4. analisis data - Universitas Kristen Petra

93
45 Universitas Kristen Petra 4. ANALISIS DATA 4.1 Profil Subjek Penelitian Gambar 4.1 Foto Jovi Adhiguna Sumber: www.instagram.com/webtvasia Jovi Adhiguna Hunter lahir berjenis kelamin laki-laki dengan nama Jovi Adhiguna Hendrawan, anak dari Jessy Rubiyanti dan Joy Hendrawan Yusuf. Jovi Adhiguna lahir di Jakarta, 2 Juni 1990. Jovi Adhiguna mengawali karirnya menjadi Fashion Stylist untuk beberapa artis. Melalui wawancaranya dengan malesbanget.com, Jovi pernah menjadi Fashion Stylist untuk boyband SM*SH, Cherrybelle, Mytha Lestari, Novita Dewi X Factor, Kotak, GAC, Reza Anugrah, Bebi Romeo dan saat ini Denada. Hal ini didukung dengan pendidikannya terdahulu, Jovi mengenyam pendidikan perguruan tinggi di STISI Bandung sehingga mendapat gelar S1 Kriya Seni (http://forlap.dikti.go.id/mahasiswa/detail). Pada September 2015, Jovi membuat YouTube channelnya sendiri, dengan video pertama ―Chubby Bunny Challenge Ft. Lil Sist‖ bersama adiknya, Sarah Ayu Hunter. Jovi membuat YouTube channel setelah banyak orang yang menonton video challenge yang dibuat oleh Sarah.

Transcript of 4. analisis data - Universitas Kristen Petra

45 Universitas Kristen Petra

4. ANALISIS DATA

4.1 Profil Subjek Penelitian

Gambar 4.1

Foto Jovi Adhiguna

Sumber: www.instagram.com/webtvasia

Jovi Adhiguna Hunter lahir berjenis kelamin laki-laki dengan nama Jovi

Adhiguna Hendrawan, anak dari Jessy Rubiyanti dan Joy Hendrawan Yusuf. Jovi

Adhiguna lahir di Jakarta, 2 Juni 1990. Jovi Adhiguna mengawali karirnya

menjadi Fashion Stylist untuk beberapa artis. Melalui wawancaranya dengan

malesbanget.com, Jovi pernah menjadi Fashion Stylist untuk boyband SM*SH,

Cherrybelle, Mytha Lestari, Novita Dewi X Factor, Kotak, GAC, Reza Anugrah,

Bebi Romeo dan saat ini Denada. Hal ini didukung dengan pendidikannya

terdahulu, Jovi mengenyam pendidikan perguruan tinggi di STISI Bandung

sehingga mendapat gelar S1 Kriya Seni

(http://forlap.dikti.go.id/mahasiswa/detail).

Pada September 2015, Jovi membuat YouTube channelnya sendiri,

dengan video pertama ―Chubby Bunny Challenge Ft. Lil Sist‖ bersama adiknya,

Sarah Ayu Hunter. Jovi membuat YouTube channel setelah banyak orang yang

menonton video challenge yang dibuat oleh Sarah.

46 Universitas Kristen Petra

Subscriber Sarah meminta Sarah agar Jovi membuat YouTube channel. Sejak saat

itu, Jovi Adhiguna Hunter dan Sarah Ayu Hunter dikenal sebagai ―Hunter

Siblings‖. Setelah itu, Jovi mulai mengunggah video-video lain seperti fashion,

daily vlog (video blog), monthly faves, challenge dan lainnya. Konten yang dibuat

oleh Jovi adalah seputar lifestyle (kumpulan wawancara dengan malesbanget.com

dan webtvasia.id). Saat ini, Jovi memiliki 97.390 subscribers (update Mei 2017).

Gambar 4.2

YouTube Jovi Adhiguna

Sumber: www.youtube.com/joviadhiguna

Channel YouTube Jovi Adhiguna memiliki 8 playlist yakni ―Jovi Monthly

Favorites”, “Jovi’s Daily Vlog”, “Story Time with Jovi”, “Jovi’s Travel Vlog”,

“Jovi’s Outfit Ideas/Lookbook”, “Jovi’s Haul”, “Jovi’s Challenge”, “Jovi’s Q n

A”. Konten terbanyak yang Jovi unggah adalah Daily Vlog.

Jovi sudah memiliki banyak video yang sudah diunggah dan memang

fokus pada YouTube channelnya. Dibandingkan dengan fashion blogger di

Indonesia lainnya seperti Olivia Lazuardy, Sonia Eryka dan lainnya tidak terlalu

fokus pada YouTube karena hanya sedikit video yang diunggah. Hal itu

berpengaruh pada subscriber dan view yang fashion blogger lain dapatkan.

47 Universitas Kristen Petra

Jovi lebih sering membuat video tentang gaya hidup, perjalanan wisata,

fenomena kehidupan, hingga pengalaman-pengalaman pribadi. Misalnya,

pengalamannya mendapat banyak komentar negatif dari para netizen. Seperti

dihina ―banci‖ disetiap kolom komen channel YouTube-nya maupun sosial media

miliknya (cerita Jovi dalam video ―Story Time With Jovi: HATRED!‖, 25

November 2015).

Gambar 4.3

Playlist dalam channel YouTube Jovi

Sumber: www.youtube.com/joviadhiguna

Alumni tingkat akhir Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia

(STISI) Telkom Bandung itu memang kerap dijuluki androgini oleh teman-

temannya (mediaindonesia.com/news). Tidak hanya itu, konten dalam channel

YouTube lebih banyak dari fashion blogger lainnya. Tidak hanya itu, Jovi

memiliki beberapa video yang terdapat bloopers dan dengan ciri khasnya yaitu

―chilli-chilli dance‖. Ciri khas tersebut ditambah dengan gaya bicara Jovi yang

seperti perempuan, menurut Lavinna Hertaputri, salah satu subscriber dan

penggemar Jovi, channel YouTube Jovi mengundang tawa orang-orang yang

menonton daily vlognya (vinnagst.blogspot.co.id, 2016).

48 Universitas Kristen Petra

Jovi pun mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia karena keunikannya

tersebut. Berikut kutipan dari selebupdate.com:

―Jovi Adhiguna Hunter adalah salah satu dari The Hunter

Siblings, sepasang saudara yang makeup dan fashion junkies abis!

Nah, Jovi ini adalah salah satu vlogger ngehits dalam beberapa

tahun terakhir. Sebagai pria yang selalu tampil kece badai, Jovi

sangat terang-terangan mengekspresikan gaayanya. Mulai dari

pakai wedges, clutch, makeup dan sebagainya. Salah satu gaya

khasnya adalah menggunakan yang serba hitam atau oversized

fashion. Yang unik dari vlogger satu ini adalah, di balik

kecantikannya, Jovi sangat petakilan, usil, bahkan kadang

menggila saat tampil di vlognya. Selain sebagai vlogger, Jovi

adalah seorang fashion designer yang tengah membesut brandnya

sendiri‖ (selebupdate.com, 2016).

Jovi pun banyak diwawancarai oleh berbagai media baik itu radio, website,

majalah dan lainnya. Jovi dan Sarah pernah menjadi cover majalah untuk majalah

Nylon Indonesia dan Cosmogirl Indonesia. Dalam artikel CosmoGirl Indonesia,

Jovi juga disebut sebagai personality yang akan ada di masa depan atau bisa

disebut ‗revolusioner‘, berikut kutipan artikel:

―Nggak takut akan kritik negatif haters, sah saja menurut CG!

Kalau Jovi Adhiguna disebut sebagai personality yang

‗revolusioner‘ dalam mengekspresikan dirinya. We love his

attitude!‖ (Cosmo Girl Indonesia, 2016).

Jovi juga melakukan interview di berbagai radio seperti radio BVoice

Radio milik Binus University, Ardan Bandung, Prambors, Hard Rock, Gen FM.

Jovi Adhiguna Hunter juga dikenal sebagai bintang yang menjadi iconfashion

yakni fashion androgini. Ia pernah menghadiri Indonesia Fashion Week pada

tahun 2015 dan 2016 sebagai tamu undangan karena ia merupakan salah satu

fashion influencer.

49 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.4

Jovi Adhiguna menghadiri Indonesia Fashion Week

Sumber: www.youtube.com/joviadhiguna

Terbukti, Jovi Adhiguna adalah satu-satunya androgini yang mewakili

Indonesia dalam acara Web TV Asia Awards. Web TV Asia Awards 2016 dihelat

di Korea International Exhibition (KINTEX) dengan memberikan sebanyak 33

penghargaan kepada seluruh content creator berbakat dari 12 Negara termasuk

'Freaking Awesome Video of The Year' dan 'Breakout Creator of The Year'.

Web TV Asia Awards bukan hanya penghargaan biasa. Namun, Web TV

Asia Awards 2016 adalah wadah fisik untuk para pencipta konten terbaik di Asia

dengan tujuan untuk melahirkan superstar baru dalam kancah regional maupun

global. Dengan mengusung tema 'Celebrate Asia' event ini juga dipenuhi bintang-

bintang dari seluruh Asia yang juga turut meramaikan perayaan ini. Jovi

Adhiguna merupakan salah satu nominasi dalam people choice’s di Web TV Asia

Awards 2016 (showbiz.liputan6.com, 2016).

WebTVAsia Awards 2016 memiliki kategori-kategori penghargaan Most

Popular Channel dan Most Popular Video, serta Most Popular Online Drama,

Most Popular Variety Program, Most Popular Microfilm, Most Popular Online

Movie, Song of The Year, Breakout Creator of The Year (untuk kreator pendatang

baru), Digital Campaign of The Year, Channel of The Year, Freaking Awesome

50 Universitas Kristen Petra

Video of The Year (untuk video yang paling keren), dan People's Choice. Jovi

Adhiguna masuk dalam salah satu nominasi People’s Choice di Indonesia sebagai

‗Androgynous Lifesyle Vlogger‘ (entertainment.kompas.com,2016). Ia juga

mendapat penghargaan sebagai Male Best Costume #webtvasiaawards versi Web

TV Asia (twitter.com/webtvasia_id, 2016).

Gambar 4.5

Jovi masuk dalam nominasi Web TV Asia Awards

Sumber: www.instagram.com/webtvasia.id

Jovi juga menjadi pengisi acara YouTube Fanfest 2016. Hal ini

menunjukkan bahwa Jovi dikenal sebagai YouTuber yang populer melalui

YouTube Fanfest 2016. Karena YouTube Fanfest 2016 adalah acara terbesar

YouTube untuk para bintang YouTube dapat bertemu dan menghibur para

fansnya.YouTube Fanfest diadakan kembali di Jakarta, setelah acara perdananya

pada tahun 2015, karena pertumbuhan kreator di Indonesia dengan cepat

berkembang dengan jumlah waktu konten yang diunggah, dari Indonesia

meningkat 170 persen dari tahun 2015 (kapanlagi.com, 2016). YouTube FanFest,

merupakan sebuah gelaran yang mempertemukan bintang YouTube asal Tanah

Air dan seluruh dunia. Mereka akan tampil memperlihatkan kebolehannya di atas

panggung. Bahkan, mereka juga akan berkolaborasi dan berinteraksi langsung

dengan para penggemarnya.

51 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.6

Jovi bersama penggemarnya dalam YouTube Fanfest 2016

Sumber: www.instagram.com/joviadhiguna

Selain itu, Jovi Adhiguna juga pernah menjadi model dalam Jakarta

Fashion Week 2016 dengan karya milik salah satu desainer ternama, Luthfi

Madjid. Baju yang dirancang oleh Luthfi Madjid memiliki konsep Avenue A yang

artinya adalah mendobrak tradisi. Karena Avenue A adalah salah satu nama jalan

raya di New York, dan kehidupan disana cenderung mendobrak tradisi

(jakartafashionweek.co.id, 2017).

Gambar 4.7

Jovi dalam panggung Jakarta Fashion Week 2016

Sumber: www.instagram.com/joviadhiguna

52 Universitas Kristen Petra

Jovi pun pernah mendapat penghargaan melalui salah satu konferensi

kecantikan di Asia, yaitu Beauty Fest Asia. BeautyFest Asia adalah konferensi

kecantikan terkemuka Asia Tenggara dan sebuah pameran yang menampilkan

beauty influencer, produk kecantikan terbaru, dan tren saat ini serta inovasi di

industri kecantikan. Jovi mendapat penghargaan sebagai ―Breakout Creator

Content of The Year‖ (beautyfest.popbela.com, 2017). Sebagai bentuk apreasiasi

atas keberhasilan industri kecantikan di Indonesia, Popbela yang berada di bawah

naungan IDN Media menyelenggarakan BeautyFest Asia untuk memberikan

inspirasi dan meningkatkan kreativitas para stakeholders dalam berinovasi serta

mengembangkan keahliannya dalam industri ini. BeautyFest Asia 2017 sukses

menarik lebih dari 6000 pengunjung yang berhasil memukau para beauty

enthusiast dengan sederet acara yang ditampilkan (tribunnews.com, 2017).

Beberapa influencer yang hadir di acara ini termasuk Tina Yong, Pearypie,

Soothing Sista, Jenn Im, Rachel Goddard, Cindy Karmoko, dan Jovi Adhiguna

Hunter.

William, COO IDN MEDIA, mengungkapkan bahwa para influencer ini

dipilih berdasarkan pengaruhnya di Indonesia. Influencer yang memiliki penonton

terbanyak yang dipilih oleh IDN Times, yang penting bisa relatable dengan

konsumer Beauty Fest Asia (kompas.com/2017).

Gambar 4.8

Jovi meraih penghargaan ―Breakout Creator Content of The Year‖

Sumber: www.instagram.com/beautyfestasia

53 Universitas Kristen Petra

Meski kaum androgini masih belum bisa diterima di Indonesia, Jovi dapat

membuktikan bahwa ia bisa berprestasi. Hal ini menjadi kontroversial karena

konsep androgini yang digunakan oleh Jovi masih sangat tabu di Indonesia.

Dalam vlog Jovi, diceritakan bahwa Jovi pernah dianggap ―banci‖ dan dihina oleh

orang-orang sekitar. Namun, Jovi selalu tidak peduli karena ia merasa bisa bebas

dan tetap menonjolkan kepercayaan diri selama tidak menyakiti orang lain. Ia

punya kontrol sendiri untuk mengatur channel YouTube-nya. Sehingga, salah satu

subscriber Jovi pernah bercerita bahwa dia juga androgini namun ia selalu dihina

dan tidak disetujui oleh keluarganya sehingga ia pergi ke negara lain dan berkarya

di negara tersebut. Namun, setelah melihat channel YouTube Jovi, dengan

kepercayaan diri yang dimiliki oleh Jovi, ia berani tampil kembali (berdasarkan

surat yang dikirim oleh subscriber Jovi, dalam vlog mailtime).

Gambar 4.9

Surat yang dikirim oleh subscriber Jovi, dalam vlog mailtime

Sumber: www.youtube.com/joviadhiguna

Karena Jovi memiliki ―keunikan‖ karena androgini-nya, banyak

masyarakat yang mencemooh Jovi melalui kolom komentar YouTube channel

Jovi dan berbagai sosial media yang Jovi miliki. Jovi pun merasa dirinya

―berbeda‖, namun ia tetap percaya diri dengan dirinya. Di setiap video yang ia

buat ia selalu memberi pesan yang baik bagi subscriber-nya. Jovi juga pernah

mengalami pengalaman tidak menyenangkan karena dirinya yang androgini itu.

54 Universitas Kristen Petra

Entah itu diusir satpam saat masuk toilet laki-laki, dihina ―banci‖ oleh ibu-

ibu yang memakai jilbab, bertengkar di klub, semua diceritakan dalam vlog (video

blog) yang ia buat. Dengan apa yang diceritakan oleh Jovi dan pesan positif yang

disampaikan, seperti harus menjadi diri sendiri, jangan peduli pada orang yang

menghina, banyak orang menyukai dirinya. Ia selalu mengatakan ―Be Yourself!”

(wawancara dengan malesbanget.com dalam program Pat‘s Going On edisi Jovi

Hunter Bicara Tentang Sexism and Gender Equality).

Gambar 4.10

Wawancara dengan malesbanget.com dalam program Pat’s Going On

Sumber: www.youtube.com/malesbanget.com

Namun, Jovi pun memiliki hal kontroversi lainnya, Jovi memiliki

kecenderungan memiliki hubungan dengan orang yang berjenis kelamin sama

dengan dirinya, yaitu laki-laki. Pacar Jovi adalah seorang pegawai salah satu

brand ternama dunia, Dior, yang bernama Ronald Simanjuntak

(facebook.com/Ronald Simanjuntak). Beberapa netizen yang masih baru

mengenal Jovi, mungkin tidak tahu. Karena, Jovi dan Ronald menunjukkan

kemesraan pada saat Jovi belum menjadi YouTuber (sumber dari foto-foto dan

caption yang diunggah oleh Jovi pada akun instagram miliknya yang dulu pada

September 2015).

55 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.11

Hubungan Jovi dan Ronald yang diperlihatkan

Sumber: www.instagram.com/jvhunter

Star studies juga bisa diteliti dengan cara melihat media sosial sang

bintang. Jovi memiliki akun Instagram dengan followers 112 ribu followers dan

akun twitter dengan followers 3.490 pada bulan Mei 2017. Jovi juga sering

mengunggah foto-foto saat perform dan ia juga sering menulis mengenai

kegiatannya di akun twitternya untuk memberikan informasi kepada fans nya

yang tergabung dalam Jovi Hunter Lovers. Di instagram ada beberapa akun

fanbase Jovi yang memiliki ciri tertentu. @jovixsarah.fashion memperbaharui

harga pakaian yang digunakan oleh Jovi dan Sarah, @jovihunter_lovers

merupakan akun fanbase instagram, @joviadhiguna_updates adalah informasi

terbaru bagi fans Jovi, dan yang terakhir adalah @jovisoutfit yang berisi outfit apa

saja yang digunakan oleh Jovi.

56 Universitas Kristen Petra

Menurut Dyer (2004, p.2), bintang juga merupakan bagaimana orang

melihat dan memberikan pendapat tentang dirinya. Dimana seorang bintang

memerlukan saran dan kritik dan penilaian dari orang yang menontonnya. Bintang

merupakan publik figur yang dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga masyarakat

berhak untuk menilai. Melalui media sosial, Jovi bisa mendapatkan penilaian

secara langsung mengenai dirinya.

Gambar 4.12

Instagram milik Jovi Adhiguna

Sumber: www.instagram.com/joviadhiguna

Ia sering juga menjadi spoker person dalam berbagai acara di brand

kecantikan ternama seperti Make Over, NYX, Urban Decay, Inglot Indonesia,

Wet n Wild, Carven Paris, Kanebo, Lancome, Klara Cosmetics (berdasarkan

instagram dan vlog milik Jovi Adhiguna). Ia juga merupakan salah satu anggota

dalam Indonesia Beauty Vlogger (IBV) yang merupakan kumpulan para beauty

vlogger. IBV berguna untuk mewadahi semakin banyaknya beauty vloggers.

Selain rutin mengadakan acara dan gathering, komunitas-komunitas beauty

vloggers bertujuan untuk memajukan para pelaku kegiatan vlogging

(lifestyle.bisnis.com, 2015).

57 Universitas Kristen Petra

Jovi pun juga memiliki brand miliknya sendiri yang bernama ―pour‖.

Selain itu, pada tahun 2017, ia bekerjasama dengan Scarpa Shoes, dan Jovi

membuat edisinya sendiri bernama Scarpa x Jovi. Selain itu juga Jovi bekerjasama

dengan brand pakaian Loco x Jessica Priscilla bersama Cindy Karmoko

(magazine.brandoutlet.co.id, 2017).

Gambar 4.13

Jovi Adhiguna menjadi spoker person brand “Make Over”

Sumber: www.instagram.com/joviadhiguna

Brand Outlet Magazine juga melakukan interview dengan The Hunters

Siblings yakni Jovi Adhiguna Hunter dan Sarah Ayu Hunter mengenai kehidupan

mereka.

―Jovi menyukai mode, dan dia tahu bagaimana mencampur dan

mencocokkan dengan baik. Dalam salah satu vlognya, Jovi

berbagi pandangannya terhadap fashion: tanpa gender. Mode itu

adalah hasrat universal yang mencakup setiap tren yang ada, dan

itu tidak terbatas pada jenis kelamin. Sarah selalu memakai make-

up, dari berbagai lipstik yang sempurna, yang bronzer memuji

wajah seseorang, dengan alis pada permainan fleek, Sarah adalah

go-to vlogger untukmu. Keduanya dikenal sebagai The Hunter

Siblings. Selama beberapa tahun sekarang, mereka telah diundang

ke berbagai acara fashion dan kecantikan, baik sebagai tamu

sekaligus juru bicara‖ (magazine.brandoutlet.co.id, 2017).

58 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.14

Jovi dan Sarah dalam “Brand Outlet Magazine”

Sumber: magazine.brandoutlet.co.id

Hal ini menunjukkan bahwa Jovi Adhiguna Hunter menjadi salah satu

YouTuber yang mumpuni dalam hal fashion maupun kecantikan. Meski berjenis

kelamin laki-laki, ia mampu breakthrough dan menjalani profesinya dengan baik

sebagai pribadi androgini. Ia mengeluarkan tren baru yakni genderless. Jovi

menyukai fashion, dan dia tahu cara mencampur dan mencocokkan dengan baik.

Dalam salah satu vlog-nya, Jovi berbagi pandangannya terhadap mode:

genderless. Mode itu adalah gairah universal yang mencakup setiap tren yang ada,

dan itu tidak terbatas pada jenis kelamin (magazine.brandoutlet.co.id, 2017).

4.2 Temuan dan Analisis Data

Dari penelitian yang sudah dilakukan, peneliti menemukan beberapa

temuan. Setelah temuan, peneliti menganalisis temuan data yang sudah dipilih dan

dipilah.

4.2.1 Aktivis Isu Sosial

4.2.1.1 Pro LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender)

Jovi Adhiguna berusaha membuat image bahwa dirinya pro LGBT.

Penggunaan isu sosial merupakan salah satu cara untuk mempromosikan diri

59 Universitas Kristen Petra

kepada masyarakat yang biasa dilakukan oleh Public Relations (Greener, 1990).

LGBT sendiri masih sangat tabu di Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara

paling tidak toleran di dunia terhadap LGBT. Persoalan mereka—mengaku pada

keluarga maupun kawan-kawan jika kalian penyuka sesama jenis—sulit menjadi

pilihan bagi sebagian besar anggota komunitas LGBT di negara ini. Seringkali

orangtua tidak lagi menganggap mereka sebagai anak atau, justru yang lebih

buruk, memaksa mereka mengikuti program terapi agama untuk menyembuhkan

homoseksualitas. Sulit bagi seseorang jujur berkata pada orangtua, karena tekanan

datang pula dari representasi negara. LGBT dianggap ancaman nasional oleh

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Kali lain, penyuka sesama jenis menurut

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tidak semestinya mengekspresikan hak-hak

mereka secara publik (vice.com, 2016).

Jovi dalam channel YouTube-nya, beberapa kali membahas tentang LGBT

maupun waria. Dalam video ―Story Time With Jovi: Berantem Sama Satpam!!!!!‖

pada tanggal 25 November 2015, Jovi menjelaskan bahwa waria memiliki hak

yang sama dengan orang lain, dengan laki-laki maupun perempuan. Menurut Jovi,

waria diperbolehkan untuk ke tempat umum dan ia sangat marah dengan adanya

diskriminasi terhadap waria:

―Kedua, kalaupun memang aku seorang waria, why can’t I going

to that place? Why? They buy their own drinks, masuknya pun

mereka bayar sendiri. I just can’t. And seriously this thing had got

to stop. Banyak waria di luar sana yang hidupnya sudah susah,

belum lagi dealing sama cibiran orang-orang. Masak untuk masuk

ke tempat seperti ini aja harus ada masalah seperti ini? Aku ngga

cuman ngomong buat waria aja. Tapi orang-orang yang

berpenampilannya aneh seperti aku. Aku pun sudah tahu hal itu

menjadi resikonya. Tapi, hal seperti ini tidak wajar karena itu

human rights, hak manusia‖ (dalam channel YouTube Jovi, Story

Time With Jovi: Berantem Sama Satpam!!!!!, 2015).

Jovi membuat seolah banyak orang memandang waria dengan sebelah

mata, sementara dia membuat sebuah gebrakan untuk adanya kesetaraan hak bagi

manusia, salah satunya adalah waria. Ia menempatkan diri sebagai tokoh yang

berjuang untuk membuat opini orang berubah terhadap kaum di tengah

masyarakat yang merasa waria adalah hal yang tabu dan yang menolak kehadiran

60 Universitas Kristen Petra

waria hadir di tempat umum. Waria dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu

pria yang bersifat dan bertingkah laku seperti perempuan; pria yang mempunyai

perasaan sebagai perempuan (kbbi.web.id/waria). Jovi membela kaum waria yang

harus memperjuangkan hak asasinya. Jovi membuat citra bahwa ia sangat

mengerti kehidupan waria di luar sana dan bagaimana perasaan mereka. Jovi ingin

membuat penontonnya untuk menerima waria karena Jovi menganggap waria

adalah hal yang normal sama dengan masyarakat lainnya.

Setelah membela kaum waria, Jovi pun membangun image dengan

mengeluarkan pendapatnya tentang LGBT untuk lebih meyakinkan publik bahwa

ia ingin adanya kesetaraan dengan kaum LGBT. Karena menurut Jovi, selama

kaum LGBT tidak mengganggu orang lain, mereka tidak salah. Dan karena LGBT

masih tabu, Jovi menyarankan pada penggemarnya untuk menjadi pribadi yang

open minded terhadap kaum LGBT. Hal ini Jovi ungkapkan pada saat ia dan

adiknya, Sarah sedang live melalui YouTube :

―LGBT itu life choicenya mereka. Jadi kalian gak punya hak untuk

nge judge. Apapun pilihan hidupnya. Kita hidup di dunia yang

terbuka, semua orang itu berbeda-beda. Ya udah, kalian harus

belajar untuk nerima perbedaan. Mereka tidak mengganggu kamu

kok. Harus belajar open minded. Okay?‖ (dalam channel YouTube

Jovi, Live First Streaming, 2015).

Hal ini ia ungkapkan dengan cara menggebu-gebu, dan ia menjelaskan

dengan mata menyala-nyala. Jovi membuat citra bahwa masalah LGBT adalah

hal yang serius. Hal ini menunjukkan bahwa Jovi cenderung terlibat dalam

LGBT, karena ia menjawab dengan menggebu-gebu. Karena pada saat

pertanyaan tentang LGBT, raut muka Jovi seolah berubah. Pertanyaan pernah

dilontarkan oleh salah satu subscriber Jovi pada saat Jovi sedang live streaming

di channel YouTube miliknya. Saat subscriber tersebut bertanya bagaimana

pendapat Jovi tentang kaum LGBT, Jovi terdiam sesaat. Ia seperti terlihat

tersinggung dan ingin membela kaum LGBT.

61 Universitas Kristen Petra

Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa ia juga merupakan salah satu kaum

LGBT. Karena kaum LGBT masih belum diterima, Jovi menyuarakan haknya

namun tidak secara eksplisit. Semakin sensitif, semakin terlihat bahwa Jovi

merupakan bagian dari kaum LGBT tersebut. Hal ini berdasarkan wawancara

peneliti dengan Rafael, Ketua Gaya Nusantara, 18 Mei 2017.

Kaum LGBT di Indonesia yang masih belum bisa menyuarakan

aspirasinya sangatlah banyak. Gaya Nusantara salah satu komunitas gay di

Indonesia, menulis dalam website-nya bahwa banyak kaum LGBT takut untuk

menyuarakan haknya. Karena, masyarakat menganggap bahwa kaum LGBT

diberi label ―penyimpangan‖ sosial. Sehingga, menjadi hal yang wajar jika

disinggung masalah LGBT, Jovi pun langsung membela dan menjelaskan bahwa

LGBT adalah sesuatu yang juga bisa diterima oleh semua orang. Sekali lagi, Jovi

mengajak penontonnya untuk menerima kaum LGBT (Gayanusantara.or.id,

2016).

Selain itu, Jovi menunjukkan bahwa ia pro dengan LGBT melalui hewan

kesukaannya. Jovi sangat menyukai hewan unicorn, ia selalu mengatakan di setiap

wawancara dan video pertanyaan Q n A (Question and Answer).

Gambar 4.15. Mitos hewan Unicorn

Sumber: digital.lib.uh.edu (2016)

Unicorn adalah makhluk mitos berbentuk kuda dengan tanduk di dahinya.

Yang membuatnya istimewa, darah hewan itu konon bisa jadi obat yang mujarab

dan mampu membuat seseorang hidup abadi (liputan6.com, 2016).

62 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.16. Kartu hewan Unicorn

Sumber: claires.co.uk (2016)

Pada versi kartunnya, hewan ini memiliki rambut yang berwarna-warni

seperti pelangi. Warna pelangi menunjukkan simbol LGBT. Sehingga, unicorn

dijadikan lambang LGBT karena ia dikenal sebagai mitos dan memiliki warna

rambut seperti pelangi yakni terdiri dari merah, kuning, hijau, biru, ungu, oranye,

merah muda. Warna pelangi tersebut dilambangkan sebagai keberagaman atau

disebut ―unity in diversity‖ (Rafael, 2017). Selain memiliki arti sebagai kesatuan

keberagaman, pencipta simbol pelangi Gilbert Baker memiliki arti di setiap

warnanya (bintang.com/lifestyle, 2015).

Gambar 4.17. Makna Bendera LGBT

Sumber: bintang.com/lifestyle (2015)

Gilbert Baker sebagai seorang seniman, menciptakan bendera yang sarat

akan makna. Di tiap warnanya memilki arti yang jika digabungkan akan menjadi

satu keberagaman. Makna di tiap warna tersebut adalah

a. Merah: Hidup dan seksualitas

b. Jingga: Penyembuhan dan persahabatan

63 Universitas Kristen Petra

c. Kuning: Vitalitas dan energi

d. Hijau: Ketenangan dan kodrat

e. Biru kobalt: Keselarasan dan karya seni

f. Ungu: Semangat dan rasa syukur (bintang.com/lifestyle, 2015)

Warna pelangi juga dilambangkan sebagai bendera LGBT di Indonesia, salah

satunya terdapat di komunitas gay di Surabaya yakni Gaya Nusantara.

Gambar 4.18. Pengakuan Imam tentang jati dirinya sebagai gay

Sumber: channel YouTube B-Change (2016)

Dalam video tersebut, narasumber gay, bernama Imam, sedang melakukan

wawancara di markas komunitas LGBT Gaya Nusantara. Dalam markas tersebut,

terlihat adanya bendera warna warni, warna pelangi tersebut menunjukkan

identitas kaum LGBT. Bendera tersebut berwarna pelangi menunjukkan bahwa

kaum LGBT menerima segala perbedaan. Selain itu, di Indonesia saat perayaan

para LGBT Indonesia, bendera berwarna pelangi juga pernah dikibarkan.

Gambar 4.19. Perayaan LGBT Indonesia

Sumber: bbc.com/indonesia (2017)

64 Universitas Kristen Petra

Warna pelangi sendiri pernah digunakan oleh salah satu penyanyi terkenal di

Amerika, Cyndi Lauper. Ia pernah mengkampanyekan lagu populernya ―True

Colors‖ untuk kaum LGBT. Dalam lirik “So don’t be afraid to let them show your

ture colors..true colors are beautiful like a rainbow”, yang artinya ―Jadi jangan

takut membiarkan mereka menunjukkan warna sejati Anda. Warna yang sejati itu

indah seperti pelangi‖. Kata ―rainbow‖ menunjukkan simbol LGBT. Lauper

memberikan judul tur True Colours yang didedikasikan untuk penyebab hak asasi

manusia dan menjadi pendiri True Colors Fund, sebuah organisasi nirlaba yang

berdedikasi untuk memberantas tunawisma tunawisma LGBT dengan

"menciptakan dunia di mana orang muda bisa menjadi diri sejati mereka."

(usatoday.com, 2016).

Jovi sangat menyukai hewan unicorn sehingga nama belakang Jovi di

profil instagram miliknya diberikan simbol unicorn. Ia juga menulis dalam bio

instagram miliknya, bahwa ia adalah ―part time unicorn‖. Jovi mengkonstruksi

dirinya sebagai unicorn.

Gambar 4.20. Profil instagram Jovi Adhiguna Hunter

Sumber: instagram Jovi (2017)

Para subscriber dan fans Jovi pun mengetahui bahwa Jovi menyukai

unicorn. Mereka selalu memberi hadiah dengan hal-hal yang berhubungan dengan

unicorn, salah satunya boneka unicorn. Jovi sudah memiliki puluhan boneka

unicorn yang diberikan oleh para fans-nya. Boneka identik dengan mainan

perempuan. Para subscriber Jovi seakan menyetujui bahwa Jovi juga sebagian

65 Universitas Kristen Petra

dari perempuan. Jovi pun sangat senang menerima boneka unicorn, ditunjukkan

dari ekspresi mukanya. Jovi membuat citra bahwa ia sama dengan unicorn. Ia

sangat senang jika penonton menganggapnya sebagai unicorn.

Gambar 4.21. Boneka unicorn

Sumber: video YouTube Jovi (2016)

Tidak hanya boneka, para fans Jovi juga suka membuatkan gambar dan

ilustrasi untuk Jovi. Namun tetap tema yang digambarkan dalam ilustrasi

bertemakan unicorn. Topi dan kartu ucapan bertema unicorn juga sering diberikan

oleh para fans Jovi. Jovi membuat citra bahwa karakter unicorn adalah juga

karakter dirinya. Sehingga penonton dan fans Jovi memberikan hadiah yang

sesuai dengan karakter Jovi. Karakter unicorn adalah hal-hal yang berhubungan

dengan LGBT.

Gambar 4.22. Hadiah dari para subcriber bertema unicorn

Sumber: video YouTube Jovi (2016)

66 Universitas Kristen Petra

Tidak hanya itu, salah satu fans Jovi di twitter mengunggah beberapa

ilustrasi bergambar unicorn lalu ia mention Jovi dengan isi tweet ―So you

@joviadhiguna‖ dengan emoticon love dan unicorn. Jovi pun me-retweet tweet

yang diberikan fans-nya dengan akun @iamrhmdhani. Jovi me-retweet tweet

tersebut karena ia memang merasa seperti unicorn. Dan, ia juga setuju dengan

kalimat yang ada dalam ilustrasi yakni ―Be unique. Be you‖ yang artinya jadilah

unik, jadilah dirimu sendiri. Karakter Jovi disamakan dengan unicorn yang unik

dan berbeda dengan yang lainnya. Dengan rambut yang berwarna-warni

menunjukkan keunikan yang ada dalam diri unicorn. Jovi pun menyetujui apa

yang ditulis oleh fansnya di twitter, Jovi seakan membuat citra bahwa untuk

menjadi diri sendiri (makna ―be you‖), ia harus menjadi sosok seperti unicorn.

Gambar 4.23. Tweet fans Jovi yang memberikan ilustrasi unicorn

Sumber: twitter Jovi @joviadhiguna (2016)

Unicorn sendiri ternyata memiliki makna lain selain sebagai hewan.

Unicorn adalah gay slang. Gay slang adalah salah satu bahasa yang digunakan

untuk kaum LGBT. Menurut Urban Dictionary, unicorn memiliki arti seorang

biseksual, biasanya meski tidak selalu perempuan, ia bersedia bergabung dengan

pasangan yang ada. Seringkali dengan anggapan bahwa orang ini akan berkencan

dan terlibat secara seksual dengan kedua anggota pasangan tersebut, dan tidak

menuntut apapun. Tidak melakukan sesuatu yang mungkin menimbulkan masalah

atau ketidaknyamanan pada pasangan itu.

67 Universitas Kristen Petra

Istilah yang sering digunakan untuk meremehkan pasangan yang terlihat

hanya bersifat polifoni. Karena tuntutan pasangan jenis ini pada perempuan

(bahwa dia menjadi lajang dan tidak menerima pasangan tambahan, dan terlibat

dengan kedua anggota pasangan tersebut secara setara, dan sering "melengkapi"

keluarga mereka sebagai ibu pengganti dan pengurus rumah tangga. Dan

merupakan pencari nafkah dan tidak melakukan apapun yang dapat mengancam

atau mengganggu pasangan yang ada). Banyak yang menyebut perempuan jenis

ini sebagai "unicorn", karena seperti mitos dan tidak mungkin ditemukan.

Bustle.com juga mengatakan bahwa unicorn adalah gay slang untuk para

perempuan biseksual. Perempuan yang dapat berhubungan dengan lawan jenis

maupun sesama jenis. Perempuan jenis ini ingin menjadi bagian dalam hubungan

threesome (bustle.com, 2016).

Bahasa Slang adalah hasil kombinasi ketidakwajaran bahasa dengan reaksi

terhadap kosakata yang serius, kaku, muluk, megah, atau tidak menarik. Sehingga

dapat dikatakan bahwa bahasa slang adalah ragam bahasa tak resmi yang dipakai

oleh kaum remaja atau kelompok-kelompok sosial tertentu untuk komunikasi

intern sebagai usaha supaya orang-orang kelompok lain tidak mengerti. Yang

dimaksud berupa kosakata yang serba baru dan berubah-ubah. Dengan demikian,

bahasa gay dapat dikategorikan sebagai bahasa slang yaitu sebuah bahasa yang

dicirikan dengan kosa kata yang baru ditemukan dan cepat berubah (suarakita.org,

2014).

Gambar 4.24. Arti unicorn

Sumber: channel YouTube Bustle ―Watch Straight People Guess The Meaning Of

Gay Slang Terms‖ (2016)

68 Universitas Kristen Petra

Selain itu, Jovi juga menggunakan kata ―unicorn‖ dalam bio instagram

miliknya. Dalam instagram Jovi tertulis ―Content Creator and Part Time

Unicorn‖. Kalimat ―Part Time Unicorn‖ memang sedang marak di Amerika,

hingga terdapat kaos T-shirt yang diperjualbelikan di negara tersebut. ―Part Time

Unicorn‖ sendiri memiliki makna yang hampir sama dengan kedua sumber di

atas. Dilansir dari quora.com, ―Part Time Unicorn‖ memiliki arti sebagai seorang

perempuan yang bergabung dengan pasangan heteroseksual untuk berhubungan

dalam tiga orang. Hal ini menunjukkan bahwa Jovi mengkonstruksi dirinya

mendukung kaum perempuan biseksual, dalm hal ini juga termasuk dengan

LGBT.

Gambar 4.25. Background bergambar flamingo

Sumber: channel YouTube Jovi (2016)

Jovi pun menyukai burung flamingo berwarna pink. Jovi pun melukis

burung flamingo berwarna pink untuk dijadikan background-nya saat akan

membuat video. Dalam beberapa vlog-nya, ia sangat suka dengan flamingo karena

burung flamingo sangat unik. Ia juga selalu memperbaharui perkembangan

lukisan flamingo yang ia buat kepada penontonnya. Jovi membuat citra diri bahwa

ia adalah seorang burung flamingo. Jovi juga membuat citra bahwa dirinya identik

dengan warna pink. Warna pink sendiri adalah simbol warna juga untuk kaum

LGBT. Dalam website Gaya Nusantara, warna pink digunakan untuk komunitas

kaum LGBT di Singapura.

69 Universitas Kristen Petra

Komunitas tersebut bernama ―Pink Dot‖, yang diikuti oleh kaum gay di

Singapura, termasuk salah satu kaum gay di Singapura, Darius Zee. Pink Dot

Singapura (SG) adalah gerakan non-profit yang dimulai oleh sekelompok individu

yang sangat peduli dengan kaum LGBT yang menyebut Singapura adalah rumah.

Ini adalah kelompok untuk semua orang, lurus dan gay, yang mendukung

keyakinan bahwa setiap orang berhak mendapatkan kebebasan untuk mencintai.

Dengan keterbukaan dan penerimaan, kami berharap bisa membawa LGBT

Singapura lebih dekat dengan keluarga dan teman mereka.

Pink adalah warna identitas Pink Dot SG. Pink Dot adalah singkatan dari

masyarakat yang terbuka dan inklusif, di mana orientasi seksual mewakili sebuah

ciri, dan bukan menjadi batasan (pinkdot.sg/about-pink-dot-sg/). Jovi menciptakan

citra bahwa ia mendukung kaum LGBT untuk berhak mendapatkan kebebasan

untuk mencintai sama dengan kaum heteroseksual.

Gambar 4.26. Lambang Pink Dot

Sumber: channel YouTube B-Change (2016)

Selain menjadikan flamingo sebagai background gambar dalam setiap

videonya, Jovi juga pernah berkolaborasi dengan salah satu online shop case

handphone yakni @lilo.thelabel. Jovi membuat case handphone dengan versinya

yakni menggunakan gambar burung flamingo berwarna pink yang hampir sama

dengan lukisannya tersebut. Alasan pemilihan burung flamingo sebagai case

handphone versinya adalah karena ia menyukai hewan terutama burung flamingo.

Jovi ingin para penggemarnya membeli case handphone versinya sehingga ia

menulis caption seperti ini:

70 Universitas Kristen Petra

―Hai kawan! Sudahkah kamu menonton video terbaru saya? Jika

Anda melakukannya, tahukah Anda bahwa saya menjual barang

dagangan resmi saya bekerja sama dengan @ lilo.thelabel dan

@letsadoptindonesia. 50% dari penjualan akan langsung ke

@letsadoptindonesia untuk membantu hewan-hewan liar di

sekitaran Indonesia, menemukan rumah baru, dan menyelamatkan

nyawa mereka. [...] Dan jika Anda tertarik untuk membeli kasus

ponsel flamingo ini dan membantu hewan-hewan malang itu,

silakan hubungi […..]‖ (caption instagram Jovi, 2016).

Gambar 4.27. Case handphone Jovi bergambar flamingo

Sumber: instagram Jovi @joviadhiguna (2016)

Makna dari burung flamingo sendiri adalah salah satu lambang

homoseksual. Mengapa? Karena menurut periset dan penulis, Bruce Bagemihl,

burung flamingo termasuk burung-burung yang memiliki bukti terdokumentasi

tentang perilaku homoseksual atau transgender dari satu atau lebih jenis berikut:

seks, pacaran, kasih sayang, ikatan pasangan, atau pola asuh. Keterangan tersebut

seperti yang dicatat dalam bukunya pada tahun 1999 tentang Biological

Exuberance: Homoseksualitas Hewan dan Keanekaragaman Alam.

Dibalik Jovi menggunakan charity untuk menyumbang pada binatang,

namun sebenarnya ia menunjukkan bahwa ia mendukung kaum homoseksual.

Karena jika memang tujuannya untuk melakukan charity untuk para binatang,

mengapa harus memakai gambar burung flamingo, padahal seharusnya dapat

menggunakan gambar hewan yang lain. Jovi membuat citra bahwa ia ingin para

fansnya untuk bersikap terbuka dan ikut mendukung kaum homoseksual seperti

dirinya.

71 Universitas Kristen Petra

Jovi membuat seolah banyak orang memandang sebelah mata kelompok

LGBT terutama homoseksual, sementara dia membuat sebuah gebrakan atau

kampanye yang untuk kesetaraan kaum LGBT, salah satunya membeli case

handphone tersebut. Ia menempatkan diri sebagai tokoh yang berjuang untuk

membuat opini orang berubah terhadap kaum di tengah masyarakat yang merasa

homoseksual adalah tabu dan yang menolak kehadiran kelompok homoseksual

diantara mereka.

Gambar 4.28. Ekspresi Jovi saat menceritakan dirinya bangga mendapat award

Sumber: video YouTube Jovi (2017)

―Aku menang awardnya. Thankyou guys I'm happy. I know ini

hanya sebongkah batu dan bening-bening yang tidak berharga

bagi segelimpang orang. Tapi menurut aku ini amat sangat

membanggakan buat aku. Ini adalah salah satu tanda apresiasi

orang-orang terhadap karya aku. I present this award, I really say

from the deepest of my heart. Jadi gini nih sedikit cerita, kalo

jaman dulu orang-orang aneh, orang-orang yang rada nyeleweng,

maksudnya orang-orang yang tidak sesuai sosial standardnya

orang. Jadi, pokoknya gak sesuai sama apa yang pada umumnya,

karyanya mana bisa diapresiasi sih? Dan tetapi sekarang, I mean

like, things have changed menurut aku. Banyak yang lebih bisa

mengapresiasi, banyak orang yang sudah bisa menghargai

perbedaan, pokoknya intinya banyak orang yang bisa lebih

menghargai satu sama lain. So, ini, I present this award to us

weirdo. Maksud aku us weirdo itu buat kita para orang yang selalu

dianggap aneh, yang selalu dipandang sebelah mata, yang tidak

pernah diapresiasi, yang selalu dihina. THIS AWARD IS FOR US.

Pokoknya aku teramat sangat bangga sama ini. This is for us

weirdo, buat semua yang suaranya tidak pernah dianggap, yang

ngga pernah didengar, yang kamu tidak pernah dianggap,

72 Universitas Kristen Petra

pokoknya this is for us!!!‖ (pernyataan Jovi Adhiguna, dalam

video YouTube Jovi ―Daily Vlog Ep. 39 - Dapet Award + Cat

Rambut Warna Baru‖, 2017).

Jovi menunjukkan bahwa award yang dia dapat sebagai bentuk apresiasi

dari karya-karyanya. Jovi mempersembahkan award yang ia dapat ini untuk para

kaum weirdo. Kaum weirdo yang dimaksud adalah kaum LGBT, karena LGBT

termasuk dianggap aneh dan tidak sesuai dengan standar sosial. Standar sosial

yang berarti heteroseksual, sehingga yang tidak sesuai adalah homoseksual. Jovi

bercerita bahwa orang-orang seperti dirinya tidak pernah diapresiasi. Hal ini

merujuk pada kaum LGBT yang merupakan minoritas.

Sejak Januari 2016, hak dan keamanan dasar orang-orang lesbian, gay,

biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia mengalami serangan yang tidak

terduga menyusul serangan retorika kebencian dan salah informasi dari pejabat

pemerintah dan politisi (hrw.org/news, 2016). Jovi juga menjelaskan bahwa kaum

weirdo adalah orang yang selalu dihina, selalu dipandang sebelah mata, dan

suaranya tidak pernah didengar. Semua indikator ini merujuk pada kaum LGBT.

Jovi ingin memperjuangkan hak LGBT. Dengan adanya award ini, Jovi ingin para

kaum LGBT untuk semangat memperjuangkan haknya dan berusaha

menghasilkan karya supaya dianggap dan didengar. Jovi membuat kaum LGBT

tidak dipandang sebelah mata lagi.

Gambar 4.29. Oakley adalah advokat untuk hak dan persamaan LGBT

Sumber: telegraph.co.uk (2015)

73 Universitas Kristen Petra

Selain itu, Jovi mengatakan pada saat Live Streaming di YouTube bahwa

YouTuber favoritnya adalah Tyler Oakley (pernyataan Jovi dalam video First

Live Streaming, 2015).

Tyler Oakley adalah YouTuber terkenal di seluruh dunia, yang telah

berada di YouTube sejak 2007, dan telah berkembang selama bertahun-tahun.

Tyler memilih untuk menggunakan pengalamannya menjadi homoseksual untuk

membantu orang lain yang, atau telah, melalui hal yang sama. Oakley mendukung

The Trevor Project, sebuah organisasi untuk pencegahan bunuh diri di kalangan

pemuda LGBT. Sejak 2011, ia telah menjadi tuan rumah bersama TrevorLIVE,

acara karpet merah tahunan amal tersebut. Mulai tahun 2013, Tyler telah

melakukan penggalangan dana ulang tahun dimana pendukungnya

menyumbangkan uang ke The Trevor Project; pada bulan Maret 2014, mereka

menyumbangkan $ 150.000 (thenetworkhe.com).

Hal ini menunjukkan bahwa role model untuk dia menjadi YouTuber

adalah Tyler Oakley. Konten-konten yang ada di Tyler Oakley juga ada di dalam

konten milik Jovi seperti daily vlog dan story time. Meski Tyler Oakley tidak

dalam ranah fashion, mereka memiliki kesamaan menjadi aktivis LGBT.

Perbedaannya adalah Tyler Oakley lebih eksplisit memperlihatkan pembelaannya

terhadap kaum LGBT daripada konten yang digunakan oleh Jovi. Perbedaan itu

terjadi karena kaum LGBT belum diterima di Indonesia, karena hal itu masih tabu

dalam masyarakat. Sedangkan, di Amerika LGBT bukanlah sesuatu yang tabu

melainkan sudah legal. Jovi mengatur kontennnya menjadi konten positif supaya

ia tidak memiliki image yang buruk bagi penontonnya. Karena jika ia melakukan

secara eksplisit maka ia akan disebut sebagai aktivis penyakit sosial. Goffman

menganggap hal ini sebagai hyperritualized representation dari tindakan sosial.

Hal itu terjadi karena menurutnya, Jovi hanya menampilkan bagian-bagian

tertentu saja yang sudah diedit hingga hanya menampilkan tindakan yang paling

bermakna saja. Teori dari Goffman ini akan memberikan sebuah cara yang

menarik dalam mengukur bagaimana pelaku media secara detail akan mendorong

dan menguatkan budaya publik yang dominan (Baran dan Davis, 2010, p. 394-

395).

74 Universitas Kristen Petra

4.2.2 Menutupi Identitas Orientasi Seksual

Jovi membuat citra bahwa sebenarnya dia memiliki kecenderungan yang

biasa dilakukan oleh kaum gay, namun tidak ditunjukkan secara eksplisit. Jovi

seolah menutupi identitas orientasi seksual bahwa dirinya yang sebenarnya adalah

seorang homoseksual. Hal ini adalah hal yang wajar karena di Indonesia,

homoseksual dinilai sebagai perilaku yang menyimpang. Sehingga, Jovi Adhiguna

menunjukkan kebersamaannya bersama Ronald Simanjuntak, namun tidak pernah

mengakuinya sebagai pacar. Ketika ditanya dalam beberapa sesi wawancara,

pertanyaan yang paling tidak ia sukai adalah mengenai pacar. Jovi pun juga

bercerita ia tidak suka bila ditanya maupun dikomentari tentang pacar ―pacarnya

siapa kak‖, ―kak video bareng pacar dong‖ dan statement lainnya. Jovi

menunjukkan wajah geram saat ditanya tentang pacar pada video ―Snapchat Q n

A Part 1‖.

Gambar 4.30. Ekspresi Jovi saat ditanya soal pacar

Sumber: video YouTube Jovi (2016)

Jovi menjelaskan bahwa ia tidak suka ditanya tentang pacar. Ia tidak ingin

memberitahukan siapa pacarnya kepada para penggemarnya, sehingga ia marah

bila disinggung tentang pacar. Jika ditanya pun ia selalu menjawab dengan ketus.

Penggemar Jovi pernah berkomentar pada videonya tersebut untuk sekali-kali

bikin video bersama dengan pacar. Jovi menjawab dengan ketus ―Soon ya, kalau

udah memungkinkan‖. Dalam video tersebut, ia menjawab pertanyaan tentang

siapa pacarnya dengan menjawab kata ―RAHASIA!‖ dengan keras, ia lelah

dengan pertanyaan tersebut.

75 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.31. Ekspresi Jovi saat ditanya soal pacar

Sumber: video YouTube Jovi (2016)

Dalam wawancaranya dengan Brand Outlet Magazine, saat pertanyaan

tentang ―the most asked question that I find annoying is…‖, Jovi menjawab ia

tidak suka ditanya tentang pacar. Jovi menjawab dengan malas ―pacarnya siapa?‖

sambil mengerenyutkan dahi. Jovi seolah ingin menutupi identitas pacarnya.

Gambar 4.32. Ekspresi Jovi tentang pertanyaan yang ia tidak suka

Sumber: video YouTube Brand Outlet Magazine (2017)

Hal ini kontradiksi dengan apa yang ia tunjukkan dalam videoYouTube

maupun sosial media miliknya. Jovi justru menunjukkan kedekatannya dengan

Ronald. Meski tidak secara eksplisit, namun non verbal yang ditunjukkan oleh

Jovi menunjukkan mereka memiliki hubungan.

76 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.33. Kedekatan Jovi dengan Ronald

Sumber: video YouTube Jovi (2016)

Pada kedua foto di atas, Jovi dan Ronald terlihat mesra. Pada foto pertama

Jovi dirangkul oleh Ronald dengan menunjukkan muka yang sangat senang

karena sudah lama tidak bertemu dengan Ronald. Saat itu, Jovi datang ke toko

Dior untuk menemui Ronald. Pada foto kedua, Jovi merangkul Ronald saat akan

pergi bersama untuk traveling ke Bali. Budaya pria merangkul dan memeluk

seorang pria sudah mulai marak. Kalangan masa kini, metro seksual,

melakukannya karena mereka modern (cnnindonesia.com, 2014).

Gambar 4.34. Kemesraan Juan Ramon Guerrero dan Christopher Drew Leinonen

Sumber: http://time.com (2016)

Laki-laki mengakui bahwa kontak penting untuk pasangannya dan

menghormati pasangan dengan cukup merangkul, meskipun itu hanya untuk

kepentingan pasangannya.

77 Universitas Kristen Petra

Setidaknya ia menunjukkan keinginannya untuk membuat pasangannya senang,

termasuk secara seksual (health.liputan6.com, 2012). Gesture yang ditunjukkan

oleh Jovi dan Ronald sama dengan pasangan gay yang sempat viral karena

meninggal secara bersamaan. Pasangan gay tersebut adalah Juan Ramon Guerrero

dan Christopher Drew Leinonen. Sebelum menikah, mereka berdua pergi ke klub

untuk menikmati malam panjang bersama. Ramon dan Christopher tewas

tertembak peluru yang ditembakkan Omar Mateen. Kisah ini menjadi viral karena

keduanya dimakamkan berdampingan, dan dianggap mereka sudah menjalani

―keabadian bersama‖ (http://time.com/, 2016).

Jovi menunjukkan gesture dan perilaku yang sama dengan Ramon dan

Christopher. Hal itu menunjukkan bahwa Jovi adalah gay. Cara merangkul yang

dilakukan adalah cara dia berhubungan dengan Ronald. Cara dia menunjukkan

rasa sayangnya terhadap Ronald. Dan, saat merangkul Jovi pun juga menunjukkan

keinginan untuk membuat Ronald senang secara seksual.

Gambar 4.35. Kedekatan Jovi dengan Ronald

Sumber: video YouTube Jovi (2016)

78 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.36. Gesture yang dilakukan orang gay

Sumber: video YouTube Unsolicited Project (2014) & showbiz.liputan6.com

(2014)

Kedekatan Jovi dan Ronald memang terlihat berbeda dengan pria normal

lainnya. Perilaku Jovi terhadap Ronald terlihat lebih manja. Hal ini ditunjukkan

pada gambar pertama saat penerimaan award di acara Beauty Fest Asia 2017, Jovi

memeluk Ronald (terlihat pada gambar pertama). Padahal, di samping Ronald

adalah adiknya sendiri. Jovi membuat citra bahwa ia lebih menyayangi Ronald

dan lebih mementingkan Ronald. Jovi suka dengan pelukan, itu memberi

semangat bagi dirinya. Pelukan yang ditunjukkan oleh Jovi serupa dengan

percobaan pelukan laki-laki gay. Dalam percobaan tersebut, seorang laki-laki gay

akan memeluk gay stranger. Cara pelukan tersebut menunjukkan ekspresi seorang

gay (gambar yang ditunjukkan dalam video YouTube Unsolicited Project, 2014).

Jovi pun suka berbicara dengan lembut saat berbicara dengan Ronald

seperti perempuan. Secara gesture pun terlihat jelas cara jalan dan gerak Jovi

terlihat lebih feminim atau seperti perempuan. Pakaian Jovi pun terlihat seperti

perempuan pada foto kedua serta make up juga identik dengan perempuan. Meski

terlihat Ronald bersandar pada Jovi (pada gambar kedua), Ronald terlihat sebagai

pihak laki-laki karena ia menggunakan t-shirt dan tidak menggunakan make-up,

sedangkan Jovi justru sebaliknya. Selain itu, gesture yang ditunjukkan oleh

Ronald serupa dengan James Franco dan Zachary Quinto, yang keduanya

merupakan aktor Amerika Serikat. Keduanya selalu memamerkan foto mesranya

di depan publik (showbiz.liputan6.com, 2014).

79 Universitas Kristen Petra

Jovi sering menunjukkan kedekatannya dengan Ronald. Di setiap acara

Jovi, Ronald selalu ada di sampingnya. Jovi membuat citra bahwa Ronald adalah

orang terdekatnya selain keluarganya, karena Ronald selalu ada dalam setiap

video nya. Saat Jovi melakukan traveling pun, Ronald selalu ikut. Jovi juga

pernah menunjukkan betapa dekatnya Ronald dengan keluarga Jovi dalam video

―Trip to bali Part 1‖. Dalam video tersebut Jovi menunjukkan saat mama Jovi,

Jessy Rubiyanti, memperlihatkan foto lama yang pernah diunggah sekitar tahun

2010. Dalam foto tersebut terlihat kebersamaan keluarga Jovi dan Ronald, ada

ayah dan ibu Jovi, Jovi dan Ronald dalam satu frame.

Gambar 4.37. Foto Jovi bersama dengan kedua orangtuanya dan Ronald

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

Jovi pun selalu melakukan apapun untuk Ronald. Pada saat Ronald sedang

berulang tahun, Jovi menyiapkan pesta kejutan untuk Ronald dengan menyiapkan

konsep sesuai dengan keinginan Jovi. Jovi pun mengundang teman-teman Ronald

serta menyiapkan venue untuk pesta kejutan tersebut. Jovi juga memberikan kado

spesial untuk Ronald berupa sepatu yang diimpikan oleh Ronald sejak lama (hasil

dari perbincangan Jovi dan Ronald dalam video Daily Vlog Ep. 31 – Nald

Birthday + JFW 2016).

80 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.38. Momen ulang tahun Ronald

Sumber: video YouTube Jovi (2016)

Gambar 4.39. Gesture yang dilakukan orang gay

Sumber: kapanlagi.com (2015) & towleroad.com (2012)

Gesture pada foto pertama yang ditunjukkan Jovi saat menyiapkan kejutan

untuk Ronald sama dengan gesture yang ada dalam film Brokeback Mountain

yang diproduksi oleh sutradara Ang Lee. Film Brokeback Mountain menjadi film

tentang romansa antara dua pria yang berhasil menembus pasar mainstream pada

tahun 2015 (kapanlagi.com, 2015). Jovi memeluk Ronald dari belakang setelah

melepas penutup mata milik Ronald. Tatapan Jovi menunjukkan bahwa Jovi

sayang dengan Ronald. Gesture pada foto kedua menunjukkan keduanya terlihat

bahagia sama dengan foto pasangan gay Chad White dan Satchel Gray yang

keduanya berprofesi sebagai model (towleroad.com). Mimik mukanya terlihat

bahagia dan rangkulan terlihat mesra. Jovi menunjukkan bahwa ia sangat senang

melihat Ronald bahagia.

81 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.40. Ronald menyuapi kue pada Jovi

Sumber: video YouTube Jovi (2016)

Tatapan Jovi pada Ronald terlihat teduh dengan tatapan sayang. Gay

memiliki tatapan mata yang lebih teduh. Tatapan mata gay tidak setajam tatapan

mata lelaki normal lain, terutama apabila bertatapan dengan perempuan. Pada

lelaki normal, apabila bertatapan dengan perempuan maka pandangannya akan

lebih banyak tertuju pada organ sensitif perempuan seperti bibir, payudara, paha,

dan lain-lain. Sementara bagi kaum gay yang ingin mengidentifikasi

komunitasnya dapat mengandalkan feelingnya di mana feeling gay cukup tajam

untuk mengidentifikasi kelompoknya (Cardea, Edith, 2007).

Hal yang terlihat bahwa Jovi dan Ronald memiliki chemistry adalah pada

saat Ronald memberikan kue pertamanya untuk Jovi. Saat akan disuapi Jovi

memberikan tatapan yang berbeda pada Ronald, Jovi terlihat sangat senang.

Begitu juga dengan Ronald, Ronald sangat menyukai hadiah dari Jovi terlihat dari

ekspresi yang Ronald tunjukkan. Hal lain yang paling terlihat adalah apabila kartu

ucapan yang diberikan Jovi untuk Ronald lebih diperbesar maka terdapat tulisan

―Dear Sayangku, this is the last gift for you. Love, Jovi‖. Jovi mengungkapkan

rasa sayangnya pada Ronald melalui kartu ucapan tersebut.

82 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.41. Ekspresi Ronald saat menerima kado dan surat dari Jovi

Sumber: video YouTube Jovi (2016).

Bukti lain bahwa mereka memiliki hubungan adalah pada saat hari

Valentine, Februari 2017. Jovi dan Ronald mengunggah foto yang sama pada saat

hari kasih sayang itu. Mereka mengunggah foto bunga matahari dengan caption

“You are my sunshine, my only sunshine. :’) joyeux anniversaire pumpkin.

Thankyou so much @verdantfloristy‖. Caption tersebut memiliki arti bahwa

Ronald adalah satu-satunya cahaya matahari baginya. Jovi juga menggunakan

bahasa Prancis untuk mengucapkan happy anniversary pada Ronald untuk

merayakan hari jadi-nya sebagai pacar.

Gambar 4.42. Bunga matahari milik Jovi

Sumber: akun instagram Jovi (2017)

Bunga matahari sendiri memiliki arti. Ada beberapa alasan mengapa

bunga besar ini disebut dengan bunga matahari. Yang pertama adalah karena

bunga matahari selalu tumbuh mengikuti atau menghadap arah matahari. Yang

kedua adalah karena warna kuning kontras pada kelopaknya yang membentuk

wujud seperti matahari yang sedang bersinar. Karena bunga matahari yang selalu

83 Universitas Kristen Petra

mengikuti matahari sejak terbit hingga terbenam inilah, bunga matahari memiliki

makna kesetiaan dan ketulusan. Disebut sebagai lambang kesetiaan dan ketulusan

karena kesetiaan bunga matahari yang selalu menghadap sejak matahari terbit

hingga terbenam. Dengan menggunakan bunga matahari pun berarti seseorang

menunjukkan adanya kehidupan yang ceria dan hangat (teen.co.id, 2016).

Jovi ingin hubungan yang dijalin dengan Ronald akan selamanya. Jovi

akan menjadi pendamping yang setia bagi Ronald. Ia juga menunjukkan bahwa ia

tulus pada Ronald yang ditunjukkan oleh bunga matahari ini. Selain itu, bunga

matahari juga merupakan gay slang. Bunga matahari memiliki arti homoseks yang

berlayar di pantai pada bulan-bulan musim panas; seorang pria gay yang sering

mengunjungi pantai dan resor untuk perjumpaan seksual (odps.org/glossword).

Jovi menciptakan citra bahwa memang benar ia dan Ronald adalah sepasang

kekasih.

Meski tidak mengakui Ronald sebagai pacar, banyak netizen yang sudah

mengetahui hubungan mereka. Mereka mengucapkan ―happy anniversary‖ pada

Jovi dan Ronald. Hal ini juga terlihat jelas karena Ronald juga mengunggah foto

yang sama dengan caption yang sama pula. Hal ini menunjukkan bahwa netizen

mengetahui hubungan mereka. Jovi membuat netizen menyadari sendiri

hubungannya dengan Ronald tanpa harus ada klarifikasi. Ia tidak membalas

komentar yang mengucapkan “happy anniversary” padanya.

Gambar 4.43. Komentar netizen yang mengucapkan happy anniversary pada Jovi

dan Ronald

Sumber: akun instagram Jovi (2017)

84 Universitas Kristen Petra

Jovi pun juga pernah mengunggah sebuah video tentang tanda-tanda yang

ditunjukkan bahwa seseorang sudah menemukan pasangan hidup sejati atau yang

biasa disebut soulmate. Soulmate sendiri memiliki arti belahan jiwa, pasangan

hidup seseorang yang hadir untuk melengkapi hidup seseorang. Jovi memberi tag

pada video tersebut untuk Ronald, dengan tambahan emoji yang bergambar hati.

Hal ini menunjukkan bahwa Ronald adalah belahan jiwa bagi Jovi. Jovi membuat

citra bahwa ia dan Ronald memiliki hubungan, dan membuat citra bahwa Ronald

adalah pacarnya.

Gambar 4.44. Jovi menandai Ronald dengan video tentang ―10 hal bahwa kamu

telah menemukan soulmate”

Sumber: akun facebook Jovi (2017)

Pada saat membuat video bersama terlihat juga kedekatan antara Jovi dan

Ronald. Ronald memiliki panggilan tersendiri untuk Jovi. Pada saat video ―Guess

The Body Part Challenge & Mail Time‖, Ronald memanggil Jovi dengan

panggilan ―baby‖. Baby dalam arti sesungguhnya adalah bayi, namun bagi

pasangan kekasih, baby adalah panggilan ―sayang‖. Jovi memegang tangan

Ronald dan akan menunjuk salah satu anggota tubuh Ronald. Lalu, Ronald pun

menanggapi Jovi ―Baby…..jangan jijik dong‖. Hal ini terlihat bahwa Jovi dan

Ronald memiliki hubungan khusus.

85 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.45. Ronald memanggil Jovi dengan panggilan ―baby‖

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

Saat menjadi YouTuber, Jovi tidak memperkenalkan Ronald sebagai

pacar, namun berbeda saat Jovi belum menjadi seorang content creator atau

YouTuber saat ini. Tahun 2013, Jovi memiliki akun instagram dengan nama akun

@jvhunter, saat ini @joviadhiguna. Pada 2013, Jovi secara terbuka mengakui

Ronald sebagai pacarnya dalam hal ini “boyfriend”. Dalam kamus Oxford

Dictionary, boyfriend memiliki arti teman laki-laki, biasanya laki-laki, dengan

siapa mereka memiliki hubungan romantis atau seksual.

Gambar 4.46. Caption yang menunjukkan bahwa Ronald adalah pacar Jovi

Sumber: instagram Jovi @jvhunter (2014)

Dalam foto di atas, Jovi menulis caption ―Le boyfriend took this pict, (tap

for details)‖ yang artinya adalah ―pacar yang mengambil foto saya, tekan untuk

detailnya‖. Jika di tap atau ditekan, maka muncul akun @ronaldsimanjuntak yang

merupakan instagram Ronald. Untuk keterkaitan hubungan mereka, pada tahun

86 Universitas Kristen Petra

2015 dalam video Snapchat Q n A part 1, Jovi mengaku sudah berhubungan

dengan ―pacarnya‖ selama 10 tahun. Sehingga dapat ditelaah bahwa Jovi dan

Ronald sudah memiliki hubungan sejak tahun 2005. Hal lain tampak pada akun

instagram Jovi yang lama, @jvhunter, Ronald mengomentari kedua foto Jovi.

Gambar 4.47. Foto Jovi bersama Ronald dan pose seksi Jovi

Sumber: instagram Jovi @jvhunter (2014)

Pada foto pertama, Ronald mengomentari hasil foto Jovi dengan kalimat

―DELICIOUS‖ ditambah dengan dengan emoji berbentuk hati. Pada foto tersebut,

Jovi menggunakan atasan hitam dipadu dengan blazer oversized berwarna putih

dengan celana hitam. Jovi berpose dengan memperlihatkan bagian perut sambil

menyilangkan kaki dan dengan pose fierce. Pose fierce adalah ekspresi wajah dan

sorot mata yang tajam dan intens dalam sebuah pemotretan mode (beritagar.id,

2016). Arti ―delicious‖ adalah ―lezat‖, Ronald menganggap Jovi ―lezat‖ pada foto

tersebut, dengan emoji berbentuk hati juga menunjukkan Ronald menyukai foto

tersebut. Pada foto kedua, Jovi menulis caption ―July’s b’day party attire (tap for

details)‖ artinya adalah ―Pakaianku di pesta bulan Juli‖. Dalam kolom komentar ,

Ronald memberi komentar dengan kalimat ―My all time fabulous love :*” dengan

emoji cium di akhir kalimat. Kalimat tersebut memiliki arti cintaku yang

menakjubkan sepanjang waktu. Pada foto tersebut Jovi merangkul pinggang

Ronald dan menatap Ronald dengan tatapan teduh.

Tidak hanya itu, teman-teman Jovi maupun Ronald juga mengomentari

foto tersebut. Dari akun @lathonugraha ―sweet couple‖, dari akun @hlmliem

―gorgeus @jvhunter @ronaldsimanjuntak‖, dari akun @jellpesiagian ―Adam &

87 Universitas Kristen Petra

Eve @jvhunter @ronaldsimanjuntak‖. Dari ketiga akun tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan Jovi sudah mengetahui hubungan mereka. Jovi lebih go public

tentang hubungannya dengan Ronald pada saat belum menjadi seorang YouTuber.

Ronald juga lebih go public pada saat Jovi belum menjadi seorang YouTuber

yang dapat dilihat dari komentar-komentarnya pada instagram Jovi yang

sebelumnya yaitu @jvhunter.

Seorang gay biasanya memilki gerakan tubuh yang lebih lembut daripada

lelaki sejati misalnya saat berbicara. Cara berbicara seseorang yang gay adalah

cara bicara yang lembut. Seorang gay juga lebih menghargai perempuan

dibandingkan laki-laki sejati karena bagi kaum gay semua orang memiliki hak

yang sama. Kebanyakan homoseksual gay berperilaku secara gesture, language,

clothing seperti seorang perempuan (Boellstroff, 1969: p.166). Hal ini sama

dengan yang dilakukan oleh Jovi. Gayanya baik dalam pose maupun sehari-hari

cenderung lembut. Gaya bicaranya juga lebih condong ke arah feminin. Dalam

kumpulan kaum gay, merangkul dengan mesra seorang laki-laki merupakan hal

yang sangat biasa. Itu merupakan ekspresi cinta seorang gay. Hal ini ditunjukkan

pada saat Jovi merangkul Ronald.

Jovi pun juga menyukai fashion yang terinspirasi dari kartun. Kartun yang

membuat ia terinspirasi adalah Cardcaptor Sakura. Cardcaptor Sakura merupakan

kartun yang disukai oleh perempuan. Namun, Jovi sudah menyukai fashion

Cardcaptor Sakura semenjak ia kecil dan sering menggambarnya.

Gambar 4.48. Kartun Cardcaptor Sakura

Sumber: nelvana.com

88 Universitas Kristen Petra

Card Captor Sakura dan seringkali cukup disingkat menjadi CCS, atau

biasa disebut Sakura Si Penangkap Kartu, ialah manga dan anime karya CLAMP.

Cardcaptor Sakura diterbitkan di Jepang oleh Kodansha dan dijadikan suatu serial

oleh Nakayoshi. Serial tersebut terdiri dari dua belas volume. Serial itu

memenangkan Seiun Award untuk kategori manga terbaik tahun 2001

(nelvana.com). Jovi membuat citra bahwa ia suka dengan superhero perempuan.

Seseorang cenderung gay juga disebabkan oleh masa lalunya yakni masa kecilnya

dahulu. Seorang gay adalah lelaki yang pada masa kecilnya gemar dengan hal-hal

yang berbau perempuan seperti boneka dan kartun superhero perempuan. Jika

masa kecilnya suka dengan hal-hal yang disukai perempuan maka laki-laki

tersebut memiliki kecenderungan seorang gay.

Tidaklah mudah seorang gay dapat menerima perbedaan dirinya dari

kebanyakan orang disekitarnya yang heteroseksual. Menjadi gay acapkali

dipersamakan dengan seks yang menyimpang, perilaku kebanci-bancian, penyakit

jiwa dan sebagainya. Keadaan seperti itulah yang mendorong kebanyakan kaum

gay untuk melakukan sandiwara dalam hidupnya. Hingga ia mempunyai cukup

keberanian untuk membuka dirinya sebagai homoseksual (Sebastian, 2007, p.88).

Mishima Yukio, yang merupakan pujangga agung dari Jepang yang

banyak menulis karya sastra tentang kehidupan gay, pernah menulis novel

autobiografis berjudul Kamen No Kokuhaku (Pengakuan sebuah topeng). Sebuah

judul yang tepat sekali, karena memang bagi kebanyakan orang gay terasa sekali

dorongan atau keharusan untuk mengenakan topeng. Topeng yang menampilkan

mereka sebagai laki-laki heteroseks, yang menyayangi perempuan. Dengan

mengenakan topeng heteroseksual, kebanyakan orang gay merasakan dirinya

aman, terlindung dari cemooh dan ejekan kebanyakan kaum heteroseks apabila

mereka memperbincangkan kaum gay. Orang memakai topeng itu, karena takut

kehilangan pekerjaan yang terhormat. Orang memakai topeng itu, karena takut

dicap pendosa, oleh agama-agama tertentu. Orang memakai topeng itu, karena

ingin dianggap ―normal‖. Tetapi apabila sudah tiba saatnya di saat orang gay tidak

tahan lagi untuk berada dalam topeng yang pengap itu maka akan timbul suatu

keberanian menanggalkan topeng yang membelenggu itu (Oetomo, 2003, p.205).

89 Universitas Kristen Petra

Dalam hal ini, Jovi cenderung memakai topeng seperti yang ditulis oleh

Mishima Yukio. Karena ia menutupi hubungan asmaranya dengan Ronald saat

menjadi YouTuber. Sebelum menjadi YouTuber, Jovi secara blak-blakan

mengakui Ronald sebagai pacarnya melalui postingannya di instagram. Namun

setelah ia menjadi YouTuber, ia tidak blak-blakan, saat netizen mengomentari

instagram saat mengucapkan happy anniversary, Jovi tidak membalas. Saat

netizen menanyakan pacar Jovi, ia pun tidak suka dan tidak menjawab. Hal ini

menunjukkan bahwa ia tidak ingin masyarakat tahu bahwa ia adalah seorang gay.

Jovi takut jika ia mengakui hubungannya dengan Ronald, karirnya akan jatuh. Hal

ini juga dapat dibuktikan oleh salah satu artis Indonesia, yang mengaku bahwa ia

homoseksual. Artis tersebut bernama Jupiter Fortussimo.

Gambar 4.49. Foto Jupiter Fortissimo

Sumber: kapanlagi.com (2013)

Dalam sebuah artikel di bintang.com, berisi berita di tengah maraknya isu

LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender), Jupiter Fortissimo sempat mengakui

bahwa dirinya adalah homoseksual. Desember 2015, dia bahkan sempat

mempertegas lagi fakta itu di depan awak media (bintang.com, 2016). Saat

diwawancarai oleh detik.com, Jupiter mengaku bahwa setelah pengakuan tersebut,

bukan jalan mudah yang dilaluinya. Malah, banyak batu sandungan yang

dihadapinya.

90 Universitas Kristen Petra

"Pasca aku konferensi pers, jalan aku nggak mulus, membina

hubungan dengan perempuan nggak berhasil juga, realita nggak

seindah mimpi, perjuangan aku menghilang itu tidak mulus"

(pernyataan Jupiter Fortussimo, bintang.com, 2016).

Hal ini menunjukkan Jovi Adhiguna takut akan mengalami hal yang sama

seperti Jupiter Fortussimo. Sehingga, ia tidak secara blak-blakan menunjukkan

dan mengakui hubungannya dengan Ronald. Karena ia sudah tahu resiko menjadi

public figure, dalam hal ini YouTuber. Seorang publik figur harus menjaga image

supaya karirnya stabil bahkan meningkat. Jika Jovi mengaku, maka banyak orang

yang belum bisa menerima dan itu akan berpengaruh pada karirnya. Seperti kata

Dede Oetomo, dalam bukunya, Jovi menggunakan topeng karena takut kehilangan

pekerjaan yang terhormat. Jovi menjadi androgini saja sudah menjadi kontroversi,

jika ditambah lagi dengan pengakuannya sebagai gay, akan menjadi hal yang

rumit.

Melalui wawancara peneliti dengan Rafael, Ketua Yayasan Komunitas

LGBT di Surabaya, Gaya Nusantara (Mei 2017), peneliti menemukan ciri-ciri

seorang tersebut disebut sebagai gay. Ronald memperjelas hubungannya dengan

Jovi pada saat ia memberi komentar “delicious” pada salah satu foto milik Jovi.

Ronald menunjukkan bahwa saat Jovi memakai baju yang terbuka,

memperlihatkan bagian tubuhnya, terlihat kurus dan ramping serta menunjukkan

pose yang seksi, Ronald semakin tertarik. Karena setiap gay memiliki seleranya

sendiri. Ada yang merasa tertarik secara seksual karena wanginya atau tubuhnya

dan bisa juga dengan hal yang lainnya. Makna kata ―delicious‖ kini tidak hanya

tertuju untuk makanan namun ini menjadi selera seksual. Hal ini menyebabkan

Jovi selalu memperhatikan penampilannya.

91 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.50. Jovi melakukan berbagai perawatan kecantikan

Sumber: channel YouTube Jovi (2016)

Jovi selalu membuat dirinya sempurna dengan melakukan perawatan pada

seluruh tubuhnya. Mulai dari mengecilkan lengan, mencukur bulu ketiak,

mencukur bulu kaki, mengurangi double chin pada dagu dan menghilangkan

bekas luka yang ada di tubuhnya. Jika pria suka memperhatikan penampilannya,

ia juga memiliki kecenderungan untuk gay. Berdasarkan fenomena yang ada,

seorang gay memiliki ketertarikan tertentu pada seseorang, yakni ada seorang gay

yang menyukai waria. Ia akan menyuruh bahkan memaksa pasangan gay-nya

untuk berdandan seperti perempuan. Jika pasangan gay-nya tidak berdandan, ia

tidak akan tertarik dan enggan untuk melakukan hubungan seksual (Rafael, 2017).

Selain itu, Jovi sendiri mengkonstruksi dirinya sebagai pacar perempuan

Ronald. Jovi pernah menulis caption dengan kata ―boyfriend‖ yang ditujukan

pada Ronald. Hal ini menjadi jelas bahwa pasangan gay juga memiliki perannya

masing-masing. Ada yang menjadi perempuan, ada yang menjadi laki-laki.

92 Universitas Kristen Petra

Karena bila ada pasangan gay yang akan menikah, pastilah pembagian peran

tersebut akan terjadi. Ada yang menjadi suami, dan ada yang menjadi istri.

Pembagian peran ini dilakukan berdasarkan kesepakatan masing-masing pihak.

Nah, dalam hal ini Jovi menunjukkan peran sebagai perempuan, karena dengan

jelas dia menyebut Ronald sebagai “boyfriend” nya. Jovi juga melakukan tugas

perempuan pada umumnya yakni merawat diri dan memperhatikan penampilan.

Sehingga dapat dikatakan peran heteroseksual dan homoseksual adalah sama

(Rafael, 2017).

Hal ini berlanjut pada saat Jovi menjadi seorang YouTuber, Jovi-lah yang

terlihat membutuhkan Ronald. Jovi menunjukkan ekspresi bahagia bila dirangkul

maupun dipeluk oleh Ronald. Jovi juga selalu menggunakan make-up saat

bersama dengan Ronald dalam video-videonya. Seorang gay biasanya memiliki

ketertarikan tersendiri jika akan melakukan hubungan. Narasumber peneliti,

Rafael, Ketua Komunitas Gaya Nusantara, mengungkapkan bahwa biasanya

pasangan gay memiliki kriteria tertentu. Dari pihak yang berperan sebagai laki-

laki, akan menuntut pihak yang berperan sebagai perempuan untuk berdandan

seperti perempuan. Misalnya, gay yang memiliki hubungan dengan waria. Ia tidak

akan terangsang dan tidak akan mau melakukan hubungan bila pasangan laki-

lakinya tidak berdadan seperti waria. Setiap pasangan gay memiliki

kecenderungan tertentu (Rafael, 2017).

Jovi membuat citra sebagai perempuan dengan pakaian perempuan dan

terkadang berpose menunjukkan kemolekan tubuhnya yang kurus dan ramping

untuk Ronald. Karena jka ia tidak berdandan seperti perempuan, Ronald tidak

akan nafsu terhadapnya. Jovi pun melakukan segala cara untuk merawat tubuhnya

seperti tubuh perempuan ideal yang kurus dan langsing seperti kedua foto di atas

yang sudah dijelaskan.

4.2.3 Mendobrak Batasan

4.2.3.1 Mendobrak Batas Sosial & Seksual

Jovi sebagai produk membentuk citra unik dan berbeda bila dibandingkan

dengan YouTuber lainnya yang sudah ada sebelumnya lewat pengemasan dan

93 Universitas Kristen Petra

kostum-kostum yang digunakannya. Ia mendobrak batasan-batasan yang ada di

Indonesia. Ia juga mendobrak beberapa stereotip tentang perempuan dan laki-laki.

Karena ia sendiri merupakan publik figur yang androgini, berada di tengah-tengah

sehingga tentu hal ini berkaitan dengan gender.

Gambar 4.51. Boneka Jovi yang dijadikan background

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

Background Jovi saat take video adalah boneka Disney yang terdiri dari

Tinkerbell, Mermaid dan Snow White. Jovi membuat citra bahwa ia menyukai

boneka. Boneka identik dengan mainan anak perempuan. Terutama boneka tokoh

kartun perempuan. Jovi mengakui menyukai boneka dan kartun perempuan sejak

kecil. Ia suka menggambar tokoh bonekanya ataupun mendadaninya. Hal ini

kontradiktif dengan norma masyarakat, yang mengharuskan laki-laki bermain

dengan mobil-mobilan, truk dan lain sebagainnya. Psikolog anak Ajeng Raviando,

Psi., mengatakan bahwa jika anak laki-laki sudah mulai terobsesi ingin

mendandani bonekanya maka orangtua harus bertindak. Karena hal tersebut akan

menimbulkan adanya kecenderungan yang negatif (wolipop.detik.com, 2014).

Jovi seolah mendobrak batasan norma masyarakat tentang mainan anak

perempuan dan laki-laki. Ia membuat citra bahwa laki-laki bermain dan menyukai

boneka adalah hal yang lumrah.

94 Universitas Kristen Petra

Gambar 4. 52. Jovi bersemangat membahas make up

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

Selain itu, adanya stereotip bahwa hanya perempuan yang menggunakan

make-up, tidak demikian dengan Jovi. Jovi membuat citra bahwa laki-laki pun

sah-sah saja untuk memakai make-up. Meski awalnya karena ia belajar dari

adiknya, Sarah, ia mulai mnegerti make-up sehingga sering menghadiri kontes-

kontes kecantikan. Dalam videonya Snapchat Q n A part 1, ia menjelaskan bahwa

ia menggunakan make-up sendiri. Ia memakai eyeliner, concealer, bedak dan

mascara untuk alis.

"Saya sendiri yang menggunakan makeup saya. Latar belakang

saya menggambar (Jovi mengambil jurusan Desain Mode di salah

satu universitas), sehingga saya mendapat kesempatan untuk

mengasah kemampuan menggambar saya setiap kali saya

meletakkan makeup saya. Sejujurnya saya tidak benar-benar

menggunakan makeup, saya lebih menyukai mode. Dan karena

adik perempuan saya lebih berfokus pada make up, saya belajar

darinya tentang produk dan sebagainya" (wawancara Jovi dengan

Brand Outlet Magazine, 2017).

Jovi mengatakan bahwa keahliannya dalam menggambar juga ingin ia

curahkan pada makeup. Tidak hanya fashion, kini ia juga concern pada makeup.

Beberapa acara maupun kontes kecantikan mengundang Jovi sebagai tamu

maupun speaker person. Ia juga sering di endorse beberapa produk kecantikan

seperti Urban Decay, Loreal, Maybelline, Makeover, NAKED, Clinique

Indonesia, Inglot Indonesia, Klara Cosmetics (Sumber: dalam foto-foto instagram

Jovi). Karena Jovi mulai concern pada dunia makeup, ia tergabung dalam

komunitas Indonesia Beauty Vlogger (IBV). Indonesian Beauty Vlogger

95 Universitas Kristen Petra

merupakan sebuah komunitas creator video kecantikan online yang didirikan pada

Maret 2015, tepat saat transformasi teknologi video online sedang menuju

puncaknya (tribunnews.com, 2016). Menurut Vanya, pendiri IBV, komunitas ini

diadakan agar setiap beauty vlogger menjadi semakin jago dalam menyampaikan

ilmu mereka. Juga, agar video mereka semakin menarik, karena di dalam

komunitas, tidak ada yang pelit berbagi ilmu satu sama lain Dan juga karena satu

tren kekinian dari dunia fashion dan kecantikan adalah beauty vlogging (video

blogging). Di Indonesia, perkembangannya bisa dibilang cukup pesat. Jumlah

pelaku atau vloggers-nya terus bertambah dari waktu ke waktu

(lifestyle.bisnis.com, 2016).

Menurut jurnal yang ditulis oleh Felicia Goenawan, terdapat stereotip

bahwa perempuan suka dengan beauty atau kecantikan. Urusan kecantikan tentu

tidak jauh-jauh dengan make-up (Goenawan, 2007). Perempuan hanya ada dalam

ranah domestik, media kerap kali muncul stereotip perempuan hanya terlibat

dalam sejumlah profesi saja, biasanya berkaitan dengan pengasuhan dan hanya

bekerja dalam rumah (Thwaites dkk., 2002). Sedangkan Jovi membuat citra

bahwa laki-laki juga bisa menggunakan make-up dalam kesehariannya. Seorang

laki-laki juga harus melakukan hal-hal yang maskulin. Apa yang dibahas laki-laki

juga seputar maskulinitas, tentang hobi, game, racer, dan hal maskulin lainnya

(Goenawan, 2007).

Karena menjadi seorang androgini, harus bisa menerima keadaan di

lingkungan sekitar. Maka, akan ada orang-orang yang dimana tidak mengerti

istilah androgini. Androgini masih dianggap hal yang tabu dan aneh di Indonesia

(Goenawan, 2007). Hal itu juga dialami Jovi sebagai seorang YouTuber, banyak

orang yang menganggapnya ―berbeda‖ karena seorang pria memakai baju dan

berdandan seperti perempuan. Hal ini ia ungkapkan dalam salah satu videonya

mengenai snapchat q n a, bahwa ia pernah mengalami pengalaman yang ia harus

alami setiap hari.

―Hai kak, aku mau nanya, pernah ngga waktu jalan di mall atau

dimana terus ada yang ngeliatin muka kakak dengan aneh ataupun

sinis? YES. Seeering banget. There is one time, dimana orang

96 Universitas Kristen Petra

ngeliatin aku sampe kepalanya muter ngga tahu berapa puluh

derajat. 300 derajat kali. Sampe akhirnya dia nabrak mannequin.

Dalam hati sebenernya seneng walaupun jahat. Tapi kayak ―Yeay,

you deserve it!‖. Pokoknya aku harus dealing sama kayak gitu ya

tiap hari. Orang-orang yang berani ‗beda‘ pasti bakal dealing

sama hal-hal seperti itu tiap hari. Getooo.” (dalam channel

YouTube Jovi, NGOMPOL!!! Snapchat Q n A Part 1, 2015).

Gambar 4.53. Ekspresi Jovi saat orang lain jatuh

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

Jovi menceritakan bahwa dirinya pernah berjalan di tempat umum,

kemudian orang-orang di sekitarnya melihatnya karena penampilannya.

Sebenarnya ia tidak suka dipandang ―berbeda‖ seperti itu, hal itu terlihat pada saat

ekspresi dan gesture Jovi yang terlihat gembira saat mengetahui orang yang

melihatnya jatuh. Ia harus dealing atau dalam artian menghadapi orang-orang

yang menganggap dia ―berbeda‖ tersebut, karena hal itu memang resiko dari

pekerjaannya. Namun, Jovi sebenarnya ingin mendobrak batasan norma bahwa

laki-laki tidak boleh berdandan seperti perempuan.

Gambar 4.54. Jovi saat catwalk di Jakarta Fashion Week 2017

Sumber: instagram Jovi (2017) & jakartaglobe.beritasatu.com (2017)

97 Universitas Kristen Petra

Jovi pernah menjadi model untuk acara Jakarta Fashion Week (JFW)

2017. Jovi membawakan karya baju miliki Lutfi Madjid. Luthfi adalah seorang

designer memulai karirnya di Jakarta pada tahun 1993 sebagai perancang utama

Matahari Department Store. Pada tahun 1998, dia pindah ke New York dan

bekerja untuk konsultan mode di kota (jakartaglobe.beritasatu.com, 2017). Karya

yang ia keluarkan dalam JFW 2017 adalah Avenue A. Avenue A adalah nama

jalan utama di bagian kota New York yang disebut East Village yang memiliki

keberagaman latar belakang seperti segmen umur, ras dan jenis kelamin. Seni dan

budaya yang dihasilkan dari pola pikir yang kreatif yang dimiliki oleh komunitas

di jalan tersebut menghasilkan lingkungan yang unik.

Avenue A juga dikenal sebagai lingkungan bagi anak muda atau siapapun

yang berjiwa muda yang memiliki Gaya dan selera berpakaian tersendiri. Label

Avenue A meliputi aktivitas harian kehidupan perkotaan menciptakan Gaya

individual yang secara bersamaan membentuk identitas bagi mereka yang tinggal

di lingkungan tersebut. Karakteristik utama dari masing-masing Gaya individual

ini adalah kepribadian yang kuat dan kepercayaan diri. Luthfi menawarkan Gaya

yang dapat bertahan lama sebagai koleksi pakaian utama yang dapat dipadukan

dengan potongan yang lebih trendi dan memiliki Gaya yang mendobrak tradisi

(jakartafashionweek.co.id, 2017).

Alasan Luthfi Madjid memilih Jovi sebagai model utama karena Jovi

adalah androgini. Karena androgini mewakili peran maskulin dan feminim secara

sekaligus, maka menurut Lutfi, Jovi cocok dengan konsep desainnya. Luthfi ingin

membuat desainnya terkesan mendobrak tradisi. Hal ini cocok dengan Jovi yang

mendobrak peran gender maskulin dan feminim. Selain itu, piercing yang

digunakan menandakan kehidupan urban yang berhubungan dengan kelompok

punk (jakartafashionweek.co.id).

98 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.55. Akhsay Kumar menggunakan piercing

Sumber: scoopwhoop.com (2016)

Gambar 4.56. Jovi memakai piercing dan memiliki tato bergambar tengkorak

Sumber: channel YouTube Jovi (2015) & instagram Jovi (2016)

99 Universitas Kristen Petra

Namun hal ini berbeda dengan piercing yang digunakan sebagai fashion

saat ini. Piercing menunjukkan pria flamboyan dan nakal seperti Akshay Kumar,

aktor film India. Jika dikaitkan dengan arti tindik sebenarnya adalah sebagai

simbol perlawanan. Anak punk biasanya menato tubuhnya dengan gambar

tengkorak, salib terbalik, swastika Nazi, atau api. Tato ini menunjukkan identitas

kelompok dan menjadi simbol penguasaan penuh terhadap tubuhnya. Seperti tato,

tindik juga menyimbolkan kekuasaan terhadap tubuh (m.tempo.co, 2012). Jovi

menciptakan bahwa apa yang ada dalam tubuhnya ia punya kuasa untuk

mengaturnya. Ia punya kuasa sendiri untuk menghiasi maupun merawat tubuhnya.

Selain itu, tato dan tindik merupakan simbol perlawanan atas batasan-batasan

yang dibuat oleh masyarakat. Batasan yang dimaksud adalah stereotip perempuan

dan laki-laki bahwa laki-laki harus maskulin, dan perempuan harus feminim. Jovi

ingin membuat perlawanan atas stereotip yang ada di masyarakat tersebut, bahwa

androgini bebas untuk berekspresi. Citra yang ingin ditampilkan oleh Jovi yaitu

bahwa dirinya punya kebebasan untuk berekspresi.

Selain itu, Jovi membuat citra bahwa dirinya adalah laki-laki yang

sesungguhnya, laki-laki tulen. Laki-laki tulen yang dimaksud adalah laki-laki asli,

yakni laki-laki sejati yang memiliki testis dan penis (Parker, 2012). Ia selalu

marah dan mengekpresikan rasa tidak sukanya bila ia disebut sebagai seorang

perempuan. Dalam videonya yang memilki views terbanyak dibandingkan video

yang lainnya, yaitu Story Time With Jovi: HATRED! Dengan 246.829 views

(update 22 Mei 2017). Jovi khusus membuat video tersebut untuk membahas

semua orang yang membenci dirinya dan memberi hate comments pada channel

YouTube-nya.

100 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.57. Ekspresi Jovi saat disebut sebagai banci

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

Jovi menunjukkan ekspresi tidak suka pada hate comment-nya.Tidak

hanya itu, ia bahkan mengejek haters-nya dan menganggap bahwa mereka semua

hanyalah pengecut. Ia sangat benci adanya stereotip laki-laki dan perempuan,

karena ia berada di tengah-tengah posisi tersebut. Jovi menunjukkan

kemarahannya saat mengatakan ―so why the fuck bother?‖. Karena penampilannya

yang dinilai ―berbeda‖ tersebut adalah hal yang normal dan tidak menandakan

bahwa ia adalah perempuan.

Jovi meyakinkan lagi pada haters-nya bahwa ia adalah laki-laki tulen. Dan

selama penampilannya ―berbeda‖, ia merasa tidak membuat hal yang salah. Jovi

merasa ia tiak pernah menganggu hidup orang lain, namun mengapa orang lain

menganggu hidupnya. Jovi membuat citra bahwa selama pria androgini yang

sering berpenampilan seperti perempuan, tidak menganggu orang-orang yang ada

di sekitar, mengapa tidak? Jovi membuat hal tersebut menjadi sah-sah saja,

menjadi sesuatu yang benar dan sesuai dengan norma masyarakat. Ia mendobrak

batasan bahwa laki-laki harus kuat, macho, tegas, rasional, bahwa laki-laki harus

bersikap maskulin (Purnomo, 2006).

Puncak kemarahan Jovi terletak pada akhir video saat ada yang komentar

bahwa paha Jovi sangat menarik dan seksi, namun saat dilihat wajah Jovi adalah

laki-laki, orang tersebut menutup laman YouTube-nya. Orang yang menghina Jovi

awalnya menganggap bahwa paha Jovi adalah paha kaki milik perempuan. Karena

paha yang dimiliki Jovi cenderung kecil dan ramping. Jovi pun kemudian

101 Universitas Kristen Petra

menunjukkan pahanya sambil mengatakan ―You mean thisss???‖ dengan keras

dan dengan nada menyindir. Ekspresi wajah yang ditunjukkan juga terlihat sangat

marah.

Gambar 4.58. Tanggapan Jovi saat disebut pahanya menarik dan seksi

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

Tidak hanya itu, puncak kemarahan Jovi ditutup dengan aksi membuka

baju. Saat membaca komentar bahwa ia disebut sebagai perempuan, Jovi langsung

menarik bajunya ke atas. Jovi memperlihatkan bahwa ia tidak memiliki payudara,

karena dia membuat citra bahwa ia adalah laki-laki tulen. Saat mengangkat

bajunya ke atas, Jovi berkata dengan keras dan sambil mengamuk ―Emang gua

perempuan???‖. Kemarahan Jovi jelas terlihat karena ia sampai membuka bajunya

untuk memperlihatkan isi tubuhnya agar orang-orang mempercayai bahwa ia

adalah laki-laki. Namun, saat ia mengungkapkan hal tersebut dengan suara yang

―mirip‖ perempuan. Jovi menunjukkan bahwa dirinya adalah laki-laki feminin

yakni memiliki fisik laki-laki namun gaya bicaranya seperti wanita (Maharani,

2013, p.3).

Gambar 4.59. Jovi membuka bajunya saat disebut sebagai perempuan

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

102 Universitas Kristen Petra

Saat membuka bajunya, gerakan tangan dan badannya cenderung gemulai.

Ciri ini juga menunjukkan ciri-ciri lelaki feminin (Maharani, 2013, p.3). Jovi pun

sadar kemudian ia menutup kembali bajunya. Karena terbawa emosi, ia pun

kembali tenang dan mulai bercerita bahwa ia pernah ingin menjadi laki-laki

―normal‖. Laki-laki ―normal‖ yang dimaksud adalah laki-laki yang berperilaku

dan berpakaian secara maskulin. Namun, cara itu tidak berhasil. Saat bercerita,

ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh Jovi berubah-ubah, namun tetap diceritakan

secara menggebu-gebu. Pada saat ia bercerita bahwa ia harus mengubah dirinya

untuk orang lain, ia menceritakan dengan emosi marah. Namun pada saat

menegaskan bahwa apa yang dia lakukan itu tidak salah, ekpresi Jovi berubah

menjadi sedih.

―Dan people used to hate me being myself. Sampe aku sempet

ngubah diri aku karena untuk please other people untuk

menyenangkan hati orang lain, karena menurut orang lain itu

salah. Kepribadian aku itu salah. Sampe akhirnya aku jalanin

lama lama lama lama aku nyaman because that seriously who I

am. Aku akhirnya decide buat go back to being me karena

menurut aku apa yang aku lakuin itu tidak salah. Aku ini tidak

salah. And I start YouTube, and look who I am, you got me”

(dalam channel YouTube Jovi, Story Time With Jovi:

HATRED!, 2015).

Gambar 4.60. Ekspresi Jovi saat cerita tentang masa lalunya

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

Ekspresi di atas menunjukkan bahwa Jovi kecewa dengan sikap

masyarakat yang masih menganggap bahwa androgini itu salah. Bahwa pria yang

berpakaian seperti perempuan adalah hal yang salah. Jovi ingin membuat

103 Universitas Kristen Petra

penontonnya memiliki pikiran yang terbuka, bahwa pria androgini bukanlah hal

yang salah. Laki-laki memakai baju perempuan adalah hal yang benar, karena

menurutnya pakaian tidak terpatok pada gender. Hal ini juga ia sampaikan saat

wawancaranya bersama Maria Harfanti di acara MNC TV Fashion.

―Jadi kalo menurut aku androgini itu Gaya yang ngga mengenal

gender. Jadi mau kamu cewek, mau kamu cowok, pokoknya

fashion has no limitation. Jadi pakaian apapun yang kamu pake no

rules sih. Gak kebatas gender. Androgini tuh sebenarnya bukan

hanya cowok keperempuan-perempuanan tapi banyak juga cewek

menjadi cowok. Terlihat seperti cowok misalnya, tapi bukan

berarti gendernya yang berubah. Dan itu cuma luarnya aja, cara

mengekspresikan diri‖ (dalam channel YouTube Jovi, wawancara

dalam acara MNC TV Fashion, 2016).

Jovi mengkonstruksikan bahwa fashion tidak mengenal gender. Fashion

feminin tidak terpatok untuk perempuan, begitu juga sebaliknya fashion maskulin

tidak terpatok pada laki-laki. Apa yang diucapkan Jovi dalam wawancaranya di

MNC TV Fashion menunjukkan ia membuat citra fashion androgini tidak mau

dibatasi. Jovi membuat citra bahwa fashion androgini adalah bentuk kebebasan

berekspresi. Jovi ingin mendobrak stigma masyarakat tentang peran gender yang

hanya feminin dan maskulin. Jovi ingin mengenalkan pada penontonnya bahwa

ada peran gender yang terletak diantara garis maskulin dan feminin yang disebut

androgini (Goenawan, 2007). Jovi juga menekankan pandangannya terhadap

mode, dimana ia mengukuhkan pendapat bahwa fashion haruslah tanpa

pengkotak-kotakan gender. Melalui wawancaranya dengan Brand Outlet

Magazine, ia mengungkap arti mode fashion tanpa gender versi dirinya.

―Fashion adalah bagaimana saya mewakili diri saya kepada

dunia. Ini seperti identitas saya - itulah yang menjadi mode

bagi saya. Keinginan saya untuk fashion ada sejak saya di

sekolah menengah atas. Saya suka seni dan menggambar, dan

akhirnya berevolusi, kedua saya menemukan majalah mode.

Saya semakin tertarik sejak saat itu. Saya melakukan

keduanya. Saya menciptakan dan terkadang saya ikuti hanya

jika itu cocok untuk saya. Seperti tren ini: rok untuk pria, saya

tidak akan membiarkan diri saya menggunakannya. Itu untuk

anak perempuan. Tapi ketika saya mengikuti satu tren, saya

akan mencoba untuk memperpanjangnya dan menjadikannya

sebagai milik saya sendiri, jadi saya tidak akan mengikuti tren

104 Universitas Kristen Petra

dasar‖ (dalam magazine.brandoutlet.co.id, wawancara dengan

Brand Outlet (BO) Magazine, 2017).

Jovi menceritakan bahwa dalam salah satu vlog-nya, Jovi berbagi

pandangannya terhadap mode: tanpa gender. Mode itu adalah gairah universal

yang mencakup setiap tren yang ada, dan itu tidak terbatas pada jenis kelamin.

Namun, hal ini kontradiktif dengan apa yang ia katakan melalui wawancaranya

dengan BO Magazine, bahwa jika ada tren rok untuk pria ia tidak akan

memakainya. Alasan ia tidak mau menggunakan rok karena rok biasa digunakan

oleh dan untuk perempuan (magazine.brandoutlet.co.id, 2017). Jovi terlihat tidak

konsisten dengan apa yang ia ucapkan. Jovi membuat citra bahwa fashion hanya

yang mewakili dirinya dan jika cocok untuk dirinya. Hal itu menunjukkan masih

ada batasan-batasan yang ia buat sendiri.

Gambar 4.61. Ekspresi Jovi saat disebut sebagai lady boy

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

“Dude do I look like a lady boy to you? Gue itu apa

adanya gak kayak elu yang cuma ngejugruk di belakang

handphone” (dalam channel YouTube Jovi,

Story Time With Jovi: HATRED!, 2015).

Saat disebut lady boy, Jovi menjulurkan lidahnya. Lidah yang menjulur

keluar juga pernah menjadi trademark Mick Jagger vokalis Rolling Stone pada

tahun 70‘an. Band Rolling Stone yang dikenal sebagai band yang beraliran musik

rock dan lagu-lagu yang dibawakan sarat akan isu pemberontakan dan penolakan

terhadap norma-norma sosial. Branding sebuah band rock dengan ciri khas adalah

105 Universitas Kristen Petra

sebuah ide baru pada tahun 1969 ketika Mick Jagger menghubungi Royal College

of Art di London untuk mencari seorang siswa untuk menciptakan beberapa aset

visual untuk album bandnya berikutnya. Yang akhirnya tercipta logo ―Tongue and

Lips‖. Saat itu bukan hanya sebuah bukti yang sesuai untuk band (Rolling Stones

selalu mendobrak batas sosial dan seksual) tapi ke lambang pilihannya. Nama

aslinya yang kaku adalah logo "Tongue and Lips", yang beberapa di antaranya

telah disingkat menjadi "Hot Lips‖ (adweek.com, 2015). John Pasche, pencipta

logo Rolling Stones mengatakan bahwa konsep desain untuk lidah adalah untuk

mewakili sikap anti-otoriter band ini, mulut Mick dan konotasi seksual yang jelas

(mirror.co.uk, 2012).

Salah satu lagu yang pernah dijadikan alat pemberontakan kepada

mainstream society oleh Rolling Stones adalah ―Satisfaction‖. Rolling Stones

sendiri menggunakan trademark Mick Jagger, untuk menjadi logo dari band.

Logo yang dibuat oleh Jon Pasche, hasil diskusinya dengan Mick Jagger di

London pada tahun 1970, yang akhirnya menjadi simbol pemerintahan di

Amerika Serikat (Dick, 2012, p.203).

Gambar 4.62. Logo Rolling Stone dan Mick Jagger saat menjulurkan lidah

Sumber: adweek.com (2015)

Jovi menggunakan simbol Rolling Stones, untuk menyampaikan pesan

pemberontakan dan seksual. Pesan tersebut juga ditunjukkan oleh Jovi dalam

kesehariannya. Ia sering menjulurkan lidah sehingga ia menamai kebiasaanya

tersebut dengan nama ―lidah berderik‖. Gerakan tersebut sering ia lakukan, dalam

video YouTube maupun instagram-nya. Hal ini menunjukkan bahwa Jovi ingin

melakukan pemberontakan dengan adanya batasan-batasan peran gender, karena

tidak semua laki-laki yang berpakain seperti perempuan adalah ladyboy. Ia ingin

106 Universitas Kristen Petra

melawan dan ingin menunjukkan bahwa laki-laki berdandan feminim adalah hal

yang wajar.

Gambar 4.63. Lidah berderik

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

Jovi juga mulai kontradiktif dengan pernyataan di video YouTube maupun

wawancaranya dengan media. Jovi selalu mengatakan, meski tidak semuanya

disampaikan secara eksplisit, bahwa ia tidak mau disebut sebagai perempuan. Jovi

selalu membuat citra bahwa ia adalah laki-laki tulen dengan berbagai cara untuk

membuktikan. Namun ketika ditanya role model untuk fashion, ia selalu merujuk

pada perempuan. Salah satunya, saat ia ditanya oleh salah satu subscriber-nya,

jika ia dilahirkan menjadi seorang artis, artis siapa yang akan ia pilih. Jovi

memilih Angelina Jolie. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya ia ingin menjadi

Angelina Jolie.

―Angelina Jolie. Because I’m really love her, physically,

badannya, prestasinya, apa yang dia lakuin selama ini, aku suka

suka suka suka bangettttt‖ (dalam channel YouTube Jovi,

NGOMPOL!!! Snapchat Q n A part 1, 2015).

Jovi menjawab pertanyaan dengan sangat semangat dan saat mengucapkan

kata ―suka banget‖, ia mengucapkan dengan panjang. Hal itu menunjukkan bahwa

ia benar-benar menyukai Angelina Jolie. Ia menyukai fisik dan prestasinya, hal itu

juga ditiru oleh Jovi melalui pakaiannya. Jovi menjadikan Angelina Jolie sebagai

role model dalam ia berfoto. Tren menutup mata dengan kepala mendongak ke

atas adalah salah satu Gaya yang sedang hits pada tahun 2015. Salah satu

fotografer Amerika, Giovanni Savino, percaya Gaya foto menutup mata atau yang

disebut “closed-eyes” melanggar peraturan historis potret: tidak ada hubungan

107 Universitas Kristen Petra

mata timbal balik antara subjek yang difoto dengan penampil foto, tidak ada

dugaan emosi subjek melalui sikap mereka. Tidak ada interaksi tapi koeksistensi.

Tubuh kerja ini sangat banyak tentang menemukan waktu untuk pemasangan: ada

keinginan untuk secara perlahan memusatkan perhatian pada sesuatu di dalam diri

kita, pikiran kita, perasaan kita dan lebih jauh lagi: pribadi dan sosial kita "tidak

dapat didefinisikan" (huffingtonpost.com/giovanni-savino, 2014).

Gambar 4.64. Pose berfoto Angelina Jolie dan Jovi

Sumber: biography.com & instagram Jovi (2016)

Pada kedua gambar tersebut bibir keduanya memiliki ciri khas yang sama

juga. Bibir mereka membuka sedikit, tren ini disebut dengan fish gape. Menurut

detik.com, pada tahun 2015 ada satu mimik wajah yang sangat diminati saat

berfoto, terutama untuk para perempuan. Bahkan para selebriti sudah sering

menerapkannya kala berpose di karpet merah. Gaya itu adalah ekspresi mulut

terbuka yang sering disebut fish gape. Disebut fish gape karena mulut dibiarkan

sedikit terbuka seperti Gaya ikan ketika tengah bernafas. Mereka yang

menerapkan Gaya ini biasanya memberi ekspresi muka datar tanpa senyuman.

Pipi pun sedikit dihisap dan wajah ditundukkan sehingga menciptakan ilusi wajah

tirus. Mimik wajah ini diterapkan dengan tujuan yang sama seperti duck face,

yakni agar bibir tampak lebih tebal dan wajah terkesan sensual

(wolipop.detik.com, 2015).

108 Universitas Kristen Petra

Jovi ingin membuat kesan sensual pada dirinya sehingga ia meniru

Angelina Jolie sebagai panutannya. Angelina Jolie sendiri disebut sebagai simbol

seks di Amerika. Ia mengatakan bahwa memiliki anak dan bekerja sebagai

kemanusiaan tidak berarti membuat Angelina membantah statusnya sebagai

simbol seks: Menurutnya, menjadi simbol seks adalah hal yang baik. Ia sebagai

seorang perempuan, dan kapan pun seseorang memberi tahu bahwa dia terlihat

baik, itu tidak akan mengecewakannya. Angelina menikmatinya dan menurutnya

sangat menyenangkan jika menjadi seksi, dan itu menjadi hal yang penting

(biography.com/people/angelina-jolie).

Jovi juga ingin menjadi sebuah penggagas tren. Dr Becky mengatakan jika

media sosial sangat mempengaruhi tren ekspresi fish gape ini. Terlebih generasi

saat ini cenderung gemar menunjukkan personaliti mereka dengan selfie. Tak

hanya di Instagram, para selebriti pun mencoba lebih playful saat berpose di

karpet merah dari pada hanya sekadar diam dan berdiri saja. Apalagi banyak

orang sudah bosan dengan mimik wajah duck face. Para publik figur yang

menerapkan Gaya ini juga ingin dilihat sebagai penggagas tren. Menurut Dr

Becky. orang yang ada di barisan depan dalam hal menampilkan tren terbaru

membuat orang tersebut terlihat sebagai inovator, yang menghembuskan

kehidupan dalam Gaya keren mereka (wolipop.detik.com, 2015).

Jovi menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang misterius. Ia

mengkonstruksi dirinya sebagai pribadi yang tidak didefinisikan melalui Gaya

foto ―closed-eyes‖. Hampir seluruh foto Jovi di instagram, Jovi menggunakan

Gaya tersebut. Konstruksi tersebut berkaitan dengan warna yang disukai oleh

Jovi. Jovi juga menyukai warna hitam yang memilki arti misterius. Dalam

wawancaranya dengan Brand Outlet Magazine, ia mengatakan bahwa ciri khas

style-nya adalah warna hitam (brandoutletmagazine.com, 2017). Dalam video

Snapchat Q n A, dia juga mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai warna

hitam. Hampir semua pakaian yang ia miliki berwarna hitam. Ia juga mengatakan

bahwa warna hitam adalah warna yang paling bagus untuk fashion

(brandoutletmagazine.com, 2017).

Hitam dikaitkan dengan kekuatan, ketakutan, misteri, kekuatan, otoritas,

keanggunan, formalitas, kematian, kejahatan, dan agresi, otoritas, pemberontakan,

109 Universitas Kristen Petra

dan kecanggihan. Hitam diperlukan untuk semua warna lain agar memiliki

kedalaman dan variasi rona.

Hitam adalah warna misterius yang biasanya berhubungan dengan yang

tidak diketahui atau yang negatif. Warna hitam mewakili kekuatan, keseriusan,

kekuatan, dan otoritas. Hitam adalah warna formal, elegan, dan bergengsi.

berwenang dan bertenaga, warna hitam bisa membangkitkan emosi kuat dan

terlalu banyak hitam bisa sangat banyak.Warna hitam juga bisa mewakili yang

misterius, seksi, dan sophisticated (bourncreative.com, 2010). Jovi ingin

menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang misterius, ia tidak ingin privasinya

diketahui banyak orang.

Jovi memiliki beberapa rahasia atau hal yang disembunyikan dari

khalayak. Selain itu, ia juga ingin menunjukkan kesan seksi dalam dirinya. Seksi

dalam arti elegan, citra yang ia buat bahwa Jovi adalah publik figur dalam

kategori classy atau menengah ke atas. Sehingga image androgini yang ia buat

adalah khusus untuk gaya hidup kelas atas.

Gambar 4.65. Make-up Angelina Jolie dan Jovi

Sumber: stylecraze.com (2015) & instagram Jovi (2016)

Selain itu, Jovi juga meniru make-up yang digunakan oleh Angelina Jolie.

Dengan bibir berwarna merah dan menggunakam eyeliner pada mata serta

eyeshadow yang memikat. Jovi mengenakan eyeshadow berwarna coklat

keemasan tipis, bagian kelopak mata diberi pengaplikasian eyeliner yang

membentuk sudut runcing pada ujung mata, Gaya riasan mata seperti ini biasa

disebut dengan cat eyes (Subtle Cat Eye, Sheriff, p. 1). Penggunaan riasan mata

ini dipopulerkan oleh Angelina Jolie hampir di setiap acara yang ia hadiri dengan

110 Universitas Kristen Petra

menggunakan riasan mata cat-eyes ini (Angelina Jolie‘s Cat‘s Eye Makeup,

Sherry, 2010, p. 1).

Riasan mata ini memberikan kesan mata yang dramatis untuk sehari-hari

dan perhatian khusus pada mata ketika seseorang melihatnya. Selain itu dengan

menggunakan riasan mata ini, seseorang akan tampak lebih seksi (Subtle Cat Eye,

Sheriff, p. 2). Dengan menggunakan riasan mata berbentuk cat eyes, mata Jovi

jadi terlihat lebih besar dan lebar. Jovi sendiri mengakui dalam video Snapchat Q

n A part 2 bahwa dirinya menggunakan eyeliner agar matanya tidak terlalu sipit

dan terlihat besar. Nampaknya, melalui riasan ini, Jovi ingin meninggalkan kesan

oriental yang dia miliki sebagai warga negara Indonesia keturunan Jawa-Chinese.

Jovi berusaha dapat diterima dan memiliki image baik melalui kiblat make-up

versi orang Amerika.

Selain itu, Jovi juga meniru Angelina Jolie karena Angelina memiliki bibir

seksi yang khas dan dianggap role model setiap perempuan. Sehingga Jovi

menggunakan make-up sebagai sebuah alat untuk mengkomunikasikan pesan

seksi dalam dirinya. Jovi sering menggunakan lipstik merah, salah satunya adalah

foto di atas. Ia menggunakan lipstik merah untuk memberi pesan seksi. Menurut

Chloe Sekouri, lipstik merah merupakan simbol seksi dan memiliki pesan seks

yang besar (suitsstilettoandlipstick.com, 2012). Tidak hanya meniru Angelina

Jolie, Jovi meniru Gaya Kylie Jenner. Dalam wawancaranya dengan Web TV

Asia, ia ditanya lebih suka dengan artis yang mana, Jovi menjawab ―Lebih suka

Kylie, karena fashion sense-nya lebih ke aku. Karena lebih bold, personalitynya

juga aku lebih suka Kylie‖.

Video wawancara tersebut diunggah oleh Web TV Asia pada bulan

November 2016, saat itu memang Kylie Jenner dinilai sebagai idola para remaja.

Pada tahun 2016, Kylie Jenner memang tengah menjadi idola baru bagi kaum

milenial. Terkenal mulai dari serial televisi penuh drama Keeping Up with the

Kardashians, Kylie Jenner mulai menapak karier sebagai model dan pengusaha.

Kylie terkenal dengan model bibirnya yang sensual dan gaya lipstik yang

membuat banyak gadis mengikuti seleranya itu (okezone.com, 2016). Lipstik

merah pasti akan membuat seseorang menjadi magnet laki-laki.

111 Universitas Kristen Petra

Semua orang berpikir bahwa bibir hanya digunakan untuk berciuman. Dan

karena pria adalah makhluk visual, maka bibir merah yang seksi hampir bisa

menghasilkan banyak hal untuk pria seperti ciuman itu sendiri

(popsugar.com/beauty, 2009). Ini juga secara tidak sadar mengirimkan pesan

bahwa Jovi terbuka terhadap hubungan romantis dan penuh gairah. Jovi terbuka

pada hubungan seksual dengan pria. Ia menggunakan lipstik merah untuk

memancing gairah para pria. Sehingga Jovi mengkonstruksikan bahwa dirinya

adalah penyuka laki-laki.

Gambar 4.66. Gaya finger mouthing

Sumber: stylecraze.com (2015) & instagram Jovi (2016)

Selain Kylie membuat tren ―bibir Kylie‖, Kylie membuat ―Gaya finger

mouthing‖. Menurut BuzzFeed, Kylie Jenner adalah seorang pelopor awal finger

mouthing yang terkemuka. Finger mouthing adalah pose dengan menaruh tangan

di dekat bibir. Kylie sering menciptakan tren internet dan membawa mereka ke

khalayak yang lebih luas (buzzfeed.com, 2016). Jovi meniru Gaya Kylie Jenner

untuk mengikuti tren. Namun tren ini tidak dapat digunakan oleh sembarang

orang.

BuzzFeed memiliki data bahwa tipe perempuan muda cantik yang akan

cenderung dilihat mengadopsi pose ini bukan sembarang orang. Ini biasanya

dilakukan seseorang dengan banyak pengikut - penggemar yang bersemangat

yang menikmati pakaiannya, makeup, Gayanya. Model Instagram atau mereka

112 Universitas Kristen Petra

yang mungkin telah dikenal di kalangan fashion blogger yang sangat menyukai

pose ini (buzzfeed.com, 2016). Jovi membuat citra bahwa dirinya dikenal sebagai

tipe perempuan muda yang cantik. Jovi ingin membuat citra bahwa dirinya pantas

menggunakan pose ini karena ia memiliki banyak penggemar yang tentu saja akan

mengikutinya. Jovi juga mengkonstruksi dirinya sebagai fashion blogger yang

mengikuti tren masa kini. Karena itu, ia juga meniru Kylie menggunakan bold

lipstick.

Gambar 4.67. Bold lipstick Jovi dan Kylie Jenner

Sumber: stylecraze.com (2015) & instagram Jovi (2016)

Jovi mengkonstruksi dirinya sebagai penerus Angelina Jolie dan Kylie Jenner.

Jovi menggunakan make-up dan pose yang menyerupai Angelina Jolie dan Kylie

Jenner sebagai pesan bahwa dirinya menjadi simbol seks, dengan memiliki bibir

yang sensual dan seksi. Selain lipstik merah dan bold lipstick, model pakaian Jovi

juga mengkomunikasikan pesan seksi seorang perempuan. Jovi pernah di-endorse

bodysuit yang sebenarnya khusus dipakai oleh perempuan.

113 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.68. Bodysuit yang digunakan oleh Kylie dan Jovi

Sumber: stealherstyle.net/kylie-jenner (2016) & instagram Jovi (2016)

Gambar 4.69. Bodysuit yang biasa digunakan oleh perempuan

Sumber: instagram pluffyschoice (2016)

Bodysuit ini sebenarnya dikhususkan untuk perempuan karena bentuknya

dibagian selangkangan dengan bentuk V. Bentuk tersebut jika digunakan oleh

laki-laki akan terasa sakit atau mengganjal karena sangat menahan dibagian

tengahnya. Namun, Jovi mengungkapkan pada caption instagramnya bahwa ia

tidak apa-apa menggunakan bodysuit.

―Wearing this green velvet bodysuit […] Too cute, I

can’t!!!! Anyway kalo banyak yang bingung pada

nanya kok laki pake bodysuit emangnya gak

114 Universitas Kristen Petra

nyelepet HAHAHAHAH. Thanks God gak

neyelepet dan enak banget dipake. Biasanya kalo

atasan di masukin kedalam celana gitu suka keluar-

luar. Dan yang ini fuss-free banget bajunya tetep

stay in place and it looks friggin cute‖ (caption

instagram Jovi, 2017).

Jovi ingin membuat konstruksi bahwa laki-laki diperbolehkan memakai

baju yang biasa dipakai oleh perempuan, meskipun bentuk bajunya juga hanya fit

untuk perempuan. Ia mendobrak batasan yang ada. Selama pakaian itu nyaman,

sudah tidak perlu dipusingkan lagi sebenarnya bentuk pakaian itu digunakan

sebenarnya untuk gender apa. Jovi juga sangat menyukai bodysuit karena

menurutnya itu cute, namun pesan sebenarnya adalah ia ingin terlihat seksi sama

seperti yang digunakan oleh Kylie Jenner. Bodysuit memiliki kekuatan terlihat

seksual ketika dipakai karena bentuknya pada bagian atas yang sangat

memperlihatkan bagian belahan dada.

Jovi pun terinspirasi fashion dari Kardashian Family, hal itu ia ungkapkan

dalam acara Pat‘s Going On di akun YouTube malesbanget.com.

―Sebenernya yang gua suka out of the box itu Kardashian family.

Sounds klise tapi mereka tuh bener-bener Gayanya mereka bener-

bener di luar jalur nalar orang‖ (wawancara dengan

malesbanget.com dalam program Pat‘s Going On edisi Jovi

Hunter Bicara Tentang Sexism and Gender Equality, 2016).

Selain Kylie Jenner, Jovi juga meniru Gaya fashion dari Kim Kardashian.

Gaya fashion yang Jovi ambil adalah heels. Saat ini, Jovi melakukan kerjasama

dengan Scarpa Shoes untuk membuat sepatu edisi Jovi yang bernama Jovi

Adhiguna x Scarpa. Heels tersebut terbuat dari bahan fur atau bulu di bagian

depan. Tren fur heels sedang marak pada tahun 2016 hingga 2017. Penjualan hasil

sepatu kerjasama Jovi dengan Scarpa Shoes akan disumbangkan 10% untuk aksi

peduli hewan di Indonesia. Jovi ingin membangun citra yang baik pada dirinya

dalam penjualan sepatu tersebut. Meski biasa digunakan perempuan, Jovi merasa

nyaman jika memakai heels. Dan ia menunjukkan bahwa seorang publik figur

harus selalu mengikuti tren.

115 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.70. Heels Jovi Adhiguna x Scarpa dan Heels Kim Kardashian

Sumber: instagram Jovi (2017) & vogue.co.uk (2016)

Tidak hanya fur heels, Jovi juga terobsesi dengan heels yang didesain

khusus untuk Angelina Jolie. Salah satu merk yang ia suka, Christian Louboutin,

mengeluarkan heels terbaru pada tahun 2014 edisi Angelina Jolie. Karena pada

saat itu, ia menyukai Angelina Jolie, ia juga menyukai outfit milik Angelina. Dan,

sepatu tersebut berwarna, menunjukkan citra Jovi yang classy. Selain ingin

menampilkan citra yang berkelas, ia ingin menampilkan kesan yang eksentrik.

Sama seperti tren pria yang ada di New York, ada tren laki-laki memakai

heels. Dalam pembahasannya, New York Times menulis laki-laki pemakai sepatu

high heels adalah mereka yang suka tampil fashionable dan berGaya eksentrik.

Banyak laki-laki yang menyukai heels yang dibuat oleh Christian Louboutin.

Salah satu narasumber, Gregory, mengatakan bahwa sepatu heels itu sangat

powerful. Mereka jadi lebih tinggi dari orang lain. Mereka dapat berjalan dengan

cara berbeda. Selain itu, heels juga membuat kaki terlihat lebih baik

(wolipop.detik.com, 2011). Jovi ingin mendobrak batasan bahwa heels hanya

dipakai oleh perempuan, ia ingin membuat konsep bahwa heels juga bisa dipakai

oleh laki-laki di Indonesia. Jovi ingin membawa budaya barat ke Indonesia.

116 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.71. Jovi me-retweet tweet salah satu akun fashion yang menampilkan

heels edisi Angelina Jolie

Sumber: twitter Jovi (2014)

Heels juga menjadi ciri khas seorang Jovi, karena dalam setiap foto dan

video yang ada di YouTube maupun sosial media yang ia miliki, Jovi selalu

memakai heels. Ia menjadikan heels sebagai most outfit yang ia gunakan.

Jovi menciptakan image seksi dan menyempurnakan kakinya yang

jenjang. Salah satu foto yang ia tunjukkan melalui instagram menggunakan heels

dan menunjukkan kakinya yang jenjang, ia memperlihatkan kelebihannya.

Sehingga banyak yang memuji kakinya yang jenjang dan ada yang sampai

menganggap bahwa itu salah satu body goals.

Gambar 4.72. Jovi menggunakan heels dan memamerkan kaki jenjangnya

Sumber: akun instagram Jovi (2017)

117 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.73. Komentar netizen tentang foto Jovi saat memperlihatkan kaki

jenjangnya

Sumber: instagram Jovi (2016)

Jovi menciptakan body goals bagi para penggemarnya. Netizen seakan

menyetujui konsep body goals yang ia buat. Konsep body goals yang ia buat

adalah memiliki badan yang kurus dan bentuk kaki yang kurus dan jenjang.

Netizen juga memberi komentar bahwa dalam foto tersebut ia terlihat cantik dan

menawan. Sehingga konsep cantik yang Jovi buat yakni memiliki tubuh kurus,

menggunakan make-up, serta menggunakan heels disetujui oleh para netizen. Ia

mendobrak batasan bahwa laki-laki harus terlihat maskulin. Jovi menciptakan

bahwa laki-laki cantik dan feminin adalah hal yang lumrah.

Heels juga merupakan hal yang penting bagi Tyra Banks, salah satu model

yang disukai Jovi pada tahun 2017. Jovi menceritakan betapa ia menyukai Tyra

Banks melalui wawancaranya dengan Brand Outlet Magazine.

―Saya suka Tyra Banks! Dari kepribadian, wajah, postur tubuhnya

dan sebagainya. Tidak ada model lain yang bisa menaiki tangga

ciri khasnya. Ditambah lagi, dia super pintar dan memiliki bisnis

multimillion dalam mode‖

Melalui pernyataan yang Jovi ungkapkan, ia juga menjadikan Tyra Banks

sebagai role modelnya dalam dunia mode yang ia geluti. Hal ini terlihat pada saat

sekarang ia mengganti warna rambut dan rambutnya sering dibuat dengan model

118 Universitas Kristen Petra

―curly wave‖ seperti Tyra Banks. Make-up pun Jovi meniru seperti Tyra Banks

dengan menggunakan bronzer agar kulitnya terlihat ―tan‖ atau kecokelatan.

Gambar 4.74. Jovi yang meniru make-up dan Gaya Tyra Banks

Sumber: instagram Jovi (2014)

Gambar 4.75. Komentar netizen tentang foto Jovi yang mirip dengan Tyra Banks

Sumber: instagram Jovi (2017)

Netizen mengomentari foto Jovi tersebut dengan kata ―fierce‖ dan

menganggap Jovi sebagai bidadari. Kata ―fierce” pertama kali dipopulerkan oleh

Tyra Banks, dalam show-nya di America‘s Next Top Model (seventeen.com,

2011). ―Fierce‖ adalah sebuah istilah yang digunakan dalam mode untuk keren,

seksi, mengagumkan, atau ucapan positif lainnya tentang sesuatu

(urbandictionary.com). Jovi ingin menciptakan konsep seksi dan cantik adalah

memiliki wajah dengan kulit tan atau kecokelatan. Seksi memiliki rambut panjang

yang terurai dan menggunakan make-up.

119 Universitas Kristen Petra

Pada tahun 1970-an terdapat tren berambut ikal atau curly wave dan kulit

kecokelatan serta bibir yang mengkilap. Tren ini ingin menunjukkan sosok

perempuan yang berkarakter lembut, feminim dan romantis (Fedelia, 2012, p. 50).

Jovi ingin menunjukkan kesan anggun, elegan dan cantik dengan meggunakan

model rambut curly wave dan kulit berwarna kecokelatan. Sehingga Jovi ingin

disamakan dengan model Amerika yakni Tyra Banks.

Selain itu, Jovi mendobrak batasan bahwa ke sebuah tempat umum yang

cenderung privasi yakni toilet umum, harus sesuai gender. Jovi menciptakan hal

baru bahwa tidak perlu ada pembagian gender. Karena, Jovi sendiri pun pernah

masuk ke toilet perempuan dan itu hal biasa. Tidak ada yang memprotes, bahkan

ia pernah dilarang masuk ke toilet laki-laki. Jovi mendobrak batasan dengan cara

tidak menuruti aturan pembagian gender umum di Indonesia.

―Kak Jovi kalo ke toilet ke toilet mana, serius banyak yang

nanyain hal kayak gitu. Dan gua sangat tidak malu untuk

menjawab. Gua ke toilet berdasarkan pakaian gua. Karena gue

sekarang ngerasa gua lebih feel welcome di toilet cewek malah‖

(dalam channel YouTube malesbanget.com, Bicara tentang

Sexism Gender and Equality, 2016).

Jovi sendiri pernah mengalami pengalaman diusir satpam karena masuk ke

toilet laki-laki karena saat itu ia menggunakan baju ―perempuan‖. Sehingga ia

mengatakan bahwa ia lebih nyaman untuk ke toilet perempuan, karena hal

tersebut tidak menjadi masalah. Jovi membuat citra bahwa bila ia ke tempat

umum, ia menyesuaikan dengan apa yang dipakainya saat itu. Ia mendobrak

adanya pembagian gender di tempat umum.

―Orang orang di Indonesia masih banyak yang belum bisa

menerima perbedaan. Sesuatu yang aneh kamu lihat, sesuatu yang

berbeda itu kamu kadang suka takut berpikir dulu negatif. Mereka

cuma menilai dari luarnya aja dan its happen anywhere. Tapi di

sini disayangkannya masih banyak orang yang belum terbuka,

toleransi satu sama lain‖ (dalam channel YouTube

malesbanget.com, Bicara tentang Sexism Gender and Equality,

2016).

120 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.76. Jovi mengatakan bahwa Indonesia belum menerima perbedaan

Sumber: channel YouTube malesbanget.com (2016).

Adanya gambaran feminitas dan maskulinitas ini menjadi form untuk

menggambarkan pria dan perempuan. Sehingga jika ada penyimpangan dari form

atau pola yang ada maka dianggap oleh masyarakat sebagai perilaku yang

menyimpang. Hal ini juga menjadi penyebab mengapa banyak orang yang berada

pada garis androgini tidak menampakkan diri (Goenawan, 2007). Jovi pun

menyayangkan perilaku masyarakat di Indonesia, karena kurangnya rasa toleransi.

Jovi ingin mengajak penontonnya untuk mulai terbuka dan jangan berpikir negatif

tentang pri androgini. Tentang pria yang berdandan seperti perempuan. Jovi ingin

mendapat pengakuan positif dari masyarakat terutama para fansnya sehingga ia

mengungkapkan bahwa masyarakat harus menerima perbedaan.

4.2.4 Menjadi Diri Sendiri (Be Yourself)

Dalam video ―Outfit Ideas for Overweight and Underweight‖ pada tanggal

24 Oktober 2015, Jovi mengatakan bahwa ia ingin menjadi inspirasi agar orang

mencintai dirinya sendiri:

―Menurut aku yang paling penting adalah confident, percaya diri.

Kamu mau pake baju sebagus apapun, semahal apapun, keliatan

jelek kalau kalian ngga punya kepercayaan diri. Confident itu

penting bingit. Pokoknya yang aku mau sampein disini, you have

to love yourself first. If you don’t love yourself, who’s gonna love

you. Kamu harus contain diri kamu, flaws and all. Aku gak

maksud ngejudge orang yang operasian, but aku selalu

menghargai apapun keputusan yang mereka lakuin. You have to

appreciate what God’s give for you”

121 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.77. Jovi menyarankan penontonnya untuk memiliki confident

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

Jovi menyatakan anggapan bahwa semua orang memiliki kekurangan.

Namun, seseorang harus tetap menerima kekurangan yang ada dan bangkit:

Gambar 4.78. Jovi menceritakan kekurangannya

Sumber: channel YouTube Jovi (2015)

“I have insequrities like you all. Aku punya white spot, aku punya

penyakit namanya fitiligo. Jadi kayak aku kehilangan pigmen

kulit aku. Dan, itu sangat mengganggu percaya diri aku saat

ketemu orang, karena orang melihat wajah dulu. But, I love myself

aku berusaha menerima kekuranganku‖

122 Universitas Kristen Petra

Sebagai YouTuber androgini, yang berada diantara dua peran gender,

yakni feminin dan maskulin, Jovi menunjukkan bahwa seseorang harus menjadi

dirinya sendiri, bukan untuk menyenangkan orang lain. Sehingga, Jovi tidak

hanya menciptakan sebuah image untuk dirinya, ia juga menciptakan dirinya

sendiri. Jovi tidak mau disamakan dengan orang lain karena ia berpakaian hanya

untuk dirinya sendiri. Jovi mebuat citra bahwa caranya berpakaian tidak memiliki

makna untuk impress orang lain.

Dalam acara Pat‘s Going On, Jovi mengungkapkan bahwa seseorang harus

mencintai dirinya sendiri. Jovi menyuruh penontonnya untuk merasa nyaman

dengan kulitnya, ia mengatakan “You have to be comfortable in your own skin―.

Gambar 4.79. Wawancara Jovi di Pat’s Going On

Sumber: akun YouTube malesbanget.com (2016)

Selain mencintai diri sendiri, Jovi membuat image bahwa ia tidak peduli pada

kritik dan bangga dengan menjadi diri sendiri. Karena yang paling penting untuk

Jovi adalah untuk percaya pada diri sendiri dan mengabaikan omongan orang lain.

Selalu percaya diri pada setiap hal yang dilakukan termasuk berpakaian. Dan,

citra inilah yang ingin Jovi tunjukkan pada penontonnya.

123 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.80. Tanggapan Jovi tentang haters

Sumber: akun YouTube malesbanget.com (2016)

Gambar 4.81. Tanggapan Jovi tentang haters

Sumber: akun YouTube malesbanget.com (2016)

―Kalo ada yang ngehina, aku langsung *kemudian mengibaskan

rambut* Aku sih udah ngga peduli ya.‖

Gambar 4.82. Tanggapan Jovi tentang haters

Sumber: channel YouTube Jovi

124 Universitas Kristen Petra

―Karena aku sudah tahu resikonya, jadi aku gak pernah

bawa pusing. Makanya kadang aku baca komennya ketawa

ketawa. Jadi kalo komen komen seperti ini dateng, aku

cuman simply report mereka dan aku berharap ditegur

sama Youtube, aku delete commentnya. Mereka ngga

ngeganggu hidup, so why the fuck bother? Pokoknya

either they love you or they hate you, or agree or disagree,

like you or dislike you, what I’m trying to say is don’t let

this kind of things stop you from being you. Banyak yang

ngga suka aku menjadi diri aku ini, katanya mulut aku

terlalu kasar padahal aku bermaksud jujur‖ (dalam channel

YouTube Jovi, Story Time With Jovi: HATRED!, 2015).

Dalam wawancaranya dengan Web TV Asia, untuk menjadi viral Jovi

meyakinkan penontonnya untuk menjadi diri sendiri. Ia selalu meyakinkan

penontonnya untuk menjadi diri sendiri. Ia mengatakan bahwa ―Kalo pengen jadi

viral you have to be yourself‖. Untuk menjadi dirinya, Jovi mengajak penontonnya

untuk menjadi dirinya sendiri, tidak dibuat-buat. Hal itu juga dibekali dengan

konten yang sesuai dengan konsep diri, namun semuanya berpusat pada tujuan

untuk menampilkan hal yang tidak fake. Menampilkan hal sesuai dengan dirinya

saja cukup untuk menjadi viral dan terkenal.

Gambar 4.83. Kata kata motivasi Jovi

Sumber: channel YouTube Web TV Asia

Melalui pernyataan dan wawancara Jovi saat menceritakan tentang

bagaimana untuk menjadi viral dan menjadi diri sendiri selalu bersemangat. Jovi

selalu menekankan pada penontonnya bahwa ia berhasil membuat citra dengan

caramerubah diri dari orang yang awalnya tidak percaya diri menjadi seseorang

125 Universitas Kristen Petra

yang memiliki kepercayaan diri dan menampilkan hal apa adanya sesuai dengan

dirinya. Image menjadi diri sendiri, yang meskipun seperti Jovi tidak dapat

diterima oleh orang lain tetap harus diusahakan, jangan sampai jatuh karena tidak

diterima. Citra yang ingin ditampilkan adalah Jovi ingin supaya semua orang

melihatnya sebagai sesuatu yang positif karena dia bersikap membantu setiap

orang menemukan jati diri mereka yang sesungguhnya dan bisa mendapatkan

ketenaran dan menjadi viral karena menampilkan jati diri yang sebenarnya itu.

4.3 Interpretasi Data

Dalam membentuk identitasnya tersebut, Jovi Adhiguna

mengkonstruksikan image bahwa ia seorang aktivis isu sosial, menutupi identitas

orientasi seksual dan dapat mendobrak batasan yang sudah ada. Dyer (2004)

menyebut hal tersebut sebagai sebuah star image yang dikonstruksi di berbagai

kategori teks, tidak hanya penampilan dalam film, tapi juga bentuk publisitas dan

promosi. Bintang dimediasi identitas, konstruksi tekstual, agar publik tidak

mengetahui seperti apa orang aslinya melainkan image yang ditunjukkan (dalam

McDonald, 2000).

Dalam hal sebagai aktivis isu sosial yakni pro LGBT , Jovi mendukung

LGBT, dimana LGBT di Indonesia masih dipandang secara negatif. Ia berusaha

memperjuangkan kehadiran LGBT dapat diterima melalui pengalaman tidak

menyenangkan yang pernah ia rasakan. Jovi mengkonstruksi bahwa LGBT

bukanlah hal yang salah, karena kaum LGBT tidak pernah menganggu orang lain.

Jovi juga menonjolkan bahwa LGBT adalah pilihan hidup orang masing-masing.

Jovi ingin para penontonnya menerima mereka melalui simbol-simbol yang ia

sukai. Jovi Adhiguna sebagai seorang bintang adalah sebuah identitas yang

dikonstruksi oleh media. Seperti yang dikatakan oleh McDonald (2000), seorang

bintang merupakan identitas yang dibentuk melalui media, konstruksi tekstual

melalui gambar, media, dan suara untuk mengenal bintang tersebut (Mcdonald,

2000, p. 6-8). Jovi mengkonstruksi dirinya sebagai aktivis pro LGBT.

126 Universitas Kristen Petra

Jovi menyukai unicorn yang ternyata rambutnya yang berwarna-warni

memiliki arti warna pelangi. Warna pelangi sendiri memiliki arti sebagai bendera

LGBT yakni bermakna keberagaman. Jovi ingin menciptakan konstruksi bahwa

semua orang sama, baik heteroseksual maupun homoseksual. Baik yang LGBT

maupun tidak LGBT. Kecintaannya terhadap unicorn membuat dia juga ingin

menjadi unicorn. Ia ingin menjadi ikon LGBT yang memperjuangkan haknya di

tengah masyarakat yang menolak LGBT.

Jovi juga menyukai burung flamingo berwarna pink. Sehingga saat diajak

untuk penggalangan dana bagi pemeliharaan hewan di Indonesia, Jovi memilih

burung flamingo. Burung flamingo juga merupakan simbol LGBT. Sehingga, apa

yang dilakukan Jovi hanyalah pencitraan, bahwa ia tidak sepenuhnya ingin

menyumbang namun juga menyuarakan hak LGBT. Karena burung flamingo

sebenarnya berwarna peach, namun dalam penggalangan dana burung flamingo

tersebut diberi warna Pink. Padahal, warna pink justru menunjukkan bahwa ia

lebih menyuarakan hak LGBT, dalam hal ini komunitasnya.

Di Singapura, komunitas gay menggunakan simbol ―Pink Dot‖ yang

berwarna pink atau merah muda. Di sini, Jovi berhasil menyuarakan hak kaum

LGBT sehingga membuat kaum LGBT merasa memiliki teman pejuang yang

berasal dari publik figur.

Hal lain yang peneliti temukan adalah, saat ditanya tentang LGBT, Jovi

cenderung sensitif. Menurut hasil wawancara peneliti dengan Rafael, Ketua

Komunitas Gaya Nusantara, semakin sensitif seseorang ditanya tentang LGBT,

semakin terlihat bahwa sebenarnya orang tersebut adalah bagian dari kaum

LGBT. Di Indonesia, banyak kaum LGBT yang masih dilabel secara negatif,

sehingga tidak bisa untuk menyuarakan haknya. LGBT dianggap sebagai

penyimpangan sosial di Indonesia. Mereka dianggap sebagai patologi sosial atau

―pesakitan‖ dalam masyarakat dan dianggap berpotensi mengganggu ketertiban

sosial. Publik figur dalam hal ini, YouTuber, harus berhati-hati dalam

menyuarakan hak kaum LGBT, karena mereka adalah kaum minoritas.

Jika terlalu ditunjukkan, maka haters Jovi pun akan bertambah banyak.

Oleh karena itu, ia menjaga namanya sebagai tuntutan profesi, tidak menyuarakan

hak kaum LGBT secara ekplisit. Jovi berani secara eksplisit pada saat awal-awal

127 Universitas Kristen Petra

menjadi YouTuber, karena ia belum belajar bagaimana membuat citra sebagai

publik figur. Karena publik figur adalah panutan dan juga sebuah profesi, jika

tidak diatur dengan baik, maka karir Jovi akan turun. Setelah ia sudah

berkecimpung sebagai YouTuber dengan berbagai pelatihan seperti YouTube

Space dan yang lainnya, maka sebagai aktivis isu sosial yang pro LGBT, ia hanya

menyampaikan melalui simbol-simbol saja.

Oleh karena itu, hal ini juga berhubungan dengan orientasi seksual Jovi.

Dalam video YouTube-nya bersama Ronald, foto-foto instagram bersama Ronald

menunjukkan kedekatan yang lebih dari sekedar teman. Melalui gesture dan

ekspresi yang diperlihatkan Jovi saat dengan Ronald, itu berbeda. Saat melihat

Ronald, Jovi melihatnya dengan tatapan teduh. Dapat dilihat juga bagaimana

effort yang dilakukan oleh Jovi untuk menyiapkan ulang tahun Ronald. Melalui

gesture dan ekspresi Jovi dan Ronald, menunjukkan mereka memiliki hubungan.

Namun, Jovi justru cenderung menutupi bila ditanya langsung oleh para fans

maupun subscriber-nya perihal siapa pacarnya. Ia selalu gerah dengan pertanyaan

tentang pacar, sampai keluar statement bahwa pertanyaan tentang pacar adalah

pertanyaan yang paling ia tidak sukai. Namun, Jovi sepertinya tidak bisa menata

pesan yang ingin ia sampaikan kepada audiens secara konsisten.

Menurut jurnal yang ditulis Jandy Luik (2012, p. 2), ketika pengguna

hendak melakukan pembaharuan status atau menulis di akun media sosial, maka

pengguna pun mengalami proses selayaknya ingin mengungkapkan sesuatu

kepada lawan bicara yang sedang ada di depan kita. Apalagi, bagi pengguna yang

menyadari bahwa audiens (atau pengguna lainnya) tidak hanya satu atau dua

orang melainkan berpotensi sangat banyak (selayaknya sekumpulan massa).

Penataan media sosial akan menjadi sebuah tindakan yang tidak serta merta

spontan, tetapi melalui sebuah ‗meja editorial‘ di dalam dirinya sendiri.

Jovi justru mengunggah foto bunga saat hari Valentine dengan foto bunga

yang sama dengan Ronald. Ia juga menulis caption ―happy anniversary‖. Dan

netizen banyak yang mengucapkan selamat hari jadi serta hari valentine kepada

Jovi maupun Ronald. Dan, anehnya, Jovi tidak membalas dna tidak marah pad

akomen-komen tersebut. Jika ia disebut banci, waria, ladyboy, ia marah dan

membalas komen orang yang menyebutnya seperti itu dengan sinis. Namun saat

128 Universitas Kristen Petra

diucapkan selamat hari jadi, Jovi tidak marah. Hal itu menunjukkan bahwa ia

memang benar-benar memiliki hubungan dengan Ronald. Karena, sebagai publik

figur, jika hal tersebut salah, pasti ia akan mengklarifikasi.

Hal ini juga sama dialami oleh YouTuber Indonesia lainnya, yang

bernama Rani Ramadhany. Rani adalah seorang vlogger dengan konten seputar

drum dan travel. Rani memiliki seorang sahabat perempuan bernama Gloria.

Keduanya sering travel bareng, selalu dekat sehingga mereka dianggap oleh

netizen sebagai pasangan lesbian. Akhirnya, karena merasa hal itu salah Rani dan

Gloria melakukan klarifikasi bahwa keduanya hanya bersahabat, tidak memiliki

hubungan lebih, dan mereka menunjukkan bahwa mantan mereka berdua adalah

laki-laki. Seharusnya, Jovi pun melakukan hal tersebut jika Ronald bukanlah

pacarnya.

Sehingga, jika disatukan, Jovi tidak suka ditanya tentang pacar karena ia

takut dengan label gay yang ―negatif‖ tersebut. Ia masih takut mengakui bahwa

dirinya adalah gay. Jika ia mengaku, Jovi akan lebih banyak memiliki haters. Jovi

akan memiliki image yang buruk, karena masyarakat Indonesia sendirilah yang

membuat image LGBT hal yang buruk. Dan hal tersebut tentu akan

mempengaruhi profesi yang dimilikinya saat ini. Seseorang yang diketahui gay

misalnya, sudah pasti terancam karirnya dalam satu lembaga pekerjaan formal.

Mereka akan mudah sekali menjadi sasaran putus hubungan kerja (PHK) secara

sepihak. Gay dianggap melanggar norma, sehingga Jovi cenderung menutupi

hubungannya. Dan terlihat bahwa Jovi belum menata media sosialnya secara

matang dan dpaat dinilai ia tidak menyadari dan dilakukan secara spontan (gaya

nusantara.or.id).

Jovi sebagai seorang publik figur adalah figur yang dapat mewakili

pendapat, kemauan atau keinginan, perasaan dan arah tujuan dari publik (khalayak

umum) yang diwakilinya. Khalayak umum ingin konten yang positif sehingga

Jovi membuat citra positif pada dirinya. Ia melakukan beberapa hal seperti

menutui identitas orientasi seksualnya, yakni homoseksual. Ia tidak mau

menciptakan image buruk bagi penggemarnya sehingga menutupi orientasi

seksual sebenarnya. Dari segi penilaian pribadinya, seorang publik figur

seharusnya orang yang terlihat "bersih" dari hal yang dianggap melanggar atau

129 Universitas Kristen Petra

menciderai norma-norma kesusilaan, agama, hukum dalam kehidupan

bermasyarakat. Oleh karena itu, Jovi tidak mau memperlihatkan orientasi

seksualnya karena homoseksual dianggap melanggar norma asusila dan agama

(dalam jurnal website GAYa Nusantara, 2016, hal 37).

Selain hal tersebut di atas, seorang publik figur harus mampu

menunjukkan kemampuan kinerjanya dalam bidang yang dibawakan, sehingga

publik mengenalnya bukan karena sering muncul di media, tetapi dari karya nyata

dan pengabdian dalam bidangnya. Hal ini ia buktikan saat ia memenangkan award

dari BeautyFest Asia dengan kategori Breakout Content Creator of The Year.

Melalui awardnya, ia membuat citra bahwa kaum yang dianggap sebelah mata

dan suaranya tidak pernah didengar alias kaum LGBT juga bisa berkarya. Ia

membuat citra bahwa LGBT juga memiliki hak yang sama, salah satunya hak

untuk berkarya dan menerima penghargaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang paling mempengaruhi citra diri

publik figur adalah orang-orang sekitar yang berinteraksi dengan dirinya, karena

interaksi tersebutlah yang akan menjadi realita. Realita tersebut harus mampu

dibingkai publik figur menjadi bagian dari citra dirinya. Sebelum berhadapan

dengan kamera, publik figur melakukan beberapa persiapan untuk menampilkan

citra diri yang positif di hadapan masyarakat. Publik figur memahami sepenuhnya

makna popularitas bagi dirinya. Citra diri yang ditampilkan ke publik, jika dia

membingkai citra nya dengan baik dan positif dalam berita maupun karyanya di

media massa, maka akan memberi kesan positif juga oleh publik. Jika sebaliknya,

maka publik juga yang akan menolaknya (Pattipeilohy, 2015, p.22).

Oleh karena itu, Jovi tidak menyebutkan kaum LGBT secara eksplisit,

namun diganti dengan kata kaum ―weirdo‖. Kaum ―weirdo‖ tidak memiliki hak

kebebasan mengemukakan pendapat dan berserikat, hak atas layanan kesehatan,

hak atas pendidikan, hak atas partisipasi publik, masalah-masalah keimigrasian

dan pengungsi, serta berbagai hak dasar lainnya. Mereka dianggap sebagai

patologi sosial atau ―pesakitan‖ dalam masyarakat dan dianggap berpotensi

mengganggu ketertiban sosial. Jovi ingin membangun dua citra yang baik yang

130 Universitas Kristen Petra

pertama tidak ingin dianggap sebagai kaum LGBT karena tidak menyebutkan

kaum tersebut secara eksplisit. Jovi mengatur apa yang akan ia bicarakan kepada

penontonnya, sehingga ia hanya berani menggunakan istilah lain. Ia takut akan

dibenci karena ia adalah salah satu kaum LGBT, yang seperti penjelasan diatas,

masih dipandang sebagai kaum yang negatif. Jovi ingin dibingkai secara positif

oleh masyarakat.

Citra yang baik yang diciptakan oleh Jovi adalah ia sebenarnya membela

kaum LGBT dengan memperjuangkan haknya. Sebagai contoh kasus, di Indonesia

masih banyak regulasi yang sangat berpotensi merenggut hak-hak dasar kelompok

LGBTI, misalnya, UU No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan UU No. 1

Tahun 1974 tentang Perkawinan. Kedua UU tersebut tidak memberikan ruang

bagi penikmatan hak-hak dasar kelompok LGBTI, dan justru mereka menjadi

sasaran pemidanaan berdasarkan orientasi seksual Nah, karena ada kasus seperti

inilah, Jovi mulai menyuarakan aspirasinya dan mengeluarkan statement bahwa

LGBT dan waria berhak untuk berekspresi dan menjalani hidupnya seperti kaum

heteroseksual. Ia juga menjadikan Tyler Oakley sebagai role model untuk

membuat konten YouTube. Jovi membuat dirinya bisa diterima oleh kaum LGBT

agar mereka mau mengonsumsinya sebagai komoditas. Dalam hal ini hanya

menjadi komoditas bagi kaum LGBT.

Jovi sebagai aktor juga membuat pertunjukkan bahwa yang ia tampilkan

adalah pro LGBT di wilayah depan, namun ia tetap menjaga wilayah belakangnya

tentang hubungannya dengan Ronald. Meski kadang menampilkan kebersamaan

di wilayah depan, sebagai salah satu cara untuk mencari sensasi dan membuat

suatu konsep pertunjukkan. Namun tetap ia tidak membawa khalayak masuk ke

wilayah belakangnya. Karena suatu pertunjukan akan sulit dilakukan bila aktor

membiarkan khalayak berada di panggung belakang. Selain membawakan

peran dan karakter secara individu, aktor-aktor sosial juga berusaha mengelola

kesan orang lain terhadap kelompoknya, baik itu keluarga tempat bekerja, partai

politik, atau organisasi lainnya yang mereka wakili. Semua anggota itu adalah

apa yang Goffman sebut ―tim pertunjukan‖ (performance team) yang

mendramatisasikan suatu aktivitas. Mereka harus mempersiapkan perlengkapan

pertunjukan dengan matang dan jalannya pertunjukan, memilih pemain inti yang

131 Universitas Kristen Petra

layak (siapa melakukan apa), dan melakukan pertunjukan secermat dan seefisien

mungkin dan kalau perlu juga memilih khalayak yang sesuai (dalam Mulyana,

2001, p. 114).

Dengan membentuk image bahwa ia mendukung kebebasan, menjadi diri

sendiri, pro LGBT, dan lain-lain, Jovi Adhiguna berhasil membangun karisma dan

membuat penggemarnya merasa kagum. Jovi membuat dirinya sebagai panutan

yang selalu memberikan kata-kata positif dan memotivasi untuk melakukan

apapun agar tetap menjadi diri sendiri. Namun, sebenarnya tidak ada publik figur

yang menjadi dirinya sendiri. Ia menyembunyikan identitas orientasi seksualnya

untuk dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini kontradiktif dengan apa yang selalu

ia tunjukkan untuk menjadi diri sendiri. Padahal, ia sendiri juga menyembunyikan

sesuatu untuk dapat diterima dan itu lepas dari konsep menjadi diri sendiri. Ia

mengikuti stigma yang ada pada masyarakat, sehingga ia berusaha menutupi

orientasi seksualnya. Merujuk pada Goffman (2001) seorang aktor menciptakan

karisma dengan cara yang disebut teknik mistifikasi yaitu sebuah teknik dimana

seseorang menonjolkan hal-hal tertentu dan menyembunyikan hal lain.

Jovi sering marah jika ditanya tentang pacar adalah salah satu hal ia

menyembunyikan orientasi seksualnya. Ia tidak ingin publik tahu bahwa dia dan

Ronald memiliki hubungan. Meskipun, beberapa kali ada foto-foto yang cukup

menjelaskan mereka memiliki hubungan. Namun saat ditanya dan ia tidak

mengakuinya karena ia ingin menciptakan jarak pada pada khalayak.

Aktor sering cenderung memistifikasikan pertunjukan mereka dengan

menjauhkan jarak sosial antara diri mereka dengan khalayak. Citra diri yang ingin

ia tunjukkan adalah Jovi adalah pria androgini yang heteroseksual, sedangkan

identitas sebenarnya bertolak belakang. Dengan membatasi kontak sosial itu,

mereka berusaha menciptakan kekaguman atau keterpesonaan pada khalayak

(dalam Mulyana, 2001, p. 119). Goffman (2001) menjelaskan dalam usaha untuk

mempresentasikan dirinya, terkadang sang aktor menghadapi kesenjangan antara

citra-diri yang ia inginkan dilihat orang lain, dan identitas yang sebenarnya,

karena ia memiliki stigma fisik (orang buta, orang lumpuh, orang pincang, dan

sebagainya) ataupun stigma sosial (mantan pembunuh, mantan perampok,

homoseks, lesbian, dan sebagainya) (dalam Mulyana, 2001, p. 121).

132 Universitas Kristen Petra

Jovi membuat fashion itu sendiri didasarkan pada memproduksi selera

baru, style, pakaian, dan praktek. Jovi selalu mencari sesuatu yang baru, modern,

dan dikagumi, sementara menghindari apa yang sudah tua dan kuno. Hal ini

dibuktikan melalui fashion androgini yang ia gunakan. Ia mendobrak batasan

bahwa fashion adalah penanda gender manusia. Ia mendobrak adanya pakaian

perempuan dan laki-laki. Ia menciptakan norma sendiri bahwa laki-laki

diperbolehkan berdandan dan berpakaian seperti perempuan. Karena, fashion

gender, adalah apa yang dibuat manusia sendiri bukan kodrat. Ia juga ingin

menghilangkan stigma bahwa laki-laki feminim adalah laki-laki yang ingin jadi

perempuan, atau selalu dianggap sebagai banci atau waria. Sehingga, beberapa

kali saat ia mendapat hate comments bahwa ia disebut sebagai banci, perempuan,

waria, ia selalu marah. Jovi ingin menghapus stigma, bahwa laki-laki

berpenampilan feminin bukan berarti ia adalah perempuan ataupun waria.

Jovi membuat norma bahwa laki-laki feminim adalah hal yang wajar dan

bisa diterima. Karena, saat ia berdandan dan berpakaian seperti perempuan itu

adalah nilai jual bagi dirinya. Karena, saat ia berdandan dan berpakaian seperti

perempuan, ia dipuji oleh publik. Hal tersebut menunjukkan bahwa publik suka

jika Jovi berpakaian dan berdandan seperti itu karena itu unik. Sehingga Jovi

mempertahankan fashion yang ia buat saat ini, karena hal itu yang diinginkan

publik.

Fashion androgini digunakan Jovi sebagai nilai jual. Berman (1982)

menjelaskan bahwa dalam modernitas, fashion adalah pemilihan penting dari

identitas seseorang, membantu menentukan bagaimana seseorang dilihat dan

diterima. Fashion menawarkan pilihan pakaian, gaya, dan image melalui mana

yang bisa menghasilkan identitas individu. Dalam arti, fashion adalah fitur

komponen dari modernitas, ditafsirkan sebagai zaman sejarah ditandai oleh

inovasi yang terus-menerus, dengan pembongkaran yang lama dan penciptaan

yang baru (dalam Kellner, 1995, p. 264).

Selain itu, Jovi juga menjadikan beberapa artis Hollywood menjadi role

model-nya. Yang ia jadikan sebagai role-model adalah Angelina Jolie, Kylie

Jenner, Kim Kardashian dan Tyra Banks. Fashion dan make-up yang Jovi

gunakan merujuk pada style keempat artis tersebut. Mimicry atau meniru

133 Universitas Kristen Petra

merupakan langkah seorang bintang untuk meningkatkan penampilan bintang

tersebut. Sehingga ia menggunakan image yang berbeda dengan dirinya, dan

meniru orang lain, untuk mempersuasi audiens agar terdorong mengikutinya

(Hurley & Chatter, 2005, p. 229).

Peneliti menemukan bahwa Jovi Adhiguna mengalami hegemoni. Jovi

menciptakan konsep pria cantik menurut keempat role model dirinya. Konsep

cantik terdiri dari kulit kecokelatan, bibir yang tebal, muka yang tirus, badan

kurus dan memiliki kaki yang jenjang. Konsep cantik yang ia ciptakan merujuk

pada body goals bagi publik.

Jovi juga menciptakan konsep cantik namun seksi melalui make-up, yakni

menggunakan lipstik berwarna merah dan menggunakan eyeshadow berwarna

cokelat dan eyeliner. Hal ini sesuai dengan penrcobaan yang dilakukan pada bulan

Juli 2016 tentang bagaimana muka cantik yang sempurna menggunakan teknologi

komputer.

Gambar 5.1

Konsep wajah cantik

Sumber: dailymail.co.uk (2016)

Muka cantik yang dilakukan dalam percobaan terdiri dari beberapa artis

Hollywood. Sama dengan Jovi, ia menggunakan make-up dengan role model artis

Hollywood seperti Kylie Jenner dan Tyra Banks. Banyak publik yang mengakui

134 Universitas Kristen Petra

bahwa dirinya cantik melalui komentar-komentar di sosial media dan YouTube

Jovi. Ia menciptakan konsep cantik dari kiblat orang Barat, yakni Amerikanisasi.

Jovi membuat konsep bahwa seseorang dinilai cantik bila meniru make-up para

artis Hollywood. Terbukti, bahwa Jovi mengalami hegemoni. Dalam bahasa

Gramcian, hegemoni adalah perwujudan dari penerimaan oleh kelompok-

kelompok gagasan subordinat dan nilai-nilai dari kepemimpinan kelompok

dominan yang ada. Hegemoni merupakan suatu bentuk kontrol sosial yang

ampuh, orang-orang secara tidak sadar dipaksa menyetujui ideologi yang dominan

(Strinati, 2009, p.267). Budaya populer dan media massa tunduk pada produksi,

reproduksi, maupun transformasi hegemoni melalui berbagai institusi masyarakat

sipil yang mencakup berbagai bidang produksi dan konsumsi kultural. Masyarakat

sipil merupakan sasaran yang tepat untuk menempatkan kebudayaan dan ideologi

dalam masyarakat. Budaya populer dan media massa harus diinterpretasikan dan

dijelaskan dalam konsep-konsep hegemoni Kelompok dominan beroperasi melalui

institusi masyarakat sipil yang mencakup berbagai bidang industri dan konsumsi

kultural, yakni media massa dan budaya populer (Strinati, 2009, p.259).

Selain itu, fashion Jovi yang terkesan seperti perempuan dan kadang laki-

laki, itu menandakan bahwa androgini tidak ingin ada aturan sosial. Bahwa

manusia boleh memakai baju apa saja, karena budaya diciptakan sendiri oleh

manusia. Karena androgini cenderung genderless, tidak mau diatur dengan aturan

laki laki dan perempuan yang ada di masyarakat. Jovi sebagai androgini ingin

membuat aturan sendiri. Jovi mengkonstruksi image-nya sebagai fashion

revolusioner yang tidak terbatas pada aturan. Menurut Dyer, bintang merupakan

sebuah citra yang dikonstruksi kepada diri seseorang atau juga karakter yang kuat

yang ditanamkan oleh media di tengah masyarakat, maka Jovi sedang membuat

konstruksi image yang ingin ia tanamkan di masyarakat (Dyer, 2004, p. 1).

Sebagaimana menurut Dyer, bahwa bintang adalah sebuah komoditas, maka ia

akan mengikuti kemauan dari siapa yang mengonsumsinya. Bagaimana ia

dikemas akan mengikuti selera pasar dan target pasar yang ingin

mengonsumsinya. Jovi mau berdandan dan berpakaian seperti perempuan agar

mereka, publik dan para penggemarnya mau mengonsumsi Jovi sebagai

komoditas.

135 Universitas Kristen Petra

Bentuk pemberontakan dengan adanya stereotip fashion dan make-up pada

laki-laki dan perempuan, ditunjukkan Jovi melalui simbol-simbol. Yakni, ia selalu

menyuruh penontonnya untuk menjadi diri sendiri. Dan, Jovi menggunakan

piercing dan tato sebagai simbol penolakan tradisi atau bisa disebut norma

masyarakat selama ini. Jovi membuat citra bahwa dirinya adalah tidak ingin

dibatasi oleh siapapun dan apapun. Fashion juga bisa mengandung banyak nilai-

nilai yang ingin disampaikan oleh sang pengguna fashion itu sendiri. Karena

sifatnya yang demikian maka fashion juga tak lepas dari hal yang membentuk

image seorang bintang.

Merujuk pada Goffman (1959), kehidupan sosial itu dapat dibagi menjadi

―wilayah depan‖ (front region) dan ―wilayah belakang‖ (back region). Wilayah

depan merujuk kepada peristiwa sosial yang memungkinkan individu bergaya

atau menampilkan peran formalnya. Sebaliknya wilayah belakang merujuk

kepada tempat dan peristiwa yang memungkinkannya mempersiapkan perannya di

wilayah depan. Wilayah depan ibarat panggung sandiwara bagian depan (front

stage) yang ditonton khalayak penonton, sedangkan wilayah belakang ibarat

panggung sandiwara bagian belakang (back stage) atau kamar rias tempat pemain

sandiwara bersantai, mempersiapkan diri, atau berlatih untuk memainkan

perannya di panggung depan. Goffman (1959) membagi panggung depan ini

menjadi dua bagian: front pribadi (personal front), dan setting, yakni situasi fisik

yang harus ada ketika faktor harus melakukan pertunjukan. Tanpa setting, aktor

biasanya tidak dapat melakukan pertunjukan. Front pribadi terdiri dari alat-alat

yang dapat dianggap khalayak sebagai perlengkapan yang dibawa aktor ke dalam

settting (dalam Mulyana, 2001, p. 114). Manusia sebagai aktor yang sedang

memainkan peran. Dalam drama aksi dipandang sebagai perform, penggunaan

simbol-simbol untuk menghadirkan sebuah cerita. Sebuah performa arti dan aksi

dihasilkan dalam adegan konteks sosiokultural (Widodo, 2010:175).

Wilayah depan Jovi Adhiguna adalah penampilannya dalam media seperti

YouTube, media sosial, penampilan dan wawancara di media sedangkan wilayah

belakangnya bisa jadi kebiasaan-kebiasaan yang tidak diketahui publik. Wilayah

depan Jovi Adhiguna menggunakan citra yang baik bahwa dia mendukung kaum

136 Universitas Kristen Petra

LGBT namun tidak menjadi LGBT, wilayah belakang dirinya adalah Jovi adalah

seorang homoseksual yang memiliki kekasih bernama Ronald. Wilayah depan

lainnya yang ditampilkan oleh Jovi adalah ia selalu marah jika disebut sebagai

perempuan, dan wilayah belakang ia menyukai pakaian dan make-up perempuan.