library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewJumlahkan...
Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewJumlahkan...
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Teori – Teori Umum
Sub bab ini berisikan tentang teori - teori yang dipakai dalam pembuatan skripsi
mengenai perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi.
2.1.1 Pengertian Perencanaan
Menurut Oetomo dan Dharmo (2006, p7), perencanaan adalah proses
dimana menager memikirkan dan menetapkan sasaran sebagai tindakan
berdasarkan beberapa metode yang diperlukan untuk mencapainya. Proses
tersebut merupakan suatu cara sistematik yang diterapkan untuk melakukan
kegiatan.
Jadi, berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
perencanaan adalah sebuah proses yang harus dilakukan manager dalam
menganalisis, memikirkan, menetapkan sasaran, dan mengembangkan sebuah
rencana kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2.1.2 Pengertian Strategi
Menurut David (2006, p16), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan
jangka panjang, strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan
keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah
yang besar. Strategi juga mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka
11
12
panjang. Strategi memilih konsekuensi yang multi fungsi dan multi dimensi
serta perlu mempertimbangkan faktor – faktor eksternal dan internal yang
dihadapi perusahaan.
Jadi berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
strategi merupakan suatu tindakan yang dijalankan perusahaan dalam
meningkatkan keuntungan dan kekuatan perusahaan dengan keunggulan
kompetitif untuk jangka yang panjang.
Menurut O’Brien (2006, p29) Sistem adalah sekelompok yang saling
berhubungan,bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima
input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
2.1.3 Pengertian Informasi
Menurut Ralph dan George (2006, p5), informasi adalah kumpulan fakta
– fakta yang disusun sedemikian rupa sehingga memiliki nilai tambah selain dari
fakta itu sendiri.
Menurut Turban dan Rainier (2008, p7), informasi merujuk pada data
yang telah diorganisir sehingga mereka memiliki makna dan nilai kepada
penerima. Contohnya IPK adalah data, tetapi nama mahasiswa yang
dipasangkan dengan nilai IPKnya adalah informasi.
13
2.1.4 Pengertian Perencanaan Strategi
Menurut David (2006, p5) perencanaan strategi dapat didefinisikan
sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat
mencapai tujuannya.
2.1.5 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2008, p6) sistem informasi
digunakan untuk mendapatkan informasi, orang, waktu, dan format yang benar.
Ini disebabkan karena mempunyai fungsi untuk memberikan informasi yang
berguna.
Menurut O’Brien (2006, p32) Sistem Informasi adalah sistem yang
menerima sumber daya (data) sebagai input dan memprosesnya menjadi produk
(informasi) sebagai outputnya
Menurut Kenneth C. dan Jane Price Laudon (2007, p14), dapat
didefinisikan secara teknikal sebagai sekumpulan komponen yang saling
terhubung yang mengumpulkan atau mendapatkan, proses, penyimpanan, dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan, koordinasi
dan control dalam organisasi.Selain itu, dapat juga membantu manajer dan
karyawan lainnya untuk menganalisa masalah, memvisualisasikan subyek yang
kompleks, dan membuat suatu produk baru.
Jadi, berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi adalah sistem yang digunakan untuk menerima data – data
14
sebagai input kemudian memproses menjadi output atau informasi yang berguna
bagi user atau pengguna.
2.1.6 Pengertian Teknologi Informasi
Menurut O’Brien (2005, p9), teknologi informasi adalah konsep –
konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi
yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi
berbasis internet.
Menurut Brian, Sawyer dan Stacey (2007, p3), teknologi informasi
adalah istilah yang umum untuk mendeskripsikan teknologi yang membantu
menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau
menyebarkan informasi.
Jadi, berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi
informasi merupakan bagian dari sistem informasi Teknologi informasi sendiri
terdiri atas tiga hal penting yaitu:
1. Perangkat keras (hardware)
2. Perangkat lunak (software)
3. Jaringan komunikasi (network)
Dengan kata lain informasi terdiri dari:
1. Manusia
2. Teknologi informasi
3. Pengumpulan, pengolahan, pemindahan dan penyebaran data
15
2.1.7 Pengertian Strategi Teknologi Informasi
Menurut Tozer (1996, p8) strategi Teknologi Informasi adalah mengenai
solusi-solusi teknologi yang mendukung sistem dan terkadang mendukung
kebutuhan bisnis secara langsung. Strategi Teknologi Informasi meliputi seluruh
aspek dalam satu kesatuan, seperti kabel-kabel, sistem perangkat lunak yang
membentuk lingkungan dimana Sistem Informasi tersebut berjalan.
Menurut Ward dan Peppard (2003, p44), strategi teknologi informasi
berkonsentrasi untuk mendukung bagaimana memenuhi permintaan organisai
dengan menggunakan teknologi.Strategi teknologi informasi mengarah pada
perlengkapan kemampuan teknologi informasi dan sumber daya serta layanan
seperti operasi teknologi informasi, pembangunan system dan dukungan
terhadap pengguna.
Menurut Ward dan Peppard (2003, p167), strategi teknologi informasi
seharusnya tidak hanya meliputi tanggung jawab dari pusat fungsi system
informasi tetapi juga tanggung jawab terhadap pengguna. Tujuan utamanya
adalah untuk mendefinisikan bagaimana sumber daya dan teknologi akan
diperoleh, diatur dan dibangun untuk memuaskan bisnis strategi-strategi system
informasi.
2.1.8 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Menurut Martin (2005) perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi adalah suatu proses membangun kesesuaian yang cocok antara sarana
16
– sarana organisasi dan sumber – sumber dayanya dan perubahan pasarnya dan
peluang – peluang dari pemanfaatan teknologi.
Perusahaan membutuhkan perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi untuk :
1. Menyediakan pemahaman mengenai sistem dan teknologi
informasi agar dapat digunakan secara efektif dan efisien
kepada manajemen tingkat tinggi dan ahli – ahli dalam bidang
teknologi informasi.
2. Dapat mengkomunikasikan masa depan perusahaan kepada
pihak – pihak yang berada dalam perusahaan tersebut.
3. Membantu para manajer tingkat atas dan para ahli dalam
bidang teknologi informasi dalam perusahaan untuk membuat
keputusan yang mendasar mengenai bagaimana sistem dan
teknologi informasi akan diarahkan untuk membantu bisnis
perusahaan.
4. Perusahaan menjadi siap untuk menghadapi perubahaan yang
terjadi.
5. Dapat membantu mengalokasikan sumber daya dan
menentukan prioritas untuk proyek – proyek sistem dan
teknologi informasi yang penting dan bermanfaat bagi
organisasi.
6. Dapat menjadi alamat komunikasi yang baik terhadap
manajemen puncak.
17
2.1.9 Pengertian Bisnis
Menurut Jeff Madura (2001, p2) bisnis atau perusahaan adalah suatu
badan hukum yang menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan pelanggan.
2.1.10 Pengertian Strategi Bisnis
Menurut Rangkuti (2006, p7), strategi bisnis adalah strategi fungsional
yang berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi
organisasi dan strategi – strategi yang berhubungan dengan keuangan suatu
bisnis.
Menurut Wheelen dan Hunger (2006, p15), strategi bisnis biasanya
terjadi di setiap unit bisnis atau tingkatan produk. Strategi bisnis ini juga
menekankan peningkatan posisi produk atau jasa perusahaan dalam industri
khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut.
Jadi, berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
bisnis merupakan semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
menghasilkan sebuah hasil yang menguntungkan perusahaan.
Suatu strategi bisnis biasanya meliputi beberapa hal sebagai berikut:
- Vision
Pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan sebagai sebuah
pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi tujuan umum
sebuah perusahaan.
- Mission
18
Pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang akan dilakukan
oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.
- Business Driver
Beberapa faktor kritis pendorong perubahan yang dapat memberikan
fokus pada bisnis sehingga dapat mempengaruhi sasarannya.
- Objectives
Sasaran – sasaran yang diterapkan dan harus dipenuhi oleh perusahaan
dalam pencapaian visi pereusahaan.
- Strategies
Kebijakan atau tindakan langsung yang dipilih perusahaan sebagai alat
untuk mencapai tujuan dam memenuhi misinya.
- Critical Success Factor (CSF)
Beberapa area kunci dimana sesuatu harus berjalan dengan baik
sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai.
- Business Area Plans
Perencanaan dari berbagai area bisnis yang ada berkaitan dengan
strategi bisnis perusahaan.
2.1.11 Pengertian Teknologi
Menurut Ellul dalam Miarso (2007:131), Teknologi adalah keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap
bidang kegiatan manusia.
19
2.2 Hubungan Antara Strategi, Bisnis, dan Teknologi
Menurut Scott A. Bernard (2005, p33) Tempat untuk perencanaan teknologi
adalah untuk menyediakan sistem, aplikasi, jaringan, call center, dan sumber daya
modal lainnya (misalnya bangunan, peralatan modal) untuk memenuhi kebutuhan
bisnis. Yang merupakan jantung dari kegiatan perusahaan. Menciptakan dan
memberikan produk-produk dan jasa yang mencapai tujuan strategis dan inisiatif dari
perusahaan. Ini sebabnya saya mengatakan bahwa dalam bentuk yang paling sederhana,
ide Arsitektur Enterprise adalah mengintegrasikan strategi, bisnis, dan tehcnology.
(EA = S + B + T)
2.3 Hubungan Antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
Menurut Earl (Ward dan Preppard 2002, p40) dalam membuat strategic
application kita tidak boleh hanya memfocuskan pada analisa terhadap teknologi saja.
Earl menyarankan bahwa jalur yang paling efektif untuk menghasilkan keuntungan
SI/TI adalah dengan mengkonsentrasikan pada pemikiran tentang bisnis yaitu dengan
menganalisa problem bisnis yang ada dan perubahan lingkungannya, serta menyadari
bahwa SI/TI adalah hanya salah satu bentuk solusi yang ditawarkan.
Hal ini dikatakannya karena Earl menemukan bahwa strategi SI/TI saat ini lebih
banyak mengidentifikasi persoalan teknologi dan terminologi teknikal saja, tapi sedikit
mengidentifikasi kebutuhan organisasi akan aplikasi dan kebutuhan bisnis. Earl
menyarankan agar strategi SI fokus dalam mengidentifikasi kebutuhan perusahaan
terhadap sistem informasi (application set) dan strategi TI fokus dalam mengidentifikasi
20
kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi dan infrastrukturnya. Hubungan ini
dapat digambarkan seperti dibawah ini.
Gambar 2.1 Hubungan antara Strategi bisnis, strategi SI, dan strategi TI
Gambar 2.1 mengilustrasikan hubungan antara strategi bisnis, strategi SI dan
strategi TI dalam suatu pendekatan untuk menyusun strategi sistem dan teknologi
informasi yang terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan. Untuk merencanakan
suatu strategi SI/TI terlebih dahulu perlu diketahui kondisi lingkungan, arah dan
tujuan bisnis perusahaan, informasi apa yang dibutuhkan, peluang dan hambatan
bisnis yang dihadapi serta alternatif solusinya. Setelah mengetahui kondisi lingkungan
arah dan tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan, maka kita dapat mengevaluasi sistem
informasi apa yang sesuai dengan kebutuhan dan mendukung strategi bisnis
perusahaan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan, selanjutnya untuk
menghasilkan suatu sistem informasi yang strategis bagi perusahaan, perlu
21
dilakukannya penyeleksian dan memilih secara tepat teknologi apa yang paling sesuai
untuk digunakan dalam menunjang sistem informasi tersebut.
2.4 Teori – Teori Khusus
Sub bab ini berisi teori pendukung yang di ambil dari buku Enterprise
Architecture EA3 by Scott A.Bernard dalam penulisan skripsi perencanaan strategi
sistem dan teknologi informasi.
2.4.1 Enterprise Architecture
Menurut Scott A. Bernard (2005, p31-36), Enterprise Architecture
merupakan bagaimana cara membuat penglihatan abstrak sebuah organisasi
(perusahaan) yang membantu orang di dalam perusahaan tersebut untuk
membuat perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Enterprise
architecture melebihi perencanaan teknologi, dengan menambahkan
perencanaan strategis sebagai pendorong utama dari perusahaan.
22
Gambar 2.2 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Goals & Initiatives)
S – 1 Strategic Plan
Menurut Scott A. Bernard (2005, p292), Perencanaan Strategi yang
membutuhkan kebijakan tingkat tinggi dan dokumen perencanaan perusahaan
yang menggunakan arah strategi kompetitif, dan tujuan terpenting mengadakan
program-program proyek (inisiatif strategis) yang menjadi rencana strategis
dalam mencakup periode masa depan perusahaan untuk 3-5 tahun mendatang.
Description :
Rencana strategi dibutuhkan artefak EA komposit yang saling berkaitan
dan mengarahkan tujuan (goals) perusahaan selama periode 3-5 tahun di masa
datang dengan membuat beberapa perencanaan seperti :
S-1 strategic plan
S-2 SWOT analysis
S-3 CONOPS scenario
S-4 operation diagram
S-5 balanced scorecard
23
• Memberikan pernyataan visi dan misi yang singkat yang mengarah pada
tujuan dan arah perusahaan.
• Mengembangkan pernyataan arah strategis yang sesuai dengan tujuan
perusahaan, memastikan perusahaan dapat bertahan dalam persaingan
bisnis, memungkinkan untuk fleksiblitas dalam menjalankan bisnis, dan
mempromosikan keberhasilan kompetitif.
• Merangkum hasil dari analisis SWOT yang didasarkan pada pernyataan
arah tujuan strategis dan mengidentifikasi kekuatan perusahaan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Hal ini akan lebih rinci dibahas pada S-
2 SWOT analysis.
• Merangkum asumsi situasi dan perencanaan untuk “konsep operasi”
yang terdapat di dalam skenario CONOPS yang mendukung pada arah
strategi perusahaan. Ringkasan ini harus mencakup kegiatan perusahaan
saat ini yang menggambarkan pada tingkat tinggi koordinasi kegiatan yang
sedang berlangsung.
S – 2 SWOT Analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).
Menurut Scott A. Bernard (2005, p293) analisis SWOT merupakan
pengambilan data di perusahaan dengan mengidentifikasikan faktor
internal dan external saat di petakan dapat menampakan area untuk
pengembangan dan fokus.
Strengths (Kekuatan)
24
Suatu keunggulan sumber daya yang relative terhadap pesaing dan
kebutuhan dari pusat yang dilayani atau hendak dilayani oleh
perusahaa, serta kekuasaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan
dibandingkan dengan pesaing.
Weaknesses(Kelemahan)
Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan
kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif
perusahaan.Keterbatan dalam fasilitas, sumber daya keuangan,
kemampuan manajemen, keterampilan pemasaran juga merupakan
salah satu bagian dari kelemahan perusahaan.
Opportunities (Peluang)
Merupakan suatu ruang bagi kebutuhan customer dimana perusahaan
dapat beroperasi secara leluasa guna mendapatkan keuntungan dan juga
untuk merebut lebih banyak customer.
Threats (Ancaman)
Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dari para
pesaing dalam merebut konsumen.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini dilakukan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jadi, analisis ini
memungkinkan perencana perusahaan dapat menata kembali informasi
25
yang ada dan merumuskan masalah yang nantinya akan mendasari
penentuan strategi alternatif dan rencana yang harus diambil untuk
mengatasi masalah tersebut dan membandingkan antara faktor eksternal
peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka atau
panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif
dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.
2.4.2 Diagram SWOT
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal yaitu
peluang dan ancaman dengan faktor internal yaitu kekuatan dan
kelemahan. Diagram analisis SWOT menunjuk titik kordinat dari posisi
SWOT seperti yang ditujukan pada :
Gambar 2.3 Diagram Analisis SWOT
26
• Kuadran Pertama merupakan situasi yang sangat
menguntungkan. Perusahaan memiliki kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan yang agresif (Growth Oriental
Strategy).
• Kuadran Kedua meskipun menghadapi berbagai ancaman,
perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang
harus diterapkan adalah memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
cara strategi diversifikasi (produk pasar).
• Kuadran Ketiga dimana perusahaan menghadapi peluang yang
besar, tetapi di lain pihak perusahaan terdapat beberapa kendala atau
kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan adalah meminimalkan
masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang
lebih baik.
• Kuadran Keempat merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal.
2.4.3 Matrix SWOT
Menurut Scott A. Bernard (2005, p293), Matrix SWOT adalah
alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan.
Matrix ini menggambarkan bagaimana kekuatan dan kelemahan yang
27
dimiliki perusahaan secara internal serta peluang dan ancaman dari faktor
eksternal.
Matrix SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-
faktor strategi perusahaan. Matrix ini menggambarkan bagaimana
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan secara internal serta
peluang dan ancaman dari faktor eksternal.
Matrix ini dapat menghasilkan empat bagian kemungkinan
alternatif strategis seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.1 yaitu strategi
SO, strategi ST, strategi WO, strategi WT.
Matriks ini dapat menghasilkan empat bagian kemungkinan
alternatif strategis seperti yang dijelaskan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Matrix SWOT
Strength
(Kekuatan)
Weakness
(Kelemahan)
Opportunities
(Kesempatan)
SO strategi, Membuat
strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengambil
keuntungan dari
kesempatan yang
ada.Strategi disini bersifat
agresif.
WO strategi,
membuat strategi
yang mengambil
keuntungan dari
kesempatan dalam
mengatasi
kelemahan.Strategi
ini bersifat
28
turnaround
(perubahan haluan).
Threats
(Ancaman)
ST Strategi, Membuat
strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman.Strategi ini
bersifat difersifikasi.
TW Strategi,
membuat strategi
untuk meminimalkan
kelemahan dan
ancaman dari
luar.Strategi ini
bersifat bertahan.
Dari matriks SWOT di atas terdapat 4 strategi yang dapat
dikembangkan, antara lain seperti dibawah ini:
- Strategi SO
Strategi ini merupakan strategi perusahaan dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan dan sumber daya untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebanyak-banyaknya. Strategi ini akan
memperhatikan posisi perusahaan di dalam pasar. Perusahaan juga
akan aktif untuk menganalisis perusahaan pesaing dan kondisi pasar
terkini. Contoh strategi: meningkatkan promosi.
- Strategi ST
Strategi ini merupakan strategi perusahaan yang menggunakan
kekuatan dan sumber daya yang ada untuk mengatasi ancaman.
29
Strategi ini akan memperhatikan aspek kualitas produksi dan layanan
dalam rangka meningkatkan entry-based(penghalang masuknya
pendatang baru), dan fokus untuk menghasilkan produk dan
layananyang unik dari yang lain.
- Strategi WO
Strategi ini merupakan strategi perusahaan untuk
meminimalkan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang
yang ada dengan sebaik-baiknya.Strategi ini akan memperhatikan
kuantitas produksi dan layanan untuk memanfaatkan peluang dengan
lebih baik.
- Strategi WT
Strategi ini merupakan strategi perusahaan yang bersifat
bertahan dengan meminimalkan kelemahan internal dan juga
menghindari ancaman dari luar perusahaan. Strategi ini
memperhatikan aspek konsolidasi untuk memanfaatkan sumber daya
organisasi sebaik mungkin dalam mengahadapi ancaman dari luar.
2.5 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Faktor Strategi Eksternal
(EFAS)
Sebelum menyusun faktor-faktor strategis perusahaan dengan menggunakan
matrik SWOT untuk menghasilkan alternatif strategis bagi perusahaan, perlu terlebeih
dahulu untuk dilakukan analisis faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan dengan
30
membuat tabel EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) dan IFAS
(Internal Strategic Factors Analysis Summary).
2.5.1Penentuan Faktor Strategi Internal IFAS (Internal Strategic Factor
Analysis Summary)
Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi suatu
tabel IFAS (Interval Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk
merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength dan
Weakness perusahaan. Tahapnya adalah sebagai berikut :
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0
(paling penting) sampai 0.0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-
faktor tersebut terhadap proses strategis perusahaan (semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.0).
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik)
dengan membandingkan dengan rata-rata nilai industri atau pesaing utama.
31
Sedangkan, variabel yang bersifat negatif kebalikannya contohnya, jika
kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri
nilainya adalah 1 sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata
industri nilainya adalah 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari
4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembuatannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor
internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dengan kelompok industri yang
sama.
2.5.2 Penentuan Faktor Strategi Eksternal EFAS(External Strategic Factor
Analysis Summary)
32
Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui
terlebih dahulu faktor strategi eksternal, EFAS (External Factors Anallysis
summary). Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS)
1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 0,0 (tidak
penting) sampai 1,0 (sangat tertutup). Faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategi.
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif
(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil
dalam rating +1) pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.
Misalnya jika ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1 sebaliknya jika
nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai dengan 1,0 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembuatannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotannya (pada kolom 4), untuk memperoleh
total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
33
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dengan
kelompok industri yang sama.
S-3 CONOPS Scenario
Menurut Scott A. Bernard (2005, p294) CONOPS Scenario
adalah sebuah dokumen naratif yg mendeskripsikan bagaimana
perusahaan beroperasi saat ini atau beroperasi beberapa tahun kemudian
(di masa depan) dengan beberapa faktor internal dan eksternal tertentu
teridentifikasi di dalam analisis SWOT. Skenario tersebut dengan asumsi
perencanaan.
S-4 Concept of Operation Diagram
Menurut Scott A. Bernard (2005, p295) CONOPS Diagram
merupakan Penggambaran secara grafikal dengan gambaran tingkat
tinggi yang mendetail tentang bagaimana perusahaan tersebut
menjalankan bisnisnya atau beroperasi, baik itu secara menyeluruh
ataupun hanya dari beberapa wilayah tertentu.
Sebuah konsep operasi (CONOPS) Diagram yang digambarkan
dengan gambaran tingkat tinggi grafis dari rincian fungsi perusahaan,
baik secara keseluruhan, atau dari beberapa wilayah tertentu, contoh :
“Hurricane warning system”.
34
S-5 Balanced scorecard
Menurut Scott A. Bernard (2005, p296) Balanced scorecard
merupakan suatu ukuran langkah - langkah sukses keuangan untuk
perusahaan dan menetapkan tujuan dan langkah2 dalam mencapai 4 kunci
sukses bisnis :
1. pelanggan.
2. finansial.
3. proses bisnis internal.
4. pembelajaran dan pertumbuhan.
Sistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat
dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang
kinerja bisnis. Prinsip dasar dari Balanced Scorecard ini adalah titik
pandang penilaian sebuah perusahaan hendaknya tidak hanya dilihat dari
segi finansial saja tetapi juga harus ditambahkan dengan ukuran-ukuran
dari perspektif lainnya seperti tingkat kepuasan pelanggan, proses
internal dan kemampuan melakukan inovasi.
35
Gambar 2.4 Analisis Balanced Scorecard
Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis
atau operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan Balanced
Scorecard sebagai sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi
jangka panjang dan menghasilkan proses manajemen seperti :
- Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategis.
- Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran
strategis.
- Merencanakan, menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai inisiatif
strategis.
- Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.
B-1 business plan
B-2 node connectivity diagram
B-3 swim lane process diagram
B-4 business process diagram
B-5 product matrix
B-6 use case narrative
B-7 investment business case
36
Gambar 2.5 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Process & Services)
B-1 Business Plan
Menurut Scott A. Bernard (2005, p297) perencanaan bisnis
merupakan rencana bisnis yang dituntut untuk memiliki deskripsi tingkat
tinggi dari garis kunci dan fungsi bisnis dengan strategi keuangan yang
akan mencapai tujuan strategis dan inisiatif.
Ada beberapa konsep yang biasa ditemui dalam analisis perencanaan
bisnis ini :
1. Kegiatan bisnis : Menjelaskan tentang bagaimana gambaran
umum mengenai perusahaan
2. Profil tim eksekutif : Menjelaskan profil dari top management
serta tugasnya
3. Hubungan kegiatan usaha dengan tujuan strategi : Menjelaskan
tentang hubungan bagaimana kegiatan –kegiatan bisnis yang
terjadi pada perusahaan bisa membantu perusahaan untuk
mencapai tujuan strategisnya.
4. Struktur organisasi : Menjelaskan tentang susunan organisasi
yang ada pada perusahaan.
37
5. Prospek pasar dan strategi kompetitif : Menjelaskan mengenai
prospek pasar dan bagaimana caranya agar bisa mengungguli
pesaing
6. Siklus bisnis : Menjelaskan mengenai daur hidup bisnis
perusahaan dari awal hingga kembali ke awal.
7. Ringkasan kapitalisasi perusahaan : Merupakan ringkasan
mengenai perusahaan dan sejauh mana perusahaan tersebut sudah
berjalan dan berkembang.
8. Strategi keuangan : Menjelaskan tentang bagaimana mengatur
keuangan perusahaan agar pengeluaraan perusahaan tidak terlalu
besar dan pengontrolannya jelas sehingga menjadi keunggulan
tersendiri untuk bisa menunjang agar mencapai tujuan utama
perusahaan.
9. Status keuangan : Menjelaskan tentang bagaimana keadaan
keuangan perusahaan saat ini dan sejauh mana keadaan keuangan
yang sekarang dapat menunjang untuk mencapai tujuan
perusahaan.
10. Bisnis kemitraan dan aliansi : Menjelaskan tentang kerja sama
antara perusahaan dengan pihak lain untuk menunjang
tercapainya tujuan perusahaan dengan memanfaatkan pihak lain
sebagai pendukungnya.
B-2 Node connectivity diagram
38
Diagram konektivitas yang menunjukkan node operasional,
kegiatan yang dilakukan di setiap node, hubungan dan pertukaran
informasi. Tujuan dari pengadaan diagram ini adalah untuk
menunjukkan kelompok yang beroperasi di perusahaan (pada jalur
bisnis) dan bagaimana mereka berbagi informasi.
B-3 Swim Lane Process Diagram
Stakeholder menunjukkan bagaimana diagram aktivitas para
bagian divisi (orang-orang dengan kepentingan dalam perusahaan) yang
terlibat dengan lini proses bisnis, dan waktu interaksi yang diperlihatkan
pada diagram dengan menggunakan format “swim lanes” untuk mengatur
barisan stakeholder, dan jangka waktu menurut kolom serta overlay
kegiatan dengan simbology flowchart.
B-4 Business Process Diagram
Menurut Scott A. Bernard (2005, p300) Diagram proses bisnis
yang menunjukan mengenai rincian atau detail dari setiap aktivitas bisnis
yang ada, termasuk bagaimana setiap aktivitas-aktivitas ini bisa saling
berhubungan. Diagram D-4 mengikuti diagram IDEF-0 untuk
menunjukan input, control, ouput dan mekanismenya untuk setiap
langkah pada prosesnya.
39
Ada beberapa hal yang dapat dilihat dari Diagram Proses Bisnis
ini, diantaranya:
1. Input
Input adalah sesuatu yang mentrigger suatu aktifitas dan mampu
merubah, menggunakan atau bahkan menjadi bagian dari sistem.
2. Controls
Controls disini adalah regulasi dari suatu aktifitas biasanya
mengindikasikan kapan atau bagaimana suatu proses akan
dilaksanakan atau terjadi.
3. Output
Output adalah hasil yang telah diproduksi oleh serangkaian
aktifitas atau suatu alasan untuk menjalankan proses.
4. Mechanism
Mechanism adalah sistem, orang dan peralatan yang digunakan
untuk melakukan suatu aktifitas.
B-5 Activity/Product Matrix
Kegiatan usaha produk dan matriks pada peta siklus pendapatan
dalam memproduksi produk untuk berbagai bidang bisnis di seluruh
perusahaan, matriks menitikberatkan pada alur proses bisnis dan produk,
serta tingkat rantai pasokan.
40
B-6 Use case narrative & diagram
Sebuah narasi use case dengan pemodelan terpadu langauge
(UML) format untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks,
stakeholder (Actor), dan aturan bisnis di dalam interaksi mereka dengan
sistem, layanan, dan aplikasi yang diidentifikasi sebagai solusi teknologi
pengembangan dan perencanaan.
B-7 Investment business case
Kasus bisnis investasi yang menggunakan format standard untuk
menggambarkan nilai, resiko, dan pengambilan investasi yang dilakukan
dalam teknologi dan sumber daya lainnya. Kasus bisnis juga berisi
analisis alternatif, matrik kinerja program, arsitektur informasi, dan
informasi status keamanan.
D-1 knowledge management plan
D-2 information exchange matrix
D-3 object state transition diagram
D-4 object event trace diagram
D-5 logical data model
D-6 physical data model
D-7 activity/entity matrix
D-8 data dictionary
41
Gambar 2.6 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Data & Information)
D-1 Knowledge Management Plan
Rencana manajemen pengetahuan (KM) memberikan penjelasan
rinci tentang bagaimana ilmu, informasi, dan data pada seluruh
perusahaan. Rencana KM mencakup deskripsi dan diagram untuk
berbagi informasi antara sistem, aplikasi, persediaan, dan database.
D-2 Information Exchange Matrix
Informasi Matriks menggambarkan atribut pertukaran informasi
rinci yang relevan dari pertukaran data antara sistem. Atribut-atribut ini
termasuk ukuran, spesifikasi logis, yaitu informasi, media, ketepatan
waktu yang diperlukan, dan klasifikasi keamanan informasi.
D-3 Object State Transition Diagram
Diagram keadaan transisi yang menggunakan notasi dari bahasa
pemodelan terpadu untuk menunjukkan bagaimana siklus hidup objek
data tertentu. Diagram ini menunjukkan perubahan atribut, link, dan
42
perilaku dari objek “on-line order” yang merupakan hasil dari aktivitas
sistem internal atau eksternal.
D-4 Object Event Trace Diagram
Disebut juga sebagai obyek “sequence diagram”. D-5 Diagram
memungkinkan melacak proses kegiatan bisnis atau operasional.
Masing-masing contoh harus focus pada urutan peristiwa kritis dan
deskripsi dari kegiatan yang dilakukan pada perusahaan terkait.
D-5 Logical Data Model
Model data semantik dapat dikembangkan dengan menggunakan
metode terstruktur tradisional dan simbology (diagram hubungan entitas)
atau dapat menggunakan metode object-oriented dan simbology dari
bahasa pemodelan (UML) yang menghasilkan diagram kelas atau
diagram object.
D-6 Physical Data Model
Model data fisik yang digunakan untuk menggambarkan
bagaimana informasi yang diwakili dalam contoh model data logis yang
diterapkan dalam sistem informasi otomatis.
43
D-7 Activity/Entity Matrix
Matriks kegiatan entitas adalah pemetaan yang dikembangkan
oleh entitas data yang terkait dengan kegiatan usaha. Sering disebut
“CRUD” Matrix karena mengidentifikasi jenis dasar dari transformasi
yang dilakukan pada data (create, read, update, delete) melalui proses
bisnis.
D-8 Data Dictionary
Database menyediakan daftar komprehensif dari entitas data yang
dikumpulkan oleh perusahaan, termasuk standard bidang atribut, kunci,
dan hubungan. Database juga mencakup “perpustakaan” dari obyek data
dapat digunakan kembali yang menggunakan metode UML.
SA-1 : System Interface Diagram
SA-2 : System Communication Description
SA-3 : System Interface Matrix
SA-4 : System Data Flow Diagram
SA-5 : System/Operations Matrix
SA-6 : System Data Exchange Matrix
44
Gambar 2.7 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Systems and Applications)
SA-1 : System Interface Diagram
Diagram System Interface menunjukkan tampilan logis dan / atau
fisik antara sistem perusahaan untuk informasi, produksi, dll dimana
informasi dan / atau sumber daya lainnya dipertukarkan.
SA-2 : System Communication Description
Artefak S-2 tampilan diagram pada S-1 Sistem dengan
memberikan deskripsi tentang bagaimana data dikomunikasikan antara
sistem di seluruh perusahaan, dan termasuk spesifik tentang link, jalan,
jaringan, dan media.
SA-3 : System Interface Matrix
Tampilan sistem Matrix menunjukkan sifat dan status interface
fisik dan logis antara sistem informasi di seluruh perusahaan.
SA-4 : System Data Flow Diagram
45
Data Flow Diagram Sistem ini lebih dikenal sebagai "Diagram
Data Flow" dan dimaksudkan untuk menunjukkan proses dalam suatu
sistem pertukaran data, dan bagaimana pertukaran terjadi. Artefak SA-4
menunjukkan Diagram-4 B Proses Bisnis, dan untuk menunjukkan detail
tambahan.
SA-5 : System/Operations Matrix
Sistem / operasi Matrix berkaitan kegiatan operasional untuk
fungsi sistem di dalam dan antar lini bisnis di seluruh perusahaan.
SA-6 : System Data Exchange Matrix
Sistem Data Exchange Matrix menggunakan format tabel untuk
menunjukkan yang sistem pertukaran jenis data tertentu di dalam dan
antar lini bisnis di seluruh perusahaan.
SA-7 : System Performance Matrix
Kinerja Sistem Matrix daftar Matrix yang sehubungan dengan
keandalan, ketersediaan, dan perawatan.
46
SA-8 : System Evolution Diagram
Diagram sistem Evolusi menunjukkan evolusi sistem termasuk
hubungan dan waktu instalasi konsolidasi, upgrade, dan tampilan dalam
konteks perubahan ke sistem lain, aplikasi, website, dan database.
SA-9 : Web Application Diagram
Diagram aplikasi web menunjukkan hubungan logis antara
berbasis web layanan informasi, dalam hal ini menunjukkan diagram
rinci tentang layanan yang berinteraksi melalui protokol standard dan
interface yang mempromosikan platform-independen susunan data.
Gambar 2.8 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Networks and Infrastructure)
NI-1 : Network Connectivity Diagram
NI-2 : Network Inventory
NI-3 : Capital Equipment Inventory
NI-4 : Building Blueprints
NI-5 : Network Center Diagram
NI-6 : Cable Plant Diagram
NI-7 : Rack Elevation Diagram
47
NI-1 : Network Connectivity Diagram
Konektivitas Jaringan Diagram menunjukkan koneksi fisik antara
suara perusahaan, data, dan jaringan video .. termasuk eksternal Wide
Area Network (WAN) dan Local Area Network (LAN) juga disebut
"extranet" dan "intranet".
NI-2 : Network Inventory
Inventory Jaringan daftar semua perangkat keras dan perangkat
lunak pada suara perusahaan, data, dan jaringan video di seluruh
perusahaan. Daftar tersebut bisa meliputi nomor kode bar atau
pengidentifikasi unik lainnya.
NI-3 : Capital Equipment Inventory
Inventarisasi Peralatan modal daftar semua informasi non modal
teknologi (depresiasi) peralatan di setiap lini bisnis di seluruh
perusahaan. Daftar tersebut bisa meliputi nomor kode bar atau
pengidentifikasi unik lainnya.
NI-4 : Building Blueprints
48
NI-4 artefak adalah set lengkap cetak biru elektronik untuk
semua bangunan fisik dan ruang seluruh perusahaan. Bantuan cetak biru
dalam perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai penempatan
ruang kerja, fasilitas produksi, gudang, jaringan dan fungsi bisnis
lainnya.
NI-5 : Network Center Diagram
NI-5 artefak adalah diagram informasi jaringan tekhnologi pusat.
Diagram ini dapat menjadi bagian dari set NI-4 dari cetak biru, dan
maintened elektronik untuk mendukung perubahan banyak untuk
jaringan pusat (s) dan ruang server yang dapat diharapkan selama
beberapa tahun.
NI-6 : Cable Plant Diagram
Diagram Kabel menunjukkan konektivitas fisik antara suara /
data / video jaringan di seluruh perusahaan dan pemasok global.
Diagram harus menunjukkan jenis kabel (serat CAT-6, dll) dan
bandwidth (T-1, OC-3, dll) dari setiap kabel berjalan antara pusat-pusat
jaringan, ruang server, lemari kabel, dan koneksi eksternal.
NI-7 : Rack Elevation Diagram
49
Diagram ini memberikan pandangan depan dan belakang masing-
masing rak peralatan teknologi informasi yang masuk ke lemari jaringan
pusat, ruang server, dan / atau kabel. Diagram ini mendukung NI-5 dan
NI-6 diagram dan dipelihara elektronik untuk mendukung banyak
perubahan yang dapat diharapkan selama beberapa tahun.
2.6 Analisis PEST (Political, Economy, Social, Technology)
Menurut Ward dan Preppard (2002, p70-72) analisis PEST adalah analisis
terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi,
sosial, dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau
unit organisasi. Arah PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai
strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide. Dimana analisis ini
dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.
a. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum,
serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan
dimana perusahaan melakukan kegiatan.
b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya
pembelian dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu
perusahaan.
c. Faktor Sosial
50
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya
pangsa pasar yang ada.
d. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.
Tabel 2.2 Analisis PEST
Politik
Pajak/Tarif
Perundang-undangan
Tekanan atau adanya lobby
group tertentu.
Situasi politik dan keamanan
Sosial
Tren gaya hidup
Tingkah laku konsumen
Tingkat pendidikan
Angka kelahiran dan kematian
Tingkat penghasilan
Pengelompokkan unsur
Ekonomi
Situasi ekonomi dalam negeri
Bunga pinjaman
Tingkat inflasi
Upah regional
Nilai tukar mata asing
Teknologi
Industri yang menggunakan
R & D
Penemuan teknologi baru
Teknologi informasi
Hak paten teknologi
Transfer teknologi
2.7 Analisis Lima Daya Saing Porter
51
Menurut Ward (2006, p62) persaingan yang ada bergantung pada lima kekuatan.
Kekuatan tersebut digunakan untuk memahami dan mengevaluasi struktur dari
lingkungan. Bisnis industri dan ancaman kompetisi terhadap perusahaan serta
menentukan potensi keuntungan dalam indutri yang diukur berdasarkan pengendalian
jangka panjang tehadap modal yang diinvestasikan dalam penentuan kinerja
perusahaan.
Kelima kekuatan pesaing tersebut bersamaan menentukan intensitas persaingan
dan kemampuan dalam industri. Kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan
sesuatu yang sangat penting.
52
Gambar 2.9 Lima Daya Saing Porter
Model ini merupakan metode analisis yang digunakan oleh orang-orang yang
menjalankan bisnis atau fungsi-fungsi utama bisnis, untuk mendapatkan posisi
kompetitif . Paradigma seperti ini sangat penting untuk mendapatkan peran kompetitif
sistem informasi, dimana strategi yang menentukan bagaimana sistem informasi harus
dijalankan. Pada waktu yang sama, sistem informasi membuat strategi dan cara baru
untuk dapat berkompetisi dalam industri .
Lima kekuatan persaingan tersebut antara lain :
a. Ancaman pendatang baru
Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitas yang baru,
keinginan untuk memperoleh pangsa pasar dan sumber daya yang
substansial. Keseriusan ancaman pendatang baru tergantung pada
hambatan yang ada pada reaksi dari pesaing yang ada pada pendatang
baru agar dapat diperkirakan.
b. Kekuatan pemasok
53
Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya tawar untuk peserta
dalam industri dengan meningkatkan harga atau mengurangi mutu
barang atau jasa yang dibeli. Dengan demikian, pemasok yang
berpengaruh dapat menekan suatu industri yang tidak dapat menuntut
kenaikan biaya melalui harga jualnya.
c. Kekuatan pembeli
Kekuatan pembeli atau pelanggan juga dapat menekan harga menurut
kualitas lebih tinggi atau layanan lebih banyak dan mengadu domba
semua anggota industri. Faktor yang mempengaruhi kekuatan daya
saing pembeli apabila :
Pembeli melakukan pembelian dalam jumlah yang besar.
Produk yang dibeli dari industri adalah standard dan tidak
berdiferensiasi.
Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang menciptakan
insentif yang besar untuk mengurangi biaya pembelian.
Produk industri tidak menghemat uang pembeli
Pembeli menempatkan suatu ancaman yang dapat dipercaya
melakukan integrasi ke hulu untuk membuat produk industri.
d. Ancaman produk pengganti
Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat dengan
produk dari industri lain yang dapat menjadi alternatif bagi konsumen
untuk memilih. Suatu produk dapat menjadi substitusi atau pengganti
54
bagi produk lain jika konsumen menganggap produk-produk tersebut
mempunyai fungsi yang serupa. Tekanan persaingan dari produk
substitusi akan mendorong suatu perusahaan menjalankan strategi
untuk meyakinkan pelanggan bahwa produk mereka berbeda daripada
produk substitusi melalui berbagai bentuk strategi diferensiasi seperti
harga yang bersaing, kualitas yang berbeda, pelayanan yang lebih baik,
dan kinerja yang lebih sesuai dengan keinginan konsumen atau
kombinasi.
e. Persaingan Industri
Persaingan industri merupakan kompetisi yang sama antara perusahaan
yang memiliki pengaruh besar terhadap para pesaingnya yang dapat
mendorong perlawanan untuk menjadi lebih baik. Untuk mendalami
persaingan industri ini, diperlukan adanya suatu pemahaman.
Pemahaman yang dimaksud antara lain :
Ukuran industri
Pasar dan kinerja keuangan
Perusahaan yang dominan
Strategi kompetitif yang bisa digunakan
Kompetisi yang diperlukan
Implikasi global
Trend saat ini atau yang akan datang
55
Persaingan diantara pesaing yang ada mengambil bentuk yang
sama dalam memperebutkan posisi dengan menggunakan cara
seperti : kompetisi harga, pengenalan produk, dan persaingan.
2.8 Analisis CSF (Critical Success Factor)
Menurut Ward dan Preppard (2002, p209), mendefinisikan CSF sebagai area
tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan
menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci
dimana “sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar”. Sehingga keberhasilan bisnis
dapat dicapai dan terus berkembang.
Manfaat dari analisis CSF menurut Ward dan Preppard (2002, p209) adalah
sebagai berikut :
Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif
dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem
informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan
memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem
informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area
bisnis yang kritis.
Analisis CSF menghubungkan proyek SI yang akan
diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi
nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis
perusahaan.
56
Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis
CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang
diperlukan oleh setiap individu.
Dengan menyediakan suatu hubungan dengan kebutuhan
informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan
investasi modal yang potensial.
Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem
informasi pada strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan,
dengan memfocuskan pada masalah- masalah tertentu yang paling kritis.
Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan
dengan analisis value shop dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis,
serta memberikan focus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang
paling tepat untuk dilaksanakan.
2.9 Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI
Analisis ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang keadaan dan
perkembangan SI/TI di luar lingkungan perusahaan, yang memberikan dampak dan
pengaruh bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan utama
dari analisis ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang peluang-peluang baru
dalam penggunaan SI/TI, dan ini tidak terbatas hanya pada peluang untuk
mengimplementasikan teknologi yang termutahir namun juga dapat berupa peluang
untuk menggunakan teknologi yang sudah ada dengan cara yang lebih hemat dan tepat
57
dalam penggunaannya atau peluang untuk menggunakan teknologi dengan cara lain
yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Bagian dari analisis ini juga meliputi pengetahuan tentang SI/TI yang digunakan
oleh pihak eksternal seperti pesaing, pemasok, atau perusahaan-perusahaan lain yang
memiliki hubungan dan mempengaruhi bisnis perusahaan. Salah satu aspek dari analisis
ini adalah untuk dapat mengkategorikan elemen-elemen yang potensial dan berharga
dari tekhnologi untuk dapat dievaluasi dan dimanfaatkan oleh perusahaan. Inti dari
analisis ini adalah untuk dapat menyediakan informasi yang menyeluruh tentang
lingkungan eksternal SI/TI untuk digunakan sebagai salah satu bentuk masukan dalam
proses perencanaan SI/TI (Ward dan Preppard , p 203-204).
2.10 Analisis Lingkungan Internal SI/TI
Analisis ini akan menyediakan informasi yang menyeluruh tentang lingkungan
internal SI/TI perusahaan saat ini, yang dapat digunakan sebagai salah satu bentuk
masukan dalam proses perencanaan strategi SI/TI (Ward dan Preppard, 2002, p198).
Analisis lingkungan internal SI/TI memungkinkan untuk mengetahui pandangan
SI/TI terhadap bisnis pada masa sekarang ini, pengalaman perusahaan dalam bisnis,
cakupan bisnis, dan kontribusinya terhadap pasar, kemampuan perusahaan, sumber daya
dalam perusahaan dan infrastruktur teknologi yang digunakan. Analisis ini bertujuan
menghasilkan pengetahuan tentang jarak antara kondisi SI/TI yang ada saat ini dengan
tujuan yang ingin dicapai. Analisis ini dari lingkungan internal SI/TI meliputi beberapa
hal sebagai berikut :
58
Evaluasi terhadap portofolio aplikasi saat ini (dari sistem yang berjalan dan
sistem yang sedang dalam pengembangan).
Evaluasi terhadap sumber daya informasi saat ini.
Evaluasi terhadap infrastruktur, pelayanan dan sumber daya TI saat ini.
2.11 Analisis Portofolio Aplikasi
Menurut Ward dan Preppard (2002, p299) Portofolio Aplikasi digunakan untuk
menilai kontribusi SI/TI secara keseluruhan dan efeknya terhadap kesuksesan bisnis.
Menurut Ward dan Preppard (2002, p299) Portofolio Aplikasi adalah cara untuk
membawa bersama sistem informasi yang telah ada, yang direncanakan dan potensial
untuk kemudian menilai kontribusi bisnisnya, umumnya berupa matriks dua-kali-dua,
yang merupakan metode yang sangat popular untuk menjelaskan dampak dari variabel
yang tidak berkaitan, namun saling mempengaruhi.
59
Tabel 2.3 Portofolio Aplikasi
Sumber : Ward dan Preppard 2002, p299
Tabel 2.3 adalah gambar Portofolio Aplikasi yang menampilkan sebuah analisis
dari keseluruhan aplikasi perusahaan, baik yang ada pada saat ini, potensial ataupun
yang masih direncanakan.
Dalam Portofolio Aplikasi sebuah aplikasi dapat dikategorikan sebagai
strategic, high potential, key operational, atau support tergantung dari perannya dalam
mendukung strategis bisnis perusahaan, baik pada saat ini maupun dimasa mendatang.
Kategori dalam Portofolio Aplikasi adalah sebagai berikut :
Strategic (strategi) adalah aplikasi yang memiliki pengaruh kritis terhadap
keberhasilan bisnis perusahaan di masa mendatang. Aplikasi strategi ini
adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dengan memberikan
keunggulan bersaing. Teknologi yang digunakan tidak menentukan apakah
60
suatu aplikasi strategis atau tidak, dampaknya pada bisnis perusahaan yang
menentukan.
Key Operational (Operasional Kunci) adalah aplikasi yang menunjang
kelangsungan bisnis perusahaan. Apabila terhenti, perusahaan tidak bisa
beroperasi dengan normal, dan ini akan mengakibatkan menurunnya
keunggulan perusahaan.
Support (Pendukung) adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dalam
meningkatkan efisiensi bisnis dan efektifitas manajemen, namun tidak
memberikan keunggulan bersaing.
High Potential (Potensi tinggi) adalah aplikasi yang mungkin dapat
menciptakan peluang bagi perusahaan di masa mendatang, tapi masih belum
terbukti.
2.12 Teori – teori lainnya
2.12.1 Management Information System
Pengertian MIS menurut Raymond McLeod, Jr. & G.Schell (2004)
berpendapat bahwa MIS adalah suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Peranan Sistem Informasi Dalam Proses Manajemen,yaitu :
Adalah menyediakan informasi untuk menunjang proses pengambilan
keputusan yang dilakukan manajemen.
61
Tugas sistem informasi adalah menyediakan informasi yang bersifat internal.
Agar informasi yang dihasilkan berguna bagi manajemen maka harus
dilakukan analisa untuk mengetahui kebutuhan informasi bagi setiap
tingkatan manajemen.
MIS dalam perspektif juga menyediakan informasi bagi orang-orang selain
manajer, seperti sistem informasi antar organisasi, masyarakat.
Menurut Laudon (2002), sistem informasi manajemen (SIM) merupakan
penerapan sistem informasi dalam perusahaan untuk mendukung informasi-
informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Suatu sistem yang
baru bisa disebut SIM bila memiliki suatu database sederhana yang disertai
dengan kemampuan untuk mengambil data dengan satu atau dua model
perencanaan dan pengambilan keputusan. Secara teori SIM tidak memerlukan
komputer, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan
kemampuan pemrosesan komputer.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah suatu
sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi untuk menunjang proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh tingkat manajemen.
2.12.2 Customer Relationship Management
Pengertian CRM menurut O’Brien, (p325), adalah suatu sistem informasi
yang terintegrasi dan secara otomatis melakukan banyak proses layanan pada
customer dalam penjualan, pemasaran, dan interaksi dengan pelanggan. Sistem
62
CRM juga menciptakan kerangka kerja TI software serta database yang
dijalankan melalui web, yang mengintegrasikan proses-proses ini dengan operasi
bisnis perusahaan lainnya, dan mendukung kerja sama antara perusahaan dengan
customer serta mitranya.
CRM memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi serta
berfokus pada para customer terbaik mereka, yaitu mereka yang paling
menguntungkan bagi perusahaan agar perusahaan dapat mempertahankan
mereka.
CRM juga memungkinkan perusahaan untuk memberi pengalaman yang
konsisten dan layanan serta dukungan untuk customer.
2.12.3 Human Resource Information System
Menurut McLeod (2004, p475), HRIS adalah suatu sistem yang
digunakan untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber
daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan
informasi itu kepada pemakai.
HRIS merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk menyediakan
informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan SDM.
Jadi dapat disimpulkan, HRIS adalah sistem informasi berbasis komputer
untuk mengumpulkan data dan menghasilkan informasi mengenai sumber daya
manusia dengan tujuan untuk pengambilan keputusan sumber daya manusia.
63
2.13 Object State Transation Diagram
Diagram keadaan transisi menggunakan notasi dari bahasa pemodelan terpadu
atau UML (Unified Modeling Language) untuk menunjukkan bagaimana daur hidup
dari sebuah objek data yang spesifik. Diagram ini menunjukkan perubahan atribut, link,
dan perilaku dari “pesanan online” objek yang merupakan hasil dari aktivitas sistem
internal atau eksternal yang memicu perubahan keadaan.
2.14 Logical Data Model
Model data sematik dapat di kembangkan menggunakan metode terstruktur
tradisional dan simbologi, atau dapat menggunakan object-oriented method dan
simbologi dari bahasa pemodelan terpadu atau UML (Unified Modeling Language),
dimana proses menghasilkan class diagram dan diagram objek.
2.15 Activity/Entity Matrix
Matriks kegiatan entitas adalah pemetaan yang dikembangkan oleh entitas data
yang terkait dengan kegiatan usaha. Sering disebut “CRUD” Matrix karena
mengidentifikasi jenis dasar dari transformasi yang dilakukan pada data (create, read,
update, delete) melalui proses bisnis.
64
2.16 System Data Flow Diagram
System data flow diagram atau yang lebih dikenal sebagai Data flow diagram
dan bertujuan untuk menunjukkan proses dalam sistem yang melakukan pertukaran data
dan bagaimana pertukaran itu terjadi.
2.17 Network Connectivity Diagram
Network connectivity diagram menunjukkan koneksi secara fisik antara jaringan
suara, data dan video perusahaan, termasuk WAN eksternal dan Local Area Network
yang juga dikenal dengan istilah ekstranet dan intranet.
2.18 Security Plan
Security plan menyediakan deskripsi mendetail dari program keamanan yang
terkait pada keseluruhan perusahaan. Termasuk prosedur dan elemen keamanan baik
secara fisik, keamanan data, personel dan operational.
2.19 Technology Forecast
Teknologi yang digunakan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu agar
dapat digunakan untuk mendukung pencapaian sasaran bisnis utk 3 tahun mendatang.
65
2.20 Workforce Plan
Workforce plan menyediakan sekripsi bagaimana sumber daya manusia diatur
dalam perusahaan. Workforce plan didalamnya termasuk strategi penerimaan,
mempertahankan karyawan lama dan pengembangan secara profesional karyawan baik
level eksekutif, manajemen dan staf.