Wireless LAN di Linux Wireless LAN di...
Transcript of Wireless LAN di Linux Wireless LAN di...
INFOLINUX 10/200534
UTAMA Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Wireless LAN di Linux
Bagi Anda yang bekerja di kantor
atau lembaga yang memanfaatkan
banyak komputer, tentu kabel-ka-
bel berseliweran di bawah atau sekeliling
meja komputer merupakan pemandangan
yang biasa. Apabila Anda merasa bahwa
kabel-kabel tersebut sudah cukup merepot-
kan, mungkin perlu berkunjung ke ruang
ser ver, di mana kabel-kabel yang mere-
potkan tersebut saling bertemu. Jauh lebih
merepotkan.
Jaringan yang memanfaatkan media
ka bel untuk mengantarkan data memang
sa ngat lazim ditemukan. Sampai saat ini,
wired network, memang masih merupakan
pilihan favorit banyak pihak. Hal ini di an-
taranya disebabkan sederhananya jaringan
yang memanfaatkan kabel.
Beberapa tahun lalu, seiring dengan per-
kembangan teknologi yang semakin pesat,
wireless network atau jaringan tanpa kabel,
telah memasuki kehidupan manusia. Jari-
ngan tanpa kabel ini memiliki keuntu ngan
yang jelas. Anda tidak akan tersan dung ka-
bel misalnya. Belum lagi kalau kabel putus
di tengah jalan. Dan, jangan lupa, bahwa
untuk menyiapkan ruang kerja jaringan
yang memanfaatkan kabel, Anda perlu
melakukan pengaturan kabel yang baik.
Tak jarang, kabel harus dipasang melintang
di atas, atau menembus tembok. Investasi
yang tidak sedikit.
Terlepas dari kerugian menggunakan ja-
ringan tanpa kabel seperti interferensi oleh
gelombang lain, pengaruh negatif pada or-
gan tubuh manusia, kompleksitas ataupun
masalah keamanan, harus diakui kalau ja-
ringan tanpa kabel memang sangat mem-
permudah hidup manusia.
Apabila kita persempit jaringan tanpa
kabel ke dalam lingkup jaringan komputer
lokal, atau yang lazim disebut wireless LAN,
kemudahan tersebut semakin terasa. Anda
bisa duduk di mana saja untuk bekerja.
Dan, bagi Anda menggunakan sistem ope-
rasi Windows, yang pembelian hardware
atau kartu jaringan tanpa kabel senantiasa
dilengkapi dengan driver, tentunya peng a-
turan jaringan tanpa kabel bukanlah ma-
salah yang kompleks.
Sekarang, bagaimana dengan Linux?
Linux adalah sistem operasi jaringan. Ja-
ringan bukanlah masalah. Masalah yang
besar lebih terletak pada dukungan pe-
rangkat keras jaringan tanpa kabel seperti
kartu jaringan untuk workstation. Tapi, saat
ini—terimakasih untuk developer ker-
nel—perangkat-perangkat tersebut sudah
mulai lebih dikenal, walaupun tidak semua.
Ber bagai pembuat distro juga telah mulai
mengikutsertakan fasilitas wireless LAN di
dalam distronya. Di awal-awal tulisan, kita
akan membahas sedikit tentang tool penga-
turan wireless yang disediakan oleh distro-
distro besar.
Setelah itu, kita akan melihat lebih
mendasar, tentang dukungan perangkat
wireless pada level kernel. Setidaknya, se-
belum membeli perangkat wireless, Anda
bisa mengamati terlebih dahulu dukungan
kernel.
Namun, bagi Anda yang telah terlanjur
membeli namun perangkat yang dibeli ti-
dak didukung, Anda mungkin akan tertarik
dengan linuxant yang juga akan kita bahas
tersendiri.
Pengaturan client untuk terhubung ke
jaringan wireless, wireless extension dan
wireless tools beserta berbagai aplikasi yang
mempermudah penggunaan jaringan tanpa
kabel akan kita bahas pula karena itulah
yang akan kita hadapi sehari-hari.
Terakhir, utama akan ditutup dengan
beberapa website yang pantas dijadikan re-
Hari demi hari, perkembangan teknologi semakin cepat. Berbagai cara dilakukan agar kehidupan menjadi semakin nyaman. Salah satunya adalah wireless network yang menjadikan komunikasi dapat dilakukan tanpa kabel. Di dunia jaringan komputer, yang paling nyata barangkali adalah wireless LAN. “Utama” bulan ini akan membahas tentang wireless LAN di dunia Linux.
Wireless LANdi LinuxNoprianto
INFOLINUX 10/2005 35
UTAMABerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Wireless LAN di Linux
ferensi ketika Anda bekerja dengan jaringan
tanpa kabel di Linux. Selamat membaca!
WIRELESS PADA BERBAGAI DISTRODistribusi-distribusi Linux besar umum-
nya telah siap dalam menyediakan fasilitas
penggunaan jaringan tanpa kabel untuk
penggunanya. Kesiapan tersebut bisa kita
bagi dalam beberapa bagian:
� Kernel. Saat ini, hampir tidak ada satu
pun distro besar yang mengompilasi
semua driver yang dibutuhkan ke dalam
kernel. Hampir semua dari mereka akan
memaketkannya sebagai modul, sehing-
ga kernel berukuran cukup kecil. Driver-
driver untuk kartu jaringan tanpa kabel
pun dipaketkan sebagai modul. Semakin
banyak modul yang disertakan, maka
umumnya, semakin banyak pula kartu
jaringan yang akan didukung.
� Pustaka atau aplikasi pendukung.
U mum nya, di Linux, kita akan mene-
mukan pustaka atau aplikasi pendukung
yang bekerja secara command line, untuk
memungkinkan kita tetap dapat bekerja
pada sistem yang mininum. Tentunya
penting bagi suatu distro untuk mema-
ketkannya pustaka atau aplikasi pendu-
kung yang termasuk dalam kategori ini.
Aplikasi-aplikasi pada level ini umum-
nya hanya akan digunakan oleh admi-
nistrator sistem.
� Aplikasi yang langsung berhadapan de-
ngan user. Umumnya, kategori ini ter-
masuk front end untuk aplikasi com-
mand line, ataupun berbagai utiliti jari-
ngan tanpa kabel dalam interface GUI
yang menyenangkan. Semakin banyak
aplikasi di kategori ini, semakin nyaman
pula user menggunakan suatu distro.
Berikut ini, kita akan membahas fasilitas-
fasilitas penggunaan jaringan tanpa kabel
pada dua distro populer, yaitu SUSE Linux
Professional dan Redhat Enterprise Linux.
SUSE Linux Professional 9.3SUSE sangat terkenal sebagai distro yang
selain tangguh di sisi server, juga memiliki
perhatian yang sangat besar di sisi desktop.
Kemampuan dalam menangani perangkat
kerasnya sangat patut diacungi jempol.
Dalam pembahasan jaringan tanpa ka-
bel ini, pada level kernel, SUSE Linux Pro-
fessional 9.3 yang penulis gunakan datang
bersama cukup banyak driver untuk kartu
jaringan yang dipaketkan dalam bentuk
modul. Contoh kartu jaringan yang didu-
kung:
� cisco aironet
� atmel
� hermes
� netwave
� orinoco
� raytheon
� prism
� wavelan
Dukungan tersebut sudah sangat me-
mungkinkan kita untuk menggunakan ber-
bagai kartu jaringan yang tersedia di pasa-
ran. Untuk pendeteksian perangkat keras,
SUSE mengandalkan YaST, sehingga peng-
guna tidak perlu repot-repot untuk menam-
bahkan hardware baru.
Pada level pustaka ataupun aplikasi pen-
dukung yang bekerja secara command line,
SUSE datang dengan wireless-tools versi
28pre4 yang secara default telah terinstal
bersama instalasi distro. Aplikasi ini sudah
sangat membantu penggunaan wireless pa-
da level bawah. Wireless tools merupakan
aplikasi yang dapat digunakan untuk me-
manipulasi wireless extension (akan dibahas
lebih lanjut), yang pada akhirnya memung-
kinkan kita untuk mengatur parameter jari-
ngan tanpa kabel.
Pada level aplikasi pengguna, SUSE
datang bersama:
� Paket network untuk KDE. Di dalam
paket ini, terdapat aplikasi KwiFiMa-
nager, program yang dapat digunakan
untuk mengonfi gurasi kartu jaringan
tanpa kabel.
� Network sniffer (kismet). Program ini
berbeda dengan network sniffer lain se-
perti tcpdump ataupun ethereal karena
kismet memisahkan jaringan tanpa kabel
dalam area pengguna. Kismet bekerja
dengan kartu jaringan 802.11b yang
mampu melaporkan raw packet seperti
kartu-kartu prismII, Cisco aironet, dan
orinoco.
� Monitoring dengan interface yang mena-
rik (wavemon). Pengamatan yang dapat
dilakukan antara lain pengamatan signal
dan level gangguan, statistik paket, kon-
fi gurasi device, dan parameter jaringan.
� Dan lain-lain.
Aplikasi yang disertakan memang tidak
cukup banyak, apabila dibandingkan de-
ngan ketersediaan aplikasi pendukung un-
tuk jaringan tanpa kabel (akan dibahas lebih
lanjut). Situs web Linux-wlan.
INFOLINUX 10/200536
UTAMA Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Wireless LAN di Linux
Redhat Enterprise Linux AS 4Generasi terbaru dari RHEL ini telah ter-
kenal sebagai distribusi Linux yang sangat
tangguh. Di versi terbarunya ini, kemam-
puan dalam menangani perangkat keras
juga telah semakin meningkat.
Untuk dukungan wireless, AS 4 datang
dengan cukup banyak dukungan pada level
kernel. Berikut ini adalah contohnya:
� cisco aironet
� atmel
� hermes
� netwave
� orinoco
� raytheon
� prism
� wavelan
� modul untuk ieee80211
� modul untuk ipw2100/2200
Dari sisi jumlah fi le modul kernel, AS 4
bahkan datang lebih banyak dari SUSE. Un-
tuk menambahkan hardware baru, peng-
guna cukup menjalankan kudzu, tool pen-
deteksi hardware superhebat dari Redhat.
Instalasi manual hampir tidak diperlukan.
Untuk level pustaka dan aplikasi pendu-
kung, Redhat datang dengan wireless tools
versi 27 pre25. Sementara, untuk level ap-
likasi, Redhat datang dengan beberapa ap-
likasi berikut:
� Network Managar, sebuah aplikasi yang
bertujuan untuk mengatur koneksi jari-
ngan, baik kartu jaringan dengan kabel
ataupun tanpa kabel.
� System Confi g Network, aplikasi kontrol
yang dapat digunakan untuk mengatur
kartu jaringan dengan kabel ataupun
tanpa kabel. Sangat mudah untuk digu-
nakan.
� Dan lain-lain.
Selain distro-distro mahal tersebut, dis-
tro hebat seperti Debian juga terkenal sa ngat
peduli dengan jaringan tanpa kabel pada
sisi kernel. Hanya, terkadang, pengaturan-
nya agak sedikit membutuhkan sentuhan
command line. Distro lain yang juga sa ngat
memperhatikan masalah kartu jaringan tan-
pa kabel antara lain adalah Mandriva, Me-
pis, dan Ubuntu.
DUKUNGAN PADA LEVEL KERNELSaat ini, berbagai distro telah memaketkan-
nya dukungan wireless. Hal ini disebabkan
karena dukungan pada level kernel yang
telah semakin matang. Boleh dikatakan,
dukungan wireless pada kernel telah sangat
lama ada. Di kernel 2.6 saat ini, dukungan
tersebut semakin dimatangkan.
Bagi komputer yang tidak memiliki
fasilitas wireless, tentunya penambahan
adapter wireless perlu dilakukan agar kom-
puter dapat terhubung ke jaringan tanpa
kabel. Beberapa tipe adapter yang bisa di-
gunakan:
� PCI. Untuk dukungan kartu jaringan
PCI, Linux sebenarnya sudah sangat
mendukung untuk kartu-kartu Cisco
Airo net, Hermes, Prism, dan Atmel.
Bahkan beberapa dukungan ini sudah
ada sejak versi kernel sebelumnya.
� PCMCIA. Dukungan untuk PCMCIA
yang umumnya tersedia pada notebook/
laptop juga sudah sangat matang. Linux
sudah mendukung adapter untuk kartu
jaringan tanpa kabel untuk kartu-kartu
berbasis Hermes, Cisco Aironet, Atmel,
Planet WL3501, dan prism.
� USB. Ini adalah dukungan yang sampai
saat ini masih menjadi masalah besar.
Beberapa pengguna tidak senang untuk
membuka casing komputer untuk ke-
mudian menambahkan kartu jaringan
tanpa kabel PCI. Komputer desktop juga
umumnya tidak memiliki fasilitas PC-
MCIA. Tapi, semua komputer saat ini
memiliki dukungan USB. Di tambah la-
gi, cukup banyak adapter jaringan tanpa
kabel USB yang tersedia di pasaran. Sa-
yangnya, seperti disebutkan, dukungan
kartu jaringan tanpa kabel USB masih
belum mencapai tingkat yang memuas-
kan di Linux. Beberapa adapter memang
didukung, namun, persentasenya masih
sangat kecil dibandingkan dengan ba-
rang yang tersedia di pasar.
Daftar perangkat yang didukung pada
kernel bisa dilihat pada Device Drivers|Net-
working Support|Wireless LAN (non-ham-
radio) ketika Anda melakukan kompilasi
kernel 2.6.
Daftar yang disertakan memang tidak
terlalu banyak, namun daftar yang diser-
takan merupakan daftar chipset yang didu-
kung. Berbagai merk kartu jaringan tanpa
kabel boleh tersedia di pasaran, namun
chipset yang digunakan umumnya tidak
terlalu bervariasi. Chipset-chipset yang
didukung oleh kernel tersebut merupakan
chipset-chipset yang umum digunakan
oleh berbagai merk kartu jaringan tanpa
kabel.
Beberapa saat yang lalu, penulis men-
cari kartu jaringan tanpa kabel PCMCIA
802.11b, dan, yang sangat mengejutkan,
semua kartu yang penulis coba dikenal de-
ngan baik di Linux (penulis menggunakan
SUSE Pro 9.3 dan Redhat AS 4 ketika men-
coba). Hal ini membuktikan bahwa Linux
kini sudah sa ngat mendukung perangkat
wireless. Tentu, dengan sedikit kekurangan
pada adapter dengan interface USB, yang
penulis coba (semuanya menggunakan
chipset atmel) dan walaupun dikenal, na-
mun semuanya tidak dapat digunakan.
Untuk saat ini, dukungan kernel telah
sangat baik untuk perangkat jaringan tanpa
kabel. Apabila Anda ingin menambahkan
perangkat kartu jaringan sendiri, maka in-
terface PCI dan PCMCIA merupakan yang
terbaik.
LINUXANT, MEMANFAATKAN DRIVER WINDOWS Linux memang telah mendukung begitu
banyak kartu jaringan tanpa kabel. Namun,
jangan lupa bahwa saat ini, tidak banyak
vendor hardware yang menyediakan driver
untuk Linux. Dan, oleh karenanya, Linux
seakan ketinggalan dalam mengikuti hard-
ware terbaru.
Bagaimana kalau kartu jaringan tanpa
kabel yang Anda gunakan ternyata tidak
didukung oleh Linux? Membeli hardware
yang dikenal oleh Linux tentu bukan solusi
yang bijak. Solusi lain yang bisa Anda coba
adalah dengan memanfaatkan driverloader
milik Linuxant, yang dapat memanfaatkan
driver Wireless LAN untuk Windows, un-
tuk dapat digunakan di linux.
Anda bisa mendapatkan DriverLoader
di www.linuxant.com. Pada bagian down-
load, Anda bisa men-download paket-paket
yang sesuai bagi distro yang Anda gunakan
(DriverLoader mendukung sangat banyak
distro populer dan kernel yang datang ber-
sama distro-distro tersebut), ataupun men-
download installer yang telah disediakan.
Instalasi driverloader dapat dengan sangat
mudah dilakukan.
INFOLINUX 10/2005 37
UTAMABerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Wireless LAN di Linux
Driverloader datang pula dengan modul
kernel dan web server. Begitu modul kernel
telah di-load dan web server telah berjalan,
maka Anda bisa mengupload fi le-fi le driver
Windows yang dibutuhkan untuk kemudi-
an digunakan lebih lanjut. Namun, bagi An-
da yang lebih senang dengan cara manual,
maka DriverLoader juga menyediakan cara
command line.
Secara teknis, DriverLoader merupakan
wrapper untuk NDIS (Network Driver In-
terface Specifi cation). Apabila device yang
digunakan memanfaatkan NDIS, maka
kemungkinan besar, device tersebut dapat
bekerja dengan DriverLoader.
Harus diakui, DriverLoader merupakan
produk yang pintar. Sayangnya, produk ini
tidaklah gratis (pada saat tulisan ini dibuat).
Disarankan, gunakanlah driverloader hanya
ketika perangkat Anda sudah benar-benar
tidak dikenal oleh kernel.
WIRELESS EXTENSION DAN WIRELESS TOOLSDi dunia ini, salah satu orang yang paling
berjasa dalam memungkinkan wireless LAN
di Linux adalah Jean Tourrilhes yang mem-
bangun proyek open source wireless exten-
sion dan wireless tools (disponsori oleh
HP).
Wireless Extension adalah API (Applica-
tion Programming Interface) generik yang
mengizinkan driver untuk memungkinkan
konfi gurasi dari sisi user space dan statis-
tik untuk wireles LAN. Selama driver kartu
jaringan tanpa kabel menggunakan Wire-
less Extension, maka driver tersebut dapat
memanfaatkan fi tur-fi tur yang datang ber-
sama WE, diantaranya dukungan terhadap
ber bagai varian jaringan tanpa kabel dan
dukungan untuk pengubahan parameter
secara on the fl y.
Dukungan untuk wireless extension
datang dalam tiga bagian:
� Wireless Extension core API, bagian dari
kernel Linux.
� Dukungan untuk driver bagi hardware
tertentu.
� Wireless tools, yang akan dibahas setelah
ini.
Beberapa versi Wireless Extension dan
fi tur-fi tur yang didukung bisa dilihat pada
Tabel 1.
Sementara, Wireless Tools adalah sepe-
rangkat utiliti yang digunakan untuk me-
manipulasi Wireless Extension. Di berbagai
distribusi Linux populer, Wireless Tools
umumnya telah terinstal dengan nama pa-
ket wireless-tools. Pada saat artikel ini ditu-
lis, versi stabil wireless tools adalah 27, dan
versi pengembangan wireless tools adalah
28pre8.
Wireless Tools datang dengan berbagai
aplikasi, berikut ini adalah beberapa di an-
taranya:
� iwconfi g untuk memanipulasi parameter
mendasar perangkat wireless.
� Iwlist untuk melakukan scanning.
� iwspy untuk mendapatkan kualitas jari-
ngan.
� iwpriv untuk memanipulasi Wireless Ex-
tension driver tertentu.
� ifrename untuk memberi nama interface
sesuai kriteria tertentu.
Salah satu keunggulan dari utiliti ini
adalah dokumentasinya yang lengkap, cara
pakainya yang mudah, serta fi tur yang terus
bertambah. Sampai versi 27, Wireless tools
telah mendukung:
� Mode operasi (managed/ad-hoc/master/
repeater/Secondary/Monitor/Auto).
� Power saving.
� Enkripsi
� Scanning
� Wireless Event
� Pemberian nama device
Dari sekian banyak tool tersebut, ba-
rangkali iwconfi g adalah tool yang paling
menarik untuk dicoba. Untuk memastikan
apakah perangkat yang Anda gunakan me-
miliki wireless extension atau tidak, guna-
kankah iwconfi g. Namun, pastikan modul
kernel untuk interface yang Anda gunakan
telah diload (misal: apabila Anda menggu-
nakan PCMCIA, maka pastikan PCMCIA
pada kernel telah diaktifkan).
Contoh iwconfi g:# iwconfiglo no wireless extensions.
eth0 no wireless extensions.
sit0 no wireless extensions.
wifi0 IEEE 802.11b ESSID:”test” Mode:Master Access Point: 00:00:00:00:00:00 Bit Rate:11 Mb/s Sensitivity=1/3 Retry min limit:8 RTS thr:off Fragment thr:off Encryption key:off Power Management:off wlan0 IEEE 802.11b ESSID:”test” Mode:Master Access Point: 00:00:00:00:00:00 Bit Rate:11 Mb/s Sensitivity=1/3 Retry min limit:8 RTS thr:off Fragment thr:off Encryption key:off Power Management:off Link Quality:0 Signal level:0 Noise level:0 Rx invalid nwid:0 Rx invalid crypt:0 Rx invalid frag:0 Tx excessive retries:0 Invalid misc:0 Missed beacon:0
Versi WE Kernel FiturWE-9 v2.2.14, v2.3.30 Dukungan mendasar untuk 802.11bWE-10 v2.2.19, v2.4.0 Pengaturan untuk TxPowerWE-11 V2.4.4 Pengaturan untuk retryWE-12 V2.4.13 Penambahan informasi statistikWE-13 V2.4.19, v2.5.3 API driver baruWE-14 V2.4.20, v2.5.7 Wireless scanning, wireless eventWE-15 V2.4.21, v2.5.37 Iwpriv yang disempurnakanWE-16 V2.4.23, v2.5.70 Perbaikan untuk 802.11a, 802.11g iwspy yang disempurnakanE-17 V2.6.10 Penambahan event dan hasil scan yang besar (large scan result)
Tabel 1. Versi-versi wireless extension.
INFOLINUX 10/200538
UTAMA Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Wireless LAN di Linux
Dari contoh tersebut, bisa didapatkan
bahwa device wifi 0 dan wlan0 yang terpa-
sang memiliki wireless extension (namun
belum terhubung ke access point).
ISTILAH DAN BEBERAPA STANDAR WIRELESSJaringan tanpa kabel menawarkan sejumlah
kemudahan dan keunggulan. Namun, jari-
ngan tanpa kabel merupakan jaringan yang
jauh lebih kompleks. Dari sisi pengguna
saja, terdapat beberapa hal yang perlu dipa-
hami agar bisa bekerja dengan baik. Berikut
ini adalah beberapa istilah yang sering dite-
mukan pada jaringan tanpa kabel:
� Wireless Access Point atau Access Point.
Merupakan sebuah device yang bertin-
dak sebagai hub sentral untuk jaringan.
Mirip dengan hub pada jaringan dengan
kabel.
� Wireless network card/adapter. Meru-
pakan kartu jaringan tanpa kabel yang
dipasang di sisi client. Untuk mem-
bangun jaringan tanpa kabel, kita akan
membutuhkan Wireless network card/
adapter dan Wireless Access Point.
� Service set ID (SSID, atau Extended
Service Set ID, ESSID). Jaringan IEEE
802.11a ataupun 802.11b yang umum
ditemukan menggunakan frekuensi
yang sama sehingga memungkinkan
Anda menangkap sinyal yang diguna-
kan pada jaringan lain yang terjangkau.
Untuk itulah, setiap jaringan perlu me-
miliki ESSID unik untuk menandai satu
jaringan yang sama. ESSID perlu diset
pada Wireless Access Point dan Wire-
less network card/adapter. Beberapa
software akan mengizinkan Anda untuk
melihat ESSID yang tersedia (terjang-
kau) bagi Anda. Untuk itulah, enkripsi
data menjadi penting agar data dari satu
jaringan tidak dapat dibaca oleh jari-
ngan lain.
� Encryption key. Key yang digunakan pa-
da jaringan sebagai kunci rahasia untuk
membuka data. Hanya digunakan pada
jaringan yang terenkripsi.
Wireless sendiri adalah bahasa inggris
dari tanpa kabel. Seperti yang kita ketahui,
banyak sekali perangkat tanpa kabel, yang
mengadopsi banyak sekali standar yang
tersedia. Berikut ini, kita akan membahas
beberapa standar wireless (LAN).
IEEE 802.11Sebuah standar yang cukup kompleks dan
rumit. Ketika selesai dispesifi kasikan pada
September 1997, banyak vendor yang kesu-
litan untuk mengadopsi standar ini ke dalam
produknya karena begitu banyak kerumitan
dalam standar ini. Selain itu, karena keru-
mitan standar ini, banyak produk yang ak-
hirnya lahir namun tidak kompatibel satu
sama lainnya.
Kecepatan transfer yang dapat disedia kan
pada standar ini hanyalah 1 atau 2 Mbps pa-
da band 2.4 GHz memanfaatkan Frequency
Hopping Spread Spectrum (FHSS) ataupun
Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS).
IEEE 802.11aPengembangan lebih lanjut dari 802.11, na-
mun bekerja pada 5 GHz. Standar ini selesai
pada tahun 1999. Standar ini menawarkan
kecepatan sampai 54 Mbps, dengan me-
manfaatkan Orthogonal Frequency Division
Multiplexing (OFDM) dan menggunakan
band UNII (sehingga jaringan tidak dapat
digunakan pada Jepang dan Eropa).
IEEE 802.11bPengembangan dari IEEE 802.11, yang ber-
tujuan untuk tetap menggunakan 2.4 GHz,
namun mengatasi masalah kecepatan yang
ada. Standar ini hadir dengan memodifi -
kasi layer fi sikal DS (Direct Sequence) se-
hingga hanya DSSS yang digunakan. Stan-
dar ini diterima dengan baik oleh pasar dan
produknya banyak sekali tersedia di pasa-
ran. IEEE 802.11b sering kali disebut juga
sebagai 802.11 HR ataupun Wi-Fi. Kecepa-
tan yang ditawarkan sampai 11 Mbps.
IEEE 802.11gPengembangan lebih lanjut wireless LAN
yang memungkinkan kecepatan sampai
le bih dari 20 Mbps pada band 2.4 GHz.
Produk yang tersedia di pasar juga cukup
banyak.
HiperlanDidesain oleh kalangan ahli (di ETSI, Euro-
pean Telecommunications Standards Insti-
tute) tanpa banyak campur tangan vendor.
Menawarkan produk yang cukup berbeda.
Standar ini bekerja pada dedicated band
(5.1 GHz sampai 5.3 GHz, dialokasikan
hanya di Eropa). Kecepatan transfer yang
ditawarkan sampai 23,5Mbps. Standar
ini mirip dengan IEEE 802.11 di Amerika
Serikat dan mengalami masalah yang sama
pula: kompleksitas dan terlalu mahal oleh
karenanya.
Hiperlan2Keluarga hiperlan yang menawarkan ke-
Situs web IEEE.
INFOLINUX 10/2005 39
UTAMABerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Wireless LAN di Linux
cepatan sampai 54 Mbps dan sejumlah kele-
bihan lain.
HomeRFSingkatan dari Home Radio Frequency. Dide-
sain sebagai wireless LAN yang digunakan
khusus untuk di rumah. Hal ini berbeda
dengan IEEE 802.11 yang didesain untuk
digunakan di bisnis.
Salah satu keunggulan homeRF yang
utama adalah masalah biaya. HomeRF le-
bih murah dari 802.11 dan standar-standar
lainnya. Protokol ini berbasiskan frequency
hopping dan mempergunakan gelombang
radio untuk transmisi data. Protokol yang
digunakan dalam HomeRF adalah SWAP
(Shared Wireless Access Protocol).
Di luar semua protokol yang disebutkan,
sebagian dari pengguna komputer dan pe-
rangkat komunikasi lain banyak pula yang
berpendapat bahwa bluetooth merupakan
salah satu standar wireless LAN. Sebenarnya
tidaklah demikian. Bluetooth merupakan
teknologi pengganti kabel yang dipromosi-
kan oleh Ericsson, dengan bantuan dari
Intel, Nokia, IBM, dan Toshiba. Standar
ini menawarkan link point to point, namun
tidak menawarkan dukungan native untuk
IP. Dalam beberapa kasus seperti transfer
data antar device bergerak, bluetooth cocok
digunakan, namun tidak sebagai wireless
LAN.
KONEKSI KE JARINGAN TANPA KABELDi bagian ini, kita akan membahas cara yang
mudah untuk menghubungkan komputer
ke jaringan tanpa kabel. Sebisa mungkin,
kita akan mempergunakan tool distro yang
telah ada. Distro yang dipergunakan adalah
SUSE Linux Pro 9.3 dan Redhat AS 4. Kartu
jaringan yang penulis gunakan adalah Dlink
Air DWL 650 802.11b dengan interface PC-
MCIA.
Pada prinsipnya, hal-hal yang harus di-
siapkan adalah:
� Komputer yang dilengkapi dengan kartu
jaringan tanpa kabel yang dikenal oleh
Linux.
� Modul untuk kartu jaringan tanpa kabel
telah di-load ke dalam kernel.
� Wireless tools telah terinstal.
Apabila Anda menggunakan tool dis-
tro seperti YaST pada SUSE dan System
Confi g Network pada Redhat, maka lang-
kah-langkah manual berikut ini tidaklah
diperlukan:
� Tambahkan kartu jaringan tanpa kabel
ke sistem, dengan IP yang digunakan
adalah IP dinamis (tool yang digunakan:
ifconfi g).
� Apabila diperlukan, gunakan wireless
tools untuk mengatur ESSID (tool yang
digunakan: iwconfi g).
Pada distro SUSE, berikut ini adalah
langkah-langkah untuk menghubungkan
diri ke jaringan tanpa kabel:
� Jalankan YaST, dan pilihlah Network
Devices|Network Card. Kartu jaringan
akan dideteksi otomatis oleh YaST.
� Pilihlah kartu yang tersedia pada Net-
work Cards to Confi gure dan kliklah tom-
bol Confi gure.
� Pada layar berikut yang tampil, pastikan
Device type adalah Wireless. Aturlah agar
kartu jaringan menggunakan alamat
dinamis dengan mengaktifkan pilihan
Automatic Address Setup (via DHCP).
Klik tombol Next untuk pindah ke layar
berikutnya.
� Anda perlu memilih Operating Mode.
Umumnya, yang perlu dipilih untuk ma-
suk ke suatu jaringan tanpa kabel adalah
Managed. Mode Ad-hoc diguna kan un-
tuk jaringan yang terdiri dari sel dan tan-
pa Access Point, sementara mode Mas-
ter digunakan ketika bertindak sebagai
master sinkronisasi ataupun bertindak
se bagai Access Point. Setelah itu, masuk-
kan pula Network Name (ESSID). Ke-
mudian, isilah mode authentikasi yang
benar. Pilihlah Open apabila authenti kasi
tidak diperlukan. Sesuaikan parameter
lain dengan jaringan Anda (tanyalah ke-
pada network administrator). Klik Next
untuk melanjutkan ke layar berikut.
� Kembali ke layar utama, kliklah tombol
Finish untuk mengakhiri pengaturan.
Pada distro Redhat AS 4, berikut ini
adalah langkah-langkah untuk terhubung
ke jaringan tanpa kabel:
� Jalankan System Confi g Network (pilih
System Settings|Network pada menu start,
atau berikan perintah system-confi g-net-
work pada command line).
INFOLINUX 10/200540
UTAMA Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Wireless LAN di Linux
� Klik tombol New untuk menambahkan
device baru.
� Pilihlah Wireless Connection dari daftar
yang tersedia. Klik forward untuk melan-
jutkan.
� Pilihlah wireless card yang tersedia. Klik
tombol forward untuk melanjutkan.
� Pilihlah mode Managed, Network name
(SSID) Auto dan klik tombol forward
untuk melanjutkan.
� Pilihlah Automatically optain IP address
settings with dhcp. Klik forward untuk
melanjutkan.
� Selesai, klik tombol Apply untuk meny-
impan perubahan.
� Pada layar utama, pilih device yang ber-
sangkutan, klik tombol Activate untuk
mengaktivasi network card tersebut.
� Setelah itu, kartu jaringan tanpa kabel
pun siap digunakan.
Pastikan pada keluaran ifconfi g Anda
telah mendapatkan IP untuk device kartu
jaringan tanpa kabel Anda. Setelah itu,
jalankan iwconfi g dan pastikan ESSID dan
MAC Access Point telah benar.
Dengan cara yang sama, Anda bisa men-
coba di berbagai hotspot yang bisa Anda
temukan di berbagai lokasi di kota Anda.
Beberapa area menerapkan jaringan yang
terbuka, namun Anda perlu memasukkan
username dan password agar dapat ter-
hubung ke Internet. Salah satu lokasi yang
pernah penulis coba adalah StarBucks Mal
Taman Anggrek, di mana hotspot dise-
diakan oleh Biznet.
Sebagai tambahan, Anda bisa meng-
gunakan puls program iwconfi g dan iwlist
yang bisa digunakan untuk membantu
menghubungkan kita ke jaringan.
# iwconfig wlan0 mode Managed# iwconfig wlan0 essid kantor
BERBAGAI APLIKASI PENDUKUNG WIRELESSApabila Anda tertarik menggunakan wire-
less, maka lengkapilah sistem Anda dengan
berbagai aplikasi berikut.
Aplikasi-aplikasi yang memanfaat-kan wireless extension� ApRadar (http://apradar.sourceforge.
net/), dikembangkan oleh Don Park,
merupakan aplikasi GTK+ yang mem-
pergunakan fasilitas scanning pada WE
untuk menampilkan daftar access point
yang terjangkau, sekaligus menyediakan
fasilitas untuk melakukan koneksi de-
ngan mudah.
� Kwifi Manager (http://kwifi manager.
sourceforge.net/), dikembangkan oleh
Stefan Winter, bagian dari KDE dan
merupakan aplikasi yang sangat komplit.
Dilengkapi pula dengan fasilitas scan-
ning. Apabila Anda mempergunakan
KDE, maka aplikasi ini sangat pantas un-
tuk digunakan.
� Network Manager (http://people.red-
hat .com/dcbw/NetworkManager/) ,
dikembang kan oleh Dan Williams, yang
digunakan pada Redhat. Juga telah me-
miliki fasilitas scanning.
� Wave Select (http://www.kde-apps.
org/content/show.php?content=19152),
dikembangkan oleh Helge Oyvind,
wrapper untuk iwlist dan iwconfi g.
� Gwireless (http://gwifi applet.sourceforge.
net/), dikembangkan oleh Sujal Sjah,
merupakan applet GNOME yang mam-
pu untuk mengatur sekaligus memoni-
tor kartu jaringan tanpa kabel 802.11b.
� Qwireless (http://www.uv-ac.de/qwire-
less/), dikembangkan oleh Werner Schulte, merupakan program yang ber-
guna untuk menganalisis jaringan tanpa
kabel.
� Wavemon (http://www.janmorgenstern.
de/projects-software.html), dikembang-
kan oleh Jan Morgenstern, merupakan
aplikasi berbasis ncurses yang berguna
untuk memonitor kartu jaringan Anda.
Aplikasi ini disertakan dalam distribusi
SUSE.
� Konfi gurasi wireless berbasis web
(http://spisa.act.uji.es/%7Eperalta/wv-
lan/), dikembangkan oleh Luis Pe ralta,
datang pula bersama Link quality
checker.
� Aphunter (http://www.math.ucla.edu/
%7Ejimc/mathnet_d/download.html),
dikembangkan oleh Jim Carter, meru-
pakan aplikasi berbasis ncurses yang ber-
guna untuk menampilkan hasil scanning
jaringan tanpa kabel.
� KwaveControl (http://kwavecontrol.
sourceforge.net/), dikembangkan oleh
Matthias Reif, merupakan aplikasi KDE
yang berguna untuk menampilkan pe-
ngaturan dan statistik kartu jaringan.
� Wvlanmon (http://tobi.tildesoftware.net/
index/projects/wvlanmon/), dikembang-
kan oleh Tobias Rundström, merupakan
aplikasi GNOME yang berguna untuk
melakukan monitoring kartu jaringan
Anda.
� E-Wireless (http://www.bitshift.org/wire-
less.shtml), dikembangkan oleh Mark Langston, merupakan sebuah epplet
Enlightenment yang berguna untuk
melakukan monitoring.
� WMWave (http://www.schuermann.
org/%7Edockapps/), dikembangkan oleh
Carsten Schuermann, merupakan applet
Windowmaker yang sangat menarik,
yang berguna untuk monitoring kartu
jaringan.
� WMWifi (http://wmwifi .digitalssg.net/
?sec=1), dikembangkan oleh Jess Ma-han, merupakan applet windowmaker
yang berguna untuk monitoring kartu
jaringan.
� AP Hopper (http://aphopper.sourceforge.
net/), dikembangkan oleh Jeffrey Strube,
merupakan aplikasi yang akan melaku-
kan hopping di antara access point,
memeriksa DHCP dan melakukan pen-
catatan.
� NetworkControl (http://www.arach-
noid.com/NetworkControl/index.html),
dikembangkan oleh P. Lutus, merupa-
kan aplikasi untuk memonitor statistik
dan kekuatan signal jaringan.
� Plugin wireless on Gkrellm (http://
gkrellm.luon.net/gkrellmwireless.phtml),
dikembangkan oleh Gtnx Sjoerd.
� Plugin untuk Entity XML Framework
(http://freshmeat.net/projects/wirestat/),
dikembangkan oleh Trent Trautman.
� Interface untuk WE (http://www.cs.umd.
edu/users/moustafa/Downloads.htm),
dikembangkan oleh Moustafa Youssef.� SNMP80211 SNMP MIB (http://www.
avantcom.com/snmp80211.asp), dikem-
bangkan oleh Avantcom, merupakan
program yang menampilkan informasi
WE melalui SNMP.
� Versi baru netcfg (http://netcfg.source-
forge.net/), dikembangkan oleh Edward Falk, merupakan versi baru netcfg yang
mendukung konfi gurasi jaringan tanpa
kabel dan network profi le.
INFOLINUX 10/2005 41
UTAMABerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Wireless LAN di Linux
� Usahakan saat ini untuk membeli kartu
PCI ataupun PCMCIA. Dukungan untuk
keduanya sudah cukup matang sehingga
berpotensi lebih besar untuk dikenal di
Linux. Namun, jangan lupa untuk selalu
memperhatikan chipset yang digunakan
pada saat pembelian. Untuk PCMCIA,
tancapkan pada notebook berisi Linux,
aktifkan PCMCIA, dan gunakan iwcon-
fi g untuk memeriksa apakah kartu terse-
but dikenal dengan baik atau tidak.
� Apabila Anda harus membeli adapter
dengan interface USB, maka pastikan
Anda mencoba dengan baik. Beberapa
USB dikenal dengan baik di sistem, na-
mun tidak berhasil digunakan.
� Gunakan program lsmod untuk meli-
hat apakah ada modul baru yang di-oad
pada saat kartu jaringan ditancapkan.
� Apabila memungkinkan, cobalah untuk
masuk ke dalam jaringan wireless.
Selamat menyingkirkan kabel-kabel yang
melintang, dan mulailah hidup tanpa kabel,
sambil tetap menggunakan Linux.
INFORMASI LEBIH LANJUTWireless LAN merupakan topik yang sangat
kompleks. Berikut ini adalah beberapa situs
web yang bisa digunakan untuk mempela-
jari wireless LAN lebih lanjut:
� Halaman 802.11 pada IEEE (http://grou-
per.ieee.org/groups/802/11/main.html).
� Wireless LAN Alliance (http://www.wla-
na.com/).
� Linux-wan.org, berisikan berbagai infor-
masi tentang linux dan wireless lan, dis-
ponsori oleh Absolute Value System.
� White paper 802.11 pada Absolute Value
System (http://www.absoval.com/writ-
ings/std-wlan-linux/stdwlan-whitepaper.
html).
� Unoffi cial 802.11 Security (http://www.
drizzle.com/~aboba/IEEE/index.html),
berisikan berbagai isu tentang keamanan
jaringan wireless.
Terakhir sebagai penutup, bagi Anda
yang ingin membeli kartu jaringan tanpa
kabel, berikut ini adalah beberapa tip yang
mungkin berguna:
Aplikasi-aplikasi yang tidak me-manfaatkan wireless extension� Wap11gui (http://wap11gui.sourceforge.
net/) dikembangkan oleh Ori Pessach,
merupakan aplikasi GNOME yang ber-
guna untuk mengkonfi gurasi Linksys
WAP11 Access Point).
� Ap-utils (http://ap-utils.polesye.net/),
dikembangkan oleh Roman Festchook,
merupakan aplikasi berbasis ncurses
yang berguna untuk mengonfi gurasi ac-
cess point yang menggunakan chipset
Atmel melalui protokol SNMP.
� SNR (http://snr.sourceforge.net/),
dikembangkan oleh V. Melnik, meru-
pakan aplikasi yang berguna untuk
memonitor access point wavelan dan
kemudian menyimpannya ke dalam da-
tabase MYSQL.
� Kismet (http://www.kismetwireless.net/),
dikembangkan oleh Mike Kershaw,
merupakan program yang mampu me-
laporkan raw packet seperti kartu-kartu
prismII, Cisco aironet, dan orinoco.
Disertakan dalam distribusi SUSE.