WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan...

25
WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas rasanya kalau tidak mencicipi sate klatak. Menu sate klatak merupakan kuliner khas Wonokromo. Menu sate klatak ini banyak dijumpai di kawasan Wonokromo, Pleret, Bantul. Ada puluhan warung sate kambing mulai dari simpang empat Ringroad, Gondowulung atau Jalan Imogiri Timur hingga Jejeran, Wonokromo, Pleret Bantul yang menyajikan sate klatak. Beberapa warung sate di Wonokromo yaitu : Sate Pak Keru Sate Bu Sri Sate Topa Sate Pak Penjol Sate Pak Untung Sate Pak Jito Sate Pak Abu Sate Pak Jam Sate Mak Adi Sate BU Jazim Sate Pak Jam 2 Sate Pak Jupaini Sate Pak Pong 2 Sate Pak Nyong Sate Pak Wawi Sate Pak A (Pasar Jejeran) Sate Pak Jono (Pasar Jejeran) Sate Pak Bari (Pasar Jejeran) Sate Lek Yunus Sate Pak Hawing Sate Pak Sawal Sate Pak Mus Sate Pak Pong I Sate Pak Hudan Menu sate kambing yang dikenal selama ini menggunakan bumbu kecap atau sering disebut sate bumbu. Sedangkan sate klatak, bumbu yang digunakan cukup garam dan sedikit merica. Kambing yang dijadikan sate ini juga masih berumur muda sehingga daging tidak alogt dan keras tapi empuk. Sate klatak saat dibakar tidak menggunakan tusuk sate/sujen bambu, namun dengan jeruji sepeda. Hal ini dilakukan agar saat daging kambing yang dibakar bagian dalam bisa matang keseluruhan. Saat disajikan, tusuk sate klatak dari jeruji besi itu tetap dibiarkan. Berbeda kalau memilih sate bumbu, tusuk sate dari jeruji itu dilepas kemudian ditambah bumbu kecap, irisan bawang merah dan cabe. Cara menikmati, saat memakan sate klatak, cukup ditambah dengan kuah gulai plus nasi putih. Meski cara penyajian atau membakarnya cukup sederhana, namun banyak wisatawan yang ingin menikmati kuliner sate yang tidak ada ditemui di lain daerah. Selain sate klatak, warung-warung sate di kawasan itu juga menyajikan menu lainnya seperti gulai, tongseng, tengkleng dan nasi goreng kambing. "Sate klatak seporsi untuk satu orang bisa isi 2 tusuk, plus kuah gulai. Kalau ada tambahan

Transcript of WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan...

Page 1: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga

WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas rasanya kalau tidak mencicipi sate klatak. Menu sate klatak merupakan kuliner khas Wonokromo. Menu sate klatak ini banyak dijumpai di kawasan Wonokromo, Pleret, Bantul. Ada puluhan warung sate kambing mulai dari simpang empat Ringroad, Gondowulung atau Jalan Imogiri Timur hingga Jejeran, Wonokromo, Pleret Bantul yang menyajikan sate klatak. Beberapa warung sate di Wonokromo yaitu :

Sate Pak Keru Sate Bu Sri Sate Topa Sate Pak Penjol Sate Pak Untung Sate Pak Jito Sate Pak Abu Sate Pak Jam Sate Mak Adi Sate BU Jazim Sate Pak Jam 2 Sate Pak Jupaini Sate Pak Pong 2 Sate Pak Nyong Sate Pak Wawi Sate Pak A (Pasar Jejeran) Sate Pak Jono (Pasar Jejeran) Sate Pak Bari (Pasar Jejeran) Sate Lek Yunus Sate Pak Hawing Sate Pak Sawal Sate Pak Mus Sate Pak Pong I Sate Pak Hudan

Menu sate kambing yang dikenal selama ini menggunakan bumbu kecap atau sering disebut sate bumbu. Sedangkan sate klatak, bumbu yang digunakan cukup garam dan sedikit merica. Kambing yang dijadikan sate ini juga masih berumur muda sehingga daging tidak alogt dan keras tapi empuk. Sate klatak saat dibakar tidak menggunakan tusuk sate/sujen bambu, namun dengan jeruji sepeda. Hal ini dilakukan agar saat daging kambing yang dibakar bagian dalam bisa matang keseluruhan. Saat disajikan, tusuk sate klatak dari jeruji besi itu tetap dibiarkan. Berbeda kalau memilih sate bumbu, tusuk sate dari jeruji itu dilepas kemudian ditambah bumbu kecap, irisan bawang merah dan cabe. Cara menikmati, saat memakan sate klatak, cukup ditambah dengan kuah gulai plus nasi putih. Meski cara penyajian atau membakarnya cukup sederhana, namun banyak wisatawan yang ingin menikmati kuliner sate yang tidak ada ditemui di lain daerah. Selain sate klatak, warung-warung sate di kawasan itu juga menyajikan menu lainnya seperti gulai, tongseng, tengkleng dan nasi goreng kambing. "Sate klatak seporsi untuk satu orang bisa isi 2 tusuk, plus kuah gulai. Kalau ada tambahan

Page 3: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga
Page 4: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga

Masjid Kagungan Dalem di Dusun Jejeran

WONOKROMOINFO. Berikut wawancara kami dengan Mbah Munajat selaku penjaga Masjid Mi’roojul-Muttaqiinalloh Dusun Jejeran.

Masjid Mi’roojul-Muttaqiinalloh adalah salah satu masjid kagungan dalem. Masjid ini persisnya terletak di dusun Jejeran, kelurahan Wonokromo, kecamatan Pleret, Bantul. Dusun Jejeran sendiri dikenal sebagai dusun santri sejak K. H. Nawawi membangun pesantren sejak tahun 1901. Sampai tahun 2014, jumlah pondok pesantren berkembang menjadi 8 buah. Kedelapan masjid ini adalah tempat belajar dari kurang lebih 1.100-an santri. Walau terkenal sebagai dusun santri, namun dusun Jejeran hanya memiliki satu masjid yakni Masjid Mi’roojul-Muttaqiinalloh. Selebihnya, banyak bertebaran mushola-mushola.

Masjid Mi’roojul-Muttaqiinalloh merupakan salah satu satu masjid kagungan dalem yang berdiri di atas tanah keraton Yogyakarta. Masjid ini berdiri sejak zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwono III pada akhir abad 16. Di atas tanah seluas 220 meter persegi menjadi, bangunan masjid ini berdiri. Posisi masjid berada hampir di tengah-tengah dusun dan memiliki arsitektur khas Jawa klasik.

Pada mulanya, bangunan Masjid Mi’roojul-Muttaqiinalloh hanya seluas 6x6 meter dan berbentuk limasan. Kemudian, bangunan mengalami perluasan menjadi 8x8 meter dan 10x6 meter. Beberapa perubahan kembali terjadi – terutama pasca gempa 2006— sehingga kini masjid terlihat lebih seperti masjid modern. Padahal, bangunan utama masjid masih kental dengan arsitektur khas Keraton.

Saat gempa 2006 terjadi, dusun Jejeran luluh lantak. Kawasan ini dinilai merupakan salah satu kawasan rawan gempa. Bisa dibilang, pasca gempa dusun Jejeran berubah menjadi hutan yang sempat ditempati. Jaringan listrik padam berpuluh-puluh hari. Di lain waktu, hujan lebat membanjiri tenda pengungsian. Rumah-rumah penduduk ambruk, dan puluhan korban jiwa melayang.

Masjid Mi’roojul-Muttaqiinalloh mengalami nasib serupa. Ia jadi tak layak pakai. Pada kondisi kritis demikian, masyarakat dimintai bantuan dana demi membetulkan bangunan masjid yang tampak payah. Perbaikan ini dilakukan segera mengingat bantuan dari luar tak segera datang. Maka, disepakatilah untuk merehab bagian utama masjid saja. Pada perundingan setelahnya, disepakati masjid akan tetap dibangun dengan mempertahankan kondisi arsitektur Jawa klasik.

Kini, luas bangunan Masjid Mi’roojul-Muttaqiinalloh tercatat menjadi 12x12 meter dan ukuran serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga mengalami perubahan ketinggian. Saka guru yang masih asli dinaikkan setinggi 2 meter dengan harapan kubah bagian utama masjid lebih tinggi ketimbang bagian serambi.

Di kawasan Masjid Mi’roojul-Muttaqiinalloh, terdapat makam istri Sultan Hamengku Buwono III. Selain itu, terdapat pula makam Kyai Jejer yang punya hubungan dekat dengan Sultan Agung Hanyorokusumah.

Kyai Jejer adalah ayah dari Kanjeng Ratu Kilen yang menjadi istri dari Sultan Agung. Selain itu Kyai Jejer merupakan cucu dari Sunan Drajad yang bernama Syekh Syarifudin dan Sunan Bonang yang bernama Maulana Makdum Ibrahim. Kyai Jejeran juga merupakan

Page 5: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga

cucu-cicit dari Sunan Ampel (Raden Ahmad Rahmatulloh). Oleh keraton Mataram, Kyai Jejeran dijuluki juru Suroprobo.

Page 7: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga

Situs Masjid Patok Negoro Wonokromo

Sipel 17 Januari 2018 12:37:58 WIB

Sejarah Berdirinya Masjid Wonokromo berdiri pada tahun 1775 Masehi dengan sengkalan ―Nyoto Luhur Pandhito Ratu‖ 1682 tahun jawa. Didirikan oleh KH. Muhammad Fakih alias Kyai Welit. Didirikan di atas tanah perdikan anugerah dari Sultan Hamengku Buwono I, setelah KH. Mohammad Fakih diangkat sebagai Penghulu Kraton. Tanah Perdikan ini masih berupa hutan (alas) yang penuh dengan pohon awar-awar, maka terkenal dengan sebutan alas awar-awar. Atas kesyukuranya dianugerahi tanah itu, KH. Mohammad Fakih lalu mendirikan masjid di ujung tenggara alas awar-awar itu. Ketika meresmikan pendirian masjid yang masih sangat bersahaja dan sesederhana itu, Sultan lalu memberikan nama alas awar-awar itu dengan nama : Wa an-na karoo-maa dengan arti ―supaya benar-benar mulya‖ dengan harapan supaya penghuni kampong ini nantinya benar-benar mulya karena pada beribadah kepada Allah. KH Muhammad Fakih alias kyai Welit alias kyai Seda Laut. KH. Muhammad Fakih disebut dengan sebutan Kyai Welit karena pekerjaan sehari-harinya membuat welit, yaitu atap rumah yang dibuat dari daun ilalang (alang-alang). Selesai membuat welit, lalu ditumpuk begitu saja, sebab welit ini tidak dijual, tetapi diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan. KH. Muhammad Fakih juga disebut Kyai Seda Laut (meninggal di laut) karena sepulang dari tanah suci pada tahun 1757, kapal yang ditumpangi karam di selat Malaka. Kyai Muhammad Fakih karam dilaut, sedang putranya KH. Abdullah terdampar di selat Malaka. Perkembangan Bentuk Bangunan Masjid Tempat wudlu terbuat dari padasan, yang ditempatkan di halaman masjid di sebelah utara dari selatan.Ada dua sumur da nada pohon randu untuk tempat senggot untuk menimba air.Bentuk bangunan masjid (arsitektur masjid) pada saat masjid ini di dirikan, bangunan induk masjid dalam bentuk kerucut (lancip) dengan mustaka dari kuwali yang terbuat dari tanah liat. Sedang bangunan serambi berbentuk limasan dengan satu pintu di depan. Semua bahan bangunanya dari bambu, atapnya dari welit.Dindingnya darigedhek. Bentuk bangunan serta bahan bangunan tak pernah berubah dalam kurun waktu yang sangat lama, sampai pada tahun 1867 Masehi pada periode K.H Muhammad Fakih II, baik atap bangunan maupun tembok ada sedikit perubahan dengan atap bangunan diganti genteng dari tanah liat, tembok dari batu bata yang direkatkan dengan tanah liat, lantai yang dibuat dari komposisi aci dari gamping dan tumbukan bata merah dan pasir. Pada awal berdirinya, bentuk masjid masih sangat sederhana dan apa adanya. Serambi masjid berbentuk limasan, sedang bangunan masjid berbentuk kerucut. Bentuk bangunan ini sampai dengan tahun 1867 M. pada tahun ini oleh K.H. Muhammad Fakih II, bentuk bangunan masjid dibongkar diganti dengan bentuk atap tumpang.Sedang bangunan serambi tetap berbentuk limasan.Dipuncak atap tumpang, mustoko yang dulu hanya dari kuwali yang dibuat dari tanah liat kemudian diganti dengan bentuk bawangan yang

Page 8: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga

dibuat dari kayu nagka.Tidak hanya bentuk bangunanya yang dirubah oleh K.H Muhammad Fakih II, kerangka yang semula bambu diganti dengan kayu nangka dan sebagian dengan kayu gelugu.Tembok yang semula hanya dari gedhek (anyaman bambu) diganti dengan batu bata yang direkatkan dengan tanah liat yang diplester dengan adukan aci gamping dengan tumbukan bata dan pasir.Demikian lantainya dibuat dari bata yang ditata lalu diplester dengan adonan seperti membuat tembok. Pada masa K.H Muhammad Fakih II, ruangan di dalam masjid didalam di sisi kiri dan kanan bangunan masjid atau sebelah utara dan sebelah selatan ruangan masjid dibuat ruangan untuk jama’ah sholat bagi orang-orang putri yang disebut pawastren. Tempat berwudhu yang semula dari padasan dibuat kolam didepan serambi masjid.Air dialirkan dari sungai Belik. Pada tahun 1958, bangunan masjid kembali dibongkar.Bentuk bangunan masjid dengan bentuk atap tumpang tetap dipertahankan, malah ditambah dengan gulu melet sebagai penyela antara atap tumpang sebelah atas dan atap tumpang sebelah bawah.Bangunan serambi masjid diperluas.Kolam tempat wudlu diurug (ditimbun) tanah dijadikan halaman masjid.Tempat wudlu dibuat kulah yang ada disisi utara dan selatan serambi masjid.Pawastren tempat jama’ah sholat untuk orang-orang putri tetap dipertahankan.Bangunan masjid diganti tembok yang disemen.Empat tiang utama di dalam masjid diganti dengan batang kayu jati.Gulu melet diberi kaca bening, sehingga suasana di dalam masjid menjadi terang.Tempat khotib dibuatkan rumah-rumahan semacam gazebo ukuran 2X2 m. Demikian untuk serambi ada beberapa tiang daric or beton dan di dalam serambi tiang dibuat dari balok kayu jati. Didepan serambi dibuat konopi (kuncungan) Lantai baik untuk ruangan masjid atau serambi diganti dengan tegel. Di dalam ruangan masjid tegel dibuat warna warni dengan corak ornament kembang-kembang. Pembangunan masjid ini atas biaya dan dana dari H. Prawito Suwarno alias Tembong dari Kotagede. Tahun 1976 M Mustoko dalam bentuk bawangan yang dibuat dari kayu nangka, diganti dengan mustoko dalam bentuk bawangan yang dibuat dari alumunium dengan yang lebih besar Pada tahun 1986 M, masjid dapat Banpres (Bantuan Presiden) sejumlah Rp. 25.000.000,-. Karena kondisi masjid baik dari kayu penyangganya sudah banyak yang lapuk karena bocor setiap kali hujan akibat konstribusi bangunan yang dibuat kurang baik, dan sudah tidak muat lagi menampung jama’ah pada saat jum’atan, maka bangunan masjid atas izin tertulis dari Kraton, istilah pada saat itu mendapat palilah dalem, maka bangunan masjid dibongkar dan diperluas. Bantuan Presiden yang biasanya dikirim atau diserahkan langsung dan biasanya ada potongan-potongan, maka untuk bantuan masjid ini diambil langsung kepada bapak H. Zahid Husein, yang dipimpin oleh bapak K.H Makmun, dengan di dherek-ke bapak Moh. Da’in Santoso, bapak Drs. Munawir, bapak Moh. Wasul Baii, maka bantuan kali ini tidak potongan sepeserpun, walau dengan konsekwensi ada efek samping. Bangunan masjid dibangun dengan total konstruksi beton bertulang, dengan rancangan gambar yang dibuat dan dirancang oleh insinyur bangunan, dengan tidak meninggalkan arsitektur masjid corak Jawa Yogyakarta. Hal ini juga memenuhi dhawuh dalem jangan meninggalkan corak kejawaannya, yang tertuang dalam suratpalilah dalem. Termasuk dalam pemilihan warna catnya antara komposisi hijau, kuning, merah dan kuning emas (prodo) karena ada nilai filosofisnya, dengan ornament dengan corak Jawa Yogyakarta. Ada catatan yang menarik, pada saat itu akan dibuat menara dari konstruksi beton. Tetapi dari kraton tidak mengizininkan karena corak masjid di Yogyakarta itu tidak ada menaranya. Pada tahun 2003 M, masjid ini mendapat bantuan pengembangan masjid dari Dinas Pariwisata Yogyakarta, kemudian dibangun gedung pertemuan yang terleta diutara serambi masjid.Kulah dibikin simetris antara kulah disebelah utara serambi masjid dan di sebelah selatan serambi masjid. Ada penambahan bangunan kanopi (kuncungan) dan dihidupkanya kolam di depan di sisi kiri dan di sisi kanan serambi masid. Juga penyempurnaan dapur untuk memasak air pada saat dilaksanakan hari-hari besar Islam di masjid. Nama Masjid Taqwa

Page 9: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga

Ada upacara yang dilakukan dalam peresmian nama dengan membuka selubung papan nama yang dilakkukan oleh K.H. Makmun, selubung papan nama Masjid Taqwa pada saat itu digantung di kanopi (Kuncungan) di serambi masjid.Sejak masjid ini didirikan oleh K.H Muhammad Fakih, masjid tidak ada namanya, hanya terkenal dengan sebutan Masjid Wonokromo . pada saat masjid ini kepengurusanya dipegang oleh K.H Makmun masjid diberi nama Masjid Taqwa, bukan masjid At-Taqwa. Ada argument yang diberikan oleh K.H Makmun kenapa nama masjid Masjid Taqwa bukan At-Taqwa. Kata Taqwa adalah bentuk isim nakiroh, yang mengandung pengertian umum untuk siapa saja, siapa saja dari tingkatan kyai sampai dengan tingkatan orang awam sekalipun boleh beribadah taka da beda antara siapapun. Termasuk yang boleh masuk ke masjid tidak hanya warga Wonokromo saja, tapi warga di luar Wonokromo pun boleh masuk ke masjid ini. Lain apabila dengan kata at-taqwa dalam bentuk isim ma’rifah, yang mengandung pengertian khusus, bahwa yang boleh masuk ke masjid ini hanya para kyai saja. Atau orang-orang yang sholih saja yang berarti orang awam tidak boleh masuk ke masjid ini.Atau masjid ini hanya khusus untuk warga Wonokromo saja, orang di luar Wonokromo tidak boleh masuk ke masjid ini. Sepeninggal K.H. Makmun (wafat hari Selasa Wage, tanggal 2 Mei 1990), kepengurusan masjid diberi nama Takmir Masjid yang diambil dari kata ta’miirul masajid. ―innama ya’muru masaajidallahi ... al-ayah‖ (Surat at-Taubah (9) ayat 18). Kepengurusan takmir Masjid Taqwa Wonokromo setelah K.H. Makmun wafat dijabat oleh K.H. Moh. Syifak. Masyarakat menginginkan supaya K.H. Moh Syifak menjabat sebagai ketua takmir sampai akhir hayatnya, akan tetapi beliau tidak menghendaki yang demikian. Akhirnya jabatan masa bhakti kepengurusan takmir termasuk jabatan ketua takmir dibatasi selama tiga tahun. https://cakshoheb.blogspot.co.id/2014/08/masjid-taqwa-wonokromo.html

Page 11: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga

Potensi Wisata WS Koi Center di Desa Wonokromo

Sipel 15 Januari 2018 15:31:52 WIB

WONOKROMOINFO. Berjalan - Jalan di Wonokromo tentunya tidak komplit apabila belum berkunjung ke WS Koi Center yang beralamatkan di Jl. Imogiri Km 10 Ketonggo Wonokromo, Bantul, Yogyakarta. Kami menemui Bapak Pur yang menerangkan tentang ikan koi, menurutnya koi termasuk ke dalam golongan ikan carp (karper). Harga Koi sangat ditentukan berdasarkan bentuk badan dan kualitas tampilan warna. Ikan koi pertama kali dikenal pada dinasti Chin tahun 265 dan 316 Masehi. Koi dengan keindahan warna dan tingkah laku seperti yang kita ketahui saat ini, mulai dikembangkan di Jepang 200 tahun yang lalu di pegunungan Nigata oleh petani Yamakoshi.

Pemuliaan yang dilakukan bertahun-tahun menghasilkan garis keturunan yang menjadi standar penilaian koi. WS Kic Center adalah pusat penjualan ikan KOI di Jogja dan pusat budidaya ikan koi di jogja. WS Koi Center menjual ikan KOI dari berbagai macam jenis dan ukuran dengan kualitas yang terbaik. WS Koi Center sudah memiliki banyak pengalaman dan prestasi dari berbagai event KOI show tingkat Regional maupun Nasional.

Pengunjung bisa dimanjakan dengan memberi makan ikan koi dan menyentuh ikan koi... seru pokoknya.

Page 13: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga

Taman Glugud Potensi Wisata di Wonokromo

Sipel 10 Januari 2018 07:22:07 WIB

WONOKROMOINFO. Bicara tentang wisata di D.I Yogyakarta seperti tidak pernah ada habisnya, kota yang penuh sejarah ini menyimpan banyak sekali wisata-wisata alam yang salah satunya adalah Taman Glugud. Taman yang terletak diwilayah Dusun Wonokromo I Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Bantul Yogyakarta ini berada di pinggir sungai opak dipenuhi pohon bambu. Awal Mula Taman Glugud Adanya area kurang lebih 1 hektar yang sangat sejuk dikelilingi pohon bambu yang tidak terawat, dan terletak dipinggiran sungai opak yang eksotis.

Melihat hal tersebut masyarakat Dusun Wonokromo melihat adanya potensi yang luar biasa perlu dikembangkan, kemudian warga bersinergi untuk kerja bhakti membersihkan lokasi tersebut.

Dinamakan taman glugud karena lokasi taman tersebut di kelilingi pohon bambu yang sangat lebat sehingga warga sepakat untuk menamakan taman glugud yang artinya adanya taman di tengah – tengah banyaknya ―glugud‖ atau daun yang menempel dan membungkus ruas batang bambu, yang warnanya agak coklat… yah begitulah penjelasannya, mungkin ada nama yang lain untuk kata ganti Lugut ya he..he..he…

Tanggal 1 Januari 2018 Lurah Desa Wonokromo H. Edy Pudjono, S.IP., MAP meresmikan Taman Glugud di Dusun Wonokromo I sebagai Objek Wisata Desa Wonokromo yang dimeriahkan dengan senam massal bersama warga Desa Wonokromo.

Page 14: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga

Harapan ke depan bahwa Taman Glugud akan semakin berkembang menjadi obejec wisata yang ada di Desa Wonokromo sehingga dapat memberdayakan masyarakat terutama dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

Fasilitas wisata lainnya di Taman Glugud : Gazebo Permainan Anak Kapal Penyebrangan Arena Bermain yang Sejuk dan Luas

Akses Menuju Taman Glugud Dari Bandara Adisucipto : keluar melalui pintu bawah tanah lalu naik bus trans Jogja

turun di terminal giwangan lalu naik bus jurusan Yogya – Imogiri Timur turun di Masjid Al Huda Karanganom lalu jalan kaki ke timur sekitar 200 meter

Dari Terminal Giwangan Menuju ke Taman Glugud : naik bus jurusan Yogya – Imogiri Timur turun di Masjid Al Huda Karanganom lalu jalan kaki ke timur sekitar 200 meter

Page 16: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga

MUDA-MUDI BRAJAN TUTUP TADARUS BULAN RAMADHAN DENGAN KHATAMAN AL-QUR'AN

Sipel 03 Juni 2019 09:45:18 WIB

Wonokromoinfo - Mengakhiri kegiatan tadarus Al-qur'an yang dilaksanakan secara rutin setiap malam sehabis pengajian ba'da taraweh selama bulan ramadhan, muda-mudi Brajan mengadakan khataman Al-Qur'an pada JUmat, 31/5/2019 di serambi masjid Brajan.

Adapun rangkaian acaranya adalah pembacaan tartil Q.S Ad-Dhuha samapi Q.S An-Nas oleh muda-mudi Brajan secara kelompok dan bergantian, dilanjutkan dengan pembacaan dzikir tahlil dan ditutup dengan do'a yang dipimpin oleh Kyai Hasyimi.

Kegiatan ini sepenuhnya dilaksanakan oleh pemuda-pemudi dusun Brajan mulai dari persiapan kegiatan, pelaksanaan hingga penyediaan konsumsi untuk jama'ah yang hadir.

Kyai Hasyimi selaku sesepuh Brajan berharap kegiatan ini sebagai momentun untuk memotivasi generasi muda Brajan untuk tetap melestarikan Budaya membaca Al-Qur'an setian hari karena ini akan memantapkan pondasi keimanan dan keislaman.(fuad)

Page 22: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga

Upacara Adat Rebopungkasan Desa Wonokromo

Sipel 18 Agustus 2017 21:59:39 WIB

UPACARA ADAT REBOPUNGKASAN DESA WONOKROMO KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL

Rebopungkasan sudah ada sejak tahun 1784 dan sampai sekarang upacara ini masih tetap dilestarikan oleh masyarakat Desa Wonokromo. Pada jaman itu hidup seorang kyai yang bemama Abdullah Fakih Usman. Tokoh kyai yang kemudian lebih dikenal dengan nama Kyai Welit karena selalu membuat welit (atap). Bersama masyarakat membersihkan hutan/babat alas sebagai cikal bakal Desa Wonokromo. Pada masa itu hidupnya mempunyai kelebihan ilmu yang sangat baik di bidang agama maupun bidang ketabiban atau penyembuhan penyakit.

Pada waktu itu masyarakat Wonokromo meyakini bahwa mBah Kyai mampu mengobati penyakit dan metode yang digunakan atau dipraktekkan mBah Kyai dalam pengobatan adalah dengan cara disuwuk, yakni dibacakan ayat-ayat AI-Qur’an pada segelas air yang kemudian diminumkan kepada pasiennya sehingga pasien tersebut dapat sembuh.

Pada saat itu di daerah Wonokromo dan sekitarnya sedang terjadi pagebluk yang mengancam keselamatan jiwa banyak orang. Tak heran jika kemudian masyarakat berbondong-bondong kepada mBah Kyai untuk meminta obat dan meminta berkah keselamatan. Ketenaran mBah Kyai semakin tersebar sampai ke pelosok daerah, sehingga yang datang berobatpun semakin bertambah banyak, maka di sekitar masjid lalu dipadati para pedagang yang ingin mengais rejeki dan para tamu.

Suasana seperti itu dapat mengganggu akan keagungan masjid dan sangat merepotkan jamaah yang akan memasuki masjid untuk sholat. Pada suatu saat mBah Kyai menemukan cara paling efektif untuk memberikan pengobatan dan berkah keselamatan kepada umatnya, yakni menyuwuk (berdoa) di tempuran yaitu pertemuan antara Kali Opak dan Kali Gajahwong yang berada di sebelah timur kampung Wonokromo atau tepatnya di depan masjid. Dengan cara ini orang tidak perlu mendatangi Kyai Welit dan mereka cukup mengambil air atau mandi di tempuran untuk mendapatkan berkah keselamatan sebagai sarana tolak bala.

Sepeninggal mBah Kyai Fakih, para ulama’ diikuti oleh warga masyarakat mendekatkan diri (taqorrub) kepada اااااا اااااا اااا agar terhindar dari bala’ yang diturunkan, dengan cara melakukan amalan-amalan yang dianjurkan ajaran agama Islam, seperti sholat

Page 23: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga

tolak bala’, berdo’a dan shodaqoh yang mana pada waktu itu Kyai Abdullah Faqih atau Kiyai Welit yang selalu mensuguhkan lemper (makanan paling istimewa jaman dulu) kepada para tamunya dan dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Wonokromo untuk membuat lemper sebagai simbol makanan yang paling istimewa untuk disuguhkan kepada masyarakat yang hadir di Wonokromo untuk ―ngalap berkah‖, sehingga sampai saat ini Upacara Adat Rebopungkasan Desa Wonokromo terkenal dengan ikon Lemper Raksasa

Diterangkan dalam kitab Jawahir, اااااا اااااا اااا pada tiap-tiap tahun menurunkan 320.000 (tiga ratus dua puluh ribu) bala’ (bencana) dalam ―Rabu Wekasan‖, hari Rabu terakhir di bulan Sofar. Pada hari itu disebut hari paling payah.

Untuk itu, para ulama’ mendekatkan diri (taqorrub) kepada اااااا اااااا اااا agar terhindar dari bala’ yang diturunkan, dengan cara melakukan amalan-amalan yang dianjurkan ajaran agama Islam, seperti sholat, berdo’a, shodaqoh, dan lain sebagainya. Amalan yang biasanya dikerjakan pada hari itu antara lain :

Mandi tolak balak, dengan niat sebagai berikut :

1

Sholat tolak balak 4 raka’at, tiap dua raka’at salam. Adapun surat-surat yang biasanya dibaca setelah Al-Fatihah yaitu : Surat Al-Kautsar 17 kali, Surat Al-Ikhlas 5 kali, Surat Al-Falaq 1 kali dan Surat An-Nas 1 kali. Adapun setelah salam membaca do’a seperti di bawah ini :

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

سم هللا ب رحمن م ال رح حمد . ال هلل ال ن رب م عال لهم .ال صل ال لم س لى و ا ع دن س دمحم ه والبه صح لوات عدد و ص ن ل ص م ه ال ل .ع

لهم ا ال د شد قوى ا ,ال د و شد محال ا ال ز ا عز ت من ك ذل عزت ع ل قك جم ل نى خ ف شر من اك

ع قك جم ل ا ,خ سن ا مجمل اي مح ضل ف ت ا م عم ن ا م كرم ا م ال من ه ال ال ت ا نى ان ارحم

تك رحم ا ب ن ارحم راحم لهم .ال سر ال سن ب ح ه ال ه وجده واخ ه وامه واب ن نى وب ف شر اك هذا

وم ال

نزل وما ه ا ف ى اف مهمات ك ا ال ع ات داف ل ب كهم ال ف ك س هللا ف ع وهو سم م ال ل ع .النا ب س هللا وح عم ون

ل وك ال ال ال حول و وة و ال ق هلل ا ا ل ب ع م ال عظ .ال

لهم نا ال صم بالء جهد من اع قاء ودرك ال ش سوء ال ضاء و ق ة ال شمات داء و فجأة وموت االع ومن ال

شر سام سام ال بر حمى وال برص ال جذام وال وال

قام س ع ومن واال تك االمراض جم رحم ا ب ن ارحم راحم لى .ال ص هللا و لى ا ع دن س دمحم لى وع

ه به ال صح لم و س حمد و هلل وال ن رب م عال .ال

Page 25: WONOKROMOINFO - Liburan di Yogyakarta belum pas ......serambi 18x18 meter. Jarak antara masjid dan serambi 3,80x18 m. Dan memiliki luas total sekitar 630an meter persegi. Masjid juga