antinurmala92.files.wordpress.com · Web viewB. Pembahasan. Penelitian yang dilakukan kali ini...
Transcript of antinurmala92.files.wordpress.com · Web viewB. Pembahasan. Penelitian yang dilakukan kali ini...
37
B. Pembahasan
Penelitian yang dilakukan kali ini yaitu Keanekaragaman Anggrek pada Jalur
Pendakian Batu Keramat Gunung Tanggamus. Di gunung Tanggamus terdapat
banyak sekali tumbuhan Anggrek, penelitian mulai dilakukan pada titik start
mulai dari ketinggian 900 Mdpl dan sudah ditemukan jenis tumbuhan anggrek,
yaitu Arachnis flosaeris (Anggrek Kalajengking) dan Odotoglosonum.
Arachnis flosaeris (Anggrek Kalajengking) yaitu jenis anggrek epifit, tipe
batang monopodial, daun berbentuk lonjong dan letak daun berseling. Anggrek
Odotoglosonum adalah anggrek dengan tipe tumbuh Epifit, tipe batang
simpodial, daun berbentuk lonjong,dan letak daun berseling. Jenis anggrek
yang paling sedikit tumbuh pada ketinggian ini adalah Odotoglosonum,
sedangkan yang paling banyak adalah anggrek jenis Arachnis flosaeris.
Di ketinggian 1100 mdpl di temukan anggrek jenis Grammatophyllum
speciosum (Anggrek Macan), Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat),
Arachnis flosaeris (Anggrek Kalajengking), dan Coelogyne mossiae.
Grammatophyllum speciosum (Anggrek Macan) adalah anggrek dengan tipe
tumbuh terestial, tipe batang monopodial, daun berbentuk pita, dan dengan
letak daun sejajar. Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat) adalah anggrek
dengan tipe tubuh Epifit, tipe batang simpodial, daun berbentuk lonjong, dan
letak daun berseling. Coelogyne mossiae adalah anggrek dengan tipe tumbuh
Epifit, tipe batang simpodial, daun berbentuk lonjong, dan letak daun sejajar.
Jenis anggrek yang paling sedikit tumbuh pada ketinggian ini adalah
38
Coelogyne mossiae, sedangkan yang paling banyak adalah anggrek jenis
Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat).
Diketinggian 1340 Mdpl ditemukan anggrek jenis anggrek Grammatophyllum
speciosum (Anggrek Macan), Masdevallia, dan Dendrobium phalaenopsis
(Anggrek Larat). Masdevallia adalah anggrek dengan tipe tumbuh Epifit, tipe
batang simpodial,daun berbentuk lonjong, dan letak daun berseling. Jenis
anggrek yang paling sedikit tumbuh pada ketinggian ini adalah Dendrobium
phalaenopsis (Anggrek Larat), sedangkan yang paling banyak adalah anggrek
jenis Masdevallia.
Di ketinggian 1535 Mdpl ditemukan anggrek jenis Grammatophyllum
speciosum (Anggrek Macan), Cattleya amethystoglossa, Coelogyne mossiae,
Masdevallia, Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat), dan Brassavola.
Cattleya amethystoglossa adalah anggrek yang mempunyai tipe tumbuh epifit,
bertipe batang monopodial, daun berbentuk bulat telur, dan letak dau dan
sejajar. Brassavola adalah anggrek dengan tipe tumbuh epifit, tipe batang
simpodial, daun seperti lidi dan letak daun berkumpul. Jenis anggrek yang
paling sedikit tumbuh pada ketinggian ini adalah Coelogyne mossiae dan
Brassavola, sedangkan yang paling banyak adalah anggrek jenis Cattleya
amethystoglossa.
Di ketinggian 1700 mdpl ditemukan anggrek jenis Coelogyne mossiae,
Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat), Odotoglosonum, Dendrobium
phalaenopsis (Anggrek Larat), Cattleya amethystoglossa, Masdevallia, dan
Grammatophyllum speciosum (Anggrek Macan). Jenis anggrek yang paling
39
sedikit tumbuh pada ketinggian ini adalah Odotoglosonum, sedangkan yang
paling banyak adalah anggrek jenis Dendrobium phalaenopsis (Anggrek
Larat).
Diketinggian 1900 mdpl ditemukan anggrek jenis Coleogyne mossiae,
Brassavola, Cattleya amethystoglossa, Dendrobium phalaenopsis (Anggrek
Larat), Oncidium ornithorhynchum, dan Masdevallia. Oncidium
ornithorhynchum adalah anggrek dengan tipe tumbuh epifit, mempunyai tipe
batang simpodial, daun berbentuk seperti pita, dan letak daun berseling. Jenis
anggrek yang paling sedikit tumbuh pada ketinggian ini adalah Brassavola,
sedangkan yang paling banyak adalah anggrek jenis Coleogyne mossiae.
Di ketinggian 2120 Mdpl ditemukan anggrek jenis Brassavola, Coleogyne
mossiae, Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat), Cattleya
amethystoglossa,dan Masdevallia. Oncidium ornithorhynchum adalah anggrek
dengan tipe tumbuh epifit, mempunyai tipe batang simpodial, daun berbentuk
seperti pita, dan letak daun berseling. Jenis anggrek yang paling sedikit
tumbuh pada ketinggian ini adalah Brassavola, sedangkan yang paling banyak
adalah anggrek jenis Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat).
Selain anggrek-anggrek yang disebutkan diatas, ditemukan juga anggrek jenis
Macodes yaitu anggrek terestial dengan tipe batang monopodial, daun
berbentuk bulat telur, dan letak daun berseling. Macodes juga merupakan salah
satu anggrek yang dilindungi.
40
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, jenis anggrek yang ditemukan
yaitu Arachnis flosaeris, Odotoglosonum, Grammatophyllum speciosum,
Dendrobium phalaenopsis, Coleogyne mossiae, Masdevallia, Cattleya
amethystoglossa, Brassavola, Oncidium ornithorhynchum, dan Macodes.
Jenis anggrek yang paling sedikit tumbuh di Gunung Tanggamus yaitu
Odotoglosonum, sadangkan yang paling banyak yaitu jenis Dendrobium
phalaenopsis. Tipe batang simpodial lebih banyak dibandingkan tipe batang
monopodial yaitu 72,33%, sedangkan tipe batang monopodial hanya 27,67%.
Tipe batang simpodial paling banyak ditemukan pada ketinggian 1900mdpl
yaitu 39 atau 24,53%. Tipe batang monopodial paling banyak ditemukan pada
ketinggian 1535mdpl yaitu 9 atau 5,6%. Bentuk daun yang paling banyak
yaitu lonjong 109 atau 68,6% dan ditemukan paling banyak pada ketinggian
1900mdpl. Sedangkan bulat telur 25 atau 15,7%, pita 15 atau 9,4%, dan lidi 10
atau 6,3%. Habitat anggrek yang ada di gunung Tanggamus sebagian besar
epifit, mencapai 155 atau 97,5%, dan sisanya terestial.
Arachnis flosaeris dapat tumbuh di ketinggian kurang dari 1340 mdpl,
Odotoglosonum dapat tumbuh di ketinggian kurand dari 1705 mdpl ,
Grammatophyllum speciosum dapat tumbuh di ketinggian kurang dari 1705
mdpl, Dendrobium phalaenopsis dapat tumbuh di daratan tinggi maupun
daratan rendah, Coleogyne mossiae dapat tumbuh di daratan tinggi maupun
daratan rendah , Masdevallia tumbuh padaketinggian lebih dari 1340 mdpl,
Cattleya amethystoglossa tumbuh padaketinggian lebih dari 1535 mdpl ,
Brassavola tumbuh padaketinggian lebih dari 1900 mdpl, Oncidium
ornithorhynchum dapat tumbuh pada ketinggian 1900 mdpl..
41
Lebatnya vegetasi gunung tanggamus membuat GPS tidak selalu
mendapatnyan sinyal sehingga pengeplotan tidak selalu tepat pada jarak 200
mdpl,terkadang kurang dan terkadang lebih.
Tabel 8. Jenis Anggrek Kerketinggian
No Ketinggian Jenis
1. 900 mdplM: 0464859
UTM: 93983005
Arachnis flosaeris (Anggrek Kalajengking)
Odotoglosonum
2 1100 MdplM:0465551
UTM:93987832
42
Grammatophyllum speciosum (Anggrek Macan),
Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat)
Arachnis flosaeris (Anggrek Kalajengking)
Coelogyne mossiae.
43
3. 1340 MdplM:04653302
UTM:9399202
Grammatophyllum speciosum (Anggrek Macan)
Masdevallia
Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat)
44
4. 1535 MdplM:04649387
UTM:9399503
Grammatophyllum speciosum (Anggrek Macan)
Cattleya amethystoglossa
Coelogyne mossiae
45
Masdevallia
Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat)
Brassavola.
46
5. 1700 MdplM:04645371
UTM:93999677
Coelogyne mossiae
Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat)
Odotoglosonum
47
Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat)
Cattleya amethystoglossa
Masdevallia
48
Grammatophyllum speciosum (Anggrek Macan)
6. 1900 MdplM:0465329
UTM:9399781
Coleogyne mossiae
Brassavola
49
Cattleya amethystoglossa
Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat)
Oncidium ornithorhynchum
50
Masdevallia. Oncidium
7. 2120 MdplM:0463458
UTM:9400210
Brassavola
Coleogyne mossiae
51
Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat)
Cattleya amethystoglossa
Masdevallia
52
Adapun kerapatan tumbuhan anggrek di Gunung Tanggamus adalah sebagai
baearikut:
Kerapatan Jenis (KJ) = Jumlah Spesies
Luas petak contoh(ha)
Luas petak contoh = 20mx20mx7
= 2800m²
=0,28ha
Kerapatan Relatif (KR) =kerapatan Jenis
kerapatan seluruh jenisx100 %
Frekuensi Jenis (FJ) =jumlah plot ditemukannya suatu jenis
jumlah seluruh plot
Frekuensi Relatif(FR) =frekuensi jenis
frekuensi seluruh jenisx100%
Tabel 9. Ke\rapatan dan Frekuensi Anggrek
N
O
Jenis KJ(m²) KR(%) FJ FR(%)
1 Arachnis flosaeri 17,9 3,14 0,3 6,2
2. Odotoglosonum 14,3 2,5 0,3 6,2
3. Grammatophyllum speciosum
28,6 5 0,6 12,7
4. Dendrobium phalaenopsis
146,4 25,8 0,9 18,9
5. Coleogyne mossiae 117,9 20,75 0,7 15,5
6. Masdevallia 75 13,2 0,7 15,5
7. Cattleya amethystoglossa
110,7 19,5 0,7 12,6
8. Brassavola 39,3 7 0,6 9,3
9. Oncidium 17,9 21,14 0,1 3
53
ornithorhynchum
Jumlah 568 4,9
Kerapatan jenis Arachnis flosaeris yaitu 17,85/m², Odotoglosonum 14,28 m²
, Grammatophyllum speciosum 28,57 /m ² , Dendrobium phalaenopsis
146,42/m ², Coleogyne mossiae117,85 /m ², Jenis Masdevallia 75m ²,
Cattleya amethystoglossa 110,71m ², Brassavola 39,28 m ², dan Oncidium
ornithorhynchum17,85 m². Kerapatan Seluruh Jenis=567,81m². Kerapatan
jenis paling tinggi adalah Dendrobium phalaenopsis yaitu 146,42/m ²,
sedang kerapatan yang paling rendah adalah Odotoglosonum yaitu 14,28 m².
Kerapatan Relatif Arachnis flosaeris 3,14 %, Odotoglosonum 2,5 %,
Grammatophyllum speciosum5 %, Dendrobium phalaenopsis 25,8 %,
Coleogyne mossiae 20,75 %, Masdevallia 13,2 %, Cattleya amethystoglossa
19,5 %, Brassavola 7%,dan Oncidium ornithorhynchum 3,14 %. Kerapatan
relatif paling tinggi adalah Dendrobium phalaenopsis (25,8 %),sedangkan
yang paling rendah adalah Odotoglosonum 2,5 %.
Frekuensi Jenis yaitu Arachnis flosaeris 0,28, Odotoglosonum 0,28,
Grammatophyllum speciosum 0,57, Dendrobium phalaenopsis 6,85,
Coleogyne mossiae 0,7, Masdevallia 0,7, Cattleya amethystoglossa 0,7,
Brassavola 0,57, Oncidium ornithorhynchum 0,14 dan frekuensi seluruh
Jenis 4,5. Frekuensi jenis tertinggi yaitu Dendrobium phalaenopsis (6,85),
sedangkan frekuensi jenis terendah yaitu Arachnis flosaeris (0,28 ¿, dan
Odotoglosonum (0,28).
54
Frekuensi Relatif Arachnis flosaeris 6,2%, Odotoglosonum6,2%,
Grammatophyllum speciosum12,7 %, Dendrobium phalaenopsis, 18,9 %,
Coleogyne mossiae15,5 %, Masdevallia15,5 %, Cattleya amethystoglossa
12,6 %, Brassavola9,3 %, Oncidium ornithorhynchum 3 %.. frekuensi relatif
tertinggi yaitu Dendrobium phalaenopsis(18,9 %) sedangkan frekuensi
relatif terendah yaitu Arachnis flosaeris (6,2%) dan Odotoglosonum(6,2 %)
Pada beberapa abad yang lalu, anggrek mempunyai peran penting dalam
pengembangan tehnik pengobatan herbal yang menggunakan bahan dari
tumbuh-tumbuhan. Penggunaan obat tradisional dengan bahan tanaman
Anggrek telah digunakan dalam pengobatan tradisional dalam upaya untuk
mengobati banyak penyakit. Mereka telah digunakan sebagai sumber obat
herbal di Cina sejak 2800 SM. Gastrodia elata adalah salah satu spesies
anggrek dari genus Gastrodia adalah salah satu dari tiga jenis anggrek yang
tercantum dalam Materia Medica yang pertama dikenal di Cina sebagai jenis
anggrek yang digunakan untuk pengobatan(Shennon bencaojing) (Pregador,
2012).
Anggrek mengandung sekitar 50% resin & gel & bahan-bahan protein & pati
sekitar 30%, dekstrin 0,13 % mengandung ptozenat, sukrosa, kalsium &
logam gaffes serta minyak atsiri, 48% bahan cairan,mempunyai khasiat
untuk menghentikan pendarahan rahim,untuk menghentikan pendarahan
internal di dlm perut (tukak lambung), antimdiare, terutama pada anak-anak,
mengobati disetri,obat tuberkulosis & membantu mempercepat pemulihan &
vesiculation paru, obat untuk sakit maag & TBC usus, sari pati anggrek yg
diberi gula, susu & madu sbg makanan untuk anak-anak atau susunya
55
ditambahkan sari pati Anggrek maka dapat membantu pertumbuhan anak-
anak dgn cepat, juga berkhasiat menjaga keselamatan gigi & menguatkan
tulang serta meningkatkan kekebalan tubuh mereka terhadap penyakit
menular(Santoso,2012).
Beberapa jenis anggrek dendrobium berguna untuk mencegah beberapa
jenis penyakit yang berhubungan dengan perut, ginjal, dan paru-paru seperti
demam, faucitis, peradaan saluran pencernaan, diabetes, dan kehausan. Jenis
anggrek lainnya, gastrodia elata telah digunakan untuk mengatasi beberapa
penyakit seperti kejang, pusing, stroke, dan hipertensi. Selain itu ada juga
jenis anggrek Cremastra appendiculata digunakan untuk mengobati
beberapa penyakit seperti tonsillitis,kanker, dan hiprtensi (Sugeng, 2013).
56
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai beikut:
1. Jenis anggrek yang tumbuh di jalur Batu Keramat Gunung Tanggamus
adalah Arachnis flosaeris (Anggrek Kalajengking), Grammatophyllum
speciosum (Anggrek Macan), Cattleya amethystoglossa, Odotoglosonum,
Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat), Masdevallia, Coleogyne
mossiae, Brassavola, Oncidium ornithorhynchum, dan Macodes
2. Anggrek dilindungi yang tumbuh di jalur pendakian Batu Keramat
Gunung Tanggamus adalah Grammatophyllum speciosum(Anggrek
Macan), Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat), dan Macodes.
3. Jenis anggrek yang paling banyak tumbuh di Gunung Tanggamus adalah
Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat) dengan karapatan 25,88%
4. Tipe batang simpodial lebih banyak dibandingkan tipe batang monopodial
yaitu 72,33%, sedangkan tipe batang monopodial hanya 27,67%.
5. Habitat anggrek yang ada di gunung Tanggamus sebagian besar epifit,
mencapai 155 atau 97,5%, dan sisanya terestial.
57
6. Selain untuk tanaman hias, anggrek juga bermanfaat untuk bidang
kesehatansebagai tanaman obat herbal.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang trlah dilakukan yaitu pada tanggal 25-28 April
2014, diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar membawa perlelatan yang
lebih lengkap agar penelitian dapat lebih lancar.
58
DAFTAR PUSTAKA
Darmono & Widiastoeti, Dyah, 2004. Bertanam Anggrek. Depok
Gunawan, Livy Winata, 2007. Budidaya Anggrek.Nazir, Jakarta: Penebar
Swadaya.
Latif, SM, 1960. Bunga Anggrek Permata Belantara Indonesia. Bandung: Sumur
Bandung.
Mohammad. 1999. Metode Penelitiaan. Jakarta: Erlangga.
Oswanto, Hadi, 2006. Petunjuk Praktis Merawat Anggrek. Jakarta: PT Agromedia
Pustaka
Purwanto, W. Arie & Semiarti, Endang, 2009. Pesona Kecantikan Anggrek
Vanda. Yogyakarta: Kansius.
Rahmatia, Dyah & Pitriana, Pipit, 2009. Buku Pengayaan Seri Flora dan Fauna.
Surabaya:Jp Books Redaksi Agromedia.
Soeryowinoto, M. Soetarni & Soeryowonoto M. Weso, 1977. Perbanyakan
Vegetatif pada Anggrek. Yogyakarta: Kansius.
http://anggrek-ist.blogspot.com/2012/03/jendela-penggolongan-jenis-
anggrek.html.eza.
(Diakses pada tanggal 12 April 2013, 17:44)
59
http://arnold040993.wordpress.com/2009/02/17/keanekaragaman-
hayati/.Kiddings ,s pada T
(Diakses pada tanggal 12 April 2013, 07:15)
http://biology-community.blogspot.com/2012/09/keanekaragaman-hayati.html.siti
umami 2012.
(Diakses pada tanggal 19 April 2013: 20:55)
http://inspirasi-khas.blogspot.com/2012/10/4-manfaat-bunga-anggrek.html
(Diakses pada 11 Oktober 2014:22;00)
http://kejarlingkunganhidupspensya.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-spesies-
anggrek-yang.html.archive.
(Diakses pada tanggal 15 April 2013:16:02)
http://rumahsehat4.blogspot.com/2013/12/manfaat-tumbuhan-anggrek-untuk-
kesehatan.html
(Diakses pada 11 Oktober 2013:22.00)
http://tradisionalsehat.blogspot.com/2012/10/khasiat-manfaat-anggrek-untuk-
kesehatan.html
(Diakses pada 11 Oktober 2013:22.00)
http://wisatasumatera.wordpress.com/wisata-lampung-2/gunung-pesag /Dianing
Widya YUdhistira .
(Diakses pada tanggal 19 April 2013, 23.14)
60
LAMPIRAN
61
RINCIAN DANA KEGIATAN
NO Uraian Jumlah1.
2.
3.
7.
Berangkat (Transport)
Sekretariat Mapala Unila-Jalan Pramuka @
Rp.3000x4
Jalan Pramuka-Batu Keramat @Rp.25.000x4
Peralatan dan Perlengkapan
Logistic
Pulang
Desa sidokaton-gisting atas @Rp. 15.000x2
ojek
Gisting atas-Rajabasa @ Rp.20.000x4
Rajabasa-sekretariat Mapala Unila @
Rp.4.000x4
Rp. 12.000
Rp. 100.000
Rp. 212.000
Rp.435.000
Rp. 30.000
Rp. 80.000
Rp. 16.000
Jumlah Rp.885.000
62
JADWAL KEGIATAN PENGAMBILAN NIA LINGKUNGAN HIDUP
Hari/ Tanggal Waktu Kegiatan
Jum’at, 25 April 2014
Sabtu, 26 April 2014
16.00- 16.15
16.15-16.30
16.30-19.05
19.05-19.05
19.05-20.05
20.05-20.15
20.15-21.30
21.30-22.30
22.30-04.30
04.30-07.30
07.30-08.30
08.30-09.30
09.30-10.30
Pelepasan dari sekretariat Mapala
Unila
Perjalanan menuju jalan Pramuka
Perjalanan menuju Batu Keramat
Istirahat
Perjalanan menuju ketinggian 705
mdpl
Orientasi medan 1
Isoma
Evaluasi dan Breaving
Istirahat
Bangun, memasak, makam
Melanjutkan perjalanan
Orientasi medan 2
0rientasi medan 3
63
Minggu, 27 April
2014
10.30-12.30
12.30-14.30
14.30-16.30
16.30-17.00
17.00-20.45
20.45-22.00
22.00-05.00
05.00-08.00
08.00-11.30
11.00-12.30
12.30-13.00
13.00-14.00
14.00-16.00
16.00-17.30
17.30-20.20
20.20-21.45
21.45-05.00
05.00-08.30
08.30-09.45
09.45-10.30
11.00-12.30
Plotting
Melanjutkan perjalanan
Orientasi medan 4, Plotting Isoma
Melanjutkan perjalanan
Orientasi medan 5. plotting
Isoma
Breaving, evaliasi
Istirahat
Bangun, shollat, memasak, makan,
packing
Melanjutkan perjalanan
Orientasi medan 6, plotting
Isoma
Melanjutka perjalanan
Istirahat
Melanjutkan perjalanan menuju
puncak
Sampai di puncak. Mendirikan tenda,
isoma
Breaving, evaluasi
Istirahat
Bangun, memasak, makan, packing
Melanjutkan perjalanan
Orientasi medan 7, plotting
64
Senin, 28 April 2014
12.30-13.00
13.00-13.30
13.30-14.00
14.00-18.30
18.30-20.30
20.30-22.00
22.00-05.00
05.00-08.00
08.00-09.30
09.30-12.30
12.30-13.00
13.00-13.30
13.30-13.45
13.45-17.00
17.00-20.30
20.30-21.00
Melanjutkan perjalanan
Isoma
Melanjutkan perjalanan
0rientasi medan 8, plotting
Melanjutkan perjalanan
Isoma
Evaliasi, breaving
Istirahat
Bangun, memasak, makan
Plotting
Perjalanan menuju sunokeling
Istirahat
Menuju desa sidokaton
Menuju gisting atas
Istirahat
Perjalanan menuju Raja Basa
Perjalanan menunu Sekretariat
Mapala Unila
65
66
Gambar 6. Peta Gunung Tanggamus
67
Gambar 7. Anggrek Tampak Atas dan Tampak Samping
Arachnis flosaeris Grammatophyllum speciosum
(Anggrek Kalajengking) (Anggrek Macan)
68
Cattleya amethystoglossa Odotoglosonum
Dendrobium phalaenopsis (Anggrek Larat) Masdevallia
Coleogyne mossiae Brassavola
69
Oncidium ornithorhynchum Macodes
Gambar 9. Spesies Jenis Anggrek
Gambar 10.
70
Gambar 11. Inventarisasi
Gambar 12. Invetarisasi dilembahan
71
Gambar 13.
Gambar 14. Puncak
72