20 14

10
2014 Korikuler Fisika Vektor

Transcript of 20 14

2014Korikuler Fisika

Vektor

DISUSUN

OLEH

Nama : Amos Miquel NainggolanNomor : 02Kelas : 1 IPA 1

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahanBerkat,Kasih dan Anugrahnya sehingga saya dapat menyelesaikanpenyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangatsederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salahsatu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalamadministrasi pendidikan dalam profesi keguruan.Harapan saya semoga makalah ini membantu menambahpengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga sayadapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehinggakedepannya dapat lebih baik.Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengetahuanyang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepadapara pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifatmembangun untuk kesempurnaan makalah ini.  Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah Fisikatentang Vektor ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapatmemberikan inpirasi terhadap pembaca. 

Pematang Siantar, Agustus 2014

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1             Latar BelakangMemasuki abad 20, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi sangatlah pesat. Berbagai piranti sederhana maupunelektronik telah berhasil dibuatuntuk memudahkan pekerjaanmanusia. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih manusia,tidak lepas atau bahkan sangat bergantung dari keberadaansuatu ilmu, yakni ilmu Fisika.

Fisika memiliki kaitan erat dengan matematika. Hal inikarena matematika mampu menyediakan kerangka logika di manahukum-hukum fisika dapat diformulasikan secara tepat.Definisi, teori, dan model fisika selalu dinyatakanmenggunakan hubungan matematis.

Sebagai ilmu dasar, fisika memiliki pengaruh pada banyakilmu sains lainnya. Salah satu contohnya pada ilmu kimia.Fisika banyak mempelajari partikel renik semacam elektron.Bahasan tersebut ternyata juga dipelajari dan dimanfaatkanpada ilmu kimia. Bahkan topik mekanika kuantum yang diterapkanpada ilmu kimia telah melahirkan bidang baru yang dinamakankimia kuantum (quantum chemistry).

Selain itu, ilmu fisika yang diterapkan pada bidang ilmulain ikut berperan dalam melahirkan bidang studi baru yangmenarik. Di antaranya adalah biofisika (fisika pada ilmubiologi), geofisika (fisika pada ilmu bumi), fisika medis(fisika pada ilmu kedokteran), dan yang lebih baru adalahekonofisika (fisika pada ilmu ekonomi).

Fisika adalah ilmu yang mempelajari keteraturan alamsemesta dan sebisa mungkin memanfaatkan keteraturan ini untukdua hal, yaitu menemukan keteraturan lainnya di alam semestayang belum ditemukan dan memanfaatkan keteraturan yang telahditemukan untuk menjadi bermanfaat bagi kehidupan manusia.Tanpa ada penemuan tentang keteraturan lensa, maka tidakmungkin di temukan planet-planet, tanpa ditemukannya planet-planet, tidak mungkin ditemukan Hukum-hukum Kepler, tanpaditemukan Hukum Kepler, maka tidak mungkin ditemukan hal-halpenting lainnya di tata surya, dan hal-hal ini masih terusberlanjut, keteraturan yang telah ditemukan akan menjadi dasaruntuk menemukan keteraturan-keteraturan lainnya.

Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangatpenting. Hal itulah yang melatar belakangi kami untuk menyusunmakalah ini, agar nantinya dapat memahami danmengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

1.2  Rumusan Masalah Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :1.  Apakah perbedaan dari besaran skalar dan besaran vektor?2.  Apakah perbedaan dari vektor komponen dan vektor satuan?3.    Bagaimana  menentukan vektor resultan?4.   Bagaimana menentukan arah vektor?5.  Bagaimana pengaplikasian vektor dalam kehidupan sehari –hari?1.3  Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :1.  Untuk mengetahui perbedaan dari besaran skalar dan besaranvektor.2.  Untuk mengetahui perbedaan dari vektor satuan dan vektorkomponen.3. Untuk mengetahui cara  menentukan vektor resultan.4.   Untuk mengetahui caramenentukan arah vektor.5.  Untuk mengetahui pengaplikasian vektor dalam kehidupansehari – hari.1.4 ManfaatAdapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :1.Untuk memperluas wawasan pembaca tentang vektor2.Dapat mengetahui dengan jelas rumus dari vektor

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Besaran Skalar dan Besaran VektorBesaran Skalar adalah besaran yang memiliki besar namun

tidak memiliki arah.Besaran-besaran dalam fisika yang sudahkita kenal seperti massa, panjang, waktu , dan yang lainnyadinyatakan dengan sutu angka yang biasanya diikuti dengansuatu satuan. Sebagai contoh, massa suatu benda sama dengan 4kg. Besaran-besaran seperti itu tidaklah mempunyai arah,sehingga disebut dengan besaran skalar. Dikatakan tidakmempunyai arah, karena besaran-besaran tersebut bernilai samake senua arah/orientasi. Perhitungan pada besaran skalarmeliputi operasi-operai matematik seperti penjumlahan,pengurangan, perkalian, dan pembagian.Sedangkan besaranVektor merupakan besaran yang memiliki besar dan arah(Kamajaya,2007:50). Seperti contoh saat mobil bergerak 100km/jam ke timur, 100km/jam ke utara, dan lain sebagainya.Kecepatan merupakan salah satubesaran vektor, jadi harusdinyatakan oleh nilai dan arahnya.

2.2 Perbedaan Vektor Komponen dan Vektor SatuanSetiap vektor dapat diuraikan menjadi 2 vektor yang

saling tegak lurus (Kanginan,2002:77). Pada koordinatkartesian, vektor dapat diuraikan ke arah sumbu x, sumbu y dansumbu z jika 3 dimensi. Vektor-vektor hasil penguraian inilahyang disebut dengan vektor komponen. Vektor yang terletak disumbu x, disebut dengan vektor komponen sumbu x, dan vektoryang terletak di sumbu y disebut dengan vektor komponen sumbuy. Besar dari vektor komponen tergntung dari vektorbersangkutan, tetapi arahnya selalu diketahui dan konstan.

Vektor  satuan (unit vector) adalah vektor yang besarnyasatu satuan(Istiyono,2004:32). Vektor satuan berfungsi untukmenyatakan arah dari vektor dalam ruang, dimana vektor satuanarahnya sejajar sumbu koordinat, dan pertambahannya jugasejajar sumbu koordinat. Dalam koordinat kartesian xyz, vektorsatuan biasanya dilambangkan dengan vektor satuan i untuk

sumbu x positif, vektor satuan j untuk sumbu y positif danvektor satuan k, untuk 3 dimensi. Jika dituliskan, vektorsatuan pada koordinat kartesian dinyatakandengan  , ,  atau A,

B, C. Dengan demikian, jelaslah perbedaan vektor komponen danvektor satuan.2.3   Menentukan Vektor Resultan

Hasil penjumlahan ataupun hasil pengurangan dari dua vektor

atau lebih disebut resultan vektor. Untuk menentukan vektor

resultan, terdapat 2 metode, yakni metode grafis dan metode

analitis. Metode grafis dapat dibagi menjadi 3 metode yakni

metode segitiga, metode jajar genjang dan metode polygon.

Metode analitis juga dapat dibagi menjadi 3, yakni metode

sinus, metode kosinus dan metode vektor komponen. Metode

vektor yang lazim digunakan adalah metode jajar genjang untuk

menentukan resultan 2 buah vektor dan metode vektor komponen

untuk menentukan resultan banyak vektor.     Sifat-sifat vektor.

a.         +   =   +    Sifat komutatif.

b.        + ( + ) = ( + ) +   Sifat assosiatif.

c.       a ( +  ) = a   + a 

d.       / / + / /  / + / 

4.      Resultan Dua Vektor

a.       Cara Jajaran genjang

α =  sudut antara A dan B 

/ / = arahnya :

 

b.      Cara Poligon 

   

R  adalah resultan dari,   dan 

 

c.       Cara Analitis 

     Vektor          sudut               vx = v cos             vy = v sin        V1                                 vx = v cos           vy = v sin        V2                                 vx = v cos           vy = v sin        V3                                 vx = v cos           vy = v sin                                                           

Resultan / R  / =

Arah resultan : tg  =  

5.      Vektor Pada Sistem Koordinat Ruang ( x, y, z )

              , ,  =  masing-masing sudut antara                    vektor A           dengan sumbu-sumbu x, y dan z =  x +  y +  z                  atau = / x /  + / y / + / z /  / x / =   cos   / y / =   cos   

/ z  / =   cos    Besar vektor A

dan  ,  ,   masing-masing vektor satuan pada sumbu x, y dan z 

6.    Perkalian Vektor 

a.       Perkalian vektor dengan skalar.Suatu vektor jika dikalikan dengan suatu besaran skalar maka hasilnya adalah suatu vektor.

 b.      Perkalian vektor dengan vektor.Dalam perkalian vektor dengan vektor, kita mengenal dua bentuk perkalian , yaitu :1) Perkalian titik (Dot Product)2) Perkalian silang (Cross Product)

 7.      Dalam Perkalian Titik antara vektor A dengan vektor B

akan diperoleh besaran skalar.Contoh :   ·   = CC besaran skalar yang besarnya C = / / · / / cos q

dengan q adalah sudut antara   dengan 8.      Dalam Perkalian Silang antara vektor A dengan vektor B

akan diperoleh besaranvektor.Contoh :   x   =  besaran skalar yang besarnya   = /  / x / / sin q

dengan q adalah sudut antara   dengan  

Cukup sekian keterangan dan penjelasan dari makalah yangsaya buat semoga bermanfaat buat pembaca terlebih jika adakalimat yang kurang jelas saya meminta maaf dan semoga pembacamemakluminya,cukup sekian Terima Kasih