· Web viewLogika tak Pernah Berjalan jika Berhadapan dengan yang Nama-nya Cinta. By : Dewi...

145
Logika tak Pernah Berjalan jika Berhadapan dengan yang Nama-nya Cinta

Transcript of  · Web viewLogika tak Pernah Berjalan jika Berhadapan dengan yang Nama-nya Cinta. By : Dewi...

Logika tak Pernah Berjalan jika Berhadapan dengan yang Nama-

nya Cinta

By : Dewi Wulandari

2012-2013

Kenalan dulu Yuk

Namanya Andri Darmawan.

Dia tokoh utama dicerita ini

Sekilas tentangnya:

Pribadi yang dulu jutek,idealis,jaim,and murid paling pintar disekolah. Namun tak tahu kenapa sikapnya seakan berubah ketika bertemu 2 cewek yang diam-diam mengaguminya.

Namanya Uca

Dia juga tokoh utama dalam cerita ini

Sekilas tentangnya: Orangnya ramah,pintar dalam hal sastra,dia juga tipe cewek ceria dan setia.

Namanya Sabira

Dia juga salah satu tokoh utama dalam cerita ini

Sekilas tentangnya: Dia cewek yang humble,ceria,cerdas,dan suka dalam hal organisasi.

Dia Mita

Dia Lita

Pangaribuan

Kalau Dia Fikar

Dia Syarif

Dia Resi

Dan masih Banyak Tokoh-tokoh yang lain-nya..:)

======

“Permisi pak tamu sudah datang, perwakilan dari Dinas Lingkungan pusat juga sudah datang. Mereka sedang menunggu di ruang rapat....” kata salah satu pegawai kepada atasannya yang terlihat sedang asik berkutat pada kertas-kertas berisi dokumen penyelamat negara nya itu.

“Baiklah,,,5 menit lagi saya akan meluncur kesana...terimaksih sebelumnya...”kata pria berjas abu-abu pada bawahannya itu.

“Ya Allah semoga kali ini aku bisa memenangkan target ini. Agar semua bisa merasakan yang sebenarnya bahwa betapa kaya nya alam indonesia ini...”bisik hati pria ini.

Diapun mempersiapkan chip yang meberisi data-data pendukung untuk presentasi nya nanti, sesegera mungkin ia bergerak menuju ruang rapat.

===========

10 tahun yang lalu

Disebuah kota kecil yang bukan ibu kota,dan diwaktu lampau bukan sekarang terlihat seorang anak laki-laki yang tengah duduk dibangku depan pojok tepat didepan meja guru. Ia tampak serius membaca buku yang mungkin akan membosankan jika terus dibaca oleh remaja-remaja seumuran dia.”FISIKA X Untuk SMA”..yah itulah judul buku yang dari tadi memikat

cowok berkacamata itu sampai-sampai ia tak menyadari kalau teman sekelas nya sedang betengkar dan adu kekuatan.

“hei...ndri gimanasih kamu...tuh ika sama okta lagi berduel dibelakang...kamu gak tertarik ngeliat atau memberi support mereka gitu...??hahahaha” Sindir Corry pada Andri.

“gak penting.....”kata andri ketus.

“huhhft....Andri emang pribadi yang kuat ya dalam belajar....”batin lita mendengar jabawaban singkat andri.

“Apa ya...rahasianya agar tetap fokus??”kata lita yang tiba-tiba menyeletuk.

“ah,,,menurut aku, itu bukan nya fokus tapi dia nya aja yang mungkin terbiasa untuk gak peduli sama teman...”kata nensi dengan kata-kata mengintimidasi.

“hust,gak boleh gitu ah,,,! dari pada makin panjang yuk kita ke mushala...sekalian biar pikiran FRESH...Pikiran ku uda nyumpet ngedenger ika ribut...” kata lita memberi solusi.

“hehh, kayak tikus sama kucing...yuk..yuk...”kata nensi sambil membuang muka pada ika dan okta yang kini mulai adu kuat dalam hal tarik-menarik rambut.

Koridor sekolah masih tampak ramai dipenuhi anak yang sedang menikmati waktu istirahat, petugas kopdrasi tampak kewalahan dengan tingkah para siswa yang tak mau antri dalam membeli makanan. ”heeiii,,,,bisa tertib sedikit nggak???? Mass....mejanya jangan didorong....”teriak pak Faruq kepada siswa yang kelihatannya sudah tak sabar untuk mengisi perutnya.

“kira-kira mushala rame gak Nen..?”kata lita setelah mengamati koperasi yang kelihatan overload itu.

“kalau mushalla sih kayaknya enggak....tempat tak menarik...”kata nensi sambil memicingkan matanya.

“Hust,ngawur kamu....” sambar lita yang tampak jengkel pada Nensi. ”hahaha...bercanda kok lit....sensi amat” kata nensi sambil menarik tangan lita. Mereka berduapun cepat melaju ke mushala untuk menunaikan shalat Dhuha.

”Alhamdulillah ya Nen...adem rasanya!” kata lita ketika selesai dalam sholat nya, namun ketika berbalik dari posisi duduknya, baru ia sadari kalau sahabatnya yang satu ini tak kunjung ikut dalam sholat sunnah itu. ”ihh..kebiasaan nih si Nensi...pasti dia lagi telling story didepan” kata lita dengan perasaan dongkol pada sahabatnya itu.

“Lit...kenalin ini mbak Uca...dia temen ku waktu SMP...dia sekarang juga jadi anggota OSIS loh...hebat ya..” kata nensi yang tiba-tiba datang memperkenalkan seorang gadis kepada lita.

“wah,hebat ya...! mbak juga sering sholat disini ya...alhamdulillah ada yang ngeramein mushalla.” sapa lita pada gadis berhijab itu sambil tersenyum penuh arti pada nensi yang telah melalaikan sholat sunnahnya itu.

“alhamdulillah mbak...oh ya nama mbak siapa?”gadis manis ini tampak ramah dengan lita yang masih kelihatan menahan rasa dongkol pada nensi.

“nama saya lita mbak dari kelas X-C” jawab lita dengan malu-malu.

“Oh, X-C ya aku dari X-E. Kalu kalian dari X-C berarti kalian kenal sama Andri?”kata Uca menyelidik.

“hmm,andri. Ia dia teman sekelas kami..memangnya kenapa mbak?”kata lita menaggapi pertanyaan uca yang tiba-tiba.

“enggak kok,aku penasaran aja sama yang namanya andri. Soalnya bu Dina bilang kalau ada anak sepuluh C, namanya ANDRI dia pinter banget terus juga rajin...”kata uca panjang lebar

“oh,kalau itu mah semua juga uda tau....itu loh mbak anaknya itu yang pakek kacamata dia duduk

didepannya guru...yah tapi gak salah kok kalau sampek mbak uca nggak tau sama andri..!!kata nensi sok tau.

“emangnya kenapa nen sama Andri...”kata mbak uca muram.

“dia anaknya pendiem banget terus juga dia kalau istirahat paling-paling kalau gak kekamar mandi,mushala,atau Cuma stay at class..jadi wajar kalau gak pernah ketemu...”nensipun terlihat seperti guru yang menjelaskan pada muridnya. Uca juga nampak memperhatika dengan sekasama penjelasan-penjelasan dari Nensi, lain lagi dengan lita yang tampak bingung pada kedua gadis itu yang tampak serius membahas teman sekelasnya itu.

“wah...gitu yah....makin penasaran aja aku..!!”kata uca diahir penjelasan Nensi.

“Oh ya kebetulan untuk acara kerja bakti besok aku yang mengkoordinatori kelas kamu...!! bisa kamu tunjukin nggak mana yang namanya andri??”kata uca pada lita yang sedari tadi memperhatikan mereka.

“ah,boleh saja...sepertinya bakal ada yang kena getaran gelombang cinta nih...”kata lita spontan. Merekapun tertawa melihat Uca tersipu mendengar jawaban Lita.

===

Pagi yang cerah secerah pancaran wajah Uca yang sangat bersemangat ketika memberikan arahan kerja bakti pagi ini pada siswa kelas X-c..

“teman-teman, kita kali ini akan membersihkan dan menanam tumbuhan di deretan taman didepan kelas X. mohon teman-teman tertib dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas ini.” Namun ketika Uca sedang menjelaskan tiba-tiba segerombolan anak kelas X-A tampak bercanda dan saling dorong-dorongan diluar kelas, hingga salah satu dari mereka jatuh didepan pintu kelas X-C.

“Awww....” gadis itu tampak gusar karena tak dapat menahan dorongan teman-temannya itu.

“eh.... i’m so sorry” katanya lagi pada uca yang terpaku melihat atraksinya.

”ah no problem..” kata uca menyahuti. Sementara gadis yang tadinya terjatuh itu, kini telah berlalu mengejar teman-temannya.

“oh, jadi itu anak dari Bali itu...”kata Soni sok tau.

”kok kamu tau Son, apa anak barusan itu yang namanya Fina?” kata Andri spontan.

”kayaknya gitu sih ndri....

liat aja dari aksen bicaranya...

meliuk-liuk gitu...hahaha” kata Soni menggoda. Andripun nampak memicingkan mata pada teman sebangkunya itu.

“Oke gimana teman-teman apa kalian sudah siap...”kata Uca bergelora.

“oke..”kata teman-teman X-C menjawab.

Ditengah kerja bakti Uca mulai memperhatikan semua cowok X-C. Dia meneliti siapa yang cocok dengan ciri-ciri yang disebutkan nensi kemarin dan ketika itu ia melihat andri sedang mengangkat tanaman hias menuju arahnya. Uca pun bergeming dalam hatinya “apa ini yang namanya andri??”dia pun segera menghindar dan berbalik mencari lita untuk menagih janjinya kemarin.

“lit, apa itu yang namanya andri...”sambil menunjuk pada cowok yang kini tengah menggali tanah untuk menanam.

“ia mbak,...”lita yang menjawab dengan otak yang masih berpikir,apa cewek didepannya ini memang lagi jatuh hati pada teman sekelasnya itu.

“oh...jadi itu...”kata uca sambil tersenyum.

======

semua orang memiliki kisah dan cerita masing - masing soal CINTA...

umur atau usia dapat berkelanjutan... boleh menua... ataupun mati...

namun CINTA...

rasa itu tetaplah hidup selama lamanya...

mungkin karena itulah cerita cinta juga mengharumkan sejarah kehidupan manusia...

boleh jadi waktuku semkain hari semakin bertambah usia...

tapi cerita hari ini... akan tetap sama ..

tersimpan dalam memori yg tak pernah dan tak akan pernah ada gantinya...

di sini....

di hati yang paling... dalam...

cinta itu..., terlalu suci untuk ternoda,

biarlah jujur itu menjadi penawarnya...

bahwa yg baik adalah kesetiaan pada yg pahit...

bahwa yg setia adalah sabar pada yg getir...

bahwa yg sabar adalah berusaha bertahan pada "komitmen"nya..

“Nggak nyangka uda hampir setahun aku mengagumi nya, pribadi yang religius, tak banyak bicara,s mart...ah sungguh meluluhkan hatiku” geming uca setelah menggoreskan penanya membingkai puisi yang menggambarkan perasaan yang ia rasakan.

“alhamdulillah juga, aku bisa masuk kelas XI jurusa ipa... aku juga berharap bisa satu kelas

dengannya” Uca pun segera tenggelam dalam senyumannya.

=======

Burung berkicau dengan riang, matahari bersinar dengan cerah dan seperti tak mengindahkan rasa ke was-wasan calon anak kelas XI SMAN 2 pasuruan. Mereka tampak harap-harap cemas menanti pembagian kela. Pembagian kelas merupakan hal yang sangat sensitif bagi mereka,,,bagaimana jika terpisah dari teman dekat?sahabat?atau pacar? ah banyak sekali yang mereka khawatirkan.

“ya tuhan semoga kali ini aku bisa satu kelas sama yang nama nya andri itu...! aku pengen tau seberapa benar sih kepinteran dia....”kata sabira dengan tangan menengadah keatas diiringi tampang wajah mengharap.

“ih...kamu nih...terobsesi banget sih buat ngalahin andri..”kata ilmi yang tak tahan mendengar doa sahabatnya ini yang mungkin telah diucapakan beribu-ribu kali.

“ah,,biarin aja cim...yang penting aku harus...! harus bisa ngalahin dia.. Ish, sepinter apa sih dia kok sampai jadi randing topic disekolah ini...”kata sabira berusaha meyakinkan sahabatnya yang terlihat bosan pada ocehannya sedari tadi.

“Hey Bul kamu uda liat pengumumannya? aku masuk ipa 2. tuh pengumumannya ditempel dikaca ruang kepsek” sapa Ritma pada sabira.

*kebanyakan teman sabira yang sudah akrab memanggil namanya dengan julukan buleleng karena ia berasal dari pulau Bali daerah buleleng.

“ok rit....thankyou...”kata sabira sambil menarik lengan ilmi untuk segera melihat pengumuman itu.

Didepan ruang kepala sekolah tampak berdesakan anak-anak calon kelas XI yang ingin tau dimana mereka akan singgah selama menjabat sebagai anak kelas XI

“ah....kenapa sama andri lagi sih ....”kata lita tiba-tiba muncul dari kerumunan siswa.

Sabira yang melihat itu terlihat makin deg-deg dan ahirnya meskipun samar ia bisa memastikan bahwa dirinya juga satu kelas dengan anak yang bernama ANDRI DARMAWAN itu.

“yey....thankyou God...

woww....cim amaizing

kita satu kelas sama andri....

XI IPA 1 cim..ipa 1....” kata sabira berjingkat jingkat didepan ilmi sahabatnya.

“aku juga??”kata ilmi kaget.

“ia cim...

kita...

yeyy kita duduk bareng lagi yah...”kata sabira kegirangan.

Tiba-tiba diseberang sana tampak gadis cantik yang tak asing lagi, ia memakai kaos polo kebanggaan OSIS periode itu.

“Hey Mbak lita kita satu kelas loh...

sama andri juga”kata Uca tersenyum puas pada lita yang muka nya tampak muram.

“wah mbak uca juga ipa 1 ya?”kata nensi menyeletuk.

“ia alhamdulillah nen...

kamu juga masuk XI ips 1 kan...

selamat ya...” balas Uca yang disambut senyuman manis dari Nensi.

Sementara itu lita masih berpikir apakah ipa 1 adalah kelas yang berbeda, karena sepanjang pengamatannya hanya anak-anak dengan peringkat ter-ataslah yang masuk dalam kelas ipa 1.

“ah...iya mbak selamat juga ya,,,”kata lita dengan senyum yang masam.

=====

“Perkenalkan nama saya Agung ardi tigo. Saya wali kelas XI ipa 1. Saya harap pada pertemuan kelas yang perdana ini kalian dapat membentuk pengurus kelas yang baru.

Untuk rumor tentang kelas kalian, saya akui itu memang benar.

Kelas ini terdiri dari anak-anak dengan peringkat ter-atas pada kelas satu yang terdahulu. Jadi saya harap kalian saling bekerjasama dan tetap rendah diri” kata pak agung panjang lebar. Namun sambutan beliau sebagai wali kelas baru ini tak mempengaruhi suasana kelas yang kaku dan membosankan ini. semua murid tampak diam bahkan jangkrikpun tampak enggan untuk bersuara.

“ah kelas orang pintar memang membosankan...

aku boring...”kata syarif berteriak dalam hati kecilnya. Memang basic syarif yang biasa dipanggil oyek ini adalah tipe anak yang cerdas dan hiperaktif.Dia bukan tipe anak pintar yang pendiam dan individual, jadi suasana kelas seperi ini sungguh bukanlah habitat bahkan bukanlah ekosistem yang bagus bagi dirinya. Bisa bertahan hidup saja sudah beruntung bagi oyek untuk tetap stay di kelas ini.

“namaku lita kamu siapa?”kata lita memulai pembicaraan pada teman sebangku nya.

“resi”jawabnya singkat. Huft, litapun semakin ill fill dan tak betah dikelas itu. Mana bisa dia hidup selama setahun dalam kelas neraka seperti ini.

=======

Sepertinya waktu berjalan dengan cepat, jam pun terus berdetak menunjukkan kuasanya dan ahirnya sedikit demi sedikit kekakuan dan ke individulismean di kelas XI IPA 1 mulai dapat terkikis, kini semua tampak ramah dan saling berkomunikasi, walaupun sedikit, tapi tak apalah anggap saja ini sebagai awal mula yang baik untuk kisah-kisah selanjutnya.

“Ndri...ke mushala yok...!”kata fikar yang telah sukses terpilih sebagai ketua kelas XI IPA 1.

“yok...sekalian ajak yang lain gih...”kata andri dengan wajah yang ramah.

Sayup-sayup Mita mendengar respon andri. bagi mita respon yang barusan ia lihat itu tampak asing untuk dapat terpasang pada andri yang sangat ia kenal sejak setahun lalu.

“lit,ada yang aneh gak sama andri?”kata mita pada lita yang tampak sibuk mengerjakan tugas power pointnya.

“kenapa?”kata resi yang mulai bisa membaur dengan teman barunya itu.

“yah aneh aja...

aku liat sejak di kelas ini andri mulai ramah dan gak jutek lagi, terus dia juga sering ngobrol and keluar bareng sama anak-anak lainnya....”kata mita bagai detektif.

“bagus kan...”kata lita seolah-olah menghempaskan argumen Mita.

Diantara percakapan itu tiba-tiba ilmi muncul dengan wajah yang agak muram

“guys...kalian kan tau kalau sabira mencalonkan diri buat jadi ketua osis..kalian dukung dia ya..!katanya dengan wajah yang tak bersemangat.

“oh iya, Pasti.. Kan besok uda pemilihan...”kata lita yang mulai memusatkan pikirannnya lagi pada pekerjaannnya.

“tapi kenapa mukamu murung gitu il?”kata mita menyelidik

“aku khawatir pada pemilhan besok...kayaknya Bulky terlalu sulit untuk di kalahkan,..”kata ilmi sembari duduk di sela-sela mita dan resi.

“hey...pada ngomongin apa-an sih...”kata vina yang juga nampak antusias untuk bergabung

“nggak kok, Cuma bahas tentang pemilihan besok...”kata mita melanjutkan perbincangan

“Ku kira dulu mbak uca yang bakal ngecalonin diri...eh ternyata nggak...”kata lita dengan mata yang tetap fokus pada laptopnya.

“iya yah,,"kata vina menimpali.

Sementara itu di sudut depan kelas,,,,

“hey...ndri bisa kesini bentar nggak?” kata tiwi melihat andri yang terlihat masih menunggu teman-teman lainnya untuk pergi ke mushalla

“kamu bisa mecahin soal ini nggak,,?Mengapa bisa terjadi suatu persepsi tentang Theori kembar dalam relativitas Einstein?””

“ah itu....

“ Dilatsi waktu kan…”kata sabira tiba-tiba muncul.

“yeah...it is the answer...”kata andri sambil tersenyum pada sabira.

Melihat gelagat yang tak lazim lagi mita pun mencolek-colek lita yang tampak tak mau diganggu dengan opini-opini nya tentang andri.

“andri sekarang ramah ya..”kata vina melihat gelagat mita yang aneh setelah melihat reaksi andri tadi..

“loh kamu juga tau karakter andri sebelumnya ya..”kata mita tampak mengintrogasi

“ya iyalah orang dia satu SMP sama andri” kata ilmi yang nampak sudah bisa melupakan kegilasahannya tadi.

“Oo...”kata resi sok mengerti jalan cerita. ^^/P hehehe

=======

Pagi ini terlihat kesibukan menyelimuti kawan-kawan osis yang akan pensiun, kini giliran mereka menyiapkam podium untuk adik-adik yang akan mengungkapkan visi misi nya untuk menjadi ketua osis di SMAN 2 Pasuruaan.

Dan yang tak kalah sibuk adalah para kandidat yang nampak bersiap-siap untuk menyampaikan visi dan misinya di depan semua warga smada. Terlihat bulky sedari tadi menggeser layar i-pad nya mencari referensi tentang hal apa yang nanti akan ia sampaikan. Begitu juga dengan sabira yang sedang merancang strategi untuk bisa memikat para warga smada agar nanti memilihnya.

Ahirnya jam menunjukkan pukul delapan tepat, para kandidat ketua osis baru pun segera antri untuk berorasi dan mengumbar visi dan misi.

Bulky tampil prima dengan visi dan misi nya yang berkualitas, sabira pun tak kalah baiknya, dirinya mampu membawa emosi para pendukungnya untuk mengelu-elukan namanya pada saat berorasi. kandidat

yang lainnya juga tak mau kalah. Dan pada intinya semua kandidat tampil maksimal hari ini.

Setelah selesai sesi kampanye ini, MPK pun berkeliling kelas untuk memungut hasil suara para pemilih hingga......

Tibalah saat perhitungan suara yang telah ditunggu-tunggu...

namun kok ada yang berbeda ya...

“kar yuk kita kelapangan...”kata andri pada fikar yang terlihat memainkan hp barunya.*semoga terwujud..>pada kenyataan nya fikar pengen banget ganti hp baru…:P

“ngapain ndri...?”kata fikar yang menetapkan pandangannya pada hp nya...

“nyarik cewek...”kata andri iseng

“hahhhh....yang bener ayok...”kata fikar kaget mendengar andri berbicara seperti itu.

“huhh...kamu tuh kalau masalah cewek aja...langsung sigap...

kita liat hasil perolehan suara yuk, soalnya aku gak nge-lihat sabira ke kelas sama sekali...”kata andri menampakkan wajah khawatir..

“tumben ndri “mita tiba-tiba menyeletuk.

“apaan sih mit...bukan urusan kamu lagiii...”jawab andri ketus, tapi ahirnya diahiri oleh kekehan andri melihat wajah mita yang berubah menjadi pH asam.

“huhh...kamu tuh..”mita kemudian berlalu

“aku ikut “ kata nasya melihat andri dan fikar keluar kelas.

“ah...andri kok mendadak care gitu yah sama temen....?? tapi alhamdulillah lah ” kata uca yang sedari tadi memperhatikan perbincangan andri dan teman-teman nya itu.

====

“Sudah kuduga pasti bulky yang menang” kata ilmi murung

“biarlah cim...kan uda usaha “kata sabira yang melihat wajah simpati dari ilmi sahabatnya.

“ia sih bul...tapi kamu yang sabar ya...tunjukkan kalau kamu layak untuk dipertimbangkan”kata ilmi berubah menjadi berapi-api.

Tak disangka diantara perbincangan mereka berdua muncul cowok berkacamata yang kini telah ada dihadapan kedua cewek itu.

“selamat ya...meski gak jadi ketua tunjukin yang terbaik”kata andri menyalami sabira

“Makasih” kata sabira malu-malu ia masih mengingat sms andri yang sangat care pada nya tadi malam.

===========

Siang berganti malam tak terasa sudah satu minggu sabira mengemban amanah menjadi bendahara OSIS SMAN 2 Pasuruan sungguh sangat padat kegiatan dari organisasi terbesar di SMA ini. Hingga Uca yang seharusnya sudah terbiasa dengan rutinitas itu ahirnya harus kalah oleh tubuhnya sendiri, Uca drop dan orangtua nya tak mengijinkan lagi untuk terlibat dalam organisasi itu. Sabira nampak prihatin pada teman sekelasnya itu, dia pun mengajak teman-teman satu kelasnya untuk menjenguk Uca yang sedang terkapar tak berdaya dirumah.

“guys,,uda 3 hari Uca gak masuk sekolah...kita jenguk dia yuk..?”kata sabira dengan aksen Balinya yang sangat kental itu.

“aku setuju,,,enaknya kapan?”kata fikar seolah mengambil alih rencana itu.

“gimana kalau nanti pulang sekolah...sekalian kita keliling-keling kota...kayak pawai gitu...hahahaha”kata oyek sambil menirukan gaya genk motor.

“usul yang baik...

iya deh kalau gitu sekarang kita iuran dulu....

Don,pinjem topinya buat narik uang ketemen-temen” kata fikar mengkomandoi.

Doni-pun dengan wajah slowmotion nya menyerahkan topi kebanggaan smada itu pada fikar.

“Nas...bantu aku ya...”ajak fikar pada Nasya yang sedang asik berdiskusi dengan Andri.

“oke...”kata nasya sembari menengadahkan topi yang tadi terpasang rapi di kepalanya.

“Pribadi yang ceria,humble,cerdas dan loyalitas tinggi yang tak kalah lagi adalah sikap polos dan cerianya yang mungkin tak akan dapat kulakukan...”bisik Andri dalam hatinya ketika melihat sabira yang kini tengah menyusun acara nanti.

“tapi aku akan berusaha untuk bisa menjadi anak yang peduli dan setidaknya mengurangi sikap indimituaisme ku yang katanya terlalu tinggi” gumam andri diiringi senyum ambigunya itu.

Disudut kelas Sabira tampak sesekali tertawa renyah mendengar saran dari teman-teman nya yang konyol...badan nya yang kecil dan imut menambah keluwesannya dalam bertingkah.

Sabira memang anak yang supel dan aktif berbeda dengan Andri yang terkenal pendiam,jutek dan

tak banyak tingkah. Namun itulah yang menbuat keduanya diam-diam saling mengagumi.

Sosok Andri bagi sabira adalah sosok yang misterius banyak secreat yang ada dibalik kepribadian andri, selain kepintarannya yang membuat sabira tertantang, gaya andri yang sok gak peduli pada teman makin membuatnya penasaran pada cowok berkacamata ini. Namun dirinya agak aneh melihat tingkah andri pada dirinya yang sangat berbeda dengan kesan dan cerita yang semerbak beredar disekolah.

Disela-sela jam istirahata sabira dan ilmi tampak duduk santai dibawah pohon palm.

“cim..tadi malem aku sms’an lagi sama andri...

bener sih dia emang anak nya tude point..

tapi gak separah yang anak-anak bilang...

anaknya juga nyambung kalau diajak bicara.”kata sabira mengawali perbincangan.

“uda seminggu ini tema cerita kamu Andri..Andri...melulu..atau jangan-jangan kamu suka ya..sama andri?”kata ilmi yang tiba-tiba menyudutkan sabira

“apa’an sih cim...

aku kan Cuma penasaran aja...

kok beda gitu..” kata sabira mengernyitkan dahi

“atau jangang-jangan andri yang suka sama kamu?? hahaha”kata ilmi memecahkan lamunan sabira

“ah...apaan sih..! mana bisa gitu cim...”kata sabira malu-malu.

“kalau emang kamu penasaran, gimana kalau kita jadi Sinichi gadungan?” kata ilmi sambil menunjuk gambar Detective Conan yang menjadi walpaper di Hp nya.

“maksud kamu kita jadi detektif? buat apa sih cim...

ada-ada aja kamu tuh...!”kata sabira yang tertawa cekikikan.

“ih..kamu tuh..!kita cari info tentang gimana andri sebenernya...

Sumbernya, kita cari aja kemantan temen-temen nya andri” kata ilmi yang sangat bersemangat.

“hmmm..okelah..kali ini aku turuti nasehatmu...

Kayaknya mulai dari target terdekat dulu!!

Giman kalau mulai dari lita, kan dia satu kelas sama andri...dibanding mita kayaknya lita lebih bisa dpercaya” kata sabira menyusun rencana kecilnya itu.

=======

Tampaknya selain mushala perpustakaan juga merupakan tempat yang angker bagi warga smada. Bukannya apa-apa sih,tapi dilihat-lihat tak tampak keramain dikedua tempat ini kala istirahat. Hanya segelintir anak saja yang mungkin sekedar berkunjung untuk menjenguk kedua tempat ini.

Disudut ruangan dibawah kipas angin yang terus berputar tampak lita yang sedang menyekat dan memilah buku-buku tua yang lima menit lalu ia ambil dari almari tua perpustakaan. Tak terasa sabira dan ilmi sudah ada dibelakangnya...lita yang kaget dengan kedatangan kedua temannya mebuat dirinya teledor hingga menjatuhkan buku tebal yang ia bawa.

“brakk “....aww”kata lita menggeram sakit ketika buku itu menimpa kakinya.

“ssst...jangan ramai..!! maaf ya kami mengganggumu..”kata sabira sembari membantu lita mengambil buku yang lumayan berat itu.

“ada apa...tumben?”kata lita sambil membersihkan sepatunya yang telah tertumpahkan debu dari buku tua tadi.

“nggak kok kita Cuma mau tanyak-tanyak tentang pelajaran...”kata ilmi mencoba mengalihkan tujuan awal mereka.

“oh iya lit..kamu ikut olimpiade biologi kan?”kata sabira memperlengakap sandiwara ilmi.

“alhamdulillah..doakan saja..

kamu juga iya kan?

kalau gak salah kamu geografi kalau kamu fisika?” kata lita yang mulai terbawa sandiwara kedua temannya itu.

“iya, dia gabung tim olimpiade sama andri loh..”kata sabira menunjuk pada ilmi.

“andri tuh anaknya ramah ya..”kata sabira memancing lita untuk bicara tentang andri.

“hmm..sekarang,,” kata lita singkat.

”emangnya dulu kenapa?” kata ilmi mulai menyelidik.

“dulu dia pendiem banget...tapi sekarang ada kemajuan..mungkin ada faktor-faktor yang mendukung perubahannya” kata lita yang kemudian berusaha menanggapi teman nya itu.

“faktor? misalnya...” kata sabira penasaran.

”teman,lingkungan atau,,,,,

ah,gak taulah..”kata lita yang mengira ini akan jadi ghibah.

“hmm...gitu ya...”kata sabira yang tampak kecewa dengan sedikit informasi yang lita ucapkan.

”memangnya kenapa bul,kok kayaknya ada something ?” kata waulan yang kini menyadari maksud kedatangan 2 temannya itu.

”ah,,gak papa kok..

hmm,,aku balik dulu ya...

mau jajan sebentar..” kata ilmi yang menyadari kalau lita sudah tau arah pembicaraan mereka.

“makasih ya lit..”kata sabira sambil menyusul ilmi keluar ruangan.

“aneh sekali sabira...apa benar dugaan Mita tentang sabira dan andri...”pikir lita

“ah..kenapa aku jadi kepo gini” sadar lita dan kembali berkutat dalam buku-buku yang tadi sudah ia pilah-pilah.

=========

Tak terasa, Bel sekolah kini menjerit memekakkan telinga, terdengar lagu wali yang sayup-sayup mengantar warga smada pulang kerumahnya. Namun tak demikian bagi pasukan XI ipa 1 yang akan berkunjung kerumah Uca. Iring-iringan pun terjadi dijalan kali urang dimana rute ini mengantarkan mereka menuju rumah Uca.

Uca yang sangat senang ketika rombongan teman-temannya datang menjenguk dirinya.

Kehangatan susanapun dapat terjadi dalam komunitas XI IPA ini, meski dulu tak mungkin dapat dibayangkan bisa seperti ini, namun yah,,apa mau dikata, semua dapat berubah seiring berjalannnya waktu. Uca-pun sempat tak mengira teman-temannya akan menjenguknya.

Ditambah kini Oyeg menambahkan banyak warna dikeluarga kecil Sepatu(sebelas ipa satu), banyak sekali candaan yang keluar dari lisan nya.

“Dri,,,masuk sini loh! jangan diruang tamu aja...mbak uca pengen ngeliat kamu...?”kata oyek yang sebenarnya asal-asal ingin mencairkan suasana.

Mendengar kata-kata oyek semua teman langsung tertawa melihat reaksi andri yang tak suka dengan candaan oyek karena sukses membuatnya malu. Berbeda dengan andri, uca yang masih terbaring ditempat tidur, tampak tersenyum manis dengan candaan oyek.

“gimana ca?uda agak mendingan?”kata sabira yang memecahkan kegaduhan yang dibuat oyek.

“alhamdulillah sab...”kata uca tersenyum.

Suasanapun semakin renyah dan penuh rasa kekeluargaan. Sungguh sangat berbeda dengan awal pertemuan dulu yang membosankan. Kini XI Ipa 1 sudah mulai bisa membuka diri dan tertawa lepas bersama, meski persaingan belajar kian memanas tapi tak sedikitpun mengurangi atmosfir kebersamaan yang berkadar oksigen tinggi.

Uca sesekali memandangi andri yang kini tampak mulai berbeda dengan yang ia lihat dulu, kini andri mulai sedikit membaur dengan teman..

Ketika anak-anak yang lainnya menikamati hidangan yang telah disiapkan oleh ibunya, Uca menggunakan kesempatan ini untuk menanyakan tentang perkembangan pelajaran selama 3 hari lalu pada andri, karena hanya andrilah yang saat itu tak sibuk dengan makanan. Andri-pun menjawabnya dengan antusias dan ia pun berjanji akan meminjami buku catatannya. Uca mersakan bahwa kini ia makin akrab dengan andr, ia bersyukur Allah dapat mendekatkan dirinya dengan cara yang baik. Dan yang tak kalah mengejutkan, saat itu andri juga memberikan nomor teleponnya agar saat uca tak mengerti dengan berbagai macam materi yang ia tinggalkan selama sakit, Andri dapat dengan mudah menjelaskannya.

Namun diantara kebersamaan diacara ini muka lita nampak tak sepert biasanya. 5 menit yang lalu, lita

mendapat telpon dari mamanya untuk segera pulang karena suatu urusan yang mendesak. Ahirnya lita pun meminta izin pada uca untuk kembali terlebih dahulu. Tapi Meski lita pulang, keseruan dirumah uca tetap berlangsung hingga ahirnya ada satu hal yang terlupakan......

“CIIIIMMM,,,,,,Aku pulang sama siapa?????”kata sabira yang tiba-tiba kaget setelah mereka ingin beranjak pulang

“ya ampun bul,,,aku kok lupa ya!!kamu tadi bonceng lita yah,,,!!! waduh mana motor yang lainnya udah penuh lagi,,,kalau sama anak cowok mau gak??”kata ilmi memberikan jalan pintas

“gila..kamu cim...sama siapa? Cobak aku terka...! semua uda ada yang nge-Gap...!”kata sabira makin bingung.

“itu sama andri, imam tadi gak jadi ikut soalnya ada bimbingan matematika sama pak wito” kata tiwi memberi solusi. Mendengar ide tiwi ilmi pun menahan rasa gelinya, sabira tampak canggung melihat ilmi yang terlihat menahan tawa.

”cim...yang bener aja masak detektif sama targetnya semotor....mana ada strategi gini di cerita detective conan...”kata sabira berbisik pada ilmi.

”versi baru bul...dari pada kamu pulang kerumah jalan kaki,,,”kata ilmi sambil menahan tawa.

“ndri,kamu kosongkan?ini sabira mau bareng,,,anterin kerumahnya ya,,,searah kok,,,!”kata vina menyambungkan komunikasi.

“ehm...”kata andri datar.

Mendengar jawaban andri Sabira segera berpamitan pada uca untuk pulang dan diikuti oleh teman-teman yang laiinnya. Uca tampak bersemangat setelah melihat wajah-teman-temanya itu *terutama andri yang kini mulai baik dengannya.

“ndri gak papa kan”kata sabira yang masih canggung.

“dimana rumah kamu?”kata andri singkat.

”di dekat kampus Akademi ke-Perawatan” kata sabira dengan penuh kewaspadaan..

”beda banget sama yang di sms”kata sabira mengingat keramahan andri saat di sms.

Teman-teman yang lainnya pun saling berpencar menuju arah rumah masing-masing. Dan kini hanya tinggal sabira dan andri yang menyusuri jalan raya yang serasa makin sepi. Dan untuk memecahkan kesunyian yang ada, sabirapun mencoba membuka peluang percakapan antar mereka berdua.

”kamu les dimana dri?”kata sabira yang mulai tadi mencari topik pembicaraan.

”gak les,,,”kata andri yang sedari tadi diam *bukan karena apa, tapi rasa kecanggungannya lah yang membikin mulutnya tak bisa untuk sekedar berbasa-basi dengan sabira.

“ohh...”kata sabira yang kini mulai kehabisan akal.

Sepuluh menit kemudian ahirnya mereka sampai di depan gerbang rumah sabira.

“ini rumah kamu?”kata andri yang kini berhasil membuka mulutnya.

“bukan ini rumah nenek ku?mau mampir dulu..!”kata sabira menawarkan.

“enggak,,makasih,,,”kata andri sambil mengamati rumah dihadapannya itu.

“ehm,,yaudah makasih ya tumpangannya..hati-hati dijalan..!!”kata sabira sambil memberikan senyuman renyahnya itu dan segera dibalas dengan senyuman andri yang jarang ia pertontonkan pada teman lainnya.

Dijalan andri tampak menyesali kejadian tadi,,

”kenapa kok aku gak bisa meng-akarab-in diri sih padahal kan ini kesempatan langka..”kata andri dalam pikirnya.

Disisi lain Sabira juga semakin bingung pada sikap andri yang kadang-kadang jutek dan kadang-kadang baik,,,

”ah...benar kata cimut, dia susah ditebak,,,jadi makin penasaran” kata sabira sambil membuka pintu kamar tidurnya.

===========

Malam kian larut tapi lita masih enggan memejamkan matanya ia ingat ketika mamanya tadi meneleponnya.

“Muci meninggal” kata mamanya tadi di telepon. Lita sangat sedih dengan kepergian kelinci malangnya itu, meski hanya hewan peliharaaan muci sudah ia anggap sebagai teman dikala ia sedih....*kenapa jadi ngelantur gini,,,jadi OOT,,,,-,-“

Ditengah-tengah lamunannya, suara instrument mozart sayup-sayup terdengar sebagai tanda sms masuk di hp nya.

“mbak...tadi aku terhibur banget loh,,,makasih ya,,tadi kenapa kok tiba-tiba pulang?” from: Uca.

“enggak papa kok mbak uca Cuma masalah kecil,,,

maaf tadi aku pulang duluan”

balas lita.

“nggak papa kok mbak,,,o iya tadi andri mulai akrab sama aku loh mbak,,,dia baik banget , ramah lagi,,,”

from: Uca.

“oh,,alhamdulillah mbak,,” balas lita singkat

“loh,,kok Cuma gitu aja mbak? heehehe,,,mbak lita ini lucu deh...yaudah mbak ya,,,aku terusin lusa aja,,,insyaallah lusa aku masuk sekolah,,,”

from: Uca.

Lita yang menerima sms itu makin bingung dengan gadis ini,,,lalu ia pun menggerakkan keypad nya,ia ketikkan…

”hehehehe,,,,iya mbak,,,cepet sembuh n kembali kumpul bareng-bareng lagi....:)”

send.

@ Kembali lagi pada Sabira...^.^

“Letakkan tanganmu di tungku panas selama semenit, rasanya seperti satu jam, duduklah bersama dengan gadis pujaanmu selama satu jam, rasanya seperti semenit. Itulah makna relativitas” gumam kecil sabira ketika membaca salah satu buku yang memuat kata bijak Eistein. Ia sangat menghayati satu paragraf kata mutiara itu sembari mengingat perjalanan pulangnya tadi, tampak ia menyunggingkan senyum manis diwajahnya. Otak kanannya kini mulai beraksi ingin sekali kalimat ini ia cantumkan dalam status facebook

nya, dan ketika ia buka beranda facebook nya terdapat kolom rujukan teman baru.

“Andri buat facebook...

ia ini andri...

fotonya bener kok...”kata sabira yang tak ingin percaya pada hal yang ia lihat. Untuk mengobati rasa penasaran dan ketidak percayaan itu ia putuskan untuk menekan icon TAMBAHKAN SEBAGAI TEMAN pada akun FB yang tertuliskan Andri Darmawan.

“Seingetku dia gak suka sama hal,,hal seperti ini” kata sabira mengalihkan pandangannya pada fanpage yang berjubel di papan beranda nya dan tak lupa ia menuliskan status FB nya denga kata-kata briliant Eistein tadi. Belum genap satu menit ia postkan statusnya, 1 like sudah menempel di bawah statusnya. Dan ketia ia cek “Andri Darmawan”. Betapa kagetnya ia ketika nama itu menghiasi bingkai status FB nya,,,

”ahirnya iapun mengkonfirmasi permintaan pertemanan ku”. apakah itu benar Andri yang ia kenal ,, untuk meng-crosceknya, gadis 16 tahun ini tak segan-segan memberikan Comment pada status nya tadi.

@Andri: Apa ini andri anak kelas XI IPA 1 smada?

@sabira:ia,,,

@Andri:Fb baru nih ye...

Balas sabira yang memang dasarnya udah humble,,,

@andri: iya,,,

bagus juga statusnya,,,

Ahirnya tak terasa deret Comment pada status sabirapun semakin banyak hingga mencapai 48 comment dan ahir daripada comment itu adalah,,,

@andri: Have nice dream... +,+

Dan percakapan itupun tak berlajut karena tanpa disadri oleh sabira... Ditempat yang berbeda Andri sudah merasakan perubahan terhadap dirinya sendiri sejak mengenal sosok sabira.

Apa ini yang dinamakan Cinta? yang katanya dapat menjungkir balikkan dunia, Debaran jantung jadi tak menentu, setruman listrik semu yang menghentak kala berpapasan, perasaan yang bercampur aduk kala bertemu, status Facebook yang mengundang puluhan komentar,,,,, “Dan yang paling anehnya lagi bagaimana kau bisa memahami, bagaimana Kau-si hemat Kata-kata bisa mendadak menjelma menjadi seorang pujangga,,,,”kata andri pada dirinya sendiri yang kini mulai berubah tanpa ia sadari.

========

“Andri punya Facebook” kata fikar bak seorang pemimpin yang mengumumkan turunnya harga BBM pada rakyatnya.

Teman—teman satu kelasnya-pun tertawa dan sedikit tak percaya,,,namun ekspresi andri yang juga mengisyaratkan bahwa perkataan fikar itu benar.

“apa nama akun mu ndri?”kata nasya yang masih tampak tak percaya.

“ya namaku ,,Andri Darmawan,,,” kata andri sambil melihat ekspresi aneh temannya itu,,,

Mita yang semakin penasaran... sambil bertanya-tanya kok bisa andri berubah 180’ sejak di XI IPA 1, dirinyapun membuka facebook dan mencari nama akun tersebut, dia serasa tak percaya melihat foto andri terpampang dalam akun yang ia ketik 5 detik yang lalu. Ia pun tak segan-segan mengundang akun FB tersebut sebagi temannya.

“ndri aku di confrim ya”cletuk Mita

“beres MIT,,,”kata andri ramah.

“padahal Cuma gara-gara andri buat FB aja satu kelas kayak denger sahrini ganti gaya aja,,,”kata resi sok menselebritas.

Sontak celetukan resi segera dibuntuti oleh gelak tawa lita yang tak mengira resi akan mengatakan hal konyol itu.

“Ayo, sekarang kita sudah sampai mana?”kata pak agung yang tiba-tiba masuk kedalam kelas sambil membawa tas laptop nya itu.

“Terahir kita bahas reproduksi pak,,,” kata fikar sambil membolak-balikkan buku paket biologi nya.

“loh,,uca sudah masuk ya,,,,!gimana uda sehat?”kata pak agung pada uca.

“alhamdulillah, pak....”kata uca sambil tersenyum.

Uca kembali tersenyum ketika tadi mendengar teman-temannya membicarakan FB baru Andri. Dan tanpa diketahui oleh teman-teman sekelasnya, ternyata Uca lah yang pertama kali mengetahui kalau Andri telah memiliki akun tersebut, Uca juga merupakan teman pertama Andri dalam jejaring social tersebut, jangan kaget jika pada awalnya kalian mengira kalau sabira lah yang menjadi teman pertama dalam akun jejaring social yang dimiliki andri, Tapi pada kenyataan nya Ucalah yang memiliki kesan pertama yang mengesankan bagi andri. Tanpa ditulis dan tanpa diceritakan, kalian akan segera tahu kalau Uca sangat memiliki Andil dalam menyebarnya berita bahkan memiliki andil dalam mencairnya sikap andri dalam

bersosialisasi dengan teman-teman nya kini…yah kita lihat saja nanti…;)

“hmm,next kita perlu membahas tentang acara study tour ke bali...tapi besok hari kamis saja,,,” kata pak agung yang lansung mendapat respon dari oyeg.

“sekarang saja pak,,,”kata oyeg yang kian penasaran dengan susunan acara study tour yang telah ia tunggu sejak kelas satu dulu.

“besok saja,,sekarang kita teruskan dulu materinya”kata pak agung sambil memgutak atik laptonya yang masih belum diconect-kan dengan LCD kelas.

*******

Di malam yang penuh bintang duduklah seorang gadis dibawah naungan rembulan yang sangat indah, mata nya berbinar seolah-olah menggambarkan perasaan hatinya yang sedang gembira.

“andaikan goresan tinta dapat mewakilkan semua persaaanku padanya, maka tak akan cukup kertas sebagai tempat untuk menuangkannya,,, ah... dia sangat mengingatkanku pada pujaan hatiku dulu yang kini telah berubah,,,,” gumam uca pada dirinya sendiri, namun sekilas terdengar suara hp Uca yang tiba-tiba memecahakan semua lamunannya.

“Andri,,,”kata uca yang seakan tak percaya melihat SMS yang masuk di HP nya itu.

Gimana sejauh ini apa ada masalah dengan catatan pelajaran yang lalu?

From: andri

“Anak ini memang sangat susah di tebak,,,”pikir uca setelah yang masuk melihat sms itu

“alhamdulillah sejauh ini masih lancar-lancar saja,,,kamu belu tidur?”

balas uca mencoba mengakrabkan diri.

Belum,,,

kamu udah tidur ya,,,Sorry

From :Andri.

oh,nggak kok,,,Denger-denger kamu suka sama pelajaran fisika ya?kok bisa sih?

Sent to:Andri

“hmm,,tau aja...awalnya sih sukanya sama kimia,,tapi berhubung dulu bu hartini memintaku buat ikut olimpiade fisika jadi keterusan nyantol sama fisika,,,,”

From : Andri

“Waw,,it is amaizing … jadi berawal dari itu,,,menurutmu indahnya fisika itu dari manasih,,,,(bingung?^,^)”

Sent to: Andri

“yah,,,semua alam semesta sebenarnya bisa dipelajari lewat fisika,,,pesona fisika itu sangat dalem bagiku,,,”

From : Andri

“ohhh,,,,,jadi terharu,,,,”

Sent to: Andri

Tak terasa sms itu berlanjut hingga larut malam dan berawal dari situlah mereka mulai akrab dan saling mengenal.

Namun kita lihat saja kelanjutan nya kayak gimana,,ish…ish,,,

==========

“Hey,,yeg gimana menurutmu penjelasan hari kamis lalu?”nasya yang duduk disebelah oyeg masih tampak tak mengerti apa yang dimaksud fikar.

“hari kamis?”kata nasya kemudian

“Ya,,sipp lah,,,,

pak agung emang The Best kalau masalah begituan,,,,

pasti ikut aku....kalau kamu gimana?”dan ahirnya nasya baru paham apa yang fikar tanyakan tadi.

“aku,,,tau ah,,,,,”muka nasya tampak ditekuk dan sangat tampak berbeda 180o dengan ekspresi oyeg.

“Nasya itu mabuk darat,,,”kata andri yang semakin prihatin pada teman sebangku nya itu.

“Ya ampun,,,,tenang aja sya, ada Abang fajar yang siap membantu mu,,,,” Oyeg melihat fajar yang sedari tadi termenung dan kini ahirnya terpakasa angkat bicara.

“apaan luh yek.... -_-‘’! tapi tenang aja aku ada jurus manjur buwat ngatasin itu...ESPECTO,,,,!!!!”kata fajar sambil menirukan gaya Harry Potter.

“Apaan luh OM,,,gaya lu aja kayak Harry Poter, nanti ujung-ujung nya kamu juga mabuk kan?” kata sabira yang tiba-tiba muncul dari balik pintu kelas yang sedari tadi tertutup...

Teman-teman yang lainnya pun tertawa mendengar ucapan mantra fajar dan timpalan sabira yang seakan menang telak akan fajar.

Namun segera sabira ingat pesan dari pak agung si the best teacher untuk mendata siapa saja anak yang akan ikut study tour ke bali bulan depan.

“Guys,,,bagi kalian yang mau ikut acara yang kemaren uda dijelasin pak agung, tolong angkat tangan ya,,,Cim

aku mintak bantuan kamu catetin juga ya,,”sabira yang berdiri didepan kelas seperti seorang komando paduan suara yang kemudian disambut dengan riuh anak regunya.

“aku,,,aku cim, Syarif alias oyeg absen 19....”

“akuuuu,,,,,,ffajjarrrr cimm.,,,,”

“aku,,,,aku,,,”

Dan ahirnya……

“Diaaaammmm,,,,,,,bisa tertib gak sih?”kata sabira yang geram dengan tingkah kekanak-kanakan temannya itu, namun semua itu tak dihiraukan oleh teman nya yang terlanjue EXAITED dengan acara study tour itu.

Namun Semua ke Gaduhan itu segera buyar setelah Uca juga maju kedepan untuk mengumumkan hal penting lainnya dan yang berbeda tentunya,,,

“Assalamu’alaikum,,,,teman’’..... can you listen me? I have information for you,,,,!!”mendengar bahasa yang digunakan uca berbeda, anak-anak Xi ipa 1 pun terhenyak dan kemudian kembali duduk ketempat masing-masing,,masih terlihat Ilmi yang tadi mencatat semua nama teman-temannya dan kini mulai tertolong karena tak dikerumuni lagi oleh para membernya....^.^

“oh,,,apa pengumuman itu penting bagiku?” kata andri kemudian yang diikuti gelak tawa teman-temannya.

“yeah,of course!,,because it is about new program ekstra kurikuler in Smada....”kata mbak uca

“and then it is verry interesting,,,especially for me?”kata sabira yang mengerti apa yang akan diumumkan uca.

“Oke,,, sebenarnya gini, tadi bu arlis mau kesini buat ngumumin ini, tapi berhubung beliau dipanggil menghadap kepal sekolah jadi beliau ngutus aku buat nyampein,,,”

“langsung inti masalah,,,,”kata Tiwi menyela penjelasan Uca

“Smada akan menerbitkan majalah sekolah,,,,”

“So,,,apa hubungan nya dengan kita?”kata dea yang ikut-ikutan menyeletuk

“kalau ada majalah pasti ada yang buat, kalau ada yang buat pasti ada tim yang kerja,,,jadi bu arlis berharap dari kelas ini banyak yang terlibat dalam satu organisasi ini, beliau mungkin sangat berharap jika nanti banyak dari siswa dari kelas ini yang bergabung dalam tim ini,,,”

“Kesimpulannya?”Fikar yang sedari tadi menyandar pada bangku ahirnya bangkit dan menegakkan

pandangannya pada uca dan sabira yang tengah berdiri didepan kelas.

“Kesimpulannya anak kelas XI IPA 1 Hukumnya masuk tim majalah sekolah itu Fardhu Khifayah,,,,”kata uca menjawab pertanyaan fikar.

“hahahaha,,,,kayak sholat jenazah aja” celetuk imam spontan

“jadi siapa yang mau ikut tolong isi formulir yang aku bawa sekarang,,,,”Uca pun menunjukkan tumpukan kertas yang ia bawa pada teman-teman nya.

“aku yang pertama” kata sabira mengawali pengisin formulir itu.

Dan ahirnya terkumpullah 20 anak yang bersedia ikut dalam organisasi baru itu,dan didalamnya juga termasuk Andri, Uca dan sabira. Apakah yang terjadi kelak?

“Oke guys,,,nanti pulang sekolah kita kumpul di perpustakaan buat bicarain struktur kepengurusan. soalnya dari kelas lain bu arlis uda nemuin 10 member yang juga bakal gabung dalam tim majalah sekolah ini.”sabirapun semakin berkobar ’45 dalam menjelaskan awal aturan main dalam organisasi ini, itu semua karena teman-temannya banyak yang ikut dalam orgabisasi ini…

yah jarang-jarang lah, penghuni kelas ini bisa tertarik dalam sebuah organisasi bentukan sekolah, Apalagi si target dalam misi detektifnya dengan ilmi juga ikut serta dalam organisasi ini.

======================

“Asssalamu’alaikum Wr.Wb” awalan itu terasa hambar karena bu arlis juga tampak capek dengan segala rutinitas hari ini yang padat ini.

“wa’alaikumsalam,,,”jawab semua jama’ah pertemuan perdana tim majalah ini.

“Oke, alhamdulillah ternyata banyak juga yang berminat mengikuti organisasi baru ini, saya harap kalian bisa tetep nempel dalam tim ini hingga sampai ahir masa kerja kalian.”kata bu arlis yang seperti akan mentraining para pegawai perusahaan yang seakan-akan telah terikat kontrak kerja.

“insyaallah,,,,

Sekarang agendanya bentuk pengrurus awal ya bu,,,”celetuk Oyeg tak sabar

“Tepat……

oke pertama kita ambil kandidat ketua...kira-kira siapa saja?”kata bu arlis sembari membuka spidol dan bersiap menulis siapa-siapa saja nama kandidat ketua tim di papan tulis yang keliatan senggan untuk

ditempeli tinta hitam dari spidol yang menggeliat di jari-jemari bu arlis.

“Andri bu,,,,”tiba-tiba Mita menunjuk andri yang duduk di sebelah lemari buku tua di pojok jendela

“ah,,,nggak jangan,,,,

apa-apaan sih mit,,,” kata andri mengisyaratkan ke-tak setujuannya akan ide konyol mita, namun elakan andri tak berpengaruh karena namanya sudah menempel di White board,

“Kemudian siapa lagi?”kata bu arlis menambahkan

“ish,,,”kata ndri mendesit

“Sabira bu,,,”kini uca yang memberi usul

“ah,,kalau gitu Uca juga”kata sabira tak mau kalah

“hemmm,,oke...kita sudah dapet tiga kandidat...

Ayo perwakilan dari kelas lain,,masak Cuma dari IPA 1 aja?”pandangan bu arlis kini tertuju pada sudut kiri meja diskusi, tepat pada tempat duduk anggota tim dari kelas ipa 2,3 dan 4

“Ivan bu,,,”ahirnya yanu memberikan satu kandidat yang ia rasa dapat mewakili semua anak kelas ipa lain.

“oke,,,,” bu arlis dapat mengatakan demikian setelah melihat wajah kesungguhan ivan saat namanya disebutkan oleh salah satu temannya itu.

“Sekarang kalian ambil secarik kertas dan tuliskan nama calon ketua yang kalian kehendaki,lalu kumpulkan dalam kotak didepan ini”kata bu arlis sambil menunjuk kardus bekas air mineral yang tampaknya sisa rapat litan guru tadi.

Beberapa menit kemudian,,,,,,,,,

Andri : 5

Sabira : 13

Uca : 6

Ivan : 6

“dilihat dari perolehan diatas sabira menjadi ketua,karena ada angka kembar maka uca dan ivan menjadi sekertaris dan andri menjadi wakil ketua,,,bagaimana bisa diterima”

“waduh,,,jangan saya bu...”kata andri seakan tak rela dirinya juga turut andil menjadi salah satu penanggung jawab dalam tim ini.

“gak papa,,,kita semua disini kan sama-sama belajar”sambut bua rlis sambil memberseskan barang-barang pertanda pertemuan ini akan berahir.

“Oke guys, terus kapan penentuan tugas nya?”kata oyeg seakan tak mau mengahiri pertemuan ini.

“itu kita bicarakan besok saja, soalnya saya juga perlu bicara pada pembina majalah sekolah yang lain tentang tema apa yang nanti akan kita angkat pada edisi awal ini”kata bua arlis yang kini sudah mencangklongkan tas nya.

“oh,,,’kata oyeg pasrah

“yasudah sekian dulu pertemuan kita jangan lupa uca untuk print out susunan pengurus, besok serahakan pada saya....Wasssalamuailiku warahmatullahi wabarakatu”

==========

Hari talah berganti,

senyuman sang fajar kini kembali menyapa,

embun pagi begitu menyejukkan kalbu

Sepoi-sepoi angin pagi begitu menentramkan hati

Betapa indahnya pagi ini

Sehingga ayam jantanpun tak enggan memamerkan suaranya

Namun aku selalu berharap

Dan akan terus selalu berharap dan berusaha

Jika Tuhan masih berikan aku kesempatan

Untuk tetap meneteskan air

Sebagai pertanda kesungguhanku

Padamu……

Meski desiran angin tak akan pernah percaya

Dan tak yakin aku bisa

Tapi aku yakin sang khalik

Akan menunjukkan setiap menit dan detiknya

Agar Batu yang BESAR dan KERAS

Akan dapat luluh dan terbelah

Seperti terpecahnya batuan oleh aliran air

Aku yakin meski ia keras dan kuat bagai batu

Tapi suatu saat dia pun akan terpecah

Dan membuka jalan agar aliran air

Dapat turut membasahi lapisan terdalamnya

Tahukah kau……

Betapa keras nya dirimu??

Tapi aku akan tetap percaya

Dan tetap percaya

Air itu akan segera masuk kedalam lapisan terdalam batuan itu

Begitulah puisi yang uca tuliskan pagi ini dibuku hariannya. Dia kembali merasakan sesuatu yang sama setiap kali ia membuka matanya dalam menyambut pagi. Rasa itu selalu menggelayuti pikirannya,membuatnya senang namun disuatu titik terdalam, rasa itu menusuknya secara perlahan yang jika terus dibiarkan akan menimbulkan luka yang sangat dalam.

Ia tahu kalau sang pujaan hati nya kini mulai dekat dengan nya, namun ia juga menyadari kalau kedekatan itu hanya sekedar kedekatan teman baru yang menyambutnya kedatangan nya, yah,,,,hanya sebatas itu. Sebut saja Andri,,benar namanya Andri… Uca pun hingga kini tak pernah sadar apa yang telah membuatnya begitu tertarik pada sosok berkacamata itu.

Kedekatan ini hanya dibubuhi oleh rasa kecanggungannya dalam berkomuikasi, yah jika hanya

untuk ngobrol dan hanya meminjam buku catatan itu cukup sebagai penawar,namun bukan ini yang uca harapkan dari hubungan ini.

Tak taulah apa yang harus ia lakukan untuk menangani kondisi yang muncul kepermukaan kali ini,,,

“yah,tak taulah……kita lihat saja nanti” gumam Uca yang berusaha memudarkan angan-angan nya.

“ca, gimana kelanjutan kabar study tur kamu ke Bali itu? Jadi……?” Tanya ibu Uca setelah membuka jendela rumah.

“Insyaallah jadi bu, 2 minggu lalu pak agung sudah ngejelasin semua agenda acara disana nanti, Mungkin Insyaallah nanti kami dikumpulin di Aula untuk bahas gimana pembagian tugas perkelompoknya” jawab uca sambil mencium telapak tangan ibunya.

“yow wis nduk, ati-ati loh ya… yang banyak sholawat…wes berangkat sana,ati-ati loh ya,,,,”pesan ibu uca sembari mengantar anaknya itu ke depan gerbang rumah.

“Inggih bu,assalamualaikum…”

Ucapun segera berangkat ke sekolah tercinta SMAN 2 Pasruannnn……

==========

“Oke, dalam perjalanan ini kita punya tiga agenda. otomatis kita juga punya 3 tugas yang harus dibagi tiap tim nya, Sungguh kalian pasti akan memahami dan tau kalau saya tak akan mampu membagi secara acak semua anak-anak IX IPA dengan cepat, maka dari itu saya menetapkan bahwa setiap kelas terdiri 2 kelompok, pembagian kelompok nya berdasarkan……”

“Berdasarkan apa pak???”sambar segerombolan anak kelas XI IPA 4 yang semakin penasaran dengan pemabagian kelompok tugas dalam study tour.

“Berdasarkan no absen kelas,,,,” Jawab pak agung yang segera dibuntuti dengan suara gemuruh siswa setelah mendengar keputusan pak agung itu.

“Oke, mulai dari kelas XI IPA 1. Kelompok pertama mulai dari absen 1 sampai 16 lalu kelompok 2 mulai absen 17 sampai 32. Perlu saya tekan-kan lagi, bahwa dalam setiap kelompok besar yang telah saya bentuk, didalamnya terdiri dari 3 tim kecil yang akan dibagi tugasnya sesuai dengan obyek study tour kita …Bagaimana sudah mengerti?”kata pak agun dengan semangat.

Semua siswapun mengutarakan kepahamannya dengan suara yang serentak ”Mengerti……………”

Ngomong-ngmong tentang guru yang satu ini, sebut saja Pak Agung. Beliau memang sosok guru pioner

dalam program jurusan IPA di SMADA Pasuruan.Beliau merupakan guru mata pelajaran biologi, namun jangan salah ditangan beliau pelajaran biologi bukan merupakan suatu hal yang membosankan lagi. Dalam setiap pelajarannnya beliau selalu membawakan pelajaran dengan santai namun selalu dapat dipahami dan dicerna dengan baik oleh siswa.

Dalam setiap pelajaran beliau selalu memberikan nuansa berbeda dan selalu menyajikan materi dengan menarik, beliau juga memiliki motto dalam setiap pertemuan nya ”Sekolah LOKAL bernuansa INTERNASIONAL” yah, itulah yang selalu beliau katakan jika menyajikan berbagai materi dalam bentuk Power Point dan pastinya berbahasa inggris…Beliau percaya bahwa tak ada yang mustahil didunia ini, jika kita terus berusaha,berdo’a dan berani. Guru yang mendapat beasiswa ke jepang ini memang sangat diteladani oleh anak didiknya, Beliau juga sering memberikan pesan-pesan dan motivasi kepada murid-muridnya. Mungkin beliau juga cocok mengajar Filsafat, karena begitu banyaknya pengetahuan beliau tentang bagaimana menyikapi kehidupan ini dengan baik…tapi sayangnya disekolah ini tak ada mata pelajaran itu…*sayang sekali…

Selesai bercerita tentang Guru istimewa diatas, kita boleh tengok disudut aula tampak segerombolan anak

XI IPA 1 telah terbagi menjadi 2 kelompok besar. kelompok pertama terlihat andri,dea,Uca dan fikar telah membentuk tim bahasa inggris, Sedang Mita,lita,Ilmi dan 3 orang teman yang lain membentuk tim Sejarah & filosofi Desa Adat Panglipuran dan sisanya tergabung dalam tim sejarah Istana presiden Tampak Siring. Tak mau kalah juga, tim kedua juga terlihat Sabira dan tiwi yang telah membentuk setiap tim kecil dengan sangat teratur. Dan pada ahirnya semua telah memiliki tim kerjanya masing-masing.

Sungguh jika Allah telah menetapkan tak akan ada yang kuasa untuk mengubah segalanya, dan ini terbukti…

Telah lama Uca berdoa agar dipermudah dalam menjalin silaturrahmi lebih baik dengan cowok yang satu itutu…* Ahirnya dalam kesempatan ini Uca diberikan kesempatan untuk bekerja satu tim dalam acara study tour ini.

Semoga saja semua berjalan dengan baik dan penuh dengan hikmah…amiin,,,

===========

“Kamu gak papa dek?” tampak raut ke khawatiran dalam wajah kakak Mita.

“Gak tau nih mas,punggungku rasanya sakit banget terurama bagian pinggang, mana ahir-ahir ini aku

sering pusing…” Terang Mita yang kini sedang terbaring dalam pangkuan kasur berseprai bunga tulip merah .

Kondisi mita ahir-ahir ini sedang drop dan parahnya lagi, acara study tour tinggal 2 hari lagi, sungguh bukan kehokian bagi mita yang mendapatkan moment tidak enak ini di saat-saat mendekati acara yang sudah diidam-idamkan nya ini.

“Kalau gak kuat, mending gak usah ikut dek…”kata kakak nya semakin khawatir.

“Gak ah mas,aku uda beli baju batik buat kunjungan ke istana Tampak Siring, sayang kan kalau gak ikut…”sambut Mita yang tak ingin kakak nya yang satu ini tambah khawatir akan kondisinya.

===========

“Kenapa ? masih kurang anggotanya” kata fikar mencoba menenangkan Dea dan lita yang tampak bingung karena menurut mereka tak biasanya teman mereka yang satu itu datang terlambat.

“Mita masih gak bisa dihubungi?”kata Resi memecahkan suasana

“Gimana Fikar, uda siap…? Bawa apa aja kamu, kayak yang mau pergi seminggu aja, kita disana Cuma 3 hari…

O ya,bilang keteman-teman mu, Kita akan berangkat jam setengah 7… khawatir di gilimanuk macet” kata pak agung setelah melihat koper yang dibawa oleh ketua kelas SEPATU itu. Koper berwarna merah itu, terlihat tersiksa oleh barang-barang yang kelihatan begitu berlebihan itu.

“Siap, pak…” jawab fikar

Namun kedatangan mita masih ditunggu-tunggu oleh lita dan Dea mereka khawatir dengan teman mereka yang satu ini, dan benarlah angin yang semilir telah mengatarkan berita yang sungguh tak diharapkan. Terlihat ayah Mita menghampiri pak agung yang sedang memberikan pengarahan pada semua ketua kelas XI IPS. Beliau memberikan secarik kertas dan sedikit berbicara, lalu beliau berlalu meninggalkan smada dengan menggunakan sepeda berplat nomor N 3390 NH itu. Pak agung Nampak tak senang dengan kehadiran ayah mita barusan, Fikar segera menghampiri pak agung untuk mengetahui apa yang terjadi.

“And then, kita sekamar Cuma 3 orang aja?”kata dea khawatir.

Yah, menurut berita yang fikar dapatkan dari pak Agung, Mita terkena gejala Liver dan memaksa dirinya harus berbaring dengan selang infus di rumah pesakitan.

Lita yang medengar berita itu juga turut prihatin pada teman nya itu,padahal 2 hari yang lau mita telah bercerita tentang model baju batiknya yang telah ia beli bersama kakaknya.

“tenang aja lah de’,,,aman-aman,aku sama lita kan uda cukup,,gak perlu khawatir berlebihan gitu ” kata resi santai,

Waktu terus berjalan, ahirnya rombongan siswa smada pun berangkat menuju pulau nan eksotik yaitu Pulau litata. Perjalanann yang dibutuhkan untuk sampai kehotel yang sudah dipesan kurang lebih 9 jam.

Disepanjang perjalanan, suasana didalam bis sangatlah menyenangkan, semua siswa tampak senang dan membangun sikap kekeluargaan, bus 1 sampai bus 5 tampak jalan beriringan,terlihat televisi dan dvd dalam bis yang menampilkan berbagai macam video,music bahkan film yang telah disiapkan para siswa untuk meramaikan suasan dalam bis.

Begitu juga yang terjadi didalam bis satu, didalamnya memuat rombongan dari kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Musik dangdut menjadi pilihannya,tampak oyeg berdiri didepan lorong bis ditemani oleh doni yang juga memegang microfon, mereka berudua berkaraoke untuk mengihibur teman-temannya.

Sekian lama…

Aku menunggu,Untuk Kedatanganmu

Bukankah engkau,telah berjanji…

Begitulah cuplikan lirik lagu roma irama yang dinyanyikan oleh artis ipa 1 ini.

Ditengah tengah keceriaan itu uca yang duduk dingku no 3 dari depan , Nampak tak terpengaruh oleh suasana dirinya terus memainkan hp nya untuk sekedar memotret teman-teman yang duduk dibagian depan. Dan tahukah kalian siapa yang mencuri perhatian uca sehingga rela untuk tetap membidikkan camera hpnya kearah depan?

“Pak Agung?

Bukan,,!!! memang pak agung duduk dibagian paling depan bersama pak Rohim tapi bukan beliau!!.

Atau Nasya? Bukan juga!!,betul sih nasya duduk dibangku depan…kalian tahukan kalau nasya pemabuk berat. Maksudya bukan minum-minuman keras. Tapi dia tak tahan dengan sugesti yang timbul dari otaknya, sehingga dia sering sekali muntah kalu naik bus seperti ini.

Lalu siapa dong?yang dari tadi Uca foto?

Andriii……

Yah itulah orangnya. Cowok yang kini mengenakan kaos bergaris biru itu,masih tak sadar bahwa dari tadi

dirinya menjadi objek fotogrfer dadakan ini. Lita yang duduk didepan uca, juga tak menyadari hal yang tengah dilakukan uca . Haduh,memang ada-ada aja tingkah para pejuang cinta ini……

Tak terasa kini rombongan telah melewati PLTU Paiton, didalam bis terdengar bisik-bisik kekaguman akan PLTU ini, kesan pertama yang muncul dibenak para siswa adalah, Hebat sekali para pemikir dibalik terbentuknya PLTU ini, HEBAT…, Tempat ini megah dan gagah…tampak begitu nyata.

Pak Agung yang melihat raut wajah Andri yang tampak senyum penuh arti, langsung faham akan benak anak didiknya yang satu ini.

“Kalau mau kerja disitu, ambil kuliah jurusan pertambangan aja ndri,…”kata pak agung sambil tersenyum.

Andri yang mendengar nasihat pak agung yang seakan bisa menerawang pikirannya. kini ia tersipu malu… karena merasa angan-anganya terbaca jelas oleh guru favoritnya ini.

===========

“Aku lapar…carik makanan diluar yuk?”kata dea mengajak lita.

4 Jam yang lalu bus mereka telah sampai di hotel, yah, mereka ahirnya sampai di pulau Bali. Dinginnya malam memang telah menguras habis sisa-sisa energy hasil lahapan makan sore tadi di gilmanuk. Resi yang telah tidur pulas diatas springbed bersprei Putih itu seakan tak peduli oleh rasa lapr yang menyerang Dea,sedangkan jam dengan sombongnya menunjukkan bahwa kini telah pukul 23.00 WITA.

Lita yang baru selesai mandi langsung mendapat keluhan dari dea sipemilik pipi cubby ini.

“ia deh,ayok tak anterin beli makanan!kamu tuh de’,laper mulu kerjaannya”kata lita menggerutu.

Kamar mereka terletak disebelah kamar pak Rohim dan pak agung,meskipun begitu Kamar mereka saja yang terletak dilantai dasar,sedang semua teman-teman yang lainnya mendpatkan kamar dilantai atas.

Ditengah perjalanannya mencari supermarket terdekat,Lita dan dea bertemu denga Andri yang tegah berdiri mengamati sekeliling hotel. Dirinya tampak mencari-cari sesuatu, sambil sesekali melihat kearah jam besar yang menempel di sisi samping kolam renang hotel itu.

“ngapain ndri?”kata dea yang penasaran karena ada satu dari temannya ini yang belum masuk kedalam kamarnya.

“eh,kamu tuh…bikin kaget aja…” kata andri yang tampak terkejut dengan kedatangan mereka berdua. Tak lama kemudian terdengar suara seseorang turun dari tangga.

“cari arah kiblat ya…? Tuh disitu petunjuk arahnya…”terdengar suara uca yang muncul kepermukaan….

“yaampun, disana rupanya…

Yaudah thanks ya”kemudian andri berlalu pergi kekamarnya setelah seseorang telah memecahkan pertanyaannya tadi.

“Fyuh,Cuma gitu aja…

Loh, Mbak mau kemana?”kata uca mencoba mengalihkan kekecewaannya atas sikap andri barusan.

Mereka berduapun menceritakan pada uca, apa yang melanda dea sekarang. *Rasa lapar yang tak tertahannkan……

Setelah mendengar penjelasan Lita dan dea ucapun segera berlalu melanjutkan tujuan awalnya tadi,yah pergi kekolam renang untuk sedikit menenangkan dan merfreshkan pikiran nya yang terasa sangat jenuh setelah perjalanan tadi.

Sementara itu dea dan lita berjalan menyusuri jalan mencari supermarket, sialnya mengapa supermarket di

daerah sekitar hotel pada tutup, semua lampu gelap. Hanya tampak mobil patroli polisi yang lagi mangkal disebrag jalan.

Dan karena sudah berkeliling jauh mereka berduapun memutuskan untuk bertanya dimana took yang bisa dikunjungi tengah malam seperti itu pada polisi yang sedang berjaga itu.

Namun sepertinya Lita Fortuna enggan mendekati mereka, Polisi yang memilki aksen bali yang kental itu mengatakn bahwa memang didaerah situ jarang ada toko atau supermarket yang buka tengah malam begini.

Ahirnya mereka berdua pun menyerah, niat untuk kemabli kehotelpun muncul, namun tak disangka diujung gang sana sudah ada sosok hitam yang sedari tadi mengawasi keberdaan 2 cewek ini.

Dea belum menyadari keberadaan sosok hitam itu, Namun lita telah merasakan sesuatu yang mendengus dari ujung gang remang-remang itu.

“De’ lariiiiii……”teriak lita yang sontak membuat sosok hitam itu,,menggonggong dan bersiap mengejar 2 manusia yang sejak tadi ia perhatikan.

Seketika dea menyadari bunyi yang berada dibelakangnya, dirinyapun lari tunggang langgang menyusul lita yang sudah ngacir duluan…

“Anjing……”teriak dea sambil berlari dengan keceptan tinggi. Adrenalinpun terpacu, kemampuan dalam olahraga laripun seperti dipertunjukkan dalam kondisi ini.

“GUK…GUK…”Anjingnyapun seakan tak mau kalah menunjukkan suaranya yang lantang,,

“Tikungan,,,siap-siap masuk hotel…”Teriak dea sambil terus menambah kecepatan larinya. Ahirnya merekapun sampai di hotel tanpa tersentuh oleh liur yang tadi Nampak menetes dari mulut anjing hitam itu.

Di depan resepsionis Nampak pegawai hotel yang cekikikan melihat lita dan dea yang lari tunggang langgang, dan dibelakangnya terdengar longlongan anjing yang sepertinya sedang menggoda 2 cewek itu.

“Laparku hilang lit……”kata dea setelah mereka berhasil masuk kamar, nafasnya masih sulit diatur,keringatnya juga mulai membasahi bajunya.

“Huft,ada-ada aja…Ya allah untung kita bisa ngelolosin diri de’…”kata lita yang masih terlihat ngos-ngosan selepas lari maratonnya tadi.

======

Tuhan tolong aku

Ku tak dapat menahan rasa didadaku

Ingin aku memilki

Namun dia ada yang punya

Tuhan bantu aku

Ternyata dia kekasih sahabatku……

“Ah,untung dia bukan pacar sahabatku…”kata uca setelah mendengar lantunan lagu cerrybelle dari headsetnya.

Hari ini giliran kelompok uca yang beraksi. Setelan 2 hari yang lalu berkunjung ke situs-situs sejarah di pulau seribu lita ini, Kini giliran pantai kuta lah yang akan mereka kunjungi.

Tampak andri dan fikar telah menyiapkan souvenir yang akan mereka berikan pada turis yang akan mereka wawancarai, Dea telah menyiapkan handicam untuk meliput wawancara yang nanti akan mereka lakukan.

“Ca, uda nyiapin catatan?”kata andri mengingatkan.

Uca yang sedari tadi asyik mendengarkan music dari mp3 nya itu tak menyadari kalau andri tengah berbicara padanya.

“ca,…haloo…?”kata andri sambil memperhatikan uca yang seakan tak peduli padanya.

“mbak,andri tuh” kata dea sambil menepuk bahu uca.

Uca yang baru sadarpun jadi salting dihadapan andri,iapun segera melepaskan headsetnya. Andripun tertawa melihat penyebab diriya tak direspon oleh uca tadi.

“Catatan nya?”kata andri mengulangi pertanyaan nya lagi.

Ucapun segera mengeluarkan buku bergamabar mickey mousenya, lalu ia tersenyum malu karena tadi tak mendengar pertanyaan andri.

Satu jam telah berlalu tampak kelompok sabira telah menemakan objek nya,mereka terlihat sedang mewawancarai 2 bule cantik berbaju hijau dan merah marun.

Tak mau kalah dengan kelompok sabira,kelompok andri dan ucapun tengah sibuk mewawancari 2 bule berkebangsaan Australia. Nampak dea tengah sibuk merekam semua percakapan yang terjadi, Fikar juga tak kalah cekatan dalam menanyakan berbagai hal. Dalam sesi wawancara itu sesekali Andri mencuri-curi pandangannya pada Uca, entah mengapa ahir-ahir ini uca seringkali sms-an dengannya, bahkan frekuensinya lebih besar dibandingkan dirinya dengan sabira. Meskipun hal-hal yang dibicarakan hanya sekedar hal-hal yang ringan, namun andri merasa dirinya lebih nyaman jika bercerita pada uca, meski hanya sekedar rasa pertemanan saja yang ia rasakan kini.

Diujung sana rupanya sabira selalu mengawasi gerak-gerik andri, dari himpunan informasi yang ia dapatkan dari ilmi, dirinya tahu kalau kini uca mulai dekat dengan andri, meskipun sabira tau kalau dirinya sudah semakin dekat dengan andri sejak awal masuk kelas xi. Tapi entah mengapa, kini rasa yang dulu ingin menyaingi andri berubah menjadi rasa dongkol kepada cowok itu ketika ada kabar kalau uca sedang dekat dengan nya. Sabira sesekali mengalihkan pandangannya pada andri yang tamapak akrab denga uca saat berwawancara dengan turis yang sedang duduk disamping papan seluncurnya.

“ah,kalau akau ketemu kyuh yun disini bakal lain ceritanya…”celetuk sabira setelah sesi wawancaranya telah selesai.

Nampaknya rasa itu semakin besar sehingga tak mampu mengendalikan pikiran jernih Sabira, bayangin aja, masak kyuh yun super junior bakal muncul riba-tiba di Bali untuk menenangkan hatinya yang sedang tak karuan ketika melihat andri kini tengah asyik dengan tim kerjanya,especially dengan uca. Memang semua orang akan terlihat bodoh dihadapan Cinta.

Apa Cinta???

Apa rasa yang kini menggelayuti pikiran sabira ini adalah Cinta???

========

“Duh,mana sekarang indonesia lawan Malaysia nih…” kata lita kesal melihat keadaan yang tak memungkinkan untuk nonton pertandingan sepak bola yang sudah ia nanti-nanti. Kondisi dalam bus pariwisata yang kini melaju mengantarkan mereka kembali ke pulau jawa sangat tak memungkinkan untuk menonton live pertandingan itu.

“nasy,hp mu kan ada tv nya ? Bisa buat nonton sepak bola nggak? Mau liat di internet,jaringannya lemot banget…bisa kan?”kata andri yang juga mendengar gumaman lita yang duduk tak tenang dibelakangnya.

“bias kok....nih hp nya…”kata nasya dengan tubuh yang masih lemas, cowok yang satu ini tampak terpuruk ditempat du,duknya wajahnya dari tadi diselimuti oleh jaket Liverpool nya. Nampak wajah ketidak cocokannya dengan atmosfer yang berhubungan dan kendaraan besar ini. benar,bus merupakan hal yang membuatnya menjadi tak karu-karuan…Kesipulannya dirinya sedang dilanda MABUK Darat. Tampak Fajar yang duduk disampingnya juga merasakan dampak yang sama,selama perjalanan menuju bali 3 hari lalu, fajar masih sanggup menangani nasya yang bolak balik muntah, namun kini rupanya fajar telah menyerah…saat ini dirinya juga merasakan hal yang tak enak dikepalanya.

“Aku masuk angin…nonton bolanya besok aja deh…”kata fajar mendahului andri yang sebenarnya ingin fajar menjadi penyangga hp Nasya, ahirnya terpaksa Fikar yang menggantikan posisi fajar untuk menjadi penyangga hp Nasya agar semua penggila bola didalam bus itu dapat menikmati tayangan bola yang terkadang di kerumuni semut,bukan karena manis tapi entah kenapa???Mungkin karena Antena HP nya kurang panjang kali yak???

Ditengah riuh nobar dibagian depan tempat duduknya, uca tampak tersenyum mengingat kejadian di bus setelah membeli oleh-oleh di Joger tadi.

Tak disangka-sangka sebelumnya, saat semua teman-temanya bercerita tentang barang yang telah mereka beli, uca dan andri terlibat dalam perdebatan yang seru. Dirinya menantang andri untuk berpose dengan sticker jogger yang tertempel didahinya,,,aneh bukan??? sosok andri yang begitu kaku dan tak banyak tingkah, ditantang oleh uca berlagak seperti orang konyol didepan teman-teman nya…

Pada awalnya memang andri menolak,namun gurauan dan candaan yang muncul ahirnya dapat mencairkan kekerasannya dan kekakuannya kali ini,oyeg yang sangat hiperaktif selama di Bali juga merespon baik tingkah andri yang tak biasa itu.

“Pose….”kata uca sambil membidik gaya andri dengan stiker Joger yang bertuliskan ‘VIP (Very Iseng Person)’ tertempel didahinya.

Tiba-tiba Ditengah-tengah lamunannya, Uca dikagetkan suara riuh teman-temannya didepan sana.

“GOLLLLL……2-0”kata lita bersemangat.

==========

Satu minggu semenjak kedatangannya dari Bali Andri semakin tampak akrab dan tak segan lagi untuk bergurau dengan teman-temannya,kesan kaku dan angkuh pun tak da lagi dalam diri andri sekarang,mungkin ini semua berawal dari kejadian stiker Joger yang membuatnya Nampak tak sungkan bahkan terlihat dapat menekan egonya hingga ahirnya sifat ego yang dulu menguasai dirinya dapat kalah dan hanyut oleh rsa pertemanan,candaan,dan gurauan yang terasa sangat mengasyikkan. Lebih mengasyikkan dari pada yang sebelum-sebelumnya.

“Sorry sembelumnya,,,setelah setengah tahun kita kenal…aku pengen jujur sama kamu…

Aku punya sesuatu rasa khusus, entah ini rasa apa…tapi ini sungguh menggangu pikiranku dan selalu hadir dalam pikiranku. aku kira kamu uda mengerti apa yang aku rasakan selama ini? Rasa yang membuat seorang bodoh dihadapanny…Bahkan Einsteinpu tak sanggup

menjelaskan denga pesona Fisika. Sedang kamu bagaimana mengaggap ku selama ini?”

Itulah Isi sms andri pada cewek yang membuatnya jatuh hati.

“sama persis seperti yang kau rasakan…”

itulah jawaban yang diterima andri dari gadis yang ia kagumi selama ini.

Banyak yang tak tahu, bahkan belum ada yang tahu kalau ternyata cewek yang satu ini sudah akrab bahkan begitu dekat dengan Andri, hingga ahirnya tepat pada suatu titik dimana andri tak dapat memendam rasa ini sendiri dan ahirnya ia memberanikan diri untuk menanyakan apakah rasa itu terbalas.

Ternyata memang Pada kenyataannya cintanya tak bertepuk sebelah tangan.

=========

“Lita,tolong bikinin artikel tentang sabira yah…?” pinta bu arils pada lita yang sibuk sendiri pada tugas majalah nya.

“sudah ada yang mewawancarai bu?” wajah lita berubah agak muram ketika mendengar permintaan bu arils, maklumlah jika di rasa-rasakan sudah ada 4 artikel yang harus ia selesaikan dalam minggu ini.

“Belum,,yah sekalian aja sekarang wawancara,,,oke?”bu arils pun berlalu sambil meninggalkan senyuman pada lita. Namun sepertinya senyuman itu tak lantas bisa membuat lita menjadi lebih ringan,,,,

“kenapa kamu lit?” kata andri yang tak sengaja melihat ekspresi lesu,lunglai,lapar,,,,*ups…

“huft,nambah lagi pekerjaan ku,,,,

O,iya profil kamu kemaren udah dikerjain sama Resi, file nya ada di aku,,,”sambil membedah tiap folder untuk menemukan profil siswa teladan milik andri.

“cepet amet,,,O iya kemaren kalian disini sampek jam berapa? Kata pak Wawan kalian sampai malem?” kata andri yang seakan memiliki pertanyaan lain dibalik itu semua.

“iya dong,orang sampek ngelembur semalem,nih punyamu…”diserahkan nya flash dish dengan gantungan bluberry tapi tak seperti bluberry pada andri.

”tolong kamu koreksi ya ! nanti kalau ada yang kurang berkenan boleh dihapus atau bahkan boleh ditambah” mendengar penjelasan lita tadi, andri segera membuka data dari flas tersebut dan…

”Kalian kemarin bareng Uca,,,,,?”kata Andri seakan mengorek informasi lebih.

“tuh kan,,,

ah…pertanyaan mu gampang ditebak,,hehehe,,,

kalian tambah deket aja,,,cihiy” lita pun meledek andri yang kini jadi salah tingkah.

Tak lama kemudian suara sepatu berdentam berjalan menuju ruang redaksi majalah, langkahnya cepat seakan telah diburu oleh waktu

“kayaknya kita bakal pulang malem lagi deh,,,mami Arlis minta kalau majalah nya harus selesai dan dibawa kepercetakan minggu depan…”kata Uca yang tiba-tiba muncul dari arah pintu.

“Ndri,,,gantian kamu aja ya, yang ngelembur sama mbak uca ” mendengar celetukan lita, uca pun heboh dan Andri pun keliatan senyum-senyum jengkel pada lita. Sementara itu lita langung ngacir ke arah shabira yang kelihatan serius menghadap computer.

# Memang hubungan Uca dan Andri semakin dekat, Ucapun sering sekali bercerita tentang Andri pada lita,,,,bahkan jika dihitung-hitung setiap ada kesempatan bertemu dengan lita, Uca selalu mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan andri.

Memang kayaknya cintanya uca itu cinta poreper lah sama si Andri………

“Bul, yuk kita mulai wawancara nya?”sambar lita yang sontak memecah konsentrasi Sabira.

“oh,iya…silahkan,,,”kata sabira pada lita,namun pandangan nya masih tertuju pada computer berwana abu-abu itu.

“ngerjain apa sih buleleng nih,,,kok serius amet”piker lita.

“Bul dipanggil bua Arlis,,,!”tiba-tiba suara itu memacahkan kejenuhan ruang redaksi.

”iya Mit,,,,”balas sabira merespon suara itu.

#ngomong-ngomong tentang mita,setelah dirawat dirumah pesakitan selama 3 hari ahirnya tubuhnya dapat bangkit kembali meskipun harus terus mengonsumsi obat, kini ia juga sudah mulai aktif dalam tim majalah sekolah,Alhamdulillah-lah pokoknya……:D

”bentar ya lit,,,,”kemudian berlalu meninggalkan lita dan computer yan menyala. Dan tak sengaja lita membaca tugas yang sedari tadi membuat sabira serius memandang computer, dilihat olehnya judul dari tugas yang sabira kerjakan tadi……

“Curcol smada”

For: someone

Aku bingung nih buat mecahin masalah ini,ada 4 bersahabat si A,B,C dan D. Si A adalah satu-satunya cowok dalam kelompok sahabat ini. Si C ternyata suka pada si A dan dia telah bercerita kepada sahabatnya yang lain, sehingga si C selalu di pasang-pasangkan dengan si A dalam setiap kesempatan, namun ternyata si B diam-diam juga sudah lama menaruh hati pada si A dan si A juga merespon baik perasaan si B, namun keduanya tak pernah mengutarakan kisah mereka pada sahabat mereka,sehinggan setiap C bercerita tentang A, si B merasa sangat sakit,,,menurut kalian bagaimana seharusnya sikap si B dalam masalah ini??

“apa ini curhatan hati sabira?apa ini tentang,,,?apa kata mita itu memang benar?”kata lita setelah membaca tulisan itu.

“eh,lit kalau mau curhat langsung tulis aja disitu,,,itu nampung curhat-curhat nya anak smada…nanti bakal dimuat dimajalah,,,,,”jelas sabira melihat lita membaca tugasnya.

”ah,nanti aja deh…kita lanjutin lagi yuk wawancaranya,biar cepet kelar tugasku,,,” kata lita setelah menyadari sabira telah ada dibelakang tempat duduknya.

=================

Sabira Nampak khawatir akan kejadian tadi siang, apa lita mengetahui maksud dari kolom curcol yang ditulisnya tadi ya? Apa hanya perasaannnya saja yang terlalu khawatir? Memang hubungannya dengan andri belum diketahui oleh siapapun sampai kemarin. Ilmi yang mendesak dirinya untuk jujur, ahirnya mengalahkan ke ego-an nya untuk menutup hal ini. Yah, cewek ber-shio Babi ini tak bisa bersikap terlalu tertutup pada sahabatnya yang satu ini, Ilmi telah mengetahui semuanya. Awalnya ilmi tak begitu terkejut, karena sebenarnya ilmi sudah tahu kalau sabira memang sering berkomunikasi dengan andri baik via sms,facebook bahkan email. Namun dikala itu ilmi juga mengisahkan suatu hal yang juga membuat sabira agak tak nyaman. Ilmi tahu kalau Uca sekarang makin dekat dengan Andri semenjak study tour di Bali, ditambah dengan rutinitas mereka dalam majalah yang ahir-ahir ini sedang di kejar deadline. Mereka pun tampak lebih akrab dan tak malu-malu lagi untuk sekedar bergurau ataupun berbincang-bincang akrab.

Sabira makin sakit, ketika tadi setelah sholat maghrib ia mencoba mengklarifikasi apa yang ia dengar dari ilmi pada andri, hanya Sekedar bertanya pada Andri apa sekarang Uca memang sedang dekat dengannya.

Tak disangka-sangka memang Andri mengakuinya, dirinya juga mengtakan pada sabira bahwa uca adalah teman yang baik untuk sekedar diskusi tentang masalah akhlak dan agama. Sabira hanya tersenyum kecut mendengar celotehan Andri tentang Uca.

Apakah cowok ini tak merasa??? Apa dia tak peka?

Padahal dihari yang lampau dirinya telah mengaku suka padan dirinya?? Sabirapun sudah jujur atas perasaan nya??

Mengapa andri setegaa ini??

Ahirnya sabirapun tak tahan lagi dengan perasaannya yang begitu mendesak hatinya, butiran kecil nan basahpun ahirnya tak dapat ditahan oleh selaput matanya. Pupilnya mengecil seakan pasrah, matanya pun sayu seakan merelakan air itu menetes…

APA??? Menangis…??

Yang benar saja???

Yah,,memang dihadapan Cinta semuanya tampak bodoh. Sabira yang tampak selalu ceria sekarang sedang terpuruk. Dirinya begitu kecewa dengan sikap andri.

Sementara disisi lain, andri sedang duduk didepan meja belajarnya. Tepat didepannya terbentang jendela yang menayangkan taburan bintang nan indah dilangit

sana,,Andri bingung…Andaikan bintang dapat menjelaskan. Megapa sabira tiba-tiba memutuskan teleponnya tadi,apa ada yang salah dengan ceritanya tadi.

Wanita memang sulit dipahami benam pikirannya. Atau mungkin sabira tengah bad mood karena pekerjaan majalah nya semakin menumpuk.

Saat itu Hp andri Nampak berdisko,lampu LED hp nya menyala-nyala, salah satu lagu kesukaannya muncul mendayu-dayu mengisi ruangan.

“sms dari Uca…”bisik andri setelah melihat layar lebar HP nya.

Sorry ca,aku lagi gak pengen diganggu.

Balas andri pada Uca.

Andri seakan tak mood lagi memainkan hp nya semenjak sabira tadi mengacuhkannya.

Sementara Uca yang menerima balasan sms dari Andri, Nampak bingung dengan tingkah cowok yang ahir-ahir ini semakin dekat dengannya.

“Kenapa sih Andri ini? Tadi dia yang sms duluan,eh aku bales malah aku yang dimarahin. Kata uca tampak kesal dengan cowok berkacamata itu.

===============

“Lit,tolong koreksikan cerbung-ku dong? Soalnya rencananya semua kolom majalahnya nanti harus uda ngumpul,Besok uda harus ada di percetakan…terus…”Sabira menghentikan keluhannya ketika lita sudah menarik laptopnya.

“Yang ini?”kata lita kemudian membaca judul yang sepertinya ia kenal. Belum sempat Sabira menjawab lita sudah bertanya lagi padanya.

“I’M Behind You?bukannya ini lagunya Yesung Super Junior feat Jang Hye Jin?”

Mendengar keterangan yang diberikan lita, sabira Nampak meringis dan langsung ngacir keruang guru untuk melaporkan tuga-tugas nya pada bu arlis.

*

I’m Behind YouWinda sedang duduk termangu di serambi rumahnya.

Tangannya yang kurus menopang dagunya yang lancip. Pikirinnya melayang jauh, matanya tampak kosong.

Aku menghampiri Winda, “ Kenapa melamun Win?”Winda menggeleng, “Aku cuma mikir tentang orang dermawan itu,” jawab Winda dengan sedikit enggan. “Kira-kira siapa ya?”2 minggu yang lalu…

Begitu memasuki ruang kelas Bu Putu segera mengadakan ulang fisika dadakan. Kami semua berusaha memprotes, bayangkan saja tak ada satupun dari kami yang sempat belajar semalam. Bahkan mennentuh buku fisika pun tidak! Tapi Bu Putu

tidak mau mendengar alasan kami, baginya sudah kewajiban siswa untuk belajar tiap malam tak peduli apapun yang terjadi. Dengan wajah ketusnya ia bagikan lembar-lembar soal fisika. Kami diberi waktu 90 menit untuk mengerjakan 3 lembar soal.

Winda tampak frustasi saat memandang lembar soal pertamanya, ia buka lembar soal keduanya berharap akan ada soal yang bisa ia kerjakan. Namun sayangnya, semua soal itu memiliki tingkat kesulitan yang sama. Kepalanya menoleh padaku dengan memasang wajah memelas ia meminta keikhlasanku untuk memberinya contekan. Ku gelengkan kepalaku, kami memang bersahabat tapi untuk urusan pelajaran itu lain.

Detik-detik terakhir sebelum mengumpulkan soal Winda memainkan ponselnya. Air mukanya berubah cerah, tangannya bergerak dengan cepat menyilang-nyilang kertas jawaban. Dan mengumpulkan kertas jawabannya tepat pada waktunya.

Setelah Bu Putu keluar Winda menunjukan sebuah pesan singkat dari nomor tak diketahui.

Beberapa hari kemudian, sehabis pelajaran olahraga Winda mendapat segelas jus alpukat di kantin. Dia tampak sangat senang menerimanya. Tanpa pikir panjang segera ia habiskan jus itu. Baru setelah itu ia bertanya pada mas Mimin, penjual jus di kantin, siapa yang telah membelikannya jus tadi.“Maaf, tapi tadi mas cuma disuruh nganter,” jawab mas Mimin.

Dan Winda terpaksa harus puas dengan jawaban itu. Mas Mimin terkenal bukan orang yang bisa diajak bekerja sama untuk urusan seperti ini.

***Pikiran ku kembali terfokus pada Winda yang menatapku

bingung.Sejak 2 minggu yang lalu ia sering mendapatkan

keberuntungan tapi semua keberuntungan itu malah

membuatnya bertambah penasaran dan takut. Ia takut orang yang telah memberinya banyak keberuntungan itu akan meminta balasan darinya. Balasan yang lebih dari apa yang diberikan olehnya.

Sebuah ide terbersit dibenakku.“Win, lusa kamu ultah kan?” tanya ku.Winda mengangguk.“Kita jebak si pengirim!” kataku. “Begini, besok kamu ucapkan semua hadiah yang kamu inginkan dengan keras dikelas,” lanjutku dengan semangat.Winda terlihat bingung.“Aku yakin lita Fortuna mu itu salah satu anak di kelas kita!” kataku. “Dan dia pasti akan mengabulkan keinginanmu!” lanjutku yakin.“Lita?” ulang Winda.Aku berdecak tidak sabar. “ Iyalah, ga mungkin dia cewek!” seruku. “Rugi amat kasih macem-macem ke kamu! Kecuali dia suka sesama cewek, ya itu beda lagi,” lanjutku menggodanya.Winda bergidik. “Amit-amit jabang bayi! Jangan sampai deh.”Aku tergelak puas. “Makanya besok kamu bilang apa yang kamu inginkan dengan suara keras,” kataku kembali fokus.“Terus?” tanya Winda, masih tidak paham dengan maksudku.“Selanjutnya serahkan padaku,” jawabku mantap.

***Sepertinya Tuhan memang setuju dengan rencanaku,

karena hari ini Ia telah membuat Bu Putu, guru dengan predikat tidak pernah absen mengajar, tidak masuk hari ini karena ada urusan yang sangat mendesak. Dengan begitu kami memiliki 2 jam kosong. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, segera kulancarkan rencana ku kemarin.“Win, besok kamu ultah ya?” tanya ku.Winda mengangguk.

“Apa keinginanmu?” tanyaku lagi.Winda tampak berpikir sebentar. “Tentunya menambah koleksiku!” jawabnya dengan semangat.

Hanya ada segelintir orang yang tau tentang hobi Winda yang suka mengoleksi miniatur makanan dari lilin. Hobinya ini terbilang unik karena mencari miniatur itu tentu saja tidak mudah dan murah.Dan aku yakin Lita Fortuna itu akan kutemukan malam ini.

***PART 2

Begitu toko dibuka aku segera masuk dan mulai berjaga di jejeran makanan dari lilin. Aku yakin disinilah aku akan menemukan sang Lita Fortuna. Karena hanya toko ini yang menjual koleksi-koleksi Winda. Dan karena toko ini hanya buka pada malam hari, jadi seharusnya malam ini aku akan menemui orang itu.

Ku turunkan ujung topiku agar menutupi sebagian wajahku, saat seorang pramuniaga datang bersama seorang pengunjung.“Ini semua baru dikirim dari Jepang,” kata pramuniaga menjelaskan.Aku menoleh pada sosok pengunjung yang sedang melihat-lihat miniatur.ASTAGA!!! Dugaanku benar!! Lalu apa yang harus kukatakan? Apa aku bilang saja aku tau itu kamu atau berpura-pura tidak tau? Tapi mungkin saja aku salah…

Ku putuskan untuk bertanya padanya setelah si pramuniaga kembali ke tempatnya, hanya untuk memastikan bahwa Lita Fortuna itu memang dialah orangnya.“Buat pacar?” tanya ku, suara yang memang sudah serak dari tadi memperkuat penyamaranku.Dia menoleh lalu tersenyum, “Dulunya,” jawabnya lirih.

Aku mematung, berusaha untuk bersikap biasa tapi gagal. Akhirnya kuputuskan untuk segera pergi dari toko itu.Winda menelponku saat aku ada dalam perjalanan pulang kerumah.“Udah dapet??” tanya Winda begitu sudah ku angkat telponnya.Haruskah aku memberi taunya?“Gagal,” jawabku. Mungkin berbohong lebih baik dari pada mengatakan yang sejujurnya untuk sekarang ini.“Gagal?” ulangnya, jelas terdengar sangat kecewa. “Masa dari jam 7 sampai jam 9 gini gagal sih?”“Ga percaya banget sih!” jawabku dengan kasar lalu kumatikan ponselku.

Sesampainya dirumah, aku terus berpikir kenapa aku melindungi identitas Diko yang ternyata Lita Fortuna Winda selama ini. Apa tindakanku sudah benar? Seharusnya aku tidak membentak Winda tadi. Lagipula kenapa aku marah?

Fakta bahwa Andri masih menyayangi Winda walaupun hubungan mereka sudah berakhir sejak sebulan yang lalu. Terdengar sangat menyedihkan dan juga tragis. Disatu sisi Winda sama sekali tidak memiliki perasaan itu sejak ia memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Diko. Dia hanya tidak tega untuk menolak karena Diko sudah sering kali menolongnya. Walaupun akhirnya Winda mengakhiri hubungan itu dengan alasan yang sangat klise Diko tetap menerimanya dengan lapang dada. Itu semua karena Diko sayang Winda, ia tidak ingin Winda terganggu pelajarannya.

***Esok paginya aku sengaja berangkat lebih awal ke sekolah.

Aku ingin lihat apakah Diko jadi memberi hadiahnya pada Winda.Aku berdiri dibalik pintu agar bisa lebih resuasa melihat

jika Diko menaruh kotak berwarna emas di laci meja Winda.

“Happy birthday Winda,” ucap Diko tulus. “Aku selalu doakan yang terbaik untukmu, aku akan terus jadi peri mu sampai kapanpun.” Sebuah senyuman terukir diwajahnya yang tirus.

Wajahnya tampak begitu tulus dan bahagia. Seandainya winda menyadari seberapa besar rasa saying Diko padanya.

Diko pergi ke bangkunya sendiri yang berjarak 2 meja dari bangku kami. Aku membalikkan tubuh, berjalan membelakangi kelas ku menuju sebuah bangku di taman dekat perpustakaan.

Keadaan taman yang sunyi dan damai membuatku merenung. Kenapa hatiku terasa pilu saat melihat Diko masih peduli dan sayang pada Winda? Winda kan sahabatku, sudah seharusnya aku senang ada orang yang sangat menyayanginya.

“Itu pasti nggak mungkin,” gumamku seraya menggelengkan kepala. Aku bangun dari bangku taman dan berjalan menuju kelasku.

Suasana kelas sudah mulai ramai, semua orang menyapa Winda dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya.

“Win, happy birthday ya,” ucapku tulus sambil menyalami tangannya.

Ia mengangguk. “Maaf yang semalam,” katanya.“Aku juga minta maaf,” balasku.“Aku dapet hadiah loh!” bisik Winda ditelingaku saat Bu

Marsya, guru bahasa Indonesia kami, memasuki ruang kelas.Aku hanya tersenyum simpul.“Walaupun gagal tapi, aku senang dapat hadiah ini,” ucap

Winda lagi.Kurasakan ada sepasang mata yang mengawasi

pembicaraan kami dari belakang. Segera ku tolehkan kepala dan benar saja, Diko memandangi kami.

Aku tersenyum simpul, senyum berjuta makna yang saat itu kusunggingkan pada Andri.

Kuharap kau menyadarinya Ko… winda udah bukan untukmu lagi.

-TAMAT-

“Andri? Hmm,ahirya aku tahu”gumam lita setelah membaca tuntas cerbung sabira.

Dari balik pintu muncul sabira,dengan membawa berbagai macam berkas.

“Gimana lit,ada yang salah gak pengetikannya?terus alurnya gimana menutmu?”kata sabira bersemangat.

“Cuma satu kok, nih,ada nama yang terlewat, nama diko kok jadi andri yah?”kata lita yang mulai menyelidik.

“Hmm,itu emang sih semalem aku ngantuk, ahir-ahir ini aku sebel banget samu tuh orang jadi mungkin,ya gitulah”kata sabira mencoba tenang.

“Oh,oke deh…”kata lita yang tak ingin menambah pertanyaan lagi.

Sedang disudut ruangan terlihat Uca yang murung,melihat gelagat Uca yang tak seperti biasanya Litapun ahirnya mendekati Uca untuk menanyakan apa yang terjadi.

“Sakit mbak?” kata Mita yang juga melihat hal yang aneh pad diri uca, Cewek yang biasanya ramah ini, kini tampak murung tak bersemangat,dan tak sepatah

katapun yang keluar dari bibirnya ketika mita menanyakan keadaannya.

“Yuk keperpustakann yuk?”kata lita yang sepertinya mengerti kalau badan uca tak meraung sakit, mungkin lita dapat menebak kalau ada sesuaatu yang mengganggu pikiran dan perasaan uca.

Ahirnya ucapun menerima tawaran untuk meninggalakan ruang redaksi yang serasa tak menjadi temannya lagi.

“ada apa mbak?cerita deh,biar gak jadi beban”kata lita dalam perjalanan menuju perpustakaan.Lita yakin diperpustakaan adalah tempat yang sepi dan taka akan orang yang menguntit perbincangan mereka.

“ANDRI,Andri berubah mbak”kata uca mengawali ceritanya.

Uca mersa kini dirinya sedang kalut.

”Ahir-ahir ini aku ngerasa kalau dia sudah membuka hatinya untu ku,kemarin mbak tau sendiri kan, kalau andri nganterin aku pulang”Jelas uca.

Uca merasa kalau andri kini telah berubah,bahkan uca sudah merasa nyaman bersama andri, ahir-ahir ini andri juga banyak bercerita tentang kesehariannya pada uca. Uca Nampak ada suatu harapan baru kali ini. Yah batu cadas yang sangat keras kini mulai memberikan aliran

air atas perhatian-perhatian yang diberikannya pada andri. Batu cadas adalah gambaran yang paling tepat akan sikap andri pada uca dulu, aliran air hanya dibiarkan lewat diatas batu itu. Tak akan pernah menyentuh lapisan bagian dalam.

Lita yang dengan senang hati menampung curhatan Uca salama ini juga sudah sangat sering memberi sedikit masukan pada dirinya agar tak terlalu menaruh rasa yang dalam pada Andri, tak sedikitpun ia hiraukan meski lita juga mengingatkan kalau diwaktu itu masih ada mas Faisal dan erik yang tengah menunggu tangannya utuk menerima cinta tulus mereka, namun uca tak pernah mengidahkan semua itu. Dirinya tetap pada pendiriannya,dia yakin andri kelak akan dapat membuka pintu hatinya hingga aliran air itu dapat memecahkan batu cadas. Pasti…!pasti andri kelak bisa mencitaiku seperti aku mencitainya. Yah,itulah tekad uca, hingga ahirnya setelah study tour, semuanya impiannya Nampak begitu nyata baginya, semua seakan tampak sesuai dengan angan-angannya. Andri kini telah care padanya bahkan andri Nampak sangat akrab dengannya, kini Andri tak canggung lagi untuk bercerita pada Uca.

Lita yang mendengar cerita uca ahir-ahir ini juga Nampak lega, ahirnya penantian dan usaha uca tak terlalu buruk hasilnya, meski lita dulunya tak begitu

yakin akan hasil yang akan diterima uca karena lita juga tahu kalau andri adalah orang yang sangat berkepribadian keras dalam sekolah hingga mungkin lita tak pernah membayangkan kalau andri ahirnya luluh oleh masa-masa percintaan di zaman SMA.

Namun kini lain,tepatnya sejak tadi malam…

Uca mennceritakan bahwa sikap andri berbeda kali ini. Semalam andi mengatakan tak ingn diganggu oleh Uca, lalu tadi pagi andri mendadak sms menanyakan seberapa berat tugas sabira dalam majalah,bagaimana keadaan sabira? Aneh bukan?mengapa andri begitu mengkhawatirkan sabira? itu aneh kan?.

“yah,mungkin hanya sekedar menanyakan hal yang baiasa kan mbak,,,tenang aja…!”kata lita menenangkan uca yang kini semakin tak karu-karuan perasaannya . Lita semakin sadar mungkin selama ini sabira telah menjalin hubungan dengan andri tanpa sepengetahuan anak-anak yang lainnya.

“itu bukan hal yang biasa mbak,,,tiba-tiba saja kini sikap andri berubah padaku…tadi pagi dia tak sedikitpun menyapaku…aneh mbak,tak seperti sebelumnya?”kata uca sembari membuka pintu perpustakaan.

Ternyata didalamnya terdapat sosok yang tak pernah lita bayangkan sebelumnya, sementara mata uca yang

kini mulai sembab juga terperangkap oleh pemandangan itu. Ada andri disini,apa andri mendengar cerita uca barusan.

Ah,betapa malunya uca jika itu terjadi. Namun lita yang merasa ada suatu hawa tak enak diruangan itu, langsung berusaha mencairkan suasana, namun betul kata uca 5 menit yang lalu. Sikap andri pada uca memang tak seperti biasanya……

===========

Lita duduk terdiam di atas tempat tidurnya buku bersampul tokoh kenamaan dalam filsafat itu tak sedikitpun mengalihkan lamunannya. Tampaknya Confucius juga acuh tak acuh melihat lita yang hanya termenung memandangi replica menara Eifel yang terpajang di meja belajarnya.

Sungguh aneh, mengapa kini ke tiga temannya itu sanggup mengobrak-ngabrik pandangan lita. Berawal dari cerita Uca tadi disekolah,lalu sikap andri yang juga terasa berubah,lalu ditambah lagi sabira. Dan yang paling utama 10 menit yang lalu dirinya tengah terhubung oleh ketiganya dalam interval waktu yang kecil dan membicarakan tema yang hampir sama pula.

Dimulai dari sabira yang kini mulai berterus terang tentang hubungannya dengan andri, ia bercerita kalau dirinya bingung pada sikap andri yang seakan tak

mengerti akan perasaannya, mulai tentang uca, atau tentang hal-hal sepele perihal sms “mengapa selalu aku yang harus memulai komunikasi?aku yang selalu duluan sms,aku yang selalu membuka percakapann?”kata sabira kesal, meskipun hanya lewat telefon tapi lita sangat mengerti apa yang sedang dirasakan sabira. Pada awalnya lita hanya ingin tahu apa firasatnya tentang hubungan antara sabira dan andri memang benar, dan sabira masih belum berterus terang tentang semua itu. Namun tak tahu mengapa ahirnya sabira bercerita tentang semua yang dialaminya ahir-ahir ini.dan benarlah pada ahirnya ia pun mengakui dan mengutarakan bagaimana kekalutannya ahir-ahir ini.

Berbeda dengan sabira yang telah mengatakn keluh kesahnya, lewat layanan pesan di Facebook. Uca mengirimkan sebuah pesan. Yah kali ini bukan kisah sedih atau kecewa lagi. Uca mengabarkan kalau Lomba Debat PKN yang ia ikuti bersama sabira telah lolos ke tingkat provinsi dan rencananya Pak Badi sang maestro PKN akan memberangkatkan mereka hari sabtu lusa. Bukan hanya kabar itu saja Uca juga mengirimkan sebuah pesan bahwa kini ada yang berubah lagi dengan cowok yang dibicarakan nya tadi disekolah. Andri kini kembali bersikap baik pada Uca, seakan-akan kejadian tadi dan kemarin tak pernah ada, semua kembali pada saat sebelumnya. Andri kini telah menjadi

Andri yang diharapkan Uca. Yah…memang aneh sih… tapi keanehan ini masih dianggap sebagai bilangan bulat positif yang masih bisa diutak-atik menjadi bilangan yang lain.

Sedangkan Andri mengirimkan sebuah tawaran untuk mengikuti sebuah olimpiade tim yang akan diadakan salah satu Universitas ternama di Indonesia, dia membutuhkan 2 Orang mewakili 2 macam bidang studi untuk mengikuti lomba itu. Andri sendiri dibidang Fisika dan rencanannya lita dibidang Biologi dan Mita dibidang Astronomi. Mendengar tawaran itu lita pada awalnya tidak begitu antusias karena dirinya masih terbayang-bayang kegagalannya dalam olimpiadae biologi yang lalu. Tapi pada ahirnya, lita bersedia ikut dalam ajang tersebut. Mungkin saja kini dirinya mendapat kemujuran.

Disela-sela itu, Lita penasaran tentang apa yang dipikirkan andri tentang kedua cewek yang telah menghubunginya tadi. Mengapa cowok yang tak pernah lita bayangkan bisa sejauh ini, bisa degan bersamaan membuat 2 orang cewek sekaligus dapat terombang-ambing oleh perasaannya sendiri pada andri?. Yah besok memang tugas majalah mereka di Majalah sekolah telah berahir,tapi mungkin dengan adanya itu tak akan menarik masalah ketiga anak manusia ini untuk juga turut berahir.

“Ndri,memang apa yang kamu pikirkan tentang sosok uca? Lalu Sabira?”ketik lita pada layar hp nya , dan segera ia kirimkan pada andri.

“Sebatas teman sharing… memang kenapa? Uca cerita banyak ya, sama kamu?”balas andri.

“Yah,begitulah. Dan nyatanya kini ada 2 orang yang memberikan rasa itu…akan kah ini jadi berlarut-larut?”balas lita yang kini serasa sudah terhanyut pada kisah 3 orang ini.

“Mungkin aku terlalu bingung untuk menghadapinya…”balas andri lagi, yang kini mulai mengerti kalau lita telah mengerti sedikit tentang hubungannya.

Ketika mendapat balasan itu, barulah lita tersadar, mungkin andri bukannya menpermainkan perasaan 2 cewek ini. Namun lebih tepatnya ia masih berusaha mengerti apa yang harus ia lakukan. Ahirnya lita hany bisa membalas sms itu dengan……

“Sistim regulasi terdiri dari 3 bagian, sel saraf, hormon dan indra. Saraf membantu kita untuk menaggapi suatu perubahan yang ada dilingkungan. Perubahan itu disebut stimulus. Stimulus dapat datang dari wilayah internal dan eksternal. Sistim saraf sangat membantu manusia untuk menanggapi rangsangan yang ada, jadi jika ada suatu stimulus pasti sel sraf akan bereaksi, hormon akan bekerja dan reseptor akan bertindak... Apa sekarang adalah wujud tindakan reseptor dari saraf motorik yag baik???? Jangan

sia-siakan kan kerja sistem regulasi yang sudah sangat bekerja keras untuk menaggapi stimmulus :). Segera selesaikan dan jangan buat kedua stimulus ini bingung.Good night.

Itulah pesan terahir yang dikirimkan oleh lita pada andri.

Sunggguh kini malah dirinya yang dibuat bingung dengan tingkah 3 temannya ini.

===============

Sepertinya hari ini hari yang rumit, semua berawal dari hal rumit……dan berahir pada hal yang rumit juga…

“ah…sekarang Ulangan Fisika?”kata oyeg mendengar pengumuman dari Fikar.

“Bentar,Guys… iya kabar buruknya kita sekarang ulangan dadakan fisika. Dan kabar baiknya sekarang pak Budi gak masuk…so tugas melukis kita ga dikumpulin sekarang…”kata Fikar melihat teman-temannya yang ribut mendengar akan diadakan ulangan fisika dadakan.

“Ya,,Allah… Uda gak tidur semaleman buat ngerjain lukisan ini. Eh uda dibela-belain ternyata gak ada gurunya…”gerutu lita sambil melihat lukisannya yang sudah siap dikumpulkan itu.

“Gilaa…Mana aku semalem gak belajar Fisika lagi…sial…”kata resi yang juga tak senang mendengar kabar itu.

Sementara disana andri nampak tenang mendengar kabar itu………

=====

Hari yang sangat menyebalkan batin lita, disekolah apes banget dirumah pakek ikut-ikutan, ibu sama ayah mendadak pergi kerumah neneknya di Surabaya, mana gak ada makanan lagi dirumah. Belum selesai lita memikirkan hal sial yang sedang dialaminya lantunan instrument Mozart mengalun idah diudara…

1 sms from Uca

Itulah yang tulisan yang muncul di hp milik lita.

“Bukan nya mbak uca sekarang lagi dilomba PKN ya ??”kata lita berbisik.

“Mbak sibuk gak?aku pengen ngomong sesuatu nih… boleh telepon?”isi sms itu.

Lita pun membalas sms Uca. Entah apa yang di sms kan lita Pada uca hingga 5 menit kemudian terlihat lita kini telah menerima telepon dari seseorang dan Nampak nya itu Uca.

Selang 2 jam dari telepon Uca tadi kini lita Nampak sibuk dengan hp yang sedaritadi ia genggam, entah

apa yang membuat lita kini gelisah, wajahnya tampak muram setiap mendapat sms dari seseorang. Namun kini Nampaknya lita tengah mendapatkan telepon lagi dari seseorang yang membuat lita makin gelisah.

“Lit,kamu tahu barusan Uca cerita tentang semua hubungannnya dengan andri dia……”kata suara yang berada jauh disana yang terhubung melalui saluran telepon genggamnya itu. Suaranya Nampak miris, dari suaranya sipenelepon, Nampak guratan kekecewaan disetipa kata yang ia lontarkan, terbukti dari suarannya yang seperti seseorang yang sedang menangis. Di balik telepon itu juga terdengar sesekali gemercik air yang menunjukkan bahwa sipenelepon kini berada di dekat sumber air atau paling tidak kamar mandi.

“Tenang bul…istighfar……

Gak biasannya kamu nangis gini……

Udah…cerita-in pelan-pelan…… “Ada apa?” kini lita Nampak menenangkan temannya itu.

Ternyata dibalik telepon yang menyambungkan saluran nya pada hp lita adalah sabira.

Memang ahir-ahir ini sabira sering menelepon lita untuk menceritakan hal-hal yang mungkin tak bisa sabira pendam sendiri.

Tak terasa setengah jam sudah lita menerima telepon dari sabira, setelah meletakkan hp nya kembali ke kantong. Lita tertunduk lesu, dirinya tak bisa berbuat apa, Mendengarkan…yah itulah hal yang paling bisa lita lakukan pada dua orang yang tadi telah menguhubunginya.

Tadi uca bercerita bahwa kini ia tahu dan sadar, mengapa dulu lita sering berkata bahwa jangan terlalu memaksakan cintanya pada andri, tadi Uca di- sms andri tentang kejujuran andri pada dirinya, Andri mengaku bahwa dirinya kini sedang dekat dengan sabira, andri mengaku telah mengaggumi sabira sejak lama dan begitu juga dengan sabira. Mendengar penjelasan andri yang tiba-tiba uca sangat terkejut dan tak mengira akan semua itu, Uca sangat-sangat kecewa, marah dan merasa dibohongi oleh andri selama ini, Namun dirinya masih menahan semua rasa itu saat andri masih terhubung lewat telepon dengan nya. Mana bisa Uca percaya, serasa bumi telah dijungkir balikkan hingga uca tak sanggup menggunakan logikanya untuk mencerna kejadian ini, 1 jam lalu tepatnya ketika sabira dan uca berada pada mobil dalam perjalanan ke Surabaya tadi, Uca telah menceritakan semua kegiatan dan keseruan yang dialami uca ketika hubungannya semakin akrab dengan andri, sabira-pun hanya tersenyum sambil mendengarkan cerita uca. Dan kini andri tengah

menelepon nya dan mengatakan bahwa sabira tengah dekat dengan andri………

Ahirnya uca memutuskan agar andri tak usah menghubunginya lagi untuk sementara ini, Uca menjelaskan bahwa dirinya ingin menenangkan pikirannya dulu.

Setelah telepon itu berahir uca menelpon lita untuk meluapkan rasa yang sedari tadi ia tahan sendiri… Uca Nampak sangat rapuh saat menghubungkan telepon pada lita. Disana Mata nya Nampak lebam karena teru-menerus mengeluarkan air mata.

Sementara itu sabira juga tak dapat menahan rasa nya lagi ia meluapkan kekesalan yang ia alami tadi, Sabira telah mengerti kebenaran nya dan semakin jelas ketika tadi uca bercerita dan menunjukkan sms nya dengan andri.

“ Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? “ jerit nya dalam hati.

Kini Sabira mulai terbawa dan terperangkap oleh perasaan nya, dirinya yang semula hanya diam melihat dan mendegar perihal kedekatan uca dan cowok yang telah meminang perasaannya itu, ” Kini sudah cukup!!!!” Pikir sabira, otak yang biasanya terhubung dengan neuro-neuron yang berisikan rumus-rumus dan

hafalan-hafalan materi ilmiah seakan kini telah diobrak-abrik.

“Andri harus segera meluruskan ini semua…” diambilnya handpone dari tas nya, sabira menghubungi andri dan menceritakan tentang hal-hal yang ia ketahui, dengan perasaan yang kalut, sabira kini bisa menegaskan pada andri, bagaimana sebenarnya hubungan mereka ini??meski tanpa status tapi itu bukan suatu alasan untuk dengan gampangnya untuk bisa dekat dengan lain hati. Andripun dapat memahami perasaan yang diderita oleh sabira,dia tak bermaksud seperti ini. Ahirnya andripun berjanji pada sabira untuk segera mengklarifikasi semuanya.

Setelah mencoba untuk tenang akan situasi ini, sabira segera membuka modul PKN yang 2 hari ini terus-terusan menempel pada dirinya. Namun tetap saja kini, modul PKN yang tebal ini tak dapat menghilangkan bayangan-bayangan yang terus menghantuinya sejak tadi. “Butir-butir pancasila……”gumamnya terus berharap dapat segera menempel pada otaknya.

Hingga 1 jam kemudian sabira melihat uca yang kembali ke kamar dengan wajah murung dan mata lebam.

“Andri dan kamu…”kata Uca dengan mata berkaca-kacanya.

“Maafkan aku…sorry,aku tak bermaksud…aku tak tahu…

Kenapa kau tak pernah bilang sama aku?

Maafkan aku,aku tak akan berbuat seperti ini lagi”tak sempat sabira menjawab, ucapun segera berlalu kembali keluar kamar.

Sabira yang masih kaget dengan perkataan uca, kini mencoba menahan tangisnya dan melaju ke kamar mandi…*bukan apa-apa sih……mungkin air adalah suatu materi yang bisa menenangkan pikiran……

Dicipratkan setungkup air ke wajahnya, tapi sabira tetap tak merasakan ketenangan bersahabat dengannya, dadanya terasa sesak,matanya tak sanggup lagi untuk membendung aliran air matanya,”apa aku salah?mengapa aku seperti ini????” teriaknya dalam hati. sabira Nampak ikut hancur ketika melihat mata uca yang sembap setelah tadi ia meminta maaf pada sabira.

Sabira tau, mungkin andri sudah berkata yang sebenarnya tentang hubungan mereka, Hati sabira tak karu-karuan, tak biasanya dia mengorbankan perasaan teman yang sangat ia sayangi ini…”apakah aku salah…???”jeritnya dalam hati. Bentuk bayangan sabira yang selalu bergelayutan disampingnya juga tampak enggan melihat semua kejadian yang seakan tiba-tiba

ini, pada suatu titik tertentu sabira tak dapat menahan rasa marah,kesal,dan kecewa pada dirinya sendiri atau apalah……semua tak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Hingga ia menelepon temannya yang kini mungkin tengah tak ada kegiatan di tempat yang berlainan…Lita.

===============

Jiwa yang rapuh

Terhembus angin

Ombak berderu-deru

Mengejar jiwa yang renta

Masa-masa jahiliyah

Tak akan terulang lagi

Tak akan ada istilah de javu

Kini harus kucoba

Menelan rasa pahit

Buah dari kelalai-anku dulu

Namun tak akan kusesali semua

Engkau maha pengasih dan maha penerima taubat

Ku curahkan semua cinta kasihku kepada-Mu

Ku titipkan rindu ini pad-Mu

Engkaulah ya Rab- kekasih abadiku

Yang selalu membalas kasih-ku dengan penuh ikhlas

Begitulah puisi yang ditulis uca ketika mengenang peritiwa 1 tahun lalu dan tak akan pernah ia lupakan. Yah,kini Uca sudah duduk dibangku kelas tiga dia masih dijodohkan untuk berbagi kelas kembali pada sabira namun tidak dengan andri. Sayup-sayup kini uca tengah melihat dan mendengar semakin membaiknya hubungan andri dan sabira meski tanpa status. Katanya sih mereka tak mau ada status pacaran di masa SMA. Uca hanya bisa ikut tersenyum bahagia dengan kabar itu, meski dirinya kini masih sangat berusaha membuang rasa-nya ya ng dahulu pada andri, namun kini perlahan demi perlahan uca dapat segera membuang memori-memorinya dulu dengan andri. Slow but sure katanya dalam hati.

Meski terkadang ia mengingat ketika andri pertama memiliki facebook dan dirinylah yang pertama kali menjadi teman andri dalam jejaring social itu, dimana uca banyak memberikan recomendasi pertemanan dalam facebook, lalu mengisi hari-harinya untuk sekedar saling kirim mengirim pesan lewat facebook..

Ketika andri sedang marah-marah tak jelas tapi tetap membantunya dalam mengerjakan tugas atau sekedar memasukkan software terbaru di HP uca. Tentang nya

yang said with short and sharp word……hahaha,yah itulah yang uca sematkan pada kepribadian andri yang dulu ia kagumi.

yah semuanya kini telah berubah dan ucapun kini telah ikhlas dan berusaha untuk menghilangkan semua itu. Terasa lebih sakit jika rasa itu tak hilang-hilang……

Meski dulu Uca terasa sangat gegabah untuk tak ingin berkomunikasi dengan andri namun dirinya sadar bahwa itu bukanlah yang terbaik, dirinya sadar kalau dulu dia mengawali keakraban itu dengan baik dan di juga harus mengahirinya dengan baik, hingga disuatu malam ia mengrimkan sms pada andri untuk meminta maaf akan sikapnya dan dirinya juga mengatakan bahwa akan tetap mengganggap andri sebagai kakak atau abangnya saja dalam setiap konteks…yah itulaha ahirnya,,,

Kini banyak hikmah yang didapatkan dari kejadian yang menimpanya yang ia alami pada masa jahiliahnya dulu,bahwa sesuatu yang berlebihan pasti tak akan menghasilkan hal yang baik and last is not easierbut must be stronger dan janji Allah pastilah benar jadi tanpa kita membuktikannya pun pasti benar, bahwa sesuatu yang haram/dilarang pastilah bukan kebaikan dan tak akan mendapat keuntungan. Kini Uca juga semakin bersikap litasaan dalam menghadapi setiap karakter orang *katanya mbag uca sih gitu……

“KRIIIIIINGGGGGGGGGGGGG…………” bunyi bel memekakkan telinga semua siswa kembali kedalam kelas terkecuali anak-anak kelas tiga yang digiring oleh pak Agung untuk pergi ke aula karena ada sosialisasi perguruan tinggi negri. Uca,lita dan resi segera menempati tempat duduk didepan agar nanti tak ada informasi yang terlewat dari sosialisasi penting ini. Nampak sabira, ilmi dan Vina sudah duduk dideretan depan, merekapun bergabung untuk duduk disana.

Penjelasan-demi penjelsan telah disampaikan oleh kakak-kakak dari PTN, hingga ahirnya tiba pada penjelsan mengenani pendaftaran ke sekolah POLTEKES tampak disana seorang laki-laki yang tak asing lagi bagi Uca “Mas Angga…?”kata Uca.

“Namanya mas angga ya…?wih keren…!”kata lita yang tak sadar akan omongannya sendiri.

“Apa?”kata resi yang seakan heran mendengar kata-kata yang diucapkan lita barusan.

“SEPATU nya itu keren…beli dimana ya…”kata lita sambil memandangi sepatu yang dikenakan oleh mas angga.

“Ada-ada aja kamu lit…loh mbak uca kok tau nama orang itu”kata resi sambil menunjuk ke arah mas angga.

“ia,dulu aku sempet akrab sama mas itu,dia alumni sini juga…kakak kelas kita…”kata mbak uca menjelaskan.

Lita yang Nampak sangat tertarik dengan sepatu yang dikenakan kakak itu segera membujuk uca untuk menanyakan pada mas angga dimana tempat ia membeli sepatu itu, mengingat mbak uca telah bercerita kalau dirinya dulu akrab dengan kakak bersepatu mempesona itu.

============

“Selamat pagi bapak-bapak ibu…” kata lelaki berjas abu-bau itu.

“Silahkan pak……”kata salah satu pegawainya yang telah menyiapkan layar presentasi untuk utusan Negara yang satu ini.

“Terimakasih”sahut lelaki yang juga berkacamata ini. Dimasukkannya chip berisi laporan yang membuatnya bisa tampil didepan orang-orang yang dulunya meremehkan pekerjaannya. Ia berikan semua ulasan dan alasan yang memperkuat laporan nya tentang Usaha dan teknologi yang ia usung untuk memberdayakan usaha pertambangan yang akan negaranya kelola sediri tanpa ikut campur pihak asing.

“Kita bisa,bapak-bapak …ibu-ibu…dengan system ini. Dengan teknologi ini, pasti Indonesia akan menjadi raja dikerajaannya sendiri bukan lagi menjadi budak

dinegaranya yang kaya ini.”Begitulah pesan diahir presntasi lelaki ini yang dismbut dercak kagum dan rasa percaya dari orang-orang yang berada dihadapannya.

Setelah presentasinya selesai semua direksi yang diundang dalam pertemuan itu segera memberikan jabatan tangan dengan wajah yang senang.

“Selamat anak muda…”kata salah satu orang yang hadir dalam pertemuan itu, Gayanya Nampak berwibawa dan dirinya juga menampakkan gaya ke-Clasicannya dengan jas yang berwarna casual bepadu dengan dasi bermotif garis.

“Bapak Andri…kita bertemu lagi…maaf tadi diahir presentasimu terdapat kesalahan…perlu diingat tak semua wanita yang disini adalah ibu-ibu…”tukas wanita dengan kerudung coklat susu dengan setelan baju coklat tua yang membuat dirinya Nampak begitu prima.

“Sabira…???? Oh, ya tuhan…!kok bisa aku tak menyadarimu…!kamu kerja dimana?”kata Laki-laki itu dengan perasaan yang takjub.

“aku kerja didinas Lingkungan pusat. Makin hebat aja kamu sekarang…Kata orang-orang dikantorku kamu mau ninjau lokasi ke pulau cendrawasih ya…” kata sabira mengisi keheningan ruanan rapat yang kini tampak kosong.

“Ah…bisa aja kamu…kita jodohya…

Kuliah pisah , kerja pisah eh masih bisa ketemu…”kata andri yang seperti merasakan kenangannya dulu di SMA, tampaknya laki-laki yang kini tumbuh dewasa ini tetap tak bisa mengontrol otak penuh logikanya jika bertemu dengan hal-hal yang berurusan dengan hati.

“eh…bisa aja kamu”kata sabira tampak semakin salah tingkah dihadapan cowok yang dulu membuat hatiya jugkir balik dan begitu juga sampai saat ini.

“Udah makan siang? kita makan bareng yuk,,,Tenang aku yang traktir”kata andri yang juga merasakan hawa kecanggungan diantara mereka.

Mereka berduapun menuju ke rumah makan cepat saji yang berada tak jauh dari kantor andri. Mereka banyak bercerita tentang keadaaan mereka sekarang serta mereka juga tak sungkan-sungkan bercerita tentang masa-masa SMA yang sangat berkesan bagi mereka berdua.

“Boleh gak, kapan-kapan aku kerumah orangtua mu?”kata andri yang tiba-tiba berkata serius dan menatap penuh kesungguhan pada sabira.

“kamu sungguh-sungguh…?”kata sabira yang mengerti arah pembicaraan itu.

“of Course…kamu masih ingat janjiku dulu kan? Aku tak suka dengan kata PACARAN, aku lebih senang jika aku langsung meminang calonku pada orang tuanya?”kata andri menunjukkan kesungguhan.

“ya tentu……”kata sabira malu-malu.

===============

Udara kota metropolitan memang tak sessegar dikota ini,meski menjadi ibu kota di pulau cendrawasih namun sedikitpun tak mengurangi keindahan dan keasrian pulau nan elok ini. Tadi pagi sekitar jam 9 andri menginjakkan kakinya di bandara dan kini ia akan segera meluncur ke kota Timika untuk mengecek bagaimana kondisi pertambangan disana setelah lama di kontrak oleh pihak asing.

“Tak habis pikir aku, betapa gilanya para pemimpin dahulu hingga menyerahkan lumbung pertambangan pada pihak asing selama berpuluh-puluh tahun”geram andri setelah menaiki sedan accord hitam yang menjemputnya.

Setibanya dilokasi, andri sangat memperhitungkan lokasi-lokasi yang masih bisa dipergunakan dalam proyek besar negara ini, banyak sekali curug-curug curam seperti lingkaran pada lubanghitan yang semakin dalam semakin sempit.

Tak terbayang jika besarnya potensi tambang didaerah itu tapi tak sebanding dengan kondisi masyarakat setempat yang masih hidup dibawah garis kemiskinan, banyak sekali anak-anak disana yang tak mampu bersekolah ibu-ibu yang sulit mendapatkan pengobatan. Semua itu karena keadaan ekonomi mereka yang sangat kurang. Yah begitulah informasi tentang keadaan masyarakat disekitar lokasi pertambangan terbesar diindinesia. Beruntung masih ada sosok seperti mas Deni, mas angga relawan dari dinas kesehatan yang kini juga mendampingi andri melihat dan meninjau lokasi pertambangan ini. Mereka berdua adalah 2 orang penggerak rakyat Timika untuk tak terus terpuruk dan mereka berdua juga yang pertama kali menyuarakan pada pemerintah pusat bahwa Anak Indonesia pasti bisa mengembangkan dan mengambil alih usaha pertambangan di Freepot tanpa ada ikut campur pihak asing. Mereka berdua sangatlah pemberani, meski basic mereka adalah kesehatan namun semangat juang mereka tak pernah dapat ditandingi. Merekalah pejuang-pejuang bangsa yang siap mengabdi pada negara. Seakan tak mau berhenti disini mereka berdua juga mengajak beberapa pengajar dari tanah jawa untuk mengabdikan diri di Timika demi mencerdaskan anak bangsa.

“Subhanallah... saya sangat kagum dan berterimakasih atas jasa mas-mas ini...!”kata andri ditengah-tengah kunjungannya.

“yah... ini semua demi bangsa kita pak...”kata angga pada andri.

“Ah,jangan panggil pak...andri saja,,saya belum terlalu tua kan?saya juga belum menikah!”kata andri mencoba mencairkan suasana.

“Wah, anda belum menikah...ini angga juga belum”kata mas deni yang terbawa hawa santai yang dihembuskan andri.

“oh,ya....sepertinya anda akan cepat menyusul saya. Saya akan melamar calon saya di bali setelah tugas ini.”kata andri sambil tertawa.

“Wah,,,selamat ya. Semoga diberi kelancaran”kata mas angga tersenyum malu setelah perkataan deni tadi.

“Oh,sebenarnya angga telah mengkhitbah seorang muslimah cantik dari jawa. Dia juga menjadi pengajar relawan disini.”kata deni setelah melihat wajah angga yang semakin memerah karena malu.

“oh,ya mungkin di-jam istirahat saya bisa memberikan selamat pada gadis itu karena mendapatkan seorang petangguh penyelamat bangsa”kata andri sembari menepuk bahu mas angga.

“Boleh,sekalian kita mampir kerumah singgah saja”kata deni memberi usul.

=====

Nampak rumah singgah ini dari kejauhan rindang pohon Nimba menaungi rumah bercat warna-warni ini. Terlihat anak-anak berambut ikal sedang asik bernyanyi.

Desa ku yang kucinta

Pujaan hatiku

Tempat ayah dan bunda

Sayup-sayup terdengar lirik yang menggema dipelataran rumah singgah ini.

“Selamat pagi anak-anak...”kata mas angga menyapa putra-putri bangsa itu.

“Selamat pagi kakak...”riuh mereka menjawab sapaan kakak yang sangat mereka kenal.

“ibu guru permisi sebentar ya, kakak mau memperkenalkan pada adik-adik pada seorang tamu dari jakarta...”kata mas angga pada salah satu guru wanita yang mengenakan jibab merah jambu.

Wanita itu nampak anggun dan bersahaja ia mengangguk mengisyaratkan kata Iya pada sosok yang kini mengisi hatinya itu. Sejak 1 bulan yang lalu ketika mas angga dengan perasaan sungguh-sungguh

berkunjung kerumah orang tuanya untuk mengkhitbah dirinya.

“Teman-teman ini dia kakak andri dari jakarta”kata deni setelah mengajak masuk laki-laki yang tak asing lagi bagi wanita berjilbab merah jambu. Sedang anak-anak dirumah singgah sangat antusias dengan kedatangan andri dan tampak membuat mereka senang, itu Karena ditangan andri tersemat 4 bungkus coklat yang siap dibagikan pada anak-anak rumah singgah itu. Andri sudah mengira akan seperti ini, pasti anak-anak dirumah singgah sangat suka dengan coklat. Semua anak-anak secara berhamburan mengelilingi andri untuk mendapatkan coklat.

“Jangan berebut...ayo,adek-adek kasian kakaknya juga kan?”kata wanita berjilbab itu menenangkan anak-anak yang saling dorong-dorongan demi mendapatkan coklat yang dibagikan sosok yang ia kenal itu.

“Uca....”kata andri setelah melihat wajah wanita berjilbab merah jambu itu.

“Loh,anda kenal dengan dengan calon istri Angga?”kata deni setengah bergurau.

“oh,iya tentu....”kata andri yang seakan dunia ini selebar daun kelor. Tak disangka uca, orang yang sempat dekat dengannya dulu dimasa SMA dan sekarang setelah sepuluh tahun ia tak bertemu

dengannya kini ia bisa bertemua lagi dengan statusnya sebagai calon istri orang yang sangat menginspirasi bagi andri dan parahnya andri bertemua dengan uca dipulau ujung indonesia ini.

“dia teman SMA ku mas...”kata uca tersenyum pada deni dan angga.

“berarti anda adik kelas saya. SMAN 2 Pasuruan kan?hmm...Pak Agung?”kata mas angga mencoba mengingat masa-Masa SMA nya dulu.

“oh,jadi mas juga SMA 2...waduh jadi reoni-an ini. Oh,ya selamat ya ca,,,uda dikhitbah sama cowok setangguh mas angga ini.”kata andri pada uca yang kini nampak lebih cantik dan lebih tinggi dibanding masa SMA nya dulu.

“Alhamdulillah,terimakasih. Bagaimana dengan kamu,kok bisa ada disini”balas uca pada andri.

“Iya,aku ditugaskan sama kantorku untuk cek lapangan untuk proyek pertambangan nasional di daerah ini. Alhamdulillah habis ini aku juga mau melamar calonku di bali. Doakan aku cepat menyusul kamu ya ca..”kata andri sambil menepuk bahu mas angga yang mulai tersenyum pada uca.

“Oh,iya pasti aku doakan. Biar semua lancar. Bali ya ? apa calonmu itu sabira?”kata uca mendengar nama pulau yang disebutkan oleh andri barusan.

“hahaha....rupanya mereka akrab juga ya”kata deni yang sedari tadi mendengarkan percakan mereka berdua.

“iya mas, biasalah teman lama...

Kamu tahu aja sih ca,

iya...masih sama seperti dulu. Dia sabira.”kata andri menjawab pertanyaan uca.

=============

“Eh,uda buka group XI ipa 1 difacebok gak?”kata wanita berjas putih itu.

“Memang ada apa?”kata temannya yang baru keluar dari ruangan yang didepannya tertera tulisan dr. Lita Pangaribuan .

“Ada 3 undangan pernikahan bulan agustus mendatang”kata wanita berjas putih itu dengan keterangan gelar psikologis dibelakang nama “MITA”.

Yah mereka kini berada di Jogja dan bekerja ditempat yang sama pula. Mereka membuka praktek dokter umum dan konsultasi psikologis di tempat yang sama.

“siapa?”kata lita penasaran.

“Dea with Viko

Uca with Angga

Andri with sabira” kata Mita yang seakan tak percaya dengan tulisan yang menempel di dinding facebook nya itu.

“Subhanallah,,,,keajaiban Allah.”kata lita mendengar kabar baik itu.

Namun merekapun tak dapat berlama-lama membahas perihal itu ketika pegawai didepan telah mengantarkan anak kecil bersama ibunya memasuki ruang periksa Lita. Dan yang dapat dipastikan lita dan mita pasti akan menghadiri pernikahan ketiga temannya itu.

The end