XVI. Pembentukan Pegunungan

download XVI. Pembentukan Pegunungan

of 15

Transcript of XVI. Pembentukan Pegunungan

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    1/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    XVI. PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN

    Pegunungan merupakan suatu kenampakan yang sangat spektakuler,

    yang menjulang ke atas sampai beberapa ratus meter bahkan lebih, dari

    dataran yang ada sekelilingnya. Beberapa dari kenampakan itu merupakan

    suatu massa tunggal yang terisolasi, sedang beberapa lainnya merupakan

    suatu rangkaian pegunungan yang sangat panjang. Beberapa dari rangkaian

    tersebut merupakan rangkaian pegunungan yang masih sangat muda, seperti

    Pegunungan Himalaya, yang masih tumbuh sampai sekarang. Sedang

    lainnya merupakan rangkaian pegunungan yang sudah tua dan sudah

    mengalami proses penurunan (perataan) permukaannya.

    Secara umum proses yang membentuk suatu sistem pegunungan

    disebut dengan proses orogenesis. Kata tersebut berasal dari bahasa

    Yunani oros (pegunungan) dan genesis (pembentukan atau mula jadi).

    Sistem pegunungan akibat dari proses tersebut menunjukkan adanya suatu

    gaya yang sangat besar yang mengakibatkan terjadnya perlipatan ( folded),

    pensesaran (faulted) dan umumnya merubah bentuk bagian kerak bumi yang

    besar. eskipun gaya yang sangat besar merupakan !aktor utama

    pembentukan pegunungan ini, tetapi hasil kerja proses"proses eksogen oleh

    air ataupun es yang mengerosi pegunungan tersebut, menyebabkan

    kenampakan bentang alam pegunungan tersebut lebih indah.

    Proses orogenesis dapat dijelaskan dengan baik, baru beberapa #aktu

    belum lama ini dengan teori tektonik lempeng (plate tectonic). $eori ini

    telah menarik para ahli geologi untuk menerangkan mengenai prosespembentukan pegunungan. Sebelum membahas mengenai teori tersebut,

    akan diuraikan lebih dahulu mengenai proses pengangkatan dan perubahan

    bentuk kerak bumi.

    Pengangkatan Kerak Bumi (crustal uplift)

    %osil"!osil kerang in&ertebrata laut yang dijumpai di pegunungan,

    menunjukkan bah#a batuan yang menyusun pegunungan tersebutmerupakan batuan sedimen yang terbentuk di laut. Kemudian setelah

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 1

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    2/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    binatang tersebut mati dan berubah menjadi !osil, terjadi suatu proses

    pengangkatan, sehingga batuan sedimen yang terbentuk di laut tersebut

    membentuk pegunungan. Kejadian semacam ini (pengangkatan kerak bumi)

    merupakan proses geologi yang sangat umum dalam sejarah bumi ini. $etapi

    muncul suatu pertanyaan, mengapa terjadinya suatu proses pengangkatan ini

    tidak selalu dapat dengan mudah diketahui sebagai akibat dari suatu proses

    pergerakan.

    $elah kita ketahui, gaya gra&itasi memegang peranan penting yang

    menentukan ketingian suatu permukaan bumi. 'itos!era yang disusun oleh

    material yang lebih ringan akan mengapung dan mudah mengalami

    e!ormasi (perubahan bentuk) di atas astenos!er. Konsep mengenai

    pengapungan karena keseimbangan gra&itasi ini disebut isostasi. aerah

    pegunungan merupakan bagian kerak bumi yang tipis. Pegunungan tidak

    hanya merupakan bentang alam yang tinggi, tetapi juga merupakan sumber

    material bagi tempat"tempat yang rendah (gambar *.). Kenampakan ini

    dapat dijelaskan dengan data seismik dan gra&itasi.

    ari ide tersebut menunjukkan bah#a litos!er di ba#ah samudera lebih

    tipis daripada litos!er yang menyusun benua, karena ele&asinya jauh lebih

    rendah. eskipun telah kita ketahui bah#a batuan penyusun kerak samudera

    ini mempunyai spesi!ik gra!itasi yang lebih besar daripada batuan penyusun

    kerak benua. Hal tersebut merupakan !aktor lain yang menunjukkan mengapa

    kerak samudera terletak di ba#ah kerak benua.

    +pabila konsep isostasi ini benar, maka apabila beban di atas kerak

    bumi ditambah, akan terjadi penurunan kerak bumi. Sebaliknya apabila beban

    tersebut berkurang atau dihilangkan, maka akan terjadi pengangkatan kerak

    bumi. Perisiti#a terjadinya pergerakan semacam ini sangat didukung oleh

    teori penyesuaian isostasi.

    adi pegunungan merupakan penebalan kerak bumi yang tidak

    sebenarnya yang tetap mempunyai ketinggian diatas rata"rata daerah

    sekitarnya. Seiring dengan terjadinya pengikisan material oleh proses erosi,

    penyesuaian isostasi akan terjadi secara bertahap pada pegunungan

    tersebut. Secara berangsur pula bagian terdalam dari pegunungan tersebut

    akan mengalami pengangkatan sampai pada kedalaman yang dangkal

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 2

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    3/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    dengan kerak disekililingnya. Yang tetap menjadi pertanyaan adalah

    bagaimana bagian yang tebal (penebalan) dari kerak bumi tersebut terjadi---

    "E#$%MA&I BATUAN

    +pabila batuan mendapat tekanan yang besarnya melebihi daya tahan

    batuan itu sendiri, maka batuan akan mengalami perubahan. Pada umumnya

    perubahan tersebut membentuk struktur perlipatan (!oling) atau retakan

    (!ra'turing). Hal tersebut sangat mudah untuk digambarkan bagaiman suatu

    masa batuan akan pecah. $etapi seberapa besar unit batuan dapat

    melengkung membentuk suatu perlipatan tanpa batuan tersabut pecah

    selama proses perubahan terjadi- ntuk menja#ab pertanyaan tersebut, para

    ahli geologi melakukan percobaan di laboratorium pada batuan yang diberi

    gaya dengan melakukan simulasi pada kondisi yang sesuai dengan kondisi di

    ba#ah permukaan bumi. eskipun batuan penyusun kerak bumi mempunyai

    ketahanan ber&ariasi dalam menerima gaya, karakteristik umum dari

    perubahan batuan dicobakan pada percobaan tersebut. Para ahli geologi

    mendapatkan bah#a apabila tekanan (stress) diberikan perlahan dan

    diba#ah tekanan yang rendah, batuan akan mengalami perubahan secara

    elastis. Perubahan ini disebut elastic de!ormation, seperti karet batuan akan

    kembali pada bentuk dan ukuran semula ketika tekanan (stress) tersebut

    dihilangkan. Sebaliknya apabila batas elastisitas batuan dile#ati, batuan akan

    pecah atau mengalami perubahan secara plastis. Perubahan plastis (plastic

    de!ormation), menghasilkan perubahan yang tetap, maksudnya bentuk dan

    ukuran unit batuan akan berubah menjadi perlipatan. Pada pecobaan di

    laboratorium menunjukkan bah#a pada kondisi tekanan dan temperatur yang

    tinggi, kebanyakan batuan mengalami perubahan bentuk secara plastis

    apabila batas elastisitas batuan dile#ati.

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 3

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    4/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    Pensesaran (!aulting)

    &esar (!ault), sering juga disebut patahan, merupakan retakan pada

    batuan kerak bumi yang disertai dengan pergeseran sepanjang retakan

    tersebut. Sesar dikategorikan dengan dasar pergerakan relati! antara bagian"

    bagian yang terletak di kedua sisi dari bidang sesarnya. Pergerakan tersebut

    dapat horisontal, &ertikal maupun menyudut (obli/ue).

    Sesar dengan pergerakan &ertikal dari bagian yang tersesarkan

    disebut dengan sesar ipslip (ipslip !aults). Sesar &ertikal ini dapat

    dikelompokkan menjadi beberapa macam. +pabila bagian yang terletak di

    atas bidang sesar (anging *all) bergerak relati! ke ba#ah daripada bagian

    yang terletak di ba#ah bidang sesar (!oot *all), disebut dengan sesar

    normal atau sesar turun (normal !aults+ gra,it- !aults) (0ambar *.1).

    Sedangkan apabila bagian yang terletak di atas bidang sesar rekati! bergerak

    ke atas, disebut dengan sesar naik (re,erse !ault)(gambar *.2). Sesar

    naik dengan sudut yang sangat kecil disebut dengan trust !aults. Suatu

    thrust !ault yang sangat panjang (seperti yang terjadi di Pegunungan

    +ppalachians) diakibatkan oleh suatu gaya kompresi yang kuat.

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 4

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    5/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    Sesar yang pergeserannya dominan horisontal atau sepanjang jurus

    sesar tersebut disebut dengan sesar geser (strikeslip !ault). Sesar geser

    yang besar pada umumnya berasosiasi dengan batas"batas lempeng disebut

    dengan trans!orm !aults. $rans!orm !aults mempunyai kemiringan yang

    hampir tegak dan dapat berhubungan dengan struktur yang besar semacam

    bagian dari pematang dasar laut (oceanic ridges). Salah satu contoh dari

    trans!orm !aults adalah sesar San +ndreas di 3ali!ornia S+, yang

    mempunyai pergeseran sampai beberapa ratus kilometer. Sesar dengan

    pergerakan &ertikal dan horisontal disebut dengan oli/ueslip !ault.

    Pergerakan"pergerakan yang terjadi pada bagian"bagian yang

    tersesarkan dapat menunjukkan macam"macam gaya yang bekerja pada

    kerak bumi. Sesar normal menunjukkan adanya ga-a tarik (tension)yang

    menarik bagian dari kerak bumi. Proses penarikan ini dapat terjadi karena

    pengangkatan yang mengakibatkan permukaan meregang dan kemudian

    pecah atau oleh gaya horisontal yang menyebabkan bagian kerak bumi

    terputus. Sesar normal pada umumnya terjadi pada pusat pemekaran

    (spreading center) pada di&ergensi lempeng kerak bumi. Bagian yang turun

    (rendah) yang dibatasi oleh dua buah sesar normal disebut graen.

    Sedangkan bagian yang naik (tinggi) disebut dengan orst.

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 5

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    6/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    Karena pada sesar naik (re&erse 4 thrust !aults), bagian yang

    tersesarkan bergerak relati! di atas bagian yang lain, maka dapat disimpulkan

    bah#a sesar ini diakibatkan oleh gaya kompresi ('ompressional !or'e).

    Pada umumnya bagian kerak bumi yang mengalami gaya ini adalah pada

    batas kon&ergensi dari lempeng kerak bumi, dimana lempeng"lempeng kerak

    bumi saling bertumbukan. 0aya kompresi ini pada kerak bumi selain dapat

    membentuk sesar juga dapat membentuk perlipatan. +kibat dari adanya

    perlipatan ini adalah penebalan dan penipisan batuan yang mengalami gaya.

    Perlipatan (#oling)

    Selama proses pembentukan pegunungan, batuan &olkanik dan

    batuan sedimen yang mendatar, akan mengalami pelengkungan membentuk

    suatu seri lipatan. Proses tersebut mengakibatkan adanya pemendekan dan

    penebalan dari batuan penyusun kerak bumi. 0ambar *.5 menunjukkan

    struktur perlipatan yang sangat umum. Bagian perlipatan yang menonjol ke

    atas disebut dengan antiklin (anticline), sedangkan bagian yang cekung

    disebut dengan sinklin (sincline). Berdasarkan orientasi sayap"sayapnya,

    perlipatan dapat dibedakan menjadi perlipatan simetri+ asimetri dan

    menggantung (o,ertune).

    Suatu perlipatan tidak selalu menerus, pada suatu saat perlipatan

    tersebut akan berhenti. +pabila sumbu perlipatan tersebut menunjam ke

    dalam kerak bumi, maka perlipatan tersebut disebut perlipatan menun0am.

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 6

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    7/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    0ambar *.6 menunjukkan contoh dari perlipatan menunjam dan pola dari

    struktur tersebut yang telah mengalami proses erosi.

    eskipun kebanyakan perlipatan disebabkan oleh gaya kompresi,

    tetapi ada perlipatan yang diakibatkan oleh gaya &ertikal. Perlipatan yang

    diakibatkan oleh gaya &ertikal ini membentuk suatu struktur yang melingkar

    yang menunjam ke segala arah. Perlipatan semacam ini yang cembung

    disebut struktur kua (domes), sedangkan yang cekung disebut asin.

    Pada struktur kubah, bagian pusatnya (inti) disusun oleh batuan yang lebih

    tua, sedangkan pada struktur basin bagian tengahnya disusun ole batuan

    yang lebih muda.

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 7

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    8/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    TIPETIPE PEGUNUNGAN 1IPATAN

    eskipun tidak ada suatu rangkaian pegunungan yang sama satu

    sama lain, tetapi suatu sistem pegunungan dapat diklasi!ikasikan berdasarkan

    pada karakteristiknya yang dominan. Berdasarkan kriteria tersebut, maka ada

    5 (empat) tipe sistem pegunungan, yaitu 7

    . Pegunungan perlipatan (folded mountain)

    1. Pegunungan &olkanik (volcanic mountain)

    2. Pegunungan patahan (fault-block mountain) dan

    4. Upward mountain

    Pegunungan lipatan (folded mountains)

    Pegunungan lipatan merupakan suatu sistem pegunungan yang

    kompleks dan besar. eskipun perlipatan merupakan struktur yang sangat

    dominan penyusun sistem pegunungan ini, kenampakan geologi lainnya

    sering dijumpai seperti sesar, metamor!isme dan akti&itas magma. Semua

    deretan pegunungan yang besar di dunia ini seperti Pegunungan +lpen, ral,

    Himalaya dan +ppalachian, merupakan sistem pegunungan lipatan. Karena

    hampir semua deretan pegunungan yang besar di dunia ini merupakan sistem

    pegunungan lipatan, maka proses pembentukan pegunungan selalu

    dihubungkan dengan pegunungan lipatan.

    Pegunungan pataan (#aultlo'k mountains)

    Sistem pegunungan patahan merupakan sistem pegunungan yang

    terbentuk akibat pensesaran dari blok"blok bnatuan yang besar, biasanya

    berhubungan dengan pengangkatan sepanjang sesar normal dengan sudut

    yang besar.

    3ontoh yang baik untuk sistem pegunungan ini adalah deretan

    pegunungan di Basin and 8ange Pro&ince, suatu pegunungan yang melalui

    9e&ada dan sebagian tah, 9e# e:ico, +ri;ona dan 3ali!ornia di +merika

    Serikat. isini kerak bumi telah mengalami penghancuran menjadi berkeping"

    keping, yang kemudian terangkat menjadi rangkaian pegunungan yang

    hampir sejajar dengan panang sampai

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    9/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    Up*ar mountains

    Sistem pegunungan ini merupakan tipe pegunungan yang sangat

    berbeda. Beberapa sistem pegunungan ini mempunyai batuan beku dan

    batuan metamor! sebagai batuan dasar, yang telah mengalami proses erosi

    dan kemudian tertutupi oleh batuan sedimen. Kemudian setelah daerah

    tersebut mengalami pengangkatan, proses erosi memindahkan batuan

    sedimen, sehingga inti dari pegunungan ini yang terdiri dari batuan beku dan

    batuan metamor! muncul ke permukaan dan meninggalkan topogra!i yang

    lebih tinggi dari daerah di sekitarnya.

    Pada umumnya bagian yang terangkat tersusun oleh batuan dasar

    yang berumur lebih tua yang tertutupi oleh lapisan yang relati! tipis dari

    batuan sedimen. 'ama kelamaan, batuan sedimen ini akan tererosi, sehingga

    inti batuan dasarnya akan muncul. i beberapa tempat, lapisan batuan

    sedimen yang tersisa menempati sayap"sayap dari pegunungan batuan

    kristalin yang menjadi intinya. or!ologi ini sangat mudah dikenali, karena

    perlapisan yang tersisa ini menunjukkan suatu tebing yang terjal disebut

    dengan oga'ks.

    PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN "AN TEKT$NIK 1EMPENG

    Seperti yang telah diketahui sejak lama, bah#a suatu sistem

    pegunungan mempunyai banyak kenampakan yang umum. ari hal tersebut,

    para ahli geologi dapat menyimpulkan bah#a sistem tersebut memiliki sejarah

    pembentukan yang berbeda. Beberapa sistem pegunungan muda sejajar

    dengan pantai suatu benua. ereka disusun oleh batuan sedimen yang

    sangat tebal dapat mencapai 6.=== m dan telah mengalami perlipatan,

    persesaran dan diterobos oleh tubuh batuan beku. Sampai pada dekade

    terakhir dipercaya bah#a batuan sedimen tersebut dibentuk oleh proses

    sedimentasi pada cekungan yang mengalami penurunan perlahan yang

    disebut geosinklin. Setelah ketebalan yang sangat besar dari sedimen

    tersebut terbentuk,suatu gaya horisontal dari sisi"sisi geosinklin tersebut

    menekan sedimen sehingga mengalami pemendekan dan penebalan dari

    kerak bumi. Proses ini menghasilkan suatu sistem pegunungan yang tinggi

    dan secara bersamaan menekan sedimen tersebut ke tempat yang lebih

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 9

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    10/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    dalam pada kerak bumi. uga dipercaya, sedimen yang tertanam jauh di

    dalam bumi menyebabkan magma menerobos ke atas pada batuan sedimen

    yang tidak mencair. adi suatu rantai kompleks pegunungan terdiri dari

    batuan sedimen yang terlipat dan tersesarkan mengelilingi tubuh batuan beku

    intrusi dan batuan metamor! yang terbentuk.

    eskipun konsep geosinklin pada pembentukan pegunungan memiliki

    banyak kebaikan, tetapi penyebab proses orogenesa yang mendasari proses

    pembentukan tersebut tetap tidak dapat dijelaskan. +pa yang dihasilkan dari

    proses penurunan pada geosinklin- engapa sedimen yang terakumulasi

    relati! tidak mengalami gangguan untuk jangka #aktu yang cukup lama dan

    tiba"tiba mengalami proses de!ormasi- Pertanyaan"pertanyaan tersebut yang

    menyebabkan para ahli geologi tetap mencari ja#aban dari problem"problem

    yang kompleks pada proses pembentukan pegunungan.

    engan berkembangnya teori tektonik lempeng, beberapa pertanyaan

    yang muncul pada teori geosinklin dapat dija#ab. $eori yang baru

    memberikan suatu ide bah#a suatu orogenesa disebabkan oleh karena suatu

    segmen yang besar dari kerak bumi mengalami pergeseran. Berdasarkan

    teori tektonik lempeng, pembentuk pegunungan terjadi pada batas lempeng

    yang kon&ergen. Pada lempeng"lempeng yang saling bertumbukan ini

    menyebabkan terjadi suatu gaya kompresi yang melipat, mensesarkan dan

    mengubah endapan sedimen yang tebal yang terakumulasi pada lereng

    benua. Sedangkan pencairan dari kerak samudera yang menunjam

    merupakan sumber magma yang menerobos batuan"batuan yang telah

    mengalami de!ormasi.

    $rogenesis paa 2ona suuksi

    Pada tahap a#al dari perkembangan suatu sistem kompleks

    pegunungan, bagian tepi kontinental masih stabil (pasi!). Bagian ini bukan

    merupakan batas dari lempeng benua, tetapi merupakan bagian yang sama

    yang bergabung dengan kerak samudera. 3ontoh yang bagus untuk keadaan

    tepi kontinen yang pasi! sekarang ini adalah pantai timur +merika serikat.

    isini seperti tepi kontinen lainnya yang mengelilingi Samudera +tlantik,

    proses pengendapan sedimen menghasilkan suatu endapan yang tebal dari

    batupasir, batugamping dan serpih.

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 10

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    11/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    Pada suatu saat, tepi benua menjadi akti!, sehingga terbentuklah ;ona

    subduksi dan proses de!ormasi mulai terjadi. $empat baik untuk mengetahui

    suatu tepi kontinen yang akti! adalah pantai barat +merika Selatan. i tempat

    ini lempeng 9a;ca menunjam di ba#ah lempeng benua amerika Selatan

    sepanajng palung Peru > 3hili. ?ona penunjaman ini kemungkinan terbentuk

    bersamaan dengan pemekaran benua Pangaea. Pada saat lempeng amerika

    selatan berpisah dengan lempeng a!rika dan perlahan bergerak ke arah barat,

    kerak samudera yang berbatasan dengan +merika Selatan tertekuk dan

    terlipat di ba#ah kerak kontinental. Perubahan pada kerak samudera ini akan

    memberikan e!ek pada kerak kontinen yang ada diatasnya. Pada kasu ini

    batuan sedimen yang menyusun lempeng 9a;ca yang merupakan lereng tepi

    benua mengalami de!ormasi dan menghasilkan suatu kompleks pegunungan

    yang dikenal dengan nama Pegunungan +ndes bagian $imur.

    Penunjaman dan pencairan sebagian dari lempeng 9a;ca

    mengakibatklan perkembangan dari busur &ulkanik. Pada beberapa sistem

    busur akti&itas &ulkanik merupakan gejala yang sangat mudah dikenali, tetapi

    sebagian besar dari magma mengalami perpindahan tempat jauh di ba#ah

    permukaan bumi dan membentuk tubuh batuan beku batolit. Hal tersebut

    mengakibatkan proses penebalan dari kerak kontinental. Selanjutnya akti&itas

    tersebut dilanjutkan dengan proses pengangkatan. +kibat dari proses

    penebalan kerak kontinen ini, pegunungan andes terangkat sampai beberapa

    kilometer di atas palung laut.

    Selama perkembangan busur &ulkanik, batuan sedimen yang berasal

    daratan akan mengalami perombakan dan terkonsolidasikan kembali pada

    sisi yang berla#anan dengan jalur palung laut. Penumpukan batuan metamor!

    yang terbentuk dari batuan yang berasal dari kerak samudera membentuk

    kompleks melange. Batuan metamor! yang terdapat pada komplek mel@ange

    terbentuk pada kondisi tekanan yang tinggi dari proses tumbukan lempeng

    tektonik, tetapi pada kondisi temperatur yang agak rendah. +kibatnya batuan

    tersebut dapat dibedakan dengan batuan metamor! yang terbentuk pada

    temperatur tinggi yang berasosiasi dengan tubuh batuan beku intrusi!. +pabila

    komplrks melange dijumpai pada bagian dalam dari kerak kontinen, hal

    tersebut menunjukkan daerah tersebut merupakan ;ona subduksi. Keadaan

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 11

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    12/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    demikian sangat baik dan merupakan suatu petunjuk untuk menceritakan

    sejarah geologi ka#asan tersebut.

    Tumukan kontinental

    Sampai pada bagian ini telah diuraikan proses pembentukan jalur

    orogenesis yang terbentuk akibat tumbukan antara kerak kontinental dengan

    kerak samudera. $umbukan antara dua lempeng tektonik kadang"kadang

    terjadi juga antara kerak benua dan kerak benua. Karena batuan penyusun

    kerak benua relati! mengambang, maka kemungkinan terjadinya tumbukan

    antara !ragmen kerak benua sangat besar. 3ontoh dari peristi#a ini terjadi

    sekitar 56 juta tahun yang lalu ketika Andia bertumbukan dengan asia. Andia

    yang pada a#alnya bersatu dengan antartika, telah berjalan sejauh hampir

    6=== km sebelum terjadinya tumbukan tersebut. +kibat dari proses tumbukan

    tersebut, terbentuk Pegunungan Himalaya dan aratan $inggi $ibet.

    eskipun sebagian besar kerak samudera memisahkan massa daratan

    tersebut sebelum terjadinya tumbukan, tetapi sebagian lainnya telah

    dihubungkan oleh endapan sedimen laut dalam yang juga mengalami

    peremasan dan sekarang dijumpai pada tempat yang sangat tinggi dari

    permukaan laut. Setelah adanya proses tumbukan, bagian kerak samudera

    yang menunjam pada kerak kontinental akan terus bergerak jauh ke dalam.

    8angkaian pegunungan lainnya yang menunjukkan kejadian tumbukan

    kerak benua adalah Pegunungan alpen, ral dan +ppalachian. Pegunungan

    +ppalachian diperkirakan merupakan pertemuan antara +merika tara, ropa

    dan +!rika tara. eskipun ketiganya sekarang telah terpisahkan, ketiganya

    menunjukkan bagian dari superkontinen Pangaea tidak lebih dari 1= juta

    tahun lalu.

    Crogenesis dari suatu rangkaian kompleks pegunungan dapat

    diuraikan sebagai berikut 7

    . setelah pengahncuran dari kerak kontinental, endapan sedimen yang

    tebal terbentuk di sepanjang tepi kontinental yang stabil (pasi!). Hal ini

    akan menyebabkan bertambah luasnya kerak kontinental.

    1. engan suatu sebab yang belum dimengerti, cekungan lut semakin

    mendekat dan kon&ergensi dengan kerak kontinen mulai terjadi.

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 12

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    13/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    2. Hasil kon&ergensi kerak tersebut terjadilah penunjaman kerak oseanik

    ke ba#ah kerak kontinental dan akti&itas magma mulai terjadi. +kti&itas

    magma ini menghasilkan pembentukan busur &ulkanik yang letaknya

    hanya beberapa ratus kilometer ke arah laut dari pantai purba.

    5. 8ombakan hasil erosi dari busur &ulkanik dan daratan ditambah

    rombakan sedimen yang berasal dari kerak yang menunjam, akan

    menambah sedimen sepanjang tepi kontinental.

    6. Kon&ergensi selanjutnya menyebabkan laut dangkal di belakang busur

    &ulkanik akan semakin menyempit. Proses orogenesis ini akan

    mengakibatkan terjadinya de!ormasi dan metamor!isme sedimen

    belakang busur &ulkanik dan berasosiasi dengan rombakan batuan

    &ulkanik seperti pada busur &ulkaniknya sendiri.

    D. Pada saat kerak kontinental bertumbukan, asosiasi akti&itas magma,

    proses de!ormasi dan metmor!isme sedimen yang terjebak, akan

    menghasilkan batuan kristalin sebagai inti dari rangkaian pegunungan

    yang baru. Bersamaan dengan de!ormasi dataran oseanik ini

    menganjak ke arah daratan. ndapan laut dangkal yang membentuk

    paparan benua akan terlipatkan dan tersesarkan membentuk sesar

    naik dengan sudut relati! kecil.

    *. +khirnya perubahan pada batas lempeng berakhir dan rangkaian

    pegunungan berkembang hanya erosi selanjutnya yang akan merubah

    bentuk bentang alam tersebut.

    rutan proses tersebut telah terjadi berulang kali selama #aktu geologi

    di masa lalu. Hanya tingkat de!ormasi, tatanan geologi dan iklim yang

    berbeda"beda untuk setiap proses. adi setiap kejadian pembentukan suatu

    rangkaian pegunungan merupakan e&ent yang unik.

    $rogenesis an pertumuan kontinental

    Pada a#alnya, teori tektonik lempeng memberikan inspirasi dua

    mekanisme terjadinya proses orogenesis. Pertama, tumbukan lempeng

    kontinen diberikan untuk menerangkan proses pembentukan rangkaian

    pegunungan seperti +lpen, Himalaya dan +ppalachian. Kedua, pegunungan

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 13

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    14/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    tipe +ndes, proses orogenesis berasosiasi dengan ;ona penunjaman dari

    kerak samudera yang menjelaskan proses pembentukan rantai pegunungan

    circum paci!ic. Penemuan yang terbaru menunjukkan adanya mekanisme

    lainnya pada proses orogenesis. Penemuan tersebut antara lain adalah

    !ragmen kerak bumi yang relati! kecil bertumbukan dan bergabung dengan

    tepi benua. +kibat dari proses tersebut telah terjadi perkembangan beberapa

    sistem pegunungan di sekeliling Pasi!ik.

    Para peneliti percaya bah#a pertumbuhan kerak kontinental dia#ali

    dengan kerak kontinental yang kecil, seperti kenampakan adagaskar

    sekarang ini. Sedangkan beberapa lainnya pada a#alnya terdapat di dasar

    laut kemudian mengalami pengangkatan. 'ebih dari seratus kenampakan

    yang demikian disebut ataran tinggi oseaniktelah diketahui keberadaanya

    sekarang ini. ataran tinggi semacam ini yang dipercaya sebagai

    penenggelaman kerak kontinental, lenyapnya busur &ulkanik atau

    penenggelaman rangkaian &ulkanik yang dihasilkan oleh akti&itas titik panas

    (hot spot).

    Pandangan yang sekarang muncul adalah kerak oseanik yang

    bergerak akan memba#a dataran tinggi oseanik atau !ragmen kerak

    kontinental menuju ;ona subduksi. i tempat ini !ragmen dari kerak tersebut

    akan terpotong"potong dan akan terangkat dalam potongan"potongan yang

    tipis ke atas blok kontinental yang telah ada sebelumnya. aterial baru yang

    terbentuk tersebut disebut terrane, yang akan menambah luas kerak

    kontinental dan akan terus terdorong lebih ke daratan oleh desakan potongan

    kerak lainnya.

    $%IGIN "AN EV$1U&I KE%AK K$NTINENTA1

    Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari bah#a teori tektonik

    lempeng telah menjelaskan suatu model pengujian pembentukan rangkaian

    kompleks pegunungan. $etapi apa peran teori tektonik lempeng dan

    pembentukan pegunungan pada mulajadi dan e&olusi kerak kontinental-

    Pada saat ini tidak ada ja#aban yang dapat menjelaskan pertanyaan

    tersebut. Belum adanya kesepakatan dianatara para ahli geologi disebabkan

    oleh kompleksnya material penyusun kerak kontinental, sehingga sulit untuk

    menerangkan sejarah pembentukannya. $etapi selama dua dasa#arsa

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 14

  • 7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan

    15/15

    XVI. Pembentukan Pegunungan

    terakhir ini suatu lonjakan yang besar telah terjadi mengenai ilmu geologi dan

    teka"teki yang selama ini muncul mulai dapat diberikan ja#abannya.

    Salah satu pendapat mengatakan bah#a kerak kontinental mengalami

    pertumbuhan menjadi lebih besar sepanjang #aktu geologi oleh penambahan

    material yang berasal dari mantel bumi bagian atas. Prinsip dasar dari

    hipotesis ini adalah kerak bumi pada a#alnya adalah kerak samudera dan

    kerak kontinental sangat kecil bahkan mungkin tidak ada. Selanjutnya

    dikatakan pembentukan material penyusun kerak kontinental terjadi dalam

    dua !ase yang berbeda. %ase pertama terjadi pada mantel bumi bagian atas

    tepat di ba#ah pematang samudera. i tempat ini pencairan sebagian batuan

    peridotit menghasilkan magma basaltik yang naik ke atas membentuk kerak

    samudera. Batuan dasar samudera kaya akan silika, potasium dan sodium

    dan miskin akan besi dan magnesium dibandingkan dengan batuan yang

    berasal dari mantel bumi bagian atas.

    Budi Rochmanto: Geologi Fisik 15