WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang...

12
Edisi 9/Maret/2015 WEWARAH PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik di Provinsi Banten Daftar Isi Disdik Tangsel Sediakan Dana Replikasi Bupati Tangerang Harapkan Mutu Pendidikan Meningkat Tingkatkan Kualitas Pendidikan lewat Praktik yang Baik Kolaborasi Guru dan Dosen demi Perbaikan Mutu Pembelajaran Adakan Pengawas Mapel dan Paguyuban Hasil Kunjungan Belajar Fasilitator Banten Siap Tampil Peningkatan Mutu Sekolah Menjawab Keingintahuan lewat PAKEM PRAKTIK YANG BAIK Dinamika Kelompok Ubah Paradigma Siswa Alam Raya Sekolahku Sajikan Data dengan Warna- warni Mudahkan Siswa Analisis Peran Komite Sekolah untuk Perbaikan Mutu Sekolah Menuju Regrouping untuk Peningkatan Mutu Pendidikan Pojok Baca Dorong Siswa Terampil Menulis Mempelajari IPA lewat Eksperimen Menyenangkan Berbagi Praktik yang Baik di Expo SMPN 2 Cilegon Menuju Madrasah Berkualitas dan Profesional “Saya sebagai guru di sini sekaligus pengamat saat praktik mengajar tadi mendapatkan banyak pengalaman positif dalam pembelajaran. Setelah selesai, saya bertanya ke siswa tentang proses pembelajaran hari ini. Siswa terkesan karena pembelajarannya menarik, seperti pembentukan kelompok dengan cara berhitung sehingga tidak ada pembedaan antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan. Lalu mereka juga menyampaikan pendapatnya di kelas, biasanya siswa pemalu. Kini mereka harus bisa bercerita kepada teman-temannya,” kata Beni Suswadi (13/2), guru SMP IT Roudhotul Jannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut difasilitasi oleh Ristin Nofita, S.Pd dan Lilla Anita, S.Si, peserta pelatihan Pembelajaran yang Baik dalam Pembelajaran dan Manajemen Sekolah tingkat SMP/MTs di Kohor 2 yang diselenggarakan pada 9-13 Februari 2015 di Serang. USAID PRIORITAS Provinsi Banten berharap guru dan tenaga kependidikan dapat menindaklanjuti langkah nyata untuk berinovasi dan mencari solusi dalam menghadapi masalah yang dihadapi baik di kelas maupun di sekolah terkait peningkatan mutu pendidikan. Selamat membaca! Buletin ini diterbikan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Banten, yang beralamat di Komplek Ciceri Indah Blok M No. 7 Sumur Pecung, Serang, Banten 42118 (Telepon: 0254 202777, Faksimili 0254 224725). Kunjungi laman kami, www.prioritaspendidikan.org untuk mendapatkan berbagai pengalaman praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah. Menyenangi Pembelajaran Aktif Usai praktik mengajar di SMP IT Roudhotul Jannah Cilegon, peserta melaksanakan refleksi bersama dengan pengamat di kelas.

Transcript of WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang...

Page 1: WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut

Edisi 9/Maret/2015

WEWARAH PRIORITASMedia Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik di Provinsi Banten

Daftar Isi

Disdik Tangsel Sediakan Dana Replikasi

Bupati Tangerang Harapkan Mutu Pendidikan Meningkat

Tingkatkan Kualitas Pendidikan lewat Praktik yang Baik

Kolaborasi Guru dan Dosen demi Perbaikan Mutu Pembelajaran

Adakan Pengawas Mapel dan Paguyuban Hasil Kunjungan Belajar

Fasilitator Banten Siap Tampil Peningkatan Mutu Sekolah

Menjawab Keingintahuan lewat PAKEM

PRAKTIK YANG BAIK

Dinamika Kelompok Ubah Paradigma Siswa

Alam Raya Sekolahku

Sajikan Data dengan Warna-warni Mudahkan Siswa Analisis

Peran Komite Sekolah untuk Perbaikan Mutu Sekolah

Menuju Regrouping untuk Peningkatan Mutu Pendidikan

Pojok Baca Dorong Siswa Terampil Menulis

Mempelajari IPA lewat Eksperimen Menyenangkan

Berbagi Praktik yang Baik di Expo SMPN 2 Cilegon

Menuju Madrasah Berkualitas dan Profesional

“Saya sebagai guru di sini sekaligus pengamat saat praktik mengajar tadi mendapatkan banyak

pengalaman positif dalam pembelajaran. Setelah selesai, saya bertanya ke siswa tentang proses

pembelajaran hari ini. Siswa terkesan karena pembelajarannya menarik, seperti pembentukan

kelompok dengan cara berhitung sehingga tidak ada pembedaan antara siswa laki-laki dengan siswa

perempuan. Lalu mereka juga menyampaikan pendapatnya di kelas, biasanya siswa pemalu. Kini mereka

harus bisa bercerita kepada teman-temannya,” kata Beni Suswadi (13/2), guru SMP IT Roudhotul

Jannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris.

Kelas tersebut difasilitasi oleh Ristin Nofita, S.Pd dan Lilla Anita, S.Si, peserta pelatihan Pembelajaran

yang Baik dalam Pembelajaran dan Manajemen Sekolah tingkat SMP/MTs di Kohor 2 yang

diselenggarakan pada 9-13 Februari 2015 di Serang. USAID PRIORITAS Provinsi Banten berharap

guru dan tenaga kependidikan dapat menindaklanjuti langkah nyata untuk berinovasi dan mencari

solusi dalam menghadapi masalah yang dihadapi baik di kelas maupun di sekolah terkait peningkatan

mutu pendidikan. Selamat membaca!

Buletin ini diterbikan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Banten, yang beralamat di Komplek Ciceri Indah Blok M No. 7 Sumur Pecung, Serang, Banten 42118 (Telepon: 0254 202777, Faksimili 0254 224725). Kunjungi laman kami, www.prioritaspendidikan.org untuk

mendapatkan berbagai pengalaman praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah.

Menyenangi Pembelajaran Aktif

Usai praktik mengajar di SMP IT Roudhotul Jannah Cilegon, peserta melaksanakan refleksi bersama dengan pengamat di kelas.

Page 2: WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut

Wewarah PRIORITAS Edisi 9/Maret/2015 2

Salam Wewarah

BERITA

TANGERANG SELATAN - “Hasil pelatihan yang diselenggarakan oleh USAID PRIORITAS Banten ternyata mampu mengubah pola pikir guru dari cara konvensional ke profesional,” kata Kepala Bidang (Kabid) PTK Kota Tangerang Selatan, Drs. H. Didi Sutisna, M.Si. dalam pembukaan district showcase pada 3 Februari 2015.

Acara yang digelar selama satu hari ini diikuti 24 sekolah mitra yang berada di Kota Tangerang Selatan dengan menampilkan berbagai produk pembelajaran yang menarik minat pengunjung. Selain Kabid PTK-PNF Kota Tangerang Selatan yang hadir, tampak pula Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan H. Kuswanda, Kepala Madrasah dan Pendidikan Dasar Kemenag Kota Tangerang Selatan H. Ucup Yusuf, M.Pd., Staf Ahli Walikota Tangsel, Drs. Chairul Soleh, dan Kasie Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar Kemdikbud, Dra. Anis.

Dalam kesempatan ini, Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan menyampaikan komitmennya untuk mendukung terlaksananya program USAID PRIORITAS dengan menyediakan dana yang bisa dimanfaatkan oleh MGMP untuk pelatihan replikasi. Perwakilan Kantor Wilayah Kemenag Kota Tangerang Selatan juga berharap agar terjadi pendampingan dan diseminasi kepada madrasah non mitra di lima kecamatan lainnya. Siswa dan guru yang telah menjadi mitra pun turut serta mempraktikkan alat peraga aktraktif dan informatif di kelas.

Unjuk Karya Pendidikan Mitra USAID PRIORITAS Provinsi Banten Kohor 2

Disdik Tangsel Sediakan Dana untuk Replikasi

Drs. Chairul Soleh, staf ahli wali kota Tangsel tampak sedang mendengarkan penjelasan siswa dalam

kunjungan stan antar sekolah.

Bupati Tangerang Harapkan Mutu Pendidikan Meningkat

TANGERANG -“Saat ini baru 24 SD di Kabupaten Tangerang yang mengikuti acara ini. Nantinya kegiatan ini akan terus berlanjut sampai semua SD ataupun tingkat sekolah lainnya dapat mengikuti unjuk karya tersebut dengan demikian, bukan mustahil dunia pendidikan di Kabupaten Tangerang dapat lebih berkualitas dan maju seiring perkembangan zaman,” kata Bupati Kabupaten Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar yang hadir membuka unjuk karya sekolah mitra USAID PRIORITAS pada 5 Februari 2015.

Acara yang digelar selama satu hari itu dibuka dengan pameran pendidikan yang menampilkan berbagai kreasi para siswa yang tersebar di 24 sekolah mitra di Kabupaten Tangerang dalam mengaplikasikan lima mata pelajaran. Salah satu stan yang menarik minat pengunjung adalah rekayasa gunung berapi yang meletus yang berhasil dipraktikkan oleh siswa SMP mitra dengan menggunakan media pembelajaran sederhana.

Per Januari 2015, USAID PRIORITAS Provinsi Banten di Kabupaten Tangerang telah menjangkau 9.823 siswa, yang terdiri atas 5.371 siswa SD/MI dan 4.452 siswa SMP/MTs. Tercatat ada 480 guru binaan USAID PRIORITAS Provinsi Banten, yakni 242 guru SD/MI dan 238 guru SMP/MTs di Kabupaten Tangerang.

Berbagai kegiatan telah dilaksanakan USAID PRIORITAS Banten, khususnya pada medio Oktober 2014 hinggaFebruari 2015 antara lain, (1) pendam-pingan sebagai tindak lanjut dari pelatihan dalam pembelajaran danmanajemen berbasis sekolah (MBS) di seluruh sekolah mitra SD/MI dan SMP/MTs kohor 1 dan kohor 2, yaituKabupaten Pandeglang, Serang, Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan,

(2) diseminasi pelatihan praktik yang baik dalam pembelajaran (PAKEM/CTL) dan MBS tingkat SD/MI dan SMP/MTs baik secara mandiri maupun dengan dukungan pemerintah daerah melalui dinas pendidikan di Kabupaten Serang dan Pandeglang serta Kabupaten

Lebak dan Kota Cilegon sebagai kabupaten/kota mitra DBE yang dikembangkan USAID PRIORITAS, (3) kegiatan lokakarya 1 analisis data dan lokakarya 2 analisis kebijakan penataan dan pemerataan guru untuk mitra kohor 2, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, serta lokakarya implementasi kebijakan di Kabupaten Pandeglang, (4) pengambilan data dalam rangka monitoring dan evaluasi untuk kohor 2, (5) district showcase atau unjuk karya keberhasilan sekolah mitra di kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang, (6) ToT modul 2 praktik yang baik dalam pembelajaran dan MBS untuk kohor 2, (vii) dan berbagai kegiatan di tingkat LPTK. Pencapaian ini merupakan hasil kerja sama, upaya, dan kerja keras seluruh tim dan mitra program USAID PRIORITAS Banten dan tidak terlepas dari dukungan segenap pemangku kepentingan USAID PRIORITAS Banten yang masih terus kami harapkan selanjutnya demi peningkatan kualitas pendidikan dasar di Provinsi Banten. Terima kasih sekali lagi kami ucapkan.

Rifki RosyadKoordinator Provinsi

Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengunjungi stan pameran sekolah mitra.

Page 3: WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut

Wewarah PRIORITAS Edisi 9/Maret/2015 3

BERITA

Tingkatkan Kualitas Pendidikan lewat Praktik yang Baik

SERANG -“Saya

dukung pelatihan ini

agar kita lebih baik

lagi dalam

mempraktikkan

menjadi guru yang

baik, mendesain

pembelajaran yang

baik pula agar dapat

diminati oleh siswa.

Saya berharap guru-

guru yang mewakili

madrasah dapat

menerapkan hasil

pelatihan sesuai

dengan harapan dan

terutama dapat

disalurkan kepada

guru lainnya demi

peningkatan mutu

pendidikan kita,”

kata Kepala Kantor

Wilayah

Kementerian Agama

Provinsi Banten

Drs. H. Agus Salim, M.Pd yang hadir sekaligus membuka Pelatihan

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran dan Manajemen Sekolah tingkat

SMP/MTs di daerah mitra Kohor 2 USAID PRIORITAS Provinsi Banten.

Acara yang digelar pada 9-15 Februari 2015 itu diikuti oleh para

calon fasilitator daerah yang terdiri atas guru, kepala sekolah, dan

pengawas dari Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Pelatihan ini bertujuan untuk melatih para peserta dalam

mengimplementasikan praktik yang baik dalam pembelajaran dan

manajemen berbasis sekolah sehingga dapat diteruskan kepada guru

dan kepala sekolah lainnya di wilayah masing-masing. Dari pelatihan ini

juga diharapkan peserta mampu menguatkan tata kelola sekolah seperti

menyediakan anggaran untuk pembelajaran dan program budaya

membaca demi kemajuan sekolah.

“Peserta yang hadir ada tiga puluh orang. Mereka akan menjadi

fasilitator di daerahnya masing-masing sehingga pelatihan ini mampu

mendorong kapasitas mereka sebagai guru dan tenaga kependidikan

untuk menindaklanjuti pelatihan serupa lewat dukungan pemerintah

daerah,” ujar Dr. Rifki Rosyad, koordinator USAID PRIORITAS Provinsi

Banten di sela-sela acara.

Di hari kelima, peserta melakukan praktik mengajar di SMP IT

Roudhotul Jannah, Cilegon dengan didampingi para pengajar sekolah

tersebut sebagai pengamat. Siswa yang berpartisipasi dalam Praktik

Mengajar ini mengaku sangat senang karena lebih mudah menyerap

materi yang diberikan.

Atas: Peser ta sedang memprakt ikkan mater i karakteristik pembelajaran efektif. Bawah: Praktik ajar di SMP IT Roudhotul Jannah Cilegon, pada hari kelima pelatihan.

Kolaborasi Dosen dan Guru demi Perbaikan Mutu Pembelajaran

TANGERANG -

“Setelah mengikuti

pelatihan Penelitian

Tindakan Kelas

(PTK) yang

diadakan USAID

PRIORITAS ini,

saya jadi paham

bagaimana

melaksanakan PTK

dengan baik, agar

dapat

memperbaiki mutu pengajaran di kelas. Saya juga senang

karena dalam pelatihan ini, saya dapat berkolaborasi dengan

dosen sebagai tenaga pengajar. Di sekolah sendiri, Kepala

Sekolah sudah meminta saya untuk dapat menularkan

kepada rekan guru yang lainnnya.” kata Sobri, guru MIN

Langon Cilegon yang menjadi peserta dalam Pelatihan

Penelitian Tindakan Kelas tahap 2 yang diselenggarakan

USAID PRIORITAS Provinsi Banten pada 20-22 Februari

2015 di Tangerang.

Lynne Hill Teacher Training Advisor USAID PRIORITAS,

juga mengatakan dalam pembukaan, “Penelitian Tindakan

Kelas diharapkan juga memperkuat kerjasama di antara

guru dan dosen sebagai pengajar dalam memperbaiki

kualitas pembelajaran di kelas.”

Berkaitan dengan hal tersebut, USAID PRIORITAS

Provinsi Banten telah melangsungkan dua kali pelatihan

PTK agar dapat menyempurnakan instrumen dan

melakukan perencanaan tindakan di kelas. Peserta terdiri

atas dua dosen dan dua guru yang mencakup 4 tim yakni

satu tim literasi SD, satu tim literasi MTs, satu tim

Matematika MI dan satu tim IPA SMP.

“Total peserta dalam pelatihan ada enam belas orang.

Mereka diharapkan dapat melakukan penelitian dengan baik

sehingga mampu melakukan perubahan dalam

pembelajaran di kelasnya. Pada akhirnya, mereka juga akan

dapat meningkatkan kemampuan diri baik sebagai guru

maupun dosen dalam meneliti dan mengajar”, ujar Dr.

Naf'an Tarihoran, M.Hum., S.Pd., Teacher Training Institute

(TTI) – Development School USAID PRIORITAS Provinsi

Banten. “Tujuan kegiatan ini adalah menganalisis data hasil

siklus pertama yang sudah kami laksanakan dan melakukan

perencanaan tindakan dan penyempurnaan instrumen

untuk siklus kedua. Diharapkan guru dan dosen mampu

menerapkan penelitian tindakan kelas sebagai upaya

memecahkan pembelajaran di kelas,” tambahnya.

Guru Matematika MIN Langon Cilegon, (kanan) sedang berdiskusi dengan dua dosen IAIN Sultan Maulana Hasannudin, Banten (kiri).

Page 4: WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut

BERITA

DELI SERDANG - “Peran pengawas mata pelajaran (mapel) itu

penting dalam perbaikan pembelajaran di kelas. Karena fungi pengawasan

di setiap mapel akan membuat pengajaran lebih fokus,” seru Drs. Dadang

Danial Tafif, kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang, Provinsi

Banten, yang turut hadir dalam kunjungan belajar yang diselenggarakan

USAID PRIORITAS Provinsi Banten ke SMP Negeri 2 Lubuk Pakam,

Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara pada 24-25 November

2014.

“Bagaimanapun Pengawas tidak lagi berfungsi di sisi aspek manajerial

saja, tetapi juga harus mampu menjalin kedekatan dengan sekolah

sehingga pembelajaran lebih mengena di kelas,” tambahnya di sela-sela

kunjungan untuk memperhatikan keberhasilan pembelajaran di salah satu

kelas. Acara yang diselenggarakan selama dua hari ini ternyata mampu

memberikan inspirasi bagi para tenaga kependidikan yang hadir, terutama

dalam menyusun tindak lanjut usai kunjungan belajar.

Dra. Hj. Elis Yualeti, M.Pd selaku Kabid Pembinaan SMP Dinas

Pendidikan Kabupaten Serang mengatakan bahwa pendataan diperlukan

lagi untuk melihat jam mengajar guru bidang studi dan penerbitan SK

mengajar bagi guru yang memiliki jumlah jam kurang dari 24 jam per

minggu. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan beban kerja guru

sehingga lebih efektif bagi guru.

Di sisi lain, kunjungan belajar ini juga mendorong peserta untuk

membentuk paguyuban serupa yang terdiri atas komite sekolah dan

komite tingkat kelas untuk perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah.

(Ahmad)

Adakan Pengawas Mapel dan Paguyuban Hasil Kunjungan Belajar

(Atas) Hj. Elis Yulaeti melakukan observasi pembelajaran di kelas VIII-7 SMPN 2 Lubuk Pakam (25/11/2014). (Bawah) Drs. Dadang Danial Tafif tampak berdiskusi dengan Pengawas mapel Matematika dari Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang (24/11/2014).

Fasilitator Nasional Banten Siap Tampil Tindak Lanjuti Peningkatan Mutu Sekolah

MAKASSAR – “Jika selama ini

IPA terkesan eksklusif dan sulit,

kini diharapkan siswa lebih mudah

memahami konsep IPA dengan

menemukannya dalam kehidupan

sehari-hari. Pembelajaran model

seperti ini mengaitkan materi ajar

dengan kondisi lingkungan sekitar.

Hal ini akan saya terapkan kepada

siswa saya kelak sehingga lebih

menyenangkan dan menarik,”

kesan Nurlaelati (27/2), guru IPA

SMPN 1 Maja, Kabupaten Lebak.

Lain lagi pendapat Asep

Rohanda (27/2), guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Kaduhejo, Kabupaten

Pandeglang. Dia mengatakan, “Saya mendapatkan inspirasi agar sebagai

guru mampu berkreasi, misalnya dalam membuat laporan sehingga

lebih informatif. Caranya, siswa diberikan dulu teks awal kemudian

pertanyaan-pertanyaan turunan dari subtema yang memudahkan anak

menelaahnya.”

Demikian pendapat mereka yang disampaikan di sela-sela

pelatihan tingkat nasional III SMP/MTs di Makassar yang dihadiri tujuh

provinsi mitra, termasuk Banten. Pelatihan ini diselenggarakan pada 26

Februari hingga 1 Maret 2015 yang

d i h a r a p k a n a g a r p e s e r t a d ap a t

menerapkan hasil pelatihan dengan

melatih dan mengembangkan sekolah

bermutu. Untuk dapat melakukan

penilaian yang efektif, peserta juga dilatih

melakukan penilaian otentik dan dokumen

portofolio sehingga guru akan menjadi

lebih komprehensif dalam menilai

kemampuan belajar yang sudah dan belum

dikuasai siswa.

Sementara pada materi MBS,

p e s e r t a d i l a t i h mengembangk an

keprofesionalan guru secara berkelanjutan

dan penguatan program membaca. “Sebagai kepala sekolah, saya

jadi mengetahui apa saja yang menjadi kendala dan tantangan

untuk kemajuan sekolah. Bagaimanapun kepala sekolah, guru,

p e n g aw a s d a n ko m i t e s e ko l a h b e r p e r a n u n t u k

mengaplikasikannya melalui empat elemen, yakni manajemen,

peran serta masyarakat, budaya baca dan pembelajaran,” ujar

Didik Kuswinarto (27/02), Kepala SMPN 4 Warunggunung,

Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.

Salah satu percobaan pembelajaran yang dilakukan peserta pelatihan (27/2).

4 Wewarah PRIORITAS Edisi 9/Maret/2015

Page 5: WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut

Wewarah PRIORITAS Edisi 9/Maret/2015 5

INOVASI PEMBELAJARAN

Menjawab Keingintahuan Siswa lewat PAKEM

Siswa pun melengkapi hasil kunjungan antar kelompok dengan menuliskan temuan tersebut dalam kertas plano. Hasil akhirnya, setiap kelompok memajang dan menempelkan bagian dari tanaman obat untuk ditampilkan di dinding kelas. “Awalnya siswa tak banyak yang paham dengan jenis dan manfaat tanaman obat jika diberikan penjelasan saja. Kini setelah diskusi dan melihat secara langsung tanaman obat, siswa mampu mengidentifikasikan jenis dan kegunaan tanaman obat. Mengapa? Sebab siswa belajar menemukan konsep secara langsung,” tegasnya.

SERANG – Enih Sukanah S.Pd, guru kelas IV yang sedang mengajar Bahasa Indonesia di SDIT Khairunnas, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, tidak menyangka bahwa bungkusan yang dibawanya ke kelas pagi ini membuat riuh siswa kelas IV. Setiap kelompok siswa mendapatkan satu bungkusan plastik hitam dengan kertas plano dan spidol untuk menuliskan hasil kelompok.

Sebelum membuka bungkus plastik yang sudah membuat penasaran setiap siswa, Enih membagikan lembar teks cerita untuk dibaca setiap siswa dengan hening selama lima menit. Lembar cerita berisi kisah Ibu Siti yang memiliki sebidang tanah untuk ditanami dengan tanaman obat.

Usai membaca teks, siswa diminta untuk membuka bungkusan di tiap kelompok. Sontak setiap siswa antusias untuk menuliskan nama tanaman yang ditemukan dalam bungkus plastik hitam tersebut. Kemudian siswa mendiskusikan jenis dan kegunaan tanaman tersebut di setiap kelompok. Siswa bisa menulis berdasarkan hasil bacaan dalam teks dan hasil diskusi bersama.

Siswa pun antusias saling bercerita tentang tanaman yang ditemukan. “Saya menemukan jahe. Jahe banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Jahe juga digunakan sebagai jamu untuk menghilangkan pegal-pegal,” ujar seorang siswa dengan lantang berpendapat.

“Saya menemukan kunyit. Menurut saya kunyit sangat membantu untuk menyembuhkan batuk,” kata seorang siswa yang lain menjelaskan tanaman obat yang ditemukannya.

“Setelah kalian berdiskusi, kini kalian jadi mengetahui manfaat dan kegunaan tanaman obat tersebut dalam kelompoknya. Tugas berikutnya adalah kalian tentukan siapa yang jadi juru bicara kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompoknya. Anggota kelompok yang lainnya diminta untuk berkunjung ke kelompok yang membahas tanaman obat yang sama,” seru Enih menegaskan tugas berikutnya.

Setelah berdiskusi siswa menuliskan hasil temuannya untuk dilaporkan dalam kunjungan antar kelompok.

Dinamika Kelompok di Kelas Ubah Paradigma Siswa

TANGERANG SELATAN -

“Jika dulu siswa berpendapat

sekolah hanya kewajiban, sekarang

siswa senang berada di sekolah.

Siswa mulai merasa sekolah

sebagai kebutuhan,” kata Liana M.

M .Pd , g u ru I PA SMPN 16

Kecamatan Serpong Utara, Kota

Tangerang Selatan. Ia merasakan

dampak perubahan siswa berkat

pembelajaran kontekstual yang

diperkenalkan oleh Drs. Joko Budi

Santosa M.Pd., Fasilitator Daerah

Kabupaten Tangerang Selatan.

Memulai perubahan, Joko

berinisiatif dengan melakukan

penataan ruang kelas. Suasana

kelas yang kondusif tentu akan

membuat siswa merasa nyaman memahami pembelajaran, pikirnya. Ia pun

mendorong rekan guru di SMPN 16 untuk menerapkannya di seluruh

mata pelajaran yang diampunya. Penataan kursi dan meja secara

berkelompok adalah salah satu cara perubahan agar pembelajaran dapat

berlangsung optimal dengan meransang siswa untuk aktif berdiskusi.

Siswa mulai memecahkan persoalan

pembelajaran lewat partisipasi dalam

kelompoknya.

Selanjutnya, penyediaan pajangan di

dalam kelas membuat siswa bersemangat

un tuk menamp i l kan has i l k a r ya

kelompoknya. “Pajangan karya siswa

semacam motivasi untuk menampilkan

karya terbaik. Selain itu, pajangan yang

mereka tampilkan menjadi sumber

belajar tempat mereka saling berbagi

informasi dan inspirasi,” ujar Joko

menambahkan kesan-kesannya terhadap

perubahan di SMPN 16.

Perubahan yang juga dirasakan adalah

penyediaan alat peraga pembelajaran yang

dihasilkan oleh siswa. Guru pun menjadi

termotivasi untuk membuat serupa dari

bahan-bahan low-cost material dan mudah didapat. “Tentunya ini

membuat siswa menarik karena suasana yang menyenangkan dan

tidak membosankan.” tambah Liana yang menceritakan pengalaman

perubahan pembelajaran yang dialaminya di kelas.

Siswa terlihat aktif saat duduk berkelompok. Perubahan juga terjadi dengan penataan pajangan karya siswa di dalam kelas sebagai sumber belajar.

Page 6: WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut

Siswa mengindentifikasikan hasil pengamatan di luar kelas kemudian mencatatnya. Guru mendampingi aktivitas di luar kelas.

Wewarah PRIORITAS Edisi 9/Maret/2015 6

INOVASI PEMBELAJARAN

Alam Raya Sekolahku

PANDEGLANG

– Kita bisa belajar

di mana saja.

Prinsip ini diyakini

oleh Uum Umiati

S.Pd.SD., guru IPA

kelas IV SDN

Kurung Kambing 4,

Kecamatan

Mandalawangi,

Kabupaten

Pandeglang. Ia mengajak siswa turun ke sawah dan kebun dekat

sekolah untuk mengamati langsung berbagai makhluk hidup yang

hidup di sana. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengenal manfaat

lingkungan sekitarnya bagi manusia.

“Ayo catat! Apa saja mahluk hidup yang kalian lihat?” serunya

kepada para siswa. Segera siswa menjawab nama hewan dan tanaman

yang mereka lihat. Selama 10 menit, mereka mencatat berbagai

mahluk hidup yang ditemukan. “Saya menerapkan pendekatan

kontekstual agar siswa punya pengalaman langsung berinteraksi

dengan lingkungan melalui pembelajaran. Siswa bisa memahami

konsepnya dengan jelas,” tuturnya.

Uum Umiati adalah salah satu peserta praktik mengajar

Pelatihan Praktik yang Baik Pembelajaran PAKEM di Kabupaten

Pandeglang yang diselenggarakan USAID PRIORITAS dengan

Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang.

Perubahan siswa nampak sekali berbeda, saat masih di dalam

kelas siswa cenderung lebih diam dan pasif. Sementara di luar

kelas, mereka menjadi aktif dan sibuk mengamati makhluk hidup

yang jadi tema pembelajaran kail ini. Sekembalinya dari luar kelas,

siswa semakin antusias untuk berdiskusi dan menyampaikan

pendapatnya dari hasil pengamatan.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang, Drs.

Nurhasan M.Pd. menyambut positif adanya praktik mengajar di

sela pelatihan. “Guru yang baik adalah guru yang mampu

memanfaatkan lingkungan di sekitar sekolah, sehingga siswa lebih

mudah mencerna pembelajaran,” katanya menutup pelatihan yang

diikuti oleh 112 guru SD dan MI dari sekolah mitra di Kecamatan

Bojong dan Mandalawangi. Pelatihan itu sendiri berlangsung sejak

Jumat hingga Senin, 7-10 November 2014. (Usman)

Sajikan Data dengan Warna-warni Mudahkan Siswa Analisis

PANDEGLANG - “Kali ini kita akan

belajar tentang menyajikan data dalam

bentuk tabel dan diagram batang. Sebelum

dimulai, ibu mengajak kalian semua untuk

bermain. Nama-nama yang ibu panggil

diharapkan maju ke depan kelas,” seru Ela

Nurlaelasari, S.Pd.SD., guru Kelas VI SDN

Bojong 2, Kecamatan Bojong, Kabupaten

Pandeglang, yang sedang mengajar

Matematika di hadapan seluruh siswa di

kelas.

Usai disebutkan namanya satu per satu,

siswa pun tampil di depan kelas. Kini

terdapat enam siswa berada di depan kelas.

Kemudian, guru meminta satu orang siswa

untuk maju dan mengurutkan enam orang

siswa tersebut mulai dari yang tertinggi

hingga yang terpendek yang dilihat dari

tinggi badannya. Siswa pun sepakat dan

menyetujui bahwa mereka sudah berdiri

sesuai urutan dari yang paling tinggi

badannya hingga yang terpendek.

Guru pun membagi tugas per

kelompok dengan mengurutkan skor

penilaian dari yang terendah hingga

tertinggi. Selanjutnya, Lembar Kerja (LK) siswa

mulai dibagikan, siswa pun mengerjakan secara

berkelompok hasil penilaian siswa tersebut dan

memasukkan datanya dalam LK. Siswa pun

diminta untuk membuat presentasi hasil diskusi

per kelompok berupa temuan data lewat tabel

dan diagram batang dengan kertas warna-warni

sehingga terlihat menarik. Dengan tampilan data

yang menarik tentunya memudahkan bagi siswa

untuk membuat analisis dan kesimpulan.

“Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, nilai

65 ada dua orang. Nilai 80 ada tiga orang. Nilai 90

ada lima orang,” kata seorang siswa menjelaskan

temuan data dalam kelompoknya dengan

membaca hasil diskusi yang sudah berisi tabel

batang warna-warni. Hasil karya siswa per

kelompok pun dipajang di dinding kelas.

“Sekarang siswa jadi mudah membuat

analisis temuan data dari tabel dan diagram

batang setelah mereka mampu memahami

konsepnya. Mereka juga mampu menyajikan data

secara menarik, dengan warna warni jadi mudah

dibaca,” kesan Ela menutup sesi pembelajaran.

(Atas) Siswa berdiskusi menyajikan temuan data dalam tabel dan diagram batang.(Bawah) Siswa pun memajangkan hasil kelompok di hadapan kelas.

Page 7: WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut

Wewarah PRIORITAS Edisi 9/Maret/2015 7

TATA KELOLA DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

Peran Serta Masyarakat dan Komite untuk Renovasi SekolahPandeglang – Bangunan fisik sekolah

sangat mempengaruhi suasana belajar. Hal

i tulah yang dirasakan oleh Eutik

Sobariyah, Kepala SDN Panjangjaya 2,

Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten

Pandeglang. Ia melihat bagunan sekolah

sudah tak layak dengan kondisi gelap, tak

ada ruang baca untuk siswa, serta

sebagian kondisi kelas yang rusak.

Sebagai Fasil itator Daerah

(Fasda), ia menggagas ide perbaikan

sekolah dengan mengajak partisipasi guru

dan komite sekolah untuk membentuk

panitia pembangunan sekolah secara

swadaya. Panitia terdiri atas guru dan

komite sekolah yang bertugas menggalang

dana dan melakukan pertemuan secara

regular untuk memantau pelaksanaan

pengumpulan dana. Hasil pengumpulan

dana melebihi perkiraan semula sehingga

mampu merenovasi sekolah menjadi

tempat menuntut ilmu yang lebih nyaman

dan layak lagi.

“Semula kami prihatin dengan

kondisi sekolah yang sudah rapuh dan

rusak. Bersama guru, komite sekolah dan

orangtua siswa menggagas penggalangan

dana. Kami juga bersama-sama memantau

pelaksanaan pembangunan sekolah.

Alhamdulillah, sekarang kami sudah

memiliki bangunan sekolah layak huni dan

nyaman untuk siswa jika hujan datang,”

kesan Eutik usai menutup rapat komite

sekolah.

Pembangunan sekolah dilaksanakan

secara bertahap menyesuaikan agenda

sekolah dan biaya yang terkumpul.

“Pertama kami memperbaiki atap yang

sudah bocor untuk mengantisipasi hujan

datang. Kemudian, perbaikan dilanjutkan

pada tanggul depan sekolah agar siswa

nyaman berakt iv itas tanpa takut

terpeleset. Kami berhasil memanfaatkan

ruang terbuka untuk pojok baca siswa,”

tambah Eutik sembari menunjukkan

bangunan sekolah yang sudah diperbaiki.

“Saya bersyukur kontribusi komite

sekolah dan peran serta masyarakat

dalam mendukung pembangunan sekolah

ini sehingga menjadi bangunan sekolah

yang layak dan nyaman. Bukankah untuk

mendapatkan pembelajaran bermutu,

diperlukan bangunan yang layak?” kesan

Eutik lagi. (Usman)

(Atas) Bangunan sekolah sebelum diperbaiki sudah dengan atap yang rusak dan bocor. (Bawah) Rapat komite sekolah dan masyarakat yang merumuskan kesepakatan pembangunan sekolah.

Peran Komite Sekolah untuk Perbaikan Mutu Sekolah

TANGERANG SELATAN – “Kami senang sekolah kami bermitra

dengan USAID PRIORITAS. Wawasan kami sebagai pengajar bertambah

dalam menyelenggarakan pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan

sehingga mendorong siswa untuk lebih sering bertanya dan berdiskusi di

dalam kelas,” ujar Endang Sri Pujiarti, S.Pd., Kepala SDN Kademangan I,

Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan di sela-sela jam istirahat sekolah.

Perubahan pengelolaan sekolah mulai diterapkan oleh Endang setelah

mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh USAID PRIORITAS

Provinsi Banten dengan memperhitungkan ketersediaan anggaran untuk

penyediaan sarana pembelajaran demi perbaikan mutu sekolah. Sekolah

yang menampung 628 siswa kini berhasil dikenal oleh masyarakat sekitar

sebagai sekolah terbaik. Sekolah pun memajangkan prestasi dan hasil

karya siswa untuk menunjukkan capaian mereka alami selama ini.

“Saya terkesan sekali. Sekarang anak saya mulai aktif bertanya tentang

berbagai hal. Ia juga mulai bercerita pengalaman menyenangkan di sekolah

seperti berdiskusi dengan temannya atau belajar menggunakan alat

peraga di kelas,” kata Tri Wuryaningsih, orangtua siswa kelas VI yang datang

ke sekolah saat itu. “Saya juga aktif di Komite Sekolah di sini supaya sama-

sama bisa memantau kemajuan sekolah,” tambah Tri saat ditanya peran

komite sekolah.

Membuat kemajuan sekolah bukan perkara mudah. Alasan inilah

yang mendorong Endang selaku Kepala Sekolah untuk sering

melibatkan komite sekolah dalam berbagai kegiatan. “Kemajuan

sekolah bukan terletak pada kepala sekolah saja, tetapi semua harus

berperan termasuk komite sekolah,” tuturnya.

Suasana pembelajaran di kelas IV SDN Kademangan I, Kecamatan Setu, Kabupaten Pandeglang.

Page 8: WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut

Wewarah PRIORITAS Edisi 9/Maret/2015 8

TATA KELOLA DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

Mendukung Regrouping untuk Peningkatan Mutu Pendidikan

PANDEGLANG - Kepala Dinas

Pendidikan Kabupaten Pandeglang

menyetujui pelaksanaan regrouping

sebagai langkah awal penataan dan

pemeratan guru d i Kabupaten

Pandeglang. Melalui serangkaian

kegiatan komprehensif yang melibatkan

Dinas Pendidikan, Bappeda, dan Badan

Ke p e g aw a i a n D a e r a h ( B K D )

Kabupaten Pandeglang pengelolaan

pendidikan dasar yang efektif dan

efisien melalui distribusi guru sekolah

dasar menjadi perhatian khusus.

Berdasarkan analisis Data Pokok

Pendidikan (Dapodik), ditemukan

terdapat 133 SDN yang merupakan

sekolah kecil dengan jumlah siswa atau

rombongan bela jar kurang dari

setengah Standar Pelayanan Minimal

(SPM) Pendidikan Dasar . Alasan lainnya

juga , sekolah-sekolah tersebut

memiliki lokasi yang sangat berdekatan

dan tersebar di 31 Kecamatan,

Kabupaten Pandeglang. Berangkat dari

persoalan ini, penggabungan sekolah

atau yang biasa dikenal regroup menjadi

rekomendasi kebijakan untuk penataan

dan pemerataan guru selanjutnya.

Proses perumusan isu strategis dan

alternatif kebijakan ini mendorong

keterlibatan UPTD agar lebih aktif

berperan untuk memantau pelaksanaan

verifikasi data dan meninjau kembali

payung kebijakan regroup SD yang sudah

ada sebelumnya.

“Saya sangat menyetujui penataan dan

pemerataan guru PNS serta regrouping

SD apalagi hal itu bertujuan untuk

peningkatan mutu pendidikan,” seru

Drs. H. Dadan Tafif Danial, M.M., Kepala

D i n a s Pe n d i d i k a n K a b u p a t e n

Pandeglang dalam menyampaikan

pendapatnya di hadapan peserta rapat

yang terdiri atas Kepala UPTD dan tim

Penataan dan Pemerataan Guru di

seluruh Kabupaten Pandeglang yang

hadir. (Oktin)

Pojok Baca Dorong Siswa Terampil Menulis

CILEGON - Kebiasaan membaca yang

rutin ternyata menghasilkan penulis-

penulis muda di kalangan SMP IT

Roudhoutul Jannah, Cilegon. Sekolah

yang sudah berdiri sejak dua belas tahun

silam ini, telah menggagas program baca

setiap Senin pagi selama 30 menit

sebelum pembelajaran dimulai. Sekolah

pun menyediakan fasilitas perpustakaan

yang nyaman untuk membaca. Siswa

pun tampak senang berkunjung di sela-

sela istirahat pembelajaran dan usai

pulang sekolah untuk meminjam buku.

“Kami menyediakan fasilitas

perpustakaan yang nyaman untuk baca.

Bahkan di setiap lantai, kami sediakan

pojok baca yang nyaman sehingga

mereka bisa tetap membaca dimana

saja,” kata Dra. Endang Hanimah,

Kepala Sekolah yang bercerita mengenai fasilitas perpustakaan dan pojok

baca di setiap lantai bangunan sekolah tersebut.

Tidak hanya program baca dan perpustakaan saja, Endang juga

berhasil menyediakan pojok baca untuk

memenuhi kebutuhan siswa untuk

membaca.

“Orangtua bercerita pada saya bahwa

kini anaknya senang menyisihkan uang

untuk membeli buku. Misalnya, untuk

bermain catur, siswa lebih memilih

belajar bermain catur lewat buku

ketimbang menonton orang bermain

catur,” tambah Endang sekali lagi.

Upayanya untuk mendorong siswa

t e r a m p i l m e m b a c a t e r n y a t a

membuahkan hasil. Kini ia berhasil

mengoleksi karya s iswa untuk

diterbitkan menjadi buku bacaan

secara mandiri. Ia melihat minat siswa

tidak hanya membaca saja tetapi juga

menulis. Kini pojok baca yang sudah

dirintisinya tampak sering dikunjungi

oleh siswa di sela-sela istirahat pembelajaran dan pulang sekolah.

Pojok Baca yang tersedia di lantai 2 di SMP IT Roudhotul Jannah tampak sedang dikunjungi oleh siswa di sela-sela istirahat pembelajaran. Pojok baca dibuat dengan nyaman seperti rak buku yang berisi beberapa buku bacaan dan karpet untuk duduk. Pojok Baca berada di area yang tenang, tidak gelap, dan terbuka sehingga siapa pun dapat menikmati untuk membaca buku.

(Atas) Kepala Dinas Kabupaten Pandeglang, Drs. H. Dadan Tafif Danial, M.M., menyatakan dukungannya terhadap penataan dan pemerataan guru. (Bawah) Diskusi di antara kepala UPTD Kabupaten Pandeglang.

Page 9: WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut

Wewarah PRIORITAS Edisi 9/Maret/2015 9

KOORDINASI ANTAR INSTITUSI PENDIDIKAN

Promosi Praktik yang Baik di Sekolah Nonmitra

TA N G E R A N G S E L ATA N -

Memasuki tahun kerja ketiga, USAID

PRIORITAS melaksanakan mid-term

review yang dilaksanakan oleh tim REDI,

termasuk di Provinsi Banten. Evaluasi

yang diadakan di paro waktu proyek

dimaksudkan untuk mengumpulkan

informasi di tingkat Kabupaten/Kota

tentang kinerja sampai saat ini ,

e f e k t i v i t a s d u k u n g a n u n t u k

memperbaiki kualitas pendidikan, serta

upaya peningkatan koordinasi secara

vertikal dan horizontal di kalangan

pelaku pendidikan dalam memperkuat

proses belajar mengajar.

Adapun metode survei dipilih

untuk pengumpulan data dengan

responden terdiri atas staf atau mereka

yang pernah terlibat dalam USAID

PRIORITAS yang meliputi DPRD

tingkat II Kabupaten/Kota, Dinas

P e n d i d i k a n P r o v i n s i , K a n t o r

Kementerian Agama, hingga orangtua

siswa yang menyekolahkan anaknya di

sekolah mitra. Data dimasukkan dalam

digital data entry.

Dalam upaya evaluasi paro waktu

tersebut, pengumpulan data dilakukan

salah satunya di Kota Tangerang Selatan

pertengahan Februari 2015. Kunjungan

per tama d i laksanakan d i Dinas

Pendidikan Kota Tangerang Selatan.

“Saya menyambut baik kehadiran

U S A I D P R I O R I TA S k a r e n a

m e n d o r o n g g u r u u n t u k

m e n i n g k a t k a n k a p a s i t a s

pembelajaran PAKEM di kelas,” ucap

Kepala Dinas Pendidikan Kota

Ta n g e r a n g S e l a t a n d i aw a l

pembukaan pertemuan.

Secara bersamaan, disampaikan

hasil pelaksanaan District Showcase

yang berhasil digelar awal Februari

2015. “Saya berharap keberhasilan

penyelenggaraan pendidikan berkat

USAID PRIORITAS tidak hanya di

dua kecamatan saja, tetapi bisa

menyentuh di semua kecamatan.

Oleh karena itu, saya mendukung

adanya d i seminas i agar b i s a

mengembangkannya di sekolah

nonmitra. Sejalan dengan sinergi

program yang diselenggarakan Dinas

Pendidikan Kota Tangerang Selatan,

kami juga mendorong Kepala UPTD

dan Pengawas Sekolah untuk

merencanakan dan menggunakan

dana di kemudian hari untuk

program diseminasi,” tegas Drs. H.

Mathodah, M.Si., Kepala Dinas

Pendidikan Kota Tangerang Selatan

(16/2).

(Atas) Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Drs. H. Mathodah, M.Si., tampak menyimak lembar data atau yang biasa dikenal Fact Sheet yang memuat capaian terkini program USAID PRIORITAS.(Bawah) Salah seorang Pewawancara dari Tim REDI sedang mewawancarai Bambang Triyadi, SIP., Ketua Komisi II DPRD Tangerang Selatan.

Apa Kata Mereka?

Etty MutianingsihFasilitator Daerah dan

Guru IPA SMPN 2 Cilegon

Setelah mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan USAID PRIORITAS, saya tidak hanya mendapatkan pengetahuan yang menambah wawasan saya sebagai guru, tetapi juga pengalaman untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Melalui USAID PRIORITAS, saya juga pernah diundang menjadi fasilitator dalam Pelatihan Peningkatan Mutu Pendidikan yang diselenggarakan oleh LPMP Jambi pada September 2014. Saya juga pernah melakukan pelatihan hingga ke Papua. Pengalaman menarik ini tentu berharga buat saya karena saya mampu membagikan pengetahuan dan pengalaman saya dalam praktik yang baik agar semakin banyak guru menerapkan pembelajaran aktif untuk perbaikan mutu pendidikan kita.

Lusiani Dewi Assaat, S.Pd., M.SiDosen Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa, Banten

Saya senang bisa mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan USAID PRIORITAS karena bermanfaat bagi saya sebagai dosen. Saya paham dan mampu mengelola kelas dengan baik seperti membuat mahasiswa lebih aktif berdiskusi dan pembelajaran yang menyenangkan bagi mereka. Melalui pelatihan Penelitian Tindakan Kelas, saya juga memahami bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran lewat penelitian yang baik yang sesuai dengan dasar-dasar pengajaran.

Page 10: WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut

Siswa kelas VI MIN Langon, Cilegon, sedang menguji berbagai jenis benda yang diberikan untuk mengetahui penghantar panas yang baik.

Wewarah PRIORITAS Edisi 9/Maret/2015 10

PRAKTIK YANG BAIK

Mempelajari IPA lewat Eksperimen Menyenangkan

Cilegon – Pelajaran IPA dengan memahami konsep perpindahan dan perubahan energi bukan perkara mudah bagi siswa kelas VI di semester genap. Maka pagi itu, Mahpudin, salah seorang praktik ajar Training of Trainer Modul 2 di Kohor 2 yang meliputi Ko t a Ta n g e r a n g S e l a t a n d a n K a b u p a t e n Ta n g e r a n g y a n g d i s e l engga r akan o l eh USA ID PRIORITAS mempraktikkannya lewat eksperimen sederhana (7/3). Pelatihan yang berlangsung pada tanggal 4-9 Maret 2015 ini diikuti 30 Peserta dan dibuka oleh Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Dinas (Dikdas) Provinsi Banten, Akhmad Yani CH, M.Si (3/3)

“Anak-anak, apa yang terjadi jika kalian

memegang wajah penggorengan tanpa

menggunakan kain waslap?” tanya

Mahpudin kepada siswa. Siswa pun

sal ing bersahutan memberikan

kesaksian saat mereka memegang

wajan penggorengan tanpa kain

waslap.

Siswa yang sudah terbagi kelompok di

kelas, kemudian diberikan peralatan

sederhana berupa lilin, korek api, lidi,

kawat, sendok logam, sendok plastik,

pensil, ranting kayu dan gelas. Masing-

mas ing ke lompok yang sudah

mendapatkan peralatan menguji

benda-benda yang diberikan dengan lilin yang menyala untuk menguji

jenis benda yang dipanaskan di atas lilin. Siswa mengamati berbagai jenis

benda yang diujikan tersebut. Salah seorang siswa kemudian mencatat

hasil eksperimen sederhana dalam lembar kerja. Laporan siswa per

kelompok dapat berupa poster, teks tertulis dan brosur yang

menjelaskan sifat benda konduktor dan isolator yang ditemukannya

dalam eksperimen mereka. Laporan siswa akan dipajang dalam dinding

kelas sehingga menjadi sumber belajar bersama.

Usai eksperimen sederhana tersebut, Mahpudin pun meminta setiap

kelompok untuk tampil menyampaikan hasil laporannya. “Sekarang

setiap presentasi kelompok, saya pun mulai mempertimbangkan gender

di antara mereka. Tidak melulu siswa lelaki atau siswa perempuan saja

yang berbicara dan tampil di depan. Saya berharap setiap siswa dapat

menunjukkan potensinya di dalam kelompok sendiri dan presentasi di

kelas,” tambahnya di sela-sela presentasi kelompok.

Di akhir pembelajaran, siswa ditanya mengenai pengalaman eksperimen

sederhana yang baru saja dilakukannya. Beberapa perwakilan siswa pun

menjawab serupa bahwa pembelajaran yang baru saja mereka lakukan

itu menyenangkan. Masing-masing

siswa pun menuliskan pengalaman

pembelajaran di lembar refleksi.

Lain Mahpudin, lain pula, Siti

Khodijah S.Pd.SD., yang juga turut

serta dalam praktik ajar di MIN

Langon, Cilegon (7/3). Ia tampil

mempraktikkan pembelajaran

tematik di kelas awal. Sebagai guru di

SDN Jelupang I, Serpong Utara, Kota

Tangerang Selatan, ia merasa

pengalaman pelatihan yang diberikan

USAID PRIORITAS memberikan

nuansa baru. Tidak hanya diberikan

penguatan, tetapi lewat persiapan

dan praktik ajar membantu peserta

untuk lebih terarah dan matang

sebelum menularkannya kembali ke

rekan guru yang lain.

“Lewat praktik ajar yang saya alami

hari ini, saya bisa cerita ke rekan-

rekan guru yang lain bahwa kita bisa

memanfaatkan lingkungan sekitar

sebagai media pembelajaran. Saya

ajak siswa untuk keluar kelas,

mengamati bagian-bagian dari

tumbuhan yang ditemukan di

l ingkungan sekolah. Kemudian

mereka mencatat hasil temuannya

Siti Khodijah S.Pd.SD., (berkerudung oranye) tampak sedang memantau kelompok siswa yang mengamati lingkungan sekitar sekolah sebagai media pembelajaran.

Apa Kata Mereka?

Drs. H. Agus Salim, M.Pd

Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama

Provinsi Banten

Luar biasa! Program pelatihan yang diselenggarakan oleh USAID PRIORITAS ini wajib dilaksanakan secara berkesinambungan. Pelatihan ini menguatkan guru dan tenaga kependidikan kita tentang praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah. Ini penting saya tegaskan karena untuk mendapatkan hasil yang baik perlu ditingkatkan kualitas mengajarnya. Selain itu praktik yang baik adalah bagaimana mampu merangsang siswa untuk aktif dan kreatif di dalam kelas.

tersebut. Siswa tampak menyukai kegiatan tersebut,” ujar Siti sekali

lagi sambil memantau kelompok siswa yang sedang mengamati

tanaman di sekitar sekolah.

Page 11: WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut

PRAKTIK YANG BAIK

Berbagi Praktik yang Baik di Expo SMPN 2 Cilegon

CILEGON - “Expo

ini memiliki

beberapa tujuan.

Pertama, ajang

apresiasi guru dan

siswa untuk

menunjukkan hasil

pembelajaran.

Kedua, kami ingin

menunjukkan

bahwa kami telah

berhasil

menciptakan

produk pembelajaran sebagai implementasi pelatihan yang sudah kami

terima, misalnya pelatihan-pelatihan yang dilakukan USAID DBE hingga

USAID PRIORITAS. Melalui expo ini kami berharap dapat terus

berkarya dan berinovasi sehingga dapat berbagi dengan sekolah-

sekolah yang lain juga,” ujar Etty Mutianingsih, guru IPA SMPN 2

Cilegon sekaligus Fasilitator Daerah (Fasda) yang ditemui di sela-sela

pameran unjuk karya tersebut (25/2).

Expo pendidikan yang bertajuk, “Membangun Generasi Kaya

Kreasi, Aksi, Apresiasi, dan Prestasi” itu diselenggarakan di halaman

SMPN 2 Cilegon dan berlangsung selama dua hari, 25-26 Februari

2015. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi guru dan siswa untuk

menyampaikan gagasan dan pengalaman sehingga menjadi

motivasi untuk peningkatan kualitas pendidikan.

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Wakil Walikota

Cilegon (26/2), Edi Ariadi yang hadir memberikan dukungan akan

penyelenggaraan pameran pendidikan di SMPN 2 Cilegon ini.

“Pameran kreativitas guru dan siswa wajib diapresiasi dan

dikembangkan oleh pihak sekolah. Expo ini menyatukan kegiatan

dua arah, guru dan siswa yang melibatkan partisipasi mereka

untuk memberikan yang terbaik demi peningkatan mutu

pendidikan,” katanya dalam sambutan yang dibacakan. Beliau juga

menyempatkan untuk berkunjung ke setiap stan pameran

kemudian berdialog dengan siswa dan guru tentang produk

pembelajaran yang ditampilkan.

SMPN 2 Cilegon adalah salah satu sekolah yang berhasil

menerapkan program replikasi pelatihan praktik yang baik dalam

pembelajaran dan manajemen sekolah yang diselenggarakan oleh

USAID PRIORITAS Provinsi Banten. Sekolah yang berdiri pada

tahun 1984 tersebut kini telah menerima siswa sekitar 900 siswa.

Produk pembelajaran dari setiap mata pelajaran dipamerkan

secara aktratif dan informatif. Acara ini mampu menyedot animo

masyarakat luas yang tertarik dengan pengalaman dan gagasan

pembelajaran yang baik yang ditampilkan. Pameran pendidikan ini

juga terbuka untuk siapa saja.

Edi Ariadi, Wakil Walikota Cilegon tampak antusias dengan produk pembelajaran IPA yang sedang dipajang di pameran.

Menuju Madrasah Berkualitas dan Profesional

Dalam kesempatan ini, Kepala MIN Wantisari, Imron Mashadi,

S.Ag. MM., yang hadir juga menyampaikan kesan yang positif bahwa

pelatihan replikasi USAID PRIORITAS ini akan membantu guru dan

tenaga kependidikan untuk lebih profesional. dalam meningkatkan

kualitas madrasah.

LEBAK – Menjadikan madrasah menjadi sekolah yang profesional,

berkualitas dan bernilai “jual” bagi masyarakat adalah harapan yang

dikemukakan Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Kementerian

Agama Kabupaten Lebak, H. Ahmad Hidayat M. S.Ip., M.Si dalam

sambutannya menjelang penutupan pelatihan replikasi yang

diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) seluruh Madrasah

Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Cileles (21/02). Pelatihan ini bermula dari

gagasan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MIN Wantisari Kabupaten

Lebak yang melihat keberhasilan pembelajaran di sekolah-sekolah mitra

USAID PRIORITAS.

Acara pelatihan yang mengambil tema, “Replikasi Praktik yang Baik

dalam Pembelajaran dan PAKEM” itu dihadiri 75 orang yang terdiri atas

guru dan pengawas MI di seluruh Kecamatan Cileles. Pelatihan ini juga

mendorong kapasitas guru dan tenaga kependidikan agar mampu

mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Hal ini

dilakukan agar pembelajaran di madrasah berkualitas dan menjawab

tantangan pembelajaran yang ada.

Untuk meningkatkan pembelajaran, Ahmad menekankan pentingnya

peran Pengawas dalam mempersiapkan madrasah yang berkualitas dan

profesional. “Dengan kegiatan ini, saya berharap bapak ibu yang hadir di

sini dapat mempraktikkan kembali apa yang diperoleh dalam pelatihan

sehingga menjadi praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen

sekolah,” tegasnya.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Lebak, H. Ahmad Hidayat M.S.Ip., M.Si., sedang menyampaikan dukungannya dalam pelatihan replikasi.

Wewarah PRIORITAS Edisi 9/Maret/2015 11

Page 12: WEWARAH EDISI 9 16032015 FINALprioritaspendidikan.org/file/WEWARAH-PRIORITAS-Edisi-9.pdfJannah yang berkesempatan mengamati praktik mengajar pembelajaran bahasa Inggris. Kelas tersebut

Wewarah PRIORITAS Edisi 9/Maret/2015 12

FOTO DAN PERISTIWA

Replikasi di Cipacung, Pandeglang (November 2014)

Early Grade Reading Assessment/EGRA di Serang (November 2014)

Kunjungan Belajar ke Medan (November 2014)

Lokakarya Analisis Kebijakan Publik Penataan dan Pemerataan Guru (PPG) Kohor 2 (14-16 Januari 2015)

Unjuk Karya Pendidikan Kota Tangerang Selatan (3 Februari 2015)

Unjuk Karya Pendidikan Kabupaten Tangerang (5 Februari 2015)

Rapat Kerja Provinsi Banten (Desember 2014)

Silahkan kirimkan berbagai praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah berikut RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), foto kegiatan dan foto produk pembelajaran via email ke [email protected] atau pos ke Komplek Ciceri Indah Blok M No. 7, Sumur Pecung, Serang 42118, ditujukan ke Anna Rosita.

Penanggungjawab Tim Komunikasi USAID PRIORITASKoordinator Provinsi Rifki RosyadDesain & Tata Letak Anna RositaKontributor Staf & Penerima Manfaat USAID PRIORITAS Provinsi Banten

USAID PRIORITAS adalah program lima tahun yang didanai oleh USAID, yang diimplementasikan oleh Research Triangle Institute (RTI), Education Development Center (EDC), dan World Education. USAID PRIORITAS dirancang untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas di Indonesia, khususnya untuk: (1) Meningkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran di sekolah; (2) Meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan di sekolah dan kabupaten/kota; (3) Meningkatkan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, lembaga pendidikan/ pelatihan guru dan pemerintah di semua jenjang. Isi dari buletin ini bukan merepresentasikan pendapat resmi dari USAID atau pemerintah Amerika Serikat.