Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

download Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

of 21

Transcript of Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    1/21

    PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM :

    ZONASI KAWASAN RAWAN LONGSOR BERBASIS SIG DI KABUPATEN

    ACEH BESAR PROVINSI ACEH

    BIDANG KEGIATAN :

    PKM-AI (ARTIKEL ILMIAH)

    Diusulkan oleh :

    Ketua Kelompok : Egyana Yudistira 1204107010038, Angkatan 2012

    Anggota Kelompok : Muhammad Fadhil

    Ariga Putra Aldi

    Warni Asnita

    1204107010028, Angkatan 2012

    1204107010039, Angkatan 2012

    1104107010018, Angkatan 2011

    UNIVERSITAS SYIAH KUALA

    BANDA ACEH

    2015

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    2/21

    PENGESAHAN PKM-ARTIKEL ILMIAH

    1. Judul : Zonasi Kawasan Rawan Longsor

    Berbasis SIG di Kabupaten Aceh

    Besar Provinsi Aceh

    2. Bidang Kegiatan : PKM-AI

    3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a.

    Nama Lengkap

    b. NIM

    c. Jurusan

    d. Universitas

    e.

    Alamat Rumah dan No.HP

    f.

    Alamat E-mail

    :

    :

    :

    :

    :

    :

    Egyana Yudistira

    1204107010038

    Teknik Geofisika

    Universitas Syiah Kuala

    Jln. Toe Pineung No.1 A Desa

    Beurawe, Kecamatan Kuta Alam,

    Banda Aceh, Aceh / 082368162691

    [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 (Tiga) orang

    5. Dosen Pendamping

    a.

    Nama dan Gelar

    b.

    NIDN

    c.

    Alamat Rumah dan No.HP

    :

    :

    :

    Gartika Setya Nugraha ST, M.Si

    00-2202-7404

    Jl. Seuke I no.8 Komplek Perumahan

    Baru Sektor Timur Darussalam-

    Banda Aceh

    Banda Aceh, 23 Maret 2015

    Menyetujui

    Pembantu Dekan Fakultas Teknik

    Bidang Kemahasiswaan

    ( Dr. Nasrullah RCL, ST, M.T )

    NIP. 19680507 199702 1 001

    Ketua Pelaksana Kegiatan

    (Egyana Yudistira )

    NIM. 1204107010038

    Pembantu Rektor

    Bidang Kemahasiswaan

    (Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur, B.C. )

    NIP. 19630725 199102 1 001

    Dosen Pendamping

    (Gartika Setya Nugraha ST, M.Si)

    NIDN. 00-2202-7404

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    3/21

    SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Egyana Yudistira

    NIM : 1204107010008

    Program Studi : Teknik Geofisika

    Fakultas : Teknik

    Dengan ini menyatakan bahwa PKM AI saya dengan judul: Zonasi KawasanRawan Longsor Berbasis SIG di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Acehyang

    diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah

    dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

    Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,

    maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku

    dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

    benarnya.

    Pembantu Rektor

    Bidang Kemahasiwaan

    (Dr. Ir Alfiansyah Yulianur, B.C. )

    NIP. 19630725 199102 1 001

    Banda Aceh, 23 Maret 2015

    Ketua Pelaksana Kegiatan

    (Egyana Yudistira )

    NIM. 1204107010038

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    4/21

    ZONASI KAWASAN RAWAN LONGSOR BERBASIS SIG DI

    KABUPATEN ACEH BESAR PROVINSI ACEH

    Ariga Putra Aldi, Egyana Yudistira, Muhammad Fadhil, Warni Asnita

    Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

    ABSTRAKTelah dilakukan zonasi kawasan rawan longsor berbasis Sistem Informasi

    Geografis (SIG) di empat kecamatan di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh

    yaitu Kecamatan Peukan Bada, Lhoknga, Leupung, dan Lhoong. Secara geografis

    daerah ini terletak antara 5,17-5,551 LU dan 95,146-95,404 BT dan memiliki luas

    daerah 431Km2. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kawasan rawan

    longsor menggunakan data sekunder berupa peta kelerengandalam format Digital

    Elevation Model (DEM), peta curah hujan, peta geologi, peta tataguna lahan dan

    peta kegempaan masing-masing dalam format shp. Dengan data tersebutdilakukan pembobotan dan skor dari masing-masing parameter peta yang

    selanjutnya dilakukan overlay. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel

    dan software ArcGIS 9.3. Hasil penelitian menunjukan bahwa daerah dengan

    tingkat kerawanan rendah 1% meliputi 1 kecamatan, tingkat kerawanan sedang

    96% meliputi 4 kecamatan, dan tingkat kerawanan tinggi 3% meliputi 2

    kecamatan.

    Kata kunci: SIG, Zonasi Rawan Longsor, Aceh Besar.

    ABSTRACT

    Landslide prone zoning has been done based on Geographic Information

    Systems (GIS ) in four subdistrict which are Peukan Bada, Lhoknga, Leupung,

    and Lhoong Subdistrict, Aceh Besar District, Aceh Province. Geographically, this

    area located between 5,17-5,551 LU dan 95,146-95,404 BT and have a wide area

    of 431Km2. This study aimed to map the landslides prone area by using the

    secondary data, which are the slope map in Digital Elevation Model (DEM)

    format, precipitation map, geological map, landuse map and seismic map in shp

    format. We weight the value and score each o fmap parameter and then perform

    overlay. Data processing using Microsoft Excel and ArcGIS 9.3 software. The

    results indicated that areas with low vulnerability 1% covering a small part of1

    subdistrict, 96% moderate vulnerability include 11 subdistricts, and 4% highimpact includes 2 subdistricts.

    Keywords: GIS , Landslide Prone Zoning, Aceh Besar

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    5/21

    PENDAHULUAN

    Longsor yang akhir-akhir ini

    sering terjadi di beberapa

    daerah/lokasi di Indonesia

    merupakan salah satu bencana uang

    mengakibatkan kerugian cukup

    besar, baik materil, nyawa, maupun

    infrastruktur vital di daerah longsor

    tersebut. Sehingga bencana longsor

    ini dianggap sebagai bencana

    nasional yang harus ditanggulangi

    bersama oleh seluruh rakyat

    Indonesia. Walaupun kerugian yang

    diderita sesaat, akan tetapi untukjangka panjang lahan yang rusak

    akan mempengaruhi kehidupan

    masyarakat setempat.

    Tercatat pada hari Minggu, 02

    November 2014 Kecamatan Lhoong,

    Aceh Besar terkepung tanah longsor,

    hingga masyarakat di wilayah

    tersebut terisolir. Lalu lintas Banda

    Aceh-Meulaboh terputus total akibatlongsor, hingga menyebabkan

    kecamatan Lhoong yang berada di

    perbatasan Aceh Besar dan Aceh

    Jaya terisolir.Masyarakat Lhoong tak

    bisa menempuh perjalanan, baik ke

    Banda Aceh maupun Aceh Jaya.

    Terdapat 25 titik longsor di kawasan

    tersebut di antaranya di kawasan

    Gunung Paro, Aceh Besar, dan

    Gunung Grutee yang berbatasan

    dengan Aceh Jaya ( Windy Phagta,

    2014).

    Oleh karena itu, agar kerusakan

    tanah, materi maupun jiwa yang

    terjadi dapat ditekan maka perlu

    dilakukan suatu penelitian dengan

    menginventarisasi daerah atau lokasi

    yang dianggap mempunyai

    rawan/rentan akan bencana longsor.

    Jika longsor yang akan terjadi telah

    dapat diperkirakan, maka dapat

    ditentukan kebijaksanaan

    penggunaan tanah dan tindakan

    konservasi tanah yang diperlukan

    agar tidak terjadi kerusakan tanah

    dan tanah dapat dipergunakan secara

    produktif dan lestari.

    Kabupaten Aceh Besar,

    Provinsi Aceh secara geografis

    terletak antara 5,17-5,551 LU dan

    95,146-95,404 BT dengan luasan

    daerah 431 Km2. Secara administrasiKabupaten Aceh Besar terdiri dari 17

    kecamatan (GIS Laboratorium

    Terpadu Universitas Syiah Kuala,

    2010).

    Parameter tertentu terutama

    curah hujan yang tinggi, dan

    kemiringan lereng dapat memicu

    longsor di suatu kawasan yang

    memiliki tingkat rawan kelongsoranyang tinggi. Penting mewaspadai

    bencana longsor yang datang tak

    terduga namun relatif mudah untuk

    diprediksi dibanding bencana alam

    lainnya sehingga bisa mengurangi

    dampak resiko yang akan

    ditimbulkan.

    Upaya untuk meminimalkan

    resiko bencana longsor memerlukan

    metode tertentu, salah satunya yaitu

    metodeberbasisSistem Informasi

    Geografis (SIG) untuk menentukan

    zonasi kawasan rawan longsor di

    daerah Kabupaten Aceh Besar,

    Provinsi Aceh. Sistem informasi

    Geografis merupakan sistem yang

    mengintegrasikan data-data spasial

    (Rahman, 2010). Diharapkan hasil

    dari metode ini dapat mengetahui

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    6/21

    Gambar 1. Peta lokasi penelitian

    tingkat kawasan mana saja yang

    rawan longsor sehingga dapat

    dilakukan tindakan cepat dari aspek

    pengelolalan lahan dan lingkungan

    baik daerah rawan longsor maupun

    daerah terkena dampak longsor.

    TUJUAN

    Penulisan artikel ilmiah ini

    yang bertujuan untuk

    menginventarisasi daerah rawan

    bencana longsor, dengan

    menggunakan implementasi data

    penginderaan jauh dan SIG di

    Kecamatan Peukan Bada, Lhoknga,

    Leupung, dan Lhoong, Kabupaten

    Aceh Besar, Provinsi Aceh yang

    hasilnya berupa peta zonasi kawasan

    rawan longsor. Kemudian

    menjelaskan faktor-faktor penyebab

    terjadinya longsor di empat

    kecamatan tersebut.

    METODOLOGI

    Waktu dan Lokasi Penelitian

    Waktu untuk melakukan

    penelitian ini dilaksanakan pada 01

    25 Maret 2015yaitu selama 25 hari.

    Ruang lingkup penelitian ini terbatas

    di Kecamatan Peukan Bada,

    Lhoknga, Leupung, dan Lhoong,

    Kabupaten Aceh Besar, Provinsi

    Aceh dengan batas utara: Selat

    Malaka / Kota Banda Aceh, batas

    barat: Samudra Hindia, batas selatan:

    Kabupaten Aceh Jaya, serta batas

    timur: Kabupaten Pidie (Gambar 1).

    Akan tetapi, penelitian ini hanya

    dilakukan di Laboratorium Komputer

    Jurusan Teknik Geofisika Fakultas

    Teknik Universitas Syiah Kuala,

    Banda Aceh.

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    7/21

    Gambar 2. Diagram alir pembuatan peta longsor di daerah Kabupaten Aceh

    Besar (Sumber: Modifikasi dari Permen PU No.22/PRT/M/2007)

    Peralatan dan Langkah Kerja

    Peralatan yang digunakan yaitu

    Laptop, Software ArcGIS 9.3, dan

    Microsoft Excel. Data-data yang

    diperlukan berupa: peta penggunaan

    lahan, peta kelerengan, peta curah

    hujan, peta geologi berupa

    penyebaran batuan, dan

    petakegempaan masing-masing

    dalam format digital yaitu Digital

    Elevation Model (DEM) dan

    extension shp seperti pada Gambar 2.

    Langkah kerja dengan menggunakan

    data-data tersebut yaitu dilakukan

    pembobotandan skor dari masing-

    masing parameter peta seperti pada

    Tabel 1. Tahap selanjutnya dilakukan

    tumpang tindih (Overlaying) dari

    peta longsor dengan kelerengan, dan

    peta longsor dengan penggunaan

    lahan serta dilakukan analisis.

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    8/21

    Tabel 1. Pembobotan dan skor parameter longsor dari masing-masing data

    No. Data Besaran/Parameter Skor

    1 Curah hujan

    (mm/tahun)

    < 1000

    10002500

    > 2500

    1

    2

    3

    2. Kelerengan 020 %

    2040 %

    > 45%

    1

    2

    3

    3. Kondisi Geologi Andesit, basalt, diorit, granit, granodiorit, riolit,

    serpentinit, dunit, peridotit, tefra berbutir halus dan

    kasar.

    Alluvial sungai dan laut, batu gamping,

    konglomerat, pualam.

    Shale, batupasir, batu lumpur, batu lanau, batu

    lempung dan serpih.

    1

    2

    3

    4. Penggunaan Lahan

    Hutan lahan kering primer, hutan sekunder,

    rawa.

    Pemukiman, pertanian lahan kering dan

    pertanian lahan kering bercampur semak.

    Sawah di lereng, semak belukar, tambak di

    kelerengan, tanah terbuka, dan tubuh air

    1

    2

    3

    5. Kegempaan/PGA

    dalam gal (g)

    0.6

    1

    2

    3

    Sumber: Modifikasi dari Permen PU No.22/PRT/M/2007

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil

    Dari hasil pengolahan data

    menggunakan software ArcGIS 9.3dapat diketahui zona rawan longsor

    di Kecamatan Peukan Bada,

    Lhoknga, Leupung, Lhoong

    Kabupaten Aceh Besar Provinsi

    Aceh dengan luas daerah sepertiditunjukkan pada Gambar 4 dan

    Tabel 2.

    Tabel 2. Tingkat daerah rawan longsor di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh

    No. Kategori rawan Kecamatan

    1 Rendah (1%) Sebagian kecil dari Kecamatan Lhoong

    2 Sedang (96%) Kecamatan Peukan Bada, Kecamatan Lhoknga,

    Kecamatan Leupung, Kecamatan Lhoong

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    9/21

    3 Tinggi (3%) Sebagian kecil dari Kecamatan Peukan Bada dan

    Kecamatan Lhoong

    Sumber: Pengolahan data asli dengan software ArcGIS

    Pembahasan

    Dalam penelitian ini digunakan

    beberapa faktor yang berpengaruh

    terhadap terjadinya longsor

    berdasarkan modifikasi Permen PU

    No.22/PRT/M/2007 yakni

    kemiringan lereng, curah hujan per

    tahun, kondisi penyebaran batuan

    (geologi), pengunaan lahan, dan

    kegempaan. Berdasarkan hasil

    penelitian menunjukkan kawasan

    rawan longsor di empat kecamatan

    tersebut dibagi menjadi tiga bagian

    yaitu: tingkat rawan longsor rendah,

    rawan longsor sedang, dan rawan

    longsor tinggi. Faktor kelerengan

    yang semakin curam sangatmemungkinkan rawan terjadinya

    longsor karena berkaitan dengan

    kestabilan lereng. Daerah penelitian

    memiliki tingkat kemiringan 0-20%

    atau landai dengan luasan yaitu

    345Km2, kemiringan 20-40% atau

    agak curam dengan luasan yaitu 308

    Km2, dan kemiringan >40% atau

    curam hingga sangat curam yang

    merupakan kawasan pegunungan

    dengan luasan yaitu 161 Km2

    (Gambar 3.a).

    Tingkat curah hujan yang terus

    menerus terjadi sepanjang tahun di

    daerah ini berdasarkan data BMKG

    Meteorologi Blang Bintang, Banda

    Aceh pada tahun 2010 yaitu 1000-

    2500 mm/tahun dan >2500

    mm/tahun menjadi faktor penyebab

    terjadinya longsor (Gambar 3.c).

    Keterdapatan batuan penyusun

    daerah penelitian dengan bobot nilai

    rendah memungkinkan kecilterjadinya longsor seperti pada

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    10/21

    Gambar 3. Peta yang menjadi faktor-faktor penyebab longsor di Kabupaten Aceh Besar

    (a). Kelerengan (b). Tataguna lahan (c).Curah hujan (d).Kegempaan (e). Geologi

    Gambar 3.e, yaitu Andesit, basalt,

    addiorit, granit, granodiorit, riolit,

    serpentinit, dunit, peridotit, tefra

    berbutir halus dan kasar tersebar

    dengan luasan 43 Km2

    . Batuanpenyusun dengan bobot sedang yaitu

    Alluvial sungai dan laut, batu

    gamping, konglomerat, pualam

    dengan luasan 358 Km2. Sedangkan

    batuan penyusun besar kemungkinan

    terjadinya longsor memiliki bobot

    nilai tinggi yaitu tersusun atas shale,

    batupasir, batu lumpur, batu lanau,

    batu lempung dan serpih dengan

    luasan 37 Km2(Bennet, et al, 1981).

    Daerah yang tersusun atas formasi

    batuan tersebut sering terbentuknya

    bidang gelincir, apabila tidak

    didukung oleh vegetasi yang baik(tataguna lahan) sehingga

    berpotensi longsor. Di daerah

    penelitian tataguna lahan seperti pada

    Gambar 3.b, terdiri dari hutan lahan

    kering primer, hutan sekunder dan

    rawa yang memungkinkan terjadinya

    longsor sangat kecil dengan luasan

    172Km2. Sedangkan area yang terdiri

    dari pemukiman, pertanian lahan

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    11/21

    kering dan pertanian lahan kering

    bercampur semak memungkinkan

    terjadinya rawan longsor sedang

    dengan luasan 48 Km2. Sistem

    tataguna lahan rawan terjadinya

    longsor tinggi terdiri dari sawah di

    lereng, semak belukar, tambak di

    kelerengan, tanah terbuka, dan tubuh

    air dengan luasan 217 Km2.Hal ini

    dikarenakan stabilitas permukaan

    ditutupi oleh sawah di lereng, semak

    belukar, tambak di lereng, tanah

    terbuka serta adanya tubuh air

    bersifat tidak memiliki vegetasi yang

    bisa menjaga kekompakan partikel

    tanah. Faktor terjadinya longsor juga

    dapat dipengaruhi oleh gempa bumi

    dengan berbagai kekuatan skala.

    Terutama gempa yang terjadi di

    daerah sesar sehingga menyebabkan

    batuan atau tanah mengalami

    gangguan. Ketika hal ini terjadi di

    lereng maka bisa menyebabkan

    pergerakan tanah mengikuti arah

    lereng. Tingkat percepatan gempa di

    daerah penelitian berdasarkan Tim

    Revisi Peta Gempa Indonesia 2010

    yang ditunjukkan pada Gambar 3.d,

    yaitu: < 0.3 gal, 0.3-0.6 gal, dan >

    0.6 gal dan nilai ini tergantung

    kepada jenis batuan yang menyusun

    suatu daerah. Jika batuan penyusun

    yang lunak maka nilai percepatan

    gempa semakin besar dibanding

    dengan batuan penyusun keras.

    KESIMPULAN

    Zonasi rawan longsor di

    Kabupaten Pidie Provinsi Aceh

    dibagi 3 (tiga) bagian yaitu tingkat

    Gambar 4. Peta rawan longsor Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    12/21

    kerawanan rendah 1% sebagian kecil

    dari Kecamatan Lhoong, tingkat

    kerawanan sedang 96% meliputi 4

    kecamatan (Peukan Bada, Lhoknga,

    Leupung, dan Lhoong), dan tingkat

    kerawanan tinggi 3% meliputi

    sebagian kecil dari 2 kecamatan

    (Peukan Bada dan Lhoong). Daerah

    dengan tingkat rawan longsor tinggi

    perlu diwaspadai terletak di wilayah

    tengah, selatan, tenggara dan timur

    Kabupaten Provinsi Aceh karena

    memiliki tingkat kemiringan >40%

    dengan batuan penyusun shale,batupasir, batu lumpur, batu lanau,

    batu lempung dan serpih serta berada

    di daerah pegunungan serta dengan

    tingkat curah hujan 1000-2500

    mm/tahun dan >2500 mm/tahun.

    UCAPAN TERIMAKASIH

    Penulis berterima kasih kepada

    Ketua Program Studi TeknikGeofisika Bapak Marwan, M.T,

    Laboran Teknik Geofisika, saudara

    Fakhrurrazi, dan Instansi terkait yang

    telah berpartisipasi membantu

    penulis dalam menyelesaikan artikel

    ilmiah ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    BMKG. 2010. Peta Curah HujanProvinsi Aceh. Banda Aceh:

    Badan Meteorologi

    Klimatologi dan Geofisika

    (BMKG)

    Departemen Pekerjaan Umum,

    Direktorat Jenderal Penataan

    Ruang. 2007.Peraturan Materi

    Pekerjaan Umum No:

    22/PRT/M/2007, Tentang

    Pedoman Penataan Ruang

    Kawasan Rawan Bencana

    Longsor. Jakarta: Departemen

    Pekerjaan Umum

    GIS Laboratorium Penelitian

    Terpadu. 2010. Data

    Administrasi Provinsi Aceh.

    Banda Aceh: Universitas

    Syiah Kuala.

    J.D. Bennett, D.McC. Bridge, N.R.

    Cameron, A. Djunuddin, S.A.

    Ghazali, D.H Jeffery, W.

    Kartawa, W. Keats, N.M.S,Rocks, S.J. Thomson & R.

    Whandoyo, 1981. Geologic

    Map 1:250,000 of Banda Aceh

    Quadrangle, Sumatra,

    Bandung: Pusat Sumberdaya

    Geologi.

    Rahman, A., 2010. Penggunaan

    Sistem Informasi Geografi

    Untuk Pemetaan KerawananLongsor di Kabupaten

    Purworejo. Jurnal Bumi

    Lestari, Volume 10, (2): 191-

    199.

    Tim Revisi. 2010. Peta Gempa

    Indonesia. Bandung: Tim

    Revisi

    Phagta, Windy, Kecamatan Lhoong

    Terkepung Longsor, Jalur

    Aceh-Meulaboh Terputus.

    2014,

    http://news.liputan6.com/, (12

    Maret 2015).

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    13/21

    Lampiran I

    Biodata Ketua Pelaksana, Anggota, dan Dosen Pembimbing

    1. Biodata Ketua Pelaksana

    1.

    Identitas Diri

    1 Nama lengkap Egyana Yudistira

    2 Jenis Kelamin Pria

    3 Program Studi S1 Teknik Geofisika

    4 NIM 1204107010038

    5 Tempat dan tanggal lahir Bandung, 1 Mei 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 082368162691

    2. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    SD Negeri 14 SMP Negeri 3

    SMA Negeri 4

    Nama Institusi Wira BangsaMeulaboh Meulaboh

    Meulaboh

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk

    1999-2005 2005-2008 2008-2010

    lulus

    3. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentati on )

    No.

    Nama Pertemuan Ilmiah /

    Judul Artikel Ilmiah Wakti dan Tempat

    Seminar

    1 - - -

    2 - - -

    3 - - -

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    14/21

    4. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemirintah, asosiasi atau

    institusi lainnya)

    NJenis Penghargaan

    Institusi PemberiTahuno Penghargaan

    Peserta Olimpiade Olahraga

    1 Siswa Nasional, Lompat Tinggi Kabupaten Aceh Barat 2009

    (O2SN)

    2Sertifikat Peserta Unit

    UP3AI 2012Pengembangan Program

    Pendamping Mata Kuliah

    Agama Islam (UP3AI)

    3Peserta Workshop Seismology

    and Mathematical GeophysicsUniversitas Syiah Kuala 2013

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-ARTIKEL ILMIAH

    Banda Aceh, 23 Maret 2015

    Ketua Pelaksana,

    Egyana YudistiraNIM.1204107010038

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    15/21

    2. Biodata Anggota 1

    A. Identitas Diri

    1 Nama lengkap Muhammad Fadhil

    2 Jenis Kelamin L3 Program Studi S1 Teknik Geofisika

    4 NIM 1204107010028

    5 Tempat dan tanggal lahir Sigli / 02 September 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 085260007822

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN 54 BandaAceh

    MTsN ModelBanda Aceh

    SMAN 4B.Aceh

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk

    lulus1999-2006 2006-2009 2009-2012

    C.Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentati on )

    No.Nama Pertemuan Ilmiah /

    SeminarJudul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

    1 - - -

    2 - - -

    D.Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemirintah, asosiasi atau

    institusi lainnya)

    No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

    PenghargaanTahun

    1Intergration and Interpretation Of

    Seismic Reflection

    PHE (Pertamina Hulu

    Energi)2014

    2Oil and Gas Potensial In

    Indonesia

    PHE (Pertamina Hulu

    Energi)2014

    3Seminar Wirausaha Saudagar

    Aceh MembangunNegeriBPD HIPMI Aceh 2014

    4Juara I kejuaraan Pekan Olahraga

    Mahasiswa se-Universitas (POM)Universitas Syiah Kuala 2013

    5

    Workshop dan Geofisika

    Lapangan Potensi Northern

    Sumatra Basin

    GDA 2013

    6 Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Kemendispora 2011

    mailto:[email protected]%20%20%20%20idmailto:[email protected]%20%20%20%20idmailto:[email protected]%20%20%20%20id
  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    16/21

    se-Banda Aceh

    7Sertifikat sebagai Panitia PMTI X

    dan TIMTI XVI

    Fakultas Teknik

    Unsyiah2012

    8Participant of WorkshopSeismology and Mathematical

    Geophysics

    Australia University and

    Syiah Kuala University2013

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-ARTIKEL ILMIAH

    Banda Aceh, 23 Maret 2015

    Anggota Pelaksana,

    Muhammad FadhilNIM. 1204107010028

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    17/21

    3. Biodata Anggota 2

    1. Identitas Diri

    1 Nama lengkap Ariga Putra Aldi

    2 Jenis Kelamin Pria

    3 Program Studi S1 Teknik Geofisika

    4 NIM 1204107010039

    5 Tempat dan tanggal lahir Banda Aceh, 23 Desember 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 085211178349

    2. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama InstitusiSD Negeri 26 SMP Negeri 3 SMA Negeri 4

    Banda Aceh Banda Aceh Banda Aceh

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk2000-2006 2006-2009 2009-2012

    lulus

    3. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )

    No.Nama Pertemuan Ilmiah /

    Judul Artikel Ilmiah Wakti dan TempatSeminar

    1 - - -

    2 - - -

    3 - - -

    4. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemirintah, asosiasi

    atau institusi lainnya)

    No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

    TahunPenghargaan

    Workshop Kajian Eksplorasi dan

    Produksi Migas dalam aspek

    Zaratex NV 20121Geosains, Engineering dan

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    18/21

    Sosial, FT Unsyiah

    Seminar Teknologi terkiniPT. Pertamina EP Field

    20122 eksplorasi dan produksi minyak Rantau

    bumi dan gas, FT Unsyiah

    Seminar sosialisasi program miti

    paper challenge (pengenalan

    HMI dan BEM -FT 20123menulis jurnal ilmiah mahasiswa

    nasional), FT Unsyiah

    Munas X Perhimpunan

    Mahasiswa Teknik Indonesia dan

    Temu Ilmiah Mahasiswa Teknik Fakultas Teknik

    20124Indonesia dan Temu Ilmiah UNSYIAH

    Mahasiswa Teknik Indonesia

    XVI

    Workshop North Sumatra Basin

    5 Oleh Bapak Andang Bachtiar di GDA Consulting 2013

    Banda Aceh

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-ARTIKEL ILMIAH

    Banda Aceh, 23 Maret 2015

    Anggota Pelaksana,

    Ariga Putra Aldi

    NIM.1204107010039

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    19/21

    4. Biodata Anggota 3

    1. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap Warni Asnita

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi S1 Teknik Geofisika

    4 NIM 1104107010018

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Kota Fajar / 03-01-1993

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 085362719615

    2. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi MIN Suak

    Samadua

    MTsN Samadua SMAN 2

    Tapaktuan

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk

    Lulus

    1999-2005 2005-2008 2008-2011

    3. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )

    No.

    Nama Pertemuan Ilmiah /

    Judul Artikel Ilmiah Wakti dan Tempat

    Seminar

    1 - - -

    2 - - -

    3 - - -

    4.

    Seminar atau Training yang pernah diikuti dalam 10 Tahun Terakhir (dari

    Pemerintah, asosisi atau institusi lainnya)

    No

    .Seminar/Training Institusi Tahun

    1

    Pelatihan Terpadu

    Kewirausahaan Dan

    Perkoperasian

    Kementerian Koperasi dan

    Usaha Kecil dan Menengah

    Republik Indonesia

    2013

    2Workshop and Fieldwork in

    Near Surface Geophysics

    Kerjasama Universiti Sains

    Malaysia (USM) dan

    Universitas Syiah Kuala

    2012

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    20/21

    3 Field Camp Geophysics 2012Fakultas MIPA Universitas

    Syiah Kuala (Unsyiah)2012

    4 Seminar Pertambangan Aceh

    LPSIPA (Lembaga

    Pengembangan Studi &

    Informasi Pertambangan Aceh

    2013

    5

    Teknologi Terkini Explorasi

    dan Produksi Minyak Bumi

    dan Gas

    Pertamina EP Field Rantau 2012

    6

    Munas X Perhimpunan

    Mahasiswa Teknik Indonesia

    dan Temu Ilmiah Mahasiswa

    Teknik Indonesia dan Temu

    Ilmiah Mahasiswa Teknik

    Indonesia XVI

    Fakultas Teknik UNSYIAH 2012

    7 Pelatihan PMR se-Aceh PMI Banda Aceh 2009

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari

    ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan proposal PKM-ARTIKEL ILMIAH.

    Banda Aceh, 23 Maret 2015

    Anggota Pelaksana,

    Warni AsnitaNIM.1104107010018

  • 7/23/2019 Zonasi Kawasan Rawan Longsor Berbasis SIG Di Kabupaten Aceh Besar

    21/21

    Lampiran II

    Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI

    Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:

    - Nama : Egyana Yudistira

    - NIM : 1204107010038

    1.

    Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya

    benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:

    - Sumber data penelitian berasal dari Laboratorium GIS Universitas Syiah

    Kuala

    -

    Topik ini mengangkat isu Kebencanaan terutama Bencana Longsor danPergerakan Tanah

    -

    Kegiatan ini dilakukan pada tanggal pada 01 25 Maret 2015di

    Laboratorium GIS Universitas Syiah Kuala

    2.

    Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding

    maupun jurnal sebelumnya

    Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan

    pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

    Banda Aceh, 23 Maret 2015

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi

    (Marwan, MT)

    NIP. 19711231 199802 1 003

    Yang Membuat Pernyataan,

    (Egyana Yudistira)

    NIM. 1204107010038