smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa...

75
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Perwujudan dari amanat Undang-Undang dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, yang merupakan produk undang-undang pendidikan pertama pada awal abad ke 21. Undang-Undang ini menjadi dasar hokum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undang-undang tentang system pendidikan nasinal telah mengalami beberapa kali perubahan. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi factor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan Negara Indonesia sepanjang jaman. 1

Transcript of smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa...

Page 1: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah

Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk

mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (3) memerintahkan

agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,

yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

Perwujudan dari amanat Undang-Undang dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, yang

merupakan produk undang-undang pendidikan pertama pada awal abad ke 21. Undang-

Undang ini menjadi dasar hokum untuk membangun pendidikan nasional dengan

menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung

tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undang-undang

tentang system pendidikan nasinal telah mengalami beberapa kali perubahan.

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses

berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa

depan, yang diyakini akan menjadi factor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan

Negara Indonesia sepanjang jaman.

Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur

yang bias memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses

berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa

kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan

sebagai instrument untuk mengarahkan peserta didik menjadi : (1) manusia berkualitas

yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2)

manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga Negara yang demokratis dan

bertanggung jawab. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi

merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang

diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentnag Sistem Pendidikan

Nasional.

1

Page 2: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

B. Landasan Penyempurnaan Kurikulum

1. Landasan Yuridis

Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan

masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara pedagogis,

kurikulum adalah rancangan pendidikan yang member kesempatan untuk peserta didik

mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan

sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan

bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan public yang didasarkan kepada

dasar filisofi bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan.

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-

Unadang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah

nomor 19 tahun 2005, Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional

Pendidikan, Permendikbud No.54 Tahun 3013 tentang Standar Kompetensi Kelulusan ,

Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, Permendikbud No. 65 tentang

Standar Proses dan Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.

2. Landasan Filosofis

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor

20 tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan

membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi

mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI

nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional).

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum

haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan

bangsa di masa mendatang.

Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses

pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan

pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di

masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya,

masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup

2

Page 3: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

dan mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya

tersebut akan dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap

dan kebiasaan, ketrampilan social memberikan dasar untuk seacar aktif mengembangkan

dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, warganegara dan anggota umat manusia.

Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan

segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Oleh

karena itu, konten pendidikan yang mereka pelajari tidak semata berupa prestasi besar

bangsa dimasa lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan

berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu, teknologi,

budaya, ekonomi,sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia

dikemas sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini

member landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat

dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam membangun

kehidupan bangsa yang lebih baik dan memosisikan pendidikan yang tidak terlepas dari

lingkungan social, budaya dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa

dimasa kini akan member makna yang lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa

dimasa lalu untuk digunakan dan dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa

kini.

Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang

diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun

dan berpartisipasi penuh sebagai warga negara. Atas dasar pikiran itu maka konten

pendidikan yang dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa kini perlu

diarahkan untuk member kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi

kehidupan masa depan terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan

formalnya. Dengan demikian sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang menjadi konten

pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu samapi dua decade

dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi

Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik

untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota

masyarakat, dan warganegara yang produktif serat bertanggungjawab di masa

mendatang.

3

Page 4: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

3. Landasan Teoritis

Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standard dan teori

pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan

yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku

untuk setiap kurikulum. Standar kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap

kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan.

Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau

satuan pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005)

Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan

Satuan Pendidkan yaitu SKL, SD, Standar Kompetensi Lulusan satuan pendidikan

berisiskan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses, konten, dan ruang lingkup

penerapan komponen proses dan konten. Komponen proses adalah kemampuan minimal

untuk mengkaji dan memproses konten menjadi sosok manusia yang dihasilkan dari

pendidikan. Komponen ruang lingkup adalah keluasan lingkungan minimal dimana

kompetensi tersebut digunakan, danmenunjukkan gradasi antara satu satuan pendidikan

dengan satuan pendidikan di atasnya serta jalur satuan pendidikan khusus.

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan

dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan

lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum dirancang untuk

memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk

mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk

membangun kemampuan tersebut. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil

belajar peserta didik yang menggambarakan manusia dengan kualitas yang dinyatakan

dalam SKL.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003;PP

nomor 19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang dirancang

baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada Standar

Kompetensi Lulusan.

4

Page 5: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan

pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan

kurikulum sebagai proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis,

kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang berasal dari

prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa

mendatang. Dalam dimensi rencana tertulis, konten kurikulum tersebut dikemas dalam

berbagai mata pelajaran terdapat konten spesifik yaitu pengetahuan dan konten berbagi

dengan mata pelajaran lain yaitu sikap dan keterampilan. Secara langsung mata pelajaran

menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan berbagi untuk dikembangkan dalam

diemnsi proses suatu kurikulum.

Kurikulum dalam dimensi proses adalah realisasi ide dan rancangan kurikulum menjadi

suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga kependidikan utama yang

mengembangkan ide dan rancangan tersebut menjadi proses pembelajaran. Pemahaman

guru tentang kurikulum akan menentukan rancangan guru (Rencana Program

Pembelajaran /RPP) dan diterjemahkan ke dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Peserta

didik berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan guru dalam kegiatan

pembelajaran dan menjadi pengalaman langsung peserta didik. Apa yang dialami peserta

didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena

itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik

untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi

dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan.

Kurikulum berbasis kompetensi adalah “outcomes-basemd curriculum” dan oleh karena

itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan

dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari

pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian

kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.

Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah :

1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk

Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi

Dasar (KD)

2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi

yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata

pelajaran.

5

Page 6: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk

suatu mata pelajaran di kelas tertentu.

4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan

psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran

ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan ditandai

oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi

kepedulian utama kurikulum

5) Kompetensi Inti menjadi unsure organisator kompetensi bukan konsep, generalisasi,

topic atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary-based curriculum”atau

“content-based curriculum”.

6) Kompeetnsi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling

memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.

7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat

yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana

pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif

dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan.

Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit

dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.

8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan

hasilnya segera diikuti dengan pembelajaarn remedial untuk memastikan

penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan

Minimal/KBM dapat dijadikan tingkat memuaskan).

4. Landasan Empiris

Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-bayang resesi

dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan 2012: 6.4%. pertumbuhan

ekonomi Indonesia tahun 2013 dan 2017 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan

pertumbuhan ekonomi Negara-negara ASEAN sebesar 6.5% - 6.9%. Momentum

pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan. Generasi muda berjiwa

wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur dan mandiri, sangat diperlukan untuk

memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Generasi seperti ini

seharusnya tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena hasil gemblengan

pada tiap jenjang satuan pendidkan dengan kurikulum sebagai pengarahnya.

Sebagai negara yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi dan

beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun

6

Page 7: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

ancaman disintegrasi bangsa masih tetap ada. Kurikulum harus mampu membentuk

manusia Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan

masyarakat untuk memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan

kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia.

Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus

pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa

generasi muda, misalnya pada kasus-kasus perkelahian massal. Walaupun belum ada

kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut bersumber dari kurikulum, namun beberapa

ahli pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar

masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu menekankan aspek kognitif

dan keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang

menantang peserat didik. Oleh karena itu, kurikulum perlu direorientasi dan

direorganisasi terhadap beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat

menjawab kebutuhan ini.

Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar dan saran

berkaitan dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar

ini bahkan secaar kasatmata terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa

ke sekolah. Beban belajar ini salah satunya berhulu dari banyaknya mata pelajaran

yang ada di tingkat sekolah dasar. Oleh karena itu kurikulum pada tingkat sekolah

dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga) kemampuan dasar, yakni baca,

tulis, dan hitung serta pembentukan karakter.

Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, manipulasi,

termasuk masih adanya kecurangan di dalam Ujian Nasioanl. UN menunjukkan

mendesaknya upaya menumbuhkan budaya jujur dan antikorupsi melalui kegiatan

pembelajaran di dalam satuan pendidikan. Maka kharus mampu memandu upaya

karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didk.

Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah seacar nayat

mempengaruhi secara negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya

sumber air bersih, adanya potensi rawan pangan pada berbagai belahan dunia, dan

pemanasan global merupakan tantangan yang harus dihadapi generasi muda dimasa

kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya juga diarahkan untuk

membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan alam dan

7

Page 8: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif

terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.

Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus

terus ditingkatkan. Hasil studi PISA (Program For International Student Assessment),

yaitu studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA,

menunjukkan peringkat Indonesia baru bias menduduki 10 besar terbawah dari 65

negara. Hasil studi TIMSS (Trend In International Mathematics and Science Study)

menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam kemampuan

(1) memahami informasi yang komplek, (2) teori analisis dan pemecahan masalah,

(3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi.

Hasil studi ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum dengan tidak

membebani peserat didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial

yang diperlukan semua warga negaar untuk berperan serta dalam membangun

Negara pada masa mendatang.

C. Prinsip – Prinsip Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 215

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut :

1. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata

pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah

rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik

setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan jenjang pendidikan tertentu.

Kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu

satuan jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang

dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam

menerapkan perolehannya di masyarakat.

2. Standar Kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang

pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai

Wajib Belajar 12 tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar

pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik

setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi

dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan

maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan

pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan

pendidikan.

8

Page 9: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

3. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi

berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik

yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk

pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang

termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat

lintas mata pelajaran dan diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan

(organisasi horizontal) dan berkelanjutan (organisasi vertical) sehingga memenuhi

prinsip akumulasi dalam pembelajaran.

4. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan

pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan dasar dapat

dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah

kurikulum berbasis kompetensi.

5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip

perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan

kesemapatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas

standar yang telah ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh

karena itu beragam program dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat

dan kemampuan awal peserta didik.

6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip

bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.

7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,

teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, budaya, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu

konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,

teknologi dan sni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan nbagi peserta didik

untuk mengikuti dan mmemanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni.

8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh

memisahkan peserat didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum

didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan

hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum

dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan di

masyarakat.

9

Page 10: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan

peseta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan,

dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya

belajar.

10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan

kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur

kurikulum, Standar Kemampuan / SK dan Kemampuan Dasar / KD serta silabus.

Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang tidak tercabut

dari akar budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di

sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman

dan kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian

kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui

kekurangan yang dimilki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.

Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap

kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta

didik.

BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang : beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warag Negara yang berdemokratis

serta bertanggung jawab.

B. Visi

Dengan menganalisa potensi yang ada di SMP Negeri 215 Jakarta baik dari segi input /

peserta didik baru. Kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan

sekolah, peran serta masyarakat, dan out come/keberhasilan lulusan SMP Negeri 215

Jakarta serta masyarakat sekitar sekolah yang religious, serta melalui komunikasi dan

koordinasi yang intensif antar sekolah dengan warga sekolah maupun dengan

stakeholder, tersusunlah visi sekolah.

10

Page 11: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Adapun Visi SMP Negeri 215 Jakarta adalah : “ Mewujudkan Peserta Didik Yang

Beriman, Berkarakter dan Berwawasan Lingkungan”

Dengan indikator :

1. Terwujudnya Penghayatan dan mengamalkan agama dalam kehidupan sehari- hari.

2. Terlaksananya program intra kurikuler dan ekstra kurikuler secara optimal

3. Terciptanya Lingkungan sekolahyang bersih, hijau, nyaman dan ramah

lingkungan.

4. Terwujudnya peningkatan prestasi akademik dan non akademik

5. Tercapainya keunggulan management informasi global melalui penguasaan IPTEK.

6. Terwujudnya pembelajaran yang kondusif, efektif dan efisien.

7. Terwujudnya media pembelajaran yang interaktif.

8. Terwujudnya peningkatan SDM warga sekolah

9. Terwujudnya peningkatan layanan pendidikan

10. Terwujudnya budaya silaturrahmi antar warga sekolah

11. Terwujudnya sistem penilaian yang utuh

12. Terwujudnya sumber pembiayaan yang memadai

C. Misi

a. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berakhlak, berkarakter

dan berwawasan IPTEK.

b. Mengembangkan sumber daya secara optimal dalam rangka mempersiapkan siswa

berkompetisi di era global.

c. Menciptakan linkungan Sekolah yang asri, bersih, hijau dan nyaman

berwawasan wiyatamandala.

d. Mengadakan layanan publik berupa informasi kegiatan sekolah yang berbasis

informasi komunikasi dan tekhnologi (ICT)

D. Tujuan sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan

sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini

a. Mampu mewujudkan delapan Standar Nasional Pendidikan yaitu meliputi standar

isi.standar Kelulusan, standar sumberdaya tenaga pendidik dan

kependidikan.standar proses pembelajaran, standar sarana dan prasarana,standar

mutu kelembagaan dan manajemen sekolah,standar penilaian dan standar

pembiayaan

11

Page 12: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

b. Mampu mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang diperoleh.

c. Menjadi sekolah pilihan utama (favorit) dan kebanggaan masyrakat Jakarta Barat dan

sekitarnya dan DKI Jakarta pada umumnya.

d. Mampu menerapkan manejemen sekolah yang demokratis,transparan,dan

akuntabel,serta mampu memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat luas

secara maksimal sehingga tercipta kepuasan masyarakat.

e. Mampu meningkatkan kualitas sumber daya guru dan pegawai,sehingga tercipta

profesionalisme dan kometensi serta terciptanya kedisiplinan peserta

didik,guru,pegawai,sehingga mampu mendorong suasana belajar-mengajar yng

kondusif

f. Mempunyai lingkungan sekolah yang sehat, bersih, dan nyaman serta fasilitas

pembelajaran yang memadai sehingga dapat terselenggaranya proses

pembelajaran secara optimal.

g. Tercapainya tingkat kelulusan 100% dengan rata-rata nilai ujian nasional 8,50

(jumlah empat mata pelajaran 34,00) di tahun pelajaran 2017-2018

h. Terlaksananya pelayanan yang optimal sesuai SNP (Standar Nasional Pendidikan)

i. Tersedianya sarana dan prasarana yang dapat menunjang terlaksananya

pembelajaran yang memadai.

j. Menanamkan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dapat direalisasikan

dalam kehidupan sehar-hari.

12

Page 13: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SEKOLAH

A. Struktur Kurikulum 2013

Struktur kurikulum pada SMP Negeri 215 Jakarta tahun 2017/2018 untuk kelas 7

menggunakan Kurikulum 2013 yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok

mata pelajaran sebagai berikut ini

a. Kelompok maat pelajaran agama dan akhlak mulia

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

d. Kelompok mata pelajaran estetika

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing seperti

diungkapkan di dalam PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal

6 ayat (1) pasal 7 sebagai berikut ini

NOKelompok Mata

PelajaranCakupan

1 Agama dan Akhlak

Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup

etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari

pendidikan agama.

2 Kewarganegaraan dan

kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran

dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan

kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai

manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,

jiwa dan patriostisme bela Negara, penghargaan terhadap

hak-hak asasi manusia,kemajemukan bangsa, pelestarian

lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung

jawab social, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar

pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan

13

Page 14: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

nepotisme.

3 Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi

Kelompok maat pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

pada SMP Negeri 215 Jakarta dimaksudkan untuk

memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan

teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara

kritsi, kreatif dan mandiri

4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk

meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan

dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.

Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan

keindahan serfta harmoni mencakup apresiasi dan

ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu

menikamti dan mensyukuri hidup, maupun dalam

kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan

kebersamaan yang harmonis.

5 Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

pada SMP Negeri 215 Jakarta dimaksudkan untuk

meningkatkan potensi fisik serta mnembudayakan

sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan

perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang

bersfat kolektif kemasyarakaatn seperti keterbatasan dari

perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS,

demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang

potensial untuk mewabah.

Struktur kurikulum 2013 berlaku untuk kelas VII tahun pelajaran 2017-2018, dengan

mengacu bahwa standar kompetensi lulusan SMP Negeri 215 Jakarta adalah insan yang

memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:

a. Dimensi Sikap

Kompetensi lulusan memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak

mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalamjangkauan pergaulan dan keberadaannya.

b. Dimensi Pengetahuan

14

Page 15: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Kompetensi lulusan memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkaitfenomena dan kejadian yang tampak mata.

c. Dimensi Keterampilan

Kompetensi lulusan memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam

ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah atau sumber lain sejenis.

Struktur Kurikulum 2013, terdiri atas kompetensi inti dan matapelajaran. Kompetensi inti

disesuaikan dengan peningkatan usia peserta didik,dengan rumusan menggunakan notasi

sebagai berikut:

Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan

Struktur Kurikulum SMP Negeri 215 Jakarta kelas 7 adalah sebagai berikut :

Alokasi Waktu Belajar

Mata pelajaran Per Minggu

VII

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3

3 Bahasa Indonesia 6

4 Matematika 5

5 Ilmu Pengetahuan Alam 5

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4

7 Bahasa Inggris 4

Kelompok B

1 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 3

2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

(termasuk muatan lokal)

3

3 Prakarya ( termasuk muatan lokal) 2

Kelompok C

1 Bimbingan Konseling

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 Jam Pelajaran

15

Page 16: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada

aspek kognitif dan efektif kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada

aspek afektif dan psikomotor.

IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social

studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidkan berorientasi

aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan

pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan social dan alam.

Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya,

semangat kebangsaan, patriotism, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam

ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan

alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.

B. Struktur Kurikulum KTSP

Struktur kurikulum pada SMP Negeri 215 Jakarta tahun 2017/2018 untuk kelas 7

menggunakan kurikulum 2006 KTSP untuk jenjang SMP/MTs yang diatur dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu

jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur

kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata

pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan

diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi

yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,

yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.

Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri

bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri

bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta

didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah yang bersangkutan. 

16

Page 17: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau

tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan  pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang

berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan

pengembangan karir peserta didik.

b.    Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS

Terpadu”.

c.    Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam

struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat

jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

d.   Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

e.   Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

Struktur dan muatan kurikulum untuk kelas 8 dan 9 tahun pelajaran 2017/2018

sebagai berikut :

No Komponen Alokasi waktu per minggu

Alokasi waktu per minggu

A. Mata Pelajaran Kelas VIII Kelas IX1. Pendidikan Agama 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 23. Bahasa Indonesia

Tambahan *41

41

4. Bahasa Inggris 4 45. Matematika

Tambahan*41

41

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 47. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 48. Seni Budaya 2 29. Pendidikan Jasmani Olah raga

dan Kesehatan2 2

10.

Teknologi Informasi dan komunikasi

2 2

11.

Bimbingan Konseling Tidak klasikal Tidak Klasikal

B. Muatan Lokal1. Mulok Wajib :PLKJ2. Mulok Pilihan:Tata

Busana

11

11

Jumlah Tatap Muka 34 34

Keterangan Tambahan * untuk peningkatan mutu

17

Page 18: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

C. Beban Belajar

Dalam struktur kurikulum SMP Negeri 215 Jakarta ada penambahan jam belajar per minggu

adalah 38 jam untuk masing-masing kelas VII. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam

belajar di SMP Negeri 215 Jakarta tetap yaitu 40 menit.

o Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 37 minggu (semester satu 21

minggu, semester dua 16 minggu)

o Jumlah hari efektif selama 1 tahun 175 hari ( semester satu 103 hari, semester dua

72 hari)

o Jumlah jam pelajaran efektif selama 1 tahun 1406 jp ( semester satu 798 jp, semester

dua 208 jp )

Dalam struktur kurikulum SMP Negeri 215 Jakarta ada penambahan jam belajar per minggu

adalah 34 jam untuk masing-masing kelas VIII dan IX sebagai berikut :

o Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit

o Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 37 minggu (semester satu 21

minggu, semester dua 16 minggu)

o Jumlah hari efektif selama 1 tahun 177 hari ( semester satu 105 hari, semester dua

72 hari)

o Jumlah jam pelajaran efektif selama 1 tahun 1258 jp ( semester satu 714 jp, semester

dua 544 jp)

Di SMP Negeri 215 Jakarta, terdapat program intrakurikuler seperti tabel tersebut di

atas dan ekstrakurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan Diri. Hari

belajar ditetapkan selama 5 hari mulai hari Senin sampai Jumat.

Waktu belajar dilaksanakan :

pagi dimulai pukul 06.30 hingga pukul 15.00

Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru

memiliki keluasaan waktu untuk mngembangkan proses pmbelajaran yang berorientasi

siswa aktif belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang

dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk

melakukan pengamatan, menanya, asosiasi, dan komunikasi. Proses pembelajran yang

dikembangkan guru menghendaki kesabaran dalam menunggu respon peserta didik karena

18

Page 19: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

mereka belum terbiasa. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru

melakukan penialian proses dan hasil belajar.

D. Organisasi Kompetensi Dasar Dalam Mata Pelajaran

Mata pelajaran adalah unit organisasi terkecil dari Kompetensi Dasar. Sesuai ketetapan

Mendikbud, maka untuk kurikulum SMP Negeri 215 Jakarta organisasi Kompetensi Dasar

Kurikulum dilakukan dengan cara mempertimbangkan kesinambungan antar kelas dan

keharmonisan antar mata pelajaran yang diikat dengan Kompetensi Inti. Berdasarkan

pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran sehingga

struktur Kurikulum SMP/MTs menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran dan

jumlah materi berkurang.

Khusus untuk muatan lokal, Kompetensi Dasar yang berkenaan dengan seni budaya, dan

keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan

Prakarya. Sedangkan Kompetensi Dasar muatan local yang berkenaan dengan olahraga serta

permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan.

E. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas

yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidkan

tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang

dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan

psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata

pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimabng antara

pencapaian hard skills dan soft skills.

Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organizing element) kompetensi

dasar. Sebagai unsure pengorganisasi, Kompetensi Inti emrupakan pengikat untuk

organisasi vertical dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertical

Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atay

jenjang pendidikan ke kelas /jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu

terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa.

Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata

pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu

pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.

19

Page 20: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling saling terkait yaitu

berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap social (kompetensi 2),

pengetahuan (kompetensi inti 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat

kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap

keagamaan dan social dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada

waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan

pengetahuan (kompetensi Inti Kelompok 4).

Kompetensi Inti SMP Negeri 215 Jakarta adalah sebagai berikut :

Kelas VII

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun percaya diri, dalam berinterkasi secara efektif dengan

lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (factual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis,membaca,menghitung,menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang

diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang

terdiri atas sikap, penegtahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang

harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan

karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta cirri dari suatu mata pelajaran. Mata

pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan

tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat beririentasi hanya pada

filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dijadikan organisasi konten yang

dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan

menurut filosofi rekonstruksi social, progresif atau pun humanism. Karena filosofi yang

dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi

maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan

dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.

20

Page 21: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

F. Muatan Kurikulum 2013

Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan

kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal.

1. Mata Pelajaran

Mata Pelajaran wajib yang diselenggarakan di SMP Negeri 215 Jakarta sesuai dalam SI

terdiri atas mata-mata pelajaran sebagai berikut ini.

Kelompok A

1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti yang diselenggarakan di SMP Negeri 215 Jakarta

meliputi agama Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu.

Tujuan :

Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai keyakinan agamanya

masing-masing

Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia;dan

Menumbuhkembangkan sikap toleransi antar umat beragama

Ruang lingkup :

Pendidikan Agama Islam

Membaca Al-Qur’an menurut tajwid, mulai dari cara membaca “AL –Syamsiah dan “ Al

– Qomariyah sampai menerapkan hukum bacaan mad dan waqof

Aspek-aspek rukun iman mulai dari iman Kepada Alloh sampai kepada iman pada

Qadha dan Qadar serta asmaul Husna

Perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku

tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan namimah

Tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfirid dan jamaah baik sholat wajib

maupun shalat sunat

Sejarah Nabi Muhammad dan para sahabat serta menceritakan sejarah masuk dan

berkembangnya Islam di Nusantara

Pendidikan Agama Kristen :

Menjelaskan karya Allah dan penyelamatan bagi manusia dan seluruh ciptaan

Menginternalisasi nilai-nilai kristiani dengan menanggapinya secara nyata

Bertanggung jawab terhadap diri dan sesamanyaa, masyarakat dan gereja sebagai

orang yang sudah diselamatkan

Pendidikan Agama Katholik

21

Page 22: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Peserta didik dapat menguraiakn pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan

wanita yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan untuk berelasi

dengan sesama dan lingkupnya.

Peserta didik dapat menguraikan pemahamannya tentang Yesus Kritus dan

bagaimana meneladani Yesus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan Allah

Peserta didik dapat menguraikan makna Gereja sebagai sakramen keselamatan dan

bagaimana mewujudkannya dalam hidup nyata

Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang hidup bermasyarakat dan

bagaimana melaksanakan kehidupan bermasyarakat sesuai ajaran firman Allah dan

pengajaran Yesus Kritus,

Pendidikan Agama Hindu, Budha, dan Konghucu diserahkan pada yang berwenang

masing-masing.

2) Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan

Tujuan :

Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup berbangsa

dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan, kepedulian,

demokrasi, kebersamaan dan kesadaarn akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.

Ruang Lingkup :

a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi : hidup rukun dalam perbedaan, cinta

lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumaph Pemmuda, Keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan Negara, sikap

positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan

keadilan.

b) Norma hukum, dan peraturan yang meliputi :tertib dalam kehidupan keluarga, tata

tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah,

norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, system hukum dan

peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.

c) Hak asasi manusia meliputi : hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota

masyarakat, instrument nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan

dan perlindungan HAM

d) Kebutuhan warga Negara meliputi : hidup gotong royong, harga diri sebagai warga

masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat,

menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara

22

Page 23: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

e) Konstitusi Negara, meliputi : proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,

konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar Negara

dengan konstitusi

f) Kekuasaan dan politik, meliputi : pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan

daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan system politik, budaya politik,

budaya demokrasi menuju masyarakat madani, system pemerintahan, pers dalam

masyarakat demokrasi.

g) Pancasila, meliputi : keedudukan Pancasila sebagai dasar Negara dan ideology

Negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara, pengamalan nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideology terbuka

h) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era

globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, serta mengevaluasi

globalisasi.

3) Bahasa Indonesia

Tujuan :

Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan

bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK. Dan

menumbuhkan kecerdasan, berfikir logis, kritis, kreatif, inovatif dan bertanggung

jawab.

Ruang lingkup :

a) Mendengarkan

b) Berbicara

c) Membaca

d) Menulis

4) Matematika

Tujuan :

Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam

rangka penguasaan IPTEK. Serta menumbuhkan kecerdasan, kejujuran, berfikir

logis, kritis, keingintahuan, percaya diri dan kemandirian

Ruang lingkup :

a) Bilangan

b) Aljabar

c) Geometri dan Pengukuran

d) Statistika dan Peluang

23

Page 24: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

5) Ilmu Penegtahuan Alam

Tujuan :

Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk

menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK. Serta

menumbuhkan kecerdasan. Keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif, gaya

hidup sehat, menghargai keragaman, cinta ilmu, dan bertanggung jawab

Ruang lingkup :

a) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

b) Materi dan Sifatnya

c) Energy dan Perubahannya

d) Bumi dan Alam Semesta

6) Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan :

Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk,

mengembangkan kesadaran bermasyarakat serta memilki keterampilan hidup

secara mandiri.

Ruang lingkup :

a) Manusia, Temapt, dan Lingkungan

b) Waktu, Keberlanjutan dan Perubahan

c) Sistem Sosial dan Budaya

d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

7) Bahasa Inggris

Tujuan :

Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis

untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.

Serta menumbuhkan nilai kecerdasan, ketangguhan, keberagaman, percaya diri,

kemandirian dan kepatuhan pada aturan social.

Ruang Lingkup :

a) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan /atau

menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat

keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan

menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional.

24

Page 25: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

b) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek

dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative

dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata

bahasa, dan langkah-langkah retorika

c) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistic (menggunakan tata

bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural

(menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterina dalam berbagai

konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul

dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap

berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti

pembentuk wacana).

Kelompok B (Muatan Lokal)

8) Seni Budaya

Tujuan :

Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan kecintaan pada seni buadaya

nasional, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, dan

nasionalisme.

Ruang lingkup :

a) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam

menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan

sebagainya

b) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vocal, memainkan

alat music, apresiasi karya musik

c) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan

tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

d) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir dan olah suara

yang pementasannya memadukan unsur seni music, seni tari dan seni peran.

9) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

Tujuan :

Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keterampialn

dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab disiplin

dan percaya diri pada peserta didik.

Ruang lingkup :

25

Page 26: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

a) Permainan dan olahraga, meliputi : olah raga tradisional, permainan,

eksplorasi gerak, keetrampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulative,

atletik, kasti, rounders, kippers, sepakbola, bola basket, bola voli, tenis meja,

tenis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas lainnya.

b) Aktivitas pengembangan, meliputi : mekanika sikap tubuh, komponen

kebugaran, jasmani, dan bentuk tubuh serta aktivitas lainnya

c) Aktivitas senam, meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,

ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya

d) Aktivitas ritmik, meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic

serta aktivitas lainnya.

Disamping itu, beberapa mata pelajaran muatan local dipilih dan ditetapkan

berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta keterdiaan lahan, sarana

prasrana dan tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan local adalah

pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nila-nilai budaya sesuai dengan

lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain : inovasi, kreatif,

berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai

budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan

terhadap lingkungan dan kerja sama. Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan

budaya tersebut diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan

supaya nilai-nilai tersebut menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Muatan Lokal lain yang diselenggarakan di SMP Negeri 215 Jakarta adalah terintegrasi

dengan mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Olahraga Jasmani dan Kesehatan dan

Prakarya.

Contohnya Sebagai berikut :

1. Seni Budaya, melalui pelajaran ini dapat dikembangkan nilai-nilai seni budaya

lokal Betawi diantaranya tari topeng,ondel-ondel, lenong,gambang kromong.

2. Pendidikan Olah raga Jasmani dan Kesehatan, dapat dikembangkan olahraga lokal

seperti Pencak silat dan Engrang

3. Prakarya, melalui pelajaran ini dapat dikembangkan nilai lokal seperti ketrampilan

yang berkaitan dengan busana dan kuliner Betawi/Jakarta

Tujuan :

Memberikan pengetahuan tentang budaya lokalnya dan mengembangkannya sebagai

bekal hidup. Sehingga timbul rasa memiliki,mencintai dan melestarikan budayanya.

26

Page 27: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

G. Muatan Kurikulum KTSP

Muatan kurikulum SMP Negeri 215 Jakarta untuk kelas 8 dan 9 masih menggunakan kurikulum

2006, meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama

tiga tahun mulai kelas VII, VIII dan kelas IX. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan

diri merupakan bagian dari muatan kurikulum. Adapun muatan kurikulum tersebut adalah:

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan

dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan

tertentu.

Sesuai dengan ketentuan standar isi, maka SMP Negeri 215 Jakarta dalam

pembelajaran melaksanakan secara konsisten mata pelajaran sesuai dengan standar

isi untuk yang muatan nasional dan SI serta SKL Mulok mengacu pada Keputusan

Kepala Dinas DKI Jakarta Nomor 162/2008, yang meliputi :

a. Mata Pelajaran Pendidikan Agama

1) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam yang diperuntukkan bagi peserta didik yang

menganut agama Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan

membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup

etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama.

Pendidikan Agama Islam di SMP bertujuan untuk:

a) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,

serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya

kepada Allah SWT;

b) mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif,

jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara

personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah.

27

Page 28: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

2) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen

Pendidikan Agama Kristen yang diperuntukkan bagi peserta didik yang

menganut agama Kristen dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual

dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia

mencakup etika, budi pekerti yang luhur, dan moral sebagai perwujudan dari

pendidikan agama.

Mata pelajaran PAK di SMP bertujuan:

Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karyanya agar

peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal

dalam hidupnya

Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik,

sehingga mampu memahami dan menghayatinya

(a) Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya

secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat

yang pluralistik.

b. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia

yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD

1945.

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi issu

kewarganegaraan

2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas

dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.

28

Page 29: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

c. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap

hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,

baik secara lisan maupun tulis

2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan dan bahasa negara

3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif

untuk berbagai tujuan

4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

berbahasa

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya

dan intelektual manusia Indonesia.

d. Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut :

1) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis

untuk mencapai tingkat literasi functional

2) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk

meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global

3) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara

bahasa dengan budaya.

4) Pembelajaran bahasa Inggris di SMP ditargetkan agar peserta didik dapat

mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk

menyelesaikan masalah sehari-hari.

e. Mata Pelajaran Matematika

29

Page 30: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai

dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir

logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan

memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada

keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut.

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau logoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan

tepat, dalam pemecahan masalah

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan matematika

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi

yang diperoleh

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain

untuk memperjelas keadaan atau masalah

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

f. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry)

untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta

mengkomunikasikannya sebagai aspek yang sangat penting bagi

peserta didik yang merupakan bagian dari pembekalan kecakapan hidup. Oleh

karena itu pembelajaran IPA di SMP menekankan pada pemberian

pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan

keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Mata pelajaran IPA di SMP bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut.

30

Page 31: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

1) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya

2) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep

dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat

4) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,

bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga,

dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

g. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam

proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di

masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan

memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang

berkaitan.

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

berikut.

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

h. Mata Pelajaran Seni Budaya

31

Page 32: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan pribadi

peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak

dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal,

interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta

kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan

kecerdasan emosional.

Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

berikut.

1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya

2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya

3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya

4) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal,

regional, maupun global.

i. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong

pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,

pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-

spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang

pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan

pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas

jasmani dan olahraga yang terpilih

2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang

terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya

diri dan demokratis

6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain

dan lingkungan

7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai

32

Page 33: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan

kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif

j. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai peserta didik sedini

mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global

yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk menghadapi perubahan

tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan

belajar sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan

komunikasi banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara cepat. Dengan

demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan

komunikasi dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya

dapat mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia kerja.

Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Memahami teknologi informasi dan komunikasi

2) Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi

3) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi

4) Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

1. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang

disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang

materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak

sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh

sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata

pelajaran lainnya. Di SMP Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus

mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal

yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal

setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.

Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah (Provinsi DKI Jakarta) dan diterapkan di SMP

Negeri 215 Jakarta Jakarta adalah:

No. Mata Pelajaran Kelas VIII Kelas IX

33

Page 34: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Muatan Lokal (per minggu) (per minggu)

1 Muatan Lokal Wajib :

PLKJ 1 jam 1 jam

2 Muatan Lokal Pilihan :

a) Ketr.Tata Busana 1 jam

1 jam

2,1 Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta (PLKJ) adalah salah satu bagian dari muatan lokal

yang mengacu pada keadaan kebutuhan lingkungan serta merupakan kajian lanjutan dari

pelajaran PLKJ di Sekolah Dasar (SD). PLKJ mengacu pada kebiasaan hidup sehat dan teratur,

baik secara individu maupun kelompok dalam menciptakan kondisi, sesuai dengan keadaan

dan kebutuhan lingkungan wilayah DKI Jakarta.

Penyampaian pelajaran PLKJ ini bertujuan membantu peserta didik dalam membentuk

kebiasaan hidup sehat dan teratur melalui pengertian, pemahaman, dan pembiasaan sehingga

peserta didik dapat :

a. menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan secara baik

b. mengembangkan kebiasaan hidup sesuai dengan norma-norma yang berlaku

c. memahami pentingnya keakraban dengan IPTEK dan lingkungan

d. menumbuhkan sikap positip terhadap peraturan yang berlaku.

Mata pelajaran ini disajikan dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran atau 1 X 40 menit per

minggu dan diajarkan kepada peserta didik kelas VIII dan IX

2.2. Keterampilan Tata Busana adalah jenis pendidikan keterampilan yang mempelajari tentang :

Pendidikan keterampilan yang bahan kajiannya meliputi bahan pelajaran dasar-dasar menjahit

dengan memperhatikan estetika dan etika berbusana.

Fungsi pelajaran ini memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar tentang menjahit,

menghias kain, pemeliharaan pakaian, lenan rumah tangga, dan piranti menjahit.

Tujuan pelajaran ini memberi bekal kepada peserta didik pengetahuan dan keterampilan dasar

estetika, beretika busana, pembuatan pakaian, pemeliharaan pakaian, lenan rumah tangga, dan

piranti menjahit agar mampu mengembangkan diri di bidang busana dan lenan rumah rumah

tangga.

34

Page 35: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Ruang lingkup tata busana adalah :

a. disain menghias kain dan disain pakaian

b. pengenalan, pemakaian dan perawatan mesin jahit

c. pembuatan benda-benda sederhana

d. etika berbusana

e. pengenalan bahan pakaian

f. pengenalan pola jadi

g. pembuatan serta perawatan macam-macam pakaian dan lenan rumah tangga

h. pameran hasil pekerjaan / karya peserta didik

Mata pelajaran ini disajikan dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran (1 X 40 menit), dan

diajarkan kepada peserta didik kelas VIII dan kelas IX

H. Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk

bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.

1) Jenis-jenis Pengembangan Diri

Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan yaitu ter[rogram dan tidak

terprogram

a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan

khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara

individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai

berikut ini.

Kelompok C Pengembangan Diri

1 Bimbingan Konseling 1 Jam Pelajaran

2 Kegiatan Ekstrakurukuler

a. Pendidikan Kepramukaan 120 Menit

b. Pramuka 120 Menit

c. Bola Basket 120 Menit

d. Futsal 120 Menit

e. Karate 120 Menit

f. Pencak Silat 120 Menit

g. PMR (Palang Merah Remaja) 120 Menit

h. Paskibra 120 Menit

i. Marching Band 120 Menit

j. KIR (Karya Ilmiah Remaja) 120 Menit

35

Page 36: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

k. Rohis ( Rohani Islam ) 120 Menit

l. Rokris ( Rohani Kristen ) 120 Menit

m. English Club 120 Menit

n. Ansamble 120 Menit

o. Seni Tari 120 Menit

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 1800Menit/30 Jam

b. Kegiatan Pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai

berikut.

KEGIATAN CONTOH

Rutin, yaitu kegiatan

yang dilakukan

terjadwal

Kebersihan lingkungan diadakan piket kelas senin-Jumat

setelah jam belajar berakhir,dan Setiap Juma’t minggu

keempat dilakukan kerja bakti bersama semua warga

sekolah

Ibadah / Sholat Dzuhur /Sholat duha dan Jum’at

berjamaah

Tadarus Alqur’an dan berdoa sebelum dan sesudah

pembelajaran di kelas dan membaca Surat Yasin tiap

Jum’at

Upacara bendera setiap Senin

Kebaktian dan do’a pagi bagi yang non muslim

Kunjungan wajib perpustakaan

Senam Bersama pada Jum’at minggu ke ketiga

Spontan adalah

kegiatan tidak

terjadwal dalam

kejadian khusus

Memberi dan menjawab salam

Meminta maaf

Berterima kasih

Mengunjungi kerabat yang sakit

Membuang sampah pada tempatnya

Mengumumkan barang temuan

Melerai pertengkaran

Mengumpulkan infaq untuk masjid

Keteladanan adalah

kegiatan dalam

bentuk perilaku

sehari-hari

Perilaku guru selalu positif

Mengambil sampah yang berserakan

Cara berbicara yang sopan

Mengucapkan terima kasih

Meminta maaf

Menghargai pendapat orang lain

36

Page 37: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Memberikan kesempatan kepada orang tua

Penugasan peserta didik secara bergilir

Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada

peraturan)

Memberi salam ketika bertemu

Berpakaian rapid an bersih

Menepati janji

Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi

Berperilaku santun

Pengendalian diri yang baik

Memuji pada orang yang jujur

Mengakui kebenaran orang lain

Mengakui kesalahan diri sendiri

Berani mengambil keputusan

Berani berkata benar

Melindungi kaum yang lemah

Membantu kaum yang fakir

Sabar mendengarkan orang lain

Mengunjungi teman yang sakit

Menunjukkan budaya gemar membaca

Mengembalikan barang yang bukan miliknya

Antri

Mendamaikan

Semangat tinggi dalam bekerja

Jenis, nilai-nilai yang ditanamkan dan Strategi yang digunakan pada Pengembangan Diri di

SMP Negeri 215 Jakarta adalah sebagai berikut ini.

Jenis Pengembangan Diri Nilai-Nilai yang ditanamkan Strategi

A. Bimbingan Konseling

(BK)

Kemandirian, Percaya Diri,

Kerjasama, Demokratis,

Peduli Sosial, Komunikatif,

Jujur

Pembentukan karakter

atau kepribadian

Pemberian motivasi

Bimbingan karier

B. Kegiatan

Ekstrakurikuler :

1. Kepramukaan

Demokratis, Disiplin,

Kerjasama, Rasa

Kebangsaan, Toleransi,

Peduli sosial dan lingkungan,

Latihan terprogram

(kepemimpinan

berorganiasi)

37

Page 38: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

cinta damai, kerja keras

2. PMR Peduli sosial, Toleransi

Disiplin Komunikatif

Latihan terprogram

3. KIR, English Club

Indonesia,Mading

Sekolah

Komunikatif, rasa ingin tahu,

kerja keras, senang

membaca, menghargai

prestasi, jujur

Pembinaan Rutin

Mengikuti perlombaan

Pameran atau Pekan

Ilmiah

Publikasi Ilmiah secara

Internal

4. Olah raga Sportifitas, Menghargai

Prestasi, Kerja Keras, Cinta

Damai, Disiplin Jujur

Melalui latihan rutin

( anatara lain : bola

Volly, basket, tenis

meja, badminton,

pencak silat, outbond)

Perlombaan Olahraga

5. Kerohanian Religius, rasa kebangsaan,

cinta tanah air

Beribadah Rutin

Peringatan hari besar

agama

Kegiatan keagamaan

6. Seni budaya / Sanggar

Seni

Disiplin, Jujur, Peduli

Budaya, Peduli Sosial, Cinta

Tanah Air, Semangat

Kebangsaan

Latihan Rutin

Mengikuti Vokal Group

Berkompetisi Internal

dan Eksternal

Pagelaran Seni

7. Kepemimpinan

(Kepramukaan,

Paskibra)

Tanggungjawab, Keberanian,

Tekun, Sportivitas, Disiplin,

Mandiri, Demokratis, Cinta

Damai, Cinta Tanah Air,

Peduli Lingkungan, Peduli

Sosial, Keteladanan, Sabar,

Toleransi, Kerja Keras,

Pantang Menyerah,

Kerjasama

Kegiatan OSIS

Kepramukaan

Kegiatan Kerohanian

Kegiatan KIR

Kegiatan PMR

c. Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan Diri

38

Page 39: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

1) Pengembangan diri dilaksanakan diluar jam pembelajaran dan dibina oleh pendidik dari

dalam maupun dari luar SMP Negeri 215 Jakarta yang mempunyai kualifikasi yang baik

berdasarkan surat keputusan kepala sekolah.

2) Jadwal kegiatan

NO JENIS KEGIATAN HARI PUKUL PEMBINA

1 Pendidikan Kepramukaan Rabu 14.00-15.001. Darmanto, S.Pd.

2. Dyah K, S.Pd.

2 Karate Kamis 14.00-17.00 Drs. Alisandre

3 Pencak Silat Kamis 14.00-17.00 Triyanta, S.Pd

4 Futsal Senin 14.00-17.00 M.Nurhasyim, S.Pd.

5 Ansamble Senin 13.00-15.00 Muzaenah, S.Pd

6 Seni Tari Kamis 13.00-15.00 Harsiza, S.Pd

7Rohis ( Putra )

Rohis ( Putri )

Jum’at 13.30-15.30

11.30-13.30

Samsu S.PdI.

Rosiah S.Pd.

8 Rokris Jum’at 13.00-15.00 Supartini, S.Pd.

9 Marching Band Selasa 13.00-15.00 Atih, S.Pd

10 PMR Jum’at 13.00-15.00 Hj. Enung Y, S.Pd

11 KIR Kamis 13.00-15.00 Yuni T, S.Pd

12 English Club Senin 13.00-15.00 Nida Nuraisah, M.Pd

13 Basket Senin 14.00-17.00 Purhayanto, S.Pd

d. Penilaian

Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada Kepala Sekolah

dan Orang tua dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif

I. Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter

Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai

pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya

sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam

pendidikan karakter bangsa ke dalam Kurikulum 2013, silabus dan RPP yang sudah ada.

Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diintegrasikan dalam mata Pelajaran akan

mengacu atau berpedoman pada Panduan Pendidikan yang dikeluarkan Direktorat PSMP,

yakni pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa serta kewirausahaan melalui

integrasi mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah.

MATA PELAJARAN NILAI POKOK DAN NILAI UTAMA

1. Pendidikan Agama Religious, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, santun, ,

39

Page 40: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

dan Budi Pekerti bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri,

menghargai keberagaman, patuh pada aturan social, bergaya

hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras.

2. PPKN Religious, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,

nasionalisme, patuh pada aturan social, menghargai

keberagaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain

3. Bahasa Indonesia Religious, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berfikir

logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab,

ingin tahu, santun, nasionalis

4. Matematika Religious, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berfikir

logis, kritis, kerja keras, ingin tahu, mandiri, percaya diri

5. IPS Religious, jujur, cerdas, tangguh, demokratis, nasionalis,

menghargai keberagaman, berfikir logis, kritis, kreatif dan

inovatif, peduli social dan lingkungan, berjiwa wirausaha, kerja

keras dan santun

6. IPA Religious, jujur, cerdas, tangguh, demokratis, ingin tahu, berfikir

logis, kritis, kreatif dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat,

menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab,

cinta ilmu

7. Bahasa Inggris Religious, jujur, cerdas, tangguh, demokratis, menghargai

keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh

pada aturan sosial

Muatan local

8. Seni BudayaReligious, jujur, cerdas, tangguh, demokratis, menghargai

keberagaman, nasionalis dan menghargai karya orang lain, ingin

tahu, disiplin

9. Penjasorkes Religious, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, bergaya

hidup sehat, kerja keras, disiplin, percaya diri, mandiri,

menghargai karya dan prestasi orang lain

10. TIK / Ketrampilan Religious, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berfikir

logis, kritis, kreatif dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan

menghargai karya orang lain

11. Muatan Lokal

Lainnya

Religious, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai

keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalis

Pengembangan Nilai Kewirusahaan dalam setiap mata pelajaran meliputi :

1. Mandiri 7. Jujur 13. Komitmen

40

Page 41: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

2. Kreatif

3. Berani mengambil risiko

4. Berorientasi pada

tindakan

5. Kepemimpinan

6. Kerja keras

8. Disiplin

9. Inovatif

10. Tanggung Jawab

11. Kerjasama

12. Pantang menyerah

14. Realistis

15. Rasa ingin tahu

16. Komunikatif

17. Motivasi kuat untuk

sukses

Indicator nilai-nilai karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) Indikator sekolah dan kelas, dan

(2) indicator untuk mata pelajaran. Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang

digunakan oleh Kepala Sekolah, Guru, dan Personalia Sekolah dalam merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya

dan karakter bangsa. Indicator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang

diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indicator mata pelajaran

menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran

tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indicator pendidikan budaya dan karakter

bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara

satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama.

Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus

dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.

Adapun untuk mengetahui bahwa suatu sekolah itu telah melaksanakan pembelajaran yang

mengembangkan budaya dan karakter bangsa, maka ditetapkan indicator sekolah dan kelas

antara lain seperti berikut ini.

Indikator Sekolah dan Kelas

1. Religius

2. Jujur

3. Toleransi

4. Disiplin

5. Kerja keras

6. Kreatif

7. Mandiri

8. Demokratis

9. Rasa ingin tahu

10. Semangat Kebangsaan

11. Cinta Tanah Air

12. Menghargai Prestasi

13. Bersahabat / Komunikatif

14. Cinta Damai

15. Gemar Membaca

16. Peduli Lingkungan

17. Peduli Sosial

18. Tanggung Jawab

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses

belajar aktif dan berpusat pada anak. Dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah

dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru

41

Page 42: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau

perencanaan sejak awal tahun pelajaran dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang

dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki

kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan

karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan

melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan

melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan

social.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indicator

pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta

didik melakukan suatu tindakan di sekolah, mosel anecdotal record (catatan yang dibuat

guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan),

maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimlikinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anecdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat

memberikan kesimpulannya / pertimbangannya yang dinyatakan dalam pernyataan

kualitatif sebagai berikut ini.

BT : Belum Terlihat ( apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal

perilaku yang dinyatakan dalam indicator )

MT : Mulai Terlihat ( apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indicator tetapi belum

konsisten )

MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indicator dan mulai konsisten )

MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku

yang dinyatakan dalam indicator dan secara konsisten )

Setiap tahun diharapkan ada peningkatan dari BT hingga ke MK, wilayah yang di amati juga

diharapkan semakin melebar ke semua sektor.

Kegiatan nyata yang dilakukan di SMP Negeri 215 Jakarta adalah sebagai berikut :

NO NILAI KEGIATAN YANG DILAKUKAN

1 Bersih dan Nyaman Membentuk piket harian

42

Page 43: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Melakukan pagi bersih setiap hari oleh seluruh

warga sekolah mulai 06.30 s.d 06.50

Pembuatan taman kelas

Penanaman pohon-pohon besar maupun pohon

produktif

2 Disiplin Menerapkan absen pagi dan siang untuk tenaga

pendidik dan kependidikan

Menggalakan piket pintu gerbang

Membuat aturan yang dimusyawarahkan

seluruh warga sekolah tentang kehadiran di

sekolah pukul 06.30 tepat

3 Sopan Membiasakan salam setiap bertemu dengan

warga sekolah

Membudayakan pakaian yang rapi

Membiasakan menyapa kepada setiap orang

yang berada di sekolah

4 Religius Membaca Al – Qur’an dan ber do’a setiap hari

sebelum pembelajaran

Sholat Dhuha berjamaah setiap hari Jum’at pagi

Sholat Dzuhur berjamah setiap hari

Merayakan peringatan hari besar

Mengadakan pesantren romadhon

J. Gerakan Literasi Sekolah

Prinsip-prinsip gerakan literasi sekolah

1. Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya2. Dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai ragam teks dan

memperhatikan kebutuhan peserta didik3. Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area kurikulum4. Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan5. Melibatkan kecakapan berkomunikasi lisan6. Mempertimbangkan keberagaman

Tahapan pelaksanaan gerakan literasi sekolah :1. Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud No. 23

Tahun 2015)2. Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan

43

Page 44: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

3. Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran

Jadwal Pelaksanaan Literasi di SMPN 2151. Kegiatan Literasi dilaksanakan setiap hari (Senin – Jumat) dengan durasi 15 menit.2. Siswa memiliki buku referensi untuk dibaca3. Siswa memberikan hasil baca dalam bentuk laporan sesuai dengan format yang sudah

ditentukan

K. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan yang

berlaku di satuan pendidikan.

Pengaturan beban belajar di SMP Negeri 215 Jakarta dengan sistem paket yang didasarkan

pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.

Beban belajar untuk peserta didik kelas 7 adalah 38 jam pelajaran per minggu,

sedangkan untuk kelas VII dan IX adalah 34 jam pelajaran per minggu.

Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran

Kelas Jam Tatap

muka (menit)

Jml Jam /

Minggu

Minggu Efektif

per tahun

Waktu Pembelajaran /

jam per tahun

VII 40 38 37 1406 Jam

VIII 40 34 38 1444 Jam

IX 40 34 34 1156 Jam

Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan

terstruktur (TT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) yang waktunya

maksimal lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur

di SMP 215 Jakarta diberikan alokasi waktu setelah siswa melakukan soal jamah dzuhur.

Contoh TT diantaranya pembelajaran remidi dan pengayan, sedangkan contoh KMTT

adalah pekerjaan rumah yang sifatnya mendalami KD dengan metode investigasi dan

penemuan. Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau

kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.

L. Ketuntasan Belajar

44

Page 45: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal

dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan

awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran

Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)

untuk mencapai ketuntasan ideal.

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisi yang berbeda. Oleh karena itu,

maka ditetapkan KBM sebagai berikut ini.

KBM SMP Negeri 215 Jakarta Tahun Pelajaran 2017-2018 adalah;

No Mata Pelajaran Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Angka Huruf Angka Huruf Angka Huruf

1. Pendidikan Agama -- - 75 Tujuh puluh

lima75 Tujuh puluh

lima

2. Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti

75 Tujuh puluh

lima- - - -

3. Pendidikan

Kewarganegaraan

- - 75 Tujuh puluh

lima75 Tujuh puluh

lima

4. Pendidikan PancaSila

dan Kewarganegaraan

75 Tujuh puluh

lima- - - -

5. Bahasa Indonesia 75 Tujuh puluh

lima75 Tujuh puluh

lima76 Tujuh puluh

enam

6. Matematika 75 Tujuh puluh

lima75 Tujuh puluh

lima75 Tujuh puluh

dua

7. Ilmu Pengetahuan

Alam

75 Tujuh puluh

lima75 Tujuh puluh

lima75 Tuju puluh

empat

8. Ilmu Pengetahuan

Sosial

75 Tujuh puluh

lima75 Tujuh puluh

lima75 Tujuh puluh

dua

9. Bahasa Inggris 75 Tujuh puluh

lima75 Tujuh puluh

lima74 Tujuh puluh

empat

10. Seni Budaya 75 Tujuh puluh

lima76 Tujuh puluh

enam76 Tujuh puluh

enam

11 Penjasorkes 75 Tujuh puluh

elima76 Tujuh puluh

enam76 Tujuh puluh

enam

12. Prakarya 75 Tujuh puluh

lima- - - -

13. Teknologi Informasi

Komunikasi (TIK)

- - 76 Tujuh puluh

enam76 Tujuh puluh

enam

14. Muatan Lokal

a. PLKJ - - 76 Tujuh puluh 76 Tujuh puluh

45

Page 46: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

enam enam

b. Tata Busana - - 76 Tujuh puluh

enam76 Tujuh puluh

enam

Kegiatan Ekstrakurukuler

SMP Negeri 215 Jakarta berusaha menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan

belajar) walaupun sistem paket. Artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan

kenaikan kelas bersana-sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KBM harus mengikuti

pembelajaran remidi, dan peserta didik yang sudah mencapai KBM mengikuti kegiatan

pengayaan.

1. Program Remedial (perbaikan)

a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KBM dalam setiap

kompetensi dasar dan / atau indicator

b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran

c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian

d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes

e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi maksimal 2 kali

f. Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KBM

2. Program Pengayaan

a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KBM dalam setiap

kompetensi dasar

b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran

c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun non tes

d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan

M.Penilaian Hasil Belajar

Kurikulum SMP Negeri 215 Jakarta pada tahun pelajaran 2017-2018 mengatur penilaian

hasil belajar sesuai dengan standar penilaian yang berlaku yaitu sebagai berikut:

Penilaian Pencapaian Kompetensi sikap (Spiritual dan Sosial); menggunakan berbagai

teknik dan bentuk penilaian yang bervariasi dan berkelanjutan (melalui observasi, penialian

diri, penilaian antar teman,dan jurnal) agar menghasilkan penilaian otentik secara utuh dan

akurat.

Nilai sikap diperoleh melalui proses pengolahan nilai sikap. Beberapa hal yang diperhatikan

dalam pengolahan nilai sikap adalah:1) dilakukan pada akhir periode tertentu, yakni setelah

46

Page 47: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

selesai satu siklus penilaian sikap, pada akhir bab, atau pada akhir bulan;2) bersumber pada

nilai-nilai yang diperoleh melalui berbagai teknik dan bentuk instrumen penilaian; 3)

mengutamakan teknik penilaian observasi dalam penilaian sikap;4) untuk menentukan

predikat nilai capaian menggunakan dasar sebagaimana ditunjukkan tabel di bawah ini.

Berikut ini tabel konversi penilaian kompetensi sikap:

No SKALA 0 – 100 PREDIKAT

1. 92 -100 A ( Sangat Baik )

2. 83 – 91 B ( Baik )

3. 75 – 82 C ( Cukup )

Penilaian Pencapaian Kompetensi Pengetahuan; Penilaian pencapaiankompetensi

pengetahuan peserta didik merupakan penilaian potensiintelektual yang terdiri dari

tingkatan mengetahui, memahami,menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, teslisan, dan

penugasan.

Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan; Penilaianpencapaian kompetensi

keterampilan merupakan penilaian yangdilakukan terhadap peserta didik untuk menilai

sejauh mana pencapaian SKL, KI, dan KD khusus dalam dimensi keterampilan. SKL

keterampilan untuk satuan pendidikan tingkat SMP adalah lulusan memiliki kualifikasi

kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret

sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain sejenis (Permendikbud 54 tahun

2013 tentang SKL). SKL ini merupakan tagihan kompetensi minimal setelah peserta didik

menempuh pendidikan selama 3 tahun atau lebih dan dinyatakan lulus. Kompetensi Inti

(KI) merupakan gambaran mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk

suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Dasar (KD) merupakan

kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.

Pencapaian KI dan KD keterampilan mencakup keterampilan pikir dan tindak dalam ranah

abstrak dan konkret. Berikut ini tabel konversi penilaian pencapaian kompetensi

pengetahuan

Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan

47

Page 48: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

N. Kriteria Kenaikan Kelas, dan Kelulusan

a) Kriteria kenaikan Kelas

1. Kenaikan kelas dilaksanakan satuan pendidikan pada setiap akhir tahun

Pelajaran.

2. Peserta didik dinyatakan naik,apabila mempunyai nilai sikap dan

kepribadian minimal baik.

3. Peserta didik dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama apabila:

a. Peserta didik tidak menuntaskan lebih dari 3 mata pelajaran (K3)

sampai pada batas akhir tahun pelajaran.

b. Kehadiran kurang dari 90 % ( Alpa lebih dari 10 %)

4. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua

indikator, kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ketuntasan

belajar minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai

pada tahun sebelumnya.

b) Kriteria Kelulusan Kelulusan

Peserta didik dinyatakan lulus dari SMP Negeri 215 Jakarta apabila telah:

1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelas VII sampai kelas 92) memperoleh nilai minimal Baik pada penilaian akhir

3) Lulus ujian sekolah dengan ketentuan sebagai berikut: a. nilai kelulusan setiap mata pelajaran serendah-rendahnya 55 yang

diperoleh dari hasil ujian sekolah tulis dan / atau praktik dan rata-rata nilai seluruh mata pelajaran minimal 60.

b. nilai ujian sekolah diperoleh dari 50 % nilai praktik dan 50 % nilai ujian tulis.

4) hal-hal yang belum tertulis pada kriteria tersebut akan diputuskan

kemudian sesuai dengan hasil musyawarah dewan guru dalam pleno

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

48

Skala 0 - 100 Predikat ( Penegetahuan dan keterampilan)

92 - 100 A

83 - 91 B

75 - 82 C

Page 49: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik

selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu

efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah

kalender tersebut secara rinci.

A. Jumlah Minggu Efektif Tahun Pelajaran 2017-2018

Semester I

NO BULAN Jumlah Pekan Pekan tidak efektif

1 JULI 2017 4 1(Libur Semester)

2 AGUSTUS 2017 5

3 SEPTEMBER 2017 4 1(MID SemesterI)

4 OKTOBER 2017 4

5 NOVEMBER 2017 5

6 DESEMBER 2017 4 3(UAS dan Libur SemesterI)

JUMLAH 26 5

Minggu efektif 26-5 = 21

Semester II Kelas VII dan VIII

NO BULAN Jumlah Pekan Pekan tdk efektif

1 JANUARI 2017 4 1 (Libur Semester 1)

2 FEBRUARI 2017 4

3 MARET 2017 4 1 (MID Semester)

4 APRIL 2017 4

5 MEI 2017 4 2 (UN dan libur awal ramadhan)

6 JUNI 2017 4 4 ( UAS dan Libur Idul fitri)

JUMLAH 24 8

Minggu efektif 24-8 = 16

Semester II Kelas IX

NO BULAN Jumlah Pekan Pekan tdk efektif

1 JANUARI 2017 4 1 ( Libur Semester )

49

Page 50: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

2 FEBRUARI 2017 4

3 MARET 2017 4 1 (UAS Semester 2)

4 APRIL 2017 4 2 (UP dan US)

5 MEI 2017 1 1 (UNBK)

JUMLAH 17 5

Minggu efektif 17-5 = 12

KALENDER KEGIATAN SMP NEGERI 215 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017-2018

NO TANGGAL KEGIATAN KET

1. 06-07 Juli 2017 Rapat Kerja Guru dan Pegawai

2. 10 Juli 2017 Hari pertama masus sekolah th.pelajaran 2017-2018

3. 10-12 Juli 2017 MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru Kelas 7)

4. 14-18 Agustus 2017 Pekan UH 1

5. 17 Agustus 2017 HUT RI

6. 18 Agustus 2017 Rapat Dewan Guru

7. 1 September 2017 Hari Raya Idul Adha

8. 25-29 September 2017 Ulangan Tengah Semester I

9 6 Oktober 2017 Pembagian nilai Mid Semester I

11. 6-10 Nopember 2017 Pekan U H 3

12. 25 Nopember 2017 Hari Guru Nasional

13. 11-15 Desember 2017 Ulangan Akhir Semester I

14. 20 Desember 2017 Rapat Dinas Laporan Penilaian Semester I

15. 22 Desember 2017 Pembagian Rapor Semester I

16. 23 Des 2017 – 6 Jan 2018 Libur Semester I

17. 8 Januari 2018 Hari Pertama masuk sekolah Semester II

18. 5-9 Februari 2018 Pekan Ulangan Harian I

19. 19 – 22 Februari 2018 Perkiraan Try Out 1 kelas 9

50

Page 51: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

20. 12-16 Maret 2018 Ulangan Tengah Semester II/ UAS kelas 9

21 26 – 29 Maret 2018 Perkiraan Try Out 2 kelas 9

22. 2-6 April 2018 Ujian Praktik Kelas 9

23. 16 – 20 April 2018 Perkiraan Ujian Sekolah Kelas 9

24. 30 April – 7 Mei 2018 Perkiraan UNBK

25. 16 – 18 Mei Libur Awal Ramadhan

26. 4-8 Juni 2018 Ulangan Kenaikan Kelas 7 dan 8

27. 8 Juni 2018 Perkiraan Pelepasan Siswa Kelas 9

28. 8 Juni 2018 Perkiraan Rapat Kelulusan

29. 9 Juni 2018 Perkiraan Pengumuman Kelulusan

30. 11-22 Juni 2018 Libur Idul Fitri

31. 26 Juni 2018 Rapat Kenaikan Kelas 7 dan 8

32. 29 Juni 2018 Pembagian Rapor kelas 7 dan 8

33. 2-13 Juli 2018 Libur Semester II

34. 2-3 Juli 2018 Rapat Kerja Guru Th 2018-2019

35. 16 Juli 2018 Hari Pertama Masuk Sekolah

Kalender Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

51

Page 52: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

BAB. V

PENUTUP

Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 215 Jakarta berisi tentang profil

sekolah, visi, misi, dan tujuan sekolah berdasarkan tujuan pendidikan dasar, struktur dan

muatan kurikulum, dan kalender pendidikan yang merupakan penjabaran dari peraturan

menteri pendidikan nasional nomor 22, 23, dan 24 tahun 2006 tentang standar isi, standar

kelulusan, dan pelaksanaan kurikulum. Selain itu kurikulum ini disusun berdasarkan

permendikbud nomor 54,65, 66, dan 68 tahun 2013. Implementasi kurikulum di SMP Negeri

215yang terkait dengan penilaian dan proses pembelajaran, mengacu kepada peraturan

menteri pendidikan nasional tentang standar penilaian dan standar proses. Sedangkan

pengelolaan dan pelaksanaannya juga memperhatikan peraturan pemerintah nomor 19

tahun 2005 dan peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang standar nasional

pendidikan.

Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 215 Jakarta,dibuat dan

dikembangkan sebagai ruh yang dapat dijadikan dasar pijakan dalam penyelenggaraan

pendidikan di SMP Negeri 215 Jakarta. Kurikulum ini antara lain mengatur hal-hal yang

berkaitan dengan proses pembelajaran, proses bimbingan, penilaian, dan pengembangan

diri, peraturan akademik, dan pengembangan mutu sekolah, sehingga dapat mencapai

standar kompetensi lulusan, tujuan sekolah, misi sekolah, dan visi sekolah yang telah

ditetapkan oleh komunitas pendidikan di SMP Negeri 215 Jakarta. Akhirnya kami berharap

kurikulum sekolah ini dapat mendorong dan memberi inspirasi bagi seluruh warga sekolah.

Tak ada gading yang tak retak ,demi penyempurnaan kurikulum di sekolah kami ,kami

sangat terbuka atas saran dan kritik yang membangun dari semua warga

sekolah,stakeholder dan masyarakat.

52

Page 53: smpn215adiwiyata.files.wordpress.com€¦  · Web viewJadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sanagt diperlukan sebagai

53