ZJurnal 11-1-2012 M Dahria 4

9
IMPLEMENTASI INFERENSI BACKWARD CHAINING UNTUK MENGETAHUI KERUSAKAN MONITOR KOMPUTER Muhammad Dahria Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A.H. Nasution No. 73 F-Medan E-mail: [email protected] Abstrak Saat ini komputer semakin dibutuhkan karena tidak dapat dipungkiri lagi dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang cukup besar diberbagai bidang. Tetapi pengguna komputer sering dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang mengakibatkan terhambatnya suatu pekerjaan terutama yang berhubungan langsung dengan komputer, hal ini disebabkan komputer yang digunakan mengalami trouble atau rusak, yang mungkin kerusakan tersebut berasal dari komponen hardware atau pun software-nya. Dan yang menjadi masalah lagi adalah penanganan komputer oleh bagian teknisi atau maintenance (pemeliharaan) sangat lambat, hal ini mengakibatkan suatu pekerjaan tidak selesai tepat pada waktunya sehingga tujuan perusahaan atau instansi tidak tercapai. Dalam studi kasus ini yang akan dibahas adalah proses inferensi backward chaining untuk melacak kerusakan monitor komputer. Kata Kunci : inferensi, backward chaining, monitor komputer Abstract Currently, computers are increasingly required because it can not be denied benefits and significant contribution in various fields. However, computer users are often faced with many problems that result in inhibition of a job, especially that relate directly to the computer, this is due to the computer being used having trouble or damage, which may damage comes from hardware components or software. And what matters more is the handling of the computer by the technician or maintenance (maintenance) is very slow, it does not lead to a job on time completed company or agency that goal is not reached. In this case study that will be discussed is the backward chaining inference to track damage to a computer monitor. Keywords : inference, backward chaining, computer monitors

description

hgf

Transcript of ZJurnal 11-1-2012 M Dahria 4

  • IMPLEMENTASI INFERENSI BACKWARD CHAININGUNTUK MENGETAHUI KERUSAKAN MONITOR KOMPUTER

    Muhammad DahriaProgram Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma

    Jl. A.H. Nasution No. 73 F-MedanE-mail: [email protected]

    Abstrak

    Saat ini komputer semakin dibutuhkan karena tidak dapat dipungkiri lagi dapat memberikanmanfaat dan kontribusi yang cukup besar diberbagai bidang. Tetapi pengguna komputer seringdihadapkan dengan berbagai permasalahan yang mengakibatkan terhambatnya suatu pekerjaanterutama yang berhubungan langsung dengan komputer, hal ini disebabkan komputer yangdigunakan mengalami trouble atau rusak, yang mungkin kerusakan tersebut berasal darikomponen hardware atau pun software-nya. Dan yang menjadi masalah lagi adalah penanganankomputer oleh bagian teknisi atau maintenance (pemeliharaan) sangat lambat, hal inimengakibatkan suatu pekerjaan tidak selesai tepat pada waktunya sehingga tujuan perusahaanatau instansi tidak tercapai. Dalam studi kasus ini yang akan dibahas adalah proses inferensibackward chaining untuk melacak kerusakan monitor komputer.

    Kata Kunci : inferensi, backward chaining, monitor komputer

    AbstractCurrently, computers are increasingly required because it can not be denied benefits andsignificant contribution in various fields. However, computer users are often faced with manyproblems that result in inhibition of a job, especially that relate directly to the computer, this is dueto the computer being used having trouble or damage, which may damage comes from hardwarecomponents or software. And what matters more is the handling of the computer by the technicianor maintenance (maintenance) is very slow, it does not lead to a job on time completed company oragency that goal is not reached. In this case study that will be discussed is the backward chaininginference to track damage to a computer monitor.Keywords : inference, backward chaining, computer monitors

  • Muhammad Dahria : Implementasi Backward Chaining untuk Mengetahui Kerusakan Monitor Komputer

    Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 1 / Januari 2012

    PENDAHULUANInovasi dalam bidang teknologi informasi

    dan komunikasi, mengakibatkan kemajuandalam sistem informasi secara komputerisasi.Dampaknya adalah kegiatan dalam pengolahandan penyampaian informasi dapat dilakukansecara mudah, cepat dan efektif serta efisien.Demikian juga halnya dalam bidang komputerbaik itu hardware (perangkat keras) maupunsoftware (perangkat lunak) yang secara dinamisterus berkembang seiring denganperkembangan zaman. Dewasa ini kemajuan dibidang ilmu komputer melaju sangant pesatdan telah membertikan manfaat dan kontribusibagi kehidupan manusian di berbagai bidang,salah satunya untuk medeteksi kerusakanmonitor komputer.

    Saat ini komputer semakin dibutuhkankarena tidak dapat dipungkiri lagi dapatmemberikan manfaat dan kontribusi yangcukup besar diberbagai bidang. Tetapipengguna komputer sering dihadapkan denganberbagai permasalahan yang mengakibatkanterhambatnya suatu pekerjaan terutama yangberhubungan langsung dengan komputer, halini disebabkan komputer yang digunakanmengalami trouble atau rusak, yang mungkinkerusakan tersebut berasal dari komponenhardware atau pun software-nya. Dan yangmenjadi masalah lagi adalah penanganankomputer oleh bagian teknisi atau maintenance(pemeliharaan) sangat lambat, hal inimengakibatkan suatu pekerjaan tidak selasaitepat pada waktunya sehingga tujuanperusahaan atau instansi tidak tercapai.

    MESIN INFERENSIKomponen ini mengandung mekanisme

    pola pikir dan penalaran yang digunakan olehpakar dalam menyelesaikan suatu masalah.Mesin inferensi adalah program komputer yangmemberikan metodologi untuk penalaran

    tentang informasi yang ada dalam basispengetahuan dan dalam workplace, dan untukmemformulasikan kesimpulan (Turban, 1995).

    Kebanyakan sistem pakar berbasis aturanmenggunakan strategi inferensi yangdinamakan modus ponen. Berdasarkan strategiini, jika terdapat aturan IF A THEN B, dan jikadiketahui bahwa A benar, maka dapatdisimpulkan bahwa B juga benar. Strategiinferensi modus ponen dinyatakan dalambentuk:

    [ A AND ( A B )] Bdengan A dan A B adalah proposisi-

    proposisi dalam basis pengetahuan.Terdapat dua pendekatan untuk

    mengontrol inferensi dalam sistem pakarberbasis aturan, yaitu pelacakan ke belakang(backward chaining) dan pelacakan ke depan(forward chaining). Pelacakan ke belakangadalah pendekatan yang dimotori tujuan (goal-driven). Dalam pendekatan ini pelacakandimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturanyang memiliki tujuan tersebut untukkesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakanmenggunakan premis untuk aturan tersebutsebagai tujuan baru dan mencari aturan laindengan tujuan baru sebagai kesimpulannya.Proses berlanjut sampai semua kemungkinanditemukan.

    BACKWARD CHAININGRunut balik (backward chaining)

    merupakan strategi pencarian yang arahnyakebalikan dari runut maju (forward chaning).Proses pencarian dimulai dari tujuan, yaitukesimpulan yang menjadi solusi permasalahanyang dihadapi. Mesin inferensi mencari kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan yangkesimpulannya merupakan solusi yang ingindicapai, kemudian dari kaidah-kaidah yang

    40

  • Muhammad Dahria : Implementasi Backward Chaining untuk Mengetahui Kerusakan Monitor Komputer

    Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 1 / Januari 2012

    diperoleh, masing-masing kesimpulan dirunutbalik jalur yang mengarah ke kesimpulantersebut. Jika informasi-informasi atau nilai dariatribut-atribut yang mengarah ke kesimpulantersebut sesuai dengan data yang diberikanmaka kesimpulan tersebut merupakan solusi

    DISAIN RULE (ATURAN)

    Perancangan rule pada sisitem inimenggunakan metode backward chaining,metode ini memulai inferensi goal (tujuan).Fakta tentang aturan kategori, jenis dan cirikerusakan komputer diperoleh dari databasedan pengguna sistem memilih komponenkomputer yang bermaslah denganmemasukkan jenis dan ciri kerusakan padainterface (antarmuka) pengguna.

    Di dalam sistim atau aplikasi ini datamasing-masing komponen dan bagian-bagianyang bermaslah baik itu software maupunhardware (sistem komputer) disajikan dalambentuk tipe struktur data yangdiimplementasikan menggunakan programseperti Borland Delphi, C ++ atau DevelopmentTool Visual Basic. Daftar aturan yang yangdisajikan pada tabel berikut ini sebagairancangan dari sisitem ini hanya diperlihatkansebagian dari rule yang ada, karena jumlahnya -

    yang dicari, jika tidak sesuai maka kesimpulantersebut bukan merupakan solusi yang dicari.Runut balik memulai proses pencarian dengansuatu tujuan sehingga strategi ini disebut jugagoal-driven. (Bill Brandon, 2003 : The Power ofBackward Chaining).

    cukup banyak. Sebagai sampel dari komponen-komponen dari komputer yaitu monitor yangakan dilakukan perbaikan dan perawatandapat dilihat pada Tabel 1.

    Sistem pakar berbasis aturan (rulebased expert system) adalah system pakar yangmenggunakan kaidah atau aturan (rule) untukmempresentasikan pengetahuan di dalam basisnpengetahuannya. Suatu Rule terdiri atas 2bagian, yaitu :

    1. Antecedent, yaitu bagian yangmengekspresikan situasi atau premise(Pernyataan berawalan IF).

    2. Qonsequen, yaitu bagian yangmenyatakan suatu tindakan tertentuatau konklusi yang diterapkan jika situasiatau premise bernilai benar (Pernyataanberawalan THEN). Misalnya : IF harimendung THEN akan turun hujan.

    Konsekuensi atau konklusi pada bagian THENakan dinyatkan benar jika bagian IF padasisitem tersebut juga benar.

    Gambar 1. Diagram Pelacakan Kebelakang (Backward Chaining)

    41

  • Muhammad Dahria : Implementasi Backward Chaining untuk Mengetahui Kerusakan Monitor Komputer

    Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 1 / Januari 2012

    Tabel 1. Rule untuk masalah pada monitor

    Rule : IF-THEN Fact

    Knowledge Base Database

    Inference Engine

    Explanation Facilities

    User Interface

    User

    Gambar 2. Struktur Dasar Rule-Based Expert Sytem42

  • Muhammad Dahria : Implementasi Backward Chaining untuk Mengetahui Kerusakan Monitor Komputer

    Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 1 / Januari 2012

    IMPLEMENTASI BACKWARD CHAININGBerikut ini pengimplementasian sistem

    inferensi menggunakan backward chaininguntuk mendeteksi kerusakan monitor , dalampenyelesaian trouble shooting yang menjadigoal utama adalah Monitor Tidak berfungsi ,langkah-langkah yang harus dilakukan sebagaiberikut :

    1. Identifikasi konklusi sebagai goal utama.2. Cari konklusi list untuk pengisian

    pertama sekali dari nama konklusi. Jikaketemu, tempatkan rule pada conclusionstack berdasarkan nomor rule dan satuyang mempresentasikan nomor klausa.

    3. Jika tujuan utama tidak ditemukan, makainference engine akan mencari sebuahtujuan baru yang dijadikan sub goaluntuk menemukan IF_part dari sebuahrule.

    4. Kemudian knowledge base akanmencocokkan laagi aturan-aturansehingga menemukan sub goal.

    5. Selanjutnya inference engine akanmengulang kembali proses pencarianrule hingga tidak menemukan rule didalam knowledge base.Berikut ini sebagai contoh kasus

    menggunakan metode inferensi backwardchaining untuk menelusuri kerusakan monitordengan menggunakan rule base yang memilikirule-rule sebagai berikut, yang dapat dilihatpada Tabel 2.

    Tabel 2 (Knoledge Base) berisi himpunanaturan yang berhubungan dengan kerusakankomputer, pencarian bagian kerusakan, jeniskerusakan dan gejala kerusakan. Knowledgebase ini terdiri dari dua elemen dasar, yaitufakta dan rules.

    Sebagai langkah awal pemecahanmasalah dengan cara menmukan fakta-faktayang sesuai dengan rulr-rule di atas,selanjutnya menyusun data fakta dan meng-inisialisasi dengan menggunakan variabel-variabel, fakta-fakta tersebut dapat dilihat padaTabel 3.

    Tabel 3 (Database) fakta-fakta A,B,C,D dan Eyang diberikan untuk pemecahan masalah,yaitu berupa data-data variabel kategorikerusakan, jenis kerusakan, gejala kerusakandan deteksi kerusakan.

    Kemudian oleh inference engine dilakukaneksekusi data dengan ncocokkan knowledgebase (IF-THEN) yang telah dibuat dengan fakta-fakta yang tersimpan di dalam database.

    Tabel 4 (Database) memuat fakta-faktaA,B,C,D,E,U,V dan W yang diberikan yangdiberikan pemakai, yaitu berupa data-datavariabel kategori kerusakan, jenis kerusakan,gejala kerusakan dan deteksi kerusakan. Padatabel ini telah terjadi penambahan fakta-faktabaru, yaitu U, V dan W karena telah tejadieksekusi terhadap data-data yang tedapat padaknowledge basa.

    Tabel 1. Rule (IF-THEN)

    Tabel 3. Fakta-fakta

    43

  • Muhammad Dahria : Implementasi Backward Chaining untuk Mengetahui Kerusakan Monitor Komputer

    Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 1 / Januari 2012

    Tabel 4. Database (Fakta-fakta) Setelah Eksekusi

    Gambar 3. Proses Eksekusi Backward Chaining44

  • Muhammad Dahria : Implementasi Backward Chaining untuk Mengetahui Kerusakan Monitor Komputer

    Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 1 / Januari 2012

    Untuk pembuktian inference enginemetode backward chaining dalammengeksekusi data dari knowledge base dalamrangka pengambilan keputusan untukmendapatkan goal yang diinginkan, akanditunjukkan dengan Gambar 3.

    Dari hasil eksekusi inferensi backwardchaining dapat digambarkan dengan polapemodelan yang dinyatakan oleh gambar 3.

    Pencocokan fakta atau pernyataan dimulaidari bagian sebelah kanan (THEN).

    SIMPULANBerdasarkan uraian pada bab-bab

    sebelumnya dan setelah melakukanpembahasan, perancangan dan implementasimaka penulis dapat menarik beberapakesimpulan sebagai berikut :

    1. Perangkat lunak yang dirancang denganrule-based expert system digunakanuntuk mengetahui kerusakan monitorkomputer. Sehingga dapat membantumembantu para teknisi komputer dalammengatasi masalah-masalah yangberkaitaan dengan kerusakan monitorkomputer dan sekaligus memberikansolusi pemecahan masalah secara tepatdan cepat.

    2. Sistem pakar yang diimplementasikanmenggunakan inferensi backwardchaining akan memberikan output

    Pencocokan fakta atau pernyataan dimulaidari bagian sebelah kanan (THEN). Dengan katalain penalaran dimulai dari hipotesis terlebihdahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesistersebut dicari fakta-fakta yang ada dalamknowledge base. Seperti terlihat pada Tabel 4.8terdapat 5 buah aturan yang tersimpan dalamknowledge base. Fakta awal yang diberikanadalah A (artinya : A bernilai benar). Setelahdilakukan eksekusi dapat dibuktikan bahwa(hipotesis :W) adalah bernilai benar.

    berupa solusi dari suatu masalah berdasarkankumpulan pengetahuan yang ada dalamknowledge base yang kemampuannya hampirmenyerupai seorang pakar komputer dalammencari dan memberikan petunjuk mengenaiberbagai masalah yang terjadi pada monitorkomputer.

    3. Implementasi inferensi backwordchaining untuk mengetahui kerusakankomputer dapat dirancang denganprogram Borland Delphi, bahasa programC ++ atau Development Tool Visual Basic6.0, sehingga dapat menampilkan menu-menu sederhana sehingga dapatdigunakan oleh siapapun yangmembutuhkannya, baik itu oleh teknisi,masyarakat umum, lembaga atauindividu karena cara menggunakannya

    Gambar 4. Alur Inferensi Backward Chaining

    45

  • Muhammad Dahria : Implementasi Backward Chaining untuk Mengetahui Kerusakan Monitor Komputer

    Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 1 / Januari 2012

    sangat mudah tidak perlu menguasaikeahlian khusus tentang monitorkomputer.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Joyce, Jerry & Marianne Moon (2001),Toubleshooting Microsoft Windows 2000Professional, Jakarta : PT. Elex MediaKomputindo.

    [2] Arhami, Muhammad (2003), Konsep DasarSistem Pakar, Yogyakarta : Penerbit ANDIYogyakarta.

    [3] Bill Brandon (2003), Learning DevelopersJournal, The Power of BackwardChaining.

    [4] Tan Chee Fai (2007), Jurnal Teknologi,An Expert Fault Diagnosis System ForAutoWire Bond Machine, UniversitiTeknologi Malaysia.

    [5] Ruth Clark & Conrad Gottfredson (2003),The Learning Developers Journal,Focuszone Media, San Francisco,California.

    [6] Wawan Yunanto (2007), KomunitaseLerning Ilmu Komputer, AlgoritmaBackward Chaining pada Rule-BasedExpert System.

    [7] Paul Haley, Data Driven BackwardChaining, Sewickly, USA.

    [8] Rahmadi Wijaya (2007), JurnalInformatika, Penggunaan Sistem Pakardalam Pengembangan Portal Informasiuntuk Spesifikasi Jenis Penyakit Infeksi.

    [9] Chandra K, Ian, 2000 ,Trik Windows20000, Jakarta : PT. Elex MedaiKomputindo.

    [10] Yung, Kok, 2002, Membangun Databasedengan Visual Basic dan Perintah SQL,Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

    [11] Kusumadewi, Sri (2003), ArtificialIntelleligence, Yoyakarta : Graha Ilmu

    [12] Whitten, Jeffery L (2004), Metode Desaindan Analisa Sistem, Edisi I, Yogyakarta :Penerbit ANDI

    [13] Nazaruddin, Ramdani, (2005), Komputerdan Ttrouble Shooting, Bandung :Penerbit Informatika.

    [14] Priatno, Dwi, (2008), MengoptimalkanKinerja Komputer , Yogyakarta : MediaKom.

    46