Peran Pendidik Kristen terhadap Dampak New Morality dari ...
4. analisis data - Universitas Kristen Petra
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of 4. analisis data - Universitas Kristen Petra
45 Universitas Kristen Petra
4. ANALISIS DATA
4.1 Profil Subjek Penelitian
Gambar 4.1
Foto Jovi Adhiguna
Sumber: www.instagram.com/webtvasia
Jovi Adhiguna Hunter lahir berjenis kelamin laki-laki dengan nama Jovi
Adhiguna Hendrawan, anak dari Jessy Rubiyanti dan Joy Hendrawan Yusuf. Jovi
Adhiguna lahir di Jakarta, 2 Juni 1990. Jovi Adhiguna mengawali karirnya
menjadi Fashion Stylist untuk beberapa artis. Melalui wawancaranya dengan
malesbanget.com, Jovi pernah menjadi Fashion Stylist untuk boyband SM*SH,
Cherrybelle, Mytha Lestari, Novita Dewi X Factor, Kotak, GAC, Reza Anugrah,
Bebi Romeo dan saat ini Denada. Hal ini didukung dengan pendidikannya
terdahulu, Jovi mengenyam pendidikan perguruan tinggi di STISI Bandung
sehingga mendapat gelar S1 Kriya Seni
(http://forlap.dikti.go.id/mahasiswa/detail).
Pada September 2015, Jovi membuat YouTube channelnya sendiri,
dengan video pertama ―Chubby Bunny Challenge Ft. Lil Sist‖ bersama adiknya,
Sarah Ayu Hunter. Jovi membuat YouTube channel setelah banyak orang yang
menonton video challenge yang dibuat oleh Sarah.
46 Universitas Kristen Petra
Subscriber Sarah meminta Sarah agar Jovi membuat YouTube channel. Sejak saat
itu, Jovi Adhiguna Hunter dan Sarah Ayu Hunter dikenal sebagai ―Hunter
Siblings‖. Setelah itu, Jovi mulai mengunggah video-video lain seperti fashion,
daily vlog (video blog), monthly faves, challenge dan lainnya. Konten yang dibuat
oleh Jovi adalah seputar lifestyle (kumpulan wawancara dengan malesbanget.com
dan webtvasia.id). Saat ini, Jovi memiliki 97.390 subscribers (update Mei 2017).
Gambar 4.2
YouTube Jovi Adhiguna
Sumber: www.youtube.com/joviadhiguna
Channel YouTube Jovi Adhiguna memiliki 8 playlist yakni ―Jovi Monthly
Favorites”, “Jovi’s Daily Vlog”, “Story Time with Jovi”, “Jovi’s Travel Vlog”,
“Jovi’s Outfit Ideas/Lookbook”, “Jovi’s Haul”, “Jovi’s Challenge”, “Jovi’s Q n
A”. Konten terbanyak yang Jovi unggah adalah Daily Vlog.
Jovi sudah memiliki banyak video yang sudah diunggah dan memang
fokus pada YouTube channelnya. Dibandingkan dengan fashion blogger di
Indonesia lainnya seperti Olivia Lazuardy, Sonia Eryka dan lainnya tidak terlalu
fokus pada YouTube karena hanya sedikit video yang diunggah. Hal itu
berpengaruh pada subscriber dan view yang fashion blogger lain dapatkan.
47 Universitas Kristen Petra
Jovi lebih sering membuat video tentang gaya hidup, perjalanan wisata,
fenomena kehidupan, hingga pengalaman-pengalaman pribadi. Misalnya,
pengalamannya mendapat banyak komentar negatif dari para netizen. Seperti
dihina ―banci‖ disetiap kolom komen channel YouTube-nya maupun sosial media
miliknya (cerita Jovi dalam video ―Story Time With Jovi: HATRED!‖, 25
November 2015).
Gambar 4.3
Playlist dalam channel YouTube Jovi
Sumber: www.youtube.com/joviadhiguna
Alumni tingkat akhir Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia
(STISI) Telkom Bandung itu memang kerap dijuluki androgini oleh teman-
temannya (mediaindonesia.com/news). Tidak hanya itu, konten dalam channel
YouTube lebih banyak dari fashion blogger lainnya. Tidak hanya itu, Jovi
memiliki beberapa video yang terdapat bloopers dan dengan ciri khasnya yaitu
―chilli-chilli dance‖. Ciri khas tersebut ditambah dengan gaya bicara Jovi yang
seperti perempuan, menurut Lavinna Hertaputri, salah satu subscriber dan
penggemar Jovi, channel YouTube Jovi mengundang tawa orang-orang yang
menonton daily vlognya (vinnagst.blogspot.co.id, 2016).
48 Universitas Kristen Petra
Jovi pun mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia karena keunikannya
tersebut. Berikut kutipan dari selebupdate.com:
―Jovi Adhiguna Hunter adalah salah satu dari The Hunter
Siblings, sepasang saudara yang makeup dan fashion junkies abis!
Nah, Jovi ini adalah salah satu vlogger ngehits dalam beberapa
tahun terakhir. Sebagai pria yang selalu tampil kece badai, Jovi
sangat terang-terangan mengekspresikan gaayanya. Mulai dari
pakai wedges, clutch, makeup dan sebagainya. Salah satu gaya
khasnya adalah menggunakan yang serba hitam atau oversized
fashion. Yang unik dari vlogger satu ini adalah, di balik
kecantikannya, Jovi sangat petakilan, usil, bahkan kadang
menggila saat tampil di vlognya. Selain sebagai vlogger, Jovi
adalah seorang fashion designer yang tengah membesut brandnya
sendiri‖ (selebupdate.com, 2016).
Jovi pun banyak diwawancarai oleh berbagai media baik itu radio, website,
majalah dan lainnya. Jovi dan Sarah pernah menjadi cover majalah untuk majalah
Nylon Indonesia dan Cosmogirl Indonesia. Dalam artikel CosmoGirl Indonesia,
Jovi juga disebut sebagai personality yang akan ada di masa depan atau bisa
disebut ‗revolusioner‘, berikut kutipan artikel:
―Nggak takut akan kritik negatif haters, sah saja menurut CG!
Kalau Jovi Adhiguna disebut sebagai personality yang
‗revolusioner‘ dalam mengekspresikan dirinya. We love his
attitude!‖ (Cosmo Girl Indonesia, 2016).
Jovi juga melakukan interview di berbagai radio seperti radio BVoice
Radio milik Binus University, Ardan Bandung, Prambors, Hard Rock, Gen FM.
Jovi Adhiguna Hunter juga dikenal sebagai bintang yang menjadi iconfashion
yakni fashion androgini. Ia pernah menghadiri Indonesia Fashion Week pada
tahun 2015 dan 2016 sebagai tamu undangan karena ia merupakan salah satu
fashion influencer.
49 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.4
Jovi Adhiguna menghadiri Indonesia Fashion Week
Sumber: www.youtube.com/joviadhiguna
Terbukti, Jovi Adhiguna adalah satu-satunya androgini yang mewakili
Indonesia dalam acara Web TV Asia Awards. Web TV Asia Awards 2016 dihelat
di Korea International Exhibition (KINTEX) dengan memberikan sebanyak 33
penghargaan kepada seluruh content creator berbakat dari 12 Negara termasuk
'Freaking Awesome Video of The Year' dan 'Breakout Creator of The Year'.
Web TV Asia Awards bukan hanya penghargaan biasa. Namun, Web TV
Asia Awards 2016 adalah wadah fisik untuk para pencipta konten terbaik di Asia
dengan tujuan untuk melahirkan superstar baru dalam kancah regional maupun
global. Dengan mengusung tema 'Celebrate Asia' event ini juga dipenuhi bintang-
bintang dari seluruh Asia yang juga turut meramaikan perayaan ini. Jovi
Adhiguna merupakan salah satu nominasi dalam people choice’s di Web TV Asia
Awards 2016 (showbiz.liputan6.com, 2016).
WebTVAsia Awards 2016 memiliki kategori-kategori penghargaan Most
Popular Channel dan Most Popular Video, serta Most Popular Online Drama,
Most Popular Variety Program, Most Popular Microfilm, Most Popular Online
Movie, Song of The Year, Breakout Creator of The Year (untuk kreator pendatang
baru), Digital Campaign of The Year, Channel of The Year, Freaking Awesome
50 Universitas Kristen Petra
Video of The Year (untuk video yang paling keren), dan People's Choice. Jovi
Adhiguna masuk dalam salah satu nominasi People’s Choice di Indonesia sebagai
‗Androgynous Lifesyle Vlogger‘ (entertainment.kompas.com,2016). Ia juga
mendapat penghargaan sebagai Male Best Costume #webtvasiaawards versi Web
TV Asia (twitter.com/webtvasia_id, 2016).
Gambar 4.5
Jovi masuk dalam nominasi Web TV Asia Awards
Sumber: www.instagram.com/webtvasia.id
Jovi juga menjadi pengisi acara YouTube Fanfest 2016. Hal ini
menunjukkan bahwa Jovi dikenal sebagai YouTuber yang populer melalui
YouTube Fanfest 2016. Karena YouTube Fanfest 2016 adalah acara terbesar
YouTube untuk para bintang YouTube dapat bertemu dan menghibur para
fansnya.YouTube Fanfest diadakan kembali di Jakarta, setelah acara perdananya
pada tahun 2015, karena pertumbuhan kreator di Indonesia dengan cepat
berkembang dengan jumlah waktu konten yang diunggah, dari Indonesia
meningkat 170 persen dari tahun 2015 (kapanlagi.com, 2016). YouTube FanFest,
merupakan sebuah gelaran yang mempertemukan bintang YouTube asal Tanah
Air dan seluruh dunia. Mereka akan tampil memperlihatkan kebolehannya di atas
panggung. Bahkan, mereka juga akan berkolaborasi dan berinteraksi langsung
dengan para penggemarnya.
51 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.6
Jovi bersama penggemarnya dalam YouTube Fanfest 2016
Sumber: www.instagram.com/joviadhiguna
Selain itu, Jovi Adhiguna juga pernah menjadi model dalam Jakarta
Fashion Week 2016 dengan karya milik salah satu desainer ternama, Luthfi
Madjid. Baju yang dirancang oleh Luthfi Madjid memiliki konsep Avenue A yang
artinya adalah mendobrak tradisi. Karena Avenue A adalah salah satu nama jalan
raya di New York, dan kehidupan disana cenderung mendobrak tradisi
(jakartafashionweek.co.id, 2017).
Gambar 4.7
Jovi dalam panggung Jakarta Fashion Week 2016
Sumber: www.instagram.com/joviadhiguna
52 Universitas Kristen Petra
Jovi pun pernah mendapat penghargaan melalui salah satu konferensi
kecantikan di Asia, yaitu Beauty Fest Asia. BeautyFest Asia adalah konferensi
kecantikan terkemuka Asia Tenggara dan sebuah pameran yang menampilkan
beauty influencer, produk kecantikan terbaru, dan tren saat ini serta inovasi di
industri kecantikan. Jovi mendapat penghargaan sebagai ―Breakout Creator
Content of The Year‖ (beautyfest.popbela.com, 2017). Sebagai bentuk apreasiasi
atas keberhasilan industri kecantikan di Indonesia, Popbela yang berada di bawah
naungan IDN Media menyelenggarakan BeautyFest Asia untuk memberikan
inspirasi dan meningkatkan kreativitas para stakeholders dalam berinovasi serta
mengembangkan keahliannya dalam industri ini. BeautyFest Asia 2017 sukses
menarik lebih dari 6000 pengunjung yang berhasil memukau para beauty
enthusiast dengan sederet acara yang ditampilkan (tribunnews.com, 2017).
Beberapa influencer yang hadir di acara ini termasuk Tina Yong, Pearypie,
Soothing Sista, Jenn Im, Rachel Goddard, Cindy Karmoko, dan Jovi Adhiguna
Hunter.
William, COO IDN MEDIA, mengungkapkan bahwa para influencer ini
dipilih berdasarkan pengaruhnya di Indonesia. Influencer yang memiliki penonton
terbanyak yang dipilih oleh IDN Times, yang penting bisa relatable dengan
konsumer Beauty Fest Asia (kompas.com/2017).
Gambar 4.8
Jovi meraih penghargaan ―Breakout Creator Content of The Year‖
Sumber: www.instagram.com/beautyfestasia
53 Universitas Kristen Petra
Meski kaum androgini masih belum bisa diterima di Indonesia, Jovi dapat
membuktikan bahwa ia bisa berprestasi. Hal ini menjadi kontroversial karena
konsep androgini yang digunakan oleh Jovi masih sangat tabu di Indonesia.
Dalam vlog Jovi, diceritakan bahwa Jovi pernah dianggap ―banci‖ dan dihina oleh
orang-orang sekitar. Namun, Jovi selalu tidak peduli karena ia merasa bisa bebas
dan tetap menonjolkan kepercayaan diri selama tidak menyakiti orang lain. Ia
punya kontrol sendiri untuk mengatur channel YouTube-nya. Sehingga, salah satu
subscriber Jovi pernah bercerita bahwa dia juga androgini namun ia selalu dihina
dan tidak disetujui oleh keluarganya sehingga ia pergi ke negara lain dan berkarya
di negara tersebut. Namun, setelah melihat channel YouTube Jovi, dengan
kepercayaan diri yang dimiliki oleh Jovi, ia berani tampil kembali (berdasarkan
surat yang dikirim oleh subscriber Jovi, dalam vlog mailtime).
Gambar 4.9
Surat yang dikirim oleh subscriber Jovi, dalam vlog mailtime
Sumber: www.youtube.com/joviadhiguna
Karena Jovi memiliki ―keunikan‖ karena androgini-nya, banyak
masyarakat yang mencemooh Jovi melalui kolom komentar YouTube channel
Jovi dan berbagai sosial media yang Jovi miliki. Jovi pun merasa dirinya
―berbeda‖, namun ia tetap percaya diri dengan dirinya. Di setiap video yang ia
buat ia selalu memberi pesan yang baik bagi subscriber-nya. Jovi juga pernah
mengalami pengalaman tidak menyenangkan karena dirinya yang androgini itu.
54 Universitas Kristen Petra
Entah itu diusir satpam saat masuk toilet laki-laki, dihina ―banci‖ oleh ibu-
ibu yang memakai jilbab, bertengkar di klub, semua diceritakan dalam vlog (video
blog) yang ia buat. Dengan apa yang diceritakan oleh Jovi dan pesan positif yang
disampaikan, seperti harus menjadi diri sendiri, jangan peduli pada orang yang
menghina, banyak orang menyukai dirinya. Ia selalu mengatakan ―Be Yourself!”
(wawancara dengan malesbanget.com dalam program Pat‘s Going On edisi Jovi
Hunter Bicara Tentang Sexism and Gender Equality).
Gambar 4.10
Wawancara dengan malesbanget.com dalam program Pat’s Going On
Sumber: www.youtube.com/malesbanget.com
Namun, Jovi pun memiliki hal kontroversi lainnya, Jovi memiliki
kecenderungan memiliki hubungan dengan orang yang berjenis kelamin sama
dengan dirinya, yaitu laki-laki. Pacar Jovi adalah seorang pegawai salah satu
brand ternama dunia, Dior, yang bernama Ronald Simanjuntak
(facebook.com/Ronald Simanjuntak). Beberapa netizen yang masih baru
mengenal Jovi, mungkin tidak tahu. Karena, Jovi dan Ronald menunjukkan
kemesraan pada saat Jovi belum menjadi YouTuber (sumber dari foto-foto dan
caption yang diunggah oleh Jovi pada akun instagram miliknya yang dulu pada
September 2015).
55 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.11
Hubungan Jovi dan Ronald yang diperlihatkan
Sumber: www.instagram.com/jvhunter
Star studies juga bisa diteliti dengan cara melihat media sosial sang
bintang. Jovi memiliki akun Instagram dengan followers 112 ribu followers dan
akun twitter dengan followers 3.490 pada bulan Mei 2017. Jovi juga sering
mengunggah foto-foto saat perform dan ia juga sering menulis mengenai
kegiatannya di akun twitternya untuk memberikan informasi kepada fans nya
yang tergabung dalam Jovi Hunter Lovers. Di instagram ada beberapa akun
fanbase Jovi yang memiliki ciri tertentu. @jovixsarah.fashion memperbaharui
harga pakaian yang digunakan oleh Jovi dan Sarah, @jovihunter_lovers
merupakan akun fanbase instagram, @joviadhiguna_updates adalah informasi
terbaru bagi fans Jovi, dan yang terakhir adalah @jovisoutfit yang berisi outfit apa
saja yang digunakan oleh Jovi.
56 Universitas Kristen Petra
Menurut Dyer (2004, p.2), bintang juga merupakan bagaimana orang
melihat dan memberikan pendapat tentang dirinya. Dimana seorang bintang
memerlukan saran dan kritik dan penilaian dari orang yang menontonnya. Bintang
merupakan publik figur yang dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga masyarakat
berhak untuk menilai. Melalui media sosial, Jovi bisa mendapatkan penilaian
secara langsung mengenai dirinya.
Gambar 4.12
Instagram milik Jovi Adhiguna
Sumber: www.instagram.com/joviadhiguna
Ia sering juga menjadi spoker person dalam berbagai acara di brand
kecantikan ternama seperti Make Over, NYX, Urban Decay, Inglot Indonesia,
Wet n Wild, Carven Paris, Kanebo, Lancome, Klara Cosmetics (berdasarkan
instagram dan vlog milik Jovi Adhiguna). Ia juga merupakan salah satu anggota
dalam Indonesia Beauty Vlogger (IBV) yang merupakan kumpulan para beauty
vlogger. IBV berguna untuk mewadahi semakin banyaknya beauty vloggers.
Selain rutin mengadakan acara dan gathering, komunitas-komunitas beauty
vloggers bertujuan untuk memajukan para pelaku kegiatan vlogging
(lifestyle.bisnis.com, 2015).
57 Universitas Kristen Petra
Jovi pun juga memiliki brand miliknya sendiri yang bernama ―pour‖.
Selain itu, pada tahun 2017, ia bekerjasama dengan Scarpa Shoes, dan Jovi
membuat edisinya sendiri bernama Scarpa x Jovi. Selain itu juga Jovi bekerjasama
dengan brand pakaian Loco x Jessica Priscilla bersama Cindy Karmoko
(magazine.brandoutlet.co.id, 2017).
Gambar 4.13
Jovi Adhiguna menjadi spoker person brand “Make Over”
Sumber: www.instagram.com/joviadhiguna
Brand Outlet Magazine juga melakukan interview dengan The Hunters
Siblings yakni Jovi Adhiguna Hunter dan Sarah Ayu Hunter mengenai kehidupan
mereka.
―Jovi menyukai mode, dan dia tahu bagaimana mencampur dan
mencocokkan dengan baik. Dalam salah satu vlognya, Jovi
berbagi pandangannya terhadap fashion: tanpa gender. Mode itu
adalah hasrat universal yang mencakup setiap tren yang ada, dan
itu tidak terbatas pada jenis kelamin. Sarah selalu memakai make-
up, dari berbagai lipstik yang sempurna, yang bronzer memuji
wajah seseorang, dengan alis pada permainan fleek, Sarah adalah
go-to vlogger untukmu. Keduanya dikenal sebagai The Hunter
Siblings. Selama beberapa tahun sekarang, mereka telah diundang
ke berbagai acara fashion dan kecantikan, baik sebagai tamu
sekaligus juru bicara‖ (magazine.brandoutlet.co.id, 2017).
58 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.14
Jovi dan Sarah dalam “Brand Outlet Magazine”
Sumber: magazine.brandoutlet.co.id
Hal ini menunjukkan bahwa Jovi Adhiguna Hunter menjadi salah satu
YouTuber yang mumpuni dalam hal fashion maupun kecantikan. Meski berjenis
kelamin laki-laki, ia mampu breakthrough dan menjalani profesinya dengan baik
sebagai pribadi androgini. Ia mengeluarkan tren baru yakni genderless. Jovi
menyukai fashion, dan dia tahu cara mencampur dan mencocokkan dengan baik.
Dalam salah satu vlog-nya, Jovi berbagi pandangannya terhadap mode:
genderless. Mode itu adalah gairah universal yang mencakup setiap tren yang ada,
dan itu tidak terbatas pada jenis kelamin (magazine.brandoutlet.co.id, 2017).
4.2 Temuan dan Analisis Data
Dari penelitian yang sudah dilakukan, peneliti menemukan beberapa
temuan. Setelah temuan, peneliti menganalisis temuan data yang sudah dipilih dan
dipilah.
4.2.1 Aktivis Isu Sosial
4.2.1.1 Pro LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender)
Jovi Adhiguna berusaha membuat image bahwa dirinya pro LGBT.
Penggunaan isu sosial merupakan salah satu cara untuk mempromosikan diri
59 Universitas Kristen Petra
kepada masyarakat yang biasa dilakukan oleh Public Relations (Greener, 1990).
LGBT sendiri masih sangat tabu di Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara
paling tidak toleran di dunia terhadap LGBT. Persoalan mereka—mengaku pada
keluarga maupun kawan-kawan jika kalian penyuka sesama jenis—sulit menjadi
pilihan bagi sebagian besar anggota komunitas LGBT di negara ini. Seringkali
orangtua tidak lagi menganggap mereka sebagai anak atau, justru yang lebih
buruk, memaksa mereka mengikuti program terapi agama untuk menyembuhkan
homoseksualitas. Sulit bagi seseorang jujur berkata pada orangtua, karena tekanan
datang pula dari representasi negara. LGBT dianggap ancaman nasional oleh
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Kali lain, penyuka sesama jenis menurut
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tidak semestinya mengekspresikan hak-hak
mereka secara publik (vice.com, 2016).
Jovi dalam channel YouTube-nya, beberapa kali membahas tentang LGBT
maupun waria. Dalam video ―Story Time With Jovi: Berantem Sama Satpam!!!!!‖
pada tanggal 25 November 2015, Jovi menjelaskan bahwa waria memiliki hak
yang sama dengan orang lain, dengan laki-laki maupun perempuan. Menurut Jovi,
waria diperbolehkan untuk ke tempat umum dan ia sangat marah dengan adanya
diskriminasi terhadap waria:
―Kedua, kalaupun memang aku seorang waria, why can’t I going
to that place? Why? They buy their own drinks, masuknya pun
mereka bayar sendiri. I just can’t. And seriously this thing had got
to stop. Banyak waria di luar sana yang hidupnya sudah susah,
belum lagi dealing sama cibiran orang-orang. Masak untuk masuk
ke tempat seperti ini aja harus ada masalah seperti ini? Aku ngga
cuman ngomong buat waria aja. Tapi orang-orang yang
berpenampilannya aneh seperti aku. Aku pun sudah tahu hal itu
menjadi resikonya. Tapi, hal seperti ini tidak wajar karena itu
human rights, hak manusia‖ (dalam channel YouTube Jovi, Story
Time With Jovi: Berantem Sama Satpam!!!!!, 2015).
Jovi membuat seolah banyak orang memandang waria dengan sebelah
mata, sementara dia membuat sebuah gebrakan untuk adanya kesetaraan hak bagi
manusia, salah satunya adalah waria. Ia menempatkan diri sebagai tokoh yang
berjuang untuk membuat opini orang berubah terhadap kaum di tengah
masyarakat yang merasa waria adalah hal yang tabu dan yang menolak kehadiran
60 Universitas Kristen Petra
waria hadir di tempat umum. Waria dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu
pria yang bersifat dan bertingkah laku seperti perempuan; pria yang mempunyai
perasaan sebagai perempuan (kbbi.web.id/waria). Jovi membela kaum waria yang
harus memperjuangkan hak asasinya. Jovi membuat citra bahwa ia sangat
mengerti kehidupan waria di luar sana dan bagaimana perasaan mereka. Jovi ingin
membuat penontonnya untuk menerima waria karena Jovi menganggap waria
adalah hal yang normal sama dengan masyarakat lainnya.
Setelah membela kaum waria, Jovi pun membangun image dengan
mengeluarkan pendapatnya tentang LGBT untuk lebih meyakinkan publik bahwa
ia ingin adanya kesetaraan dengan kaum LGBT. Karena menurut Jovi, selama
kaum LGBT tidak mengganggu orang lain, mereka tidak salah. Dan karena LGBT
masih tabu, Jovi menyarankan pada penggemarnya untuk menjadi pribadi yang
open minded terhadap kaum LGBT. Hal ini Jovi ungkapkan pada saat ia dan
adiknya, Sarah sedang live melalui YouTube :
―LGBT itu life choicenya mereka. Jadi kalian gak punya hak untuk
nge judge. Apapun pilihan hidupnya. Kita hidup di dunia yang
terbuka, semua orang itu berbeda-beda. Ya udah, kalian harus
belajar untuk nerima perbedaan. Mereka tidak mengganggu kamu
kok. Harus belajar open minded. Okay?‖ (dalam channel YouTube
Jovi, Live First Streaming, 2015).
Hal ini ia ungkapkan dengan cara menggebu-gebu, dan ia menjelaskan
dengan mata menyala-nyala. Jovi membuat citra bahwa masalah LGBT adalah
hal yang serius. Hal ini menunjukkan bahwa Jovi cenderung terlibat dalam
LGBT, karena ia menjawab dengan menggebu-gebu. Karena pada saat
pertanyaan tentang LGBT, raut muka Jovi seolah berubah. Pertanyaan pernah
dilontarkan oleh salah satu subscriber Jovi pada saat Jovi sedang live streaming
di channel YouTube miliknya. Saat subscriber tersebut bertanya bagaimana
pendapat Jovi tentang kaum LGBT, Jovi terdiam sesaat. Ia seperti terlihat
tersinggung dan ingin membela kaum LGBT.
61 Universitas Kristen Petra
Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa ia juga merupakan salah satu kaum
LGBT. Karena kaum LGBT masih belum diterima, Jovi menyuarakan haknya
namun tidak secara eksplisit. Semakin sensitif, semakin terlihat bahwa Jovi
merupakan bagian dari kaum LGBT tersebut. Hal ini berdasarkan wawancara
peneliti dengan Rafael, Ketua Gaya Nusantara, 18 Mei 2017.
Kaum LGBT di Indonesia yang masih belum bisa menyuarakan
aspirasinya sangatlah banyak. Gaya Nusantara salah satu komunitas gay di
Indonesia, menulis dalam website-nya bahwa banyak kaum LGBT takut untuk
menyuarakan haknya. Karena, masyarakat menganggap bahwa kaum LGBT
diberi label ―penyimpangan‖ sosial. Sehingga, menjadi hal yang wajar jika
disinggung masalah LGBT, Jovi pun langsung membela dan menjelaskan bahwa
LGBT adalah sesuatu yang juga bisa diterima oleh semua orang. Sekali lagi, Jovi
mengajak penontonnya untuk menerima kaum LGBT (Gayanusantara.or.id,
2016).
Selain itu, Jovi menunjukkan bahwa ia pro dengan LGBT melalui hewan
kesukaannya. Jovi sangat menyukai hewan unicorn, ia selalu mengatakan di setiap
wawancara dan video pertanyaan Q n A (Question and Answer).
Gambar 4.15. Mitos hewan Unicorn
Sumber: digital.lib.uh.edu (2016)
Unicorn adalah makhluk mitos berbentuk kuda dengan tanduk di dahinya.
Yang membuatnya istimewa, darah hewan itu konon bisa jadi obat yang mujarab
dan mampu membuat seseorang hidup abadi (liputan6.com, 2016).
62 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.16. Kartu hewan Unicorn
Sumber: claires.co.uk (2016)
Pada versi kartunnya, hewan ini memiliki rambut yang berwarna-warni
seperti pelangi. Warna pelangi menunjukkan simbol LGBT. Sehingga, unicorn
dijadikan lambang LGBT karena ia dikenal sebagai mitos dan memiliki warna
rambut seperti pelangi yakni terdiri dari merah, kuning, hijau, biru, ungu, oranye,
merah muda. Warna pelangi tersebut dilambangkan sebagai keberagaman atau
disebut ―unity in diversity‖ (Rafael, 2017). Selain memiliki arti sebagai kesatuan
keberagaman, pencipta simbol pelangi Gilbert Baker memiliki arti di setiap
warnanya (bintang.com/lifestyle, 2015).
Gambar 4.17. Makna Bendera LGBT
Sumber: bintang.com/lifestyle (2015)
Gilbert Baker sebagai seorang seniman, menciptakan bendera yang sarat
akan makna. Di tiap warnanya memilki arti yang jika digabungkan akan menjadi
satu keberagaman. Makna di tiap warna tersebut adalah
a. Merah: Hidup dan seksualitas
b. Jingga: Penyembuhan dan persahabatan
63 Universitas Kristen Petra
c. Kuning: Vitalitas dan energi
d. Hijau: Ketenangan dan kodrat
e. Biru kobalt: Keselarasan dan karya seni
f. Ungu: Semangat dan rasa syukur (bintang.com/lifestyle, 2015)
Warna pelangi juga dilambangkan sebagai bendera LGBT di Indonesia, salah
satunya terdapat di komunitas gay di Surabaya yakni Gaya Nusantara.
Gambar 4.18. Pengakuan Imam tentang jati dirinya sebagai gay
Sumber: channel YouTube B-Change (2016)
Dalam video tersebut, narasumber gay, bernama Imam, sedang melakukan
wawancara di markas komunitas LGBT Gaya Nusantara. Dalam markas tersebut,
terlihat adanya bendera warna warni, warna pelangi tersebut menunjukkan
identitas kaum LGBT. Bendera tersebut berwarna pelangi menunjukkan bahwa
kaum LGBT menerima segala perbedaan. Selain itu, di Indonesia saat perayaan
para LGBT Indonesia, bendera berwarna pelangi juga pernah dikibarkan.
Gambar 4.19. Perayaan LGBT Indonesia
Sumber: bbc.com/indonesia (2017)
64 Universitas Kristen Petra
Warna pelangi sendiri pernah digunakan oleh salah satu penyanyi terkenal di
Amerika, Cyndi Lauper. Ia pernah mengkampanyekan lagu populernya ―True
Colors‖ untuk kaum LGBT. Dalam lirik “So don’t be afraid to let them show your
ture colors..true colors are beautiful like a rainbow”, yang artinya ―Jadi jangan
takut membiarkan mereka menunjukkan warna sejati Anda. Warna yang sejati itu
indah seperti pelangi‖. Kata ―rainbow‖ menunjukkan simbol LGBT. Lauper
memberikan judul tur True Colours yang didedikasikan untuk penyebab hak asasi
manusia dan menjadi pendiri True Colors Fund, sebuah organisasi nirlaba yang
berdedikasi untuk memberantas tunawisma tunawisma LGBT dengan
"menciptakan dunia di mana orang muda bisa menjadi diri sejati mereka."
(usatoday.com, 2016).
Jovi sangat menyukai hewan unicorn sehingga nama belakang Jovi di
profil instagram miliknya diberikan simbol unicorn. Ia juga menulis dalam bio
instagram miliknya, bahwa ia adalah ―part time unicorn‖. Jovi mengkonstruksi
dirinya sebagai unicorn.
Gambar 4.20. Profil instagram Jovi Adhiguna Hunter
Sumber: instagram Jovi (2017)
Para subscriber dan fans Jovi pun mengetahui bahwa Jovi menyukai
unicorn. Mereka selalu memberi hadiah dengan hal-hal yang berhubungan dengan
unicorn, salah satunya boneka unicorn. Jovi sudah memiliki puluhan boneka
unicorn yang diberikan oleh para fans-nya. Boneka identik dengan mainan
perempuan. Para subscriber Jovi seakan menyetujui bahwa Jovi juga sebagian
65 Universitas Kristen Petra
dari perempuan. Jovi pun sangat senang menerima boneka unicorn, ditunjukkan
dari ekspresi mukanya. Jovi membuat citra bahwa ia sama dengan unicorn. Ia
sangat senang jika penonton menganggapnya sebagai unicorn.
Gambar 4.21. Boneka unicorn
Sumber: video YouTube Jovi (2016)
Tidak hanya boneka, para fans Jovi juga suka membuatkan gambar dan
ilustrasi untuk Jovi. Namun tetap tema yang digambarkan dalam ilustrasi
bertemakan unicorn. Topi dan kartu ucapan bertema unicorn juga sering diberikan
oleh para fans Jovi. Jovi membuat citra bahwa karakter unicorn adalah juga
karakter dirinya. Sehingga penonton dan fans Jovi memberikan hadiah yang
sesuai dengan karakter Jovi. Karakter unicorn adalah hal-hal yang berhubungan
dengan LGBT.
Gambar 4.22. Hadiah dari para subcriber bertema unicorn
Sumber: video YouTube Jovi (2016)
66 Universitas Kristen Petra
Tidak hanya itu, salah satu fans Jovi di twitter mengunggah beberapa
ilustrasi bergambar unicorn lalu ia mention Jovi dengan isi tweet ―So you
@joviadhiguna‖ dengan emoticon love dan unicorn. Jovi pun me-retweet tweet
yang diberikan fans-nya dengan akun @iamrhmdhani. Jovi me-retweet tweet
tersebut karena ia memang merasa seperti unicorn. Dan, ia juga setuju dengan
kalimat yang ada dalam ilustrasi yakni ―Be unique. Be you‖ yang artinya jadilah
unik, jadilah dirimu sendiri. Karakter Jovi disamakan dengan unicorn yang unik
dan berbeda dengan yang lainnya. Dengan rambut yang berwarna-warni
menunjukkan keunikan yang ada dalam diri unicorn. Jovi pun menyetujui apa
yang ditulis oleh fansnya di twitter, Jovi seakan membuat citra bahwa untuk
menjadi diri sendiri (makna ―be you‖), ia harus menjadi sosok seperti unicorn.
Gambar 4.23. Tweet fans Jovi yang memberikan ilustrasi unicorn
Sumber: twitter Jovi @joviadhiguna (2016)
Unicorn sendiri ternyata memiliki makna lain selain sebagai hewan.
Unicorn adalah gay slang. Gay slang adalah salah satu bahasa yang digunakan
untuk kaum LGBT. Menurut Urban Dictionary, unicorn memiliki arti seorang
biseksual, biasanya meski tidak selalu perempuan, ia bersedia bergabung dengan
pasangan yang ada. Seringkali dengan anggapan bahwa orang ini akan berkencan
dan terlibat secara seksual dengan kedua anggota pasangan tersebut, dan tidak
menuntut apapun. Tidak melakukan sesuatu yang mungkin menimbulkan masalah
atau ketidaknyamanan pada pasangan itu.
67 Universitas Kristen Petra
Istilah yang sering digunakan untuk meremehkan pasangan yang terlihat
hanya bersifat polifoni. Karena tuntutan pasangan jenis ini pada perempuan
(bahwa dia menjadi lajang dan tidak menerima pasangan tambahan, dan terlibat
dengan kedua anggota pasangan tersebut secara setara, dan sering "melengkapi"
keluarga mereka sebagai ibu pengganti dan pengurus rumah tangga. Dan
merupakan pencari nafkah dan tidak melakukan apapun yang dapat mengancam
atau mengganggu pasangan yang ada). Banyak yang menyebut perempuan jenis
ini sebagai "unicorn", karena seperti mitos dan tidak mungkin ditemukan.
Bustle.com juga mengatakan bahwa unicorn adalah gay slang untuk para
perempuan biseksual. Perempuan yang dapat berhubungan dengan lawan jenis
maupun sesama jenis. Perempuan jenis ini ingin menjadi bagian dalam hubungan
threesome (bustle.com, 2016).
Bahasa Slang adalah hasil kombinasi ketidakwajaran bahasa dengan reaksi
terhadap kosakata yang serius, kaku, muluk, megah, atau tidak menarik. Sehingga
dapat dikatakan bahwa bahasa slang adalah ragam bahasa tak resmi yang dipakai
oleh kaum remaja atau kelompok-kelompok sosial tertentu untuk komunikasi
intern sebagai usaha supaya orang-orang kelompok lain tidak mengerti. Yang
dimaksud berupa kosakata yang serba baru dan berubah-ubah. Dengan demikian,
bahasa gay dapat dikategorikan sebagai bahasa slang yaitu sebuah bahasa yang
dicirikan dengan kosa kata yang baru ditemukan dan cepat berubah (suarakita.org,
2014).
Gambar 4.24. Arti unicorn
Sumber: channel YouTube Bustle ―Watch Straight People Guess The Meaning Of
Gay Slang Terms‖ (2016)
68 Universitas Kristen Petra
Selain itu, Jovi juga menggunakan kata ―unicorn‖ dalam bio instagram
miliknya. Dalam instagram Jovi tertulis ―Content Creator and Part Time
Unicorn‖. Kalimat ―Part Time Unicorn‖ memang sedang marak di Amerika,
hingga terdapat kaos T-shirt yang diperjualbelikan di negara tersebut. ―Part Time
Unicorn‖ sendiri memiliki makna yang hampir sama dengan kedua sumber di
atas. Dilansir dari quora.com, ―Part Time Unicorn‖ memiliki arti sebagai seorang
perempuan yang bergabung dengan pasangan heteroseksual untuk berhubungan
dalam tiga orang. Hal ini menunjukkan bahwa Jovi mengkonstruksi dirinya
mendukung kaum perempuan biseksual, dalm hal ini juga termasuk dengan
LGBT.
Gambar 4.25. Background bergambar flamingo
Sumber: channel YouTube Jovi (2016)
Jovi pun menyukai burung flamingo berwarna pink. Jovi pun melukis
burung flamingo berwarna pink untuk dijadikan background-nya saat akan
membuat video. Dalam beberapa vlog-nya, ia sangat suka dengan flamingo karena
burung flamingo sangat unik. Ia juga selalu memperbaharui perkembangan
lukisan flamingo yang ia buat kepada penontonnya. Jovi membuat citra diri bahwa
ia adalah seorang burung flamingo. Jovi juga membuat citra bahwa dirinya identik
dengan warna pink. Warna pink sendiri adalah simbol warna juga untuk kaum
LGBT. Dalam website Gaya Nusantara, warna pink digunakan untuk komunitas
kaum LGBT di Singapura.
69 Universitas Kristen Petra
Komunitas tersebut bernama ―Pink Dot‖, yang diikuti oleh kaum gay di
Singapura, termasuk salah satu kaum gay di Singapura, Darius Zee. Pink Dot
Singapura (SG) adalah gerakan non-profit yang dimulai oleh sekelompok individu
yang sangat peduli dengan kaum LGBT yang menyebut Singapura adalah rumah.
Ini adalah kelompok untuk semua orang, lurus dan gay, yang mendukung
keyakinan bahwa setiap orang berhak mendapatkan kebebasan untuk mencintai.
Dengan keterbukaan dan penerimaan, kami berharap bisa membawa LGBT
Singapura lebih dekat dengan keluarga dan teman mereka.
Pink adalah warna identitas Pink Dot SG. Pink Dot adalah singkatan dari
masyarakat yang terbuka dan inklusif, di mana orientasi seksual mewakili sebuah
ciri, dan bukan menjadi batasan (pinkdot.sg/about-pink-dot-sg/). Jovi menciptakan
citra bahwa ia mendukung kaum LGBT untuk berhak mendapatkan kebebasan
untuk mencintai sama dengan kaum heteroseksual.
Gambar 4.26. Lambang Pink Dot
Sumber: channel YouTube B-Change (2016)
Selain menjadikan flamingo sebagai background gambar dalam setiap
videonya, Jovi juga pernah berkolaborasi dengan salah satu online shop case
handphone yakni @lilo.thelabel. Jovi membuat case handphone dengan versinya
yakni menggunakan gambar burung flamingo berwarna pink yang hampir sama
dengan lukisannya tersebut. Alasan pemilihan burung flamingo sebagai case
handphone versinya adalah karena ia menyukai hewan terutama burung flamingo.
Jovi ingin para penggemarnya membeli case handphone versinya sehingga ia
menulis caption seperti ini:
70 Universitas Kristen Petra
―Hai kawan! Sudahkah kamu menonton video terbaru saya? Jika
Anda melakukannya, tahukah Anda bahwa saya menjual barang
dagangan resmi saya bekerja sama dengan @ lilo.thelabel dan
@letsadoptindonesia. 50% dari penjualan akan langsung ke
@letsadoptindonesia untuk membantu hewan-hewan liar di
sekitaran Indonesia, menemukan rumah baru, dan menyelamatkan
nyawa mereka. [...] Dan jika Anda tertarik untuk membeli kasus
ponsel flamingo ini dan membantu hewan-hewan malang itu,
silakan hubungi […..]‖ (caption instagram Jovi, 2016).
Gambar 4.27. Case handphone Jovi bergambar flamingo
Sumber: instagram Jovi @joviadhiguna (2016)
Makna dari burung flamingo sendiri adalah salah satu lambang
homoseksual. Mengapa? Karena menurut periset dan penulis, Bruce Bagemihl,
burung flamingo termasuk burung-burung yang memiliki bukti terdokumentasi
tentang perilaku homoseksual atau transgender dari satu atau lebih jenis berikut:
seks, pacaran, kasih sayang, ikatan pasangan, atau pola asuh. Keterangan tersebut
seperti yang dicatat dalam bukunya pada tahun 1999 tentang Biological
Exuberance: Homoseksualitas Hewan dan Keanekaragaman Alam.
Dibalik Jovi menggunakan charity untuk menyumbang pada binatang,
namun sebenarnya ia menunjukkan bahwa ia mendukung kaum homoseksual.
Karena jika memang tujuannya untuk melakukan charity untuk para binatang,
mengapa harus memakai gambar burung flamingo, padahal seharusnya dapat
menggunakan gambar hewan yang lain. Jovi membuat citra bahwa ia ingin para
fansnya untuk bersikap terbuka dan ikut mendukung kaum homoseksual seperti
dirinya.
71 Universitas Kristen Petra
Jovi membuat seolah banyak orang memandang sebelah mata kelompok
LGBT terutama homoseksual, sementara dia membuat sebuah gebrakan atau
kampanye yang untuk kesetaraan kaum LGBT, salah satunya membeli case
handphone tersebut. Ia menempatkan diri sebagai tokoh yang berjuang untuk
membuat opini orang berubah terhadap kaum di tengah masyarakat yang merasa
homoseksual adalah tabu dan yang menolak kehadiran kelompok homoseksual
diantara mereka.
Gambar 4.28. Ekspresi Jovi saat menceritakan dirinya bangga mendapat award
Sumber: video YouTube Jovi (2017)
―Aku menang awardnya. Thankyou guys I'm happy. I know ini
hanya sebongkah batu dan bening-bening yang tidak berharga
bagi segelimpang orang. Tapi menurut aku ini amat sangat
membanggakan buat aku. Ini adalah salah satu tanda apresiasi
orang-orang terhadap karya aku. I present this award, I really say
from the deepest of my heart. Jadi gini nih sedikit cerita, kalo
jaman dulu orang-orang aneh, orang-orang yang rada nyeleweng,
maksudnya orang-orang yang tidak sesuai sosial standardnya
orang. Jadi, pokoknya gak sesuai sama apa yang pada umumnya,
karyanya mana bisa diapresiasi sih? Dan tetapi sekarang, I mean
like, things have changed menurut aku. Banyak yang lebih bisa
mengapresiasi, banyak orang yang sudah bisa menghargai
perbedaan, pokoknya intinya banyak orang yang bisa lebih
menghargai satu sama lain. So, ini, I present this award to us
weirdo. Maksud aku us weirdo itu buat kita para orang yang selalu
dianggap aneh, yang selalu dipandang sebelah mata, yang tidak
pernah diapresiasi, yang selalu dihina. THIS AWARD IS FOR US.
Pokoknya aku teramat sangat bangga sama ini. This is for us
weirdo, buat semua yang suaranya tidak pernah dianggap, yang
ngga pernah didengar, yang kamu tidak pernah dianggap,
72 Universitas Kristen Petra
pokoknya this is for us!!!‖ (pernyataan Jovi Adhiguna, dalam
video YouTube Jovi ―Daily Vlog Ep. 39 - Dapet Award + Cat
Rambut Warna Baru‖, 2017).
Jovi menunjukkan bahwa award yang dia dapat sebagai bentuk apresiasi
dari karya-karyanya. Jovi mempersembahkan award yang ia dapat ini untuk para
kaum weirdo. Kaum weirdo yang dimaksud adalah kaum LGBT, karena LGBT
termasuk dianggap aneh dan tidak sesuai dengan standar sosial. Standar sosial
yang berarti heteroseksual, sehingga yang tidak sesuai adalah homoseksual. Jovi
bercerita bahwa orang-orang seperti dirinya tidak pernah diapresiasi. Hal ini
merujuk pada kaum LGBT yang merupakan minoritas.
Sejak Januari 2016, hak dan keamanan dasar orang-orang lesbian, gay,
biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia mengalami serangan yang tidak
terduga menyusul serangan retorika kebencian dan salah informasi dari pejabat
pemerintah dan politisi (hrw.org/news, 2016). Jovi juga menjelaskan bahwa kaum
weirdo adalah orang yang selalu dihina, selalu dipandang sebelah mata, dan
suaranya tidak pernah didengar. Semua indikator ini merujuk pada kaum LGBT.
Jovi ingin memperjuangkan hak LGBT. Dengan adanya award ini, Jovi ingin para
kaum LGBT untuk semangat memperjuangkan haknya dan berusaha
menghasilkan karya supaya dianggap dan didengar. Jovi membuat kaum LGBT
tidak dipandang sebelah mata lagi.
Gambar 4.29. Oakley adalah advokat untuk hak dan persamaan LGBT
Sumber: telegraph.co.uk (2015)
73 Universitas Kristen Petra
Selain itu, Jovi mengatakan pada saat Live Streaming di YouTube bahwa
YouTuber favoritnya adalah Tyler Oakley (pernyataan Jovi dalam video First
Live Streaming, 2015).
Tyler Oakley adalah YouTuber terkenal di seluruh dunia, yang telah
berada di YouTube sejak 2007, dan telah berkembang selama bertahun-tahun.
Tyler memilih untuk menggunakan pengalamannya menjadi homoseksual untuk
membantu orang lain yang, atau telah, melalui hal yang sama. Oakley mendukung
The Trevor Project, sebuah organisasi untuk pencegahan bunuh diri di kalangan
pemuda LGBT. Sejak 2011, ia telah menjadi tuan rumah bersama TrevorLIVE,
acara karpet merah tahunan amal tersebut. Mulai tahun 2013, Tyler telah
melakukan penggalangan dana ulang tahun dimana pendukungnya
menyumbangkan uang ke The Trevor Project; pada bulan Maret 2014, mereka
menyumbangkan $ 150.000 (thenetworkhe.com).
Hal ini menunjukkan bahwa role model untuk dia menjadi YouTuber
adalah Tyler Oakley. Konten-konten yang ada di Tyler Oakley juga ada di dalam
konten milik Jovi seperti daily vlog dan story time. Meski Tyler Oakley tidak
dalam ranah fashion, mereka memiliki kesamaan menjadi aktivis LGBT.
Perbedaannya adalah Tyler Oakley lebih eksplisit memperlihatkan pembelaannya
terhadap kaum LGBT daripada konten yang digunakan oleh Jovi. Perbedaan itu
terjadi karena kaum LGBT belum diterima di Indonesia, karena hal itu masih tabu
dalam masyarakat. Sedangkan, di Amerika LGBT bukanlah sesuatu yang tabu
melainkan sudah legal. Jovi mengatur kontennnya menjadi konten positif supaya
ia tidak memiliki image yang buruk bagi penontonnya. Karena jika ia melakukan
secara eksplisit maka ia akan disebut sebagai aktivis penyakit sosial. Goffman
menganggap hal ini sebagai hyperritualized representation dari tindakan sosial.
Hal itu terjadi karena menurutnya, Jovi hanya menampilkan bagian-bagian
tertentu saja yang sudah diedit hingga hanya menampilkan tindakan yang paling
bermakna saja. Teori dari Goffman ini akan memberikan sebuah cara yang
menarik dalam mengukur bagaimana pelaku media secara detail akan mendorong
dan menguatkan budaya publik yang dominan (Baran dan Davis, 2010, p. 394-
395).
74 Universitas Kristen Petra
4.2.2 Menutupi Identitas Orientasi Seksual
Jovi membuat citra bahwa sebenarnya dia memiliki kecenderungan yang
biasa dilakukan oleh kaum gay, namun tidak ditunjukkan secara eksplisit. Jovi
seolah menutupi identitas orientasi seksual bahwa dirinya yang sebenarnya adalah
seorang homoseksual. Hal ini adalah hal yang wajar karena di Indonesia,
homoseksual dinilai sebagai perilaku yang menyimpang. Sehingga, Jovi Adhiguna
menunjukkan kebersamaannya bersama Ronald Simanjuntak, namun tidak pernah
mengakuinya sebagai pacar. Ketika ditanya dalam beberapa sesi wawancara,
pertanyaan yang paling tidak ia sukai adalah mengenai pacar. Jovi pun juga
bercerita ia tidak suka bila ditanya maupun dikomentari tentang pacar ―pacarnya
siapa kak‖, ―kak video bareng pacar dong‖ dan statement lainnya. Jovi
menunjukkan wajah geram saat ditanya tentang pacar pada video ―Snapchat Q n
A Part 1‖.
Gambar 4.30. Ekspresi Jovi saat ditanya soal pacar
Sumber: video YouTube Jovi (2016)
Jovi menjelaskan bahwa ia tidak suka ditanya tentang pacar. Ia tidak ingin
memberitahukan siapa pacarnya kepada para penggemarnya, sehingga ia marah
bila disinggung tentang pacar. Jika ditanya pun ia selalu menjawab dengan ketus.
Penggemar Jovi pernah berkomentar pada videonya tersebut untuk sekali-kali
bikin video bersama dengan pacar. Jovi menjawab dengan ketus ―Soon ya, kalau
udah memungkinkan‖. Dalam video tersebut, ia menjawab pertanyaan tentang
siapa pacarnya dengan menjawab kata ―RAHASIA!‖ dengan keras, ia lelah
dengan pertanyaan tersebut.
75 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.31. Ekspresi Jovi saat ditanya soal pacar
Sumber: video YouTube Jovi (2016)
Dalam wawancaranya dengan Brand Outlet Magazine, saat pertanyaan
tentang ―the most asked question that I find annoying is…‖, Jovi menjawab ia
tidak suka ditanya tentang pacar. Jovi menjawab dengan malas ―pacarnya siapa?‖
sambil mengerenyutkan dahi. Jovi seolah ingin menutupi identitas pacarnya.
Gambar 4.32. Ekspresi Jovi tentang pertanyaan yang ia tidak suka
Sumber: video YouTube Brand Outlet Magazine (2017)
Hal ini kontradiksi dengan apa yang ia tunjukkan dalam videoYouTube
maupun sosial media miliknya. Jovi justru menunjukkan kedekatannya dengan
Ronald. Meski tidak secara eksplisit, namun non verbal yang ditunjukkan oleh
Jovi menunjukkan mereka memiliki hubungan.
76 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.33. Kedekatan Jovi dengan Ronald
Sumber: video YouTube Jovi (2016)
Pada kedua foto di atas, Jovi dan Ronald terlihat mesra. Pada foto pertama
Jovi dirangkul oleh Ronald dengan menunjukkan muka yang sangat senang
karena sudah lama tidak bertemu dengan Ronald. Saat itu, Jovi datang ke toko
Dior untuk menemui Ronald. Pada foto kedua, Jovi merangkul Ronald saat akan
pergi bersama untuk traveling ke Bali. Budaya pria merangkul dan memeluk
seorang pria sudah mulai marak. Kalangan masa kini, metro seksual,
melakukannya karena mereka modern (cnnindonesia.com, 2014).
Gambar 4.34. Kemesraan Juan Ramon Guerrero dan Christopher Drew Leinonen
Sumber: http://time.com (2016)
Laki-laki mengakui bahwa kontak penting untuk pasangannya dan
menghormati pasangan dengan cukup merangkul, meskipun itu hanya untuk
kepentingan pasangannya.
77 Universitas Kristen Petra
Setidaknya ia menunjukkan keinginannya untuk membuat pasangannya senang,
termasuk secara seksual (health.liputan6.com, 2012). Gesture yang ditunjukkan
oleh Jovi dan Ronald sama dengan pasangan gay yang sempat viral karena
meninggal secara bersamaan. Pasangan gay tersebut adalah Juan Ramon Guerrero
dan Christopher Drew Leinonen. Sebelum menikah, mereka berdua pergi ke klub
untuk menikmati malam panjang bersama. Ramon dan Christopher tewas
tertembak peluru yang ditembakkan Omar Mateen. Kisah ini menjadi viral karena
keduanya dimakamkan berdampingan, dan dianggap mereka sudah menjalani
―keabadian bersama‖ (http://time.com/, 2016).
Jovi menunjukkan gesture dan perilaku yang sama dengan Ramon dan
Christopher. Hal itu menunjukkan bahwa Jovi adalah gay. Cara merangkul yang
dilakukan adalah cara dia berhubungan dengan Ronald. Cara dia menunjukkan
rasa sayangnya terhadap Ronald. Dan, saat merangkul Jovi pun juga menunjukkan
keinginan untuk membuat Ronald senang secara seksual.
Gambar 4.35. Kedekatan Jovi dengan Ronald
Sumber: video YouTube Jovi (2016)
78 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.36. Gesture yang dilakukan orang gay
Sumber: video YouTube Unsolicited Project (2014) & showbiz.liputan6.com
(2014)
Kedekatan Jovi dan Ronald memang terlihat berbeda dengan pria normal
lainnya. Perilaku Jovi terhadap Ronald terlihat lebih manja. Hal ini ditunjukkan
pada gambar pertama saat penerimaan award di acara Beauty Fest Asia 2017, Jovi
memeluk Ronald (terlihat pada gambar pertama). Padahal, di samping Ronald
adalah adiknya sendiri. Jovi membuat citra bahwa ia lebih menyayangi Ronald
dan lebih mementingkan Ronald. Jovi suka dengan pelukan, itu memberi
semangat bagi dirinya. Pelukan yang ditunjukkan oleh Jovi serupa dengan
percobaan pelukan laki-laki gay. Dalam percobaan tersebut, seorang laki-laki gay
akan memeluk gay stranger. Cara pelukan tersebut menunjukkan ekspresi seorang
gay (gambar yang ditunjukkan dalam video YouTube Unsolicited Project, 2014).
Jovi pun suka berbicara dengan lembut saat berbicara dengan Ronald
seperti perempuan. Secara gesture pun terlihat jelas cara jalan dan gerak Jovi
terlihat lebih feminim atau seperti perempuan. Pakaian Jovi pun terlihat seperti
perempuan pada foto kedua serta make up juga identik dengan perempuan. Meski
terlihat Ronald bersandar pada Jovi (pada gambar kedua), Ronald terlihat sebagai
pihak laki-laki karena ia menggunakan t-shirt dan tidak menggunakan make-up,
sedangkan Jovi justru sebaliknya. Selain itu, gesture yang ditunjukkan oleh
Ronald serupa dengan James Franco dan Zachary Quinto, yang keduanya
merupakan aktor Amerika Serikat. Keduanya selalu memamerkan foto mesranya
di depan publik (showbiz.liputan6.com, 2014).
79 Universitas Kristen Petra
Jovi sering menunjukkan kedekatannya dengan Ronald. Di setiap acara
Jovi, Ronald selalu ada di sampingnya. Jovi membuat citra bahwa Ronald adalah
orang terdekatnya selain keluarganya, karena Ronald selalu ada dalam setiap
video nya. Saat Jovi melakukan traveling pun, Ronald selalu ikut. Jovi juga
pernah menunjukkan betapa dekatnya Ronald dengan keluarga Jovi dalam video
―Trip to bali Part 1‖. Dalam video tersebut Jovi menunjukkan saat mama Jovi,
Jessy Rubiyanti, memperlihatkan foto lama yang pernah diunggah sekitar tahun
2010. Dalam foto tersebut terlihat kebersamaan keluarga Jovi dan Ronald, ada
ayah dan ibu Jovi, Jovi dan Ronald dalam satu frame.
Gambar 4.37. Foto Jovi bersama dengan kedua orangtuanya dan Ronald
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
Jovi pun selalu melakukan apapun untuk Ronald. Pada saat Ronald sedang
berulang tahun, Jovi menyiapkan pesta kejutan untuk Ronald dengan menyiapkan
konsep sesuai dengan keinginan Jovi. Jovi pun mengundang teman-teman Ronald
serta menyiapkan venue untuk pesta kejutan tersebut. Jovi juga memberikan kado
spesial untuk Ronald berupa sepatu yang diimpikan oleh Ronald sejak lama (hasil
dari perbincangan Jovi dan Ronald dalam video Daily Vlog Ep. 31 – Nald
Birthday + JFW 2016).
80 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.38. Momen ulang tahun Ronald
Sumber: video YouTube Jovi (2016)
Gambar 4.39. Gesture yang dilakukan orang gay
Sumber: kapanlagi.com (2015) & towleroad.com (2012)
Gesture pada foto pertama yang ditunjukkan Jovi saat menyiapkan kejutan
untuk Ronald sama dengan gesture yang ada dalam film Brokeback Mountain
yang diproduksi oleh sutradara Ang Lee. Film Brokeback Mountain menjadi film
tentang romansa antara dua pria yang berhasil menembus pasar mainstream pada
tahun 2015 (kapanlagi.com, 2015). Jovi memeluk Ronald dari belakang setelah
melepas penutup mata milik Ronald. Tatapan Jovi menunjukkan bahwa Jovi
sayang dengan Ronald. Gesture pada foto kedua menunjukkan keduanya terlihat
bahagia sama dengan foto pasangan gay Chad White dan Satchel Gray yang
keduanya berprofesi sebagai model (towleroad.com). Mimik mukanya terlihat
bahagia dan rangkulan terlihat mesra. Jovi menunjukkan bahwa ia sangat senang
melihat Ronald bahagia.
81 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.40. Ronald menyuapi kue pada Jovi
Sumber: video YouTube Jovi (2016)
Tatapan Jovi pada Ronald terlihat teduh dengan tatapan sayang. Gay
memiliki tatapan mata yang lebih teduh. Tatapan mata gay tidak setajam tatapan
mata lelaki normal lain, terutama apabila bertatapan dengan perempuan. Pada
lelaki normal, apabila bertatapan dengan perempuan maka pandangannya akan
lebih banyak tertuju pada organ sensitif perempuan seperti bibir, payudara, paha,
dan lain-lain. Sementara bagi kaum gay yang ingin mengidentifikasi
komunitasnya dapat mengandalkan feelingnya di mana feeling gay cukup tajam
untuk mengidentifikasi kelompoknya (Cardea, Edith, 2007).
Hal yang terlihat bahwa Jovi dan Ronald memiliki chemistry adalah pada
saat Ronald memberikan kue pertamanya untuk Jovi. Saat akan disuapi Jovi
memberikan tatapan yang berbeda pada Ronald, Jovi terlihat sangat senang.
Begitu juga dengan Ronald, Ronald sangat menyukai hadiah dari Jovi terlihat dari
ekspresi yang Ronald tunjukkan. Hal lain yang paling terlihat adalah apabila kartu
ucapan yang diberikan Jovi untuk Ronald lebih diperbesar maka terdapat tulisan
―Dear Sayangku, this is the last gift for you. Love, Jovi‖. Jovi mengungkapkan
rasa sayangnya pada Ronald melalui kartu ucapan tersebut.
82 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.41. Ekspresi Ronald saat menerima kado dan surat dari Jovi
Sumber: video YouTube Jovi (2016).
Bukti lain bahwa mereka memiliki hubungan adalah pada saat hari
Valentine, Februari 2017. Jovi dan Ronald mengunggah foto yang sama pada saat
hari kasih sayang itu. Mereka mengunggah foto bunga matahari dengan caption
“You are my sunshine, my only sunshine. :’) joyeux anniversaire pumpkin.
Thankyou so much @verdantfloristy‖. Caption tersebut memiliki arti bahwa
Ronald adalah satu-satunya cahaya matahari baginya. Jovi juga menggunakan
bahasa Prancis untuk mengucapkan happy anniversary pada Ronald untuk
merayakan hari jadi-nya sebagai pacar.
Gambar 4.42. Bunga matahari milik Jovi
Sumber: akun instagram Jovi (2017)
Bunga matahari sendiri memiliki arti. Ada beberapa alasan mengapa
bunga besar ini disebut dengan bunga matahari. Yang pertama adalah karena
bunga matahari selalu tumbuh mengikuti atau menghadap arah matahari. Yang
kedua adalah karena warna kuning kontras pada kelopaknya yang membentuk
wujud seperti matahari yang sedang bersinar. Karena bunga matahari yang selalu
83 Universitas Kristen Petra
mengikuti matahari sejak terbit hingga terbenam inilah, bunga matahari memiliki
makna kesetiaan dan ketulusan. Disebut sebagai lambang kesetiaan dan ketulusan
karena kesetiaan bunga matahari yang selalu menghadap sejak matahari terbit
hingga terbenam. Dengan menggunakan bunga matahari pun berarti seseorang
menunjukkan adanya kehidupan yang ceria dan hangat (teen.co.id, 2016).
Jovi ingin hubungan yang dijalin dengan Ronald akan selamanya. Jovi
akan menjadi pendamping yang setia bagi Ronald. Ia juga menunjukkan bahwa ia
tulus pada Ronald yang ditunjukkan oleh bunga matahari ini. Selain itu, bunga
matahari juga merupakan gay slang. Bunga matahari memiliki arti homoseks yang
berlayar di pantai pada bulan-bulan musim panas; seorang pria gay yang sering
mengunjungi pantai dan resor untuk perjumpaan seksual (odps.org/glossword).
Jovi menciptakan citra bahwa memang benar ia dan Ronald adalah sepasang
kekasih.
Meski tidak mengakui Ronald sebagai pacar, banyak netizen yang sudah
mengetahui hubungan mereka. Mereka mengucapkan ―happy anniversary‖ pada
Jovi dan Ronald. Hal ini juga terlihat jelas karena Ronald juga mengunggah foto
yang sama dengan caption yang sama pula. Hal ini menunjukkan bahwa netizen
mengetahui hubungan mereka. Jovi membuat netizen menyadari sendiri
hubungannya dengan Ronald tanpa harus ada klarifikasi. Ia tidak membalas
komentar yang mengucapkan “happy anniversary” padanya.
Gambar 4.43. Komentar netizen yang mengucapkan happy anniversary pada Jovi
dan Ronald
Sumber: akun instagram Jovi (2017)
84 Universitas Kristen Petra
Jovi pun juga pernah mengunggah sebuah video tentang tanda-tanda yang
ditunjukkan bahwa seseorang sudah menemukan pasangan hidup sejati atau yang
biasa disebut soulmate. Soulmate sendiri memiliki arti belahan jiwa, pasangan
hidup seseorang yang hadir untuk melengkapi hidup seseorang. Jovi memberi tag
pada video tersebut untuk Ronald, dengan tambahan emoji yang bergambar hati.
Hal ini menunjukkan bahwa Ronald adalah belahan jiwa bagi Jovi. Jovi membuat
citra bahwa ia dan Ronald memiliki hubungan, dan membuat citra bahwa Ronald
adalah pacarnya.
Gambar 4.44. Jovi menandai Ronald dengan video tentang ―10 hal bahwa kamu
telah menemukan soulmate”
Sumber: akun facebook Jovi (2017)
Pada saat membuat video bersama terlihat juga kedekatan antara Jovi dan
Ronald. Ronald memiliki panggilan tersendiri untuk Jovi. Pada saat video ―Guess
The Body Part Challenge & Mail Time‖, Ronald memanggil Jovi dengan
panggilan ―baby‖. Baby dalam arti sesungguhnya adalah bayi, namun bagi
pasangan kekasih, baby adalah panggilan ―sayang‖. Jovi memegang tangan
Ronald dan akan menunjuk salah satu anggota tubuh Ronald. Lalu, Ronald pun
menanggapi Jovi ―Baby…..jangan jijik dong‖. Hal ini terlihat bahwa Jovi dan
Ronald memiliki hubungan khusus.
85 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.45. Ronald memanggil Jovi dengan panggilan ―baby‖
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
Saat menjadi YouTuber, Jovi tidak memperkenalkan Ronald sebagai
pacar, namun berbeda saat Jovi belum menjadi seorang content creator atau
YouTuber saat ini. Tahun 2013, Jovi memiliki akun instagram dengan nama akun
@jvhunter, saat ini @joviadhiguna. Pada 2013, Jovi secara terbuka mengakui
Ronald sebagai pacarnya dalam hal ini “boyfriend”. Dalam kamus Oxford
Dictionary, boyfriend memiliki arti teman laki-laki, biasanya laki-laki, dengan
siapa mereka memiliki hubungan romantis atau seksual.
Gambar 4.46. Caption yang menunjukkan bahwa Ronald adalah pacar Jovi
Sumber: instagram Jovi @jvhunter (2014)
Dalam foto di atas, Jovi menulis caption ―Le boyfriend took this pict, (tap
for details)‖ yang artinya adalah ―pacar yang mengambil foto saya, tekan untuk
detailnya‖. Jika di tap atau ditekan, maka muncul akun @ronaldsimanjuntak yang
merupakan instagram Ronald. Untuk keterkaitan hubungan mereka, pada tahun
86 Universitas Kristen Petra
2015 dalam video Snapchat Q n A part 1, Jovi mengaku sudah berhubungan
dengan ―pacarnya‖ selama 10 tahun. Sehingga dapat ditelaah bahwa Jovi dan
Ronald sudah memiliki hubungan sejak tahun 2005. Hal lain tampak pada akun
instagram Jovi yang lama, @jvhunter, Ronald mengomentari kedua foto Jovi.
Gambar 4.47. Foto Jovi bersama Ronald dan pose seksi Jovi
Sumber: instagram Jovi @jvhunter (2014)
Pada foto pertama, Ronald mengomentari hasil foto Jovi dengan kalimat
―DELICIOUS‖ ditambah dengan dengan emoji berbentuk hati. Pada foto tersebut,
Jovi menggunakan atasan hitam dipadu dengan blazer oversized berwarna putih
dengan celana hitam. Jovi berpose dengan memperlihatkan bagian perut sambil
menyilangkan kaki dan dengan pose fierce. Pose fierce adalah ekspresi wajah dan
sorot mata yang tajam dan intens dalam sebuah pemotretan mode (beritagar.id,
2016). Arti ―delicious‖ adalah ―lezat‖, Ronald menganggap Jovi ―lezat‖ pada foto
tersebut, dengan emoji berbentuk hati juga menunjukkan Ronald menyukai foto
tersebut. Pada foto kedua, Jovi menulis caption ―July’s b’day party attire (tap for
details)‖ artinya adalah ―Pakaianku di pesta bulan Juli‖. Dalam kolom komentar ,
Ronald memberi komentar dengan kalimat ―My all time fabulous love :*” dengan
emoji cium di akhir kalimat. Kalimat tersebut memiliki arti cintaku yang
menakjubkan sepanjang waktu. Pada foto tersebut Jovi merangkul pinggang
Ronald dan menatap Ronald dengan tatapan teduh.
Tidak hanya itu, teman-teman Jovi maupun Ronald juga mengomentari
foto tersebut. Dari akun @lathonugraha ―sweet couple‖, dari akun @hlmliem
―gorgeus @jvhunter @ronaldsimanjuntak‖, dari akun @jellpesiagian ―Adam &
87 Universitas Kristen Petra
Eve @jvhunter @ronaldsimanjuntak‖. Dari ketiga akun tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan Jovi sudah mengetahui hubungan mereka. Jovi lebih go public
tentang hubungannya dengan Ronald pada saat belum menjadi seorang YouTuber.
Ronald juga lebih go public pada saat Jovi belum menjadi seorang YouTuber
yang dapat dilihat dari komentar-komentarnya pada instagram Jovi yang
sebelumnya yaitu @jvhunter.
Seorang gay biasanya memilki gerakan tubuh yang lebih lembut daripada
lelaki sejati misalnya saat berbicara. Cara berbicara seseorang yang gay adalah
cara bicara yang lembut. Seorang gay juga lebih menghargai perempuan
dibandingkan laki-laki sejati karena bagi kaum gay semua orang memiliki hak
yang sama. Kebanyakan homoseksual gay berperilaku secara gesture, language,
clothing seperti seorang perempuan (Boellstroff, 1969: p.166). Hal ini sama
dengan yang dilakukan oleh Jovi. Gayanya baik dalam pose maupun sehari-hari
cenderung lembut. Gaya bicaranya juga lebih condong ke arah feminin. Dalam
kumpulan kaum gay, merangkul dengan mesra seorang laki-laki merupakan hal
yang sangat biasa. Itu merupakan ekspresi cinta seorang gay. Hal ini ditunjukkan
pada saat Jovi merangkul Ronald.
Jovi pun juga menyukai fashion yang terinspirasi dari kartun. Kartun yang
membuat ia terinspirasi adalah Cardcaptor Sakura. Cardcaptor Sakura merupakan
kartun yang disukai oleh perempuan. Namun, Jovi sudah menyukai fashion
Cardcaptor Sakura semenjak ia kecil dan sering menggambarnya.
Gambar 4.48. Kartun Cardcaptor Sakura
Sumber: nelvana.com
88 Universitas Kristen Petra
Card Captor Sakura dan seringkali cukup disingkat menjadi CCS, atau
biasa disebut Sakura Si Penangkap Kartu, ialah manga dan anime karya CLAMP.
Cardcaptor Sakura diterbitkan di Jepang oleh Kodansha dan dijadikan suatu serial
oleh Nakayoshi. Serial tersebut terdiri dari dua belas volume. Serial itu
memenangkan Seiun Award untuk kategori manga terbaik tahun 2001
(nelvana.com). Jovi membuat citra bahwa ia suka dengan superhero perempuan.
Seseorang cenderung gay juga disebabkan oleh masa lalunya yakni masa kecilnya
dahulu. Seorang gay adalah lelaki yang pada masa kecilnya gemar dengan hal-hal
yang berbau perempuan seperti boneka dan kartun superhero perempuan. Jika
masa kecilnya suka dengan hal-hal yang disukai perempuan maka laki-laki
tersebut memiliki kecenderungan seorang gay.
Tidaklah mudah seorang gay dapat menerima perbedaan dirinya dari
kebanyakan orang disekitarnya yang heteroseksual. Menjadi gay acapkali
dipersamakan dengan seks yang menyimpang, perilaku kebanci-bancian, penyakit
jiwa dan sebagainya. Keadaan seperti itulah yang mendorong kebanyakan kaum
gay untuk melakukan sandiwara dalam hidupnya. Hingga ia mempunyai cukup
keberanian untuk membuka dirinya sebagai homoseksual (Sebastian, 2007, p.88).
Mishima Yukio, yang merupakan pujangga agung dari Jepang yang
banyak menulis karya sastra tentang kehidupan gay, pernah menulis novel
autobiografis berjudul Kamen No Kokuhaku (Pengakuan sebuah topeng). Sebuah
judul yang tepat sekali, karena memang bagi kebanyakan orang gay terasa sekali
dorongan atau keharusan untuk mengenakan topeng. Topeng yang menampilkan
mereka sebagai laki-laki heteroseks, yang menyayangi perempuan. Dengan
mengenakan topeng heteroseksual, kebanyakan orang gay merasakan dirinya
aman, terlindung dari cemooh dan ejekan kebanyakan kaum heteroseks apabila
mereka memperbincangkan kaum gay. Orang memakai topeng itu, karena takut
kehilangan pekerjaan yang terhormat. Orang memakai topeng itu, karena takut
dicap pendosa, oleh agama-agama tertentu. Orang memakai topeng itu, karena
ingin dianggap ―normal‖. Tetapi apabila sudah tiba saatnya di saat orang gay tidak
tahan lagi untuk berada dalam topeng yang pengap itu maka akan timbul suatu
keberanian menanggalkan topeng yang membelenggu itu (Oetomo, 2003, p.205).
89 Universitas Kristen Petra
Dalam hal ini, Jovi cenderung memakai topeng seperti yang ditulis oleh
Mishima Yukio. Karena ia menutupi hubungan asmaranya dengan Ronald saat
menjadi YouTuber. Sebelum menjadi YouTuber, Jovi secara blak-blakan
mengakui Ronald sebagai pacarnya melalui postingannya di instagram. Namun
setelah ia menjadi YouTuber, ia tidak blak-blakan, saat netizen mengomentari
instagram saat mengucapkan happy anniversary, Jovi tidak membalas. Saat
netizen menanyakan pacar Jovi, ia pun tidak suka dan tidak menjawab. Hal ini
menunjukkan bahwa ia tidak ingin masyarakat tahu bahwa ia adalah seorang gay.
Jovi takut jika ia mengakui hubungannya dengan Ronald, karirnya akan jatuh. Hal
ini juga dapat dibuktikan oleh salah satu artis Indonesia, yang mengaku bahwa ia
homoseksual. Artis tersebut bernama Jupiter Fortussimo.
Gambar 4.49. Foto Jupiter Fortissimo
Sumber: kapanlagi.com (2013)
Dalam sebuah artikel di bintang.com, berisi berita di tengah maraknya isu
LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender), Jupiter Fortissimo sempat mengakui
bahwa dirinya adalah homoseksual. Desember 2015, dia bahkan sempat
mempertegas lagi fakta itu di depan awak media (bintang.com, 2016). Saat
diwawancarai oleh detik.com, Jupiter mengaku bahwa setelah pengakuan tersebut,
bukan jalan mudah yang dilaluinya. Malah, banyak batu sandungan yang
dihadapinya.
90 Universitas Kristen Petra
"Pasca aku konferensi pers, jalan aku nggak mulus, membina
hubungan dengan perempuan nggak berhasil juga, realita nggak
seindah mimpi, perjuangan aku menghilang itu tidak mulus"
(pernyataan Jupiter Fortussimo, bintang.com, 2016).
Hal ini menunjukkan Jovi Adhiguna takut akan mengalami hal yang sama
seperti Jupiter Fortussimo. Sehingga, ia tidak secara blak-blakan menunjukkan
dan mengakui hubungannya dengan Ronald. Karena ia sudah tahu resiko menjadi
public figure, dalam hal ini YouTuber. Seorang publik figur harus menjaga image
supaya karirnya stabil bahkan meningkat. Jika Jovi mengaku, maka banyak orang
yang belum bisa menerima dan itu akan berpengaruh pada karirnya. Seperti kata
Dede Oetomo, dalam bukunya, Jovi menggunakan topeng karena takut kehilangan
pekerjaan yang terhormat. Jovi menjadi androgini saja sudah menjadi kontroversi,
jika ditambah lagi dengan pengakuannya sebagai gay, akan menjadi hal yang
rumit.
Melalui wawancara peneliti dengan Rafael, Ketua Yayasan Komunitas
LGBT di Surabaya, Gaya Nusantara (Mei 2017), peneliti menemukan ciri-ciri
seorang tersebut disebut sebagai gay. Ronald memperjelas hubungannya dengan
Jovi pada saat ia memberi komentar “delicious” pada salah satu foto milik Jovi.
Ronald menunjukkan bahwa saat Jovi memakai baju yang terbuka,
memperlihatkan bagian tubuhnya, terlihat kurus dan ramping serta menunjukkan
pose yang seksi, Ronald semakin tertarik. Karena setiap gay memiliki seleranya
sendiri. Ada yang merasa tertarik secara seksual karena wanginya atau tubuhnya
dan bisa juga dengan hal yang lainnya. Makna kata ―delicious‖ kini tidak hanya
tertuju untuk makanan namun ini menjadi selera seksual. Hal ini menyebabkan
Jovi selalu memperhatikan penampilannya.
91 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.50. Jovi melakukan berbagai perawatan kecantikan
Sumber: channel YouTube Jovi (2016)
Jovi selalu membuat dirinya sempurna dengan melakukan perawatan pada
seluruh tubuhnya. Mulai dari mengecilkan lengan, mencukur bulu ketiak,
mencukur bulu kaki, mengurangi double chin pada dagu dan menghilangkan
bekas luka yang ada di tubuhnya. Jika pria suka memperhatikan penampilannya,
ia juga memiliki kecenderungan untuk gay. Berdasarkan fenomena yang ada,
seorang gay memiliki ketertarikan tertentu pada seseorang, yakni ada seorang gay
yang menyukai waria. Ia akan menyuruh bahkan memaksa pasangan gay-nya
untuk berdandan seperti perempuan. Jika pasangan gay-nya tidak berdandan, ia
tidak akan tertarik dan enggan untuk melakukan hubungan seksual (Rafael, 2017).
Selain itu, Jovi sendiri mengkonstruksi dirinya sebagai pacar perempuan
Ronald. Jovi pernah menulis caption dengan kata ―boyfriend‖ yang ditujukan
pada Ronald. Hal ini menjadi jelas bahwa pasangan gay juga memiliki perannya
masing-masing. Ada yang menjadi perempuan, ada yang menjadi laki-laki.
92 Universitas Kristen Petra
Karena bila ada pasangan gay yang akan menikah, pastilah pembagian peran
tersebut akan terjadi. Ada yang menjadi suami, dan ada yang menjadi istri.
Pembagian peran ini dilakukan berdasarkan kesepakatan masing-masing pihak.
Nah, dalam hal ini Jovi menunjukkan peran sebagai perempuan, karena dengan
jelas dia menyebut Ronald sebagai “boyfriend” nya. Jovi juga melakukan tugas
perempuan pada umumnya yakni merawat diri dan memperhatikan penampilan.
Sehingga dapat dikatakan peran heteroseksual dan homoseksual adalah sama
(Rafael, 2017).
Hal ini berlanjut pada saat Jovi menjadi seorang YouTuber, Jovi-lah yang
terlihat membutuhkan Ronald. Jovi menunjukkan ekspresi bahagia bila dirangkul
maupun dipeluk oleh Ronald. Jovi juga selalu menggunakan make-up saat
bersama dengan Ronald dalam video-videonya. Seorang gay biasanya memiliki
ketertarikan tersendiri jika akan melakukan hubungan. Narasumber peneliti,
Rafael, Ketua Komunitas Gaya Nusantara, mengungkapkan bahwa biasanya
pasangan gay memiliki kriteria tertentu. Dari pihak yang berperan sebagai laki-
laki, akan menuntut pihak yang berperan sebagai perempuan untuk berdandan
seperti perempuan. Misalnya, gay yang memiliki hubungan dengan waria. Ia tidak
akan terangsang dan tidak akan mau melakukan hubungan bila pasangan laki-
lakinya tidak berdadan seperti waria. Setiap pasangan gay memiliki
kecenderungan tertentu (Rafael, 2017).
Jovi membuat citra sebagai perempuan dengan pakaian perempuan dan
terkadang berpose menunjukkan kemolekan tubuhnya yang kurus dan ramping
untuk Ronald. Karena jka ia tidak berdandan seperti perempuan, Ronald tidak
akan nafsu terhadapnya. Jovi pun melakukan segala cara untuk merawat tubuhnya
seperti tubuh perempuan ideal yang kurus dan langsing seperti kedua foto di atas
yang sudah dijelaskan.
4.2.3 Mendobrak Batasan
4.2.3.1 Mendobrak Batas Sosial & Seksual
Jovi sebagai produk membentuk citra unik dan berbeda bila dibandingkan
dengan YouTuber lainnya yang sudah ada sebelumnya lewat pengemasan dan
93 Universitas Kristen Petra
kostum-kostum yang digunakannya. Ia mendobrak batasan-batasan yang ada di
Indonesia. Ia juga mendobrak beberapa stereotip tentang perempuan dan laki-laki.
Karena ia sendiri merupakan publik figur yang androgini, berada di tengah-tengah
sehingga tentu hal ini berkaitan dengan gender.
Gambar 4.51. Boneka Jovi yang dijadikan background
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
Background Jovi saat take video adalah boneka Disney yang terdiri dari
Tinkerbell, Mermaid dan Snow White. Jovi membuat citra bahwa ia menyukai
boneka. Boneka identik dengan mainan anak perempuan. Terutama boneka tokoh
kartun perempuan. Jovi mengakui menyukai boneka dan kartun perempuan sejak
kecil. Ia suka menggambar tokoh bonekanya ataupun mendadaninya. Hal ini
kontradiktif dengan norma masyarakat, yang mengharuskan laki-laki bermain
dengan mobil-mobilan, truk dan lain sebagainnya. Psikolog anak Ajeng Raviando,
Psi., mengatakan bahwa jika anak laki-laki sudah mulai terobsesi ingin
mendandani bonekanya maka orangtua harus bertindak. Karena hal tersebut akan
menimbulkan adanya kecenderungan yang negatif (wolipop.detik.com, 2014).
Jovi seolah mendobrak batasan norma masyarakat tentang mainan anak
perempuan dan laki-laki. Ia membuat citra bahwa laki-laki bermain dan menyukai
boneka adalah hal yang lumrah.
94 Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 52. Jovi bersemangat membahas make up
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
Selain itu, adanya stereotip bahwa hanya perempuan yang menggunakan
make-up, tidak demikian dengan Jovi. Jovi membuat citra bahwa laki-laki pun
sah-sah saja untuk memakai make-up. Meski awalnya karena ia belajar dari
adiknya, Sarah, ia mulai mnegerti make-up sehingga sering menghadiri kontes-
kontes kecantikan. Dalam videonya Snapchat Q n A part 1, ia menjelaskan bahwa
ia menggunakan make-up sendiri. Ia memakai eyeliner, concealer, bedak dan
mascara untuk alis.
"Saya sendiri yang menggunakan makeup saya. Latar belakang
saya menggambar (Jovi mengambil jurusan Desain Mode di salah
satu universitas), sehingga saya mendapat kesempatan untuk
mengasah kemampuan menggambar saya setiap kali saya
meletakkan makeup saya. Sejujurnya saya tidak benar-benar
menggunakan makeup, saya lebih menyukai mode. Dan karena
adik perempuan saya lebih berfokus pada make up, saya belajar
darinya tentang produk dan sebagainya" (wawancara Jovi dengan
Brand Outlet Magazine, 2017).
Jovi mengatakan bahwa keahliannya dalam menggambar juga ingin ia
curahkan pada makeup. Tidak hanya fashion, kini ia juga concern pada makeup.
Beberapa acara maupun kontes kecantikan mengundang Jovi sebagai tamu
maupun speaker person. Ia juga sering di endorse beberapa produk kecantikan
seperti Urban Decay, Loreal, Maybelline, Makeover, NAKED, Clinique
Indonesia, Inglot Indonesia, Klara Cosmetics (Sumber: dalam foto-foto instagram
Jovi). Karena Jovi mulai concern pada dunia makeup, ia tergabung dalam
komunitas Indonesia Beauty Vlogger (IBV). Indonesian Beauty Vlogger
95 Universitas Kristen Petra
merupakan sebuah komunitas creator video kecantikan online yang didirikan pada
Maret 2015, tepat saat transformasi teknologi video online sedang menuju
puncaknya (tribunnews.com, 2016). Menurut Vanya, pendiri IBV, komunitas ini
diadakan agar setiap beauty vlogger menjadi semakin jago dalam menyampaikan
ilmu mereka. Juga, agar video mereka semakin menarik, karena di dalam
komunitas, tidak ada yang pelit berbagi ilmu satu sama lain Dan juga karena satu
tren kekinian dari dunia fashion dan kecantikan adalah beauty vlogging (video
blogging). Di Indonesia, perkembangannya bisa dibilang cukup pesat. Jumlah
pelaku atau vloggers-nya terus bertambah dari waktu ke waktu
(lifestyle.bisnis.com, 2016).
Menurut jurnal yang ditulis oleh Felicia Goenawan, terdapat stereotip
bahwa perempuan suka dengan beauty atau kecantikan. Urusan kecantikan tentu
tidak jauh-jauh dengan make-up (Goenawan, 2007). Perempuan hanya ada dalam
ranah domestik, media kerap kali muncul stereotip perempuan hanya terlibat
dalam sejumlah profesi saja, biasanya berkaitan dengan pengasuhan dan hanya
bekerja dalam rumah (Thwaites dkk., 2002). Sedangkan Jovi membuat citra
bahwa laki-laki juga bisa menggunakan make-up dalam kesehariannya. Seorang
laki-laki juga harus melakukan hal-hal yang maskulin. Apa yang dibahas laki-laki
juga seputar maskulinitas, tentang hobi, game, racer, dan hal maskulin lainnya
(Goenawan, 2007).
Karena menjadi seorang androgini, harus bisa menerima keadaan di
lingkungan sekitar. Maka, akan ada orang-orang yang dimana tidak mengerti
istilah androgini. Androgini masih dianggap hal yang tabu dan aneh di Indonesia
(Goenawan, 2007). Hal itu juga dialami Jovi sebagai seorang YouTuber, banyak
orang yang menganggapnya ―berbeda‖ karena seorang pria memakai baju dan
berdandan seperti perempuan. Hal ini ia ungkapkan dalam salah satu videonya
mengenai snapchat q n a, bahwa ia pernah mengalami pengalaman yang ia harus
alami setiap hari.
―Hai kak, aku mau nanya, pernah ngga waktu jalan di mall atau
dimana terus ada yang ngeliatin muka kakak dengan aneh ataupun
sinis? YES. Seeering banget. There is one time, dimana orang
96 Universitas Kristen Petra
ngeliatin aku sampe kepalanya muter ngga tahu berapa puluh
derajat. 300 derajat kali. Sampe akhirnya dia nabrak mannequin.
Dalam hati sebenernya seneng walaupun jahat. Tapi kayak ―Yeay,
you deserve it!‖. Pokoknya aku harus dealing sama kayak gitu ya
tiap hari. Orang-orang yang berani ‗beda‘ pasti bakal dealing
sama hal-hal seperti itu tiap hari. Getooo.” (dalam channel
YouTube Jovi, NGOMPOL!!! Snapchat Q n A Part 1, 2015).
Gambar 4.53. Ekspresi Jovi saat orang lain jatuh
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
Jovi menceritakan bahwa dirinya pernah berjalan di tempat umum,
kemudian orang-orang di sekitarnya melihatnya karena penampilannya.
Sebenarnya ia tidak suka dipandang ―berbeda‖ seperti itu, hal itu terlihat pada saat
ekspresi dan gesture Jovi yang terlihat gembira saat mengetahui orang yang
melihatnya jatuh. Ia harus dealing atau dalam artian menghadapi orang-orang
yang menganggap dia ―berbeda‖ tersebut, karena hal itu memang resiko dari
pekerjaannya. Namun, Jovi sebenarnya ingin mendobrak batasan norma bahwa
laki-laki tidak boleh berdandan seperti perempuan.
Gambar 4.54. Jovi saat catwalk di Jakarta Fashion Week 2017
Sumber: instagram Jovi (2017) & jakartaglobe.beritasatu.com (2017)
97 Universitas Kristen Petra
Jovi pernah menjadi model untuk acara Jakarta Fashion Week (JFW)
2017. Jovi membawakan karya baju miliki Lutfi Madjid. Luthfi adalah seorang
designer memulai karirnya di Jakarta pada tahun 1993 sebagai perancang utama
Matahari Department Store. Pada tahun 1998, dia pindah ke New York dan
bekerja untuk konsultan mode di kota (jakartaglobe.beritasatu.com, 2017). Karya
yang ia keluarkan dalam JFW 2017 adalah Avenue A. Avenue A adalah nama
jalan utama di bagian kota New York yang disebut East Village yang memiliki
keberagaman latar belakang seperti segmen umur, ras dan jenis kelamin. Seni dan
budaya yang dihasilkan dari pola pikir yang kreatif yang dimiliki oleh komunitas
di jalan tersebut menghasilkan lingkungan yang unik.
Avenue A juga dikenal sebagai lingkungan bagi anak muda atau siapapun
yang berjiwa muda yang memiliki Gaya dan selera berpakaian tersendiri. Label
Avenue A meliputi aktivitas harian kehidupan perkotaan menciptakan Gaya
individual yang secara bersamaan membentuk identitas bagi mereka yang tinggal
di lingkungan tersebut. Karakteristik utama dari masing-masing Gaya individual
ini adalah kepribadian yang kuat dan kepercayaan diri. Luthfi menawarkan Gaya
yang dapat bertahan lama sebagai koleksi pakaian utama yang dapat dipadukan
dengan potongan yang lebih trendi dan memiliki Gaya yang mendobrak tradisi
(jakartafashionweek.co.id, 2017).
Alasan Luthfi Madjid memilih Jovi sebagai model utama karena Jovi
adalah androgini. Karena androgini mewakili peran maskulin dan feminim secara
sekaligus, maka menurut Lutfi, Jovi cocok dengan konsep desainnya. Luthfi ingin
membuat desainnya terkesan mendobrak tradisi. Hal ini cocok dengan Jovi yang
mendobrak peran gender maskulin dan feminim. Selain itu, piercing yang
digunakan menandakan kehidupan urban yang berhubungan dengan kelompok
punk (jakartafashionweek.co.id).
98 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.55. Akhsay Kumar menggunakan piercing
Sumber: scoopwhoop.com (2016)
Gambar 4.56. Jovi memakai piercing dan memiliki tato bergambar tengkorak
Sumber: channel YouTube Jovi (2015) & instagram Jovi (2016)
99 Universitas Kristen Petra
Namun hal ini berbeda dengan piercing yang digunakan sebagai fashion
saat ini. Piercing menunjukkan pria flamboyan dan nakal seperti Akshay Kumar,
aktor film India. Jika dikaitkan dengan arti tindik sebenarnya adalah sebagai
simbol perlawanan. Anak punk biasanya menato tubuhnya dengan gambar
tengkorak, salib terbalik, swastika Nazi, atau api. Tato ini menunjukkan identitas
kelompok dan menjadi simbol penguasaan penuh terhadap tubuhnya. Seperti tato,
tindik juga menyimbolkan kekuasaan terhadap tubuh (m.tempo.co, 2012). Jovi
menciptakan bahwa apa yang ada dalam tubuhnya ia punya kuasa untuk
mengaturnya. Ia punya kuasa sendiri untuk menghiasi maupun merawat tubuhnya.
Selain itu, tato dan tindik merupakan simbol perlawanan atas batasan-batasan
yang dibuat oleh masyarakat. Batasan yang dimaksud adalah stereotip perempuan
dan laki-laki bahwa laki-laki harus maskulin, dan perempuan harus feminim. Jovi
ingin membuat perlawanan atas stereotip yang ada di masyarakat tersebut, bahwa
androgini bebas untuk berekspresi. Citra yang ingin ditampilkan oleh Jovi yaitu
bahwa dirinya punya kebebasan untuk berekspresi.
Selain itu, Jovi membuat citra bahwa dirinya adalah laki-laki yang
sesungguhnya, laki-laki tulen. Laki-laki tulen yang dimaksud adalah laki-laki asli,
yakni laki-laki sejati yang memiliki testis dan penis (Parker, 2012). Ia selalu
marah dan mengekpresikan rasa tidak sukanya bila ia disebut sebagai seorang
perempuan. Dalam videonya yang memilki views terbanyak dibandingkan video
yang lainnya, yaitu Story Time With Jovi: HATRED! Dengan 246.829 views
(update 22 Mei 2017). Jovi khusus membuat video tersebut untuk membahas
semua orang yang membenci dirinya dan memberi hate comments pada channel
YouTube-nya.
100 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.57. Ekspresi Jovi saat disebut sebagai banci
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
Jovi menunjukkan ekspresi tidak suka pada hate comment-nya.Tidak
hanya itu, ia bahkan mengejek haters-nya dan menganggap bahwa mereka semua
hanyalah pengecut. Ia sangat benci adanya stereotip laki-laki dan perempuan,
karena ia berada di tengah-tengah posisi tersebut. Jovi menunjukkan
kemarahannya saat mengatakan ―so why the fuck bother?‖. Karena penampilannya
yang dinilai ―berbeda‖ tersebut adalah hal yang normal dan tidak menandakan
bahwa ia adalah perempuan.
Jovi meyakinkan lagi pada haters-nya bahwa ia adalah laki-laki tulen. Dan
selama penampilannya ―berbeda‖, ia merasa tidak membuat hal yang salah. Jovi
merasa ia tiak pernah menganggu hidup orang lain, namun mengapa orang lain
menganggu hidupnya. Jovi membuat citra bahwa selama pria androgini yang
sering berpenampilan seperti perempuan, tidak menganggu orang-orang yang ada
di sekitar, mengapa tidak? Jovi membuat hal tersebut menjadi sah-sah saja,
menjadi sesuatu yang benar dan sesuai dengan norma masyarakat. Ia mendobrak
batasan bahwa laki-laki harus kuat, macho, tegas, rasional, bahwa laki-laki harus
bersikap maskulin (Purnomo, 2006).
Puncak kemarahan Jovi terletak pada akhir video saat ada yang komentar
bahwa paha Jovi sangat menarik dan seksi, namun saat dilihat wajah Jovi adalah
laki-laki, orang tersebut menutup laman YouTube-nya. Orang yang menghina Jovi
awalnya menganggap bahwa paha Jovi adalah paha kaki milik perempuan. Karena
paha yang dimiliki Jovi cenderung kecil dan ramping. Jovi pun kemudian
101 Universitas Kristen Petra
menunjukkan pahanya sambil mengatakan ―You mean thisss???‖ dengan keras
dan dengan nada menyindir. Ekspresi wajah yang ditunjukkan juga terlihat sangat
marah.
Gambar 4.58. Tanggapan Jovi saat disebut pahanya menarik dan seksi
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
Tidak hanya itu, puncak kemarahan Jovi ditutup dengan aksi membuka
baju. Saat membaca komentar bahwa ia disebut sebagai perempuan, Jovi langsung
menarik bajunya ke atas. Jovi memperlihatkan bahwa ia tidak memiliki payudara,
karena dia membuat citra bahwa ia adalah laki-laki tulen. Saat mengangkat
bajunya ke atas, Jovi berkata dengan keras dan sambil mengamuk ―Emang gua
perempuan???‖. Kemarahan Jovi jelas terlihat karena ia sampai membuka bajunya
untuk memperlihatkan isi tubuhnya agar orang-orang mempercayai bahwa ia
adalah laki-laki. Namun, saat ia mengungkapkan hal tersebut dengan suara yang
―mirip‖ perempuan. Jovi menunjukkan bahwa dirinya adalah laki-laki feminin
yakni memiliki fisik laki-laki namun gaya bicaranya seperti wanita (Maharani,
2013, p.3).
Gambar 4.59. Jovi membuka bajunya saat disebut sebagai perempuan
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
102 Universitas Kristen Petra
Saat membuka bajunya, gerakan tangan dan badannya cenderung gemulai.
Ciri ini juga menunjukkan ciri-ciri lelaki feminin (Maharani, 2013, p.3). Jovi pun
sadar kemudian ia menutup kembali bajunya. Karena terbawa emosi, ia pun
kembali tenang dan mulai bercerita bahwa ia pernah ingin menjadi laki-laki
―normal‖. Laki-laki ―normal‖ yang dimaksud adalah laki-laki yang berperilaku
dan berpakaian secara maskulin. Namun, cara itu tidak berhasil. Saat bercerita,
ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh Jovi berubah-ubah, namun tetap diceritakan
secara menggebu-gebu. Pada saat ia bercerita bahwa ia harus mengubah dirinya
untuk orang lain, ia menceritakan dengan emosi marah. Namun pada saat
menegaskan bahwa apa yang dia lakukan itu tidak salah, ekpresi Jovi berubah
menjadi sedih.
―Dan people used to hate me being myself. Sampe aku sempet
ngubah diri aku karena untuk please other people untuk
menyenangkan hati orang lain, karena menurut orang lain itu
salah. Kepribadian aku itu salah. Sampe akhirnya aku jalanin
lama lama lama lama aku nyaman because that seriously who I
am. Aku akhirnya decide buat go back to being me karena
menurut aku apa yang aku lakuin itu tidak salah. Aku ini tidak
salah. And I start YouTube, and look who I am, you got me”
(dalam channel YouTube Jovi, Story Time With Jovi:
HATRED!, 2015).
Gambar 4.60. Ekspresi Jovi saat cerita tentang masa lalunya
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
Ekspresi di atas menunjukkan bahwa Jovi kecewa dengan sikap
masyarakat yang masih menganggap bahwa androgini itu salah. Bahwa pria yang
berpakaian seperti perempuan adalah hal yang salah. Jovi ingin membuat
103 Universitas Kristen Petra
penontonnya memiliki pikiran yang terbuka, bahwa pria androgini bukanlah hal
yang salah. Laki-laki memakai baju perempuan adalah hal yang benar, karena
menurutnya pakaian tidak terpatok pada gender. Hal ini juga ia sampaikan saat
wawancaranya bersama Maria Harfanti di acara MNC TV Fashion.
―Jadi kalo menurut aku androgini itu Gaya yang ngga mengenal
gender. Jadi mau kamu cewek, mau kamu cowok, pokoknya
fashion has no limitation. Jadi pakaian apapun yang kamu pake no
rules sih. Gak kebatas gender. Androgini tuh sebenarnya bukan
hanya cowok keperempuan-perempuanan tapi banyak juga cewek
menjadi cowok. Terlihat seperti cowok misalnya, tapi bukan
berarti gendernya yang berubah. Dan itu cuma luarnya aja, cara
mengekspresikan diri‖ (dalam channel YouTube Jovi, wawancara
dalam acara MNC TV Fashion, 2016).
Jovi mengkonstruksikan bahwa fashion tidak mengenal gender. Fashion
feminin tidak terpatok untuk perempuan, begitu juga sebaliknya fashion maskulin
tidak terpatok pada laki-laki. Apa yang diucapkan Jovi dalam wawancaranya di
MNC TV Fashion menunjukkan ia membuat citra fashion androgini tidak mau
dibatasi. Jovi membuat citra bahwa fashion androgini adalah bentuk kebebasan
berekspresi. Jovi ingin mendobrak stigma masyarakat tentang peran gender yang
hanya feminin dan maskulin. Jovi ingin mengenalkan pada penontonnya bahwa
ada peran gender yang terletak diantara garis maskulin dan feminin yang disebut
androgini (Goenawan, 2007). Jovi juga menekankan pandangannya terhadap
mode, dimana ia mengukuhkan pendapat bahwa fashion haruslah tanpa
pengkotak-kotakan gender. Melalui wawancaranya dengan Brand Outlet
Magazine, ia mengungkap arti mode fashion tanpa gender versi dirinya.
―Fashion adalah bagaimana saya mewakili diri saya kepada
dunia. Ini seperti identitas saya - itulah yang menjadi mode
bagi saya. Keinginan saya untuk fashion ada sejak saya di
sekolah menengah atas. Saya suka seni dan menggambar, dan
akhirnya berevolusi, kedua saya menemukan majalah mode.
Saya semakin tertarik sejak saat itu. Saya melakukan
keduanya. Saya menciptakan dan terkadang saya ikuti hanya
jika itu cocok untuk saya. Seperti tren ini: rok untuk pria, saya
tidak akan membiarkan diri saya menggunakannya. Itu untuk
anak perempuan. Tapi ketika saya mengikuti satu tren, saya
akan mencoba untuk memperpanjangnya dan menjadikannya
sebagai milik saya sendiri, jadi saya tidak akan mengikuti tren
104 Universitas Kristen Petra
dasar‖ (dalam magazine.brandoutlet.co.id, wawancara dengan
Brand Outlet (BO) Magazine, 2017).
Jovi menceritakan bahwa dalam salah satu vlog-nya, Jovi berbagi
pandangannya terhadap mode: tanpa gender. Mode itu adalah gairah universal
yang mencakup setiap tren yang ada, dan itu tidak terbatas pada jenis kelamin.
Namun, hal ini kontradiktif dengan apa yang ia katakan melalui wawancaranya
dengan BO Magazine, bahwa jika ada tren rok untuk pria ia tidak akan
memakainya. Alasan ia tidak mau menggunakan rok karena rok biasa digunakan
oleh dan untuk perempuan (magazine.brandoutlet.co.id, 2017). Jovi terlihat tidak
konsisten dengan apa yang ia ucapkan. Jovi membuat citra bahwa fashion hanya
yang mewakili dirinya dan jika cocok untuk dirinya. Hal itu menunjukkan masih
ada batasan-batasan yang ia buat sendiri.
Gambar 4.61. Ekspresi Jovi saat disebut sebagai lady boy
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
“Dude do I look like a lady boy to you? Gue itu apa
adanya gak kayak elu yang cuma ngejugruk di belakang
handphone” (dalam channel YouTube Jovi,
Story Time With Jovi: HATRED!, 2015).
Saat disebut lady boy, Jovi menjulurkan lidahnya. Lidah yang menjulur
keluar juga pernah menjadi trademark Mick Jagger vokalis Rolling Stone pada
tahun 70‘an. Band Rolling Stone yang dikenal sebagai band yang beraliran musik
rock dan lagu-lagu yang dibawakan sarat akan isu pemberontakan dan penolakan
terhadap norma-norma sosial. Branding sebuah band rock dengan ciri khas adalah
105 Universitas Kristen Petra
sebuah ide baru pada tahun 1969 ketika Mick Jagger menghubungi Royal College
of Art di London untuk mencari seorang siswa untuk menciptakan beberapa aset
visual untuk album bandnya berikutnya. Yang akhirnya tercipta logo ―Tongue and
Lips‖. Saat itu bukan hanya sebuah bukti yang sesuai untuk band (Rolling Stones
selalu mendobrak batas sosial dan seksual) tapi ke lambang pilihannya. Nama
aslinya yang kaku adalah logo "Tongue and Lips", yang beberapa di antaranya
telah disingkat menjadi "Hot Lips‖ (adweek.com, 2015). John Pasche, pencipta
logo Rolling Stones mengatakan bahwa konsep desain untuk lidah adalah untuk
mewakili sikap anti-otoriter band ini, mulut Mick dan konotasi seksual yang jelas
(mirror.co.uk, 2012).
Salah satu lagu yang pernah dijadikan alat pemberontakan kepada
mainstream society oleh Rolling Stones adalah ―Satisfaction‖. Rolling Stones
sendiri menggunakan trademark Mick Jagger, untuk menjadi logo dari band.
Logo yang dibuat oleh Jon Pasche, hasil diskusinya dengan Mick Jagger di
London pada tahun 1970, yang akhirnya menjadi simbol pemerintahan di
Amerika Serikat (Dick, 2012, p.203).
Gambar 4.62. Logo Rolling Stone dan Mick Jagger saat menjulurkan lidah
Sumber: adweek.com (2015)
Jovi menggunakan simbol Rolling Stones, untuk menyampaikan pesan
pemberontakan dan seksual. Pesan tersebut juga ditunjukkan oleh Jovi dalam
kesehariannya. Ia sering menjulurkan lidah sehingga ia menamai kebiasaanya
tersebut dengan nama ―lidah berderik‖. Gerakan tersebut sering ia lakukan, dalam
video YouTube maupun instagram-nya. Hal ini menunjukkan bahwa Jovi ingin
melakukan pemberontakan dengan adanya batasan-batasan peran gender, karena
tidak semua laki-laki yang berpakain seperti perempuan adalah ladyboy. Ia ingin
106 Universitas Kristen Petra
melawan dan ingin menunjukkan bahwa laki-laki berdandan feminim adalah hal
yang wajar.
Gambar 4.63. Lidah berderik
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
Jovi juga mulai kontradiktif dengan pernyataan di video YouTube maupun
wawancaranya dengan media. Jovi selalu mengatakan, meski tidak semuanya
disampaikan secara eksplisit, bahwa ia tidak mau disebut sebagai perempuan. Jovi
selalu membuat citra bahwa ia adalah laki-laki tulen dengan berbagai cara untuk
membuktikan. Namun ketika ditanya role model untuk fashion, ia selalu merujuk
pada perempuan. Salah satunya, saat ia ditanya oleh salah satu subscriber-nya,
jika ia dilahirkan menjadi seorang artis, artis siapa yang akan ia pilih. Jovi
memilih Angelina Jolie. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya ia ingin menjadi
Angelina Jolie.
―Angelina Jolie. Because I’m really love her, physically,
badannya, prestasinya, apa yang dia lakuin selama ini, aku suka
suka suka suka bangettttt‖ (dalam channel YouTube Jovi,
NGOMPOL!!! Snapchat Q n A part 1, 2015).
Jovi menjawab pertanyaan dengan sangat semangat dan saat mengucapkan
kata ―suka banget‖, ia mengucapkan dengan panjang. Hal itu menunjukkan bahwa
ia benar-benar menyukai Angelina Jolie. Ia menyukai fisik dan prestasinya, hal itu
juga ditiru oleh Jovi melalui pakaiannya. Jovi menjadikan Angelina Jolie sebagai
role model dalam ia berfoto. Tren menutup mata dengan kepala mendongak ke
atas adalah salah satu Gaya yang sedang hits pada tahun 2015. Salah satu
fotografer Amerika, Giovanni Savino, percaya Gaya foto menutup mata atau yang
disebut “closed-eyes” melanggar peraturan historis potret: tidak ada hubungan
107 Universitas Kristen Petra
mata timbal balik antara subjek yang difoto dengan penampil foto, tidak ada
dugaan emosi subjek melalui sikap mereka. Tidak ada interaksi tapi koeksistensi.
Tubuh kerja ini sangat banyak tentang menemukan waktu untuk pemasangan: ada
keinginan untuk secara perlahan memusatkan perhatian pada sesuatu di dalam diri
kita, pikiran kita, perasaan kita dan lebih jauh lagi: pribadi dan sosial kita "tidak
dapat didefinisikan" (huffingtonpost.com/giovanni-savino, 2014).
Gambar 4.64. Pose berfoto Angelina Jolie dan Jovi
Sumber: biography.com & instagram Jovi (2016)
Pada kedua gambar tersebut bibir keduanya memiliki ciri khas yang sama
juga. Bibir mereka membuka sedikit, tren ini disebut dengan fish gape. Menurut
detik.com, pada tahun 2015 ada satu mimik wajah yang sangat diminati saat
berfoto, terutama untuk para perempuan. Bahkan para selebriti sudah sering
menerapkannya kala berpose di karpet merah. Gaya itu adalah ekspresi mulut
terbuka yang sering disebut fish gape. Disebut fish gape karena mulut dibiarkan
sedikit terbuka seperti Gaya ikan ketika tengah bernafas. Mereka yang
menerapkan Gaya ini biasanya memberi ekspresi muka datar tanpa senyuman.
Pipi pun sedikit dihisap dan wajah ditundukkan sehingga menciptakan ilusi wajah
tirus. Mimik wajah ini diterapkan dengan tujuan yang sama seperti duck face,
yakni agar bibir tampak lebih tebal dan wajah terkesan sensual
(wolipop.detik.com, 2015).
108 Universitas Kristen Petra
Jovi ingin membuat kesan sensual pada dirinya sehingga ia meniru
Angelina Jolie sebagai panutannya. Angelina Jolie sendiri disebut sebagai simbol
seks di Amerika. Ia mengatakan bahwa memiliki anak dan bekerja sebagai
kemanusiaan tidak berarti membuat Angelina membantah statusnya sebagai
simbol seks: Menurutnya, menjadi simbol seks adalah hal yang baik. Ia sebagai
seorang perempuan, dan kapan pun seseorang memberi tahu bahwa dia terlihat
baik, itu tidak akan mengecewakannya. Angelina menikmatinya dan menurutnya
sangat menyenangkan jika menjadi seksi, dan itu menjadi hal yang penting
(biography.com/people/angelina-jolie).
Jovi juga ingin menjadi sebuah penggagas tren. Dr Becky mengatakan jika
media sosial sangat mempengaruhi tren ekspresi fish gape ini. Terlebih generasi
saat ini cenderung gemar menunjukkan personaliti mereka dengan selfie. Tak
hanya di Instagram, para selebriti pun mencoba lebih playful saat berpose di
karpet merah dari pada hanya sekadar diam dan berdiri saja. Apalagi banyak
orang sudah bosan dengan mimik wajah duck face. Para publik figur yang
menerapkan Gaya ini juga ingin dilihat sebagai penggagas tren. Menurut Dr
Becky. orang yang ada di barisan depan dalam hal menampilkan tren terbaru
membuat orang tersebut terlihat sebagai inovator, yang menghembuskan
kehidupan dalam Gaya keren mereka (wolipop.detik.com, 2015).
Jovi menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang misterius. Ia
mengkonstruksi dirinya sebagai pribadi yang tidak didefinisikan melalui Gaya
foto ―closed-eyes‖. Hampir seluruh foto Jovi di instagram, Jovi menggunakan
Gaya tersebut. Konstruksi tersebut berkaitan dengan warna yang disukai oleh
Jovi. Jovi juga menyukai warna hitam yang memilki arti misterius. Dalam
wawancaranya dengan Brand Outlet Magazine, ia mengatakan bahwa ciri khas
style-nya adalah warna hitam (brandoutletmagazine.com, 2017). Dalam video
Snapchat Q n A, dia juga mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai warna
hitam. Hampir semua pakaian yang ia miliki berwarna hitam. Ia juga mengatakan
bahwa warna hitam adalah warna yang paling bagus untuk fashion
(brandoutletmagazine.com, 2017).
Hitam dikaitkan dengan kekuatan, ketakutan, misteri, kekuatan, otoritas,
keanggunan, formalitas, kematian, kejahatan, dan agresi, otoritas, pemberontakan,
109 Universitas Kristen Petra
dan kecanggihan. Hitam diperlukan untuk semua warna lain agar memiliki
kedalaman dan variasi rona.
Hitam adalah warna misterius yang biasanya berhubungan dengan yang
tidak diketahui atau yang negatif. Warna hitam mewakili kekuatan, keseriusan,
kekuatan, dan otoritas. Hitam adalah warna formal, elegan, dan bergengsi.
berwenang dan bertenaga, warna hitam bisa membangkitkan emosi kuat dan
terlalu banyak hitam bisa sangat banyak.Warna hitam juga bisa mewakili yang
misterius, seksi, dan sophisticated (bourncreative.com, 2010). Jovi ingin
menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang misterius, ia tidak ingin privasinya
diketahui banyak orang.
Jovi memiliki beberapa rahasia atau hal yang disembunyikan dari
khalayak. Selain itu, ia juga ingin menunjukkan kesan seksi dalam dirinya. Seksi
dalam arti elegan, citra yang ia buat bahwa Jovi adalah publik figur dalam
kategori classy atau menengah ke atas. Sehingga image androgini yang ia buat
adalah khusus untuk gaya hidup kelas atas.
Gambar 4.65. Make-up Angelina Jolie dan Jovi
Sumber: stylecraze.com (2015) & instagram Jovi (2016)
Selain itu, Jovi juga meniru make-up yang digunakan oleh Angelina Jolie.
Dengan bibir berwarna merah dan menggunakam eyeliner pada mata serta
eyeshadow yang memikat. Jovi mengenakan eyeshadow berwarna coklat
keemasan tipis, bagian kelopak mata diberi pengaplikasian eyeliner yang
membentuk sudut runcing pada ujung mata, Gaya riasan mata seperti ini biasa
disebut dengan cat eyes (Subtle Cat Eye, Sheriff, p. 1). Penggunaan riasan mata
ini dipopulerkan oleh Angelina Jolie hampir di setiap acara yang ia hadiri dengan
110 Universitas Kristen Petra
menggunakan riasan mata cat-eyes ini (Angelina Jolie‘s Cat‘s Eye Makeup,
Sherry, 2010, p. 1).
Riasan mata ini memberikan kesan mata yang dramatis untuk sehari-hari
dan perhatian khusus pada mata ketika seseorang melihatnya. Selain itu dengan
menggunakan riasan mata ini, seseorang akan tampak lebih seksi (Subtle Cat Eye,
Sheriff, p. 2). Dengan menggunakan riasan mata berbentuk cat eyes, mata Jovi
jadi terlihat lebih besar dan lebar. Jovi sendiri mengakui dalam video Snapchat Q
n A part 2 bahwa dirinya menggunakan eyeliner agar matanya tidak terlalu sipit
dan terlihat besar. Nampaknya, melalui riasan ini, Jovi ingin meninggalkan kesan
oriental yang dia miliki sebagai warga negara Indonesia keturunan Jawa-Chinese.
Jovi berusaha dapat diterima dan memiliki image baik melalui kiblat make-up
versi orang Amerika.
Selain itu, Jovi juga meniru Angelina Jolie karena Angelina memiliki bibir
seksi yang khas dan dianggap role model setiap perempuan. Sehingga Jovi
menggunakan make-up sebagai sebuah alat untuk mengkomunikasikan pesan
seksi dalam dirinya. Jovi sering menggunakan lipstik merah, salah satunya adalah
foto di atas. Ia menggunakan lipstik merah untuk memberi pesan seksi. Menurut
Chloe Sekouri, lipstik merah merupakan simbol seksi dan memiliki pesan seks
yang besar (suitsstilettoandlipstick.com, 2012). Tidak hanya meniru Angelina
Jolie, Jovi meniru Gaya Kylie Jenner. Dalam wawancaranya dengan Web TV
Asia, ia ditanya lebih suka dengan artis yang mana, Jovi menjawab ―Lebih suka
Kylie, karena fashion sense-nya lebih ke aku. Karena lebih bold, personalitynya
juga aku lebih suka Kylie‖.
Video wawancara tersebut diunggah oleh Web TV Asia pada bulan
November 2016, saat itu memang Kylie Jenner dinilai sebagai idola para remaja.
Pada tahun 2016, Kylie Jenner memang tengah menjadi idola baru bagi kaum
milenial. Terkenal mulai dari serial televisi penuh drama Keeping Up with the
Kardashians, Kylie Jenner mulai menapak karier sebagai model dan pengusaha.
Kylie terkenal dengan model bibirnya yang sensual dan gaya lipstik yang
membuat banyak gadis mengikuti seleranya itu (okezone.com, 2016). Lipstik
merah pasti akan membuat seseorang menjadi magnet laki-laki.
111 Universitas Kristen Petra
Semua orang berpikir bahwa bibir hanya digunakan untuk berciuman. Dan
karena pria adalah makhluk visual, maka bibir merah yang seksi hampir bisa
menghasilkan banyak hal untuk pria seperti ciuman itu sendiri
(popsugar.com/beauty, 2009). Ini juga secara tidak sadar mengirimkan pesan
bahwa Jovi terbuka terhadap hubungan romantis dan penuh gairah. Jovi terbuka
pada hubungan seksual dengan pria. Ia menggunakan lipstik merah untuk
memancing gairah para pria. Sehingga Jovi mengkonstruksikan bahwa dirinya
adalah penyuka laki-laki.
Gambar 4.66. Gaya finger mouthing
Sumber: stylecraze.com (2015) & instagram Jovi (2016)
Selain Kylie membuat tren ―bibir Kylie‖, Kylie membuat ―Gaya finger
mouthing‖. Menurut BuzzFeed, Kylie Jenner adalah seorang pelopor awal finger
mouthing yang terkemuka. Finger mouthing adalah pose dengan menaruh tangan
di dekat bibir. Kylie sering menciptakan tren internet dan membawa mereka ke
khalayak yang lebih luas (buzzfeed.com, 2016). Jovi meniru Gaya Kylie Jenner
untuk mengikuti tren. Namun tren ini tidak dapat digunakan oleh sembarang
orang.
BuzzFeed memiliki data bahwa tipe perempuan muda cantik yang akan
cenderung dilihat mengadopsi pose ini bukan sembarang orang. Ini biasanya
dilakukan seseorang dengan banyak pengikut - penggemar yang bersemangat
yang menikmati pakaiannya, makeup, Gayanya. Model Instagram atau mereka
112 Universitas Kristen Petra
yang mungkin telah dikenal di kalangan fashion blogger yang sangat menyukai
pose ini (buzzfeed.com, 2016). Jovi membuat citra bahwa dirinya dikenal sebagai
tipe perempuan muda yang cantik. Jovi ingin membuat citra bahwa dirinya pantas
menggunakan pose ini karena ia memiliki banyak penggemar yang tentu saja akan
mengikutinya. Jovi juga mengkonstruksi dirinya sebagai fashion blogger yang
mengikuti tren masa kini. Karena itu, ia juga meniru Kylie menggunakan bold
lipstick.
Gambar 4.67. Bold lipstick Jovi dan Kylie Jenner
Sumber: stylecraze.com (2015) & instagram Jovi (2016)
Jovi mengkonstruksi dirinya sebagai penerus Angelina Jolie dan Kylie Jenner.
Jovi menggunakan make-up dan pose yang menyerupai Angelina Jolie dan Kylie
Jenner sebagai pesan bahwa dirinya menjadi simbol seks, dengan memiliki bibir
yang sensual dan seksi. Selain lipstik merah dan bold lipstick, model pakaian Jovi
juga mengkomunikasikan pesan seksi seorang perempuan. Jovi pernah di-endorse
bodysuit yang sebenarnya khusus dipakai oleh perempuan.
113 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.68. Bodysuit yang digunakan oleh Kylie dan Jovi
Sumber: stealherstyle.net/kylie-jenner (2016) & instagram Jovi (2016)
Gambar 4.69. Bodysuit yang biasa digunakan oleh perempuan
Sumber: instagram pluffyschoice (2016)
Bodysuit ini sebenarnya dikhususkan untuk perempuan karena bentuknya
dibagian selangkangan dengan bentuk V. Bentuk tersebut jika digunakan oleh
laki-laki akan terasa sakit atau mengganjal karena sangat menahan dibagian
tengahnya. Namun, Jovi mengungkapkan pada caption instagramnya bahwa ia
tidak apa-apa menggunakan bodysuit.
―Wearing this green velvet bodysuit […] Too cute, I
can’t!!!! Anyway kalo banyak yang bingung pada
nanya kok laki pake bodysuit emangnya gak
114 Universitas Kristen Petra
nyelepet HAHAHAHAH. Thanks God gak
neyelepet dan enak banget dipake. Biasanya kalo
atasan di masukin kedalam celana gitu suka keluar-
luar. Dan yang ini fuss-free banget bajunya tetep
stay in place and it looks friggin cute‖ (caption
instagram Jovi, 2017).
Jovi ingin membuat konstruksi bahwa laki-laki diperbolehkan memakai
baju yang biasa dipakai oleh perempuan, meskipun bentuk bajunya juga hanya fit
untuk perempuan. Ia mendobrak batasan yang ada. Selama pakaian itu nyaman,
sudah tidak perlu dipusingkan lagi sebenarnya bentuk pakaian itu digunakan
sebenarnya untuk gender apa. Jovi juga sangat menyukai bodysuit karena
menurutnya itu cute, namun pesan sebenarnya adalah ia ingin terlihat seksi sama
seperti yang digunakan oleh Kylie Jenner. Bodysuit memiliki kekuatan terlihat
seksual ketika dipakai karena bentuknya pada bagian atas yang sangat
memperlihatkan bagian belahan dada.
Jovi pun terinspirasi fashion dari Kardashian Family, hal itu ia ungkapkan
dalam acara Pat‘s Going On di akun YouTube malesbanget.com.
―Sebenernya yang gua suka out of the box itu Kardashian family.
Sounds klise tapi mereka tuh bener-bener Gayanya mereka bener-
bener di luar jalur nalar orang‖ (wawancara dengan
malesbanget.com dalam program Pat‘s Going On edisi Jovi
Hunter Bicara Tentang Sexism and Gender Equality, 2016).
Selain Kylie Jenner, Jovi juga meniru Gaya fashion dari Kim Kardashian.
Gaya fashion yang Jovi ambil adalah heels. Saat ini, Jovi melakukan kerjasama
dengan Scarpa Shoes untuk membuat sepatu edisi Jovi yang bernama Jovi
Adhiguna x Scarpa. Heels tersebut terbuat dari bahan fur atau bulu di bagian
depan. Tren fur heels sedang marak pada tahun 2016 hingga 2017. Penjualan hasil
sepatu kerjasama Jovi dengan Scarpa Shoes akan disumbangkan 10% untuk aksi
peduli hewan di Indonesia. Jovi ingin membangun citra yang baik pada dirinya
dalam penjualan sepatu tersebut. Meski biasa digunakan perempuan, Jovi merasa
nyaman jika memakai heels. Dan ia menunjukkan bahwa seorang publik figur
harus selalu mengikuti tren.
115 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.70. Heels Jovi Adhiguna x Scarpa dan Heels Kim Kardashian
Sumber: instagram Jovi (2017) & vogue.co.uk (2016)
Tidak hanya fur heels, Jovi juga terobsesi dengan heels yang didesain
khusus untuk Angelina Jolie. Salah satu merk yang ia suka, Christian Louboutin,
mengeluarkan heels terbaru pada tahun 2014 edisi Angelina Jolie. Karena pada
saat itu, ia menyukai Angelina Jolie, ia juga menyukai outfit milik Angelina. Dan,
sepatu tersebut berwarna, menunjukkan citra Jovi yang classy. Selain ingin
menampilkan citra yang berkelas, ia ingin menampilkan kesan yang eksentrik.
Sama seperti tren pria yang ada di New York, ada tren laki-laki memakai
heels. Dalam pembahasannya, New York Times menulis laki-laki pemakai sepatu
high heels adalah mereka yang suka tampil fashionable dan berGaya eksentrik.
Banyak laki-laki yang menyukai heels yang dibuat oleh Christian Louboutin.
Salah satu narasumber, Gregory, mengatakan bahwa sepatu heels itu sangat
powerful. Mereka jadi lebih tinggi dari orang lain. Mereka dapat berjalan dengan
cara berbeda. Selain itu, heels juga membuat kaki terlihat lebih baik
(wolipop.detik.com, 2011). Jovi ingin mendobrak batasan bahwa heels hanya
dipakai oleh perempuan, ia ingin membuat konsep bahwa heels juga bisa dipakai
oleh laki-laki di Indonesia. Jovi ingin membawa budaya barat ke Indonesia.
116 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.71. Jovi me-retweet tweet salah satu akun fashion yang menampilkan
heels edisi Angelina Jolie
Sumber: twitter Jovi (2014)
Heels juga menjadi ciri khas seorang Jovi, karena dalam setiap foto dan
video yang ada di YouTube maupun sosial media yang ia miliki, Jovi selalu
memakai heels. Ia menjadikan heels sebagai most outfit yang ia gunakan.
Jovi menciptakan image seksi dan menyempurnakan kakinya yang
jenjang. Salah satu foto yang ia tunjukkan melalui instagram menggunakan heels
dan menunjukkan kakinya yang jenjang, ia memperlihatkan kelebihannya.
Sehingga banyak yang memuji kakinya yang jenjang dan ada yang sampai
menganggap bahwa itu salah satu body goals.
Gambar 4.72. Jovi menggunakan heels dan memamerkan kaki jenjangnya
Sumber: akun instagram Jovi (2017)
117 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.73. Komentar netizen tentang foto Jovi saat memperlihatkan kaki
jenjangnya
Sumber: instagram Jovi (2016)
Jovi menciptakan body goals bagi para penggemarnya. Netizen seakan
menyetujui konsep body goals yang ia buat. Konsep body goals yang ia buat
adalah memiliki badan yang kurus dan bentuk kaki yang kurus dan jenjang.
Netizen juga memberi komentar bahwa dalam foto tersebut ia terlihat cantik dan
menawan. Sehingga konsep cantik yang Jovi buat yakni memiliki tubuh kurus,
menggunakan make-up, serta menggunakan heels disetujui oleh para netizen. Ia
mendobrak batasan bahwa laki-laki harus terlihat maskulin. Jovi menciptakan
bahwa laki-laki cantik dan feminin adalah hal yang lumrah.
Heels juga merupakan hal yang penting bagi Tyra Banks, salah satu model
yang disukai Jovi pada tahun 2017. Jovi menceritakan betapa ia menyukai Tyra
Banks melalui wawancaranya dengan Brand Outlet Magazine.
―Saya suka Tyra Banks! Dari kepribadian, wajah, postur tubuhnya
dan sebagainya. Tidak ada model lain yang bisa menaiki tangga
ciri khasnya. Ditambah lagi, dia super pintar dan memiliki bisnis
multimillion dalam mode‖
Melalui pernyataan yang Jovi ungkapkan, ia juga menjadikan Tyra Banks
sebagai role modelnya dalam dunia mode yang ia geluti. Hal ini terlihat pada saat
sekarang ia mengganti warna rambut dan rambutnya sering dibuat dengan model
118 Universitas Kristen Petra
―curly wave‖ seperti Tyra Banks. Make-up pun Jovi meniru seperti Tyra Banks
dengan menggunakan bronzer agar kulitnya terlihat ―tan‖ atau kecokelatan.
Gambar 4.74. Jovi yang meniru make-up dan Gaya Tyra Banks
Sumber: instagram Jovi (2014)
Gambar 4.75. Komentar netizen tentang foto Jovi yang mirip dengan Tyra Banks
Sumber: instagram Jovi (2017)
Netizen mengomentari foto Jovi tersebut dengan kata ―fierce‖ dan
menganggap Jovi sebagai bidadari. Kata ―fierce” pertama kali dipopulerkan oleh
Tyra Banks, dalam show-nya di America‘s Next Top Model (seventeen.com,
2011). ―Fierce‖ adalah sebuah istilah yang digunakan dalam mode untuk keren,
seksi, mengagumkan, atau ucapan positif lainnya tentang sesuatu
(urbandictionary.com). Jovi ingin menciptakan konsep seksi dan cantik adalah
memiliki wajah dengan kulit tan atau kecokelatan. Seksi memiliki rambut panjang
yang terurai dan menggunakan make-up.
119 Universitas Kristen Petra
Pada tahun 1970-an terdapat tren berambut ikal atau curly wave dan kulit
kecokelatan serta bibir yang mengkilap. Tren ini ingin menunjukkan sosok
perempuan yang berkarakter lembut, feminim dan romantis (Fedelia, 2012, p. 50).
Jovi ingin menunjukkan kesan anggun, elegan dan cantik dengan meggunakan
model rambut curly wave dan kulit berwarna kecokelatan. Sehingga Jovi ingin
disamakan dengan model Amerika yakni Tyra Banks.
Selain itu, Jovi mendobrak batasan bahwa ke sebuah tempat umum yang
cenderung privasi yakni toilet umum, harus sesuai gender. Jovi menciptakan hal
baru bahwa tidak perlu ada pembagian gender. Karena, Jovi sendiri pun pernah
masuk ke toilet perempuan dan itu hal biasa. Tidak ada yang memprotes, bahkan
ia pernah dilarang masuk ke toilet laki-laki. Jovi mendobrak batasan dengan cara
tidak menuruti aturan pembagian gender umum di Indonesia.
―Kak Jovi kalo ke toilet ke toilet mana, serius banyak yang
nanyain hal kayak gitu. Dan gua sangat tidak malu untuk
menjawab. Gua ke toilet berdasarkan pakaian gua. Karena gue
sekarang ngerasa gua lebih feel welcome di toilet cewek malah‖
(dalam channel YouTube malesbanget.com, Bicara tentang
Sexism Gender and Equality, 2016).
Jovi sendiri pernah mengalami pengalaman diusir satpam karena masuk ke
toilet laki-laki karena saat itu ia menggunakan baju ―perempuan‖. Sehingga ia
mengatakan bahwa ia lebih nyaman untuk ke toilet perempuan, karena hal
tersebut tidak menjadi masalah. Jovi membuat citra bahwa bila ia ke tempat
umum, ia menyesuaikan dengan apa yang dipakainya saat itu. Ia mendobrak
adanya pembagian gender di tempat umum.
―Orang orang di Indonesia masih banyak yang belum bisa
menerima perbedaan. Sesuatu yang aneh kamu lihat, sesuatu yang
berbeda itu kamu kadang suka takut berpikir dulu negatif. Mereka
cuma menilai dari luarnya aja dan its happen anywhere. Tapi di
sini disayangkannya masih banyak orang yang belum terbuka,
toleransi satu sama lain‖ (dalam channel YouTube
malesbanget.com, Bicara tentang Sexism Gender and Equality,
2016).
120 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.76. Jovi mengatakan bahwa Indonesia belum menerima perbedaan
Sumber: channel YouTube malesbanget.com (2016).
Adanya gambaran feminitas dan maskulinitas ini menjadi form untuk
menggambarkan pria dan perempuan. Sehingga jika ada penyimpangan dari form
atau pola yang ada maka dianggap oleh masyarakat sebagai perilaku yang
menyimpang. Hal ini juga menjadi penyebab mengapa banyak orang yang berada
pada garis androgini tidak menampakkan diri (Goenawan, 2007). Jovi pun
menyayangkan perilaku masyarakat di Indonesia, karena kurangnya rasa toleransi.
Jovi ingin mengajak penontonnya untuk mulai terbuka dan jangan berpikir negatif
tentang pri androgini. Tentang pria yang berdandan seperti perempuan. Jovi ingin
mendapat pengakuan positif dari masyarakat terutama para fansnya sehingga ia
mengungkapkan bahwa masyarakat harus menerima perbedaan.
4.2.4 Menjadi Diri Sendiri (Be Yourself)
Dalam video ―Outfit Ideas for Overweight and Underweight‖ pada tanggal
24 Oktober 2015, Jovi mengatakan bahwa ia ingin menjadi inspirasi agar orang
mencintai dirinya sendiri:
―Menurut aku yang paling penting adalah confident, percaya diri.
Kamu mau pake baju sebagus apapun, semahal apapun, keliatan
jelek kalau kalian ngga punya kepercayaan diri. Confident itu
penting bingit. Pokoknya yang aku mau sampein disini, you have
to love yourself first. If you don’t love yourself, who’s gonna love
you. Kamu harus contain diri kamu, flaws and all. Aku gak
maksud ngejudge orang yang operasian, but aku selalu
menghargai apapun keputusan yang mereka lakuin. You have to
appreciate what God’s give for you”
121 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.77. Jovi menyarankan penontonnya untuk memiliki confident
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
Jovi menyatakan anggapan bahwa semua orang memiliki kekurangan.
Namun, seseorang harus tetap menerima kekurangan yang ada dan bangkit:
Gambar 4.78. Jovi menceritakan kekurangannya
Sumber: channel YouTube Jovi (2015)
“I have insequrities like you all. Aku punya white spot, aku punya
penyakit namanya fitiligo. Jadi kayak aku kehilangan pigmen
kulit aku. Dan, itu sangat mengganggu percaya diri aku saat
ketemu orang, karena orang melihat wajah dulu. But, I love myself
aku berusaha menerima kekuranganku‖
122 Universitas Kristen Petra
Sebagai YouTuber androgini, yang berada diantara dua peran gender,
yakni feminin dan maskulin, Jovi menunjukkan bahwa seseorang harus menjadi
dirinya sendiri, bukan untuk menyenangkan orang lain. Sehingga, Jovi tidak
hanya menciptakan sebuah image untuk dirinya, ia juga menciptakan dirinya
sendiri. Jovi tidak mau disamakan dengan orang lain karena ia berpakaian hanya
untuk dirinya sendiri. Jovi mebuat citra bahwa caranya berpakaian tidak memiliki
makna untuk impress orang lain.
Dalam acara Pat‘s Going On, Jovi mengungkapkan bahwa seseorang harus
mencintai dirinya sendiri. Jovi menyuruh penontonnya untuk merasa nyaman
dengan kulitnya, ia mengatakan “You have to be comfortable in your own skin―.
Gambar 4.79. Wawancara Jovi di Pat’s Going On
Sumber: akun YouTube malesbanget.com (2016)
Selain mencintai diri sendiri, Jovi membuat image bahwa ia tidak peduli pada
kritik dan bangga dengan menjadi diri sendiri. Karena yang paling penting untuk
Jovi adalah untuk percaya pada diri sendiri dan mengabaikan omongan orang lain.
Selalu percaya diri pada setiap hal yang dilakukan termasuk berpakaian. Dan,
citra inilah yang ingin Jovi tunjukkan pada penontonnya.
123 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.80. Tanggapan Jovi tentang haters
Sumber: akun YouTube malesbanget.com (2016)
Gambar 4.81. Tanggapan Jovi tentang haters
Sumber: akun YouTube malesbanget.com (2016)
―Kalo ada yang ngehina, aku langsung *kemudian mengibaskan
rambut* Aku sih udah ngga peduli ya.‖
Gambar 4.82. Tanggapan Jovi tentang haters
Sumber: channel YouTube Jovi
124 Universitas Kristen Petra
―Karena aku sudah tahu resikonya, jadi aku gak pernah
bawa pusing. Makanya kadang aku baca komennya ketawa
ketawa. Jadi kalo komen komen seperti ini dateng, aku
cuman simply report mereka dan aku berharap ditegur
sama Youtube, aku delete commentnya. Mereka ngga
ngeganggu hidup, so why the fuck bother? Pokoknya
either they love you or they hate you, or agree or disagree,
like you or dislike you, what I’m trying to say is don’t let
this kind of things stop you from being you. Banyak yang
ngga suka aku menjadi diri aku ini, katanya mulut aku
terlalu kasar padahal aku bermaksud jujur‖ (dalam channel
YouTube Jovi, Story Time With Jovi: HATRED!, 2015).
Dalam wawancaranya dengan Web TV Asia, untuk menjadi viral Jovi
meyakinkan penontonnya untuk menjadi diri sendiri. Ia selalu meyakinkan
penontonnya untuk menjadi diri sendiri. Ia mengatakan bahwa ―Kalo pengen jadi
viral you have to be yourself‖. Untuk menjadi dirinya, Jovi mengajak penontonnya
untuk menjadi dirinya sendiri, tidak dibuat-buat. Hal itu juga dibekali dengan
konten yang sesuai dengan konsep diri, namun semuanya berpusat pada tujuan
untuk menampilkan hal yang tidak fake. Menampilkan hal sesuai dengan dirinya
saja cukup untuk menjadi viral dan terkenal.
Gambar 4.83. Kata kata motivasi Jovi
Sumber: channel YouTube Web TV Asia
Melalui pernyataan dan wawancara Jovi saat menceritakan tentang
bagaimana untuk menjadi viral dan menjadi diri sendiri selalu bersemangat. Jovi
selalu menekankan pada penontonnya bahwa ia berhasil membuat citra dengan
caramerubah diri dari orang yang awalnya tidak percaya diri menjadi seseorang
125 Universitas Kristen Petra
yang memiliki kepercayaan diri dan menampilkan hal apa adanya sesuai dengan
dirinya. Image menjadi diri sendiri, yang meskipun seperti Jovi tidak dapat
diterima oleh orang lain tetap harus diusahakan, jangan sampai jatuh karena tidak
diterima. Citra yang ingin ditampilkan adalah Jovi ingin supaya semua orang
melihatnya sebagai sesuatu yang positif karena dia bersikap membantu setiap
orang menemukan jati diri mereka yang sesungguhnya dan bisa mendapatkan
ketenaran dan menjadi viral karena menampilkan jati diri yang sebenarnya itu.
4.3 Interpretasi Data
Dalam membentuk identitasnya tersebut, Jovi Adhiguna
mengkonstruksikan image bahwa ia seorang aktivis isu sosial, menutupi identitas
orientasi seksual dan dapat mendobrak batasan yang sudah ada. Dyer (2004)
menyebut hal tersebut sebagai sebuah star image yang dikonstruksi di berbagai
kategori teks, tidak hanya penampilan dalam film, tapi juga bentuk publisitas dan
promosi. Bintang dimediasi identitas, konstruksi tekstual, agar publik tidak
mengetahui seperti apa orang aslinya melainkan image yang ditunjukkan (dalam
McDonald, 2000).
Dalam hal sebagai aktivis isu sosial yakni pro LGBT , Jovi mendukung
LGBT, dimana LGBT di Indonesia masih dipandang secara negatif. Ia berusaha
memperjuangkan kehadiran LGBT dapat diterima melalui pengalaman tidak
menyenangkan yang pernah ia rasakan. Jovi mengkonstruksi bahwa LGBT
bukanlah hal yang salah, karena kaum LGBT tidak pernah menganggu orang lain.
Jovi juga menonjolkan bahwa LGBT adalah pilihan hidup orang masing-masing.
Jovi ingin para penontonnya menerima mereka melalui simbol-simbol yang ia
sukai. Jovi Adhiguna sebagai seorang bintang adalah sebuah identitas yang
dikonstruksi oleh media. Seperti yang dikatakan oleh McDonald (2000), seorang
bintang merupakan identitas yang dibentuk melalui media, konstruksi tekstual
melalui gambar, media, dan suara untuk mengenal bintang tersebut (Mcdonald,
2000, p. 6-8). Jovi mengkonstruksi dirinya sebagai aktivis pro LGBT.
126 Universitas Kristen Petra
Jovi menyukai unicorn yang ternyata rambutnya yang berwarna-warni
memiliki arti warna pelangi. Warna pelangi sendiri memiliki arti sebagai bendera
LGBT yakni bermakna keberagaman. Jovi ingin menciptakan konstruksi bahwa
semua orang sama, baik heteroseksual maupun homoseksual. Baik yang LGBT
maupun tidak LGBT. Kecintaannya terhadap unicorn membuat dia juga ingin
menjadi unicorn. Ia ingin menjadi ikon LGBT yang memperjuangkan haknya di
tengah masyarakat yang menolak LGBT.
Jovi juga menyukai burung flamingo berwarna pink. Sehingga saat diajak
untuk penggalangan dana bagi pemeliharaan hewan di Indonesia, Jovi memilih
burung flamingo. Burung flamingo juga merupakan simbol LGBT. Sehingga, apa
yang dilakukan Jovi hanyalah pencitraan, bahwa ia tidak sepenuhnya ingin
menyumbang namun juga menyuarakan hak LGBT. Karena burung flamingo
sebenarnya berwarna peach, namun dalam penggalangan dana burung flamingo
tersebut diberi warna Pink. Padahal, warna pink justru menunjukkan bahwa ia
lebih menyuarakan hak LGBT, dalam hal ini komunitasnya.
Di Singapura, komunitas gay menggunakan simbol ―Pink Dot‖ yang
berwarna pink atau merah muda. Di sini, Jovi berhasil menyuarakan hak kaum
LGBT sehingga membuat kaum LGBT merasa memiliki teman pejuang yang
berasal dari publik figur.
Hal lain yang peneliti temukan adalah, saat ditanya tentang LGBT, Jovi
cenderung sensitif. Menurut hasil wawancara peneliti dengan Rafael, Ketua
Komunitas Gaya Nusantara, semakin sensitif seseorang ditanya tentang LGBT,
semakin terlihat bahwa sebenarnya orang tersebut adalah bagian dari kaum
LGBT. Di Indonesia, banyak kaum LGBT yang masih dilabel secara negatif,
sehingga tidak bisa untuk menyuarakan haknya. LGBT dianggap sebagai
penyimpangan sosial di Indonesia. Mereka dianggap sebagai patologi sosial atau
―pesakitan‖ dalam masyarakat dan dianggap berpotensi mengganggu ketertiban
sosial. Publik figur dalam hal ini, YouTuber, harus berhati-hati dalam
menyuarakan hak kaum LGBT, karena mereka adalah kaum minoritas.
Jika terlalu ditunjukkan, maka haters Jovi pun akan bertambah banyak.
Oleh karena itu, ia menjaga namanya sebagai tuntutan profesi, tidak menyuarakan
hak kaum LGBT secara ekplisit. Jovi berani secara eksplisit pada saat awal-awal
127 Universitas Kristen Petra
menjadi YouTuber, karena ia belum belajar bagaimana membuat citra sebagai
publik figur. Karena publik figur adalah panutan dan juga sebuah profesi, jika
tidak diatur dengan baik, maka karir Jovi akan turun. Setelah ia sudah
berkecimpung sebagai YouTuber dengan berbagai pelatihan seperti YouTube
Space dan yang lainnya, maka sebagai aktivis isu sosial yang pro LGBT, ia hanya
menyampaikan melalui simbol-simbol saja.
Oleh karena itu, hal ini juga berhubungan dengan orientasi seksual Jovi.
Dalam video YouTube-nya bersama Ronald, foto-foto instagram bersama Ronald
menunjukkan kedekatan yang lebih dari sekedar teman. Melalui gesture dan
ekspresi yang diperlihatkan Jovi saat dengan Ronald, itu berbeda. Saat melihat
Ronald, Jovi melihatnya dengan tatapan teduh. Dapat dilihat juga bagaimana
effort yang dilakukan oleh Jovi untuk menyiapkan ulang tahun Ronald. Melalui
gesture dan ekspresi Jovi dan Ronald, menunjukkan mereka memiliki hubungan.
Namun, Jovi justru cenderung menutupi bila ditanya langsung oleh para fans
maupun subscriber-nya perihal siapa pacarnya. Ia selalu gerah dengan pertanyaan
tentang pacar, sampai keluar statement bahwa pertanyaan tentang pacar adalah
pertanyaan yang paling ia tidak sukai. Namun, Jovi sepertinya tidak bisa menata
pesan yang ingin ia sampaikan kepada audiens secara konsisten.
Menurut jurnal yang ditulis Jandy Luik (2012, p. 2), ketika pengguna
hendak melakukan pembaharuan status atau menulis di akun media sosial, maka
pengguna pun mengalami proses selayaknya ingin mengungkapkan sesuatu
kepada lawan bicara yang sedang ada di depan kita. Apalagi, bagi pengguna yang
menyadari bahwa audiens (atau pengguna lainnya) tidak hanya satu atau dua
orang melainkan berpotensi sangat banyak (selayaknya sekumpulan massa).
Penataan media sosial akan menjadi sebuah tindakan yang tidak serta merta
spontan, tetapi melalui sebuah ‗meja editorial‘ di dalam dirinya sendiri.
Jovi justru mengunggah foto bunga saat hari Valentine dengan foto bunga
yang sama dengan Ronald. Ia juga menulis caption ―happy anniversary‖. Dan
netizen banyak yang mengucapkan selamat hari jadi serta hari valentine kepada
Jovi maupun Ronald. Dan, anehnya, Jovi tidak membalas dna tidak marah pad
akomen-komen tersebut. Jika ia disebut banci, waria, ladyboy, ia marah dan
membalas komen orang yang menyebutnya seperti itu dengan sinis. Namun saat
128 Universitas Kristen Petra
diucapkan selamat hari jadi, Jovi tidak marah. Hal itu menunjukkan bahwa ia
memang benar-benar memiliki hubungan dengan Ronald. Karena, sebagai publik
figur, jika hal tersebut salah, pasti ia akan mengklarifikasi.
Hal ini juga sama dialami oleh YouTuber Indonesia lainnya, yang
bernama Rani Ramadhany. Rani adalah seorang vlogger dengan konten seputar
drum dan travel. Rani memiliki seorang sahabat perempuan bernama Gloria.
Keduanya sering travel bareng, selalu dekat sehingga mereka dianggap oleh
netizen sebagai pasangan lesbian. Akhirnya, karena merasa hal itu salah Rani dan
Gloria melakukan klarifikasi bahwa keduanya hanya bersahabat, tidak memiliki
hubungan lebih, dan mereka menunjukkan bahwa mantan mereka berdua adalah
laki-laki. Seharusnya, Jovi pun melakukan hal tersebut jika Ronald bukanlah
pacarnya.
Sehingga, jika disatukan, Jovi tidak suka ditanya tentang pacar karena ia
takut dengan label gay yang ―negatif‖ tersebut. Ia masih takut mengakui bahwa
dirinya adalah gay. Jika ia mengaku, Jovi akan lebih banyak memiliki haters. Jovi
akan memiliki image yang buruk, karena masyarakat Indonesia sendirilah yang
membuat image LGBT hal yang buruk. Dan hal tersebut tentu akan
mempengaruhi profesi yang dimilikinya saat ini. Seseorang yang diketahui gay
misalnya, sudah pasti terancam karirnya dalam satu lembaga pekerjaan formal.
Mereka akan mudah sekali menjadi sasaran putus hubungan kerja (PHK) secara
sepihak. Gay dianggap melanggar norma, sehingga Jovi cenderung menutupi
hubungannya. Dan terlihat bahwa Jovi belum menata media sosialnya secara
matang dan dpaat dinilai ia tidak menyadari dan dilakukan secara spontan (gaya
nusantara.or.id).
Jovi sebagai seorang publik figur adalah figur yang dapat mewakili
pendapat, kemauan atau keinginan, perasaan dan arah tujuan dari publik (khalayak
umum) yang diwakilinya. Khalayak umum ingin konten yang positif sehingga
Jovi membuat citra positif pada dirinya. Ia melakukan beberapa hal seperti
menutui identitas orientasi seksualnya, yakni homoseksual. Ia tidak mau
menciptakan image buruk bagi penggemarnya sehingga menutupi orientasi
seksual sebenarnya. Dari segi penilaian pribadinya, seorang publik figur
seharusnya orang yang terlihat "bersih" dari hal yang dianggap melanggar atau
129 Universitas Kristen Petra
menciderai norma-norma kesusilaan, agama, hukum dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu, Jovi tidak mau memperlihatkan orientasi
seksualnya karena homoseksual dianggap melanggar norma asusila dan agama
(dalam jurnal website GAYa Nusantara, 2016, hal 37).
Selain hal tersebut di atas, seorang publik figur harus mampu
menunjukkan kemampuan kinerjanya dalam bidang yang dibawakan, sehingga
publik mengenalnya bukan karena sering muncul di media, tetapi dari karya nyata
dan pengabdian dalam bidangnya. Hal ini ia buktikan saat ia memenangkan award
dari BeautyFest Asia dengan kategori Breakout Content Creator of The Year.
Melalui awardnya, ia membuat citra bahwa kaum yang dianggap sebelah mata
dan suaranya tidak pernah didengar alias kaum LGBT juga bisa berkarya. Ia
membuat citra bahwa LGBT juga memiliki hak yang sama, salah satunya hak
untuk berkarya dan menerima penghargaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang paling mempengaruhi citra diri
publik figur adalah orang-orang sekitar yang berinteraksi dengan dirinya, karena
interaksi tersebutlah yang akan menjadi realita. Realita tersebut harus mampu
dibingkai publik figur menjadi bagian dari citra dirinya. Sebelum berhadapan
dengan kamera, publik figur melakukan beberapa persiapan untuk menampilkan
citra diri yang positif di hadapan masyarakat. Publik figur memahami sepenuhnya
makna popularitas bagi dirinya. Citra diri yang ditampilkan ke publik, jika dia
membingkai citra nya dengan baik dan positif dalam berita maupun karyanya di
media massa, maka akan memberi kesan positif juga oleh publik. Jika sebaliknya,
maka publik juga yang akan menolaknya (Pattipeilohy, 2015, p.22).
Oleh karena itu, Jovi tidak menyebutkan kaum LGBT secara eksplisit,
namun diganti dengan kata kaum ―weirdo‖. Kaum ―weirdo‖ tidak memiliki hak
kebebasan mengemukakan pendapat dan berserikat, hak atas layanan kesehatan,
hak atas pendidikan, hak atas partisipasi publik, masalah-masalah keimigrasian
dan pengungsi, serta berbagai hak dasar lainnya. Mereka dianggap sebagai
patologi sosial atau ―pesakitan‖ dalam masyarakat dan dianggap berpotensi
mengganggu ketertiban sosial. Jovi ingin membangun dua citra yang baik yang
130 Universitas Kristen Petra
pertama tidak ingin dianggap sebagai kaum LGBT karena tidak menyebutkan
kaum tersebut secara eksplisit. Jovi mengatur apa yang akan ia bicarakan kepada
penontonnya, sehingga ia hanya berani menggunakan istilah lain. Ia takut akan
dibenci karena ia adalah salah satu kaum LGBT, yang seperti penjelasan diatas,
masih dipandang sebagai kaum yang negatif. Jovi ingin dibingkai secara positif
oleh masyarakat.
Citra yang baik yang diciptakan oleh Jovi adalah ia sebenarnya membela
kaum LGBT dengan memperjuangkan haknya. Sebagai contoh kasus, di Indonesia
masih banyak regulasi yang sangat berpotensi merenggut hak-hak dasar kelompok
LGBTI, misalnya, UU No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan UU No. 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan. Kedua UU tersebut tidak memberikan ruang
bagi penikmatan hak-hak dasar kelompok LGBTI, dan justru mereka menjadi
sasaran pemidanaan berdasarkan orientasi seksual Nah, karena ada kasus seperti
inilah, Jovi mulai menyuarakan aspirasinya dan mengeluarkan statement bahwa
LGBT dan waria berhak untuk berekspresi dan menjalani hidupnya seperti kaum
heteroseksual. Ia juga menjadikan Tyler Oakley sebagai role model untuk
membuat konten YouTube. Jovi membuat dirinya bisa diterima oleh kaum LGBT
agar mereka mau mengonsumsinya sebagai komoditas. Dalam hal ini hanya
menjadi komoditas bagi kaum LGBT.
Jovi sebagai aktor juga membuat pertunjukkan bahwa yang ia tampilkan
adalah pro LGBT di wilayah depan, namun ia tetap menjaga wilayah belakangnya
tentang hubungannya dengan Ronald. Meski kadang menampilkan kebersamaan
di wilayah depan, sebagai salah satu cara untuk mencari sensasi dan membuat
suatu konsep pertunjukkan. Namun tetap ia tidak membawa khalayak masuk ke
wilayah belakangnya. Karena suatu pertunjukan akan sulit dilakukan bila aktor
membiarkan khalayak berada di panggung belakang. Selain membawakan
peran dan karakter secara individu, aktor-aktor sosial juga berusaha mengelola
kesan orang lain terhadap kelompoknya, baik itu keluarga tempat bekerja, partai
politik, atau organisasi lainnya yang mereka wakili. Semua anggota itu adalah
apa yang Goffman sebut ―tim pertunjukan‖ (performance team) yang
mendramatisasikan suatu aktivitas. Mereka harus mempersiapkan perlengkapan
pertunjukan dengan matang dan jalannya pertunjukan, memilih pemain inti yang
131 Universitas Kristen Petra
layak (siapa melakukan apa), dan melakukan pertunjukan secermat dan seefisien
mungkin dan kalau perlu juga memilih khalayak yang sesuai (dalam Mulyana,
2001, p. 114).
Dengan membentuk image bahwa ia mendukung kebebasan, menjadi diri
sendiri, pro LGBT, dan lain-lain, Jovi Adhiguna berhasil membangun karisma dan
membuat penggemarnya merasa kagum. Jovi membuat dirinya sebagai panutan
yang selalu memberikan kata-kata positif dan memotivasi untuk melakukan
apapun agar tetap menjadi diri sendiri. Namun, sebenarnya tidak ada publik figur
yang menjadi dirinya sendiri. Ia menyembunyikan identitas orientasi seksualnya
untuk dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini kontradiktif dengan apa yang selalu
ia tunjukkan untuk menjadi diri sendiri. Padahal, ia sendiri juga menyembunyikan
sesuatu untuk dapat diterima dan itu lepas dari konsep menjadi diri sendiri. Ia
mengikuti stigma yang ada pada masyarakat, sehingga ia berusaha menutupi
orientasi seksualnya. Merujuk pada Goffman (2001) seorang aktor menciptakan
karisma dengan cara yang disebut teknik mistifikasi yaitu sebuah teknik dimana
seseorang menonjolkan hal-hal tertentu dan menyembunyikan hal lain.
Jovi sering marah jika ditanya tentang pacar adalah salah satu hal ia
menyembunyikan orientasi seksualnya. Ia tidak ingin publik tahu bahwa dia dan
Ronald memiliki hubungan. Meskipun, beberapa kali ada foto-foto yang cukup
menjelaskan mereka memiliki hubungan. Namun saat ditanya dan ia tidak
mengakuinya karena ia ingin menciptakan jarak pada pada khalayak.
Aktor sering cenderung memistifikasikan pertunjukan mereka dengan
menjauhkan jarak sosial antara diri mereka dengan khalayak. Citra diri yang ingin
ia tunjukkan adalah Jovi adalah pria androgini yang heteroseksual, sedangkan
identitas sebenarnya bertolak belakang. Dengan membatasi kontak sosial itu,
mereka berusaha menciptakan kekaguman atau keterpesonaan pada khalayak
(dalam Mulyana, 2001, p. 119). Goffman (2001) menjelaskan dalam usaha untuk
mempresentasikan dirinya, terkadang sang aktor menghadapi kesenjangan antara
citra-diri yang ia inginkan dilihat orang lain, dan identitas yang sebenarnya,
karena ia memiliki stigma fisik (orang buta, orang lumpuh, orang pincang, dan
sebagainya) ataupun stigma sosial (mantan pembunuh, mantan perampok,
homoseks, lesbian, dan sebagainya) (dalam Mulyana, 2001, p. 121).
132 Universitas Kristen Petra
Jovi membuat fashion itu sendiri didasarkan pada memproduksi selera
baru, style, pakaian, dan praktek. Jovi selalu mencari sesuatu yang baru, modern,
dan dikagumi, sementara menghindari apa yang sudah tua dan kuno. Hal ini
dibuktikan melalui fashion androgini yang ia gunakan. Ia mendobrak batasan
bahwa fashion adalah penanda gender manusia. Ia mendobrak adanya pakaian
perempuan dan laki-laki. Ia menciptakan norma sendiri bahwa laki-laki
diperbolehkan berdandan dan berpakaian seperti perempuan. Karena, fashion
gender, adalah apa yang dibuat manusia sendiri bukan kodrat. Ia juga ingin
menghilangkan stigma bahwa laki-laki feminim adalah laki-laki yang ingin jadi
perempuan, atau selalu dianggap sebagai banci atau waria. Sehingga, beberapa
kali saat ia mendapat hate comments bahwa ia disebut sebagai banci, perempuan,
waria, ia selalu marah. Jovi ingin menghapus stigma, bahwa laki-laki
berpenampilan feminin bukan berarti ia adalah perempuan ataupun waria.
Jovi membuat norma bahwa laki-laki feminim adalah hal yang wajar dan
bisa diterima. Karena, saat ia berdandan dan berpakaian seperti perempuan itu
adalah nilai jual bagi dirinya. Karena, saat ia berdandan dan berpakaian seperti
perempuan, ia dipuji oleh publik. Hal tersebut menunjukkan bahwa publik suka
jika Jovi berpakaian dan berdandan seperti itu karena itu unik. Sehingga Jovi
mempertahankan fashion yang ia buat saat ini, karena hal itu yang diinginkan
publik.
Fashion androgini digunakan Jovi sebagai nilai jual. Berman (1982)
menjelaskan bahwa dalam modernitas, fashion adalah pemilihan penting dari
identitas seseorang, membantu menentukan bagaimana seseorang dilihat dan
diterima. Fashion menawarkan pilihan pakaian, gaya, dan image melalui mana
yang bisa menghasilkan identitas individu. Dalam arti, fashion adalah fitur
komponen dari modernitas, ditafsirkan sebagai zaman sejarah ditandai oleh
inovasi yang terus-menerus, dengan pembongkaran yang lama dan penciptaan
yang baru (dalam Kellner, 1995, p. 264).
Selain itu, Jovi juga menjadikan beberapa artis Hollywood menjadi role
model-nya. Yang ia jadikan sebagai role-model adalah Angelina Jolie, Kylie
Jenner, Kim Kardashian dan Tyra Banks. Fashion dan make-up yang Jovi
gunakan merujuk pada style keempat artis tersebut. Mimicry atau meniru
133 Universitas Kristen Petra
merupakan langkah seorang bintang untuk meningkatkan penampilan bintang
tersebut. Sehingga ia menggunakan image yang berbeda dengan dirinya, dan
meniru orang lain, untuk mempersuasi audiens agar terdorong mengikutinya
(Hurley & Chatter, 2005, p. 229).
Peneliti menemukan bahwa Jovi Adhiguna mengalami hegemoni. Jovi
menciptakan konsep pria cantik menurut keempat role model dirinya. Konsep
cantik terdiri dari kulit kecokelatan, bibir yang tebal, muka yang tirus, badan
kurus dan memiliki kaki yang jenjang. Konsep cantik yang ia ciptakan merujuk
pada body goals bagi publik.
Jovi juga menciptakan konsep cantik namun seksi melalui make-up, yakni
menggunakan lipstik berwarna merah dan menggunakan eyeshadow berwarna
cokelat dan eyeliner. Hal ini sesuai dengan penrcobaan yang dilakukan pada bulan
Juli 2016 tentang bagaimana muka cantik yang sempurna menggunakan teknologi
komputer.
Gambar 5.1
Konsep wajah cantik
Sumber: dailymail.co.uk (2016)
Muka cantik yang dilakukan dalam percobaan terdiri dari beberapa artis
Hollywood. Sama dengan Jovi, ia menggunakan make-up dengan role model artis
Hollywood seperti Kylie Jenner dan Tyra Banks. Banyak publik yang mengakui
134 Universitas Kristen Petra
bahwa dirinya cantik melalui komentar-komentar di sosial media dan YouTube
Jovi. Ia menciptakan konsep cantik dari kiblat orang Barat, yakni Amerikanisasi.
Jovi membuat konsep bahwa seseorang dinilai cantik bila meniru make-up para
artis Hollywood. Terbukti, bahwa Jovi mengalami hegemoni. Dalam bahasa
Gramcian, hegemoni adalah perwujudan dari penerimaan oleh kelompok-
kelompok gagasan subordinat dan nilai-nilai dari kepemimpinan kelompok
dominan yang ada. Hegemoni merupakan suatu bentuk kontrol sosial yang
ampuh, orang-orang secara tidak sadar dipaksa menyetujui ideologi yang dominan
(Strinati, 2009, p.267). Budaya populer dan media massa tunduk pada produksi,
reproduksi, maupun transformasi hegemoni melalui berbagai institusi masyarakat
sipil yang mencakup berbagai bidang produksi dan konsumsi kultural. Masyarakat
sipil merupakan sasaran yang tepat untuk menempatkan kebudayaan dan ideologi
dalam masyarakat. Budaya populer dan media massa harus diinterpretasikan dan
dijelaskan dalam konsep-konsep hegemoni Kelompok dominan beroperasi melalui
institusi masyarakat sipil yang mencakup berbagai bidang industri dan konsumsi
kultural, yakni media massa dan budaya populer (Strinati, 2009, p.259).
Selain itu, fashion Jovi yang terkesan seperti perempuan dan kadang laki-
laki, itu menandakan bahwa androgini tidak ingin ada aturan sosial. Bahwa
manusia boleh memakai baju apa saja, karena budaya diciptakan sendiri oleh
manusia. Karena androgini cenderung genderless, tidak mau diatur dengan aturan
laki laki dan perempuan yang ada di masyarakat. Jovi sebagai androgini ingin
membuat aturan sendiri. Jovi mengkonstruksi image-nya sebagai fashion
revolusioner yang tidak terbatas pada aturan. Menurut Dyer, bintang merupakan
sebuah citra yang dikonstruksi kepada diri seseorang atau juga karakter yang kuat
yang ditanamkan oleh media di tengah masyarakat, maka Jovi sedang membuat
konstruksi image yang ingin ia tanamkan di masyarakat (Dyer, 2004, p. 1).
Sebagaimana menurut Dyer, bahwa bintang adalah sebuah komoditas, maka ia
akan mengikuti kemauan dari siapa yang mengonsumsinya. Bagaimana ia
dikemas akan mengikuti selera pasar dan target pasar yang ingin
mengonsumsinya. Jovi mau berdandan dan berpakaian seperti perempuan agar
mereka, publik dan para penggemarnya mau mengonsumsi Jovi sebagai
komoditas.
135 Universitas Kristen Petra
Bentuk pemberontakan dengan adanya stereotip fashion dan make-up pada
laki-laki dan perempuan, ditunjukkan Jovi melalui simbol-simbol. Yakni, ia selalu
menyuruh penontonnya untuk menjadi diri sendiri. Dan, Jovi menggunakan
piercing dan tato sebagai simbol penolakan tradisi atau bisa disebut norma
masyarakat selama ini. Jovi membuat citra bahwa dirinya adalah tidak ingin
dibatasi oleh siapapun dan apapun. Fashion juga bisa mengandung banyak nilai-
nilai yang ingin disampaikan oleh sang pengguna fashion itu sendiri. Karena
sifatnya yang demikian maka fashion juga tak lepas dari hal yang membentuk
image seorang bintang.
Merujuk pada Goffman (1959), kehidupan sosial itu dapat dibagi menjadi
―wilayah depan‖ (front region) dan ―wilayah belakang‖ (back region). Wilayah
depan merujuk kepada peristiwa sosial yang memungkinkan individu bergaya
atau menampilkan peran formalnya. Sebaliknya wilayah belakang merujuk
kepada tempat dan peristiwa yang memungkinkannya mempersiapkan perannya di
wilayah depan. Wilayah depan ibarat panggung sandiwara bagian depan (front
stage) yang ditonton khalayak penonton, sedangkan wilayah belakang ibarat
panggung sandiwara bagian belakang (back stage) atau kamar rias tempat pemain
sandiwara bersantai, mempersiapkan diri, atau berlatih untuk memainkan
perannya di panggung depan. Goffman (1959) membagi panggung depan ini
menjadi dua bagian: front pribadi (personal front), dan setting, yakni situasi fisik
yang harus ada ketika faktor harus melakukan pertunjukan. Tanpa setting, aktor
biasanya tidak dapat melakukan pertunjukan. Front pribadi terdiri dari alat-alat
yang dapat dianggap khalayak sebagai perlengkapan yang dibawa aktor ke dalam
settting (dalam Mulyana, 2001, p. 114). Manusia sebagai aktor yang sedang
memainkan peran. Dalam drama aksi dipandang sebagai perform, penggunaan
simbol-simbol untuk menghadirkan sebuah cerita. Sebuah performa arti dan aksi
dihasilkan dalam adegan konteks sosiokultural (Widodo, 2010:175).
Wilayah depan Jovi Adhiguna adalah penampilannya dalam media seperti
YouTube, media sosial, penampilan dan wawancara di media sedangkan wilayah
belakangnya bisa jadi kebiasaan-kebiasaan yang tidak diketahui publik. Wilayah
depan Jovi Adhiguna menggunakan citra yang baik bahwa dia mendukung kaum
136 Universitas Kristen Petra
LGBT namun tidak menjadi LGBT, wilayah belakang dirinya adalah Jovi adalah
seorang homoseksual yang memiliki kekasih bernama Ronald. Wilayah depan
lainnya yang ditampilkan oleh Jovi adalah ia selalu marah jika disebut sebagai
perempuan, dan wilayah belakang ia menyukai pakaian dan make-up perempuan.