Yola Komunitas Rheumatik

download Yola Komunitas Rheumatik

of 12

description

komunitas

Transcript of Yola Komunitas Rheumatik

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.Abas dengan Reumatik Pada Tn.AbasA.Pengkajian (16 MEI 2011)

I.Data umum

1. Nama KK

:Bapak Abas (umur 60 tahun)

2. Alamat

:perumahan budi luhur

3. Pekerjaan KK

:Petani singkong dan pedagang sayur

4. Pendidikan KK

:Tamatan SD

5. Komposisi keluarga

NoNamaJns klmnHub.dgn kkumurpendidikanpekerjaanStsatus kes

1NY.AnaPistri45SDPedagang sayursehat

2AndiLAnk.kandung20SMPTdk bekerjaSehat

3AyuPAnk,kandung15SMPTdk bekerjaSehat

Genogram:

6.Tipe keluarga

:keluarga inti7. Kewargaan/suku bangsa:indonesia/sunda

8.Agama

:Islam

9.Status sosial ekonomi keluarga

Penghasilan keluarga kurang lebih Rp 300.000 per bulan.Yang diperoleh dari hasil kerja pak Abas Rp150.000 per bulan dan hasil dagang ibu ana Rp150.000 per bulan. Saat pak Abas sakit hasil keluarga menjadi Rp 200.000 per bulan dari hasil jualan sayur bu Ana.Menurut pengakuan keluarga penghasilan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

10.Aktivitas rekreasi keluarga:

Kegiatan yang dilakukan anak kandung pak Abas sehari-hari membantu ibunya menjual sayur dan pada akhir minggu membantu pa Abas membersihkan kebun.

II.Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1.Tahap perkembangan keluarga saat ini:

Keluarga dengan anak yang beranjak dewasa.

2.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:

Orang tua belum dapat menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan sekolah menengah atas

3.Riwayat kesehatan keluarga inti:

Pa Abas sebelumnya tidak menderita penyakit bawaan atau keturunan.Tapi sejak usianya memasuki 50tahun, pa Abas sering merasa nyeri pada lututnya jika terlalu lama berdiri. Pa abas sudah menjalankan pemeriksaan di puskesmas terdekat dan hasilnya pa abas terkena remautik. Pa abas pun sudah mengkonsumsi obat reumatik sejaak 2 bulan terakhir. Tapi nyeri pada lututnya semakin bertambah sehingga pa Abas susah melakukan aktivitas sehari-hari. Anak dan istrinya masih dalam keadaan sehat sampai sekarang, tidak menderita penyakit apa pun.

4.Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:

Keluarga pa Abas tidak ada yang menderita penyakit serius. Ayah dan ibu pa Abas sudah meninggal 5tahun yang lalu karena kecelakaan sepeda motor.

III.Keadaan Lingkungan

1.Karakteristik Rumah:

Tipe rumah pa Abas:tipe rumah sederhana dengan ukuran 48m2 dengan dua kamar tidur,satu kamar mandi dan wc,ruang tamu dan dapur yang berukuran cukup sempit. Lantai dari semen biasa dan ventilasi yang cukup.

6 m

Kamar tidurdapurwc

Kamar tidur

Ruang tamu

2.Karakteristik tetangga dan komunitas RW:

Tetangga pa Abas tergolong kurang mampu sehingga masing-masing mengurus keluarga mereka tanpa memperdulikan orang lain.

3.Mobilitas keluarga

Keluarga pa Abas tidak pernah pindah sejak menikah.

4.Sistem pendudukung keluarga

Yang merawat pa Abas adalah istrinya sendiri. Dengan sedikit penghasilan di gunakan juga untuk membeli obat untuk keperluan pa Abas.

IV.Struktur Keluarga

1.Pola komunikasi keluarga

Komunikasi dalam kelarga sangat baik. Pa Abas sering menggunakan musyawarah untuk menyelesaikan masalah dalam keluarga.Pa Abas sangat menyayangi anak-anaknya. Ia mengajarkan anak-anaknya untuk bisa hidup mandiri seperti dia tanpa mengharapkan bantuan orang lain.

2.Struktur peran keluarga

Pa Abas sangat bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya. Meskipun saat ini ia sudah tidak bekerja lagi.

3.Nilai dan Norma keluarga

Pa abas selalu mengajarkan dan mengarahkan keluarganya untuk hidup sesuai dengan norma dan nilai agama yang diyakini.Keluarganya tak pernah putus asa walaupun pak Abas sudah tidak bisa bekerja lagi. Mereka yakin bahwa penyakit yang diderita pa Abas pasti dapat sembuh kembali.

V.Fungsi keluarga

1.Fungsi afektif

Pa Abas selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk saling menghormati dan peduli terhadap satu sama lain. Ia mengajarkan anaknya yang tua untuk selalu memperhatika adiknya yang masih sekolah. Walaupun sakit pa Abas selalu memperhatikan anak-anaknya.

2.Fungsi sosial

Pa Abas mengajarkan anak-anaknya untuk bisa bersosiaisasi dengan orang lain dan selalu pada nilai dan ajaran agama yang dianut.

3.Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga selalu peka terhadap sakit yang diderita dan mengupayahkan agar bisa cepat di obati agar cepat sembuh.

4.Fungsi reproduksi

Keluarga pa Abas tidak mau memiliki anak lagi. Pa Abas mengaku masih sering melakukan hubungan suami istri. Untuk saat ini istri pak abas menggunakan alat kontrasepsi berupa IUD.

5.Fungsi ekonomi

Menurut pengakuan keluarganya, sejak pa Abas sakit penghasilan keluarga menurun dan mereka berupayah menggunakan dengan sebaik-baiknya.

VI.Stres dan Koping

1.Stresor yang dimiliki

Sejak 2bulan yang lalu nyeri pada lutut pa abas semakin parah sehingga pa Abas tidak dapat melakukan aktivitas dan mobilisasi dengan baik.

2.Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor

Keluarga merasa pasrah dan mencoba merawat pa Abas dengan baik. Ibu ana pun bekerja lebih keras lagi untuk menjual hasil kebun pa Abas.

3.Strategi koping yang dilakukan

Keluarga menerima segala situasi dan keadaan dan mencoba mengambil keputusan dengan bijaksana.

4.Strategi adaptasi yang disfungsi

Pa abas sering memarahi anaknya yang tua untuk segera mencari pekerjaan dan membantu ibunya di kebun.

VII. Pemeriksaan fisik

a. keadaan umum : klien dalam kondisi baik namun terlihat kondisi kaki lemah sehingga perlu bantuan tongkat Kesadaran : composmentis

Tanda-tanda vital:

- TD 130/90 mmHg

Suhu : 37oC

Nadi : 94 x/menit

Respirasi : 20 x/mnt

TB : 170 cm

BB : 55 kg

b. pemeriksaan head to toe

1) Kepala dan rambut

A. Kepala

Bentuk = simetris

Kulit kepala = bentuk kepala tampak bersih

B. Rambut

Penyebaran dan keadaan rambut = Rambut sudah banyak uban

Bau = Rambut seperti bau keringat

C. Wajah

Warna kulit Sawo matang2) Mata

Bentuk

= simetris terhadap wajah

Ketajaman penglihatan =kurang baik sehingga menggunakan alat bantu kaca mata

Konjungtiva

= tidak anemi

Sklera

= tidak ikterus

Pupil

= isokor kanan-kiri

3) Hidung

Bentuk

= Simetris

Fungsi penciuman = baik,dapat membedakan bau

Pendarahan

= tidak mengalami pendarahan

4) Telinga

Bentuk telinga

=simetris kanan-kii

Lubang telinga

=terdpt serumen dlm batas normal

Ketajaman pendengaran =kurang mendengar karena sudah tua

5) Mulut dan faring

Keadaan bibir

= bibir klien kering

Keadaan gusi dan gigi = tidah ada perdarahan gisi dan gigi. Gigi terlihat bersih dan tidak lengkap

Keadaan lidah

= Tidak ada tanda pendarahan

6) Leher

Tyroid

= tidak terdapat pembesaran KGB

Suara

= klien mengeluarkan suara dgn kata yg jelas

Denyut nadi karotis = teraba

Vena jugularis

= teraba

7) Pemeriksaan integumen

Kebersihan klien = klien tampak bersih

Turgor = Turgor kulit baik (cepat kembali)

Kelembaban = kulit tampak sedang (tidak kering) kulit tampak agak keriput

8) Pemeriksaan thoraks atau dada

Inspeksi

Bentuk thoraks = simetris kanan-kiri

Pernafasan = 24x/mnt teratur dan tdk ada irama tambahan

9) Pemeriksaan Paru

palpasi

Terdengar dan teratur

Perkusi

Bunyi resonan

Auskultasi

Suara nafas teratur

10) Pemeriksaan abdomen

Inspeksi

Bentuk abdomen = simetris antara kanan dan kiri

Benjolan

= tidak ada benjolan

Palpasi

Tanda nyeri tekan = tidak ada nyeri

Benjolan

= tidak ada

Tanda ascites = tidak ada

Hepar

= tidak ada pembengkakan

11) Pemeriksaan kelamin dan sekitarnya

Klien tidak bersedia melakukannya karena malu

12) Ekstermitas atas dan bawah

Ekstermitas atas dapat digerakkan

Ekstermitas bawah pergerakan terbatas

tonus otot lemah

Adanya keterbatasan dalam melakukan aktivitas

VIII. Harapan keluarga

Pa Abas berharap agar sakitnya bisa sembuh kembali dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.

B.Diagnosa Keperawatan KeluargaI.Analisa Data

Data

Mslh kes.Mslh kep

1. Subjektiv:

Pasien mengeluh nyeri pada daerah lutut

Pasien mengatakan pernah mengalami sakit reumatik

Pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik

Pasien mengeluh adanya rasa kaku pada persendian

Objektiv:

Pasien tampak kesakitan pada ekstermitas bawah(lutut).

Tampak adanya keterbatasan gerak

Nadi 94x/mnt

TD130/90mmHg

Reumatik

Resiko gangguan mobilisasi

Analisa Data

Data

Mslh kes.Mslh kep

2. Subjektiv:

Pasien mengeluh nyeri pada daerah persendian yang terkena

Pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik

Objektiv:

Pasien tampak kesakitan pada ekstermitas bawah(lutut).

Terdapat hambatan pada pergerakan sendi

Tampak adanya pembengkakan pada daerah sendi

Tampak adanya krepitasi

Tampak adanya perubahan gaya berjalan

Nadi 94x/mnt

TD130/90mmHg

Nyeri

Potensial gangguan rasa nyaman

TglMslh kesMslh kepKriteria keluarga MandiriKategori simpulan

12345678910

16/03/11 Reumatik

Nyeri Resiko gangguan mobilisasi

Potensial gangguan rasa nyaman - -Termasuk keluarga mandiri III.Dengan score 8.

II.Diagnosa keperawatan

NoDiagnosa Keperawatan

1Resiko gangguan mobilisasi berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang penyakit reumatik.

2Potensial ganguan rasanyaman nyeri berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga memodifikasi lingkungan.

III. Penilaian(skoring) diagnosa keperawatan

No

Diag.

kepKriteriaSkorPembenaran

1a. Sifat masalah : aktual

b. Kemungkinan masalah dapat diubah:sebagian

c. Potensial masalah untuk dicegah:cukup

d. Menonjolnya masalah: masalah berat harus segera ditangani.

Total skore

2a. Sifat masalah:ancaman kesehatan

b. Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian

c. Potensial masalah untuk dicegah:cukup

d. Menonjolnya masalah:masalah berat harus segera ditanganni

Total skore

IV.Prioritas diagnosis keperawatan

PrioritasDiagnosis keperawatan skor

1 Resiko gangguan mobilisasi berhubungan dengan ketidaktahuan pasien tentang penyakit reumatik.

2Potensial ganguan rasanyaman berhubungan dengan ketidak mampuan pasien memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan.

Keterangan :

Laki-Laki Perempuan

Klien

8 m

U

B T

S

~ 1 ~