Web viewSHU harus dirinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksi ... Sebagai contoh...

11

Click here to load reader

Transcript of Web viewSHU harus dirinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksi ... Sebagai contoh...

Page 1: Web viewSHU harus dirinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksi ... Sebagai contoh ditampilkan Kartu Simpanan Anggota yaitu Pak Abdul dan

Sisa Hasil Usaha (SHU) dan Dana-Dana

Koperasi tidak menggunakan istilah laba atau keuntungan untuk menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima selama periode tertentu dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut.

Selisih ini dalam koperasi disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU yang telah dikurangi berbagai beban usaha akan dibagikan kepada para anggota sesuai dengan perimbangan jasanya masing-masing.

Jasa anggota diukur berdasarkan jumlah kontribusi dan jumlah modal dari masing-masing anggota terhadap pembentukan SHU. Ukuran kontribusi yang digunakan adalah jumlah transaksi anggota dengan koperasi selama periode tertentu dan saldo modal anggota dalam koperasi, yang terwujud dalam simpanan pokok dan simpanan wajib.

SHU harus dirinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksi dengan anggota, dan sisa hasil usaha yang berasal dari transaksi dengan non anggota. Sebagian Sisa Hasil Usaha akan dikembalikan kepada anggota sebanding dengan jasa yang diberikan dan sebagian lagi dialokasikan ke berbagai dana yang dimiliki koperasi serta cadangan koperasi.

Alokasi sisa hasil usaha suatu koperasi secara umum dapat dirinci sebagai berikut:

Objek Alokasi SHU1 Dana Anggota2 Cadangan Koperasi3 Dana Pengurus4 Dana Pegawai5 Dana Pendidikan Koperasi6 Dana Pembangunan Daerah Kerja7 Dana Sosial

1. Sisa Hasil Usaha untuk Anggota atau Dana Anggota, adalah sebagian SHU yang dikembalikan kepada anggota atas jasa-jasa yang telah diberikannya kepada koperasi. Jasa yang diberikan kepada koperasi dibagi menjadi:a. Jasa Modalb. Jasa Penjualan c. Jasa Pembeliand. Bunga Simpanan Sukarela

2. Cadangan Koperasi, adalah akumulasi sisa hasil usaha koperasi yang disisihkan untuk koperasi dan akan digunakan sebagai cadangan untuk menutup kerugian yang mungkin

Page 2: Web viewSHU harus dirinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksi ... Sebagai contoh ditampilkan Kartu Simpanan Anggota yaitu Pak Abdul dan

terjadi di masa mendatang, selain dapat juga digunakan untuk pengembangan usaha. Cadangan koperasi bukan milik anggota sehingga tidak boleh dibagikan kepada anggota.

3. Dana-Dana, adalah bagian dari SHU koperasi yang oleh Undang-Undang harus disisihkan untuk berbagai keperluan/kegunaan, seperti:a. Dana Pengurus, yaitu bonus yang diberikan kepada pengurus koperasi karena telah

memberikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk mengelola koperasi. Sebelum dana ini dibagikan, dana pengurus merupakan utang koperasi kepada pengurus.

b. Dana Pegawai, yaitu bonus yang diberikan kepada pegawai koperasi karena telah memberikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk menjalankan aktivitas koperasi sehari-hari. Sebelum dana ini dibagikan, dana pegawai merupakan utang koperasi kepada pegawai.

c. Dana Pendidikan, yaitu dana yang berasal dari SHU yang dialokasikan koperasi untuk meningkatkan pendidikan anggota koperasi, pengurus koperasi, pegawai koperasi atau pihak-pihak lain yang dipandang perlu menerima bantuan dana pendidikan.

d. Dana Pembangunan Daerah Kerja, yaitu dana yang dialokasikan untuk memberikan sumbangan pembangunan di wilayah koperasi beroperasi. Dana ini merupakan kewajiban koperasi kepada masyarakat.

e. Dana Sosial, yaitu dana yang dialokasikan untuk berbagai kegiatan sosial di lokasi koperasi tersebut beroperasi. Dana ini merupakan kewajiban koperasi kepada masyarakat.

Metode Pembagian SHU

Secara umum, Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi selama suatu periode akuntansi harus dibagikan kepada para anggota. Tetapi, SHU tersebut tidak dibagikan semuanya kepada anggota. SHU harus dialokasikan ke beberapa pos yang telah dianggarkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

Pasal 5, ayat 1-c Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Ini berarti hak anggota atas SHU akan berbeda satu dengan lainnya, tergantung pada tingkat kontribusinya dalam usaha koperasi.

Sementara itu, dalam pasal 5 ayat 1-d, disebutkan juga bahwa pemberian balas jasa terhadap modal diberikan secara terbatas.

Dalam Pasal 45 ayat 2 UU yang sama juga disebutkan bahwa SHU, setelah dikurangi dengan cadangan, akan dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan masing-masing anggota kepada koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain koperasi sesuai dengan keputusan rapat anggota.

Page 3: Web viewSHU harus dirinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksi ... Sebagai contoh ditampilkan Kartu Simpanan Anggota yaitu Pak Abdul dan

Berdasarkan berbagai peraturan di atas, pembagian SHU kepada anggota dapat dilakukan dengan pola dasar sebagai berikut:

1. Menentukan objek distribusi SHU dan besarnya proporsi untuk masing-masing bagian yang akan memperoleh alokasi SHU, seperti:

a. Cadanganb. Dana Anggotac. Dana Pengurusd. Dana Pegawaie. Dana Pendidikanf. Dana Sosialg. Dana Pembangunan

2. Menentukan besarnya proporsi SHU untuk anggota (dana anggota) berdasarkan dua komponen utama, yaitu:

a. Jasa Transaksib. Jasa Modal

Alokasi SHU ke anggota berdasarkan kategori Jasa Transaksi dengan rumus dasar:

SHU Jasa Transaksi= BagianSHU atas JasaTransaksiTotalTransaksi Anggota

Alokasi SHU ke anggota berdasarkan kategori Jasa Modal dengan rumus dasar:

SHU Jasa Modal=Bagian SHU atas JasaModalTotalModal Anggota

Contoh Kasus: Koperasi “Sauyunan” adalah koperasi konsumen yang berlokasi di Tasikmalaya yang

menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari kepada anggota dan masyarakat sekitarnya yang bukan anggota.

Pada bulan Januari 2012, staf akuntansi koperasi menyajikan data yang berkaitan dengan aktivitas usaha koperasi pada tahun 2011.

Penjualan kepada anggota Rp 850.000.000Penjualan kepada nonanggota Rp 315.000.000SHU dari anggota koperasi Rp 123.000.000SHU dari non anggota Rp 57.000.000

Page 4: Web viewSHU harus dirinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksi ... Sebagai contoh ditampilkan Kartu Simpanan Anggota yaitu Pak Abdul dan

Anggaran Dasar koperasi menetapkan pembagian sisa hasil usaha koperasi sebagai berikut:

Objek Alokasi SHU Besar Proporsi1 Dana Anggota: 50%

a. Jasa Modal 40%b. Jasa Penjualan 60%

2 Cadangan Koperasi 10%3 Dana Pengurus 10%4 Dana Pegawai 10%5 Dana Pendidikan Koperasi 10%6 Dana Pembangunan Daerah Kerja 5%7 Dana Sosial 5%

Total 100%

Koperasi “Sauyunan” memiliki 300 orang anggota koperasi. Setiap anggota wajib

menyetorkan simpanan pokok sebesar Rp 100.000 dan simpanan wajib sebesar Rp 25.000 per

bulannya.

Sampai akhir Desember 2011, total simpanan pokok dan simpanan wajib anggota

mencapai Rp 70.000.000.

Sebagai contoh ditampilkan Kartu Simpanan Anggota yaitu Pak Abdul dan Bu Neni,

sebagai berikut:

Kartu Simpanan AnggotaNama Anggota: Bpk Abdul

Tanggal Simpanan Pokok Simpanan Wajib Saldo2011

5 Juli 100.0002 Agts 25.000 125.0004 Sept 25.000 150.0005 Okt 25.000 175.0003 Nov 25.000 200.0004 Des 25.000 225.000

Kartu Simpanan AnggotaNama Anggota: Bu Neni

Page 5: Web viewSHU harus dirinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksi ... Sebagai contoh ditampilkan Kartu Simpanan Anggota yaitu Pak Abdul dan

Tanggal Simpanan Pokok Simpanan Wajib Saldo2011

3 Maret 100.0004 April 25.000 125.0004 Mei 25.000 150.0003 Juni 25.000 175.0004 Juli 25.000 200.0002 Agts 25.000 225.0003 Sept 25.000 250.0004 Okt 25.000 275.0002 Nov 25.000 300.0004 Des 25.000 325.000

Selama tahun 2011, Pak Abdul telah melakukan pembelian (transaksi) pada Koperasi Sauyunan

sebesar Rp 1.825.000, sedangkan Bu Neni telah melakukan transaksi pembelian pada Koperasi

Sauyunan sebesar Rp 1.050.000.

SHU total yang diperoleh Koperasi “Sauyunan” pada tahun 2011 adalah:

SHU dari anggota Rp 123.000.000

SHU dari non anggota Rp 57.000.000 +

Total SHU Rp 180.000.000

Maka besarnya masing-masing dana yang dialokasikan:

Objek Alokasi SHU Besar Proporsi Nilai Rupiah

1 Dana Anggota: 50% 50% x 180.000.000 90.000.000

a. Jasa Modal 40% 40% x 90.000.000 36.000.000

b. Jasa Penjualan 60% 60% x 90.000.000 54.000.000

2 Cadangan Koperasi 10% 10% x 180.000.000 18.000.000

3 Dana Pengurus 10% 10% x 180.000.000 18.000.000

4 Dana Pegawai 10% 10% x 180.000.000 18.000.000

5 Dana Pendidikan Koperasi 10% 10% x 180.000.000 18.000.000

6 Dana Pembangunan Daerah Kerja 5% 5% x 180.000.000 9.000.000

7 Dana Sosial 5% 5% x 180.000.000 9.000.000

Total 100% 180.000.000

Page 6: Web viewSHU harus dirinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksi ... Sebagai contoh ditampilkan Kartu Simpanan Anggota yaitu Pak Abdul dan

Berdasarkan tabel pembagian SHU di atas, maka staf akuntansi koperasi harus membuat ayat

jurnal sebagai berikut:

2 Jan 2012 Sisa Hasil Usaha 180.000.000 Dana Anggota 90.000.000 Cadangan Koperasi 18.000.000 Dana Pengurus 18.000.000 Dana Pegawai 18.000.000 Dana Pendidikan Koperasi 18.000.000 Dana Pembangunan Daerah kerja 9.000.000 Dana Sosial 9.000.000

Dana anggota sebesar Rp 90.000.000 di atas harus dibagi-bagikan untuk setiap anggota

koperasi sesuai dengan besar masing-masing kontribusinya terhadap koperasi, yaitu sesuai

dengan haknya yang diukur berdasarkan jasa modal dan jasa penjualan masing-masing anggota.

Jadi, setiap anggota koperasi akan memperoleh pembagian SHU yang berbeda satu

dengan lainnya. Dalam kasus di atas, pembagian SHU yang diterima Bapak Abdul akan berbeda

dengan yang diterima Bu Neni.

Besarnya SHU yang diterima Pak Abdul dan Bu Neni dihitung sebagai berikut:

Harus kita hitung terlebih dahulu total modal koperasi yaitu jumlah simpanan pokok dan

simpanan wajib sampai akhir periode akuntansi.

Dalam kasus ini, Besarnya Total Modal (Total Simpanan Pokok + Simpanan Wajib) sampai akhir

tahun 2011 adalah sebesar Rp 70.000.000. Dan Jasa Modal Total yang akan dibagikan adalah

sebesar Rp 36.000.000 (lihat tabel alokasi SHU).

Sedangkan Total Penjualan Anggota adalah sebesar Rp 850.000.000, dan Jasa Transaksi

Penjualan yang akan dibagikan adalah sebesar Rp 54.000.000.

1. SHU yang diterima Pak Abdul:

JasaModal Anggota=Modal AnggotaTotalModal

x JasaModal Total

¿ 225.00070.000.000

x Rp36.000 .000

= Rp 115.714,285

Page 7: Web viewSHU harus dirinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksi ... Sebagai contoh ditampilkan Kartu Simpanan Anggota yaitu Pak Abdul dan

Jasa PenjualanAnggota= Transaksi AnggotaTotalTransaksi Anggota

x Jasa PenjualanTotal

¿1.825.000850.000.000

x Rp54.000.000

= Rp 115.941,176

Jadi Total SHU yang diterima Pak Abdul adalah = Jasa Modal + Jasa Penjualan (Transaksi)

= Rp 115.714,285 + Rp 115.941,176

= Rp 231.655,461 ≈ Rp 231.700

2. SHU yang diterima Bu Neni

JasaModal Anggota=Modal AnggotaTotalModal

x JasaModal Total

¿ 325.00070.000.000

x Rp36.000 .000

= Rp 167.142,857

Jasa PenjualanAnggota= Transaksi AnggotaTotalTransaksi Anggota

x Jasa PenjualanTotal

¿1.050.000850.000.000

x Rp54.000.000

= Rp 66.705,88

Jadi Total SHU yang diterima Bu Neni adalah = Jasa Modal + Jasa Penjualan (Transaksi)

= Rp 167.142,857 + Rp 66.705,88

= Rp 233.848,467 ≈ Rp 233.850

Jadi SHU yang diterima Pak Abdul sebesar Rp 231.700 dan SHU yang diterima Bu Neni

sebesar Rp 233.850. Jika SHU ini dibagikan dalam bentuk uang tunai, maka jurnal yang harus

dibuat koperasi adalah:

Page 8: Web viewSHU harus dirinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksi ... Sebagai contoh ditampilkan Kartu Simpanan Anggota yaitu Pak Abdul dan

Dana Anggota – Pak Abdul 231.700 Kas 231.700

Dana Anggota – Bu Neni 233.850 Kas 233.850

Seandainya Pak Abdul tidak mau menerima secara tunai SHU yang menjadi bagiannya,

tetapi menyimpannya dalam bentuk simpanan sukarela, maka ayat jurnal yang harus dibuat:

Dana Anggota – Pak Abdul 231.700 Simpanan Sukarela – Pak Abdul 231.700

Dari penjelasan contoh kasus di atas, terlihat bahwa agar pembagian SHU untuk setiap

anggota dapat dilakukan dengan adil dan sesuai UU, ada beberapa hal yang harus diperhatikan

(Rudianto; Akuntansi Koperasi), yaitu:

1. Koperasi harus memiliki catatan nilai penjualan (transaksi) total kepada anggota dan

nonanggota. nilai penjualan (transaksi) total kepada anggota merupakan pembagi dasar

ketika menghitung jasa transaksi penjualan setiap anggota.

2. Koperasi harus memiliki catatan nilai penjualan (transaksi) kepada masing-masing

anggota. Catatan transaksi per anggota dapat berupa kartu transaksi anggota.

3. Koperasi harus memiliki catatan (kartu) simpanan pokok dan simpanan wajib setiap

anggota yang akan dijadikan dasar untuk mengalokasikan jasa modal.