses augmentasi

yang akan menghasilkan urine sesungguhnya

B. Proses pembentukan urine di tubulus proksimal merupakan proses

reabsorpsi yang akan menghasilkan urine sesungguhnya

C. Proses pembentukan urine di glomerulus merupakan proses filtrasi akan

menghasilkan urine sekunder

D. Proses pembentukan urine di lengkung henle merupakan proses filtrasi

yang akan menghasilkan urine primer

149

5. Pada sebuah alat peraga proses penyaringan darah dalam ginjal membutuhkan

alat dan bahan tertentu. Perhatikan model penyaringan dalam ginjal di bawah

ini!

Sumber alat di atas memiliki keterkaitan dengan perumpamaan pada proses

penyaringan darah dalam ginjal sebenarnya. Pernyataan yang benar tentang

perumpamaan dengan organ ginjal yaitu....

1. Corong Sebagai glomerulus

2. Kertas Saring Sebagai kapsula bowman

3. Erlenmeyer Sebagai glomerulus

4. Filtrat Sebagai urine primer

Berdasarkan pernyataan di atas yang benar adalah....

A. 1 dan 3

B. 1, 2, dan 3 benar

C. 1 dan 4

D. 4 saja

Alasan:

A. Corong sebagai alat filtrasi, di ginjal filtrasi terjadi di kapsula bowman

B. Corong sebagai alat filtasi, di ginjal filtrasi terjadi di glomerulus

C. Erlenmeyer sebagai alat reabsorpsi, di ginjal reabsorpsi terjadi di

glomerulus

D. Kertas saring sebagai alat augmentasi, di ginjal augmentasi terjadi di

kapsula bowman

Corong Kertas Saring

Erlenmeyer

Filtrat

150

6. Ginjal merupakan organ yang berperan dalam sistem ekskresi manusia dimana

organ ini menghasilkan sisa metabolisme tubuh berupa urine, berikut ini adalah

proses pembentukan urine!

Berdasarkan gambar tersebut, bagian dari ginjal yang menempati X dan Y

adalah....

A. Tubulus proksimal dan tubulus distal

B. Kapsula bowman dan arteri eferen

C. Tubulus proksimal dan badan malpighi

D. Tubulus distal dan tubulus proksimal

Alasan:

A. Karena pada fase reabsorpsi akan menghasilkan urine sekunder dan pada

filtrasi menghasilkan urine sebenarnya

B. Karena pada fase filtrasi menghasilkan urine sekunder dan pada augmentasi

menghasilkan urine sebenarnya

C. Karena pada fase reabsorpsi menghasilkan urine sekunder dan pada

augmentasi menghasilkan urine sebenarnya

D. Karena pada augmentasi menghasilkan urine sekunder dan pada fase

reabsorpsi menghasilkan urine primer

Y

X

151

7. Perhatikan gambar dibawah ini!

Pada gambar tersebut yang ditunjukkan oleh huruf X memilih fungsi

untuk....

A. Menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih

B. Menyalurkan darah menuju bagian-bagian ginjal

C. Mengeluarkan urine dari kandung kemih

D. Menampung urine sebelum diteruskan ke kandung kemih

Alasan:

A. Bagian X adalah ureter yang berfungsi sebagai saluran urine dari ginjal

ke kandung kemih

B. Bagian X adalah ureter yang berfungsi sebagai saluran darah menuju

bagian-bagian ginjal

C. Bagian X adalah uretra yang berfungsi sebagai saluran yang

mengeluarkan urine dari kandung kemih

D. Bagian X adalah uretra yang berfungsi sebagai tempat menampung urine

sebelum diteruskan ke kandung kemih

8. Perhatikan percobaan di bawah ini!

Dina melakukan percobaan tersebut. Apa yang dapat disimpulkan oleh Dina?

X

152

A. Air kapur menjadi keruh karena terdapat percampuran air kapur dan gas

hasil pernafasan berupa CO2

B. Gelembung udara pada air kapur adalah gas yang dikeluarkan saat

bersendawa dan buang angin

C. Air kapur bercampur dengan uap air hasil pernafasan

D. Air kapur menjadi keruh karena air liur yang bercampur dengan air kapur

Alasan:

A. Percobaan tersebut membuktikan bahwa pernafasan menghasilkan zat

berupa air dan CO2

B. Percobaan tersebut membuktikan bahwa pernafasan menghasilkan zat

berupa karbondioksida

C. Air kapur akan berubah keruh jika terkena air liur

D. Air kapur akan berubah menjadi keruh jika didiamkan

9. Hati merupakan organ sistem ekskresi pada manusia yang berperan

menghasilkan empedu melalui proses pemecahan sel darah merah.

Perhatikan skema berikut!

Berdasarkan skema di atas, bagian yang tepat untuk melengkapi huruf X

dan Y adalah....

A. Pigmen warna dan Hemoglobin

B. Kelenjar empedu dan Urobilin

C. Urobilin dan Hemoglobin

D. Hemoglobin dan Urobilin

Alasan:

A. Sel darah merah yang mengandung hemoglobin akan dipecah dan

menjadi 3 bagian, urobilinogen dipecah menjadi urobilin pewarna urine

Sel Darah Merah X

Hemin

Zat Besi

Globin

Biliverdin

Protein lain

Bilirubin

Y Sterkobilin,

pewarna feses

153

B. Sel darah merah yang mengandung pigmen warna akan dipecah dan

menjadi 3 bagian, urobilinogen dipecah menjadi hemoglobin pewarna

urine

C. Sel darah merah yang mengandung kelenjar empedu akan dipecah dan

menjadi 3 bagian, urobilinogen dipecah menjadi urobilin pewarna feses

D. Sel darah merah yang mengandung urobilin akan dipecah dan menjadi 3

bagian, urobilinogen dipecah menjadi hemoglobin pewarna urine

10. Perhatikan tabel di bawah ini!

Jaringan Lapisan Dermis Fungsi

1. Pembuluh kapiler a. Tempat akar, batang, dan

kelenjar minyak rambut

2. Kelenjar keringat b. Untuk perasa, peraba, rasa nyeri,

rasa panas, dan sentuhan

3. Ujung-ujung saraf c. Menyampaikan nutrisi pada akar

rambut dan sel kulit

4. Kantong rambut d. Menghasilkan keringat

Berdasarkan tabel di atas, pasangan yang tepat tentang jaringan pada lapisan

dermis berserta fungsinya adalah....

A. 1a dan 2b

B. 2a dan 3c

C. 3b dan 4a

D. 3c dan 4d

Alasan:

A. Pembuluh kapiler berfungsi sebagi tempat akar, batang, dan kelenjar

minyak rambut sedangkan kelenjar keringat untuk perasa, peraba, rasa

nyeri, rasa panas, dan sentuhan

B. Kelenjar keringat berfungsi tempat akar, batang, dan kelenjar minyak

rambut, sedangkan ujung-ujung saraf menyampaikan nutrisi pada akar

rambut dan sel kulit

C. ujung-ujung saraf untuk perasa, peraba, rasa nyeri, rasa panas, dan

sentuhan. Sedangkan kantong rambut tempat akar, batang, dan kelenjar

minyak rambut

D. ujung-ujung saraf menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit,

sedangkan kantong rambut menghasilkan keringat

11. Perhatikan Tabel tes hasil urine berikut:

Nama Warna Awal Tes Benedict Tes Biuret

Ato Kekuningan Biru muda Ungu

Zulfan Kekuningan Merah bata Kekuningan

Amir Kekuningan Hijau Kekuningan

Dari tabel di atas Ato dan Zulfan mengalami....

A. Albuminaria dan diabetes insipidus

B. Albuminaria dan diabetes melitus

154

C. Diabetes melitus dan albuminaria

D. Diabetes insipidus dan diabetes melitus

Alasan:

A. Karena terdapat kandungan protein pada urine Ato, sehingga Ato

mengalami penyakit albuminuria dibuktikan dengan hasil tes urine pada

uji biuret berwarna ungu

B. Karena terdapat kandungan lemak banyak pada urine Ato, sehingga Ato

mengalami penyakit diabetes melitus dibuktikan dengan tes urine pada

uji biuret berwarna ungu

C. Karena terdapat endapan kalsium di dalam rongga ginjal Zulfan,

sehingga Zulfan mengalami penyakit diabetes insipidus dibuktikan

dengan tes urine pada uji benedict berwarna merah bata

D. Karena terdapat kandungan protein pada urine Zulfan, sehingga Zulfan

mengalami penyakit albuminuria dibuktikan dengan hasil tes urine pada

uji benedict berwarna merah bata

12. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar tersebut adalah air kencing yang dikerubungi oleh semut, pada

umumnya penyakit diabetes melitus memang air kencingnya akan sering

dikerubungi semut.

Alasan apa yang membuat air kencing itu dikerubungi oleh semut ?

A. Karena oleh urine memiliki kandungan glukosa dan protein

B. Karena oleh urine memiliki kandungan glukosa

C. Karena oleh urine memiliki kandungan vitamin A

D. Karena oleh urine memiliki kandungan protein

Alasan:

A. Penyakit ini disebut diabetes insipidus karena meningkatnya kadar gula

dalam darah

B. Penyakit ini disebut dengan albuminaria karena meningkatnya kadar

gula dalam darah

C. Penyakit ini disebut diabetes melitus karena meningkatnya kadar

protein dalam darah

D. Penyakit ini disebut diabetes melitus karena meningkatnya kadar gula

dalam darah

155

13. Setelah dilakukan uji laboratorium, urine penderita penyakit ginjal

dinyatakan positif terhadap reagen biuret dan reagen benedict. Berdasarkan

hasil tersebut kemungkinan gangguan yang terjadi adalah....

A. Tersumbatnya tubulus kontortus proksimal

B. Peradangan pada pelvis renalis

C. Penyumbatan pada tubulus kolektivus

D. Kerusakan pada glomelurus

Alasan:

A. Karena urine mengandung protein atau molekul besar

B. Karena urine mengandung karbohidrat

C. Karena urine mengandung lemak

D. Karena urine mengandung banyak air

14. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika terjadi kerusakan pada gambar berlabel X, akan mengakibatkan

gangguan yang disebut....

A. Poliuria

B. Albuminaria

C. Batu ginjal

D. Diabetes insipidus

Alasan:

A. Terjadi gangguan pada proses augmentasi di tubulus proksimal sehingga

darah masih mengandung protein

B. Terjadi gangguan pada proses filtrasi di glomerulus sehingga darah

masih mengandung protein

C. Terdapat gangguan pada proses reabsorpsi di tubulus distal sehingga

darah masih mengandung gula

D. Tedapat gangguan pada proses filtrasi di tubulus proksimal sehingga

darah masih mengandung gula

156

15. Perhatikan tabel di bawah ini!

Nama pasien Kandungan dalam urine

Sel Darah Asam Urat Protein Kalsium

Dita + - - -

Sarifa - - - +

Pandu - - + -

Tata - - - -

Tabel di atas merupakan hasil pemeriksaan laboratorium. Keterangan tanda

(+) berarti zat tersebut dijumpai dalam urine. Berdasarkan nama pasien di

atas yang berpotensi mengalami penyakit kencing batu adalah....

A. Dita

B. Sarifa

C. Pandu

D. Tata

Alasan:

A. Karena kandungan glukosa banyak dalam darah

B. Karena kandungan lemak banyak dalam darah

C. Karena terdapat endapan kalsium di dalam rongga ginjal

D. Karena air yang terkandung dalam urine mempengaruhi kesehatan tubuh

16. Perhatikan tabel berikut!

Nama Penyakit Penyebab Upaya Penanganan

1. Nefritis a. Kekurangan hormon

ADH

(i) Proses cuci darah atau

pencangkokan ginjal

2. Albuminuria b. Infeksi bakteri pada

saluran kemih

(ii) Memberikan suntikan

hormon antidiuretik

3. Hematuria c. Bakteri Streptococcus

(iii) Mengatur jumlah garam

dan protein yang

dikonsumsi

4. Diabetes

insipidus

d. Kerusakan glomelurus,

sehingga urine

mengandung protein

(iv) Memberi antibiotik untuk

membersihkan infeksi

pada saluran kemih

Berdasarkan tabel tersebut pasangan yang tepat antara nama, penyebab, dan

penanganan penyakit sistem ekskresi adalah....

A. 1, b, dan ii

B. 2, d, dan iii

C. 3, c, dan iv

D. 4, a dan i

Alasan:

A. Nefritis disebabkan oleh Infeksi bakteri pada saluran kemih dapat

ditangani dengan memberikan suntikan hormon antidiuretik

B. Albuminuria disebabkan oleh kerusakan glomelurus, sehingga urine

mengandung protein dapat ditangani dengan mengatur jumlah garam

dan protein yang dikonsumsi

157

C. Hematuria disebabkan oleh Bakteri Streptococcus dapat ditangani

dengan memberi antibiotik untuk membersihkan infeksi pada saluran

kemih

D. Diabetes insipidus disebabkan oleh kekurahan hormon ADH dapat

ditangani dengan proses cuci darah atau pencangkokan ginjal

17. Aku adalah sebuah gangguan. Aku mengganggu salah satu organ sistem

ekskresi yang bertugas menyaring darah. Aku menimbulkan endapan berupa

kristal yang tidak dapat larut pada rongga organ tersebut. Tetapi aku dapat

dicegah dengan sering minum air putih, membatasi konsumsi garam, dan

tidak menahan kencing. Berdasarkan penjelasan tersebut siapakah aku ?

A. Batu ginjal

B. Nefritis

C. Diabetes insipidus

D. Kanker ginjal

Alasan:

A. Kurangnya minum air putih, kurang mengkonsumsi garam, dan

menahan kencing akan merusak nefron pada ginjal sehingga terbentuk

endapan kalsium

B. Kurangnya minum air putih, banyak mengkonsumsi garam, dan

menahan kencing akan menimbulkan endapan garam kalsium pada

rongga ginjal

C. Sering minum air putih, kurang mengkonsumsi garam, dan menahan

kencing akan membuat tumbuhnya sel yang tidak terkontrol sepanjang

tubulus pada ginjal

D. Kurangnya minum air putih, sering mengkonsumsi garam, dan menahan

kencing akan menimbulkan kurangnya hormon antidiuretik

18. Orang dewasa yang sehat harus minum setidaknya 10 sampai 12 gelas setiap

hari. Minum air ternyata ada waktu yang benar. Kita tanpa memperhatikan

kebutuhan tubuh seringkali minum setelah makan. Padahal dianjurkan unuk

minum sesering mungkin, mengapa demikian?

A. Supaya ginjal dapat bekerja dengan keras dan mempercepat filtrasi

B. Agar mempercepat proses ekstraksi tubuh

C. Karena tubuh kita sudah 90% adalah air

D. Supaya tubuh tidak mengalami dehidrasi

Alasan:

A. Karena air berpengaruh besar pada keseimbangan tubuh

B. Karena terdapat endapan kalsium karena lemak yang banyak

C. Tubuh tidak membutuhkan asupan air yang banyak

D. Karena tubuh membutuhkan banyak vitamin

158

19. Perhatikan berbagai macam warna urine manusia di bawah ini!

Urine ini kita bisa mengetahui apakah tubuh kita mengalami gangguan atau

tidak dari warnanya karena keterkaitan hubungan warna urine dengan

kondisi kesehatan manusia. Bagaimana pola hidup yang baik supaya warna

urine normal?

A. Minum air putih dan yang berwarna

B. Sering meminum susu dicampur teh

C. Seringkali minum air putih

D. Sering minum air putih dan obat

Alasan:

A. Meminum air putih saja dapat meringankan kerja ginjal

B. Meminum air putih dan minuman berwarna dapat meringankan beban

kerja ginjal

C. Meminum air putih ,susu ,dan teh dapat meningkatkan kerja ginjal

D. Sering minum air putih dan obat akan meringankan kerja ginjal sehingga

membuat ginjal sehat

20. Beberapa kebiasaan untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi sebagai

berikut:

1. Mengurangi konsumsi garam

2. Minum cukup air putih setiap hari

3. Memilih makanan yang rendah protein hewani

Gaya hidup sehat tersebut dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan sistem

ekskresi supaya terhindar dari penyakit....

A. Scabies

B. Batu ginjal

C. Sirosis hati

D. Diabetes melitus

Alasan:

A. Asupan tubuh harus diperbanyak protein hewani

B. Konsumsi garam harus diperbanyak

C. Konsumsi air bercampur dengan gula dikonsumsi dalam jumlah banyak

dapat membuat proses filtrasi berjalan lancar

D. Cairan dalam tubuh harus seimbang karena untuk memudahkan kerja

dari ginjal dengan cara keseimbangan asupan

159

Soal Uraian

1. Jelaskan mekanisme terbentuknya urine pada ginjal sampai dikelurkan dari

tubuh kita!

Jawaban:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

1 2 3

Dari gambar tersebut, jelaskan secara lengkap tentang 3 penyakit tersebut!

Jawaban:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

160

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN SOAL UJI COBA

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

No Kunci Alasan Penjelasan Alasan Pedoman

1 C B Pada aktivitas sehari hari akan menghasilkan keringat dan

keringat merupakan zat sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh

kulit

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

2 C B Sistem ekskresi berperan dalam pengeluaran zat yang jumlahnya

berlebihan dalam tubuh dari organ ginjal, paru-paru, kulit, dan

hati dan juga mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh

(osmoregulasi).

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

3 C C Filtrasi adalah proses penyaringan darah di glomelurus dan

menghasilkan urine primer

3 dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

161

4 D A Proses pembentukan urine di tubulus distal akan menghasilkan

urine sesungguhnya

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

5 C B Pada proses filtasi terjadi pada bagian glomelurus dimana dalam

praktiknya corong sebagai glomelurus atau tempat yang

menyaring dan filtrat sebagai hasil saringan tersebut berupa urine

primer

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

6 A C Tubulus proksimal pada fase reabsorpsi dengan menghasilkan

urine sekunder dan tubulus distal pada augmentasi dengan

menghasilkan urine sesungguhnya

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

7 A A Ureter berfungsi untuk menyalurkan urine dari ginjal ke kandung

kemih setelah itu kandung kemih akan memberikan sinyal

apabila penampungan sudah penuh dan akan dibuang melalui

uretra

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

162

8 A B Percobaan menggunakan air kapur tersebut membuktikan bahwa

pernafasan menghasilkan zat berupa karbondioksida atau CO2

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

9 D A Sel darah merah yang mengandung hemoglobin akan dipecah

dan menjadi 3 bagian yaitu hemin, zat besi, dan globin. Setelah

itu hemin diubah sampai menjadi urobilinogen. Urobilinogen

sendiri dipecah menjadi urobilin pewarna urine dan sterkobilin

sebagai pewarna feses

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

10 C C Ujung-ujung saraf untuk perasa, peraba, rasa nyeri, rasa panas,

dan sentuhan. Sedangkan kantong rambut tempat akar, batang,

dan kelenjar minyak rambut

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

11 B A Seorang yang mengalami penyakit albuminuria ditunjukkan

dengan terdapat kandungan protein pada urine Ato serta melalui

tes uji biuret dengan hasil warna ungu

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

163

12 B D Penyakit dengan ciri-ciri urine dikerubung oleh semut disebut

diabetes melitus karena meningkatnya kadar gula dalam darah

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

13 D A Karena urine mengandung protein atau molekul besar dibuktikan

dengan uji biuret dan reagen benedict

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

14 B B Terjadi gangguan pada proses filtrasi yaitu di glomelurus

sehingga urine mengandung protein karena proses penyaringan

yang kurang sempurna

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

15 B C Pada uji urine yang dilakukan pada sarifa terdapat kandungan

kalsium dan ini memungkinkan untuk terjadinya endapan

kalsium di dalam rongga ginjal yang menyebabkan batu ginjal

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

164

16 B B Albuminuria disebabkan oleh kerusakan glomelurus, sehingga

urine mengandung protein dapat ditangani dengan mengatur

jumlah garam dan protein yang dikonsumsi

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

17 A B Kurangnya minum air putih, banyak mengkonsumsi garam, dan

menahan kencing akan menimbulkan endapan garam kalsium

pada rongga ginjal

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

18 D A Air berpengaruh besar pada keseimbangan tubuh serta dengan

mengkonsumsi air secara cukup ginjal dapat bekerja dengan

keras dan mempercepat filtrasi

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

19 C A Meminum air putih dapat meringankan kerja ginjal 3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

165

20 B D Cairan dalam tubuh harus seimbang karena untuk memudahkan

kerja dari ginjal dengan cara keseimbangan asupan

3: dapat memilih pertanyaan dan

alasan yang tepat

2: dapat memilih pertanyaan dan

memilih alasan tidak tepat atau

sebaliknya

1: memilih pertanyaan dan alasan

tidak tepat

1 - - d. Filtrasi

Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring

ditampung oleh simpai Bowman yang disebut urine primer atau

filtrate glomerulus.

e. Reabsorpsi

Proses ini terjadi di tubulus proksimal yang menyaring kembali

urine primer menjadi urine sekunder

f. Augmentasi

Proses ini terjadi di tubulus distal yang menyaring kembali urine

sekunder menjadi urine sesungguhnya lalu nanti ke tubulus

kolektivus dan ke ureter lalu ke kandung kemih baru dikeluarkan

lewat saluran uretra.

3: menjawab pertanyaan dengan

tepat

2: menjawab pertanyaan kurang

tepat

1: menjawab pertanyaan tidak tepat

2 - - 4. Cirrhosis

Pembesaran hati, mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam

jangka waktu lama, perlemakan hati non-alkohol, infeksi hati

schistosomiasis, penyakit turunan seperti hemochromatosis dan

cystic fibrosis, infeksi virus kronis hepatitis A dan C.

5. Nefritis

Rusaknya nefron karena infeksi bakteri Streptococcus, di tangani

dengan

Pencucian darah atau pencangkokan ginjal

3: menjawab pertanyaan dengan

tepat

2: menjawab pertanyaan kurang

tepat

1: menjawab pertanyaan tidak tepat

166

6. Kanker kulit

Kanker kulit disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik

pada sel kulit. Penyebab perubahan itu sendiri belum diketahui

secara pasti, namun diduga akibat paparan sinar matahari yang

berlebihan.

167

Lampiran 6. Instrumen Validasi Uji Coba Soal

168

169

RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN VALIDASI UJI COBA SOAL

Butir Penilaian Kriteria Skor

Soal dirumuskan

dengan singkat, jelas,

dan tepat

Keseluruhan soal sudah sesuai dengan

indakator kisi-kisi penyusunan soal 4

Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 3

Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 2

Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 1

Ada petunjuk

pengerjaan soal pada

lembar soal

Keseluruhan soal sudah sesuai dengan

indakator kisi-kisi penyusunan soal 4

Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 3

Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 2

Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 1

Kesesuaian materi

dengan KD

Keseluruhan soal sudah sesuai dengan

indakator kisi-kisi penyusunan soal 4

Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 3

Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 2

Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 1

Soal berisikan tentang

permasalahan yang

dapat dipecahkan oleh

siswa

Keseluruhan soal sudah sesuai dengan

indakator kisi-kisi penyusunan soal 4

Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 3

Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 2

Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 1

Kesesuaian tingkat

kesulitan materi

dengan tingkat

berpikir kritis siswa

Keseluruhan soal sudah sesuai dengan

indakator kisi-kisi penyusunan soal 4

Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 3

Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 2

Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 1

Bahasa yang

digunakan sesuai

Keseluruhan soal sudah sesuai dengan

indakator kisi-kisi penyusunan soal 4

170

dengan tingkat

berpikir kritis

terhadap siswa

Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 3

Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 2

Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 1

Kalimat yang

digunakan dapat

dimengerti dan jelas

Keseluruhan soal sudah sesuai dengan

indakator kisi-kisi penyusunan soal 4

Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 3

Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 2

Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 1

Bahasa yang

digunakan bersifat

komunikatif

Keseluruhan soal sudah sesuai dengan

indakator kisi-kisi penyusunan soal 4

Sebanyak ≤ 10 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 3

Sebanyak 12-15 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 2

Sebanyak ≥ 20 soal tidak sesuai indikator

kisi-kisi penyusunan soal 1

171

Lampiran 7. Lembar Diskusi Siswa

KELAS EKSPERIMEN

A. Kompetensi Dasar:

Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan

memahami gangguan pada sistem ekskresi serta

upaya menjaga sistem ekskresi.

B. Tujuan Pembelajaran:

Siswa secara kritis dan logis mampu menganalisis

keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ ginjal

dengan tepat dan benar setelah mengikuti pembelajaran

Remap TGT (Teams Games Tournament) berbantuan

Picture Card dan Snake Ladder.

Apa tujuan pembelajaran pada hari ini ?

.....................................................................................................

.....................................................................................................

....................................................................................................

KELOMPOK :

ANGGOTA:

Lembar Diskusi

Siswa

“Sistem Ekskresi”

MARI BERPIKIR SEJENAK....!!!!

FASE

STIMULUS

172

ALAT DAN BAHAN Alat:

1. Alat Tulis 2. Picture Card dan Snake Ladder

Bahan: 1. Puzzle 2. LDS 3. Lem

FASE TEAMS

Langkah Kerja:

1. Bukalah 2 bungkus yang berisi potongan

kertas

2. Susunlah potongan kertas tersebut dalam

masing kotak yang disediakan

3. Lengkapilah tabel-tabel sesuaikan dengan

bagian yang ditunjuk pada puzzle

4. Waktu 25 menit

5. Persentasikanlah hasil yang telah

kelompokmu diskusikan!

Kelompok yang mempersentasikan hasilnya

akan diberi tambahan nilai

173

Berilah keterangan nama dan fungsi pada kolom dibawah ini!

No Nama Bagian Fungsi

1

2

3

4

5

6

7

8

1

2

3

4

5

6

7

8

174

Berilah keterangan nama dan fungsi pada kolom dibawah ini!

No Nama Bagian Fungsi

1

2

3

4

5

6

1

1

2

3

4

5

6

MARI KITA BERPIKIR KRITIS!!!

1. Mengapa ginjal sebagai organ pada sistem ekskresi?

Jawab:

2. Bagaimana proses terbentuknya urin?

Jawab:

175

Ayo kita lakukan permainan Picture Card dan Snake Ladder!!

Kelompok yang berhasil memperoleh poin tertinggi maka akan

keluar sebagai pemenang sesuai dengan aturan yang berlaku

serta akan memperoleh hadiah dari guru.

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

............................................................................................................................ .......

FASE GAMES &

TOURNAMENT

FASE PEMBERIAN HADIAH

MENARIK KESIMPULAN

176

KELAS KONTROL

A. Kompetensi Dasar:

Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan

memahami gangguan pada sistem ekskresi serta

upaya menjaga sistem ekskresi.

B. Tujuan Pembelajaran:

Siswa secara kritis dan logis mampu menganalisis

keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ

ginjal dengan tepat dan benar setelah melakukan

diskusi kelompok

Apa tujuan pembelajaran pada hari ini ?

.....................................................................................................

.....................................................................................................

....................................................................................................

KELOMPOK :

ANGGOTA:

Lembar Diskusi

Siswa

“Sistem Ekskresi”

MARI BERPIKIR SEJENAK....!!!!

FASE

STIMULUS

177

ALAT DAN BAHAN Alat:

1. Alat Tulis 2. Picture Card dan Snake Ladder

Bahan: 1. Puzzle 2. LDS 3. Lem

Langkah Kerja:

1. Bukalah 2 bungkus yang berisi potongan

kertas

2. Susunlah potongan kertas tersebut dalam

masing kotak yang disediakan

3. Lengkapilah tabel-tabel sesuaikan dengan

bagian yang ditunjuk pada puzzle

4. Waktu 25 menit

5. Persentasikanlah hasil yang telah

kelompokmu diskusikan!

Kelompok yang mempersentasikan hasilnya

akan diberi tambahan nilai

FASE TEAMS

178

Berilah keterangan nama dan fungsi pada kolom dibawah ini!

No Nama Bagian Fungsi

1

2

3

4

5

6

7

8

1

2

3

4

5

6

7

8

179

Berilah keterangan nama dan fungsi pada kolom dibawah ini!

No Nama Bagian Fungsi

1

2

3

4

5

6

1

1

2

3

4

5

6

MARI KITA BERPIKIR KRITIS!!!

1. Mengapa ginjal sebagai organ pada sistem ekskresi?

Jawab:

2. Bagaimana proses terbentuknya urin?

Jawab:

180

Ayo dengarkan instruksi dari guru untuk Games dan

Tournament nya !!!

1. ada 5 soal dari guru dan dilakukan dengan cara berebut

2. setiap soal bernilai 3 poin

3. bagi kelompok yang memiliki nilai sama akan ada 1

pertanyaan tambahan sebagai penentu pemenang

Kelompok yang berhasil memperoleh poin tertinggi maka akan

keluar sebagai pemenang sesuai dengan aturan yang berlaku

serta akan memperoleh hadiah dari guru.

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

.......................................................................................................................... ..........

FASE GAMES &

TOURNAMENT

FASE PEMBERIAN HADIAH

MENARIK

KESIMPULAN

181

RUBRIK PENILAIAN

KUNCI JAWABAN

Pertemuan 2 (Ginjal)

No. Nama Bagian Fungsi

1 Korteks

Korteks ginjal adalah bagian ginjal paling luar.

Tepi luar korteks ginjal dikelilingi oleh kapsul

ginjal dan jaringan lemak, untuk melindungi

bagian dalam ginjal.

2 Medula/ Sum-sum

ginjal

Medula ginjal adalah jaringan ginjal yang halus

dan dalam. Medula berisi lengkung Henle serta

piramida ginjal, yaitu struktur kecil yang terdapat

nefron dan tubulus.

Tubulus ini mengangkut cairan ke ginjal yang

kemudian bergerak menjauh dari nefron menuju

bagian yang mengumpulkan dan mengangkut

urine keluar dari ginjal.

3 Glomelurus

Glomerulus berfungsi untk menyaring darah.

(menyaring darah kotor dan bersih yg mana darah

bersih akan di kembalikan ke ginjal dan darah

kotor yg berisi zat sisa yang tidak digunakan dan

melanjutkan ke kapsula bowman) menghasilkan

urine primer

4 Pembuluh Kapiler

Kapiler berfungsi sebagai tempat pertukaran air

dan bahan kimia yang terdapat didalam darah dan

membawa darah kembali ke jantung.

5 Arteri Ginjal Merupakan pembuluh nadi yang berguna untuk

membawa darah ke dalam ginjal.

6 Vena Ginjal

Vena ginjal merupakan bagian utama dari ginjal.

Vena ginjal adalah pembuluh balik yang berguna

untuk membawa darah keluar dari dalam ginjal

menuju vena cava inferior.

7 Ureter

Ureter merupakan erupakan yang sangat berguna

untuk mengalirkan urin yang sesungguhnya dari

ginjal ke kandung kemih.

8 Saluran Hasil Pembawa

Penyaringan

Saluran pembawa hasil penyaringan darah adalah

kapsul bowman / saluran bowman. Pengertiannya

adalah, bagian berbentuk mangkuk yabg

mengelilingi glomerulus.

Skor 80

Rubrik penilaian: skor 10 untuk setiap jawaban benar dari nama bagian ginjal

hingga deskripsi, skor 5 jika nama bagian benar namun deskripsi kurang tepat,

skor 0 jika nama bagian dan deskripsi salah.

182

No Nama Bagian Fungsi

1 Glomelurus

Menyaring darah yang masuk dan yang akan

menghasilkan zat-zat masih berguna.

Menghasilkan urine primer

2 Kapsula Bowman

Membungkus glomelurus, Saluran pembawa

hasil penyaringan darah dari glomelurus

3

Tubulus Kontortus

Proksimal

Darah yang berasal dari glomelurus akan

diserap kembali dan menghasilkan urine

sekunder

4 Lengkung Henle

Menyaring dan penghubung antara tubulus

kontortus proksimal dan tubulus kontortus

distal

5 Tubulus Kontortus Distal

Urine yang masih tahap urine sekunder

melepas zat-zat yang masih berguna dan

menghasilkan urine sesungguhnya

6

Tubulus Kolektivus

Penampung urine sesungguhnya hasil

pengolahan dan penyerapan di dalam nefron

Skor 60

Rubrik penilaian: skor 10 untuk setiap jawaban benar dari nama bagian ginjal

hingga deskripsi, skor 5 jika nama bagian benar namun deskripsi kurang tepat,

skor 0 jika nama bagian dan deskripsi salah.

1. Ginjal sebagai organ sistem ekskresi karena ginjal dalam metabolisme tubuh

menghasilkan zat-zat sisa berupa urine yang merupakan zat tidak berguna dari

dalam tubuh manusia.

Skor 5

2. Dalam pembuatan urine ada 3 tahapan yaitu:

a. filtrasi

Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh

simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion

anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap

tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori–pori

glomerulus.Cairan yang tertampung di simpai Bowman disebut urine primer

atau filtrate glomerulus.

b. Reabsorbsi

Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah

penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat

yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion

anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang

dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder atau filtrate tubulus.

c. Augmentasi

Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul.

Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di

bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan

yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian

disalurkan ke rongga ginjal. Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di

183

rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter kandung kemih dan

uretra.

Skor 15

Nilai LDS Sistem Ekskresi Manusia

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh

Skor maksimal × 100%

Pertemuan 3 (Kulit)

No Nama Bagian Fungsi

1 Rambut

Fungsi rambut di bagian teratas tubuh kita ini

adalah untuk melindungi kulit kepala dari

sengatan matahari dan hawa dingin.

2 Jaringan lemak Menjaga suhu tubuh

3 Kelenjar Keringat Menghasilkan atau memproduksi keringat

4 Saraf Meningkatkan kerja kelenjar keringat,

sehingga merangsang produksi keringat

5 Saluran Keringat Berfungsi sebagai jalan keluarnya keringat dari

kelenjar keringat ke pori-pori

6 Jaringan Ikat Bawah Melekatkan kulit pada otot dan menjaga suhu

tubuh

7 Dermis Lapisan kulit kedua setelah epidermis. Dermis

berfungsi sebagai pelindung dalam tubuh.

8 Epidermis

Kulit yang terletak paling luar. Fungsinya

beragam, mulai dari menjaga tubuh dari kuman

dan zat berbahaya, menentukan warna kulit,

hingga memproduksi sel-sel tertentu yang

berperan penting untuk kesehatan tubuh.

9 Pori-pori

Sebagai tempat tumbuhnya rambut, selain itu

mereka juga memiliki tugas sebagai jalan

minyak untuk sampai ke permukaan kulit

Skor 90

Rubrik penilaian: skor 10 untuk setiap jawaban benar dari nama bagian ginjal

hingga deskripsi, skor 5 jika nama bagian benar namun deskripsi kurang tepat,

skor 0 jika nama bagian dan deskripsi salah.

184

No Nama Bagian Fungsi

1 Korpuskula Paccini

Merupakan ujung saraf pada kulit yang peka

terhadap rangsangan berupa tekanan atau saraf

perasa tekanan kuat.

2 Korpuskula Ruffini Merupakan ujung saraf pada kulit yang peka

terhadap rangsangan panas.

3 Korpuskula Krause Merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang

peka terhadap rangsangan dingin.

4

Korpuskula Meisner

Merupakan ujuang saraf perasa pada kulit yang

peka terhadap sentuhan

Skor 40

Rubrik penilaian: skor 10 untuk setiap jawaban benar dari nama bagian ginjal

hingga deskripsi, skor 5 jika nama bagian benar namun deskripsi kurang tepat,

skor 0 jika nama bagian dan deskripsi salah.

1. Kulit sebagai organ sistem ekskresi karena kulit dalam metabolisme tubuh

menghasilkan zat-zat sisa berupa keringat yang merupakan zat tidak berguna

dari dalam tubuh manusia.

Skor 5

2. Aktivitas fisik menyebabkan badan kita menghasilkan panas. Otak akan

bereaksi dengan mengeluarkan keringat dari kelenjar ekrin yang ada dalam

tubuh. Keringat akan muncul di pori-pori tubuh yang suhunya lebih rendah.

Dengan keluarnya keringat ini tidak serta merta mendinginkan suhu tubuh.

Keringat harus sampai menguap dari kulit agar suhu tubuh menurun, menurut

ahli keringat dari Universitas Colorado, William Byrnes. Tubuh manusia juga

memiliki kelenjar apokrin terutama di bagian ketiak dan pangkal paha. Apokrin

dapat mengeluarkan keringat bau. Keringat ini bisa beraroma tak sedap karena

cairannya mengandung lebih banyak nutrien sehingga membuat bakteri

Staphylococcus hominis tertarik menempati dua titik tersebut. Ketika bakteri

dengan keringat berinteraksi, aroma tubuh tercipta.

Skor 15

Nilai LDS Sistem Ekskresi Manusia

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh

Skor maksimal × 100%

185

Pertemuan 4 (Hati dan Paru-paru)

Hail Percobaan 1:

membuktikan hasil sistem ekskresi pada paru-paru berupa uap air (H2O)

Skor 5

Hail Percobaan 2:

membuktikan hasil sistem ekskresi pada paru-paru berupa Karbon Dioksida (CO2)

Skor 5

Hati selain berperan dalam sistem pencernaan, hati juga berperan dalam sistem

ekskresi. Peran ini berupa mengekskresikan zat warna empedu yang disebut

bilirubin. Bilirubin dihasilkan dari pemecahan hemoglobin yang terdapat pada sel

darah merah.

Skor 10

Ditunjuk Nama Bagian

A Sel darah merah

B Hemoglobin

C Protein lain

D Globin

E Zat besi

F Hemin

G Biliverdin

H Bilirubin

I Urobilin pewarna urine

J Sterkobilin pewarna feses

Skor 20

Penjelasan Skema:

Sel darah merah yang rusak akan dihancurkan oleh makrofag di dalam hati dan

limfa. Hemoglobin yang terkandung di dalam sel darah merah dipecah menjadi

zat besi, globin, dan hemin. Zat besi selanjutnya dibawa menuju sumsum merah

tulang yang digunakan membentuk hemoglobin baru. Globin dipecah menjadi

asam amino untuk digunakan dalam pembentukan protein lain. Sedangkan hemin

diubah menjadi bilirubin dan biliverdin. Bilirubin menjadi urobilin sebagai

pewarna urine dan sterkobilin sebagai pewarna feses. Selain bilirubin ada juga

biliverdin sebagai zat warna empedu yang berperan dalam sistem pencernaan.

Skor 50

Paru-paru disebut sebagai organ sistem ekskresi karena menghasilkan sisa

metabolisme tubuh yang tidak digunakan lagi berupa CO2.

Skor 10

186

Hati disebut sebagai organ sistem ekskresi karena menghasilkan sisa metabolisme

tubuh yang tidak digunakan lagi berupa zat warna empedu.

Skor 10

Nilai LDS Sistem Ekskresi Manusia

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh

Skor maksimal × 100%

Pertemuan 5 (Kelainan dan Upaya)

No Nama Penyakit Penyebab Penanganan

1

Cirrhosis

Pembesaran hati,

mengonsumsi obat-obatan

tertentu dalam jangka waktu

lama, perlemakan hati non-

alkohol, infeksi hati

schistosomiasis, penyakit

turunan seperti

hemochromatosis dan cystic

fibrosis, infeksi virus kronis

hepatitis A dan C.

1. Mengonsumsi makanan

rendah garam dan tablet

spironolactone, untuk

mengurangi kelebihan cairan

di dalam tubuh.

2. Mengonsumsi propranolol,

untuk mengurangi tekanan

yang tinggi di dalam hati.

3. Mengonsumsi suplemen

untuk mengatasi kekurangan

nutrisi dan mencegah

pengeroposan tulang.

2

Nefritis

Rusaknya nefron karena

infeksi bakteri

Streptococcus

Pencucian darah atau

pencangkokan ginjal

3

Kanker kulit

Kanker kulit disebabkan

oleh perubahan atau mutasi

genetik pada sel kulit.

Penyebab perubahan itu

sendiri belum diketahui

secara pasti, namun diduga

akibat paparan sinar

matahari yang berlebihan.

Krioterapi, operasi, kuretase,

radioterapi, kemoterapi, dan

terapi biologis

4

Batu ginjal

Endapan garam kalsium di

dalam rongga ginjal

Banyak minum air putih

Jus lemon

Kurangi asupan garam dan

protein

Banyak konsumsi makanan

berserat

Berhenti minum soft drink

Olahraga Cukup

Uteroscope

Skor 40

187

Rubrik penilaian: skor 10 untuk setiap jawaban benar dari nama, penyebab, dan

penanganan, skor 5 jika nama, penyebab dan penanganan kurang tepat, skor 0 jika

nama, penyebab dan penanganan salah.

Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi:

1. Konsumsi Air Putih yang Cukup. Air putih memiliki banyak manfaat bagi

tubuh, terutama untuk organ sistem ekskresi seperti kulit dan ginjal.

2. Mengatur Pola Makan.

3. Istirahat yang Cukup.

4. Rajin Berolahraga.

5. Tidak Merokok dan Minum Alkohol.

Skor 10

Organ sistem ekskresi dapat mengalami gangguan karena kurang sehatnya pola

hidup seseorang dan terlalu berat kerja dari sistem ekskresi sehingga membuat

sistem tersebut merasa terganggu dan mengakibatkan kurang maksimalnya kerja

sistem ekskresi sehingga menimbulkan gejala-gejala yang disebut kelainan pada

sistem ekskresi.

Skor 10

Upaya yang kita lakukan untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi baik itu ginjal,

kulit, paru-paru, dan hati yaitu

1. Konsumsi Air Putih yang Cukup. Air putih memiliki banyak manfaat bagi

tubuh, terutama untuk organ sistem ekskresi seperti kulit dan ginjal.

2. Mengatur Pola Makan.

3. Istirahat yang Cukup.

4. Rajin Berolahraga.

5. Tidak Merokok dan Minum Alkohol

Skor 10

Nilai LDS Sistem Ekskresi Manusia

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh

Skor maksimal × 100%

188

Lampiran 8. Instrumen Validasi LDS

189

190

RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN VALIDASI LDS

Butir Penilaian Kriteria Skor

Konsep format lembar

diskusi siswa

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Ada kesesuaian antara

bahan diskusi pada

lembar diskusi siswa

dengan permainan

pada Remap Teams

Games Tournament

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Isi materi berupa

permasalahan yang

dapat dipecahkan oleh

siswa

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Kesesuaian lembar

diskusi siswa dengan

tingkat berpikir kritis

siswa

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Bahasa yang

digunakan sesuai

dengan tingkat

berpikir kritis

terhadap siswa

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas

1

191

Kalimat yang

digunakan dapat

dimengerti dan jelas

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Bahasa yang

digunakan berifat

komunikatif

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

192

Lampiran 9. Picture Card dan Snake Ladder

PICTURE CARD DAN SNAKE LADDER

Picture Card dan Snake Ladder adalah media pembelajaran berupa games

yang diterapkan untuk membantu dan mendukung penerapan model pembelajaran

Remap Teams Games Tournament pada materi sistem ekskresi manusia untuk

membuat pembelajaran yang menarik minat siswa dan menyenangkan serta

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Permainan ini memiliki desain

seperti berikut

193

Lampiran 10. Instrumen Validasi Media Picture Card dan Snake Ladder

194

195

RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN VALIDASI MEDIA PICTURE CARD

DAN SNAKE LADDER

Butir Penilaian Kriteria Skor

Tampilan media

(Bentuk, Warna, dan

Ukuran)

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Kesesuaian antara

bentuk dan fungsi

media

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Kualitas bentuk,

warna, dan ukuran

media

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Media mudah untuk

digunakan

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Kesesuaian media

terhadap materi yang

digunakan

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas

1

196

Media bersifat

praktis, luwes, dan

bertahan

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Media kreatif dan

inovatif

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Media yang

digunakan dapat

memberikan wawasan

yang luas kepada

siswa

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Media yang

digunakan dapat

meningkatkan minat

dari siswa

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Media yang

digunakan dapat

melatih siswa untuk

berpikir kritis

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

197

Lampiran 11. Permainan

ATURAN MAIN PICTURE CARD DAN SNAKE LADDER

Picture Card dan Snake Ladder adalah media pembelajaran berupa games

yang diterapkan untuk membantu dan mendukung penerapan model pembelajaran

Remap Teams Games Tournament pada materi sistem ekskresi manusia untuk

membuat pembelajaran yang menarik minat siswa dan menyenangkan serta

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Pada permainan ini memiliki

beberapa ketentuan sebagai berikut:

A. Pemeran:

1. Guru sebagai juri

2. Siswa sebagai pemain

B. Gambaran Permainan:

1. Permainan ini adalah bentuk permainan besar.

2. Permainan ini dimainkan maksimal 5 kelompok dengan 6 siswa di

setiap kelompoknya.

3. Permainan ini berupa ular tangga manusia yang berukuran 3 m x 3 m

yang terdiri dari 30 kotak dan kartu soal bergambar yang tersebar di

beberapa kotak dengan ukuran 8 cm x 10 cm.

4. Setiap kelompok ada 1 siswa untuk mengambil undian nomer urut

dan menjadi perwakilan sebagai bidak permainan.

5. Permainan dimulai dari nomer undi 1 sampai seterusnya dan

dilakukan secara berulang.

6. Setiap kelompok yang mendapat giliran bermain dan berada pada

kotak yang terdapat kartu soal bergambar wajib menjawab

pertanyaan tersebut melalui diskusi kelompok.

7. Namun setiap kelompok yang mendapat giliran bermain dan berada

pada kotak yang tidak ada soal bergambarnya maka kelompok

tersebut tidak mendapatkan pertanyaan.

198

8. Setiap kelompok yang berhasil menjawab soal bergambar yang

terdapat di dalam kotak dia berdiri, maka kelompok tersebut

mendapatkan 3 poin sedangkan jika jawaban salah, maka tidak

mendapatkan poin.

9. Maksimal menjawab pertanyaan adalah 15 detik jika salah atau tidak

menjawab maka pertanyaan dilempar ke 1 kelompok lain secara

berebut, dan jika kelompok tersebut dapat menjawab maka

memperoleh 3 poin, jika gagal menjawab maka tidak mendapat poin

dan pertanyaan hangus.

10. Kelompok yang memiliki 15 poin memiliki hak veto untuk

mengembalikan bidak kelompok lain ke kotak bernomer 1 dengan

ketentuan 15 poin kelompok tersebut hilang.

11. Kelompok yang berhasil finish di kotak bernomer 30 maka

mendapatkan tambahan 20 poin.

12. Pemenang ditentukan oleh banyaknya poin yang mampu

dikumpulkan oleh setiap kelompok (team).

13. Apabila terdapat 2 kelompok atau lebih yang memiliki poin sama

maka pemenang ditentukan oleh 1 pertanyaan rebutan untuk

kelompok yang memiliki poin sama, dengan ketentuan:

a. menjawab benar : 3 poin

b. tidak menjawab : 0 poin

c. menjawab salah : -1 poin

C. Aturan Singkat Permainan:

1. Setiap kelompok ada 1 siswa untuk mengambil undian nomer urut

dan menjadi perwakilan sebagai bidak permainan.

2. Kelompok yang mendapat giliran bermain dan berada pada kotak

yang terdapat kartu soal bergambar wajib menjawab pertanyaan

tersebut melalui diskusi kelompok, Jika berada pada kotak tidak ada

soal kartu bergambarnya maka tidak mendapat pertanyaan.

3. Jawaban benar mendapat 3 poin dan jika salah atau tidak menjawab

mendapat 0 poin.

199

4. Waktu menjawab maksimal 15 detik

5. Jika kelompok yang mendapat soal tidak dapat menjawab maka

dilempar hanya ke 1 kelompok lain secara berebut. Jika pertanyaan

masih tidak dapat di jawab maka pertanyaan dan poin hangus.

6. Kelompok yang memiliki 15 poin memiliki hak veto untuk

menukarnya dengan mengembalikan kelompok lain dimanapun

posisinya ke kotak bernomer 1, dengan ketentuan 15 poin kelompok

tersebut hilang.

7. Kelompok yang dapat finish mendapat 20 poin. Pemenang ditentukan

oleh banyak poin yang dikumpulkan.

8. Jika ada kesamaan poin maka di lanjutkan dengan 1 pertanyaan

tambahan dengan ketentuan:

menjawab benar : 3 poin

tidak menjawab : 0 poin

menjawab salah : -1 poin

D. Sketsa Permainan

25 26 27 28 29 30

24 23 22 21 20 19

13 14 15 16 17 18

12 11 10 9 8 7

1 2 3 4 5 6

KELOMPOK

1

BIDAK

KELOMPOK

3

KELOMPOK

2

1 2 3

4 5

KELOMPOK

5

KELOMPOK

4

Picture Card dan

Snake Ladder

SISWA

200

DAFTAR PERTANYAAN TOURNAMENT

Pertemuan 1 (Ginjal)

No Picture Card Pertanyaan Jawaban

6

Mengapa organ

tersebut disebut

sebagai salah satu

organ pada sistem

ekskresi manusia?

Organ tersebut adalah

ginjal yang merupakan

salah satu organ yang

berperan dalam sistem

ekskresi manusia

karena perannya dalam

membuang sisa

metabolisme tubuh

yang tidak digunakan

berupa urine.

Berdasarkan gambar

tersebut manakah

organ yang termasuk

sistem ekskresi

manusia? Berikan

alasannya!

Yang termasuk organ

sistem ekskresi

manusia adalah ginjal

dan hati karena kedua

organ tersebut

membantu tubuh dalam

membuang sisa

metabolisme yang tidak

berguna seperti urine

dan zat warna pada

urine dan feses

sedangkan pankreas

dan jantung tidak.

Berdasarkan gambar

tersebut itu adalah

perumpamaan

penyaringan darah

pada ginjal, berperan

sebagai apakah

kertas saring dan

filtrat tersebut ?

Kertas saring berperan

sebagai glomerulus

karena tugasnya

menyaring darah yang

nantinya hasilnya akan

ditampung oleh kapsula

bowman dan filtrat

tersebut sebagai hasil

penyaringan dapat

disebut juga urine

primer.

Berdasarkan gambar

tersebut, bagian dari

ginjal yang

menempati X dan Y

adalah.... dan apakah

fungsinya?

X adalah Tubulus

Proksimal yang

berfungsi sebagai

penghasil urine

sekunder

Y adalah Tubulus

Distal yang berfungsi

penghasil urine

Kertas

Saring

Filtrat

201

sesungguhnya.

9

Berdasarkan gambar

tersebut, saat suhu

dingin kita relatif

lebih sering buang

air kecil. Mengapa

hal tersebut bisa

terjadi?

Saat suhu dingin

keringat jarang keluar,

terjadi pengecilan pori-

pori kulit, pengeluaran

air seni merupakan

daya adaptasi pada

proses penghambatan

keluarnya cairan.

Berdasarkan gambar

tersebut itu adalah

perumpamaan salah

satu fungsi pada

ginjal, fungsi apakah

yang dimaksud?

Pada gambar tersebut

fungsi ginjal selain

sebagai organ ekskresi

dan penghasil urine

primer berfungsi juga

sebagai penyaring

darah.

Pada gambar

tersebut yang

ditunjukkan oleh

huruf X memilih

fungsi untuk....

Gambar tersebut adalah

ureter yang berfungsi

menyalurkan urine dari

ginjal ke kandung

kemih

Jelaskan mekanisme

terbentuknya urine

berdasarkan gambar

tersebut!

g. Filtrasi

Proses ini terjadi di

glomerulus. Cairan

yang tersaring

ditampung oleh

simpai Bowman

yang disebut urine

primer atau filtrate

glomerulus.

h. Reabsorpsi

Proses ini terjadi di

tubulus proksimal

yang menyaring

kembali urine

primer menjadi

urine sekunder

i. Augmentasi

Proses ini terjadi di

tubulus distal yang

X

202

menyaring kembali

urine sekunder

menjadi urine

sesungguhnya lalu

nanti ke tubulus

kolektivus dan ke

ureter lalu ke

kandung kemih baru

dikeluarkan lewat

saluran uretra.

15

Perhatikan gambar

tersebut, terdapat

dimanakah proses

filtrasi ? organ apa

yang berperan serta

berupa apa hasilnya?

Proses filtrasi terjadi

pada bagian yang

bertuliskan glomerulus,

bermula dari

penyaringan darah oleh

glomerulus lalu

ditampung oleh kapsula

bowman berupa urine

primer

Perhatikan gambar

tersebut, terdapat

dimanakah proses

augmentasi ? organ

apa yang berperan

serta berupa apa

hasilnya?

Proses augmentasi

adalah proses lanjutan

dari reabsorpsi yang

terjadi pada bagian

bertuliskan tubulus

distal sehingga

menghasilkan urine

sesungguhnya

Perhatikan gambar

tersebut, terdapat

dimanakah proses

Reabsorpsi ? organ

apa yang berperan

serta berupa apa

hasilnya?

Proses reabsorpsi

adalah proses lanjutan

dari filtrasi yang terjadi

pada bagian bertuliskan

tubulus proksimal

sehingga menghasilkan

urine sekunder

Perhatikan gambar

tersebut, terdapat

organ bernama

glomerulus dan

kapsula bowman,

jelaskan fungsi

keduanya?

Glomerulus adalah

penyaring darah

sehingga menghasilkan

filtrat yang bernama

urine primer sedangkan

kapsula bowman

adalah tempat filtrat

tersebut ditampung

203

18

Pada gambar

tersebut yang

ditunjukkan oleh

huruf X memilih

fungsi untuk....

Medula ginjal adalah

jaringan ginjal yang

halus dan dalam.

Medula berisi lengkung

Henle serta piramida

ginjal, yaitu struktur

kecil yang terdapat

nefron dan tubulus.

Tubulus ini

mengangkut cairan ke

ginjal yang kemudian

bergerak menjauh dari

nefron menuju bagian

yang mengumpulkan

dan mengangkut urine

keluar dari ginjal.

Pada gambar

tersebut yang

ditunjukkan oleh

huruf X memilih

fungsi untuk....

Korteks ginjal adalah

bagian ginjal paling

luar. Tepi luar korteks

ginjal dikelilingi oleh

kapsul ginjal dan

jaringan lemak, untuk

melindungi bagian

dalam ginjal.

Pada gambar

tersebut yang

ditunjukkan oleh

huruf X memilih

fungsi untuk....

Menyaring darah yang

masuk dan yang akan

menghasilkan zat-zat

masih berguna.

Menghasilkan urine

primer

X

X

X

204

Pada gambar

tersebut yang

ditunjukkan oleh

huruf X memilih

fungsi untuk....

Vena ginjal merupakan

bagian utama dari

ginjal. Vena ginjal

adalah pembuluh balik

yang berguna untuk

membawa darah keluar

dari dalam ginjal

menuju vena cava

inferior.

22

Pada gambar

tersebut yang Organ

apa yang

ditunjukkan oleh

huruf Y serta apakah

fungsi ?

Lengkung Henle untuk

menyaring hasil urine

sekunder dan

penghubung antara

tubulus kontortus

proksimal dan tubulus

kontortus distal

Pada gambar

tersebut yang Organ

apa yang

ditunjukkan oleh

huruf Y serta apakah

fungsi ?

Tubulus Kolektivus

Yang berfungsi

Penampung urine

sesungguhnya hasil

pengolahan dan

penyerapan di dalam

nefron

Berdasarkan gambar

tersebut sebutkan

urut-urutan jalannya

urine

Ginjal (glomerulus-

tubulus proksimal-

lengkung henle-tubulus

distal-tubulus

kolektivus)-ureter-

kandung kemih-uretra

X

Y

Y

205

Berdasarkan gambar

tersebut, apa sajakah

yang kamu dapat

simpulkan?

Organ sistem ekskresi

manusia adalah kulit,

paru-paru, dan hati

serta ginjal yang

mengeluarkan zat sisa

metabolisme tubuh

yang tidak berguna

seperti keringat, CO2,

zat warna, serta urine

25

- Vitamin

- Urine

- Mineral

- Hormon

- Enzim

Aku terdapat di

antara beberapa zat

di atas dan aku

selalu dibuang.

Keberadaanku yang

berlebih akan

menyebabkan

gangguang fungsi

organ-organ di

dalam tubuh. Hal ini

dikarenakan aku

banyak mengandung

racun (toksik). Siapa

sajakah aku ?

Urine, karena urine

adalah sisa

metabolisme tubuh

yang dikeluarkan oleh

hasil penyaringan

ginjal

Organ ginjal pada

manusia memproses

sekitar 200 liter

darah setiap harinya

untuk menyaring 2

liter produk limbah

dan air ekstra.

Limbah dan air

ekstra menjadi urine

yang mengalir ke

kandung kemih

melalui tabung yang

disebut ureter.

Kandung kemih

menyimpan urine

sampai melepasnya

Fungsi ginjal sebagai

penyaring darah, hasil

penyaringan ini berupa

urine

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

206

melalui uretra.

Berdasarkan bacaan

di atas bagaimana

fungsi ginjal?

Aku adalah salah

satu bagian dari

organ sistem

ekskresi. Aku

berfungsi sebagai

penyaring darah

sehingga

menghasilkan filtrat

yang bernama urine

primer. Aku juga

punya teman yang

selalu membantuku

dalam menampung

hasil yang telah ku

kerjakan. Siapakah

aku dan temanku?

Aku adalah glomerulus

dan temanku adalah

kapsula bowman

27

Aku adalah bagian

ginjal paling luar.

Tepi luarku

dikelilingi oleh

kapsul ginjal dan

jaringan lemak,

untuk melindungi

bagian dalam ginjal.

Siapakah aku?

Aku adalah korteks

ginjal

Aku adalah salah

satu bagian dari

organ sistem

ekskresi. Aku

berfungsi sebagai

penampung urine

sesungguhnya hasil

pengolahan dan

penyerapan di dalam

nefron. Siapakah

aku?

Aku adalah Tubulus

Kolektivus

Aku adalah salah

satu organ pada

sistem ekskesi. Aku

memiliki fungsi

utama menghasilkan

urine, siapakah aku?

Aku adalah ginjal

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

207

Pertemuan 2 (Kulit)

No Picture Card Pertanyaan Jawaban

6

Kenapa saat kita

berolahraga selalu

mengeluarkan

keringat?

Olahraga akan

mengaktifkan sistem

pemanasan internal di

dalam tubuh, untuk

mengurangi panas

tubuh yang berlebih

maka tubuh

mengeluarkan keringat.

Lapisan kulit kedua

setelah epidermis

dan yang berfungsi

sebagai pelindung

dalam tubuh.

Lapisan Dermis atau

lapisan dalam yang

terdapat setelah lapisan

epidermis

Saluran apakah yang

berfungsi sebagai

jalan keluarnya

keringat dari

kelenjar keringat ke

pori-pori?

Saluran keringat

9

Bagaimana

mekanisme terjadi

keringat keluar dari

pori-pori kulit

manusia?

Aktivitas fisik

menyebabkan badan

kita menghasilkan

panas. Otak akan

bereaksi dengan

mengeluarkan keringat

dari kelenjar ekrin yang

ada dalam tubuh.

Keringat akan muncul

di pori-pori tubuh yang

suhunya lebih rendah.

Dengan keluarnya

Y

Y

208

keringat ini tidak serta

merta mendinginkan

suhu tubuh. Keringat

harus sampai menguap

dari kulit agar suhu

tubuh menurun,

menurut ahli keringat

dari Universitas

Colorado, William

Byrnes.

Pada sistem ekskresi

kulit menghasilkan

sisa metabolisme

tubuh berupa

keringat, keringat

pada umumnya ada

yang berbau dan

tidak apakah yang

menyebabkan hal

tersebut terjadi?

Tubuh manusia juga

memiliki kelenjar

apokrin terutama di

bagian ketiak dan

pangkal paha. Apokrin

dapat mengeluarkan

keringat bau. Keringat

ini bisa beraroma tak

sedap karena cairannya

mengandung lebih

banyak nutrien

sehingga membuat

bakteri Staphylococcus

hominis tertarik

menempati dua titik

tersebut. Ketika bakteri

dengan keringat

berinteraksi, aroma

tubuh tercipta.

Perhatikan gambar

tersebut, aku berada

pada gambar

tersebut, aku berada

pada bagian teratas

tubuh manusia yang

berfungsi untuk

melindungi kulit

kepala dari sengatan

matahari dan hawa

dingin. Siapakah

aku?

Aku adalah rambut

209

15

Lapisan apakah yang

ditunjukkan oleh

huruf X tersebut dan

jelaskan fungsinya!

Epidermis. Kulit yang

terletak paling luar.

Fungsinya beragam,

mulai dari menjaga

tubuh dari kuman dan

zat berbahaya,

menentukan warna

kulit, hingga

memproduksi sel-sel

tertentu yang berperan

penting untuk

kesehatan tubuh.

Meningkatkan kerja

kelenjar keringat,

sehingga

merangsang

produksi keringat,

fungsi dari siapakah

itu?

Fungsi tersebut adalah

fungsi dari saraf yang

berfungsi untuk

merangsang produksi

keringat.

Apakah fungsi kulit

memiliki jaringan

lemak pada jaringan

ikat bawah tubuh

manusia?

Fungsi utamanya yaitu

untuk menjaga suhu

tubuh

18

Kelenjar keringat

dibedakan menjadi 2

yaitu kelenjar ekrin

dan apokrin, Apakah

perbedaan 2

kelenjar tersebut?

Kelenjar apokrin

terletak terfokus ke

ketiak, pangkal paha,

area genital dan puting

yang menyebabkan bau

menyengat karena

keringatnya lebih teba

dan lengket sedangkan

ekrin itu tersebar

hampir seluruh tubuh

tetapi memiliki

keringat yang tipis dan

bening tidak lengket.

X

210

Perhatikan gambar

berikut, sebut dan

jelaskan yang

bernomer 1,2, dan 3!

1. Rambut

Fungsi rambut di

bagian teratas tubuh

kita ini adalah untuk

melindungi kulit kepala

dari sengatan matahari

dan hawa dingin.

2. Jaringan lemak

Menjaga suhu tubuh

3. Kelenjar Keringat

Menghasilkan atau

memproduksi keringat

Perhatikan gambar

berikut, sebut dan

jelaskan yang

bernomer 1,2, dan 3!

1. Pori-pori

Sebagai tempat

tumbuhnya rambut,

selain itu mereka juga

memiliki tugas sebagai

jalan minyak untuk

sampai ke permukaan

kulit

2. Saraf

Meningkatkan kerja

kelenjar keringat,

sehingga merangsang

produksi keringat

3. Saluran Keringat

Berfungsi sebagai jalan

keluarnya keringat dari

kelenjar keringat ke

pori-pori

22

Pada kehidupan

manusia memiliki

beberapa perbedaan

salah satunya adalah

warna kulit. Warna

kulit ini berbeda

berdasarkan ras dan

geografi, seperti

sebagian besar orang

Eropa memiliki kulit

putih, orang Afrika

memiliki kulit hitam,

dan orang Asia

memiliki kulit

kuning langsat.

Pigmen adalah zat

Lapisan malpighi,

lapisan ini mengandung

sel-sel hidup yang

mengandung melanin

211

pengatur warna kulit

manusia yang

terdapat pada....

Jelaskan lapisan

pada kulit dari

terluar sampai

terdalam!

Epidermis

Kulit yang terletak

paling luar. Fungsinya

beragam, mulai dari

menjaga tubuh dari

kuman dan zat

berbahaya,

menentukan warna

kulit, hingga

memproduksi sel-sel

tertentu yang berperan

penting untuk

kesehatan tubuh.

Dermis

Lapisan kulit kedua

setelah epidermis.

Dermis berfungsi

sebagai pelindung

dalam tubuh.

Hipodermis

Melekatkan kulit pada

otot dan menjaga suhu

tubuh

Kenapa kulit disebut

sebagai salah satu

organ pada sistem

ekskresi? Jelaskan!

Karena kulit adalah

salah satu organ yang

membantu dalam

proses pembuangan

sisa metabolisme tubuh

yang dihasilkan secara

berlebih dan tidak

digunakan lagi berupa

keringat.

25

Aku adalah salah

satu bagian pada

saraf kulit, ujung

saraf perasaku pada

kulit peka sekali

terhadap rangsangan

dingin. Siapakah

aku?

Aku adalah saraf

Korpuskula Krause

Aku adalah salah

satu bagian pada

saraf kulit, ujung

Aku adalah saraf

Korpuskula Ruffini

212

saraf perasaku pada

kulit peka sekali

terhadap rangsangan

panas. Siapakah

aku?

Aku adalah salah

satu bagian pada

saraf kulit, ujung

saraf perasaku pada

kulit peka sekali

terhadap rangsangan

tekanan. Siapakah

aku?

Aku adalah saraf

Korpuskula Paccini

Aku adalah salah

satu bagian pada

saraf kulit, ujung

saraf perasaku pada

kulit peka sekali

terhadap rangsangan

sentuhan. Siapakah

aku?

Aku adalah saraf

Korpuskula Meisner

27

Aku adalah salah

satu lapisan yang

terletak pada salah

satu organ sistem

ekskresi yaitu kulit.

Aku selalu

mengelupas secara

periodik, tidak

memiliki inti, dan

jika aku mengelupas

tidak terasa sakit

atau mengeluarkan

darah karena aku

tidak memiliki

pembuluh darah

maupun saraf.

Siapakah aku ?

Lapisan tanduk,

Lapisan tanduk

mengalami

pembentukan sel-sel

baru ke arah luar

1) Sebagai

penyimpan lemak

2) Sebagai penawar

racun

3) Sebagai alat

ekskresi

4) Sebagai

penyimpanan otot

Sebagai penawar racun

dan sebagai

penyimpanan otot,

karena sebagai penawar

racun adalah fungsi hati

213

Manakah sajakah

fungsi kulit yang

tidak tepat ?

berikan alasannya!

Aku salah satu

bagian dari kulit aku

berfungsi sebagai

tempat tumbuhnya

rambut, selain itu

juga memiliki tugas

sebagai jalan minyak

untuk sampai ke

permukaan kulit.

Tebak siapakah aku?

Aku adalah pori-pori

kulit yang berfungsi

sebagai tempat

tumbuhnya rambut dan

jalan minyak untuk

sampai ke permukaan

kulit.

Pertemuan 4 (Hati dan Paru-Paru)

No Picture Card Pertanyaan Jawaban

6

Berdasarkan gambar

tersebut, apakah

organ itu merupakan

salah satu organ

pada sistem

ekskresi? Jelaskan

alasannya!

Organ tersebut adalah

hati, termasuk kedalam

salah satu organ sistem

ekskresi karena

menghasilkan warna

urine maupun feses

yaitu urobilin dan

sterkobilin

Berdasarkan gambar

tersebut, apakah

organ itu merupakan

salah satu organ

pada sistem

ekskresi? Jelaskan

alasannya!

Organ tersebut adalah

termasuk kedalam

salah satu organ sistem

ekskresi karena

menghasilkan atau

mengeluarkan sisa

metabolisme tubuh

manusia berupa CO2

Y

214

Berdasarkan gambar

tersebut, pada proses

hemoglobin yang

terdapat pada sel

darah merah dipecah

menjadi berapa?

Sebutkan dan

jelaskan!

Hemoglobin yang

terdapat pada sel darah

merah dipecah menjadi

3, hemin yang akan

dipecah oleh bilirubin

dan biliverdin, zat besi

yang akan diubah

menjadi hemoglobin

laigi serta globin

menjadi protein lain

9

Pada gambar tersebut,

Dina melakukan

percobaan tersebut.

Apa yang dapat

disimpulkan oleh

Dina?

Air kapur menjadi

keruh karena terdapat

percampuran air kapur

dan gas hasil

pernafasan berupa CO2

Hati dapat

terpengaruh oleh zat

berbahaya tersebut,

seperti: konsumsi

makanan tidak sehat,

alkohol, merokok,

mengosumsi banyak

obat-obatan, dan

stress. Faktor

tersebut dapat

menyebabkan hati

tidak mampu

melaksanakan

tugasnya seperti

semestinya dan akan

menunjukkan gejala-

gejala akibat

terganggunya fungsi

dari hati.

Berdasarkan

peristiwa tersebut

kita dapat

menyimpulkan

bahwa hati memiliki

fungsi untuk....

Fungsi hati untuk

menawarkan racun

karena hati

menguraikan asam

amino dan

menghasilkan sisa urea

yang bersifat racun

215

i. Hati merupakan

organ yang

berperan dalam

sistem ekskresi

dengan

menghasilkan

getah empedu

ii. Sel darah merah

yang rusak akan

dihancurkan oleh

hemin di dalam

hati dan limfa

iii. Hemoglobin yang

terkandung akan

dipecah menjadi

zat besi, globin,

dan hemin

iv. Hemin akan

mengalami

beberapa tahapan

dan menghasilkan

sterkobilin

pewarna urine dan

urobilin pewarna

feses

Pernyataan yang tepat

adalah pada nomer?

Yang tepat pada i dan

iii, karena hati

menghasilkan zat

warna urine yang

berasal dari pemecahan

sel darah merah oleh

makrofag menjadi

hemoglobin dan terbagi

menjadi hemin, globin,

dan zat besi

15

berdasarkan gambar

tersebut apakah yang

tepat dalam

melengkapi X dan

Y? Jelaskan

alasanmu!

X=Hemoglobin

Y= Urobilin

Sel darah merah yang

mengandung

hemoglobin akan

dipecah dan menjadi 3

bagian, urobilinogen

dipecah menjadi

urobilin pewarna urine

Sebutkan mekanisme

pernafasan pada

manusia!

C6H12O6 + O2

CO2 + H20

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

216

Apakah pernafasan

manusia

menghasilkan gas

karbon dioksida?

Peristiwa apa yang

dapat

menggambarkan

bahwa pernafasan

mengeluarkan CO2?

Pernafasan manusia

menghasilkan atau

mengeluarkan gas

karbon dioksida dan

yang dapat

membuktikan hal

tersebut adalah

percobaan dengan

menggunakan air kapur

18

C6H12O6 + O2

CO2 + H20

Jelaskan mekanisme

tersebut!

Oksigen yang

memasuki alveolus

akan berdifusi dengan

cepat memasuki kapiler

darah yang

mengelilingi alveolus,

sedangkan CO2 akan

berdifusi sebaliknya.

Darah pada alveolus

akan mengikat O2 dan

mengangkutnya. Lalu

di dalam pembuluh

kapiler, darah mengikat

CO2 untuk dikeluarkan

bersama uap air.

Ani pada saat pagi

hari ingin bercermin,

lalu dia mencari

cermin kecilnya.

Karena cerminnya

sedikit buram ia

menghembuskan

nafas ke cermin

tersebut dan terdapat

seperti embun,

peristiwa ini

membuktikan

bahwa?

Pada saat bernafas

manusia selain

mengeluarkan karbon

dioksida manusia juga

mengeluarkan uap air

sesuai reaksi

C6H12O6 + O2

CO2 + H20

22

Perhatikan alat dan

bahan berikut:

i. Kertas kobalt,

sedotan, dan air

kapur

ii. Cermin, sedotan,

dan air kapur

Cermin, sedotan, dan

air kapur dalam

percobaanya

membuktikan hasil

pernafasan berupa CO2,

karena Air kapur akan

membuktikan hasil

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

217

iii. Tabung reaksi,

sedotan, dan

kertas kobalt

iv. Kertas kobalt dan

cermin

Alat dan bahan yang

sesuai dapat

digunakan untuk

membuktikan hasil

dari pernafasan pada

manusia adalah....

pernafasan

menghasilkan CO2

dengan berubahnya air

kapur menjadi keruh

Jelaskan mekanisme

tersebut!

Sel darah merah yang

mengandung

hemoglobin akan

dipecah dan menjadi 3

bagian, zat besi

menjadi hemoglobin,

globin menjadi protein

lain, hemin menjadi

bilirubin dan biliverdin

dimana bilirubin

dipecah menjadi

menjadi urobilin

pewarna urine dan

sterkobilin pewarna

feses.

Apakah yang

ditunjuk oleh huruf

X dan Y? Jelaskan!

X= urobilin pewarna

pada urine

Y= sterkobilin pewarna

feses dan mereka ini

adalah hasil dari

bilirubin dan

menjadikan hati sistem

ekskresi

218

25

Pada gambar

tersebut apakah

fungsi dari hemin?

Fungsi hemin yaitu

sebagai salah satu

pemecahan dari

hemoglobin dan yang

menghasilkan bilirubin

dan biliverdin. Dimana

bilirubin akan diubah

menjadi sterkobilin dan

urobilin sedangkan

biliverdin diubah

menjadi zat warna

empedu yang berperan

dalam sistem

pencernaan

Pada gambar

tersebut, apakah

fungsi globin dan zat

besi?

Fungsi zat besi (Fe)

adalah akan dirombak

kembali menjadi Hb

atau hemoglobin

sedangkan globin akan

diubah menjadi

protein-protein lain

27

Aku adalah organ

pada sistem ekskresi

manusia yang

memiliki fungsi

menghasilkan zat

warna empedu dan

akulah yang

mewarnai urine dan

feses pada manusia

dan aku dekat sekali

dengan si pankreas.

Siapakah aku?

Aku adalah hati karena

hati menghasilkan zat

warna empedu atau

bilirubin

Aku adalah organ

pada sistem ekskresi

manusia yang

memiliki fungsi

mengubah oksigen

menjadi karbon

dioksida di dalam

alveolus dan aku

memiliki fungsi

Aku adalah paru-paru

karena selain berperan

dalam sistem

pernapasan juga

berperan dalam sistem

ekskresi manusia dan

mengubah oksigen

menjadi karbon

dioksida

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

219

ganda, selain sistem

ekskresi aku juga

berperan dalam

sistem pernapasan

manusia, siapakah

aku?

Apa saja yang kita

pelajari hari ini?

Kita mempelajari

tentang sistem ekskresi

pada organ hati dan

paru-paru dimana hati

menghasilkan zat

warna empedu sebagai

sistem ekskresi

sedangkan paru-paru

mengeluarkan karbon

dioksida

Pertemuan 5 (Kelainan dan Upaya Menjaga Sistem Ekskresi)

No Picture Card Pertanyaan Jawaban

6

Pada gambar

tersebut, organ akan

mengalami ketidak

sempurnaan dalam

bekerja karena

adanya gangguan

yang masuk. Hal ini

dapat menyebabkan?

Gangguan atau

kelainan pada siste

ekskresi manusia pada

ginjal, hati, kulit, dan

paru-paru

Pada sistem di tubuh

manusia terdapat

beberapa macam

gejala yang muncul

karena sebuah

gangguan sehingga

organ tidak bekerja

pada semestinya.

Gejal itu berupa

kanker kulit,

bronkitis, hepatitis,

dan batu ginjal. Hal

tersebut dapat

digambarkan dalam

bentuk....

Kelainan sistem

ekskresi manusia, baik

itu pada hati, ginjal,

dan kulit serta paru-

paru dengan macam-

macam penyakit dari

kelainan sistem

ekskresi manusia

berupa kanker kulit,

bronkitis, hepatitis, dan

batu ginjal

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

220

9

Zulfan dan Ato

melakukan tes urine,

pada Ato urine

berwarna kuning

pada awalnya lalu

berwarna biru muda

setelah di uji dengan

benedict dan

berwarna ungu

setelah di uji biuret.

Sedangkan pada

Zulfan urine

berwarna kuning

pada awalnya, tetapi

setelah di uji dengan

benedict merah bata

dan ke kuningan

setelah uji biuret dari

hal tersebut zulfan

dan ato mengalami ?

Albuminaria dan

diabetes melitus,

Karena terdapat

kandungan protein

pada urine Ato,

sehingga Ato

mengalami penyakit

albuminuria dibuktikan

dengan hasil tes urine

pada uji biuret

berwarna ungu,

sedangkang zulfan

terdapat glukosa atau

gula pada urinenya

ditunjukkan dengan

warna merah bata pada

uji benedict

Gambar tersebut

adalah air kencing

yang dikerubungi

oleh semut, pada

umumnya penyakit

diabetes melitus

memang air

kencingnya akan

sering dikerubungi

semut.

Alasan apa yang

membuat air kencing

itu dikerubungi oleh

semut ?

Karena oleh urine

memiliki kandungan

glukosa.

Penyakit ini disebut

diabetes melitus karena

meningkatnya kadar

gula dalam darah

15

Setelah dilakukan uji

laboratorium, urine

penderita penyakit

ginjal dinyatakan

positif terhadap

reagen biuret dan

reagen benedict.

Berdasarkan hasil

tersebut

kemungkinan

gangguan yang

terjadi adalah....

Kerusakan pada

glomelurus, Karena

urine mengandung

protein atau molekul

besar

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

221

Ada berbagai macam

gangguan pada

sistem ekskresi

manusia terutama

pada organ ginjal.

Salah satu penyakit

yang sering ditemui

bahkan dialami oleh

masyarakat

Indonesia yaitu batu

ginjal. Penyakit batu

ginjal disebabkan

rutinitas pekerjaan

yang membuat pola

makan tidak teratur,

kurang

mengkonsumsi air

putih, jarang buang

air kecil atau sering

kali ditahan. Dari

peristiwa tersebut

batu ginjal terbentuk

dari proses....

Pengendapan kristal,

karena terdapat

endapan kalsium di

dalam rongga ginjal

18

Jika terjadi

kerusakan pada

gambar berlabel X,

akan mengakibatkan

gangguan yang

disebut....

Albuminaria, terjadi

gangguan pada proses

filtrasi di glomerulus

Berdasarkan hasil

pemeriksaan

laboratorium. Urine

dari Sarifa (+)

mengandung

kalsium.

Berdasarkan hal

tersebut Sarifa

berpotensi mengidap

penyakit?

Kencing batu, karena

terdapat endapan

kalsium di dalam

rongga ginjal

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

222

Apakah yang

menyebabkan

penyakit diabetes

insipidus?

Bagaimana

penanggulangannya?

Kekurangan hormon

ADH.

Memberikan suntikan

hormon antidiuretik

22

Sebuah rumah sakit

memiliki seorang

pasien dengan ciri-

ciri sebagai berikut:

1. Kuku jari

berwarna

kuning

2. Kulit pucat

kekuningan

3. Bagian putih

bola mata

berwarna

kuning

Berdasarkan ciri-

ciri di atas dapat

diindikasikan

bahwa pasien

tersebut mengalami

gangguan berupa

penyakit kuning,

apakah penyebab

terjadinya penyakit

kuning tersebut ?

Penyakit kuning

disebabkan oleh

tersumbatnya saluran

empedu, darah

berwarna kekuningan

karena bercampur

dengan cairan empedu

Aku adalah sebuah

gangguan. Aku

mengganggu salah

satu organ sistem

ekskresi yang

bertugas menyaring

darah. Aku

menimbulkan

endapan berupa

kristal yang tidak

dapat larut pada

rongga organ

tersebut. Tetapi aku

dapat dicegah

dengan sering

minum air putih,

Batu ginjal, kurangnya

minum air putih,

banyak mengkonsumsi

garam, dan menahan

kencing akan

menimbulkan endapan

garam kalsium pada

rongga ginjal

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

223

membatasi konsumsi

garam, dan tidak

menahan kencing.

Berdasarkan

penjelasan tersebut

siapakah aku ?

Orang dewasa yang

sehat harus minum

setidaknya 10

sampai 12 gelas

setiap hari. Minum

air ternyata ada

waktu yang benar.

Kita tanpa

memperhatikan

kebutuhan tubuh

seringkali minum

setelah makan.

Padahal dianjurkan

unuk minum

sesering mungkin,

mengapa demikian?

Supaya tubuh tidak

mengalami dehidrasi

, karena air

berpengaruh besar pada

keseimbangan tubuh

25

Urine ini kita bisa

mengetahui apakah

tubuh kita

mengalami

gangguan atau tidak

dari warnanya

karena keterkaitan

hubungan warna

urine dengan kondisi

kesehatan manusia.

Bagaimana pola

hidup yang baik

supaya warna urine

normal?

Seringkali meminum

air putih, meminum air

putih dapat

meringankan kerja

ginjal

Beberapa kebiasaan

untuk menjaga

kesehatan sistem

ekskresi sebagai

berikut:

1. Mengurangi

konsumsi garam

2. Minum cukup air

putih setiap hari

3. Memilih

Batu ginjal, cairan

dalam tubuh harus

seimbang karena untuk

memudahkan kerja dari

ginjal dengan cara

keseimbangan asupan

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

224

makanan yang

rendah protein

hewani

Gaya hidup sehat

tersebut dapat

diterapkan untuk

menjaga kesehatan

sistem ekskresi

supaya terhindar dari

penyakit....

Apakah yang

menyebabkan

penyakit hematuria?

Bagaimana

penanggulangannya?

Infeksi bakteri pada

saluran kemih.

Memberi antibiotik

untuk membersihkan

infeksi pada saluran

kemih

27

Perhatikan

pernyataan berikut!

1. Mengurangi

konsumsi

makanan asin.

2. Membersihkan

tempat keluarnya

urine dari arah

depan ke

belakang

3. Minum air putih

dengan cukup.

4. Tidak menahan

kencing.

Pernyataan di atas

adalah gaya hidup

yang sehat untuk

menjaga sistem

ekskresi supaya

terhindar dari

penyakit....

Hematuria, tidak

menahan kencing dan

menjaga kebersihan

tempat keluarnya urine

dapat mencegah

masuknya bakteri yang

akan menyebabkan sel

darah merah terdapat

pada urine.

Apakah yang

menyebabkan

penyakit nefritis?

Bagaimana

penanggulangannya?

Bakteri Streptococcus,

proses cuci darah atau

pencangkokan ginjal

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

225

Apakah yang

menyebabkan

penyakit

albuminuria?

Bagaimana

penanggulangannya?

Kerusakan glomelurus,

sehingga urine

mengandung protein.

Mengatur jumlah

garam dan protein yang

dikonsumsi

DENGARKAN

PERISTIWA

DARI GURU

226

Lampiran 12. Instrumen Validasi Permainan

227

228

RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN VALIDASI PERMAINAN

Butir Penilaian Kriteria Skor

Kesulitan materi

dalam KD

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Permainan berisikan

tentang permasalahan

yang ada dalam

kehidupan sehari-hari

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Kesesuaian tingkat

kesulitan materi

dengan tingkat

berpikir kritis siswa

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Kesesuaian

permainan dengan

usia siswa

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Bahasa yang

digunakan sesuai

dengan tingkat

berpikir kritis

terhadap siswa

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Kalimat yang

digunakan dapat

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

229

dimengerti dan jelas Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

Bahasa yang

digunakan bersifat

komunikatif

Keseluruhan sangat baik, mudah untuk

dimengerti dan sangat jelas 4

Keseluruhan baik, mudah untuk dimengerti

dan jelas 3

Keseluruhan kurang baik, kurang sesuai, dan

kurang jelas 2

Keseluruhan tidak baik, tidak sesuai, dan

tidak jelas 1

230

Lampiran 13. Angket Tanggapan Siswa

231

Lampiran 14. Angket Pedoman Wawancara Guru

232

Lampiran 15. Angket Pedoman Wawancara Siswa

233

Lampiran 16. Analisis Uji Coba Soal

Nama X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 Y NILAI

S-1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 1 2 97 82,91

S-2 3 1 2 1 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 1 1 1 2 3 3 3 1 3 2 3 2 1 3 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 74 63,25

S-3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 1 3 2 1 2 2 3 2 1 3 1 3 1 3 1 2 1 3 2 1 2 1 3 3 2 3 2 1 2 84 71,79

S-4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 1 3 1 3 2 3 3 1 2 1 3 2 95 81,20

S-5 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 3 1 3 3 1 1 1 2 2 2 3 1 3 2 3 2 1 3 1 3 2 1 2 1 1 2 3 2 82 70,09

S-6 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 1 3 1 3 2 3 3 3 1 1 3 1 3 2 1 2 1 2 2 91 77,78

S-7 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 1 1 1 3 3 1 1 3 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 90 76,92

S-8 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 1 1 3 3 1 2 2 2 2 1 3 1 3 2 1 2 1 1 1 1 2 82 70,09

S-9 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 1 3 1 2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 97 82,91

S-10 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 97 82,91

S-11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 104 88,89

S-12 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 104 88,89

S-13 3 3 3 3 1 1 2 3 2 3 1 1 2 1 3 2 1 1 1 3 3 1 1 3 1 3 2 1 1 1 3 3 1 3 2 2 3 3 2 79 67,52

S-14 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 1 3 2 1 1 3 3 1 3 2 3 1 3 1 1 3 1 3 2 2 2 1 1 3 86 73,50

S-15 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 1 3 1 1 3 2 2 2 1 3 1 3 2 3 3 1 1 2 3 3 90 76,92

S-16 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 1 2 99 84,62

S-17 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 2 2 96 82,05

S-18 3 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 1 3 1 1 1 3 3 1 2 2 2 1 1 3 1 3 2 1 2 1 1 1 2 2 78 66,67

S-19 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 1 3 1 1 3 3 3 1 3 1 1 2 3 2 1 3 2 3 3 1 1 2 1 3 88 75,21

S-20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 1 3 3 104 88,89

S-21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 3 101 86,32

S-22 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 1 3 1 1 3 3 3 1 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 94 80,34

S-23 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 1 3 3 2 3 1 1 1 3 3 3 3 1 3 2 2 3 97 82,91

S-24 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 1 2 2 99 84,62

S-25 3 1 3 3 3 1 1 3 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 2 3 1 3 2 3 1 3 3 3 1 3 3 2 1 2 1 2 2 2 2 78 66,67

S-26 2 1 2 3 3 1 2 3 1 3 3 3 3 1 2 2 2 1 1 1 3 3 2 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 2 3 83 70,94

S-27 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 3 1 3 3 2 3 1 3 2 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 1 1 2 92 78,63

S-28 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 2 2 1 2 100 85,47

S-29 1 1 3 3 1 1 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 1 1 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 83 70,94

S-30 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 1 2 2 3 1 1 1 1 3 1 1 2 3 2 3 1 1 3 1 1 3 2 1 2 2 2 78 66,67

S-31 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 3 1 1 3 1 2 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 94 80,34

S-32 3 3 2 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 2 3 1 3 1 3 1 3 3 1 2 1 2 1 1 3 2 2 1 1 1 81 69,23

S-33 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 1 96 82,05

S-34 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 2 2 2 2 98 83,76

S-35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 3 101 86,32

JUMLAH 98 89 92 96 95 95 80 104 93 98 93 101 82 75 88 64 81 39 71 68 91 86 67 101 69 90 82 85 72 64 100 81 87 95 51 68 56 67 78 3192

KUADRAT 9604 7921 8464 9216 9025 9025 6400 10816 8649 9604 8649 10201 6724 5625 7744 4096 6561 1521 5041 4624 8281 7396 4489 10201 4761 8100 6724 7225 5184 4096 10000 6561 7569 9025 2601 4624 3136 4489 6084 10188864

234

N= 35 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 313250 287875 295750 309260 305060 306250 258650 332430 299845 315000

2 312816 284088 293664 306432 303240 303240 255360 331968 296856 312816

3 336 724 286 374 600 600 600 34 486 336

4 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266

DALAM AKAR 30665376 66076584 26102076 34133484 54759600 54759600 54759600 3103044 44355276 30665376

PEMBILANG 434 3787 2086 2828 1820 3010 3290 462 2989 2184

PENYEBUT 5537,632707 8128,750457 5109,019084 5842,386841 7399,972973 7399,972973 7399,972973 1761,545912 6659,975676 5537,632707

VALIDITAS 0,07837284 0,465877261 0,408297555 0,484048742 0,245946844 0,406758242 0,444596218 0,262269633 0,448800438 0,394392354

KRITERIA Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid

r tabel =0,344

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

301910 324170 264145 245280 281085 205590 260330 124740 231245 215460

296856 322392 261744 239400 280896 204288 258552 124488 226632 217056

696 194 696 990 376 384 1034 124 874 1186

91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266

63521136 17705604 63521136 90353340 34316016 35046144 94369044 11316984 79766484 108241476

5054 1778 2401 5880 189 1302 1778 252 4613 -1596

7970,014806 4207,802752 7970,014806 9505,437391 5857,987368 5919,978378 9714,373063 3364,072532 8931,208429 10403,91638

0,634126802 0,422548324 0,301254146 0,618593312 0,032263641 0,219933236 0,183027766 0,074909205 0,516503454 -0,15340377

Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

293650 273175 220430 324100 223475 287245 264810 275240 230055 209965

290472 274512 213864 322392 220248 287280 261744 271320 229824 204288

714 934 1076 194 664 510 626 930 1116 1154

91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266

65163924 85242444 98202216 17705604 60600624 46545660 57132516 84877380 101852856 105320964

3178 -1337 6566 1708 3227 -35 3066 3920 231 5677

8072,417482 9232,683467 9909,703124 4207,802752 7784,640261 6822,437981 7558,605427 9212,892054 10092,2176 10262,60026

0,393686279 -0,144811636 0,662582917 0,405912563 0,414534248 -0,005130131 0,405630381 0,425490712 0,022888924 0,553173646

Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid

31 32 33 34 35 1 (Uraian) 2 (Uraian) 3 (Uraian) 4 (Uraian)

321300 264215 285110 305235 162050 219590 177205 214620 251335

319200 258552 277704 303240 162792 217056 178752 213864 248976

220 754 936 250 584 416 364 656 426

91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266 91266

20078520 68814564 85424976 22816500 53299344 37966656 33220824 59870496 38879316

2100 5663 7406 1995 -742 2534 -1547 756 2359

4480,906158 8295,454418 9242,563281 4776,662014 7300,639972 6161,708854 5763,750862 7737,60273 6235,328059

0,468655206 0,682663024 0,801292864 0,417655675 -0,101634926 0,411249551 -0,268401608 0,09770468 0,378328129

Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid

235

VARIANS TOTAL DARI Y 76,694

TOTAL VARIANS 19,709

PEMBAGIAN 0,257

1-PEMBAGIAN 0,743

RELIABELITAS 0,7649

KRITERIA TINGGI

TARAF KESUKARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

MAKSIMAL 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

RATA-RATA 2,8 2,542857 2,628571 2,742857 2,714286 2,714286 2,285714 2,971429 2,657143 2,8 2,657143 2,885714 2,342857 2,142857 2,514286

TARAF KESUKARAN 0,933333 0,847619 0,87619 0,914286 0,904762 0,904762 0,761905 0,990476 0,885714 0,933333 0,885714 0,961905 0,780952 0,714286 0,838095

KRITERIA MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

1,828571 2,314286 1,114286 2,028571 1,942857 2,6 2,457143 1,914286 2,885714 1,971429 2,571429 2,342857 2,428571 2,057143 1,828571

0,609524 0,771429 0,371429 0,67619 0,647619 0,866667 0,819048 0,638095 0,961905 0,657143 0,857143 0,780952 0,809524 0,685714 0,609524

SEDANG MUDAH SEDANG SEDANG SEDANG MUDAH MUDAH SEDANG MUDAH SEDANG MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG

31 32 33 34 35 1 (Uraian) 2 (Uraian) 3 (Uraian) 4 (Uraian)

3 3 3 3 3 3 3 3 3

2,857143 2,314286 2,485714 2,714286 1,457143 1,942857 1,6 1,914286 2,228571

0,952381 0,771429 0,828571 0,904762 0,485714 0,647619 0,533333 0,638095 0,742857

MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG MUDAH

DAYA BEDA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

XA 3 2,9 2,9 3 2,8 3 2,7 3 2,9 3

XB 2,7 1,9 2,3 2,4 2,4 2,2 1,9 2,9 2,3 2,5

XA-XB 0,3 1 0,6 0,6 0,4 0,8 0,8 0,1 0,6 0,5

MAKSIMAL 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

DAYA BEDA 0,10 0,33 0,20 0,20 0,13 0,27 0,27 0,03 0,20 0,17

KRITERIA BURUK CUKUP BURUK BURUK BURUK CUKUP CUKUP BURUK BURUK BURUK

VALIDITAS Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid

TARAF KESUKARAN MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH

KETERANGAN : DIBUANG DIAMBIL DIPERBAIKI DIPERBAIKI DIBUANG DIAMBIL DIAMBIL DIBUANG DIPERBAIKI DIBUANG

236

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

3 3 2,7 2,9 2,7 2 2,2 1,2 2,4 1,6

2 2,6 2,1 1,7 2,5 1,7 1,9 1 1,5 1,9

1 0,4 0,6 1,2 0,2 0,3 0,3 0,2 0,9 -0,3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

0,33 0,13 0,20 0,40 0,07 0,10 0,10 0,07 0,30 -0,10

CUKUP BURUK BURUK CUKUP BURUK BURUK BURUK BURUK CUKUP SANGAT BURUK

Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid

MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG MUDAH SEDANG SEDANG SEDANG

DIAMBIL DIPERBAIKI DIBUANG DIAMBIL DIBUANG DIBUANG DIBUANG DIBUANG DIBUANG DIBUANG

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

3 2,3 2,9 3 2,5 2,9 2,7 2,8 2,2 2,7

2,3 2,6 1,4 2,6 1,7 2,8 2,1 1,8 2,1 1,4

0,7 -0,3 1,5 0,4 0,8 0,1 0,6 1 0,1 1,3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

0,23 -0,10 0,50 0,13 0,27 0,03 0,20 0,33 0,03 0,43

CUKUP SANGAT BURUK BAIK BURUK CUKUP BURUK BURUK CUKUP BURUK BAIK

Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid

MUDAH MUDAH SEDANG MUDAH SEDANG MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG

DIAMBIL DIBUANG DIAMBIL DIPERBAIKI DIAMBIL DIBUANG DIPERBAIKI DIAMBIL DIBUANG DIAMBIL

31 32 33 34 35 1 (URAIAN) 2 (URAIAN) 3 (URAIAN) 4 (URAIAN)

3 2,8 3 2,8 1,2 2,2 1,5 1,8 2,5

2,6 1,7 1,2 2,4 1,5 1,6 1,8 1,9 1,9

0,4 1,1 1,8 0,4 -0,3 0,6 -0,3 -0,1 0,6

3 3 3 3 3 3 3 3 3

0,13 0,37 0,60 0,13 -0,10 0,20 -0,10 -0,03 0,20

BURUK CUKUP BAIK BURUK SANGAT BURUK BURUK SANGAT BURUK SANGAT BURUK BURUK

Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid

MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG MUDAH

DIPERBAIKI DIAMBIL DIAMBIL DIPERBAIKI DIBUANG DIPERBAIKI DIBUANG DIBUANG DIPERBAIKI

237

Lampiran 17. Uji Homogenitas Data Awal

Hipotesis

H0

Ha

No. Siswa Kelas Eksperimen (8D) Kelas Kontrol (8E) X Y X^2 Y^2

1 74 72 74 72 5476 5184

2 78 80 78 80 6084 6400

3 68 78 68 78 4624 6084

4 80 68 80 68 6400 4624

5 76 68 76 68 5776 4624

6 70 72 70 72 4900 5184

7 80 82 80 82 6400 6724

8 78 74 78 74 6084 5476

9 70 68 70 68 4900 4624

10 82 70 82 70 6724 4900

11 68 68 68 68 4624 4624

12 68 68 68 68 4624 4624

13 76 76 76 76 5776 5776

14 74 78 74 78 5476 6084

15 88 72 88 72 7744 5184

16 68 68 68 68 4624 4624

17 70 70 70 70 4900 4900

18 80 80 80 80 6400 6400

19 68 76 68 76 4624 5776

20 74 68 74 68 5476 4624

21 68 68 68 68 4624 4624

22 70 68 70 68 4900 4624

23 76 74 76 74 5776 5476

24 74 76 74 76 5476 5776

25 78 70 78 70 6084 4900

26 68 80 68 80 4624 6400

27 84 68 84 68 7056 4624

28 76 80 76 80 5776 6400

29 72 82 72 82 5184 6724

30 80 70 80 70 6400 4900

31 74 74 5476

32 76 76 5776

JUMLAH 2386 2192 178788 160888

Tidak ada perbedaan varians antara kedua kelas

Ada perbedaan varians antara kedua kelas

ULANGAN BAB 7

VARIANS X 28,44758

VARIANS Y 25,02989 Alfa dk pembilang dk penyebut

UJI F 1,136545 0,05 29 31

F tabel 1,834937066

Karena F hitung = 1,136545 < 1,834937065 = F tabel maka Ho diterima

Jadi kedua kelas homogen

F tabel

238

Lampiran 18. Hasil Lembar Diskusi Siswa Kelas Eksperimen

GINJAL KULIT PARU-PARU & HATI GANGGUAN SISTEM EKSKRESI

1 Aisya Aulia Basay 81 82 92 94 98 97 TIDAK LULUS

2 Akhira Azzahra Baskarina 81 90 85 91 95 98 TIDAK LULUS

3 Alya Rahmah 88 82 84 85 76 92 TIDAK LULUS

4 Amelia Zahra Meysanti 81 90 85 91 90 89 TIDAK LULUS

5 Andi Ula Hamidah 81 82 92 94 85 86 TIDAK LULUS

6 Arneisya Maulida Falvia 81 82 89 85 76 95 TIDAK LULUS

7 Aulia Sutri Handayani 81 82 92 94 76 95 TIDAK LULUS

8 Azfarafi Gustiar Jati 84 86 84 91 95 97 TIDAK LULUS

9 Bima Bagaskara Herdiansyah 81 86 89 85 88 91 TIDAK LULUS

10 Devina Lestari Shantoso 84 82 84 91 95 97 TIDAK LULUS

11 Dwi Leny Rahmawati 81 90 85 91 95 94 TIDAK LULUS

12 Farlihan Nur Wiyoga Ligar 84 86 84 91 95 100 TIDAK LULUS

13 Febry Noer Samsudin 81 82 89 85 95 89 TIDAK LULUS

14 Galih Adhitama Eshvara 81 90 85 91 95 97 TIDAK LULUS

15 Giga Hiskia 84 86 84 91 88 100 TIDAK LULUS

16 Izzah Lailatus Isti Sari 81 82 92 94 98 95 TIDAK LULUS

17 Keisha Nabila Wynne Shakira 88 82 84 85 90 94 TIDAK LULUS

18 M. Zidane Tafta Zaky 84 86 84 91 85 97 TIDAK LULUS

19 Muhammad Ananda Al Fitra Za’im 81 90 85 91 76 94 TIDAK LULUS

20 Muhammad Zakki Hafizh 81 82 92 94 95 94 TIDAK LULUS

21 Nasywa Mayla Puteri 81 82 92 94 98 89 TIDAK LULUS

22 Naura Putri Nuraini 88 82 84 85 95 98 TIDAK LULUS

23 Nayla Tatiana Salsabila 81 90 85 91 76 94 TIDAK LULUS

24 Putra Ramadhany Kurniawan 84 86 84 91 76 95 TIDAK LULUS

25 Rachmat Edhi Witoyo 81 82 89 85 95 89 TIDAK LULUS

26 Radean Prakoso 88 82 84 85 76 94 TIDAK LULUS

27 Rochimatul Habibah 81 82 92 94 76 94 TIDAK LULUS

28 Sagita Pratama Putri 81 82 89 85 90 94 TIDAK LULUS

29 Satria Rahmat Pratama 81 82 89 85 95 100 TIDAK LULUS

30 Shanaz Indira Syafitri 88 82 84 85 95 100 TIDAK LULUS

31 Siti Nur Afifah 88 82 84 85 95 94 TIDAK LULUS

32 Zahra Chanifatul Khoiriyyah 88 82 84 85 95 95 TIDAK LULUS

KETERANGANNILAI TIAP PERTEMUAN

UH (POSTTEST ) REMIDIALNO NAMA REMAP

KELAS 8D

239

Nama Siswa Tahapan TGT Kelompok Kategori Tim & Poin

Aisya Aulia Basay

Andi Ula Hamidah Keterangan Super Team Juara 1

Aulia Sutri Handayani Great Team Juara 2 dan 3

Izzah Lailatus Isti Sari Good Team Juara 4 dan 5

Muhammad Zakki Hafizh

Nasywa Mayla Puteri

Rochimatul Habibah

Alya Rahmah

Keisha Nabila Wynne Shakira

Naura Putri Nuraini

Radean Prakoso

Shanaz Indira Syafitri

Siti Nur Afifah

Zahra Chanifatul Khoiriyyah

Azfarafi Gustiar Jati

Devina Lestari Shantoso

Farlihan Nur Wiyoga Ligar

Giga Hiskia

M. Zidane Tafta Zaky

Putra Ramadhany Kurniawan

Arneisya Maulida Falvia

Bima Bagaskara Herdiansyah

Febry Noer Samsudin

Rachmat Edhi Witoyo

Sagita Pratama Putri

Satria Rahmat Pratama

Akhira Azzahra Baskarina

Amelia Zahra Meysanti

Dwi Leny Rahmawati

Galih Adhitama Eshvara

Muhammad Ananda Al Fitra Za’im

Nayla Tatiana Salsabila

5 Great Team, 30 Poin

Pemberian Hadiah

Model Pembelajaran Remap TGT

1

2

3

4

Good Team, 27 Poin

Good Team, 15 Poin

Great Team, 42 Poin

Super Team, 48 Poin

240

Lampiran 19.Hasil Lembar Diskusi Siswa Kelas Kontrol

GINJAL KULIT PARU-PARU & HATI GANGGUAN SISTEM EKSKRESI

1 Almira Veda Prabawani 72 73 90 88 80 TIDAK LULUS

2 Andhika Satrio Wibowo 78 73 81 90 89 TIDAK LULUS

3 Athifah Shafa Veidianto 84 81 89 88 88 TIDAK LULUS

4 Bulan Citra Purbarini 84 82 76 85 74 TIDAK LULUS

5 Chantika Azalia Chandranova 84 82 76 85 82 TIDAK LULUS

6 Danisha Marsya Ghaisani 78 73 81 90 86 TIDAK LULUS

7 Davina Laudya Piscarista 84 81 89 88 86 TIDAK LULUS

8 Dea Faiza Putri 78 73 81 90 88 TIDAK LULUS

9 Diva Puspitasari Sembodo 78 73 81 90 82 TIDAK LULUS

10 Eiffel Athallah Hardyadi 81 86 88 88 77 TIDAK LULUS

11 Endhita Lathifah 72 73 90 88 79 TIDAK LULUS

12 Gigih Ditata Yofia 84 82 76 85 80 TIDAK LULUS

13 Hafiyyan Fatih Rahmada 78 73 81 90 88 TIDAK LULUS

14 Haikal Imam Ridha 84 81 89 88 85 TIDAK LULUS

15 Halimah Twin Desta 81 86 88 88 88 TIDAK LULUS

16 Humam Abdurrahman Faris 84 82 76 85 77 TIDAK LULUS

17 Kelvin Junianto 81 86 88 88 83 TIDAK LULUS

18 Laaila Zahra Nasywa 81 86 88 88 88 TIDAK LULUS

19 Malwa Isnaini Alfitri 81 86 88 88 82 TIDAK LULUS

20 Muhammad Affan Ardiansyah 72 73 90 88 80 TIDAK LULUS

21 Muhammad Basitu Rahman 81 86 88 88 82 TIDAK LULUS

22 Najwa Handaria Suparna 72 73 90 88 79 TIDAK LULUS

23 Raditya Septa Pramana 72 73 90 88 91 TIDAK LULUS

24 Raffi Rizkiansyah 72 73 90 88 83 TIDAK LULUS

25 Rahma Amelia Hanifah 84 81 89 88 79 TIDAK LULUS

26 Raissa Nasywa Athaya 84 82 76 85 91 TIDAK LULUS

27 Ricko Arief Wibowo 78 73 81 90 86 TIDAK LULUS

28 Sevina Nayla Putri Nugroho 84 82 76 85 88 TIDAK LULUS

29 Zahra Hanifah Salzabila 84 81 89 88 89 TIDAK LULUS

30 Zulfina Aisyah Rahmadhanis 84 81 89 88 77 TIDAK LULUS

KETERANGANNO NAMANILAI TIAP PERTEMUAN

UH (POSTTEST) REMIDIAL

KELAS 8E

241

Nama Siswa Tahapan TGT Kelompok Kategori Tim & Poin

Athifah Shafa Veidianto

Davina Laudya Piscarista Keterangan Super Team Juara 1

Haikal Imam Ridha Great Team Juara 2 dan 3

Rahma Amelia Hanifah Good Team Juara 4 dan 5

Zahra Hanifah Salzabila

Zulfina Aisyah Rahmadhanis

Almira Veda Prabawani

Endhita Lathifah

Muhammad Affan Ardiansyah

Najwa Handaria Suparna

Raditya Septa Pramana

Raffi Rizkiansyah

Andhika Satrio Wibowo

Danisha Marsya Ghaisani

Dea Faiza Putri

Diva Puspitasari Sembodo

Hafiyyan Fatih Rahmada

Ricko Arief Wibowo

Eiffel Athallah Hardyadi

Halimah Twin Desta

Kelvin Junianto

Laaila Zahra Nasywa

Malwa Isnaini Alfitri

Muhammad Basitu Rahman

Bulan Citra Purbarini

Chantika Azalia Chandranova

Gigih Ditata Yofia

Humam Abdurrahman Faris

Raissa Nasywa Athaya

Sevina Nayla Putri Nugroho

Model Pembelajaran TGT

4 Great Team, 15 Poin

5 Super Team, 21 Poin

Pemberian Hadiah

1 Good Team, 9 Poin

2 Great Team, 18 Poin

3 Good Team, 12 Poin

242

Lampiran 20. Hasil Pretest Kelas Eksperimen

No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Skor Nilai

1 3 3 2 1 1 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 3 1 3 3 1 1 49 74,24 74

2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 53 80,30 80

3 3 3 1 1 1 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 51 77,27 77

4 2 2 1 3 1 2 1 3 3 3 1 2 2 1 3 3 2 2 2 3 1 3 46 69,70 70

5 2 2 1 3 1 2 1 3 3 3 1 3 2 1 3 3 2 2 3 3 1 3 48 72,73 73

6 3 3 1 1 1 2 3 2 3 3 1 2 1 3 1 3 3 3 3 3 2 2 49 74,24 74

7 3 2 2 1 1 2 1 3 3 1 1 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 3 48 72,73 73

8 3 3 1 1 1 2 3 2 3 1 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 49 74,24 74

9 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 1 1 3 2 2 2 2 3 47 71,21 71

10 3 3 3 3 1 2 3 2 1 1 2 3 2 1 1 3 3 3 3 2 1 3 49 74,24 74

11 2 2 3 1 2 2 1 3 2 1 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 48 72,73 73

12 2 3 3 1 3 2 1 3 2 3 3 3 1 1 2 3 2 2 3 2 2 1 48 72,73 73

13 3 2 2 1 3 3 3 2 2 3 1 2 1 1 3 3 2 2 3 2 3 1 48 72,73 73

14 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 1 1 3 1 2 1 1 2 44 66,67 67

15 3 2 2 1 3 3 3 3 1 3 2 3 1 1 3 3 2 2 3 2 3 1 50 75,76 76

16 2 3 2 1 1 2 3 2 3 3 1 3 2 2 1 1 3 3 2 2 1 2 45 68,18 68

17 3 3 3 3 1 2 3 2 2 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 55 83,33 83

18 2 2 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 2 2 1 1 3 2 3 2 1 3 49 74,24 74

19 2 2 1 3 1 2 3 2 3 3 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 51 77,27 77

20 2 3 3 1 1 2 1 3 3 3 1 3 2 2 1 1 3 1 3 2 1 1 43 65,15 65

21 3 3 2 1 1 2 3 2 3 3 1 1 2 2 3 3 3 2 3 3 1 1 48 72,73 73

22 2 2 2 1 1 2 3 2 3 3 1 3 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 43 65,15 65

23 2 3 1 3 1 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 1 3 2 3 51 77,27 77

24 2 2 3 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 1 2 1 3 2 1 3 48 72,73 73

25 2 2 2 3 1 2 3 2 3 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 52 78,79 79

26 2 2 3 1 2 2 2 3 1 3 2 3 3 1 3 1 1 3 3 3 2 3 49 74,24 74

27 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 44 66,67 67

28 3 2 2 3 1 1 3 2 3 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 1 2 46 69,70 70

29 2 3 3 1 3 2 1 3 1 3 1 2 1 1 3 3 2 2 3 2 3 1 46 69,70 70

30 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 53 80,30 80

31 2 2 2 1 1 2 1 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 48 72,73 73

32 2 3 1 3 1 2 3 2 3 3 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 52 78,79 79

Rata-Rata 73,39 74

Jumlah 77 79 66 55 47 65 71 78 80 80 43 85 62 56 75 78 84 72 88 83 53 73

Nilai Pretest Kelas Eksperimen (8D)Nilai Akhir

243

Lampiran 21. Hasil Posttest Kelas Eksperimen

No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Skor Nilai

1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 64 96,97 97

2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 98,48 98

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 61 92,42 92

4 3 3 3 3 1 2 2 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 58 87,88 89

5 3 3 3 3 1 1 2 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 86,36 86

6 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 63 95,45 95

7 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 63 95,45 95

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 64 96,97 97

9 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 60 90,91 91

10 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64 96,97 97

11 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 62 93,94 94

12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66 100,00 100

13 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 59 89,39 89

14 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 64 96,97 97

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66 100,00 100

16 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 63 95,45 95

17 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 62 93,94 94

18 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 64 96,97 97

19 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 62 93,94 94

20 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 62 93,94 94

21 3 2 3 1 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 59 89,39 89

22 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 98,48 98

23 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 62 93,94 94

24 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 63 95,45 95

25 3 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 59 89,39 89

26 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 62 93,94 94

27 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 62 93,94 94

28 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 62 93,94 94

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66 100,00 100

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66 100,00 100

31 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 62 93,94 94

32 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 63 95,45 95

Rata-Rata 94,70 95

Jumlah 88 90 96 94 87 89 83 93 83 91 94 92 95 89 96 94 92 83 95 92 88 96

Nilai Posttest Kelas Eksperimen (8D)Nilai Akhir

244

Lampiran 22. Hasil Pretest Kelas Kontrol

No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Skor Nilai

1 3 2 3 3 1 2 2 3 2 3 1 2 2 2 1 1 3 3 3 2 1 1 46 69,70 70

2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 3 1 2 2 1 54 81,82 82

3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 2 1 3 3 3 1 3 2 3 1 52 78,79 79

4 2 3 2 1 2 2 1 3 1 3 1 3 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 46 69,70 70

5 1 2 3 3 2 3 1 2 3 1 2 2 2 1 3 1 3 2 3 2 2 2 46 69,70 70

6 2 2 3 2 2 1 1 3 2 3 1 3 2 1 1 1 3 3 3 2 1 3 45 68,18 68

7 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 2 3 3 1 1 54 81,82 82

8 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 2 3 3 1 1 49 74,24 74

9 3 2 2 1 2 1 3 3 1 1 1 3 3 1 3 2 2 2 3 3 1 1 44 66,67 67

10 1 3 3 2 2 2 2 3 2 3 1 2 1 1 1 3 3 2 3 1 1 2 44 66,67 67

11 2 2 2 1 2 3 1 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 2 3 3 2 1 44 66,67 67

12 3 1 3 1 3 2 1 3 3 3 1 3 1 1 3 1 2 2 3 3 1 1 45 68,18 68

13 3 2 1 2 3 1 1 3 1 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 1 50 75,76 76

14 3 3 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 1 3 1 1 52 78,79 79

15 2 2 3 3 2 1 1 3 2 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 2 1 2 48 72,73 73

16 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 1 3 1 1 2 2 3 3 3 3 1 1 48 72,73 73

17 3 2 3 3 2 2 1 3 3 3 1 3 1 1 2 1 3 3 3 3 1 1 48 72,73 73

18 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 2 2 3 1 1 54 81,82 82

19 2 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 2 1 1 50 75,76 76

20 1 3 2 2 2 2 1 3 2 3 1 2 1 1 1 3 3 2 3 3 1 2 44 66,67 67

21 3 1 3 1 3 2 2 3 3 3 1 3 1 1 3 1 2 2 3 3 1 1 46 69,70 70

22 3 1 3 1 3 2 2 3 3 3 1 3 1 1 3 1 2 2 3 3 1 1 46 69,70 70

23 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 1 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 52 78,79 79

24 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 3 2 3 3 1 2 50 75,76 76

25 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 1 3 1 1 1 2 3 3 3 2 2 1 47 71,21 71

26 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 2 3 3 2 1 53 80,30 80

27 1 3 3 2 2 2 1 3 2 3 1 2 1 1 1 3 3 2 3 3 1 1 44 66,67 67

28 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 1 53 80,30 80

29 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 1 1 53 80,30 80

30 2 3 3 1 2 2 1 3 1 3 1 3 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 47 71,21 71

Rata-Rata 73,43 73

Jumlah 72 71 82 67 69 62 55 86 68 84 40 82 51 41 69 59 82 70 85 77 41 41

Nilai Pretest Kelas Kontrol (8E)Nilai Akhir

245

Lampiran 23. Hasil Posttest Kelas Kontrol

No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Skor Nilai

1 2 2 2 3 2 1 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 53 80,30 80

2 3 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 59 89,39 89

3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 58 87,88 88

4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 1 1 1 3 2 3 2 1 1 49 74,24 74

5 3 1 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 1 3 3 54 81,82 82

6 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 57 86,36 86

7 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 1 57 86,36 86

8 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 1 58 87,88 88

9 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 1 3 54 81,82 82

10 1 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 3 1 1 51 77,27 77

11 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2 1 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 52 78,79 79

12 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 53 80,30 80

13 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 1 58 87,88 88

14 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 1 56 84,85 85

15 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 58 87,88 88

16 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 1 2 1 3 2 2 3 2 1 51 77,27 77

17 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 2 1 55 83,33 83

18 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 58 87,88 88

19 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 54 81,82 82

20 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 3 3 2 3 3 1 1 53 80,30 80

21 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 1 3 3 3 3 1 1 54 81,82 82

22 3 3 3 1 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 1 2 52 78,79 79

23 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 60 90,91 91

24 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3 1 1 55 83,33 83

25 2 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 3 1 52 78,79 79

26 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 60 90,91 91

27 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 57 86,36 86

28 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 2 58 87,88 88

29 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 59 89,39 89

30 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 3 2 1 3 1 3 2 3 3 1 1 51 77,27 77

Rata-Rata 83,64 84

Jumlah 75 76 84 80 79 71 73 88 81 85 67 85 62 69 73 77 85 75 86 80 53 52

Nilai Posttest Kelas Kontrol (8E)Nilai Akhir

246

Lampiran 24. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hipotesis

H0

Ha

No. Siswa Kelas Eksperimen (8D) Kelas Kontrol (8E) X Y X^2 Y^2

1 74 70 74 70 5476 4900

2 80 82 80 82 6400 6724

3 77 79 77 79 5929 6241

4 70 70 70 70 4900 4900

5 73 70 73 70 5329 4900

6 74 68 74 68 5476 4624

7 73 82 73 82 5329 6724

8 74 74 74 74 5476 5476

9 71 67 71 67 5041 4489

10 74 67 74 67 5476 4489

11 73 67 73 67 5329 4489

12 73 68 73 68 5329 4624

13 73 76 73 76 5329 5776

14 67 79 67 79 4489 6241

15 76 73 76 73 5776 5329

16 68 73 68 73 4624 5329

17 83 73 83 73 6889 5329

18 74 82 74 82 5476 6724

19 77 76 77 76 5929 5776

20 65 67 65 67 4225 4489

21 73 70 73 70 5329 4900

22 65 70 65 70 4225 4900

23 77 79 77 79 5929 6241

24 73 76 73 76 5329 5776

25 79 71 79 71 6241 5041

26 74 80 74 80 5476 6400

27 67 67 67 67 4489 4489

28 70 80 70 80 4900 6400

29 70 80 70 80 4900 6400

30 80 71 80 71 6400 5041

31 73 73 5329

32 79 79 6241

JUMLAH 2349 2207 173015 163161

Tidak ada perbedaan varians antara kedua kelas

Ada perbedaan varians antara kedua kelas

Sebelum Penelitian (Pretest)

VARIANS X 18,82964

VARIANS Y 27,56437 Alfa dk pembilang dk penyebut

UJI F 1,463882 0,05 29 31

F tabel 1,834937066

Jadi kedua kelas homogen

F tabel

Karena F hitung = 1,463882053 < 1,834937065 = F tabel maka Ho diterima

247

Lampiran 25. Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hipotesis

H0

Ha

No. Siswa Kelas Eksperimen (8D) Kelas Kontrol (8E) X Y X^2 Y^2

1 97 80 97 80 9409 6400

2 98 89 98 89 9604 7921

3 92 88 92 88 8464 7744

4 89 74 89 74 7921 5476

5 86 82 86 82 7396 6724

6 95 86 95 86 9025 7396

7 95 86 95 86 9025 7396

8 97 88 97 88 9409 7744

9 91 82 91 82 8281 6724

10 97 77 97 77 9409 5929

11 94 79 94 79 8836 6241

12 100 80 100 80 10000 6400

13 89 88 89 88 7921 7744

14 97 85 97 85 9409 7225

15 100 88 100 88 10000 7744

16 95 77 95 77 9025 5929

17 94 83 94 83 8836 6889

18 97 88 97 88 9409 7744

19 94 82 94 82 8836 6724

20 94 80 94 80 8836 6400

21 89 82 89 82 7921 6724

22 98 79 98 79 9604 6241

23 94 91 94 91 8836 8281

24 95 83 95 83 9025 6889

25 89 79 89 79 7921 6241

26 94 91 94 91 8836 8281

27 94 86 94 86 8836 7396

28 94 88 94 88 8836 7744

29 100 89 100 89 10000 7921

30 100 77 100 77 10000 5929

31 94 94 8836

32 95 95 9025

JUMLAH 3027 2507 286727 210141

Tidak ada perbedaan varians antara kedua kelas

Ada perbedaan varians antara kedua kelas

Setelah Penelitian (Posttest)

VARIANS X 12,63608871

VARIANS Y 22,04712644 Alfa dk pembilang dk penyebut

UJI F 0,573139939 0,05 29 31

F tabel 1,834937066

Jadi kedua kelas homogen

F tabel

Karena F hitung = 0,57313994 < 1,834937065 = F tabel maka Ho diterima

248

Lampiran 26. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen

No. Nilai

1 74

H0 2 80

Ha 3 77

4 70

Pengujian Hipotesis: 5 73

Rumus yang digunakan 6 74

7 73

8 74

9 71

10 74

11 73

12 73

13 73

Pengujian Hipotesis : 14 67

Nilai Maksimal 83 Panjang Kelas 4 15 76

Nilai Minimal 65 Rata-rata 73,41 16 68

Rentang 18 Simpangan Baku 4,34 17 83

Banyak Kelas 6 Jumlah Siswa 32 18 74

19 77

20 65

Kelas Interval f 21 73

65-68 5 22 65

69-72 4 23 77

73-76 15 24 73

77-80 7 25 79

81-84 1 26 74

85-88 0 27 67

Jumlah 32 28 70

29 70

30 80

Tabel Perhitungan : 31 73

Batas Kelas Zi Luas Li Ei Oi Oi - Ei (Oi - Ei)2 χ 2

32 79

64,5 -2,05 0,4798

68,5 -1,13 0,3708 0,109 3,488 5 1,51 2,29 0,66

72,5 -0,21 0,0832 0,2876 9,2032 4 -5,20 27,07 2,94

76,5 0,71 0,2611 0,3443 11,0176 15 3,98 15,86 1,44

80,5 1,63 0,4484 0,1873 5,9936 7 1,01 1,01 0,17

84,5 2,56 0,4948 0,0464 1,4848 1 -0,48 0,24 0,16

88,5 3,48 0,4997 0,0049 0,1568 0 -0,16 0,02 0,16

χ2 hitung 5,52

χ2 tabel 11,07

Berdasarkan data tersebut, karena χ2 hitung = 5,52<11,07= χ2 tabel, sehingga H0 diterima dan data berdistribusi normal.

Kelas Interval

Data berdistribusi normal

Data tidak berdistribusi normal

Hipotesis:

H0 diterima jika χ2 hitung < χ2 tabel,

Kriteria yang digunakan:

249

Lampiran 27. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol

No Nilai

1 70

H0 2 82

Ha 3 79

4 70

Pengujian Hipotesis: 5 70

Rumus yang digunakan 6 68

7 82

8 74

9 67

10 67

11 67

12 68

13 76

Pengujian Hipotesis : 14 79

Nilai Maksimal 82 Panjang Kelas 3 15 73

Nilai Minimal 67 Rata-rata 73,57 16 73

Rentang 15 Simpangan Baku 5,25 17 73

Banyak Kelas 6 Jumlah Siswa 30 18 82

19 76

20 67

Kelas Interval f 21 70

67-69 7 22 70

70-72 7 23 79

73-75 4 24 76

76-78 3 25 71

79-81 6 26 80

82-84 3 27 67

Jumlah 30 28 80

29 80

30 71

Tabel Perhitungan :

Batas Kelas Zi Luas Li Ei Oi Oi - Ei (Oi - Ei)2 χ 2

66,5 -1,35 0,4115

69,5 -0,77 0,2794 0,1321 3,963 7 3,04 9,22 2,33

72,5 -0,20 0,0793 0,2001 6,003 7 1,00 0,99 0,17

75,5 0,37 0,1443 0,2236 6,708 4 -2,71 7,33 1,09

78,5 0,94 0,3264 0,1821 5,463 3 -2,46 6,07 1,11

81,5 1,51 0,4345 0,1081 3,243 6 2,76 7,60 2,34

84,5 2,08 0,4812 0,0467 1,401 3 1,60 2,56 1,82

χ2 hitung 8,87

χ2 tabel 11,07

Berdasarkan data tersebut, karena χ2 hitung = 8,87<11,07= χ2 tabel, sehingga H0 diterima dan data berdistribusi normal.

Hipotesis:

Data berdistribusi normal

Data tidak berdistribusi normal

Kriteria yang digunakan:

H0 diterima jika χ2 hitung < χ2 tabel,

Kelas Interval

250

Lampiran 28. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen

No Nilai

1 97

H0 2 98

Ha 3 92

4 89

Pengujian Hipotesis: 5 86

Rumus yang digunakan 6 95

7 95

8 97

9 91

10 97

11 94

12 100

13 89

Pengujian Hipotesis : 14 97

Nilai Maksimal 100 Panjang Kelas 3 15 100

Nilai Minimal 86 Rata-rata 94,59 16 95

Rentang 14 Simpangan Baku 3,55 17 94

Banyak Kelas 6 Jumlah Siswa 32 18 97

19 94

20 94

Kelas Interval f 21 89

86-88 1 22 98

89-91 5 23 94

92-94 10 24 95

95-97 10 25 89

98-100 6 26 94

101-103 0 27 94

Jumlah 32 28 94

29 100

30 100

Tabel Perhitungan: 31 94

Batas Kelas Zi Luas Li Ei Oi Oi - Ei (Oi - Ei)2 χ 2

32 95

85,5 -2,56 0,4948

88,5 -1,71 0,4564 0,0384 1,2288 1 -0,23 0,052 0,043

91,5 -0,87 0,3078 0,1486 4,7552 5 0,24 0,060 0,01

94,5 -0,03 0,012 0,2958 9,4656 10 0,53 0,286 0,03

97,5 0,82 0,2939 0,3059 9,7888 10 0,21 0,045 0,00

99,5 1,38 0,4162 0,1223 3,9136 6 2,09 4,353 1,11

103,5 2,51 0,494 0,0778 2,4896 0 -2,49 6,198 2,49

χ2 hitung 3,69

χ2 tabel 11,07

Hipotesis:

Data berdistribusi normal

Data tidak berdistribusi normal

Kriteria yang digunakan:

H0 diterima jika χ2 hitung < χ2 tabel,

Kelas Interval

Berdasarkan data tersebut, karena χ2 hitung = 3,69<11,07= χ2 tabel, sehingga H0 diterima dan data berdistribusi normal.

251

Lampiran 29. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol

No. Nilai

1 80

H0 2 89

Ha 3 88

4 74

Pengujian Hipotesis: 5 82

Rumus yang digunakan 6 86

7 86

8 88

9 82

10 77

11 79

12 80

13 88

Pengujian Hipotesis : 14 85

Nilai Maksimal 91 Panjang Kelas 3 15 88

Nilai Minimal 74 Rata-rata 83,57 16 77

Rentang 17 Simpangan Baku 4,70 17 83

Banyak Kelas 6 Jumlah Siswa 30 18 88

19 82

20 80

Kelas Interval f 21 82

74-76 1 22 79

77-79 6 23 91

80-82 7 24 83

83-85 3 25 79

86-88 9 26 91

89-91 4 27 86

Jumlah 30 28 88

29 89

30 77

Tabel Perhitungan:

Batas Kelas Zi Luas Li Ei Oi Oi - Ei (Oi - Ei)2 χ 2

73,5 -2,14 0,4838

76,5 -1,51 0,4345 0,0493 1,479 1 -0,48 0,23 0,16

79,5 -0,87 0,3078 0,1267 3,801 6 2,20 4,84 1,27

82,5 -0,23 0,091 0,2168 6,504 7 0,50 0,25 0,04

85,5 0,41 0,1591 0,2501 7,503 3 -4,50 20,28 2,70

88,5 1,05 0,3531 0,194 5,82 9 3,18 10,11 1,74

91,5 1,69 0,4545 0,1014 3,042 4 0,96 0,92 0,30

χ2 hitung 6,21

χ2 tabel 11,07

Berdasarkan data tersebut, karena χ2 hitung = 6,21<11,07= χ2 tabel, sehingga H0 diterima dan data berdistribusi normal.

Data berdistribusi normal

Data tidak berdistribusi normal

Kriteria yang digunakan:

H0 diterima jika χ2 hitung < χ2 tabel,

Kelas Interval

Hipotesis:

252

Lampiran 30. N-Gain Kelas Eksperimen

No. Siswa Pretest Posttest N-Gain Kriteria

1 74 97 0,88 Tinggi

2 80 98 0,90 Tinggi

3 77 92 0,65 Sedang

4 70 89 0,63 Sedang

5 73 86 0,48 Sedang

6 74 95 0,81 Tinggi

7 73 95 0,81 Tinggi

8 74 97 0,88 Tinggi

9 71 91 0,69 Sedang

10 74 97 0,88 Tinggi

11 73 94 0,78 Tinggi

12 73 100 1,00 Tinggi

13 73 89 0,59 Sedang

14 67 97 0,91 Tinggi

15 76 100 1,00 Tinggi

16 68 95 0,84 Tinggi

17 83 94 0,65 Sedang

18 74 97 0,88 Tinggi

19 77 94 0,74 Tinggi

20 65 94 0,83 Tinggi

21 73 89 0,59 Sedang

22 65 98 0,94 Tinggi

23 77 94 0,74 Tinggi

24 73 95 0,81 Tinggi

25 79 89 0,48 Sedang

26 74 94 0,77 Tinggi

27 67 94 0,82 Tinggi

28 70 94 0,80 Tinggi

29 70 100 1,00 Tinggi

30 80 100 1,00 Tinggi

31 73 94 0,78 Tinggi

32 79 95 0,76 Tinggi

Nilai Terendah 65 86

Nilai Tertinggi 83 100

Jumlah 2349 3027

Rata-rata 73,41 94,59

N-Gain

Kriteria

0,80

Tinggi

253

Lampiran 31. N-Gain Kelas Kontrol

No. Siswa Pretest Posttest N-Gain Kriteria

1 70 80 0,33 Sedang

2 82 89 0,39 Sedang

3 79 88 0,43 Sedang

4 70 74 0,13 Rendah

5 70 82 0,40 Sedang

6 68 86 0,56 Sedang

7 82 86 0,22 Rendah

8 74 88 0,54 Sedang

9 67 82 0,45 Sedang

10 67 77 0,30 Rendah

11 67 79 0,36 Sedang

12 68 80 0,38 Sedang

13 76 88 0,50 Sedang

14 79 85 0,29 Rendah

15 73 88 0,56 Sedang

16 73 77 0,15 Rendah

17 73 83 0,37 Sedang

18 82 88 0,33 Sedang

19 76 82 0,25 Rendah

20 67 80 0,39 Sedang

21 70 82 0,40 Sedang

22 70 79 0,30 Rendah

23 79 91 0,57 Sedang

24 76 83 0,29 Rendah

25 71 79 0,28 Rendah

26 80 91 0,55 Sedang

27 67 86 0,58 Sedang

28 80 88 0,40 Sedang

29 80 89 0,45 Sedang

30 71 77 0,21 Rendah

Nilai Terendah 67 74

Nilai Tertinggi 82 91

Jumlah 2207 2507

Rata-rata 73,57 83,57

N-Gain

Kriteria

0,38

Sedang

254

Lampiran 32. N-Gain Indikator Soal pada Kelas Eksperimen

Pretest Posttest

14 56 89 96 0,825 0,83 Tinggi

1(Uraian) 53 88 96 0,813953488 0,81 Tinggi

2 79 90 96 0,647058824 0,65 Sedang

3 66 96 96 1 1 Tinggi

17 84 92 96 0,666666667 0,67 Sedang

1 77 88 96 0,578947368 0,58 Sedang

20 83 92 96 0,692307692 0,69 Sedang

4 55 94 96 0,951219512 0,95 Tinggi

5 47 87 96 0,816326531 0,82 Tinggi

2(Uraian) 73 96 96 1 1 Tinggi

8 78 93 96 0,833333333 0,83 Tinggi

12 85 92 96 0,636363636 0,64 Sedang

15 75 96 96 1 1 Tinggi

6 65 89 96 0,774193548 0,77 Tinggi

7 71 83 96 0,48 0,48 Sedang

9 80 83 96 0,1875 0,19 Rendah

7 13 62 95 96 0,970588235 0,97 Tinggi 0,97

10 80 91 96 0,6875 0,69 Sedang

16 78 94 96 0,888888889 0,89 Tinggi

10 11 43 94 96 0,962264151 0,96 Tinggi 0,96

18 72 83 96 0,458333333 0,46 Sedang

19 88 95 96 0,875 0,88 Tinggi

Rata-rata 0,76

3

4

5

6

9

11

0,82

0,77

0,64

0,92

0,82

0,48

0,79

0,67

1

1

2

3

2

4

5

Pembulatan N-Gain Kategori Rata-Rata IndikatorNo. Skor

Aspek Indikator No. Soal Skor Maksimal N-Gain

255

Lampiran 33. N-Gain Indikator Soal pada Kelas Kontrol

Pretest Posttest

14 41 69 90 0,571428571 0,58 Sedang

1(Uraian) 41 53 90 0,244897959 0,24 Rendah

2 71 76 90 0,263157895 0,26 Rendah

3 82 84 90 0,25 0,25 Rendah

17 82 85 90 0,375 0,38 Sedang

1 72 75 90 0,166666667 0,17 Rendah

20 77 80 90 0,230769231 0,23 Rendah

4 67 80 90 0,565217391 0,57 Sedang

5 69 79 90 0,476190476 0,48 Sedang

2(Uraian) 41 52 90 0,224489796 0,22 Rendah

8 86 88 90 0,5 0,5 Sedang

12 82 85 90 0,375 0,38 Sedang

15 69 73 90 0,19047619 0,19 Rendah

6 62 71 90 0,321428571 0,32 Sedang

7 55 73 90 0,514285714 0,51 Sedang

9 68 81 90 0,590909091 0,59 Sedang

7 13 51 62 90 0,282051282 0,28 Rendah 0,28

10 84 85 90 0,166666667 0,17 Rendah

16 59 77 90 0,580645161 0,58 Sedang

10 11 40 67 90 0,54 0,54 Sedang 0,5

18 70 75 90 0,25 0,25 Rendah

19 85 86 90 0,2 0,2 Rendah

Rata-rata 0,36

5 11 0,23

36 0,47

49 0,38

2

4 0,42

5 0,36

0,41

2 0,30

3 0,2

1

1

Aspek Indikator No. SoalNo. Skor

Skor Maksimal N-Gain Pembulatan N-Gain Kategori Rata-Rata Indikator

256

Lampiran 34. Uji Beda T-test Related Pretest

Hipotesis:

H0 μ1 =μ2

Ha μ1 ≠μ2

Uji Hipotesis:

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: 8D 8E

1 74 70

2 80 82

3 77 79

4 70 70

5 73 70

6 74 68

Dimana: 7 73 82

8 74 74

9 71 67

10 74 67

11 73 67

12 73 68

13 73 76

14 67 79

Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 15 76 73

Jumlah 2349 2207 16 68 73

n 32 30 17 83 73

73,41 73,57 18 74 82

Varians (s2) 18,83 27,56 19 77 76

Standart Deviasi(s) 4,34 5,25 20 65 67

21 73 70

22 65 70

23 77 79

(n1-1)s12 583,72 a 24 73 76

(n2-1)s22 799,37 dk (n1+n2)-2 60 25 79 71

n1+n2-2 60 26 74 80

t tabel t (0,05;60) 2,0003 27 67 67

S2 23,05 28 70 80

S 4,80 29 70 80

30 80 71

31 73

-0,16 32 79

Dalam akar 0,254

S 4,80

t hitung -0,13

Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Hasil Pretest antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol

Karena t hitung= -0,13<2,0003= t tabel, maka H0 diterima.

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nilai pretest yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Nilai PretestNo. Siswa

Mencari ttabel

Maka,

Mencari S2

Mencari t hitung

Dari data diperoleh:

Maka,

0,05

Tidak terdapat perbedaan signifikan pada pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.

Terdapat perbedaan signifikan pada pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.

Kriteria Uji:

Terima H0 jika t hitung<t tabel = 2,0003

257

Lampiran 35. Uji Beda T-test Related Posttest

Hipotesis:

H0 μ1 =μ2

Ha μ1 ≠μ2

Uji Hipotesis:

8D 8E

1 97 80

2 98 89

3 92 88

4 89 74

5 86 82

6 95 86

Dimana: 7 95 86

8 97 88

9 91 82

10 97 77

11 94 79

12 100 80

13 89 88

14 97 85

Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 15 100 88

Jumlah 3027 2507 16 95 77

n 32 30 17 94 83

94,59 83,57 18 97 88

Varians (s2) 12,64 22,05 19 94 82

Standart Deviasi(s) 3,55 4,70 20 94 80

21 89 82

22 98 79

23 94 91

(n1-1)s12 391,72 a 24 95 83

(n2-1)s22 639,37 dk (n1+n2)-2 60 25 89 79

n1+n2-2 60 26 94 91

t tabel t (0,05;60) 2,0003 27 94 86

S2 17,18 28 94 88

S 4,15 29 100 89

30 100 77

31 94

11,03 32 95

Dalam akar 0,254

S 4,15

t hitung 10,47

No. SiswaNilai Pretest

Tidak terdapat perbedaan signifikan pada penerapan model Remap TGT berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.

Terdapat perbedaan signifikan pada penerapan model Remap TGT berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Kriteria Uji:

Terima H0 jika t hitung<t tabel = 2,0003

Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Hasil Posttest antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol

Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada penerapan model Remap TGT berbantuan picture card dan snake ladder terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.

Maka,

Maka,

Karena t hitung= 10,47>2,0003 = t tabel, maka H0 ditolak.

Dari data diperoleh:

Mencari t hitung

Mencari S2 Mencari ttabel

0,05

258

Lampiran 36. Angket Tanggapan Siswa

Rumus:

Kriteria:

81,25% <skor< 100%

62,25% <skor< 81,255

43,75% <skor< 62,25%

25,00% <skor< 43,25%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 97,5 Sangat Baik

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik

3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 36 90 Sangat Baik

4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31 77,5 Baik

5 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 33 82,5 Sangat Baik

6 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 33 82,5 Sangat Baik

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik

8 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 33 82,5 Sangat Baik

9 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 34 85 Sangat Baik

10 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 33 82,5 Sangat Baik

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik

12 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 36 90 Sangat Baik

13 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 33 82,5 Sangat Baik

14 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 38 95 Sangat Baik

15 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 33 82,5 Sangat Baik

16 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 33 82,5 Sangat Baik

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik

19 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 34 85 Sangat Baik

20 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36 90 Sangat Baik

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik

23 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 87,5 Sangat Baik

24 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 34 85 Sangat Baik

25 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 33 82,5 Sangat Baik

26 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 33 82,5 Sangat Baik

27 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 35 87,5 Sangat Baik

28 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 33 82,5 Sangat Baik

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sangat Baik

30 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 34 85 Sangat Baik

31 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 38 95 Sangat Baik

32 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 33 82,5 Sangat Baik

Rata-Rata 3,78 3,53 3,59 3,56 3,41 3,56 3,56 3,63 3,53 3,56 89,30

Skor Total 121 113 115 114 109 114 114 116 113 114 1143 2857,5

% 94,53 88,28 89,84 89,06 85,16 89,06 89,06 90,63 88,28 89,06 89,30

Kategori Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

ANALISIS ANGKET RESPON SISWA TERHADAP MODEL REMAP TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN PICTURE CARD DAN SNAKE LADDER

Skor PernyataanNo. Siswa Jumlah Skor KriteriaPersentase

Skor

Sangat Baik

Kategori

Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

259

Lampiran 37. Bukti Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen

260

Lampiran 38. Bukti Pretest dan Posttest Siswa Kelas Kontrol

261

Lampiran 39. Bukti Lembar Diskusi Siswa Kelas Eksperimen

262

Lampiran 40. Bukti Lembar Diskusi Siswa Kelas Kontrol

263

Lampiran 41. Surat Izin Observasi Skripsi

264

Lampiran 42. Surat Izin Penelitian Skripsi dari Unnes

265

Lampiran 43. Surat Izin Penelitian Skripsi dari Dinas Pendidikan

266

Lampiran 44. Surat Bukti Telah Melaksanakan Penelitian

267

Lampiran 45. Dokumentasi

Reading dan Concept Map Wawancara Siswa

Presentasi Kelas

Picture Card dan Snake Ladder Pemberian Hadiah

Pretest dan Posttest