€¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju...

36
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan sebetulnya adalah merupakan salah satu ekpresi manusia dalam mendukung agamanya. Agama sebagai acuan suci tentu menghasilkan kebudayaan yang pada dasarnya juga suci. Budaya berasal dari suku kata budi merupakan tingkatan yang lebih tinggi dari pada fikiran manusia, sebab itu dicampuri oleh unsur rasa. Tata rias pengantin Bali adalah unsur budaya yang mendukung budaya Hindu, yang berkembang di Bali, dan expresi umat mengalami variasi. Variasai itu dibenarkan sepanjang mengacu pada kemulyaan sebagaimana diajarkan agama karena itu variasa dalam tata rias pengantin di Bali dikenal kurang lebih 8 macam (daerah), sesuai dengan Kabupaten yang ada di Bali. Pada kesempatan ini penulis ingin menguraikan tentang salah satu budaya tata rias pengantin yang ada di Provinsi Bali yaitu Tata Rias Pengantin Bali Madya yang merupakan salah satu asset seni budaya masyarakat di Pulau Bali. Walaupun sudah banyak tenaga ahli rias pengantin di Negara kita khususnya di Provinsi Bali ini namun jika kita amati praktek di lapangan, masih banyak yang belum tepat di dalan penerapannya. Karena itu makalah ini membahas secara khusus tentang Tata Rias Pengantin Bali Madya dari mulai merias wajah, membuat sanggul moding, teknik

Transcript of €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju...

Page 1: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKebudayaan sebetulnya adalah merupakan salah satu ekpresi manusia

dalam mendukung agamanya. Agama sebagai acuan suci tentu menghasilkan

kebudayaan yang pada dasarnya juga suci. Budaya berasal dari suku kata budi

merupakan tingkatan yang lebih tinggi dari pada fikiran manusia, sebab itu

dicampuri oleh unsur rasa.

Tata rias pengantin Bali adalah unsur budaya yang mendukung budaya

Hindu, yang berkembang di Bali, dan expresi umat mengalami variasi. Variasai

itu dibenarkan sepanjang mengacu pada kemulyaan sebagaimana diajarkan

agama karena itu variasa dalam tata rias pengantin di Bali dikenal kurang lebih

8 macam (daerah), sesuai dengan Kabupaten yang ada di Bali.

Pada kesempatan ini penulis ingin menguraikan tentang salah satu

budaya tata rias pengantin yang ada di Provinsi Bali yaitu Tata Rias Pengantin

Bali Madya yang merupakan salah satu asset seni budaya masyarakat di Pulau

Bali.

Walaupun sudah banyak tenaga ahli rias pengantin di Negara kita

khususnya di Provinsi Bali ini namun jika kita amati praktek di lapangan, masih

banyak yang belum tepat di dalan penerapannya. Karena itu makalah ini

membahas secara khusus tentang Tata Rias Pengantin Bali Madya dari mulai

merias wajah, membuat sanggul moding, teknik pemasangan bunga dan

perhiasan kepala pengantin Bali Madya, pemakaian busana dan

perlengkapannya.

B. TujuanAdapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk para pendidik / perias

khususnya, untuk masyarakat pada umumnya yang tertarik mengetahui

tentang tat arias pengantin Bali Madya yang baik dan benar.

2. Untuk memberikan skill / keahlian bagi peserta didik di bidang tata rias

pengantin.

Page 2: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

BAB IITATA RIAS PENGANTIN BALI MADYA

A. MERIAS WAJAH PENGANTIN WANITA1. Perlengkapan untuk merias

Persiapan yang pertama harus dilakukan oleh seorang piñata rias adalah

mempersiapkan perlengkapan merias termasuk memperhatikan kebersihan

maupun mengatur alat-alat kosmetik serta perlengkapannya.

Adapun sarana dan perlengkapan yang diperlukan adalah :

a. Meja rias untuk menaruh semua perlengkapan yang dibutuhkan

b. Kosmetik yang terdiri dari :

- Susu pembersih sesuai jenis kulit pengantin

- Penyegar

- Pelembab

- Alas bedak / foundation

- Bedak bubur dan padat (compact powder)

- Pensil alis berwarna coklat dan hitam

- Eye shador sesuai dengan warga belajar

- Eye liner, mascara, pemerah pipi

- Lip liner

- Lip gloss

- Lipstick

- Kuas

- Kapas

- Tisu

- Spon basah dan spon kering

- Scott tape

2. Tata Cara Merias WajahPatokan :1. Warna foundation dan bedak harus putih kekuning-kuningan

2. Warna perona mata / eye shadow boleh warna apapun sesuai busana

kecuali warna merah

Page 3: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

3. Alis harus melengkung indah kecil merupakan ujung yang tidak berakhir

4. Riasan dahi atau serinata tidak boleh memakai pidih tetapi harus

memakai pensil alis hitam

5. Sunggar atau yang disebut semi harus memakai malem tidak boleh

memakai jeli atau sejenisnya, bentuk semi harus serpti tanda Tanya (?)

jatuh dibelakang kuping

6. Membuat gecek diantara alis berbentuk bulat warna merah

7. Untuk ujian uji kompetensi TRP Bali Madya memakai bulu mata palsu.

Langkah - langkah Merias Wajah :a. Pembersihan dan Pelembab

Langkah pertama sebelum merias wajah calon pengantin, wajah

harus dibersihkan dengan susu pembersih menurut jenis kulitnya

sampai merata hingga bagian leher, lalu angkat dengan tissue sampai

bersih. Kemudian beri tonik atau penyegar agar kulit kelihatan segar.

Setelah itu oleskan pelembab atau base foundation secukupnya.

b. Alas Bedak atau Foundation dan BedakDapat diberikan berbagai bentuk alas bedak antara lain cair (liquid),

cream, padat (stick), tahan air (water proof). Untuk mencapai hasil yang

maksimal penggunaan disesuaikan dengan jenis kulit, warna yang

sempurna dan serasi untuk TRP Bali Madya yang mengarah kekuning-

kuningan. Selain wajah bagian yang diolesi alas bedak adalah leher

yang terbuka, tangan, kemudian memakaikan bedak tabur dan bedak

padat sesuai dengan warna kulit.

c. Merias Mata, Pemerah Pipi dan Pemerah BibirMerias mata dapat dimulai dari membentuk garis alis melengkung

indah kemudian membentuk bayangan mata terdiri dari : warna biru /

ungu / hijau / kuning emas / oranye, sesuai warna busana kecuali tidak

boleh menggunakan warna merah, setelah itu memasang bulu mata dan

mascara tak lupa untuk memasang eye liner hitam untuk mempertajam,

kemudian membentuk bayangan hidung agar terlihat mancung. Setelah

riasan mata selesai aplikasikan pemerah pipi sesuai dengan bentuk

Page 4: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

wajah calon pengantin dengan warna sesuai dengan warna lipstick /

warna cerah.

Gambar :

d. Membuat Gecek Diantara pangkal garis kiri dan kanan gambar bulatan merah yang

disebut “Gecek”. Bilamana pada saat ujian tidak membuat gecek itu

adalah kesalahan mutlak I.

Gambar membuat gecek :

GECEK

Page 5: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

e. Membuat Serinata : Serinata adalah gambaran didahi, untuk membentuk dahi agar

kelihatan lebih bagus dan indah, sesuai dengan tata rias pengantin Bali.

Bentuk serinata ini sangat tergantung dari lebar sempitnya dahi

seseorang.

Cara membuat serinata :1. Ukur dan gecek merah + 4 atau 3 jari tidur keatas beri tanda tengah

dahi sejajar dengan gecek (gambar huruf A)

2. Dari titik A ukur kekiri dan kekanan ukur 2 jari berdiri tegak dapat B1

dan B2

3. Dari titik B1 dan B2 tarik garis bulatan 1 jari tidur dapat titik C1 dan

C2, bilamana belum bisa diperbolehkan membuat kaki dan B1 dan

B2 bantuan sudut keluar lebih pendek dari C1 dan C2 dengan

ukuran lebih kurang sehingga bantuan ini mendapatkan C3 dan C4

4. Dari atas alis tertinggi ukur 1 jari (ibu jari) tidur dan tekan dimiringkan

dan mendapatkan D1 dan D2.

5. Tarik garis lurus dari titik B1 dan B2 melalui titik A dari sudut B1 dan

B2 tarik garis bantuan jari-jari untuk mendapatkan titik C3 dan C4.

6. Dari titik A, C3, C4, C1 dan C2 turun landai menuju titik D1 dan D2

menuju pelipis kiri dan kanan

7. Perbaiki kembali lengkungan kiri kanan harus simetris dan sama kiri

kanannya

8. Dihitamkan dengan pensil hitam menyatu dengan hair line

Ingat : menghitamkan serinata harus memakai pensil alis tidak boleh

memakai pidih bilamana pada ujian uji kompetensi memakai

pidih adalah kesalahan mutlak.

Page 6: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

Gambar serinata :

f. Membentuk SemiSemi adalah bentuk rambut bagian depan yang nantinya diberi

“malem” untuk mengimbangi riasan serinata, serta tempat hiasan bunga

= sasak yang dibentuk seperti engkug-engkugan = sunggar =

melengkung kedalam menuju belakang telinga.

Rambut bagian depan ditengah-tengah dibagi menjadi dua kiri dan

kanan yang nantinya pada TRP Bali Madya untuk menaruh bunga

cempaka putih dan cempaka kuning juga menaruh bunga sasak atau

bunga lepas dan pada TRP Bali Madya.

Page 7: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

Cara membuatnya :

Setelah rambut dibagi dua kiri kanan, ambil serong dari bagian

depan 1 (satu) jari + 2 jari + 3 jari (lihat dipraktik).

Dari 1 jari, 2 jari bagian dalam, 3 jari membentuk tanda tanya (?) dan

bagian bawah rambut dibelakang telinga setelah terbagi dengan baik

kita beri malem agar membentuk engkug-engkugan (sunggar), panjang

semi harus tepat / sejajar dengan panjang telinga yang nantinya untuk

patokan subeng cerorot, sisa rambut dibelakang semi diangkat keatas

lalu diikat dengan ketinggian lebih kurang 7-8 jari dari hair line bawah,

lalu ikat dengan tali atau karet.

Ratakan “malem” (tidak boleh jeli/hair spray), pada rambut yang

telah dibagi diukur untuk semi agar betul-betul rata harus ditekan

dengan punggung sisir bagian dalam terlebih dahulu dibalik dari luar

dengan tumpuan keempat jari kiri sehingga rambut tidak pecah dan

menghasilkan rambut menjadi lembaran lempeng yang dapat ditekuk

kedalam agar menjadi bentuk semi atau sunggaran yang diinginkan,

yang mana panjangnya dengan cuping telinga kalau semi kepanjangan

dapat digunting tetapi bila kependekan harus disambung dengan rambut

lepas yang telah diisi malem sesuai dengan panjang yang diinginkan

sepanjang cuping telinga tidak lebih dan tidak kurang. Tinggi lengkung

semi sebagai sunggar lebih kurang tiga jari dari telinga atas dan kanan.

Gambar Semi :

Page 8: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

B. MEPUSUNGAN / SANGGUL / GELUNG1. Tata Cara Membuat Mepusungan / Sanggul / Gelung

Nama Pusungan / Sanggul = Gelung Moding

A. Merapihkan Rambut di Kepala :Rambut dikepala disisir ke atas, sampai delapan jari dari hair line

depan (dahi), lalu diikat dengan karet. Kalau rambut asli pendek,

tambahkan cemara kecil, buatlah sanggul kerucut yang tegak (ujung

menuju ke atas tidak ke belakang), lalu ketatkan dengan, harnal besar,

jepit dan harnet sampai betul-betul kuat karena sanggul kerucut ini akan

menjadi tempat penahan batun pusungan dan rambut yang pendek-

pendek di belakang harus dirapihkan ke atas dengan baik.

B. Gelung ModingPada zaman dahulu moding dibuat dari ijuk halus atau potongan

rambut pendek-pendek / cemara / hair piece selebar telapak tangan +4.5

jari diberi harnet dan diikat dengan tali sepatu di hari spray dan

dirapihkan bentuknya, moding dipasang sebelah kanan ikatan rambut

disatukan dengan cemara dengan kemiringannya + 75 - 850, kemudian

bentuk batun pusungan diketatkan dengan penyawat + 1 cm, sisa

cemara terurai ke belakang dihias dengan bunga cempaka putih + 7 biji.

Page 9: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

Gambar Pusung / Sanggul / Gelung :

C. Pemasangan Bunga Hidup - Satu kuntum mawar merah

- 25-35 kuntum cempaka putih

- 35-45 kuntum cempaka kuning

Caranya:

1. Pilih bunga cempaka yang sama besarnya,lalu kaitkan diselah dalam

semi garis belahan rambut, kaitkan satu helai menurun dengan jarak

yang sam berjumlah ganjil kiri danan s/d lengkungan semi.

2. Bunga mawar merah dipasang tepat ditengah belahan rambut depan

agak mundur dari bunga cempaka putih + 1 jari, diketatkan dengan

jepit.

Gbr. 1

Gbr. 2

Page 10: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

3. Bunga cempaka kuning ditusuk dengan semat atau lidi, lalu tumpuk

tepat diatas mawar merah. Menurun kiri kanan dengan meletakkan

lebih kedalam, sedikit dari bunga pertama, hampir sejajar dengan

cempaka putih, tumpuk lagi dimulai dari bagian tengah diatas mawar

dan cempaka kuning s/d habis. Patokan pemasangan cempaka

kuning ,selalu lebih keatas daripada tiga bunga terbawah kiri kanan,

4. Cempaka kuning ditusuk pakai semat, dipasang diatas telinga,

didalam semi, kiri dan kanan masing-masing satu kuntum yang

berfungsi sebagai penahan dari bentuk semi.

Gambar :

d. Memasang Bunga Emas - Bancangan : Dipasang diatas bunga cempaka kuning

- Puspo lembo : Dipasang kiri kanan bancangan yang

jatuhnya tepat dibelakang tengah telinga

- Bunga sandat emas : Disusun sampai 20 bunga dan membentuk

kerucut

- 2 Bunga Kap : Dipasang di puncak, 1 buah menghadap ke

depan, 1 buah menghadap ke belakang

dipasang lebih pendek fungsinya untuk

menutup tangkai bunga luar

Page 11: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

- Kompyong : Dipasang di gonjeran ditengah-tengah

pangkal atas

- Diatas Kompyong : Dipangkal moding dipenyawat pasang 5 – 7

kuntum bunga cempaka putih yang ditusuk

lidi

- Di Gonjeran : Dipasang menyebar bunga cempaka putih

dengan jarak yang sama diikat mahkota

bunga di rambut

- Bunga Sasak : 7 buah dipasang dipangkal rambut semi

C. MEMAKAI BUSANA

Terdiri dari :

1. Tapih Prada tidak warna kuning

2. Wastra / kamen songket Bali motif penuh

3. Sabuk Toros 9 m

4. Sabuk Prada 9 m

5. Selendang warna kuning

Model hendaknya telah memakai celana ketat dan longtorso dari rumah

dan memakai sarung juga kebaya.

Cara memakaikan :1. Memakaikan Tapih Prada

Belitkan tapih dan pinggang menutupi ibu jari kaki belahan dibelakang dan

kaki model harus dibuka.(lihat dalam praktek)

2. Memakai Wastra / Kamen

Dibelitkan dipinggang atau ujung wastra kiri diatas, miring diagonal kebawah

menutupi mata kaki (seperti memakai kain panjang biasa). Perlu diingat

wastra tidak boleh lebih atas dari mata kaki dan untuk mendapatkan ujung

wastra yang diagonal dan ujungnya miring / mengecil kebawah kaki harus

tetap terbuka jangan ditarik ketengah dan ujung wastra sebelah kiri diatas

menghadap kekanan dan bentuk harus diagonal.

Page 12: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

3. Belitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha

menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar

menjadi bagus ujung stagen dikuatkan dengan peniti agar kuat.

4. Sabuk prada dimulai dari atas bentuk buah dada di atas ujung sabuk tersebut

dilipat lebih kurang selebar 1 – 1 ½ jari. Pada bagian kanan pinggang

belakang dan depan dikuatkan dengan peniti agar tidak bisa lepas bilamana

model duduk atau berdiri. Lilitan terakhir sabuk prada dipeniti dan dilipat

serong masuk kedalam dibawah stagen.

5. Memasang selendang

Ukur dari belakang sepanjang lutut dari bahu sebelah kiri motif tetumbakan,

lilitkan selendang dibagian dada bagian depan atas buatkan kupnat dibagian

bawah atau samping di bawah ketiak menuju kebagian belakang kuatkan

dengan peniti. Ujung yang disebelah kanan belitkan ke belakang jangan lupa

membuat kupnat lagi. Untuk menutupi ujung selendang yang pertama lalu

ketatkan dibawah ketiak sebelah kiri, ujung selendang melalui bahu kiri,

dengan ujung / tepi menghadap keluar, tarik yang kencang dan kuatkan

dibelakang sebelah kiri. Perlu diperhatikan simetris kupnat agar bentuk susu

menjadi baik dan bagus.

Memakai stagen polos

Memakai wastra / kamenMemakai

tapih perade

Memakai sabuk / perade

Page 13: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

D. PERHIASAN

1. 1 pasang Subeng cerorot

2. 1 pasang Gelang naga satru

3. Cincin mata merah

4. Gecek warna putih di dada 2 baris. 1 baris sebanyak 7 atau 9 titik

Gambar :

Memakai selendang

Page 14: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

E. CANANG SARI

1. Bagian BawahDisebut tatakan/aled/taledan.

Kebutuhannya :

1. Potongan janur + 18 cm

2. Merakit disilang lalu di semat / staples

3. Alas tatakan / taledan telah selesai dirakit

4. Diisi dengan pekir dari janur tanpa lidi

5. Membuat uras sari / sampyan uras

Kebutuhan :

Janur dipotong kira-kira 20 – 23 cm

kemudian diukir dari A ke C dan dari C ke C1 dengan jarak kira-kira 7 –

10 cm. dari C ke C1 2½ - 3 jari. Dari B ke B1 kira-kira 2 jari. Jadi AB = 20

s/d 23 cm. (lihat gambar)

dari B1 ke C1 janur diiris ke bawah pada lidinya. Dari B1 ke B janur

dipotong serong, mengecil ke atas (lihat gambar).

Buat potongan janur A B sebanyak + 30 – 35 potong tergantung dari lebar

kecilnya janur kemudian dibentuk seperti gambar.

Janur yang sudah diukir

Janur yang sudah dibentuk

Janur yang sudah dirakit

Hasil akhir

Page 15: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

Gambar Tatakan / Taledan

Potongan Janur + 18 cm

Merakit silang lalu disemat disemat / staples

Alas tatakan / taledan selesai dirakit

Diisi dengan pekir janur tanpa lidi

Hasil akhir

Page 16: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

2. Menyusun BungaKeperluan : Bunga 4 warna, pandan halus, lidi/kawat kembang

Cara menyusun : semua bunga ditusuk dengan lidi atau kawat kembang.

Bunga pertama berwarna merah melingkar di atas uras sari, yang kedua

disusun di atas bunga pertama berwarna putih susun melingkar, setelah

bunga putih susun lagi bunga warna hijau / kenanga disusun melingkar di

atas bunga kedua, yang terakhir bunga warna kuning mawar / kamboja

kuning. Terakhir ambil pandan harum halus letakkan di atasnya agak

meninggi sehingga canang sari kita ini menyerupai gunung. Lihat gambar

Page 17: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

BAB IIIJENIS-JENIS PERKAWINAN DAN UPACARA ADAT

PERKAWINAN DI BALI

A. Jenis – Jenis Perkawinan di BaliSecara keseluruhan untuk masyarakat di Bali terdapat bentuk-bentuk

perkawinan yang unik dan mungkin tidak dijumpai pada daerah-daerah lain di

Indonesia.

Beberapa jenis perkawinan, seperti :

1. Jenis pertama terdiri dari :

1) Meminang / Ngidih / Memadik

2) Dijodohkan / Kejangkepan

3) Merangkat / Kawin Lari / Ngerorod

Walaupun berbeda-beda bentuk dari perkawinan ini, tetapi akibat hukum

ditimbulkan adalah sama, yaitu semua menjadi tanggung jawab pihak laki-laki

/ Purusha.

2. Jenis kedua yaitu Nyentana / Nyeburin. Jenis perkawinan yang kedua ini

akibat hukum yang ditimbulkan berbeda dengan ketiga macam bentuk dari

jenis pertama, yang berperan adalah pihak keluarga wanita.

Jenis I. Meminang / Ngidih / Memadik

Bentuk perkawinan ini pada jaman dahulu biasanya antara calon pengantin

biasanya belum saling kenal, namun calon pengantin laki-lakilah yang berminat

pada calon pengantin wanita. Namun pada saat sekarang biasanya antara

kedua calon pengantin sudah saling kenal dan saling cinta. Bentuk perkawinan

ini didahului dengan tata cara Peminangan / Ngidih yang dilakukan oleh pihak

keluarga laki-laki kepada pihak calon istri/ wanita yang sudah barang tentu

dilakukan pada hari baik. Biasanya sebagai utusan peminangan dilakukan oleh

orang yang dituakan atau yang mengerti tata cara peminangan.

Page 18: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

Sebelum peminangan resmi dilakukan dikirim beberapa kali utusan yang

disebut dengan “NGECUB”. Untuk merundingkan hari datangnya utusan resmi

dari pihak keluarga laki-laki.

Jika hari tanggal telah ditentukan, pihak keluarga laki datang membawa

paweweh serta tampinan atau sirih pinang serta gula, kopi yang diserahkan

kepada keluarga pihak wanita. Paweweh berupa uang kepeng yang

melambangkan kejujuran atau kesungguhan hati dari maksud dan tujuan,

sedangkan basan pupur terdiri dari pakaian wanita dan perhiasan. Sirih pinang /

tampinan melambangkan wakil orang tua. Jika pembicaraan sepakat pada saat

itu juga diadakan peadungan pedewasaan atau sama-sama menentukan hari

baik untuk melangsungkan acara perkawinan anak-anak mereka.

Jenis II. Dijodohkan / Kejangkepan

Suatu bentuk perkawinan yang inisiatifnya timbul dari pihak orang tua

kedua calon mempelai. Mereka sebelumnya menghendaki supaya perkawinan

itu dilaksanakan. Biasanya mereka itu adalah yang masih ada ikatan

persaudaraan / persahabatan satu sama lainnya. Dengan maksud untuk

mempererat hubungan kekeluargaan yang sudah terjadi antara mereka tanpa

mempertimbangkan anaknya apakah saling mencintai atau tidak. Sang anak

harus mengikuti kehendak orang tua tentang pelaksanaan upacara dan upacara

sama dengan jenis diatas yaitu tanggung jawab pihak keluarga laki-laki.

Jenis III. Merangkat / Kawin Lari / Ngerorod

Yang dimaksud dengan bentuk perkawinan ini adalah suatu bentu

perkawinan yang dilaksanakan atas inisiatif sendiri kedua calon pengantin. Suka

sama suka, dengan jalan melarikan diri bersama-sama, baik pria maupun wanita

merupakan pelaksana yang aktif. Pada jenis perkawinan ini tampak jelas titik

puncak kedewasaan wanita Bali yang bebas memilih jodoh sendiri.

Namun demikian apabila di gadis dilarikan dengan unsure paksaan (di luar

kehendak si gadis) maka dapat diancam oleh UU (KUHP) hal ini di Bali disebut

“Melegandang” dan dapat dijatuhi hukuman adat tertentu.

Page 19: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

Jenis Perkawinan Kedua

Yaitu nyentana / nyeburin, yaitu suatu perkawinan dimana upacara dan

upacara diselenggarakan oleh pihak keluarga wanita dan diselenggarakan di

tempat keluarga istri. Disini laki-laki yang dilepas hubungannya dari keluarganya

dan mengikuti keluarga istri (wanita) dengan otomatis si laki-laki tidak

mempunyai hak atas warisan dan kewajiban apapun yang ada di keluarga,

sedangkan sang istri akan menjadi ahli waris dalam keluarganya dan

menanggung kewajiban yang ada d keluarganya.

Perkawinan dianggap sah apabila :

1. Keluarga wanita tidak mempunyai anak keturunan laki-laki

2. Pihak laki-laki telah ihlas anaknya mengikuti istri

3. Mendapat persetujuan dari kedua belah pihak keluarga calon pengantin dan

disaksikan oleh para pamong Desa, Adat dan Dinas

4. Kedua calon pengantin saling mencintai tanpa ada unsur paksaan dari pihak

manapun.

Sebagaimana diketahui, bahwa di Bali ada berbagai jenis perkawinan, dan

yang amat menonjol ialah jenis perkawinan Ngerorod / Merangkat / Ngelayas,

hal mana mencerminkan kebebasan wanita Bali untuk memilih jodohnya.

Tata Rias pengantin Bali Madya / dilaksanakan kalau yang akan menjalani

pernikahan mereka yang sama derajatnya atau jenis perkawinan yang dilakukan

pada jenis perkawinan “memadik, meminang, atau ngelamar”.

Setelah kesepakatan menentukan hari baik (dewasa), hari baik yang

disesuaikan dengan jam yang cocok dengan hari baik itu, barulah kedua

keluarga itu bersiap-siap melakukan upacara, di Bali yang berlaku adalah

system Patriatchaat jadi semua upacara serta biaya dilakukan dan dilaksanakan

oleh dan pihak laki-laki, kecuali jenis perkawinan “Nyeburin” atau “Nyentana”.

Page 20: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

Ditempat calon Pengantin Perempuan :

Sehari sebelum pelaksanaan penjemputan pengantin wanita, calon pengantin

dibuatkan upacara “NGEKEB”, yaitu upacara yang maknanya mempersiapkan diri

untuk melaksanakan perkawinan (dari kehidupan remaja menjadi ibu rumah tangga)

serta mohon kepada Ida Sang Hyang Widhi / Tuhan Yang Maha Esa, kebahagiaan

dalam mengarungi perkawinan agar langgeng sampai khayat dikandung badan dan

mhon dikaruniai keturunan. Upacara ini dilaksanakan diperkarangan dan dalam

kamar. Calon pengantin seluruh tubuhnya diberikan boreh / lulur yang dibuat dari

daun bunga merak, kunyit atau temu giring, ketumbar, bunga kenanga, segenggam

beras yang telah direndam terlebih dahulu, lalu dihaluskan / digerus, dilulurkan /

disapukan keseluruh badan dengan bertahap. Disediakan air “kumkuman” (air

bunga) untuk mandi dan keramas dengan air merang atau air daun waru atau daun

kembang sepatu. Pada sore harinya melaksanakan upacara dipekarangan, dipimpin

oleh pemimpin upacara mohon karunia Ida Sang Hyang Widhi / Tuhan Yang Maha

Esa untuk keselamatan dan kebahagiaan menjalani upacara Ngekeb guna

melaksanakan upacara perkawinan (Pawiwahan).

Setelah itu dilanjutkan upacara didalam kamar, yang mana telah disediakan

sesajen untuk upacara ngekeb ini. Setelah selesai melakukan upacara ngekeb,

calon pengantin tidak boleh keluar lagi tetap berada di dalam kamar (gedong),

menunggu calon pengantin laki-laki datang menjemput. Calon pengantin wanita

nanti akan ditutupi kain kuning tipis dari kepala sampai ke ujung kaki, sebagai simbul

bahwa mulai hari itu calon pengantin wanita menjalani kehidupan baru dan

mengubur kehidupan remajanya yang berarti memulai kehidupan berumah tangga

yang harus saling memberi dan menerima serta saling mufakat, sudah tidak boleh

lagi menuruti kemauan sendiri seperti perilaku waktu gadis / rejama.

Di kediaman calon pengantin laki, persiapan yang lebih lengkap dilakukan

persiapan sesajen untuk upacara “Mesegeh Agung”, “Mekala-kalaan”,

“Mewidhiwidana” serta “Mejauman / Ngabe Tipat Bantal”, dll juga menghubungi

keluarga, family serta kerabat dekat untuk turut serta menjemput pengantin. Kadang

kala sampai dua / tiga bus dan beberapa sedan, sekitar 50 sampai 150 orang yang

ikut. Pada hari jam yang telah disepakati calon pengantin laki datang dengan busana

kebesarannya (sesuai dengan desa kala patra yaitu kebiasaan setempat yang

berlaku), ada yang memakai busana jas Bali. Disini diadakan pembicaraan singkat

Page 21: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

antara pembicara dari pihak laki-laki dengan pembicara dari pihak perempuan yang

makna singkatnya akan menjemput calon pengantin sesuai kesepakatan yang telah

disetujui. Kalau sudah calon pengantin laki disertai “Malat” (penyanyi tembang Bali)

menuju ke gedong dimana calon pengantin putri berada untuk keperluan mungkah

lawang dengan aparat perlengkapan tandunya.

Mungkah Lawang (Membuka Pintu)

Petugas khusus untuk “Mungkah Lawang” mengetuk pintu kamar beberapa

kali (biasanya 3 kali), lalu petugas malat menyanyikan tembang malat atau

sejenisnya, yang isinya bahwa calon pengantin laki datang untuk menjemput

pengantin perempuan, agar dibukakan pintu lalu dijawab dari dalam oleh tukang

malat pula, yang maknanya bahwa calon pengantin putri telah siap. Begitulah

bersahut-sahutan, yang akhirnya pintu dibuka calon pengantin laki masuk

menggendong pengantin putri langsung didudukkan ditandu yang tertutup dari atas

sampai bawah dengan kain kuning, calon pengantin laki berbicara dulu dengan

keluarga yang menemani calon pengantin putri dikamar / digedong mohon izin untuk

memboyong calon pengantin putri kerumah calon pengantin laki tapi ada kalanya

didepan gedong dimana orang tua calon pengantin putri berada mohon pamit

terlebih dahulu (hal ini tergantung dengan desa kala patra atau adat kebiasaan

setempat yang berlaku) lalu kedua calon pengantin ditandu, sampai ketempat

kendaraan yang akan membawa kedua calon mempelai kerumah kediaman calon

pengantin laki-laki.

Mejauman – Ngabe Tipat Bantal

Upacara ini sebagai lanjutan dari upacara pokok, yang bertujuan untuk

menentukan status dari pihak wanita (pradana) kepihak laki (purusha) dan pada hari

yang telah disepakati bersama antara pihak laki dan perempuan, maka keluarga laki

yang diiringi keluarga, kerabat, family serta teman dekat ikut mengantar kedua

mempelai pulang ketempat kediaman pihak perempuan, untuk mejauman yaitu

mohon pamit kehadapan Dewa Hyang-nya (leluhur) dan keluarganya, ayah, ibu,

saudara serta family lainnya. Bahwa mulai saat itu pengantin putri telah masuk

keluarga pengantin laki dan siwanita menjadi tanggung jawab pihak laki.

Page 22: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

Pada saat mejauman ini pihak laki-laki datang dengan membawa banten /

sajen tertentu serta kue-kue tradisional Bali seperti apem, bantal, alem, serorot,

kuskus, sumping (nagasari), kekupa, beras, gula, kopi, teh, sirih pinang

selengkapnya, buah-buahan, lauk khas Bali dll, dengan dua warna putih dan merah.

Page 23: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

BAB IVKESIMPULAN

Tata Rias Pengantin Bali Madya memiliki tata urutan dalam pelaksanaannya,

dari mulai mempersiapkan alat dan bahan, merias wajah calon pengantin, membuat

sanggul, memakaikan busana sampai dengan pemasangan bunga dan

perhiasannya.

Teknik pemasangan bunga dan perhiasan kepala pengantin Bali Madya

merupakan hal yang mutlak ditampilkan secara benar karena akan menjadikan

kesempurnaan estetika dan kualitas keilmuan pengantin Bali Madya.

Untuk mencapai hasil yang sempurna maka pemasangan bunga dan

perhiasan kepala pada Tata Rias Pengantin Bali Madya ini dijelaskan lebih rinci dari

mulai persiapan alat sampai urutan pemasangan yang benar.

Diharapkan agar para pendidik dan warga belajar dapat menerapkan hal ini

dengan baik dan benar dalam praktek merias pengantin Bali Madya.

Bandung, 12 Januari 2016

Penyusun

Ketut Sri Utami, S.IP, S.Pd

Page 24: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

DAFTAR PUSTAKA

Nyonya. M. Mertami(1993), Tata Rias Pengantin Bali, Denpasar : Upada Sastra.

Made Lilin Gde Luhur, Tata Rias Pengantin Bali Madya Gaya Badung, Bali : DPD

Harpi Melati.

Page 25: €¦ · Web viewBelitkan stagen atau sabuk toros dari bawah keatas mulai pangkal paha menuju kedada atas terus dibelitkan, pada bagian susu dibentuk agar menjadi bagus ujung stagen

LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN “WIDYA”

TATA RIAS PENGANTINBALI MADYA

Oleh :Ketut Sri Utami, S.IP, S.Pd

Jl. Urea I Blok i No.16 Kav. KujangBeji Timur, Depok, Jawa Barat