Web viewKemudian, saya diskusikan hal ini dengan mama saya, tapi mama saya justru bilang,...

5
Alasan Saya Masuk Untar : Saya tak pernah terpikir untuk masuk ke Universitas ini. Jujur saja, awalnya saya tidak ingin melanjutkan pendidikan ke dunia perkuliahan. Lalu, mama dan papa saya “memaksa” saya untuk kuliah. Mereka beralasan bahwa dengan kuliah, cari kerja jadi lebih mudah. Padahal saat itu, saya sedang menulis surat lamaran kerja. Atas dasar inilah, saya mau kuliah. Dengan bekal kepercayaan dari orangtua, saya pergi untuk mencari-cari Universitas yang bagus di Tangerang dan Jakarta. Di Tangerang sendiri, saya menemukan Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Disana,banyak sekali teman-teman SMK saya yang masuk. Saya mulai tertarik untuk disana. Karena saya pikir, banyak teman-teman disana. Lalu, mama saya bilang, “Jangan buru- buru ambil keputusan, pikirin dulu yang matang!” Saya pun kembali berpikir dan juga mencari tempat kuliah yang bagus dan berkualitas. Saya pergi ke Jakarta bersama keluarga saya. Pertama, saya bilang ke mama, bahwa Binus itu bagus. Selain itu, pacar saya juga kuliah disana. Tapi, lagi-lagi mama berkata hal yang sama. Kemudian, saya pergi ke daerah Grogol. Disana banyak Universitas yang bagus. Ada Trisakti, Ukrida, danUntar. Sebelum masuk ke Universitas-universitas itu, saya terlebih dahulu masuk ke Untar. Dan entah kenapa, disini saya merasa yakin sekali untuk masuk ke Universitas ini. Saya bilang ke mama saya, “Ma, Adan masuk sini aja deh.. Tempatnya enak.” Untuk ketiga kalinya, mama berkata hal yang sama. Saya disuruh menimbang- nimbang dulu. Saya mengerti kenapa mama saya selalu menganjurkan saya agar menimbang terlebih dahulu Universitas yang ingin saya masuki.

Transcript of Web viewKemudian, saya diskusikan hal ini dengan mama saya, tapi mama saya justru bilang,...

Alasan Saya Masuk Untar :

Saya tak pernah terpikir untuk masuk ke Universitas ini. Jujur saja, awalnya saya tidak ingin melanjutkan pendidikan ke dunia perkuliahan. Lalu, mama dan papa saya “memaksa” saya untuk kuliah. Mereka beralasan bahwa dengan kuliah, cari kerja jadi lebih mudah. Padahal saat itu, saya sedang menulis surat lamaran kerja. Atas dasar inilah, saya mau kuliah.

Dengan bekal kepercayaan dari orangtua, saya pergi untuk mencari-cari Universitas yang bagus di Tangerang dan Jakarta. Di Tangerang sendiri, saya menemukan Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Disana,banyak sekali teman-teman SMK saya yang masuk. Saya mulai tertarik untuk disana. Karena saya pikir, banyak teman-teman disana. Lalu, mama saya bilang, “Jangan buru-buru ambil keputusan, pikirin dulu yang matang!”

Saya pun kembali berpikir dan juga mencari tempat kuliah yang bagus dan berkualitas. Saya pergi ke Jakarta bersama keluarga saya. Pertama, saya bilang ke mama, bahwa Binus itu bagus. Selain itu, pacar saya juga kuliah disana. Tapi, lagi-lagi mama berkata hal yang sama. Kemudian, saya pergi ke daerah Grogol. Disana banyak Universitas yang bagus. Ada Trisakti, Ukrida, danUntar.

Sebelum masuk ke Universitas-universitas itu, saya terlebih dahulu masuk ke Untar. Dan entah kenapa, disini saya merasa yakin sekali untuk masuk ke Universitas ini. Saya bilang ke mama saya, “Ma, Adan masuk sini aja deh.. Tempatnya enak.” Untuk ketiga kalinya, mama berkata hal yang sama. Saya disuruh menimbang-nimbang dulu.

Saya mengerti kenapa mama saya selalu menganjurkan saya agar menimbang terlebih dahulu Universitas yang ingin saya masuki. Orangtua saya dan pastinya orangtua kita semua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka tidak ingin kita menyesal dengan pilihan yang kita putuskan sendiri. Oleh karena itu, saya pun mengikuti nasehat itu.

Oya..saya ingin kuliah juga karena dorongan dari guru dan teman-teman saya di SMK, selain dari dorongan orangtua saya. Saya pernah berbincang dengan guru akuntansi saya di SMK, beliau bilang, “Kuliah, Dan. Selagi orangtuamu mampu. Dulu, saya ingin kuliah, namun karena keterbatasan uang, saya harus bekerja dahulu, baru bisa jadi sarjana.” Kemudian, beliau melanjutkan, “Kalau kamu mau sukses, jangan pernah berhenti belajar.”

Dari situlah, saya mulai menumbuhkan keyakinan untuk kuliah. Kemudian, saya sempat bertukar pikiran juga dengan beberapa guru di SMK untuk menentukan Universitas mana yang bagus. Ada yang bilang Binus dan juga ada yang bilang Untar. Tapi, kebanyakan dari guru-guru yang saya Tanya mengatakan bahwa di Untar banyak ayam kampusnya, jadi saya harus hati-hati.

Kemudian, saya diskusikan hal ini dengan mama saya, tapi mama saya justru bilang, “Semua tergantung dari diri kita sendiri. Mama percaya sama anak-anak mama.” Mendengar pernyataan positif seperti ini, saya jadi tambah yakin di Untar! Malam harinya, saya langsung bilang ke papa saya, kalau saya mau masuk Untar.

Tapi, ada satu masalah lagi yang masih saya pikirkan. Biaya di Untar terlalu mahal. Selain itu, jarak dari rumah ke sana juga cukup jauh, mengingat rumah saya ada di Tangerang. Saya bilang ke papa kalau di Untar biayanya mahal, dan ada Universitas yang agak murah yaitu UMN. Papa bilang kalau UMN itu Universitas baru, takutnya nanti susah cari kerja.

Kemudian, papa bilang, “Selama papa masih sanggup, anak-anak papa harus kuliah. Kalau bisa sampai Amerika dan S3, gak cuma S1 aja.” Dari situ, saya bilang ke papa,kalau Untar itu berkualitas, tapi banyak anggapan miring tentang Universitas ini. Saya bilang, kalau orang-orang bilang di Untar banyak ayam kampusnya. Papa bilang, “Asal hati-hati aja. Jangan bergaul sama orang yang gak bener.” Terus, papa bilang lagi, “Tuntutlah ilmu sampai negeri China.”

Akhirnya, saya mendapat satu keputusan yang benar-benar saya yakini dalam hidup saya. Saya harus masuk UNTAR! Setelah itu, saya coba membandingkan lambang-lambang dari Universitas yang ada di Jakarta. Tak ada satupun lambang yang menurut saya penuh makna selain lambangnya Untar!!

Saya melihat, bahwa dilambang Untar itu, mempunyai banyak sekali filosofi kehidupan. Dan salah satu filosofi itu, saya temukan di lambang “api” dari Untar tersebut. Menurut saya, gambar itu melambangkan Semangat Kehidupan yang harus selalu ada di dalam diri seseorang yang ingin sukses! Dan menurut saya, Untar dapat menjawab dan membantu saya untuk mencapai kesuksesan itu!

Alasan sederhananya saya masuk Untar adalah “Lambang Untar bagus.” Dan itu memang terbukti bagus. Semoga dengan saya masuk ke Untar, saya bisa menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dan dapa membanggakan orangtua saya yang selalu memberikan kepercayaan penuh kepada saya.

Tentang Penulis :Saya bernama Dana Paramita, dilahirkan di dalam sebuah keluarga Buddhis kecil yang

bahagia (setidaknya menurut saya..hehe..) pada tanggal 29 Mei 1992 di kota Tangerang dengan jenis kelamin laki-laki. Berlatar pendidikan Kristen di SDK Kanaan, saya mendapat banyak manfaat dan mengubah hidup saya sejak kecil. Saya melanjutkan pendidikan ke SMPK Kanaan, karena disana banyak teman saya yang sudah saya kenal sejak kecil. Disanalah saya mulai memperdalam agama Kristen sampai dengan kelas VIII di SMPK Kanaan.

Saat itu, saya sudah mulai merasa jenuh dan bosan dengan pelajaran agama Kristen yang menurut saya tidak masuk logika. Saya mulai mempelajari berbagai agama selain Kristen, mulai dari Islam, Buddha, dan Katholik. Dari semua agama itu, saya merasa agama Buddha-lah yang dapat menjawab pertanyaan saya tentang hidup ini. Saya mulai memperdalam agama Buddha sejak kelas IX di SMPK Kanaan. Saya mulai menjadi penganut Buddhis dari saat itu sampai sekarang.

Oya..saya beralamat di Jln. Tegalsari 3 No. 4, Tangerang 15118. Kebetulan, rumah saya juga dekat dengan Vihara. Karena itu juga, saya jadi lebih mudah untuk belajar agama Buddha, ditambah lagi, latar belakang keluarga saya adalah Buddhis. Setelah lulus SMP, saya melanjutkan pendidikan ke SMK Bonavita Tangerang. Disana saya banyak sekali mendapatkan teman dan juga pelajaran yang bermanfaat untuk hidup saya.

Di SMK Bonavita, saya mengambil jurusan Akuntansi yang ternyata sangat berguna untuk kuliah saya di Untar. (Lumayaaan..nilai akun saya selama ini selalu bagus.^^). Selain itu,di SMK Bonavita juga, saya belajar bermain music dan masuk dalam grup band sekolah yang paling populer. (Mantap khan..wkwkwk). Perjalanan band ini sangat panjaaaaaaaang sekali, sampai kami menemukan jatidiri band kami dan kami beri nama R!SE.

Saya pernah berpikir untuk melanjutkan karir menjadi pemusik. Namun, sepertinya hal itu tidak disetujui oleh kedua orangtua saya. Jangan pernah menyesal untuk mengikuti nasehat dari orangtua kita, karena itu pasti yang terbaik untuk kita.

Orang-orang bilang, saya itu humoris dan mudah bergaul (tapi gak juga sih), lalu saya juga dibilang pintar main musik (padahal cuman bisa gitar..wkwkwkw), tapi satu kelebihan yang paling saya ketahui tentang diri saya sendiri adalah saya bisa jadi diri saya sendiri!

Kelemahan saya terlalu banyak untuk dijabarkan (busuk semua! Wkwkwkw). Kelemahan saya itu adalah ketidaksabaran. Saya paling gak sabar kalau nunggu orang. Saya juga paling gak suka sama orang yang banyak omong tapi gak bisa apa-apa.(Talk Less Do More, Man!!). Kelemahan saya yang lain juga adalah tidak bisa menghapal! Aaarrghh..paling males kalau ngapal!!

Sepertinya cukup sekian tentang saya dan alasan saya masuk Untar. Tangan udah pada pegel dan otak juga udah mumet nih! Gara-gara nilai ujian jelek semua! T.T Buat para pembaca, terima kasih banget udah mau baca “bacotan” saya yang gak penting ini..hehehe.. Semoga kita semua sukses selalu! Buddha Bless Us!