library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa...

17
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku 1. “ Percakapan Mandarin Modern Jilid 1” karya Suparto, ST ., BA 2. “ Chinese Character in Pictures 2” karya Cheng Xianghui 3. “ Tipografi Dalam Desain Grafis”, karya Danton Sihombing, MFA editor 4. “ Psikhologi Anak” karya Dra. Kartini Kartono 5. “ Perkembangan Anak Edisi keenam Jilid 1” karya Elisabeth B. Hurlock 6. The Mechanics of Motion” karya Chris Webster 7. “ Timing for Animation” karya Harold Whitaker, John Halas 2.1.2 Literatur Artikel 1. http://www.keatsschool.com/view-967.html 2.http://www.jambiprov.go.id/? show=berita&id=1817&kategori=berita&title=Pentingnya Bahasa Mandarin Menurut HBA). 3.http://www.tribunnews.com/2010/05/22/pemerintah-tekankan- pentingnya-Bahasa-m andarin-di-sekolah 3

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa yang jarang dipakai dalam percakapan sehari akan menjadi “membeku” karena jarang

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1. Sumber Data

2.1.1 Literatur Buku

1. “ Percakapan Mandarin Modern Jilid 1” karya Suparto, ST ., BA

2. “ Chinese Character in Pictures 2” karya Cheng Xianghui

3. “ Tipografi Dalam Desain Grafis”, karya Danton Sihombing, MFA editor

4. “ Psikhologi Anak” karya Dra. Kartini Kartono

5. “ Perkembangan Anak Edisi keenam Jilid 1” karya Elisabeth B. Hurlock

6. “ The Mechanics of Motion” karya Chris Webster

7. “ Timing for Animation” karya Harold Whitaker, John Halas

2.1.2 Literatur Artikel

1. http://www.keatsschool.com/view-967.html

2.http://www.jambiprov.go.id/?show=berita&id=1817&kategori=berita&title=Pentingnya

Bahasa Mandarin Menurut HBA).

3.http://www.tribunnews.com/2010/05/22/pemerintah-tekankan-pentingnya-Bahasa-mandarin-

di-sekolah

4.http://Bahasa.kompasiana.com/2010/10/06/china-dan-pentingnya-Bahasa-Mandarin/

5. http://www.harianberita.com/Bahasa-tersulit-untuk-dipelajari.html

6. http://www.effectivelanguagelearning.com/language-guide/Mandarin-chinese-language

7. http://www.language-learning-advisor.com/hardest-language-to-learn-survey.html

8. http://www.txbb888.com/yebd/2041.html

9. http://www.nsa.gov/public_info/_files/cryptologic_spectrum/foreign_language.pdf

3

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa yang jarang dipakai dalam percakapan sehari akan menjadi “membeku” karena jarang

4

2.2. Pengertian

2.2.1. Pengertian Bahasa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti dari kata bahasa adalah sebagai berikut :

ba.ha.sa

1. sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat

untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

2. percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun: baik budi

bahasanya.

Bahasa adalah suatu cara dimana terjadi interaksi untuk mengkomunikasikan sesuatu keadaan,

hal, maupun benda. Bahasa ini bisa terdiri dari bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Bahasa juga

merupakan sebuah kepintaran yang telah diberikan untuk manusia agar bisa berkomunikasi

dengan sesuatu. Oleh karena itu sangat penting kita harus mengerti cara yang tepat dalam

berbahasa. Terdapat banyak negara yang ada di dunia, dan masing-masing mempunyai bahasa

tersendiri. Sedangkan Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku tentu juga mempunyai

berbagai macam bahasa. Selain Bahasa Indonesia yang diajarkan tanpa disadari, sebenarnya

anak juga sedang mempelajari bahasa daerah atau lebih dikenal dengan bahasa ibunya karena

sering digunakan dalam percakapan keluarga sehari-hari.

Tetapi dalam masa yang penuh perkembangan ini, anak diharapkan bisa menguasai lebih

dari satu atau dua bahasa (multi language). Dan dikarenakan pandangan tersebut maka dalam

pelajaran sekolah, selain mengajarkan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris juga tidak luput dari

pengajaran terhadap anak. Karena dinilai bahwa Bahasa Inggris akan bisa berguna dalam

komunikasi untuk perkembangan sosial maupun ekonomi mendatang.

Begitu juga dengan Bahasa Mandarin, dengan melihat perkembangan ekonomi Negara

Tirai Bambu (Negara China), hal ini menyebabkan semakin sering dipakainya Bahasa Mandarin.

Di samping adanya perbekalan Bahasa Inggris, sekolah-sekolah sekarang yang berada di kota-

kota besar juga ikut menetapkan kurikulum untuk pengajaran Bahasa Mandarin. Dan dalam

pembelajaran Bahasa Mandarin tentu diperlukan metode yang tepat dalam pengajarannya agar

mempermudah anak-anak untuk memahami dan mengerti akan artinya.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa yang jarang dipakai dalam percakapan sehari akan menjadi “membeku” karena jarang

5

2.2.1.1. Pengertian Bahasa menurut Anak-Anak

Setiap anak membutuhkan interaksi dengan orang di luar baik itu ayah maupun ibunya,

atau orang yang bukan keluarga inti. Sehingga bahasa sangat penting bagi seorang anak. Saat

berkomunikasi anak menggunakan bahasa yang menurut mereka bisa menyampaikan suatu

pesan kepada pihak lawan, tentu tidak begitu sempurna dalam penyampaiannya. Hasil dari

penyelidikan para ahli mengatakan bahwa perkembangan bahasa anak masih belum selesai

sampai anak berumur 12-18 tahun.

Bahasa pertama yang dipelajari oleh anak adalah bahasa ibu atau bahasa yang sering

digunakan dalam keluarganya. Tetapi walau bahasa ibu tidak semua memiliki huruf dan

penulisan yang diakui tetapi bahasa ibu bisa diterima dengan baik oleh anak, karena bahasa

tersebut adalah bahasa yang sering didengarkannya dan sering dilatih dalam kesehariannya.

Dalam hal berbahasa, anak juga melatih fungsi bicaranya. Adapun dalam prosesnya terdapat

periode stagnasi dalam pembelajaran bahasa karena anak mendapat kesulitan dalam penguasaan

bunyi huruf mati. Tetapi hal ini akan diatasi oleh anak itu sendiri seiring bertambahnya umur.

Bahasa merupakan sebuah cara untuk mengungkapkan pikiran, keinginan maupun

perasaan dari anak itu sendiri. Pembendaharaan bahasa oleh anak tergantung pada kecepatan

anak dalam mempelajari suatu bahasa. Anak pada umur 2-3 tahun akan sangat “haus” akan kos-

kata. Sehingga anak terus menanyakan apa yang telah dilihatnya, dan ingin terus mengetahui

artinya. Maka di saat yang begini akan sangat tepat jika diselingi dengan pembelajaran bahasa

asing seperti Bahasa Mandarin.

2.2.2. Pengertian E-learning

E-learning dengan penjabaran “e” dalam arti elektronik dan “learning” adalah

pembelajaran. Adapun terkemuka beberapa definisi tentang e-learning secara umum. Menurut

Jaya Kumar C. Koran (2002) mendefinisikan e-learning sebagai pembelajaran yang

menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi

pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Sementara Dong (dalam Kamarga, 2002)

mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik

komputer yang memperoleh bahan belajar sesusai dengan kebutuhannya. Dari definisi e-

learning di atas, didapatkan bahwa e-learning merupakan sebuah bentuk pembelajaran yang

akan berhubungan dengan dunia elektronik. Tidak terluput dari jaringan internet, komputer,

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa yang jarang dipakai dalam percakapan sehari akan menjadi “membeku” karena jarang

6

ataupun multimedia lainnya. Dan dengan semakin berkembangnya zaman teknologi, tentunya e-

learning merupakan sebuah bentuk pengajaran yang dapat menghubungkan pelajar dengan

pengajar tanpa harus face to face.

2.3. Analisa Data

2.3.1. Perkembangan Anak dalam Belajar dan Bermain

Setiap anak tidak terluput dari kegiatan bermain. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan

bermain, anak mendapatkan sesuatu yang baru, mengenal sesuatu yang baru yang bersifat

menyenangkan sehingga anak lebih memilih bermain menjadi kegiatan sehariannya. Kegiatan

bermain tidak hanya membawakan arti kesenangan pada anak, tetapi secara tidak sadar anak

sedang melatih perkembangan diri mereka.

Kira-kira sebelum abad ke-18, pandangan orang dewasa terhadap kegiatan bermain yang

dilakukan anak-anak adalah kegiatan yang tidak berguna, karena hanya menyibukkan diri sendiri

tanpa tujuan. Kemudian setelah pada abad ke-18, orang dewasa baru mulai menggunakan

permainan sebagai media bantu belajar. Penempatan kegiatan belajar dalam kegiatan bermain

akan memperluas daya tangkap anak, anak bisa mengukur potensi diri sendiri, dan bisa

menguasai macam benda dan belajar mengenal benda di sekitarnya. Oleh karena itu, sebaiknya

anak bisa diajak bermain sambil belajar sehingga meningkatkan perkembangan anak baik secara

motorik maupun secara psikhis. Secara umum, anak lebih menyukai bermain tetapi anak tidak

menyadari bahwa sebenarnya dia telah mempelajari sesuatu dari permainan yang dimainkannya.

Seperti contohnya dalam hal bermain ular tangga, anak-anak secara tidak langsung melatih

kecepatan dalam menghitung, selain itu mereka juga melatih diri dalam permainan bersama yang

bisa melibatkan sosialisasi dengan lingkungannya. Kegiatan bermain merupakan hal yang

menyenangkan bagi anak-anak, karena dalam kegiatan bermain anak-anak tidak merasakan

sebuah beban, karena yang diinginkan oleh mereka dari permainan adalah perasaan yang

menyenangkan, kebahagiaan, kepuasan. Lambat laun kegiatan bermain bisa ditambah dengan

dimensi kesibukan yang bermanfaat yang bisa membuat anak mengerti dan mulai merasakan

kebanggaan akan prestasi sendiri. Hal ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Dari

benda-benda yang dimainkan oleh anak sejak berusia 6 bulan lebih cenderung ke bentuk yang

bersifat geometri. Seperti bola, balok, dan segitiga.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa yang jarang dipakai dalam percakapan sehari akan menjadi “membeku” karena jarang

7

2.3.2. Perkembangan Bahasa Mandarin

Belajar suatu bahasa asing tidak mudah jika tidak sering dilatih. Demikian juga halnya

dalam pembelajaran Bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin dikenal dan diakui sebagai bahasa

internasional setelah Bahasa Inggris, hal ini menjadi sebuah alasan orang tua yang menginginkan

agar anaknya bisa terbekali dengan multi language dan salah satunya adalah Bahasa Mandarin.

Dan secara umum kita mengetahui bahwa Bahasa Mandarin ini merupakan bahasa yang

tergolong sulit karena adanya perbedaan intonasi, perbedaan aksara, perbedaan arti yang

ditimbulkan dari setiap aksara. Adapun juga aksara yang sama namun arti dan pelafalannya

berbeda. Hal ini menjadi titik kebingungan bagi para pelajar yang baru memulainya.

Seperti yang telah tersebut dalam definisi bahasa, maka perlu kita sering

menggunakannya dalam bahasa keseharian kita agar bisa lebih mendalaminya lagi. Suatu bahasa

yang jarang dipakai dalam percakapan sehari akan menjadi “membeku” karena jarang dilatih.

Sedangkan untuk mempelajari suatu bahasa, kita perlu mengetahui bentuk dalam penulisannya

sehingga bisa membantu kita dalam mendalami arti dan penggunaannya. Dalam hal penulisan,

Bahasa Mandarin tidak memiliki penulisan latin. Sehingga untuk memudahkan orang luar

belajar Mandarin, kemudian dibuat latin dalam bentuk yang disebut dengan PINYIN. Sedangkan

pengejaan Bahasa Mandarin yang asli adalah berupa bentuk/ simbol khusus yang lebih dikenal

dengan nama ZHUYIN. Selain itu, Bahasa Mandarin tidak hanya dipengaruhi oleh abjad latin

yang ada, tetapi juga dipengaruhi oleh nada. Oleh karena itu, jika ingin belajar Mandarin,

seharusnya dimulai dari tahap mendengar, kemudian mengamati bentuk tulisan, kemudian

ditulis ulang ke dalam kertas, dan barulah mencari arti dari kata tersebut. Oleh karena itu,

penulis akan menjelaskan agar para pelajar dapat dengan mudah memulainya.

1. Mendengar

Tentu diperlukan sebuah teks yang bertulisan Mandarin. Dalam hal ini, pemula bisa

menuliskan pelafalan yang dilafalkan ke dalam Bahasa yang dimengerti oleh pemula.

Hal ini juga bisa melatih kepekaan indera pendengar yang bisa disambungkan dengan

indra penglihatan sehingga bisa mencapai hasil optimal untuk mendapatkan arti dari

sebuah aksara.

2. Mengamati

Pengamatan ini diperlukan untuk mengetahui dan mengingatkan akan aksara Mandarin

tersebut. Hal ini dikarenakan bahwa sebenarnya aksara Mandarin memiliki

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa yang jarang dipakai dalam percakapan sehari akan menjadi “membeku” karena jarang

8

perkembangan yang dulunya berasal dari gambar, dan kemudian membentuk aksara

Mandarin sekarang yang dipakai secara umum. Selain itu pemula bisa melihat cara-cara

dalam penulisan sebuah aksara.

3. Menuliskan kembali

Menulis adalah sebuah proses untuk mengingatkan kembali kepada aksara yang telah

dilihat. Hal ini sangat berpengaruh pada kecepatan mata dan ketepatan melihatnya.

Tentunya dalam menuliskan sebuah aksara ada aturan yang berlaku, tetapi untuk pemula

boleh dituliskan seperti bentuk yang terlihat tanpa mengikuti cara penulisan, karena cara

penulisan bisa dilatih kemudian setelah mengetahui arti kata. Penulisan Bahasa

Mandarin sama seperti menulis dalam Bahasa latin, kita perlu sering melatih diri untuk

menulis dan melafalkan kembali kata tersebut agar bisa ingat.

4. Melafalkan kembali

Pelafalan kembali tentu diperlukan sebagai salah satu cara untuk mengulangi ingatan

akan suara. Karena dalam Bahasa Mandarin juga mempunyai faktor nada, jika nada kita

tidak tepat, akan membingungkan lawan bicara kita. Karena dalam Bahasa Mandarin

jika beda nada maka akan berbeda juga arti dan penulisannya.

5. Mengetahui arti

Setelah melakukan langkah yang di atas, tentu kita perlu mengetahui arti dari kata

tersebut dan penggunaannya dalam keseharian.

Tentu dari semua langkah tersebut harus adanya sebuah rasa ingin tahu akan Bahasa

Mandarin. Karena dengan begitu, anak akan lebih termotivasi untuk mencari tahu dan

mengenal Bahasa Mandarin lebih lanjut.

2.4. Target Audience

2.4.1 Target Primer

> Demografis: anak yang berumur sekitar 3-8 tahun, laki-laki maupun perempuan, status

ekonomi dari range B sampai A, anak berkebangsaan Indonesia, terutama suku

Tionghoa.

> Psikografi: anak yang suka menonton sambil menganalisis, senang bermain dan

berbicara, anak yang aktif, anak yang menyenangi untuk belajar bahasa asing terutama

Bahasa Mandarin.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa yang jarang dipakai dalam percakapan sehari akan menjadi “membeku” karena jarang

9

> Geografis: anak yang tinggal di kota-kota besar yang terpengaruh oleh Bahasa

Mandarin.

2.4.2. Target Sekunder

> Demografis: anak berumur 3-8 tahun, universal.

> Psikografi: senang mempelajari bahasa asing, senang mendengar dan berbicara(aktif),

suka menonton film animasi.

> Geografis : tempat-tempat yang telah terpengaruh oleh Bahasa Mandarin.

2.5. Sinopsis Cerita

Animasi Indonesia sedang mengalami peningkatan, sehingga dalam hal ini bisa

memasukkan unsur pengajaran kepada anak. Animasi yang bersifat pengajaran tidaklah jarang

ditemukan. Penulis mengangkat pembelajaran pada Bahasa Mandarin karena secara umum

masih terdapat sejumlah orang yang kesulitan untuk belajar Bahasa Mandarin ini. Oleh karena

itu, penulis meletakkan sebuah pengajaran tentang cara pelafalan dan pembelajaran yang benar

dan bisa dimengerti dengan mudah oleh tingkat pemula.

Ada seorang tokoh utama (Xiao Le) yang akan melakukan perjalanan yang jauh menuju

ke rumah kakeknya. Anak ini berumur 4 tahun dengan karakter yang periang dan penuh dengan

keingintahuan terhadap dunia luar. Karena keingintahuannya, anak ini suka mengambil foto dari

benda ataupun hal yang tidak dimengerti olehnya. Dari hasil foto tersebut tokoh utama akan

mencerna dan mengolah berdasarkan cara pemikirannya dengan meminimalis benda tersebut dan

akhirnya mendapat sebuah karakter aksara Mandarin, dan kemudian dibantu pengucapan yang

tepat dari narator, sehingga memudahkan anak ini dalam mengucapkannya. Setelah itu anak ini

menuliskan bentuk huruf mandarin yang telah diminimalis olehnya dan juga pengucapan yang

benar dalam penulisan latin. Foto – foto yang didapatkan tokoh utama akan dikumpulkan dan

dijadikan buku album, dan album ini sebagai hadiah yang ingin diberikan kepada kakeknya

sesampai di rumah kakeknya.

2.6. Data Pembanding

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa yang jarang dipakai dalam percakapan sehari akan menjadi “membeku” karena jarang

10

2.6.1. Bahasa

Seperti yang telah diketahui bahwa Bahasa Mandarin tergolong bahasa yang susah

dipelajari karena berbagai penyebab baik dari pelafalan, pengenalan huruf, sampai penulisannya.

Di Indonesia walaupun terdapat banyak animasi edukasi dan ditemukan banyaknya buku dalam

berbagai bentuk yang tersedia di toko buku, tetapi masih jarang disinggung tentang animasi

edukasi dalam belajar Bahasa Mandarin. Penulis mengambil contoh animasi berbentuk serial

tetapi masih bersifat mengajar, seperti dalam animasi Hello Boobooto yang merupakan karya

animasi korea yang mengajarkan anak-anak untuk mengerti kosa-kata dalam Bahasa Inggris.

Selain itu, yang sering ditayangkan dalam siaran di Indonesia seperti animasi POCOYO yang

berasal dari Spanyol dan ada juga Dora The Explorer dari  Amerika Serikat milik

jaringan televisi kabel Nickelodeon. Tetapi untuk serial animasi dari Indonesia masih kurang

mendukung ke arah edukasi dalam bahasa.

Pengenalan Bahasa Mandarin sudah sangat sering ditemukan, seperti yang menjadi game

interaksi yang bersifat mengajar tetapi anak akan cepat merasakan bosan bila dengan cara

penyampaian yang sama dari awal sampai akhir. Oleh karena itu, penulis mencoba memberikan

penyampaian yang selain bersifat pengajaran terhadap anak dan juga mengurangi rasa tertekan

dalam hal belajar Bahasa Mandarin yang cara disajikan dalam bentuk animasi. Adapun data

yang didapat dari jurnal yang berkaitan dengan tingkat kesulitan bahasa di dunia seperti table

berikut:

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa yang jarang dipakai dalam percakapan sehari akan menjadi “membeku” karena jarang

11

Tabel 2.6.1 Tabel perbandingan tingkat kesulitan bahasa

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa Bahasa Mandarin sebenarnya tidak begitu sulit, tetapi untuk

generasi muda sekarang masih ada sejumlah orang yang masih kesulitan mempelajarinya.

2.6.2. Visual Style

Sejak dulu Negara China memiliki style tersendiri dalam hal pengkarakteran. Baik dari

sisi karakter sendiri maupun warna. Setelah munculnya animasi China pertama pada tahun 1918

kemudian diikuti oleh munculnya keluarga bermarga Wan yang membuat animasi sebagai

sebuah hiburan yang bisa ditonton publik. Karena pada sebelumnya animasi selalu dicampurkan

dengan urusan politik. Kemudian seiring berkembangnya teknologi, Negara China juga tidak

ketingggalan untuk terus meningkatkan kualitas produk animasi. Mulai dari cerita short movie

“ Uproar in the Studio” yang dibuat oleh keluarga bermarga Wan pada tahun 1926, kemudian

muncul lagi film “The Iron Princess” pada tahun 1941.

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa yang jarang dipakai dalam percakapan sehari akan menjadi “membeku” karena jarang

12

Gambar 2.6.2 Short movie “The Iron Princess “ tahun 1941

Negara China tetap mempertahankan overview dengan penekanan pada pengkarakteran

maupun pada warna yang dipakai. Sampai tahun 1990, China mulai terbuka ke negara luar,

seperti Jepang, Amerika dan negara-negara lain. Sehingga sampai sekarang animasi dari negara

bambu ini telah mengadopsi beberapa style dari luar negeri yang kemudian dikemas lagi dalam

visual style yang cenderung mencerminkan Negara China, seperti contohnya mencoba

menggunakan style chibi yang berasal dari Jepang dan kemudian ditambah dengan unsur yang

mencerminkan identitas China, seperti dari pakaian, dari warna, ataupun dari aksesoris lainnya.

Warna yang digunakan di negara China juga menggunakan warna yang menunjukkan

identitas mereka seperti warna cat air, tetapi seiring berkembangnya zaman teknologi, Negara

China mulai menggunakan warna yang solid tetapi terlihat cerah, sehingga bisa menarik

perhatian umum. Adapun perkembangan karakter 2D di negara china yang kemudian terjadi

adanya adopsi dari karakter luar negeri misalnya Jepang, seperti alur berikut:

a. b. c.

d. e. f.

Gambar 2.6.3. a. “The Iron Princes” tahun 1941 b. “Journey To The West” tahun 1964.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSuatu bahasa yang jarang dipakai dalam percakapan sehari akan menjadi “membeku” karena jarang

13

c sampai f perkembangan animasi China setelah tahun 1990.Sedangkan karakter 3D di Negara China juga ikut berkembang dan lebih mengarah pada

pengajaran untuk anak kecil seperti yang terdapat pada channel anak-anak. Seperti gambar di

bawah ini:

Gambar 2.6.4 Naga kecil yang berada dalam acara Televisi

Dalam hal warna, Negara China tetap menggunakan warna-warna yang mampu membawa

kekhasan dalam karakternya, dan warna yang dipertahankan umumnya termasuk warna merah

dan kuning. Karena kedua warna tersebut memiliki arti tersendiri bagi kaum bangsa China.

Sedangkan untuk karakter dan environment akan dibuat dari referensi seperti tokoh gambar di

bawah ini kemudian dimodifikasi.

Gambar 2.6.5 Referensi karakter anak

Modifikasi yang ingin ditunjukan dalam karakter lebih cenderung ke arah yang lebih chibi, imut.

Karakter yang menjadi tokoh pengenalan tentang Bahasa Mandarin dibuat lebih chibi agar bisa

menarik perhatian anak kecil sehingga berminat untuk menyimak dan mempelajari Bahasa

Mandarin.