Yayasan Universitas Alhuda Indonesia Gorontalo | … · Web viewAuthor Hp Created Date 04/22/2018...
-
Author
vuongthien -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Embed Size (px)
Transcript of Yayasan Universitas Alhuda Indonesia Gorontalo | … · Web viewAuthor Hp Created Date 04/22/2018...
Yayasan Universitas Alhuda Indonesia Gorontalo | Jl. Kiayi Madja, Kota GorontaloBAB I PENDAHULUAN
`
Latar Belakang
Dalam perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (PJPN) 2005-2025) telah ditetapkan empat tahapan pokok pembangunan nasional jangka menengah lima tahunan. Keempat tahapan pokok tersebut adalah : (1), Tahap Pertama (2005-2009); menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang baik; (2). Tahap Kedua (2010-2014); memantapkan penataan NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan Iptek, dan memperkuat daya saing perekonomian; Tahap Ketiga (2015-2020); memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pada pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan Iptek dan Tahap Keempat (2020-2024); mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan disegala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.
Seiring dengan itu Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, juga mengamanatkan kepada pemerintah untuk bertanggung jawab terhadap ketersediaan akses pendidikan kesehatan, ketersediaan informasi kesehatan, serta layanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Dalam upaya mendukung misi kementerian kesehatan dan untuk mencapai visi badan PPSDM kesehatan yaitu : " Penggerak Terwujudnya Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang Professional Dalam Mewujudkan Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan", maka telah disusun Misi PPSDM Kesehatan sebagai berikut :
1. Memenuhi jumlah, jenis, dan mutu SDM Kesehatan sesuai yang direncanakan dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan
2. Menyerasikan pengadaan SDM Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan SDM Kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan
3. Menjamin pemerataan, pemanfaatan, dan pengembangan SDM Kesehatan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat
4. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan
5. Memantapkan manajemen dan dukungan kegiatan teknis serta sumber daya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang. Untuk membangun kualitas sumber daya manusia diperlukan peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kesejahteraan manusia, dan pembentukan moral yang baik sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan pembangunan nasional. Hal tersebut tertuang dalam 9 Agenda Prioritas Nawa Cita dari Kabinet Jokowi-Jusuf Kala Tahun 2015-2019 yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia, yaitu pada poin 5 yang berbunyi demikian : Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera". dan pada poin 8 yaitu : Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dengan tujuan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pembangunan kesehatan dapat dicapai melalui berbagai bidang baik pendidikan kesehatan, pelayanan medis, pelayanan paramedis, dan bidang-bidang lainnya.
Untuk mewujudkan sumber daya manusia kesehatan yang professional dan kompeten di bidangnya, maka diperlukan suatu upaya guna menjamin mutu institusi pendidikan tenaga kesehatan. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Gorontalo merupakan institusi pendidikan yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan mempunyai tugas meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendidikan kesehatan dengan berbagai disiplin ilmu.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Gorontalo saat ini memiliki 3 Jurusan yaitu Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan dan Jurusan Gizi. Ketiga jurusan tersebut menyelenggarakan program studi diploma III dan Diploma IV. Pengembangan Jurusan akan dilakukan seiring dengan pemenuhan kebutuhan dari stakeholder dan masyarakat. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Gorontalo dengan kepemimpinan yang baru periode 2016-2020 telah menyusun Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Rencana Strategis dalam mencapai tujuan pembangunan sumber daya manusia kesehatan seperti yang diamanatkan.
Dasar Hukum
Penyusunan Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Gorontalo Tahun 2016-2020 ini dilandasi oleh berbagai aturan dasar hukum, yaitu :
Undang undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Undang undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
Undang-undang Tenaga Kesehatan nomor 36 tahun 2014
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Sistem Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 439/Menkes/VII/2009.
Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Nomor : HK.03.05/I.2/03086/2012
Peraturan Menteri Pendayagunanaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya sebagaimana telah di ubah sesuai dengan Peraturan Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Peraturan menteri pendidikan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan Tinggi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2014 tentang sistem Penjamin Mutu Pendidikan Tinggi.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 855/Menkes/SK/IX/ 2009 Tentang Susunan dan Uraian Jabatan serta tata Hubungan Kerja Politeknik Kesehatan.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 355/E/O/2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari Kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sistematika Penyajian
Agar mudah memahami Rencana Strategis Lima Tahun Kedepan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo, maka sistimatika Rencana Strategis yang dibuat adalah sebagai berikut :
BAB I: PENDAHULUAN, meliputi Latar Belakang, Landasan Penyusunan Renstra, dan Sistematika Penulisan.
BAB II: GAMBARAN UMUM ORGANISASI, meliputi Sejarah Singkat Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo, Perumusan Visi Misi, Manfaat, Tata Nilai, dan Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Politeknik.
BAB III: KINERJA TAHUN BERJALAN, meliputi Bidang Pendidikan, Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Bidang Keuangan dan Bidang Sarana dan Prasarana
BAB IV: ANALISIS SITUASI, meliputi Isu Strategis dan Analisa Situasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo.
BAB V: RENCANA STRATEGIS, meliputi Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebiajakan,Sasaran, Program, Kegiatan, Indikator, dan Target Waktu Capaian
BAB VI: PENUTUP
BAB IIGAMBARAN UMUM ORGANISASI
1. Sejarah Singkat
Sejarah terbentuknya Politeknik Kesehatan Gorontalo adalah merupakan perjuangan yang cukup panjang dengan penuh banyak tantangan dan berbagai kendala, namun semuanya dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai tujuan berkat dukungan motivasi dan kerja sama yang baik dari seluruh jajaran baik yang terlibat langsung maupun yang tidak langsung.
Pendidikan kesehatan di Gorontalo dimulai sejak tahun 1974 di mana jenis pendidikan ini dimulai dengan pelaksanaan sekolah penjenang kesehatan Ijazah C dan Ijazah E dan luaran lulusannya telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan didaerah Kotamadya Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
Berdasarkan kebijaksanaan pemerintah, maka pada tahun 1978, pendidikan penjenang kesehatan dan sejenisnya ditutup, dan dikonversi menjadi Sekolah Perawat Kesehatan. Kemudian pada tahun 1979 daerah Kotamadya Gorontalo disetujui untuk dibuka Sekolah Perawat Kesehatan Gorontalo (SPK) dan secara operasional SPK Gorontalo mulai menerima siswa baru tahun ajaran 1980/1981 bertempat di RSU Gorontalo yang diresmikan oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Kapusdiknakes) Depkes RI tanggal 9 September 1980 dan pada tanggal 11 Maret 1984 SPK Gorontalo telah menggunakan gedung baru yang berlokasi di jalan Pemuda No.36 Gorontalo (Lokasi sekarang).
Kemudian pada tanggal 10 Desember 1998 SPK telah di konversi menjadi PAM, sehingga tahun ajaran 1999/2000 telah menerima mahasiswa baru program DIII Keperawatan dan dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kessos RI No. 298 tahun 2001 maka Akper Gorontalo berubah menjadi Program studi keperawatasn Gorontalo masuk dalam Politeknik Kesehatan Manado bersama-sama dengan akademi kesehatan lainnya se Provinsi Sulawesi Utara.
Civitas akademika Program studi Keperawatan Gorontalo melakukan audiensi dengan Gubernur Gorontalo yang membahas rencana peningkatan program studi menjadi Politeknik Kesehatan untuk berpisah dengan Politeknik Kesehatan Manado namun hal tersebut menemui kendala sebagaimana diisyaratkan dalam surat menteri Kesehatan RI tertanggal 16 Juli 2002 bahwa Program studi keperawatan Gorontalo untuk menjadi Poltekkes hendaknya menambah dua program studi baru selain program studi yang telah ada, hal ini sesuai surat edaran Dirjen Dikti No. 470/D/T/1996 tertanggal 28 Pebruari 1996 tentang syarat pendirian Politeknik, disyaratkan minimal 3 (tiga) program studi untuk mendirikan suatu Politeknik.
Dengan dasar tersebut diatas maka civitas akademika Program studi Keperawatan Gorontalo melakukan upaya-upaya pengembangan institusi kesehatan ( Prodi Keperawatan) untuk mengembangkan diri yakni rencana peningkatan status tersebut, maka dilakukan sosialisasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tentang rencana tersebut sehingga pada saat itu disepakati rencana penambahan dua program studi yakni Program studi Kebidanan dan Program studi Gizi Gorontalo. Selanjutnya Menteri Kesehatan RI dengan suratnya nomor 1049/Menkes/SK/VII/2003 menetapkan Program studi Kebidanan dan Gizi sebagai bagian dari persyaratan pembentukan Poltekkes Gorontalo.
Dengan lengkapnya persyaratan untuk pembentukan Poltekkes maka panitia yang terdiri seluruh civitas akademika ketiga program studi bersama dengan Pemerintah Provinsi dan DPRD Provinsi melakukan upaya dengan berkonsultasi dengan Badan PPSDM Kesehatan RI agar Ketiga Prodi Kesehatan di Gorontalo segera di usulkan ke Menteri Kesehatan untuk peningkatan Prodi tersebut menjadi Politeknik Kesehatan Gorontalo.
Hal ini mendapat respon baik dari Badan PPSDM Kesehatan RI dan beliau melakukan proses administrasi dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku maka Dirjen Dikti dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara merekomendasikan pembentukan Politeknik Kesehatan Gorontalo untuk berpisah dengan Poltekkes Manado.
Atas ridho Allah SWT maka dengan terbitnya surat rekomendasi tersebut diatas maka Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyetujui pembentukan Politeknik Kesehatan Gorontalo sesuai surat keputusan Menkes RI No. 890 tahun 2007 tanggal 2 Agustus tentang Organisasi dan tatalakasana Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan RI maka ketiga Prodi kesehatan yang ada di Gorontalo secara resmi terpisah dari Politeknik Kesehatan Manado dan secara resmi pula di Provinsi Gorontalo telah memiliki Politeknik Kesehatan Depkes Gorontalo.
1. Perumusan Visi Dan Misi Organisasi
Visi merupakan cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga pimpinan beserta seluruh civitas akademika memiliki acuan untuk mewujudkan sebuah institusi pendidikan terbaik penghasil sumber daya manusia kesehatan yang inovatif dibidang akademik baik dosen dan pegawai dalam menjalankan profesi dan tugas-tugas pengabdiannya untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang Profesional dan Bermartabat. Makna lain yang terkandung dalam pengertian Visi tersebut adalah upaya pimpinan beserta civitas akademika untuk memfasilitasi seluruh kegiatan tri dharma perguruan tinggi menuju terwujudnya lulusan (output) yang berkualitas dengan menampilkan karakter serta etika yang menjunjung tinggi etika profesi dalam pengabdian dirinya ditengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo menyusun dan merancang visi dan misi sebagai berikut :
1. Visi
Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Terdepan Dalam Menghasilkan Lulusan Yang Kompetitif Dan Berkarakter Tahun 2020
2. Misi
a. Menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi Efektif, Efisien, Relevan Dan Berkelanjutan
b. Menyelenggarakan Sistem Manajemen Secara Profesional, Transparan, Akuntabel Dan Berkeadilan
c. Mengembangkan Kemitraan Dengan Stakeholder
1. Rumusan Tujuan dari Misi Organisasi
Misi 1 : Menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi Efektif, Efisien, Relevan Dan Berkelanjutan
Tujuan :
1. Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
Misi 2 : Menyelenggarakan Sistem Manajemen Secara Profesional, Transparan, Akuntabel Dan Berkeadilan
Tujuan :
1. Meningkatkan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang profesional, transparan, akuntabel dan berkeadilan
2. Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompetitif dan berkarakter dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih.
Misi 3 : Mengembangkan Kemitraan Dengan Stakeholder
Tujuan :
1. Meningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tri dharma perguruan tinggi
2. Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata sarjana saint terapan dan magister saint terapan
1. Manfaat
Memberikan arah dan pedoman bagi pengembangan penyelenggaraan pendidikan dalam menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu dan profesional untuk kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang pada Poltekkes Kemenkes Gorontalo agar lebih efektif dan efisien.
1. Tata Nilai
1. Nilai Dasar/Nilai Utama
Setiap individu yang terlibat dalam proses penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Kesehatan di Poltekkes Kemenkes Gorontalo harus dilandasi dengan keimanan, disiplin, rajin, jujur, adil, terbuka, lugas, konsisten, kebersamaan, profesional, dan saling menghargai, serta dapat mempertanggungjawabkan tugas dan tindakannya berdasarkan peraturan, etika, dan moral sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. Nilai Pelayanan
Memberikan pelayanan yang bermutu secara konsisten dengan melakukan upaya peningkatan mutu produk dan jasa secara berkesinambungan yang berorientasi kepada kebutuhan pasar kerja internal (Kementerian Kesehatan) dan eksternal (stakeholder) antara lain: memperhatikan kepuasan pelanggan, kesetaraan, dapat dipercaya, tepat waktu, terjangkau, sistematis, serta selalu dinamis dan inovatif.
3. Nilai Manfaat
Menghasilkan produk dan pelayanan yang memberi manfaat bagi penyelesaian berbagai isu strategis yang dihadapi oleh stakeholder bidang kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
4. Nilai Keunggulan
Penyelenggaraan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Gorontalo mempunyai sifat inovatif, mandiri, berdaya saing tinggi, pantang menyerah, menjadi Perguruan Tinggi Terdepan bagi pengelola pendidikan tenaga kesehatan, secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan dalam rangka memproduksi dan mengembangkan tenaga kesehatan yang bermutu dan kompetitif
1. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Organisasi Dan Jenis Layanan Utama
1. Kedudukan
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab pada BPPSDM Kesehatan. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo dipimpin oleh seorang Direktur dan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari secara teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, secara teknis administrasi dibina oleh Sekretaris BPPSDM Kesehatan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi Gorontalo.
2. Tugas
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Gorontalo mempunyai tugas melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dalam penyelenggaraan program Diploma III dan Diploma IV Bidang Kesehatan.
3. Fungsi
a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan Diploma III dan IV di bidang Kesehatan.
b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan.
c. Pelaksanaan pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan.
e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi pendidikan.
4. Jenis-Jenis Layanan :
a. Program Studi Diploma III, mencakup :
1) D.III Keperawatan
2) D.III Kebidanan
3) D.III Gizi
b. Program Studi Diploma IV yakni D.IV Keperawatan dan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Gorontalo | Jl. Taman Pendidikan No. 36 Kota Gorontalo
7
20
Renstra Poltekkes Kemenkes Gorontalo 2016-2020
BAB IIIKINERJA POLTEKKES GORONTALO TAHUN 2012-2016
1. Bidang Pendidikan
No
Indikator
Satuan
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
T
R
%
T
R
%
T
R
%
T
R
%
T
R
%
1
Persentase lulusan tepat waktu
%
90
97,3
108
80
87,38
109,23
95
81,09
85
80
84,67
106
88
88
100
2
Persentase lulusan dengan IPK 2,75
%
100
100
100
95
100
105,26
100
100
100
100
100
100
100
100
100
3
Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja (masa tunggu< 6 bulan)
%
0
0
0
75
80,21
106,95
85
95,1
112
85
69
81
73
39.2
53
4
Melakukan kegiatan penelitian (jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam satu tahun)
Judul
2
2
100
2
29
1450
50
27
54
70
21
30
33
40
121
5
Publikasi karya ilmiah (jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal tidak terakreditasi per tahun
Judul
5
4
80
15
15
100
5
1
20
70
21
30
20
1
5
6
Kegiatan pengabdian masyarakat (jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dalam satu tahun).
Kegiatan
20
23
115
10
18
180
35
22
63
110
44
40
62
51
82
1. Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Kineja poltekkes pada bidang Organisasi dan Sumber daya manusia dapat dilihat pada prosentase realisasi terhadap target dalam indicator-indikator berikut:
No
Indikator
2012
2013
2014
2015
2016
T
R
T
R
T
R
T
R
T
R
1
Jumlah Tenaga Pendidik
70
68
70
71
70
70
94
94
86
86
2
Jumlah Tenaga Kependidikan
17
17
17
17
17
17
32
32
33
33
3
Jumlah Tenaga Pendidik Yang Disertiffikasi
0
13
0
2
0
0
8
8
3
3
4
Peserta Tubel
2
7
2
18
2
2
2
2
5
5
1. Bidang Keuangan
No
Indikator
2012
2013
2014
2015
2016
Pagu
Realisasi
Pagu
Realisasi
Pagu
Realisasi
Pagu
Realisasi
Pagu
Realisasi
1
Dukungan manajemen pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sesban PPSDMK
4,425,652,000
4,714,169,726
9,270,430,000
7,566,750,813
9,112,917,000
7,838,290,950
9,972,254,000
9,271,471,982
31,935,805000
23,367,342,971
2
Pelaksanaan pengelolaan pendidikan Tinggi PPSDM Kesehatan
35,546,761,000
32,874,960,915
25,951,761,000
24,320,784,540
8,972,303,000
8,024,877,500
36,818,850,000
29,289,188,954
12,154,654,000
9,582,436,973
1. Rekapan Persentase Capaian
No
Indikator
%Tahun
2012
2013
2014
2015
2016
1
Dukungan manajemen pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sesban PPSDMK
106,52
81,62
86,01
92,97
73,17
2
Pelaksanaan pengelolaan pendidikan Tinggi PPSDM Kesehatan
92,48
93,72
89,44
79,55
78,84
2. Rekapan Pertumbuhan Pagu
No
Indikator
Pertumbuhan Pagu
Pertumbuhan Realisasi
2013
2014
2015
2016
2013
2014
2015
2016
1.
Dukungan manajemen pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sesban PPSDMK
0.52
-0.02
0.09
0,68
0.38
0.03
0.15
0,60
2.
Pelaksanaan pengelolaan pendidikan Tinggi PPSDM Kesehatan
-0.37
-1.89
0.76
-2,02
-0.35
-2.03
0.73
-2,06
1. Bidang Sarana dan Prasarana
No
Indikator
Satuan
Tahun
2012
2013
2014
2015
2016
1
Gedung direktorat
Buah
1
1
1
1
1
2
Gedung Kantor Jurusan Keperawatan.
Buah
1
1
1
1
1
3
Gedung Kantor Jurusan Kebidanan.
Buah
1
1
1
1
1
4
Gedung Kantor Jurusan Gizi.
Buah
1
1
1
1
1
5
Gedung Kuliah Jurusan Keperawatan
Ruang Kuliah
9
11
11
11
11
6
Gedung Kuliah Jurusan Kebidanan
Ruang Kuliah
9
14
14
14
14
7
Gedung Kuliah Jurusan Gizi
Ruang Kuliah
11
11
11
11
11
8
Kendaraan Roda 6
Buah
1
1
1
1
1
9
Kendaraan Roda 4
Buah
6
6
6
6
6
10
Kendaraan Roda 2
Buah
8
8
8
6
6
11
Gedung Laboratorium terpadu
Buah
1
1
1
1
1
12
Gedung Laboratorium Kimia
Buah
1
1
1
1
1
13
Gedung Laboratorium Kuliner
Buah
0
1
1
1
1
14
Gedung Perpustakaan
Buah
1
1
1
1
1
15
Layanan Internet
Mbps
0
0
0
8
20
BAB IV ANALISIS SITUASI
1. Isu Strategis
1. Pendidikan Profesi Dosen
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2012, tentang Standar Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk menunjang kinerjanya, maka pemerintah melakukan Sertifikasi terhadap Dosen sebagai tenaga fungsional sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 8 tahun 2007.
2. Perkembangan teknologi Pendidikan
Proses pembelajaran yang dilakukan tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran. Perkembangan teknologi informasi telah membawa implikasi yang signifikan dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran diyakini dapat meningkatan efisensi kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Konsep e-learning telah dirintis implementasinya dibanyak Perguruan Tinggi. Keberadaan e-library menjadi inspirasi yang harus diwujudkan oleh institusi pendidikan seperti Poltekkes Kemenkes Gorontalo.
3. Dinamika Aliansi dan Persaingan
Pertumbuhan lembaga penyelenggara pendidikan tinggi menunjukan trend positive walaupun kebijakan pemerintah semakin ketat dalam hal pemberian ijin penyelenggaraan karena angka lulusan pendidikan tinggi kesehatan lebih besar dari daya serapnya di dunia kerja. Provinsi Gorontalo memiliki 4 buah institusi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta
1. Analisis Situasi
Analisis situasi ini merupakan bagian penting dalam penentuan strategi organisasi. Pada prinsipnya analisis ini mencakup peninjauan dan evaluasi atas masalahmasalah dan potensi-potensi yang dianggap sebagai kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesess), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Hal ini diperlukan agar organisasi dapat menetapkan strategi yang sesuai melalui diskusisecara profesional dan mendalam berdasar informasi-informasi yang dimiliki Poltekkes Kementrian Kesehatan Gorontalo dalam melakukan evaluasi diri secara jujur, dengan keterbukaan dan keberanian.
1. Lingkungan Internal
1. Kekuatan (Strengths):
a. Bidang Pendidikan
1) Institusi Poltekkes Kemenkes Gorontalo telah melembaga.
2) Sebagian besar program studi pada Poltekkes Kemenkes Gorontalo terakreditasi B.
3) Memiliki 5 Prodi : yaitu DIII Keperawatan, DIII Kebidanan dan DIII Gizi, DIV Keperawatan, dan DIV Kebidanan
4) Animo masyarakat untuk mendaftar sebagai calon mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Gorontalo tinggi.
5) Memiliki sistem informasi akademik, yaitu kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS), Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru, Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDIKTI), dan Sistem Informasi Penelitian
6) Telah menyelenggarakan Uji Kompetensi untuk calon lulusan yang bekerjasama dengan Organisasi Profesi dan Majelis Tenaga Kerja Indonesia
b. Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia
1) Memiliki dosen berkualifikasi S3
2) Sebagian besar dosen mempunyai jabatan fungsional Lektor dan Lektor Kepala
3) Sebagian besar dosen telah memiliki sertifikat profesi.
4) Memiliki Dosen berprestasi tingkat Nasional dilingkungan Badan PPSDM Kes Kemenkes RI
5) Memiliki Kegiatan Mahasiswa yang dikoordinir oleh BEM
c. Bidang Keuangan
1) Ratio kemandirian fiscal (PNBP: APBN = 1:3) baik.
2) Penyerapan anggaran rata-rata diatas 80%
d. Bidang Sarana Prasarana
1) Jenis peralatan laboratorium dan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) yang lengkap sesuai standar Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2) Memiliki daerah binaan
3) Koleksi pustaka bertambah setiap tahun
4) Memiliki sarana transportasi berupa Roda 6, roda 4 dan roda 2.
5) Memiliki 20.000 m tanah bersertifikat.
6) Memiliki 17.079 m luas bangunan
2. Kelemahan (Weaknesses) :
a. Bidang Pendidikan
1) Pengelolaan aktivitas instruksional yang belum sesuai standar yang berlaku
2) Minimnya lahan praktik
3) Pelaksanaan SOP belum maksimal
b. Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia
1) Jumlah dan kualifikasi tenaga kependidikan masih minim
2) Belum memiliki guru besar
3) Dosen belum maksimal dalam mengakses keilmuan di luar negeri
4) Pengembangan dosen yang masih tergantung dari tugas belajar
c. Bidang Keuangan
1) Belum semua kegiatan tercantum dalam pola tarif dan standar biaya masukan
2) Alokasi anggaran untuk pengembangan SDM minim
3) SOP tentang mekanisme pengelolaan keuangan belum maksimal
d. Bidang Sarana Prasarana
1) Belum terjadwalnya uji kalibrasi periodik peralatan laboratorium
2) Kapasitas Bandwidth belum cukup untuk melayani seluruh kegiatan aktivitas kampus.
3) Gap antara sarana dengan keunggulan masing-masing program studi
1. Lingkungan Eksternal
2. Peluang (Opportunities)
a. Bidang Pendidikan
1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas berpeluang untuk meningkatkan status kelembagaan.
3) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi memungkinkan untuk mengembangkan Pendidikan Diploma III, Diploma IV, Profesi, Magister Terapan, dan Doktor Terapan
4) Permendikbud Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)
5) Permenkes Nomor 1796 Tahun 2012 tentang Registrasi Tenaga Kesehaan, yang menjamin tenaga kesehatan yang teregistrasi secara nasional
6) Permenkes Nomor 46 Tahun 2013 tentang Serifikasi Tenaga Kesehatan, yang menjamin tenaga ksesehatan yang berkompeten
7) Perkembangan IPTEK mendorong peningkatan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
8) Perkembangan teknologi informasi dapat membantu memperpendek masa tunggu kerja sekaligus dapat meningkatkan daya serap lulusan.
9) Kurikulum berbasis kompetensi profesional secara praktis dan pragmatis berdasar kebutuhan user dapat meningkatkan peluang pasar kerja dan level kepuasan pengguna lulusan.
10) Adanya kebijakan pengembangan daerah dalam bidang peningkatan SDM kesehatan
b. Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia
1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mendorong Pengembangan pendidikan dosen sesuai kualifikasi dan kompetensi akademik
2) Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tenatng Aparatur Sipil Negara
3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
4) Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indoensia (KKNI)
5) SMM ISO 9001:2008 mendorong terlaksananya program penjaminan mutu.
6) Sertifikasi Dosen, menjamin pengembangan profesionalitas dosen
7) Pasar bebas membuka peluang untuk meningkatkan jejaring di tingkat Nasional maupun Internasional, antara lain Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
8) Pengembangan karir dosen dapat mencapai profesor / guru besar
9) Kepmenkes No.HK.02.03/1.2/06284/2014, tahun 2014 tentang Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kemenkes RI
c. Bidang Keuangan
1) PP. No. 23 Tahun 2003 tentang BLU, berpeluang untuk kemandirian dan Otonomi lebih luas.
2) Pasar bebas dapat memacu pengembangan jiwa kewirausahaan
3) Pasar bebas berpeluang menggali & mengembangkan unit bisnis yang Potensial
d. Bidang Sarana dan Prasarana
1) Memiliki lahan hibah dari Pemerintah Provinsi Gorontalo yang cukup luas, berpeluang untuk dikembangkan.
2) Pemanfaatan Aula, dan Laboratorium Terpadu, serta fasilitas lain oleh pihak ketiga menjadi potensi bisnis yang masih dapat dikembangkan.
3. Ancaman (Treats)
a. Bidang Pendidikan
1) Munculnya pendidikan tinggi kesehatan baik negeri maupun swasta di Provinsi Gorontalo
2) Persaingan untuk masuk pendidikan tinggi semakin ketat.
b. Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia
1) Perubahan mindset pada masa transisi alih bina yang perlu waktu.
2) Masuknya tenaga asing memicu persaingan yang semakin ketat
3) Tenaga yang tidak produktif terancam drop out
c. Bidang Keuangan
1) Anggaran APBN mulai berkurang
2) Biaya lahan praktek cenderung meningkat mengikuti PERDA dimasing-masing Daerah
3) Persaingan tarif / unit cost biaya pendidikan
d. Bidang Sarana dan Prasarana
1) Pesatnya perkembangan teknologi baik teknologi alat kesehatan maupun teknologi lainnya yang menuntut adanya pengadaan peralatan baru.
2) Tingginya tuntutan pasar terhadap kompetensi lulusan
1. Hasil Analisis Swot
1. Kekuatan
Uraian
Faktor
Sub Faktor
Rating
Nilai axbxc
A
b
c
D
e. Bidang Pendidikan
0,35
1) Institusi Poltekkes Kemenkes Gorontalo telah melembaga.
2) Sebagian besar program studi pada Poltekkes Kemenkes Gorontalo terakreditasi B.
3) Memiliki 5 Prodi : yaitu DIII Keperawatan, DIII Kebidanan dan DIII Gizi, DIV Keperawatan, DIV Kebidanan
4) Animo masyarakat untuk mendaftar sebagai calon mahasiswa di Poltekkes Gorontalo tinggi
5) Memiliki sistem informasi akademik, yaitu kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS), Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru, Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDIKTI), dan Sistem Informasi Penelitian
6) Telah menyelenggarakan Uji Kompetensi untuk calon lulusan yang bekerjasama dengan Organisasi Profesi dan Majelis Tenaga Kerja Indonesia
0,5
0,2
0,1
0,1
0,08
0,02
5
5
5
5
5
5
0,875
0,35
0,175
0,175
0,14
0,035
Sub Jumlah
1
1,75
f. Bidang Organisasi dan SDM
0,25
1) Memiliki dosen berkualifikasi S3
2) Sebagian besar dosen mempunyai jabatan fungsional Lektor dan Lektor Kepala
3) Sebagian besar dosen telah memiliki Sertifikat sebagai DosenProfesional
4) Memiliki Dosen Prestasi tingkat Nasional dilingkungan Badan PPSDM Kes Kemenkes RI
5) Memiliki Kegiatan Mahasiswa yang dikoordinir oleh BEM
0,3
0,2
0,2
0,2
0,1
4
5
5
5
4
0,3
0,25
0,25
0,25
0,1
Sub Jumlah
1
1,15
g. Bidang Keuangan
0,20
1) Rasio kemandiran fiscal (PNBP : APBN = 1 : 3) baik
2) Penyerapan anggaran rata-rata diatas 80%
0,6
0,4
5
5
0,6
0,4
Sub Jumlah
1
1
h. Bidang Sarana dan Prasarana
0,20
1) Jenis peralatan laboratorium dan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) yang lengkap sesuai standar Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2) Memiliki daerah binaan sebagai laboratorum lapangan
3) Koleksi pustaka bertambah setiap tahun
4) Memiliki transportasi dalam bentuk bis, roda 4 dan roda 2
5) Memiliki 20.000 m tanah bersertifikat
6) Memiliki 17.079 m luas bangunan
0,1
0,1
0,1
0,3
0,2
0,2
5
5
5
5
5
5
0,1
0,1
0,1
0,3
0,1
0,1
Sub Jumlah
1
1
Total Jumlah
4,9
2. Kelemahan
Uraian
Faktor
Sub Faktor
Rating
Nilai axbxc
A
b
c
d
a. Bidang Pendidikan
0,35
1) Pengelolaan aktivitas instruksional yang belum sesuai standar yang berlaku
2) Minimnya lahan praktik
3) Pelaksanaan SOP belum maksimal
0,3
0,4
0,3
3
3
3
0,315
0,42
0,315
Sub Jumlah
1
1,05
b. Bidang Organisasi dan SDM
0,25
1) Jumlah dan kualifikasi tenaga kependidikan masih minim
2) Belum memiliki guru besar
3) Dosen belum maksimal dalam mengakses keilmuan di luar negeri
4) Pengembangan dosen yang masih tergantung dari tugas belajar
0,3
0,2
0,2
0,3
3
3
3
3
0,225
0,15
0,15
0,225
Sub Jumlah
1
0,75
c. Bidang Keuangan
0,20
1) Belum semua kegiatan tercantum dalam pola period dan Standar Biaya Masukan
2) Alokasi anggaran untuk pengembangan SDM minim
3) SOP tentang mekanisme pengelolaan keuangan belum maksimal
0,4
0,3
0,3
3
3
3
0,24
0,18
0,18
Sub Jumlah
1
0,6
d. Bidang Sarana dan Prasarana
0,20
1) Belum terjadwalnya uji kalibrasi eriodic peralatan laboratorium
2) Kapasitas bandwidth yang ada belum cukup untuk melayani seluruh kegiatan aktivitas kampus.
3) Gap antara sarana dengan keunggulan masing-masing program studi
0,4
0,3
0,3
3
3
3
0,24
0,18
0,18
Sub Jumlah
1
0,6
Total Jumlah
3
3. Peluang
Uraian
Faktor
Sub Faktor
Rating
Nilai axbxc
a
B
c
d
a. Bidang Pendidikan
0,35
1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas berpeluang untuk meningkatkan status kelembagaan.
3) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi memungkinkan untuk mengembangkan Pendidikan Diploma III, Diploma IV, Profesi, Magister Terapan, dan Doktor Terapan
4) Permendikbud Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)
5) Permenkes Nomor 1796 Tahun 2012 tentang Registrasi Tenaga Kesehaan, yang menjamin tenaga kesehatan yang teregistrasi secara nasional
6) Permenkes Nomor 46 Tahun 2013 tentang Serifikasi Tenaga Kesehatan, yang menjamin tenaga ksesehatan yang berkompeten
7) Perkembangan IPTEK mendorong peningkatan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
8) Perkembangan teknologi informasi dapat membantu memperpendek masa tunggu kerja sekaligus dapat meningkatkan daya serap lulusan.
9) Kurikulum berbasis kompetensi rofessoral secara praktis dan pragmatis berdasar kebutuhan user dapat meningkatkan peluang pasar kerja dan level kepuasan pengguna lulusan.
10) Adanya kebijakan pengembangan daerah dalam bidang peningkatan SDM kesehatan
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
0,14
0,14
0,175
0,175
0,175
0,175
0,175
0,175
0,175
0,175
Sub Jumlah
1
1,68
b. Bidang Organisasi dan SDM
0,25
1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mendorong Pengembangan pendidikan dosen sesuai kualifikasi dan kompetensi akademik
2) Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tenatng Aparatur Sipil Negara
3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
4) Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka kualifikasi nasional Indoensia (KKNI)
5) SMM ISO 9001:2008 mendorong terlaksananya program penjaminan mutu.
6) Sertifikasi Dosen, menjamin pengembangan profesionalitas dosen
7) Pasar bebas membuka peluang untuk meningkatkan jejaring di tingkat Nasional maupun Internasional, antara lain Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
8) Pengembangan karir dosen dapat mencapai rofessor / guru besar
9) Kepmenkes No.HK.02.03/1.2/06284/2014, tahun 2014 tentang Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kemenkes RI
0,15
0,05
0,05
0,1
0,1
0,2
0,2
0,1
0,05
4
4
4
4
5
5
5
4
4
0,15
0,05
0,05
0,1
0,125
0,25
0,25
0,1
0,05
Sub Jumlah
1
1,125
c. Bidang Keuangan
0,20
1) PP. No. 23 Tahun 2003 tentang BLU, berpeluang untuk kemandirian dan Otonomi lebih luas.
2) Pasar bebas dapat memacu pengembangan jiwa kewirausahaan
3) Pasar bebas berpeluang menggali & mengembangkan unit bisnis yang Potensial
0,5
0,2
0,3
5
5
5
0,5
0,2
0,3
Sub Jumlah
1
1
d. Bidang Sarana dan Prasarana
0,20
1) Memiliki lahan hibah dari Pemerintah Provinsi Gorontalo yang cukup luas, berpeluang untuk dikembangkan.
2) Pemanfaatan Aula, dan Laboratorium Terpadu, serta fasilitas lain oleh pihak ketiga menjadi potensi bisnis yang masih dapat dikembangkan.
0,5
0,5
5
5
0,5
0,5
Sub Jumlah
1
1
Total Jumlah
4,805
4. Ancaman
Uraian
Faktor
Sub Faktor
Rating
Nilai axbxc
A
B
c
d
a. Bidang Pendidikan
0,35
1) Munculnya pendidikan tinggi kesehatan baik negeri maupun swasta di Provinsi Gorontalo
2) Persaingan untuk masuk pendidikan tinggi semakin ketat.
0,5
0,5
3
4
0,525
0,7
Sub Jumlah
1
1,225
b. Bidang Organisasi dan SDM
0,25
1) Perubahan mindset pada masa transisi alih bina yang perlu waktu.
2) Masuknya tenaga asing memicu persaingan yang semakin ketat
3) Tenaga yang tidak produktif terancam drop out
0,3
0,3
0,4
3
3
3
0,225
0,225
0,3
Sub Jumlah
1
0,75
c. Bidang Keuangan
0,20
1) Anggaran APBN mulai berkurang
2) Biaya lahan praktek cenderung meningkat mengikuti PERDA dimasing-masing Daerah
3) Persaingan tarif / unit cost biaya pendidikan
0,4
0,4
0,2
4
3
3
0,32
0,24
0,12
Sub Jumlah
1
0,68
d. Bidang Sarana dan Prasarana
0,20
1) Pesatnya perkembangan teknologi baik teknologi alat kesehatan maupun teknologi lainnya yang menuntut adanya pengadaan peralatan baru.
2) Tingginya tuntutan pasar terhadap kompetensi lulusan
0,4
0,6
3
3
0,24
0,36
Sub Jumlah
1
0,6
Total Jumlah
3,255
1. Rekapitulasi Analisis Swot
No
Uraian
Kekuatan
S
Kelemahan
W
Peluang
0
Ancaman
T
1
Bidang Pendidikan
1,75
1,05
1,68
1,225
2
Bidang Organisasi dan SDM
1,15
0,75
1,125
0,75
3
Bidang Keuangan
1
0,6
1
0,68
4
Bidang Sarana dan Prasarana
1
0,6
1
0,6
Total
4,9
3
4,805
3,255
1. Gambaran Posisi Kuadran
Sumbu X ( S - W ) = 4,9 - 3 = 1,9Sumbu Y ( O - T ) = 4,805 - 3,255 = 1,55
Anatomi Kuadran :
1. Kuadran I : Pegembangan dan pertumbuhan
2. Kuadran II : Stabilisasi dan Konsolidasi Intern
3. Kuadran III : Bertahan
4. Kuadran IV : Diversifikasi produk
Setelah mendapatkan suatu potret / posisi organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo berada pada posisi Kuadran I (Agresif), maka langkah selanjutnya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi di masa mendatang adalah memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada serta berupaya untuk meminimalkan kelemahan dan mengatasi / menangkal ancaman dalam meningkatkan volume usaha dalam bentuk:
1. Penetrasi Pasar, yaitu usaha pemasaran yang agresif pada pasar yang ada.
2. Pengembangan Pasar, yaitu usaha untuk meluaskan pasar.
3. Pengembangan Produk yaitu mengembangkan produk-produk baru yang berhubungan atau menyempurnakan produk untuk pasar yang sudah ada.
Investasi untuk peningkatan volume usaha tersebut harus memperhatikan asas efisiensi. Pengembangan dan pertumbuhan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Gorontalo dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan ketiga strategi yaitu; 1) Penetrasi Pasar, 2) Pengembangan Pasar, dan 3) Pengembangan Produk. Kombinasi ketiga strategi secara operasional berupa peningkatan volume usaha dari ke 3 jurusan dan 5 Program Studi agar menghasilkan pendapatan dan efisiensi belanja sehingga diharapkan belanja tidak melebihi pendapatan. Langkah berikutnya adalah penguatan usaha bisnis dan kerja sama antara lembaga dan pihak donor dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan proyek-proyek lapangan lainnya. Di sisi lain bisnis usaha dari pemakaian laboratorium terpadu dan laboratorium di masing-masing Jurusan dan Prodi dirasa cukup mampu meningkatkan pendapatan. Di sisi lain hak paten dan kemudahan pelayanan karena adanya peningkatan layanan sistem informasi berbasis teknologi informasi benar-benar sebagai outcome penyelenggaraan pendidikan yang terjamin mutunya.
BAB VRENCANA STRATEGIS POLTEKKES KEMENKES GORONTALO TAHUN 2016-2020
1. Visi
Visi merupakan cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga pimpinan beserta seluruh civitas akademika memiliki acuan untuk mewujudkan sebuah Perguruan Tinggi yang Inovatif dibidang akademik baik tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan dalam menjalankan profesi dan tugas-tugas pengabdiannya untuk menghasilkan tenaga vokasional di bidang kesehatan yang terampil, beretos kerja baik, jujur, bermoral tinggi dan memiliki daya saing tinggi.
Makna lain yang terkandung dalam pengertian Visi tersebut adanya upaya pimpinan beserta civitas akademika untuk memfasilitasi seluruh aktivitas proses pembelajaran menuju terwujudnya output yang berkualitas dan menampilkan karakter dan etika dengan menjunjung tinggi martabat profesi dalam pengabdian dirinya ditengah-tengah masyarakat.
Visi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo dalam Rencana Strategi periode 2016-2020 adalah Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Terdepan dalam Menghasilkan Lulusan Yang Kompetitif dan Berkarakter Tahun 2020. Visi tersebut telah disesuaikan dengan pemetaan dan rekapitulasi hasil analisis SWOT, dimana posisi Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo berada pada Kuadran I, yang berarti bahwa Poltekkes Gorontalo memiliki Kekuatan dan Peluang sehingga kinerja/performennya dapat dikembangkan dan ditingkatkan pada periode 2016-2020.
Agar Visi ini dapat dipahami oleh seluruh jajaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Goorontalo, dipandang perlu menjelaskan definisi dari Visi tersebut sebagai berikut :
1. Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Terdepan, mengandung makna bahwa Poltekkes Kemenkes Gorontalo menjadi yang Terdepan dalam menyelenggarakan Pendidikan Vokasional dimulai dari tingkat Diploma sampai dengan Magister Saint didukung oleh Sumber Daya Manusia profesional dan sumber daya sarana dan prasarana yang memadai sehingga menjamin kelancaran proses belajar mengajar yang pada akhirnya menghasilkan output/lulusan yang kompetitif dan berkarakter.
2. Menghasilkan lulusan yang kompetitif, mengandung makna bahwa semua lulusan Poltekkes Kemenkes Gorontalo mampu memberikan manfaat bagi penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era global yang penuh kompetitif.
3. Menghasilkan lulusan yang berkarakter, mengandung bahwa setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenaga-tenaga terampil memiliki moral yang baik berupa; akhlak, tabiat, budi pekerti, watak, kejujuran, amanah, dan ikhlas mengabdikan keahliannya untuk kemaslahatan masyarakat, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi
1. Misi 2016 -2020
1. Menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi Efektif, Efisien, Relevan Dan Berkelanjutan (dijabarkan)
2. Menyelenggarakan Sistem Manajemen Secara Profesional, Transparan, Akuntabel Dan Berkeadilan
3. Mengembangkan Kemitraan Dengan Stake Holder
1. Indikator Kinerja Utama
Ditinjau dari Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Kementerian Kesehatan di lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Gorontalo merupakan unit pelaksana teknis di bawah Badan PPSDM Kesehatan sebagai unit utama. Dalam menjalankan program kegiatan Poltekkes harus mengacu pada visi misi, renstra dan program unit utama Badan PPSDM Kesehatan.
Mengacu pada Keputusan badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI Nomor: HK.02.03/I.2/001250.I/2016 tentang Indikator Kinerja Utama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkes RI di bawah Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI, Poltekkes harus menyusun dokumen perjanjian kinerja sesuai dengan Indikator Kinerja Utama. Poltekkes Kemenkes Gorontalo dalam melakukan perencanaan perlu menetapkan indikator kinerja utama sebagai berikut:
Tabel 5.1
Matrik Keterkaitan Indikator Kinerja Utama Poltekkes Gorontalo
No
Sasaran Program / Kegiatan
Indikator Kinerja
2017
2018
2019
2020
2021
1
Pendidikan dan Pengajaran
1. Persentase lulusan tepat waktu
90%
92%
94%
96%
98%
2. Persentase lulusan dengan IPK 2,75
100%
100%
100%
100%
100%
3. Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja (masa tunggu< 6 bulan)
75%
40%
50%
60%
70%
2
Penelitian dan Publikasi Karya Ilmiah
4. Melakukan kegiatan penelitian (jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam satu tahun)
32
27
30
33
36
5. Publikasi karya ilmiah (jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal (terakreditasi) per tahun
18
6
7
8
9
3
Pengabdian Masyarakat
6. Kegiatan pengabdian masyarakat (jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dalam satu tahun).
48
37
47
52
57
1. Matrik Keterkaitan Misi Dengan Tujuan Institusi
Tabel 5.2
Matrik Keterkaitan Misi Dengan Tujuan Institusi
No
MISI
TUJUAN
1
Menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi Efektif, Efisien, Relevan Dan Berkelanjutan
1. Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
2
Menyelenggarakan Sistem Manajemen Secara Profesional, Transparan, Akuntabel Dan Berkeadilan
1. Meningkatkan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang profesional, transparan, akuntabel dan berkeadilan
2. Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompetitif dan berkarakter dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih.
3
Mengembangkan Kemitraan Dengan Stake Holder
1. Meningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tri dharma perguruan tinggi
2. Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata sarjana saint terapan dan magister saint terapan
1. Matrik Keterkaitan Tujuan Institusi dan Sasaran
Matrik keterkaitan antara tujuan institusi dan sasaran ini sangat bermanfaat untuk menyusun indikator, kebijakan, dan program kerja yang akan diambil oleh institusi untuk mencapai visi dan misi
Tabel 5.3
Matrik Keterkaitan Tujuan Institusi dan Sasaran
No
TUJUAN
SASARAN
Indikator
1
Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru
1. Jumlah mahasiswa yang mendaftar
2. Persentase hasil seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan kelulusan 4 L (lulus seluruh mata uji)
3. Ratio mahasiswa yang diterima terhadap pendaftar
4. Jumlah mahasiswa baru
5. Jumlah total mahasiswa
2. Memantapkan penerapan kurikulum berbasis KKNI dan SN DIKTI di seluruh program studi
1. Jumlah kurikulum yang direview minimal 2 tahun sekali
2. Rata-rata Persentase kelulusan mahasiswa pada mata kuliah terkait pedidikan karakter (mata kuliah agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan kode etik)
3. Persentase kelulusan mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Inggris
4. Persentase kelulusan mahasiswa pada mata kuliah praktek lab dan klinik
3. Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu
1. Persentase lulusan tepat waktu
2. Persentase IPK 3,00-3,50
3. Persentase kelulusan ujikompetensi
4. Indeks kepuasan pengguna terhadap kualitas lulusan
5. Persentase penyerapan lulusan dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan
6. Persentase kehadiran mahasiswa dalam tatap muka
7. Jumlah kegiatan expo, promosi yang dilakukan oleh mahasiswa per semester per Prodi
4. Meningkatkan mutu institusi
1. Prosentase Prodi yang Terakreditasi Minimal B
2
Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
1. Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi
1. Jumlah penelitian yang dilakukan oleh Dosen
2. Persentase dosen yang terlibat dalam penelitian dari jumlah total dosen
3. Penelitian yang dipublikasikan
4. Jumlah jurnal ilmiah yang diterbitkan secara berkala
5. Jumlah hasil penelitian yang di presentasikan di forum nasional maupun internasional
2. Mewujudkan hak paten atas HAKI
1. Jumlah karya ilmiah yang diusulkan mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
3. Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat
1. Jumlah kelompok masyarakat yang dilayani atau didampingi dalam kegiatan Pengabmas
2. Persentase jumlah hasil Pengabmas yang diseminarkan
3. Jumlah publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat melalui website, media massa, jurnal ilmiah
4. Jumlah kelompok kerja pengabmas tiap program studi
3
Meningkatkan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang profesional, transparan, akuntabel dan berkeadilan
1. Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan
1. Persentase Ketersediaan 24 dokumen standar mutu akademik dan non akademik sesuai dengan SN Dikti
2. Jumlah SDM berprestasi di tingkat Nasional
3. Jumlah SDM yang memiliki sertifikat keahlian (TOT)
4. Persentase ketersediaan SOP layanan administrasi akademik dan non akademik
5. Persentase ketersediaan peta jabatan dan uraian jabatan
6. Persentase ketersediaan perangkat rencana studi (KRS)
7. Persentase ketersediaan modul ajar teori dan modul ajar praktikum
8. Persentase ketersediaan panduan Akademik
9. Persentase ketersediaan sistem dan instrumen evaluasi perkuliahan
10. Kecepatan penyelesaian transkrip nilai dan atau KHS dalam hari dihitung sejak yudisium dilaksanakan
11. Kecepatan pelayanan surat menyurat dan proses administrasi akademik seperti layanan SK dan semisalnya
12. Kepuasan mahasiswa terhadap layanan administrasi akademik
13. Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi kemahasiswaan
14. Persentase kegiatan kemahasiswaan yang memadai (OR, seni, pramuka, ekstra kul Bahasa inggris, dan keagamaan)
15. umlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan pelatihan kepemimpinan dasar (LDK)
16. Jumlah mahasiswa yang mengikuti pelatihan kegiatan kewirausahaan
17. Persentase ketersediaan monitoring dan komunikasi kegiatan kemahasiswaan (buku PA)
18. Jumlah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa berprestasi tiap Prodi
19. Kepuasan mahasiswa terhadap layanan administrasi kemahasiswaan
2. Meningkatkan pelayanan administrasi keuangan
1. Persentase ketersediaan sarana
2. layanan administrasi keuangan
3. Persentase ketepatan dan kecepatan pertanggungjawaban
4. pelaksanaan anggaran
5. Persentase keterbukaan informasi program anggaran dan realisasi anggaran
6. Persentase tersusunnya laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan secara tepat waktu
7. Tersusunnya LAKIP tepat waktu
3. Meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian
1. Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi
kepegawaian yang memadai
2. Jumlah pengembangan tenaga administrasi kepegawaian setiap tahun
3. Persentase ketersediaan SOP penerimaan, seleksi, mutasi, retensi pegawai
4. Persentase ketepatan dan kecepatan pemprosesan administrasi kepegawaian
5. Persentase ketersediaan kebutuhan pengembangan pegawai
6. Persentase adanya system reward dan punishment
7. Persentase ketersediaan data dan informasi kepegawaian (SIMKA)
8. Persentase ketersediaan laporan pengelolaan pegawai
4. Meningkatkan pelayanan administrasi aset/BMN
1. Terintegrasinya semua barang
2. Persentase ketepatan dan kecepatan pengadaan barang dan jasa
3. Persentase perbaikan dan pemeliharaan Sarpras
5. Meningkatkan pelayanan administrasi umum
1. Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi umum
2. Persentase ketersediaan pedoman persuratan dan kearsipan
3. Persentasi ketersediaan dokumen surat masuk dan surat keluar
4. Persentase ketersediaan struktur
5. organisasi dan tatalaksana
6. Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan kompetensi
1. Ratio dosen dibanding mahasiswa
2. persentase tenaga pendidik dan kependidikan yang mengikuti pendidikan lanjut
3. persentase dosen yang mengikuti pelatihan dan kegiatan ilmiah lainnya untuk peningkatan pendidikan profesi
4. Persentase Penambahan jumlah tenaga pendidik/dosen
5. Penambahan jumlah tenaga kependidikan
6. Persentase dosen bergelar doctor
7. Persentase dosen bergelar magister
8. Persentase dosen jenjang akademik lektor kepala terhadap total semua dosen
9. Rasio antara mahasiswa dengan tenaga kependidikan
7. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai
1. Persentase penggunaan sarana dan prasarana fisik kampus
2. Rasio bahan pustaka terhadap mahasiswa
3. Lama layanan perpustakaan
4. Persentase Kecukupan alat dan
bahan untuk setiap praktikum
5. Persentase kecukupan sarana penunjang ruang laboratorium
6. Jumlah ketersediaan ruang kelas
7. Jumlah ketersediaan ruang perkantoran administrasi
8. Jumlah ketersediaan ruang dosen
9. Jumlah ketersediaan ruang ibadah
10. Persentase anggaran untuk pengadaan penunjang pembelajaran
8. Mewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan
1. Penilaian LAKIP
2. Persentase pengendalian dan
pencegahan tindak korupsi dan
gratifikasi
4
Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompetitif dan berkarakter dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih.
1. Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
1. Nilai akreditasi institusi dari BANPT
2. Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu diseluruh program studi
1. Jumlah ketersediaan dokumen SPMI di Direktorat dan di masing-masing Prodi
2. Jumlah auditor AMI tiap Prodi
3. Persentase ketersediaan jumlah SOP yang tersusun untuk pelayanan institusi
3. Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI)
1. Frekuensi pelaksanaan audit internal akademik tiap tahun
2. Indeks kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen tiap semester tiap Prodi
3. Jumlah dosen untuk yang tersertifikasi
4. Jumlah dosen berprestasi tingkat nasional
4. Meningkatkan pemanfaatan sistem informasi manajemen akademik dan non akademik
1. Rasio bandwidth per user (mahasiswa, dosen dan karyawan)
2. Persentase pemanfaatan SIM akademik dan non akademik
3. Persentase layanan backup data tiap unit layanan
5
Meningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tri dharma perguruan tinggi
1. Meningkatkan kemitraan dengan lembaga dalam pelaksanaan Tri dharma perguruan tinggi
1. Jumlah MoU yang dilaksanakan institusi tiap tahun
2. Persentase kenaikan jumlah mitrayang berpartisipasi dalamaktivitas penelitian
2. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah untuk memberdayakan masyarakat
1. Jumlah kecamatan Binaan
6
Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata sarjana saint terapan dan magister saint terapan
1. Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint terapan
1. Menyusun roadmap keberlanjutanpendidikan menuju jenjangsarjana saint terapan
2. Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri.
2. Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalamnegeri dan luar negeri.
1. Indikator Kinerja Tiap Sasaran, Kebijakan dan Program Kegiatan
1. Tujuan Pertama
Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi
Sasaran :
1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru
Tabel 5.4
Indikator Sasaran Pertama Tujuan Pertama
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Jumlah mahasiswa yang mendaftar
Orang
852
900
925
950
1000
Persentase hasil seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan kelulusan 4 L (Lulus semua mata uji)
%
30
30
35
37
40
Ratio mahasiswa yang diterima terhadap pendaftar
%
1:1
1:4
1:3
1:3
1:3
Jumlah mahasiswa baru
orang
550
220
340
340
340
Jumlah total mahasiswa
Orang
1906
1382
1155
872
713
Program :
Pemberdayaan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK)
Kegiatan :
a) Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru
b) Penerapan sistem pendaftaran mahasis baru
c) Seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur umum dan jalur khusus
d) Pelaksanaan Ujian Seleksi Mahasiswa Baru secara transparan dan akuntabel
2) Memantapkan penerapan kurikulum KKNI dan SN DIKTI diseluruh program studi
Tabel 5.5
Indikator Sasaran Kedua Tujuan Pertama
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Jumlah kurikulum yang direview minimal 2 tahun sekali
Kegiatan
4
4
5
5
5
Rata-rata Persentase kelulusan mahasiswa pada mata kuliah terkait pedidikan karakter (mata kuliah agama, Pancasila, kewarganegaraan, kode etik, dan budaya anti korupsi)
%
80
85
90
95
100 -
Persentase kelulusan mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Inggris
%
70
80
90
100
100
Persentase kelulusan mahasiswa pada mata kuliah praktek lab dan klinik
%
90
92
95
97
99
Program :
Pemberdayaan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK)
Kegiatan :
a) Pengembangan kurikulum sesuai KKNI dan SN DIKTI
b) Pertemuan dengan stakeholder untuk membahas standar kompetensi lulusan
c) Pelaksanaan kurikulum yang berkarakter
d) Penyusunan silabus / RPS dan Satpel / RPP dengan pendekatan metode pembelajaran inovatif dan SCL (Student Centre Learning)
e) Penyediaan buku panduan akademik
f) Pengembangan dan penyesuaian kurikulum dengan stakeholder
g) Penyediaan ABBM agar sesuai dengan rasio mahasiswa di masing-masing program studi
h) Penambahan buku perpustakaan, jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional bereputasi dan prosiding di masing-masing program studi
3) Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu
Tabel 5.6
Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Pertama
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Persentase lulusan tepat waktu
%
85
85
86
87
87
Persentase lulusan dengan IPK 3,00
%
60
65
68
76
78
Persentase kelulusan ujikompetensi
%
70
85
85
90
90
Indeks kepuasan pengguna terhadap kualitas lulusan
Tahun
3
3
3
3
3
Indeks kepuasan pengguna terhadap kualitas lulusan
Persentase penyerapan lulusan dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan
%
60
70
71
87
88
Persentase kehadiran mahasiswa dalam tatap muka
%
80
80
80
90
90
Jumlah kegiatan expo, promosi yang dilakukan oleh mahasiswa per semester per Prodi
Kegiatan
2
2
3
3
4
Program :
Pemberdayaan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK)
Kegiatan :
a) Pengembangan softskill dosen dan mahasiswa
b) Peningkatan monitoring PBM melalui ketersediaan instrumen evaluasi PBM yang valid dan reliabel
c) Kegiatan tracer study dan survey kepuasan lulusan oleh pengguna
d) Pelatihan penyusunan modul ajar, modul praktikum dan metode pembelajaran bagi dosen masing-masing Jurusan
e) Pelatihan softskill dosen dan mahasiswa
f) Pelatihan uji kompetensi bagi mahasiswa
g) Layanan bimbingan konseling kepada mahasiswa
h) Layanan bimbingan akademik pada mahasiswa
i) Peningkatan kegiatan kemahasiswaan melalui kegiatan
4) Meningkatkan Mutu Program Studi
Tabel 5.7
Indikator Sasaran Keempat Tujuan Pertama
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Prosentase Prodi yang Terakreditasi Minimal B
%
60
80
80
83
85
Program :
Pemberdayaan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK)
Program Kegiatan :
a) Penyusunan standar mutu pendidikan
b) Penyusunan standar penilaian
2. Tujuan Kedua
Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
Sasaran :
1) Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi
Tabel 5.8
Indikator Sasaran Pertama Tujuan Kedua
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Jumlah penelitian yang dilakukan oleh Dosen
Judul
30
32
33
35
40
Persentase dosen yang terlibat dalam penelitian dari jumlah total dosen
%
80
85
85
90
90
Indeks Penelitian yang dipublikasikan
Nilai
1,1
1,5
1,5
1,7
1,9
Jumlah jurnal ilmiah yang diterbitkan secara berkala
Jurnal
1
1
1
2
2
Jumlah hasil penelitian yang di presentasikan di forum nasional maupun internasional
Kegiatan
2
2
3
3
4
Program :
Pemberdayaan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK)
Kegiatan :
a. Menyediakan anggaran untuk kegiatan penelitian dan pelatihan
b. Menyediakan anggaran untuk publikasi jurnal penelitian
c. Mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan penelitian unggulan dosen
d. Melakukan survey kepuasan peneliti terhadap penyediaan sarpras penelitian
e. Membuat kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian kegiatan penelitian
2) Mewujudkan hak patent atas HAKI
Tabel 5.9
Indikator Sasaran Kedua Tujuan Kedua
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Persentase jumlah hak paten yang dihasilkan
Judul
2
2
3
3
4
Program :
Pemberdayaan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK)
Kegiatan :
Memfasilitasi patenisasi hasil penelitian dan karya ilmiah lainnya
3) Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat
Tabel 5.10
Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Kedua
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Jumlah kelompok masyarakat yang dilayani atau didampingi dalam kegiatan Pengabmas
Jumlah
10
10
15
15
20
Persentase jumlah hasil Pengabmas yang diseminarkan
%
100
100
100
100
100
Jumlah kelompok kerja pengabmas tiap program studi
Jumlah
5
5
6
6
7
Program :
Pemberdayaan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK)
Program Kegiatan :
a) Menyediakan anggaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat dosen dengan melibatkan mahasiswa
b) Pembentukan kelompok kerja pengabmas tiap program studi untuk pendampingan kegiatan
c) Melakukan pemaparan hasil program pada kegiatan PKL
d) Survey tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan Pengabmas dosen
3. Tujuan Tiga
Meningkatkan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang profesional, transparan, akuntabel dan berkeadilan
Sasaran :
1) Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan
Tabel 5.11
Indikator Sasaran Pertama Tujuan Ketiga
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
persentase Ketersediaan 24 dokumen standar mutu akademik dan non akademik sesuai dengan SN Dikti
%
100
100
100
100
100
Jumlah SDM berprestasi di tingkat Nasional
orang
1
1
1
1
1
Jumlah SDM yang memiliki sertifikat keahlian (TOT)
orang
8
10
13
15
15
Persentase ketersediaan SOP layanan administrasi akademik dan non akademik
%
100
100
100
100
100
Persentase ketersediaan peta jabatan dan uraian jabatan
%
100
100
100
100
100
Persentase ketersediaan perangkat rencana studi (KRS)
%
100
100
100
100
100
Persentase ketersediaan modul ajar teori dan modul ajar praktikum
%
60
75
80
85
90
Persentase ketersediaan panduan Akademik
%
100
100
100
100
100
Persentase ketersediaan sistem dan instrumen evaluasi perkuliahan
%
100
100
100
100
100
Kecepatan penyelesaian transkrip nilai dan atau KHS dalam hari dihitung sejak yudisium dilaksanakan
hari
7
7
7
7
7
Kecepatan pelayanan surat menyurat dan proses administrasi akademik seperti layanan SK
hari
7
5
4
3
2
Kepuasan mahasiswa terhadap layanan administrasi akademik
Nilai
80
82
83
84
85
Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi kemahasiswaan
%
75
80
84
90
90
Persentase kegiatan kemahasiswaan (Olah Raga, seni, pramuka, ekstra kul Bahasa inggris, dan keagamaan)
%
100
100
100
100
100
Persentase mahasiswa yang mengikuti kegiatan pelatihan kepemimpinan dasar (LDK)
%
20
25
30
35
40
Jumlah mahasiswa yang mengikuti pelatihan kegiatan kewirausahaan
%
80
120
120
160
160
Persentase ketersediaan monitoring dan komunikasi kegiatan kemahasiswaan (buku PA)
%
100
100
100
100
100
Jumlah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa berprestasi
orang
15
15
16
16
16
Program :
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemebrdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kegiatan :
a) Menyediakan dokumen standar mutu akademik dan non akademik
b) Menyediakan dokumen SOP layanan administrasi akademik dan non akademik
c) Meyediakan dokumen peta jabatan, uraian jabatan sesuai ABK
d) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan perkuliahan
e) Menyediakan buku panduan akademik
f) Survey kepuasan mahasiswa
g) Monitoring kegiatan kemahasiswaan
h) Program mahasiswa berprestasi
i) Survey kepuasan mahasiswa
2) Meningkatkan pelayanan administrasi keuangan
Tabel 5.12
Indikator Sasaran Kedua Tujuan Ketiga
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Persentase ketersediaan sarana
layanan administrasi keuangan
%
100
100
100
100
100
Persentase ketepatan dan
kecepatan pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran
%
100
100
100
100
100
Persentase keterbukaan
informasi program anggaran dan
realisasi anggaran
%
100
100
100
100
100
Persentase tersusunnya laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan secara tepat waktu
%
100
100
100
100
100
ersusunnya LAKIP tepat waktu
%
100
100
100
100
100
Program :
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemebrdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kegiatan :
a) Penyusunan SOP layanan adminsitrasi keuangan
b) Pembentukan unit layanan perencanaan untuk merencanakan, monitoring dan pengendalian kegiatan usulan dan pelaksanaan anggaran
c) Penyusunan dokumen Renstra
d) Penyusunan pelaporan akuntabilitas keuangan dan kinerja lembaga
e) Membuat program sistem informasi keuangan (SIM-KEU)
f) Pelaporan target dan realisasi anggaran tiap bulan
g) Menyusun laporan sesuai SAI dan SAP
h) Monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan melalui SPI
i) Pelaksanaan AMI (audit mutu internal)
j) Menyusun LAKIP
3) Meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian
Tabel 5.13
Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Ketiga
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi kepegawaian yang memadai
%
75
85
85
90
95
Jumlah pengembangan tenaga administrasi kepegawaian setiap tahun
orang
3
4
4
5
5
Persentase Ketersediaan SOP
penerimaan, seleksi, mutasi,
retensi pegawai
%
75
85
85
90
95
Persentase ketepatan dan
kecepatan pemrosesan
administrasi kepegawaian
%
75
85
85
90
95
Persentase ketersediaan kebutuhan pengembangan pegawai administrasi kepegawaian
%
75
85
85
90
95
Persentase adanya sistem reward
dan punishment
%
75
85
85
90
95
Ketersediaan data dan informasi
kepegawaian (SIMKA)
%
75
85
85
90
95
Persentase ketersediaan laporan
pengelolaan pegawai
%
75
85
85
90
95
Program :
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemebrdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kegiatan :
a) Penyediaan sarana dan tenaga yang kompeten
b) Mengirim tenaga untuk mengikuti pelatihan
c) Analisis beban kerja pegawai
d) Penyusunan SOP rekrutmen, seleksi, mutasi dan retensi pegawai
e) Pelayanan prima proses administrasi kepegawaian
f) Mapping Diklat pegawai
g) Pemantapan program sistem informasi kepegawaian berbasis website dan android (SIKWEBAND)
4) Meningkatkan pelayanan administrasi aset/BMN
Tabel 5.14
Indikator Sasaran Keempat Tujuan Ketiga
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Terintegrasinya semua barang milik negara dalam SIMAK-BMN
%
75
85
85
90
95
Persentase ketepatan dan
kecepatan pengadaan barang
dan jasa
%
65
75
85
90
95
Persentase perbaikan dan
pemeliharaan Sarpras
%
65
75
85
90
95
Program :
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemebrdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Program Kegiatan :
1) Pelaporan aset BMN tiap triwulan, semesteran dan tahunan
2) Pembentukan unit layanan pengadaan
3) Perencanaan anggaran dan perencanaan belanja modal/barang dimulai pada bulan Agustus tahun berjalan untuk tahun anggaran berikutnya
4) Refresing pelatihan bagi Pokja ULP dan pejabat pengadaan
5) Menyusun SOP pengadaan barang dan jasa pemerintah
6) Rekonsilisasi aset BMN
7) Refresing dan pelatihan tenaga pengelola BMN
5) Meningkatkan pelayanan administrasi umum
Tabel 5.15
Indikator Sasaran Kelima Tujuan Ketiga
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Persentase ketersediaan sarana
layanan administrasi umum
%
75
85
85
90
95
Persentase ketersediaan
pedoman persuratan dan
kearsipan
%
75
85
85
90
95
Persentasi ketersediaan dokumen surat masuk dan surat keluar
%
100
100
100
100
100
Persentase ketersediaan struktur
organisasi dan tatalaksana
%
100
100
100
100
100
Kebijakan :
a) Peningkatan kualitas layanan administrasi umum, persuratan, kearsipan dan rumah tangga
b) Peningkatan layanan hukum dan humas
c) Peningkatan layanan organisasi dan tata laksana
Program Kegiatan :
1) Menyusun SOP layanan umum, persuratan, kearsipan dan rumah tangga
2) Pengelolaan, pemeliharaan dan pemusnaah arsip sesuai batas retensi arsip
3) Pelayanan peminjaman arsip
4) Menyusun SOP layanan keprotokoloan
5) Menyusun SOP layanan hukum dan humas
6) Menyusun dan mendistribusikan struktur organisasi dan tatalaksana ke Jurusan dan Prodi
7) Sosialisasi SOP
6) Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan kompetensi
Tabel 5.16
Indikator Sasaran Keenam Tujuan Ketiga
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Ratio dosen dibanding mahasiswa
Ratio
1 : 39
1 : 39
1 : 35
1 : 30
1 : 25
Persentase dosen yang mengikuti pendidikan lanjut
%
0,13
0,20
0,25
0,27
0,30
Persentase jumlah dosen yang mengikuti pelatihan dan kegiatan ilmiah lainnya di luar Prodi
%
1
1
1
1
1
Persentase Penambahan jumlah tenaga pendidik/dosen
%
2
2
2
2
2
Penambahan jumlah tenaga kependidikan
%
1
1
2
2
2
Penambahan dosen bergelar doktor
Orang
1
1
1
1
1
Persentase dosen bergelar magister
%
90
100
100
100
100
Persentase dosen jenjang akademik lektor kepala terhadap total semua dosen
%
45
45
45
50
50
Rasio antara mahasiswa dengan tenaga kependidikan
Ratio
1:12
1:11
1:11
1:11
1:11
Kebijakan :
a) Peningkatan kualitas kompetensi dan keahlian dosen dan tenaga kependidikan
b) Membentuk pusat-pusat studi unggulan di Jurusan
Program Kegiatan :
1) Penambahan jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sesuai bidang keahlian
2) Mapping diklat tenaga dosen dan tenaga kependidikan
3) Pelatihan tenaga kependidikan sesuai bidang keahlian
4) Pelatihan tenaga dosen sesuai bidang ilmu dan keahlian
5) Pelatihan kompetensi dan sertifikasi dosen
6) Menyelenggarakan kegiatan ilmiah; seminar, lokakarya, dan sejenisnya
7) Pelayanan prima kenaikan pangkat JFU dan JFT
8) Pembinaan penyusunan DUPAK dosen
9) Pembentukan pusat-pusat studi unggulan di masing-masing program studi
7) Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai
Tabel 5.17
Indikator Sasaran Ketujuh Tujuan Ketiga
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Persentase penggunaan sarana dan prasarana fisik kampus
%
100
100
100
100
100
Rasio bahan pustaka terhadap mahasiswa
Rasio
1:4
1:4
1:3
1:3
1:3
Lama layanan perpustakaan
Jam
8
8
8
8
8
Persentase Kecukupan alat dan bahan untuk setiap praktikum
%
75
75
85
85
95
Persentase kecukupan sarana penunjang ruang laboratorium
%
75
75
80
85
95
Jumlah ketersediaan ruang kelas
Jumlah
24
42
46
48
50
Jumlah ketersediaan ruang perkantoran
Administrasi
Jumlah
4
4
4
4
4
Jumlah ketersediaan ruang dosen
Jumlah
4
5
7
9
11
Jumlah ketersediaan ruang ibadah
Jumlah
1
1
1
1
1
Persentase anggaran untuk pengadaan penunjang pembelajaran
%
25
25
30
35
35
Kebijakan :
Pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran
Program Kegiatan :
1) Peningkatan pemanfaatan Sarpras
2) Penambahan buku perpustakaan
3) Penambahan alat bantu belajar mengajar
4) Standarisasi jumlah dan sarana laboratorium
5) Pemeliharaan sarana gedung dan halaman
6) Pemeliharaan sarana prasarana perkantoran
7) Standarisasi fasilitas ruang kelas
8) Proporsional anggaran untuk kegiatan penunjang pendidikan minimal 35%
8) Mewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan
Tabel 5.18
Indikator Sasaran Kedelapan Tujuan Ketiga
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Penilaian LAKIP
Nilai
A
A
A
AA
AA
Persentase pengendalian dan pencegahan tindak korupsi dan gratifikasi
%
75
75
80
85
95
Kebijakan :
Pelaksanaan manajemen lembaga yang bersih dari korupsi dan tindak gratifikasi
Program Kegiatan :
1) Monev SPI
2) Audit mutu internal oleh auditor internal
3) Penyusunan LAKIP sesuai standar pelaporan kinerja institusi layanan publik
4) Pembentukan unit pencegahan tindak korupsi dan pengendalian gratifikasi
4. Tujuan Keempat
Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompetitif dan berkarakter dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih.
Sasaran :
1) Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
Tabel 5.19
Indikator Sasaran Kesatu Tujuan Keempat
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Nilai akreditasi institusi dari BANPT
Nilai
B
A
A
A
A
Kebijakan :
Melaksanakan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal
Program Kegiatan :
1) Pelaksanaan audit eksternal oleh BAN-PT
2) Pendampingan Pakar untuk menyiapkan dokumen evaluasi diri dan Borang
2) Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu diseluruh program studi
Tabel 5.20
Indikator Sasaran Kedua Tujuan Keempat
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Persentase ketersediaan dokumen SPMI di Direktorat dan di masing-masing Prodi
%
100
100
100
100
100
Jumlah auditor AMI tiap Prodi
Orang
2
2
2
2
2
Persentase ketersediaan jumlah SOP yang tersusun untuk pelayanan institusi
%
100
100
100
100
100
Kebijakan :
Melaksanakan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal
Program Kegiatan :
1) Penyediaan anggaran untuk pemantapan penerapan SPMI di tiap Prodi
2) Workshop SPMI
3) Refresing dan pelatihan auditor AMI
4) Melaksanakan pelayanan prima sesuai SOP
3) Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI)
Tabel 5.21
Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Keempat
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Frekuensi pelaksanaan audit internal akademik tiap tahun
Kali
2
2
2
2
2
Indeks kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan institusi dikategorikan baik
nilai
80
82
83
84
85
Jumlah dosen untuk yang tersertifikasi
orang
2
3
4
5
6
Jumlah dosen berprestasi tingkat nasional
Orang
1
1
1
1
1
Kebijakan :
Meningkatkan pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal akademik dan non akademik
Program Kegiatan :
1) Melaksanakan audit internal akademik dan non akademik
2) Melakukan survey kepuasan mahasiswa, alumni, dosen dan pengguna
3) Evaluasi dosen setiap semester
4) Pembinaan penyusunan portofolio untuk sertifikasi dosen
5) Pemilihan dosen berprestasi
4) Meningkatkan pemanfaatan sistem informasi manajemen akademik dan non akademik
Tabel 5.22
Indikator Sasaran Keempat Tujuan Keempat
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Rasio bandwidth per user (mahasiswa, dosen dan karyawan)
Rasio
1:5
1:6
1:6
1:8
1:8
Persentase pemanfaatan SIM akademik dan non akademik
%
100
100
100
100
100
Persentase layanan backup data tiap unit layanan
%
100
100
100
100
100
Kebijakan :
Pemantapan penggunaan layanan SIM akademik dan non akademik
Program Kegiatan :
1) Optimalisasi layanan SIM akademik dan non akademik
2) Penambahan peralatan IT untuk percepatan penambahan layanan SIM keuangan dan BMN
3) Pemantauan input dan ouput penggunaan SIM
4) Pelayanan backup data
5. Tujuan Kelima
Meningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tri dharma perguruan tinggi
Sasaran :
1) Meningkatkan kemitraan dengan lembaga dalam pelaksanaan Tri dharma perguruan tinggi
Tabel 5.23
Indikator Sasaran Kesatu Tujuan Kelima
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (Output)
2016
2017
2018
2019
2020
Jumlah MoU yang dilaksanakan institusi tiap tahun
Jumlah
20
22
24
26
30
Persentase kenaikan jumlah mitra yang berpartisipasi dalam aktivitas penelitian
%
12
12
13
14
15
Kebijakan :
Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan lembaga, perguruan tinggi, kabupaten/ kota, dan lembaga donor asing termasuk PT asing untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen serta lembaga.
Program Kegiatan :
1) Memperluas jejaring kerjasama dengan membuat nota kesepahaman (MoU)
2) Mendirikan wadah yang mampu memberikan informasi lowongan kerja untuk alumni
2) Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah untuk memberdayakan masyarakat
Tabel 5.24
Indikator Sasaran Kedua Tujuan Kelima
Indikato