Workshop Publikasi Jurnal Oleh Mahasiswa Libya · Asosiasi Mahasiswa Libya pada Kamis (11/01/2018)...

2
Workshop Publikasi Jurnal Oleh Mahasiswa Libya Dikirim oleh denok pada 06 Februari 2018 | Komentar : 0 | Dilihat : 1444 Workshop publikasi jurnal oleh mahasiswa Libya Dr. Mohamed A. Alrshah, seorang dosen senior berkewarganegaraan Libya pada Universiti Putra Malaysia menyampaikan bahwa kebanyakan mahasiswa masih kesulitan untuk menuangkan gagasan yang dimuat pada jurnal bereputasi internasional. Mahasiswa pascasarjana baik di Malaysia maupun Indonesia menurutnya memiliki kesulitan yang sama. Alrshah menyampaikan hal ini disela kegiatannya menjadi pembicara pada workshop bertajuk "Publishing in High Impact Journals for Postgraduate Students". Kegiatan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Mahasiswa Libya pada Kamis (11/01/2018) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa internasional seperti dari Libya, Palestina, dan Irak. Mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu program pasca sarjana pada berbagai perguruan tinggi di Malang. Melalui kegiatan bilingual Arab dan Inggris ini, Alrshah berharap peserta bisa mendapat manfaat, mengubah mindset dan meng-update pengetahuan mereka. Paling tidak, pakar ilmu komputer ini mentargetkan bisa memotivasi para mahasiswa tersebut untuk memulai menulis. Meskipun dalam pengamatannya ada dua kelompok besar yang merespon. Kelompok pertama adalah mereka yang memang malas dan kelompok kedua adalah kelompok yang aktif. "Bimbingan intensif akan diberikan lebih jauh kepada mahasiswa yang aktif ini, sehingga target publikasi bisa tercapai," ujar Alrshah yang juga dosen di Al-Asmarya University - Libya. Meskipun ia menandaskan masih pentingnya pemberian hadiah berupa uang maupun sertifikat agar mereka lebih termotivasi. Presentasi Alrshah dalam workshop ini meliputi latar belakang pentingnya publikasi, macam-macam jurnal secara umum, menulis jurnal yang berkualitas, proses review, memilih jurnal yang sesuai serta pengiriman naskah. Dalam presentasinya, Alrshah memberi kesempatan langsung kepada peserta untuk bertanya dan berdiskusi. Pelaksana kegiatan yang juga Ketua Asosiasi Mahasiswa Libya, Kalifa, dalam keterangannya menyampaikan penulisan jurnal ini berlaku general untuk semua disiplin ilmu seperti teknik, perbankan, Arabic Science maupun Islamic Science. Sementara dari UB beberapa peserta merupakan mahasiswa dari program ilmu kedokteran dan ilmu ekonomi. Kalifa menyebut bahwa mahasiswa program pascasarjana berkewajiban untuk mempublikasikan penelitian mereka pada jurnal bereputasi. Disampaikan Mahasiswa Program Doktor Ilmu Akuntansi ini, banyak kendala yang menyebabkan penelitian mereka susah masuk jurnal yang ditargetkan. "Padahal di sisi lain, masyarakat Asia dan Afrika perlu lebih banyak menuangkan gagasan dan menulis dengan lebih baik," kata Kalifa yang saat ini sedang meneliti akuntansi manajemen di negara berkembang, Indonesia dan Libya. Salah satu peserta, Maryam, mahasiswa Magister Ilmu Biomedik asal Libya ini menyampaikan kesulitannya

Transcript of Workshop Publikasi Jurnal Oleh Mahasiswa Libya · Asosiasi Mahasiswa Libya pada Kamis (11/01/2018)...

Workshop Publikasi Jurnal Oleh Mahasiswa Libya

Dikirim oleh denok pada 06 Februari 2018 | Komentar : 0 | Dilihat : 1444

Workshop publikasi jurnal oleh mahasiswa Libya

Dr. Mohamed A. Alrshah, seorang dosen senior berkewarganegaraan Libya pada Universiti Putra Malaysia menyampaikan bahwa kebanyakan mahasiswa masih kesulitan untuk menuangkan gagasan yang dimuat pada jurnal bereputasi internasional. Mahasiswa pascasarjana baik di Malaysia maupun Indonesia menurutnya memiliki kesulitan yang sama. Alrshah menyampaikan hal ini disela kegiatannya menjadi pembicara pada workshop bertajuk "Publishing in High Impact Journals for Postgraduate Students". Kegiatan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Mahasiswa Libya pada Kamis (11/01/2018) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa internasional seperti dari Libya, Palestina, dan Irak. Mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu program pasca sarjana pada berbagai perguruan tinggi di Malang.

Melalui kegiatan bilingual Arab dan Inggris ini, Alrshah berharap peserta bisa mendapat manfaat, mengubah mindset dan meng-update pengetahuan mereka. Paling tidak, pakar ilmu komputer ini mentargetkan bisa memotivasi para mahasiswa tersebut untuk memulai menulis. Meskipun dalam pengamatannya ada dua kelompok besar yang merespon. Kelompok pertama adalah mereka yang memang malas dan kelompok kedua adalah kelompok yang aktif. "Bimbingan intensif akan diberikan lebih jauh kepada mahasiswa yang aktif ini, sehingga target publikasi bisa tercapai," ujar Alrshah yang juga dosen di Al-Asmarya University - Libya. Meskipun ia menandaskan masih pentingnya pemberian hadiah berupa uang maupun sertifikat agar mereka lebih termotivasi.

Presentasi Alrshah dalam workshop ini meliputi latar belakang pentingnya publikasi, macam-macam jurnal secara umum, menulis jurnal yang berkualitas, proses review, memilih jurnal yang sesuai serta pengiriman naskah. Dalam presentasinya, Alrshah memberi kesempatan langsung kepada peserta untuk bertanya dan berdiskusi.

Pelaksana kegiatan yang juga Ketua Asosiasi Mahasiswa Libya, Kalifa, dalam keterangannya menyampaikan penulisan jurnal ini berlaku general untuk semua disiplin ilmu seperti teknik, perbankan, Arabic Science maupun Islamic Science. Sementara dari UB beberapa peserta merupakan mahasiswa dari program ilmu kedokteran dan ilmu ekonomi.

Kalifa menyebut bahwa mahasiswa program pascasarjana berkewajiban untuk mempublikasikan penelitian mereka pada jurnal bereputasi. Disampaikan Mahasiswa Program Doktor Ilmu Akuntansi ini, banyak kendala yang menyebabkan penelitian mereka susah masuk jurnal yang ditargetkan. "Padahal di sisi lain, masyarakat Asia dan Afrika perlu lebih banyak menuangkan gagasan dan menulis dengan lebih baik," kata Kalifa yang saat ini sedang meneliti akuntansi manajemen di negara berkembang, Indonesia dan Libya.

Salah satu peserta, Maryam, mahasiswa Magister Ilmu Biomedik asal Libya ini menyampaikan kesulitannya

menangkap aktivitas PBM (Proses Belajar Mengajar) yang ternyata lebih banyak memakai Bahasa Indonesia. Padahal menurutnya ia mengikuti program internasional yang seharusnya lebih banyak menggunakan Bahasa Inggris. Hal ini berpengaruh pada materi kuliah yang diserapnya, sementara di sisi lain ia dituntut untuk mampu menulis penelitian di jurnal internasional. "Setelah mengikuti program intensif Bahasa, saya aktif belajar Bahasa Indonesia sendiri," kata Maryam yang kini sedang meneliti pengaruh obesitas dan kanker usus besar. [Denok/Humas UB]

  Artikel terkait

Atase Pendidikan Kedutaan Libya di Indonesia Kunjungi UBMahasiswa Asing Keluhkan Sulitnya Mendapatkan Visa di IndonesiaBantuan Libyan Students Union untuk Sulawesi TengahMahasiswa Asing Dibutuhkan untuk Tingkatkan Peringkat PTTurnamen Futsal Sebagai Sarana Silaturahmi Mahasiswa Asing di Malang