ZAT ADITIF.doc

48
ZAT ADITIF Pengertian Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi , pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan. Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh- tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker. Macam-macam Zat Aditif 1. Zat Pewarna Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan , sehingga makanan tersebut lebih menarik. Contoh pewarna alami: Contoh pewarna sintetik: a. Anato (orange) a. Biru berlian (biru) b. Karamel (cokelat hitam) b. Coklat HT (coklat) c. Beta karoten (kuning) c. Eritrosit (merah) d. Klorofil (hijau) d. Hijau FCF (hijau) 1. Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa

Transcript of ZAT ADITIF.doc

ZAT ADITIF

Pengertian

Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.

Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.

Macam-macam Zat Aditif

1. Zat Pewarna

Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.

Contoh pewarna alami: Contoh pewarna sintetik:

a. Anato (orange) a. Biru berlian (biru)

b. Karamel (cokelat hitam) b. Coklat HT (coklat)

c. Beta karoten (kuning) c. Eritrosit (merah)

d. Klorofil (hijau) d. Hijau FCF (hijau)

1. Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa

Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.

1.1 Penyedap rasa dan aroma (flavour)

Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.

Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum)

1.1. Penguat rasa (flavour echancer)

Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.

1.1. Zat pemanis buatan

Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.

1. Pengawet

Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.

Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:

a. Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.

b. Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.

c. Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan.

d. Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.

5. Anti oksidan

Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.

Contoh:

a. Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.

b. Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan

c. Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.

6. Pengemulsi, pemantap, dan pengental

Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan.

Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab

7. Pemutih dan pematang tepung

Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.

Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat

8. Pengatur keasaman

Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat

9. Anti kempal

Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)

10. Pengeras

Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)

11. Sekuestran

Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA

12. Penambah gizi

Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan.

Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.

Aditif makanan

Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adakah semua bahan kimia yang dimasukkan dalam makanan guna untuk meningkatkan kualitas, keenakan, keunikan makanan, dan lain-lain. Penggunaan aditif makanan telah digunakan sejak zaman nenek moyang kita. Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan atau sintetis.

JenisBahan aditif makanan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya, diantaranya:• MSG sebagai penguat rasa makanan dan juga untuk melezatkan makanan. MSG merupakan zat aditif makanan buatan, sedangkan yang alami diantaranya adalah bunga cengkeh.• Tartrazin adalah pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140. Bahan pewarna makanan alami diantaranya adalah daun pandan.• Gom Arab adalah bahan aditif alami yang gunanya untuk mengemulsi minyak dan air agar dapat bersatu.• Garam alginat dan gliserin marupakan bahan aditif buatan yang digunakan untuk menstabilkan dan memekatkan suatu makanan sehingga dapat membuat makanan bertekstur lembut dan rata

Efek sampingBahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan secara ketat dan juga melarang penggunaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melakukan berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif makanan yang aman dan murah

Zat-Zat Aditif Dapat Merusak Ginjal

Zat aditif atau disebut juga zat tambahan yang selalu dan sering digunakan pada makanan dan minuman ternyata dapat mempengaruhi kesehatan. Zat-zat tambahan ini ditembahkan pada makanan sebagai pewarna makanan, pemanis buatan dan zat pengawet.

Zat-zat ini dapat menyebabkan gangguan dan kerusakan pada ginjal serta organ tubuh lainnya.Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722/88 dikatakan ada 26 jenis pengawet yang diizinkan penggunaannya pada makanan dan minuman, yaitu:* asam benzoat, asam propionat, asam sorbet, belerang dioksida* etil p-hidroksi benzoat, kalium benzoat, kalium bisulfit, kalium nitrat* kalium nitrit, kalium propionat, kalium sorbet, kalium sulfit* kalsium benzoat, kalsium propionat, kalsium sorbat, natrium benzoat* metal p-hidroksi benzoat, natrium bisulfit, natrium metabisulfit* natrium nitrat, natrium nitrit, natrium propionat, natrium sulfite, nisi* propil-p-hidroksi benzoatPenggunaan zat-zat ini pada makanan/minuman harus dengan dosis tertentu.

Soft Drink

Manfaat Lain dari Coca Cola dan Minuman Sejenisnya

1. Untuk membersihkan toilet: Tuangkan satu kaleng Coca-Cola ke dalam toilet. Tunggu sejam, kemudian siram sampai bersih. Asam sitric dalam Coca-Cola menghilangkan noda-noda dari keramik .2. Untuk membersihkan karburator mobil: Campur satu kaleng Coca-Cola ke dalam karburator. Panaskan mesin 15-30 menit. Dinginkan mesin, setelah itu buang air karburator. Anda akan melihat karat yang rontok bersama air tersebut.3. Untuk menghilangkan titik-titik karat dari bumper /chrome mobil: Gosok bumper dengan gumpalan aluminium foil yang direndam dalam Coca-Cola .4. Untuk membersihkan korosi dari terminal aki mobil : Tuangkan satu kaleng Coca-Cola di atas terminal aki untuk membersihkan korosi.5. Untuk melonggarkan baut yang berkarat: Gosokkan kain yang direndam dalam Coca-Cola pada baut yang berkarat.6. Untuk menghilangkan noda-noda lemak pada pakaian : Tuangkan satu kaleng Coca-Cola ke dalam tumpukan cucian yang bernoda lemak, tambahkan detergent, dan putar dengan putaran normal. Coca-cola/Pepsi akan menolong menghilangkan noda lemak.

SOFT DRINK

Bahaya dari Minuman Bersoda

PH rata-rata yang dihasilkan dari coca cola adalah 3.4. Tingkat keasaman ini cukup kuat untuk melarutkan gigi maupun tulang. sebagai bahan praktek coba taruh gigi patah di dalam botol coca cola atau pepsi, dan dalam 10 hari gigi tersebut menjadi larut.

Tubuh kita berhenti menumbuhkan tulang pada usia sekitar 30th. Setelah itu tulang akan larut setiap tahun melalui urine tergantung dari tingkat keasaman makanan yang masuk. Semua Calcium yg larut berkumpul di dalam arteri, urat nadi, kulit, urat daging dan organ, yang mempengaruhi fungsi ginjal dalam membantu pembentukan batu ginjal.

Soft drinks tidak punya nilai gizi dalam hal vitamin dan mineral. Mereka punya kandungan gula lebih tinggi, lebih asam, dan banyak Zat Aditif seperti pengawet dan pewarna. Sementara orang suka meminum soft drink dingin setelah makan, tubuh kita mempunyai suhu optimum 37 supaya enzim pencernaan berfungsi.

Suhu dari soft drink dingin jauh di bawah 37, terkadang mendekati 0. Hal ini mengurangi keefektifan dari enzim dan memberi tekanan pada sistem pencernaan kita, mencerna lebih sedikit makanan.

Bahkan makanan tersebut difermentasi.Makanan yang difermentasi menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan racun, yang diserap oleh usus, diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. penyebaran racun ini mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.

Beberapa bulan lalu, ada sebuah kompetisi di Universitas Delhi, lomba minum Coca-Cola paling banyak, Pemenangnya meminum 8 botol dan mati seketika karena kelebihan Karbondioksida

dalam darah dan kekurangan oksigen. Setelah kejadian tersebut, Rektor melarang semua soft drink di semua kantin universitas.

Gigi dan tulang adalah satu-satunya organ manusia yang tetap utuh selama tahunan setelah manusia mati Bayangkan apa yang dilakukan minuman tersebut pada usus dan lapisan perut kita yang halus.Artikel ini disajikan bukan untuk mempengaruhi agar berhenti menkonsumsi coca cola, MUI juga belum mengeluarkan Fatwa bahwa minum coca cola itu di haramkan.

Zat Aditif

Natrium nitrit atau sodium nitrit

Natrium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan sebagai pengawet pada pengolahan daging. Natrium nitrit sangat penting dalam mencegah pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi produk-produk daging. Natrium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam ...

Kalium Sorbat

Kalium sorbat merupakan salah satu dari garam-garaman sorbat yang lainnya yaitu K, Na, dan Ca sorbat. Zat pengawet K-sorbat mempunyai fungsi dan batasan maksimum penggunaan yang sama dengan asam benzoat. Oleh karena itu penggunaan K-sorbat sebagai pengawet dalam bahan makanan juga tidak boleh berlebihan agar tidak terjadi keracunan. ...

Asam Benzoat

Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam saos dan sambal. Asam benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam kedua makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk makanan yang telah dibuka dari kemasannya. Jumlah maksimum asam benzoat yang boleh ...

Tartrazin

Tartrazin adalah salah satu zat pewarna buatan yang berwarna kuning dan dipergunakan secara luas dalam berbagai makanan olahan. Zat pewarna ini telah diketahui dapat menginduksi reaksi alergi, terutama bagi orang yang alergi terhadap aspirin.

Zat Anti – Oksidan

BHA (butil hidroksianisol) dan BHT (butil hidroksi toluen) adalah  zat anti-oksidan yang dipergunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu laporan penelitian menunjukkan bahwa BHA pada kadar diet yang sangat tinggi dapat menginduksi hiperplasia dan

tumor dalam perut depan tikus. Pada hewan lain yaitu babi, BHA menginduksi hiperhidrosis dan meningkatkan ...

Sakarin dan Siklamat

Penggunaan sakarin dan siklamat sebagai zat pemanis makanan dari beberapa penelitian ternyata dapat menimbulkan karsinogen. Dari hasil uji coba menunjukkan bahwa meningkatnya tumor kandung kemih pada tikus melibatkan pemberian dosis kombinasi sakarin dan siklamat dengan perbandingan 1: 9. Siklamat yang memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dan enak ...

Monosodium Glutamat

Monosodium glutamat atau MSG adalah salah satu bahan tambahan makanan yang digunakan untuk menghasilkan flafour atau cita rasa yang lebih enak dan lebih nyaman ke dalam masakan, banyak menimbulkan kontroversi baik bagi para produsen maupun konsumen pangan karena beberapa bagian masyarakat percaya bahwa bila mengkonsumsi makanan yang mengandung ...

Chinese Restaurant Syndrome, monosodium glutamat, msg

Zat Aditif pada Makanan

Untuk mempertahankan hidupnya, manusia tidak lepas dari makanan. Guna makanan untuk mendapatkan energi, memperbaiki sel-sel yang rusak, pertumbuhan, menjaga suhu dan menjaga agar badan tidak terserang penyakit, makanan yang bergizi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Untuk maksud tersebut kita memerlukan zat aditif....

Narkoba berbahaya

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, dan Obat-obat berbahaya. Kadang disebut juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti Halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumsi dengan cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa hisapan.

 

Zat-zat berbahaya tersebut tergolong menjadi:;

 - Narkotika

- Psikotropika

- Zat-zat Adiktif

 Narkotika

 Narkotika berasal dari bahasa Inggris “narcotics” yang artinya obat bius. Narkotika adalah bahan yang berasal dari 3 jenis tanaman Papaper Somniferum (Candu), Erythroxyion coca (kokain), dan cannabis sativa (ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Jenis-jenisnya adalah:

 - Ganja atau Cannabis (kanabis) atau Marijuana/Marihuana/Mariyuana

- Heroin atau Putaw

- Morfin

- Kokain

- Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu

- Codein atau Kodein

- Methadone (MTD)

- LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs

- PC

- mescalin

- barbiturat

- Demerol atau Petidin atau Pethidina

- Dektropropoksiven

- Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian)

 Psikotropika

 Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan tingkah laku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah:

 - Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines

- Demerol

- Speed

- Angel Dust

- Shabu-shabu (Sabu/Syabu/ICE)

- Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, Rohip, Dum

- Megadon

- Nipam

 

Jenis Psikotropika juga sering dikaitkan dengan istilah Amfetamin, dimana Amfetamin ada 2 jenis yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi. Nama lain fantacy pils, inex. Kemudian jenis lain adalah Metamfetamin yang bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice.

 Zat Adiktif

 adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin.

 - Alkohol

- Nikotin

- Kafein

- Zat Desainer

Kehalalan Zat Aditif pada Makanan

Bagi anda yang suka mengkonsumsi makanan instan, terlebih lagi yang saat ini bermukim di luar negeri, yang sangat sulit untuk memilih makanan yang halal berdasarkan bahan yang terkandung dalam setiap produk. Daftar E berikut ini akan memudahkan anda untuk memilih jenis bahan makanan yang halal (berdasarkan ingredients yang tercantum pada label makanan), yang berdasarkan pengalaman tinggal di negeri asing (non muslim) sangat bermanfaat untuk memilih makanan yang halal.

Tips: Tuliskan jenis E yang jelas keharamannya atau masih samar (syubhat) pada secarik kertas kecil dan masukkan ke dalam dompet anda. Hal ini akan memudahkan anda untuk mengecek setiap jenis “ingredients” yang terdapat pada label bahan manakan, apakah ada enzim yang termasuk haram atau syubhat, agar anda selamat dari jenis makanan tersebut. Semoga bermanfaat!

Kode E Nama Deskripsi Status kehalalan

E100 Curcumin (C.1. 75300) PewarnaHalal jika dalam bentuk murninya

E101Riboflavin (Lactofavin, Vitamin B2)

Pewarna

Halal jika diperleh melalui sintetis kimia, syubhat jika diperoleh dari hasil fermentasi karena tergantung kepada status kehalalan media fermentasi yang digunakan

E102 Tartrazine Pewarna Halal

E104 Quinoline Yellow (C.I. 47005) Pewarna Halal

E110Sunset Yellow FCF/Orange Yellow S

Pewarna Halal

E120 Cochineal/Carminic acid Pewarna

Halal jika dalam bentuk powder, jika dalam bentuk cair tergantung kepada pelarut yang digunakan. Hal ini berlaku bagi semua jenis pewarna dalam bentuk cair.

E122Carmoisine/Azorubine (C.I. 14720)

Pewarna Halal

E123 Amaranth (C.I. 16185;FD and C Red 2)

Pewarna Status kehalalannya tergantung kepada status keamanannya karena di Amerika bahan ini dilarang digunakan. Jika membahayakan kesehatan

manusia maka haram digunakan

E124Ponceau 4R/Cochineal Red A (C.I. 16255)

Pewarna Halal

E127Erythrosine BS (C.I. 45430; FD and C Red 3)

Pewarna Halal

E128 Red 2G (C.I. 18050) Pewarna Halal

E129Allura Red AC (C.I. 16035; Food Red 17; FD and C Red 40)

Pewarna Halal

E131 Patent Blue V (C.I. 42051) Pewarna Halal

E132Indigo Carmine/ Indigotine (C.1. 73015; FD and C Blue 2)

Pewarna Halal

E133Brilliant Blue FCF (C.I. 42090; FD & C Blue 1)

Pewarna Halal

E140 Chlorophyll (C.I. 75810) Pewarna

Halal jika solven yang ada dalam ekstrak klorofil berada pada konsentrasi dibawah batas yang diizinkan. Jika dalam bentuk kering, kehalalannya tergantung kepada adanya bahan tambahan lain didalam bubuk klorofil

E141Copper Complex of Chlorophyll

PewarnaHalal dengan catatan seperti pada E140

E142Green S/ Acid Brilliant Green BS (Food green S: Lissamine green; C.I 44090)

Pewarna Halal

E150

CaramelE150a Plain caramelE150b Caustic sulphite caramelE150c Ammonia caramelE150d Sulphite ammonia caramel

Pewarna Halal

E151Black PN/Brilliant Black BN (C.I. 28440)

Pewarna Halal

E153 Carbon Black/ Vegetable Pewarna Halal jika seluruhnya berasal

Carbon (Charcoal)

dari tanaman, syubhat jika berasal dari tulang hewan, tergantung jenis hewan dan cara penyembelihannya

E154 Brown FK Pewarna Halal

E155 Brown HT Pewarna Halal

E160aAlpha, Beta, Gamma-Carotene (C.1. 75130)

Pewarna

Halal dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial karoten berstatus syubhat karena kebanyakan karoten berada dalam suatu matriks karena karoten sendiri mudah rusak karena oksidasi. Oleh karena itu kehalalan karoten juga ditentukan oleh kehalalan matriks yang digunakan, salah satu matriks yang dapat digunakan adalah gelatin.

E160bAnnatto, Bixin, Norbixin (C.1 75120; Orlean; Rocou)

Pewarna

Halal dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial berstatus syubhat karena kehalalannya tergantung kepada bahan lainnya yang ditambahkan, jika dalam bentuk emulsi tergantung kepada emulsifier yang digunakan, jika dalam bentuk terenkapsulasi tergantung kepada enkapsulan yang digunakan

E160cCapsanthin/Capsorubin (Paprika extract;Oleoresin)

Pewarna sda

E160d Lycopene Pewarna sda

E160eBeta-apo-8-carotenal (C30; ?-8�-apocarotenal)

Pewarna sda

E160fEthyl ester of Beta-apo-8-carotenoic acid (C30)

Pewarna sda

E161a Flavoxanthin (C.I. 75135) Pewarna sda

E161b Lutein (C.I. 75135) Pewarna sda

E161c Cryptoxanthin (C.I. 75135) Pewarna sda

E161d Rubixanthin (C.I. 75135) Pewarna sda

E161e Violaxanthin (C.I. 75135) Pewarna sda

E161f Rhodoxanthin (C.I. 75135) Pewarna sda

E161g Canthaxanthin (C.I. 75135) Pewarna sda

E162Beetroot Red/ Betanin, Betanidin

Pewarna Halal

E163 Anthocyanins Pewarna

Halal dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial biasanya dalam bentuk terenkapsulasi. Enkapsulan yang digunakan masih perlu dicek kehalalannya walaupun kecil kemungkinan menggunakan gelatin, kecuali jika pembuatannya melibatkan proses koaservasi dimana gelatin biasa digunakan dalam enkapsulasi dengan cara koaservasi.

E170 Calcium Carbonate (Chalk)Pewarna-Inorganik

Halal jika berasal dari karang, syubhat jika berasal dari tulang binatang

E171 Titanium Dioxide (C.1. 77891)Pewarna-anorganik

Halal

E172Iron Oxides, iron hydroxides yellow/brown-C.1. 77492; red: 7491; brown: 77499)

Pewarna-anorganik

Halal

E173 Aluminium (C.1. 77000)Pewarna-anorganik

Halal

E174 Silver (C.1. 77820)Pewarna-anorganik

Halal

E175 GoldPewarna-anorganik

Halal

E180Pigment Rubine/ Lithol Rubine BK (C.1. 15850)

Pewarna-anorganik

Halal

E200 Sorbic Acid Pengawet Halal

E201 Sodium Sorbate Pengawet Halal

E202 Potassium Sorbate Pengawet Halal

E203 Calcium Sorbate Pengawet Halal

E210 Benzoic Acid Pengawet Halal

E211 Sodium Benzoate Pengawet Halal

E212 Potassium Benzoate Pengawet Halal

E213 Calcium Benzoate Pengawet Halal

E214 Ethyl 4-hydroxybenzoate Pengawet Halal

E215Ethyl 4-hydroxybenzoate, Sodium Salt

Pengawet halal

E216 Propyl 4-hydroxybenzoate Pengawet Halal

E217Propyl 4-hydroxybenzoate, Sodium Salt

Pengawet Halal

E218 Methyl 4-hydroxybenzoate Pengawet Halal

E219Methyl 4-hydroxybenzoate, Sodium Salt

Pengawet Halal

E220 Sulphur Dioxide Pengawet Halal

E221 Sodium Sulphite Pengawet Halal

E222 Sodium Hydrogen Sulphite Pengawet Halal

E223 Sodium Metabisulphite Pengawet Halal

E224 Potassium Metabisulphite Pengawet Halal

E226 Calcium Sulphite Pengawet Halal

E227 Calcium Hydrogen Sulphite Pengawet Halal

E230 Biphenyl/Diphenyl Pengawet Halal

E231 2-Hydroxybiphenyl Pengawet Halal

E232 Sodium Biphenyl-2-yl-Oxide Pengawet Halal

E233 2-(thiazol-4-yl) Benzimidazole Pengawet Halal

E234 Nisin Pengawet

Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan nisin secara fermentasi

E239 Hexamine Pengawet Halal

E249 Potassium Nitrate Pengawet Halal

E250 Sodium Nitrite Pengawet Halal

E251 Sodium Nitrate Pengawet Halal

E252 Potassium Nitrate (Saltpetre) Pengawet

Syubhat. Halal jika berasal dari karang mineral, haram jika berasal dari limbah hewan haram atau hewan yang tidak disembelih secara Islami.

E260 Acetic AcidMiscellaneous-Asam

Halal asalkan bukan berasal dari vinegar yang dibuat dari minuman beralkohol

E261 Potassium AcetateMiscellaneous-Asam

Halal

E262 Potassium Hydrogen DiacetateMiscellaneous-Asam

Halal

E263 Calcium AcetateMiscellaneous-Asam

Halal

E270 Lactic AcidMiscellaneous-Asam

Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam laktat secara fermentasi

E280 Propionic Acid Pengawet-Asam

Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam propionat secara fermentasi

E281 Sodium Propionate Pengawet-Asam

Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam propionat secara fermentasi

E282 Calcium Propionate Pengawet-Asam

Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam propionat secara fermentasi

E283 Potassium Propionate Pengawet-Asam

Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam propionat secara fermentasi

E290 Carbon Dioxide Miscellaneous Halal

E296 Malic acid (DL- or L-) Pengasam Halal

E297 Fumaric acid Pengasam

Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam produksi asam fumarat secara fermentasi

E300 L-Ascorbic Acid (Vitamin C)Antioksidan-Vitamin C

Halal, akan tetapi jika diperoleh melalui fermentasi maka kehalalannya tergantung kepada kehalalan media yang digunakan

E301 Sodium-L-AscorbateAntioksidan-Vitamin C dan turunannya

Halal

E302 Calcium-L-AscorbateAntioksidan-Vitamin C dan turunannya

Halal

E304 Ascorbyl PalmitateAntioksidan-Vitamin C dan turunannya

Syubhat, tergantung kepada asal asam palmitat, bisa berasal dari minyak nabati (halal) atau lemak hewani (kebanyakan secara komersial haram karena bisa lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara Islami)

E306Natural Extracts rich in Tocopherols

Antioksidan-Vitamin E

Halal

E307 Synthetic Alpha-TocopherolAntioksidan-Vitamin E

Halal

E308 Synthetic Gamma-Tocopherol Antioksidan- Halal

Vitamin E

E309 Synthetic Delta-TocopherolAntioksidan-Vitamin E

Halal

E310 Propyl GallateAntioksidan-lainnya

Halal

E311 Octyl GallateAntioksidan-lainnya

Halal

E312 Dodecyl GallateAntioksidan-lainnya

Halal

E320Butylated Hydroxyanisole (BHA)

Antioksidan-lainnya

Halal dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial biasanya berada dalam suatu carrier yang bisa halal jika minyak nabati sebagai carriernya dan haram jika lemak hewani atau mengandung lemak hewani sebagai carriernya

E321Butylated Hydroxytoluene (BHT)

Antioksidan-lainnya

Halal dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial biasanya berada dalam suatu carrier yang bisa halal jika minyak nabati sebagai carriernya dan haram jika lemak hewani atau mengandung lemak hewani sebagai carriernya

E322 Lecithins Pengemulsi dan Penstabil

Syubhat. Secara komersial lesitin yang digunakan dalam pengolahan berasal dari kedele, akan tetapi jenis lesitin ini banyak, ada yang dalam bentuk lesitin yang belum dimodifikasi, ada yang sudah dimodifikasi. Ada lesitin yang diperoleh melalui fraksinasi menggunakan etanol dan etanolnya tersisa cukup banyak pada hasil akhir. Ada jenis lesitin yang dalam pembuatannya melibatkan enzim fosfolipase A yang berasal dari pankreas babi. Sayang sekali

secara komersial semua jenis lesitin disebut lesitin saja, tidak mencirikan apakah lesitin asli yang belum dimodifikasi atau yang sudah dimodifikasi.

E325 Sodium LactateMiscellaneous-Garam dari Asam Laktat

Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam laktat yang digunakan dalam pembuatannya

E326 Potassium LactateMiscellaneous-Garam dari Asam Laktat

Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam laktat yang digunakan dalam pembuatannya

E327 Calcium LactateMiscellaneous-Garam dari Asam Laktat

Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam laktat yang digunakan dalam pembuatannya

E330 Citric Acid Miscellaneous

Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam sitrat secara fermentasi

E331 Sodium Citrates MiscellaneousSyubhat, tergantung kepada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya

E332 Potassium Citrates MiscellaneousSyubhat, tergantung kepada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya

E333 Calcium Citrates MiscellaneousSyubhat, tergantung kepada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya

E334 Tartaric Acid Miscellaneous

Syubhat, kebanyakan asam tartarat berasal dari hasil samping industri wine sehingga yang diperoleh dari industri wine ini statusnya haram. Ada kemungkinan asam tartarat diperoleh dari asam jawa (tamarind), jika berasal dari asam jawa statusnya halal. Tidak tertutup kemungkinan merupakan hasil sintesis.

E335 Sodium Tartrate Miscellaneous Syubhat, tergantung kehalalan

asam tartarat yang digunakan dalam pembuatannnya.

E336Potassium Tartrate (Cream of Tartar)

Miscellaneous

Haram jika diperoleh dari hasil samping industri wine dan kebanyakan berasal dari hasil samping industri wine ini. Syubhat jika hasil reaksi dengan bahan dasar asam tartarat, tergantung kehalalan asam tartarat yang digunakan dalam pembuatannnya.

E337 Potassium Sodium Tartrate MiscellaneousSyubhat, tergantung kehalalan asam tartarat yang digunakan dalam pembuatannnya.

E338Orthophosphoric Acid (Asam fosfat)

Miscellaneous Halal

E339aSodium dihydrogen orthophosphate

Miscellaneous Halal

E339bDisodium hydrogen orthophosphate

Miscellaneous Halal

E339cTrisodium hydrogen orthophate

Miscellaneous Halal

E340(a)

Potassium dihydrogen orthophosphate (monoPotassium phosphate;MKP)

Emulsifying salt, miscellaneous

Halal

E340(b)

diPotassium hydrogen orthophosphate (diPotassium phosphate; DKP; Potassium phosphate dibasic)

Emulsifying salt, miscellaneous

Halal

E340(c)

triPotassium orthophosphate (diPotassium phosphate; DKP; Potassium phosphate tribasic; triPotassium monophosphate)

Emulsifying salt, miscellaneous

Halal

E341 Calcium Phosphates Miscellaneous Halal

E350 Sodium malate Buffer, seasoning agent

Halal

Sodium hydrogen malate Buffer Halal

E351 Potassium malate Buffer Halal

E352Calcium malate

Buffer, firming agent, seasoning agent

Halal

Calcium hydrogen malate Firming agent Halal

E353 Metatartaric acidSequestrant (pengkelat)

Syubhat karena dibuat dari asam tartarat dimana status asam tartarat adalah syubhat

E355 Adipic acid (Hexanedioic acid) Miscellaneous Halal

E363 Succinic acidPengasam, buffer, senyawa penetral

Halal

E370 1,4-HeptanolactonePengasam, pengekelat

Halal

E375 Nicotinic acidVitamin, Pelindung warna

Halal

E380Triammonium citrate (Citric acid triammonium salt; Ammonium citrate tribasic)

MiscellaneousSyubhat, tergantung pada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya

E381Ammonium ferric citrate (Ferric ammonium citrate)

Suplemen besiSyubhat, tergantung pada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya

E381Ammonium ferric citrate, green

Suplement besiSyubhat, tergantung pada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya

E385 Calsium disodium EDTA Pengkelat Halal

E400 Alginic AcidPengemulsi dan Penstabil

Halal

E401 Sodium AlginatePengemulsi dan Penstabil

Halal

E402 Potassium AlginatePengemulsi dan Penstabil

Halal

E403 Ammonium AlginatePengemulsi dan Penstabil

Halal

E404 Calcium AlginatePengemulsi dan Penstabil

Halal

E405Propane-1,2-Diol Alginate (Propylene glycol alginate; alginate ester)

Pengemulsi dan Penstabil

Halal

E406 AgarPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan

Halal

E407 CarrageenanPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan

Halal

E410Locust Bean Gum (Carob Gum)

Pengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan

Halal

E412 Guar GumPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan

Halal

E413 TragacanthPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan

Halal

E414 Gum Acacia (Gum Arabic)Pengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan

Halal

E415 Xanthan GumPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan lainnya

Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatannya secara fermentasi

E416Karaya gum (Sterculia gum, Indian tragacanth)

Pengemulsi dan penstabil

Halal

E420 Sorbitol Gula Alkohol Syubhat, tergantung kehalalan glukosa yang digunakan dalam pembuatannya. Pembuatan sorbitol melibatkan reaksi hidrogenasi glukosa, sedangkan glukosa sendiri dapat diperoleh

dari hasil hidrolisis pati dengan menggunakan enzim dimana salah satu enzim yang biasa digunakan yaitu alfa-amilase dapat berasal dari pankreas babi atau sapi. Akan tetapi, alfa-amilase dapat pula berasal dari mikroorganisme.

E421 Mannitol Gula Alkohol Halal

E422 Glycerol Gula Alkohol

Syubhat, haram jika dibuat dari hasil samping industri lemak hewan, halal jika berasal dari hidrolisis minyak nabati atau hasil sintesis dengan bahan dasar propilen yang berasal dari minyak bumi. Gliserol juga dapat diperoleh melalui fermentasi dengan menggunakan gula sebagai bahan baku, kehalalannya tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam fermentasi tersebut.

E430Polyoxyethylene (8) stearate (polyoxyl 8 stearate)

Pengemulsi

Syubhat, tergantung kepada status kehalalan asam stearat dalam pembuatannya, bisa berasal dari tanaman (halal) atau hewan (haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami)

E431Polyoxyethylene (40) stearate (Polyoxyl 40 stearate)

Pengemulsi

Syubhat, tergantung kepada status kehalalan asam stearat dalam pembuatannya, bisa berasal dari tanaman (halal) atau hewan (haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami)

E432Polyoxyethylene (20) sorbitan monolaurate (Polysorbate 20,Tween 20)

Pengemulsi

Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam laurat yang digunakan dalam pembuatannya, akan tetapi kebanyakan asam laurat diperoleh dari minyak kelapa

E433Polyoxyethylene (20) sorbitan mono-oleate (Polysorbate 80,Tween 80)

Pengemulsi

Syubhat, tergantung kepada kehalalan ester oleat yang digunakan dalam pembuatannya, ester oleat bisa berasal dari tanaman, bisa berasal dari hewan

E434Polyoxyethylene (20) sorbitan monopalmitate (polysorbate 40: Tween 40)

Pengemulsi

Syubhat, tergantung kepada kehalalan ester palmitat yang digunakan dalam pembuatannya, ester palmitat bisa berasal dari tanaman, bisa berasal dari hewan

E435Polyoxyethylene (20) sorbitan monostearate (Polysorbate 60;Tween 60)

Pengemulsi

Syubhat, tergantung kepada kehalalan ester stearat yang digunakan dalam pembuatannya, ester stearat bisa berasal dari tanaman, bisa berasal dari hewan

E436Polyoxyethylene (20) sorbitan tristearate (Polysorbate 65; Tween 65)

Pengemulsi

Syubhat, tergantung kepada kehalalan ester stearat yang digunakan dalam pembuatannya, ester stearat bisa berasal dari tanaman, bisa berasal dari hewan

E440a PectinPengemulsi dan Penstabil-Pektin dan turunannya

Halal

E440b Amidated PectinPengemulsi dan Penstabil-Pektin dan turunannya

Halal

E442Ammonium phosphatides (Emulsifier YN)

Pengemulsi, penstabil

Halal

E450a,b,cSodium and Potassium Phosphates and Polyphosphates

Miscellaneous Halal

E460Microcrystalline/Powdered Cellulose

Pengemulsi dan Penstabil

Halal

E461 Methylcellulose Pengemulsi dan Penstabil-

Halal

Selulosa dan turunannya

E463 Hydroxypropylcellulose

Pengemulsi dan Penstabil-Selulosa dan turunannya

Halal

E464Hydroxypropyl-Methylcellulose

Pengemulsi dan Penstabil- Selulosa dan turunannya

Halal

E465 Ethylmethylcellulose

Pengemulsi dan Penstabil-Selulosa dan turunannya

Halal

E466Carboxymethylcellulose, Sodium Salt

Pengemulsi dan Penstabil-Selulosa dan turunannya

Halal

E470Sodium, potassium and Calcium Salts of Fatty Acids

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami

E471Mono-and Diglycerides of Fatty Acids

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami

E472Various Esters of Mono and Diglycerides of Fatty Acids

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami

E473 Sucrose Esters of Fatty Acids

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami

E474 Sucroglycerides

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami

E475Polyglycerol Esters of Fatty Acids

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami

E476

Polyglycerol esters of polycendensed fatty acids of castor oil (Polyglycerol of polyricinoleate)

Pengemulsi, penstabil

Syubhat, tergantung kehalalan gliserol yang digunakan dalam pembuatannya

E477Propane-1,2-Diol Esters of Fatty Acids

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami

E481 Sodium Stearoyl-2-Lactylate

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami

E482 Calcium Stearoyl-2-Lactylate Pengemulsi dan Penstabil-Garam

Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan

atau Ester dari Asam Lemak

dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami

E483 Stearyl Tartrate

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya; halal jika asam lemaknya berasal dari tanaman, haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara Islami

E491 Sorbitan Monostearate

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam stearat yang digunakan dalam pembuatannya, halal jika asam stearat berasal dari minyak nabati dan haram jika asam stearat berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara Islami; juga tergantung pada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya

E492 Sorbitan Tristearate

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam stearat yang digunakan dalam pembuatannya, halal jika asam stearat berasal dari minyak nabati dan haram jika asam stearat berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara Islami; juga tergantung kepada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya

E493 Sorbitan Monolaurate

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kepada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya

E494 Sorbitan Monooleate Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam oleat yang digunakan dalam pembuatannya, halal jika asam oleat berasal dari minyak

nabati dan haram jika asam oleat berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara Islami; juga tergantung pada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya

E495 Sorbitan Monopalmitate

Pengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak

Syubhat, tergantung kehalalan asam palmitat yang digunakan dalam pembuatannya, halal jika asam palmitat berasal dari minyak nabati dan haram jika asam palmitat berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara Islami; juga tergantung pada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya

E500Sodium Carbonate/Sodium Bicarbonate

Miscellaneous-Asam dan Garam: Carbonat

Halal

E501Potassium Carbonate/Potassium Bicarbonate

Miscellaneous-Asam dan Garam: Carbonat

Halal

E503 Ammonium CarbonateMiscellaneous-Asam dan Garam: Carbonat

Halal

E504 Magnesium CarbonateMiscellaneous-Asam dan Garam: Carbonat

Halal

E507 Hydrochloric Acid

Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Hidroklorida dan Garamnya

Halal

E508 Potassium Chloride

Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Hidroklorida dan Garamnya

Halal

E509 Calcium Chloride

Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Hidroklorida dan Garamnya

Halal

E510 Ammonium Chloride

Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Hidroklorida dan Garamnya

Halal

E513 Sulphuric Acid

Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Sulfat dan Garamnya

Halal

E514 Sodium Sulphate

Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Sulfat dan Garamnya

Halal

E515 Potassium Sulphate

Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Sulfat dan Garamnya

Halal

E516 Calcium Sulphate

Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Sulfat dan Garamnya

Halal

E518 Magnesium Sulphate

Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Sulfat dan Garamnya

Halal

E524 Sodium Hydroxide

Miscellaneous-Asam dan Garam: Asam Sulfat dan Garamnya

Halal

E525 Potassium HydroxideMiscellaneous-Alkali

Halal

E526 Calcium HydroxideMiscellaneous-Alkali

Halal

E527 Ammonium HydroxideMiscellaneous-Alkali

Halal

E528 Magnesium HydroxideMiscellaneous-Alkali

Halal

E529 Calcium OxideMiscellaneous-Alkali

Halal

E530 Magnesium OxideMiscellaneous-Alkali

Halal

E535 Sodium FerrocyanideMiscellaneous-Garam lainnya

Halal

E536 Potassium FerrocyanideMiscellaneous-Garam lainnya

Halal

E540 Dicalcium FerrocyanideMiscellaneous-Garam lainnya

Halal

E541 Sodium Aluminium PhosphateMiscellaneous-Garam lainnya

Halal

E542Edible Bone Phosphate (Bone Meal)

Miscellaneous – Anti-Caking Agents

Syubhat, haram jika berasal dari tulang babi atau tulang hewan yang disembelih tidak secara Islami; halal jika berasal dari tulang hewan halal dan disembelih secara Islami; akan tetapi kebanyakan berasal dari impor jadi kemungkinan berasal dari tulang babi dan hewan yang disembelih tidak secara Islami (haram)

E544 Calcium PolyphosphatesMiscellaneous – Anti-Caking Agents

Syubhat, tergantung pada sumbernya, apakah berasal dari bahan mineral atau dari tulang hewan

E545 Ammonium Polyphosphates Miscellaneous – Halal

Anti-Caking Agents

E551 Silicon Dioxide (Silica Salt)Miscellaneous-Garam Silica

Halal

E552 Calcium SilicateMiscellaneous-Garam Silica

Halal

E553Magnesium Silicate/Magnesium Trisilicate (Talc)

Miscellaneous-Garam Silica

Halal

E554 Aluminium Sodium SilicateMiscellaneous-Garam Silica

Halal

E556 Aluminium Calcium SilicateMiscellaneous-Garam Silica

Halal

E558 BentoniteMiscellaneous-komponen lainnya

Halal

E559 Kaolin (Aluminium Silicate)Miscellaneous-komponen lainnya

Halal

E570 Stearic AcidMiscellaneous-komponen lainnya

Syubhat, tergantung apakah asam stearat berasal dari minyak nabati atau lemak hewani. Haram jika berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara Islami

E572 Magnesium StearateMiscellaneous- komponen lainnya

Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam stearat yang digunakan dalam pembuatannya

E575 Glucono Delta-LactoneMiscellaneous-komponen lainnya

Halal

E576 Sodium GluconateMiscellaneous-komponen lainnya

Halal

E577 Potassium Gluconate Miscellaneous-komponen

Halal

lainnya

E578 Calcium GluconateMiscellaneous-komponen lainnya

Halal

E620 L-Glutamic AcidMiscellaneous-Penguat Flavor

Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat secara fermentasi

E621Monosodium Glutamate (MSG)

Miscellaneous-Penguat Flavor

Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat secara fermentasi

E622 Manopotassium GlutamateMiscellaneous-Penguat Flavor

Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat secara fermentasi

E623 Calcium GlutamateMiscellaneous-Penguat Flavor

Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat secara fermentasi

E627 Sodium GuanylateMiscellaneous-Penguat Flavor

Halal jika diperoleh melalui sintesis kimia, syubhat jika diperoleh melalui fermentasi karena tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam fermentasi tersebut

E631 Sodium InosinateMiscellaneous-Penguat Flavor

Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatannya secara fermentasi, kecuali dibuat dengan cara sintesis kimia bisa menjadi halal

E635 Sodium 5-RibonucleotideMiscellaneous-Penguat Flavor

Syubhat, tergantung pada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatannya secara fermentasi

E636 MaltolMiscellaneous-Penguat Flavor

Halal

E637 Ethyl MaltolMiscellaneous-Penguat Flavor

Halal

E900 DimethylpolysiloxaneMiscellaneous-Penguat Flavor

Halal

E901 BeeswaxMiscellaneous-Glazing Agents

Halal dalam bentuk aslinya, jika sudah diputihkan maka kehalalannya tergantung kepada bahan pemutih yang digunakan

E903 Carnauba WaxMiscellaneous-Glazing Agents

Halal

E904 ShellacMiscellaneous-Glazing Agents

Halal

E905 Mineral HydrocarbonsMiscellaneous-Glazing Agents

Halal

E907 Refined mycrocrystalline WaxMiscellaneous-Glazing Agents

Halal

E920 L-Cysteine hydrochloride

Miscellaneous-Komponen-komponen dalam pembuatan tepung

Syubhat; haram jika berasal dari manusia atau hewan unggas yang tidak disembelih secara Islami; jika dibuat dengan cara fermentasi maka kehalalannya tergantung kepada media yang digunakan dalam fermentasi tsb

E924 Potassium Bromate

Miscellaneous-Komponen-komponen dalam pembuatan tepung

Halal

E925 Chlorine

Miscellaneous-Komponen-komponen dalam pembuatan tepung

Halal

E926 Chlorine Dioxide

Miscellaneous-Komponen-komponen dalam pembuatan tepung

Halal

E927 Azodicarbonamide

Miscellaneous-Komponen-komponen dalam pembuatan tepung

Halal