€¦ · Web viewRENUNGAN PADUAN SUARA (MS VII) Senin, 0. 6. April . 2020. Nas Bacaan: Yohanes . 18...

50
1 RENUNGAN PADUAN SUARA (MS VII) Senin, 06 April 2020 Nas Bacaan : Yohanes 18 : 28 - 32 Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Teguh Mengikuti Yesus Yang Menderita Pokok Pikiran: 1.Yesus yang ditangkap oleh orang-orang Yahudi diadili oleh Hanas, kemudian Kayafas Imam Besar orang Yahudi kemudian ke Pilatus, wakil pemerintah Romawi di Palestina. Semua yang dituduhkan kepada Tuhan Yesus tidak terbukti. Tuhan Yesus tidak bersalah apa-apa. 2.Menurut Tuhan Yesus kehadiran-Nya di dunia ini adalah untuk menyatakan kebenaran kerajaan Allah. Kerajaan Allah dimaksudkan adalah pemerintahan Allah. Di dalam diri Tuhan Yesus pemerintahan Allah menjadi nyata dalam kehidupan manusia. Karena itu Tuhan Yesus adalah raja kebenaran. Raja yang datang di dalam dunia bukan sama seperti raja-raja yag berkuasa dan memiliki pasukan untuk melindungi diri dan kekuasaan mereka. Tetapi raja yang datang untuk menyelamatkan manusia dari kuasa dosa dan maut. Dosa di sini dimaksudkan kejahatan yang dilakukan oleh manusia dan membuat manusia hidup dalam suatu lingkaran kejahatan. Akibatnya ialah kejahatan melahirkan kejahatan yang lain dan membuat manusia dan semua ciptaan mengalami penderitaan hidup. 3.Tuhan Yesus datang sebagai raja yang memerintah atas nama Allah untuk menyelamatkan manusia dari rantai kejahatan/dosa, agar manusia dan semua makhluk diselamatkan dari ancaman kebinasaan karena kejahatan yang dilakukan. Hal ini dilakukan oleh Tuhan Yesus dengan mengajarkan kebenaran firman Tuhan yang didasarkan pada kasih. Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Orang-orang yang memiliki kasih pada dirinya akan membangun relasi yang hidup dengan Allah dan relasi yang berdamai sejahtera dengan ciptaan yang lain. 4.Apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus berbeda dengan apa yang diajarkan oleh ahli-ahli taurat dan imam-imam dalam agama Yahudi. Sebab mereka lebih menekankan pada pelaksanaan taurat dan melupakan bahwa taurat itu dibuat demi manusia dan bukan manusia untuk taurat. Akibatnya mereka membenci Tuhan Yesus dan berusaha untuk membunuh-Nya dengan tuduhan Tuhan Yesus adalah seorang penjahat. Penjahat di sini dimaksudkan adalah orang yang melakukan penistaan terhadap agama resmi yang dianut masyarakat Yahudi. Tetapi semua tuduhan

Transcript of €¦ · Web viewRENUNGAN PADUAN SUARA (MS VII) Senin, 0. 6. April . 2020. Nas Bacaan: Yohanes . 18...

1 21 2

RENUNGAN PADUAN SUARA (MS VII)Senin, 06 April 2020

Nas Bacaan : Yohanes 18 : 28 - 32Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Teguh Mengikuti Yesus Yang Menderita

Pokok Pikiran:1. Yesus yang ditangkap oleh orang-orang Yahudi diadili oleh Hanas,

kemudian Kayafas Imam Besar orang Yahudi kemudian ke Pilatus, wakil pemerintah Romawi di Palestina. Semua yang dituduhkan kepada Tuhan Yesus tidak terbukti. Tuhan Yesus tidak bersalah apa-apa.

2. Menurut Tuhan Yesus kehadiran-Nya di dunia ini adalah untuk menyatakan kebenaran kerajaan Allah. Kerajaan Allah dimaksudkan adalah pemerintahan Allah. Di dalam diri Tuhan Yesus pemerintahan Allah menjadi nyata dalam kehidupan manusia. Karena itu Tuhan Yesus adalah raja kebenaran. Raja yang datang di dalam dunia bukan sama seperti raja-raja yag berkuasa dan memiliki pasukan untuk melindungi diri dan kekuasaan mereka. Tetapi raja yang datang untuk menyelamatkan manusia dari kuasa dosa dan maut. Dosa di sini dimaksudkan kejahatan yang dilakukan oleh manusia dan membuat manusia hidup dalam suatu lingkaran kejahatan. Akibatnya ialah kejahatan melahirkan kejahatan yang lain dan membuat manusia dan semua ciptaan mengalami penderitaan hidup.

3. Tuhan Yesus datang sebagai raja yang memerintah atas nama Allah untuk menyelamatkan manusia dari rantai kejahatan/dosa, agar manusia dan semua makhluk diselamatkan dari ancaman kebinasaan karena kejahatan yang dilakukan. Hal ini dilakukan oleh Tuhan Yesus dengan mengajarkan kebenaran firman Tuhan yang didasarkan pada kasih. Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Orang-orang yang memiliki kasih pada dirinya akan membangun relasi yang hidup dengan Allah dan relasi yang berdamai sejahtera dengan ciptaan yang lain.

4. Apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus berbeda dengan apa yang diajarkan oleh ahli-ahli taurat dan imam-imam dalam agama Yahudi. Sebab mereka lebih menekankan pada pelaksanaan taurat dan melupakan bahwa taurat itu dibuat demi manusia dan bukan manusia untuk taurat. Akibatnya mereka membenci Tuhan Yesus dan berusaha untuk membunuh-Nya dengan tuduhan Tuhan Yesus adalah seorang penjahat. Penjahat di sini dimaksudkan adalah orang

yang melakukan penistaan terhadap agama resmi yang dianut masyarakat Yahudi. Tetapi semua tuduhan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi tidak terbukti.

5. Dari apa yang dijelaskan di atas, nampak bahwa Tuhan Yesus hadir di dalam dunia ini untuk memberitakan kebenaran firman Tuhan kepada manusia. Karena itu Dia dibenci dan dimusuhi oleh saudara sebangsa-Nya, yaitu orang-orang Yahudi. Ini mengajarkan kepada kita bahwa orang-orang yang berupaya untuk melakukan apa yang benar dan baik menurut kehendak Allah sering mengalami tantangan yang berat dari orang-orang lain yang terpola dengan kebiasaan/tradisi yang diwarisi. Sekalipun tradisi itu berlawanan dengan kehendak Tuhan.

6. Orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus harus teguh mengikuti apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Yaitu berusaha untuk melakukan apa yang benar dan baik sesuai kehendak Allah/firman Tuhan. Sekalipun harus mengalami penolakan, dibenci dan dimusuhi oleh saudara-saudara sendiri..

RENUNGAN PADUAN SUARA (PASKAH II)Senin, 13 April 2020

Nas Bacaan : Yohanes 20 : 19 - 23Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus

3 4

Tema Mingguan : Yesus Bangkit! Percayalah dan Berjuanglah Membela Kehidupan

Pokok Pikiran:1. Setelah Tuhan Yesus bangkit dari dunia orang mati, Tuhan Yesus

tidak langsung naik ke sorga. Tetapi masih hidup dalam dunia selama 40 hari. Tuhan Yesus mempergunakan waktu 40 hari itu untuk meyakinkan para murid-Nya bahwa Dia benar-benar mati tetapi bangkit. Kebangkitan-Nya adalah kemenangan Allah atas kuasa dosa dan maut. Kebangkitan Tuhan Yesus adalah tanda bahwa maut tidak memiliki kekuatan kuasa untuk menahan Tuhan Yesus dalam dunia orang mati. Apa yang terjadi dengan kebangkitan Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas seluruh alam semesta termasuk di dalamnya dunia orang mati. Tidak ada satu ruangpun dalam dunia yang tidak berada di bawa kuasa Allah.

2. Untuk meyakinkan para murid, maka Tuhan Yesus menampakkan diri kepada mereka. Pada waktu itu mereka takut dan bersembunyi di balik ruang-ruang yang terkunci. Mereka takut kepada orang-orang Yahudi yang telah membunuh Tuhan Yesus. Namun Tuhan Yesus tidak mau membiarkan murid-murid-Nya berada dalam ketakutan terus-menerus. Dia mau menguatkan iman mereka bahwa Dia yang mati telah hidup dan ada bersama mereka.

3. Tuhan Yesus yang bangkit hadir dalam keadaan yang luar biasa. Di balik ruang yang terkunci Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah murid-murid-Nya. Ini menunjukkan keilahian Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya. Dia bisa hadir di mana saja. Hal ini tentu sangat menakutkan para murud. Tetapi untuk meyakinkan mereka Tuhan Yesus memperlihatkan kepada mereka bekas paku dan tombak di tubuh-Nya. Semua itu dimaksudkan untuk meyakinkan para murid bahwa Tuhan Yesus sungguh-sungguh bangkit.

4. Sesudah Tuhan Yesus meyakinkan mereka bahwa Ia sungguh-sungguh bangkit, barulah Tuhan Yesus mengutus para murid-Nya untuk menyaksikan siapa Dia kepada dunia ini. Untuk melaksanakan tugas kesaksian itu, maka para murid dutuntun oleh Roh Kudus. Roh Kudus adalah wujud kehadiran Allah dalam Tuhan Yesus bersama para murid. Roh Kudus yang memberikan kuasa kepada mereka untuk bisa memberitakan siapa itu Tuhan Yesus bagi dunia dan melakukan pekerjaan Tuhan di dalam dunia. Apabila mereka memberitakan siapa itu Tuhan Yesus dan ada orang yang bertobat serta percaya kepada Tuhan Yesus, maka dia mengalami pengampunan dosa. Tetapi kalau dia menolak percaya kepada Tuhan Yesus berarti dia tetap hidup dalam dosa.

5. Bagian Alkitab ini mau mengatakan kepada kita bahwa setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus diberikan Roh Kudus untuk memberitakan siapa Tuhan Yesus kepada dunia ini. Yaitu kepada manusia dan semua ciptaan yang lain. Roh Kudus diberikan bila orang percaya bertobat dan mempercayakan diri kepada Tuhan.

6. Sebagai anggota Paduan Suara, kita adalah juga orang yang terpanggil untuk terus bersaksi tentang siapa itu Tuhan Yesus melalui lagu-lagu pujian yang kita nyanyikan setiap saat. Lagu-lagu yang menumbuhkan dan menguatkan iman orang-orang yang percaya bahwa Tuhan Yesus mati, tetapi bangkit. Kebangkitan-Nya telah membawa kehidupan bagi semua ciptaan. Karena itu orang percaya harus berjuang untuk membela dan merawat kehidupannya dan kehidupan semua ciptaan di alam semesta.

RENUNGAN PADUAN SUARA Senin, 20 April 2020

Nas Bacaan : 1 Yohanes 2 : 18 - 25Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Melawan Dusta

Pokok Pikiran:1. Rasul-rasul memberitakan bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah

yang diutus ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan manusia dan segala makhluk melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Pemberitaan

5 6

rasul-rasul itu telah menyebabkan adanya orang-orang yang percaya dan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Mereka yang telah mengaku imannya kepada Tuhan Yesus Kristus kemudian hidup dalam suatu persekutuan yang bersaksi dan melayani pekerjaan Tuhan di dalam dunia ini. Namun di antara orang-orang percaya itu ada yang dipengaruhi ajaran yang berbeda dari apa yang diajarkan oleh para rasul. Orang-orang yang mengajarkan ajaran yang berbeda itu disebut Gnostik. Suatu aliran kepercayaan dalam gereja abad pertama dan kedua yang pengaruhi oleh Filsafat Yunani.

2. Aliran ini disebut gnostik karena lebih menekankan pada ilmu pengetahuan. Aliran ini menolak kebangkitan orang mati. Mereka mengajarkan bahwa manusia diselamatkan bila jiwa dibebaskan dari tubuh. Jiwa manusia adalah sesuatu yang bersifat ilahi. Sedangkan tubuhnya adalah materi. Jiwa yang ilahi terpenjara dalam tubuh sebagai materi. Karena itu keselamatan dapat dicapai oleh manusia kalau jiwanya dibebaskan dari tubuhnya. Ajaran ini tentu bertentangan dengan ajaran rasul-rasul tentang adanya kebangkitan orang mati. Ajaran yang didasarkan pada peristiwa kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus.

3. Aliran Gnostik menolak ajaran para rasul tentang kebangkitan Tuhan Yesus sebagai dasar bagi kebangkitan orang mati. Itulah sebabnya penulis surat 1 Yohanes 2:18-25 menyebut mereka sebagai Anti Kristus. Orang-orang yang menyebarkan ajaran yang berbeda dari apa yang telah diajarkan oleh para rasul. Untuk melawan ajaran yang gnostik yang menyesatkan orang-orang percaya, maka surat 1 Yohanes ditulis. Maksudknya untuk menguatkan iman orang-orang percaya dan melawan dusta yang diajarkan oleh guru-guru gonstik.

4. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini telah berdampak positif terhadap kehidupan manusia dan makhluk-makhluk lain di dunia ini. Semua itu dicapai karena pemberian akal budi oleh Allah yang dikembangkan oleh manusia. Pengembangan akal-budi pemberian Allah kepada manusia yang melahirkan IPTEK. Salah satu kemajuan IPTEK ialah adanya harus informasi dan komunikasi melalui media masa. Media masa dapat dipakai oleh gereja untuk memberitakan siapa itu Tuhan Yesus. Tetapi media masa juga sering dipakai oleh orang yang tidak mau mengakui siapa itu Tuhan Yesus dengan memberitakan hal yang berbeda dengan apa yang diajarkan oleh gereja sesuai dengan kesaksian Alkitab. Ada orang yang mempergunakan media untuk mempersoalkan masalah kebangkitan Tuhan Yesus sebagai inti dari pemberitaan gereja. Apa yang mereka beritakan dapat mengoyahkan iman orang-orang percaya, bila mereka tidak memahami iman kristen secara baik.

5. Paduan suara gerejawi adalah salah satu media pemberitaan gereja. Hal itu dapat dilakukan melalui lagu-lagu yang dinyanyikan secara langsung dalam ibadah-ibadah ritual gerejawi atau melalui media rekaman. Lagu-lagu pujian paduan suara baik langsung maupun tidak langsung atau media rekaman, dapat didengar oleh orang lain sehingga iman mereka kepada Tuhan Yesus semakin dikuatkan melawan pemberitaan media yang menyesatkan.

RENUNGAN PADUAN SUARA Senin, 27 April 2020

Nas Bacaan : Roma 10 : 4 - 9 Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Menguatkan Pengakuan

Pokok Pikiran:1. Orang-orang yang percaya bahwa Tuhan Yesus mati tetapi bangkit

adalah orang-orang yang diselamatkan oleh Allah. Mereka percaya karena mereka mendengarkan pemberitaan rasul-rasul tentang Yesus yang mati dan bangkit demi penyelamatan manusia dan dunia ini. Apa yang diberitakan oleh para rasul itu kemudian melahirkan pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan. Suatu pengakuan yang lahir dari hati nurani yang disentuh oleh firman Tuhan sehingga menyebabkan pengakuan melalui bibir mulut manusia.

7 8

2. Orang-orang yang percaya dalam hati dan mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, mareka adalah orang-orang yang telah menerima keselamatan dari Allah. Apapun latarbelakang suku, bangsa dan agama semula yang dianut oleh orang-orang percaya, mereka disatukan karena iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada perbedaan di antara orang-orang yang percaya kepada Tuhan Allah. Mereka semua memiliki status yang sama, yaitu kawan sewarga atausatu keluarga Allah. Sekalipun mereka berbeda latar belakang suku, bangsa dan agama yang membedakan mereka, tetapi di dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus mereka dipersatukan. Karena mereka meiliki Allah yang satu dan sama. Ia menjadi Bapa untuk mereka semua.

3. Adanya pengakuan tentang siapa itu Tuhan Yesus bagi kehidupan manusia dan dunia adalah karena pemberitaan rasul-rasul. Orang-orang yang mau diutus oleh Tuhan Yesus untuk memberitakan siapa Tuhan Yesus yang mati dan bangkit bagi keselamatan manusia dan dunia ini.Mereka yang diutus oleh Tuhan Yesus adalah orang-orang yang memberitakan kabar baik. Yaitu berita suka cita bahwa di dalam Tuhan Yesus, Allah telah menyelamatkan dunia ini melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Siapa yang percaya dan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, maka dia telah menerima keselamatan dari Allah.

4. Melalui bacaan ini kita dapat belajar bahwa Tuhan Yesus menghendaki ada orang-orang yang mau diutus untuk memberitakan siapa Dia kepada manusia dan semua makhluk. Pemberitaan itu dilakukan melalui berbagai tugas kesaksian dan pelayanan gereja bagi dunia ini. Salah satunya ialah melalui lagu-lagu pujian yang kita nyanyikan setiap saat. Lagu-lagu juga ada yang berisi kesaksian tentang siapa itu Tuhan Yesus. Melalui lagu-lagu pujian yang kita nyanyikan, orang yang mendengarkannya mengalami sentuhan kasih Allah dalam hatinya. Hati yang disentuh oleh Allah membuat orang yang mengalami kuasa Allah dalam dirinya menguatkan pengakuan-Nya bahwa Yesus adalah Tuhan bagi keselamatan manusia dan dunia. Hal itu dikerjakan melalui peristiwa kematian dan kebangkiatn-Nya.

5. Menghayati panggilan kita sebagai saksi-saksi Tuhan melalui Paduan Suara, maka setiap anggota paduan suara di dalam gereja, terus melaksanakan tugas kesaksian melalui lagu-lagu pujian yang dinyanyikan. Karena itu membutuhkan ketekunan dan kerelaan untuk terus berlatih menyanyikan lagu-lagu yang menguatkan iman dan meneguhkan pengharapan orang-orang percaya kepada Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.

PA LAKI - LAKISelasa, 07 April 2020

Nas Bacaan : Yohanes 18 : 33 - 38aTema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Teguh Mengikuti Yesus Yang Menderita

Pengantar:njil Yohanes unik diantara injil-injil yang lain. Injil Yohanes mencatat banyak hal tentang pelayanan Yesus di daerah Yudea dan Yerusalem

yang tidak ditulis oleh ketiga injil yang lain. Injil Yohanes juga lebih dalam menyatakan dan menyaksikan rahasia tentang kepribadian Tuhan Yesus. Penulis injil ini diidentifikasi secara tidak langsung sebagai “murid yang dikasihiNya” (Yoh.13:23; 19:26; 20:2; 21:7,20). Injil ini ditulis dengan tujuan melawan ajaran sesat yang menyangkal tentang sifat, kepribadian serta keilahian Tuhan Yesus, serta sebuah pernyataan teologis yang dalam tentang “kebenaran” yang terjelma di dalam diri Tuhan Yesus. Disamping itu juga melalui injil ini, kita semua menjadi percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta dengan keyakinan itu kita mendapat kehidupan dan keselamatan kekal.

I

Kajian Nas:

9 10

Yesus setelah ditangkap dan dihadapkan dalam pengadilan, ditanya oleh Pilatus yang mungkin juga mengetahui harapan Mesianis akan adanya raja Israel yang akan datang dan akan menggulingkan pemerintahan Romawi. Jawaban Yesus seakan-akan menegaskan kesaksian Pilatus kepada Yesus dan bertanya apakah pernyataan itu sungguh keluar dari hatinya ataukah mengikuti pendapat orang lain.

Sebanyak 3 kali Tuhan Yesus menyebutkan tentang “KerajaanKu”. Kerajaan Kristus bukan dari dunia. Yesus tidak datang untuk mendirikan suatu pemerintahan teokratis secara politik-religius atau bercita-cita menjadi penguasa dunia. Kerajaan Kristus adalah Kerajaan Allah yang meliputi kepemimpinan Allah dengan menghadirkan kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh kekuatan Roh Kudus.

Kekuasaan Kristus adalah kekuasaan menghamba, lain dan bertolak belakang dengan kekuasaan yang ditawarkan dan ditampilkan oleh dunia. Kekuasaan Yesus diperoleh dan didapat melalui jalan salib, jalan penderitaan dan ditolak oleh dunia.

Bagian yang paling penting dari misi Yesus adalah menyatakan dan bersaksi tentang “kebenaran” serta mengarahkan umat percaya kepada hidup dalam kebenaran. Kebenaran yang berasal dari Allah dan firmanNya menjadi kekuatan untuk umat tetap melakukan misi pelayanan untuk melawan ketidakbenaran, dusta yang berasal dari dunia.

Pertanyaan Untuk Dipercakapkan:1. Apa makna pernyataan Tuhan Yesus bahwa Kerajaan-Nya bukan

berasal dari dunia ini?2. Bagaimana saudara memahami kekuasaan Yesus dalam Kerajaan

Allah, dibandingkan dengan kekuasaan dunia?3. Bagaimana panggilan sebagai Laki-Laki Gereja untuk tetap teguh

mengikut Yesus yang menderita dalam kaitan dengan tawaran kekuasaan dunia?

RENUNGAN LAKI - LAKISelasa, 14 April 2020

Nas Bacaan : Kisah Para Rasul 13 : 26 - 41Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Yesus Bangkit! Percayalah dan Berjuanglah

Membela Kehidupan

Pokok - Pokok Renungan:1. Paulus yang dipanggil Tuhan dan dibaharui hidupnya sebagai murid,

dengan penuh gairah melaksanakan tugas pekabaran injil yang diamanatkan kepadanya. Ia tiba di Antiokhia di Pisidia (ay.14) dan pada hari Sabat dalam persekutuan umat di Bait Suci ia berkesempatan untuk menyampaikan kesaksiannya. Paulus memulai dengan menyampaikan pilihan Allah kepada bangsa Yahudi untuk melaksanakan misi penyelamatannya bagi dunia dan umat percaya. Karya penyelamatan Allah telah dilakukan dengan memakai para utusannya, tetapi pada akhirnya Allah sendiri yang datang melalui Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia dan dunia ini. Sejarah keselamatan Allah itupun juga hadir melalui Laki-aki GPM dalam Wadah Pelayanan Laki-laki, dengan seluruh aktivitas pelayanan dan kesaksian.

2. Ditegaskan oleh Paulus bahwa kedatangan Tuhan Yesus ke dunia yang disaksikan penulis injil-injil mendapat menolakan oleh bangsa Yahudi sendiri. Ayat 26 - 29, Paulus menyatakan proses penolakan itu terjadi sampai dengan tuduhan serta konspirasi kejahatan manusia baik penguasa maupun pemimpin agama dalam menjatuhkan hukuman kepada Tuhan Yesus. Sampai dengan kematian Yesus di kayu salib terlihat betapa arogannya hati manusia yang diliputi

11 12

dengan kebencian dan dendam untuk mencapai tujuan mereka yakni membunuh dan menyalibkan Tuhan Yesus. Dunia seperti itu juga menjadi konteks pergumulan dan pelayanan Wadah Pelayanan Laki-Laki Gereja, dimana Laki - laki gereja terpanggil untuk menjadi saksi Kristus ditengah konspirasi kekuatan kekuasaan dunia yang tanpa disadari melibatkan pemimpin gereja/agama.

3. Namun kuasa Allah tidak bisa dibatasi dan dihancurkan oleh kekuatan dunia, manusia maupun alam maut. Dengan kekuasaan-Nya, Allah menyatakan kehendak-Nya dengan membangkitkan Tuhan Yesus pada hari yang ke 3 setelah kematian-Nya. Kuasa dunia, manusia maupun maut tidak bisa menghalangi dan membatasi kuasa kebangkitan Tuhan Yesus. Bahwa Kristus tidak akan binasa, sekalipun Ia telah turun ke dalam dunia fana, dunia kematian. Allah adalah Sang Penguasa baik hidup maupun mati. Dalam karya dan cinta kasih Allah, kematian telah diganti, diubah menjadi kehidupan kekal, kehidupan damai dan sejahtera. Itulah makna kebangkitan Kristus yang terus diberitakan baik oleh Paulus dan gereja sepanjang masa, termasuk juga Laki-Laki Gereja Protestan Maluku.

4. Paulus juga meminta agar mereka membuka hati dan merespons cinta kasih Allah dalam karya kebangkitan Tuhan Yesus. Banyak yang memberi diri untuk dibarui dan percaya, namun ada juga yang menolak. Bagaimana dengan kita sebagai Laki-Laki Gereja yang merayakan Kebangkitan Kristus disaat ini. Pengalaman pelayanan Paulus yang juga menikmati kemurahan kasih Tuhan kepadanya pun menjadi kesaksian bagi kita untuk membuka hati dan percaya dengan sungguh kuasa kebangkitan Kristus yang telah menyelamatkan kita semua. Kita meneruskannya bagi dunia dan semua orang yang masih menolak dan berkeras hati. Kita meneruskannya bagi teman-teman kita yang belum ambil bagian melalui Wadah Pelayanan ini, agar melalui pelayanan kita, sikap dan perilaku hidup kita, semua orang akan yakin dan percaya kepada Tuhan Yesus yang menderita sengsara dan mati di tiang kayu salib, telah bangkit dan hidup, percayalah!.

DISKUSI LAKI - LAKISelasa, 21 April 2020

Nas Bacaan : 1 Yohanes 2 : 26 - 27Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Melawan Dusta

Studi Kasus:aat ini situasi dan kondisi kehidupan umat percaya di tantang dengan berbagai ajaran-ajaran palsu yang menyesatkan.Salah satunya

adalah aliran saksi Yehova.Mereka mengaku sebagai orang Kristen, dari gereja Kristen dan berkeliling memberitakan “injil”. Mereka sengaja menyembunyikan identitas mereka dengan tidak pernah mengaku sebagai saksi Yehovah, kecuali kalau kita sudah mengetahuinya dan sedapat mungkin mereka akan berdalih dan berbohong untuk menutupi jati diri mereka. Ajaran saksi Yehovah menolak pemahamantentang Allah Tritunggal.Mereka menolak bahwa Allah diperanakkan dalam diri Tuhan Yesus Kristus, mereka menolak Alkitab Kristen dan mereka mempunyai Alkitab versi Yehovah. “Penginjilan” yang dilakukan oleh pengikut saksi Yehova ( oleh dua orang : satu senior dan yunior ), sangat kuat dengan dasar-dasar ajaran atau doktrin yang dapat mempengaruhi orang-orang Kristen yang kurang kuat imannya. Para pengikut saksi Yehova memandang pemerintah sebagai alat iblis di dunia dan menganggap bahwa Yesus atau Roh Kudus bukan Allah, melainkan hanya manusia biasa, sedangkan yang disebut Allah itu adalah Yehuwa (Yehovah).

S

Kajian Nas:Bagian nas Alkitab sebagai bahan diskusi kita saat ini, oleh penulis

rasul Yohanes mengingatkan umat percaya akan bahaya yang datangnya dari nabi-nabi palsu dengan berbagai ajaran menyesatkan umat dalam hubungan dengan iman dan pengharapan kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat. Para nabi palsu ini tadinya mereka adalah bagian dari persekutuan umat sendiri, namun mereka telah menentukan jalan hidup mereka dengan menyangkal dan murtad terhadap iman dan percaya mereka kepada Kristus.Itulah sebabnya

14

15

penulis menasehati umat untuk tetap sungguh-sungguh dalam iman dan pengharapan kepada Kristus sebagai Juruselamat. Penulis sangat yakin akanpengurapan yang diterima umat dari Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat akan menjadi kekuatan dan penolong dalam menghadapi berbagai ajaran sesat yang dilakukan oleh kekuatan antikristus. Umat harus tetap setia dan taat serta membangun persekutuan dengan Allah dalam Kristus yang telah bangkit dan menang, sebagai kekuatan utama bagi kehidupan dan keselamatan umat Tuhan.

Pertanyaan Diskusi:1. Apa pendapat saudara terkait dengan maraknya aksi penyebaran

ajaran-ajaran sesat yang bertentangan dengan iman kristiani dewasa ini?

2. Apa yang mesti dilakukan oleh Laki-Laki Gereja sebagai upaya antisipasi dalam menghadapi ajaran-ajaran sesat tersebut?

3. Apa makna bagi Wadah Laki-Laki Gereja terhadap berbagai ajaran palsu dalam kaitan dengan tema mingguan kita?

MEDITASI LAKI - LAKI

Selasa, 28 April 2020

Nas Bacaan : Roma 10 : 10 - 11 Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Menguatkan Pengakuan

Langkah - Langkah Meditasi:1. Melagukan PKJ No. 3 “Ajaib NamaNya mengawali kegiatan

meditasi.”2. Berdoa pembukaan sekaligus memohon tuntunan kuasa Roh Kudus

bagi pembacaan Alkitab.3. Pembacaan Alkitab dilakukan oleh setiap peserta ibadah secara

bersama-sama, kemudian diulang sekali lagi.4. Pemimpin membacakan pengantar sebelum masuk dalam kegiatan

meditasi:Bagian nas bacaan sebagai bahan meditasi kita saat ini, rasul Paulus menasehati jemaat di Roma dan juga kita sekalian sebagai Laki-Laki Gereja untuk memaknai pentingnya pengakuan percaya kita kepada Tuhan Yesus yang menderita, mati dan bangkit sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia dan kita semua sebagai orang percaya. Pengakuan ini tidak hanya sebatas ucapan di bibir mulut kita saja, namun lahir dari hati kita yang sungguh-sungguh dan tulus.Pengakuan yang lahir dari hati sebagai wujud pengalaman iman bersama dengan Tuhan yang selalu hadir dalam kuasa-Nya menuntun, menyertai dan memberkati kehidupan kita. Pengakuan iman dengan sungguh-sungguh akan menjadi kekuatan dan senjata ampuh dalam menghadapi berbagai tantangan iman serta persoalan dan pergumulan-pergumulan hidup. Kita akan dipermalukan dengan pengakuan kita kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang telah bangkit. Apapun masalah maupun persoalan kita sebagai Laki-Laki Gereja dalam tugas dan tanggung jawab dalam rumah tangga, tempat pekerjaan, usaha, pengadian dan pelayanan kita, bahwa kita percaya Tuhan akan membantu dan memampukan kita menghadapi serta mendapat jalan keluarnya.

5. Pertanyaan untuk meditasi: Apakah ada pengalaman iman dari laki - lagi gereja, yang memperkuat pengakuan tentang Kristus yang bangkit?

6. Memasuki meditasi untuk merenungkan pertanyaan selama 10 menit.

7. Masing-masing peserta ibadah menyampaikan hasil meditasinya bisa dalam bentuk pernyataan, puisi maupun lagu.

17

8. Hasil meditasi masing-masing peserta ibadah tidak didiskusikan.9. Pemimpin menyampaikan kesimpulan akhir dari seluruh hasil

meditasi peserta ibadah.10. Menyanyikan PKJ No. 258 : 1 “Ku ingin selalu dekatMu”

Ku ingin selalu dekat padaMu, mengiring Tuhan tiada jemuBila Kau pimpin jalan hidupku, tidak ‘ku takut ‘kan s’gala setruO’ Juruselamat pegang tanganku: bimbinganMu itu ku perluBri pertolongan kuat kuasaMu…O’ Tuhan Yesus pegang tanganku.

11. Berdoa Syafaat sekaligus memohon berkat menutup seluruh kegiatan meditasi.

12. Menyanyikan lagu “Bapa Terima Kasih“

PA PEREMPUAN (MS VI)Rabu, 01 April 2020

Nas Bacaan : Lukas 22 : 47 - 53

Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan kebangkitan Kristus

Tema Mingguan : Berikanlah Keadilan

Pengantar:1. Iinjil Lukas memberitakan kabar baik bahwa kehadiran Yesus bersifat

universal. Yesus bagi semua orang, dan membawa keselamatan kepada semua orang baik orang Yahudi maupun non-Yahudi. Lukas menjelaskan secara lengkap “segala sesuatu yang dilakukan oleh Yesus sampai ketika Yesus terangkat ke sorga. Hanya Lukas yang menyajikan kelanjutan karya Yesus dalam kitab selanjutnya yaitu Kisah Para Rasul. Karena itu, jika dibandingkan dengan tiga injil yang lain, pada Lukas 22 menjelaskan tahapan yang rinci dari saat penghakiman Yesus menuju ke Yesus di hukum mati

2. Lukas fs 22 dikelompokkan dalam bagian ke VI yang berbicara tentang Kesengsaraan Yesus. Secara khusus Lukas 22:47-53 dikelompokkan dalam bagian 22:39-53 yang berbicara tentang Pengkhianatan, yang didahului dengan pergumulan Yesus ditaman Getsemani. Lukas 22:47-53 menjelaskan bahwa, pengkhianatan terhadap Yesus dilakukan oleh Yudas, salah seorang dari dua belas murid-Nya. Yudas Iskariot dicatat memiliki reputasi buruk, yakni: sering mengambil uang kas untuk kepentingan diri sendiri ketika bertugas sebagai Bendahara (Yoh. 12:6, 13 : 29).

3. Salah satu sikap Yudas terlihat dalam pernyataannya ketika menanggapi sikap Maria yang meminyaki kaki Yesus dengan minyak Narwastu murni yang mahal harganya (Yoh. 12:5-6), disini terlihat bahwa: kerohanian Yudas bertopeng, ia kehilangan hati nurani, dan pengendalian diri. Dan jawaban Yesus kepadanya (Yoh.12:7) menimbulkan kekecewaan tersendiri bagi Yudas, sebab hal itu membatasi kesempatannya untuk mendapatkan uang. Karena itu, Yudas meninggalkan mereka dan pergi mendapatkan para imam kepalauntuk menyerahkan Yesus (Mat.26:14–16). Jadi, pengkhianatan Yudas Iskhariot sesungguhnya bersumber dari kebiasaannya didalam penyalahgunaan uang, serta rasa tamak akanharta benda. Karena itu, Yudas dengan mudah diperdaya untuk menjual Tuhan Yesus dengan 30 keping perak

Telaah TeksJika Lukas 22:47-53ditelaah dalam perspektif tema “Berilah keadilan” maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

Ayat 47: Ciuman Tidak Adil dari Yudas Iskaroit Kepada Yesus

19

Kedatangan Yudas dengan serombongan orang yakni sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata (Yoh.18:3). Kedatangan mereka sesuai rencana sebagaimana yang disebut dalam Lukas 22:1-5. Tidak semua orang dalam rombongan itu mengenal Yesus, sehingga Yudas memberi tanda dengan ciuman: orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka “orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia (Mat. 26:48) . Dalam tradisi masyarakat Timur Tengah, ciuman adalah tanda menyambut sahabat,juga sebagai tanda persaudaraan, tetapi Yudas menggunakannya untuk menandai Yesus sebagai orang yang harus ditangkap dan diserahkan kepada para imam kepala.

Ayat 48:Yesus Mengkritik Ciuman Tidak Adil dari YudasSebagai seorang Anak Manusia, Yesus juga mengalami berbagai hal seperti yang dialami manusia lainnya. Jika Yesus berkata: “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak manusia dengan ciuman? Maka sebenarnya Yesus mempertanyakan relasi kemanusiaan antara Yudas dengan Yesus yakni sebagai guru dan murid (juga sebagai seorang saudara) yang telah terbina sejak ia menjadi murid Yesus. Mengapa relasi kemanusiaan itu harus dinodai dengan suatu pengkhianatan?. Seorang murid menikam/menusuk guru dari belakang; memulai dengan ciuman yang berujung pada penangkapan. Yesus mempertanyakan keadilan dalam relasi kemanusiaan yang telah terbina

Ayat 49 - 50: Ketidakadilan Memicu KonflikKetidakadilan Yudas yang berlawanan dengan respons Yesus memicu ketegangan dan emosi para murid yang bersama Yesus saat itu: Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?”. Suatu pertanyaan yang menggambarkan pengenalan para murid terhadap situasi saat itu. Ketika ada rombongan datang dengan kelengkapan senjata sementara tidak ada suatu kejahatan/pelanggaran yang dilakukan oleh mereka. Logikanya pedang lawan pedang. Karena itu, seorang murid menyerang hamba seorang Imam Besar sehingga putus telinga kanannya

Ayat 51 - 52: Yesus Menyelesaikan Konflik Dengan Memberi Keadilan Ditengah Pengkhianatan: Aku Bukan Penyamun!!Yesus tidak larut dalam ketegangan dan emosi para murid-Nya dan konflik yang terjadi, padahal Yesus telah dikhianati oleh Yudas. Yesus pun tidak membenarkan perbuatan para murid-Nya yang membalas dengan kekerasan. Dengan segera Yesus menghentikan konflik, dengan berkata pada para murid-Nya: “Sudahlah itu” dan menjamah telinga

orang itu dan menyembuhkannya.Yesus memberi keadilan kepada hamba itu sebab ia adalah korban. Tindakan Yesus ini sekaligus untuk menegaskan tentang keberadaan diri-Nya bahwa dia bukanlah seorang penyamun.Yesus mengatakan suatu kebenaran tentang diri-Nya dan ketidakbenaran yang dilakukan mereka.

Ayat 53: Keadilan Versus Ketidakadilan: Yesus membongkar ketidakadilan (dan kelicikan) mereka dengan mengatakan sesuatu yang adil dan benar yaitu bahwa, setiap hari Yesus ada ditengah-tengah mereka di dalam Bait Allah, tetapi mengapa mereka tidak menangkap Yesus. Jika dihubungkan dengan Lukas 19:47-48, maka disini Yesus ingin mengatakan bahwa mereka adalah para pengecut. Sebab mereka harus menangkap Yesus secara sembunyi dan menghindar dari orang banyak/rakyat yang sudah sangat terpikat dengan Yesus dan tentu perbuatan mereka akan merugikan diri mereka sendiri.

PERTANYAAN PA:1. Apa yang saudara pahami dari ayat 50-51 dalam kaitan dengan

upaya Yesus Memberi Keadilan?2. Bagaimana cara saudara sebagai perempuan gereja, menyelesaikan

konflik dengan memberi keadilan sekalipun saudara sangat tersakiti karena pengkhianatan? Ceritakanlah pengalaman saudara!

RENUNGAN PEREMPUAN (MS VII)Rabu, 08 April 2020

Nas Bacaan : Yohanes 18 : 38b - 40Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Teguh Mengikuti Yesus Yang Menderita

Beberapa Pokok Pikiran Renungan:1. Jika dibandingkan dengan tiga injil yang lain, maka injil Yohanes

lebih banyak mencatat banyak hal tentang pelayanan Yesus di daerah Yudea dan Yerusalem, juga menjelaskan secara sempurna rahasia tentang kepribadian Yesus. Tujuan utamanya yaitu supaya semua orang percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang berasal dari

21

Allah (Yoh.20:31) dan supaya orang Kristen tetap percaya pada Yesus sekalipun menghadapi berbagai ajaran yang menyesatkan.

2. Secara menyeluruh, Yohanes 18 dikelompokkan dalam bagian ketiga, yang berbicara tentang Kisah Penderitaan dan Kebangkitan Yesus. Secara khusus, Yohanes 18:38.b-40 merupakan bagian dari Yohanes 18:1-19:42 yang berbicara tentang Penderitaan Yesus. Kisah tentang Yesus di hukum mati, menegaskan tentang dua kebenaran dalam diri Yesus yakni: kebenaran bahwa Yesus tidak bersalah dan kebenaran bahwa Yesus adalah raja. Dua kebenaran inipun yang membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias yang berasal dari Allah; Mesias yang harus menderita, mati tetapi bangkit dari kematian untuk pengampunan dosa dan kehidupan kekal bagi semua manusia dan dunia ini.

3. Jika Yohanes 18:38.b-40 dimaknai dalam perspektif tema Teguh Mengikuti Yesus Yang Menderita maka beberapa hal mendasar yang perlu dijelaskan yaitu:

Pertama, Yesus menjalani penderitaan, dan penghakiman dengan teguh, tenang dan santun serta tertanggungjawab dalam menjawab setiap pertanyaan, sampai ketika Yesus dihukum mati. Jalan Yesus adalah jalan yang dilalui oleh orang Kristen. Yesus menderita bukan karena kesalahan-Nya, tetapi memikul kesalahan manusia.Yesus memberi contoh yang baik bagi orang Kristen bagaimana menjalani penderitaan karena kebenaran bukan karena kesalahan, sehingga orang Kristen harus teguh atau tak tergoyahkan dalam iman dan perbuatan ditengah beratnya penderitaan yang dialami.

Kedua, untuk ketiga kalinya Pilatus tidak menemukan kalau Yesus bersalah: aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya. Tetapi kebenaran dalam diri Yesus tidak menggerakkan Pilatus untuk percaya (mengikuti) Yesus dan membebaskan Yesus.Kesaksian Pilatus bahwa Yesus tidak bersalahharus menggerakkkan orang Kristen untuk tidak melakukan kesalahan dan dosa dengan sadar dan berulang dalam hidup. Kebenaran yang dinyatakan Yesus harus menggerakan orang Kristen untuk berani, tegas dan tertanggungjawab dalam setiap tugas dan tanggungjawab dalam hidup

Ketiga, Justru, Pilatus bimbang dan kuatir kehilangan jabatan sehingga Pilatus masih menanyakan persetujuan orang banyak itu: maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu? Orang Kristen tak perlu kuatir dan bimbang dalam mengambil keputusan disetiap masalah sebab penderitaan Yesus telah mengangkat seluruh rasa bimbang dan kuatir itu. Tak perlu

meminta dukungan orang banyak sebab Yesus menjadi dasar pertimbangan bagi seluruh keputusan orang Kristen ditengah berbagai masalah yang dihadapi

Keempat, mereka memilih untuk membebaskan seorang penyamun yakni Barabas: Jangan Dia, melainkan Barabas! Mereka menolak Yesus berarti mereka menolak berada pada jalan Yesus. Dan mereka menolak kebenaran yang dibawa oleh Yesus Orang Kristen harus memiliki Yesus dalam hidup dan menolak berbagai perilaku seorang penyamun, supaya teguh dalam menjalani berbagai penderitaan hidup

DISKUSI PEREMPUANRabu, 15 April 2020

Nas Bacaan : 1 Korintus 15 : 12 - 19Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Yesus Bangkit! Percayalah dan Berjuanglah

Membela Kehidupan

Metode: Kisah Nyata (cerita)

“Beta Sedih dan Menangis Kalau…..”

alam suatu penelitian, seorang mahasiswa Kristen berdialog dengan seorang Ustadz sebagai salah satu informan kunci. Setelah melewati

dialog yang serius, Ustadz itu kemudian berkata kepada mahasiswa tersebut: “ana…beta punk hati paleng sedih, beta manangis kalo beta nonton acara mimbar agama Kristen lalu ada gambar Yesus di salib. Ana..Yesus itu seorang yang besar dan terhormat, penuh kuasa. Sangat hina kalo Antua harus di salib dan mati. Yesus seng boleh mati. Antua

D

23

musti langsung terangkat ke sorga. Ana e, mengapa bagitu?? Tolong jelaskan..!Dengan senyum yang manis mahasiswa Kristen itu menjawab: “Bapak Ustadz, bagi katong orang kristen, Yesus rela mati bukan karena Antua pung salah, tapi Yesus pikol katong pung dosa yang paleng banyak ni, yang setiap hari katong biking, termasuk kejahatan para penguasa waktu itu. Yesus mati agar katong pung dosa tu dapa ampong. Dan Yesus bangkit, sebagai tanda bahwa maut seng bisa kuasai Antua, dan supaya katong pung hidop jadi baru. Jika Yesus seng bangkit, maka sia-sialah katong pung iman dan percaya”. Mendengar jawaban itu, bapak Ustadz menganggukkan kepalanya sambil menyeka air matanya.

Pesan Teks:1. Jemaat Korintus sangat terpengaruh dengan ajaran sesat yang

mengajarkan bahwa, tidak ada kebangkitan orang mati. Oleh karena itu Rasul Paulus menjelaskan dalam 1 Korintus 15:12-19, bahwa jika Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah iman mereka dan sia-sia juga pemberitaan Paulus dan para rasul. Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka manusia akan tetap tinggal di dalam dosa. Dosa yang membuat manusia terpisah dari Allah dan membuat manusia akan mati dan binasa.

2. Fakta kebangkitan Yesus-lah yang membuat setiap orang percaya bebas dari belenggu dosa dan kebinasaan.Sebagian orang di jemaat Korintus telah dipengaruhi oleh pimikiran dualism Yunani tentang jiwa dan roh. Bahwa, tubuh (material) adalah jahat dan menjadi penjara bagi jiwa (roh/spiritual). Sehingga, kematian membebaskan roh dari tubuh. Kematian telah membinasakan tubuh sehingga tidak ada kebangkitan tubuh. Jadi yang tertinggal hanyalah roh. Mereka menerima kebangkitan orang mati tetapi hanya kebangkitan roh bukan kebangkitan tubuh

3. Jika jemaat Korintus meyakini kebangkitan Kristus maka mereka harus meyakini bahwa ada kebangkitan tubuh. Sebab, kebangkitan Yesus adalah kebangkitan tubuh dan roh, bukan hanya kebangkitan roh. Para nabi menubuatkan bahwa tubuh Kristus tidak akan mengalami kebinasaan (Maz. 16:10; Kis. 2:27-32), tubuh kebangkitan Kristus dapat di raba (Mat. 28:9, Luk. 24:37-43), Yesus berkata kepada orang Yahudi “rombak Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali ….tetapi yang dimaksudkan dengan Bait Allah adalah tubuhNya sendiri (Yoh. 2:19,21), Karena itu, dengan tegas Paulus menyatakan bahwa ada kebangkitan tubuh pada akhir zaman.

PERTANYAAN DISKUSI :1. Pertanyaan seorang Ustadz merefleksikan cara pandang dunia yang

masih meragukan kematian dan kebangkitan Yesus. Setiap saat, orang Kristen harus memberi jawaban supaya dunia mengerti dan percaya. Apa jawaban saudara terhadap pertanyaan Ustadz ini jika dikaitkan dengan 1Korintus 15:12-19? Jelaskan

2. Bagaimana saudara-saudara memaknai ayat 17: “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu”, dalam kaitan dengan tanggungjawab saudara sebagai perempuan gereja untuk membela kehidupan keluarga, juga masayarakat?

MEDITASI PEREMPUANRabu, 22 April 2020

Nas Bacaan : Wahyu 14 : 1 - 5Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Melawan Dusta

Langkah - Langkah Meditasi:1. Pemimpin ibadah mengajak peserta ibadah menyanyikan beberapa

nyanyian KJ. 188: 1, 2 “Kristus Bangkit Soraklah…sambil diiringi gitar

2. Hening sesaat ……..3. Doa Pembukaan oleh Pemimpin Ibadah4. Pemimpin ibadah mengajak peserta ibadah menyanyikan lagu

Ny.GPM “Bapa Siapkanlah Hatiku”5. Pemimpin ibadah mengajak peserta ibadah membacakan secara

bersama Wahyu 14:1-5 ..setelah itu peserta ibadah membacakan ulang dalam hati.

6. Pemimpin ibadah membacakan pesan teks Wahyu 14:1-5 (dengan tenang):

Yohanes, dalam pembuangannya di Pulau Patmos melihat suatu kehidupan baru yang Yesus Kristus berikan bagi orang-orang yang percaya pada-Nya.Mereka itu di sebut sebagai pengikut Anak Domba Allah (Yesus Kristus) yang hidupnya telah ditebus dari dosa sehingga mereka menjalani kehidupan yang kudus, kehidupan yang

25

tidak tercela dan dicemari oleh dosa.Kekudusan hidup mereka nyata dalam pemeliharaan dan penggunaan tubuhnya secara baik dan benar untuk Anak Domba.Tubuh mereka tak boleh dicemari (dengan perzinahan). Dusta (parlente) tidak ada di dalam mulut orang mereka. Sebab, mulut mereka difungsikan untuk memuji dan memuliakan Allah dengan berbagai nyanyian baru. Sehingga nyanyian-nyanyian dari mulut mereka bagaikan desau air bah dan guruh yang sangat dahsyat atau sebagai penghukuman bagi para pendusta/penjahat..Lalu, kekudusan hidup mereka merupakan korban-korban sulung bagi Allah dan Anak Domba.Orang-orang Kristen adalah pengikut Anak Domba Allah.Kuduslah hidupmu di bumi dan di sorga.

7. Pemimpin ibadah memberi kesempatan untuk peserta ibadah merenugkan pesan teks yang telah disampaikan selama 3 - 5 menit…

8. Pemimpin ibadah memberi kesempatan kepada peserta ibadah untuk menyampaikan pengalaman pribadinya berdasarkan pemahamannya terhadap berita Wahyu 14:1-5 dalam kaitan dengan tema “Iman Kebangkitan Melawan Dusta”, sekaligus komitmen hidup sesuai pesan teks (tidak untuk didiskusikan)

9. Pemimpin Ibadah mengajak peserta ibadah menyanyikan ”Hai Bangkit Bagi Yesus, Pahlawan SalibNya”.

10. Pemimpin ibadah Berdoa Syukur sekaligus mengucapan Berkat sesuai Mazmur 121:5-8.

IBADAH KREATIF PEREMPUANRabu, 29 April 2020

Nas Bacaan : Lukas 22 : 1 - 6Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Menguatkan Pengakuan

Metode: Pesan BerantaiTujuan Permainan:1. Melatih perempuan untuk mendengar secara cermat dan

menyampaikan sesuatu berdasarkan apa yang didengar, tanpa mengurangi dan menambahkan

2. Memperkenalkan kepada perempuan bahwa sumber penyesatan bukan hanya pada perilaku melainkan pada kata-kata/ucapan setiap orang (penyampaian pesan yang salah)

Langkah Permainan:1. Jika jumlah peserta ibadah yang hadir banyak, maka peserta dapat

dibagi kedalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3, 5 atau 7 orang. Masing-masing kelompok memilih seseorang untuk menjadi juru bicara di kelompok

2. Pemimpin menyiapkan beberapa ayat Alkitab atau pesan Firman sesuai bacaan Alkitab

3. Setiap kelompok yang akan bermain wajib berdiri dan membentuk satu garis lurus

4. Pemimpin memperlihatkan ayat atau pesan tersebut kepada jurubicara kelompok, dan berilah kesempatan kepadanya untuk menghafal dan menyimak ayat tersebut. Kemudian jurubicara membisikkannya kepada orang pertama selanjutnya orang pertama membisikkan kepada orang kedua dan seterusnya sampai orang

27

terakhir dan orang terakhir akan menyampaikan apa yang didengarnya kepada seluruh peserta ibadah

5. Setiap keompok yang mengakhiri permainannya, akan membuat aplikasi dalam bentuk: puisi, pujian, komitmen iman. Bentuk-bentuk aplikasi yang dibuat harus searah dengan tema : Iman Kebangkitan Menguatkan Pengakuan

6. Diakhir seluruh permainan, pemimpin memberikan penjelasan tentang: Pesan teks Lukas 22:1-6: Para imam kepala dan ahli-ahli Taurat tidak mengakui Yesus sebagai Mesias yang berasal dari Allah. Mereka merasa terganggu dengan pengajaran Yesus dan Karya Yesus, yang menyelamatkan banyak orang tetapi juga mengkritik pemahaman mereka yang salah tentang Taurat Musa. Karena itu, mereka mencari kesempatan untuk membunuh Yesus. Tetapi tidak boleh diantara banyak orang yaitu para pengikut Yesus sebab mereka bisa dipersalahkan. Yudas Iskariot, seorang dari murid Yesus bergabung dengan mereka dan bersepakat untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Yudas Iskariot menerima sejumlah uang dari mereka sebagai imbalan. Yudas Iskariot lebih dikuasai oleh iblis sehingga melemahkan kepercayaannya kepada Yesus, Sang Guru yang telah mengajari dan menuntunnya dengan kebenaran. Ketamakan dan cinta uang melemahkan iman (pengakuan) Yudas Iskariot kepada Yesus.

PA PEMUDAKamis, 02 April 2020

Nas Bacaan : Lukas 23 : 8 - 12 Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Berikanlah Keadilan

Pengantar dan Kajian Teks:1. Praktek ketidakadilan banyak terjadi di sekitar kita. Ada banyak faktor

dan alasan yang melatarinya. Salah satunya adalah kepentingan penguasa. Demi kenyamanan dan keinginan untuk tetap berkuasa, mereka dapat melakukan apa saja untuk itu. Akibatnya hal yang benar yang mesti diperjuangkan dan diputuskan tidak dapat terwujud.Yesus pun mengalami ketidakadilan karena kekuatan penguasa. Pilatus dan Herodes adalah orang-orang yang mempunyai wewenang mutlak untuk mengadili Yesus. Itulah sebabnya para imam kepala, ahli Taurat, dan tua-tua membawa Yesus kepada mereka untuk diadili. Tuduhan-tuduhan palsu dan berat ditimpakan kepada Yesus. Meskipun demikian Pilatus tetap tidak dapat menemukan kesalahan apa pun dalam diri Yesus. Segala tuduhan yang dilemparkan kepada Yesus tidak merupakan bukti yang otentik. Namun demikian, Pilatus tidak membebaskan, malah mengirim-Nya ke Herodes. Herodes pun tidak menemukan kesalahan. Sekali lagi, ia tidak membebaskan Yesus malahan mengirim balik ke Pilatus. Kedua penguasa ini sama-sama berpihak pada kepentingan diri yaitu mencari posisi aman. Sebenarnya mereka berkuasa untuk mengadili, memutuskan bebas atau menghukum terdakwa. Merekia sama - sama tidak mendapati kesalahan Yesus, namun juga sama-sama tidak berani untuk membebaskan-Nya. Inilah ketidakadilan itu: Yesus tidak mendapatkan kebebasan yang menjadi hak-Nya, karena para penguasa tidak menjalankan apa yang menjadi kewajibannya. Hak Yesus dirampas demi kedudukan para penguasa, demi menghindari konflik atau permasalahan yang timbul jika Yesus dibebaskan. Dengan kata lain mereka mengorbankan kebenaran demi sebuah

29 30

kepentingan, dan karena kepentingan yang sama itu pula para penguasa yang awalnya bermusuhan, sekarang jadi bersahabat.

2. Jika teks ini dibaca dari perspektif tema minggu ini “Berikanlah Keadilan”, maka teks ini hendak mengingatkan kita bahwa perlakuan ketidakdilan membuat orangyang menjadi korban kehilangan sukacita. Apalagi sebagai penguasa yang berwenang memberikan keputusan pengadilan, mestinya keadilan dan kebenaran yang harus diutamakan. Berilah keadilan adalah sebuah dambaan yang dinanti-nantikan oleh orang-orang lemah dan tertindas saat tidak ada yang membela mereka. Sebab itu, sebagai orang yang berkuasa hendaklah diingat bahwa sehebat-hebatnya ia berkuasa, perbuatannya yang jahat dan tidak adil, akan mendapat ganjaran dari Allah. Selalu ada waktu Tuhan untuk mengakhirinya dan menunjukan kebenaran kuasa-Nya. Sebab itu dari firman ini kita belajar untuk menjadi orang-orang muda yang terus bertindakdan berlaku adil dan benar dalam hidup,serta tidak berhenti dalam perjuangan menghadirkan keadilan ditengah-tengah kehidupan bergereja dan bermasyarakat.

Pertanyaan PA:1. Bagaimana pandangan saudara-saudara tentang persahabatan yang

terbentuk karena sebuah kepentingan jahat sebagaimana dilakoni oleh Herodes dan Pilatus dalam kisah ini?

2. Bagaimana peran saudara-saudara sebagai pemuda gereja dalam menyuarakan keadilan dan menghadirkan kebenaran bagi semua ciptaan?

RENUNGAN PEMUDAKamis, 09 April 2020

Nas Bacaan : Yohanes 19 : 16b - 27 Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Teguh Mengikuti Yesus Yang menderita

Pokok - Pokok Renungan:1. Besok kita merayakan hari kematian Yesus (Jumart Agung) yang

menjadi puncak dari kesengsaraan-Nya di Kayu Salib. Kita sadar bahwa penderitaan dan kematian yang dialami-Nya adalah untuk keselamatan kita semua umat manusia. Namun, perlu dipertanyakan, bagaimana respons kita terhadap anugerah keselamatan yang telah kita terima itu, dapatkah kita teguh mengikuti Yesus yang menderita bagi kita?. Pertanyaan ini mesti kita renungkan dan aplikasikan dalam hidup kita sebagai orang-orang muda. Faktanya, sebagai orang muda banyak yang lebih memilih berada pada zona nyaman dengan menghindar dan tidak mau memberi diri menjadi pengikut Tuhan yang setia, apalagi jika menghadapi berbagai persoalan dan penderitaan.

2. Bacaan kita hari ini menjelaskan tentang kisah penyaliban Yesus. Kisah yang memperlihatkan bagaimana Pilatus sendiri mengatakan bahwa Yesus tidak membuat kesalahan dan Dia tidak patut dihukum mati. Namun Yesus tetap divonis hukuman mati disalibkan bagai seorang penjahat kelas berat. Ia disamakan dengan dua penjahat lain dan ironisnya, Pilatus tidak berani menegakkan kebenaran. Sebaliknya, ia menyatakan otoritasnya dengan mempertahankan tulisan yang terpasang di atas kayu salib (21-22). Sebenarnya apa yang Pilatus lakukan hanya untuk menyindir orang Yahudi yang telah menolak raja mereka.Selain derita fisik, Yesus juga harus mengalami penghinaan yang dahsyat. Ia dipermalukan di atas kayu salib, pakaian dan jubah-Nya dibagi-bagi dan diundi orang. Namun Ia rela mengalami semua penderitaan dan penghinaan itu, agar rencana Allah tergenapi sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan, sehingga orang banyak pada waktu itu dan semua orang percaya akan mendapatkan kemuliaan sebagai anak-anak Allah.

3. Dalam semua penderitaan yang dialami, kita melihat Yesus masih menunjukkan perhatian-Nya dengan menyerahkan tanggung jawab untuk merawat Maria ibu-Nya, kepada murid yang Dia kasihi dan menjadikan murid yang dikasihi-Nya sebagai anak angkat ibu-Nya agar mereka dapat saling mengasihi dan memperhatikan. Kasih memang selalu menjadi perhatian Yesus agar dialami dan dijadikan

31 32

sebagai dasar bertindak oleh murid-murid-Nya.Kasih menggerakkan Bapa untuk mengutus Kristus, Anak-Nya, datang ke dalam dunia untuk menebus manusia dari dosa. Kasih pula yang membuat Yesus rela mengorbankan diri-Nya untuk mati disalib ganti manusia yang berdosa. Menyadari kasih Tuhan yang begitu besar itu, mari kita bertanya kepada diri kita sendiri: "Seberapa besarkah kasih kita kepada Yesus?"maukah kita menderita untuk Dia yang lebih dahulu menderita untuk kita? Banyak masalah dan penderitaan, namun kita harus tetap teguh mengikuti Yesus. Memang, dalam mengikut Yesus setidaknya ada dua teladan yang Yesus ajarkan. Pertama, kita harus siap untuk hidup dalam penderitaan. Kedua, kita dipanggil untuk hidup dalam kerendahan hati. Ada konsekuensi yang tidak mudah saat mengikuti teladan Yesus itu, namun firman Tuhan ini mengajak kita semua sebagai para pemuda gereja untuk tetap setia mengikut Yesus. Sebab itu, nyatakanlah dalam setiap kata dan perbuatan nyata bahwa kita siap untuk mengikuti-Nya dan melakukan perintah-perintah-Nya dalam kerendahan hati. Tuhan menolong dan memberkati kita semua.

DISKUSI PEMUDAKamis, 16 April 2020

Nas Bacaan : 1 Korintus 15 : 20 - 34Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus

Tema Mingguan : Yesus Bangkit! Percayalah dan Berjuanglah Membela Kehidupan

Metode Cerita:”Berjuang Untuk Cari Uang Vs Beribadah”

etelah menerima pekerjaan Tuhan di akhir tahun lalu, dengan bersemangat aku menghadiri pertemuan ibadah, aku

membaca firman Tuhan setiap kali aku mempunyai waktu, aku merasa sangat dekat dengan Tuhan. Tetapi setelah beberapa saat, melihat bahwa keluargaku membutuhkan uang untuk banyak hal, aku berpikir aku harus mulai menghasilkan uang dengan segera, jadi aku mulai bekerja keras. Kadang-kadang, aku malah memilih untuk mencari uang, jadi aku tidak rutin menghadiri pertemuan ibadah. Istriku dan saudara-saudariku berkali-kali mengingatkanku, mereka menyuruhku untuk tidak mengejar kekayaan dan kesenangan materi sehingga aku bahkan tidak mempunyai waktu untuk menghadiri pertemuan ibadah. Tetapi hatiku sudah dikuasai uang dan aku tidak menggubris apa yang dikatakan saudara-saudariku; aku terus bekerja keras untuk mendapatkan uang. Aku bekerja di perusahaan pamanku di siang hari dan mengendarai taksi di malam hari untuk menghasilkan tambahan uang. Selama waktu itu, taksiku mengalami masalah hampir setiap hari.Kemudian pada suatu hari, aku baru saja hendak mengeluarkan taksiku ketika mesinnya mogok. Aku berpikir bahwa kerusakan besar seperti itu tidak akan dapat diperbaiki dengan cepat, karena itu aku pulang ke rumah. Sambil berjalan pulang, aku tidak bisa menahan diri untuk bertanya-tanya: "Sejak aku mulai menyibukkan diriku untuk menghasilkan uang, aku tidak lagi menghadiri pertemuan ibadah rutin, dan aku merasa makin jauh dari Tuhan. Setiap hari, kepalaku hanya dipenuhi dengan pemikiran tentang bagaimana menghasilkan lebih banyak uang. Aku tidak pernah memikirkan bagaimana aku bisa menghadiri pertemuan ibadah atau bagaimana aku bisa kembali membaca firman Tuhan. Mesin mobilku tiba-tiba mogok hari inimungkinkah kehendak baik Tuhan ada di balik kejadian ini?", demikian cerita seorang laki-laki muda.

S

Kajian Teks:Kristus adalah Raja yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah

kaki-Nya.Ia menjadi Raja hingga musuh terakhir dibinasakan yaitu maut. Kristus juga adalah Anak Allah yang menaklukkan diri-Nya di bawah DIA yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah, Sang Pencipta dan Penguasa menjadi semua di dalam semua (ay. 28). Demikianlah Paulus menguraikan arti kebangkitan yang benar kepada jemaat. Ada dua alasan bagi Paulus yang menganggap penting baginya memberikan pemahaman yang benar tentang kebangkitan. Pertama,

33 34

tujuan dan manfaat baptisan bagi orang mati merujuk pada penggunaan simbol partisipasi orang-orang Kristen dalam kehidupan kekal.Kedua, siap menghadapi bahaya maut demi panggilan pemberitaan injil. Kita tetap percaya bahwa kebangkitan Kristus adalah kebangkitan kita, itu akan menjadikan baptisan berfaedah dan pengorbanan karena panggilan pemberitaan Injil tidak sia-sia (ayat 29-32). Oleh karena itu, orang yang percaya akan kebangkitan Kristus hidup dalam pengharapan akan pembaruan hidup yang disediakan oleh Allah sendiri didalam dan melalui kebangkitan Yesus. Itu berarti pengharapan untuk terus memperjuangkan hidup yang baik dan benar, adil, sejahtera dan manusiawi, hidup yang menghidupkan bukan mematikan orang lain. Teks ini mengingatkan bahwa, gaya hidup hedonisme atau menikmati kesenangan hidup dan pergaulan buruk yang mencakup pergaulan bebas, perbuatan-perbuatan dosa harus segera dibuang dan ditinggalkan. Sebaliknya, hidup mawas diri terhadap dosa dan berusaha terus untuk hidup dalam pengenalan yang benar tentang Allah, itulah cara kita berpengharapan dan mensyukuri kematian dan kebangkitan Kristus dalam hidup kita (33-34).

PERTANYAAN DISKUSI:1. Apa yang dapat saudara-saudara maknai dari cerita diatas dalam

kaitan dengan tema: “Kristus bangkit! Percayalah dan Berjuanglah Membela Kehidupan!

2. Bagaimana cara saudara-saudara meresponi kebangkitan Kristus yang selalu memberi harapan, pemulihan dan pembaruan diriuntuk kehidupan yang lebih baik? Berilah contoh konkrit!

MEDITASI PEMUDAKamis, 23 April 2020

Nas Bacaan : 1 Yohanes 1 : 5 - 10Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Melawan Dusta

Langkah - Langkah Meditasi: (Berdiri)1. Menyanyikan PKJ. No. 35 “ Suci, Suci, Suci” diulang 2x 2. Doa Pembukaan oleh pemimpin ibadah3. Menyanyikan lagu PKJ. No. 3 :1 ”Ajaib Nama-Nya” (Duduk)

4. Doa Epiklese (Doa mohon tuntunan Roh Kudus)5. Pembacaan Alkitab: 1 Yohanes 1 : 5 - 10 secara bersama-sama 6. Meditasi atau Perenungan

- Peserta ibadah merenungkan apa yang disampaikan oleh pemimpin ibadah…..

- Seseorang yang hidup dalam terang bukan tampak dari pengakuannya atau kata-katanya, tetapi bagaimana ia hidup dalam kebenaran firman Tuhan. Seandainya ia rajin beribadah setiap minggu, rajin melayani, dan rajin mengadakan ibadah keluarga, belum dapat dipastikan bahwa ia hidup dalam terang, mungkin ia hanya melakukan semuanya itu sebagai sesuatu yang rutin. Namun seseorang yang sungguh-sungguh hidup benar di hadapan Tuhan, sudah dapat dipastikan bahwa ia hidup dalam terang. Ia bersedia melepaskan perbuatan hidup yang jahat dan tidak berkenan kepada Tuhan, perbuatan yang dilakukannya itu semata-mata didasari bahwa hidupnya telah disucikan oleh darah Yesus Kristus. Ia berupaya hidup dalam terang bukan karena kebaikan dan kemampuan dirinya sendiri untuk hidup suci, sebaliknya ia menyadari bahwa sebagai manusia yang berdosa, ia membutuhkan pengampunan dari Tuhan, sebab itu ia tidak akan malu mengakuinya di hadapan Allah serta meminta pengampunan. Dengan begitu hidupnya kembali menjadi suci dan bersih.

- Jadi adalah tidak benar bila ada orang yang mengatakan bahwa ia telah hidup dalam terang dengan alasan ia tidak berbuat dosa. Bila ia mengatakan tidak berdosa berarti ia telah menipu dirinya sendiri (8), membuat Yesus menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada dalam dirinya (10). Dengan begitu, setiap orang yang sungguh-sungguh mengaku hidup dalam terang berarti mengakui bahwa ia hidup di dalam persekutuan dengan Allah, dan Kristus tinggal di dalam hidupnya sehingga perbuatan hidupnya dibarui. Sudahkah saudara hidup dibarui dalam terang dan tidak menjadi pendusta?

7. Doa Pribadi Masing-masing orang diberi kesempatan untuk bermeditasi dan

menyerahkan apa yang ditemukan dalam meditasi atau perenungan melalui doa syukur pribadi..

8. Menyanyikan PKJ. No. 131:1 dst “Ku yakin Tuhan tuntun langkahku” sekaligus persembahan syukur

9. Doa Syukur dan Berkat

35 36IBADAH KREATIF PEMUDAKamis, 30 April 2020

Nas Bacaan : 1 Yohanes 5 : 6 - 12Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Menguatkan Pengakuan

“Tebak Ayat/Tafsir Ayat Alkitab”

ermainan ini mengajarkan untuk belajar menafsirkan ayat Alkitab. Satu ayat memang bisa ditafsir dari berbagai perspektif sehingga

memiliki banyak makna. Selain itu melalui permainan ini kita diingatkan untuk senantiasa membaca dan merenungkan serta melakukan Firman Tuhan.

P

Aturan Main: Terlebih dahulu, pemimpin ibadah harus menyiapkan ayat-ayat

Alkitab yang mudah untuk ditafsirkan. Ketik atau tulis di kertas, yang

kemudian dipotong-potong. Satu kertas berisi satu ayat. Persiapkan sesuai dengan kebutuhan, misalnya 12 kertas.

Selain menyiapkan potongan kertas berisi ayat, pemimpin ibadah juga harus menyiapkan lembaran yang berisikan isi ayat seluruhnya. Misalnya ada duabelas (12) ayat yang telah dipotong-potong, maka duabelas ayat tadi juga harus ada dalam lembaran ini. Ketik atau tulis semuanya. Gandakan sesuai dengan keperluan (untuk pemimpin ibadah dan berapa jumlah kelompok)

Saat pemberitaan Firman Tuhan, bagi kelompok menjadi dua atau beberapa kelompok. Minta mereka untuk memilih ayat alkitab yang telah dipotong-potong tadi. Misalnya dalam satu kelompok mengambil empat buah ayat saja. Usahakan agar ada kertas ayat yang tersisa.

Kelompok harus menafsirkan ayat-ayat tersebut secara singkat. misalnya, Amsal 15:18, “si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan”. Kelompok bisa menafsirkan sebagai berikut: nast ini menyatakan bahwa sifat seseorang menentukan bagaimana dia dalam pergaulannya dengan kawan-kawannya.Kalau sifatnya pemarah dapat menimbulkan pertengkaran, sebaliknya kalau sabar dapatmenghindari pertengkaran. Karena itu, milikilah sifat sabar dalam diri.(Berikan waktu selama 10-15 menit untuk persiapan.Jika peserta kebingungan, pemimpin ibadah bisa menjelaskannya atau memberi contoh dengan menggunakan ayat yang tidak dipilih oleh peserta.)

Jika sudah siap. Bagikan lembaran kertas yang berisi semua ayat tadi kepada kelompok beserta sebuah pulpen.

Ketika kelompok sedang menyampaikan tafsirannya, kelompok lain menandai salah satu ayat di lembaran kertas yang telah dibagikan tadi yang kira-kira sesuai dengan tafsiran kelompok lawan. Demikian seterusnya sampai kedua kelompok bermain dan menyelesaikan tafsirannya.

Jika sudah selesai, periksa hasilnya secara bersama-sama. Kelompok membacakan semua ayat yang mereka tebak dan kelompok lain menyatakan benar atau salah (sesuai atau tidak) dengan ayat yang mereka tafsirkan.

37 38RENUNGAN AKHIR BULANKamis, 30 April 2020

Nas Bacaan : 1 Yohanes 5 : 6 - 12Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Melawan Dusta

Pokok- Pokok Renungan:1. Koinonia dan Marturia, adalah dua aspek dari catur (empat)

panggilan gereja yang selama ini telah dilakukan. Panggilan Koinonia adalah panggilan untuk membangun persekutuan. Di dalam tubuh Kristus, semua orang menjadi satu. Persekutuan itu dialaskan atas dasar Firman Allah, Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus. Dengan dasar itu pulalah setiap anggota gereja saling mempedulikan dan menopang satu dengan yang lain. Karenanya, mutu persekutuan harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan. Koinonia yang berpusat atas dasar Baptisan, Firman Tuhan dan Perjamuan Kudus bukan hanya bertujuan untuk bersekutu secara eksklusif tetapi juga melahirkan komitmen untuk memberitakan dan menyaksikan berita keselamatan kepada semua mahluk. Itulah tugas panggilan marturia atau bersaksi. Tugas ini dilakukan oleh orang percaya baik secara individu maupun sebagai persekutuan. Kita semua tanpa terkecuali dipanggil oleh Tuhan Yesus untuk bersaksi dan melaksanakan misi Tuhan di bumi ini. Kesaksian kita yang

utama adalah bahwa Tuhan Allah telah datang ke dunia ini didalam AnakNya Yesus Kristus yang telah berkorban dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita dan seisi dunia ini.

2. Inilah yang diuraikan dalam bacaan hari ini berbagai aspek tentang kesaksian. Pertama, kesaksian tentang air dan darah. Istilah air dan darah menunjuk pada Yesus. Yohanes mengatakan bahwa Yesus datang dalam air dan darah. Air menunjuk pada peristiwa baptisan oleh Yohanes Pembaptis, sedang darah menunjuk pada kematian-Nya di kayu salib. Baptisan merupakan awal pelayanan umum Yesus dan kematian menunjuk pada akhir pelayanan-Nya di dunia. Peristiwa pembaptisan merupakan moment bagi Roh Kudus memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah dan kematian Yesus di kayu salib merupakan saat bagi Allah Bapa memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah. Kedua, kesaksian Roh Kudus. Roh Kudus memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah. Sejak awal pelayanan Yesus hingga kematian-Nya Roh Kudus bersaksi bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah. Kesaksian Roh Kudus dan kesaksian baptisan serta kematian Yesus tidak dapat dilepaskan (8). Menolak salah satu berarti menolak semuanya. Ketiga, kesaksian manusia. Yohanes sebelumnya telah menyatakan diri sebagai saksi bagi Kristus. Manusia menerima Yesus sebagai Anak Allah melalui kesaksian manusia. Tetapi Yohanes mengingatkan bahwa dibalik semua kesaksian terdapat kesaksian Allah. Keempat, kesaksian Allah. Menerima kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah berarti menerima kesaksian Allah; dan semua kesaksian mengarah pada satu hal yakni percaya kepada Yesus supaya memiliki hidup.

3. Itu artinya, sebagai gereja yang hidup, melakukan tugas kesaksian atau bersaksi adalah hal yang penting. Panggilan untuk bersaksiini tidak terbatas hanya pada orang-orang dengan fungsi khusus seperti: penatua, diaken, pendeta dan perangkat pelayan yang lainnya, tetapi tugas semua orang percaya.Tugas kita adalah untuk menyaksikan kasih Allah dalam Yesus Kristus kepada dunia, agar semakin banyak orang percaya kepada-Nya. Kesaksian itu harus dinampakkan dalam tuturkata dan perbuatan yang nyata.Kesaksian kita tentang Kristus, yang penuh kasih tidak boleh berlawanan dengan perilaku hidup kita. Faktanya, ketika kita masih hidup dengan sikap yang suka mementingkan diri sendiri, egoisme dan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dikehendaki Tuhan, juga perilaku yang masih belum dapat dicontohi oleh orang lain. Kesaksian kita menjadi sia-sia. Karena itu, kita bersyukur atas kesempatan hidup yang Tuhan masih anugerahkan hingga di akhir bulan ini, tetapi

39 40

serentak dengan itu, masih terbuka peluang dan kesempatan bagi kita di bulan baru untuk memperbaiki hidup hidup dan terus melayani serta bersaksi dalam kata maupun aksi nyata tentang kebesaran Allah dalam Yesus Kristus yang rela mati dan berkorban untuk kita. Itulah panggilan gereja yang sejati, panggilan bagi kita semua. Tuhan memberkati…

PA UNITJumat, 03 April 2020

Nas Bacaan : Matius 26 : 57 - 68 Tema Bulan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan Kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Berikanlah Keadilan

PENGANTAR PA1. Sanhedrin adalah Mahkamah Agama yaitu Dewan Pengadilan

Tertinggi di Yerusalem, yang anggotanya terdiri dari imam-imam kepala, ahli Taurat, kelompok Farisi dan Saduki. Sanhedrin dipimpin oleh seorang imam besar yang dipilih menjadi Ketua. Tetapi oleh Pemerintah Romawi, mereka tidak diberi kuasa untuk melaksanakan hukuman termasuk hukuman mati. Oleh sebab itu ketika Yesus ditangkap di Taman Getsemani, orang banyak membawa Yesus ke hadapan Mahkamah Agama, dimana disana imam besar Kayafas dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua agama telah berkumpul. Mereka berusaha mencari-cari kesalahan Yesus dengan berbagai tuduhan dan kesaksian palsu. Tuduhan itulah yang akan dibawa kehadapan Pilatus untuk menjatuhi hukuman mati menurut hukum Romawi.

2. Awalnya mereka tidak menemukan kesalahan Yesus, dan bahkan semua tuduhan mereka hanya didukung oleh saksi-saksi palsu. Tetapi kemudian tampillah dua orang yang mengatakan bahwa: “orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari” Tuduhan ini dianggap tepat sebagai suatu hujatan kepada Allah dan dapat dibawa kehadapan Pilatus untuk menjatuhkan hukuman kepada Yesus.

3. Sikap Yesus yang terkesan diam, dan tidak melakukan pembelaan terhadap berbagai tuduhan itu, dan juga ketika imam besar Kayafas menanyakan tentang kehadiran Yesus sebagai mesias. Yesus hanya menjawab bahwa: “Engkau telah mengatakannya….” Maka tuduhan penghujatan kepada Allah semakin kuat disuarakan kepada Yesus.

Sesungguhnya orang banyak dan semua anggota Sanhedrin tidak mengerti tentang misi Yesus sebagai mesias dan apa yang dimaksudkan Yesus dalam berbagai pernyataan-Nya (59-66).

4. Hal lain yang terlihat dalam persitiwa ini adalah bahwa Mahkamah Agama (Sanhedrin) tidak diperkenankan melakukan Sidang pada malam hari, tetapi hanya untuk mencari kesalahan Yesus yang tidak pernah IA lakukan, mereka melanggar berbagai aturan itu dan menghadapkan Yesus kepada Sidang Mahkamah agama pada malam hari. Mereka harus menemukan tuduhan yang tepat untuk membawa Yesus ke hadapan Pemerintah Romawi (Pilatus). Mereka juga harus membawa saksi-saksi untuk membenarkan tuduhan mereka. Dalam cerita selanjutnya, dikatakan bahwa Pilatus tidak menemukan kesalahan yang dilakukan oleh Yesus atas berbagai tuduhan mereka, tetapi atas desakan dan berbagai kepentingan, Pilatus menyerahkan Yesus untuk dihukum mati oleh orang banyak itu (27:11-26).

5. Dicatat juga bahwa, sebelum tuduhan mereka terbukti, mereka telah menghukum Yesus dengan penghinaan, cemohan dan kekerasan. Yesus diludahi, diolok-olok dan dipukul dengan sewenang-wenang oleh orang banyak itu (ay.67-68). Semua itu merupakan perbuatan ketidakadilan yang dilakukan di Pengadilan Mahkamah Agama maupun Pengadilan Pemerintah Romawi. Padahal sesungguhnya di tempat inilah harus diperjuangkan kedilan bagi orang - orang yang diperlakukan dengan tidak adil.

PERTANYAAN PA:1. Bagaimana saudara memahami perlakuan para tokoh Agama

dan orang banyak itu terhadap Yesus,dalam kaitan dengan tema: “Berilah Keadilan?”

2. Apakah perlakuan tidak adil yang dialami oleh Yesus masih ditemukan dalam kehidupan kita saat ini?

3. Bagaimana sikap saudara untuk memberi “rasa adil” kepada semua orang disekitar saudara?

41 42

43

RENUNGAN UNITJumat, 10 April 2020

Nas Bacaan : Matius 27 : 45 - 56 Tema Bulan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan Kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Teguh Mengikuti Yesus Yang Menderita

Pokok Pikiran Renungan:1. Hari ini kita merayakan Jumat Agung, memperingati puncak

penderitaan Yesus di Tiang Kayu Salib. Dan memang di Tiang Kayu Salib penderitaan Yesus benar-benar mencapai puncaknya. Siksaan fisik yang ditanggung-Nya sangat berat, orang banyak yang membawa Yesus ke bukit Golgota, telah menyiksa dan mengolok - olok Yesus sejak pagi hari. Dan mulai dari jam dua belas siang sampai jam tiga sore terjadilah bahwa kegelapan menutup seluruh daerah itu. Rupanya alam juga ikut bersedih dan merasakan penderitaan Yesus yang sangat berat itu.

2. Di tengah siksaan fisik yang Yesus alami, IA berseru kepada Allah: “Eli, Eli lama sabakhtani?”, yang artinya: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Seruan penderitaan Yesus adalah seruan penderitaan manusia dan alam yang terdalam dan memohon campur tangan Tuhan Allah untuk memberi pertolongan. Namun apa yang Yesus dapatkan? Tidak seorang pun yang peka dan peduli, mereka malah semakin mengolok-olok Yesus, mereka menyangka Yesus memanggil Elia. Mereka mengambil bunga karang, mencelupkannya kedalam anggur asam dan memberikannya kepada Yesus. Dan sampai Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Allah dan Mati di Tiang Kayu Salib, hanyalah penderitaan yang IA dapatkan.

3. Apa yang dilakukan oleh Yesus? IA tetap taat dan setia menjalani penderitaan-Nya tanpa mengeluh apalagi menolak. Yesus juga tidak menyalahkan atau mencari kesalahan orang lain. Yesus tetap merendahkan diri dan taat sampai mati di Tiang Kayu Salib. Kematian Yesus adalah sebuah Karya Agung dari Allah yang mengajarkan kepada manusia dan dunia ini arti sebuah pengorbanan bagi kehidupan seluruh ciptaan Tuhan. Pengorbanan untuk membebaskan manusia dan alam dari segala bentuk penindasan, kekerasan, penyalahgunaan kekuasaan, ketidakadilan dan berbagai bentuk kejahatan.

4. Penderitaan dan Kematian Yesus menggambarkan penderitaan dan kematian yang dialami oleh manusia dan alam semesta yang diabaikan oleh orang-orang yang bertanggungjawab untuk mencegah kematian itu. Kematian Yesus adalah kematian terhadap dosa yang dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, alam ikut merasakan penderitaan dan kematian Yesus. Hal ini terlihat pada saat Yesus tergantung di Salib, dan bahkan ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya, serentak dengan itu Tabir Bait Suci terbelah menjadi dua dan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan juga bukit-bukit batu terbelah. Hal ini menandakan bahwa penderitaan dan kematian Yesus menghancurkan sekat pemisah yaitu dosa yang menghalangi manusia untuk datang kepada Allah.

5. Penderitaan dan kematian Yesus akhirnya menjadi kesaksian dan menimbulkan pengakuan percaya dari orang - orang yang menganiaya Yesus. Itulah kesaksian seorang Kepala Pasukan yang berkata: “Sungguh, IA ini adalah Anak Allah”

6. Penderitaan dan kematian Yesus mengajarkan kepada kita, bagaimana kita mengikuti Yesus dengan teguh, walaupun diperhadapkan dengan berbagai tantangan dan penderitaan. Mengikuti Yesus artinya mengikuti jalan hidup-Nya, ajaran-ajaran-Nya, dan setia melakukan kehendak-Nya.

DISKUSI UNIT

45

Jumat, 17 April 2020

Nas Bacaan : 1 Petrus 1 : 3 - 12 Tema Bulan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan Kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Yesus Bangkit! Percayalah Dan Berjuanglah Membela Kehidupan

Metode : Cerita Inspiratif:

“King, Sang Pejuang Persamaan Hak Sipil”(dikutip dari Kompas.com dengan Judul: Biografi Tokoh

Dunia “Marthin Luther King Jr,” Tokoh Persamaan Hak Sipil)

arthin Luther King Jr, lahir dari keluarga Pendeta yang merupakan keturunan Afrika - Amerika. Ia bertumbuh dan dibesarkan ditengah

masyarakat yang masih kuat dengan diskriminasi ras, dimana terjadi pemisahan yang tajam antara orang kulit putih dan orang kulit hitam. King mengalami sendiri banyak pengalaman buruk sejak ia berusia 6 tahun, ketika orangtua dari temannya yang berkulit putih melarang mereka berteman dan bersekolah bersama, dan akhirnya mereka berdua masuk ke sekolah yang berbeda. Memasuki usia remaja, King terpilih sebagai Tim Debat Sekolah dan memenangkan sejumlah kompetisi karena bakatnya berpidato sangat menonjol. Namun dalam perjalanan kembali dari sebuah kompetisi debat dengan menggunakan Bus, King dan seorang gurunya yang berkulit hitam diminta berdiri dari tempat duduk mereka agar penumpang berkulit putih dapat menempati kursi mereka. King akhirnya menamatkan studi doktor-nya di usia yang masih sangat muda dan mengikuti jejak ayahnya untuk menjadi seorang Pendeta Gereja Baptis di Alabama. Pengalaman buruknya semasa kecil menggelisahkan King yang akhirnya mendorong dia untuk bergabung dalam suatu organisasi hak sipil yang memperjuangkan persamaan hak bagi warga kulit hitam dengan warga kulit putih. Di tahun 1955, mereka melancarkan aksi boikot terhadap jasa angkutan Bus Umum karena sebuah Peraturan yang mewajibkan warga keturunan Afrika - Amerika untuk menyerahkan kursi mereka kepada warga kulit putih yang menggunakan jasa angkutan Bus Umum. King terpilih sebagai pemimpin aksi boikot karena kemampuannya untuk berbicara (berpidato) di depan publik. Aksi boikot itu menimbulkan penderitaan yaitu tekanan dan intimidasi yang dialami oleh warga keturunan Afrika - Amerika, bahkan mereka harus berjalan kaki ke tempat kerja karena menolak menggunakan Bus Umum yang melakukan diskriminasi hak. Aksi boikot itu juga menyebabkan tempat tinggal King mendapat serangan dari orang yang tidak dikenal. Upaya mereka mulai membuahkan hasil ketika peraturan pemisahan tempat duduk di Bus Umum dihapuskan.

M

Perjuangan King tidak berakhir disitu, tetapi terus berlanjut dengan berbagai demonstrasi damai tanpa kekerasan untuk memperjuangkan persamaan hak sipil terhadap warga kulit hitam. Di tahun 1963, dalam sebuah aksi damai di Lincoln Memorial di Washington yang diikuti oleh kurang lebih 200.000 orang, King menyampaikan sebuah Pidato bersejarah berjudul “I have a Dream” atau “Saya Mempunyai Mimpi”. King mengungkapkan keyakinannya bahwa suatu saat, setiap manusia di Amerika Serikat akan dapat saling bersaudara tanpa memperhatikan warna kulit. Perjuangan King akhirnya dapat dinikmati masyarakat sampai saat ini, walaupun untuk itu King harus mengakhiri hidupnya dengan sebuah peluru yang tiba - tiba membunuhnya setelah aksi damai yang ia lakukan.

Pesan Teks :Rasul Petrus menulis suratnya kepada jemaat - jemaat di Asia Kecil yang sementara menghadapi banyak tekanan, baik dari luar maupun dari dalam persekutuan mereka.Petrus menasehati mereka agar mereka memiliki pengharapan untuk bertahan dalam berbagai - bagai pencobaan.Syarat penting yang diperlukan adalah “iman”, yaitu percaya dan berharap saja pada Yesus.Iman, pengharapan dan kasih, menjadi dasar yang mengokohkan kehidupan orang percaya.Iman mendasarkan diri pada karya penebusan Yesus bagi umat-Nya di Kayu Salib dan Kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Pengharapan memampukan kita melihat ke masa depan yaitu menerima janji keselamatan. Sedangkan Kasih adalah wujud dari iman yang nyata dalam sikap dan perilaku hidup sehari - hari.Kebangkitan Kristus memberikan pengharapan kepada orang percaya karena rahmat-Nya yang besar. Pengharapan bahwa Tuhan akan menjaga kita sekarang dan memberi kekuatan, iman dan kasih tapi juga sukacita dan dukacita silih berganti untuk berjuang dan menyatakan hidup yang dikehendaki oleh Tuhan dengan penuh pengharapan.

PERTANYAAN DISKUSI:1. Bagaimana saudara-saudara memahami pesan Firman Tuhan ini,

dikaitkan dengan “Perjuangan Marthin Luther King Jr” dan Tema Mingguan kita: “Kristus Bangkit! Percayalah dan Berjuanglah Membela Kehidupan”

2. Menurut saudara, perjuangan untuk membela kehidupan seperti apakah yang harus dilakukan saat ini?

MEDITASI UNITJumat, 24 April 2020

Nas Bacaan : Yakobus 3 : 1 - 12 Tema Bulan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan Kebangkitan Kristus

47

Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Melawan Dusta

Langkah - Langkah Meditasi: 1. Pemimpin Ibadah mengajak peserta ibadah menyanyikan beberapa

nyanyian secara medley yaitu: KJ. 144.b : 1, 2, dan 3 (dapat diiringi Keyboard atau gitar)

..........Hening sesaat ……..2. Doa Pembukaan oleh Pemimpin Ibadah 3. Pemimpin Ibadah mengajak peserta Ibadah untuk menyanyikan KJ.

10:1-5 secara berbalasan 4. Pemimpin Ibadah mengajak peserta ibadah membacakan secara

bersama: Yakobus 3 : 1 - 12 (diawali dengan Doa Mohon Tuntunan Roh Kudus)).

5. Pemimpin ibadah membacakan Pesan Teks Yakobus 3 : 1 - 12:- Lidah adalah salah satu organ tubuh manusia yang kecil, yang

terdapat didalam mulut dengan fungsi yang sangat besar dan sangat menentukan. Yakobus mengumpamakan Lidah dengan kekang pada mulut kuda, atau kemudi pada sebuah Kapal atau juga Api yang dapat menghanguskan. Yakobus katakana: “…..lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara - perkara yang besar”

- Jika lidah dapat dikendalikan, akan berdampak positif, tetapi jika tidak dapat dikendalikan akan berdampak negatif. Lidah yang mengeluarkan kata-kata dusta, hinaan, makian, hujatan, kutukan atau sumpahan akan berakibat fatal bagi relasi diantara sesama, demikian juga lidah tidak tahan terhadap selera makan yang tidak sehat akan merusak kesehatan tubuh. Untuk itu sebelum melakukan sesuatu dengan menggunakan Lidah, hendaklah dipikirkan baik-baik.

- Apa yang diperbuat oleh Lidah atau yang keluar dari mulut, sesungguhnya dikendalikan oleh Hati, karena hati merupakan kemudi yang mengendalikan Lidah. Hati yang telah dikuasai oleh Firman Tuhan, akan memancarkan kata-kata yang juga bersumber dari Tuhan.

--Pemimpin Ibadah memberi kesempatan kepada peserta ibadah untuk merenungkan pesan teks selama 3 - 5 menit, diiringi instrumen lembut--

6. Pemimpin Ibadah memberi kesempatan kepada peserta ibadah untuk menyampaikan pengalaman pribadinya berdasarkan pemahamannya terhadap berita Yakobus 3:1-12 sesuai pesan teks (tidak untuk didiskusikan)

7. Pemimpin Ibadah mengajak peserta ibadah menyanyikan KJ. 363 : 1 - dstnya (sambil memberi persembahan Syukur)

8. Pemimpin ibadah Berdoa Syukur sekaligus mohon Berkat Tuhan

PA PENGASUHSabtu, 04April 2020...Nas Bacaan : Matius 27 : 27 - 31 Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

Kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Berikanlah Keadilan

Pengantar PA:1. Kita sementara berada di penghujung Minggu Sengsara Kristus yang

ke-enam dan siap-siap untuk memasuki Minggu Sengsara ke-tujuh. “Berilah Keadilan” adalah tema Mingguan kita. Tema ini berbentuk “perintah”. Melalui tema ini, diharapkan dari kita para pengasuh untuk berlaku adil kepada siapa saja yang kita jumpai dan menjauhi tindak

49

ketidak-keadilan. Bahkan kita perlu dan harus berani untuk memberikan keadilan kepada mereka, termasuk anak-anak asuhan kita, yang sedang diperlakukan dengan tidak adil. Bagaimana kita melakukannya? Mari kita lihat apa yang dikatakan bacaan kita tentang tema mingguan kita ini.

2. Matius 27:27-31 memuat kisah tentang Yesus yang diolok-olok dengan8tindak ketidak adilan, antara lain:1) Menanggalkan pakaian-Nya (ay.28a) atau ditelanjangi. Yesus

sungguh-sungguh dipermalukan tetapi tak sepatah katapun keluar dari mulut-Nya. Sebagai seorang Yahudi yang ketat dengan aturan berpakaian, tindakan melucuti pakaian didepan umum, sungguh merupakan suatu penghinaan luar biasa.

2) Mengenakan jubah ungu kepada-Nya (ay. 28 b ). Jubah ungu untuk meniru jubahyang biasa dipakai para raja/ penguasa. Pemandangan yang bertolak belakang dengan penampilan Yesus sebagai “pesakitan” sehingga kesan penghinaan semakin kuat.

3) Menganyam mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya (ay. 29). Hal ini dilakukan untuk meneruskan ejekan terhadap-Nya,sebagai “raja jadi-jadian”. Mahkota duri tidak hanya bermaksud mencela-Nya, tetapi juga untuk menyakiti-Nya dengan cara menancapkan duri-duri itu di kepala-Nya.

4) Memberikan sebatang buluh di tangan kanan-Nya, seakan itu adalah tongkat Kerajaan-Nya. Ini merupakan cemoohan mereka terhadap kebesaran-Nya (ay.29).

5) Berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olok Dia, katanya: “Salam, hai raja orang Yahudi!” Setelah mendandani-Nya seperti raja dengan maksud untuk mencemooh-Nya, mereka lalu berpura-pura menghormati-Nya, dengan begitu kedaulatan-Nya.diolok-olok.

6) Meludahi-Nya. Perlakuan ini sudah terjadi sebelumnya, sewaktu di rumah Imam Besar (26:67). Meludahi orang lain adalah sebuah penghinaan paling rendah. Di kalangan orang Yahudi, jika seseorang diludahi wajahnya, maka ia akan dikucilkan selama 7 hari. Yesus diludahi oleh para tentara, tetapi Ia tidak berkata apa-apa, karena Dia menanggung apa yang seharusnya diterima manusia berdosa..

7) Mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Benda yang tadi mereka jadikan sebagai alat untuk melecehkan keagungan-Nya, kini dipakai untuk melampiaskan kekejaman mereka Dia. Besar kemungkinan mereka memukuli mahkota duri di kepala-Nya, supaya tertancap lebih dalam, sebab mereka semakin bersukacita saat melihat kesakitan-Nya bertambah.

8) Menanggalkan jubah ungu yang tadi dipakaikan dan mengenakan kembali pakainNya. Di episode terakhir sebelum mereka membawa-Nya ke tempat penyaliban, mereka kemudian menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya, untuk

menandakan bahwa kini mereka melucuti segala wewenang seorang raja yang telah mereka berikan kepada-Nya sewaktu mereka memakaikan jubah itu pada tubuh-Nya. Mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.

Itulah delapan episode pem-bully-an atau kekerasan dan ketidakadilan terhadap Yesus. Dia seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian. Kita bisa membayangkan bagaimana mereka menggiring dan menyeret-Nya sepanjang jalan. Para tentara yang berperan waktu itu tidak begitu mengenal Yesus dan tidak memahami duduk persoalan yang sebenarnya, tetapi melakukan ketidakadilan karena desakan orang banyak. Dia menanggung semua penderitaan dan penghinaan ini supaya dapat membeli kemuliaan, sukacita, dan kehidupan yang kekal bagi kita.

Pertanyaan: 1. Apa yang saudara pahami tentang tema “Berilah Keadilan” dalam

kaitannya dengan kisah Yesus dalam bacaan Matius 27:27-31. 2. Apakah Sekolah Minggu sudah menjadi “rumah” atau tempat yang

memberi keadilan bagi anak-anak asuhan kita? Jelaskan!3. Bagaimana caranya Pengasuh memberi “rasa adil” kepada Anak

Asuhan?

RENUNGAN PENGASUHSabtu, 11 April 2020

Nas Bacaan : Lukas 23 : 50 - 56 Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

Kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Teguh Mengikut Yesus Yang Menderita

Pokok - Pokok Renungan:1. Kita sedang berada di hari antara Kematian dan Kebangkitan Tuhan

Yesus. Tradisi Katolik menyebutnya dengan “Sabtu Sunyi”. Masa dimana para pengikut Yesus sedang “GeGaNa” (Gelisah, Galau dan Merana), mereka tertekan dan takut. Simon Petrus yang tadinya menggebu-gebu membela Yesus (Mat. 16:22), tidak kelihatan batang hidungnya. Orang-orang yang pernah ditolong dan mengalami mujizat Yesus-pun tak tahu berada di mana. Mereka rupanya memilih untuk berada di zona aman; bagi mereka lebih baik berdiam diri daripada

51

berhadapan dengan resiko yang akan ditimbulkan jika ada tindakan yang dilakukan.

2. Yusuf dari Arimatea adalah seorang anggota Sanhedrin (Majelis Besar) namun ia berani mengambil risiko dengan meminta ijin dari Pilatus untuk mengurus jenazah Yesus. Karena Ia tidak setuju dengan keputusan lembaga Sanhedrin, ia lebih setuju dengan keputusan Pilatus yang menegaskan tentang ketidakbersalahan Yesus, walaupun ia kecewa karena akhirnya Pilatus mengikuti keputusan orang banyak untuk menyalibkan Yesus. Karena itu, sekalipun sebagai pemimpin agama Yahudi dia tahu tentang peraturan Roma bahwa orang yang mati disalib tidak perlu dikubur apalagi peraturan Yahudi bahwa mereka harus dikubur tapi tidak di tanah pusaka. Yusuf mengabaikan aturan itu dan mengurus segala sesuatu agar Yesus dapat dikuburkan dengan layak (52-53). Yesus tidak dikuburkan bersama para penjahat, tetapi IA ditempatkan dalam sebuah kuburan baru. Tindakan ini memang sederhana, tetapi disitu terdapat nilai “Penghargaan Yang Tinggi” dari Yusuf Arimatea terhadap Yesus.

3. Sebelum peristiwa ini, nama Yusuf dari Arimatea tidak pernah disebutkan, apalagi dinyatakan sebagai pengikut Kristus. Tapi rupanya secara diam-diam dia telah mengidolakan Yesus dan menjadi “Pengagum Rahasia” dari Yesus. Sanhedrin atau Majelis Besar (50), adalah sutradara di balik drama penyaliban Yesus. Namun, bertentangan dengan putusan Majelis yang membuat Yesus tampak sebagai penjahat, Yusuf memperlakukan Yesus sebagai Pribadi yang terhormat. Tindakannya memperlihatkan iman, kasih, dan keberpihakan pada Yesus di tengah komunitas yang membenci-Nya. Tidakkah itu berisiko merusak reputasi dan kedudukannya? Tapi itu bukan masalah bagi dia karena dia adalah seorang yang baik dan benar.

4. Saudaraku, bila melihat keseluruhan kisah Lukas 23:50-56 ini, peran Yusuf dari Arimatea tampak kecil dan sederhana. Dia hanya pemeran figuran dalam sebuah film karena begitu sedikit peran yang dimainkannya. Namun kita tahu betapa besar arti tindakannya, di saat murid-murid Yesus justru bersembunyi karena takut disangkutpautkan dengan Yesus (lihat Matius 26:56). Kuasa Allah dalam Roh-Nya disertai iman yang ada dalam diri Yusuf dari Arimatea membuat ia berani mengambil risiko dalam bertindak sekalipun kedudukan dan reputasinya menjadi taruhannya. Tindakannya menunjukan keteguhannya untuk mengikut Yesus. Inilah iman yang benar sebagai pengikut Yesus yang sejati. Apabila iman kita membuat kita harus mempertaruhkan nama baik, harga diri, jabatan, bahkan nyawa

kita, beranikah kita mengambil sikap seperti “murid Yesus”yang satu ini? Tema mingguan kita “Teguh Mengikut Yesus Yang Menderita” menginginkan kita untuk meneladani sekaligus menjadi seperti Yusuf dari Arimatea. Iman kita kepada Yesus tidak boleh goyah. Kalaupun ada tantangan, biarlah kita cerdik seperi ular tetapi tetap tulus seperti merpati, Amin!!!

DISKUSI PENGASUHSabtu, 18 April 2020

Nas Bacaan : Kisah Para Rasul 2 : 29 - 40 Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

Kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Yesus Bangkit! Percayalah dan Berjuanglah

Membela Kehidupan

1. Kisah Inspiratif: “Calon Vikaris dan Si Penampar”

ada suatu hari minggu, seorang calon vikaris yang akan melanjutkan perjalanan ke jemaat yang berada di klasis berbeda,

transit di jemaat di mana saya bertugas. Saya mempercayakan dia memimpin ibadah hari itu. Saya menyimak khotbahnya dengan baik.Ia menggunakan ilustrasi “Pemain Akrobat dan Air Terjun Niagara” yang disederhanakannya dengan “Pemain akrobat dan seutas tali pada dua pohon kelapa yang tinggi”. sebagai pengantar khotbahnya. Saya melihat jemaat puas dengan khotbahnya. Hal ini terlihat dari wajah-wajah mereka yang serius mendengarkan khotbah itu. Setelah ibadah mereka berjabat dengan calon vikaris ini. Tetapi tiba-tiba saya dikagetkan dengan suara ibu-ibu yang berteriak histeris.

P

53

Saya berlari ke kerumunan ibu-ibu yang histeris itu dan bertanya: Ada apa? Kenapa kalian teriak-teriak? Mereka menjawab dengan menyebutkan nama seorang anggota jemaat, bahwa dia telah menampar calon vikaris dan berkata: “Khotbahmu bagus tapi tidak cocok dikhotbahkan di sini”. Rupanya ada isi khotbah yang menyinggung perasaan orang itu. Habis menampar, dia langsung “kabur”. Saya menyuruh orang memanggilnya untuk mempertanggung-jawabkan aksi penamparan itu, tapi dia menolak untuk menemui saya. Mungkin karena dia juga takut pada masa jemaat yang tidak senang dengan tindakannya itu. Bagi mereka aksinya itu justru mempermalukan negeri dan jemaat mereka. Singkat cerita, dia akhirnya dibawa dengan paksa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Akhirnya dia menyesali pebuatnnya dan meminta maaf dari sang Vikaris.

2. Kajian Perikop: Ada banyak respons yang diberikan jemaat saat mendengar kebenaran firman Tuhan. Ada yang marah, tersinggung, acuh tak acuh atau merasa tertusuk hatinya dan mogok ke gereja, tetapi ada juga dengan sukacita menerima berita Firman Tuhan itu sebagai penuntun baginya.Perikop kita merupakan lanjutan dari khotbah Petrus. Dalam khotbahnya, Petrus menyinggung tiga hal: 1).Dosa orang banyak terhadap Yesus. Ia menunjuk orang banyak

dan berkata: “....Yesus yang kamu salibkan itu...” (ay. 36). 2). Yesus adalah Tuhan dan Mesias yang sudah dibangkitkan dari

antara orang mati, sehingga yang percaya kepada-Nya akan diselamatkan.

3) Petrus dan teman-temannya adalah saksi dari kebangkitan itu. Bagaimana respons orang banyak? Marah? Tidak, mereka justru sadar dan menyesali perbuatannya yang telah membuat Yesus tersalib lalu minta petunjuk kepada Petrus dan teman-temannya: “Apa yang harus kami perbuat...?” Petrus memberi petunjuk: “bertobat, dibaptis dalam nama Tuhan Yesus sehingga bisa menerima pengampunan dosa dan kuasa Roh Kudus dan memberi diri untuk diselamatkan.

Saudaraku, Firman Tuhan memang keras bagi orang-orang berdosa, tetapi jika diterima dengan penyesalan dan pertobatan, maka ada sukacita dan kedamaian di hati. Jadi bagi kita yang merasa ditegur oleh firman Tuhan, jangan marah kepada yang memberitakannya,

jangan berontak dan meninggalkan persekutuan, tetapi bertobatlah lalu teruskan berita sukacita itu kepada orang lain agar mereka juga sadar, bertobat dan diselamatkan.

3. Pertanyaan Untuk Diskusi1. “Yesus Bangkit! Percayalah dan Berjuanglah Membela

Kehidupan” Itulah tema mingguan sekaligus tema PASKAH tahun ini. Apa yang saudara pahami dari tema ini dalam kaitannya dengan kisah inspiratif dan kajian perikop KPR 2:29-40?

2. Pesan apa saja yang dapat saudara petik dari kisah inspiratif dan kajian perikop kita bagi kehidupan pribadi saudara tetapi juga pelayanan saudara sebagai pengasuh?

Selamat Berdiskusi!!!!!MEDITASI PENGASUHSabtu, 25 April 2020

Nas Bacaan : Yakobus 3 : 13 - 18 Tema Bulanan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan

Kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Melawan Dusta

Langkah - Langkah Meditasi:1. Jemaat berdiri dan Menyanyikan: KJ454: 1,2 “Indahnya Saat Yang

Teduh” Indahnya saat yang teduh menghadap takhta Bapaku: kunaikkan doa pada-Nya, sehingga hatiku lega. Di waktu bimbang dan gentar, jiwaku aman dan segar;ku bebas dari seteru di dalam saat yang teduh.

Indahnya saat yang teduh dengan bahagia penuh. Betapa rindu hatiku kepada saat doaku.Bersama orang yang kudus kucari wajah Penebus;dengan gembira dan teguh kunanti saat yang teduh.

2. Doa pembukaan: oleh Pemimpin Ibadah3. Jemaat duduk dan menyanyikan: KJ. 430:1,2,5 “Haruskah Hanya

Penebus”1) Haruskah hanya Penebus memikul salib b’rat?

O, tidak, tapi kitapun tak luput berpenat2) Ku pikul salibku terus sehingga akhirnya

Ku dapat dari Penebus mahkota yang baka5) O, salib, kau junjunganku, mahkota mulia.

Kau, Yesus, kebangktanku, hidupku s’lamanya.

55

4. Doa Mohon Roh Kudus untuk Pembacaan Alkitab: Seorang Pengasuh5. Baca Alkitab: Yakobus 3 : 13 - 18 secara bersama6. Pengantar oleh Pemimpin ibadah:

Kajian Teks:Yakobus memaparkan tentang dua macam hikmat. 1) Hikmat surgawi yaitu hikmat yang berasal dari Tuhan. Mereka

menggunakan hikmat ini memiliki kemurnian hati sehingga menjadi: peramah, penurut, penuh belas kasih, menghasilkan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafk (ay.17). Dampaknya: hidupnya jauh dari pertikaian dan perselisihan, menyadari kebaikan Allah dalam hidupnya lalu bersyukur, melakukan firman Tuhan dan hidup benar sesuai kehendak-Nya.

2) Hikmat dunia yang berasal dari nafsu dunia dan setan.Mereka yang berpegang pada hikmat ini jiwanya dipenuhi kesombongan, iri hati, dengki, dusta melawan kebenaran, egois. Dampaknya : melakukan kekacauan dan segala perbuatan jahat. (ay. 13 - 16)

Hikmat dunia menyebabkan banyak pribadi dan persekutuan berantakan. Sebaliknya persekutuan menjadi harmonis karena pribadi yang ada didalamnya hidupnya manis dan baik hati karena menggunakan hikmat Allah.

7. Masing-masing orang masuk dalam keheningan selama 3 - 5 menit. lalurenungkan:

Tema mingguan kita: Iman kebangkitan melawan dusta. Apa yang mesti saya lakukan untuk menjawab tema ini, sekaligus menyikapi kehidupan dunia yang sering kali memutar balikkan kebenaran?

8. Menyanyi Kidung Jemaat 436 : 1 “Lawanlah Godaan” Lawanlah godaan, s’lalu bertekun; tiap kemenangan kau tmbah teguh;Nafsu kejahatan harus kau tentang; harap akan Yesus pasti kau menang.

Mintalah pada Tuhan, agar kau dikuatkan; Ia b’ri pertolongan: pastilah kau menang.

9. Pemimpin Ibadah memberikan kesempatan kepada beberapa orang untuk sharing hasil meditasinya dan akhirnya Pemimpin memberi arahan dan kesimpulan

10. Menyanyi: KJ. 436 : 2 “Lawanlah Godaan”Tinggalkan yang jahat, dosa dicegah; tindakanmu tulus tiada bercela:Junjung kebenaran, hidup dalam t’rang, harap akan Yesus pasti kau menang.

Mintalah pada Tuhan, agar kau dikuatkan; Ia b’ri pertolongan: pastilah kau menang.

11. Doa Syukur Oleh Pemimpin Ibadah diakhiri dengan Berkat

12. Nyanyian Akhir Ibadah: “Bapa T’rima Kasih”

(Ibadah selesai: saling berjabat tangan)

RENUNGAN WARGA GEREJA SENIORMinggu I - April 2020

Nas Bacaan : Yohanes 18 : 28 - 32Tema Bulan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan Kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Teguh Mengikuti Yesus Yang Menderita

PENGANTAR RENUNGAN:1. Memaknai peristiwa penderitaan yang dialami oleh Yesus, kita seperti

menyaksikan “pentasan” suatu tragedi kemanusiaan tragis yang dilakukan oleh manusia yang jahat dan saling memangsa satu dengan yang lain. Yesus menjadi korban dari kejahatan manusia yang memperlakukan-Nya dengan sangat kejam dan tidak manusiawi.

2. Ketika Yesus ditangkap oleh orang-orang Yahudi, IA diadili oleh Hanas, kemudian Kayafas Imam Besar orang Yahudi dan kemudian mereka mengantar-Nya kepada Pilatus sebagai wakil pemerintah Romawi di Palestina. Mereka mencari - cari kesalahan Yesus dengan berbagai tuduhan palsu dengan tujuan agar Yesus dihukum Mati, namun semua yang dituduhkan kepada Tuhan Yesus tidak satupun yang terbukti. Hal itu berarti bahwa Tuhan Yesus tidak bersalah apa-apa. Ketika Yesus berada di hadapan Pilatus, disanapun Pilatus tidak menemukan kesalahan Yesus. Tetapi karena Pilatus memikirkan jabatannya dan dia tidak ingin orang banyak itu balik menyerang dia, akhirnya Pilatus “cuci tangan” dan kembali menyerahkan Yesus kepada orang banyak untuk dihakimi menurut Hukum Taurat. Yesus akhirnya disiksa, dianiaya, dicemooh, dihina dan digantung sampai mati di tiang kayu Salib.

3. Sikap Pilatus, tokoh agama Yahudi dan orang banyak ini bukanlah sikap yang baik dan benar, tetapi sikap yang sangat bertentangan dengan kehendak Allah. Yang berkuasa tidak menggunakan kuasanya untuk megakkan kebenaran dan keadilan tetapi membiarkan kejahatan terus merajalela. Manusia menjadi semakin jahat, dan tidak dapat mengendalikan dirinya untuk menghancurkan kehidupan

57

4. Sebagai orang percaya, terkadang kita mesti menjalani penderitaan karena ketidakadilan, karena tekanan, karena ketidaksukaan orang kepada kita, akan tetapi dibalik semua itu ada kemenangan yang disediakan bagi setiap orang yang teguh bertahan dan berharap kepada Yesus. Sebab pengaharapan kita pada Yesus yang telah mati dan bangkit adalah pengaharapan abadi, yang tidak dapat binasa.

5. Sebagai warga gereja senior, kita sudah mengalami banyak persoalan penderitaan, tetapi juga bagaimana Tuhan Yesus menolong kita untuk menghadapi dan menyelesaikannya. Pengalaman inilah yang harus terus diceriterakan, dibagikan turun temurun, menjadi kesaksian bagi anak-cucu. Wariskan nilai keberanian untuk berbicara yang benar, berani menghadapi cobaan dan tantangan, berani berjuang mengalahkan kelemahan kita. Mintalah Roh Kudus membantu dalam kelemahan kita untuk kuat menghadapi cobaan, tantangan, juga ketidakadilan. Dan yang paling penting adalah teruslah berlaku baik dan benar. Allah turut bekerja bersama kita untuk mendatangkan kebaikan bukan keburukan. Percaya bahwa Ia selalu dan senantiasa mendengar doa kita.

RENUNGAN WARGA GEREJA SENIORMinggu III - April 2020

Nas Bacaan : 1 Yohanes 2 : 18 - 25 Tema Bulan : Gereja Yang Memberitakan Kematian dan Kebangkitan Kristus Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Melawan Dusta

PENGANTAR RENUNGAN:1. Saat ini kita berhadapan dengan banyak roh penyesat yang

mengancam kehidupan orang - orang yang percaya kepada Yesus. Hal ini sudah disampaikan oleh Rasul Yohanes kepada jemaat di Efesus dan jemaat mula - mula yang hidup di Asia Kecil dan sedang berhadapan dengan ajaran bidat-bidat lain yang menggoyahkan iman mereka kepada Yesus. Surat ini merupakan surat vedaran umum, dimana Yohanes berupaya untuk menasehati jemaat-jemat agar teguh berpegang dalam iman kepada Yesus. Masalah yang dihadapai oleh jemaat dalam 1 Yohanes 2:18-25 adalah ajaran “antikristus”. Ada tiga karakteristik ajaran antikristus yaitu: menentang Yesus Kristus, menggantikan Yesus Kristus dan menyesatkan pengikut Yesus Kristus.

2. Yohanes menyapa pembaca sebagai “anak-anakku” yang menggambarkan kedekatan seorang “ayah atau ibu” yang sudah punya banyak pengalaman, untuk memberi nasehat kepada anak-anaknya. Yohanes memulai nasehatnya dengan mengingatkan bahwa “waktu akhir” semakin dekat, disini Yohanes ingin menegaskan tentang waktu kedatangan Tuhan tetapi juga kesempatan bagi orang percaya untuk menjalani hidup semakin singkat. Sesungguhnya Yohanes ingin mengatakan bahwa waktu itu adalah anugerah Allah oleh karena itu harus digunakan sebaik - baiknya untuk menjadi berkat bagi Tuhan dan sesame.

3. Yohanes mengingatkan bahwa waktu-waktu akhir akan ditandai dengan semakin banyak godaan ajaran-ajaran yang menyesatkan seperti “antikristus”, tetapi disinilah iman orang percaya akan teruji. Jemaat diingatkan agar tidak terjebak dengan ajaran si”pendusta” yaitu antikristus yang akan menyesatkan. Tetapi hendaklah berpegang teguh kepada Yesus Kristus yang telah menderita sengsara, mati dan bangkit untuk menyelamatkan kehidupan orang percaya.

59 i

4. Warga Gereja Senior adalah wrga gereja yang sudah makan “asam-garam” kehidupan, dan bertanggungjawab untuk mewariskan iman mereka kepada generasi baru, kepada anak-anak dan cucu-cucu, teristimewa di zaman milenial (modern) ini, dimana ajaran “antikristus” telah berubah wajah menjadi lebih seram seperti: hidup untuk diri sendiri, hanya mengejar uang/harta, hidup berfoya-foya dan tidak memikirkan orang lain, malas beribadah dan mengandalkan kekuatan diri, menyakiti Yesus dengan berbagai sikap dan perilaku yang mengorbankan sesama dan alam ciptaan-Nya. Disinilah panggilan untuk mewariskan nilai-nilai kehidupan yang baik dan benar menjadi tanggungjawab kita bersama teristimewa warga gereja senior yang berperan sebagai “mama-papa” atau “opa - oma”. Selamat mewarisi…!

KATA PENGANTAR

anya dengan tuntunan kasih Tuhan Yesus kita boleh menapaki perjalanan hidup, tugas dan kerja di bulan April. Memaknai minggu-H

minggu Sengsara Tuhan Yesus, sesungguhnya memberi inspirasi bagi para pelayan dan umat untuk tetap setia menghadapi berbagai cobaan dan persoalan hidup, bahkan mampu keluar sebagai pemenang. Itulah inti pemberitaan kita di bulan April, dipayungi Tema bulan: “Gereja Yang Memberitakan Kematian dan Kebangkitan Kristus”. Perayaan Paskah Kristus dengan Tema: “Yesus Bangkit! Percayalah dan Berjuanglah Membela Kehidupan” memberi tanggungjawab kepada umat dan pelayan untuk berjuang membela kehidupan, yaitu manusia dan alam yang terancam hancur.

Tema Pemberitaan Firman di bulan April akan diterjemahkan kedalam tema-tema mingguan sebagai berikut:Minggu I : Berilah KeadilanMinggu II : Teguh Mengikuti Yesus Yang MenderitaJumat Agung : Kematian Kristus Membarui HidupMinggu III : Yesus Bangkit! Percayalah dan Berjuanglah Membela

KehidupanMinggu IV : Iman Kebangkitan Melawan DustaMinggu V : Iman Kebangkitan Menguatkan Pengakuan

Tema-tema Pemberitaan ini telah disajikan dalam Materi Santapan Harian Keluarga (SHK), Warga Gereja Profesi (WGP), Bina Umat/Wadah/Organisasi (BU) dan juga Warga Gereja Senior yang di kemas dalam bentuk PA, Renungan, Diskusi dan Meditasi. Diharapkan bacaan SHK setiap hari Sabtu akan menjadi pengantar Binakel atau dapat juga dikreasikan oleh masing-masing jemaat. Perlu kami ingatkan bahwa Materi Bina Jemaat ini tidak boleh di-Copy atau diperbanyak tanpa seijin Lembaga Pembinaan Jemaat GPM.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk Bpk/Ibu/sdr para penulis yang telah bersedia berbagi dalam Pemberitaan Fiman. Kami percaya bahwa pada akhirnya Yesus Kristus akan menyempurnakan segala pekerjaan kita untuk perluasan misi-Nya di tengah dunia ini, Selamat melayani, selamat memaknai minggu Sengsara Tuhan Yesus dan selamat Paskah. Tuhan Yesus memberkati.

Lembaga Pembinaan Jemaat GPM

DAFTAR ISI

HalKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ii

MATERI - MATERI :PADUAN SUARA

ii iii

Renungan Minggu I ………………………………… 1Renungan Minggu II ………………………………… 3Renungan Minggu III ………………………………… 5Renungan Minggu IV ………………………………… 7

LAKI - LAKIPA ………………………………… 9Renungan ………………………………… 11Diskusi ………………………………… 13Meditasi ………………………………… 15

PEREMPUANPA ………………………………… 17Renungan ………………………………… 20Diskusi ………………………………… 22Meditasi ………………………………… 24Ibadah Kreatif ………………………………… 26

PEMUDAPA ………………………………… 28Renungan ………………………………… 30Diskusi ………………………………… 32Meditasi ………………………………… 34Ibadah Kreatif Pemuda ………………………………… 36Renungan Kunci Bulan ………………………………… 38

UNITPA ………………………………… 40Renungan ………………………………… 42Diskusi ………………………………… 44Meditasi ………………………………… 46

PENGASUHPA ………………………………… 48Renungan ………………………………… 50

Diskusi ………………………………… 52Meditasi ………………………………… 54

WGSRenungan Minggu I ………………………………… 56Renungan Minggu III ………………………………… 58