XXXII - UNAIR

13

Transcript of XXXII - UNAIR

Page 1: XXXII - UNAIR
Page 2: XXXII - UNAIR

Kedokteran Berkelanj utan XXXIIkitDalam

Poemomo Boedi Setiawan, $irebagij o Adi, Moch Thaha

Saviki, M. Ujung Baehaqi, Ni Made Intan, lsly Rindryastuti, Martino Handojo, Rizqi Wachida

Miftah Fauzy Sarengat, Hadiati Setyorini,AfifAmrullah,Aldrich Kumiawan Liemarto,

(Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam lndonesia) Surabaya

978‐602‐ 95040… 9…5

IIak Cipta Dilindungi Undang-undang

Dilarangmemperbanyak, mencetak, dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara danentuk apapun juga tanpa seizin penulis dan Departemen - SMF Penyakit Dalam Fakultas KedokterantniversitasAirlangga - RSUD. Dr. Soetomo, Surabaya

Departemen - SMF PenyakitDalam

Fakultas Kedokteran UniversitasAirlangga - RSUD. Dr. Soetomo

Surabaya, Mei20l7

コロ

353+vhh

Page 3: XXXII - UNAIR

r isi

Characteristic of Geriahic Patients

Jusri lclnvani, dri SpPD, K-Ger........

Metoda Penilaian Geriatri Komprehensif(Comprehensive Geriatric Assessment)

r,

HadiqFirdausi, d4 SpPD ...............$.

t)

Common Geriatric Problems ln Primary Care

NoviraWdajanti, d4 SpPD, K-Ger 15

and Management ofAtypical Chest Pain

Prof, Isw on A.Nusi, MD, fulCG ............

Renal Problems Leading to Cardiac ImpairmentProf, Moch. Thaha, dr PhD, SpPD, K-GH, ruCP, FASN

Cardiorenal Syndrome : Cardiac Problems Leading to Renal ImpairmentCharles Limantoro, dr, SpPD, K-KV

Prulonged Fever dan Fever of Unlcnown Origin (FUO)Bramantono, d4 SpPD, K-PTI

8. SimpleLaboratoryTe■ s as Diagnostic Toblsin P五 maryCare″ 刀′αηα″Иろ″ακわ,砒 ヾ D、 【Pπ¨̈:

9.Blood GlucoseControlinPatientswith Diabetic Foot

Hermina Novida, dr, SpPD, K-EMD

10。 RationalAntibioticsUse in Diabetic Foot

Hermawan Susanto, da SpPD

11. Wound CareinDiabeticFootJonglE Hendro Prayitno, d4 SpPD

12. Management ofHypertension : FIow to Treat and when to ReferArtaria Tjempakasari, da SpPD, K-GH

I 3. Pemeriksaan Klinis RematologiDκ 】り′歓′乃,″ ンP2`R

14. DiagnosticApproach on lnflammatory and non InflammatoryArthritis

‐| 二′たD滋あJマα力ヵηttα′∴グろだ1「λJ)23ら κ―R

15:How to Choosc NSAIDs

り,

35

44

ξυ

ξυ

ξυ

‘υ

77

82

90

95

107

117

Awalia, da SpPD, K-R 126

9

Page 4: XXXII - UNAIR

16. DiagnosticApproach ofAcute and Chronic CoughB anteng Hanang Wb isono, dr, SpP D, K-P ..........

I 7. Cough Management: hacticalApproachSumardi, da SpPD, K-P............

I 8. Differentiating StableAngina Pectoris From Myocardial InfarctionAndreas Arie S. dr SpPD, K-KV

I 9. Panduan Tatalaksana OsteoporosisProf. Dr. Joewono Soeroso, d4 SpPD,lf-R............

2 0 . How to Interpret DXA and Other Diagnostic Parameter in Osteoporosis

Paulus Rahardjo, da SpRad (K) 163

23. Manajemen Terbaru OsteoporosisProf. Dr Agung Pranoto, dr, SpPD, K-EMD

24. Tre*rnent Monitoring and Evaluation in Patientwith HIV Infection

Prof. Dr Suharto, dr MSc, MPdK,DTM&H, SpPD, K-PTI

25. MonitoringOfOpportunisticlnfectioninHlV-InfectedAdultsandAdolescents

28. Penilaian Pasien Infeksi Hepatitis B Kronis

Titong Sugihartono, dr SpPD, K-GEH..........................,.........:....... . ..... .. ....

29. Therapeutic Goals and endpoints in Chronic hepatitis B InfectionUmmi Maimunah, d4 SpPD, K-GLH...... ..............:.....

30. Monitor Pengobatan dan Pedoman Penghentian Obat pada Pengobatan Hepatitis B KronisP o erno mo B o e di S e t im,y an, dri Sp P D, K-G E H ......

3l.TheRoleoflnterdisciplinaryTeaminGeriatricCare....:..............Jusri lchwani, dr, SpPD, K-Ger........

32. Psychiatrist's Role in The Management ofDelirium in F.lderly

33. Physiatrist's Role in The Manhgement oflmmobilitationNuniekNugraheni Sulistiawaty, da SpKFR...:{t............. 239

,:

34. GanggmnKeseimbanganKalium r'-

Wdodo, dr, SpPD, K-GH......... ................. 244

138

149

153

157

t\l ,,/

178

186

197

205

211

216

228

lV

Page 5: XXXII - UNAIR

35. GangguanKeseimbanganNaffiumWidodo, dti SpPD, K-GH.........

36。

37.

38.

Gangguan Keseimbangan Kalsium dan Fosfat pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis

Tiomboemboli Vena pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Widodo, da SpPD, K-GH

0“ⅣiewonDiagnodsManagernTtttdltte耐 iOntth]陥OmbogsDr. Ugroseno Yudho Bintoro, dri SpPD, K-HOM

Made Putra Sedana, dr, SpPD, K-HOM

Thrombophi lia in Pregnancy : The Rational ofAnticoagulant TherapyProf. Dr AmiAshariati, dr, SpPD, K-HOM

40。 NodulTiroid

Rわ ″7Ю4θgaЮ′″ ンPD

44.

43.

41.

42.

Holistic Management of SCAR (Severe CutaneousAdverse Reactions)

Interpretation ofFNAB Thyroid Nodule Result

Kegunaan dari Penanda Molekular dan Manajemen dari Nodul Tiroid

Siahjenny Mustokaweni, dri SpPA

Prof. Dr Agung Pranoto, dr, SpPD, K-EMD

Recognizing Types of SCARAri Baskoro, d4 SpPD, K-AI

Deasy Fetarayani, dri SpPD, K-AI

249

39.

257

263

270

282

297

304

315 ,/

32s

335

Page 6: XXXII - UNAIR

MANAJ EM EN TERBARU OSTEOPOROSIS

Agung Pranoto

Pusat Diabetes dan Nutrisi Surabaya

Divisi Endokrinologi Departemen llmu Penyakit Dalam

RSUD Dr Soetomo, Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Agen farmakologi seringkali digunakan sebagai terapi khusus dari osteoporosis. Namun

modifikasi gaya hidup, seperti pemberian suplemen nutrisi yang adekuat (termasuk di antaranyaasupan kalsium sekitar 1200 mg per hari dan asupan vitamin D 1000-2000 lU per hari, di mana

beberapa pasien mungkin membutuhkan dosis yang lebih tinggi), aktivitas fisik denganmenggunakan beban paling tidak 30 menit per hari, menghindari atau berhenti merokok,menghindari konsumsi alkohol hingga < 2 porsi per hari, membatasi asupan kafein, dan dukunganpraktis dan emosional dari layanan kesehatan, keluarga, dan sejawat memiliki peran yang pentingdalam menjaga kesehatan tulangl'2'3. Terapi operatif seperti vertebroplasti dan kifoplastijuga dapatdilakukan untuk mengurangi nyeri, namun perlu diperhatikan bahwa efek samping utama dariosteoporosis adalah peningkatan resiko untuk terjadinya fraktur vertebra. Ditambah denganadanya keterbatasan dari publikasi penelitian yang sudah ada megenai peranan dari prosedur iniuntuk osteoporosis menyebabkan keuntungan yang didapat dari pelaksanaannya masih belumdapat dipastikanl'20. Rangkuman dari modifikasi gaya. hidup dan agen farmakologis yangdirekomendasikan untuk osteoporosis ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabe! 1. Modalitas terapi untuk osteoporosisModalitas terapi Kelas obat Obat-obatanModifikasi gaya hidup Suplemen nutrisi

Aktivitas fisikBerhenti merokokMengurangi konsumsi alkoholdan kafein

Agen farmako[ogis BPs(obat antiresorptif)

Antibodi RANKLPengganti estrogenSERMs

KalsitoninPenghambat katepsin K

Strontium ranelat

Agen farmakololis Peptida pTH

Kalsium dan vitamin D

Alendronate, Risendronate, lbandronate, Asamzoledronat, Clodronat, Minodronat, pamidronate,Etid ronate, Til ud ronateDenosumabKonjugat estrogenRaloxifene, Ta moxifene,Bazedoxifene, ArzoxifeneKa lsitoninOdanacatib, Balcatib, ONO-5334Stronium,rl

lTeriparatide, PTH 1-84

Lasofoxifene′

obat anabolik Antibodi anti sklerOstin

BPs Bifosfonat, SERMs selective estrogen receptor modulotorRomosozumab, Blosozumab,

t70

Page 7: XXXII - UNAIR

ASiKALSiUM DAN V:TAMIN D

Pada beberapa negara, kalsitriol dan alfa-kalsidol telah dipergunakan sebagai analog sintetikvitamin D dalam terapi osteoporosis. Suatu meta-analisis menunjukkan bahwa suplementasiin D saja tidak dapat menurunkan resiko fraktur. Namun meta-analisis lainnya menunjukkan

nya penurunan resiko fraktur di daerah vertebra dan non-vertebraa,s. Kalsitriol juga dilaporkaniki efek yang menguntungkan untuk mencegah hilangnya massa tulang akibat osteoporosis

terapi glukokortikoid, transplantasi organ padat, ataupun terapi sel puncas. Efek sampingdari derivat vitamin D adalah peningkatan kadar kalsium serum dan urin. Efek

menguntungkan dari asupan kalsium (Ca) dan vitamin D yang adekuat pada laju penurunan massadan resiko fraktur telah ditunjukkan melalui berbagai penelitianT. Beberapa penelitian meta-

analisis melaporkan penurunan resiko relatif sebesar o.81-0.87 untuk fraktur tulang panggul

t3-79%) dengan pemberian kombinasi ca dan vitamin D8,e. secara umum, asupann yang direkomendasikan dari Ca dan vitamin D pada wanita postmenopause yang mengalami

osteoporosis masing-masing adalah 1200 mg (asupan total dari diet dan suplemen) dan g00 unitinternasional (lU). Jumlah ini dapat berubah menjadi 1000 mg (asupan total daridiet dan suplemen)dan 500 lU pada wanita premenopause dan pria yang mengalami osteoporosis 10.

AGEN FARMAKOLOGIS SEBAGAI TERAPI DARI OSTEOPOROSTS

Agen farmakologis diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok, yaitu agen anti resorptif dananabolik' Mekanisme utama dari agen antiresorptif adalah menurunkan resorpsi tulang melaluihambatah pada aktivitas osteoklas. obat dalam kelas ini meliputi kalsitonin, bifosfonat, estrogen,modulator selektif reseptor estrogen, dan denosumab. pemberian agen anabolik dapatmenyebabkan formasi tulang baru melalui stimulasi fungsi osteoblas. obat-obatan ini juga dapatmemberikan beberapa efek menguntungkan pada jaringan dan organ ekstra-skeletal, namundengan mempertimbangkan bahwa sebagian besar dari beban osteoporosis adalah terkait denganfraktur terutama fraktur panggul, maka pendekatan terkini dari terapi osteoporosis difokuskanpada BMD dan resiko fraktur pasien.

Obat-obatan Antiresorptif ya ng Disetujui FDA/Eropa1. Bifosfonat (BPs)

BPs direkomendasikan sebagai terapi rini pertama daram pengobatan osteoporosis. Efekobat ini yang paling menonjol pada sel tulang adalah perannya dalam menginaktivasi resorpsitulang melalui osteoklas dan mempercepat apoptosis osteoklas. Bps dapat meningkatkan BMDdan menurunkan resiko fraktur. obat-obatan dalam kelompok ini di antaranya adalahalendronate (Fosamax@), risendronate (Actonel@), ibandronate (Boniva@), asam zoledronat(Reclast@), clodronate (Bonefos@, clasteon@), minodronate (onobis@), pamidronate (Aredia@),etidronate (Didronel@), dan tiludronate (skelid@). yang masing-masing memiliki perbedaan padastruktur, potensi, dan afinitasnya pada tulang. sebagai tambahan, beberapa obat sepertietidronate dan pamidronate tersedia di AS namun tidak disetujui untuk dipergunakan sebagaiterapi ataupun prevensi dari osteoporosis 1.

171

称雲

Page 8: XXXII - UNAIR

2. Denosumab (Prolia@)

Denosumab merupakan antibodi monoklonal RANKL yang menyebabkan inaktivasi dan

apoptosis dari osteoklas, serta penurunan diferensiasi osteoklas dengan cara menghambatikatan antara RANKL dengan RANK. Sebagai tambahan, obat ini dilaporkan menyebabkanpenurunan resorpsi tulang dan juga penurunan kadar CTX-1 serum hingga lebih dari 8OYo11.

Walaupun obat ini bukanlah terapi lini pertama pada osteoporosis, denosumab dapatdipertimbangkan sebagai lini pertama pada pasien-pasien tertentu yang tidak dapatmentoleransi BPs atau mengalami gagal ginjal 12.

3. Terapi Pengganti Estrogen

Peranan penting dari defisiensi estrogen dalam penurunan massa tulang pada masamenopause mencetuskan terapi pengganti estrogen (ERT, estrogen replocement theropy) atauterapi pengganti estrogen-progestin (HRf, hormone replocement therapyl sebagai terapipencegahan osteoporosis pada wanita postmenopause. Walaupun efek utama estrogen padakesehatan tulang adalah menurunkan resorpsi tulang, hormon ini juga menunjukkan efekanabolikl3. Penelitian yang dilakukan oleh women's Heolth tnitiotive (wHl) dan postmenopausal

Estrogen/Progestin lntervention (PEPI) menunjukkan adanya efek menguntungkan padapenggunaan baik ERT maupun HRT pada semua lokasi tulang yang muncul seiring dengantimbulnya efek samping pada penggunaan jangka panjang 14'1s'16. Tibolon adalah obat kombinasiestrogen-progestin yang tersedia di luar AS. obat ini diformulasikan dalam bentuk tablet dandikomersialisasi di bawah merk dagang yang be.rbeda di seluruh dunia, sebagai contoh Boltin@atau Tibocina@ di Spanyol dan Xyvion@ di Australia. Tibolone dipergunakan sebagai pencegahanterjadinya osteoporosis dan terapi gejala vasomotor pada menopause.

4. Selective estrogen receptor modulators (SERMs)

Karena adanya efek samping estrogen pada organ ekstra-skeletal, penggunaan SERMsdipertimbangkan dalam terapi osteoporosis pada pria dan wanita. SERMs mengandungkomponen sintetik nostreroid dengan efek yang serupa dengan estrogen pada tulang dan sistemkardiovaskular tanpa menimbulkan efek samping yang dimiliki oleh estrogen pada payudara danendometriurn' Kelompok obat ini diantaranya adalah raloxifene (Evsita@), tamoxifene.(Soltamox@), lasofoxifene (Fablyn@), dan bazedoxifene (Viviant@, Conbriza@). Raloxifenemerupakan ob.at pertama yang diproduksi pada kelas ini. Efek menguntungkan obdt-obatan inipada tulang ditunjukkan pada penelitian Muttiple outcomes of Roloxifene Evaluation (M6RE)dan Raloxifene lJse for the Heart (RUTH) sebagai pe.nurunan resiko fraktur vertebra tanpaadanya efek yang signifikan pada resiko fraktur non-vertebr ar7,r',rs.

1,

5. Kalsitonin ,n

Kalsitonin (Fortical@, Miacalcin@, Calcimar@) sebagai peptida asam amino-32 alamidisekresi oleh sel c kelenjar tiroid. obat ini dipertimbangkan sebagai terapi lini kedua untukosteoporosis pada keadaan di mana obat-obatan lini pertama telah gagal dalam memberikanrespon atau tidak dapat ditoleransi oleh pasien. Kalsitonin tersedia.dalam 2 bentuk sediaan;

172

Page 9: XXXII - UNAIR

injeksi dan semprotan hidung, di mana bioavailabilitas dari kalsitonin per nasal adalah % dariyang diberkan pada rute intramuskular20.

Agen Anabolik yang Disetujui oleh FDA/Eropa1. PTH Teriparatide (recombinant human parathyroid l- 34) (Forteoo)

PTH Terparatide dan molekul intak (asar[.amino 1-84) adalah peptida pTH yang memilikiefek anabolik pada massa tulang dan arsitektur skeletal bila diberikan secara intermiten.Pemberian subkutan satu kali per hari dari kedua agen ini terbukti memicu pembentukan tulangmelalui aktivasi fungsi osteoblas dengan cara mengikat reseptor prH/prHrp tipe 1 dan stimulasijalur sinyal wnt yang mengakibatkan peningkatan BMD dan menurunkan resiko frakturzl.

Agen Baru

Tujuan utama dari terapi osteoporosis adalah peningkatan yang bermakna dari BMD danperiode bebas fraktur. walaupun pengobatan yang ada saat ini telah secara efektif menurunkanresiko fraktur dan meningkatkan BMD, memahami jalur sinyal yang menjadi target terapi telahmembantu penemuan dari agen-agen yang baru. Perkembangan terkini dari ageri terbaru sepertipenghambat Katepsin K, strontium ranelat, AMG785, dan AMG1G7 tidak hanya menambah pilihanterapi untuk osteoporosis, namun juga membuka pintu kesempatan untuk mengembangkan terapiyang lebih efektif 22.

1. Penghambat Katepsin K' Katepsin K merupakan protease sistein yang diekspresikan oleh osteoklas. Katepsin Kdapat mendegradasi protein matriks dan kolagen tipe 1 yang menyebabkan terjadinya resorpsitulang' Penghambat Katepsin K seperti odanacatib (MK-0g22, MK-g22), balicatib (AAE5B1), danoNo-5334 dapat menurunkan resorpsi tulang dan membantu pembentukan tulang. Efekmenguntungkan dari odanacatib pada analisis interim penelitian klinis fase lll lLong-termodanocatib Frocture Trial, LoFT) pada wanita postmenopause menunjukkan penurunan moderatpada resorpsi tulang (5o%), pengurangan pembentukan tulang yang lebih rendah (30%) yangdidapat bersama dengan efek menguntungkan pada BMD panggul dan tulang belakang. Efekmenguntungkan odanacatib sebagai penghambat Katepsin K selektif terhadap BMD dilaporkanbersifat dependen terhadap dosis dan bertahafi hingga 5 tahun terapi. sebagai tambahan, efekpenurunan resiko fraktur yang dimiliki obat ini sebanding dengan efek dari Bps dan denosumabpada lokasi tulang yang serupa ,r.

2. Strontium ranelatstrontium ranelat (Protelos@) merupakan agen antiresorpsi yang penggunaannya telah

disetujui di Eropa untuk terapi osteoporosis berat pada wanita postmenopause yang aktifdengan resiko tinggi fraktur vertebra dan fraktur panggul yang tidak dapat mentoleransl agenfarmakologis lainnya' sebagai tambahan, obat ini direkomendasikan penggunaannya di Eropauntuk terapi osteoporosis pada pria dengan resiko fraktur yang tinggi. walaupun mekanismekerjanya masih belum jelas, efek antiresorpsinya yang ringan dengan efek menguntungkan yang

773

Page 10: XXXII - UNAIR

rendah pada formasitulang telah diamati.Penghambatan fungsi osteoklas dan iuga peningkatan

akt:vitas osteoblas mela!ui reseptor pengindera kalsium(CaSR′ εaた′υm sensttg receρ [Or)oleh

strontium menyebabkan peningkatan BMD dan penurunan resiko fraktur24′25,26.

3.Antibodi ant:‐sklerostin

Antibodi monoklonal anti― sklerostin わυmanルed seperu romosOzumab(AMG785)′

blosozumab(AMG167)′ dan BPS804 merupakan antagonis pemberi sinyal Wnt yang berasal da百

osteosito Stress dapat menstirnulasi osteoblas untuk rnensekresi osteosit sebagai sinyal mekanis

yang menvebabkan penurunan ekspresi sklerostin. Dengan kata lain′ sklerostin menghambat

pembentukan tulang melalui supresi pada lkatan LRP 5/6 terhadap Frz pada osteoblas yang

menurunkan diferensiasi′ fungsi′ dan survival dari osteoblas. Peningkatan masa tulang pada

tulang belakang dan tulang panggul yang dituniukkan pada pene‖ tian klinis ternvata teriadi

bersamaan dengan peningkatan penanda pembentukan tulang dan penurunan penanda resorpsi

tulang yang disebabkan oleh romosozumab dan blosozumab 27,28.

TERAP:LAIN

丁erdapat beberapa terapi tambahan untuk wanita postmenopause yang mengalanni

osteoporosis seperti vitanlin K′ asarn folat′ suplementasi vitamin B12′ androgen′ dan flor:da vang

dipergunakan pada beberapa negara′ nattun terapi‐ terapl in: tidak direkomendasikan untuk

digunakan secara rutin10'29。 saat ini sebetulnya ada agen― agen lain vang telah menuniukkan

kemampuannva untuk mempengaruhi kesehatan tulang melalui mekan:sme antiresorptif dan

anabolik′ namun obat― obatan ini masih dalam tahap pengembangan.Sekuens RGD dan integrin

manusia β3 telah d‖ aporkan sebagai target yang penting untuk terapi gen antiresorptif.Beberapa

penelitian menvarankan penggunaan sel punca mesenkimal′ yang merupakan prekusor sel

osteoblas′ untuk rnembawa gen tё rapeutikinio OPG′ BMP dan PTH telah d‖ aporkan sebagai rnolekul

yang paling menianilkan dalam terapi osteoporosis′ namun ddak banvak molekul baru vang telah

dipelalari Sebagaitarget yang memungkぃ kan dalam bidang ini.

Berbagai sitokin dan antagonis sitok:n(CDNA yang mengkode antagonis reseptorinterleukin―

l manusia(IL-lRa)juga telah menunjukkan hasil yang menianjikan sebagai agen terapeutik baru

untuk osteoporosis pada model hewan′ namun aplikasinva masih terkendala pada masalah ialur

pemberian terapi. Di bawah ini beperapa hambatan pada penggunaan terapi gen sebagai

pengobatan oste6pOrOsis 34,35:

●matriks yang terkalsittkasi pada laringan tulang telah terbukti meniadi hambatan utama dalam

terapi gen untuk penyakit osteometabo‖ k′ karena difusi vektor pembawa gen melalui matriksinl

adalah hampirtidak mungkin tettadi

c hambatan lainnya adalah penggunaan gen terapttutik tunggal pada sebagian besar penentian′

karena gen tunggal Jdak dapat mempengaruhi` 齢ik_osteoblas maupun osteo‖ as dalam waktu

vang bersamaan.

Secara keseluruhan′ beberapa dari agen terapeutik baru ini di antaranva adalah

penghambatrrizzled_rerated ρrο [θ′n′ penghambat glikogen sintase kinasё 3(GSK-3),litium′ 603281‐

174

Page 11: XXXII - UNAIR

6-bromoindirubin-3-oxime, AR28, matriks metalloproteinase (MMPs), selective androgen

modulators (SARMs), cell odhesion molecules (CAMs), L-carnitine dan derivatnya, amilin,

lin, reveromycin A, insulin like growth factor-7 (lGF-L), dan sel punca mesenkimal 35'3'

KOMBINASi

pemberian terapi kombinasi diharapkan *memberikan efek sinergis dan aditif dalam

sebagai anti osteoporotik. Sehingga, penggunaan kombinasi agen dengan mekanisme

yang berbeda seperti antiresorptif yang ditambah dengan agen anabolik atau kombinasi dari

atau lebih agen yang memiliki cara kerja yang sama seperti penghambat resorpsi tulang

sebagai strategi yang baik untuk terapi osteoporosis. Walaupun demikian, perlu

tikan bahwa metabolisme tiap obat memiliki perbedaan, sehingga keamanan dan efikasi

akan berubah berdasarkan perbedaan individual ini38. Kombinasi dari BPs dan PTH 1-34 atau

1-g4 pada beberapa penelitian klinis menghasilkan penurunan efek anabolik dari PTH. Pada

besar penelitian, alendronat digunakan dalam kombinasi dengan PTH. Walaupun terapi

i memperbaiki BMD tulang belakang dan tulang panggul, tidak tampak adanya efek

r pada BMD dibandingkan dengan pemberian PTH sebagaiterapi tunggal 3e.

Pustaka

Kanis JA, McCloskey EV, Johansson H, cooper c, Rizzoli R, Reginster JY. Scientific Advisory Board

of the European socieiy for clinical and Economic Aspects of osteoporosis and osteoarthritis

(ESCEO) and the Cornmittee of Scientific Advisors of the lnternational Osteoporosis Foundation

(loF)., European guidance for the diagnosis and management of osteoporosis in

postmenopausaI women' Osteoporos Int' 2013;24:23-57 'ドV● L‖ 1ヽ ilVr‐ ‐‐‐・‐‐―… ~… ‐~― ―――

:

2. Watts NB′ Bilezikian JP′ CamachO PM′ Greenspan Sし Harris ST′ HOdgson SF′ AACE osteoporosis

丁ack Force′ et al. American AssoCiation of Clinical Endocrinologists Medical Guidelines for

Clinical Practice for the diagnosis and treatment of poStmenopauSal osteoporosis.Endocr Pract.

2010,16 Supp13:1-37.

3. 口Jeremiah MP′ Unwin BK′ GreenaWald MH′ Casiano VE. Diagnosis and management of

osteoporosis. Am Fam Physician' 2O15;92:26L-B'

4. Richy F, Ethgen o, Bruyere o, Reginster JY. Efficacy of alphacalcidol and calcitriol in primary and

corticosteroid-induced osteoporosis: a meta-analysis of their effects on bone mineral density

and fracture rate. Osteoporos lnt' 2004;15:301-310'

5. Richy F, schacht E, Bruyere o, Ethgen o, Gourlay M, Reginster JY' Vitamin D analogs versus

native vitamin D in preventing bone loss and bsteoporosis-related fractures: a comparative

meta― analysis.Calcif Tissue:nt.2005,76:176-186.

6. Rosen HN′ Drezner MK′ Rosen CJ′ SChmader KE′ Mulder JE.OVerview of the management of

osteoporosis in postmenopausal women. Available at: www.u ptodate'com'

7. Rahnavard Z, Eybpoosh s, Homami MR, Meybodi HA, Azemati B, Heshmat R, et al' Vitamin d

deficiency in healthy male population: results of the lranian multi-center osteoporosis study'

lran J Public Health. 2O10;39:45-52'

8, Tang BM, Eslick GD,'Nowson, Smith c, Bensoussan A. Use of calcium or calcium in combination

with vitamin D supplementation to prevent fractures and bone loss in people aged 50 years and

older: a meta-a na lysis. La ncet . 2OO7 ;37 0:657 -666'g. Avenell A, Mak .lc, oconnell D. Vitamin D and vitamin D analogues for preventing fractures in

175

Page 12: XXXII - UNAIR

post-menopausalwomen and older men. Cochrane Database Syst Rev. 2014;4L0. Rosen HN, Rosen CJ, Schmader KE, Mulder JE. Calcium and vitamin D supplementation in

osteoporosis. Available at: www.uptodate.com.11. Facts and statistics, osteoporosis general. Available at: https://www.iofbonehealth.ore/facts-

statistic#cateso rv- 14.

12. Rosen HN, Rosen CJ, Mulder JE. Denosumab for osteoporosis. Available at: www.uptodate.com.13. Gennari L, Rotatori S, Bianciardi S, Gonnelli S, Nuti R, Merlotti D. Appropriate models for novel

osteoporosis drug discovery and future perspectives. Expert Opin Drug Discov. 2015;10:1201-12L5.

14. Cauley JA, Robbins J, Chen Z, Cummings SR, Jackson RD, LaCroix AZ, et al. Women's Health

lnitiative lnvestigators Effects of estrogen plus progestin on risk of fracture and bone mineraldensity: the Women's Health lnitiative randomized trial. iAMA. 2OO3;29O:L729-L738.

15. The Writing Group for the PEPI Effects of hormone therapy on bone mineral density: results

from the postmenopausal estrogen/progestin interventions 9PEPI) trial. JAMA. 1996;276:L389-1396.

16. Martin KA, Barbieri RL, Synder PJ, Crowley WF. Menopausal hormone therapy: Benefits and

risks. Available at: www.uptodate.com.L7. Rosen HN, Rosen CJ, Mulder JE. Selective estrogen receptor modulators for prevention and

treatment of osteoporosis. Available at: www.uptodate.com18. Delmas PD, Ensrud KE, Adachi JD, Harper KD, Sarkar S, Gennari C, et al. Efficacy of raloxifene on

vertebral fracture risk reduction in postmenopausal women with osteoporosis: four-year results

from a randomized clinical trial. J Clin Endocrinol Metab. 2OO2;87:3609-3517.

19. Barrett-Connor E, Mosca ! Collins P, Geiger MJ, Grady D, Kornitzer M, et al. Effects of raloxifene

on cardiovascular events and breast cancer in post-menqpausal women. N Eng J Med.

2006;355 :1 25-137 .

20. Rosen HN, Rosen CJ, Schmader KE, Mulder JE. Calcitonin in the prevention and treatment of

osteoporosis. Available at: www.uptodate.com.21. lniguez-Ariza NM, Clarke BL. Bone biology, signaling pathways, and therapeutic targets for

osteopo rosis. M atu rita s. 20L5 ;82:245-255'22. Tabatabaei-Malazy O, Salari P, Khashayar P, Larijani B. New horizons in treatment of

osteoporosis. Daru. 2077 Feb 7 ;25(Ll:2.23. Chapurlat RD. Odanacatib: a review of its potential in the management of osteoporosis in

postmenopausal women. Ther Adv Musculoskelet Dis. 2015;7:103-109.

24. Varenna M, Bertoldo F, Di Monaco M, Giusti A, Martini G, Rossini M. ltalian Society of

Osteoporosis, Mineral Metabolism and Skeletal Diseases (SIOMMMS); ltalian Society of

Rheumatology (SlR): Safety profile of drugs used in the treatment of osteoporosis: a

systematical review of the literature. Reumatismo. 2013;65:143-166.

25. Kanis JA, Johansson H, Oden A, McCloskey EV. A meta-analysis of the effect of strontium

ranelate on the risk of vertebral and non-vertebral fracture in post-menopausal osteoporosis

and the interaction with FRAX@ Osteoporosis lnt. 2011;22:2347-2355.26. O'Donnell S, Cranney A, Wells GA, Adachi JD, Reginster JY. Strontium ranelate for preventing

and treating postmenopausal osteoporosis. Coc\qane Database Syst Rev. 2006;3

27. McClung MR, Grauer A, Boonen S, Bolognese MA, Brown JP, Diez-Perez A, et al. Romosozumab'in postmenopausalwomen with low bone mineral density. N EnglJ Med. 2OL4;37O:4L2-420.

28. Recknor CP, Recker RR, Benson CT, Robins DA, Chiang AY, Alam J, et al. The effect of

discontinuing treatment with blosozumab: follow-up results of a phase 2 randomized clinical

trial in postmenopausal women with low bone mineral density. J Bone Miner Res.

176

Page 13: XXXII - UNAIR

2015,30:1717-1725.

salan P′ Lattiani B′ Abdollahi M.Association of hyperhomocysteinemia with osteoporosis:a

systematic review.Therapy.2008,5:215-222.

Pacheco― costa R′ Han SVV′ Pochini AC′ Reqinato RD.Gene therapy for osteoporosiso Acta Ortop

Bras.2011,19:52-57.

Baltzer AVノ ′Whalen JD′ Wooley P′ Latterman Cゼ Truchan LM′ Robbins PD′ et al.Gene therapyfor osteoporosis:evaluation in a rnurine ovariectじ my rnodel.Gene tther.2001,8:1770-1776。

Tabatabae卜 Malazy O′ Laruani B′ Abdollah: M. Targeting metabolic disorders by naturalproducts.J Diabetes Metab Disord.2015,14:57.

Salari sharf P′ Abdollahi M′ Larり ani B.Current′ new and future treatments of osteoporosis.

RheumatOIlnt.2011,31:289-300.

34.Pacheco― costa R′ Han SVr′ Pochini AC′ Reqinato RD.Gene therapy for osteoporosis.Acta Ortop

Bras.2011,19:52-57.

35. Baltzer AW, Whalen JD, Wooley P, Latterman C, Truchan LM, Robbins PD, et al. Gene therapyfor osteoporosis: evaluation in a murine ovariectomy model. Gene Ther. 2007;8:L77O-1776.

36. Trifonova O, Knight RA, Lisitsa A, Melino G, Antonov AV. Exploration of individuality in drugmetabolism by high-throughput metabolomics: the fast line for personalized medicine. DrugDiscov Tod ay. 2076 ;27:LO3-L7O.

37. Rosen CJ, Drezner MK,.Mulder JE. Parathyroid hormone therapy for osteoporosis. Available at:www.uptodate.com.

177