xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli...

23
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia, hewan dan tumbuhan merupakan mahluk hidup yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Fenomena – fenomena alam yang terjadi belakangan seperti perubahan cuaca yang tidak biasa, tanah longsor, gempa bumi, dan lain sebagainya menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan mahluk hidup yang berada didalamnya. Mahluk hidup tersebut dapat menjadi sebab ataupun terkena dampak dari fenomena alam tersebut. Apabila ingin mendapat hasil yang positif dari alam ini, mahluk hidup tentunya perlu menjalankan peran dan fungsinya sebagaimana mestinya. Berbicara mengenai peran dan fungsi dalam menjaga keseimbangan alam, manusia memiliki peran dan fungsi yang penting didalamnya. Bagaimana manusia berinteraksi dengan sesama mahluk hidup ataupun memperlakukan benda – benda lain di alam ini. Persepsi manusia akan alam ini dapat menjadi dasar manusia memperlakukan alam ini. Manusia dapat memperlakukan alam sekitarnya sebagai harta yang dapat diambil dengan sebebas-bebasnya, ataupun bersinergi dengan alam. Manusia dapat bersinergi dengan alam Universitas Indonesia

Transcript of xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli...

Page 1: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia, hewan dan tumbuhan merupakan mahluk hidup yang memiliki

keterkaitan satu sama lain. Fenomena – fenomena alam yang terjadi belakangan

seperti perubahan cuaca yang tidak biasa, tanah longsor, gempa bumi, dan lain

sebagainya menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan mahluk hidup yang

berada didalamnya. Mahluk hidup tersebut dapat menjadi sebab ataupun terkena

dampak dari fenomena alam tersebut. Apabila ingin mendapat hasil yang positif dari

alam ini, mahluk hidup tentunya perlu menjalankan peran dan fungsinya sebagaimana

mestinya.

Berbicara mengenai peran dan fungsi dalam menjaga keseimbangan alam,

manusia memiliki peran dan fungsi yang penting didalamnya. Bagaimana manusia

berinteraksi dengan sesama mahluk hidup ataupun memperlakukan benda – benda

lain di alam ini. Persepsi manusia akan alam ini dapat menjadi dasar manusia

memperlakukan alam ini. Manusia dapat memperlakukan alam sekitarnya sebagai

harta yang dapat diambil dengan sebebas-bebasnya, ataupun bersinergi dengan alam.

Manusia dapat bersinergi dengan alam sekitarnya yaitu dengan mengambil hasil alam

seperlunya dan tetap menjaga kelangsungan hidup alam sekitarnya.

Perilaku manusia yang mengambil hasil alam semaunya tanpa

memperhitungkan ketersediaan dan keberlangsungannya hanya akan menimbulkan

kekurangan sumber alam dan lebih jauh lagi akan menimbulkan kepunahan.

Demikian juga, apabila perilaku manusia yang tidak menjaga kelangsungan hidup

alam sekitarnya. Walaupun manusia tersebut tidak turut mengambil hasil alam.

Namun ketika manusia tidak dapat menjaga, hal tersebut dapat menjadi “bom waktu”

yang menimbulkan dampak seperti tersebut diatas.

Universitas Indonesia

Page 2: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

Lemahnya kesadaran kita terhadap lingkungan hidup juga terjadi karena

adanya anggapan yang memandang bahwa pemanfaatan alam bagi manusia itu adalah

hal yang “wajar”. Menebang pohon guna kebutuhan manusia adalah hal yang sangat

lumrah, Misalnya, membuang sampah sembarangan di mana pun sepertinya adalah

suatu hal yang juga wajar, belum ada aturan yang ketat untuk itu. Dan proses yang

sama kiranya juga terjadi atas sikap kita terhadap alam dan lingkungan hidup. Kita

tahu bahwa menebang pohon seenaknya atau membuang sampah sembarangan

adalah suatu hal yang jelas-jelas salah, tapi kita juga tetap melakukannya berulang-

ulang, sebab kita diuntungkan, tidak menjadi repot dan itu adalah hal yang sudah

biasa dan mungkin kita menikmatinya. Barangkali kita baru akan benar-benar

tersadar ketika terjadi bencana besar menimpa hidup kita atau sesama kita.

Para ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang

terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global seperti akibat usaha perindustrian

yang dilakukan dan telah berkembang pesat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya

pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming. Namun, masalah

Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih diperdebatkan kebenarannya

oleh beberapa pihak yang menganggap Global Warming adalah alasan yang

diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian. Sehingga masalah

kerusakan lingkungan hidup dan akibat-akibat yang ditimbulkan bukanlah suatu hal

yang asing lagi di telinga kita. Misalnya, dengan cepat dan sistematis kita dapat

mengerti bahwa eksploitasi alam dan penebangan hutan yang terlalu berlebihan dapat

menyebabkan bencana banjir, tanah longsor dan kelangkaan air bersih; membuang

limbah industri ke sungai dapat menyebabkan kematian ikan dan merusak habitatnya;

penggunaan dinamit untuk menangkap ikan dapat merusak terumbu karang dan biota

laut dan masih banyak lagi daftar sebab akibat yang biasa terjadi dalam lingkungan

hidup kita.

Oleh karena itu masalah kerusakan lingkungan hidup ini mempunyai cakupan

yang cukup luas. Ia tidak hanya dibatasi di dalam bentuk kerusakan pada dirinya

sendiri. Namun, ia juga terkait dengan masalah lain. Masalah yang dimaksud adalah

terkait masalah etika dan moral. Hal yang penting tentunya ketika manusia memiliki

Universitas Indonesia

Page 3: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

aturan dan etika terhadap alam sekitarnya. Bagaimana manusia sebaiknya

memperlakukan alam dan tentu sesama mahluk hidup di dalamnya. Fenomena –

fenomena alam yang terjadi diharapkan dapat membawa hasil positif bagi

kelangsungan hidup manusia dan alam sekitarnya. Bukan hal sebaliknya, perilaku

manusia menjadi penyebab terjadinya fenomena alam seperti pemanasan global yang

membawa dampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia.

1 2. Perumusan Permasalahan

Tim penulis merumuskan masalah pada beberapa hal sebagai berikut :

1. Identifikasi mengenai prilaku manusia yang menyebabkan pemanasan global

2. Dampak dari prilaku manusia yang menyebakan terjadinya pemanasan global

bagi lingkungan hidup

3. Solusi dalam penerapan etika lingkungan dalam menagani pemanasan global

1.3 Tujuan Penulisan

makalah ini dibuat dengan tujuan :

1. Mengenal lebih jauh mengenai pemanasan global yang terjadi didunia

khususnya di Indonesia yang diakibatkan oleh prilaku manusia yang tidak

memperhatikan unsur – unsur etika lingkungan

2. Membuka wawasan penulis dan pembaca tentang penyebab serta dampak

dari pemanasan global khususnya di Indonesia

Universitas Indonesia

Page 4: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Teori Etika Administrasi

Etika dapat dipahami sebagai filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar

tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika memberikan orientasi

pada manusia agar manusia tidak hidup dengan cara ikut-ikutan saja terhadap

berbagai pihak yang mau menetapkan bagaimana kita harus hidup, melainkan agar

kita dapat mengerti sendiri mengapa kita harus bersikap begini atau begitu. Sehingga

diharapkan etika mau membantu, agar kita lebih mampu untuk

mempertanggungjawabkan kehidupan kita.

Beberapa pengertian (teori) mengenai etika administrasi adalah sebagai

berikut:

1. Etika adalah dunianya filsafat, nilai, dan moral. Administrasi adalah dunia

keputusan dan tindakan. Etika bersifat abstrak dan berkenaan dengan

persoalan baik dan buruk, sedangkan administrasi adalah konkrit dan

harus mewujudkan apa yang diinginkan (get thejob done). Pembicaraan

tentang etika dalam administrasi adalah bagaimana mengaitkan keduanya,

bagaimana gagasan-gagasan administrasi —seperti ketertiban, efisiensi,

kemanfaatan, produktivitas— dapat menjelaskan etika dalam prakteknya,

dan bagaimana gagasangagasan dasar etika –mewujudkan yang baik dan

menghindari yang buruk itu—dapat menjelaskan hakikat administrasi.

(Ginandjar Kartasasmita, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Ketua Bappenas; diambil dari

http://www.ginandjar.com/public/01EtikaBirokrasi.pdf)

2. Etika administrasi di kalangan pegawai negeri tertentu disebut dengan

kode etik. Misal Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki kode etik KORPRI

yang disebut dengan Sapta Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia

dan Doktrin Korps Pegawai Negara Indonesia.(Drs. AW. Widjaja: 1994

dalam buku Etika Administrasi Negara)

Universitas Indonesia

Page 5: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

2.2 Teori Etika Lingkungan Hidup

Krisis ekologi dewasa ini telah meluas dan sangat berpengaruh pada

pandangan kosmologi yang menimbulkan eksploitasi terhadap lingkungan.

Sedangkan, suatu etika yang mampu memberi penjelasan dan pertanggungjawaban

rasional tentang nilai-nilai, asas dan norma-norma moral bagi perilaku manusia

terhadap alam lingkungan ini akan sulit didapatkan tanpa melibatkan manusia.

Sehingga masalah ekologi tidak cukup dihadapi dengan mengembangkan etika

lingkungan hidup. Untuk itu perlu diketahui berbagai teori yang membangun

pemikiran tentang etika lingkungan hidup (J. Sudriyanto, 1992:13).

1. Etika Egosentris yaitu etika yang mendasarkan diri pada berbagai

kepentingan individu (self). Egosentris didasarkan pada keharusan

individu untuk memfokuskan diri dengan tindakan apa yang dirasa baik

untuk dirinya. Egosentris mengklaim bahwa yang baik bagi individu

adalah baik untuk masyarakat. Orientasi etika egosentris bukannya

mendasarkan diri pada narsisisme, tetapi lebih didasarkan pada filsafat

yang menitikberatkan pada individu atau kelompok privat yang berdiri

sendiri secara terpisah seperti “atom sosial” (J. Sudriyanto, 1992:4)

sehingga, etika egosentris mendasarkan diri pada tindakan manusia

sebagai pelaku rasional untuk memperlakukan alam menurut insting

“netral”.

2. Ekosentris, Ekologi, dan Ekosistem

ekosentris adalah suatu pandangan tentang lingkungan yang memihak

pada oikos (eko = rumah = lingkungan = alam). Segala pandangan harus

cocok, selaras dan tidak bertentangan dengan alam. Misalnya ketika

menghadapi persoalan mana yang harus dipilih membuat rumah baru dari

kayu dari sebuah pohon atau memilih pohon itu tetap tumbuh, orang yang

berpandangan ekosentris tidak akan menebang pohon tersebut untuk

membangun sebuah rumah.

Ekologi berasal dari dua kata oikos (eko = rumah = lingkungan = alam)

dan logos (logi = pengetahuan tentang = ilmu yang mempelajari =

Universitas Indonesia

Page 6: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

pemikiran logis) jadi ekologi dapat diterjemahkan sebagai suatu ilmu

yang mempelajari alam atau lingkungan beserta komponen yang ada di

dalamnya. Perlu ditekankan di sini bahwa ekologi adalah suatu bidang

ilmu. Penggunaan yang benar atas terminologi ekologi dapat dicontohkan

tidak pahamnya masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan dapat

disebabkan karena tidak adanya pendidikan ekologi, atau ekologi akhir-

akhir ini menjadi suatu bidang yang diminati karena permasalahan

lingkungan mulai menjamur dan sering didiskusikan.

Ekosistem adalah suatu keterkaitan lingkungan tertentu beserta isinya

dengan lingkungan lainnya yang apabila salah satunya rusak maka akan

menyebabkan pengaruh buruk bagi yang lain.

Teori etika lingkungan hidup sendiri secara singkat dapat diartikan sebagai

sebuah usaha untuk membangun dasar-dasar rasional bagi sebuah sistem prinsip-

prinsip moral yang dapat dipakai sebagai panduan bagi upaya manusia untuk

memperlakukan ekosistem alam dan lingkungan sekitarnya. Paling tidak pendekatan

etika lingkungan hidup dapat dikategorikan dalam dua tipe yaitu tipe pendekatan

human-centered (berpusat pada manusia atau antroposentris) dan tipe pendekatan life-

centered (berpusat pada kehidupan atau biosentris). Teori etika human-centered

mendukung kewajiban moral manusia untuk menghargai alam karena didasarkan atas

kewajiban untuk menghargai sesama sebagai manusia. Sedangkan teori etika life-

centered adalah teori etika yang berpendapat bahwa kewajiban manusia terhadap

alam tidak berasal dari kewajiban yang dimiliki terhadap manusia.

Pada umumnya, orang lebih suka menggunakan pendekatan etika human-centered

dalam memperlakukan lingkungan hidup. Melalui pendekatan etika ini, terjadilah

ketidakseimbangan relasi antara manusia dan lingkungan hidup. Dalam kegiatan

praktis, alam kemudian dijadikan “obyek” yang dapat dieksploitasi sedemikian rupa

untuk menjamin pemenuhan kebutuhan manusia. Sedangkan pendekatan life-centered

dianggap lebih memadai sebab dalam prakteknya tidak menjadikan lingkungan hidup

dan makhluk-makhluk yang terdapat di dalamnya sebagai obyek yang begitu saja

Universitas Indonesia

Page 7: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

dapat dieksploitasi. Sebaliknya, pendekatan etika ini justru sungguh menghargai

mereka sebagai “subyek” yang memiliki nilai pada dirinya. Mereka memiliki nilai

tersendiri sebagai anggota komunitas kehidupan di bumi. Nilai mereka tidak

ditentukan dari sejauh mana mereka memiliki kegunaan bagi manusia. Mereka

memiliki nilai kebaikan tersendiri seperti manusia juga memilikinya, oleh karena itu

mereka juga layak diperlakukan dengan respect seperti kita melakukanya terhadap

manusia.

2.3 Pengertian Global Warming atau Pemanasan Global

Global Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai pemanasan Global.

Terjadinya pemanasan Global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa energi panas

yang dipancarkan berasal dari matahari yang masuk ke bumi menciptakan cuaca dan

iklim serta panas pada permukaan bumi secara Global.

2.4 Pengertian Perubahan Cuaca

Peningkatan konsentrasi gas pada lapisan atmosfir telah mempercepat

perubahan rata-rata cuaca. Sejak abad 19 yang lalu sampai dengan abad 20,

temperatur permukaan bumi F. Dan perkiraan peningkatantelah mengalami

peningkatan 0.5 – 1.0 Fsuhu permukaan bumi rata-rata menurut para ahli akan

mencapai 1-4.5 C dalam 50 tahun mendatang tergantung pada wilayah diatau 0.6-

2.5 bumi.Pembuktiannya terlihat dalam perubahan kondisi nyata yang terjadi dengan

mancairnya salju pada Northern Hampshire dan menurunnya es apung pada Samudra

Arktik.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti di seluruh

dunia akan dijelaskan di bawah ini:

1. Pada tanggal 26/04/2002, Para ilmuwan menyatakan temperatur Global

selama 3 bulan pertama di tahun 2002 telah mengalami peningkatan, dan

lebih tinggi dari temperatur yang pernah dicapai buni dalam 1000 tahun

terakhir. Penelitian ini dimotori oleh Dr. Geoff Jenkins, direktur UK

Universitas Indonesia

Page 8: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

government’s Hadley Centre yang khusus meneliti dan memprediksikan

perubahan iklim dunia.

2. Pada tanggal 24/12/1999, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,

James Baker, sekretaris dari U.S. National Oceanic and Atmospheric

Administration, bersamaa dengan Peter Ewins, ketua dari British

Meteorological Office, memperingatkan bahwa iklim dunia berubah

dengan cepat, dan manusia harus segera menindaki perubahan ini dengan

mencoba untuk mengurangi emisi karbon dioksida ke udara.

3. Pada tanggal 01/03/1999, American Geophysical Union, suatu badan

keilmuan internasional yang membawahi sekitar tiga puluh lima ribu

ilmuwan yang mengkhususkan diri pada penelitian tentang Bumi dan

planet-planet mengeluarkan pernyatan yang berani mengenai perubahan

iklim dan hubungannya dengan gas-gas efek rumah kaca. Pernyataan ini

dikeluarkan setelah mengadakan serangkaian penelitian mengenai

pemanasan Global.

4. Pada tanggal 17/01/2002, didapatkan data dari statelit dari hasil penelitian

yang dilakukan oleh NASA di Langley Research Centre, yang

membantah pernyataan Richard Lindzen, seorang skeptis, yang

menyatakan bahwa pengurangan jumlah awan di daerah tropis akan

menyebabkan pendinginan terhadap bumi dan mengatasi pemanasan

Global yang mungkin terjadi. Hasil penelitian NASA menunjukkan

bahwa awan-awan ini akan memperkuat efek rumah kaca, dan memicu

terjadinya pemanasan Global.

5. Pada tanggal 18/12/2001, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,

Organisasi Meteorologi Dunia memperingatkan bahwa temperatur Global

mengalami peningkatan tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan waktu-

waktu lalu.

3.2 Penyebab pemanasan global

3.2.1 Efek rumah kaca

Universitas Indonesia

Page 9: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

Kondisi yang menyerupai akibat yang ditimbulkan dalam rumah kaca

terjadi pula dalam bumi ini, yaitu terperangkapnya energi dalam permukaan

bumi oleh konsentrasi gas-gas dalam lapisan atmosfir. Pada kenyataannya,

pemanasan Global merupakan peningkatan suhu bumi secara bertahap sebagai

akibat dari peningkatan konsentrasi gas efek rumah kaca dalam lapisan luar

atmosfir. Dan ketika bumi meradiasikan kembali energi yang diterimanya ke

luar angkasa, sebagian dari energi matahari yang masuk ke bumi,

terperangkap dalam permukaan bumi akibat terhalang oleh gas-gas dalam

atmosfir seperti uap air dan karbon dioksida.

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca.

Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin

banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup

yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.

Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah

lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek

rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh

permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah

berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

3.2.2 Efek umpan balik

Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai

proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada

penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah

kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih

banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan

gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap

air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek

rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas

CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut

Universitas Indonesia

Page 10: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun

karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara

perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

3.2.3 Variasi Matahari selama 30 tahun terakhir.

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari,

dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi

kontribusi dalam pemanasan saat ini. Ada beberapa hasil penelitian yang

menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam

pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa

Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan

temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35%

antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model

iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap

efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka

juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol

sulfat juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka

menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim

terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi

pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.

Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan

Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan

tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus

Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat

"keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk

berkontribusi terhadap pemansan global. Sebuah penelitian oleh Lockwood

dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global

dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output

Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.

Universitas Indonesia

Page 11: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

3.3. Dampak pemanasan global yang disebabkan manusia

Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola

presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global.

Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan

mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air

laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

3.3.1. Iklim Mulai Tidak Stabil

Model iklim saat ini menghasilkan kemiripan yang cukup baik dengan

perubahan temperature global hasil pengamatan selama seratus tahun terakhir,

tetapi tidak mensimulasi semua aspek dari iklim. Model-model ini tidak

secara pasti menyatakan bahwa pemanasan yang terjadi antara tahun 1910

hingga 1945 disebabkan oleh proses alami atau aktivitas manusia; akan tetapi;

mereka menunjukkan bahwa pemanasan sejak tahun 1975 didominasi oleh

emisi gas-gas yang dihasilkan manusia seperti pemakaian kendaraan bermotor

yang berlebihan..

Pengaruh awan juga merupakan salah satu sumber yang menimbulkan

ketidakpastian terhadap model-model yang dihasilkan saat ini, walaupun

sekarang telah ada kemajuan dalam menyelesaikan masalah ini. Saat ini juga

terjadi diskusi-diskusi yang masih berlanjut mengenai apakah model-model

iklim mengesampingkan efek-efek umpan balik dan tak langsung dari variasi

Matahari.

3.3.2. Gangguan ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar

dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia.

Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub

atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,

mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan

tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-

Universitas Indonesia

Page 12: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota

atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.dan banyaknya terjadi

penebangan liar besar-besaran, Beberapa tipe spesies yang tidak mampu

secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

3.3.3. Gradasi Lingkungan

Gradasi Lingkungan disebabkan oleh pencemaran limbah sepertiLimbah

pabrik yagn tidak disaring atau membuang sampah di sungai juga

berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah

pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol

selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan

seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis,

dan lain-lain.

3.4. UPAYA PENGENDALIAN

Pengendalian pemanasan global Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia

meningkat sebesar 1 persen per-tahun, Kerusakan yang parah dapat di atasi dengan

berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang

untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu

populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas

rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan

menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini

disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi

produksi gas rumah kaca. menghilangkan karbon dengan cara yang paling mudah

untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara

pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda

dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak,

memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Serta

Universitas Indonesia

Page 13: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin

bertambahnya gas rumah kaca.

Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya

dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak

untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil

Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah

seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer.

3.4.1.Upaya lain seperti penggunaan energi ramah lingkungan

1. Energi Matahari

Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan

dunia dan jika dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu

menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang

lebih lama. Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi

listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan.

2. Tenaga Angin

Teknologi tenaga angin, sumber energi paling cepat berkembang di

dunia, sepintas terlihat sederhana. Namun dibalik menara tinggi, langsing dan

bilahan besi putar terdapat pergerakan yang kompleks dari bahan-bahan yang

ringan seperti desain aerodinamis dan komputer yang dijalankan secara

elektronik

3. Tenaga Air

Air bergerak menyimpan energi alami yang sangat besar, apakah air

bagian dari sungai yang mengalir atau ombak di lautan. Bayangkan kekuatan

merusak dari sungai yang merusak tempat penyimpanannya dan menyebabkan

banjir atau ombak tinggi yang merusak garis pantai pendek dan kamu dapat

memvisualisasikan jumah kekuatan yang terlibat.

Universitas Indonesia

Page 14: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

BAB 4

PENUTUP

Lingkungan hidup dan segala unsur yang terdapat di dalamnya memiliki daya

pikat yang luar biasa. menyajikan berbagai macam bentuk sumber kehidupan entah

itu berupa udara, makanan, kekayaan, tempat tinggal dan lain sebagainya. Maka,

tidak mengherankan jika manusia memiliki kehendak yang bagitu kuat untuk

menguasai dan memiliki sember-sumber kehidupan tersebut. Tidak jarang terjadi

bahwa sumber-sumber kehidupan yang terbatas itu diperebutkan dan kemudian

diabaikan sebagai entitas yang seharusnya dipelihara dan dirawat. Yang terjadi

kemudian adalah kegiatan eksploitasi dan pengrusakan lingkungan hidup untuk

berbagai macam tujuan, entah dengan alasan bagi penghidupan manusia itu sendiri

atau hanya sekedar untuk menumpuk kekayaan. Dalam keadaan seperti itu,

lingkungan hidup dan segala isinya semakin “dilupakan”. Manusia tidak lagi peduli

bahwa lingkungan hidup yang memiliki keterbatasan telah menderita, mengalami

kerusakan dan merana ditinggalkan.

Kerusakan lingkungan hidup sebenarnya tidak akan terjadi jika saja setiap dari

kita memiliki rasa tanggungjawab dan sense of belonging yang tinggi Untuk itu, kita

hasus selalu dapat mempertanggungjawabkan setiap perbuatan yang kita lakukan

terhadap lingkungan hidup dan unsur-unsur lain yang ada di dalamnya. Salah satu

caranya adalah melalui tindakan etis dan sikap moral yang tepat.

Manusia memiliki tanggung jawab yang lebih luas. Ia tidak hanya dituntut

untuk menghargai diri dan sesamanya, tetapi juga menghargai makluk hidup lain

yang juga menjadi bagian dalam komunitas kehidupan di bumi dengan tindakan etis

dan sikap moral yang sesuai. Jika hal itu sungguh-sungguh dilakukan maka akan

terwujudlah suatu keharmonisan. Keharmonisan itu sendiri merupakan sebuah cita-

cita yang ingin selalu di capai oleh cara hidup organik. Cara hidup organik adalah

sebuah cara hidup yang memandang bahwa antara manusia dengan lingkungan hidup,

segala makhluk dan benda yang ada di dalamnya memiliki keterkaitan yang sangat

Universitas Indonesia

Page 15: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/35110048/1550487021/name/Kel+6.docx · Web viewPara ahli lingkungan juga telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan

dalam dan dapat hidup dalam keselarasan. Cara hidup organik adalah sebuah cara

hidup yang mengundang kita untuk merasa kerasan dengan kehidupan di bumi ini.

Universitas Indonesia