eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina...

28
BAB III TINJAUAN TEORI “PRAKTEK PENDISTRIBUSIAN PRODUK PELUMAS PT. PERTAMINA LUBRICANTS MOR IV SEMARANG” 3.1 Tinjauan Teori Tinjauan Teori ini meliputi : (1) Pengertian Proses Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain sedemikian rupa yang sangat memungkinkan menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya yang menghasilkan suatu karya atau hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya. Definisi lain dari proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi yang mengubah input menjadi output. Kegiatan ini memerlukan alokasi sumber daya seperti orang dan materi. Input dan output yang dimaksudkan mungkin tangible (seperti peralatan, bahan atau komponen) atau tidak berwujud (seperti energi atau informasi). Output juga dapat tidak diinginkan seperti limbah atau polusi. U rutan pelaksanaan atau kejadian yang saling terkait yang bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh manusia, alam, atau mesin dengan menggunakan berbagai sumber daya. 23

Transcript of eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina...

Page 1: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

BAB III

TINJAUAN TEORI “PRAKTEK PENDISTRIBUSIAN PRODUK PELUMAS PT.

PERTAMINA LUBRICANTS MOR IV SEMARANG”

3.1 Tinjauan Teori

Tinjauan Teori ini meliputi :

(1) Pengertian Proses

Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau

didesain sedemikian rupa yang sangat memungkinkan

menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya yang menghasilkan suatu

karya atau hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan

terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya. Definisi lain dari

proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi yang mengubah

input menjadi output. Kegiatan ini memerlukan alokasi sumber daya seperti orang dan

materi. Input dan output yang dimaksudkan mungkin tangible (seperti peralatan, bahan

atau komponen) atau tidak berwujud (seperti energi atau informasi). Output juga dapat

tidak diinginkan seperti limbah atau polusi. Urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling

terkait yang bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran. Pelaksanaan ini dapat

dilakukan oleh manusia, alam, atau mesin dengan menggunakan berbagai sumber daya.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Proses-20/05/2017) Menurut Soewarno (1981:2), proses

adalah sesuatu tuntutan perubahan dari suatu peristiwa perkembangan sesuatu yang

dilakukan secara terus-menerus. Setiap proses yang berjalan selalu menghasilkan sesuatu.

Hasil yang diciptakan tersebut bisa berupa hasil yang memang diinginkan atau hasil yang

tidak diinginkan.

(2) Pengertian Distribusi

Menurut Philip Kotler (2007:122), distribusi adalah suatu perangkat organisasi

yang tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi

untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Distribusi

merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi.

23

Page 2: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian

kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.

Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan

produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk

dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual)

ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer

atau pelanggan. Sehingga dalam hal ini saluran distribusi mempunyai tugas untuk

menyampaikan produk ataupun jasa yang diproduksi oleh perusahaan atau produsen

kepada para konsumen ataupun konsumen industri.

3.2 Analisa Proses Distribusi

3.2.1 Tugas distributor:

1. Memperkenalkan barang atau jasa yang diperdagangkan kepada konsumen misalnya

dengan reklame atau iklan

2. Membeli barang dan jasa dari produsen atau pedagang yang lebih besar.

3. Mengklasifikasi barang atau memilahnya sesuai dengan jenis, ukuran dan

kualitasnya.

Distribusi sangat dibutuhkan bagi konsumen untuk memperoleh barang-barang yang

dinginkan atau dibutuhkan yang dihasilkan oleh produsen, apalagi jika tempat produksinya

jauh atau jauh dari jangkauan konsumen. Dengan adanya distribusi kebeberapa daerah yang

memiliki pasar potensial melalui pendistribusian yang merata produk yang dibutuhkan

konsumen dapat ditemukan konsumen dengan mudah. Dengan pendistribusian ini dapat

mendongkrak laju pertumbuhan penjualan produk sesuai target yang telah dicanangkan

perusahaan.

Kemajuan zaman membuat pemikiran manusianya itu sendiri menjadi ikut semakin

maju. Begitu pula pemikiran tentang bagaimana para konsumen akan menghabiskan uang

mereka terhadap suatu produk. Telah terjadi paradigma tentang bagaimana seharusnya

pelayanan diberikan kepada konsumen. Jika dulu fokus para pengusaha adalah menjual

produknya, maka sedikit ada peningkatan dengan zaman sekarang ini yang lebih

24

Page 3: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

menginginkan konsumen sebagai aset. Sehingga, fokus pengusaha bukan hanya ‘menjual’

produk saja tetapi bagaimana menjaga hubungan dengan konsumen agar mereka bisa terus

datang berkunjung dan membeli produk yang ditawarkan.

Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan salah satu

keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih akan

mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk

menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen maka perusahaan harus benar-

benar memilih atau menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan, sebab kesalahan

dalam pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat bahkan dapat memacetkan usaha

menyalurkan barang atau jasa tersebut. Sebelum penulis membahas lebih lanjut tentang

saluran distribusi ini, maka ada baiknya kita lihat beberapa definisi mengenai saluran

distribusi ini.

Menurut David A. Revzan bahwa: Saluran distribusi adalah merupakan suatu jalur yang

dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai kepada

pemakai. Definisi ini masih bersifat sempit, dan istilah barang sering diartikan sebagai suatu

bentuk fisik.

Menurut Alex S. Nitisemito mengemukakan bahwa: Saluran distribusi adalah lembaga-

lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk

menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.

Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat diketahui adanya beberapa unsur penting,

yaitu:

1. Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk memindahkan

produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih.

2. Saluran mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung

dan produsen kepada konsumen.

3. Saluran distribusi bertujuan untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan

akhir dari kegiatan saluran.

4. Saluran distribusi merupakan suatu kesatuan dan melaksanakan sistem kegiatan (fungsi)

yang lengkap dalam menyalurkan produk.

25

Page 4: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

Saat ini peran distributor dalam pemasaran diakui memberikan andil yang sangat

besar bagi penyebaran produk perusahaan (distribusi). Bahkan sering muncul anggapan

bahwa sebenarnya penguasa pasar itu bukanlah produsen tetapi distributor. Hal ini terjadi

karena tanpa distributor produsen tidak akan dapat bersaing dengan lawan-lawan

mainnya. Hal ini khususnya berlaku untuk produk-produk yang termasuk ke dalam

consumer goods. Bayangkan bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang

ini, tanpa kehadiran retail-retail yang jumlahnya tersebar, mereka tidak akan menjangkau

konsumen secara luas.

Faktor-Faktor distribusi yang mempengaruhi pemilihan saluran 

harus mempertimbangkan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan

saluran distribusinya. Pemilihan saluran distribusi yang efektif akan mampu mendorong

peningkatan penjualan yang diharapkan, sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat

terjamin.

3.2.2 FAKTOR PENDISTRIBUSIAN

Faktor-faktor tersebut antara lain menyangkut :

1. Pertimbangan pasar (Market Consideration)

2. Pertimbangan barang (Product Consideration)

3. Pertimbangan perusahaan (Company Consideraton)

4. Pertimbangan perantara (Middle Consideration)

5. Pertimbangan pasar (Market Consideration) 

3.2.3 FAKTOR PASAR PENDISTRIBUSIAN

Saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, oleh karena

itu keadaan pasar merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran tersebut

Beberapa faktor pasar yang harus diperhatikan adalah:

1.  Konsumen atau pasar industri

Apabila pasarnya berupa pasar industri, maka pengecer jarang atau bahkan

tidak pernah digunakan dalam saluran ini.

26

Page 5: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

2.  Jumlah pembeli potensial

Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat

mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.

3. Konsentrasi pasar secara geografis

Secara geografis, pasar dapat dibagi kedalam beberapa konsentrasi ang

mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi maka perusahaan dapat

menggunakan distributor industri.

4. Jumlah pesanan

Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap

saluran yang dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh pemakai industri tidak

begitu besar, atau relatif kecil, maka perusahaan dapat menggunakan

distributor industri.

5. Kebiasaan dalam pembelian

Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat

berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran.

3.2.4 FUNGSI DISTRIBUSI

Adapun kegiatan yang termasuk fungsi distribusi terbagi secara garis besar menjadi

dua yaitu:

Fungsi Pokok

Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi :

1. Pengangkutan (Transportasi)

Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal

konsumen. Perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi,

kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang

disalurkan semakin besar sehingga membutuhkan alat transportasi

(pengangkutan)

27

Page 6: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

2. Penjualan (Selling)

Dalam pemasaran barang selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh

dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat

menggunakan barang tersebut.

3. Pembelian (Buying)

Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang

dilakukan oleh produsen maka pembelian dilakukan oleh orang yang

membutuhkan barang tersebut.

Dan fungsi utama distribusi yang dipakai oleh PT. Pertamina Lubricants

MOR IV Semarang :

1. Merencanakan dan mengelola permintaan sales,

2. Mengelola ketersediaan produk di Gudang Nusantara,

3. Melakukan distribusi pelumas ke seluruh wilayah Nusantara

dengan tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat jenis dan mutu melalui

pengelolaan inventory dan transportasi secara efisien dan efektif.

Pelaksanaan kegiatan pendistribusian didukung penerapan sistem

pengelolaan pergudangan (warehouse management system) dan

depot pasokan (Depot Supply Point).

Fungsi Tambahan

Fungsi tambahan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Menyeleksi

Kegiatan ini biasanya diperlukan untuk distribusi hasil pertanian dan produksi

yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha.

28

Page 7: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

2. Mengepak/Mengemas

Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam pendistribusian maka

barang harus dikemas dengan baik.

Dalam Pendistribusian produk ini PT. Pertamina memilik banyak unsur, meliputi:

(1) PENDISTRIBUSIAN PELUMAS

Seluruh hasil produksi dari Production Unit selanjutnya disimpan dalam Gudang

Nusantara sebelum didistribusikan. Gudang Nusantara juga digunakan untuk

menyimpan stok produk jadi sebagai persiapan pasokan produk jadi bulan

selanjutnya.

Perusahaan memiliki tiga Gudang Nusantara:

1. Gudang Nusantara Jakarta kapasitas simpan 250.000 box & 120.000 drum.

2. Gudang Nusantara Cilacap kapasitas simpan 50.000 box & 7.500 drum.

3. Gudang Nusantara Surabaya kapasitas simpan 155.000 box & 40.000 drum.

(2) PELENGKAP PRODUK

Pelengkapi produk (karakteristik atribut produk) PT. Pertamina Lubricants adalah:

1.  Merek(branding)

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau

kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau

jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian

merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil

atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada

produk.

2. Pengemasan(Packing)

Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau

pembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan merancang dan membuat

wadah atau pembungkus suatu produk.3. Kualitas produk (Product Quality)

29

Page 8: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk

melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan

operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas

produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen

(TQM)”. Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah

untuk meningkatkan nilai konsumen.

(3) TINGKATAN PRODUK DISTRIBUSI

Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut:

1. Produk Inti (Core Product)

Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari

konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.

2. Produk Aktual (Actual Product)

Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual (actual

product) disekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual

diantaranya, tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan

dengan cermat untuk menyampaikan manfaat inti.

3. Produk Tambahan

Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan

tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi

dengan baik claim dari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon

jika konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan

Menurut Kotler (2000:451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa

kelompok yaitu :

a.  Berdasarkan Wujudnya

Produk berdasarkan wujudnya dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok

utama yaitu:

1. Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau

disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.

30

Page 9: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

2. Jasa

Jasa merupakan aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual

(dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel

dan sebagainya.

b.  Berdasarkan Daya Tahan

Menurut Tjiptono (2008) klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam

sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan

kedalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek daya

tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:

Produk berdasarkan aspek daya tahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Barang tidak tahan lama (nondurable goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi

dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya

dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta

gigi, minuman kaleng, dan sebagainya.

2. Barang tahan lama (durable goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama

dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah

satu tahun lebih). Contohnya: lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain

PT Pertamina Lubricants telah memasarkan berbagai produk ke 18 negara

yang tersebar di empat benua. Penjualan pelumas dilaksanakan melalui mekanisme

distributorship sedangkan penjualan base oil dilaksanakan dengan mekanisme

direct selling.

Berikut ini adalah beberapa sifat-sifat dari pelumas yang baik untuk digunakan yaitu :

a. Kekentalan sesuai, baik pada suhu tinggi maupun suhu rendah.

b. Lapisan pelumas kuat.

c. Daya melicinkan baik.

d. Tingkat korosi rendah.

31

Page 10: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

e. Kemampuan membersihkan dan mendispersikan baik.

f. Tidak beracun.

g. Tidak mudah terbakar.

3.3. Alur Distribusi

Gambar 3.1 Alur Distribusi PT. Pertamian Lubricants

Sumber : PT Pertamina Lubricants, 2017

3.3.1. Pemesanan Produk

Pesan adalah kata baku dari pemesanan yang memiliki arti “hendak membeli

supaya dikirim”. Pesanan adalah barang yang di pesan. Jadi pemesanan adalah proses,

pembuatan atau cara memesan (sumber: Kamus Bahasa Indonesia). Pemesanan

merupakan suatu aktifitas yang dilakukan oleh konsumen sebelum membeli. Untuk

mewujudkan kepuasan konsumen maka perusahaan harus mempunyai sebuah sistem

pemesanan yang baik.

32

1.Pemesanan Produk

2. Persediaan Produk

3. Penyaluran Produk

4. Pengiriman Produk

Page 11: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

PT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun

tidak langsung ke agen-agen distributor minyak pelumas. Setelah melakukan kegiatan

pemasaran para agen distributor berminat dan melakukan pemesanan produk.

Gambar 3.2 pemesanan agen distributor ke DSP Semarang

Sumber : DSP Pengapon Semarang, 2017

3.3.2 Persediaan Produk

Persediaan merupakan aktiva lancar yang mengikuti barang-barang milik

perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau

persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan proses produksi maupun

persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi

(Sofyan Asauri, 2005:50).

33

Page 12: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

Sebelum melakukan persediaan produk PT Pertamina Lubricants DSP Semarang

mempunyai dua tahap kegiatan yang perlu dilakukan yaitu :

a. Penerimaan

b. Penimbunan

3.3.3 Proses Penerimaan Produk

Berikut ini adalah proses penerimaan barang jadi dari Unit Produksi

Cilacap/Jakarta ke PT Pertamina Lubricants DSP Semarang :

a. Pemberitahuan penerimaan barang berupa jumlah dan jenis produk.

b. Unit Produksi Cilacap/Jakarta mengirim produk lewat tranportir.

c. Transportir membawa barang serta BPP (Bukti Pengiriman Produk) yang sesuai

dengan barang yang dibawa.

d. DSP menerima BPP yang dibawa transportir.

e. DSP melakukan proses GR (Good Receipt) di sistem MySAP.

Gambar 3.3 Transportir membawa produk dari Unit Produksi Cilacap

Sumber :DSP Pengapon Semarang, 2017

34

Page 13: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penerimaan adalah :

a. Lokasi penimbunan per produk yang telah di tentukan oleh Supervisor DSP.

b. Supir Forklift memerlukan fotocopy dari BPP asli untuk memastikan barang yang

akan masuk gudang sesuai dengan yang tertera di BPP.

c. Menggunakan pallet untuk mengangkut produk dalam bentuk doos dan jika

produknya berupa drum maka maksimal diangkut forklift hanya dua drum saja.

3.3.4 Proses Penimbunan Produk

Gambar 3.4 Proses Penimbunan produk Drum di Drum Yard

Sumber : Doc. Arsip DSP Pengapon Semarang, 2017

Berikut ini adalah proses penimbunan barang jadi di PT Pertamina Lubricants

DSP Semarang :

35

Page 14: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

a. DSP Semarang melakukan pembongkaran muatan produk yang dibawa transportir

ditempat.

b. Produk doos yang sudah dialasi akan ditimbun dan ditempatkan di dalam gudang

pada loker yang telah disediakan.

c. Produk drum akan ditempatkan di Drum Yard. Aturan dalam menyusun drum

harus dengan posisi miring dan posisi tutup mengacu pada arah jam 3-9.

Gambar 3.5 Posisi menimbun drum yang benar(jam 3-9)

Sumber : DSP Pengapon Semarang, 2017

36

Page 15: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

Gambar 3.6 Proses Doos ke Pallet sebelum ditempatkan di gudang

Sumber : DSP Pengapon Semarang, 2017

Gambar 3.7 Proses Penimbunan produk Doos di Gudang

Sumber : DSP Pengapon Semarang, 2017

37

Page 16: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

Gambar 3.8 Pengecekan pDoos saat melakukan Penimbunan di Gudang

Sumber : Doc. Arsip Gudang DSP Pengapon Semarang, 2017

Didalam alur distribusi ke 3 (tiga) yaitu tentang pembayaran oleh agen untuk

membeli produk yang diinginkannya maka setelah itu terjadilah proses penyaluran

dengan tahap-tahap sebagai berikut :

1. Agen membayar sesuai jumlah harga yang belinya via transfer bank dan mendapatkan

bukti pembayaran.

2. Agen datang ke gudang DSP Semarang membawa bukti pembayaran dan

menyerahkannya ke petugas gudang DSP Semarang.

3. Petugas DSP Semarang mengecek pembayaran yang telah dilakukan agen secara

system. Jika sudah membayar maka petugas akan memberikan LO (Loading Order)

untuk memuat barang yang agen beli. Jika belum membayar melalui sistem maka LO

tidak akan dibuat dan barang tidak dimuat.

4. Agen yang menerima LO memberikannya ke supir forklift untuk dimuat ke truk atau

kontainer sesuai dengan jumlah dan jenis barang yang tertera di LO.

5. Setelah selesai dimuat agen mengembalikan LO ke petugas DSP dan akan dibuatkan

surat pengiriman barang yang akan diserahkan kea gen sesuai dengan jumlah dan

jenis barang.

6. Supervisor DSP melakukan GI (Good Issue) secara sistem.

7. Penyaluran produk selesai dan agen siap meninggalkan area DSP Semarang.

38

Page 17: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

Penyaluran hanya dilakukan apabila agen datang sendiri ke gudang DSP

Semarang dan mengambil barangnya langsung tanpa menggunakan jasa transportasi yang

sudah disediakan oleh PT Pertamina Lubricants

Gambar 3.9 Loading Order (LO)

Sumber : Doc. Arsip DSP Pengapon Semarang, 2017

39

Page 18: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

40

Page 19: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

Gambar 3.10 Bukti pembayaran agen

Sumber : DSP Pengapon Semarang, 2017

Dalam proses pengiriman produk, agen bermaksud untuk menggunakan jasa

transportir yang disediakan oleh PT Pertamina Lubricants. Tahap penyaluran proses

pengiriman produk :

1. Mengitung jumlah produk dalam kemasan (drum atau doos) yang akan dikirim.

2. Memastikan produk yang akan dikirim memenuhi standar mutu yang telah

ditentukan.

3. Menyiapkan dokumen pengiriman produk.

4. Truk kontainer dan forklift dalam keadaan siap.

5. Memasukan produk dalam kemasan menggunakan forklift.

6. Khusus untuk kemasan Doos, tempatkan terpal plastik diatas triplek yang sudah

dipasang. Supaya memperkecil terjadinya kebocoran dan rembesan pada tumpukan

dibawahnya, setelah itu susun tumpukan berikutnya.

7. Memasang tali pengaman untuk menahan kemasan agar tidak jatuh saat pintu dibuka

dan pada saat perjalanan.

8. Melakukan GI (Good Issue) secara sistem.

9. Pengiriman produk selesai dan transportir siap meninggalkan area DSP Semarang.

Daftar Agen Resmi PT Pertamina Lubricants MOR IV, meliputi:

41

Page 20: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

a. Agen dalam kota :

1. PT Gunung Mas Indah

2. PT Muara Perdana

3. PT Teruna Gema Nusa

4. PT Todjadjene

5. PT Iman Tunggal

b. Agen luar kota :

1. PT Tamtama Abadi Makmur

2. PT Harapan Surya Jaya Mandiri

3. PT Restu Adji Manunggal

4. PT Soegito

5. PT Gelora Putra Perkasa

Flowchart alur kegiatan di DSP PT. Pertamina Lubricants MOR IV Semarang :

42

Agen memesan produk

Bag. Pemasaran membuatkan

Quotation pemesanan

Quotation dikirim ke agen yang berisi jenis,

jumlah produk dan biaya yang harus

dibayar

Agen membayar biaya pemesanan ke bank dan

mendapatkan bukti pembayaran

Menyerahkan bukti pembayaran ke DSP

Semarang untuk mendapatkan LO (Loading Order)

Barang dimuat sesuai LO dan dikirim dengan bukti

pengiriman barang

Jika belum membayar agen tidak mendapatkan bukti

pembayaran

Page 21: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58919/3/TA_IVAN_BAB_3.docx · Web viewPT Pertamina Lubricants melakukan strategi pemasaran secara langsung maupun tidak langsung ke agen-agen

Gambar 3.11 Alur Kegiatan di DSP

Sumber : DSP Pengapon Semarang, 2017

43