file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk...

40
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Prediksi Kata prediksi berasal dari bahasa Latin yaitu predictio yang artinya ramalan atau perkiraan adalah merupakan suatu kegiatan untuk menjelaskan lebih dahulu berdasrkan pengalaman, observasi, atau penalaran ilmiah. (Kamaruddin, dalam Ismail 2005) Dalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya listrik yang dibutuhkan untuk melayani beban dan kebutuhan energi dalam distribusi energi listrik di masa yang akan datang, karena selain faktor teknis, faktor ekonomi juga merupakan faktor terpenting yang perlu diperhitungkan. Bila perkiraan yang tidak tepat akan menyebabkan tidak cukupnya kapasitas daya yang disalurkan guna memenuhi kebutuhan beban, sebaliknya jika perkiraan beban 5

Transcript of file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk...

Page 1: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Prediksi

Kata prediksi berasal dari bahasa Latin yaitu predictio yang artinya

ramalan atau perkiraan adalah merupakan suatu kegiatan untuk menjelaskan

lebih dahulu berdasrkan pengalaman, observasi, atau penalaran ilmiah.

(Kamaruddin, dalam Ismail 2005)

Dalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk

memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya listrik yang dibutuhkan untuk

melayani beban dan kebutuhan energi dalam distribusi energi listrik di masa

yang akan datang, karena selain faktor teknis, faktor ekonomi juga merupakan

faktor terpenting yang perlu diperhitungkan. Bila perkiraan yang tidak tepat

akan menyebabkan tidak cukupnya kapasitas daya yang disalurkan guna

memenuhi kebutuhan beban, sebaliknya jika perkiraan beban terlalu besar

maka akan menyebabkan kelebihan kapasitas pembangkit sehingga

menyebabkan kerugian.

2. Energi Listrik

Energi menurut Eugene C. Lister yang diterjemahkan oleh Hanapi

Gunawan (1993) bahwa energi merupakan kemampuan untuk melekukan kerja;

energi merupakan kerja tersimpan. Pengertiaan ini tidaklah jauh beda dengan

ilmu fisika yaitu sebgai kemampuan melakukan usaha (Kamajaya, 1986).

5

Page 2: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

6

Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat

diciptakan dan tidak dapat pula dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari

suatu bentuk ke bentuk energi yang lain. Demikianlah pula energi listrik yang

merupakan hasil perubahan energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik.

Keberadaan energi listrik ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Adapun kegunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari merupakan

penerangan, pemanas, motor-motor listrik dan lain-lain.

Energi yang digunakan alat listrik merupakan laju penggunaan energi

(daya) dikalikan dengan waktu selama alat tersebut digunakan. Bila daya

diukur dalam watt jam, maka:

Daya x Waktu = energi (1)

Dengan:

Daya dalam watt

Waktu dalam jam

Enerri dalam wattjam

Wattjam (wathour = Wh) merupakan energi yang dikeluarkan jika 1

watt digunakan selama 1 jam.

a. Daya

Daya merupakan faktor penting dalam menentukan besaran

energi listrik yang terpakai. Daya disimbolkan P (power). Unsur-unsur

yang berpengaruh dalam daya merupakan besarnya tegangan yang bekerja

untuk mengalirkan suatu satuan arus selama waktu tertentu. Dalam suatu

beban selain kebutuhan oleh besarnya daya aktif juga ditentukan oleh

Page 3: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

7

kebutuhan daya reaktif. Dengan demikian daya listrik satu fasa dapat

dirumuskan menjadi:

S = V . I (VA) (2)

P = V . I Cos φ (3)

Q = v . I sin φ (4)

Dengan tiga fasa dapat pula dituliskan dalam persamaan berikut ini:

S = √3 V . I (VA) (5)

P = √3V . I Cos φ (6)

Q =√3 v . I sin φ (7)

Keterangan :

S = daya semu (VA)

P = daya nyata (watt)

Q = daya reaktif (VAR)

V = tegangan (volt)

I = arus (ampere)

Cos φ = faktor kerja.

Hubungan ketiga daya tersebut dapat dilihat pada segitiga daya sebagai

berikut:

Page 4: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

8

Gambar 1. Segitiga daya. (a) karakteristik beban kapasitif. (b) karakteristik beban induktif.

Selanjutnya dinyatakan bahwa daya reaktif (VAR) terdiri atas dua

jenis yaitu daya raktif kapasitif (daya reaktif leading) dan daya reaktif induktif

(daya reaktif lagging).

Besarnya aliran daya listrik P, Q, dan S ditentukan oleh sifat-sifat

pembebanan. Diamana suatu beban dikatakan induktif jika beban tersebut

membutuhkan daya reakatif dan sebaliknya dikatakan kapasitif jika beban

tersebut menghasilkan daya reaktif

b. Faktor kerja

Faktor kerja merupakan ukuran pemanfaatan suatu sistem, termaksud

pada tingkat beban konsumen. Faktor kerja dinyatakan sebagai pecahan

ataupun persentase. Pada faktor kerja mendekati 1 atau 100%, berarti

pemanfaatan penuh dari peralatan. Sedangkan setiap faktor kerja jauh di bawah

Page 5: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

9

nilai 1 atau 100%, dinyatakan peralatan tidak dalam keadaan pemanfaatan

kerja sepenuhnya.

Adapun rumus yang dipergunakan yaitu :

Cos φ = PS ………………………………………………………… (8)

Dengan demikian faktor kerja dalam keadaan beban seimbang dapat

didefinisikan sebagai banyaknya daya yang aktif berbanding terbalik dengan

banyaknya daya yang terpasang.

Kapasitor terdiri berbagai macam. Keanekaragaman ini disebabkan

oleh besarnya kapasitas dari kapasitor itu sendiri, jumlah muatan yang

disimpannya serta bahan pembuatanya. Kapasitas dari kapasitor itu dinamakan

farad yang disimbolkan dengan huruf F.

Pengunaan kapasitor dapat memberikan daya reaktif yang saling

meniadakan dengan daya reaktif yang ditimbulkan oleh beban induktif, maka

faktor kerja dari suatu beban induktif dapat diperbaiki dengan menambahakan

kapasitor yang bernilai tertentu dalam rangkaian yang bersifat induktif. Dengan

demikian daya semu dapat diperkecil dengan memasang kapasitor dalam

rangkaian yang berbeban induktif.

Pemasangan kapasitor dalam beban-beban induktif maka faktor kerja

dari beban itu akan meningkat. Dengan diperbaikinya faktor kerja maka

kelangsungan dari peralatan dapat dipertahankan.

c. Usaha

Page 6: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

10

Besarnya energi listrik yang terpakai ditentukan oleh besarnya

kapasitas daya yang beroprasi selama waktu tertentu, atau hal lain ini dapat

dituliskan dalam persamaan :

W = P. t ………………………………………………….. ………...(9)

Keterangan :

W = usaha (joule)

P = daya (Watt)

t = waktu (detik)

Dari persamaan (9) di atas dengan mengetahui besarnya daya yang

bekerja dan waktu yang digunakan maka energi yang terpakai akan diketahui.

Daya yang dimaksud sudah merupakan banyaknya arus yang mengalir dalam

satu satuan tegangan yang berbanding lurus dengan cos φ sebagai faktor

kerjanya. Satuan yang digunakan dalam energi listrik terpakai ini merupakan

watt-detik. Satuan tersebut relatif kecil dan dalam pengukuran komersial

digunakan satuan kilo watt-hour (KWh).

Keterangan :

1 kW = 1000 watt

1 jam = 3600 detik

Sehingga:

1 kWh = 1000 . 3600 watt-detik

= 36.105 joule

Page 7: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

11

Menurut Lister (1993). Perhitungan yang berkaitan dengan mesin

listrik kerap melibatakan satuan daya listrik (watt) dan satuan mekanis horse

power (HP), dimana, 1 HP = 746 watt.

3. Sistem tenaga listrik

Menurut Djiteng Marsudi (2006) untuk keperluan penyediaan

tenaga listrik bagi para pelanggan, diperlukan berbagai peralatan listrik.

Berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain yang mempunyai

inter relasi dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik.

Yang dimaksud dengan sistem tenaga listrik di sini adalah sekumpulan pusat

listrik dan gardu induk (pusat beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh

jaringan transmisi sehingga merupakan satu kesatuan interkoneksi.

Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari

waktu ke waktu. Untuk tetap dapat melayani kebutuhan tenaga listrik dari para

pelanggan, maka sistem tenaga listrik harus dikembangkan seirama dengan

kenaikan kebutuhan akan tenaga listrik dari para pelanggan.

Untuk dapat melakukan hal ini dengan sebaik-baiknya maka hasil-hasil

operasi perlu dianalisa dan dievaluasi antara lain untuk menetukan:

a. Bilamana, beberapa besar dan dimana perlu dibangn pusat listrik baru, GI

baru serta saluran transmisi baru.

b. Menambah unit pembangkit dan menambah transformator dan lain-lain

Page 8: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

12

c. Bilamana perlu dilakukan PMT dengan lebih besar sebagai konsekuensi

dari butir a dan b.

4. Beban listrik

Untuk merencanakan suatu sistem distribusi tenaga listrik maka salah

satu hal yang harus diperhatikan merupakan beban listrik. Untuk mengetahui

beban listriknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Jenis beban listrik

Jenis beban listrik menurut daerah biasanya digolongkan banyak hal.

(Amrullah, 1985), yaitu:

1) Berdasarkan lingkungan atau lokasi

a) Beban pusat perkantoran

b) Beban perumahan

c) Beban perumahan luar Kabupaten

d) Beban pedesaan

2) Berdasarkan jenis pelanggan

a) Pelangganan umum

b) Pelanggan industri

3) Berdasarkan jadwal pelayanan

a) Beban perumahan

b) Beban penerangan jalan

c) Beban perkantoran

d) Beban industri

4) Berdasarkan jenis pelanggan

Page 9: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

13

a) Beban perumahan

Beban perumahan merupakan beban yang dilayani oleh trafo

distribusi yang terdiri dari seluruh atau sebagian besar merupakan

tempat tinggal penduduk. Pada beban perumahan kebutuhan

maksimum biasanya berlangsung dimalam hari jam 17:00 – 22:00

dan biasanya sangat bervariasi sesuai dengan kebiasaan penduduk

setempat dalam mengkonsumsi energi listrik. Jumlah anggota

rumah tangga menjadi salah satu faktor penentu pemakaian energi

listrik yang dikonsumsi rumah tangga, sebagian besar digunakan

untuk penerangan, peralatan rumah tangga seperti TV, radio,

setrika, pompa air, keperluan memasak dan lain sebagainya.

b) Beban usaha bisnis

Beban usaha merupakan beban pelanggan yang terdiri dari suatu

kelompok perdagangan atau usaha seperti pertokoan, rumah makan,

dan lain sebagainya. Pada umumnya beban komersial ini terletak di

pusat kabupaten. Beban puncak umumnya terjadi pada pagi hari

sekitar pukul 09:00 sampai malam hari kira-kira 21:00.

c) Beban sosial (publik)

Beban sosial merupakan beban pelanggan yang terdiri dari tempat-

tempat sosial seperti rumah sakit, sekolah, tempat beribadah dan

lain sebagainya. Beban puncak umumnya terjadi pada siang hari

dan malam hari.

d) Beban industri

Page 10: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

14

Beban industri merupakan beban pelanggan yang terdiri dari

kelompok pabrik-pabrik atau industri. Beban ini biasanya terpisah

dari perumahan penduduk untuk mencegah terjadinya fluktasi

tegangan yang sering terjadi di industri yang menggangu peralatan

rumah tangga setempat. Beban yang biasnya terdapat di industri

berupa lampu sebagai penerangan dan motor-motor listrik.

Kapasitas daya yang digunakan oleh industri pada umumnya lebih

besar dibandingkan dengan pelanggan lainnya. Beban puncak

biasanya terjadi pada siang hari karena motor-motor listrik

beroperasi atau berproduksi saat-saat tersebut.

e) Beban pemerintahan

Bebean pemerintahan merupakan jenis beban yang digunakan untuk

instansi pemerintahan dan penerangan jalan.

b. Karakteristik Beban Listrik

Karakteristik beban merupakan salah satu faktor yang sangat

penting dalam perencanaan oprasi sistem tenaga listrik. Dengan

karateristik beban, maka pengoprasian sistem tenaga listrik dapat diatur

sedemikianrupa sehingga dapat diharpakan suatu oprasi sistem tenaga

listrik yang optimal. Dalam mempelajari karakteristik beban listrik ada

beberapa istilah yang perlu diketahui, yaitu:

1. Beban terpasang

Semua beban yang mungkin dipasang pada suatu saat, beban

terpasang menyatakan kemungkinan kebutuhan beban paling besar.

Page 11: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

15

2. Beban maksimum

Kebutuhan keseluruhan sistem atau instalasi yang palig besar yang

terjadi pada selang waktu tertentu.

3. Faktor kebutuhan

Perbandingan antara beban maksimum suatu sistem dengan

keseluruhan beban yang terpasang pada sistem tersebut.

4. Faktor beban

Faktor beban merupakan perbandingan antara daya nyata yang

dibangkitkan dengan daya maksimum yang dapat dihasilkan selama

selang waktu sama.

5. Faktor daya

Faktor daya merupakan perbandingan antara daya nyata dengan daya

semu yang dibutuhkan beban kelistrikan.

c. Menghitung tingkat pertumbuhan dan rata-rata pertumbuhan

Untuk menghitung tinggkat pertumbuhan, dilakukan dengan

menggunakan persamaan berikut :

tingkat pertumbu h an= x tah un sekarang−x tahun sebelumnyax ta hun sebelumnya

..(10)

Untuk menghitung rata-rata pertumbuhan, dilakukan dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut :

Page 12: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

16

rata−rata pertumbuhan=∑ tingkat pertumbu h an pertah unanN−1

……..

(11)

d. Analisis beban sistem

Beban sistem tenaga listrik merupakan pemakain tenaga listrik dari

para pelanggan listrik. Oleh karenanya, besar kecilnya beban beserta

perubahannya tergantung pada kebutuhan para pelanggan akan tenaga

listrik. Tidak ada perhitungan eksak mengenai besarnya beban sistem pada

suatu saat, yang bisa dilakukan hanyalah membuat perkiraan beban.

Dalam pengoperasian sistem tenga listrik harus selalu diusahakan agar

daya yang dibangkitkan sama dengan beban sistem

Maka masalah perkiraan beban merupakan masalah yang sangat

menentukan bagi perusahaan listrik baik segi-segi manajerial maupun bagi

segi oprasional, oleh karena itu perlu mendapat perhatian khusus. Untuk

dapat membuat perkiraan beban yang sebaik mungkin perlu beban sistem

tenaga listrik yang sudah terjadi di masa lalu dianalisa.

Menurut Djiteng Marsudi (2006) pembagian kelompok perkiraan

beban yaitu:

1. Perkiraan beban jangka panjang

Perkiraan beban jangka panjang adalah untuk jangka waktu di atas satu

tahun. Dalam perkiraan beban jangka panjang masalah-masalah makro

ekonomi yang merupakan masalah ekstern perusahaan listrik merupakan

faktor utama yang menentukan arah perkiraan beban.

2. Perkiraan beban jangka menengah

Page 13: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

17

Perkiraan beban jangka menengah adalah untuk jangka waktu dari satu

bulan sampai dengan satu tahun. Poros untuk perkiraan beban jangka

menengah adalah perkiraan beban jangka panjang.

3. Perkiraan beban jangka pendek

Perkiraan beban jangka pendek adalah untuk jangka waktu beberapa jam

sampai satu minggu (168 jam). Dalam perkiraan beban jangka pendek

batas atas untuk beban maksimum dan batas bawah untuk beban

minimum yang ditentukan dalam perkiraan beban jangka menengah.

e. Cara-cara memperkirakan beban

Salah satu faktor yang sangat menentukan dalam membuat

rencana operasi sistem tenaga listrik adalah perkiraan beban yang akan

dialami oleh sistem tenaga listik yang bersangkutan. Tidak ada rumus eksak

untuk ini karena besarnya beban ditentukan oleh para pemakai (konsumen)

tenaga listrik yang secara bebas dapat menentukan pemakaiannya. Namun

pada umumnya pemakaian energi listrik konsumen sifatnya priodik maka

grafik pemakaian tenaga listrik atau lazimnya dibuat sebagai grafik beban

dari sistem tenaga listrik juga mempunyai sifat priodik.

Grafik beban secara perlahan-lahan berubah bentuknya baik kuantitatif

maupun kualitatif. Perubahan ini antara lain disebabkan oleh:

1. Bertambahnya jumlah konsumen tenaga listrik

2. Bertambahnya konsumsi tenaga listrik dari konsumen lama, misalnya

karena dia membeli peralatan listrik tambahan.

Page 14: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

18

3. Suhu udara, kalau suhu udara tinggi maka pemakaian alat-alat penyejuk

udara bertambah dan ini menambah pemakaian tenaga listrik.

4. Kegiatan ekonomi masyarakat

5. Kegiatan sosial masyarakat, sebagai contoh adanya pertandingan olahraga

seperti bulu tangkis, tinju, sepak bola dan lain sebagainya. Hal ini akan

menimbulkan kenaikan beban.

Dari uraian di atas dapatlah dimengerti bahwa tidaklah mungkin

ditemukan rumus yang eksak untuk menentukan besarnya beban. Tetapi

beban dapat diperkirakan besarnya berdasarkan pengalaman-pengalaman dan

pengamatan-pengamatan di masa lalu kemudian diadakan perkiraan untuk

masa yang akan datang.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Energi Listrik

Konsumsi energi termaksud energi listrik dapat dipengaruhi oleh

berbagai faktor , diantaranya : tingkat produksi industri, tinggkat pemakaian

energi pengganti, kondisi politik, usaha-usaha konservasi, batasan

pemerintah, dalam hal pemakaian energi, pertumbuhan penduduk,

pertumbuhan ekonomi (pendapatan penduduk) dan harga energi tersebut

(Sukanto, 1988). Sedangkan menurut Aminuddin (2008) menyatakan bahwa

permintaan akan suatu komoditas energi termaksud energi listrik dipengaruhi

oleh faktor harga, barang yang diminta, harga barang lain, pendapatan, selera,

dan kemakmuran. Namun dalam pembahasan kali ini dititikberatkan pada

pengaruh ekonomi saja seperti pertumbuhan ekonomi dalam hal ini

pendapatan konsumen dan harga jual energi.

Page 15: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

19

a. Pertumbuhan ekonomi (pendapatan konsumen)

Sesuai dengan penjelasan kedua pendapat di atas, sangat berpengaruh

pendapatan konsumen terhadap pemakaian energi listrik. Hal tersebut sangat

logis karena dengan pendapatan konsumen meningkat, maka cenderung

membeli barang-barang untuk memenuhi kepuasan hidupnya termaksud

barang-barang yang memakai energi listrik sebagai sumber tenaganya.

Dengan demikian konsumsi energi listrik semakin meningkat.

Mengacu dari penjelasan di atas, maka konsumsi energi merupakan

fungsi dari pendapatan konsumen,

q = f(x) ……………………………………………...…. (12)

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari produk

domestik regional (PDRB) dan PDRB per sektor serta pendapatan perkapita

(in come percapita ) penduduk. PDRB merupakan salah satu indikator

perekonomian yang penting bagi suatu daerah yang diartikan sebagi

keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun di

suatu daerah atau wilayah.

b. Menghitung Produk Domestik Bruto / PDB / Produk Domestik Kotor

Pengertian Produk Domestik Bruto atau PDB merupakan hasil output

produksi dalam suatu perekonomian dengan tidak memperhitungkan pemilik

faktor produksi dan hanya menghitung total produksi dalam suatu

perekonomian saja.

Rumusnya merupakan

PDB = C + G + I + ( X - M )…………………………………………….. (13)

Page 16: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

20

atau

produk domestik bruto = pengeluaran rumah tangga + pengeluaran

pemerintah + pengeluaran investasi + ( ekspor - impor )

c. Kepadatan penduduk

Laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi di negara berkembang.

Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas

area dimana mereka tinggal. Negara-negara kecil biasanya memiliki

kepadatan penduduk tertinggi.

Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah

tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini

berbentuk segitiga, di mana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang

kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada

bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.

Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk

dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi

yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida

penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup

hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan

usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai

Page 17: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

21

genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi

dan tingginya resiko kematian.

Gambar 2. Piramida penduduk

Piramida penduduk yang menunjukkan tingkat mortalitas stabil

dalam setiap kelompok usia

Jumlah penduduk sangatlah berpengaruh terhadap konsumsi energi

listrik. Jadi konsumsi energi bukan hanya fungsi dari pendapatan, melainkan

juga fungsi dari jumlah peduduk,

q = f (x,p) …………………...……………………………………. (14)

Dari persamaan (12) di atas maka dapat ditulis model persamaan

regresi berganda untuk permintaan energi listrik pada pelanggan rumah

tangga, bisnis, sosial, dan industri merupakan :

Y = a + b1X1 + b2X2…………………………………………… (15)

(Sugiono, 2004)

Page 18: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

22

d. Penggolongan Tarif Dasar Listrik PLN

Menurut Abdul Kadir (1996), tarif dasar listrik secara umum dapat

diartikan sebagai daftar harga penjualan tenaga listrik yang ditetapkan

perusahaan listrik yang meningkat perusahaan dengan langganan atau

konsumen energi listrik.

Tujuan umum tarif dasar listrik adalah untuk menghasilkan

pendapatan bagi perusahaan listrik untuk menutupi biaya-biaya oprasional

sehingga sistem penyediaan energi listrik dapat berkesinambungan.

Pengadaan energi listrik di Indonesia dikelola oleh PLN yang

diawasi oleh pemerintah dan tidak mengejar keuntungan semata-mata

karena energi listrik sebagai komoditi publik, pemenuhan menyangkut

hajat hidup seluruh rakyat Indonesia dan harus terjamin ketersediaanya

dengan harga yang terajangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Penetuan tarif dasar listrik didasarkan pada beberapa faktor seperti

biaya modal, perawatan dan perbaikan, upah tenaga kerja , biaya bahan

bakar, dan lain sebagainya yang berkaiatan dengan proses pembangkitan

energi listrik tersebut sampai digunakan oloh konsumen. Biaya-biaya

tersebut tidak semuanya ditanggung oleh PLN tetapi juga dilimpahkan

kepada konsumen melalui tarif dasar listrik.

Penetuan tarif yang tidak bijaksana dapat berakibat buruk terhadap

perkembangan perusahaan, misalnya tarif yang tinggi terhadap biaya

instalasi dapat membuat langganan berkurang atau tarif yang rendah akan

menyebabkan pemborosan energi listrik yang dapat mengakibatkan

Page 19: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

23

perusahaan mengalami kerugian. Penetuan tarif yang akan berlaku bagi

kelompok konsumen ditentukan berdasarkan pada cara pemakaian, waktu

dan besarnya pemakaian.

Berdasarkan tarif dasar listrik 2003, PLN menggunakan tarif dasar

berdasarkan jenis pelanggan dan daya tersambung adalah sebagai berikut:

a) Golongan tarif pelanggan rumah tangga (tarif R) yang terdidri atas:

1. Golongan tarif R1, merupakan sambungan tegangan rendah dengan

batas daya 450 VA sampai 2200 VA.

2. Golongan tarif R2, merupakan sambungan tegangan rendah dengan

batas daya 2200 VA sampai 6600 VA.

3. Golongan tarif R3, merupakan sambungan tegangan rendah

dengan batas daya di atas 6600 VA.

b) Golongan tarif pelanggan bisnis (tarif B)

1. Golongan tarif B1, merupakan sambungan tegangan rendah dengan

batas daya 2200 VA sampai 6600 VA.

2. Golongan tarif B2, merupakan sambungan tegangan rendah dengan

batas daya 2200 VA sampai 200 kVA.

3. Golongan tarif B3, merupakan sambungan tegangan rendah dengan

batas daya di atas 200 kVA.

c) Golongan tarif pelanggan sosial (tarif S)

1. Golongan tarif S1, merupakan sambungan tegangan rendah

dengan batas daya 220 VA.

Page 20: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

24

2. Golongan tarif S2, merupakan sambungan tegangan rendah dengan

batas daya 450 VA sampai 200 kVA.

3. Golongan tarif S3, merupakan sambungan tegangan rendah

dengan batas daya 220 kVA .

d) Golongan tarif pelanggan industri (tarif I)

1. Golongan tarif I1, merupakan sambungan tegangan rendah dengan

batas daya 450 VA sampai 14 kVA.

2. Golongan tarif I2, merupakan sambungan tegangan rendah dengan

batas daya 14 kVA sampai 200 kVA.

3. Golongan tarif I3, merupakan sambungan tegangan rendah dengan

batas daya 200 kVA sampai dengan 30000 kVA .

4. Golongan tarif I3, merupakan sambungan tegangan rendah dengan

batas daya 30000 kVA ke atas.

Berdasarakan dari pengelolahan tarif, maka konsumen akan

memakai energi listrik sesuai dengan batas daya yang disediakan sesuai

dengan penggolongan tarifnya. Pembayaran rekening listrik itu dirinci

berdasarkan biaya pemakaian yang merupakan hasil kali per kW dengan

kWH terpakai ditambah biaya beban, pajak, dan lain-lain (Abdul Kadir,

1996).

e. Analisis Regresi

Page 21: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

25

Perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya,

namun perubahan nilai variabel itu dapat pula disebabkan oleh berubahnya

variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Untuk

mengetahui pola nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain

diperlukan alat analisis yang memungkinkan kita untuk membuat

perkiraan nilai variabel tersebut pada nilai tertentu variabel yang

mempengaruhinya.

Teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan

antara dua atau lebih variabel dalam ilmu statistik adalah analisis regresi.

Analisis regresi adalah teknik statistik yang berguna untuk memeriksa dan

memodelkan hubungan di antara variabel-variabel. Analisis regresi

berguna dalam menelaah hubungan dua variabel atau lebih dan terutama

untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan

sempurna, sehingga dalam penerapannya lebih bersifat eksploratif.

Persamaan regresi yang digunakan untuk membuat taksiran

mengenai nilai variabel terikat disebut persamaan regresi estimasi, yaitu

suatu formula matematis yang menunjukkan hubungan keterkaitan antara

satu atau beberapa variabel yang nilainya sudah diketahui dengan satu

variabel yang nilainya belum diketahui. Sifat hubungan antara variabel

dalam persamaan regresi merupakan hubungan sebab akibat.

Regresi yang berarti peramalan, penaksiran atau pendugaan pertama

kali diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822 – 1911)

sehubungan dengan penelitiannya terhadap manusia. Penelitian tersebut

Page 22: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

26

membandingkan antara tingggi anak laki-laki dan tinggi badan orang

tuanya. Istilah regresi pada mulanya bertujuan untuk membuat perkiraan

nilai suatu variabel (tinggi badan anak) terhadap suatu variabel yang lain

(tinggi badan orang tua). Pada perkembangan selanjutnya, analisis regresi

dapat digunakan sebagai alat untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel

dengan menggunakan beberapa variabel lain yang berhubungan dengan

variabel tersebut.

1) Regresi linier ganda

Multiple regresi (regresi linier ganda) merupakan regresi linier yang

melibatkan hubungan fungsional antara sebuah variabel terikat dengan dua

atau lebih variabel bebas. Semakin banyak variabel bebas yang terlibat

dalam suatu persamaan regresi semakin rumit menentukan nilai statistik

yang diperlukan hingga diperoleh persamaan regresi estimasi. Regresi

linier berganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel

kriteriumnya atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel

prediktor atau lebih dengan variabel kriteriumnya, atau untuk meramalkan

dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya.

Hubungan linier lebih dari dua variabel yang bila dinyatakan dalam

bentuk persamaan matematis adalah:

Y=a+b1 X1+…+bk X k+ε……………………………………... (16)

Dimana :

Y = Variable terkait

Page 23: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

27

X1,….Xk = Variabel bebas ke-1 sampai ke-k

a, b1, … bk = Parameter regresi

ε = Nilai kesalahan (eror)

Korelasi berganda adalah hubungan antara dua variable X dan y.

koefisien korelasi antara X dan y sering diberi simbol rxy atau r saja.

r xy=∑ xi y i

√∑ xi2 √ y i

2………………………………………………………….

(17)

Dimana :

xi = X1i - X

yi = yi - Y

Apabila mempunxai 3 variabel maka y,X1,X2, maka korelasi X1

dan y digambarkan dengan rumus beikut

r xiy=r1 y=∑ x1 i y i

√∑ x1 i2 √ yi

2………………………………………………(18)

xi1 = X1i - X

yi = yi - Y

Korelasi x2 dan y digambarkan dengan rumus berikut:

Page 24: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

28

r xiy=r2 y=∑ x2i y i

√∑ x2i2 √ y i

2………………………………………………….(19)

xi2 = X2i - X

xi = Yi - Y

Akhirnya korelasi x1 dan x2 adalah

r x1 x2=r12=∑ x1 i x2 i

√∑ x1 i2 √x2 i

2…………………………………………………

(20)

xi1 = X1i - X

xi2 = Xi2 – X 2

Koefisien korelasi atara dua variabel sering disebut koefisien

korelasi linier sederhana (KKLS) kalau kita ingin mengetahui kuatnya

korelasi antara variabel Y dan beberapa variabel X, maka harus

menggunakan suatu koefisien korelasi berganda (KKLB) yang rumusnya

sebagai berikut.

KKLB=R y .12❑ =√ r1 y

2 +r2 y2 −2 r1 y r2 y r12

1−r122 …………………………… .. …(21)

Apabila KKLB dikuadratkan, maka akan diperoleh koefisien

penetuan (KP), yaitu suatu nilai untuk menyatakan besarnya sumbangan

Page 25: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

29

dari beberapa variabel x terhadap variasi naik turunnya Y. Kalau Y’ = a+b1

x1 +b2x2, KP mengukur besarnya sumbangan X1 dan X2 terhadap variasi,

naik turunnya, Y

KP = Ry.122 ……………………………………………………………. (22)

Apabila dikalikan dengan 100% akan diperoleh persentase

sumbangan X1 dan X2 terhadap naik-turunnya y.

2) Analisis regresi linier sederhana

Analisis regresi linier sederhana pada dasarnya adalah garis linier

dimana variabel bebas X merupakan variabel waktu. Baik garis regresi

maupun trend dapat berupa garis lurus maupun tidak lurus. Persamaan

garis analisis regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y’ = a +bX (X =waktu) ……………………………………………… (23)

Perhatikan bahwa bentuk persamaan seperti persamaan garis

regresi linier berganda. Dengan demikian cara menghitung a,b dan c sama

dengan menghitung a dan b, yaitu menggunakan persamaan normal.

a = ∑ yn

…………………………………………………………………..

(24)

b = ∑ x . y

∑ x2 ……………………………………………………………….

(25)

Page 26: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

30

keterangan:

Y’ = perkiraan perkembangan

X = tahun yang dicari

a dan b = koefisien regresi

f. Estimasi

Estimasi adalah menaksir ciri-ciri tertentu dari populasi atau

memperkirakan nilai populasi (parameter) dengan memakai nilai sampel

(statistik). Dengan statistika kita berusaha menyimpulkan populasi. Dalam

kenyataannya, mengingat berbagai faktor untuk keperluan tersebut diambil

sebuah sampel yang representatif dan berdasarkan hasil analisis terhadap

data sampel kesimpulan mengenai populasi dibuat. Cara pengambilan

kesimpulan tentang parameter berhubungan dengan cara-cara menaksir

harga parameter. Jadi, harga parameter sebenarnya yang tidak diketahui

akan diestimasi berdasarkan statistik sampel yang diambil dari populasi

yang bersangkutan.

B. Kerangka pikir

Permintaan energi listrik oleh konsumen dipengaruhi oleh faktor-

faktor pendapatan (x1), dan jumlah penduduk (x2). semakin berkembangnya

tinggkat perekonomian dan pendapatan konsumen, maka akan semakin

bertambah pula kebutuhan energi listrik oleh konsumen, baik rumah tangga,

Page 27: file · Web viewDalam sistem kelistrikan prediksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya ... faktor ekonomi juga

31

bisnis, sosial, dan industri dan semakin mahalnya tarif dasar listrik yang

ditentukan oleh PLN dan pemerintah, maka konsumsi energi listrik menurun.

Berdasarkan kenyataan di atas, maka dalam penelitian ini diprediksi

seberapa besar kebutuhan energi listrik di kabupaten Sidrap sampai tahun

2020 ditinjau dari pertambahan jumlah penduduk dan pendapatan perkapita.

Berdasarakan uraian tersebut di atas, maka kerangka pikir penelitian

ini dapat dipolakan secara skematik seperti di bawah ini:

Gambar 3. Skematik kerangka pikir

Konsumsi Energi Listrik Tahun 2000-2009

Estimasi pertambahan jumlah penduduk

Estimasi kebutuhan energi listrik tahun 2020

Estimasi PDRB

Hasil