library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya...

27
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Thermal Chamber Merupakan salah satu alat simulasi enviromental chamber, dimana thermal chamber lebih berfokus pada simulasi perubahan suhu. Thermal chamber ini berfungsi untuk melakukan simulasi suhu dan membantu mengevaluasi suatu produk dalam segi kualitas dan realibilitasnya serta membantu untuk mencari kesalahan desain dan kelemahan produk yang sedang diuji terutama terhadap pengaruh suhu ruang.(Allyson, 1996) Thermal chamber memiliki fungsi pengujian : Pengujian suhu ambient Pengujian suhu extreme (-65 ~ 125 Derajat Celcius) Pengujian shock temperature (penurunan suhu secara tiba-tiba) 1

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Thermal Chamber

Merupakan salah satu alat simulasi enviromental chamber, dimana thermal

chamber lebih berfokus pada simulasi perubahan suhu. Thermal chamber ini

berfungsi untuk melakukan simulasi suhu dan membantu mengevaluasi suatu produk

dalam segi kualitas dan realibilitasnya serta membantu untuk mencari kesalahan

desain dan kelemahan produk yang sedang diuji terutama terhadap pengaruh suhu

ruang.(Allyson, 1996)

Thermal chamber memiliki fungsi pengujian :

Pengujian suhu ambient

Pengujian suhu extreme (-65 ~ 125 Derajat Celcius)

Pengujian shock temperature (penurunan suhu secara tiba-tiba)

Thermal Chamber dibagi 2 jenis berdasarkan bentuk ukuran :

Walk-in thermal chamber : Thermal Chamber yang memiliki ukuran sebuah

ruangan kamar.

Table-up thermal chamber : Thermal chamber yang memiliki ukuran bentuk

menyerupai oven dan lemari.

1

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

2

Thermal chamber biasanya digunakan untuk pengujian :

Stress test produk-produk dan komponen elektronik, seperti : baterai, power-

supply , kapasitor dan lain-lainnya.

Untuk Melakukan kontrol ketahanan obat-obatan dan makanan.

Untuk kebutuhan industri kendaraan bermotor khususnya untuk membantu

proses pengecatan dan pengujian mesin yang sudah dibuat / dirakit ataupun

dirakit didalam mobil untuk menjaga suhu baterai mobil.

Industrial thermal chamber biasanya memiliki :

Elemen pemanas yang digunakan untuk memanaskan ruangan

Alat pendingin seperti kompresor yang berupa single stage - triple stage

cascade untuk mendinginkan thermal chamber.

Kemampuan untuk mengontrol tingkat kelembaban didalam ruang thermal

chamber.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

3

Gambar 2.1 Thermal Chamber Walk-in

Gambar 2.2 Thermal Chamber Table-Up

2.2 Arsitektur Mikrokontroler ATMEL AVR ATMEGA

Mikrokontroler Atmel AVR secara umum memiliki beberapa bagian penting,

sebagaimana arsitektur dasarnya ditunjukkan pada gambar 2.2. Sedangkan inti CPU (

CPU core ) dan periperalnya ditunjuk pada gambar 2.3 .

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

4

Gambar 2.3 Arsitektur dasar Mikrokontroler Atmel’s AVR

Gambar 2.4 Periferal Mikrokontroler Atmel’s AVR

Pada arsitektur mikrokontroler AVR ini terdapat 3 macam register :

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

5

1. Register serbaguna atau General Purpose Register

2. Register status atau SREG = Status Register

3. Register peripheral atau Periphery Register

Masing-masing register ini memiliki fungsi atau kegunaan tertentu.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

6

2.2.1 ADC (Analog Digital Coverter)

ADC digunakan untuk mengkonversi sinyal listrik analog menjadi sinyal

listrik digital. ADC yang sering digunakan adalah Succesive Approximation Register

ADC (SAR).

Gambar 2.5 Blok Diagram SAR

ADC adalah salah satu fitur yang terintegrasi didalam mikrokontroler AVR

AT16 yang berfungsi untuk mengubah sinyal listrik analog menjadi sinyal data

digital.

Pada mikrokontroler AVR ATMEGA 16 memiliki 8 channel ADC yang

terletak pada bagian port PORTA (0) hingga PORTB (7). Konversi ADC pada

mikrokontroler AVR AT 16 ini memiliki resolusi 8-bit dan 10-bit.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

7

2.3 Power Factor / Faktor Daya ( PF )

Faktor daya atau power factor (PF) merupakan istilah yang sering sekali

dipakai di bidang-bidang yang berkaitan dengan penyaluran energi listrik pada power

supply unit (PSU) dan pembangkit listrik. Faktor daya merupakan istilah penting,

tidak hanya bagi penyedia layanan listrik, namun juga bagi konsumen listrik terutama

konsumen level industri. Penyedia layanan listrik selalu berusaha untuk menghimbau

konsumennya agar berkontribusi supaya faktor daya menjadi lebih baik, agar para

konsumen industri juga berusaha untuk mendapatkan faktor daya yang baik agar

tidak sia-sia membayar mahal tagihan kepada penyedia layanan.

Nilai daya listrik bisa diperoleh dari perkalian antara tegangan dan arus yang

mengalir. Pada kasus sistem AC dimana tegangan dan arus berbentuk sinusoidal,

perkalian antara keduanya akan menghasilkan daya tampak (apparent power), satuan

volt-ampere (VA) yang memiliki dua buah bagian. Bagian pertama adalah daya yang

termanfaatkan oleh konsumen (yang bisa menjadi gerakan pada motor ataupun

menjadi panas pada elemen pemanas). Daya yang termanfaatkan ini sering disebut

sebagai daya aktif (real power) memiliki satuan watt (W) yang mengalir dari sisi

sumber ke sisi beban bernilai rata-rata tidak nol. Bagian kedua adalah daya yang

tidak termanfaatkan oleh konsumen, namun hanya ada di jaringan, daya ini sering

disebut dengan daya reaktif (reactive power) memiliki satuan volt-ampere-reactive

(VAR) bernilai rata-rata nol. ( Arwindra, 2010 )

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

8

Gambar 2.6 Relasi Real, Apparent, Reactive Power dan PF

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

9

Nilai power factor ( PF ) merupakan nilai dari cos dari derajat yang terbentuk

dari nilai real power, apparent power dan reactive power.2.4 RELAI

Relai adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk

mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari

kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini

dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang

digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar.

Jenis-jenis relai :

SPST - Single Pole Single Throw.

SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin, yaitu:(2) koil,

(1)common, (1)NC, (1)NO.

DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relai

SPST.

QPDT - Quadruple Pole Double Throw. Sering disebut sebagai Quad Pole

Double Throw, atau 4PDT. Setara dengan 4 buah saklar atau relai SPDT atau

dua buah relai DPDT. Terdiri dari 14 pin (termasuk 2 buah untuk koil).

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

10

Gambar 2.7 Relai

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

11

2.5 Sensor Suhu LM35

LM35 adalah komponen sensor suhu berukuran kecil seperti transistor.

Komponen yang sangat mudah digunakan ini mampu mengukur suhu hingga 100

derajat Celcius. Dengan tegangan keluaran yang terskala linear dengan suhu terukur,

yakni 10 milivolt per 1 derajat Celcius, maka komponen ini sangat cocok untuk

digunakan sebagai eksperimen pengaturan suhu atau bahkan untuk aplikasi-aplikasi

seperti termometer ruang digital, mesin pasteurisasi, atau termometer badan digital.

LM35 dapat disuplai dengan tegangan mulai 4V-30V DC dengan arus

pengurasan 60 mikroampere, memiliki tingkat efek self-heating yang rendah (0,08

derajat Celcius). Self-heating adalah efek pemanasan oleh komponen itu sendiri

akibat adanya arus yang bekerja melewatinya. Untuk komponen sensor suhu,

parameter ini harus dipertimbangkan dan dipikirkan atau di-handle dengan baik

karena hal ini dapat menyebabkan kesalahan pengukuran. Seperti sensor suhu jenis

RTD PT100 atau PT1000 misalnya, komponen ini tidak boleh dieksitasi oleh arus

melebihi 1 miliampere, jika melebihi, maka sensor akan mengalami self-heating yang

menyebabkan hasil pengukuran senantiasa lebih tinggi dibandingkan suhu yang

sebenarnya.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

12

Gambar 2.8 Sensor suhu LM35

Gambar 2.9 Skematik sensor suhu

Gambar di atas adalah gambar skematik rangkaian dasar sensor suhu LM35-

DZ. Rangkaian ini sangat sederhana dan praktis. Vout adalah tegangan keluaran

sensor yang terskala linear terhadap suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1 derajat

Celcius. Jadi jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53 derajat Celcius.Dan

jika Vout = 320mV, maka suhu terukur adalah 32 derajat Celcius. Tegangan keluaran

ini bisa langsung diumpankan sebagai masukan ke rangkaian pengkondisi sinyal

seperti rangkaian penguat operasional dan rangkaian filter, atau rangkaian lain seperti

rangkaian pembanding tegangan dan rangkaian Analog-to-Digital Converter.

Rangkaian dasar tersebut cukup untuk aplikasi yang tidak memerlukan

akurasi pengukuran yang sempurna. Akan tetapi tidak untuk aplikasi yang

sesungguhnya. Terbukti dari eksperimen yang telah dilakukan, tegangan keluaran

sensor belum stabil. Pada kondisi suhu yang relatif sama, jika tegangan suplai dapat

diubah-ubah (dinaikkan atau diturunkan), maka Vout juga ikut berubah. Memang

secara logika hal ini kelihatan benar, tapi untuk instrumentasi hal ini tidaklah

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

13

diperkenankan. Dibandingkan dengan tingkat kepresisian, maka tingkat akurasi alat

ukur lebih utama karena alat ukur dapat dijadikan patokan bagi penggunanya. Jika

nilainya berubah-ubah untuk kondisi yang relatif tidak ada perubahan, maka alat ukur

yang demikian ini tidak dapat digunakan.Untuk memperbaiki kinerja rangkaian dasar

di atas, maka ditambahkan beberapa komponen pasif seperti yang ditunjukkan pada

gambar berikut ini :

Gambar 2.10 Skematik kapasitor rangkaian RC LM35

Dua buah resistor 150K yang diparalel membentuk resistor 75K yang diseri

dengan kapasitor 1uF. Rangkaian RC-Seri ini merupakan rekomendasi dari pabrik

pembuat LM35. Sedangkan resistor 1K5 dan kapasitor 1nF membentuk rangkaian

passive low-pass filter dengan frekuensi 1 kHz. Tegangan keluaran filter kemudian

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

14

diumpankan ke penguat tegangan tak-membalik dengan faktor penguatan yang dapat

diatur menggunakan variable resistor. (Chandra, 2010)

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

15

2.6 3DMark 11

3DMark merupakan software benchmark komputer yang dibuat oleh

perusahaan FutureMark Corporation. Software ini bertujuan untuk memberikan

pengukuran dan penilaian kemampuan sebuah sistem komputer PC untuk melakukan

rendering grafis 3D, serta juga mengukur dan memberikan nilai untuk performa VGA

card dan CPU yang digunakan didakan sistem PC. Software benchmark 3DMark ini

juga sudah menjadi software pengukur utama dalam melakukan perbandingan suatu

performa VGA card, baik untuk kalangan media review PC hardware maupun

kalangan overclocker.

3DMark 11 merupakan salah satu seri terbaru dari software 3DMark yang

dirilis pada 7 Desember 2010, dimana pada software benchmark 3DMark 11 ini

sudah mampu menggunakan fitur terbaru dari API DirectX 11 dan tesselations dalam

melakukan rendering grafis 3D secara real time untuk melakukan penilaian

benchmark pada suatu sistem PC dan VGA card.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

16

Gambar 2.11 Tampilan Software 3DMark 11

2.7 WPRIME

Wprime merupakan software benchmark yang dibuat oleh project in-house

milik website database performa komputer terbesar di dunia HWBOT.ORG.

Software benchmark WPRIME ini merupakan software untuk melakukan pengukuran

kecepatan prosesor dalam menyelesaikan perhitungan multi-threading. Selain sebagai

software benchmark, software inipun dapat digunakan menjadi software untuk

pengujian kestabilan prosesor, karena proses perhitungan yang dilakukan pada

software ini tergolong berat dan mampu memaksa prosesor yang digunakan

mendapat beban 100% dari setiap core dan thread yang dimiliki prosesor.

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

17

Gambar 2.12 Tampilan Software 3DMark 11

2.8 CPU-Z

CPU-Z merupakan software keluaran dari CPU-ID.org yang berfungsi untuk

melakukan deteksi status keadaan komponen-komponen utama di dalam suatu sistem

PC, seperti : prosesor, motherboard, RAM dan VGA card.

Biasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis prosesor

yang digunakan di dalam sistem, kecepatan prosesor yang sedang berjalan, tegangan

prosesor yang sedang digunakan serta untuk mengecek jenis motherboard dan RAM

yang digunakan.

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

18

Gambar 2.13 Tampilan Software CPU-Z

2.9 GPU-Z

GPU-Z merupakan software keluaran dari TechPowerUp yang memiliki

fungsi yang mirip dengan software CPU-Z, hanya saja software ini hanya berfungsi

untuk melakukan deteksi status VGA card di dalam sistem PC.

Biasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card

yang digunakan di dalam sistem PC. Software deteksi GPU-Z ini mampu mendeteksi

jenis chip GPU dari Nvidia, AMD Radeon, Intel, dan chip GPU yang digunakan di

dalam PC. Selain deteksi jenis chip GPU yang digunakan didalam VGA card,

software ini juga mampu melakukan deteksi kecepatan core clock pada chip GPU,

memory clock pada VRAM GPU, suhu chip GPU dan bahkan tegangan GPU dan

VRAM.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

19

Gambar 2.14 Tampilan Software GPU-Z

2.10 CORETEMP

CoreTemp merupakan software deteksi keluaran CPUID.org yang berfungsi

untuk melakukan deteksi jenis, kecepatan, tegangan dan suhu panas prosesor.

Software CoreTemp dalam penggunaannya lebih digunakan untuk melakukan deteksi

suhu panas prosesor yang ada didalam sistem PC.

Software CoreTemp ini mampu malakukan deteksi suhu panas untuk setiap

core / inti prosesor dalam sebuah chip prosesor. Selain untuk deteksi, software ini

juga mampu melakukan logging suhu panas setiap core / inti prosesor.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

20

Gambar 2.15 Tampilan Software CoreTemp

2.11 MSI AFTERBURNER

MSI Afterburner merupakan software deteksi dan kontrol VGA card dari

perusahaan MSI, yang berfungsi untuk melakukan deteksi status VGA card dan

melakukan control kecepatan dan tegangan pada VGA card untuk kebutuhan praktik

overclocking. Software ini sebenarnya adalah software bernama rivatuner, tetapi pada

tahun 2009 lalu, software ini dibeli oleh perusahaan motherboard MSI.

MSI Afterburner ini merupakan software yang paling populer dalam

melakukan overclocking vga card, dikarenakan software ini dapat digunakan oleh

hampir seluruh VGA card baik merk MSI maupun merk VGA card lainnya , selain

juga dikarenakan software ini mampu untuk melakukan kontrol kecepatan vga card,

kontrol tegangan, deteksi suhu panas VGA card dan kontrol kecepatan fan pendingin.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBiasanya software ini lebih sering digunakan untuk mengecek jenis VGA card yang digunakan di

21

Gambar 2.16 Tampilan Software MSI AfterBurner