ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web...

60
KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PERESEPAN PENYAKIT INFEKSI DI PUSKESMAS SINGA KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO TAHUN 2018 Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Farmasi HEMA MALINI BR BANGUN P07539018132

Transcript of ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web...

Page 1: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

KARYA TULIS ILMIAH

PROFIL PERESEPAN PENYAKIT INFEKSI DI PUSKESMAS SINGA KECAMATAN TIGAPANAH

KABUPATEN KAROTAHUN 2018

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Farmasi

HEMA MALINI BR BANGUNP07539018132

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDANJURUSAN FARMASI

2019

Page 2: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : PROFIL PERESEPAN PENYAKIT INFEKSI DI PUSKESMAS SINGA KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO TAHUN 2018

NAMA : HEMA MALINI BR BANGUNNIM : P07539018132

Telah Diterima dan Diseminarkan Dihadapan Penguji Medan, Juli 2019

Menyetujui Pembimbing

Masrah, S.Pd., M.KesNIP. 197008311992032002

Ketua Jurusan FarmasiPoliteknik Kesehatan Kemenkes Medan

Dra. Masniah, M.Kes, Apt.NIP. 196204281995032001

Page 3: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : PROFIL PERESEPAN PENYAKIT INFEKSI DI PUSKESMAS SINGA KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO TAHUN 2018

NAMA : HEMA MALINI BR BANGUNNIM : P07539018132

Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes

Medan, Juli 2019

Penguji I Penguji II

Drs. Sri Widia Ningsih, M.Si Drs. Jafril Rezi, M.Si,Apt.NIP. 198109172012122001 NIP. 195604081996031001

Menyetujui Pembimbing

Masrah, S.Pd., M.KesNIP. 197008311992032002

Ketua Jurusan FarmasiPoliteknik Kesehatan Kemenkes Medan

Dra. Masniah, M.Kes, Apt.NIP. 196204281995032001

Page 4: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

SURAT PERNYATAAN

PROFIL PERESEPAN PENYAKIT INFEKSI DI PUSKESMAS SINGA KECAMATAN

TIGAPANAH KABUPATEN KARO TAHUN 2018

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak juga terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Juli 2019

HEMA MALINI BR BANGUNNIM. P07539018132

Page 5: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTHPHARMACY DEPARTMENTSCIENTIFIC PAPER, JULY 2019

Hema Malini Br Bangun

PROFILE OF INFECTIOUS DISEASES PRESCRIBING AT SINGA COMMUNITY HEALTH CENTER OF TIGAPANAH SUB DISTRICT OF KARO DISTRICT IN 2018

xv + 25 pages, 1 picture, 6 tables, 4 graphics, 21 attachments

Abstract

According to WHO in 2014, infectious diseases kill 3.5 million people each year. Infection is one of the main health problems in Indonesia, because it is acute and attacks all layers. Based on data and information from the Indonesian Health Profile in 2017 explained that infectious diseases such as ARI, Diarrhea, Dermatomycosis and Pulmonary TB are still high. The study aimed to find out the profile of infectious diseases in Singa community health center of Tigapanah sub district of Karo district in 2018.

The study used descriptive survey method with population of all prescription sheets of 4,268 sheets in 2018 and a sample of 1,825 sheets.

The study showed the percentage of infectious diseases was 1,825 prescription (40.76%), other diseases were 2,652 prescription (59.24%) and the results of comparison of each infectious disease were obtained ARI 1,359 (74.48%), dermatomycosis 188 (10.24%), diarrhea 148 (8.84%) and pulmonary TB 130 (6.44%).

It was concluded that ratio of infectious diseases to other diseases was 40.76% and 59.24%. Infectious diseases still dominate at Singa community health center work area.

Keywords : Profile of Infectious Diseases Prescribing, Singa Community Health CenterReferences : 20 (2004 - 2017).

Page 6: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDANJURUSAN FARMASI KTI, Juli 2019

Hema Malini Br Bangun

Profil Peresepan Penyakit Infeksi Di Puskesmas Singa Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2018

xv + 25 halaman, 1 gambar, 6 tabel, 4 grafik, 21 lampiran

Abstrak

Menurut WHO Tahun 2014, Penyakit infeksi membunuh 3,5 juta orang tiap tahunnya. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama di Indonesia, karena penyakit infeksi ini bersifat akut dan menyerang semua lapisan. Berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017 menjelaskan bahwa kasus penyakit infeksi seperti ISPA, Diare, Dermatomikosis dan TB Paru masih tergolong tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penyakit infeksi di Puskesmas Singa Kecamatan Tigapanah Tahun 2018.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey yang bersifat deskriptif, populasi pada penelitian ini adalah seluruh lembar resep selama tahun 2018 sebanyak 4.268 lembar, sampel pada penelitian ini adalah 1.825 recipe.

Dari hasil penelitian ini diperoleh persentase penyakit infeksi 1.825 recipe (40,76%), penyakit lainnya 2.652 recipe (59,24%) dan hasil perbandingan masing-masing penyakit infeksi diperoleh ISPA 1.359 (74,48%), Dermatomikosis 188 (10,24%), Diare 148 (8,84%) dan TB Paru 130 (6,44%).

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan perbandingan penyakit infeksi dengan penyakit lainnya adalah 40,76% dan 59,24%. Penyakit infeksi masih mendominasi di wilayah kerja Puskesmas Singa.

Kata Kunci : Profil Peresepan Penyakit Infeksi, Puskesmas Singa Daftar Baca : 20 (2004 – 2017).

Page 7: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kebaikan dan

kasihNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penelitian dan Penulisan Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul “Profil Peresepan Penyakit Infeksi Di Puskesmas Singa Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2018”.

Karya Tulis Ilmiah disusun oleh penulis untuk memenuhi persyaratan

dalam menyelesaikan pendidikan Program Diploma III di Jurusan Farmasi

Poltekkes Kemenkes Medan, dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini

penulis telah berusaha sebaik mungkin tetapi Penulis menyadari masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun.

pada penyelesaiannya penulis mendapat banyak bimbingan, saran,

bantuan, dukungan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sebesar-

besarnya kepada :

1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M.Kes., selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Medan.

2. Ibu Dra. Masniah, M.Kes.Apt., selaku Ketua Jurusan Farmasi Poltekkes

Kemenkes Medan.

3. Ibu Masrah, S.Pd.,M.Kes., selaku Pembimbing Akademik dan Ketua Penguji

Karya Tulis Ilmiah dan Ujian Akhir Program (UAP) yang telah memberikan

pengetahuan, masukan serta membimbing penulis dengan baik.

4. Ibu Sri Widia Ningsih, M.Si., Bapak Drs. Jafril Rezi, M.Si.Apt., selaku Penguji

I dan II pada ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Ujian Akhir Program (UAP)

program RPL, yang telah menyalurkan ilmunya bagi penulis, menguji

kemampuan penulis dan memberikan masukan kepada penulis.

5. Seluruh Dosen dan Staf Politeknik Kesehatan Kemenkes Jurusan Farmasi

Medan yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan selama

masa perkuliahan.

6. Orang tua terkasih (Ibu), yang selalu mendukung dan mendoakan.

7. Teristimewa kepada suami saya Mesah Sembiring dan kepada Kedua anak

saya yang saya sayangi Sarah, Gabriel yang selalu memberikan dorongan

dan semangat.

Page 8: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

8. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa RPL Angkatan II yang telah membantu dan

memberikan semangat serta motivasi selama masa perkuliahan dan

penelitian.

Akhir kata penulis berharap kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa

memberkati semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga tugas Karya Tulis Ilmiah ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Medan, Juli 2019Penulis,

HEMA MALINI BR BANGUNNIM. P07539018132

Page 9: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PESETUJUAN................................................................................ iiLEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iiiPERNYATAAN............................................................................................... ivABSTRACT..................................................................................................... vABSTRAK....................................................................................................... viKATA PENGANTAR...................................................................................... viiDAFTAR ISI.................................................................................................... ixDAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiDAFTAR TABEL............................................................................................. xiiDAFTAR GRAFIK........................................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xivBAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian..................................................................... 2

1.3.1 Tujuan Umum............................................................... 2

1.3.2 Tujuan Khusus............................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 42.1 Penyakit Infeksi........................................................................ 4

2.2 Jenis Penyakit yang Disebabkan Karena Infeksi Bakteri,

Virus, Jamur dan Parasit.......................................................... 4

2.2.1 Tuberkulosis Paru (TBC).............................................. 4

2.2.2 Diare............................................................................. 5

2.2.3 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)..................... 7

2.2.4 Dermatomikosis............................................................ 7

2.2.5 Demam Tifoid............................................................... 8

2.2.6 Demam Berdarah Dengue (DBD)................................ 9

2.2.7 Kecacingan................................................................... 10

2.3 Resep ..................................................................................... 11

Page 10: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

2.4 Profil Puskesmas..................................................................... 12

2.4.1 Gambar Umum Puskesmas Singa Kecamatan

Tigapanah.................................................................... 12

2.4.2 Tenaga Kesehatan....................................................... 12

2.5 Defenisi Operasional................................................................ 13

2.4 Kerangka Pikir.......................................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 153.1 Jenis dan Desain Penelitian..................................................... 15

3.1.1 Jenis Penelitian............................................................ 15

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... 15

3.2.1 Lokasi Penelitian.......................................................... 15

3.2.2 Waktu Penelitian.......................................................... 15

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian.............................................. 15

3.3.1 Populasi Penelitian....................................................... 15

3.3.2 Sampel Penelitian........................................................ 15

3.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data......................................... 16

3.4.1 Jenis Data.................................................................... 16

3.4.2 Cara Pengumpulan Data.............................................. 16

3.5 Pengolahan dan Analisis Data................................................. 16

3.5.1 Pengolahan Data.......................................................... 16

3.5.2 Analisis Data.................................................................. 16

3.6 Prosedur Kerja......................................................................... 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 184.1 Hasil ..................................................................................... 18

4.1.1 Persentase Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Berdasarkan Karakteristik Pasien................................ 18

4.2 Pembahasan............................................................................ 21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 245.1 Kesimpulan ............................................................................ 24

5.2 Saran ..................................................................................... 24

Page 11: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 25

Page 12: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.5. Kerangka Pikir............................................................................ 13

Page 13: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.4.2 Data Tenaga Ahli di Wilayah Kerja Puskesmas Singa

Kecamatan Tigapanah............................................................. 14

Tabel 2.6 Defenisi Operasional................................................................ 15

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan

Umur........................................................................................ 19

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan

Jenis kelamin........................................................................... 19

Tabel 4.3 Persentase Perbandingan Penyakit Infeksi Dengan

Penyakit lainnya....................................................................... 20

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Selama Tahun 2018...... 20

Page 14: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan

Umur............................................................................................. 18

Grafik 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan

Jenis Kelamin............................................................................... 19

Grafik 4.3. Persentase Perbandingan Penyakit Infeksi dengan

Penyakit Lainnya.......................................................................... 20

Grafik 4.4. Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Selama Tahun 2018.......... 21

Page 15: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Gambar Profil Puskesmas Singa.............................................................. 26

2. Surat Ijin Penelitian di Puskesmas Singa.................................................. 28

3. Surat Balasan Telah Selesai Melakukan Penelitian.................................. 29

4. Lembar Resep Penyakit Infeksi................................................................. 30

5. Penulisan R/ (Recipe) Obat Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Bulan Januari 2018................................................................................... 31

6. Penulisan R/ (Recipe) Obat Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Bulan Februari 2018.................................................................................. 32

7. Penulisan R/ (Recipe) Obat Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Bulan Maret 2018...................................................................................... 33

8. Penulisan R/ (Recipe) Obat Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Bulan April 2018........................................................................................ 34

9. Penulisan R/ (Recipe) Obat Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Bulan Mei 2018......................................................................................... 35

10. Penulisan R/ (Recipe) Obat Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Bulan Juni 2018......................................................................................... 36

11. Penulisan R/ (Recipe) Obat Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Bulan Juli 2018.......................................................................................... 37

12. Penulisan R/ (Recipe) Obat Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Bulan Agustus 2018.................................................................................. 38

13. Penulisan R/ (Recipe) Obat Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Bulan September 2018.............................................................................. 39

14. Penulisan R/ (Recipe) Obat Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Bulan Oktober 2018.................................................................................. 40

15. Penulisan R/ (Recipe) Obat Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Bulan Nopember 2018.............................................................................. 41

16. Penulisan R/ (Recipe) Obat Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa

Bulan Desember 2018............................................................................... 42

17. Rekapitulasi Perhitungan Persentase Resipe Penyakit Infeksi di

Puskesmas Singa Tahun 2018................................................................. 43

Page 16: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

18. Rekapitulasi Rata-Rata Resipe Penyakit Infeksi di Puskesmas

Singa selama Periode Januari-Desember 2018....................................... 44

19. Persentase Perbandingan Penyakit Infeksi Dengan Penyakit

Lainnya di Puskesmas Singa Tahun 2018................................................ 45

20. Kartu Pertemuan Bimbingan KTI............................................................... 46

21. Ethical Cleareance.................................................................................... 47

Page 17: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit infeksi merupakan penyebab paling utama tingginya angka

kesakitan (mordibity) dan angka kematian (mortalily) terutama pada negara-

negara berkembang. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan

yang paling utama di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut

WHO Tahun 2014, penyakit infeksi membunuh 3,5 juta orang tiap tahunnya.

Karena penyakit infeksi ini bersifat akut dan menyerang semua lapisan.

Berdasarkan data dan informasi dari profil kesehatan Indonesia Tahun 2017

menjelaskan bahwa kasus penyakit infeksi / menular seperti TB Paru, ISPA dan

diare masih tegolong tinggi. Untuk penyakit TB Paru Sumatera Utara menduduki

peringkat 5 terbesar setelah Jabar, Jatim, Jateng dan DKI Jakarta.

Demikian juga kasus penyakit diare di Sumatera Utara berdasarkan profil

kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016 ditemukan sebanyak 761.557

kasus dan ditangani sebanyak 235.495 kasus (30,92%). ISPA pada Balita

ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun 2016

mencapai 10.502 / 100.000 penduduk. Berdasarkan data dari Profil Kesehatan

Kabupaten Karo Tahun 2017 bahwa kasus TB Paru 214 / 100.000 penduduk dan

kasus diare 614.

Kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan

bangsa. Oleh karena itu, semua pihak harus berperan serta sehingga Indonesia

sehat dapat terwujud. Hal ini sesuai dengan makna kesehatan pada Undang-

Undang RI No. 36 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa kesehatan adalah

keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Upaya mencapai Indonesia sehat dimulai dari pelayanan kesehatan, baik

ketersediaan tenaga kesehatan yang handal, sarana kesehatan, obat-obatan

serta alat kesehatan yang berkualitas terjamin. Sesuai dengan pengertiannya,

upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan / atau serangkaian kegiatan yang

dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara

dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan

1

Page 18: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

penyakit dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah dan / atau tenaga kesehatan

(Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009).

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggara-

kan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat

pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerjanya (PERMENKES RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat). Kabupaten Karo terdiri dari 17 Kecamatan dengan jumlah

penduduk 389.591, dengan luas wilayah 2.172,25 km2 (Badan Pusat Statistik

Kab. Karo, 2017) Puskesmas Singa adalah salah satu dari 19 Puskesmas yang

ada di Kabupaten Karo dan pada Tahun 2017 Puskesmas Singa menduduki

peringkat ke tiga terbesar untuk penyakit diare, untuk penyakit TB Paru

menduduki peringkat 4 terbesar setelah Puskesmas Mardingding, Laubaleng dan

Puskesmas Tigapanah sementara di wilayah kerja Puskesmas Singa dalam

daftar 10 penyakit terbesar, ISPA ada di urutan pertama, diare di urutan 5 dan

penyakit kulit di urutan ke-7.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Profil Peresepan Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa Kecamatan

Tigapanah, Kab. Karo Tahun 2018”.

1.2 Rumusan Masalah

Profil penyakit infeksi berdasarkan resep dokter di Puskesmas Singa Kec.

Tigapanah Kab. Karo Tahun 2018.

1.3 Tujuan Penelitian1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Profil penyakit infeksi berdasarkan resep dokter di

Puskesmas Singa Kecamatan Tigapanah Kab. Karo Tahun 2018.

Page 19: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui persentase perbandingan penyakit infeksi dengan

penyakit lainnya di Puskesmas Singa Kecamatan Tigapanah Tahun

2018.

b. Untuk mengetahui Persentase masing-masing penyakit infeksi

berdasarkan resep dokter di Puskesmas Singa Kecamatan Tigapanah

Tahun 2018.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Sebagai informasi bagi instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan

Kabupaten Karo tentang pola penyakit infeksi Puskesmas Singa

Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2018.

b. Agar data dan informasi dari hasil penelitian diharapkan memberikan

manfaat dan berguna sebagai acuan penelitian selanjutnya.

Page 20: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyakit InfeksiPenyakti infeksi (infectious disease) atau penyakit menular (transmissible

disease) adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit

meliputi kontak fisik, makanan yang terkontaminasi cairan tubuh, benda, dll yang

ditularkan melalui berbagai media. Penyakit jenis ini merupakan masalah

kesehatan yang besar dihampir semua negara berkembang karena angka

kesakitan dan kematiannya yang relatif tinggi dalam waktu yang relatif singkat

(Widoyono, 2011).

Penyakit infeksi yang banyak berkembang di masyarakat penyebabnya

merupakan mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur maupun parasit. Cara

penularannya dari suatu individu kepada individu lain dapat melalui media

tertentu seperti udara (contohnya penyakit TBC dan influenza), konsumsi

makanan dan minuman yang pengolahannya kurang higienis atau kurang bersih

pencuciannya (flu burung, diare, hepatitis dan typhoid/tifus), melalui binatang

atau hewan peliharaan (demam berdarah, rabies) maupun dari jarum suntik yang

digunakan secara bersama-sama (HIV, AIDS, hepatitis) (Suiraoka, 2015).

2.2 Jenis Penyakit yang Disebabkan Karena Infeksi Bakteri, Virus, Jamur dan Parasit

2.2.1 Tuberkulosis Paru (TBC)

Penyakit tuberkulosis merupakan penyakti infeksi yang dapat menyerang

berbagai organ atau jaringan tubuh (Widoyono, 2011).

a. PenularanPenyakit tuberkulosis yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium

tuberculosis, yang tumbuh subur dinegara tropis dengan temp. pertumbuhan

optimum 25oc - 50oc, ditularkan melalui udara (droplet nucllei) saat seorang

pasien TBC batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut

terhirup oleh orang lain saat bernapas. Bila penderita batuk, bersin, atau

berbicara saat berhadapan dengan orang lain, basil tuberkulosis tersembur

dan terhisap dalam paru orang sehat.

4

Page 21: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

b. Gejala dan Tanda1. Bantuk berdahak lebih dari tiga minggu

2. Batuk berdarah

3. Sesak napas

4. Nyeri dada

Gejala lainnya adalah berkeringat pada malam hari, demam tidak

tinggi/meriang, dan penurunan berat badan.

c. PencegahanPencegahan TBC (Tuberkulosis) adalah

- Pemberian vaksin BCG (Bacillus Colmette Guerin). Di Indonesia vaksin

ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi

berusia 2 bulan.

- Mengenakan masker saat berada di tempat ramai dan jika berinteraksi

dengan penderita TBC

- Mencuci tangan sesering mungkin.

d. PengobatanPengobatan tuberkulosis paru menggunakan obat antituberkulosis (OAT)

dengan metode Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS). Contoh

obat : INH, Rifampisis, Pirazinamid, Etambutol.

2.2.2 Diare

Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja. WHO pada tahun

1984 mendefinisikan diare sebagai berak cair tiga kali atau lebih dalam sehari

semalam (24 jam). Para ibu mungkin mempunyai istilah tersendiri seperti lembek,

cair, berdarah, berlendir atau dengan muntah (muntaber).

Diare dapat dibedakan menjadi :

a. Diare akut (<2 minggu)

b. Diare kronik (> 2 minggu)

Penyebab diare akut terbesar adalah infeksi virus dari golongan rotavirus.

Genus rotavirus merupakan virus golongan RNA yang termasuk dalam famili

Reoviridae (Widoyono, 2011).

Page 22: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

a. PenularanPenyakit Diare sebagian besar (75%) disebabkan oleh kuman seperti virus

dan bakteri. Penularan penyakit diare melalui orofekal terjadi dengan :

1. Melalui air yang merupakan media penularan utama. Diare dapat terjadi

bila seseorang menggunakan air minum yang sudah tercemar.

2. Melalui makanan yang tercemar kuman.

3. Melalui tinja terinfeksi. Tinja yang sudah terinfeksi mengandung virus atau

bakteri dalam jumlah besar. Bila tinja tersebut dihinggapi oleh binatang

dan kemudia binatang tersebut hinggap di makanan, maka makanan itu

dapat menularkan diare ke orang yang memakannya.

b. Gejala dan TandaGejala umum :

1. Berak cair atau lembek

2. Muntah

3. Demam

4. Gejala dehidrasi

Gejala spesifik :

1. Vibrio cholera : diare hebat, warna tinja seperti cucian beras dan berbau

amis.

2. Disenteriform : tinja berlendir dan berdarah

Diare yang berkepanjangan menyebabkan :

1. Dehidrasi (kekurangan cairan)

2. Gangguan sirkulasi

3. Gangguan asam-basa (asidosis)

4. Hipoglikemia

5. Gangguan gizi

c. PencegahanPencegahan diare menurut Pedoman Tatalaksana Diare, Depkes RI (2006)

adalah sebagai berikut :

1. Pemberian ASI bagi bayi

2. Pemberian makanan pendamping ASI untuk bayi

3. Menggunakan air bersih yang cukup

4. Mencuci tangan sesering mungkin

5. Menggunakan jamban

Page 23: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

d. Pengobatan1. Diare yang disebabkan karena gangguan makan atau alergi makanan,

dapat diobati dengan minum obat diare, yang dapat memperlambat

gerakan peristaltik usus, dan mengeraskan feses.

2. Jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit membutuhkan obat

antibiotik seperti : Tetrasiklin, Metronidazol, dll.

3. Meminum larutan oralit, untuk menggantikan cairan tubuh dan elektrolit

yang ikut hilang bersama feses.

2.2.3 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran

pernapasan yang bersifat akut dengan berbagai macam gejala (sindrom).

Penyakit ini disebabkan oleh berbagai sebab (multifaktorial). Meskipun organ

saluran pernapasan yang terlibat adalah hidung, laring, tenggorok, bronkus,

trakea, dan paru-paru, tetapi yang menjadi fokus adalah paru-paru (Widoyono,

2011).

Pengertian ISPA adalah penyakit saluran pernapasan akut dengan

perhatian khusus pada radang paru (pneumonia), dan bukan penyakit telinga

dan tenggorokan.

Jenis-jenis obat yang digunakan :

a. Golongan penisilin

b. Golongan sefalosporin

2.2.4 Dermatomikosis

Dermatomikosis adalah : penyakit pada kulit, kuku, rambut dan mukosa

yang disebabkan oleh infeksi jamur (Madani, 2000).

Infeksi jamur yang menyerang kulit ini disebut ringworm, disebabkan oleh

berbagai genus jamur, yaitu microsporum, trichophyton dan epidermophyton.

Infeksi jamur terjadi melalui kontak dengan kulit atau rambut penderita ringworm.

Microsporum canis dapat ditularkan dari anjing dan kucing yang sakit ke manusia

(Soedarto, 2009).

Page 24: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

Faktor yang mempengaruhi dermatomikosis adalah udara yang lembab,

lingkungan yang padat, sosial ekonomi yang rendah, adanya sumber penularan

disekitarnya.

Pengobatan dermatomikosis dilakukan dengan mengkonsumsi obat-

obatan anti jamur, seperti :

- Amphotericin B, pimaricin

- Fluconazole, kezokonazole

- Naftifine, amorelfine

- Fluorocytosine

2.2.5 Demam Tifoid

Penyakit Infeksi usus yang disebut juga sebagai tifus abdominalis atau

tifoid fever ini di sebabkan oleh kuman salmonella typhi atau salmonella

parathypi A, B dan C. Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang penting

di Indonesia maupun di daerah-daerah tropis atau subtropis di seluruh dunia

(Soedarto,2009).

a. PenularanPenularan penyakit melalui air dan makanan.kuman salmonella dapat

bertahan lama dalam makanan. Penggunaan air minum secara masal yang

tercemar bakteri sering menyebabkan terjadinya KLB. Vektor berupa serangga

juga berperan dalam penularan penyakit (Widoyono,2008).

b. Gejala dan tandaDemam lebih dari tujuh hari adalah gejala yang paling menonjol.Demam

ini bisa diikuti gejala tidak khas lainnya seperti diare,anoreksia,atau batuk.pada

keadaan yang parah bisa disertai gangguan kesadaran.Komplikasi yang bisa

terjadi adalah perforasi usus,pendarahan usus,dan koma.

c. Pengobatan 1. Pemberian kloramfenikol

2. Pemberian amoksisillin

3. Pemberian kotrimoksazol

Page 25: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

d. PencegahanKebersihan makanan dan minuman sangat penting untuk mencegah

demam tifoid. Merebus air minum sampai mendidih dan memasak makanan

sampai matang juga sangat membantu. Selain itu juga perlu di lakukan sanitasi

lingkungan termasuk membuang sampah di tempatnya dengan baik dan

pelaksanaan program imunisasi.

2.2.6 Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit virus yang

tersebar luas diseluruh dunia terutama didaerah tropis.penderitanya terutama

adalah anak-anak berusia dibawah 15 tahun,tetapi sekarang banyak juga orang

dewasa terserang penyakit virus ini.Sumber penularan utama adalah manusia

dan primate,sedangkan penularnya adalah nyamuk Aedes (Soedarto,2009).

a. PenularanPenyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok Arbovirus B,

yaitu arthropod-borne virus atau atau virus yang disebarkan oleh artropoda. Virus

ini termasuk genus Flavivirus dari famili Flavibiridae (Widoyono,2008).

Vektor utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegytpi (didaerah

perkotaan) dan Aedes albopictus (didaerah pedesaan). Nyamuk yang menjadi

vector penyakit DBD adalah nyamuk yang menjadi terinfeksi saat menggigit

manusia yang sedang sakit dan viremia (terdapat virus dalam darahnya).

Faktor yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas penyakit DBD

antara lain :

a. Imunitas pejamu

b. Kepadatan populasi nyamuk

c. Trasmisi virus dengue

d. Virulensi virus

e. Keadaan geografis setempat

Faktor penyebaran kasus DBD antara lain :

a. Pertumbuhan penduduk

b. Urbanisasi yang tidak terkontrol

c. Trasportasi

Page 26: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

b. Gejala dan tandaPasien penyakit DBD pada umumnya disertai dengan tanda-tanda berikut

yaitu :

1. Demam selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas

2. Manifestasi pendarahan seperti mimisan,muntah darah,atau berak darah

hitam

3. Hasil pemeriksaan trombosit menurun

4. Akral dingin,gelisah,tidak sadar

c. Pencegahan

1. Pembersihan jentik : program pemberantasan sarang nyamuk

(PSN),larvasidasi,menggunakan ikan.

2. Pencegahan gigitan nyamuk : menggunakan kelambu,menggunakan

obat anti nyamuk,penyemprotan.

d. Pengobatan1. Pengobatan suportif

2. Analgesik

3. Infus bila perlu

2.2.7 Kecacingan

Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit

berupa cacing. Dalam keadaan infeksi berat atau keadaan yang luar biasa,

kecacingan cenderung memberikan analisa keliru kearah penyakit lain dan tidak

jarang dapat berakibat fatal (Margono, 2008).

Menurut WHO (2011) Infeksi kecacingan adalah sebagai investasi satu

atau lebih cacing parasit usus, yang terdiri dari golongan nematoda usus.

Kecacingan ini umumnya ditemukan di daerah tropis dan sub tropis dan beriklim

basah, dimana hygiene dan sanitasinya buruk. Penyakit ini merupakan penyakit

infeksi paling umum menyerang kelompok masyarakat ekonomi lemah dan

ditemukan pada berbagai golongan usia (WHO, 2011).

Berikut ini spesies-spesies Soil Transmitted Helminths (STH) yang paling

sering menyebabkan infeksi kecacingan adalah :

a. Ascaris lumbricoides (Cacing gelang)

b. Tricharis trichiura (Cacing cambuk)

Page 27: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

c. Necator americanus (Cacing tambang)

d. Ancylostoma duadenale

a. Penularan - Lewat tanah, yang terdampak telur cacing

- BAB sembarangan

- Konsumsi makanan yang tidak higienis

b. Pencegahan- Mencuci tangan sebelum makan

- Pencegahan dapat dilakukan dengan memutus rantai lingkaran hidup

cacing sehingga dapat mencegah perkembangan menjadi larva infektif

mengobati penderita, memperbaiki cara dan sarana pembuangan feses,

dan memakai alas kaki (Soedarmo, 2010)

c. Pengobatan (Antelmintica)- Pemberian Albendazol, Mabendazol, Piparazin

- Pemberian Pyrantel

2.3 Resep

Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter

hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku kepada Apoteker Pengelola Apotek (APA) untuk menyiapkan dan atau

membuat, meracik, serta menyerahkan obat kepada pasien (Syamsuni, 2006).

Resep disebut juga Formulae Medicae terdiri atas :

a. Formulae Officinalis, yaitu resep yang tercantum dalam buku farmakope

atau buku lainnya dan merupakan standar (resep standar).

b. Formulae Megistralis, yaitu resep yang ditulis oleh dokter.

Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang artinya recipe = ambillah.

Dibelakang tanda ini biasanya baru tertera nama dan jumlah obat.

Page 28: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

2.4 Profil Puskesmas

2.4.1 Gambaran Umum Puskesmas Singa Kecamatan Tigapanah

Puskesmas Singa terletak di Desa Singa Kecamatan Tigapanah, dengan

luas wilayah 87 km2 dengan jumlah penduduk 6033 Jiwa (Profil Puskesmas

Singa 2018).

Batas wilayah kerja Puskesmas Singa berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara berbatas dengan Desa Kacaribu

2. Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Merek

3. Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Munte

4. Sebelah Timur berbatas dengan Kabanjahe

Adapun wilayah kerja Puskesmas Singa terdiri dari 8 Desa dan 1 dusun

yaitu :

1. Desa Singa

2. Desa Kutambelin

3. Desa Kacaribu

4. Desa Lau Riman

5. Desa Suka Maju

6. Desa Bekerah

7. Desa Sukameriah

8. Desa Simacem

9. Dusun Kampung Baru

Dan diseluruh desa / dusun terdapat 1 Pustu atau Poskesdes.

2.4.2 Tenaga Kesehatan

Wilayah kerja Puskesmas Singa Kecamatan Tigapanah memiliki tenaga

kesehatan yang terdiri dari medis, paramedis dan staf administrasi.

Page 29: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

Tabel 2.4.2

Data Tenaga Ahli di Wilayah Kerja Puskesmas Singa Kecamatan Tigapanah

No Jenis Pendidikan Jumlah

1. Dokter Umum 3

2. Dokter Gigi 1

3. SKM 2

4. Ners 1

5. D III Keperawatan 6

6. D III Kebidanan 11

7. D III Kesling 2

8. D III Gizi 1

9. SMF 1

10. LCPK 2

11. SMA 1

Jumlah 31 Orang

2.5 Kerangka Pikir

Gambar 2.5 Kerangka Pikir

Penyakit Infeksi

Penyakit lainnya

Persentase

Pola Penyakit

Page 30: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

2.6 Defenisi Operasional

Tabel 2.6Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Penyakit Alat ukur Hasil ukur

Penyakit Infeksi Banyaknya jumlah R/

yang dilihat dari seluruh

lembar resep dokter

untuk penyakit infeksi

selama tahun 2018

Observasi Persentase

Penyakit lainnya Banyaknya jumlah R/

yang dilihat dari seluruh

lembar resep dokter

untuk penyakit lainnya

selama tahun 2018

Observasi Persentase

Page 31: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

survei yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk

mendeskripsikan atau memberikan gambaran mengenai suatu keadaan dalam

suatu komunitas atau masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini bertujuan

untuk memberikan gambaran pola penyakit infeksi berdasarkan resep dokter (R)

pada pasien di Puskesmas Singa Kec. Tigapanah Tahun 2018.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Singa Kec. Tigapanah Kab. Karo.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan yaitu bulan April-Juni

2019.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi yaitu semua lembar resep dokter di Puskesmas Singa Tahun

2018, sebanyak 4.268 lembar.

3.3.2 Sampel Penelitian

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive

sampling, yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Dimana pada penelitian ini adalah semua recipe (R) untuk penyakit

infeksi selama tahun 2018, sebanyak 1.825 recipe.

15

Page 32: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

3.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu

data yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumber utamanya (Rony Kountur).

Pada penelitian ini sumber data yaitu semua resep (R) pada pasien di

Puskesmas Singa Tahun 2018.

3.4.2 Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini cara pengumpulan data yang digunakan adalah

observasi (pengamatan). Pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana,

yang antara lain meliputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah dan taraf

aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah

yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Data yang diamati yaitu semua resep (R) pada

pasien di Puskesmas Singa Tahun 2018.

3.5 Pengolahan dan Analisis Data3.5.1 Pengolahan Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program MS Excel.

Kemudian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, sehingga didapat gambaran

pola penyakit infeksi berdasarkan resep dokter pada pasien di Puskesmas Singa

Tahun 2018.

3.5.2 Analisis Data

Dilakukan secara deskriptif dengan melihat persentase pola penyakit

berdasarkan resep obat pada pasien yang berobat di Puskesmas Singa.

Disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

3.6 Prosedur Kerja

a. Mengumpulkan semua resep penyakit infeksi yang ada di instalasi

farmasi Puskesmas Singa dimulai dari bulan Januari sampai dengan

bulan Desember 2018.

Page 33: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

b. Mencatat karakteristik pasien berdasarkan umur dan jenis kelamin

c. Mencatat resipe masing-masing penyakit infeksi dari bulan Januari

sampai dengan bulan Desember 2018.

d. Menghitung persentase perbandingan penyakit infeksi dengan

penyakit lainnya di Puskesmas Singa Tahun 2018.

Dengan rumus :

Jumlah resipe seluruh penyakit infeksi per bulanjumlah keseluruhan resipe per bulan

×100%

e. Menghitung persentase masing-masing penyakit infeksi dari bulan

Januari sampai dengan bulan Desember 2018.

Dengan rumus :

Jumlah resipe masing-masing penyakit infeksi per bulanjumlah resipe penyakit infeksi secara keseluruhan per bulan

×100%

Page 34: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil 4.1.1 Persentase Penyakit Infeksi di Puskesmas Singa berdasarkan

Karakteristik Pasien

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi Persentase %

1 1 – 20 128 7,32

2 21 – 40 846 48,34

3 41 – 60 636 36,34

4 > 61 140 8

Jumlah 1.750 100

1 – 20 21 – 40 41 – 60 > 610.00%

10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

100.00%

7.32%

48.34%

36.34%

8.00%

Umur

4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur

Page 35: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

Berdasarkan data pada tabel 4.1 diketahui distribusi frekuensi

karakteristik pasien berdasarkan umur, sebagian besar pasien termasuk dalam

usia produktif yaitu 21-40 Tahun sebanyak 846 orang (48,34%), usia 41-60 tahun

sebanyak 636 orang (36,34%), usia diatas 61 tahun sebanyak 140 orang (8%)

dan usia 1-20 tahun sebanyak 128 orang (7,32%).

Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase %

1 Perempuan 631 36,06

2 Laki-laki 1.119 63,94

Jumlah 1.750 100

Perempuan Laki-laki0.00%

10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

100.00%

36.06%

63.94%

Jenis Kelamin

4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

18

Page 36: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

Berdasarkan data pada tabel 4.2 diketahui distribusi frekuensi pasien

berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar pasien berjenis kelamin laki-laki

sebesar 1.119 orang (63,94%), dan jenis kelamin perempuan sebanyak 631

orang (36,06%).

Tabel 4.3Persentase Perbandingan Penyakit Infeksi Dengan Penyakit Lainnya

NoVariabel

Frekuensi R/ Persentase %Jenis Penyakit

1. Penyakit Infeksi 1.825 40,76

2. Penyakit Lainnya 2.652 59,24

Total 4.477 100

Penyakit Infeksi Penyakit Lainnya0.00%

10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

100.00%

40.76%

59.24%

Jenis Penyakit

4.3 Grafik Persentase Perbandingan Penyakit Infeksi dengan Penyakit Lainnya

Page 37: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

Berdasarkan data pada tabel 4.3 diketahui persentase penyakit infeksi

adalah 40,76% dan persentase penyakit lainnya adalah 59,24%.

Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Selama Tahun 2018

No Variabel Frekuensi R/ Persentase %

Penyakit Infeksi

1 ISPA 1.359 74,48

2 Dermatomikosis 188 10,24

3 Diare 148 8,84

4 TB Paru 130 6,44

Total 1.825 100

ISPA Dermatomikosis Diare TB Paru0.00%

10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

100.00%

74.48%

10.24% 8.84% 6.44%

Penyakit Infeksi

4.4 Grafik Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Selama Tahun 2018

Page 38: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

Berdasarkan data pada tabel 4.4 memberlihatkan bahwa dari 1.825

jumlah recipe penyakit infeksi di Puskesmas Singa, 1.359 (74,48%) adalah

penyakit ISPA, 188 (10,24%) adalah penyakit Dermatomikosis, 148 (8,84%)

adalah penyakit Diare dan 130 (6,44%) adalah penyakit TB Paru.

4.2 Pembahasan

a. Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik pasien berdasarkan umur

diperoleh pasien dengan umur 21-40 tahun sebanyak 846 orang

(46,36%) adalah usia terbanyak menderita penyakit infeksi. Hal ini

dikarenakan pasien dengan usia 21-40 tahun adalah golongan usia

produktif dimana mereka mempunyai mobilitas sangat tinggi yang

berpotensi mendapatkan resiko penyakit dari pekerjaan dan

aktivitasnya. Ada hubungan antara umur dengan penyakit infeksi /

menular (Ogboi SJ, dkk, 2010).

b. Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin

diperoleh pasien berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan

dengan pasien berjenis kelamin perempuan. Persentase jenis kelamin

pasien laki-laki adalah 61,32% sebanyak 1.119 orang dan persentase

jenis kelamin pasien perempuan adalah 38,68% sebanyak 706 orang

hal ini disebabkan karena salah satu penyakit infeksi yang banyak

diderita oleh pasien di Puskesmas Singa adalah ISPA. Hal ini

berkaitan erat dengan pola kebiasaan merokok pada pasien laki-laki

dimana mereka diketahui merokok ketika pemberian obat dilakukan

pada pasien disertai dengan konseling singkat.

c. Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa prevalensi penyakit infeksi

adalah 40,76% dan prevalensi penyakit lainnya adalah sebesar

59,24%, ini menunjukkan bahwa pasien yang mengalami penyakit

infeksi tergolong besar jika dibadingkan dengan pasien yang

Page 39: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

mengalami penyakit lainnya.Karena perbedaaan persentasenya tidak

berbeda jauh. Penyakit infeksi disebabkan oleh multifaktor penyebab

yaitu bakteri, virus, parasit, dan jamur dimana semua ini masih subur

berkembang didaerah tanah karo. Faktor alam juga memungkinkan

tingginya persentase penyakit infeksi. Erupsi gunung sinabung terjadi

di Tanah Karo semenjak tahun 2010. Debu vulkanik yang terhirup

oleh masyarakat disana, sangat berpotensi menyebabkan batuk.

Berdasarkan pekerjaan mereka sebagian besar penduduk di Desa

Singa adalah petani, kesadaran dalam hal higienitas diri masih

kurang, sehingga kemungkinan untuk terkontaminasi oleh virus /

bakteri penyebab penyakit infeksi masih sangat besar. Demikian juga

iklim yang lembab di daerah Tanah Karo membuat bakteri penyebab

penyakit infeksi bertumbuh dengan cepat.

d. Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh bahwa penyakit infeksi khususnya

ISPA menduduki peringkat pertama sebanyak 1.359 resipe (74,48%)

hal ini dimungkinkan karena kebiasaan hidup yang tidak baik dalam

menjaga kesehatan misalnya saja kebiasaan merokok pada

masyarakat baik di rumah maupun di tempat umum sehingga anggota

keluarga ataupun orang yang ada di sekitar mereka ikut terpapar oleh

asap rokok yang berpotensi mengganggu pernapasan.

Dermatomikosis 188 recipe (10,24%), kondisi iklim yang dingin di

daerah Tanah Karo menyebabkan masyarakat enggan untuk mandi 2

kali sehari mereka hanya mandi 1 kali sehari saja. Akibat dari

kurangnya kebersihan tubuh tersebut menyebabkan infeksi kulit

karena jamur dapat terjadi. Diare 148 recipe (8,84%) memakan

makanan yang kurang bersih demikian juga lingkungan yang kurang

bersih, sebagian warga belum mempunyai jamban dan masih

mempergunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari mereka. Itu

semua dapat menjadi faktor terjadinya penyakit diare. TB Paru 130

recipe (6,44%) kebiasaan merokok, meminum alkohol, bergadang

sampai larut malam dan makanan yang tidak mengandung gizi cukup

menyebabkan imun / daya tahan tubuh rendah, tempat tinggal yang

lembab dan kurang bersih menyebabkan bakteri penyebab penyakit

Page 40: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

TB Paru cepat bertumbuh sehingga pada kondisi yang demikian

sangat mudah sekali terinfeksi oleh bakteri penyebab TB Paru.

Page 41: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Persentase perbandingan penyakit infeksi dengan penyakit lainnya di

wilayah kerja Puskesmas Singa adalah 40,76% dan 59,24%.

b. Persentase masing-masing penyakit infeksi adalah penyakit ISPA

sebesar 74,48%, Dermatomikosis sebesar 10,24%, Diare sebesar

8,84% dan TB Paru sebesar 6,44%.

5.1 Saran

Bagi Instasi terkait dalam hal ini Puskesmas Singa dapat dijadikan

rujukan dalam membuat program :

a. Secara berkala memberikan penyuluhan dalam bidang kesehatan

khususnya mengenai penyakit infeksi kepada masyarakat di Wilayah

Kerja Puskesmas Singa Kecamatan Tigapanah.

b. Keteraturan dalam hal pengamprahan obat dan ketersediaannya dari

gudang Farmasi Kabupaten ke Puskesmas Singa tetap

dipertahankan dan dapat berjalan dengan baik.

24

Page 42: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Kota Medan, 2016. Data Penyakit Terbesar Kota Medan Tahun 2015. Medan

Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017.

Neal, M.J., 2006. Farmakologi Medis Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.

Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo., 2010 Metode Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta. Jakarta.

Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2016

Profil Kesehatan Kab. Karo 2017

Soedarto, Prof. Dr., 2009, Penyakit Menular di Indonesia, CV. Sagung Seto. Jakarta.

Sugiyono, Prof. Dr., 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta. Bandung.

Soedarto, 2009, Penyakit Menular di Indonesia, Jakarta : Sagung Seto.

Sukandar, E.Y, dkk. 2005. ISO Farmakoterapi Buku 1, ISFI. Jakarta Barat.

Syamsuni, A.H., 2006. Ilmu Resep, EGC. Jakarta.

Tjay, Raharja. Obat-Obat Penting Edisi Kelima, Elex Media Komputindo. Jakarta.

Undang-Undang Kesehatan RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Widoyono, 2008. Penyakit Tropis, Erlangga. Jakarta.

Widoyono, 2011. Penyakit Tropis Edisi II, Erlangga. Jakarta.

E. Wahyuningsih, 2014, TB Paru, http://eprints.undip.ac.id/44615/1/0.pdf , 12 April 2019.

Umar Zein, Khalid Huda Sagala, Josia Ginting, 2004, Diare Infeksi Bakteri, http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-umar5.pdf, 17 April 2019.

USU Repository, Dermatomikosis, http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/ 123456789/44975/Chapter%20II.pdf;jsessionid=974A18E91CE6BFFFC5C953B9F23BF82D?sequence=4, 17 April 2019.

Page 43: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

WHO, 2007 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) https://www.who.int/csr/ resources/publications/WHO_CDS_EPR_2007_8BahasaI.pdf, 17 April 2019.

25

Page 44: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun

PROFIL PUSKESMAS SINGA

Gambar 1.Bangunan Puskesmas Singa

Page 45: ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/.../123456789/1858/1/KTI.docx · Web viewISPA pada Balita ditemukan sebanyak 280.620 kasus yang ditemukan. TB Paru Tahun