library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata...

41
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Komunikator adalah pihak pengirim atau pemberi pesan yang dapat juga disebut sender, sementara komunikan adalah pihak yang menerima pesan atau dapat disebut juga dengan receiver. Menurut Harold Lasswell (dalam Mulyana, 2011:69), cara yang tepat untuk menggambarkan sebuah komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini : “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?” Atau “Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?” Berdasarkan definisi tersebut, Lasswell (dalam Mulyana, 2011:69-71) mengungkapkan lima unsur komunikasi, yaitu : a. Sumber (source) 9

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada

komunikan. Komunikator adalah pihak pengirim atau pemberi pesan yang dapat

juga disebut sender, sementara komunikan adalah pihak yang menerima pesan

atau dapat disebut juga dengan receiver.

Menurut Harold Lasswell (dalam Mulyana, 2011:69), cara yang tepat

untuk menggambarkan sebuah komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-

pertanyaan berikut ini : “Who Says What In Which Channel To Whom With What

Effect?” Atau “Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa

Dengan Pengaruh Bagaimana?”

Berdasarkan definisi tersebut, Lasswell (dalam Mulyana, 2011:69-71)

mengungkapkan lima unsur komunikasi, yaitu :

a. Sumber (source)

Sumber atau source adalah pihak yang mengirimkan pesan. Sumber

tidak hanya berupa individu, tapi bisa berupa kelompok, organisasi,

perusahaan, atau juga berupa suatu negara.

b. Pesan

Pesan adalah apa yang dikirimkan sumber untuk penerima. Pesan

dapat berupa simbol verbal maupun nonverbal. Pesan verbal

contohnya adalah tulisan atau omongan, sedangkan pesan nonverbal

9

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

10

dilakukan melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh; contohnya

kedipan, lambaian tangan, dan anggukan kepala. Selain itu, pesan

dapat juga disampaikan lewat musik, lukisan, tarian, patung dan

sebagainya.

c. Saluran atau media

Media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan.

d. Penerima (receiver)

Penerima atau receiver dapat juga disebut penyandi-balik (decoder),

tujuan (destination), khalayak (audience), pendengar (listener),

komunikate (communicate), atau penafsir (interpreter), artinya pihak

yang menerima pesan.

e. Efek

Efek adalah hal yang terjadi kepada pihak penerima setelah menerima

pesan.

Definisi komunikasi Harold Lasswell tadi dapat digambarkan sebagai

berikut :

Bagan 1. Arus Komunikasi Menurut Harold Lasswell

KOMUNIKATOR

PESAN

EFEK

KOMUNIKAN

MEDIA

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

11

2.2 Komunikasi Massa

Kommunikasi massa (mass communication) di sini adalah komunikasi

yang menggunakan media massa modern dalam proses penyampaian pesannya.

Media massa tersebut dapat berupa surat kabar, radio, televisi, atau film

(Effendy, 2003:79). Sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika

memiliki hal-hal sebagai berikut (Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble

dalam Nurudin, 2013:8) :

1. Pengirim pesan atau komunikator memakai peralatan modern dalam

menyebarkan pesannya kepada khalayak yang tersebar di berbagai

tempat.

2. Dalam menyebarkan pesan, komunikator berusaha membuat khalayak

yang tidak saling kenal satu sama lain untuk mengerti pesan yang

disampaikannya.

3. Pesan yang disampaikan oleh komunikator bisa didapat dan diterima

oleh banyak orang, dan tidak ditujukan kepada beberapa pihak

tertentu saja. Karena itu, pesan dalam komunikasi massa disebut

sebagai pesan milik publik atau umum.

4. Komunikator bukan berupa individu melainkan berbentuk organisasi

formal seperti ikatan, jaringan, atau perkumpulan. Artinya,

komunikator dalam komunikasi massa adalah lembaga. Lembaga

sebagai komunikator biasanya berorientasi pada keuntungan.

5. Komunikasi massa memiliki gatekeeper sebagai pengontrol isi pesan

sebelum disiarkan oleh media massa. Gatekeeper adalah beberapa

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

12

individu dalam lembaga tersebut yang bertugas untuk membatasi atau

memperluas pesan yang akan disampaikan agar lebih mudah

dimengerti oleh khalayak.

6. Umpan balik atau feedback dalam komunikasi massa sifatnya

tertunda. Khalayak tidak bisa langsung memberikan tanggapan

terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Jika disimpulkan, komunikasi massa adalah mengkomunikasikan pesan

dari lembaga yang bertindak sebagai komunikator secara serentak kepada

sejumlah besar orang yang tersebar di berbagai tempat dan tidak saling mengenal

dengan menggunakan media massa.

2.2.1 Elemen Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki elemen yang membentuk

keberadaannya. Elemen-elemen tersebut adalah (Nurudin, 2013:96-136) :

1. Komunikator

Berbeda dengan bentuk komunikasi yang lain, komunikator dalam

komunikasi massa berbentuk lembaga yang di dalamnya terdapat

jaringan, stasiun lokal atau kantor berita, direktur, dan staff teknis

yang berhubungan dengan sebuah media, baik itu koran, televisi, atau

radio. Jadi, komunikator media massa adalah gabungan berbagai

individu yang bekerja dalam sebuah lembaga media massa yang

bekerjasama untuk membentuk sebuah pesan yang nantinya akan

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

13

disebarkan. Komunikator dalam komunikasi massa bersifat mencari

keuntungan.

2. Isi

Berita atau informasi adalah hal pokok yang harus dimiliki media

massa. Berita dan informasi dari seluruh dunia dikumpulkan dan

disebarkan setiap hari oleh media massa kepada audience-nya.

3. Audience

Audience yang dimaksud dalam komunikasi massa adalah khalayak

yang tersebar luas di seluruh tempat dan tidak saling kenal satu sama

lain.

4. Umpan balik

Dalam komunikasi, terdapat dua jenis umpan balik (feedback), yaitu

umpan balik langsung atau immediated feedback dan umpan balik

tidak langsung atau delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi

bila komunikan dapat merespon atau menanggapi pesan dari

komunikator secara langsung. Umpan balik secara tidak langsung,

misalnya adalah surat pembaca di kolom koran dan majalah, atau sesi

interaktif dalam acara radio dan televisi. Umpan balik adalah adalah

respon dari komunikan berdasarkan hasil decoding mereka terhadap

pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

14

5. Gangguan

a. Gangguan Saluran

Dalam komunikasi massa, terdapat berbagai jenis gangguan. Di

dalam media, gangguan dapat berupa kesalahan cetak, kata-kata

yang hilang, atau paragraf yang hilang dari koran. Ganggaun

saluran juga termasuk ketidakje;asan gambar di televisi, gangguan

pada gelombang radio, baterai atau listrik untuk menyalakan

media habis, atau langganan koran yang terlambat atau bahkan

tidak datang.

b. Gangguan semantik

Gangguan semantik adalah jenis gangguan yang behubungan

dengan bahasa. Gangguan semantik biasanya lebih rumit dan lebih

sering muncul. Dapat dikatakan, gangguan semantik adalah

gangguan di dalam proses komunikasi yang diakibatkan oleh

komunikator atau komunikan. Gangguan semantik yang

diakibatkan oleh komunikator misalnya penggunaan bahasa yang

tidak tepat dalam pesan, dan gangguan semantik oleh komunikan

contohnya pemahaman yang salah oleh komunikan terhadap kata-

kata komunikator.

6. Gatekeeper

Gatekeeper adalah orang-orang yang bertugas memengaruhi

informasi yang akan disebarkan. Semua lembaga media massa

memiliki gatekeeper. Tugas mereka adalah menghapus, memodifikasi

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

15

atau bahkan menambah pesan. Mereka juga dapat memberhentikan

sebuah informasi dan tidak membukakan “pintu gerbang” (gate) bagi

keluarnya informasi tersebut.

7. Pengatur

Pengatur dalam media massa adalah orang-orang yang secara tidak

langsung ikut memengaruhi proses mengalirnya pesan di dalam media

massa. Pengatur ini berasal dari luar media dan bukan dari dalam

media. Meskipun berasal dari luar media massa, kelompok pengatur

dapat ikut menentukan kebijakan redaksional. Pengatur tersebut

contohnya pengadilan, pemerintah, organisasi professional, kelompok

oposisi, konsumen, narasumber, dan juga pihak pengiklan.

8. Filter

Filter adalah kerangka pikir audience, yaitu lewat mana audience

menerima pesan. Filter seperti sebuah bingkai kacamata agar audience

dapat melihat dunia. Hal ini berarti pemahaman akan dunia nyata

sangat tergantung kepada bingkai tersebut. Contoh-contoh filter antara

lain fisik, budaya, psikologis dan yang berkaitan dengan informasi.

Kesemuanya itu memengaruhi komunikan dalam menangkap makna

atas sebuah pesan.

2.2.2 Hambatan Komunikasi Massa

Dalam komunikasi seringkali ada hambatan dalam menyampaikan pesan

sehingga pesan yang sampai ke komunikan tidak tepat sesuai dengan

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

16

yang dimaksudkan oleh komunikator. Berikut ini adalah beberapa bentuk

gangguan dalam berkomunikasi (Effendy, 2003:45-50) :

1. Gangguan

Ada dua jenis gangguan terhadap komunikasi, yaitu :

a. Gangguan Mekanik (mechanical, channel noise)

Gangguan mekanik adalah gangguan yang disebabkan oleh

kerusakan saluran atau media komunikasi yang digunakan atau

kegaduhan fisik.

b. Gangguan semantik (semantic noise)

Gangguan semantik adalah gangguan yang berhubungan dengan

kata-kata, di mana pesan yang dikirimkan pengertiannya

menjadi rusak atau bisa pula ambigu sehingga tidak bisa

ditangkap dengan tepat oleh penerima pesan.

2. Kepentingan

Interest atau kepentingan penerima terhadap pesan akan membuatnya

selektif dalam memahami suatu pesan. Orang biasanya hanya akan

memperhatikan pesan yang dia minati atau yang sesuai dengan

kepentingannya saja.

3. Motivasi terpendam

Semakin sesuai sebuah komunikasi dengan motivasi pengirim

maupun penerima, maka akan semakin besar pula kemungkinan

pesan dalam komunikasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh

pihak penerima.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

17

4. Prasangka

Prejudice atau prasangka adalah merupakan salah satu hambatan

dalam komunikasi di mana komunikan memiliki kecurigaan terhadap

komunikator sehingga menolak untuk mendengar pesan yang

disampaikan oleh komunikator.

2.2.3 Karakteristik Komunikasi Massa

Nurudin (2013:19-32) menyatakan bahwa ada tujuh karakteristik

komunikasi massa, yaitu :

1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga

Komunikator dalam komunikasi massa berupakan kumbulan banyak

orang yang bekerjasama dalam sebuah lembaga. Orang–orang dalam

lembaga ini mampu memproduksi pesan dan menyebarkannya secara

serentak ke khalayak luas.

2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen

Artinya, khalayak selaku komunikan berasal dari latar belakang

pendidikan, jenis kelamin, umur, status sosial ekonomi, jabatan,

agama, dan kepercayaan yang beragam dan mereka tersebar di

berbagai tempat.

3. Pesannya bersifat umum

Pesan-pesan dalam komunikasi massa ditujukan kepada khalayak

plural dan tidak kepada pihak tertentu saja, sehingga isi pesannya pun

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

18

tidak bersifat khusus. Karena itu, isi pesan dalam komunikasi massa

umumnya dapat dimengerti oleh orang banyak.

4. Komunikasinya berlangsung satu arah

Komunikasi dalam media massa hanya berjalan dari komunikator

yang menyampaikan pesan kepada komunikan. Komunikan tidak bisa

langsung merespon pesan dari komunikator.

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Pesan dalam komunikasi massa disebarkan kepada khalayak dalam

waktu yang hampir bersamaan atau serempak.

6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis

Dalam menyampaikan pesan, lembaga sebagai komunikator

menggunakan peralatan teknis untuk menyebarkan pesan dengan

cepat dan serentak terhadap khayalak yang tersebar.

7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper

Gatekeeper adalah sekelompok orang dalam lembaga yang bertugas

untuk menginterpretasikan, menganalisis, menambah atau mengurangi

dan menyusun pesan dengan baik sebelum disebarkan agar lebih

mudah dipahami khalayak.

2.2.4 Fungsi Komunikasi Massa

Segala sesuatunya tentu memiliki fungsi menurut tujuan

keberadaannya, begitu pula dengan komunikasi massa. Fungsi

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

19

komunikasi massa adalah (Dominick, dalam Ardianto, Komala, dan

Karlinah. 2007:14-17) :

a. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan dalam komunikasi massa dibagi menjadi dua,

yang pertama yaitu warning or beware surveillance (pengawasan

peringatan), yaitu memperingatkan akan terjadinya ancaman bagi

masyarakat. Yang kedua adalah instrumental surveillance

(pengawasan instrumental), yaitu penyampaian informasi yang dapat

membantu audience dalam menjalani kehidupannya sehari-hari,

contohnya berita mengenai situasi lalu lintas, acara berisi tips-tips

praktis, dan acara memasak.

b. Interpretation (Penafsiran)

Fungsi penafsiran sebenarnya hampir mirip dengan fungsi

pengawasan, Dalam fungsi penafsiran, selain memberikan data dan

fakta, media massa juga memberikan penafsiran atas kejadian-

kejadian yang dianggap penting. Contoh penafsiran ini adalah tajuk

rencana surat kabar.

c. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan individu-individu yang beragam yang

tersebar dalam masyarakat sehingga membentuk linkage (pertalian)

yang didasarkan atas kepentingan dan minat yang sama akan sesuatu.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

20

d. Transmission of Values (Penyebaran nilai-nilai)

Fungsi ini tidak kentara dan disebut juga fungsi socialization

(sosialisasi). Sosialisasi di sini merujuk kepada media massa yang

menyebarkan cara dan pola hidup, perilaku dan nilai, serta bagaimana

individu mengadopsi semua hal tersebut dalam kehidupannya.

e. Entertainment (Hiburan)

Semua media massa menjalankan fungsi hiburan, baik media cetak,

media cetak, dan media elektronik. Namun televisi yang adalah media

elektronik dianggap sebagai media massa yang paling mengutamakan

sajian hiburan.

2.3 Media Massa

Alat untuk menyebarkan pesan dari komunikator kepada komunikan

dalam komunikasi massa disebut media massa. Media massa dapat dibagi

menjadi dua kategori, yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak

mencakup adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektornik

mencakup radio, film, televisi, dan internet. (Ardianto, Komala, dan Karlinah.

2007:103).

Dari semua media massa yang ada, televisi paling berpengaruh bagi hidup

manusia dan dinilai paling cepat berkembang, sehingga memunculkan juga

televisi kabel yang menggunakan satelit. Televisi satelit ini menjangkau pelosok

negeri dan diterima langsung oleh layar televisi di setiap rumah yang menyetujui

untuk berlangganan televisi kabel. Gambar diterima dengan menggunakan wire

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

21

atau microwave (wireless cables). Perkembangan televisi menjadi semakin marak

dengan dikembangkannya Direct Broadcast Satellite (DBS) (Ardianto, Komala,

dan Karlinah. 2007:134).

2.4 Televisi

2.4.1 Karakteristik Televisi

Dampak yang dihasilkan media massa televisi dinilai lebih besar

dari media lain karena jumlah peminatnya lebih banyak. Hal ini

dikarenakan karakteristik televisi yang berbeda dari media massa lain.

Berikut adalah karakteristik televisi seperti dituliskan oleh

Ardianto, Komala, dan Karlinah (2007:137-140) :

a. Audiovisual

Kelebihan televisi yaitu dapat didengar sekaligus dilihat

(audiovisual), berbeda dengan radio di mana khalayak hanya

dapat mendengar kata-kata dan suara serta media cetak yang

hanya menampilkan tulisan bagi masyarakat.

b. Berpikir dalam gambar

Dalam televisi, pengarah acara adalah pihak yang bertanggung

jawab atas kelancaran acara di dalamnya. Pengarah acara

harus mampu berpikir dalam gambar (think in picture). Proses

berpikir dalam gambar ini dilakukan dalam dua tahapan.

Tahap pertama adalah visualisasi (visualization), yaitu

menginterpretasikan kata-kata yang berisi gagasan menjadi

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

22

adegan-adegan bergerak. Tahap yang kedua adalah

penggambaran (picturization), yaitu proses merangkai adegan-

adegan hasil interpretasi tadi menjadi sebuah kesinambungan

yang memiliki makna tertentu.

c. Pengoperasian lebih kompleks

Pengoperasian televisi lebih rumit daripada pengoperasian

radio, dan dikerjakan oleh lebih banyak orang. Minimal

dibutuhkan sepuluh orang untuk memproduksi acara berita

yang dibawakan oleh dua orang. Kesepuluh orang tersebut

terdiri dari seorang pengarah acara, seorang produser, seorang

pengarah teknik, seorang switcher, seorang floor director, dua

atau tiga orang camera person, juru video, seorang juru rias,

seorang audioman, dan lainnya.

Karakteristik audiovisual yang dimiliki televisi membuat audience

harus menggunakan sekurangnya dua indera untuk menyimak pesan yang

disiarkan, yaitu indera pendengaran dan indera pengelihatan. Hal ini

membuat audience harus lebih fokus dalam menyimak agar tidak

tertinggal informasi dibanding mengikuti informasi dari media massa

jenis lain, misalnya radio, Saat mendengarkan radio, audience hanya

membutuhkan telinga dan dalam mendengarkan siaran radio biasanya

audience juga mengejakan kegiatan lain.

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

23

Kekuatan audiovisual ini juga yang menjadikan daya tarik televisi lebih

tinggi dibanding media massa jenis lain. Hal ini diperkuat oleh J.B Wahyudi (dalam

Morissan, 2005:5) :

Jenis Media Sifat

Cetakdapat dibaca, di mana, dan kapan sajadapat diobaca berulang-ulangdaya rangsang rendahpengolahan bisa mekanik, bisa elektrisbiaya relatif rendahdaya jangkau terbatas

Audiodapat didengar bila siarandapat didengar kembali bila diputar kembalidaya rangsang rendahelektrisrelatif murahdaya jangkau besar

Audiovisualdapat didengar dan dilihat bila ada siarandapat dilihat dan didengar lagi, bila diputar lagidaya rangsang sangat tinggielektrisrelatif murahdaya jangkau besar

Tabel 1. Sifat Fisik Masing Masing Jenis Media Menurut J.B Wahyudi

2.4.2 Program Televisi

Menurut Jahja dan Irvan (2006:47-48), program televisi dibagi

menjadi tiga kategori, yaitu :

1. Kategori drama. Yang termasuk dalam kategori ini adalah film dan

sinetron.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

24

2. Kategori non-drama, dengan acara-acara yang masuk di dalamnya

meliputi variety show, kuis, musik, dan acara-acara hiburan lain di

luar film dan sinetron.

3. Kategori informasi. Acara-acara dalam kategori informasi dapat

dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Public Service Announcement (PSA), contohnya film

dokumenter, berita, siaran olahraga, dan acara-acara yang adalah

informasi umum

b. Infotainment

c. Pendidikan masyarakat yang mencakup acara-acara bernuansa

pendidikan atau pencerahan masyarakat.

Dalam menyiarkan programnya, televisi harus dapat menjamin

bahwa program-program yang ditayangkannya memiliki sifat-sifat berikut

(Suwardi, 2006:19) :

a. Antisipatif

Informasi yang disiarkan oleh televisi harus sesuai dengan kenyataan

dan program siaran harus dapat menghibur.

b. Interpretatif

Informasi dan hiburan yang disajikan berisi penjelasan mengenai latar

belakang, masa depan, dan terapannya dalam masyarakat.

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

25

c. Edukatif

Segala bentuk acara yang disiarkan oleh televisi harus mendidik dan

mencerahkan audience-nya. Acara-acara tersebut juga tidak boleh

berisi indoktrinasi.

d. Relevan

Program siaran televisi harus disesuaikan dengan keinginan dan

kebutuhan pemirsa.

e. Konstruktif

Program-program dalam televisi dapat membentuk opini audience

yang positif dan secara bertanggung jawab.

2.5 Program Berita Televisi

Program berita televisi atau news termasuk dalam kategori program

informatif. Program berita sendiri pun dapat dibagi ke dalam banyak jenis.

Berikut adalah jenis berita menurut Morissan (2005:35-38) :

a. Keadaan darurat

b. Pengadilan

c. Pemerintahan

d. Ekonomi

e. Pendidikan

f. Trend dan musim

g. Perayaan

h. Cuaca

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

26

i. Kesehatan

j. Lingkungan

k. Olahraga

l. Berita ringan

2.5.1 Sumber Berita Televisi

Morissan (2005:21) mengatakan bahwa “Stasiun TV tidak dapat

hanya menunggu berita yang datang. Stasiun TV harus mengejar berita.”

Sumber berita-berita televisi menurut Morisssan (2005:22-27) adalah :

a. Reporter

Reporter adalah orang yang bertugas untuk mencari dan meliput

berita. Reporter biasanya ditemani oelh kameramen dalam

menjalankan tugasnya. Sebuah stasiun televisi dapat menugaskan

reporter dan kameramen lebih dari satu, ke berbagai tempat di mana

terdapat kejadian yang bisa dijadikan berita. Kebutuhan akan reporter

dan kameramen yang semakin tinggi dan menginginkan mereka

tersebar di berbagai tempat agar lebih cepat mendapat berita membuat

stasiun televisi menerima reporter dan kameramen freelance. Selain

itu, stasiun televisi juga menerima rekaman berita amatir dari orang-

orang yang kebetulan berada di lokasi saat sebuah kejadian terjadi dan

dan merekamnya.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

27

b. Pelayanan darurat

Reporter harus selalu bergerak cepat dan aktif dalam mencari berita

yang yang ada di masyarakat. Karena itu, reporter harus memiliki

jaringan dengan semua unit dan pelayanan darurat. Reporter harus

memiliki nomor kontak polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit,

pusat informasi cuaca, dan badan SAR (Search And Rescue).

Informasi yang didapat dari kontak-kontak ini nantinya dapat menjadi

sumber berita bagi stasiun televisi.

c. Kontak pribadi

Selain memiliki kontak dengan unit-unit penting dalam masyarakat,

reporter juga harus memiliki kontak pribadi dengan orang-orang

penting. Orang-orang penting yang dimaksud adalah mereka yang

bekerja di badan pemerintah dan nonpemerintah. Reporter harus

memiliki orang-orang yang dapat dipercaya, dan kontak-kontak

pribadi itu nantinya akan dapat menjadi narasumber yang mampu

memberikan informasi atau petunjuk awal dari sebuah isu.

d. Kontak publik

Kontak publik adalah kontak orang-orang penting atau figur kunci

yang dapat dimintai opininya mengenai sebuah berita. Kontak publik

memang hampir mirip dengan kontak pribadi. Orang-orang yang

menjadi kontak publik ini dapat berasal dari organisasi pemerintah,

nonpemerintah, tokoh-tokoh penting, pengamat, atau dari kalangan

perguruan tinggi. Mereka biasanya adalah orang-orang yang memiliki

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

28

kompetensi dalam bidangnya masing-masing dan dianggap memiliki

kapabilitas dalam menanggapi sebuah isu.

e. Kantor berita

Hampir semua stasiun televisi berlangganan kantor berita dan

menjadikannya sumber berita yang paling penting dan yang paling

utama bagi program-program berita yang disiarkannya.

f. Siaran pers

Siaran pers atau press release adalah informasi atau pernyataan resmi

yang berasal dari berbagai lembaga, baik organisasi pemerintah

maupun nonpemerintah, lokal maupun internasional, dan lain

sebagainya. Pernyataan resmi ini sengaja dikirimkan oleh lembaga-

lembaga tersebut kepada stasiun televisi untuk disebarluaskan.

g. Jumpa pers

Jumpa pers bisa juga disebut konferensi pers. Bila dalam siaran pers

lembaga mengirimkan pesan kepada televisi, dalam jumpa pers

reporter datang kepada lembaga tersebut untuk mendengar

pernyataannya. Jumpa pers biasanya bertujuan untuk menyampaikan

pesan yang sifatnya menguntungkan lembaga yang menggelar jumpa

pers tersebut.

h. Pemirsa

Saat ini, televisi membuka layanan bagi pemirsanya yang ingin

menghubungi untuk memberikan keterangan mengenai suatu

peristiwa. Tentu saja informasi tersebut harus diperiksa terlebih

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

29

dahulu. Bila informasi dari pemirsa tersebut benar adanya, stasiun

televisi akan mengirimkan reporter dan kameramennya untuk segera

berada di lokasi kejadian.

i. Saksi mata

Saksi mata adalah orang yang berada di lokasi pada saat sebuah

kejadian berlangsung. Saksi mata dapat menjadi sumber berita yang

baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian tersebut

dengan cepat sehingga dapat menambah kredibilitas berita yang

dibuat.

j. Media lainnya

Selain sumber-sumber berita yang sudah disebutkan sebelumnya,

siaran televisi dan radio dari seluruh dunia juga dapat menjadi sumber

berita bagi stasiun televisi.

k. Beberapa catatan

Reporter memang menerima informasi dari sumber-sumber yang telah

dijelaskan di atas, namun ia tetap harus menyebutkan secara rinci

darimana sumber itu berasal karena informasi yang didapat bisa jadi

berbeda-beda antara satu sumber dengan sumber lainnya. Karena

itulah reporter harus mencatat setiap keterangan yang dia dapatkan

dan sumbernya.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

30

2.6 Teori Khusus

2.6.1 Strategi Programming

Dalam penyiarannya, tentu saja setiap pembuat program televisi

berusaha agar acaranya ditonton sebanyak mungkin audience untuk

menaikkan rating dan share. Kedua hal tersebut dapat berpengaruh dalam

kelangsungan pembuatan acara, karena stasiun televisi cenderung tidak

mempertahankan program dengan rating dan share rendah. Selain itu,

rating dan share yang tinggi berpotensi menarik sponsor untuk beriklan

di stasiun televisi yang menyiarkan, yang berarti pemasukan bagi stasiun

televisi tersebut. Dalam usaha menaikkan rating dan share, para pembuat

program televisi kerap melakukan berbagai cara, salah satunya adalah

dengan strategi programming. Programming dapat merujuk kepada hasil

atau sebuah proses (Eastmant dan Ferguson, 2009:4). Lebih jauh, Estman

dan Ferguson (2009:4) mengatakan bahwa “The processes of selecting,

scheduling, promoting, and evaluating programs define the work of a

programmer.” Artinya, tugas seorang programmer adalah memilih,

menjadwalkan, mempromosikan dan mengevaluasi. Dari sini terlihat,

dalam strategi programming terdapat keempat tahapan tersebut. Eastman

dan Ferguson (2009:14) mengatakan programming dapat dilihat sebagai

“A matter of choosing materials and building a schedule. These two

processes–followed by promotion and evaluation–are the essence of what

a programmer does on a day-to-day basis.” Artinya, programming adalah

kegiatan memilih materi acara yang akan disiarkan di televisi dan

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

31

menentukan waktu siarnya. Kedua proses ini diikuti oleh promosi dan

evaluasi.

Yang terpenting dalam programming adalah mengetahui apa yang

diinginkan oleh audience. Dengan memahami audience, pembuat

program dapat mengetahui materi apa saja yang audience inginkan untuk

ada dalam acara, dan penjadwalan acara yang efektif juga memperhatikan

demografis audience selain dari memperhatikan program saingan dan

pasar. Dengan memahami audience juga, pembuat program dapat

membuat iklan yang sekiranya dapat menarik penonton untuk melihat

iklan tersebut dan akhirnya mempengaruhi keputusan pemilihan program

tontonan mereka.

2.6.2 Model Programming

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, tugas-tugas

programming terdiri dari empat bagian besar, yaitu :

a. Selection

Proses selection atau pemilihan dalam sebuah program dipengaruhi

oleh beberapa unsur, yaitu :

- Audience habits, yaitu kebiasaan penonton. Dalam membuat

sebuah program, pembuat program harus mengetahui apa yang

ingin dilihat penonton, hal apa yang dapat menarik mereka untuk

menonton, kegiatan rutin yang umumnya dilakukan penonton

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

32

pada jam-jam tertentu untuk menentukan jenis acara yang akan

disiarkan.

- Cost, yaitu harga pembuatan program.

- Compatibility, yaitu memilih konten-konten yang sesuai untuk

dimasukkan ke dalam acara.

- Talent availability, yaitu ketersediaan pengisi acara untuk

membawakan acara.

- Differentiation, yaitu apa yang membedakan acara tersebut dari

acara lain yang sejenis atau dari acara lain secara keseluruhan.

- Trendiness, yaitu seberapa populer acara tersebut nantinya.

- Novelty, yaitu unsur kebaruan dalam acara, apakah jenis acaranya

sudah umum atau belum.

Unsur-unsur yang mempengaruhi pemilihan ini tidak hanya berlaku

untuk program televisi terestrial, tapi juga untuk program televisi

kabel, di mana para penontonnya adalah mereka yang tidak dapat

terpuaskan oleh program-program berita televisi terestrial. Karena itu,

para pembuat program di televisi kabel juga harus memikirkan acara

seperti apa yang akan dibuat agar penonton mau berlangganan saluran

televisi mereka. Faktor-faktor tambahan yang mempengaruhi proses

selection program untuk televisi kabel adalah mempertimbangkan hal

yang dapat membedakan programnya dari channel-channel

saingannya, rata-rata biaya yang dibutuhkan untuk semua jenis

program, dan kemampuan untuk memperluas wilayah siar channel-

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

33

nya sehingga dapat menjangkau lebuh banyak lagi penonton (Eastman

dan Ferguson (2009:24).

b. Scheduling

Dalam scheduling, hal yang harus diperhatikan adalah (Eastman dan

Ferguson 2009:25) :

- Hammocking, adalah menempatkan program di antara dua

program yang sudah lebih terkenal agar dapat dilihat penonton.

- Blocking, adalah jam penempatan program.

- Compatibility, adalah kesesuaian materi program dengan jam

tayangnya.

- Ranking, tingkat popularitas acara yang ditampilkan, bila acara

tersebut semakin populer, kemungkinan akan ada pergantian

jadwal tayang ke jam prime-time atau waktu lain di mana

penonton banyak menonton televisi.

- Inherited viewing, seberapa banyak penonton yang menonton

suatu program karena melanjutkan menonton siaran di channel

yang sama (contoh : penonton program A yang melanjutkan

menonton program B)

- Competition, saingan acara dari channel lain yang ditampilkan di

program yang sama.

c. Promotion

Dalam Eastman dan Ferguson (2009:26) disebutkan menyebutkan hal-

hal yang harus diperhatikan dalam promosi :

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

34

- Clutter, adalah sebarapa besar pengaruh iklan terhadap konsumen

setiap harinya.

- Location, yaitu di mana saja atau di media apa saja iklan

ditempatkan. Dalam jurnal berjudul “Competing For Consumer

Memory In Television Advertising” oleh Jeong, Kim, Zhao dalam

jurnal ke 30 nomor 4 dari  International Journal of Advertising

(2011:617-640) disebutkan bahwa tujuan dari beriklan di televisi

adalah untuk menarik minat penonton dan menghasilkan pemirsa

bagi program ke depannya.

- Frequency, adalah seberapa sering iklan ditampilkan di media-

media tersebut. Dalam jurnal berjudul “Nine out of 10 Food

Advertisements Shown During Saturday Morning Children’s

Television Programming Are for Foods High in Fat, Sodium, or

Added Sugars, or Low in Nutrients” dalam Journal Of The

Dietetic American Association volume 108 nomor 4 oleh Batada,

Seitz, Wootan, dan Story (2008:673-678) menyatakan bahwa iklan

makanan yang sering ditampilkan dapat mempengaruhi pilihan

makanan anak. Maka demikian juga dengan iklan program

lainnya, bila sering ditampilkan, kemungkinan akan dapat

mempengaruhi pilihan tontonan penonton.

- Construction, adalah konstruksi dari iklan.

- Distance, adalah jarak antara penyebaran iklan program dengan

waktu tayang program.

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

35

- Familiarity, adalah keakraban penonton dengan program yang

dipromosikan. Aapakah penonton mengenal program tersebut atau

tidak.

Bila promosi makin baik, dan acara makin dikenal dan ditonton, maka

rating pun bisa naik. Seperti yang diungkapkan Eastman dan Ferguson

(2009:26), bahwa, “Program promotion is constantly manipulated in

the struggle to gain and hold ratings”

d. Evaluation

Evaluation atau evaluasi adalah tahap di mana pembuat program

menilai efektivitas dari ketiga tahap yang digunakan. Penilaian

dilakukan menggunakan tingginya rating acara atau langkah-langkah

lain, yang kemudian ditafsirkan oleh sang pembuat program.

Misalnya, bila rating acara tersebut rendah, adakah hal yang

membuatnya demikian, atau bila rating acara tersebut tinggi, apa yang

harus dilakukan untuk mempertahankannya. Evaluasi dapat

menghasilkan revisi bila ada strategi yang dianggap tidak efektif.

Revisi tersebut bisa mengenai materi acara, penjadwalan ualng

program, atau modifikasi dalam cara promosi program (Eastman dan

Ferguson 2009:27)

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSaksi mata dapat menjadi sumber berita yang baik karena dapat memberi keterangan mengenai kejadian

36

2.7 Kerangka Berpikir

Dari pembahasan di atas, dapat dilihat bahwa pelaksanaan strategi

programming dapat mempengaruhi rating dan share sebuah acara. Dalam kasus

ini, peneliti mengangkat program “Dealing Room Direct” sebagai topik, dan dari

teori-teori tersebut, peneliti membuat kerangka pemikiran sebagai berikut :

Bagan 2. Kerangka Pikir Penelitian

Strategi :

- Selection- Scheduling- Promotion- Evaluation

Program

Dealing Room Direct

di MNC Business