Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan...

117
MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN KHUSUS TAHUN 2016 SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNANETRA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1

Transcript of Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan...

Page 1: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN KHUSUS

TAHUN 2016

SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASATUNANETRA

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

KEMENTERIANPENDIDIKANDANKEBUDAYAANJAKARTA, 2016

1

Page 2: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

MATERI PELATIHANMATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SMALB-TUNANETRA

PENDAHULUAN

Selamat bertemu pada Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus Mata Pelajaran IPS SMALB. Materi ini terdiri atas 4 (empat) seri materi yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus sesuai dengan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing materi terdiri atas uraian singkat materi, penugasan, dan refleksi.

Materi-materi tersebut adalah sebagai berikut.1. Materi 1: Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian.2. Materi 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).3. Materi 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian.4. Materi 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar.

Peta materi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

2

Page 3: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Gambar 1. Peta Materi

Semoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah.

A. RASIONALKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, desaian, dokumen, dan implementasi kurikulum yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil

3

Page 4: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelaajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelarasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik.

Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.

Perbaikan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan kurikulum sebagai berikut.1. Keselarasan (Alignment)

Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.

2. Mudah Dipelajari (Learnable)Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis dan aspek pedagogis.

3. Mudah Diajarkan (Teachable)Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD mudah diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik,

4

Page 5: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber belajar yang ada di lingkungan.

4. Terukur (Measurable)Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.

5. Bermakna untuk Dipelajari (Worth to be learnt)Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi peserta didik sebagai bekal kehidupan.

Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum di atas, maka diadakan perbaikan terhadap dokumen Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus. Berkenaan dengan itu, maka diperlukan beberapa contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dengan tepat yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya. Untuk membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus, maka Direktorat Pembinaan PKPLK, Ditjen Dikdasmen menyusun materi Pelatihan Guru yang berisi petunjuk atau panduan, contoh praktis untuk setiap mata pelajaran serta uraian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan. Materi tersebut disusun dalam 4 (empat) seri materi yang saling terkait dengan harapan dapat membantu guru dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

Sesuai dengan tujuan pelatihan, maka peserta pelatihan diharapkan untuk mempelajari kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam materi tersebut seperti pada Gambar 2, berikut.

5

Page 6: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Gambar 2. Peta Kompetensi

B. BAHAN BACAANUntuk lebih memahami materi ini, Bapak/Ibu sangat dianjurkan membaca Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013, serta lampiran-lampirannya, yakni KI-KD dan Silabus, serta membaca Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian.

Selain itu, Bapak/Ibu dianjurkan juga untuk memahami buku teks Ilmu Pengetahuan Sosial, dan naskah-naskah yang berkaitan dengan:1. Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013

tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah)

2. Draf Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SMALB Tunanetra

3. Draf Silabus Ilmu Pengetahuan Sosial SMALB 6

Page 7: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

4. Penyusunan RPP (Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah)

5. Model-Model Pembelajaran6. Penilaian (Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian

Hasil oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah

7. Muatan Lokal (Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal)

8. Pendidikan Kepramukaan (Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah)

C. TUJUAN Materi Pelatihan ini bertujuan untuk:1. Mengembangkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik

guru dalam pembelajaran IPS berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

2. Mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

3. Meningkatkan mutu pelaksanaan pembelajaran IPS.

D. HASIL YANG DIHARAPKANHasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah:1. Meningkatnya kompetensi akademik dan kompetensi pedagogik

guru dalam pembelajaran IPS berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus;

2. Meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus;

3. Meningkatnya keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran IPS di kelas.

Agar penggunaan materi ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih dahulu baca dan ikutilah beberapa petunjuk ini.

7

Page 8: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Pertama, persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan tugas-tugas. Kedua, waktu Bapak/Ibu untuk mengerjakan keseluruhan materi ini adalah 35 (tiga puluh lima) jam pelatihan. Dengan demikian gunakanlah waktu dengan sebaik mungkin. Ketiga, kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan teman guru atau anggota kelompok. Keempat, aktif bertanya dan mempertanyakan tentang hal-hal yang belum dipahami dari materi ini.

Selamat mengikuti pelatihan, semoga sukses mengubah pembelajaran IPS menjadi lebih menyenangkan dan mencapai tujuan.

8

Page 9: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

MATERI 1ANALISIS KOMPETENSI, MATERI, PEMBELAJARAN, DAN

PENILAIAN

FOKUS MATERI

Fokus materi ini adalah analisis kompetensi, SKL, KI-KD, dan Silabus yang dimulai dari pengembangan indikator, pengembangan materi pembelajaran termasuk integrasi muatan lokal dan aktualiasasi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan, program kekhususan, serta pembelajaran dan penilaian terkait dengan mata pelajaran IPS.

Materi ini terdiri atas 4 (empat) unit materi yang masing-masing membahas materi yang saling berkaitan satu sama lain. 1. Unit 1: Analisis Kompetensi

Bagian ini membahas analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus dalam kaitannya dengan penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan materi pembelajaran sebagai bahan pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit 1 ini merupakan uraian awal untuk membahas unti-unit berikutnya.

2. Unit 2: Analisis Materi PembelajaranUnit ini membahas langkah-langkah penjabaran materi pembelajaran berdasarkan hasil anlisis dalam Unit 1, sehingga Bapak/Ibu guru dapat menganalisis dan merancang materi pembelajaran sesuai dengan materi pokok (dalam KD). Selain itu dalam bagian ini dibahas bagaimana Bapak/Ibu dapat mengembangkan materi yang berkaiatan dengan muatan lokal, materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan, program kekhususan, serta materi-materi yang dapat mendorong peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thingking skills/HOTS). Dalam unit ini juga dibahas

9

Page 10: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

analisis materi dalam buku teks, sehingga Bapak/Ibu guru dapat memilih dan memilah materi-materi mana yang merupakan materi esensial, materi untuk pengayaan, materi yang berkaitan dengan mulok, program kekhususan, dan HOTS. Hasil analisis materi disusun menjadi bahan ajar sebagai lampiran RPP.

3. Unit 3: Analisis Pembelajaran Unit ini membahas karakteristik dan prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus serta penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dibahas juga tentang pemilihan model yang cocok dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik atau kondisi kelas, serta contoh kegiatan pembelajarannya.

4. Unit 4: Analisis Penilaian Hasil BelajarBagian ini membahas proses penilaian mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran, sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan Bapak/Ibu guru dapat menganalisis dan menerapakan hasil analisis tersebut dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran.

Untuk lebih memahami materi dalam pelatihan ini, pada akhir setiap unit Bapak/Ibu diminta untuk mengerjakan tugas dan memberikan tanggapan atau refleksi tentang pemahaman dan pengalaman yang diperoleh dalam setiap kegiatan.

10

Page 11: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

UNIT 1ANALISIS KOMPETENSI DAN MATERI PEMBELAJARAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI1. Analisis Dokumen SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus

a. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan SilabusKompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. Kompetensi dalam Kurikulum 2013 dirumuskan dalam: (a) Standar Kompetensi Lulusan), (b) Kompetensi Inti, dan (c) Kompetensi Dasar.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program. Kompetensi Inti merupakan pengorganisasi kemampuan (organizing element) dari Kompetensi Dasar berbagai mata pelajaran dalam satu tingkatan kelas.

Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur

11

Page 12: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi. Contoh KD Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas XI SMALB Tunanetra:

3.3 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya (dalam lingkup nasional)

4.3 Menunjukkan/menyajikan hasil pengamatan tentang aktivitas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya (dalam lingkup nasional)

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar 1.(1) Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat

kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.

(2) Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan pengetahuan, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4

12

• Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan muara utama pencapaian semua mata pelajaran pada satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu.

• Kompetensi Inti (KI) merupakan muara kompetensi kelas pencapaian semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi yang ditetapkan dalam Kompetensi Inti atau kelas tertentu.

• Kompetensi Dasar (KD) merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada suatu mata pelajaran yang mengacu pada kompetensi inti.

Page 13: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

mengarahkan pengembangan keterampilan. Pengembangan pengetahuan dan keterampilan tersebut melalui pengalaman-pengalaman belajar yang dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.

(3) Dari pengalaman belajar dan proses belajar, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada KI-2 dan KI-1.

(4) Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, kecuali untuk tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik dalam RPP maupun dalam Silabus.

Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus

b. Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Materi Pembelajaran

Pengembangan indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan materi pembelajaran merupakan dua kemampuan yang harus dikuasai seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran. Melalui pemahaman keterkaitan

13

Page 14: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

kompetensi (SKL-KI-KD), maka guru mata pelajaran IPS dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif serta indikator keterampilan berkaitan tidak hanya keterampilan bertindak tetapi juga keterampilan berpikir (keterampilan abstrak dan konkret).

Pengembangan kompetensi mata pelajaran IPS dilakukan terutama didasarkan pada upaya untuk memberikan wawasan kepada siswa tentang berbagai gejala sosial, melalui pemahaman konektivitas ruang dan waktu beserta aktivitas dan interaksi sosial yang ada di dalamnya. Keragaman kondisi yang dimiliki suatu wilayah tertentu merupakan potensi sumberdaya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya dalam dimensi ruang dan waktu serta ikatan konektivitas multi dimensi, sehingga masing-masing kondisi gejala beserta keunggulannya akan dapat berfungsi sebagai sumberdaya pembangunan.

Pembelajaran perlu diarahkan sampai membuat siswa terampil dan aktif dalam mengamati, menanya, menalar, mencoba, serta membentuk jaringan pengetahuan yang dikuasainya melalui pendekatan ilmiah (scientific), yang meliputi kegiatan-kegiatan: observing (mengamati), questioning (menanya), mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasikan/ mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Bahkan tidak mustahil, jika mungkin bisa saja kegiatan dilanjutkan sampai menemukan (creating) sesuatu temuan yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan pertimbangan di atas, pembelajaran IPS pada satuan pendidikan SMALB diarahkan pada upaya mendorong siswa memahami serta memiliki rasa bangga sera rasa memiliki terhadap keunggulan wilayah, kekayaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, maupun sumberdaya budaya yang kita

14

Page 15: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

miliki, serta pemanfaatannya, terutama pada bidang-bidang pariwisata, kecantikan, dan tata boga.

Sementara kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.Bapak/Ibu guru diminta untuk memperhatikan karakteristik mata pelajaran IPS tersebut dalam melakukan analisis kompetensi dan mengembangkan IPK, serta mempelajari Inspirasi Pembelajaran dan Silabus IPS terbaru.Gambar 4 berikut menjelaskan rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi untuk menjabarkan IPK dan materi dari suatu KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4.

Gambar 4. Rangkaian Kegiatan Analisis Kompetensi

1) Memilih pasangan Kompetensi Dasar (KD) kelas XI;

Sebagai contoh berikut adalah KD 3.2 dan 4.2 untu Tunanetra Kelas XI

15

Silabus

HOTS

Pedoman Mapel

LOTS

Materi

Kompetensi

KD

IPK Silabus

HOTS

Inspirasi Pembelajaran

LOTS

Materi

Kompetensi

KD

IPK

Page 16: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya (dalam lingkup nasional)

4.2 Menunjukkan/menyajikan hasil pengamatan tentang aktivitas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya (dalam lingkup nasional)

2) Memisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan materi, seperti pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi

KD Kemampuan berpikir/kata kerja Materi

3.2 Memahami Aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya (dalam lingkup nasional)

4.2 Menunjukkan/menyajikan

Hasil pengamatan tentang aktivitas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya (dalam lingkup nasional)

3) Memerhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja pada KD dari KI 3 maupun KD dari KI 4, ada kemungkinan kemampuan berpikir tersebut membutuhkan kemampuan berpikir awal sebagai kemampuan prasyarat (entry behavior) yang harus sudah dikuasai oleh peserta didik.

Sebagai contoh, untuk KD 3.2 tersebut, sebelum mencapai kompetensi memahami, peserta didik harus memiliki kompetensi sebelumnya antara lain; menyebutkan, menjelaskan kembali, mendeskripsikan, dan memilih. Kata

16

Page 17: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

kerja tersebut menjadi penanda tercapainya kata kerja yang pertama (memahami). Sedangkan pada KD 4.2, sebelum mencapai kompetensi menunjukkan/menyajikan, sebelumnya didahului dengan melakukan kegiatan mengamati/menyimak, menyusun dan mengklasifikasi, kemudian menunjukkan/menyajikan hasilnya di depan kelas.

Hendaknya diperhatikan apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)). Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang dalam taksonomi tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi, dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang tercantum dalam tabel 2 berikut.

Tabel 2. Jenjang HOTSJenjang HOTS Kemampuan Kata Kerja

Menganalisis

Mengelompokkan dalam bagian-bagian penting dari sebuah sumber informasi/benda yang diamati/ fenomena sosial-alam-budaya

- mendiferensiasi kelompok informasi

- memilih informasi berdasarkan kelompok

- menentukan fokus penting suatu informasi

Menentukan keterkaitan antar komponen

- mengorganisasi keterkaitan antar kelompok/menyusun

- menemukan koherensi antar kelompok

- membuat struktur (baru) untuk kelompok informasi

Menemukan pikiran - memberi label untuk

17

Page 18: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Jenjang HOTS Kemampuan Kata Kerja

pokok/bias /nilai penulis atau pemberi informasi

kelompok yang dikembangkan

- menemukan bias penulis/pemberi informasi

Mengevaluasi

Menentukan kesesuaian antara masalah, uraian dan kesimpulan.

- memeriksa/mengecek kesinambungan

- mendeteksi unsur yang sama

- memonitor kegiatan- mengetes/menguji

Menentukan kesesuaian metode/prosedur/teknik/rumus/prinsip dengan masalah

- mengeritik kelebihan dan kelemahan informasi atau bagiannya

- memberikan penilaian berdasarkan kriteria

Mencipta Mengembangkan hipotesis

- mengembangkan

Merencanakan penelitian/proyek/ kegiatan/penciptaan

- merencanakan- mendesain

mengembangkan produk baru

- menghasilkan- mengkonstruksi- merekonstruksi

HOTS digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan Standar Isi. Di SMA, kompetensi yang tercantum dianalisis dan dievaluasi sebagai kemampuan minimal HOTS. Dalam RPP, guru dapat mengembangkan HOTS yang terdapat pada setiap KD sampai tingkat tertinggi yaitu mencipta sesuai dengan kemampuan optimum peserta didik.

Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu rumusan aspek kompetensi KD, guru dapat menggunakan kemampuan yang tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan kata kerja yang terdapat pada kolom kanan untuk merumuskan IPK.

Contoh;Pada KD 3.2 dan 4.2, contoh IPK yang dapat dikembangkan untuk mendorong proses pembelajaran peserta didik mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah

18

Page 19: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

menganalisis hubungan antara aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya (dalam lingkup nasional)

1) Selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat beberapa istilah atau materi dasar (esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu menunjukkan/menyajikan hasil analisis tentang aktivitas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya (dalam lingkup nasional)

2) Dari kedua penjelasan tersebut, dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 3 berikut.Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi

Kemampuan Kemampuan Berpikir Jembatan Materi

3.2 Memahami 1. Mengidentifikasi,2. Menjelaskan, dan 3. memilih

1. Interaksi Antar Wilayah di Indonesia

2. Kondisi geografis Indonesia

3. Potensi sumber daya alam di Indonesia

4. Potensi sumber daya manusia di Indonesia

5. Hubungan Antara Aktivitas Manusia dengan Kondisi Geografis Indonesia

4.2 Menunjukkan/menyajikan

1. Menuangkan dalam bentuk bagan/tabel/diagram/peta

2. Menyajikan dalam bentuk bagan/tabel/diagram/peta

3) Dari Tabel 3 tersebut dapat disusun IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi) sebagai berikut.

IPK dari KD 3.2:3.2.1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi keruangan di

Indonesia.3.2.2. Menjelaskan kondisi geografis (letak dan luas, iklim, rupa

bumi, tata air, tanah, flora dan fauna) Indonesia;3.2.3. Mengidentifikasi potensi sumber daya alam Indonesia;

19

Page 20: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

3.2.4. Mengidentifikasi potensi sumber daya manusia Indonesia;

3.2.5. Menjelaskan aktivitas manusia dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya (produksi, distribusi, konsumsi) kaitannya kondisi geografis di Indonesia;

IPK dari KD 4.4:3.2.1. Menuangkan dalam bentuk bagan, bentuk-bentuk

interaksi keruangan di Indonesia.3.2.2. Menuangkan dalam bentuk peta kondisi geografis (letak

dan luas, iklim, rupa bumi, tata air, tanah, flora dan fauna) Indonesia;

3.2.3. Menyajikan dalam bentuk tabel/diagram/peta, potensi-potensi sumber daya alam Indonesia;

3.2.4. Menyajikan dalam bentuk tabel/diagram/peta, potensi-potensi sumber daya manusia Indonesia;

3.2.5. Menyajikan hasil pencermatan tentang aktivitas manusia dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya (produksi, distribusi, konsumsi) kaitannya kondisi geografis wilayah di Indonesia

B. PENUGASAN

Peserta mengerjakan tugas menggunakan LK 1.1

C. REFLEKSIPESERTA 1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam

memahami dan menganalisis keterkaitan antara SKL, KI-KD, materi, pembelajaran, dan Silabus.

2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

20

Page 21: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang diperoleh dari materi dalam mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.

INSTRUKTUR1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama

kegiatan.2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam

mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.

21

Page 22: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

UNIT 2PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI1. Pengembangan Materi Pembelajaran

Dalam pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan penguatan dengan cara mengurangi materi yang tidak relevan, pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. Penguatan materi juga dilakukan untuk mengintegrasikan kearifan dan keunggulan lokal agar peserta didik tidak tercerabut dari akar budayanya, dan kelak akan mewarisi pembangunan peradaban bangsa yang sesuai dengan kearifan budaya bangsa.

Materi Kurikulum 2013 tertuang dalam Standar Isi. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Tingkat kompetensi merupakan batas minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Setelah merinci aspek kemampuan berpikir pada KD-3 dan KD-4, maka Bapak/Ibu guru harus mengembangkan materi pokok yang terurai dalam IPK yang telah ditentukan pada Unit 1.

Tabel 4 Berikut adalah contoh materi dari setiap IPK sebagaimana yang dituliskan pada Unit 1.

Tabel 4. Contoh materi dari setiap IPKIPK Materi

3.2.1 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi keruangan di Indonesia.

Interaksi Antar Wilayah di Indonesia

3.2.2 Menjelaskan kondisi geografis (letak dan luas, iklim, rupa bumi, tata air, tanah, flora dan fauna) Indonesia;

Kondisi geografis Indonesia

3.2.3 Mengidentifikasi potensi sumber daya alam Indonesia;

Potensi sumber daya alam di Indonesia

22

Page 23: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

3.2.4 Mengidentifikasi potensi sumber daya manusia Indonesia;

Potensi sumber daya manusia di Indonesia

3.2.5 Menjelaskan aktivitas manusia dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya (produksi, distribusi, konsumsi) kaitannya kondisi geografis di Indonesia;

Hubungan Antara Aktivitas Manusia dengan Kondisi Geografis Indonesia

4.2.1 Menuangkan dalam bentuk bagan, bentuk-bentuk interaksi keruangan di Indonesia.

Interaksi Antar Wilayah di Indonesia

4.2.2 Menuangkan dalam bentuk peta kondisi geografis (letak dan luas, iklim, rupa bumi, tata air, tanah, flora dan fauna) Indonesia;

Kondisi geografis Indonesia

4.2.3 Menyajikan dalam bentuk tabel/diagram/peta, potensi-potensi sumber daya alam Indonesia;

Potensi sumber daya alam di Indonesia

4.2.4 Menyajikan dalam bentuk tabel/diagram/peta, potensi-potensi sumber daya manusia Indonesia;

Potensi sumber daya manusia di Indonesia

4.2.5 Menyajikan hasil pencermatan tentang aktivitas manusia dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya (produksi, distribusi, konsumsi) kaitannya kondisi geografis wilayah di Indonesia

Hubungan Antara Aktivitas Manusia dengan Kondisi Geografis Indonesia

Pengembangan materi pembelajaran secara rinci disesuaikan dengan karakterististik kompetensi atau kemampuan berpikir yang diharapkan dikuasai peserta didik. Oleh sebab itu, maka guru perlu memperhatikan “bahan dasar” atau kompetensi awal sebagai tahapan berpikir yang telah dipelajari peserta didik sebelumnya.

Selain itu dalam menetukan materi pembelajaran Bapak/Ibu harap memperhatikan konten materi mana yang berupa pengetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif, dan keempatnya tidak menunjukkan urutan hierarki.

Contoh:

23

Page 24: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Pada 3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya (dalam lingkup nasional).

Pengetahuan yang berkaitan dengan fakta adalah:1.2.1 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi keruangan di

Indonesia. 1.2.2 Mengidentifikasi potensi sumber daya alam Indonesia; 1.2.3 Mengidentifikasi potensi sumber daya manusia Indonesia;Pengetahuan yang berkaitan dengan konsep di antaranya adalah: berbagai pengertian atau definisi tentang iklim, rupa bumi, tata air, tanah, flora dan fauna, dsb.

Pengetahuan yang berkaitan dengan prosedur di antaranya adalah: menuangkan fakta ke dalam bentuk tabel/diagram/peta seperti: kondisi geografis (letak dan luas, iklim, rupa bumi, tata air, tanah, flora dan fauna), potensi sumber daya alam serta potensi sumber daya manusia di Indonesia.

Sedangkan pengetahuan yang berkaitan dengan metakognitif di antaranya adalah: menjelaskan aktivitas manusia dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya (produksi, distribusi, konsumsi) kaitannya kondisi geografis di Indonesia;

Pengembangan materi juga perlu memperhatikan buku teks yang tersedia dan sumber lain, sehingga guru dapat menjabarkan materi-materi yang merupakan materi esensial (dasar) yang harus dikuasai peserta didik dan materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan pengayaan untuk menambah wawasan. Selain itu, jika memungkinkan guru dapat mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal baik materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau materi transdisipliner, atau materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

Materi hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar (tulis atau berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi) akan menjadi lampiran di RPP.

24

Page 25: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Silahkan kembangkan contoh materi untuk IPK dari KD-3 dan KD-4 yang lain!

2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang dipergunakan

Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagai Gambar 5 berikut.

Gambar 5. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran

Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KD-KI 4 dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran secara langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan materi sebagai bahan pembelajaran yang memerlukan sumber belajar, baik berupa buku teks, buku lain yang relevan, internet, atau alam. Untuk memahami materi tersebut ada kemungkinan peserta didik memerlukan alat/media, sehingga guru harus memperhatikan hal ini agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya.Untuk selanjutnya kompetensi pengetahuan yang diperoleh dari KD-KI 3 diterapkan untuk mencapai kompetensi keterampilan dalam KD-KI 4.

25

Kegiatan Pembelajaran

Materi Pembelajaran

Alat/Media

Sumber Belajar

Page 26: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Sumber belajar dapat berupa media cetak (buku, materi, majalah, koran, dll), media elektronik (tv, radio, internet, dll), tempat, atau alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan dengan kompetensi dasar atau materi pembelajaran.

Sebagai contoh untuk KD 3.2 dan KD 4.2 di atas, sumber belajar utamanya adalah buku teks IPS untuk kelas XI yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016, ditambah dengan buku lain yang relevan. Buku sumber lain ini perlu disesuaikan dengan buku yang menjadi referensi guru atau yang tersedia di perpustakaan sekolah, maupun sumber informasi lain yang relevan.

Untuk pembelajaran IPS dengan KD 3.2 dan KD 4.2 di atas, dapat menggunakan lingkungan sosial atau kegiatan yang dilakukan masyarakat sekitar sekolah. Selain itu, jika mungkin, peserta didik juga dapat diarahkan untuk menggunakan sumber lain, seperti surat kabar, majalah, jurnal, atau internet.

Alat peraga atau medi pembelajaran, juga harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan, misal pada kegiatan pembelajaran untuk KD tersebut Bapak/Ibu dapat menggunakan lembar peraga, peta-peta timbul, bahan tayang (power point), dan lembar kerja siswa atau peserta didik (LKS/LKPD).

3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang relevan)

Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat digambarkan sebagai bagan pada Gambar 6 berikut.

26

Page 27: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Gambar 6. Proses Analisis Buku Teks

Materi yang tertuang di dalam buku teks atau buku pegangan guru merupakan materi contoh berdasarkan kompetensi yang telah ditentukan. Bapak/Ibu dapat membuat atau memberikan contoh serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi masih mengacu kepada tuntutan kompetensi tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran.

Bapak/Ibu guru disarankan untuk menganalisis materi dalam buku teks terkait dengan materi reguler atau materi esensial, materi untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta mengidentifikasi materi yang memuat pemgetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

27

Reguler Remedial Pengayaan

Dapat diaktualisasikan dalam kegaiatn kepramukaan

Memuat Konteks

muatan lokal

Materi

Pengetahuan tentang; Fakta Konsep Prosedur Metakognisi

Buku/sumber lain

Buku Teks

Page 28: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Selain itu Bapak/Ibu guru juga disarankan untuk mengidentifikasi materi yang berkaitan dengan muatan lokal/lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

Muatan Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk:

mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya atau di Indonesia; dan

melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, dan materi transdisipliner. Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang

menjadi topik pembicaraan atau berkaitan dengan lingkungan Indonesia dan relevan dengan kompetensi atau materi pokok sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.

Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata pelajaran lain.

Materi transdisipliner adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.

Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan dikembangkan dari muatan-muatan sikap yang terdapat dalam KD-KI 1 dan KD-KI 2, serta muatan-muatan pengetahuan dan keterampilan yang terdapat dalam KD-KI 3 dan KD-KI 4 mata pelajaran IPS.

28

Page 29: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Dalam Materi ini pembahasan terbatas pada pelaksanaan aktualisasi muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 mata pelajaran yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka.

Langkah-langkah pelaksanakan kegiatan aktualisasi tersebut di atas dapat dilakukan sebagai berikut.

a) Guru IPS memahami SKU, dapat dilakukan melalui kerjasama dengan pembina pramuka.

b) Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 yang relevan dengan SKU.

c) Menentukan jenis kegiatan kepramukaan.d) Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan.e) Pelaksanaan aktualisasi IPS kegiatan kepramukaan yang dapat

dilaksanakan di kelas oleh guru IPS atau bersama dengan kegiatan pramuka, bekerja sama dengan pembina pramuka.

f) Penilaian yang merupakan bagian dari penilaian KD-KI 4 tersebut.

Contoh;Contoh format able analisis materi berikut dapat dipakai untuk menganalisis buku teks IPS Kelas XI, misalnya pada Bab-1 tentang “Kondisi Geografis dan Aktivitas Manusia dalam Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya di Indonesia” sangat banyak materi yang relevan untuk diaktualisasikan dalam Kegiatan Kepramukaan :

Tabel 5. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran

Pengetahuan

Materi Reguler

Materi Remedial/Pengaya

anMuatan Lokal

Materi yang dapat

diaktualisasikan dalam Kegiatan

KepramukaanFakta; …

Konsep; …

Kondisi geografis dan aktivitas manusia dalam bidang

Letak geografis Indonesia

Relief Muka Bumi Indonesia

29

Page 30: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

ekonomi, sosial, dan budaya di indinesia

Keadaan Tanah di Indonesia

Kondisi Iklim Indonesia

Flora dan Fauna Indonesia

Prosedur Relief muka bumi indonesia

Mengukur kemiringan lereng

Metakognitif

Hubungan antara aktivitas manusia dengan kondisi geografis indonesia

Menganalisis hubungan antara aktivitas manusia dengan kondisi geografis indonesia

Catatan;Jika hasil analisis tidak ditemukan materi yang berkaitan dengan kolom-kolom tesebut di atas, maka kolom tersebut dikosongkan

Berikut ini diberikan contoh penerapan materi interdisipliner yang ada pada KD kelas XI.

3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya (dalam lingkup nasional).

4.2 Menunjukkan/menyajikan hasil pengamatan tentang aktivitas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya (dalam lingkup nasional)

Adapun materi yang dapat kita kembangkan adalah:

30

Page 31: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

B. PENUGASAN

Peserta mengerjakan tugas menggunakan LK 1.2

C. REFLEKSIPESERTA 1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam

menganalisis materi pembelajaran, baik materi dalam silabus, Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian, maupun buku, serta integrasi muatan lokal dalam materi pembelajaran IPS.

2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki menentukan materi pembelajaran dan bahan ajar IPS yang tepat, sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

INSTRUKTUR

31

Kebanyakan pengusaha yang sukses berusaha untuk meningkatkan

usahanya melampaui prestasi yang pernah ia lakukan. Pengusaha tersebut

berkali-kali mencoba meningkatkan kemampuan usaha/bisnisnya dengan

keras.

Apakah yang Kalian bisa ceritakan agar pengusaha tersebut dapat

meningkatkan kemampuan usahanya? Cobalah menerapkan pengetahuan

sebagaimana yang kalian pelajari dalam ilmu pengetahuan social. Misalnya

tentang interaksi, potensi, produksi, distribusi, dan konsumsi!

Page 32: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama kegiatan.

2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan materi pembelajaran dan bahan ajar IPS yang tepat sesuai dengan KD, Buku Teks, Inspirasi Pembelajaran dan Prenilaian, dan Silabus.

32

Page 33: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

UNIT 3ANALISIS PEMBELAJARAN

A.URAIAN SINGKAT MATERI1.Karakteristik Pembelajaran

Berdasarkan hasil monitoring pelaksanaan Kurikulum 2013 dan masukan publik terdapat kekeliruan pemahaman tentang penerapan pendekatan pembelajaran saintifik. Pendekatan Saintifik: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan (5-M) dipahami sebagai prosedur baku dan digunakan sebagai satu-satunya pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Hal ini menyulitkan guru dalam penerapanya untuk mata-mata pelajaran tertentu. Oleh karena itu, pada perbaikan dokumen Kurikulum 2013 ditekankan bahwa pendekatan saintifik bukan satu-satunya pendekatan pembelajaran.

Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan bukanlah sekedar urutan baku langkah-langkah pembelajaran. Akan tetapi merupakan pengalaman belajar dan sekaligus sebagai kompetensi yang harus dilatihkan secara terus menerus sehingga akan menghasilkan peserta didik yang menguasai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini akan mendorong setiap peserta didik untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat dan bersikap ilmiah dalam kehidupan. Kondisi ini dibangun oleh ekosistem pendidikan di sekolah melalui pembelajaran IPS yang berbasis aktivitas dan pendekatan keilmuan.

Pembelajaran dikembangkan dan diimplementasikan berdasarkan karakteristik mata pelajaran IPS dan karakteristik kompetensi dasar (KD mata pelajaran IPS ). KD akan dicapai melalui pemberian pengalaman belajar yang bervariasi sesuai dengan konteks dan keunggulan lokal, kebutuhan peserta didik, berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) sesuai dengan tuntutan kebutuhan kompetensi abad ke-21.

33

Page 34: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Guru IPS diberikan keleluasaan dalam mengembangkan pengalaman belajar atau pendekatan-pendekatan pembelajaran IPS yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPS, kompetensi, materi pelajaran IPS, dan kondisi wilayah/Indonesia.

Model-model pembelajaran beserta sintaknya (seperti discovery learning, problem based learning, project based learning) tetap dapat digunakan sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, materi pembellajaran yang akan dicapai oleh peserta didik. Guru IPS diberikan ruang yang seluas-luasnya untuk menerapkan berbagai model-model lain seperti: Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning), dan Pembelajaran Tematik Terpadu. Dengan kata lain, guru tidak disibukkan dengan penamaan pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan, akan tetapi lebih menekankan pada variasi pengalaman-pengalaman belajar yang akan dilakukan oleh peserta didik.

Semua perbaikan terhadap pembelajaran IPS dilakukan dalam rangka:

memudahkan guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran IPS berdasarkan silabus (yang dijabarkan dalam RPP);

memberikan alternatif kegiatan pembelajaran IPS untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum dan lingkungan belajar yang tersedia; dan

menyelaraskan dan menyederhanakan penilaian pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru.

Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran IPS berbasis aktivitas.

1. Karakteristik pembelajaran IPS berbasis aktivitasa. interaktif dan inspiratif;b. menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif;c. kontekstual dan kolaboratif;

34

Page 35: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

d. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan

e. sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

2. Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut: a. peserta didikdifasilitasi untuk mencari tahu;b. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;c. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;d. pembelajaran berbasis kompetensi;e. pembelajaran terpadu;f. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang

memiliki kebenaran multi dimensi;g. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;h. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan

antara hard-skills dan soft-skills;i. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

j. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

l. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

m. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan

n. suasana belajar menyenangkan dan menantang.

Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru IPS dalam pembelajarannya disesuaikan dengan karaktristik kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebagai contoh, agar karakteristik pembelajaran kontekstual dan kolaboratif dapat

35

Page 36: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

terlaksana, maka guru harus dapat mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekitar (kontekstual), serta dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan peserta didik untuk dapat berkolaborasi antar sesamanya, misalnya kerja kelompok atau diskusi kelompok.

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka terjadi pergeseran paradigma terhadap prinsip pembelajaran yang digunakan, yaitu:

1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar

berbasis aneka sumber belajar;3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan

penggunaan pendekatan ilmiah;4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis

kompetensi;5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;6. Daripembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju

pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;7. Daripembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal

(hardskills) dan keterampilan mental (softskills);9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.36

Page 37: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.

Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik

37

Page 38: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan tematik terpadu pada IPA dan IPS. Sedangkan karakteristik proses pembelajaran di SMALB secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan.

Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dalam konteks pendidikan berbasis standar (standard-based education), kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum), dan pendekatan belajar tuntas (mastery learning), penilaian proses dan hasil belajar merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal. Untuk itu, berbagai pengalaman belajar perlu dikembangkan untuk memfasilitasi peserta didik agar mudah dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar secara optimal.

Berikut adalah contoh materi pembelajaran IPS di Kelas XI, yang memberikan peserta didik pada permasalahan berikut;

TUGAS !1. Kalian telah mempelajari potensi sumber daya alam di

Indonesia. 2. Carilah sumber daya andalan yang dimiliki oleh wilayah provinsi

di mana kamu tinggal! 3. Buatlah tulisan tentang sumber daya andalan yang dimiliki oleh

wilayah provinsimu tersebut!

38

Page 39: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

4. Kumpulkan tugas Anda pada akhir akhir pebahasan Bab-1 ini!

Silahkan cari jawaban tugas di atas dari buku IPS kelas XI pada Bab-1 dan dapat dilengkapi dengan sumber-sumber lain yang relevan.

2.Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berpikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan karakteristik IPS, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/ HOTS).

Anderson mengkategorikan tingkat berpikir seperti dalam tabel 5 berikut.

Tabel 5. Deskripsi Kemampuan KognitifKATEGORI DESKRIPSI

Mengingat (Remember)

Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta penting/recognizing; memanggil/recalling/retrieving)

Memahami (Understand)

Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-kata/kalimat sendiri (interpretasi/interpreting, memberi contoh/illustrating, mengkalsifikasi/classifying/categorizing, meringkas/ summarizing/abstracting,menyimpulkan/concluding/ektrapolating/interpolating, predicting, membandingkan/ comparing/contrasting/mapping/matching, menjelaskan/constructing model e.g. cause-effect)

Menerapkan (Apply)

Melaksanakan (executing), menggunakan prosedur (implementing) untuk suatu situasi baru (melakukan, menerapkan)

HOTS

39

Page 40: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Menganalisis (Analyze)

Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian penting (differentiating/discriminating/focusing/selecting), menentukan keterkaitan antar komponen (organizing/finding coherence/integrating/outlining/structuring), menemukan pikiran pokok/bias/nilai penulis (attributing/deconstructing)

Mengevaluasi (Evaluate)

Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta (checking/coordinating/detecting/monitoring/testing), menilai metode mana yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah (critiquing/judging)

Mencipta(Create)

Merumuskan hipotesis (generating), merencanakan penelitian (planning/designing), menghasilkan produk baru (producing/ constructing)

Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 5 di atas, Nampak adanya kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills = HOTS) yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, maka dalam pembelajaran guru dianjurkan untuk mendorong peserta didiknya menguasai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dengan menyajikan pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” yang dikembangkan dari KD-KI 3.

Contoh kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik memilki keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).1) Guru menugaskan peserta didik untuk menganalisis permasalahan

yang disajikan melalui Lembar Kerja Siswa atau Lembar Kerja Peserta Didik (LKS/LKPD) berkaitan dengan materi Kondisi Geografis dan Aktivitas Manusia dalam Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya di Indonesia;

2) Peserta didik menganalisis permasalahan tersebut melalui kegiatan diskusi kelompok, yang diawali dengan mengidentifikasi fakta, konsep, prosedur, dan/atau metakognitif yang ditemukan dalam permasalahan;

40

Page 41: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

3) Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi berkaitan dengan permasalahan yang disajikan dari berbagai sumber belajar, kemudian bersama kelompoknya mengolah data yang terkumpul untuk dianalisis sehingga menghasilkan rumusan penyelesaian masalah;

4) Melalui diskusi dan tanya jawab bersama kelompoknya, peserta didik melakukan evaluasi terhadap rumusan penyelesaian masalah yang diperolehnya;

5) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, kemudian membuat kesimpulan bersama;

6) Selama kegiatan berlangsung, guru melakukan pengamatan dan pendampingan.

3.Model-model Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga tahap kegiatan ini dilaksanakan secara berurutan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran IPS .a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru: 1) mengondisikan suasana belajar/kelas yang menyenangkan; 2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan

dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;

3) menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;

4) menjelaskan garis besar cakupan materi pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

5) menjelaskan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

41

Page 42: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan pembelajaran berbasis keilmuan dengan mengedepankan prinsip Activity Based Learning, Resource Based

Learning, serta Integrated Learning, yang disesuaikan dengan karakteristik IPS dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan aktivitas yang membangun kemampuan sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain, sebagaimana yang tercantum dalam silabus.

c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup terdiri atas: 1) Kegiatan guru bersama peserta didik:

(a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu:

(a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan

(c) menjelaskan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya.

42

Page 43: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 juga dapat dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan berbasis keilmuan yaitu pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintifik dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui pengalaman belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikan.

Contoh pembelajaran IPS yang dikembangkan menggunakan pendekatan saintifik dapat dicermati pada Tabel 6, berikut.

Tabel 6. Contoh pembelajaran IPS menggunakan pendekatan saintifik;Kompetensi Dasar 3.2 Memahami aktivitas manusia dalam

hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya (dalam lingkup nasional)

4.2. Menunjukkan/menyajikan hasil pengamatan tentang aktivitas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2.1 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi keruangan di Indonesia.

4.2.1. Menuangkan dalam bentuk bagan, bentuk-bentuk interaksi keruangan di Indonesia.

3.2.2 Menjelaskan kondisi geografis (letak dan luas, iklim, rupa bumi, tata air, tanah, flora dan fauna) Indonesia;

4.2.2. Menuangkan dalam bentuk peta kondisi geografis (letak dan luas, iklim, rupa bumi, tata air, tanah, flora dan fauna) Indonesia;

3.2.3 Mengidentifikasi potensi sumber daya alam Indonesia;

4.2.3. Menyajikan dalam bentuk tabel/diagram/peta, potensi-potensi sumber daya alam Indonesia;

3.2.4 Mengidentifikasi potensi sumber daya manusia Indonesia;

4.2.4. Menyajikan dalam bentuk tabel/diagram/peta, potensi-potensi

43

Page 44: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

sumber daya manusia Indonesia;

3.2.5 Menjelaskan aktivitas manusia dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya (produksi, distribusi, konsumsi) kaitannya kondisi geografis di Indonesia;

4.2.5. Menyajikan hasil pencermatan tentang aktivitas manusia dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya (produksi, distribusi, konsumsi) kaitannya kondisi geografis wilayah di Indonesia

Bab-1 : Kondisi Geografis dan Aktivitas Manusia dalam Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya di Indinesia

Sub Bab-1.2. : Kondisi geografis Indonesia Alokasi Waktu

: 6 JP (3 Kali Pertemuan)

Tahapan Pembelajaran Kegiatan

MengamatiPeserta didik diarahkan untuk mengamati Gambar 1.1. pada buku siswa Peserta didik mengamati Gambar 1.1 tentang kegiatan saling melengkapi antar wiayah karena sumberdaya yang berbeda.

Menanya

Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait dengan fakta/data/gejala, konsep, prosedur, dan metakognisi, yang dijadikan focus kajianPeserta didik bertanya kepada guru jika menemukan informasi yang kurang jelas pada lembar kerja siswa atau lembar kerja peserta didik

Mengumpulkan informasi

Peserta didik mengidentifikasi kegiatan interaksi antar wilayah di Indonesia yang saling melengkapi karena potensi sumber daya yang berbeda Peserta didik membaca materi di buku siswa mengenai Interaksi keruangan karena adanya (intervening opportunity) dan hasil yang dapat dipertukarkan/diperdagangkan (transferability).

Mengasosiasikan a. peserta didik membuat contoh kegiatan interaksi yang disebabkan karena adanya kesempatan (Intervenning Opportunity) sesuai dengan Gambar 1.1. dan membuat satu contoh interaksi yang disebabkan oleh kemudahan pemindahan antar wilayah di Indonesia.

44

Page 45: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

b. peserta didik mendiskusikan bagaimana hubungan interaksi yang terjadi antar wilayah di Indonesia

Mengomunikasikana. interaksi antar ruang yang disebabkan karena

adanya kesempatan (Intervenning Opportunity) dengan menuliskan di dalam kotak jawaban yang telah didesain oleh guru.

b. Peserta didik diberikan kesempatan untuk saling menanggapi pembelajaran.

Selain itu, Bapak/Ibu guru dapat menggunakan model pembelajaran yang relevan dengan karakteristik IPS, KD, atau karakteristik materi, antara lain discovery based-learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry based-learning, atau model lain yang relevan. Berikut adalah uraian setiap model pembelajaran tersebut.a.Discovery Based Learning

Langkah model discovery based-learning adalah sebagai berikut;1)Stimulation (memberi stimulus); guru memberikan stimulus

berupa table/diagram, bagan/gambar/peta, dsb., untuk diamati peserta didik agar mendapat pengalaman belajar mengamati pengetahuan konseptual melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar.

2)Problem Statement (mengidentifikasi masalah); merupakan kegiatan peserta didik dalam menemukan permasalahan apa saja yang dihadapi, sehingga pada kegiatan ini peserta didik diberikan pengalaman untuk menanya, mencari informasi, dan merumuskan masalah.

3)Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Kegiatan ini juga akan melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, serta membiasakan peserta didik untuk mencari atau merumuskan

45

Page 46: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

berbagai alternatif pemecahan masalah, jika satu alternatif mengalami kegagalan.

4)Data Processing (mengolah data); peserta didik mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga akan melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif.

5)Verification (memverifikasi); peserta didik mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data melalui berbagai kegiatan, atau mencari sumber yang relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga memungkinkan untuk dibuat kesimpulan.

6)Generalization (menyimpulkan); peserta didik diarahkan untuk membuat generalisasi atau kesimpulan atas suatu kejadian atau permasalahan. Kegiatan ini juga dapat melatih pengetahuan metakognisi peserta didik.

Contoh Penerapan Pembelajaran Penemuan Pada Mata Pelajaran IPS dapat dicermati melalui Tabel 7, berikut:

Tabel 7. Contoh Penerapan Pembelajaran Penemuan Pada Mata Pelajaran IPS.

TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN1. Stimulation

(stimulasi/Pemberian rangsangan)

1. Hadirkan ke dalam pikiranmu tentang bunyi-bunyian yang selalu kamu dengarkan setiap hari (pagi, siang, sore)

2. Problem statement (pertanyaan/identifikasi masalah)

1. Dalam kegiatan ini kamu diminta mendiskusikan sekaligus menjawab pertanyaan yang ada.

2. Gunakan buku sumber atau fasilitas lain untuk mendukung dan memperkuat jawabanmu

3. Data collection (pengumpulan data)

1. Bunyi-bunyian tersebut melambangkan apa?

2. Lakukan pengamatan tentang penjual makanan keliling seperti bakso, pangsit, es puter

3. Apakah barang dagangan tersebut 46

Page 47: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

(sesuai bunyi-bunyian) yang dijual antara daerah satu dengan daerah lainnya sama?

4. Apakah barang dagangan tersebut dibuat sendiri atau hasil kulakan/produksi orang lain?

5. Mengapa mereka memilih profesi/pekerjaan tersebut?

6. Latar pendidikan yang mereka miliki apa?7. Berapa selisih keuntungan antara barang

dagangan buatan sendiri dengan kulakkan?

8. Berapa penghasilan mereka dalam sebulan?

9. Berapa keuntungan yang didapat dalam setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan?

10.Bagaimana penjual keliling tersebut mengatur perekonomian keluarganya?

4. Data processing (pengolahan Data)

Catat semua jawaban dari pertanyaan dan perintah di atas

5. Verification (pembuktian)

1. Cocokkan antara hasil pengamatan tersebut dengan hasil wawancara, buatkan peta sederhana tentang rute perjalanan para pedagang tersebut dalam berjualan (pilih salah satu)

2. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

1. Indonesia sangat kaya sumber belajar (bunyi-bunyian yang merupakan simbul/bentuk perekonomian masyarakat)

2. Pedagang keliling selalu melakukan rute perjalanan yang sama (dapat dipastikan tidak pernah pindah rutenya ke tempat lain karena diantara pedagang memiliki perjanjian tidak tertulis/pembagian wilayah)

b.Problem Based Learning (PBL)Langkah-langkah model Problem-Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut:1)Mengorientasikan; tahap ini untuk memfokuskan peserta didik

mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.2)Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran; pengorganisasian

pembelajaran merupakan salah satu kegiatan dimana peserta

47

Page 48: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap masalah yang dikaji

3)Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok; pada tahap ini peserta didik melakukan percobaan untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.

4)Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.

5)Menganalisis dan evaluasi proses pemecahan masalah; setelah peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasip

Sekedar sebagai contoh penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat diperhatikan Tabel 8 berikut:

Tabel 8. Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran IPS.

FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN1. Kegiatan Pendahuluan

Fase 1Orientasi peserta didik kepada masalah

Memberikan orientasi peserta didik pada permasalahan tentang konektivitas/hubungan antar ruang dan waktu

2. Kegiatan IntiFase 2Mengorganisasikan peserta didik

Siswa di kelompokan terdiri atas 3-5 orang sesuai kondisi kelas, kemudian dilanjutkan dengan penayangan gambar, misalnya tantang “Badai di Australia”. Lalu, dilakukan Tanya jawab singkat terkait dengan ruang dan waktu.

Fase 3Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Cari Bacaan dan diskusikan wacana tentang “Badai di Australia” dengan semua anggota kelompok. Rundingkan secara baik untuk menentukan siapa yang bertanggungjawab menjelaskan bagian informasi yang tercermin

48

Page 49: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

dalam pertanyaan yang ada Pelaksanaan penyelidikan kelompok melalui :

diskusi kelompok untuk memberikan kesempatan pada siswa saling mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (guru berkeliling memberikan bimbingan kelompok)

Mengumpulkan informasi : menjawab pertanyaan yang ada dalam kartu permasalahan 1 s.d.6, serta mencatat semua informasi tentang fenomena badai di Australia dan dampaknya bagi Indonesia kegunaan prakiraan cuaca bagi kehidupan sosial, budaya dan ekonomi. Pertanyaan: (1) Jelaskan secara singkat tentang makna

yang terjadi dalam wacana (2) Mengapa badai yang terjadi di Australia

dapat berdampak bagi Indonesia? (3) Bagaimana cuaca dapat diamati oleh

manusia? (4) Jelaskan manfaat cuaca bagi kehidupan

sehari-hari (ekonomi, sosial dan budaya) (5) Adakah keterkaitan antara lapisan udara

dengan peristiwa cuaca dan iklim, jelaskan!

(6) Berdasarkan wacana, apakah dampak peristiwa yang ada bagi pertanian dan industri serta pariwisata?

Fase 4Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Dilanjutkan dengan mengasosiasikan/mengolah informasi tentang badai di Australia dan pengaruhnya bagi Indonesia yang sudah dikumpulkan dari kegiatan mengamati gambar dan menjawab pertanyaan yang ada untuk menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang

49

Page 50: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

bertentangan Mengembangkan dan menyajikan hasil

karya/Mengkomunikasikan: presentasi, menyampaikan hasil pengamatan dan penyusunan data dari hasil kerja kelompok tentang badai di Australia dan pengaruhnya bagi Indonesia serta kegunaan prakiraan cuaca dalam kehidupan ekonomi, sosial dan budaya

Fase 5Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Menganalisis dengan cara melakukan Refleksi: mengundang salah satu perwakilan siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

3. Kegiatan Penutup Dengan bimbingan guru, peserta didik

membuat simpulan dan merangkum kegiatan pembelajatran

Guru membimbing peserta didik untuk mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.

Guru juga membimbing peserta didik untuk merefleksi seluruh akttivitas pembelajaran yang dilakukan. Refleksi dapat dikaitkan difokuskan pada perilaku ilmiah yang dapat terbentuk pada diri peserta didik melalui akktivitas pembelajaran Perilaku ilmiah tersebut seperti memiliki keingintahuan, objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; dan inovatif.

C. Project Based Learning (PjBL)1.Langkah pembelajaran

Langkah pembelajaran dalam model Project Based Learning (PjBL) adalah sebagai berikut;

a. Penentuan Pertanyaan Mendasar atau penugasan proyek (Start With the Essential Question)

50

Page 51: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.

b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan emikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

c. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyak, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)

Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain pengajar

51

Page 52: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

e. Menilai Hasil (Assess the Outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

f. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)

Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.

2.Peran Guru dalam PjBL

a. Merencanakan dan mendesain pembelajaranb. Menentukan strategi pembelajaranc. Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan

siswad. Mencari keunikan siswa

52

Page 53: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

e. Menilai siswa dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian

f. Membuat portofolio pekerjaan siswa

3.Peran Peserta Didik dalam PjBL

a. Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikirb. Melakukan riset sederhanac. Mempelajari ide dan konsep barud. Belajar mengatur waktu dengan baike. Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompokf. Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakang. Melakukan interaksi sosial (wawancara, survey, observasi, dll)

d.Inquiry Based Learning (IBL) Langkah-langkah dalam model inquiry based learning terdiri atas: 1)Mengamati berbagi fenomena alam yang akan memberikan

pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau fenomena.

2)Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi untuk melatih peserta didik mengeksplorasi fenomena melalui berbagai sumber.

3)Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban dapat melatih peserta didik dalam mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

4)Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan, sehingga peserta didik dapat membuat prediksi yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan kesimpulan.

5)Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.

53

Page 54: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Silahkan Bapak/Ibu memberikan contoh untuk tiap-tiap langkah pembelajaran dengan model inquiry based learning tersebut!

4.Pemilihan Model Pembelajaran yang TepatSesuai dengan karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013, maka sebuah model pembelajaran yang dikembangkan harus dapat mendorong dan memotivasi peserta didik dalam mengembangkan ide dan kreativitasnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif, menyenangkan, dan inspiratif. Selain itu model yang digunakan juga harus dapat mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi maupun dalam kegaiatan lain, dan dapat meningkatkan sifat percaya diri. Cara menentukan sebuah model pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran akan berbeda untuk setiap mata pelajaran. Hal tersebut disesuaikan dengan karakteristik materi pada masing-masing mata pelajaran. Secara umum, hal-hal yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan adalah sebagai berikut. a. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik mata

pelajaran, sehingga ada kemungkinan mata pelajaran tertentu tidak menggunakan model yang diuraikan di atas, tetapi menggunakan model khusus untuk mata pelajaran tersebut. Sebagai contoh untuk mata pelajaran IPS, menggunakan pembelajaran berbasis aneka sumber (Multy-Resources Based Learning).

b. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-KI 2 yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 untuk memgembangkan kompetensi pengetahuan dan/atau keterampilan.

c. Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang spesifik dalam mengembangkan potensi dan kompetensi,

54

Page 55: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

misalnya untuk mengembangkan interaksi sosial, atau mengolah informasi.

d. Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan saintifik.

Tabel 9. Contoh Analisis Model PembelajaranMata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : XISemester

: Gasal

Topik : Kondisi geografis Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator Sub Topik

Model Pembelajara

n1.3 Memahami

aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya (dalam lingkup nasional)

4.3 Menceritakan aktivitas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya (dalam lingkup nasional).

1. Menjelaskan kondisi geografis (letak dan luas, iklim, rupa bumi, tata air, tanah, flora dan fauna) Indonesia;

2. Menyajikan hasil identifikasi/temuan tentang fakta, konsep, dan prosedur terkait dengan kondisi geografis (letak dan luas, iklim, rupa bumi, tata air, tanah, flora dan fauna) Indonesia) menggunakan model pemediaan berbentuk table, grafik, diagram, gambar/peta, atau media lainnya.

1. Kondisi geografis Indonesia

1. Discovery Learning (Peserta didik berusaha menemukan fakta, konsep dan prosedur terkait dengan kondisi geografis (letak dan luas, iklim, rupa bumi, tata air, tanah, flora dan fauna) Indonesia)

B. PENUGASAN55

Page 56: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Peserta mengerjakan tugas menggunakan LK 1.3

C. REFLEKSIPESERTA 1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan

dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model tertentu yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada Materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam RPP dan implementasinya dalam proses pembelajaran.

INSTRUKTUR1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama

kegiatan.2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis

penerapan pembelajaran untuk meyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan implementasinya dalam pembelajaran di kelas.

56

Page 57: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

UNIT 4ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

A. Uraian Singkat Materi

Analisis penilaian hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Penilaian dalam proses pembelajaran meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada tujuan kurikulum. Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu

(1) sikap spiritual,

(2) sikap sosial,

(3) pengetahuan, dan

(4) keterampilan.

Kompetensi-komptensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran, baik intrakurikuler, kokurikuler, maupun nonkurikuler/ekstrakurikuler.

Kompetensi sikap spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa pada pergaulan dunia” merupakan kompetensi yang harus diraih oleh peserta didik sebagai nurturant effect dari pembelajaran pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu penilaianya tidak dikaitkan dengan KD mata pelajaran, kecuali untuk mata pelajaran

57

Page 58: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

Penilaian sikap sesungguhnya dimaksudkan untuk penumbuhan, pengembangan, dan pembinaan kompetensi sikap yang dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan karakter peserta didik lebih lanjut. Oleh sebab itu, penilaian sikap sesuangguhnya bukan memberikan justifikasi pada posisi sikap anak, melainkan sebagai dasar untuk pembinaan agar peserta didik memiliki sikap spiritual dan sosial sebagaimana yang ditetapkan dalam kurikulum.

Perbaikan kurikulum 2013 menetapkan bahwa KI-1 dan KI-2 tidak dijabarkan ke dalam KD, kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerta dan PPKn. Oleh karena itu, guru mata pelajaran selain Agama dan Budi Pekerta dan PPKn tidak memberikan penilaian sikap yang dikaitkan dengan KD-KD mata pelajaran. Guru mata pelajaran selain Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn, hanya memberikan penilaian umum tentang sikap sebagai masukan untuk pelaporan nilai sikap yang dirumuskan oleh guru kelas/wali kelas. Hal ini dipandang lebih sederhana dan memudahkan dalam melakukan penilaian sikap oleh guru-guru mata pelajaran.

Penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan dilaksanakan melalui berbagai cara, sesuai dengan karakteristik KD yang dijabarkan dalam indikator. Teknik penilaian pengetahuan dapat dilaksanakan dengan salah satu atau kombinasi dari berbagai cara (tes tulis, tes lisan, dan penugasan). Ini bukan berarti bahwa setiap KD-KI 3 (pengetahuan) harus dinilai melalui tiga cara tersebut. Akan tetapi, guru dapat memilih cara yang paling sesuai dengan karakteristik KD beserta indikatornya. Demikian juga dengan penilaian kompetensi keterampilan juga dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu atau kombinasi cara dari berbagai cara, misalnya menggunakan praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau penugasan). Ini juga bukan berarti bahwa satu KD-KI 4 (keterampilan) harus dinilai dengan

58

Page 59: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

keseluruhan cara tersebut. Guru dapat memilih cara atau teknik yang paling tepat sesuai dengan karakteristik KD-KI 4 (keterampilan) beserta indikatornya.

Perbaikan juga dilakukan terhadap skala penilaian. Skala penilaian yang semula menggunakan skala 1 – 4 diubah menjadi menjadi 0 – 100, sesuai yang diatur pada Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaiah Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan, Pendidikan Dasar dan Menengah, Buku Panduan Penilaian SDLB, SMPLB dan SMALB. Dalam Permendikbud tersebut juga diatur tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang dalam peraturan sebelumnya KKM tersebut ditetapkan secara nasional.

B. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan1.Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, dan wali kelas dengan menggunakan observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber. Informasi tersebut harus ditindaklanjuti oleh pendidik. Skema penilaian sikap dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.

59

Page 60: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Gambar 7. Skema Penilaian Sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.1)Perencanaan penilaian sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal, kecuali untuk Pendidikan Agama yang dilakukan guru. Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Asumsinya, setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Catatan hal-hal positif dan menonjol digunakan untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku negatif digunakan untuk keperluan pembinaan. Untuk menentukan penilaian sikap, terlebih dahulu dirumuskan sikap sikap yang akan dikembangkan sekolah. Sikap yang dikembangkan sekolah harus mengacu pada Visi sekolah. Langkah yang harus dilakukan dalam penilaian sikap, yaitu :

60

Page 61: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

a) Merumuskan nilai sikap yang dikembangkan oleh sekolah berdasarkan Visi sekolah . Misalnya “Menciptakan insan berprestasi, berbudaya dan bertaqwa.” Sekolah mengembangkan sikap jujur, bertanggung jawab, kompetitif, disiplin, religius.

b) Membuat format jurnal yang akan dilakukan pendidik untuk melakukan penilaian sikap. Format jurnal sebaiknya disepakati oleh guru dari seluruh mapel.

Contoh format jurnal dapat dilihat pada panduan penilaian hasil belajar untuk SMA yang diterbitkan Direktorat PSMA tahun 2015 !

2)Pelaksanaan penilaian sikapPelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan dalam pembelajaran yang berlangsung setiap hari selama satu semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta peserta didik. Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Selama proses pembelajaran guru mengamati dan mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut. Perilaku yang diamati bisa berupa kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, kepedulian, responsif dan pro-aktif. Misalnya, saat diskusi kelompok maupun diskusi kelas guru mengamati beberapa peserta didik terlihat sangat menonjol dalam keaktifan bertanya dan atau memberi tanggapan maka guru dapat mencatat dalam jurnal tentang sikap responsif dan pro-aktif mereka. Demikian juga sebaliknya, seorang peserta didik dalam kelompok tidak aktif malah mengerjakan yang lain, guru juga mencatat perilaku peserta didik tersebut dalam jurnal.

61

Page 62: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Tabel 10. Contoh Format Hasil Pelaksanaan Penilaian Sikap

Nama Satuan pendidikan : SMALB …………………………….Tahun pelajaran : 2015/2016Kelas/Semester : XI / Semester IMata Pelajaran : IPS

NO WAKTU NAMAKEJADIAN/PERILAKU

BUTIR SIKAP

POS/NEG

TINDAK LANJUT

1 16 Mei 2016

Budi Tidak mengikuti pelajaran IPS

Terlambat masuk kelas karena gangguan transportasi

Melaporkan penyebab keterlambatan yang disebabkan karena gangguan transportasi

Disiplin

Tanggung jawab, jujur

-

+

Dipanggil melalui tim ketertiban, untuk didata dan diberikan pembinaan oleh guru IPS dan dilaporkan kepada wali kelasDiberikan penghargaan atas sikap jujur dengan pengurangan poin pelanggaran

Dst..

3)Pemanfaatan hasil penilaian sikapPengamatan terhadap sikap peserta didik dilakukan oleh guru secara berkala, dibuat rekapitulasi untuk dideskripsikan dan dilaporkan kepada wali kelas. Pendidik melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik selama 1 semester. Laporan guru ditindak lanjuti oleh wali kelas dan menjadi catatan wali kelas untuk memberikan deskripsi penilaian sikap pada rapor.

2.Penilaian Pengetahuan

62

Page 63: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Penilaian pengetahuan mengukur kemampuan kognitif dan kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi peserta didik. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui pencapaian ketuntasan belajar, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemberian umpan balik kepada peserta didik oleh guru sangat penting sehingga hasil penilaian dapat digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Selanjutnya skema penilaian pengetahuan dapat ditunjukkan pada Gambar 8 berikut.

Gambar 8. Skema Penilaian Pengetahuan

Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-masing KD beserta Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK). Teknik yang digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. 1) Perencanaan penilaian pengetahuan

Penilaian kompetensi pengetahuan harus sudah direncanakan dalam RPP. Penilaian kompetensi pengetahuan harus dilaksanakan untuk setiap IPK. IPK tersebut harus dijabarkan dalam kisi-kisi soal yang menggambarkan kemampuan berfikir tingkat rendah (LOTS) dan kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS). Contoh perencanaan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran IPS untuk KD 3.3, dapat dicermati pada Tabel 11.

63

Page 64: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Tabel 11. Contoh perencanaan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran IPS untuk KD 3.3

No IPK DARI KI-3 INDIKATOR SOAL

RENCANA PENILAIANTEHNIK WAKTU

PELAKSANAAN1. 3.3.3,

Mengidentifikasi potensi sumber daya alam Indonesia

Dst..

1. Melalui kegiatan tanya jawab, pengamatan gambar dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menyebut jenis-jenis sumber daya alam di Indonesia.

2. Melalui kegiatan tanya jawab, pengamatan gambar dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan berbagai kegunaan variasi dan kombinasi teknik dasar

Tes Lisan

Tes Tertulis

PH

PH

Guru merancang penilaian untuk setiap indikator yang dikembangkan, sebagai contoh berikut.Langkah yang harus dilakukan:(1) Menyusun kisi kisi soal, menggunakan format kisi-kisi(2) Mengembangkan soal sesuai kisi kisi(3) Membuat pedoman penskoran dan kuci jawaban

64

Page 65: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

(4) Menganalisis soal secara kualitatif (menggunakan format analisis kualitatif)

2) Pelaksanaan penilaian pengetahuanPenilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan, maupun penugasan. Cakupan penilaian harian meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar.

3) Pemanfaatan hasil penilaian pengetahuanHasil penilaian selanjutnya dianalisis dan hasilnya digunakan sebagai acuan dalam menyusun program remedial dan/atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.a) Remedial

Pembelajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.Pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui pembelajaran ulang, pemberian bimbingan khusus, pemberian tugas, atau pemanfaatan tutor sebaya.Contoh penentuan program remedial.Jika peserta didik dalam satu kelas yang mencapai ketuntasan kurang dari 50% maka bentuk pembelajaran remedialnya adalah pembelajaran ulang.

b) PengayaanPembelajaran pengayaan dapat digunakan untuk meningkatkan capaian kompetensi dasar atau untuk pengembangan dari kompetensi dasar yang sudah ditentukan.

3.Penilaian KeterampilanPenilaian keterampilan dalam IPS tidak terlepas dari penilaian pengetahuan dan sikap. Penilaian keterampilan harus mencakup

65

Page 66: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

keterampilan berfikir (abstrak) dan keterampilan kongkrit untuk mata pelajaran tertentu. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai tehnik seperti: penilaian praktik/kinerja, proyek, portofolio, produk, dan teknik lain. Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Skema Penilaian Keterampilan

Teknik penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik kompetensi mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan dapat berupa daftar cek atau skala penilaian yang dilengkapi rubrik.

1) Perencanaan penilaian keterampilanKegiatan yang dilakukan pada persiapan pelaksanaan penilaian keterampilan adalah: Mencermati kompetensi yang dituntut dalam KD dari KI 4 melalui IPK yang dikembangkan.

2) Pelaksanaan penilaian keterampilanPelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik/kinerja selama proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk,

66

Page 67: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

penilaian proyek, dan penilaian portofolio yang diberikan setelah pembelajaran.Salah satu penilaian keterampilan peserta didik dapat dilakukan guru menggunakan teknik penilaian proyek seperti contoh Tabel 12 berikut berikut !

Tabel 12. Contoh Penilaian ProyekMata Pelajaran : IPSNama Proyek : Membuat Laporan Kegiatan Proyek

Menangani Masalah Sampah di Lingkungan Tempat Tinggal Peserta didik

Alokasi Waktu : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Nama Peserta didik: Kelas : . . . /. . .

No. Tahap Indikator Nilai (1 – 4)

1. Perencanaan 1) Menentukan Proyek.2) Merancang langkah-langkah

penyelesaian proyek dari awal sampai akhir.

3) Menyusun jadwal pelaksanaan proyek2. Pelaksanaan 1) Menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan dipantau guru.

2) Mempresentasikan/mempublikasikan hasil proyek3. Laporan

Proyek1) Evaluasi proses2) Evaluasi hasil3)

Total Nilai

Penilaian:Jumlah Skor yang Diperoleh

Nilai = ---------------------------------- x 100 Skor Maksimum

67

Page 68: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Tabel 13. Contoh Rubrik penilaian ProyekNo. Tahap/Indikator yang

diamatiDeskriptor

Ya Tid1. Perencanaan

1) Menentukan Proyek. Apakah judul sudah memunculkan ciri khas dari sesuatu yang hendak diinformasikan?

2) Merancang langkah- langkah penyelesaian proyek dari awal sampai akhir.

Apakah Kegiatan sudah direncanakan secara matang?

3) Menyusun jadwal pelaksanaan proyek.

Apakah Jadwal pelaksanaan proyek sudah disusun secara matang?2. Pelaksanaan

1) Menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan dipantau guru.

Apakah penyelesaian proyek difasilitasi dan dipantau oleh guru.

2) Mempresentasikan/ mempublikasikan hasil proyek

Apakah mempresentasikan/ mempublikasikan hasil proyek3. Evaluasi

1) Evaluasi proses Apakah Evaluasi proses sudah dilaksanakan secara baik?2) Evaluasi hasil Apakah evaluasi hasil sangat memperhatikan

68

Page 69: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

3) Pemanfaatan hasil penilaian keterampilanSetelah penilaian dilaksanakan, guru memberikan umpan balik berupa komentar pada kinerja peserta didik. Hasil penilaian kinerja tersebut selanjutnya dianalisis untuk mengetahui ketercapaian kompetensi sehingga dapat menentukan rencana remedial atau pengayaan.

B. PENUGASAN

Peserta mengerjakan tugas menggunakan LK 1.4 .

C. REFLEKSIPESERTA 1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan

dalam analisis penilaian hasil belajar dan memamfaatkan hasil analisis sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam menganalisis hasil belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.

INSTRUKTUR1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama

kegiatan.2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis

hasil belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.

69

Page 70: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

MATERI 2PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

A. URAIAN SINGKAT MATERI

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada penugasan di materi 1 dapat digambarkan dengan gambar 10 berikut.

Gambar 10. Rangkaian kegiatan penyusunan RPP

Dengan memperhatikan bagan di atas, maka rangkaian kegiatan dari analisis SKL sampai dengan penilaian, serta analisis terhadap Silabus dan Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian dijadikan sebagai bahan dan acuan dalam menyusun RPP.

70

Page 71: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Berdasarkan pembahasan pada Materi 1 untuk menyusun RPP perlu memperhatikan sistematika RPP berikut.

B. Sistematika RPPa.Identitas

Sekolah : (diisi dengan nama sekolah)Mata pelajaran : (diisi dengan mata pelajaran)Kelas/Semester : (diisi dengan kelas sesuai peminatan dan

semester yang berlangsung)Tahun pelajaran : (diisi dengan tahun pelajaran berjaalan)Alokasi Waktu : diisi melalui anailisis estimasi waktu.

Penentuan alokasi waktu sebaiknya melalui analisis dari waktu yang dibutuhkan untuk pencapaian tiap IPK.

b.Kompetensi Inti Kompetensi inti dituliskan dengan cara menyalin dari Silabus dengan tetap memperhatikan ketentuan Permendikbud yang berlaku.

c. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian KompetensiKOMPETENSI DASAR DARI KI

3KOMPETENSI DASAR DARI KI 4

Lihat dalam silabusContoh 3.1………Dst

Lihat dalam silabusContoh 4.1 ……Dst

Indikator Pencapaian kompetensiMerupakan penjabaran dari KD dengan memperhatikan hirarkhi KKO. Cara menjabarkan IPK dari KD lihat di Materi 1Contoh 3.1.1….3.1.2…dst

Indikator Pencapaian KompetensiMerupakan penjabaran dari KD dengan memperhatikan hirarkhi KKO. Cara menjabarkan IPK dari KD lihat di Materi 1Contoh4.1.1….4.1.2 ….Dst

d.Materi

71

Page 72: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Cara menentukan materi pokok dan materi pembelajaran lihat di Materi 1.Materi dalam RPP dituliskan poin poin yang merupakan materi pokok dan materi ajar. Materi pokok dapat dirumuskan dari Kompetensi Dasar, sedangkan materi ajar dirumuskan dari indikator pencapaian kompetensi. Secara rinci menjadi lampiran RPP.Adapun sumber materi IPS meliputi:a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar

peserta didik sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas, yaitu negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.

b. Kegiatan manusia, misalnya mata pencaharian, pendidikan, agama, produksi, komunikasi, dan transportasi.

c. Lingkungan geografis dan budaya meliputi segala aspek geografis dan antropologis dari lingkungan peserta didik yang terdekat sampai yang terjauh.

d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh- tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.

e.Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di kelas, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Pada pembelajaran IPS, pendekatan saintifik harus terus dilaksanakan. Ketentuan pendekatan saintifik dapat dilihat di Materi 1. Prinsip utama yang harus diperhatikan dalam pembelajaran IPS adalah prinsip “Multi metode pembelajaran”.

72

Page 73: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan yang dipetakan dalam pertemuan. Setiap pertemuan memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Contoh Kegiatan Pembelajaran IPS dengan Pendekatan Saintifik dapat diperhatikan pada Tabel 14. berikut.

Tabel 14. Contoh Kegiatan Pembelajaran IPS dengan Pendekatan Saintifik.

Langkah

Kegiatan

Pendahulua

n1. Peserta didik dan Guru mengucapkan salam2. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-

konsep yang telah dipelajari oleh peserta didik yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

3. Guru menyampaikan informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari

73

Page 74: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Inti 1. Mengamati, meraba, atau dengan cara yang sesuaia. Peserta didik mengamati fenomena yang

berupa gambar timbul mengenai hutan gundul, hujan deras, orang yang membuang sampah sembarangan, banjir besar, atau berbagai peristiwa yang terkait dengan bencana banjir yang terjadi di suatu tempat.

b. Berdasarkan hasil pengamatan peserta didik diminta mendiskusikan dalam kelompok tentang hal-hal yang ingin diketaahui dari hasil pengamatan, kemudian diminta dituliskan di dalam buku catatan.

c. Wakil dari kelompok diminta menceriterakan di depan kelas tentang hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan.

2. Menanyaa. Peserta didik diminta merumuskan pertanyaan

dari hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan, misalnya, “apa penyebab terjadinya banjir?

b. Wakil dari peserta didik diminta menuliskan pertanyaan yang telah dirumuskan di papan tulis.

3. Mengumpulkan data atau informasiPeserta didik diminta mengumpulkan informasi/data yang relevan terkait dengan pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti: membaca Buku Siswa, mencari informasi dari berbagai situs di internet, wawancara dengan narasumber/pakar.

4. Menganalisis DataPeserta didik diminta menganalisis data/informasiuntuk menjawab pertanyaan dan membuat simpulan dari jawaban atas pertanyaan.

5. MengomunikasikanPeserta didik menyampaikan kesimpulannya secaralisan atau tertulis, misalnya, melalui, diskusi kelompok, dan tanya jawab.

74

Page 75: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Penutup

1. Peserta didik diminta untuk meningkatkan pemahamannya mengenai materi yang telah dipelajari dari buku-buku pelajaran atau sumber informasi lain yang relevan.

2. Gurumemberitahukan sumber-sumber yang terkait dengan konsep, prinsip, atau teori yang telah dipelajari oleh peserta didik dan kemudian meminta peserta didik untuk mengaksesnya.

3. Peserta didik diberi pesan-pesan moral oleh guru4. Peserta didik diberitahu tentang konten

pembelajaran pertemuan berikutnya.

f. Penilaian, Remedial dan Pengayaan

1) Penilaian Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi. Penilaian untuk mengukur ketercapaian indikator dapat dilakukan dengan beberapa macam tehnik penilaian. Prinsip yang harus diperhatikan dalam penilaian maple IPS adalh prinsip “Multi Teknik dan Multi Jawab”. Untuk lebih mudah dalam melaksanakan penilaian, sebaiknya dari indikator pencapaian kompetensi dijabarkan ke dalam indikator soal.Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP.

2) Remedial Masalah yang juga sering muncul dalam pelaksanaan pembelajaran adalah “bagaimana guru menangani peserta didik yang lamban atau mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi dasar tertentu”.Ada 2 cara yang dapat ditempuh yaitu:

a. Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam penguasaan kompetensi tertentu. Cara ini merupakan cara yang mudah dan sederhana untuk dilakukan karena merupakan implikasi dari peran guru sebagai “tutor”

b. Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara 75

Page 76: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

khusus, yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran reguler.

Adapun bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:a. Penyederhanaan isi/materi pembelajaran untuk mencapai

kompetensi tertentub. Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan

gambar, model, skema, grafik, dan rangkuman yang sederhana, dll

c. Penyederhanaan soal penilaian yang diberikan.

3) Pengayaan

Kondisi yang biasa dialami dalam proses pembelajaran adalah adanya peserta didik yang lebih cepat menguasai kompetensi dasar dari peserta didik lainnya. Peserta didik inipun tidak boleh diterlantarkan. Mereka perlu mendapatkan tambahan pengetahuan maupun keterampilan sesuai dengan kapasitasnya, melalui program yang dikenal dengan program pengayaan.Adapun cara yang dapat ditempuh untuk program pengayaan dalam pembelajaran IPS di antaranya adalah: peserta didik membaca tambahan materi atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan.a. Peserta didik melaksanakan tugas melakukan analisis

gambar, model, grafik, bacaan, dan lain-lain.b. Peserta didik mengerjakan soal-soal latihan tambahan yang

bersifat pengayaanc. Peserta didik membantu guru membimbing teman-

temannya yang belum mencapai ketuntasan.

g.Media/alat, Bahan, dan Sumber belajar

76

Page 77: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

1). Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang menjadi tuntutan dalam pembelajaran. Media pembelajaran sebagai sarana bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Media pembelajaran akan mempengaruhi iklim belajar, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan dikelola oleh guru. Dalam memilih media pembelajaran harus mempertimbangkan prinsip psikologi peserta didik, antara lain motivasi, perbedaan individu. Emosi, partisipasi umpan balik, penguatan dan penerapan. Penggunaan media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. Oleh karena itu prinsip “Multi media” dalam pembelajaran IPS harus betul-betul mendapatkan perhatian guru IPS.

2). Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang efektifitas dan efisiensi pembelajaran dan dapat memengaruhi tingkah laku peserta didik. Alat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPS diantaranya adalah perangkat pemutar musik, CD atau DVD, serta alat bunyi lainnya.

3). Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik untuk mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar dapat berupa buku, data, orang, lingkungan, alam dan sebagainya. Terkait dengan sumber belajar ini, prinsip yang harus menjadi perhatian guru dalam pembelajaran IPS adalah prinsip “Multi Sumber Belajar”. Penulisan sumber belajar di RPP harus jelas dan pasti.

C. Format RPP

Berikut adalah contoh format RPP.

Tabel 15. Contoh format RPPRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah :Mata pelajaran :

77

Page 78: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Kelas/Semester :Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)[disajikan Deskripsi Rumusan KI 1 dan KI 2 seperti yang dinyatakan dalam silabus]KI 3:KI 4:

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

KD pada KI 3 …KD pada KI 4 …

C. Materi Pembelajaran  [disajikan materi pokok saja, rincian materi setiap pertemuan dinyatakan dalam Lampiran]

D. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP)Indikator: … [indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan

pertama]a. Kegiatan Pendahuluanb. Kegiatan Inti

[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara

lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 1]

c. Kegiatan Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)Indikator: … [indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan kedua]a. Kegiatan Pendahuluanb. Kegiatan Inti

[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 2]

c. Kegiatan Penutup

3. Pertemuan seterusnya.

E. Penilaian, Remedial dan Pengayaan [disajikan nama Penilaian, instrumen lengkap

78

Page 79: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

1. Penilaian Penilaian setiap pertemuan dimuat dalam Lampiran Instrumen Penilaian Pertemuan 1, Lampiran Instrumen Penilaian Pertemuan 2, dan seterusnya tergantung pada banyak pertemuan]

2. Remedial

3. Pengayaan

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar1. Media/alat2. Bahan3. Sumber Belajar

Lampiran-lampiran:1. Materi Pembelajaran Pertemuan 12. Instrumen Penilaian Pertemuan 13. Materi Pembelajaran Pertemuan 24. Instrumen Penilaian Pertemuan , dan seterusnya tergantung

banyak pertemuan.5.

Telaah RPP merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keterbacaan dan tingkat kesesuaian RPP yang disusun guru dengan Standar yang ditetapkan. Dalam hal ini adalah kesesuain RPP yang disusun dengan Standar Proses ( Permendikbud No 65 Tahun 2013 ) dan Permendikbud No 103 tahun 2014 tentang pembelajaran di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Format telaah RPP terlampir

C. PENUGASAN

Peserta pelatihan mengerjakan tugas menggunakan LK 2

D. REFLEKSIPESERTA

79

Page 80: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

1. Keberhasilan peserta pelatihan dalam memahami substansi dari setiap komponen yang ada dalam RPP

2. Meningkatkan kesadaran peserta pelatihan, bahwa RPP merupakan hal yang mutlak dan wajib disusun guru sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas

3. Menyampaikan kelemahan yang ada pada guru dalam menyusun RPP

4. Menyampaikan tindak lanjut yang harus dilakukan peserta pelatihan dalam perancangan RPP

INSTRUKTUR1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama

kegiatan.2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menyusun

dan menelaah RPP

80

Page 81: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

MATERI 3 PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. URAIAN SINGKAT MATERIPada Materi 3 ini dibahas praktik pelaksanaan pembelajaran sesuai hasil Materi 1 dan Materi 2.1.Praktik Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang diorganisasikan menjadi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup seperti yang dijelaskan pada Materi 1 unit 3. Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus menggambarkan pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, kontekstual, dan kolaboratif. Praktik pembelajaran dilakukan dalam bentuk micro teaching atau peer teaching dengan langkah sebagai berikut.a. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan micro

teaching.1) Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri atas 4

orang 2) Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah

divalidasi pada Materi 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu penyajian.

3) Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik sedangkan yang lain mengamati jalannya pembelajaran dengan menggunakan instrumen pengamatan proses pembelajaran (terlampir).

4) Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk micro teaching.

5) Menyiapkan peserta didik 6) Melaksanakan micro teaching dengan durasi waktu maksimal

20 menit.

81

Page 82: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

b. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan peer teaching.1) Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4

orang. 2) Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah

divalidasi pada Materi 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu penyajian.

3) Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik pembelajaran sedangkan anggota kelompok yang lain mengamati jalannya peer teaching dengan menggunakan instrumen pengamatan proses (terlampir).

4) Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk peer teaching.

5) Mengkondisikan peserta pelatihan yang bukan anggota kelompok penyaji sebagai peserta didik.

6) Melaksanakan peer teaching dengan durasi waktu maksimal 20 menit

2.Praktik Pelaksanaan PenilaianSebagaimana dibahas pada Materi 1 unit 4, pelaksanaan penilaian diawali dengan perencanaan berupa instrumen penilaian untuk ketiga aspek kompetensi yang akan dilaksanakan berikut.a. Penilaian Sikap Spritual dan Sosial

Untuk melaksanakan praktik penilaian sikap, Bapak/Ibu mata pelajaran cukup menyiapkan jurnal harian yang sudah dirancang di Materi 2. Perlu diingat bahwa penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan sehingga umpan balik kepada peserta didik diberikan sesegera mungkin.

b. Penilaian PengetahuanPraktik pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan sesuai dengan yang dirancang pada RPP di Materi 2.

c. Penilaian Keterampilan

82

Page 83: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Sebagaimana praktik penilaian sikap dan pengetahuan, praktik pelaksanaan penilaian keterampilan juga dilakukan sesuai dengan yang dirancang pada RPP di Materi 2.

B. PENUGASAN

Peserta pelatihan diminta mengerjakan tugas menggunakan LK 3

C. REFLEKSIPESERTA 1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set dalam

pembelajaran dan penilaian yang diperoleh selama aktivitas pada Materi ini.

2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada Materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk meningkatkan praktik pembelajaran dan penilaian.

INSTRUKTUR1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama

proses praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar.2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik

pembelajaran.

83

Page 84: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

MATERI 4 PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN

PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. URAIAN SINGKAT MATERI1.Pengolahan Hasil Penilaian

Kegiatan akhir setelah melakukan penilaian adalah melakukan pengolahan penilaian dan melakukan pelaporan hasil belajar. Tujuan pengolahan penilaian hasil belajar baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan yang dilakukan dengan berbagai teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran adalah untuk mengetahui kompetensi akhir hasil belajar pada setiap mata pelajaran dalam kurun waktu satu semester.Berikut penjelasan cara mengolah data nilai hasil belajar baik sikap, pengetahuan dan keterampilan.a. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

Berikut disajikan langkah-langkah untuk melakukan rekapitulasi dan membuat deskripsi pencapaian sikap selama satu semester .1) Guru mengelompokkan atau menandai catatan-catatan sikap

peserta didik yang memperlihatkan perilaku sangat baik (SB) dan atau perilaku perlu bimbingan (PB) yang dituliskan dalam jurnal baik sikap spiritual maupun sikap sosial.

2) Guru membuat rekap hasil penilaian sikap dalam jangka waktu satu semester.

3) Guru membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik.

4) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan guru Bimbingan Konseling (BK). Kemudian, dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial, wali kelas menyimpulkan rumusan

84

Page 85: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

deskripsi pencapaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik.

5) Kesimpulan sikap spiritual dari guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti menjadi acuan utama dan didukung oleh kesimpulan sikap spiritual dari guru mata pelajaran lain dan guru BK dengan deskripsi menggunakan kalimat mencerminkan perilaku sikap spiritual yang menonjol positif dan sikap yang perlu bimbingan. Selanjutnya, kesimpulan sikap sosial dari guru PPKn menjadi acuan utama dan didukung oleh kesimpulan sikap sosial dari guru mata pelajaran lain, guru BK dengan deskripsi menggunakan kalimat mencerminkan perilaku sikap sosial yang menonjol positif dan sikap yang perlu bimbingan.Untuk memahami alur pelaksanaan penilaian sikap, dapat diperhatikan Gambar 11 berikut..

Gambar 11. Alur Pelaksanaan Penilaian Sikap

Berikut disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi sikap spiritual dan deskripsi dalam rapor.

Tabel 16. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Spiritual85

Guru MP: Merangkum catatan selama 1 semester setiap peserta didik

Melalui observasiguru mapel, BK dan Wali Kelas mencatat sikap yang menonjol.

Deskripsi Sikap Spiritual & Sikap Sosial (RAPOR)

Dikumpul- kan ke Walikelas

Guru BK: Merangkum catatan selama 1 semester setiap peserta didik

Wali Kls: Merangkum catatan selama 1 semestersetiap peserta didik

Sikap Spiiritual

Sikap Sosial

Selama 1 Semester

Page 86: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

No Nama

KetaatanBeribadah

BerperilakuSyukur

Berdoa

Toleransi Beragama

Deskripsi dalam Rapor

SB

PB

SB

PB SB PB SB PB

1 Ica

√ √ √ √ Deni sangat baik dalam ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa, dan toleransi bergama

2 Naiva

√ √ √ √ Dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Naiva akan mampu meningkatkan sikap dalam ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa, dan toleransi bergama

3 Zada

Zada memperlihatkan sikap yang baik dalam ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa, dan toleransi

86

Page 87: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

beragama1)

4 Syafa

√ √ Diana sangat baik dalam ketaatan beridah dan dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Syafa akan mampu meningkatkan sikap toleransi beragama

Keterangan:SB : Sangat Baik PB : Perlu Bimbingan*) Karena tidak ada catatan dalam jurnal guru mata pelajaran lain

maka yang menjadi nilai sikap untuk Zada diambil hanya dari guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.

Tabel 17. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Sosial

No Nama

Tanggung jawab

Kerjasama

Peduli

Pro-aktif

Deskripsi dalam Rapor

SB PB SB PB SB PB SB PB1 A

gus

√ √ √ √

2 Enu

√ √ √ √

87

Page 88: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

ng

3 Ismun

4 Ninik

√ √

b. Penilaian PengetahuanNilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh guru dengan multi teknik dan multi jawab dalam penilaian selama satu semester direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran IPS diperoleh dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. Nilai akhir pengetahuan selama satu semester pada rapor mempertimbangkan penilaian hasil belajar oleh guru dalam bentuk penilaian harian dan penilaian oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir. Nilai akhir tersebut ditulis dalam bentuk angka pada skala 0 – 100 dan predikat (D - A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.Berikut tabel contoh rancangan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran IPS kelas XI semester I.

Tabel 18. Contoh Rancangan Penilaian Pengetahuan

88

Page 89: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

No.

KD

Penilaian kePenilaian

Akhir

Keterangan1 2 3 4 ..

.1 3

.1

PH1

PA

2 3.2

PH

PH3

PA

3 3.3

PH

PH5

PA

4 3.4

PH

PH7

PA

5 3.5

PH

PH9

PA

... ...

Keterangan:PH: Penilaian Harian; PA: Penilan Akhir

Berikut contoh tabel pengolahan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran IPS kelas XI semester I.Tabel 19. Contoh Pengolahan Nilai Pengetahuan

No.Nama

KDHasil Penilaian

Harian

Penilai-an Akhir Semes-

ter

Rerata

(Pembulatan)

…Ani

3.1 7 70 73

3.2 6 66 70 66

3.3 86 8 84 843.4 90 80 94 88

3.5 8 78 8 80

89

Page 90: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

0

Nilai Rapor 78

Keterangan:1. Penilaian harian dilakukan oleh guru/pendidik dengan

cakupan meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar

2. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut

3. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali yang terdiri atas PH dua kali dan PAS satu kali, maka nilai pengetahuan pada KD 3.1 76 + 70--------------- = 73 2

73 + 66 + 84 +804. Nilai akhir rapor: ---------------------- = 78,2 dibulatkan

78

5

5. Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh peserta didik dan/atau kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai di atas yang dikuasai peserta didik adalah KD 3.4 dan yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2. Contoh deskripsi: “Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar (nasional). namun perlu peningkatan dalam kemampuan menjelaskan aktivitas manusia, perubahan dan keberlanjutannya pada masa pergerakan nasional sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia”.

90

1.

Page 91: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

c. Penilaian KeterampilanNilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran IPS. Hasil penilaian pada setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat capaian kompetensi.Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran IPS kelas X pada KD 4.1, KD 4.2, KD 4.3, KD 4.4, dan KD 4.5.

Tabel 20. Contoh PengolahanNilai Keterampilan

KD Praktik Produk Proyek Portofolio Nilai Akhir(Pembulatan)4.1 87 874.2 66 75 754.3 92 924.4 75 82 794.5 70 85 80 83

Rerata 83

Keterangan:

1. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum, untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan proyek dan produk, sedangkan KD 4.5 diperoleh berdasarkan nilai optimum untuk penilaian praktik dan nilai rata-rata dari praktik dan proyek.

91

Page 92: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

2. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai akhir pada setiap KD.

3.Nilai Rapor =87+75+92+79+83

5=83 ,2

83 (pembulatan).4. Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat

kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.Nilai keterampilan di atas yang paling optimum ada di KD 4.3, sehingga deskripsi nilai keterampilan adalah: “Memiliki keterampila dalam menceritakan aktivitas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya (dalam lingkup nasional).”.

2. Pelaporan Hasil Belajar

Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terpisah karena karakternya berbeda. Laporan hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang menggambarkan sikap yang menonjol dalam satu semester.

Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas.

Agus:Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta memiliki toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang

Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas.

Agus:Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif dalam pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat.

92

Page 93: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

Selanjutnya, hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100) dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat yang menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol dalam satu semester. Predikat pada pengetahuan dan keterampilan dinyatakan dengan angka bulat dengan skala 0-100, ditentukan berdasarkan interval predikat yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan. Konsekuensi dari sistem paket adalah kenaikan kelas. Berkaitan hal tersebut, maka setiap sekolah wajib memiliki kriteria kenaikan kelas yang mengacu pada Panduan Penilaian yang diterbitkan Ditjen Dikdasmen dan disesuaikan dengan karakteristik sekolah. Salah satu syarat kenaikan kelas adalah bahwa siswa tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran IPS pada tahun pelajaran tersebut. Berikut contoh ilustrasi penentuan kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan belajar untuk pengetahuan 60 dan ketuntasan belajar untuk keterampilan 60.

Form Rapor: Form Pengolahan:

93

Page 94: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

No Mata Pelajaran KKMSemester 1 Semester 2 Rerata

KeteranganPenget

Ketram

Penget

Ketram Penget Ketrap

Kelompok A

Jumlah tidk tuntas = 2 MP

Maka siswa tsb NAIK KELAS

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 60 75 76 77 80

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 60 70 70 80 70

3 Bahasa Indonesia 60 57 58 57 65 57 62

4 Matematika 60 58 60 60 60 595 SejarahIndonesia 60 65 65 65 656 Bahasa Inggris 60 70 70 70 70

Kelompok B1 Seni Budaya 60 65 67 65 70

2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 60 58 60 62 60 60

3 Prakarya dan Kewirausahaan 60 70 65 70 70

Form Rapor: Form Pengolahan:

No Mata Pelajaran KKM Semester 1 Semester 2 RerataKeterangan

Penget Ketrap Penget Ketrap Penget Ketrap

Kelompok A

Jumlah tidk tuntas = 3 MP

Maka siswa tsb TIDAK NAIK KELAS

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 60 65 70 70 70

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 60 65 65 70 70

3 Bahasa Indonesia 60 55 60 60 70 58

4 Matematika 60 60 70 56 63 585 SejarahIndonesia 60 70 70 72 756 Bahasa Inggris 60 65 68 70 70

Kelompok B1 Seni Budaya 60 75 75 75 75

2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 60 60 60 60 58 59

3 Prakarya dan Kewirausahaan 60 75 75 75 75

B. PENUGASAN1. Lakukan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar dengan

menggunakan data yang diberikan (Data nilai satu semester/KD/Mapel)

2. Secara Berkelompok review hasil praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar.

94

Page 95: Web viewSemoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah

C. REFLEKSIPeserta1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mindset yang

dalam pengolahan dan pelaporan hasil belajar yang diperoleh selama aktivitas pada Materi ini.

2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada Materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk meningkatkan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar

Instruktur1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama

proses praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar.Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik pengolahan dan pelapora.n hasil belajar.

95