Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

42
PEMBUATAN LINK MENGGUNAKAN MEDIA WIRELESS LAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Instalasi WAN Disusun Oleh: Inge Yulensa Putri Pahlevi Ridwan Putra Rifaldi Ramadhan P. Rismanto XII TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIMAHI TAHUN AJARAN 2011-2012

Transcript of Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

Page 1: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

PEMBUATAN LINK MENGGUNAKAN MEDIA WIRELESS LAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Instalasi WAN

Disusun Oleh:

Inge Yulensa Putri

Pahlevi Ridwan Putra

Rifaldi Ramadhan P.

Rismanto

XII TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN A

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1

KOTA CIMAHI

TAHUN AJARAN 2011-2012

Page 2: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memudahkan kami melakukan praktek ini. Serta berkat karunia-Nya lah saya dapat

menyelesaikan laporan ini. Laporan yang berjudul “PEMBUATAN LINK

MENGGUNAKAN MEDIA WIRELESS LAN” ini mengacu kepada tugas mata

pelajaran Instalasi WAN, sebagai pelengkap tugas atau untuk memenuhi salah satu

tugas mata pelajaran Instalasi WAN. Sehingga diharapkan akan memberikan referensi

pembelajaran. Laporan ini diharapkan pula dapat meningkatkan efisiensi dan

efektifitas pembelajaran dengan maksud siswa-siswi dapat memperoleh wawasan

secara komprensif dan fungsional tentang Instalasi WAN.

Kami selaku penyusun dan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

Tuhan Yang Maha Esa, guru pembimbing, teman-teman dan semua pihak yang tidak

dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran percobaan dan

penyusunan laporan ini hingga dapat terselesaikan dengan cukup baik.

Upaya peningkatan kualitas terus dilakukan, oleh karena itu kami selaku

penyusun dan penulis berharap bentuk partisipasi berbagai pihak terkait untuk

menyampaikan saran dan kritik membangun tentang kekurangan karya tulis ini,

terutama para pembaca. Akhirnya kami ucapkan sekali lagi terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan laporan ini. Mohon maaf

apabila ada kesalahan.

Cimahi, Mei 2011

Penulis

Page 3: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................2

DAFTAR ISI .........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................5

1.1.Latar Belakang .......................................................................................................5

1.2.Tujuan ....................................................................................................................5

1.3.Batasan Masalah .....................................................................................................5

1.4.Sistematika Penyusunan Karya Tulis ......................................................................6

BAB II TINJAUAN TEORI .................................................................................8

2.1.Jaringan Komputer .................................................................................................8

2.1.1. Pengertian Jaringan Komputer .....................................................................8

2.1.2. Manfaat Jaringan Komputer ........................................................................8

2.1.3. Klasifikasi Jaringan Komputer.....................................................................9

2.1.4. Topologi Jaringan Komputer ..................................................................... 11

2.1.5. Model Referensi OSI dan Standarisasi ....................................................... 16

2.2.Signal ................................................................................................................... 22

2.2.1. Pengertian Signal....................................................................................... 22

2.2.2. Persyaratan Signaling ................................................................................ 22

2.3.Frekuensi ............................................................................................................. 22

BAB III PEMBUATAN LINK MENGGUNAKAN MEDIA WIRELESS LAN

3.1.Over View ........................................................................................................... .23

3.1. Rencana pekerjaan .................................................................................. …...23

3.2. Link dan identitas SMAN 2 Cimahi dan SMP 7 Cimahi .................................23

3.2.1. SMAN 2CIMAHI.....................................…….......................................23

3.2.1. SMPN 7 CIMAHI……….…....................................................……......24

3.3. Media………………………….………………………………….……..........25

3.3.1 Pemetaan Koneksi ……….…..................................................................26

3.2. Survey Site .......................................................................................................... 27

3.2.1 Informasi Peta Lokasi Pengamatan…………………………………......27

3.2.2 Informasi Ketinggian Berdasarkan Data…………………………..........28

Page 4: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

4

3.2.3 Gambaran bearing dari titik pusat SMKN 1 CIMAHI……………........29

3.2.4 Kemungkinan Penggambaran Los dan Fresnel Zone..............................30

3.2.5 Gambaran komunikasi berdasarkan pengembangan dari kondisi

Dilapangan................................................................................................31

3.2.6 Insfrastruktur yang diperlukan…………………………………….........32

3.3.Instalasi......................................................................................................................37

3.3.1 Gambaran topologi yang akan diinstalasi.................................................37

3.3.2 Pengujian tahap infrastruktur dan koneksi...............................................38

3.4. Uji Koneksi..............................................................................................................39

3.4.1 Pengujian link menggunakan ping...........................................................39

3.4.2 Pengujian tahap aplikasi...........................................................................40

BAB IV PENUTUP

4.1.Kesimpulan .......................................................................................................... 41

4.2.Saran .................................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 42

Page 5: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Seiring berkembangnya teknologi setiap tahunnya, semakin membuat manusia

berfikir kreatif untuk memenuhi keinginannnya untuk melengkapi kebutuhan manusia

yang tak terbatas. Salah satunya dengan makin berkembang dan terkenalnya jaringan

internet di semua kalangan, baik tua maupun muda. Dengan adanya perkembangan

seperti ini, mudah bagi kita intuk mendapatkan informasi maupun ilmu pengetahuan yang

terus meluas melalui jaringan internet, sehingga membantu kita untuk berkreasi sesuai

dengan yang kita inginkan.

Selain itu, perkembangan teknologi ini begitu banyak dimanfaatkan oleh

sejumlah orang dari berbagai kalangan. Dengan tujuan untuk mencari keuntungan,

membantu orang dalam proses pembelajaran dan sebagainya. Ini merupakan dampak

positif bagi kita, asal kita dapat memanfaatkannya sebaik mungkin.

Adapun salah satu bentuk perkembangan teknologi, yakni infrastuktur

jaringan computer dengan menggunakan tresterial. Dimana kita belajar untuk mencari

bearing, jarak kordinat dan keterangan perangkat jaringan yang kita inginkan untuk

membantu kelancaran aktivitas/pekerjaan kita. Teknologi ini sering digunakan dalam

ruang lingkup pekerjaan di sebuah instansi..

1.2.Tujuan

Dalam pembuatan laporan ini, penulis memiliki beberapa tujuan yaitu:

1.2.1. Tujuan Khusus, yaitu melaksanakan salah satu tuga mata pelajaran Instalasi WAN

semester Genap.

1.2.2. Tujuan Umum, yaitu agar siswa dapat mengimplementasikan semua materi pelajaran,

dimulai dari site survey, dapat menerapkan kemampuan infrastuktur dalam

pengimplementasinkan di lapangan.

1.3.Batasan Masalah

Dari berbagai identifikasi yang ada, supaya pembuatan laporan lebih terfokus dan

mendetil, permasalahan penulis batasi pada “Pembuatan link menggunakan media

LAN”.

Page 6: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

6

1.4.Sistematika Penyusunan Karya Tulis

Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu:

1.4.1. Metode Observasi atau Penelitian

Metode Observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara melaksanakan pengamtan dan pelaksanaan langsung pada suatu pekerjaan.

Dengan melakukan penelitian, penulis dapat mengetahui tahap-tahap suatu pekerjaan

dimulai dari persiapan sampai pekerjaan tersebut selesai.

1.4.2. Metode Interview

Metode Interview merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melakukan wawancara kepada narasumber. Metode Interview ini penulis lakukan

dengan melakukan wawancara kepada guru di SMAN 2 Cimahi, SMPN 7 Cimahi dan

teman-teman.

1.4.3. Metode Pustaka

Metode Pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

mencari sumber-sumber referensi melalui media cetak maupun elektronik dna juga

media online. Dengan melakukan metode pustaka ini penulis dapat mengetahui

berbagai informasi tambahan yang akan membantu dalam proses pembuatan karya

tulis ini. Dengan melakukan ketiga metode tersebut, maka penyusunan karya tulis ini

dapat semakin dimantapkan sehingga nantinya tidak akan terjadi permasalahan

kesalahan konsep dan hal-hal lainnya.

Sistematika laporan yang penulis susun adalah sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan dan batasan masalah dari pelaksanaan praktek

implementasi jaringan menggunakan tresterial.

2. BAB II TINJAUAN TEORI

Page 7: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

7

Berisi teori-teori sebagai penunjang keberhasilan dalam proses implementasi jaringan

menggunakan tresterial. Selain itu menjelaskan hal-hal yang bersangkutan dengan

jaringan komputer dan server sebagai dasarnya.

3. BAB III IMPLEMENTASI JARINGAN MENGGUNAKAN TRESTERIAL

Berisi langkah kerja dan hasil praktek dari semua tahap-tahap implementasi jaringan

menggunakan tresterial.

4. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan laporan ini

Page 8: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

8

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1.Jaringan Komputer

2.1.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling

berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi

melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program –

program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan

sebagainya. Selainitu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah

terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu

komputer yang saling berhubungan.

2.1.2. Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :

1. Sharing resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral

lainnya dapatdimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa

terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk

teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena

setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat

didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang

terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi

setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya,

karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer

sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat

digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga

memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk

Page 9: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

9

memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka

pemakai cukup memusatkan perhatian padaharddisk yang ada pada komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena

pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta

teknik perlindungan terhadap harddisk sehinggadata mendapatkan perlindungan yang

efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil

yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses

selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung

diketahui oleh setiap pemakai.

2.1.3. Klasifikasi Jaringan Komputer

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan rancangan mendasar dalam jaringan

komputer, secara fisik LAN dapat berupa dua komputer atau lebih yang dihubungkan

melalui perantara / media bisa berupa kabel jaringan, komunikasi wireless atau nir

kabel dan lain-lain, sehingga setiap titik komputer dapat saling berhubungan. LAN

memungkinkan pengguna teknologi komputer dapat melakukan pengunaan secara

bersama-sama (share), atas item-item dan resource-resourse yang terdapat pada

tempat yang berlainan seperti file-file, printer, berkomunikasi melalui email, forum

diskusi online, website, atau service-servive lainnya.

LAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut :

Beroperasi dalam area geografis yang terbatas ( pada sebuah bangunan kantor,

kampus atatu jaringan rumah ).

Memberikan akses kepada pengguna melalui media dengan kecepatan yang

tinggi.

Menyajikan kontrol jaringan secara private di bawah kendali administrasi

lokal.

Menyajikan konektivitas full time untuk servis-servis lokal.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Page 10: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

10

MAN merupakan jenis jaringan untuk mentransmisikan data yang tidak lagi

bersifat pribadi/institusi, melainkan data/informasi yang bersifat semipublik. Misalnya

untuk layanan Video on Demand, TV Kabel, komunitas pendidikan, dsb. Hak akses

user terhadap informasi yang berada di dalamnya dibatasi oleh berbagai persyaratan.

MAN biasanya tidak dimiliki oleh suatu institusi, kecuali infrastrukturnya. Berbagai

institusi bisa mengelola data dan transmisinya secara independen sesuai konten yang

dikelolanya. Oleh sebab itu MAN juga tidak dikelola oleh satu sistem admin jaringan.

Pengguna akhir (end user) MAN tidak selalu trusted dan tertentu, namun juga tidak

selalu massal dan unidentified sehingga tidak setiap orang bisa mengakses dengan

bebas. Radius jangkauan MAN sekitar 5 and 50 km, atau seluas kota. Protokol dan

teknologi pada MAN hampir sama dengan LAN. Perbedaan terbesar terletak pada

ukurannya yang lebih besar sehingga dapat dikatakan MAN merupakan LAN yang

berukuran besar (Tane,1997).

3. Wide Area Network (WAN)

WAN merupakan jenis jaringan untuk mentransmisikan data yang bersifat

publik, tidak bersifat pribadi/ institusi. Salah satu contoh jaringan ini adalah internet.

Pengguna akhir (end user) tidak selalu trusted. Tidak ada batasan karakteristik user

tertentu. Namun demi keamanan dan efektivitas pengelolaan dan pelayanan ke user

beberapa penyedia layanan/informasi di jaringan global ini memerlukan identitas

pengguna.

WAN tidak dimiliki oleh suatu institusi. Berbagai institusi bisa mengelola data

dan transmisinya secara independen sesuai konten yang dikelolanya. Oleh sebab itu

WAN juga tidak dikelola oleh satu sistem admin jaringan. Namun demi ketertiban,

ada organisasi publik/ asosiasi yang mengaturnya bagi kepentingan bersama seperti

IEEE, InterNIC, APJII, dsb. Jarak antar simpul yang terhubung antara 100 km –

10.000 km (Tane 97). WAN sering dimanfaatkan oleh jenis jaringan lain untuk

mentransmisikan data, al PAN, LAN, MAN, dan IPN. Dalam praktiknya terdapat dua

LAN atau lebih milik satu perusahaan (yang saling mengkomunikasikan data

perusahaan) dapat memanfaatkan jaringan global. Model seperti ini disebu Intranet.

Selain itu banyak terminologi lain bagi jaringan- jaringan global seperti Outernet,

Ekstranet, Internet Exchange, dsb.

Page 11: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

11

2.1.4. Topologi Jaringan Komputer

1. Bus Topology

Jenis pertama dalam topologi LAN adalah topologi Bus yang merupakan jenis

pertama dalam teknologi jaringan Ethernet dan terdiri dari cable coaxial yang

terhubung ke semua komputer yang ada dalam jaringan dimana tiap komputer

terhubung dengan sambungan konektor BNC jenis T. Gambar berikut menunjukkan

jenis topologi Bus.

Gambar 2.1 Topologi Bus

Semua komputer berkomunikasi melalui Bus yang sama – makanya Bus juga

merupakan topologi logical juga. Umumnya dalam topologi Bus ini memerlukan

adanya algoritma pendeteksi collision (CD – collision detection) atau penghindar

collision (CA – collision avoidance) karena sifat dari Bus ini adalah broadcast ke

semua komputer sehingga rentan terjadinya tabrakan packet.

Pro:

Topologi Bus ini sangat sederhana dan gampang di implementasikan dengan

jalan menyambung ke semua computer dengan hanya satu backbone kabel

BNC.

Cons:

Topologi Bus ini memerlukan terminator yang bagus dan sempurna pada

kedua ujung kabel Bus. Yang paling sering terjadi adalah short circuit antara

data dan ground jika sambungan terminator tidak bagus. Terminator yang

tidak bagus bahkan bisa menyebabkan jaringan tidak berfungsi.

Dengan satu kabel trunk tunggal menjadi satu titik tunggal kegagalan, satu

titik bermasalah maka akan menyebabkan kegagalan total semua jaringan.

Page 12: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

12

Susah dalam troubleshooting masalah jika terjadi kegagalan fungsi kabel.

Anda harus memeriksa segmen per segmen untuk mengidentifikasikan titik

kesalahan.

Jenis topologi Bus ini sudah tidak popular lagi sekarang ini bahkan sudah

susah untuk mencari Ethernet jenis BNC.

2. LAN Star Topology

Topologi LAN kedua adalah topologi Star. Star seperti halnya anda menarik

satu kabel jaringan setiap komputer menuju ke pusat kosentrasi seperti Switch, itulah

konsep dasar topologi Star. Switch menangani Switching traffic keluar ke node

lainnya dalam jaringan. Gambar diagram berikut ini menunjukkan gambaran topologi

Star.

Gambar 2.2 Topologi Star

Pro:

Manajemen jaringan mudah melalui per port Switch. Manajemen dan

administrasi bisa dilakukan secara remote oleh administrator yang authorized.

Setiap kegagalan di salah satu port tidak akan menyebabkan kegagalan total

jaringan.

Instalasi kabel jaringan ke setiap port tidak akan mengganggu layanan jaringan

seperti halnya pada topologi Bus.

Tidak diperlukan terminator.

Anda bisa perhatikan sekarang ini bahwa hampir semua implementasi jaringan

menggunakan topologi Star dalam implementasi fisiknya.

Page 13: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

13

3. Ring Topology

Topologi LAN ketiga adalah topologi Ring. Dibanding topologi Bus dan Star,

topologi Ring ini lebih complex akan tetapi menawarkan feature yang menarik. Node

berkomunikasi dengan formasi Ring, dengan setiap node berkomunikasi langsung

hanya dengan upstream dan downstream tetangganya saja.

Gambar berikut menunjukkan topologi Ring. Sebenarnya topologi Ring ini di

implementasikan secara fisik seperti topologi Star.

Gambar 2.3 Topologi Ring

Pada topologi Ring, akses kepada jaringan dikendalikan melalui sebuah Token

yang melewati dari node ke node dengan mekanisme arbitrasi (juri). Setiap node

mengambil gilirannya dengan mengklaim Token saat Token melewati dari tetangga

ke tetangganya, dan saat node mengambil Token, mengambil gilirannya dan

mengirim Token kedalam ring. Sebuah data packet di kirim dari node ke node

berikutnya sampai ke node tujuan. Setelah node tujuan menerima packet, ia

memodifikasi paket untuk menstempel bahwa paket diterima dan dikirim kembali ke

dalam ring. Akhirnya paket menyelesaikan berkeliling kedalam ring dan node yang

mengirim menerima kembali Token tersebut dan memberikan catatan kalau paket

sudah terkirim sempurna. Jika node pengirim sudah selesai, kemudian ia akan

melepas Token ke tetangganya dan proses berulang lagi.

Topologi Ring ini khususnya dipakai pada jaringan Token-ring

Pro:

Tidak diperlukan mekanisme collision detection, sehingga Topologi ring

memberikan bandwidth maksimal.

Page 14: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

14

Troubleshooting lebih mudah karena setia node hanya mengetahui dan

berinteraksi dari kedua sisi tetangganya saja.

Cons:

Firmware untuk memelihara Ring adalah sangat complex dan harus ada pada

setiap Card jaringan yang ikut berpartisipasi dalam jaringan

Implementasi Ring adalah sangat mahal dan hampir semua jaringan LAN

sekarang ini hampir semuanya memakai jaringan Ethernet karena lebih murah

dan gampang didapat dipasaran.

4. Mesh Topology

Topologi LAN lainnya adalah topologi Mesh yang merupakan suatu hubungan

satu sama lain diantara beberapa node. Umumnya, suatu topologi mesh dimaksudkan

untuk keperluan redundancy. Setiap jaringan kampus harus menerapkan suatu

topologi mesh untuk mencapai tingkat redundancy dan fault tolerance yang

merupakan tuntutan bisnis dari jaringan data mereka.Ada dua jenis mesh yaitu full

mesh dan partial mesh topologi. Full mesh – setiap node saling berhubungan satu

sama lain dengan dedikasi line tersendiri sementara partial seperti namanya hanya

sebagian saja mempunyai jalur menurut kebutuhan.

Gambar berikut menunjukkan topologi Mesh secara umum, setiap piranti /

node mempunyai koneksi ke setiap piranti lainnya pada jaringan.

Gambar 2.4 Topologi Mesh

Pros:

Partial mesh dirancang untuk memberikan redundancy dimana memang

diperlukan saja.

Page 15: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

15

Cons:

Full mesh adalah sangat tidak praktis terkecuali untuk jaringan yang skalanya

kecil saja.

Biaya implementasi full mesh adalah sangat mahal sekali karena bersifat

redundancy untuk keperluan fault tolerance.

5. Hybrid Topologies

Pada environment yang besar, anda bisa mengimplementasikan banyak switches

satu sama lain untuk membuat jaringan LAN yang besar agar bisa mendukung banyak

node. Topologi hybrid ini menggabungkan topologi-topologi diatas bersama untuk

membentuk tiga topologi hybrid yang popular: Tree, Hyrarchical star, dan star

wireless.

a. Tree Hybrid Topology

Gambar dibawah menunjukkan kombinasi topologi: Star topologi

dikombinasikan dengan topologi bus.

Gambar 2.5 Topologi Tree

Pro:

Suatu komputer yang gagal tidak akan menyebabkan kegagalan semua

system jaringan.

Jika satu switch tidak berfungsi, ia akan hanya tidak berfungsi pada

jaringan pada switch itu saja, sementara komputer lainnya pada switch

yang lain masih bisa berkomunikasi secara normal.

Page 16: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

16

Cons:

Jika ada masalah pada backbone, maka setiap group switch hanya bisa

berkomunikasi pada segmen-segmen switch saja.

b. Hierarchical Star Topology

Untuk jaringan yang besar anda bisa melakukan konfigurasi dalam

topologi hierarchical star seperti tampak dari gambar berikut ini.

Gambar 2.6 Topologi Hierarchical Star

Pros:

Bisa diimplementasikan pada jaringan yang luas.

Switches bisa dikonfigurasikan secara redundancy untuk menghindari

satu kegagalan tunggal uplink.

Cons:

Ada batasan ukuran besarnya jaringan seperti design IP address dan

juga issue masalah timing jika tanpa memperkenalkan technologi

routing.

2.1.5. Model Referensi OSI dan Standarisasi

Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer

diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti

halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan

penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam

dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu

maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International

Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama

Page 17: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

17

model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan

semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi

ini dalam mengembangkan protokolnya.

Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai

dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN

saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan.

Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam

Tabel 2.1.

MODEL OSI

TCP/IP

PROTOKOL TCP/IP

N

O. LAPISAN

NAMA

PROTOKO

L

KEGUNAA

N

7 Aplikasi Aplikas

i

DHCP

(Dynamic

Host

Configurati

on

Protocol)

Protokol

untuk

distribusi IP

pada jaringan

dengan

jumlah IP

yang terbatas

DNS

(Domain

Name

Server)

Data base

nama domain

mesin dan

nomer IP

FTP (File

Transfer

Protocol)

Protokol

untuk transfer

file

HTTP

(HyperText

Transfer

Protocol)

Protokol

untuk transfer

file HTML

dan Web

MIME

(Multipurpo

se Internet

Protokol

untuk

mengirim file

Page 18: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

18

Mail

Extention)

binary dalam

bentuk teks

NNTP

(Networ

News

Transfer

Protocol)

Protokol

untuk

menerima

dan mengirim

newsgroup

POP (Post

Office

Protocol)

Protokol

untuk

mengambil

mail dari

server

SMB

(Server

Message

Block)

Protokol

untuk transfer

berbagai

server file

DOS dan

Windows

6 Presentasi

SMTP

(Simple

Mail

Transfer

Protocol)

Protokol

untuk

pertukaran

mail

SNMP

(Simple

Network

Manageme

nt Protocol)

Protokol

untuk

manejemen

jaringan

Telnet

Protokol

untuk akses

dari jarak

jauh

TFTP Protokol

Page 19: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

19

(Trivial

FTP)

untuk transfer

file

5 Sessi

NETBIOS

(Network

Basic Input

Output

System)

BIOS

jaringan

standar

RPC

(Remote

Procedure

Call)

Prosedur

pemanggilan

jarak jauh

SOCKET

Input Output

untuk

network jenis

BSD-UNIX

4 Transport Transp

ort

TCP

(Transmissi

on Control

Protocol)

Protokol

pertukaran

data

berorientasi

(connection

oriented)

UDP (User

Datagram

Protocol)

Protokol

pertukaran

data non-

orientasi

(connectionle

ss)

3 Network Internet

IP (Internet

Protocol)

Protokol

untuk

menetapkan

routing

RIP

(Routing

Protokol

untuk

Page 20: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

20

Information

Protocol)

memilih

routing

ARP

(Address

Resolution

Protocol)

Protokol

untuk

mendapatkan

informasi

hardware dari

nomer IP

RARP

(Reverse

ARP)

Protokol

untuk

mendapatkan

informasi

nomer IP dari

hardware

2 Datali

nk

LL

C Networ

k

Interfac

e

PPP (Point

to Point

Protocol)

Protokol

untuk point

ke point

SLIP

(Serial Line

Internet

Protocol)

Protokol

dengan

menggunakan

sambungan

serial

MA

C Ethernet, FDDI, ISDN, ATM

1 Fisik

Tabel 2.1 Hubungan referensi model OSI dengan protokol Internet

Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga

diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International

Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS

(National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh

lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan

ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN

Page 21: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

21

bahkan memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan

pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan

telekomunikasi seperti yang tertera pada Tabel 2.2.

WORKING

GROUP BENTUK KEGIATAN

IEEE802.1

Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level

Interface) dan Data Link termasuk

MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link

Control)

IEEE802.2 Standarisasi lapisan LLC

IEEE802.3 Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5,

10Base2, 10BaseT, dll.)

IEEE802.4 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus

IEEE802.5 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring

IEEE802.6

Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB

(Metropolitan Area Network-Distributed

Queue Dual Bus.)

IEEE802.7 Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory

Group) pada LAN

IEEE802.8 Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical

Advisory Group.)

IEEE802.9 Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network)

dan IS (Integrated Services ) LAN

IEEE802.10 Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN

Security.)

IEEE802.11 Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD

bersama IEEE802.3

IEEE802.12 Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN

IEEE802.14 Standarisasi masalah protocol CATV

Tabel 2.2 Badan pekerja di IEEE

Page 22: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

22

2.2.Signal

2.2.1. Pengertian Signal

Proses pertukaran sinyal antar komponen jaringan telekomunikasi di dalam

rangka pembentukan koneksi, maintenance koneksi, dan pemutusan koneksi.

2.2.2. Persyaratan Signaling

Dari sudut pandang pelanggan

Transfer informasi harus andal

Contoh: pelanggan yang ditujulah yang ringing

Call set up yang cepat

Tidak ada noise akibat adanya signalling

Pengaruh signalling system terutama pada waktu set-up

Waktu tunggu mendapat dial tone setelah off-hook

Waktu mendial (pulse dial atau DTMF)

Waktu untuk mentransfer informasi digit antar sentral dan pembentukan

koneksi

2.2.3. Frekuensi

Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang

waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan

jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini

dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz

(Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan

fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi

satu kali per detik.

Page 23: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

23

BAB III

PEMBUATAN LINK MENGGUNAKAN MEDIA WIRELESS LAN

Kelompok perencanaan instalasi dan pekerja lapangan

Inge Yulensa Putri

Pahlevi Ridwan Putra

Rifaldi Ramadhan Prasetya

Rismanto

3.1 OVERVIEW

3.1.1 Rencana Pekerjaan

1. Membuat link antara SMAN 2 Cimahi dan SMPN 7 Cimahi

2. Media yang digunakan Wireless denan frekuensi 2,4 Ghz dengan karakteristik

jaraknya cocok untuk komuniaksi menengah dan pendek cocok untuk

komunikasi jarkom LAN dan yang karakteristiknya sama.

3.2 Link dan identitas SMAN 2 Cimahi dan SMP 7 Cimahi

3.2.1 SMAN 2 CIMAHI

pembimbing= Pak Joni (085659907316)

Di sman 2 cimahi terdapat 2 koneksi internet yang terpisah yaitu dengan

menggunakan speedy dengan bandwidth 2 mb dan wastamba untuk wireless

dengan menggunakan bandwidth 2 mb.

Untuk hostpot di sman 2 cimahi terdapat hostpot untuk guru dan siswa

1. guru = menggunakan koneksi dari speedy dengan bandwidth dibebaskan

(unlimited)

2. siswa = menggunakan koneksi dari wastamba dengan bandwidth terbatas

Di sman 2 cimahi menggunakan topologi star. Dengan menggunakan switch 8

port sampai 16 port, dan 1 router dari wastamba.

Sayangnya untuk jadwal maintenance di sman 2 cimahi, tidak ada jadwal

khusus, tidak terdapat tower dan data masih terpisah (1 ruangan 1 server).

Di sman 2 terdapat 5 ruangan yang memakai jaringan yaitu 1 ruangan untuk

guru, 2 ruangan untuk siswa, 1 ruangan untuk TU dan 1 ruangan untuk data center.

Page 24: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

24

Pengarsipan sudah sangat baik dengan implementasi database pada

pelaksanaan pembelajarannya. Absensi siswa guru dan perpustakaan sudah

terintegrasi database dan berjalan dengan baik.

Tidak terdapat Tower komunikasi

Lab 1 (siswa) terdapat 1 server, 32 client, 1 router, 2 hub 16 port dan 1 access

point.

Lab 2 (siswa) terdapat 1 server, 32 client, 1 router, 2 hub 16 port dan 1 access

point.

3.2.1 SMPN 7 CIMAHI

pembimbing= Pak Dudun (08112265220)

Di smpn 7 cimahi dibangun jaringan LAN sejak tahun 2007, internet 2008 dan

hostpot jaringan 2009.

dengan menggunakan topologi start.

Di smpn 7 cimahi terdapat 2 lab yaitu

1. lab komputer: di bridge ke lab bahasa

2. lab bahasa: terdapat 18 PC

Untuk akses internet smpn 7 cimahi menggunakan ADSL Speedy dengan

bandwidth 1 Mbps. Untuk bandwidth guru disamakan dengan bandwidth untuk

siswa.

Sayangnya di smpn 7 cimahi belum terdapat server utama, belum terdapat tower

dan banyak kerusakan yang terjadi karena OS.

Page 25: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

25

3.3 Media

PETA LOKASI SMAN 2 DAN SMPN 7 CIMAHI DARI GOOGLE EARTH (survei

site)

SMPN 7 CIMAHI Jl. Kebon Jeruk Cibeureum Cimahi Selatan

S O6° 54. 116' E 1070 31. 382' 705 m DPL

SMAN 2 CIMAHI Jl. Komp. KPAD Sriwijaya IX NO. 45 A Cimahi Tengah 40524

S 06° 52.590' E 107° 31.594' 740 m DPL

Page 26: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

26

3.3.1 Pemetaan Koneksi

Komunikasi yang memungkinkan untuk membuat link tersebut. dapat

dicapai dengan berdasarkan informasi :

1. lokasi titik pengamatan

2. ketinggian titik pengamatan

3. kondisi lingkungan (bangunan diantara link yang akan dibuat).

4. kondisi jaringa sebelumnya

maka rekomendari link yang akan dibangun adalah

INFORMASI PETA LOKASI PENGAMATAN

SMAN 2 CIMAHI dan SMPN 7 CIMAHI dihubungkan dengan media wireless 2,4 Ghz

melaui 2 NOC yaitu di SMKN 1 CIMAHI dan SMPN 2 CIMAHI

ALASAN :

1. kondisi area pembuatan link paling bagus (kurang terdapat bangunan tinggi)

Page 27: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

27

2. SMKN 1 CIMAHI sangat memungkinkan untuk dijadikan NOC karena

keberadaan teknologi komunikasi sudah cukup, serta terdapat tower

komunikasi yang cukup tinggi.

3. SMPN 2 sudah membuat link sebelumnya dengan SMPN 2 dengan Bandwidth

yang cukup besar. Untuk dibagi lagi.

3.2 Survey Site

3.2.1 Informasi Peta Lokasi Pengamatan

Informasi terkait :

SMAN 2 CIMAHI Jl. Komp. KPAD Sriwijaya IX NO. 45 A Cimahi Tengah 40524

S 06° 52.590' E 107° 31.594' 740 m DPL

SMPN 7 CIMAHI Jl. Kebon Jeruk Cibeureum Cimahi Selatan

S O6° 54. 116' E 1070 31. 382' 705 m DPL

SMPN 2 CIMAHI Jl. Sudirman No. 152 Cimahi Tengah

Page 28: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

28

S 0653.402’ E 107° 32.048’ 735 m DPL

SMK NEGERI 1 CIMAHI Jl. Mahar Martanegara No.48 Cimahi Selatan

S 06°54.076’ E 107°32.335’ 724 m DPL

2,548 Km

1,325 Km

728 m

3.2.2 Informasi Ketinggian Berdasarkan Data

Ketinggian dari 5 titik diatas

750

740

730

720

710

sman 2 smpn 2 smkn 1 smpn 7

740 m 735 m 724 m 705 m

Dari pusat SMKN 1 CIMAHI. Yang ketinggiannya 724 m DPL

Ada selisih 16 meter untuk titik tertinggi

Dan ada selisih 19 meter untuk titik terendah.

Page 29: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

29

3.2.3 Gambaran bearing dari titik pusat SMKN 1 CIMAHI

SMKN 1 CIMAHI ke SMPN 7 CIMAHI = 1000

SMPN 7 CIMAHI ke SMKN 1 CIMAHI = 2800

SMKN 1 CIMAHI ke SMPN 2 CIMAHI = 3400

SMPN 2 CIMAHI ke SMKN 1 CIMAHI = 1600

SMKN 1 CIMAHI ke SMAN 2 CIMAHI = 3450

SMAN 2 CIMAHI ke SMKN 1 CIMAHI = 1700

Dari data diatas dan keadaan langsung dilapangan semua titik sudah memiliki

network LAN maupun koneksi internet sendiri. Dengan bandwidth dan kepentingan masing-

masing termasuk SMKN 1 CIMAHI. Pada kesempatan ini kami mencoba membuat titik titik

tersebut menjadi 1 network dalam 1 AS di SMKN 1 CIMAHI

Degnan gambaran topologi dasar.

SMPN 3

CIMAHI

Page 30: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

30

Komunikasi yang diharapkan adalah:

1. SMKN SERVER UTAMA penyedia layanan ke SMPN 2 CIMAHI dan SMPN 7

CIMAHI

2. SMAN 2 CIMAHI mendapat layanan koneksi dari SMPN 2 CIMAHI

3. Begitupun SMPN 3 yang mendapatkannya dari SMAN 2 CIMAHI

3.2.4 Kemungkinan Penggambaran Los dan Fresnel Zone

LINE OF SIDE dan FERSNAL ZONE

1. Dari SMKN 1 ke SMP 7 jaraknya cukup jauh dengan berbagai halangan diantara ke 2

titiknya diantaranya keberadaan pabrik-pabrik yang ketinggian bangunannya cukup

tinggi dan lain-lain. Ditambah keadaan SMP 7 yang ketinggiannya -19 m dari SMKN

1

Dan disana tidak ada tower khusus untuk komunikasi jaringan komputer. Berdasarkan

keadannya nyata dilapangan, “tidak mudah” untuk melakukan Penerapan

infrastruktur trestrial diantara 2 titik tersebut. kecuali jika di smp 7 ada tower

komunikasi yang memungkinkan min 5 stage / 25 meter. Yang kemudian diantara 2

node tersebut dihubungkan dengan antena.

Page 31: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

31

2. Dari SMKN 1 ke SMPN 2 jaraknya tidak sejauh ke SMPN 7 keadaan dilapangan

tidak menunjukan adanya halangan yg berarti. Hanya tampak 1 bagunan yg

mengganggu yaitu The Edge. Untuk membangaun komunikasi melalui penerapan

infrastruktur komunikasi terestrial perlu ada tower komunikasi di SMPN 2 min 4

stage / 20 meter

3. Link dari SMPN 2 ke SMAN 2 cimahi di ke 2 titik ini dalam keadaanya nyata

dilapangan tidak ada tower komunikasi untuk membangun infrastruktur komunikasi

terestrial. Mengingat perbedaan tinggi ke2nya hanya 5 meter dan tidak ada bangunan

yang menghalangi tercapainya Fzone dan LOS, min dimasing-masing titik terdapat 1

tower komunikasi dengan ketinggian 4 stage /20 meter

3.2.5 Gambaran komunikasi berdasarkan pengembangan dari kondisi dilapangan

Page 32: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

32

PEMBAGIAN BANWIDTH

Smkn 1 ke smpn 7 = 1 MBps

Smkn 1 ke smpn 2 = 3 MBps

Smpn 2 ke sman 2 = 2 MBps

3.2.6 Insfrastruktur yang diperlukan

ALAT BANTU (TOOLS)

1. Harkness

2. Obeng + dan –

3. Kabel ethernet (UTP)

4. Laptop (konfigurasi)

5. Lantester

6.

ALAT –ALAT UTAMA

1. 4 Tower Triangle dengan ketinggian 25 m, 40 m, 20 m, 20 m di Smpn 7, Smkn 1,

Smpn 2, dan Sman 2 cimahi

2. Antena yang digunakan :

SMPN 3

CIMAHI

Page 33: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

33

a. Interkoneksi antara SMKN 1 dan SMPN 7 menggunakan antena Grid Horizontal

b. Interkoneksi antara SMKN 1 dan SMPN 2 menggunakan antena Grid Horizontal

c. Interkoneksi antara SMPN 2 dan SMAN 2 menggunakan antena Grid Horizontal

d. Interkoneksi antara SMAN 2 dan SMPN 8 menggunakan antena Patch Pannel

3. Mengunakan 6 AP TP-Link TL-WA5210G 600mW

4. Kabel POE untuk AP 200 m

5. Router gateway board MIKROTIK dimasing masing sekolah 4 buah

6. Antena Grid 6 buah

Page 34: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

34

Tp-Link TL-WA5210G 600mW

TP-Link WA5210G Outdoor Access Point dengan output power 600mW. Antena

internal 12dBi dengan dual-polarisasi vertical & horizontal, outdoor weatherproof dan

include antipetir. Chipset Atheros. Mode AP, AP Router/AP Client, WISP Client

Router/Bridge/Repeater.

Software Specification

Standards IEEE 802.11g, IEEE 802.11b

Wireless Signal

Rates With

Automatic Fallback

11g: 54/48/36/24/18/12/9/6M(dynamic) 11b:

11/5.5/2/1M(dynamic)

Frequency Range 2.4-2.4835GHz

Wireless Transmit

Power (MAX) 27dBm (MAX Power, For FCC)

Page 35: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

35

Modulation

Technology

IEEE 802.11b: DQPSK, DBPSK, DSSS, and CCK IEEE

802.11g: BPSK, QPSK, 16QAM, 64QAM, OFDM

Receiver Sensitivity

802.11g 54M: -76dBm 48M: -78dBm 36M: -82dBm

12M: -91dBm 9M:-92dBm 802.11b 11M:-90dBm 5.5M:-

92dBm 1M:-98dBm

Wireless Mode AP Router Mode AP Client Router Mode (WISP Clent)

AP/Client/WDS Bridge/Repeater mode

Wireless Range 15km with Integrated Antenna 50km Maximum (High

gain directional antenna required)

Wireless Security

SSID Enable/Disable MAC Address Filter 64/128/152-bit

WEP Encryption WPA/WPA2/WPA-PSK/WPA2-PSK

(AES/TKIP) Encryption

Hardware Specification

Interface

One 10/100M Auto-Sensing RJ45 Port(Auto MDI/MDIX,

PoE) One external Reverse SMA Connector One

Grounding Terminal

Antenna 12dBi Dual-Polarized Directional Antenna

Antenna Beamwidth Horizontal: 60° Vertical: 30°

Power Supply Unit Input: Localized to Country of Sale Output: 12VDC /

1.0A Linear PSU

Operating

Temperature -30°C~70°C (-22℉~158℉)

Relative Humidity 10% ~ 90%, Non Condensation

Storage Humidity 5%~95% Non-Condensing

Dimensions 10.4 × 4.7 × 3.2 in. (265×120x83mm)

Page 36: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

36

Antena Grid kenbotong 24 dbi 2.4 Ghz

TDJ-2400A High-Performance Reflector Grid Wi-Fi Antenna provides 24 dBi gain

with an 8 degree beam-width for long-range highly directional applications.

Applications include point to point systems, point to multi-point and wireless bridges

in the 2.4GHz ISM band as well as IEEE 802.11b and 802.11g wireless LAN systems.

It can be installed for either vertical or horizontal polarization.

Applications :

Page 37: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

37

2.4 GHz ISM Band

IEEE 802.11b and 802.11g Wireless LAN

WiFi Systems

Long-range Directional Applications

Point to Point Systems

Point to Multi-point Systems

Wireless Bridges

Backhaul Applications

Wireless Video Systems

Features :

Superior performance

Cast aluminum construction

UV stable light gray powder coat finish

All weather operation

8° beam-width

12 inch coax lead

Easy to assemble

3.3 Instalasi

3.3.1 Gambaran topologi yang akan diinstalasi

Page 38: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

38

Sudut pembukaan antena

SMAN 2 CIMAHI

Antena di sman 2 dengan smpn2 elevasi 89,60

SMPN 2 CIMAHI

Antena di smpn 2 dengan smpn 1 elevasi 89,60

Antena di smpn 2 dengan smkn 1 elevasi 0,10

SMKN 1 CIMAHI

Antena di smkn 1 dengan smpn 2 elevasi 89,90

Antena di smkn 1 dengan smpn 7 elevasi 89,990

SMPN 7 CIMAHI

Antena di smpn 7 dengan smkn 1 elevasi 0,010

3.3.2 Pengujian tahap infrastruktur dan koneksi

1. Tahap instalasi dan pointing antena

Page 39: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

39

3.4 Uji Koneksi

3.4.1 Pengujian link menggunakan ping

Dengan standard interfal 20 kali dengan min paket transmision 20000byte

Page 40: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

40

3.4.2 Pengujian tahap aplikasi

Page 41: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

41

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil praktek tersebut dapat di simpulkan bahwa untuk membuat link

harus menentukan titik kordinat, bearing, keinggian DPL, infrastruktur yang

diperlukan, melakukan survey site dll dan barulah dilakukan uji koneksi berupa ping

standard, uji aplikasi dan pointing.

4.2 Saran

Kepada para pembaca yang akan membangun link menggunakan wireless

LAN harap berhati-hati terutama dalam pengerjaan di lapangan karena jika tidak hati-

hati dan mengikuti prosedur keselamatan kerja maka akan dikhawatirkan terjadi

sesuatu yang tidak diinginkan.

Page 42: Pembuatan Link Menggunakan Media Wireless Lan

42

DAFTAR PUSTAKA

Prima.(2009).Pengertian Jaringan Komputer dan Manfaatnya,[online]. Tersedia:

http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/07/13/pengertian-jaringan-

komputer-dan-manfaatnya/[13 Jul 2009]

_____.(2010).Klasifikasi Jaringan Komputer,[online]. Tersedia:

http://virtualgamelan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=

69&Itemid=90[4 Jan 2010]

_____.(2009).Topologi Local Area Network,[online]. Tersedia:

http://www.sysneta.com/topologi-local-area-network[29 Des 2009]

_____.(2011).Jaringan,[online]. Tersedia:

http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html[24 Nov 2011]