X-2 Contoh Tugas Penyusunan Proposal_2.pdf
-
Upload
annisa-aisyha-malik -
Category
Documents
-
view
54 -
download
9
Transcript of X-2 Contoh Tugas Penyusunan Proposal_2.pdf
Proposal Tesis
Oleh : Sobar Darmaja, S.Psi, MKM
Efek%fitas Terapi Permainan La%h Otak dan Gerak La%h Otak Terhadap Fungsi Kogni%f pada Pasien
Pasca Stroke Iskemik di RSUD Kelas B Cianjur Tahun 2015
Oleh : Mahasiswa Program Magister
UMJ
Latar Belakang
§ Stroke merupakan kondisi emergency atau hemoragik serebral yang terjadi karena iskemia serebral dengan penurunan aliran darah dan oksigen ke jaringan serebral yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen (Pinto & Caple, 2010).
§ World Stroke Organiza4on (2010), mengungkapkan bahwa hampir 6 juta orang meninggal karena stroke dan merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang tanpa membedakan usis, jenis kelamin dan etnis seGap tahunnya.
Latar Belakang • Stroke mengakibatkan keGdakmampuan fisik, dan dapat mengalami penurunan fungsi kogniGf yang diakibatkan oleh infark lakunar, iskemik white ma7er dan penurunan fungsi serebral (Medical Care Corpora4on, 2010).
• Penurunan fungsi kogniGf pada pasien pasca stroke muncul dalam bentuk yang ringan seperG mild cogni4ve impairment sampai dengan kepada yang berat seperG demensia.
• Resiko terjadinya gangguan kogniGf pada pasien pasca stroke dapat semakin meningkat apabila pasien juga memiliki hipertensi, hiperpidemia, aterosklerosis, homosisteinemia, diabetes mellitus, sakit jantung, hipotensi, inakGfitas fisik, obesitas, koagulopaG, riwayat merokok, konsumsi alkohol serta pernah mengalami stroke sebelumnya.
Latar Belakang
• gangguan kogniGf yang sering muncul pada pasien pasca stroke : gangguan atensi, gangguan bahasa, sulit untuk mengingat kembali informasi di masa lalu, kesulitan untuk menganalisa atau menginterpretasi informasi baru, kesulitan dalam mengorganisasikan dan merencanakan sesuatu sebagai respon terhadap informasi yang didapat.
• pemberian sGmulus atau rangsangan ke otak diantaranya melalui terapi farmakologi dan non farmakologi.
• Salah satu terapi yang dapat diberikan yaitu melalui gerakan senam ringan atau permainan keterampilan
Latar Belakang
• AlternaGf terapi dengan laGhan yang dapat meningkatkan potensi kerja otak yaitu brain exercise : kegiatan merangsang intelektual bertujuan mempertahankan kesehatan otak dengan melakukan gerak laGh otak dan atau permainan laGh otak.
• LaGhan otak dengan permainan, Salah satunya dengan permainan menyusun puzzle.
Rumusan Masalah
Apakah terapi permainan laGh otak dan gerak laGh otak berpengaruh secara efekGf terhadap fungsi kogniGf pada pasien pasca stroke iskemik di RSUD Kelas B Cianjur.
TUJUAN
MengidenGfikasi efekGfitas terapi permainan laGh otak
dan gerak laGh otak terhadap fungsi kogniGf pada pasien pasca stroke iskemik di RSUD Kelas B
Cianjur.
Mengetahui alternaGf manakah yang lebih efekGf antara terapi permainan laGh otak dan gerak laGh
otak terhadap fungsi kogniGf pada pasien pasca stroke
iskemik.
Manfaat PeneliGan
Bagi Pelayanan Keperawatan Askep komprehensip
Bagi peneliGan keperawatan
Dasar pengembangan
peneliGanselanjutnya
Bagi insGtusi pendidikan
Memperkaya khasanah keilmuan
Jenis terapi kognitif : • Terapi Permainan Latih
Otak (Menyusun fuzzle) • Terapi permainan gerak
latih otak (senam otak)
Fungsi Kognitif
Usia Jenis kelamin Faktor resiko
Variabel Independen Variabel Dependen
Variabel Componding
1. Ada pengaruh terapi permainan laGh otak terhadap fungsi kogniGf pada pasien pasca stroke iskemik di RSUD Kelas B Cianjur.
2. Ada pengaruh terapi gerak laGh otak
terhadap fungsi kogniGf pada pasien pasca stroke iskemik di RSUD Kelas B Cianjur.
Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Independen Jenis terapi kogni%f : 1) Terapi La%h Otak
(Menyusun Fuzzle)
2) Gerak La%h Otak (Senam Otak)
adalah permainan yang terdiri dari potongan gambar-‐gambar, kotak-‐kotak, huruf-‐huruf atau angka-‐angka yang disusun dalam sebuah permainan yang akhirnya membentuk sebuah pola tertentu dilakukan selama 15 menit dalam 3x seminggu selama 4 minggu Gerak laGh otak (senam otak) adalah serangkaian laGhan gerakan yang berbasis gerakan tubuh sederhana yang dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Sesuai SOP dilakukan selama 15 menit dalam 3x seminggu selama 4 minggu
Nominal
Definisi Operasional (lanjut) Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Dependen : Fungsi Kogni%f
merupakan suatu proses mental pasien pasca stroke yang melipuG perhaGan persepsi, proses berpikir dan pengetahuan yang diperolah dari nilai total 30 berdasarkan instrumen peneliGan sebelum dan setelah dilakukan intervensi berupa terapi otak.
uji tes MMSE (Mini Mental State ExaminaGon)
Skor fungsi kogniGf 0-‐30
Interval
Definisi Operasional (lanjut) Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Counfonding : Usia Jenis Kelamin Faktor resiko
Tanggal kelahiran sampai saat peneliGan berdasarkan KTP atau KK Jenis kelamin pasien yang ditentukan dengan melihat KTP Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan saraf yang dapat mengakibatkan stroke bahkan kemaGan.
Lembar Kuesioner dan observasi IdenGtas diri yang dilihat dari tanda-‐tanda seks sekunder Observasi wawancara
Dinyatakan dalam tahun Observasi rekam medik di ruang Rehabilirasi medik 0=Laki-‐laki 1=Perempuan 0=dilakukan 1=Gdak dilakukan
RaGo Nominal Nominal
Desain PeneliGan • PeneliGan ini merupakan peneliGan kuanGtai^, dengan desain peneliGan menggunakan metode Eksperiment dengan pendekatan Randomized pre-‐post test group design, yaitu suatu metode peneliGan yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mengetahui pengaruh suatu intervensi terhadap suatu keadaan secara obyekGf.
• Pada Eksperiment dilakukan alokasi subjek secara acak kedalam kelompok-‐kelompok. Randomized pre-‐post test group design merupakan salah satu desain peneliGan Eksperiment dimana pada pelaksanaan peneliGannya peneliG melakukan pembandingan antara kelompok intervensi dan kelompok lainnya
Desain peneli%an Efek%ifitas Terapi Permainan La%h Otak Dan Gerak La%h Otak Terhadap Fungsi Kogni%f Pada Pasien Pasca
Stroke Iskemik
Keterangan: • R : Randomized • O1,O3,O5 : Pre-‐test yang dilakukan pada responden
(sebelum intervensi) • O2,O4,O6 : Post-‐test yang dilakukan pada responden
(setelah intervensi) • X1 : intervensi permainan laGh otak (menyusun fuzzle)
• X2 : intervensi gerak laGh otak (senam otak) • X3 : intervensi permainan laGh otak dan gerak laGh
otak • (-‐) : Kontrol
Populasi & Sampel PeneliGan
Populasi dalam peneliGan ini adalah pasien pasca stroke iskemik di RSUD Kelas B Cianjur
Sampel PeneliGan
30 orang
Responden untuk masing-‐masing kelompok terdiri
dari 10 orang
Teknik sampling à Simple Random Sampling
Waktu & Tempat
Tempat à di Ruang Rehabilitasi Medik RSUD Kelas B Cianjur.
Waktu à Persiapan peneliGan dan proposal diajukan pada bulan Maret 2015, pengumpulan data dilakukan
selama dua bulan yaitu di bulan April-‐Mei 2015
Kriteria Sampel Kriteria Inklusi – Pasien pasca stroke iskemik di Rehabilitasi Medik Kelas B Cianjur.
– Pasien dalam keadaan sadar
– Pasien bersedia menjadi responden
– Pasien dapat berkomunikasi secara verbal
Kriteria eksklusi – Pasien yang Gdak kooperaGf
– Pasien dengan gangguan mental.
– Menolak menjadi responden atau Gdak hadir ditempat peneliGan saat intervensi peneliGan dilakukan.
EGka Pen
eliGan Informed Consent
Anomality
Confidentality
Alat Pengumpulan
Data
1
Mini-‐Mental State Examina4on
Kuesioner untuk fungsi kogniGf Mini-‐Mental State
Examina4on(MMSE).
2
Standar Operasional Prosedur Brain Gym
sebuah panduan dasar yang digunakan peneliG dalam
melakukan intervensi terhadap responden peneliGan
Uji Validitas & Reabilitas • Instrumen Mini Mental State Examina4on (MMSE) telah diuji oleh Na4onal Ins4tute of Mental Health USA. Terdapat korelasi yang baik dengan nilai IQ pada Wechsler Adult Intelegence Scale (WAIS).
• SensiGvitas instrument ini didapatkan hingga 87% dan spesifitasnya 82% untuk mendeteksi demensia (Tatemichi et al,1997, dalam Setyopranoto dan Lamsudin, 1999).
• Instrument Mini Mental State Examina4on (MMSE) telah dicoba terapkan oleh Tedjasukmana dkk. (Tedjasukmana 1998 dalam Supardi, 2012)
Teknik Pengolahan Data
EdiGng
Coding
TabulaGng
Entry
Rencana Analisa Data
Analisa
Univariat
1 Analisa
Bivariat
2
Analisa Univariat
Analisa univariat adalah cara menganalisis data yang menghasilkan distribusi dan presentase dari Gap variabel. Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan karakterisGk seGap variabel peneliGan
• Fungsi kogniGf sebelum melaksanakan intervensi
• Fungsi kogniGf setelah melaksanakan intervensi
Rumus : Analisa Univariat
Analisa Univariat (lanjut….)
Setelah dipresentasikan kemudian data diinterpretasikan kedalam kata-‐kata dengan menggunakan kategori dari Arikunto (1998): • 0% = Tidak ada seorang pun dari responden • 1% -‐ 25% = Sebagian kecil responden • 26% -‐ 49% = Hampir sebagian responden • 50% = Setengah dari responden • 51% -‐ 75% = Sebagian besar responden • 76% -‐ 99% = Hampir seluruh responden • 100% = Seluruh responden
Analisa Bivariat
• Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan oleh dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi
terapi permainan laGh otak dan gerak laGh otak
1 fungsi kogniGf pada pasien paska stroke iskemik
2
Ketentuan Hasil
• Tingkat signifikasi yang digunakan adalah 5% atau 0,05. Jika nilai p ≤ 0,05 maka keputusannya adalah hipotesis peneliGan ini gagal ditolak atau ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terkait.
• Namun jika nilai p ≥ 0,05 maka keputusannya adalah hipotesis peneliGan ini adalah ditolak atau Gdak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terkait.