ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) INBOX DAN DAHSYAT BERDASARKAN PERSEPSI MAHASISWA...
-
Upload
uofaunsada -
Category
Data & Analytics
-
view
349 -
download
3
Transcript of ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) INBOX DAN DAHSYAT BERDASARKAN PERSEPSI MAHASISWA...
ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) INBOX DAN
DAHSYAT BERDASARKAN PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS
DARMA PERSADA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Akademik dan
Melengkapi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Oleh
ZALIKA LUTFIA RANI
2011410012
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2015
i
LEMBAR PENYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Zalika Lutfia Rani
NIM : 2011410012
Jurusan / Peminatan : Manajemen / Manajemen Pemasaran
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul “Analisis Asosiasi
Merek (Brand Association) Inbox dan Dahsyat Berdasarkan Persepsi
Mahasiswa Universitas Darma Persada” yang dibimbing oleh Bapak Dr. Firsan
Nova SE, MM dan Ibu Ellena Nurfazria Handayani SE, MM adalah benar
merupakan hasil karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil
karya tulis orang lain.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan ketidaksesuian, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 1 September 2015
Yang menyatakan,
Zalika Lutfia Rani
ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Zalika Lutfia Rani
Nim : 2011410012
Program Studi : S1 Ekonomi
Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Judul Skripsi : ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION)
INBOX DAN DAHSYAT BERDASARKAN PERSEPSI
MAHASISWA UNIVERSITAS DARMA PERSADA
Telah diperiksa dan disetujui, untuk diajukan dan diujikan dihadapan panitia
penguji skripsi.
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Zalika Lutfia Rani
NIM : 2011410012
Jurusan/Peminatan : Manajemen/Manajemen Pemasaran
JudulSkripsi :ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND
ASSOCIATION) INBOX DAN DAHSYAT
BERDASARKAN PERSEPSI MAHASISWA
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
Telah diperiksa, dikaji dan diujikan dalam sidang Ujian Skripsi Sarjana tanggal 26
Agustus 2015 dengan hasil A
Jakarta, 1 September 2015
PANITIA PENGUJI SKRIPSI
iv
ABSTRAK
Zalika Lutfia Rani, NIM : 2011410012, Judul Penelitian : Analisis Asosiasi
Merek (Brand Association) Inbox dan Dahsyat Berdasarkan Persepsi Mahasiswa
Universitas Darma Persada dibawah bimbingan Bapak Dr. Firsan Nova SE, MM
dan Ibu Ellena Nurfazria Handayani SE, MM
Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui “Analisis Asosiasi Merek
(Brand Association) Inbox dan Dahsyat Berdasarkan Persepsi Mahasiswa
Universitas Darma Persada”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cochran Q Test untuk
menjawab perumusan masalah mengenai bagaimana asosiasi merek pada acara
musik Inbox di SCTV dan Dahsyat di RCTI berdasarkan persepsi mahasiswa
Universitas Darma Persada dengan Inbox menggunakan 12 pengujian asosiasi dan
Dahsyat 13 pengujian asosiasi pada program acara tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Berdasarkan pengujian terhadap
12 asosiasi program acara musik Inbox di SCTV, pada saat pengujian ke 6
dilakukan, yaitu dengan menggunakan 7 asosiasi maka Ho diterima, artinya
kemungkinan jawaban ya adalah sama untuk setiap asosiasi. Jadi terdapat 7
asosiasi yang membentuk brand image yang sangat kuat, yaitu: Memiliki tangga
lagu terbaru, Pembawa Acara Inbox Andhika Pratama, Tagline “Barometer musik
Indonesia, Mantap!”, Tebak lagu dengan Putri Sangkar, Penonton Inbox Semua
Kalangan, Acara musik penuh selebritis, dan Nonton Inbox gratis pada program
acara musik Inbox yang ditayangkan di SCTV.
Berdasarkan pengujian terhadap 13 asosiasi program acara musik Dahsyat
di RCTI, pada saat pengujian ke 9 dilakukan, yaitu dengan menggunakan 5
asosiasi. Maka Ho diterima, artinya kemungkinan jawaban ya adalah sama untuk
setiap asosiasi. Jadi terdapat 5 asosiasi yang membentuk brand image yang sangat
kuat, yaitu: Pembawa acara Raffi Ahmad, Produk Indonesia, Penonton Dahsyat
Semua Usia, Penonton Dahsyat Semua Kalangan, dan Dahsyat award pada
program acara musik yang Dahsyat yang ditayangkan di RCTI.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Darma
Persada Jakarta.
Penulis menyadari didalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan karena banyak kesulitan dan halangan yang penulis hadapi dalam
proses penyusunan skripsi ini. Namun berkat tekad dan kesungguhan penulis serta
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materil akhirnya
skripsi ini dapat diselesaikan.
Maka dengan kerendahan hati pada kesempatan ini Penulis ingin
menyampaikan terimakasih yang sebesar besarnya kepada seluruh pihak yang
membantu atas penyusunan skripsi ini, ucapan terima kasih Penulis sampaikan
kepada :
1. Bapak Dr. Firsan Nova SE, MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan.
2. Ibu Ellena Nurfazria Handayani, SE, MM selaku Ketua Jurusan
Manajemen Universitas Darma Persada dan Dosen Pembimbing II yang
telah menyediakan waktunya untuk memberikan bimbingan dan selalu
vi
membantu mengarahkan dan memberikan ilmu yang tidak terlupakan
sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.
3. Bapak Sukardi, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Darma Persada.
4. Terima kasih kepada kedua orang tuaku Mama & Bapak segala kasih
sayang, dukungan, nasehat, doa restu, dan semangat.
5. Para Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada yang
turut membantu kelancaran kuliah.
6. Untuk seseorang yang selalu ada setia menemani, terimakasih atas
dorongan, bantuan, semangat dan motivasinya.
7. Sahabat seperjuangan Penulis Angkatan 11 anggota 9 Fitri, Rizqoh, Milda,
Sarah, Cici, Tira, Falah, Yudha dan Enggar. Terimakasih atas bantuan dan
semangat dan hari-hari yang indah penuh warna, canda tawa. Kita tetap
sahabat untuk selamanya.
8. Kakak-kakak senior dan adik-adik di Fakultas Ekonomi Universitas
Darma Persada terimakasih bantuan, dukungan dan perhatiannya.
Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, hanya dapat
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas jasa-jasa yang sangat
berarti.
9. Gita dan Tessa yang selalu mensupport tanpa lelah menanyakan dan
bertukar pendapat.
10. Saudara-saudara yang telah memberikan support dan bantuannya.
vii
11. Teman-teman jurusan Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada angkatan 2011-2015 yang namanya tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Jakarta, September 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR.... ....................................................................................... .v
DAFTAR ISI ........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. . x
DAFTARGAMBAR ............................................................................................. . xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah. 7
C. Tujuan Penelitian 7
D. Manfaat Penelitian 8
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................... 9
A. Manajemen Pemasaran 9
B. Produk 12
C. Merek 19
D. Nilai Merek 27
E. Asosiasi Merek 28
F. Persepsi Konsumen 35
G. Membangun Merek Yang Kuat Dan Strategi Pengembangan Merek... 39
ix
H. Perkembangan Event Hiburan 47
I. Perencanaan Penyelenggaraan Event 48
J. Kerangka Pikir 53
BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................................. 56
A. Lokasi Penelitian 56
B. Jenis Dan Sumber Data 56
C. Populasi Dan Sampel 57
D. UjiValiditas Dan Uji Reliabilitas 58
E. Metode Pengolahan Dan Analisis Data 61
F. Definisi Variabel Operasional 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 66
A. Gambaran Umum Perusahaan RCTI 66
B. Gambaran Umum Perusahaan SCTV 74
C. Profil Responden 80
D. Uji Keabsahan Data 82
E. Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 108
A. Kesimpulan ............................................................................................ 108
B. Saran ...................................................................................................... 109
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 110
LAMPIRAN ...................................................................................................... 113
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penghargaan musik Dahsyat ................................................................. 4
Tabel 1.2 Nominasi Inbox ..................................................................................... 6
Tabel 4.1 Persentase responden berdasarkan jenis kelamin .................................. 80
Tabel 4.2 Persentase responden berdasarkan tingkat usia .................................... 80
Tabel 4.3 Persentase responden berdasarkan fakultas .......................................... 81
Tabel 4.4 Persentaserespondenberdasarkantingkatpengeluaran ........................... 81
Tabel 4.5 Uji Validitas ......................................................................................... 82
Tabel 4.6 UjiReliabilitas ....................................................................................... 83
Tabel 4.7Asosiasi Acara Musik Inbox Pengujian 1 .............................................. 85
Tabel 4.8Asosiasi Acara Musik Inbox Pengujian 2 .............................................. 86
Tabel 4.9Asosiasi Acara Musik Inbox Pengujian 3 .............................................. 88
Tabel 4.10Asosiasi Acara Musik Inbox Pengujian 4 ............................................ 89
Tabel 4.11 Asosiasi Acara Musik Inbox Pengujian 5 ........................................... 90
Tabel 4.12 Asosiasi Acara Musik Inbox Pengujian 6 ........................................... 92
Tabel 4.13 Asosiasi Acara Musik Dahsyat Pengujian 1 ....................................... 95
Tabel 4.14 Asosiasi Acara Musik Dahsyat Pengujian 2....................................... 96
Tabel 4.15 Asosiasi Acara Musik Dahsyat Pengujian 3...................................... 98
Tabel 4.16 Asosiasi Acara Musik Dahsyat Pengujian 4...................................... 99
Tabel 4.17 Asosiasi Acara Musik Dahsyat Pengujian 5......................................101
Tabel 4.18 Asosiasi Acara Musik Dahsyat Pengujian 6......................................102
Tabel 4.19 Asosiasi Acara Musik Dahsyat Pengujian 7......................................103
Tabel 4.20 Asosiasi Acara Musik Dahsyat Pengujian 8......................................104
Tabel 4.21 Asosiasi Acara Musik Dahsyat Pengujian 9......................................105
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Product Life Cycle ............................................................................. 18
Gambar 2.2 PiramidaBrand Awareness ................................................................ 26
Gambar 2.3 Diagram NilaiAsosiasiMerek ............................................................ 30
Gambar 2.4 Value Mix Matrix .............................................................................. 43
Gambar 2.5 KerangkaPikir.................................................................................... 55
Gambar 2.6Struktur Organisasi RCTI................................................................... 72
Gambar 2.7StrukturOrganisasi SCTV .................................................................. 79
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Riset................................................................................113
Lampiran 2 Surat Riset........................................................................................117
Lampiran 3 Lembar Kegiatan Penyusunan Skripsi..............................................118
Lampiran 4Profil Responden..............................................................................119
Lampiran 5 Tabulasi Data Excel Musik Inbox ...................................................125
Lampiran 6 Tabulasi Data Excel Musik Dahsyat................................................128
Lampiran 7 Uji Validitas dan ReliabilitasInbox.................................................131
Lampiran 8 Uji Validitas dan Reliabilitas Dahsyat ............................................133
Lampiran 9 Uji Asosiasi Acara Musik Inbox......................................................135
Lampiran 10Uji Asosiasi Acara Musik Dahsyat................................................147
Lampiran 11Chi Square Distribution..................................................................165
Lampiran 12 r Tabel ............................................................................................166
Lampiran 13 Riwayat Hidup Penulis ..................................................................167
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Televisi sebagian besar dari kebudayaan audio-visual merupakan
media paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian
masyarakat secara luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya
perkembangan jaringan televisi yang menjangkau masyarakat hingga ke
wilayah terpencil. Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa
penggunaan bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka
menyampaikan sesuatu seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu dan
hiburan. Program – program yang ditayangkan di televisi tidak hanya
program yang bersifat informasi tetapi terdapat program hiburan salah
satunya yaitu program musik.
Saat ini banyak bermunculan program acara music yang
ditayangkan di televisi-televisi, seperti Music Everywhere di NET TV,
Top Pop MNCTV, Hits Song Indosiar, Mantap di ANTV, dan Keren di
TVRI. sedangkan RCTI memiliki program acara music yaitu Dahsyat dan
SCTV dengan Inbox. Acara yang ditayangkan setiap harinya pada pukul
08.00 memiliki jumlah penonton terbanyak dari masing masing stasiun
televisi yang menayangkan program acara music tersebut. Karena acara
musik yang mencakup semua kalangan baik muda maupun tua, kalangan
menengah bawah sampai atas dapat menikmati program acara tersebut.
2
Menurut Kotler & Keller (2007 : 4) “Produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu
keinginan/semua kebutuhan”. Produk-produk yang dipasarkan meliputi
barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, property,
organisasi, dan gagasan.
Menurut Durianto (2004:1) “Merek merupakan nama, istilah, tanda,
symbol disain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasi suatu
produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan”.
Menurut Durianto (2004:69) “Brand Association (Asosiasi Merek)
adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan
ingatannya mengenai suatu merek”.
Program musik merupakan suatu pertunjukan yang menampilkan
kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik didalam
studio maupun diluar studio. Program musik di televisi sangat ditentukan
artis untuk menarik audience, tidak saja dari kualitas suara namun juga
berdasarkan mengemas penampilannya agar jadi menarik dan keahlian
berbicara seorang host untuk membuat suasana acara semakin menarik.
Tidak dipungkiri setiap acara yang ditayangkan oleh masing-
masing stasiun memiliki kelebihan dan kekurangan, dan acara yang
ditayangkan dapat bersaing dengan acara musik lainnya. Semakin ketat
persaingan terhadap program musik, maka produser musik semakin
3
berlomba lomba berinovasi menayangkan yang baru dalam acara musik,
sehingga audience pun tidak merasa bosan dengan acara itu saja.
Program music yang ditayangkan oleh RCTI yaitu Dahsyat secara
langsung ini adalah program music paling sukses memiliki rating yang
tinggi untuk kategori program music. Deretan lagu hits teratas! Kalimat ini
menjadi andalan Host Dahsyat, untuk menyapa pemirsa Indonesia setiap
pagi. Dahsyat tidak hanya sekedar menyajikan tangga lagu dan video clip,
tapi gaya lucu host Dahsyat saat membawa acara, menjadi salah satu
andalah untuk menghadirkan kesegaran dipagi hari. Stasiun televisi
Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) kembali membuktikan
predikatnya sebagai stasiun televisi favorit pemirsa Indonesia yang
memiliki program-program acara berkualitas.
Tahun ini, RCTI berhasil menyabet tiga penghargaan prestisius
dari lembaga survei asal Australia Roy Morgan. RCTI berhasil menyapu
bersih penghargaan pada tiga kategori, yakni TV News and Current Affairs
Program of the Year untuk program Seputar Indonesia , TV Sinetron
Program of the Year untuk Tukang Bubur Naik Haji serta TV
Music/Entertainment Program of the Year untuk Dahsyat. Ketiga program
itu, menurut survei Roy Morgan, memiliki peminat tertinggi. Khususnya
program music RCTI yaitu Dahsyat. Sejak tahun 2010 hingga tahun 2014
program music Dahsyat ini sudah meraih beberapa penghargaan sebagai
Program Musik/Variety Show terfavorit. Adapun penghargaan yang diraih
selama empat tahun ini dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini;
4
Tabel 1.1
Penghargaan Music Dahsyat
Tahun Award Kategori Hasil
2010 Panasonic Gobel
Awards 2010
Program
Musik/Variety Show
Menang
2011 Panasonic Gobel
Awards 2011
Program
Musik/Variety Show
Menang
2012 Panasonic Gobel
Awards 2012
Program Variety
Show
Menang
2013 Panasonic Gobel
Awards 2013
Program Variety
Show
Menang
2014 1. Panasonic Gobel
Awards 2014
2. Roy Morgan
Customer
Satisfaction
Awards 2014
Program Variety
Show
Menang
2015 Panasonic Gobel
Awards 2015
(dalam Dahsyatnya
Awards 2015)
Program Special
Events
Menunggu
Sumber : www.jadwaltelevisi.com
Selain RCTI, SCTV pun memiliki Program Acara music yaitu
Inbox, inbox merupakan competitor program acara music dahsyat. Acara
yang ditayangkan di SCTV setiap hari memiliki slogan “Mantap!” dengan
motto “Barometer Musik Indonesia” Inbox pun menayangkan program
yang tidak jauh berbeda dengan Dahsyat, di Inbox terdapat program “bagi-
bagi uang jutaan rupiah dari Mr. Tajir” dan “Juara Karaoke”. Meskipun
berbeda beda pengemasan setiap acara yang ditayangkan, acara ini dapat
5
menarik audience sehingga audience dapat menyaksikan acara tersebut
hingga selesai dan dapat menghibur audience. Inbox merupakan salah
satu acara music terfavorit yang ditayangkan oleh SCTV. Sejak
ditayangkan Inbox sering menjadi nominasi di berbagai penghargaan.
Inbox hanya sebagai nominasi tidak pernah menjadi juara, lain halnya
dengan Dahsyat pesaingnya yang selalu mendapatkan gelar sebagai juara
dalam Program Musik/Variety Show di salah satu acara yaitu Panasonic
Gobel Awards. Tabel 1.2 dibawah ini merupakan daftar Inbox sebagai
nominasi dalam acara Panasonic Gobel Awards selama empat tahun.
Tabel 1.2 Nominasi Inbox
Tahun Award Kategori Hasil
2010 Panasonic Gobel
Awards 2010
Program
Musik/Variety Show
Nominasi
2012 Panasonic Gobel
Awards 2012
Program Variety
Show
Nominasi
2013 Panasonic Gobel
Awards 2013
Program Variety
Show
Nominasi
2014 Panasonic Gobel
Awards 2014
Program Variety
Show
Nominasi
Sumber: www.jadwaltelevisi.com
Keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi
pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.
Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga
membentuk citra tentang merek atau brand image didalam benak
6
konsumen. Selanjutnya apabila para konsumen beranggapan bahwa merek
tertentu secara fisik berbeda dari merek pesaing, maka citra merek tersebut
akan melekat secara terus-menerus, sehingga dapat membentuk kesetiaan
terhadap merek tertentu yang disebut dengan loyalitas merek (brand
loyalty).
Sama halnya dengan Acara Musik Inbox dan Dahsyat dalam
penelitian ini penulis akan mencoba mengasosiasikan beberapa atribut dari
program acara tersebut, dengan cara menggali atau mengajukan
pertanyaan kepada sejumlah responden yang benar-benar telah mengetahui
atau pernah menonton program acara music Inbox dan Dahsyat, dan dari
beberapa atribut tersebut yang mana yang paling kuat diantara atribut-
atribut lainnya. Dan dengan demikian kita dapat mengetahui apa yang
menjadi brand association yang paling kuat dimata masyarakat dari acara
music Inbox dan Dahsyat.
Berdasarkan latar belakang, penulis tertarik untuk membuat suatu
penelitian dengan judul : “ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND
ASSOCIATION) INBOX DAN DAHSYAT BERDASARKAN
PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS DARMA PERSADA
7
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana asosiasi merek
(brand association) musik Inbox di SCTV dengan asosiasi merek musik
Dahsyat di RCTI berdasarkan persepsi Mahasiswa Universitas Darma
Persada?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis asosiasi merek
(brand association) musik Inbox di SCTV dengan asosiasi merek musik
Dahsyat di RCTI berdasarkan persepsi mahasiswa Universitas Darma
Persada.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yaitu : dengan
diketahui asosiasi merek (brand association) Inbox dan Dahsyat
berdasarkan persepsi mahasiswa Universitas Darma Persada) diharapkan
dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk meninjau kembali
keberhasilan sebuah merek dalam membentuk Brand Association yang ada
di benak konsumen.
BAB II
LANDASAN TEORI.
A. Manajemen Pemasaran
Organisasi mempunyai tingkatan permintaan akan produknya yang
didambakan. Pada suatu saat, bisa terjadi tidak ada permintaan,
permintaannya memadai, permintaannya tidak teratur, atau terlalu banyak
permintaan, dan manajemen pemasaran harus menemukan cara untuk
menghadapi semua situasi permintaan yang berbeda-beda itu. Manajemen
pemasaran memperhatikan tidak hanya penemuan dan peningkatan
permintaan, melainkan juga pengubahan atau bahkan pengurangan
permintaan.
1. Pengertian Pemasaran
Kotler dan Keller (2009:5) mengatakan :
“Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar
sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan
dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan yang unggul.”
Pemasaran menurut Assauri (2010:12) adalah :
“Manajemen pemasaran adalah kegiataan penganalisaan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang
dibuat untuk membentuk, membangun dan memelihara keuntungan
dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi
(perusahaan) dalam jangka panjang.”
9
Pemasaran menurut Daryanto adalah (2011:1) :
“Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama
lain.”
2. Tugas Manajemen Pemasaran
Tugas pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009:29) sebagai berikut :
a. Mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
b. Merebut pemahaman pemasaran
c. Berhubungan dengan pelanggan
d. Membangun merek yang kuat
e. Membentuk penawaran pasar
f. Menghantarkan nilai
g. Mengkomunikasikan nilai
h. Menciptakan pertumbuhan jangka panjang
3. Fungsi Manajemen Pemasaran
Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seseorang
industrialis perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20 ketika
itu ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengkordinasi dan mengendalikan.
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga
yaitu (Kotler:2002) :
10
a. Perencanaan (planning)
Memikirkan apa yang dikerjakan dengan sumber yang dimiliki,
perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak
dapat berjalan.
b. Pengorganisasian (organizing)
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasi dapat dilakukan
dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa
yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut,
dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil
c. Pengarahan (directing)
Adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha. Fungsi pemasaran dibagi
menjadi tiga, yaitu :
11
1) Fungsi pertukaran
Adalah terjadinya peristiwa jual beli produk entah itu barang
maupun jasa. Di dalam proses jual beli terbentuklah harga.
Harga terbentuk dari bertemunya penawaran dan permintaan
dalam pasar persaingan.
2) Fungsi fisik
Adalah fungsi pengadaan yang dimaksud adalah barang, suatu
barang tak akan ada tanpa pengadaan. Pengadaan bisa
mencakup pengangkutan, penyimpanan, dan penindustrian.
3) Fungsi penunjang
Adalah penyediaan fasilitas pendukung yang diberikan
fasilitas-fasilitas itu bisa berupa fisik maupun non fisik seperti
penerapaan standarisasi, penanggung resiko, penyedia
informasi.
B. Produk
1. Pengertian Produk
Menurut Kotler dalam Mursid (2006:71): “Hasil akhir yang
mengadung elemen-elemen fisik, jasa, dan hal-hal yang simbolis yang
dibuat dan dijual oleh perusahaan untuk memberikan kepuasan dan
keuntungan bagi pembelinya.”
Menurut Tjiptono (2008:465) menyatakan bahwa “produk adalah
segala sesuatu (barang, jasa, orang, tempat, ide, informasi, organisasi)
yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.”
12
Menurut Subagyo (2010:97) “Sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
kebutuhan”.
2. Tingkatan Produk
Dalam merencanakan penawaran pasarnya, pemasar harus melihat
lima tingkat produk. Setiap tingkat menambah nilai pelanggan yang
lebih besar, dan kelimanya merupakan bagian dari hierarki nilai
pelanggan (costumer-value hierarchy) (Kotler dan Keller 2013:4) :
a. Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (Core benefit) yaitu layanan
atau manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan.
b. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi
produk dasar (Basic product)
c. Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapakan produk yang
diharapkan (Expected product), sekelompok atribut dan kondisi
yang biasanya diharapakan pembeli ketika mereka membeli produk
ini.
d. Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan
(Augmented product) yang melebihi harapan pelanggan.
e. Tingkat kelima adalah produk potensial (Potential product), yang
mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang
mungkin dialami sebuah produk atau penawaran di masa depan.
13
3. Kualitas produk
Kualitas produk merupakan salah satu positioning utama pemasar,
kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa,
oleh karena itu kualitas berhubungan erat oleh nilai dan kepuasan
pelanggan.
Menurut Umar (2005:105) mendefinisikan dalam arti luas
“Kualitas produk merupakan suatu kesatuan karakteristik produk dan
jasa dari pemasaran, manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat
produk dan jasa dapat memenuhi harapan para konsumen.”
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:272) mengatakan bahwa
“Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang
bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan.”
Menurut Kotler dan Keller (2009:143) mendefinisikan bahwa
“kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang
bergantung pada kemampuan nya untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat.”
4. Dimensi Kualitas Produk
Menurut Tjiptono (2008:68) kualitas memiliki dimensi pokok yaitu:
a. Kinerja (Performance), yaitu karakteristik operasi dasar dari suatu
produk.
14
b. Fitur (Features), yaitu karakteristik pelengkap khusus yang dapat
menambah pengalaman pemakaian produk.
c. Reliabilitas (Reliability), yaitu probabilitas terjadinya kegagalan
atau kerusakan produk dalam periode waktu tertentu.
d. Konformasi (Conformance), yaitu tingkat kesesuaian produk
dengan standar yang telah ditetapkan.
e. Daya tahan (Durability), yaitu jumlah pemakaian produk sebelum
produk bersangkutan harus diganti.
f. Pelayanan (Serviceability), yaitu kecepatan dan kemudahan untuk
direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.
g. Estetika (Aesthetics), yaitu menyakut penampilan produk yang
dapat dinilai dengan panca indera (rasa, aroma, dan suara).
5. Klasifikasi Produk
Pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ketahanan/durabilitas,
keberwujudan, dan kegunaan (konsumen atau industri). Setiap jenis
produk mempunyai strategi bauran pemasaran yang sesuai.
a. Ketahanan (Durability) dan keberwujudan (Tangibility) pemasar
menggolongkan produk menjadi tiga kelompok menurut ketahanan
dan keberwujudannya ( Kotler dan Keller 2013:5 ) yaitu :
1) Barang – barang yang tidak tahan lama (Nondurable goods)
adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi
dalam satu atau beberapa kali penggunaan.
15
2) Barang tahan lama (Durable goods) adalah barang-barang
berwujud yang biasanya digunakan untuk waktu lama.
3) Jasa (Services) adalah produk yang tak terwujud, tak
terpisahkan, bervariasi dan dapat musnah.
b. Berdasarkan tujuan konsumsi dapat diklasifikasikan menjadi 2
yaitu (Kotler dan Keller 2013:6) :
1) Barang konsumen
Sejumlah besar barang yang dibeli konsumen berdasarkan
kebiasaan belanja. Barang konsumen dapat diklasifikasikan
menjadi 4 yaitu :
a) Barang sehari-hari (convenience goods) barang yang
dibutuhkan dengan segera dan dengan usaha minimum,
contoh minuman ringan, sabun dan surat kabar
b) Barang belanja (shopping goods) barang yang secara
karakteristik dibandingkan oleh konsumen berdasarkan
kecocokan, kualitas harga dan gaya. Contoh perabot,
pakaian, dan peralatan rumah tangga utama.
c) Barang khusus (specialty goods) mempunyai
karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana
ada pembeli yang bersedia melakukan usaha pembelian
khusus. Contohnya meliputi mobil, komponen stereo,
dan peralatan fotografi.
16
d) Barang yang tak dicari (unsought goods) barang yang
tidak dikenal konsumen atau biasanya tidak terpikirkan
untuk dibeli.
2) Barang industri
Merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan
pemprosesan lebih lanjut untuk mendapatkan manfaat tertentu.
Barang industri diklasifikasikan berdasarkan biaya relatif
mereka dan bagaimana mereka memasuki proses produksi,
barang industri dikelompokan menjadi 3 yaitu :
a) Bahan dan suku cadang (materials and parts) adalah
barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk
produsen.
b) Barang modal (capital items) yaitu barang tahan lama
yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan
produk jadi.
c) Layanan bisnis dan pasokan (supplies and business
services) adalah barang dan jasa jangka pendek yang
memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk
jadi.
17
6. Variasi Produk
Ada tiga variasi produk menurut Mursid (2006:71) :
a) Product item: Macam produk tertentu yang mempunyai fungsi
sendiri-sendiri dalam daftar penjualan.
b) Product line: Sekelompok produk yang berhubungan erat satu
sama lain untuk memenuhi kebutuhan tertentu, dipakai secara
bersama-sama dijual pada kelas konsumen yang sama, disalurkan
melalui distribusi tertentu atau masuk kelas harga tertentu.
c) Product mix: Komposisi dari produk yang dibuat dan atau dijual
oleh suatu perusahaan.
7. Product Life Cycle
Product Life Cycle adalah siklus hidup dimana suatu konsep penting
yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu
produk. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu
grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke
pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Dibawah ini adalah empat
tahap Product Life Cycle yang digambarkan pada grafik berikut ini
18
Gambar 2.3 Siklus Hidup Produk
Sumber : Kotler dan Keller, Manajemen Pemasaran (2009 : 303)
a) Tahap perkenalan
Tahap dimana produk baru pertama kali di distribusikan dan tersedia
untuk di beli.
b) Tahap pertumbuhan
Tahap dimana ditandai dengan meningkatnya penjualan yang cepat.
c) Tahap menjadi dewasa
Tahap dimana ditandai dengan melambatnya atau menurunnya
pertumbuhan penjualan produk.
d) Tahap menurun
Tahap yang di tandai dengan penjualan yang semakin menurun.
8. Perancangan Produk
Menurut Gitosudarmo dalam Sunyoto (2012:121) perancangan produk
meliputi tiga hal, yaitu :
a. Perencanaan produk yang sama sekali baru (entirely new product)
b. Redesain produk (product redesign)
c. Kemasan atau bungkus (packing, packaging)
19
C. Merek
1. Pengertian Merek
Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi
perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi
memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan disisi lain,
keadaan tersebut memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar
perusahaan domestik maupun perusahaan asing.
Menurut Durianto (2004:1) “Merek merupakan nama, istilah, tanda,
symbol disain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasi suatu
produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.”
“Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan atau
kombinasi dari hal-hal tersebut.” Menurut American Marketing
Association dalam The Power of Brand Rangkuti (2008:2)
“Brand adalah ide, kata, desain grafis dan suara / bunyi yang
mensimbolisasikan produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi
produk dan jasa tersebut (Janita 2005: 15).”
Menurut Kartajaya (2005:184) merek adalah “Nama, terminology,
tanda, simbol, atau desain yang dibuat untuk menandai atau
mengidentifikasi produk yang kita tawarkan ke pelanggan.”
Menurut Soemanagara (2006:98), istilah brand muncul ketika persaingan
produk semakin tajam menyebabkan perlunya penguatan peran label
untuk mengelompokkan produk-produk dan jasa yang dimilikinya dalam
20
satu kesatuan yang dapat membedakan group produk dengan produk
milik pesaing lainnya.
Menurut Aaker (dalam Lutiary Eka Ratri, 2007:32), “Merek adalah
cara membedakan sebuah nama dan atau simbol (logo, trademark, atau
kemasan) yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa
dari satu produsen atau satu kelompok produsen dan untuk membedakan
barang atau jasa itu dari produsen pesaing.”
Tujuan pemberian merek adalah untuk mengindentifikasi produk
atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang
dihasilkan oleh pesaing.
Selain itu merek juga dapat dibagi dalam pengertian lainnya, seperti:
a) Brand name (nama merek) yang merupakan bagian dari yang dapat
diucapakan misalnya, Pepsodent, BMW, Toyota, dan sebagiannya.
b) Brand mark (tanda merek) yang merupakan sebagian dari merek
yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang
desain huruf atau warna khusus, misalnya: simbol Toyota, gambar
tiga berlian Mitshubishi.
c) Trade mark (tanda merek dagang) yang merupakan merek atau
sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya
untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini
melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk menggunakan
nama merek (tanda merek).
21
d) Copy right (hak cipta) yang merupakan hak istimewa yang
dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan,
dan menjual karya tulis, karya music atau karya seni.
Jadi merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan
feature, manfaat, jasa tertentu kepada pembeli. Merek terbaik akan
memberikan jaminan kualitas. Namun pemberian nama atau merek pada
suatu produk hendaknya tidak hanya merupakan suatu symbol, karena
merek memiliki enam tigkat pengertian, yaitu:
a) Atribut
Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan
diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-
atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek.
b) Manfaat
Selain atribut, merek juga memiliki serangkaian manfaat. Konsumen
tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat.
c) Nilai
Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen. Merek
yang memiliki harga tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai
merek yang berkelas, sehingga dapat mencermikan siapa pengguna
merek tersebut.
22
d) Budaya
Merek juga mewakili budaya tertentu. Misalnya, Mercedes mewakili
budaya Jerman yang terorganisasi dengan baik, memiliki kerja yang
efisien, dan selalu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
e) Kepribadian
Merek juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para
penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek,
kepribadian si pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek
yang ia gunakan.
f) Pemakai
Merek juga menunjukan jenis konsumen pemakai merek tersebut.
2. Cara Membangun Merek
Membangun merek yang kuat tidak berbeda dari membangun sebuah
rumah. Begitu juga dengan membangun dan mengembangkan merek.
Ia memerlukan fondasi yang kuat. Rangkuti (2008:5) ada beberapa
cara untuk membangun merek, yaitu:
a) Memiliki postioning yang tepat
b) Memiliki brand value yang tepat
c) Memiliki konsep yang tepat
23
3. Penentuan Strategi Merek
Ada lima pilihan dalam penentuan strategi merek yaitu (Rangkuti
2008:10) :
a) Perluasan lini (line extension)
Perluasan lini terjadi apabila perusahaan memperkenalkan unit
produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek
yang sama, biasanya dengan tampilan baru, seperti bentuk, rasa,
warna, kandungan, ukuran kemasan, dan sebagaianya.
b) Perluasan merek (brand extension)
Perluasan merek dapat terjadi apabila perusahaan memutuskan
untuk menggunakan merek yang sudah ada pada produknya dalam
satu kategori baru.
c) Multibrand
Multibrand dapat terjadi apabila perusahaan memperkenalkan
berbagai merek tambahan dalam kategori produk yang sama.
d) Merek baru
Merek baru dapat dilakukan apabila perusahaan tidak memiliki
satupun merek yang sesuai dengan produk yang akan dihasilkan
atau apabila citra merek tersebut tidak membantu untuk produk
baru tersebut.
24
e) Merek bersama (Co-brand)
Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah meningkatkan strategi
co-branding atau kerja sama branding. Tujuan co-branding adalah
agar merek yang satu dapat memperkuat merek yang lain sehingga
dapat menarik minat konsumen.
4) Elemen – Elemen Merek
Menurut Durianto,dkk (2004:165) elemen-elemen merek memiliki tiga
bagian penting sebagai berikut:
a. Brand Platfrom adalah sebuah blue print perencanaan merek yang
strategis yang meliputi visi dan misi merek, serta kekuasaan dari suatu
merek dan lain-lain.
b. Brand Identity and Name (identitas merek)
Brand Identity mengidentifikasikan keunikan suatu merek, sehingga
suatu merek akan diidentifikasikan berbeda dengan merek pesaing.
c. Brand Communication (Komunikasi merek)
Suatu merek harus dapat dikomunikasikan dengan terencana dan
strategis, dalam arti bahwa seluruh aspek kreatif dalam komunikasi
harus sesuai dengan platform merek, sehingga komunikasi merek in-
line dengan platform.
25
5) Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Kesadaran merek artinya adalah kesanggupan seseorang calon pembeli untuk
mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian
dari kategori produk tertentu. Peran brand awareness dalam keseluruhan
brand equity tergantung dari tingkatan kesadaran yang dicapai oleh suatu
merek.
Tingkatan kesadaran merek secara berurutan dapat digambarkan sebagai
suatu piramida seperti dibawah ini:
Gambar 2.2 Piramida Brand Awareness
Sumber: Durianto,dkk (2004:55)
Penjelasan mengenai piramida brand awareness dari tingkatan terendah sampai
tingkatan tertinggi adalah:
a) Unware of brand (tidak menyadari merek)
Brand Recognition
Top
of
Mind
Brand Recall
Brand Unaware
26
Merupakan tingkat paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana
konsumen tidak menyadari akan suatu merek,
b) Brand recognition (pengenalan merek)
Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada seorang
pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian.
c) Brand recall (pengingat kembali terhadap merek)
Pengingat kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan sesorang
untuk menyebutkan kembali merek tertentu dalam suatu kelas produk. Hal
ini diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda
dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan
merek tersebut.
d) Top of mind (puncak pikiran)
Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan
dan ia dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang paling
banyak disebutkan pertama sekali merupakan puncak pikiran. Dengan kata
lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada
di dalam benak konsumen.
Upaya meraih kesadaran merek, baik dalam tingkatan pengenalan
maupun pengingatan kembali, melibatkan dua kegiatan, yaitu: berusaha
memperoleh identitas merek dan berusaha mengkaitkannya dengan kelas
produk tertentu.
D. Nilai Merek (Brand Equity)
27
Nilai Merek (Brand Equity) dapat dikelompokan pada lima kategori, yaitu:
a. Brand awareness (kesadaraan merek)
Menunjukan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau
mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori
produk tertentu.
b. Perceived quality (persepsi kualitas)
Persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan
suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang
diharapkan.
c. Brand association (asosiasi merek)
Pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya
dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga,
pesaing, selebritis, dan lain-lain.
d. Brand loyalty (loyalitas merek)
Ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek.
e. Other proprietary brand asset (asset hak milik merek yang lain)
Elemen brand equity yang kelima secara langsung akan dipengaruhi
oleh kualitas dari empat elemen utama tersebut.
E. Asosiasi Merek
28
Menurut Durianto (2004:69) “brand association (asosiasi merek)
adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan
ingatannya mengenai suatu merek.”
Kesan-kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan
semakin banyak pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merek
atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi
komunikasinya.
David Aaker dalam bukunya Managing Brand Equity seperti yang
diikuti oleh Handayani (2010:66) mendefinisikan brand association
sebagai “Segala sesuatu yang terhubung di memori pelanggan terhadap
suatu merek.”
Menurut Aaker (1997) dalam Humdiana (2005: 45), “Kesadaran
merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau
mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori
produk tertentu.”
Menurut Ferrinadewi (2008:173), “Asosiasi merek adalah bagaimana
konsumen menghubungkan antara informasi dalam benak konsumen
dengan merek tertentu.”
Citra merek umumnya didefinisikan segala hal yang terkait dengan
merek yang ada dibenak ingatan konsumen. Citra merek
merepresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang
29
terbentuk karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu
merek (Suryani, 2008:113).
Citra merek sering direferensikan sebagai aspek psikologis, yaitu
citra yang dibangun dalam alam bawah sadar konsumen melalui informasi
dan ekspektasi yang diharapkan melalui produk atau jasa. (Setiawan dalam
Nugroho, 2011:9)
Secara sederhana pengertian brand image (Durianto 2008:43) adalah
“Sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dalam benak konsumen.”
Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung
memiliki konsistensi terhadap brand image atau hal ini disebut juga dengan
kepribadian merek (brand personality).
Menurut
Gambar 2.3. Diagram Nilai Asosiasi Merek
Sumber: Rangkuti (2008:43)
Asosiasi merek
Diferensiasi/posisi
Alasan untuk membeli
Menciptakan sikap/perasaan
positif
Basis perluasan
Membantu proses/penyusuan
informasi
30
Asosiasi merek dapat menciptakan suatu nilai bagi perusahaan dan para
pelanggan, karena ia dapat membantu proses penyusunan informasi untuk
membedakan merek yang satu dari merek yang lain.
Terdapat 5 keuntungan asosiasi merek (Rangkuti 2008:44)
1. Dapat membantu proses penyusunan informasi. Asosiasi-asosiasi yang
terdapat pada suatu merek, dapat membantu mengikhtisarkan
sekumpulan fakta dan spesifikasi yang dapat dengan mudah dikenal
dengan pelanggan.
2. Keuntungan kedua adalah perbedaan. Suatu asosiasi dapat memberikan
landasan yang sangat penting bagi usaha pembedaan. Asosiasi-asosiasi
merek dapat memainkan peran yang sangat penting dalam
membedakan suatu merek dari merek yang lain.
3. Alasan untuk membeli. Pada umumnya asosiasi merek sangat
membantu para konsumen untuk mengambil keputusan untuk membeli
produk tersebut atau tidak.
4. Penciptaan sikap atau perasaan positif. Asosiasi merek dapat
merangsang perasaan positif yang pada gilirannya akan berdampak
positif terhadap produk yang bersangkutan.
5. Landasan untuk perluasan. Asosiasi merek dapat menghasilkan
landasan bagi suatu perluasan merek, yaitu dengan menciptakan rasa
kesesuaian antara suatu merek dan sebuah produk baru.
1. Fungsi Brand Association
31
Pada umumnya asosiasi merek (terutama yang membentuk
brand image-nya) menjadi pijakan konsumen dalam keputusan
pembelian dan loyalitasnya pada merek tersebut. Dalam prakteknya,
didapati banyak sekali kemungkinan asosiasi dan variasi dari brand
association yang dapat memberikan nilai bagi suatu merek, dipandang
dari sisi perusahaan maupun dari sisi pengguna, berbagai fungsi asosiasi
tersebut adalah (Durianto 2004:69):
a. Help process/retrieve information (membantu proses penyusunan
informasi)
b. Differentiate (membedakan)
c. Brand association suatu asosiasi dapat memberikan landasan yang
penting bagi upaya pembedaan suatu merek dari merek lain.
d. Reason to buy (alasan pembelian)
e. Membangkitkan berbagai atribut produk atau manfaat bagi
konsumen (consumen benefits) yang dapat memberikan alasan
spesifik bagi konsumen untuk membeli dan menggunakan merek
tersebut.
f. Create positive attitude/feelings (menciptakan sikap atau perasaan
positif)
Beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif yang
pada gilirannya merembet ke merek yang bersangkutan. Asosiasi–
asosiasi tersebut dapat menciptakan perasaan positif atas dasar
32
pengalaman mereka sebelumnya serta pengubahan pengalaman
tersebut menjadi suatu yang lain daripada yang lain.
g. Basis for extentions (landasan untuk perluasan)
Suatu asosiasi dapat menghasilkan landasan bagi suatu perluasaan
dengan menciptakan rasa kesesuaian (sense of fit) antara merek dan
sebuah produk baru, atau dengan menghadirkan alasan untuk
membeli produk perluasan tersebut.
2. Acuan Brand Association
Asosiasi–asosiasi yang terkait dengan suatu merek umumnya
dihubungkan dengan berbagai hal berikut (Durianto, 2004:70)
a. Product attribute (Atribut produk)
Mengasosiasikan atribut atau karakteristik suatu produk merupakan
starategi positioning yang paling sering digunakan. Misal apa yang
tercermin dalam kata mobil Mercedes pasti berbeda dengan kata yang
tercermin dalam mobil Suzuki.
b. Intangible attributes (Atribut tak berwujud)
Suatu factor tak berwujud merupakan atribut umum, seperti halnya
persepsi kualitas, kemajuan teknologi, atau kesan nilai yang
mengikhtisarkan serangkaian atribut yang objektif.
c. Customer’s benefits (Manfaat bagi pelanggan)
33
Karena sebagian besar atribut produk memberikan manfaat bagi
pelanggan, maka bisanya terhadap hubungan antar keduanya. Contoh
mobil Mercedes sangat nyaman dan aman dikendarai (suatu
karakteristik produk) dan memberikan kepuasan mengemudi pada
pelanggan (suatu manfaat pelanggan). Manfaat bagi pelanggan dapat
dibagi dua, yaitu rational benefits (manfaat rasional) dan psychological
benefits (manfaat psikologi).
d. Relative price (Harga relatif)
Evaluasi terhadap suatu merek di sebagian kelas produk ini akan
diawali dengan penentuan posisi merek tersebut dalam satu atau dua
dari tingkat harga.
e. Application (penggunaan)
Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan merek tersebut dengan
suatu penggunaan atau aplikasi tertentu.
f. User/customer (Pengguna/pelanggan)
Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan sebuah merek dengan
sebuah tipe penggunaan atau pelanggan dari produk tersebut. Misalnya
Dimension kiddies dikaitkan dengan pemaikannya yang adalah anak-
anak.
g. Celebrity/person (Orang terkenal/khalayak)
Mengaitkan orang terkenal atau artis dengan sebuah merek dapat
mentransfer asosiasi kuat yang dimiliki oleh orang terkenal ke merek
tesebut.
34
h. Lifestyle/personality (Gaya hidup/kepribadian)
Asosiasi sebuah merek dengan suatu gaya hidup dapat dilihat oleh
asosiasi para pelanggan merek tersebut dengan aneka kepribadian dan
karakteristik gaya hidup yang hampir sama. Misalnya “Nagat”
mencerminkan kepribadian yang maskulin, kuat, dan berani.
i. Product class (Kelas produk)
Mengasosiasikan sebuah merek menurut kelas produknya misalnya,
Value mencerminkan nilai berupa prestige, performa tinggi, keamanan
dan lain lain.
j. Competitors (Pesaing)
Mengetahui pesaing dan berusaha untuk menyamai atau bahkan
mengungguli pesaing.
k. Country/geographic area (Negara/wilayah geografis)
Sebuah Negara dapat menjadi symbol yang kuat asalkan memiliki
hubungan yang erat dengan produk, bahan, dan kemampuan. Contoh,
Prancis diasosiasikan dengan mode pakaian dan parfum, asosiasi
tersebut dapat dieksploitasi dengan mengairkan merek pada sebuah
Negara.
F. Persepsi Konsumen
1. Pengertian Persepsi Konsumen
Persepsi adalah proses dimana seseorang atau individu menyeleksi
mengorganisasi dan menginterprestasikan rangsangan menjadi gambaran
35
pengertian yang berarti tentang dunia sekitarnya. Setiap individu
merupakan satu kesatuan yang terbentuk untuk kebutuhan, keinginan,
nilai-nilai dan pengalaman-pengalaman pribadi. Individu membuat
keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan apa yang mereka temui
dari kenyataan. Dibawah ini akan diuraikan pengertian Persepsi
Konsumen, yaitu:
Menurut Solomon dalam Prasetijo dan Ihalauw (2004:67) adalah
“Proses dimana sensasi yang diterima oleh seseorang dipilah dan dipilih,
kemudian diatur dan akhirnya diinterprestasikan.”
“Persepsi pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi
pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan yang diukur
secara relative yang berbeda-beda terhadap suatu produk atau jasa.”
Menurut Durianto,dkk (2004:96)
Berdasarkan pengarang diatas persepsi konsumen adalah: Suatu
proses dimana seseorang menerima informasi, memahami, dan
memperhatikan.
Persepsi pelanggan dalam industri jasa melibatkan dimensi kualitas
misalnya: lamanya waktu tunggu, saat check out, keramahan petugas,
kenyamanan ruang dan lain-lain.
Mengingat kepentingan dan keterlibatan pelangan berbeda-beda
persepsi pelanggan perlu dinilai berdasarkan sekumpulan kriteria yang
36
berbeda. Umumnya pelanggan merasakan kepuasan yang tinggi jika
harapannya jauh lebih rendah dari kinerja atau kenyataan.
Persepsi kita dibentuk oleh tiga pasang pengaruh;
a. Karakteristik dari stimuli
b. Hubungan stimuli dengan sekelilingnya
c. Kondisi-kondisi didalam diri kita sendiri
Stimuli adalah setiap input yang dapat ditangkap oleh indera
seperti produk, kemasan, merek, iklan, harga dan lain-lain. Stimuli
tersebut dapat diterima oleh panca indera seperti mata, telinga, mulut,
hidung dan kulit.
2. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Konsumen
Setiap orang menangkap suatu rangsangan dari sebuah obyek
tentang informasi melalui panca indera (pengelihatan, pendengaran,
peraba, dan perasa) tetapi dapat memberikan persepsi yang berbeda
terhadap rangsangan yang sama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen (Setiadi : 2005),
adalah:
a. Pengelihatan
37
Tanggapan yang timbul atas rangsangan sangat dipengaruhi oleh
sifat-sifat individu yang melihatnya. Sifat-sifat yang dapat
mempengaruhi tersebut, adalah:
1) Sikap
Dapat mempengaruhi bertambahnya atau berkurangnya tanggapan
yang akan diberikan seseorang.
2) Motivasi
Merupakan hal yang mendorong, yang mendasari setiap tindakan
yang dilakukan manusia.
3) Minat
Merupakan faktor lain yang memberdakan penilaian seseorang
terhadap suatu hal atau objek tertentu yang akan mendasari kesukaan
ataupun ketidaksukaannya terhadap objek tersebut.
4) Pengalaman masa lalu
Dapat mempengaruhi persepsi seseorang karena orang biasanya akan
menanamkan kesimpulan yang sama dengan apa yang pernah dilihat
di dengan ataupun dialami.
38
5) Harapan
Dapat mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan
seseorang cenderung menolak gagasan, ajakan ataupun tawaran.
6) Sasaran
Sasaran dapat mempengaruhi pengelihatan yang akhirnya dapat
mempengaruhi persepsi. Faktor-faktor sasaran antara lain: Keunikan
sesuatu yang baru, gerakan, suara, ukuran, latar belakang dan dekat
jaraknya.
7) Situasi
Situasi atau keadaan disekitar akan turut mempengaruhi persepsi.
Sasaran atau benda yang sama, yang dilihat dalam situasi yang
berbeda dan akan menghasilkan persepsi yang berbeda.
G. Membangun Merek yang Kuat dan Strategi Pengembangan Merek
Memiliki merek yang kuat merupakan suatu keharusan bagi setiap
perusahaan. Merek yang kuat tersebut tidak hanya terdapat pada produk
yang dihasilkan, tetapi juga terdapat pada nama perusahaan. Satu merek
disebut kuat apabila merek tersebut memiliki brand equity yang tinggi,
seperti brand preference, brand loyalty, brand association, brand quality
dan brand assets yang didukung oleh brand value yang bersifat khusus serta
sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam diri pelanggan. Namun
sebelum melakukan upaya membangun merek yang kuat, kita perlu
39
mengetahui kendala-kendala yang sering terjadi dalam membangun merek
yang kuat.
Terdapat enam faktor yang sering menghambat dalam membangun
merek yang kuat (Rangkuti, 2008:222) yaitu:
1. Pressure to compare on price
Tekanan dalam persaingan harga akan berpengaruh langsung
terhadap motivasi untuk membangun merek yang kuat.
2. Proliferation of competitiors
Semakin berkembangbiaknya pesaing dalam industri yang sama
mengurangi kebebesan dalam memilih positioning yang ada dan
pasar sasaran menjadi lebih kecil.
3. Fragmenting markets and media
Pemecahan pasar dan media karena bertambahnya para pesaing
dalam industri yang sama dapat menyebabkan semakin sulitnya
membangun merek yang kuat.
4. Complex brand strategies and relationship
Pada umumnya suatu merek tidak hanya mewakili satu produk,
melainkan mewakili bermacam-macam produk. Atau sebaliknya,
suatu perusahaan memiliki berbagai macam merek, sehingga
membuat upaya membangun dan mengelola merek semakin sulit.
40
5. Bias toward changing strategies
Adanya perubahan strategi secara internal yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dapat menyebabkan tekanan yang sangat besar untuk
mengubah sebuah identitas merek. Perubahan ini dapat
menyebabkan menurunnya merek.
6. Bias against innovation
Adanya pengaruh teknologi mengakibatkan perlunya suatu inovasi
terhadap produk tersebut, sehingga diperlukan tambahan biaya
investasi dan biaya operasional. Peningkatan biaya ini akan
menyebabkan menurunnya laba yang diperoleh, sehingga kondisi ini
menjadi sangat rentan untuk diserang oleh pesaing yang memiliki
sifat agresif atau miliki modal yang jauh lebih besar.
1. Membangun Merek yang Kuat
Suatu merek yang kuat memiliki banyak dimensi yang berbeda.
Dimensi yang paling penting dari keberhasilan suatu merek adalah, kita
dapat mengetahui secara cepat dari sekian banyak nilai yang melekat pada
suatu merek, nilai mana yang paling penting sesuai dengan pasar sasaran dan
berkaitan dengan merek tertentu secara spesifik.
41
Ada dua strategi untuk mengetahui nilai suatu merek (Rangkuti, 2008:224):
a. Merek yang berhasil dibangun berdasarkan kombinasi dari benefit yang
diberikan oleh produk tersebut (pada umumnya bersifat tangible) emosi
yang bersifat abstrak dan ingtangible serta karakter brand equity.
Contohnya, suatu minuman ringan tidak hanya cukup didukung oleh
kemasan yang menarik, menyenangkan dan trendi. Produk ini harus
mampu memberikan rasa nyaman, segar sesuai dengan selera pelanggan
(sebagai pasar sasaran).
b. Kombinasi dari nilai merek yang memberikan dampak terhadap
pelanggan adalah nilai merek yang memiliki sedikit dimensi. Merek
memiliki banyak nilai didalamnya justru akan membinggungkan
konsumen, tidak terfokus dan sulit dikendalikan.
2. Strategi Pengembangan Merek
Dalam strategi pemasaran kita mengenal marketing mix (Rangkuti,
2008: 226) yaitu produk, price, place, dan promotion yang kemudian dalam
pemasaran jasa ditambah lagi menjadi people, physical evidence dan
process. Dalam strategi promosi kita mengenal promotion mix, yaitu
advertising, publicity, sales promotion, dan personal selling. Dalam strategi
pengembangan merek kita mengenal value mix.
Posisi merek yang kuat dapat dicapai dengan mengelola sekumpulan
nilai yang terdapat dalam merek tersebut yaitu dengan cara focus dan broad
42
perspective, artinya focus pada USP dan broad perspective didukung oleh
ekuitas merek yang terintergrasi.
Caranya adalah dengan menggunakan value mix matrix berikut ini
General Specific
Tangible
Abstract
Gambar 2.4 Value Mix Matrix
Sumber: Rangkuti (2008:227)
Tahap pertama adalah memahami bahwa nilai-nilai yang bersifat tangible
telah sesuai pada tempatnya. Apabila semua sudah sesuai, diteruskan dengan
menganalisasi apakah nilai-nilai yang bersifat tangible ini sudah sesuai dengan
nilai pelanggan yang bersifat umum sesuai dengan pasar sasarannya (sebagai
persyaratan minimum untuk bersaing dipasar).
Tahap kedua adalah menganalisis apakah nilai yang tangible tersebut
memiliki nilai yang tangible tersebut memiliki nilai spesifik unique selling
proprosition-nya (USP) sehingga dapat ditentukan.
1 2
3 4
43
Tahap ketiga adalah menganalisis apakah nilai yang bersifat abstrak atau
ingtangible juga sudah sesuai dengan nilai pelanggan yang bersifat umum
sesuai dengan pasar sasaran.
Tahap keempat adalah analisis nilai yang bersifat intangible yang memiliki
unique selling proposition yang bersifat spesifik (tidak terdapat pada pesaing).
Proses analisis menggunakan value mix matrix diatas dapat memudahkan
kita membangun merek yang kuat, sehingga menjadi merek yang dapat
dipercaya, aman dan familiar dan mengandung moral tinggi, sehingga
pelanggan dapat merasakan kenyamanan, kehanggatan, kepuasan, kedamaian.
Merek tesebut bahkan dapat diturunkan kepada generasi berikutnya sehingga
menjadi merek yang turun-temurun.
3. Sepuluh Pedoman Membangun Merek
Setelah mengetahui kendala-kendala yang akan dihadapi didalam
membangun merek yang kuat, berikut ini ada 10 pedoman yang dapat
dilakukan untuk membangun merek yang kuat, yaitu (Rangkuti, 2008:229) :
a. Brand Identity
Identitas merek merupakan seperangkat asosiasi merek yang sering
digunakan oleh ahli strategi merek. Asosiasi ini mewakili arti dari suatu
merek dan secara tidak langsung merupakan janji kepada para konsumen.
Terdapat empat perspektif identitas merek, yaitu merek sebagai produk,
44
merek sebagai organisasi, merek sebagai seseorang, dan merek sebagai
symbol.
b. Value Proposition
Nilai proporsi merek adalah sebuah pernyataan secara fungsional,
emosional, dari suatu merek yang disampaikan kepada pelanggan.
c. Brand Position
Posisi merek adalah bagian dari identitas merek dan nilai proporsi yang
selalu aktif dikomunikasikan kepada pasar sasaran, sehingga dapat
memperoleh keuntungan melalui persaingan merek.
d. Execution
Pelaksanaan program komunikasi, yang tidak hanya ditargetkan pada
identitas dan positioning, tetapi juga sampai memperoleh kecemerlangan
secara terus-menerus.
e. Consistency over time
Memiliki identitas yang konsisten merupakan kekuatan untuk tetap
memiliki merek yang kuat.
f. Brand System
45
Kunci untuk mengatur merek dalam sebuah lingkungan bisnis yang
kompleks adalah dengan mempertimbangkan merek sebagai suatu system
yang saling mendukung satu sama lain. Sebuah brand system dapat
digunakan sebagai panggung peluncuran bagi produk-produk baru atau
merek baru. Agar suatu system dapat maju, merek harus mempunyai
hubungan timbal balik dengan masing-masing merek.
g. Brand Leverage
Satu resep agar ahli strategi berhasil adalah menciptakan dan
mengembangkan aset-aset yang ada. Cara yang paling mudah adalah
dengan menciptakan line extension dalam kelas produk yang ada.
h. Tracking Brand Equity
Mengamati secara terus-menerus brand equity, termasuk brand
awareness, perceived quality, brand loyalty dan khususnya brand
association. Mempunyai komunikasi objektif yang spesifik, terutama
didaerah dimana identitas merek dan posisi merek tidak digambarkan
didalam brand image.
i. Brand Responsibility
Mempunyai seseorang yang bertanggung jawab atas merek, sehingga ia
dapat selalu memelihara, menciptakan, dan menjaga identitas dan posisi
merek serta mengkoordinasikan keputusan-keputusan yang akan dilakukan
oleh masing-masing fungsi manajemen
46
j. Invest in Brands
Tetap secara konsisten melanjutkan investasi dalam merek walaupun
tujuan financial perusahaan belum terpenuhi.
H. Perkembangan Event Hiburan
Banyaknya penyelenggaraan event hiburan seperti konser musik,
opera, perlombaan musik sejarah American Idol dan lainnya diterima
masyarakat dengan antusias. Event hiburan dengan jenis ini,
perkembangannya semakin banyak disetiap negara sehingga banyak EO
(event organizer) yang muncul untuk dapat menyelenggarakan event
hiburan, inilah salah satu yang menandai perkembangan event hiburan
dibanyak negara. Sama seperti jenis event lainnya, event hiburan juga
mengalami perkembangan yang cepat, terutama dengan kemajuan
teknologi maka event hiburan dapat dikemas secara berbeda pada setiap
penyelenggaraan, sesuai dengan konsep event yang dikembangkan, bahwa
ide yang ditampilkan harus selalu baru. Saat ini, banyak penyelenggara
event menjadikan teknologi sebagai andalan untuk menjadi unggul dari
penyelenggara lainnya.
Perkembangan teknologi pada event hiburan terus digunakan dan
bahkan penggunaan teknologi terbaru lebih banyak digunakan pada event
jenis ini. Revolusi media juga telah melayani industri event pada dunia
maya, saat ini event merupakan bagian tekuat dari media. Event telah
menyusun perkembangan nya termasuk sponsor dan pembayaran hak
47
ciptanya. Nilai atau value yang didapat sebagai sponsor pada acara dapat
meningkat karena peran serta media yang meliputnya. Bagaimanapun
media sangat sering berdampak langsung pada konsep yang
diselenggarakan oleh event yang ditampilkan.
Pada tanggal 7 Juli 2007, dalam penyelenggaraan event hiburan,
konser musik Live Earth telah menjadi tonggak sejarah dalam penggunaan
semua lini teknologi “live broadcasting”, mulai dari televisi, radio, hingga
internet. Live Earth merupakan konser musik yang bertemakan peduli
global warming.
I. Perencanaan Penyelenggaraan Event
Dalam mengelola suatu kegiatan tentunya diperlukan strategi.
Strategi yang tepat hanya dapat dilakukan apabila penyelenggara event
mengetahui dengan pasti apa tujuan diselenggarakannya event. Penetapan
strategi dimulai dengan perencanaan, sehingga penyelenggaraan event
dapat berjalan sesuai dengan harapan. Saat yang paling penting adalah saat
event berlangsung karena akan terlihat apakah semua kegiatan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Suksesnya event
akan terlihat pada saat event berlangsung. Tetapi tahap akhir yaitu tahapan
setelah kegiatan berlalu, merupakan tahapan yang serius untuk
mengevaluasi dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
administrasi.
48
Pada tahap evaluasi dilakukan penilaian terhadap semua aspek
yang telah dilaksanakan termasuk evaluasi terhadap tempat
penyelenggaraan dan hal lainnya yang berhubungan dengan penyedia jasa
dan pelayanan selama kegiatan berlangsung. Dalam setiap
penyelenggaraan event, sebagai seorang EO harus memiliki kekuatan
mental dan fisik karena menyelenggarakan sebuah event merupakan
aktivitas yang diselenggarakan sukses maka akan mendapatkan
penghargaan tinggi pula bagi dan perkerjaan berikutnya akan mudah
didapatkan. EO harus memiliki skill terhadap detail dari penyelenggaraan
konferensi dan memiliki kreativitas tinggi.
Tidak semua event yang diselenggarakan harus direncanakan dari
awal, banyak event telah berlangsung secara periodik, sehingga telah
memiliki format dasar yang tidak memerlukan perencanaan awal. Misal
event keolahragaan seperti olimpiade, kompetisi liga sepak bola, eksibisi,
pameran, serta kegiatan sejenis konferensi yang diselenggarakan oleh
organisasi, asosiasi atau perusahaan.
1. Tahap Perencanaan Event
Merencanakan kegiatan merupakan aspek yang paling penting
dalam penyelenggaraan event. Dalam perencanaan terdapat banyak
hal yang sangat kompleks, terdapat banyak kebutuhan diluar
dugaan dan tidak jarang apabila diselenggarakan oleh organisasi,
banyak hal yang sangat jarang sekali diketahui oleh penyelenggara
49
secara jelas dan bersifat umum sehingga diperlukan perencanaan
yang baik sekali.
Pada pelaksanaanya sebuah rencana event yang telah ditentukan
tujuannya akan sulit untuk dilaksanakan seratus persen sama,
karena dalam pelaksanaannya akan muncul banyak hal dan perlu
dilakukan penyesuaian dengan keadaan. Bagaimanapun, rencana
event merupakan suatu alat dan panduan yang dapat digunakan
untuk mengukur perkembangan sebuah kegiatan.
Proses perencanaan merupakan kunci untuk terselenggaranya
sebuah kegiatan. Dalam mempersiapkan rencana sudah dipastikan
jenis kegiatan apa yang akan diselenggarakan, selanjutnya
mengidentifikasi antara element yang dibutuhkan dan tidak
dibutuhkan pada penyelenggaraan. Untuk menjadikan rencana
berjalan dengan baik, harus digunakan pendekatan yang sistematis,
karena ketika rencana dipecah menjadi komponen kecil mulai
terlihat ada sesuatu yang hilang dan harus segera diperbaiki.
2. Proses Penyelenggaraan Event
Proses perencanaan event dimulai dengan menentukan tujuan yang
dapat diterima dengan jelas oleh setiap anggota tim yang akan
terlibat dalam pelaksaan event. Anggota tim terdiri dari ketua
komite organisasi sampai ke staff penyelenggara. Kejelasan tujuan
yang dimunculkan pada proses perencanaan akan membawa setiap
50
anggota tim pada tujuan dan arah yang sama dalam pelaksanaan
event. Penyelenggara atau EO harus dapat memberikan alasan yang
tepat tentang event apa yang akan diselenggarakan dan cocok
dengan keinginan peserta atau pengunjung yang diharapkan (target
market).
Tujuan merupakan langkah awal dalam setiap perencanaan sebuah
event. Tujuan diselenggarakannya suatu event dapat berupa (Noor
2009:104)
a. Pembelajaran
b. bertukar pikiran
c. sosialisasi
d. peringatan
e. hiburan
f. mempromosikan produk baru perusahaan atau
meningkatkan pendapatan perusahaan dan sebagainya.
Rencana awal penyelenggaraan event dimulai dengan dua tahap
(Noor 2009:104) yaitu :
a. Mencari informasi tentang event yang akan diselenggarakan
b. Mengumpulkan informasi yang berhubungan
Proses pencarian informasi dilakukan untuk melihat kelayakan dari
rencana penyelenggaraan event tersebut. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan membuat studi kelayakan bagi penyelenggara
51
suatu event. Kelayakan yang dilakukan harus mampu melihat
sebanyak mungkin aspek yang timbul dari penyelenggaraan kegiatan
termasuk aspek keuangan, aspek sumberdaya yang dimiliki, aspek
promosi dan aspek lainnya yang dinilai perlu untuk diketahui layak
atau tidaknya penyelenggaraan suatu event.
Salah satu kegunaan perencanaan adalah untuk mengantisipasi
masalah yang akan timbul serta pemecahannya. Perencanaan akan
berhubungan dengan keterkaitan pihak penyedia barang dan jasa
yang akan mendukung terselenggaranya event, sehingga perlu
memasukan pihak pendukung sejak awal dalam proses perencanaan.
Setelah semua informasi tentang penyelenggaraan event didapatkan,
tahapan selanjutnya adalah menuangkan rencana kedalam
perencanaan uang lebih detail dan dilakukan oleh pihak yang
kompeten sesuai dengan bidangnya. Pada penyelenggaraan event,
biasanya terdapat tiga bagian pokok seperti bidang keuangan, bidang
operasional, dan bidang pemasar (Noor, 2009:105). Setelah ketiga
bidang tersebut disusunlah rencana detail, kesemua rencana yang
tertuang perlu didiskusikan dengan anggota tim. Tahap selanjutnya
adalah mengatur persiapan event dengan selalu berpedoman pada
tujuan dan tanggal waktu yang telah ditentukan. Tahap terakhir
proses perencanaan yang perlu diperhatikan adalah legalitas dari
penyelenggara event.
52
Perencanaan juga berhubungan dengan tempat penyelenggaraan
event, banyak event gagal diselenggarakan karena tempat
penyelenggaraan tidak sesuai dengan harapan atau keinginan
penyelenggara sehingga antisipasi yang perlu dilakukan adalam
memiliki beberapa pilihan tempat yang sesuai untuk
penyelenggaraan. Tempat penyelenggaraan event tidak di tempat
yang biasa diselenggarakaan, banyak event diselenggarakaan diluar
tempat biasa, seperti di pulau, tempat bersejarah, gedung-gedung
pemerintahan, taman, galeri dan sebagainya.
J . Kerangka pikir
Kerangka pikir ini digunakan untuk memudahkan pembaca dalam
memahami apa yang penulis sampaikan pada penelitian ini. Dimulai dari
analisis asosiasi merek (brand association) Inbox dan Dahsyat berdasarkan
persepsi mahasiswa Universitas Darma Persada kemudian didapatkan
permasalahan yaitu bagaimana analisis perbandingan asosiasi merek
(brand association) pada acara musik Inbox di SCTV dengan asosiasi
merek musik Dahsyat di RCTI berdasarkan persepsi mahasiswa
Universitas Darma Persada, terdapat masing-masing 11 atribut-atribut dari
Inbox dan Dahsyat yaitu, product attribute, intangible attribute,
costumer’s benefits, relative price, application, user/costumer,
celebrity/person, life style/personality, product class, competitors , dan
country/geographic area. Selanjutnya dengan menggunakan Metode
Cochran Q Test pengujian asosiasi atribut-atribut, pengujian atribut-atribut
53
tersebut dilakukan secara bertahap, yaitu mulai dari seluruh atribut
kemudian pengujian selanjutnya dengan cara mengurangi satu persatu
asosiasi yang memiliki nilai terkecil sampai pengujian asosiasi yang
menunjukan hasil tidak ada hubungan yang signifikan antara asosiasi yang
dipilih responden. nantinya akan diketahui atau disimpulkan asosiasi yang
paling kuat diantara asosiasi-asosiasi lainnya dan nantinya asosiasi yang
paling kuat akan menjadi brand association dari Inbox dan Dahsyat.
54
Gambar 2.5 Kerangka Pikir
ANALISIS ASOSISASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) INBOX
DAN DAHSYAT BERDASARKAN PERSEPSI MAHASISWA
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
Bagaimana asosiasi merek (brand association) musik Inbox di
SCTV dengan asosiasi merek musik Dahsyat di RCTI berdasarkan
persepsi mahasiswa Universitas Darma Persada?
INBOX
1. Product Attribute
2. Intangible Attribute
3. Costumer’s Benefits
4. Relative price
5. Application
6. User/costumer
7. Celebrity/person
8. Life style/personality
9. Product class
10. Competitors
11. Country/geographic
area
DAHSYAT
1. Product Attribute
2. Intangible Attribute
3. Costumer’s Benefits
4. Relative price
5. Application
6. User/costumer
7. Celebrity/person
8. Life style/personality
9. Product class
10. Competitors
11. Country/geographic
area
Kesimpulan
Cochran Q Test
Cochran Q Test
Kesimpulan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Juni
2015, yang berlokasi di Universitas Darma Persada yang dilakukan selama
kurang lebih 3 (tiga) bulan.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis
data berdasarkan cara pengumpulannya, yaitu data primer dan sekunder.
1. Data Primer
Yaitu merupakan data yang diperoleh dari studi lapangan. Dalam
penelitian ini data primer yaitu data yang didapat melalui kuesioner
yang dibagikan kepada responden, dengan membuat pertanyaan
seputar program acara music Inbox dan Dahsyat.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. data
yang didapat melalui browsing di internet, jurnal, terbitan online yang
memuat materi sejenis dan perpustakaan dengan mempelajari buku-
buku yang berhubungan dengan objek penelitian.
55
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2010 : 115) adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas, obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua Mahasiswa Universitas Darma Persada yang menonton program
acara musik Inbox dan Dahsyat minimal lebih dari 3(tiga) kali dalam
satu bulan terakhir penayangan pada bulan Mei 2015.
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2010 : 116) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini
yang diambil dari populasi sasaran yang ditetapkan adalah Mahasiswa
yang menonton acara musik Inbox dan Dahsyat minimal lebih dari 3
(tiga) kali dalam satu bulan terakhir penayangan pada bulan Mei 2015.
Karena populasi tidak diketahui maka ukuran sampel ditentukan
dengan pendekatan model pendugaan proporsi. Adapun rumusnya
sebagai berikut (Sugiarto 2000:154) :
n=(
)
n= Ukuran sampel yang digunakan
p= Estimasi tentang Proporsi Populasi
56
Z = Nilai Z yang sesuai dengan interval keyakinan
e = Kesalahan (error) maksimum yang dijalankan
n=(
)
n={(
)
}
= 96.04 97 orang Pembulatan 100 responden
Berdasarkan rumus diatas menggunakan interval keyakinan 95 % dan e =
10 % dan diperoleh responden 97 dibulatkan menjadi 100 responden.
Dalam penelitian ini digunakan metode pengambilan sampel dengan cara
Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan
sampel dengan berdasarkan pertimbangan tertentu. Cirinya adalah
Mahasiswa Universitas Darma Persada yang menonton acara music Inbox
dan Dahsyat minimal lebih dari 3 (tiga) kali dalam satu bulan terakhir
penayangan pada bulan Mei 2015. Jumlah Sampel yang ditentukan 200
responden yang terdiri dari 100 responden yang menonton acara musik
Inbox dan 100 responden yang menonton acara musik Dahsyat.
57
D. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau keabsahan suatu instrumen. Data dikatakan valid, jika
pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang
diukur oleh instrumen tersebut. Instrumen disusun dengan memecah
variabel menjadi subvariabel berikut dengan indikator-indikatornya.
Butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner diuji terhadap faktor
terkait. Jika ternyata tidak valid maka butir pertanyaan yang tidak
valid tersebut akan disingkirkan dari kuesioner atau diperbaiki. Untuk
menguji validitas setiap butir, maka skor-skor yang ada pada butir
yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total variabel, dimana skor
butir dipandang sebagai nilai X dan skor total variabel sebagai nilai Y.
Data dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung ”r” data tersebut
bertanda positif dan r hasil > r tabel dengan derajat kebebasan (df) =
n-2, dalam hal ini n = jumlah sampel, maka butir pertanyaan atau
variabel tersebut valid. Dengan diperolehnya indeks validitas setiap
butir maka dapat diketahui dengan pasti butir-butir mana yang tidak
memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya, sehingga berdasar
perhitungan ini peneliti dapat merevisi butir-butir pertanyaan yang
dimaksud.
58
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen
jika dipergunakan untuk mengukur objek penelitian yang sama, meski
berkali-kali digunakan akan mendapatkan hasil yang serupa. Untuk
mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Metode Spearman-
Brown. Dalam menguji reliabilitas dengan teknik ini, skor yang
diperoleh dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian
butirnya. Dikenal dua teknik pembelahan yaitu ganjil-genap dan awal-
akhir. Dengan teknik belah ganjil-genap, mengelompokan skor butir
bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan skor butir bernomor
genap sebagai belahan kedua. Langkah selanjutnya adalah
mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua
sehingga diperoleh nilai rXY
N∑XY - ∑X∑Y
rxy =
√ √
Sumber : Durianto, dkk. Strategi menaklukkan (2004:75)
∑X = total skor ya belahan ganjil
∑Y = total skor ya belahan genap
∑XY = total skor hasil kali belahan ganjil dan genap
Nilai rXY tersebut menunjukan hubungan antara dua belahan instrumen.
Untuk selanjutnya nilai tersebut dimasukan dalam rumus Spearman-
Brown berikut:
59
2rxy
r11 =
(1 + rxy)
Sumber: Durianto, dkk. Strategi Menaklukkan Pasar (2004:75)
Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai
dari tabel r product moment. Jika | r11| < r product moment dapat
disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan tidak reliabel.
Sebaliknya jika | r11| > r product moment dapat disimpulkan bahwa
instrumen yang digunakan reliabel dan penelitian dengan
menggunakan instrumen yang sama dapat dilanjutkan.
3. Metode Pengolahan Dan Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Metode Deskriptif, yaitu dengan cara pengolahan data lapangan yang
berasal dari responden. Dihitung menggunakan SPSS, dan mengenai
serangkaian data yang berhubungan dengan Asosiasi Merek (Brand
Association) pada acara musik Inbox di SCTV dan Dahsyat di RCTI,
agar memperoleh data yang baik maka dipilih dengan menggunakan
Skala Guttman. Skala Guttman adalah skala pengukuran dengan tipe
ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak” ; “benar-salah”;
“pernah-tidak pernah”: “positif-negatif” dan lain-lain. Data yang
diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua
alternatif). Jadi kalau pada skala Likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari
kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”, maka pada skala
Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”.
60
Setelah data diterima, selanjutkan data yang sudah tersedia akan
dihitung dengan Rumus Coachran C Test (Rangkuti 2004:47) yaitu
kita dapat melakukan pengujian asosiasi beberapa atribut-atribut
tentang seputar program acara music. Pengujian Atribut-atribut
tersebut dihitung menggunakan SPSS secara bertahap, yaitu mulai
dari seluruh atribut, kemudian pengujian selanjutnya dengan cara
mengurangi satu persatu asosiasi yang memiliki nilai terkecil sampai
pengujian asosiasi yang menunjukan hasil tidak ada hubungan yang
cukup signifikan antara asosiasi yang dipilih responden.
Yaitu dengan Rumus Cochran Q test adalah sebagai berikut:
Sumber: Rangkuti, The Power of Brand (2008:47)
Dimana :
k = Adalah jumlah variablel yang mempengaruhi persepsi pemirsa
dalam menonton program acara musik (asosiasi atribut-atribut)
Ci = Adalah total responden pada i variabel yang mempengaruhi
persepsi pemirsa dalam menonton program acara
musik (kolom)
Ri = Adalah total respon pada jumlah i pengamatan responden yang
menonton program acara musik (baris)
61
Dalam menganalisis data kriteria pengujian hipotesa yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis pengujian :
Ho: Kemungkinan jawaban “ya” adalah sama untuk semua variabel
(asosiasi)
Ha: Kemungkinan jawaban “ya” adalah berbeda untuk setiap variabel
(asosiasi)
2. Keputusan
Tolak Ho dan Terima Ha, jika Q > X2 tabel
Terima Ho dan Tolak Ha, jika Q < X2 tabel
62
F. DEFINISI VARIABEL OPERASIONAL
NO VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA
1 Asosiasi Merek
Menurut
Durianto
(2004:69)
"Brand
Association
adalah
segala kesan
yang
muncul dibenak
seseorang yang
terkait dengan
ingatannya
mengenai
suatu merek.
1. Atribut produk,
Mengasosiasikan atribut
atau karakteristik suatu
produk merupakan strategi
positioning yang paling
sering digunakan.
Bintang tamu
Jenis musik
Panggung
Guttman
2. Atribut tak berwujud,
faktor yang tak berwujud
merupakan atribut umum,
seperti halnya persepsi
kualitas, kemajuan
teknologi, atau kesan yang
diikhtisarkan serangkaian
atribut yang objektif.
Inbox dan dahsyat
memutarkan lagu
lagu terbaru
Tagline
Guttman
3. Manfaat bagi pelanggan,
sebagian besar atribut
produk memberikan
manfaat bagi pelanggan
maka biasanya terdapat
hubungan antara
keduanya.
Acaranya
menyenangkan
Hadiah uang tunai
Guttman
4. Harga relatif, evaluasi
terhadap suatu merek
disebagian kelas produk
ini akan diawali dengan
penentuan posisi merek
tersebut dalam satu atau
dua dari tingkat harga.
Guttman
5. Penggunaan,
mengasosiasikan merek
tersebut dengan suatu
dengan suatu penggunaan
atau aplikasi tertentu.
Guttman
6. Pengguna/pelanggan,
mengasosiasikan sebuah
merek dengan sebuah tipe
penggunaan atau
pelanggan dari produk
tersebut.
Semua Usia Guttman
7. Orang terkenal/khalayak,
mengaitkan orang terkenal
dengan sebuah merek
Dahsyat dengan
Raffi Ahmad
Inbox dengan
Andhika Pratama
Guttman
63
8. Gaya hidup/kepribadian,
asosiasi merek dengan
suatu gaya hidup dapat
dilihat oleh asosiasi para
pelanggan merek tersebut
dengan aneka kepribadian
dan karakteristik gaya
hidup yang hampir sama
Mereka yang
senang
mendengarkan lagu
lagu
Guttman
9. Kelas produk,
mengasosiasikan sebuah
merek menurut kelas
produknya.
Dahsyat kelas
produk RCTI
Inbox kelas produk
SCTV
Guttman
10. Para pesaing, mengetahui
pesaing dan berusaha
untuk menyamai atau
bahkan mengungguli
pesaing.
Music everywhere
NET TV
Top pop MNCTV
Hits song
INDOSIAR
Mantap ANTV
Keren TVRI
Acara musik
terlaris/terfavorit
Guttman
11. Negara/wilayah, Sebuah
negara dapat menjadi
simbol yang kuat asalkan
memiliki hubungan yang
erat dengan produk, bahan
dan kemampuan
Produk indonesia
wilayah jakarta Guttman
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan RCTI
1. Profil PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) Rajawali Citra
Televisi Indonesia (RCTI) adalah stasiun televisi swasta pertama di
Indonesia yang lahir dari gagasan 2 perusahaan besar yaitu :
Bimantara Citra Tbk. Dan Rajawali Coorporations. PT. Rajawali
Citra Televisi Indonesia merupakan perusahaan penyiaran televisi
swasta yang pada awalnya didirikan oleh PT. Bimantara Citra, Tbk.
dengan kepemilikan saham 69.82 % dan Rajawali Corporation
dengan saham 30,18 % sampai dengan tahun 2003. Pada tahun 2004,
RCTI diambil alih oleh PT. Media Nusantara Citra (MNC) dengan
kepemilikan saham 99,99 % dan P.T Infokom Elektrindo dengan
saham 0,01 %. RCTI memulai penyiaran pada bulan Augustus 1989 di
Jakarta. Pada saat itu ijin penyiaran RCTI masih terbatas di Jakarta
dan sekitarnya. Sejak berdiri tahun 1989, RCTI identilk dengan
beragam program yang populer dan merupakan trend-setter. Pada
tahun 1990 RCTI mendapat ijin untuk memperluas jangkauan
penyiaran ke luar willayah Jakarta. Kemudian pada tahun 1991 RCTI
mendapatijin untuk me-relay program melalui satelit domestic palapa
B2P. Diantara stasiun televisi swasta yang lain, RCTI memiliki
cakupan siaran nasional yang terluas karena telah didukung 47
stasiun relay. Dan mampu menjangkau sekitar 160 juta pemirsa di
65
Indonesia. Oleh karena itu RCTI selalu menjadi pilihan para
pemasang iklan, karena merupakan media untuk beriklan yang efektif
dengan cakupan terluas. Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi
yang memiliki jangkauan terluas di Indonesia, melalui 48 stasiun
relaynya program-program RCTI disaksikan oleh lebih dari 190,4 juta
pemirsa yang tersebar di 478 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira
80,1% dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai
rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus,
menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI.
Di RCTI, kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan
harmonisasi dari mimpi, idealisme, kesungguhan, kerja keras,
kebersamaan, dan doa. 6 (enam) aspek tersebut tercermin dan
mewarnai program-program RCTI yang mengusung motto
"Kebanggaan Bersama Milik Bangsa" namun tampil dalam kemasan
yang "oke". Kualitas program-program RCTI pada akhirnya
mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam
industri penyiaran TV di Indonesia
Dalam kegiatan produksi, RCTI menempuh 2 cara yaitu
program yang diproduksi sendiri dan program yang co-production
yaitu produksi dengan melalui kerjasama antara RCTI dengan
perorangan, production house atau lembaga / institusi/ perusahaan
66
Didukung oleh SDM yang berkualitas, RCTI selalu berupaya
untuk meningkatkan citra dengan cara memberikan Service
Excellent, program-program bermutu, serta berbagai kontribusi sosial
kepada masyarakat. Komitmen tersebut yang menjadi acuan RCTI
untuk siap menghadapi persaingan di tahun - tahun mendatang.
2. Visi Misi dan 3 Pilar Utama
a) Visi RCTI adalah "Media Utama Hiburan dan Informasi". RCTI
menyajikan acara-acara yang menarik dan bermutu sehingga menjadi
televisi pilihan terbaik untuk hiburan dan informasi di Indonesia.
Keseimbangan antara bisnis dan tanggung jawab sosial berjalan
seiring.
Media utama hiburan dan informasi memiliki makna :
1. RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian
program hiburan dan informasi.
2. RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan
tanggung jawab sosial atas sajian program-programnya.
3. RCTI menjadi pilihan yang utama dari para “stakeholder”
(karyawan, pemirsa, pengiklan, pemegang saham, pemasok,
pesaing, perusahaan afiliasi, mitra strategis, masyarakat, dan
penyelenggara negara).
67
b) Misi RCTI adalah "Bersama Menyediakan Layanan Prima". RCTI
memberi tekanan pada semangat kebersamaan dalam rangka
menumbuh-kembangkan upaya-upaya bersama di mana semua
komponen Perusahaan, dari tingkat atas sampai bawah,
dirangsang, dikoordinasi serta disistematisasi untuk berkarya
sebaik mungkin dalam memberikan layanan terbaiknya.
Hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai dari
level teratas sampai dengan level terbawah mampu bersama-
sama terstimulasi, terkoordinasi, dan tersistematisasi memberikan
karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama
kepada “ stakeholder “.
c) Tiga Pilar Utama yang dimiliki oleh RCTI yaitu:
1) Keutamaan dalam Kebersamaan
2) Bersatu Padu
3) Oke
Untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan, tiga nilai
menjadi titik pusat untuk memotivasi dan mengilhami insan
RCTI. Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan
untuk sampai pada hasil yang diharapkan para stakeholder, yang
berawal dari kualitas, integritas, dan dedikasi.
68
3. Profil Manajemen
Profil manajemen pada PT. RCTI adalah dibawah ini:
Dewan Komisaris (Board of Commissioner)
a. Komisaris Utama (President Commissioner) : Drs. Posma
Lumban Tobing
b. Wakil Komisaris Utama (Vice President Commissioner) :
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
c. Komisaris (Commissioner) : Oerianto Guyandi
d. Komisioner (Commisioner) : Liliana Tanoesoedibjo
Direksi (Board of Directors)
a. Direktur Utama (President Director) : Hary Tanoesoedibjo
b.Wakil Direktur Utama (Vice President Director) : Kanti
Mirdiati Firmansyah
c. Direktur Corporate Affairs (Director) : Syafril Nasution
4. Struktur Organisasi PT. RCTI
Pada setiap organisasi atau perusahaan pada umumnya
merupakan suatu tempat dimana berkumpulnya orang-orang atau
kelompok-kelompok yang mempunyai tujuan yang sama didalam
menjalankan organisasi atau perusahaan serta terdapat tugas-tugas dan
fungsi-fungsi yang berbeda.
69
Struktur organisasi merupakan suatu bentuk hubungan formal,
dimana dalam struktur organisasi akan ditunjukkan dengan jelas
bagaimana informasi mengalir dari satuan organisasi ke satuan
organisasi yang lain, adanya tingkatan tanggung jawab, dimana
informasi berasal, dan kemana tujuan informasi tersebut. Suatu
perusahaan yang tidak memiliki struktur organisasi akan berada dalam
kondisi dimana beberapa pekerja tidak mengetahui dengan pasti apa
yang harus mereka kerjakan atau untuk siapa mereka bekerja, dan juga
akan terjadi situasi yang membingungkan dimana para pekerja merasa
melakukan pekerjaan yang bukan seharusnya menjadi tanggung jawab
pekerjaan mereka. Pekerja tidak mengetahui dengan pasti apa yang
harus mereka kerjakan atau untuk siapa mereka bekerja, dan juga akan
terjadi situasi yang membingungkan dimana para pekerja merasa
melakukan pekerjaan yang bukan seharusnya menjadi tanggung jawab
pekerjaan mereka. Dibawah ini adalah struktur organisasi RCTI.
70
Gambar 2.6 Struktur Organisasi RCTI
Sumber: www.rcti.tv
71
5. Sarana Penunjang
Sebagai stasiun pertama dan nomor satu di Indonesia, RCTI
memiliki beberapa fasilitas penunjang yang memadai untuk
mendukung kenyamanan kerja diantaranya :
a. Gedung, terdiri dari :
1) Ruang kerja karyawan yaitu :
a) Gedung Utama
b) Gedung Annex
c) Gedung Studio 4
d) Gedung Studio 1
e) Gedung Pergudangan
f) Gedung Koperasi
2) Menara Pemancar, :
a) Satu menara aktif setinggi 275 meter,
b) Satu menara sebagai back up setinggi 151 meter.
3) Masjid, Komplek RCTI dilengkapi dengan Masjid Raudhatul Jannah,
yang cukup luas dan mampu menampung banyak jamaah, serta dapat
juga digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan.
4) Sarana Kesehatan, Klinik dokter umum dan dokter gigi terdapat di
gedung koperasi, dilengkapi juga dengan apotik, dan ruang istirahat.
5) Kantin, Koperasi Karyawan & Kafe
6) Kantin, mini market & kafe Le Signature
72
B. Gambaran Umum Perusahaan SCTV
1. Profil SCTV
Bermula dari Jl. Darmo Permai, Surabaya, Agustus 1990, siaran
SCTV diterima secara terbatas untuk wilayah Gerbang Kertosusila
(Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoardjo dan Lamongan)
yang mengacu pada izin Departemen Penerangan No.
1415/RTF/K/IX/1989 dan SK No. 150/SP/DIR/TV/1990. Satu tahun
kemudian, 1991, pancaran siaran SCTV meluas mencapai Pulau
Dewata, Bali dan sekitarnya. Baru pada tahun 1993, berbekal SK
Menteri Penerangan No 111/1992 SCTV melakukan siaran nasional
ke seluruh Indonesia. Untuk mengantisipasi perkembangan industri
televisi dan juga dengan mempertimbangkan Jakarta sebagai pusat
kekuasaan maupun ekonomi, secara bertahap mulai tahun 1993
sampai dengan 1998, SCTV memindahkan basis operasi siaran
nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta.
Pada tahun 1999 SCTV melakukan siarannya secara nasional dari
Jakarta. Sementara itu, mengantisipasi perkembangan teknologi
informasi yang kian mengarah pada konvergensi media SCTV
mengembangkan potensi multimedianya dengan meluncurkan situs
http://www.liputanbola.com. Melalui ketiga situs tersebut, SCTV
tidak lagi hanya bersentuhan dengan masyarakat Indonesia di wilayah
Indonesia, melainkan juga menggapai seluruh dunia. Dalam
73
perkembangan berikutnya, melalui induk perusahaan PT. Surya Citra
Media tbk (SCM), SCTV mengembangkan potensi usahanya hingga
mancanegara dan menembus batasan konsep siaran tradisional menuju
konsep industri media baru.
SCTV menyadari bahwa eksistensi industri televisi tidak dapat
dipisahkan dari dinamika masyarakat. SCTV menangkap dan
mengekspresikannya melalui berbagai program berita dan feature
produksi Divisi Pemberitaan seperti Liputan 6 (Pagi, Siang, Petang
dan Malam), Buser, Topik Minggu Ini, Sigi dan sebagainya. SCTV
juga memberikan arahan kepada pemirsa untuk memilih tayangan
yang sesuai. Untuk itu, dalam setiap tayangan SCTV di pojok kiri atas
ada bimbingan untuk orangtua sesuai dengan ketentuan UU Penyiaran
No: 32/2002 tentang Penyiaran yang terdiri dari BO
(Bimbingan Orangtua), D (Dewasa) dan SU (Semua Umur). Jauh
sebelum ketentuan ini diberlakukan, SCTV telah secara selektif
menentukan jam tayang programnya sesuai dengan karakter
programnya.
Dalam kurun waktu perjalanannya yang panjang, berbagai
prestasi diraih dari dalam dan luar negeri antara lain: Asian Television
Awards (2004 untuk program kemanusian Titian Kasih (Pijar), 1996
program berita anak-anak Krucil), Majalah Far Eastern Economic
Review (3 kali berturut-turut sebagai satu dari 200 perusahaan
terkemuka di Asia Pasific), Panasonic Awards (untuk program berita,
74
pembaca berita dan program current affair pilihan pemirsa) dan
sebagainya. Semua itu menjadikan SCTV kian dewasa dan matang.
Untuk itu, manajemen SCTV memandang perlu menegaskan kembali
identitas dirinya sebagai stasiun televisi keluarga. Maka sejak Januari
2005, SCTV mengubah logo dan slogannya menjadi lebih tegas dan
dinamis: Satu Untuk Semua.
Melalui 47 stasiun transmisi, SCTV mampu menjangkau 240
kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa.
Dinamika ini terus mendorong SCTV untuk selalu mengembangkan
profesionalisme sumber daya manusia agar dapat senantiasa
menyajikan layanan terbaik bagi pemirsa dan mitra bisnisnya.
SCTV telah melakukan transisi ke platform siaran dan produksi
digital, yang merupakan bagian dari kebijakan untuk secara konsisten
mengadopsi kecanggihan teknologi dalam meningkatkan kinerja dan
efsiensi operasional. Dalam semangat yang sama, kebijakan itu telah
meletakkan penekanan yang kokoh pada pembinaan kompetensi
individu di seluruh aspek untuk mempertajam basis pengetahuan
seraya memupuk talenta, kreativitas dan inisiatif. Inilah kunci untuk
memperkuat posisi SCTV sebagai salah satu dari stasiun penyiaran
terkemuka di Indonesia.Perseroan tercatat di Bursa Efek Surabaya
sejak Juni 2003.
75
2. Visi dan Misi SCTV
a) Visi SCTV adalah menjadi stasiun unggulan yang dapat
memberikan kontribusi terhadap kesatuan dan persatuan bangsa,
serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
b) Misi SCTV adalah membangun SCTV sebagai jaringan televisi
swasta yang terkemuka di Indonesia, dengan:
a. Menyediakan beragam program kreatif, inovatif, dan
berkualitas yang membangun bangsa
b. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
“Good Corporate Governance”
c. Memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder
3. Moto SCTV yaitu “SATU UNTUK SEMUA” sebagai moto dari PT.
SCTV itu mendukung beberapa makna, seperti berikut ini:
a. SCTV sebagai satu-satunya stasiun televisi swasta pilihan untuk
semua kalangan,
b. SCTV sebagai satu-satunya stasiun televisi swasta pilihan yang
begitu inovatif menayangkan berbagai jenis program acara yang
sangat beragam variatif,
c. SCTV memiliki cita-cita luhur untuk menjadi nomor satu dalam
benak pemirsanya.
76
4. Tujuan SCTV
Pada dasarnya SCTV memiliki peranan penting dalam program
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sesuai dengan tujuan awal
SCTV berdiri, yaitu sebagai media informasi untuk ikut berpartisipasi
dalam program mencerdaskan kehidupan bangsa dengan terus
memberikan pelayanan dan program yang berkalitas serta
bekesinambungan.
5. Profil Manajemen
Tabel dibawah ini adalah Profil Manajemen yang dimiliki oleh SCTV
a. Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : Raden Soeyono
Komisaris : Raden Eddy K. Sariaatmadja
Komisaris : Raden Fofo Sariaatmadja
Komisaris : Budi Harianto
Komisaris : Siti Hediati Hariyadi
Komisaris : Suryani Zaini
b. Direksi :
Direktur Utama : Sutanto Hartono
Direktur : Raden Alvin Sariaatmadja
Direktur : Rusmi Djajaseputra
77
6. Struktur Organisasi
Dibawah ini adalah Struktur Organisasi SCTV
78
C. Profil Responden
Responden yang mengisi kuisoner adalah sebanyak 200 orang yang
terdiri dari 4 Fakultas
1. Jenis Kelamin
Menurut tabel dibawah ini dapat diketahui dari 200 responden penonton
setia program acara musik inbox dan dahsyat. Jumlah jenis kelamin
laki-laki yaitu sebanyak 108 orang (54%) dan sebanyak 92 orang
berjenis kelamin perempuan (46%) dari jumlah keseluruhan 100%.
Tabel 4.1 Persentase responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Responden Persentase (%)
1 Laki-laki 108 54%
2 Perempuan 92 46%
Jumlah 200 100%
Sumber : Hasil olah SPSS, 2015
2. Usia
Dari 200 responden diketahui usia 18 sampai 22 tahun 187 responden
(93,5%) dan usia kurang dari 22 sampai 26 tahun sebanyak 13
responden (6,5% ) dari jumlah total 100%
Tabel 4.2 Persentase responden berdasarkan tingkat usia
No Tingkat Usia Responden Persentase (%)
1 18-22 tahun 187 93,5%
2 >22 – 26 tahun 13 6,5%
3 >26-30 tahun 0 0
4 >30 tahun 0 0
Jumlah 200 100%
Sumber : Hasil olah SPSS, 2015
79
3. Fakultas
Responden yang mengisi kuisoner adalah sebanyak 200 orang yang terdiri
dari Fakultas Sastra sebanyak 30 orang (15%), Fakultas Teknik dengan
sebanyak 78 orang (39%), kemudian Fakultas Teknologi Kelautan sebesar
18 orang (9%) dan Fakultas Ekonomi sebesar 74 orang (37%) dari
keseluruhan jumlah total 100%
Tabel 4.3 Persentase responden berdasarkan jurusan
No Fakultas Responden Persentase (%)
1 Sastra 30 15%
2 Teknik 78 39%
3 Teknologi
Kelautan 18 9%
4 Ekonomi 74 37%
Jumlah 200 100%
Sumber : Hasil olah SPSS, 2015
4. Pengeluaran Per Bulan
Dari Tabel yang telah diolah dapat diketahui dari 200 responden yang
mengisi kuisoner memiliki pengeluaran perbulan sebesar kurang dari Rp
1,000,000 sebanyak 123 orang (61,5%), pengeluaran perbulan sebesar
antara Rp 1,000,000 sampai dengan Rp 2,000,000 sebanyak 53 orang
(26,5%), pengeluaran perbulan sebesar lebih dari Rp 2,000,000 sampai
dengan Rp 3,000,000 sebanyak 16 orang (8%) dan pengeluaran perbulan
sebesar lebih dari Rp 3,000,000 sebanyak 8 orang (4%) dari total
keseluruhan 100%
Tabel 4.4 Persentase responden berdasarkan pengeluaran per bulan
No Pengeluaran per bulan Responden Persentase
(%)
1 <Rp 1,000,000 123 61,5%
2 Rp 1,000,000 – Rp 2,000,000 53 26,5%
3 >Rp 2,000,000 – Rp 3,000,000 16 8%
4 >Rp 3,000,000 8 4%
Jumlah 200 100%
Sumber : Hasil olah SPSS, 2015
80
D. Uji Keabsahan Data
a. Uji Validitas
Variabel Inbox pada program acara musik Inbox di SCTV terdiri
dari 12 indikator dan variabel dahsyat pada program acara musik
Dahsyat di RCTI terdiri dari 13 indikator. Setelah dilakukan
perhitungan maka dinyatakan valid sebagai berikut :
Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel asosiasi Corrected
item total
correlation
r Tabel (5%) Keterangan
Asosiasi
pada Inbox
A1 0,599
0,202
Valid
A2 0,426 Valid
A3 0,426 Valid
A4 0,599 Valid
A5 0,408 Valid
A6 0,532 Valid
A7 0,426 Valid
A8 0,408 Valid
A9 0,532 Valid
A10 0,599 Valid
A11 0,532 Valid
A12 0,333 Valid
asosiasi
pada
dahsyat
A1 0,464
0,202
Valid
A2 0,399 Valid
A3 0,524 Valid
A4 0,524 Valid
A5 0,344 Valid
A6 0,450 Valid
A7 0,437 Valid
A8 0,465 Valid
A9 0,524 Valid
A10 0,489 Valid
A11 0,392 Valid
A12 0,344 Valid
A13 0,255 Valid
Sumber : Hasil olah SPSS, 2015
Berdasarkan hasil perhitungan diatas bahwa hasil validitas
dimensi inbox dan dahsyat dikatakan valid karena Corrected item total
correlation > r tabel 0, 202.
81
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach’s
Alpha Based
on
Strandardized
items
r Tabel
(5%) Keterangan
Asosiasi pada Inbox
0,202
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
0,830 Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Asosiasi pada
Dahsyat
0,202
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
0,801 Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
Berdasarkan hasil perhitungan diatas bahwa hasil validitas dimensi inbox
dan dahsyat dikatakan valid karena Cronbach’s Alpha Based on Strandardized
items > r tabel 0, 202
E. Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dari semua jawaban yang berasal dari
kuisoner inbox dan dahsyat dapat dilakukan tabulasi dan membuat tabel
pengujian asosiasi.
82
1. Pengujian asosiasi acara musik Inbox di SCTV
Berdasarkan hasil penelitian asosiasi yang dipakai pada penelitian ini
yaitu 12 asosiasi (variabel), yaitu sebagai berikut:
a) Asosiasi variabel 1 yaitu, Acara musik terfavorit
b) Asosiasi variabel 2 yaitu, Memiliki tangga lagu terbaru
c) Asosiasi variabel 3 yaitu, Pembawa Acara Inbox Andhika
Pratama
d) Asosiasi variabel 4 yaitu, Produk Indonesia
e) Asosiasi variabel 5 yaitu, Acara SCTV
f) Asosiasi variabel 6 yaitu, Tagline “Barometer musik indonesia,
Mantap!
g) Asosiasi variabel 7 yaitu, Tebak lagu dengan Putri Sangkar
h) Asosiasi variabel 8 yaitu, Penonton Inbox Semua Usia
i) Asosiasi variabel 9 yaitu, Penonton Inbox Semua Kalangan
j) Asosiasi variabel 10 yaitu, Bagi-bagi hadiah dengan bintang Mr.
Tajir
k) Asosiasi variabel 11 yaitu, Acara musik penuh selebritis
l) Asosiasi variabel 12 yaitu, Nonton Inbox gratis
Berdasarkan semua jawaban yang masuk, kita dapat melakukan tabulasi dan
membuat tabel pengujian asosiasi berikut ini:
Pengujian 1, dengan menggunakan seluruh asosiasi (12 asosiasi) dan dihitung
menggunakan spss.
83
Tabel 4.7 Asosiasi acara musik inbox pengujian 1
Cochran Test Frequencies
Value
0 1
VAR00001 23 77
VAR00002 13 87
VAR00003 13 87
VAR00004 23 77
VAR00005 45 55
VAR00006 14 86
VAR00007 13 87
VAR00008 45 55
VAR00009 14 86
VAR00010 23 77
VAR00011 14 86
VAR00012 7 93
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 138,353a
Df 11
Asymp. Sig. ,000
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 138.353
Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1, dan
α 0,05). Derajat bebas (df) 12 – 1= 11. X2
tabel diperoleh sebesar 19,675. Karena
84
nilai Q lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan
yang signifikan antar asosiasi.
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, diperlukan proses iterasi dengan
cara mengurangi satu persatu asosiasi yang memiliki nilai terkecil.
Pengujian 2, dengan menggunakan 11 asosiasi (asosiasi Variabel 8, yaitu
“penonton inbox semua usia” dikeluarkan dari perhitungan).
Tabel 4.8 Asosiasi acara musik inbox pengujian 2
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00001 23 77
VAR00002 13 87
VAR00003 13 87
VAR00004 23 77
VAR00005 45 55
VAR00006 14 86
VAR00007 13 87
VAR00009 14 86
VAR00010 23 77
VAR00011 14 86
VAR00012 7 93
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 95,615a
85
Df 10
Asymp. Sig. ,000
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 95.615 Pengujian
statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1, dan α 0,05).
Derajat bebas (df) 11 – 1= 10. X2
tabel diperoleh sebesar 18,307. Karena nilai Q
lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang
signifikan antar asosiasi.
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, diperlukan proses iterasi dengan
cara mengurangi satu persatu asosiasi yang memiliki nilai terkecil.
Pengujian 3, dengan menggunakan 10 asosiasi (asosiasi Variabel 5, yaitu acara
sctv dikeluarkan dari perhitungan).
Tabel 4.9 Asosiasi acara musik inbox pengujian 3
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00001 23 77
VAR00002 13 87
VAR00003 13 87
VAR00004 23 77
VAR00006 14 86
VAR00007 13 87
VAR00009 14 86
VAR00010 23 77
86
VAR00011 14 86
VAR00012 7 93
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 30,354a
Df 9
Asymp. Sig. ,000
Sumber: Hasil olah data SPSS, 2015
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 30.354 Pengujian
statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1, dan α 0,05).
Derajat bebas (df) 10 – 1= 9. X2
tabel diperoleh sebesar 16,919. Karena nilai Q
lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang
signifikan antar asosiasi.
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, diperlukan proses iterasi dengan
cara mengurangi satu persatu asosiasi yang memiliki nilai terkecil.
Pengujian 4, dengan menggunakan 9 asosiasi (asosiasi Variabel 1, yaitu “Acara
musik terfavorit” dikeluarkan dari perhitungan).
Tabel 4.10 Asosiasi acara musik inbox pengujian 4
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00002 13 87
VAR00003 13 87
87
VAR00004 23 77
VAR00006 14 86
VAR00007 13 87
VAR00009 14 86
VAR00010 23 77
VAR00011 14 86
VAR00012 7 93
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 23,949a
Df 8
Asymp. Sig. ,002
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 23,949. Pengujian
statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1, dan α 0,05).
Derajat bebas (df) 9 – 1= 8. X2
tabel diperoleh sebesar 15,507. Karena nilai Q
lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang
signifikan antar asosiasi.
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, maka dilakukan pengujian 5, yaitu
dengan mengurangi asosiasi yang totalnya paling kecil
Pengujian 5, dengan menggunakan 8 asosiasi (asosiasi Variabel 4, yaitu
“Produk Indonesia” dikeluarkan dari perhitungan)
88
Tabel 4.11 Asosiasi acara musik inbox pengujian 5
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00002 13 87
VAR00003 13 87
VAR00006 14 86
VAR00007 13 87
VAR00009 14 86
VAR00010 23 77
VAR00011 14 86
VAR00012 7 93
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 16,354a
Df 7
Asymp. Sig. ,022
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 16,354. Pengujian
statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1, dan α 0,05).
Derajat bebas (df) 8 – 1= 7. X2
tabel diperoleh sebesar 14,067. Karena nilai Q
89
lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang
signifikan antar asosiasi.
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, maka dilakukan pengujian 6, yaitu
dengan mengurangi asosiasi yang totalnya paling kecil
Pengujian 6, dengan menggunakan 7 asosiasi (asosiasi Variabel 10, yaitu “Bagi-
bagi hadiah dengan bintang Mr. Tajir” dikeluarkan dari perhitungan
Tabel 4.12 Asosiasi acara musik inbox pengujian 6
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00002 13 87
VAR00003 13 87
VAR00006 14 86
VAR00007 13 87
VAR00009 14 86
VAR00011 14 86
VAR00012 7 93
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 5,500a
Df 6
Asymp. Sig. ,481
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
90
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 5,500 . Pengujian
statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1, dan α 0,05).
Derajat bebas (df) 7 – 1= 6. X2
tabel diperoleh sebesar 12,592. Karena nilai Q
lebih kecil dari X2
tabel, maka Ho diterima . Artinya tidak terdapat hubungan yang
signifikan antar asosiasi.
Kesimpulan:
Berdasarkan pengujian terhadap 12 asosiasi program acara musik inbox di sctv,
pada saat pengujian ke 6 dilakukan, yaitu dengan menggunakan 7 asosiasi
(“Memiliki tangga lagu terbaru”, “Pembawa Acara Inbox Andhika Pratama”,
“Tagline “Barometer musik indonesia, Mantap!”,” Tebak lagu dengan Putri
Sangkar ”, “Penonton Inbox Semua Kalangan”, “Acara musik penuh selebritis
“ dan “Nonton Inbox gratis”). Maka Ho diterima, artinya kemungkinan jawaban
ya adalah sama untuk setiap asosiasi.
Jadi terdapat 7 asosiasi yang membentuk brand image yang sangat kuat,
yaitu:
1) Memiliki Tangga Lagu Terbaru
2) Pembawa Acara Inbox Andhika Pratama
3) Tagline “Barometer Musik Indonesia, Mantap!”
4) Tebak Lagu dengan Putri Sangkar
5) Penonton Inbox Semua Kalangan
6) Acara Musik Penuh Selebritis
7) Nonton Inbox Gratis
91
Sedangkan asosiasi yang lainnya (seperti, acara musik terfavorit, produk indonesia,
acara SCTV, penonton Inbox semua usia, dan bagi-bagi hadiah dengan bintang
mr.tajir) memiliki kemungkinan jawaban ya yang berbeda untuk setiap asosiasi,
sehingga asosiasi tersebut tidak dapat membentuk brand image dari program
acara musik Inbox di SCTV.
2. Pengujian asosiasi acara musik Dahsyat di RCTI
Berdasarkan hasil penelitian asosiasi yang dipakai pada penelitian ini yaitu
13 asosiasi (variabel), yaitu sebagai berikut:
a) Asosiasi variabel 1 yaitu, Acara musik terfavorit
b) Asosiasi variabel 2 yaitu, Memiliki tangga lagu terbaru
c) Asosiasi variabel 3 yaitu, Pembawa Acara Inbox Rafi Ahmad
d) Asosiasi variabel 4 yaitu, Produk Indonesia
e) Asosiasi variabel 5 yaitu, Acara RCTI
f) Asosiasi variabel 6 yaitu, Tagline “Deretan lagu Hits Teratas!”
g) Asosiasi variabel 7 yaitu, Penghargaan Host of the day
h) Asosiasi variabel 8 yaitu, Penonton Dahsyat Semua Usia
i) Asosiasi variabel 9 yaitu, Penonton Dahsyat Semua Kalangan
j) Asosiasi variabel 10 yaitu, Acara Lomba E-Buset di Dahsyat
k) Asosiasi variabel 11 yaitu, Acara musik penuh selebritis
l) Asosiasi variabel 12 yaitu, Nonton Dahsyat dapet honor
m) Asosiasi variabel 13 yaitu, Dahsyat Award
92
Berdasarkan semua jawaban yang masuk, kita dapat melakukan tabulasi
dan membuat tabel pengujian asosiasi berikut ini:
Pengujian 1, dengan menggunakan seluruh asosiasi (13 asosiasi) dan
dihitung menggunakan spss.
Tabel 4.13 Asosiasi acara musik dahsyat pengujian 1
Cochran Test Frequencies
Value
0 1
VAR00001 40 60
VAR00002 30 70
VAR00003 17 83
VAR00004 14 86
VAR00005 25 75
VAR00006 30 70
VAR00007 33 67
VAR00008 21 79
VAR00009 14 86
VAR00010 53 47
VAR00011 24 76
VAR00012 25 75
VAR00013 12 88
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 105,716a
Df 12
Asymp. Sig. ,000
Sumber: Hasil olah data SPSS, 2015
93
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 105,716.
Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1,
dan α 0,05). Derajat bebas (df) 13 – 1= 12. X2
tabel diperoleh sebesar 21,026.
Karena nilai Q lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya terdapat
hubungan yang signifikan antar asosiasi.
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, diperlukan proses iterasi
dengan cara mengurangi satu persatu asosiasi yang memiliki nilai terkecil.
Pengujian 2, dengan menggunakan 12 asosiasi (asosiasi Variabel 10, yaitu
“acara lomba e-buset didahsyat” dikeluarkan dari perhitungan).
Tabel 4.14 Asosiasi acara musik dahsyar pengujian 2
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00001 40 60
VAR00002 30 70
VAR00003 17 83
VAR00004 14 86
VAR00005 25 75
VAR00006 30 70
VAR00007 33 67
VAR00008 21 79
VAR00009 14 86
VAR00011 24 76
94
VAR00012 25 75
VAR00013 12 88
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 57,121a
Df 11
Asymp. Sig. ,000
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 57,121.
Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1,
dan α 0,05). Derajat bebas (df) 12 – 1= 11. X2
tabel diperoleh sebesar
19,675. Karena nilai Q lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya
terdapat hubungan yang signifikan antar asosiasi.
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, maka dilakukan pengujian 3,
yaitu dengan mengurangi asosiasi yang totalnya paling kecil
95
Pengujian 3, dengan menggunakan 11 asosiasi (asosiasi Variabel 1, yaitu
“Acara musik terfavorit” dikeluarkan dari perhitungan)
Tabel 4.15 Asosiasi acara musik dahsyat pengujian 3
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00002 30 70
VAR00003 17 83
VAR00004 14 86
VAR00005 25 75
VAR00006 30 70
VAR00007 33 67
VAR00008 21 79
VAR00009 14 86
VAR00011 24 76
VAR00012 25 75
VAR00013 12 88
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 38,64
6a
df 10
Asymp. Sig. ,000
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
96
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 38,646.
Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k –
1, dan α 0,05). Derajat bebas (df) 11 – 1= 10. X2
tabel diperoleh sebesar
18,307. Karena nilai Q lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya
terdapat hubungan yang signifikan antar asosiasi.
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, maka dilakukan pengujian
4, yaitu dengan mengurangi asosiasi yang totalnya paling kecil
Pengujian 4, dengan menggunakan 10 asosiasi (asosiasi Variabel 7, yaitu
“Penghargaan Host of the day” dikeluarkan dari perhitungan)
Tabel 4.16 Asosiasi acara musik dahsyat pengujian 4
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00002 30 70
VAR00003 17 83
VAR00004 14 86
VAR00005 25 75
VAR00006 30 70
VAR00008 21 79
VAR00009 14 86
VAR00011 24 76
VAR00012 25 75
97
VAR00013 12 88
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 30,480a
df 9
Asymp. Sig. ,000
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 30,480.
Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1,
dan α 0,05). Derajat bebas (df) 10 – 1= 9. X2
tabel diperoleh sebesar 16,919.
Karena nilai Q lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya terdapat
hubungan yang signifikan antar asosiasi.
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, maka dilakukan pengujian 5,
yaitu dengan mengurangi asosiasi yang totalnya paling kecil
Pengujian 5, dengan menggunakan 9 asosiasi (asosiasi Variabel 2, “Memiliki
tangga lagu terbaru “ dikeluarkan dari perhitungan)
98
Tabel 4.17 Asosiasi acara musik dahsyat pengujian 5
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00003 17 83
VAR00004 14 86
VAR00005 25 75
VAR00006 30 70
VAR00008 21 79
VAR00009 14 86
VAR00011 24 76
VAR00012 25 75
VAR00013 12 88
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 24,98
0a
Df 8
Asymp. Sig. ,002
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 24,980.
Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1,
dan α 0,05). Derajat bebas (df) 9 – 1= 8. X2
tabel diperoleh sebesar 15,507.
Karena nilai Q lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya terdapat
hubungan yang signifikan antar asosiasi.
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, maka dilakukan pengujian 6,
yaitu dengan mengurangi asosiasi yang totalnya paling kecil
99
Pengujian 6, dengan menggunakan 8 asosiasi (asosiasi Variabel 6, yaitu
“Tagline “Deretan lagu Hits Teratas!” dikeluarkan dari perhitungan)
Tabel 4.18 Asosiasi acara musik dahsyat pengujian 6
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00003 17 83
VAR00004 14 86
VAR00005 25 75
VAR00008 21 79
VAR00009 14 86
VAR00011 24 76
VAR00012 25 75
VAR00013 12 88
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 17,684a
Df 7
Asymp. Sig. ,013
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 17,684.
Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1,
dan α 0,05). Derajat bebas (df) 8 – 1= 7. X2
tabel diperoleh sebesar 14,067.
Karena nilai Q lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya terdapat
hubungan yang signifikan antar asosiasi.
100
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, maka dilakukan pengujian 7,
yaitu dengan mengurangi asosiasi yang totalnya paling kecil
Pengujian 7, dengan menggunakan 7 asosiasi (asosiasi Variabel 12, yaitu
“Nonton Dahsyat dapat honor” dikeluarkan dari perhitungan)
Tabel 4.19 Asosiasi acara musik dahsyat pengujian 7
Cochran Test Frequencies
Value
0 1
VAR00003 17 83 VAR00004 14 86 VAR00005 25 75 VAR00008 21 79 VAR00009 14 86 VAR00011 24 76 VAR00013 12 88
Test Statistics
b
N 100
Cochran's
Q 14,678
a
Df 6
Asymp. Sig. ,023
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 14,678.
Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1,
dan α 0,05). Derajat bebas (df) 7 – 1= 6. X2
tabel diperoleh sebesar 12,592.
Karena nilai Q lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya terdapat
hubungan yang signifikan antar asosiasi.
101
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, maka dilakukan pengujian 8,
yaitu dengan mengurangi asosiasi yang totalnya paling kecil
Pengujian 8, dengan menggunakan 6 asosiasi (asosiasi Variabel 5, yaitu
“Acara RCTI” dikeluarkan dari perhitungan)
Tabel 4.20 Asosiasi acara musik dahsyat pengujian 8
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00003 17 83
VAR00004 14 86
VAR00008 21 79
VAR00009 14 86
VAR00011 24 76
VAR00013 12 88
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 11,329a
Df 5
Asymp. Sig. ,045
Exact Sig. ,045
Point Probability ,003
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
102
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 11,329.
Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1,
dan α 0,05). Derajat bebas (df) 6 – 1= 5. X2
tabel diperoleh sebesar 11,071.
Karena nilai Q lebih besar dari X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya terdapat
hubungan yang signifikan antar asosiasi.
Selanjutnya untuk menguji apakah setiap asosiasi akan saling berhubungan
atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, maka dilakukan pengujian 9,
yaitu dengan mengurangi asosiasi yang totalnya paling kecil
Pengujian 9, dengan menggunakan 5 asosiasi (asosiasi Variabel 11, yaitu
“acara musik penuh selebritis” dikeluarkan dari perhitungan)
Tabel 4.21 Asosiasi acara musik dahsyat pengujian 9
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00003 17 83
VAR00004 14 86
VAR00008 21 79
VAR00009 14 86
VAR00013 12 88
Test Statistics
103
N 100
Cochran's Q 6,474a
Df 4
Asymp. Sig. ,166
Exact Sig. ,174
Point Probability ,016
Sumber: Hasil olah SPSS, 2015
Sedangkan asosiasi yang lainnya (seperti acara musik tefavorit, memiliki
tangga lagu terbaru, acara rcti, tagline “deretan lagu hits, teratas!”,
penghargaan host of the day, acara lomba e-buset di dahsyat, nonton dahsyat
dapet honor dan acara musik penuh selebriti) memiliki kemungkinan jawaban
ya yang berbeda untuk setiap asosiasi, sehingga asosiasi tersebut tidak dapat
membentuk brand image dari program acara dahsyat di rcti. Berdasarkan
tabel diatas diketahui nilai cochran’s Q sebesar 6,474 . Pengujian statistik
dilakukan dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1, dan α 0,05).
Derajat bebas (df) 5 – 1= 4. X2
tabel diperoleh sebesar 9,488. Karena nilai Q
lebih kecil dari X2
tabel, maka Ho diterima . Artinya tidak terdapat hubungan
yang signifikan antar asosiasi.
Kesimpulan:
Berdasarkan pengujian terhadap 13 asosiasi program acara musik dahsyat di
rcti, pada saat pengujian ke 9 dilakukan, yaitu dengan menggunakan 5
asosiasi (“Pembawa Acara Raffi Ahmad, “Produk Indonesia”, “Penonton
Dahsyat Semua Usia”, “Penonton Dahsyat Semua Kalangan” dan Dahsyat
Award”). Maka Ho diterima, artinya kemungkinan jawaban ya adalah sama
untuk setiap asosiasi.
104
Jadi terdapat 5 asosiasi yang membentuk brand image yang sangat kuat,
yaitu:
1) Pembawa Acara Raffi Ahmad
2) Produk Indonesia
3) Penonton Dahsyat Semua Usia
4) Penonton Dahsyat Semua Kalangan
5) Dahsyat award
Sedangkan asosiasi yang lainnya (seperti acara musik terfavorit, memiliki
tangga lagu terbaru, acara RCTI, tagline “dereta lagu hits, teratas!”,
penghargaan host of the day, acara lomba e-buset di Dahsyat, nonton Dahsyat
dapet honor, dan acara musik penuh selebriti) memiliki kemungkinan jawaban
ya yang berbeda untuk setiap asosiasi. Sehingga asosiasi tersebut tidak dapat
membentuk brand image dari program acara dahsyat di RCTI.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan pengujian terhadap 12 asosiasi program acara musik
Inbox di SCTV terdapat 7 asosiasi yang membentuk brand image yang
sangat kuat, yaitu:
8) Memiliki Tangga Lagu Terbaru
9) Pembawa Acara Inbox Andhika Pratama
10) Tagline “Barometer Musik Indonesia, Mantap!”
11) Tebak Lagu dengan Putri Sangkar
12) Penonton Inbox Semua Kalangan
13) Acara Musik Penuh Selebritis
14) Nonton Inbox Gratis
2. Berdasarkan pengujian terhadap 13 asosiasi program acara musik
Dahsyat di RCTI, terdapat 5 asosiasi yang membentuk brand image
yang sangat kuat, yaitu:
1) Pembawa Acara Raffi Ahmad
2) Produk Indonesia
3) Penonton Dahsyat Semua Usia
4) Penonton Dahsyat Semua Kalangan
5) Dahsyat award
106
B. Saran
1. Untuk program acara musik Inbox, hendaknya perusahaan lebih
mempertahankan brand image yang terdapat dalam program acara
musik tersebut, tidak menghilangkan apa yang menjadi ciri khas dari
program acara musik tersebut. Tangga lagu harus selalu ter up to date.
Tetap mempertahankan Andhika Pratama sebagai Host program Inbox
karena sudah memiliki kesan yang kuat dibenak penonton, Selebritis
yang mengisi acara setiap harinya harus berubah-ubah, dan dengan
tagline yang dimiliki dapat menjadikan acara Inbox semakin mantap
dalam industri musik Indonesia.
2. Untuk program acara musik Dahsyat, hendaknya perusahaan lebih
mempertahankan brand image yang terdapat dalam program acara
musik tersebut, tidak menghilangkan apa yang menjadi ciri khas dari
program acara musik tersebut. Tetap mempertahankan Raffi Ahmad
sebagai Host program Dahsyat karena sudah memiliki kesan yang kuat
dibenak penonton, menayangkan acara dalam program Dahsyat yang
bisa dinikmati oleh semua kalangan dan usia. Dan dengan program
Dahsyat Award penonton lebih mengenal lagi program acara tersebut.
Karena Dahsyat produk Indonesia perusahaan dapat menampilkan
kreatifitas musik Indonesia dalam program acara musik Dahsyat.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofja n. 2010. Manajemen Pemasaran. Rajawali pers. Jakarta
Duriyanto, 2011. Manajemen Pemasaran. PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera
Satu Nusa. Bandung
Durianto. Darmadi, Sugiarto dkk. 2004. Strategi Menaklukan Pasar Melalui
Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Djaslim Saladin. 2004. Manajemen Pemasaran (Analisis,
Perencaaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian) Penerbit
Linda Karya. Bandung
Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Graha Ilmu.
Yogyakarta
Farid Yuniar Nugroho. 2011. Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan Pelanggan
Terhadap Loyalitas Konsumen. Yogyakarta: Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multi Variate Dengan Program SPSS.
Penerbit Universitas Diponogoro. Semarang
Humdiana. 2005. Analisis Elemen-Elemen Merek Produk Rokok Merek Djarum
Black, Jurnal of Marketing Manajemen,Vol 12, No.1
Handayani, Desy & dkk. 2010. The Official MIM Academy Coursebook Brand
Operation. Esensi Erlangga Group. Jakarta
Janita. 2005. Inspirasi Bisnis : Perspektif Baru Dalam Strategi Branding, Bisnis,
dan Karir. Amara Books. Jakarta
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1.
Edisi 12 Erlangga, Jakarta
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13
Jilid 1. Jakarta: Erlangga, Jakarta
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2013. Manajemen Pemasaran. Jilid I.
Edisi 13 Erlangga, Jakarta
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2013. Manajemen Pemasaran. Jilid II.
Edisi 13 Erlangga, Jakarta
108
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium 1 (Diterjemahkan
Oleh Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli). PT. Prenhalindo. Jakarta.
Kartajaya, Hermawan dkk. 2005 Positioning, Deferensiasi, dan Brand. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Lutiary Eka Ratri. 2007. Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image)
Operator Seluler dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada
Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler di Fakultas Ekonomi Reguler
Universitas Diponegoro Semarang. Semarang: Fakultas Psikologi
Universitas Diponegoro
Mursid, M. 2006. Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara. Jakarta
Noor, Any. 2009. Manajemen Event. Alfabeta. Bandung
Prasetijo dan Ihalauw. 2005. Prilaku Konsumen. Erlangga Jakarta
Rangkuti, Freddy. 2008 The Power Of Brands. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Setiadi, Nugroho J. 2005. Perilaku Konsumen. Cetakan Kedua. Kencana. Jakarta.
Subagyo, Ahmad. 2010. Marketing in Business. Mitra Wacana Media. Jakarta
Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung
Soemanagara, Rd. 2006. Strategic Marketing Communicaton: Konsep Strategis
dan Terapan. Alfabeta. Bandung
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi ketiga. Andi. Yogyakarta
Tatik Suryani, 2008. Perilaku Konsumen; Implikasi pada Strategi Pemasaran.
Graha Ilmu. Yogyakarta
Umar, Husein. 2004. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. PT Gramedia
Pustaka Utama, berkerja sama dengan Jakarta Business Research Center.
Jakarta
109
WEBSITE
http://www.rcti.tv/profile/view/1 diakses pada tanggal 11/05/2015 19:40
http://www.sctv.co.id/corporate diakses pada tanggal 11/05/2015 20:00
http://www.jadwaltelevisi.com/info/acara-tv-inbox-di-sctv diakses pada tanggal
03/07/2015 13:16
http://www.jadwaltelevisi.com/info/acara-tv-dahsyat-di-rcti diakses pada tanggal
03/07/2015 15:45
http://www.koran-sindo.com/read/989885/149/rcti-borong-tiga-penghargaan-roy morgan-
customer-satisfaction 1429146973 diakses pada tanggal 03/07/2015 14:02
http://tesismanajemen.com/fungsi-manajemen-menurut-hendry-fayol/ diakses pada
tanggal 26/07/2015 19:17
110
LAMPIRAN 1
KUESIONER RISET
No. Responden :
Selamat Pagi Saudara/i
Saya Zalika Lutfia Rani Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Darma Persada Jakarta, memohon kesediaan Saudara/i mengisi
kuisoner ini untuk keperluan penelitian skripsi yang berjudul Asosiasi Merek
(Brand Association) pada Acara Musik Inbox di SCTV dan Dahsyat di RCTI
(Studi kasus berdasarkan persepsi Mahasiswa Universitas Darma Persada).
Kami sangat menghargai kejujuran anda dalam mengisi kuesioner ini.
Terimakasih atas partisipasi anda untuk menjadi salah satu peserta survey dan
secara suka rela mengisi kuesioner ini.
Pilih Salah satu jawaban dengan memberi tanda (x) pada kolom jawaban yang
telah tersedia
SCREENING QUESTION
Apakah Saudara/i sudah menonton minimal 3 (tiga) kali dalam satu bulan
penayangan program acara musik Inbox yang ditayangkan di SCTV ?
1. Ya
2. Tidak (Stop disini, terima kasih atas partisipasinya)
PROFIL RESPONDEN
Nama :
1. Apa jenis kelamin anda :
a) Laki-laki
b) Perempuan
2. Berapa usia anda saat ini?
a) 18 – 22 Tahun
b) > 22 – 26 Tahun
c) > 26 – 30 Tahun
d) >30 Tahun
3. Fakultas ?
a) Sastra
b) Teknik
c) Teknologi Kelautan
d) Ekonomi
4. Berapa pengeluaran Anda per bulan?
a) < Rp 1.000.000
b) Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000
c) > Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
d) > Rp 3.000.000
115
Beri tanda ( x ) pada kotak Ya atau Tidak, mengenai Kesan/Persepsi Saudara/i
terhadap program acara musik INBOX
Ya Tidak
1. Acara musik terfavorit
2. Memiliki tangga lagu terbaru
3. Pembawa Acara Inbox Andhika Pratama
4. Produk Indonesia
5. Acara SCTV
6. Tagline “Barometer musik indonesia, Mantap!”
7. Tebak lagu dengan Putri Sangkar
8. Penonton Inbox Semua Usia
9. Penonton Inbox Semua Kalangan
10. Bagi-bagi hadiah dengan bintang Mr. Tajir
11. Acara musik penuh selebritis
12. Nonton Inbox gratis
116
KUESIONER RISET
No. Responden :
Selamat Pagi Saudara/i
Saya Zalika Lutfia Rani Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Darma Persada Jakarta, memohon kesediaan Saudara/i mengisi
kuisoner ini untuk keperluan penelitian skripsi yang berjudul Asosiasi Merek
(Brand Association) pada Acara Musik Inbox di SCTV dan Dahsyat di RCTI
(Studi kasus berdasarkan persepsi Mahasiswa Universitas Darma Persada).
Kami sangat menghargai kejujuran anda dalam mengisi kuesioner ini.
Terimakasih atas partisipasi anda untuk menjadi salah satu peserta survey dan
secara suka rela mengisi kuesioner ini.
Pilih Salah satu jawaban dengan memberi tanda (x) pada kolom jawaban yang
telah tersedia
SCREENING QUESTION
Apakah Saudara/i sudah menonton minimal 3 (tiga) kali dalam satu bulan
penayangan program acara musik Dahsyat yang ditayangkan di RCTI ?
1. Ya
2. Tidak (Stop disini, terima kasih atas partisipasinya)
PROFIL RESPONDEN
Nama :
1. Apa jenis kelamin anda :
a) Laki-laki
b) Perempuan
2. Berapa usia anda saat ini?
a) 18 – 22 Tahun
b) > 22 – 26 Tahun
c) > 26 – 30 Tahun
d) >30 Tahun
3. Fakultas ?
a) Sastra
b) Teknik
c) Teknologi Kelautan
d) Ekonomi
4. Berapa pengeluaran Anda per bulan?
a) < Rp 1.000.000
b) Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000
c) > Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
d) Rp 3.000.000
105
Beri tanda ( x ) pada kotak Ya atau Tidak, mengenai Kesan/Persepsi Saudara/i
terhadap program acara musik Dahsyat
Ya Tidak
1. Acara musik terfavorit
2. Memiliki tangga lagu terbaru
3. Pembawa Acara Dahsyat Raffi Ahmad
4. Produk Indonesia
5. Acara RCTI
6. Tagline “Deretan lagu Hits Teratas!”
7. Penghargaan Host of the day
8. Penonton Dahsyat Semua Usia
9. Penonton Dahsyat Semua Kalangan
10. Acara Lomba E-Buset di Dahsyat
11. Acara musik penuh selebritis
12. Nonton Dahsyat dapat honor
13. Dahsyat Award
106
LAMPIRAN 2
107
LAMPIRAN 3
108
LAMPIRAN 4
PROFIL RESPONDEN
INBOX
NO NAMA RESPONDEN JENIS
KELAMIN USIA FAKULTAS PENGELUARAN
1 OKTA 2 1 2 1
2 ANTON 1 1 3 1
3 BAYU 1 1 2 1
4 RENDHIKA 1 1 2 1
5 DHIKA 1 2 3 3
6 RIRI 2 1 4 1
7 ANDAN 1 1 3 2
8 HERRY 1 1 3 1
9 RACHMAN IKHSAN 1 1 2 1
10 ZULHENDRI 1 1 3 2
11 RIAN 1 1 1 2
12 MAUDY 2 1 4 1
13 ALDY 1 1 3 2
14 RAHMAT 1 1 3 3
15 EFFI 2 1 4 3
16 CHINTYA 2 2 1 3
17 KIKI 2 1 2 1
18 KHARISMA 1 1 2 2
19 RIZQOH 2 1 4 2
20 NIAS 2 1 1 2
21 WAHYUNI 2 1 2 2
22 ILHAM 1 1 2 1
23 RIDHO 1 1 2 2
24 ADINDA 2 1 4 1
25 DIANTI 2 1 4 4
26 DIMAS 1 2 4 2
27 FITRI 2 1 4 1
28 VIQIH 1 1 1 2
29 DITA 2 1 1 1
30 APTRENA 2 2 2 3
109
31 SANI 2 1 1 1
32 BAYU P 1 1 2 1
33 AGUNG 1 1 2 1
34 HERU 1 1 2 1
35 GALUH R 1 1 2 2
36 RIO 1 1 2 2
37 CHAIRUL 1 1 2 1
38 DYAH 2 1 2 1
39 PRAMESTI HATTA 1 1 2 2
40 ARI FANDIKA 1 1 2 2
41 INDAH MAYANG 2 1 2 3
42 AZIZAH 2 1 2 2
43 REZA 1 1 2 2
44 DHIMAS YUDHA 1 1 2 1
45 DIMAS PANJI S 1 1 2 1
46 AHMAD SYAHRONI 1 1 2 1
47 RIDWANTO 1 1 2 1
48 ADE SETIAWAN 2 1 1 2
49 WINA 2 1 1 2
50 FANI 2 1 1 1
51 PANJI 1 1 3 1
52 RIZKY IRVANA 1 1 3 1
53 GILANG A R 1 1 1 1
54 YESSI 2 1 4 1
55 ANIN 2 1 4 1
56 MUNTAZ FARA D 2 1 4 1
57 DINI S 2 1 4 1
58 EVI H 2 1 4 1
59 MIRANTI D 2 1 4 1
60 ADHIETTIA 1 1 4 2
61 FAKHRI F 1 1 1 1
62 GALIH 1 1 4 1
63 RENDY SATRIA 1 1 4 1
64 WULAN 2 1 4 1
65 TRI W 2 1 4 1
66 AFFEBRIANI 2 1 4 1
67 ANISA R 2 1 4 1
68 DIAH FAJARINI 2 1 4 1
69 SARAH WIDAD 2 1 4 1
70 SISKA 2 1 2 1
71 TINI 2 1 4 1
110
72 CHANDRA 1 1 2 1
73 VITA 2 1 1 1
74 VERYSCA A 2 1 4 2
75 BOWO 1 1 2 4
76 SYAIFUL 1 2 2 3
77 HUSNUR 1 1 2 1
78 TATI 2 1 2 1
79 YOGI 1 2 2 4
80 FEBRI 1 1 2 1
81 UMI F 2 1 2 1
82 RIZAL 1 1 2 1
83 ARIF 1 1 2 4
84 RIZKY 1 1 2 1
85 PUTRA PRATAMA 1 1 2 1
86 AGUS S 1 1 3 2
87 FRISCHA 2 1 3 2
88 M. ERAI 1 1 3 1
89 CHRIS W 1 1 3 1
90 FARAFLY 1 1 2 3
91 ARI 1 1 1 1
92 ANITA 2 1 1 2
93 DARA 2 1 1 2
94 DENIS 1 1 3 2
95 MIKO BELLA 2 1 1 1
96 DEWI 2 1 1 2
97 DESY W 2 1 4 1
98 SYIFA AJENG 2 1 4 1
99 ANI T S 2 1 4 1
100 TRI O 2 1 4 1
TOTAL 148 106 255 155
RATA-RATA 1,48 1,06 2,55 1,55
111
DAHSYAT
NO NAMA RESPONDEN JENIS
KELAMIN USIA FAKULTAS PENGELUARAN
1 winda dwi a 2 1 4 1
2 riana syintia 2 1 4 1
3 ambar 2 1 4 1
4 riana syintia 2 1 4 1
5 bella arissandy 2 1 4 1
6 dini 2 2 1 2
7 Annisa 2 1 4 1
8 desy wulandari 2 1 4 1
9 humarioh 2 1 4 1
10 ivanka robbi 1 1 4 2
11 rendy saputra 1 1 1 1
12 jordi 1 1 4 2
13 devi 2 1 4 1
14 ibrahiem 1 2 4 1
15 risky budianto 1 1 4 1
16 mohammad hamdani 1 1 4 1
17 yulianingsih 2 1 4 1
18 shela wardaningsih 2 1 4 1
19 sharfina 2 1 4 1
20 amaliah 2 1 4 1
21 muhammad sauqi 1 1 4 1
22 muchlis f 1 1 4 1
23 denny 1 1 4 1
24 denny kurniawan 1 1 4 1
25 kurniawan 1 1 4 1
26 sri mulyani s 2 1 2 1
27 octavia indriani 2 1 2 1
28 alfa juliana 2 1 2 1
29 mitasari 2 1 2 1
30 daniel ramadhan 1 1 2 1
31 nur aini 2 1 2 1
32 tri juniyanti 2 1 2 2
33 nurina azizah 2 1 2 3
34 ridwanto 1 1 2 1
35 dhimas yudha p 1 1 2 1
36 dimas panji s 1 1 2 1
37 ari fandika 1 1 2 2
38 indah ms 2 1 2 3
112
39 rizki azizah 2 1 2 1
40 amalia mawaddah 2 1 2 1
41 ratih dwi 2 1 2 1
42 windy t 2 1 2 1
43 r a luna shafa z 2 1 2 1
44 kiki minawati 2 1 2 1
45 iqbal 1 1 4 1
46 dhika 1 1 4 2
47 tidar agung s 1 1 4 1
48 muhammad sadam 1 1 4 1
49 rifa 2 1 4 2
50 ringo 1 2 4 1
51 muharrom y 1 1 4 1
52 edo 1 2 4 4
53 imam agus 1 1 4 2
54 akbar 1 1 4 1
55 m faqih 1 1 4 2
56 wicaksono 1 1 2 1
57 saiman indrawan iqbal
1 1 2 1
58 muhammad insan 1 1 2 4
59 abdulah haris 1 1 2 2
60 muhammad mambaul a
1 1 2 3
61 aliev 1 1 2 1
62 acit 1 1 2 2
63 yudhistira 1 1 2 3
64 hermawan a 1 1 2 2
65 m. Nur rizky 1 1 2 1
66 arga 1 1 2 1
67 achmad budi 1 1 2 1
68 grinaldi 1 1 2 1
69 rafly 1 1 1 2
70 milda 1 1 4 2
71 perdana adi 1 1 4 1
72 ratna f y 2 1 4 3
73 dinda m 2 1 4 1
74 ayu 2 1 4 4
75 maria 2 1 4 3
76 diah e 2 1 4 2
77 rivan 1 2 2 3
113
78 faisal m 1 1 2 1
79 putri j 2 1 2 1
80 dwi cahyo 1 1 2 1
81 brian 1 1 1 2
82 lazuardi tri 1 1 1 2
83 adit 1 1 4 4
84 frans 1 1 4 1
85 rahiem 1 1 2 1
86 yolanda 2 2 4 2
87 faisal 1 1 3 3
88 ayu 2 1 1 1
89 lutfi 2 1 1 1
90 syifa f 2 1 4 1
91 miko bella 2 1 1 2
92 kinkin p 2 1 1 2
93 niko p 1 1 3 2
94 febri christianto 1 1 3 1
95 randy 1 1 3 2
96 wahyu 1 1 1 2
97 maya 2 1 1 1
98 aryza mei 2 2 1 2
99 amir 1 1 2 2
100 indah fitriyani 2 1 1 2
TOTAL 144 107 281 154
RATA-RATA 1,44 1,07 2,81 1,54
114
LAMPIRAN 5
TABULASI DATA EXCEL INBOX
Resp Var1 Var2 Var3 Var4 Var5 Var6 Var7 Var8 Var9 Var10 Var11 Var12 Ri Ri^2
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
2 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 7 49
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
5 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
7 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
8 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 7 49
9 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 49
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
12 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
13 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
14 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 49
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
18 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
23 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
24 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
25 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
26 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 49
27 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 121
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
30 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 9 81
31 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 6 36
32 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 4 16
33 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 6 36
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
36 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6 36
37 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 9 81
115
38 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
41 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
42 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
44 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 4 16
45 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 4 16
46 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 9 81
47 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 6 36
48 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
49 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
51 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 7 49
52 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 9 81
53 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 9 81
54 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 9 81
55 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 9 81
56 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
60 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 9
61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
63 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 7 49
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
65 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 9 81
66 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
67 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 81
68 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
69 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 9 81
70 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 9 81
71 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
72 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
73 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
74 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 49
75 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
76 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 3 9
77 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
78 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
116
79 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 9 81
80 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
81 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 49
82 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
83 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 9
84 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 9 81
85 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
86 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 6 36
87 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
88 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
89 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
90 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
92 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
93 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 81
94 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
95 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
96 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 6 36
97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
98 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
99 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 100
100 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
Ci 77 87 87 77 55 86 87 55 86 77 86 93 953 9817
Ci^2 5929 7569 7569 5929 3025 7396 7569 3025 7396 5929 7396 8649 77381
117
LAMPIRAN 6
TABULASI DATA EXCEL DAHSYAT
Resp Var1 Var2 Var3 Var4 Var5 Var6 Var7 Var8 Var9 Var10 Var11 Var12 Var13 Ri Ri^2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
2 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 10 100
3 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 9 81
4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 10 100
5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 121
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
7 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 121
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
10 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 9 81
11 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 7 49
12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 121
13 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 5 25
14 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 8 64
15 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 6 36
16 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10 100
17 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 8 64
18 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9 81
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
20 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 100
21 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6 36
22 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 9 81
23 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 3 9
24 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 6 36
25 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 5 25
26 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 9 81
27 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 9 81
28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11 121
29 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 10 100
30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 9 81
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
32 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 9 81
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
34 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 6 36
35 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
118
37 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 49
38 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 6 36
39 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 8 64
40 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 121
41 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 121
42 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 8 64
43 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 8 64
44 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 10 100
45 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2 4
46 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 9 81
47 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
48 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 64
49 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11 121
50 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11 121
51 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 9 81
52 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 11 121
53 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
55 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 6 36
56 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 6 36
57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
59 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11 121
60 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 5 25
61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 144
63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
65 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 11 121
66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
69 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10 100
70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 11 121
71 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10 100
72 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 6 36
73 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 121
74 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10 100
75 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 11 121
76 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 144
77 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 9 81
119
78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
79 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 121
80 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 9 81
81 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 121
82 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 7 49
83 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 9 81
84 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 7 49
85 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 4
86 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
87 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 7 49
88 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
89 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 121
90 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 10 100
91 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 121
92 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 10 100
93 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 100
94 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 9 81
95 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
96 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 9 81
97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
98 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10 100
99 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
100 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 11 121
Ci 60 70 83 86 75 70 67 79 86 47 76 75 88 962 10142
Ci^2 3600 4900 6889 7396 5625 4900 4489 6241 7396 2209 5776 5625 7744 72790
120
LAMPIRAN 7
UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS INBOX
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,825 ,830 12
Inter-Item Correlation Matrix
VAR0000
1
VAR0000
2
VAR0000
3
VAR0000
4
VAR0000
5
VAR0000
6
VAR0000
7
VAR00
008
VAR00
009
VAR000
10
VAR000
11
VAR000
12
VAR00001 1,000 ,142 ,142 1,000 ,127 ,259 ,142 ,127 ,259 1,000 ,259 ,316
VAR00002 ,142 1,000 1,000 ,142 ,129 ,101 1,000 ,129 ,101 ,142 ,101 ,010
VAR00003 ,142 1,000 1,000 ,142 ,129 ,101 1,000 ,129 ,101 ,142 ,101 ,010
VAR00004 1,000 ,142 ,142 1,000 ,127 ,259 ,142 ,127 ,259 1,000 ,259 ,316
VAR00005 ,127 ,129 ,129 ,127 1,000 ,156 ,129 1,000 ,156 ,127 ,156 ,225
VAR00006 ,259 ,101 ,101 ,259 ,156 1,000 ,101 ,156 1,000 ,259 1,000 ,228
VAR00007 ,142 1,000 1,000 ,142 ,129 ,101 1,000 ,129 ,101 ,142 ,101 ,010
VAR00008 ,127 ,129 ,129 ,127 1,000 ,156 ,129 1,000 ,156 ,127 ,156 ,225
VAR00009 ,259 ,101 ,101 ,259 ,156 1,000 ,101 ,156 1,000 ,259 1,000 ,228
VAR00010 1,000 ,142 ,142 1,000 ,127 ,259 ,142 ,127 ,259 1,000 ,259 ,316
VAR00011 ,259 ,101 ,101 ,259 ,156 1,000 ,101 ,156 1,000 ,259 1,000 ,228
VAR00012 ,316 ,010 ,010 ,316 ,225 ,228 ,010 ,225 ,228 ,316 ,228 1,000
121
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 8,7600 6,002 ,599 . ,801
VAR00002 8,6600 6,570 ,426 . ,816
VAR00003 8,6600 6,570 ,426 . ,816
VAR00004 8,7600 6,002 ,599 . ,801
VAR00005 8,9800 6,161 ,408 . ,821
VAR00006 8,6700 6,365 ,532 . ,808
VAR00007 8,6600 6,570 ,426 . ,816
VAR00008 8,9800 6,161 ,408 . ,821
VAR00009 8,6700 6,365 ,532 . ,808
VAR00010 8,7600 6,002 ,599 . ,801
VAR00011 8,6700 6,365 ,532 . ,808
VAR00012 8,6000 6,909 ,333 . ,822
122
LAMPIRAN 8
UJI VALIDITAS RELIABILITAS DAHSYAT Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,798 ,801 13
Inter-Item Correlation Matrix
VAR00
001
VAR000
02
VAR
00
00
3
VAR00
004
VAR00
005
VAR000
06
VAR00
007
VAR00
008
VAR00
009
VAR00
0
10
VAR000
11
VAR000
12
VAR
00
0
13
VAR00001 1,000 ,267 ,228 ,318 ,094 ,401 ,295 ,231 ,318 ,401 ,210 ,094 ,138
VAR00002 ,267 1,000 ,110 ,176 ,227 ,333 ,283 ,145 ,176 ,223 ,143 ,227 ,295
VAR00003 ,228 ,110 1,00
0 ,508 ,046 ,285 ,362 ,878 ,508 ,266 ,182 ,046 ,079
VAR00004 ,318 ,176 ,508 1,000 ,100 ,113 ,207 ,429 1,000 ,322 ,178 ,100 ,117
VAR00005 ,094 ,227 ,046 ,100 1,000 ,076 ,184 -,014 ,100 ,035 ,270 1,000 ,142
VAR00006 ,401 ,333 ,285 ,113 ,076 1,000 ,376 ,252 ,113 ,354 ,296 ,076 ,161
VAR00007 ,295 ,283 ,362 ,207 ,184 ,376 1,000 ,317 ,207 ,320 ,104 ,184 -,063
VAR00008 ,231 ,145 ,878 ,429 -,014 ,252 ,317 1,000 ,429 ,289 ,113 -,014 ,112
VAR00009 ,318 ,176 ,508 1,000 ,100 ,113 ,207 ,429 1,000 ,322 ,178 ,100 ,117
VAR00010 ,401 ,223 ,266 ,322 ,035 ,354 ,320 ,289 ,322 1,000 ,388 ,035 ,224
VAR00011 ,210 ,143 ,182 ,178 ,270 ,296 ,104 ,113 ,178 ,388 1,000 ,270 ,225
VAR00012 ,094 ,227 ,046 ,100 1,000 ,076 ,184 -,014 ,100 ,035 ,270 1,000 ,142
VAR00013 ,138 ,295 ,079 ,117 ,142 ,161 -,063 ,112 ,117 ,224 ,225 ,142 1,00
0
123
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00001 9,0200 7,474 ,464 . ,781
VAR00002 8,9200 7,731 ,399 . ,787
VAR00003 8,7900 7,723 ,524 . ,777
VAR00004 8,7600 7,821 ,524 . ,778
VAR00005 8,8700 7,932 ,344 . ,792
VAR00006 8,9200 7,610 ,450 . ,782
VAR00007 8,9500 7,604 ,437 . ,784
VAR00008 8,8300 7,738 ,465 . ,781
VAR00009 8,7600 7,821 ,524 . ,778
VAR00010 9,1500 7,381 ,489 . ,779
VAR00011 8,8600 7,839 ,392 . ,787
VAR00012 8,8700 7,932 ,344 . ,792
VAR00013 8,7400 8,376 ,255 . ,797
124
LAMPIRAN 9
UJI ASOSIASI MUSIK INBOX
Warning # 849 in column 23. Text: in_ID
The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It could
not be mapped to a valid backend locale.
NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006
VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012
/MISSING LISTWISE
/METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Tests
Notes
Output Created 20-JUN-2015 13:43:40
Comments
Input
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
125
Syntax
NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012
/MISSING LISTWISE
/METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:00:00,03
Elapsed Time 00:00:00,14
Number of Cases Alloweda 52428
Time for Exact Statistics 0:00:00,00
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
Warnings
Insufficient memory to compute exact statistics.
126
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00001 23 77
VAR00002 13 87
VAR00003 13 87
VAR00004 23 77
VAR00005 45 55
VAR00006 14 86
VAR00007 13 87
VAR00008 45 55
VAR00009 14 86
VAR00010 23 77
VAR00011 14 86
VAR00012 7 93
a. 1 is treated as a success.
b. Some or all exact
significances cannot be
computed because there is
insufficient memory.
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 138,353a
df 11
Asymp. Sig. ,000
127
NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006
VAR00007 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012
/MISSING LISTWISE
/METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Tests
Notes
Output Created 20-JUN-2015 13:46:03
Comments
Input
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012
/MISSING LISTWISE
/METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02
Number of Cases Alloweda 56173
Time for Exact Statistics 0:00:00,01
128
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
Warnings
Insufficient memory to compute exact statistics.
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00001 23 77
VAR00002 13 87
VAR00003 13 87
VAR00004 23 77
VAR00005 45 55
VAR00006 14 86
VAR00007 13 87
VAR00009 14 86
VAR00010 23 77
VAR00011 14 86
VAR00012 7 93
129
a. 1 is treated as a success.
b. Some or all exact
significances cannot be
computed because there is
insufficient memory.
NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00006 VAR00007
VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012
/MISSING LISTWISE
/METHOD=EXACT TIMER(5)
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 95,615a
df 10
Asymp. Sig. ,000
130
NPar Tests
Notes
Output Created 20-JUN-2015 13:48:27
Comments
Input
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00006 VAR00007 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012
/MISSING LISTWISE
/METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:05:00,49
Elapsed Time 00:05:01,80
Number of Cases Alloweda 60494
Time for Exact Statistics 0:05:01,80
a. Based on availability of workspace memory.
131
[DataSet0]
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00001 23 77
VAR00002 13 87
VAR00003 13 87
VAR00004 23 77
VAR00006 14 86
VAR00007 13 87
VAR00009 14 86
VAR00010 23 77
VAR00011 14 86
VAR00012 7 93
a. 1 is treated as a success.
b. Some or all exact
significances cannot be
computed because the time
limit has been exceeded.
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 30,354a
df 9
Asymp. Sig. ,000
132
NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00006 VAR00007 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012
/MISSING LISTWISE
/METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Tests
Notes
Output Created 20-JUN-2015 14:00:53
Comments
Input
Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00006 VAR00007 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:05:02,30
Elapsed Time 00:05:03,59
Number of Cases Alloweda 65536
Time for Exact Statistics 0:05:03,58
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
133
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00002 13 87
VAR00003 13 87
VAR00004 23 77
VAR00006 14 86
VAR00007 13 87
VAR00009 14 86
VAR00010 23 77
VAR00011 14 86
VAR00012 7 93
a. 1 is treated as a success.
b. Some or all exact
significances cannot be
computed because the time
limit has been exceeded.
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 23,949a
df 8
Asymp. Sig. ,002
134
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00002 VAR00003 VAR00006 VAR00007 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Tests
Notes
Output Created 20-JUN-2015 14:09:26
Comments
Input
Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00002 VAR00003 VAR00006 VAR00007 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:04:58,87
Elapsed Time 00:05:00,39
Number of Cases Alloweda 71493
Time for Exact Statistics 0:05:00,39
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
135
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00002 13 87
VAR00003 13 87
VAR00006 14 86
VAR00007 13 87
VAR00009 14 86
VAR00010 23 77
VAR00011 14 86
VAR00012 7 93
a. 1 is treated as a success.
b. Some or all exact
significances cannot be
computed because the time
limit has been exceeded.
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 16,354a
df 7
Asymp. Sig. ,022
136
NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00002 VAR00003 VAR00006 VAR00007 VAR00009 VAR00011
VAR00012
/MISSING LISTWISE
/METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Tests
Notes
Output Created 20-JUN-2015 14:17:36
Comments
Input
Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00002 VAR00003 VAR00006 VAR00007 VAR00009 VAR00011 VAR00012 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:04:59,63
Elapsed Time 00:05:00,82
Number of Cases Alloweda 78643
Time for Exact Statistics 0:05:00,80
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
137
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00002 13 87
VAR00003 13 87
VAR00006 14 86
VAR00007 13 87
VAR00009 14 86
VAR00011 14 86
VAR00012 7 93
a. 1 is treated as a success.
b. Some or all exact
significances cannot be
computed because the time
limit has been exceeded.
Test Statisticsb
N 100
Cochran's Q 5,500a
df 6
Asymp. Sig. ,481
138
LAMPIRAN 10
UJI ASOSIASI ACARA MUSIK DAHSYAT
Warning # 849 in column 23. Text: in_ID The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It could not be mapped to a valid backend locale. NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Tests
Notes
Output Created 20-JUN-2015 14:29:23
Comments
Input
Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:00:00,03
Elapsed Time 00:00:00,14
Number of Cases Alloweda 49152
Time for Exact Statistics 0:00:00,02
a. Based on availability of workspace memory.
139
[DataSet0]
Warnings
Insufficient memory to compute exact statistics.
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00001 40 60 VAR00002 30 70 VAR00003 17 83 VAR00004 14 86 VAR00005 25 75 VAR00006 30 70 VAR00007 33 67 VAR00008 21 79 VAR00009 14 86 VAR00010 53 47 VAR00011 24 76 VAR00012 25 75 VAR00013 12 88
a. 1 is treated as a success. b. Some or all exact significances cannot be computed because there is insufficient memory.
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00012 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Test Statisticsb
N 100 Cochran's Q 105,716
a
df 12 Asymp. Sig. ,000
140
NPar Tests Notes
Output Created 20-JUN-2015 14:35:20
Comments
Input
Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00012 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,03
Number of Cases Alloweda 52428
Time for Exact Statistics 0:00:00,02
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
Warnings
Insufficient memory to compute exact statistics.
141
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00001 40 60 VAR00002 30 70 VAR00003 17 83 VAR00004 14 86 VAR00005 25 75 VAR00006 30 70 VAR00007 33 67 VAR00008 21 79 VAR00009 14 86 VAR00011 24 76 VAR00012 25 75 VAR00013 12 88
a. 1 is treated as a success. b. Some or all exact significances cannot be computed because there is insufficient memory.
Test Statisticsb
N 100 Cochran's Q 57,121
a
df 11 Asymp. Sig. ,000
142
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00012 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Tests
Notes
Output Created 20-JUN-2015 14:36:58
Comments
Input
Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00012 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:00:00,03
Elapsed Time 00:00:00,06
Number of Cases Alloweda 56173
Time for Exact Statistics 0:00:00,05
143
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
Warnings
Insufficient memory to compute exact statistics.
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00002 30 70 VAR00003 17 83 VAR00004 14 86 VAR00005 25 75 VAR00006 30 70 VAR00007 33 67 VAR00008 21 79 VAR00009 14 86 VAR00011 24 76 VAR00012 25 75 VAR00013 12 88
a. 1 is treated as a success. b. Some or all exact significances cannot be computed because there is insufficient memory.
Test Statisticsb
N 100 Cochran's Q 38,646
a
df 10 Asymp. Sig. ,000
144
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00012 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Tests
Notes
Output Created 20-JUN-2015 14:38:54
Comments
Input
Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00012 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:00:00,03
Elapsed Time 00:00:00,05
Number of Cases Alloweda 60494
Time for Exact Statistics 0:00:00,03
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
Warnings
Insufficient memory to compute exact statistics.
145
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00002 30 70 VAR00003 17 83 VAR00004 14 86 VAR00005 25 75 VAR00006 30 70 VAR00008 21 79 VAR00009 14 86 VAR00011 24 76 VAR00012 25 75 VAR00013 12 88
a. 1 is treated as a success. b. Some or all exact significances cannot be computed because there is insufficient memory.
Test Statisticsb
N 100 Cochran's Q 30,480
a
df 9 Asymp. Sig. ,000
146
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00012 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Tests Notes
Output Created 20-JUN-2015 14:40:17
Comments
Input
Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00012 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02
Number of Cases Alloweda 65536
Time for Exact Statistics 0:00:00,02
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
Warnings
Insufficient memory to compute exact statistics.
147
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00003 17 83 VAR00004 14 86 VAR00005 25 75 VAR00006 30 70 VAR00008 21 79 VAR00009 14 86 VAR00011 24 76 VAR00012 25 75 VAR00013 12 88
a. 1 is treated as a success. b. Some or all exact significances cannot be computed because there is insufficient memory.
Test Statisticsb
N 100 Cochran's Q 24,980
a
df 8 Asymp. Sig. ,002
148
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00012 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Tests
Notes
Output Created 20-JUN-2015 14:41:50
Comments
Input
Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00012 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:05:00,68
Elapsed Time 00:05:02,02
Number of Cases Alloweda 71493
Time for Exact Statistics 0:05:02,00
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
149
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00003 17 83 VAR00004 14 86 VAR00005 25 75 VAR00008 21 79 VAR00009 14 86 VAR00011 24 76 VAR00012 25 75 VAR00013 12 88
a. 1 is treated as a success. b. Some or all exact significances cannot be computed because the time limit has been exceeded.
Test Statisticsb
N 100 Cochran's Q 17,684
a
df 7 Asymp. Sig. ,013
150
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Test Notes
Output Created 20-JUN-2015 14:48:34
Comments
Input
Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:04:59,73
Elapsed Time 00:05:01,28
Number of Cases Alloweda 78643
Time for Exact Statistics 0:05:01,28
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
151
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00003 17 83 VAR00004 14 86 VAR00005 25 75 VAR00008 21 79 VAR00009 14 86 VAR00011 24 76 VAR00013 12 88
a. 1 is treated as a success. b. Some or all exact significances cannot be computed because the time limit has been exceeded.
Test Statisticsb
N 100 Cochran's Q 14,678
a
df 6 Asymp. Sig. ,023
152
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00003 VAR00004 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Tests Notes
Output Created 20-JUN-2015 14:55:41
Comments
Input
Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00003 VAR00004 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:03:39,96
Elapsed Time 00:03:43,27
Number of Cases Alloweda 87381
Time for Exact Statistics 0:03:43,25
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00003 17 83 VAR00004 14 86 VAR00008 21 79 VAR00009 14 86 VAR00011 24 76 VAR00013 12 88
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 11,329a
df 5
Asymp. Sig. ,045
Exact Sig. ,045
Point Probability ,003
153
a. 1 is treated as a success.
NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00003 VAR00004 VAR00008 VAR00009 VAR00013
/MISSING LISTWISE
/METHOD=EXACT TIMER(5).
NPar Tests
Notes
Output Created 20-JUN-2015 15:01:52
Comments
Input
Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
100
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for all tests are based on cases with no missing data for any variables used.
Syntax
NPAR TESTS /COCHRAN=VAR00003 VAR00004 VAR00008 VAR00009 VAR00013 /MISSING LISTWISE /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time 00:00:01,37
Elapsed Time 00:00:01,44
Number of Cases Alloweda 98304
Time for Exact Statistics 0:00:01,43
a. Based on availability of workspace memory.
154
[DataSet0]
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
VAR00003 17 83
VAR00004 14 86
VAR00008 21 79
VAR00009 14 86
VAR00013 12 88
Test Statistics
N 100
Cochran's Q 6,474a
Df 4
Asymp. Sig. ,166
Exact Sig. ,174
Point Probability ,016
a. 1 is treated as a success.
155
LAMPIRAN 11
Chi Square Distribution
156
LAMPIRAN 12
r Tabel
n
Taraf
Signifikan n
Taraf
Signifikan n
Taraf
Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 120 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 170 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361
157
LAMPIRAN 13
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Zalika Lutfia Rani
Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 5 Januari 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl H Nuar RT 008 RW 06 No 16 B Kelurahan
Pondok kelapa Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13450
Latarbelakang Pendidikan
1998 : TK Sawitri
1999 – 2005 : SDN Pondok Kelapa 04 Pagi
2005 – 2008 : SMP Negeri 194 Jakarta
2008 – 2011 : SMA Negeri 107 Jakarta
2011 – 2015 : Universitas Darma Persada