X-Media Edisi 5

44
1 X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014 ISSN 2339-0530

description

X-Media Edisi 5

Transcript of X-Media Edisi 5

Page 1: X-Media Edisi 5

1

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

ISSN 2339-0530

Page 2: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

2

PENGANTAR REDAKSI

TIM REDAKSI

Penanggung jawab : Kepala Kantor Regional X BKN

Redaktur : Tatang SuratmanNi Made Purnami Astari I Ketut BuanaIda Ayu Widyantari Arnawa

Editor : Gusti Ayu Putu Lili SantinaKadek Putra Widyasrama

Fotografer :I Nyoman Dedi Rupawan

Desain grafis :Rama Beta HerdianRai Rika AndrianaPrabowo Dwi Saputro

Sekretaris redaksi :B. Maptuhah RahmiI Made Yudana

Alamat Redaksi :Redaksi X-Media

Kantor Regional X Badan Kepegawaian Negara DenpasarJl. By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 646

Denpasar - BaliTelp : 0361-728384

Website : www.BKN.go.id/kanreg10Blog : Kanreg10bkn.blogspot.comEmail : [email protected]

Halo Pembaca Setia X-Media...

Bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, bahagia sekali kami bisa menghadirkan X-Media Edisi Juli 2014 untuk se-luruh Pembaca Setia. Semester I tahun ini begitu sema-

rak terasa dengan semangat kerja yang membuncah dan membuahkan prestasi membanggakan bagi Kantor Regional X BKN Denpasar. Melalui media ini dengan bangga kami informasikan prestasi teranyar yang telah diraih yaitu Unit kerja Terbaik I Pelayanan Publik Terbaik di Ling-kungan BKN Tahun 2014. Tentu hal ini tidak terlepas dari kerjasama dan sinergi seluruh Pegawai dibawah pimpinan “Sang Nakhoda” yang kami hadirkan sebagai Profil kali ini.

Masih seputar prestasi kerja, X-Media kali ini juga menghad-irkan artikel tentang evaluasi penerapan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang tentunya juga dilengkapi banyak informasi lainnya seputar kepega-waian. Sementara itu sejumlah liputan menarik dari perayaan HUT BKN ke-66 juga tidak lupa kami kabarkan, mulai dari seminar CAT yang fenomenal hingga outbound Team Building yang membakar semangat.

Sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi. Sinergi adalah kunci sukses tim yang kreatif dan inovatif. Sinergi adalah proses, dan perlu waktu untuk mem-bangunnya. Sebagai pelayan publik, mari kita tingkatkan sinergi untuk mewujudkan layanan yang professional dan bermartabat. Together we can…!

Tidak lupa kami ucapkan Selamat hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah bagi semua yang merayakan, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Akhir kata, kami ucapkan selamat membaca dan salam hangat dari Pulau Dewata…

Page 3: X-Media Edisi 5

3

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

DAFTAR ISI

X-Media, Media Kepegawaian Kantor Regional X Badan Kepegawaian Negara

Edisi Ketiga, Oktober 2013

X-Media Edisi Ketiga, Oktober 2013

Pengantar Redaksi .................................................................... 2

Album foto ..................................................................... 4

Laporan Khusus BKN dorong Sistem Rekruitmen bebas KKN .................................................................. 5

Testimoni CAT’ Kata Mereka tentang CAT................................ 9 Laporan Utama CAT Wujudkan Tes Obyektif dan Transparan, BKN Menjawab Harapan Publik..................... 10

Latar Belakang dibangunnya Stasiun CAT KANREG X BKN DENPASAR ...................... 13 100% Peserta Tes CPNS Yakin Tes Dengan Menggunakan CAT Transparan .................... 14

MAKLUMAT PELAYANAN KANREG X BKN DENPASAR ...................... 19

Event WORKSHOP HRMS, EVALUASI SAPK, EVALUASI PENERAPAN KPE DAN EVALUASI REKONSILIASI DATA ................................... 20

Opini Sistem Rekrutmen CPNS dengan Computer Assisted Test (CAT) ....................... 24

Laporan Khusus Pelantikan Istiyarno sebagai Kepala Bidang Umum Kanreg X BKN ..................................... 27

Opini

Pengembangan Karir Melalui Jabatan FUNGSIONAL ................................................. 28

Renungan Antara Ayah, Anak dan Burung GAGAK .......................................................... 30

Warna-warni Posisi Duduk yang Baik & Sehat Saat Bekerja ...................................................... 31

Pojok IT 3 Cara Percepat Performa Komputer ......................................................... 32

Artikel Penataan Tata Naskah Kantor Regional X BKN Denpasar ............................ 33

Rekonsiliasi Data ............................................ 35 Apa itu Adobe Flash Player .......................... 36

PNS punya usaha sampingan, BOLEHKAH? .............................................. 37

Kanreg Menjawab ........................................................................ 39

Pojok Wisata

Lembata, Eksotisme yang belum terungkap .......................................................................... 41

Humor .......................................................................... 43

Page 4: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

4

Album

Page 5: X-Media Edisi 5

5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

Momentum perkuat sinergi

Laporan Utama

“Sebuah tim yang efektif memandang keberhasilan sebagai buah manis dari sinergisi-tas semua komponen yang terlibat di dalamnya, bukan atas dominasi orang per orang dalam tim tersebut”

Team Building 2014, Momentum Perkuat SinergiUntuk Mewujudkan Layanan Profesional dan Bermartabat

Kamis 15 Mei 2014, waktu masih me-nunjukkan pukul 6:30 WITA, ketika pegawai dengan seragam warna hijau

telah berkumpul di lapangan Kantor Regional X BKN Denpasar. Dengan tertib satu persatu membubuh-kan absen pada form yang telah disediakan dan se-lanjutnya menaiki 2 buah bus yang telah menung-gu. Tepat pukul 07:00 WITA rombongan bergerak menuju Bedugul, salah satu kawasan wisata yang berhawa sejuk di Bali Utara. Hari itu dalam rangka memperingati HUT ke-66 BKN, Kantor Regional X BKN Denpasar mengadakan kegiatan team building. Kegiatan kali ini mengambil tema; “Memperkuat Sinergi, mewujudkan layanan yang profesional dan bermartabat”.

Setiba di kawasan yang dikenal memiliki pemandangan danau nan eksotis tersebut, mere-ka memasuki tempat pembukaan yang telah di-siapkan. Dalam ruang pertemuan yang tepat ada di pinggir danau tersebut peserta menempati tempat yang telah ditentukan. Udara nan sejuk dan kemi-lau mentari pagi yang menerpa permukaan danau membuat suasana pagi itu terasa berbeda. Berbeda

dari suasana rutinitas kantor, mata kali ini benar-be-nar dimanjakan dengan pemandangan nan eksotis perpaduan danau yang di kelilingi bukit nan hijau.

Dalam laporannya Istiyarno, S.IP, Kepala Ba-gian Umum Kanreg X BKN Denpasar menyatakan bahwa kegiatan team building kali ini merupakan kegiatan yang dirancang serangkaian dengan pe-ringatan HUT ke-66 BKN yang bertujuan meningkat-kan kerjasama tim, mengasah kreativitas dan jiwa kepemimpinan serta sinergi untuk mewujudkan layanan yang profesional dan bermartabat.

Sementara itu Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar, Drs. Made Ardita, M.Si dalam pe-ngarahannya menyampaikan kegiatan semacam ini sangat penting, karena selain untuk penyegaran pikiran dari kepenatan rutinitas sehari-hari, kegia-tan team building juga bisa meningkatkan sema-ngat kerjasama pegawai. “Evaluasi kegiatan sejenis pada tahun sebelumnya cukup efektif dalam me-ningkatkan kinerja kita, hal ini terbukti dari berba-gai indikator yang bisa saya amati setelah penye-lenggaraan acara seperti ini tahun lalu. Untuk itu saya menyambut baik kegiatan seperti ini, bila perlu

Page 6: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

6

Laporan UtamaMomentum perkuat sinergi

tidak hanya sekali dalam setahun namun minimal 2 kali dalam setahun” ungkapnya.

Sementara itu Ardita juga mengapresiasi kegiatan panitia HUT kali ini yang sudah berinisi-atif membuat kegiatan yang bermanfaat tidak han-ya untuk pegawai BKN melalui aneka lomba dan pertandingan tetapi kegiatan yang bisa mening-katkan sinergisitas pegawai Kanreg sendiri melalui team buliding semacam ini. Tidak hanya itu masih menurut Ardita, panitia HUT kali ini juga telah mer-ancang kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat luas seperti donor darah, bakti sosial dan tentunya acara seminar yang menjadi ajang sosialisasi infor-masi yang bermanfaat bagi publik.

Pada sesi pertama, materi dengan judul mewujudkan tim berkinerja tinggi disampaikan oleh Rurin Bimaladewi, motivator profesional yang telah memberikan jasanya ke berbagai instansi. Dalam paparan yang dikemas dalam bahasa yang menarik, peserta terlihat antusias dalam menyimak poin demi poin yang disampaikan. Dengan kemam-puan untuk menggali dan membuka kesadaran peserta tentang hakekat dan permasalahan dunia kerja yang diikuti dengan tips-tips dan trik untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi serta mem-bangun kerjasama antara pegawai, Rurin meny-

amapaikan bagaimana membangun sinergisitas untuk mewujudkan tim yang berkinerja tinggi. Be-gitu menarik-nya Rurin dalam menyampaikan ma-teri kali ini, tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 11:00 ketika Rurin harus menutup sesi terse-but dengan sebuah simpulan bahwa hakekat se-mangat tim adalah pengakuan bahwa semua kom-ponen berperan dalam mewujudkan keberhasilan pencapaian sebuah tujuan tim, “Keberhasilan tim adalah buah manis dari hasi sinergi semua kom-ponen yang terlibat di dalamnya, jadi apapun peran kita dalam tim adalah penentu keberhasilan tim itu sendiri” tutupnya.

Setelah makan siang peserta diarahkan oeh narasumber menuju pinggir danau dalam lapa-ngan yang cukup luas persis di pingir Danau Bera-tan, peserta dipandu oleh beberapa narasumber dan asistennya untuk melakukan ice breaking, ke-mudian dilanjutkan dengan berbagai permainan yang mengasah kerjasama, komunikasi, inisiatif dan strategi. Setelah terbagi dalam 8 kelompok, mas-ing-masing kelompok diarahkan dalam permainan seperti melewati tantangan dalam kaki terikat satu sama lainnya, kemudian memindahkan gelang–gel-ang diatas topi, memindahkan bola dari satu tem-pat ke tempat yang lain dalam gelang yang diikat tali, serta melepaskan diri dari tali yang terikat anta-

Page 7: X-Media Edisi 5

7

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

Laporan UtamaMomentum perkuat sinergi

Selesai melakukan permainan, instruktur kemudian menyampaikan makna dan pesan dari masing-masing permainan. Peserta sangat antu-sias mengikuti setiap permainan yang mengasah kerjasama tim, kreativitas, konsentrasi dan komuni-kasi, serta kesediaan untuk mendengar.

Selesai mencoba berbagi permainan peser-ta kemudian melanjutkan makan siang. Setelahnya mereka mengikuti berbagai lomba yang disiapkan oleh panitia, mulai dari balap karung, lari bakiak, dan tarik tambang.

Setelah mengikuti berbagai lomba acara di-lanjutkan dengan penandatanganan komitmen un-tuk memperkuat sinergi mewujudkan layanan yang bermartabat. Satu persatu pegawai yang diawali oleh Kepala Kanreg X BKN Denpasar menandatanga-ni kanvas yang telah berisi ikrar untuk memperkuat sinergi mewujudkan layanan yang profesional dan bermartabat. Dalam pengarahannya, Made Ardita merasa berbagai kegiatan dari pagi sampai sore kali ini sangat bermanfaat untuk memperkuat sinergi satu sama lainnya. “Sebagai pengingat selanjutnya kita tandatangain komitmen untuk memperkuat sinergi mewujudkan layanan yang profesional dan bermartabat” ungkapnya

Page 8: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

8

Laporan UtamaMomentum perkuat sinergi

Selesai melakukan melakukan pendanda-tanganan peserta diarahkan untuk mencoba wa-tersport, mulai dari speed boat, banana boat, dan sampan mengelilingi danau.

Peserta terlihat begitu antusias menikmati watersport sambil menikmati keindahan danau. Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16:00 ketika akhirnya peserta berkumpul kembali di ruang pertemuan untuk mengetahui pemenang tim terbaik serta penyerahan hadiah lomba-lomba sambil menikmati kudapan sore itu di pingir danau. Tepat pukul 16:20 WITA rombongan kembali ke bus untuk selanjutnya kembali ke Denpasar. (Boent)

Page 9: X-Media Edisi 5

9

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

ProfilKiat Nahkoda Kanreg X BKN

Belum genap 2 tahun menjadi nakhoda Kantor Regional X BKN Denpasar, tidak sedikit gebrakan yang telah dilakukan-

nya. Asa untuk menjadi Kantor Regional percontohan sedikit demi sedikit menemui jalan terang. Tidak puas dengan prestasi yang diraih kini, Kantor Regional X BKN Denpasar terus menyatukan tekad menguatkan sinergi untuk berlari lebih kencang dalam meningkatkan kualitas layanan. Pr-estasi teranyar yang berhasil ditorehkan adalah diraihnya Penghargaan Unit Kerja Terbaik I di ling-kungan BKN Tahun 2014 atas Prestasi dalam Kinerja Pelayanan Publik Tahun 2013. Menarik untuk mengetahui bagaimana ia menata langkah untuk terus berbenah. Ditemui di ruang kerja Kakanreg, berikut wawancara X-Media dengan Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar, Drs. Made Ardita, M.Si.

Selamat Siang Bapak, apa kabar?Siang, syukur kami ada dalam keadaaan sehat semua.

Sebentar lagi Bapak genap 2 tahun memimpin Kanreg X BKN Denpasar, setelah dilantik pada bulan Oktober 2012. Bisa diceritakan bagaimana kesan Bapak selama memimpin di Kanreg X BKN?Dua tahun terasa berjalan sangat cepat, tentu banyak kesan yang telah kami rasakan, namun yang menonjol kami rasakan adalah kebersamaan dan kreativitas. Sebagai pimpinan kami berusaha untuk menjaga kebersamaan ini, karena saya yakin organisasi yang efektif adalah organisasi yang bisa menciptakan dan menjaga suasana harmonis. Untuk itu saya menerapkan kepemimpinan dua arah. Tidak hanya top down tapi buttom up juga perlu.

Di awal masa kepemimpinan, Bapak sempat berencana meningkatkan kulitas SDM sebagai langkah awal untuk meningkatkan eksistensi Kanreg bagi stakeholder. Sejauh mana program tersebut berpen-garuh terhadap capaian Kanreg saat ini?Terus terang, setelah saya melihat profil sumber daya yang dimiliki Kanreg X saat itu, ada perasaan optimis yang saya rasakan. Ternyata Kanreg memiliki potensi sumber daya manusia yang mumpu-ni jika dikembangkan, sehingga hal ini menjadi modal berharga bagi kami untuk meningkatkan pe-layanan di Kanreg ini. Tentu peran SDM ini sangat penting, sehingga kami terus mendorong pening-katkan kualitasnya melalui keikutsertaan berbagai diklat baik teknis kepegawaian maupun teknis lainnya. Di samping itu kesadaran pegawai untuk terus berusaha mengupgrade diri juga menjadi modal yang cukup signifikan kami rasakan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pegawai yang sudah menin-gkatkan pendidikan formalnya disamping keikutsertaan mereka dalam berbagai diklat. Untuk men-ingkatkan kekompakan dan sinergi, kami beberapa kali melakukan diklat team building, dan hal ini kami rasakan sangat positif sekali dampak dan manfaatnya. Kedepan ini akan terus kami adakan.

Mengintip Kiat Nahkoda Kan-tor Regional X BKNKomit terus tingkatkan kualitas SDM, Dorong Kreatifitas Wujudkan Layanan Unggulan

Page 10: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

10

ProfilKiat Nahkoda Kanreg X BKN

Bagaimana bapak menjalin kerjsama dengan stakeholder terkait?Tentu keberadaan sebuah organisasi tidak telepas dari pengakuan dari pihak lain atas keberadaannya. Stakeholder utama kami tentu masyarakat ASN di wilayah kerja kami, yaitu di Provinsi Bali, NTB dan NTT baik pegawai daerah maupun pusat. Melalui kerjasama yang kami jalin dengan Badan Kepega-waian Daerah dan instansi vertikal untuk pengelo-laan kepegawaian. Di samping dengan BKD/instansi kami juga bersinergi dengan stakeholder lain dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat ASN. Bahkan tahun 2014 ini kami sudah melakukan kerjasama dengan Ombudsman RI dalam hal men-dorong dan mengawal proses seleksi CPNS yanng transparan dan akuntabel, mereka kami libatkan dalam beberapa kesempatan khususnya dalam seminar regional yang kami adakan pada bulan Mei lalu. Dengan kerjasama ini tentu kami berharap kualitas layanan kita terus bisa ditingkatkan.

Apa tantangan terbesar yang Bapak rasakan dalam memimpin di Kanreg?Terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki. Kita lihat misalnya pembangunan gedung arsip yang belum selesai menyebabkan penataaan tata naskah (takah) belum bisa berjalan optimal. Bisa kita lihat berkas kepegawaian belum bisa tertata rapi. Namun hal tersebut tidak bisa dijadikan ala-san terhambatnya pelayanan yang diberikan. Kami tetap berusaha memanfaatkan sarana yang ada un-tuk melakukan penataan sambil terus melengkapi sarana dan prasarana yang ada. Mudah-mudahan tahun ini pembangunan gedung arsip bisa selesai

sehingga penataan takah bisa optimal di tahun 2015.

Potensi apa yang ada di Kanreg X BKN yang men-unjang keberhasilan Kanreg kedepan pak?Kanreg X BKN memiliki keunggulan potensi sumber daya manusia yang mumpuni, dan kalau ini dikelo-la dengan baik saya yakin Kanreg ini bisa jadi yang terdepan. Bisa saya contohkan dari beberapa diklat yang diadakan contohlah Diklat Prajabatan kemarin, 2 (dua) orang CPNS kita meraih Peringkat Terbaik I dan II. Belum lagi dalam Diklat Analis Kepegawa-ian dalam angkatan yang berbeda baik Diklat Analis Kepegawaian Keahlian dan Diklat Analis Kepega-waian Keterampilan, pegawai kita menjadi lulusan dengan nilai terbaik. Tentu hal ini membanggakan dan menjadi aset yang berharga kedepannya. Beri-kutnya adalah kreativitas. Kreativitas pegawai disini boleh dibilang cukup menonjol. Ternyata keter-batasan yang ada bukan semata-mata jadi halan-gan namun di sisi lain ternyata bisa menumbuhkan berbagai kreativitas yang menjanjikan. Selain “bo-nus demografi” tadi, ternyata Kanreg X BKN juga menikmati “bonus geografi”, karena dengan lokasi di Bali, banyak sekali event-event internasional ber-langsung di Bali termasuk event Bidang Kepegawa-ian, tentu ini karena Bali memiliki daya tarik yang sudah diakui dunia internasional. Peluang ini ten-tu akan menjadi potensi untuk mengenalkan ke-beradaan BKN pada umumnya dan Kanreg X BKN pada khususnya.

Bagaimana Bapak mengoptimalkan potensi tersebut?

Page 11: X-Media Edisi 5

11

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

ProfilKiat Nahkoda Kanreg X BKN

Untuk sumber daya manusia yang ada kami men-dorong tumbuh suburnya kreativitas yang positif bagi kemajuan Kanreg, kami memberikan kesem-patan kepada pegawai untuk berlomba-lomba menggali kreativitas yang bermanfaat disamping kami upayakan peningkatan kompetensinya mela-lui serangkaian diklat, baik yang diselenggarakan sendiri maupun yang diselenggarakan oleh pihak eksternal. Untuk letak keberadaan Kanreg di Bali tentu akan menjadi daya tarik tersendiri, dan hara-pan kami disamping pemanfaatan CAT tahun 2015 kami juga akan membangun Assesment Center yang diawali dengan penyiapan sumber daya manusian-ya melalui penyertaan dalam workshop Assesment Center dan serangkaian magang mulai tahun 2013, kami juga berencana mengembangkan pengelolaan takah yang berbasis IT.

Selain peningkatan kualitas SDM dan sarana prasarana, apa rencana Bapak untuk meningkat-kan eksistensi Kanreg X BKN?Kami mengupayakan berbagai kerjasama, disamp-ing membangun kelengkapan berbagai sarana dan prasarana, tentu kami juga terus menjajaki kerjasa-ma pemanfaatan fasilitas yang ada. Katakanlah sta-siun CAT, kami terus mendorong kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah untuk pemanfaatan-nya. Tidak hanya untuk tes seleksi masuk CPNS tapi juga berbagai kebutuhan lain misal Ujian Penyesua-ian Ijazah, pemetaan potensi pegawai, dan tes calon dan kelulusan peserta diklat. Untuk Assesment Center kami juga sudah menjajaki kerjasama den-gan beberapa instansi daerah dan pusat yang ada di wilayah kerja kami untuk memanfaatkan sarana Assesment Center yang akan kami punya nantinya. Untuk menjaga kualitas layanan kami, kita beru-saha menjaga mutu layanan dengan sertifikasi ISO dan menggandeng lembaga-lembaga yang kredibel dalam upaya melakukan pengawasan pelayanan publik, seperti Ombudsman RI misalnya.

Apa layanan unggulan Kanreg X saat ini?Sampai saat ini kita mempunyai stasiun CAT den-gan kapasitas 103 komputer, penggunaan Teknologi Informasi dalam penyampaian informasi dan kon-sultasi kepegawaian seperti misalnya: Sms Kepega-waian X-Asik, blog, website, panfage Facebook, dan Anjungan Pelayanan Mandiri. Layana kepegawaian

kami terutama layanan Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian dan Pensiun telah bersertifikasi ISO 9001:2008. Kami juga sudah mempunyai Pusat Pe-layanan Terpadu.

Sejauh mana layanan unggulan tersebut bisa menopang keberhasilan menjadikan Kanreg X BKN sebagai Kanreg percontohan?Layanan unggulan tersebut tentu sangat besar pen-garuhnya dalam menunjang keberhasilan dan usa-ha kami mewujudkan obsesi kami menjadi Kanreg percontohan. Bisa kita lihat dari capaian kita sam-pai saat ini, baru-baru ini dalam rangka peringatan HUT ke-66 BKN dari hasil audit Inspektorat, Kanreg X BKN menjadi Kanreg terbaik dalam pelayanan publik di lingkungan BKN. Pemanfaatan berbagai kemajuan teknologi informasi tidak hanya mem-percepat tapi juga mempermudah dan memperluas akses informasi. Sertifikasi ISO juga telah menetap-kan Standar Operational Procedure (SOP) yang je-las dalam memberikan layanan, tentu ini juga jadi semacam guideline standar layanan bagi para pega-wai di Kanreg X BKN Denpasar.

Tahun 2015 Bapak berencana membangun Asses-ment Center, apa yang Bapak harapkan dari ter-bangunnya Asesment Center tersebut?Tujuan akhirnya tentu adalah terciptanya ASN yang profesional dan bermartabat. Tentu hal ini mesti didahului dengan mekanisme yang bisa memasti-kan bahwa ASN memiliki kompetensi yang sesuai ketika mereka menduduki suatu jabatan dan terbe-bas atau bisa meminimalisir intervensi politik. Oleh karena itu peran Assesment Center sangat strategis sebagai media dan proses untuk menciptakan hal tersebut. Dalam jangka pendek tentu melalui pe-manfaatan fasilitas Assesment Center yang ada di Kanreg X BKN.

Bagaimana rencana pemanfaatannya?Untuk pemanfaatan Assesment Center yang akan kami bangun nantinya, tentu kami akan berkoor-dinasi dengan Pusat Penilaian Kompetensi PNS di BKN Pusat. Seperti kita ketahui selain untuk penila-ian kompetensi manajerial untuk calon pejabat, As-sesment Center juga bisa dimanfaatkan untuk mel-akukan profiling pegawai.

Page 12: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

12

ProfilKiat Nahkoda Kanreg X BKN

Siapa saja yang bisa memanfaatkan?Instansi pemerintah di wilayah kerja Kanreg X BKN khususnya, baik instansi daerah maupun pusat.

Selain Assessment Center, apa lagi yang bisa men-jadi ikon BKN khususnya di wilayah kerja Kanreg X?Hmm, selain Assessment Center tentu CAT masih menjadi ikon kami juga, kami memiliki stasiun CAT yang selain telah terstandarisasi dari segi teknologi namun juga memperhatikan unsur estetika, sehing-ga ruang tes CAT kami ciptakan menjadi tempat yang indah dan nyaman bagi pelaksanaan tes. Selain dua hal tersebut kedepan kami akan terus mendorong kreativitas pegawai dengan menciptakan lab-lab inovasi dan mudah-mudah bisa dikompetisikan, sehingga pegawai bisa berkontribusi dalam upaya menciptakan inovasi-inovasi yang positif dan ber-manfaat bagi kemajuan Kanreg.

Bagaimana dengan pengelolaan dan peman-faatan stasiun CAT?Saat ini sudah puluhan instansi pemerintahan yang telah memanfaatkan CAT kami, baik untuk kebutu-han tes seleksi masuk CPNS, penmetaan potensi pegawai maupun untuk tes penyelenggaraan diklat.

Bagaimana usaha yang dilakukan untuk mening-katkan kualitas layanan?Sertifikasi layanan yang berstandar ISO terus kami pertahankan, dan tidak tertutup kemungkinan kami perluas pada bidang layanan lain misalnya Bimtek dan INKA. Awalnya untuk sertifikasi ISO ini sem-pat mendapat nada pesimistis karena terbatasnya jumlah sumber daya manusia yang ada, di samping minimnya sarana dan prasarana. Namun saya kata-kan kalau tidak kita coba dan tidak sekarang, kapan lagi? Dan syukur hal tersebut berbuah manis, tidak hanya untuk kemudahan dalam prosedur layanan tapi dari sertifikasi ini kami bisa meraih pelayanan publik terbaik di lingkungan BKN.

Wah nekat juga ya pak?Hmm begitulah, sebagai pemimpin memang kita harus berani mengambil resiko. Tapi tentu tetap dengan perhitungan yang matang tidak asal grasa grusu. Puji syukur berkat sinergi yang kuat, akhirnya sertifikat ISO 9001:2008 dapat kami raih.

Sejauh mana sertifikasi ISO ini berpengaruh terha-dap peningkatan kualitas layanan pak?Sangat berpengaruh tentunya karena dengan standar layanan bisa dijadikan patokan dalam memberikan layanan, dan kualitas layanan yang tepat guna, tepat waktu, dan tepat sasaran bisa tetap kita jaga.

Wah menarik sekali, lalu apa harapan Bapak ke-pada seluruh pegawai Kanreg X BKN Denpasar?Terima kasih. Sebagai pimpinan tentu kami berharap kepada seluruh pegawai senantiasa mengembang-kan diri, dan meningkatkan kompetensinya meng-ingat kedepan tantangan juga semakin kompleks sehingga kita tidak boleh tertinggal. Tetaplah jaga kekompakan dan perkuat sinergi yang sudah bagus selama ini, karena apapun tantangan yang kita ha-dapi jika dilakukan secara bersama-sama dan ikhlas tentu akan terasa lebih ringan. Sebagai pribadi saya berharap keakraban dan kebersamaan kita tetap dipupuk dan ditingkatkan, karena kita keluarga be-sar Kanreg X BKN Denpasar kuat karena kebersa-maan.(Tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 12:30 WITA, X-Media pun mengakhiri wawancara hangat siang itu.)

Terima kasih Bapak atas waktunya, senang bisa berbincang siang ini, sukses untuk Bapak dan Kan-reg X BKN. Terima kasih juga, sukses juga buat X-Media.

Profil Narasumber :

Nama : Drs. Made Ardita, M.SiJabatan : Kepala kantor Regional X BKN Denpasar Lahir : Singaraja, 26 Oktober 1956Agama : Hindu Pendidikan : a. SMA 1 Singaraja (1975) b.Sarjana Sosial Politik Administrasi Negara

Universitas Parahyangan Bandung (1983) c. S2 Magister Ilmu Administrasi FISIP UI

KekhususanAdministrasi dan Pengemban-gan SDM (2004)

Istri : Yohannie Merliyana Fransisca, SHAnak : 1. I Gede Agung Pande Mudara, SE. Ak.

(Akuntan pada salah satu KAP di Jakarta) 2. I Made Yogatama Pande Mudara, SE (Bek-

erja di Bank BRI di Jakarta)Hobby : Voley BallMotto Hidup : Aku Ada Dari Tiada

Page 13: X-Media Edisi 5

13

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

Laporan KhususOmbudsman RI

Setidaknya terdapat tiga hal yang men-jadi pertimbangan pembentukan lembaga Ombudsman di Indonesia.

Pertama, bahwa pelayanan kepada masyarakat dan penegakan hukum yang dilakukan dalam rangka penyelenggaraan negara dan pemerintahan meru-pakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya un-tuk menciptakan pemerintahan yang baik, bersih, dan efisien guna meningkatkan kesejahteraan serta menciptakan keadilan dan kepastian hukum bagi se-luruh warga negara. Kedua, bahwa pengawasan pe-layanan yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan merupakan unsur pent-ing dalam upaya menciptakan pemerintahan yang baik, bersih, dan efisien serta sekaligus merupakan implementasi prinsip demokrasi yang perlu ditum-buhkembangkan dan diaplikasikan guna mencegah dan menghapuskan penyalahgunaan wewenang oleh aparatur penyelenggara negara dan pemerin-tahan. Terakhir, pembentukan Ombudsman sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat agar turut terlibat aktif untuk melakukan pengawasan terha-dap aparat pemerintah sehingga akan lebih men-jamin penyelenggaraan negara yang jujur, bersih, transparan, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Pemberdayaan pengawasan oleh masyarakat ini merupakan implementasi demokratisasi yang perlu dikembangkan serta diaplikasikan agar penyalahgu-naan kekuasaan, wewenang ataupun jabatan oleh aparatur negara dapat diminimalisasi.

Dalam Undang-Undang Undang-undang Nomor 37 tahun 2008 tentang Ombudsman Repu-

bl

ik Indonesia ditegaskan bahwa Ombuds-man adalah lembaga negara yang mempunyai ke-wenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh penyeleng-gara negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik Negara serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya ber-sumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Ne-gara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Sasaran utama kerja Ombudsman adalah praktek maladministrasi, yakni perilaku atau per-buatan melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau pengabaian kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaku-kan oleh Penyelenggara Negara dan pemerintahan yang menimbulkan kerugian materiil dan/atau im-materiil bagi masyarakat dan orang perseorangan. Ombudsman dibentuk dengan tujuan :

1. Mewujudkan negara hukum yang demokratis, adil, dan sejahtera;

2. Mendorong penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang efektif dan efisien, jujur, terbuka, bersih, serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;

Mengenal Ombudsman Republik Indonesia

Dalam penyelanggaran seminar regional “Kupas Tuntas Tes Seleksi CPNS dengan Meng-gunakan CAT” Kantor Regional X BKN Denpasar menggandeng Ombudsman Republik Indonesia sebagai lembaga yang berwenang untuk melakukan pengawasan atas pelayanan publik. Untuk lebih mengenal lebih jauh lembaga ini, apa latar belakang pembentukannya, sasaran dan tujuan, tugas-tugas dan kewenangannya, berikut ulasan singkat tentang Ombudsman Republik Indone-

Page 14: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

14

Laporan UtamaOmbudsman RI

3. Meningkatkan mutu pelayanan negara di segala bidang agar setiap warga negara dan penduduk memperoleh keadilan, rasa aman, dan kese-jahteraan yang semakin baik;

4. Membantu menciptakan dan meningkatkan upaya untuk pemberantasan dan pencegahan praktek-praktek Maladministrasi, diskriminasi, kolusi, korupsi, serta nepotisme;

5. Meningkatkan budaya hukum nasional, kesa-daran hukum masyarakat, dan supremasi hu-kum yang berintikan kebenaran serta keadilan.

Selanjutnya, dinyatakan dalam pasal (2) UU Ombudsman, bahwa Ombudsman merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri dan tidak memiliki hubungan organik dengan lembaga nega-ra dan instansi pemerintahan lainnya, serta dalam menjalankan tugas dan wewenangnya bebas dari campur tangan kekuasaan lainnya. Kemandirian dan independensi Ombudsman dimaksudkan agar dalam melaksanakan tugasnya Ombudsman da-pat bersikap obyektif, transparan, dan mempunyai akuntabilitas kepada publik. Terkait dengan tugas, Ombudsman mempunyai tugas sebagai berikut :1. Menerima Laporan atas dugaan Maladministrasi

dalam penyelenggaraan pelayanan publik;2. Melakukan pemeriksaan substansi atas Laporan;3. Menindaklanjuti Laporan yang tercakup dalam

ruang lingkup kewenangan Ombudsman;4. Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri terh-

adap dugaan Maladministrasi dalam penyeleng-garaan pelayanan publik;

5. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga negara atau lembaga pemerintahan lainnya serta lembaga kemasyarakatan dan per-seorangan;

6. Membangun jaringan kerja;7. Melakukan upaya pencegahan Maladministrasi

dalam penyelenggaraan pelayanan publik; dan8. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh un-

dang-undang.

Dalam menjalankan fungsi dan tugas, Om-budsman berwenang:1. Meminta keterangan secara lisan dan/atau ter-

tulis dari Pelapor, Terlapor, atau pihak lain yang terkait mengenai Laporan yang disampaikan ke-

pada Ombudsman;2. Memeriksa keputusan, surat-menyurat, atau

dokumen lain yang ada pada Pelapor ataupun Terlapor untuk mendapatkan kebenaran suatu Laporan;

3. Meminta klarifikasi dan/atau salinan atau fo-tokopi dokumen yang diperlukan dari instansi mana pun untuk pemeriksaan Laporan dari in-stansi Terlapor;

4. Melakukan pemanggilan terhadap Pelapor, Ter-lapor, dan pihak lain yang terkait dengan Lapo-ran;

5. Menyelesaikan laporan melalui mediasi dan konsiliasi atas permintaan para pihak;

6. Membuat Rekomendasi mengenai penyelesaian Laporan, termasuk Rekomendasi untuk memba-yar ganti rugi dan/atau rehabilitasi kepada pihak yang dirugikan;

7. Demi kepentingan umum mengumumkan hasil temuan, kesimpulan, dan Rekomendasi.

Selain kewenangan di atas, Ombudsman juga berwenang:

1. Menyampaikan saran kepada Presiden, kepala daerah, atau pimpinan Penyelenggara Negara lainnya guna perbaikan dan penyempurnaan organisasi dan/atau prosedur pelayanan publik;

2. Menyampaikan saran kepada Dewan Perwaki-lan Rakyat dan/atau Presiden, Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah dan/atau kepala daerah agar terhadap undang-undang dan peraturan perun-dang-undangan lainnya diadakan perubahan dalam rangka mencegah Maladministrasi.

Demikianlah latar belakang, sasaran dan tujuan serta tugas pembentukan Ombudsman. Untuk mewujudkan sasaran dana tujuan tersebut tentu diserta dengan kewenangan yang dimiliki. Dengan terbentuknya Ombudsman Instansi Pemer-intah khususnya diharapkan dapat terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanannya. (Boent).

Disarikan dari Materi Asisten Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali dalam Seminar Regional “Kupas Tuntas Tes CPNS Bebas KKN Den-gan Sistem CAT”, diselenggarakan Kanreg X BKN Denpasar, Denpasar, 17 Mei 2014

Page 15: X-Media Edisi 5

15

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

Lakukan Tes Seleksi CPNS Secara Transparan dan Akuntabel

PEMERINTAH KOTA DENPASAR “DIGANJAR” PENGHARGAANDewa Sudarsana : “Ini Buah Kebijakan Walikota”

EventPemerintah Kota Denpasar “Diganjar” Penghargaan

Dari 3 (tiga) kabupat-en kota di

Provinsi Bali yang men-dapat formasi pelamar umum tahun anggaran 2013 yaitu Pemerintah

Kota (Pemkot) Denpasar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana dan Pemkab Karangasem, pada tahun 2013 Kota Denpasar mendapatkan for-masi pelamar umum 50 orang. Melalui kebijakan Walikota waktu itu, Pemkot Denpasar menjadi in-stansi daerah pertama di wilayah kerja Kantor Re-gional X BKN yang memanfaaatkan CAT BKN. Dari 1.700 lebih pelamar yang mengikuti tes waktu itu mereka harus berebut 50 jabatan yang tersedia.

Keputusan Walikota untuk melakukan tes seleksi CPNS secara transparan dan akuntabel menjadi pemicu jatuhnya pilihan pada penggunaan sistem CAT di Kantor Regional X BKN Denpasar waktu itu. Alhasil walaupun mesti berlangsung dalam puluhan sesi karena masih terbatasnya jum-lah komputer yang tersedia waktu itu, kesabaran jajaran Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelati-han (BKPP) Kota Denpasar berbuah manis. Dinilai sebagai salah satu instansi yang berhasil dalam proses rekrutmen melalui pemanfaaatan CAT den-gan hasil yang baik, Pemkot Denpasar “diganjar” penghargaan oleh Badan Kepegawaian Negara.

Menurut Kepala BKPP Dewa Nyoman Su-darsana, M.Si., secara umum tes berjalan tanpa hambatan yang berarti, dan yang lebih menggem-birakan lagi sambutan positif datang dari peserta dan panitia penyelengara. Hal ini tercermin dari hasil kuisioner yang disebar waktu itu yang men-unjukkan kepercayaan publik terhadap sistem rekrutment bebas KKN sedikit demi sedikit telah

berangsur tumbuh kembali. CAT dianggap mampu menjadi jawaban atas terjadinya distrust pub-lik terhadap sistem rekrutment yang pernah ada.

Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian BKN, Drs. S. Kusprijo Murdono, M.Si menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Kota Denpasar atas komitmen yang tinggi untuk bersama-sama mewujudkan proses tes CPNS yang lebih transparan dan akuntabel. “Mudah-mudahan langkah Kota Denpasar ini bisa diikuti oleh instansi lain” harap Kuspriyo sesaat sebelum memberikan penghargaan yang diterima oleh Dewa Sudarsana.

Sementara ditemui secara terpisah seusai menerima penghargaan, Dewa Sudarsana mengakui penghargaan ini merupakan buah dari kebijakan Walikota Denpasar. Walaupun saat itu instansi yang akan menyelengarakan rekrutmen masih diberikan opsi menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK) atau CAT. Walikota Denpasar langsung memutuskan menggunakan sistem CAT sebagai alat bantu dalam rekrutment CPNS Pemkot Denpasar Tahun 2013. Dewa Sudarsana mengakui dari sistem yang ada, saat ini CAT yang paling bisa dipercaya. “Saat ini saya akui sistem CAT cukup bagus, namun seiring dengan kemajuan teknologi, sistem bisa terus dikembang-kan untuk menjaring calon pegawai yang kompe-ten” ungkap pejabat yang terkenal rendah hati ini.

Langkah Pemerintah Kota Denpasar ini memang patut diikuti, mengingat banyak manfaat yang diperoleh dari penggunaan CAT ini. Selain me-kanisme tes yang obyektif dan akuntabel yang telah menumbuhkan kepercayaaan publik, tes dengan menggunakan CAT juga telah memberikan kemuda-han dan keamanan bagi penyelenggaranya. (Boent).

Page 16: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

16

Event

Rangkaian Diklat Analis Kepegawaian Keahlian untuk wilayah kerja Kantor Regional X BKN Denpasar akhirnya

ditutup. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 2 s/d 14 Mei 2014 ditutup secara resmi oleh Deputi Pengawasan dan Pengendalian Kepega-waian BKN Dr. Sulardi, MM. Diklat kali ini diikuti oleh peserta dari berbagai instansi vertikal dan daerah di wilayah Bali, NTB, dan NTT.

Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar, Drs. Made Ardita, M.Si dalam laporan penyelenggaraan m e n y a m -paikan kegiatan ini berlangsung berkat kerjasama Direktorat Binjak, Pusdiklat BKN d a n Kantor Regional X BKN Den-pasar. Dalam laporannya Made A r -dita menyampaikan bahwa kegiatan kali ini dikuti oleh 40 orang dari wilayah Bali, NTB dan NTT. “Hasil Diklat kali ini cukup bagus dan 100 persen peserta dinyatakan lulus” ungakapnya sumringah.

Lebih lanjut Made Ardita menyampaikan bahwa dari hasil penilaian panitia yang meliputi nilai keseharian (40%) selama mengikuti diklat ditambah dengan hasil tes CAT (60%). Dari hasil penilaian secara keseluruhan, Gusti Ayu Putu Lili Santina, S.Kom peserta dari Kantor Regional X BKN Denpasar keluar sebagai sebagai pe-serta terbaik pertama dengan akumulasi nilai kelulusan akhir 95,99. Sementara Nur Rahman, SE peserta dari BKD Kota Bima terpilih sebagai peserta terbaik I I dengan nilai kelulusan akhir 94,84 dan Dewi Nur Indah Sari, S. Psi dari BKD Kabupaten Jembrana keluar sebagai peserta terbaik III dengan nilai ke-lulusan akhir 93,56. Made Ardita berpesan agar setelah kembali ke instansi masing-masing, ilmu yang didapat agar diteruskan kepada pegawai lain-nya. “Bekerjalah dengan sebaik-baiknya, tingkat-kan keterampilan dan pengetahuan” pesannya.

Deputi pengawasan BKN, Dr. Sulardi, MM dalam pengarahan penutupan menyampaikan pilihan menjadi jabatan fungsional tertentu meru-pakan pilihan yang tepat karena mempunyai ber-

bagai kelebi- han, diantaranya kesempatan untuk bisa naik pangkat relatif lebih cepat dari

j a b a t a n struktural dan den-g a n pangkat puncak untuk keahlian sam-p a i IV/c. BUP jabatan fungsional tertentu

cenderung lebih panjang dan dengan jabatan puncak dan BUP yang lebih pan-

jang maka nilai pensiun cenderung lebih besar. Masih menurut Sulardi, dalam konstelasi poli-tik di daerah, jabatan fungsional tertentu relatif aman dari intervensi politik, karena jabatan fung-sional tertentu adalah jabatan yang mandiri.

Salah satu peserta diklat, Ema Nur Suhendyah, S.Psi, dalam kesan-pesan mewakili peserta Diklat menyampaikan ucapan terima kasih kepada BKN yang telah memberikan kes-empatan untuk ikut diklat. “Banyak pengala-man baru yang diperoleh memupuk kedisipli-nan, kebersamaan pengalaman baru dalam menggunakan CAT sebagai alat tes” ungkapnya.

Khusus mengenai tes dengan CAT, Ema mengaku terkesan karena ternyata CAT sangat

mudah dioperasikan hasilnya langsung bisa diketahui sehingga dipercaya menjadi alat tes yang transparan dan akuntabel. “Saya

berharap setiap tes kepegawaian mengunakan CAT sistem sehingga proses tes bisa berlangsung dengan transparan dan akuntabel”, harapnya.

Penyelenggaraan Diklat Analais Kepega-waian Keahlian ini merupakan salah satu upaya BKN sebagai instansi pembina jabatan fungsional ini untuk menyiapkan tenaga Analis Kepegawa-ian yang kompeten dalam rangka menyelenggara-kan fungsinya di instansi masing-masing. (Boent)

Peserta Diklat Analis Kepegawaian Lulus 100%Gusti Ayu Putu Lili Santina Raih Predikat Nilai Terbaik

Peserta Diklat Analis Kepegawaian Lulus 100 %

Page 17: X-Media Edisi 5

17

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

Peserta Antusias Mengikuti Seminar CATOmbudsman Republik Indonesia ApresiasiTerobosan BKN

Ombudsman RI Apresiasi Terobosan BKNEvent

Sekretaris Utama BKN, Dr. Drs. Djoko Sutrisno, M.Si membuka kegiatan Seminar yang bertajuk “Kupas Tuntas

Tes CPN Bebas KKN Dengan Menggunakan CAT” di Denpasar Sabtu 17/05/14 lalu. Seminar yang dise-lenggarakan Panitia Kantor Regional X BKN Denpasar ini diadakan dalam rangka memperingati HUT ke-66 BKN. Untuk seminar kali ini Kantor Regional X BKN Denpasar menggandeng Ombudsman Republik In-donesia Perwakilan Bali, Pusat Pengembangan Sis-tem Rekrutmen PNS, dan Pemerintah Kota Denpasar yang telah sukses melaksanakan seleksi CPNS den-gan menggunakan CAT tahun 2013. Selain itu semi-nar regional ini juga menghadirkan salah seorang peserta yang telah lulus dalam sekelsi CPNS Kota Denpasar untuk berbagai pengalamannya mengi-kuti tes seleksi CPNS dengan menggunakan CAT.

Dalam pengarahannya Djoko Sutrisno men-gaku senang melihat antusias peserta dari kalangan umum dan mahasiswa kali ini. Tercatat 162 orang peserta mengikuti seminar yang baru pertama kali diadakan di Denpasar dan terbuka untuk umum serta mahasiswa ini. Seminar kali ini menghadirkan berbagai narasumber yang terkait dengan tema.

Kepala Pusat Pengembangan Sistem Re-krutmen PNS, Drs. Aris Windiyanto, M.Si mem-bawakan materi “Rekrutmen dan Seleksi CPNS dengan Alat Bantu Komputer”. Aris Windiyanto menyampaikan bahwa Sistem CAT sudah diguna-kan di BKN sejak tahun 2008 dan mulai diadopsi secara nasional pada tahun 2013. Walaupun masih bersifat opsional pada tahun 2013 sudah banyak instansi yang memanfaaatkan CAT. Masih menurut Aris, saat ini Stasiun CAT sudah ada di 12 kantor

Regional dan di BKN Pusat Jakarta. “Tahun ini kita tambah jumlah stasiun CAT menjadi 100 unit kom-puter, sehingga bisa digunakan oleh lebih banyak instansi yang melakukan rekrutmen” ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar, Drs. Made Ardita, M.Si yang membawakan materi dengan judul “Pen-gadaan PNS dan CAT Station di Kanreg X BKN Den-pasar”. Made Ardita menyatakan bahwa tahun ini Kantor Regional sudah memiliki CAT Station dengan kapasitas 103 unit komputer sehingga siap digunakan untuk melaksanakan tes seleksi CPNS tahun 2014.

Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Denpasar, Dewa Ny-oman Sudarsana, M.Si membawakan materi den-gan judul “Pentingnya Mekanisme Tes Bebas KKN Untuk Mendorong Reformasi Birokrasi di Kota Den-pasar”. Dewa Sudasana mengaku penggunaan CAT sejalan dengan agenda reformasi Birokrasi di Kota Denpasar. Menurut Dewa Sudarsna, setelah men-gunakan sistem CAT pada seleksi CPNS Pemerintah Kota (Pemkot) Depasar pada tahun 2013, diakui bahwa sistem ini jauh lebih bagus dari sistem selek-si yang pernah digunakan sebelumnya.”Setelah di-kaji, Walikota memutuskan untuk menggunkan CAT dan ternyata sejak mengunakan CAT hampir tidak ada masalah dengan seleksi CPNS Kota Denpasar untuk tahun 2013, jika pun ada hanya masalah kecil terkait teknis” terangnya. Pemkot Denpasar meru-pakan instansi pertama yang menggunakan CAT di wilayah Provinsi Bali dan hasilnya sangat bagus sehinga mendapat penghargaan dari Kepala BKN.

Kanreg X BKN bergerak cepat. Selesai membangun stasiun CAT tahap pengembangan, sem-inar untuk mensosialisasikan penggunaan CAT pun digelar. Kali ini sasarannya adalah masyarakat umum dan mahasiswa.

Page 18: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

18

Ombudsman RI Apresiasi Terobosan BKN

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) melalui Asisten ORI Perwakilan Bali, Nyoman Sri Widhiyanti memberikan paparan yang berjudul “Peran Bi-rokrasi dalam Menciptakan Mekanisme Tes CPNS yang Transparan dan Akuntabel”. Sri mengapreasi terobosan penggunaan CAT sebagi upaya untuk menjaring sumber daya manusia yang kompeten dan handal sebagai bagian dari agenda reformasi birokrasi. “Pengawasan utama terhadap proses tes ada di masyarakat, pengawasan pertama ada di pe-serta tes itu sendiri, maka tolong dipastikan nilai yang diperoleh cocok dengan yang diumumkan” pintanya. Masih menurut asisten lembaga yang mempunyai kewenangan mengawasi pelayanan publik ini mengakui CAT cukup efektif untu mewu-judkan pengendalian tes CPNS yang objektif saat ini.

Lia Wijayanti, salah seorang peserta tes CPNS Kota Denpasar yang menggunakan CAT pada seleksi ahun 2013 dalam testimoninya men-gakui mekanisme tes dengan CAT sangat aman dan nyaman karena tes berlangsung dalam ruan-gan ber-AC. Yang paling penting masih menurut Lia objektivitas dari tes ini tidak diragukan lagi. “Hampir tidak ada celah untuk manilpulasi hasil tes, karena hasil tes langsung diketahui begitu tes selesai dilakukan” ungkapnya. Lia juga mengaku kagum dengan transparansi tes CAT. “Tidak hanya nilai kita sendiri beberapa menit setelah tes ber-langsung, kita juga mengetahui nilai peserta lain-nya yang mengikuti tes” ungkapnya. Walaupun cibiran masih sering didengar Lia akan biaya yang tidak sedikit dikeluarkan ketika menjadi seorang PNS, namun kini dia cukup bangga bahwa dia bisa lulus dengan usahanya sendiri dan jauh dari yang namanya KKN. “Berkat tes yang akuntabel dan transparan, syukur saya berhasil lulus dan seka-rang sudah bertugas sejak Maret 2014” terangnya.

Selesai mengikuti seminar, peserta diberikan kesempatan mencoba menguna-kan CAT Kanreg X BKN. Peserta dibagi men-jadi 2 sesi tes. Simulasi dirancang dengan uru-tan-urutan prosedur yang sama dengan tes seleksi CPNS sesungguhnya. Setelah menjajal CAT peserta diberikan kuisioner/angket tentang pen-dapat mereka setelah mengikuti seminar kali ini.

Ditemui seusai mengikuti tes, Kadek Mary-ana, salah seorang peserta tes mengaku sangat senang bisa mencoba tes dengan menggunkan CAT. Mahasiswa semeseter akhir Universitas Udayana ini menyambut baik kegiatan semacam ini karena sangat bermanfaat terutama bagi peserta yang be-rancang-ancang mengikuti seleksi CPNS tahun 2014

(Boent).

Event

Page 19: X-Media Edisi 5

19

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

Pojok ITJajak Pendapat Tes CPNS STAN

Page 20: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

20

Sumber daya manusia aparatur meru-pakan tulang punggung penggerak bi-rokrasi dalam menghadapi tuntutan

dan tantangan global saat ini, harus memiliki ke-mampuan dan kreativitas untuk mengembangkan potensi diri termasuk organisasi kearah yang lebih baik dan profesional, sehingga mampu pula dalam memberikan pelayanan prima kepada publik. Tan-tangan reformasi birokrasi sebagaimana yang tertu-ang dalam road map reformasi birokrasi 2010-2014 dan grand design reformasi birokrasi 2010 – 2025 tentunya akan lebih membuka kesempatan dan ru-ang gerak dalam pengelolaan sistem manajemen kepegawaian menuju terciptanya dinamika kehidu-pan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

Berkaitan dengan pembinaan karir PNS, sangat diharapkan masing-masing kabupaten/kota dan provinsi memiliki sistem pola karir yang baku, sehingga dalam proses pengembangan karir baik dalam jabatan struktural maupun fungsional dapat berjalan sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku, khusus pejabat struktural eselon II dan calon Sekda kabupaten/kota, agar tetap mengi-kutu prosedur dan mekanisme yang sedang berja-lan saat ini, disamping itu perlu penyesuaian dengan perubahan-perubahan regulasi yang berkembang.

Khusus mengenai penanganan kasus-kasus

kepegawaian khususnya yang berhubungan den-gan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, agar dicermati secara baik, sehingga tidak menimbulkan persepsi yang keliru bagi PNS yang berujung pada pemberhentian, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat se-bagai PNS. Terkait dengan pelayanan administrasi kepegawaian di daerah ini, saya sangat mengapre-siasi segala daya dan upaya dari semua pengelola

kepegawaian baik di kabupaten/kota maupun di tingkat provinsi, yang telah bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja tuntas memberikan pelayanan terbaik di bidang kepegawaian, sehingga semuanya boleh berjalan secara tepat.

Selain hal-hal diatas, pada kesempatan yang baik ini, saya juga menghimbau agar kese-jahteraan PNS menjadi hal serius untuk didiskusi-kan, khususnya yang berkaitan dengan Tunjangan kesejahteraan disampaing Gaji, kebijakan Taperum, Taspen, Asuransi kesehatan oleh Badan Penyeleng-gara Jaminan Sosial (BPJS) dan hal-hal lain yang menunjang peningkatan kesejahteraan PNS, di-mana harus tercipta keseimbangan antara pening-katan profesionalitas dengan kesejahteraan PNS. Selanjutnya sesuai dengan Tema Rakor kali ini yaitu “Melalui Penilaian Prestasi Kerja PNS Kita Tingkat-kan Kinerja Organisasi”, saya menganjurkan agar Pemerintah Kabupaten/Kota dan Semua SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur segera melakukan upaya penyesuaian dengan regu-lasi yang sudah ada, yaitu evaluasi pegawai dengan menggunakan model evaluasi “Penilaian Prestasi Kerja PNS”.

Demikian secara singkat kutipan sambutan

Gubernur Nusa Tenggara Timur yang disampaikan pada acara Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian Tingkat Provinsi Nusa Tenggara pada tanggal 6 – 8 Mei 2014 bertempat di Hotel Sinar Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bek-erjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya sebagai tuan rumah.

RAPAT KOORDINASI BIDANG KEPEGAWAIANTINGKAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

TAHUN 2014Oleh : Sabar Parlindungan SorminKepala Bidang INKA Kanreg X BKN

EventRapat Koordinasi Bidang Kepegawaian se-NTT

Page 21: X-Media Edisi 5

21

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

EventRapat Koordinasi Bidang Kepegawaian se-NTT

Materi dalam rapat koordinasi kepega-waian ini terdiri dari Penilaian Prestasi Kerja PNS, Sistem Informasi Kepegawaian, Grand design Pola Pengembangan Karir PNS, Kebijakan dan Program BKD Provinsi NTT dan Diskusi. Kebijakan Pengem-bangan Karier PNS dalam Perspektif Undang-Undang Aparatur Sipil Negara disampaikan oleh Kepala Bidang Standarisasi Jabatan SDM Apara-tur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Aba Subagja, S.Sos, M.AP. Pengembangan karier PNS berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja dan kebutuhan In-stansi Pemerintah dengan mempertimbangkan Integritas dan Moralitas, kKompetensi terdiri dari kompetensi teknis , kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural.

Promosi dilakukan berdasarkan perbandin-

gan objektif antara kompetensi, kualifikasi dan per-syaratan yang dibutuhkan oleh jabatan, penilaian atas prestasi kerja, kepemimpinan, kerjasama, kre-ativitas, dan pertimbangan dari tim penilai kinerja PNS pada Instansi Pemerintah, tanpa membedakan gender, suku, agama, ras dan golongan. Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi. Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk men-jamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan sistem prestasi dan sistem karier.

Sementara itu Direktur Gaji dan Kesejahter-

aan BKN Pusat Menyampaikan materi Penilaian Pr-estasi Kerja PNS sesuai dengan Peraturan Pemerin-tah Nomor 46 Tahun 2011 tentang dan Peraturan Kepala BKN Nomor 1 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan PP 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.

Sasaran kerja pegawai adalah rencana ker-

ja dan target kerja yang akan dicapai oleh seorang PNS, setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan RKT Instansi dan dalam menyusun SKP harus jelas, dapat diukur, relevan, dapat dicapai dan memiliki target waktu. SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai, setiap kegiatan tu-gas jabatan yang akan dilakukan harus berdasarkan pada tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab, dan uraian tugas yang telah ditetapkan dalam Struk-

tur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK).

Materi mengenai kebijakan “Sistem Informasi Kepegawaian” disampaikan Kepala Kantor Region-al X BKN Denpasar, Bapak Drs. Made Ardita, M.Si, yang menyampaikan bahwa percepatan penyeleng-garaan manajemen kepegawaian melalui 1). Lima (5) langkah strategis yaitu a. Rekruitmen

berbasis kompetensi, b. Peningkatan Profesion-alisme, c. Peningkatan Pelayanan, d. Pengem-bangan Sistem Informasi Manajemen, d. Pen-ingkatan Kesejahteraan.

2). Reformasi Kepegawaian a. Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian

(SAPK)b. Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE)c. Pusat Penilaian Kompetensi (Assesment

Center)d. Computer Assisted Test (CAT)e. Implementasi Sistem Penilaian PNS (SKP)f. Penataan PNS

Sementara itu Kabid INKA Kantor Regional X BKN Denpasar menyampaikan Implementasi Sis-tem Informasi Kepegawaian sebagai berikut :

Sistem Informasi ASN sebagaimana Fung-si dan Tugas BKN pada Pasal 47 Undang-Undang Aparatur Sipil Negara salah satunya fungsinya ada-lah penyimpanan informasi Pegawai ASN yang telah dimutakhirkan oleh Instansi Pemerintah serta ber-tanggung jawab atas pengelolaan dan pengemban-gan Sistem Informasi ASN. Sedangkan pada Bab XII Pasal 127 tentang Sistem Informasi ASN disebutkan bahwa : 1. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akur-

asi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN.

Page 22: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

22

Eventstasiun CAT Kanreg X

2. Sistem Informasi ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar Instansi Pemerintah.

3. Untuk menjamin keterpaduan dan akurasi data dalam Sistem Informasi ASN, setiap Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memutakhirkan data secara berkala dan menyampaikannya kepada BKN.

4. Sistem Informasi ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berbasiskan teknolo-gi informasi yang mudah diaplikasikan, mudah diakses, dan memiliki sistem keamanan yang dipercaya.

Dalam kesempatan tersebut disampai-kan juga mekanisme proses Kenaikan Pang-katOtomatis (KPO) sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 25 Tahun 2013 yang akan diberlakukan untuk Pemberian Nota Pertimbangan (NP-KP) pe-riode Oktober 2014 dan proses Pensiun Otomatis (PPO) sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 26 Tahun 2013.

Rapat koordinasi bidang kepegawaian ini ditutup secara resmi oleh Kepala Badan Kepegawa-ian Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Rakor Kepegawaian Tahun 2015 ditetapkan akan diseleng-garakan di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi NTT.

Page 23: X-Media Edisi 5

23

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

EventMaklumat Pelayanan - Kanreg X BKN

Untuk mengetahui potensi pegawain-ya Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia melakukan tes

pemetaan potensi pegawai. Khusus untuk wilayah Bali, sebanyak 180 orang pegawai mengikuti tes pemetaan potensi pegawai. Tes yang bertempat di Kantor Regional X BKN Denpasar menggunakan Computer Assisted Test (CAT).

Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar, Drs. Made Ardita, M.Si dalam sambutan pembukaan menyampaikan saat ini Kantor Regional X BKN Den-pasar telah memiliki 104 komputer CAT yang siap digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari tes seleksi CPNS sampai dengan tes untuk kebutuhan promosi. “Dengan penggunaan CAT kita terus men-dorong transparansi dan obyektivitas proses re-krutmen, sehingga kita berharap bisa mendapatkan calon-calon pegawai dan pejabat yang kompeten” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bali Drs. I Gusti Kompiang Adnya-na, MM dalam sambutannya menyampaikan bah-wa hasil tes akan digunakan sebagai alat ukur untuk kepentingan mutasi dan promosi. “Hadapi semua tes dengan tenang dan jangan grogi, hasilnya jadi-kan sarana evaluasi untuk mengukur kemampuan diri serta tindakan koreksi berikutnya” pesannya.

Sekretaris Badan Pengembangan Sum-ber Daya Manusia Kementerian Hukum dan HAM Dr. Susy Susilawati dalam pengarahannya meny-ampaikan hasil tes ini selain bisa digunakan untuk kepentingan mutasi dan promosi, juga akan digu-nakan untuk penyusunan kebutuhan diklat. “Kita ingin mensejajarkan kualitas kompetensi SDM Ke-mentrian Hukum dan HAM dengan kualitas SDM

secara nasional. Untuk itu hasil tes ini akan dijadi-kan sebagai dasar penyusunan kebutuhan diklat. Kami telah menyediakan berbagai jenis diklat untuk mengupgrade kompetensi saudara-saudara seka-lian, jadi jangan khwatir dengan hasil tes nantinya” pesannya. Di sela-sela sambutannya penyandang gelar Doktor ini memuji fasilitas CAT Kantor Regional X BKN Denpasar. “Dari sekian Kantor yang kami kun-jungi, Kantor Regional X BKN Denpasar yang paling artistik, mudah-mudahn hal ini bisa menginspirasi peserta tes sekalian untuk mendapatkan hasil yang terbaik, dan saya berharap Denpasar bisa menjadi barometer untuk lahirnya calon-calon pemimpin Kementerian Hukum dan HAM yang handal kede-pannya” harap Susy.

Pelaksanaan tes sendiri dibagi menjadi 2 sesi dengan masing-masing peserta setiap sesinya sebanyak 90 orang. Rata-rata peserta mengaku baru pertama kali mengikuti tes dengan menggu-nakan CAT. Stasiun CAT di kantor Regional X BKN Denpasar saat ini memiliki 103 komputer dan bisa digunakan untuk pelaksanaan tes dengan jumlah 100 orang dan disertai cadangan 3 komputer setiap sesinya. Disamping dilengkapi dengan fasilitas ru-ang tunggu dan loker, video cara pengoperasian CAT yang ditayangkan sesaat sebelum tes dimulai sangat membantu peserta dalam mengenal cara pengoperasian CAT.

Ditemui seusasi mengikuti tes CAT, salah se-orang peserta mengaku senang bisa mengikuti tes kali ini, karena disamping bisa diajdikan alat untuk evaluasi diri, hasil tes ini juga akan digunakan se-bagai bahan informasi kebutuhan diklat oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemente-rian Hukum dan HAM. (Boent).

Langkah maju Kementerian Hukum dan HAM untuk memetakan potensi pegawainya patut dia-cungi jempol. Dengan menggunakan metode tes yang transparan dan obyektif diharapakan bisa melahir-kan calon-calon pemimpin yang mempunyai kompetensi memadai.

PNS Kementerian Hukum dan HAM Kanwil Bali Ikuti Tes Potensi PegawaiSEKRETARIS BPSDM HUKUM DAN HAM KEMENTERIANHUKUM DAN HAM KANWIL BALI BERHARAP DENPASAR JADI BAROMETER LAHIRNYA CALON PEMIMPIN KEDEPAN

Page 24: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

24

OpiniKiat menjadi penyelenggara pelayanan yang baik

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mengamanatkan bahwa untuk

membangun kepercayaan masyarakat atas pelay-anan publik yang dilakukan penyelenggara pelay-anan publik merupakan kegiatan yang harus dilaku-kan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik. Tugas Pemerintah antara lain se-bagai Public Service/Pelayan Umum.

Pelayanan Publik pada pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 disebut-kan bahwa kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Selanjutnya dalam angka 2 disebutkan bahwa Penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut Penye-lenggara adalah setiap institusi penyelenggara ne-gara, korporasi, lembaga independen yang diben-tuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik. Berdasarkan hal tersebut diatas maka yang disebut penyelenggaraan pelayanan

adalah publik pelayanan yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh instansi Pemerintah dan swasta yang sebagian atau seluruh dananya ber-sumber dari APBN/APBD.

BKN adalah instansi pemerintah yang mem-berikan pelayanan publik termasuk Kantor Region-al yang sampai saat ini ada 12 (dua belas) Kantor Regional diseluruh Indonesia. Untuk mengetahui apa saja yang dinilai dalam memberikan pelayanan publik sebagaimana diatur dalam Permenpan RB Nomor 38 Tahun 2012 antara lain:1. Visi dan Misi Organisasi serta Motto Pelayanan

bobot nilainya 5%.Visi dan Misi organisasi meru-pakan pandangan jauh kedepan dalam jangka panjang apa dicapai oleh organisasi penyeleng-gara layanan dalam jangka waktu tertentu. Se-dangkan Motto merupakan implementasi dari visi dan misi unit layanan hasil kesepakatan bersama yang dituangkan dalam slogan berupa komitmen dalam melayani.

Contoh : Visi BKN sebagai “Pembina dan Penyeleng-gara Manajemen Kepegawaian yang Profesional dan Bermartabat”. Visi Kanreg X BKN Denpasar

Oleh : Sudiyono, S.IP, MHKabid Mutasi Kanreg X BKN Denpasar

KIAT KIAT BAGAIMANA AGAR KINERJA PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK MENDAPAT PENILAIANBAIK OLEH MASYARAKAT YANG DILAYANI (CUSTOMER SERVICE)

Page 25: X-Media Edisi 5

25

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

OpiniSystem Rekruitmen dengan CAT

yaitu “Satu Tekad Wujudkan Layanan yang Profe-sional dan Bermartabat”.

Contoh : Motto Bidang Mutasi Kanreg X Denpasar yaitu “Melayani dengan jujur peduli, ikhlas, profe-sional dan bertanggung jawab”.

2. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan bo-bot niainya 25% a. Standar pelayanan merupakan jenis pelay-

anan yang meliputi minimal 15 (lima belas) komponen, antara lain :1) Dasar Hukum adalah peraturan perundang-

undangan yang dijadikan sebagai payung hukum dalam memberikan pelayanan.

2) Persyaratan layanan : persyaratan yang diperlukan untuk suatu produk layanan agar dapat dilayani dengan lancar dalam bentuk bener maupun brosur/web agar di-informasikan dengan jelas.

3) Sistem, mekanisme dan prosedur : merupa-kan SOP ( Sistem Oprasional dan Prosedur ) alur kerja yang telah dibuat masing-masing unit layanan berupa tahapan pelayanan dari awal sampai akhir.

4) Jangka waktu Penyelesaian : kepastian waktu dalam memberikan layanan ke-pada publik dengan alokasi waktu be-rapa hari, berapa jam, dan berapa menit.

5) Biaya atau tarif : berapa biaya yang diper-lukan untuk suatu produk layanan apabila tidak menggunakan biaya maka dapat disebutkan tidak dipungut biaya (gratis).

6) Produk Pelayanan : produk layanan berupa apa misalnya nota pertimban-gan teknis kenaikan pangkat, SK pensiun, pindah instansi, karpeg dan sebagainya.

7) Sarana prasarana : alat yang dipergunakan untuk menunjang pelayanan misalnya 1 (satu) unit computer, printer dan lain-lain.

8) Kompetensi Pelaksana : kemam-puan seseorang yang bertugas dalam hal memberikan pelayanan/infor-masi kepada publik dimana dalam hal memberikan informasi seseorang tersebut harus berkompeten dalam bidan-gnya (the right man on the right place).

9) Pengawasan Internal : siapa saja

yang melakukan pengawasan inter-nal di masing – masing unit layanan.

10) Penanganan Pengaduan, saran dan masukan : berupa media un-tuk menangani pengaduan. Misal : kotak saran, email/ web, Humas.

11) Jumlah Pelaksana : berapa jumlah per-sonil masing – masing unit layanan agar diinformasikan berupa kekuatan pegawai, peta jabatan yang dipasang di unit layanan bezeting pegawai, be-rapa kebutuhan pegawai di unit layanan.

12) Jaminan layanan : berupa komit-men dari unit pemberi layanan untuk menyamakan persepsi.

13) Jaminan keamanan dan keselamatan lay-anan : berupa kepastian tentang kepas-tian keamanan/terhadap persyaratan berupa berkas yang diusulkan dan kea-manan pada produk yang dihasilkan.

14) Evaluasi kinerja pelaksana : petugas yang memberikan layanan agar di evaluasi setiap saat oleh pimpinan unit.

15) Evaluasi kinerja masing – masing bidang : dilakukan oleh kepala Kantor secara berkala.

b. Maklumat Pelayanan merupakan komit-men dari seluruh pegawai dalam satu instansi yang memberikan pelayanan publik untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Maklumat pelayanan dipasang ditempat yang strategis di unit pelayanan agar mudah diketahui oleh masyarakat yang dilayani.

3. Sistem, mekanisme dan prosedur bobot nilainya 10%

Apakah SOP yang telah ditetapkan memiliki Sertifikat ISO 9001-2008 mencakup semua jenis pelayanan atau sebagian mengacu pada UU Nomor 25 tahun 2009

4. Sumber daya Manusia bobot nilainya 17% Mencakup kode etik, sikap dan prilaku, kedisi-

plinan dan responsif.5. Sarana dan prasarana bobot nilainya 8% Mencakup sarana dan prasarana yang diguna-

kan, sarana pengaduan, termasuk kebersihan kantor.

Page 26: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

26

OpiniSystem Rekruitmen dengan CAT

6. Penanganan pengaduan bobot nilainya 10% Sistem pengaduan apakah pengaduan tersebut

dikelola dengan baik atau tidak, petugas yang menangani ada tidaknya pengaduan, dan bera-pa persen (%) jumlah pengaduan yang diselesai-kan.

7. Indek kepuasan Masyarakat bobot nilain-yai 10%Apakah survei IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) dilaksanakan tiap periode penilaian untuk seluruh jenis pelayanan atau sebagian pe-layanan, dan berapa rata – rata nilai yang dica-pai dengan menggunakan parameter pelayanan dan kuisioner, kemudian dianalisa perhitun-gan IKM sehingga diperoleh hasil nilai. Apabila diperoleh nilai 62,51 – 81,25 dengan sebutan B (Baik), nilai 81,25 – 100 dengan sebutan A (San-gat Baik).

8. Sistem informasi bobot nilainya 7%Mencakup sistem informasi, penyampaian informasi dan ada tidaknya keterbukaan informasi

9. Produktivitas dalam pencapaian target pelay-anan bobot nilainya 8%Ada target yang harus dicapai apakah target kinerja yang telah ditetap-kan tercapai dalam kurun waktu tertentu atau tidak. Dan berapa persen (%) pencapaiannya. Selanjutnya perolehan nilai dari 9 (sembilan) item tersebut dikonversikan dari nilai kuantitatif ke dalam nilai kualitatif dengan jumlah skor nilai maksimum 1000 poin, apabila perolehan nilai antara :

NILAI ANGKA NILAI HURUF SEBUTAN

850 - 1000 AA Memuaskan750 – 850 A Sangat baik650 – 750 B Baik500 – 650 CC Cukup300 – 500 C Kurang

0 – 300 D Sangat kurang

Evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai.

Pada saat perayaan hari ulang tahun BKN ke-66 tanggal 30 Mei 2014 di BKN Pusat Jakarta berdasarkan hasil evaluasi atas pelayanan pub-lik pada semua unit kerja pelayanan dilingkungan BKN oleh kepala BKN Drs. Eko Sutrisno, Msi secara mengejutkan Kanreg X BKN Denpasar mendapat-

kan penghargaan unit kerja terbaik I dengan skor nilai 845 poin dengan sebutan sangat baik diikuti Kenreg IV BKN Medan peringkat II dengan skor nilai 832 poin dengan sebutan sangat baik dan Kanreg I BKN Yogyakarta berada pada peringkat III denagn skor nilai 762 poin dengan sebutan sangat baik.

Apa yang dicapai oleh ketiga Kanreg terse-but bukan hal yang mudah melainkan berkat ker-jasama dan kerja keras seluruh pegawai. Kanreg X BKN ada dibawah kepemimpinan Drs. Made Ardita, Msi. Mantan Kapusdiklat BKN dalam waktu kurang dari 2 tahun mampu melakukan perubahan kinerja Kanreg X BKN secara signifi-kan kearah yang lebih baik tahap demi tahap se-mua itu atas kerja sama, kerja keras dan peran serta seluruh pegawai di Kanreg X BKN Denpasar.

Namun demikian harapan Kakanreg X be-serta jajarannya jangan merasa puas sampai disini karena tantangan yang semakin berat ada didepan kita. Akan tetapi apa yang telah kita capai wajib kita syukuri bahwa kerja keras yang kita lakukan bersama mendapat pengakuan dari masyarakat yang dilayani.

Evaluasi dan peningkatan kinerja secara rutin terus kita lakukan dengan mengacu pada Per-menpan RB Nomor 38 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Pub-lik dengan menggunakan 9 (sembilan) indikator penilaian seperti yang telah disebutkan diatas.

RekomendasiSejalan dengan telah ditetap-kannya Undang – undang No. 5 tahun 2014 ten-tang Aparatur Sipil Negara dimana pegawai ASN adalah profesi, oleh karena itu setiap pegawai ASN harus profesional dibidangnya masing – masing.

1. Setiap pegawai ASN harus professional maka agar dikembangkan melalui pening-katan kompetensi/diklat atau pelatihan;

2. Visi dan misi Kanreg yang telah diimplemen-tasikan ke dalam moto masing-masing ba-gian/bidang yang telah dibakukan agar dis-osialisasikan ke seluruh pegawai disertai dengan tugas pokok dan fungsi berupa ura-ian tugas dituangkan dalam kertas yang di-laminating ditempel disetiap meja pegawai;

Page 27: X-Media Edisi 5

27

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

OpiniPelantikan Kabag Umum Kanreg X

3. Kinerja masing-masing unit agar diau-dit internal secara rutin oleh auditor inter-nal yang telah bersertifikat ISO 9001:2008 sebelum dilakukan auditor eksternal;

4. Untuk meningkatkan disiplin pegawai dan pengendalian prilaku pegawai ASN diling-kungan Kanreg X BKN, perlu dibuat pera-turan Kakanreg dan Satgas SPIP (Sistem Pengendalian Intern Instansi Pemerintah)

5. Untuk penanganan pengaduan perlu diben-tuk Bako Humas yang tugasnya diantara lain menangani pengaduan dengan men-gacu penanganan pengaduan sesuai den-gan Permenpan RB Nomor 13 Tahun 2009 untuk meningkatkan kualitas Pelayanan;

6. Untuk Sistem Informasi Pelayanan Publik melalui Pusat Pelayanan Terpadu mohon ke-pada Kedeputian Sistem INKA BKN Pusat, agar setiap Kanreg diberikan kewenangan untuk dapat mengakses SAPK langsung ke Pusat Pe-layanan Terpadu di masing-masing unit lay-anan di BKN Pusat maupun di Kanreg sehingga informasi yang tersaji selalu up to date dan efisien tidak meng update sampai 2 (dua) kali;

7. Penetapan Kinerja masing-masing Unit dan masing-masing pegawai untuk evaluasi pertriwu-lan karena kinerja masing-masing pegawai akan berpengaruh pada kinerja unit, kinerja unit akan berpengaruh pada kinerja instansi, sehingga capaian kinerja instansi relevan dengan peny-erapan budget/anggaran pada tahun berjalan;

Itulah antara lain kiat-kiat agar kinerja dibidang pelayanan publik dan rekomendasi seba-gai salah satu gambaran apa yang ingin kita capai dalam memberikan pelayanan agar masyarakat yang kita layani merasa puas dengan pelayanan yang kita lakukan. Mari kita bersinergi untuk menyatukan langkah bekerja keras untuk mem-berikan pelayanan terbaik. Karena memperta-hankan akan jauh lebih sulit daripada meraihnya.

Daftar Pustaka :1. Undang- undang Nomor 25 tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik;2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008

tentang Pengendalian Intern Instansi Pemerin-tah;

3. Permen PAN-RB Nomor 38 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik;

4. Perka Kanreg X BKN Denpasar nomor 1 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan di Kanreg X BKN Denpasar.

Page 28: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

28

OpiniPengembangan karir jabatan fungsional

Bahan Tidak Lengkap atau yang dike-nal dengan singkatan BTL dalam urusan kepegawaian merupa-

kan suatu kondisi dimana suatu usulan mutasi kepegawaian (Kenaikan Pangkat, Pensiun, atau Mutasi Lain-lain) yang tidak dapat memenuhi persyaratan kelengkapan berkas yang ditetap-kan oleh peraturan perundang-undangan. Jika suatu berkas mutasi kepegawaian tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih persyaratan ke-lengkapan berkas, maka berkas tersebut layak dinyatakan BTL dan harus dikembalikan kepada in-stansi yang bersangkutan untuk dilengkapi kembali.

Bidang Mutasi Kantor Regional X BKN Denpasar pada proses Kenaikan Pangkat (KP) PNS sering menemukan kasus-kasus berkas BTL yang berulang-ulang pada tiap periode KP. Memang tidak dapat dipungkiri, dengan berkembangnya dan makin banyaknya peraturan perundang-un-dangan yang dikeluarkan oleh badan legislatif serta ketidaktahuan masyarakat PNS / unit kepegawa-ian terhadap peraturan perundang-undangan terkait tentu saja akan menambah daftar kasus berkas BTL. Namun, kasus BTL yang paling sering timbul justru kasus-kasus BTL yang dapat dikat-egorikan kecil misalnya kasus kekurangan legalisir.

Apa yang menjadi penyebab terjadinya perulangan kasus BTL kategori kecil seperti ini? Ke-

m u n g - kinan dapat diakibatkan oleh ketidaktahuan instansi atau adanya perputaran (rolling) pegawai yang dibarengi den- gan tidak adanya sis-

tem pendidikan dan pelatihan kepega-

waian yang baik untuk pegawai

yang baru. Apapun penyebab dan latar bela-kang permasalahannya tetap akan menuju ke 1 (satu) akibat yaitu terhambatnya proses mu-tasi kepegawaian PNS yang bersangkutan. Ter-hambatnya proses mutasi kepegawaian PNS ini secara otomatis menghambat proses lain yang terkait dengan mutasi kepegawaian PNS yang ber-sangkutan. Dan lagi, informasi BTL ini tidak serta merta diterima oleh PNS yang bersangkutan. Harus melalui tahapan berjalannya informasi dari Kan-reg X BKN – BKD/instansi – Unit kerja – PNS yang bersangkutan. Hal itu pun tergantung dari kondisi geografis instansi tempat PNS itu bekerja. Makin sulit jalur dan alat komunikasi yang ada, makin lama pula informasi BTL akan sampai pada si PNS.

Maka dari itu, ada baiknya berkas usulan mutasi PNS yang diusulkan ke Kanreg BKN dalam keadaan lengkap persyaratannya, tepat waktu, se-hingga tidak menghambat proses penyelesaiannya. Bidang Mutasi Kanreg X BKN Denpasar menemu-kan pada periode KP 1 April 2013 kasus BTL men-capai angka 1.076 orang dengan total data masuk sejumlah 32.047 orang (sumber : Daftar Penyelesa-ian KP PNS Daerah Golongan IV/b ke Bawah Kead-aan tanggal 21 Mei 2013 Bidang Mutasi Kanreg X BKN), sedangkan pada periode KP 1 Oktober 2013 kasus BTL sejumlah 703 orang dengan total data masuk sejumlah 11.322 orang dimana angka ini masih terus bertambah karena proses KP masih berjalan (sumber : Daftar Penyelesaian KP PNS Daerah Golongan IV/b ke Bawah Keadaan tang-gal 21 Agustus 2013 Bidang Mutasi Kanreg X BKN).

Berikut ini ditampilkan tabel jenis-jenis kasus BTL yang ditemukan pada studi kasus KP Periode 1 April 2013 pada Bidang Mutasi Kanreg X BKN Denpasar.

B.T.L Berkurang, Pelayanan Lebih Cepat,Kepuasan Tercapai

Page 29: X-Media Edisi 5

29

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

OpiniPengembangan karir jabatan fungsional

No JENIS BTL (BAHAN TIDAK LENGKAP)1 Fotokopi sah ijasah dan transkrip nilai tidak

terlampir2 Jurusan pendidikan tidak sesuai dengan

bidang tugasnya3 Fotokopi sah SK kenaikan jabatan dari ter-

ampil ke ahli tidak terlampir4 Fotokopi sah SK kenaikan jabatan tidak

terlampir5 Angka kredit pada unsur penunjang mel-

ebihi 20% dari yang dipersyaratkan6 Pangkat PNS ybs melampaui pangkat

atasan langsung pada DP3 Tahun 20127 PAK seharusnya ditetapkan oleh pejabat

yang berwenang8 Lampirkan copy sah surat tanda lulus Diklat

Fungsional tingkat ahli9 Lampirkan PAK masa penilaian s/d Desem-

ber 201210 Fotokopi sah STLUD/Diklat Pim III tidak

terlampir11 Fotokopi sah SK kenaikan jabatan yang

ditetapkan PPK tidak terlampir12 PAK asli tidak terlampir13 Fotocopi DP3 2012 Belum dilegalisir14 Pengesahan ijasah dan transkrip nilai se-

harusnya pejabat yang berwenang15 Kelas Jauh16 Pada DP-3 tahun 2011 dan 2012 terdapat

unsur yang dinilai 70 dan 71 sebutan Baik17 Pangkat PNS melampaui atasan langsung

pada DP3 2011 dan 201218 Fotocopi sah SK Pembebasan sementara

dari jabatan fungsional tidak terlampir19 SK Tugas belajar tidak terlampir20 SK Pengangkatan jabatan fungsional se-

harusnya dari PPK21 Unit kerja yang tertera pada SK CPNS, SK

PNS, PAK, dan DP3 berbeda

SUMBER : Surat Pengantar BTL - Bidang Mu-tasi Kanreg X BKN Data kasus diatas hanya sebagian kecil dari berbagai macam jenis kasus BTL yang ada. Diharapkan tiap BKD/instansi yang melayani mutasi kepegawaian PNS di lingkungannya agar lebih teliti dan tertib dalam hal adminis-trasi sehingga kepuasan dalam melayani dan kepuasan masyarakat PNS yang dilayani dapat tercapai. (odagiri)

Page 30: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

30

Antara Ayah, anak dan gagak

Dalam Undang-Undang Nomor 5 Ta-hun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa Pegawai

ASN (Aparatur Sipil Negeri) terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS sebagaimana dimaksud

merupakan

Pegawai ASN yang diang-kat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pem-bina Kepegawaian (PPK) dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Adapun PPPK merupakan Pega-wai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerin-tah dan ketentuan Undang-undang ASN. Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur ne-gara, yang melaksanakan kebijakan yang ditetap-kan oleh pimpinan Instansi Pemerintah, harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golon-gan dan partai politik, sebagaimana bunyi Pasal 8 dan Pasal 9 Ayat (1,2) Undang-Undang dimaksud.

Karena itu, pada konsiderannya ditegaskan pula untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara seba-gai bagian dari reformasi birokrasi, perlu ditetapkan Aparatur Sipil Negara sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kiner-janya dan menerapkan prinsip merit dalam pelak-

sanaan manajemen aparatur sipil negara.

Menyangkut aspek kes-ejahteraan pada Pasal 79

UU No.

5 / 2 0 1 4 m e n -egaskan secara tegas pemerintah ada kata “wajib” membayar gaji dengan adil dan layak kepada PNS serta menjamin kesejahteraan PNS. Agak berbeda dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 dalam hal pemerintah hanya “berhak” (tidak ada kata “wajib) membayar gaji dengan adil dan layak kepada PNS. Kemudian juga, gaji diba-

TUNJANGAN DAN PENGGAJIAN PEGAWAI ASN SUATU TINJAUAN

Oleh Satia Supardy

“Salah satu tujuan penting UU ASN adalah membanguan ASN sebagai profesi terhormat dengan menerapkan budaya organisasi yang mengutamakan nilai-nilai integritas, pengabdian, keadilan, netrali-tas, kebangsaan, dan kinerja tinggi”.

Artikel

Page 31: X-Media Edisi 5

31

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

Posisi Duduk yang baik saat bekerja

yarkan sesuai beban kerja, tanggung jawab, dan risiko pekerjaan. Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas, yang meliputi tunjangan kinerja yang dibayarkan sesuai pencapaian kin-erja, dan tunjangan kemahalan yang dibayarkan sesuai tingkat kemahalan berdasarkan indeks harga di daerah masing-masing. “Ketentuan lebih lanjut mengenai gaji, tunjangan kinerja, tunjan-gan kemahalan, dan fasilitas sebagaimana dimak-sud dalam Pasal 79 dan Pasal 80 diatur dengan peraturan pemerintah,” bunyi Pasal 81 UU itu.

Undang-undang ini juga menegaskan, PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberi-kan penghargaan berupa: tanda kehormatan, kenai-kan pangkat istimewa, kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensii, dan/atau kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.

Jenis TunjanganTerdapat beberapa jenis Tunjangan se-

lain gaji yang diterima PNS selama ini, tujuannya sebagai upaya untuk memberikan kesejahteraan pegawai dan keluarganya sehingga dapat bek-erja lebih optimal bagi terwujudnya program pembangunan nasional. Pemberian tunjangan dalam pengertiannya pendapatan sah yang di-terima seorang PNS sesuai jabatan dan status.

Adapun Jenis Tunjangan PNS yang diterima se-lama ini antara lain:Pertama, Tunjangan Keluarga yang besarnya untuk Istri/Suami : 10 % (sepuluh persen) dari gaji pokok, sedang anak 2 % (dua persen) dengan maksimal yang dapat diajukan 2 (dua) anak. Hal ini berdasar-kan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik In-donesia Nomor 51 Tahun 1992 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil Yang dimaksud dengan tunjangan anak adalah tunjangan yang di-berikan kepada Pegawai Negeri yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri dan atau anak angkat), dengan persyaratan : belum melampaui batas usia 21 tahun; tidak atau belum pernah menikah; tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan nyata menjadi tanggungan pegawai negeri yang bersangkutan.

Sebagai suatu tinjauan kehadiran UU ASN sebagai pengganti UU 43 Tahun 1999 tentunya akan terjadi perbaikan yang signifikan untuk memper-baiki tunjangan keluarga, terutama tunjangan anak. Jika di lihat dalam situasi ekonomi saat ini, khu-susnya tunjangan anak yang hanya 2 % (dua persen) sudah kurang memadai dengan jamannya. Demiki-an juga, tunjangan isteri apabila dibandingan gaji pembantu rumah tangga berada di papan bawah.

Kedua, Tunjangan Pangan sebesar nilai beras per 10 kg/orang yang masuk daftar gaji yakni suami isteri dan dua orang anak yang men-jadi tanggungan. Berdasarkan Perdirjen Perben-daharaan Depkeu Nomor Per-57/PB/2009 Tanggal 30-11-2009 menetapkan tarif beras sebesar Rp 4.950,- per kg. Berdasarkan Perdirjen Perbenda-haraan Depkeu No 67/PB/2010 tgl 28 Desember 2010, pemberian tunjangan beras dalam ben-tuk uang ditetapkan menjadi Rp 5.656 /kg. Pen-etapan harga ini berlaku mulai 1 Januari 2010.

Ketiga, Tunjangan Jabatan terdiri tunjan-gan jabatan struktural, tunjangan jabatan fung-sional dan tunjangan jabatan fungsional umum. Tunjangan Jabatan Struktural sebagaimana dia-tur dalam Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Tunjangan Jabatan Struktural, ada-lah pemberian tunjangan bagi PNS yang diang-kat dalam jabatan struktural. Tunjangan Jabatan Struktural yang tertinggi bagi eselon I.A sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) dan terendah bagi eselon V.A besaran tunjangan-nya Rp. 360.000,- (tiga ratus enam puluh ribu ru-piah). Sedangkan tunjangan fungsional umum berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Ta-hun 2006 Tentang Tunjangan Umum bagi Pegawai Negeri Sipil, Tunjangan tertinggi bagi golongan IV Rp. 195.000,-; golongan III Rp. 185.000,- golon-gan II Rp. 180.000,- dan golongan I Rp. 175.000,-.

Keempat, Tunjangan Khusus PapuaTunjangan Khusus Papua diberikan ke-

pada PNS,Hakim, Anggota TNI/Polri termasuk calon Pegawai Negeri Sipil yang bekerja/ber-tugas pada daerah Provinsi Papua. Tunjan-gan ini diatur dalam Keputusan Presiden RI No. 68 Tahun 2002 tanggal 31 Agustus 2002.

Artikel

Page 32: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

32

Artikel3 cara percepat performa PC

Kelima, Tunjangan RisikoTunjangan yang diberikan kepada pega-

wai negeri yang diangkat dan ditugaskan secara penuh di K/L sesuai dengan ketentuan pera-turan perundang-undangan sebagai bentuk kompensasi atas risiko bahaya keselamatan dan kesehatan dalam melaksanakan tugasnya.

Jenis-jenis tunjangan kompensasi kerja antara lain Tunjangan Bahaya Radiasi bagi PNS di lingkungan BPTN, Tunjangan Bahaya Radiasi bagi Pekerja Radiasi, Tunjangan Resiko Bahaya Keselamatan dan Kesehatan dalam Penyelengga-raan Permasyarakatan, Tunjangan Pengamanan Persandian, Tunjangan Resiko Bahaya Keselama-tan dan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Pen-carian dan Pertolongan bagi Pegawai Negeri di Lingkungan Badan SAR Nasional, Tunjangan Pen-gelola Arsip Statis bagi PNS di lingkungan Arsip Nasional RI dan tunjangan lain yang sejenis den-gan tunjangan kompensasi/bahaya yang ditetap-kan dengan peraturan perundang-undangan.

Sistem PenggajianAparatur pemerintah memiliki peranan

yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Indonesia. Hal ini sesuai dengan kedudukan aparatur pemerinta-han sebagai sumber daya manusia yang mampu menggerakkan sumber-sumber daya lainnya yang diperlukan dalam kegiatan pemerintahan dan pem-bangunan. Dalam era reformasi dewasa ini pelak-sanaan pembangunan sumber daya manusia di Indonesia menempati prioritas utama guna mewu-judkan tujuan nesional. Demikian halnya dengan pembangunan sumber daya manusia di kalanganaparatur pemerintah terutama Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga diarahkan dalam rangka merealisasikan tercapainya tujuan nasional. Oleh karenanya diper-lukan PNS yang bersih dan berwibawa serta memi-liki profesionalisme yang memadai, sehingga bebas dari praktek-praktek tercela seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Mengingat arti pentingnya kedudu-kan PNS tersebut, maka selain kewajiban yang dibe-bankan negara kepada setiap PNS, sebagai konsek-uensinya negara juga memberikan beberapa hak yang dapat dinikmati oleh pegawai yang bersangku-tan. Hak-hak tersebut diantaranya adalah hak untuk mendapatkan gaji yang adil dan layak, seimbang,

sesuai dengan beban tanggung jawabnya.

Oleh karena selain perlu menyesuaikan tunjangan yang harus di terima oleh Pegawai ASN, memperbaiki sistem penggajian yang selama ini dibayarkan pemerintah. Mengutip pernyataan Prof. Eko Prasojo, sebagai Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, menyata-kan, bahwa “gaji pegawai negeri sipil tidak akan lagi dipukul rata. Mereka akan digaji sesuai dengan kin-erjanya. Semakin baik pencapaian kerjanya, maka gajinya akan semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya. Pertimbangan lain dalam sistem penggajian yang baru adalah beban, risiko, dan tanggung jawab ker-ja.

Juga, lebih lanjut dikatakan bahwa gaji pokok PNS akan dinaikkan, tapi honor lain dan biaya perjalanan dinas akan dikurangi. Sis-tem penggajian ini akan berlaku dua tahun setelah UU Aparatur Sipil Negara disahkan.

Sumber :1. Dharmawan, I Wayan Andy (2002) Tinjauan

Terhadap Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Undang-Undang No.43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Studi Kasus Di Perjan RRI Cabang Madya Semarang;.

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;

3. http://bkd.magelangkab.go.id;4. Berbagai sumber.

*) Satia Supardy adalah Widyaiswara Madya Pusdiklat Pegawai Badan Kepegawaian Negara.

Page 33: X-Media Edisi 5

33

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

ArtikelPenataan Tata Naskah Kanreg X

Salah satu faktor penting dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur dimulai pada proses

pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) guna membangun aparatur yang memiliki integritas, pro-fesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran se-bagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai per-wujudan pelaksanaan cita-cita dan tujuan negara. Pengadaan CPNS untuk mengisi formasi Tahun 2014 telah dilaksanakan oleh Pemerintah secara serentak pada akhir Tahun 2013 secara transparan dan obyektif melalui Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN) 2014 yang dipelopori oleh Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN). SSCN merupakan pu-sat informasi dan layanan resmi terkait dengan selu-ruh proses penerimaan CPNS yang hanya dilakukan secara online melalui situs tertentu dan pelaksan-aan ujiannya menggunakan Komputer/ Computer Assisted Test (CAT) layaknya seorang calon ma-hasiswa untuk mendaftar pada sebuah Perguruan Tinggi Negeri. Dengan sistem ini diharapkan proses penerimaan CPNS bisa dilakukan dengan lebih mu-dah, murah dan terbuka. Dalam Hal ini BKN tidak melakukan kerjasama dengan pihak Bimbingan Be-lajar/Bimbingan Tes atau Lembaga sejenis manapun yang menjanjikan kemudahan untuk dapat diteri-ma sebagai CPNS. Artinya kelulusan peserta ujian tergantung pada kompetensinya masing-masing. Hasilnya pada kesempatan tersebut melalui akun media sosialnya baik Twitter maupun Facebook yang dikelola oleh Humas BKN, kantor ini men-dapatkan apresiasi positip dari masyarakat bahwa proses pengadaan CPNS saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Namun demikian proses pengadaan ini

juga meninggalkan beberapa permasalahan seperti adanya beberapa instansi yang belum memanfaat-kan layanan SSCN 2014, materi ujian yang terkesan umum untuk semua jenis jabatan bahkan terjadinya pengenaan denda bagi CPNS yang terpaksa men-gundurkan diri karena pada saat yang bersamaan diterima menjadi CPNS ditempat yang berbeda.

Alasan Penerapan Denda.Proses seleksi CPNS untuk mengisi forma-

si yang lowong perlu dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ketidak efektifan dalam proses perencanaan CPNS akan memberikan dampak yang tidak sehat secara langsung yaitu pemborosan waktu, tenaga dan biaya, seperti adanya pelamar yang mengundurkan diri setelah dinyatakan lolos pada seluruh tahapan seperti disampaikan diatas. Untuk menghindari masalah tersebut, sebagian instansi menerapkan den-da bagi pelamar yang mengundurkan diri. Namun faktanya hal ini menimbulkan kegamangan bagi in-stansi terbukti bahwa kebijakan ini tidak dilakukan oleh semua instansi mengingat landasan yuridisnya tidaklah cukup kuat diatur dalam bentuk peraturan.

Pengertian DendaDenda menurut Kamus Umum Bahasa In-

donesia adalah hukuman yang berupa keharusan membayar dalam bentuk uang karena melanggar aturan. Dalam hal ini Hilman Hadikusuma me-nafsirkan sebagai hukuman kekayaan (vermogen-straf - 119). Penafisiran (interprestasi) adalah awal dari terjadinya hukum, yaitu kehendak agar hu-kum yang berlaku ditetapkan dan diketahui oleh setiap orang. Namun hal ini tidak gampang dicapai oleh setiap orang secara sempurna karena masalah bahasa (kata). Bahasa hanyalah suatu alat untuk mewujudkan fikiran-fikiran atau keinginan-ke

ANALISIS KEBIJAKAN PENERAPAN DENDA BAGI PELAMAR YANG MENGUNDURKAN DIRI PADA PROSES PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Oleh : Aris Mutoyo,SHWidyaiswara - BKN

Page 34: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

34

Penataan Tata Naskah Kanreg X

inginan berdasarkan yang disampaikan. Sementara itu tidak ada satu aturan (hukum) yang sempurna diatas bumi ini, sehingga diperlukan penafsiran lebih lanjut dari berbagai sudut (VOLLMAR-15). Didalam menafsirkan hukum bahwa tidak semua kata, isti-lah yang menunjukkan suatu kaidah hukum, baik yang dikemukakan dengan lisan maupun tertulis dalam bentuk aturan itu sudah jelas dan mudah di-pahami. Menurut Hilman lebih lanjut, dalam peng-etahuan Ilmu Hukum diperlukan cara-cara tertentu untuk menafsirkan hukum antara lain menurut tata bahasa,sistem, sejarah dan otentiknya. Jika ditafsir-kan menurut tatabahasa berdasarkan pada maksud kalimatnya, denda dalam pengertian ini merujuk pada pasal 1338 KUHPerdata merupakan sebuah persetujuan yang dibuat dengan sah dan berlaku sebagai undang-undang terhadap “mereka” yang membuatnya. Hal ini biasa disebut akta otentik (yang dibuat dihadapan pejabat - notaris). Kata per-setujuan yang dibuat secara sah, berarti apa yang telah disetujui oleh para pihak. Namun dalam hal ini tidak cukup melakukan penafsiran menurut ta-tabahasa semata, melainkan harus ditafsirkan pula dengan melihat sistimatika penyusunan hukumnya. Penafsiran hukum menurut sistematiknya berkaitan dengan pengertian denda sebagai bentuk persetu-juan dalam hal ini setidaknya harus mengandung empat syarat yaitu kesepakatan dari mereka yang mengikatkan dirinya, kecakapan untuk membuat perikatan, mengenai sesuatu hal tertentu dan halal. Pasal 1321 KUHPerdata menegaskan bahwa “bukan sesuatu yang sah apabila kesepakatan itu terjadi ka-rena kekhilapan atau paksaan”. Faktanya kebijakan penerapan denda ini ternyata telah menimbulkan permasalahan tersendiri karena adanya paksaan bahwa pelamar tidak mampu menolak. Pelamar terpaksa menyetujui yang sudah dicantumkan didalam materi pengumuman sebagai persyaratan awal. Kekhilafan juga tampak jika merujuk kepada landasan Yuridis Pengadaan CPNS yang ada dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 98 Tahun 2000. PP ini bersifat nasional dan menjadi kewenangan Pusat (Kementerian PAN-RB). Peraturan tersebut tidak mengatur tentang penerapan denda. Pera-turan Pengadaan CPNS yang yang bersifat nasional tersebut tidak boleh dijabarkan pelaksanaannya dengan peraturan dibawahnya umpamanya dengan Peraturan Menteri (Permen) maupun Peraturan

Daerah (Perda). Permen dan Perda dalam kaitannya dengan proses pengadaan ini hanya bisa menjabar-kan tentang denda apabila Peraturan Pemerintah tersebut memang menghendaki adanya penerapan denda secara jelas, dan tegas, dan dinyatakan se-cara patut misalnya didalam pasal Peralihan. Saat ini tidak satupun hukum yang mengatur bahwa sese-orang warga negara hanya boleh mengikuti rekruit-men CPNS hanya di satu tempat saja. Benar efek-tifitas dan efisiensi dalam proses rekruitmen harus menjadi perhatian, namun dengan alasan tersebut kepada CPNS yang mengundurkan diri kemudian dikenakan denda bukanlah hal yang bijaksana.

Hal ini bertentangan dengan semangat tujuan negara untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa ber-dasarkan keadilan. Negara ada bukan untuk mem-persulit rakyatnya. Penerapan denda ini dapat mempersulit pelamar yang mengundurkan diri ka-rena harus menyediakan sejumlah uang yang cukup besar, padahal tenaganya akan dimanfaatkan oleh negara juga namun ditempat yang berbeda. Se-mentara itu menjadi CPNS adalah hak setiap warga negara yang memenuhi syarat. Namun karena bah-wa tidak ada jaminan diterima dengan hanya mela-mar disatu tempat saja mengingat jumlah formasi yang sangat terbatas. Hal ini menyebabkan yang bersangkutan melamar lebih dari satu instansi.

Artikel

Page 35: X-Media Edisi 5

35

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

Rekonsiliasi Data

ArtikelPenutup

Jika ketentuan untuk membayar denda bagi pelamar yang mengundurkan diri yang telah dinyat-akan lolos pada seluruh tahapan seleksi, maka harus dilakukan secara patut berdasarkan Peraturan Hu-kum dan dibuat berdasarkan akta otentik sebagai kaidah hukumnya. Kaidah hukum adalah cara-cara menentukan perbuatan yang harus dilakukan dan menentukan kapan dan dengan cara apa bagi yang melanggar dapat dikenakan sangsi sebagai upaya pemaksa dalam rangka melaksanakan proses per-adilan yang harus dilakukan oleh aparat penegak hukum. Dengan demikian penerapan denda yang di-inginkan dapat berjalan efektif karena adanya upaya paksa tersebut dan melibatkan aparat dimaksud.

Sumber:Hilman Hadikusuma – Bahasa Hukum

Indoenesia, Alumni, Bandung,1992Rocky Marbun,dkk, Kamus Hukum Leng-

kap, Visi Media, Jakarta 2012Subekti dan Tjitrosudibio – KUHPerdata,

Pradnya Paramita, Jakarta,1976Surayin – Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Yrama Widya, Bandung,2001Vollmar.HFA, Pengantar Studi Hukum

Perdata, Manajemen PT RajaGrafindo Persada, Jakarta,1996

Page 36: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

36

PUASA MENINGKATKAN ETOS KERJA DAN KEPEDULIAN SOSIAL

Adobe Flash Player

Renungan

Tidak terasa satu tahun telah dilewati, Ramadhan 1435 H telah kembali datang. Bagi umat islam di indone-

sia, Ramadhan merupakan sarana yang baik dan bermanfaat untuk introspeki, melakukan per-enungan sekaligus untuk mengevaluasi segala si-kap, perilaku dan perbuatan satu tahun yang lalu.

Di Indonesia sendiri bulan Ramadhan lebih banyak dikenal dengan istilah b u - lan Puasa yang berasal dari bahasa Sansekerta yang ter-diri dari kata Upa dan Wasa, dimana Upa artinya dekat atau m e n d e k a t dan Wasa artinya Tu-han atau Yang Maha Kuasa. Upawasa atau Pua-sa artinya mendekat-kan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sementara dalam baha- s a Arab Puasa adalah Shaum atau Siyam yang ber-makna menjauhkan diri dari sesuatu, menahan diri dan mencegah diri. Dalam definisi lengkap berarti “menjauhkan diri dari makan, minum dan hubungan suami-isteri dari fajar sampai matahari terbenam (maghrib) dengan sadar dan dengan mencari tujuan. Sehingga secara umum puasa adalah mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa melalui pengenda-lian diri, dengan tujuan mengharapkan kasih say-ang Tuhan atau mengharapkan Ridho Allah SWT.

Mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa seyogyanya sangat diperlukan bagi manu-sia yang beragama tanpa terkecuali, sudah ba-rang tentu dengan cara dan metode yang dia-

jarkan menurut keyakinan masing-masing dan itu bisa dilakukan kapan saja. Namun demikian setiap pemeluk agama manapun tentu mempunyai waktu-waktu khusus atau utama yang nilai pelak-sanaannya diyakini mempunyai hasil yang maksi-mal apabila dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Bagi umat Islam cara mendekatkan diri kepada Allah Swt, yang paling utama se

lain Sholat Malam/Sholatullail (Sholat Ta-hajud) adalah melaksan-

akan Ibadah Puasa (Shaum) pada

bulan Rama-dhan selama

satu bulan.

Oleh karena bulan

Ramadhan mer-upakan waktu yang

sangat utama untuk mel-akukan pendekatan diri kepada Allah

(Taqarub Illallah), maka cara pelaksanaannya harus mengikuti ketentuan yang benar antara lain : mengikuti aturan, disiplin, dan dilaksanakan dengan benar, apabila ini tidak dipatuhi, maka puasa yang dilaksanakan dalam rangka mendekatkan diri ke-pada Allah Swt, tidak tercapai sebagaimana Sabda Nabi Muhammad Saw : “Berapa banyak orang yang berpuasa, akan tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya sekedar lapar dan haus” den-gan kata lain, Allah Swt tidak memberikan pahala/ganjaran atas apa yang dia lakukan karena pelak-sanaannya tidak sesuai dengan yang diperintahkan.

Hal ini berlaku pula bagi setiap pegawai yang ingin mendapatkan perhatian dari pimpi-

Page 37: X-Media Edisi 5

37

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

PNS punya usaha sampingan

nan atas kinerja yang kita laksanakan ketentuan diatas juga berlaku yaitu : Mengikuti aturan, disip-lin dan dilaksanakan dengan benar, apabila itu di-patuhi maka pimpinan akan menghargai dan mem-perhatikan dengan sungguh-sungguh kinerja kita, akan tetapi apabila ketiga hal tersebut diatas tidak dipatuhi maka jangan mengharapkan pimpinan akan memperhatikan kita.

Dari kedua contoh diatas sangat mung-kin dilakukan pada saat Ramadhan ini, karena dorongan Ibadah begitu kuat bagi umat Islam, karena setiap usaha mendekatkan diri kepada siapapun apalagi kepada Allah Swt, pasti mem-punyai tujuan yaitu mendapatkan perhatian dan kasih sayang atau mendapatkan Ridho Allah Swt.

Namun demikian, setiap kali bulan Ramadhan tiba ternyata ada tiga sikap kaum muslimin dalam menghadapinya antara lain :

Pertama ialah yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan sebab dia mengetahui bahwa bulan Ramadhan datang membawa rah-mat dan berkah, sebagaimana sabda Nabi yang menyatakan : “ Barang siapa yang bergembira den-gan datangnya bulan Ramadhan maka Allah SWT mengharamkan jasadnya masuk neraka”. Bahkan dalam sabda Nabi lainnya dinyatakan : “Sekira-nya ummatku mengetahui apa yang terkandung dalam bulan Ramadhan maka mereka akan meng-inginkan sepanjang tahun adalah Ramadhan”.

Kedua adalah yang menggerutu/merasa tidak nyaman dengan datangnya bulan Ramadhan sebab dia merasa kedatangan bulan Ramadhan akan menghambat hawa nafsu dan kepentingannya.

Ketiga adalah orang yang tidak peduli dengan datangnya bulan Ramadhan, baginya datang tidakn-ya bulan Ramadhan sama saja dan bagi orang sep-erti ini datang tidaknya bulan Ramadhan, tidak akan memberikan nilai plus apa-apa terhadap dirinya.

Pada dasarnya manusia mempunyai ca-dangan energi yang disebut glikogen. Cadangan energi tersebut dapat bertahan selama 25 jam. Cadangan gizi inilah yang sewaktu-waktu akan dibakar menjadi energi, jika tubuh tidak mendapat suplai pangan dari luar. Ketika berpuasa, cadan-

gan energi yang tersimpan dalam organ-organ tu-buh dikeluarkan sehingga melegakan pernapasan organ-organ tubuh serta sel-sel penyimpanannya. Peristiwa ini disebut peremajaan sel. Dengan mer-emajakan sel-sel tubuh, akan bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan dan kesehatan tubuh serta kulit kita. Oleh karena itu, orang yang ser-ing berpuasa kulitnya akan terlihat lebih segar, sehat, lembut, dan berseri karena proses perema-jaan sel dalam tubuhnya berjalan dengan baik.

Namun demikian, sepintas kilas dan secara kasat mata orang yang berpuasa akan menyebab-kan seseorang mengalami kelelahan fisik sebagai akibat dari tidak makan dan tidak minum sepanjang hari, namun kenyataan mencatat bahwa sesung-guhnya orang yang berpuasa akan mendapatkan kondisi fisik dan kesehatan yang prima sebab puasa memberikan peluang kepada perut untuk beristira-hat mencerna makanan yang selama ini tidak per-nah berhenti. Dengan puasa makanan dan minu-man yang masuk ke dalam perut akan teratur dan mesin perutpun akan mendapatkan waktu istirahat yang memadai mencerna makanan. Kenyataan ini sejalan dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan, “Puasalah agar kamu sehat”.

Apabila kondisi fisik sehat maka secara otomatis akan mendatang semangat baru untuk bekerja yang dalam ajaran agama Islam banyak sekali ajaran-ajaran yang menyebutkan agar um-mat Islam bekerja dan memiliki etos kerja serta memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat men-capai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat secara seimbang. Hal ini tercermin dari Firman Al-lah SWT dalam Al-Quran : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu keba-hagiaan kampung akhirat dan janganlah kamu me-lupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi. Dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, karena sesung-guhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (Q.S. Al-Qashash : 77). Senada dengan Firman Allah SWT tersebut, adalah Hadits yang disampaikan oleh Rasulullah SAW : “Bek-erjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu hidup selama-lamanya. Dan bekerjalah un-tuk akhiratmu seolah-olah kamu mati esok pagi”.

Renungan

Page 38: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

38

RenunganPNS punya usaha sampingan

Dari kenyataan terse-but dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya puasa sekali-pun secara kasat mata akan

melemahkan fisik, namun secara hakiki justru kondisi

puasa ramadhan itu akan memberikan dorongan tersendiri untuk mer-aih hasil yang terbaik dan mengalahkan mu-suh yang paling besar yang terdapat dalam diri manusia yaitu Hawa Nafsu. Oleh karena itu-lah maka sangat tepat

apa yang disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika bersama dengan sahabat-sahabatNya pu-lang dari perang Badar

dengan kemenangan yang gilang gemilang, beliau bersabda, Anda semua pulang dari peperangan kecil menuju peperangan besar. Para sahabat ber-tanya, Peperangan apa lagi itu ya Rasulullah. Nabi menjawab, Peperangan melawan Hawa Nafsu.

Hadits Nabi ini memberikan penjelasan ke-pada kita bahwa sesungguhnya musuh utama yang paling besar dan abadi sesungguhnya ada pada diri kita masing-masing yaitu hawa nafsu. Mela-wan hawa nafsu ini, yang paling utama untuk men-galahkannya adalah dengan berpuasa. Oleh karena itulah maka puasa ramadhan diwajibkan oleh Allah SWT kepada kita, bukanlah untuk mengendorkan semangat, tetapi sebaliknya untuk mendatangkan semangat baru dan motivasi baru untuk men-ingkatkan kinerja sebagai aparatur pemerintah.

Oleh karena itu tidak ada alasan bagi setiap pegawai untuk meninggalkan tugas, ber-malas-malasan, tidak disiplin dengan alasan berpuasa, sebab ibadah puasa ramadhan itu sendiri justru untuk meningkatkan kinerja se-bagai realisasi dari fungsi dan peranannya se-bagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

Namun demikian, Ibadah Puasa Ramadhan bukan hanya sebatas dimensi ritual, akan tetapi di

dalamnya juga mengandung dimensi sosial sebab orang yang melaksanakan Ibadah Puasa Ramadhan selama satu bulan penuh akan merasakan lapar dan dahaga sepanjang hari, sekalipun tersedia makanan yang lezat dan terhidang di depan mata, namun makanan tersebut tidak boleh dimakan sebab akan membatalkan Ibadah Puasa Ramadhan itu sendiri.

Orang yang berpuasa selama satu bulan penuh akan senantiasa merasakan lapar yang tidak terhingga yang selama ini menjadi penderitaan dan kebiasaan fakir miskin. Perasaan ini akan selalu ber-semai dan tumbuh subur dalam diri orang yang ber-puasa di bulan Ramadhan. Bila perasaan ini tetap tumbuh dengan subur maka perasaan itu akan ter-tanam semakin dalam dan akan menimbulkan satu sikap keprihatinan yang sangat mendalam terhadap sesamanya yang tidak mampu dimana mereka itu adalah merupakan saudaranya sendiri dalam seiman dan seagama sesuai firman Allah : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara”.

Sikap kepedulian sosial tersebut akan lebih tumbuh lagi dengan kewajiban membayar zakat fit-rah yang diwajibakan terhadap seluruh kaum mus-limin di akhir Ramadhan, menjelang terbit matahari 1 Syawal (Hari Raya Idul Fitri). Zakat Fitrah tersebut diberikan secara ikhlas dan sukarela terhadap fakir miskin dengan tujuan sebagaimana sabda Nabi : “Rasulullah Saw, mewajibkan zakat fitrah guna me-nyucikan orang yang berpuasa dari ucapan dan per-buatan yang tidak baik dan guna memberi makanan bagi fakir miskin. Selain itu juga kita dianjurkan un-tuk membayar zakat maal pada bulan Ramadhan sekalipun wajibnya bukan hanya pada bulan Rama-dhan sebab tergantung pada nishab dan haul, tetapi apabila dibayarkan pada bulan Ramadhan maka pa-halanya akan dilipatgandakan Allah Swt, bila diband-ingkan dengan dibayar di luar bulan Ramadhan.

Mudah-mudahan Ibadah Puasa Rama-dhan yang akan kita laksanakan ini, selain men-ingkatkan spritualitas kita, juga dapat menin-gkatkan kepedulian sosial dan kualitas kinerja sebagai aparatur pemerintah yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Page 39: X-Media Edisi 5

39

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

Pojok WisataEksotisme yang belum terungkap

Mau Wisata Budaya di Bali?Kunjungilah Pesta Kesenian Bali

Bali tidak hanya terkenal karena alamnya yang memukau. Bali juga dikenal karena memiliki seni dan budaya yang tidak kalah menarik. Mung-kin sering kita mendengar tari legong, kecang, barong dan lain sebagainya. Pemerintah Provinsi Bali menggelar event tahunan Pesta Kesenian Bali (PKB) sebagai ajang untuk pelestarian seni dan Bu-daya Bali serta memanjakan para penikmat seni.

Pada tahun 2014 ini, Pemerintah Provinsi Bali kembali menggelar aca-ra rutin tahunan Pesta Kesenian Bali

(PKB) ke-36 di Taman Budaya (Art Center) Denpasar. PKB kali ini mengambil tema “Kertamasa: Dinamika Kehidupan Masyarakat Agraris Menuju Kesejahter-aan Semesta.” Dalam perwujudan dan aplikasi di masyarakat kertamasa merupakan bentuk syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa den-gan ciptaan Nya, Alam semesta beserta isinya yang memberikan kesejahteraan, perlindungan serta kemakmuran mahluk hidup yang ada di dalamnya (Made Sudiarta, www.baliculturegov.com)

Pagelaran Pesta Kesenian Bali yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI Susilo Bambang Yud-hoyono ini dilaksanakan dengan maksud untuk me-lestarikan kesenian dan budaya Bali, dan juga un-tuk meningkatkan kreativitas generasi muda dalam berkesenian. Hal ini dapat tercermin dari lomba-

lomba yang diadakan yang diikuti oleh generasi muda di Bali, seperti lomba wayang parwa, lomba gender wayang, lomba nyastra, lomba beleganjur, lomba foto dan lain-lain. Selain itu juga diselengga-rakan parade kesenian yang diikuti oleh seniman-seniman di seluruh kabupaten dan kota di Bali. Tidak hanya seniman lokal, Pesta Kesenian Bali juga memberikan kesempatan seniman dari luar negeri seperti Jepang dan Amerika dan seniman dari dae-rah lain di Indonesia untuk menampilkan kesenian daerahnya.

Pesta Kesenian Bali yang berlangsung se-lama satu bulan ini tidak hanya menampilkan krea-tivitas seniman di atas panggung, tetapi juga

Page 40: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

40

HumorEksotisme yang belum terungkap

menampilkan has-il seni kerajinan masyarakat yang ditampilkan melalui pameran industri kecil seperti kerajinan per-hiasan, kerajinan tan-gan, souvenir,busana, kuliner dan lain-lain, yang menjadi salah satu daya tarik ribuan pengunjung yang da-tang kesana setiap harinya. Salah satu primadona pertun-jukkan yang selalu dipadati penonton di panggung terbuka Ardha Candra yaitu pagelaran Gong Ke-byar Dewasa yang menampilkan tabuh lelambatan, tabuh kreasi, tari kreasi, dan fragmen tari.

Selama pagelaran yang bertepatan dengan masa libur sekolah ini, hampir setiap pagelaran se-lalu dipenuhi oleh penonton yang datang dari berb-agai pelosok wilayah Bali, wisatawan domestik dan mancanegara. Event ini juga dimanfaatklan oleh para fotografer untuk berburu foto-foto menarik selama pagelaran berlangsung. Pengunjung bisa mengetahui setiap pagelaran yang dilaksanakan 4 kali dalam sehari dari agenda PKB yang sudah di-pasang di area taman budaya dan publikasi media massa.

Jadi kalau punya agenda wisata ke Bali jan-gan lupa mengunjungi event tahunan ini. PKB ru-tin diselenggarakan pertengahan bulan Juni s/d Juli setiap tahunnya. Dan yang tidak kalah menarik pen-tas budaya yang menampilkan berbagai karya seni Bali khususnya bisa ditonton secara gratis selama sebulan penuh. Lokasi Pagelaran di Taman Budaya (Art Center) di Jalan Nusa Indah Denpasar Timur. (Dedi)

Permintaan Kepada Tuhan

Seorang kolektor lukisan antik, seorang pedagang

dan seorang pencuri pergi menemui Tuhan Yang Maha Pen-

gasih. Tuhan memutuskan mengabulkan keinginan mereka

masing-masing: “Kalian mau minta apa, katakan!”

Sang kolektor berkata: “Aku ingin minta lukisan yang

terkenal di dunia, misalnya lukisan dari pelukis Picaso, Vango

dan sebagainya.”

Tuhan berkata:”Baiklah, permintaanmu ini kukabul-

kan! Lalu kamu bagaimana?”

Si pedagang berkata: “Aku menginginkan uang se-

banyak-banyaknya, dollar AS, Euro dan Pound Sterling......”

Tuhan berkata: “Baiklah, harapanmu ini juga kukab-

ulkan, lalu bagaimana dengan dirimu, anakku?”

Pencuri itu berkata: “Aku ingin bisa mendapatkan

alamat kedua orang ini!”

Perekrutan Prajurit Baru

Markas besar militer mengeluarkan pengumuman

akan merekrut prajurit baru, dan seorang pemuda datang

mendaftarkan diri.

Komandan : “Apakah kamu bisa menembak?”

Pemuda : “Bisa!”

Komandan : “Apakah kamu bisa mengemudikan pe-

sawat?”

Pemuda : “Bisa!”

Komandan : “Apakah kamu bisa main karate?”

Pemuda : “Bisa!”

Komandan : “Kelebihanmu begini banyak, lalu kamu

mempunyai kekurangan apa?”

Pemuda : “Lapor Pak Komandan! Kekurangan saya ialah

suka berbohong!”

Page 41: X-Media Edisi 5

41

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

Kanreg MenjawabKanreg menjawab

Oleh : B. Maptuhah RahmiKepala seksi Mutasi III

PERTANYAAN:Mohon penjelasan Perhitungan Masa Kerja bagi PNS yang mempunyai masa kerja pengabdian sebelum diangkat sebagai CPNS?

JAWABAN:Sesuai Keputusan Kepala BKN Nomor 11 Tahun 2002;• Masa kerja yang dapat diperhitungkan penuh

untuk penetapan gaji pokok dalam pengangka-tan pertama adalah :a. Masa selama menjadi Calon/Pegawai Negeri,

kecuali masa selama menjalankan cuti di luar tanggungan negara.

b. Masa selama menjadi Pejabat Negara. Umpamanya : Masa selama menjadi Ang-

gota DPR-RI, Gubernur dan lain sebagainya.c. Masa selama menjalankan tugas pemerinta-

han, yang antara lain masa penugasan sebagai :1) Lokal staff pada Perwakilan Republik Indo-

nesia di Luar Negeri;2) Pegawai tidak tetap, Umpamanya masa

bakti Dokter selama menjadi pegawai tidak tetap;

3) Perangkat Desa;4) Pegawai/Tenaga pada Badan-badan Inter-

nasional;5) Petugas pada Pemerintahan lainnya yang

penghasilannya dibebankan pada Angga-ran Pendapatan dan Belanja Negara.

d. Masa selama menjalankan kewajiban untuk membela negara, antara lain masa selama menjadi Prajurit Wajib dan Sukarelawan.

e. Masa selama menjadi pegawai/karyawan perusahaan milik Pemerintah, seperti Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.

• Masa kerja yang diperhitungkan ½ (setengah) adalah masa kerja sebagai pegawai/karyawan dari perusahaan yang berbadan hukum diluar lingkungan badan-badan pemerintah (termasuk perusahaan swasta asing yang berbadan hukum) yang tiap-tiap kali tidak kurang dari 1 (satu) ta-

hun dan tidak terputus-putus, dengan ketentuan bahwa masa kerja tersebut diperhitungkan se-banyak-banyaknya 8 (delapan) tahun.

Umpamanya :a. DEWI SETIAWATI seorang mantan karyawati

dari perusahaan swasta yang berbadan hu-kum, mempunyai masa kerja secara terus me-nerus selama 16 (enam belas) tahun. Apabila ia diterima sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, maka masa kerja yang dapat diperhitungkan adalah :

16 tahun = 8 (delapan) tahun 2b. NAJIB MUTALIB memiliki masa kerja pada pe-

rusahaan yang berbadan hukum pada : 1) Perusahaan swasta A selama = 6 bulan 2) Perusahaan swasta B selama = 11 bulan Jumlah = 17 bulan

Dalam hal demikian, maka masa kerja terse-but tidak dapat diperhitungkan, karena tiap-tiap kali dari masa kerja yang dimiliki kurang dari 1 (satu) tahun.

c. TAUFIK mempunyai masa kerja dari beberapa perusahaan swasta yang berbentuk badan hu-kum pada :

1. perusahaan swasta nasional selama = 5 tahun

2. perusahaan swasta asing Jepang selama = 7 tahun 3. perusahaan swasta asing Korea selama = 9 tahun jumlah = 21 tahun Dalam hal demikian, maka masa kerja yang

dapat diperhitungkan adalah sebanyak-ban-yaknya 8 (delapan) tahun.

Page 42: X-Media Edisi 5

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

42

Kanreg MenjawabKanreg menjawab

• Caramenghitungmasakerjadilaksanakansebagai berikut :a. Masa kerja yang diperhitungkan penuh se-

bagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 adalah masa kerja hasil akhir yang tidak kurang dari 1 (satu) bulan. Apabila terdapat masa kerja hasil akhir yang kurang dari 1 (satu) bulan, maka hasil terakhir perhitungan masa kerja yang kurang dari 1 (satu) bulan tersebut diha-puskan/tidak dapat diperhitungkan.

Umpamanya : WARTONO mempunyai masa kerja sebagai

berikut : 1) Sebagai Pegawai Tidak Tetap selama = 2 tahun 5 bulan 15 hari 2) Sebagai Perangkat Desa selama

= 4 tahun 4 bulan 17 hari jumlah = 6 tahun 9 bulan 32 hari Dalam hal demikian, maka masa kerja yang

diperhitungkan untuk penetapan gaji pokok pengangkatan pertama adalah 6 tahun 10 bu-lan.

b. Masa kerja yang diperhitungkan ½ (setengah) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Pera-turan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 ada-lah masa kerja dimana tiap-tiap masa kerja yang kurang dari 1 (satu) bulan dihapuskan/tidak diperhitungkan.

Umpamanya : SETIYO mempunyai masa kerja sebagai beri-

kut : 1) Perusahaan Swasta Nasional selama

= 2 tahun 3 bulan 12 hari 2) Perusahaan Asing Jepang selama = 5 tahun 1 bulan 29 hari 3) Perusahaan Asing Korea selama = 1 tahun 1 bulan 28 hari Jumlah = 8 tahun 5 bulan 69 hari

Dalam hal demikian, maka masa kerja SETIYO yang dapat diperhitungkan untuk penetapan gaji pokok pengangkatan pertamanya adalah :

2 thn 3 bln + 5 thn 1 bln + 1 thn 1 bln 2 = 8 thn 5 bln 2 = 4 thn 2 bln 15 hari dibulatkan kebawah menjadi 4 tahun 2 bulan

PERTANYAAN:Bagaimana jika penetapan SK Pengangkatan CPNS dari Tenaga Honorer mendahului penetapan NIP CPNS?

JAWABAN:1. Dalam Pasal 11 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan

Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pen-gadaan PNS sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 disebutkan:

a. Pelamar yang dinyatakan lulus ujian penyar-ingan dan telah diberikan nomor identitas PNS diangkat sebagai CPNS.

b. Pengangkatan CPNS ditetapkan dengan kepu-tusan Pejabat Pembina Kepegawaian.

2. Dalam Lampiran I angka III Peraturan Kepala BKN Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelak-sanaan Pengadaan CPNS, antara lain disebutkan:a. Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat

lain yang ditunjuk setelah menerima peneta-pan NIP dari BKN paling lambat 25 (dua pu-luh lima) hari kerja setelah diterimanya NIP menetapkan surat keputusan pengangkatan sebagai CPNS.

b. SK pengangkatan CPNS disampaikan langsung kepada yang bersangkutan, paling lambat 25 (dua puluh lima) hari.

c. Paling lambat dalam 1 (satu) bulan sejak di-terimanya SK pengangkatan sebagai CPNS, yang bersangkutan wajib melapor pada satu-an unit organisasi dan melaksanakan tugasn-ya.

Page 43: X-Media Edisi 5

43

X-Media, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, edisi ke-5 | Agustus 2014

Kanreg menjawab

Kanreg MenjawabEksotsme yang belum terungkap

d. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) dibuat oleh Kepala Kantor Satuan Unit Organisasi paling lambat 2 (dua) bulan setelah yang bersangkutan secara nyata telah melaksanakan tugas.

e. SPMT ditetapkan tidak boleh berlaku surut dari tanggal penetapan surat keputusan pen-gangkatan menjadi CPNS.

f. Gaji CPNS dibayarkan setelah yang bersang-kutan dinyatakan telah melaksanakan tugas berdasarkan SPMT.

g. Pelaksanaan tugas yang dimulai tanggal 1, maka gajinya dibayarkan pada bulan yang bersangkutan/bulan berjalan. Dal hal tang-gal 1 bertepatan dengan hari libur sehingga pelaksanaan tugasnya dilaksanakan pada tanggal berikutnya maka gajinya dibayarkan mulai bulan itu juga.

h. Pelaksanaan tugas yang dimulai pada tang-gal 2 (apabila tanggal 1 bukan hari libur) dan seterusnya, maka gajinya dibayarkan mulai bulan berikutnya setelah dinyatakan melak-sanakan tugas.

3. Dalam surat Kepala BKN Nomor: K.26-30/V.140-10/99 tanggal 24 September 2007 yang ditujukan kepada Pejabat Pembina Kepega-waian Pusat maupun Daerah perihal penjelasan hak atas gaji CPNS, antara lain disebutkan:a. SPMT ditetapkan tidak boleh berlaku surut

dari tanggal penetapan surat keputusan pengangkatan menjadi CPNS.

b. Gaji CPNS dibayarkan setelah yang bersang-kutan dinyatakan telah melaksanakan tugas berdasarkan SPMT.

4. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pengangkatan sebagai CPNS ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Pembina Kepega-waian setelah tanggal penetapan NIP oleh Kepala BKN.

b. SPMT ditetapkan tidak boleh berlaku surut dari tanggal penetapan surat keputusan pengangkatan menjadi CPNS.

c. Gaji CPNS dibayarkan setelah yang bersang-kutan dinyatakan telah melaksanakan tugas berdasarkan SPMT.

d. Setiap SK Pejabat Pembina Kepegawaian

tentang pengangkatan CPNS yang ditetapkan mendahului penetapan NIP oleh Kepala BKN perlu ditinjau kembali.

PERTANYAAN (BKD Kab. Tabanan):Bagaimana penyetaraan jabatan struktural sete-lah berlakunya UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara?

JAWABAN:Sesuai pasal 131 UU Nomor 5 Tahun 2014 ten-tang Aparatur Sipil Negara, terhadap jabatan PNS dilakukan penyetaraan: a. jabatan eselon I.a Kepala Lembaga Pemerintah

Nonkementerian setara dengan jabatan pimpi-nan tinggi utama.

b. jabatan eselon I.a dan eselon I.b setara dengan jabatan pimpinan tinggi madya.c. jabatan eselon II setara dengan jabatan

pimpinan tinggi pratama. d. jabatan eselon III setara dengan jabatan

administrator.e. jabatan eselon IV setara dengan jabatan

pengawas.f. jabatan eselon V dan fungsional umum se-

tara dengan jabatan pelaksana.

Page 44: X-Media Edisi 5

Redaksi X Media (c) 2014