WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

124
Oleh: Hery Suroso Instruktur Pengadaan Barang dan Jasa LKPP Pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) LKPP

Transcript of WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Page 1: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Oleh: Hery Suroso Instruktur Pengadaan Barang dan Jasa LKPP

Pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I)

LKPP

Page 2: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pasal 7, Dalam hal proses pemilihan Penyedia Jasa dilaksanakan mendahului pengesahan DIPA/DPA dan alokasi anggaran dalam DIPA/DPA tidak disetujui atau ditetapkan kurang dari nilai Pengadaan Barang/Jasa yang diadakan, maka proses pemilihan Penyedia Jasa dilanjutkan ke tahap penandatanganan kontrak setelah dilakukan revisi DIPA/DPA atau proses pemilihan Penyedia Jasa dibatalkan.

Page 3: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pasal 73 (2). Untuk Pengadaan Barang/Jasa tertentu, Kelompok Kerja ULP dapat mengumumkan pelaksanaan pemilihan Penyedia Barang/Jasa secara luas kepada masyarakat sebelum RUP diumumkan.

Penjelasan : Pengadaan Barang/Jasa tertentu yang proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa dapat diumumkan sebelum RUP diumumkan antara lain:

a. pengadaan Barang/Jasa yang membutuhkan waktu perencanaan dan persiapan pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa yang lama;

b. pekerjaan kompleks; dan/atau c. pekerjaan rutin yang harus dipenuhi di awal tahun anggaran dan tidak

boleh berhenti

Page 4: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

(6) Dalam hal yang memasukkan penawaran kurang dari 3 (tiga) dilakukan evaluasi dengan ketentuan:

a. klarifikasi teknis dan harga dimulai dari penawar urutan terendah pertama setelah koreksi aritmatik yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis;

b. hal yang diklarifikasi adalah metode pelaksanaan pekerjaan yang dapat mempengaruhi harga untuk dilakukan negosiasi;

c. apabila klarifikasi dan negosiasi terhadap penawaran terendah pertama tidak tercapai kesepakatan, maka penawarannya dinyatakan gugur dan dilanjutkan negosiasi terhadap penawaran terendah kedua, apabila ada.

Page 5: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pasal 6d (3) Dalam hal Penyedia Jasa mengikuti beberapa paket pekerjaan

konstruksi atau jasa konsultansi dalam waktu penetapan pemenang bersamaan dengan menawarkan personil yang sama untuk beberapa paket yang diikuti dan dalam evaluasi memenuhi persyaratan pada masing-masing paket pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan klarifikasi untuk menentukan personil tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya personil dinyatakan tidak ada dan dinyatakan gugur.

(4.a). Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dikecualikan pada pekerjaan jasa konsultansi yang menggunakan kontrak lump sum (paling banyak tiga paket) atau bagian lump sum pada kontrak gabungan lump sum dan harga satuan atau untuk kontrak harga satuan dengan personil yang diusulkan penugasannya tidak tumpang tindih (overlap).

Page 6: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

27.1. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan dalam hal peserta yang memasukkan penawaran kurang dari 3 (tiga).

27.3. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan dengan ketentuan :dilakukan terhadap 2 (dua) peserta (jika ada) secara terpisah sampai dengan mendapatkan harga yang terendah dan dinilai wajar serta dapat dipertanggungjawabkan;

Page 7: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK
Page 8: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

26. Evaluasi Penawaran 26.6. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga) 26.6. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga) penawar yang menawar harga kurang dari HPS maka proses lelang penawar yang menawar harga kurang dari HPS maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan melakukan evaluasi penawaran dengan tetap dilanjutkan dengan melakukan evaluasi penawaran dengan ketentuan : ketentuan : 1.Klarifikasi teknis dan harga dimulai dari penawar urutan terendah pertama setelah koreksi aritmatik yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis;2.Hal yang diklarifikasi adalah metode pelaksanaan pekerjaan yang dapat mempengaruhi harga untuk dilakukan negosiasi;3.Apabila klarifikasi dan negosiasi terhadap penawaran terendah pertama tidak tercapai kesepakatan, maka penawarannya dinyatakan gugur dan dilanjutkan negosiasi terhadap penawaran terendah kedua, apabila ada.

Page 9: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

42. Pengakhiran Kontrak

1.1. PPK dan Penyedia dapat melakukan kesepakatan untuk pengakhiran kontrak apabila :ngakhiran kontrak apabila :

Terdapat hak kompensasi yang seharusnya diberikan PPK kepada Penyedia yang tidak terpenuhi.Adanya perubahan ruang lingkup pekerjaan akibat

kondisi lapangan yang tidak sesuai perencanaan sehingga Penyedia kehilangan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.Adanya kebijakan pemerintah terhadap alokasi

penganggaran.2. Terhadap pengakhiran kontrak atas kesepakatan PPK Terhadap pengakhiran kontrak atas kesepakatan PPK dan Penyedia, maka Penyedia tidak dimasukkan daftar dan Penyedia, maka Penyedia tidak dimasukkan daftar hitamhitam

Page 10: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

2a) Pembayaran untuk pekerjaan konstruksi, dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang.

Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (2) dan ayat (2a), pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan diterima/terpasang untuk:a. pemberian Uang Muka kepada Penyedia Barang/Jasa dengan pemberian Jaminan Uang Muka;b. Pengadaan Barang/Jasa yang karena sifatnya dapat dilakukan pembayaran terlebih dahulu, sebelum Barang/Jasa diterima setelah Penyedia Barang/Jasa menyampaikan jaminan atas pembayaran yang akan dilakukan;c. pembayaran peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan, namun belum terpasang.

Page 11: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

67.3.Peralatan dan/atau bahan yangmenjadi bagian permanen dari 67.3.Peralatan dan/atau bahan yangmenjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan yang akandiserahterimakan. Sesuai dengan hasil pekerjaan yang akandiserahterimakan. Sesuai dengan ketentuan yang tercantum di dalam SSKK,peralatan dan/atau ketentuan yang tercantum di dalam SSKK,peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan memenuhi bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan memenuhi ketentuan :ketentuan :a. Peralatan dan/atau bahan yang merupakan bagian dari pekerjaan utama namun belum dilakukan uji fungsi (commisioning) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Berada di lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Kontrak dan perubahannya;

2. Memiliki sertifikat uji mutu dari pabrikan/produsen;3. Bersertifikat garansi dari produsen/agen resmi yang ditunjuk

oleh produsen;4. Disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian fisik yang diterima;

Page 12: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

SSUK 67.3

5.Dilarang dipindahkan dari area lokasi pekerjaan dan/atau dipindahtangankan oleh pihak manapun; dan6.Keamanan penyimpanan dan risiko kerusakan sebelum diserahterimakan secara satu kesatuan fungsi merupakan tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.7.Sertifikat uji mutu dan sertifikat garansi tidak diperlukan dalam hal peralatan dan/atau bahan dibuat/dirakit oleh Penyedia Barang/Jasa;

b. Besaran yang akan dibayarkan dari material on site (berkisar antara 50% sampai dengan 70% dari harga bahan). Besaran nilai pembayaran sesuai yang tercantum di dalam SSKK

Page 13: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Diuaraikan overhead penawaran, missal meliputi :komponen biaya overhead lapangan terdiri dari biaya pengawasan dan staf lapangan, administrasi kantor lapangan, konstruksi dan fasilitas sementara, transportasi, konsumsi, keamanan, keselamatan kerja, kontrol kualitas dan pengujian. Faktor –faktor yang sangat berpengaruh terhadap biaya overhead lapangan adalah lokasi proyek, durasi dan jadwal proyek, ukuran proyek dan ketersediaan dana kontraktor, dll.

Harga penawaran bahan dan upah harus riil, bisa dibuktikan kebenarannya oleh pokja. (missal dalam range tertentu, boleh diluar dari range bila bias dibuktikan kebenarannya). Koefisien analis harga harus bisa dipertanggungjawabkan (sumber pustakanya harus jelas). Penambahan bahan dalam material harus diperhitungkan dalam analisa harga satuan

Metode Pelaksanaan harus logis dan rinci, missal (uraian mengenai penanganan lalu lintas, demob, denah brak/gudang, penanganan masyarakat/PKL, evakuasi, penerangan proyek, toilet dan urinoir, Gudang, pos satpam, P3K, dll)

Page 14: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa adalah suatu tahapan awal dalam pelaksanaan pekerjaan setelah proses pemilihan penyedia, yang ditandai dengan diterbitkannya SPPBJ (Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa).

DILAKUKAN OLEH PPKDILAKUKAN OLEH PPK

SPPBJPengertian

Page 15: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Sebagai dasar pengurusan penerbitan Jaminan Pelaksanaan

Sebagai dasar pengurusan penerbitan Jaminan Pelaksanaan

Sebagai dasar mempersiapkan kontrak

Sebagai dasar mempersiapkan kontrak

Sebagai dasar melakukan persiapan mobilisasi tim terkait dengan persiapan pelaksanaan

Sebagai dasar melakukan persiapan mobilisasi tim terkait dengan persiapan pelaksanaan

Sebagai dasar mencari pendanaan / kredit untuk pekerjaannya

Sebagai dasar mencari pendanaan / kredit untuk pekerjaannya

1.1. 2.2.

3.3. 4.4.

SPPBJKegunaan

Page 16: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

SPPBJPenyusunan

Page 17: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Prosedur Menerima SPPBJ : Penyerahan hasil proses pemilihan (berita acara hasil

pemilihan dan dokumen pemilihan) pada hari yang sama setelah berakhir masa sanggah atau sanggah banding jika ada kepada PPK (dalam bentuk surat permohonan penerbitan SPPBJ)

Jika tidak ada koreksi atas hasil review, PPK dapat mengeluarkan SPPBJ paling lambat 2 hari setelah sanggah dijawab (jika ada)

Jika PPK menyetujui hasil pemilihan penyedia, PPK menerbitkan SPPBJ. Jika PPK tidak menyetujui hasil pemilihan , PPK mengajukan kepada PA/KPA untuk ditetapkan

Page 18: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Dalam hal DIPA masih di blokir, SPPBJ dapat ditunda penerbitannya sampai batas waktu pembukaan blokir oleh otoritas yang berwenang

Apabila jangka waktu surat penawaran sudah melewati, maka penyedia diminta kesediaannya untuk memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran.

Apabila calon pemenang tidak bersedia untuk memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawarannya, maka dianggap mengundurkan diri dan tidak di black list (jaminan penawaran dikembalikan).

Selanjutnya pekerjaan ditawarkan kepada calon pemenang cadangan 1 dengan prosedur seperti di atas.

Page 19: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pasal 73 (2). Untuk Pengadaan Barang/Jasa tertentu, Kelompok Kerja ULP dapat mengumumkan pelaksanaan pemilihan Penyedia Barang/Jasa secara luas kepada masyarakat sebelum RUP diumumkan.

Penjelasan : Pengadaan Barang/Jasa tertentu yang proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa dapat diumumkan sebelum RUP diumumkan antara lain:

a. pengadaan Barang/Jasa yang membutuhkan waktu perencanaan dan persiapan pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa yang lama;

b. pekerjaan kompleks; dan/atau c. pekerjaan rutin yang harus dipenuhi di awal tahun anggaran

dan tidak boleh berhenti

Page 20: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pasal 4. i. proses pelaksanaan pelelangan/seleksi harus segera dimulai

setelah rencana kerja dan anggaran K/L/D/I disetujui DPR/DPRD sampai dengan penetapan pemenang, penandatanganan kontrak dilakukan setelah Dokumen Anggaran disahkan; dan

j. kelompok Kerja ULP dapat mengumumkan pelaksanaan pemilihan Penyedia Jasa secara luas kepada masyarakat sebelum Rencana Umum Pengadaan (RUP) diumumkan pada proses pengadaan barang/jasa tertentu, seperti pengadaan barang/jasa yang membutuhkan waktu perencanaan dan persiapan pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa yang lama dan/atau pekerjaan kompleks.

Page 21: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Dalam hal proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa dilaksanakan mendahului pengesahan DIPA/DPA dan alokasi anggaran dalam DIPA/DPA tidak disetujui atau ditetapkan kurang dari nilai Pengadaan Barang/Jasa yang diadakan, proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa dilanjutkan ke tahap penandatanganan kontrak setelah dilakukan revisi DIPA/DPA atau proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa dibatalkan.

Permen PUPERA No 31/PRT/2015 pasal 7,

Dalam hal proses pemilihan Penyedia Jasa dilaksanakan mendahului pengesahan DIPA/DPA dan alokasi anggaran dalam DIPA/DPA tidak disetujui atau ditetapkan kurang dari nilai Pengadaan Barang/Jasa yang diadakan, maka proses pemilihan Penyedia Jasa dilanjutkan ke tahap penandatanganan kontrak setelah dilakukan revisi DIPA/DPA atau proses pemilihan Penyedia Jasa dibatalkan.

Page 22: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Menurut ketentuan dalam Perpres No. 70 Tahun 2012 Pasal 61 ayat (1) b. Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Namun, Kontrak belum bisa ditandatangani karena lokasi proyek belum siap. bagaimana kelanjutan penandatanganan Kontrak pekerjaan konstruksi karena sudah melewati batas akhir penandatanganan kontrak dan akhir tahun anggaran semakin mendesak?

Proyek pembangunan gedung dimana penandatanganan kontraknya terhambat karena permasalahan relokasi gedung maka penandatanganan kontrak dapat dilaksanakan setelah adanya kesepakatan terkait relokasi gedung;

Dalam hal menunggu adanya kesepakatan terkait relokasi gedung maka PPK dapat memeriksa dan meminta untuk memperpanjang surat penawaran serta jaminan penawaran dari penyedia sehingga surat penawaran serta jaminan penawaran tidak berakhir masa berlakunya pada saat penandatangan kontrak;.Penandatangan kontrak harus mempertimbangkan waktu pelaksanaan. Apabila waktu pelaksanaan tidak mencukupi maka PPK harus melaporkan kepada PA/KPA terkait proyek pembangunan gedung yang tidak dapat dilanjutkan karena keterbatasan waktu pelaksanaan untuk dinyatakan proses pelelangan batal oleh PA/KPA dan anggarannya dikembalikan kepada negara.

Page 23: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Kontrak adalah suatu persetujuan antara dua orang atau lebih, dimana menimbulkan sebuah kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara sebagian.

(Black’s Law Dictionary)

KONTRAK KONTRAK

Page 24: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Berdasarkan Perpres No. 54 Tahun 2010: Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau Pelaksana Swakelola.

Berdasarkan Perpres No. 54 Tahun 2010: Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau Pelaksana Swakelola.

Untuk mewujudkan sebuah kontrak yang valid, dibutuhkan empat elemen:1.Kesepakatan (the mutual consent of the parties)2.Kecakapan (a capacity to contract)3.hal tertentu (a subject certain)4.sebab yang halal (a legal cause) (pasal 1320 KUH Perdata)

Page 25: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Definisi jenis kontrak

Kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dlm batas waktu ttn sebagaimana ditetapkan dlm kontrak, dengan ketentuan sbb:

a.Jumlah harga pasti dan tetap serta tdk dimungkinkan penyesuaian harga;

b.Semua resiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa

c.Pembayaran didasarkan pd tahapan produk/keluaran yg dihasilkan sesuai dengan isi kontrak

d.Sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based)

e.Total harga penawaran bersifat mengikat; dan

f.Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.

Kontrak Lumpsum

Page 26: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Definisi jenis kontrak

• Yang mengikat total harga penawaran, gambar dan spesifikasi teknis

• RAB, hanya sebagai backup pembuatan HPS

• Penawaran cukup total penawaran

• Lampiran berupa item pekerjaan Bill of item (BoI), bukan Bill of Quantity (BOQ)

• Tidak boleh ada pekerjaan tambah kurang

• Pembayaran hanya UM dan prestasi 100%

• Bila disyaratkan pembayaran termyn, maka termyn dibagi perbagian yg berfungsi yg diatur dalam kontrak (misal, bagian pondasi, bagian struktur, bagian atap). Setiap bagian yang dibayarkan harus dapat diakui dalam SIMAK BMN

Kontrak Lumpsum

Page 27: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dlm batas waktu yg telah ditetapkan dengan ketentuan sbb :

a.Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dgn spesifikasi teknis ttn,

b.Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pd saat kontrak dittd;

c.Pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pek yg benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Jasa; dan

d.Dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.

Kontrak Harga Satuan

Page 28: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Perpres 54 tahun 2010, Pasal 64

(3). Dokumen Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, paling kurang terdiri atas:a. undangan/pengumuman kepada calon Penyedia Barang/Jasa;b. instruksi kepada peserta Pengadaan Barang/Jasa;c. syarat-syarat umum Kontrak;d. syarat-syarat khusus Kontrak;e. daftar kuantitas dan harga;f. spesifikasi teknis, KAK dan/atau gambar;g. bentuk surat penawaran;h. rancangan Kontrak;i. bentuk Jaminan; danj. contoh-contoh formulir yang perlu diisi.

Perka No. 1 tahun 2015, No. 2.a. 6).

b) File yang dianggap sebagai penawaran adalah dokumen penawaran yang berhasil dibuka dan dapat dievaluasi yang sekurang-kurangnya memuat:

(1) Satu file: harga penawaran, daftar kuantitas dan harga untuk kontrak harga satuan/gabungan, jangka waktu penawaran, dan deskripsi/spesifikasi barang/jasa yang ditawarkan.

Page 29: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

 Dokumen Pemilihan terdiri dari:1. Umum;2. Pengumuman;3. Instruksi Kepada Peserta;4. Lembar Data Pemilihan;5. Bentuk Surat Perjanjian, Syarat-Syarat Khusus Kontrak, Syarat-Syarat Umum Kontrak;6. Spesifikasi Teknis, KAK dan/atau Gambar; 7. [Daftar Kuantitas dan harga (apabila dipersyaratkan)];8. Tata Cara Evaluasi Penawaran;9. Bentuk Dokumen Penawaran:a. Surat Penawaran untuk e-Lelang 1 File];b. [Surat Penawaran Administrasi dan Teknis (file 1) dan Surat Penawaran Harga (file 2) untuk e-Lelang 2 File];c. [surat perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila peserta berbentuk Kemitraan/KSO)];d. Dokumen Penawaran Teknis;e. [Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN (apabila diberikan preferensi harga)].10. Bentuk Dokumen Lain:Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ); Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK); Jaminan Pelaksanaan; [Jaminan Uang Muka (apabila dipersyaratkan)]; [Jaminan Pemeliharaan (apabila dipersyaratkan)].

 

Page 30: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

15.1. Dalam metode penyampaian penawaran 1 file (sampul), dokumen Penawaran meliputi]:

a. surat penawaran yang didalamnya mencantumkan; tanggal; masa berlaku penawaran; dan total harga penawaran.

b. [daftar kuantitas dan harga (apabila dipersyaratkan)];c. [surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila

peserta berbentuk Kemitraan/KSO)];d. Dokumen penawaran teknis yang terdiri dari:a) metode pelaksanaan;b) jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai

dengan serah terima pertama Pekerjaan (PHO);c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;d) spesifikasi teknis (bahan/barang tertentu apabila ada);e) daftar personil inti; danf) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan (apabila ada

bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan;e. [formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila memenuhi

syarat untuk diberikan preferensi harga);f. Data Kualifikasi.

Page 31: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

16.2. [Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan lump sum dan harga satuan, peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan ditulis nol atau tidak dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran tersebut dianggap telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.]

[Untuk kontrak lump sum, apabila dipersyaratkan, peserta mencantumkan harga satuan untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.]

Page 32: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Dalam hal pengadaan pekerjaan konstruksi yang menggunakan kontrak lumpsum, apakah dapat membatalkan suatu item pekerjaan yang ternyata tidak diperlukan atau merupakan pekerjaan ganda?

Apa yang harus dilakukan apabila terdapat kesalahan dalam dokumen perencanaan yang mengakibatkan fungsi bangunan tidak optimal, pekerjaan yang secara sistem harus diadakan tetapi tidak ada dalam gambar dan RAB ?

Apakah boleh merubah sistem kontrak lumpsum yang ditetapkan pada pelelangan menjadi sistem harga satuan (unitprice)?

Jawab ;

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 Tentang penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pasal 21 : Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Lump Sum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf a angka 1 merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan yang sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa sepanjang gambar dan spesifikasi tidak berubah.

Buku Tanya Jawab LKPP tahun 2013Buku Tanya Jawab LKPP tahun 2013

Page 33: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Pasal 51 ayat (1) : Kontrak Lump Sum merupakan kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak dengan ketentuan :a. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga;b. semua resiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa;c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi kontrak;d. sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based);e. total harga penawaran bersifat mengikat; danf. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang

Lanjutan Buku Tanya Jawab LKPP tahun 2013Lanjutan Buku Tanya Jawab LKPP tahun 2013

Mengacu pada ketentuan-ketentuan tersebut di atas maka :

a. dalam pelaksanaan kontrak agar dihindari penggunaan kontrak lump sum secara keseluruhan. Dalam hal telah menggunakan bentuk kontrak Lump Sum maka tidak diperkenankan dilakukan pekerjaan tambah/kurang dan tidak diperkenankan juga terjadi perubahan gambar dan spesifikasi;

Page 34: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

b. dalam hal harus dilakukan perubahan terhadap kontrak lump sum, yaitu terdapat penambahan/pengurangan pekerjaan, perubahan gambar dan/atau spesifikasi maka PPK melaporkan dan mengusulkan terjadinya kebutuhan terhadap penambahan, pengurangan dan/atau perubahan tersebut kepada PA/KPA, laporan tersebut juga harus menyampaikan informasi tentang jenis kontrak yang digunakan dan ketentuan tentang pelaksanaan jenis kontrak tersebut. Selanjutnya PA/KPA dapat membentuk dan menugaskan tim yang mengkaji kelayakan usulan perubahan dari PPK dari sisi subtsansi teknis dan hukum. Setelah didapatkan hasil kajian terhadap kelayakan tersebut, PA/KPA memberikan keputusan dan menetapkan keputusan tersebut untuk dijalankan oleh PPK/ULP/Pejabat Pengadaan;

c. dalam hal PA/KPA menetapkan keputusan untuk dilakukan addendum (perubahan kontrak), maka PPK menginformasikan penambahan/pengurangan pekerjaan, perubahan gambar dan/atau spesifikasi kepada penyedia sekaligus meminta kepada penyedia untuk menyampaikan penawaran harga terhadap perubahan tersebut apabila ada. Selanjutnya setelah penyedia menyampaikan penawaran harga, PPK meminta kepada PA/KPA untuk membentuk dan menugaskan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak (P3K) untuk melakukan evaluasi, klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga penawaran yang disampaikan oleh penyedia, yang hasilnya dibuat dalam bentuk Berita Acara Hasil Evaluasi, Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Harga oleh P3K. Selanjutnya P3K menyampaikan berita acara tersebut kepada PPK dan membuat tembusannya ke PA/KPA. Berdasarkan berita acara tersebut PPK membuat Perubahan Kontrak dengan harga berdasarkan hasil negosiasi yang dilakukan oleh P3K dan tercantum dalam Berita Acara Hasil Evaluasi, Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Harga.

Page 35: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

•Addendum KontrakApakah dapat dilakukan penyesuaian dengan dilakukan addendum kontrak untuk penyedia yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya?

i.Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pasal 118 dinyatakan bahwa perbuatan atau tindakan Penyedia Barang/Jasa yang dapat dikenakan sanksi adalah tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan Kontrak secara bertanggung jawab;

ii.Mengacu kepada ketentuan pada butir (1) diatas, Penyedia yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam kontrak, maka dikenakan sanksi. Namun demikian, Penyedia tersebut dapat melanjutkan pekerjaannya, namun tetap dikenakan denda 1/1000 dari nilai Kontrak untuk setiap harinya dan tidak melampaui besarnya Jaminan Pelaksanaan;

iii.Bilamana PPK dan Penyedia menyepakati, maka dapat dilakukan addendum kontrak untuk mengurangi volume pekerjaan sejauh kontrak yang digunakan adalah kontrak harga satuan;

iv.Bilamana kontrak diputus karena kesalahan Penyedia, maka Jaminan Pelaksanaan dicairkan sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia Barang/Jasa atau Jaminan Uang Muka dicairkan, Penyedia Barang/Jasa membayar denda dan/atau Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam (pasal 93 ayat (2)).b589

Page 36: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pasal...... Pengakhiran Kontrak (Terminated)1.PPK dan Penyedia dapat melakukan kesepakatan untuk pengakhiran kontrak apabila :

a). Terdapat hak kompensasi yang seharusnya diberikan PPK kepada Penyedia yang tdak terpenuhi.

b). Adanya perubahan ruang lingkup pekerjaan akibat kondisi lapangan yang tdak sesuai perencanaan sehingga Penyedia kehilangan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.

c). Adanya kebijakan pemerintah terhadap alokasi penganggaran.

Page 37: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut

1. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut

A. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan

B. keterlambatan pembayaran kepada penyediaC. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau

instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkanD. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam

kontrakE. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk

melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan

F. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaanG. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang

tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPKH. ketentuan lain dalam SSKK

Page 38: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

2. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu

penyelesaian pekerjaan

2. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu

penyelesaian pekerjaan

3. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK,

dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi

3. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK,

dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi

4. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang

diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi

4. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang

diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi

5. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa

Kompensasi

5. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa

Kompensasi

Page 39: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.

PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan harus telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk berapa lama, dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia lalai untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama untuk mencegah keterlambatan maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang Tanggal Penyelesaian.

Page 40: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1. Jaminan Pelaksanaan (JamPel), diberikan kepada PPK setelah diterbitkannya (SPPBJ) sebelum

dilakukan penandatanganan kontrak dengan nilai jaminan sebesar 5% dari nilai kontrak; atau 5% dari nilai dari HPS bagi penawaran yang lebih kecil dari 80% HPS.

Masa berlakunya JamPel sekurang-kurangnya sejak tanggal penanda-tanganan kontrak sampai dengan serah terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

JamPel dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% dan diganti dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi sebesar 5% dari nilai kontrak

Catatan : Kasus terjadi, pengurusan JamPel tidak dibaca formatnya, sehingga sering terjadi saat tanggal terbit JamPel tetapi dengan masa berlakunya sejak tanggal SPMK

Page 41: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

2. Jaminan Uang Muka

• diberikan kepada PPK dalam rangka pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus perseratus) dari besarnya uang muka

• Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan

• Masa berlakunya Jaminan Uang Muka sekurang-kurangnya sejak tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan tanggal penyerahan pertama pekerjaan (PHO)

2. Jaminan Uang Muka

• diberikan kepada PPK dalam rangka pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus perseratus) dari besarnya uang muka

• Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan

• Masa berlakunya Jaminan Uang Muka sekurang-kurangnya sejak tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan tanggal penyerahan pertama pekerjaan (PHO)

Page 42: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

LANJUT……

3. Jaminan Pemeliharaan Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah

pekerjaan dinyatakan selesai 100%. Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling

lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan kontrak pekerjaan

Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal serah terima pertama pekerjaan Provisional Hand Over (PHO) sampai dengan tanggal penyerahan akhir Final Hand Over (FHO)

4. Jaminan Pembiayaan Akhir Tahun

3. Jaminan Pemeliharaan Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah

pekerjaan dinyatakan selesai 100%. Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling

lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan kontrak pekerjaan

Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal serah terima pertama pekerjaan Provisional Hand Over (PHO) sampai dengan tanggal penyerahan akhir Final Hand Over (FHO)

4. Jaminan Pembiayaan Akhir Tahun

Page 43: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1. Substansi jaminan memuat klausul klaim dapat dilakukan dalam waktu paling lambat 14 HK setelah surat pernyataan wanprestasi dari PPK atau ULP diterima oleh penerbit jaminan

2. Bila penjamin adalah perusahaan asuransi, maka memiliki izin untuk menjual produk jaminan (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan (daftar dapat dilihat di website OJK)

3. Setiap ada addendum yang mengakibatkan nilai kontrak bertambah, maka jaminan pelaksanaan harus ditambah senilai 5% dari pekerjaan tambah

4. Setiap ada addendum yang mengakibatkan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan, maka jangka waktu jaminan pelaksanaan harus diperpanjang paling cepat s/d penambahan waktu pelaksanaan.

Page 44: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Jaminan atas mutu hasil pekerjaan adalah jaminan yang diberikan penyedia jasa kepada pengguna jasa selama masa tanggungan yaitu waktu penyerahan pertama kalinya hasil pekerjaan dan penyerahan kedua kalinya hasil akhir pekerjaan. Jaminan atas mutu hasil akhir pekerjaan antara lain dapat berupa jaminan pemeliharaan. Pengguna jasa berhak mencairkan jaminan dan selanjutnya mempergunakan uangnya untuk membiayai pemeliharaan/ perbaikan hasil akhir pekerjaan apabila pelaksana kontruksi tidak melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan kontrak kerja kontruksi selama masa jaminan atas mutu hasil pekerjaan

Jaminan atas mutu hasil pekerjaan adalah jaminan yang diberikan penyedia jasa kepada pengguna jasa selama masa tanggungan yaitu waktu penyerahan pertama kalinya hasil pekerjaan dan penyerahan kedua kalinya hasil akhir pekerjaan. Jaminan atas mutu hasil akhir pekerjaan antara lain dapat berupa jaminan pemeliharaan. Pengguna jasa berhak mencairkan jaminan dan selanjutnya mempergunakan uangnya untuk membiayai pemeliharaan/ perbaikan hasil akhir pekerjaan apabila pelaksana kontruksi tidak melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan kontrak kerja kontruksi selama masa jaminan atas mutu hasil pekerjaan

Page 45: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak Catatan : beberapa kasus ada volume terpasang tidak boleh dibayar oleh auditor karena tidak ada perintah untuk CCO, dan juga volume terpasang tidak sesuai dengan gambar kerja/ pekerjaan cacat, tidak sempurna

1. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak Catatan : beberapa kasus ada volume terpasang tidak boleh dibayar oleh auditor karena tidak ada perintah untuk CCO, dan juga volume terpasang tidak sesuai dengan gambar kerja/ pekerjaan cacat, tidak sempurna

2.Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi yang meliputi juga biaya keselamatan dan kesehatan kerja

2.Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi yang meliputi juga biaya keselamatan dan kesehatan kerja

3. Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).

3. Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).

Page 46: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pasal 66. (8). HPS disusun dengan memperhitungkan keuntungan dan biaya overhead yang dianggap wajar.

Penjelasan Perpres Pasal 66.(8)Contoh keuntungan dan biaya overhead yang wajar untuk Pekerjaan Konstruksi maksimal 15% (lima belas perseratus).

Kasus terjadi : survey sudah dilakasanakan. Barang XXX senilai Rp. 100,- selanjutnya dibuat HPS senilai Rp. 125..., Ditawar penyedia RP. 120...., temuan inspektorat, terjadi kemahalan harga sebesar Rp. 10, akibat PPK/ Pokja tidak cermat dalam menyusun HPS. Serhingga penyedia untung lebih dari 15%.

Jawab : Bahwa di dalam Perpres 54 , tidak ada kalimat yang menyatakan bahawa keuntungan pemborong dibatasi 15% (lihat ps 66), yang dibatasi 15% adalah saat penyusunan HPS (itupun contoh untuk konstruksi)

Apakah harga Aqua di warung Rp. 2000, di hotel Rp. 10.000, .. Sehingga kemahalan Rp. 7.000..??

Page 47: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK
Page 48: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

48

DIAGRAM PENYUSUNAN KONTRAK B/K/JL/JK

LAIN-LAIN METODA

PELAKSANAAN JAMINAN

PELAKSANAANo KSO (bila ada)o Dokumen lainnya

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

GAMBAR-GAMBAR

SPESIFIKASI TEKNIS

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

PERJANJIAN

DOKUMEN PEMILILIHAN

PELAKSANAAN PENGADAAN

SURAT PERJANJIAN KONTRAK

Nomor ; ....... tanggal .......

ANTARA..................................................

(Nama Pihak Pertama)

DAN..................................................

(Nama Pihak Kedua)

UNTUKMELAKSANAKAN PEKERJAAN

..................................................

TAHUN ANGGARAN ..........

1. Format dari Dok pmlhn diisi materi dari pelelangan

2. Syarat Umum Kontrak dari Dok pmlhn dicopy 3. Format dari Dok pmlhn diisi materi dari plksn lelang

4. Spec Teknik dari Dok pmlhn (Addendum terakhir)5. Gambar dari Dok pmlhn (Addendum terakhir)

6. Daftar Kuantitas dan Harga dari Penawaran7. Lain-lain dari Penawaran dan Evaluasi

TATA CARA PENYUSUNAN DAN MERANCANG PERJANJIAN / KONTRAK SESUAI PERPRES 54 TAHUN 2010

PERSIAPAN PENGADAAN

Page 49: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Dokumen kontrak harus diinterpretasikan dalam urutan kekuatan hukum yang terdiri dari :

Dokumen Perjanjian/Kontrak

a. Addendum Surat Perjanjian

b. Pokok Perjanjian

c. Surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (bila ada)

d. Syarat-syarat khusus kontrak

e. Syarat-syarat umum kontrak

f. Spesifikasi Khusus

g. Spesifikasi Umum

h. Gambar-gambar

i. Dokumen lain, spt SPPBJ, jaminan2, BAHP, BAPP

TATA CARA PENYUSUNAN DAN MERANCANG PERJANJIAN / KONTRAK SESUAI PERPRES 54 TAHUN 2010

Page 50: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK
Page 51: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

KERANGKA PERJANJIAN / KONTRAKSyarat umum Perjanjian / Kontrak, terdiri dari:

1.Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

2.Penyerahan Lapangan

3.Program Mutu

4.Rapat Persiapan (PCM)

5.Mobilisasi

6.Pemeriksaan Bersama

7.Pembayaran UM

8.Perubahan Kegiatan

9.Dsb

Page 52: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Apabila terdapat ketentuan yang diperlukan dapat dituangkan dalam Syarat-syarat khusus kontrak (SSKK) diantaranya Mekanisme Penanganan Kontrak Kritis

Amandemen perjanjian/kontrak dapat dilakukan apabila ada perubahan volume pekerjaan, merubah spesifikasi sesuai kebutuhan lapangan dan jadwal pelaksanaan

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN PERJANJIAN/KONTRAK

Page 53: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

1. PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penanda-tanganan kontrak.

2. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia

3. Sebelum diterbitkan SPMK, harus sudah dilakukan Serah Terima Lokasi Kerja SPMK diterbitkan oleh PPK hanya satu kali untuk seluruh lingkup pekerjaan sesuai Kontrak dan Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK adalah merupakan saat awal periode pelaksanaan pekerjaansesuai Kontrak.

4. Untuk Kontrak sederhana atau Surat Perintah Kerja (SPK),tanggal SPMK dapat ditetapkan sama dengan tanggal penandatanganan Kontrak.

Page 54: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Surat Penyerahan Lapangan (SPL)Ketentuan umum:

1. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak, PPK sudah harus menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau Commencement of Work (COW).

2. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan pekerjaan kontrak.

3. Sebelum diterbitkan SPMK, harus sudah dilaksanakan Serah Terima Lapangan, dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Lapangan ( Site Take Over ) bersama-sama dengan kontraktor, yang berisikan tentang serah terima lapangan dari Pihak owner kepada Pihak Kontraktor.

Page 55: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Surat Penyerahan Lapangan (SPL).lanjutan

Ketentuan umum:

4. Serah terima lapangan hendaknya diselenggarakan setelah permasalahan dengan Pemerintah Daerah/masyarakat setempat telah terselesaikan, misalnya tidak ada lagi masalah mengenai pembebasan tanah, masalah utilitas dan lain-lain.

5. Tanggal terbitnya SPMK adalah merupakan saat awal periode pelaksanaan konstruksi (construction period).

6. Untuk kontrak sederhana, tanggal mulai kerja dapat ditetapkan sama dengan penandatanganan kontrak atau tanggal dikeluarkannya SPMK.

Page 56: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PCM Konstruksi (Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak Konstruksi )

Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

Tujuan Rapat PCM• Untuk mendapatkan kesamaan interpretasi oleh semua unsur yang

terkait• Pemahaman dan koreksi dan persetujuan tentang gambar rencana

dan gambar kerja.• Kesepakatan dalam prosedur request dan approval.• Kesepakatan prosedur dan methode pelaksanaan kerja.• Penyusunan detail schedule mobilisasi dan pelaksanaan fisik.• Penjelasan prosedur administsrasi dan keuangan.

Page 57: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1. Program mutu2. Organisasi Kerja3. Dokumen Kontrak4. Jadwal Mobilisasi/ Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;  5. Jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal pengadaan bahan/material,

mobilisasi peralatan dan personil6. Mutual Check dan Review Design7. Metode pendekatan terhadap masyarakat dan instansi terkait;8. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan 9. Penentuan lokasi sumber material, estimasi, kuantitas serta rencana pemeriksaan

mutu material (Quarry dan Borrow Pit)10. Prosedur dan metode pelaksanaan teknisa). Kegiatan pengendalianb). Kegiatan administrasi pelaksanaan proyek

Beberapa masalah yang dibahas dan disepakati dalam PCM antara lain tentang:Beberapa masalah yang dibahas dan disepakati dalam PCM antara lain tentang:

Page 58: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Catatan dalam PCM :Catatan dalam PCM :

1. Dalam rapat PCM, sudah menentukan subkon, distributor, agen, vendor sesuai yang tertera dalam surat dukungan. PCM bukan ajang negosiasi untuk penggantian spek/merk, kecuali barang yg ditawarkan dalam surat penawaran sudah tidak ada atau ada perubahan.

2. Subkon harus sesuai dengan yang tertera dalam surat dukungan3. Perjanjian subkon harus sepengetahuan PPK, bila disertai harga

dalam kontrak main kon dengan subkon, maka harga tersebut sebisa mungkin maksimum 15% (atau maks sesuai keuntungan penyedia dalam kontrak) lebih rendah dari harga item pekerjaan tersebut dalam kontrak

4. Pengecekan nama dan jabatan personil harus sesuai dengan penawaran.

5. Terhadap pekerjaan lanjutan, harus sudah dibahas dulu MCO, sebagai bahan rapat PCM

6. Lebih lanjut pengecekan kesesuaian spek baik dalam RKS, BQ, Penawaran bahkan nantinya dalam CCO

Page 59: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Program Mutu

Program Mutu atau Rencana Mutu Kontrak ( RMK) adalah rencana mutu pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh Penyedia Jasa merupakan jaminan mutu terhadap tahapan proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pekerjaan.

Yang bertugas menyusun Program Mutu (kadang disebut RMK) adalah Penyedia Jasa. Yang menyetujui adalah PPK (sebelum disetujui perlu dibahas dulu dalam rapat untuk dilakukan beberapa penyesuaian yang dibutuhkan)

Page 60: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Program mutu Pekerjaan Konstruksi disusun paling sedikit berisi:

Program mutu Pekerjaan Konstruksi disusun paling sedikit berisi:

Page 61: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:A. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;B. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum dalam

Lampiran A SSKK; C. mengubah atau memutakhirkan program mutuD. tindakan lain yang diatur dalam SSKK•Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:A.menggunakan spesifikasi dan gambar dalam angka 15 SSUK; B.mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;C.mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;D.tindakan lain yang diatur dalam SSKK

Page 62: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PERSONIL INTI / PERALATAN

1. Personil inti yang dipekerjakan harus sesuai dengan

kualifikasi dan pengalaman yang ditawarkan dalam Dokumen Penawaran.

2. Penggantian personil inti dan/atau peralatan (apabila ada) tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.

3. Penggantian personil inti dan/atau peralatan dilakukan oleh penyedia dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja Personil Inti dan/atau spesifikasi Peralatan yang diusulkan beserta alasan perubahan

4. PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian personil inti menurut kualifikasi yang dibutuhkan

1. Personil inti yang dipekerjakan harus sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman yang ditawarkan dalam Dokumen Penawaran.

2. Penggantian personil inti dan/atau peralatan (apabila ada) tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.

3. Penggantian personil inti dan/atau peralatan dilakukan oleh penyedia dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja Personil Inti dan/atau spesifikasi Peralatan yang diusulkan beserta alasan perubahan

4. PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian personil inti menurut kualifikasi yang dibutuhkan

Page 63: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PERSONIL INTI / PERALATAN

5. Jika PPK menilai bahwa Personil Inti:A. tidak mampu atau tidak dapat melakukan B. pekerjaan dengan baikC. berkelakuan tidak baik; atauD. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya

maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan menjamin personil inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh PPK.

6. Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan yang digantikan, tanpa biaya tambahan apapun

5. Jika PPK menilai bahwa Personil Inti:A. tidak mampu atau tidak dapat melakukan B. pekerjaan dengan baikC. berkelakuan tidak baik; atauD. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya

maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan menjamin personil inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh PPK.

6. Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan yang digantikan, tanpa biaya tambahan apapun

Page 64: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1. Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK

1. Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK

2. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:

2. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:

A. mendatangkan peralatan-peralatan

terkait yang diperlukan dalam

pelaksanaan pekerjaan

A. mendatangkan peralatan-peralatan

terkait yang diperlukan dalam

pelaksanaan pekerjaan

B. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah,

gedung laboratorium,

bengkel, gudang, dan sebagainya;

dan/atau

B. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah,

gedung laboratorium,

bengkel, gudang, dan sebagainya;

dan/atau

C. mendatangkan personil-personilC. mendatangkan personil-personil

3. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan

3. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan

Page 65: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1. PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan bersama yang mencakup antara lain pemeriksaan kesesuaian personil dan/atau peralatan dengan persyaratan kontrak. Hasil pemeriksaan akan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.

1. PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan bersama yang mencakup antara lain pemeriksaan kesesuaian personil dan/atau peralatan dengan persyaratan kontrak. Hasil pemeriksaan akan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.

2. Jika dalam pemeriksaan bersama ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi kontrak maka perubahan tersebut akan dituangkan dalam amandemen kontrak

2. Jika dalam pemeriksaan bersama ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi kontrak maka perubahan tersebut akan dituangkan dalam amandemen kontrak

3. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa personil dan/atau peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan kontrak, maka penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan/atau peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati

3. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa personil dan/atau peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan kontrak, maka penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan/atau peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati

Page 66: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1. Ketidaksesuaian antara personil yang ditugaskan baik dalam dokumen penawaran, gambar gambar as built drawing, shop drawing, Berita Acara (BA): progres prestasi, CCO, Laporan harian, mingguan, bulanan, atau dalam persuratan yang lain

2. Alat yang digunakan tidak sama atau bahkan tidak ada seperti yang tertulis dalam penawaran. Bila alasan yang dipakai alat dipakai ditempat lain (sesuai perpen PU no 14 tahun 2013) harusnya penawaran gugur

3. Masih ada alasan bahwa peralatan pendukung sulit dicari, karena proyek lagi bebarengan. Walaupun peralatan pendukung tadi sudah ada surat dukungan dari Depo alat. Hal ini karena Penyedia tidak segera membayar DP kepada pemilik alat, walaupun UM sudah dibayarkan (penyedia harusnya tidak lagi mencari Alat murah, bila jadwal mobilisasi sudah disepakati).

1. Ketidaksesuaian antara personil yang ditugaskan baik dalam dokumen penawaran, gambar gambar as built drawing, shop drawing, Berita Acara (BA): progres prestasi, CCO, Laporan harian, mingguan, bulanan, atau dalam persuratan yang lain

2. Alat yang digunakan tidak sama atau bahkan tidak ada seperti yang tertulis dalam penawaran. Bila alasan yang dipakai alat dipakai ditempat lain (sesuai perpen PU no 14 tahun 2013) harusnya penawaran gugur

3. Masih ada alasan bahwa peralatan pendukung sulit dicari, karena proyek lagi bebarengan. Walaupun peralatan pendukung tadi sudah ada surat dukungan dari Depo alat. Hal ini karena Penyedia tidak segera membayar DP kepada pemilik alat, walaupun UM sudah dibayarkan (penyedia harusnya tidak lagi mencari Alat murah, bila jadwal mobilisasi sudah disepakati).

Page 67: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

UANG MUKAUANG MUKA

A. uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan persiapan teknis lain

A. uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan persiapan teknis lain

B. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima

B. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima

C. penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak

C. penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak

Catatan : Rincian UM yang hanya untuk pembelian bahan tidak diperbolehkanUM yg digunakan untuk pembayaran tanda jadi, tetapi dalam brosur barang yg dibeli tidak mensyaratkan UM, maka tidak diperbolehkan

Catatan : Rincian UM yang hanya untuk pembelian bahan tidak diperbolehkanUM yg digunakan untuk pembayaran tanda jadi, tetapi dalam brosur barang yg dibeli tidak mensyaratkan UM, maka tidak diperbolehkan

Page 68: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PRESTASI PEKERJAANPRESTASI PEKERJAANpembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK,

dengan ketentuan :

pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK,

dengan ketentuan :

1. penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan

1. penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan

2. pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem termin atau pembayaran secara sekaligus, sesuai ketentuan dalam SSKK

2. pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem termin atau pembayaran secara sekaligus, sesuai ketentuan dalam SSKK

3. pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan (SE LKPP No 2 tahun 2013)

3. pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan (SE LKPP No 2 tahun 2013)

5. Permintaan pembayaran kepada PPK untuk Kontrak yang menggunakan subkontrak, harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh subkontraktor sesuai dengan perkembangan (progress) pekerjaannya. (P 70 psl 89.3)

5. Permintaan pembayaran kepada PPK untuk Kontrak yang menggunakan subkontrak, harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh subkontraktor sesuai dengan perkembangan (progress) pekerjaannya. (P 70 psl 89.3)

Page 69: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

(2a) Pembayaran untuk pekerjaan konstruksi, dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang.

(3) Permintaan pembayaran kepada PPK untuk Kontrak yang menggunakan subkontrak, harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh subkontraktor sesuai dengan perkembangan (progress) pekerjaannya.

(4) Dikecualikan : pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan diterima/terpasang untuk:a. pemberian Uang Muka kepada Penyedia Barang/Jasa dengan pemberian Jaminan Uang Muka;b. Pengadaan Barang/Jasa yang karena sifatnya dapat dilakukan pembayaran terlebih dahulu, sebelum Barang/Jasa diterima setelah Penyedia Barang/Jasa menyampaikan jaminan atas pembayaran yang akan dilakukan;c. pembayaran peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan, namun belum terpasang.

Page 70: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.•Perubahan Kontrak bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:A.perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;B.perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan; C.perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan, perubahan pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyesuaian harga.•Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK

Page 71: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditentukan dalam Kontrak, maka PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan Kontrak yang meliputi antara lain:

1. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak; 

2. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;3. mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan

kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau4. melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak

yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.• Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada

penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.

• Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan

Page 72: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1. Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia Barang/Jasa dapat melakukan perubahan pada Kontrak yang meliputi:

• menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak

• menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;• Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan dengan kebutuhan lapangan• Mengubah jadwal pelaksanaanA. Perubahan Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku

untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau bagian pekerjaan yang menggunakan harga satuan dari Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan

2. Pekerjaan tambah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan dengan ketentuan:a. tidak melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari harga yang

tercantum dalam perjanjian/Kontrak awal; danb. Tersedia anggaran untuk pekerjaan tambah

 

 

Page 73: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:1.pekerjaan tambah;2.perubahan disain;3.keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;4.masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan/atau5.keadaan kahar

Page 74: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1. Item CCO yang terlambat dibuat, tetapi progres pekerjaan lanjutannya sudah ada, bahkan sudah dibayar.

2. Terhadap item pekerjaan baru yang menimbulkan barang baru tidak dilakukan survey pasar dan negosiasi

3. Hasil survey pasar minimal 2 sumber tidak disertai brosur, atau brosur kedaluarsa, atau brosur palsu.

4. CCO kelupaan memperhitungkan harga satuan timpang5. Kecenderungan penyedia minta pekerjaan tambah untuk

item yg sangat menguntungkan dan pekerjaan kurang untuk item yang rugi.

Page 75: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Variasi dan Amandemen Kontrak

Adenda

Perubahan-perubahan atas pekerjaan dapat terjadi karena diprakarsai baik oleh PPK maupun oleh Penyedia Jasa, dan harus disepakati serta ditandatangani oleh kedua belah pihak yang di tuangkan dalam variasi

Perintah tertulis yang dibuat oleh PPK dan ditandatangani pula oleh Penyedia Jasa, menunjukkan bahwa Penyedia Jasa menerima perubahan-perubahan dalam Pekerjaan atau Dokumen Kontrak, persetujuan Kontraktor atas dasar pembayaran dan penyesuaian waktu, jika ada, untuk pelaksanaan atas perubahan-perubahan tersebut. Variasi harus diterbitkan dalam format standar dan harus mencakup semua perintah yang dikeluarkan oleh PPK yang akan mempengaruhi perubahan Dokumen Kontrak atau perintah sebelumnya yang telah dikeluarkan oleh PPK.

Perjanjian tertulis antara Pemilik dan Penyedia Jasa, yang memuat perubahan-perubahan dalam Pekerjaan atau Dokumen Kontrak yang mengakibatkan variasi dalam struktur Harga Satuan Mata Pembayaran atau variasi yang diperkirakan dalam Jumlah Harga Kontrak dan telah dinegosiasi dan disepakati terlebih dahulu dalam Variasi.

Uraian

Variasi

Page 76: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PROSEDUR AWAL VARIASI

a) Baik usulan perubahan dapat dilaksanakan menurut struktur Harga Satuan Mata Pembayaran yang ada, maupun setiap Harga Satuan baru atau Jumlah Harga tambahan yang diperlukan harus disepakati terlebih dahulu untuk kemudian dituangkan ke dalam Addendum Kontrak.

b) Uraian detil usulan perubahan dan lokasinya dalam proyek.c) Gambar dan Spesifikasi tambahan atau revisinya untuk melengkapi detil usulan perubahan.d) Perkiraan jangka waktu yang diperlukan untuk membuat usulan perubahan.

1. PPK dapat memprakarsai Variasi dengan memberitahu secara tertulis kepada Penyedia Jasa, uraian berikut :

2. Penyedia Jasa dapat mengajukan permohonan perubahan dengan memberitahu secara tertulis kepada PPK, uraian berikut :

a) Uraian usulan perubahan.b) Keterangan tentang alasan untuk mengajukan perubahan.c) Keterangan tentang pengaruh terhadap Jadwal Pelaksanaan (bila ada).d) Keterangan tentang pengaruh terhadap pekerjaan Sub Penyedia Jasa (bila ada).e) Penjelasan detil baik untuk semua maupun sebagian dari usulan perubahan akan

dilaksanakan menurut struktur Harga Satuan Mata Pembayaran yang ada, bersama dengan setiap Harga Satuan baru atau Jumlah Harga yang dipandang Penyedia Jasa memerlukan kesepakatan.

Page 77: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PELAKSANAAN VARIASI1. Isi Variasi akan didasarkan pada salah satu dari :a) Permintaan PPK dan jawaban Penyedia Jasa sebagaimana disepakati bersama antara PPK dan

Penyedia Jasa; ataub) Permohonan Penyedia Jasa atas suatu perubahan, sebagaimana diterima oleh PPK

2. PPK akan menyiapkan Variasi dan memberi nomor urut Variasi tersebut.

3. Variasi akan menguraikan perubahan dalam Pekerjaan, baik penambahan maupun penghapusan, dengan lampiran Dokumen Kontrak yang direvisi seperlunya untuk menentukan detil perubahan tersebut

4. Variasi akan menetapkan dasar pembayaran dan setiap penyesuaian waktu yang dibutuhkan sebagai akibat adanya perubahan tersebut, dan bilamana diperlukan, akan menetapkan setiap Harga Satuan baru atau Jumlah Harga tambahan yang telah dinegosiasi sebelumnya antara PPK dan Penyedia Jasa, yang diperlukan untuk dituangkan dalam Addendum.

5. PPK akan menandatangani dan memberi tanggal Variasi tersebut sebagai perintah supaya Penyedia Jasa dapat memulai melaksanaan perubahan.

6. Penyedia Jasa harus menandatangani dan memberi tanggal Variasi tersebut, untuk menun-jukkan bahwa Penyedia Jasa sepakat atas detil didalam perubahan tersebut.

Page 78: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PELAKSANAAN ADDENDA1) Isi Addenda akan didasarkan pada salah satu dari hal-hal berikut :a) Perintah Pemilik untuk melaksanakan perubahan atas Dokumen Kontrak,

atau;b) Karena adanya perubahan kontraktual atau teknis yang penting, atau;c) Variasi atau Variasi-variasi yang telah ditandatangani yang berisi Harga

Satuan Mata Pembayaran baru atau Jumlah Harga tambahan, atau;d) Karena adanya perubahan perkiraan kuantitas sebagai akibat suatu variasi

dalam Jumlah Harga Kontrak, sebagaimana yang dimasukkan ke dalam Perjanjian Kontrak atau Addendum sebelumnya, atau;

e) Perhitungan kuantitas akhir dan Jumlah Harga Kontrak. untuk Addenda Penutup pada saat Penutupan Kontrak;

2) PPK akan menyiapkan Addendum.

Page 79: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PELAKSANAAN ADDENDA

5) Pemilik dan Penyedia Jasa akan menandatangani Addendum tersebut dan menyampaikannya kepada Pemilik untuk persetujuan dan tandatangannya.

3. Addendum akan menguraikan setiap perubahan kontraktual, teknis atau kuantitas, baik penambahan ataupun penghapusan mata pembayaran, dengan lampiran-lampiran Dokumen Kontrak yang direvisi untuk menentukan detil perubahan.

4. Addendum akan memberikan perhitungan ringkas untuk setiap tambahan atau penyesuaian Harga Satuan bersama dengan setiap variasi dalam Harga Kontrak atau penyesuaian Periode Kontrak.

Page 80: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Laporan konsultan MK/ pengawas tentang kondisi lapangan

PPK memerintahkan kepada Tim Teknis untuk mekaji permasalahan dan membuat CCO

melakukan negosiasi terlebih dahulu terhadap analisa harga satuan pekerjaan baru

Membuat perhitungan CCO dan Berita Acara CCO

Membuat Revisi Kurve S dan Membuat Addendum Kontrak

Page 81: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Laporan konsultan MK/ pengawas tentang kondisi lapangan

PPK memerintahkan kepada Tim Teknis untuk mekaji permasalahan dan membuat CCO

melakukan negosiasi terlebih dahulu terhadap harga material baru berdasarkan dari minimal 2 sumber data harga material baru

Membuat analisa perhitungan pekerjaan baru (dasar SNI) dengan berdasar harga material pekerjaan baru

Membuat perhitungan CCO dan Berita Acara CCO Membuat Revisi Kurve S dan Membuat Addendum

Kontrak

Page 82: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

HPS KONTRAK/ PENAWARAN CV. ABC

No Jenid Pekerjaan voleme satuan Harga satuan Jumlah Volume satuan harga satuan Jumlah

1Urugan tanah 20 m3 Rp 40.000,00 Rp 800.000 20 m3 Rp 43.000,00 Rp 860.000

2Pasangan Bata 20 m2 Rp 200.000,0 Rp 4.000.000 20 m2 Rp 190.000,0 Rp 3.800.000

3Pasangan Pondasi Batu kali 30 m3 Rp 600.000,0 Rp 18.000.000 30 m3 Rp 670.000,0 Rp 20.100.000

4Pasangan Keramik 100 m2 Rp 150.000,0 Rp 15.000.000 100 m2 Rp 145.000,0 Rp 14.500.000

5Pengecatan 200 m2 Rp 50.000,0 Rp 10.000.000 200 m2 Rp 49.000,0 Rp 9.800.000

6Pasang slot pintu 4 bh Rp 200.000,0 Rp 800.000 4 bh Rp 150.000,0 Rp 600.000

7Sponengan 300 m1 Rp 10.000,0 Rp 3.000.000 300 m1 Rp 5.000,0 Rp 1.500.000

Rp 50.800.000 Rp 50.300.000

Harga satuan tmpang terjadi bila satuan penawaran lebih besar samadengan 110% HPS

Harga satuan tmpang hanya berlaku untuk satuan dan volume itu

Page 83: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

SELANJUTNYA ADA ADDENDUMYang mengakibatkan perubahan volume

1Urugan tanah Semula 20m3 Menjadi 24m32Pondasi batu kali Semula 30m3 Menjadi 35m33Pengecatan Semula 200m2 Menjadi 180m24Sponengan Semula 300m1 Menjadi 200m1

KONTRAK Semula ADDENDUM KONTRAKNo Jenid Pekerjaan voleme satuan Harga satuan Jumlah Volume satuan harga satuan Jumlah

1Urugan tanah 20 m3 Rp 43.000,00 Rp 860.000 24 m3 Rp 43.000,00 Rp 1.032.000 2Pasangan Bata 20 m2 Rp 190.000,0 Rp 3.800.000 20 m2 Rp 190.000,0 Rp 3.800.000

3Pasangan Pondasi Batu kali 30 m3 Rp 670.000,0 Rp 20.100.000 30 m3 Rp 670.000,0 Rp 20.100.000

5 M3 Rp 600.000,0 Rp 3.000.000 4Pasangan Keramik 100 m2 Rp 145.000,0 Rp 14.500.000 100 m2 Rp 145.000,0 Rp 14.500.000 5Pengecatan 200 m2 Rp 49.000,0 Rp 9.800.000 180 m2 Rp 49.000,0 Rp 8.820.000

6Pasang slot pintu 4 bh Rp 150.000,0 Rp 600.000 4 bh Rp 150.000,0 Rp 600.000 7Sponengan 300 m1 Rp 5.000,0 Rp 1.500.000 200 m1 Rp 5.000,0 Rp 1.000.000

Rp 50.300.000 Rp 51.820.000

Page 84: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

• suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi

• Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi: a. bencana alam;b. bencana non alam;c. bencana sosial;d. pemogokan;e. kebakaran; dan/atauf. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui

keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.

• Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang

Page 85: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

• Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar

Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:

A.biaya langsung pengadaan Bahan dan Perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan Perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi hak milik PPK;

B.biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi Hasil Pekerjaan Sementara dan Peralatan;

C.biaya langsung demobilisasi Personil

Page 86: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

KONTRAK KRITIS

• Apabila penyedia jasa terlambat dapat dikenakan ketentuan KONTRAK KRITIS, bila :

Periode I, rencana fisik pelaksanaan 0% s/d 70% kontrak,realisasi fisik lambat >10% dari rencana

Periode II, rencana fisik pelaksanaan 70% s/d 100% kontrak,realisasi fisik lambat >5 dari rencana

Page 87: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Rapat Pembuktian/SCM I, diterbitkan surat peringatan I, disepakati uji coba dengan target fisik dan waktu tertentu, bila gagal;

PENANGANAN KONTRAK KRITIS

Rapat Pembuktian/SCM II, diterbitkan surat peringatan II, disepakati uji coba dengan target fisik dan waktu tertentu, bila gagal;

Rapat Pembuktian/SCM III, diterbitkan surat peringatan III, disepakati uji coba dengan target fisik dan waktu tertentu.

Bila gagal dapat diselesaikan melalui kesepakatan tiga pihak.

Page 88: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN

Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut: •pekerjaan tambah•perubahan ruang lingkup pekerjaan•keterlambatan yang disebabkan oleh PPK•masalah yang timbul diluar kendali penyedia dan/atau•keadaan kahar

Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut: •pekerjaan tambah•perubahan ruang lingkup pekerjaan•keterlambatan yang disebabkan oleh PPK•masalah yang timbul diluar kendali penyedia dan/atau•keadaan kahar

Page 89: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1. Penyedia wajib menyerahkan laporan dan dokumen sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam SSKK. Atas penerimaan laporan dan dokumen tersebut dibuatkan

tanda terima

1. Penyedia wajib menyerahkan laporan dan dokumen sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam SSKK. Atas penerimaan laporan dan dokumen tersebut dibuatkan

tanda terima

2. PPK bersama penyedia melakukan pembahasan dan penilaian terhadap laporan dan dokumen yang diserahkan oleh penyedia

2. PPK bersama penyedia melakukan pembahasan dan penilaian terhadap laporan dan dokumen yang diserahkan oleh penyedia

3. PPK dan penyedia membuat berita acara hasil pembahasan dan penilaian laporan3. PPK dan penyedia membuat berita acara hasil pembahasan dan penilaian laporan

4. Jika terdapat kekurangan-kekurangan maka penyedia harus memperbaiki dan menyelesaikan kekurangan-kekurangan sesuai yang diinstruksikan oleh PPK dan

menyerahkan laporan hasil perbaikan kepada PPK

4. Jika terdapat kekurangan-kekurangan maka penyedia harus memperbaiki dan menyelesaikan kekurangan-kekurangan sesuai yang diinstruksikan oleh PPK dan

menyerahkan laporan hasil perbaikan kepada PPK

5.. PPK menerima kembali penyerahan laporan yang telah diperbaiki oleh penyedia (bila ada), dan membuat berita acara serah terima laporan hasil perbaikan6. Menyerahkan semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan kontrak ini dan menjadi hak milik PPK

5.. PPK menerima kembali penyerahan laporan yang telah diperbaiki oleh penyedia (bila ada), dan membuat berita acara serah terima laporan hasil perbaikan6. Menyerahkan semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan kontrak ini dan menjadi hak milik PPK

LAPORAN HASIL PEKERJAANLAPORAN HASIL PEKERJAAN

Page 90: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

LAPORAN HASIL PEKERJAANLAPORAN HASIL PEKERJAAN

7. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir masa kontrak berkewajiban untuk menyerahkan

semua dokumen tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK

7. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir masa kontrak berkewajiban untuk menyerahkan

semua dokumen tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK

8. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut setelah mendapatkan

persetujuan PPK

8. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut setelah mendapatkan

persetujuan PPK

9.Jika dikemudian hari penyedia dan pihak ketiga akan melakukan pengembangan terhadap piranti lunak tersebut dan untuk itu diperlukan lisensi maka penyedia harus mendapatkan

persetujuan lebih dahulu dari PA

9.Jika dikemudian hari penyedia dan pihak ketiga akan melakukan pengembangan terhadap piranti lunak tersebut dan untuk itu diperlukan lisensi maka penyedia harus mendapatkan

persetujuan lebih dahulu dari PA

10.Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur

dalam SSKK

Page 91: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1. Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan;2. Penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;3. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan;4. Kuantitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan;5. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir, dan peristiwa

alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan;

6. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan

Laporan harianLaporan harian

Page 92: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Laporan MingguanLaporan Mingguan

1. Pada pokoknya dalam laporan mingguan dilaporkan tentang

• perbandingan antara progres rencana dan progres realisasi serta deviasinya;

• penyelesaian jenis-jenis pekerjaan dalam periode satu minggu;

• tenaga kerja yang menyelesaikan pekerjaan dalam periode satu minggu;

• keadaan cuaca dalam satu minggu; dan • data terlampir• Bahan-bahan untuk menyusun laporan pelaksanaan

kegiatan 1. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian

dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu,

Page 93: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Laporan BulananLaporan Bulanan• rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik

pekerjaan dalam periode satu bulan,• serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.• Pada pokoknya laporan bulanan berisi

1. resume laporan;2. daftar hari kalender dan periode mingguan;3. time schedule pelaksanaan pekerjaan;4. laporan kemajuan pekerjaan;5. laporan tenaga kerja;6. laporan bahan;7. laporan cuaca;8. laporan harian;9. risalah rapat;10. photo-photo pelaksanaan; dan11. lampiran

Page 94: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK
Page 95: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

  Selain perbuatan atau tindakan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 118 (1), Penyedia Barang/Jasa yang terlambat

menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa, dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai Kontrak atau nilai bagian Kontrak untuk setiap hari keterlambatan.

Page 96: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Bagian kontrak adalah bagian pekerjaan yang tercantum di dalam syarat-syarat kontrak yang terdapat dalam rancangan kontrak dan dokumen kontrak. Penyelesaian masing-masing pekerjaan yang tercantum pada bagian kontrak tersebut tidak tergantung satu sama lain dan memiliki fungsi yang berbeda, dimana fungsi masing-masing bagian kontrak tersebut tidak terkait satu sama lain dalam pencapaian kinerja pekerjaan.

Page 97: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Kasus; dalam suatu pekerjaan terdapat pemasangan kusen dan jendela sebanyak 4 buah sampai batas akhir selesai pekerjaan, ternyata hanya terpasang 4 kusen dan 3 jendela, (artinya masih ada satu buah kusen jendela yg belum berfungsi)

apabila item pekerjaan itu digabung (kasus A) maka denda dikenakan terhadap item pekerjaan yang belum berfungsi yaitu terhadap kusen pintu jendela

apabila item pekerjaan dipisah (kasus B) maka denda dikenakan pada tiap item pekerjaan yang belum berfungsi (hanya 1 buah jendela)

Page 98: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Misal terlambat 5 hari maka jumlah denda = 1/1000 x 5 hari x 25% x Rp. 1.200.000,- = Rp 1.500

Misal terlambat 5 hari

maka jumlah denda = 1/1000 x 5 hari x 25% x Rp. 3.200.000,-

= Rp 4.000

Kasus A

Kasus B

Page 99: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan

Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.

PPHP menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

Page 100: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari nilai kontrak dan penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan

PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

LANJUT….

Page 101: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PEMUTUSAN KONTRAKPEMUTUSAN KONTRAK

OLEH PPK dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

OLEH PPK dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

1. penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan

kewajibannya

1. penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan

kewajibannya

2. penyedia tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah

diberitahu atau dalam jangka waktu lain yang disetujui secara tertulis oleh PPK

2. penyedia tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah

diberitahu atau dalam jangka waktu lain yang disetujui secara tertulis oleh PPK

3. penyedia berada dalam keadaan pailit3. penyedia berada

dalam keadaan pailit

4. karena Keadaan Kahar, penyedia tidak dapat melaksanakan bagian pokok pekerjaan Jasa Konsultansi ini selama sekurang-kurangnya 60

(enam puluh) hari kalender

4. karena Keadaan Kahar, penyedia tidak dapat melaksanakan bagian pokok pekerjaan Jasa Konsultansi ini selama sekurang-kurangnya 60

(enam puluh) hari kalender

5. denda keterlambatan pelaksanaan

pekerjaan akibat kesalahan

penyedia sudah melampaui 5%

(lima perseratus) dari nilai Kontrak

5. denda keterlambatan pelaksanaan

pekerjaan akibat kesalahan

penyedia sudah melampaui 5%

(lima perseratus) dari nilai Kontrak

Page 102: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PEMUTUSAN KONTRAKPEMUTUSAN KONTRAK

OLEH PPK dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

OLEH PPK dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

6. penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam

proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang

berwenang

6. penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam

proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang

berwenang

7. pengaduan tentang penyimpangan prosedur,

dugaan KKN dan/atau pelanggararan persaingan usaha yang sehat dalam pelaksanaan pengadaan

dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang

7. pengaduan tentang penyimpangan prosedur,

dugaan KKN dan/atau pelanggararan persaingan usaha yang sehat dalam pelaksanaan pengadaan

dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang

Page 103: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PEMUTUSAN KONTRAKPEMUTUSAN KONTRAK

OLEH PENYEDIA : dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

OLEH PENYEDIA : dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

1. PPK tidak menerbitkan SPP

untuk pembayaran tagihan angsuran

sesuai dengan yang disepakati

sebagaimana tercantum dalam

SSKK

1. PPK tidak menerbitkan SPP

untuk pembayaran tagihan angsuran

sesuai dengan yang disepakati

sebagaimana tercantum dalam

SSKK

2. karena Keadaan Kahar, penyedia tidak dapat melaksanakan

bagian pokok pekerjaan Jasa

Konsultansi ini selama sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari

kalender

2. karena Keadaan Kahar, penyedia tidak dapat melaksanakan

bagian pokok pekerjaan Jasa

Konsultansi ini selama sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari

kalender

Page 104: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PEMUTUSAN KONTRAKPEMUTUSAN KONTRAK

Dalam Hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan penyedia, maka:

Dalam Hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan penyedia, maka:

1. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan Uang

Muka dicairkan

1. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan Uang

Muka dicairkan

2. penyedia membayar denda2. penyedia membayar denda

3. penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam

Page 105: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PEMUTUSAN KONTRAKPEMUTUSAN KONTRAK

Dalam hal pemutusan kontrak dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggararan persaingan usaha

yang sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan

Dalam hal pemutusan kontrak dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggararan persaingan usaha

yang sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan

Pada saat Kontrak diputuskan, maka PPK berkewajiban untuk melakukan pembayaran

sebagai berikut

Pada saat Kontrak diputuskan, maka PPK berkewajiban untuk melakukan pembayaran

sebagai berikut

1. pembayaran prestasi pekerjaan

sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak

1. pembayaran prestasi pekerjaan

sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak

2. biaya langsung personil (termasuk biaya demobilisasi)

yang dikeluarkan oleh penyedia sehubungan

dengan pemutusan Kontrak.

2. biaya langsung personil (termasuk biaya demobilisasi)

yang dikeluarkan oleh penyedia sehubungan

dengan pemutusan Kontrak.

Page 106: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak, apabila: a.kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontraka.1. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia Barang/Jasa tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;a.2. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan

b. Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan

c. Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang

Page 107: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

 

Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa:

Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa:

A. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;

B. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia Barang/Jasa atau Jaminan Uang Muka dicairkan

B. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia Barang/Jasa atau Jaminan Uang Muka dicairkan

C. Penyedia Barang/Jasa membayar denda keterlambatan; dan

C. Penyedia Barang/Jasa membayar denda keterlambatan; dan

D. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam.

D. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam.

Page 108: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK
Page 109: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

◦Untuk konstruksi, perencanaan harus H-1, untuk tahun berjalan pake Permen PU 45 tahun 2007

Pembayaran Perencanaan didasarkan pada pencapaian prestasi/ kemajuan perencanaan, yaitu (maksimum) :

1.Tahap konsep rancangan 10%

2.Tahapan pra-rancangan 20%

3.Tahap pengembangan 25%

4.Tahap rancangan gambar detail dan penyusunan RKS serta RAB 25%

5.Tahap pelelengan 5%

6.Tahap pengawasan berkala 15%

Pembayaran Pengawasan/ MK didasarkan pada pencapaian prestasi/ kemajuan pelaksanaan konstruksi di lapangan, yaitu (maksimum) :

1.Tahap Persiapan/ pengadaan konsultan perencana 5%

2.Tahapan review rencana taknis sampai dengan serah terima dokumen perencanaan 10%

3.Tahap pelelangan pemborong 5%

4.Tahap konstruksi fisik yang dibayarkan berdasarkan prestasi pekerjaan

konstruksi fisik di lapangan s.d. serah terima kedua pekerjaan 80%

Page 110: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pembangunan Fisik direncanakan tahun 2016, : 4 lantai seluas 2.000 m2

Bila per m2 bangunan koef. 4 lantai (standar+ non standar) seharga Rp. 7 juta/m2

Maka Dibutuhkan dana konstruksi senilai Rp. 7 Juta x 2.000 m2 = Rp. 14 Milyar

Dari interpolasi Permen PU No 45/ 2007 untuk Bangunan PTN (katagori Tidak Sederhana) didapat :◦ Konstruksi : Rp. 14.000.000.000,-◦ Perencana : Rp. 500.000.000,-◦ MK : Rp. 400.000.000,-◦ PTP : Rp. 270.000.000,-Maka di Tahun 2015 kita harus menyediakan dana Sarpras non

RM pada tahun 2015 :Untuk Perencanaan = 80 % x Rp. 500.000.000,- = Rp.

400.000.000,- (melalui seleksi)Untuk MK bila dibutuhkan = 15 % x Rp. 400.000.000,- = Rp.

60.000.000,- (melalui seleksi)

Page 111: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Untuk Tahun 2016 kita harus menyediakan dana sarpras APBN RM :Untuk Perencanaan = 20 % x Rp. 500.000.000,- = Rp. 100.000.000,- (melalui Penunjukan Langsung)Untuk MK = 85 % x Rp. 400.000.000,- = Rp. 340.000.000,- (melalui Seleksi)

Apabila MK tdak dianggarkan di tahun 2015 karena tugas MK di tahun 2015 bisa di kerjakan swakelola, maka kebutuan anggaran untuk MK di tahun 2016 adalah sebesar Rp. 340.000.000,- yang terdiri dari dari :

; 5 % x Rp. 400.000.000 = Rp. 20.000.000,- (untuk review selama pelaksanaan, tanpa MK membantu proses lelang pengadaan Kontraktor Pelaksana)

; 80 % x Rp. 400.000.000,- = Rp. 320.000.000,- (untuk pengawasan konstruksi selama pelaksanaan)

Page 112: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Apa yang seharusnya dilakukan oleh PPK, apabila pengadaan sudah terlanjur dilaksanakan namun belum ada penandatangan Kontrak antara Penyedia dan PPK?

Mengacu pada Perpres No. 70 Tahun 2012 sebagaimana diubah terakhir melalui. Perpres 54 Tahun 2010 Pasal 13, suatu surat perjanjian/kontrak tidak dapat berlaku surut. Bilamana pelaksanaan pekerjaan pengadaan tersebut sudah terlanjur dilaksanakan dan belum dilakukan perikatan (kontrak), maka disarankan untuk mengumpulkan bukti antara lain surat penugasan/perintah, berita acara pelaksanaan pekerjaan yang ditandatangani oleh PPK, penyedia jasa dan pengawas pekerjaan, foto pelaksanaan dan/atau bukti pendukung lainnya. Bukti sebagaimana dimaksud menjadi acuan/dasar pembuatan kontrak pembayaran. Kontrak dimaksud mengatur ketentuan pembayaran, kewajiban memelihara pekerjaan, pembebanan anggarannya serta cara pembayarannya. Untuk memastikan mekanisme anggaran/keuangan memenuhi prinsip akuntabilitas, maka dapat dilakukan proses audit secara menyeluruh oleh auditor atau inspektorat sebelum pembayaran kontrak dimaksud direalisasikan.

Page 113: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

MANAJEMEN KONTRAK KONSULTAN

1. Perencanaan teknis konstruksi merupakan tahap penyusunan rencana teknis bangunan gedung negara.

2. Penyusunan rencana teknis bangunan gedung negara dilakukan dengan cara menggunakan penyedia jasa perencanaan konstruksi,baik perorangan ahli maupunbadan hukum yang kompeten.

3. Rencana teknis disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disusun oleh pengelola kegiatan.

1. Perencanaan teknis konstruksi merupakan tahap penyusunan rencana teknis bangunan gedung negara.

2. Penyusunan rencana teknis bangunan gedung negara dilakukan dengan cara menggunakan penyedia jasa perencanaan konstruksi,baik perorangan ahli maupunbadan hukum yang kompeten.

3. Rencana teknis disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disusun oleh pengelola kegiatan.

Page 114: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

yang berlantai diatas 4 lantai; dan/atau

dengan luas total diatas 5.000 m2; dan/atau

dengan klasifikasi khusus; dan/atau yang melibatkan lebih dari satu

konsultan perencana maupun pemborong; dan/atau;

yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran(multiyears project);

diharuskan melibatkan penyedia jasa MANAJEMEN KONTRUKSI.

yang berlantai diatas 4 lantai; dan/atau

dengan luas total diatas 5.000 m2; dan/atau

dengan klasifikasi khusus; dan/atau yang melibatkan lebih dari satu

konsultan perencana maupun pemborong; dan/atau;

yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran(multiyears project);

diharuskan melibatkan penyedia jasa MANAJEMEN KONTRUKSI.

Tahap perencanaan teknis konstruksi untuk bangunan

gedung negara:

Tahap perencanaan teknis konstruksi untuk bangunan

gedung negara:

Page 115: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pembayaran biaya manajemen konstruksi didasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan konstruksi di lapangan, yaitu (maksimum): 

10%

5%

80%

5%1) tahap persiapan/pengadaan konsultan perencana

2) tahap review rencana teknis sampai dengan serah terima dokumen peren-canaan

3) tahap pelelangan pemborong

4). tahap konstruksi fisik

Page 116: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

1) honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;2) materi dan penggandaan laporan;3) pembelian dan sewa peralatan;4) sewa kendaraan;5) biaya rapat-rapat;6) perjalanan (lokal maupun luar kota);7) jasa dan overhead perencanaan;8) asuransi/pertanggungan (indemnity insurance);9) pajak dan iuran daerah lainnya.

yang akan dicantumkan dalam kontrak termasuk

biaya untuk:

Page 117: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

2) tahap pra-rancangan

2) tahap pra-rancangan

3) tahap pengembangan3) tahap pengembangan

5) tahap pelelangan5) tahap pelelangan

1) tahap konsep rancangan1) tahap konsep rancangan

4) tahap rancangan gambar detail dan penyusunan RKS serta RAB

4) tahap rancangan gambar detail dan penyusunan RKS serta RAB

6) tahap pengawasan berkala

6) tahap pengawasan berkala

Pembayaran biaya perencanaan didasarkan pada pencapaian prestasi/kemajuperencanaansetiap tahapnya, yaitu :

10%

20%

25%

25%

5%

15%

Page 118: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

◦Untuk konstruksi, perencanaan harus H-1, untuk tahun berjalan pake Permen PU 45 tahun 2007

Pembayaran Perencanaan didasarkan pada pencapaian prestasi/ kemajuan perencanaan, yaitu (maksimum) :

1.Tahap konsep rancangan 10%

2.Tahapan pra-rancangan 20%

3.Tahap pengembangan 25%

4.Tahap rancangan gambar detail dan penyusunan RKS serta RAB 25%

5.Tahap pelelengan 5%

6.Tahap pengawasan berkala 15%

Pembayaran Pengawasan/ MK didasarkan pada pencapaian prestasi/ kemajuan pelaksanaan konstruksi di lapangan, yaitu (maksimum) :

1.Tahap Persiapan/ pengadaan konsultan perencana 5%

2.Tahapan review rencana taknis sampai dengan serah terima dokumen perencanaan 10%

3.Tahap pelelangan pemborong 5%

4.Tahap konstruksi fisik yang dibayarkan berdasarkan prestasi pekerjaan

konstruksi fisik di lapangan s.d. serah terima kedua pekerjaan 80%

Page 119: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pembangunan Fisik direncanakan tahun 2016, : 4 lantai seluas 2.000 m2

Bila per m2 bangunan koef. 4 lantai (standar+ non standar) seharga Rp. 7 juta/m2

Maka Dibutuhkan dana konstruksi senilai Rp. 7 Juta x 2.000 m2 = Rp. 14 Milyar

Dari interpolasi Permen PU No 45/ 2007 untuk Bangunan PTN (katagori Tidak Sederhana) didapat :◦ Konstruksi : Rp. 14.000.000.000,-◦ Perencana: Rp. 500.000.000,-◦ MK :Rp. 400.000.000,-◦ PTP : Rp. 270.000.000,-Maka di Tahun 2015 kita harus menyediakan dana Sarpras non

RM pada tahun 2015 :Untuk Perencanaan = 80 % x Rp. 500.000.000,- = Rp.

400.000.000,- (melalui seleksi)Untuk MK bila dibutuhkan = 15 % x Rp. 400.000.000,- = Rp.

60.000.000,- (melalui seleksi)

Page 120: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Untuk Tahun 2016 kita harus menyediakan dana sarpras APBN RM :Untuk Perencanaan = 20 % x Rp. 500.000.000,- = Rp. 100.000.000,- (melalui Penunjukan Langsung)Untuk MK = 85 % x Rp. 400.000.000,- = Rp. 340.000.000,- (melalui Seleksi)

Apabila MK tdak dianggarkan di tahun 2015 karena tugas MK di tahun 2015 bisa di kerjakan swakelola, maka kebutuan anggaran untuk MK di tahun 2016 adalah sebesar Rp. 340.000.000,- yang terdiri dari dari :

; 5 % x Rp. 400.000.000 = Rp. 20.000.000,- (untuk review selama pelaksanaan, tanpa MK membantu proses lelang pengadaan Kontraktor Pelaksana)

; 80 % x Rp. 400.000.000,- = Rp. 320.000.000,- (untuk pengawasan konstruksi selama pelaksanaan)

Page 121: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

BAB IV PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARAC. KOMPONEN BIAYA PEMBANGUNAN1. BIAYA KONSTRUKSI FISIKYaitu besarnya biaya yang dapat digunakan untuk membiayai pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilaksanakan oleh penyedia jasa Biaya konstruksi fisik selanjutnya diatur sebagai berikut:d. Biaya konstruksi fisik ditetapkan dari hasil pelelangan pekerjaan yang bersangkutan, maksimum sebesar biaya konstruksi fisik yang tercantum dalam dokumen pembiayaan bangunan gedung negara yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam kontrak, yang di dalamnya termasuk biaya untuk;

3) Izin Mendirikan Bangunan (IMB), yang IMB-nya telah mulai diproses oleh pengelola kegiatan dengan bantuan konsultan perencana konstruksi dan/atau konsultan manajemen konstruksi;

Page 122: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pasal 2. Bangunan gedung negara harus memenuhi: a. persyaratan administratif; dan b. persyaratan teknis.

Pasal 3. (1) Persyaratan administratif bangunan gedung negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a meliputi: c. izin mendirikan bangunan gedung, termasuk dokumen analisis dampak lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 123: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

Pasal 14. (1) Biaya pembangunan bangunan gedung negara terdiri atas biaya standar dan biaya nonstandar. (2) Biaya standar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk biaya pelaksanaan konstruksi: ◦ a. pekerjaan struktur; ◦ b. pekerjaan arsitektur; ◦ c. pekerjaan perampungan (finishing); dan ◦ d. pekerjaan utilitas.

(3) Biaya standar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) termasuk biaya izin mendirikan bangunan (IMB).

Page 124: WORKSHOP MANAGEMENT KONTRAK

TERIMA KASIH