01 COVER SKRIPSIx - Repository UNISBA

12
17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi bertangkal pada perkataaan latin comunis yang artinya membuat kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin communico yang artinya membagi. (Cherry dalam Cangara,2000:18) Adapun definisi komunikasi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikaasi antarmanusia (human communication) bahwa: Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama manusia, (2) melalui pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Book dalam Cangara,2000:18-19). Rogers bersama D.Laurence Kincaid (1981) mengungkapkan suatu definisi komunikasi adalah “suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi satu sama lainnya, yang pada gillirannya akan tiba saling pengertian yang mendalam.” (dalam Cangara,2000:19). Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses simbolik antara dua orang atau lebih melalui pertukaran informasi untuk menimbulkan saling pengertian dan mengubah sikap serta perilaku satu sama lain. repository.unisba.ac.id

Transcript of 01 COVER SKRIPSIx - Repository UNISBA

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi bertangkal pada perkataaan latin comunis yang artinya

membuat kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari

akar kata dalam bahasa latin communico yang artinya membagi. (Cherry dalam

Cangara,2000:18)

Adapun definisi komunikasi yang dibuat oleh kelompok sarjana

komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikaasi antarmanusia

(human communication) bahwa:

Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama manusia, (2) melalui pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Book dalam Cangara,2000:18-19).

Rogers bersama D.Laurence Kincaid (1981) mengungkapkan suatu

definisi komunikasi adalah “suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk

atau melakukan pertukaran informasi satu sama lainnya, yang pada gillirannya

akan tiba saling pengertian yang mendalam.” (dalam Cangara,2000:19).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses simbolik

antara dua orang atau lebih melalui pertukaran informasi untuk menimbulkan

saling pengertian dan mengubah sikap serta perilaku satu sama lain.

repository.unisba.ac.id

18

Komunikasi antara dosen dengan mahasiswa dimulai saat dosen

menyampaikan materi. Pada saat itu terjadi pertukaran informasi sehingga

menimbulkan perubahan sikap dan tingkah laku. Mahasiswa menjadi bertambah

pengetahuannya, yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, serta terjadinya

perubahan pola pikir yang berpengaruah terhadap sikap dan tingkah lakunya.

2.1.2 Unsur-unsur Komunikasi

Menurut Hafied Cangara di dalam bukunya “Pengantar Ilmu Komunikasi”,

unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Sumber Sumber sering disebut juga pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau encoder. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga salam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga.

2. Pesan Dalam bahasa Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content, atau informasi. Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.

3. Media Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi panca indera dianggap sebagai media komunikasi. Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram. Sedangkan dalam komunikasi massa, media yang digunakan berupa media elektronik (radio, televisi, film, komputer, dan sebagainya) dan media cetak (surat kabar, majalah, buku, poster, spanduk dan sebagainya).

4. Penerima Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan atau dalam bahasa Inggrisnya receiver atau audience. Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi karena dialah menjadi sasaran dari komunikasi.

repository.unisba.ac.id

19

Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan.

5. Pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

6. Tanggapan balik Tanggapan balik atau umpan balik adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima.

7. Lingkungan Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. (Cangara, 2003: 24-27)

Setiap unsur tersebut saling bergantung satu sama lain dan memiliki

peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi. Begitupun ketika seorang

dosen berkomunikasi dengan mahasiswanya, unsur-unsur tersebut selalu ada di

setiap komunikasi yang akan mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang

dibangun untuk menunjukkan kredibilitas dosen tersebut.

2.2 Tinjauan tentang Komunikasi Kelompok

2.2.1 Pengertian Komunikasi Kelompok

Komunikasi yang terjadi pada saat dosen mengajar termasuk ke dalam

komunikasi kelompok. Menurut Rohim dalam bukunya yang yang berjudul “Teori

Komunikasi, memaparkan komunikasi kelompok yaitu proses komunikasi yang

berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka di mana anggota-

anggotanya saling berinteraksi satu sama lain. Tidak ada jumlah batasan anggota

yang pasti, 2-3 orang atau 20-30 orang, tetapi tidak lebih dari 50 orang (Rohim,

2009:87).

repository.unisba.ac.id

20

Sedangkan pengertian komunikasi kelompok menurut Onong U. Effendy

sebagai berikut :

Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu bisa sedikit, bisa banyak. Apabila jumlah orang yang dalam kelompok itu sedikit yang berarti kelompok itu kecil, komunikasi yang berlangsung disebut komunikasi kelompok kecil; jika jumlahnya banyak dinamakan komunikasi kelompok besar. Komunikasi kelompok kecil adalah komunikasi yang ditujukan kepada kognisi komunikan dan prosesnya berlangsung secara dialogis. Dalam komunikasi kelompok kecil komunikator menunjukkan pesannya kepada benak komunikan misalnya kuliah, ceramah, diskusi, rapat dll. (Onong, 2003: 75).

Kegiatan perkuliahan yang sedang berlangsung adalah pembahsan suatu

materi yang dilakukan oleh dosen dan sejumlah mahasiswa dalam kelompok kecil

yang memungkinkan satu sama lainnya terjadi dialog untuk mengambil suatu

keputusan pada saat perkuliahan sedang berjalan.

Meskipun kegiatan perkulihan termasuk pada komunikasi kelompok kecil

yang bersifat rasional,ditujukan kepada kognisi, suatu ketika juga bisa terjadi

dialog yang emosional. Dalam situasi komunikasi seperti ini diperlukan wibawa

seorang dosen dan kemampuan berkomunikasi yang baik.

2.2.2 Karakteristik Komunikasi Kelompok

Proses komunikasi dapat dikatakan komunikasi kelompok, jika memenuhi

karakteristiknya sebagai berikut :

1. Berlangsung secara tatap muka. 2. Pesan berlangsung secara kontinu atau berkelanjutan. 3. Dapat diidentifikasi siapa yang sumber dan siapa penerima nya. 4. Interaksi antara sumber dan penerima sangat terbatas, sehingga

tanggapan balik juga terbats. 5. Pesan yang disampaikan tidak berlangsung secara spontanitas tetapi

terencana dan dipersiapkanlebih awal. (Cangara, 2000: 34-35)

repository.unisba.ac.id

21

Komunikasi yang terjadi antara dosen dengan mahasiswa didalam kelas

termasuk kedalam bentuk komunikasi kecil. Berikut karakteristik kelompok kecil:

1. Kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan, jumlahnya cukup kecil sehingga semua anggota bisa berkomunikasi dengan mudah sebagai pengirim maupun penerima.

2. Para anggota kelompok harus dihubungkan satu sama lain dengan beberapa cara.

3. Diantara anggota kelompok harus ada beberapa tujuan yang sama. 4. Para anggota kelompok harus dihubungkan oleh beberapa aturan dan

struktur yang terorganisasi. (Devito, 1997: 303)

Secara keseluruhan, karakteristik komunikasi kecil ada pada komunikasi

yang terjadi saat perkuliahan di dalam kelas. Di dalam kelas, seluruh mahasiswa

dan dosen dapat berkomunikasi dengan mudah. Tidak selamanya dosen sebagai

pengirim pesan, adakalanya mahasiswa bisa menjadi sebagai pengirim pesan yaitu

saat bertanya kepada dosennya, sehingga peran dosen pun bisa menjadi penerima

pesan. Setiap mahasiswa memiliki dasar tujuan yang sama yaitu menuntut ilmu,

dan dosen untuk membagi ilmunya. Dengan demikian, komunikasi yang terjadi

antara dosen dengan mahasiswanya di dalam kelas termasuk ke dalam komunikasi

kelompok kecil.

2.3 Tinjauan tentang Kredibilitas

2.3.1 Pengertian Kredibilitas

Jalaluddin Rakhmat mengungkapkan pengertian kredibilitas sebagai

berikut :

Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat komunikator. Ada dua hal yang terkandung pada pengertian ini, yaitu 1) Kredibilitas adalah persepsi komunikan; jadi tidak inheren dalam diri komunikator; 2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator.

repository.unisba.ac.id

22

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kredibilitas seseorang muncul karena persepsi yang berasal dari komunikan terhadap sifat-sifat yang melekat pada orang tersebut. (Rakhmat, 2000:257)

Sedangkan, pengertian kredibilitas dari Hafied Cangara dalam bukunya

Pengantar Ilmu Komunikasi mengungkapkan bahwa “kredibiltas ialah

seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber sehingga

diterima atau diikuti oleh khalayak (penerima)” (Cangara, 2000: 95).

Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kredibilitas adalah

persepsi komunikan mengenai sifat-sifat komunikator yang dianggap sebagai

kelebihannya. Kredibilitas dosen dapat dilihat dari bagaimana cara membangun

komunikasi dengan mahasiswanya sehingga menimbulkan persepsi positif, dapat

diterima bahkan diikuti, serta mahasiswa merasa senang ketika mendengarkan

dosen tersebut berbicara atau menyampaikan materi.

2.3.2 Aspek Utama Kredibilitas

Josep A. Devito dalam bukunya “Komunikasi Antarmanusia”

mengemukakan mengenai tiga aspek kualitas utama yang dapat mempengaruhi

kredibiltas seorang pemimpin, yaitu:

1. Kompetensi Makin tinggi pengetahuan dan kepakaran yang dirasakan khalayaki dimiliki pembicara, makin besar kemungkinan khalayak mempercayai pembicara.sebagai contoh, anda mempercayai seorang dosen jika anda menganggap beliau menguasai subyek yang diajarkannya. Berikut ini diberikan beberapa metode yang dapat anda gunakan untuk mendemonstrasikan kompetensi anda kepada khalayak. a. Ceritakan kepada khalayak pengalaman atau pendidikan khusus

yang membuat anda layak membicarakan topik ini. b. Kutiplah beragam sumber riset. Buatlah khalayak melihat bahwa

anda telah meriset topik out secasra mendalam. Lakukanlah ini dengan menyebutkan beberapa buku yang telah and abaca, orang-

repository.unisba.ac.id

23

orang yang telah anda wawancarai dan artikel-artikel yang anda rujuk. Padukanlah ini disepanjang pembicaraan anda.

c. Tekankanlah kompetensi khusus sumber anda jika khalaya tidak mengenalnya. Sebagai cpontoh jangan mengatakan “Senator Smith berpendapat….,”melainkan tunjukanlah kredibilitas senator ini. Dengan mengatakan “Senator Smith, yang mngeetahui komisi keuangan selama 3 tahun dan mantan professor eko nomi di MTT, berpendapat…”

d. Jangan mengungkapkan kekurang-mampuan atau kekurang-pengetahuan secara tidak perlu. Itekankan kopmpetensi anda, bukan ketidakmampuan. Hindari penyataan seperti “ Saya tahu saya bukan ahlinya, tetapi…”

2. Karakter Di sini yang dimaksud adalah kejujuran dan sifat hakiki seseorang. Kita ingin tahu apakah kita dapat mempercayai a orang itu. Kita mempercayai pembicaraan yang memang dapat dipercaya. Sebagai pembicara, tunjukanlah kualitas-kualitas karakter yang akan meningkatkan kredibilitas anda. Berikut diberikan beberapa sara. a. Tekankan kejujuran dan sikap tak memihak. Bila menyampaikan

pembicara persuasif, tekankan bahwa anda menelaah semua isi masalah dan bahwa presentasi anda akurat dan tidak memihak.

b. Tekankan kepedulian anda pada nilai-nilai yang kekal. Tegaskan kepada khalayak bahwa posisi anda-tesis anda- berkaitan dengan nilai-nilai yang luhur. Tunjukanlah kepada mereka bahwa ini benar.

Perhatikanlah bagaimana Presiden George Bush (1988) menekankan kepeduliannya pada nilai-nilai abadi seperti keluarga, agama, tradisi, dan kekuatan individu dalam pidatonya ketika menerima nominasi partai Republik :

Individu berapa pada titik pusat cahaya. Dan dari sana memancar berkas-berkas keluarga, unit mendasar dari kedekatan dan cinta. Karena keluargalah yang mengkomunikasikan kep[ada anak-anaol kita. ------ tentang abad ke-21 ---- budaya kita agama kita,tradisi dan sejarah kita.

Dari inividu sampai ke keluarga, kemudian ke lingkungan sekitar, terus ke lingkungan kota dan sekolah dan masih terus lagi, kenegara, bangsa. Masing-masing hanya melakukan yang terbaik, tidak lebih. Dan saya percaya bahwa kekuatan haruslah berada di tangan individu, ditangan mereka yang menghidupi keluarga dan menyelanggarakan urusan rumah tangga.

c. Tekankan kesamaan anda dengan khalayak, utamanya kepercayaan, sikap nilai dan tujuan anda. Makin sama anda dengan pendengar anda, makin besar kemungkinan mereka melihat anda sebagai orang yang dapat dipercaya.

d. Tekankan kepedulian anda akan kesejahteraan khalayak pendengar, jika khalayak merasa anda hanya mementingkan diri sendiri, mereka akanmelecehkan kredibilitas anda. Buatlah jelas

repository.unisba.ac.id

24

bagi hadirim bahwa kepentingan mereka merupakan hal yang penting dalam pikiran anda.

3. Karisma Kita lebihmenyukai pembicara dinamis ketimbang pembicara yang ragu-ragu dan tidak tegas. Kita menganggap orang yang pemalu, introven, berbicara pelan sebagai kurang kredibel dibandingkan prang yang ekstroven dan tegas. Berikut i=ini diberikan beberapa saran untuk menunjukan karisma. a. Tunjukanlah sikap positif terhadap pertemuan antara pembicara-

pendengar. I tegaskan kegembiraaan anda dalam berbicara dengan khalayak pendengar, tekankan harapan anda bukan rasa putus asa. Tekankan kegembiraan dan bukan kesedihan.

b. Deminstrasikan ketegasan. Perlihatkan kepada khalayak bahwa anda adalah orang yang bersedia berjuang menegakkan hak-hak anda. Perlihatkan kepada mereka bahwa anda tidak akanmundur hanya karena anda kalah suara.

Perlihatkan semangat. Pembicara yang lesu yang tertatih-tatih selama pembicaraan sangat berbeda dengan [embicara yang karismatik. Cobalah saksikan film tentang Martin luther King, Jr., atau pidato Billy Graham. Mereka benar-benar tenggelam dalam pembicaraan dan berbaur dengan khlayak. Mereka merupakan contoh bagus tentang semangat yang membuat pembicara karismatik. (Devito,1997:459-461)

Kredibilitas seorang dosen dapat dilihat dari ketiga aspek kualitas utama

tersebut. Dosen harus memiliki kompetensi, karakter, dan karisma untuk

membangun kredibilitasnya.

Kompetensi seorang dosen dapat dilihat dari pengetahuannya,

pengalaman, dan materi yang disampaikan berdasarkan beberapa sumber.

Sedangkan karakter dosen dapat dilihat dari materinya yang dapat dipercaya, jujur

ketika menjawab pertanyaan, dan tidak memihak saat mengajar di kelas.

Begitupun karismanya dapat dilihat dari ketegasan dan semangatnya dalam

penyampaian materi.

repository.unisba.ac.id

25

2.4 Tinjauan tentang Minat

Minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu obyek, seseorang, suatu

soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Minat harus

dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar; kalau tidak demikian minat itu

tidak mempunyai arti sama sekali. Oleh sebab itu pengetahuan dan informasi

tentang seseorang atau suatu obyek pasti harus terlebih dahulu daripada minat

terhadap orang atau obyek tadi. (Whitherington dalam Buchori, 1984:135)

Sedangkan menurut Onong U. Effendy dalam bukunya ilmu,teori, dan

filsafat komunikasi “minat adalah kelanjutandari perhatian yang merupakan titik

tolak bagi timbulnya hasar (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang

diharapkan komunikator (Effendy,2003 : 304)

Berdasarkan pengertian minat diatas, maka minat mahasiswa untuk

melanjutkan studi S-2, berasal dari pengetahuan dan informasinya mengenai

kualitas perguruan tinggi yang bersumber dari kredibilitas dosen-dosen pengajar

di perguruan tinggi tersebut.

Para ahli komunikasi cenderung untuk sama-sama berpendapat bahwa

dalam melancarkan kemunikasi lebih baik mempergunakan pendekatan apa yang

disebut A-A procedure atau from Attention to Action procedure. A-A procedure

ini sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang singkat AIDDA.

Lengkapnya adalah sebagai berikut :

A : Attention (Perhatian)

I : Interest (Minat/ketertarikan)

D : Desire (Hasrat)

repository.unisba.ac.id

26

D : Decision (Keputusan)

A : Action (Tindakan)

Adapun keterangan dari dari elemen-elemen model AIDDA tersebut

adalah :

1. Perhatian (attention): keinginan seseorang untuk mencari dan melihat

sesuatu.

2. Ketertarikan (interest): perasaan ingin mengetahui lebih dalam tentang

suatu hal yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen.

3. Hasrat/keinginan (desire): kemauan yang timbul dari hati tentang

sesuatu yang menarik perhatian.

4. Keputusan (decision): kepercayaan untuk melakukan sesuatu hal.

5. Tindakan (action): suatu kegiatan untuk merealisasikan keyakinan dan

ketertarikan terhadap sesuatu.

Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak.

Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak melakukan action maka pertama-tama

mereka harus dibangkitkan perhatiannya (attention) sebagai awal suksesnya

komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan, hendaknya

disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest), yang merupakan derajat

yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang

merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu

kegiatan yang diharapkan komunikator. (Effendy, 2003: 305)

Proses minat pada mahasiswa untuk melanjutkan studi S-2, dimulai dari

(attention) perhatian pada kualitas dari perguruan tinggi yang salah satu nya dapat

repository.unisba.ac.id

27

di lihat dari kredibilitas para dosen yang mengajar di perguruan tinggi tersebut.

Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan merupakan awal

kesuksesannya komunikasi. Apabila perhatian mahasiswa telah terbangkitkan,

hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan (interest) ketertarikan. Yang

merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari

perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya (desire) hasrat/keinginan

mahasiswa untuk melanjutkan studi S-2 di perguruan tinggi tersebut.

2.5 Teori S-R

Teori Stimulus-Respon (S-R) yaitu model teori komunikasi paling dasar.

Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi. Khusus nya yang beraliran

behavioristik. Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus-respon.

(Mulyana,2005:132)

Model ini menunjukan komunikasi suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat

sederhana.bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu

kemudian tersipu malu, atau bila saya tersenyum dan kemudian anda membalas

senyuman saya, itulah pola S-R. Jadi model S- R mengasusmsikan bahwa kata-

kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat nonverbal, gambar-gambar, dan

tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon

dengan cara tertentu. Oleh karena itu anda dapat menganggap proses ini sebagai

pertukaran atau pemindahan informasi atau gagasan. Proses ini dapat bersifat

timbal-balik dan mempunyai efel. Setiap efek dapat mengubah tindakan

komunikasi (communication act) berikutnya.

repository.unisba.ac.id

28

Model S-R mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses, khususnya

yang berkenaan dengan faktor manusia. Secara implisit ada asusmsi dalam model

S-R ini bahwa perilaku (respon) manusis dapat diramalkan. Ringkasnya,

kamunikasi dianggap sebagai statis, yang menganggap manusia selalu berperilaku

karena kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasarkan kehendak. Keinginan, ata

kemauan bebasnya. Model ini lebih sesuai bila diterapkan pada sistem

pengendalian suhu udara alih-alih pada perilaku manusia.

repository.unisba.ac.id