Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

35
Smart Street Lighting Initiative LAPORAN IMPLEMENTASI Prakarsa PJU Cerdas Indonesia (Smart Street Lighting Initiative) Proyek Percontohan Makassar Penggantian Lampu PJU menjadi Lampu LED di Jalan Penghibur, Jalan Haji Bau, dan Jalan Pasar Ikan November 2014 didanai oleh: diimplementasikan oleh: didukung oleh:

description

contoh

Transcript of Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

Page 1: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

Smart Street Lighting Initiative

LAPORAN IMPLEMENTASI

Prakarsa PJU Cerdas Indonesia (Smart Street Lighting Initiative) Proyek Percontohan Makassar

Penggantian Lampu PJU menjadi Lampu LED di Jalan Penghibur, Jalan Haji Bau, dan Jalan Pasar Ikan

November 2014

didanai oleh: diimplementasikan oleh: didukung oleh:

Page 2: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

2

Disusun oleh:

PT Wahana Metrika : Rizkie Abidin

GIZ Paklim : Gan Gan Dirgantara, Trita Katriana, Riana Puspasari, Muhammad Iqbal Siregar

Page 3: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

3

Daftar Isi

1. Latar Belakang ................................................................................................................................................ 4

1.1. SSLI NAMA .............................................................................................................................................. 4

1.2. Program Hibah USAID - ICED .................................................................................................................. 4

2. Profil Penerangan Jalan Umum di Kota Makassar .......................................................................................... 5

2.1. Jumlah PJU di kota Makassar ................................................................................................................. 5

2.2. Operasional Pemeliharaan PJU di kota Makassar .................................................................................. 5

2.3. Usaha Penghematan Biaya PJU di Kota Makassar .................................................................................. 6

3. Implementasi Penggantian ............................................................................................................................. 7

3.1. Lokasi Penggantian ................................................................................................................................. 7

3.2. Kegiatan persiapan ................................................................................................................................. 9

3.3. Pemilihan Lampu LED ........................................................................................................................... 11

3.4. Proses Penggantian .............................................................................................................................. 13

4. Analisa Kelayakan Ekonomis......................................................................................................................... 16

4.1. Analisa Kelayakan Ekonomis................................................................................................................. 16

4.2. Analisis Penurunan Emisi GRK .............................................................................................................. 16

5. Pengarusutamaan Gender dalam Proyek ..................................................................................................... 23

5.1. Latar Belakang ...................................................................................................................................... 23

5.2. Rangkuman Temuan Kajian Analisis Gender ........................................................................................ 24

5.3. Rekomendasi ........................................................................................................................................ 24

LAMPIRAN – Data dan Analisis Kelayakan Ekonomis Penggantian 12,600 lampu HPS 250W dengan LED 120W

.............................................................................................................................................................................. 25

Page 4: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

4

1. Latar Belakang

1.1. SSLI NAMA

Smart Street Lighting Initiative (SSLI) / Prakarsa PJU Cerdas Indonesia, adalah program yang

dikoordinasikan Ditjen EBTKE - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerjasama

dengan Deutsche Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (GIZ) “Program Advis Kebijakan

untuk Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim” (PAKLIM). Program SSLI bertujuan untuk

meningkatkan efisiensi energi dari sektor penerangan jalan melalui perbaikan sistem PJU dan

penggunaan lampu hemat energi (LED). Program SSLI didasari pada kondisi belum banyaknya kota-

kota yang memprioritaskan penerangan jalan umum yang efisien, karena:

Minimnya data yang memadai terkait jumlah dan jenis lampu yang terpasang, terutama karena

tingginya jumlah sambungan yang illegal, tingkat meterisasi yang rendah untuk penerangan

jalan.

Praktik penagihan oleh PLN berdasarkan lump-sum yang cenderung melampaui perkiraan

konsumsi dan mengurangi insentif untuk melaksanakan penerangan jalan yang lebih efisien.

Upaya efisiensi PJU terkendala anggaran

SSLI digagas oleh Kementerian ESDM sebagai Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMA),

yakni sebagai upaya mitigasi perubahan iklim nasional. SSLI NAMA mensasar hingga 22 kota di

seluruh Indonesia selama 2014-2020 yang ingin beralih ke penerangan jalan umum yang efisien,

dengan APBD ataupun sumber domestik lainnya (Pusat Investasi Pemerintah, ESCO, dll). SSLI

direncanakan akan dapat memberikan bantuan teknis dan bantuan proyek percontohan, dengan

dukungan internasional. Sejak awal 2014, SSLI NAMA telah diajukan secara resmi oleh Pemerintah

Indonesia pada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) NAMA Registry

guna meminta dukungan internasional.

1.2. Program Hibah USAID - ICED

U.S. Agency for International Development – USAID melalui program Indonesian Clean Energy

Development – ICED ingin membantu pemerintah Indonesia, sektor swasta, dan masyarakat umum

untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dalam rangka menahan laju peningkatan emisi gas

rumah kaca dan meningkatkan akses masyarakat pada ketersediaan energi dengan cara

meningkatkan iklim pengembangan energi terbarukan, efisiensi energi, konservasi energi, dan

transportasi ramah lingkungan.

Tetra Tech ES, Inc. sebagai kontraktor utama program ICED menjalankan program hibah yang akan

digunakan secara strategis untuk mendukung proses pelibatan aktif dan perencanaan diantara

berbagai pihak yang berkepentingan untuk bekerjasama dalam mengejawentahkan kegiatan yang

termaksud dalam program ICED. Program hibah ini memegang peranan penting dalam strategi ICED

untuk memastikan akses yang merata dan berkelanjutan terhadap energi bersih terutama di daerah

yang tertinggal.

ICED membuka peluang terhadap proposal proyek yang akan mempromosikan efisiensi energi dan

konservasi energi. Hasil dari proyek tersebut diharapkan memberikan sumbangsih yang besar pada

efisiensi penggunaan energi, penurunan emisi gas rumah kaca, dan peningkatan kesadaran akan

perubahan perilaku kelompok yang ditujukan.

Page 5: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

5

PT.Wahana Metrika, dengan dukungan GIZ Paklim dan Pemerintah Kota Makassar, menawarkan

untuk menjalankan program Prakarasa Cerdas PJU yang dikoordinir oleh Kementerian ESDM untuk

mengganti lampu jalan konvensional dengan lampu jalan LED yang lebih hemat energi, ramah

lingkungan, dan berumur panjang.

2. Profil Penerangan Jalan Umum di Kota Makassar

2.1. Jumlah PJU di kota Makassar

Kota Makassar, dengan area seluas 175,77 km2 memiliki titik lampu penerangan jalan umum di kota

Makassar sejumlah 25.783 titik, seperti terlihat dalam tabel berikut.

Tabel 1 Jumlah titik lampu PJU di Kota Makassar

Sumber: http://lastonmercury.blogspot.com/ diakses 5 Nov 2014

25.783 titik lampu tersebut didominasi oleh lampu jenis merkuri dan HPS (High-Pressure Sodium) dari berbagai daya (watt), dan sebagian kecil lainnya oleh lampu jenis TL, LED dan LHE, juga dengan berbagai daya (watt). Seperti terlihat dalam gambar berikut, lampu PJU tidak efisien (250w keatas) mendominasi lampu PJU di Makassar.

Gambar 1 Proporsi Lampu PJU di Makassar (semua tipe lampu)

Sumber: dikompilasi dari diskusi GIZ Paklim dan Kementerian Keuangan dengan UPTD PJU kota

Makassar pada tanggal 17 September 2013

2.2. Operasional Pemeliharaan PJU di kota Makassar

Salah satu tugas pokok dari Bidang Kelistrikan Dinas PU Kota Makassar adalah melakukan

pengelolaan, pemeliharaan dan pelayanan untuk kebutuhan penerangan jalan. Dalam menjalankan

operasi pemeliharaan, penerangan jalan umum dibagi atas rayon utara, rayon selatan, rayon barat,

dan rayon timur.

Pemeliharaan jaringan bisa dilakukan atas laporan dari masyarakat atau atas perintah langsung dari

pejabat berwenang. Ada banyak metode yang dapat dilakukan masyarakat untuk melaporkan

masalah pada lampu penerangan jalan umum. Selain metode konvensional yang umum seperti

mendatangi langsung, mengirimkan surat atau melalui telepon, bidang ketenagalistrikan juga telah

menyiapkan media sosial online berupa saluran surat elektronik, situs web blogspot, twitter, google+

dan facebook untuk memudahkan masyarakat dalam menyampaikan laporannya.

diatas 250 watt(16,963 unit lampu)

dibawah 250 watt(7999 unit lampu)

data tidak tersedia

Page 6: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

6

Laporan tersebut kemudian diinventarisir baik melalui telepon, handy talkie, maupun melalui

persuratan. Selanjutnya

dibuat Surat Perintah Kerja

dan daftar material yang akan

digunakan oleh tim. Setelah

mengecek dan menyiapkan

material serta

mendokumentasikannya,

pejabat yang berwenang

kemudian mengkoordinir dan

menyiapkan tim untuk

menjalankan pemeliharaan

tersebut. Tim operasional lalu

mengerjakan pemeliharaan

lampu jalan, membuat

laporan hasil kegiatan dan

menginventarisir material

bongkaran sesuai surat perintah

kerja.

2.3. Usaha Penghematan Biaya PJU di Kota Makassar

Bidang Kelistrikan (dahulu UPTD PJU) Dinas PU Kota Makassar telah melakukan sejumlah usaha untuk

menghemat biaya pembayaran tagihan listrik penerangan jalan umum di Kota Makassar. Usaha

penghematan ini berbiaya rendah (low cost) dan bahkan tanpa biaya (no cost).

Usaha penghematan pada tahun 2010 dijalankan dengan membenahi administrasi yang merupakan

kegiatan tanpa biaya. Usaha pembenahan administrasi dilanjutkan pada tahun 2011 ditambah

dengan pendataan jumlah titik meteran PJU di seluruh wilayah Kota Makassar. Selain itu, rapat

koordinasi dengan pihak PLN dilakukan setiap bulan untuk rekonsiliasi pembayaran tagihan PJU

sehingga apabila ada kendala dan permasalah mengenai tagihan PJU akan dibahas dalam rapat

tersebut.

Selain itu, dari segi teknis juga dilakukan pembenahan jaringan-jaringan PJU serta dilakukan

pemeriksaan rutin terhadap panel-panel PJU, dan pengukuran kWh meter dijadikan tugas rutin

setiap bulan. Pada kegiatan survei yang dilakukan di lapangan, ditemukan banyaknya meteran PJU

yang rusak dan hilang serta banyaknya lampu- lampu jalan yang ilegal, Jaringan kabel bawah tanah

banyak yang rusak dan hilang serta banyak ditemukan di lapangan lampu yang berdaya besar.

Atas temuan tersebut, PLN meresepon dengan baik dan mengganti meteran yang rusak dan hilang

serta dilakukan sosialisasi di masyarakat melalui poster untuk mengcegah bertambah banyaknya

sambungan PJU ilegal menggunakan lampu berdaya besar. Hasilnya, tagihan listrik PJU yang pada

tahun 2010 sebesar Rp. 34.281.219.460, pada tahun 2011 turun menjadi Rp. 34.028.859.330, terjadi

penghematan sebesar Rp. 252.360.130 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, tagihan listrik PJU

turun lagi menjadi Rp. 31.598.602.060, terjadi penghematan sebesar Rp.2.430.257.270 dari tahun

sebelumnya. Pada tahun 2013, ditargetkan tagihan listrik PJU sebesar Rp. 29.647.850.305, dengan

penghematan sebesar Rp. 1.950.751.755.

Gambar 2 Skema pemeliharaan PJU

Page 7: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

7

Total penghematan yang dilakukan dibandingkan dengan tagihan pada tahun 2010 adalah Rp.

4.633.369.155. Seluruh kegiatan dalam rangka usaha penghematan sampai jangka waktu tersebut

dilakukan dengan biaya rendah.

Gambar 3 Histori pembayaran tagihan lampu jalan

3. Implementasi Penggantian

3.1. Lokasi Penggantian

Proyek penggantian lampu PJU ini ditujukan untuk mengganti lampu konvensional dengan lampu PJU

LED sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) titik. Sebagai percontohan, proyek ini ingin mengukur secara

empirik jumlah penghematan energi yang telah dicapai, reduksi emisi gas karbon serta tingkat

kelayakan ekonominya.

Untuk itu perlu dipastikan lampu yang akan diganti dilayani oleh panel distribusi yang telah

dipasangkan meteran listrik. Selain itu, seluruh lampu pada suatu panel distribusi listrik harus

terganti seluruhnya, dan tidak bercampur antara lampu LED dengan lampu konvensional dalam satu

panel distribusi, sehingga mudah dalam pembacaan meterannya kemudian.

Lampu konvensional yang akan diganti terletak di sebagian jalan Haji Bau dalam panel distribusi

nomor 050 sebanyak 20 titik, di Jalan Penghibur dalam panel distribusi nomor 051 sebanyak 32 titik,

dan di Jalan Pasar Ikan dalam panel distribusi nomor 052 sebanyak 25 titik.

Page 8: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

8

Gambar 4 Lokasi Penggantian

Tabel 2 Data Lokasi Lampu

Lokasi Panel Jumlah

Jl. Haji Bau Panel 050 20 titik

Jl. Penghibur Panel 051 32 titik

Jl. Pasar Ikan Panel 052 25 titik

Total 77 titik

Lampu konvensional yang sebelumnya terpasang pada lokasi tersebut adalah jenis SONT dengan

bohlam yang menggunakan Sodium bertekanan tinggi (High Pressure Sodium) dengan daya konsumsi

menurut spesifikasi pabrikan sebesar 250 Watt dengan cahaya berwarna kuning (3000K) yang

menyala selama 12 jam per hari.

Lampu PJU pada jalan tersebut terpasang pada tiang tunggal dengan ketinggian 9 meter, dengan

jarak maksimal antar lampu sepanjang 50 meter, dan lebar jalan maksimal 40 meter. Pada 64 titik,

tiang lampu PJU saling berhadapan, sementara pada 13 lainnya tiang lampu PJU hanya terdapat pada

satu sisi jalan.

Tabel 3 Spesifikasi PJU Konvensional

Jenis Lampu PJU SONT HPS

Daya Konsumsi 250W

Lama menyala per hari 12 jam

Warna Kuning (3000K)

Ketinggian tiang 9 meter

Lengan tiang Tunggal

Jarak antar tiang 50 meter (maks)

Lebar Jalan 40 meter (maks)

Pengaturan Letak Dua sisi (64 titik) Satu sisi (13 titik)

Lokasi tersebut terletak di kawasan pantai losari yang merupakan bagian paling ramai pada malam

hari di Kota Makassar, baik oleh pengendara kendaraan maupun pejalan kaki. Selain karena jalanan

tersebut adalah penghubung Kota Makassar dengan kabupaten-kabupaten di sebelah selatannya,

kesibukan jalanan ini juga dikarenakan kawasan ini merupakan ikon Kota Makassar yang paling

Page 9: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

9

terkenal, sekaligus kawasan wisata, belanja, dan kuliner yang paling sering dikunjungi oleh pelancong

dari dalam dan luar negeri.

3.2. Kegiatan persiapan 3.2.1. Focus Group Discussion

Penggantian lampu jalan konvensional

dengan lampu jalan LED pada proyek

percontohan Makassar ini mengikuti

program SSLI NAMA yang dikoordinir

oleh Kementerian ESDM dengan

bantuan GIZ Paklim, dan melibatkan

beberapa pihak yang terkait. Untuk

memastikan tidak ada langkah kerja

yang saling bertentangan, serta untuk

memastikan segala hal yang perlu

dalam melakukan penggantian telah

diperhatikan dengan baik, Dinas

Pekerjaan Umum Pemerintah Kota

Makassar mengundang para pihak

terkait untuk duduk bersama dan

berdiskusi mengenai persiapan pelaksanaan penggantian baik dari aspek regulasi, aspek teknis, aspek

lingkungan, dan aspek gender, dalam suatu acara ‘Focus Group Discussion’ yang diselenggarakan di

ruang rapat Dinas PU Kota Makassar. Acara ini dihadiri oleh Kementerian ESDM, GIZ Paklim,

PT.Wahana Metrika, PLN Cabang Kota Makassar, BLHD Kota Makassar, Bappeda Propinsi Sulsel, PGSA

UIN, Forum Pemerhati Masalah Perempuan dan Koalisi Perempuan Indonesia.

Dalam diskusi FGD, Kemen ESDM menyampaikan mengenai sedang dikembangkannya Pedoman

Efisiensi Energi Pencahayaan Jalan Umum yang dapat menjadi acuan Pemerintah Daerah, Pemerintah

Pusat dan pengelola PJU dalam melakukan efisiensi energi. Buku I pedoman tersebut memuat

informasi umum mengenai: alternatif pendanaan lampu PJU, ketentuan mengenai pengadaan

barang/jasa PJU, pengelolaan dan pemeliharaan PJU. Buku II pedoman tersebut memuat informasi

yang lebih spesifik mengenai efisiensi energi dari lampu PJU, mencakup: analisa kebutuhan sistem

PJU efisien, meterisasi, retrofit, desain sistem PJU, dan analisa finansial PJU.

Dalam diskusi disepakati juga oleh Dinas PU Kota Makassar dan PT.PLN area Makassar bahwa

jaringan PJU yang belum dimeterisasi sama-sama dapat menyebabkan kerugian bagi semua pihak

karena mengandung ketidakjelasan dalam pengukuran pemakaian energi. Selain itu, penyambungan

lampu jalan atas inisiatif warga adalah perbuatan ilegal dan dapat merugikan berbagai pihak dan

berbahaya bagi lingkungan sekitar. Untuk itu perlu ditingkatkan sosialisasi ke masyarakat untuk

menghindari bertambahnya sambungan lampu jalan secara ilegal.

Diskusi ini juga mengedepankan pentingnya pengarusutamaan gender sebagai upaya mengurangi

kesenjangan laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan mendapatkan manfaat dari pemasangan

lampu jalan serta dalam meningkatkan partisipasi dan ikut mengontrol prosesnya. Perwakilan

pemerhati isu perempuan yang hadir dalam rapat khususnya mengajukan pentingnya penerangan

jalan di jalan-jalan kecil.

Gambar 5 Suasana FGD

Page 10: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

10

3.2.2. Survei dan Jajak Pendapat

Untuk mengetahui berapa banyak pengguna yang mendapatkan manfaat langsung dari penggantian

lampu PJU ini, diadakan survei jumlah rata-rata pengguna jalan pada lokasi penggantian khususnya

pada malam hari. Penghitungan dibagi kedalam kategori pengguna jalan pengendara kendaraan, baik

roda dua maupun roda empat keatas, dan pengguna jalan kategori pejalan kaki, baik pria maupun

wanita.

Tabel 4 Jumlah Pengguna Jalan pada Malam Hari

Jumlah Rata-rata per hari

Pengendara Pejalan Kaki

Roda 2 Roda ≥4 Pria Wanita

Jl. H. Bau 619 688 110 19

Jl. Penghibur 1548 1720 219 38

Jl. Pasar Ikan 860 1032 153 27

Jumlah 3027 3440 482 84

Program ini juga ingin mengajak masyarakat untuk

berpartisipasi dalam perancangan kebijakan

pembangunan. Untuk itu, sebelum mengadakan

penggantian, diadakan penjajakan ke masyarakat secara

langsung untuk mengetahui pendapat mereka mengenai

penggantian lampu PJU ini. Selain menanyakan pendapat

tentang manfaat langsung dari penggantian lampu PJU ini

kepada pengguna jalan, jajak pendapat ini juga ingin

mengetahui tingkat kesadaran masyarakat mengenai

pentingnya menjaga fasilitas publik, dan pentingnya upaya

hemat energi dan pentingnya menjaga lingkungan hidup.

3.2.3. Pembacaan kWh meter sebelum penggantian

Untuk melakukan analisa mengenai penghematan biaya, penghematan pemakaian energi, dan

reduksi emisi gas karbon diperlukan data baseline yang diambil dari pembacaan kWh meter pada

masing-masing panel distribusi. Untuk itu dilakukan pembacaan kWh meter setiap hari selama

semingggu untuk mendapatkan data rata-rata pemakaian energi per hari per lampu.

Pada panel #050 yang melayani 20 titik lampu, terbaca pemakaian energi relatif konstan sebesar 110

kWh per hari. Pada panel #051 yang melayani 32 titik lampu, terbaca pemakaian energi relatif

konstan sebesar 125 kWh per hari. Pada panel #052 yang melayani 25 titik lampu, terbaca pemakaian

energi relatif konstan sebesar 112 kWh per hari. Dengan demikian, total rata-rata energi yang

digunakan per hari untuk seluruh 77 titik adalah 347kWh.

Tabel 5 Pemakaian rata-rata kWh sebelum penggantian

Panel #050

Panel #051

Panel #052

Total

kWh/hari 110 125 112 347

Jumlah lampu 20 32 25 77

kWh/hari/lampu 5,5 3,9 4,5

Gambar 6 Jajak Pendapat

Page 11: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

11

3.3. Pemilihan Lampu LED 3.3.1. Penentuan Intensitas Cahaya

Dalam program efisiensi energi, dengan tujuan melakukan penghematan terhadap pemakaian energi

yang kemudian dapat mereduksi emisi gas karbon, perlu dipastikan bahwa tidak ada tingkat

kenyamanan yang kemudian dikurangi. Oleh karena itu, penentuan intensitas cahaya dari lampu LED,

perlu memperhatikan tingkat kenyamanan pengguna jalan. Ada dua acuan yang perlu dicermati

dalam menentukan intensitas cahaya yang diinginkan dari lampu PJU LED yang akan menggantikan

lampu PJU konvensional yang ada saat ini, yaitu intensitas cahaya menurut Standar Nasional

Indonesia, dan intensitas cahaya yang dihasilkan dari lampu jalan konvesional sebelum penggantian.

Intensitas Cahaya menurut SNI

Badan Standardisasi Nasional telah mengeluarkan standar pencahayaan untuk jalanan umum yang

dapat dijadikan acuan dalam hal pemilihan tipe lampu penerangan jalan umum

Untuk lokasi proyek pada Jl.H.Bau, Jl.Penghibur, dan Jl.Pasar Ikan, jalan dikategorikan sebagai jalan

arteri primer dengan kelebaran mencapai 40 meter dan merupakan penghubung antar kabupaten.

Pada SNI tentang penerangan jalan umum diatur bahwa intensitas cahaya rata-rata berkisar pada 11-

20lux.

Tabel 6 SNI tentang Penerangan Jalan Umum

Jenis/ Klasifikasi Jalan

Kuat Pencahayaan Luminansi

E rata (lux)

Kemerataan (uniformity)

L rata-rata

(cd/m2)

Kemerataan (uniformity)

g1 VD VI

Jalan Arteri: - Primer - Sekunder

11-20 11-20

0,14-0,20 0,14-0,20

1,50 1,50

0,40 0,40

0,50-0,70 0,50-0,70

Pengukuran Intensitas Cahaya sebelum penggantian

Selain intensitas cahaya menurut Standar Nasional Indonesia, perlu juga diadakan pengukuran

terhadap intensitas cahaya dari lampu konvensional yang ada sebelum penggantian.

Pengukuran intensitas cahaya dilakukan menggunakan alat Lux Meter. Bagian sensor pada alat ini

diletakkan diatas permukaan jalan untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya yang diterima dari

lampu PJU diatas permukaan jalan. Selain mengukur intensitas cahaya tepat dibawah titik lampu,

pengukuran juga dilakukan pada permukaan jalan pada empat titik antar tiang lampu. Pengukuran

demikian dilakukan pada seluruh 77 titik lampu dan titik-titik diantaranya. Dari seluruh titik

pengukuran, titik dengan intensitas cahaya paling tinggi diambil sebagai data intensitas cahaya

maksimal, titik dengan intensitas cahaya paling rendah diambil sebagai data intensitas cahaya

minimal, sedangkan data rata-rata diambil dari seluruh hasil pengukuran.

Dengan demikian didapatkan data intensitas cahaya maksimal adalah 31 lux, intensitas cahaya

minimal adalah 4 lux, dan intensitas cahaya rata-rata adalah 13 lux.

Tabel 7 Intensitas cahaya sebelum penggantian

Maks Min Rata-rata

Intensitas Cahaya 31 4 13

Page 12: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

12

Karena data intensitas cahaya hasil pengukuran telah sesuai dengan intensitas cahaya yang

dipersyaratkan pada SNI, maka tingkat intensitas cahaya hasil pengukuran diambil sebagai acuan

dalam melakukan penggantian lampu PJU ini. Diharapkan langkah ini dapat menjamin tidak

berkurangnya tingkat kenyamanan pengguna jalan setelah diadakannya penggantian.

3.3.2. Perbandingan Spesifikasi Teknis

Intensitas cahaya yang dipersyaratkan dengan kondisi dan ukuran jalan pada lokasi proyek dijadikan

acuan dalam pemilihan tipe lampu LED PJU yang akan dipakai dalam penggantian. Lampu LED PJU

yang akan mengganti lampu konvensional PJU harus menghasilkan intensitas cahaya seperti yang

dimaksud.

Hampir semua pabrikan lampu mempunyai piranti lunak untuk mensimulasikan tingkat intensitas

cahaya pada lampu dengan daya konsumsi tertentu, dipasang pada tiang dengan ketinggian tertentu,

jarak antar tiang dan lebar jalan tertentu.

Pada simulasi dari tiga pabrikan yang berbeda, didapatkan tingkat intensitas cahaya yang berbeda-

beda. Pada pabrikan Lampu PJU LED merek A dan C didapatkan intensitas cahaya maksimal yang

sangat tinggi yaitu 45lux dan 41lux, namun

intensitas cahaya minimalnya hanya 3,71lux dan

0,71lux . Pada PJU LED merek B didapatkan

intensitas cahaya maksimal lebih rendah dan

masih memenuhi syarat yaitu sebesar 39,7lux dan

intensitas cahaya minimal juga memenuhi syarat

yaitu sebesar 4,7lux.

Dari ketiga tipe lampu PJU LED, lampu yang

mengkonsumsi daya paling rendah adalah lampu

merek B, dan diharapkan mampu memberikan

penghematan paling optimal.

Selain intensitas cahaya dan daya konsumsi, spesifikasi teknis lain yang penting untuk diperhatikan

adalah ketahanan produk lampu jalan LED dengan tingkat perlindungan minimum IP65 dan tingkat

kekuatan minimum IK08, dan perlindungan terhadap tegangan kejut ideal diatas 6kV. Selain itu,

umur lampu jalan LED yang lazim adalah 50,000 jam.

Gambar 7 Contoh simulasi intensitas cahaya

Page 13: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

13

Tabel 8 Perbandingan Spesifikasi Teknis

Parameter Nilai Minimu

m

Merek Lampu PJU LED

A B C

Output Lamp Flux (lm)

12000 12600

12119

12600

Efficacy (lm/W)

90 90 90 87

Power (W) 250 126 120 130

Luminance

Max (lux) 31 45 39.7 41

Min (lux) 4 3.21 4.7 0.71

Average (lux) 14 15 15.2 7.84

Standard IP Rating IP65 IP66 IP66 IP66

IK Rating IK08 N/A IK08 N/A

Warranty (yr) 1 N/A 3 3

Lifetime (hrs) 50,000 50,000

50,000

50,000

Surge Protect ≥6kV 6kV 10kV 8kV

3.4. Proses Penggantian 3.4.1. Evaluasi dan Monitoring

Pelaksanaan Penggantian

Sebelum melakukan penggantian, setiap lampu PJU LED

yang telah disediakan, diujicoba dahulu untuk

memastikan berfungsi dengan baiknya setiap unit. Selain

itu, perlu juga diukur daya konsumsinya secara faktual

untuk setiap unit melalui alat energi meter. Hal ini untuk

memastikan setiap unit bekerja dengan baik dan

mengkonsumsi daya listrik sesuai dengan spesifikasinya.

Lampu PJU LED yang disiapkan dengan daya konsumsi

sesuai spesifikasi pabrikan sebesar 120W, setelah diukur

menggunakan energi meter menunjukkan daya konsumsi

relatif stabil di 120W ±2.

Pelaksaan penggantian lampu dilakukan oleh PT.Wahana

Metrika dibawah pengawasan Bidang Ketenagalistrikan Dinas PU Kota Makassar

Pembacaan kWh meter setelah penggantian

Proyek penggantian lampu konvensional menjadi lampu LED diharapkan bisa menghemat

penggunaan listrik secara optimal. Hal ini perlu dibuktikan secara empiris melalui pembacaan

pemakaian kWh meter setelah penggantian. Untuk itu diadakan pembacaan kWh setiap hari selama

satu pekan untuk mendapatkan rata-rata pemakaian energi per hari per lampu setelah penggantian.

Setelah penggantian, pada panel #050 yang melayani 20 titik lampu, terbaca pemakaian energi relatif

konstan sebesar 33 kWh per hari. Pada panel #051 yang melayani 32 titik lampu, terbaca pemakaian

Gambar 8 Pengukuran Daya

Page 14: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

14

energi relatif konstan sebesar 48 kWh per hari. Pada panel #052 yang melayani 25 titik lampu,

terbaca pemakaian energi relatif konstan sebesar 37 kWh per hari. Dengan demikian, total rata-rata

energi yang digunakan per hari untuk seluruh 77 titik adalah 118kWh.

Tabel 9 Pemakaian rata-rata kWh setelah penggantian

Panel #050

Panel #051

Panel #052

Total

kWh/hari 33 48 37 118

Jumlah lampu 20 32 25 77

kWh/hari/lampu 1,65 1,5 1,5

Pengukuran Intensitas cahaya setelah penggantian

Intensitas cahaya setelah penggantian diharapkan sama dengan yang diperagakan pada simulasi

melalui piranti lunak dari pabrikan atau paling tidak memenuhi persyaratan awal yang diminta.

Sebagai mana sebelum penggantian, untuk mengetahui intensitas cahaya dari lampu PJU LED,

diadakan pengukuran menggunakan Lux Meter.

Pengukuran juga dilakukan atas ke tujuh puluh tujuh titik lampu yang telah diganti, dan empat titik

diantara tiang lampu. Pengukuran setelah penggantian dilakukan pada waktu yang sama dengan

pengukuran sebelum penggantian. Hal ini untuk memastikan karakteristik cahaya relatif sama pada

waktu itu.

Tabel 10 Intensitas cahaya setelah penggantian

Maks Min Rata-rata

Intensitas Cahaya 38 5 14

Karakteristik cahaya lampu PJU LED

Secara kasat mata dapat dilihat perbedaan yang nyata antara cahaya lampu PJU konvensional

dengan cahaya lampu PJU LED. Pada lampu PJU LED, cahayanya terkonsentrasi memperlihatkan garis

yang tegas dengan sudut tertentu ke arah bawah untuk menerangi jalanan. Hal ini berbeda dengan

cahaya pada lampu jalan konvensional, dimana cahaya yang keluar terpencar ke segala arah

termasuk ke atas yang notabene tidak dibutuhkan dan menyebabkan pemborosan. Inilah yang dapat

membuat lampu LED lebih hemat energi.

Warna cahaya lampu LED yang putih jernih (6500K) membuat obyek seperti rambu-rambu lalu lintas

lebih jelas terlihat karena tidak mengakibatkan deviasi warna dari cahaya yang dipantulkannya.

Page 15: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

15

Gambar 9 PJU sebelum penggantian

Gambar 10 PJU setelah penggantian

3.4.2. Pengolahan Limbah

Dampak Terhadap Lingkungan

Lampu PJU SON T 250W di Jalan Haji Bau, Jalan Penghibur dan Jalan Pasar Ikan dilengkapi dengan

bohlam HPS 250W yang mengandung setidaknya 20mg bahan Merkuri. Proyek penggantian ini akan

menghasilkan setidaknya tujuh puluh tujuh unit bohlam HPS 250W yang mungkin menjadi limbah.

Bila tidak ditangani dengan baik, limbah yang tergolong dalam limbah bahan berbahaya dan beracun

(B3) ini dapat mencemari lingkungan. Paparan bahan merkuri dalam jumlah yang cukup tinggi dapat

menjadi berbahaya bagi kehidupan tumbuhan, hewan dan juga manusia.

Pencegahan

Dari tujuh puluh tujuh bohlam HPS 250W yang diganti, kesemuanya masih berfungsi dengan baik,

sehingga disimpan dengan baik di gudang BTL DPU Kota Makassar, dan akan digunakan untuk

Page 16: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

16

melakukan penggantian pada titik lain yang rusak di kemudian hari. Dengan demikian, bohlam yang

ada tidak langsung menjadi limbah.

Meskipun demikian, PT.Wahana Metrika sebagai pelaksana proyek penggantian ini telah bekerja

sama dengan pabrikan lampu untuk menangani limbah B3 berupa bohlam HPS 250W yang mungkin

timbul di kemudian hari. Dengan penanganan yang tepat, limbah merkuri dapat didaur ulang dan

dimanfaatkan kembali untuk produk yang sejenis ataupun berbeda.

4. Analisa Kelayakan Ekonomis

4.1. Analisa Kelayakan Ekonomis

Analisa kelayakan ekonomis penggantian lampu PJU konvensional dengan lampu LED penting

dilakukan karena masalah keuangan masih menjadi kendala terbesar. Investasi pada tahap awal

penggunaan lampu LED saat ini masih sangat mahal bila dibandingkan dengan menggunakan lampu

konvensional seperti HPS mengingat lampu LED masih termasuk teknologi baru. Di masa akan datang

harga lampu LED masih berpotensi untuk terus turun atau lebih murah dari harga sekarang, berbeda

dengan harga lampu konvensional yang sudah mapan. Dengan demikian, di satu sisi investasi pada

tahap awal implementasinya sangat tinggi, namun di sisi lain penghematan energi dan penghmatan

biaya perawatannya yang cukup besar berkisar 50%-65%, maka diharapkan penggunaan lampu LED

memberikan keuntungan ekonomis sehingga sangat layak untuk diterapkan oleh pemerintah daerah.

Bredasarkan hasil pengukuran penggunaan energy listrik untuk 77 titik PJU yang sudah menggunakan

lampu LED diperoleh data sebagai berikut:

Pemakaian rata-rata kWh sebelum penggantian

Panel #050

Panel #051

Panel #052

Total

kWh/hari 110 125 112 347

Jumlah lampu 20 32 25 77

kWh/hari/lampu 5,5 3,9 4,5

Pemakaian rata-rata kWh setelah penggantian

Panel #050

Panel #051

Panel #052

Total

kWh/hari 33 48 37 118

Jumlah lampu 20 32 25 77

kWh/hari/lampu 1,65 1,5 1,5

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMIS 77 LAMPU LED 120 W

Terlihat bahwa konsumsi energy oleh 77 lampu HPS 250 w adalah sebesar 347 kWh per hari

sedangan lampu LED 120 w mengkonsumsi energy sebesar 118 kWH perhari, sehingga terjadi

penghematan energi sebesar 229 kWH perhari atau sebesar 66%. Dalam table di bawah ini dapat

dilihat penghematan energi yang diperoleh dari penggunaan 77 lampu LED, sebagai berikut:

Page 17: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

17

Tabel penghematan energi listrik 77 lampu LED 120 w dibandingkan Lampu HPS 250 w

Sehari Setahun 11 Tahun

Energy saving (kwH) 229 83.585 919.435

Energy saving (Rp) 309.608 113.006.920 1.605.465.260

Dalam analisis ekonomis penggantian lampu HPS dengan LED ini biaya pemasangan kWh meter

dikesampingkan dalam investasi awal yang dianalisis karena pemasangan kWh meter adalah aktivitas

pengukuran penggunaan energi yang tetap harus dilakukan walaupun tetap menggunakan lampu

HPS atau lampu konvensional lain, sehingga terjadi penghematan ekonomis dari biaya listrik yang

tadinya bersifat lump sum atau block menjadi berdasarkan meter.

Dalam analisa kelayakan ekonomis ini yang diukur adalah:

1. Net Present Value (NPV).

NPV adalah nilai ekonomi lampu LED saat ini yang dihitung berdasarkan perkiraan ketersediaan/

aliran dana di masa mendatang. Proyek dengan NPV positif atau lebih besar dari nol adalah

proyek yang feasible atau layak secara ekonomis. Namun bila ada beberapa alternatif

pembiayaan, maka NPV yang lebih besarlah yang lebih layak secara ekonomis.

2. Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah tingkat pengembalian dari nilai investasi awal. Proyek yang layak adalah yang

memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi dari tingkat bunga atau biaya modal.

3. Payback Period

Payback period adalah lamanya pengembalian investasi yang mengacu kepada periode waktu

yang dibutuhkan untuk “membayar” investasi awal. Semakin cepat jangkapa waktu

pengembalian nilai investasi maka semakin layak.

Analisa kelayakan ekonomis atas proyek penggantian 77 buah lampu ini memberikan hasil sebagai

berikut:

Analisis Ekonomis Penggantian 77 lampu HPS 250 w deng LED 120 w

Discount Rate NPV IRR Payback Period

13% Rp 173.229.658,- 17,32% 5,5 tahun

Hasil analisis ekonomis untuk proyek penggantian 77 buah lampu HPS dengan lampu LED

memberikan indikator yang layak untuk ketiga metrik NPV, IRR, dan Payback Period. Sehingga dari

nalisis ini Pemda Kota Makasar layak untuk memperbesar cakupan proyek (scaling up) penggantian

lampu PJU dengan lampu LED untuk titik lampu PJU lainnya.

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMIS 12.600 LAMPU LED 120 W

Perluasan cakupan penggantian lampu PJU dalam analisis ini dilakukan terhadap PJU lampu HPS 250

w lainnya. Sesuai dengan data titik lampu PJU yang dimiliki saat ini terdapat 25.783 titik PJU seluruh

Page 18: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

18

kota Makasar, di antaranya terdapat sebesar 12.600 titik masih menggunakan lampu PJU HPS 250

watt. Jumlah ini mencakup 49% total lampu PJU di Kota Maksar. Bila diproyeksikan penghematan

atas penggantian 12.600 lampu HPS 250 w dengan LED 120 W adalah sebagai berikut:

SIMPLE CASHFLOWS

Yaer Annual Capex Annual Savings Annual Cashflow Cumulative Cashflow

1

(137,718,000,000)

12,274,521,805

(125,443,478,195)

(125,443,478,195)

2

-

24,893,502,738

24,893,502,738

(100,549,975,457)

3

-

25,834,658,821

25,834,658,821

(74,715,316,636)

4

-

26,822,872,709

26,822,872,709

(47,892,443,927)

5

-

27,860,497,291

27,860,497,291

(20,031,946,635)

6

-

28,950,003,103

28,950,003,103

8,918,056,468

7

-

30,093,984,205

30,093,984,205

39,012,040,672

8

-

31,295,164,362

31,295,164,362

70,307,205,034

9

-

32,556,403,526

32,556,403,526

102,863,608,560

10

-

33,880,704,649

33,880,704,649

136,744,313,210

11

-

35,271,220,829

35,271,220,829

172,015,534,038

12

-

44,879,875,535

44,879,875,535

216,895,409,573

354,613,409,573

Dari proyeksi tersebut maka total penghematan selama 12 tahun (termasuk tahun pertama untuk

penggantian) sebesar Rp 354,6 Milyar.

Analisa kelayakan ekonomis bila dilakukan penggantian terhadap 12.600 titik lampu HPS 250 w

dengan lampu LED 120 pada tingkat discount rate 13% atau sebesar tingkat bunga komersial rata-

rata, maka hasil analisis ekonomisnya adalah:

Analisis Ekonomis Penggantian 12.600 lampu HPS 250 w deng LED 120 w

Discount Rate NPV IRR Payback Period

13% Rp 36.797.128.541,-

19,7% 5,7 tahun

Page 19: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

19

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa bila proyek penggantian lampu PJU menggunakan LED 120

w dilakukan untuk 12.600 lampu HPS 250 w sangat layak untuk dilakukan.

Analisis menggunakan tingkat discount rate 13 % , yaitu sebesar tariff bunga komersial rata-rata,

sehingga proyek ini dapat dan layak didanai menggunakan dana dari perbankan.

Proyek penggantian ini bisa menggunakan sumber pendanaan dengan biaya modal (tingkat bunga)

yang lebih murah yaitu menggunakan pinjaman dari lembaga Pusat Investasi Pemerintah (PIP)

dengan tingkat bunga sebesar BI rate + 2%. Pada 18 November 2014 Rapat Dewan Gubernur BI telah

menaikkan suku bunga BI sebesar 25 bps menjadi 7,75% sehingga lending interest rate PIP adalah

sebesar 9,75%.

Analisa kelayakan ekonomis bila dilakukan penggantian terhadap 12.600 titik lampu HPS 250 w

dengan lampu LED 120 pada tingkat discount rate 9,5% atau sebesar tingkat bunga IPP, maka hasil

analisis ekonomisnya adalah:

Analisis Ekonomis Penggantian 12.600 lampu HPS 250 w deng LED 120 w

Discount Rate NPV IRR Payback Period

9,75% Rp 63.847.673.464-

19,7% 5,7 tahun

Grafik proyeksi cashflow penghematan biaya dalam penggantian 12.600 titik lampu HPS 205 w

dengan LED 120 w dan biaya investasinya di tahun pertama (Dalam Ribuan Rupiah)

(200.000.000.000)

(150.000.000.000)

(100.000.000.000)

(50.000.000.000)

-

50.000.000.000

100.000.000.000

150.000.000.000

200.000.000.000

250.000.000.000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Annual Capex

Annual Savings

Annual Cashflow

Cumulative Cashflow

Page 20: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

20

DEBT SERVICE PAYMENT

Selanjutnya mari kita melihat bagaimana kemampuan proyek mengembalikan pendanaan yang

diperoleh dari pihak ketiga. Pendanaan atas proyek adalah sebesar 70% dari total investasi

Rp137.718.000.000,- atau sebesar Rp96.402.600.000,- berasal dari pihak ketiga. Dari tabel di bawah

ini akan terlihat bahwa pendanaan yang diperoleh dari PIP dengan suku bunga 9,75% akan bisa

dikembalikan di tahun ke-6, dan bila menggunakan pendanaan dari perbankan dengan suku bunga

13% adalah pada tahun ke-7.

DEBT SERVICE PAYMENT (SKENARIO PIP)

Tahun Saldo Cashflow

(CADS) Pembayaran

Hutang Saldo Cash Setelah

Hutang Saldo Pokok

Hutang

1

12,274,521,805

(9,399,253,500)

2,875,268,305

96,402,600,000

2

24,893,502,738

(24,437,184,139)

456,318,599

80,674,124,543

3

25,834,658,821

(24,437,184,139)

1,397,474,682

63,341,702,887

4

26,822,872,709

(24,437,184,139)

2,385,688,570

44,241,769,061

5

27,860,497,291

(24,437,184,139)

3,423,313,152

23,194,077,085

6

28,950,003,103

(24,437,184,139)

4,512,818,964

-

7

30,093,984,205

30,093,984,205

8

31,295,164,362

31,295,164,362

9

32,556,403,526

32,556,403,526

10

33,880,704,649

33,880,704,649

11

35,271,220,829

35,271,220,829

12

44,879,875,535

44,879,875,535

Page 21: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

21

GRAFIK DEBT SERVICE PAYMENT (SKENARIO PIP)

Keterangan: CADS (Cash Available for Debt Service) adalah saldo cash flow yang tersedia untuk membayar hutang

DEBT SERVICE PAYMENT (SKEMA KOMERSIAL)

Tahun Saldo Cashflow

(CADS) Pembayaran

Hutang Saldo Cash Setelah

Hutang Saldo Pokok

Hutang

1

12,274,521,805

(12,532,338,000)

(257,816,195)

96,402,600,000

2

24,893,502,738

(23,222,351,215)

1,671,151,523

85,052,068,827

3

25,834,658,821

(23,222,351,215)

2,612,307,606

72,134,795,668

4

26,822,872,709

(23,222,351,215)

3,600,521,494

57,434,519,239

5

27,860,497,291

(23,222,351,215)

4,638,146,076

40,705,127,175

6

28,950,003,103

(23,222,351,215)

5,727,651,888

21,666,535,608

7

30,093,984,205

(23,222,351,215)

6,871,632,990

-

8

31,295,164,362

31,295,164,362

9

32,556,403,526

32,556,403,526

10

33,880,704,649

33,880,704,649

11

35,271,220,829

35,271,220,829

12

44,879,875,535

44,879,875,535

(40.000.000.000)

(20.000.000.000)

-

20.000.000.000

40.000.000.000

60.000.000.000

80.000.000.000

100.000.000.000

120.000.000.000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Tahun

CADS

Pembayaran Hutang

Saldo Cash Setelah Hutang

Saldo Pokok Hutang

Page 22: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

22

GRAFIK DEBT SERVICE PAYMENT (COMMERCIAL SCHEME)

Keterangan: CADS (Cash Available for Debt Service) adalah saldo cash flow yang tersedia untuk membayar hutang

4.2. Analisis Penurunan Emisi GRK

Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan upaya penting bagi Pemerintah Indonesia,

dimana penurunan emisi dari sektor energi memegang peranan penting, sesuai dengan Perpres 61

tahun 2011 mengenai Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi GRK.

Berdasarkan Petunjuk Teknis PEP Pelaksanaan RAD-GRK (Bappenas, 2013), faktor emisi Sulawesi

Selatan adalah 0.601 kgCO2/kWh. Data rata-rata kWh/hari diambil dari pembacaan kWh meter

setiap hari selama sebulan. Penurunan emisi GRK dapat dilihat pada table berikut.

Emisi GRK sebelum penggantian

Panel #050

(kWh)

Panel #051

(kWh)

Panel #052

(kWh)

Total (kWh)

Emisi GRK (kg CO2)

kWh/hari 110 125 112 347 208

Emisi GRK setelah penggantian

Panel #050

(kWh)

Panel #051

(kWh)

Panel #052

(kWh)

Total (kWh)

Emisi GRK (kg CO2)

kWh/hari 33 48 37 118 70

(40.000.000.000)

(20.000.000.000)

-

20.000.000.000

40.000.000.000

60.000.000.000

80.000.000.000

100.000.000.000

120.000.000.000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Tahun

CADS

Pembayaran Hutang

Saldo Cash Setelah Hutang

Saldo Pokok Hutang

Page 23: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

23

Estimasi Penurunan Emisi GRK dari 77 titik lampu

Emisi GRK per hari sebelum penggantian

(kg CO2)

Emisi GRK per hari setelah penggantian

(kg CO2)

Penurunan Emisi GRK

per hari (kg CO2)

Estimasi Penurunan

Emisi GRK per tahun (kg

CO2)

Estimasi Penurunan Emisi

GRK selama umur lampu LED (kg

CO2)

208 70 138 50,370 554,070

Berdasarkan rata-rata pembacaan kWh meter, estimasi penurunan emisi GRK selama umur lampu

LED yakni 11 tahun sesuai spesifikasi adalah 554.070 kg CO2 secara kumulatif.

5. Pengarusutamaan Gender dalam Proyek

5.1. Latar Belakang

Pengarusutamaan Gender adalah suatu strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender

(KKG) melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan

permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,

dan evaluasi atas seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan sektor

pembangunan sehingga diperoleh kesetaraan AKPM (Akses, Kontrol, Partisipasi dan Manfaat) dalam

Pembangunan.

SSLI mengedepankan pentingnya pengarusutamaan gender untuk dapat menjaring aspirasi

perempuan dan laki-laki terkait lampu penerangan jalan. Prakarsa PJU Cerdas Indonesia (SSLI) –

Proyek Percontohan Makassar melakukan upaya pengarusutamaan gender dalam proyek dengan

cara memastikan keterlibatan perwakilan perempuan dalam proyek serta melakukan kajian analisis

gender untuk:

1) menggali sikap hemat energi, persepsi terhadap kondisi lampu PJU di jalan lokasi

percontohan, dan sikap terkait manfaat yang didapat dari penggunaan lampu LED, dari

masyarakat yang menggunakan fasilitas jalan di lokasi percontohan;

2) melakukan analisis gender guna melihat kesamaan dan perbedaan sudut pandang atau

aktivitas laki-laki dan perempuan, dan;

3) memberikan rekomendasi yang responsif gender terhadap pelaksanaan SSLI.

Kajian analisis gender disusun berdasarkan data-data dari:

observasi lapangan pada tanggal 17-18 Juni 2014;

angket tertutup terhadap 30 responden (15 laki-laki dan 15 perempuan) di lokasi

percontohan yang dilakukan tim GIZ Paklim bersama dengan PT Wahana Metrika pada

tanggal 17-18 Juni 2014;

Focus Group Discussion persiapan pelaksanaan proyek yang mengundang berbagai perwakilan

perempuan (Pimpinan Pusat Studi Wanita UIN, Forum Pemerhati Masalah Perempuan dan

Koalisi Perempuan Indonesia) di kota Makassar pada tanggal 18 Juni 2014

Kajian lengkap Analisis Gender dalam Prakarsa PJU Cerdas Indonesia (Smart Street Lighting Initiative) - Proyek

Percontohan Makassar dapat diunduh di http://www.paklim.org/library/publications/

Page 24: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

24

5.2. Rangkuman Temuan Kajian Analisis Gender

Kajian ini menemukan fakta-fakta menarik tentang persamaan dan perbedaan laki-laki dan

perempuan sebagai berikut:

- Pemahaman masyarakat baik laki-laki maupun perempuan tentang hemat energi perlu ditingkatkan.

- Pandangan masyarakat tentang kondisi lampu PJU di Jalan Penghibur secara umum cukup positif. Meski demikian ada pula beberapa pendapat bahwa lampu masih gelap, sering mati dan tidak cepat diganti.

- Adanya kecenderungan perbedaan persepsi perempuan dan laki-laki mengenai tingkat terang yang memadai dan rasa aman yang diberikan terhadap jalan yang sama, dimana laki-laki cenderung menilai lebih terang sementara perempuan cenderung menilai kurang terang. Hal ini menyebabkan adanya kebutuhan yang berbeda antara perempuan dan laki-laki, yakni kebutuhan khusus perempuan akan perlunya penerangan yang memadai.

- Proyek SSLI yang dilaksanakan di Jalan Penghibur yang merupakan jalan umum dapat diakses oleh laki-laki dan perempuan. Secara kuantitas, jumlah laki-laki yang mengakses Jalan Penghibur lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.

- Laki-laki dan perempuan telah berpartisipasi dalam melaporkan kerusakan lampu PJU. Secara kuantitas lebih banyak perempuan yang aktif dalam melaporkan kerusakan lampu PJU.

- Penggantian lampu HPS menjadi lampu LED di lokasi percontohan akan membawa manfaat yang cukup besar bagi perempuan, dibandingkan bagi laki-laki, karena fitur warna cahaya yang dihasilkan. Lebih banyak perempuan yang berpendapat warna cahaya putih memberikan mereka penglihatan yang lebih baik, dibandingkan dengan laki-laki.

5.3. Rekomendasi

Dengan memperhatikan temuan-temuan dari survei melalui kuesioner dan masukan-masukan

dari kegiatan FGD, maka diperoleh saran-saran untuk perbaikan proyek SSLI, sebagai berikut:

Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang hemat energi kepada laki-laki dan perempuan.

Perlunya peningkatan partisipasi masyarakat dalam proyek SSLI dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pemantauan dan evaluasi. Informasi yang dibutuhkan antara lain kontak pelaporan kerusakan lampu PJU.

Melihat bahwa perempuan seperti ibu hamil memiliki kebutuhan khusus dan perempuan lebih rentan dalam hal keamanan di malam hari, maka perlu dibukanya akses bagi masyarakat, khususnya perempuan untuk berpartisipasi pada tahap perencanaan, terutama dalam hal mengusulkan lokasi proyek.

Page 25: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

LAMPIRAN – Data dan Analisis Kelayakan Ekonomis Penggantian 12,600 lampu HPS 250W dengan LED 120W

a. Data dan Asumsi Proyek

Harga Lampu LED 120 W per lampu

< 200 lampu 10.725.000

200 - 500 lampu 9.000.000

> 500 lampu 8.250.000

Biaya Instalasi per titik PJU 205.000

Harga Driver LED (sekali penggantian selama lifetime) 500.000

Jumlah titik PJU yang digantikan proyek 77 lampu skenario scaling up

77

12.600

Discount Rate proyek 77 lampu skenario PIP skenario scaling up

9,75% 13%

TDL gol P3/TR per 1 Nov 2014 (IDR/kWh) 1.352

Perubahan TDL per tahun 5%

Jam Operasi PJU (jam) 12

1 tahun (hari) 365

Page 26: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

26

b. Penggunaan Energi

Berdasarkan Spesifikasi

Berdasarkan Meter terbaca di SSLI proyek percontohan

Makassar

HPS 250 w LED 120 w HPS 250 w LED 120 w

Konsumsi Energi Listrik per hari (kWh) 3 1,44

4,42

1,53

Konsumsi Energi Listrik Per tahun (kWh) 1.095

525,60 1.611,69

559,35

Biaya energi listrik setahun (IDR) 1.480.440

710.611 2.179.003

756.242

Energy saving (kWh)

569,40 1.052,34

Energy saving (IDR)

769.829 1.422.760,52

Energy saving (%) 52% 65%

c. Biaya Pemeliharaan

Technology Names

Lamp Watts

(per unit)

System

Watts (per unit)

Annual Operating Hours

Annual Maint. Cost

(IDR/unit/year)

Lamp Rated

Life (hrs)

Annual Lamp

Replacement Rate (%)

Lamp Unit Cost

(IDR/unit)

Lamp Disposal

Cost (IDR/unit

)

Lamp Replacemen

t Labor and Vehicle Cost

(IDR/unit)

Annual Lamp Cost

(IDR/unit)

HPS 250 W 250 250 4.380 573.834,75 24.000 18,3%

2.644.300 500.000 573.834,75

LED 120 W 120 120 4.380 43.800,00 50.000 9%

500.000 43.800

Page 27: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

d. Proyeksi Aliran Dana dari proyek penggantian 77 lampu

Ringkasan

# of Fixtures Installed 77

Implementation Period (years) 1

Analysis Period (years) 11

Simple Payback (years) 5,5

IRR 17,32%

NPV (IDR) 173.229.658

Capital Expenditure (IDR) (841.610.000)

Simple Cashflow (dalam IDR)

Year

Annual Capital

Expenditure

Annual O&M Savings (incl.

energy)

Annual Non-energy O&M

Savings Annual

Cashflow Cumulative

Cashflow

- (841.610.000) - -

(841.610.000)

(841.610.000)

1 - 153.819.596

40.812.676

153.819.596

(687.790.404)

2 - 159.469.942

40.812.676

159.469.942

(528.320.463)

3 - 165.402.805

40.812.676

165.402.805

(362.917.657)

4 - 171.632.312

40.812.676

171.632.312

(191.285.346)

5 - 178.173.293

40.812.676

178.173.293

(13.112.053)

6 - 185.041.324

40.812.676

185.041.324

171.929.272

7 - 192.252.757

40.812.676

192.252.757

364.182.028

8 - 199.824.761

40.812.676

199.824.761

564.006.789

9 - 207.775.365

40.812.676

207.775.365

771.782.154

10 - 216.123.499

40.812.676

216.123.499

987.905.653

11 - 224.889.041

40.812.676

224.889.041

1.212.794.694

2.054.404.694

Page 28: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

28

e. Proyeksi Aliran Dana dari skenario scaling up menggunakan dana PIP

Ringkasan

# of Fixtures Installed 12.600

Implementation Period (years) 1

Analysis Period (years) 12

Simple Payback (years) 5,7

IRR 19,70%

NPV (IDR)

63.847.673.464

Capital Expenditure (IDR)

(137.718.000.000)

Simple Cashflow (dalam IDR)

Year Annual Capex Annual Savings Annual Cashflow Cumulative Cashflow

1 (137.718.000.000) 12.274.521.805 (125.443.478.195)

(125.443.478.195)

2 - 24.893.502.738 24.893.502.738

(100.549.975.457)

3 - 25.834.658.821 25.834.658.821

(74.715.316.636)

4 - 26.822.872.709 26.822.872.709

(47.892.443.927)

5 - 27.860.497.291 27.860.497.291

(20.031.946.635)

6 - 28.950.003.103 28.950.003.103

8.918.056.468

7 - 30.093.984.205 30.093.984.205

39.012.040.672

8 - 31.295.164.362 31.295.164.362

70.307.205.034

9 - 32.556.403.526 32.556.403.526

102.863.608.560

10 - 33.880.704.649 33.880.704.649

136.744.313.210

11 - 35.271.220.829 35.271.220.829

172.015.534.038

12 - 44.879.875.535 44.879.875.535

216.895.409.573

354.613.409.573

Page 29: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

29

Debt Service Payment

Tahun Saldo Cashflow Pembayaran

Hutang Saldo Cash Setelah Hutang Saldo Pokok

Hutang

1 12.274.521.805

(9.399.253.500)

2.875.268.305

96.402.600.000

2 24.893.502.738

(24.437.184.139)

456.318.599

80.674.124.543

3 25.834.658.821

(24.437.184.139)

1.397.474.682

63.341.702.887

4 26.822.872.709

(24.437.184.139)

2.385.688.570

44.241.769.061

5 27.860.497.291

(24.437.184.139)

3.423.313.152

23.194.077.085

6 28.950.003.103

(24.437.184.139)

4.512.818.964

-

7 30.093.984.205

30.093.984.205

8 31.295.164.362

31.295.164.362

9 32.556.403.526

32.556.403.526

10 33.880.704.649

33.880.704.649

11 35.271.220.829

35.271.220.829

12 44.879.875.535

44.879.875.535

Page 30: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

Detailed Cashflow

Installation Cost

Material (135.135.000.000)

Installation Cost (2.583.000.000)

Total Uses for Installation (137.718.000.000)

PROJECT OPERATING CASHFLOWS

Year 1 2 3 4 5 6

O&M Savings

Maintenance Costs 3.311.130.533

6.070.381.065

6.070.381.065 6.070.381.065 6.070.381.065 6.070.381.065

Electricity 8.963.391.273

18.823.121.673

19.764.277.756 20.752.491.644 21.790.116.226 22.879.622.038

Facility Charge

- - - - -

CO2e Penalty Savings - - - - -

Total Savings Cashflow 12.274.521.805

24.893.502.738

25.834.658.821 26.822.872.709 27.860.497.291 28.950.003.103

Debt service payment Year 1 2 3 4 5 6

Bunga pinjaman (9.399.253.500)

(8.708.708.682)

(7.104.762.484)

(5.337.250.312)

(3.389.492.163)

(1.243.107.054)

Pokok pinjaman - (15.728.475.457)

(17.332.421.655)

(19.099.933.827)

(21.047.691.976)

(23.194.077.085)

Saldo pinjaman 96.402.600.000

80.674.124.543

63.341.702.887 44.241.769.061 23.194.077.085 (0)

Total Payment (9.399.253.500)

(24.437.184.139)

(24.437.184.139)

(24.437.184.139)

(24.437.184.139)

(24.437.184.139)

Debt Service Coverage Ratio 1,31 1,02 1,06 1,10 1,14 1,18

Saldo Cashflow Setelah Pembayaran Hutang 2.875.268.305

456.318.599

1.397.474.682 2.385.688.570 3.423.313.152 4.512.818.964

Page 31: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

31

PROJECT OPERATING CASHFLOWS

Year 7 8 9 10 11 12

O&M Savings

Maintenance Costs 6.070.381.065

6.070.381.065

6.070.381.065

6.070.381.065

6.070.381.065

6.070.381.065

Electricity 24.023.603.140

25.224.783.297

26.486.022.461

27.810.323.584

29.200.839.764

38.809.494.470

Facility Charge - - - - - -

CO2e Penalty Savings - - - - - -

Total Savings Cashflow 30.093.984.205

31.295.164.362

32.556.403.526

33.880.704.649

35.271.220.829

44.879.875.535

Debt service payment Year 7 8 9 10 11 12

Bunga pinjaman 0 Pokok pinjaman - Saldo pinjaman (0)

Total Payment 0 Debt Service Coverage Ratio

Saldo Cashflow Setelah Pembayaran Hutang

30.093.984.205

31.295.164.362

32.556.403.526

33.880.704.649

35.271.220.829

44.879.875.535

Page 32: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

f. Proyeksi Aliran Dana dari skenario scaling up menggunakan dana perbankan

Ringkasan

# of Fixtures Installed 12.600

Implementation Period (years) 1

Analysis Period (years) 12

Simple Payback (years) 5,7

IRR 19,70%

NPV (IDR)

36.797.128.541

Capital Expenditure (IDR)

(137.718.000.000)

Simple Cashflow (dalam IDR)

Yaer Annual Capex Annual Savings Annual Cashflow Cumulative Cashflow

1

(137.718.000.000)

12.274.521.805

(125.443.478.195)

(125.443.478.195)

2

-

24.893.502.738

24.893.502.738

(100.549.975.457)

3

-

25.834.658.821

25.834.658.821

(74.715.316.636)

4

-

26.822.872.709

26.822.872.709

(47.892.443.927)

5

-

27.860.497.291

27.860.497.291

(20.031.946.635)

6

-

28.950.003.103

28.950.003.103

8.918.056.468

7

-

30.093.984.205

30.093.984.205

39.012.040.672

8

-

31.295.164.362

31.295.164.362

70.307.205.034

9

-

32.556.403.526

32.556.403.526

102.863.608.560

10

-

33.880.704.649

33.880.704.649

136.744.313.210

11

-

35.271.220.829

35.271.220.829

172.015.534.038

12

-

44.879.875.535

44.879.875.535

216.895.409.573

354.613.409.573

Page 33: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

33

Debt Service Payment

Penggantian atas 12,600 titik lampu menjadi LED

Grace period 1 tahun

Equity sebesar 30% dari total project cost (137.718.000.000), yakni sebesar IDR 41.315.400.000 ditanggung

oleh APBD, dan 70% adalah yakni sebesar IDR 96.402.600.000 adalah pinjaman dari bank.

Tahun Saldo Cash

flow Pembayaran

Hutang Saldo Cash Setelah Hutang Saldo Pokok

Hutang

1

12.274.521.805

(12.532.338.000)

(257.816.195)

96.402.600.000

2

24.893.502.738

(23.222.351.215)

1.671.151.523

85.052.068.827

3

25.834.658.821

(23.222.351.215)

2.612.307.606

72.134.795.668

4

26.822.872.709

(23.222.351.215)

3.600.521.494

57.434.519.239

5

27.860.497.291

(23.222.351.215)

4.638.146.076

40.705.127.175

6

28.950.003.103

(23.222.351.215)

5.727.651.888

21.666.535.608

7

30.093.984.205

(23.222.351.215)

6.871.632.990

-

8

31.295.164.362

31.295.164.362

9

32.556.403.526

32.556.403.526

10

33.880.704.649

33.880.704.649

11

35.271.220.829

35.271.220.829

12

44.879.875.535

44.879.875.535

Page 34: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

Detailed Cashflow

Installation Cost

Material (135.135.000.000)

Installation Cost (2.583.000.000)

Total Uses for Installation (137.718.000.000)

PROJECT OPERATING CASHFLOWS (dalam IDR)

Year 1 2 3 4 5 6

O&M Savings

Maintenance Costs 3.311.130.533

6.070.381.065

6.070.381.065

6.070.381.065

6.070.381.065

6.070.381.065

Electricity 8.963.391.273

18.823.121.673

19.764.277.756

20.752.491.644

21.790.116.226

22.879.622.038

Total Savings Cashflow 12.274.521.805

24.893.502.738

25.834.658.821

26.822.872.709

27.860.497.291

28.950.003.103

Debt service payment Year 1 2 3 4 5 6

Bunga pinjaman (12.532.338.000)

(11.871.820.042)

(10.305.078.056)

(8.522.074.786)

(6.492.959.150)

(4.183.759.648)

Pokok pinjaman -

(11.350.531.173)

(12.917.273.159)

(14.700.276.429)

(16.729.392.065)

(19.038.591.567)

Saldo pinjaman 96.402.600.000

85.052.068.827

72.134.795.668

57.434.519.239

40.705.127.175

21.666.535.608

Total Payment (12.532.338.000)

(23.222.351.215)

(23.222.351.215)

(23.222.351.215)

(23.222.351.215)

(23.222.351.215)

Debt Service Coverage Ratio 0,98 1,07 1,11 1,16 1,20 1,25

Saldo cashflow (257.816.195) 1.671.151.523 2.612.307.606 3.600.521.494 4.638.146.076 5.727.651.888

Page 35: Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL

35

Year 7 8 9 10 11 12

O&M Savings

Maintenance Costs 6.070.381.065 6.070.381.065

6.070.381.065

6.070.381.065

6.070.381.065

6.070.381.065

Electricity 24.023.603.140 25.224.783.297

26.486.022.461

27.810.323.584

29.200.839.764

38.809.494.470

Total Savings Cashflow 30.093.984.205 31.295.164.362

32.556.403.526

33.880.704.649

35.271.220.829

44.879.875.535

Debt service payment Year 7 8 9 10 11 12

Bunga pinjaman (1.555.815.607) Pokok pinjaman (21.666.535.608) Saldo pinjaman (0)

Total Payment (23.222.351.215) Debt Service Coverage Ratio 1,30

Saldo cashflow 6.871.632.990 31.295.164.362

32.556.403.526

33.880.704.649

35.271.220.829

44.879.875.535