· Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut...

23
PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN

Transcript of  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut...

Page 1:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN

Page 2:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai
Page 3:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

BAB XIII

PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN

1. PENDAHULUAN

Sesuai dengan Garis-garis Besar Haluan Negara 1983, pem-bangunan perumahan dan pemukiman perlu makin ditingkatkan, khususnya perumahan dengan harga yang dapat dijangkau oleh golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, antara lain dengan mendorong kegiatan usaha swasta, koperasi dan masyara-kat pada umumnya untuk membangun perumahan dan mengembangkan lingkungan pemukimannya.

Perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia memperoleh perhatian sungguh-sungguh walaupun kenyataan me-nunjukkan, bahwa kebutuhan atau permintaan terhadap rumah tetap jauh lebih besar dari kemampuan untuk menyediakannya. Namun demikian dengan berbagai cara, pembangunan perumahan beserta lingkungannya tetap diusahakan untuk dapat berjalan seimbang dengan laju pertambahan penduduk.

Sebagaimana halnya dalam tahun-tahun sebelumnya, kegiat-an pembangunan bidang perumahan dan pemukiman dalam masa lima tahun terakhir (1983/84-1987/88) meliputi kegiatan pembangun-an perumahan sederhana, rumah inti dan rumah susun; perintis-an pembangunan rumah sewa; perbaikan lingkungan perumahan kota; peremajaan kota; penyiapan lahan pemukiman bagi pengem-bangan kota yang baru, serta pemugaran perumahan dan ling-kungan desa. Sejalan dengan itu, dilaksanakan pula kegiat-an-kegiatan penyediaan air bersih; penanganan persampahan; pembangunan dan perbaikan saluran-saluran air hujan dan air limbah; penataan bangunan serta penyuluhan untuk mendorong prakarsa dan usaha swadaya masyarakat sendiri untuk memba-ngun/memperbaiki perumahan dan lingkungannya. Yang terakhir

787

Page 4:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

ini penting sekali mengingat bahwa pembangunan perumahan dan pemukiman yang sehat pada hakekatnya merupakan tanggung-jawab masyarakat. Pemerintah berkewajiban mendorong, memban-tu, dan menciptakan iklim yang dapat mempercepat terwujudnya cita-cita masyarakat agar setiap keluarga dapat menempati rumah yang layak dalam lingkungan pemukiman yang sehat.

B. KEBIJAKSANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH

Selama kurun waktu lima tahun terakhir (1983/84 - 1987/88) telah ditempuh kebijaksanaan dan langkah-langkah dalam rangka usaha mencapai sasaran pembangunan perumahan dan pemukiman, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.

Suatu kebijaksanaan pokok yang menyangkut pembangunan perumahan dan pemukiman adalah bahwa perencanaan dan pelaksa-naannya perlu dilakukan secara lebih terpadu antara berbagai instansi dan lembaga yang terkait baik di tingkat Pusat maupun Daerah dan bersama masyarakat termasuk sektor swasta.

Dalam hubungan ini, khususnya partisipasi dari perusaha-an pembangunan perumahan (developer) swasta, terus didorong dan diberi kemudahan untuk membangun rumah yang harganya ter-jangkau oleh lapisan masyarakat yang berpenghasilan rendah dan menengah.

Sementara itu kebijaksanaan keterpaduan lain yang telah dan sedang diterapkan dalam pembangunan sektor perumahan dan pemukiman mencakup pula keterpaduan dalam kegiatan pemugaran perumahan desa. Jika sebelumnya kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan oleh masing-masing instansi secara terpisah, maka sejak tahun pertama Repelita IV, perencanaan dan pelak-sanaannya telah dipadukan atau dikoordinasikan baik di ting-kat Pusat maupun Daerah, sehingga berbagai instansi yang ter-kait melaksanakan kegiatan pemugaran perumahan desa secara bersama dan saling melengkapi.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

1. Program Perumahan Rakyat

a. Perbaikan Kampung

Kegiatan perbaikan kampung dan lingkungan perumahan kota

788

Page 5:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di bagian daerah perkotaan yang penduduknya berpenghasilan rendah, dengan memperbaiki kondisi fisik lingkungan pemukiman mereka.

Kegiatan tersebut meliputi usaha-usaha perbaikan jalan lingkungan dan jalan setapak; penanganan persampahan ling-kungan; pembangunan dan atau perbaikan saluran-saluran pembu-angan air hujan dan air kotor (limbah); peningkatan pelayanan air bersih, termasuk MCK (mandi cuci kakus); perbaikan rumah kota, dan perbaikan lingkungan kawasan pasar. Selain itu, da-lam keterkaitan kerjasama dengan sektor-sektor lainnya, juga diusahakan peningkatan berbagai sarana fasilitas sosial, an-tara lain berupa pembangunan gedung Sekolah Dasar, Puskesmas, Pos Kesehatan serta kegiatan pengembangan kesejahteraan ke-luarga (PKK), kegiatan industri rumah tangga, dan lain seba-gainya.

Selama lima tahun terakhir (1983/84 - 1987/88) secara kumulatif telah dilaksanakan perbaikan kampung yang mencakup areal sekitar 20.112,4 ha yang tersebar di sekitar 300 kota di berbagai propinsi yang memberi manfaat langsung kepada lebih dari 6 juta penduduk (Tabel XIII-1). Dilihat dari segi pencapaian sasaran, yang telah berhasil dilaksanakan dalam empat tahun masa Repelita IV, sasaran Repelita IV seluas 15.000 ha telah jauh terlampaui. Dalam tahun-tahun yang akan datang, usaha ini akan terus dilanjutkan dengan perhatian yang lebih besar akan diberikan pada usaha-usaha peningkatan mutu dan pemeliharaan dari prasarana yang telah dibangun.

b. Pengadaan Perumahan Rakyat

Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan perumahan, usaha pembangunan dan pengadaan perumahan rakyat terus dilaksanakan, terutama untuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah yang tinggal di daerah perkotaan dan pinggiran kota.

Selama ini fihak-fihak yang terlibat langsung dalam ke-giatan pengadaan perumahan rakyat terdiri dari Perum Perumnas dan Bank Tabungan Negara (BTN) serta perusahaan pembangun-an perumahan (developer) swasta dengan fasilitas Kredit Pemi-likan Rumah (KPR-BTN) yang tingkat bunganya relatif rendah, yaitu antara 9 - 15 persen per tahun tergantung pada tipe ru-mah yang diminati. Untuk memenuhi kebutuhan kelompok golongan berpenghasilan menengah, P.T. Papan Sejahtera menyalurkan pula KPR dengan tingkat bunga 18 persen per tahun.

789

Page 6:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

TABEL XIII – 1PELAKSANAAN PERBAIKAN KAMPUNG/LINGKUNGAN PERUMAHAN KOTA

MENURUT DAERAH TINGKAT I,1982/83 – 1987/88

1) Termasuk Penanggulangan darurat 1983/84 sekitar 200 Ha mencakup 62.500 orang penduduk;1984/85 sekitar 90 Ha mencakup 28.080 oranng penduduk; 1985/86 sekitar 90 Ha mencakup28.080 orang penduduk serta penanganan kawasan pasar di Jawa Tengah dan Jawa Timur;1986/87 sekitar 30 Ha mencakup 7.500 orang penduduk; dan 1987/88 sekitar 20 Ha mencakup5.000 oranng penduduk serta penanganan kawasan pasar di 13 propinsi sekitar 185 Ha.

2) Angka sementara (sampai dengan Desember 1987)

790

Page 7:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

Selain itu, untuk mereka yang belum dapat terjangkau oleh Perum Perumnas dan BTN, khususnya bagi golongan masyara-kat berpenghasilan tidak tetap, seperti buruh lepas dan musiman, pedagang kecil dan sebagainya, telah dilaksanakan perintisan pembangunan rumah sewa dalam bentuk rumah susun (walk-up flat) yang disewakan kepada mereka yang membutuhkan-nya dengan tarif sewa yang relatif murah dan diperkirakan terjangkau oleh kelompok masyarakat tersebut di atas. Pemba-ngunan rumah sewa tersebut antara lain dilakukan oleh Depar-temen Pekerjaan Umum sebanyak 482 unit sebagai usaha perintis-an dan selebihnya oleh Pemerintah Daerah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan pembangun rumah (developer swasta). Diharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakar-sa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai dengan 1987/88, telah berhasil dibangun sebanyak 3.650 unit rumah sewa.

Selama kurun waktu lima tahun terakhir (1983/84 - 1987/ 88), rumah yang telah berhasil dibangun oleh Perum Perumnas, berjumlah 78.374 unit (label XIII-2), dengan per-incian 46.907 unit rumah inti (tipe 18 dan 21 m2); 25.371 unit rumah sederhana (tipe 36, 45, 54, dan 70 m2) dan 6.096 unit rumah susun (tipe 18, 36, dan 54 m2). Dalam jangka waktu yang sama, BTN yang bertugas menyalurkan KPR, telah berhasil menyalurkan KPR untuk 71.656 unit rumah yang dibangun oleh Perum Perumnas, dan 188.528 unit rumah yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan swasta (Tabel XIII-3). Sementara itu, P.T. Papan Sejahtera telah juga menyalurkan KPR kepada seba-nyak 5.907 debitur, khusus untuk masyarakat golongan menengah. Secara singkat dapat dikemukakan bahwa selama kurun waktu 1983/84 - 1987/88 rumah yang telah dibangun oleh Perumnas, PT.Papan Sejahtera dan lain-lain adalah 269.741 rumah atau sekitar 270.000 rumah.

Suatu perkembangan yang menggembirakan akhir-akhir ini, di samping lembaga-lembaga tersebut di atas, semakin banyak pula lembaga keuangan swasta dan perbankan yang berminat un-tuk turut memberikan Kredit Pemilikan Rumah bagi masyarakat.

c. Pemugaran Perumahan Desa

Untuk daerah pedesaan, dilaksanakan kegiatan pemugaran terhadap rumah-rumah penduduk dan lingkungannya yang dianggap tidak atau kurang memenuhi syarat untuk dihuni. Usaha ini dilakukan melalui penyuluhan, pembuatan rumah-rumah contoh dan perbaikan rumah-rumah penduduk Secara gotong royong.

791

Page 8:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

TABEL XIII – 2PENGADAAN PERUMAHAN RAKYAT OLEH PERUM PERUMNAS

MENURUT DAERAH TINGKAT I1982/83 – 1987/88

(unit rumah)

*) Angka sementara (sampai dengan Desember 1987)

792

Page 9:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

TABEL XIII – 3PELAKSANAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH OLEH BANK TABUNGAN NEGARA

MENURUT DAERAH TINGKAT I1982/83 – 1987/88

(unit rumah)

*) Angka sementara (sampai dengan Desember 1987)

793

Page 10:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

Kepada keluarga atau pemilik rumah yang terpilih diberikan stimulan atau perangsang berupa bahan-bahan bangunan yang di-perlukan yang dapat digunakan untuk memperbaiki rumah mereka sesuai dengan persyaratan teknis dan kesehatan. Sejak tahun pertama Repelita IV (1984/85), perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ini telah diusahakan secara terpadu dengan melibat-kan semua instansi yang terkait, baik di tingkat Pusat maupun Daerah.

Selanjutnya sejak tahun tersebut perangsang yang diberi-kan dalam bentuk bahan-bahan bangunan kepada suatu keluarga yang terpilih, diusahakan agar dapat dikembalikan untuk dite-ruskan lagi kepada keluarga lainnya yang belum mendapat gi-liran. Upaya penerusan kembali perangsang tersebut dikoordi-nasikan dan dilaksanakan oleh Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) setempat dengan bimbingan dan pengarahan dari instansi-instansi yang berkaitan.

Dalam lima tahun terakhir (1983/84 - 1987/88), jumlah desa yang telah tercakup oleh kegiatan pemugaran desa ini meliputi sekitar 5.886 desa yang tersebar di seluruh propin-si, kecuali DKI Jakarta (Tabel XIII-4).

d. Penunjang Program Perumahan Rakyat

Kegiatan ini dilakukan untuk membantu tercapainya tujuan program pembangunan perumahan rakyat secara keseluruhan, an-tara lain dalam bentuk pembinaan umum pembangunan perumahan, penyelenggaraan latihan keterampilan, penyusunan, pedoman-pe-doman dan peraturan-peraturan pembangunan perumahan, penye-barluasan informasi, dan pengadaan tenaga penyuluhan masyara-kat di bidang perumahan.

Dalam masa lima tahun terakhir ini telah pula dilaksa-nakan beberapa studi dan penelitian di bidang, pembangunan perumahan rakyat, termasuk diantaranya pengembangan sistem pembiayaan perumahan baik di kota maupun di desa, sistem rumah sewa dan sistem pembangunan perumahan di daerah perko-taan dengan cara swakarya. Sementara itu, pembinaan umum pembangunan perumahan rakyat melalui Pusat Informasi Teknik Bangunan (PITB) yang sudah ada hampir, di semua ibukota Propinsi terus dilanjutkan. Tujuannya adalah untuk memper-tinggi kesadaran dan motivasi, pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan masyarakat luas dan para petugas dalam melak-sanakan pembangunan Perumahan rakyat.

794

Page 11:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

TABEL XIII - 4

PELAKSANAAN PEMUGARAN PERUMAHAN DESAMENURUT DAERAH TINGKAT I,

1982/83 - 1987/88(Desa)

No. Daerah Tingkat I 1982/83 1983/84 1984/85 1985/86 1986/87 1987/882)

1. Daerah Istimewa Aceh 45 55 64 67 45 432. Sumatera Utara 30 32 32 40 39 563. Sumatera Barat 35 40 40 43 40 684. R i a u 28 32 26 36 19 245. J a m b i 25 29 33 29 25 256. Sumatera Selatan 40 32 37 32. 32 377. Bengkulu 24 29 29 34 29 278. Lampung 26 29 28 30 49 559. DKI Jakarta 0 0 0 0 0 0

10. Jawa Barat 107 110 111 117 75 15411. Jawa Tengah 132 110 121 128 84 14112. D I Yogyakarta 39 34 37 37 12 713. Jawa Timur 106 110 116 117 74 15314. B a l i 47 55 55 58 16 515. Nusa Tenggara Barat 55 55 62 70 21 1716. Nusa Tenggara Timur 52 53 53 65 28 517. Timor Timur 6 0 16 35 14 1118. Kalimantan Barat 32 36 38 43 28 3019. Kalimantan Tengah 20 23 24 26 32 3520. Kalimantan Selatan 26 29 21 34 33 2921. Kalimantan Timur 13 18 17 24 20 2022. Sulawesi Utara 50 51 52 55 28 2723. Sulawesi Tengah 30 34 .33 35 30 2924. Sulawesi Selatan 58 62 61 65 47 7925. Sulawesi Tenggara 20 23 16 25 20 2226. Maluku 20 19 16 30 16 14

27. Irian Jaya 0 0 12 25 14 0

Jumlah : 1) 1.066 1.220 1.200 1.345 910 1.211

1) Termasuk penanggulangan khusus: Tahun 1983/84 : 120 desa Tahun 1984/85 : 50 desa Tahun 1985/86 : 45 desa Tahun 1986/87 : 40 desa Tahun 1987/88 : 98 desa

2) Angka sementara (sampai dengan Desember 1987).

795

Page 12:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

Dalam rangka meningkatkan peranan koperasi dalam pemba-ngunan perumahan, telah dikeluarkan pedoman yang berkaitan dengan berbagai aspek kegiatan pembangunan perumahan yang dapat digunakan oleh badan-badan koperasi seperti koperasi perumahan karyawan, koperasi mahasiswa, koperasi jasa peru-mahan dan sebagainya.

Dalam rangka usaha untuk menyediakan landasan hukum bagi pembangunan perumahan telah disiapkan naskah Rancangan Un-dang-undang (RUU) tentang Perumahan dan Pemukiman sebagai pengganti Undang-undang No.1 Tahun 1964. Selain itu, dalam rangka peningkatan dayaguna dan hasilguna tanah bagi pemba-ngunan perumahan dan pemukiman, terutama di daerah perkotaan yang berpenduduk padat, telah dikeluarkan Undang-undang No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun.

2. Program Penyediaan Air Bersih

a. Peningkatan Kapasitas Produksi Air Bersih

Selama lima tahun terakhir (1983/84 - 1987/88), kapasi-tas produksi air bersih kota melalui perpipaan telah bertam-bah dengan 14.363,5 liter per detik yang tersebar di berbagai kota besar sampai kota kecil, termasuk ibu kota kecamatan (Tabel XIII-5). Dengan demikian, jumlah kapasitas produksi air bersih terpasang untuk daerah perkotaan secara kumulatif telah meningkat dari 33.094 liter per detik pada tahun 1982/83 menjadi 47.457,5 liter per detik pada tahun 1987/88, yang berarti suatu kenaikan sebesar kurang lebih 43 persen dalam jangka waktu lima tahun. Terjadinya kenaikan kapasitas produksi ini disebabkan karena kegiatan pembangunan instalasi air bersih di beberapa kota (termasuk ibukota-ibukota keca-matan) telah selesai, antara lain yang terbesar adalah insta-lasi Pulo Gadung II di Jakarta yang berkapasitas sekitar 4.000 liter per detik. Selanjutnya, untuk penyediaan air bersih di Ibukota Kecamatan (IKK), selama masa waktu lima tahun terakhir, sekitar 460 IKK telah berhasil dibangun atau ditangani prasarana air bersihnya.

b. Peningkatan Pelayanan Air Bersih

Sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi, usaha-usaha peningkatan pelayanan air bersih kepada penduduk, baik yang tinggal di daerah perkotaan maupun pedesaan terus dilak-sanakan.

796

Page 13:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

TABEL XIII – 5

PENAMBAHAN PELAYANAN AIR BERSIH KOTAMENURUT DAERAH TINGKAT I

1982/83 – 1987/88

Catatan : 1/d = liter per detik *) Angka sementara (sampai dengan Desember 1987)

797

Page 14:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

Dalam lima tahun terakhir, yaitu dari tahun 1983/84 sam-pai dengan 1987/88, sebagai hasil dari usaha peningkatan jaringan air bersih, telah dapat dipasang lebih dari 441.500 sambungan rumah (SR) dan lebih dari 8.180 hidran umum yang diperkirakan dapat memberikan pelayanan kepada lebih dari 6 juta penduduk daerah perkotaan (Tabel XIII-5). Dengan demi-kian, sampai dengan tahun 1987/88 ini jumlah penduduk kota yang sudah dapat terlayani kebutuhan air bersihnya melalui perpipaan meningkat dari kurang lebih 13 juta orang pada tahun 1982 menjadi kurang lebih 19 juta orang pada tahun 1987, atau kurang lebih 42 persen dari seluruh penduduk daerah perkotaan.

Untuk lebih mendayagunakan kapasitas produksi dan jari-ngan distribusi yang sudah ada, telah dilakukan usaha-usaha peningkatan efisiensi dalam pengelolaan air bersih, baik ter-hadap Perusahaan-perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) maupun terhadap Badan-badan Pengelola Air Minum (BPAM). Untuk dike-tahui, PDAM pada umumnya terdapat di kota-kota besar dan sedang, sedang BPAM umumnya terdapat di tingkat Kabupaten yang dapat mencakup lebih dari satu kota, termasuk kota-kota kecil dan Ibukota Kecamatan (IKK). Unit pengelola BPAM bersi-fat sementara atau peralihan sebelum PDAM dapat dibentuk. Sampai dengan tahun 1987/88 sudah terdapat 114 PDAM dan 157 BPAM. Sebagian dari BPAM sudah berada dalam taraf siap untuk diserahkan kepada Pemerintah Daerah yang bersangkutan untuk dijadikan atau digabungkan dengan PDAM yang sudah ada, sedang mengenai PDAM, sekitar 40 buah diantaranya telah mampu mengu-sahakan pinjaman bagi pembiayaan pembangunan dan atau perluas-an prasarana air bersihnya.

3. Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman

a. Penyehatan Lingkungan

Program ini meliputi kegiatan-kegiatan pembangunan dan perbaikan prasarana dan sarana persampahan, saluran-saluran pembuangan air hujan dan air limbah, serta penyelenggaraan kegiatan penyuluhan di daerah perkotaan. Pada lokasi kota tertentu kegiatan ini dikaitkan atau dipadukan dengan usaha-usaha perbaikan lingkungan perumahan kota atau perbaikan kampung. Program penyehatan lingkungan dilaksanakan teru-tama di kota-kota yang kondisi lingkungannya sudah amat men-desak untuk ditangani.

798

Page 15:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai

Sebagian besar dari kegiatan pembangunan dan perbaikan lingkungan pemukiman bersifat perintisan, dalam arti Pemerin-tah Pusat hanya memberikan pengarahan, bimbingan teknis, dan percontohan yang diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh Pemerintah Daerah/Kota yang bersangkutan sehingga dapat menjangkau penduduk kota secara keseluruhan.

Khusus mengenai persampahan, untuk lebih mendayagunakan pengelolaannya, pada tahun 1984/85 telah diperkenalkan suatu sistem baru yang disebut sistem "modul". Dalam sistem terse-but pengelolaan sampah dilakukan secara bersama oleh pihak RW/RT dan atau LKMD setempat, selanjutnya pengangkutan sampah dari rumah-rumah ke tempat pembuangan dilakukan oleh Dinas Kebersihan kota yang bersangkutan. Untuk setiap kota yang sudah menerapkan sistem modul disediakan paket yang terdiri dari tempat sampah, gerobak dan truk sampah, serta peralatan lain yang dibutuhkan. Dalam lima tahun terakhir, sudah terda-pat 52 kota yang telah menerapkan sistem modul, dan diharap-kan jumlahnya akan meningkat lagi di tahun-tahun mendatang.

Mengenai penanganan sistem saluran air hujan dan air lim-bah, selama mesa lima tahun terakhir telah dilaksanakan pem-bangunan dan perbaikan di sekitar 74 kota yang tersebar di 25 Propinsi, di samping di beberapa kota lainnya yang ditangani langsung oleh Pemerintah kota setempat.

b. Keselamatan Bangunan Umum

Meningkatnya pembangunan gedung yang dilaksanakan baik oleh Pemerintah maupun swasta memerlukan adanya sistem peng-aturan yang baik agar tercipta adanya tertib pembangunan yang menjamin keselamatan bangunan umum, antara lain menyangkut tata pelaksanaan, standard konstruksi, pemanfaatan, pendaya-gunaan dan keselamatan, baik dari kerusakan maupun bahaya kebakaran. Dalam hubungan ini telah dilaksanakan berbagai kegiatan, antara lain penyusunan beberapa perangkat lunak berupa pedoman-pedoman pengendalian yang terdiri atas peratu-ran bangunan, pedoman teknis pembangunan, standardisasi biaya pembangunan kantor dan rumah dinas, pengendalian pembangunan gedung pendidikan (SMP dan SMA) dan Rumah Sakit, serta penyu-sunan berbagai pedoman pelaksanaan pembangunan fisik lainnya. Sementara itu penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan pembangunan gedung juga terus dilakukan.

799

Page 16:  · Web viewDiharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang pembangunan rumah sewa jenis tersebut dapat juga dilakukan dengan prakarsa masyarakat sendiri. Dari tahun 1984/85 sampai